wawancara penulis dengan arief hamdani (president haqqani ... filelampiran 1 wawancara penulis...
TRANSCRIPT
Lampiran 1
Wawancara Penulis dengan Arief Hamdani
(President Haqqani Institute of Indonesia)
The Haqqani Whirling Dervishes of Indonesia
Hari : Kamis, 20 Februari 2009
Pukul : 14:00 sampai dengan pukul 17.30
Tempat : di Rumi Cafe, Jl. Iskandarsyah Raya kav. 12-14 No. 3B
(Rumah Asih), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Keterangan singkatan :
C : Choiriyah
A : Arief Hamdani (President Haqqani Sufi Institute of Indonesia)
C : Bagaimana latar belakang terciptanya tari Sema (Whirling Darwis)?
A : Suatu saat Maulana Jalaluddin Rumi beliau adalah orang sangat dekat
dengan raja dan bapak-bapaknya juga sangat dekat dengan raja sehingga beliau
memimpin sebuah pesantren yang cukup besar dengan jumlah murid yang banyak
sekali. Kemudian saat itu Rumi juga mempertanyakan terhadap ilmu yang ia sudah
dapatkan. Ini persis sama dengan Imam al-Ghazali ketika beliau adalah rektor di
University of Nizamuddin. Kemudian beliau mengalami kegundahan terhadap bahwa
ini ilmu-ilmu ini masih ilmu-ilmu eksternal, ilmu syariah, Fikih. Bagaimana kita
menunggu lebih dalam dari muslim, Islam menjadi iman, mukmin menjadi ikhsan.
Bagaimana mengalami perjalanan-perjalanan singkat tersebut. Jadi Allah mengatakan
ketika ikhsan itu ketika engkau shalat seperti engkau melihat-Ku, kata Allah. Kalau
tidak, Aku yang melihatmu. adalah masih ilmu Pada saat itu Jalaluddin Rumi bertemu
dengan Syamsi Tabriz. Di situlah Syamsi Tabriz memberikan sebuah pertanyaan pada
beliau, yakni: “Lebih hebat mana, Rasulullah Saw. atau Abu Yazid al-Bistami?”.
Sebenarnya para wali mengetahuinya. Rumi pada waktu itu belum menjadi seorang
Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009
93
wali Allah. Tapi dia sekarang adalah Sulthan of Love. Ketika diberi pertanyaan
seperti itu, Rumi langsung jatuh pingsan. Karena pertanyaan ini di luar yang biasa dia
dia tanya tentang syariat. Kemudian mabuk cinta. Akhirnya ia bersama Syamsi Tabriz
sampai-sampai murid-murid dan anaknya cemburu, sampai akhirnya mereka
memutuskan harus memisahkan Maulana Rumi dari Syamsi Tabriz. Kalau tidak
Maulana Rumi hanya mau dengan Syamsi Tabriz saja, tidak ada keinginan untuk
mengajar, dan sebagainya. Ketika ditanya, tiba-tiba dia pingsan. Kemudian ada
perasaan yang luar biasa jatuh cinta. Itu saya alami juga ketika saya bertemu dengan
Syekh Hisham. Saya jatuh cinta yang luar biasa di mana di situlah saya memahami
bahwa beginilah yang dialami Rumi ketika jatuh cinta dengan Syamsi Tabriz, sampai
saya balik arah jalan saya. Saya ingin mengembangkan tasawuf ini supaya orang
lebih kenal cinta. Katanya, Maulana Rumi ada orang menjejalkan diri kita dengan
dunia. Maka dia bisa menipu kita. Ada orang yang menjejalkan kita dengan syariat
terus, melelahkan kita juga. Tetapi ketika orang mengenalkan akan cinta Allah, maka
ikutilah dia. Karena ibadah tanpa cinta akan dikembalikan bagaikan pakaian yang
busuk yang dilemparkan ke wajah kita. Kita shalat, itu sangat sakit tanpa cinta. Maka
babak belur mengerjakannya, susah shalatnya. Apalagi ditambah dengan shalat
sunnah. Maka kemudian Rumi jatuh cinta dengan begitu dia disebut sebagai Sulthan
of Love. Bahkan kemarin kita memperingati 800 tahun wafatnya Rumi pada tahun
2007, ribuan orang ke Konya dalam berbagai agama kemudian mereka jatuh cinta.
Tapi ada juga aliran yang bilang saya mengikuti Rumi, kata Rumi tidak perlu shalat.
Karena Rumi pernah mengatakan satu putaran Whirling ini sebesar 90 derajat
bagaikan satu rakaat shalat bagiku, bagi Rumi. Tetapi jangan bilang saya seperti yang
lain, saya adalah anaknya al-Quran. Kalau ada orang yang bilang selain itu saya tidak
menerima, di situ ada dikuncinya. Kemudian Rumi mengatakan, “saya adalah debu di
bawah telapak kaki Rasulullah Saw.”. Artinya, apa yang Rumi katakan sesuai dengan
yang ada di al-Quran. Tetapi, cintamya sedemikian dahsyat. Maka, seseorang
dikatakan sebagai seorang yang hebat ketika dia meninggal tetapi namanya masih
terdengar terus ratusan tahun setelah beliau meninggal dan masih membuat setiap
orang menjadi mengenal Islam dengan keindahan-keindahannya. Sekarang di
Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009
94
Indonesia lebih banyak Islam garis keras. Mana cintanya seperti yang dimiliki
Rasulullah Saw. Rasulullah dilempar batu, beliau tidak membalas. Padahal seluruh
gunung dan seluruh malaikat meminta, “Tolong kau memerintahkan wahai
Rasulullah untuk menibani mereka dengan gunung ini, saya akan kerjakan”.
Sekarang kita malah yang melempari batu, kita yang membawa-bawa pedang. Dulu
Rasulullah Saw. yang dilempar. Maka cinta yang perlu dipikir. Jadi, akhirnya
kemudian semua murid-muridnya Rumi merasa cemburu dengan Syamsi Tabriz,
karena ke mana-mana Rumi pergi selalu bersama-sama Syamsi Tabriz. Akhirnya
mereka membuat konspirasi, bahkan anaknya sendiri yang dikatakan membunuh
Syamsi Tabriz dan menceburkan ke dalam sebuah sumur. Jadi kalau kita pergi ke
Konya ada sebuah sumur, di situlah tempat makamnya Syamsi Tabriz. Jadi, ada satu
raja tentang Syamsi Tabriz yang luar biasa. Beliau seperti orang biasa seperti orang
yang santai sekali. Suatu saat penduduk Konya itu kekeringan dan butuh air. Mereka
membawa air dan airnya tinggal satu baskom. Kemudian ketika itu Rumi bersama-
sama Syamsi Tabriz, Rumi berkata, “Wahai Syamsi Tabriz tolong doakan supaya kita
bisa diturunkan hujan.” Kemudian Syams menjawab, “saya tidak bisa berbuat apa-
apa; Allah sedang tidak senang dengan saya”. Kemudian orang itu balik lagi. Maka,
jadi tambah sedikit lagi karena hujan tidak turun-turun minta didoakan lagi.
Kemudian Syamsi Tabriz membuka pakaiannya yang dekil dan jubahnya ditaruh ke
dalam air yang tinggal sedikit milik penduduk tadi dia peras, dia gunakan untuk
mencuci baju. Orang-orang pada “BT” karena mereka juga sangat membutuhkan air.
Kata Syamsi Tabriz: “kan saya sudah bilang tadi Tuhan lagi tidak senang sama saya.
Kalian tetap minta air, saya pakai untuk mencuci saja pada “BT” semua. Akhirnya
Syamsi Tabriz menjemur pakaiannya di jemuran. Tidak lama kemudian, hujan turun
deras sekali, “Tuhan lagi tidak senang dengan saya, saya ingin mengeringkan baju
saya saja air turun sedemikian deras tidak bisa kering baju saya”, kata Syamsi Tabriz.
Apa makna dari cerita itu? Dia (Syams) ingin tetap tersembunyi dan berdoa, “Ya
Allah, turunkan hujan bagi orang-orang ini”. Suatu saat ada seorang ulama besar
datang ketika Syamsi Tabriz dan Rumi sedang berdua. Kemudian saya ingin seorang
pengajar yang hebat untuk mengajar tasawuf. Kemudian Syamsi Tabriz menyeru
Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009
95
Rumi menuju muridnya itu saja yang pergi, biarlah dia pergi. Syamsi Tabriz tertawa-
tawa dan berkata, “Untung mereka tidak meminta penari, kalau mereka meminta
penari antara kau dan aku yang pergi.” Hal ini dikarenakan mereka ingin berdua dan
selalu dekat. Inilah para awliya-awliya mencari soulmate-nya. Kemudian ada cerita
lagi, seseorang mengetuk pintunya Syamsi Tabriz. Kemudian ditanya, “siapa?”.
Kemudian dijawab, “aku”. Syamsi Tabriz tidak membukakan pintu, karena tidak
mungkin ada dua “aku”. Itulah yang al-Hallaj mengatakan, “Ana al-Haq”. Maka,
bukti kerendahan hatinya bahwa dia tidak exist, yang ada hanya Engkau ya Allah.
Aku tidak ada yang ada hanyalah sebuah Hologram. Kalau kita merasa diri kita tidak
ada, maka sebenarnya kita sudah fanā’. Maka dalam Tarikat itu dikatakan, “carilah
guru tanpa guru kata Rumi kalian menghambat seribu tahun perjalanan.” Imam
Ghazali mengatakan di Ihya’ Ulumuddin, “Inilah guru tanpa guru diri kalian adalah
syaithan ” Abu Yazid al-Bistami mengatakan juga seperti itu. Guru kalian adalah ego.
Bagaimana kita dapat menghilangkan ego kita tanpa bimbingan seorang guru. Rumi
menyadari bahwa kecintaannya terhadap Syamsi Tabriz itu memberikan semua
pengetahuan tersebut, pengetahuan eksternal dia telah punya. Ketika dia mendalami
pengetahuan internal, pengetahuan rasa, maka dia menjadi wali Allah karena dia
sudah punya semua. Maka ketika Rumi bertemu Syamsi Tabriz maka ia telah jatuh
cinta yang luar biasa. Namun cinta itu diputuskan secara tiba-tiba ketika Syamsi
Tabriz sebelumnya bakarlah buku-bukumu kemudian masuklah ke dalam perjalanan
rahibku. Kemudian Rumi mencari gurunya, sudah beberapa hari gurunya tidak ada.
Padahal dia baru saja membakar semua buku-bukunya. Akhirnya, Rumi menangis
meraung-raung. Dia tidak ingin membaca buku dan dalam kemabukan ketika dia
mendengar pandai besi temannya memukul besi, akhirnya Rumi menari, maka
terciptalah whirling darwis seperti itu. Awalnya whirling darwis sebenarnya sudah
ada ketika masa Abu Bakar ash-Shidiq. Tapi itu tidak kita pahami. Ketika itu
Rasulullah Saw. sedang khutbah Jumat dan orang Baduy bertanya: “Ya Rasulullah,
kapan kiamat itu?” pertanyaan itu tidak dijawab, maka diamlah Rasulullah.
Kemudian orang Baduy tersebut bertanya lagi tanpa menyebut Ya Muhammad atau
Wahai Muhammad. Akan tetapi dia langsung menyebut: “Muhammad”. Ketika orang
Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009
96
Baduy itu bertanya sampai ketiga kali, Rasulullah tidak bisa menjawab kapan hari
Kiamat datang sampai nunggu perintah dari Allah. Rumi mengatakan tanpa guru,
menghambat seribu tahun perjalanan. Setelah dia bertemu dengan Syamsi Tabriz
Rumi baru mengerti. Maka guru dari Mevlevi itu adalah Maulana Jalaluddin Rumi,
dia adalah Sulthan of Love, King of Love. Kalau di wali kutub, wali kutub Ilahiyyah
dia. Dari situlah kemudian tradisi whirling darwis dihidupkan. Ada sebuah kisah
ketika itu ada seorang gadis yang ayahnya sudah meninggal sangat mengagumi Rumi,
maka dia senantiasa memainkan rebab. Maka dalam musik tarian darwis ada
rebabnya. ketika itu Rumi mendengarkannya dengan penuh cinta. Pada saat itu tanah
sangat gersang. kemudian ketika Rumi menari, mawar-mawar pun tumbuh dan
jadilah padang mawar karena dengan cinta mawar itu tumbuh. Maka dari itu
lambangnya adalah mawar serta orang menyatakan cinta dengan mawar.
C : Apakah semua gerakan dalam tarian sufi sekarang mengalami perubahan
sesuai dengan perkembangan zaman atau masih sama seperti yang dilakukan
Jalaluddin Rumi dahulu?
A : Tidak ada perubahan, karena itu tadi. Zikir kita pun tidak ada perubahan dari
ketika Rasulullah Saw. kontemplasi. Karena di ijazah dan pembawa ijazahnya itu
mengetahui format-formatnya tersebut. Tidak ada perubahan jadi kita menari, tetapi
kalaupun ada orang menarikan hanya untuk mempersingkat karena seluruh adab itu
bisa enam puluh menit dan tidak semua orang bisa. Ada juga yang mengatakan
bahwa salam pertama itu merupakan syariat, salam kedua adalah tharīqah atau jalan,
salam ketiga adalah hakikat, salam keempat adalah makrifat. Kadang orang suka
makrifat duluan baru hakikat atau hakikat dulu baru makrifat. Ada salam pertama
adalah penciptaan alam semesta, salam kedua adalah penciptaan dunia tumbuh-
tumbuhan. Salam ketiga adalah penciptaan dunia hewan, dan kemudian keempat
adalah penciptaan manusia. Ada macam-macam tafsir yang berbeda-beda
Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009
97
C : Gerakan apa saja yang terdapat dalam tarian tersebut dan makna apa yang
tersirat di dalamnya, termasuk ketika sedang berputar?
A: Gerakannya sebenarnya Einstein saja terkejut ketika dia melihat suatu elektron
dikelilingi ada yang berputar-putar seperti ini. Elektron-elektron seperti itu akan
berputar mengelilingi dan ada elektron, ada proton, ada neutron seperti itu. Einstein
terkejut kenapa dia bisa berputar dan kalau ada gravitasi atau kalau ada mendekat,
kenapa tidak mendekat? Kenapa dia tidak ditarik. Tetapi senantiasa berputar. Kenapa
ini Matahari kita juga pasrah mengelilingi? Ada kekuatan apa? Kalau dalam
penjelasan ilmiah istilahnya power yang memaksa untuk mereka senantiasa hidup.
Saya bilang kepada Prof. Mulyadhi bukan power, yang memaksa lagi. Tetapi cinta
yang kuat yang Allah berikan. Maka setiap makhluk ini illusion, sebenarnya adalah
gaya tarik-menarik, maka kita bisa jadi mejret kalau dari sini kan sebenarnya kan ada
gaya tarik menarik zikir yang kuat. Kenapa saya katakan Illusion? Karena bahkan
tidak usah orang ikut sihir dan gaya hidup. Kita bisa mengikuti misalnya olah raga
bela diri kalimat syahadat atau apa saja. Kita bisa merubah kaca dari lampu kita rubah
jadi bola pimpong. Dengan kekuatan zikiran dengan kekuatan Ilahiyyah kemudian
kita lempar lampu itu seperti bola pimpong, seperti itu. Tangan di atas mengharapkan
hidayah ilahiah dan ini tadi sebenarnya berputarnya seperti perputaran tawaf, maka
putaran-putaran langit, putaran surgawi itu putarannya ke kiri semua, berlawanan
dengan arah jarum jam, perputaran seperti itu semua. Maka ketika kita berwhirling
darwis seperti ini, di sini ada syekhnya kemudian mereka berputar. Kemudian di sini
ada embassy yang selalu senantiasa dia akan menjaga putaran-putaran itu. Ini adalah
penari whirling-nya. Nanti akan ada yang senantiasa mengawasi. Jadi, semuanya
putarannya ke kiri, tadi ada empat kali tawaf, empat kali prosesi. Maknanya adalah
semua makhluk berputar karena cinta, yang paling kecil ataupun yang dikelilingnya.
Kita berputar bagaimana sebuah elektron yang kecil dikelilingi proton atau neutron,
mereka berputar seperti itu. Prof. Mulyadhi bilang energi yang memaksa, saya bilang
energi cinta yang membuat mereka ingin senantiasa berada di dalam lingkaran orang
yang dicintainya. Jadi, artinya bahwa sebenarnya ketika kita berputar, maka energi ini
mengajak semua hati mereka tidak terasa tiba-tiba mereka jatuh cinta saat itu. Maka,
Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009
98
banyak orang nonmuslim masuk ingin mempelajari tarikat ini dan kemudian menjadi
Islam. Karena sebenarnya ketika dia menari dengan bimbingan para wali Allah maka
itu yang dicintainya.
C : Apa yang membedakan dari warna pakaian penarinya serta apa makna dari
warna dan jenis pakaian yang dipakai pada saat melakukan tarian darwis?
A : Jadi sikke, bagian kepala, adalah melambangkan batu nisan. Kemudian tennur
adalah yang bagian putih yang panjang itu adalah melambangkan kain kafan.
Kemudian jubah hitamnya ini melambangkan alam kubur. Jadi, artinya adalah
“matilah sebelum mati”. Bagaimana kita menyadari mati sebelum mati. Orang yang
koma kadang ia diberikan pengalaman mati sebelum mati kemudian dia hidup lagi
dan melihat realitas-realitas tersebut kemudian dia memulai memahami bahwa dunia
ini hanya main-main saja. Dia mengenal realitas sebelumnya, sebenarnya. “Siapa
yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya”. Tetapi kita mempelajari
banyak hal, kita belum mempelajari diri kita sendiri. Jadi ketika tarian itu adalah
untuk manghancurkan ego. Artinya untuk mengenal diri, masuk lagi ke dalam lagi.
Kalau dikatakan dalam tasawuf adalah masuk ke dalam Bahrul hudrah. Seluruh kitab
suci terkumpul di al-Quran. Seluruh al-Quran rahasianya ada di al-Fatihah. Seluruh
al-Fatihah adanya di Bismillāhi rohmān rohīm. Seluruh Bismillāhi rohmān rohīm ada
di huruf “ba”, dan Bahrul hudrah itu adalah titik di dalam “ba” itu. Itulah Maulana
Rumi akhirnya terhubung dengan Syamsi Tabriz meskipun dalam frekuensi yang
berbeda.
C : Apakah tarian mistik termasuk ke dalam salah satu metode zikir yang diterapkan
oleh Tarikat Naqsyabandiyah Haqqani dan bacaan zikir apa saja yang dibaca ketika
sedang menari?
A : Di Naqsyabandi tarian sufi termasuk salah satu metode zikir yang diterapkan oleh
Naqsyabandi. Karena kita masuk ke zaman kegelapan sekarang. Zikir kalbu dalam
hati 70x lebih hebat. Zikr tersebut yaitu zikr zahr (zikr keras) karena awalnya zikir
lembut itu diawali dengan keras agar dapat kita paham dulu. Karena kalau kita zikir
Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009
99
lembut itu tidak mengerti apa yang dibaca. Seperti sebuah batu, hati kita sudah
membatu dan berkarat. Maka untuk memecahkannya dengan memukul batu itu
beramai-ramai. Maka, berjamaah bekerja keras lebih memudahkan untuk
menghancurkan ego dalam hati kita. Maka kita zikir itu kemudian diiringi musik ada
yang tidak diiringi musik. Ada beberapa zawiyah yang tidak pakai musik, tetapi di
kita ada musik. Maka dengan musik tadi ada yang cepat naik ketika pakai musik.
Enak didengar, nanti ada yang whirling di tengah, itu ketika kita terkena kibasannya
enak banget seperti di atas gunung, ada anginnya. kata Imam Ghazali menyatakan
ketika kita zikr beramai-ramai agar lebih mudah untuk menghancurkan ego. Adapun
zikir yang dibaca ketika berwhirling diantaranya adalah asmaul husna dan shalawat.
Jadi, kita ada pembacaan kalimat syahadat 3x, astagfirullah 25x atau 70x, kemudian
Fatihah 7x, Alam Kasroh 7x, Al-Ikhlas 11x, kemudian Lā ilāha illā Allāhu, kemudian
shalawat, kemudian asmaul husna. Jadinya zikirnya seperti itu. Kalau orang yang
berputar senantiasa dalam keadaan Allah, Allah, Allah, seperti detak jantung. Nah,
kita harus berzikir di dalam diri kita seperti detak jantung, cukup di dalam hati.
C : Apakah tarian sufi hanya dilakukan oleh Tarikat Naqsyabandiyah Haqqani atau
juga dilakukan oleh tarikat-tarikat lainnya?
A : Aslinya Tarikat Maulawiyah yang menggunakan tarian sufi ini. Kemudian ada di
Tarikat Naqsyabandiyah Haqqani ini karena Syekh Nazim memegang tujuh Tarikat,
Naqshabandi, Maulawiyah, Qodiri, Shadzili, Rifa’i, Tijani, Chisty. Maka beliau
mengajar tarian juga. Kemudian karena cinta yang dibutuhkan. Maka Rumi tadi
terkenal sebagai Sulthan of Love, wali kutub cinta ilahiah. Maka, kita masih di zaman
kegelapan. MTv membuat gerakan tarian yang seronok, Inul juga begitu, semua
begitu. “No Movement, No Love”. Kenapa dia bergerak terus? Karena ada ikatan
cinta, “tanpa gerakan tidak ada cinta”, maka kita menari. Waktu saya buat, atau
Maulana belum memerintahkan ini kita zikir orang sedikit yang datang. Begitu kita
buat whirling, seluruh TV mengekspos kita, 2002 waktu saya ber-whirling pertama
kali saya belum bisa sama sekali, akhirnya saya bisa dan tidak pusing, nikmat rasanya
whirling di depan orang yang kita cintai. Ketika kita menari dengan whirling maka
Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009
100
seluruh media masa datang. Kemudian mereka yang cinta Rumi mereka senang
membaca puisi Rumi, mereka datang. Tv Rumi mereka datang. Suatu saat ada cerita,
ada seorang murid-muridnya Syekh Khalid al-Baghdadi keliling dunia untuk mencari
seorang yang sangat spesial. Mereka berkeliling gedung tingkat ada seorang Hindu
dia sangat lembut sekali dan mampu membaca dalam hati kami dan setiap orang
melihat dia pasti cinta. Tapi kenapa dia orang Hindu. Kenapa orang Islam saya tidak
temukan seperti itu. Kata Syekh Khalid, besok saya akan jawab. Dalam awliya itu ada
enam hakikat, nah itu sudah dibukakan hanya kepada Syekh Khalid al-Baghdadi.
Makanya dia bilang “besok saya akan jawab”. Ketika dia sampai dalam sekejap, ini
ada ceritanya di zaman Nabi Sulaiman. Apakah Allah tidak menurunkan dia kepada
para kekasih. Dikasi, tapi tidak ditunjukkan. Oleh para Awliya ini sedikit orang-orang
yang bisa ditunjukkan seperti itu karena ada percaya di hatinya. Maka kemudian
sampailah dia ke Pendeta itu, kemudian Pendeta Hindi itu, “Ya Syekh ku; saya sudah
mengharapkan bahwa engkau akan datang hari ini, saya sudah menyiapkan juru
masak Islam dengan makanan yang sudah tersedia. Kemudian Syekh Khalid
mengatakan, “bersyahadatlah engkau”. Orang itu kaget juga tetapi diam, setelah 30
menit baru dia bersyahadat. Kemudian Syekh Khalid bertanya, “Mengapa engkau
meninggal baru bersyahadat?”. Karena semenjak aku mengingat engkau, setiap aku
ingin mengerjakan sesuatu aku selalu bertanya dengan egoku. Ketika egoku
memerintahkan “kerjakan”, maka saya akan mengerjakan kembali. Tadi waktu saya
berR kepada ego saya, ego saya bilang, “buat apa kamu bersyahadat masuk Islam,
seluruh harta kekayaanmu akan hilang diambil habis”. Maka kemudian saya
menyadari kemampuan yang engkau berikan adalah kemampuan mengalahkan ego.
Maka Allah memberikan segala kemampuan itu, tetapi sekarang engkau telah
mengakui bahwa Rasulullah nabi, seorang nabi karena Allah dan Allah Tuhan-mu
maka Allah mengirimkan rahasia sepengetahuan surga. Maka orang itu dilain agama
ia akan mengerti. Siapa orang yang ia temui dan ketika dia tahu siapa orang yang
temui, maka ia selalu melawan apa yang diperintahkan. Itulah yang dikatakan Rumi
“Siapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya”, “matilah sebelum
mati”. Artinya bunuhlah egomu. Ketika Rumi menari whirling dervishes karena
Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009
101
egonya sudah selesai, maka dia melayang bisa satu meter. Sekarang kita hanya
mengikuti imitasi karena kita masih terikat oleh gravitasi. Terkadang kita melihat
latihan yoga sampai melayang. Tetapi jin juga bisa seperti itu meminta bantuan jin.
Apa hebatnya bisa terbang, bisa melayang menjadi riya’ dan menjadi terjerumus ke
dalam jurang syaithan.
C : Ketika berwhirling darwis, apakah pelakunya harus dalam keadaan suci?
A : Ya, harus dalam keadaan suci. Pertama kita ambil wudhu, abis ambil wudhu
shalat syukru. Maka Bilal selalu dalam keadaan berwudhu dan menjadi ahli surga
nanti. Setelah ambil wudhu syukur wudhu kemudian kita boleh muraqabah, artinya
muraqabah menyatukan diri dengan para guru menjalin koneksi, meditasi sufi dengan
muraqabah. Kemudian baru kita membuat adab-adab whirling, ketika hati kita konek
maka seolah-olah yang berwhirling itu adalah Syekh itu sendiri, itu ada dua belas
adab whirling. Ada dua puluh adab berzikir, ini juga untuk whirling kita membuat
adab-adab sendiri. Dua puluh adab berzikir, lima adab berzikir, dua belas adab
berzikir, tiga adab berzikir.
C : Apakah tarian sufi ini hanya boleh dilakukan oleh kalangan tertentu saja?
Bagaimana dengan perempuan dan anak-anak serta orang-orang nonmuslim yang
ingin bergabung dalam tarian ini?
A : Semua kalangan boleh ikutan ber-whirling, baik laki-laki, perempuan, anak-anak,
bahkan orang nonmuslim sekalipun. Tapi terkadang perempuan bertanya, “bolehkah
saya ber-whirling?”. Maka saya bawa penari whirling itu di depan. Tetapi mereka
tertutup semua, memakai jilbab. Makanya saya disuruh Maulana untuk mencari
penari wanita. Kata Maulana, “kita keliling dunia kalau semua laki-laki agak susah
masuknya”. Karena mereka menganggap Indonesia sebagai Negara yang teroris dan
supaya kita tidak terlalu kelihatan keras aja. Tetap saja kalau di jalan Islam, kita
mengikuti sunnah. Kalau anak-anak biasanya diajak oleh orang tuanya dan mereka
berputar sendiri, lebih cepat bisa. Jadi, tarian darwis ini tidak dibatasi untuk golongan
tertentu saja. Bahkan di Negara Barat yang nonmuslim banyak yang whirling. Tetapi
Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009
102
banyak juga yang masuk Islam, mereka tetap mengucapkan Allah! Allah! Allah! ahli
kitab, orang Yahudi, juga mengucapkan Allah! Allah! Allah! karena Tuhan mereka
sama, Allah. Cuma itu cobaan bagi Yahudi ketika zaman Nabi Isa diturunkan mereka
tidak mau menerima. Mereka. Hanya sepertujuh yang mau menerima.
C : Apakah sebelum melaksakan tarian harus ada pembaiatan terlebih dahulu serta
langkah apa saja yang ditempuh sebelum melaksanakan tarian sufi?
A : Kita yang ingin mendapatkan rahasia, yang ingin menjadi murid karena mereka
menyadari, mereka tidak bisa jalan sendirian. Maka mereka ingin memiliki guru,
maka ya itu. Tapi orang yang mau whirling saja, silahkan. Tapi cuma whirling-
whirling-an. Tarian imitasi, tidak terhubung dengan siapa-siapa. Karena rahasia itu
adalah cinta. Maka tanpa cinta tidak ada iman. Tanpa cinta terhadap rasulullah, maka
Rasulullah mengatakan, “jika kau mencintai keluargamu daripada kau mencintaiku;
jika kau mencintai anak-isterimu, mencintai hartamu daripada aku, maka engkau
tidak disebut beriman”. Coba anda bayangkan! Kalau ingin memasuki perjalanan
rasa, ya harus dibaiat. Tapi tidak wajib. Orang yang mau datang zikir tidak mau
dibai’at tidak apa-apa saya persilahkan. Bagaimana mau kenal tetapi dia tidak mau
masuk? Baiat sebenarnya ada di Surat al-Fath. Sebenarnya kita di dalam Quran sudah
berbaiat juga di Surat al-Fath
C : Dari mana asal istilah Whirling Dervishes dan Sema? Apakah keduanya memiliki
perbedaan makna?
A : Asal kata tari sufi itu Sema. Whirling Dervishes dalam bahasa Inggrisnya, Darwis
yang berputar. Whirling itu kan berputar, the dervishes itu para darwis. Dan darwis
itu tingkatan terakhir dari para sufi, tidak semuanya dapat disebut darwis. Kita juga
masih, bahkan belum mencapai pada tingkatan murid. Sema itu berasal dari bahasa
Turki “Sema-zen”.
Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009
103
C : Bagaimana proses penyebaran tarian Sema ke berbagai Negara hingga masuk ke
Indonesia? Kemudian tersebar di Negara mana saja tarian whirling darwis tersebut?
A : Penyebaran Sema ke berbagai negara termasuk Indonesia karena adanya kekuatan
cinta tak akan terhenti. Maka orang menjadi buta ketika ajaran yang diajarkan terus
sampai hari ini. Rumi itu adalah Sulthan of Love, maksudnya wali qutub dari cinta
ilahiah, maka cintanya itu menembus dalam setiap zaman. Maka kemudian Maulana
Syekh Nazim mengajarkan kita untuk ber-whirling menyebarkan cinta ini ke seluruh
lapisan masyarakat. Jadi, dengan melalui whirling ini orang lebih cepat berdatangan
ke zikir Naqsyabandi. Zikir Naqsyabandi aslinya adalah zikir dalam hati semuanya.
Tetapi kita masih dalam zaman kegelapan. Maka, kita zikir zahr-nya juga ada.
Kemudian Syekh Nazim mengatakan, Syekh Hisyam mengatakan, “zikir tanpa
whirling tanpa gerakan masih kalah dengan zikir dengan whirling. Maka, dia akan
membawa ruh-ruh itu yang kalian tarik untuk mendekat lebih cepat”. Suatu saat kita
di Pekalongan, di Pancoran, di lapangan besar kita zikir orang-orang pada masih main
bola. Tetapi begitu kita mulai Maulana nari whirling, berapa orang menari whirling
mereka main bola stop semua, berlari-larian melihat kita. Mereka matanya yang
melihat, ruhnya yang jalan. Maulana menawarkan baiat, mereka yang main bola mau
di baiat. Seperti di Istiqlal 70.000 orang dibaiat.
C : Kapan Tari Whirling Darwis mulai dipopulerkan oleh Tarikat Naqsyabandiyah
Haqqani?
A : Naqsyabandi di Indonesia sudah ada dari tahun 1800. tetapi tidak ada yang zikir
pakai hadroh. Hadroh itu sendiri bukan tradisi Naqsyabandi juga. Dan tidak ada yang
memakai whirling darwis juga. 1997 Maulana masuk, baru pakai whirling-nya 2003-
an. Setelah itu baru whirling.
Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009
104
C : Apakah tarian yang ada di Indonesia sama dengan yang ada di negeri-negeri
lain?
A : Seharusnya kalau mereka mengikuti guru-gurunya adab-adabnya sama semua.
tetapi kadang-kadang ada guru yang berbeda-beda. Maka, kadang-kadang mereka
caranya berbeda-beda. Seperti antara universitas satu dengan universitas yang lain
cara pengajarannya lain-lain. Cara pengajarannya misalnya dalam prosesi
memberikan empat salam, ada yang sesama darwis saling menunduk, ada yang hanya
kepada syekhnya saja, seperti itu. Jadi perbedaan dalam memberikan salam. Tetapi
empat adabnya, empat salamnya tetap ada. Gerakan yang wajib sebenarnya
tergantung keperluannya, karena tidak setiap saat kita bisa melakukan full adab
whirling. Jadi kita melakukan pertunjukkan ini, kita cuma melakukan salamnya satu
kali. Karena perlu enam puluh menit. Kita sesuaikan dengan keadaan, sesuai
keperluan. Tetapi yang adab kalau ada perbedaan, perbedaannya tidak terlalu banyak.
Tetapi tadi seperti penafsirannya saja bisa beragam. Empat salam artinya bisa banyak
sekali.
Lampiran Wawancara ini disahkan oleh:
(Arief Hamdani )
Presiden Haqqani Sufi Institute of Indonesia
Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009
Lampiran 2
Foto Para Penari Sema Ketika Pelatihan Adab-Adab Tari Mistis Sema
Bersama dengan Prof. Ibrahim dari Turki di Rumi Café, Jakarta
Para darwis bersiap untuk melakukan Para darwis melakukan putaran
upacara ritual Sema. perlahan sebanyak tiga kali.
Syekh dan darwis saling menundukkan Para darwis mulai melakukan
badan sebagai tanda penghormatan. putaran Sema.
Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009
106
Posisi tangan kanan darwis menengadah Posisi tangan kiri mengarah ke
ke atas yang menyimbolkan hidayah bawah yang menunjukkan
Tuhan telah diterima. hidayah Tuhan disebarkan
kepada seluruh umat
manusia.
Posisi kedua tangan darwis menyilang Posisi Syekh dan para darwis
di depan yang menyimbolkan bentuk ketika memasuki ruang Sema.
Keesaan Tuhan.
Refelksi Jalaluddin..., Chiriyah, FIB UI, 2009