wahyu fajar syahdwi warnaningsih-fst.pdf
TRANSCRIPT
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR
BUN GA ANGGREK DI KA VLING 18
TAMAN ANGGREK INDONESIA PERMAI (TAIP)
JAKARTA
WAHYU FAJAR SYAHDWIWARNANINGSIH
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1425 H/2004 M
Analisis Strategi Pengembangan Pasar Bunga Anggrek
Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) JAKARTA
Oleh:
Wahyu Fajar Syahdwi Warnaningsih !00092020287
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial Ekonomi Pertanian
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
U IN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1425 HI 2004 M
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh : Nama : Wahyu Fajar Syahdwi Warnaningsih Nil\1 : 100092020287 Program Studi Judul Skripsi
: Agribisnis : Analisis Strategi Pengembangan Pasar Bunga Anggrek
Di Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Pem1ai (TAIP) Jakarta
Dapat dite1ima sebagai syarat kel ulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Prof. H. Aki Baihaki, M.Sc
Dekan,
Jakarta, Juli 2004 Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Pembimbing II
r~ }-"?' ·Loh-{'.' .. ~ Drs. Yudha Heryawan Asnawi, MM
Mengetahui,
Ketua Jurusan
Ir. ~:fuddin, MM NIP. 150 317 958
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul "Analisis Strategi Pengembangan Pasar Bunga Anggrek Di Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) Jakarta" Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Sabtu, tanggal 24 Juli 2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (SJ) pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.
Tim Penguji,
Penguji I
~"vf!V\/- ,~
~-··
Ir. Muhandis Natadiwirya, M.Si
Penguji II
Prof H. Aki Baihaki, M.Sc
Megetahui, Dekan
Teknologi
Jakarta, Juli 2004
PERNYATAAN
DENGAN INI SAVA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI
BENAR-BENAR HASIL l(ARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH
DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA
PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Juli 2004
\Vahyu Fajar Syahdwi Warnaningsih
10092020287
ft& ft& Dan Kam; /;amparkan 6um; ku oan Kam; letakkan paoanJJa gu11u11g-gu11ung
ft& JJang koko/; oan Kam; tum6u/;ka11 paoa1wa segala macam tanaman JJang 1noa/;
ft& ft& ft&
oij1a11oa11g mata {f~9 untuk menjao; pe/ajaran oan pedngatan 6ag; dap-dap
/;am6a JJang kem6a/; (me11g;11gat Alla/;; (~~i) (Qaa/: 7-8)
*•················
RINGKASAN
Wahyu Fajar Syahdwi Warnaningsih. I 0092020287. Analisis Strategi Pengembangan
Pasar Bunga Anggrek di Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) Jakarta.
Dibawah bimbingan H. Aki Baihaki dan Yudha Heryawan Asnawi.
Beberapa tahun terakhir ini Indonesia kembali mengandalkan pembangunan ekonomi
yang bertumpu pada pengembangan agribisnis. Indonesia sebagai negara agraris dan
memiliki kondisi agroklimat yang mendukung merupakan tempat potensial untuk
pengembangan komoditas hortikultura. Salah satu komoditi hartikultura yang memiliki
prospek baik dalarn industri agribisnis florikultur Indonesia adalah anggrek, yang dikenal
sebagai tanaman bunga khas Indonesia.
Melihat besarnya prospek perkernbangan permintaan tanaman anggrek baik di pasar
domestik maupun di pasar Internasional dapat rnembuka peluang pasar yang baik bagi para
produsen bunga anggrek di Indonesia. Untuk itu kavling 18 TAIP yang selama ini hanya
berorientasi pada pasar dalarn negeri ingin mencoba untuk rnerambah ke pasar luar negeri.
Jenis anggrek komersial yang di usahakan adalah Dendrobium, Phafaenopsis, Vanda,
Catt!eya dan Oncidium.
Tujuan utama yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
gambaran pengembangan pasar bunga anggrek yang terjadi di kavling 18 TAIP melalui :
(I) melihat sejauh mana bauran pernasaran dan segmentasi pasar yang dijalankan oleh
pengusaha angrek kavling 18 TAIP. (2) mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman melalui anal is is SWOT. (3) mengkaji alternatif strategi pengembangan pasar
yang mungkin diternpuh guna rnenembus pangsa pasar yang lebih luas.
Penelitian ini dilaksanakan di Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) yang berlokasi
di .Jalan TMII I. Kelurahan Pinang Ranti, .Jakarta Timur. Pemilihan lokasi dilakukan secara
sengaja (Purpo.1·1ve) dengan pertimbangan T AIP merupakan lembaga yang memiliki
rnultifungsi dan rnultifasilitas sebagai sarana pernasaran anggek dalam rangka
mengembangkan bisnis anggrek Indonesia. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder. Untuk menganalisis lingkungan internal kavling 18
T AIP digunakan matriks internal factor evaluation (IFE) dan lingkungan eksternal
digunakan matriks eksternal factor evalution (EFE). Sedangkan untuk perumusan dan
merekomendasikan alternatif strategi pengembangan pasar digunakan analisis rnatriks
SWOT dan rnatriks QSPM.
Berdasarkan hasil penelitian dengan memperhatikan strategi pemasaran (analisis
segmentasi pasar dan bauran pemasaran) yang dilakukan penganggrek kavling 18 TAIP,
segmen pasar anggrek yang dijalankan sudah cukup baik walaupun selama ini segrnen
pasar yang digeluti hanya segmen pasar individual tetapi kavling 18 telah memiliki posisi
tersendiri di benak konsumen, ha! ini didasarkan pada pengelola kavling 18 T AIP yang
telah mampu memperkenalkan anggrek silangan baru dari jenis Dendrobium. Sedangkan
dari segi bauran pemasaran; produk penganggrek kavling 18 cukup beragam baik anggrek
silangan maupun anggrek spesies dan diferensiasi produk dari botolan sampai tanaman
anggrek berbunga, di kavling 18 juga disediakan jasa merangkai anggrek yang dapat
menarik perhatian pembeli serta mengutamakan kualitas produk. Harga yang ditawarkan
cukup kompetitif sesuai dengan kualitas produknya, kavling 18 rnemiliki dua jalur
distribusi dalarn rnernenuhi pasokan produk dan parnasarannya. Promosi yang dilakukan
kavling 18 yaitu berupa personal selling I direct selling yang didasarkan pada kerarnahan
karyawan kavling dalarn rnelayani pernbeli dan promosi Mass selling melalui majalah
Trubus.
Dari analisis peluang pasar diketahui bahwa perrnintaan anggrek baik di dalarn rnaupun
di luar negeri sangat besar. Dalarn negeri pennintaan anggrek sangat banyak umurnnya
pada hari-hari besar keagamaan dan saat upacara pemikahan serta di daerah industri
pariwisata seperti Bali yang setiap bulannya membutuhkan banyak pasokan anggrek.
Sedangkan untuk pasar luar negeri seiring dengan semakin rnembaiknya tingkat
kepercayaan konsumen luar terhadap anggrek spesies Indonesia membuka peluang pasar
ekspor yang sangat baik terutama untuk negara kawasan Asia seperti Korea.
Kondisi kavling 18 TAIP untuk mengembangkan pangsa pasarnya tidak lepas dari
pengaruh internal dan eksternal kavling. Berdasarkan analisis menggunakan matriks !FE
dan EFE diperoleh skor !FE sebesar 3,050 Nilai ini menunjukan bahwa penganggrek
kavling 18 telah mampu mengunakan kekuatan yang dimilikinya untuk menutupi
kelemahan yang ada. Sedangkan skor EFE sebesar 2,935, nilai ini menunjukkan bahwa
kavling 18 telah mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan mengantisipasi ancaman
yang terjadi di dalam T AIP. Dengan demikian posisi kavling 18 berada di kuadran IV yaitu
kuadran dalam sel strategi pertumbuhan (~row and build). Dilihat dari porto folio kekuatan
bisnis dan daya tarik pasar tergambar jelas kavling 18 T AIP berada pada posisi tumbuh
selektif (kompetitif klasifikasi dan strategi berkembang).
Matriks SWOT menghasilkan beberapa alternatif yang dapat diterapkan oleh
penganggrek kavling 18 TAIP. (1) Strategi (S-0), dengan memasarkan produk anggrek
yang berkualitas ke pasar luar Jawa dengan promosi langsung, memperluas segmen pasar
dengan sistem pendistribusian yang lebih inovatif, meningkatkan produktifitas dalam
memperkenalkan anggrek silangan baru dan mengadakan kerjasama dengan trader di luar
negeri untuk mempermudah pemasaran (ekspor). (2) Strategi (S-T), yaitu dengan
mengembangkan kreatifitas merangkai bunga anggrek, meningkatkan kualitas produk dan
meningkatkan pelayanan pada konsumen untuk menghadapi persamgan.
(3) Strategi (W-0), dengan memaksimalkan sunber daya dalam rangka meningkatkan
kapasitas produksi dan laba penjualan, melakukan riset pemasaran secara profossional,
meningkatkan R&D untuk menghasilkan varietas yang lebih beragam serta mengikuti
pameran lnternasioanl untuk memperkenalkan anggrek produksi TAIP khususnya kavling
18. (4) Strategi (W-T), yaitu dengan mengurangi penggunaan komponen impor sebagai
upaya menekan biaya produksi. Dari 12 strategi yang dipaparkan dalam matrik SWOT
dipilih 7 strategi yang mengarah pada strategi pengembangan pasar untuk kernudian dibuat
prioritasnya dalam matriks QSPM.
KATA PENGANTAR
~)\ ~;1.&1 ~
Assa/amu 'a/aikum warahmatullahi wabarakatuh
Allwmdulillahi rabbi/ 'a/amin, segala puji dan syukur bagi Allah SWT, Rabb yang
telah dan selalu melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga skripsi yang
berjudul ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SUNGA ANGGREK
DI KAVL!NG 18 TAMAN ANGGREK INDONESIA PERMAI ini dapat selesai
dengan baik. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas nnamnya
orang-orang yang bertaqwa Rasulullah Muhammad saw, para keluarga dan para
sahabat Amin.
Dengan selesainya penulisan skripsi m1 penulis rnenyarnpaikan ucapan
terimakasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
I. Kedua orang tua tercinta; Bapak Suwarno, SE dan !bu Endang Nurnaningsih
yang telah memberikan segala cinta, kasih sayang, perhatian, support dan doa
yang tidak putus-putusnya kepada Allah SWT sehingga perjalanan penulisan
skripsi ini terasa lancar. (Akhirnya saiah satu harapan kalian telah terpenuhi,
sernuanya berkat segala pengorbanan dan jerih payah kalian selarna ini,
terirnakasih dan tak ada kata selain sernoga Allah memberikan balasan dan
limpahan karunia bahagia penuh arnpunan sepanjang rnasa, Amin).
2. Bapak Prof H. Aki Baihaki dan Bapak Drs. Yudha Heryawan Asnawi, MM
selaku Dosen pembirnbing yang juga bertindak sebagai Dosen PengL~ji.
(Terimakasih atas kritik, saran serta kontribusi materinya selarna penulisan
skripsi).
3. Bapak Ir. Muhandis Natadiwirya, MM, Msi selaku Dosen Penguji; (Terima
kasih alas saran dan kontribusi materinya saat sidang skripsi berlangsung).
4. Bapak Ir. Mudatsir Najarnuddin, MM; Ketua Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian.
5. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis; Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ny . .K. Widya Latif Direktur Tam an Anggrek Indonesia Permai dan Bapak
Ors. H. Hasyim Ojala! Pemilik Kavling 18 TAIP yang juga bertindak sebagai
pernbimbing lapangan selama penelitian berlangsung.
7. !bu Rizki Adi Puspita Sari, Sp, MM; Dosen pada Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian (Terima kasih atas bantuan dan kontribusi materinya).
8. Mbak Melda dan Mas Jangkung; Karyawan Kavling 18 TAJP (Terirnakasih
atas bantuan dan kerjasarnanya selama PKL dan penelitian di Kavling 18
TAIP serta doanya).
9. Keluarga tercinta (adikku Wiga Utarni dan ArieC mbah putri, kakek,
om dan tante) yang selalu memberiku semangat dan doa untuk menjadi lebih
baik lagi.
I 0. Sahabatku Dian Mustika Sari, S.Kp, (Teri ma kasih atas bantuan, motivasi dan
doanya), Temanku Tanti Asriliani (Terima kasih atas kerjasamanya selama
penelitian, motivasi dan doanya) dan Ina Nafillah (Terima kasih atas motivasi
dan doanya).
11. Teman-teman Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Angkatan'2000; Yusuf
(Terimakasih atas bantuan scan gambarnya) Salim, l-liki, Arman, Gofur,
Nurmila, Amel, Dian, l-!eni, Yulis, Dini. (Terima kasih alas segala bantuan,
motivasi dan doanya hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik) Gigip,
Mami Dewi, Lulu serta teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan namanya
satu persatu (Terima kasih atas kebersamaannya selama kuliah di Jurusan
Sosial Ekonomi Pertanian UIN SyarifHidatullah Jakarta).
Untuk semua dan segala bantuannya penulis hanya dapat menyerahkan kepada
Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang untuk memberikan balasan
dan limpahan karunia, Amin.
Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi sebagai tugas akhir
ini rnasih rnemiliki kekurangan dan rnasih jauh dari kesempurnaan. Karena tiada yang
Maha Sempurna selain Allah SWT. Sernoga skripsi ini dapat rnenjadi bagian amal
saleh penulis di hadapan Allah SWT. Amin.
Wassalaamu 'alaikum wr. wb.
Jakai1a, Juli ..... 2004
Penulis
KATAPENGANTAR
DAFTAR !SI
DAFT AR T ABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFT AR LAMP IRAN
IPENDAHULUAN
l .1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masai ah .. .
DAFTARISI
l .3 Tujuan Penelitian ........................................................................ . l.4 Manfaat Penelitian . 1.5 Sistematika Penelitian ...
ll.TINJAUAN PUSTAKA
Halaman
IV
VI
Vll
Vlll
I 4 6 7 7
2. l Kerangka Teori ................. ...... .. .. . ....... 9 2.1. 1 Karakteristik Anggrek.. ... .. ... .. ... .... ... ..... ...... . .. . .. ... .. .... .. ... ... 9 2.1.2 Strategi Pemasaran ......... ................. ....................... I 0 2. 1 .3 Segmentasi Pasar.............. .. . .. . .. . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12 2. 1.4 Bau ran Pemasaran . . . . . . . . . . . . . 13 2.1.5 Anal is is Lingkungan Perusahaan.............. .. ..... ... ... ... . . ..... ..... 15
2.1.5.1 Lingkungan Internal Perusahaan........................ .................. 15 2.1.5.2 Lingkungan eksternal Perusahaan........................... ..................... 16 2. l .6 Analisis Persaingan Industri................ .................................. 16 2.1.7 Analisis SWOT... ......... ....................... ..... .. .......... 18 2.1.8 Peluang Pertumbuhan lntensif Pemasaran ........ 19
2.2 Penelitian Terdahulu .. ... ....... .............. ......... 21 2.3 Kerangka Konseptual ..
!IL METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 3.2 Jenis Dan Sumber Data. 3.3 Metode Pengumpulan Data. 3.4 Metode Analisis Data.
22
24 24 25 25
VL GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Organisasi TAIP............... .................... ................................................. 34 4.2 Sejarah dan Perkembangan Kavling 18 TAIP............ 36 4.3 Visi, Misi dan Tujuan Kavling 18 TAIP.................................................. 36 4.4 Kondisi Usaha Kavling 18 TAIP................. .................................... 37
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Lingkungan Internal... .................................................. . 5.1.1 Strategi Pemasaran..... . .......................................... ..
5.1.1.1 Segmentasi Pasar ........................................................................ .. 5.1.1.2 Bauran Pemasaran .............................................................. ..
5.1.2 Surnber Daya Manusia.. .. .............................................. .. 5.1.3 Produksi Dan Operasi ....................... .. ............... .. 5.1.4 Aspek Keuangan........ .. ........................................................... .. 5.1.5 Penelitian Dan Pengernbangan...... .. ............................. .
5.2 Lingkungan Eksternal.. ......................................................................... .. 5.2.1 Lingkungan Makro Perusahaan .................. .
5.2.1.1 Politik ................................................................................. . 5.2.1.2 Ekonomi .. 5.2. l.3 Sosial Budaya ......................................... .. 5.2.1.4 Teknologi. ............ .. ................................................. ..
5.2.2 Lingkungan Mikro/lndustri ............................................................... . 5 .2.2.1 Pembeli/Pelanggan..... .... . .. ............................. .. 5.2.2.2 Pernasok..... .. ............................ . 5.2.2.3 Persaingan lndustri ............................................................ . 5.2.2.4 Perantara Pernasaran ......................................... . 5.2.2.5 Pendatang Baru Yang Potensial. ........................................ . 5.2.2.6 Produk Substitusi ............................................. ..
5.3 Pernbahasan 5.3.1 Analisis Peluang Pasar. .......................................................... .. 5.3.2 Analisis SWOT ............................................................................... .
5.3.2. l Matriks !FE . . . . .. . .. . . .. ................ .. 5.3.2.2 Matriks EFE .. 5.3.2.3 Analisis Posis Perusahaan. .. ...................... .. 5.3.2.4 Formulasi Strategi .................................. .. ........ .
5.3.3 Rekornendasi Strategi Pengembangan Pasar Bunga Anggrek .......
IV. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan .. 6.2 Saran ..
DAFTAR PUSTAKA.
LAMPI RAN ............................................................................................ .
38 38 38 43 50 50 52 54 55 55 55 57 58 60 61 61 62 65 66 67 68
69 72 77 78 79 83 88
91 92
94
96
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data Luas Panen, Produksi Dan Produktivitas...... ... . . . ... . . . . 2
Tanarnan Hias Di Indonesia, Tahun 2002
Tabel 2 Faktor-faktor Strategi Internal....................................... 26
Tabel 3 Faktor-faktor Strategi Eksternal.. 27
Tabel 4 Penilaian Bobo! Faktor Strategi Internal Perusahaan...... ... . . . 28
Tabel 5 Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Perusahaan.......... 28
Tabel6 Matriks SWOT ...................................................... . 32
Tabel 7 Kerangka Matriks QSPM ...
Tabel 8 Jenis-jenis Anggrek dengan Warna Bunga .. . . . . .. . . . . . . . .. . .. . . .. 46
dan Variasi Harganya yang ada di T AIP
Tabel 9 : Daftar Harga Penjualan (Pendapatan) 20 Kavling TAIP... ... . 53
Tabel 10 : Daftar Pernasok Angi,rrek Di Kavling 18 T AIP... . . . . . . . . . . . . . . . . . 63
Tabel 11 : Volume dan Nilai Ekspor dan Irnpor Anggrek di Indonesia...... 70
Tabel 12: Matriks !FE .................... . 78
Tabel 13 : Matriks EFE . 79
Tabel 14 : Kekuatan Bisnis dan Daya Tarik Pasar Bunga Anggrek . . . .. . . . .. 81
Tabel 15: Matriks SWOT ..... . 87
Tabel 16: Matriks QSPM ...... . 88
Tabel 17 : Matriks lmplikasi Manajcrial.. 89
DAFT AR GAMBAR
Garn bar I : Proses Perencanaan Strategi Pemasaran ............ . 11
Gambar 2: Elemen-elemen Empat PDalam Bauran Pemasaran ........... . 14
Gambar 3 : Model Analisis Persaingan Jndustri .................... . 18
Garn bar 4 : Bagan Perluasan Pasar Produk .............. . 20
Garn bar 5 : Kerangka Konseptual. ................ .
Garn bar 6 : Internal Eksternal (IE) Matriks............... 31
Gambar 7 : Struktur Organisasi Taman Anggrek Indonesia Permai . 35
Garn bar 8 : Posisi Perusabaan Pada Matrik IE ... 80
Gambar 9 : Kekuatan Bisnis dan Daya Tarik Pasar Bunga Anggrek . . . 82
DAFT AR LAMP IRAN
Lampiran I : Denah Taman Anggrek Indonesia Permai... ... ... ... ... ... ... . 96
Lampiran 2 : Jenis Anggrek yang Tersedia di TAIP ........... . 97
Lampi ran 3 : Gambar Anggrek yang tersedia di Kavling 18 T AIP... . . . . . . 98
Lampiran 4 : Hasil Penjualan Kavling 18 TAlP... ... ... ... ... ... ... ... ... .... 99
Lampiran 5 : Daftar Perusahaan dan Penjual Anggrek di Jakarta............ 100
Lampiran 6 : Data Ekspor Florikultura Menurut Negara Tujuan... ... ... . 102
Lampi ran 7 : Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal.. ..................... .
Lampi ran 8 : Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal. .................... .
Lampi ran 9 : Penilaian Nilai Daya Tarik Matriks QSPM .................... .
Lampi ran I 0: Kuesioner.
103
104
105
106
1.1 Latar Belakang
BABI
PENDAHULUAN
Beberapa tahun terakhir ini Indonesia kembali mengandalkan pembangunan
ekonomi yang bertumpu pada pengembangan agribisnis. Pembangunan agribisnis
tidak lagi merupakan kegiatan yang berdiri sendiri, tetapi rnempunyai keterkaitan
yang erat dengan sektor lainnya. Keterkaitan antara kegiatan dalam sistem agribisnis
untuk komoditi hortikultura sangat penting artinya mengingat sifatnya yang
perishable dan pada umumnya dikonsumsi dalam keadaan segar.
Indonesia sebagai negara agraris dan memiliki kondisi agroklimat yang
mendukung merupakan tempat potensial untuk mengernbangkan kornoditas
hortikultura. Salah satu diantaranya adalah tanaman hias. Tanaman bias mempunyai
prospek yang cukup cerah di Indonesia, karena Juasan lahan dan persyaratan
kesuburan tanah yang dimanfaatkan untuk budidaya tanaman bias relatif kecil
dibandingkan dengan luasan yang dimanfaatkan untuk jenis tanaman lainnya, serta
tanaman bias rnerniliki nilai ekonornis yang tinggi dan dapat diterima dengan baik
oleh masyarakat (Direktorat Bina Produksi Hortikultura, 2003 ).
Tanarnan hias rnerupakan salah satu kornoditi hortikultura yang terus meningkat
pennintaannya baik di pasar dornestik maupun di pasar internasional. Faktor-faktor
penting yang mempengaruhi peningkatan permintaan akan kebutuhan tanaman bias
adalah n1eningkatnya jun1!ah penduduk,, n1eningkatnya pendapatan n1asyarakat,
perkembangan sektor pariwisata, pertumbuhan industri bunga dan tanaman hias serta
terciptanya suasana lingkungan yang nyaman, sejuk dan indah. Peningkatan jumiah
permintaan juga dipengaruhi oleh adanya perayaan hari-hari besar keagamaan
seperti Idul Fitri, Natal, lmlek dan Tahun Baru
Berdasarkan data Direktorat Bina Hortikultura pada tahun 2002 tercatat luas
panen komoditas tanaman hias daun dan bunga mencapai 2604,2 ha yang tersebar di
15 propinsi penghasil tanaman hias yaitu: Sumatra Utara, Riau, Jambi, DKJ Jakarta,
Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Kalimantan
Barnt, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Gorontalo. Data
lengkap total Produksi, luas panen dan Produktivitas tanaman hias di 15 Propinsi
Indonesia tahun 2002 disajikan pada tabel l.
No
--1 ---2 ' .) 4 5 6 7 8 9
'-...---.--.-.----
··-·-'" Jenis T I Produktivita j Luas Panen Produksi
----·-->-f-. t~gg~~k I
s ' 901 816 1112 4 995 73_5_t_ai_1l,-,l-rn_i__,, 5,54 I
anaman I ------1----------t--
!
Kuping_, r-··-··---
Q_aja~h~-+-----2_l _8_8_4_3_n_12 _ ____, ____ 1---o---o---6---0_7---5---t.ccan~rk=.-a:...i-+ __ 42...,6_0 _ ____, Gladiol 1 653 018 m' 1 ()__8_2()__948 tangkai 6,58 Pisan!tf' Krisan ----Ma war Sedap m Melati
1 Palem
l 53 479 m' 797 !39 tangkai 5,!9 J
3 25 l 556 m2 25 804 630 tanh"''k=-a---i--+I, --7"-,9-4-- I 5 579 544 m2 55 708 l 37 tan rkai 9,98 j
·~--+--~--c-~~~-+--~~~~--c--t~~~·1
alam 4 826 885 m2 _ I 9 666 425 tangkai ll 4,07
__ _ 14 237 280 1112 I 18 233 644 kg 1,28 1
rn - 79~22jljl()hOn I I I 89 6 I 7_p()l~()ll I l ,42 ____ J
1sanaan
Sumber : Direktornt Jenderal Bina Ho11ikultura, 2002
Tabel 1. Data Luas pancn, Produksi Dan Produktivitas Tanaman Hias Di Indonesia, Tahun 2002
Salah satu scktor agribisnis florikultur yang merniliki prospek baik sebagai salah
satu kornoditas tanarnan bunga khas Indonesia adalah anggrek. Anggrek merupakan
salah satu komoditi tlorikultura yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan
mempunyai sejumlah keistimewaan dibandingkan tanaman hias bunga lainnya.
Tanaman anggrek banyak digemari masyarakat karena bunga anggrek mempunyai
keindahan bentuk, ukuran, warna dan tekstur yang bervariasi membuat anggrek
semakin menarik dan mengagumkan serta rajin berbunga. Selain sebagai tanaman
pot berbunga indah anggrek juga dikenal sebagai bunga potong dengan Vase Life
kira-kira 5 sampai 14 hari. Hal ini yang membuat anggrek memiliki nilai ekonomis
yang tinggi dan sangat berpotensi untuk dikembangkan.
Perhatian masyarakat terhadap tanaman anggrek makin lama makin meningkat
bila dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Mina! masyarakat untuk
membudidayakan anggrek dengan tujuan komersial tampak semakin besar,
mengingat anggrek mempunyai pasaran yang cukup luas di dalam negeri maupun di
luar negcri. Schingga wajar bila anggrek menjadi salah satu primadona tlorikultur di
Indonesia. Jenis anggrek komersial yang diusahakan di Indonesia adalah
/Jendrobiwn, Pha/aenopsis, Vanda, Catt!eya dan Oncidium. Permintaan akan
anggrck dan tanaman hias lainnya terns meningkat. Oleh karena itu tanaman anggrek
memiliki peluang besar untuk diprioritaskan bagi perkembangan pasar tanaman bias.
Sampai saat ini walaupun prospek tanaman anggrek sangatlah baik namun
penanganannya masih relatif sedikit dibandingkan dengan komoditas pertanian
lainnya. Dengan tingkat yang belum intensiftersebut maka hasil yang diperolehjuga
belu1n sesuai dengan potensi yang din1iliki. Mengingat Indonesia adalah ncgara
tropis yang memiliki kerngarnan cukup bcsar terutama untuk tanaman anggrek.
Indonesia memiliki lebih kurang 5.000 spesies yang tersebar di beberapa propinsi.
Keadaan ini merupakan peluang bagi pengembangan industri bunga anggrek di
Indonesia dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani, memperluas lapangan
kerja menambah devisa negara dan memiliki fungsi lain yang menyegarkan dan
menyemarakkan lingkungan hidup di Indonesia. Potensi pasar yang cukup baik ini
seharusnya dapat membuat petani angt,>Tek di Indonesia berusaha meningkatkan
produksinya dan mendorong para pengusaha anggrek untuk berusaha memperluas
pangsa pasarnya di dalam maupun di luar negeri (Direktorat Bina Produksi
Hortikultura, 2003).
Melihat besarnya propek perkembangan permintaan komoditi bunga anggrek di
pasar domestik maupun pasar internasional akan membuka peluang pasar yang baik
bagi para produsen bunga anggrek di Indonesia. Untuk memanfaatkan potensi
tersebut diperlukan upaya-upaya yang lebih sistematis dan terpadu mulai dari
pengadaan sarana produksi dan pemasarannya. Hal ini didukung oleh mulai
membaiknya kondisi perekonomian Indonesia sehingga dapat bersaing secara
kompetitif dengan bunga anggrek dari negara lain.
1.2 Pernmusan Masalah
Adanya berbagai perusahaan budidaya anggrek menyebabkan adanya persaingan
antar perusahaan penghasil bunga angt,>Tek tersebut. Strategi pemasaran memegang
peranan penting bagi keberhasilan usaha tersebut.
Taman Angbrrek Indonesia Pennai (TAIP) merupakan suatu lembaga
multifasilitas yang dibentuk oleh pihak swasta yang berperan sebagai pusat peragaan
anggrek, pusat pemasaran, obyek wisata, pusat penelitian dan pengembangan serta
pusat informasi penganggrekan Indonesia. TAIP dirancang dengan azas pemerataan
bagi semua kavling pemasaran dan dilengkapi dengan prasarana dan sarana
penganggrekan yang memadai agar mampu mendukung peningkatan mutu dan
pengembangan penganggrekan nasional pada umumnya (Buku Panduan
TAIP, 1995)
T AIP sebagai wadah yang menangani pemasaran anggrek yang didalamnya
terdapat para penganggrek salah satunya adalah penganggrek kavling 18 hams dapat
menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk menghadapi masalah di lingkungan
ekstemal maupun lingkungan internal kavling 18 TAIP serta meningkatkan pangsa
pasar dengan memperhatikan strategi pemasaran yang ditcrapkan scsuai denganjcnis
produk yang dihasilkan, harga produk dan saluran distribusi sehingga produk bunga
anggrek dapat sampai kc tangan konsumen dengan beban distribusi yang kecil.
Kebcrhasilan dari strategi pernasaran yang dilakukan perusahaan tergantung dari
analisis segmentasi pasar dan analisis bauran pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan sehingga pcrusahaan tersebut dapat bertahan dan berkembang dalam
kegiatan industri.
Bcrdasarkan fakta di atas dan mengingat ruang lingkup dari manaJemen
pemasaran yang sangat luas, maka pcrumusan masalah yang dapat dirumuskan
scbagai upaya mcrcbut pangsa pasar yang ada serta untuk mcnghadapi kondisi
persaingan usaha yang semakin ketat menuntut pengusaha anggrek kavling 18 TAIP
untuk menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam upaya memperluas pangsa
pasar. Dari urian diatas rumusan masalah dapat dibuat sebagai berikut :
I. Bagaimana kondisi lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi
pengusaha anggrek kavling 18 T AIP dalam strategi pemasaran bunga anggrek?
2. Bagaimana pelaksanaan segmentasi pasar dan bauran pemasaran (produk,
harga, distribusi dan promosi) yang dijalankan oleh pengusaha anggrek kavling
18 TAIP?
3. Bagairnana strategi pengernbangan pasar yang mungkin dapat dilakukan
pengusaha ang!,>Tek kavling 18 TAIP sehingga mampu turnbuh dan
berkembang dimasa mendatang?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.J Tujuan Umum
Secara umurn tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran
pengembangan potensi pasar yang ada di kavling 18 TAIP melalui:
I. ldentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancarnan melalui analisis
SWOT
2. ldentifikasi bauran pemasaran dan segrnentasi pasar yang dijalankan oleh
pengusaha anggrek di kavling 18 TAIP.
3. Analisis alternatif strategi pengembangan pasar yang dapat ditempuh guna
menembus pangsa pasar yang lebih luas.
BAB III. Membahas mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian
seperti lokasi penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan
data dan metode analisis data dalam mengolah data-data yang
diperoleh saat penelitian berlangsung_
BAB IV. Membahas tentang Gambaran Umum perusahaaan dimana penelitian
berlangsung; mengenai organisasi TAIP, sejarah dan perkembangan
kavling 18 TAIP, visi, misi dan tujuan kavling 18 TAIP serta kondisi
usaha kavling 18 T AIP.
BAB V. Membahas tentang hasil dari penelitian secara keseluruhan dan
kemudian dibahas dengan menggunakan metode yang telah dijelaskan
pada bab 3.
BAB VI. Menarik kesimpulan serta saran penulis tentang pencapaian kinerja
perusahaan sesuai dengan judul skripsi di atas.
2.1 Kerangka Teori
BABII
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Karakteristik Anggrck
Anggrek adalah narna umum untuk sernua tumbuban famili Ord1id11ce11e
(keluarga anggrek-anggrekan). Famili ini merupakan salah satu grup terbesar
c!iantara tumbuban berbunga. Dahulu anggrek banya c!ikenal sebagai bunga yang
berwarna ungu sebelum John Dominy, seorang botanis Inggris berhasil
menyilangkan dua species Ca!anthe yang berbunga pada tabun 1856. keberhasilan
tersebut akhirnya membuka kemungkinan baru yang berkembang menjadi
kekhasan anggrek hingga kini (Sutiyoso dan Sarwono, 2002).
Budidaya anggrek pada prinsipnya dapat dilakukan kepada seluruh species,
tetapi pada saat ini buc!idaya banya difokuskan pada beberapa jenis anggrek yang
mempunyai nilai komersial. Jenis anggrek tersebut adalah Cattleya, Oendrobi11m,
Plwlaenopsis, Onchidiwn serta Vanda. Tanaman anggrek rnemiliki rnanfaat yang
utarna sebagai tanaman hias karena bunga anggrek mernpunyai keindahan bunga
clan baunnya yang khas. Selain itu anggrek juga bern1anfaat sebagai can1puran
rarnuan obat-obatan, bahan minyak wangi serta rninyak rarnbut.
Berc!asarkan ternpat tumbuhnya, sifat tumbuh tanaman anggrek dapat
dibedakan menjadi lima 111aca111 yaitu epifiC serniepifit, tcrrestik, semiterrcstik clan
saprofit. Namun sebagian besar jenis species anggrek tumbuh secara epifit.
Anggrek epifit hidup menempel di batang, dahan atau ranting pohon yang masih
hidup maupun sudah mati. Seluruh akarnya yang panjang menjuntai di udara,
sedangkan akar yang menempel pada media (substrat) hanya berfungsi untuk
menahan tanaman pada posisinya. Contohnya Pha/aenopsis, Dendrobiwn, Vanda
dan Cattleya (Gunawan, 2002).
2.1.2 Stratcgi Pcmasaran
Menurut Peter Drucker. Pemasaran adalah hal yang amat mendasar, sehingga
tidak dapat dianggap sebagai fungsi tersendiri. Pemasaran adalah cara memandang
seluruh perusahaan dari hasil akhirnya yaitu dari pandangan pelanggannya.
Keberhasilan suatu bisnis bukan ditentukan oleh produsennya melainkan oleh
pelanggannya (Kotler, 1995 : 1 ).
Dewasa ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting bagi
dunia usaha. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
rnenciptakan, rnenawarkan dan secara bebas rnempertukarkan produk yang
bernilai. Pernasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasikan kebutuhan dan
keinginan yang belurn terpenuhi, menentukan pasar sasaran paling baik yang dapat
dilayani, menentukan produk, jasa dan program yang sesuai untuk melayani
pasar-pasar ini dan meminta setiap orang dalam organ1sas1 untuk berfikir dan
melayani pelanggan (Kotler, 2002 : 9).
Strategi pemasaran sangatlah diperlukan dalam rnerencanakan sebuah bisnis,
untuk itu diperlukan pernahaman yang lebih lanjut dengan mendefinisikan
beberapa konsep, inti pemasaran, diantaranya segmentasi pasar dan pasar sasaran
serta bauran pemasaran. Karena pada dasarnya strategi pemasaran rnerupakan alat
fundamental yang direncanakan untuk meneapai tujuan perusahaan dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang
dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran.
Strategi pemasaran tersebut dapat dijelaskan melalui garnbar l di bawah ini.
Analisis Lingkungan
ill> Eksternal ~
(Peluang& Ancaman)
\lisi dan Analisis SWOT I ivlisi - Forn1ulasi Fonnulasi Fonnulasi h11pie1n
JI> Sasaran ~ Strategi Ill> Program ll> entasi Ii» Analisis . Lingkungan '" ... t .,
Internal
"' (Kekuatan & -Kelcmahan)
·~
(Sumber: Kotler, 2002: 87)
Gambar 1. Proses Perencanaan Strategi Bisnis (Pemasaran)
Urn pan k Bali
dan Pen gen
an dali
i I
I
2.1.3 Segmentasi Pasar
Jarang seorang pernasar dapat rnernuaskan setiap pembeli di pasar. Oleh karena
itu para pernasar harus dapat rnemahami konsep segmentasi pasar dan pasar
sasaran agar marnpu rnengidentifikasi peluang pemasaran yang lebih baik,
sehingga pemasar dapat mengembangkan penawaran yang tepat untuk masing
masing pasar sasaran. Menyesuaikan harga dari produk mereka, mengembangkan
saluran distribusi dan periklanan untuk menjangkau pasar sasaran dengan efisien
serta memusatkan perhatian pada pernbeli yang potensial. Pada intinya pemasar
diharapkan mampu mengidentifikasi dan rnengernbangkan bauran pernasaran yang
ada sehingga dapat memutuskan segrnen mana yang menyajikan peluang lebih
besar.
Segmentasi pasar rnerupakan suatu tindakan rnengidentifikasi dan mernbentuk
kelompok pembeli atau konsurnen secara terpisah, karena masing-masing segmen
konsumen ini memiliki karakteristik dan kebutuhan bauran pemasaran tersendiri.
Segrnentasi pasar j uga merupakan suatu usaha untuk rneningkatkan ketepatan
sasaran perusahaan. Segmentasi pasar terdiri dari kelornpok besar yang dapat
diidentifikasikan dalam sebuah pasar dengan keinginan, daya beli, lokasi
geografis, perilaku pembelian dan kebiasaan pembelian yang serupa. Langkah
langkah utama yang akan dilakukan perusahaan dalam segmentasi pasar adalah
mengidentifikasi variabel segmen pasar dan rnengembangkan bentuk segmen yang
dapat menjadi peluang pasar (Kotler, 1997: 315)
Penetapan pasar sasaran merupakan suatu tindakan memilih satu atau lebih
segmen yang akan dirnasuki. Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang-
peluang segmen pasarnya, ia harus mengevaluasi beragam segmen dan
. rnernutuskan segmer. rnana yang akan dibidik. Dalarn rnengevaluasi segrnen pasar
perusahaan harus dapat mernilih untuk rnernusatkan perhatian pada satu segmen
atau beberapa segrnen yang disertai dengan tanggung jawab sosial. Perusahaan
juga harus mernantau hubungan antar segrnen, mencari lingkup segrnen yang
ekonornis dan potensi pernasaran (Kotler, 2002: 319).
2.1.4 Bauran Pemasaran
Bauran pernasaran adalah kelornpok kiat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran.
Kombinasi dari kegiatan pemasaran akan menghasilkan keputusan mengenai
bauran pernasaran yang meliputi penentuan produk, harga, distribusi dan promosi.
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan,
dimiliki, dipakai atau dikonsumsi, sehingga dapat memuaskan keinginan dan
kebutuhan. Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang serta pelayanannya. Harga merupakan variabel
yang dapat berubah dengan cepat karena adanya perubahan faktor-faktor
penyusunannya. Distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan
untuk membuat produknya tcrjangkau dan tersedia bagi pasar sasarannya sehingga
konsumen dapat rnempcrolehnya. Prornosi adalah berbagai kegiatan yang
dilakukan perusahan untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan produknya
kepada pasar sasaran dan membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut
(Kottler,2002: 17). Komponen bauran pemasaran dapat dilihat pada gambar 2 di
bawah ini. Bauran Pemasaran
/
l'roduk (Product) Pasar Sasaran
Keragaman Produk Kualitas !Jesign Ciri Nama Merek Kemasan Ukuran Pelayanan Garansi
Harga (Price)
Dafrar harga Rabat/Diskon Potongan Harga Khusus Periode Pembayaran Syarat Kredit
(Sumber: l(otler, 2002: 18)
Tempat (Place)
Saluran Pemasaran Cakupan Pasar · Pengelompokan Lokasi Persediaan Transportasi
l'romosi (Promotion)
Promosi Penjualan Periklanan Tenaga Penjualan Kehurnasan/Pub/ic relation Pernasaran Langsung
Gambar 2. Elemen-elemen Empat P Dalam Bauran Pemasarnn
2.1.5 Analisis Lingkungan Perusahaan I Pemasaran
Dalam berupaya menerapkan strategi bersaing dan strategi pemasaran yang
tepat perusahaan diharapkan dapat mengenali dan memberikan interaksi secara
menguntungkan terhadap kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi dalam
lingkungan perusahaannya. Keadaan tm mengharuskan perusahaan untuk
mengoptimalkan pendayagunaan sumberdaya perusahaan sehingga mampu
merespon terhadap perubahan lingkungan. Lingkungan perusahaan dibagi dua,
yaitu lingkungan internal perusahaan yang meliputi kekuatan dan kelemahan
internal perusahaan serta lingkungan eksternal yang terdiri dari peluang dan
ancaman di luar kontrol perusahaan.
2.1.5.1 Lingkungan internal
Lingkungan internal perusahaan merupakan suatu kondisi yang acla dalam
perusahaan. Faktor internal perusahaan merupakan fak1:or-faktor yang
mempengaruhi arah dan tindakan perusahaan yang berasal clari internal
perusahaan. Analisis lingkungan internal mengidentifikasikan kekuatan dan
kelemahan yang menjadi landasan bagi strategi fungsional perusahaan. Strategi
fungsional tersebut terdiri dari aspek pemasaran, aspek produksi dan operasi,
aspek keuangan, sumber claya manusia serta penelitian clan pengembangan.
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan lain
relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani
okh pcrusahaan, sedangkan kelernahan aualah kcterbatasan atau kekurangan
dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara senus
menghambat kinerja efektif perusahaan (Thompson, 1998: 50).
2.l.5.2 Lingkungan Ek.sternal Perusahaan
Lingkungan eksternal perusahaan merupakan lingkungan yang berada di
luar kontrol perusahaan. Analisis eksternal mengidentifikasi peluang dan
ancaman yang menjadi landasan strategi perusahaan. Peluang adalah situasi
penting yang tidak rnenguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Lingkungan
eksternal ini dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan mikro (pernasok, perantara
pemasaran, pelanggan, pesaing) dan lingkungan makro (lingkungan ekonomi,
politik, sosial budaya dan teknologi) (David, 2002).
2.1.6 Analisis 1iersaingan Industri
Faktor penentu dari kemampuan bersaing yang alami dalam perusahaan adalah
harga, kualitas produk , pekerjaan yang rnemadai dan pelayanan konsumen yang
baik. Ketika kondisi persaingan mulai signifikan perusahaan diharuskan mampu
merespon kegiatan strategi untuk melindungi perusahaan dari ancaman yang akan
datang.
Salah satu kerangka berfikir yang banyak digunakan untuk melihat tingkat
persaingan dalam industri adalah model analisis persaingan dari Michael E. Porter
(Porter's five /i!rces models of" competitive analysis). Model analisis porter
merupakan suatu pendekatan yang banyak digunakan untuk mengembangkan
strategi bagi perusahaan. Lima kekuatan yang menentukan tingkat persamgan
adalah:
I. Persaingan dalam industri
Tingkat persaingan dalam suatu indutri ditentukan oleh jumlah pesamg,
pertumbuhan industri, intensitas asset, diferensiasi produk dan hambatan
keluar. Diantara variabel tersebut, jumlah pesaing dan pertumbuhan industri
adalah variabel yang paling berpengaruh.
2. Pendatang barn yang potensial
Bila suatu industri cukup menarik maka akan banyak pendatang baru yang
masuk ke dalam industri sehingga mengakibatkan kapasitas produsen
bertambah dan persaingan semakin tajam. : (I) skala ekonomis, (2)
diferensiasi Produk, (3) persyaratan modal, (4) hiaya peralihan pemasok
(.'»witching cost), (5) akses kesaluran distribusi dan (6) kebijakan pemerintah.
3. Produk substitusi
Dalam berbagai industri perusahaan bersaing ketat dengan produk
pengganti. Produk substitusi akan menjadi penghambat bagi petusahaan untuk
memperoleh laba yang tinggi, karena harga naik maka konsurnen akan bera!ih
ke produk substitusi.
4. Pemasok
Pemasok yang memiliki kekuatan tawar menawar yang tinggi akan dapat
memaksa industri untuk menerima harga yang ditentukan. Hal ini akan
berdampak pada berkurangnya keuntungan yang akan diperoleh p<~rusahaan.
5. Pembeli
Pembeli bersaing dengan industri dengan cara memaksa harga turun,
tawar menawar untuk mutu yang lebih dan pelayanan yang lebih baik serta
berperan sebagai pesaing satu sama lain. Kekuatan pembel i yang penting
dalam industri tergantung pada sej um I ah karakteristik situasi pasarnya dan
pada kepentingan relatifpembelinya.
Gambar dari model analisis persaingan industri dapat dilihat di bawah ini.
Entri potensial dari pesaing baru
,, Kekuatan I I rnenawar dari Persaingan diantara - Kekuatan rnenawar - perusahaan yang ada ' dari konsumen pemasok
•
Perkembangan potensial dari produk pengganti
(Sumber: David, 2002)
Gambar 3. l\fodel Analisis Persaingan lndustri
2.1. 7 Analisis S\VOT
Analisis SWOT merupakan idcntifikasi sistematik atas kekuatan (Strengths)
dan kelemahan (Wrnknesses) internal perusahaan serta petuang ( ()ppurtunf{Ies)
dan ancarnan (threats) lingkungan eksternal yang dihadapi perusahaan. Menurut
David, faktor-faktor kunci eksternal dan internal yang rnerupakan rnatriks SWOT
rnenghasilkan ernpat tipe strategi, yaitu:
I. Strategi SO, rnerupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal
untuk rnemanfaatkan peluang eksternal.
2. Strategi WO, rnerupakan strategi untuk mengatasi kelemahan internal
dengan pcluang eksternal.
3. Strategi ST, merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal
untuk menghindari ancaman eksternal.
4. Strategi WT, merupakan strategi bertahan dengan merninirnalkan
kelernahan dan rnenghindari ancarnan eksternal.
2.1.8 Peluang Pertumbuhan Intensif Pemasaran
Dalarn rnendeteksi peluang perturnbuhan intensif perusahaan perlama-tama
akan mernpertirnbangkan, apakah rnereka dapat meraih pangsa pasar yang lebih
besar dengan produk yang ada di pasarnya sekarang (Srrafegi Penetrasi Pasar).
Kemudian, mempertimbangkan apakah dapat dikembangkan pasar baru untuk
produk yang sudah ada (Strategi !'engembangan Pasar). Lalu mempertirnbangkan
apakah dapat rnenciptakan produk baru yang memberikan keunggulan potensial
bagi pasar vano ~ "' ada (S"trate~f!.i Pengembangan Produk). kemudian
mempertimbangkan juga peluang untuk menciptakan produk baru di pasar yang
barn (Strategi Diversifikasi). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar
bagan perluasan pasar produk di bawah ini.
Produk
Lama Barn
I . Penetrasi Pasar 3. Pengembangan Produk
Lama
Pasar 2. Perkembangan 4. Diversifikasi
Pasar j
Barn
(Surnber: Kottler, 2002: 86)
Gambar 4. Bagan Perluasan Pasar Prociuk
Pasar dalam arti luas adalah himpunan.semua pembeli aktual dan potensial dari
produk dimana besarnya pasar akan tergantung pada jumlah pembeli yang
mungkin ada untuk suatu tawaran tertentu. Pasar potensial adalah himpunan
konsumen yang menyatakan ada minat pada suatu produk atau jasa tertentu.
Konsumen yang berada pada pasar ini berasal dari berbagai segmen berbeda yang
mempunyai minat sama pada suatu produk atau jasa tertentu. Disini minat
konsumen saja tidak cukup untuk menentukan suatu pasar. Konsumen hams
memiliki daya beli yang memadai untuk membeli suatu produk sehingga akan
tumbuh pasar yang tersedia sebagai fungsi minat dan pendapatan. Pasar yang
tersedia adalah himpunan konsumen yang mempunyai minat, pendapatan, dan
akses pada suatu produk atau jasa tertentu. Pengembangan pasar adalah menjual
produk yang sarna dalarn wilayah geograti yang berbeda. Strategi pengembangan
pasar dilakukan dengan tujnan untuk memperluas pangsa pasar dan mencari pasar
baru yang mcmenuhi syarat.
2.2 Hasil Penelitian Tentang Pemasaran
Bintari (2003) dalam penelitiannya dengan judul Analisis Strategi Pemasaran
Bunga Anggrek Di Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) Jakarta menganalisis
lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi oleh TAIP dalam memasarkan
bunga anggrek. Faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan tersebut dianalisis
dengan menggunakan matriks SWOT yang menghasilkan beberapa alternatif
strategi. Dari sisi kekuatan dan peluang dengan peningkatan pelayanan pada
petanggan, kekuatan dan ancaman dengan peningkatan mutu produksi tanaman
anggrek, dari sisi kelemahan dan peluang melalui peningkatan kegiatan promosi
dengan memaksimalkan sumber daya yang ada, sedangkan dari sisi kelemahan dan
ancaman harus mengurangi penggunaan komponen impor yang besar seperti pupuk
dan bibit agar dapat menekan biaya produksi.
Briana (2003) dengan judul penelitian Analisis Pengembangan Pasar Produk
Bunga Potong (kasus pada PT Alam Indah Bunga Nusantara, Cipanas, Cianjur).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan strategi bauran pemasaran
dan variabel-variabel lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi oleh
perusahaan tersebut. Dalam menganalisis strategi pengembangan pasar yang tepat
untuk diterapkan pada perusahaan ini maka analisis yang digunakan adalah analisis
SWOT, analisis persarngan pasar serta matriks QSPM untuk merekomendasikan
strategi yang tepat bagi perusahaan
2.3 Kerangka Konseptual
Dalam iklim yang kornpetitif perusahaan tidak dapat hanya bertahan dengan po la
kine~ja yang telah dilakukan. Untuk rnenghadapi pasar dunia yang kompetitif, suatu
perusahaan dituntut untuk melakukan perencanaan strategis secara tepat dalam setiap
peri ode pertumbuhan usahanya.
Penentuan strategi perusahaan hams senantiasa mengacu pada visi dan misi
perusahaan, menganalisis kinerja perusahaan melalui faktor-faktor eksternal dan
faktor-faktor internal yang sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan,
menentukan pasar sasaran dan peluang pasar serta mengembangkan strategi
pernasaran.
Analisis terhadap lingkungan internal dilakukan berdasarkan strategi fungsional
perusahaan seperti sumberdaya manusia, pemasaran (segmentasi pasar dan bauran
pemasaran), produksi dan operasi, keuangan, penelitian dan pengembangan serta
analisis kekuatan dan kelernahan perusahaan. Analisis terhadap lingkungan eksternal
dilakukan dengan rnenganalisis lingkungan makro berupa analisis PEST (Politik,
Ekonomi, Sosial Budaya dan Teknologi) lingkungan rnikro/industri (pelanggan,
pesaing, pernasok, produk substitusi, pendatang baru yang potensial dan perantara
pernasaran) yang kernudian diidcntifikasi peluang dan ancarnannya. Tinjauan
terhadap faktor-faktor !ingkungan ini ken1udian dirangkun1 dalan1 suatu n1atriks fF'E,
EFE dan SWOT serta rnatriks IE untuk rnenentukan posisi perusahaan. Analisis
peluang pasar sehingga pada akhimya akan diperoleh altematif strategi
pengernbangan pasar. Kerangka konsepsual 1m secara ringkas disajikan pada
Garnbar 5 dibawah ini.
Yisi Dan Misi Kavling 18 T AIP
I ,j, • Analisis Lingkungan Ekste111al Analisis Lingkungan lnten1al . ••• Analisis PEST ·:· Pen1asaran (Segmentasi pasar dan
"':· _ . :~~~~}_i~_i_~ _ ~-:T_s_c:! ~~¥-~:~ _1_1_1~~~!~-~ ___ Bauran Pe1nasaran) . Peluang Dan Aneaman (EFE) •!• Produksi Dan Operasi ... .: ... Aspek Keuangan ·!· Riset Dan Pengen1bangan +:'1' . _ ?~_1_1:_l:~_1~ -~~y-~ -~1-~~~~-~~~- --. •!• Kekuatan Dan Kelemahan (!FE)
I +
Matrik IE dan
Analisis SWOT
i Analisis Peluang Pasar
t Rekomendasi
Strategi pengembangan Pasar (QSPM) _J
Gnmhar 5. Kerangka Konsepttrnl
BABlll
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Pcnclitian
Pelaksanaan penelitian ini berlokasi di Taman Anggrek Indonesia Pennai
(TAIP), Jalan TMII 1, Kelurahan Pinang Ranti, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi
ini dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan TA!P mernpakan
lembaga multifungsi dan rnultifasilitas dalam rangka rnengembangkan bisnis
anggrek Indonesia. Penelitian dilaksanakan pada awal bulan April hingga akhir
Mei 2004.
3.2 Jcnis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian 1111 terdiri dari data kuantitatif dan
kualitatif baik yang berupa data primer maupun sekunder yang diperoleh dari
sumber internal dan eksternal kavling 18 TAIP. Data primer diperoleh rnelalui
basil wawancara langsung dengan pihak manajemen dan pemilik kavling 18 T A!P
yang menjadi responden, juga melalui pengamatan langsung/observasi di lapang
guna memberikan infonnasi tambahan untuk mendukung data yang diperoleh.
Scdangkan data sekunder diperoleh dari laporan manajemen TA!P seperti
tulisan-tulisan/literatur-literatur dan laporan keuangan kavling yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti.
3.3 Metode l'engumpulan Data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik observasi langsung di
lapang, wawancara dan kuesioner. Responden terdiri dari pemilik kavling 18
TAIP bese11a karyawannya dan manajer TAIP. Wawancara dan kuesioner
dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang
berpengaruh terhadap kine1ja perusahaan se1ta penentuan bobot dan peringkat
untuk masing-masing faktor tersebut. Untuk data sekunder diperoleh melalui
laporan tahunan kavling 18 TAIP, literatur dan data statistik yang relevan dengan
penelitian yang berasal dari instansi seperti Biro Pusat Statistik (BPS) dan
Departemen Penanian.
3.4 Mctodc Analisis Data
Metode pengolahan· dan analisis data yang digunakan dalarn penelitian ini
adalah metode deskriptif dengan pendekatan konsep manajemen strategi dan
manajemen pemasaran dengan memperhitungkan perubahan lingkungan internal
dan eksternal kavling 18 TAIP se1ta lingkungan industri.
Data dan informasi yang terkumpul diolah dan dianalisis secara kualitatif dan
kuantitatif Teknik analisis yang digunakan adalah:
3.4.1 _.\nalisis Scg1nentasi Pasar
.-\nalisis scgmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk meningkatkan
ketepatan sasaran perusahaan dalam menentukan segmen pasamya. Ketepatan
ini berguna untuk melakukan analisis terhadap peluang pasar guna memperluas
pangsa pasar. Da!a1n n1elakukan ana!isis tcrhadap penentuan seg1nentasi pasar
dapat dilihal dengan menggunakan empat pendckatan analisis segmen pasar
yaitu: pendekatan geografis, pendekatan demografis, pendekatan psikografis dan
pendekatan perilaku. Analisis segmentasi pasar harus dilakukan kembali secara
periodik karena segmen pasar selalu berubah.
3.4.2 Analisis Stratcgi Bauran Pcmasaran
Analisis implementasi strategi bauran pemasaran dilakukan dengan cara
mendeskripsikan unsur-unsur bauran pemasaran (produk, harga, distribusi dan
promosi) yang dijalankan oleh perusahaan selama ini. Analisis ini digunakan
untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari analisis segrnentasi pasar
yang ada diperusahaan tersebut guna menentukan strategi pengembangan pasar
yang tepal sehingga rnarnpu menembus pangsa pasar yang Iebih luas.
3.4.3 Analisis Matriks IFE dan EFE
Penilaian internal ditujukan untuk mengukur sejauh mana kekuatan dan
kelemahan yang dirniliki oleh perusahaan. Langkah yang ringkas dalam
melakukan penilaian internal adalah dengan menggunakan Internal Factor
l:'mluation Aiatrik1· ([FE). Matriks IFE tergarnbar di bawah ini.
~I '.;:k~~:t:~~akto1:St;~3·tegii'~t~·;;;tl-:-Bobot f Ra t_i_n_g __ B_o_b_o_t x~~-t-in_g_
. I
I ·-··-.. - ........ _____ ! _____ ·········-----·--····-- . I Kelernahan I ! * ' I I TOTAL
Sun1ber Rangkuti, 2000
Tabcl 2. Faktor-faktor Stratcgi Internal
Ek~terna! Factor Fva!uation lv!atriks (EFE) mengarahkan perumusan
strategi untuk merangkum dan mengevatuasi informasi ekonomi, sosiat budaya,
teknologi dan informasi dmi lingkungan industri. Matriks EFE tergambar di
bawah ini.
-··-·~·····--~1""""' ·-· Faktor-~~~o_r_Strategi Ekstcrnal Bobot Rating Jil,·._B_o_b_o_t_x_R_a_ti_n.g Peluang
*
Tabet 3. Faktor-faktor Stratcgi Eksternal
Tahap·tahap untuk mcnentukan faktor-faktor lingkungan datam matriks !FE
dan EFE adalah scbagai berikut:
t. Mengidentifikasi faktor·faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan
(lingkungan internal) se1ia peluang dan ancaman (lingkungan ekstemal)
dalam kolom I. Penentuan faktor·faktor tersebut ditakukan dengan cara
diskusi antara pihak perusahaan dengan penulis.
2. Beri bobot pada masing-masing faktor dalam kolom 2, dengan skala
mutai dari 1,00 ( sangat penting) sampai dengan 0,00 (tidak pen ting).
Pemberian bobot ini berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap posisi
strategis perusahaan. Jumlah dari pembobotan itu tidak botch melebihi
skor total 1 .. 00. l'enentuan bobot dilakukan dengan jatan mengajukan
identifikasi faktor stategis internal dan eksternal tersebut kepada pihak
nu1n<ue111cn perusahaan dengan 1nenggunakan 1netode '"J>afrell
Comparison" (Ki near, I 991 ). Untuk menentukan bobot setiap variabel
digunakan skala I, 2 dan 3. sakala yang digunakan untuk pengisian kolom
adalah:
l = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal.
2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal.
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal.
Bentuk penilaian pembobotan dapat dilihat pada Tabel 5 dan Tabel 6 di
bawah ini :
1--F;~ktor Strategis Internal ! A . B c ~-r--1~~
I
··-"-
I A : r----B
c 1·-1-·--·- -·--
• ... ! ! - ··-
Total
Su111ber : Rangkuti, 2000
Tabel 4. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Perusahaan
Surnber · Rangkuti. 2000
Tabel 5. Pcnilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Pcrusahaan
Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap
variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan
rum us sebagai berikut yang bersumber dari Ki near, l 99 l:
al= Xi
n L:Xi I= l
Sumber : Kinear, 1991
Keterangan :
al = bobot variabel ke-1
Xi = nilai variabel ke- I
=I ,2,3, ..
n = juinlah variabel
3. Hitung peringkat (rating) dalam kolom 3 untuk masing-rnasing faktor
dengan 1ne1nberikan skala inulai dari 4 (outstancling) san1pai dengan I
(poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi pernsahaan
pada saat dilakukan peneiitian.
• Matriks !FE
LJntuk 1nengukur variable-variabel pada faktor-faktor inten1al baik
2 = kclc1nahan kecil
3 = kektuuan kecii
• Matriks EFE
Untuk mengukur variable-variabel pada factor-faktor ekstemal baik
peluang dan ancaman, skala nilai yang digunakan yaitu:
1 = respon kurang
3 = respon tinggi
2 = respon sedang
4 = respon sangat tinggi (superior)
• Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3 untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan Lmtuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
3.4.4 Analisis Posisi Pcrusahaan (Matriks IE)
Analisis posisi perusahaan dengan menggunakan matriks !E sebagai
penggabungan dari matriks !FE dan EFE. Sumbu horizontal pada matriks IE
menunjukkan skor total !FE sedangkan pada sumbu ve11ikal skor total EFE.
Skor antara I sampai 1,99 pada sumbu horizontal menunjukkan posisi internal
yang lemah, skor 2,00 sampai 2,99 rata-rata, skor 3,00 sampai 4,00 posisi
internal yang kuat. Pada sumbu vertikal skor I sampai l ,99 menunjukkan posisi
eksternal yang rendah, skor 2,00 sampai 2,99 sedang, skor 3,00 sampai 4,00
posisi ekstemal yang tinggi.
Sel-sel matriks lE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama dengan implikasi
strategi yang berbeda-beda. Pc11ama, kegiatan bisnis yang masuk dalam sci I, ll,
atau IV disebut 111111huh dan huw dengan strategi penetrasi pasar, pengembangan
pasar dan pengembangan produk. Kedua, kegiatan bisnis yang masuk dalam sel
!II, V. VII dapat dikelola dengan strategi perraha11ka11 da11 pe!thara; penetrasi
pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi yang terbanyak
dilakukan untuk tipe-tipe divisi ini. Ketiga, kegiatan bisnis umum yang masuk
dalam sel VI, VIII, atau IX adalah panen dan divestasi (David, 2000 : 196-197)
Total Sko1·
EFE
4.0
Tinggi
3.0
Sedang
2.0
Rend ah
1.0
4.0 Kuat
IV
L
Sun1ber David, 2002
Total Skor JFE
3.0 Rata-rata 2.0 Lemah
I II III
I -1 -- ----
v VI
Vlll IX
Garn bar 6. Matriks Internal Eksternal (IE)
1,0
Matriks IE kemudian diuji kembali dengan matriks Portofolio (GE). Dengan
penilaian bobot matriks Portofolio sama dengan penilaian bobot pada matriks
!FE dan EFE, sedangkan skala nilai yang digunakan pada matriks Portofolio
ad al ah:
1 = sang.at lidak 1nenarik 2 = tidak menarik
3 = sedang 4 = menarik 5 = sangat n1enarik
3.4.5 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematika untuk
merumuskan strategi pengembangan pasar. Analisis ini didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (Streng1h) dan peluang (Opporlunilie.1),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan
ancaman (7'l1reat.1)
Faktor Internal
I Fakto.- Ekstcrnal I IP~luang (0)
i Daftar I
Peluang
\ Eksternal
I
Kckuatan (SJ
Daftar Kekuatan Internal
Internal
Stra tegi S-0 Stratcgi 'V-0
Strategi dengan Strategi untuk I menggunakan kekuatan mengambil keuntungan i untuk mengambil I dari peluang dengan I
I keuntungan dari p.eluang I menagtasi kelemahan I I Ancaman (T)
1 Strategi S-T I St~~t~gi-W~T- - j
i Daftar Ancaman Strategi dengan 1 Strategi dengan !
I Eksternal menggunakan kekuatan I meminmumkan I 1
1
, untuk menghindari I kelemahan dan i ancarnan ' menghindaii ancaman
-~········~·~·~
Sun1ber : R.angkuti, 2000
Tabcl 6. Matriks SWOT
3.4.6 Quantitative Strategy Planning Matriks (QSPM)
f\nalisis ini menunjukkan alternatif strategi mana yang paling baik untuk
diprioritaskan secara obyektif berdasarkan faktor eksternal dan internal. Input
dari matriks QSPM berasal daii tahap pemanduan analisis SWOT. Langkah
untuk mengembangkan matriks QSPi\;f dapat dilihat di Tabel 8.
I. Mendaftarkan peluang/ancaman dan kekuatan/kelemahan dalam kolom
kiri QSPM. lnfonnasi ini harus diambil dari matriks EFE dan !FE.
2. Memberikan bobot untuk setiap faktor kritis eksternal dan internal. Bobot
ini identik dengan yang dipakai dalam matJiks EFE dan !FE.
3. Memeriksa tahap pencocokan strategi dan mengidentifikasi strategi
alternatifyang hams dipettimbangkan untuk diimplementasikan.
4. Menetapkan nilai daya tarik (Attractiveness Score) yang menunjukkan
daya tarik relatif dari tiap strategi yang lainnya. Nilai daya tarik itu adalah
I= tidak menarik 2 = agak menatik
3 = cukup menarik 4 = amat menai·ik
5. Menghitung total nilai daya tatik (Total Atiractiveness Score). yang
merupakan basil perkalian bobot dengan nilai daya tarik.
6. !'vlenghittmg jumlah total nilai daya tarik. Nilai ini mengungkapkan strategi
mana yang paling menarik dari altematif strategi yang ada. Semakin tinggi
nilai totalnya, maka strategi tersebut semakin menarik.
ALTERNA TIF-AL TERNATIF STRA TEGI I Fakt;;;:K:;;~ci --Bobot ----~~-r ·1°A.s - i- As -,--1~xs--
-+----t--s_tr_a_1_e_g._1 I~ Str~te~i 1 I Stratcgi 2 \ Strategi 2
I :::~;~;~~~~----j- --j------. I
I Kekuatan ··-1-----·r-----.. ·· i Kelemahan 1-, .Jumlah TAS , L_____,_ i (Sumber · David. 2002)
I I - !- -
I --1
___ I i ~~··-~~-.---1
! I
Tabel 1- Kerangka Matriks QSl'M
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Organisasi TAIP
Taman Anggrek Indonesia Pcrmai (TAIP) merupakan salah satu organisasi
yang dimiliki oleh Yayasan Harapan Kita (YHK) untuk membina para petani dan
pengusaha anggrek yang bermodal kecil sehingga mereka mempunyai suatu
wadah untuk berusaha. Pembangunan T AIP yang berlokasi berdekatan dengan
Taman Mini Indonesia lndah (TMII) diresmikan pada tanggal 20 April 1993 oleh
Mantan Presiden Soeharto.
Taman Anggrek Indonesia Pennai adalah sebuah organisasi yang dibangun
oleh Yayasan Harapan Kita sebagai pengganti Taman Anggrek Slipi. Organisasi
ini menampung para pengusaha anggrek Slipi yang mendaflar kembali di TAIP
melalui seleksi kelayakan yang dilakukan untuk menguji ketersediaan dan
kemampuau para calon pengusaha anggrek yang kemudian menjadi pengusaha
anggrek T AIP. Direksi T AIP sebagai pengelola diangkat oleh YHK.
TAIP dipimpin oleh seorang direktur, yaitu !bu Kartini Widya Latif Direktur
T AIP langsung bertanggung jawab kepada Ketua Um urn YHK, karena T Al P
merupakan proyek YHK yang masih berada dibawah pcngawasan \'HK.
Pengusaha anggrek yang bergabung di TAIP sebanyak 20 pengusaha yang
menduduki masing-masing kavling TAIP. Pengusaha anggrek kavling 18 diambil
sebagai objek penelitian skripsi. Struktur organisasi TAIP dapat dilihat pada
Gambar 7 berikut :
KETUA UMUM YHK I
•
DIREKTUR TAIP
PENGELOLA PENGELOLA KAVLING KAVLING
.
' '
I I
HUMAS DAN PROMOS! 11 URUSAN UMUM i LABO RA TURI UM
l KEUANGAN
ASlR KAVLING I KEAMANAN I DANTIKET
K
Sun1ber : "fan1an Anggrek lndonesia Pern1ai, 2004
Gambar 7, Struktur Organisasi Ta man Anggrck Indonesia Pcrmai
Struktur pasar yang terjadi di TAIP adalah persaingan monopolistik dengan
bercirikan penjualan maupun pembelian mempunyai jumlah yang banyak se11a
adanya diferensiasi produk. TAIP yang baru ini dirancang dengan azas
pcmerataan bagi semua kavling pemasaran dan dilengkapi dengan prasarana dan
sarana pengangb,1rekan yang 1ne1nadai bagi para penganggrek (pe1nilik kavling)
masing-masing berupa kavling seluas 700 m', sebuah rumah jaga: rak-rak
tanaman yang terbuat dari pipa besi, kayu dan kawat: listrik; net sebagai naungan
anggrek dan pompa aJr listrik. Selain kavling di dalam T AIP terdapat
laboratrnium, rumah kaca (Green House), gedung serba guna (Ruang Seminar),
ruang pameran dan ruang kursus.
4.2 Scjarah dan Perkcmbangan Kavling 18 TAIP.
Pak Hasyim mulai bergabung dengan TAIP sejak tahun 1997. Sebagai
pengusaha anggrek kavling 18 hingga saat ini masih menyewa. Bapak Hasyim
adalah pengusaha anggrek yang awalnya sudah memiliki kebun anggrek pribadi
dengan nama "Nabata Orchid". Pengusaha anggrek ini bergabung ke T Af P
dengan tujuan untuk lebih mengembangkan usaha anggreknya, karena
menurutnya nama TAIP cukup dikenal oleh kalangan pencinta anggrek Indonesia.
Selama kurang lcbih 7 tahun bergabung dengan T AIP kavling 18 telah
mengalami kemajuan yang menggembirakan, khususnya peningkatan penjualan
bunga anggrek dan secara umum telah mampu menjalin kerjasama dengan para
petani lain yang juga bergabung di T AfP dalam upaya mengembangkan
pengang1o,>Tekan nasional. Banyak sekali kegiatan penganggrekan nasional dan
intemasional yang diikuti oleh petani ang1o,>Tek di T AIP sehingga nama T AIP telah
dikenal dengan baik di dalarn maupun di luar negeri. Untuk lebih jelas mengenai
lokasi kavling 18 akan dilampirkan denah lokasi T ATP pada Lampiran I.
4.3 Visi, ;Vlisi Dan Tujuan Kavling 18 TAii'
Pak Hasyim selaku pengusaha Kavling 18 yang berada didalam lingkungan
Taman Anggrek Indonesia Permai (T AIP) mempunyai Visi, Misi dan Tujuan
scbagai berikut: Visi ··fngin menjadi penganggrck sejati dan sukses". Misi
"Mampu mengelola bisnisnya dengan baik, meningkatkan kualitas produksinya
menjadi lebih baik, memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan bagi
konsumen serta me1\jadikan usahanya tetap eksis". Tujuan utamanya "Berusaha
mencapai pangsa pasar yang besar dan memimpin posisi pasar di T AIP".
4,4 Kondisi Usaha Kavling 18 TAIP
Pada awalnya kegiatan TAIP lebih condong pada jasa (Yayasan Sosial)
dengan menyebut dirinya sebagai ·'kebun·· yang bersifat sosial. Namun dalam
perjalanannya hingga saat ini T Af P mulai beralih ke jasa profit, jadi semua
kegialannya ditijukan untuk mendapatkan keuntungan sebagai sarana perdagangan
baik untuk pengusaha anggrek (Grower) maupun untuk para konsumen
(pengunjung TAIP).
Kavling 18 TAIP selalu berusaha untuk meningkatkan penjualannya dengan
cam meningkatkan kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap konsumen.
Sampai saat ini penganggrek kavling 18 sudah dapat memperoleh keuntungan
besar setiap tahunnya dari bisnis bunga anggrek yang digelutinya selama 7 tahun.
Namun dalam mempertahankan eksistensinya kavling 18 perlu menghadapi para
pesaingnya dengan mengedepankan keunggulan-keunggulan yang dimiliki.
BABY
HA.SIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Lingkungan Internal Kavling 18 TA.IP
5.1.1 Strategi Pemasaran
Salah satu konsep inti pernasaran yang digunakan oleh kavling 18 TAlP untuk
rnencapai tujuan pemasaran yang optimal adalah segrnentasi pasar dan bauran
pernasaran.
5.1.1.l Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar berguna untuk rnenentukan analisis bauran pemasaran
yang akan dijalankan oleh kavling 18 TAI?. Dengan melakukan segmentasi pasar
sangat mernbantu pengusaha kavling 18 untuk melaksanakan bauran pernasaran
guna rnengidentifikasi peluang pasar yang jelas.
Langkah awal untuk segmentasi pasar yang dilakukan adalah rnemilih
pasar sasaran dan menentukan posisi pasar dengan rnengadakan pendekatan
segrnentasi pasar. Pendekatan urnurn yang digunakan dalam rnelakukan
segrnentasi pasar ini adalah:
a. Pendekatan Geografis; Dari sudut pandang konsurnen dapat dipisahkan
rnenurut tingkat kepadatannya, yang secara urnum terbagi rnenjadi tiga
t111gkatan, vaitu kelornpok konsurnen perkotaan, kelornpok konsumen
p111gg1ran dan kelornpok konsurnen pedesaan. !<.arena harganya yang
cukup lllahal maka seglllen pasar bunga anggrek kavling I 8 TAIP
umulllnya adalah lllasyarakat perkotaan yang tergolong para Hobie.1·, serta
biasanya 111ereka lllembeli anggrek Dendrobium, Pha/aenopsis, Vanda dan
Cattleya yang sudah berbunga atau dalam bentuk rangkaian bunga.
Sedangkan konsulllen anggrek kavling 18 lainnya adalah masyarakat
pinggiran yang sudah mengenal bunga anggrek, anggrek yang biasa dibeli
adalah anggrek yang lllasih re1rn1ja atau pun anggrek /Je11drob1w11 yang
sudah berbunga.
b. Pendekatan Demografis; Berdasarkan pengamatan selama penelitian
konsulllen yang berkunjung dan membeli anggrek di kavling I 8 TAIP
umumnya adalah wanita atau ibu rumah tangga yang berusia sekitar 30
sampai 45 tahun 111ereka biasanya membeli anggrek yang sudah berbunga,
sedangkan ibu rumah tangga yang sudah berusia diatas 45 tahun biasanya
membeli tanaman anggrek yang botolan, seedling dan remaja, karena
menurut mereka dapat melihat pertumbuhan anggrek yang mereka tanam
sangatlah menyenangkan apalagi kalau tanaman tersebut sampai berbunga
banyak dan turnbuh subur. Jika ditinjau dari segi penghasilan para
konsulllen tanarnan anggrek urnurnnya berpenghasilan tinggi dan
tergolong ke!as sosial inenengah ke a.tas, karena harga anggrek yang
cukup lllahal. Para konsumen yang datang ke kavling I 8 TAIP untuk
n1cn1bcli anggrek biasanya datang bersa1na keluarga, karena 'f,A.f P .iuga
menvediakan falisitas untuk bermain anak. Hal inilah yang menjadi nilai
tarnbah jika rnernbeli anggrek di T AIP dibanding mernbeli anggrek ternpat
lain.
c. Pendekatan Perilaku; Pendekatan perilaku yang dijalankan oleh para
pelanggan I !10/J1es untuk tanarnan anggrek adalah dari segi variabel
rnanfaat, karena rnenurut para pelanggan anggrek yang rnernbeli anggrek
di kavling 18 TAIP, rnereka rnernbeli anggrek untuk rnenyenangkan hati
dan rnenarnbah suasana yang nyarnan dan sejuk di rurnah rnereka dengan
rnerawat dan memelihara tanaman. Pelanggan biasanya meletakkan
anggrek di dalam rumah dengan bentuk rangkaian bunga dalam pot
keramik atau sekedar menghiasi halarnan rurnah rnereka. Biasanya jika
konsumen sudah berhasil mengernbangkan anggrek di rurnahnya pasti
mereka mernbeli lagi anggrek rnungkin dengan jenis yang berbeda untuk
dirawat dan dipelihara kernbali.
d. Pendekatan Psikografis; Pada pendekatan psikografis konsurnen bunga
anggrek kavling 18 TAIP urnumnya adalah rnasyarakat yang rnenduduki
posisi kelas sosial menengah ke atas, karena harga anggrek yang cukup
mahal. Kelompok sosial ini biasanya membeli dan merawat anggrek
dirumahnya sebagai suatu kebutuhan gaya hidup, karena anggrek
merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan gaya hidup
yang modern dalam menghiasi suasana rurnah maupun perkarangan
dcngan keindahan bunganya.
Langkah kedua adalah rnemilih pola dari segmentasi itu sendiri, dimana
dalam ha! ini pola segmentasi pasar yang menjadi pilihan kavling TAJP adalah
pola preferensi mengelompok. Kavling 18 TAJP mengelompokkan konsumen
berdasarkan selera/pilihan secara tegas. Kavling 18 TAIP membudidayakan dan
memasarkan berbagai jenis tanaman anggrek kepada beberapa segrnen dengan
memperhatikan kelas sosial, penghasilan, gaya hidup dan rnanfaat yang dicari.
Dengan cara demikian kavling 18 TAJP mengharapkan volume penjualannya
dapat meningkat dengan begitu dapat menjadi penganggrek no I di TAIP dan
mencari peluang untuk memperluas pangsa pasarnya, karena selama ini kavling
18 hanya mengeluti segmen pasar individu.
Segmen yang berhasil baik tentunya harus dilakukan dengan cara yang
baik dan benar. Begitu pula dengan kegiatan dalam rangka segrnentasi pasar oleh
kavling l 8 TAIP dilakukan rnenurut prosedur yang berlakn, secara formal terbagi
menjadi tiga tahapan yaitn:
a. Tahap Survai; pada tahap ini TAIP melakukan rise! pasar untuk
mendapatkan informasi yang benar mengenai sikap dan motivasi
konsumen melalui wawancara secara informal. Kemudian melalui basil
wawancara ini diperoleh data mengenai pola penggunaan produk bunga
anggrek yang disukai konsumen, sikap terhadap kategori produk bunga
anggrek tersebut dan penilaian akan jenis bunga anggrek yang ada di
kavling tersebut serta masalah demografi dan perilaku konsurnen akan
bunga anggrek. Dari hasil wawacara tersebut kavling 18 TAIP bisa
mengetahui seberapa besar minat konsumen terhadap bunga anggrek yang
ada di kavlingnya dan jenis anggrek apa yang umumnya di sukai para
konsumen.
b. Tahap Analisis; Pada tahap ini pengusaha anggrek kavling 18 T AIP
melakukan analisis terhadap hasil wawancara dengan sejumlah pelanggan
yang membeli anggrek di kavlingnya, sehingga dapat menciptakan
sejumlah segmen tertentu yang berlainan secara maksimal.
c. Tahap Penyusunan profil; Setelah rnelakukan tahap kedua pengusaha
kavling 18 T AIP rnenyusun profil dari rnasing-masing pendekatan
berdasarkan sikap, perilaku, demografi, psikografi dan kebiasaan
konsumen ketika rnembeli anggrek sesuai dengan karakteristik khas yang
menonjol.
Hingga saat ini kavling 18 T Af P sudah memiliki posisi pasar tersendiri di
benak para konsumen, hal ini didasarkan pada kualitas produk yang ditawarkan,
pelayanan yang diberikan dan lokasi kavling yang cukup strategis, posisi kavling
18 berada dekat dengan fasilitas taman bennain bagi anak, sehingga ibu dapat
dengan santai rnernilih-rnilih anggrek sernentara putra-putrinya dapat bermain di
taman tersebut. Dengan penyusunan segmen pasar ini diharapkan marnpu menarik
minat konsumen anggrek sehingga dapat mernperluas segmen pasar bunga
anggrek yang selarna ini hanya konsurnen individu saja yang membeli anggrek di
kavling 18 TAIP. Untuk rnendapatkan inforrnasi yang handal pengusaha kavling
18 TAIP perlu terus menerus menerapkan prosedur tersebut secara berkala, dalarn
jangka waktu tertentu, mengingat setiap segmen pasar tersebut selalu mengalami
perubahan. Hal ini perlu dilakukan dalam upaya memperluas pangsa pasarnya.
5.1.l.2 Bauran Pemasaran
Strategi bauran pemasaran merupakan kelanjutan dari pelaksanaan
segmentasi pasar kavling 18 TAIP guna mencari celah peluang pasar dalam usaha
untuk menembus pangsa pasar yang luas. Bauran pemasaran ini meliputi analisis
terhadap produk, harga, promosi dan distribusi.
5.1.1.2.1 Produk
Dal am menjaga dan meningkatkan produk, pengusaha kavling 18 T AIP
melakukannya secara intensif Strategi produk kavling 18 TAIP terdiri dari
produk utama yang beraneka ragam mulai dari anggrek dalam botolan, kompot,
seed/mg, tanaman remaja dan tanaman anggrek yang sudah berbunga. Varietas
varietas tanaman anggrek yang dijual kavling 18 TAIP adalah: Dendrobium,
Phalaenopsis, Vanda dan Cattleya. Sedangkan Contoh varietas tanarnan
anggrek yang ada di setiap kavling TAIP dapat dilihat pada Lampiran 2.
Diantara semua tanaman anggrek yang dibudidayakan, Dendrohium
merupakan produk unggulan yang sering dibeli oleh konsumen yang datang ke
kavling 18 T AIP karena mudah dirawat, variasi warna clan bentuk bunga yang
beragam. Dalam menjual anggrek pengusaha kavling 18 TA!P sangatlah
memperhatikan pernbeli serta rnengutamakan kualitas anggrek. Kualitas
tanaman anggrek dapat dilihat dari keadaan tanaman yang sehat, yaitu
mempunyai batang dan daun yang prima serta bunga dengan warna dan bentuk
yang sempurna. Kualitas bibit unggul juga merupakan salah satu faktor penting
yang menjadi perhatian pengusaha anggrek kavling 18 TAIP. Sebagian bibit
diperoleh dengan membeli Iangsung dari Thailand dan Taiwan. Pengusaha
berpendapat bibit yang diperoleh dari Thailand dan Taiwan dapat menghasilkan
silangan yang bagus serta sosok tanaman yang prima.
Masing-masing kavling di TA IP memiliki ciri khas produk tanaman
anggrek yang dibudidayakan, tetapi hampir semua kavling menyediakan jenis
anggrek Dendrohium. Dendrohium yang mendominasi kavling-kavling di
T AIP adalah Dendrohium kriting selain Dendrobium standar ungu dan putih.
Kualitas produk bunga anggrek di kavling 18 sudah cukup baik, kualitas bunga
anggrek ini dilihat dari segi kesegaran dan keindahan bunganya. Spesifikasi
tanaman yang tersedia di kavling 18 adalah Dendrobium dan Pha!aenopsis baik
silangan sendiri maupun silangan dari luar negeri. Kavling 18 memilki
keunggulan khusus dibanding kavling Iain dengan menyediakan sarana dan jasa
merangkai bunga, bunga yang biasa dirangkai adalah Pha!aenops1s
5.1.1.2.2 Ha rga
Strategi harga pengusaha anggrek kavling I 8 TAIP berhubungan
dengan kualitas produk. Dalam penetapan harga ditentukan oleh
n1asing-1nasing pcngusaha anggrek itu sendiri, sehingga harga juai setiap
kavling tidaklah sama karena masih ada proses tawar menawar tergantung pada
beberapa faktor, antara lain: varietas, kondisi tanaman dan kondisi bunga.
Tanaman anggrek yang sudah berbunga mempunyai harga jual yang lebih
tinggi dibandingkan tanaman anggrek yang belurn rnencapai tahap dewasa.
Pada dasarnya berapapun harganya asal ada kernbangnya bunga anggrek pasti
laku, karena tanarnan anggrek berbunga paling dicari konsurnen. Potongan
harga diberikan oleh pengusaha anggrek kavling l 8 kepada pembeli yang
rnernbeli dalarn jumlah banyak.
Penerapan harga setiap kavling tidaklah sarna dikarenakan untuk
menutupi biaya sewa sebesar Rp 5.000.000,00 per tahun ditambah 10 % per
bulan dari total penjualan. Sementara penganggrek yang berasal dari TAIP
Slipi dikenakan kontribusi perbulan sebesar Rp 200.000,00 ditarnbah I 0% per
bulan dari total penjualan.sebagai kornisi penjualan kepada pihak TAIP.
Sehingga setiap kavling bersaing untuk rnendapatkan keuntungan setiap bulan,
walaupun terjadi persaingan antara rnasing-masing pengusaha kavling, narnun
hal tersebut tidaklah terlihat jelas sebab setiap kavling memiliki ciri khas
sendiri dari tanaman anggrek yang dibudidayakannya.
Selama ini harga yang diterapkan oleh pengusaha anggrek kavling 18
TAIP sudah kompetitif sesuai dengan kualitas bunga anggreknya. Berikut ini
pada Tabel 8 ditunjukkan jenis-jenis anggrek dengan variasi harga yang
terdapat di kavling 18.
No Jenis-ienis An_g,~gre_I,_· _,__W_a_r_n_a_B_u_n~.g~.a-+--___ V_a_r_ia_s_i H_a~rg~,a----< 1 Dendrobium
Bibit Botolan Ungu, Hijau, Rp 20.000,00- Rp 35.000,00 Kuning, Putih.
Korn pot Ungu, Hijau, Rp 30.000,00- Rp 40.000,00 Kuning, Putih.
Seedling Ungu, Hijau, Rp 3.500,00- Rp 5.000,00 I-- Putih, Kuning. I i···Remaja Ungu, ~H-i3-.a-u-, , __ R_p_l_O-.O-O-O-,O-O---R-p_l_5-.0-0-0-,0-0...._,
, i Putih, Kuning. I I Dendrobi~n~Sta·1-1d __ a_r-+-U-n-g~u,-P-u-tccih~. ~-+---R-p-2~0.-0·0--0,-0-0---R·-p-3-5.000-,0-0 .. __ I 'I 'I D Golden Shower I Kuning Rp 20.000,00-Rp 35.000,00 1
1 D Bertha Chong , Merah Muda Rp 20.000,00-Rp 35.000,00
.
1
• i D Burana Fancy Green I Hijau Rp 30.000,00-Rp 40.000,00 I D Jamaika bal , Merah Marun Rp 50.000,00-Rp 55.000,00
I ' '
I 2 I Phalaenopsis . -i 1T1
BibitBotolan Kuning, Ungu, Rp 45.000,00- Rp 50~~ I I Merah, Putih, l ,- ·r·seedling____ ~~~~~:, 1~~~~: I Rp 1.soo,00- Rp 1o000350 _
Ungu. I
3
Phalaenops1s Standar P Dorotis, mini ; sp
I . . .
I P G1nantea mm1 · sp " ' , P S urnatrana, mini ; sp P Dtps Leo pard Prince P Pukket Beauty Vanda
Ungu, Put1h. I Rp 45 000,00 - Rp 50 000,00
1 Putih Rp 35.000,00 - Rp 50.000,00 Merah Marun I Rp 175.000,00 - Rp 200.000,00 Kuning spot I Rp 100.000,00 - Rp 125.000,00 Pink totol ungu '1 Rp 125.000,00 - Rp 150.000,00 Putih Lidah Merah Rp 50.000,00 - Rp 55.000,00
1-----+---------<------·---·---·--·-----------..j Seedling Biru, Pink, Ungu. Rp 20.000,00- Rp 30.000,00
1---1·-------------j--------t------------·------i Remaja Biru, Pink, Ungu Rp 75.000,00-Rp 175.000,00 [ I Dewasa I B unga ·---+-B_i_ru~,_P_in_k~, _U_n~g_uc--i_R~p_l 5_0_._ 0QQ ,00-Rp 400. 000 ,00
L~---_1·_c:~le~~-~:-~~-~~- I ~~~~~gPutih Pink, Rp 75 ~-00,00-Rp 150.000,00 I Sumber: Data Prnner Kavlmg 18 TAlP
Tabcl 8 . .Jcnis-.ienis Anggrek dcngan \Varna Bunga Dan Variasi Harganya Yang Terdapat di kavling 18 TAIP
5.1.l.2.3 Promosi
Promosi yang dilakukan pengusaha kavling 18 TAIP bertujuan untuk
kepentingan pemasaran dengan jalan menginformasikan kepada konsumen
akan tersedianya berbagai tanaman anggrek di kavling 18 T AIP. Promosi
dilakukan pengusaha anggrek kavling 18 dengan membawa nama TAIP secara
aktif yaitu dengan mengikuti berbagai perlombaan dan pameran baik di dalam
negeri maupun di luar negeri. Kegiatan pameran juga diadakan di TAIP setiap
bulan April dan September yang bertempat dilapangan parkir TAIP. Peserta
pameran merupakan pedagang anggrek dari berbagai tempat di Jakarta danjuga
pengusaha anggrek anggota TAIP. Setiap peserta dikenakan biaya kontrak stan
selama 2 minggu sebesar Rp 700.000,00.
Selama pameran berlangsung, hasil penjualan kavling 18 TAIP relatif
meningkat karena setiap transaksi yang terjadi di stan pameran tidak dikenai
potongan 10 % pada basil penjualannya, kavling 18 hanya dikenai biaya sewa
stan selama pemeran berlangsung. Sehingga pendapatan kavling selarna
parneran berlangsung cenderung lebih besar dari pada hari-hari biasa. Pameran
yang dilakukan di TAIP tersebut dipromosikan melalui media cetak seperti
pada Majalah Trubus, media elektronik seperti radio dan televisi serta spanduk
yang dipasang dibeberapa tempat di Jakarta. Dengan adanya parneran tersebut
secara tidak langsung dapat menjalin hubungan kerjasama antara para
pengusaha anggrck dari berbagai daerah.
Selain promosi yang diadakan di TAIP, pengusaha anggrek kavling 18
.1uga melakukan promosi sendiri dengan mengutamakan keramahtamahan
karyawan kavling I Grower dan memberikan informasi mengenai teknik
merawat dan memelihara anggrek bagi para pelanggan pemula. Selain pameran
di dalam negeri kavling 18 T AIP juga pernah mengikuti pameran di luar negeri
seperti Etpo kelas internasionai yang diadakan di Malaysia, Singapura dan
negara tetangga lainnya. Pameran itu diikuti kavling 18 beserta kavling-kavling
lainnya yang ada di TAIP. Karena melalui acara-acara seperti ini maka
pengembangan pasar anggrek di Indonesia khususnya kavling 18 TAIP dapat
dilakukan. Secara urnurn, kegiatan promosi yang dilakukan TAIP dirasakan
oleh para pengusaha anggrek di TAIP belumlah optimal hal ini dikarenakan
surnber keuangan yang masih terbatas.
5.1.1.2.4 Distribusi
Selama ini pengusaha anggrek kavling 18 T AIP masih mengandalkan
sistern pendistribusian ke konsumen langsung, belum didukung oleh tenaga
personal selling untuk menelusuri pasar. Mengingat kapasitas produksi yang
terbatas sehingga hanya mengutarnakan pasar dalam negeri, kavling 18 pernah
rnelakukan pemasaran ke luar daerah seperi Aceh, Samarinda, Balikpapan dan
Bali. Pendistribusian anggrek ke daerah-daerah ini dilakukan dari kebun yang
cukup luas di luar TAJP, yaitu di daerah Sukabumi dan juga adanya kerjasama
antara kduarga yang mempunyai bisnis serupa dalam bidang penganggrekan.
Pengiriman dilakukan semmggu sekali, jumlah pengmman ditentukan oleh
pelanggan. Biaya pengiriman ditanggung oleh pelanggan. Sistem pembayaran
yang dilakukan oleh kavling 18 umumnya cash and cany serta transfer antar
bank.
Harga anggrek berbunga yang dikirim ke luar daerah biasanya
meningkat 2 sampai 3 kali lipat dari harga jual di Jakarta. Hal ini dikarenakan
tujuan pemasaran yang relatif jauh diperlukan pengepakan rapi. Konsumen
j uga menghendaki kualitas yang baik, sehingga diperlukan perlakuan khusus
selama pengangkutan, pengangkutan dan pengiriman pun harus cepat agar
bunga tetap dalam keadaan segar dan tidak rusak.
Walaupun pasar di luar Jawa cukup luas untuk bisnis anggrek terutama
Bali yang setiap bulannya membutuhkan pasokan anggrek. Tetapi tidak semua
permintaan dapat dipenuhi oleh penganggrek di TAIP khususnya kavling 18,
hal ini dikarenakan kapasitas produksi kavling 18 terbatas untuk memenuhi
pennintaan yang cukup banyak dari daerah-daerah tersebut, sehingga
permintaan tersebut harus dibagi rata antar para pelanggan. Sebagian besar
anggrek yang dipesan oleh pelanggan di daerah adalah anggrek Dendrohium
karena jenis ini mudah dalam hal perawatan dan mempunyai variasi warna
serta bentuk yang beragam.
Dalam kegiatan jalur distribusi pemasaran anggrek yang dilakukan
kavling 18 TAIP menggunakan dua sistem yaitu pemesanan melalui
Laboratorium T AIP dan pemesanan rnelalui perusahaan pemasok. Sedangkan
wilayah pemasaran yang dilakukan TAIP khususnya kavling 18 sampai saat ini
cukup luas baik di dalam negeri. Selain itu juga basil koleksi anggrek TAIP
sudah banyak memenangkan lomba anggrek di berbagai event kejuaraan.
5.1.2 Sumber Daya Manusia
Kavling 18 T AIP yang dikelola dan dipimpin langsung oleh Bapak Hasyim
memperkerjakan dua orang karyawan sebagai tenaga tetap kavling untuk
membudidayakan tanaman, merawat kavling dan melayani konsumen yang membeli
anggrek di kavling.
Dalam seminggu terdapat 7 hari kerja dengan jumlah jam kerja selama 8 jam
dari jam 09.00 WIB sampai jam 17.00 WIB. Karyawan bekerja di kavling 18
mendapatkan gaj i bulanan dari pengusaha anggrek/pemilik kavling serta diberi
bonus atas penjualan yang telah dilakukan. Hal ini tentunya dapat memotivasi para
pekerja kavling agar melakukan penjualan Iebih giat lagi. Karyawan kavling 18 juga
memiliki kemampuan lebih dari karyawan kavling Iain dengan kemampuan
merangkai bunga yang belum ada di kavling lain di TAIP.
5.1.3 Produksi Dan Operasi
Produk tanaman anggrek kavling 18 T A!P beragam dan disajikan dalam
bentuk tanaman anggrek da!am pot, baik yang be!um atau sudah berbunga seperti
Uendrobium, Phalaenops1s, Cattleya. dan Vanda dengan bentuk dan warna yang
bervariasi. Selain tanaman anggrek yang sudah berbunga dalam pot, produk-produk
lain yang tersedia adalah bibit anggrek botolan, community pot (compol), dan
seedling. Usaha budidaya dan pembesaran anggrek dilakukan oleh para grower
melalui beberapa tahapan, yaitu bibit botolan, kompot, seedling, tanaman remaja
dan tanaman yang sudah berbunga.
Bibit anggrek per botol biasanya berisi 25 sampai 35 bibit Bibit yang
dikeluarkan dari botol memiliki kriteria yaitu batang daunnya harus hampir
menyentuh bagian atas botol yang diperkirakan memilik pangjang daun 2-4
cm,sehat, tegar, perakaran kuat serta minimal memiliki dua daun berwarna hijau
segar, hal ini dimaksudkan agar bibit yang telah siap ini dapat bertahan terhadap
perubahan lingkungan. Kemudian bibit tersebut dipilah-pilah berdasarkan kesehatan
serta besar kecilnya bibit yang akan dikompotkan, sehingga dalam kompot diperoleh
tumbuhan yang seragam. Bibit yang dipilih dalam pengkompotan adalah bibit yang
segar, berwarna hijau dan tidak menampakkan adanya serangan jamur dan bakteri
pada media asalnya maupun pada bagian tubuh bibit
Kompot yang merupakan istilah untuk penanaman sekelompok bibit anggrek
dalam satu pot Pot yang akan digunakan terbuat dari tanah liat berdiameter 15 cm
dan memiliki lubang aerasi. Kemudian kompot yang telah berumur 4-5 bulan dapat
dipindahkan dalam pot individual yang berdiameter 8-10 cm untuk menghindari
populasi tanaman yang terlalu rapat, sehingga menghasilkan kurang lebih 20-25 pot
untuk satu kompot Umumnya pol yang digunakan untuk tanaman individual
(seed/mg) adalah yang terbuat dari plastik. Hal ini agar tanaman dapat dengan
mudah dipindahkan ke pot lain, karena akamya tidak mudah menempel pada pot
plastik.
Tanaman individual (.seedling) yang telah berumur 5-6 bulan dapat
dipindahkan ke pot yang lebih besar dengan diameter 12 cm. Tanaman yang berada
dalarn pot yang lebih besar ini terdiri dari tanaman remaja yang masih mengalami
pertumbuhan. Tanarnan dewasa pada pot berdiameter 15 cm ini, dirawat intensif
selarna kurang lebih 4 bulan dan tumbuh hingga mempunyai tinggi lebih kurang
25-30 cm. Untuk mencapai tanarnan berbunga, penganggrek biasanya membutuhkan
waktu 3-4 bulan. Penganggrek menggunakan pupuk seperti Gaviota, Hyponex dan
Grow more. Pemakaian pupuk dilakukan 2 hingga 3 kali serninggu. Sedangkan
untuk penyernprotan fungisida dilakukan serninggu sekali. Sedangkan untuk
tanaman yang berhasil disilangkan salah satunya adalah silangan Dendrolman
Undula!um dengan Dendrobiwn Concert ganet. Hasilnya warna bunga rnarun gelap
dan sangat rnarak bunga. Satu pot tanarnan dewasa menghasilkan 7 tangkai bunga
dengan masing-rnasing sekitar l 0 kuntum.
5.1.4 Aspek Keuangan
T AIP rnerupakan kurnpulan pengusaha anggrek bennodal kecil yang telah
lama bergerak di bidang agribisnis bunga anggrek. Sejak bergabung dengan T A!P
tahun 1997 Pak Hasyim selaku pengusaha kavling 18 hanya mengandalkan modal
pribadi. Modal pribadi ini ia peroleh dari perputaran pendapatan usahanya yang lain.
Dari kebun seluas 700 m' setiap bulannya kaviing 18 dapat memperoleh pendapatan
berkisar Rp 10.000.000,00 - Rp 25.000.000,00. hal ini membuktikan bahwa bisnis
anggrek sangatlah menguntungkan. Hanya berawai dari hobi kini setiap bulannya
keuntungan besar diperoleh pak Hasyim dari penjualan anggrek di kavlingnya.
Dari 20 kavling yang ada di TAlP memiliki pendapatan berbeda-beda. Sebagai
bahan pembanding pendapatan dapat dilihat pada tabel I 0 dibawah ini:
No Pen elola Kavlin Haro-a Juai I Kavling l Rp 16.700.000,00 2 Kavling 2 f....--+--~------------·---4---Rp 22.200.000,00 ' Kavling 3 .)
4 Kavlin r 4 5 Kavling 5 6 Kavlin 6 7 Kavling 7
i av ing I 9 I Kavling 9 ..
~avling 10
' 8 K T 8
------1----~E..!9 150.000,00 R 20.500.000,00 Rp 16.000.000,00
------t----~P 17.350.000,00 Rp 23.150.000,00
.P , R 28 400 000 00
... Rp 24.300.000,00 Rp 39.250.000,00
-
I , 11 I Kavling 11 Rp 30.150.000,00 I 12 Kavling 12 Rp 24.900.000,00 -I
I I 13 Kavling 13 ·--! Rp 16.900.000,00 f 14 Kavling 14 Rp 27.300.000,00
15 Kavlingl 5 Rp 21.800.000,00 16 Kavling_l<S_ Rp 27.150.000,00
--·-~- ..
I 17 Kavling 17 Rp 18.200.000,00 18 Kavling 18 Ro 24.418.900,00 19 Kavling 19 Rp 19.200.000,00
·-20
-· Kavling 20 Ro 24.750.000,00
" Sumbcr : Data Sekunder I alum 2004
Tabcl 9. Pendapatan Harga Jual 20 kavling di TAIP
Dari tabel di alas menunjukkan bahwa pendapatan tiap kavling berbeda-beda.
Adapun pendapatan kavling 18 sebagai berikut : Total penjualan sesuai tabel yang
ada di atas adalah:
Fee yang harus dibayarkan ke TAiP: I 0 % X Rp 24.418.900,00 = Rp 2.441.890,00
Pendapatan untuk bu Ian April 2004 pada kavling 18 setelah dipotong 10 %
perbulan dapat menutupi biaya sewa sebesar Rp 5.000.000,00 per tahun atau
Rp 417.000,00 per bulan dan gaji karyawan per bulan Rp 700.000,- sebanyak satu
orang per kavling. Sementara imtuk kavling lainnya yang berstatus kontrak
dikenakan biaya Rp 200.000,00 per bulan ditambah 10 % per bulan dari total
penjualan. Sehingga setiap kavling bersaing untuk mendapatkan keuntungan setiap
bulan, walaupun hat ini tidak terlalu jelas terlihat karena setiap kavling di TAIP
memiliki ciri khas tersendiri pada setiap produk tanaman anggreknya. Untuk lebih
jelas mengenai pendapatan hargajual kavling 18 dapat dilihat pada Lampiran 4.
5.1.5 Penelitian dan Pengembangan
Pengusaha kavling 18 TAIP telah berusaha melakukan penelitian terhadap
varietas-varietas baru dengan manfaatkan laboratorium sebagai sarana penelitian. ·
Laboratorium ini dimanfaatkan oleh pengusaha kavling 18 untuk menyilangkan dan
memperbanyak varietas-varietas tanaman anggrek, baik dengan metode persilangan
biasa maupun dengan perbanyakan vegetatif melalui kurtur jaringan. Pengusaha
anggek kavling 18 juga membeli produk hasil silangan dan perbanyakan anggrek
dalam bentuk bibit botolan dari laboratorium. Penelitian dan pengembangan tersebut
bertujuan untuk rnenggali potensi yang ada dalarn kavling 18 TAIP dalam rangka
mengernbangkan usaha jangka panjang. Selama ini kavling 18 T AIP berusaha
rnelihat kesesuaian kondisi pasar dalarn memenuhi kebutuhan para pelanggan.
Perkembangan produksi anggrek diatur menurut siklus trend dari konsumen yang
didasarkan pada pengalaman pengusaha kavling 18 TAIP sendiri.
5.2 Lingkungan Eksternal
5.2.1 Lingkungan Makro Perusahaan
5.2.1.1 Politik
Keputusan pemasaran juga sangat dipengaruhi oleh perkembangan
lingkungan politik/hukurn. Lingkungan politik itu berupa kebijakan-kebijakan
Departemen Pcrtanian yang membatasi ruang gerak suatu organisasi pertanian.
Kcbijakan politik yang baik dan mendukung akan menciptakan keamanan dan
kelancaran usaha/bisnis bagi pengusaha kavling 18 khususnya. Kebijakan
agribisnis hortikultura yang diatur oleh Direktorat Jenderal Bina Hortikultura
diantaranya adalah:
I. Kebijakan Pengembangan Perbenihan
Tersedianya benih bermutu varietas unggul dengan harga yang terjangkau
oleh petani dan sesum dengan kebutuhan, berkembangnya
penggunaan/penanaman benih bennutu varietas unggul hortikultura serta
tumbuh kembangnya industri benih yang tangguh dan mampu menyediakan
benih bennutu. Dari kebijakan ini pengusaha kavling 18 telah dapat
mengembangkan bibit yang bennutu dan memasarkannya kepada
konsumennya.
2. Kebijakan Peningkatan Produksi
Peningkatan produksi hortikultura tercakup upaya peningkatan produktivitas
dan mutu yang diperoleh melalui pengelolaan usaha tani yang efisien untuk
menghasilkan produk komoditas hortikultura yang berdaya saing sesuai
dengan permintaan pasaLuntuk mencapai ha! tersebut pengusaha kavling 18
T AiP teiah dapar memperkenaikan anggrek hasil silangannya sendiri serta
peningkatan kcmampuan karyawan dalam merangkai bunga yang belum ada
di kavling lain di TAIP.
3. Kebijakan Pengembangan Usaha Hortikultura
Pengembangan agribisnis hortikultura diarahkan untuk membangun
komoditas yang berorientasi pasar dengan memperhatikan karakteristik
permintaan konsumen, berdaya saing, berkelanjutan, efektif dan efisien.
Untuk melakukan pengembangan usaha agribisnis hortikultura khususnya
tanaman anggrek pengusaha kavling 18 berusaha mengarah pada
pendayagunaan keunggulan komparatif sumberdaya yang dimiliki baik
sumberdaya manusia maupun sumber daya produksi.
4. Kebijakan Pengembangan Manajemen Agribisnis Hortikultura
Pengembangan agribisnis memerlukan dukungan yang tangguh yang mampu
mengelola sumber daya alam, sumber daya manusia, permodalan dan
peralatan secara efektif dan efisien untuk menghasilkan produk yang berdaya
saing di pasar dornestik dan luar negeri. Pengusaha kavling 18 juga telah
berusaha melakukan pengembangan manajemen agribisnis dengan berupaya
mengelola sumber daya manusia melalui peningkatan keterampilan karyawan
baik dalam melayani konsumen maupun dalam prosese produksi persilangan
tanaman dan merangkai bunga serta membangun kerjasama (net working)
dengan para pemasok baik dalam maupun luar negeri.
5.2.1.2 Ekonom i
Lingkungan ekonomi mempunyai dampak langsung pada daya tarik
potensial dari berbagai strategi. Lingkungan ekonomi merupakan suatu faktor
yang mempengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan konsumen. Pada industri
bunga anggrek khususnya kavling 18 TAIP lingkungan eksternal yang
berpengaruh dekat dan hams diperhatikan oleh pengusaha anggrek adalah
pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita dan pola pembelanjaan (konsumsi)
konsumen yang terns berubah.
Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2.002 semakin rnembaik
dibandingkan tahun 2001. Tetapi walaupun demikian kondisi perekonomian
Indonesia secara nasional masih berada pada keadaan kurang stabil. Hal ini dapat
dilihat dari masih naik turunnya nilai tukar mata uang Indonesia terhadap mata
uang asing (Dollar) (Biro Pusat Statistik, 2002).
Berdasarkan keterangan di atas jelas berpengaruh terhadap kenaikan biaya
produksi tanaman anggrek, karena selama ini pengusaha anggrek kavling 18
TAIP masih menggunakan komponen impor seperti bibit Vanda dan Cat!eya dari
produsen di Thailand dan Taiwan
Pola pembelanjaan setiap konsumen sangat dipengaruhi oleh keadaan
ekonomi konsumen tersebut. Keadaan ekonomi konsumen tersebut meliputi
pendapatan dan tabungan, dengan meningkatnya pendapatan konsumen maka
sudah dipastikan bahwa pengeluaran untuk kebutuhan sekunder (rekreasi,
pendidikan dan estetika dan lain-lain) akan meningkat pula. Hal ini juga berlaku
pada proses pembelian bunga anggrek dimana bunga anggrek merupakan salah
satu kebutuhan tersier (Luxwy), namun bagi masyarakat kelas menengah ke atas
bunga anggrek dapat dikategorikan menjadi kebutuhan yang setiap saat hams
dipenuhi. Pada urnumnya rnasyarakat yang membeli bunga anggrek di kavling 18
T AIP adalah untuk mernenuhi kebutuhan estetikanya. Dengan dernikian
perubahan pendapatan rnasyarakat akan selalu berdampak pada perubahan pola
konsumsi masyarakat tersebut. Untuk itu pengusaha anggrek kavling 18 TAIP
seharusnya marnpu rnengikuti perkembangan pola konsumsi masyarakat agar
dapat menentukan strategi pengernbangan pasar yang tepat.
5.2.1.3 Sosial Budaya
Masyarakat membentuk keyakinan, nilai dan nonna. Manusia menyerap
harnpir secara tidak sadar pandangan dunia yang merurnuskan hubungan mereka
dengan dirinya sendiri, sesarnanya, organisasi, masyarakat dan alam sekitar. Di
Indonesia, produk tlorikultura sudah rnenjadi bagian hidup masyarakat sejak
jaman dahulu walaupun masih terbatas pada upacara keagamaan dan acara adat di
golongan masyarakat tertentu serta sebagai penambah keasrian lingkungan.
B udaya cinta keindahan bunga sudah merupakan budaya yang diwariskan nenek
moyang bangsa Indonesia.
Sejalan dengan kemajuan zaman, penggunaan bunga sebagai penghias
ruangan diberbagai kesempatan semakin semarak terutama untuk bunga anggrek
yang dikenal dengan keindahan bunganya. Persepsi masyarakat terhadap bunga
anggrek semakin positif sehingga pengunaan bunga anggrek saat ini tidak hanya
sekadar hiasan belaka, tapi juga dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan
hati melalui ucapan selamat, ucapan simpati, hadiah serta sebagai dekorasi
kegiatan keagaman, upacara pernikahan.
Perayaan hari besar keagamaan dan upacara penikahan merupakan salah
satu peluang besar bagi penganggrek kavling 18 TAIP, karena anggrek dalam
rangkaian pot keramik bisa menjadi alternatif dalam mengirim bingkisan dan
dapat memperindah ruangan pada saat hari raya dan upacara pernikahan. Anggrek
yang diminati konsumen pada saat hari raya dan upacara pernikahan pada
umumnya adalah jenis Dendrobium, Phalaenopsis dan Vanda. Sedangkan bunga
anggrek yang biasanya digunakan dalam bentuk rangkaian (parse]) untuk
menyatakan ucapan simpati dan ucapan selamat adalah Pha/aenopsis. Permintaan
bunga anggrek paling banyak adalah pada saat menjelang hari raya agama seperti
ldul Fitri, Natal dan Tahun baru. Konsumen biasanya merangkai bunga anggrek
dalam bentuk parse!.
5.2.1.4 Teknologi
Teknologi yang digunakan oleh beberapa produsen bunga anggrek di
Indonesia saat ini dikategorikan dalam dua kelompok yaitu kelompok yang
menggunakan teknologi relatif tinggi dengan sistem usaha padat modal dan
investasi serta pengelolaan yang komersial dan kelompok yang memiliki skala
usaha kecil dengan modal terbatas dan teknologi budidaya sederhana. Pengusaha
kavling 18 yang merupakan anggota T AIP adalah pengusaha anggrek yang
memiliki skala usaha kecil dengan modal terbatas sehingga teknologi yang
digunakan untuk budidaya bunga anggrek di kavlingnya masih sederhana.
Sarana laboratorium yang ada di TAIP digunakan untuk memperbanyak
varietas tanaman anggrek, membuat pupuk dan obat-obatan. Kavling 18 membeli
varietas tanaman yang telah dihasilkan laboratorium TAIP tersebut kemudian
dibudidayakan dan dipasarkan kepada konsumen/pelanggannya.
TAIP menggunakan sarana laboratorium yang lengkap dengan teknologi
yang berguna untuk perbanyakan anggrek secara kultur jaringan. Namun
teknologi yang ada di T AIP seharusnya dapat ditunjang oleh sumberdaya
manusia yang berkualitas. Dengan adanya sarana laboratorium memberikan
peluang kepada pengelola kavling 18 untuk lebih mempertahankan mutu produk
bunga anggrek dibanding pesaingnya.
5.2.2 Lingkungan Mikro I Ind ustri
5.2.2.1 Pem beli I Pelanggan
Sebagian besar para pelanggan kavling 18 T AIP adalah masyarakat yang
bermukim di dalam kota yang umumnya merupakan konsumen rumah tangga
yang berasal dari golongan masyarakat ekonomi menengah ke atas. Harga yang
ditawarkan oleh penganggrek TAIP khususnya kavling 18 tidak terlalu
berpengaruh terhadap jumlah pembelian tanaman anggrek hal ini dikarenakan
sebagian besar alasan mereka membeli tanaman anggrek adalah sebagai hobi.
Selain itu pengusaha anggrek juga harus menjaga hubungan baik dan membina
kepercayaan yang selama ini telah te~jalin dengan para pelanggannya.
Pembeli akan bersaing dalam industri dengan cara memaksa harga turun,
tawar menawar untuk mutu yang lebih dan pelayanan yang lebih baik serta
berperan sebagai pesaing satu sama lain. Kekuatan pembeli yang penting dalam
industri tergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya dan pada
kepentingan relatif pembelinya. Pembeli berada pada posisi yang kuat
dibandingkan dengan penjual apalagi bila pembeli membeli dalam jumlah besar
dan produk yang d0
ibeli bersifat homogen. Karena itu untuk meraih keberhasilan,
pengusaha anggrek harus melihat lebih jauh faktor-faktor yang mempengaruhi
pernbeli dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana konsumen
melakukan keputusan pembelian.
Para pembeli yang datang ke kavling 18 TAIP biasanya adalah para hob res
baik itu pelanggan maupun konsumen yang pertama kali membeli anggrek di
pembungkus, karet pengikat dan lain-lain) diperoleh dari koperasi TAIP,
sedangkan untuk mengatasi langkanya suplai tanaman anggrek dan meningkatnya
jumlah pennintaan tanaman anggrek berbunga, kavling l 8 T AIP tidak hanya
mengandalkan pasokan anggrek dari kebun sendiri tetapi juga pemasok dari
dalam negeri dan luar negeri seperti dari negara Taiwan dan Thailand. Dengan
adanya pasokan anggrek berbunga tersebut, maka berbagai tanaman anggrek
dengan beraneka ragam variasi bunga tersedia setiap harinya di kavling 18 TAIP.
Pemasok anggrek untuk kavling 18 TAIP dapat dilihat pada Tabel 10.
--Pemasok Komoditas Ukuran Tanaman Lokasi
1.Kebun sendiri Dendrobium dan Seedling, Remaja Sukabumi dan 'Nabata Orchid' Phafaenopsis. dan Tanaman Dirgantara
berbunga Halim. 2.Petani Anggrek I Dendrobium
-~·~
Tanaman anggrek Gunung puteri, dewasa (berbunga) Pondok Labu,
Parung _"_"_' 3.Perusahaan Phalaenopsis Tanaman anggrek Cikampek dan
Anggrek dewasa ( berbunga) . Cikokol 4.Perusahaan I Vanda, Seedling Thailand dan
B ibit Anggrek I Phalaenopsis, Taiwan I Onchidium i I -- •. 0
Sumber : Data Pnmer Kavlmg 18 TAIP
Tabel 10. Daftar Pemasok Anggrek Kavling 18 TAIP
Para pernasok biasanya mengirim pesanana anggrek kavling l 8 T A!P
setiap serninggu sekali dengan sistem pernbayaran setelah bunga anggrek sarnpai
di tempat. Untuk menjaga kontinuitas produksi, kerjasama antar pemasok dan
penganggrek haruslah harmonis, karena kemungkinkan terjadinya pembelian
bcrulang dari pemasok yang sama. Kecenderungan harga dari para pemasok
benar-benar diperhatikan oleh perusahaan karena akan berdampak besar terhadap
harga jual produk. Perkembangan pemasok juga mendapatkan perhatian untuk
kepentingan operasi pemasaran perusahaan.
Bahan baku penting dalam menentukan biaya produksi dan harga jual
produk bisnis bunga anggrek adalah bibit anggrek (botolan dan seedling). Di
TATP sendiri sudah dapat menghasilkan bibit anggrek seperti Dendrobiwn dan
P!zalaenopsis, sedangkan untuk bibit anggrek Vanda, A1okara, Oncidium dan
Cattleya masih diimpor dari Thailand dan Taiwan. Produsen bibit (breeder) di
dalam dan di luar negeri didominasi oleh banyak perusahaan, sehingga
memberikan kebebasan bagi pengusaha bunga anggrek untuk memilih produsen
bibit yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Dalam memilih
produsen bibit bunga anggrek TAlP akan memilih breeder yang memilki ragam
varietas bibit anggrek yang banyak, kualitas yang baik dan kemudahan dalam
membayar royalty. Oleh karena itu posisi pemasok bibit tanaman anggrek tidak
memiliki kekuatan untuk rnernaksa suatu perusahaan bunga anggrek untuk tetap
rnembeli bibit bunga dari pemasok tertentu.
Selain bibit biasanya perusahaan bunga anggrek juga membutuhkan
pasokan pupuk, obat-obatan (pestisida) kertas pembungkus, pot dan lain-lain.
Seperti halnya breeder perusahaan penghasil bahan-bahan tersebut juga
didominasi oleh banyak perusahaan sehingga para pengusaha bunga anggrek
bebas menentukan perusahaan rnana yang akan dipilih sebagai pemasoknya. Di
lingkungan TAIP sendiri karena disediakan sarana Laboratorium maka umumnya
para pengelola kavling di T AIP membeli pupuk dan obat-obatan untuk bunga
anggrek dari laboratorium T AIP, disamping harganya lebih murah kualitasnya
pun tidak kalah dengan yang dijual dipasaran pada umumnya.
5.2.2.3 Persaingan lndustri
Dengan banyaknya perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama
tentunya hal ini menimbulkan persaingan harga dan procluk dalam menentukan
strategi perusahaan untuk memenuhi kualitas clan kuantitas procluk Ice pasar
sasaran. Karena itu kavling 18 TAIP perlu mengetahui dan bisa menganalisis
perusahaan mana yang rnenjacli pesaing utamanya. Daftar perusahaan yang
bergerak dibidang penganggrekkan dapat dilihat pada Larnpiran 5.
Seeara um um segrnen pasar untuk procluk bunga anggrek kavling l 8 T AIP
dan perusahaan pesaingnya aclalah sama, yang rnernbedakan adalah kualitas
bunga anggrek yang dihasilkan dan jenis produk utama yang ditawarkan kepada
pasar. TAIP khususnya kavling 18 memiliki keunggulan dalam hal diferensiasi
produk bunga anggrek yang ditawarkan ke pasar dari mulai bibit botolan sampai
anggrek yang sudah berbunga baik hasil silangan ataupun spesies alam Indonesia
tersedia di kavling TAIP. Namun kelemahan yang selarna ini dialami hampir
setiap kavling di TAIP adalah dalam hal kuantitas/kapasitas produk yang masih
kalah dibandingkan para pesaingnya terutarna perusahaan bunga anggrek yang
sudah berskala besar. Hai iniiah yang menyebabkan pengusaha kavling 18 TAIP
belum dapat mengekspor produk bunga anggreknya ke luar negeri, walaupun
TAI P sering memenangkan berbagai perlombaan bunga anggrek di luar negeri.
Pengusaha anggrek di kavling 18 selain bergabung dengan TAIP juga
bergabung dalam PAI (Perhimpunan Anggrek Indonesia). Para anggota PAI dan
T AIP memiliki keunggulan sendiri-sendiri dalam ha! spesifikasi jenis produk
yang mereka hasilkan sebagai produk utama. Ada yang khusus membudidayakan
dan memasarkan bibit anggrek bototan, bunga anggrek Dendrobium,
Phalaenopsis, Onchidium, Vanda, Cattleya, Mokara dan anggrek potong sebagai
produk utamanya. Adanya keunggulan dalam spesifikasi produk ini akan
mengurangi tingkat persaingan antar perusahaan karena memiliki konsumen yang
berbeda.
Di lingkup P Al dan TA!P persaingan tidak begitu nyata, akan tetapi di
luar P Al dan TAIP perusahaan berskala besar, menengah dan kecil maupun petani
bersaing ketat terutama bagi produk yang homogen. Persaingan terjadi di pasar
dalam negeri maupun di pasar luar negeri. Persaingan menjadi semakin ketat
karena perusahaan tersebut memasuki pasar yang sama.
5.2.2.4 Perantara Pemasaran
Selama ini kavling 18 TAIP memasarkan bunga anggrek langsung kepada
para pelanggannya. Hal ini dikarenakan TAIP merupakan keragaan anggrek
Indonesia, pusat pemasaran anggrek Indonesia serta obyek pariwisata dan
rekreasi, sehingga biasanya para konsumen datang ke T A!P beserta para
keluarganya. Jadi jelas bahwa kavling 18 TAIP memasarkan produk bunga
anggreknya secara langsung tanpa perantara pemasaran, namun dalam ha!
promosi kavling melalui T AIP menggunakan media elektronik dan media cetak
sebagai sarana promosinya. Sampai saat ini agen jasa pemasaran yang telah
digunakan oleh T AIP adalah biro iklan di majalah Trubus, pada setiap
kesempatan pameran yang rutin diadakan T AIP 3 bulan sekali biro iklan media
cetak yang digunakan adalah majalah Trubus. T AIP juga memakai jasa perantara
dalam membantu transaksi keuangan seperti Bank dan perusahaan asuransi. Bank
akan membantu pengusaha anggrek di kavling TAIP dalam menerima
pembayaran dari pelanggan T AIP di luar daerah serta proses pembayaran
pembelian anggrek dari perusahaan pensuplai anggrek di T AIP.
5.2.2.S Pendatang Baru Yang Potensial
Bila suatu industri cukup menarik maka akan banyak pendatang barn yang
masuk kedalam industri sehingga mengakibatkan jumlah produsen dalam
menetapkan kapasitas produsi bertambah yang membuat persaingan semakin
tajam. Ada beberapa sumber utama hambatan yang akan menghalangi pesaing
barn masuk kedalam industri, yaitu: skala ekonomi, diferensiasi produk,
persyaratan modal dan akses kesaluran distribusi.
Pendatang barn dalam industri bunga anggrek akan menghadapi hambatan
masuk yang cukup tinggi terutama dari peserta persaingan yang sudah ada.
Pergantian kepemilikan kavling di TAIP jarang te~jadi terutama untuk anggota
lama pindahan dari T AIP Slipi. Dikarenakan besamya modal yang dibutuhkan
untuk sarana dan prasarana produksi, pengetahuan tentang teknik budidaya
tanaman anggrek serta pemasaran anggrek yang baik merupakan faktor yang
menghalangi masuknya pendatang baru ke dalam industri bunga anggrek.
Ditinjau dari skala ekonomi dan kebutuhan modal pastilah pendatang baru yang
ingin memasuki bisnis bunga anggrek haruslah memiliki modal yang cukup besar
agar dapat menjalankan kegiatan usahanya, hal inilah yang akan membatasi
pesaing yang masuk ke industri bunga anggrek.
Selama ini perusahaan yang sudah lama bergerak dibidang penganggrekan
khususnya kavling 18 tentunya sudah memiliki konsumen tetap (pelanggan) dan
berpengalaman dalam pemasaran sehingga mampu meningkatkan efisiensi yang
dapat menurunkan biaya produksinya. Pendatang baru yang ingin mendekati
konsumen dan mengernbangkan perusahaan perusahaan akan mendapatkan
kesulitan menghadapi pemain lama yang telah terintegrasi ke saluran distribusi
dan penguasaan pasar. Dengan demikian dapat terlihat bahwa hambatan masuk di
bidang penganggrekan tergolong cukup tinggi sehingga ancaman masuknya
pendatang barn yang potensial ke dalam industri relatif rendah.
5.2.2.6 Produk Substitusi
Dalam dunia bisnis bunga anggrek yang menjadi produk substitusi adalah
bunga kering (bunga plastik). Ditinjau dari kegunaannya memang posisi bunga
anggrek dapat digantikan dengan bunga plastik untuk dekorasi ruangan, ueapan
selamat dan lain-lain, namun hal ini tidak menjadi ancaman yang berarti bagi
pemasaran bunga anggrek segar karena disisi lain kesegaran, nilai estetika dan
penampilan yang berbeda serta kenikmatan merawat dan memelihara bunga
anggrek yang menjadi keunggulan produk tidak dapat digantikan dengan bunga
plastik walaupun mungkin bunga plastik lebih awet dari bunga anggrek segar.
Dengan demikian perusahaan-perusahaan yang bergerak dibisnis bunga anggrek
tidak perlu khawatir akan ancaman produk substitusi.
5.3 Pembahasan
5.3.1 Analisis Peluang Pasar Bunga Anggrek di Indonesia dan Mancanegara
Saat ini pasaran bunga anggrek sudah semakin luas, dimulai dari perdagangan
anggrek spesies alam dari hutan atau yang telah diperbanyak di laboratorium
maupun tanaman anggrek hasil silangan baru. Di Indonesia sendiri bunga anggrek
merupakan tanaman bias yang paling banyak peminatnya. Masyarakat Indonesia
memanfaatkan keindahan tanaman anggrek untuk acara kea:gamaan, upacara
pernikahan, upacara adat di golongan masyarakat tertentu serta sebagai penambah
keasrian lingkungan. Perhatian masyarakat terhadap bunga anggrek yang makin
lama makin meningkat terutama untuk daerah di luar Jawa seperti Bali yang setiap
bulannya membutuhkan pasokan anggrek, hal ini menjadi peluang bagi pengusaha
anggrek khususnya pengusaha anggrek kavling 18 T AIP yang selama ini
memasarkan bunga anggreknya di pasaran dalam negeri.
Anggrek dapat menjadi sumber devisa negara yang potensial. Karena
permintaan bunga anggrek dipasaran luar negeri dapat dikatakan sangat
menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari label volume dan nilai ekspor dan impor
Indonesia berikut :
-· Tahun Ekspor Impor
I Volume(Kg) Nilai (US$) Volume(Kg) Nilai (US$)
' --1991 100 500 277,636 1, 125,904 1992 - - - -
~
1993 90 2, 100 15,893 560, 183 1994 9,017 4,454 28,813 304,609 1995 113,772 25,838 108,741 599,899 1996 53,646 46,276 196,489 ' 523,199 1997 113,327 38,314 69,784 536,566
--·---·---·-· ...,-1998 22, 122 58,540 65,094 i 319,068 1999 866,778 2,957,364 23,191 98,450 2000 673,115 I, 138,624
I 38,147 346,409
2001 l.5~3,772 2,869,370 51,445 423,920 -·
2002 744,732 1, 189,648 I 78,054 182,734 ,---~
Sumber : Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran HasII Hort1kultura, 2003
Tabel 11. Volume dan Nilai Ekspor dan Impor Bunga Anggrek Indonesia Periode Tahun 1991-2002
···-
·-
Dari data ekspor bunga anggrek pada tabel 11 dapat dilihat bahwa ekspor
bunga anggrek ke mancanegara masih belum stabil. Menurut beberapa kalangan
perbungaan, kontribusi Indonesia di pasar bunga anggrek masih sangat kecil. Hal ini
terbukti dengan masih kecilnya angka volume dan nilai ekspor bunga anggrek
Indonesia ke mancanegara. Pada tahun 1994-1995 volume ekspor bunga anggrek
menunjukkan peningkatan yang besar namun dimasa krisis tahun I 998 volume
ekspor bunga anggrak Indonesia mengalami penurunan yang besar. Pada urnumnya
tanaman anggrek yang di ekspor oleh Indonesia adalah tanaman anggrek yang masih
kecil atau seedling. sedangkan untuk jenis anggrek yang sudah dewasa atau
berbunga yang lebih banyak adalah Phalaenopsis (Dirjen Pengolahan dan
Pemasaran Has ii Hortikultura, 2003 ).
Untuk ekspor bunga anggrek mulai tahun 1997-2002, Indonesia sudah dapat
mengekspor ke negara-negara seperti Jepang, Korea, Cina, Taiwan, Singapura,
Malaysia, Amerila Serikat, lnggris dan beberapa negara lainnya. Volwne dan nilai
ekspor bunga anggrek menurut negara tujuan tahun 1997-2002 tergambar pada
Lampiran 6. Sementara itu, kecendrungan pennintaan pasar dunia akan bunga
anggrek dan tanaman bias lain mulai beralih ke bunga-bunga yang berasal dari
negara-negara tropika seperti Indonesia. Bunga-bunga dari negara tropika
mempunyai keanekaragaman jenis dan warna yang menarik, apalagi bila dirangkai
dalam bentuk rangkaian akan rnenghasilkan rangkaian bunga yang sangat indah.
Indonesia dapat mengekspor bunga anggrek ke suatu negara dengan terlebih
dahulu memahami karakteristik rnasyarakatnya sehingga dapat diketahui jenis bunga
yang mempunyai peluang bagus untuk dipasarkan ke mancanegara. Masyarakat
.iepang, Taiwan, Belanda, Korea dan Singapura pada umumnya lebih menyukai
bunga anggrek l'ha/aenopsis warna putih.
Dari negara-negara kawasan Asia yang menjadi sasaran ekspor bunga anggrek
adalah Korea. Korea merupakan negara yang dapat menjadi pasar masa depan dan
sangat terbuka bagi bunga anggrek Indonesia khususnya kavling 18 TAIP. Hal ini
terlihat dari seringnya turis Korea yang datang ke TAIP baik untuk membeli
anggrek atau sekedar berkunjung ke TAIP. Semakin tingginya tingkat kepercayaan
konsumen dalam negeri dan luar negeri terhadap bunga anggrek baik silangan
maupun anggrek spesies Indonesia membuat semakin luasnya peluang kavling 18
T AIP untuk ikut menggeluti pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa peluang pasar bisnis bunga anggrek
memiliki daya tarik pasar yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan analisis
klasifikasi strategi kompetitif kekuatan bisnis dan daya tarik pasar yang di bahas
pada sub bab analisis posisi perusahaan.
5.3.2 Analisis S\.VOT
Analisis SWOT bertujuan untuk menganalisis situasi lingkungan eksternal dan
internal perusahaan. Analisis SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas tentang
peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan perusahaan. Untuk melakukan
evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan peluang dan ancaman yang
mempengaruhi kine~ja perusahaan, terlebih dahulu perlu mengkaji faktor-faktor
strategis yang menggambarkan posisi strategis perusahaan. Identifikasi faktor-faktor
internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan kavling 18 TAIP berdasarkan hasil
analisis dan wawancara dengan pemilik dan karyawan kavling 18 TAIP dan para
pengusaha yang mengelola kavling di TAlP adalah sebagai berikut:
Kekua tan
Keunggulan atau kekuatan dalam hal produk kavling 18 dibandingkan dengan
kavling lain di TAIP adalah penyediaan sarana dan jasa merangkai bunga
yang tidak ada dikavling lain. Sunga yang biasa dirangkai di kavling adalah
anggrek Phalaenopsis.
2 Keramahan karyawan kavling dalam melayani pelanggan juga menjadi salah
satu kekuatan kavling 18 TAIP. Biasanya para pelanggan yang datang ke
kavling selalu menanyakan tentang cara-cara merawat tanaman anggrek yang
sudah mereka beli agar tetap segar dan tumbuh subur, karyawan kavling
dengan ramah menanggapi pertanyaan para pelanggan tersebut, merekapun
sangat cepat tanggap terhadap pertanyaan yang diajukan oleh para pelanggan.
3 Pengelola kavling 18 T AIP mampu memperkenalkan tanaman anggrek
silangan baru, baik yang dibeli dari laboratorium dan luar negeri ataupun
silangan sendiri.
4 Kualitas tanaman anggrek yang mereka pasarkan cukup baik. Pengelola
kavling 18 TA!P selalu mernperhatikan kualitas tanaman anggreknya dari segi
ketahanan dan kesegarannya
5 Segmen pasar yang sudah cukup efektif, membuktikan bahwa kavling 18
mampu rnengelompokkan konsumen berdasarkan selera/pilihan secara tegas.
6 Diferensiasi produk tanaman anggrek yang dimiliki kavling 18 TAIP cukup
beragam dari mulai anggrek silangan sendiri dan anggrek silangan luar negeri
sampai anggrek spesies yang menjadi koleksi kavling 18 TA!P. Keragaman
bibit botolan sampai tanaman anggrek yang sudah dewasa ada di kavling 18
TAIP.
Kelemahan
Kegiatan penelitian dan pengembangan belum dijalankan sepenuhnya.
Walaupun TAIP memilki sarana laboratorium, namun TAIP belum memiliki
tenaga ahli yang professional dalam hal pemuliaan tanaman. Sehingga
walaupun produk bunga anggrek yang dimiliki kavling 18 T AIP sudah
beragam tapi varietasnya tidak sebanyak yang dimiliki perusahaan lain.
2 Selama ini pengusaha kavling 18 TAIP hanya mengandalkan dana pribadi.
Sehingga kondisi kekuangan kavling lemah, hal inilah yang menyebabkan
kavling 18 T AIP belum dapat melakukan perluasan pasar hingga ke luar
neger1.
3 Kapasitas produk bunga anggrek kavling 18 TAIP masih rendah. Karenanya
sampai saat ini kavling 18 TA!P hanya dapat berorientasi pada pasar individu
dalam negeri saja.
4 Pengunaan komponen impor untuk melengkapi sarana laboratorium dan
kavling 18 masih besar.
5 Perhatian dan penanganan proses pemasaran masih rendah dan belum
ditangani secara professional. Hal ini dapat disimpulkan karena selama ini
TAlP khususnya kavling l 8 belum memiliki perencanaan pemasaran yang
mantap sebagai acuan dalam kegiatan pemasarannya.
6 Promosi yang dilakukan kavling 18 TAIP selama ini rnasih kurang gencar dan
bdum optimal. Walaupun setiap bulan April dan September TAIP
mengadakan pameran bunga anggrek, tapi konsumen yang membeli anggrek
umumnya adalah para pelanggan yang sudah sering berkunjung ke TAIP.
Faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancarnan bagi kemajuan
TAIP tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
Peluang
Semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen luar negen terhadap bunga
anggrek spesies alam Indonesia. Di TA!P sendiri sermg ada turis yang
berkunjung dan membeli anggrek. Dengan demikian peluang kavling 18 TAIP
untuk mengekspor tanaman anggreknya sernakin luas.
2 Dari aspek sosial budaya, perayaan hari besar keagaman menjadi peluang
yang cukup berarti bagi pasar produk bunga anggrek kavling 18 TA!P.
3 Hubungan yang baik antara perusahaan pemasok bibit maupun pemasok
barang-barang variabel dengan pengusaha anggrek kav ling 18 T AIP, yang
dijalin sejak bergabung dengan T AIP khususnya dengan pemasok bibit dari
dalam maupun dari luar negeri terutama Thailand dan Taiwan. Peran pemasok
diperlukan pengusaha anggrek kavling 18 T AlP untuk meningkatkan
kapasitas produksi dan memenuhi permintaan konsumen baik yang datang ke
kavling maupun konsumen luar jawa.
4 Jalinan hubungan yang baik pegusaha/pengelola kavling 18 TAIP menjadi
kepercayaan yang tinggi pelanggan. Hubungan yang baik dengan pelanggan
dapat menjadi suatu peluang penetrasi bagi para pengusaha kavling untuk
meningkatkan penj ualannya. Se lain itu pelanggan juga dapat mempromosikan
kualitas produk yang ada di kavling 18 TAIP kepada pelanggan lainnya
sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar produk bunga anggrek yang ada di
kavling.
5 Ancaman pendatang baru yang potensial di lingkungan bisnis penganggrekan
dirasakan sangat rendah. Hal ini dikarenakan hambatan masuk ke dunia bisnis
tanaman anggrek ini cukup tinggi, modal yang besar saja tidak cukup untuk
memasuki bisnis penganggrekan bila tidak didukung oleh pengetahuan dan
pengalaman tentang teknik budidaya tanaman anggrek serta strategi
pcmasaran yang baik.
6 Masih terbuka lebarnya pasar anggrek di luar Jawa. Hal ini didasarkan pada
permintaan akan pasokan anggrek untuk daerah di luar Jawa terutama Bali
yang masih kurang.
7 Korea diharapkan dapat menjadi peluang pasar yang baik bagi bisnis anggrek
khususnya kavling 18 TAIP. Hal ini didasarkan tingginya volume ekspor
anggrek Indonesia ke Korea dan seringnya turis Korea berkunjung ke TAIP
untuk mcmbeli anggrck di T AIP.
Ancaman
Kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil sejak krisis ekonomi
tahun 1998, sangat mempengaruhi pendapatan konsumen dan motivasi
emosional dalam pola pembelanjaan mereka.
2 Banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang florikultur khususnya bunga
anggrek menyebabkan persaingan dalam hal keunggulan produk bunga
anggrek semakin ketat terutama di lingkungan T AIP para penganggrek
umumnya selalu ingin menampilkan keunggulan produk yang berbeda dengan
kavling lainnya.
3 Persaingan harga antar pedagang anggrek menjadi ancaman bagi kavling 18
TAIP, karena harga yang ditawarkan pedagang anggrek di luar TAIP tersebut
cenderung lebih murah.
4 Konsumen memiliki kekuatan tawar menawar yang besar dalam proses
pembelian anggrek karena banyaknya pedagang anggrek di Indonesia.
5 Persaingan yang terjadi di TAIP adalah persaingan dalam memperoleh
pasokan anggrek dengan kualitas baik
Setelah melakukan identifikasi antara kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang ada maka dapat dibuat matriks !FE dan EFE dengan masing-masing
pembobotan setelah mendapatkan hasil diskusi atau wawancara dengan pemilik
kavling 18 TAIP. Penilaian bobot dan rating matriks !FE dan EFE diperoleh melalui
pengisian kuesioner oleh pemilik kavling dan manajcmen TAIP sehingga
penilaiannya tidak bersifat subjektif.
5.3.2.1 Matriks JFE (Internal Factor Evaluation)
Faktor yang dianalisis dalam matriks !FE adalah faktor-faktor strategis
internal perusahaan. Faktor-faktor strategi internal yang telah diidentifikasi
merupakan kekuatan dan kelemahan bagi kinerja perusahaan. Hasil identifikasi
menunjukkan bahwa para penganggrek memiliki 6 kekuatan dan 6 kelemahan
dalam strategi intemalnya. Jumlah nilai yang diboboti (total skor) pada Tabel 12
sebesar 3,050. Nilai ini menunjukan bahwa para pengusaha atau penganggrek
mampu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk menutupi kelemahan yang
ada. r Faktor-faktor Internal Bo bot Rating Skor Kekua tan ! 1. Sarana dan jasa merangkai bunga 0,079 4 0,316 I 2 Keramahan karyawan kavling. 0,095 4 0,380 ! 3. Mampu memperkenalkan anggrek silangan baru. 0,087 4 o,348 I
,4 Kualitas Produk Baik. o!il 4 0,424 I
15. Segmen pasar yang sudah cukup efektif. ' 0,079 4 0,304 I 6. D1ferensiasi Produk 0,083 4 0,332
I Kelemahan I I I. Kegiatan R&D yang belum optimal. 0,061 I 2 I 0.122
12. Dana yang dimiliki oleh pengusaha anggrek 0,087 I 2 I 0.114 kavling 18 T AIP masih terbatas.
I i 3 Kapasitas Produk. 0,098 I 2 0, 196
~ Pcogg"- kompoooo ;mpo' yMg m~;h ""' 0,053 2 0,106 Penanganan pasar dan informasi pasar yang belum 0,083 2 0,166 ditangani secara professional. Promo.~i kurang gencar. _Q,091 2 0,182
Total 1,000 3,050 Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel 12. Matriks IFE Strategi Pengembangan Pasar pada TAIP
5.3.2.2 Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)
Faktor yang dianalisis dengan matriks EFE adalah faktor-faktor strategis
eksternal perusahaan. Faktor-faktor strategi eksternal yang diidentifikas1
merupakan peluang dan ancaman bagi perusahaan. Hasil identifikasi
menunjukkan bahwa penganggrek di TAIP memiliki 7 peluang dan 5 ancaman
strategi eksternal perusahaannya. Nilai pembobotan matriks EFE pada Tabel 13
berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik kavling dan pihak manajemen TAIP
adalah 2,935. Nilai tersebut menuajukkan bahwa kavling 18 TAIP memiliki
peluang yang ada untuk mengantisipasi ancaman yang terjadi bagi proses strategi
pemasarannya.
I Peluang Faktor-faktor Eksternal Bo bot Rating Skor
11. Tingkat kepercayaan kosumen luar neg en terhadap 0,098 " 0,294 .)
1 produk bunga anggrek Indonesia.
0,095 4 0,380 I 2. Perayaan hari besar keagamaan. ) 3. Hubungan baik dengan pihak pemasok. 0,098 I " 0,294 .)
I 4. Hubungan baik dengan pihak Pelanggan. 0, 102 I 4 0,408 I 5. Rendahnya ancaman pendatang baru yang potensial. 0,058 ' " O,l 74
I .)
6. Pasar luar Jawa yang masih terbuka 0,102 " 0,306 .)
7. Korea diharapkan dapat menjadi peluang pasar masa 0,102 3 0,306
I ' depan bagi produk bunga anggrek Indonesia. I
Ancaman I 1.Selera dan pendapatan konsumen yang sangat 0,064 2 o,12s I
berpengaru dalam pola konsumsi masyarakat. I
I
I 2. Persaingan dalam ha! keunggulan produk. 0,083 " 0,249 .)
3. Persaingan harga. 0,076 2 0, 152 I 4. Kekuatan tawar menawar konsumen yang tinggi. 0,064 2 o,12s I 5. Persaingan dalam memperoleh pasokan anggrek yang 0,058 2 0,11~
baik --··---
' Total 1,000 _.L.?2935 _J L__
Sumber : Data Pruner yang dt0lah
Tabel !3. Matriks EFE Strategi Pengembangan Pasar Pada TAIP
5.3.2.3 Ana!isis Posisi Perusahaan
Untuk mempermudah dalam mendapatkan informasi mengenm pos1s1
perusahaan guna mempermudah pemberian alternatif strategi yang dapat
dijalankan kavling 18 TAIP, maka digunakan matriks !E. Nilai matriks IE ini
berdasarkan matriks JFE dan EFE diperoleh nilai pembobotan masing-masing
sebesar 3,050 dan 2,935.
4.0 Kuat
4.0 1 ····~1 Tinggi
3.0
Sedang
Total Skor
EFE 2.0
Rendah
1.0
Surnber : David, 2002
VII
Total Skor IFE
3.0 Rata-rata 2.0 Lemah 1,0
II III
v VI
VIII IX
Garn bar 8. Posisi Perusahaan Pada Matriks Internal Eksternal (IE)
Dengan menggunakan pendekatan skala David (2002) kavling 18 TAIP
berada dalam kondisi strategi grow and build. Untuk lebih memperjelas
pemaparan posisi perusahaan dari sisi pemasaran dan bisnisnya berikut disajikan
tabel analisis daya tarik pasar dan kekuatan bisnis bunga anggrek kavling 18
TAIP.
Daya Tarik Pasar
Kekua tan Bisnis
Faktor-faktor Kompetitif Strategi
•!• Se1nakin konsumen
tingginya kepercayaan luar neger1 terhadap
anggrek Indonesia.
Bo bot
0,098
•:• Masih terbukanya pasar anggrek di 0, 102 luar Jawa.
•!• Korea dan negara Asia lainnya diharapkan dapat menjadi pasar masa depan anggrek Indonesia.
•!• Rendahnya ancrunan pendatang baru. •!• Intensitas persaingan harga. •!• Intensitas persa1ngan keunggulan
produk. •!• Persaingan dalan1 n1en1peroleh
pasokan anggrek berkualitas. •:• Selera dan pendapatan konsumen yang
mempengaruhi pola konsumsi. •!• Perayaan hari besar keagrunaan. •!• tJubungan baik dengan pe1nasok. •!• I-fubungan baik dengan pelanggan. •!• Kekuatan tawar 1nenawar konsumen
yang tinggi.
•:• Segmen pasar yang sudah efektif. •!• Penanganan pasar yang belu1n
optimal. •!• Kualitas produk. •!• Efektifitas Promosi. •!• Kapasitas Produksi. · •!• Efisiensi Produksi
memperkenalkan anggrek barn).
•!• Diferensiasi produk.
(mampu silangan
•!• Pasokan Bahan baku (penggunaan komponen impor terutama bibit).
•!• Kinerja R&I).
0,102
0,058 0,076 0,083
0,058
o,064 I
o,095 1
1
0,098 0,102 I
:·~ 0,076 0,083 0,106 0,091 0,098 0,087
0,083 0,053
0,061 0,087
'
Nilai Peringkat I -f------4
5
5
5
3 2 2
2
3
3 3 3 2
4 3 5 4 4 4
4 4
3 4
0,490
0,510
0,510
0,174 0,152 0, 166
0,116
0,192
0,285 0.294
0.306 j 0,128
3,323
0,304 0,249 0,530 0,364 0,392 0,348
0,332 0,212
0,183 0,348
•!• Dana yang dimiliki pengusaha 0,095 4 0,380 anggrek masih terbatas. 0,079 4 0,316
•!• Keramahan karyawan kavling. · •!• 1'ersedianya sarana dan 1asa >---·-< I
I merangkai bunga. 11,000 4,199 J L__ _________ ._ ---·-·'---.---------~---------------------- ---- -----~-
Tabd 14. Kekuatan Bisnis dan Daya Tarik Pasar Bunga Anggrck
5.00
Tinggi
3.67
Sedang
Tinggi
Kekuatan Bisnis
Sedang
II
Lem ah
III
Daya Tarik
Pasar 2.33
Rendah
1.00
5.00 3.67 7 00 -.J,) l.00
Investasi I Tumbuh Selektif I Penghasilan Panen I Lepas
Sumber : Kotler, 2000
Garn bar 9. Posisi Korn petitif Kekua tan dan Daya Tarik Pasar Buuga Anggrek
Dari hasil analisis kekuatan bisnis dan daya tarik pasar di atas jelaslah
bahwa bisnis anggrek sangat memiliki daya tarik pasar berdasarkan nilainya 3,323
dan nilai kekuatan bisnisnya sebesar 4, 199 dengan menggunakan skala Kotler
(2002) posisi pasar bunga anggrek berada di klasifikasi strategi tumbuh selektif
Dalam hal ini kavling 18 dapat melakukan pengembangan pasar dengan cara
berinvestasi besar-besaran pada segmen pasar yang paling menarik, membangun
kekuatan untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan lain dan tingkatkan
laba dengan menaikkan produktivitas yang dimiliki. Sehingga pengusaha kavling
18 dapat memperluas pangsa pasar bunga anggreknya.
5.3.2.4 Form ulasi Alternatif Strategi
Fonnulasi strategi didasarkan pada hasil kajian faktor-faktor internal dan
ekstemal kedalam matriks SWOT. Matriks SWOT berguna untuk menentukan
strategi pemasaran yang tepat dengan pemanfaatan kekuatan dan peluang
perusahaan serta untuk mengeliminir kelemahan dan mengatasi ancaman yang
ada. Matriks SWOT tersebut memberikan 4 set kemungkinan altematif strategi
yang dapat dikembangkan oleh perusahaan, alternatif strategi yang dapat
dipertimbangkan oleh kavling 18 T AIP diantaranya, yaitu :
Strategi S - 0 (Strengths - Opportunities)
Altematif strategi yang dihasilkan dari upaya menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang adalah:
I. Melakukan perluasan pasar serta sistem pendistribusian yang lebih
inovatif Untuk perluasan pasar dilakukan melalui pendekatan pasar
industri, dimana pasar industrinya adalah perusahaan penyedia jasa
akomodasi (hotel), industri pengrajin tanaman atau perangkai tanaman dan
memperluas mitra kerja dengan pedagang perantara yang belum
termanfaatkan.
2. JV!emasarkan produk anggrek herkualitas ke pasar luar .Jawa dengan
prornosi !angsung. Promosi ini bertujuan untuk menarik pelanggan barn
dari bunga anggrek yang tersebar di luar Jawa. Untuk melakukan kegiatan
promosi ini kavling 18 memanfaatkan kekuatan yang berupa kualitas
produk anggrek, segmen pasar yang sudah cukup efektif dan diferensiasi
produk yang dimiliki kavling 18.
3. Meningkatkan Produktivitas karyawan dalam memperkenalkan anggrek
silangan baru. Strategi ini didasarkan pada kemampuan memperkenalkan
anggrek silangan baru yang sudah dimiliki dan dari segi peluang adalah
tingginya tingkat kepercayaan konsumen luar negeri terhadap anggrek
Indonesia.
4. Mengadakan kerjasama dengan trader di luar negeri untuk
mempermudah pemasaran. Strategi ini dilakukan melalui pendekatan
jaringan dan hubungan baik yang sudah terjalin dengan beberapa produsen
florikultur maupun breeder di Iuar negeri.
Strategi W - 0 (Weaknesses - Opportunities)
Altematif strategi yang dihasilkan dari upaya meminimalkan kelemahan
dan memanfaatkan peluang yang adalah sebagai beerikut :
1. Memahimalkan sumberdaya dalam rangka meningkatkan laba dan
peningkatan kapasitas produksi. Strategi ini didasarkan pada kelemahan
dana yang kurang stabil dan kapasitas, peluang pasar yang cukup besar
pada saat perayaan hari besar keagamaan dan peluang pasar ekspor.
2. Melakukan riset pemasaran secara professional mengingat adanya
peluang tingkat kepercayaan konsumen luar negeri terhadap bunga
anggrek Indonesia, masih rendahnya peluang pendatang baru yang
potensional serta Korea yang dapat diharapkan menjadi pasar masa depan
bunga anggrek Indonesia.
3. Memanfaatkan sarana Laboratorium untuk menghasilkan varietas baru
yang lebih beragam serta agar dapat meningkatkan kapasitas produksi.
Dengan memanfaatkan fasilitas Laboratorium TAIP. Meningkatkan fungsi
R&D untuk meningkatkan varietas bunga anggrek yang dimiliki kavling
18 T AIP guna mencapai peluang pasar luar Jawa dan ekspor Korea.
4. Mengikuti pameran fnternasional untuk memperkenalkan dan
mempromosikan produk kavling 18 TAIP. Hal ini dirumuskan dengan
tujuan agar konsumen luar negeri dapat lebih mengenal produk bunga
anggrek spesies Indonesia maupun produk bunga anggrek hasil silangan
sendiri, sehingga pada akhirnya mereka akan melakukan pembelian pada
produk bunga anggrek tersebut.
Strategi S - T (Strengths - Threats)
Alternatif strategi yang dihasilkan dari upaya menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman adalah:
I. ivfeningkatkan kualitas produk tanaman anggrek terutama keindahan dan
kesegaran serta varietas produk. Strategi ini diharapkan dapat mengatasi
ancaman persaingan keunggulan produk dan harga yang semakin ketat,
konsumen memiliki kekuatan tawar menawar yang tinggi dengan
menggunakan kekuatan kualitas produk yang baik dan diferensiasi produk
yang baik pula. Dalam ha! ini perusahaan tidak mungkin menurunkan
harga j ual melainkan harus berupaya untuk meningkatkan kualitas produk
bunga anggreknya.
2. Meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Strategi ini juga diperlukan
untuk mempertahankan dan memelihara konsume·n dalam upaya
menghadapi tingkat persaingan harga dan produk yang sangat ketat serta
selera dan pendapatan konsumen yang mempengaruhi po la konsumsinya.
3. Mengembangkan kreatifitas merangkai bunga anggrek. Strategi ini
didasarkan pada kekuatan tersedianya sarana dan jasa rangkai bunga dan
untuk menghadapi ancaman selera dan pendapatan konsumen , persaingan
harga dan kekuata ta war menawar konsumen yang tinggi.
Strategi W-T (Weaknesses-Threats)
Alternatif strategi yang dihasilkan dari upaya meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman adalah:
•:• Mengurangi penggunaan komponen impor yang besar seperti pupuk
dan bibit agar dapat menekan biaya produksi yang tinggi. Strategi ini
didasarkan pada kelernahan dana yang dimiliki pengusaha kavling 18
T AIP serta ancaman persaingan harga.
Matriks SWOT sebagai perumusan strategi peng•embangan pasar bunga
anggrek kavling 18 dapat dilihat pada Tabel 15 berikut ini :
--··---·
Faktor-faktor internal
Faktor-faktor Eksternal
PELUANG (0) I. Senu1kin tingginya tingkat kepercayaan
kousumen luar negeri terhadap anggrek spesies Indonesia.
2. Perayaan hari besar keaga1naa11. 3. Jalinan hubungan yang baik dengan
pemasok. 4. Jalinan hubungan yang baik dengan
pelanggan. 5. Rendahnya ancaman pendatang baru. 6. Masih terbukanya pasar luar Jawa.
·17· Korea diharapkan dapat menjadi pasar 111asa depan anggrek lndonesia
ANCAMAN (T) I. Selera dan pendapatan konsumen. 2. Persaingan harga. 3. Persaingan Produk. 4. Kekua tan ta war inena\var konsun1en yang
KEKUATAN (S) 1. Tersedianya sarana clan jasa merangkai
bunga anggrek. 2. Keramahan Kmyawan Kavling 3. Kemampuan mernperkenalkan anggrek
silangan baru. 4. Kualitas Prociuk yang baik.
I KELEMAHAN (W)
1
1. Kegiatan R&D yang belum optimal 2. Dana yang dimiliki masih belum stabil.
1 3. Kapasitas produk. 4. Penggunaan komponen impor. 5. Penanganan terhadap pasar masih rendah
5. Segmen pasar yang sudah cukup efektif.
6. Diferensiasi produk
-----·~--·~-~
1 dan belum ditangani secara professional.
J. 6. Prom?si kurang gencar terutama ke luar
neger1
STRATEGI S-0 I. lVle111asarkan produk anggrek
berkualitas ke pasar luar Ja\va dengan promosi langsung (S2, S4, S5, S6, 03, 05, 06).
2. Melakukan penetrnsi pasar dan pengembangan pasar (S2, S3, S4, S5, S6, 02, 03, 06)
3. Meningkatkan produktifitas dalam memperkenalkm1 silangan barn (S 1, S2, S3, S4, S5, 01, 04, 06,07).
4. Mengaclakan kerjasama dengan trader di luar negeri untuk mempennudah pcmasaran (S4,.S2, S6, 03, 07)
STRATEGI S-T 1. Iv1engen1bangkan kreatifitas inerangkai
anggrek (S 1, S4, SS, T2, T4). 2. Meningkatkan kualitas produk (S 1, S3,
S4, S6, Tl, T2, T3, T4, TS).
I STRA TEGI \V-0
1. Memaksimalkan sumber daya dalam rangka meningkatkan laba (W 1, W2, W3, W5, W6, 01, 02, 06, 07).
2. Melakukan riset pemasarau secara professional (WI, WS, 06, 07).
3. Memm1faatkm1 sarana Laboratorium untuk rnenghasilkan Varietas barn yang lebih beragam (WI, W3, 01, 05, 06, 07).
4. Mengikuti pmnerm1 lnternasional untuk mernperkenalkan & mernprornosikan anggrek produk kavling 18 (W6, 01, 04, 07).
STRATEGI W-T 1. Mengurangi penggunaan kon1ponen in1por
sebagai upaya menekan biaya produksi (W2, W4, T2)
tinggi. j 3. [Vleningkatkan pelayanan pada 5. Persaingan dalam memperebutkan pasokan I konsumen (S2, S3, S5, Tl, T2, T4) .
L HI!g_grek berkualitas. _J_ __ . Tabet 15. Perumusan Strategi Pengembangan l'asar Bunga Anggrek Kavling 18 dengan Matrik SWOT
5.3.3 Rekomendasi Strategi Pengembangan Pasar Bunga Anggrek
Dengan melihat kondisi kavling saat ini dan data hasil wawancara dengan
pihak pemilik kavling 18 maka peneliti merekomendasikan bahwa ada 7 strategi
yang dipilih dari 12 strategi yang diformulasikan pada matriks SWOT dipaparkan
pada Lampiran 9. Ketujuh strategi tersebut dipilih karena mengarah pada tujuan
pengembangan pasar dibandingkan strategi-strategi yang lain. Alternatif-alternatif
strategi yang telah dipilih itu kemudian diprioritaskan dalam matriks QSPM.
Berdasarkan nilai total skor TAS pada masing-masing strategi dalam matriks
QSPM, maka formulasi prioritas strategi pengembangan pasar sebagai berikut :
. .
No Alternatif Strategi Total Skor
l Melakukan penetrasi pasar dan pengembangan pasar. 7,426
2. Memasarkan produk anggrek berkualitas ke pasar luar Jawa 6,993 dengan promosi langsung.
' Meningkatkan Produktifitas dalam memperkenalkan anggrek 6,791 .) .
~
silangan barn. 4. Mengadakan kerjasama dengan trader di luar negeri untuk 6,584
~"·-mem11ermudah pemasaran.
5. Memaksimalkan sumberdaya dalam rangka meningkatkan 6,464 kapasitas produksi dan laba.
6. Meningkatkan kualitas produk bunga anggrek. 6,051
7. Melakukan riset pemasaran secara profossional. 5,908
··-·--- -~··---··--
Sumbcr: Data Ptimer yang d1olah
Tabel 16. Prioritas Strategi Pengembangan Pasar Berdasarka Matriks QSPM
Untuk melaksanakan rekomendasi strategi pengembangan pasar maka peneliti
menuangkan di dalam matriks implikasi manajerial sebagai kemudahan langkah-
langkahny seperti Tabel 17 di bawah ini.
Nol =~---- Alternatif Str I I Melakukan penetrasi
pengembangan pasar.
--~I __ 2 I Memasarkan Prociuk An
ke pasar luar J awa
langsung.
---..j-----3 I Meningkatkan produl
1
rnemperkenalkan anggrek
I
I '
T ··------ategi
clan I •!• Implikasi Manaierial
pasar Melakukan direct selling/ personal selling untuk pengembangan pasar ke I
pasar Industri seperti; Hotel, Restoran, dan Floris baik di Jawa clan di luar
Jawa.
•:• Membudidayakan clan memasarkan jenis-jenis anggrek komersial sesuai
segrnen pasar yang dituju dengan memperhatikan kelas sosial, penghasilan,
gaya hidup clan manfaat yang dicari agar dapat mengikat kesetiaan
konsumen pada produk anggrek kavling 18 TAIP.
•!• Melakukan sistem pendistribusian yang lebih inovatif clan kreatif
•!• Meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen.
5grek berkual i tas •:• Memanfaatkan sarana promosi T AIP seperti pameran yang diadakan setiap
jengan promos1 bulan April dan September dengan sebaik-baiknya.
1 ·:· Mengikuti pameran-pameran anggrek tingkat nasional maupun
, internasional untuk memperkenalkan clan mempromosikan anggrek kavling I
I 18 TAIP. ' . ___ ..
Jifitas dalam •!• Meningkatkan kemampuan dalam melakukan sistern penyilangan baik oleh
silangan baru. karyawan kavling 18 maupun karyawan Laboratorium.
•!• Mengembangkan kreatifitas merangkai bunga anggrek silangan baru.
•:• Mernbudidayakan clan memasarkan bunga anggrek silangan baru dengan
kualitas untuk memenuhi keinginan konsumen/pelanggan.
:lengan trader di -4T Me;1gadakan kerjasama
I 1uar negeri untuk mempermudah I sebagai jalur pemasaran. ' I
•!• Memanfaatkan hubungan baik dengan pernasok bunga ar gb g
·--· -------------·--- _________ ,_._;___ -----
pen1asaran. •!• Meningkatkan kualitas produk bunga anggrek kavling 18 TAIP baik
silangan barn rnaupun anggrek spesies alam [ndonesia.
5-r
1-M~;;:;,;ksim~k;~-:~~~;:;b~r daya dalam •!• Meningk;tkan l~apasitas produksi agar dapat menjalankan pemasaran ke I
rangka meningkatkan kapasitas produksi luar Jawa dan luar negeri (Korea). ! '-'
I dan laba. i •:• Meningkatkan modal ke~ja untuk penyempumaan sistem pembudidayaan
· anggrek dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi. ~----~-··--····-----~ .. ---··
6 Meningkatkan kualitas produk bunga , •!• Memanfaatkan sarana Laboratoriurn untuk meningkatkan kualitas anggrek.
anggrek. •!• Melakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman anggrek dengan baik dan
benar agar dapat memperoleh kualitas anggrek yang baik .. --~-------·------~------~~~---~---+-::--::-:-:---:--.,----c~- I 7 Melakukan riset pemasaran secara •!• Melakukan riset pemasaran konsumen untuk mengetahui kebutuhan dan
professional. perilaku konsumen diberbagai segmen guna memperoleh dan meningkatkan
pe11jualan serta mempertahankan daya saing.
--~--·---- Tabel 17. Matriks Implikasi Manajerial Pengembangan Pasar Bunga Anggrek Kavling 18 TAIP
6.1 Kesimpulan
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil temuan penelitian dan kajian maka peneliti dapat menarik-kesimpulan:
I. Bisnis bunga anggrek memiliki prospek yang baik dimasa mendatang.
Hal ini j uga dapat dilihat dari besamya kekuatan bisnis dan daya tarik
pasar bunga anggrek, sehingga jelas bahwa bunga anggrek mempunyai
peluang pasar yang besar di dunia bisnis florikultur.
2. Diketahui dalam analisis lingkungan pemasaran baik dalam matriks IE
(3,050 dan 2,935) maupun analisis Portofolio daya tarik pasar
(3,323 dan 4, 199) bahwa kavling 18 TAIP memiliki posisi kompetitif
klasifikasi dan strategi tumbuh serta berkernbang.
3. Dari hasil analisis segmentasi pasar dan bauran pemasaran dimana
kavling 18 sebagai anggota dari Taman Anggrek Indonesia Permai
(TAIP), terbukti bahwa kavling 18 memiliki kemampuan untuk
rneningkatkan keunggulan produk bunga anggreknya melalui R&D
dengan memanfaatkan sarana Laboratorium yang ada, serta dapat
rnengembangkan promosi melalui sarana pameran yang selalu
diadakan oleh TAIP seriap tiga bulan sekali di samping promosi
sendiri (Penjua!an Personal).
6.2 Saran
4. Kondisi persaingan industri yang dihadapi baik di dalam maupun di
luar lingkungan T AIP, kavling 18 T AIP dirasa perlu menerapkan
strategi pengembangan usaha melalui pengembangan pasar secara
lebih intensif
Berdasarkan hasil penelitian ini dan kesimpulan tersebut di atas, hal-hal yang
dapat disarankan kepada pengusaha anggrek kavling 18 T AIP untuk memperluas
pangsa pasamya adalah sebagai berikut :
•!• Saran Jangka Pendek
I. Mengadakan penetrasi pasar terhadap pasar yang sudah digeluti selama ini
secara lebih efektif dan efisicn dengan cara memanfaatkan sarana promosi
TAIP dengan sebaik-baiknya serta meningkatkan kualitas pelayanan terhadap
konsumen.
2. Melakukan pengembangan pasar melalui perluasan segmen pasar dan sistem
pendistribusian yang lebih inovatif
3. Memanfaatkan sarana laboratorium secara maksimal agar dapat menghasilkan
anggrek silangan baru dengan terns mengembangkan aplikasi teknologi
inovatif agar dapat meningkatkan kualitas budidaya anggrek sehingga TAIP
terutama kavling 18 mampu bersaing dengan pengusaha anggrek di wilayah
lain.
•:• Saran Jangka Panjang
1. Untuk mengembangkan bisnis anggrek dimasa mendatang penganggrek perlu
menerapkan program pemasaran yang lebih efektif efisien dari segi segmentasi
pasar dan terutama peningkatan kapasitas produksinya agar dapat menjalankan
pemasaran ke luar Jawa dan luar negeri (Korea) dengan memberdayakan
seluruh kemampuan yang dimiliki penganggrek.
2. Terns mencoba memperluas pasar yang terbuka baik dalam maupun luar negeri
yang masih memiliki peluang pasar yang bisa dimanfaatkan oleh kavling 18
khususnya. Hal ini dapat terlaksana dengan meningkatkan sumberdaya untuk
mernperoleh kapasitas produksi yang labih besar agar mampu melayani
permintaan pasar serta dengan melakukan promosi yang gencar dan
peningkatan mutu produk untuk menghadapi persaingan.
3. Mengadakan ke1jasarna dengan trader di luar negen yang selama ini telah
menjalin hubungan baik dengan pengusaha anggrek kavling 18 untuk
mempermudah proses pemasaran ke luar negeri serta melakukan riset
pemasaran secara professional.
DAFTAR PUSTAKA
Biro Pusat Statistik. 2002. Pendapatan Nasional Indonesia. Biro Pusat Statistik Jakarta.
Buku Panduan Taman Ang1o,•rek Indonesia Pennai. 1995. Taman Anggrek Indonesia Pennai. Jakarta.
David, F.R. 2002. Konsep Manajemen Strategi. Edisi ke Tujuh. Versi Bahasa Indonesia. PT Prenhallindo. Jakarta.
Direktorat Bina Produksi Hortikultura. 2003. lnformasi Teknis Norma Budidaya Anggrek. Jakarta.
Direktorat Bina Produksi Hortikultura. 2003. Data Produksi dan Luas Areal Tanaman Hias di Indonesia Tahun 2002. Direktorat Bina Produksi H011ikultura. Jakm1a.
Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran I-Iasil I-!011ikultura. 2003. Sub Direktorat Pemasaran Intemasional. Departemen Pe11anian. Jakarta.
Gunawan, L. W. 2002. Budidaya Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis, perencanaan, !mplementasi dan Kontro!. Edisi revisi. Penerbit PT Prentalindo. Jakarta
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. PT Prenhallindo. Jakarta.
Kusumawardhanie, Bintari. 2003. Analisis Strategi Pemasaran Bunga Anggrrek Di Taman Anggrek Indonesia Pennai (TAIP) Jakarta. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Majalah Trubus. Juni 2001. Phalaenopsis yang Diminta Mancanegara. Trubus : No 3 79 Tahun XXX!l. Jakarta.
Majalah Trubus. April 2002. Dendrohium Untung Dalam -I Hulan. Trubus : No 389 Tahun A.'XXIII. Jakarta.
Nurmawati, Briana Sari. 2003. Ana/isis Strateg1 Pengemhangan Pasar Prociuk Bunga Potong (<)tudi Kasus Pada PT Alam !ndah Hunga Nusantara, Cipanas. Cia1yw). Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian Bogor. Bogor.
Rangkuti, Freddy. 2000. Ana/isis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sugiono. 2002. Met ode Penelitian Bisnis. CV ALF ABET A. Bandung.
Supriadi, Yoyon. 2000. Analisis Segmentasi Pasar, Penelapan Pasar Sasaran Dan Penentuan Posisi Pasar Da!am Kaitanya Dengan Volume Penjualan The Sedap Pada PT Perkebunan XIII Di Bandung Jumal Ilmiah Kesatuan, No 1, Vol. 2. Akademi Manajemen Kesatuan.
Sutiyoso, Yos. 2003 Peluang Bisnis Anggrek. Penerbit Swadaya. Jakarta.
Sutiyoso, Yos dan B, Sarwono. 2002. Merawat Anggrek. Penerbit Swadaya. Jakarta.
Thompson dan Strickland. 1998. Strategi Management Concepts and Cases. Tent Edition. The Mc Graw-Hill Companies, Inc.
l-ampiran 1. Denah Taman Anggrek Indonesia Permai
I
I ~I < SI z ~I < ...,
I
I
I
4 l<AV 13
l<AV 12
l<AV9
l<AV 8 12 l<AVS
I • 2 s CC'=-----
Keterangan :
I. Pintu Masuk 2. Pintu Keluar 3. Pos Keamanan 4. Lapangan Parkir 5. Kantin F. ~h"lt"r T,,J,,non lJmum
9. Laboratorium I 0. Plaza 11. Ruang Pameran dan Kasir 12. Ruang Kmsus 13. Ruang Serba Guna atau Ruang Seminar 14. Rumah Jaga
15
Lampiran 2. Jenis-jenis Anggrek dan Sarana Produksi yang Tersedia di TAIP
Berdasarkan Kavling
No Kavling Jenis Anggrek dan Sarana Produksi
Anggrek spes1es Alam Indonesia (Anggrek Hitam),
(Standar dan mini), Vanda, Dendrobium.
2 Vanda, Mokara, Dendrobium.
3 Cattleya, Dendrobium.
4 Dendrobium (hasil silangan dan kultur jaringan lokal - impor). l--------t-------------------·-------·-·-----------
5 Cattleya (basil silangan lokal dan impor), Dendrobium.
6 Dendrobium, Vanda, Mokara.
I 7 Berbagai sarana produksi (saprotan) seperti pupuk, pestisida,
I berbagai macam pot, media tanam dan saprotan lainnya. 1----------·--·----------------------~----1 I 8 Dendrobium, Vanda, Mokara. i
9 Cattleya, Dendrobium, Phalaenopsis, Mokara.
~-
10
I l
Dendrobium, Cattleya, Oncidium, Vanda Douglas.
Dendrobium mini, Phalaenopsis, Oncidium, Mokara,
I
Dendrobium I I '
jacobsonii (koleksi). I f------------+-------·-----~
12
13
14
jis
I I
16
17
18
19
20
Dendrobium (Thailand dan lokal), Cattleya, Oncidium, I I Paphiopedilum.
Dendrobium hasil silangan sendiri, Cattleya.
Cattleya (Standar dan mini), Dendrobium, Oncidium.
Oncidium, Cimbidium, Vanda, Mokara, Kantung Semar (koleksi).
Dendrobium, Anggrek spesies Alam, Tanaman Hias Adeni~m. ___ _J
Dendrobium, Oncidium. I
Dendrobium, Phalaenopsis (standar dan mini), Cattleya, Vanda. I 1
Dendrob1um (S1langan Sendm dan Thailand), Cattleya.
Oncidium, Dendrobium. ' '-------'--------------
Sum be r: Data Primer per Kavling di T AIP
Lampirim 3: Jenis - Jenis Tanaman Anggrek yang Ada Di Kavling 18 T AIP
Botolan Dendrobium
Dendrobium Remaja
no
Larnpiran 3: Jenis - Jenis Tanarnan Anggrek yang Ada Di Kavling 18 T AIP
Compot Dendrobium
Cattleya
Lampiran 3: Jenis - Jenis Tanaman Anggrek yang Ada Di Kavling 18 TAIP
Parcel Vanda
Vanda
Lampiran 3: Jenis - Jenis Tanaman Anggrek yang Ada Di Kavling 18 T AIP
Phalaenopsis Standar
Lampiran 4. Hasil Penjualan Kavling 18 TAIP
-Bulan Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004
(dalam rupiah) ( dalam rupiah) (dalam rupiah)
I Januari 8.176.500,00 14.902.000,00 13.186.000,00
IFebrua~ 8.976.500,00 9.214.000,00 10.035.000,00
Maret 15.496.000,00 14.889.500,00 16. 712.500,00
April 8.456.000,00 18.415.500,00 25.688.500,00
I-
Mei 9.080.000,00 9.267.000,00 23.149.450,00
I-I Juni I 7. l 87.500,00 9.389.250,00 I I k------J- ·-~------- -·
I Juli I 8.489.500,00 8.139.000,00 I
I Agustus 15.072.500,00 10.831.500,00
I September 1 8.125.000,00 7.609.500,00
-·-·---------Oktober 9.593.500,00 23.504.000,00
November I
14.598.000,00 8.725.000,00
Desember 8.200.000,00 17.568.500,00
--Sumber : Data Sekunder Kavlmg 18 T ATP
L amp1ran 5 D f P . a tar h erusa aan d P . IA an en ua n<TPTC kD" J k t I a ar a No Nama Ala mat -1 PT. Melrimba Sentra Agrotama JI. Raya Cinere No. 14 Limo 16514
Depok Telp. (021) 7545102, 7545067. 2 PT. Eka Karva Graha Flora Kom12lek Roxi Mas Blok D 3 No. l " PT. Bintang Delapan Hortikultura JI. Bulever Gading Baral Blok LC 6 .)
No. 53 Kelapa Gading Permai Telp. (021) 452900 l
4 Taman Anggrek Ragunan JI. Harsono Margasatwa, Ps Minggu Jaksel
5 Royal Orchids Nursery JI. Letnan Sutopo Bumi Serpong- Tanggerang Telo. (021) 5388812
- -----~-
6 Pesona Anggrek Komplek Taman Kebun Jeruk Blok J 13 No. 5 Jakbar 11630
I Telp. (021) 5304648
I I ' I ·-·
7 I Wijaya Orchids JI. Warung Buncit IV No. R4 !
I Jakarta Selatan 12790 '
! Telp. (021) 7993962
! 8 Poliloka Orchids JI. PTB Pedongkelan RT. 003/09
JakbarTelp. (021)612939
l_9 __ Dr. Herman Setiawan JI. Dalang No. 48 Kelurahan Munjul, Cibubur, Jakarta Tel12. (021) 8493912 __
I 10 Ir. Kamijo JI. Sawangan Elok, Duren Seribu Rt I 001/01, Sawangan Depok Telp (021)
613490 11 Permata Orchids JI. Permata Hijau
Blok J2 No.36 Jakarta 12 Pondok Anggrek JI. Kemiri 51, Pondok Cabai, Udik
I Ciputat Tanggerang Telp. (021) 7903508 Ii-:;- -·-·------
' .) Kannijono Rawabelong Jakarta Barat i 14 I Joseoh Candra Gunawan JI. Pulobundi Sawangan Deook
I 15 Kebun Bibit Am,,,rek Lebak Bui us JI. Pertanian Raya No. 4 7 J Sumber : Data Sekunder Kavlmg 18 T AIP
Negara Tujuan
Lampiran 6. Data Ekspor llortikultura Menu rut Negara Tu.iuanTahun 1997 - 2002 1997 I 1998 I 1999 I 2000 I 2001 2002
Vol Vol 1
1
Nil Vol Nil Vol Nil Vol Nil Vol Nil ·-··-· f*k L_(US$) ku) US$) (ku) lJS$) ka) (US$) _ilig) (US$) --Orchid Plant 29 12.874 - - 219.876 216.610 334.559 369.843 336.409 279.074 : Seedlings
I N·1 £Im\ • .<vffi
383.575 I 199. 784
I
--18 8.250
LI 30 -I -
~7
Australia j - ]- - - - - r--.:~ -~~ :--1 · I · _[ J<>d;, _j_c_ : : : : =}~:_. I : -1 : • 53600 • 13;80 I . ~---Jt.ll!L I- - - - - ; - - --
-----·- -·-- +---·-- -- 0 1 13.214
l)oland ' - - - - I - =w. - - - - I <United States - - - - I 5.240 81.049 6.300 140.246 859 23.741 , !Netherlands : 1 - - -
4- 1.673 9.475 5.526 106.970 2.905 29.858 '
---4.602 I 47.931 1 ?RLI 3.456
---~·JILJl I 24.101
1----:--·---·-·-·---~---i - ------fjing_lll)ore - - - I - 88.871 58.315 64.667 50.196 4.691 9.164 -.-- . , 1~raiwiJ..~-··-·····-~ . - - - I - 79. 100 16. 128 _ 130.025 24.777 66.004 51.835 , __ __ _ __,
- -1.740 21.744
I Pal is tan I - - - - - 1 - ~ tcanada -r-:-·~· - - - 400 2.436 59.618 I Ch11ia - - - - - I - -
295~70~70 iKore_a___ - - - - 12.757 _ _ __
l J.498 6.914 5.000 2.094 17.083
\-----~- . -·
i Ni<>eria J - - - - - I ' ..Q_~------.---- _" ____ --·-- >--------- ___ ____.. -··---< -'----L-----
~lapan . ± 29 J 2.8741~-~-12 5_28 I 22.326 j 4C 1.200 I 7361 8.990 I 1021 9~3 I 1 Malaysia - - - - - - · 17 170 - 545 2.2.>6 :, ____ " --- -·--·- --- - - - -
Surnber : Data Sekunder Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pernasaran Hasil Hortikultura. 2003
__ l,.~•!l[Jiran_7. Penilaian Bobot Faktor Strate<ri Internal -
' Faktor l'enentu A B c-T-D E !7 G H I J KIL Total Bobot l
r---·----
i Tersedianya Sarana dan Jasa Merangkai 2 1 I 2 2 2 2 2 3 2 I 2 21 0,079 ! Anggrek (A) p(e1:amahan J(ar awan Kavlin' B_ 2 I I 3 2 3 3 2 0 2 2 I 25 0,095 ~
Mampu Memperkenalkan Anggrek Silangan I 3 2 2 2 2 2 1 0 2 2 23 0,087 ~
I Baru (C) ~---
i Kualitas Bun ra An rorek 3 3 2 2 3 3 I 2 28 0,106 1---
1 Se gm en Pasar ana Sudah Cuku Efektif (E) 2 1 2 1 2 2 2 20 0,076 [-Diferensiasi Produk Bunga Anggrek (F) 2 2 2 2 2 2 2 22 0,083
Kegiatan R&D yang Belum 0 timal (G) 2 I 2 1 0 2 1 16 0,061 ~
Dana yang dirniliki Kavling 18 masih Terbatas 2 I 1 2 2 2 I 2 2 I 23 0,087
Jl:!L 2 I 2~-3-
---Kapasitas P_i:_oduk Terbatas (I) 2 3 2 i 3 2 2 26 0,098
J_'eng_gunaan Korn onen Im or an Besar J) 1 I 1 1 1 2 2 1 2 l 14 0,053 Penanganan Pasar dan Inforrnasi Pasar Masih 2 -2 12r11 2 2 2 2 2 22 0,083 Rendah (K) Promosi Kurang Gencar Terutama ke luar I 2 I 2 I 2 I 2 I 2 I 2 I 3 I_ 2 I 2 I 3 I 2 llill 24 I 0,091 Negeri <L2
!.-·-·-·-------Total I 23 I 19 I 21 I 16 24 22 I 2s I 21 I 18 I 30 I 22 I 20 I 264 I 1,000
!(eterangan :
Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalab :
I = J ika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sarna penting dengan indikator vertikal
3 =.I ika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
_!,_ampiran 8. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal _ I Faktor Pen en tu I A~ B I C I D I E I F G I H I J K L Total Bo bot
lis~1~~-~ki;; meningkatnya tingkat 11111 3 -2 2 2 3 2 1 2 3 2 I 2 3 26 0,098 kepercayaan konsumen Juar negeri
I terhadap anggrek spesies Indonesia (A) !!Bil Selem dan pendapatan konsumen yang I 1 mempengaruhi pola konsumsi (B) Perayaan Hari Besar Keagamaan (C) 2
[ Jalinan hubungan yang baik dengan 2 I 3 pemasok (D.L) ____________ _,.._-+-_ Jalinan hubungan yang baik dengan I 2 I 3
_pelanggan (E) Rendahnya ancaman pendatang barn ( F)
I Persaingan harga (G) ,. 1..£ersaingan keunggulan produk (H) I Kekuatan tawar menawar konsumen yang
2 2 1
2 2 2
2 2 2
2 2 1
2
3
3 3
3
2 2
2 2 2
2 2 2 2 2 3
3 2 3
f_linggi (!) _f\,1_a£il~terbukanva pa~ar luar Jawa (J) I 2 I 3 Korea diharapkan dapat menj adi pasar II 2 3
~_U I 2 I 3 I 3 I - I -2 I 21 2 3 3
masa depan anggrek Indonesia (K) 2 2 Persaingan dalam memperoleh pasokan-r 1 [ 2 j 11J1Jl. 2
ang_gi:ek (L) ·
2 17
2 2 3 25 2 2 3 26
2 2 3 27
2 15 3 20
2 2 22 2 17
3 27 3 27
1 15
L
Keterangan :
TOT Al I IQ I 'l7 I 1 0 flill 1 7 I ')Q I "4 I ')') I '>7 I 1 7 I .ll ........ ,l .._...., ~ v .... , • / J v . I I "--" I .... ! .:..:.. I .t.. I I l I I "' , -- -~ '
Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah :
I = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = J ika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal
0,064
0,095 0,098
0,102
0,058 0,076 0,083 0,064
0,102 0,102
0,058
1,000 _J
L amp1rnn 9 P 'I . N'I . D em aian 1 1 ai aya an atn T 'kM 'kQSPM ALTENATIF-ALTERNATIF STRATEGI
-----Faktor-faktor Kunci Bo bot AS 1 TASl AS2 TAS2
-•Peluang 1. Semakin tingginya tingkat kepercayaan 0,098 4 0,392 2 0,196
konsumen luar negeri terhadap anggrek spesies Indonesia.
2. Perayaan Hari Besar. 0,095 4 0,380 4 0,380 3. Hubungan Baik dengan Pemasok. 0,098 4 0,392 4 0,392 4. Hubungan Baik dengan Pelanggan. 0,102 4
I 0,408 4 0,408
5. Rendahnya ancaman Pendatang Baru yang 0,058 0 0,174 0 0,174 .) .)
Potensial. I 6. Masih terbukanya pasar luar Jawa. 0,102 4 0,408 4 0,408 '
7. Korea diharapkan dapat menjadi pasar 0,102 4 0,408 - -masa depan angm-ek Indonesia. •Ancaman
I I. Selera dan pendapatan konsumen yang 0,064 0 0,192 2 0,128 .) I mempengaruhi pembelian. I
2. Persaingan Harga. 0,076 0 0,228 0 0,228 .) .) ' 3. Persaingan Keunggulan Produk. 0,083 3 0,249 2 0,166 4. Kekuatan tawar menawar konsumen yang 0,064 0
I 0,192 2 I 0, 128 .)
tinggi. 5. Persaingan dalam memperoleh oasokan. 0,058 0 0,174 0 0,174 .)
' .)
I •Kekuatan ' i I
1. Tersedianya sarana dan jasa rnerangkai 0,079 4 0,316 I 0 0,237 .)
bunga. 2. Keramahan karyawan kavling. 0,095 4 0,380 4 0,380 3. Mampu memperkenalkan anggrek silangan 0,087 4 0,348 4 0,348
baru. 4. Kualitas produk yang baik. 0,106 4 0,424 4 0,424 5. Segmen pasar yang sudah cukup efektif. -t ~:~~~ 4 0,304 4 0,304 6. Diferensiasi produk. 4 0,332 I 4 I 0,332 •Kelemahan I
I ! ! I I. Kegiatan R&D belum optimal. I
0,061 0 I 0, 183 0 0, 183 .) .)
' I 2. Dana masih terbatas. 0,087 4 0,348 4 0,348 I 3. Kapasitas Produk. I 0,098 4 0,392 4 0,392
I ' '
1 4. Penggunaan komponen impor. 0,053 2 0,106 0 I 0,159 I .)
I 5. Penanganan Pasar dan informasi pasar. i 0,083 4
I 0,332 4 ! 0,332
i 6. Promosi ke luar negeri ya!lg ki1xang_g_encar. 0,091 0,364 ' 0,364 4 4 I '
Bo bot AS TAS3 AS TAS4 AS TASS AS TAS6 AS TAS7 3 4 5 6 7
•Peluang I. 0,098 4 0,392 4 0,392 4 0,392 2 0,196 0 0,294 .)
2. 0,095 4 0,380 0 0,285 4 0,380 2 0,190 3 0,285 .)
3. 0,098 0 0,294 4 0,392 3 0,294 0 0,294 0 0,294 .) .) .)
4. 0,102 4 0,408 4 0,408 0 0,306 0 0,306 0 0,306 .) .) .)
5. 0,058 0 0,174 0 0,174 2 0,116 0 0,174 0 0,174 .) .) .) .)
6. 0, 102 4 0,408 - 4 0,408 0 0,306 0 0,306 - .) .)
7. 0,102 4 0,408 4 0,408 4 0,408 0 0,306 0 0,306 .) .)
•Ancaman I. 0,064 2 . 0,128 2 0,128 2 0, 128 0 0,192 2 0,128 .)
2. 0,076 2 0,152 4 0,304 0 0,228 4 0,304 0 0,228 .) .)
3. 0,083 0 0,249 4 0,332 0 0,249 4 0,332 3 0,249 .) .)
4. 0,064 0 0,192 2 0,128 2 0,128 0 0,192 2 0,128 .) .)
5. 0,058 2 0, 116 0 0,174 2 0,116 4 0,232 2 0,116 .)
..
•Kekuatan I
I. 0,079 3 0,237 2 0, 158 I I 4 0,316 4 0,316 2 0,158
2. 0,095 0 0,285 2 0,190 0 0,285 0 0,285 2 0,190 .) .) .)
3. 0,087 4 0,348 4 0,348 4 0,348 4 0,348 0 0,261
I
.)
4. 0,106 4 0,424 4 0,424 0 0,318 4 0,424 0 0,318 .) .)
15. 0,076 4 0,304 4 0,304 0 0,228 0 0,228 4 0,304 .) .)
6. 0,083 0 0,249 0 0,249 0 0,249 4 0,332 2 0,166 .) .) _,
•Kelema -::1 han I. 0,061 4 0,244 4 4 0,244 3 0,183 4 0,244 2. 0,087 4 0,348 4 0,348 4 0,348 0 0,261 4 0,348 .)
3. 0,098 2 0,196 4 0,392 0 0,294 2 0,196 3 0,394 .)
4. 0,053 0 0,159 2 0,106 0 0,159 2 0,106 2 0,106 .) .)
5. 0,083 4 0,332 4 0,332 0 0,249 2 0,166 4 0,332 .)
6. 0,091 4 0,36~ 4 0,364 0 0,273 2 0,182 0 0,273 .) .)
Total 6,791 6,584 6,464 6,051 5,908 Sumber : Data Pmner yang d10lah
Lampiran 10. Kuesioner
ANALISIS STRA TEGI PENGEMBANGAN PASAR UUNGA ANGGREK
DI KA VLING 18 T AMAN ANGGREK INDONESIA PERMAI
PENENTUAN FAKTOR EKSTERNAL
Faktor eksternal penelitian ini adalah faktor-faktor yang beerpengaruh terhadap perkembangan pasar bunga anggrek TAIP khususnya kavling 18. Petunjuk pengisian :
I. Pemberian nilai positif (+) didasarkan apakah faktor-faktor tersebut dapat menjadi peluang dalam mengembangkan bisnis bunga anggrek di kavling 18 TAIP, berikan tanda (v) dibawah tanda (+) pada tabel berikut ini, apabila faktor tersebut menjadi peluang dalam pengembangan pasar bunga anggrek di kavling 18 TAIP.
2. pemberian nilai negative (-) didasarkan apakah faktor-faktor tersebut dapat menjadi ancaman dalam pengembangan pasar bunga anggrek di kavling 18 TAIP, berikan tanda (v) dibawah tanda (-) pada tabe.l berikut, apabila faktor tersebut menjadi ancaman dalam pengembangan bunga anggrek di kavling 18 TAIP.
No Faktor Eksternal I Peluang Ancaman I (+) (-)
I i
I Semakin tingginya tingkat kepercayaan konsumen I I luar uegeri terhadap anrrrrrek spesies Indonesia. 2 Se I era dan pendapatan konsumen yang dapat -----i
! mempengaruhi pola konsumi mereka lkonsumen). I
" Perayaan hari besar keagamaan. I .)
4 J alinan hubungan baik dengan pemasok I
5 Jalinan hubw1gan baik dengan pelanggan. I 6 Rendahnya ancaman pendatang barn yang potensial. i ~ 7 Persaingan harga. i I -- -l
8 Persaingan keunggulan produk. ( I r---9 Kekuatan tawar 1nena\var konsutnen yang tinggi. I i .. ' I IO Masih terbukanya pasar bunga anggrek di luar Jawa.
1
11 Korean diharapkan dapat menjadi pasar masa depan I I i c--_a.1.1ggrek Indonesia ·----- -~ I 12 1 Persaingan dalam memperoleh pasokan anggrek. i I ···-.. •-·--·
PENENTUAN FAKTOR INTERNAL
Faktor internal penelitian ini adalah faktor-fak'ior yang berpengaruh terhadap pengembangan pasar buang anggrek di kavling 18 T AIP. Petunjuk Pengisian :
l. Pemberian nilai positif (+) didasarkan apakah faktor-faktor tersebut dapat menjadi kekuatan dalam mengembangkan pasar bunga anggrek di TAIP, beriakn tanda (v) dibawah tanda (+) pada tabel berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut menjadi kekuatan dalam pengembangan pasar bunga anggrek di TAIP.
2. Pemberian nilai negative (-) didasrakan apakah faktor-fak'ior tersebut dapat menjadi kelemahan dalam mengembangkan pasar bunga anggrek di kavling 18 TAIP, berikan tanda (v) dibawah tanda (-) pada tabel beriktu, apabila faktorfaktor tersebut dapat menjadi kelemahan dalam pengembangan pasar bunga anggrek di T ATP.
No Faktor Internal Ke:lmatan Kelemahan (+) (-)
l Tersedianya sarana dan Jasa merangkai bung a an!!!>rek.
2 Kerarnahan karyawan kavling. __..--· c-·
3 Mampu memperkenalkan anggrek silangan barn. ________ .,,.
4 Kualitas produk bunga anggrek yang baik.
5 Segmen pasar yang sudah cukup efektif. ..
6 Diferensiasi produk bunga anggrek.
7 Kegiatan R&D yang belum optimal. --8 Dana yang dirniliki pengusaha rnasih terbatas.
9 Kapasitas Produk.
10 Penggunaan komponen impor.
11 Penanganan terhadap pasar rnasih rendal1 dan belum O[>!imaJ.
12 Prornosi kurang gencar terutarna ke luar negeii.
PENENTUAN BO BOT FAKTOR EKSTERNAL
Tujuau: Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor eksternal mengenai tingkat kepentingan faktor-faktor strategis eksternal dalam pengembangan pasar bunga anggrek di Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Pennai. Tingakat kepentingan yang dimaksud adalah berupa pemberian bobot terhadap seberapa besar fa1.1:or eksternal tersebut menentukan keberhasilan pengembangan pasar bunga anggrek di Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Pennai.
PENENTUAN BOBOT FAKTOR INTERNAL
Tujuan : Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor internal mengenai tingkat kepentingan faktor-faktor strategis internal dalam pengembangan pasar bunga anggrek di Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Pennai. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah berupa pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor tersebut menentukan keberhasilan pengembangan pasar bunga anggrek di Kav!ing 18 Taman Anggrek Indonesia Permai.
PETUNJUK KIIUSUS
Untuk menentukan bobot setiap variabel dugunakan skala 1, 2, dan 3. skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah:
I = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal 3 = j ika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal
Faktor Eksternal A B c D E F G H I J K L Total Bobot Tingkat kepercayaan konsumen luar
.•
negen terhadap anggrek Indonesia (Al Selera dan Pendapatan Konsumen (B) Peravaan Hari Besar Keagamaan IC) --Hubungan baik dengan Pemasok ID) Hubungan baik dengan Pelanggan (E)
Ancarnan pendatang baru yang ,_o,
ootensial (F)
~~ '
Persaingan hama (Gl Persaingan keunggulan produk (!-D Kekuatan tawar menawar konsumen vang tinggi (I) Masih terbukanya pasar luar Jawa (J) Korea dapat menjadi pasar mas a ., deoan bunga anggrek Indonesia (Kl Persaingan dalam memperebutkan Qasikan bunga anggrek (L)
I TOTAL
--Faktor Internal
.B c D E F G H I J K L Total Bo bot
T ersedianya Sarana dan Jasa merangkai bunga anggrek (A) Keramahan karvawan kavling (B) Mampu memperkenalkan anggrek I
silangan baru (C) Kualitas produk bunga anggrek yang baik (D) Segmen pasar yang sudah cukup
H efektif (E) Diferensiasi Produk bunga anggrek ' (F) Kegiatan R&D belum OQtimal (G) _j__ Dana yang dimilki pengusaha
~' I
an<mrek T AIP masih terbatas (H) Kaoasitas Produk (!) I Pen<><>unaan komoonen !moor (J) Penanganan pasar dan inforn1asi
I _E"_Sar(K) ---Pron1osi bunga anggrek (L) I
TOTAL ' .....,
' _J ~------ --
PENENTUAN RA TING
Faktor Eksternal Untuk mengukur variabel-variabel pada fak'lor-faktor ekstemal terhadap kondisi pengembangan pasar bunga anggrek di Kavling 18 T AIP digunakan nilai peringkat dengan skala 1 sampai 4, dimana:
I = rendah, respon kurang 2 = sedang, respon sama dengan rata-rata
3 = tinggi, respon diatas rata-rata 4 = sangat tinggi, respon superior
No Faktor Eksternal 1 2 3 4 l Tingkat Kepercayaan Konsumen luar negeri terhadap bunga anggrek
Indonesia 2 Selera dan Pendapatan Konsumen 3 Peravaan hari besar keagamaan '
4 Hubungan baik dengan Pemasok 5 Hubungan baik dengan Pelanggan 6 Rendahnya ancaman pendatang baru yang potensial
-7 Persaingan Harga
I 8 Persaingan keunggulan Produk --9 Kekuatan tawar menawar yang tinggi IO Korea dapat menjadi pasar bnnga anggrek Indonesia 11 i Persaingan dalam memperebutkan pasokan anggrek.
Faktor Internal Untuk mengukur variabel-variabel pada faktor-faktor internal terhadap kondisi pengembangan pasar bunga anggrek di Taman Anggrek Indonesia Permai digunakan nilai peringkat dengan menggunakan skala 1 sampai 4, dimana:
1 = kelemahan utama 3 = kekuatan kecil 2 = kelemahan kecil 4 = kekuatan utama
No Faktor Internal I l I' I' I' I Tersedianya sarana dan jasa merangkai anggrek. I 2 Segmen oasar vang sudah cukno efektif I 3 Keramahan Karyawan Kavling 4 Mampu Memperkenalkan Ang£!!:ek Silangan Baru
r-- --- -5 Kualitas Produk I 6 Diferensiasi Produk ' I 7 Kegiatan R&D belum optimal '
I 8 Dana yang dimilki peng_l!§_aha ang_grek di T AIP rnasih terbata~; I
~ ~~ll.P"Sitas produk --~ Penrrgunaan kon1ponen i1npor - I
[_~~_J Penanganan pasar dan informasi pasm: j I i
I
! I -
12 Protnosi Bunoa /\n ~ rek gg ill
TAMAN ANGGREK INDOl'~ESIA PERMAI JL Raya TMII, Jakarta 13560. Phone. (021) 8404025 - 8404111 - 8404141; Fax : 8404024
SURAT KETERANGAN NOMOR: SOffAIPN/2004
Yang be1tanda tangan dibawah ini memberikan keterangan bahwa :
NAM4
NIM
FAKULTAS
: WAHYU FA.TARSYAH DWIWARNA NINGSIH
: 100092020287
: UNIVERSITAS ISLAM NEGERl JAKARTA
Telah melaksanakan Praktek Lapangan di Taman Anggrek Indonesia Permai pada tanggal 6 April - 31 Mei 2004.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Jakarta,31 Mei2004 TAMAN ANGGREK INDONESIA PERMAI
Drs. H. Hasyim Djalal