wcms_117199.pdf

21
23

Upload: lorenzo-owens

Post on 16-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 23

  • Visi, Misi, Kebijakan,Strategi dan Program KerjaKeselamatan dan Kesehatan

    Kerja (K3) Nasional

    2007 - 2010

    Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N)

  • 2

    Visi, Misi, Kebijakan, Strategi dan Program Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2007 - 2010

  • 3

    Pertama-tama saya menyambut baik atas disusunnya Visi, Misi, Kebijakan, Strategi

    dan Program Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional oleh DK3N yang

    difasilitasi ILO dan didukung oleh DPN Apindo. Semoga hal tersebut menjadi pedoman

    dasar bagi semua pihak dalam pembangunan menuju Indonesia yang berbudaya K3

    dalam berkarya.

    Pelaksanaan K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan

    kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat

    kerja serta bebas pencemaran lingkungan menuju peningkatan produktivitas sebagaimana

    diamanatkan dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Seperti

    kita ketahui bahwa kecelakaan kerja bukan hanya menimbulkan korban jiwa maupun

    kerugian material bagi pekerja dan pengusaha tetapi dapat juga mengganggu proses

    produksi secara menyeluruh dan merusak lingkungan yang akhirnya berdampak kepada

    masyarakat luas. Karena itu perlu dilakukan upaya yang nyata untuk mencegah dan

    mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja secara maksimal.

    Apabila kita lakukan analisis secara mendalam maka kecelakaan, peledakan, kebakaran

    dan penyakit akibat kerja pada umumnya disebabkan tidak dijalankannya syarat-syarat

    K3 secara baik dan benar.

    Upaya-upaya yang telah kita laksanakan selama ini berupa pembuatan dan

    pembaharuan peraturan perundangan, standar teknis, pengawasan, pembinaan,

    penyuluhan dan sosialisasi telah berhasil meningkatkan kesadaran pimpinan perusahaan

    dan pekerja pada umumnya tentang manfaat pelaksanaan K3, yang pada akhirnya dapat

    meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Hal tersebut belum lengkap rasanya apabila

    koordinasi dari masing-masing sektor tidak dilaksanakan dengan baik sehingga semua

    berjalan sendiri-sendiri sesuai kepentingan masing-masing.

    SAMBUTANMenteri Tenaga Kerja Dan TransmigrasiRepublik Indonesia

  • 4

    Visi, Misi, Kebijakan, Strategi dan Program Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2007 - 2010

    Sejak diberlakukannya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 yang kemudian

    diamandemen dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah

    No. 25 Tahun 2000 yang memberikan wewenang operasional sepenuhnya kepada daerah,

    maka dalam implementasinya di lapangan muncul berbagai macam penafsiran yang

    mengakibatkan terganggunya pelaksanaan pengawasan norma K3 sebagaimana

    dimaksud dalam jiwa Undang-Undang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970.

    Untuk itu dengan adanya Visi, Misi, Kebijakan, Strategi dan Program K3 Nasional

    ini dapat menyatukan persepsi dan memperlancar pelaksanaan K3 di Indonesia. Siapapun

    yang berkepentingan dalam hal K3 tetap berpedoman kepada peraturan yang

    memayunginya, yaitu Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

    Kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam penyusunan Visi, Misi, Kebijakan,

    Strategi dan Program K3 Nasional ini, saya menyampaikan penghargaan dan ucapan

    terima kasih.

    MENTERITENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA

    ERMAN SUPARNO

  • 5

    Dewasa ini pembangunan nasional tergantung banyak kepada kualitas, kompetensi

    dan profesionalisme sumber daya manusia termasuk praktisi keselamatan dan kesehatan

    kerja (K3). Dari segi dunia usaha diperlukan produktivitas dan daya saing yang baik agar

    dapat berkiprah dalam bisnis internasional maupun domestik. Salah satu faktor yang

    harus dibina sebaik-baiknya adalah implementasi K3 dalam berbagai aktivitas masyarakat

    khususnya dalam dunia kerja.

    Setiap tahun di dunia terjadi 270 juta kecelakaan kerja, 160 juta pekerja menderita

    penyakit akibat kerja, kematian 2,2 juta serta kerugian finansial sebesar 1,25 triliun USD.

    Di Indonesia menurut data PT. Jamsostek (Persero) dalam periode 2002 2005

    terjadi lebih dari 300 ribu kecelakaan kerja, 5.000 kematian, 500 cacat tetap dan

    kompensasi lebih dari Rp. 550 milyar. Kompensasi ini adalah sebagian dari kerugian

    langsung dari 7,5 juta pekerja sektor formal yang aktif sebagai peserta Jamsostek.

    Diperkirakan kerugian tidak langsung dari seluruh sektor formal adalah lebih dari

    Rp. 2 triliun di mana sebagian besar merupakan kerugian dunia usaha. Dengan kata lain

    inilah hilangnya produktivitas dunia usaha karena faktor K3. Begitu pula survei ILO

    menyatakan bahwa dari tingkat competitiveness karena faktor K3 Indonesia adalah

    negara ke 2 dari bawah dari lebih 100 negara yang disurvei.

    Dunia usaha dewasa ini diminta oleh masyarakat dunia untuk melaksanakan Decent

    Work, Global Compact, Corporate Social Responsibility di mana salah satu faktor

    yang penting adalah K3. Visi, Misi, Kebijakan, Strategi, Program K3 Nasional ini

    dimaksudkan untuk lebih mendorong dunia usaha dan dunia kerja Indonesia selalu didasari

    budaya K3 sesuai peraturan perundangan dan standar nasional dan internasional.

    Pelaksanaannya memerlukan koordinasi dan harmonisasi antar berbagai sektor terkait

    khususnya di kalangan otoritas pemerintah.

    PENGANTARDewan Keselamatan Dan Kesehatan KerjaNasional (DK3N)

  • 6

    Visi, Misi, Kebijakan, Strategi dan Program Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2007 - 2010

    Semoga semua sektor terkait dapat melaksanakan program K3 secara terpadu,

    koordinatif, dan terjadi harmonisasi, sehingga budaya K3 dalam kehidupan berbangsa

    dan berkarya dapat berlangsung sebaik-baiknya. Hal ini sejalan dengan telah keluarnya

    Konvensi ILO No. 187 dan Rekomendasi ILO No. 197 tentang Promotional Framework

    for Occupational Safety and Health.

    Untuk menuju dunia usaha dan dunia kerja yang berbudaya K3 serta terlaksananya

    implementasi peraturan perundangan K3 di Indonesia, maka Dewan Keselamatan dan

    Kesehatan Kerja Nasional (DK3N) sebagai institusi tripartit ekstra struktural memprakarsai

    untuk menyusun Visi, Misi, Kebijakan, Strategi, dan Program Kerja K3 Nasional. Hal ini

    dilakukan mengingat DK3N dibentuk oleh pemerintah dengan surat Keputusan Menteri

    Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I setiap 2 (dua) tahun, dengan keanggotaan 10 anggota

    kelompok pemerintah (dari berbagai Departemen), 10 anggota dari kelompok pengusaha

    (dari berbagai sektor), dan 10 anggota dari serikat pekerja/serikat buruh (dari berbagai

    SP/SB).

    Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh pihak yang telah

    terlibat dan membantu khususnya kepada DPN APINDO dan kantor ILO Jakarta.

    Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu membimbing bangsa kita menuju masyarakat

    yang adil, sejahtera berdasarkan Pancasila. Amin.

    Dewan Keselamatan danKesehatan Kerja NasionalKetua

    Dr. Harjono, Msc.

  • 7

    Visi :Terwujudnya budaya Keselamatandan Kesehatan Kerja (K3) diIndonesia

    Misi :1. Meningkatkan koordinasi yang

    sinergis antar pengandil(stakeholders) bidang K3

    2. Meningkatkan kemandiriandunia usaha dalam menerapkanK3

    3. Meningkatkan kompetensi dandaya saing tenaga kerja dibidang K3

    VISI MISI

  • 8

    Visi, Misi, Kebijakan, Strategi dan Program Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2007 - 2010

    Kebijakan1. Peningkatan koordinasi berdasarkan kemitraan

    yang saling mendukung.

    2. Pemberdayaan pengusaha, tenaga kerja danpemerintah agar mampu menerapkan danmeningkatkan budaya keselamatan dankesehatan kerja.

    3. Pemerintah berperan sebagai fasilitator danregulator.

    4. Penerapan sistem manajemen keselamatandan kesehatan kerja (SMK3) sebagai bagianyang tidak terpisahkan dari manajemenperusahaan.

    5. Pemahaman dan penerapan normakeselamatan dan kesehatan kerja yangberkelanjutan.

    Strategi1. Meningkatkan komitmen pengusaha dan

    tenaga kerja di bidang keselamatan dankesehatan kerja.

    2. Meningkatkan peran dan fungsi semua sektordalam pelaksanaan keselamatan dankesehatan kerja.

    KEBIJAKAN, STRATEGI

  • 9

    3. Meningkatkan kemampuan, pemahaman, sikapdan perilaku budaya keselamatan dan kesehatankerja dari pengusaha dan tenaga kerja.

    4. Melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerjamelalui manajemen risiko dan manajemen perilakuyang berisiko.

    5. Mengembangkan sistem penilaian keselamatandan kesehatan kerja (Audit SMK3) di dunia usaha.

    6. Mendampingi dan menguatkan usaha mikro, kecildan menengah (UMKM) dalam menerapkan danmeningkatkan budaya keselamatan dan kesehatankerja.

    7. Meningkatkan penerapan sistem informasikeselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi.

    8. Memberikan pemahaman mengenai keselamatandan kesehatan kerja sejak usia dini hinggapendidikan tinggi.

    9. Meningkatkan peran organisasi profesi, perguruantinggi, praktisi dan komponen masyarakat lainnyadalam peningkatan pemahaman, kemampuan,sikap, perilaku budaya keselamatan dan kesehatankerja.

    10. Meningkatkan integrasi keselamatan dankesehatan kerja dalam semua bidang disiplin ilmu.

  • 10 Visi, M

    isi, Keb

    ijakan, Strateg

    i dan

    Prog

    ram K

    erja Keselam

    atan d

    an K

    esehatan

    Kerja (K

    3) Nasio

    nal 2007 - 2010

    PROGRAM KERJAKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) NASIONAL

    2007 - 2010

    Program Utama Sub Program StrategiPelaksanaan

    InstitusiPenanggungjawab

    Target Indikator Sumberpembiayaan

    1. Koordinasidan sinergiantarpengandil

    1.1 Peningkatankoordinasi K3nasional

    i. RevitalisasiDewankeselamatan dankesehatan kerjanasional (DK3N)yangindependendengan Keppres.

    ii. Bentuk DewanK3 tingkatpropinsi danKab/Kota yangindependendengan SK Gub/Bupati.

    iii. Peningkatankerjasama antardepartemen.

    iv. Susun tugas,kompetensi dantanggung jawabanggota DewanK3 Nasional,Provinsi,Kabupaten/Kota.

    DK3N,Depnakertrans,dan instansi teknisyang terkait.

    KeluarnyaKepprestentang DK3N.

    Tersusun tatakerja tugas,tanggungjawab dankompetensikeanggotaandewankeselamatandan kesehatankerja nasional/provinsi/kabupaten/kota.

    APBN

  • 11

    Program Utama Sub Program StrategiPelaksanaan

    InstitusiPenanggungjawab

    Target Indikator Sumberpembiayaan

    1.2 PeningkatankoordinasiK3 antarPusat,Provinsi,Kabupaten/kota

    Advokasi K3kepada penentukebijakan dariPusat dan Daerah.

    DK3N,Depnakertrans, daninstansi teknis yangterkait.

    Terjalinnyakomunikasi antaraDK3N denganpenentukebijakan dipemerintah pusat,provinsi dankabupaten/kotaseluruh Indonesia.

    APBN

    2.1.EvaluasisemuaperaturandanperundanganK3

    Mengkaji semuaperaturanperundangan K3yang sudah tidaksesuai.

    DK3N,Depnakertrans,dan instansi teknisyang terkait,akademisi, asosiasiprofesi, LSM, DPNAPINDO, SP/SB.

    Terinventarisasinyaperaturan,perundangan K3yang tidak sesuai.

    APBN2. Harmonisasiperaturan,perundangan,standar danpedomanbidang K3

    2.2. PenyusunanperaturanperundanganK3 yangharmonisdanterintegrasi

    i. AmandemenUU No. 1 Tahun1970, danperaturanperundanganlainnya

    ii. Perbaikanperaturan yangtidak sesuaidenganmekanismetripartit

    DK3N,Depnakertrans,dan instansi teknisyang terkait.

    TerbitnyaPeraturanperundangan K3yang sesuaidengan kondisisaat ini.

    APBN

  • 12 Visi, M

    isi, Keb

    ijakan, Strateg

    i dan

    Prog

    ram K

    erja Keselam

    atan d

    an K

    esehatan

    Kerja (K

    3) Nasio

    nal 2007 - 2010

    Program Utama Sub Program StrategiPelaksanaan

    InstitusiPenanggungjawab

    Target Indikator Sumberpembiayaan

    2.3. PenyusunanpedomanpelaksanaanK3

    Menyusunpedomanpelaksanaan K3dengan melibatkandepartemen teknisterkait (terpadu)dengan prioritas dibidang industri,pertanian,kehutanan,perikanan,perhubungan,pertambangan,jasa.

    DK3N,Depnakertrans,Dep Teknis terkait,akademisi, asosiasiprofesi.

    Tersusunpedomanpelaksanaan K3 disektor prioritas.

    APBN

    2.4 Penyusunanstandar K3

    - Agarmemperhatikankonvensi ILOtentang K3,yaitu KonvensiNo. 187, 155,161, dan 81.

    DK3N,Depnakertrans,BSN, Dep Teknisterkait, akademisi,asosiasi profesi.

    Tersusun 5 SNIbidang K3 setiaptahun.

    APBNMenyusun standarK3 menjadi SNI,dengan melibatkandepartemen teknisterkait (terpadu).

  • 13

    Program Utama Sub Program StrategiPelaksanaan

    InstitusiPenanggungjawab

    Target Indikator Sumberpembiayaan

    3.1 Menguatkanperan danfungsikelembagaanpengawasanK3

    i. Meningkatkankoordinasipengawas antardepartemen.

    ii. Laporan tahunanhasilpengawasandianalisis dandipublikasikanuntuk dijadikanindikatorkepatuhanpelaksanaan K3.

    Depnakertrans dandepartemen teknislainnya.

    50% perusahaanmematuhiperaturanperundangan K3pada 2010.

    APBN

    3.2 Menguatkanperan danfungsisumber dayamanusia(SDM)pengawasanK3

    3. Peningkatanperan danfungsipengawasanKeselamatandankesehatankerja

    i. Menginventaris,meningkatkankualitas dankuantitasPengawas K3 ditingkat nasional,provinsi,kabupaten/kota,dan perusahaan.

    ii. PengawasberfungsiSebagaiinspektor, mitradan pembimbingK3 diperusahaan.

  • 14 Visi, M

    isi, Keb

    ijakan, Strateg

    i dan

    Prog

    ram K

    erja Keselam

    atan d

    an K

    esehatan

    Kerja (K

    3) Nasio

    nal 2007 - 2010

    Program Utama Sub Program StrategiPelaksanaan

    InstitusiPenanggungjawab

    Target Indikator Sumberpembiayaan

    4.1.PeningkatankomitmenPengusahadan pekerjadalampelaksanaanK3.

    Perusahaanmembuat kebijakanK3 dan membentukP2K3.

    DK3N,Depnakertrans,DPN Apindo, SP/SB.

    50% perusahaantelah membuatkebijakan K3 yangtertulis pada 2010.

    SWADANA

    4.2.Pemberda-yaanlembagadan SDM K3di duniausaha

    DK3N,Depnakertrans,instansi teknisterkait, AsosiasiProfesiDK3N, Depdag, SP/SB.

    50%perusahaansudahmembentukP2K3 pada2010.

    50%perusahaanbesarmelaksanakanK3 yangterintegrasidalammanajemenpada 2010.

    50%perusahaanmelaksanakanK3 pada 2010.

    APBN SWADANA

    4. PelaksanaanKeselamatandankesehatankerja didunia usaha

    i. Membentukdan melatihP2K3.

    ii. MembentukP2K3 dikaitkandengan izinusaha.

    iii. Integrasi SMK3di organisasidan manajemenperusahaandikaitkandenganperizinan.

    iv. MendampingiperusahaanyangmemerlukanpendampingandalampelaksanaanK3.

  • 15

    Program Utama Sub Program StrategiPelaksanaan

    InstitusiPenanggungjawab

    Target Indikator Sumberpembiayaan

    4.3.PenghargaanbagipenerapankeselamatandankesehatankerjaPelaksanaanK3

    Pemberianpenghargaan dankemudahan kepadaperusahaan yangberhasilmelaksanakan K3dengan baik (mis.keringanan pajak,premi asuransi).

    DK3N, Depnaker,Depkeu, Jamsostek,SP/SB.

    10% perusahaandi Indonesiamendapatkanpenghargaan nihilkecelakaan padatahun 2010.

    APBN -SWADANA

    Terlaksana2008

    4.4 PelaksanaanK3 di sektorberisikotinggi dan/atau padatkarya.

    i. Menyusunpedoman K3.

    ii. Memberikanpelatihan K3kepadapengusaha danpekerja.

    iii. Menyusunrencanatanggapdaruratkawasan/wilayah.

    DK3N,Depnakertrans,Pemda, Dep Teknisterkait, akademisi,asosiasi profesi.

    APBN -SWADANA

    4.5 Pelaksanaankeselamatandankesehatankerja (K3) di

    i. Pelaksanaan K3di UMKMdenganmelibatkanfasilitas

    DK3N,Depnakertrans,Depkes, asosiasiprofesi, Jamsostek,Dep UMKKop,Depkominfo

    APBN -SWADANA

    25% kelompokUMKMmelaksanakanK3 pada 2010.

  • 16 Visi, M

    isi, Keb

    ijakan, Strateg

    i dan

    Prog

    ram K

    erja Keselam

    atan d

    an K

    esehatan

    Kerja (K

    3) Nasio

    nal 2007 - 2010

    Program Utama Sub Program StrategiPelaksanaan

    InstitusiPenanggungjawab

    Target Indikator Sumberpembiayaan

    usaha mikro,kecil danmenengah(UMKM).

    kesehatanmasyarakat(mis. Puskesma,Pos UKK) yangtersedia dankelompokUMKM (mis.kelompok tani,pengrajin,pedagangasongan dankakilima).

    ii. Melaksanakansosialisasi,informasi K3kepadapengusaha,pekerja.

    iii. Menyusunpedoman K3bagi masing-masingkelompokUMKM.

    iv . Memberikanpelatihan K3kepadapengusaha danpekerja.

  • 17

    Program Utama Sub Program StrategiPelaksanaan

    InstitusiPenanggungjawab

    Target Indikator Sumberpembiayaan

    4.6 Pelaksanaankeselamatandankesehatankerja (K3) disektorpemerintahan

    i. Menyusunpedoman K3bagi instansipemerintah.

    ii. Memberikanpelatihan K3kepadapegawaipemerintah.

    iii. Mengikutkanpegawaipemerintahdalam sistemasuransi tenagakerja.

    DK3N, KORPRI,Depnakertrans,Depkes, BKN,Askes, Jamsostek.

    50%departemenmelaksanakanK3 pada2010.

    75% pegawaipemerintahmenjadipesertaasuransikecelakaankerja pada2010.

    APBN

    5.1 Sosialisasi,informasi K3

    DK3N,Depnakertrans,Depdagri, Depkes,Apindo, SP/SB.

    Turunnya angkakecelakaan kerjasebanyak 50%dari tahun 2006pada 2010.

    SWADANA

    v. Mengikutkanpekerja UMKMdalam sistemasuransi tenagakerja.

    5. PemeliharaanK3 danpeningkatankompetensiK3

    PenyelenggaraanHari K3 setiap harisenin dengankegiatan sosialisasi,dan informasi K3.

  • 18 Visi, M

    isi, Keb

    ijakan, Strateg

    i dan

    Prog

    ram K

    erja Keselam

    atan d

    an K

    esehatan

    Kerja (K

    3) Nasio

    nal 2007 - 2010

    Program Utama Sub Program StrategiPelaksanaan

    InstitusiPenanggungjawab

    Target Indikator Sumberpembiayaan

    Semua mediadiupayakanmembuat rubriktentangkeselamatan dankesehatan kerja.

    DK3N,Depnakertrans,Depkominfo,Depkes, akademisi,asosiasi profesi.

    50% media telahmemuat rubriktentang K3 pada2010.

    SWADANA

    5.2 PenetapanstandarkompetensiK3 daninstitusipelatihan K3

    DK3N,asosiasi profesi,perguruan tinggi,BNSP.

    10.000 tenaga K3tersertifkasi pada2010.

    APBN-

    SWADANAi. Membentuk

    LembagaSertifikasi Profesi(LSP) K3.

    ii. MembentukLembaga DiklatProfesi (LDP) K3.

    iii. MenyusunStandarKompetensiKerja NasionalIndonesia(SKKNI) bidangK3.

    TerealisirLSP K3.2007.

    TerealisirLDP K32007.

    5.3 PengenalanK3 di semuasektormelaluipenyediaanwebsite,buku, danmedialainnya.

    DK3N,Depnakertrans,Dep/lembagaTeknis terkait,BKN

    50% departemenmelaksanakan K3pada 2010

    APBNi. Pengenalankeselamatandan kesehatankerja (K3) dipemerintahan.

  • 19

    Program Utama Sub Program StrategiPelaksanaan

    InstitusiPenanggungjawab

    Target Indikator Sumberpembiayaan

    ii. Pengenalan K3di lingkunganpengusaha danpekerja.

    DK3N,Depnakertrans,Sektor, asosiasiprofesi, akademisi,DPN APINDO, SP/SB.

    50% perusahaanmelaksanakan K3pada 2010.

    APBN-

    SWADANA

    6.1 Pembentukansisteminformasi K3nasionalterpadu

    DK3N,Depnakertrans,departemen teknisterkait, asosiasiprofesi.

    Tersusunnyadata K3 pada2010.

    50%perusahaantelahmelaporkandengan

    APBN6. PelaksanaansisteminformasiKeselamatandankesehatankerja yangterpadu

    i. Menetapkanalur pelaporanK3 dariperusahaan/tempat kerja kekabupaten/kota, provinsidan pusat.

    iii. Pengenalan K3dari usia dini,sekolah danperguruantinggi.

    iv. Meningkatkanperanorganisasiprofesi.

    v. Meningkatkankompetensipraktisi K3.

    DK3N,Depnakertrans,Depdiknas, Sektor,asosiasi profesi,akademisi.

    50% sekolahdanperguruantinggimenerapkanmateri K3dalamkurikulumpendidikanpada 2010.

    10.000 tenagapraktisi K3tersertifikasi.

    APBN-

    SWADANA

  • 20 Visi, M

    isi, Keb

    ijakan, Strateg

    i dan

    Prog

    ram K

    erja Keselam

    atan d

    an K

    esehatan

    Kerja (K

    3) Nasio

    nal 2007 - 2010

    Program Utama Sub Program StrategiPelaksanaan

    InstitusiPenanggungjawab

    Target Indikator Sumberpembiayaan

    6.2 Pembentukanpusatinformasi K3nasional

    DK3N,Depkominfo.,Depnakertrans,Depkes, asosiasiprofesi.

    i. Dibentuk pusatinformasi K3nasionalsebagai institusidi bawahDK3N.

    ii. Membuatformulir danprosedurpelaporan bakuyang simpeldan mudahdilaksanakandenganmelibatkansemua sektor.

    formulir danprosedur bakupada 2010.

    Peningkatankegiatankomunikasiinformasi K3sebanyak 50%pada 2010.