wahyu tugas poster

6
HIPERTENSI EMERGENCY DENGAN KOMPLIKASI ACUTE LUNG OEDEMA DAN STROKE INFARK DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI INTENSIVE CARE UNIT EKA HOSPITAL PEKANBARU Wahyu Gusti Randa Novita Anggraeni PENDAHULUAN 1. Hipertensi Emergency dikarakteristikkan dengan peningkatan tekanan darah mencapai >180/120 mmHg dengan disertai kerusakan organ target, contoh otak, mata, jantung, paru, ginjal. 2. Kejadian Acute Lung Oedema pada kasus Hipertensi Emergency sebanyak 22,5 % 3. Stroke Infark adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak TUJUAN Tujuan laporan kasus ini adalah memaparkan komplikasi dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas

Upload: wahyu

Post on 07-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

HIPERTENSI EMERGENCY DENGAN KOMPLIKASI ACUTE LUNG OEDEMA DAN STROKE INFARKDEPARTEMEN ANESTESIOLOGI INTENSIVE CARE UNITEKA HOSPITAL PEKANBARU

Wahyu Gusti RandaNovita Anggraeni

PENDAHULUAN1. Hipertensi Emergency dikarakteristikkan dengan peningkatan tekanan darah mencapai >180/120 mmHg dengan disertai kerusakan organ target, contoh otak, mata, jantung, paru, ginjal.2. Kejadian Acute Lung Oedema pada kasus Hipertensi Emergency sebanyak 22,5 %3. Stroke Infark adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak

TUJUANTujuan laporan kasus ini adalah memaparkan komplikasi dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas

KASUSDilaporkan seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas 30 menit SMRS disertai penurunan kesadaran. Pasien memiliki riwayat Hipertensi sejak 4 tahun tidak terkontrol. Dikatakan tekanan darah tertinggi 180/100 mmHg. Pada pemeriksaan fisik diperoleh TD: 250/145 mmHg, RR: 40 x/menit, HR: 130 x/menit, SpO2: 60 % dengan NRM 10 lpm. Dari auskultasi paru terdengar suara nafas vesikuler melemah, terdengar ronkhi basah kasar di kedua lapang paru. Dari hasil pemerikasaan laboratorium darah dan Analisa Gas Darah didapatkan hasil PH 7,8 PCO2 74,3 PO2 72,6 O2 saturasi 90,7 % HCO3 27,7 CO2 total 30 BE -1. Hb 20,1 Hematokrit 54,4 Leukosit 16,5 Trombosit 169. Dari Rontgen Thorax menunjukkan gambaran oedema paru alveolar. Pasien diintubasi dengan fasilitas Ecron, Midazolam dan Fentanyl. Kemudian disambungkan ke ventilator dengan mode PCV PEEP 10 dan dimulai drip Nicardipine lalu diberikan forced diuretic Lasix 40 mg IV dilanjutkan maintenance 2x20 mg IV dengan target penurunan tekanan darah 20-30 mmHg dari tekanan darah awal datang. Selama perawatan di ICU, pasien di sedasi dengan Midazolam 2 mg/jam dan Morphine 20 mcq/kg/jam dengan target Ramsay score 2-3. Pada perawatan hari berikutnya pasien dinilai kesadarannya. Tampak kelemahan pada anggota gerak sebelah kanan. Dilakukan pemeriksaan CT scan kepala tanpa kontras menunjukkan gambaran infark multiple di Cerebellum sinistra, Ganglia Basalis sinistra, Parietalis sinistra, dan Pons sinistra. Pasien mendapat terapi tambahan Aspilet dan Clopidogrel. Selama perawatan, pasien mendapatkan maintenance cairan 30 ml/kgBB/hari dengan balance per hari -300 s/d 500 ml. Pasien diekstubasi rawatan hari ke-4 dan pindah ruangan rawatan hari ke-5.

DISKUSI1. Hipertency emergency ditandai dengan peningkatan TD >180/120 mmHg disertai kerusakan organ target. Tekanan darah harus diturunkan sampai batas waktu tertentu dalam waktu satu sampai beberapa jam.Jenis kerusakan organ target pada Hipertensi Emergency

1. Perdarahan intra cranial atau perdarahan subarachnoid2. Hipertensi ensefalopati3. Aorta diseksi akut4. Oedema paru akut5. Eklampsia6. Insufisiensi ginjal akut7. Infark miokard

Salah satu komplikasi dari Hipertensi Emergency adalah Acute Lung Oedema. Acute Lung Oedema adalah akumulasi cairan di interstisial dan alveolus paru yang terjadi secara mendadak sehingga terjadi gangguan pertukaran udara di alveoli secara progresif dan mengakibatkan hipoksia.

Penyebab terjadinya Acute Lung Oedema:

Oedema Paru Kardiogenik

Hipertensi Penyakit arteri koroner Kardiomiopati Gangguan katup jantungOedema Paru Non Kardiogenik

Infeksi paru Lung injury, seperti emboli paru, smoke injury ARDS Paparan toxic

( Gambaran rontgen thorax perawatan hari I ) ( Gambaran rontgen thorax perawatan hari II )

Hipertensi tidak terkontrol penebalan otot ventrikel kiri peningkatan tekanan di atrium kiri, vena pulmonalis dan diteruskan ke kapiler dengan tekanan >25 mmHg terjadi penumpukan cairan di interstisial.

2. Stroke Infark merupakan tanda klinis disfungsi jaringan otak yang disebabkan berkurangnya aliran darah ke otak akibat thrombus atau emboli sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak. Pada pasien ini tidak terjadi komplikasi perdarahan intra kranial (Stroke Hemoragik) yang umumnya terjadi pada kasus Hipertensi Emergency. Pasien ini mengalami Stroke Infark diduga karena kondisi komorbid yaitu Polisitemia. Dari anamnesa didapatkan pasien tinggal di dataran tinggi. Dalam rawatan di ICU dengan manajemen cairan yang baik yaitu intake, output dan balans dijaga, hemodinamik pasien berangsur membaik dan Hematokrit di hari rawatan ke-4 menjadi 34,6 % (dari awalnya 54,4 %)

(Gambaran CT-Scan kepala tanpa kontras)

3. Polisitemia adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar hematokrit dan hemoglobin akibat pembentukan sel darah merah yang berlebihan oleh sumsum tulang.

Polisitemia dibagi menjadi dua:1. Primer : idiopatik (polisitemia vera)2. Sekunder : peningkatan volume sel darah merah secara fisiologis akibat kompensasi atas kebutuhan oksigen yang meningkat seperti pada penyakit paru kronis, penyakit jantung congenital atau tinggal di daerah ketinggian

Polisitemia akan meningkatkan viskositas darah yang kemudian akan menyebabkan penurunan kecepatan aliran darah sehingga membentuk thrombus dan menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak.

KESIMPULAN

1. Dari banyaknya kasus Hipertensi Emergency klinisi harus mengingat kemungkinan terjadinya Acute Lung Oedema. Deteksi dini dan terapi yang tepat dapat mencegah terjadinya komplikasi kerusakan organ yang lain2. Salah satu faktor risiko terjadinya Stroke Infark adalah Polisitemia. Pemberian anti platelet dilakukan untuk mencegah terjadinya stroke berulang.

REFERENSI1. Goetz Christoper G. Cerebrovascular Disease. In: Goetz: Textbook of Clinical Neurology, Philadelphia: Saunders. 2007.2. Price, Wilson, 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.3. Tonam. Panduan Diagnosis dan Penatalaksanaan Ilmju Penyakit Saraf. 20044. Pranggono. Polisitemia Vera. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Jakarta; 2009; 1214-19.5. Sagunar A, Dur S, Perrig M, et al. Risk Factors Promoting Hipertensive Crises: Evidance From a Longitudinal Study. 2010; 23: 775-778