waduh, setelah diperiksa bpk ternyata kas dprd tabalong...
TRANSCRIPT
![Page 1: Waduh, Setelah Diperiksa BPK Ternyata Kas DPRD Tabalong …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Korupsi-DPRD-Tabalong.pdf · Sekwan DPRD Kabupaten Tabalong, ... pada tanggal](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072121/5d25b3bd88c993a0298dc8f8/html5/thumbnails/1.jpg)
Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan 1
Waduh, Setelah Diperiksa BPK Ternyata Kas DPRD Tabalong Tekor
banjarmasinpost.co.id/irfani rahman
Sidang dugaan korupsii penyalahangunaan anggaranii yang tidak dapat
dipertangungjawabkan di kas sekretariat DPRD Kabupaten Tabalong dengan terdakwa mantan
Sekwan DPRD Kabupaten Tabalong, Wahyu Subandi, kembali berlanjut, Selasa (3/1/2017)
siang.
Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Nazmi dari Kejari Tabalong menghadirkan dua orang
saksi. Keduanya dari Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD)iii Tabalong.
Pertama, Kabid Akuntansi Sudibyo dan Kasi Pelaporan Bidang Akuntansi Cecep Kamarudin.
Pada sidang kali ini terungkap ketekoran pada kas DPRD Tabalong di ketahui setelah
pihak Badan Pemeriksa Keuangan(BPK)iv melakukan pemeriksaan pada bendahara di lembaga
tersebut.
Hal ini diceritakan satu saksi Kasi Pelaporan Bidang Akutansi Cecep Kamaruddin pada
sidang lanjuitan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsiv Banjarmasin. Di hadapan majelis hakim
yang dipimpin hakim Femina Mustikawati, Cecep yang bekerja di Badan Keuangan dan Aset
Daerah Tabalong tersebut agak terkejut kalau kas pada sekretariat dewan terdapat ketekoran dan
baru diketahuinya hal ini dilakukan oleh bendahara yang kini menjadi DPO.
Sementara atasan saksi yang Sudibyo sebagai Kepala Bidang Akutansi pada badan yang
sama menyebutkan kalau dalam suatu rapat ada gagasan untuk mengganti ketekoran tersebut
dengan sistem iuran para pegawai di sekretariat DPRD. Tetapi hal ini tidak pernah terwudujd,
begitu juga untuk menyelesaikan masalah ketekoran ini dengan menjual harta beruopa rumah
![Page 2: Waduh, Setelah Diperiksa BPK Ternyata Kas DPRD Tabalong …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Korupsi-DPRD-Tabalong.pdf · Sekwan DPRD Kabupaten Tabalong, ... pada tanggal](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072121/5d25b3bd88c993a0298dc8f8/html5/thumbnails/2.jpg)
Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan 2
milik bendahara Pengeluaran Faridh Noerhadi yang kini menjadi DPO. Menurut saksi Sudibyo,
walaupun terdapat ketekoran dalam kas dewan, tetapi kegiatan dewan berjalan seperti biasanya.
Selain itu, pada sidang ini juga terungkap ada rapat pertemuan membahas mengenai
temuan penyalahgunaan dana anggaran di Sekretariat DPRD Tabalong oleh Badan Pemeriksa
Keuangan. Namun menurut salah satu saksi Sudibyo ketika ditanya majelis hakim yang dipimpin
Femina Mustikawati SH meski mengetahui ada rapat tapi dirinya tidak tahu apa yang dibahas.
“Tidak tahu rapat mengenai apa majelis hakim,” ucapnya.
Menurut salah satu jaksa, rapat pertemuan itu adalah untuk membantu meringankan
pergantian dana anggaran di Sekretariat Dewan (Setwan) yang diduga terjadi Penyalahgunaan.
“Dalam rapat itu ada 4 orang yang menyanggupi untuk membantu meringankan mengganti
masing-masing sebesar Rp75juta, sisanya sekitar Rp400 juta yang dianggap BPK kerugian dan
harus dipertanggungjawabkan,” ungkap salah satu jaksa.
JPU Wahyu Tubadi dari kejaksaan Negeri Tabalong pada dakwaannya, yang intinya
terdakwa telah melakukan penyalahan gunaan anggaran yang tidak dapat dipertangungjawabkan.
Diantaranya terdakwa juga pernah meminjam uang sebesar Rp 20 juta tetapi sudah
dikembalikan.
Akibat perbuatan terdakwa bersama Bendahara Pengeluaran Faridh Noerhadi yang kini
tidak diketahui rimbanya alias masuk daftar pencarian orang (DPO), terdapat unsur kerugian
negara sebesar Rp 498.950.000. Ini berdasarkan perhitungan BPK Perwakilan Kalsel.
Penyebab terjadinya kerugian negara atau ketekoran kas sekretariat DPRD Kabupaten
Tabalong adalah atas penyalahgunaan dana pencairan 3 Surat Perintah Membayar (SPM)vi dan
Surat Perintah Pembayaran (SPP)vii dengan total Rp1.028.865.125 yang masuk ke rekening
Bendahara Pengeluaran .
Atas perbuatan terdakwa JPU menjeratnya dalam dakwaan primair melanggar pasal 2 (1)
jo pasal 18 ayat (1) huruf b UURI No 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU No 31 Tahun
1999 tentang Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. Subsider pasal 3 ayat (1) jo
pasal 18 ayat (1) hutuf b UURI No 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU No 31 Tahun
1999 tentang Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
![Page 3: Waduh, Setelah Diperiksa BPK Ternyata Kas DPRD Tabalong …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Korupsi-DPRD-Tabalong.pdf · Sekwan DPRD Kabupaten Tabalong, ... pada tanggal](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072121/5d25b3bd88c993a0298dc8f8/html5/thumbnails/3.jpg)
Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan 3
Sumber Berita:
1. banjarmasinpost.co.id, Waduh, Setelah Diperiksa BPK Ternyata Kas DPRD Tabalong
Tekor, Selasa, 3 Januari 2017.
2. Radar Banjarmasin, Terungkap Ada Rapat Membahas Temuan BPK, Rabu, 4 Januari 2017.
Catatan:
1. Pengertian Korupsi
Dalam UU No. 20 Tahun 2001 terdapat pengertian bahwa korupsi adalah tindakan
melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi
yang berakibat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Ada sembilan
tindakan kategori korupsi dalam UU tersebut, yaitu: suap, illegal profit, secret
transaction, hadiah, hibah (pemberian), penggelapan, kolusi, nepotisme, dan
penyalahgunaan jabatan dan wewenang serta fasilitas negara.
2. Klasifikasi Korupsi Menurut M. Amien Rais (Anwar, 2006:18) yaitu:
Korupsi ekstortif, yakni berupa sogokan atau suap yang dilakukan pengusaha kepada
penguasa.
Korupsi manipulatif, seperti permintaan seseorang yang memiliki kepentingan ekonomi
kepada eksekutif atau legislatif untuk membuat peraturan atau UU yang menguntungkan
bagi usaha ekonominya.
Korupsi nepotistik, yaitu terjadinya korupsi karena ada ikatan kekeluargaan, pertemanan,
dan sebagainya.
Korupsi subversif, yakni mereka yang merampok kekayaan negara secara sewenang-
wenang untuk dialihkan ke pihak asing dengan sejumlah keuntungan pribadi.
3. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (disingkat BPK RI) adalah lembaga
tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Menurut UUD 1945, BPK
merupakan lembaga yang bebas dan mandiri. Anggota BPK dipilih oleh Dewan
Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan
diresmikan oleh Presiden. Anggota BPK sebelum memangku jabatannya wajib
![Page 4: Waduh, Setelah Diperiksa BPK Ternyata Kas DPRD Tabalong …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Korupsi-DPRD-Tabalong.pdf · Sekwan DPRD Kabupaten Tabalong, ... pada tanggal](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072121/5d25b3bd88c993a0298dc8f8/html5/thumbnails/4.jpg)
Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan 4
mengucapkan sumpah atau janji menurut agamanya yang dipandu oleh Ketua Mahkamah
Agung.
Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk memeriksa tanggung jawab
tentang Keuangan Negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang peraturannya
ditetapkan dengan Undang-Undang. Hasil pemeriksaan itu disampaikan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat.
Berdasarkan amanat UUD Tahun 1945 tersebut telah dikeluarkan Surat Penetapan
Pemerintah No.11/OEM tanggal 28 Desember 1946 tentang pembentukan Badan
Pemeriksa Keuangan, pada tanggal 1 Januari 1947 yang berkedudukan sementara di kota
Magelang.
Hasil pemeriksaan BPK dilaporkan dan ditindaklanjuti oleh Lembaga Perwakilan
dan/atau badan sesuai Undang-Undang. Hal ini sesuai dengan yang terkandung dalam
UUD 1945 BAB VIIIA tentang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pasal 23E ayat (2) :
“ Hasil pemeriksaan keuangan Negara diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sesuai dengan
kewenangannya “, dan Pasal 23E ayat (3) : “ Hasil Pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti
oleh lembaga perwakilan dan/atau badan sesuai dengan Undang-Undang. “
4. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (disingkat Pengadilan Tipikor) adalah Pengadilan Khusus
yang berada di lingkungan Peradilan Umum. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi merupakan
satu-satunya pengadilan yang berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tindak
pidana korupsi. Saat ini Pengadilan Tindak Pidana Korupsi telah dibentuk di setiap
Pengadilan Negeri yang berkedudukan di ibukota provinsi.
Berdasarkan Pasal 6 UU No. 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
dinyatakan bahwa kewenangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi adalah sebagai berikut:
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 berwenang
memeriksa, mengadili, dan memutus perkara:
a. tindak pidana korupsi;
b. tindak pidana pencucian uang yang tindak pidana asalnya adalah tindak pidana korupsi;
dan/atau
![Page 5: Waduh, Setelah Diperiksa BPK Ternyata Kas DPRD Tabalong …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Korupsi-DPRD-Tabalong.pdf · Sekwan DPRD Kabupaten Tabalong, ... pada tanggal](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072121/5d25b3bd88c993a0298dc8f8/html5/thumbnails/5.jpg)
Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan 5
c. tindak pidana yang secara tegas dalam undang-undang lain ditentukan sebagai tindak
pidana korupsi
5. Surat Perintah Membayar (SPM)
Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen yang
digunakan/diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk
penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD (Permendagri No. 55 Tahun
2008 Pasal 1 ayat (17)).
SPM terdiri atas:
SPM GU
SPM TU
SPM LS
SPM UP
6. Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah dokumen yang
diterbitkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan bendahara
untuk mengajukan permintaan pembayaran.
SPP terdiri atas:
SPP GU
SPP TU
SPP LS
SPP UP
i Korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi yang
berakibat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara (Undang-Undang No.20 Tahun 2011)ii Anggaran adalah suatu rencana yang telah disusun secara sistematis, dimana meliputi seluruh kegiatan perusahaan
yang dinyatakan dalam unit kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu atau periode tertentu yang akan
datang.iii Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah.iv Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
![Page 6: Waduh, Setelah Diperiksa BPK Ternyata Kas DPRD Tabalong …banjarmasin.bpk.go.id/wp-content/uploads/2017/03/Korupsi-DPRD-Tabalong.pdf · Sekwan DPRD Kabupaten Tabalong, ... pada tanggal](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072121/5d25b3bd88c993a0298dc8f8/html5/thumbnails/6.jpg)
Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan 6
v Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (disingkat Pengadilan Tipikor) adalah Pengadilan Khusus yang berada di
lingkungan Peradilan Umum. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi merupakan satu-satunya pengadilan yang
berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tindak pidana korupsi.vi Surat Perintah Membayar (SPM) adalah dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa
pengguna anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD.vii Surat Permintaan Pembayaran (SPP) adalah Dokumen yang diterbitkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan kegiatan/bendahara pengeluaran untuk mengajukan permintaan pembayaran.