vol 3 no 2 desember 2015

20
NEWSLETTER NEWSLETTER Vol. 3 No. 2 Desember 2015 Quality Standard for Management Education 1 APMMI seminar-workshop on “Online and Blended Educaon for MBA/MM Programs” Asosiasi Program Magister Manajemen Indonesia (APMMI) telah menyelenggarakan seminar nasional dan lokakarya pada pertengahan tahun 2015 tepatnya tanggal 2-3 Juni 2015 bertempat di Program Magister Manajemen Telkom University (MM Tel-U), Bandung. Tema yang diangkat adalah “Online and Blended Educaon for MBA/MM Programs”. Hadir sebagai pembicara pada acara ini, Rektor Universitas Terbuka (Prof. Ir. Tian Belawa, M.Ed, Ph.D) yang menyampaikan materi dengan judul “The MOOCs Phenomenon”, Ketua APMMI sekaligus Direktur Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis IPB (Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec) dengan judul “Blended Learning Models for Graduate Programs of Management and Business”, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University (Dodie Tricahyono, PhD) dengan judul “Blended learning for MBA/MM educaon: Facing challenges and finding soluons” dan juga dari Digital Business Division Telkom (Victor Hutapea) terkait peranan Digital Business Division Telkom dalam mendukung peningkatan kualitas pembelajaran. Para pembicara menyikapi bagaimana kemajuan teknologi internet dan komunikasi (ICTs) yang sangat cepat dan dampaknya pada program MBA/MM. Program MBA/MM dituntut untuk menyediakan plaorm pembelajaran secara online dan “blended learning” dalam meningkatkan kualitas pendidikan pascasarjana manajemen dan bisnis. Menurut Dr. Arief Daryanto, perkembangan internet yang pesat melahirkan pembelajaran secara online yang dikombinasikan dengan pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara mahasiswa dengan dosen. Metode pembelajaran semacam ini disebut dengan “blended learning”. Banyak program studi MM/MBA baik di dunia dan di Indonesia saat ini telah menawarkan program MM/ MBA dengan metode pembelajaran “blended learning”. Prof. Tian Belawa mengemukakan bahwa perkembangan internet yang sangat dinamis memfasilitasi pembelajaran online yang sifatnya massive dan terbuka yang disebut MOOCs. MOOCs atau Massive Open Online Courses pertama kali muncul pada tahun 2008. Stephen Downes dan George Siemens adalah tokoh yang pertama kali membuat kursus online yang kemudian menjadi cikal bakal pembelajaran jarak jauh. Empat tahun kemudian, yaitu tahun 2012 dikatakan menjadi tahunnya MOOCs, karena pada tahun ini banyak bermunculan situs kursus online seper COURSERA dan EDX. Salah satu yang memicu terbentuknya MOOCs adalah adanya open educaon resource/open content yang dikenalkan UNESCO pada 2002, segala bentuk sumber pembelajaran dibuka secara free ke semua orang ditambahkan dengan offline. Kehadiran MOOCs dapat menjadi alternaf media pembelajaran dimana mahasiswa dak perlu tatap muka secara langsung dengan dosen. Terdapat dua pe MOOCs di dunia yaitu CMOOC (Pembelajaran yang diarahkan secara penuh oleh pengajar/Tutor) dan XMOOC (pendekatan lebih automasi, lebih bersifat content driven). XMOOC lebih sering digunakan didunia, sedangkan CMOOC kurang popular karena kurang bisa bersifat massive. Prof. Tian Belawa menerangkan lebih lanjut bahwa movasi perguruan nggi menyelenggarakan MOOCs. Ia merujuk pada survey yang dilakukan oleh Hollands & Tirthali tahun 2014 terhadap 39 perguruan nggi di Amerika Serikat. Hasil survei menerangkan bahwa

Upload: trinhxuyen

Post on 16-Jan-2017

228 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: VOL 3 No 2 Desember 2015

Newsletter

Newsletter

Vol. 3 No. 2 Desember 2015Quality Standard for Management Education

1

APMMI seminar-workshop on “Online and Blended Education for MBA/MM Programs”

Asosiasi Program Magister Manajemen Indonesia (APMMI) telah menyelenggarakan seminar nasional dan lokakarya pada pertengahan tahun 2015 tepatnya tanggal 2-3 Juni 2015 bertempat di Program Magister Manajemen Telkom University (MM Tel-U), Bandung. Tema yang diangkat adalah “Online and Blended Education for MBA/MM Programs”. Hadir sebagai pembicara pada acara ini, Rektor Universitas Terbuka (Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed, Ph.D) yang menyampaikan materi dengan judul “The MOOCs Phenomenon”, Ketua APMMI sekaligus Direktur Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis IPB (Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec) dengan judul “Blended Learning Models for Graduate Programs of Management and Business”, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University (Dodie Tricahyono, PhD) dengan judul “Blended learning for MBA/MM education: Facing challenges and finding solutions” dan juga dari Digital Business Division Telkom (Victor Hutapea) terkait peranan Digital Business Division Telkom dalam mendukung peningkatan kualitas pembelajaran.

Para pembicara menyikapi bagaimana kemajuan teknologi internet dan komunikasi (ICTs) yang sangat cepat dan dampaknya pada program MBA/MM. Program MBA/MM dituntut untuk menyediakan platform pembelajaran secara online dan “blended learning” dalam meningkatkan kualitas pendidikan pascasarjana manajemen dan bisnis. Menurut Dr. Arief Daryanto, perkembangan internet yang pesat

melahirkan pembelajaran secara online yang dikombinasikan dengan pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara mahasiswa dengan dosen. Metode pembelajaran semacam ini disebut dengan “blended learning”. Banyak program studi MM/MBA baik di dunia dan di Indonesia saat ini telah menawarkan program MM/MBA dengan metode pembelajaran “blended learning”.

Prof. Tian Belawati mengemukakan bahwa perkembangan internet yang sangat dinamis memfasilitasi pembelajaran online

yang sifatnya massive dan terbuka yang disebut MOOCs. MOOCs atau Massive Open Online Courses pertama kali muncul pada tahun 2008. Stephen Downes dan George Siemens adalah tokoh yang pertama kali membuat kursus online yang kemudian menjadi cikal bakal pembelajaran jarak jauh. Empat tahun kemudian, yaitu tahun 2012 dikatakan menjadi tahunnya MOOCs, karena pada tahun ini banyak bermunculan situs kursus online seperti COURSERA dan EDX.

Salah satu yang memicu terbentuknya MOOCs adalah adanya open education resource/open content yang dikenalkan UNESCO pada 2002, segala bentuk sumber pembelajaran dibuka secara free ke semua orang ditambahkan dengan offline. Kehadiran MOOCs dapat menjadi alternatif media pembelajaran dimana mahasiswa tidak perlu tatap muka secara langsung dengan dosen. Terdapat dua tipe MOOCs di dunia yaitu CMOOC (Pembelajaran yang diarahkan secara penuh oleh pengajar/Tutor) dan XMOOC (pendekatan lebih automasi, lebih bersifat content driven). XMOOC lebih sering digunakan didunia, sedangkan CMOOC kurang popular karena kurang bisa bersifat massive. Prof. Tian Belawati menerangkan lebih lanjut bahwa motivasi perguruan tinggi menyelenggarakan MOOCs. Ia merujuk pada survey yang dilakukan oleh Hollands & Tirthali tahun 2014 terhadap 39 perguruan tinggi di Amerika Serikat. Hasil survei menerangkan bahwa

Page 2: VOL 3 No 2 Desember 2015

2Newsletter

65% perguruan tinggi ingin memperluas jangkauan dan akses untuk memperkenalkan universitas ke khalayak yang lebih luas melalui MOOCs. Selain itu perguruan tinggi juga menyelenggarakan MOOCs untuk suplemen dari pertemuan tatap muka sebagai inovasi dan meningkatkan outcomes mahasiswa.

Banyak universitas yang mulai melakukan online learning sebagai strategic plan mereka. Karena mereka berpikir bahwa ke depan online learning akan menjadi mainstream di dunia pendidikan. “Blended learning” yang mengkombinasikan keunggulan online dan tatap muka akan menghapuskan dikotomi jarah jauh dan tatap muka. Namun demikian khususnya perguruan tinggi di Indonesia, sistem pendididkan yang bersifat fully online masih sangat terbatas penggunaannya. Hal ini mengingat masih terdapatnya keraguan masyarakat dan juga kontrol kualitas serta kesiapan dalam penggunaan teknologi yang tidak mudah.

“Blended learning” menjadi pilihan yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi termasuk program MBA/MM. Blended learning sesuai dengan namanya merupakan suatu metode pembelajaran yang mengkombinasikan metode pembelajaran tatap muka dengan online learning secara harmonis. Metode pembelajaran bisa berupa tatap muka sehari-hari, kemudian ada beberapa komponen pembelajaran e-learning yang disisipkan, maupun sebaliknya, sebagian besar pembelajaran e-learning, lalu disisipkan metode tatap muka untuk review atau untuk ujian.

Dr. Arief Daryanto mengemukakan bahwa bentuk lain dari “blended learning” adalah pertemuan virtual antara pengajar dengan mahasiswa/peserta. Mereka mungkin saja berada di dua tempat berbeda, namun bisa saling memberi feedback, bertanya, atau menjawab. Metode pembelajaran ini bisa jadi menjadi suatu solusi yang baik untuk memenuhi kebutuhan pasar, dimana metode pembelajaran tatap muka dirasa sulit karena adanya kendala waktu maupun tempat, adanya pengurangan biaya operasional, peserta dapat menentukan sendiri kecepatan mereka dalam belajar, tidak terikat waktu namun tetap harus memiliki komitmen.

Prof. Tian Belawati dan Dr. Arief Daryanto sepakat bahwa hal terpenting ketika para pemimpin program MBA/MM manajemen dan bisnis mempertimbangkan untuk pengembangan pendidikan yang bersifat fully online atau blended learning adalah desain kurikulum harus dirancang dengan sangat baik sehingga kualitas lulusan tetap terjaga. Di samping itu, peran pengajar dalam pembelajaran berbasis “blended learning” sangat penting dalam mengelola pembelajaran dimana pengajar harus melek informasi.

Berdasarkan pengalamannya mengelola “blended learning” di Telkom-U, Dr. Dodie Tricahyono mengemukakan bahwa para pengajar di samping memiliki keterampilan mengajar dalam menyampaikan isi pembelajaran tatap muka, pengajar juga harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan sumber belajar berbasis komputer dan keterampilan untuk mengakses internet, dan kemudian merrka kemudian harus dapat menggabungkan dua atau lebih metode pembelajaran tersebut.

Seorang staf pengajar dapat memulai pembelajaran dengan tatap muka kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran berbasis komputer offline dan pembelajaran secara online. Kombinasi pembelajaran juga dapat diterapkan pada integrasi online menggunakan komputer di kelas, dan pembelajaran tatap muka di kelas. Peran pengajar sangat penting karena hal ini memerlukan proses transformasi pengetahuan dan blended learning sebagai alat.

Seminar-workshop ditutup dengan demonstrasi penggunaan perangkat ICTs dalam pembelajaran oleh Bapak Victor Hutapea dari Digital Business Division Telkom.

Page 3: VOL 3 No 2 Desember 2015

3Newsletter

Quality Standard for Management Education Vol. 3 No. 2 Desember 2015

Asosiasi Program Magister Manajemen Indonesia (APMMI) kembali menyelenggarakan seminar nasional ke-3 pada tanggal 6 November 2015. Seminar Nasional yang dirangkaikan dengan Call for Paper APMMI 2015 kali ini bertemakan “Innovation, Human Capital and Trade Competitiveness in the Era of ASEAN Economic Community and Digital Economy” bertempat di Hotel Aryaduta Menado dengan tuan rumah Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi (MM FEB UNSTAR). Seminar diikuti oleh pengelola program MM di Indonesia baik sebagai anggota APMMI atau yang belum, akademisi, mahasiswa, peneliti, praktisi pengambil kebijakan dan stakeholder serta pemerhati ilmu manajemen di Indonesia.

Seminar nasional akan dibuka dengan keynote speaker oleh Menteri Perdagangan (Thomas Trikasih Lembong). Invited speakers lain juga dihadirkan yaitu Popy Rufaidah, SE, MBA, Ph.D yang menyampaikan topik Managing Change : The Role of Innovation and Human Capital; Prof. Roy Sambel menyampaikan topik Human Capital Development in the Financial Service Industry; Dr. Arief Daryanto dengan topik Improving Innovation and Human Capital in a Competitive World : The Role of MBA/MM Education; dan Prof. Christantius Dwiatmaja

(UKSW) dengan paparan mengenai Strategic Human Capital and Corporate Strategy to Achieve a Dynamic Competitive Advantage.

Seminar Nasional ini merupakan kelanjutan seminar-seminar yang dilakukan oleh APMMI sebelumnya. Seminar Nasional APMMI yang pertama diselenggarakan pada tanggal 10-11 Desember 2012 dengan mengambil tema “Tren dan Inovasi Pendidikan Manajemen dan Bisnis” yang diselenggarakan oleh Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh November (MMT-ITS), Surabaya. Seminar Nasional APMII yang kedua diselenggarakan oleh Program Studi Magister Manajemen PPs Universitas Mataram pada tanggal 28-30 Oktober 2013 di kota Mataram dengan tema “Regional competitiveness, creative economy and entrepreneurship”.

Seminar contribution papers (call for papers) dilaksanakan pada sesi siang. Presentasi paper dikelompokkan berdasarkan lima bidang, yaitu Marketing & Consumer Behavior, Financial Management, Human Resources Management & Human Capital, Innovation & Entrepreneurship dan Tourism Management.

New Members APMMI

Seminar Nasional APMMI dan Call for Paper “Innovation, Human Capital and Trade Competitiveness in the Era of ASEAN Economic Community and Digital Economy”

Anggota APMMI sampai dengan pertengahan 2015 tercatat sebanyak 35 Program MM/MAB seluruh Indonesia yang memiliki nilai akreditasi BAN-PT minimal “B”. Periode akhir tahun 2015, anggota APMMI bertambah menjadi menjadi 39 Program MM/MAB seluruh Indonesia setelah bergabungnya Magister Manajemen Universitas Andalas Padang, Program Magiester Manajemen FEB-UGM Kampus Jakarta, MM UPN “Veteran” Jakarta dan MM Universitas Bhayangkara-Jakarta Raya. Dalam waktu dekat Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) juga akan segera resmi sebagai anggota setelah memenuhi kelengkapan administrasi, mengingat proses visitasi dan penetapan dari tim APMMI sudah selesai dilaksanakan.

Daftar Prodi berikut Direktur/Ketua prodi MM/MAB anggota APMMI selengkapnya dapat dilihat pada Tabel di bawah:

MM-Universitas Andalas Dr. Masyhuri Hamidi, SE, M.Si

MM-UGM, Kampus JakartaWakhid Slamet Ciptono, MBA., MPM., Ph.D.

MM-UPN “Veteran” JakartaDr. Iwan Kresna Setiadi, SE, MM

MM - UbharajayaDr. Anton Wachidin Widjaja, SE., MM

Page 4: VOL 3 No 2 Desember 2015

4Newsletter

Program Website Direktur/Ketua Program Studi

MM-Universitas Airlangga, Surabaya www.mm.feb.unair.ac.id Sri Gunawan, DBA

MB-Institut Pertanian Bogor, Bogor www.mb.ipb.ac.id Dr. Ir. Arief Daryanto, MEc

MM-Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta www.mm.feb.ugm.ac.id Prof. Dr. Basu Swastha Dharmmesta, MBA

MBA-Institut Teknologi Bandung, Bandung www.sbm.itb.ac.id/mba Reza Ashari Nasution, Ph.D

MM-Universitas Diponegoro, Semarang www.mm.undip.ac.id Prof. Dr. Sugeng Wahyudi, MM

MM-Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jakarta www.ppm-manajemen.ac.id Dr. Ningky Sasanti Munir, MBA

MM-Universitas Negeri Padang, Padang www.fe.unp.ac.id Prof. Dr. Yasri, MS

MM-Universitas Sriwijaya, Palembang www.mm.unsri.ac.id H. Isnurhadi, SE, MBA, Ph.D

MM-Universitas Padjadjaran, Bandung www.mm.fe.unpad.ac.id Popy Rufaidah, SE, MBA, Ph.D

MM-Universitas Lampung, Bandarlampung www.fe.unila.ac.id Dr. Irham Lihan, SE, MSi

MMT-Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya www.mmt.its.ac.id Prof. Dr. Yulinah Trihadiningrum, MAppSc

MMT-Universitas Tanjungpura, Pontianak http://mm.feuntan.ac.id Dr. Barkah, SE.MSi

MM-Universitas Indonesia, Jakarta www.mm.fe.ui.ac.id Dr. Harryadin Mahardika

MM-Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto www.mm.unsoed.ac.id Drs. Achmad Sudjadi, M.Sc, Ph.D

MM-Universitas Mataram, Mataram www.pascasarjana-unram-blogpsot.com Ir. I Gde Ekaputra Gunartha, M.Agr., Ph.D (dirangkap oleh Direktur Sekolah Pascasarjana)

MM-Universitas Sumatera Utara, Medan www.mm.usu.ac.id Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, MEng

MM-Universitas Bengkulu, Bengkulu www.mm.unib.ac.id Dr. Slamet Widodo, SE, MS

MM-Universitas Jambi, Jambi www.unja.ac.id/mm Dr. Edward, MSi

MM-Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta www.fecon.uii.ac.id Dr. Zaenal Arifin, MSi

MM-Universitas Hasanuddin, Makassar www.unhas.ac.id/mm-unhas Prof. Dr. Abdul Rahman Kadir

MM-Universitas Muhammadiyah Surakarta, Solo www.pasca.ums.ac.id Dr. M. Farid Wajdi

MM-Universitas Sebelas Maret, Solo www.mm.uns.ac.id Dr. Hunik Sri Runing Sawitri, MS (sementara dirangkap oleh Dekan FEB)

MM-Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta www.atmajaya.ac.id Dr. Christiana Fara Dharmastuti, SE.,MM

MM-Universitas Pendidikan Nasional, Denpasar www.pasca-undiknas.ac.id Dr.Dra. Ni Nym Sunariani, MM

MM-Universitas Riau, Pekanbaru www.um.unri.ac.id Dr. Susi Hendriani, SE, MSi

MM-Universitas Sam Ratulangi, Menado www.mmunsrat.com Dr. Lisbeth Mananeke, SE, MS

MM-Universitas Tarumanagara, Jakarta www.tarumanagara.ac.id Dr. Indra Widjaya, SE, MM

M2B-Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung www.m2b.sps.upi.edu Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS.

MM-Telkom Universitas (Tel-U), Bandung www.mm.telkomuniversity.ac.id Dr. Dadan Rahadian, ST, MM

MM-Universitas Udayana, Denpasar www.fe.unud.ac.id/mm Dr. Desak Ketut Sintaasih, SE, MSi

MM-Universitas Mulawarman, Samarinda www.mm.fe.unmul.ac.id Dr. Hj. Syarifah Hudaya, SE, MSi

MM-Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga www.feb.uksw.edu Prof. Christantius Dwiatmaja, SE, ME, Ph.D

MM-Universitas Mercubuana, Jakarta www.pasca.mercubuana.ac.id Dr. Augustina Kurniasih, ME

MM-Universitas Surabaya, Surabaya www.ubaya.ac.id Dr. Putu Anom Mahadwartha

MM-Universitas Brawijaya, Malang www.manajemen.ub.ac.id Dr. Dodik Wirawan

MM- Universitas Andalas http://mm.fekon.unand.ac.id Dr. Masyhuri Hamidi, SE, M.Si

MM-Universitas Gadjah Mada, Kampus Jakarta http://mm.feb.ugm.ac.id Wakhid Slamet Ciptono, MBA., MPM., Ph.D.

MM-Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

http://pasca.upnvj.ac.id Dr. Iwan Kresna Setiadi, SE, MM

MM-Universitas Bhayangkara - Jakarta Raya http://www.ubharajaya.ac.id Dr. Anton Wachidin Widjaja, SE., MM

New Members APMMI

Page 5: VOL 3 No 2 Desember 2015

5Newsletter

Quality Standard for Management Education Vol. 3 No. 2 Desember 2015

Uji Publik Perubahan Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang SNPTKita mungkin masih ingat bahwa pada tanggal 20 Mei 2015, Kemenristekdikti mengeluarkan Surat Edaran Menristekdikti (Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia) Nomor 01/M/SE/V/2015 yang berkaitan dengan penyesuaian empat Permendikbud Nomor 49, 73, 95 dan 154. Surat Edaran tersebut salah satunya menetapkan penundaan implementasi Permendikbud No 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dimana pemerintah akan mengevaluasi kembali Peraturan Menteri tersebut.

Menindaklanjuti hal itu, pada tanggal 7 September 2015 Kemenristekdikti mengeluarkan Surat Edaran (SE) hasil evaluasi Permendikbud Np. 49 berupa rancangan perubahan beberapa pasal dalam Permendikbud No. 49 Th. 2014 tersebut. Kemenristekdikti saat ini melakukan uji publik perubahan pada beberapa pasal Permendikbud tersebut dan meminta masukan terhadap rancangan perubahan pasal-pasal Permendikbud tersebut sebagaimana dicantumkan dalam Lampiran Surat tersebut. Sayangnya sosialisasi SE tersebut tidak dilaksanakan dengan intensif dan waktu uji publiknya sangat pendek sehingga banyak pemangku kepentingan yang terkait belum atau telambat menyampaikan tanggapannya.

Page 6: VOL 3 No 2 Desember 2015

6Newsletter

Page 7: VOL 3 No 2 Desember 2015

7Newsletter

Quality Standard for Management Education Vol. 3 No. 2 Desember 2015

Page 8: VOL 3 No 2 Desember 2015

8Newsletter

Page 9: VOL 3 No 2 Desember 2015

9Newsletter

Quality Standard for Management Education Vol. 3 No. 2 Desember 2015

Page 10: VOL 3 No 2 Desember 2015

10Newsletter

Page 11: VOL 3 No 2 Desember 2015

11Newsletter

Quality Standard for Management Education Vol. 3 No. 2 Desember 2015

Page 12: VOL 3 No 2 Desember 2015

12Newsletter

Page 13: VOL 3 No 2 Desember 2015

13Newsletter

Quality Standard for Management Education Vol. 3 No. 2 Desember 2015

Marketing Award 2015 Dari ajang bergengsi Marketing Award 2015, para marketer saling beradu ide, konsep dan krativitas dalam menjalankan strategi marketingmya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Majalah MARKETING yang secara konsisten menyenggarakan acara Marketing Award untuk memilih dan memberikan penghargaan bagi perusahaan yang telah menjalankan strategi pemasaran yang komprehensif untuk meraih keunggulan jangka panjang.

Juri marketing award sebagian besar adalah para akademisi dari sekolah MM terkemuka. Tahun ini panel juri adalah dosen-dosen senior dari magister manajemen UI, UGM, IPB, PPM, Trisakti Prasetya Mulya dan Tarumanegara. Beberapa program MM anggota APPMI yang berkesempatan menjadi juri dalam kompetisi tersebut, antara lain Haryyadin Mahardika, Ph.D (MM-UI), Prof. Basu Swastha Dharmmesta (MM-UGM), Dr. Arief Daryanto (MB-IPB), Ir. Martinus Sulistio Rusli, MBA, Ph.D (MM-PPM) dan Dr. Chairy (Wakil Rektor Univ. Tarumanegara ). Hampir semua juri sepakat bahwa para nomine menunjukkan peningkatan kualitas serta keberagaman variasi yang semakin menarik dari tahun-tahun sebelumnya. Banyak ide-ide brillian dan kreatif disajikan dengan adu konsep dan strategi melalui paparan presentasi dan komunikasi yang apik.

Page 14: VOL 3 No 2 Desember 2015

14Newsletter

Akreditasi Internasional Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow, a 21th Century Organization (ABEST21)

Beberapa program MM yang merupakan anggota APMMI (Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (MB-IPB), MM-Sekolah Tinggi Manajemen PPM, MM-Telkom University, MM-Universitas Airlangga, MIE-Universitas Brawijaya, dan MM-Universitas Lampung) tengah dalam proses mendapatkan akreditasi internasional ABEST21. Program MM/MBA yang mengajukan akreditasi internasional ABEST21 tersebut dokumen “Quality Improvement Program” yang mereka susun dinyatakan lolos oleh “Peer Review Committee” ABEST21 pada tanggal 4-6 November 2014. Program MM/MBA lainnya di tingkat global yang dinyatakan lolos ke babak selanjutnya (onsite review) antara lain adalah Kyoto University, The Lomonosov Moscow State University, dan Graduate School of Business Administration Nanzan University.

APMMI mengucapkan selamat kepada prodi-prodi tersebut dan juga selamat mempersiapkan onsite review. Semoga sukses.

Prestasi dalam KompetisiKemampuan berfikir kritis, kreatif dan inovatif mahasiswa program Magister Manajemen di Indonesia seringkali diuji ketika mengikuti berbagai kompetisi nasional, regional dan internasional yang diselenggarakan secara berkala oleh berbagai universitas. Hadiah jutaan rupiah hingga ribuan dollar diperebutkan oleh peserta kompetisi. Selain menjadi media belajar dan unjuk kemampuan peserta dalam prestasi, kegiatan kompetisi juga dijadikan sebagai sarana untuk saling bertemu dan berkomunikasi antar program studi di Indonesia.

Pada tahun 2015, tercatat beberapa kompetisi di tingkat nasional dan regional diselenggarakan dan diikuti oleh anggota Asosiasi Program Magister Manajemen Indonesia (APMMI). Pada bulan September, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia kembali menyelenggarakan Master Journey in Management yang ke-8. Kali ini tema yang diusung adalah “Surviving in Dynamic Environment: Transforming Challenges into Opportunities”. Masih di bulan yang sama, gelaran kompetisi yang menguji kreativitas analisis dan perencanaan pemasaran diselenggarakan oleh Prasetiya Mulya Business School bekerjasama dengan Sembilan Matahari. Marketing Competition ini membedah kasus mengenai “40 Days in Europe”.

Selanjutnya di bulan November 2015, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan bekerjasama dengan Center for Risk Management Studies (CRMS) Indonesia menantang mahasiswa S2 dan S3 di seluruh Indonesia untuk menulis studi kasus dengan tema “Delivering Value through Integrated Risk management and Governance”. Kompetisi ini memperebutkan hadiah total senilai delapan puluh juta rupiah untuk para juara. Tak kalah hebat, Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga mengundang seluruh mahasiswa MM/MBA se-Indonesia untuk berkompetisi menyelesaikan permasalahan bisnis dalam National Business Case Competition 2015 dengan tema “Pegadaian: Transformasi di Masa Depan”.

Peer Review Committee Meeting ABEST21, 19 November 2015 di Tokyo

Page 15: VOL 3 No 2 Desember 2015

15Newsletter

Quality Standard for Management Education Vol. 3 No. 2 Desember 2015

National Seminar Agri-Food Complex: A Catalyst for More Sustainable and Inclusive Growth Pada tanggal 21 November 2015, Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis IPB (saat ini Sekolah Bisnis IPB) akan menyelenggarakan acara tahunan berupa penglepasan alumni Program Magister Manajemen (MM) dan Program Doktor Manajemen Bisnis (DMB) Tahun Akademik 2014/2015 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.

Acara penglepasan alumni tersebut dirangkaikan dengan National Seminar dengan tema “Agri-Food Complex: A Catalyst for More Sustainable and Inclusive Growth” dan launching Sekolah Bisnis IPB sekaligus

penyambutan Mahasiswa S1 Bisnis angkatan pertama atau Angkatan 52 IPB. Seminar ini menghadirkan Single Speaker Franky O. Widjaja (Chairman & Chief Executive Officer Sinarmas Agribusiness and Food).

Acara ini dirangkaian dengan “hard launching” Sekolah Bisnis IPB (SB-IPB) yang merupakan elevasi dari Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis IPB (MB-IPB). SB-IPB dengan demikian merupakan sekolah bisnis yang “full pledge”, yang menawarkan program multi strata, yaitu S1, S2, S3 dalam bidang bisnis.

Melengkapi berbagai kompetisi yang ada, PPM School of Management untuk yang ke-6 kalinya menyelenggarakan Regional Business Case Competition (RBCC). Kegiatan ini diikuti oleh peserta yang berasal dari berbagai universitas di seluruh Asia. Adapaun topik yang diangkat pada kompetisi kali ini adalah “Developing Cargo Transportation and Integrated Logistic Strategy”. Total hadiah yang diperebutkan pada kompetisi tersebut adalah USD 4.700,-

Masih pada bulan November, Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga kembali menantang seluruh mahasiswa MM/MBA se-Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan bisnis dalam National Business Case Competition 2015 dengan tema “Pegadaian: Transformasi di Masa Depan.

APMMI berharap agar setiap program studi amggota APMMI dapat terus mendorong dan memberikan motivasi kepada semua mahasiswa untuk terlibat aktif dan mengukir prestasi di berbagai kompetisi yang ada tersebut.

Managing Director IMF di Kampus MM-UI

Dalam rangka kunjungan ke Indonesia untuk menghadiri pertemuan IMF-Bank Indonesia, Managing Director IMF menyempatkan waktu untuk memberikan kuliah umum kepada Mahasiswa Universitas Indonesia di Gedung MM-FEB UI, Kampus UI Salemba. Animo yang sangat luar biasa dari para peserta, dan tidak diimbangi dengan kemampuan kapasitas ruangan yang ada, sehingga ruangan terlihat penuh sesak dengan kehadiran 300 peserta. Rekan-rekan media juga banyak hadir untuk meliput kegiatan ini.

Kegiatan ini mengambil tema “Poised for Take Off-Unleashing Indonesia’s Economic Potential” dan dibuka oleh Dekan FEB UI, Prof. Ari Kuncoro, Ph.D . Dalam kesempatan ini, bertindak sebagai moderator adalah Prof. Mari Elka Pangestu Guru Besar FEB UI. Christine Lagarde mengutip ucapan Bung Karno” beri aku seribu

manusia, maka aku akan pindahkan gunung. Tapi, beri aku satu pemuda, dan aku akan mengguncangkan dunia”. Christine Lagarde menyampaikan pentingnya pendidikan, khususnya bagi generasi muda di Indonesia. Generasi muda harus didorong untuk mengembangkan komoditas berbasi sumber daya alam ke produk bernilai tambah tinggi. Populasi yang tinggi merupakan potensi untuk memajukan perekonomian. Untuk itu generasi muda Indonesia dituntut untuk memiliki jiwa kewirausahaan dengan memanfaatkan teknologi inovasi. Lebih lanjut Christine Lagarde mengajak anak muda Indonesia untuk meneladani kreativitas Go-Jek.

(Sumber: Website MM-UI)

Page 16: VOL 3 No 2 Desember 2015

16Newsletter

ITB Meluncurkan ASEAN MBA dan MBA Eksekutif Strategi Pemasaran ITB dan MarkPlus bekerja sama meluncurkan Program MBA Eksekutif dengan konsentrasi Strategi Pemasaran. Program ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2016. Pada saat yang sama, MBA-ASEAN yang merupakan kolaborasi SBM-ITB dan USM juga akan dipromosikan di Pameran First Summit Marketing ASEAN yang akan dihadiri oleh Prof. Philip Kotler.

Executive Series: “Social Enterprise Business Model: A case of YCAB Foundation” Pendiri sekaligus CEO dari Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), Veronica Colondam, kembali hadir sebagai narasumber dalam Executive Series (Exies) di MM FEB UGM. Acara yang digagas oleh klub kemahasiswaan Career Network Center (CNC) ini diselenggarakan pada hari Jumat, 30 Oktober 2015 di ruang FMR Kampus Yogyakarta.

Dihadiri sekitar 100 mahasiswa, acara dibuka secara resmi pada pukul 09.30 WIB oleh Prof. Basu Swastha Dharmmesta selaku Direktur MM FEB UGM melalui sambutan singkat, pemukulan gong, dan dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata serta foto bersama. Bertindak sebagai moderator adalah Nurul Indarti, Ph.D., dosen pengampu matakuliah konsentrasi Entrepreneurship. Hadir pula Sulistyaning Palupijati, alumnus MM FEB UGM, yang berprofesi sebagai Assistant Program Director YCAB dan Tracy Trinita, mantan supermodel internasional selaku relawan di YCAB.

Veronica Colondam, yang lebih akrab disapa Vera, memulai Exies dengan menjabarkan pengertian social enterprise dan beberapa teori yang membedakannya dengan praktek traditional charity maupun traditional business. Vera menegaskan bahwa dunia yang dia geluti adalah mengenai bagaimana mengelola keuntungan yang diperoleh untuk kemudian menghasilkan impact sosial yang tinggi kepada masyarakat. Alumnus Imperial College, University of London and the London School of Hygiene and Tropical Medicines (2006) dan Postgraduate Educations dari Harvard’s

Kennedy School (2008), INSEAD (2009) dan Leadership Lab of MIT (2010) tersebut kemudian menjelaskan bahwa YCAB berdiri atas dasar 3 pilar: HeLP (Healthy Lifestyle Promotion), HoLD (House of Learning and Development), dan HOpE (Hands-on Operation for Entrepreneurship). Dengan kata lain, YCAB bergerak pada 3 bidang: Kesehatan dengan kampanye hidup sehat, Pendidikan dengan mendirikan rumah belajar, dan Ekonomi dengan vocational training, microfinance loan serta entrepreneurship & job creation.

Mahasiswa sedemikian antusias dengan pembahasan Vera sehingga tak henti-hentinya pertanyaan mengalir pada sesi tanya jawab. Terbatas oleh waktu, Exies ditutup pada pukul 12.00 WIB dengan sesi foto bersama. Vera meninggalkan kutipan pesan inspiratif bagi para mahasiswa, “Perhaps, you cannot change the whole world but you can change the world of somebody!”

(Sumber: Website MM-UGM)

Page 17: VOL 3 No 2 Desember 2015

17Newsletter

Quality Standard for Management Education Vol. 3 No. 2 Desember 2015

MM-UNPAD: Second International Joint Seminar and Japanese Company Visit Untuk kedua kalinya MM-UNPAD pada akhir September yang lalu menyelenggarakan program seminar internasional bersama dengan College of Business Rikkyo University. Acara ini dirangkaian dengan kunjungan ke Toshiba Science Museum-Toshiba Corporation Jepang. Kegiatan ini didukung oleh ABEST21 Japan. Prosiding kegiatan seminar internasional ini dapat di-download di alamat internet sebagai berikut:

http://mm.fe.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/09/Proceeding-2nd-International-Seminar-Rikkyo-21-25-Sept-2015-FINAL.pdf

Alumni MMT-ITS Peraih Danamon Social Enterpreneur Awards 2015Ahmed Tessario, Alumni Manajemen Industri, menjadi salah satu dari 5 peraih Danamon Social Enterpreneur Awards (DSEA) 2015 pada 1 Oktober 2015. DSEA merupakan suatu ajang penghargaan bagi para enterpreneur yang memberikan manfaat bagi lingkungan sosial di sekitarnya, yang diselenggarakan sejak tahun 2006 (danamonawards.org). Kriteria penilaian ajang ini adalah bagi jumlah masyarakat sekitar yang diberdayakan, telah memiliki hasil usaha, dan berkomitmen terhadap keberlangsungan usahanya, dibuktikan dengan telah berjalannya usaha minimal 1 tahun. Juri DSEA 2015 adalah Rhenald kasali (Akademisi), Choirul Djamhari (Deputi Menteri Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM RI), Usman Kansong (Head of News Division at Harian Media Indonesia), Nadine Zamira Sjarief (Pemerhati

Lingkungan), dan Ketut Wijaya (SEMM Business Performance & Alignment Head Danamon).

(Sumber: Website MMT-ITS)

Pengurus APMMI Tahun 2013–2016

Ketua : Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec (MB-IPB)Wakil Ketua : Reza A. Nasution, Ph.D (MBA-ITB)Sekretaris : Dr. Harryadin Mahardika (MM-FEUI)Bendahara : Sri Gunawan, DBA (MM-UNAIR)

Bidang Pengembangan Akademik : Dr. Ningky Sasanti Munir, MBA / (MM-PPM)Dr. Alexander Liang,M.Eng

Bidang Kerjasama : Dr. Ibnu Widiyanto, MA (MM-UNDIP)

Bidang Organisasi : Yudi Azis, Ph.D (MM-UNPAD)

Dewan Pertimbangan APMMI Tahun 2013–2016

Ketua : Prof. Dr. Basu Swastha Dharmmesta, MBA (MM-FEB UGM) Anggota : Prof. Christantius Dwiatmadja,SE,ME, Ph.D (MM-UKSW) Prof. Dr. Yulinah Trihadiningrum, M.App.Sc (MMT-ITS) Dr. Lisbeth Mananeke, SE, MS (MM-UNSRAT)

Page 18: VOL 3 No 2 Desember 2015

18Newsletter

The 4th PPM Case Symposium: Realita Permasalahan Bisnis

PPM School of Management (PPM SoM) melalui Research Center and Case Clearing House/ RC-CCH kembali menyelenggarakan Case Symposium. Ini adalah gelaran ke-empat dengan mengusung tema Transferring Knowledge and Insight to the Right Business and Management Decision. Simposium ini membahas bagaimana memberikan pelajaran dan pelatihan memecahkan masalah dengan menggunakan metode kasus.

Berangkat dari keyakinan bahwa pengalaman merupakan buah dari suatu pembelajaran yang dapat muncul dari bermacam bentuk dan metode yang diterapkan. Maka dapat dikatakan penggunaan kasus manajemen adalah salah satu metode pembelajaran dalam dunia pendidikan, perusahaan, dan organisasi yang efektif dan bersifat holistik.

Pembelajaran melalui kasus manajemen mampu memberikan realita permasalahan bisnis yang dihadapi perusahaan. “Melalui metode kasus, pembelajaran menjadi lebih relevan sebab kalau teori saja terasa kering.” ujar Dr. Alexander Liang Ketua PPM SoM dalam sambutannya.

Adapun tujuan dari Case Symposium ini sendiri menurut Erlinda N. Yunus selaku Koordinator Research Center and Case Clearing House adalah untuk menyediakan wadah bagi para akademisi dan juga praktisi yang menaruh minat dalam penulisan kasus sehingga bermanfaat bagi mahasiswa maupun perusahaan tersebut.

Turut hadir meramaikan dan berbagi ilmu dalam The 4th PPM Case Symposium pada 13 Oktober 2015 lalu yang bertempat di PPM Manajemen sebagai pembicara adalah Lena Setiawati - Kepala Divisi Pelatihan & Pengembangan PT. Bank Central Asia, Tbk dan Pepey Riawati Kurnia, M.M. - PPM School of Management.

Lena Setiawati selaku praktisi mengakui studi kasus merupakan metode pembelajaran yang mendekati kenyataan yang dituliskan. Studi kasus memberikan simulasi yang realistis. Peserta berperan dalam kondisi nyata, analisis kondisi, pendekatan yang digunakan, alternatif solusi, hingga pengambilan keputusan yang nyata adanya. RIF/10/15

(Sumber: Website PPM)

Page 19: VOL 3 No 2 Desember 2015
Page 20: VOL 3 No 2 Desember 2015