library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab1doc/rs1_2017_2... · web view2 mahmood...

15
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman millennial ini, munculah sebuah generasi dengan sebutan generasi Y atau Millennialis, dimana pada generasi ini memiliki budaya yang berbeda dari segi pendidikan, moral, etika kerja, ketahanan mental dan penggunaan teknologi. Generasi Millennial memiliki karakteristik yang khas yaitu, penggunaan smartphone dan internet yang sudah menjadi kebutuhan pokok dan berusaha untuk selalu terkoneksi dimanapun. Dikutip dari CNN Indonesia (2016), penggunaan smartphone dan internet didominasi oleh generasi muda dengan rentang usia 20-29 tahun dengan angka penetrasi lebih dari 80% pengguna internet di Indonesia. Survey ini didukung dengan mahasiswa sebagai profesi yang paling banyak menggunakan internet ketimbang sektor lain. Meski demikian, temuan paling mengejutkan disebut Kasyi dari survei APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) adalah persentase pengguna internet pada kelompok usia 10-14 tahun yang mencapai 100 persen dengan jumlah 768 ribu. Angka-angka tersebut mewakili kenaikan penetrasi pengguna internet di Indonesia. Dikutip dari media riset online Youthmanual, lebih dari 3,8 miliyar orang di seluruh dunia menggunakan 1

Upload: others

Post on 05-Aug-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1Doc/RS1_2017_2... · Web view2 Mahmood Jasim Alsamydai, 2014 Adaptation of the Technology Acceptance Model (TAM) to the

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman millennial ini, munculah sebuah generasi dengan sebutan generasi Y

atau Millennialis, dimana pada generasi ini memiliki budaya yang berbeda dari segi

pendidikan, moral, etika kerja, ketahanan mental dan penggunaan teknologi.

Generasi Millennial memiliki karakteristik yang khas yaitu, penggunaan smartphone

dan internet yang sudah menjadi kebutuhan pokok dan berusaha untuk selalu

terkoneksi dimanapun.

Dikutip dari CNN Indonesia (2016), penggunaan smartphone dan internet

didominasi oleh generasi muda dengan rentang usia 20-29 tahun dengan angka

penetrasi lebih dari 80% pengguna internet di Indonesia. Survey ini didukung dengan

mahasiswa sebagai profesi yang paling banyak menggunakan internet ketimbang

sektor lain. Meski demikian, temuan paling mengejutkan disebut Kasyi dari survei

APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) adalah persentase pengguna

internet pada kelompok usia 10-14 tahun yang mencapai 100 persen dengan jumlah

768 ribu. Angka-angka tersebut mewakili kenaikan penetrasi pengguna internet di

Indonesia.

Dikutip dari media riset online Youthmanual, lebih dari 3,8 miliyar orang di

seluruh dunia menggunakan internet, jumlah ini meningkat 38 juta orang sejak

Januari 2017. Kenaikan ini menandakan bahwa penetrasi internet di seluruh dunia

mencapai 51%. Namun, pada tahun 2017 peningkatan jumlah pengguna internet jauh

lebih lambat daripada tahun 2016. Dari 3,8 miliyar pengguna, yang aktif

menggunakan media sosial berjumlah 2,9 miliyar pengguna.

1

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1Doc/RS1_2017_2... · Web view2 Mahmood Jasim Alsamydai, 2014 Adaptation of the Technology Acceptance Model (TAM) to the

Gambar 1.1 Statistik Jumlah Penguna Internet di Dunia

Sumber : Youthmanual

Dari banyaknya pengguna smartphone dan internet, dunia keuangan juga mulai

mengalami peruahan. Salah satunya muncul industri keuangan dalam bentuk

teknologi finansial, atau yang biasa dikenal dengan FinTech, yang merupakan

inovasi teknologi di bidang keuangan yang sedang ramai diperbincangkan di

Indonesia. Banyak diantara kita yang telah menikmati hasil dari FinTech, contohnya

mobile banking, rekening ponsel, dan juga e-banking. Di Indonesia sendiri, usaha

FinTech terus bermunculan, contohnya HaloMoney, Go-Pay, OVO, Angel Investor

(ANGIN) dan juga Modalku.

Gambar 1.2 Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia

Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

2

2

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1Doc/RS1_2017_2... · Web view2 Mahmood Jasim Alsamydai, 2014 Adaptation of the Technology Acceptance Model (TAM) to the

Kemudian, hasil survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

(APJII) berkaitan dengan penetrasi pengguna internet secara total di Indonesia yang

tumbuh tipis hampir 8 persen menjadi 143,26 juta jiwa atau 54,68% dari total

populasi 262 juta orang. Dibandingkan hasil sebelumnya sebesar 132,7 juta jiwa.

Kemudian sebesar 81,2% merupakan pengguna mobile internet seperti pengguna

smartphone atau tablet, sisanya adalah pengguna internet yang menggunakan

desktop. Pengguna internet mobile didominasi oleh pengguna aplikasi dibandingkan

membuka situs mobile.

Hal ini mempertegas peluang keuangan digital, diperkuat dengan kenyataan

baru sekitar 36 persen orang dewasa di Indonesia yang memiliki rekening di bank

atau sekitar 120 juta orang masuk dalam kategori unbanked. Inovasi tersebut juga

berhasil menciptakan efisiensi serta membuka opsi terhadap lebih banyak pilihan

produk dan layanan perbankan, seiring dengan semakin digemari cara-cara

pemasaran online, telah terdapat sejumlah produk dan layanan perbankan yang

didukung fintech, misalnya virtual account  yang memungkinkan pembayaran atau

transaksi keuangan tanpa akun bank. Nasabah dapat menerima (income) atau pun

mengeluarkan (outcome) dana hanya dengan bantuan aplikasi.

Gambar 1.3 Pemanfaatan Internet di Bidang Ekonomi

Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

3

3

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1Doc/RS1_2017_2... · Web view2 Mahmood Jasim Alsamydai, 2014 Adaptation of the Technology Acceptance Model (TAM) to the

Dalam bidang ekonomi internet dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan sehari-

hari. Dari hasil survey yang dilakukan APJII kegiatan ekonomi yang paling sering

dilakukan adalah mencari harga suatu barang atau jasa, yaitu sebesar 45,14% dan

melakukan transaksi perbankan sebesar 16,83%. Dengan masuknya transaksi

perbankan sebagai salah satu kegiatan ekonomi yang paling sering dilakukan, BTPN

membentuk aplikasi perbankan yang mudah digunakan untuk transaksi.

Aplikasi yang diberi nama “Jenius” ini berfungsi untuk membantu nasabah

dalam kegiatan transaksi sehari-hari dan mengatur keuangan dalam jangka menengah

maupun panjang. Jerry mengaku BTPN telah mengeluarkan investasi sebanyak Rp

500 miliar. Investasi tersebut dilakukan sejak awal perencanaan Januari tahun lalu

hingga aplikasi digital diluncurkan. Pada kesempatan yang sama Direktur Teknologi

Informasi BTPN Karim Siregar mengatakan investasi senilai Rp 500 miliar tersebut

masih bisa bertambah seiring kebutuhan. BTPN optimistis pengguna aplikasi Jenius

dapat bertambah seiring dengan pertumbuhan jumlah nasabah. Segmen pasarnya

berbeda, Jenius mengincar generasi muda yang hidupnya memang tidak bisa lepas

dari smartphone. Tercatat hingga November 2017 telah ada kurang lebih 500.000

pengguna Jenius di Jabodetabek.

Berdasarkan data-data diatas, untuk mengetahui minat penggunaan aplikasi

mobile Jenius yang diluncurkan oleh Bank BTPN, maka konsep dalam penelitian

menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Model TAM menyebutkan

bahwa pengguna system cenderung menggunakan system apabila system mudah

digunakan, bermanfaat, aman dan sesuai dengan gaya hidup. Untuk memperkuat

analisis dari penelitian ini, penulis melakukan preliminary research yang dilakukan

dengan cara mewawancarai 10 responden yang menggunakan aplikasi mobile Jenius

sebagai salah satu alat bertransaksi atau berbelanja online.

Tabel 1.1 Hasil Wawancara tentang Jenius

Pertanyaan Responden Jawaban

4

4

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1Doc/RS1_2017_2... · Web view2 Mahmood Jasim Alsamydai, 2014 Adaptation of the Technology Acceptance Model (TAM) to the

Mengapa Anda memilih

untuk menggunakan

aplikasi mobile Jenius?

1 Bebas biaya transfer

Bebas biaya administrasi setiap bulan

Banyak diskon (promosi)

Mudah digunakan

Cocok dengan anak muda

2 Banyak promo yang cukup berguna

Memudahkan dalam bertransaksi ,

contohnya ketika transfer ada pilihan

tanpa perlu pakai rekening, tapi

menggunakan cashtag

Untuk membuka akun bisa

menggunakan fingerprint

Tabungan bisa dipisah-pisah

Tabungan berbasis kartu kredit

3 Menawarkan promo-promo yang

dibutuhkan anak muda

Bebas biaya administrasi

Penggunaan aplikasi sangat mudah

4 Menyediakan promo-promo yang

beragam dan dibutuhkan nasabah

Bebas biaya administraasi dan biaya

penutupan rekening

5 Memudahkan untuk bertransaksi

Bebas biaya administrasi

Bebas biaya penutupan rekening

Promo-promo yang sesuai dikalangan

anak muda

6 Promo-promo yang ditawarkan

Dalam satu akun terdapat deposito

5

5

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1Doc/RS1_2017_2... · Web view2 Mahmood Jasim Alsamydai, 2014 Adaptation of the Technology Acceptance Model (TAM) to the

dan tabungan

7 Memudahkan dalam bertransaksi

Membuka akun dengan menggunakan

fingerprint

Bebas biaya transfer ke bank yang

berbeda

Bebas biaya adminisitrasi

8 Tabungan berbasis kartu kredit

Bebas biaya transfer ke bank yang

berbeda

9 Bebas biaya admin

Banyak promo yang menarik

Memudahkan dalam bertransaksi

10 Banyak promo yang ditawarkan

Tabungannya dapat dipisah-pisah

Sumber : Penulis (2018)

Dari hasil wawancara kepada 10 responden, dapat disimpulkan bahwa para

responden menggunakan aplikasi Jenius karena banyak promo yang ditawarkan yang

sesuai dengan kebutuhan para nasabah, bebas biaya administrasi, bebas biaya

transfer ke bank yang berbeda dan tabungan yang dapat dipisah-pisah. Melihat dari

hasil wawancara tersebut, maka penulis menggunakan metode Technology

Acceptance Model (TAM) yang telah dimodifikasi untuk mengetahui seberapa besar

minat para pengguna untuk tetap menggunakan aplikasi Jenius sebagai alat transaksi.

Peneliti menggunakan TAM yang telah dimodifikasi karena menurut Jugianto

(2008), konstruk sikap (Attitude towards) tidak dimasukkan karena tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap minat perilaku penggunaan. Kemudian hal serupa

disebutkan oleh McDaniel & Gates (2015) dalam bukunya yang berjudul Marketing

Research menyatakan bahwa hubungan antara attitude dan behavior intention to use

begitu rumit. Attitude hanya dapat memprediksi behavior intention to use dalam

6

6

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1Doc/RS1_2017_2... · Web view2 Mahmood Jasim Alsamydai, 2014 Adaptation of the Technology Acceptance Model (TAM) to the

kondisi apabila pengguna benar-benar terpengaruh. Dengan begitu alur TAM

berubah menjadi perceived usefulness, dan perceived ease of use langsung

mempengaruhi intention to use

Melalui teori TAM yang telah dimodifikasi dan hasil wawancara yang dilakukan,

dapat dilihat bahwa reaksi dan persepsi pengguna terhadap teknologi dapat

mempengaruhi minatnya dalam menggunakan teknologi. Berdasarkan data tersebut,

penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul

“Analisa Minat Pengguna Aplikasi Jenius Dengan Metode Techonogy

Acceptance Model (TAM)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis menarik beberapa rumusan masalah,

yaitu :

1. Apakah atribut produk dan perceived ease of use berpengaruh terhadap

perceived usefulness?

2. Apakah atribut produk dan perceived ease of use berpengaruh terhadap

intention to use?

3. Apakah atribut produk berpengaruh terhadap intention to use melalui

perceived usefulness pada aplikasi Jenius?

4. Apakah perceived ease of use berpengaruh terhadap intention to use melalui

perceived usefulness pada aplikasi Jenius?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui apakah atribut produk berpengaruh terhadap intention to

use melalui perceived usefulness pada aplikasi Jenius

2. Untuk mengetahui apakah perceived ease of use berpengaruh terhadap

intention to use melalui perceived usefulness pada aplikasi Jenius

3. Untuk mengetahui apakah atribut produk dan perceived ease of use

berpengaruh terhadap perceived usefulness

7

7

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1Doc/RS1_2017_2... · Web view2 Mahmood Jasim Alsamydai, 2014 Adaptation of the Technology Acceptance Model (TAM) to the

4. Untuk mengetahui apakah atribut produk dan perceived ease of use

berpengaruh terhadap intention to use

1.4 Manfaat Penelitian

Ada pun manfaat yang dapat diberikan dari karya ilmiah ini adalah sebagai

berikut :

1. Manfaat bagi penulis.

Penelitian ini bermanfaat bagi penulis karena menambah pengetahuan dan

wawasan mengenai Technology Acceptance Model (TAM) pada aplikasi

mobile Jenius dan diharapkan menerapkan teori-teori yang telah diperoleh

selama perkuliahan.

2. Manfaat bagi perusahaan

Bagi perusahaan, penelitian ini dapat digunakan untuk mengevaluasi dan

sebagai bahan masukan mengenai minat penggunaan aplikasi mobile

Jenius sehingga ke depannya dapat dilakukan perbaikan secara terus

menerus.

3. Manfaat bagi pembaca

Penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dalam memberikan dan

menambah pengetahuan dan informasi yang mendalam tentang

Technology Acceptance Model (TAM) serta dapat menjadi bahan

referensi untuk peneliatian berikutnya.

1.5 State of The Art

Berikut merupakan hasil penelitian terdahulu yang diambil dari artikel jurnal

ilmiah :

Tabel 1.2 State of The Art

No Pengarang (Tahun) Judul Hasil Penelitian

1 (Courtney Elizabeth

Cleveland, 2016)

A Study on How

Mobile Banking

Has Affected the

Banking Industry :

Membuat sebuah applikasi

mobile banking dengan fitur

baru yang menarik, membuat

kompetisi untuk pelanggan

8

8

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1Doc/RS1_2017_2... · Web view2 Mahmood Jasim Alsamydai, 2014 Adaptation of the Technology Acceptance Model (TAM) to the

Has Mobile

Banking Improved

Bank Perfomance?

agar semakin loyal, terutama

bagi generasi millennial yang

memikirkan kelebihan akan

fitur dan manfaat. Perusahaan

perbankan perlu berevolusi

untuk menjaga pasar dengan

demografi seperti millennial.

2 Mahmood Jasim

Alsamydai, 2014

Adaptation of the

Technology

Acceptance Model

(TAM) to the Use

of Mobile Banking

Service

Penggunaan mobile banking

pada layanan teknologi

dipengaruhi oleh 9actor-

faktor seperti: behavioral

intention, attitude, perceived

usefulness, experience

perceived of use and quality

factors. Faktor-faktor tersebut

yang membuat para pengguna

dapat menerima dan

menggunakan teknologi.

3 Ricky Aditya &

Aditya Wardana,

2016

Pengaruh

Perceived

Usefulness dan

Perceived Ease Of

Use Terhadap

Behavioral

Intention dengan

Pendekatan

Technology

Acceptance Model

(Tam) pada

Pengguna Instant

Messaging Line di

Indonesia

Variabel Perceived

Usefulness dan variabel

Perceived Ease of Use

berpengaruh signifikan

terhadap Behavioral Intention

pada pengguna instant

messaging LINE di

Indonesia, yang berarti para

pengguna telah merasakan

manfaat serta kemudahan

yang diberikan oleh instant

messaging LINE.

4 Setyo Ferry W , Dede Pengaruh Persepsi Uang elektronik (Kartu E-

9

9

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1Doc/RS1_2017_2... · Web view2 Mahmood Jasim Alsamydai, 2014 Adaptation of the Technology Acceptance Model (TAM) to the

Rosmauli & Usep

Suhud, 2015

Manfaat, Persepsi

Kemudahan, Fitur

Layanan, dan

Kepercayaan

Terhadap Minat

Menggunakan E-

Money Card (Studi

Pada Pengguna

Jasa Commuterline

di Jakarta)

money) dapat digunakan

untuk transaksi pembayaran

di internet maupun merchant-

merchant yang telah bekerja

sama dengan bank penerbit

kartu e-money. Pengaruh

variabel persepi manfaat.

Kemudahan, fitur layanan

dan kepercayaan sangat

signifikan terhadap minat

menggunakan produk e-

money

Sumber : Penulis (2018)

10

10