water, hygiene and sanitation - reliefweb.int · aceh bebas dari malaria pada tahun 2015aceh free...

68
KESEHATAN PEMBAWA PESAN Air, Higiene dan Sanitasi WATER, HYGIENE AND SANITATION 2009 JUNI JUNE 11 EDISI ISSUE MAJALAH KESEHATAN UNTUK PEKERJA KESEHATAN INDONESIA DIPUBLIKASIKAN OLEH AIDE MÉDICALE INTERNATIONALE THE HEALTH MAGAZINE FOR INDONESIAN HEALTH WORKERS PUBLISHED BY AIDE MÉDICALE INTERNATIONALE MESSENGER HEALTH Dermatitis Kontak/Contact Dermatitis — Diare/Diarrhea — Kolera/Cholera Promosi kebersihan/Hygiene promotion — Demam tipus/Typhoid fever Manajemen limbah medis/Medical waste management Kebersihan kewanitaan/Feminine hygiene

Upload: voxuyen

Post on 03-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

KESEHATANPEMBAWA PPESAN

Air, Higiene dan SanitasiWATER, HYGIENE AND SANITATION

2009 JUNIJUNE11 EDISI

ISSUEMAJALAH KESEHATAN UNTUK PEKERJA KESEHATAN INDONESIA DIPUBLIKASIKAN OLEH AIDE MÉDICALE INTERNATIONALETHE HEALTH MAGAZINE FOR INDONESIAN HEALTH WORKERS PUBLISHED BY AIDE MÉDICALE INTERNATIONALE

MESSENGERHHEEAALLTTHH

Dermatitis Kontak/Contact Dermatitis — Diare/Diarrhea — Kolera/CholeraPromosi kebersihan/Hygiene promotion — Demam tipus/Typhoid fever

Manajemen limbah medis/Medical waste management Kebersihan kewanitaan/Feminine hygiene

Page 2: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

Hasrati (Staf Penanggung Jawab untuk Peningkatan Kepeduliandan Penyadaran/ Sensitization and Awareness Raising OfficerHandicap International) ■ Erlina Marlinda (Fasilitator Komunikasi/Communication Facilitator, Handicap International) ■ MarthunisMuhammad (Focal Point Pokja AMPL/ AMPL Working Group FocalPoint - Bappeda Aceh) ■ Joni Kapluk (Aktor Aceh/ Acehnese actor)■ Sijawati & Tharuddin (Seksi Penyehatan Lingkungan, DinasKesehatan Provinsi Aceh/ Enviromental Health Department,Provincial Health Office of Aceh) ■ dr. T.H. Makmur Mohd. Zein(Fakultas Kedokteran Syiah Kuala/ Medical Faculty of Syiah KualaUniversity) ■ Yopie Pangkey (Petugas Sanitasi Air - PendidikanHygiene/ Watsan Officer - Hygiene Education, Irish Red Cross) ■

Moris Monson (Delegasi Watsan – Kontruksi/ Watsan -Construction Delegate, Irish Red Cross) ■ Basilius Kris Cahyanto(Spesialis WASH/ WASH specialist, UNICEF Banda Aceh) ■

Manuela Peters (Proyek Kesehatan Palang Merah Swiss cabangSigli/ Sigli Health Project Swiss Red Cross) ■ dr. Dina Lidadari(Bagian Kulit Kelamin/ Dermatology Department, Unsyiah -RSUZA) ■ dr. Kurnia F. Jamil (Spesialis Penyakit Dalam KonsultanPenyakit Tropik Infeksi/ Internist Consultant Tropical InfectionDiseases, Unsyiah - RSUZA) ■ Yayat Kurniawan (Manajer TeknikProgram Kesehatan Lingkungan/ Environmental Health TechnicalProgram Manager, Canadian Red Cross) ■ Katherine Mueller(Delegasi Masyarakat dan Informasi/ Information & CommunityOutreach Delegate, Canadian Red Cross) ■ Rahmi Wardhani(Bidan/ Midwife, RSU Cut Mutia Lhokseumawe) ■ dr. Nur Fardian(Program Studi Pendidikan Dokter/ Medical Studies Program,Malikussaleh University) ■ Ibu Hasniah (Politeknik Kesehatan –Keperawatan Depkes Banda Aceh/ Nursing School Banda Aceh)Bambang Isnur Imanto (Perawat, Puskesmas Kopelma Darussalam/Nurse Puskesmas Kopelma Darussalam) ■ Sasimar Sangchantr,Riza Adirza, Damaris Monteiro & Soegeng Afriyanto (TimKesehatan Masyarakat/ Public Health Team, IOM) ■

Manager Publikasi/ Publication ManagerChloé Forette

Editor Kepala/ Editor in chiefAnne Broggi

Penyunting Medis/ Medical Editordr. Nurjannah

Penerjemah/ TranslatorsDenni RajagukgukEndrani SulistyowatiMahdani A. Hamid

Dewan Penyunting/ Editing CommitteeTim P2K/HM Team

Ikonografi/ IconographyTim P2K/HM Team

Tata Letak/ LayoutChloé Forette

HM TEAMTIM P2K

CONTRIBUTORSKONTRIBUTOR

CONTENTSDAFTAR ISI

EDITORIAL EDITORIAL

BERITA NEWSHari Kesehatan Dunia World Health DayAceh bebas dari Malaria pada tahun 2015 Aceh free fromMalaria by 2015Flu Babi Swine InfluenzaHari Perawat Internasional International Nurse Day

PERISTIWA EVENTSAcara Pembukaan PIDA The Opening Ceremony of PIDA

LEBIH DEKAT ZOOMAir Minum Dan Penyehatan Lingkungan Berbasis MasyarakatCommunity-Based Water Supply and Environmental SanitationEumpang Breuh

LAPORAN KHUSUS SPECIAL REPORTAir, Higiene Dan Sanitasi Water, Hygiene and Sanitation

PENGANTAR INTRODUCTIONPengembangan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Development of Water and Sanitation Facilities

DI TANAH AIR KITA IN OUR COUNTRYIndonesia Sehat 2010 Healthy Indonesia 2010

DARI LAPANGAN FROM THE FIELDWawancara Yopie Pangkey Interview Yopie Pangkey

KESEHATAN MASYARAKAT PUBLIC HEALTHMembangun Air, Sanitasi, Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat diAceh Building Water, Sanitation, Hygiene and Healthy Lifestylein Aceh Air Dan Sanitasi: Suatu Joint Venture Water and Sanitation: AJoint Venture

KESEHATAN UMUM GENERAL HEALTHDermatitis Kontak Contact DermatitisPenyakit Yang Berkaitan Dengan Air Water Related Diseases Program Manajemen Limbah MedisMedical Waste Management Program

IBU & ANAK MOTHER & CHILDKebersihan Kewanitaan pada Kehamilan Feminine HygieneDuring Pregnancy

PSIKOSOSIAL PSYCHOSOCIALAir dan Sanitasi : Sebuah Pemenuhan Hak Water andSanitation: A Right FulfilmentInstruksi Tentang Kebersihan, Sanitasi dan Air di Rumah Sakit Instructions on Hospital Hygiene, Water and Sanitation. Wawancara Perawat Bambang Interview Nurse Bambang

LEBIH DALAM IN DEPTHPanduan Praktis untuk Diare Practical Guideline for DiarrheaPengetahuan, Sikap dan Perilaku terhadap Air, Sanitasi danHigiene di Aceh Knowledge, Attitudes and Practices on Water,Sanitation and Hygiene in Aceh

TAKARIR GLOSSARY

1

2

5

7

13

14

15

16

21

27

42

44

51

62

Page 3: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 1

EDITORIAL

Setiap 8 detik sekali seorang anak meninggaldunia karena air yang terkontaminasi; ada lebihdari 25 bakteri yang terdapat dalam air yang

terkontaminasi dan lain-lain.Data ini sangat menakutkannamun inilah realita yang menyedihkan.Air merupakankebutuhan dasar dan vital, tetapi akses terhadap airyang layak minum masih menjadi isu global sampaisaat ini. Setidaknya terdapat 2,6 miliar orang tidakmemiliki akses terhadap air leding. Sebagian besardari mereka bahkan tidak mempunyai jamban danharus buang air besar di ruang terbuka sehingga dapatmengkontaminasi sungai dan sistem saluran air. Halini kemungkinan besar menjadi penyebab tingginyaangka kesakitan dan kematian akibat penyakit yangdisebarkan melalui air. Terlepas dari pembangunanekonominya, Indonesia masih merupakan salah satudari negara berkembang dimana sistem Air, Higienedan Sanitasinya harus ditingkatkan. Rekonstruksiprovinsi Aceh setelah terjadinya Tsunami telah men-garah ke perbaikan yang cukup baik. Namun masihbanyak yang harus dilakukan.Penyakit yang disebarkanmelalui air umumnya terdeteksi di Puskesmas, banyakanak-anak menderita diare yaitu suatu penyakit yangdapat mengancam jiwa terutama anak-anak yang ren-tan. Dan bagaimana mengenai Malaria, tipus dan lain-lain?

Masyarakat harus belajar mengenai langkah-langkahdasar pencegahan penyakit.Anak-anak harus mengeta-hui bahwa tangan serta gigi harus dibersihkan dengansabun dan pasta gigi. Banyak penyakit dapat dicegahdengan menerapkan cara ini. Ini adalah masalah edu-kasi.Karena itu Pembawa Pesan Kesehatan edisi ke-11ditujukan untuk membahas masalah Air, Higiene danSanitasi, disini kami menggaris bawahi peranan pen-ting para petugas kesehatan dalam mentransfer danmembagi informasi mengenai higiene dan kamimenyoroti beberapa alat survei yang ada seperti surveipengetahuan, sikap dan perilaku. Lebih dari sekedarsebuah majalah kesehatan, informasi yang disampaikandalam edisi ini sebaiknya dibagikan juga kepadasemua anggota masyarakat.Namun kami sangat yakin,bahwa anda para pembaca, para petugas kesehatanadalah penghubung bagi masyarakat. Jadi, mari kitabaca, belajar dan berbagi pengetahuan!

E very 8 seconds a child dies because ofcontaminated water; there are morethan 25 pathologies related to contami-

nated water, etc. These data are frighteningbut this is a sad reality. Water is a basic andvital need but access to drinkable water is stilla global issue. At least 2,6 billion people donot have access to running water. Most ofthem do not even have toilets and have todefecate in open air, thus, contaminatingrivers, air and sewer systems. This is probablythe cause of high morbidity and mortalityrates. In spite of its economic development,Indonesia is still one of these developingcountries where Water, Hygiene andSanitation need to be improved. The recon-struction of the Aceh province after theTsunami led to a sharp improvement. Butmany things remain to be done. Waterbornediseases are commonly detected in thepuskesmas, too many children are sufferingdiarrhea which is a life threatening disease fora child vulnerable organism. And what aboutMalaria, typhoid, etc?People have to learn about the basic preven-tive measures. Children must know thathands as well as teeth should be cleaned withsoap and toothpaste. Many diseases could beprevented this way. This is a matter of educa-tion. For this HM 11 dedicated to Water,Hygiene and Sanitation, we underline the keyrole of health workers in transmitting andsharing information about hygiene and wehighlight some of the numerous tools thatexist like the Knowledge, Attitudes andPractices. More than a medical magazine, theinformation published in this issue should beshared between all citizens. But we trulybelieve that you, readers, health workers, arethe link with the community. So lets read,learn and share the knowledge!

Anne Broggi

EDITORIAL

Air, higiene dan SanitasiWater, Hygiene and Sanitation

Page 4: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger2

Tim P2K/ HM team

NEWSBERITA

Hari Kesehatan Dunia

Hari Kesehatan Dunia diperingati setiap tahun tanggal 7April. Fokus tahun ini adalah untuk meningkatkan fasilitaskesehatan menjadi lebih baik dan aman pada saat bencanadan tanggap darurat.Tema Hari Kesehatan Dunia tahun 2009adalah ”Fasilitas Kesehatan saat Darurat”, dengan motto“Selamatkan Jiwa,Ciptakan Rumah Sakit Aman saat Darurat”.

Masa darurat tidak hanyamerenggut banyak jiwa dankesehatan manusia, tetapi jugamerusak fasilitas-fasilitas kese-hatan. Sebagai contoh, bencanaTsunami di Aceh dan Gempabumi di Nias dan Yogyakartasecara keseluruhan telah merusaksedikitnya 713 fasilitas kesehatan.Fasilitas-fasilitas yang rusaktersebut kehilangan kapasitasdalam menyediakan layanan-layanan kesehatan selama masatanggap darurat.

Dengan bantuan WHO,Indonesia saat ini melaksanakanpenilaian keamanan fasilitas-fasilitas kesehatan yang penting pada saat persiapan danmitigasi bencana. Tugas mengembangkan rumah sakit yangaman bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintahatau sektor kesehatan saja. Hal tersebut membutuhkanketerlibatan dari pihak masyarakat, pengambil keputusan ditingkat lokal,pekerja-pekerja kesehatan serta para professionallainnya. Dengan bekerja bersama-sama, kemungkinan dimasa depan ketika bencana menghadang, fasilitas-fasilitaskesehatan Indonesia akan bertahan kuat dan tetap berfungsiuntuk dapat menyelamatkan jiwa. ■

The World Health Day is celebrated annually on 7April. This year's focus is to strengthen healthfacilities to be better prepared and safe in caseof emergencies and disasters. The theme of WorldHealth Day 2009 is "Health Facilities inEmergencies", and its motto "Save Lives, MakeHospitals Safe in Emergencies".

Emergencies not onlycan take a heavy toll onhuman life and health,but also damage healthfacilities. For instance,the Tsunami in Acehand the earthquakes inNias and Yogyakartahave together damagedat least 713 healthfacilities. These dam-aged facilities lost theircapacity to providehealth services duringthese emergency periods.

With the help of WHO,Indonesia is currentlyundertaking a safety

assessment of health facilities, which is importantfor preparedness and mitigation. Developing safehospitals is not merely the responsibility of thegovernment or the health sector alone. It needs theinvolvement of communities, local decision makers,health workers and other professionals. By workingtogether, it is possible that in the future, when disasterstrikes, Indonesia's health facilities will stand strongand stay functional to save lives. ■

Penting untuk diingat:Membangun rumah sakit yang

aman dapat menyelamatkan banyak jiwa saat bencana datang.

Good to remember:Developing safe hospitals

can save lives when disaster strikes.

World Health Day

Page 5: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 3

BERITANEWS

S ebuah penelitian baru-baru ini oleh Universitas Kobe,Jepang, menemukan bahwa babi-babi di Indonesiatampaknya dapat menularkan sebuah jenis flu baru

bagi manusia, jauh lebih berbahaya dibanding jenis yang saatini sedang merajalela di Meksiko. Para peneliti melakukanpenelitian pada lebih dari 400 babi di 4 kota di Indonesiadan menemukan bahwa 50 babi mengandung virus.Sebagaimana babi dapat mengandung virus burung sertavirus manusia, para peneliti tersebut mencemaskan bahwaH5N1 dapat merubah dirinya sendiri menjadi bentuk baruberupa virus babi yang dapat ditularkan kepada manusiayang disebut H1N1.

Di Indonesia, pengembangbiakan dan penjualan babidilaksanakan dengan pengawasan steril. Menteri Kesehatanmenyatakan bahwa Pemerintah akan menyembelih babi-babiyang terinfeksi oleh virus H1N1. Sejauh ini belum ada kasusyang terdeteksi. ■

FLU BABI, SEBUAH ANCAMAN BARU DI INDONESIASwine Influenza,

a new threat in Indonesia

A recent research by University of Kobe, Japan,found that Indonesian porks are likely totransmit a new type of influenza to human

beings, much more dangerous than the one which israging in Mexico. They performed a research onmore than 400 pigs in 4 States in Indonesia andfound out that more than 50 pigs carried the virus.As pork can carry avian virus as well as human virus,they fear that H5N1 transform itself into a new formof swine virus that could be transmitted to humanbeings called H1N1. In Indonesia, swine breeding and trading are undersanitary surveillance. The Ministry of Health declaredthe Government will slaughter pigs infected with thevirus H1N1. No case has been detected so far. ■

Tim P2K/ HM team

H ari Malaria Dunia 2009 diperingati pada tanggal25 April, 2009. Dinas Kesehatan Provinsi dengandukungan dari UNICEF mengadakan rapat

perencanaan di Banda Aceh untuk mempersiapkan sebuahrencana strategis untuk memberantas malaria di ProvinsiAceh pada tahun 2015.Terdapat 7.060 kasus positif malariapada tahun 2007. Hal ini merupakan tantangan besar bagimasyarakat Aceh.

Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan dari berbagaikabupaten/kota dan pelaksana program multi-sektor sertapemangku kepentingan lainnya yang bekerja bersama-samamengembangkan rencana strategis. Tema dari pertemuantersebut adalah “Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015”.Fokus utama dari rencana strategis termasuk kegiatanoperasional, kelompok sasaran, anggaran dan pelaksanaanalat-alat evaluasi berdasarkan standar nasional dan WHO. ■

W orld Malaria Day 2009 was celebrated onApril 25, 2009. PHO with support fromUNICEF held a planning meeting in

Banda Aceh to prepare a strategic plan to eliminatemalaria from Aceh Province by 2015. There were7,060 cases of positive malaria in 2007. This is still amajor challenge for Aceh.

The meeting was attended by representatives fromdistricts/cities and multi-sectoral program imple-menters and stakeholders who work together todevelop the strategic plan. The theme of this meetingwas “Aceh Free from Malaria by 2015.” The mainfocus of the strategic plan includes operationalactivities, target groups, budget and implementationof evaluation tools based on the national and WHOstandards. ■

Tim P2K/ HM team

ACEH BEBAS DARI MALARIA PADA TAHUN 2015Aceh free from Malaria by 2015

Page 6: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger4

NEWSBERITA

Ini juga hari yang tepat untuk mengingat tantangan-tantanganyang dihadapi oleh tenaga-tenaga kesehatan di negara berkem-bang seperti Indonesia yang tenaga kesehatannya dapatmenghadapi banyak keterbatasan-keterbatasan kerja: paparanpenyakit menular, peralatan yang terbatas, obat-obatan yangterbatas.

Sejarah peringatan hari perawat internasionalKonsil Perawat Internasional (KPI) sudah memperingati hariperawat ini sejak tahun 1965.

Pada januari 1974, keputusan dibuat untuk memperingatihari perawat ini pada 12 Mei karena pada tanggal tersebutmerupakan hari lahirnya Florence Nightingale, yang kitaketahui sebagai pencetus keperawatan modern. Setiaptahun, KPI mempersiapkan dan mendistribusikan peralatanhari perawat internasional. Peralatan ini terdiri dari bahan-bahan yang bersifat edukatif dan memberikan informasikepada masyarakat, serta dapat digunakan oleh perawatdimana saja.

Banda Aceh dan seluruh propinsi Aceh bergantung padabanyak fasilitas kesehatan dan perawat.

Terdapat 5 sekolah perawat di Banda Aceh. Untuk mempe-ringati hari ini, umumnya pelajar dari sekolah perawat iniberkumpul pada tanggal 12 Mei, di Rumah Sakit Jiwa untukmengadakan upacara yang dihadiri juga oleh direktur RumahSakit Jiwa.

Setelah pidato dari direktur, para pelajar turun ke jalan-jalandi Banda Aceh untuk menyebarkan alat-alat komunikasi(selebaran, poster) dan bunga kepada masyarakat.

Cara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakatakan pentingnya peran petugas kesehatan. ■

It is also an appropriate day to consider the challengesfaced by health workers in developing countries suchas Indonesia where health workers can face a lot ofworking constraints: exposure to infectious diseases,limited equipment, limited access to medicine.

History of this eventThe International Council of Nurses (ICN) hascelebrated this day since 1965. In January 1974, the decision was made to celebratethe day on 12 May as it is the anniversary of the birthof Florence Nightingale, who is widely considered asthe founder of modern nursing. Each year, ICNprepares and distributes the International Nurses'Day Kit. The kit contains educational and publicinformation materials, for use by nurses everywhere.Banda Aceh and the whole Aceh province count onmany health facilities and nurses. There are five nursing schools in Banda Aceh. Tocelebrate this day, most of the students gathered onTuesday 12 May, 2009 in Rumah Sakit Jiwa for anofficial ceremony held by the hospital’s director.After the speeches, the students went in the streets ofBanda Aceh to distribute communication tools (flyers,posters) and flowers to people.This way, they raised people’s awareness on theimportance the health workers play here. The students were really glad to join this event topromote this medical career. ■

Hari PerawatInternasional

International Nurse Day is celebrated every12 May in order to remind all the valuable workand contribution nurses make to society.

Hari Perawat Internasional diperingati setiap tanggal12 Mei dalam rangka mengingat semua kerja dankontribusi penting perawat terhadap masyarakat.

Tim P2K/ HM team

International Nurse Day

Page 7: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 5

Apa itu PIDA?PIDA (Pusat Informasi Disable Aceh) merupakan pusat dansumber informasi untuk orang-orang cacat. PIDA bertujuanuntuk memberikan akses terhadap berbagai fasilitas bagiOrganisasi Orang-orang Cacat (OOC) dan penyebaraninformasi tentang masalah orang-orang cacat kepada semuapihak dalam masyarakat.Organisasi ini juga memfasilitasihubungan antar pihak yang berkaitan dengan inklusi orangcacat. Fokus utama PIDA adalah untuk membantu OrganisasiOrang Cacat (OOC) tetapi juga terbuka untuk semua orang-orang cacat dan keluarganya dan bagi orang-orang yangtertarik dengan masalah kecacatan. Ada 3 layanan yan dise-diakan oleh PIDA yaitu Sumber Daya & Fasilitas, Informasi &Orientasi dan Penyebaran Informasi.

Sejarah Singkat PIDAPIDA dibentuk pada tanggal 21 September 2006. PanitiaKegiatan dibentuk pada bulan Juli 2007 untuk meningkatkanpartisipasi Organisasi Orang Cacat, Orang Cacat dan masya-

What is the PIDA?The PIDA (Information Center for disabled acehnesepeople) is a center of resources and information ondisability. It aims at providing access to differentfacilities and tools for Disabled People Organizations(DPOs) and disseminating information on disabilityamongst all actors in the community. It also facilitatesthe link between actors regarding the inclusion ofpeople with disability. The main focus of PIDA is tosupport DPOs but is open for all Persons WithDisability (PWDs), their family and any other personsor organization interested in the thematic of disability.The three main services provided by PIDA are:Resources & Facilities, Information & Orientation,and a Dissemination of Information.

Brief PIDA’s history The PIDA has been inaugurated on 21st September2006. An Activity Committee has been created inJuly 2007 in order to develop DPOs, PWDs and

The Opening Ceremony of PIDA

Pada tanggal 30 April 2009, Handicap Internationalmenyelenggarakan pembukaan PIDA. Kesem-patan yang sangat baik sekali buat kita untukmengingat kembali sejarah dan tujuan pusatinformasi ini untuk orang-orang cacat.

On 30 April 2009, Handicap International celebrated the opening of the PIDA. It is agreat opportunity to remind you the historyand the goal of this information center fordisabled people.

EVENTPERISTIWA

Hasrati, Staf Penanggung Jawab untuk Peningkatan Kepedulian dan Penyadaran/ Sensitization and Awareness RaisingOfficer - Erlinda Marlinda, Fasilitator Komunikasi/ Communication Facilitator - Handicap International

ACARA PEMBUKAAN PIDA

Page 8: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger6

rakat dalam proses danpemilihan kegiatan.Pada awalnya, namayang digunakan adalahDIRC (Pusat SumberInformasi Orang Cacat),

kemudian Rakan (artinya persahabatan dalam bahasa Aceh).Tetapi nama ini tidak mencerminkan bahwa itu merupakantempat pusat informasi orang-orang cacat. PIDA diambilsebagai nama terakhir pada bulan Septemer 2007 setelahdipilih oleh panitia kegiatan.

Kegiatan UtamaKegiatan utama yang dikembangkan oleh PIDA adalah:

Untuk Organisasi Orang Cacat:

◗ Memudahkan koordinasi dan kerjasama antar OrganisasiOrang Cacat

◗ Memfasilitai seminar dan pelatihan

◗ Memudahkan akses terhadap fasilitas PIDA oleh OrganiasiOrang Cacat

◗ Membantu orang cacat dalam advokasi dan lobi pada pihakyang berwenang pada berbagai tingkatan

◗ Meningkatkan kesadaran orang cacat akan Hak Asasi danKonvensi Hak Asasi orang cacat

Untuk orang cacat dan keluarganya yang bukan anggotaOrganiasi Orang Cacat:

◗ Menyediakan informasi umum kepada orang cacat

◗ Mempromosikan hak orang cacat untuk mengakses IT

◗ Meningkatkan kesadaran orang-orang cacat beserta keluar-ganya tentang Hak Asasi mereka dan Konvensi Hak Asasiorang cacat

◗ Memberikan informasi kepada orang cacat tentang petunjukrujukan

Layanan yang tersedia Fasilitas yang disediakan oleh PIDA termasuk akses internet,kursus komputer (pengenalan dan menggunakan komputerdengan JAWS, software untuk orang buta) perpustakaan,ruang pertemuan, kursus bahasa Inggris dan bahasa isyaratyang akan diatur pada tahun ini karena adanya permintaandari para pengguna PIDA. ■

community participation in the process and theselection of activities. At first, the name wasDisability Information Resource Center, followed byRakan (friendship in Bahasa Aceh). But this namewas not reflecting that the place was an informationcenter focusing on disability. The Activity Committeeselected the final name in September 2007.

Main activitiesThe main activities developed by the PIDA are:For DPOs: ◗ Ease the coordination and collaboration betweenthe different DPOs ◗ Facilitate seminars and trainings ◗ Ease the access to PIDA’s facilities to DPOs ◗ Support DPOs in advocating and lobbing localauthorities at any level ◗ Raise DPOs awareness about their Human Rightsand the Convention on the Rights of PWD

For PWDs and their families not members of DPOs: ◗ Provide PWDs with a general information◗ Promote PWDs right to accessible IT ◗ Raise PWDs and their family’s awareness on theirHuman Rights and the Convention on the rights ofPWDs ◗ Inform PWDs about disability referral directory

Available services Facilities provided by the PIDA include internetaccess, computer courses (introduction and usingcomputer with JAWS, a software for blind people),library, meeting room. English and Sign Languagecourses will be organized later in the course of theyear as it has been requested by the PIDA users. ■

Good to remember:People With Disability have theright to accessible information.

Penting untuk diingat:Orang-orang cacat mempunyai

hak terhadap informasi yang mudah diakses.

EVENTPERISTIWA

PIDAHASRATI: Staf penanggung jawab untuk peningkatankepedulian dan penyadaran / Sensitization andAwareness Raising OfficerJl. Residen Danubroto, Samping Sonic Net,Lamlagang, Banda Aceh Telp: 0651 741 46 77

Page 9: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 7

ZOOMLEBIH DEKAT

Mengapa harus berbasis masyarakat? Hal ini berdasarkan pengalaman, contohnya saja kita lihatbetapa banyaknya fasilitas air bersih dan sanitasi sepertiMCK yang menjadi monumen (tidak digunakan hingga rusakatau rusak kemudian ditinggalkan). Hal ini disebabkanpembangunan yang tidak berdasarkan kebutuhan dan jugakarena tidak melibatkan masyarakat sehingga rasa kepemi-likan masyaraka akan fasilitas yang dibangun rendah.

Ada 11 prinsip kebijakan dalam AMPL-BM seperti yang terda-pat pada tabel berikut:

Why should the community be involved? According to the past experiences and surveys, it hasbeen found that many facilities for clean water andsanitation such as public bathing, washing facilitiesand latrines have been neglected (not optimally usedthen at last broken or being left). It is because theconstructions were not based on community needsand the community was not involved which led to alow sense of ownership of the facilities. AMPL-BM1 set up 11 policy principles as illustratedin the following table :

Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis

Masyarakat COMMUNITY-BASED WATER SUPPLY AND

ENVIRONMENTAL SANITATIONMarthunis Muhammad, Focal Point Pokja AMPL,Bappeda Provinsi Aceh/AMPL Working Group Focal Point, BappedaAceh Province.

Kelompok kerja Air Minum dan PenyehatanLingkungan (AMPL) Provinsi Aceh merupakansebuah wadah koordinasi pembangunan di sektorair minum dan penyehatan lingkungan secaraterpadu dan menyeluruh yang berbasis masyarakatguna meraih tujuan pembangunan millennium.

The water supply and environmental sanitation(AMPL in bahasa) working group of Aceh Province isa coordinating institution for the construction ofintegrated community-based water supply andenvironmental sanitation in order to achieve theMillenium Development Goals (MDGs).

1. AMPL-BM: Community Based Water Supply and Environmental Sanitation.

Page 10: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger8

ZOOMLEBIH DEKAT

Apa yang seharusnya dilakukan pemerintah?Dari sisi pemerintah daerah, kebijakan nasional AMPL-BM inimensyaratkan perubahan paradigma bahwa pemerintahbukan penyedia tetapi lebih pada fasilitator pembangunanair minum dan penyehatan lingkungan. Karena itu tugaspemerintah adalah menciptakan kebutuhan atas fasilitas airminum dan penyehatan lingkungan serta perilaku hidupbersih dan sehat melalui sosialisasi, kampanye, pendidikandan lain sebagainya.Selain itu,pemerintah juga harus mencip-takan sebuah peluang agar masyarakat dapat berpartisipasiaktif dalam pembangunan fasilitas AMPL dimana penyiapandan pemberdayaan masyarakat menjadi prioritas utama.

Relevansi penerapan kebijakan AMPL-BM? Kebijakan AMPL BM ini menjadi tidak realistis apabila dite-rapkan di dalam sebuah masyarakat yang telah mendapatkanakses fasilitas air minum dan sanitasi dari berbagai institusiyang sudah mapan seperti PDAM dan perusahaan pengolahsampah/limbah cair dan lain sebagainya. Keterlibatan aktifmasyarakat disini ditunjukkan dengan membayar jasa ataufee kepada institusi tersebut. Dilihat dari karakter geografis,kebijakan AMPL-BM lebih cocok diterapkan didaerah dimanabelum tersedianya institusi penyedia akses AMPL. Daerahtersebut terutama daerah perdesaan dimana mewakilisebagian besar wilayah Aceh. Atas kenyataan ini pula,Pemerintah Aceh seharusnya mengambil perhatian lebihterhadap pelaksanaan kebijakan AMPL-BM ini.

What should the government do? For the local government of Aceh, the national policyof AMPL-BM aims at socializing the change of theparadigm that the government is not a provider butmore a facilitator regarding the development of watersupply and environmental sanitation. Therefore therole of the government is to fulfill the needs of thepopulation with providing water supply and environ-mental sanitation facilities as well as to promotehealth and hygiene behaviours and education throughcommunication, campaigns, etc. Moreover, thegovernment must create opportunities for the com-munity to actively participate in the development ofAMPL facilities where the community education andempowerment is the main priority.

Is AMPL-BM policy relevant?The AMPL-BM policy is not efficient if it is applied ina community that already has access to sanitationand water supply facilities from well-structuredinstitutions such as PDAM (state-owned water supplycompany) and solid/water waste treatment company,etc. Active community involvement in this area isshowed by the fee people pay for the related companies.AMPL-BM policy is more likely to be applied in theareas where there are still no service providers forwater supply and enviromental sanitation. Theseareas are mainly villages (most of the Aceh province

Prinsip dalam Kebijakan AMPL-BM Policy principles of AMPL-BM

1 Air Merupakan Benda Sosial dan Benda Ekonomi Water is an economic and social good

2Pilihan yang Diinformasikan sebagai Dasar dalamPendekatan Tanggap Kebutuhan

Informed choice is the basis for demand-responsive approach

3 Pembangunan Berwawasan Lingkungan Enviromentally-based development

4 Pendidikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Health and hygiene behaviour education

5 Keberpihakan pada Masyarakat Miskin Poverty focus

6 Peran Perempuan dalam Pengambilan Keputusan Active role of women in decision-making

7 Akuntabilitas Proses Pembangunan Accountability in the development process

8 Peran Pemerintah Sebagai Fasilitator Government is a facilitator

9 Peran Aktif Masyarakat Active community participation

10 Pelayanan Optimal dan Tepat Sasaran Optimal and target-oriented service

11 Penerapan Prinsip Pemulihan Biaya Application of the cost-recovery principle

Page 11: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 9

ZOOMLEBIH DEKAT

is composed of villages). Based onthis reality, the Aceh governmentshould pay more attention on theimplementation of this AMPL-BMpolicy.

What is the role of AMPLworking group in the Acehprovince? This working group is the coordi-nator of all AMPL developmentstakeholders in Aceh. Through thisworking group, a common visionand action from all parties isexpected in order to achieve theMDGs which is to halve the numberof acehnese population who do notyet have access to clean sanitationand water supply. It means that in2015, around 80% of the urbanpopulation and 60% of the rural

population of aceh should have access to these vitalneeds. To achieve the goal, constructing facilitiesthrough the Department of Bina Marga Cipta Karya(public construction) is not enough. Education onhygiene and health need to be improved, the com-munity needs to know how to take care of the envi-ronment and how to develop its economy. The con-tribution of public institutions is also needed:Provincial Ministry of Education, Provincial HealthOffice, community empowerment body, the Agencyof Environmental Impacts Control, Co-operative andSmall Medium Enterprises Department, and othergovernmental bodies. ■

Good to remember:Water supply and environmentalsanitation program is conducted

in the areas where there are still notservice providers for clean water

and sanitation.Penting untuk diingat:

Program Air Minum dan PenyehatanLingkungan berbasis masyarakat

dilakukan didaerah dimana belum tersedianya institusi penyedia

akses AMPL.

Peran Pokja AMPL provinsi Aceh?Pokja ini adalah koordinator dari seluruh stakeholder pem-bangunan AMPL di Aceh. Melalui pokja ini diharapkan lahirkesamaan visi dan keseragaman langkah dari semua pihakdalam rangka pemenuhan target MDGs di sektor AMPL, yaitumengurangi separuh penduduk Aceh yang belum mendapat-kan akses air minum dan sanitasi yang bersih dan sehat.Artinya pada tahun 2015, sekitar 80% penduduk perkotaandan 60% penduduk perdesaan mendapat akses tersebut.Untuk mencapai target tersebut, tidak cukup dengan hanyamembangun fasilitas air bersih dan sanitasi oleh Dinas BinaMarga Cipta Karya, tetapi juga dibutuhkan membangunperilaku hidup bersih dan sehat,mempersiapkan masyarakat,menjaga lingkungan, serta mengembangkan perekonomianmasyarakat. Hal ini membutuhkan kontribusi peran dariDinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Badan PemberdayaanMasyarakat, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, DinasKoperasi dan UKM dan dinas/badan lainnya. ■

Page 12: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger10

ZOOMLEBIH DEKAT

Tim P2K/ HM team

In the Eumpang Breuh special edition movie, themedon water, sanitation and hygiene, Joni Kapluk,Yusniar, Haji Umar and friends from the EumpangBreuh commedian team, ask the Aceh communityto improve hygiene behaviors. The most famouscommedian group in Aceh has launched the Film atSudirman Stadiom, Korem 11 Liliwangsa,Lhokseumawe, on Saturday 15 November 2008.

This movie is a part of the efforts to support thegovernment of Aceh Province’s campaign to improvethe community’s awareness in good hygiene behaviors,and to achieve the MDG 2015. This film is a collab-oration of 14 international organizations in AcehProvince, UN agencies, and Red Cross which workedtogether to improve access to water, environmentalsanitation, as well as hygiene behaviors in AcehProvince.

2008 was the International Year of Sanitation.On this occasion, a group of NGOs active inAceh decided to raise people awareness onWater and Sanitation by handling a movie:EUMPANG BREUH, as it is an original way tolearn about water, hygiene and sanitation.Themovie has been officially launched inNovember 2008.

In the scope of the HM 11 on WatSan and inorder to reach further more people, AMI incollaboration with IOM, decided to distributethe DVD of EUMPANG BREUH along with themagazine in the health facilities. You can findbelow the press release explaining the goalsof this movie and a testimony of the famouslocal actor, Joni Kapluk.

2008 adalah tahun sanitasi internasional. Padakesempatan ini, sekelompok LSM yang aktif di Acehmemutuskan untuk meningkatkan kesadaranmasyarakat terhadap air dan sanitasi denganmembuat sebuah film: EUMPANG BREUH, karenaini merupakan cara yang inovatif untuk belajartentang tentang air, hygiene dan sanitasi. Film inidiluncurkan secara resmi pada November 2008.

Karena ruang lingkup P2K 11 adalah Watsan danuntuk mencapai lebih banyak masyarakat, AMIbekerjasama dengan IOM, memutuskan untukmendistribusikan DVD EUMPANG BREUH bersamadengan majalah ini pada fasilitas-fasilitas kesehatan.Anda dapat menemukan keterangan pres dibawahini yang menjelaskan tujuan film ini dan pernyataandari aktor lokal yang terkenal, Joni Kapluk.

Joni Kapluk, Yusniar, Haji Umar dan kawan-kawan darikelompok lawak Eumpang Breuh,mengajak masyarakat Acehuntuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dalamfilm Empang Breuh edisi spesial bertema air, sanitasi danhigienitas.Kelompok lawak paling terkenal di Aceh ini melun-curkan film di Lapangan Sudirman, Korem 11 Lilawangsa,Lhokseumawe, pada hari Sabtu, 15 Nopember 2008.

Film ini merupakan salah satu upaya mendukung kampanyePemerintah Daerah Propinsi Aceh untuk meningkatkankepedulian masyarakat Aceh akan perilaku hidup bersih dansehat dalam mencapai Tujuan Pembangunan Millennium(Millennium Development Goals/MDGs) 2015. Film inimerupakan kolaborasi dari 14 organisasi internasional,Badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Palang MerahDunia yang bekerja untuk perbaikan fasilitas air minum &penyehatan lingkungan dan perilaku hidup bersih & sehat dipropinsi Aceh.

EUMPANG BREUH

Page 13: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

ZOOMLEBIH DEKAT

It is expected that the movie will share some informa-tion and increase people’s knowledge on health andhygiene constructing sanitation facilities such as toi-lets, and making community work to implementgood hygiene behaviors.

In this movie, Joni Kapluk and friends show thatpoor sanitation facilities and defecation in open aircould trigger the presence of diarrhea especially forchildren, who are vulnerable to infectious diseases.In another scene, the actor also shows the rightprocedure to do wash hands with soap and givesseveral tips to make and to maintain the sanitationfacilities at home, and to create medicine for diar-rhea from local ingredients within the house andits environment.

Diharapkan film ini dapat memberi informasi dan mening-katkan pengetahuan masyarakat mengenai cara-cara menjagakebersihan dan kesehatan, membangun fasilitas sanitasiseperti jamban, dan melaksanakan gotong royong untukmenerapkan perilaku hidup bersih yang benar.

Dalam film ini, Joni Kapluk dan kawan-kawan menunjukkanbahwa minimnya fasilitas sanitasi seperti toilet dan kebiasaanbuang air sembarangan dapat memicu penyebaran penyakitdiare yang terutama menjangkiti anak-anak yang rentanterhadap penyakit infeksi. Di bagian lain, para aktor tersebutmemperagakan cara mencuci tangan dengan sabun danmemberi berbagai tips untuk membuat dan merawat fasilitassanitasi di rumah serta tips untuk membuat obat diare daribahan-bahan yang mudah didapat di dalam rumah.

pembawa pesan kesehatan 11

Page 14: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger12

The launching of WASH movie in Lhokseumawe andother cities in Aceh, was done to support the GlobalHand Washing Day on 15 October 2008, supportedby the Government and 14 international organiza-tions in Aceh Province. During this event, severalactivities have been done, such as demonstration ofhandwashing with soap, competition, quiz, andcoloring competition, participated by children andtheir parents.

The year 2008 has been declared the InternationalYear of Sanitation, to accelarate the progress towardMDGs 2015, to reduce the number of people withoutwater supply and improved sanitation facilities.

The 14 organizations who worked together in themovie production are: IOM, UNICEF, the MentorInitiative, Care International, Indonesian Red Cross,IFRC, American Red Cross, Australian Red Cross,Canadian Red Cross, Irish Red Cross, Norwegian RedCross, Spanish Red Cross, Save the Children andWater & Environmental Sanitation Working Groupsin Aceh Province. ■

Kegiatan Peluncuran Film WASH di Lhokseumawe dan kota-kota lain di Aceh dilakukan sekaligus untuk mendukungpelaksanaan Hari Cuci Tangan Sedunia pada tanggal 15Oktober 2008, yang didukung penuh oleh pemerintahprovinsi Aceh dan 14 organizasi internasional tersebut. Didalam event ini, terdapat beberapa acara lain yang dilakukan,antara lain demonstrasi cuci tangan pakai sabun, kompetisi,kuis dan lomba mewarnai, yang diikuti oleh anak-anak danorang tua mereka.

Tahun 2008 telah ditetapkan sebagai Tahun SanitasiInternasional, untuk mempercepat kemajuan pencapaiantarget MDGs 2015, yaitu untuk mengurangi setengah daripopulasi penduduk dunia yang tidak terjangkau akses kesanitasi yang baik.

Ke-14 organisasi yang telah bekerjasama dalam produksi filmini adalah IOM, UNICEF, the Mentor Initiative, CareInternational, Palang Merah Indonesia, IFRC, Palang MerahAmerika, Palang Merah Australia, Palang Merah Canada,Palang Merah Irlandia,, Palang Merah Norwegias, PalangMerah Spanyol, Save the Children dan Kelompok KerjaAMPL Provinsi Aceh. ■

Tim HM mendapat kesempatan untuk mewawancaraiAbdul Hadi (sebagai Joni Kapluk dalam EumpangBreuh) via telepon mengenai film ini. Beliau mengata-kan bahwa film ini berbeda dengan fillm-film komersialmereka lainnya karena idenya itu berasal dari LSMdan mereka bekerja sama untuk membuat film yangtidak hanya menarik untuk ditonton tetapi jugamenyebarkan pesan-pesan kesehatan. Joni Kaplukjuga mengakui bahwa dengan membuat film ini telahmeningkatkan pengetahuannya akan air, hygiene dansanitasi. Mereka memutuskan untuk membuat film inikarena mereka percaya bahwa meningkatkan penge-tahuan masyarakat tentang WatSan adalah sangatpenting karena berhubungan erat dengan kesehatan.

HM team had the opportunity to interview Abdul Hadi (as Joni Kapluk in Eumpang Breuh). He said that this film is differentfrom their usual and commercial movies because the idea of this film is to target the whole community. It is a commonproject between NGOs which work together to produce it in order to entertain people but also to promote hygienepractises and health messages. He also admitted that by making this film, he has improved his knowledge on water,hygiene and sanitation. All the actors agreed to make this film because they believe that it is important to improve com-munity’s knowledge towards WatSan which is closely related to health.

Page 15: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi
Page 16: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger14

INTRODUCTIONPENGANTAR

Sijawati, SKM, M.Kes dan Tharuddin, SKM, M.Kes/Seksi Penyehatan Lingkungan/EnviromentalHealth - Dinas Kesehatan Provinsi Aceh/Provincial Health Office Aceh Province

Kelompok yang paling rentan terhadap penyakit-penyakittersebut adalah anak-anak dan penduduk lanjut usia.Prevalensi diare digunakan sebagai indikator yang mewakilipenyakit yang berkaitan langsung dengan air dan sanitasi.Hasil survey dari National Demographic and Health Surveys(NDHS), menggambarkan terjadinya peningkatan prevalensidiare cukup signifikan pada balita dari tahun 1993 sebanyak11% meningkat menjadi 12.1% pada tahun 2003. Kondisi diatas terutama disebabkan oleh rendahnya akses terhadap airminum dan sanitasi dan rendahnya perilaku hidup bersihdan sehat.

Cakupan air minum untuk provinsi Aceh tahun 2007 seba-nyak 52% sedangkan cakupan air bersih dan sanitasi sebesar51%. Ini menggambarkan bahwa kondisi masyarakat untukmendapatkan air bersih masih rendah. Bertitik tolak darikenyataan tersebut, Dinkes provinsi Aceh melalui dana ban-tuan ADB melaksanakan program penyehatan air dan lingkun-gan melalui pemberdayaan masyarakat dilakukan di 5Kabupaten yaitu: Kabupaten Pidie, Bireuen, Aceh Utara,Nagan Raya dan Aceh Jaya dengan target 325 desa.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan derajat keseha-tan dan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah dipedesaan dan pinggiran perkotaan dengan pendekatanberbasis masyarakat melalui:◗ penyediaan air minum yang berkualitas dan sarana sanitasiyang lebih memadai

The most vulnerable groups prone to these diseasesare children and the elderly. Diarrhea prevalence isan indicator representing diseases that are directlyrelated with water and sanitation. The result ofNational Demographic and Health Surveys (NDHS)indicates that the increase of diarrhea prevalence inchildren under five was quite significant: from 11%in 1993 to 12.1% in 2003. This condition is mainlydue to the lack of access to drinking water, sanitationand poor clean and healthy lifestyle.

In 2007 in the Aceh province, only 52% of the pop-ulation could access to drinking water and 51%could access to clean water and sanitation. Thisshows that the condition of people in getting cleanwater is still low. Given this reality, Health Service ofAceh province has launched a program of healthywater and environment through community empow-erment (funded by the Asian Development Bank).This program is conducted in 5 districts: Pidie,Bireuen, Aceh Utara, Nagan Raya and Aceh Jayadistricts and targeting 325 villages.

This program aims at improving the level of healthand quality of life of people with low income in ruralareas and suburbs with a community-based approachthrough: ◗ the provision of quality drinking water and sufficientsanitation facilities

PENGEMBANGAN SARANA AIRBERSIH DAN SANITASIDEVELOPMENT OF WATER

AND SANITATION FACILITIES

Penduduk pedesaan dan pinggiran perkotaan diIndonesia pada umumnya memiliki derajat kesehatanyang rendah.Penyakit utama yang menyerang adalahpenyakit yang berkaitan dengan air dan sanitasi,misalnya diare, cacingan, penyakit kulit dan mata,serta malaria.

Generally, rural and suburban people inIndonesia have a low level of health. Maindetected diseases are water and sanitation-related diseases such as diarrhea, worms, skinand eye diseases as well as malaria.

Page 17: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 15

INTRODUCTIONPENGANTAR

◗ perbaikan perilaku hidup bersih dan sehat dan pencega-han penyakit yang berbasis lingkungan

Pelaksanaan program harus bertindak dengan berpedomanpada prinsip-prinsip partisipasi masyarakat, transparansi,sensitif terhadap gender dan kemiskinan, desentralisasi danberkelanjutan.

Perkembangan pembangunan fisik Sarana AirBersih dan Sanitasi hingga Februari 2009 di 5kabupaten diatas dapat dilihat pada tabel 1.

Peningkatan sarana air bersih dan sanitasi melaluipemberdayaan masyarakat sangat efektif untuk dilaksanakan di Provinsi Aceh, karena kontribusimasyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaanprogram membuat masyarakat merasa memilikisehingga timbul rasa ingin menjaga dan memeli-hara sarana tersebut untuk selanjutnya. ■

◗ the improvement of clean and healthy lifestyle andenvironment-related diseases prevention The implementation of this program should be donein accordance with community participation principles,transparency, sensitiveness to gender and poverty,decentralization and sustainability.

The progress of physical development of cleanWatSan facilities in February 2009 in the 5 targeteddistricts can be seen in Table 1.

It is very effective in Aceh province to improve accessto clean water and sanitation through communityempowerment because the community contributionin planning and implementing the program can raisethe community sense of ownership as they have tokeep and maintain the facilities for a better future. ■

Tabel 1. Pembangunan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Melalui PemberdayaanMasyarakat di 5 Kabupaten tahun 2009Table 1. Development of Clean Water and Sanitation Facilities throughCommunity Empowerment in 5 districts in 2009

Penting untuk diingat:Pengembangan sarana air bersih dan sanitasi harus

berbasis masyarakat.

Good to remember:Development of clean water andsanitation should be through a

community based approach.

Kabupaten/SAB + SanitasiDistrict / Clean Water+ SanitationFacilities

Aceh Utara

Bireuen PidieAceh Jaya

Nagan Raya

Total

Perpipaan (Km)Piping (Km)

38 21 54 42 5 160

Hidran UmumPublic Hydrant

66 1 27 53 92 239

Kran UmumPublic Tap

79 78 192 11 69 429

Sumur GaliWell

1.139 936 353 262 810 3.500

Sumur BorArtesian well

5 — 24 — 19 48

PAH 93 — — — — 93

Jamban di sekolahLatrines at schools

73 6 12 5 29 125

Jamban di MasyarakatLatrines in the community

60 56 38 12 3 169

Page 18: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger16

OUR COUNTRYTANAH AIR

Keadaan masyarakat saat ini belum semuanya memenuhipersyaratan. Penyebab penyakit menular belum semuanyadapat diatasi,dipihak lain penyakit tidak menular juga semakinmeningkat. Penyakit menular umumnya berkaitan denganrendahnya hygiene dan sanitasi masyarakat, air minum danjamban keluarga yang belum memenuhi syarat kesehatan.

Menurut UU No. 23 Tahun 1992,“kesehatan adalah keadaansejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkanorang hidup produktif secara sosial dan ekonomis”. Dalamupaya tetap sehat, maka banyak faktor yang harus diperhati-kan. Kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor (H.LBlum,1974),yaitu : faktor lingkungan, faktor sarana pelayanankesehatan, faktor perilaku dan genetik. Faktor lingkunganmemberikan pengaruh terbesar terhadap status kesehatandimana ekosistem ikut berperan.

Pembangunan kesehatan sekarang berorientasi pada para-digma sehat tahun 2010. Perilaku masyarakat IndonesiaSehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktifuntuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegahresiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancamanpenyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatanmasyarakat. Sedangkan lingkungan yang diharapkan adalah

The community’s conditions of life do not all fulfillhealthy conditions. The causes of infectious diseasescannot be entirely overcome, and on the other hand,the non-infectious diseases are increasingly growing.In general, the infectious diseases are related to thelow-level of hygiene and sanitation of the community,drinking water and latrines which do not match thehealth standard.

According to the law No. 23 of the year 1992,“health is a prosperous state of physical, mental andsocial well being that enables a person to live produc-tively in social and economic terms”. In the effort toremain healthy, many factors have to be considered.Community’s health is influenced by 4 factors (H.LBlum, 1974): environmental factors, health servicesfactor, behavior and genetic factors. The environmen-tal factors have the biggest influence on the healthstatus as the ecosystem plays an important role.

Now, the development of health is focusing on theparadigm of Healthy Indonesia 2010. To reach thisgoal, people are expected to be proactive to keep andincrease the level of health, to prevent the risk andprotecting themselves from the threats of illnesses as

INDONESIA SEHAT 2010Healthy Indonesia 2010

dr. T.H. Makmur Mohd. Zein, MPH, PKK/ Bagian IKK/IKM FK Unsyiah/ Public Health Dept Medical Faculty Unsyiah

Penting untuk diingat:Indonesia Sehat 2010 bertujuan

untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang sehat dan

lingkungan yang berwawasan kesehatan.

Pembangunan kesehatan bertujuan antara lainuntuk tercapainya kemampuan hidup sehat bagisetiap warganegara, sehingga dapat mewujudkanderajat kesehatan yang optimal.

One of the goals of the health developmentaims at achieving healthy living capacity forall citizens, thus the optimal level of healthcould be obtained.

Good to remember:Healthy Indonesia 2010 aims

at up-bringing the healthy and environmental behaviors of the community that have

health impacts.

Page 19: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 17

yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkun-gan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasilingkungan yang memadai,perumahan dan pemukiman yangsehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatanserta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolongmenolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa.1

Indonesia sehat 2010 ini ditentukan oleh pencapaian pem-bangunan kesehatan setiap propinsi dan kabupaten. Setiappropinsi harus mengadopsi indikator yang digunakanuntuk menilai Indonesia Sehat 2010 sesuai dengan keadaanlingkungan daerah masing-masing. Pencapaian target-targetini dipantau setiap tahun dan dievaluasi pada tahun 2010nanti. Program ini bukan milik departemen kesehatansemata, akan tetapi milik semua bangsa Indonesia. Untukmencapai target ini diperlukan komitmen dan kerjasamadari berbagai pihak terutama masyarakat luas. Ditambahlagi, ini menyangkut lingkungan dan perilaku sehat yangmemerlukan kesadaran dari masyarakat untuk berubah kearahyang lebih baik.Untuk itu,karena tahun 2010 sudah didepanmata, marilah sama-sama kita wujudkan tujuan ini dalamkehidupan sehari-hari untuk mencapai Indonesia Sehat2010. ■

well as actively participating in community healthmovements. Whereas the expected environment isthe conducive environment in order to attain thehealthy situation of pollution-free, the availability ofclean water, adequate environmental sanitation,housing and healthy infrastructures, regional plansthat have healthy concept as well as the realization ofthe “help each other” community by keeping thevalues of the culture.1

Healthy Indonesia 2010 is determined by theachievement of health development in each provinceand each district. Every province has to adopt theindicators used in order to match the principles ofHealthy Indonesia 2010 according to the state of theregional environment. The achievement of thesetargets will be monitored every year and will beevaluated later in the year 2010. This program doesnot belongs to the department of health only but alsobelong to the whole population of Indonesia. In orderto reach this, the commitment and cooperation fromvarious sectors especially from the community isrequired. In addition, it is related with the environmentand healthy behaviour which need the communityawareness to be better in the future. In fact, thedeadline of 2010 is already very close, let us togetherimplement these purposes in the everyday’s life toachieve Healthy Indonesia 2010. ■

OUR COUNTRYTANAH AIR

No Parameter/Parameters IndikatorIndicators

1 Umur harapan hidup (tahun)/Life expectancy rate at birth (years) 70

2 Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup/Infant mortality rate per 1000 births 40

3 Angka kematian balita per 1000 kelahiran hidup (kematian anak dibawah 5 tahun)Child mortality rate per 1000 births (probability of dying under 5 year old) 58

4 Angka kematian akibat penumonia per 1000 anak/Pneumonia mortality rate per 1000 children 2

5 Angka kematian balita akibat diare per 1000 anak/Diarrhea mortality rate per 1000 children under 5 years old 1

6 Angka kematian ibu per 1000 kelahiran hidup/Maternal mortality rate per 100,000 life births 150

7 Angka penyakit dengue per 100.000 penduduk/Dengue disease rate per 100,000 inhabitants <1

8 Angka penyakit kusta (malaria) per 100.000 penduduk/Leprosy (malaria) disease rate per 1000 inhabitants 0,5

9 Angka kesembuhan tuberkulosis per 1000 penduduk/Tuberculosis recovery rate per 1000 inhabitants >85

10 Angka HIV/AIDS (%) per kelompok resiko tinggi/HIV/AIDS rate (%) per high risk groups <1

Parameter kesehatan yag harus dicapai pada “Indonesia Sehat 2010”Health parameters to be achieved for “Healthy Indonesia 2010”

1. Depkes RI, April 1999, Indonesia Sehat 2010, Jakarta.

Page 20: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger18

FROM THE FIELD DARI LAPANGAN

The Irish Red Cross started the Hygiene PromotionProgram after the tsunami in temporary shelters.Yopie has been working with IRC since 2006. As ahygiene educator, he currently works with communitymembers, school authorities and students. The threetargeted schools are: SMP 4 & 9; SMA 7 and SMP 13.There are also four operational villages (DeahMamplam, Labuy, Lampineung and Lheut) whichrepresent more than 5500 project beneficiaries.

HM: What is your main responsibility? YP: My task is to provide the community with trainingto increase the level of knowledge but also to reduce theincidence of diarrhea, through the prevention and theeducation of the communities and schooled children.

HM: How does it work? YP: First of all, the community or the school sendtheir request. We assess their proposal, evaluate theirneeds through a knowledge, attitude and practices(KAP) survey which is a baseline to establish theirlevel of knowledge: what do they know, they do notknow about health, hygiene and sanitation? Then, I identify the community key members: thepersons who are motivated to attend training andcomplete activities on a voluntary basis (can be adifficulty or a constraint). Once selected, they attendmy training during more or less one week (dependingon their needs). I use a lot of communication tools

YOPIE PANGKEYTim P2K/ HM team

WAWANCARAINTERVIEW

Air dan Sanitasi sangat berhubungan erat dengankebersihan dan kesehatan. Untuk meningkatkanpemahaman masyarakat tentang kebersihan, haltersebut perlu sekali untuk dipromosikan dan di-ajarkan. Tim P2K bertemu dengan Yopie Pangkey,salah seorang petugas Watsan Palang MerahIrlandia yang bertanggung jawab untuk pendidikankebersihan dalam masyarakat dan sekolah.

Water and Sanitation is deeply linked tohygiene and health. In order to increasepeople knowledge on hygiene, it needs tobe promoted and taught. HM Team metYopie Pangkey, one of the Irish Red CrossWatSan Officer who is responsible forHygiene Education in communities andschools.

Palang Merah Irlandia memulai Program PromosiKebersihannya setelah tsunami di barak-barak sementara.Yopie telah bekerja dengan IRC sejak tahun 2006. Sebagaipendidik kebersihan, saat ini dia bekerja dengan anggotamasyarakat, pihak yang berwenang dari sekolah dan pelajar.Sekolah sasarannya adalah: SMP 4 & 9; SMA 7 dan SMP 13.Ada juga 4 desa operasional (Deah Mamplam, Labuy,Lampineung dan Lheut) yang mewakili lebih dari 5500penerima manfaat proyek.

HM: Apa tanggung jawab utama anda?YP: Tugas saya adalah untuk memberikan pelatihan kepadamasyarakat untuk meningkatkan tingkat pengetahuan tetapijuga untuk mengurangi angka diare,melalui pencegahan danpendidikan masyarakat dan anak-anak sekolah.

HM: Bagaimana cara kerjanya?YP: Pertama-tama, masyarakat atau sekolah mengirimkanpermintaan mereka. Kami mempelajari proposal mereka;mengevaluasi kebutuhan mereka melalui survey KAP(Pengetahuan, Sikap dan Perilaku) yang menjadi dasar untukmengetahui tingkat pengetahuan mereka: apa yang merekayang ketahui dan apa yang mereka tidak ketahui tentangkesehatan, kebersihan dan sanitasi?Kemudian saya mencari anggota masyarakat yang pentingyaitu orang-orang yang tertarik untuk mengikuti pelatihandan kegiatan secara penuh secara sukarela (bisa saja menjadikesulitan atau keterbatasan).Ketika terpilih,mereka mengikutipelatihan saya selama lebih atau kurang satu minggu (tergan-

Promosi kebersihan, sebuah permasalahan pendidikan.Hygiene promotion, a matter of education.

PETUGAS SANITASI AIR-PENDIDIKAN HYGIENE - PALANG MERAH IRLANDIA WATSAN OFFICER - HYGIENE EDUCATION - IRISH RED CROSS

Page 21: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 19

FROM THE FIELD DARI LAPANGAN

tung kebutuhan mereka). Saya menggunakan banyak sekalialat komunikasi (poster, selebaran...) dan mengajarkanmereka pesan-pesan penting dan metode-metode pengajaran.

Diantara anggota masyarakat kami mencari petugas kesehatankarena mereka telah mengetahui dasar-dasar ilmu kesehatandan kebersihan. Mereka bisa menjadi komunikator yang baikkarena mereka barangkali telah mempunyai kebiasaan pelati-han semacam ini. Metoda pelatihan juga tergantung padamasyarakat itu sendiri. Di sekolah sebagai contoh, saya akanmenggunakan metoda CHAST yang lebih diadaptasikan untukanak-anak. Setelah pelatihan ini, saya meyakinkan bahwamereka memunyai tingkat pendidikan yang mencukupi untukmenyebarkan pesan kebersihan dan melakukan kegiatanpromosi kesehatan untuk seluruh masyarakat. Pengaruh danefesiensi kelompok tersebut akan dipantau, tetapi sesuaidengan pengalaman saya, satu kali pelatihan PHAST tidakmencukupi. Merubah kebisaan masyarakat merupakan prosesyang panjang. Untuk pemantauan kita melakukan survey KAPberkala lainnya. Itu merupakan alat ukur utama kami.

HM: Apa gambaran kelompok yang bekerja sama dengan anda?YP: Saya bekerja dengan semua gender, tetap saya harusmengakui bahwa perempuan lebih mudah menerima.

HM: Apakah program ini berhasil?YP: ya, ini berhasil karena di dalam masyarakat saya bekerja,

(posters, leaflets…) and deliver them importantmessages and pedagogical tools.

Among the community members we are looking forhealth workers as they already know the basics ofhealth and hygiene. They can be good communicatorsas they may have the habit of this kind of training.

The training method also depends on the communityitself. In a school for example, I will use a CHASTmethod more adapted to children.

After this training, I make sure they have a sufficientlevel of knowledge to spread hygiene messages andconduct health promotion activities in the wholecommunity.

The impacts and the efficiency of the group will bemonitored, but according to my experience, onePHAST training is not enough. Changing the attitudeof a community is a long process.

For the monitoring we do another periodic KAP survey.It is our main measuring tool.

HM: What is the profile of the groups you workwith? YP: I work with all gender, but I must admit thatwomen are more receptive.

Langkah-langkah Proyek Watsan di sekolah/The Step s of Watsan project in school :

1 Survey dasar sekolah: melalui partcipatory needs assessment yang melibatkan pelajar, guru, orang tua dan anggota masyarakat / Baseline survey ofthe school: participatory needs assessment involving students, teachers, parents and community members.

2 Kesadaran sekolah/ IEC: tentang Suplai Air ke Sekolah, Sanitasi dan Kebersihan dan mencari partisipasi / School awareness / IEC: about School WaterSupply, Sanitation and Hygiene and seeking participation.

3Motivasi dari anggota komite sekolah, pelajar dan masyarakat umum untuk memperbaiki lingkungan sekolah dengan pembangunan pagar, penanamanpohon dan menjaga fasilitas sanitasi dengan tepat dengan konstribusi mereka sendiri / Motivation of the school committee members, students and thepublic to improve the school environment with fencing, planting trees and maintaining the sanitary block properly with their own contribution.

4Organisasi kampanye di desa melalui sekolah untuk pemakaian air, kebersihan kakus, tempat sampah, lubang air area, bebas rokok, tangki penyimpananair dan perlengkapan kebersihan dalam rumah tangga sebagai suatu paket / Organization of a campaign in the village through the school for adoption ofwater points, sanitary latrines, garbage pit, soakage pit, non smoking area, water storage tank and other sanitary provisions in the household as a package.

5 Pelatihan dan orientasi masyarakat dan kelompok orang tua seperti Komite Manajemen dan Promotor Kebersihan Masyarakat / Training and orientationof community and parent groups such as Management Committees, Community Hygiene Promoters.

6Pembentukan klub kesehatan sekolah untuk membahas, bertanggung jawab dan ikut serta dalam penyediaan air dan fasilitas sanitasi di sekolah-sekolahdan juga menjaganya / Formation of school health clubs to discuss, take responsibility and participate in making provision of water and sanitation facilitiesin the schools as well as to maintain these facilities.

7Kesehatan dan Kegiatan Pendidikan Kebersihan untuk anak-anak sekolah tentang penggunaan air dan jamban, mencuci tangan, cara membuang sampahyang benar, memakai alas kaki, pengawasan air dan makanan / Health and Hygiene Education Activities among school children on use of water andtoilets hand washing, safe disposal of waste, use of footwear, water and food handling.

Page 22: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger20

HM: Is it successful? YP: Yes, it is successful as in the community I workwith, no diarrhea outbreaks have been noticed.Moreover, chatting with people about health, theyknow the means of preventing diarrhea and some-times they will tell you they need more support. Theyare eager to learn more and to be the vectors ofhygiene good practises.

HM: What are the main changes since 2006? YP: We work closely with INGOs and local NGOs.Many of them have built facilities, latrines, waterdistribution system, shallow wells. Thanks to thetraining and patience, now they use it the right way.

HM: Your goals and expectations? YP: Many things remain to be done but my personaland professional expectations are:

- Improved access to safe drinking water andimproved sanitation in the next twenty years.

- Mitigation of water borne diseases

- Community empowerment through capacitybuilding such as trainings and support with tools

- Handing over and exit with effective communi-cation systems in place of problem identificationand solutions. ■

FROM THE FIELD DARI LAPANGAN

tidak ada wabah diare. Lebih lanjut, berbicara denganmasyarakat tentang kesehatan, mereka mengetahui arti daripencegahan diare dan kadang-kadang mereka akan menceri-takan kepada anda bahwa mereka membutuhkan lebihbanyak dukungan. Mereka ingin sekali untuk belajar lebihlanjut dan menjadi penyebar tentang perilaku kebersihanyang baik.

HM: Apa perubahan utama sejak tahun 2006?YP: Kita bekerja erat sekali dengan LSM internasional danLSM lokal. Kebanyakan dari mereka telah membangun fasilitas,jamban,sistem distribusi air,sumur dangkal.Terima kasih untukpelatihan dan kesabarannya, sekarang mereka menggunakanfasilitas ini dengan cara yang benar.

HM: Tujuan dan pengharapan anda?YP: Banyak hal yang masih harus dilakukantetapi harapan pribadi dan profesional sayaadalah:

-Peningkatan akses terhadap air minumyang aman dan peningkatan sanitasidalam dua puluh tahun mendatang

-Penurunan angka kejadian penyakityang disebarkan melalui air

-Memperdayakan masyarakat melaluipeningkatan kemampuan seperti pelati-han dan bantuan alat-alat

-Komunikasi efektif akan dilakukan untukmencari jalan keluar dan solusinya biladitemukan adanya masalah. ■

Penting untuk diingat:Petugas kesehatan harus

menyampaikan pesan-pesan promosikebersihan. Mereka adalah anggota

masyarakat yang penting.

Terimakasih kepada Moris Monson (Delegasi Watsan/Kontruksi) atas bantuannyadalam wawancara/ Thanks to Moris Monson (Watsan / Construction delegate) forhis help in handling the interview.

Good to remember:Health workers should communicate hygiene

promotion messages. They are key community members.

Page 23: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 21

PUBLIC HEALTHKESEHATAN MASYARAKAT

HAND WASHING WITH SOAP

WHO menyebutkan bahwa 17% kematian anak balita diseluruh dunia pada umumnya disebabkan oleh diare. DiIndonesia, dari 161.000 kematian anak balita pada tahun2005, 18% diantaranya disebabkan oleh diare. Menurut dataDinkes Aceh,pada tahun 2006 saja ditemukan sekitar 62.091kasus diare di Puskesmas di seluruh propinsi Aceh, danmerupakan penyakit umum kedua yang menyerang masya-rakat Aceh setelah influenza (178,286 kasus baru).

Dalam kurun waktu 1990 - 2004, diperkirakan sekitar 2.6milyar orang, termasuk 980 juta anak-anak dibawah usia 18tahun masih membutuhkan akses ke sanitasi yang baik,meskipun lebih dari 1.2 milyar telah memiliki akses kesanitasi yang baik. Di Indonesia, sampai dengan tahun 2004,hanya 55% orang Indonesia yang terjangkau oleh fasilitassanitasi yang baik. dan angka ini tidak memadai untukmencapai target Millennium Development Goals(MDGs/Tujuan Pembangunan Millennium) pada tahun 2015,yaitu mengurangi setengah dari populasi penduduk yang tidakterjangkau akses ke sanitasi yang baik pada tahun 2015.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2006 menun-jukkan bahwa hanya 60.38% dari kepala keluarga di Indonesiayang memiliki sarana pengelolaan sampah skala rumahtangga,40.67% dari rumah tangga tidak memiliki sarana tangkiseptik dan 77.2% keluarga mendapatkan sumber air selainPDAM,yang kurang terjamin kelayakannya sebagai air minum.

Clean water, good sanitation as well as hygieneand healthy lifestyle are important keys for lifesustainability and children’s growth.

Building Water, Sanitation, Hygiene and Healthy Lifestyle in Aceh

Kris Cahyanto, Spesialis WASH/WASH Specialist, UNICEF Banda Aceh

Membangun Air, Sanitasi & Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Aceh

Air yang layak, sanitasi yang baik serta perilakuhidup bersih dan sehat adalah kunci penting untukkelangsungan hidup dan pertumbuhan anak-anak.

MENCUCI TANGAN PAKAI SABUN

WHO mentioned that 17% of children under five’smortality all over the world is commonly caused bydiarrhea. In Indonesia, out of 161,000 childrenunder five died in 2005, 18% are due to diarrhea.According to the data from Provincial Health Office(PHO) of Aceh, in 2006 alone 62,091 diarrhea caseswere found in all Puskesmas all over Aceh Province,and it is the second most common disease affectingpeople of Aceh after influenza (178,286 new cases).

Between 1990 and 2004, it was estimated that 2.6billion people, including 980 million of children agedunder 18 still needed access to good sanitation, eventhough more than 1.2 billion people already haveaccess to good sanitation. In Indonesia, until 2004there were only 55% of the population who were ableto access good sanitation, and this data is far fromreaching the target of MDGs (MilleniumDevelopment Goals) in 2015, which is to halve thepopulation who cannot access to good sanitation by2015.

In 2006, data from Bureau of Satistics (BPS) showedthat only 60 % of households in Indonesia hadfacilities for waste management, 41% do not haveseptic tank, and 77% get water from another sourcethan PDAM, whose quality as drinking water couldnot be guaranteed.

Page 24: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger22

PUBLIC HEALTHKESEHATAN MASYARAKAT

In Aceh Province, approximately 67% of thepopulation get water from digging well, and only19% get water from the urban running waterservice. Other research mentioned that 68.5% ofthe population have toilet facilities at home, butonly 38% of population have good home seweragesystem.

One of the main key to achieve the MDGs is toimprove hygiene and healthy lifestyle, by handwashing with soap, not littering stop defecatingin inappropriate places and have good wastemanagement.

Hand Washing with SoapResearch conducted by UNICEF showed that hygieneand healthy lifestyle are important keys for chil-

dren’s growth and health. It starts with always washinghands with soap. Hand washing with soap is proven toreduce by 44% the risk of diarrhea in children.

The importance of hand washing with soap:

◗ Hand washing with water only is not enough

◗ Hand washing with soap could prevent diseasesthat can cause millions of children deaths every year

◗ Critical time for hand washing with soap is: beforeeating, before feeding babies/toddlers, after defecating,after touching animals and after outdoor activities

◗ Hand washing with soap is the most cost-effectivehealthy intervention

◗ Promoting hand washing with soap needs a socialmarketing approach focus on the target/actor andthe motivation of each individual to do hand washingwith soap

Prepare the FutureWater, sanitation, as well as hygiene and healthylifestyle could reduce our vulnerability towards variousdiseases and prepare our children to have a betterfuture.

◗ Safe water, good sanitation as well as hygiene andhealthy lifestyle will prevent the transmission ofinfectious diseases, especially those that particularlyaffect children such as diarrhea

◗ Improvement of water facilities and good sanitationwill bring positive impact on economic growth andpoverty reduction: a reduction of the risk of diseasesleads to a reduction of the medication expenses andimproves productivity and helps the economicgrowth

Di Provinsi Aceh, kurang lebih 67.24% dari penduduk men-dapatkan air minum dari Sumur Gali, dan hanya 19.41%yang mendapatkan air dari pelayanan perpipaan kota.Laporan lain menunjukkan bahwa 68.54% penduduk telahmempunyai fasilitas jamban di rumahnya, dan hanya 38.36%penduduk yang memiliki tempat pengolahan air limbahdalam skala rumah tangga.

Salah satu kunci utama untuk mencapai target pembangu-nan MDG adalah dengan memperbaiki atau meningkatkanperilaku hidup bersih dan sehat, antara lain mencuci tanganpakai sabun, menghentikan praktek BAB sembarangan,membuang sampah pada tempatnya dan mengelola sam-pah/limbah dengan baik.

Cuci Tangan Pakai SabunPenelitian yang dilakukan oleh UNICEF menunjukkan bahwaperilaku hidup bersih dan sehat adalah kunci utama untukkesehatan dan tumbuh kembang anak-anak balita. Salah satuperilaku hidup bersih dan sehat adalah selalu mencuci tangandengan sabun. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabunterbukti mampu mengurangi resiko penyakit diare padaanak-anak sebesar 44%.

Berikut adalah pentingnya kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun:

◗ Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup

◗ Mencuci tangan dengan sabun bisa mencegah penyakityang menyebabkan kematian jutaan anak-anak setiap tahunnya

◗ Waktu-waktu kritis Cuci Tangan Pakai Sabun adalahsebelum makan, sebelum menyuapi balita, setelah Buang AirBesar (BAB), setelah memegang binatang peliharaan dansetelah melakukan aktivitas lapangan

Penyebab kematian Balita/Causes of mortality of Children under five(Sumber/Source WHO).

Page 25: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 23

PUBLIC HEALTHKESEHATAN MASYARAKAT

◗ Cuci Tangan Pakai Sabun adalahsatu-satunya intervensi kesehatanyang paling “cost-effective”

◗ Untuk meningkatkan Cuci TanganPakai Sabun memerlukan pendekatanpemasaran sosial yang terfokus padasi pencuci tangan dan motivasi masing-masing yang mendorongnya untukCuci Tangan Pakai Sabun

Menyiapkan Masa DepanAir, sanitasi dan perilaku hidup bersihdan sehat dapat mengurangi kerenta-nan kita terhadap berbagai penyakitdan mempersiapkan anak-anak kitauntuk masa depan yang lebih baik

◗ Air yang aman, sanitasi yang baik serta perilaku hidupbersih dan sehat akan mencegah penularan penyakitinfeksi, terutama yang mudah menyerang anak-anak sepertidiare

◗ Perbaikan terhadap kondisi fasilitas air dan sanitasi yang baikakan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi danpengurangan angka kemiskinan, karena mengurangi resikoterkena penyakit sehingga mengurangi biaya pengobatan,meningkatkan produktivitas dan mendorong pertumbuhanekonomi

◗ Air & sanitasi yang baik, didukung dengan Perilaku HidupBersih dan Sehat (PHBS) akan mendorong perkembangansosial. Sekolah-sekolah yang dilengkapi dengan fasilitas airbersih dan sanitasi yang baik akan mendorong anak-anakuntuk lebih rajin ke sekolah

◗ Ketersedian air dan fasilitas sanitasi yang layak membantumenjaga kualitas lingkungan dan menjamin ketersediaansumber daya alam dalam waktu yang panjang

Pahlawan di bidang Air, Sanitasi & Hygiene Semua orang dapat menjadi pahlawan air, sanitasi & hygiene dilingkungan tempat tinggal mereka dengan mempromosikanPerilaku Hidup Bersih dan Sehat.Bersama-sama kita bisa mem-bantu pihak Pemerintah dan masyarakat untuk memastikanmereka memberikan pelayanan yang baik dan membangunfasilitas sanitasi bagi masyarakat, serta mempersiapkan masadepan yang lebih baik bagi anak-anak kita di kemudian hari. ■

◗ Safe water and sanitation, hygiene and healthylifestyle will support the social development. Schoolsequipped with clean water and good sanitation willbe a motivation for children to go to school

◗ Water supply and good sanitation will support thequality of the environment and keep the naturalresources in long term period

Heroes on Good Hygiene, Water andSanitation Everybody can be a hero on hygiene, water andsanitation in the place where they live by promotingthe hygiene and healthy lifestyle. Together, we cansupport the government and community to ensurethey provide good services and build sanitationfacilities for community, and also to prepare betterfuture for our children. ■

Penurunan angka kesakitan akibat diare dengan melakukan tindakan hygiene dan sanitasi yangbaik/Reduction of diarrhea morbidity by conducting good hygiene and sanitation.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Water, Sanitation& Hygiene (WASH), dapat menghubungi

For further information on Water, Sanitation & Hygiene(WASH), please contact

Kris Cahyanto, WASH Specialist, UNICEF Banda Aceh

Jl. Masdjid Sadaqah No. 2, Lamlagang.Banda Aceh 23243

Telp/Phone: (0651) 40004 pesawat/ext 322.

Email: [email protected]

Page 26: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger24

PUBLIC HEALTHKESEHATAN MASYARAKAT

Program Kesehatan SRC,yang didanai oleh Swiss Solidarity,berusaha meningkatkan fasilitas Air dan Sanitasi di 15 desa diKabupaten Pidie dan Pidie Jaya dengan cara bekerja samasecara erat dengan kelompok masyarakat dan juga berkoor-dinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI), DepartemenKesehatan serta sektor swasta. Kegiatan peningkatan Air danSanitasi ini merupakan bagian dari kegiatan program keseha-tan ibu dan anak.Sementara klinik kesehatan ibu di desa den-gan fasilitas ruang melahirkan dibangun di masyarakat yangsebagian besar terkena dampak konflik dan bidan desa dila-tih mengenai metode asuhan persalinan normal dan manaje-men terpadu balita sakit, masyarakat juga digerakkan untukmembentuk panitia Desa Siaga yang digalakkan olehDepartemen Kesehatan untuk merespon kebutuhan keseha-tan ibu dan anak.

Jaminan akses terhadap Air dan Sanitasi (konsumsi air yanglayak diminum) merupakan hal yang sangat penting bagikesehatan masyarakat dan terutama bagi kesehatan ibu dananak.Wanita hamil perlu banyak minum air yang layak untukmenjamin cairan ibu dan janin dapat berganti secara terusmenerus, sama halnya dengan ibu-ibu yang menyusui juga

The SRC health project, funded by Swiss Solidarity, isenhancing WatSan in 15 communities in Pidie andPidie Jaya Districts by working closely with thecommunities and in coordination with theIndonesian Red Cross (PMI), the Ministry of Health(MOH) and the private sector. The WatSan activi-ties are integrated to the Maternal and ChildHealth’project activities. While village maternalhealth clinics with delivery rooms are constructed inthe largely conflict affected communities and villagemidwives are trained in improved delivery methodsand integrated management of childhood illnesses,communities are mobilized to establish Desa Siaga(Alert Villages) committees promoted by the MOHto respond to maternal and child health needs.

Ensuring enhanced WatSan access (consumption ofdrinkable water) is essential for community healthand in particular for maternal and child health.Pregnant women need to drink plenty of drinkablewater to ensure that fetal-maternal fluids are contin-uously exchanged, as do breast-feeding women toensure milk production. Moreover, infants and children

Palang Merah Swiss (SRC), bekerja sama denganDepkes, PMI, sektor swasta dan masyarakat di DesaSiaga untuk meningkatkan fasilitas air dan sanitasidan meningkatkan pengetahuan masyarakat terha-dap air dan sanitasi untuk merespon kebutuhankesehatan ibu dan anak.

The Swiss Red Cross (SRC), in collaboration withMoH, PMI, private sector and community inDesa Siaga, works to improve watsan facilitiesand enhance community’s knowledgetowards watsan in order to respond maternaland children’s health need.

AAiirr ddaann SSaanniittaassii:: SSuuaattuu jjooiinntt vveennttuurree

Manuela Peters, Proyek Kesehatan Palang Merah Swiss Cabang Sigli/Swiss Red Cross Sigli Health Project

Water and Sanitation: a joint venture

Page 27: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 25

PUBLIC HEALTHKESEHATAN MASYARAKAT

perlu banyak minum untuk menjamin produksi air susu ibu.Demikian pula, bayi dan anak-anak yang menderita diareharus dianjurkan untuk minum oralit untuk mengganti cairantubuh yang hilang.

Untuk mendorong respon masyarakat terhadap kebutuhanAir dan Sanitasi, maka program-program kesehatan disiarkanmelalui radio, masalah kebersihan dipromosikan di sekolah-sekolah oleh para relawan PMI dan promosi kebersihankepada penduduk dilaksanakan oleh anggota Desa Siaga.Pelatihan anggota Desa Siaga terdiri dari:

◗ Bagaimana mempersiapkan air yang layak minum danoralit

◗ Bagaimana mencegah penularan penyakit-penyakit yangdisebarkan melalui air dengan cara berperilaku hidup bersihbaik individual maupun keluarga

◗ Bagaimana membangun jamban keluarga

Kebersihan pribadi dan penggunaan jamban yang benaradalah hal yang sangat penting untuk memutuskan rantaipenularan faecal-oral yang dapat menyebabkan diare danpenyakit-penyakit lainnya terutama yang menyerang bayidan anak-anak. Pesan-pesan kunci yang berisi informasi:

Penting untuk diingat:Komite Desa Siaga bertujuan untuk

merespon kebutuhan-kebutuhan kesehatan ibu dan anak.

that have diarrhea must be encouraged to replace lostfluids ideally by drinking ORS.

To enhance the communities’ response to WatSanneeds, health programs are broadcasted on radio,hygiene is promoted at schools by PMI volunteersand household hygiene promotions are conducted bytrained Desa Siaga members. Trainings of the Desa Siaga members consist of: ◗ How to prepare drinkable water and ORS

◗ How to avoid waterborne diseases through personaland household hygiene practices

◗ How to construct household latrines

Personal hygiene and the correct use of latrines areessential to break the faecal-oral route of infectionscausing diarrhea and other diseases that affectinfants and children particularly. The key messages are laminated on colorful, easy-to-read sheets and distributed to each householdcontaining the information of how to buildlatrines, how to maintain wells, etc.

Good to remember:Alert village committee aims at responding maternal and

children’s health needs.

Page 28: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger26

PUBLIC HEALTHKESEHATAN MASYARAKAT

bagaimana cara membangun jamban,bagaimana merawat sumur dan informasilainnya dilaminating pada kertas berwarnayang mudah dibaca dan disebarluaskanpada setiap keluarga.

Apa tujuan dari pelatihan ini?Dengan adanya pelatihan tersebut parapeserta Desa Siaga dapat lebih mendalamimasalah-masalah Air dan Sanitasi dansekaligus memberikan pandangan bagipara fasilitator mengenai kebiasaan-kebiasaan terhadap Air dan Sanitasiyang ditemukan didalam masyarakat.Pemahaman bahwa tubuh terdiri dari 60 -70% cairan membantu anggota Desa Siagauntuk menghargai kebutuhan tubuh akancairan yang telah hilang lewat keringat,air seni dan pembuangan kotoran,terutamapada kasus diare.

Sehubungan dengan hal tersebut Proyek Kesehatan SRC saatini membangun jamban-jamban umum dan merehabilitasisumur-sumur sesuai dengan standar Depkes bagi keluarga-keluarga yang paling rentan dalam masyarakat. Bersamadengan PMI dan Depkes,proyek ini mengadakan pertemuan-pertemuan dengan masyarakat untuk merencanakan danmempersiapkan kegiatan Air dan Sanitasi. Komite Desa Siagamembantu dalam mengidentifikasi keluarga yang rentanuntuk mendapatkan rehabilitasi sumur dan lokasi-lokasiuntuk pembangunan jamban umum. Jamban umum yangdibangun harus menjamin kesetaraan gender dalam penggu-naannya dan untuk itu telah dibuat suatu kesepakatan desasecara formal termasuk pihak-pihak yang ikut ambil bagian.Pekerjaan para tukang bangunan dimonitor oleh proyek inisetiap hari dan demikian pula Depkes secara aktif mengajakanggota masyarakat. Hal ini terbukti berhasil dalam men-gurangi masalah dengan para pekerja bangunan danmasyarakat dan menumbuhkan rasa kepemilikan anggotamasyarakat. Respon Proyek Kesehatan SRC terhadapkebutuhan Air dan Sanitasi merupakan joint venture yangmerangkul masyarakat dan bekerjasama secara erat denganPMI, Depkes dan sektor publik. ■

What is the goal of the training?The trainings allow the Desa Siaga participants toexplore WatSan issues and give the facilitatorsinsight on common WatSan practices found in thecommunities. Understanding that the body is madeof 60 to 70 % of fluids helps the Desa Siaga membersto appreciate the need to replenish the body of fluidslost through perspiration, urination and defecation,particularly in case of diarrhea.

Correspondingly, the SRC Health Project is con-structing public latrines and rehabilitating wells toMOH standards for the most vulnerable householdsin the communities. Together with the PMI and theMOH, the project holds meetings with the commu-nities to plan and prepare the WatSan activities. DesaSiaga committees assist in identifying of the vulnera-ble households for well rehabilitation and the sitesfor public latrines constructions. Public latrinesshould ensure gender equality of use, and a formalvillage agreement including all the partakers is made.The works of the constructors are monitored on adaily basis by the project and the MOH vis-à-vis,actively integrating the household members. It hasproven to be successful in mitigating problems withthe contractors and the communities and towardsenhancing the household members’ sense of owner-ship. The SRC Health Project’s response to theWatSan needs of communities is therefore a jointventure that embraces the communities and works inclose cooperation with the PMI, the MOH and thepublic sector. ■

Page 29: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 27

Definisi Ada 2 tipe dermatitis kontak:

◗ Dermatitis kontak iritan: suatu peradangan pada kulit akibatkontak dengan bahan iritan

◗ Dermatitis kontak alergika: suatu peradangan pada kulitakibat kontak dengan bahan alergen

Berbagai macam bahan allergen,serbuk bunga,kotoran unggasdan lain-lain bisa terdapat di sumber air. Demikian jugabahan-bahan yang dapat menyebabkan timbulnya dermatitiskontak iritan seperti bahan-bahan kimia terutama yang dipakai di lingkungan rumah tangga dan industri dapat mence-mari sumber air.

Gejala dan tanda-tanda klinisGejala dari dermatitis kontak alergika tidak berbeda dengandermatitis lainnya yaitu didominasi oleh rasa gatal yangselanjutnya diikuti dengan timbul bercak merah (maculaeritematus dengan batas tidak jelas) ataupun bintik-bintikmerah (papulae eritematus), disertai skuama. Pada kasusyang akut, dapat dijumpai vesikel dan pustule bila disertai

DefinitionThere are 2 types of contact dermatitis: ◗ Irritant contact dermatitis: skin inflammation dueto direct contact with the irritant substance

◗ Allergic contact dermatitis: skin inflammation dueto direct contact with the allergen substance

Various allergen substances such as pollen, bird fecesetc, can be found in the water resources. Similarly,the substances causing irritant contact dermatitissuch as chemical substances used by industry andhousehold may contaminate water sources.

Symptoms and clinical signsSymptoms of allergic contact dermatitis are notdifferent from other dermatitis: itchiness followed byred spots (macular erythema with unclear boundary)or red stains (papular erythema), along with squama.For acute cases, we may find vesicles and pustulesalong with secondary infection. Irritant contactdermatitis is generally chronic. General symptoms

CONTACTDERMATITIS

dr. Dina Lidadari, Sp.KK - Bagian Kulit & Kelamin RSUZA/Unsyah/Dermatology Department of RSUZA/Unsyiah

Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak adalah suatu peradangan non-infeksius pada kulit dimana faktor pencetusnyamerupakan bahan yang berasal dari luar (masukmelalui kulit) bukan melalui inhalasi ataupun oral.Dermatitis kontak merupakan kasus kedua terseringdiantara kasus-kasus dermatitis dan sering dialamioleh mereka yang menggunakan air yang tidak layak.

Contact dermatitis is a non-infectiousinflammation of the skin caused by a skinexposure to an external substance (not byinhalation or oral). Among various dermatitis,contact dermatitis is the second most com-mon skin disease and is mostly experiencedby people using unclean water.

GENERAL HEALTH KESEHATAN UMUM

Page 30: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger28

infeksi sekunder. Pada dermatitis kontak iritan, umumnyabersifat kronis. Gejala umumnya kulit yang mengering yangmenimbulkan rasa perih.Tampak makula eritematus denganskuama-skuama, atau bila lebih berat akan terlihat fisure-fisure. Selanjutnya bila tetap terpapar dengan penyebab,terjadi erosi bahkan bisa terjadi vesikel dan pustule. Kalausampai pada tahap ini akan susah membedakan antaradermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergika.

EtiopatogenesisDermatitis kontak iritan terjadi akibat kulit terpapar denganbahan iritan kuat yang menyebabkan sel-sel epidermis akanlangsung mengalami nekrosis yang dapat kita lihat reaksinyadalam beberapa jam. Kontak langsung bahan iritan ini jugadapat merusak barier kulit. Disini pada awalnya tidak terjadireaksi imunologis, namun karena prosesnya berulang terusmenerus, reaksi hypersensitifitaspun akan terjadi. Sedangkandermatitis kontak alergika digolongkan sebagai reaksi kulityang terjadi akibat dari reaksi hypersensitifitas tipe IV, yaitureaksi tipe lambat. Kontak awal dengan bahan alergen tidakmenimbulkan reaksi apapun. Bahan alergen (antigen) yangmasuk akan ditangkap oleh sel-sel Langerhan yang berada diepidermis. Sel-sel langerhans ini dapat meneruskannya kekelenjar limfe yang selanjutnya mengalami proses sehinggaterbentuklah sel-sel T yang sensitif yang kemudian di kemba-

are dried off skin which causing pain. We may findmacular erythema with squama, or for more acutecases we may find fissures. If there is a continuouscontact with the causal factor, erosion of the skinwill occur even with vesicles and pustules. Until thisstage it is difficult to differentiate the irritant contactdermatitis from the allergic contact dermatitis.

EtiopathogenesisIrritant contact dermatitis is the clinical result ofdirect contact between the skin and a strong irritantsubstance. It may cause a necrosis of the epidermiscells which develops within few hours. It also maydamage the skin barrier. At the beginning there wouldnot be immunological reaction, however as it isrepetitive, a hypersensitive reaction of the skin canoccur. Allergic contact dermatitis is characterized ashypersensitivity type IV, which is called slow reactiontype. First contact with the allergen substance (anti-gen) will not affect the skin. The antigen will be bindwith Langerhans cells which are situated at epidermislevel. Langerhans cells can migrate from the epidermisto the regional draining lymph nodes which form theT cell sensitization. If the skin is exposed to similarallergens (antigen) again, the hypersensitivity reactioncan occur where various cytokines can be released.

GENERAL HEALTHKESEHATAN UMUM

Diagram hipersensivitas tipe IV/ Hypersensitive type IV chart

Page 31: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 29

likan ke kulit. Apabila alergen yang sama terpapar kembalidan dapat dikenali, maka dimulailah reaksi hipersensitifitasdimana berbagai macam cytokin akan dikeluarkan.

Diagnosis Diagnosis suatu dermatitis sudah dapat ditegakkan hanyaberdasarkan gejala dan gambaran klinis. Namun untukmembuat diagnosis suatu dermatitis kontak tidaklah mudah.Gambaran klinis antara dermatitis kontak alergika dandermatitis kontak iritan sangatlah mirip. Anamnesis yangcermat dapat sangat membantu. Tes tempel dilakukan untukmembantu mengetahui alergen-alergen yang diduga menjadipenyebab dari dermatitis kontak alergika.

Diagnosis bandingDermatitis kontak sukar di bedakan dengan psoriasis dandermatofitosis. Dermatitis kontak akut di wajah, kadang-kadang mirip dengan erisipelas atau angioedema.

PenatalaksanaanPenatalaksanaan yang paling utama adalah menghindaripenyebabnya.Terapi topical pada lesi yang basah dan disertaiinfeksi sekunder berupa pustule sebaiknya di kompressecara terbuka dengan sodium chloride 0,9% selama 1-2 hariatau sampai lesi mengering, selanjutnya dapat di berikantopical steroid. Apabila lesi kering, dapat diberikan topicalkortikosteroid,dan pada lesi yang luas dapat dipertimbangkanpemberian kortikosteroid oral. Oral antibiotika (sebaiknyabukan dari golongan penicillin) dapat di berikan hanyabila ada infeksi sekunder.Antihistamin dapat diberikan padadermatitis kontak alergika. ■

Diagnosis Dermatitis can be diagnosed according to symptomsand clinical signs. However it is not easy to make adiagnosis of a contact dermatitis. Clinical signsbetween allergic contact dermatitis and irritant oneare very similar. A precise anamnesis will be veryhelpful. Patch test is conducted to help to find outthe allergens which are supposed to be the cause ofthe allergic contact dermatitis.

Differential DiagnosisIt is very difficult to differentiate contact dermatitisfrom psoriasis and dermatophytosis. Acute contactdermatitis on the face can look like erysipelas orangioedema.

TreatmentsThe main action is to avoid the causal factor. Topicaltherapy on wet lesion with secondary infection andpustule should be given by applying moist compressessoaked with sodium chloride 0,9% for 1-2 days oruntil the lesion dries up. Then topical steroid can begiven. If the wound is dried up, topical corticosteroidcan be given, and for the extensive lesions, healthworkers can consider giving oral corticosteroid. Oralantibiotics (not penicillin type) can be given only ifthere is a secondary infection. Antihistamine can begiven to allergic contact dermatitis. ■

GENERAL HEALTH KESEHATAN UMUM

Penting untuk diingat:Dermatitis kontak sering dialami olehmereka yang menggunakan air yang

tidak layak atau sudah tercemar denganbahan-bahan kimia tertentu.

Good to remember:Contact dermatitis affects

people who use unclean wateror water contaminated with

chemical substances.

Page 32: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger30

CHOLERACholera is an acute, diarrheal illness caused by infectionof the intestine with the bacterium Vibrio cholerae.

Causes and contamination routes Drinking water or eating food contaminated with thecholera bacterium (usually found in raw shellfish).In an epidemic, the source of the contamination isusually the feces of an infected person. The diseasecan spread rapidly in areas with inadequate treat-ment of sewage and drinking water. Contaminationof food by contaminated water, hands and flies canalso occur.

dr Kurnia F. Jamil, M.Kes, SpPD-KPTI, Spesialis Penyakit Dalam / Internist - RSUZA

Banyak penyakit berkaitan dengan air terutama dinegara berkembang seperti Indonesia (khususnya diProvinsi Aceh) dimana sistem air dan sanitasi men-galami banyak perubahan dalam beberapa tahunterakhir.Tsunami telah menghancurkan keseluruhansistem Air dan Sanitasi, akan tetapi ratusan LSM daninstitusi baik lokal dan internasional telah melak-sanakan proyek-proyek untuk membangun kembalidengan sistem yang bahkan lebih baik lagi. Namundemikian, penyakit yang berkaitan dengan air masihmenjadi permasalahan saat ini. Banyak penyakit,kontaminan dan kerusakan yang berkaitan denganair, hygiene dan sanitasi. Penyakit yang berkaitandengan air disebabkan oleh organisme yang secaralangsung disebarkan melalui air dan diklasifikasikanke dalam kategori: bakteri, parasit dan virus.

Many diseases are related to water, especiallyin the developing countries such as Indonesia(Aceh Province in particular) where the waterand sanitation systems have faced manychanges in the last few years. The tsunamidestroyed the whole existing WatSan system,but hundreds of local and international NGOsand institutions led projects to re-buildsomething even better. Nevertheless, water-related diseases are still a current issue.Many illnesses, contaminants, and injuries can be water, sanitation, or hygiene-related.Waterborne diseases are caused by organismsthat are directly spread through water andclassified in categories: bacterial, parasiticand viral.

GENERAL HEALTHKESEHATAN UMUM

WATER RELATED DISEASES

BACTERIAL TYPE OF DISEASES

KOLERAKolera merupakan suatu penyakit diare akut yang disebabkanoleh infeksi usus karena bakteri Vibrio cholerae.

Penyebab dan cara penularanMinum air atau makan makanan yang terkontaminasi bakterikolera (biasanya ditemukan pada kerang-kerangan mentah).Dalam suatu wabah, sumber kontaminasi biasanya adalahkotoran dari orang yang terinfeksi. Penyakit dapat menyebardengan cepat di wilayah yang tidak memiliki sistem pem-buangan kotoran dan air minum yang memadai.Kontaminasimakanan dapat juga terjadi karena air, tangan dan lalat yangterkontaminasi.

Penyakit yang berkaitan dengan air

JENIS-JENIS PENYAKIT DARI BAKTERI

Page 33: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

Gejala Sekitar satu dari 20 orang yang terinfeksi mengalami penya-kit yang parah yang ditandai dengan adanya diare yang san-gat banyak, muntah dan kram kaki. Pada orang yang terin-feksi, hilangnya cairan tubuh dengan sangat cepat dapatmenyebabkan dehidrasi dan shock.Tanpa penanganan dapatmenyebabkan kematian dalam beberapa jam.

Langkah-langkah pencegahan dasarSanitasi yang baik, persediaan air yang aman dan higienesecara umum akan membantu mencegah kolera. Minum airyang direbus dan dipurifikasi (diberi klorin dan yodium)Makanlah makanan yang telah dimasak dengan benar danmasih panas atau makan buah yang sudah dikupas, hindariikan atau kerang-kerangan yang kurang matang atau mentah,cuci sayuran mentah dengan air bersih.

Pengobatan Kolera dapat ditangani dengan mudah dan berhasil dengansegera mengganti cairan dan garam yang hilang karena diaredengan menggunakan Oralit (suatu campuran gula dangaram dicampur dengan air). Kasus yang parah juga memer-lukan penggantian cairan ke dalam pembuluh darah.Denganrehidrasi yang cepat, kurang dari 1% pasien kolera mening-gal. Antibiotik memperpendek proses penyakit dan mengu-rangi keparahan penyakit.

KASUS KOLERA HARUS DILAPORKAN KEPADA DINASKESEHATAN KABUPATEN atau/dan PROPINSI

pembawa pesan kesehatan 31

GENERAL HEALTH KESEHATAN UMUM

Symptoms Approximately one out of 20 infected persons sufferssevere disease characterized by profuse watery diarrhea,vomiting, and leg cramps. In these persons, rapid lossof body fluids leads to dehydration and shock.Without treatment, death can occur within hours.

Basic prevention measuresGood sanitation, safe water supply and generalhygiene will help to prevent cholera. Drink boiledwater or purified water (treated with chlorine oriodine), eat only foods that have been thoroughlycooked and are still hot, or fruits that you havepeeled yourself, avoid undercooked or raw fish orshellfish, wash the raw vegetables with clean water.

TreatmentsCholera can be simply and successfully treated byimmediate replacement of the fluids and salts lostthrough diarrhea using oral rehydration solution (aprepackaged mixture of sugar and salts to be mixedwith water). Severe cases also require intravenousfluid replacement. With prompt rehydration, lessthan 1% of cholera patients die. Antibiotics shortenthe course and diminish the severity of the illness. CHOLERA CASES MUST BE REPORTED TO THEDHO or/and PHO

Titik konsumsi/Point of consumptionTitik konsumsi/Point of consumption

Air Minum/Drinking water

Irigasi tanaman/Irrigated crops plants

Air permukaan dan air sumur/Surface and ground waterSaluran pembuangan/Sewage discharge

Ikan, kerang-kerang/Seefood, shellfish

Air laut/Costal water

Ekskresi kumanPathogen excretion

Page 34: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

TYPHOID FEVERTyphoid fever is a life-threatening illness caused bythe bacterium Salmonella Typhi. Typhoid fever is stillcommon in developing countries, where it affectsabout 21.5 million persons each year.

Causes and contamination routesS. Typhi lives only in humans. Persons with typhoidfever carry the bacteria in their bloodstream andintestinal tract. In addition, a small number of persons,called carriers, recover from typhoid fever but continueto carry the bacteria. Both ill persons and carriersshed S. Typhi in their feces (stool). The faeces or urineof an infected person may contaminate food ordrinking water. This may occur if they handle food orif they do not use a proper toilet. It may also occur ifthe water supply is not safe or contaminated withexcreta or remains untreated. Flies can also carry thebacteria from faeces to food.

Symptoms Once S. Typhi bacteria are in the organism, theymultiply and spread into the bloodstream. The bodyreacts with fever and other signs and symptoms.

WEEK 1: general symptoms of infection (malaise,headache, abdominal pain, constipation and fever)WEEK 2: condition gets worse (diarrhea, rash ofred spots)WEEK 3: symptoms and signs become more severe.Patient can faint remains unconscious and die.Perforation of intestines may be seen and hemor-rhage may occur in small intestine.

Basic prevention measuresThree basic actions can protect you from typhoidfever:

1. Patients and carriers should not be allowed tohandle food for others2. Safe community water supply, proper disposal offaeces and urine is essential 3. Immunization using typhoid vaccine may berecommended for health staffAvoiding risky foods will also help protect you fromother illnesses, including diarrhea, cholera, dysentery,and hepatitis A. Getting vaccinated: Typhoid vaccineslose effectiveness after several years; if you werevaccinated in the past, check with your doctor to seeif it is time for a booster vaccination. Taking antibi-otics will not prevent typhoid fever; they only helpto treat it.

DEMAM TIPUSDemam tipus merupakan penyakit yang dapat menyebabkankematian yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi.Demam tipus masih merupakan penyakit yang umum dite-mukan di negara-negara berkembang dimana penyakit inimenyerang sekitar 21,5 juta orang setiap tahunnya.

Penyebab dan cara penularan Bakteri S.Typhi hanya hidup di tubuh manusia. Orang yangterserang tipus membawa bakteri di dalam aliran darah dansaluran usus mereka. Selanjutnya, sejumlah kecil orang yangdisebut carrier sembuh dari tipus namun tetap membawabakteri tersebut. Baik orang yang terserang maupun carriertetap mengandung bakteri tersebut di dalam kotoranmereka. Kotoran atau urin orang yang terserang dapatmengkontaminasi makanan atau air minum. Hal ini dapatterjadi jika mereka mengolah makanan atau jika merekatidak menggunakan jamban yang benar. Bisa juga terjadi jikasuplai air tidak aman atau terkontaminasi dengan kotoranatau minum air yang belum diolah.Lalat juga dapat membawabakteri dari kotoran ke makanan.

Gejala Begitu bakteri S.Typhi masuk kedalam tubuh manusia,bakteritersebut langsung berkembang biak dan menyebar ke dalamaliran darah.Tubuh bereaksi dengan munculnya demam dantanda serta gejala lainnya.

MINGGU 1: gejala umum (rasa tidak enak badan, sakitkepala, sakit perut, konstipasi, dan demam)

MINGGU 2: keadaan semakin memburuk (diare, munculsejumlah titik-titik merah)

MINGGU 3: gejala dan tanda menjadi lebih parah. Pasienbisa jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri dan dapatmeninggal.Dapat dilihat terjadinya perforasi dan pendarahandi usus kecil.

Langkah-langkah pencegahan dasarTiga tindakan dasar dapat melindungi anda dari demam tipus:

1. Pasien dan carrier tidak boleh mengolah makanan untukorang lain

2. Suplai air masyarakat yang aman, pembuangan kotorandan urin dengan benar merupakan hal yang sangat penting.

3. Imunisasi menggunakan vaksin tipus dapat direkomen-dasikan oleh para petugas kesehatan

Menghindari makanan beresiko juga akan membantumelindungi Anda dari penyakit lain termasuk diare, kolera,disentri dan hepatitis A. Setelah mendapat vaksinasi tipus,maka dalam beberapa tahun efektifitasnya akan berkurang;

health messenger32

GENERAL HEALTHKESEHATAN UMUM

Page 35: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

jika anda dulunya sudah pernah divaksin, periksalah kedokter anda apakah sudah saatnya untuk mendapatkanvaksinasi booster. Minum antibiotik tidak dapat mencegahdemam tipus; itu hanya dapat membantu mengobatinya.

Bahaya demam tipus tidak berakhir walaupungejalanya sudah hilangWalaupun gejala telah hilang, pasien masih mungkin mem-bawa bakteri S.Typhi. Jadi, penyakit dapat muncul lagi atauditularkan ke orang lain. Berikan saran-saran berikut kepadapasien: Cuci tangan dengan seksama menggunakan sabundan air setelah menggunakan kamar mandi dan janganmengolah atau menyajikan makanan untuk orang lain untukmengurangi peluang terjadinya penularan ke orang lain.Penting untuk melakukan pemeriksaan kotoran secaraberkala untuk memastikan bahwa tidak ada lagi bakteriS. Typhi dalam tubuh anda.

pembawa pesan kesehatan 33

GENERAL HEALTH KESEHATAN UMUM

Typhoid fever's danger doesn't end whensymptoms disappear Even if the symptoms fade away, patient may still becarrying S. Typhi. So, the illness could reappear or betransmitted to other people. Advice patients to do thefollowing things: Wash your hands carefully withsoap and water after using the bathroom, do notprepare or serve food for other people in order toreduce the possibility of transmission to other people.A series of stool cultures to ensure that no S. Typhibacteria remain in your body can be necessary.

Penting untuk diingat:Penyakit yang berasal dari air dapat

diklasifikasikan ke dalam 3 kategori:virus, parasit dan bakteri.

Good to remember:Waterborne diseases can

be classified in 3 categories:viral, parasitic and bacterial.

:

Page 36: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger34

GENERAL HEALTHKESEHATAN UMUM

ASCARIASISAscaris is a worm that lives in the small intestine.Infection with ascaris is called ascariasis which is themost common human worm infection. Infectionoccurs worldwide and is found in tropical and sub-tropical areas where sanitation and hygiene are poor.Children are more prone to this infection.

TransmissionThe adult femaleworm lays thou-sands of eggs in theintestine whichpass in the faeces.Eggs become infec-tive after two weeksof incubation indamp soil. Once inthe small intestines,immature wormshatch from theeggs. The larvae arecarried through thelungs and then tothe throat wherethey are swallowed.Once swallowed,they reach theintestines anddevelop into adult

worms. Adult female worms lay eggs that are thenpassed in faeces. This cycle can take between 2-3months. Transmission happens when an infectiveegg is swallowed from dirt, water or food. Many chil-dren playing in contaminated soil or water are infect-ed this way.

Signs and symptomsChildren are infected more often and more severelythan adults. There are no obvious signs and symptomsbut if there are many worms, mild diarrhea, abdominaldiscomfort and distension may appear. In few cases,it can cause intestinal obstruction or pneumonia andasthma if larvae travel to the lung.

Basic prevention measures Avoid contacting soil that may be contaminated withhuman faeces, do not defecate outdoors, wash yourhands with soap and water before handling food, wash,peel or cook all raw vegetables and fruits before eatingor clean raw vegetables with clean water before eating.

ASCARIASISAscaris adalah cacing yang hidup di usus kecil. Infeksi akibatAscaris disebut ascariasis. Ini merupakan penyakit cacingyang biasa dialami manusia. Infeksi terjadi di seluruh duniadan paling biasa terjadi di daerah tropis dan sub tropisdimana sanitasi dan higienenya buruk.Anak-anak lebih seringterserang dibanding orang dewasa.

Cara penularan Cacing betina dewasa menghasilkan ribuan telur didalam usus yang dikeluar-kan melalui kotoran. Telurmenjadi bersifat menularsetelah dua minggu masainkubasi di tanah yang lem-bab. Begitu berada di ususkecil, cacing akan menetas.Larva dibawa melalui paru-paru dan kemudian ke teng-gorokan dimana merekaditelan. Begitu tertelan,mereka akan tiba di ususdan tumbuh menjadi cacingdewasa. Cacing betinadewasa bertelur dan dike-luarkan melalui kotoran;siklus ini makan waktu 2-3bulan. Penularan terjadiketika tertelan telur cacing yang terkontaminasi dari koto-ran, air atau makanan.Anak-anak yang bermain di tanah atauair yang terkontaminasi merupakan penyebab utama infeksi.

Tanda dan gejalaAnak-anak lebih sering terinfeksi dan lebih parah dibandingorang dewasa.Tidak ada tanda dan gejala yang jelas tetapi bilacacingnya banyak, dapat diiringi dengan diare ringan, peruttidak nyaman dan distensi dapat muncul. Dalam sejumlahkecil kasus, penyakit ini dapat menyebabkan obstruksi ususatau pneumonia dan asma jika larva-larva tersebut masuk kedalam paru-paru.

Langkah-langkah pencegahan dasarHindari kontak dengan tanah yang mungkin terkontaminasikotoran manusia, jangan buang kotoran sembarangan, cucitangan dengan sabun dan air sebelum mengolah makanan,cuci, kupas atau masak semua sayuran dan buah mentahsebelum dimakan atau cuci syauran mentah dengan air bersihsebelum dimakan.

Jenis penyakit yang berasal dari parasit/Parasitic Type of Diseases

TinjaFeces

= Fase Infektif/Infective Stage

= Fase Diagnosis/Diagnostic Stage

telur yangdibuahi

Fertilized egg

telur yangtidak dibuahitidak akan berkembang unfertilized egg will not undergobiological development

Page 37: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

MALARIAMalaria is a mosquito-borne disease caused by a par-asite. Every year, 350-500 million cases of malariaoccur worldwide, and over one million people die.This sometimes fatal disease can be prevented andcured.

TransmissionMosquitoes are infected by sucking the blood of aninfected person. After development in the midgut ofthe mosquito, sporozoites can be transmitted toanother person through the bite of a female mosquito(Anopheles). The mosquitoes usually bite at dawnand dusk. The anopheles mosquito likes forest andmountain areas including coastal mangroves.

Signs and symptomsUsually begins with a few days of vague ill health.Then peaks of fever occur with chills and heavysweating followed by headache, vomiting, delirium.Then the disease leads to a chronic stage that maylast years before the patient develops immunity.Fully developed immunity is rare in areas of lowtransmission like most of South-East Asia but com-mon in higher transmission areas of Sub-SaharanAfrica.

MALARIAMalaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksiparasit dan disebarkan oleh nyamuk. Setiap tahun 350-500juta kasus malaria terjadi di seluruh dunia dan lebih dari satujuta orang meninggal.Penyakit yang kadang-kadang berakibatfatal ini dapat dicegah dan disembuhkan.

Cara penularanNyamuk terinfeksi ketika menyedot darah manusia yangmenderita malaria. Setelah berkembang di usus nyamuk,sporozoit dapat ditularkan ke orang lain melalui gigitannyamuk betina (Anopheles). Nyamuk biasanya menggigitwaktu subuh dan senja. Nyamuk anopheles hidup dihutandan daerah pegunungan termasuk pesisir hutan bakau.

Tanda dan gejala Biasanya dimulai dengan gejala yang samar-samar selamabeberapa hari. Kemudian timbul demam yang diiringimenggigil dan banyak berkeringat dibarengi sakit kepala,muntah dan delirium. Kemudian penyakit mencapai tahapkronis yang dapat berlangsung bertahun-tahun sampaipasien membentuk kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yangpenuh sulit terbentuk di daerah penularan yang rendahseperti Asia Tenggara namun biasa terdapat di daerah penula-ran yang lebih tinggi di Afrika sub sahara.

pembawa pesan kesehatan 35

GENERAL HEALTH KESEHATAN UMUM

Kelenjar liur yang terinfeksidengan sporozoit/Salivarygland infected with sporozites

Perut/Gut

Ookista/Oocyst

Ookinet/Ookinete

Gamet/Gametes

Betina/Female

Jantan/Male

Gametosit/Gametocytes

Gejala mulai terjadi disini/Symptoms start here

Sel darah merah/Red blood cells

Vesikel/Vesicles

Sel-sel hati/Liver cells

Merozoit/Merozoites

Sporozoit/Sporozites

MEMUTUSKAN RANTAI PENULARAN DENGAN VAKSIN

BREAK THE CYCLE WITH VACCINES

Page 38: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger36

GENERAL HEALTHKESEHATAN UMUM

Basic prevention measuresProtecting from mosquito bites, using of mosquitonets and covering the skin with long sleeves andtrousers, eliminating mosquito breeding grounds.

DiagnosisMalaria can be suspected according to the patient'ssymptoms and the physical findings during examina-tion. However, for a definitive diagnosis, laboratorytests must done to detect the malaria parasites ortheir components.

TreatmentsMost drugs used in treatment are active against theparasite forms in the blood (the form that causes thedisease). Treating a patient with malaria depends on:◗ The type (species) of the infecting parasite ◗ The area where the infection was acquired and itsdrug-resistance status ◗ The clinical status of the patient ◗ Any accompanying illness or condition ◗ Pregnancy ◗ Drug allergies, or other medications taken by thepatient

There are 4 types of Malaria. Among the 4 types, 2 ofthem are commonly found in Indonesia.

Explanation of the treatments for P. falciparum andP.vivax forms of Malaria:

In addition, primaquine should not be taken bypregnant women or by people who are deficient inglucose-6-phosphate dehydrogenize (G6PD). Patientsshould not take primaquine until a screening test hasexcluded G6PD deficiency.

Langkah-langkah pencegahan dasar Perlindungan dari gigitan nyamuk,menggunakan kelambu danmelindungi tubuh dengan baju lengan panjang dan celana pan-jang, serta menghilangkan tempat-tempat perindukan nyamuk.

DiagnosaMalaria dapat didiagnosa berdasarkan gejala pasien danpemeriksaan fisik. Namun demikian, untuk mendapatkanhasil diagnosa pasti, maka uji laboratorium harus dilakukanuntuk mendeteksi adanya parasit malaria atau komponennya.

PengobatanSebagian besar obat yang digunakan adalah aktif melawanbentuk-bentuk parasit di dalam darah (bentuk yang menyebab-kan penyakit). Pengobatan pasien malaria bergantung pada:

◗ Jenis (spesies) parasit yang menginfeksi

◗ Daerah tempat terinfeksi dan status resistensi obatnya

◗ Status klinis pasien

◗ Penyakit atau kondisi yang muncul bersamaan

◗ Kehamilan

◗ Alergi obat atau pengobatan lain yang telah dilakukan olehpasien

Penyakit malaria terdiri 4 tipe. 2 tipe diantaranya palingsering ditemukan di Indonesia.Tabel berikut menjelaskan pengobatan malaria yang disebab-kan oleh P. falciparum and P.vivax:

Selanjutnya, Primaquine tidak boleh diminum oleh wanitahamil atau orang yang kekurangan G6PD (glucose-6-phos-phate dehydrogenise).Pasien tidak boleh minum primaquinesebelum uji penyaringan menunjukkan bahwa pasien tidakmengalami defisiensi G6PD.

P. FALCIPARUM P.VIVAX

Malaria tanpa komplikasi

Uncomplicated form of malaria Pada kasus denganpengobatan yanggagal

In case of treat-ment failure

Malaria berat

severe malaria

Malaria padakehamilan

Malaria duringpregnancy

pengobatan

treatmentTanpa konfirmasi pemerik-saan lab

Unconfirmed by lab test

Dengan konfirmasi pemeriksaan lab

lab-confirmed malaria

CQ+PQ AS+AQ+PQ QN+D+PQ QN/AMQN; (AS+AQ -2nd+3rd trimester)

CQ+PQ(14d)

AQ= Amodiakuin/Amodiaquine, AM = Artemeter/Arthemehter, AS=Artesunat/Artesunate, CQ=Klorokuin/ChloroquineD= Doksisiklin/Doxycycline, PQ=Primakuin/Primaquine, QN= kina/Quinine

Page 39: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 37

GENERAL HEALTH KESEHATAN UMUM

Viral Types of Diseases

DENGUE FEVERThe causative organism is a virus. This is a killerdisease of children and adults.

Transmission Dengue fever comes from a mosquito bite (AedesAegypti Mosquito). Aedes mosquito is a day biter andlives around the house and breeds in water contain-ers such as old discarded tires and coconut shells.Dengue is an epidemic disease causing an increasednumber of cases at certain period of the year (rainyseason).

Signs and symptoms Sudden onset of fever, severe headache, myalgias andarthralgias, leucopenia, thrombocytopenia (joint andback pains). Usually there are rashes on the skin(bleeding spots). Occasionally the disease producesshock and hemorrhage, leading to death.

Basic prevention measuresPreventive measures are more or less similar tomalaria preventive measures. (For more informationrefer to HM 9, ZOOM on dengue fever). ■

Jensi Penyakit dari Virus

DEMAM BERDARAHOrganisme penyebab penyakit ini adalah virus. Ini merupakanpenyakit mematikan bagi anak-anak dan orang dewasa.

Transmisi Demam berdarah berasal dari gigitan nyamuk (NyamukAedes Aegypti). Nyamuk Aedes menggigit pada siang haridan hidup di sekitar rumah dan berkembang biak di wadah-wadah air seperti ban bekas yang tidak dipakai dan batokkelapa. Demam berdarah merupakan penyakit yang dapatmewabah yang menyebabkan sejumlah kasus pada periodetertentu setiap tahun (musim hujan).

Tanda dan gejalaSerangan demam secara mendadak, sakit kepala yang parah,myalgia dan arthralgias, leukopenia, thrombocytopenia (sakitpersendian dan punggung). Biasanya ada bercak-bercakmerah di kulit (bercak berdarah).Kadang-kadang penyakit inimeyebabkan shock dan pendarahan yang dapat menyebabkankematian.

Langka-langkah pencegahan dasarLangkah-langkah pencegahan kurang lebih sama denganlangkah-langkah pencegahan malaria. (Untuk mendapatkaninformasi lebih banyak silakan lihat P2K 9,ZOOM mengenaidemam berdarah). ■

DemanFever

Tes torniket positifPositive tourniquet test

Meningkatnya permeabilitas pembuluh darah

Increase vascular permeability

Pembesaran hati Hepatomegaly

TrombositpeniaThrombocytopenia

Infeksi dengue/Dengue Infection

Manifestasi perdarahan yang lainOther haemorrhagic manifestations

Peningkatan hematokrit/Rising haemotacritHipoproteinemia/Hypoproteinemia

Efusi serosa/Serous effusion

Kebocoran plasmaLeakage of Plasma

Hipovolemia/Hypovolaemia*

Syok/Shock

Koagulopati/Coagulopathy

Koagulasi intravaskularmenyeluruh/Disseminatedintravascular coagulation*

Perdarahan hebat/Severe bleeding

Kematian/Death

Stadium IGrade I

Stadium IIGrade II

Stadium IIIGrade III

Stadium IVGrade IV

* see the glossary p.62 - 63Sumber/Source: WHO

}

Spektrum Demam Berdarah Dengue/The Spectrum of Dengue Haemorrhagic Fever

Page 40: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger38

Below are some of the known side effects medical wastecan have on the environment and quality of health:

◗ Damage to the esthetics of the environment◗ Damage to property◗ Damage to plants and animals◗ Damage to the health of humans◗ Damage to genetics and reproduction

Medical waste characteristicsIn general, there are two different types of waste;non-medical waste, and medical waste. Non-medicalwaste includes paper, cans, bottles, food remnants,food wrapping, and garbage from a patient’s room.Medical waste results from medical treatment fromvarious sources ranging from dental, to veterinary,pharmaceutical, therapy, research and training andeducation. Based on potential hazards, medical wastecan be classified as follows:

◗ Sharp waste◗ Infectious waste◗ Pathological and anatomical waste◗ Cytotoxic waste

PROGRAM MANAJEMEN LIMBAH MEDIS

Kegiatan medis di sejumlah fasilitas seperti rumahsakit, puskesmas dan pustu dapat menghasilkanlimbah.Sangat penting bagi para petugas kesehatanuntuk belajar bagaimana melindungi tidak hanyadiri mereka sendiri tetapi juga masyarakat umumdari bahaya yang disebabkan oleh penangananlimbah medis yang tidak benar.

Medical activities in facilities such as hospitals,puskesmas and pustu can produce medicalwaste. It is critical that health care providerslearn to protect not only themselves, but alsothe general public from harm caused by theimproper handling of medical waste.

Dibawah ini adalah beberapa efek samping limbah medis ter-hadap lingkungan hidup dan kualitas kesehatan:

◗ Kerusakan estetika lingkungan hidup

◗ Kerusakan properti

◗ Kerusakan tumbuhan dan hewan

◗ Kerusakan terhadap kesehatan manusia

◗ Kerusakan genetik dan reproduksi

Karakteristik limbah medisSecara umum, ada dua jenis limbah: limbah non medis danlimbah medis. Limbah non medis termasuk kertas, kaleng,botol, sisa makanan, bungkus makanan dan sampah darikamar pasien. Sampah medis berasal dari penanganan medisdari berbagai sumber mulai dari bagian gigi sampai veteriner,obat-obatan,terapi,penelitian serta pelatihan dan pendidikan.Berdasarkan potensi bahayanya maka limbah medis dapatdiklasifikasikan sebagai berikut:

◗ Limbah tajam

◗ Limbah yang infeksius

◗ Limbah patologi dan anatomi

GENERAL HEALTHKESEHATAN UMUM

MEDICAL WASTE MANAGEMENT PROGRAM

Yayat Kurniawan, Manajer Teknik Program Kesehatan Lingkungan, Palang Merah Kanada / Environmental HealthTechnical Program Manager, Canadian Red Cross

Page 41: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 39

◗ Limbah sitotoksik

◗ Limbah obat-obatan

◗ Limbah kimia

◗ Limbah radioaktif

Dampak limbah medis bagi kesehatan Kontak langsung dengan sampah berbahaya dari pusat-pusatkesehatan dapat menyebarkan penyakit. Hal ini dapat dise-babkan oleh salah satu atau lebih dari hal-hal berikut:

◗ Limbah yang mengandung penyebab-penyebab penyakitinfeksi

◗ Limbah yang mengandung racun atau obat-obatan danbahan kimia berbahaya

◗ Limbah yang mengandung bahan radioaktif

◗ Limbah yang mengandung bahan-bahan yang tajam

Orang yang bekerja di pusat-pusat layanan kesehatan sertapara pengunjung dapat beresiko terhadap bahaya-bahaya ter-sebut diatas. Limbah infeksius dapat mengandung berbagaimikroorganisme patogen yang dapat masuk ke dalam tubuhmanusia dengan berbagai cara:

◗ Kulit yang luka, lepuh atau goresan di kulit (misal: HIV,HBV, HCV, demam berdarah)

◗ Selaput lendir (misal, anthrax, infeksi kulit)

◗ Melalui udara (misal, bronchitis)

◗ Melalui mulut (misal, gastroenteritis)

Orang yang beresiko tinggi Petugas sanitasi dan perawatan termasuk petugas yangbekerja di daerah lembab atau di insinerator dan pengambilsampah.

◗ Petugas layanan pendukung: pekerja binatu, supir, dll.

◗ Pemulung

◗ Pasien rawat inap

◗ Pengunjung

◗ Pharmaceutical waste◗ Chemical waste◗ Radioactive waste

Impact of medical waste on healthDirect contact with dangerous waste from healthcenters can cause disease to spread. This could becaused by one or more of the following:

◗ The waste contains infectious agents◗ The waste contains poisons, or dangerous pharma-ceuticals and chemicals◗ The waste contains radioactive material◗ The waste contains sharp materials

People, who work in health care centers, as well asvisitors, are at risk from these potential dangers.Infectious waste can contain various microorganismpathogens which can enter the human body in variousways:

◗ Stabbing, blistering or skin scratches (ex. HIV,HBV, HCV, Hemorrhagic fever)◗ Membrane mucosal (ex. anthrax, skin infection)◗ Air borne (ex. bronchitis)◗ Orally (ex. gastroenteritis)

GENERAL HEALTH KESEHATAN UMUM

Penting untuk diingat:Dari limbah tajam hingga limbah

radioaktif, fasilitas kesehatan harus memisahkan limbah medis mereka yang dilakukan sebagai

kegiatan harian

Page 42: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger40

◗ Petugas medis: dokter, perawat, dll.

Manajemen limbah medisLebih dari 20% limbah fasilitas layanan kesehatan dapatmenyebabkan infeksi. Kurangnya penanganan limbah dapatmelipatgandakan resiko kontaminasi. Dalam penangananlimbah klinis, bahan-bahan perlu dipisahkan, dimasukkan kedalam wadah, dipindahkan dan diolah.

Cara-cara penanganan limbah medis yang umum dilakukansaat ini di Indonesia antara lain:

◗ Autoclav uap

◗ Dekontaminasi bahan kimia

◗ Penimbunan tanah

◗ Insinerasi

MANAJEMEN LIMBAH MEDIS OLEH CRCProgram Manajemen Limbah Medis yang sedang dilaksanakanoleh CRC merupakan salah satu cabang program ManajemenLimbah Solid padat difasilitasi oleh tim KesehatanLingkungan.

Cakupan kegiatan manajemen limbah medis Ada dua komponen pada kegiatan ini: penyediaan fasilitasdan infrastruktur untuk menangani limbah medis sertapeningkatan kapasitas para petugas layanan kesehatan.Fasilitas dan infrastruktur terdiri dari alat pelindung diri,fasilitas pengumpulan limbah, insinerator dan needle pit.Peningkatan kapasitas petugas diperoleh melalui pelatihanuntuk meningkatkan keahlian mereka dan membangunkesadaran mengenai topik penanganan limbah medis secaraaman. Target program CRC adalah fasilitas-fasilitas layanankesehatan di Kabupaten Aceh Jaya.

Pendekatan programProgram ini dimulai pada bulan Januari 2009 dan akan ber-akhir pada bulan Desember 2009. Program ini meliputi:

◗ Penilaian: data dikumpulkan dalam dua tahapan. Tahappertama,kondisi fasilitas yang ada saat ini didokumentasikandemikian juga kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung.Tahap yang kedua dilakukan pemeriksaan terhadap volumedan karakteristik limbah yang dihasilkan.

◗ Tahap 1 pelatihan: tahap pertama dilaksanakan di Calangdan Lamno pada bulan Maret 2009 dengan 33 peserta yangberasal dari Dinkes Aceh Jaya, PMI cabang Aceh Jaya, stafPuskesmas dan Pustu di Aceh Jaya.Tujuan pelatihan adalahuntuk meningkatkan keahlian dan membangun kesadaranmengenai manajemen limbah medis.Untuk kesinambunganprogram, peserta membuat suatu “Tindak Lanjut Rencana

Those who are at high risk◗ Sanitary and maintenance staff, including thoseworking in the dump area or in the incinerator,and pickers◗ Support services personnel: laundry workers,drivers etc◗ Scavengers◗ In-patients◗ Visitors◗ Medical staff: doctors, nurses, etc.

Medical waste management More than 20% of waste from health care facilities isinfectious. Insufficient waste treatments can doublethe contamination risk. In clinical waste treatment,material needs to be segregated, contained, trans-ported and treated.General medical waste treatment practices inIndonesia currently include:

◗ Steam autoclaving◗ Chemical decontamination◗ Land filling◗ Incineration

MEDICAL WASTE MANAGEMENT BY CRC

The Medical Waste Management program beingimplemented by CRC constitutes one branch of thesolid waste management program, facilitated by theEnvironmental Health team.

Scope of medical waste managementactivity There are two components to this activity: providingfacilities and infrastructure to handle medical waste,as well as capacity building for health care staff. Thefacilities and infrastructure consists of personalprotective gear, waste collecting facilities, incineratorand needle pit. Staff capacity building occurs throughtraining, to increase their skills and build awareness

GENERAL HEALTHKESEHATAN UMUM

Good to remember:From sharp waste to radioactive

waste, medical facilities must segregate their medical waste generated by daily activities.

Page 43: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 41

GENERAL HEALTH KESEHATAN UMUM

on the topic of safe handling of med-ical waste. The CRC program targetshealth care facilities in Aceh JayaDistrict.

Program approachThis program began in January 2009and will finish in December 2009. Itincludes:◗ Assessment: data is collected in twostages. In the first stage, the conditionsof existing facilities were documented,as well as current practices. The secondstage involves auditing the volume andcharacteristics of waste generated.

◗ Training stage 1: the first stage wasimplemented in Calang and Lamnoon March 2009 with 33 participantswho came from the DHO of AcehJaya, PMI branch of Aceh Jaya, staff ofpuskesmas and pustu in Aceh Jaya.The goal of the training was toimprove skills and build awarenessregarding medical waste management.For the sustainability of the program,participants created a ‘Follow-Up

Medical Waste Action Plan’. To determine theamount of knowledge gained during the two daytraining session, participants were tested at thebeginning of the training, and again at the end. Theresults, as indicated in the chart above, are dramatic.

◗ Infrastructure design and selection of tools: Thisincludes the provision of an incinerator and needlepit, personal protective gear (gloves, masks, boots,shoes, etc.) and collection facilities (labeled bins,needle cutters, safety boxes, etc.)◗ The infrastructure construction and supply oftools: started in May and will be completed in July◗ Training on the operation and maintenance offacilities and tools: will be conducted at the end ofJuly. From July until December, CRC, in associa-tion with the DoH, will monitor and evaluate theeffects of this training

BeneficiariesThe number of direct beneficiaries from this activityis 73 health care staff and 81 patients per day. Thisnumber does not include those visiting the varioushealth care facilities. The estimated number of indirectbeneficiaries is 6,400. ■

Kegiatan Limbah Medis”. Untuk menentukan tingkatpengetahuan selama dua hari pelatihan, maka para pesertadiuji pada awal pelatihan dan akhir pelatihan.Hasilnya cukupdramatis, seperti ditunjukkan pada diagram di atas.

◗ Desain infrastruktur dan pemilihan alat:Hal ini mencakuppenyediaan sebuah insinerator dan needle pit,alat pelindungdiri (sarung tangan, masker, sepatu bot, sepatu, dll) danfasilitas pengumpulan limbah (tempat sampah yang diberilabel, pemotong jarum, kotak keselamatan dll)

◗ Konstruksi infrastruktur dan suplai alat-alat: dimulaibulan Mei dan akan selesai bulan Juli

◗ Pelatihan mengenai operasional dan perawatan fasilitasdan peralatan: akan dilaksanakan pada akhir bulan Juli.Dari Juli sampai dengan Desember, CRC bekerjasama den-gan Dinkes Kabupaten akan memonitor dan mengevaluasiefek dari pelatihan tersebut.

Penerima manfaatJumlah penerima manfaat dari kegiatan ini adalah 73 petugaskesehatan dan 81 pasien setiap harinya. Jumlah ini tidaktermasuk orang yang mengunjungi berbagai fasilitas layanankesehatan. Diperkirakan jumlah penerima manfaat secaratidak langsung ada sebanyak 6.400 orang. ■

Page 44: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

Para peneliti di Inggris menemukan bahwa bakterial vaginosisberbahaya bagi kesehatan kandungan. Bakteri ini menye-babkan radang vagina yang dapat mengakibatkan wanita hamilmengalami keguguran kandungan. Riset yang dilakukanterhadap 771 wanita ini menunjukkan bahwa risiko kegu-guran pada tiga bulan pertama masa kehamilan terjadi duakali lebih besar pada wanita hamil yang terinfeksi bakteriini, dibandingkan dengan wanita yang sehat. Peneliti men-gungkapkan bahwa bakterial vaginosis sejatinya tidakselalu diidap setiap wanita. Bakterial vaginosis ini terjadiapabila bakteri komensal vagina digantikan oleh bakterilain yang dapat menyebabkan radang pada vagina karenaperubahan lingkungan dan keseimbangan PH vagina berubah(PH vagina normal: 3,8 – 4,2)1.

Perubahan tubuh dan hormon selama hamil juga membuatkeseimbangan PH vagina berubah. Akibatnya infeksi jamurjuga mudah terjadi pada ibu hamil yang menyebabkan iritasidan keputihan. Karena itu, untuk para ibu hamil disarankanuntuk menjaga kebersihan organ kewanitaan diantaranyadengan cara berikut:

◗ Menjaga supaya daerah di sekitar vagina dalam kondisiselalu kering

◗ Gunakan sabun tanpa parfum

◗ Gantilah pakaian dalam setiap hari

◗ Gunakan celana dalam katun dan pakaian longgar agardaerah vagina tidak lembab

Researchers in England found that bacterial vaginosisis dangerous for the reproductive health. This bacteriacan lead to a vagina inflammation that may causeabortion. Research conducted on 771 women showedthat the risk of abortion during the first trimester ofpregnancy is twice higher for pregnant women whoare infected with bacterial vaginosis. Researchersrevealed that bacterial vaginosis is not merely carriedby every women. The bacterial vaginosis will appearwhen vagina commensal bacteria is replaced by abacteria that may inflame the vagina due to environ-mental changes and vagina PH (acide level) balance(normal vagina PH: 3.8–4.2)1.

Physical and hormonal changes during pregnancyalso result in changes of vagina PH balance. This cancause fungus infection for pregnant women whichmay have irritation and fluor albus effect. Therefore,it is suggested that pregnant women pay attention totheir feminine organ by following these advices: ◗ Keep the vagina always dry ◗ Use non-perfume soap ◗ Change underwear every day ◗ Wear cotton underwear and loose clothes so thatvagina is not humid ◗ Using antiseptic soap is not recommended.Antiseptic soap can only be used to treat infection onthe genital labia

health messenger42

MOTHER & CHILD IBU & ANAK

Kebersihan kewanitaan pada kehamilan FEMININE HYGIENEDURING PREGNANCYRahmi Wardhani AmKeb, SPd/Bidan RSU Cut Mutia Lhokseumawe/Midwife, Cut Mutia hospital, Lhokseumawe

During pregnancy, woman’s body experiencesmany physical and hormonal changes.Changes also occur on feminine organ,therefore it needs special attention and caresduring pregnancy.

Saat hamil, tubuh wanita mengalami banyakperubahan baik fisik dan hormon. Perubahan jugaterjadi pada organ kewanitaan, sehingga perluadanya perhatian khusus terhadap kebersihanorgan kewanitaan pada saat hamil.

Page 45: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 43

◗ Tidak disarankan pemakaian antiseptik secara berlebihan.◗ Antiseptik hanya boleh dipakai seandainya terjadi infeksi dibibir vagina

◗ Cucilah organ kewanitaan dari depan kebelakang bukansebaliknya saat setelah buang air besar

◗ Hindari pemakaian bedak atau parfum pada vagina karenaakan merusak keseimbangan keasaman vagina

◗ Tidak dianjurkan untuk melakukan bilas vagina (tindakanyang dilakukan untuk membersihkan vagina denganmenyemprotkan air atau cairan lain ke dalam liang vaginauntuk membersihkan cairan vagina dan lender-lendir lainnya)karena bilas vagina dapat membuat PH (tingkat keasaman)dalam vagina menjadi tidak seimbang apalagi kalau bilasvagina itu sering dilakukan. Ketidakseimbangan pH ini akanmenyebabkan bakteri-bakteri komensal menjadi mati sehinggavagina dapat terserang bakteri dari luar. Dilaporkan padaperempuan yang melakukan bilas vagina paling sedikit 1 kaliseminggu mempunyai risiko 2 kali menderita kehamilan diluar kandungan. Risiko tersebut akan meningkat menjadi 4,4kali jika menggunakan bahan bilas vagina komersial.Penelitian di Amerika membuktikan bahwa perempuan yangsecara rutin melakukan bilas vagina lebih besar kemungkinanterkena masalah kesehatan dari pada perempuan yang tidakrutin melakukannya. Dilaporkan bahwa perempuan yangmelakukan bilas vagina 3 kali atau lebih dalam sebulan akanmempunyai risiko 3,6 kali menderita penyakit radang pangguldibandingkan dengan mereka yang melakukannya kurangdari 1 kali sebulan. Pada wanita hamil yang melakukan bilasvagina 2 sampai 3 kali seminggu 40% lebih besar kemungki-nannya untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahirrendah dibandingkan dengan wanita hamil yang tidakmelakukan bilas vagina2,3. ■

◗ After defecation, wash the genital organ from thefront side to the back side, and not the contrary andwith clear water◗ Avoid the use of powder or perfume on vaginabecause it may ruin the acid balance on vagina ◗ Not recommended to do vaginal douching (processof rinsing or cleaning the vagina by forcing water oranother solution into the vaginal cavity to flush awayvaginal discharge or other contents) as it may resultto an imbalance of PH in the vagina. It can lead tothe destruction of the commensal bacteria so thenthe vagina can get infected by the outside bacteria. Itwas reported that women who do vaginal douchingat least once a are running twice the risk of gettingan ectopic pregnancy. This risk can be increased to4.4 times if women use commercial vaginal douching.Research in America found out that women who doregular vaginal douching run a higher risk of havinghealth problems compared to women who don’t. Ithas been stated that women practising vaginaldouching 3 times or more in a month are 3.6 timesmore likely of getting pelvic infection compared towomen who do vaginal douching once a month.Pregnant women who do vaginal douching twice upto three times a week have 40% possibility to delivera low birth weight baby compared to pregnantwomen who do not proceed to vaginal douching2,3. ■

MOTHER & CHILDIBU & ANAK

Good to remember:Vaginal douching is not recommended as it may

cause infection on vagina.

1. TEMPO (NO. 27/XXVIII/6 - 12 September 1999)2.Fiscella,K.,Franks,P.,Kendrick, J.S.,& Bruce,F.C. (1998).The risk of low birth weight associated with vaginal douching.Obstetrics & Gynecology,92(6),913-917.3. Cottrell BH. (2003). Vaginal douching. Journal of Obstetric, Gynecologic, & Neonatal Nursing, 32(1),12-8.

Penting untuk diingat:Bilas vagina tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan

infeksi pada vagina.

Page 46: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger44 health messenger44

dr. Nur Fardian, Program Studi Pendidikan Dokter Univ. Malikussaleh / Medical Studies Program Univ. Malikussaleh

Air dan Sanitasi :Sebuah Pemenuhan Hak

PSYCHOSOCIAL PSIKOSOSIAL

Lingkungan menjadi salah satu indikator penentu dalammenilai kondisi kesehatan masyarakat.Bersama dengan faktorperilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkunganmenentukan baik buruknya status derajat kesehatanmasyarakat.Akses terhadap air minum dan sanitasi merupakandua hal dari faktor lingkungan dimaksud.

Air dan sanitasi merupakan salah satu persoalan diIndonesia.Tidak hanya di tingkat masyarakat, sektor ini jugaminim perhatian dari para pengambil kebijakan baik di pusatdan daerah. Ini dapat dilihat dari rendahnya kualitas dankuantitas prasarana dan sarana sanitasi serta pemenuhankebutuhan akan air bersih yang akan berdampak negatif bagikesehatan.

Menurut WHO, lebih dari 1,1 milyar orang baik di desamapun kota mengalami kekurangan akses terhadap airminum dan 2,6 milyar orang tidak memiliki akses terhadapsanitasi dasar. Riset oleh Water and Sanitation Program yang

Anda sedang berada dalam perjalanan ke luar kotadengan menggunakan pesawat. Selama menung-gu di bandara, anda harus ke belakang. Namunkeinginan untuk dapat memenuhi hajat urungkarena tidak ada air, serta WC yang kotor danberbau. Itu baru di satu bandara saja, yang berartitidak seramai orang yang menggunakan kamarkecil di terminal bus antar kota antar propinsi.Bagaimana dengan akses terhadap air dan sanitasidi sarana publik lainnya baik di kota maupun desadi Aceh? Environment is one of the indicators determining

the condition of public health. Along with thebehavioral factor, genetic factor and public services,environment determines the degree of the communityhealth whether it is good or bad. Access to water andsanitation are two main components of the environ-mental factor.

WatSan is a big issue in Indonesia. Not only at thecommunity level, this sector also has minimumattention from the policy makers either at central orprovincial level. Qualitative and quantitative facilitiesand infrastructures are lacking as well as access toclean water and it leads to negative impacts onhealth.

According to WHO, more than 1.1 billion peopleeither in cities or villages do not have access to waterand 2.6 billion people do not have access to basicsanitation. Research by Water and SanitationProgram supported by the World Bank showed thatIndonesia has suffered an important economical loss

Water and Sanitation:A Right Fulfillment

You are travelling by plane. While waiting inthe airport, you need to go to the toilets. Butthat need could not be fulfilled since thereis no water, and the toilets are also dirty andstinky. That is only in one airport, which isnot as crowded as the provincial bus termi-nal. But, what about access to water andsanitation in other public facilities, eithercities or villages in Aceh?

Page 47: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

due to bad hygiene and sanitation (up to US$ 6.3billion or Rp 56 trillion in 2006). Bad sanitationcauses at least 120 million contagious diseases casesand 50.000 premature deaths per year. The economicalimpact may reach US$ 3.3 billion (Rp 29 trillion) peryear. Bad sanitation may also cause water pollution:increasing the expense of water supply for house-holds, and reducing fish production both in the riverand sea. The economical loss from polluted waterthat is due to bad sanitation can be over than US$1.5 billion (Rp 13 trillion) every year. Such anexpensive cost for something told to be dirty anddisgusting as related to water, wells, toilets, or waste.

World Bank mentioned that until 2006, governmentinvestment allocation was only Rp 200/person/year.Whereas if the investment for sanitation infrastruc-tures would be Rp 51,254/person/year, it is estimatedthe health expenses would be reduced by 6-19%,including medication expenses reduced by 2-5%.According to the measurement of Disability AdjustedLife Years (DALY), bad sanitation and water conditioncause 5.7% of the total disease burden. Diarrhea isone of the most important water related diseasesmaking quite a lot of deaths.

Refer to Riskesdas 2007 Aceh Province, the con-sumption of water/person/day in Aceh province isgenerally >100 liters (optimum access). Few

didukung oleh Bank Dunia menunjukkan bahwa Indonesiamengalami kerugian ekonomi akibat buruknya sanitasi danhygiene hingga US$ 6,3 miliar atau Rp 56 triliun di tahun2006. Sanitasi yang buruk menyebabkan setidaknya 120 jutakejadian jangkitan penyakit dan 50.000 kematianprematur/tahun.Dampak ekonomi dari hal tersebut mencapaiUS$ 3,3 miliar (Rp 29 triliun)/tahun.Sanitasi yang buruk jugamengakibatkan pencemaran air: menambah beban biayapengadaan air bersih untuk rumah tangga, dan mengurangiproduksi ikan di sungai dan danau. Besarnya kerugianekonomi dari tercemarnya air yang diakibatkan oleh buruk-nya sanitasi melebihi US$ 1,5 miliar (Rp 13 triliun) setiaptahunnya. Sebuah harga yang mahal untuk hal yang selamaini dianggap kotor dan menjijikkan, karena hanya terkaitdengan air, sumur, jamban, sampah atau comberan.

World Bank menyebutkan, hingga 2006, investasi yangdiberikan pemerintah hanya Rp 200/orang/tahun. Padahaljika investasi untuk infrastruktur sanitasi sebesar Rp51.254/orang/tahun, diperkirakan akan mengurangi biayakesehatan antara 6 -19%.Termasuk biaya pengobatan sebesar2-5%. Kondisi air dan sanitasi yang buruk, berdasarkanpengukuran Disability Adjusted Life Years (DALY), menyum-bang 5,7% dari total beban penyakit.Diare menjadi penyebabkematian yang cukup besar akibat buruknya kondisi air dansanitasi.

Mengacu pada Riskesdas 2007 propinsi Aceh terkait air dansanitasi, konsumsi air/orang/hari di Provinsi Aceh pada

pembawa pesan kesehatan 45pembawa pesan kesehatan 45

PSYCHOSOCIALPSIKOSOSIAL

Cop

yrig

ht U

NIC

EF

Page 48: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger46 health messenger46

PSYCHOSOCIAL PSIKOSOSIAL

umumnya >100 liter (akses optimal).Masih terdapat beberapakabupaten/kota yang pemenuhan kebutuhan airnya dibawah rata-rata Nasional, sedangkan berdasarkan danketersediaan air bersih, secara umum di provinsi Aceh seba-nyak 21,8% rumah tangga mengalami kesulitan air bersihpada musim kemarau. Dalam hal jarak dan waktu, padaumumnya rumah tangga dapat menjangkau sumber airdalam waktu kurang dari 30 menit dan jarak kurang dari 1km. Masalah kualitas fisik air bersih yang cukup banyakadalah kekeruhan dan warna. 45,5% rumah tangga di Acehmempunyai akses baik terhadap air bersih dan 32,5% aksesbaik terhadap sanitasi.

Angka di atas menunjukkan bahwa belum semua orangmemiliki akses yang sama atas air dan sanitasi yang baik.Terlebih bagi mereka yang harus berjalan jauh berjam-jamdemi mendapatkan air bersih, atau buang air besar di tempatterbuka.Tentu ini menjadi beban karena kebutuhan akan airdan sanitasi yang baik menjadi hak bagi semua orang.Layanan air dan sanitasi dasar merupakan hal yang vitaluntuk kehidupan manusia dan martabatnya, dan pada saatini, semua orang tidak terkecuali seharusnya menikmati laya-nan tersebut. Perlu kontribusi positif dari berbagai elemenuntuk dapat mewujudkan kondisi air dan sanitasi yang baik.Kesadaran akan makin minimnya air sehat dan layanan sanitasiyang baik sepatutnya menjadi perhatian semua pihak.Kiranya kita para petugas kesehatan pun dapat berperanaktif dalam memberi informasi, dan mengajak masyarakatuntuk peduli terhadap kondisi air dan sanitasi yang baik.Kitajuga sebagai warga negara dapat berperan dalam advokasikebijakan terkait air dan sanitasi, karena sehat menjadi hargayang mahal, ketika air dan akses terhadap sanitasi yang tidakbaik menjadi sebuah hal yang dianggap benar karena wajarterjadi dan menjadi kebiasaan. Masyarakat harus menyadaribahwa air bersih dan akses terhadap sanitasi adalah haksemua orang yang harus dipenuhi. ■

cities/municipalities still have an access to waterunder the national average, while according to thewater availability in Aceh province, 21.8% of house-holds face difficulties to access clean water duringdry season: talking about time and distance, generallythey can reach well/water sources in a 1 km area(less than 30 minutes). The common problem is thatmost of the time, the water is turbid and unclean.Only 45.5% of Acehnese households have goodaccess to clean water and only 32.5% have goodaccess to sanitation.

The figures show that not everybody has equal accessto good water and sanitation. Especially for peoplewho have to walk hours just to get clean water, or todefecate in open air. This is a real problem whereas theneed of good water and sanitation is a basic right foreverybody. Basic sanitation and water services arevital for human life and dignity, and in the meantime, everyone without exception should be able toenjoy this basic service. Everyone, every member ofthe society, whatever the social level, should positivelyact to realize good sanitation and water condition.All parties should pay attention to this issue of cleanwater access and sanitation. Health officers shouldactively take part in giving information, andencouraging the community to be careful abouthygiene, sanitation and water condition. We, ascitizens, can also participate in the advocacy for policyrelated to clean water and sanitation, since health isexpensive when water and sanitation are not safe andassumed as something common, normal and part ofthe habits. People have to realize that clean water andaccess to sanitation is a basic human right everyoneshould fulfill. ■

Good to remember:Access to clean water and safe

sanitation is a basic human right.Penting untuk diingat:

Akses terhadap air bersih dan sanitasiyang aman adalah hak dasar manusia

Page 49: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 47pembawa pesan kesehatan 47

PSYCHOSOCIALPSIKOSOSIAL

1. Hand hygiene

You have to wash your hands, when you go on andoff duty, before meals and if you get secretions orvisible dirt on your hands. Warm water and soap isused in washing. You should wash your hands for atleast 30 seconds. The hands are dried carefully anddisinfected with a hand sanitizer.

The disinfection of hands must be carried out aftereach patient and when entering and leaving theisolation room. Hand disinfectants which includealcohol decrease the bacterial strain. Closiridiumspores (antibiotic diarrhea) make an exception, sincethey can be removed only through washing. Handdisinfectant is rubbed in the hands for 30 secondsand left to dry.

Gloves are used, when exposed to the patient’sexcretions, pus from a wound or other pus or whenyou are nursing a patient with diarrhea or in isolation.The gloves are disposable and procedure-specific.Remove the gloves immediately after the procedureand throw them into the bin. Disinfect your hands.

You have to take care of your hands. Dry themcarefully to avoid rashes and infections caused bymoisture. But try to keep your hands from getting toodry and chapped. Take care of ulcers and have chronicskin manifestations examined and treated.Infections, such as infection around the nails,must be treated appropriately before working with

INSTRUCTIONS ON HOSPITAL HYGIENE,WATER AND SANITATION

Ns. Hasniah, S.Kep/Staf pengajar pada Sekolah Keperawatan Poltekkes Provinsi Aceh / Teaching staff at NursingSchool - Poltekkes Aceh Province.

Every health facility should be equipped withgood, safe, clean water and sanitation system.Health workers should be the first personsto follow the rules of hygiene in puskesmasand hospitals. Hand hygiene and personalhygiene are the basics.

1. Kebersihan tangan

Anda harus mencuci tangan,ketika hendak dan setelah selesaimelakukan pekerjaan, sebelum makan dan jika ada cairanatau kotoran yang terlihat di telapak tangan anda.Air hangatdan sabun dapat digunakan untuk mencuci tangan. Andaharus mencuci tangan paling tidak selama 30 detik.Tangandikeringkan dengan seksama dan di disinfeksi denganmenggunakan desinfektan tangan.

Disinfeksi tangan harus dilakukan setelah merawat tiappasien dan ketika akan memasuki dan meninggalkan ruanganisolasi. Cairan disinfektan tangan yang mengandung alkoholdapat mengurangi pertumbuhan bakteri. Kecuali pada sporaClostridium (antibiotik diare) yang bisa dihilangkan hanyadengan mencuci tangan. Cairan desinfektan tangan digosok-gosokkan pada tangan selama 30 detik dan dibiarkan kering.

Sarung tangan digunakan, ketika membersihkan kotoranpasien, nanah pada luka atau nanah lainnya atau saat andamerawat pasien diare atau ketika berada dalam ruang isolasi.Sarung tangan dapat digunakan untuk sekali pakai dan meru-pakan prosedur khusus.Lepaskan sarung tangan segera setelahprosedur tersebut selesai dan buang ke dalam tong sampah.Lalu disinfeksi tangan anda.

Anda harus merawat tangan anda. Keringkan tangan andasecara seksama untuk menghindari iritasi dan infeksi kulityang disebabkan oleh tangan yang lembab. Disamping itu,cobalah untuk menjaga tangan anda supaya tidak terlalukering dan pecah-pecah. Rawatlah jika ada luka pada kulit

Instruksi tentang kebersihan, sanitasi dan air di rumah sakit

Setiap fasilitas kesehatan harus dilengkapi dengansistem air dan sanitasi yang baik, aman dan bersih.Petugas kesehatan harus menjadi orang pertamayang mematuhi peraturan kebersihan di puskesmasdan rumah sakit. Kebersihan tangan dan kebersihandiri adalah hal yang paling pokok.

Page 50: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger48 health messenger48

PSYCHOSOCIAL PSIKOSOSIAL

patients. Rings, handjewellery, bracelets andartificial nails preventhands from getting suf-ficiently clean andshould be removed dur-ing your daily practises.

2. Personal hygieneProtective clothing pro-vided by the employer isused in every healthfacility. The clothingmust be kept clean andit must be changedwhen it gets dirty or atleast once a week. Youmust use protectiveclothing when on call orin an operating theatre.In addition, a cap mustbe used in the operatingtheatre. A surgical oral-

nasal mask and sterile clothing must be worn inprocedures requiring aseptic technique. The staff usestheir own, tidy footwear, which should comply withthe requirements of hygiene and occupational safety.Protective coats or other work clothes must not beused outside hospital grounds.

Protective clothing must cover the clothing under-neath. Tights should be used with skirt or dressmodel protective clothing.

Hair should be clean and tidy and long hair must betied up. During most of the medical procedures, hairshould be covered with a sterile cap.

Hand and personal hygiene measures, if they arerespected in the health facilities are undoubtedly themost important strategies in combating the increasingincidence of multidrug-resistant organisms inhealthcare. ■

Good to remember:Health staff should know the

hygiene and sanitation rules inpuskesmas and hospital to prevent

from nosocomial infection.

serta periksa dan obati jika terda-pat penyakit kulit yang kronis.Infeksi, seperti infeksi di sekitarkuku, harus dirawat dengan carayang tepat sebelum bekerja den-gan pasien. Cincin, perhiasantangan, gelang dan kuku palsuharus dipindahkan karena akanmengganggu pembersihan tanganyang tepat selama kegiatansehari-hari.

2. Kebersihan diriPakaian pelindung yang disedia-kan oleh rumah sakit dipakaididalam ruang rawat inap danklinik rawat jalan. Pakaian terse-but harus dijaga supaya tetapbersih dan harus diganti ketikakotor atau paling tidak seminggusekali. Anda harus memakaipakaian pelindung ketika bertugasatau jika berada dikamar bedah.Lebih lanjut, topi harus digunakan dalam ruang bedah.Masker penutup mulut-hidung dan pakaian steril harus dipa-kai pada prosedur yang membutuhkan teknik yang aseptik.Setiap petugas harus memakai sepatu sendiri yang rapiyang sesuai dengan peraturan kebersihan dan keamanankerja. Mantel pelindung atau pakaian kerja lain tidak bolehdipakai di luar rumah sakit.

Pakaian pelindung harus menutupi pakaian yang ada dilapisandalam. Celana ketat sebaiknya dipakai didalam pakaianpelindung bila pakaian pelindung dalam bentuk rok ataubaju panjang.

Rambut harus bersih dan rapi dan rambut yang panjangharus diikat. Pada kebanyakan selama prosedur medis, ram-but harus ditutup dengan penutup kepala yang steril.

Jika kebersihan tangan dan kebersihan diri ini dipatuhi saatbekerja difasilitas kesehatan tidak diragukan lagi ini merupa-kan strategi yang paling penting dalam memberantasmeningkatnya insiden organisme multi-drug resisten padapelayanan kesehatan. ■

Penting untuk diingat:Petugas kesehatan harus mengetahui

peraturan kebersihan dan sanitasi di puskesmas dan rumah sakit untuk

mencegah dari infeksi nosokomial.

Page 51: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 49

PSYCHOSOCIALPSIKOSOSIAL

HM team met HM Bambang Isnur Imanto, a malenurse who has been working in the InfectiousDiseases Surveillance Unit of the puskesmasKopelma Darussalam since 2005. He graduated fromnursing school in 1997.

HM: What do you think about working in an environ-ment which is dominated by women?NB: I do not face any difficulty because since schooltime I have seen this situation. There were only 4boys out of 40 students. But according to me, whenit comes to work there is a difference between maleand female nurses. Female nurses are usually moredetailed, more organized and more patient. Malenurses are usually more energetic. Most of the time,male nurses are appointed to field activities.

HM: Do you enjoy working in the surveillance unitof infectious diseases?NB: Yes, although this is not my basic education butI have received many trainings on infectious diseasessurveillance that allowed me to gain a lot of knowledge.I can use in my working unit.

WawancaraInterview

Nowadays increasingly more men work asnurses. What do male nurses think aboutworking in puskesmas (community healthcenter), a field dominated by women?Team HM bertemu saudara Bambang Isnur Imanto, seorang

perawat pria yang bekerja di puskesmas KopelmaDarussalam sejak tahun 2005 di Unit Surveillance PenyakitMenular. Beliau lulus sekolah perawat pada tahun 1997.

HM: Bagaimana tanggapan anda bekerja dilingkungan yangdidominasi oleh wanita?NB: Biasa saja, saya tidak canggung, karena sejak dari sekolahdulu sudah melihat hal seperti ini. Dari 40 murid hanya ada 4laki-laki. Sekarang pun, di puskesmas ini hanya ada 3 perawatpria. Tapi menurut saya, saat bekerja ada sedikit perbedaanantara perawat pria dan wanita. Perawat wanita umumnyalebih teliti, lebih teratur, dan lebih sabar. Sedangkan perawatpria lebih gesit dan lebih cepat sehingga lebih cocok ditem-patkan untuk kegiatan-kegiatan dilapangan.

HM: Apakah anda menikmati bekerja di unit surveillancepenyakit menular?NB: Ya, walaupun dasar pendidikan saya bukan disini, tetapisaya banyak mengikuti pelatihan-pelatihan tentang surveil-lance penyakit menular sehingga saya jadi banyak mendapatilmu yang dapat saya gunakan dalam unit kerja saya ini.

HM: Bagaimana tanggapan anda terhadap air dan sanitasi diPuskesmas dan di desa-desa wilayah kerja puskesmas anda?

Makin lama semakin banyak pria yang bekerjasebagai perawat. Bagaimana tanggapan perawatpria yang bekerja di puskesmas yang lingkungannyadidominasi oleh wanita?

Tim P2K/ HM team

PERAWAT BAMBANGNURSE BAMBANG

Page 52: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger50

HM: What do you think about water and sanitationin puskesmas and villages in your working area?NB: Today it is getting better. The development ofdrainage, latrines and access to water are improvingespecially after tsunami both in puskesmas and invillages within this puskesmas working areas (DesaRukoh, Kopelma Darussakam, Lamgugob, Ie MasenKayee Adang and Deah Raya).

HM: Is the WatSan progam in the puskesmas succesful? NB: Yes, we can say it is successful in the puskesmas.We are still facing some diarrhea cases but no diarrheaoutbreak has been noticed.

HM: Are you sure that drinking water in thehouseholds and puskesmas are matching healthyrequirements? NB: Yes, because generally we drink refill water.Specifically, within the working areas of mypuskesmas, there is one unit which regularly exam-ine the quality of the refill drinking water.

HM: According to you, should every nurse knowabout WatSan and its relation with health?NB: Yes, absolutely. There are so many diseasescaused by poor sanitation and lack of access to cleanwater. For instance, if a diarrhea patient comes formedication, we give not only medication but alsoeducation to the patient on measures to preventdiarrhea such as washing hands with soap, cleaningup garbage bin, defecation in latrines and so forth.

HM: What are the trainings you have attendedalready?NB: Trainings related to surveillance of communicablediseases such as surveillance of TB, Leprosy, Avian fluetc.

HM: Do you feel like needing additional training?About what?NB: Yes, I want to attend an Adolescent ProblemsCounseling Program because currently I am pursuingpsychology studies. Actually, I participated in this train-ing once but I would like to deepen my knowledge. ■

NB: sekarang sudah lebih baik. Pembangunan saluran pem-buangan, jamban dan air semakin baik terutama setelahtsunami baik itu di puskesmas maupun di desa-desa wilayahkerja puskesmas (Desa Rukoh, Kopelma Darussakam,Lamgugob, Ie Masen Kayee Adang dan Deah Raya).

HM: Bagaimana pendapat anda tentang program Air &Sanitasi di puskesmas? Apakah berhasil?NB: Menurut saya program watsan di puskesmas dapatdibilang cukup berhasil. Walaupun kami masih mendapatbeberapa kasus diare tetapi belum pernah ada wabah diare.

HM: Apakah anda yakin air yang anda minum di rumah dandi puskesmas sudah memenuhi syarat kesehatan?NB: Ya, karena umumnya sekarang kita minum air isi ulang.Khususnya di wilayah kerja puskesmas saya ada unit yangbertugas untuk memeriksa kualitas air minum isi ulang inisecara berkala.

HM: Menurut anda, apakah setiap perawat harus tahumasalah air dan sanitasi serta kaitannya dengan kesehatan?NB: Ya, tentu. Karena banyak sekali penyakit-penyakit yangdisebabkan oleh buruknya sanitasi dan tidak adanya aksesterhadap air bersih. Misalnya, bila ada pasien diare datangberobat, kita bukan hanya memberikan pengobatan, tetapijuga harus memberikan edukasi kepada pasien cara-caramencegah diare misalnya mencuci tangan pakai sabun,membersihkan tempat sampah, BAB pada tempatnya dansebagainya.

HM: Pelatihan apa saja yang pernah anda ikuti?NB: Pelatihan yang terkait dengan surveilans penyakit menu-lar seperti surveilans TB, Kusta, Flu Burung dan sebagainya.

HM: Apa anda ingin ikut pelatihan lagi? Tentang apa?NB: Ya, saya ingin ikut pelatihan tentang Program KonselingPermasalahan Remaja karena saya sedang melanjutkanpendidikan di psikologi. Saya pernah mengikuti pelatihan initapi saya ingin lebih mendalaminya. ■

Good to remember:Health workers not only give

medication to people, they also educate them on the basics

of hygiene and sanitation.

Penting untuk diingat:Petugas kesehatan tidak hanya

memberikan pengobatan kepadamasyarakat tetapi juga mengajari

mereka tentang dasar-dasar higiene dan sanitasi.

PSYCHOSOCIAL PSIKOSOSIAL

Page 53: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 51

IN DEPTHLEBIH MENDALAM

Apa itu diare?Diare adalah BAB encer atau tinja berair 3 kali atau lebih perhari, atau lebih sering dibandingkan dari biasanya. Ini dapatmenjadi penyakit yang mengancam jiwa khususnya anak-anakyang berusia dibawah 5 tahun yang mudah sekali terserang.Ada dua jenis diare: diare akut yang terjadi tiba-tiba dan bisaberlanjut untuk beberapa hari dan diare kronis yang terjadilebih dari dua minggu. Diare bisa disebabkan oleh infeksiusus oleh berbagai bakteri, virus dan organisme parasit.

Diare itu berbahayaKehilangan cairan karena mencret bisa menyebabkan kekura-ngan gizi dan kematian. Kematian disebabkan oleh diare akutatau disentri (mencret berdarah) lebih banyak disebabkan olehkehilangan air dan garam yang berjumlah besar. Kehilangancairan ini disebut dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.

DehidrasiTubuh biasanya mendapatkan masukan (input) air dangaram melalui minuman dan makanan dan tubuh menge-luarkan air dan garam (output) melalui tinja, urin, dankeringat. Ketika usus sehat, air dan garam melewati ususbesar ke dalam darah. Ketika terjadi diare, usus besar tidakbekerja seperi biasanya.Air dan garam masuk ke dalam darahberjumlah lebih sedikit, dan lebih banyak dari dalam darahyang masuk ke usus besar. Oleh karena itu, air dan garamkeluar melalui tinja lebih banyak dari jumlah biasanya.

What is diarrhea?Diarrhea is the passage of 3 or more loose or liquidstools per day, or more frequently than normal forthe individual. It may represent a life threateningillness especially for children under 5 years old whoare vulnerable. There are two types of diarrhea: acutediarrhea which starts suddenly and may continue forseveral days and chronic diarrhea that lasts for morethan two weeks. Diarrhea may be caused by aninfection of the gastrointestinal by a variety of bacterial,viral and parasitic organisms.

Diarrhea is a dangerThe loss of watery stools can lead to under nutritionand death. Death caused by acute diarrhea or dysentery(bloody diarrhea) is most often due to the loss of alarge amount of water and salts. This loss is calleddehydration and electrolytes imbalance.

DehydrationThe body normally takes in (input) water and saltsthrough drinks and food and loses water and salts(output) through stool, urine and sweat. When thebowel is healthy, water and salts pass from the bowelinto the blood. When there is diarrhea, the boweldoes not work normally. Less water and salts passinto the blood, and more pass from the blood intothe bowel. Thus, more than the normal amount of

Panduan praktis untuk Diare

dr Kurnia F. Jamil, M.Kes, SpPD-KPTI/ Spesialis Penyakit Dalam, RSUZA / Internist, RSUZA

Acute diarrhea can happen in countrieswhere Water and Sanitation system are stillpoor. This guideline will help you to managewith diarrhea cases either transmitted by orlinked to water.

Diare akut bisa terjadi di negara-negara yangsistem sanitasi dan airnya berkualitas rendah.Panduan ini akan membantu anda untuk menan-gani kasus-kasus diare baik yang disebabkan atauberhubungan dengan air.

Practical guideline for Diarrhea

Page 54: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger52

Kehilangan air dan garam lebih dari jumlah normal menye-babkan tubuh menjadi dehidrasi. Ini terjadi ketika jumlah airdan garam lebih banyak keluar dibandingkan dengan jumlahyang masuk. Dehidrasi juga bisa disebabkan karena banyaksekali muntah, yang sering terjadi ketika diare. Dehidrasiterjadi lebih cepat pada bayi dan anak-anak, pada cuacapanas dan ketika ada demam.

Menilai pasien yang diareBagian terpenting dalam pemeriksaan adalah untuk mengeta-hui derajat dehidrasi. Petugas kesehatan harus MENANYAKAN(membuat riwayat medis), MEMPERHATIKAN, MERASAKANtanda-tanda dehidrasi dan MEMERIKSA jika ada permasalahanmedis yang lainnya.

Menanyakan◗ Berapa lama pasien telah menderita diare? Apa itu akut(<14 hari) atau kronis (>14 hari)?

◗ Apakah tampak adanya darah atau nanah di dalam tinja(pemeriksaan mikroskopis kalau perlu)? Ini menunjukkanshigella disentri, atau apakah mencret berair seperti aircucian beras? Mungkin saja kolera

◗ Apakah ada demam?

Pertanyaan tambahan:

◗ Apakah ada tenesmus? Terkesan bahwa dubur telahterinfeksi atau ulserasi?

◗ Apakah ada sakit perut? Tidak pada kolera

◗ Apakah pasien muntah-muntah? Menjadikan dehidrasilebih buruk dan membuat lebih sulit diobati

◗ Apakah ada banyak orang pada daerah yang sama yangmempunyai gejala yang sama? Apakah itu wabah?

Pengobatan diare Bagian yang paling penting dalam penanganan diare adalah:

◗ Mencegah terjadinya dehidrasi jika memungkinkan

◗ Jika terjadi dehidrasi, segera diobati

◗ Berikan suplemen zinc selama 10/14 hari (tergantungketersediaan cadangan dan kebijakan nasional untukmengurangi keparahan diare dan untuk mengurangi angkainsiden diare susulan 2 hingga 3 bulan berikutnya)

◗ Berikan ASI untuk anak-anak

Tindakan pencegahan dehidrasi

Dehidrasi biasanya bisa dicegah dengan minum lebih banyakair sesegara mungkin ketika mulai diare.Untuk melakukannya,berikan cairan di rumah yang disarankan atau berikanmakanan yang tersedia yang berbahan dasar air ( bubur, sup

water and salts are passed in the stool. A importantloss of water and salts results in dehydration.Dehydration can also be caused by vomiting, whichoften accompanies diarrhea. Dehydration occursfaster in infants and young children, in hot climates,and when patients have fever.

Assessment of patient with diarrheaThe most important is to assess the level of dehydration.The health worker should ASK (to establish the medicalhistory), LOOK, FEEL for the signs of dehydrationand CHECK if there is any other medical trouble.

Ask ◗ How long has the patient been suffering fromdiarrhea? Is it acute (<14d) or chronic (>14d)?◗ Is there any visible blood or pus in the faeces(microscopy if necessary)? It suggests a Shigelladysentery, or is it a watery diarrhea like rice water?It could be cholera.◗ Is there fever?

Additional questions:◗ Is there tenesmus? Suggests that the rectum hasbeen affected by inflammation or ulceration◗ Is there abdominal pain? Not with cholera◗ Is the patient vomiting? Makes dehydration worseand makes therapy more difficult◗ Are there a many people in the same area withthe same symptoms? An epidemic?

Treating diarrheaThe most important parts of treatment of diarrheaare:

◗ Prevent dehydration if possible◗ Treat dehydration quickly if it does occur◗ Give zinc supplements for 10/14 days (dependingon the availability of supplies and national policyto reduce the severity of the episode and to reducethe incidence of diarrhea episodes in the following2 to 3 months)◗ Breastfeeding for children

Dehydration preventive measuresUsually it can be prevented by drinking more fluidsas soon as the diarrhea starts. To do this, give therecommended home fluids or give available food-based fluids (gruel, soup or rice-water). Tell themother to increase the frequency of breastfeeding, or

IN DEPTHLEBIH MENDALAM

Page 55: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 53

IN DEPTHLEBIH MENDALAM

TAN

YAK

AN

A

SK

Diare

Diarrhea

< 4 kali mencret/hari

<4 liquid stools/day

4 - 10 kali mencret/hari

4 to 10 liquid stools/day

10 kali mencret/hari

10 liquid stools/day

Muntah-muntah

Vomiting

Tidak atau dalamjumlah kecil

Non or small amount

Kadang-kadang

Some

Sangat sering

Very frequent

Rasa haus/minum

Thirst

Normal

Normal

Lebih banyak dari biasa

Greater than normal

Tidak sanggup minum

Unable to drink

Kencing

Urine

Normal

Normal

Sedikit dan berwarna gelap

Small amount and dark

Tidak kencing selama 6 jam

No urine for 6 hours

PERH

ATI

KA

NLO

OK

Kondisi umum

General conditions

Sadar

Well alert

Mengantuk, mudah terang-sang, tampak tidak sehat

Sleepy, irritable, not well

Sangat mengantuk, tidak sadar,terkulai lemah

Very sleepy, unconscious, floppy

Air mata

Tears

Nampak

Present

Tidak nampak

Absent

Tidak Nampak

Absent

Mata

Eyes

Normal

Normal

Cekung

Sunken

Sangat kering, cekung

Very dry, sunken

Mulut dan lidah

Mouth & tongue

Lembab

Humid

Kering

Dry

Sangat kering

Very dry

Nafas

Breathing

Normal

Normal

Lebih cepat dari normal

Faster than normalCepat dan dalamFast and deep

RA

SAK

AN

FEEL

Kulit (turgor)

Skin (turgor)

Cubitan kembali dengan cepat

Pinch goes back quickly

Cubitan kembali dengan lambat

Pinch goes back slowly

Cubitan kembali dengan sangatlambat

Pinch goes back very slowly

Nadi

Pulse

Normal

Normal

Lebih cepat dari biasanya

Faster than normal

Sangat cepat, atau lemah (sukar di raba)

Very fast, or weak (not able tofeel it)

Ubun-ubun kepala(anak-anak)

Fontanelle (children)

Normal

Normal

Cekung

Sunken

Sangat cekung

Very sunken

PERIK

SAC

HEC

K

Ukur suhu

Take temperature

Berat

Weight

Kehilangan < 25 gram/kg berat badan

Loss of < 25 grams/ kg of weight

Kehilangan 25 -100 gram/kg berat badan

Loss of 25 -100 grams/ kg of weight

Kehilangan > 100 gram/kg berat badan

Loss > 100 grams/kg of weight

PUTU

SKA

ND

ECID

E Tidak ada tanda-tandadehidrasi

No sign of dehydration

Jika pasien memperlihatkan 2 atau lebih tanda-tanda ini,pasien tersebut dehidrasi ringan

If the patient presents 2 ormore of these signs, he has a slight dehydration

Jika pasien memperlihatkan 2 atau lebih tanda ini, dehidrasinya berat

If the patient presents 2 or moreof these threats, the dehydrationis severe

Page 56: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger54

give powder prepared milk with twice the usualamount of water.

Dehydration treatmentsThe best treatment for dehydration is oral therapywith an ORS solution. However, health workersshould give an intravenous therapy (Ringer Lactat) topatients with severe dehydration in puskesmas orhospital.

Zinc supplementationZinc supplements given during an episode of diarrheareduce its duration and severity in the following 2–3months. All patients with diarrhea should be givenzinc supplements as soon as possible.

Feeding a child with diarrheaFrequently feed the child with small amount ofnutritious, easily digestible food. Try to increase thefrequency and duration of breastfeeding. It willprovide nutrients the child needs and will preventfrom loosing weight during diarrhea. Fluids given tothe patient do not replace the need for food. After thediarrhea has stopped, an extra daily meal for a weekwill help to regain weight.

Children with diarrheaChildren are the first victims of diarrhea as theirbody is vulnerable and weaker than adults. You canfind below a table you can use to advise a motherwhose baby is suffering diarrhea and the recipe of ORS.

IN DEPTHLEBIH MENDALAM

atau air tajin). Beritahukan kepada ibu untuk lebih seringmemberikan ASI, atau berikan susu bubuk yang dipersiapkandengan jumlah air dua kali lebih banyak dari biasanya.

Perawatan Dehidrasi

Pengobatan terbaik untuk dehidrasi adalah minum air larutangula garam. Namun demikian, petugas kesehatan dapatmemberikan terapi cairan infus (Ringer Lactat) pada pasiendengan dehidrasi berat di puskesmas atau rumah sakit.

Suplemen Zinc

Suplemen Zinc diberikan selama terjadinya diare untuk men-gurangi lamanya diare dan tingkat keparahannya pada 2-3bulan berikutnya. Seluruh pasien yang terkena diare harusdiberikan suplemen zinc sesegera mungkin.

Memberi makan anak yang kena diare

Berilah makan anak dalam jumlah yang sedikit tetapi seringdengan makanan yang bergizi dan mudah dicerna.Coba ting-katkan frekuensi dan lamanya waktu pemberian ASI. Hal ter-sebut akan memberikan nutrisi yang anak butuhkan danakan mencegah hilangnya berat badan selama diare. Cairanyang diberikan kepada pasien tidaklah menggantikan kebu-tuhan akan makanan. Untuk itu setelah diare berhenti, dapatdiberikan makanan harian tambahan selama seminggu untukmembantu mengembalikan berat badan.

Anak-anak yang menderita diare

Anak-anak adalah korban pertama diare karena tubuhnyamudah diserang dan lebih lemah dibandingkan orang dewasa.Anda bisa melihat tabel dibawah ini yang dapat digunakanuntuk menyarankan ibu yang anaknya menderita diare dancara membuat larutan gula garam.

Perawatan Rumah: Larutan Gula Garam (LGG) Home Cares: Oral Rehydration Salts (ORS)

8 sendok teh gula = 8 teaspoons of sugar1 liter air = 1 litre of water1 sendoh teh garam = 1 teaspoon salt

ORALIT/ORS

Usia Anak Age of the child

Dalam mlIn ml

Hingga 4 bulanUp to 4 months

200-400

4- 12 bulan4-12 months

400-700

12 bulan hingga 1 tahun12 months to 1 year

700-900

2 hingga 5 tahun2 to 5 years

900-1040

Page 57: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 55

Jika anak anda menderita diare:

◗ Berikan cairan tambahan sebanyak mungkin sesanggupanak minum seperti susu, oralit, air, sup sayuran, air tajin

◗ Berikan ASI sesering mungkin

◗ Setiap setelah BAB berikan cairan ekstra sebagai tamba-han cairan yang biasa diminum

◗ Rujuklah anak anda ke pusat kesehatan jika anak andatidak bisa minum,sakitnya bertambah parah, jika ada darahdalam tinja

Obat

Pada umunya penyebab diare adalah virus (Rotavirus).Tidakada obat yang mampu dengan aman dan efisien menghenti-kan diare. Antibiotik tidak disarankan kecuali untuk diareyang disebabkan oleh bakteri. Obat-obatan anti motilitas(seperti loperamide) bisa membahayakan, khususnya untukanak yang berusia dibawah 5 tahun. Obat-obatan tersebutmengurangi kram dan rasa sakit sementara tetapi memper-lambat dari pembersihan organisme oleh sebab itu sakit bisasembuh lebih lama. ■

If your children has diarrhea: ◗ Give extra fluids as much as the child can takesuch as milk, ORS, water, vegetable soup, boiledrice◗ Breast feed frequently◗ After each stools give additional fluids in additionto the usual fluid intake◗ Refer to the health center if your child can notdrink, is getting sicker, if there is blood in the stool.

Medicines The common cause of diarrhea is a virus (Rotavirus).There are no drugs able to safely and efficiently stopdiarrhea. Antibiotics are not recommended except fordiarrhea caused by bacteria. Anti motility drugs (suchas loperamide) may be harmful, especially for chil-dren under 5 years old. They temporarily reducecramps and pain but delay elimination of organismsthus, the illness could last longer. ■

IN DEPTHLEBIH MENDALAM

GOOD TO REMEMBER:There are 2 kinds of diarrhea:

Acute (<14 days) and Chronic (>14 days).

PENTING UNTUK DIINGAT:Ada 2 jenis diare:

Akut (<14 hari) dan kronis (>14 hari).

- Diare terus-menerus (>2 minggu) /Persistant diarrhea (>2 weeks)- Disentri / Dysentry- Pasien tidak sanggup minum / Patientunable to drink- Cubitan kulit kembali sangat lambat /Very slow skin pinch

- Minum lebih banyak / Drink eagerly- Cubitan kulit kembali lambat / Slowskin pinch

- Minum normal / Drink normally- Cubitan kulit kembali normal / Normalskin pinch

- Rujuklah segera ke rumah sakit terdekatRefer urgently to the closest hospital

- Obati dehidrasi dengan oralit / Treatthe dehydration with ORS- Rawat rumah / Home cares

- Rawat rumah / Home cares

Rujukan pasien dengan diare/Referal of patients with diarrhea

Page 58: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger56

Sasimar Sangchantr, PhD MPH, Riza Adirza, Damaris Monteiro and Soegeng Afriyanto - Tim KesehatanMasyarakat/Public Health Team, International Organization for Migration

IN DEPTHLEBIH MENDALAM

In December 2007 and January 2008, IOM conducteda study to assess the Knowledge, Attitudes andPractices (KAP) of targeted communities on issuesrelated to water, sanitation and hygiene. Results ofthe study serve to document baseline conditions ofthe target population, to guide the development andimplementation of public health strategy, and laterto enable measurement of progress achieved afterimplementation of health interventions aiming toaffect behavior change.

Knowledge, Attitudes and Practices on Water, Sanitation and Hygiene in Aceh

The International Organization for Migration(IOM) Community Water and SanitationProject is a post-tsunami recovery project thattargets 2,854 households in 83 communitiesacross 11 coastal districts of Aceh. It is fundedby the American Red Cross with objectives toincrease availability of safe water and sanitationfor targeted communities, to improve goodhygiene practices at the household level, andto build capacity of targeted communities toadminister, operate and maintain safe watersupply and sanitation systems.

Pada bulan Desember 2007 dan Januari 2008, IOM melaksa-nakan sebuah studi untuk menilai Pengetahuan, Sikap danPerilaku masyarakat yang ditargetkan mengenai isu-isu yangberkaitan dengan air, sanitasi dan higiene.Hasil studi tersebutditujukan untuk menilai kondisi dasar dari populasi target,untuk memberikan panduan dalam pengembangan danimplementasi strategi kesehatan masyarakat dan selanjutnyauntuk memungkinkan mengukur perkembangan yangdiperoleh setelah implementasi intervensi kesehatan yangbertujuan untuk mempengaruhi perubahan perilaku.

PENGETAHUAN, SIKAP DANPERILAKU TERHADAP AIR,SANITASI DAN HIGIENE DI ACEH

Proyek Air dan Sanitasi Masyarakat InternationalOrganization for Migration (IOM) adalah proyekperbaikan kembali pasca tsunami dengan target2,854 keluarga di 83 komunitas di 11 kabupatenwilayah pesisir pantai di Aceh. Proyek ini didanaioleh American Red Cross, tujuannya untukmeningkatkan ketersediaan air dan sanitasi yangaman bagi masyarakat yang ditargetkan, untukmeningkatkan perilaku higiene yang baik di tingkatkeluarga dan untuk membangun kapasitasmasyarakat dalam mengelola, melaksanakan danmemelihara suplai air dan sistem sanitasi.

Page 59: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 57

Sebuah survei keluarga dilakukan secara acak dan observasilangsung yang mencakup 1.102 keluarga di 75 dari 83 tem-pat di 11 kabupaten/kota (Tabel 1). Pertanyaan-pertanyaansurvei diarahkan kepada para ibu atau wanita dewasa dalamsetiap keluarga karena biasanya mereka adalah orang utamayang bertanggung jawab untuk mengolah dan menyimpanair minum,memasak makanan,merawat anak,dll, untuk selu-ruh anggota keluarga.

Dengan anggapan bahwa penduduk yang tinggal di rumah-rumah IOM dapat mewakili sebagian besar masyarakat Aceh,maka hasil dari studi PSP ini secara umum dapat digunakanoleh petugas kesehatan di sejumlah wilayah Aceh yang terca-kup dalam studi ini. Kami berbagi informasi ini denganrekan-rekan petugas kesehatan di Aceh dengan harapan bahwahal ini dapat membantu kita semua dalam menggunakanwaktu dan sumber daya yang terbatas untuk mempromosikanperilaku hidup sehat yang berkaitan dengan air, sanitasi danhigiene secara lebih efektif.

Artikel ini merangkum hasil-hasil utama dari studi tersebut,menyoroti permasalahan yang ada terkait pengetahuan,sikap dan perilaku diantara masyarakat Aceh dan memberisaran cara-cara untuk mengarahkan usaha promosi higiene.

Tabel 1. Ukuran sampel per kabupaten/kotaTable 1. Sample size per district

A randomized household survey and direct observa-tions covered 1,102 households in 75 of 83 sites in11 districts (Table 1). Survey questions were directedto the mother or adult female of the household, asshe is typically the primary person in her householdresponsible for preparing and storing drinking water,cooking meals, caring for children, etc. for allhousehold members.

Assuming that people living in IOM houses comprisea representative subset of the larger Acehnese com-munities in which they live, results from this KAPstudy may be used generally by health workers activein areas of Aceh covered by the study. We share thisinformation with fellow health workers in Aceh withthe hope that it helps us all utilize limited time andresources to promote healthy practices related towater, sanitation and hygiene more effectively.

The present article summaries key results from thestudy, highlights evident gaps in knowledge, attitudesand practices among Acehnese communities, andsuggests ways to direct hygiene promotion efforts.

Drinking waterMothers in Aceh have variable standards for whatconstitutes usable household water, and they makeclear distinctions between what they perceive aswater quality suitable for drinking versus waterquality suitable for washing or bathing. Some usewashing and bathing water for drinking if theyperceive the water quality to be clean, while othersnever use washing and bathing water for drinking,no matter how clean the water seems.

Among households surveyed, the most commonsource of drinking water is refill water purchasedfrom local vendors (35.7%). 29.2% of householdsconsume water obtained from shallow wells orboreholes and 12.2% from the regional water utilityor PDAM (Perusahaan Daerah Air Mandi).

Good KAP on how to prepare and store safe drinkingwater are high among mothers surveyed. Almost allboil their water before drinking it (94.2%). A smallpercentage prepares safe drinking water by chlori-nation or UV disinfection (1.0%). Fewer than 5% ofhouseholds consume unsafe water directly from itssource.

88.6% of mothers understand that safe drinkingwater should be stored in closed containers to prevent

IN DEPTHLEBIH MENDALAM

NoKabupaten/Kota

District# Lokasi

# Sites# Sampel Keluarga

# Households Sampled

1 Banda Aceh 16 147

2 Aceh Besar 16 251

3 Pidie 6 65

4 Bireuen 9 108

5 Lhokseumawe 6 132

6 Aceh Utara 12 159

7 Aceh Timur 1 20

8 Aceh Jaya 2 101

9 Aceh Barat 5 84

10 Nagan Raya 1 15

11 Aceh Singkil 1 20

TOTAL 75 1102

Page 60: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger58

Air MinumPara ibu di Aceh memiliki standar yang bervariasi terhadapdefinisi air yang dapat digunakan oleh keluarga dan merekamembuat perbedaan yang nyata antara apa yang merekapahami tentang kualitas air yang cocok untuk diminumdengan kualitas air yang cocok untuk mencuci dan mandi.Beberapa dari mereka menggunakan air untuk mencuci danmandi untuk air minum jika mereka menganggap bahwa airitu cukup bersih,sementara yang lainnya tidak pernah meng-gunakan air mencuci dan mandi untuk air minum walaupunair tersebut kelihatan bersih.

Diantara keluarga yang disurvei, sumber air minum palingbanyak berasal dari depot air minum isi ulang setempat(35,7%). 29,2% keluarga mengkonsumsi air yang diperolehdari sumur dangkal atau sumur bor dan 12,2% dari penggu-naan air daerah atau PDAM (Perusahaan Daerah Air Mandi).

Pengetahuan, Sikap dan Perilaku (PSP) yang baik tentangbagaimana cara menyiapkan dan menyimpan air minumterlihat cukup tinggi diantara para ibu yang disurvei. Hampirsemua merebus air sebelum diminum (94.2%). Sebagiankecil menyiapkan air minum yang aman dengan klorinisasiatau disinfeksi UV (1.0%).Kurang dari 5% keluarga mengkon-sumsi air yang tidak aman langsung dari sumbernya.

88,6% dari para ibu paham bahwa air minum yang aman harusdisimpan di dalam wadah yang tertutup untuk mencegahrekontaminasi. Data observasi menegaskan bahwa keluargamenyimpan air minum mereka di dalam berbagai jeniswadah yang baik dengan tutup,seperti teko teh atau dispenserair isi ulang (84,8%).Namun demikian,perilaku dalam menutupwadah dengan cara yang benar harus ditingkatkan lagi.Hanya 65,0% dari keluarga yang diobservasi menutup wadahpenyimpanan air dengan benar.

Promosi higiene harus ditujukan pada pentingnya menyimpanair minum di dalam wadah yang tertutup dan mengingatkanpara ibu untuk tetap menjaga supaya wadah ditutup denganbenar. Perilaku penting dalam menangani air yaitu membuatair aman untuk diminum harus ditekankan bagi parakeluarga yang masih mengkonsumsi air yang tidak amanlangsung dari sumbernya.

Buang air besarDiantara para ibu yang disurvei, pengetahuan dan sikap yangbaik terhadap perilaku BAB yang sehat hasilnya cukup tinggi.Secara umum, para ibu paham bahwa mereka tidak bolehBAB di ruang terbuka dan bahwa ada resiko kesehatan yangdikaitkan dengan membiarkan tinja di ruang terbuka (>90%).

recontamination. Observational data confirm thatthese households store their drinking water in variouskinds of good containers with removable caps, suchas teakettles or refill water dispensers (84.8%).However, practice on closing caps properly can beimproved. Only 65.0% of households were observedto keep all of their water storage containers closedproperly.

Hygiene promotion should concentrate on theimportance of keeping safe drinking water storedin closed containers and remind mothers to keepcontainer caps properly closed. The vital practice oftreating water to make it safe for drinking should bereinforced as well, with aims to reach those house-holds that still consume unsafe water directly fromits source.

DefecationAmong mothers surveyed, good knowledge andattitudes on healthy defecation behavior are high. Ingeneral, mothers understand that they should notdefecate outdoors and that there are health risks asso-ciated with leaving feces exposed to open air (>90%).

Good practice, however, is lacking. Although allhouses surveyed have private bathrooms and 93.7%of toilets were confirmed to be functional at the timeof the survey, as many as 12.2% of households donot use the toilets in their own homes regularly.Instead, they use nearby public toilets or defecateoutdoors (e.g. open fields, rivers, drainage ditches,forests, beaches). Children in particular are moreinclined to defecate outdoors. Evidence of opendefecation was observed in 17.1% of sites surveyed.

Further qualitative study should look into reasonswhy people defecate outdoors despite having goodknowledge and attitudes on healthy defecation andprivate indoor facilities available. For example, farmersmay defecate in their fields during the day simplybecause there are no toilets available nearby and it isconvenient, in which case safe alternatives to opendefecation in this context should be considered andpromoted. Hygiene promotion should reinforcenegative attitudes towards open defecation andencourage mothers to teach their children gooddefecation habits.

Hand washing with soapMost mothers have decent knowledge on the healthbenefits of hand washing with soap. They generally

IN DEPTHLEBIH MENDALAM

Page 61: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 59

Akan tetapi perilaku yang baik masih kurang. Walaupunsemua rumah yang disurvei memiliki kamar mandi pribadidan 93,7% toilet dipastikan berfungsi dengan baik pada saatsurvei, ada sebanyak 12,2% keluarga tidak memakai toilet dirumah mereka sendiri secara teratur. Sebaliknya merekamenggunakan toilet umum atau BAB di sembarang tempat(contoh, lapangan terbuka, sungai, selokan pembuangan air,hutan, pantai).Terutama anak-anak, mereka lebih cenderungBAB di ruang terbuka. Bukti bahwa masyarakat masih BABdisembarang tempat di temukan di17,1% area yang disurvei.

Studi kualitatif lebih lanjut harus menginvestigasi alasanmengapa masyarakat BAB di ruangan terbuka walaupunmereka memiliki pengetahuan dan sikap yang baik mengenaicara BAB yang sehat dan tersedia fasilitas di dalam ruangan.Sebagai contoh,petani mungkin BAB di sawah mereka hanyakarena tidak tersedia jamban yang dekat dan nyaman, dalamhal ini maka alternatif yang aman untuk BAB di ruang terbukadalam konteks ini harus dipertimbangkan dan dipromosikan.Promosi higiene harus menekankan sikap negatif terhadapBAB di tempat terbuka dan mendorong para ibu untuk men-gajarkan pada anak mereka kebiasaan BAB yang baik.

IN DEPTHLEBIH MENDALAM

understand the germ theory of disease, that dirtyhands may contain germs, and that they can becomesick if they do not wash their hands (79.1%). Almostall are knowledgeable on the most critical times towash their hands to prevent sickness, includingbefore eating, before preparing food, and afterdefecating (>96%).

The importance of using soap (rather than wateralone) to wash hands properly is understood by43.9% of mothers surveyed. Actual practice iscomparably low or lower still, though almost allmothers use soap on a daily basis, either for washingor bathing (98.5%). “Lifebuoy” (40.4%) and “Lux”(19.3%) are the most popular brands of soap pur-chased for bathing, including hand washing.Interestingly, there is no statistically significantdifference among the economic classes in handwashing practice (p>0.05).

Hygiene promotion should emphasize the importanceof using soap to wash hands properly in order toprevent sickness. Knowledge on critical times to use

Page 62: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger60

IN DEPTHLEBIH MENDALAM

soap when washing hands should be reinforced.Access to soap inside the home is not an issue asalmost all mothers use soap on a daily basis (98.5%).Access to soap outside the home may be an issue, andpotential environmental barriers outside the homeshould be considered.

Diseases related to water, sanitation andhygieneThe most common diseases related to water, sanitationand hygiene suffered over the previous 12 months byhouseholds surveyed were diarrhea (24.2%), malariaand dengue (6.6%), and typhoid (2.6%). Prevalenceof helminthes (parasitic worms) is not high, but thepotential severity of helminthes in infected childrenwarrants it particular attention. Serious cases amonga small number of households document wormscoming out of their children’s mouths and bottomsand present in their children’s vomit (n=12).

Again, most mothers surveyed understand thatthey can become sick if they do not wash their handswith soap at critical times (79.1%). Moreover, theyunderstand that hand washing with soap at criticaltimes can prevent diarrhea specifically (59.9%).Most also know that they can become sick fromdrinking unsafe water (78.6%) and that diarrhea canbe caused by drinking unsafe water (68.2%).

Cuci tangan dengan sabunSebagian besar para ibu memiliki pengetahuan yang cukupbaik mengenai keuntungan kesehatan dari mencuci tangandengan sabun. Umumnya mereka memahami teori kumanpenyakit yaitu tangan yang kotor mengandung kuman danmereka dapat sakit jika tidak mencuci tangan mereka(79,1%). Hampir semua dari mereka memiliki pengetahuanmengenai saat-saat kritis untuk mencuci tangan guna mence-gah penyakit seperti saat sebelum makan, sebelum mengolahmakanan dan setelah buang air besar (>96%).

Pentingnya mencuci tangan yang benar dengan sabun (dari-pada dengan air saja) dipahami oleh sebanyak 43,9% ibuyang disurvei. Namun pada kenyataannya perilaku merekamasih agak rendah, walaupun hampir semua ibu mengguna-kan sabun setiap harinya, baik untuk mencuci maupunmandi (98,5%).“Lifebuoy”(40,4%) dan “Lux”(19,3%) merupa-kan 2 merek sabun paling terkenal yang dibeli untuk manditermasuk cuci tangan. Dan yang menarik, tidak ada perbe-daan signifikan diantara kelas-kelas ekonomi masyarakatdalam hal perilaku mencuci tangan.

Promosi higiene harus menekankan pentingnya menggu-nakan sabun saat mencuci tangan dengan benar guna men-cegah penyakit. Pengetahuan mengenai saat-saat pentinguntuk menggunakan sabun di dalam rumah harus diperkuatlagi. Akses terhadap sabun tidak menjadi masalah karenahampir semua ibu menggunakan sabun setiap harinya(98,5%).Akses terhadap sabun di luar rumah mungkin menjadimasalah dan kesulitan lingkungan yang mungkin ada di luarrumah seharusnya dipertimbangkan.

Penyakit yang berkaitan dengan air, sanitasidan higienePenyakit yang paling umum berkaitan dengan air, sanitasi danhigiene yang diderita oleh keluarga yang disurvei selama 12bulan terakhir adalah diare (24,2%), malaria dan demamberdarah (6,6%), dan tipus (2,6%). Prevalensi cacingan(cacing parasit) tidak tinggi, namun potensi keparahancacingan pada anak yang terinfeksi harus diberi perhatiankhusus. Kasus-kasus serius diantara beberapa keluargamencatat bahwa cacing keluar dari mulut dan anus anak-anak dan terdapat di muntahan mereka (n=12).

Sekali lagi, sebagian besar ibu yang disurvei memahamibahwa mereka bisa jatuh sakit jika tidak mencuci tangandengan sabun pada saat-saat penting (79,1%). Selanjutnya,mereka juga paham bahwa mencuci tangan dengan sabunpada saat-saat penting dapat mencegah penyakit khususnyadiare (59,9%). Sebagian besar dari mereka juga tahu bahwa

Penting untuk diingat:Hasil penelitian KAP mungkin

dapat digunakan oleh petugas kesehatan untuk

mempromosikan perilaku hidupsehat yang berhubungan dengan

air, higiene dan sanitasi.

Good to remember:Results of KAP study may be used

by health workers to promotehealthy practices related to water,

hygiene and sanitation.

Page 63: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 61

IN DEPTHLEBIH MENDALAM

84.2% of mothers are aware of the potential severityof diarrhea, that it can cause death in children fromdehydration if left untreated. Appropriately, theybring their sick children to a local health facilitywithin the first 24 hours diarrhea is observed(83.5%). About half of mothers surveyed treatdiarrhea with “Oralit” or ORT (Oral RehydrationTherapy; 49.9%). Some use a homemade rehydrationsolution comprised of sugar and salt called LarutanGula Garam (LGG) (21.2%). At the time of thesurvey, 14.0% of households had at least one memberin the house suffer from diarrhea in the previoustwo weeks. Like hand washing practice, there is nostatistically significant difference in prevalence ofdiarrhea among the economic classes (p>0.05).

Hygiene promotion should aim to improve knowledgeon causes, prevention and treatment of diarrheaspecifically, stressing the reality that diarrhea can befatal particularly in children under five. Mothersshould be encouraged to seek medical care for infantsand toddlers with diarrhea immediately upon onsetof symptoms. The recipe for LGG and its use as asimple, readily available, cheap and effective meansto prevent dehydration should be better promoted.Increasing awareness on prevalence of severehelminthes cases in Aceh may be used to shockcommunities in improving good hygiene practicesgenerally. ■

mereka dapat sakit karenaminum air yang tidak aman(78,6%) dan diare dapat disebab-kan karena minum air yang tidakaman (68,2%).

84,2% dari para ibu menyadariakan potensi bahaya diare bahwadiare dapat menyebabkan kema-tian pada anak disebabkan olehdehidrasi jika tidak ditangani. Halini sesuai, karena mereka mem-bawa anak mereka yang sakit kefasilitas kesehatan setempatdalam waktu 24 jam pertamasejak diare diketahui (83,5%).Sekitar separuh dari para ibuyang disurvei menangani diaredengan “Oralit” atau ORT (OralRehydration Therapy; 49,9%).Beberapa dari mereka memakailarutan rehidrasi yang dibuat sendiri terdiri dari gula dan garamdisebut Larutan Gula Garam (LGG) (21,2%). Pada saat survei,14% keluarga memiliki paling sedikit satu anggota keluargayang pernah menderita diare dalam dua minggu terakhir.Sama seperti perilaku mencuci tangan, tidak ada perbedaansignifikan akan prevalensi diare diantara kelas-kelas ekonomimasyarakat (p>0,05).

Promosi higiene harus bertujuan untuk meningkatkanpengetahuan mengenai penyebab, pencegahan dan penanga-nan khususnya diare, dengan penekanan bahwa pada kenya-taannya diare dapat menjadi fatal terutama pada anak-anakdibawah lima tahun. Ibu harus didorong untuk segera men-cari perawatan medis bagi bayi dan balita yang terkena diarebegitu melihat gejala diare. Resep LGG dan penggunaannyasebagai suatu cara yang sederhana, tersedia, murah dan efek-tif untuk mencegah dehidrasi harus dipromosikan denganlebih baik lagi. Peningkatan kesadaran terhadap prevalensikasus cacingan yang parah di Aceh mungkin dapat diguna-kan untuk memberikan pelajaran kepada masyarakatsehingga mereka meningkatkan perilaku higiene yang baiksecara umum. ■

Page 64: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger62

Akut: Penyakit yang terjadi mendadak dan berkelanjutan singkat serta gawat.Angioedema: Penyakit alergi pada kulit yang ditandai dengan urtika yangmengenai lapisan kulit lebih dalam daripada kulit jangat, dapat terjadi dilapisan mukosa dan bisa juga saluran cerna.Anti motility drugs: Obat untuk menghambat peristaltik usus.Antraks: Penyakit infeksi yang disebabkan oleh Bacillus anthracis yangterutama menyerang hewan ternak tetapi dapat juga menyerang manusiayang mengakibatkan kelainan di kulit, saluran cerna dan paru.Arthralgia: Nyeri sendi. Ada banyak sebab pada nyeri sendi.Bacterial Vaginosis: Kondisi pada wanita dimana keseimbangan normalbakteri vagina terganggu dan diganti oleh bakteri lain yang dapat menyebabkaninfeksi pada vagina, umumnya Gardnerella vaginalis. Kadang kala disertaidengan timbulnya gejala pada vagina berupa: lendir, bau, nyeri, gatal danrasa terbakar. Booster vaksinasi: Dosis tambahan vaksin yang diberikan secara periodikuntuk mempertahankan sistem imun. Sebagai contoh, tambahan dosis vaksintetanus dan difteri direkomendasikan untuk diberikan setiap 10 tahun sekaliuntuk orang dewasa.CHAST: Pelatihan hygiene dan sanitasi untuk anak-anak.Delirium: Keadaan status mental, kebingungan yang diakibatkan olehdemam tinggi, intoksikasi, syok atau sebab lain yang ditandai dengan cemas,disorientasi, gangguan ingatan, halusinasi, tremor dan bicara ngawur.Dermatofitosis: infeksi pada kulit, kuku dan rambut yang disebabkan olehdermatofita (jamur) dan ditandai oleh kulit yang merah, papula, vesikel danskuama. Disability Adjusted Life Years (DALY): Jumlah tahun yang hilang darikehidupan potensial yang disebabkan oleh kematian dini atau jumlah tahunyang hilang dari kehidupan produktif karena kecacatan. Disentri: Radang pada selaput lendir usus yang ditandai dengan diare dantinja bercampur lendir dan darah.Disinfeksi: Membersihkan serta membunuh atau menghambat pertumbuhanmikro organisme penyebab penyakit.Disseminated Intravascular Coagulation (DIC): Kelainan perdarahanyang terjadi akibat aktivitas yang tidak terkontrol dari faktor pembeku darahdan enzim fibrinolitik diseluruh pembuluh darah kecil, sehingga mengaki-batkan nekrosis dan perdarahan.Erisipelas: Infeksi akut pada kulit oleh bakteri streptokokus, yangmenyebabkan terjadinya inflamasi dikulit yang menyebar ke lapisanlemak dibawah kulit.Eritema: Perubahan warna kulit menjadi kemerah-merahan karenakongesti kapiler.Fissura: Kulit yang pecah-pecah, biasanya terjadi pada membran mukosayang membentuk luka seperti kulit yang retak.HBV: Hepatitis B Virus.

HCV: Hepatitis C Virus.Hipovolemia: Volume sirkulasi darah yang rendah.HIV: Virus imunodefisiensi pada manusia (Human Immunodeficiency Virus). Infeksi nosokomial: Infeksi yang terjadi atau berasal dari rumah sakit,umumnya terjadi 72 jam setelah masuk rumah sakit yang bisa terjadi padapasien atau petugas rumah sakit.Insiden: Frekuensi kejadian misalnya penyakit tertentu pada daerah ataupopulasi tertentu. Pada epidemiologi, insiden adalah jumlah kasus baru dalamperiode waktu tertentu.Kronik: Menahun dan berlangsung dalam waktu yang lama.Leukopenia: Jumlah sel darah putih (leukosit) yang rendah dari jumlah normalMakula: Bercak berupa perubahan kulit semata-mata yang biasanya tidakmeninggi diatas permukaan kulit.Mialgia: Nyeri pada satu otot; atau nyeri pada beberapa otot.Nosokomial: Yang berasal dan terjadi di rumah sakit, khususnya ditujukankepada infeksi.Papula: Tonjolan kulit yang kecil, berbatas jelas dan padat yang berdiameterkurang dari 1 cm. Papula dapat terinfeksi karena garukan.Patch test (tes tempel): Tes sensitivitas alergi pada kulit yang dilakukandengan memasukkan bahan allergen yang diduga kedalam kulit dengan alatbedah kecil dalam jangka waktu tertentu untuk mengetahui ada tidaknyareaksi alergi yang timbul.Pengobatan topical: Pengobatan setempat pada kulit.PHAST: Pelatihan hygiene dan sanitasi yang berbasis partisipasi masyarakat.Psoriasis: Penyakit kulit menahun dengan kelainan berupa kulit kemerahan,disertai pembentukan sisik-sisik berwarna perak yang tertumpuk berlapis-lapis,bisa diseluruh badan, tetapi terbanyak di lengan dan tungkai. Penyakit initidak menular dan belum jelas sebabnya.Pustule: Gelembung dikulit yang berisi nanah dilapisan epidermis ataudibawahnya yaitu di dermis dengan diameter < 1 cm.Skuama: Serpih lapisan tanduk kulit ari yang terlepas.Sporozoit: Bentuk plasmodium yang dilepaskan dari ookista dalam nyamukuntuk berkumpul dalam kelenjar ludah nyamuk dan ditularkan kepadamanusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.Tenesmus: Sasme dan rasa nyeri pada lubang anus yang diikuti rasa inginBAB tetapi tidak disertai dengan keluarnya tinja.Trombositopenia: Berkurangnya jumlah sel-sel yang berfungsi untukpembekuan darah (trombosit) dalam darah tepi. Sel-sel ini disebut jugaplatelet (trombosit).Ulserasi: Terjadinya tukak. Vesikel: Gelembung kecil dikulit (seperti bisul kecil), biasanya berisi cairandengan diameter < 1 cm.

TAKARIR

Page 65: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

pembawa pesan kesehatan 63

GLOSSARY

Acute: An illness that is of short duration, rapidly progressive, and in need ofurgent care.

Angioedema: An allergic skin disease characterized by patches of confinedswelling involving the skin, the layers beneath the skin, the mucous membranesand sometimes the viscera.

Anthrax: Infection caused by the bacterium Bacillus anthracis that primarilyaffects livestock but that can occasionally spread to humans, affecting either theskin, intestines or lungs.

Anti motility drugs: Medicines that prevent the intestinal peristaltic.

Arthralgias: Pain in the joints. There are many possible causes of pain in a joint.

Bacterial Vaginosis: A vaginal condition where the normal balance ofbacteria in the vagina is disrupted and replaced by an overgrowth of certainbacteria, generally Gardnerella vaginalis. It is sometimes accompanied bydischarge, odor, pain, itching or burning.

Booster vaccination: An additional dose of a vaccine needed periodically to"boost" the immune system. For example, a booster shot of the tetanus anddiphtheria (Td) vaccine is recommended for adults every 10 years.

CHAST: Children’s Hygiene and Sanitation Training.

Chronic: Persisting over a long period of time.

Delirium: A temporary state of mental confusion resulting from high fever,intoxication, shock, or other causes, and characterized by anxiety, disorientation,memory impairment, hallucinations, trembling, and incoherent speech.

Dermatophytosis: Infection of the skin, hair, or nails caused by a dermatophyte(fungus) and characterized by redness of the skin, small papulae, vesicles, fissures,and scaling.

Disability Adjusted Life Years (DALY): The sum of years of potential life lostdue to premature mortality and the years of productive life lost due to disability.

Disinfection: To cleanse so as to destroy or prevent the growth of disease-carrying micro organisms.

Disseminated Intravascular Coagulation (DIC): Hemorrhagic disorderthat occurs following the uncontrolled activation of clotting factors and fibrinolyticenzymes throughout small blood vessels, resulting in tissue necrosis and bleeding.

Dysentery: Inflammation of the intestine characterized by the frequentpassage of feces, usually with blood and mucus.

Erysipelas: An acute streptococcus bacterial infection of the dermis, resultingin inflammation and characteristically extending into underlying fat tissue.

Erythema: Redness of skin resulting from congestion of capillaries.

Fissure: a break in the skin, usually where it joins a mucous membrane,producing a crack like a sore or an ulcer.

HBV: Hepatitis B Virus.

HCV: Hepatitis C Virus.

HIV: Human Immunodeficiency Virus.

Hypovolaemia: A blood disorder consisting of a decrease in the volume ofcirculating blood.

Incidence: The frequency with which something, such as a disease, appears ina particular population or area. In disease epidemiology, the incidence is thenumber of newly diagnosed cases during a specific time period.

Leukopenia: Lower than the normal amount of white blood cells (leukocytes).

Macula: Small flat and discoloured spot on the skin.

Myalgia: Pain in a muscle; or pain in multiple muscles.

Nosocomial: Originating or taking place in a hospital, acquired in a hospital,especially in reference to an infection.

Nosocomial infection: Infection present or originating in the hospital,generally occurring 72 hours after admittance which can affect patients as wellas hospital personnel.

Papulae: A small solid rounded bump rising from the skin that is usually lessthan 1 centimeter in diameter. Papulae may open when scratched and becomeinfected.

Patch test: Allergic sensitivity test in which a suspected allergen is appliedon a small surgical pad on the skin for a certain period of time in order todetermine if an allergic response is present.

PHAST: Participatory Hygiene and Sanitation Transformation.

Psoriasis: Chronic dermatitis with erythematous scaling patches covered bysilvery white scales.that can be found on all the body but mostly on arms andlegs. It is non-infectious and causes are unknown.

Pustule: A visible collection of pus in the epidermis layer of the skin or beneathit, in the dermis with a diameter < 1 cm.

Sporozoite: form of plasmodium which is produced by oocysts in the mosquito,accumulate in the vector’s saliva glands and are transferred to the definitivehost by the bite of the infected mosquito.

Squama: Scaly or platelike structure on the epidermis layer of the skin.

Tenesmus: Painful spasm of the anal sphincter along with an urgent desire todefecate without the significant production of faeces.

Thrombocytopenia: Abnormal drop in the number of blood cells involved informing blood clots. These cells are called platelets (thrombocytes).

Topical therapy: Local treatment on certain areas of skin.

Ulceration: An ulcer or an ulcerous condition.

Vesicle: A small circumscribed epidermal elevation (like a blister), usuallycontaining a clear fluid with diameter < 1 cm.

Page 66: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

health messenger64

GAME PERMAINAN

1 2

3 4 5 6 7

8 9

10 11 12 13

14 15

16 17 18 19 20

21

22 23

24

25 26

27

28 29

30

31

32 33

34 35

36 37 38

39 40 41 42

43 44

45 46 47

48 49

MENDATAR

4. Demam10. Pengambilan jaringan tubuh secarabedah untuk pemeriksaan mikroskopik11. Radang pada gusi13. Laju Endap Darah17. Jerawat19. Luka baring, luka karena tekananterus-menerus21. Masa setelah melahirkan22. Salah satu contoh water-borne disease24. Alat yang diletakkan dalam rahimuntuk mencegah terjadinya kehamilan25. Campak26. Radang telinga28. Sel darah putih30. Tulang hasta31. Hilangnya daya untukbergerak/lumpuh32. Pembuluh darah balik34. Vektor malaria

39. Magnetic Resonance Imaging40. Selaput lendir44. Radang saluran cerna yang disebabkan oleh Vibrio cholerae45. Kesulitan kencing/sakit sewaktukencing47. Inflamasi48. Tungkai atas/paha49. Perubahan warna pada kulit tanpa adanya penonjolan

MENURUN:

1. Lapisan keras yang meliputi permukaan mahkota dan leher gigi2.Gerakan yang tidak disadari3. Tidak bisa / susah tidur5. Vaksin untuk mencegah TBC6. Cairan yang diberikan kepada penderita diare7. Gerakan anggota badan menjauhisumbu tengah tubuh

8. Sakit kepala sebelah9. Sunat/khitan12. Intensive Care Unit14. Rahang bawah15. Infeksi yang terjadi di rumah sakit16. Zat hijau daun18. Tajam penglihatan20. Borok/luka terinfeksi23. Ayan/sawan27. Rahim/kandungan ibu29. Dengue Syok Syndrome31. Penyebab malaria33. Keguguran35. Kulit ari36. Pemakan segala37. Lemak38. Cacing gelang41. Rabun dekat42. Patah tulang43. Epidemi46. Intra Muscular

Page 67: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

SUBSCRIPTIONBERLANGGANAN

Your organisation can take out subscription to the HealthMessenger Magazine as:

International NGO <300 copies - Rp 50.000>300 copies - Rp 44.500

Local Institution <300 copies - Rp 38.000 >300 copies - Rp 30.000

Local NGO <300 copies - Rp 20.000 >300 copies - Rp 15.000

Organisasi anda dapat berlangganan majalah Pembawa Pesan Kesehatan:

LSM Internasional

<300 eksemplar - Rp 50.000>300 eksemplar - Rp 44.500

Institusi Lokal

<300 eksemplar - Rp 38.000>300 eksemplar - Rp 30.000

LSM Lokal

<300 eksemplar - Rp 20.000>300 eksemplar - Rp 15.000

Organisasi anda dapat menerbitkanpariwara di majalah Pembawa PesanKesehatan. Untuk informasi, silakanmenghubungi kami.Your organisation can publish an adver-tising in the Health Messenger Magazine.For more information, please contact us.

ADVERTISINGPARIWARA

Aide Médicale InternationaleLr. Tgk. Meunara VII, no.6

Desa. Garot GeuceuKec. Darul ImarahAceh Besar, NAD

[email protected]

CONTACTKONTAK

INFORMATION INFORMASI

MENDATAR4.FEBRIS - 10.BIOPSI - 11.GINGIVITIS - 13.LED- 17.ACNE - 19.DEKUBITUS - 21.NIFAS - 22.DIARE - 24.IUD - 25.MORBILI - 26.OTITIS - 28.LEUKOSIT -30.ULNA - 31.PARALISIS - 32.VENA - 34.ANOPELES - 39.MRI - 40.MUKOSA - 44.KOLERA- 45.DISURIA - 47.RADANG - 48.FEMUR - 49.MAKULA

MENURUN:1.EMAIL - 2.REFLEKS - 3.INSOMNIA - 5.BCG - 6.ORALIT - 7.ABDUKSI - 8.MIGREN - 9.SIRKUMSISI - 12.ICU - 14.MANDIBULA - 15.NOSOKOMIAL -16.KLOROFIL - 18.VISUS - 20.ULKUS - 23.EPILEPSI - 27.UTERUS - 29.DSS - 31.PLASMODIUM - 33.ABORTUS - 35.EPIDERMIS - 36.OMNIVORA -37.LIPID - 38.ASKARIS - 41.MIOPIA - 42.FRAKTUR - 43.WABAH - 46.IM

Page 68: WATER, HYGIENE AND SANITATION - reliefweb.int · Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015Aceh free from Malaria by 2015 ... tetapi akses terhadap air yang layak minum masih menjadi

Aide Médicale Internationale (AMI) is a non-governmental, non-profit organization (NGO). It isapolitical and secular. The goal of Aide MédicaleInternationale is to implement or re-establish access tohealth care for deprived and isolated populations. AMI wasfounded in 1979 by a group of twenty volunteer doctors andnurses. Since its creation, Aide Médicale Internationale hasdeveloped programs in more than thirty countries. Nowpresent in 9 countries, AMI teams provide primary healthcare, prevent infections, and implement health educationprograms. They also equip, rehabilitate and supply healthcare structures and train health care personnel. AMI hasbeen working in Indonesia since March 2005 to provideIndonesian health workers, in the province of Aceh, with acontinuous training tool appropriate to improve theirknowledge and skills.

Aide Médicale Internationale (AMI) adalah suatuorganisasi nirlaba non-pemerintah.AMI tidak berpolitik

dan bersifat sekuler.Aide Médicale Internationale bertujuanuntuk mewujudkan atau membangun kembali akses layanankesehatan bagi masyarakat yang tersisihkan dan terisolasi.AMI didirikan pada tahun 1979 oleh dua puluh orang dokterdan perawat relawan. Sejak pendiriannya, Aide MédicaleInternationale telah mengembangkan program di lebih daritiga puluh negara. Saat ini AMI bekerja di sembilan negara.Tim AMI memberikan layanan kesehatan primer, pencegahaninfeksi, dan melakukan program pendidikan kesehatan. AMIjuga melengkapi, merehabilitasi dan mensuplai pusat layanankesehatan serta melatih petugas kesehatan. AMI telahbekerja di Indonesia sejak Maret 2005 untuk membantupara pekerja kesehatan Indonesia di Provinsi Aceh dengansejumlah perangkat pelatihan yang tepat guna meningkatkanpengetahuan dan keterampilan mereka.

Funded by /Didanai oleh:

Contributors / Kontributor:

www.amifrance.org