tugas media pembelajaran (wahyu wardana, fkip pgsd.a, semester 3, uwgm)
TRANSCRIPT
NAMA: WAHYU WARDANA
NPM: 13.111007.86206.0018
FKIP PGSD A. SEMESTER 3
UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA
MEDIA PEMBELAJARAN
JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA
1. Tanah Vulkanis
a. Tanah Andosol• Proses terbentuknya : dari abu vulkanis yang telah
mengalami proses pelapukan• Ciri-ciri : warna kelabu hingga kuning, peka terhadap erosi,
dan sangat subur• Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian, perkebunan,
hutan pinus atau cemara• Persebaran : Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, Nusa
Tenggara Barat, dan Sulawesi.
b. Tanah Regosol • Proses terbentuknya : dari endapan abu
vulkanis baru yang memiliki butir kasar• Ciri-ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu
hingga kuning dan kadar bahan organik rendah
• Pemanfaatannya : untuk pertanian padi, palawija, tebu dan kelapa
• Persebaran : di lereng gunung berapi, pantai dan bukit pasir pantai yang meliputi pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara
2. Tanah Organosol a. Tanah Humus• Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan bahan-bahan
organik• Ciri-ciri : warna kehitaman, mudah basah, mengandung
bahan organik, sangat subur• Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian• Persebaran : Lampung, Jawa Tengah bagian selatan,
Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara
b. Tanah Aluvial (Tanah Endapan)• Proses terbentuknya : tanah hasil erosi
(lumpur dan pasir halus) di daerah-daerah dataran rendah
• Ciri-ciri : warna kelabu dan peka terhadap erosi
• Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian sawah dan palawija
• Persebaran : Sumatera, Jawa bagian utara, Halmahera, Kalimatan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi dan Papua bagian selatan
c. Tanah Gambut• Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan tumbuhan /
bahan organik di daerah yang selalu tergenang air (rawa-rawa)
• Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur
• Pemanfaatannya : untuk pertanian pasang surut• Persebaran : Pantai timur Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,
Halmahera, Seram, Papua, Pantai Selatan
3. Tanah Litosol (tanah berbatu-batu)
• Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru (belum sempurna) sehingga butirannya besar / kasar
• Ciri-ciri : tekstur tanahnya beranekaragam dan pada umumnya berpasir, tak bertekstur, warna kandungan batu, kerikil dan kesuburan bervariasi
• Pemanfaatannya : masih alang-alang, bisa untuk hutan
• Persebaran : Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Sumatera
4. Tanah Podzol
• Proses terbentuknya : di daerah yang memiliki suhu rendah dan curah hujan tinggi
• Ciri-ciri : warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap erosi, kurang subur
• Pemanfaatannya : untuk pertanian palawija• Persebaran : Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Papua
5. Tanah Laterit
• Proses terbentuknya : Tanah yang tercuci air hujan, sehingga unsur hara telah hilang meresap dan mengalir ke dalam tanah
• Ciri-ciri : warna cokelat kemerah-merahan, tidak subur
• Pemanfaatannya : untuk lahan pertanian• Persebaran : Kalimantan Barat,
Lampung, Banten, Sulawesi Tenggara
6. Tanah Mergel
• Proses terbentuknya : dari hasil campuran pelarutan kapur, pasir dan tanah liat karena peristiwa air hujan
• Ciri-ciri : tidak subur• Pemanfaatannya : untuk hujan jati• Persebaran : Yogyakarta, Priangan
Selatan di Jawa Barat, pegunungan Kendeng di Jawa Tengah, Kediri, Madiun, Nusa Tenggara
7. Tanah Terarosa (Kapur)
a. Tanah Renzina• Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan kapur di
daerah yang memiliki curah hujan tinggi• Ciri-ciri : warna putih sampai hitam, miskin unsur hara• Pemanfaatannya : untuk palawija, hutan jati• Persebaran : Gunung kidul , Yogyakarta
b. Tanah Mediteran • Proses terbentuknya : hasil pelapukan
batuan kapur keras dan sedimen• Ciri-ciri : Warna putih kecoklatan, keras,
tidak subur • Pemanfaatannya : untuk pertanian
tegalan, hutan jati• Persebaran : Pegunungan Jawa Timur,
Nusa Tenggara, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, Sumatera
Ciri-ciri tanah di Indonesia:
• Banyak mengandung unsur hara• Struktur tanahnya baik, artinya
susunan butir-butir tanah tidak terlalu padat dan tidak terlalu lenggang
• Cukup mengandung air yang berguna untuk melarutkan unsur hara
• Mempunyai garam-garaman dalam jumlah banyak
Upaya untuk melestarikan sumber daya tanah:
• Pemupukan diusahakan dengan pupuk hijau / pupuk kandang / pupuk kompos
• Dibuat hutan-hutan cadangan pada lereng-lereng gunung
• Membuat terassering / sengkedan di daerah-daerah miring
• Membuat penghijauan dan reboisasi pada daerah yang gundul, dan sebagainya.