wahyu fajar syahdwi warnaningsih-fst.pdf

129
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR BUNGA ANGGREK DI KAVLING 18 TAMAN ANGGREK INDONESIA PERMAI (TAIP) JAKARTA WAHYU FAJAR SYAHDWIWARNANINGSIH JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1425 H/2004 M

Upload: dangdung

Post on 13-Jan-2017

265 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR

BUN GA ANGGREK DI KA VLING 18

TAMAN ANGGREK INDONESIA PERMAI (TAIP)

JAKARTA

WAHYU FAJAR SYAHDWIWARNANINGSIH

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1425 H/2004 M

Page 2: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Analisis Strategi Pengembangan Pasar Bunga Anggrek

Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) JAKARTA

Oleh:

Wahyu Fajar Syahdwi Warnaningsih !00092020287

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial Ekonomi Pertanian

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

U IN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1425 HI 2004 M

Page 3: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh : Nama : Wahyu Fajar Syahdwi Warnaningsih Nil\1 : 100092020287 Program Studi Judul Skripsi

: Agribisnis : Analisis Strategi Pengembangan Pasar Bunga Anggrek

Di Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Pem1ai (TAIP) Jakarta

Dapat dite1ima sebagai syarat kel ulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Prof. H. Aki Baihaki, M.Sc

Dekan,

Jakarta, Juli 2004 Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Pembimbing II

r~ }-"?' ·Loh-{'.' .. ~ Drs. Yudha Heryawan Asnawi, MM

Mengetahui,

Ketua Jurusan

Ir. ~:fuddin, MM NIP. 150 317 958

Page 4: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul "Analisis Strategi Pengembangan Pasar Bunga Anggrek Di Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) Jakarta" Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Sabtu, tanggal 24 Juli 2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (SJ) pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.

Tim Penguji,

Penguji I

~"vf!V\/- ,~

~-··

Ir. Muhandis Natadiwirya, M.Si

Penguji II

Prof H. Aki Baihaki, M.Sc

Megetahui, Dekan

Teknologi

Jakarta, Juli 2004

Page 5: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

PERNYATAAN

DENGAN INI SAVA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI

BENAR-BENAR HASIL l(ARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH

DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juli 2004

\Vahyu Fajar Syahdwi Warnaningsih

10092020287

Page 6: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

ft& ft& Dan Kam; /;amparkan 6um; ku oan Kam; letakkan paoanJJa gu11u11g-gu11ung

ft& JJang koko/; oan Kam; tum6u/;ka11 paoa1wa segala macam tanaman JJang 1noa/;

ft& ft& ft&

oij1a11oa11g mata {f~9 untuk menjao; pe/ajaran oan pedngatan 6ag; dap-dap

/;am6a JJang kem6a/; (me11g;11gat Alla/;; (~~i) (Qaa/: 7-8)

*•················

Page 7: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

RINGKASAN

Wahyu Fajar Syahdwi Warnaningsih. I 0092020287. Analisis Strategi Pengembangan

Pasar Bunga Anggrek di Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) Jakarta.

Dibawah bimbingan H. Aki Baihaki dan Yudha Heryawan Asnawi.

Beberapa tahun terakhir ini Indonesia kembali mengandalkan pembangunan ekonomi

yang bertumpu pada pengembangan agribisnis. Indonesia sebagai negara agraris dan

memiliki kondisi agroklimat yang mendukung merupakan tempat potensial untuk

pengembangan komoditas hortikultura. Salah satu komoditi hartikultura yang memiliki

prospek baik dalarn industri agribisnis florikultur Indonesia adalah anggrek, yang dikenal

sebagai tanaman bunga khas Indonesia.

Melihat besarnya prospek perkernbangan permintaan tanaman anggrek baik di pasar

domestik maupun di pasar Internasional dapat rnembuka peluang pasar yang baik bagi para

produsen bunga anggrek di Indonesia. Untuk itu kavling 18 TAIP yang selama ini hanya

berorientasi pada pasar dalarn negeri ingin mencoba untuk rnerambah ke pasar luar negeri.

Jenis anggrek komersial yang di usahakan adalah Dendrobium, Phafaenopsis, Vanda,

Catt!eya dan Oncidium.

Tujuan utama yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan

gambaran pengembangan pasar bunga anggrek yang terjadi di kavling 18 TAIP melalui :

(I) melihat sejauh mana bauran pernasaran dan segmentasi pasar yang dijalankan oleh

pengusaha angrek kavling 18 TAIP. (2) mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman melalui anal is is SWOT. (3) mengkaji alternatif strategi pengembangan pasar

yang mungkin diternpuh guna rnenembus pangsa pasar yang lebih luas.

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) yang berlokasi

di .Jalan TMII I. Kelurahan Pinang Ranti, .Jakarta Timur. Pemilihan lokasi dilakukan secara

sengaja (Purpo.1·1ve) dengan pertimbangan T AIP merupakan lembaga yang memiliki

Page 8: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

rnultifungsi dan rnultifasilitas sebagai sarana pernasaran anggek dalam rangka

mengembangkan bisnis anggrek Indonesia. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini

adalah data primer dan data sekunder. Untuk menganalisis lingkungan internal kavling 18

T AIP digunakan matriks internal factor evaluation (IFE) dan lingkungan eksternal

digunakan matriks eksternal factor evalution (EFE). Sedangkan untuk perumusan dan

merekomendasikan alternatif strategi pengembangan pasar digunakan analisis rnatriks

SWOT dan rnatriks QSPM.

Berdasarkan hasil penelitian dengan memperhatikan strategi pemasaran (analisis

segmentasi pasar dan bauran pemasaran) yang dilakukan penganggrek kavling 18 TAIP,

segmen pasar anggrek yang dijalankan sudah cukup baik walaupun selama ini segrnen

pasar yang digeluti hanya segmen pasar individual tetapi kavling 18 telah memiliki posisi

tersendiri di benak konsumen, ha! ini didasarkan pada pengelola kavling 18 T AIP yang

telah mampu memperkenalkan anggrek silangan baru dari jenis Dendrobium. Sedangkan

dari segi bauran pemasaran; produk penganggrek kavling 18 cukup beragam baik anggrek

silangan maupun anggrek spesies dan diferensiasi produk dari botolan sampai tanaman

anggrek berbunga, di kavling 18 juga disediakan jasa merangkai anggrek yang dapat

menarik perhatian pembeli serta mengutamakan kualitas produk. Harga yang ditawarkan

cukup kompetitif sesuai dengan kualitas produknya, kavling 18 rnemiliki dua jalur

distribusi dalarn rnernenuhi pasokan produk dan parnasarannya. Promosi yang dilakukan

kavling 18 yaitu berupa personal selling I direct selling yang didasarkan pada kerarnahan

karyawan kavling dalarn rnelayani pernbeli dan promosi Mass selling melalui majalah

Trubus.

Dari analisis peluang pasar diketahui bahwa perrnintaan anggrek baik di dalarn rnaupun

di luar negeri sangat besar. Dalarn negeri pennintaan anggrek sangat banyak umurnnya

pada hari-hari besar keagamaan dan saat upacara pemikahan serta di daerah industri

pariwisata seperti Bali yang setiap bulannya membutuhkan banyak pasokan anggrek.

Sedangkan untuk pasar luar negeri seiring dengan semakin rnembaiknya tingkat

Page 9: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

kepercayaan konsumen luar terhadap anggrek spesies Indonesia membuka peluang pasar

ekspor yang sangat baik terutama untuk negara kawasan Asia seperti Korea.

Kondisi kavling 18 TAIP untuk mengembangkan pangsa pasarnya tidak lepas dari

pengaruh internal dan eksternal kavling. Berdasarkan analisis menggunakan matriks !FE

dan EFE diperoleh skor !FE sebesar 3,050 Nilai ini menunjukan bahwa penganggrek

kavling 18 telah mampu mengunakan kekuatan yang dimilikinya untuk menutupi

kelemahan yang ada. Sedangkan skor EFE sebesar 2,935, nilai ini menunjukkan bahwa

kavling 18 telah mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan mengantisipasi ancaman

yang terjadi di dalam T AIP. Dengan demikian posisi kavling 18 berada di kuadran IV yaitu

kuadran dalam sel strategi pertumbuhan (~row and build). Dilihat dari porto folio kekuatan

bisnis dan daya tarik pasar tergambar jelas kavling 18 T AIP berada pada posisi tumbuh

selektif (kompetitif klasifikasi dan strategi berkembang).

Matriks SWOT menghasilkan beberapa alternatif yang dapat diterapkan oleh

penganggrek kavling 18 TAIP. (1) Strategi (S-0), dengan memasarkan produk anggrek

yang berkualitas ke pasar luar Jawa dengan promosi langsung, memperluas segmen pasar

dengan sistem pendistribusian yang lebih inovatif, meningkatkan produktifitas dalam

memperkenalkan anggrek silangan baru dan mengadakan kerjasama dengan trader di luar

negeri untuk mempermudah pemasaran (ekspor). (2) Strategi (S-T), yaitu dengan

mengembangkan kreatifitas merangkai bunga anggrek, meningkatkan kualitas produk dan

meningkatkan pelayanan pada konsumen untuk menghadapi persamgan.

(3) Strategi (W-0), dengan memaksimalkan sunber daya dalam rangka meningkatkan

kapasitas produksi dan laba penjualan, melakukan riset pemasaran secara profossional,

meningkatkan R&D untuk menghasilkan varietas yang lebih beragam serta mengikuti

pameran lnternasioanl untuk memperkenalkan anggrek produksi TAIP khususnya kavling

18. (4) Strategi (W-T), yaitu dengan mengurangi penggunaan komponen impor sebagai

upaya menekan biaya produksi. Dari 12 strategi yang dipaparkan dalam matrik SWOT

dipilih 7 strategi yang mengarah pada strategi pengembangan pasar untuk kernudian dibuat

prioritasnya dalam matriks QSPM.

Page 10: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

KATA PENGANTAR

~)\ ~;1.&1 ~

Assa/amu 'a/aikum warahmatullahi wabarakatuh

Allwmdulillahi rabbi/ 'a/amin, segala puji dan syukur bagi Allah SWT, Rabb yang

telah dan selalu melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga skripsi yang

berjudul ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SUNGA ANGGREK

DI KAVL!NG 18 TAMAN ANGGREK INDONESIA PERMAI ini dapat selesai

dengan baik. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas nnamnya

orang-orang yang bertaqwa Rasulullah Muhammad saw, para keluarga dan para

sahabat Amin.

Dengan selesainya penulisan skripsi m1 penulis rnenyarnpaikan ucapan

terimakasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

I. Kedua orang tua tercinta; Bapak Suwarno, SE dan !bu Endang Nurnaningsih

yang telah memberikan segala cinta, kasih sayang, perhatian, support dan doa

yang tidak putus-putusnya kepada Allah SWT sehingga perjalanan penulisan

skripsi ini terasa lancar. (Akhirnya saiah satu harapan kalian telah terpenuhi,

sernuanya berkat segala pengorbanan dan jerih payah kalian selarna ini,

terirnakasih dan tak ada kata selain sernoga Allah memberikan balasan dan

limpahan karunia bahagia penuh arnpunan sepanjang rnasa, Amin).

2. Bapak Prof H. Aki Baihaki dan Bapak Drs. Yudha Heryawan Asnawi, MM

selaku Dosen pembirnbing yang juga bertindak sebagai Dosen PengL~ji.

Page 11: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

(Terimakasih atas kritik, saran serta kontribusi materinya selarna penulisan

skripsi).

3. Bapak Ir. Muhandis Natadiwirya, MM, Msi selaku Dosen Penguji; (Terima

kasih alas saran dan kontribusi materinya saat sidang skripsi berlangsung).

4. Bapak Ir. Mudatsir Najarnuddin, MM; Ketua Jurusan Sosial Ekonomi

Pertanian.

5. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis; Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ny . .K. Widya Latif Direktur Tam an Anggrek Indonesia Permai dan Bapak

Ors. H. Hasyim Ojala! Pemilik Kavling 18 TAIP yang juga bertindak sebagai

pernbimbing lapangan selama penelitian berlangsung.

7. !bu Rizki Adi Puspita Sari, Sp, MM; Dosen pada Jurusan Sosial Ekonomi

Pertanian (Terima kasih atas bantuan dan kontribusi materinya).

8. Mbak Melda dan Mas Jangkung; Karyawan Kavling 18 TAJP (Terirnakasih

atas bantuan dan kerjasarnanya selama PKL dan penelitian di Kavling 18

TAIP serta doanya).

9. Keluarga tercinta (adikku Wiga Utarni dan ArieC mbah putri, kakek,

om dan tante) yang selalu memberiku semangat dan doa untuk menjadi lebih

baik lagi.

I 0. Sahabatku Dian Mustika Sari, S.Kp, (Teri ma kasih atas bantuan, motivasi dan

doanya), Temanku Tanti Asriliani (Terima kasih atas kerjasamanya selama

Page 12: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

penelitian, motivasi dan doanya) dan Ina Nafillah (Terima kasih atas motivasi

dan doanya).

11. Teman-teman Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Angkatan'2000; Yusuf

(Terimakasih atas bantuan scan gambarnya) Salim, l-liki, Arman, Gofur,

Nurmila, Amel, Dian, l-!eni, Yulis, Dini. (Terima kasih alas segala bantuan,

motivasi dan doanya hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik) Gigip,

Mami Dewi, Lulu serta teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan namanya

satu persatu (Terima kasih atas kebersamaannya selama kuliah di Jurusan

Sosial Ekonomi Pertanian UIN SyarifHidatullah Jakarta).

Untuk semua dan segala bantuannya penulis hanya dapat menyerahkan kepada

Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang untuk memberikan balasan

dan limpahan karunia, Amin.

Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi sebagai tugas akhir

ini rnasih rnemiliki kekurangan dan rnasih jauh dari kesempurnaan. Karena tiada yang

Maha Sempurna selain Allah SWT. Sernoga skripsi ini dapat rnenjadi bagian amal

saleh penulis di hadapan Allah SWT. Amin.

Wassalaamu 'alaikum wr. wb.

Jakai1a, Juli ..... 2004

Penulis

Page 13: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

KATAPENGANTAR

DAFTAR !SI

DAFT AR T ABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFT AR LAMP IRAN

IPENDAHULUAN

l .1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masai ah .. .

DAFTARISI

l .3 Tujuan Penelitian ........................................................................ . l.4 Manfaat Penelitian . 1.5 Sistematika Penelitian ...

ll.TINJAUAN PUSTAKA

Halaman

IV

VI

Vll

Vlll

I 4 6 7 7

2. l Kerangka Teori ................. ...... .. .. . ....... 9 2.1. 1 Karakteristik Anggrek.. ... .. ... .. ... .... ... ..... ...... . .. . .. ... .. .... .. ... ... 9 2.1.2 Strategi Pemasaran ......... ................. ....................... I 0 2. 1 .3 Segmentasi Pasar.............. .. . .. . .. . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12 2. 1.4 Bau ran Pemasaran . . . . . . . . . . . . . 13 2.1.5 Anal is is Lingkungan Perusahaan.............. .. ..... ... ... ... . . ..... ..... 15

2.1.5.1 Lingkungan Internal Perusahaan........................ .................. 15 2.1.5.2 Lingkungan eksternal Perusahaan........................... ..................... 16 2. l .6 Analisis Persaingan Industri................ .................................. 16 2.1.7 Analisis SWOT... ......... ....................... ..... .. .......... 18 2.1.8 Peluang Pertumbuhan lntensif Pemasaran ........ 19

2.2 Penelitian Terdahulu .. ... ....... .............. ......... 21 2.3 Kerangka Konseptual ..

!IL METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 3.2 Jenis Dan Sumber Data. 3.3 Metode Pengumpulan Data. 3.4 Metode Analisis Data.

22

24 24 25 25

Page 14: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

VL GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Organisasi TAIP............... .................... ................................................. 34 4.2 Sejarah dan Perkembangan Kavling 18 TAIP............ 36 4.3 Visi, Misi dan Tujuan Kavling 18 TAIP.................................................. 36 4.4 Kondisi Usaha Kavling 18 TAIP................. .................................... 37

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Lingkungan Internal... .................................................. . 5.1.1 Strategi Pemasaran..... . .......................................... ..

5.1.1.1 Segmentasi Pasar ........................................................................ .. 5.1.1.2 Bauran Pemasaran .............................................................. ..

5.1.2 Surnber Daya Manusia.. .. .............................................. .. 5.1.3 Produksi Dan Operasi ....................... .. ............... .. 5.1.4 Aspek Keuangan........ .. ........................................................... .. 5.1.5 Penelitian Dan Pengernbangan...... .. ............................. .

5.2 Lingkungan Eksternal.. ......................................................................... .. 5.2.1 Lingkungan Makro Perusahaan .................. .

5.2.1.1 Politik ................................................................................. . 5.2.1.2 Ekonomi .. 5.2. l.3 Sosial Budaya ......................................... .. 5.2.1.4 Teknologi. ............ .. ................................................. ..

5.2.2 Lingkungan Mikro/lndustri ............................................................... . 5 .2.2.1 Pembeli/Pelanggan..... .... . .. ............................. .. 5.2.2.2 Pernasok..... .. ............................ . 5.2.2.3 Persaingan lndustri ............................................................ . 5.2.2.4 Perantara Pernasaran ......................................... . 5.2.2.5 Pendatang Baru Yang Potensial. ........................................ . 5.2.2.6 Produk Substitusi ............................................. ..

5.3 Pernbahasan 5.3.1 Analisis Peluang Pasar. .......................................................... .. 5.3.2 Analisis SWOT ............................................................................... .

5.3.2. l Matriks !FE . . . . .. . .. . . .. ................ .. 5.3.2.2 Matriks EFE .. 5.3.2.3 Analisis Posis Perusahaan. .. ...................... .. 5.3.2.4 Formulasi Strategi .................................. .. ........ .

5.3.3 Rekornendasi Strategi Pengembangan Pasar Bunga Anggrek .......

IV. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan .. 6.2 Saran ..

DAFTAR PUSTAKA.

LAMPI RAN ............................................................................................ .

38 38 38 43 50 50 52 54 55 55 55 57 58 60 61 61 62 65 66 67 68

69 72 77 78 79 83 88

91 92

94

96

Page 15: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Luas Panen, Produksi Dan Produktivitas...... ... . . . ... . . . . 2

Tanarnan Hias Di Indonesia, Tahun 2002

Tabel 2 Faktor-faktor Strategi Internal....................................... 26

Tabel 3 Faktor-faktor Strategi Eksternal.. 27

Tabel 4 Penilaian Bobo! Faktor Strategi Internal Perusahaan...... ... . . . 28

Tabel 5 Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Perusahaan.......... 28

Tabel6 Matriks SWOT ...................................................... . 32

Tabel 7 Kerangka Matriks QSPM ...

Tabel 8 Jenis-jenis Anggrek dengan Warna Bunga .. . . . . .. . . . . . . . .. . .. . . .. 46

dan Variasi Harganya yang ada di T AIP

Tabel 9 : Daftar Harga Penjualan (Pendapatan) 20 Kavling TAIP... ... . 53

Tabel 10 : Daftar Pernasok Angi,rrek Di Kavling 18 T AIP... . . . . . . . . . . . . . . . . . 63

Tabel 11 : Volume dan Nilai Ekspor dan Irnpor Anggrek di Indonesia...... 70

Tabel 12: Matriks !FE .................... . 78

Tabel 13 : Matriks EFE . 79

Tabel 14 : Kekuatan Bisnis dan Daya Tarik Pasar Bunga Anggrek . . . .. . . . .. 81

Tabel 15: Matriks SWOT ..... . 87

Tabel 16: Matriks QSPM ...... . 88

Tabel 17 : Matriks lmplikasi Manajcrial.. 89

Page 16: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

DAFT AR GAMBAR

Garn bar I : Proses Perencanaan Strategi Pemasaran ............ . 11

Gambar 2: Elemen-elemen Empat PDalam Bauran Pemasaran ........... . 14

Gambar 3 : Model Analisis Persaingan Jndustri .................... . 18

Garn bar 4 : Bagan Perluasan Pasar Produk .............. . 20

Garn bar 5 : Kerangka Konseptual. ................ .

Garn bar 6 : Internal Eksternal (IE) Matriks............... 31

Gambar 7 : Struktur Organisasi Taman Anggrek Indonesia Permai . 35

Garn bar 8 : Posisi Perusabaan Pada Matrik IE ... 80

Gambar 9 : Kekuatan Bisnis dan Daya Tarik Pasar Bunga Anggrek . . . 82

Page 17: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

DAFT AR LAMP IRAN

Lampiran I : Denah Taman Anggrek Indonesia Permai... ... ... ... ... ... ... . 96

Lampiran 2 : Jenis Anggrek yang Tersedia di TAIP ........... . 97

Lampi ran 3 : Gambar Anggrek yang tersedia di Kavling 18 T AIP... . . . . . . 98

Lampiran 4 : Hasil Penjualan Kavling 18 TAlP... ... ... ... ... ... ... ... ... .... 99

Lampiran 5 : Daftar Perusahaan dan Penjual Anggrek di Jakarta............ 100

Lampiran 6 : Data Ekspor Florikultura Menurut Negara Tujuan... ... ... . 102

Lampi ran 7 : Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal.. ..................... .

Lampi ran 8 : Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal. .................... .

Lampi ran 9 : Penilaian Nilai Daya Tarik Matriks QSPM .................... .

Lampi ran I 0: Kuesioner.

103

104

105

106

Page 18: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

1.1 Latar Belakang

BABI

PENDAHULUAN

Beberapa tahun terakhir ini Indonesia kembali mengandalkan pembangunan

ekonomi yang bertumpu pada pengembangan agribisnis. Pembangunan agribisnis

tidak lagi merupakan kegiatan yang berdiri sendiri, tetapi rnempunyai keterkaitan

yang erat dengan sektor lainnya. Keterkaitan antara kegiatan dalam sistem agribisnis

untuk komoditi hortikultura sangat penting artinya mengingat sifatnya yang

perishable dan pada umumnya dikonsumsi dalam keadaan segar.

Indonesia sebagai negara agraris dan memiliki kondisi agroklimat yang

mendukung merupakan tempat potensial untuk mengernbangkan kornoditas

hortikultura. Salah satu diantaranya adalah tanaman hias. Tanaman bias mempunyai

prospek yang cukup cerah di Indonesia, karena Juasan lahan dan persyaratan

kesuburan tanah yang dimanfaatkan untuk budidaya tanaman bias relatif kecil

dibandingkan dengan luasan yang dimanfaatkan untuk jenis tanaman lainnya, serta

tanaman bias rnerniliki nilai ekonornis yang tinggi dan dapat diterima dengan baik

oleh masyarakat (Direktorat Bina Produksi Hortikultura, 2003 ).

Tanarnan hias rnerupakan salah satu kornoditi hortikultura yang terus meningkat

pennintaannya baik di pasar dornestik maupun di pasar internasional. Faktor-faktor

penting yang mempengaruhi peningkatan permintaan akan kebutuhan tanaman bias

adalah n1eningkatnya jun1!ah penduduk,, n1eningkatnya pendapatan n1asyarakat,

Page 19: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

perkembangan sektor pariwisata, pertumbuhan industri bunga dan tanaman hias serta

terciptanya suasana lingkungan yang nyaman, sejuk dan indah. Peningkatan jumiah

permintaan juga dipengaruhi oleh adanya perayaan hari-hari besar keagamaan

seperti Idul Fitri, Natal, lmlek dan Tahun Baru

Berdasarkan data Direktorat Bina Hortikultura pada tahun 2002 tercatat luas

panen komoditas tanaman hias daun dan bunga mencapai 2604,2 ha yang tersebar di

15 propinsi penghasil tanaman hias yaitu: Sumatra Utara, Riau, Jambi, DKJ Jakarta,

Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Kalimantan

Barnt, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Gorontalo. Data

lengkap total Produksi, luas panen dan Produktivitas tanaman hias di 15 Propinsi

Indonesia tahun 2002 disajikan pada tabel l.

No

--1 ---2 ' .) 4 5 6 7 8 9

'-...---.--.-.----

··-·-'" Jenis T I Produktivita j Luas Panen Produksi

----·-->-f-. t~gg~~k I

s ' 901 816 1112 4 995 73_5_t_ai_1l,-,l-rn_i__,, 5,54 I

anaman I ------1----------t--

!

Kuping_, r-··-··---

Q_aja~h~-+-----2_l _8_8_4_3_n_12 _ ____, ____ 1---o---o---6---0_7---5---t.ccan~rk=.-a:...i-+ __ 42...,6_0 _ ____, Gladiol 1 653 018 m' 1 ()__8_2()__948 tangkai 6,58 Pisan!tf' Krisan ----Ma war Sedap m Melati

1 Palem

l 53 479 m' 797 !39 tangkai 5,!9 J

3 25 l 556 m2 25 804 630 tanh"''k=-a---i--+I, --7"-,9-4-- I 5 579 544 m2 55 708 l 37 tan rkai 9,98 j

·~--+--~--c-~~~-+--~~~~--c--t~~~·1

alam 4 826 885 m2 _ I 9 666 425 tangkai ll 4,07

__ _ 14 237 280 1112 I 18 233 644 kg 1,28 1

rn - 79~22jljl()hOn I I I 89 6 I 7_p()l~()ll I l ,42 ____ J

1sanaan

Sumber : Direktornt Jenderal Bina Ho11ikultura, 2002

Tabel 1. Data Luas pancn, Produksi Dan Produktivitas Tanaman Hias Di Indonesia, Tahun 2002

Salah satu scktor agribisnis florikultur yang merniliki prospek baik sebagai salah

satu kornoditas tanarnan bunga khas Indonesia adalah anggrek. Anggrek merupakan

Page 20: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

salah satu komoditi tlorikultura yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan

mempunyai sejumlah keistimewaan dibandingkan tanaman hias bunga lainnya.

Tanaman anggrek banyak digemari masyarakat karena bunga anggrek mempunyai

keindahan bentuk, ukuran, warna dan tekstur yang bervariasi membuat anggrek

semakin menarik dan mengagumkan serta rajin berbunga. Selain sebagai tanaman

pot berbunga indah anggrek juga dikenal sebagai bunga potong dengan Vase Life

kira-kira 5 sampai 14 hari. Hal ini yang membuat anggrek memiliki nilai ekonomis

yang tinggi dan sangat berpotensi untuk dikembangkan.

Perhatian masyarakat terhadap tanaman anggrek makin lama makin meningkat

bila dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Mina! masyarakat untuk

membudidayakan anggrek dengan tujuan komersial tampak semakin besar,

mengingat anggrek mempunyai pasaran yang cukup luas di dalam negeri maupun di

luar negcri. Schingga wajar bila anggrek menjadi salah satu primadona tlorikultur di

Indonesia. Jenis anggrek komersial yang diusahakan di Indonesia adalah

/Jendrobiwn, Pha/aenopsis, Vanda, Catt!eya dan Oncidium. Permintaan akan

anggrck dan tanaman hias lainnya terns meningkat. Oleh karena itu tanaman anggrek

memiliki peluang besar untuk diprioritaskan bagi perkembangan pasar tanaman bias.

Sampai saat ini walaupun prospek tanaman anggrek sangatlah baik namun

penanganannya masih relatif sedikit dibandingkan dengan komoditas pertanian

lainnya. Dengan tingkat yang belum intensiftersebut maka hasil yang diperolehjuga

belu1n sesuai dengan potensi yang din1iliki. Mengingat Indonesia adalah ncgara

tropis yang memiliki kerngarnan cukup bcsar terutama untuk tanaman anggrek.

Page 21: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Indonesia memiliki lebih kurang 5.000 spesies yang tersebar di beberapa propinsi.

Keadaan ini merupakan peluang bagi pengembangan industri bunga anggrek di

Indonesia dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani, memperluas lapangan

kerja menambah devisa negara dan memiliki fungsi lain yang menyegarkan dan

menyemarakkan lingkungan hidup di Indonesia. Potensi pasar yang cukup baik ini

seharusnya dapat membuat petani angt,>Tek di Indonesia berusaha meningkatkan

produksinya dan mendorong para pengusaha anggrek untuk berusaha memperluas

pangsa pasarnya di dalam maupun di luar negeri (Direktorat Bina Produksi

Hortikultura, 2003).

Melihat besarnya propek perkembangan permintaan komoditi bunga anggrek di

pasar domestik maupun pasar internasional akan membuka peluang pasar yang baik

bagi para produsen bunga anggrek di Indonesia. Untuk memanfaatkan potensi

tersebut diperlukan upaya-upaya yang lebih sistematis dan terpadu mulai dari

pengadaan sarana produksi dan pemasarannya. Hal ini didukung oleh mulai

membaiknya kondisi perekonomian Indonesia sehingga dapat bersaing secara

kompetitif dengan bunga anggrek dari negara lain.

1.2 Pernmusan Masalah

Adanya berbagai perusahaan budidaya anggrek menyebabkan adanya persaingan

antar perusahaan penghasil bunga angt,>Tek tersebut. Strategi pemasaran memegang

peranan penting bagi keberhasilan usaha tersebut.

Page 22: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Taman Angbrrek Indonesia Pennai (TAIP) merupakan suatu lembaga

multifasilitas yang dibentuk oleh pihak swasta yang berperan sebagai pusat peragaan

anggrek, pusat pemasaran, obyek wisata, pusat penelitian dan pengembangan serta

pusat informasi penganggrekan Indonesia. TAIP dirancang dengan azas pemerataan

bagi semua kavling pemasaran dan dilengkapi dengan prasarana dan sarana

penganggrekan yang memadai agar mampu mendukung peningkatan mutu dan

pengembangan penganggrekan nasional pada umumnya (Buku Panduan

TAIP, 1995)

T AIP sebagai wadah yang menangani pemasaran anggrek yang didalamnya

terdapat para penganggrek salah satunya adalah penganggrek kavling 18 hams dapat

menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk menghadapi masalah di lingkungan

ekstemal maupun lingkungan internal kavling 18 TAIP serta meningkatkan pangsa

pasar dengan memperhatikan strategi pemasaran yang ditcrapkan scsuai denganjcnis

produk yang dihasilkan, harga produk dan saluran distribusi sehingga produk bunga

anggrek dapat sampai kc tangan konsumen dengan beban distribusi yang kecil.

Kebcrhasilan dari strategi pernasaran yang dilakukan perusahaan tergantung dari

analisis segmentasi pasar dan analisis bauran pemasaran yang dilakukan oleh

perusahaan sehingga pcrusahaan tersebut dapat bertahan dan berkembang dalam

kegiatan industri.

Bcrdasarkan fakta di atas dan mengingat ruang lingkup dari manaJemen

pemasaran yang sangat luas, maka pcrumusan masalah yang dapat dirumuskan

scbagai upaya mcrcbut pangsa pasar yang ada serta untuk mcnghadapi kondisi

Page 23: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

persaingan usaha yang semakin ketat menuntut pengusaha anggrek kavling 18 TAIP

untuk menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam upaya memperluas pangsa

pasar. Dari urian diatas rumusan masalah dapat dibuat sebagai berikut :

I. Bagaimana kondisi lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi

pengusaha anggrek kavling 18 T AIP dalam strategi pemasaran bunga anggrek?

2. Bagaimana pelaksanaan segmentasi pasar dan bauran pemasaran (produk,

harga, distribusi dan promosi) yang dijalankan oleh pengusaha anggrek kavling

18 TAIP?

3. Bagairnana strategi pengernbangan pasar yang mungkin dapat dilakukan

pengusaha ang!,>Tek kavling 18 TAIP sehingga mampu turnbuh dan

berkembang dimasa mendatang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.J Tujuan Umum

Secara umurn tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran

pengembangan potensi pasar yang ada di kavling 18 TAIP melalui:

I. ldentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancarnan melalui analisis

SWOT

2. ldentifikasi bauran pemasaran dan segrnentasi pasar yang dijalankan oleh

pengusaha anggrek di kavling 18 TAIP.

3. Analisis alternatif strategi pengembangan pasar yang dapat ditempuh guna

menembus pangsa pasar yang lebih luas.

Page 24: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

BAB III. Membahas mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian

seperti lokasi penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan

data dan metode analisis data dalam mengolah data-data yang

diperoleh saat penelitian berlangsung_

BAB IV. Membahas tentang Gambaran Umum perusahaaan dimana penelitian

berlangsung; mengenai organisasi TAIP, sejarah dan perkembangan

kavling 18 TAIP, visi, misi dan tujuan kavling 18 TAIP serta kondisi

usaha kavling 18 T AIP.

BAB V. Membahas tentang hasil dari penelitian secara keseluruhan dan

kemudian dibahas dengan menggunakan metode yang telah dijelaskan

pada bab 3.

BAB VI. Menarik kesimpulan serta saran penulis tentang pencapaian kinerja

perusahaan sesuai dengan judul skripsi di atas.

Page 25: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

2.1 Kerangka Teori

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 Karakteristik Anggrck

Anggrek adalah narna umum untuk sernua tumbuban famili Ord1id11ce11e

(keluarga anggrek-anggrekan). Famili ini merupakan salah satu grup terbesar

c!iantara tumbuban berbunga. Dahulu anggrek banya c!ikenal sebagai bunga yang

berwarna ungu sebelum John Dominy, seorang botanis Inggris berhasil

menyilangkan dua species Ca!anthe yang berbunga pada tabun 1856. keberhasilan

tersebut akhirnya membuka kemungkinan baru yang berkembang menjadi

kekhasan anggrek hingga kini (Sutiyoso dan Sarwono, 2002).

Budidaya anggrek pada prinsipnya dapat dilakukan kepada seluruh species,

tetapi pada saat ini buc!idaya banya difokuskan pada beberapa jenis anggrek yang

mempunyai nilai komersial. Jenis anggrek tersebut adalah Cattleya, Oendrobi11m,

Plwlaenopsis, Onchidiwn serta Vanda. Tanaman anggrek rnemiliki rnanfaat yang

utarna sebagai tanaman hias karena bunga anggrek mernpunyai keindahan bunga

clan baunnya yang khas. Selain itu anggrek juga bern1anfaat sebagai can1puran

rarnuan obat-obatan, bahan minyak wangi serta rninyak rarnbut.

Berc!asarkan ternpat tumbuhnya, sifat tumbuh tanaman anggrek dapat

dibedakan menjadi lima 111aca111 yaitu epifiC serniepifit, tcrrestik, semiterrcstik clan

saprofit. Namun sebagian besar jenis species anggrek tumbuh secara epifit.

Page 26: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Anggrek epifit hidup menempel di batang, dahan atau ranting pohon yang masih

hidup maupun sudah mati. Seluruh akarnya yang panjang menjuntai di udara,

sedangkan akar yang menempel pada media (substrat) hanya berfungsi untuk

menahan tanaman pada posisinya. Contohnya Pha/aenopsis, Dendrobiwn, Vanda

dan Cattleya (Gunawan, 2002).

2.1.2 Stratcgi Pcmasaran

Menurut Peter Drucker. Pemasaran adalah hal yang amat mendasar, sehingga

tidak dapat dianggap sebagai fungsi tersendiri. Pemasaran adalah cara memandang

seluruh perusahaan dari hasil akhirnya yaitu dari pandangan pelanggannya.

Keberhasilan suatu bisnis bukan ditentukan oleh produsennya melainkan oleh

pelanggannya (Kotler, 1995 : 1 ).

Dewasa ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting bagi

dunia usaha. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

rnenciptakan, rnenawarkan dan secara bebas rnempertukarkan produk yang

bernilai. Pernasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasikan kebutuhan dan

keinginan yang belurn terpenuhi, menentukan pasar sasaran paling baik yang dapat

dilayani, menentukan produk, jasa dan program yang sesuai untuk melayani

pasar-pasar ini dan meminta setiap orang dalam organ1sas1 untuk berfikir dan

melayani pelanggan (Kotler, 2002 : 9).

Page 27: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Strategi pemasaran sangatlah diperlukan dalam rnerencanakan sebuah bisnis,

untuk itu diperlukan pernahaman yang lebih lanjut dengan mendefinisikan

beberapa konsep, inti pemasaran, diantaranya segmentasi pasar dan pasar sasaran

serta bauran pemasaran. Karena pada dasarnya strategi pemasaran rnerupakan alat

fundamental yang direncanakan untuk meneapai tujuan perusahaan dengan

mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang

dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran.

Strategi pemasaran tersebut dapat dijelaskan melalui garnbar l di bawah ini.

Analisis Lingkungan

ill> Eksternal ~

(Peluang& Ancaman)

\lisi dan Analisis SWOT I ivlisi - Forn1ulasi Fonnulasi Fonnulasi h11pie1n

JI> Sasaran ~ Strategi Ill> Program ll> entasi Ii» Analisis . Lingkungan '" ... t .,

Internal

"' (Kekuatan & -Kelcmahan)

·~

(Sumber: Kotler, 2002: 87)

Gambar 1. Proses Perencanaan Strategi Bisnis (Pemasaran)

Urn pan k Bali

dan Pen gen

an dali

i I

I

Page 28: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

2.1.3 Segmentasi Pasar

Jarang seorang pernasar dapat rnernuaskan setiap pembeli di pasar. Oleh karena

itu para pernasar harus dapat rnemahami konsep segmentasi pasar dan pasar

sasaran agar marnpu rnengidentifikasi peluang pemasaran yang lebih baik,

sehingga pemasar dapat mengembangkan penawaran yang tepat untuk masing­

masing pasar sasaran. Menyesuaikan harga dari produk mereka, mengembangkan

saluran distribusi dan periklanan untuk menjangkau pasar sasaran dengan efisien

serta memusatkan perhatian pada pernbeli yang potensial. Pada intinya pemasar

diharapkan mampu mengidentifikasi dan rnengernbangkan bauran pernasaran yang

ada sehingga dapat memutuskan segrnen mana yang menyajikan peluang lebih

besar.

Segmentasi pasar rnerupakan suatu tindakan rnengidentifikasi dan mernbentuk

kelompok pembeli atau konsurnen secara terpisah, karena masing-masing segmen

konsumen ini memiliki karakteristik dan kebutuhan bauran pemasaran tersendiri.

Segrnentasi pasar j uga merupakan suatu usaha untuk rneningkatkan ketepatan

sasaran perusahaan. Segmentasi pasar terdiri dari kelornpok besar yang dapat

diidentifikasikan dalam sebuah pasar dengan keinginan, daya beli, lokasi

geografis, perilaku pembelian dan kebiasaan pembelian yang serupa. Langkah­

langkah utama yang akan dilakukan perusahaan dalam segmentasi pasar adalah

mengidentifikasi variabel segmen pasar dan rnengembangkan bentuk segmen yang

dapat menjadi peluang pasar (Kotler, 1997: 315)

Page 29: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Penetapan pasar sasaran merupakan suatu tindakan memilih satu atau lebih

segmen yang akan dirnasuki. Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang-

peluang segmen pasarnya, ia harus mengevaluasi beragam segmen dan

. rnernutuskan segmer. rnana yang akan dibidik. Dalarn rnengevaluasi segrnen pasar

perusahaan harus dapat mernilih untuk rnernusatkan perhatian pada satu segmen

atau beberapa segrnen yang disertai dengan tanggung jawab sosial. Perusahaan

juga harus mernantau hubungan antar segrnen, mencari lingkup segrnen yang

ekonornis dan potensi pernasaran (Kotler, 2002: 319).

2.1.4 Bauran Pemasaran

Bauran pernasaran adalah kelornpok kiat pemasaran yang digunakan

perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran.

Kombinasi dari kegiatan pemasaran akan menghasilkan keputusan mengenai

bauran pernasaran yang meliputi penentuan produk, harga, distribusi dan promosi.

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan,

dimiliki, dipakai atau dikonsumsi, sehingga dapat memuaskan keinginan dan

kebutuhan. Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan

sejumlah kombinasi dari barang serta pelayanannya. Harga merupakan variabel

yang dapat berubah dengan cepat karena adanya perubahan faktor-faktor

penyusunannya. Distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan

untuk membuat produknya tcrjangkau dan tersedia bagi pasar sasarannya sehingga

konsumen dapat rnempcrolehnya. Prornosi adalah berbagai kegiatan yang

Page 30: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

dilakukan perusahan untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan produknya

kepada pasar sasaran dan membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut

(Kottler,2002: 17). Komponen bauran pemasaran dapat dilihat pada gambar 2 di

bawah ini. Bauran Pemasaran

/

l'roduk (Product) Pasar Sasaran

Keragaman Produk Kualitas !Jesign Ciri Nama Merek Kemasan Ukuran Pelayanan Garansi

Harga (Price)

Dafrar harga Rabat/Diskon Potongan Harga Khusus Periode Pembayaran Syarat Kredit

(Sumber: l(otler, 2002: 18)

Tempat (Place)

Saluran Pemasaran Cakupan Pasar · Pengelompokan Lokasi Persediaan Transportasi

l'romosi (Promotion)

Promosi Penjualan Periklanan Tenaga Penjualan Kehurnasan/Pub/ic relation Pernasaran Langsung

Gambar 2. Elemen-elemen Empat P Dalam Bauran Pemasarnn

Page 31: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

2.1.5 Analisis Lingkungan Perusahaan I Pemasaran

Dalam berupaya menerapkan strategi bersaing dan strategi pemasaran yang

tepat perusahaan diharapkan dapat mengenali dan memberikan interaksi secara

menguntungkan terhadap kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi dalam

lingkungan perusahaannya. Keadaan tm mengharuskan perusahaan untuk

mengoptimalkan pendayagunaan sumberdaya perusahaan sehingga mampu

merespon terhadap perubahan lingkungan. Lingkungan perusahaan dibagi dua,

yaitu lingkungan internal perusahaan yang meliputi kekuatan dan kelemahan

internal perusahaan serta lingkungan eksternal yang terdiri dari peluang dan

ancaman di luar kontrol perusahaan.

2.1.5.1 Lingkungan internal

Lingkungan internal perusahaan merupakan suatu kondisi yang acla dalam

perusahaan. Faktor internal perusahaan merupakan fak1:or-faktor yang

mempengaruhi arah dan tindakan perusahaan yang berasal clari internal

perusahaan. Analisis lingkungan internal mengidentifikasikan kekuatan dan

kelemahan yang menjadi landasan bagi strategi fungsional perusahaan. Strategi

fungsional tersebut terdiri dari aspek pemasaran, aspek produksi dan operasi,

aspek keuangan, sumber claya manusia serta penelitian clan pengembangan.

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan lain

relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani

okh pcrusahaan, sedangkan kelernahan aualah kcterbatasan atau kekurangan

Page 32: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara senus

menghambat kinerja efektif perusahaan (Thompson, 1998: 50).

2.l.5.2 Lingkungan Ek.sternal Perusahaan

Lingkungan eksternal perusahaan merupakan lingkungan yang berada di

luar kontrol perusahaan. Analisis eksternal mengidentifikasi peluang dan

ancaman yang menjadi landasan strategi perusahaan. Peluang adalah situasi

penting yang tidak rnenguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Lingkungan

eksternal ini dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan mikro (pernasok, perantara

pemasaran, pelanggan, pesaing) dan lingkungan makro (lingkungan ekonomi,

politik, sosial budaya dan teknologi) (David, 2002).

2.1.6 Analisis 1iersaingan Industri

Faktor penentu dari kemampuan bersaing yang alami dalam perusahaan adalah

harga, kualitas produk , pekerjaan yang rnemadai dan pelayanan konsumen yang

baik. Ketika kondisi persaingan mulai signifikan perusahaan diharuskan mampu

merespon kegiatan strategi untuk melindungi perusahaan dari ancaman yang akan

datang.

Salah satu kerangka berfikir yang banyak digunakan untuk melihat tingkat

persaingan dalam industri adalah model analisis persaingan dari Michael E. Porter

(Porter's five /i!rces models of" competitive analysis). Model analisis porter

merupakan suatu pendekatan yang banyak digunakan untuk mengembangkan

Page 33: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

strategi bagi perusahaan. Lima kekuatan yang menentukan tingkat persamgan

adalah:

I. Persaingan dalam industri

Tingkat persaingan dalam suatu indutri ditentukan oleh jumlah pesamg,

pertumbuhan industri, intensitas asset, diferensiasi produk dan hambatan

keluar. Diantara variabel tersebut, jumlah pesaing dan pertumbuhan industri

adalah variabel yang paling berpengaruh.

2. Pendatang barn yang potensial

Bila suatu industri cukup menarik maka akan banyak pendatang baru yang

masuk ke dalam industri sehingga mengakibatkan kapasitas produsen

bertambah dan persaingan semakin tajam. : (I) skala ekonomis, (2)

diferensiasi Produk, (3) persyaratan modal, (4) hiaya peralihan pemasok

(.'»witching cost), (5) akses kesaluran distribusi dan (6) kebijakan pemerintah.

3. Produk substitusi

Dalam berbagai industri perusahaan bersaing ketat dengan produk

pengganti. Produk substitusi akan menjadi penghambat bagi petusahaan untuk

memperoleh laba yang tinggi, karena harga naik maka konsurnen akan bera!ih

ke produk substitusi.

4. Pemasok

Pemasok yang memiliki kekuatan tawar menawar yang tinggi akan dapat

memaksa industri untuk menerima harga yang ditentukan. Hal ini akan

berdampak pada berkurangnya keuntungan yang akan diperoleh p<~rusahaan.

Page 34: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

5. Pembeli

Pembeli bersaing dengan industri dengan cara memaksa harga turun,

tawar menawar untuk mutu yang lebih dan pelayanan yang lebih baik serta

berperan sebagai pesaing satu sama lain. Kekuatan pembel i yang penting

dalam industri tergantung pada sej um I ah karakteristik situasi pasarnya dan

pada kepentingan relatifpembelinya.

Gambar dari model analisis persaingan industri dapat dilihat di bawah ini.

Entri potensial dari pesaing baru

,, Kekuatan I I rnenawar dari Persaingan diantara - Kekuatan rnenawar - perusahaan yang ada ' dari konsumen pemasok

Perkembangan potensial dari produk pengganti

(Sumber: David, 2002)

Gambar 3. l\fodel Analisis Persaingan lndustri

2.1. 7 Analisis S\VOT

Analisis SWOT merupakan idcntifikasi sistematik atas kekuatan (Strengths)

dan kelemahan (Wrnknesses) internal perusahaan serta petuang ( ()ppurtunf{Ies)

Page 35: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

dan ancarnan (threats) lingkungan eksternal yang dihadapi perusahaan. Menurut

David, faktor-faktor kunci eksternal dan internal yang rnerupakan rnatriks SWOT

rnenghasilkan ernpat tipe strategi, yaitu:

I. Strategi SO, rnerupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal

untuk rnemanfaatkan peluang eksternal.

2. Strategi WO, rnerupakan strategi untuk mengatasi kelemahan internal

dengan pcluang eksternal.

3. Strategi ST, merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal

untuk menghindari ancaman eksternal.

4. Strategi WT, merupakan strategi bertahan dengan merninirnalkan

kelernahan dan rnenghindari ancarnan eksternal.

2.1.8 Peluang Pertumbuhan Intensif Pemasaran

Dalarn rnendeteksi peluang perturnbuhan intensif perusahaan perlama-tama

akan mernpertirnbangkan, apakah rnereka dapat meraih pangsa pasar yang lebih

besar dengan produk yang ada di pasarnya sekarang (Srrafegi Penetrasi Pasar).

Kemudian, mempertimbangkan apakah dapat dikembangkan pasar baru untuk

produk yang sudah ada (Strategi !'engembangan Pasar). Lalu mempertirnbangkan

apakah dapat rnenciptakan produk baru yang memberikan keunggulan potensial

bagi pasar vano ~ "' ada (S"trate~f!.i Pengembangan Produk). kemudian

mempertimbangkan juga peluang untuk menciptakan produk baru di pasar yang

Page 36: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

barn (Strategi Diversifikasi). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar

bagan perluasan pasar produk di bawah ini.

Produk

Lama Barn

I . Penetrasi Pasar 3. Pengembangan Produk

Lama

Pasar 2. Perkembangan 4. Diversifikasi

Pasar j

Barn

(Surnber: Kottler, 2002: 86)

Gambar 4. Bagan Perluasan Pasar Prociuk

Pasar dalam arti luas adalah himpunan.semua pembeli aktual dan potensial dari

produk dimana besarnya pasar akan tergantung pada jumlah pembeli yang

mungkin ada untuk suatu tawaran tertentu. Pasar potensial adalah himpunan

konsumen yang menyatakan ada minat pada suatu produk atau jasa tertentu.

Konsumen yang berada pada pasar ini berasal dari berbagai segmen berbeda yang

mempunyai minat sama pada suatu produk atau jasa tertentu. Disini minat

konsumen saja tidak cukup untuk menentukan suatu pasar. Konsumen hams

memiliki daya beli yang memadai untuk membeli suatu produk sehingga akan

tumbuh pasar yang tersedia sebagai fungsi minat dan pendapatan. Pasar yang

tersedia adalah himpunan konsumen yang mempunyai minat, pendapatan, dan

akses pada suatu produk atau jasa tertentu. Pengembangan pasar adalah menjual

produk yang sarna dalarn wilayah geograti yang berbeda. Strategi pengembangan

Page 37: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

pasar dilakukan dengan tujnan untuk memperluas pangsa pasar dan mencari pasar

baru yang mcmenuhi syarat.

2.2 Hasil Penelitian Tentang Pemasaran

Bintari (2003) dalam penelitiannya dengan judul Analisis Strategi Pemasaran

Bunga Anggrek Di Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) Jakarta menganalisis

lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi oleh TAIP dalam memasarkan

bunga anggrek. Faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan tersebut dianalisis

dengan menggunakan matriks SWOT yang menghasilkan beberapa alternatif

strategi. Dari sisi kekuatan dan peluang dengan peningkatan pelayanan pada

petanggan, kekuatan dan ancaman dengan peningkatan mutu produksi tanaman

anggrek, dari sisi kelemahan dan peluang melalui peningkatan kegiatan promosi

dengan memaksimalkan sumber daya yang ada, sedangkan dari sisi kelemahan dan

ancaman harus mengurangi penggunaan komponen impor yang besar seperti pupuk

dan bibit agar dapat menekan biaya produksi.

Briana (2003) dengan judul penelitian Analisis Pengembangan Pasar Produk

Bunga Potong (kasus pada PT Alam Indah Bunga Nusantara, Cipanas, Cianjur).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan strategi bauran pemasaran

dan variabel-variabel lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi oleh

perusahaan tersebut. Dalam menganalisis strategi pengembangan pasar yang tepat

untuk diterapkan pada perusahaan ini maka analisis yang digunakan adalah analisis

Page 38: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

SWOT, analisis persarngan pasar serta matriks QSPM untuk merekomendasikan

strategi yang tepat bagi perusahaan

2.3 Kerangka Konseptual

Dalam iklim yang kornpetitif perusahaan tidak dapat hanya bertahan dengan po la

kine~ja yang telah dilakukan. Untuk rnenghadapi pasar dunia yang kompetitif, suatu

perusahaan dituntut untuk melakukan perencanaan strategis secara tepat dalam setiap

peri ode pertumbuhan usahanya.

Penentuan strategi perusahaan hams senantiasa mengacu pada visi dan misi

perusahaan, menganalisis kinerja perusahaan melalui faktor-faktor eksternal dan

faktor-faktor internal yang sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan,

menentukan pasar sasaran dan peluang pasar serta mengembangkan strategi

pernasaran.

Analisis terhadap lingkungan internal dilakukan berdasarkan strategi fungsional

perusahaan seperti sumberdaya manusia, pemasaran (segmentasi pasar dan bauran

pemasaran), produksi dan operasi, keuangan, penelitian dan pengembangan serta

analisis kekuatan dan kelernahan perusahaan. Analisis terhadap lingkungan eksternal

dilakukan dengan rnenganalisis lingkungan makro berupa analisis PEST (Politik,

Ekonomi, Sosial Budaya dan Teknologi) lingkungan rnikro/industri (pelanggan,

pesaing, pernasok, produk substitusi, pendatang baru yang potensial dan perantara

pernasaran) yang kernudian diidcntifikasi peluang dan ancarnannya. Tinjauan

terhadap faktor-faktor !ingkungan ini ken1udian dirangkun1 dalan1 suatu n1atriks fF'E,

Page 39: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

EFE dan SWOT serta rnatriks IE untuk rnenentukan posisi perusahaan. Analisis

peluang pasar sehingga pada akhimya akan diperoleh altematif strategi

pengernbangan pasar. Kerangka konsepsual 1m secara ringkas disajikan pada

Garnbar 5 dibawah ini.

Yisi Dan Misi Kavling 18 T AIP

I ,j, • Analisis Lingkungan Ekste111al Analisis Lingkungan lnten1al . ••• Analisis PEST ·:· Pen1asaran (Segmentasi pasar dan

"':· _ . :~~~~}_i~_i_~ _ ~-:T_s_c:! ~~¥-~:~ _1_1_1~~~!~-~ ___ Bauran Pe1nasaran) . Peluang Dan Aneaman (EFE) •!• Produksi Dan Operasi ... .: ... Aspek Keuangan ·!· Riset Dan Pengen1bangan +:'1' . _ ?~_1_1:_l:~_1~ -~~y-~ -~1-~~~~-~~~- --. •!• Kekuatan Dan Kelemahan (!FE)

I +

Matrik IE dan

Analisis SWOT

i Analisis Peluang Pasar

t Rekomendasi

Strategi pengembangan Pasar (QSPM) _J

Gnmhar 5. Kerangka Konsepttrnl

Page 40: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

BABlll

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Pcnclitian

Pelaksanaan penelitian ini berlokasi di Taman Anggrek Indonesia Pennai

(TAIP), Jalan TMII 1, Kelurahan Pinang Ranti, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi

ini dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan TA!P mernpakan

lembaga multifungsi dan rnultifasilitas dalam rangka rnengembangkan bisnis

anggrek Indonesia. Penelitian dilaksanakan pada awal bulan April hingga akhir

Mei 2004.

3.2 Jcnis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian 1111 terdiri dari data kuantitatif dan

kualitatif baik yang berupa data primer maupun sekunder yang diperoleh dari

sumber internal dan eksternal kavling 18 TAIP. Data primer diperoleh rnelalui

basil wawancara langsung dengan pihak manajemen dan pemilik kavling 18 T A!P

yang menjadi responden, juga melalui pengamatan langsung/observasi di lapang

guna memberikan infonnasi tambahan untuk mendukung data yang diperoleh.

Scdangkan data sekunder diperoleh dari laporan manajemen TA!P seperti

tulisan-tulisan/literatur-literatur dan laporan keuangan kavling yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti.

Page 41: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

3.3 Metode l'engumpulan Data

Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik observasi langsung di

lapang, wawancara dan kuesioner. Responden terdiri dari pemilik kavling 18

TAIP bese11a karyawannya dan manajer TAIP. Wawancara dan kuesioner

dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang

berpengaruh terhadap kine1ja perusahaan se1ta penentuan bobot dan peringkat

untuk masing-masing faktor tersebut. Untuk data sekunder diperoleh melalui

laporan tahunan kavling 18 TAIP, literatur dan data statistik yang relevan dengan

penelitian yang berasal dari instansi seperti Biro Pusat Statistik (BPS) dan

Departemen Penanian.

3.4 Mctodc Analisis Data

Metode pengolahan· dan analisis data yang digunakan dalarn penelitian ini

adalah metode deskriptif dengan pendekatan konsep manajemen strategi dan

manajemen pemasaran dengan memperhitungkan perubahan lingkungan internal

dan eksternal kavling 18 TAIP se1ta lingkungan industri.

Data dan informasi yang terkumpul diolah dan dianalisis secara kualitatif dan

kuantitatif Teknik analisis yang digunakan adalah:

3.4.1 _.\nalisis Scg1nentasi Pasar

.-\nalisis scgmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk meningkatkan

ketepatan sasaran perusahaan dalam menentukan segmen pasamya. Ketepatan

ini berguna untuk melakukan analisis terhadap peluang pasar guna memperluas

pangsa pasar. Da!a1n n1elakukan ana!isis tcrhadap penentuan seg1nentasi pasar

dapat dilihal dengan menggunakan empat pendckatan analisis segmen pasar

Page 42: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

yaitu: pendekatan geografis, pendekatan demografis, pendekatan psikografis dan

pendekatan perilaku. Analisis segmentasi pasar harus dilakukan kembali secara

periodik karena segmen pasar selalu berubah.

3.4.2 Analisis Stratcgi Bauran Pcmasaran

Analisis implementasi strategi bauran pemasaran dilakukan dengan cara

mendeskripsikan unsur-unsur bauran pemasaran (produk, harga, distribusi dan

promosi) yang dijalankan oleh perusahaan selama ini. Analisis ini digunakan

untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari analisis segrnentasi pasar

yang ada diperusahaan tersebut guna menentukan strategi pengembangan pasar

yang tepal sehingga rnarnpu menembus pangsa pasar yang Iebih luas.

3.4.3 Analisis Matriks IFE dan EFE

Penilaian internal ditujukan untuk mengukur sejauh mana kekuatan dan

kelemahan yang dirniliki oleh perusahaan. Langkah yang ringkas dalam

melakukan penilaian internal adalah dengan menggunakan Internal Factor

l:'mluation Aiatrik1· ([FE). Matriks IFE tergarnbar di bawah ini.

~I '.;:k~~:t:~~akto1:St;~3·tegii'~t~·;;;tl-:-Bobot f Ra t_i_n_g __ B_o_b_o_t x~~-t-in_g_

. I

I ·-··-.. - ........ _____ ! _____ ·········-----·--····-- . I Kelernahan I ! * ' I I TOTAL

Sun1ber Rangkuti, 2000

Tabcl 2. Faktor-faktor Stratcgi Internal

Page 43: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Ek~terna! Factor Fva!uation lv!atriks (EFE) mengarahkan perumusan

strategi untuk merangkum dan mengevatuasi informasi ekonomi, sosiat budaya,

teknologi dan informasi dmi lingkungan industri. Matriks EFE tergambar di

bawah ini.

-··-·~·····--~1""""' ·-· Faktor-~~~o_r_Strategi Ekstcrnal Bobot Rating Jil,·._B_o_b_o_t_x_R_a_ti_n.g Peluang

*

Tabet 3. Faktor-faktor Stratcgi Eksternal

Tahap·tahap untuk mcnentukan faktor-faktor lingkungan datam matriks !FE

dan EFE adalah scbagai berikut:

t. Mengidentifikasi faktor·faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan

(lingkungan internal) se1ia peluang dan ancaman (lingkungan ekstemal)

dalam kolom I. Penentuan faktor·faktor tersebut ditakukan dengan cara

diskusi antara pihak perusahaan dengan penulis.

2. Beri bobot pada masing-masing faktor dalam kolom 2, dengan skala

mutai dari 1,00 ( sangat penting) sampai dengan 0,00 (tidak pen ting).

Pemberian bobot ini berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap posisi

strategis perusahaan. Jumlah dari pembobotan itu tidak botch melebihi

skor total 1 .. 00. l'enentuan bobot dilakukan dengan jatan mengajukan

identifikasi faktor stategis internal dan eksternal tersebut kepada pihak

nu1n<ue111cn perusahaan dengan 1nenggunakan 1netode '"J>afrell

Page 44: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Comparison" (Ki near, I 991 ). Untuk menentukan bobot setiap variabel

digunakan skala I, 2 dan 3. sakala yang digunakan untuk pengisian kolom

adalah:

l = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal.

2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal.

3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal.

Bentuk penilaian pembobotan dapat dilihat pada Tabel 5 dan Tabel 6 di

bawah ini :

1--F;~ktor Strategis Internal ! A . B c ~-r--1~~

I

··-"-

I A : r----B

c 1·-1-·--·- -·--

• ... ! ! - ··-

Total

Su111ber : Rangkuti, 2000

Tabel 4. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Perusahaan

Surnber · Rangkuti. 2000

Tabel 5. Pcnilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Pcrusahaan

Page 45: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap

variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan

rum us sebagai berikut yang bersumber dari Ki near, l 99 l:

al= Xi

n L:Xi I= l

Sumber : Kinear, 1991

Keterangan :

al = bobot variabel ke-1

Xi = nilai variabel ke- I

=I ,2,3, ..

n = juinlah variabel

3. Hitung peringkat (rating) dalam kolom 3 untuk masing-rnasing faktor

dengan 1ne1nberikan skala inulai dari 4 (outstancling) san1pai dengan I

(poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi pernsahaan

pada saat dilakukan peneiitian.

• Matriks !FE

LJntuk 1nengukur variable-variabel pada faktor-faktor inten1al baik

2 = kclc1nahan kecil

3 = kektuuan kecii

Page 46: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

• Matriks EFE

Untuk mengukur variable-variabel pada factor-faktor ekstemal baik

peluang dan ancaman, skala nilai yang digunakan yaitu:

1 = respon kurang

3 = respon tinggi

2 = respon sedang

4 = respon sangat tinggi (superior)

• Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3 untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor

pembobotan Lmtuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi

mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

3.4.4 Analisis Posisi Pcrusahaan (Matriks IE)

Analisis posisi perusahaan dengan menggunakan matriks !E sebagai

penggabungan dari matriks !FE dan EFE. Sumbu horizontal pada matriks IE

menunjukkan skor total !FE sedangkan pada sumbu ve11ikal skor total EFE.

Skor antara I sampai 1,99 pada sumbu horizontal menunjukkan posisi internal

yang lemah, skor 2,00 sampai 2,99 rata-rata, skor 3,00 sampai 4,00 posisi

internal yang kuat. Pada sumbu vertikal skor I sampai l ,99 menunjukkan posisi

eksternal yang rendah, skor 2,00 sampai 2,99 sedang, skor 3,00 sampai 4,00

posisi ekstemal yang tinggi.

Sel-sel matriks lE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama dengan implikasi

strategi yang berbeda-beda. Pc11ama, kegiatan bisnis yang masuk dalam sci I, ll,

atau IV disebut 111111huh dan huw dengan strategi penetrasi pasar, pengembangan

pasar dan pengembangan produk. Kedua, kegiatan bisnis yang masuk dalam sel

!II, V. VII dapat dikelola dengan strategi perraha11ka11 da11 pe!thara; penetrasi

Page 47: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi yang terbanyak

dilakukan untuk tipe-tipe divisi ini. Ketiga, kegiatan bisnis umum yang masuk

dalam sel VI, VIII, atau IX adalah panen dan divestasi (David, 2000 : 196-197)

Total Sko1·

EFE

4.0

Tinggi

3.0

Sedang

2.0

Rend ah

1.0

4.0 Kuat

IV

L

Sun1ber David, 2002

Total Skor JFE

3.0 Rata-rata 2.0 Lemah

I II III

I -1 -- ----

v VI

Vlll IX

Garn bar 6. Matriks Internal Eksternal (IE)

1,0

Matriks IE kemudian diuji kembali dengan matriks Portofolio (GE). Dengan

penilaian bobot matriks Portofolio sama dengan penilaian bobot pada matriks

!FE dan EFE, sedangkan skala nilai yang digunakan pada matriks Portofolio

ad al ah:

1 = sang.at lidak 1nenarik 2 = tidak menarik

3 = sedang 4 = menarik 5 = sangat n1enarik

Page 48: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

3.4.5 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematika untuk

merumuskan strategi pengembangan pasar. Analisis ini didasarkan pada logika

yang dapat memaksimalkan kekuatan (Streng1h) dan peluang (Opporlunilie.1),

namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan

ancaman (7'l1reat.1)

Faktor Internal

I Fakto.- Ekstcrnal I IP~luang (0)

i Daftar I

Peluang

\ Eksternal

I

Kckuatan (SJ

Daftar Kekuatan Internal

Internal

Stra tegi S-0 Stratcgi 'V-0

Strategi dengan Strategi untuk I menggunakan kekuatan mengambil keuntungan i untuk mengambil I dari peluang dengan I

I keuntungan dari p.eluang I menagtasi kelemahan I I Ancaman (T)

1 Strategi S-T I St~~t~gi-W~T- - j

i Daftar Ancaman Strategi dengan 1 Strategi dengan !

I Eksternal menggunakan kekuatan I meminmumkan I 1

1

, untuk menghindari I kelemahan dan i ancarnan ' menghindaii ancaman

-~········~·~·~

Sun1ber : R.angkuti, 2000

Tabcl 6. Matriks SWOT

3.4.6 Quantitative Strategy Planning Matriks (QSPM)

f\nalisis ini menunjukkan alternatif strategi mana yang paling baik untuk

diprioritaskan secara obyektif berdasarkan faktor eksternal dan internal. Input

dari matriks QSPM berasal daii tahap pemanduan analisis SWOT. Langkah

untuk mengembangkan matriks QSPi\;f dapat dilihat di Tabel 8.

Page 49: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

I. Mendaftarkan peluang/ancaman dan kekuatan/kelemahan dalam kolom

kiri QSPM. lnfonnasi ini harus diambil dari matriks EFE dan !FE.

2. Memberikan bobot untuk setiap faktor kritis eksternal dan internal. Bobot

ini identik dengan yang dipakai dalam matJiks EFE dan !FE.

3. Memeriksa tahap pencocokan strategi dan mengidentifikasi strategi

alternatifyang hams dipettimbangkan untuk diimplementasikan.

4. Menetapkan nilai daya tarik (Attractiveness Score) yang menunjukkan

daya tarik relatif dari tiap strategi yang lainnya. Nilai daya tarik itu adalah

I= tidak menarik 2 = agak menatik

3 = cukup menarik 4 = amat menai·ik

5. Menghitung total nilai daya tatik (Total Atiractiveness Score). yang

merupakan basil perkalian bobot dengan nilai daya tarik.

6. !'vlenghittmg jumlah total nilai daya tarik. Nilai ini mengungkapkan strategi

mana yang paling menarik dari altematif strategi yang ada. Semakin tinggi

nilai totalnya, maka strategi tersebut semakin menarik.

ALTERNA TIF-AL TERNATIF STRA TEGI I Fakt;;;:K:;;~ci --Bobot ----~~-r ·1°A.s - i- As -,--1~xs--

-+----t--s_tr_a_1_e_g._1 I~ Str~te~i 1 I Stratcgi 2 \ Strategi 2

I :::~;~;~~~~----j- --j------. I

I Kekuatan ··-1-----·r-----.. ·· i Kelemahan 1-, .Jumlah TAS , L_____,_ i (Sumber · David. 2002)

I I - !- -

I --1

___ I i ~~··-~~-.---1

! I

Tabel 1- Kerangka Matriks QSl'M

Page 50: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Organisasi TAIP

Taman Anggrek Indonesia Pcrmai (TAIP) merupakan salah satu organisasi

yang dimiliki oleh Yayasan Harapan Kita (YHK) untuk membina para petani dan

pengusaha anggrek yang bermodal kecil sehingga mereka mempunyai suatu

wadah untuk berusaha. Pembangunan T AIP yang berlokasi berdekatan dengan

Taman Mini Indonesia lndah (TMII) diresmikan pada tanggal 20 April 1993 oleh

Mantan Presiden Soeharto.

Taman Anggrek Indonesia Pennai adalah sebuah organisasi yang dibangun

oleh Yayasan Harapan Kita sebagai pengganti Taman Anggrek Slipi. Organisasi

ini menampung para pengusaha anggrek Slipi yang mendaflar kembali di TAIP

melalui seleksi kelayakan yang dilakukan untuk menguji ketersediaan dan

kemampuau para calon pengusaha anggrek yang kemudian menjadi pengusaha

anggrek T AIP. Direksi T AIP sebagai pengelola diangkat oleh YHK.

TAIP dipimpin oleh seorang direktur, yaitu !bu Kartini Widya Latif Direktur

T AIP langsung bertanggung jawab kepada Ketua Um urn YHK, karena T Al P

merupakan proyek YHK yang masih berada dibawah pcngawasan \'HK.

Pengusaha anggrek yang bergabung di TAIP sebanyak 20 pengusaha yang

menduduki masing-masing kavling TAIP. Pengusaha anggrek kavling 18 diambil

sebagai objek penelitian skripsi. Struktur organisasi TAIP dapat dilihat pada

Gambar 7 berikut :

Page 51: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

KETUA UMUM YHK I

DIREKTUR TAIP

PENGELOLA PENGELOLA KAVLING KAVLING

.

' '

I I

HUMAS DAN PROMOS! 11 URUSAN UMUM i LABO RA TURI UM

l KEUANGAN

ASlR KAVLING I KEAMANAN I DANTIKET

K

Sun1ber : "fan1an Anggrek lndonesia Pern1ai, 2004

Gambar 7, Struktur Organisasi Ta man Anggrck Indonesia Pcrmai

Struktur pasar yang terjadi di TAIP adalah persaingan monopolistik dengan

bercirikan penjualan maupun pembelian mempunyai jumlah yang banyak se11a

adanya diferensiasi produk. TAIP yang baru ini dirancang dengan azas

pcmerataan bagi semua kavling pemasaran dan dilengkapi dengan prasarana dan

sarana pengangb,1rekan yang 1ne1nadai bagi para penganggrek (pe1nilik kavling)

masing-masing berupa kavling seluas 700 m', sebuah rumah jaga: rak-rak

tanaman yang terbuat dari pipa besi, kayu dan kawat: listrik; net sebagai naungan

Page 52: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

anggrek dan pompa aJr listrik. Selain kavling di dalam T AIP terdapat

laboratrnium, rumah kaca (Green House), gedung serba guna (Ruang Seminar),

ruang pameran dan ruang kursus.

4.2 Scjarah dan Perkcmbangan Kavling 18 TAIP.

Pak Hasyim mulai bergabung dengan TAIP sejak tahun 1997. Sebagai

pengusaha anggrek kavling 18 hingga saat ini masih menyewa. Bapak Hasyim

adalah pengusaha anggrek yang awalnya sudah memiliki kebun anggrek pribadi

dengan nama "Nabata Orchid". Pengusaha anggrek ini bergabung ke T Af P

dengan tujuan untuk lebih mengembangkan usaha anggreknya, karena

menurutnya nama TAIP cukup dikenal oleh kalangan pencinta anggrek Indonesia.

Selama kurang lcbih 7 tahun bergabung dengan T AIP kavling 18 telah

mengalami kemajuan yang menggembirakan, khususnya peningkatan penjualan

bunga anggrek dan secara umum telah mampu menjalin kerjasama dengan para

petani lain yang juga bergabung di T AfP dalam upaya mengembangkan

pengang1o,>Tekan nasional. Banyak sekali kegiatan penganggrekan nasional dan

intemasional yang diikuti oleh petani ang1o,>Tek di T AIP sehingga nama T AIP telah

dikenal dengan baik di dalarn maupun di luar negeri. Untuk lebih jelas mengenai

lokasi kavling 18 akan dilampirkan denah lokasi T ATP pada Lampiran I.

4.3 Visi, ;Vlisi Dan Tujuan Kavling 18 TAii'

Pak Hasyim selaku pengusaha Kavling 18 yang berada didalam lingkungan

Taman Anggrek Indonesia Permai (T AIP) mempunyai Visi, Misi dan Tujuan

scbagai berikut: Visi ··fngin menjadi penganggrck sejati dan sukses". Misi

Page 53: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

"Mampu mengelola bisnisnya dengan baik, meningkatkan kualitas produksinya

menjadi lebih baik, memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan bagi

konsumen serta me1\jadikan usahanya tetap eksis". Tujuan utamanya "Berusaha

mencapai pangsa pasar yang besar dan memimpin posisi pasar di T AIP".

4,4 Kondisi Usaha Kavling 18 TAIP

Pada awalnya kegiatan TAIP lebih condong pada jasa (Yayasan Sosial)

dengan menyebut dirinya sebagai ·'kebun·· yang bersifat sosial. Namun dalam

perjalanannya hingga saat ini T Af P mulai beralih ke jasa profit, jadi semua

kegialannya ditijukan untuk mendapatkan keuntungan sebagai sarana perdagangan

baik untuk pengusaha anggrek (Grower) maupun untuk para konsumen

(pengunjung TAIP).

Kavling 18 TAIP selalu berusaha untuk meningkatkan penjualannya dengan

cam meningkatkan kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap konsumen.

Sampai saat ini penganggrek kavling 18 sudah dapat memperoleh keuntungan

besar setiap tahunnya dari bisnis bunga anggrek yang digelutinya selama 7 tahun.

Namun dalam mempertahankan eksistensinya kavling 18 perlu menghadapi para

pesaingnya dengan mengedepankan keunggulan-keunggulan yang dimiliki.

Page 54: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

BABY

HA.SIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Lingkungan Internal Kavling 18 TA.IP

5.1.1 Strategi Pemasaran

Salah satu konsep inti pernasaran yang digunakan oleh kavling 18 TAlP untuk

rnencapai tujuan pemasaran yang optimal adalah segrnentasi pasar dan bauran

pernasaran.

5.1.1.l Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar berguna untuk rnenentukan analisis bauran pemasaran

yang akan dijalankan oleh kavling 18 TAI?. Dengan melakukan segmentasi pasar

sangat mernbantu pengusaha kavling 18 untuk melaksanakan bauran pernasaran

guna rnengidentifikasi peluang pasar yang jelas.

Langkah awal untuk segmentasi pasar yang dilakukan adalah rnemilih

pasar sasaran dan menentukan posisi pasar dengan rnengadakan pendekatan

segrnentasi pasar. Pendekatan urnurn yang digunakan dalam rnelakukan

segrnentasi pasar ini adalah:

a. Pendekatan Geografis; Dari sudut pandang konsurnen dapat dipisahkan

rnenurut tingkat kepadatannya, yang secara urnum terbagi rnenjadi tiga

t111gkatan, vaitu kelornpok konsurnen perkotaan, kelornpok konsumen

p111gg1ran dan kelornpok konsurnen pedesaan. !<.arena harganya yang

Page 55: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

cukup lllahal maka seglllen pasar bunga anggrek kavling I 8 TAIP

umulllnya adalah lllasyarakat perkotaan yang tergolong para Hobie.1·, serta

biasanya 111ereka lllembeli anggrek Dendrobium, Pha/aenopsis, Vanda dan

Cattleya yang sudah berbunga atau dalam bentuk rangkaian bunga.

Sedangkan konsulllen anggrek kavling 18 lainnya adalah masyarakat

pinggiran yang sudah mengenal bunga anggrek, anggrek yang biasa dibeli

adalah anggrek yang lllasih re1rn1ja atau pun anggrek /Je11drob1w11 yang

sudah berbunga.

b. Pendekatan Demografis; Berdasarkan pengamatan selama penelitian

konsulllen yang berkunjung dan membeli anggrek di kavling I 8 TAIP

umumnya adalah wanita atau ibu rumah tangga yang berusia sekitar 30

sampai 45 tahun 111ereka biasanya membeli anggrek yang sudah berbunga,

sedangkan ibu rumah tangga yang sudah berusia diatas 45 tahun biasanya

membeli tanaman anggrek yang botolan, seedling dan remaja, karena

menurut mereka dapat melihat pertumbuhan anggrek yang mereka tanam

sangatlah menyenangkan apalagi kalau tanaman tersebut sampai berbunga

banyak dan turnbuh subur. Jika ditinjau dari segi penghasilan para

konsulllen tanarnan anggrek urnurnnya berpenghasilan tinggi dan

tergolong ke!as sosial inenengah ke a.tas, karena harga anggrek yang

cukup lllahal. Para konsumen yang datang ke kavling I 8 TAIP untuk

n1cn1bcli anggrek biasanya datang bersa1na keluarga, karena 'f,A.f P .iuga

menvediakan falisitas untuk bermain anak. Hal inilah yang menjadi nilai

Page 56: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

tarnbah jika rnernbeli anggrek di T AIP dibanding mernbeli anggrek ternpat

lain.

c. Pendekatan Perilaku; Pendekatan perilaku yang dijalankan oleh para

pelanggan I !10/J1es untuk tanarnan anggrek adalah dari segi variabel

rnanfaat, karena rnenurut para pelanggan anggrek yang rnernbeli anggrek

di kavling 18 TAIP, rnereka rnernbeli anggrek untuk rnenyenangkan hati

dan rnenarnbah suasana yang nyarnan dan sejuk di rurnah rnereka dengan

rnerawat dan memelihara tanaman. Pelanggan biasanya meletakkan

anggrek di dalam rumah dengan bentuk rangkaian bunga dalam pot

keramik atau sekedar menghiasi halarnan rurnah rnereka. Biasanya jika

konsumen sudah berhasil mengernbangkan anggrek di rurnahnya pasti

mereka mernbeli lagi anggrek rnungkin dengan jenis yang berbeda untuk

dirawat dan dipelihara kernbali.

d. Pendekatan Psikografis; Pada pendekatan psikografis konsurnen bunga

anggrek kavling 18 TAIP urnumnya adalah rnasyarakat yang rnenduduki

posisi kelas sosial menengah ke atas, karena harga anggrek yang cukup

mahal. Kelompok sosial ini biasanya membeli dan merawat anggrek

dirumahnya sebagai suatu kebutuhan gaya hidup, karena anggrek

merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan gaya hidup

yang modern dalam menghiasi suasana rurnah maupun perkarangan

dcngan keindahan bunganya.

Page 57: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Langkah kedua adalah rnemilih pola dari segmentasi itu sendiri, dimana

dalam ha! ini pola segmentasi pasar yang menjadi pilihan kavling TAJP adalah

pola preferensi mengelompok. Kavling 18 TAJP mengelompokkan konsumen

berdasarkan selera/pilihan secara tegas. Kavling 18 TAIP membudidayakan dan

memasarkan berbagai jenis tanaman anggrek kepada beberapa segrnen dengan

memperhatikan kelas sosial, penghasilan, gaya hidup dan rnanfaat yang dicari.

Dengan cara demikian kavling 18 TAJP mengharapkan volume penjualannya

dapat meningkat dengan begitu dapat menjadi penganggrek no I di TAIP dan

mencari peluang untuk memperluas pangsa pasarnya, karena selama ini kavling

18 hanya mengeluti segmen pasar individu.

Segmen yang berhasil baik tentunya harus dilakukan dengan cara yang

baik dan benar. Begitu pula dengan kegiatan dalam rangka segrnentasi pasar oleh

kavling l 8 TAIP dilakukan rnenurut prosedur yang berlakn, secara formal terbagi

menjadi tiga tahapan yaitn:

a. Tahap Survai; pada tahap ini TAIP melakukan rise! pasar untuk

mendapatkan informasi yang benar mengenai sikap dan motivasi

konsumen melalui wawancara secara informal. Kemudian melalui basil

wawancara ini diperoleh data mengenai pola penggunaan produk bunga

anggrek yang disukai konsumen, sikap terhadap kategori produk bunga

anggrek tersebut dan penilaian akan jenis bunga anggrek yang ada di

kavling tersebut serta masalah demografi dan perilaku konsurnen akan

bunga anggrek. Dari hasil wawacara tersebut kavling 18 TAIP bisa

Page 58: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

mengetahui seberapa besar minat konsumen terhadap bunga anggrek yang

ada di kavlingnya dan jenis anggrek apa yang umumnya di sukai para

konsumen.

b. Tahap Analisis; Pada tahap ini pengusaha anggrek kavling 18 T AIP

melakukan analisis terhadap hasil wawancara dengan sejumlah pelanggan

yang membeli anggrek di kavlingnya, sehingga dapat menciptakan

sejumlah segmen tertentu yang berlainan secara maksimal.

c. Tahap Penyusunan profil; Setelah rnelakukan tahap kedua pengusaha

kavling 18 T AIP rnenyusun profil dari rnasing-masing pendekatan

berdasarkan sikap, perilaku, demografi, psikografi dan kebiasaan

konsumen ketika rnembeli anggrek sesuai dengan karakteristik khas yang

menonjol.

Hingga saat ini kavling 18 T Af P sudah memiliki posisi pasar tersendiri di

benak para konsumen, hal ini didasarkan pada kualitas produk yang ditawarkan,

pelayanan yang diberikan dan lokasi kavling yang cukup strategis, posisi kavling

18 berada dekat dengan fasilitas taman bennain bagi anak, sehingga ibu dapat

dengan santai rnernilih-rnilih anggrek sernentara putra-putrinya dapat bermain di

taman tersebut. Dengan penyusunan segmen pasar ini diharapkan marnpu menarik

minat konsumen anggrek sehingga dapat mernperluas segmen pasar bunga

anggrek yang selarna ini hanya konsurnen individu saja yang membeli anggrek di

kavling 18 TAIP. Untuk rnendapatkan inforrnasi yang handal pengusaha kavling

18 TAIP perlu terus menerus menerapkan prosedur tersebut secara berkala, dalarn

Page 59: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

jangka waktu tertentu, mengingat setiap segmen pasar tersebut selalu mengalami

perubahan. Hal ini perlu dilakukan dalam upaya memperluas pangsa pasarnya.

5.1.l.2 Bauran Pemasaran

Strategi bauran pemasaran merupakan kelanjutan dari pelaksanaan

segmentasi pasar kavling 18 TAIP guna mencari celah peluang pasar dalam usaha

untuk menembus pangsa pasar yang luas. Bauran pemasaran ini meliputi analisis

terhadap produk, harga, promosi dan distribusi.

5.1.1.2.1 Produk

Dal am menjaga dan meningkatkan produk, pengusaha kavling 18 T AIP

melakukannya secara intensif Strategi produk kavling 18 TAIP terdiri dari

produk utama yang beraneka ragam mulai dari anggrek dalam botolan, kompot,

seed/mg, tanaman remaja dan tanaman anggrek yang sudah berbunga. Varietas­

varietas tanaman anggrek yang dijual kavling 18 TAIP adalah: Dendrobium,

Phalaenopsis, Vanda dan Cattleya. Sedangkan Contoh varietas tanarnan

anggrek yang ada di setiap kavling TAIP dapat dilihat pada Lampiran 2.

Diantara semua tanaman anggrek yang dibudidayakan, Dendrohium

merupakan produk unggulan yang sering dibeli oleh konsumen yang datang ke

kavling 18 T AIP karena mudah dirawat, variasi warna clan bentuk bunga yang

beragam. Dalam menjual anggrek pengusaha kavling 18 TA!P sangatlah

memperhatikan pernbeli serta rnengutamakan kualitas anggrek. Kualitas

Page 60: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

tanaman anggrek dapat dilihat dari keadaan tanaman yang sehat, yaitu

mempunyai batang dan daun yang prima serta bunga dengan warna dan bentuk

yang sempurna. Kualitas bibit unggul juga merupakan salah satu faktor penting

yang menjadi perhatian pengusaha anggrek kavling 18 TAIP. Sebagian bibit

diperoleh dengan membeli Iangsung dari Thailand dan Taiwan. Pengusaha

berpendapat bibit yang diperoleh dari Thailand dan Taiwan dapat menghasilkan

silangan yang bagus serta sosok tanaman yang prima.

Masing-masing kavling di TA IP memiliki ciri khas produk tanaman

anggrek yang dibudidayakan, tetapi hampir semua kavling menyediakan jenis

anggrek Dendrohium. Dendrohium yang mendominasi kavling-kavling di

T AIP adalah Dendrohium kriting selain Dendrobium standar ungu dan putih.

Kualitas produk bunga anggrek di kavling 18 sudah cukup baik, kualitas bunga

anggrek ini dilihat dari segi kesegaran dan keindahan bunganya. Spesifikasi

tanaman yang tersedia di kavling 18 adalah Dendrobium dan Pha!aenopsis baik

silangan sendiri maupun silangan dari luar negeri. Kavling 18 memilki

keunggulan khusus dibanding kavling Iain dengan menyediakan sarana dan jasa

merangkai bunga, bunga yang biasa dirangkai adalah Pha!aenops1s

5.1.1.2.2 Ha rga

Strategi harga pengusaha anggrek kavling I 8 TAIP berhubungan

dengan kualitas produk. Dalam penetapan harga ditentukan oleh

n1asing-1nasing pcngusaha anggrek itu sendiri, sehingga harga juai setiap

Page 61: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

kavling tidaklah sama karena masih ada proses tawar menawar tergantung pada

beberapa faktor, antara lain: varietas, kondisi tanaman dan kondisi bunga.

Tanaman anggrek yang sudah berbunga mempunyai harga jual yang lebih

tinggi dibandingkan tanaman anggrek yang belurn rnencapai tahap dewasa.

Pada dasarnya berapapun harganya asal ada kernbangnya bunga anggrek pasti

laku, karena tanarnan anggrek berbunga paling dicari konsurnen. Potongan

harga diberikan oleh pengusaha anggrek kavling l 8 kepada pembeli yang

rnernbeli dalarn jumlah banyak.

Penerapan harga setiap kavling tidaklah sarna dikarenakan untuk

menutupi biaya sewa sebesar Rp 5.000.000,00 per tahun ditambah 10 % per

bulan dari total penjualan. Sementara penganggrek yang berasal dari TAIP

Slipi dikenakan kontribusi perbulan sebesar Rp 200.000,00 ditarnbah I 0% per

bulan dari total penjualan.sebagai kornisi penjualan kepada pihak TAIP.

Sehingga setiap kavling bersaing untuk rnendapatkan keuntungan setiap bulan,

walaupun terjadi persaingan antara rnasing-masing pengusaha kavling, narnun

hal tersebut tidaklah terlihat jelas sebab setiap kavling memiliki ciri khas

sendiri dari tanaman anggrek yang dibudidayakannya.

Selama ini harga yang diterapkan oleh pengusaha anggrek kavling 18

TAIP sudah kompetitif sesuai dengan kualitas bunga anggreknya. Berikut ini

pada Tabel 8 ditunjukkan jenis-jenis anggrek dengan variasi harga yang

terdapat di kavling 18.

Page 62: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

No Jenis-ienis An_g,~gre_I,_· _,__W_a_r_n_a_B_u_n~.g~.a-+--___ V_a_r_ia_s_i H_a~rg~,a----< 1 Dendrobium

Bibit Botolan Ungu, Hijau, Rp 20.000,00- Rp 35.000,00 Kuning, Putih.

Korn pot Ungu, Hijau, Rp 30.000,00- Rp 40.000,00 Kuning, Putih.

Seedling Ungu, Hijau, Rp 3.500,00- Rp 5.000,00 I-- Putih, Kuning. I i···Remaja Ungu, ~H-i3-.a-u-, , __ R_p_l_O-.O-O-O-,O-O---R-p_l_5-.0-0-0-,0-0...._,

, i Putih, Kuning. I I Dendrobi~n~Sta·1-1d __ a_r-+-U-n-g~u,-P-u-tccih~. ~-+---R-p-2~0.-0·0--0,-0-0---R·-p-3-5.000-,0-0 .. __ I 'I 'I D Golden Shower I Kuning Rp 20.000,00-Rp 35.000,00 1

1 D Bertha Chong , Merah Muda Rp 20.000,00-Rp 35.000,00

.

1

• i D Burana Fancy Green I Hijau Rp 30.000,00-Rp 40.000,00 I D Jamaika bal , Merah Marun Rp 50.000,00-Rp 55.000,00

I ' '

I 2 I Phalaenopsis . -i 1T1

BibitBotolan Kuning, Ungu, Rp 45.000,00- Rp 50~~ I I Merah, Putih, l ,- ·r·seedling____ ~~~~~:, 1~~~~: I Rp 1.soo,00- Rp 1o000350 _

Ungu. I

3

Phalaenops1s Standar P Dorotis, mini ; sp

I . . .

I P G1nantea mm1 · sp " ' , P S urnatrana, mini ; sp P Dtps Leo pard Prince P Pukket Beauty Vanda

Ungu, Put1h. I Rp 45 000,00 - Rp 50 000,00

1 Putih Rp 35.000,00 - Rp 50.000,00 Merah Marun I Rp 175.000,00 - Rp 200.000,00 Kuning spot I Rp 100.000,00 - Rp 125.000,00 Pink totol ungu '1 Rp 125.000,00 - Rp 150.000,00 Putih Lidah Merah Rp 50.000,00 - Rp 55.000,00

1-----+---------<------·---·---·--·-----------..j Seedling Biru, Pink, Ungu. Rp 20.000,00- Rp 30.000,00

1---1·-------------j--------t------------·------i Remaja Biru, Pink, Ungu Rp 75.000,00-Rp 175.000,00 [ I Dewasa I B unga ·---+-B_i_ru~,_P_in_k~, _U_n~g_uc--i_R~p_l 5_0_._ 0QQ ,00-Rp 400. 000 ,00

L~---_1·_c:~le~~-~:-~~-~~- I ~~~~~gPutih Pink, Rp 75 ~-00,00-Rp 150.000,00 I Sumber: Data Prnner Kavlmg 18 TAlP

Tabcl 8 . .Jcnis-.ienis Anggrek dcngan \Varna Bunga Dan Variasi Harganya Yang Terdapat di kavling 18 TAIP

Page 63: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

5.1.l.2.3 Promosi

Promosi yang dilakukan pengusaha kavling 18 TAIP bertujuan untuk

kepentingan pemasaran dengan jalan menginformasikan kepada konsumen

akan tersedianya berbagai tanaman anggrek di kavling 18 T AIP. Promosi

dilakukan pengusaha anggrek kavling 18 dengan membawa nama TAIP secara

aktif yaitu dengan mengikuti berbagai perlombaan dan pameran baik di dalam

negeri maupun di luar negeri. Kegiatan pameran juga diadakan di TAIP setiap

bulan April dan September yang bertempat dilapangan parkir TAIP. Peserta

pameran merupakan pedagang anggrek dari berbagai tempat di Jakarta danjuga

pengusaha anggrek anggota TAIP. Setiap peserta dikenakan biaya kontrak stan

selama 2 minggu sebesar Rp 700.000,00.

Selama pameran berlangsung, hasil penjualan kavling 18 TAIP relatif

meningkat karena setiap transaksi yang terjadi di stan pameran tidak dikenai

potongan 10 % pada basil penjualannya, kavling 18 hanya dikenai biaya sewa

stan selama pemeran berlangsung. Sehingga pendapatan kavling selarna

parneran berlangsung cenderung lebih besar dari pada hari-hari biasa. Pameran

yang dilakukan di TAIP tersebut dipromosikan melalui media cetak seperti

pada Majalah Trubus, media elektronik seperti radio dan televisi serta spanduk

yang dipasang dibeberapa tempat di Jakarta. Dengan adanya parneran tersebut

secara tidak langsung dapat menjalin hubungan kerjasama antara para

pengusaha anggrck dari berbagai daerah.

Page 64: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Selain promosi yang diadakan di TAIP, pengusaha anggrek kavling 18

.1uga melakukan promosi sendiri dengan mengutamakan keramahtamahan

karyawan kavling I Grower dan memberikan informasi mengenai teknik

merawat dan memelihara anggrek bagi para pelanggan pemula. Selain pameran

di dalam negeri kavling 18 T AIP juga pernah mengikuti pameran di luar negeri

seperti Etpo kelas internasionai yang diadakan di Malaysia, Singapura dan

negara tetangga lainnya. Pameran itu diikuti kavling 18 beserta kavling-kavling

lainnya yang ada di TAIP. Karena melalui acara-acara seperti ini maka

pengembangan pasar anggrek di Indonesia khususnya kavling 18 TAIP dapat

dilakukan. Secara urnurn, kegiatan promosi yang dilakukan TAIP dirasakan

oleh para pengusaha anggrek di TAIP belumlah optimal hal ini dikarenakan

surnber keuangan yang masih terbatas.

5.1.1.2.4 Distribusi

Selama ini pengusaha anggrek kavling 18 T AIP masih mengandalkan

sistern pendistribusian ke konsumen langsung, belum didukung oleh tenaga

personal selling untuk menelusuri pasar. Mengingat kapasitas produksi yang

terbatas sehingga hanya mengutarnakan pasar dalam negeri, kavling 18 pernah

rnelakukan pemasaran ke luar daerah seperi Aceh, Samarinda, Balikpapan dan

Bali. Pendistribusian anggrek ke daerah-daerah ini dilakukan dari kebun yang

cukup luas di luar TAJP, yaitu di daerah Sukabumi dan juga adanya kerjasama

antara kduarga yang mempunyai bisnis serupa dalam bidang penganggrekan.

Page 65: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Pengiriman dilakukan semmggu sekali, jumlah pengmman ditentukan oleh

pelanggan. Biaya pengiriman ditanggung oleh pelanggan. Sistem pembayaran

yang dilakukan oleh kavling 18 umumnya cash and cany serta transfer antar

bank.

Harga anggrek berbunga yang dikirim ke luar daerah biasanya

meningkat 2 sampai 3 kali lipat dari harga jual di Jakarta. Hal ini dikarenakan

tujuan pemasaran yang relatif jauh diperlukan pengepakan rapi. Konsumen

j uga menghendaki kualitas yang baik, sehingga diperlukan perlakuan khusus

selama pengangkutan, pengangkutan dan pengiriman pun harus cepat agar

bunga tetap dalam keadaan segar dan tidak rusak.

Walaupun pasar di luar Jawa cukup luas untuk bisnis anggrek terutama

Bali yang setiap bulannya membutuhkan pasokan anggrek. Tetapi tidak semua

permintaan dapat dipenuhi oleh penganggrek di TAIP khususnya kavling 18,

hal ini dikarenakan kapasitas produksi kavling 18 terbatas untuk memenuhi

pennintaan yang cukup banyak dari daerah-daerah tersebut, sehingga

permintaan tersebut harus dibagi rata antar para pelanggan. Sebagian besar

anggrek yang dipesan oleh pelanggan di daerah adalah anggrek Dendrohium

karena jenis ini mudah dalam hal perawatan dan mempunyai variasi warna

serta bentuk yang beragam.

Dalam kegiatan jalur distribusi pemasaran anggrek yang dilakukan

kavling 18 TAIP menggunakan dua sistem yaitu pemesanan melalui

Laboratorium T AIP dan pemesanan rnelalui perusahaan pemasok. Sedangkan

Page 66: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

wilayah pemasaran yang dilakukan TAIP khususnya kavling 18 sampai saat ini

cukup luas baik di dalam negeri. Selain itu juga basil koleksi anggrek TAIP

sudah banyak memenangkan lomba anggrek di berbagai event kejuaraan.

5.1.2 Sumber Daya Manusia

Kavling 18 T AIP yang dikelola dan dipimpin langsung oleh Bapak Hasyim

memperkerjakan dua orang karyawan sebagai tenaga tetap kavling untuk

membudidayakan tanaman, merawat kavling dan melayani konsumen yang membeli

anggrek di kavling.

Dalam seminggu terdapat 7 hari kerja dengan jumlah jam kerja selama 8 jam

dari jam 09.00 WIB sampai jam 17.00 WIB. Karyawan bekerja di kavling 18

mendapatkan gaj i bulanan dari pengusaha anggrek/pemilik kavling serta diberi

bonus atas penjualan yang telah dilakukan. Hal ini tentunya dapat memotivasi para

pekerja kavling agar melakukan penjualan Iebih giat lagi. Karyawan kavling 18 juga

memiliki kemampuan lebih dari karyawan kavling Iain dengan kemampuan

merangkai bunga yang belum ada di kavling lain di TAIP.

5.1.3 Produksi Dan Operasi

Produk tanaman anggrek kavling 18 T A!P beragam dan disajikan dalam

bentuk tanaman anggrek da!am pot, baik yang be!um atau sudah berbunga seperti

Uendrobium, Phalaenops1s, Cattleya. dan Vanda dengan bentuk dan warna yang

bervariasi. Selain tanaman anggrek yang sudah berbunga dalam pot, produk-produk

Page 67: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

lain yang tersedia adalah bibit anggrek botolan, community pot (compol), dan

seedling. Usaha budidaya dan pembesaran anggrek dilakukan oleh para grower

melalui beberapa tahapan, yaitu bibit botolan, kompot, seedling, tanaman remaja

dan tanaman yang sudah berbunga.

Bibit anggrek per botol biasanya berisi 25 sampai 35 bibit Bibit yang

dikeluarkan dari botol memiliki kriteria yaitu batang daunnya harus hampir

menyentuh bagian atas botol yang diperkirakan memilik pangjang daun 2-4

cm,sehat, tegar, perakaran kuat serta minimal memiliki dua daun berwarna hijau

segar, hal ini dimaksudkan agar bibit yang telah siap ini dapat bertahan terhadap

perubahan lingkungan. Kemudian bibit tersebut dipilah-pilah berdasarkan kesehatan

serta besar kecilnya bibit yang akan dikompotkan, sehingga dalam kompot diperoleh

tumbuhan yang seragam. Bibit yang dipilih dalam pengkompotan adalah bibit yang

segar, berwarna hijau dan tidak menampakkan adanya serangan jamur dan bakteri

pada media asalnya maupun pada bagian tubuh bibit

Kompot yang merupakan istilah untuk penanaman sekelompok bibit anggrek

dalam satu pot Pot yang akan digunakan terbuat dari tanah liat berdiameter 15 cm

dan memiliki lubang aerasi. Kemudian kompot yang telah berumur 4-5 bulan dapat

dipindahkan dalam pot individual yang berdiameter 8-10 cm untuk menghindari

populasi tanaman yang terlalu rapat, sehingga menghasilkan kurang lebih 20-25 pot

untuk satu kompot Umumnya pol yang digunakan untuk tanaman individual

(seed/mg) adalah yang terbuat dari plastik. Hal ini agar tanaman dapat dengan

Page 68: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

mudah dipindahkan ke pot lain, karena akamya tidak mudah menempel pada pot

plastik.

Tanaman individual (.seedling) yang telah berumur 5-6 bulan dapat

dipindahkan ke pot yang lebih besar dengan diameter 12 cm. Tanaman yang berada

dalarn pot yang lebih besar ini terdiri dari tanaman remaja yang masih mengalami

pertumbuhan. Tanarnan dewasa pada pot berdiameter 15 cm ini, dirawat intensif

selarna kurang lebih 4 bulan dan tumbuh hingga mempunyai tinggi lebih kurang

25-30 cm. Untuk mencapai tanarnan berbunga, penganggrek biasanya membutuhkan

waktu 3-4 bulan. Penganggrek menggunakan pupuk seperti Gaviota, Hyponex dan

Grow more. Pemakaian pupuk dilakukan 2 hingga 3 kali serninggu. Sedangkan

untuk penyernprotan fungisida dilakukan serninggu sekali. Sedangkan untuk

tanaman yang berhasil disilangkan salah satunya adalah silangan Dendrolman

Undula!um dengan Dendrobiwn Concert ganet. Hasilnya warna bunga rnarun gelap

dan sangat rnarak bunga. Satu pot tanarnan dewasa menghasilkan 7 tangkai bunga

dengan masing-rnasing sekitar l 0 kuntum.

5.1.4 Aspek Keuangan

T AIP rnerupakan kurnpulan pengusaha anggrek bennodal kecil yang telah

lama bergerak di bidang agribisnis bunga anggrek. Sejak bergabung dengan T A!P

tahun 1997 Pak Hasyim selaku pengusaha kavling 18 hanya mengandalkan modal

pribadi. Modal pribadi ini ia peroleh dari perputaran pendapatan usahanya yang lain.

Dari kebun seluas 700 m' setiap bulannya kaviing 18 dapat memperoleh pendapatan

Page 69: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

berkisar Rp 10.000.000,00 - Rp 25.000.000,00. hal ini membuktikan bahwa bisnis

anggrek sangatlah menguntungkan. Hanya berawai dari hobi kini setiap bulannya

keuntungan besar diperoleh pak Hasyim dari penjualan anggrek di kavlingnya.

Dari 20 kavling yang ada di TAlP memiliki pendapatan berbeda-beda. Sebagai

bahan pembanding pendapatan dapat dilihat pada tabel I 0 dibawah ini:

No Pen elola Kavlin Haro-a Juai I Kavling l Rp 16.700.000,00 2 Kavling 2 f....--+--~------------·---4---Rp 22.200.000,00 ' Kavling 3 .)

4 Kavlin r 4 5 Kavling 5 6 Kavlin 6 7 Kavling 7

i av ing I 9 I Kavling 9 ..

~avling 10

' 8 K T 8

------1----~E..!9 150.000,00 R 20.500.000,00 Rp 16.000.000,00

------t----~P 17.350.000,00 Rp 23.150.000,00

.P , R 28 400 000 00

... Rp 24.300.000,00 Rp 39.250.000,00

-

I , 11 I Kavling 11 Rp 30.150.000,00 I 12 Kavling 12 Rp 24.900.000,00 -I

I I 13 Kavling 13 ·--! Rp 16.900.000,00 f 14 Kavling 14 Rp 27.300.000,00

15 Kavlingl 5 Rp 21.800.000,00 16 Kavling_l<S_ Rp 27.150.000,00

--·-~- ..

I 17 Kavling 17 Rp 18.200.000,00 18 Kavling 18 Ro 24.418.900,00 19 Kavling 19 Rp 19.200.000,00

·-20

-· Kavling 20 Ro 24.750.000,00

" Sumbcr : Data Sekunder I alum 2004

Tabcl 9. Pendapatan Harga Jual 20 kavling di TAIP

Dari tabel di alas menunjukkan bahwa pendapatan tiap kavling berbeda-beda.

Adapun pendapatan kavling 18 sebagai berikut : Total penjualan sesuai tabel yang

ada di atas adalah:

Fee yang harus dibayarkan ke TAiP: I 0 % X Rp 24.418.900,00 = Rp 2.441.890,00

Page 70: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Pendapatan untuk bu Ian April 2004 pada kavling 18 setelah dipotong 10 %

perbulan dapat menutupi biaya sewa sebesar Rp 5.000.000,00 per tahun atau

Rp 417.000,00 per bulan dan gaji karyawan per bulan Rp 700.000,- sebanyak satu

orang per kavling. Sementara imtuk kavling lainnya yang berstatus kontrak

dikenakan biaya Rp 200.000,00 per bulan ditambah 10 % per bulan dari total

penjualan. Sehingga setiap kavling bersaing untuk mendapatkan keuntungan setiap

bulan, walaupun hat ini tidak terlalu jelas terlihat karena setiap kavling di TAIP

memiliki ciri khas tersendiri pada setiap produk tanaman anggreknya. Untuk lebih

jelas mengenai pendapatan hargajual kavling 18 dapat dilihat pada Lampiran 4.

5.1.5 Penelitian dan Pengembangan

Pengusaha kavling 18 TAIP telah berusaha melakukan penelitian terhadap

varietas-varietas baru dengan manfaatkan laboratorium sebagai sarana penelitian. ·

Laboratorium ini dimanfaatkan oleh pengusaha kavling 18 untuk menyilangkan dan

memperbanyak varietas-varietas tanaman anggrek, baik dengan metode persilangan

biasa maupun dengan perbanyakan vegetatif melalui kurtur jaringan. Pengusaha

anggek kavling 18 juga membeli produk hasil silangan dan perbanyakan anggrek

dalam bentuk bibit botolan dari laboratorium. Penelitian dan pengembangan tersebut

bertujuan untuk rnenggali potensi yang ada dalarn kavling 18 TAIP dalam rangka

mengernbangkan usaha jangka panjang. Selama ini kavling 18 T AIP berusaha

rnelihat kesesuaian kondisi pasar dalarn memenuhi kebutuhan para pelanggan.

Page 71: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Perkembangan produksi anggrek diatur menurut siklus trend dari konsumen yang

didasarkan pada pengalaman pengusaha kavling 18 TAIP sendiri.

5.2 Lingkungan Eksternal

5.2.1 Lingkungan Makro Perusahaan

5.2.1.1 Politik

Keputusan pemasaran juga sangat dipengaruhi oleh perkembangan

lingkungan politik/hukurn. Lingkungan politik itu berupa kebijakan-kebijakan

Departemen Pcrtanian yang membatasi ruang gerak suatu organisasi pertanian.

Kcbijakan politik yang baik dan mendukung akan menciptakan keamanan dan

kelancaran usaha/bisnis bagi pengusaha kavling 18 khususnya. Kebijakan

agribisnis hortikultura yang diatur oleh Direktorat Jenderal Bina Hortikultura

diantaranya adalah:

I. Kebijakan Pengembangan Perbenihan

Tersedianya benih bermutu varietas unggul dengan harga yang terjangkau

oleh petani dan sesum dengan kebutuhan, berkembangnya

penggunaan/penanaman benih bennutu varietas unggul hortikultura serta

tumbuh kembangnya industri benih yang tangguh dan mampu menyediakan

benih bennutu. Dari kebijakan ini pengusaha kavling 18 telah dapat

mengembangkan bibit yang bennutu dan memasarkannya kepada

konsumennya.

Page 72: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

2. Kebijakan Peningkatan Produksi

Peningkatan produksi hortikultura tercakup upaya peningkatan produktivitas

dan mutu yang diperoleh melalui pengelolaan usaha tani yang efisien untuk

menghasilkan produk komoditas hortikultura yang berdaya saing sesuai

dengan permintaan pasaLuntuk mencapai ha! tersebut pengusaha kavling 18

T AiP teiah dapar memperkenaikan anggrek hasil silangannya sendiri serta

peningkatan kcmampuan karyawan dalam merangkai bunga yang belum ada

di kavling lain di TAIP.

3. Kebijakan Pengembangan Usaha Hortikultura

Pengembangan agribisnis hortikultura diarahkan untuk membangun

komoditas yang berorientasi pasar dengan memperhatikan karakteristik

permintaan konsumen, berdaya saing, berkelanjutan, efektif dan efisien.

Untuk melakukan pengembangan usaha agribisnis hortikultura khususnya

tanaman anggrek pengusaha kavling 18 berusaha mengarah pada

pendayagunaan keunggulan komparatif sumberdaya yang dimiliki baik

sumberdaya manusia maupun sumber daya produksi.

4. Kebijakan Pengembangan Manajemen Agribisnis Hortikultura

Pengembangan agribisnis memerlukan dukungan yang tangguh yang mampu

mengelola sumber daya alam, sumber daya manusia, permodalan dan

peralatan secara efektif dan efisien untuk menghasilkan produk yang berdaya

saing di pasar dornestik dan luar negeri. Pengusaha kavling 18 juga telah

berusaha melakukan pengembangan manajemen agribisnis dengan berupaya

Page 73: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

mengelola sumber daya manusia melalui peningkatan keterampilan karyawan

baik dalam melayani konsumen maupun dalam prosese produksi persilangan

tanaman dan merangkai bunga serta membangun kerjasama (net working)

dengan para pemasok baik dalam maupun luar negeri.

5.2.1.2 Ekonom i

Lingkungan ekonomi mempunyai dampak langsung pada daya tarik

potensial dari berbagai strategi. Lingkungan ekonomi merupakan suatu faktor

yang mempengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan konsumen. Pada industri

bunga anggrek khususnya kavling 18 TAIP lingkungan eksternal yang

berpengaruh dekat dan hams diperhatikan oleh pengusaha anggrek adalah

pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita dan pola pembelanjaan (konsumsi)

konsumen yang terns berubah.

Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2.002 semakin rnembaik

dibandingkan tahun 2001. Tetapi walaupun demikian kondisi perekonomian

Indonesia secara nasional masih berada pada keadaan kurang stabil. Hal ini dapat

dilihat dari masih naik turunnya nilai tukar mata uang Indonesia terhadap mata

uang asing (Dollar) (Biro Pusat Statistik, 2002).

Berdasarkan keterangan di atas jelas berpengaruh terhadap kenaikan biaya

produksi tanaman anggrek, karena selama ini pengusaha anggrek kavling 18

TAIP masih menggunakan komponen impor seperti bibit Vanda dan Cat!eya dari

produsen di Thailand dan Taiwan

Page 74: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Pola pembelanjaan setiap konsumen sangat dipengaruhi oleh keadaan

ekonomi konsumen tersebut. Keadaan ekonomi konsumen tersebut meliputi

pendapatan dan tabungan, dengan meningkatnya pendapatan konsumen maka

sudah dipastikan bahwa pengeluaran untuk kebutuhan sekunder (rekreasi,

pendidikan dan estetika dan lain-lain) akan meningkat pula. Hal ini juga berlaku

pada proses pembelian bunga anggrek dimana bunga anggrek merupakan salah

satu kebutuhan tersier (Luxwy), namun bagi masyarakat kelas menengah ke atas

bunga anggrek dapat dikategorikan menjadi kebutuhan yang setiap saat hams

dipenuhi. Pada urnumnya rnasyarakat yang membeli bunga anggrek di kavling 18

T AIP adalah untuk mernenuhi kebutuhan estetikanya. Dengan dernikian

perubahan pendapatan rnasyarakat akan selalu berdampak pada perubahan pola

konsumsi masyarakat tersebut. Untuk itu pengusaha anggrek kavling 18 TAIP

seharusnya marnpu rnengikuti perkembangan pola konsumsi masyarakat agar

dapat menentukan strategi pengernbangan pasar yang tepat.

5.2.1.3 Sosial Budaya

Masyarakat membentuk keyakinan, nilai dan nonna. Manusia menyerap

harnpir secara tidak sadar pandangan dunia yang merurnuskan hubungan mereka

dengan dirinya sendiri, sesarnanya, organisasi, masyarakat dan alam sekitar. Di

Indonesia, produk tlorikultura sudah rnenjadi bagian hidup masyarakat sejak

jaman dahulu walaupun masih terbatas pada upacara keagamaan dan acara adat di

golongan masyarakat tertentu serta sebagai penambah keasrian lingkungan.

Page 75: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

B udaya cinta keindahan bunga sudah merupakan budaya yang diwariskan nenek

moyang bangsa Indonesia.

Sejalan dengan kemajuan zaman, penggunaan bunga sebagai penghias

ruangan diberbagai kesempatan semakin semarak terutama untuk bunga anggrek

yang dikenal dengan keindahan bunganya. Persepsi masyarakat terhadap bunga

anggrek semakin positif sehingga pengunaan bunga anggrek saat ini tidak hanya

sekadar hiasan belaka, tapi juga dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan

hati melalui ucapan selamat, ucapan simpati, hadiah serta sebagai dekorasi

kegiatan keagaman, upacara pernikahan.

Perayaan hari besar keagamaan dan upacara penikahan merupakan salah

satu peluang besar bagi penganggrek kavling 18 TAIP, karena anggrek dalam

rangkaian pot keramik bisa menjadi alternatif dalam mengirim bingkisan dan

dapat memperindah ruangan pada saat hari raya dan upacara pernikahan. Anggrek

yang diminati konsumen pada saat hari raya dan upacara pernikahan pada

umumnya adalah jenis Dendrobium, Phalaenopsis dan Vanda. Sedangkan bunga

anggrek yang biasanya digunakan dalam bentuk rangkaian (parse]) untuk

menyatakan ucapan simpati dan ucapan selamat adalah Pha/aenopsis. Permintaan

bunga anggrek paling banyak adalah pada saat menjelang hari raya agama seperti

ldul Fitri, Natal dan Tahun baru. Konsumen biasanya merangkai bunga anggrek

dalam bentuk parse!.

Page 76: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

5.2.1.4 Teknologi

Teknologi yang digunakan oleh beberapa produsen bunga anggrek di

Indonesia saat ini dikategorikan dalam dua kelompok yaitu kelompok yang

menggunakan teknologi relatif tinggi dengan sistem usaha padat modal dan

investasi serta pengelolaan yang komersial dan kelompok yang memiliki skala

usaha kecil dengan modal terbatas dan teknologi budidaya sederhana. Pengusaha

kavling 18 yang merupakan anggota T AIP adalah pengusaha anggrek yang

memiliki skala usaha kecil dengan modal terbatas sehingga teknologi yang

digunakan untuk budidaya bunga anggrek di kavlingnya masih sederhana.

Sarana laboratorium yang ada di TAIP digunakan untuk memperbanyak

varietas tanaman anggrek, membuat pupuk dan obat-obatan. Kavling 18 membeli

varietas tanaman yang telah dihasilkan laboratorium TAIP tersebut kemudian

dibudidayakan dan dipasarkan kepada konsumen/pelanggannya.

TAIP menggunakan sarana laboratorium yang lengkap dengan teknologi

yang berguna untuk perbanyakan anggrek secara kultur jaringan. Namun

teknologi yang ada di T AIP seharusnya dapat ditunjang oleh sumberdaya

manusia yang berkualitas. Dengan adanya sarana laboratorium memberikan

peluang kepada pengelola kavling 18 untuk lebih mempertahankan mutu produk

bunga anggrek dibanding pesaingnya.

Page 77: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

5.2.2 Lingkungan Mikro I Ind ustri

5.2.2.1 Pem beli I Pelanggan

Sebagian besar para pelanggan kavling 18 T AIP adalah masyarakat yang

bermukim di dalam kota yang umumnya merupakan konsumen rumah tangga

yang berasal dari golongan masyarakat ekonomi menengah ke atas. Harga yang

ditawarkan oleh penganggrek TAIP khususnya kavling 18 tidak terlalu

berpengaruh terhadap jumlah pembelian tanaman anggrek hal ini dikarenakan

sebagian besar alasan mereka membeli tanaman anggrek adalah sebagai hobi.

Selain itu pengusaha anggrek juga harus menjaga hubungan baik dan membina

kepercayaan yang selama ini telah te~jalin dengan para pelanggannya.

Pembeli akan bersaing dalam industri dengan cara memaksa harga turun,

tawar menawar untuk mutu yang lebih dan pelayanan yang lebih baik serta

berperan sebagai pesaing satu sama lain. Kekuatan pembeli yang penting dalam

industri tergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya dan pada

kepentingan relatif pembelinya. Pembeli berada pada posisi yang kuat

dibandingkan dengan penjual apalagi bila pembeli membeli dalam jumlah besar

dan produk yang d0

ibeli bersifat homogen. Karena itu untuk meraih keberhasilan,

pengusaha anggrek harus melihat lebih jauh faktor-faktor yang mempengaruhi

pernbeli dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana konsumen

melakukan keputusan pembelian.

Para pembeli yang datang ke kavling 18 TAIP biasanya adalah para hob res

baik itu pelanggan maupun konsumen yang pertama kali membeli anggrek di

Page 78: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

pembungkus, karet pengikat dan lain-lain) diperoleh dari koperasi TAIP,

sedangkan untuk mengatasi langkanya suplai tanaman anggrek dan meningkatnya

jumlah pennintaan tanaman anggrek berbunga, kavling l 8 T AIP tidak hanya

mengandalkan pasokan anggrek dari kebun sendiri tetapi juga pemasok dari

dalam negeri dan luar negeri seperti dari negara Taiwan dan Thailand. Dengan

adanya pasokan anggrek berbunga tersebut, maka berbagai tanaman anggrek

dengan beraneka ragam variasi bunga tersedia setiap harinya di kavling 18 TAIP.

Pemasok anggrek untuk kavling 18 TAIP dapat dilihat pada Tabel 10.

--Pemasok Komoditas Ukuran Tanaman Lokasi

1.Kebun sendiri Dendrobium dan Seedling, Remaja Sukabumi dan 'Nabata Orchid' Phafaenopsis. dan Tanaman Dirgantara

berbunga Halim. 2.Petani Anggrek I Dendrobium

-~·~

Tanaman anggrek Gunung puteri, dewasa (berbunga) Pondok Labu,

Parung _"_"_' 3.Perusahaan Phalaenopsis Tanaman anggrek Cikampek dan

Anggrek dewasa ( berbunga) . Cikokol 4.Perusahaan I Vanda, Seedling Thailand dan

B ibit Anggrek I Phalaenopsis, Taiwan I Onchidium i I -- •. 0

Sumber : Data Pnmer Kavlmg 18 TAIP

Tabel 10. Daftar Pemasok Anggrek Kavling 18 TAIP

Para pernasok biasanya mengirim pesanana anggrek kavling l 8 T A!P

setiap serninggu sekali dengan sistem pernbayaran setelah bunga anggrek sarnpai

di tempat. Untuk menjaga kontinuitas produksi, kerjasama antar pemasok dan

penganggrek haruslah harmonis, karena kemungkinkan terjadinya pembelian

bcrulang dari pemasok yang sama. Kecenderungan harga dari para pemasok

Page 79: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

benar-benar diperhatikan oleh perusahaan karena akan berdampak besar terhadap

harga jual produk. Perkembangan pemasok juga mendapatkan perhatian untuk

kepentingan operasi pemasaran perusahaan.

Bahan baku penting dalam menentukan biaya produksi dan harga jual

produk bisnis bunga anggrek adalah bibit anggrek (botolan dan seedling). Di

TATP sendiri sudah dapat menghasilkan bibit anggrek seperti Dendrobiwn dan

P!zalaenopsis, sedangkan untuk bibit anggrek Vanda, A1okara, Oncidium dan

Cattleya masih diimpor dari Thailand dan Taiwan. Produsen bibit (breeder) di

dalam dan di luar negeri didominasi oleh banyak perusahaan, sehingga

memberikan kebebasan bagi pengusaha bunga anggrek untuk memilih produsen

bibit yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Dalam memilih

produsen bibit bunga anggrek TAlP akan memilih breeder yang memilki ragam

varietas bibit anggrek yang banyak, kualitas yang baik dan kemudahan dalam

membayar royalty. Oleh karena itu posisi pemasok bibit tanaman anggrek tidak

memiliki kekuatan untuk rnernaksa suatu perusahaan bunga anggrek untuk tetap

rnembeli bibit bunga dari pemasok tertentu.

Selain bibit biasanya perusahaan bunga anggrek juga membutuhkan

pasokan pupuk, obat-obatan (pestisida) kertas pembungkus, pot dan lain-lain.

Seperti halnya breeder perusahaan penghasil bahan-bahan tersebut juga

didominasi oleh banyak perusahaan sehingga para pengusaha bunga anggrek

bebas menentukan perusahaan rnana yang akan dipilih sebagai pemasoknya. Di

lingkungan TAIP sendiri karena disediakan sarana Laboratorium maka umumnya

Page 80: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

para pengelola kavling di T AIP membeli pupuk dan obat-obatan untuk bunga

anggrek dari laboratorium T AIP, disamping harganya lebih murah kualitasnya

pun tidak kalah dengan yang dijual dipasaran pada umumnya.

5.2.2.3 Persaingan lndustri

Dengan banyaknya perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama

tentunya hal ini menimbulkan persaingan harga dan procluk dalam menentukan

strategi perusahaan untuk memenuhi kualitas clan kuantitas procluk Ice pasar

sasaran. Karena itu kavling 18 TAIP perlu mengetahui dan bisa menganalisis

perusahaan mana yang rnenjacli pesaing utamanya. Daftar perusahaan yang

bergerak dibidang penganggrekkan dapat dilihat pada Larnpiran 5.

Seeara um um segrnen pasar untuk procluk bunga anggrek kavling l 8 T AIP

dan perusahaan pesaingnya aclalah sama, yang rnernbedakan adalah kualitas

bunga anggrek yang dihasilkan dan jenis produk utama yang ditawarkan kepada

pasar. TAIP khususnya kavling 18 memiliki keunggulan dalam hal diferensiasi

produk bunga anggrek yang ditawarkan ke pasar dari mulai bibit botolan sampai

anggrek yang sudah berbunga baik hasil silangan ataupun spesies alam Indonesia

tersedia di kavling TAIP. Namun kelemahan yang selarna ini dialami hampir

setiap kavling di TAIP adalah dalam hal kuantitas/kapasitas produk yang masih

kalah dibandingkan para pesaingnya terutarna perusahaan bunga anggrek yang

sudah berskala besar. Hai iniiah yang menyebabkan pengusaha kavling 18 TAIP

Page 81: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

belum dapat mengekspor produk bunga anggreknya ke luar negeri, walaupun

TAI P sering memenangkan berbagai perlombaan bunga anggrek di luar negeri.

Pengusaha anggrek di kavling 18 selain bergabung dengan TAIP juga

bergabung dalam PAI (Perhimpunan Anggrek Indonesia). Para anggota PAI dan

T AIP memiliki keunggulan sendiri-sendiri dalam ha! spesifikasi jenis produk

yang mereka hasilkan sebagai produk utama. Ada yang khusus membudidayakan

dan memasarkan bibit anggrek bototan, bunga anggrek Dendrobium,

Phalaenopsis, Onchidium, Vanda, Cattleya, Mokara dan anggrek potong sebagai

produk utamanya. Adanya keunggulan dalam spesifikasi produk ini akan

mengurangi tingkat persaingan antar perusahaan karena memiliki konsumen yang

berbeda.

Di lingkup P Al dan TA!P persaingan tidak begitu nyata, akan tetapi di

luar P Al dan TAIP perusahaan berskala besar, menengah dan kecil maupun petani

bersaing ketat terutama bagi produk yang homogen. Persaingan terjadi di pasar

dalam negeri maupun di pasar luar negeri. Persaingan menjadi semakin ketat

karena perusahaan tersebut memasuki pasar yang sama.

5.2.2.4 Perantara Pemasaran

Selama ini kavling 18 TAIP memasarkan bunga anggrek langsung kepada

para pelanggannya. Hal ini dikarenakan TAIP merupakan keragaan anggrek

Indonesia, pusat pemasaran anggrek Indonesia serta obyek pariwisata dan

rekreasi, sehingga biasanya para konsumen datang ke T A!P beserta para

Page 82: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

keluarganya. Jadi jelas bahwa kavling 18 TAIP memasarkan produk bunga

anggreknya secara langsung tanpa perantara pemasaran, namun dalam ha!

promosi kavling melalui T AIP menggunakan media elektronik dan media cetak

sebagai sarana promosinya. Sampai saat ini agen jasa pemasaran yang telah

digunakan oleh T AIP adalah biro iklan di majalah Trubus, pada setiap

kesempatan pameran yang rutin diadakan T AIP 3 bulan sekali biro iklan media

cetak yang digunakan adalah majalah Trubus. T AIP juga memakai jasa perantara

dalam membantu transaksi keuangan seperti Bank dan perusahaan asuransi. Bank

akan membantu pengusaha anggrek di kavling TAIP dalam menerima

pembayaran dari pelanggan T AIP di luar daerah serta proses pembayaran

pembelian anggrek dari perusahaan pensuplai anggrek di T AIP.

5.2.2.S Pendatang Baru Yang Potensial

Bila suatu industri cukup menarik maka akan banyak pendatang barn yang

masuk kedalam industri sehingga mengakibatkan jumlah produsen dalam

menetapkan kapasitas produsi bertambah yang membuat persaingan semakin

tajam. Ada beberapa sumber utama hambatan yang akan menghalangi pesaing

barn masuk kedalam industri, yaitu: skala ekonomi, diferensiasi produk,

persyaratan modal dan akses kesaluran distribusi.

Pendatang barn dalam industri bunga anggrek akan menghadapi hambatan

masuk yang cukup tinggi terutama dari peserta persaingan yang sudah ada.

Pergantian kepemilikan kavling di TAIP jarang te~jadi terutama untuk anggota

Page 83: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

lama pindahan dari T AIP Slipi. Dikarenakan besamya modal yang dibutuhkan

untuk sarana dan prasarana produksi, pengetahuan tentang teknik budidaya

tanaman anggrek serta pemasaran anggrek yang baik merupakan faktor yang

menghalangi masuknya pendatang baru ke dalam industri bunga anggrek.

Ditinjau dari skala ekonomi dan kebutuhan modal pastilah pendatang baru yang

ingin memasuki bisnis bunga anggrek haruslah memiliki modal yang cukup besar

agar dapat menjalankan kegiatan usahanya, hal inilah yang akan membatasi

pesaing yang masuk ke industri bunga anggrek.

Selama ini perusahaan yang sudah lama bergerak dibidang penganggrekan

khususnya kavling 18 tentunya sudah memiliki konsumen tetap (pelanggan) dan

berpengalaman dalam pemasaran sehingga mampu meningkatkan efisiensi yang

dapat menurunkan biaya produksinya. Pendatang baru yang ingin mendekati

konsumen dan mengernbangkan perusahaan perusahaan akan mendapatkan

kesulitan menghadapi pemain lama yang telah terintegrasi ke saluran distribusi

dan penguasaan pasar. Dengan demikian dapat terlihat bahwa hambatan masuk di

bidang penganggrekan tergolong cukup tinggi sehingga ancaman masuknya

pendatang barn yang potensial ke dalam industri relatif rendah.

5.2.2.6 Produk Substitusi

Dalam dunia bisnis bunga anggrek yang menjadi produk substitusi adalah

bunga kering (bunga plastik). Ditinjau dari kegunaannya memang posisi bunga

anggrek dapat digantikan dengan bunga plastik untuk dekorasi ruangan, ueapan

Page 84: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

selamat dan lain-lain, namun hal ini tidak menjadi ancaman yang berarti bagi

pemasaran bunga anggrek segar karena disisi lain kesegaran, nilai estetika dan

penampilan yang berbeda serta kenikmatan merawat dan memelihara bunga

anggrek yang menjadi keunggulan produk tidak dapat digantikan dengan bunga

plastik walaupun mungkin bunga plastik lebih awet dari bunga anggrek segar.

Dengan demikian perusahaan-perusahaan yang bergerak dibisnis bunga anggrek

tidak perlu khawatir akan ancaman produk substitusi.

5.3 Pembahasan

5.3.1 Analisis Peluang Pasar Bunga Anggrek di Indonesia dan Mancanegara

Saat ini pasaran bunga anggrek sudah semakin luas, dimulai dari perdagangan

anggrek spesies alam dari hutan atau yang telah diperbanyak di laboratorium

maupun tanaman anggrek hasil silangan baru. Di Indonesia sendiri bunga anggrek

merupakan tanaman bias yang paling banyak peminatnya. Masyarakat Indonesia

memanfaatkan keindahan tanaman anggrek untuk acara kea:gamaan, upacara

pernikahan, upacara adat di golongan masyarakat tertentu serta sebagai penambah

keasrian lingkungan. Perhatian masyarakat terhadap bunga anggrek yang makin

lama makin meningkat terutama untuk daerah di luar Jawa seperti Bali yang setiap

bulannya membutuhkan pasokan anggrek, hal ini menjadi peluang bagi pengusaha

anggrek khususnya pengusaha anggrek kavling 18 T AIP yang selama ini

memasarkan bunga anggreknya di pasaran dalam negeri.

Page 85: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Anggrek dapat menjadi sumber devisa negara yang potensial. Karena

permintaan bunga anggrek dipasaran luar negeri dapat dikatakan sangat

menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari label volume dan nilai ekspor dan impor

Indonesia berikut :

-· Tahun Ekspor Impor

I Volume(Kg) Nilai (US$) Volume(Kg) Nilai (US$)

' --1991 100 500 277,636 1, 125,904 1992 - - - -

~

1993 90 2, 100 15,893 560, 183 1994 9,017 4,454 28,813 304,609 1995 113,772 25,838 108,741 599,899 1996 53,646 46,276 196,489 ' 523,199 1997 113,327 38,314 69,784 536,566

--·---·---·-· ...,-1998 22, 122 58,540 65,094 i 319,068 1999 866,778 2,957,364 23,191 98,450 2000 673,115 I, 138,624

I 38,147 346,409

2001 l.5~3,772 2,869,370 51,445 423,920 -·

2002 744,732 1, 189,648 I 78,054 182,734 ,---~

Sumber : Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran HasII Hort1kultura, 2003

Tabel 11. Volume dan Nilai Ekspor dan Impor Bunga Anggrek Indonesia Periode Tahun 1991-2002

···-

·-

Dari data ekspor bunga anggrek pada tabel 11 dapat dilihat bahwa ekspor

bunga anggrek ke mancanegara masih belum stabil. Menurut beberapa kalangan

perbungaan, kontribusi Indonesia di pasar bunga anggrek masih sangat kecil. Hal ini

terbukti dengan masih kecilnya angka volume dan nilai ekspor bunga anggrek

Indonesia ke mancanegara. Pada tahun 1994-1995 volume ekspor bunga anggrek

menunjukkan peningkatan yang besar namun dimasa krisis tahun I 998 volume

ekspor bunga anggrak Indonesia mengalami penurunan yang besar. Pada urnumnya

Page 86: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

tanaman anggrek yang di ekspor oleh Indonesia adalah tanaman anggrek yang masih

kecil atau seedling. sedangkan untuk jenis anggrek yang sudah dewasa atau

berbunga yang lebih banyak adalah Phalaenopsis (Dirjen Pengolahan dan

Pemasaran Has ii Hortikultura, 2003 ).

Untuk ekspor bunga anggrek mulai tahun 1997-2002, Indonesia sudah dapat

mengekspor ke negara-negara seperti Jepang, Korea, Cina, Taiwan, Singapura,

Malaysia, Amerila Serikat, lnggris dan beberapa negara lainnya. Volwne dan nilai

ekspor bunga anggrek menurut negara tujuan tahun 1997-2002 tergambar pada

Lampiran 6. Sementara itu, kecendrungan pennintaan pasar dunia akan bunga

anggrek dan tanaman bias lain mulai beralih ke bunga-bunga yang berasal dari

negara-negara tropika seperti Indonesia. Bunga-bunga dari negara tropika

mempunyai keanekaragaman jenis dan warna yang menarik, apalagi bila dirangkai

dalam bentuk rangkaian akan rnenghasilkan rangkaian bunga yang sangat indah.

Indonesia dapat mengekspor bunga anggrek ke suatu negara dengan terlebih

dahulu memahami karakteristik rnasyarakatnya sehingga dapat diketahui jenis bunga

yang mempunyai peluang bagus untuk dipasarkan ke mancanegara. Masyarakat

.iepang, Taiwan, Belanda, Korea dan Singapura pada umumnya lebih menyukai

bunga anggrek l'ha/aenopsis warna putih.

Dari negara-negara kawasan Asia yang menjadi sasaran ekspor bunga anggrek

adalah Korea. Korea merupakan negara yang dapat menjadi pasar masa depan dan

sangat terbuka bagi bunga anggrek Indonesia khususnya kavling 18 TAIP. Hal ini

terlihat dari seringnya turis Korea yang datang ke TAIP baik untuk membeli

Page 87: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

anggrek atau sekedar berkunjung ke TAIP. Semakin tingginya tingkat kepercayaan

konsumen dalam negeri dan luar negeri terhadap bunga anggrek baik silangan

maupun anggrek spesies Indonesia membuat semakin luasnya peluang kavling 18

T AIP untuk ikut menggeluti pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa peluang pasar bisnis bunga anggrek

memiliki daya tarik pasar yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan analisis

klasifikasi strategi kompetitif kekuatan bisnis dan daya tarik pasar yang di bahas

pada sub bab analisis posisi perusahaan.

5.3.2 Analisis S\.VOT

Analisis SWOT bertujuan untuk menganalisis situasi lingkungan eksternal dan

internal perusahaan. Analisis SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas tentang

peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan perusahaan. Untuk melakukan

evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan peluang dan ancaman yang

mempengaruhi kine~ja perusahaan, terlebih dahulu perlu mengkaji faktor-faktor

strategis yang menggambarkan posisi strategis perusahaan. Identifikasi faktor-faktor

internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan kavling 18 TAIP berdasarkan hasil

analisis dan wawancara dengan pemilik dan karyawan kavling 18 TAIP dan para

pengusaha yang mengelola kavling di TAlP adalah sebagai berikut:

Kekua tan

Keunggulan atau kekuatan dalam hal produk kavling 18 dibandingkan dengan

kavling lain di TAIP adalah penyediaan sarana dan jasa merangkai bunga

Page 88: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

yang tidak ada dikavling lain. Sunga yang biasa dirangkai di kavling adalah

anggrek Phalaenopsis.

2 Keramahan karyawan kavling dalam melayani pelanggan juga menjadi salah

satu kekuatan kavling 18 TAIP. Biasanya para pelanggan yang datang ke

kavling selalu menanyakan tentang cara-cara merawat tanaman anggrek yang

sudah mereka beli agar tetap segar dan tumbuh subur, karyawan kavling

dengan ramah menanggapi pertanyaan para pelanggan tersebut, merekapun

sangat cepat tanggap terhadap pertanyaan yang diajukan oleh para pelanggan.

3 Pengelola kavling 18 T AIP mampu memperkenalkan tanaman anggrek

silangan baru, baik yang dibeli dari laboratorium dan luar negeri ataupun

silangan sendiri.

4 Kualitas tanaman anggrek yang mereka pasarkan cukup baik. Pengelola

kavling 18 TA!P selalu mernperhatikan kualitas tanaman anggreknya dari segi

ketahanan dan kesegarannya

5 Segmen pasar yang sudah cukup efektif, membuktikan bahwa kavling 18

mampu rnengelompokkan konsumen berdasarkan selera/pilihan secara tegas.

6 Diferensiasi produk tanaman anggrek yang dimiliki kavling 18 TAIP cukup

beragam dari mulai anggrek silangan sendiri dan anggrek silangan luar negeri

sampai anggrek spesies yang menjadi koleksi kavling 18 TA!P. Keragaman

bibit botolan sampai tanaman anggrek yang sudah dewasa ada di kavling 18

TAIP.

Page 89: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Kelemahan

Kegiatan penelitian dan pengembangan belum dijalankan sepenuhnya.

Walaupun TAIP memilki sarana laboratorium, namun TAIP belum memiliki

tenaga ahli yang professional dalam hal pemuliaan tanaman. Sehingga

walaupun produk bunga anggrek yang dimiliki kavling 18 T AIP sudah

beragam tapi varietasnya tidak sebanyak yang dimiliki perusahaan lain.

2 Selama ini pengusaha kavling 18 TAIP hanya mengandalkan dana pribadi.

Sehingga kondisi kekuangan kavling lemah, hal inilah yang menyebabkan

kavling 18 T AIP belum dapat melakukan perluasan pasar hingga ke luar

neger1.

3 Kapasitas produk bunga anggrek kavling 18 TAIP masih rendah. Karenanya

sampai saat ini kavling 18 TA!P hanya dapat berorientasi pada pasar individu

dalam negeri saja.

4 Pengunaan komponen impor untuk melengkapi sarana laboratorium dan

kavling 18 masih besar.

5 Perhatian dan penanganan proses pemasaran masih rendah dan belum

ditangani secara professional. Hal ini dapat disimpulkan karena selama ini

TAlP khususnya kavling l 8 belum memiliki perencanaan pemasaran yang

mantap sebagai acuan dalam kegiatan pemasarannya.

6 Promosi yang dilakukan kavling 18 TAIP selama ini rnasih kurang gencar dan

bdum optimal. Walaupun setiap bulan April dan September TAIP

Page 90: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

mengadakan pameran bunga anggrek, tapi konsumen yang membeli anggrek

umumnya adalah para pelanggan yang sudah sering berkunjung ke TAIP.

Faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancarnan bagi kemajuan

TAIP tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

Peluang

Semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen luar negen terhadap bunga

anggrek spesies alam Indonesia. Di TA!P sendiri sermg ada turis yang

berkunjung dan membeli anggrek. Dengan demikian peluang kavling 18 TAIP

untuk mengekspor tanaman anggreknya sernakin luas.

2 Dari aspek sosial budaya, perayaan hari besar keagaman menjadi peluang

yang cukup berarti bagi pasar produk bunga anggrek kavling 18 TA!P.

3 Hubungan yang baik antara perusahaan pemasok bibit maupun pemasok

barang-barang variabel dengan pengusaha anggrek kav ling 18 T AIP, yang

dijalin sejak bergabung dengan T AIP khususnya dengan pemasok bibit dari

dalam maupun dari luar negeri terutama Thailand dan Taiwan. Peran pemasok

diperlukan pengusaha anggrek kavling 18 T AlP untuk meningkatkan

kapasitas produksi dan memenuhi permintaan konsumen baik yang datang ke

kavling maupun konsumen luar jawa.

4 Jalinan hubungan yang baik pegusaha/pengelola kavling 18 TAIP menjadi

kepercayaan yang tinggi pelanggan. Hubungan yang baik dengan pelanggan

dapat menjadi suatu peluang penetrasi bagi para pengusaha kavling untuk

Page 91: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

meningkatkan penj ualannya. Se lain itu pelanggan juga dapat mempromosikan

kualitas produk yang ada di kavling 18 TAIP kepada pelanggan lainnya

sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar produk bunga anggrek yang ada di

kavling.

5 Ancaman pendatang baru yang potensial di lingkungan bisnis penganggrekan

dirasakan sangat rendah. Hal ini dikarenakan hambatan masuk ke dunia bisnis

tanaman anggrek ini cukup tinggi, modal yang besar saja tidak cukup untuk

memasuki bisnis penganggrekan bila tidak didukung oleh pengetahuan dan

pengalaman tentang teknik budidaya tanaman anggrek serta strategi

pcmasaran yang baik.

6 Masih terbuka lebarnya pasar anggrek di luar Jawa. Hal ini didasarkan pada

permintaan akan pasokan anggrek untuk daerah di luar Jawa terutama Bali

yang masih kurang.

7 Korea diharapkan dapat menjadi peluang pasar yang baik bagi bisnis anggrek

khususnya kavling 18 TAIP. Hal ini didasarkan tingginya volume ekspor

anggrek Indonesia ke Korea dan seringnya turis Korea berkunjung ke TAIP

untuk mcmbeli anggrck di T AIP.

Ancaman

Kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil sejak krisis ekonomi

tahun 1998, sangat mempengaruhi pendapatan konsumen dan motivasi

emosional dalam pola pembelanjaan mereka.

Page 92: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

2 Banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang florikultur khususnya bunga

anggrek menyebabkan persaingan dalam hal keunggulan produk bunga

anggrek semakin ketat terutama di lingkungan T AIP para penganggrek

umumnya selalu ingin menampilkan keunggulan produk yang berbeda dengan

kavling lainnya.

3 Persaingan harga antar pedagang anggrek menjadi ancaman bagi kavling 18

TAIP, karena harga yang ditawarkan pedagang anggrek di luar TAIP tersebut

cenderung lebih murah.

4 Konsumen memiliki kekuatan tawar menawar yang besar dalam proses

pembelian anggrek karena banyaknya pedagang anggrek di Indonesia.

5 Persaingan yang terjadi di TAIP adalah persaingan dalam memperoleh

pasokan anggrek dengan kualitas baik

Setelah melakukan identifikasi antara kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman yang ada maka dapat dibuat matriks !FE dan EFE dengan masing-masing

pembobotan setelah mendapatkan hasil diskusi atau wawancara dengan pemilik

kavling 18 TAIP. Penilaian bobot dan rating matriks !FE dan EFE diperoleh melalui

pengisian kuesioner oleh pemilik kavling dan manajcmen TAIP sehingga

penilaiannya tidak bersifat subjektif.

5.3.2.1 Matriks JFE (Internal Factor Evaluation)

Faktor yang dianalisis dalam matriks !FE adalah faktor-faktor strategis

internal perusahaan. Faktor-faktor strategi internal yang telah diidentifikasi

Page 93: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

merupakan kekuatan dan kelemahan bagi kinerja perusahaan. Hasil identifikasi

menunjukkan bahwa para penganggrek memiliki 6 kekuatan dan 6 kelemahan

dalam strategi intemalnya. Jumlah nilai yang diboboti (total skor) pada Tabel 12

sebesar 3,050. Nilai ini menunjukan bahwa para pengusaha atau penganggrek

mampu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk menutupi kelemahan yang

ada. r Faktor-faktor Internal Bo bot Rating Skor Kekua tan ! 1. Sarana dan jasa merangkai bunga 0,079 4 0,316 I 2 Keramahan karyawan kavling. 0,095 4 0,380 ! 3. Mampu memperkenalkan anggrek silangan baru. 0,087 4 o,348 I

,4 Kualitas Produk Baik. o!il 4 0,424 I

15. Segmen pasar yang sudah cukup efektif. ' 0,079 4 0,304 I 6. D1ferensiasi Produk 0,083 4 0,332

I Kelemahan I I I. Kegiatan R&D yang belum optimal. 0,061 I 2 I 0.122

12. Dana yang dimiliki oleh pengusaha anggrek 0,087 I 2 I 0.114 kavling 18 T AIP masih terbatas.

I i 3 Kapasitas Produk. 0,098 I 2 0, 196

~ Pcogg"- kompoooo ;mpo' yMg m~;h ""' 0,053 2 0,106 Penanganan pasar dan informasi pasar yang belum 0,083 2 0,166 ditangani secara professional. Promo.~i kurang gencar. _Q,091 2 0,182

Total 1,000 3,050 Sumber : Data Primer yang diolah

Tabel 12. Matriks IFE Strategi Pengembangan Pasar pada TAIP

5.3.2.2 Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)

Faktor yang dianalisis dengan matriks EFE adalah faktor-faktor strategis

eksternal perusahaan. Faktor-faktor strategi eksternal yang diidentifikas1

merupakan peluang dan ancaman bagi perusahaan. Hasil identifikasi

Page 94: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

menunjukkan bahwa penganggrek di TAIP memiliki 7 peluang dan 5 ancaman

strategi eksternal perusahaannya. Nilai pembobotan matriks EFE pada Tabel 13

berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik kavling dan pihak manajemen TAIP

adalah 2,935. Nilai tersebut menuajukkan bahwa kavling 18 TAIP memiliki

peluang yang ada untuk mengantisipasi ancaman yang terjadi bagi proses strategi

pemasarannya.

I Peluang Faktor-faktor Eksternal Bo bot Rating Skor

11. Tingkat kepercayaan kosumen luar neg en terhadap 0,098 " 0,294 .)

1 produk bunga anggrek Indonesia.

0,095 4 0,380 I 2. Perayaan hari besar keagamaan. ) 3. Hubungan baik dengan pihak pemasok. 0,098 I " 0,294 .)

I 4. Hubungan baik dengan pihak Pelanggan. 0, 102 I 4 0,408 I 5. Rendahnya ancaman pendatang baru yang potensial. 0,058 ' " O,l 74

I .)

6. Pasar luar Jawa yang masih terbuka 0,102 " 0,306 .)

7. Korea diharapkan dapat menjadi peluang pasar masa 0,102 3 0,306

I ' depan bagi produk bunga anggrek Indonesia. I

Ancaman I 1.Selera dan pendapatan konsumen yang sangat 0,064 2 o,12s I

berpengaru dalam pola konsumsi masyarakat. I

I

I 2. Persaingan dalam ha! keunggulan produk. 0,083 " 0,249 .)

3. Persaingan harga. 0,076 2 0, 152 I 4. Kekuatan tawar menawar konsumen yang tinggi. 0,064 2 o,12s I 5. Persaingan dalam memperoleh pasokan anggrek yang 0,058 2 0,11~

baik --··---

' Total 1,000 _.L.?2935 _J L__

Sumber : Data Pruner yang dt0lah

Tabel !3. Matriks EFE Strategi Pengembangan Pasar Pada TAIP

5.3.2.3 Ana!isis Posisi Perusahaan

Untuk mempermudah dalam mendapatkan informasi mengenm pos1s1

perusahaan guna mempermudah pemberian alternatif strategi yang dapat

dijalankan kavling 18 TAIP, maka digunakan matriks !E. Nilai matriks IE ini

Page 95: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

berdasarkan matriks JFE dan EFE diperoleh nilai pembobotan masing-masing

sebesar 3,050 dan 2,935.

4.0 Kuat

4.0 1 ····~1 Tinggi

3.0

Sedang

Total Skor

EFE 2.0

Rendah

1.0

Surnber : David, 2002

VII

Total Skor IFE

3.0 Rata-rata 2.0 Lemah 1,0

II III

v VI

VIII IX

Garn bar 8. Posisi Perusahaan Pada Matriks Internal Eksternal (IE)

Dengan menggunakan pendekatan skala David (2002) kavling 18 TAIP

berada dalam kondisi strategi grow and build. Untuk lebih memperjelas

pemaparan posisi perusahaan dari sisi pemasaran dan bisnisnya berikut disajikan

tabel analisis daya tarik pasar dan kekuatan bisnis bunga anggrek kavling 18

TAIP.

Page 96: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Daya Tarik Pasar

Kekua tan Bisnis

Faktor-faktor Kompetitif Strategi

•!• Se1nakin konsumen

tingginya kepercayaan luar neger1 terhadap

anggrek Indonesia.

Bo bot

0,098

•:• Masih terbukanya pasar anggrek di 0, 102 luar Jawa.

•!• Korea dan negara Asia lainnya diharapkan dapat menjadi pasar masa depan anggrek Indonesia.

•!• Rendahnya ancrunan pendatang baru. •!• Intensitas persaingan harga. •!• Intensitas persa1ngan keunggulan

produk. •!• Persaingan dalan1 n1en1peroleh

pasokan anggrek berkualitas. •:• Selera dan pendapatan konsumen yang

mempengaruhi pola konsumsi. •!• Perayaan hari besar keagrunaan. •!• tJubungan baik dengan pe1nasok. •!• I-fubungan baik dengan pelanggan. •!• Kekuatan tawar 1nenawar konsumen

yang tinggi.

•:• Segmen pasar yang sudah efektif. •!• Penanganan pasar yang belu1n

optimal. •!• Kualitas produk. •!• Efektifitas Promosi. •!• Kapasitas Produksi. · •!• Efisiensi Produksi

memperkenalkan anggrek barn).

•!• Diferensiasi produk.

(mampu silangan

•!• Pasokan Bahan baku (penggunaan komponen impor terutama bibit).

•!• Kinerja R&I).

0,102

0,058 0,076 0,083

0,058

o,064 I

o,095 1

1

0,098 0,102 I

:·~ 0,076 0,083 0,106 0,091 0,098 0,087

0,083 0,053

0,061 0,087

'

Nilai Peringkat I -f------4

5

5

5

3 2 2

2

3

3 3 3 2

4 3 5 4 4 4

4 4

3 4

0,490

0,510

0,510

0,174 0,152 0, 166

0,116

0,192

0,285 0.294

0.306 j 0,128

3,323

0,304 0,249 0,530 0,364 0,392 0,348

0,332 0,212

0,183 0,348

•!• Dana yang dimiliki pengusaha 0,095 4 0,380 anggrek masih terbatas. 0,079 4 0,316

•!• Keramahan karyawan kavling. · •!• 1'ersedianya sarana dan 1asa >---·-< I

I merangkai bunga. 11,000 4,199 J L__ _________ ._ ---·-·'---.---------~---------------------- ---- -----~-

Tabd 14. Kekuatan Bisnis dan Daya Tarik Pasar Bunga Anggrck

Page 97: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

5.00

Tinggi

3.67

Sedang

Tinggi

Kekuatan Bisnis

Sedang

II

Lem ah

III

Daya Tarik

Pasar 2.33

Rendah

1.00

5.00 3.67 7 00 -.J,) l.00

Investasi I Tumbuh Selektif I Penghasilan Panen I Lepas

Sumber : Kotler, 2000

Garn bar 9. Posisi Korn petitif Kekua tan dan Daya Tarik Pasar Buuga Anggrek

Dari hasil analisis kekuatan bisnis dan daya tarik pasar di atas jelaslah

bahwa bisnis anggrek sangat memiliki daya tarik pasar berdasarkan nilainya 3,323

dan nilai kekuatan bisnisnya sebesar 4, 199 dengan menggunakan skala Kotler

(2002) posisi pasar bunga anggrek berada di klasifikasi strategi tumbuh selektif

Dalam hal ini kavling 18 dapat melakukan pengembangan pasar dengan cara

berinvestasi besar-besaran pada segmen pasar yang paling menarik, membangun

kekuatan untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan lain dan tingkatkan

laba dengan menaikkan produktivitas yang dimiliki. Sehingga pengusaha kavling

18 dapat memperluas pangsa pasar bunga anggreknya.

Page 98: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

5.3.2.4 Form ulasi Alternatif Strategi

Fonnulasi strategi didasarkan pada hasil kajian faktor-faktor internal dan

ekstemal kedalam matriks SWOT. Matriks SWOT berguna untuk menentukan

strategi pemasaran yang tepat dengan pemanfaatan kekuatan dan peluang

perusahaan serta untuk mengeliminir kelemahan dan mengatasi ancaman yang

ada. Matriks SWOT tersebut memberikan 4 set kemungkinan altematif strategi

yang dapat dikembangkan oleh perusahaan, alternatif strategi yang dapat

dipertimbangkan oleh kavling 18 T AIP diantaranya, yaitu :

Strategi S - 0 (Strengths - Opportunities)

Altematif strategi yang dihasilkan dari upaya menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang adalah:

I. Melakukan perluasan pasar serta sistem pendistribusian yang lebih

inovatif Untuk perluasan pasar dilakukan melalui pendekatan pasar

industri, dimana pasar industrinya adalah perusahaan penyedia jasa

akomodasi (hotel), industri pengrajin tanaman atau perangkai tanaman dan

memperluas mitra kerja dengan pedagang perantara yang belum

termanfaatkan.

2. JV!emasarkan produk anggrek herkualitas ke pasar luar .Jawa dengan

prornosi !angsung. Promosi ini bertujuan untuk menarik pelanggan barn

dari bunga anggrek yang tersebar di luar Jawa. Untuk melakukan kegiatan

promosi ini kavling 18 memanfaatkan kekuatan yang berupa kualitas

Page 99: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

produk anggrek, segmen pasar yang sudah cukup efektif dan diferensiasi

produk yang dimiliki kavling 18.

3. Meningkatkan Produktivitas karyawan dalam memperkenalkan anggrek

silangan baru. Strategi ini didasarkan pada kemampuan memperkenalkan

anggrek silangan baru yang sudah dimiliki dan dari segi peluang adalah

tingginya tingkat kepercayaan konsumen luar negeri terhadap anggrek

Indonesia.

4. Mengadakan kerjasama dengan trader di luar negeri untuk

mempermudah pemasaran. Strategi ini dilakukan melalui pendekatan

jaringan dan hubungan baik yang sudah terjalin dengan beberapa produsen

florikultur maupun breeder di Iuar negeri.

Strategi W - 0 (Weaknesses - Opportunities)

Altematif strategi yang dihasilkan dari upaya meminimalkan kelemahan

dan memanfaatkan peluang yang adalah sebagai beerikut :

1. Memahimalkan sumberdaya dalam rangka meningkatkan laba dan

peningkatan kapasitas produksi. Strategi ini didasarkan pada kelemahan

dana yang kurang stabil dan kapasitas, peluang pasar yang cukup besar

pada saat perayaan hari besar keagamaan dan peluang pasar ekspor.

2. Melakukan riset pemasaran secara professional mengingat adanya

peluang tingkat kepercayaan konsumen luar negeri terhadap bunga

anggrek Indonesia, masih rendahnya peluang pendatang baru yang

Page 100: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

potensional serta Korea yang dapat diharapkan menjadi pasar masa depan

bunga anggrek Indonesia.

3. Memanfaatkan sarana Laboratorium untuk menghasilkan varietas baru

yang lebih beragam serta agar dapat meningkatkan kapasitas produksi.

Dengan memanfaatkan fasilitas Laboratorium TAIP. Meningkatkan fungsi

R&D untuk meningkatkan varietas bunga anggrek yang dimiliki kavling

18 T AIP guna mencapai peluang pasar luar Jawa dan ekspor Korea.

4. Mengikuti pameran fnternasional untuk memperkenalkan dan

mempromosikan produk kavling 18 TAIP. Hal ini dirumuskan dengan

tujuan agar konsumen luar negeri dapat lebih mengenal produk bunga

anggrek spesies Indonesia maupun produk bunga anggrek hasil silangan

sendiri, sehingga pada akhirnya mereka akan melakukan pembelian pada

produk bunga anggrek tersebut.

Strategi S - T (Strengths - Threats)

Alternatif strategi yang dihasilkan dari upaya menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman adalah:

I. ivfeningkatkan kualitas produk tanaman anggrek terutama keindahan dan

kesegaran serta varietas produk. Strategi ini diharapkan dapat mengatasi

ancaman persaingan keunggulan produk dan harga yang semakin ketat,

konsumen memiliki kekuatan tawar menawar yang tinggi dengan

menggunakan kekuatan kualitas produk yang baik dan diferensiasi produk

yang baik pula. Dalam ha! ini perusahaan tidak mungkin menurunkan

Page 101: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

harga j ual melainkan harus berupaya untuk meningkatkan kualitas produk

bunga anggreknya.

2. Meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Strategi ini juga diperlukan

untuk mempertahankan dan memelihara konsume·n dalam upaya

menghadapi tingkat persaingan harga dan produk yang sangat ketat serta

selera dan pendapatan konsumen yang mempengaruhi po la konsumsinya.

3. Mengembangkan kreatifitas merangkai bunga anggrek. Strategi ini

didasarkan pada kekuatan tersedianya sarana dan jasa rangkai bunga dan

untuk menghadapi ancaman selera dan pendapatan konsumen , persaingan

harga dan kekuata ta war menawar konsumen yang tinggi.

Strategi W-T (Weaknesses-Threats)

Alternatif strategi yang dihasilkan dari upaya meminimalkan kelemahan

dan menghindari ancaman adalah:

•:• Mengurangi penggunaan komponen impor yang besar seperti pupuk

dan bibit agar dapat menekan biaya produksi yang tinggi. Strategi ini

didasarkan pada kelernahan dana yang dimiliki pengusaha kavling 18

T AIP serta ancaman persaingan harga.

Matriks SWOT sebagai perumusan strategi peng•embangan pasar bunga

anggrek kavling 18 dapat dilihat pada Tabel 15 berikut ini :

Page 102: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

--··---·

Faktor-faktor internal

Faktor-faktor Eksternal

PELUANG (0) I. Senu1kin tingginya tingkat kepercayaan

kousumen luar negeri terhadap anggrek spesies Indonesia.

2. Perayaan hari besar keaga1naa11. 3. Jalinan hubungan yang baik dengan

pemasok. 4. Jalinan hubungan yang baik dengan

pelanggan. 5. Rendahnya ancaman pendatang baru. 6. Masih terbukanya pasar luar Jawa.

·17· Korea diharapkan dapat menjadi pasar 111asa depan anggrek lndonesia

ANCAMAN (T) I. Selera dan pendapatan konsumen. 2. Persaingan harga. 3. Persaingan Produk. 4. Kekua tan ta war inena\var konsun1en yang

KEKUATAN (S) 1. Tersedianya sarana clan jasa merangkai

bunga anggrek. 2. Keramahan Kmyawan Kavling 3. Kemampuan mernperkenalkan anggrek

silangan baru. 4. Kualitas Prociuk yang baik.

I KELEMAHAN (W)

1

1. Kegiatan R&D yang belum optimal 2. Dana yang dimiliki masih belum stabil.

1 3. Kapasitas produk. 4. Penggunaan komponen impor. 5. Penanganan terhadap pasar masih rendah

5. Segmen pasar yang sudah cukup efektif.

6. Diferensiasi produk

-----·~--·~-~

1 dan belum ditangani secara professional.

J. 6. Prom?si kurang gencar terutama ke luar

neger1

STRATEGI S-0 I. lVle111asarkan produk anggrek

berkualitas ke pasar luar Ja\va dengan promosi langsung (S2, S4, S5, S6, 03, 05, 06).

2. Melakukan penetrnsi pasar dan pengembangan pasar (S2, S3, S4, S5, S6, 02, 03, 06)

3. Meningkatkan produktifitas dalam memperkenalkm1 silangan barn (S 1, S2, S3, S4, S5, 01, 04, 06,07).

4. Mengaclakan kerjasama dengan trader di luar negeri untuk mempennudah pcmasaran (S4,.S2, S6, 03, 07)

STRATEGI S-T 1. Iv1engen1bangkan kreatifitas inerangkai

anggrek (S 1, S4, SS, T2, T4). 2. Meningkatkan kualitas produk (S 1, S3,

S4, S6, Tl, T2, T3, T4, TS).

I STRA TEGI \V-0

1. Memaksimalkan sumber daya dalam rangka meningkatkan laba (W 1, W2, W3, W5, W6, 01, 02, 06, 07).

2. Melakukan riset pemasarau secara professional (WI, WS, 06, 07).

3. Memm1faatkm1 sarana Laboratorium untuk rnenghasilkan Varietas barn yang lebih beragam (WI, W3, 01, 05, 06, 07).

4. Mengikuti pmnerm1 lnternasional untuk mernperkenalkan & mernprornosikan anggrek produk kavling 18 (W6, 01, 04, 07).

STRATEGI W-T 1. Mengurangi penggunaan kon1ponen in1por

sebagai upaya menekan biaya produksi (W2, W4, T2)

tinggi. j 3. [Vleningkatkan pelayanan pada 5. Persaingan dalam memperebutkan pasokan I konsumen (S2, S3, S5, Tl, T2, T4) .

L HI!g_grek berkualitas. _J_ __ . Tabet 15. Perumusan Strategi Pengembangan l'asar Bunga Anggrek Kavling 18 dengan Matrik SWOT

Page 103: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

5.3.3 Rekomendasi Strategi Pengembangan Pasar Bunga Anggrek

Dengan melihat kondisi kavling saat ini dan data hasil wawancara dengan

pihak pemilik kavling 18 maka peneliti merekomendasikan bahwa ada 7 strategi

yang dipilih dari 12 strategi yang diformulasikan pada matriks SWOT dipaparkan

pada Lampiran 9. Ketujuh strategi tersebut dipilih karena mengarah pada tujuan

pengembangan pasar dibandingkan strategi-strategi yang lain. Alternatif-alternatif

strategi yang telah dipilih itu kemudian diprioritaskan dalam matriks QSPM.

Berdasarkan nilai total skor TAS pada masing-masing strategi dalam matriks

QSPM, maka formulasi prioritas strategi pengembangan pasar sebagai berikut :

. .

No Alternatif Strategi Total Skor

l Melakukan penetrasi pasar dan pengembangan pasar. 7,426

2. Memasarkan produk anggrek berkualitas ke pasar luar Jawa 6,993 dengan promosi langsung.

' Meningkatkan Produktifitas dalam memperkenalkan anggrek 6,791 .) .

~

silangan barn. 4. Mengadakan kerjasama dengan trader di luar negeri untuk 6,584

~"·-mem11ermudah pemasaran.

5. Memaksimalkan sumberdaya dalam rangka meningkatkan 6,464 kapasitas produksi dan laba.

6. Meningkatkan kualitas produk bunga anggrek. 6,051

7. Melakukan riset pemasaran secara profossional. 5,908

··-·--- -~··---··--

Sumbcr: Data Ptimer yang d1olah

Tabel 16. Prioritas Strategi Pengembangan Pasar Berdasarka Matriks QSPM

Untuk melaksanakan rekomendasi strategi pengembangan pasar maka peneliti

menuangkan di dalam matriks implikasi manajerial sebagai kemudahan langkah-

langkahny seperti Tabel 17 di bawah ini.

Page 104: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Nol =~---- Alternatif Str I I Melakukan penetrasi

pengembangan pasar.

--~I __ 2 I Memasarkan Prociuk An

ke pasar luar J awa

langsung.

---..j-----3 I Meningkatkan produl

1

rnemperkenalkan anggrek

I

I '

T ··------ategi

clan I •!• Implikasi Manaierial

pasar Melakukan direct selling/ personal selling untuk pengembangan pasar ke I

pasar Industri seperti; Hotel, Restoran, dan Floris baik di Jawa clan di luar

Jawa.

•:• Membudidayakan clan memasarkan jenis-jenis anggrek komersial sesuai

segrnen pasar yang dituju dengan memperhatikan kelas sosial, penghasilan,

gaya hidup clan manfaat yang dicari agar dapat mengikat kesetiaan

konsumen pada produk anggrek kavling 18 TAIP.

•!• Melakukan sistem pendistribusian yang lebih inovatif clan kreatif

•!• Meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen.

5grek berkual i tas •:• Memanfaatkan sarana promosi T AIP seperti pameran yang diadakan setiap

jengan promos1 bulan April dan September dengan sebaik-baiknya.

1 ·:· Mengikuti pameran-pameran anggrek tingkat nasional maupun

, internasional untuk memperkenalkan clan mempromosikan anggrek kavling I

I 18 TAIP. ' . ___ ..

Jifitas dalam •!• Meningkatkan kemampuan dalam melakukan sistern penyilangan baik oleh

silangan baru. karyawan kavling 18 maupun karyawan Laboratorium.

•!• Mengembangkan kreatifitas merangkai bunga anggrek silangan baru.

•:• Mernbudidayakan clan memasarkan bunga anggrek silangan baru dengan

kualitas untuk memenuhi keinginan konsumen/pelanggan.

:lengan trader di -4T Me;1gadakan kerjasama

I 1uar negeri untuk mempermudah I sebagai jalur pemasaran. ' I

•!• Memanfaatkan hubungan baik dengan pernasok bunga ar gb g

·--· -------------·--- _________ ,_._;___ -----

Page 105: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

pen1asaran. •!• Meningkatkan kualitas produk bunga anggrek kavling 18 TAIP baik

silangan barn rnaupun anggrek spesies alam [ndonesia.

5-r

1-M~;;:;,;ksim~k;~-:~~~;:;b~r daya dalam •!• Meningk;tkan l~apasitas produksi agar dapat menjalankan pemasaran ke I

rangka meningkatkan kapasitas produksi luar Jawa dan luar negeri (Korea). ! '-'

I dan laba. i •:• Meningkatkan modal ke~ja untuk penyempumaan sistem pembudidayaan

· anggrek dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi. ~----~-··--····-----~ .. ---··

6 Meningkatkan kualitas produk bunga , •!• Memanfaatkan sarana Laboratoriurn untuk meningkatkan kualitas anggrek.

anggrek. •!• Melakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman anggrek dengan baik dan

benar agar dapat memperoleh kualitas anggrek yang baik .. --~-------·------~------~~~---~---+-::--::-:-:---:--.,----c~- I 7 Melakukan riset pemasaran secara •!• Melakukan riset pemasaran konsumen untuk mengetahui kebutuhan dan

professional. perilaku konsumen diberbagai segmen guna memperoleh dan meningkatkan

pe11jualan serta mempertahankan daya saing.

--~--·---- Tabel 17. Matriks Implikasi Manajerial Pengembangan Pasar Bunga Anggrek Kavling 18 TAIP

Page 106: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

6.1 Kesimpulan

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil temuan penelitian dan kajian maka peneliti dapat menarik-kesimpulan:

I. Bisnis bunga anggrek memiliki prospek yang baik dimasa mendatang.

Hal ini j uga dapat dilihat dari besamya kekuatan bisnis dan daya tarik

pasar bunga anggrek, sehingga jelas bahwa bunga anggrek mempunyai

peluang pasar yang besar di dunia bisnis florikultur.

2. Diketahui dalam analisis lingkungan pemasaran baik dalam matriks IE

(3,050 dan 2,935) maupun analisis Portofolio daya tarik pasar

(3,323 dan 4, 199) bahwa kavling 18 TAIP memiliki posisi kompetitif

klasifikasi dan strategi tumbuh serta berkernbang.

3. Dari hasil analisis segmentasi pasar dan bauran pemasaran dimana

kavling 18 sebagai anggota dari Taman Anggrek Indonesia Permai

(TAIP), terbukti bahwa kavling 18 memiliki kemampuan untuk

rneningkatkan keunggulan produk bunga anggreknya melalui R&D

dengan memanfaatkan sarana Laboratorium yang ada, serta dapat

rnengembangkan promosi melalui sarana pameran yang selalu

diadakan oleh TAIP seriap tiga bulan sekali di samping promosi

sendiri (Penjua!an Personal).

Page 107: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

6.2 Saran

4. Kondisi persaingan industri yang dihadapi baik di dalam maupun di

luar lingkungan T AIP, kavling 18 T AIP dirasa perlu menerapkan

strategi pengembangan usaha melalui pengembangan pasar secara

lebih intensif

Berdasarkan hasil penelitian ini dan kesimpulan tersebut di atas, hal-hal yang

dapat disarankan kepada pengusaha anggrek kavling 18 T AIP untuk memperluas

pangsa pasamya adalah sebagai berikut :

•!• Saran Jangka Pendek

I. Mengadakan penetrasi pasar terhadap pasar yang sudah digeluti selama ini

secara lebih efektif dan efisicn dengan cara memanfaatkan sarana promosi

TAIP dengan sebaik-baiknya serta meningkatkan kualitas pelayanan terhadap

konsumen.

2. Melakukan pengembangan pasar melalui perluasan segmen pasar dan sistem

pendistribusian yang lebih inovatif

3. Memanfaatkan sarana laboratorium secara maksimal agar dapat menghasilkan

anggrek silangan baru dengan terns mengembangkan aplikasi teknologi

inovatif agar dapat meningkatkan kualitas budidaya anggrek sehingga TAIP

terutama kavling 18 mampu bersaing dengan pengusaha anggrek di wilayah

lain.

Page 108: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

•:• Saran Jangka Panjang

1. Untuk mengembangkan bisnis anggrek dimasa mendatang penganggrek perlu

menerapkan program pemasaran yang lebih efektif efisien dari segi segmentasi

pasar dan terutama peningkatan kapasitas produksinya agar dapat menjalankan

pemasaran ke luar Jawa dan luar negeri (Korea) dengan memberdayakan

seluruh kemampuan yang dimiliki penganggrek.

2. Terns mencoba memperluas pasar yang terbuka baik dalam maupun luar negeri

yang masih memiliki peluang pasar yang bisa dimanfaatkan oleh kavling 18

khususnya. Hal ini dapat terlaksana dengan meningkatkan sumberdaya untuk

mernperoleh kapasitas produksi yang labih besar agar mampu melayani

permintaan pasar serta dengan melakukan promosi yang gencar dan

peningkatan mutu produk untuk menghadapi persaingan.

3. Mengadakan ke1jasarna dengan trader di luar negen yang selama ini telah

menjalin hubungan baik dengan pengusaha anggrek kavling 18 untuk

mempermudah proses pemasaran ke luar negeri serta melakukan riset

pemasaran secara professional.

Page 109: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

DAFTAR PUSTAKA

Biro Pusat Statistik. 2002. Pendapatan Nasional Indonesia. Biro Pusat Statistik Jakarta.

Buku Panduan Taman Ang1o,•rek Indonesia Pennai. 1995. Taman Anggrek Indonesia Pennai. Jakarta.

David, F.R. 2002. Konsep Manajemen Strategi. Edisi ke Tujuh. Versi Bahasa Indonesia. PT Prenhallindo. Jakarta.

Direktorat Bina Produksi Hortikultura. 2003. lnformasi Teknis Norma Budidaya Anggrek. Jakarta.

Direktorat Bina Produksi Hortikultura. 2003. Data Produksi dan Luas Areal Tanaman Hias di Indonesia Tahun 2002. Direktorat Bina Produksi H011ikultura. Jakm1a.

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran I-Iasil I-!011ikultura. 2003. Sub Direktorat Pemasaran Intemasional. Departemen Pe11anian. Jakarta.

Gunawan, L. W. 2002. Budidaya Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta.

Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis, perencanaan, !mplementasi dan Kontro!. Edisi revisi. Penerbit PT Prentalindo. Jakarta

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. PT Prenhallindo. Jakarta.

Kusumawardhanie, Bintari. 2003. Analisis Strategi Pemasaran Bunga Anggrrek Di Taman Anggrek Indonesia Pennai (TAIP) Jakarta. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Majalah Trubus. Juni 2001. Phalaenopsis yang Diminta Mancanegara. Trubus : No 3 79 Tahun XXX!l. Jakarta.

Majalah Trubus. April 2002. Dendrohium Untung Dalam -I Hulan. Trubus : No 389 Tahun A.'XXIII. Jakarta.

Nurmawati, Briana Sari. 2003. Ana/isis Strateg1 Pengemhangan Pasar Prociuk Bunga Potong (<)tudi Kasus Pada PT Alam !ndah Hunga Nusantara, Cipanas. Cia1yw). Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian Bogor. Bogor.

Page 110: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Rangkuti, Freddy. 2000. Ana/isis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sugiono. 2002. Met ode Penelitian Bisnis. CV ALF ABET A. Bandung.

Supriadi, Yoyon. 2000. Analisis Segmentasi Pasar, Penelapan Pasar Sasaran Dan Penentuan Posisi Pasar Da!am Kaitanya Dengan Volume Penjualan The Sedap Pada PT Perkebunan XIII Di Bandung Jumal Ilmiah Kesatuan, No 1, Vol. 2. Akademi Manajemen Kesatuan.

Sutiyoso, Yos. 2003 Peluang Bisnis Anggrek. Penerbit Swadaya. Jakarta.

Sutiyoso, Yos dan B, Sarwono. 2002. Merawat Anggrek. Penerbit Swadaya. Jakarta.

Thompson dan Strickland. 1998. Strategi Management Concepts and Cases. Tent Edition. The Mc Graw-Hill Companies, Inc.

Page 111: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

l-ampiran 1. Denah Taman Anggrek Indonesia Permai

I

I ~I < SI z ~I < ...,

I

I

I

4 l<AV 13

l<AV 12

l<AV9

l<AV 8 12 l<AVS

I • 2 s CC'=-----

Keterangan :

I. Pintu Masuk 2. Pintu Keluar 3. Pos Keamanan 4. Lapangan Parkir 5. Kantin F. ~h"lt"r T,,J,,non lJmum

9. Laboratorium I 0. Plaza 11. Ruang Pameran dan Kasir 12. Ruang Kmsus 13. Ruang Serba Guna atau Ruang Seminar 14. Rumah Jaga

15

Page 112: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Lampiran 2. Jenis-jenis Anggrek dan Sarana Produksi yang Tersedia di TAIP

Berdasarkan Kavling

No Kavling Jenis Anggrek dan Sarana Produksi

Anggrek spes1es Alam Indonesia (Anggrek Hitam),

(Standar dan mini), Vanda, Dendrobium.

2 Vanda, Mokara, Dendrobium.

3 Cattleya, Dendrobium.

4 Dendrobium (hasil silangan dan kultur jaringan lokal - impor). l--------t-------------------·-------·-·-----------

5 Cattleya (basil silangan lokal dan impor), Dendrobium.

6 Dendrobium, Vanda, Mokara.

I 7 Berbagai sarana produksi (saprotan) seperti pupuk, pestisida,

I berbagai macam pot, media tanam dan saprotan lainnya. 1----------·--·----------------------~----1 I 8 Dendrobium, Vanda, Mokara. i

9 Cattleya, Dendrobium, Phalaenopsis, Mokara.

~-

10

I l

Dendrobium, Cattleya, Oncidium, Vanda Douglas.

Dendrobium mini, Phalaenopsis, Oncidium, Mokara,

I

Dendrobium I I '

jacobsonii (koleksi). I f------------+-------·-----~

12

13

14

jis

I I

16

17

18

19

20

Dendrobium (Thailand dan lokal), Cattleya, Oncidium, I I Paphiopedilum.

Dendrobium hasil silangan sendiri, Cattleya.

Cattleya (Standar dan mini), Dendrobium, Oncidium.

Oncidium, Cimbidium, Vanda, Mokara, Kantung Semar (koleksi).

Dendrobium, Anggrek spesies Alam, Tanaman Hias Adeni~m. ___ _J

Dendrobium, Oncidium. I

Dendrobium, Phalaenopsis (standar dan mini), Cattleya, Vanda. I 1

Dendrob1um (S1langan Sendm dan Thailand), Cattleya.

Oncidium, Dendrobium. ' '-------'--------------

Sum be r: Data Primer per Kavling di T AIP

Page 113: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Lampirim 3: Jenis - Jenis Tanaman Anggrek yang Ada Di Kavling 18 T AIP

Botolan Dendrobium

Dendrobium Remaja

no

Page 114: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Larnpiran 3: Jenis - Jenis Tanarnan Anggrek yang Ada Di Kavling 18 T AIP

Compot Dendrobium

Cattleya

Page 115: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Lampiran 3: Jenis - Jenis Tanaman Anggrek yang Ada Di Kavling 18 TAIP

Parcel Vanda

Vanda

Page 116: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Lampiran 3: Jenis - Jenis Tanaman Anggrek yang Ada Di Kavling 18 T AIP

Phalaenopsis Standar

Page 117: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Lampiran 4. Hasil Penjualan Kavling 18 TAIP

-Bulan Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004

(dalam rupiah) ( dalam rupiah) (dalam rupiah)

I Januari 8.176.500,00 14.902.000,00 13.186.000,00

IFebrua~ 8.976.500,00 9.214.000,00 10.035.000,00

Maret 15.496.000,00 14.889.500,00 16. 712.500,00

April 8.456.000,00 18.415.500,00 25.688.500,00

I-

Mei 9.080.000,00 9.267.000,00 23.149.450,00

I-I Juni I 7. l 87.500,00 9.389.250,00 I I k------J- ·-~------- -·

I Juli I 8.489.500,00 8.139.000,00 I

I Agustus 15.072.500,00 10.831.500,00

I September 1 8.125.000,00 7.609.500,00

-·-·---------Oktober 9.593.500,00 23.504.000,00

November I

14.598.000,00 8.725.000,00

Desember 8.200.000,00 17.568.500,00

--Sumber : Data Sekunder Kavlmg 18 T ATP

Page 118: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

L amp1ran 5 D f P . a tar h erusa aan d P . IA an en ua n<TPTC kD" J k t I a ar a No Nama Ala mat -1 PT. Melrimba Sentra Agrotama JI. Raya Cinere No. 14 Limo 16514

Depok Telp. (021) 7545102, 7545067. 2 PT. Eka Karva Graha Flora Kom12lek Roxi Mas Blok D 3 No. l " PT. Bintang Delapan Hortikultura JI. Bulever Gading Baral Blok LC 6 .)

No. 53 Kelapa Gading Permai Telp. (021) 452900 l

4 Taman Anggrek Ragunan JI. Harsono Margasatwa, Ps Minggu Jaksel

5 Royal Orchids Nursery JI. Letnan Sutopo Bumi Serpong- Tanggerang Telo. (021) 5388812

- -----~-

6 Pesona Anggrek Komplek Taman Kebun Jeruk Blok J 13 No. 5 Jakbar 11630

I Telp. (021) 5304648

I I ' I ·-·

7 I Wijaya Orchids JI. Warung Buncit IV No. R4 !

I Jakarta Selatan 12790 '

! Telp. (021) 7993962

! 8 Poliloka Orchids JI. PTB Pedongkelan RT. 003/09

JakbarTelp. (021)612939

l_9 __ Dr. Herman Setiawan JI. Dalang No. 48 Kelurahan Munjul, Cibubur, Jakarta Tel12. (021) 8493912 __

I 10 Ir. Kamijo JI. Sawangan Elok, Duren Seribu Rt I 001/01, Sawangan Depok Telp (021)

613490 11 Permata Orchids JI. Permata Hijau

Blok J2 No.36 Jakarta 12 Pondok Anggrek JI. Kemiri 51, Pondok Cabai, Udik

I Ciputat Tanggerang Telp. (021) 7903508 Ii-:;- -·-·------

' .) Kannijono Rawabelong Jakarta Barat i 14 I Joseoh Candra Gunawan JI. Pulobundi Sawangan Deook

I 15 Kebun Bibit Am,,,rek Lebak Bui us JI. Pertanian Raya No. 4 7 J Sumber : Data Sekunder Kavlmg 18 T AIP

Page 119: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Negara Tujuan

Lampiran 6. Data Ekspor llortikultura Menu rut Negara Tu.iuanTahun 1997 - 2002 1997 I 1998 I 1999 I 2000 I 2001 2002

Vol Vol 1

1

Nil Vol Nil Vol Nil Vol Nil Vol Nil ·-··-· f*k L_(US$) ku) US$) (ku) lJS$) ka) (US$) _ilig) (US$) --Orchid Plant 29 12.874 - - 219.876 216.610 334.559 369.843 336.409 279.074 : Seedlings

I N·1 £Im\ • .<vffi

383.575 I 199. 784

I

--18 8.250

LI 30 -I -

~7

Australia j - ]- - - - - r--.:~ -~~ :--1 · I · _[ J<>d;, _j_c_ : : : : =}~:_. I : -1 : • 53600 • 13;80 I . ~---Jt.ll!L I- - - - - ; - - --

-----·- -·-- +---·-- -- 0 1 13.214

l)oland ' - - - - I - =w. - - - - I <United States - - - - I 5.240 81.049 6.300 140.246 859 23.741 , !Netherlands : 1 - - -

4- 1.673 9.475 5.526 106.970 2.905 29.858 '

---4.602 I 47.931 1 ?RLI 3.456

---~·JILJl I 24.101

1----:--·---·-·-·---~---i - ------fjing_lll)ore - - - I - 88.871 58.315 64.667 50.196 4.691 9.164 -.-- . , 1~raiwiJ..~-··-·····-~ . - - - I - 79. 100 16. 128 _ 130.025 24.777 66.004 51.835 , __ __ _ __,

- -1.740 21.744

I Pal is tan I - - - - - 1 - ~ tcanada -r-:-·~· - - - 400 2.436 59.618 I Ch11ia - - - - - I - -

295~70~70 iKore_a___ - - - - 12.757 _ _ __

l J.498 6.914 5.000 2.094 17.083

\-----~- . -·

i Ni<>eria J - - - - - I ' ..Q_~------.---- _" ____ --·-- >--------- ___ ____.. -··---< -'----L-----

~lapan . ± 29 J 2.8741~-~-12 5_28 I 22.326 j 4C 1.200 I 7361 8.990 I 1021 9~3 I 1 Malaysia - - - - - - · 17 170 - 545 2.2.>6 :, ____ " --- -·--·- --- - - - -

Surnber : Data Sekunder Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pernasaran Hasil Hortikultura. 2003

Page 120: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

__ l,.~•!l[Jiran_7. Penilaian Bobot Faktor Strate<ri Internal -

' Faktor l'enentu A B c-T-D E !7 G H I J KIL Total Bobot l

r---·----

i Tersedianya Sarana dan Jasa Merangkai 2 1 I 2 2 2 2 2 3 2 I 2 21 0,079 ! Anggrek (A) p(e1:amahan J(ar awan Kavlin' B_ 2 I I 3 2 3 3 2 0 2 2 I 25 0,095 ~

Mampu Memperkenalkan Anggrek Silangan I 3 2 2 2 2 2 1 0 2 2 23 0,087 ~

I Baru (C) ~---

i Kualitas Bun ra An rorek 3 3 2 2 3 3 I 2 28 0,106 1---

1 Se gm en Pasar ana Sudah Cuku Efektif (E) 2 1 2 1 2 2 2 20 0,076 [-Diferensiasi Produk Bunga Anggrek (F) 2 2 2 2 2 2 2 22 0,083

Kegiatan R&D yang Belum 0 timal (G) 2 I 2 1 0 2 1 16 0,061 ~

Dana yang dirniliki Kavling 18 masih Terbatas 2 I 1 2 2 2 I 2 2 I 23 0,087

Jl:!L 2 I 2~-3-

---Kapasitas P_i:_oduk Terbatas (I) 2 3 2 i 3 2 2 26 0,098

J_'eng_gunaan Korn onen Im or an Besar J) 1 I 1 1 1 2 2 1 2 l 14 0,053 Penanganan Pasar dan Inforrnasi Pasar Masih 2 -2 12r11 2 2 2 2 2 22 0,083 Rendah (K) Promosi Kurang Gencar Terutama ke luar I 2 I 2 I 2 I 2 I 2 I 2 I 3 I_ 2 I 2 I 3 I 2 llill 24 I 0,091 Negeri <L2

!.-·-·-·-------Total I 23 I 19 I 21 I 16 24 22 I 2s I 21 I 18 I 30 I 22 I 20 I 264 I 1,000

!(eterangan :

Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalab :

I = J ika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = Jika indikator horizontal sarna penting dengan indikator vertikal

3 =.I ika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Page 121: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

_!,_ampiran 8. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal _ I Faktor Pen en tu I A~ B I C I D I E I F G I H I J K L Total Bo bot

lis~1~~-~ki;; meningkatnya tingkat 11111 3 -2 2 2 3 2 1 2 3 2 I 2 3 26 0,098 kepercayaan konsumen Juar negeri

I terhadap anggrek spesies Indonesia (A) !!Bil Selem dan pendapatan konsumen yang I 1 mempengaruhi pola konsumsi (B) Perayaan Hari Besar Keagamaan (C) 2

[ Jalinan hubungan yang baik dengan 2 I 3 pemasok (D.L) ____________ _,.._-+-_ Jalinan hubungan yang baik dengan I 2 I 3

_pelanggan (E) Rendahnya ancaman pendatang barn ( F)

I Persaingan harga (G) ,. 1..£ersaingan keunggulan produk (H) I Kekuatan tawar menawar konsumen yang

2 2 1

2 2 2

2 2 2

2 2 1

2

3

3 3

3

2 2

2 2 2

2 2 2 2 2 3

3 2 3

f_linggi (!) _f\,1_a£il~terbukanva pa~ar luar Jawa (J) I 2 I 3 Korea diharapkan dapat menj adi pasar II 2 3

~_U I 2 I 3 I 3 I - I -2 I 21 2 3 3

masa depan anggrek Indonesia (K) 2 2 Persaingan dalam memperoleh pasokan-r 1 [ 2 j 11J1Jl. 2

ang_gi:ek (L) ·

2 17

2 2 3 25 2 2 3 26

2 2 3 27

2 15 3 20

2 2 22 2 17

3 27 3 27

1 15

L

Keterangan :

TOT Al I IQ I 'l7 I 1 0 flill 1 7 I ')Q I "4 I ')') I '>7 I 1 7 I .ll ........ ,l .._...., ~ v .... , • / J v . I I "--" I .... ! .:..:.. I .t.. I I l I I "' , -- -~ '

Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah :

I = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = J ika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal

3 = Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal

0,064

0,095 0,098

0,102

0,058 0,076 0,083 0,064

0,102 0,102

0,058

1,000 _J

Page 122: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

L amp1rnn 9 P 'I . N'I . D em aian 1 1 ai aya an atn T 'kM 'kQSPM ALTENATIF-ALTERNATIF STRATEGI

-----Faktor-faktor Kunci Bo bot AS 1 TASl AS2 TAS2

-•Peluang 1. Semakin tingginya tingkat kepercayaan 0,098 4 0,392 2 0,196

konsumen luar negeri terhadap anggrek spesies Indonesia.

2. Perayaan Hari Besar. 0,095 4 0,380 4 0,380 3. Hubungan Baik dengan Pemasok. 0,098 4 0,392 4 0,392 4. Hubungan Baik dengan Pelanggan. 0,102 4

I 0,408 4 0,408

5. Rendahnya ancaman Pendatang Baru yang 0,058 0 0,174 0 0,174 .) .)

Potensial. I 6. Masih terbukanya pasar luar Jawa. 0,102 4 0,408 4 0,408 '

7. Korea diharapkan dapat menjadi pasar 0,102 4 0,408 - -masa depan angm-ek Indonesia. •Ancaman

I I. Selera dan pendapatan konsumen yang 0,064 0 0,192 2 0,128 .) I mempengaruhi pembelian. I

2. Persaingan Harga. 0,076 0 0,228 0 0,228 .) .) ' 3. Persaingan Keunggulan Produk. 0,083 3 0,249 2 0,166 4. Kekuatan tawar menawar konsumen yang 0,064 0

I 0,192 2 I 0, 128 .)

tinggi. 5. Persaingan dalam memperoleh oasokan. 0,058 0 0,174 0 0,174 .)

' .)

I •Kekuatan ' i I

1. Tersedianya sarana dan jasa rnerangkai 0,079 4 0,316 I 0 0,237 .)

bunga. 2. Keramahan karyawan kavling. 0,095 4 0,380 4 0,380 3. Mampu memperkenalkan anggrek silangan 0,087 4 0,348 4 0,348

baru. 4. Kualitas produk yang baik. 0,106 4 0,424 4 0,424 5. Segmen pasar yang sudah cukup efektif. -t ~:~~~ 4 0,304 4 0,304 6. Diferensiasi produk. 4 0,332 I 4 I 0,332 •Kelemahan I

I ! ! I I. Kegiatan R&D belum optimal. I

0,061 0 I 0, 183 0 0, 183 .) .)

' I 2. Dana masih terbatas. 0,087 4 0,348 4 0,348 I 3. Kapasitas Produk. I 0,098 4 0,392 4 0,392

I ' '

1 4. Penggunaan komponen impor. 0,053 2 0,106 0 I 0,159 I .)

I 5. Penanganan Pasar dan informasi pasar. i 0,083 4

I 0,332 4 ! 0,332

i 6. Promosi ke luar negeri ya!lg ki1xang_g_encar. 0,091 0,364 ' 0,364 4 4 I '

Page 123: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Bo bot AS TAS3 AS TAS4 AS TASS AS TAS6 AS TAS7 3 4 5 6 7

•Peluang I. 0,098 4 0,392 4 0,392 4 0,392 2 0,196 0 0,294 .)

2. 0,095 4 0,380 0 0,285 4 0,380 2 0,190 3 0,285 .)

3. 0,098 0 0,294 4 0,392 3 0,294 0 0,294 0 0,294 .) .) .)

4. 0,102 4 0,408 4 0,408 0 0,306 0 0,306 0 0,306 .) .) .)

5. 0,058 0 0,174 0 0,174 2 0,116 0 0,174 0 0,174 .) .) .) .)

6. 0, 102 4 0,408 - 4 0,408 0 0,306 0 0,306 - .) .)

7. 0,102 4 0,408 4 0,408 4 0,408 0 0,306 0 0,306 .) .)

•Ancaman I. 0,064 2 . 0,128 2 0,128 2 0, 128 0 0,192 2 0,128 .)

2. 0,076 2 0,152 4 0,304 0 0,228 4 0,304 0 0,228 .) .)

3. 0,083 0 0,249 4 0,332 0 0,249 4 0,332 3 0,249 .) .)

4. 0,064 0 0,192 2 0,128 2 0,128 0 0,192 2 0,128 .) .)

5. 0,058 2 0, 116 0 0,174 2 0,116 4 0,232 2 0,116 .)

..

•Kekuatan I

I. 0,079 3 0,237 2 0, 158 I I 4 0,316 4 0,316 2 0,158

2. 0,095 0 0,285 2 0,190 0 0,285 0 0,285 2 0,190 .) .) .)

3. 0,087 4 0,348 4 0,348 4 0,348 4 0,348 0 0,261

I

.)

4. 0,106 4 0,424 4 0,424 0 0,318 4 0,424 0 0,318 .) .)

15. 0,076 4 0,304 4 0,304 0 0,228 0 0,228 4 0,304 .) .)

6. 0,083 0 0,249 0 0,249 0 0,249 4 0,332 2 0,166 .) .) _,

•Kelema -::1 han I. 0,061 4 0,244 4 4 0,244 3 0,183 4 0,244 2. 0,087 4 0,348 4 0,348 4 0,348 0 0,261 4 0,348 .)

3. 0,098 2 0,196 4 0,392 0 0,294 2 0,196 3 0,394 .)

4. 0,053 0 0,159 2 0,106 0 0,159 2 0,106 2 0,106 .) .)

5. 0,083 4 0,332 4 0,332 0 0,249 2 0,166 4 0,332 .)

6. 0,091 4 0,36~ 4 0,364 0 0,273 2 0,182 0 0,273 .) .)

Total 6,791 6,584 6,464 6,051 5,908 Sumber : Data Pmner yang d10lah

Page 124: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Lampiran 10. Kuesioner

ANALISIS STRA TEGI PENGEMBANGAN PASAR UUNGA ANGGREK

DI KA VLING 18 T AMAN ANGGREK INDONESIA PERMAI

PENENTUAN FAKTOR EKSTERNAL

Faktor eksternal penelitian ini adalah faktor-faktor yang beerpengaruh terhadap perkembangan pasar bunga anggrek TAIP khususnya kavling 18. Petunjuk pengisian :

I. Pemberian nilai positif (+) didasarkan apakah faktor-faktor tersebut dapat menjadi peluang dalam mengembangkan bisnis bunga anggrek di kavling 18 TAIP, berikan tanda (v) dibawah tanda (+) pada tabel berikut ini, apabila faktor tersebut menjadi peluang dalam pengembangan pasar bunga anggrek di kavling 18 TAIP.

2. pemberian nilai negative (-) didasarkan apakah faktor-faktor tersebut dapat menjadi ancaman dalam pengembangan pasar bunga anggrek di kavling 18 TAIP, berikan tanda (v) dibawah tanda (-) pada tabe.l berikut, apabila faktor tersebut menjadi ancaman dalam pengembangan bunga anggrek di kavling 18 TAIP.

No Faktor Eksternal I Peluang Ancaman I (+) (-)

I i

I Semakin tingginya tingkat kepercayaan konsumen I I luar uegeri terhadap anrrrrrek spesies Indonesia. 2 Se I era dan pendapatan konsumen yang dapat -----i

! mempengaruhi pola konsumi mereka lkonsumen). I

" Perayaan hari besar keagamaan. I .)

4 J alinan hubungan baik dengan pemasok I

5 Jalinan hubw1gan baik dengan pelanggan. I 6 Rendahnya ancaman pendatang barn yang potensial. i ~ 7 Persaingan harga. i I -- -l

8 Persaingan keunggulan produk. ( I r---9 Kekuatan tawar 1nena\var konsutnen yang tinggi. I i .. ' I IO Masih terbukanya pasar bunga anggrek di luar Jawa.

1

11 Korean diharapkan dapat menjadi pasar masa depan I I i c--_a.1.1ggrek Indonesia ·----- -~ I 12 1 Persaingan dalam memperoleh pasokan anggrek. i I ···-.. •-·--·

Page 125: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

PENENTUAN FAKTOR INTERNAL

Faktor internal penelitian ini adalah faktor-fak'ior yang berpengaruh terhadap pengembangan pasar buang anggrek di kavling 18 T AIP. Petunjuk Pengisian :

l. Pemberian nilai positif (+) didasarkan apakah faktor-faktor tersebut dapat menjadi kekuatan dalam mengembangkan pasar bunga anggrek di TAIP, beriakn tanda (v) dibawah tanda (+) pada tabel berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut menjadi kekuatan dalam pengembangan pasar bunga anggrek di TAIP.

2. Pemberian nilai negative (-) didasrakan apakah faktor-fak'ior tersebut dapat menjadi kelemahan dalam mengembangkan pasar bunga anggrek di kavling 18 TAIP, berikan tanda (v) dibawah tanda (-) pada tabel beriktu, apabila faktor­faktor tersebut dapat menjadi kelemahan dalam pengembangan pasar bunga anggrek di T ATP.

No Faktor Internal Ke:lmatan Kelemahan (+) (-)

l Tersedianya sarana dan Jasa merangkai bung a an!!!>rek.

2 Kerarnahan karyawan kavling. __..--· c-·

3 Mampu memperkenalkan anggrek silangan barn. ________ .,,.

4 Kualitas produk bunga anggrek yang baik.

5 Segmen pasar yang sudah cukup efektif. ..

6 Diferensiasi produk bunga anggrek.

7 Kegiatan R&D yang belum optimal. --8 Dana yang dirniliki pengusaha rnasih terbatas.

9 Kapasitas Produk.

10 Penggunaan komponen impor.

11 Penanganan terhadap pasar rnasih rendal1 dan belum O[>!imaJ.

12 Prornosi kurang gencar terutarna ke luar negeii.

Page 126: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

PENENTUAN BO BOT FAKTOR EKSTERNAL

Tujuau: Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor eksternal mengenai tingkat kepentingan faktor-faktor strategis eksternal dalam pengembangan pasar bunga anggrek di Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Pennai. Tingakat kepentingan yang dimaksud adalah berupa pemberian bobot terhadap seberapa besar fa1.1:or eksternal tersebut menentukan keberhasilan pengembangan pasar bunga anggrek di Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Pennai.

PENENTUAN BOBOT FAKTOR INTERNAL

Tujuan : Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor internal mengenai tingkat kepentingan faktor-faktor strategis internal dalam pengembangan pasar bunga anggrek di Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Pennai. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah berupa pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor tersebut menentukan keberhasilan pengembangan pasar bunga anggrek di Kav!ing 18 Taman Anggrek Indonesia Permai.

PETUNJUK KIIUSUS

Untuk menentukan bobot setiap variabel dugunakan skala 1, 2, dan 3. skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah:

I = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal 3 = j ika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal

Page 127: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

Faktor Eksternal A B c D E F G H I J K L Total Bobot Tingkat kepercayaan konsumen luar

.•

negen terhadap anggrek Indonesia (Al Selera dan Pendapatan Konsumen (B) Peravaan Hari Besar Keagamaan IC) --Hubungan baik dengan Pemasok ID) Hubungan baik dengan Pelanggan (E)

Ancarnan pendatang baru yang ,_o,

ootensial (F)

~~ '

Persaingan hama (Gl Persaingan keunggulan produk (!-D Kekuatan tawar menawar konsumen vang tinggi (I) Masih terbukanya pasar luar Jawa (J) Korea dapat menjadi pasar mas a ., deoan bunga anggrek Indonesia (Kl Persaingan dalam memperebutkan Qasikan bunga anggrek (L)

I TOTAL

--Faktor Internal

.B c D E F G H I J K L Total Bo bot

T ersedianya Sarana dan Jasa merangkai bunga anggrek (A) Keramahan karvawan kavling (B) Mampu memperkenalkan anggrek I

silangan baru (C) Kualitas produk bunga anggrek yang baik (D) Segmen pasar yang sudah cukup

H efektif (E) Diferensiasi Produk bunga anggrek ' (F) Kegiatan R&D belum OQtimal (G) _j__ Dana yang dimilki pengusaha

~' I

an<mrek T AIP masih terbatas (H) Kaoasitas Produk (!) I Pen<><>unaan komoonen !moor (J) Penanganan pasar dan inforn1asi

I _E"_Sar(K) ---Pron1osi bunga anggrek (L) I

TOTAL ' .....,

' _J ~------ --

Page 128: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

PENENTUAN RA TING

Faktor Eksternal Untuk mengukur variabel-variabel pada fak'lor-faktor ekstemal terhadap kondisi pengembangan pasar bunga anggrek di Kavling 18 T AIP digunakan nilai peringkat dengan skala 1 sampai 4, dimana:

I = rendah, respon kurang 2 = sedang, respon sama dengan rata-rata

3 = tinggi, respon diatas rata-rata 4 = sangat tinggi, respon superior

No Faktor Eksternal 1 2 3 4 l Tingkat Kepercayaan Konsumen luar negeri terhadap bunga anggrek

Indonesia 2 Selera dan Pendapatan Konsumen 3 Peravaan hari besar keagamaan '

4 Hubungan baik dengan Pemasok 5 Hubungan baik dengan Pelanggan 6 Rendahnya ancaman pendatang baru yang potensial

-7 Persaingan Harga

I 8 Persaingan keunggulan Produk --9 Kekuatan tawar menawar yang tinggi IO Korea dapat menjadi pasar bnnga anggrek Indonesia 11 i Persaingan dalam memperebutkan pasokan anggrek.

Faktor Internal Untuk mengukur variabel-variabel pada faktor-faktor internal terhadap kondisi pengembangan pasar bunga anggrek di Taman Anggrek Indonesia Permai digunakan nilai peringkat dengan menggunakan skala 1 sampai 4, dimana:

1 = kelemahan utama 3 = kekuatan kecil 2 = kelemahan kecil 4 = kekuatan utama

No Faktor Internal I l I' I' I' I Tersedianya sarana dan jasa merangkai anggrek. I 2 Segmen oasar vang sudah cukno efektif I 3 Keramahan Karyawan Kavling 4 Mampu Memperkenalkan Ang£!!:ek Silangan Baru

r-- --- -5 Kualitas Produk I 6 Diferensiasi Produk ' I 7 Kegiatan R&D belum optimal '

I 8 Dana yang dimilki peng_l!§_aha ang_grek di T AIP rnasih terbata~; I

~ ~~ll.P"Sitas produk --~ Penrrgunaan kon1ponen i1npor - I

[_~~_J Penanganan pasar dan informasi pasm: j I i

I

! I -

12 Protnosi Bunoa /\n ~ rek gg ill

Page 129: WAHYU FAJAR SYAHDWI WARNANINGSIH-FST.pdf

TAMAN ANGGREK INDOl'~ESIA PERMAI JL Raya TMII, Jakarta 13560. Phone. (021) 8404025 - 8404111 - 8404141; Fax : 8404024

SURAT KETERANGAN NOMOR: SOffAIPN/2004

Yang be1tanda tangan dibawah ini memberikan keterangan bahwa :

NAM4

NIM

FAKULTAS

: WAHYU FA.TARSYAH DWIWARNA NINGSIH

: 100092020287

: UNIVERSITAS ISLAM NEGERl JAKARTA

Telah melaksanakan Praktek Lapangan di Taman Anggrek Indonesia Permai pada tanggal 6 April - 31 Mei 2004.

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Jakarta,31 Mei2004 TAMAN ANGGREK INDONESIA PERMAI

Drs. H. Hasyim Djalal