walikota metro - fakta.or.id · mengiklankan, dan f atau mempromosikam produksi tembakau. 13....

17
,rl Menimbang Mengingat WALIKOTA METRO PBAVUIS"I LAilFITilC PERATT'RAII DAERAII KOTA UE,TRO ilouoR ol TAInnY 2Ot4 TINTAIYG . NAWASA$ TAISPA ROITOII DEISGAIT RAIIUAT TUIIAIT YAISG TAUA TSA VALIITETA ![ETB9, : a. bahwa guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Metro diperlukan lrcngetahuan, kesadaran, kemauan dan kemanpuan masyarakat untuk senantiasa membiasakan hidup s€haq b. batrwa merokok adalah kebiasaan ya$g dapat mengakibatkan bahaya bagt kesehatan individu, masyarakat dan lingln:ngan baik secara langsung nlaupuri tidak langstrng, sehingga diperlukan upaya pengendalian dampak rokok terhadap kesehatan; c. bahwa sebagai pelaksanaan ketenttran Pasat 11S ayat (21 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2OOg tentring Kesehatan, maka Pemerintatr Daeratr wqiib mewujudkan Kawasan Tanpa Bokok; d. bahwa berdasarkan pe*imbangan sebagaiurana seperti dimaksud dalam huruf a, hurrf b dan huruf c diatas, perlu membentrrk Peraturan Daeratr tentang Kawasan Tanpa Rokok. : 1. undang-undan€ Nsmor g ratrun lg.Bl trlpltarte Huksrn Acara Pidana (krnbaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambatran tcmbaran Negara Republik Iadonesia Nomor 32O91', 3. 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahr:n L999 unoang-uncr€rng Nomor A Tahun L999 tentang Perlindungar,r Konsumen (kmbaran Negara Repubtik Indonesia-Tahun L999 Nomor 42, Tarr,rbafian teirrbarar,r Negara Republik tndonesia Nomor 3821h undang-Undang Nomor LZ Tahun lggg tsnta$g Pembentukan Kabupaten Dati II Way l(anan, I(abupaten Dati II Lampung Timur dan Kotamadya Dati II Metro (Lembaran Negara Republik Indonesia Tatrun lggg Nomor 46, Tambatran Iembaran Negara lteptrblik Indonesia Nomor 3825); Undang-Undang Nomor 23 Tatrun 2OO2 tentang Perlindungan Anak (Iembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO2 Nomor lW, T.ambahan Irmbaran Negara Republik Indonesia Nomor a2SSl; 4.

Upload: lamcong

Post on 02-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

,rl

Menimbang

Mengingat

WALIKOTA METROPBAVUIS"I LAilFITilC

PERATT'RAII DAERAII KOTA UE,TROilouoR ol TAInnY 2Ot4

TINTAIYG.

NAWASA$ TAISPA ROITOII

DEISGAIT RAIIUAT TUIIAIT YAISG TAUA TSA

VALIITETA ![ETB9,: a. bahwa guna meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat Kota Metro diperlukan lrcngetahuan,kesadaran, kemauan dan kemanpuan masyarakatuntuk senantiasa membiasakan hidup s€haq

b. batrwa merokok adalah kebiasaan ya$g dapatmengakibatkan bahaya bagt kesehatan individu,masyarakat dan lingln:ngan baik secara langsungnlaupuri tidak langstrng, sehingga diperlukan upayapengendalian dampak rokok terhadap kesehatan;

c. bahwa sebagai pelaksanaan ketenttran Pasat 11S ayat(21 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2OOg tentringKesehatan, maka Pemerintatr Daeratr wqiibmewujudkan Kawasan Tanpa Bokok;

d. bahwa berdasarkan pe*imbangan sebagaiurana sepertidimaksud dalam huruf a, hurrf b dan huruf c diatas,perlu membentrrk Peraturan Daeratr tentang KawasanTanpa Rokok.

: 1. undang-undan€ Nsmor g ratrun lg.Bl trlpltarte HuksrnAcara Pidana (krnbaran Negara Republik IndonesiaTahun 1981 Nomor 76, Tambatran tcmbaran NegaraRepublik Iadonesia Nomor 32O91',

3.

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahr:n L999unoang-uncr€rng Nomor A Tahun L999 tentangPerlindungar,r Konsumen (kmbaran Negara RepubtikIndonesia-Tahun L999 Nomor 42, Tarr,rbafian teirrbarar,rNegara Republik tndonesia Nomor 3821hundang-Undang Nomor LZ Tahun lggg tsnta$gPembentukan Kabupaten Dati II Way l(anan, I(abupatenDati II Lampung Timur dan Kotamadya Dati II Metro(Lembaran Negara Republik Indonesia Tatrun lgggNomor 46, Tambatran Iembaran Negara lteptrblikIndonesia Nomor 3825);Undang-Undang Nomor 23 Tatrun 2OO2 tentangPerlindungan Anak (Iembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO2 Nomor lW, T.ambahanIrmbaran Negara Republik Indonesia Nomor a2SSl;

4.

)

5. Undang-Und*g Nomor 32 Tahun 2OO4 tentangPemerintah Daerah (kmbaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO4 Nomor L25, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44371sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Undang-Undang Nomor L2 Tahun 2OO8(L,embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO8Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republiklndonesia Nomor aSaa\

6. Undang-Undang Nomor l1 Tahun 2OO5 tentangPengesaharr International Couenant on Eonomic, Socio,l,and Aifitral Rights (Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OOS Nomor 118, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor a55711

7. Undang-Und.ang Nomor 26 Tahun 2OO7 tentangPenataan R

"ng (Irmbaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2OO7 Nomor 68, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor a7251;

8, Undang-Undang Nomor l+ Tahun 2Ag8' tentangKeterbukaan Informasi RrbUk (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tatrun 2OO8 Nomor 61, TambahanLembaran Nega-ra Republik Indonesia Nomor a8a6l;

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO9 tentangPerlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9Nomor L4O, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5059);

10. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2OO9 tentangKesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tatrun2OO9 Nomor L44, Tambatran kmbaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5063);

1 1 , Undang-Undang Nomor 12 Tahun 201 1 tentangPembentukan Peraturan Pemndang-undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O1lNomor 82, Tambahan kmba-ran Negara RepublikIndonesia Nomor 523a\

12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentangPengendalian Pencemaran Udara (kmbaran Negari.Republik Indonesia Tahun L999 Nomor 86, Tambatrart

1--... lrmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 3853);I 13.)Rpraturan Nomor 1O9 Tatrun 2Ol2 tentang Pengamanan

,) \. ---''' Effi-an '\Ang Mengandung Zat Adit<tif Elerrpa ProdukI ' Tembakau Bagr Kesehatan (kmbaran Negara Republik( lndonesia Tahun 2Ol2 Nomor 278, Tambahan

\ Lembaran Neg-ara Republik Indonesia Nomor 538O);

. \--14. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2O1O tentangDisiplin Pegawai Negeri Sipil (kmbaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OLO Nomor 74, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5135h

15. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan MenteriDalam Negeri Nomor 188/MENKES/PB/\ l2AL1 danNomor 7 Tahun 2OLL tentang Pedomar,r PelaksanaanKawasan Tanpa Rokok (Berita Negara RepuhlikIndonesia Tahun 2OLL Nomor 49);

It

J

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tatrun 2Ol4tentang Pembentukan Produft Hukum Daerah, (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2AL4 Nomor 32);Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 6 Tahun 2QO8tentang Urusan Pemerintahan yang menjadiKewenangan Pemerintahan Daeratr Kota Metro(Lembaran Daerah Kota Metro Tahun 2OOg Nomor O6,

Tambahan Lembaran Daeratr Kota Metro Nomor 106);

Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 7 Tatrun 2OO8tentang Pembentukan Organisasi dan Tata KerjaPerangkat Daerah Kota Metro (kmbaran Daeratr KotaMetro Tahun 2008 Nomor Q7, Tambahan LernbaranDaerah Kota Metro Nomor LOTI sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Daerah Kota Metro Nom@Tahun dOtO)tl*mbaran Daerah Kota Metro Tatrun(20L2)Nomor V(i*rrbahan Lembaran Daerah Kota ME6Nomor Ol);

Dengan Persetujuan Bersatla

DEWAIV PERITAIrILAil RAITYAT DAIRAH K( TA UETRO

dan

UIALIKOTA MEIRO

MEIIIUTUSI(AIY;

Menetapkan : PERATIIRAIY DATRAII TEIITAIIG KAIIASAII TAIIPAROKOK.

BAB IKETTNTUAIT T'UTIU

Pasal IDalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah Kota Metro.2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat

Daerah Kota Metro sebagai unsur PenyelenggaraPemerintahan Daerah.

3. Dewan Perwakilan Ralqyat Daeratr selartjutnyadisebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Ralyat DaerahKota Metro.

4. Walikota adalah Walikota Metro.5. Badan adalah Sekumpulan orang danlatat modal, baik

yang melakukan usaha maupun yang tidaf< melakukanusaha yang meliputi perseroan terbatas, persero€Lnkomanditer, perseroan lainaya, Badaa Usaha MilikNegara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)dengan cara dan dalam benhrk apaplrn, firma, kongsi,koperasi, dana pensiun, perselarttran, perkumpulan,yayasan, organisasi massa, organisasi politik atauorganisasi tainnya, lembaga dan bentuk badan lainnyatermasuk kontrak investasi kolektif dan benhrk usahatetap.

16.

17,

18.

1t

6. Orang adalah setiap orarlg pribadi.7. Kesehatan adalah Keadaan sehat baik secara fisik, mental, sosid dan

budaya yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secarasosial dan ekonomi.

8. Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cemtrr ataubentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nientiana Tobaa.tm,Nicotiana htstica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandungnikotin, tar dan zat adiktif dengan atau tanpa bahan tambahan

g. Merokok adalah kegiatan membakar dxr/ataumengisap rokok.10. Perokok Aktif adalah setiap orang yarg secara langsung menghisap asap

rokok dari rokokny, yang sedang dibakar.11. Perokok Pasif adalah setiap ora.ng yang secara tidak langsung atau

terpaksa menghisap asap rokok dari asap perokok aktif.L2, Kawasan Tanpa Rokok adalah n;errgiart atau area yang dtnyatal<arr

dilarang untuk kegiatan merokok, atau kegiatan memproduksi, merliual,mengiklankan, dan f atau mempromosikam produksi tembakau.

13. Tempat atau Ruangan adalah bagian dari suahr bangunan gedung yangberfungsi sebagai tempat unttrk melakukan kegiatan dan/atau usaha.

14. Tempat sarana kesehatan adalah tempat yang di.gunakan untukmenyelenggarakan upaya kesehatan seperti Rumah Sakit, puskesmas,poliklinik kesehatan, pusat/balai pengobatan, rumah bersalin, balaikesehatan ibu dan anak, tempat praktek dokter, tempat praktek bidan,posyandu, toko obat atau apotek, laboratorium dan tempat kesehatanIainnya.

15. Tempat proses belajar mengqjar adalah tempat berlangsungnya kegiatartbelajar mengajar atau pendidikan dan pelatihan seperti Sekolah/Madrasah, Perguruan Tinggi, Pendidikan non formal dan informal, TamanPendidikan A1 Qur'an/Taman Pendidikan Seni Al Qur'an/MadrasahDiniyah Awaliyah, Perpustakaan, Ruang Praktek atau Laboratorium,Museum dan sejenisnya.

16. Tempat kegiatan anak-anak adalah tempat yang diperuntukan untukkegiatan anak-anak seperti tempat penitipan anak, tempat pengasuhananak, Pendidikan Anak Usia Dini - (PAUD), Taman Kanak:kan-ak dantempat bermain anak-anak lainnya,

17. Tempat ibadah adatah sarana uqtuk melaksanakan ritsal keagamaartseperti Masjid termasuk musholla, Gereja dan tempat ibadah lainnyatermasuk Kapel, Pura, Wihara, Klenteng dan tempat ibadah lainnya.

18. Angkutan umum adalah alat angkutan bagr masyarakat seperti busltmum, angkutan kota, kendaraan wisata, bus angkutan anak sekolah,mobil angkutan karlrawan.

19. Tempat umum adalah semua tempat tertutup yang dapat diakses olehmasyarakat umum dan/atau tempat yang dapat dimanfaatkan bersama-sama untuk kegiatan masyarakat yang dikelola oleh Pemerintah, Swasta,dan Masyarakat.

20. Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan terfutup atau terbuka,bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang dimasukitenaga keda untuk keperluan suatu usaha dan dimana terd.apat sumberatau sumber-sumber bahaya,

21. Tempat olah raga adalah lapangan olah raga atau tempat terbukadan/atau tertutup yang dipergtrnakan untrrk kegiatan olah raga.

22. Tempat lainnya yang ditetapkan adalah tempat terbuka yang dapatdimanfaatkan bersama-s€una untuk kegiatan masyarakat.

23. Tim Pengawas yang selanjutnya disebut dengan T*: a{alah Pejabltpegawai l{egeri Sipit dilinglhrngjan Pemerintah Daerah dan/atau anggotamasyarakat yang ditunjuk oleh Walikota yang mempunyai tugas unhrkmembina dan mengawasi pelaksanaan kegatAn perlindungan bagimasyarakat bukan perokok.

EAB IIASAS DAN TUWAT{

:

Bagian Kesatu 'Asas

Pasal 2 '','

:'

Penetapan Kawasan Tanpa Rokok Berasaskart' i

a. kepentingan kualitas kesehatan manusia; '",'' '

b. keseimbangan kesehatan manusia dan lingkungan;.,*P. 'c. kemanfaatan umum; id. keterpaduan;e. keserasian;t. kelestarian dan berkelanjutan;g. partisipatif;h. keadilan;i. transparansidanakuntabilitas;

Bagian Kedun

Tujuan

Pasal 3

Penetapan Kawasan Tanpa Rokok bertujuan untuk:a. memberikan perlindungan dari bahaya asap rokok bagr perokok alrtif dan

perokok pasif;b. memberikan ruang dan lingkungan yanrg bersih dan sehat bagi

masyarakat;c. Melindungi kesehatan masyarakat secara umum dari dampak buruk

merokok baik langsung maupun tldak langsung;d. menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, bebas dari asap rokok;e. untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;f. untuk mencegah perokok pemula.

EAB UIIIAK DAIT ITSWA.'IBAN

Baglan KesatuPerorangan

Pasal 4

(1) Setiap orarlg berhak atas udara bersih dan menikrnati udara yang bebasdari asap rokok.

(2) Setiap orang berhak atas informasi dan edukasi yang benar mengenaibahaya asap rokok bagi kesehatan.

(3) Setiap orarlg berhak mendapatkan informasi mengenai kawasan tanparokok.

,l ,

Pasal 5

Setiap orang dilarang merokok di tempat atau area yang dinyatakan sebagaikawasan tanpa rokok.

Bagiaa Kedua

Badan

Pasat 6

(1) Pimpinan badan pada Kawasan Tanpa Rokok yang telatr ditetapkartsebagai kawasan tanpa rokok mempunyai tanggungiawab danberkewajiban:a. memasang tanda-tanda dilarang merokok sesuai dengan persyaratart

di semua pintu masuk utama dan tempat yang rtipandang perlu danmudah dibaca dan/atau didengar atau bempa pengumurnan yangdapat berupa pamllet atau audio visual;

b. dilarang menyediakan tempat merokok;c. melakukan pengawasarr internal pada tempat/lokasi yang menjadi

tanggungiawabnya.(21 Pimpinan badan pada kawasan tanpa rokok yang telah ditetapkan sslagai

Kawasan Tanpa Rokok berhak melarang semua orang untrrk tidakmerokok.

,t/' (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk, ukuran, dan persyaratan tanda-tanda dilarang merokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturd e n gan lgf-"" t +-f,ef r_"-w- qllkqta..

BAB tVI(AWASAN TAITPA ROKIOK

Bagian KesatuUmum

Pasal 7

(1) Walikota menetapkan Kawasan_Tanpa Rokol< deng4p.Kqputulq! Walikota,(2t Kawasan Tanpa nor."fiGuagai;ana dimaksud pada

"y"i (ri*.fiprti,*

a. tempat sarana kesehatan;b. tempat proses belajar mengajar;c. tempat kegiatan anak-anak;d. tempat ibadah;e. angkutan umum;

' t, tempat kerja;g. tempat umum;h. tempat sarelna olah raga;i. tempat lainnya yang ditetapkan.

(3) Untuk tempat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f, g dan h dapatdisediakan tempat khusus bagi para perokok.

(4) Tempat khusus untuk merokok sebagaimana dimaksud pada ayat (3)harus memenuhi persyaratan:a. merupakan ruang terbuka atau ruang yang berhubungan langsung

dengan udara luar sehingga udara dapat bersirkulasi dengan baik;b. terpisah dari gedung/tempat/ruang utama dan ruang lain yang

digunakan untuk beraktivitas;

,7c. iaufr dari pintu masuk dan keluar; dan

d. jauh dari tempat orang berlalu-lalang'

Bagian Kedus

TemPat Elarana Kesehatan

Panal I

(1) Setiap orang dilarang merokok di tempat sarana kesehatan sebagaimana

dimaksud dlalam paiat 7 ayat (2) huruf a yang meliputi Rumatr Sakit,

Puskesmas, Poliklinik Kesehatan, Pusat/Balai Pgng.obatan, Rumah

Bersalin, fiAar Kesehatan Ibu dan Anak, tempat Dolrter, tempatpraktek

'BiJan, Posyandu, Toko obat atau Apotek, Laboratorlum dan

tempat kesehatan lainnYa.

(2) Setiap orang atau badan dilarang mempro[]osikarr, mengiklankan,\-' menjlal, a#l.i"r, membeli produk rokok di tempat sarana kesehatan

sebigaimana .li*rk"rd dalam Pasal 7 ayat (2) huruf a.

(3) Sarana sebagimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah di tempatatau gedung tertutup sampai batas luar pagar area sarana kesehatart.

Bagian KetigP

TemPat Proses Befajar Me-gqJar

Pasal 9

(1) Setiap orang dilarang merokok di tempat proses -b-elajar

mengajarsebagiman.

-hi*.t *rd dal*m Pasal 7 ayat (2) huruf -b yang meliputiSekolah, perguruan Tinggi, tempat Kursus, Taman Pendidikan, Al Qur'an(TpA)/Tamari Pendidikan Seni A1 Qur'an (TPSQ), termasuk ruang

ire.pustakaan, ruang Praktek atau Laboratorium, Museum dan sejenisnya'

(2\ Setiap orang atau badan dilarang memproJnosikan, mengiklanlq',men3ua1, J#/"t", membeli produ[ rokok di tempat proses belajar

mengajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf b.

(3) Tempat proses belajar mengajar sebagaimana dimaksrrd pada ayat (1) dan' ayat (21.a*"fr di tempat atau gedung tertutup sampai batas terluar pagar

area proses belaj ar mengajar.

Daglan KeeuaDst

Tempat Kegiatan Alrak-ArakPasal 1()

setiap orang dilarang merokok di tempat kegiatan anak-anak sebagimana

dimaksud datam paJa 7 ayat (2) huruf c yang meliputi t9mq1t penitipltlanak, tempat pengasuhan anai<, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),

Taman Kanak-K"rr"t dan tempat bermain anak-anak lainnya'

Setiap orang atau badan dilarang mempromosikan, mengiklank"l,

-..rjuat, dan-/atau membeli produk iokok di tempat kegiatan anak-anak

""u"s"i*ana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf c.

Tempat kegiatan anak-anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dart

uyui (Z) ad-afah di tempat atau g"-drrg terhrttrp da,/atau areal sampai

batas pagar terluar.

(1)

(2)

(3)

(1)

(21

(3)

(1)

(2)

(3)

(3)

(1)

(21

(1)

(2)

I

Baglan KellmaTempat Ibadah

Pasat 11

Setiap orang dilarang merokok di tempat ibadah sebagaimana dirnaksuddalam Pasal 7 ayat (2) huruf d yang meliputi Masjid termasuk Musholla,Gereja dan tempat ibadah lainnya termasuk Kapel, Rlra, Wihara, Klentengdan tempat ibadah lainnya.Setiap orang atau badan dilarang mempromosikan, mengiklankan,menjual, dan/atau membeli produk rokok di tempat ibadah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf d.Tempat ibadah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (21 adalahsampai dengan batas terluar pagar area tempat peribadatan.

Bagian KeenamAngktilarr Umum

Pa$sI faSetiap orang dilarang merokok di tempat angkutan umum sebagaimanadimaksud datam Pasal 7 ayat l2l huruf e, yang meliputi bus umum,angkutan kota, kendaraan wisata, bus angkutan anak sekolah, mobilangkutan kar5rawan.Setiap orang atau badan dilarang mempromosikan, mengiklankan,menjual, dan/atau membeli produk rokok di tempat angkutan umumsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) hurrf e.

Larangan merokok sebagairnana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (21

adalah di dalam kendaraan angkutan umum.

Bagian KetqiuhTempat KerJa

hsst 13

Setiap orang dilarang merokok di tempat kerja sebagaimana dimalcsuddalam Pasal 7 ayat (2) huruf f yang msliputi perkantoran pemerintah baiksipil maupun Tentara Nasional Indonesia (TNl)/Kepolisian NegaraRepublik Indonesia (POLRI), dan perkantoran swasta.Setiap orarlg atav badan dilarang mempromosikan, mcngiklankan,menjual, dan/atau membeli produk rokok di tempat kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf f.Tempat kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) da-n ayat (2) ad^alahtempat dan/atau gedung tertutup sampai batas kucuran air dari atappaling luar terhadap tempat dan/atau gedung tertutup.

Baglaa Kedelapan

Tempet UmumPasal 14

Setiap or€u-lg dilarang merokok di tempat umum sebagaimana dimaksuddalam Pasal 7 ayat (2) hun.f g seperti pasar, tempat wisata, tempathiburan, hotel dan restoran, taman kota, tempat rekreasi, termind.Tempat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tempat ataugedung tertutup sampai batas kucuran air dari atap paling luar.Tidak termasuk larangan bagi setiap orang sebagaimana dimaksud padaayat (1) serta lembaga dan/atau badan untuk menjual, dan/atau membelirokok di dalam tempat atau gedung terhrtup sebagairnarra r{irnaksud padaayat (2).

(3)

(41 Bagi badan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang mempromosikandan mengiklankan produk rokok wajib mempunyai izin dari Walikota atauPejabat yang ditunjuk.

(1)

(2)

(3)

Baglan Kesembllan

Sarana Otah Raga

Pasal l5Setiap orang dilarang merokok di tempat sarana olatr raga sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf h, yang meliputi sanana oLah ra{!adan tempat olah raga.Setiap orang atau badan dilarang Erempromosikan, mengiklankan,menjual, dan/atau membeli produk rokok di tempat sar'ana olatr ragasebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huntf h.Sarana olah raga sebagaimana dimaksud pada ayat (1| dan ayat {21adalatrditempat atau gedung-tertutup sampai bdtas luar pagar area sarErna olahraga.

Baenan KesepulubTempat Latnnya Yang Dltetapkan

Pagal 16

Setiap orzLng dilarang merokok di tempa! lainnya yang ditetapkarrsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (21 hunrf i, ImB meliputitempat terbuka yang dapat dimanfaatkan bersama-sarna unhrk kegiatanmasyarakat.Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk unhrkkegiatan menjual dan/atau membeli, mempromosikan dan mengiklankanproduk rokok.Setiap orang dan/atau badan yang mempromosikan dan mengiklankanproduk rokok wajib mempunyat izin sesuai dengan peratrrran perundang-undangan Xang berlaku.Tempat lainnya yang ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah tempat terbuka sampai batas terhrar pagar.Ketentuan mengenai tempat lainnya yang ditetapkan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Perahrran Walikota.

BAB VPEMBITAAIU DAIY PETTGAITASAIT

Badan KeeatuPembinaan

Pasat 17

Walikota melakukan pembinaan atas:a, perlindungan terhadap warga nrasyarakat dari bahaya rakak;b. terwujudnya kawasan tanpa rokok.Pembinaan sebagaimana d.imaksud pada ayat (1) meliputi:a. penyebarluasan informasi dan sosialisasi melalui media cetak dan

elektronik;b. koordinasi dengan selunrh instansi,

kalangan pendidikan, tokoh-tokohagama;

(1)

{2)

(3)

(4)

v (s)

(1)

elernen orgarrisasi masyarakat,masyarakat, dan tokoh-tokoh

(2J

(1)

(2)

10

c. memotivasi dan membangun partisipasi serta pralrarsa masyarakatuntuk hidup sehat tanpa asap rokok dengan melakukan kampanyekawasan tanpa rokok;

d. menf,muskan kebdakan-kebijakan yang tsrkait dengan perlindunganmasyarakat dari paparan asap rokok;

e. bekerja sarna dengan badan-badan lembaga-tembaga nasionalmaupun internasional dalam upaya melindungi masyarakat daripaparan asap rokok.

f. pembenan pen$argaao kepada perqrangan/kelpmpqk naasysakatyang telah melaksanakan Kawasan Tanpa Rokok.

Bagiau KeduaPengawasan

'\\ Pasal 18

$alikota membentuk Tim.."untuk melaksanakan pembinaan sebagaimanadi-maksud dalam Pasal 16.Tim mempunyai kewenangan untuk memasuki Kawasan Tanpa Rokokbaik siang maupun malam atau selama jam kerja maupun diluar jamkerja untuk melakukan supenrisi pe-le$gggei! Egre$f+p Da95a$.

Tim dalam melakukan supervisi sebagaimarra dimaksud pada ayat (1)terlebih dahulu memberitahukan maksud dan tqiuannya kepadapimpinan badan, kecuali inspeksi mendadak.Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (21,

lif lSqe-o-g{lnqsi d-eegqq pimprnan badan.

Fasat 19

( 1) Walikota menunjuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang

Elgpu1ryg1 lugqs-Bokok .dan -fungsi pengawasari Kawasan Tanpa Rokok.(2) OZtam melaksanakan pengawasan dan pengend.alian, SKPD sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) lgEgrje Se{na dengan Tim sebagaimana dimaksuddalam Pasal 18 ayat (1).

(3) Hasil pengawasan dan pengendalian sebagimana dimaksud pada ayat (1)dilaporkan kepada Walikota.

Pasal 2(t

Setiap pimpinan badan wajib dan bertanggungiawab melaksanakanpengawasan di lingkungan Kawasan Tanpa Rokok sesuai dengankewenangannya.

BAB VIPEBAN SEBTA IIASYABAIIAT

Pasal 2l(1) Masyarakat memiliki hak dan kewajiban untuk berperan dalarrr

pembentukan Kawasan Tanpa Rokok.(21 Hak masyarakat sebagairnarta dimaksud pada ayat (U antara lain:

a. berperan serta dalam pembentukan Kawasan Tanpa Rokok;b. mengetahui secara terbuka Kawasan Ta:rpa Rokok;

(3) Kewajiban masyarakat sebagaima.na dimaksud pada ayat (1) antara lain:a. berperan serta dalam memelihara Kawasan Tanpa Rokok;b. berlaku tertib dan mematuhi ketentuan dalam melaksanakan

Kawasan Tanpa Rokok.

(3)

(4)

l1t,

(41 Peran serta masyarakat dapat dilakukan secara:

a. perorangan;b. kelompok;c. badan hukum;d. badan usaha;e. lembaga;f. organisasi

P$rl22

Peran masyarakat diarahkan untuk:a. menggunakan hak untuk mendapatkan lingkungan yang bersih dan sehat

agar terlindung dari paparan asap rokok orang lain.b. ikut memfasilitasi dan membantrr pejabat yang benrrenang dalam

mengawasi terlaksananya Kawasan Tanpa Rokok.

Pasal 2O

Peran masyarakat dilaksanakan melalui:a. saran, pendapat, pemikiraJx, uslllan dan perlimbangan berlren€ran dengan

pemantauan dan pelaksanaan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok;

b. keikutsertaan dalam pemberian bimbingan dalam pen3nrluhan, sertapenyebarluasan informasi kepada masyarakat tentang l(awasan TanpaRokok;

c. mengingatkan atau menegur perokok untuk tidak merokok di KawasartTanpa Rokok;

d. memberitahu pemilik, pengelola dan penangungiawab Kswasan TanPaRokok jika tedadi pelanggaran;

e. melaporkan kepada pejabat berwenang jika terjadi pelanggaran.

848 VIISANKSI ADUIITISfRATIF

Bagian KesatuPerorangaa

Pasal 24

Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8ayat (2), Pasal 9 ayat (2), Pasal 1O ayat [2), Pasal 11 ayat (2), Pasal 12 ayat(21,Pasal 13 ayat (2) dikenakan denda administrasi paling banyak sebesar Rp.15O.OOO, - (seratus lima puluh ribu rupiah).

Bagian Kedua

Bedaa

Pasal 25

(1) Setiap pimpinan badan yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimanadimaksud dalam Pasal 6, Pasal 8 ayat (2), Pasal 9 ayat (2), Pasal 1O ayat(2), Pasal 11 ayat (2), Pasal L2 ayat (2), Pasal 13 ayat (2') dikenakan sanksiadmirristrasi dengan tata cara sebagai berikut:a- teguran tertulis pertama;b. apabila dalam waktu 3 (tiga) hari sejak diterimanya teguran terhrlis

pertama tidak ditanggapi, diberikan teguran tertulis kedua;

', 12

c. apabila dalam waktu 3 (tiga) hari sejak diterimanya teguran tertuliskedua tidak ditanggapi, diberikan teguran tertulis ketiga;

d. dalam waktu 3 (tiga) hari sejak diterimanya teguran tertulis ketigatidak juga ditanggapi, pimpinan badan dikenakan denda administrasi' danlatau penyegelan.

e. denda adminiskasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurrf ddikenakan denda paling banyak sebesar Rp. 1.OOO.O0O, - (sahr jutarupiah).

(2) Setiap pimpinan badan yang telah melakukan pelanggaran sebarryak 3(tiga) kali berturut-turut, dikenakan sanksi administrasi berrrpapencabutan izin tempat usaha dan penutupan tempat usatranya.

BAB VIIISA.I.{IESI DAG,I APABAT

Pasal 26

Aparat yang berwenang yang tidak mengawasi Kawasan Tanpa Rokqksebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (21 dapat dikenakan sanksiadmini strasi kepegawaian sesuai ketentuan peraturan Perundang-undangan.

BAB IXPEIIrIDII(A$

Parsal2T

(1) Penyidik Pegawar Negeri Sipil (PPNS) tertentu dilingkungan PemerintahDaerah diberi wewenang penyidik untrrk melalnrkan penyidikan tindakpidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tatrun1981 tentang Hukum Aca-ra Pidana.

(2) Wewenang PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:a. menerima laporan pengaduan dari sesearang tentang adanya tindak

pidana;b. melakukan tindakan pertama pada saat itr.r di ternpat kejadian dan

melakukan pemeriksaan ;

c. menSruruh berhenti seseorang tersangka dan memeriksa tandapengEnal dan tersal.lgka;

d. melakukan penyitaan benda dan/atau sr:rat;e. mengambil sidik jari dan memotret tersangka;f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka

atau saksi;g. mendatangkan orErrlg ahli dalam hubungannya dengan pemeriksaan

perkara;h. mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat pehr4iuk

dari Penyidik POLRI bahwa tidak cukup bukti atau peristiwa tersebutmerupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui Penyidikmemberitahukan hal tersebut kepada Penun&rt Umum, tersangftaatau keluarganya;

i. melakukan tindakan lamdipertanggungi awabkan.

menurut hukrJm yalag dapat

(3) PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di bawah koordinasiPenyidik POLRI sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

13

(41 PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (lf memberitahukan dimulainyape nyidikannya dan meny€unpaikan hasil penyidikannya kepada PenuntrrtUmum melalui Penyidik POLRI sesuai dengan ketenttran yang diaturdalam Undang-Undang Hukrrm Acara Pidana.

BAB XI(ETEITTUAIT PIDAITA

Pesal 28(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal 5 dianca.rrr dengan pidana

kumngan paling larna 3 (tiga) hari atau denda paling banyak Rp. 2OO.OOO,- (dua ratus ribu rupiah).

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (L) adalah pelanggaran.(3) Selain tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (U, baik berupa

tindakan pidana kejahatan dan/atau tindakan yang rrengakibatlankerugian $agi Pernerintah Daerah, orang pribadi, badan atam pihak lain,atau mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup diancarn denganhukuman pidana sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan.

BAB IrIPEI{UTUP

Pasal 29

Peraturan Daerah ini mulai berlakr: pada tanegal diundangkan,

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahl<an pengundangan PeraturanDaerah ini dengan penempatannya dalam kmbaran Daerah Kota Metro.

20t4

Diundangkan di Metropada tanggal zf (qdtSEI(R TARIS D.

2014KOTA METRO,

LEMBARAIT DAENAII KOTA MEIBO TAHIIil 2OT+ ilOUOB .9J

NOMOR REGISTRASI PERATURAN DAERAH KOTA METRO, PROVINSI IAMPUNG; {3/MTR/2O14}

Ditetapkan di Metro ..,

ft{e tanssal Lq Aftt

t4

PEIY.'EI"ASAITATAS

PERATURAN DAIRATI KOTA UBTRONoMoR o{ ternrn 2ot4

TENTAIVG

KAtrIASAN TAI{PA ROKOK

I. UMUM

Bahwa asap rokok terbukti dapat membahayakan kesehatan individu,masyarakat dan lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsungsehingga perlu dilakukan tindakan perlindungan terhadap paParan asaProkok.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2OO9 tentang Kesehatan danperaturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalarn Negeri Nomor188/MENKES/PB/llz}Ll dan Nomor 7 Tatrun 2011 tentang PedomanPelaksanaan

' Kawasan Tanpa Rokok, Pemerintah Daerah diberi

kewenangan untuk membuat regulasi/aturan mengenai kawasan tanparokok di daerahnya. Untuk meniadaklanjuti hal tersebut, Pemeriata-h KotaMetro membuat Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok, gunameningkatkan derajat kesehatan, kesada-ran, kemanran dan kemamPuanmasyarakat untuk hidup sehat dan terhindar dari dampak paparan asaprokok yang dapat membayakan kesehatan.

Peraturan Daerah ini mengatur lokasi/tempat yang mqnjadi KawasanTanpa Rokok, penerapan sanksi administrasi dan denda bagi orangbadan yang melanggar/tidak memenuhi kew4iiban dalam melaksanakantanggung jawabnya sebagai pimpinan badan di tempat kerjarrya sebagaidaerih kawasan tanpa rokok, sanksi bagr aparatur yang tidakmelaksanakan tugasnya dalam mengawasi kawasan tanpa rokok dan jugadiatur tentang sanksi pidana bagi setiap orang yang merokok di kawasarttanpa rokok.

[I, PASAL DEMI PA.SAL

Pasal 1

Cukup jplas.Pasal 2

Hurrf aKepentingan kualitas kesehatan manusia, berarti bahwapenyelenggaraan Kawasan Tanpa Rokok semata-mata unttrkmeningkatkan derajat kualitas kesehatan warga masyarakat.

Huruf bKeseimbangan kesehatan manusia dan lingkungan, berarti batrwapembangunan kesehatan harus dilaksanakan secara berimbangantara kepentingan individu dan kelestarian lingkungan.

Huruf cKemanfatan umum, berarti bahwa Kawasan Tanpa Rokok hanrsmemberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaandan perikehidupan yang sehat bagi setiap warga Negara.

ls,. ,

Huruf dKeterpadrlan, berarti bahwa dalam pelaksanaan Kawasan TanpaRokok dilakukan dengan memadukan berbagai unsur ataumensinergikan berbagai komponen ter.kait.

Huruf e

Kesqrasian, berarti bahwa Kawasan Tanpa Rgksk ha,rusmemperhatikan berbagai aspek seperti kepentingan ekonorni,sosial, budaya dan kesehatan.

Huruf fKelestarian dan berkelanjutan, berarti batrwa setiap orangmemikul kqwajiban dan tanggung ja.wab terha.da.p gqngr4qimendatang dan terhadap ses€rm€rnya dalam satu generasi denganmelakukan upaya mempertahankan Kawasan Tanpa Rokok, danpencegahan terhadap perokok pemula.

Huruf gPartisipatif, berarti bahwa setiap anggota masyarahat didoronguntuk berperan aktif dalam proses pengambil keputtrsan danpelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok, baik secara langsungmaupun tidak langsung.

Huruf hKeadilan, berarti bahwa pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokokdilakukan harus mencerrninkan keadilan secara proporsional bagisetiap warga Negara, baik lintas generasi maupun lintas gender.

Huruf iTransparansi dan akuntabilitas, berarti bahwa setiap wal'gamasyarakat dapat dengan mudah untuk mengakses danmendapatkan informasi Kawasan Tanpa Rokok, serta dapatdipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan PeraturanPerundang-undangan.

Pasa] 3Cukup jelas.

Pasal 4Cukup jelas.

Pasal 5Cukup jelas.

Pasal 6Cukup jelas.

Pasal 7Cukup jelas.

Pasal 8Ayat (1)

Tempat kesehatan lainnya adalah tempat yang digunakan/dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan.

Ayat (2)

Cukup jelas.Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 9Cukup jelas.

l61t

Pasal 1O

Cukup jelas.Pasal L 1

Cukup jelas.Pasal 12

Cukup jelas.Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal 14

Cukup jelas.Pasal 15

Cukup jelas.Pasal 16

Cukup jelas.Pasal 17

Cukup jelas.Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Cuk-up jelas.Pasal 2O

Cukup jelas.Pasal 2 1

Ayat (l)Cukup jelas.

Ayat (21

Culnrp jelas.Ayat (3)

Cukup jelas.Ayat (a)

a. Yang dimaksud dengan perseorangan adalah orang pribadi.b. Yang dimaksud dengan kelompok ada-lah kumpulan marrusia

yang mempakan kesatuan beridentitas dengan adat istiadat dansistem nonna yang mengatur pola-pola interaksi antara manusiaiflr.

c. Yang dimaksud dengan badan hukum adalah suatu badan(perkumpulan dan sebagainya) yang dalam hulflrm diakuisebagai subjek hukum (perseroan, yayasan, dart sebagainya).

d. Yang dimaksud dengan badan usaha adatah kesatuan yuridis(hukum), teknis, dan ekonomis ya-rrg berhrjuan mencari labaatau keuntungan.

e. Yarg dimaksud dengan lembaga adalah suahr badan dengantujuan melakukan suatu penyelidikan keilmuan dan melalrukartsrratu usaha.

f. Yang dimaksud dengan organisasi adalah kelompok kerjasamaantara ora.ng-orang yang diadakan untuk tujuan bersama.

Pasd.22Cukup jelas.

o u-,i ' t , ' l

Pasal 23Cukup jelas.

Pasal 24Cukup jelas.

Pasal 25Cukup jelas.

Pasal 26Culmp jelas.

Pasal 27Cukup jelas.

Pasal 28Cukup jelas.

Pasal 29Cukup jelas.

t7

TAilBAHATV I,EIIBANAIV DAEBAII KATA IIETRg UgIIOR ,?,1,

r\

\