warta 21 febr 2016

Upload: katharina

Post on 08-Mar-2016

45 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Warta Thomas 21 Februari 2016

TRANSCRIPT

  • halaman 1

    Nomor: 13 Th. XIX MINGGU PRAPASKAH II Edisi : Minggu, 21 Februari 2016 Gereja Katolik

    Paroki Santo Thomas Kelapadua

    Jalan Kompleks Ksatrian, Korps Brimob, Kelapa Dua, Cimanggis 16951, Telepon (021) 8715526

    Fax. (021) 87706362. Email: sekreparoki@thomas.

    keuskupanbogor.or.id Website: http://

    thomas.keuskupanbogor.or.id

    Berita Gereja Ekaristi harian dalam

    minggu ini Senin s/d Kamis Pukul 05.30 di Gereja. Sabtu pukul 06.00 di Susteran.

    Senin, 22 Februari : Pesta Takhta Sto. Petrus, Rasul.

    Jumat, 26 Februari : Jalan Salib Puluk 18.30 di lanjutkan perayaan Ekaristi

    Minggu Prapaskah II Bagaimana perasaan kita bila kita tahu bah-wa tidak lama lagi kita akan mengalami pender-itaan yang sangat berat. Sebab penyakit itu tidak bisa dielakkan dan kita mengetahui batas umur kita! Apakah yang mesti kita lakukan? Mungkin kita akan mencari orang yang dapat mendampingi dan memberikan peneguhan serta pengharapan! Ketika Yesus mengetahui saat penderitaan-Nya, Yesus menerima sebuah tanda harapan. Di atas sebuah bukit, ketika Yesus sedang berdoa, kemuliaan Allah terpancar dalam diri-Nya. Yesus berubah rupa dan suara Allah terdengar dari atas awan. Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia! (Luk 9:35). Bacaan Injil minggu ini menceriterakan peri-stiwa dalam pengalaman para murid yang terpilih, yakni mengalami Tuhan Yesus yang berganti rupa di gunung Tabor. Reaksi Petrus, yang akan mendi-rikan kemah kontras dengan suara dari langit agar mendengarkan sabda Tuhan. Maka, Masa Prapaskah ini mesti kita jadikan saat untuk melihat arah dasar kehidupan bersama Yesus. Bukan hanya untuk mencari kemuliaan, melainkan juga untuk mengalami, bahwa penderitaan bisa berarti bagi mereka yang mendengarkan rencana dan kehendak Allah. Pada hari Minggu Prapaskah kedua ini, Ger-eja menyaksikan kisah transformasi, yaitu peristi-wa perubahan yang terjadi di atas gunung Tabor. Ini merupakan titik balik dalam kehidupan Yesus. Pada saat Yesus dibaptis di sungai Yordan, Yesus menjadi sadar akan peran dan misi-Nya, ketika Ia mendengar suara dari langit: Engkaulah Putera-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berke-nan (Luk 3:22). Sejak saat itu, Yesus PD, Percaya Diri! Situasi menjadi berubah dan berbeda. Banyak orang memusuhi Yesus. Maka Yesus pergi ke atas bukit untuk berdoa dan menemukan diri dari segala sesuatu yang menimpa diriNya. Begitu-lah cara yang dilakukan Yesus, bilamana pergi me-nyendiri ke atas bukit. Yesus dapat bertemu dengan dua orang besar dalam Kitab Suci Perjan-jian Lama. Yakni Musa dan Elia dalam kemuliaan.

  • halaman 2

    TGL DAFTAR BACAAN HARIAN

    22/2 1Ptr. 5:1-4; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Mat. 16:13-19.BcO Kis. 11:1-18 23/2 Yes. 1:10,16-20; Mzm. 50:8-9,16bc-17,21,23; Mat. 23:1-12. BcO Kel. 16:1-18,35 24/2 Yer. 18:18-20; Mzm. 31:5-6,14,15-16; Mat. 20:17-28. BcO Kel. 17:1-16 25/2 Yer. 17:5-10; Mzm. 1:1-2,3,4,6;Luk. 16:19-31. BcO Kel. 18:13- 27 26/2 Kej. 37:3-4,12-13a,17b-28;Mzm. 105:16-17,18-19,20-21;Mat. 21:33-43,45-46. BcO Kel. 19:1-19; 20:18-21 27/2 Mi. 7:14-15,18-20; Mzm. 103:1-2,3-4,9-10,11-12; Luk. 15:1-3,11-32. BcO Kel. 20:1-17 28/2 Kel. 3:1-8a,13-15; Mzm. 103:1-2,3-4,6-7,8,11; 1Kor. 10:1-6,10-12; Luk. 13:1-9. BcO Kel. 22:20-23:9

    REDAKSIPenanggung Jawab: DPP Paroki St. Thomas - Komsos Penasihat: RD. Yustinus Joned S Koordinator: K.Tatik Pelaksana: Sekretariat Paroki Sirkulasi/Iklan: Pieter Fernandez - 0218715526 Email : [email protected]. Tim Warta menerima sumbangan tulisan berita/non berita dengan maksimum panjang tulisan 2000 karakter termasuk spasi dikirim via email paling lambat hari Rabu. Tim Warta berhak mengedit tulisan atau tidak menerbitkan jika mengandung SARA atau bertentangan dengan Etika, Moral, Hukum dan HAM.

    Dalam hidupnya, Nabi Musa dan Elia mengalami permusuhan dari orang-orang yang ingin mereka tolong. Di atas gunung itu, kedua tokoh ini berbicara dengan Yesus tentang perjalanan Yesus ke Kota Yerusalem. Perjalanan Yesus itu ibarat perjalanan Musa dari Mesir menuju Tanah Terjanji yang penuh dengan masalah, kesulitan, dan penderitaan. Perjalanan itu juga sama dengan perjalanan Na-bi Elia menuju Gunung Karmel, tempat Elia mesti melawan nabi-nabi palsu (1 Raj 18). Di Kota Yerusalem Yesus akan mengalami penderitaan: sengsara, disalibkan, dan wafat di kayu silang itu. Kendati demikian, Golgota bukanlah akhir dari segala-galanya. Sebaliknya, seperti Laut Merah adalah pintu gerbang untuk memasuki Tanah Terjanji. Demikian pula Golgota bagi kita pengikut Yesus merupakan pintu gerbang menuju kehidupan baru! Sekali pun Yesus mesti wafat di kayu salib, tetapi pada hari ketiga, Yesus akan bangkit dari antara orang mati. RD. Yustinus Joned Saputra

  • halaman 3

    Aku dan Perayaan Ekaristi (4) Oleh : RD. Yustinus Joned Saputra

    Epiklesis Epiklesis (dari bahasa Yunani) secara harafiah berarti doa permohonan (=klesis) atas (= epi) persembahan. Secara liturgis diartikan sebagai doa supaya Roh Kudus turun untuk mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan darah Kristus. Selain itu Roh Kudus juga dimohon agar turun untuk mempersatukan seluruh jemaat. Epiklesis sebenarnya juga merupakan suatu madah pujian bagi Allah Tritunggal.

    Kisah Institusi dan Konsekrasi Dalam bagian ini kata-kata dan tindakan Kristus sendiri diulangi, dan dengan demikian dilangsungkan kurban yang diadakan oleh Kristus sendiri dalam perjamuan malam terakhir. Di situ Kristus mempersembahkan Tubuh dan Darah-Nya dalam rupa roti dan anggur, dan memberikannya kepada Para Rasul untuk dimakan dan diminum, lalu mengamanatkan kepada mereka supaya merayakan misteri itu terus-menerus.

    Anamnesis Dalam bagian ini Gereja memenuhi amanat Kristus Tuhan yang disampaikan melalui para rasul, Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku! maka Gereja mengenangkan Kristus, terutama sengsara-Nya yang menyelamatkan, kebangkitan-Nya yang mulia, dan kenaikan-Nya ke Surga.

    Persembahan Dalam perayaan-kenangan ini, Gereja, terutama Gereja yang sekarang sedang berkumpul, mempersembahkan kurban murni kepada Allah Bapa dalam Roh Kudus. Maksud Gereja ialah supaya dalam mempersembahkan kurban murni ini umat beriman belajar juga mempersembahkan diri sendiri. Doa Permohonan Pada umumnya adalah doa-doa bagi Gereja, para gembala (menyebut nama Paus dan Uskup setempat), jemaat yang hadir, dan para arwah. Apa bedanya dengan doa umat pada akhir Liturgi Sabda? Memang Doa Umat itu sering juga disebut Doa Permohonan. Bedanya, pada bagian akhir liturgi Sabda itu doa permohonan dipanjatkan oleh seluruh umat, dengan dipimpin oleh Imam sebagai wakil Gereja. Sedangkan Doa permohonan ini dipanjatkan oleh Yesus, lewat pribadi Imam Selebran, didukung oleh seluruh jemaat. Doksologi dan Amin meriah Dalam doksologi ini diungkapkan pujian kepada Allah, yang dikukuhkan dan ditutup oleh umat dengan aklamasi Amin yang meriah. Ritus Komuni Perayaan Ekaristi adalah Perjamuan Paskah. Seperti diamanatkan Kristus, umat beriman yang mempersiapkan hati dengan baik, hendaknya menyambut Tubuh dan Darah Kristus sebagai makanan rohani. Inilah maksud pemecahan roti dan ritus-ritus lain yang menyiapkan dan mengantar umat untuk komuni. Bapa Kami Dalam doa Bapa Kami, umat beriman mohon rezeki sehari-hari, yang dimaksudkan terutama adalah Roti Ekaristi. Umat juga memohon pengampunan dosa, supaya anugerah kudus itu diberikan kepada umat yang kudus. Imam mengajak umat untuk berdoa, dan seluruh umat beriman membawakan Bapa Kami bersama-sama dengan Imam. Ritus Damai Kemudian diadakan ritus Damai. Pada bagian ini Gereja memohon damai dan kesatuan bagi Gereja sendiri dan bagi seluruh umat manusia, sedangkan umat beriman, menyatakan persekutuan jemaat dan cinta kasih satu sama lain

  • halaman 4

    sebelum dipersatukan dalam Tubuh Kristus. Cara memberikan salam-damai ditentukan oleh Konferensi Uskup sesuai dengan kekhasan dan kebiasaan masing-masing bangsa. Akan tetapi, seyogyanya setiap orang memberikan salam damai hanya kepada orang-orang yang ada di dekatnya dan dengan cara yang pantas. Pemecahan Roti dan Pembagian Roti. Imam memecah roti Ekaristi lalu menyantapnya dengan anggur lambang dari Tubuh dan Darah Kristus. Saat Imam mengangkat Tubuh dan Darah Kristus, umat memandang dengan sikap hormat. Setelah itu Imam membagikan roti sebagai simbol Tubuh Kristus kepada umat. Ada pun umat yang berhak menyambut haruslah sudah menerima Komuni Pertama. Tangan kiri atau tangan kanan? Hal ini sering ditanyakan umat. St. Tertulianus, Siprianus dan Sirilus pernah menyebut (telapak) tangan kiri bagaikan suatu tahta bagi (telapak) tangan kanan, yang akan menerima Tubuh Kristus, Sang Raja. Kini kita mempraktekkan dengan cara tangan kiri di atas tangan kanan, supaya tangan kanan dapat mengambil Tubuh Kristus itu. Kena gigi, dosakah? Pertanyan yang sering diungkapkan ini boleh dijawab dengan tegas: tidak! Makan hosti kena gigi bukan tindakan dosa. Masalah dosa tidak dinilai dari itu. Bentuk hosti memang beraneka ragam. Ada yang tebal, ada yang tipis. Yang tipis dan kecil biasanya bisa luluh begitu kena lidah, tanpa dikunyah pun bisa langsung ditelan. Sedangkan yang tebal dan besar rupanya perlu diperlakukan secara khusus. Maka gigi sebagai sarana utama untuk makan tentu saja janganlah disia-siakan. Biarlah gigi ikut melayani kita menyantap Tubuh Sang Ilahi. Semua umat yang menerima Tubuh Kristus diwajibkan menghabiskan hosti Kudus ini tanpa meninggalkan sisa di mulut. Ini dikarenakan sifat Kudus dari santapan Rohani yang diterima oleh umat. II. Ritus Penutup Ritus Penutup terdiri dari pengumuman, Berkat dan Pengutusan, Penghormatan Altar dan perarakan keluar. Dalam pengumuman memang tidak ada pedoman khusus yang mengaturnya. Prinsipnya adalah hal-hal yang sebaiknya diketahui untuk kebanyakan umat, bukan untuk segelintir umat saja. Kemudian setelah pengumuman itu Imam melakukan berkat kepada umat dengan menggerakkan tangan dalam bentuk tanda salib serta disusul pengutusan. Setelah itu Imam beserta petugas baik misdinar serta petugas lainnya bersama-sama menghormati Altar sebelum berarak keluar yang biasanya diringi nyanyian oleh umat. Susunan liturgi dalam Perayaan Ekaristi yang begitu rumit sebenarnya tidak bertujuan untuk membuat umat bingung. Inilah ciri khas liturgi Gereja Katolik yang begitu Agung, Sakral, Kudus yang berbeda dengan penghayatan iman berbagai gereja yang lain. Artikel ini bertujuan supaya umat semakin memahami pentingnya Perayaan Ekaristi bagi hidup kita. Karena kadang kala kita meskipun sering merayakannya, kurang mengetahui makna yang terkandung di dalamnya. Sehingga tidak heran muncul komentar bahwa Liturgi Gereja itu kering dan membosankan. Hendaknya komentar tersebut dihilangkan supaya secara penuh kita dapat menyatukan diri kita dengan Kristus dalam Perayaan Ekaristi. (Fr. Yustinus Joned Saputra) Sumber : 1. Komisi Liturgi KWI, Pedoman Umum Misale Romawi, Ende- Flores : Pen-erbit Nusa Indah, 2000. 2. Paulus VI, Sacrosanctum Concilium (SC), 4 Desember 1963. 3. M-tiga, Pamflet Liturgi ILSKI, tahun ke-35 Konstitusi Liturgi Sacro-

  • halaman 5

    sanctum Concilium, 4 Desember 1998, Jl. Nias 2 Bandung.

    SEKSI KERASULAN KELUARGA

    Kursus Persiapan Perkawinan di St.Thomas - Jumat, 4 Maret pukul 19.30 - Sabtu, 5 Maret pukul 08.0017.00 - Minggu, 6 Maret pukul 10.0017.00 Pendaftaran di Sekretariat Setiap jam kerja.

    Pembaharuan Janji Perkawinan bagi pasutri yang berulangtahun di bulan Februari akan dilaksanakan hari Sabtu, 27 Februari saat Perayaan Ekaristi pukul 18.00. pendaftaran di Sekretariat Paroki.

    PRISKAT

    Dalam Rangka Launching Camp 4 Priskat Bogor, Perayaan Ekaristi akan di Pimpin Oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM di Gereja St. Thomas Kelapadua hari Jumat, 11 Maret pukul 18.30 (didahului dengan Jalan Salib) Dilanjutkan Ramah Tamah di Aula.

    P D K K

    Rabu, 24 Februari pukul 19.30 di Aula, persekutuan doa dengan tema Menikmati Persekutuan Dalam Komunitas, Pembicara : Bpk. Ignatius Karundeng.

  • halaman 6

    Peringatan Hari Perkawinan Sedunia (World Marriage Day)

    Minggu 14 Februari 2016 di Gereja St Matias - Cinere dilangsungkan Misa Konselebrasi Bapak Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM. bersama 15 imam Keuskupan Bogor.

    WMD diawali di kota Baton Rouge, Amerikat Serikat tahun 1981. Saat itu beberapa pasutri mendesak walikota, gubernur dan uskup agar menyatakan Hari Valentine, yang semula hanya dikenal sebagai hari kasih sayang, dirayakan sebagai Hari kami percaya pada perkawinan (We Believe in Marriage Day). Ini muncul dari keprihatinan menurunnya kualitas kehidupan perkawinan di Amerika Serikat, sehingga butuh untuk mempertahankan perkawinan yang utuh dan tak terceraikan. Lalu diangkat gerakan Marriage Encounter (ME) dan pada tahun 1983 dikembangkan menjadi Hari Perkawinan Sedunia atau WMD, yang dirayakan pada hari Minggu kedua dalam bulan Februari. Tujuan WMD untuk menegaskan kembali semangat saling mengasihi antar pasangannya "Love One Another". Juga menekankan keindahan kesetiaan pasutri, pengorbanan dan kegembiraan dalam hidup perkawinannya.

    Gereja Katolik melalui Paus Yohanes Paulus II telah memberikan restu apostoliknya pada Hari Perkawinan Sedunia di tahun 1993. Pasutri diajak untuk menyadari dan menghangatkan kembali kesatuan hati di antara mereka dan menyadari peran penting memelihara kesatuan dalam keluarga.

    Tema WMD pada tahun 2016 ini adalah Rumahku tempat menyapa, mencintai dan mengampuni. Mgr. Paskalis menegaskan Rumah bukanlah hotel. Rumah adalah tempat dimana keluarga bersatu dengan Yesus membangun kehidupan bersama. Ini selaras dengan bacaan Injil hari Minggu 14 Februari (bdk. Luk. 4:8). Tawaran duniawi bisa menjadi hambatan mencapai tujuan perkawinan yang pernah di komitmenkan.

    Dalam kehidupan berkeluarga kita meneladani Yesus untuk senantiasa saling mengasihi dan mengampuni. Selaras dengan yang disampaikan oleh Paus Fransiskus, bahwa tidak ada suami yang sempurna, tidak ada istri yang sempurna, tidak ada orangtua yang sempurna, tidak ada anak yang sempurna, dan tidak ada keluarga yang sempurna. Kesempurnaan terjadi kala mereka mampu saling mengasihi dan mengampuni. Tujuan perkawinan adalah benevolence, yaitu untuk membuat kebahagiaan pasangan bukan kepentingan dirinya sendiri.

    Uskup juga menyampaikan 4 hal yang bisa menjadi bekal untuk selalu menyatakan dengan segala kerendahan hati kepada pasangan I love you, I need you, Im sorry. Please forgive me dan I pray for you. Aku menyayangimu, aku membutuhkanmu, maafkan atas kesalahanku dan aku akan selalu berdoa untukmu. Lalu, para pasutri yang hadir saling mengucapkan janji perkawinan. Sebelum berkat pengutusan, ada perwakilan pasutri yang diberi kesempatan untuk memberi kesaksian hidup berkeluarga.

    Tidak mudah untuk membangun dan menjadi keluarga yang bersukacita, tetapi jika antar-anggota keluarga inti bisa saling mengasihi dan mengampuni maka bukan tidak mungkin keluarga yang bersukacita itu akan dapat diwujudkan. (E Taru Guritna Sie Kerasulan Keluarga)

  • halaman 7

    YAYASAN MENTARI MONTESSORI Permata Puri Laguna Cimanggis

    Jl. Radar Auri No. 57, Cimanggis - Depok

    Telp : 021 870-3333 ============================================================ MENTARI MONTESSORI KINDERGARTEN

    Menerima pendaftaran baru

    TK A dan TK B tahun ajaran 2016/2017

    Kurikulum Nasional dengan Metode Montessori

    Telp (021) 870 3333

    NO JENISIKLAN(WARNA) HARGA(Rp)1 IklanHalamanCoverDepanDalam(Cover2) 3.500.0002 IklanHalamanCoverBelakangDalam(Cover3) 2.500.0003 IklanHalamanCoverBelakangLuar(Cover4) 4.500.0004 Iklan1halaman(dgfotokeluarga)atauiklanusaha 2.000.0005 Iklan1/2halaman(dgfotokeluarga)atauiklanusaha 1.000.0006 Iklan1/4halamaniklanusaha 500.0007 Iklan1/4halaman(tanpafotokeluarga)pribadi 400.0008 Iklan1/8halaman(tanpafotokeluarga)pribadi 200.000

    Tahun 2016 ini merupakan tahun yang istimewa bagi Paroki Santo Thomas. Ada apa sih? Ternyata, pada tanggal 23 Maret 2016 bertepatan dengan 25 tahun yang lalu Paroki ini berubah statusnya dari Stasi menjadi Paroki. Usia seperempat abad Paroki St. Thomas ini akan dirayakan dengan Misa Agung oleh Uskup Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM, pada tanggal 23 April 2016 y.a.d. Berkenaan dengan acara tersebut, kami menerbitkan Buku Kenangan Ulangtahun Perak Paroki St. Thomas, dengan ketebalan 200 halaman. Untuk itu, kami mengajak umat untuk ikut

    berpartisipasi dalam Mengucapkan Selamat Ulang Tahun ke-25 Paroki St. Thomas dalam buku tersebut. Berikut adalah harga iklan yang dimaksud:

    Silakan menghubungi Panitia Paskah & Pesta Perak Paroki St. Thomas, di Posko depan Aula Paroki. Terima kasih.

    STOP PRESS !!!!

  • halaman 8

    Hari/Tanggal Pkl. Koor Pemandu Umat Tata Bunga

    dil MATIUSW3

    JUMAT,26/2 18.30 MISDINAR WKRISTASI,26/2 19.00 PSSTASI SAB,27/2 18.00 PSNTT OMKW3MGG,28/2 06.00 URSULAW7 ANTONIUSW1MGG,28/2 08.00 GREG.AGUNGW8 YUSTINUSW2MGG,28/2 18.00 OMKW9 WILAYAH4MGG,28/2STASI 07.00 OMKSTASI AGNESW12

    KEP

    Telah di buka pendaftaran KEP Angkatan VIII, Pendataran di depan Aula setelah misa hari Sabtu dan Minggu

    Dalam menyambut Tahun Kerahiman Allah, Panitia KEP 8 Mengadakan Seminar Purgatorium (Api Penyucian) dan Puasa

    Hari, Tanggal : Minggu, 28 Februari 2016 Pukul : 10.00 wib Pembicara : RD. Christophorus Tri Harsono (Romo Vikjen Keuskupan Bogor) Biaya : Rp 60.000 (makan siang & bonus pemeriksaan tulang) Cp : Intan (0856 8082 123)

    Tempat terbatas Pendaftaran di stand seminar setelah misa di depan aula.

    INFO PASKAH P A R O K I 1. Donor Darah akan dilaksanakan hari Minggu, 13 Maret pukul 09.00 di Aula. 2. Pengumpulan data para lansia Jompo (sakit, tidak bisa apa-apa/kemana-mana)

    paling lambat tanggal 28 Februari 2016. 3. Umat Paroki yang ingin berpartisipasi dalam Aksi Sosial dengan memberikan

    sumbangan berupa sembako atau apapun, silahkan mengubunggi posko panitia paskah 2016 di depan aula.

    S T A S I 1. Pemeriksaan Kesehatan dilaksanakan hari Minggu, 28 Februari 2016 Pukul 08.30

    di Stasi BMR 2. Seksi Lomba Panitia paskah mengadakan lomba : Lomba Rangking Pertama,

    Lomba Cerdas Cermat, Lomba Mewarnai, Lomba Menggambar, Lomba Mencari telur paskah, Lomba menghias dan membuat telur paskah.

    3. Informasi Cp ; Sdr. Aldi (081295178601), Sdr. Helga (082126067259)