pengaruh citra image (brand image) dan kualitas … desember 2015.pdfjurnal sultanist issn :...

75
Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 1 PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PT. FASTFOOD INDONESIA TBK. (KFC) CABANG PEMATANGSIANTAR Oleh: Ade Devi Putriani S1 Manajemen Darwin Lie, Marisi Butarbutar, Stefi Inggrid Thressa Abstraksi Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan dan kepustakaan. Populasi yang digunakan adalah sebanyak 58 responden yaitu warga Perumahan Karangsari Permai RT 001 Kec. Siantar Martoba Kel. Tambun Nabolon Pematangsiantar. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa yang digunakan ialah regresi linier berganda, koefisien korelasi dan determenasi serta pengujian hipotesis dengan uji t dan uji F. Kesimpulan hasil penelitian:1. Konsumen setuju dengan citra merek, kualitas produk sudah baik dan konsumen setuju dengan keputusan pembelian.2. Hasil analisis regresi Ŷ= 2,990+ 0,134X 1 + 0,467X 2 artinya citra merek (brand image) dan kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) Cabang Pematangsiantar. 3. Hasil analisis korelasi diperoleh nilai r = 0,540 artinya terdapat hubungan yang sedang dan positif antara citra merek (brand image), kualitas produk dan keputusan pembelian pada PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) Cabang Pematangsiantar. Tinggi rendahnya keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh citra merek (brand image) dan kualitas produk sebesar 54%. 4.Hipotesis penelitian H 0 ditolak, artinya citra merek (brand image) dan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) Cabang Pematangsiantar baik secara simultan maupun parsial. Adapun saran dari hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) Cabang Pematangsiantar untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, maka perlu adanya perbaikan, agar karyawan lebih meningkatkan pelayanan dan bersikap lebih aktif dalam mengenalkan produk terbaru KFC, harus memberikan apresiasi yang lebih agar kualitas yang diberikan menjadi maksimal, memeriksa kembali kebersihan produk, mencari informasi tentang keinginan konsumen. Kata kunci: Citra Merek, Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian Abstraction This research was conducted using library research and field research. The population used is the author of 58 respondent are resident of Karangsari Permai RT 001. Data was collected through interviews, technical questionners, and technical documentation. The analysis teqhnique used is a simple linier regression, and correlation coefficients of determination, hypotesis test F and hypotesis test t. The result of study:1.Consumer agree with the brand image, quality of product has been good, and consumer agree with decision purchasing.2.Results of regression testing is Ŷ= 2,990+ 0,134X 1 + 0,467X 2 , means the brand image and quality of product has positive effect on purchasing decision in PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) Pematangsiantar.3)The value correlation of r = 0,540, which means there is high and positive relationship between brand image, quality of product and purchasing decision in PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC). The level of purchasing decision can be explained by the brand image and quality of product with 54%. 4) Hypothesis H 0 is rejected, it means the brand image and quality of product has positive and significant influence on purchasing decision in PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) Pematangsiantar. The suggestion of the research concluded that PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) Pematangsiantar in the influence purchasing decision of consumer,the need for improvement in certain dimension such, employess have to further improve service and be more active in introducing new products KFC, provide a deeper appreciation for the quality given to maximum, checking back hygiene products, look for information about the consumer desires. Keywords: Brand image, Quality of Product and Purchasing Decision A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) merupakan salah satu perusahaan yang menjual makanan cepat saji atau junk food. Keputusan masyarakat untuk membeli produk-produk yang ditawarkan oleh KFC dinilai cukup baik, dari wawancara dengan dengan asisten manajer 2, omset yang dapat dicapai dari pembelian masyarakat Pematangsiantar berjumlah sekitar Rp. 31.000.000,- pada hari Senin s/d Jum’at dan Rp. 43.000.000, - pada hari Sabtu, Minggu dan hari besar lainnya. Untuk mendukung dan mempertahankan keputusan masyarakat melakukan pembelian pada PT. Fast Food Indonesia (KFC) Cab. Pematangsiantar, KFC harus berupaya mempertahankan dan menjaga brand image (citra merek) agar konsumen tidak memiliki persepsi

Upload: phunganh

Post on 05-Jul-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 1

PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITASTERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PT. FASTFOOD

INDONESIA TBK. (KFC) CABANG PEMATANGSIANTAR

Oleh:Ade Devi Putriani

S1 ManajemenDarwin Lie, Marisi Butarbutar, Stefi Inggrid Thressa

AbstraksiPenelitian ini menggunakan penelitian lapangan dan kepustakaan. Populasi yang digunakan adalah

sebanyak 58 responden yaitu warga Perumahan Karangsari Permai RT 001 Kec. Siantar Martoba Kel. TambunNabolon Pematangsiantar. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknikanalisa yang digunakan ialah regresi linier berganda, koefisien korelasi dan determenasi serta pengujian hipotesisdengan uji t dan uji F. Kesimpulan hasil penelitian:1. Konsumen setuju dengan citra merek, kualitas produksudah baik dan konsumen setuju dengan keputusan pembelian.2. Hasil analisis regresi Ŷ= 2,990+ 0,134X1+0,467X2 artinya citra merek (brand image) dan kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelianpada PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) Cabang Pematangsiantar. 3. Hasil analisis korelasi diperoleh nilai r =0,540 artinya terdapat hubungan yang sedang dan positif antara citra merek (brand image), kualitas produk dankeputusan pembelian pada PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) Cabang Pematangsiantar. Tinggi rendahnyakeputusan pembelian dapat dijelaskan oleh citra merek (brand image) dan kualitas produk sebesar 54%.4.Hipotesis penelitian H0 ditolak, artinya citra merek (brand image) dan kualitas produk berpengaruh positif dansignifikan terhadap keputusan pembelian pada PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) Cabang Pematangsiantar baiksecara simultan maupun parsial.

Adapun saran dari hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC)Cabang Pematangsiantar untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, maka perlu adanya perbaikan,agar karyawan lebih meningkatkan pelayanan dan bersikap lebih aktif dalam mengenalkan produk terbaru KFC,harus memberikan apresiasi yang lebih agar kualitas yang diberikan menjadi maksimal, memeriksa kembalikebersihan produk, mencari informasi tentang keinginan konsumen.

Kata kunci: Citra Merek, Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian

AbstractionThis research was conducted using library research and field research. The population used is the

author of 58 respondent are resident of Karangsari Permai RT 001. Data was collected through interviews,technical questionners, and technical documentation. The analysis teqhnique used is a simple linier regression,and correlation coefficients of determination, hypotesis test F and hypotesis test t. The result ofstudy:1.Consumer agree with the brand image, quality of product has been good, and consumer agree withdecision purchasing.2.Results of regression testing is Ŷ= 2,990+ 0,134X1+ 0,467X2, means the brand image andquality of product has positive effect on purchasing decision in PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC)Pematangsiantar.3)The value correlation of r = 0,540, which means there is high and positive relationshipbetween brand image, quality of product and purchasing decision in PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC). Thelevel of purchasing decision can be explained by the brand image and quality of product with 54%. 4) HypothesisH0 is rejected, it means the brand image and quality of product has positive and significant influence onpurchasing decision in PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) Pematangsiantar.

The suggestion of the research concluded that PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) Pematangsiantar inthe influence purchasing decision of consumer,the need for improvement in certain dimension such, employesshave to further improve service and be more active in introducing new products KFC, provide a deeperappreciation for the quality given to maximum, checking back hygiene products, look for information about theconsumer desires.

Keywords: Brand image, Quality of Product and Purchasing Decision

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahPT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC)

merupakan salah satu perusahaan yang menjualmakanan cepat saji atau junk food. Keputusanmasyarakat untuk membeli produk-produk yangditawarkan oleh KFC dinilai cukup baik, dariwawancara dengan dengan asisten manajer 2, omsetyang dapat dicapai dari pembelian masyarakat

Pematangsiantar berjumlah sekitar Rp. 31.000.000,-pada hari Senin s/d Jum’at dan Rp. 43.000.000,-pada hari Sabtu, Minggu dan hari besar lainnya.

Untuk mendukung dan mempertahankankeputusan masyarakat melakukan pembelian padaPT. Fast Food Indonesia (KFC) Cab.Pematangsiantar, KFC harus berupayamempertahankan dan menjaga brand image (citramerek) agar konsumen tidak memiliki persepsi

Page 2: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 2

bahwa merek KFC sama dengan merek pedagangkaki lima. Selain itu, untuk memaksimalkankeputusan pembelian kualitas produk juga harusdiperhatikan.

Untuk menjaga kualitasnya, produk KFCharus menerapkan standar waktu dalam prosesmemasak dan batas waktu produk baik untukdikonsumsi, selain itu KFC juga menempatkanproduk dalam wadah atau kemasan yang higienissehingga produk tetap aman untuk dikonsumsi. KFCharus mampu menciptakan dan mempertahankanimage sebagai makanan cepat saji yang enak, halal,berkualitas, aman dengan kemasan higienis agarmampu mendapat persepsi positif dari masyarakatIndonesia. Brand image dan kualitas produk padaPT. Fast Food Indonesia Tbk, atau KFC didugaberpengaruh terhadap keputusan pembelian. Karenahingga saat ini hampir setiap hari KFC selalu ramaidikunjungi oleh masyarakat.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran citra merek (brand

image), kualitas produk dan keputusanpembelian pada PT. Fast Food Indonesia (KFC)Pematangsiantar?

b. Bagaimana pengaruh citra merek (brand image)dan kualitas produk terhadap keputusanpembelian pada PT. Fast Food Indonesia (KFC)Pematangsiantar secara simultan maupun secaraparsial?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran brand image (citra

merek), kualitas produk dan keputusanpembelian pada PT. Fast Food Indonesia Tbk(KFC) Pematangsiantar.

b. Untuk mengetahui pengaruh brand image dankualitas produk terhadap keputusan pembelianpada PT. Fast Food Indonesia (KFC)Pematangsiantar secara simultan maupun secaraparsial.

4. Metode PenelitianYang menjadi objek penelitian adalah PT.

Fast Food Indonesia Tbk, (KFC) Cab.Pematangsiantar di Jalan Sutomo No. 24 ABC,Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat,Kota Pematangsiantar. Pupulasi penelitian adalahwarga yang sudah berusia ≥ 17 tahun atau dianggapsudah mampu mengambil keputusan dan berada diPerumahan Karangsari Permai RT 001 RW 03,Kelurahan Tambun Nabolon Kecamatan SiantarMartoba Pematangsiantar sebanyak 58 orang.

Adapun Desain penelitian yang digunakandalam penulisan penelitian ini adalah PenelitianKepustakaan (Library Research) dan PenelitianLapangan (Field Research). Teknik pengumpulandata yang dilakukan penulis dalam penelitian iniadalah berupa Kuesioner, Wawancara danDokumentasi. Jenis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah jenis data kualitatif dan datakuantitatif. Hasil data yang diperoleh dari lapangan

akan dianalisis secara deskriptif baik bersifatkualitatif dan kuantitatif.

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen PemasaranMenurut Kotler dan Kevin (2007:16),

manajemen pemasaran sebagai analisis, perencanaan,implementasi, dan pengendalian program yangdirancang untuk menciptakan, membangun, danmempertahankan pertukaran yang menguntungkandengan pembeli sasaran demi mencapai tujuanorganisasi. Sedangkan menurut Tjiptono (2008:16),manajemen pemasaran adalah proses perencanaandan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga,promosi, dan distribusi barang, jasa dan gagasanuntuk menciptakan kelompok sasaran untukmemenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.Berdasarkan pendapat diatas, maka dapatdisimpulkan manajemen pemasaran sebagai prosesperencanaan dan pengendalian yang dirancang untukmenciptakan, membangun, dan mempertahankanpertukaran yang menguntungkan organisasi agartujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.

2. Brand Image (Citra Merek)Menurut Kotler (2008:259), identitas adalah

berbagai cara yang diarahkan perusahaan untukmengidentifikasikan dirinya atau memposisikanproduknya. Sedangkan citra (image) yaitu persepsimasyarakat terhadap perusahaan atau produknya.Sedangkan menurut Kotler dan Kevin (2007:341),citra merek memiliki elemen-elemen dasar yangsering digunakan seperti nama, logo, simbol, desain,slogan, dan kemasan. Adapun beberapa kriteria yangharus diperhatikan dalam pemilihan elemen tersebut:mudah diingat, memiliki makna, disukai, dapatdiubah, dapat diadaptasi dan dapat dilindungiBerdasarkan pendapat diatas, maka dapatdisimpulkan bahwa citra merek merupakan elemen-elemen dasar yang sering digunakan seperti logo,simbol, desain, slogan, dan kemasan, yang tidakterlepas dari kriteria mudah diingat, memiliki makna,disukai, dapat diubah, dapat diadaptasi dan dapatdilindungi.

3. KualitasMenurut Kotler dan Gary (2007:347),

kualitas produk merupakan suatu produk untukmelakukan fungsi-fungsinya. Kemampuan itumeliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yangdihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki,dan atribut lain yang berharga pada produk secarakeseluruhan. Sedangkan menurut Tjiptono(2008:213), kualitas merupakan perpaduan antarasifat dan karakteristik yang menentukan sejauh manakeluaran dapat memenuhi prasyarat kebutuhanpelanggan atau menilai sampai seberapa jauh sifatdan karakteristik itu memenuhi kebutuhannya.Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapatdisimpulkan bahwa kualitas produk adalahkeseluruhan barang dan jasa yang berkaitan dengankeinginan konsumen yang secara keunggulan produksudah layak dipasarkan sesuai harapan dari

Page 3: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 3

pelanggan, kualitas produk merupakan perpaduanantara sifat dan karakteristik produk.

4. Keputusan PembelianMenurut Daft (2007:401), sebuah keputusan

merupakan pemilihan yang dibuat dari sejumlahalternatif yang ada, sedangkan pengambilankeputusan merupakan proses identifikasipermasalahan dan peluang, kemudianmenyelesaikannya. Sedangkan menurut Kotler danGary (2012:166), proses keputusan pembeliankonsumen terdiri dari lima tahap yang dilakukanoleh seorang konsumen sebelum sampai padakeputusan pembelian dan selanjutnya pascapembelian. Berdasarkan pendapat para ahli diatas,dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelianadalah sejumlah alternatif yang ada dan merupakansuatu proses untuk mencapai keadaan yangdiinginkan dengan tidak terlepas dari prosesidentifikasi permasalahan dan peluang.

Menurut Kotler dan Kevin (2008:235),langkah-langkah dalam proses pembelian adalah:pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaianalternatif, keputusan pembelian, perilaku setelahmembeli

5. Hubungan Citra Merek dan Kualitasterhadap Keputusan Pembelian

Menurut Tjiptono (2008:21), dalammengambil keputusan konsumen mencari informasitentang produk dan merek tertentu dan mengevaluasiseberapa baik masing-masing alternatif tersebutdapat memecahkan masalahnya, evaluasi produkatau merek akan mengarah kepada keputusanpembelian. Tjiptono (2005:46) mengemukakanbahwa nama merek berhubungan positif denganevaluasi produk, persepsi kualitas, dan tingkatpembelian produk. Berdasarkan pendapat para ahlidiatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa brandimage (citra merek) dan kualitas produk memilikipengaruh terhadap keputusan pembelian.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Deskriptif KualitatifAnalisa deskriptif kualitatif dimaksudkan

untuk mendapatkan gambaran atau deskripsimengenai tanggapan dari konsumen mengenaiPengaruh Citra Merek (Brand Image) dan KualitasProduk terhadap Keputusan Pembelian pada PT. FastFood Indonesia Tbk (KFC) Cabang Pematangsiantar.Adapun penetapan kriteria nilai rata-rata jawabandari responden tersebut dimasukkan kedalam kelas-kelas interval dimana penentuan interval nyamemakai rumus sebagai berikut:Interval Kelas = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Jumlah Kelas

= 0,8

Dari rumus diatas dapat diperoleh interval kelas 0,8sehingga berlaku ketentuan kategori dengan hasilberikut:

Tabel 1Nilai Interval dan Kategori Jawaban Responden.

Sumber : hasil pengolahan data

1) Gambaran Citra Merek (Brand Image) PT.Fast Food Indonesia Tbk (KFC) CabangPematangsiantar.

Dari hasil analisa, dimensi keutamaan merekindikator pikiran konsumen dalam membeli makanancepat saji memiliki nilai rata-rata 3,91 dengankriteria jawaban setuju karena para konsumenmemikirkan KFC ketika ingin membeli makanancepat saji. Pada indikator ingatan konsumendiperoleh nilai rata-rata 3,55 dan dikategorikansetuju, karena konsumen mengingat KFC sebagairestoran cepat saji yang berkualitas.

Pada dimensi kinerja merek indikator pertamayaitu memenuhi kebutuhan konsumen memiliki nilairata-rata 3,59 yang memiliki kriteria setuju, karenaKFC memenuhi kebutuhan konsumen dalammembeli makanan cepat saji. Indikator kedua tentangsesuai dengan keinginan memiliki nilai rata-rata 3,82dengan kriteria setuju, karena KFC menyediakanproduk yang sesuai dengan keinginan konsumen.

Pada dimensi pencitraan merek indikatorpertama yaitu citra pasar memiliki nilai rata-rata 3,45dengan kriteria setuju, karena KFC memiliki citramerek yang unggul dimata konsumen. Indikatorkedua tentang citra masyarakat memiliki nilai rata-rata 3,59 dengan kriteria jawaban setuju, karena citramerek KFC baik dilingkungan masyarakat yangberada disekitar gerai atau restoran KFC.

Pada dimensi penilaian merek indikatorpertama yaitu kredibilitas diperoleh nilai rata-rata3,60 dengan kriteria jawaban setuju, karena KFCdianggap memiliki kredibilitas yang baik. Padaindikator kedua yaitu tentang kualitas memiliki nilairata-rata 3,55 dengan kriteria jawaban setuju, karenaKFC merupakan restoran cepat saji yang berkualitasdibandingkan restoran cepat saji yang lain.

Pada dimensi resonansi merek indikatorpertama yaitu respon konsumen memiliki nilai rata-rata 3,62 dengan kriteria setuju, karena membelimakanan cepat saji KFC memberikan rasa banggapada konsumen. Pada indikator kedua yaitu tentangrespon perusahaan memiliki nilai rata-rata 3,55dengan kriteria jawaban setuju, karena KFCmemberikan respon yang baik atas kepercayaankonsumen.

Pada dimensi resonansi merek indikatorpertama yaitu hubungan dengan pelanggan memilikinilai rata-rata 3,60 dengan kriteria jawaban setuju,karena KFC mempunyai dan menjalin hubunganyang baik dengan konsumen. Pada indikator kedua

Page 4: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 4

yaitu tentang komunikasi terhadap pelanggan denganmemperoleh nilai rata-rata 3,34 dengan kriteriajawaban cukup setuju, karena KFC dan konsumensering melakukan komunikasi tentang produk terbaruKFC.

Secara keseluruhan citra merek (brandimage) dengan dimensi keutamaan merek, kinerjamerek, pencitraan merek, penilaian merek, perasaanmerek, dan resonansi merek dinilai rata-rata 3,59.Nilai tertinggi terdapat pada dimensi keutamaanmerek pada indikator pikiran konsumen memperoleh3,91 yang berkriteria setuju. Sedangkan nilaiterendah terdapat pada indikator komunikasiterhadap pelanggan memperoleh 3,34 yangberkriteria cukup setuju.

2) Gambaran Kualitas produk Pada PT. FastFood Indonesia Tbk (KFC) CabangPematangsiantar.

Dari hasil analisa, dimensi performa(performance) indikator komposisi produk memilikinilai rata-rata 3,70 dengan kriteria jawaban baikkarena komposisi produk yang digunakan sudahaman untuk dikonsumsi. Pada indikator kedua yaitutentang kualitas rasa yang sesuai memperoleh nilairata-rata 3,64 dengan kriteria jawaban baik karenakualitas rasa yang disajikan sesuai dengan yangdiinginkan konsumen.

Dimensi keistimewaan (features) indikatorbahan yang digunakan memiliki nilai rata-rata 3,59dengan kriteria jawaban baik karena bahan yangdigunakan merupakan bahan unggulan. Padaindikator memperoleh nilai rata-rata 3,47 dengankriteria jawaban baik karena produk-produk yangdiberikan sudah terjamin kehalalannya.

Dimensi kehandalan (reliability) indikatorjumlah porsi produk memiliki nilai rata-rata 3,67dengan kriteria jawaban baik karena jumlah porsiyang disajikan sesuai dengan keinginan konsumen.Pada indikator kedua tentang bonus produk tertentumemperoleh nilai rata-rata 3,48 dengan kriteriajawaban baik karena KFC memberikan bonusterhadap pembelian produk tertentu.

Dimensi kesesuaian dengan spesfifikasi(conformance to spesification) indikator kemasanbawa pulang memiliki nilai rata-rata 3,67 dengankriteria jawaban baik karena kemasan bawa pulangyang diberikan sesuai dengan kebutuhan konsumenatas produk yang dibeli. Pada indikator keduapenyajian produk bersih memperoleh nilai rata-rata3,43 dengan kriteria jawaban cukup baik karenapenyajian produk selalu dalam keadaaan bersih.

Dimensi daya tahan (durability) indikatormasa taruh produk memiliki nilai rata-rata 3,47dengan kriteria jawaban baik karena produk yangditawarkan tahan sampai lebih dari satu hari. Padaindikator kedua suhu penyimpanan produkmemperoleh nilai rata-rata 3,65 dengan kriteriajawaban baik karena produk yang ditawarkan harusdikonsumsi pada suhu tertentu.

Dimensi estetika (esthetics) indikator pertamabentuk penyajian produk memiliki nilai rata-rata3,79 dengan kriteria jawaban baik karena bentuk

penyajian produk yang ditawarkan sangat menarik.Pada indikator kedua aroma produk memperolehrata-rata 3,72 dengan kriteria jawaban baik karenaaroma dari produk yang dijual sangat menarikperhatian konsumen dan memiliki aroma yang khas.

Dimensi kemampuan pelayanan(serviceability) indikator pertama keramahanpegawai memiliki nilai rata-rata 3,63 dengan kriteriajawaban baik karena pegawai bersikap ramah kepadakonsumen. Pada indikator kedua yaitu tentangkecepatan penyajian memperoleh nilai rata-rata 3,74dengan kriteria jawaban baik karena pegawai cepatdalam menyajikan produk yang dipesan olehkonsumen.

Dimensi kualitas yang dipersepsikan(perceived quality) indikator persepsi produk samadengan citra merek memiliki nilai rata-rata 3,50dengan kriteria jawaban baik karena sesuai dengancitra merek yang baik menurut persepsi konsumenproduk yang disajikan juga baik untuk dikonsumsi.Pada indikator kedua yaitu tentang menyediakanproduk pengganti memperoleh nilai rata-rata 3,51dengan kriteria jawaban baik karena perusahaanmemberikan produk pengganti ketika terjadikesalahan.

Secara keseluruhan, hasil dari kuesionerkualitas produk dinilai dengan rata-rata 3,60 yangberkriteria baik. Nilai tertinggi dapat dilihat padaindikator bentuk penyajian produk denganmemperoleh nilai 3,79 dengan kriteria jawaban baik.Sedangkan nilai terendah pada indikator penyajianproduk selalu dalam keadaan bersih memperolehnilai 3,43 yang berkriteria cukup baik.

3) Gambaran Keputusan Pembelian Pada PT.Fastfood Indonesia Tbk. (KFC) CabangPematangsiantar.

Dari hasil analisa, dimensi pengenalanmasalah indikator kebutuhan primer memiliki nilairata-rata 3,65 dengan kriteria setuju karena KFCmengetahui kebutuhan para konsumen. Padaindikator kedua kebutuhan sekunder memperolehnilai rata-rata 3,39 dengan kriteria jawaban cukupsetuju karena menu yang ditawarkan kurang memicuselera makan konsumen.

Dimensi pencarian informasi pada indikatorpengalaman langsung memperoleh nilai rata-rata3,75 dengan kriteria jawaban setuju, karenakonsumen mencari informasi tentang restoran cepatsaji atas kemauannya sendiri. Pada indikator keduapengalaman keluarga memperoleh nilai rata-rata 3,52dengan kriteria jawaban setuju karena penawaranyang diberikan oleh keluarga konsumen.

Dimensi evaluasi alternatif pada indikatorpilihan lain memperoleh nilai rata-rata 3,53 dengankriteria jawaban setuju, karena konsumenmengevaluasi restoran cepat saji kemudian melihatpilihan lain. Pada indikator kedua tentang mencariyang lain memperoleh nilai rata-rata 3,48 dengankriteria jawaban setuju karena konsumenmengevaluasi KFC yang sesuai dengan keinginandan tidak mencari yang lain.

Page 5: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 5

Dimensi keputusan pembelian pada indikatorkeyakinan konsumen memiliki nilai rata-rata 3,91dengan kriteria jawaban setuju, karena konsumenmemutuskan membeli produk yang ditawarkankarena merasa yakin dan tidak merasa ragu. Padaindikator kepercayaan memperoleh nilai rata-rata3,79 dengan kriteria jawaban setuju, karenakonsumen merasa percaya kemudian memutuskanuntuk membeli.

Dimensi perilaku setelah pembelian padaindikator kepuasan konsumen memiliki nilai rata-rata 3,90 dengan kriteria jawaban setuju, karenakonsumen merasa puas membeli produk yangditawarkan. Pada indikator kedua yaitu tentangrekomendasi memperoleh nilai rata-rata 3,57 dengankriteria jawaban setuju, karena konsumenmerekomendasikan teman untuk membeli produkKFC.

Secara keseluruhan keputusan pembeliandengan dimensi pengenalan masalah, pencarianinformasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian,dan perilaku setelah pembelian dinilai rata-rata 3,65dengan kriteria setuju. Nilai tertinggi terdapat padaindikator kebutuhan primer dengan nilai 3,91 dengankriteria setuju. Sedangkan nilai terendah terdapatpada indikator kebutuhan sekunder dengan nilai rata-rata 3,39 dengan kriteria jawaban cukup setuju.

b. Deskriptif Kuantitatif1) Regresi Linear Berganda

Analisa regresi linier berganda digunakanuntuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X) danvariabel terikat (Y), X adalah citra merek (brandimage), kualitas produk dan Y adalah keputusanpembelian.

Analisis dijalankan dengan melakukantabulasi jawaban responden pada kuesioner yangtelah dijalankan. Maka dilakukan perhitunganmenggunakan program aplikasi SPSS untukmemperoleh nilai a dan b dengan notasi sebagai

berikut:Tabel 2

Hasil Regresi Linier BergandaCoefficientsa

a. Dependent Variable: Keputusan PembelianSumber: data primer hasil pengolahan data SPSSVersi 17

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel2 diperoleh model persamaan Ŷ= 2,990+ 0,134X1+0,467X2, diartikan terdapat pengaruh positif antaravariabel citra merek (brand image) (X1) dan kualitasproduk (X2) terhadap variabel keputusan pembelian(Y) pada PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC)Cabang Pematangsiantar.

2) Koefisien Korelasi dan Koefisien DeterminasiAnalisa distribusi frekuensi jawaban

responden menurut skor dari variabel X1 (citra

merek) X2 (kualitas produk) dan Y (keputusanpembelian) dimaksud sebagaimana telah dilakukan,hanyalah bermanfaat untuk memberikan informasipendahuluani mengenai pola distribusi jawabanresponden menurut skor. Selanjutnya, dilakukanperhitungan korelasi berupa derajat atau kedalamanhubungan fungsional yang menjelaskan hubunganantar perubah, dinyatakan dengan yang dinamakankoefisien korelasi yang sering disimbolkan dengan r,nilai r dapat dihitung menggunakan SPSS Versi 17.Hasil koefisien korelasi dan koefisien determinasidapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), (Citra Merek) (KualitasProduk)b. Dependent Variable: (Keputusan Pembelian)Sumber: data primer hasil pengolahan kuesionermenggunakan SPSS Versi 17.

Dari koefisien korelasi pada tabel di atas dapatdiperoleh nilai r = 0,735, yang artinya terdapathubungan yang kuat dan positif antara citra merek(brand image), kualitas produk dan keputusanpembelian pada PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC)Cabang Pematangsiantar. Kemudian diperoleh nilaikoefisien determinasi R Square = 0,540, artinyatinggi rendahnya keputusan pembelian (Y) pada PT.Fast Food Indonesia Tbk (KFC) CabangPematangsiantar sebesar 54% dapat dijelaskan olehcitra merek (brand image) (X1) dan kualitas produk(X2), sedangkan sisanya 46% dipengaruhi olehfaktor lain yaitu pelayanan, harga, promosi dan lain-lain.

3) Uji Hipotesisa) Uji Simultan (Uji F)

Dari hasil perhitungan koefisien korelasidiketahui bahwa Citra Merek (Brand Image) danKeputusan Pembelian sangat berhubungan, untukmenguji kebenarannya maka dilakukan pengujianhipotesis dengan menggunakan program aplikasiSPSS Versi 17.

Dari hasil pengujian thit sebesar 5,41sedangkan ttab pada tingkat kepercayaan 95% adalahsebesar 2,052. Oleh karena thit > ttab, maka Ho ditolakdan Ha diterima, artinya budaya organisasiberpengaruh positif terhadap kinerja karyawan padaPT. Taspen (Persero) cabang Pematangsiantar.

Tabel 4Perkiraan Nilai F hitung

ANOVAa

a. Predictors: (Constant): Citra Merek (Brand Image)dan Kualitas Produkb. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Page 6: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 6

b) Uji Parsial (Uji t)Dari hasil perhitungan koefisien korelasi

diketahui bahwa Citra Merek (Brand Image),Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian sangatberhubungan untuk menguji kebenarannya makadilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakanprogram aplikasi SPSS Versi 17.

Tabel 5Perkiraan Nilai thitung

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Keputusan PembelianSumber: data primer hasil pengolahan kuesionermenggunakan SPSS Versi 17.

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai thitung

pada varibel X1 sebesar 2,171 dengan df = n-k-1 (58-2-1=55) sebesar 1,29713, atau dengan tarafsignifikan 0,034 < α 0,05, maka H0 ditolak, artinyacitra merek (brand image) berpengaruh positif dansignifikan terhadap keputusan pembelian pada PT.Fast Food Indonesia Tbk (KFC) CabangPematangsiantar. Variabel X2 sebesar 6,989sedangkan ttabel dengan df = n-k-1, (58-2-1= 55)sebesar 1,29713, atau dengan taraf signifikansi 0,000< α 0,05, maka H0 ditolak, artinya kualitas produkberpengaruh positif dan signifikan terhadapkeputusan pembelian pada PT. Fast Food IndonesiaTbk (KFC) Cabang Pematangsiantar secara parsial.

2. Evaluasia. Citra Merk (Brand Image) pada PT. Fast Food

Indonesia Tbk. (KFC) PematangsiantarHasil pengujian secara umum terhadap

variabel citra merek (brand image) mempunyaipengaruh positif dan signifikan terhadap keputusanpembelian. Pada dasarnya setiap perusahaanmemiliki citra dan reputasi yang berbeda. Citramerek yang nantinya akan menarik minat konsumenuntuk membeli produk yang ditawarkan olehperusahaan. Citra merek dapat terbentuk jikaperusahaan mampu memperhatikan dimensi-dimensiyang berkaitan dengan citra merek seperti keutamaanmerek, kinerja merek, pencitraan merek, penilaianmerek, perasaan merek, dan resonansi merek. Danini dapat dibuktikan dari nilai rata-rata yang didapatdari pendapat responden sebesar 3,59 dengan kriteriajawaban setuju.

Namun dari nilai rata-rata 3,59 ada beberapanilai yang masih dibawah rata-rata dari indikator-indikator lain, yang pertama indikator komunikasiterhadap pelanggan pada pernyataan PT. Fast FoodIndonesia Tbk (KFC) Cab. Pematangsiantar dankonsumen sering melakukan komunikasi tentangproduk terbaru KFC memperoleh nilai 3,34. Untukmengatasi hal ini sebaiknya para karyawan haruslebih meningkatkan pelayanan dan bersikap lebihaktif dalam mengenalkan produk terbaru KFC.

Untuk indikator ingatan konsumen padapernyataan anda mengingat KFC Cab.Pematangsiantar sebagai restoran cepat saji yang

berkualitas memperoleh nilai 3,55. Hal inidikarenakan masyarakat belum sepenuhnyamendapat kualitas terbaik dari KFC, dan caramengatasi nya KFC harus lebih meningkatkankualitas yang baik agar masyarakat memikirkan KFCsebagai makanan cepat saji yang berkualitas.Pernyataan KFC adalah restoran cepat saji yangberkualitas dibandingkan restoran cepat saji yanglain memperoleh nilai 3,55. Walaupun KFC telahmelakukan yang terbaik dalam meningkatkankualitas namun nilai yang diperoleh masih jauh darirata-rata keseluruhan indikator, dan caramengatasinya yaitu PT. Fast Food Indonesia Tbk(KFC) harus memberikan apresiasi yang lebih agarkualitas yang diberikan menjadi maksimal.

Untuk indikator citra masyarakat padapernyataan KFC baik dilingkungan masyarakatmemperoleh nilai 3,45. Cara mengatasinya adalahikut berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat sepertimenjaga lingkungan sekitar dengan tidak membuanglimbah atau sampah sembarangan. Dan ikut sertadalam kegiatan masyarakat setempat seperti gotongroyong dan lain sebagainya. Pada pernyataan KFCmemberikan respon yang baik atas kepercayaankonsumen memperoleh nilai 3,55. Dan caramengatasi nya yaitu KFC harus lebih baik dalammemberikan respon terhadap konsumen yang sudahpercaya membeli dan mengkonsumsi produk-produkyang ditawarkan KFC.

Dari evaluasi diatas dapat diambil kesimpulanjika semua hal-hal diatas sudah dinyatakan denganbaik, dengan memperbaiki kekurangan dariperusahaan maka konsumen tidak akan ragu dengankualitas produk yang ditawarkan, yang sesuai dengancitra merek (brand image) yang positif, sehinggadapat terus meningkatkan penjualan produk-produkKFC sehingga KFC dapat terus berkembang menjadirestoran cepat saji yang unggul.

b. Kualitas Produk pada PT. Fast FoodIndonesia Tbk. (KFC) Pematangsiantar

Hasil pengujian secara umum terhadapvariabel kualitas produk mempunyai pengaruhpositif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.Kualitas produk dapat diciptakan dan dipertahankanjika perusahaan mampu memperhatikan dimensi-dimensi yang berkaitan dengan kualitas produkseperti performa, keistimewaan, kehandalan,kesesuaian dengan spesifikasi, daya tahan, estetika,kemampuan pelayanan, kualitas yang dipersepsikan.Dan ini dapat dibuktikan dari nilai rata-rata yangdidapat dari pendapat responden sebesar 3,60 dengankriteria jawaban setuju.

Namun dari nilai rata-rata 3,60 masih adabeberapa indikator yang memiliki nilai dibawah totalnilai rata-rata, yang pertama indikator penyajianproduk dalam keadaan bersih pada pernyataanpenyajiaan produk KFC selalu dalam keadaan bersihmemperoleh nilai rata-rata 3,43, karena KFC tidaksepenuhnya menjaga kebersihan produk-produk yangditawarkan. Cara mengatasinya yaitu memeriksakembali kebersihan produk yang akan disajikankepada konsumen. Pernyataan produk-produk KFC

Page 7: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 7

sudah terjamin kehalalannya memperoleh nilai rata-rata 3,47, karena konsumen masih meragukankehalalan produk yang ditawarkan, padahal saat iniKFC telah memiliki sertifikat halal MUI yangdipajang di dinding restoran. Hal ini dilakukan untukmembuktikan kehalalan KFC.

Untuk indikator masa taruh produk denganpernyataan produk KFC tahan lebih dari satu harimemperoleh nilai rata-rata 3,47, karena produk tidaktahan lebih dari satu hari, dengan tempo beberapajam produk dapat berubah rasa dan kegurihan nyasehingga konsumen tidak bisa menyimpan produklebih lama. Dan cara mengatasinya yaitu terusmengembangkan produk agar tahan lebih dari satuhari. Pernyataan KFC memberikan bonus terhadapproduk tertentu memperoleh nilai rata-rata 3,4,karena kurang memberikan perhatian terhadapkonsumen dengan memberikan bonus terhadapproduk-produk tertentu. Cara mengatasinya mulaimenjalin hubungan yang baik dengan konsumendengan memberikan bonus-bonus yang menarikkepada konsumen terhadap pembelian produk-produk tertentu.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan jikaperusahaan memperbaiki kekurangan-kekuranganseperti yang dijelaskan pada indikator diatas makahal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitasproduk yang ditawarkan sehingga dapatmeningkatkan penjualan produk.

c. Keputusan Pembelian pada PT. Fast FoodIndonesia Tbk. (KFC) Pematangsiantar

Hasil pengujian secara umum terhadapvariabel keputusan pembelian dipengaruhi oleh citramerek (brand image) dan kualitas produk yangmemiliki dampak positif dan signifikan. Keputusanpembelian dapat terjadi jika perusahaan mampumemperhatikan dimensi-dimensi yang berkaitandengan keputusan pembelian seperti pengenalanmasalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian.Dan ini dapat dibuktikan dari nilai rata-rata yangdidapat dari pendapat responden sebesar 3,65 dengankriteria jawaban setuju.

Namun dari nilai rata-rata 3,65 masih adabeberapa indikator yang berada dibawah total nilairata-rata, yang pertama indikator kebutuhan sekunderdengan pernyataan membeli produk karena menuyang ditawarkan memicu selera makan memperolehnilai rata-rata 3,39, karena konsumen kurang tertarikdengan menu yang ditawarkan. Dan caramengatasinya menciptakan menu-menu yang lebihmenarik minat konsumen. Pernyataan mengevaluasidan tidak sesuai kemudian mencari yang lainmemperoleh nilai rata-rata 3,48, karena meski tidaksesuai konsumen tetap memutuskan untuk membeli.Dan cara mengatasinya mencari informasi mengenaiapa yang sesuai dengan keinginan konsumen.

Untuk indikator pengalaman keluarga denganpernyataan mencari informasi mengenai KFC ataspenawaran keluarga memperoleh nilai rata-rata 3,52,karena konsumen mencari informasi atas dasarkeinginan sendiri bukan penawaran atau pengalaman

keluarga. Pada pernyataan akan merekomendasikankepada teman karena cara tanggap mengatasikeluhan yang terjadi memperoleh nilai rata-rata 3,57,karena karyawan masih kurang tanggap menghadapkeluhan konsumen. Dan cara mengatasinya setiapkaryawan harus mampu menghadapi dan cepattanggap dalam menyelesaikan masalah atau keluhankonsumen.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkanbahwa masih ada beberapa indikator yang rendah,dan perusahaan atau KFC perlu memperbaikikekurangan-kekurangan yang ada agar perusahaandapat terus berkembang ditandai denganmeningkatnya keputusan pembelian yang dilakukankonsumen terhadap produk-produk yang ditawarkan.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Hasil analisis deskriptif kualitatif citra merek(brand image) pada PT. Fast Food Indonesia Tbk(KFC) Cabang Pematangsiantar berada pada nilai3,59 yang berkriteria setuju. Indikator nilaitertinggi pada indikator memikirkan KFC ketikaakan membeli makanan cepat saji yang bernilairata-rata 3,91. Selanjutnya, masih terdapatkelemahan pada indikator KFC sering melakukankomunikasi tentang produk terbaru pada nilairata-rata 3,34 yang berkriteria cukup baik.

b. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentang kualitasproduk pada PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC)Cabang Pematangsiantar memperoleh nilai rata-rata 3,60 yang berkriteria baik. Indikator nilaitertinggi pada indikator komposisi produk sudahaman untuk dikonsumsi yang bernilai rata-rata3,91. Selanjutnya, masih terdapat kelemahanpada indikator aroma dari produk yang dijualmenarik perhatian memperoleh nilai rata-rata3,34 yang berkriteria jawaban cukup baik.

c. Hasil analisis deskriptif kualitatif keputusanpembelian pada PT. Fast Food Indonesia Tbk(KFC) Cabang Pematangsiantar berada pada nilairata-rata 3,65 yang berkriteria setuju. Nilai rata-rata tertinggi berada pada indikator percaya padaproduk KFC dengan nilai rata-rata 3,91 yangberkriteria baik. Selanjutnya untuk kelemahanpada indikator menu yang ditawarkan memicuselera makan memperoleh nilai rata-rata 3,39yang berkriteria cukup setuju.

d. Hasil analisis regresi yang diperoleh persamaanŶ= 2,990+ 0,134X1+ 0,467X2, artinya terdapatpengaruh positif antara variabel citra merek(brand image) (X1) dan kualitas produk (X2)terhadap variabel keputusan pembelian (Y) padaPT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) CabangPematangsiantar. Dimana semakin baik citramerek (brand image) yang diciptakan dankualitas produk yang diberikan semakin tinggikeputusan pembelian yang dilakukan olehkonsumen.

e. Hasil analisis korelasi yang diperoleh yaitu r =0,735 menunjukkan bahwa terdapat hubunganyang kuat dan positif antara citra merek (brandimage), kualitas produk dan keputusan pembelian

Page 8: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 8

pada PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) CabangPematangsiantar. Kemudian diperoleh nilaikoefisien determinasi R Square = 0,540, artinyatinggi rendahnya keputusan pembelian (Y) padaPT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) CabangPematangsiantar sebesar 54% dapat dijelaskanoleh citra merek (brand image) (X1) dan kualitasproduk (X2), sedangkan sisanya 46% dipengaruhioleh faktor lain yaitu pelayanan, harga, promosidan lain – lain.

f. Hasil hipotesis dengan uji simultan diperolehnilai Fhitung sebesar 32,250 sedangkan Ftabel

dengan (0,05 ; 2 vs 55) sebesar 3,16, dengan tarafsignifikansi 0,000 < α 0,05 maka H0 ditolak,artinya citra merek (brand image) dan kualitasproduk berpengaruh positif dan signifikanterhadap keputusan pembelian pada PT. FastFood Indonesia Tbk (KFC) CabangPematangsiantar secara simultan.

g. Hasil hipotesis dengan uji parsial diperoleh nilaithitung pada varibel X1 (citra merek) sebesar 2,171sedangkan ttabel dengan df = n-k-1 (58-2-1=55)sebesar 1,29713, dengan taraf signifikan 0,034 <α 0,05, maka H0 ditolak, artinya citra merek(brand image) berpengaruh positif dan signifikanterhadap keputusan pembelian pada PT. FastFood Indonesia Tbk (KFC) CabangPematangsiantar. Variabel X2 (kualitas produk)thitung sebesar 6,989 sedangkan ttabel dengan df = n-k-1, (58-2-1= 55) sebesar 1,29713, dengan tarafsignifikansi 0,000 < α 0,05, maka H0 ditolak,artinya kualitas produk berpengaruh positif dansignifikan terhadap keputusan pembelian padaPT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) CabangPematangsiantar secara parsial.

2. Sarana. Agar PT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC)

Cabang Pematangsiantar dapat memperbaiki citraperusahaan dengan lebih baik lagi maka perludilakukan perbaikan dan pengembangan citraperusahaan yang unggul melalui jalinanhubungan yang baik dengan konsumen, parakaryawan harus lebih meningkatkan pelayanandan bersikap lebih aktif dalam mengenalkanproduk terbaru KFC. Memberikan respon yangbaik terhadap konsumen yang sudah percayamembeli dan mengkonsumsi produk-produk yangditawarkan KFC. Dan ikut berpartisipasi dalamkegiatan masyarakat seperti menjaga lingkungansekitar dengan tidak membuang limbah atausampah sembarangan. Hal ini dimaksudkan agarcitra restoran cepat saji yang berkualitas dapatdiciptakan dan dipertahankan dibandingkandengan restoran cepat saji lain sehinggaperusahaan mendapatkan persepsi positif darimasyarakat.

b. Agar kualitas produk tidak diragukan lagi olehkonsumen, perusahaan perlu melakukan beberapaperubahaan yang akan memberi dampak positifbagi perusahaan yaitu memeriksa kembali

kebersihan produk yang akan disajikan kepadakonsumen, mengembangkan produk tambahanseperti menyediakan salad buah dan sayurorganik, mulai menjalin hubungan yang baikdengan konsumen dengan memberikan bonus-bonus seperti memberikan mug cantik bagikonsumen yang membeli produk tertentu, ataumemberikan voucher makan gratis dan lain-lain.Hal ini dilakukan agar masyarakat khususnyakonsumen tidak meragukan produk-produk yangditawarkan oleh PT. Fast Food Indonesia Tbk(KFC) Cabang Pematangsiantar.

c. Agar keputusan pembelian di PT. Fast FoodIndonesia Tbk (KFC) Cabang Pematangsiantardapat terus ditingkatkan maka perlu dilakukanperbaikan yang terus dilakukan yaitu denganmenciptakan menu-menu yang lebih menarikminat konsumen misalnya menyediakan menupaket yang lebih murah, mencari informasimengenai apa yang sesuai dengan keinginankonsumen misalnya menyediakan produk ayamtanpa tulang dengan crispi yang lebih banyak,dan setiap karyawan harus mampu menghadapidan cepat tanggap dalam menyelesaikan masalahatau keluhan konsumen. Hal ini dilakukan agarsemakin meningkatnya minat masyarakat untukmemutuskan membeli produk KFC sertamasyarakat merekomendasikan KFC kepadateman-temannya, sehingga kedepannya PT. FastFood Indonesia Tbk (KFC) CabangPematangsiantar dapat lebih berkembang dankualitas produk sesuai dengan harapanmasyarakat.

d. Sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasanyang ada pada penulis, penelitian ini masihterdapat kelemahan-kelemahan dan belum dapatmengungkap seluruh variabel yang dapatmempengaruhi citra merek (brand image),kualitas produk dan keputusan pembelian padaPT. Fast Food Indonesia Tbk (KFC) CabangPematangsiantar.

E. DAFTAR PUSTAKADaft. Richard L. 2007. Manajemen. Edisi Keenam.

Jilid 1. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.Kotler. Philip. 2008, Manajemen Pemasaran 2. Edisi

Milenium, Jakarta: PT Ikrar Mandiri.Kotler. Philip dan Gary. Amstrong 2007. Dasar-

Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jilid 1.Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Indeks.

..........., 2012. Prinsip-Prinsip Pemasaran. EdisiKetiga belas. Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Kotler. Philip dan Kevin Lane. Keller. 2007.Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua belas.Jilid 1. Jakarta : PT. Indeks.

..........., 2008, Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jilid 1. Jakarta : PT. Indeks.

Tjiptono. Fandy. 2005. Brand Management danStrategy.Yogyakarta: Andy.

........... 2008, Manajemen Pemasaran. Edisi ketiga.Jilid 2. Jakarta: Andy

Page 9: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 9

ANALISIS KINERJA KEUANGAN MELALUI RASIO KEUANGAN PADAPT. GUDANG GARAM, Tbk YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:Cindy Eveline Sitanggang

S1 ManajemenDarwin Lie, Parman Tarigan, Ady Inrawan

AbstraksiTujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan pada PT. Gudang

Garam, Tbk bila diukur dengan rasio keuangan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014. 2) Untukmengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan kinerja keuangan PT. Gudang Garam, Tbkdari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Objek penelitian yangditeliti adalah PT. Gudang Garam, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sumber data yang digunakanpenulis dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari website http://www.idx.co.id. Metodepengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi. Pada penelitian ini penulismenggunakan alat analisis antara lain: current ratio, quick ratio, total debt to total asset ratio, total debt to equityratio, inventory turnover, fixed asset turnover, asset turnover, net profit margin, return on asset dan return onequity.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT. Gudang Garam, Tbk daritahun 2009 sampai dengan tahun 2014 yang diukur melalui rasio profitabilitas cenderung mengalami penurunan.Penurunan kinerja keuangan disebabkan oleh rasio aktivitas dan rasio solvabilitas (leverage).

Hasil penelitian menyarankan sebaiknya PT. Gudang Garam, Tbk tetap melakukan analisis laporankeuangan secara keseluruhan dan rutin, dan juga meningkatkan aktiva lancarnya serta menekan persentasekenaikan hutang perusahaan.

Kata kunci: Analisis Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan.

AbstractCindy Eveline Sitanggang, Analysis of Financial Performance is measured by Financial Ratios at PT.

Gudang Garam, Tbk Listed on the Indonesia Stock Exchange. Consulted by Mr. Dr. Darwin Lie, SE, MM, as theChairman Consultant, Mr. P. Tarigan, SE, MM, as the First Consultant, and Mr. Ady Inrawan, SE, MM, as theSecond Consultant.

The purpose of this research are: 1) To investigate and analyze financial performance at PT. GudangGaram, Tbk listed on the Indonesia Stock Exchange is measured by financial ratios from 2009 until 2014. 2) Todetermine the factors that caused the decline in financial performance at PT. Gudang Garam, Tbk from 2009until 2014.

This research was done by using qualitative data and quantitative data. Object of this research is PT.Gudang Garam, Tbk listed on the Indonesia Stock Exchange. Source of research data is secondary data obtainedfrom website http://www.idx.co.id. The method of data collection is done by using the method of documentation.In this research, the author using analytical tools such as: current ratio, quick ratio, total debt to total assetratio, total debt to equity ratio, inventory turnover, fixed asset turnover, asset turnover, net profit margin, returnon asset dan return on equity.

Based on the result, it can be concluded that the company’s overall financial performance at PT. GudangGaram, Tbk from 2009 until 2014 is measured by profitability ratio tend to decrease. Decline in financialperformance due to the activity ratio and solvency ratio (leverage).

The result of this research suggest that PT. Gudang Garam, Tbk should continue the overall financialratio analysis and should increase current assets and reduce the company’s debts.

Keywords: Financial Ratio Analysis, Financial Performance.

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahPada umumnya setiap perusahaan memiliki

tujuan yang sama dalam hal mendapatkan labaperusahaan, mengalami pertumbuhan dan juga demimempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.Untuk mencapai tujuan tersebut, semua pihak danbagian perusahaan diharapkan mampu bekerja samadengan baik dan memahami tugas serta

tanggungjawab masing-masing. Laporan keuanganyang dihasilkan oleh suatu perusahaan merupakansalah satu sumber informasi mengenai posisikeuangan, kinerja keuangan dan juga perubahanposisi keuangan yang sangat berguna bagi sejumlahpemakai laporan keuangan dalam pengambilankeputusan. Agar dapat mengetahui kondisi kesehatanperusahaan serta prestasi yang telah dicapai makaperlu dilakukan analisis terhadap laporan keuangan.

Page 10: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 10

Alat ukur yang biasanya digunakan adalah rasiokeuangan.

Melalui analisis rasio keuangan, maka dapatdilihat baik ataupun buruknya kondisi keuanganperusahaan dan juga untuk mengetahui tingkatprofitabilitas suatu perusahaan. Profitabilitas adalahkemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.Apabila tingkat profitabilitas perusahaan tinggi makadaya saing perusahaan juga akan semakinmeningkat. Profitabilitas yang tinggi juga membukapeluang perusahaan untuk berekspansi sehinggamembuka kesempatan investasi yang baru. Rasioprofitabilitas itu sendiri terbagi atas Return on Asset(ROA), Return on Equity (ROE) dan Net ProfitMargin (NPM).

Berikut ini adalah gambaran Return on Asset(ROA), Return on Equity (ROE) dan Net ProfitMargin (NPM) pada PT. Gudang Garam, Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 -2014.

Tabel 1Gambaran Net Profit Margin (NPM), Return onAsset (ROA) dan Return on Equity (ROE) PT.

Gudang Garam, Tbk yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia Periode 2009 – 2014

Sumber: www.idx.co.id, diolahPada Tabel 1 dapat dilihat bahwa Net Profit

Margin (NPM), Return On Asset (ROA) dan ReturnOn Equity (ROE) dari tahun 2009 sampai dengantahun 2014 cenderung mengalami penurunan.Penurunan ini disebabkan oleh tidak optimalnyakemampuan perusahaan dalam mengelola aset yangdimilikinya dan tidak optimalnya kemampuanperusahaan untuk meningkatkan persentasepenjualannya. Selain itu, besarnya beban pokokpenjualan, beban usaha, beban pajak dan bebanlainnya yang dimiliki perusahaan menyebabkanpersentase laba bersih menjadi lebih sedikit daripersentase penjualan, modal dan total aset. Halinilah yang menyebabkan Net Profit Margin (NPM),Return On Asset (ROA) dan Return On Equity(ROE) cenderung menurun yaitu persentasekenaikan laba bersih dari tahun ke tahun lebih kecildibandingkan persentase kenaikan penjualan, totalaset dan modal perusahaan.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana kinerja keuangan PT. Gudang

Garam, Tbk bila diukur dengan rasio keuangantahun 2009 - 2014?

b. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkanterjadinya penurunan kinerja keuangan PT.Gudang Garam, Tbk tahun 2009 – 2014?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja

keuangan pada PT. Gudang Garam, Tbk bila

diukur dengan rasio keuangan tahun 2009 -2014.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor yangmenyebabkan terjadinya penurunan kinerjakeuangan PT. Gudang Garam, Tbk tahun 2009– 2014.

4. Metode PenelitianAdapun yang menjadi objek penelitian adalah

PT. Gudang Garam, Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia dengan memperoleh data-dataperusahaan melalui website: http://www.idx.co.iddan www.gudanggaramtbk.com.

Adapun desain penelitian yang digunakanpenulis dalam penelitian ini adalah penelitiankepustakaan (library research). Sumber data yangdigunakan penulis dalam penelitian ini adalah datasekunder. Data sekunder ini merupakan data yangsifatnya mendukung keperluan data primer sepertibuku-buku, literatur dan bacaan yang berkaitandengan masalah yang diteliti. Data sekunderdiperoleh dari website http://www.idx.co.id sertasumber yang lainnya.

Adapun jenis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah jenis data kualitatif dan datakuantitatif. Hasil data yang diperoleh dari lapanganakan dianalisis secara deskriptif dan komparatif.

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen KeuanganMenurut Sutrisno (2013:3), manajemen

keuangan adalah semua aktivitas perusahaan yangberhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan danaperusahaan dengan biaya yang murah serta usahauntuk menggunakan dan mengalokasikan danatersebut secara efisien. Sedangkan menurut Keown,et. al. (2008:4), manajemen keuanganberkepentingan dengan bagaimana cara menciptakandan menjaga nilai ekonomis atau kekayaan.Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka penulismenyimpulkan manajemen keuangan adalah suatukegiatan perusahaan yang menyangkut bagaimanaperusahaan memperoleh dana, bagaimanaperusahaan mengelola dana serta bagaimanaperusahaan mengelola aset untuk memperoleh labaataupun profit perusahaan.

Menurut Sutrisno (2013:5), fungsimanajemen keuangan terdiri dari tiga keputusanutama yang harus dilakukan oleh suatu perusahaanyaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan dankeputusan dividen

2. Kinerja KeuanganMenurut Sawir (2005:1), kinerja keuangan

adalah ukuran mengenai seberapa jauh perusahaan-perusahaan berada dari batas normal agar perusahaandapat dikatakan sehat dan berjalan baik sehinggadapat memenuhi kewajibannya dan menghasilkankeuntungan di masa mendatang. Selanjutnyamenurut Fahmi (2011:2), kinerja keuanganmerupakan suatu analisis yang dilakukan untukmelihat sejauh mana suatu perusahaan telah

Page 11: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 11

melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturanpelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Berdasarkan keterangan para ahli di atas,maka dapat disimpulkan bahwa kinerja keuanganadalah analisis yang dilakukan oleh perusahaanuntuk mengetahui sejauh mana keberhasilanperusahaan dalam menghasilkan profit atau labasehingga perusahaan dapat merencanakan kegiatanuntuk peningkatan prestasinya. Kinerja keuangandapat diukur melalui analisis rasio keuangan.Adapun rasio keuangan yang digunakan adalah rasioprofitabilitas.

3. Laporan KeuanganMenurut Sutrisno (2013:8), laporan keuangan

merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yangmeliputi dua laporan utama yakni neraca dan laporanrugi-laba. Laporan keuangan disusun dengan maksuduntuk menyediakan informasi keuangan suatuperusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingansebagai bahan pertimbangan di dalam mengambilkeputusan. Sedangkan menurut Sudana (2011:15),laporan keuangan terdiri dari dua yaitu laporan labarugi (income statement) dan neraca (balance sheet).Neraca (balance sheet) menggambarkan posisikeuangan perusahaan pada saat atau tanggal tertentu.Pada neraca tampak posisi aktiva, yang merupakanhasil keputusan investasi yang diambil olehmanajemen perusahaan dan passiva yang merupakansumber-sumber keuangan untuk mendanai investasiaktiva tersebut pada suatu saat tertentu.

Berdasarkan keterangan para ahli di atasmaka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangansecara garis besar terdiri dari neraca atau laporanposisi keuangan perusahaan dan laporan laba rugi.Laporan tersebut menggambarkan bagaimanakondisi keuangan dari perusahaan yang kemudianakan menjadi bahan informasi dan juga masukanbagi pihak-pihak yang berkepentingan.

4. Pengaruh Analisis Laporan KeuanganMenurut Astuti (2004:29), analisis laporan

keuangan adalah segala sesuatu yang menyangkutpenggunaan informasi akuntansi untuk membuatkeputusan bisnis dan investasi. Sedangkan menurutHarahap (2006:190), analisis laporan keuanganadalah menguraikan pos-pos laporan keuanganmenjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihathubungannya yang bersifat signifikan atau yangmempunyai makna antara yang satu dengan yanglain baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisikeuangan lebih dalam yang sangat penting dalamproses menghasilkan keputusan yang tepat.Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis laporankeuangan adalah suatu proses penelitian laporankeuangan beserta komponennya yang bertujuanuntuk mengevaluasi hasil-hasil yang telah diperolehdi masa lalu dan juga memprediksi kondisi keuangandi masa yang akan datang.

5. Rasio KeuanganMenurut Horne dan John (2012:163), rasio

keuangan adalah alat yang digunakan untukmenghubungkan dua buah data keuangan denganmembagi satu angka dengan angka lainnya.Selanjutnya menurut Astuti (2004:29), rasiokeuangan adalah penggunaan informasi akuntansiyang dirancang untuk membantu mengevaluasilaporan keuangan. Sedangkan menurut Munawir(2007:37), rasio keuangan adalah suatu metodeanalisa untuk mengetahui hubungan dari pos-postertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secaraindividu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.Secara umum rasio keuangan dibagi menjadi empatjenis yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas(leverage), rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.

C. PEMBAHASAN1. Analisaa. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang bertujuanuntuk mengetahui kemampuan perusahaan dalammembayar kewajiban jangka pendek. Berikut inirasio likuiditas pada PT. Gudang Garam, Tbk padatahun 2009 – 2014:1) Current Ratio

Current ratio adalah pengukuran yangdigunakan secara luas untuk mengevaluasi likuiditasperusahaan dan kemampuan membayar utang jangkapendek. Current ratio atau yang biasa disebut rasiolancar dapat dihitung dengan rumus:

Rasio Lancar = x 100%

Current Ratio PT. Gudang Garam, Tbk dapat dilihatpada Tabel 2 berikut ini:

Tabel 2Current Ratio PT. Gudang Garam, Tbk Tahun 2009-

2014(dalam jutaan rupiah)

Sumber: www.idx.co.id, diolah

2) Quick RatioQuick ratio menunjukkan kemampuan aktiva

lancar yang paling likuid yang mampu menutupiutang lancar tanpa mengutamakan persediaan. Quickratio atau rasio cepat dapat dihitung dengan rumus:

Rasio Cepat = x

100%Quick Ratio PT. Gudang Garam, Tbk dapat dilihatpada Tabel 3 berikut ini:

Tabel 3Quick Ratio PT. Gudang Garam, Tbk Tahun 2009-

2014(dalam jutaan rupiah)

Page 12: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 12

Sumber: www.idx.co.id, diolah

b. Rasio SolvabilitasBerikut ini adalah rasio solvabilitas PT.

Gudang Garam, Tbk tahun 2009 – 2014.1) Total Debt To Asset Ratio

Total debt to asset ratio (DAR) adalah rasiototal hutang dengan total aktiva yang biasa disebutrasio hutang, mengukur persentase besarnya danayang berasal dari hutang. Rumus untuk mencari totaldebt to asset ratio adalah:

Total Debt To Asset Ratio = x 100%

Total debt to asset ratio pada PT. Gudang Garam,Tbk dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:

Tabel 4Total Debt To Asset Ratio PT. Gudang Garam, Tbk

Tahun 2009-2014(dalam jutaan rupiah)

Sumber: www.idx.co.id, diolah

2) Total Debt To Equity RatioRumusnya adalah:

Total Debt To Equity Ratio= x 100%

Total debt to equity ratio pada PT. Gudang Garam,Tbk dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:

Tabel 5Total Debt To Equity Ratio PT. Gudang Garam, Tbk

Tahun 2009-2014(dalam jutaan rupiah)

Sumber: www.idx.co.id, diolah

c. Rasio AktivitasBerikut ini adalah rasio aktivitas pada PT.

Gudang Garam, Tbk tahun 2009 – 2014:1) Inventory Turnover

Rumus untuk menghitung perputaranpersediaan adalah:

Inventory Turnover = x 1 kali

Inventory turnover pada PT. Gudang Garam, Tbkdapat dilihat pada tabel 6 berikut ini:

Tabel 6Inventory Turnover PT. Gudang Garam, Tbk Tahun

2009-2014(dalam jutaan rupiah)

Sumber: www.idx.co.id, diolah

2) Fixed Asset TurnoverRumus untuk menghitung perputaran aktiva

tetap adalah:

Perputaran Aktiva Tetap = x1kali

Fixed asset turnover pada PT. Gudang Garam, Tbkdapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:

Tabel 7Fixed Asset Turnover PT. Gudang Garam, Tbk

Tahun 2009-2014(dalam jutaan rupiah)

Sumber: www.idx.co.id, diolah

3) Total Asset TurnoverPerputaran total aset dapat dihitung melalui

rumus:

Perputaran Total Aset = x1kali

Total asset turnover pada PT. Gudang Garam, Tbkdapat dilihat pada tabel 8 berikut ini:

Tabel 8Total Asset Turnover PT. Gudang Garam, Tbk

Tahun 2009-2014(dalam jutaan rupiah)

Sumber: www.idx.co.id, diolah

d. Rasio ProfitabilitasBerikut ini adalah rasio profitabilitas pada PT.

Gudang Garam, Tbk tahun 2009-2014:Tabel 9

Rasio Profitabilitas PT. Gudang Garam, Tbk Tahun2009-2014

Page 13: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 13

Sumber: www.idx.co.id, diolah

1) Net Profit Margin (NPM)Merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkankeuntungan dibandingkan dengan penjualan yangdicapai. Rumus untuk mencari marjin laba bersihadalah:

Marjin laba bersih= x100%

Net profit margin pada PT. Gudang Garam, Tbkdapat dilihat pada tabel 10 berikut ini:

Tabel 10Net Profit Margin PT. Gudang Garam, Tbk Tahun

2009-2014(dalam jutaan rupiah)

Sumber: www.idx.co.id, diolah

2) Return On Asset (ROA)Return on Asset (ROA) menggambarkan

perputaran aktiva. Semakin besar rasio ini semakinbaik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepatberputar dan meraih laba. Rumus untuk mencariReturn On Asset adalah:Return on Asset (ROA)= x100%

Return on Asset (ROA) pada PT. Gudang Garam,Tbk dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini:

Tabel 11Return On Asset PT. Gudang Garam, Tbk Tahun

2009-2014(dalam jutaan rupiah)

Sumber: www.idx.co.id, diolah

3) Return On Equity (ROE)Rasio ini menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan denganmodal sendiri yang dimiliki. Rasio ini menunjukkanberapa persen laba bila diukur dari modal pemilik.Semakin besar rasio ini semakin bagus. Rumus untukmencari ROE adalah:Return on Equity (ROE)= x 100%

Return on Equity (ROE) pada PT. Gudang Garam,Tbk dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini:

Tabel 12Return On Equity PT. Gudang Garam, Tbk Tahun

2009-2014(dalam jutaan rupiah)

Sumber: www.idx.co.id, diolah

2. EvaluasiKinerja keuangan dapat diukur

menggunakan rasio keuangan untuk mengetahuikondisi keuangan perusahaan. Kinerja keuanganpada PT. Gudang Garam, Tbk diukur melalui rasiokeuangan yaitu:a. Rasio Likuiditas1) Rasio Lancar

Menurut Munawir (2002:278), menyatakanbahwa tingkat likuiditas current ratio sesuai denganpedoman untuk perusahaan yang dianggap baikadalah nilai tersebut memiliki arti bahwa currentratio perusahaan 2:1 atau 200%, di mana dengancurrent ratio sebesar 2,00 maka setiap Rp1,00 utanglancar dapat dijamin dengan aktiva lancar sebesarRp2,00. Berikut ini adalah tabel rata-rata currentratio pada PT. Gudang Garam, Tbk:

Tabel 13Rata-rata Current Ratio PT. Gudang Garam, Tbk

Tahun 2009-2014(dalam jutaan rupiah)

Sumber: www.idx.co.id, diolahBerdasarkan nilai rata-rata current ratio,

dapat dilihat bahwa 2 tahun terakhir dimulai daritahun 2013 sampai tahun 2014, current ratio beradadi bawah rata-rata. Sedangkan tahun-tahunsebelumnya berada di atas rata-rata. Secarakeseluruhan current ratio cenderung menurun daritahun ke tahun dikarenakan pertumbuhan hutanglancar yang besar. Hal ini dapat terjadi karenaperusahaan kurang efisien dalam mengelola asetlancar yang dimilikinya.

2) Rasio Cepat (Quick Ratio)Melalui rasio ini dapat diketahui kemampuan

perusahaan dalam melunasi hutang-hutang jangkapendeknya tanpa memperhitungkan persediaan.Menurut Syamsuddin (2013:45), dinyatakan quickratio sebesar 1,0 atau 100% pada umumnya sudahdianggap baik. Dan dapat diartikan bahwa setiap Rp1,00 hutang lancar dapat dibiayai dengan Rp1,00aktiva lancar.

Tabel 14Rata-rata Quick Ratio

PT. Gudang Garam, Tbk Tahun 2009-2014(dalamjutaan rupiah)

Sumber: www.idx.co.id, diolahBerdasarkan nilai rata-rata quick ratio, dapat

dilihat bahwa quick ratio dari tahun 2011 sampai

Page 14: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 14

tahun 2014 berada di bawah nilai rata-rata. Secarakeseluruhan quick ratio berada di bawah rata-ratadan cenderung menurun disebabkan jumlahpersediaan yang besar (di atas 80%) dari aset lancar.Sehingga jumlah aktiva lancar yang likuid menjadisedikit. Untuk meningkatkan tingkat likuiditasnya,maka perusahaan perlu meningkatan aktiva lancaryang likuid seperti kas dan piutang. Semakin tinggiquick ratio atau lebih dari 100% maka kinerjaperusahaan semakin baik.

b. Rasio Solvabilitas1) Total Debt To Asset Ratio

Rasio ini disebut dengan rasio hutang yangmengukur persentase besarnya dana yang berasaldari hutang. Semakin rendah rasio ini, maka resikoperusahaan tidak mampu membayar likuiditasnyasemakin kecil.

Tabel 15Rata-rata Total Debt To Asset Ratio (DAR) PT.

Gudang Garam, Tbk(dalam jutaan rupiah)

Sumber: www.idx.co.id, diolahDilihat dari nilai rata-rata, total debt to asset

ratio (DAR) pada tahun 2009, 2010 dan 2012 beradadi bawah nilai rata-rata. Hal ini berarti semakin kecilpersentase jumlah aktiva perusahaan yang dibiayaioleh utang. Secara keseluruhan total debt to assetratio (DAR) yang dimiliki perusahaan cenderungmeningkat. Hal ini disebabkan oleh total hutangperusahaan yang selalu meningkat setiap tahunnyadan tidak diimbangi dengan kemampuan perusahaanuntuk mengelola aset yang dimilikinya. Semakintinggi rasio ini maka semakin tinggi pula risikokebangkrutan yang dimiliki oleh perusahaan dansemakin besar jumlah modal pinjaman yangdigunakan dalam menghasilkan profit bagiperusahaan.

2) Total Debt To Equity RatioBerikut ini adalah tabel dan grafik rata-rata

total debt to equity ratio:Tabel 16

Rata-rata Total Debt To Equity Ratio PT. GudangGaram, Tbk

Tahun 2009-2014(dalam jutaan rupiah)

Sumber: www.idx.co.id, diolahDilihat dari nilai rata-rata, total debt to equity

ratio berada di atas rata-rata pada 2 tahun terakhiryaitu tahun 2013 sampai tahun 2014. Hal ini berartisemakin besar modal yang digunakan untuk

menjamin utang perusahaan. Total debt to equityratio (DER) cenderung mengalami kenaikan.Kenaikan rasio ini disebabkan oleh kenaikan totalhutang yang terus menerus dari tahun ke tahun. Halini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaansemakin menurun dalam memenuhi kewajibannyadan semakin besar risiko bisnis yang dihadapiterutama apabila kondisi perekonomian memburuk.

c. Rasio Aktivitas1) Inventory Turnover

Semakin tinggi persediaan berputar, makasemakin efektif perusahaan dalam mengelolapersediaannya.

Tabel 17Rata- rata Inventory Turnover PT. Gudang Garam,

Tbk Tahun 2009-2014(dalam jutaan rupiah)

Sumber: www.idx.co.id, diolahDilihat dari nilai rata-rata, inventory turnover

pada tahun 2011 berada di bawah nilai rata-rata. Halini menunjukkan dana yang tertanam dalampersediaan berputar lebih sedikit. Dan pada tahun2009, 2010, 2012, 2013 dan 2014 inventory turnoverberada di atas nilai rata-rata. Hal ini menunjukkandana yang tertanam dalam persediaan berputar lebihbanyak. Inventory turnover cenderung sejajar ataurata. Kecenderungan ini menunjukkan bahwa tidakoptimalnya kemampuan perusahaan dalammengelola persediaan. Sehingga perusahaan kurangefisien dalam melaksanakan kegiatanoperasionalnya.

2) Fixed Asset TurnoverBerikut ini adalah tabel rata-rata dan grafik

fixed asset turnover.Tabel 18

Rata-rata Fixed Asset Turnover PT. Gudang Garam,Tbk

(dalam jutaan rupiah)

Sumber: www.idx.co.id, diolahDilihat dari nilai rata-rata, fixed asset turnover

2 tahun terakhir yaitu tahun 2013 sampai dengantahun 2014 berada di bawah nilai rata-rata. Hal iniberarti semakin kecil kemampuan dana yangtertanam dalam aset tetap berputar selama satu tahun.Sedangkan pada tahun 2009 sampai dengan tahun2012 berada di atas nilai rata-rata. Hal ini berartisemakin besar kemampuan dana yang tertanamdalam aset tetap berputar selama satu tahun. Fixedasset turnover cenderung mengalami penurunan. Halini disebabkan oleh kurang optimalnya perusahaan didalam mengelola aktiva tetap yang dimilikinya.

Page 15: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 15

3) Total Asset TurnoverSemakin besar perputaran aktiva, maka

semakin efektif dan efisien pengelolaan danpenggunaan seluruh aktiva yang dimiliki olehperusahaan.

Tabel 19Rata-rata Total Asset Turnover PT. Gudang Garam,

TbkTahun 2009-2014

(dalam jutaan rupiah)

Sumber: www.idx.co.id, diolahDilihat dari nilai rata-rata, total asset turnover

perusahaan dari tahun 2009 sampai dengan tahun2014 berada di bawah nilai rata-rata. Hal inimenunjukkan bahwa kemampuan perputaran danayang tertanam dalam keseluruhan aktiva pada satutahun semakin kecil. Total asset turnover cenderungmenurun. Hal ini disebabkan oleh kurang optimalnyaperusahaan di dalam mengelola keseluruhan asetyang dimilikinya sehingga manajemen perusahaansebaiknya mengevaluasi strategi, pemasarannya danpengeluaran modalnya (investasi).

d. Kinerja Keuangan Pada PT. Gudang Garam,Tbk

Berikut ini adalah tabel kinerja keuangan PT.Gudang Garam, Tbk dari tahun 2009-2014:

Tabel 20Kinerja Keuangan PT. Gudang Garam, Tbk Tahun

2009-2014Berdasarkan Analisis Rasio Profitabilitas

Sumber: www.idx.co.id, diolahBerdasarkan tabel 20, dapat dilihat

perkembangan kinerja keuangan PT. Gudang Garam,Tbk dimulai dari tahun 2009-2014 cenderungmengalami penurunan yang akan dijelaskan melaluianalisis rasio pada rasio profitabilitas sebagaiberikut:

1) Net Profit Margin (NPM)Dilihat dari nilai rata-rata, 3 tahun terakhir

yaitu tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 beradadi bawah nilai rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwasemakin kecil persentase perolehan laba bersih daripenjualan. Dan 3 tahun pertama yaitu tahun 2009sampai dengan tahun 2011 berada di atas nilai rata-

rata. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besarpersentase perolehan laba bersih dari penjualan. NetProfit Margin (NPM) cenderung mengalamipenurunan. Hal ini disebabkan oleh kurangoptimalnya perusahaan dalam menghasilkan lababersih dan tingginya beban yang ada seperti bebanpokok penjualan, beban usaha dan beban pajaksehingga jumlah laba bersih menjadi sangat sedikit.Selain itu, perusahaan kurang optimal di dalammeningkatkan jumlah penjualan yang dimilikinya.Persentase kenaikan penjualan dari tahun ke tahunselama rentang waktu 6 tahun yaitu tahun 2009sampai tahun 2014 tidak lebih dari 18%. Net profitmargin juga mengalami penurunan disebabkan olehjumlah laba bersih yang hampir stabil (tidak adanyakenaikan secara drastis) dari tahun 2009 sampaitahun 2014 namun penjualan perusahaan selamarentang waktu 6 tahun tersebut terus mengalamipeningkatan. Hal ini tentu akan mengurangipersentase dari marjin laba bersih.

2) Return On Asset (ROA)Dilihat dari nilai rata-rata, 3 tahun awal yaitu

tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 berada di atasnilai rata-rata. Hal ini menunjukkan semakin besarpersentase perolehan laba bersih dari total aktivaperusahaan. Namun dari tahun 2012 sampai dengantahun 2014 berada di bawah nilai rata-rata. Hal inimenunjukkan semakin kecil persentase perolehanlaba bersih dari total aktiva perusahaan. Secarakeseluruhan Return on Asset (ROA) mengalamipenurunan dikarenakan perputaran aktiva dalamperusahaan kurang baik. Selain itu perusahaankurang optimal di dalam menghasilkan laba bersih.Return on asset juga mengalami penurunandisebabkan oleh jumlah laba bersih perusahaan yanghampir stabil namun jumlah total aset mengalamipeningkatan terus menerus dari tahun 2009 sampaidengan tahun 2014. Hal ini menyebabkan persentasereturn on asset cenderung mengalami penurunan.

3) Return On Equity (ROE)Dilihat dari nilai rata-rata, ROE pada tahun

2009 sampai dengan tahun 2011 berada di atas rata-rata. Hal ini menunjukkan semakin besar persentaseperolehan laba bersih dari modal yang dimilikiperusahaan. Sedangkan ROE pada tahun 2012sampai dengan tahun 2014 berada di bawah rata-rata.Hal ini menunjukkan semakin kecil persentaseperolehan laba bersih dari modal yang dimilikiperusahaan. Berdasarkan grafik yang ditunjukkanpada gambar 10, secara keseluruhan ROEperusahaan cenderung menurun dikarenakanpenurunan kemampuan perusahaan dalammenginvestasikan modal yang dimilikinya dan jugakurang optimalnya perusahaan dalam menghasilkanlaba bersih. Besarnya beban pokok penjualan, bebanusaha dan beban pajak menyebabkan laba bersihyang diperoleh perusahaan menjadi lebih kecil. Halini menyebabkan persentase return on equitymenjadi lebih kecil. Selain itu, jumlah laba bersihperusahaan yang hampir stabil kurang mampumengimbangi jumlah peningkatan modal perusahaan

Page 16: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 16

yang terus meningkat dari tahun 2009 sampai dengantahun 2014. Sehingga persentase return on equitycenderung mengalami penurunan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwakinerja keuangan yang diukur melalui rasioprofitabilitas (net profit margin, return on asset,return on equity) mengalami penurunan disebabkanoleh rasio aktivitas dan rasio solvabilitas (leverage)sehingga hipotesis diterima.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Tingkat likuiditas PT. Gudang Garam, Tbkcenderung mengalami penurunan. Dilihat daricurrent ratio, penurunan ini disebabkan olehpertumbuhan hutang lancar yang besar. Danapabila dilihat dari quick ratio, penurunan inidisebabkan oleh jumlah persediaan yang besar (diatas 80%) dari aset lancar. Sehingga jumlahaktiva lancar yang likuid menjadi sedikit.

b. Tingkat solvabilitas PT. Gudang Garam, Tbkcenderung mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatanhutang perusahaan yang digunakan untukmembiayai modal dan aktiva perusahaan.

c. Tingkat aktivitas PT. Gudang Garam, Tbkcenderung mengalami penurunan dari tahun ketahun. Dikarenakan kurang optimalnyaperusahaan di dalam mengelola aset yangdimilikinya. Namun perputaran persediaancenderung rata atau sejajar dikarenakan jumlahpersediaan cukup besar persentasenya dibandingaset lancar lainnya.

d. Tingkat profitabilitas PT. Gudang Garam, Tbkcenderung menurun dari tahun ke tahundikarenakan persentase pencapaian laba bersihyang lebih rendah dibandingkan dengan jumlahpenjualan, modal dan total aset dari perusahaan.

e. Kinerja keuangan PT. Gudang Garam, Tbk daritahun 2009 sampai dengan tahun 2014 yangdiukur melalui rasio profitabilitas cenderungmengalami penurunan. Penurunan kinerjakeuangan disebabkan oleh rasio aktivitas danrasio solvabilitas (leverage).

2. Sarana. PT. Gudang Garam, Tbk sebaiknya

meningkatkan aktiva lancarnya dan menekanpersentase kenaikan hutang lancar untukmeningkatkan persentase current ratio dan quickratio. Serta menekan jumlah persediaan agar asetlancar yang likuid mengalami peningkatan. Halini akan berdampak pada quick ratio perusahaan.

b. PT. Gudang Garam, Tbk sebaiknyameningkatkan jumlah modal dan total aset yangdimilikinya. Agar semakin sedikit modal dan asetperusahaan yang dijamin dengan hutangperusahaan.

c. PT. Gudang Garam, Tbk sebaiknya lebihmemperhatikan pengelolaan aset-aset yang ada didalam perusahaan. Selain itu perusahaan harus

mengurangi jumlah persediaan yang ada karenapersediaan merupakan aset yang tingkat likuidnyapaling rendah.

d. PT. Gudang Garam, Tbk sebaiknyameningkatkan persentase penjualan, modal danjuga total aset yang ada untuk meningkatkanpersentase profitabilitas perusahaan danmengurangi semua beban atas pendapatan. Halini dapat dilakukan dengan perluasan pangsapasar dengan tingkat harga yang lebihmenguntungkan. Sehingga laba bersih yangdimiliki perusahaan mengalami peningkatan.Yang pada akhirnya berdampak padakelangsungan hidup perusahaan.

e. PT. Gudang Garam, Tbk sebaiknya meninjaukembali manajemen hutang di mana solvabilitasmengalami peningkatan namun menyebabkanpenurunan pada profitabilitas.

f. PT. Gudang Garam, Tbk tetap melakukan analisisrasio keuangan sebagai dasar untuk mengetahuiperkembangan perusahaan dan juga pedomanuntuk menentukan kebijaksanaan perusahaandalam mencapai target perusahaan.

g. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya perlu jugamelakukan penelitian dengan menggunakan rasiolain seperti rasio penilaian pasar dan rasiopertumbuhan serta objek penelitian yangdigunakan sebaiknya lebih dari satu objek sepertimelakukan penelitian pada kelompok industrirokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

E. DAFTAR PUSTAKAAstuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan

Perusahaan. Cetakan Pertama. Jakarta: GhaliaIndonesia.

Bursa Efek Indonesia, http://www.idx.co.id: tahunakses 2015

Fahmi, Irhan. 2011. Analisis Kinerja Keuangan.Cetakan Pertama. Bandung: Alfabeta

Harahap. Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis AtasLaporan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Horne, James C. Van dan John M. Wachowicz.2012. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan.Edisi XIII, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Munawir. 2002. Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta: Liberty.

Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan danPerencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sudana, I Made. 2011. Manajemen KeuanganPerusahaan Teori dan Praktik. Jakarta:Penerbit Erlangga.

Sutrisno. 2013. Manajemen Keuangan Teori, Konsepdan Aplikasi. Edisi Pertama. CetakanKesembilan. Yogyakarta: Penerbit EkonisiaKampus Fakultas Ekonomi.

Syamsuddin, Lukman. 2013. Manajemen KeuanganPerusahaan. Edisi Baru. Cetakan Keduabelas.Jakarta: Rajawali Press.

Page 17: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 17

PENGARUH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DANKEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADATERMINAL BAHAN BAKAR MINYAK (TBBM) PT. PERTAMINA

(PERSERO) PEMATANGSIANTAR

Oleh:Kemas Ardian Putra

S1 ManajemenDarwin Lie, Marisi Butarbutar, Stefi Inggrid Thressa

AbstraksiPenelitian ini dilakukan dengan mengunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif

yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, analisis korelasi dan koefisien determinan. Populasi pada padapenelitian ini adalah seluruh karyawan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT. Pertamina (Persero)Pematangsiantar, berjumlah 53 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara dandokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Karyawan setuju dengan penerapankesehatan dan keselamatan kerja, kepuasan kerja dan kinerja karyawan sudah tinggi. 2) Hasil analisis regresiadalah Ŷ = 4,434 + 0,312X1 + 0,636X2 berarti kesehatan dan keselamatan kerja serta kepuasan kerja berpengaruhpositif terhadap kinerja. 3) hasil analisis korelasi diperoleh nilai r = 0,771 artinya terdapat hubungan yang kuatdan positif antara kesehatan dan keselamatan kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan TerminalBahan Bakar Minyak (TBBM) PT. Pertamina (Persero) Pematangsiantar. Tinggi rendahnya kinerja karyawandapat dijelaskan oleh kesehatan dan keselamatan kerja serta kepuasan kerja dapat sebesar 59,5%. 4) Hipotesis H0

ditolak, artinya kesehatan dan keselamatan kerja dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadapkinerja karyawan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT. Pertamina (Persero) Pematangsiantar.

Adapun saran dari hasil penelitian ini adalah perusahaan agar melengkapi alat perlindungan dirikaryawan, pemberian tanda peringatan dan bahaya pada area kerja, kelengkapan alat pelindung kerja, ketersedianklinik di area kerja. Perusahaan lebih memperhatikan dan lebih dekat kepada karyawan dan memberikankesempatan kepada karyawan berinovasi dalam bekerja dan menimbulkan kreativitas karyawan sehingga kinerjakaryawan lebih meningkat.

Kata kunci: Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Kepuasan Kerja dan Kinerja

AbstractionThis research was conducted by using descriptive analysis techniques of qualitative and quantitative

descriptive consisting of multiple linear regression analysis, correlation analysis and determinant coefficient.The population in this study were all employees of Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT. Pertamina(Persero) Pematangsiantar, totaling 53 people. Data was collected by questionnaire, interview anddocumentation. Results of the study can be summarized as follows: 1) Employees agree with the implementationof health and safety at work, job satisfaction and employee performance is already high. 2) The results of theregression analysis is Y = 4.434 + 0,312X1 + 0,636X2 means health and safety as well as job satisfaction haspositive influence on performance. 3) the results of the analysis of correlation was obtained r = 0.771 means thatthere is a strong and positive relationship between health and safety and job satisfaction to employeesperformance Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT. Pertamina (Persero) Pematangsiantar. The level ofemployee performance can be explained by occupational health and safety and job satisfaction can be 59.5%. 4)The hypothesis H0 is rejected, meaning that health and safety and job satisfaction and significant positive effecton employee performance Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT. Pertamina (Persero) Pematangsiantar.

The suggestion of this research is the company that employees complete personal protective equipment,provision of warning signs and dangers in the work area, completeness labor protective equipment, availabilityof clinics in the work area. Companies pay more attention and closer to employees and provide the opportunityfor employees to innovate in their work and raises employee creativity so that employee performance isincreased.

Keywords: Health and Safety at Work, Job Satisfaction and Performance

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahTerminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT.

Pertamina (Persero) Pematangsiantar merupakanperusahaan yang bergerak di bidang Industri Bahan

Bakar Minyak. Dari hasil wawancara dengan asistenadministrasi umum dan sekuriti TBBM PT.Pertamina (Persero) Pematangsiantar dari 53 orangkaryawan, kinerja karyawan yang baik 28 % dan 72% cukup baik.

Page 18: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 18

Pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerjaTerminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT.Pertamina (Persero) Pematangsiantar mengacu padaUndang-undang No. 1 Tahun 1970 dan Undang-undang No. 13 tahun 2003 paragrap 5 pasal 86 dan87. Dalam meningkatkan kinerja karyawan TBBMPT. Pertamina (Persero) Pematangsiantarmelaksanakan program kesehatan dan keselamatankerja, yang terdiri dari aspek kesehatan, keselamatan,keamanan, lingkungan dan Training Health SefetyEnvironment (HSE).

Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT.Pertamina (Persero) Pematangsiantar menilaikepuasan kerja yang tinggi dari beberapa aspek,diantaranya pekerjaan itu sendiri adalah setiapkegiatan operasional perusahaan mulai daripenerimaan, penimbunan dan penyaluran bahanbakar minyak.

Untuk meningkatkan kinerja karyawan yangefektif dan efisien untuk itu, TBBM PT. Pertamina(Persero) Pematangsiantar harus menerapkankesehatan dan keselamatan kerja sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku danmemberikan kepuasan kerja kepada karyawan agarkinerja karyawan tercapai.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran kesehatan dan keselamatan

kerja (K3), kepuasan kerja dan kinerja karyawanpada TBBM PT. Pertamina (Persero)Pematangsiantar?

b. Bagaimana pengaruh kesehatan dan keselamatankerja (K3) dan kepuasan kerja terhadap kinerjakaryawan pada TBBM PT. Pertamina (Persero)Pematangsiantar secara simultan dan parsial?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran kesehatan dan

keselamatan kerja (K3), kepuasan kerja dankinerja karyawan pada TBBM PT. Pertamina(Persero) Pematangsiantar.

b. Untuk mengetahui pengaruh kesehatan dankeselamatan kerja (K3) dan kepuasan kerjaterhadap kinerja karyawan pada TBBM PT.Pertamina (Persero) Pematangsiantar secarasimultan dan parsial.

4. Metode PenelitianPenelitian ini mengambil lokasi di Terminal

Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pematangsiantarmerupakan unit pemasaran regional I PT.PERTAMINA (PERSERO) yang beralamat di Jl.Bola Kaki No. 1 Kelurahan Banjar, KecamatanSiantar Barat, Kota Pematangsiantar. Pada penelitianini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawanyang terdapat pada TBBM PT. Pertamina (Persero)Pematangsiantar yang berjumlah 53 orang (N=53).

Adapun Desain penelitian yang digunakandalam penulisan penelitian ini adalah PenelitianKepustakaan (Library Research) dan PenelitianLapangan (Field Research). Teknik pengumpulandata yang dilakukan penulis dalam penelitian iniadalah berupa Kuesioner, Wawancara dan

Dokumentasi. Adapun jenis data yang digunakandalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif dandata kuantitatif. Hasil data yang diperoleh darilapangan akan dianalisis secara deskriptif baikbersifat kualitatif dan kuantitatif.

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen Sumber Daya ManusiaMenurut Mondy (2008:10), manajemen

sumber daya manusia adalah pemanfaatan sejumlahindividu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.Menurut Mathis dan John (2011:3), manajemensumberdaya manusia adalah rancangan sistem-sistemformal dalam sebuah organisasi untuk memastikanpenggunaan bakat manusia secara efektif dan efisienguna mencapai tujuan-tujuan organisasi. Daripendapat para ahli diatas, penulis menyimpulkanbahwa manajemen sumber daya manusia adalah caraatau sistem yang digunakan untuk memanfaatkandan mendayagunakan bakat manusia untuk mencapaitujuan dan sasaran perusahaan secara efektif danefisien.

Menurut Mondy (2008:4), fungsi manajemensumberdaya manusia adalah penyediaan staf,pengembangan SDM, kompensasi, keselamatan dankesehatan.

2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)Menurut Mondy dan Noe (2005:360),

keselamatan kerja adalah sebuah kondisi dimanapara karyawan terlindung dari cedera yangdisebabkan oleh berbagai kecelakaan yangberhubungan dengan perkerjaan dan kesehatan kerjaadalah sebuah kondisi dimana karyawan terbebasdari berbagai penyakit fisik dan emosional yangdisebabkan oleh perkerjaan. Sedangkan menurutMathis dan John (2006:50), bahwa keselamatanadalah merujuk pada perlindungan terhadapkesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yangterkait dengan perkerjaan. Kesehatan adalah kondisiumum fisik, mental, dan emosional seseorang yangsehat untuk melakukan pekerjaan. Dari teori diatasdapat disimpulkan bahwa kesehatan dan keselamatankerja mempunyai arti penting dalam suatuperusahaan yang akan berdampak padaproduktivitas karyawan.

Menurut Pertamina (2015), aspek-aspekkeselamatan dan keamanan dalam bekerja danberaktivitas, terdiri dari kesehatan, keselamatan,keamanan, aspek lingkungan dan Training HealthSafety Environment (HSE).

3. Kepuasan KerjaMenurut Luthans (2005:243), kepuasan kerja

adalah hasil dari persepsi pegawai mengenaiseberapa baik pekerjaan mereka memberikan halyang dinilai penting. Menurut Mangkunegara(2006:117), kepuasan kerja adalah suatu perasaanyang menyokong atau tidak menyokong diri pegawaiyang berhubungan dengan pekerjaannya maupundengan kondisi dirinya. Berdasarkan uraian pendapatahli diatas, penulis menyimpulkan bahwa kepuasankerja suatu keadaan yang dirasakan para karyawan

Page 19: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 19

terhadap keadaan atau kondisi pekerjaannya danlingkungan kerja yang sesuai dengan keinginankaryawan dan peraturan yang berlaku padaperusahaan tersebut.

4. Kinerja KaryawanMenurut Mathis dan John (2006:378), kinerja

(performance) pada dasarnya adalah apa yangdilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan.Kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakanpekerjaan meliputi elemen seperti: kuantitas dankualitas dari hasil, kehadiran dan kemampuanbekerja sama. Menurut Dessler (2006:87), kinerjaadalah prestasi aktual karyawan atau pegawaidibandingkan dengan prestasi yang diharapkan darikaryawan atau pegawai. Dari beberapa pendapat ahlidi atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakansuatu kondisi yang harus diketahui dandikonfirmasikan kepada pihak tertentu mengetahuitingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkandengan visi yang diemban suatu organisasi atauperusahaan serta mengetahui dampak positif dannegatif dari suatu kebijakan opersional.

Menurut Mathis dan John (2006:378),dimensi yang berhubungan dengan kinerja adalahkuantitas, kualitas, ketepatan waktu, kehadiran dankemampuan bekerja sama.

5. Pengaruh Kesehatan dan KeselamatanKerja (K3) dan Kepuasan KerjaTerhadap Kinerja

Menurut Sutrisno (2012:74), kepuasan kerjaadalah suatu sikap karyawan terhadap pekerjaanyang berhubungan dengan situasi kerja, kerja samaantar karyawan, imbalan yang diterima dalam kerjadan hal-hal yang menyangkut faktor fisik danpsikologis. Menurut Panggabean (2004:134),kepuasan kerja berhubungan dengan semangatkerja. Jika seseorang merasa puas terhadapperlakuan yang diterima di tempat kerja merekaakan bersemangat untuk kerja melebihi apa yangdiharapkan.

Dari uraian teori ahli diatas dapat disimpulkanbahwa kesehatan dan keselamatan kerja secaraefektif dan efisien yang dilaksanakan olehperusahaan akan meningkatkan produktivitas dankepuasan kerja akan memberikan semangat dalambekerja dan akan meningkatkan kinerja karyawanuntuk mencapai tujuan dari perusahaan.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Deskriptif KualitatifAdapun penetapan kriteria nilai rata-rata

jawaban dari responden tersebut dimasukan kedalamkelas-kelas interval dimana penentuan intervalnyamemakai rumus sebagai berikut:

Dari rumus diatas dapat diperoleh intervalkelas 0,8 sehingga berlaku ketentuan kategoridengan hasil sebagai berikut:

Tabel 1Nilai Interval dan Kategori Jawaban Responden

Sumber: hasil pengolahan data

1) Gambaran Pelaksanaan Kesehatan danKeselamatan Kerja pada Terminal BahanBakar Minyak (TBBM) PT. Pertamina(Persero) Pematangsiantar

Dari tabel jawaban responden, dapat diketahuidimensi kesehatan (health) yaitu untuk indikatorusaha perusahaan untuk mencegah penyakit yangdisebabkan oleh pekerjaan berada di rata-rata 4.41yang dinilai sangat baik, hal ini disebabkan olehperusahaan memperhatikan kesehatan parakaryawannya. Indikator perusahaan dalammenciptakan iklim kerja yang sehat dinilai 4.09dikategorikan baik. Hal ini disebabkan karenaperusahaan menjamin lingkungan kerja agar tetapsehat.

Dari dimensi keselamatan (safety), untukindikator perhatian perusahaan terhadap keselamatankerja bernilai rata-rata 4.60 berkriteria sangat baik.Hal ini disebabkan oleh perusahaan telahmenyediakan alat perlindungan diri untuk parakaryawan berkerja di zona berbahaya sesuai denganstandar operasi perusahaan dan sesuai dengankeadaan lingkungan zat berbahaya. Untuk indikatormenghindari kecelakaan dalam bekerja dengan nilairata-rata 4.41 berkriteria sangat baik. Hal inidikarenakan perusahaan menyediakan alatperlindungan diri yang lengkap dan selalumemberikan safety talk seminggu sekali untukmengingatkan dan memberikan penyuluhan tentangbahaya dan dampak kecelakaan kerja.

Dimensi keamanan (security) dalam indikatorusaha dalam menjaga aset perusahaan bernilai rata-rata 4.09 yang dikategorikan baik. Hal inidisebabkan setiap area TBBM PT. Pertamina(Persero) Pematangsiantar dilengkapi CCTV agarbisa mengontrol kegiatan yang ada dalam TBBM PT.Pertamina (Persero) Pematangsiantar. Untukindikator usaha perusahaan dalam mengelola operasiyang tidak terhenti apabila ada ganguan keamananyang bernilai 4.11 yang berkriteria baik. Hal inidisebabkan karena TBBM PT. Pertamina (Persero)dikelilingi oleh pagar berduri dan pihak perusahaanselalu berkordinasi dengan pihak kepolisian untukselalu bersinergi dalam mengatasi masalah gangguankeamanan.

Selanjutnya untuk dimensi aspek lingkungan(environment) dengan indikator bagaimanaperusahaan mengelola limbah yang berbahayaberada pada nilai rata-rata 3.30 yang bernilai cukupbaik. Hal ini disebabkan minyak yang ditimbulkanmudah terbakar pihak TBBM PT. Pertamina(Persero) Pematangsiantar menyediakan bak khusus

Page 20: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 20

penampungan limbah berbahaya untuk diolahmenjadi limbah yang ramah lingkungan dan tidakberbahaya. Untuk indikator apabila terjadi tumpahanminyak, bagaimana usaha perusahaan dalammengelolah tumpahan minyak tersebut bernilai rata-rata 4.60 yang berkriteria sangat baik. Hal inidikarenakan setiap tangki timbun disediakan wadukuntuk menampung tumpahan minyak apabila terjadikebocoran atau luapan saat pengisian kedalam tangkitimbun.

Dimensi training HSE untuk indikatorkemampuan HSE setiap pimpinan bernilai 4.30 yangbernilai sangat baik. Hal ini disebabkan karena setiapkaryawan rutin diberikan bimbingan dan penyuluhantentang kesehatan dan keselamatan kerja yangmeningkatkan kemampuan dan pemahaman tentangkesehatan dan keselamatan kerja. Untuk indikatorpelatihan HSE yang diberikan perusahaan bernilai4.18 berkriteria baik. Hal ini disebabkan olehperusahaan rutin memberikan pelatihan danpengembangan.

Secara keseluruhan, hasil dari kuesionerkesehatan dan keselamatan kerja memperoleh nilairata-rata 4.20 yang berkriteria baik, pada indikatornilai rata-rata tertinggi adalah 4.60 dari perhatianperusahaan terhadap keselamatan kerja dan apabilaterjadi tumpahan minyak, usaha perusahaanmengelolah tumpahan minyak tersebut. Untuk nilaiterendah ada pada indikator perusahaan mengelolahlimbah yang berbahaya dengan nilai 3.30 yangbernilai cukup baik.

2) Gambaran Kepuasan Kerja Pada TerminalBahan Bakar Minyak (TBBM) PT. Pertamina(Persero) Pematangsiantar

Dari tabel jawaban responden dapat dilihatdimensi pekerjaan itu sendiri dengan indikator posisikerja saat ini di perusahaan bernilai rata-rata 3,77yang berkriteria puas. Hal ini disebabkan olehperusahaan mampu menempatkan karyawan padaposisi dan kemampuan yang mereka miliki. Untukindikator kesempatan untuk mengembangkanketerampilan karyawan dalam pekerjaan sekarangbernilai rata-rata 4,07 yang berkriteria puas. Hal inidisebabkan, setiap karyawan memiliki kemampuandan keterampilan masing-masing karyawan.

Dari dimensi gaji dengan indikator gaji yangditerima karyawan memiliki nilai rata-rata 4,60 yangberkriteria sangat puas, hal ini disebabkanperusahaan menetapkan gaji karyawan diatas UMRdan untuk indikator pemberian tunjangan olehperusahaan memiliki nilai rata-rata 3.49 yangberkriteria puas, hal ini dikarenakan tunjangan yangdiberikan kepada karyawan sesuai dengan kinerjakaryawan, misalnya lembur, THR, dan tunjanganpensiun.

Untuk dimensi kesempatan untuk promosidengan indikator kesempatan promosi berdasarkankinerja karyawan bernilai rata-rata 3,32 yangberkriteria cukup puas, hal ini disebabkan karenaperusahaan memberikan kesempatan promosi kepadakaryawan yang berprestasi berdasarkan kinerjakaryawan dan indikator kesempatan promosi

berdasarkan lama kerja bernilai rata-rata 4,07 yangberkriteria puas, hal ini dikarenakan karyawan yangmemiliki masa kerja yang lebih lama dan memilikipengalaman yang lama pada perusahaan.

Selanjutnya untuk dimensi mutu pengawasansupervisi dengan indikator puas jika selalu diawasisaat bekerja bernilai rata-rata 3,15 yang berkriteriacukup puas, hal ini disebabkan karena karyawanmerasa dipandang dan dihargai dalam bekerja danuntuk indikator bekerja sesuai dengan apa yang telahditetapkan bernilai rata-rata 3,49 yang berkriteriapuas, hal ini disebabkan karyawan merasa lebihdiperhatikan dalam berkerja.

Selanjutnya untuk dimensi rekan kerja denganindikator interaksi antar sesama rekan kerja bernilairata-rata 3,98 yang berkriteria puas, hal inidisebabkan oleh karyawan peduli sesama rekan kerjadan untuk indikator perhatian sesama rekan kerjabernilai rata-rata 3,88 yang berkriteria puas, hal inidisebabkan hubungan kekeluargaan antar sesamarekan kerja terjalin dengan baik dan harmonis.

Secara keseluruhan kepuasan kerja karyawandengan dimensi pekerjaan itu sendiri, gaji,kesempatan promosi, mutu pengawasan supervisidan rekan kerja memiliki nilai rata-rata 3,78 yangberkriteria puas. Nilai rata-rata kepuasan kerjatertinggi ada pada indikator gaji yang diterima 4,60yang berkriteria sangat puas. Dan nilai rata-ratakepuasan terendah berada pada indikator 3,15 yangberkriteria cukup puas.

3) Gambaran Kinerja Karyawan Pada TerminalBahan Bakar Minyak (TBBM) PT. PertaminaPematangsiantar

Kinerja karyawan yang dilaksanakanTerminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT.Pertamina (Persero) Pematangsiantar diukur olehdimensi kuantitas dari hasil kinerja karyawan. Halyang berkaitan dengan kuantitas kinerja karyawanadalah hasil yang dicapai karyawan semaksimalmungkin, untuk mengetahui tinggi rendahnya hasilkinerja karyawan tersebut dibandingkan dengantarget yang telah ditetapkan oleh perusahaan.Dimensi kualitas dari kinerja karyawan sebagaipenyempurna dari hasil kinerja karyawan. Kualitasyang dihasilkan seberapa baik dan tepat waktukaryawan dalam menyelesaikan pekerjaan.

Selanjutnya dimensi ketepatan waktu parakaryawan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM)PT. Pertamina (Persero) Pematangsiantardilaksanakan untuk melihat sejauh mana kinerjakaryawan dan sesuai tidaknya dengan waktu yangtelah dijadwalkan, untuk dimensi kehadiran parakaryawan tercermin dari ketepatan waktu hadir danpulang dari tempat kerja sesuai dengan waktu yangtelah ditetapkan oleh perusahaan. Indikatorkemapuan bekerja sama kepada rekan-rekan kerjakaryawan, hal ini memungkinkan karyawan bekerjalebih efektif dan menyelesaikan pekerjaan denganse-efektif mungkin.

Dari tabel jawaban responden dapat dilihatbahwa dimensi kuantitas dari indikator hasil kerjayang diperoleh karyawan berada pada nilai rata-rata

Page 21: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 21

4.11 kriteria baik. Hal ini disebabkan TerminalBahan Bakar Minyak (TBBM) PT. Pertamina(Persero) Pematangsiantar memberikan jaminankesehatan dan keselamatan kerja yang dapatmeningkatkan dan mencapai target kerja yang telahditetapkan oleh perusahaan. Untuk indikator tingkatpencapaian target kerja karyawan berada pada nilairata-rata 4.09 yang berkriteria baik. Hal inidikarenakan kinerja karyawan selalu meningkat yangmembuat pencapaian target kerja karyawanmeningkat.

Dimensi kualitas dari indikator kualitas hasilkerja yang dihasilkan oleh karyawan bernilai rata-rata 4.11 yang berkriteria baik. Hal ini disebabkanoleh setiap karyawan selalu menjalakanpekerjaannya berkomitmen menghasilkan mutu yangterbaik sesuai standar perusahaan. Indikatorketelitian karyawan dalam menyelesaikan pekerjaanbernilai rata-rata 4.13 yang berkriteria baik, hal inidisebabkan setiap karyawan dalam melaksanakanpekerjaan selalu berhati-hati dan teliti dalam setiappekerjaannya.

Selanjutnya untuk dimensi ketepatan waktudengan indikator bagaimana efisiensi waktu dalammenyelesaikan pekerjaan bernilai rata-rata 4.30berkriteria sangat baik, karena tingkat ketepatanwaktu karyawan dalam melaksanakan pekerjaansangat baik dan efisien dengan memanfaatkan waktusemaksimal mungkin agar waktu tidak terbuang sia-sia. Untuk indikator pencapaian karyawanmenyelesaikan pekerjaan dengan tenggang waktubernilai rata-rata 4.60 berkriteria sangat baik, karenakaryawan selalu menyelesaikan suatu pekerjaandengan tepat waktu dan merasa tertantang untuksecepat mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan.

Dari dimensi kehadiran dengan indikatortingkat kehadiran karyawan bernilai rata-rata 3.88yang berkriteria baik, hal ini disebabkan olehkaryawan selalu hadir dalam bekerja dan jarangabsen dengan alasan tertentu. Untuk indikatorkehadiran karyawan dalam kegiatan senam pagi, apelpagi dan kegiatan lainnya di perusahaan bernilairata-rata 4.60 yang berkriteria sangat baik, hal inidisebabkan oleh karyawan selalu hadir dalam setiapkegiatan yang memberikan motivasi dan semangatkepada karyawan dalam berkerja.

Selanjutnya untuk dimensi kemampuankaryawan bekerja sama dengan indikatorkemampuan karyawan untuk bekerja sama dengantim dan pimpinan memiliki nilai rata-rata 3.86 yangberkriteria baik, hal ini disebabkan oleh karyawanselalu memahami untuk mencapai hasil yang se-efektif dan se-efisiensi mungkin karyawan harusbekerjasama untuk mencapai hasil tersebut. Danindikator kemampuan karyawan bekerjasama denganrekan kerja bernilai rata-rata 3.30 yang berkriteriacukup baik, hal ini dikarenakan karyawan mampubekerjasama dengan baik.

Secara keseluruhan nilai kinerja karyawanmemiliki nilai rata-rata 4.10 yang berkriteria baik.Nilai jawaban responden tertinggi ada pada indikatorpencapaian karyawan menyelesaikan pekerjaandengan tenggang waktu bernilai 4.60 berkriteria

sangat baik dan nilai jawaban responden terendahberada pada indikator kemampuan karyawanbekerjasama dengan rekan kerja bernilai rata-rata3.30 yang berkriteria cukup baik.

b. Deskriptif Kuantitatif1) Analisa Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakanuntuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X) danvariabel terikat (Y), dimana X1 adalah kesehatan dankeselamatan kerja, X2 kepuasan kerja dan Y adalahkinerja karyawan. Maka dilakukan perhitunganmenggunakan program aplikasi SPSS untukmemperoleh nilai a dan b dengan notasi sebagaiberikut: Ŷ = a + b1 X1 + b2 X2.

Tabel 2Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Kinerja KaryawanSumber: hasil perhitungan SPSS Statistics 17.00

Dari hasil analisis regresi dengan SPSSpada tabel 17 diatas diperoleh koefisien regresi b1

sebesar 0,312 dan b2 sebesar 0,636 sehingga dapatdiketahui persamaan regresi yang diperoleh adalah :Ŷ = 4,434 + 0,312X1 + 0,636X2, artinya terdapatpengaruh yang positif antara variabel kesehatan dankeselamatan kerja (X1) dan variabel kepuasan kerja(X2) terhadap kinerja (Y) pada Terminal BahanBakar Minyak (TBBM) PT. Pertamina (Persero)Pematangsiantar.

2) Analisis Korelasi dan Koefisien DeterminasiUntuk menghitung kekuatan hubungan

kesehatan dan keselamatan kerja dan kepuasan kerjaterhadap kinerja karyawan dilakukan analisiskorelasi, berupa derajat atau kedalaman hubunganfungsional yang menjelaskan hubungan antaraperubah, dinyatakan dengan koefisien korelasi yangdisimbolkan dengan r. Nilai r dapat dilihat melaluitabel berikut ini:

Tabel 3Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Variabel X (Kesehatan danKeselamatan Kerja)b. Dependent Variable: Variabel Y (KinerjaKaryawan)Sumber: hasil perhitungan SPSS Statistics 17.0

Dari tabel di atas, didapat r = 0,771 yangartinya terdapat hubungan yang kuat dan positifantara kesehatan dan keselamatan kerja dankepuasan kerja terhadap kinerja karyawan TerminalBahan Bakar Minyak (TBBM) PT. Pertamina(Persero) Pematangsiantar. Selanjutnya diperolehkoefisien determinasi R square 0,595 artinya tinggi

Page 22: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 22

rendahnya kesehatan dan keselamatan kerja dankepuasan kerja dapat dijelaskan sebesar 59,5% olehkinerja karyawan, selebihnya 40,5% dijelaskan olehfaktor-faktor lain seperti kepemimpinan, prestasikerja, motivasi, kompensasi, pengembangan karirdan faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalampenelitian ini.

3) Uji Simultan (Uji F)Uji F digunakan untuk mengetahui apakah

varibel bebas berpengaruh terhadap kinerjakaryawan secara bersama-sama atau simultan.Pengujian ini dilakukan untuk membandingkanantara Fhitung dan Ftabel pada taraf signifikansi sebesar5% atau α = 0,05 dengan menggunakan programaplikasi SPSS, dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4Perkiraan Nilai F hitung

ANOVAb

a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja (X2),Kesehatan dan Keselamatan Kerja (X1)b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)Sumber: hasil perhitungan SPSS Statistics 17.0

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai Fhit

sebesar 36,719 sedangkan Ftabel (0,05 ; 50 VS 2)sebesar 3,18 atau dengan taraf signifikan 0,000 < α0,05, maka H0 ditolak, artinya kesehatan dankeselamatan kerja dan kepuasan kerja berpengaruhpositif dan signifikan terhadap kinerja karyawanpada Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT.Pertamina (Persero) Pematangsiantar secarasimultan.

4) Uji Parsial (Uji t)Untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang

valid, maka harus dilakukan uji hipotesis (uji t). Darihasil perhitungan koefisien korelasi diketahui bahwakesehatan dan keselamatan kerja, kepuasan kerja dankinerja karyawan sangat berhubungan, untukmenguji kebenarannya maka dilakukan pengujianhipotesis dengan mengunakan program aplikasiSPSS, dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 5Perkiraan Nilai thitung

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Variabel YSumber: Hasil perhitungan SPSS Statistics 17.0

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai thit padavariabel X1 sebesar 3,156 sedangkan ttabel dengan df= n-k-1 (53-2-1= 50) sebesar 2,0085, atau dengantaraf signifikan 0,003 < α 0,05, maka H0 ditolak danHa diterima, artinya kesehatan dan keselamatan kerjaberpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerjakaryawan pada Terminal Bahan Bakar Minyak

(TBBM) PT. Pertamina (Persero) Pematangsiantarsecara parsial. Kemudian nilai thit pada variabel X2

sebesar 6,528 sedangkan ttabel dengan df = n-k-1, (53-2-1= 50) sebesar 2,0085, atau dengan taraf signifikan0,000 < α 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima,artinya kepuasan kerja berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja karyawan pada TerminalBahan Bakar Minyak (TBBM) PT. Pertamina(Persero) Pematangsiantar secara parsial.

2. Evaluasia. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada

Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT.Pertamina (Persero) Pematangsiantar

Berdasarkan dimensi yang digunakan dalampenelitian ini, hasil yang diperoleh dapat dijelaskanbahwa kesehatan dan keselamatan kerja yang adapada Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT.Pertamina (Persero) Pematangsiantar dapat dikatakanbaik, hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasilkuesioner yang diperoleh nilai rata-rata 4.20berkriteria baik.

Namun ada beberapa indikator dinilai baiktetapi masih dibawah nilai rata-rata, yaitu padaindikator perhatian perusahaan dalam menciptakaniklim yang sehat dengan nilai rata-rata 4,09berkriteria baik. Cara untuk mengatasi indikatortersebut perusahaan menyediakan klinik di areaperusahaan, menata ruangan yang nyaman untukbekerja, mengatur sirkulasi udara di dalam ruangan.

Selanjutnya pada dimensi security (keamanan)pada indikator usaha perusahaan dalam menjaga asetperusahaan dengan nilai rata-rata 4,09 yangberkriteria baik. Cara yang dilakukan perusahaanagar tidak kehilangan aset perusahaan adalah denganmemasang kamera CCTV di area yang strategis, agarsetiap kegiatan yang ada dalam perusahaan bisaterkontrol. Untuk indikator usaha perusahaan dalammengelolah operasi yang tidak terhenti apabila adagangguan keamanan bernilai rata-rata 4,11 yangberkriteria baik. Dalam hal ini, perusahaan harusterus berkoordinasi dengan pihak aparat dalammenjaga situasi apabila ada gangguan keamanan, danpihak perusahaan harus memasang pagar berduriuntuk menjaga agar kerusuhan tidak masuk kedalamlingkungan perusahaan sehingga kegiatanoperasional perusahaan tidak terganggu.

Dimensi aspek lingkungan untuk indikatorperusahaan dalam mengelolah limbah yangberbahaya yang bernilai 3,30 yang berkriteria cukupbaik. dalam hal ini perusahaan harus membangunlab. khusus penampungan limbah dan mengelolahlimbah tersebut menjadi limbah yang ramahlingkungan. Dimensi training HSE dari indikatorpelatihan HSE yang diberikan perusahaan bernilairata-rata 4,18 yang berkriteria baik. Perusahaan harusmemberikan pelatihan dan pengembangan yangberkaitan dengan kesehatan dan kecelakaan kerjasetiap 4 bulan sekali.

b. Kepuasan Kerja Pada Terminal Bahan BakarMinyak (TBBM) PT. Pertamina (Persero)Pematangsiantar

Page 23: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 23

Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT.Pertamina (Persero) Pematangsiantar berupayamemberikan kepuasan kepada para karyawannyaagar kinerja karyawan bisa lebih baik lagi. Dimensikepuasan kerja karyawan yang terdiri dari pekerjaanitu sendiri, gaji, kesempatan promosi, mutupengawasan supervisi, dan rekan kerja bernilai rata-rata 3,78 yang berkriteria puas.

Namun, ada beberapa indikator yang perluditingkatkan seperti indikator posisi kerja saat ini diperusahaan dengan nilai rata-rata 3,77 yangberkriteria puas. Hal ini perlu dilakukan rotasi ataumutasi jabatan sesuai dengan kemampuan dankeahlian karyawan, agar karyawan merasa lebihsegar. Untuk indikator pemberian tunjangan yangditerapkan perusahaan yang bernilai rata-rata 3,49berkriteria puas. Tunjangan yang diberikanperusahaan harus ditingkatkan, apabila kinerjakaryawan lebih meningkat tunjangan yang didapatoleh karyawan harus meningkat, untuk mendorongsemangat karyawan dalam bekerja.

Untuk indikator kesempatan promosiberdasarkan kinerja yang bernilai rata-rata 3,32berkriteria cukup puas. Perusahaan memberikantunjangan yang lebih tinggi untuk jabatan yang lebihtinggi, agar memicu kinerja karyawan bertambahlebih baik lagi. Dimensi mutu pengawasan supervisidengan indikator selalu diawasi saat bekerja dengannilai rata-rata 3,15 dengan kriteria cukup puas. Halini pengawasan yang dilakukan oleh perusahaantelah benar, namun perusahaan juga harusmemberikan kesempatan para karyawan untukberkreasi dan berinovasi dalam bekerja. Untukindikator bekerja sesuai dengan apa yang telahditetapkan bernilai rata-rata 3,49 yang berkriteriapuas. Untuk itu, perusahaan diharapkan tidakmemasang target terlalu tinggi yang membuatkaryawan merasa tertekan. Perusahan memberi targetyang diperkirakan bisa dicapai, dan pada saatpeningkatan target karyawan telah siap dengan targettersebut.

c. Kinerja Karyawan Pada Terminal BahanBakar Minyak (TBBM) PT. Pertamina(Persero) Pematangsiantar

Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT.Pertamina (Persero) Pematangsiantar mencapaitujuan perusahaan melalui kinerja para karyawan.Kinerja karyawan pada Terminal Bahan BakarMinyak (TBBM) PT. Pertamina (Persero)Pematangsiantar dapat dinilai baik, hal ini bisadibuktikan dengan nilai rata-rata 4.10 dalampenelitian ini.

Dalam penilaian kinerja karyawan daridimensi kuantitas dengan indikator tingkatpencapaian target kerja karyawan pada rata-rata 4,09yang dinilai baik, namun untuk meningkatkan targetkerja karyawan perusahaan harus memberikompensasi untuk memicu semangat karyawandalam bekerja. Selanjutnya untuk dimensi kehadirandengan indikator tingkat kehadiran karyawan selamabekerja bernilai rata-rata 3,88 yang berkriteria baik.Namun, kehadiran karyawan harus lebih

ditingkatkan dengan cara tetap memberikan waktulibur di hari minggu dan hari besar dan memberisangsi yang tegas terhadap karyawan yang seringabsen dalam bekerja.

Selanjutnya untuk dimensi kemampuanbekerja sama dengan indikator kemampuankaryawan bekerja sama dengan tim dan pimpinanberada pada nilai rata-rata 3,86 yang berkriteria baik,hal ini harus ditingkatkan agar bisa menunjang hasilyang lebih maksimal dengan cara memberikanmotivasi dan edukasi terhadap karyawan agar bisasaling bekerja sama. Pada indikator kemampuankaryawan dalam bekerja sama dengan rekan kerjabernilai rata-rata 3,30 yang bernilai cukup baik. Halini juga harus diperhatikan, agar karyawan bisasaling memahami dan mengerti dalam bekerja sama.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1.Kesimpulan

a. Hasil analisis deskriptif kualitatif kesehatan dankeselamatan kerja pada Terminal Bahan BakarMinyak (TBBM) PT. Pertamina (Persero)Pematangsiantar berada pada nilai 4,20 yangberkriteria baik. Indikator nilai tertinggi ada padaindikator tanpa insiden dan tumpahan minyakyang bernilai rata-rata 4,60. Selanjutnya, masihterdapat kelemahan pada indikator tanpa limbahberbahaya pada nilai rata-rata 3,30 yangberkriteria cukup baik.

b. Hasil analisis deskriptif kualitatif kepuasan kerjapada Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT.Pertamina (Persero) Pematangsiantar berada padanilai rata-rata 3,78 yang berkriteria puas. Jawabanrespon nilai rata-rata tertinggi ada pada indikatorpuas terhadap gaji dengan nilai rata-rata 4,60yang berkriteria sangat puas. Selanjutnya terdapatkelemahan pada indikator perhatian supervisipada nilai rata-rata 3,15 yang berkriteria cukuppuas.

c. Hasil analisis deskriptif kualitatif kinerjakaryawan pada Terminal Bahan Bakar Minyak(TBBM) PT. Pertamina (Persero)Pematangsiantar berada pada nilai 4,10 yangberkriteria baik. Nilai rata-rata tertinggi beradapada indikator penyelesaian dengan tenggangwaktu bernilai 4,60 yang berkriteria sangat baik.Selanjutnya untuk kelemahan pada indikatortanggung jawab yang dibebankan bernilai rata-rata 3,30 yang berkriteria cukup baik.

d. Hasil analisis regresi yang diperoleh persamaanŶ = 4,434 + 0,312X1 + 0,636X2, artinya terdapatpengaruh positif antara variabel kesehatan dankeselamatan kerja (X1) dan variabel kepuasankerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) padaTerminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT.Pertamina (Persero) Pematangsiantar. Dimanasemakin baik pelaksanaan kesehatan dankeselamatan kerja yang diberikan perusahaan dankaryawan merasa puas dalam pekerjaannya makasemakin tinggi kinerja yang diberikan karyawanuntuk perusahaan.

e. Hasil analisis korelasi diperoleh nilai r = 0,771menunjukan bahwa terdapat hubungan yang kuat

Page 24: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 24

dan positif antara kesehatan dan keselamatankerja dan kepuasan kerja terhadap kinerjakaryawan Terminal Bahan Bakar Minyak(TBBM) PT. Pertamina (Persero)Pematangsiantar. Nilai koefisien determinasiyaitu 0,595, artinya tinggi rendahnya kesehatandan keselamatan kerja dan kepuasan kerja dapatdijelaskan sebesar 59,5% oleh kinerja karyawan,selebihnya 40,5% dijelaskan oleh faktor-faktorlain seperti kepemimpinan, prestasi kerja,motivasi, kompensasi, pengembangan karir danfaktor-faktor lain yang tidak dibahas dalampenelitian ini.

f. Hasil hipotesis dengan uji simultan diperolehnilai Fhit sebesar 36,719 sedangkan Ftabel (0,05 ;50 VS 2) sebesar 3,18 atau dengan tarafsignifikan 0,000 < α 0,05, maka H0 ditolak,artinya kesehatan dan keselamatan kerja dankepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikanterhadap kinerja karyawan pada Terminal BahanBakar Minyak (TBBM) PT. Pertamina (Persero)Pematangsiantar secara simultan.

g. Hasil hipotesis dengan uji parsial diperoleh nilaithitung 3,156 sedangkan ttabel dengan distribusifrekuensi = n-k-1 (53-2-1= 50) sebesar 2,0085,atau dengan taraf signifikan 0,003 < α 0,05, makaH0 ditolak dan Ha diterima, artinya kesehatan dankeselamatan kerja berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja karyawan padaTerminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT.Pertamina (Persero) Pematangsiantar. Dan nilaithit pada variabel X2 sebesar 6,528 sedangkan ttabel

dengan distribusi frekuensi = n-k-1, (53-2-1= 50)sebesar 2,0085, atau dengan taraf signifikan0,000 < α 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima,artinya kepuasan kerja berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja karyawan padaTerminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT.Pertamina (Persero) Pematangsiantar secaraparsial.

2. Sarana. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan

faktor yang terpenting didalam sebuahperusahaan untuk dapat mencegah terjadinyakecelakaan dan penyakit yang membahayakankaryawan akibat bekerja. Kesehatan dankeselamatan kerja dapat ditingkatkan melaluipenyuluhan dan edukasi kepada para karyawanagar setiap karyawan memiliki kesadaran untukkeselamatan dalam bekerja. Perusahaan harusmenyediakan dan memfasilitasi seluruh alatperlindungan diri yang lengkap kepada karyawan,terdiri dari pemberian tanda peringatan danbahaya pada area kerja, kelengkapan alatpelindung kerja, ketersedian klinik di area kerja.Selain itu, perusahaan juga harus membertunjangan kecelakan kerja dan mempermudahsegala urusan karyawan yang bersangkutan.

b. Dalam memberikan kepuasan kepada parakaryawan Terminal Bahan Bakar Minyak(TBBM) PT. Pertamina Pematangsiantar lebihmemperhatikan dan lebih dekat kepadakaryawan, agar perusahaan tahu dan memahamiapa kebutuhan dari karyawan. Dan memberikankesempatan untuk para karyawan berinovasidalam bekerja dan menimbulkan kreativitaskaryawan agar kinerja karyawan lebih baik lagi.

c. Dalam meningkatkan kinerja karyawan TerminalBahan Bakar Minyak (TBBM) PT. Pertamina(Persero) Pematangsiantar, perusahaanmemberikan pelatihan dan kegiatan-kegiatan olahraga ataupun kegiatan yang bersifat kebersamaankepada para karyawan dalam bekerjasama baiksecara tim maupun kepada rekan kerja.

d. Sehubung dengan keterbatasan yang ada padapenulis, penelitian ini masih terdapat kelemahandan belum dapat mengungkapkan seluruhvariabel yang dapat mempengaruhi kinerjakaryawan pada Terminal Bahan Bakar Minyak(TBBM) PT. Pertamina (Persero)Pematangsiantar. Sebagai bahan masukan untukpenelitian selanjutnya, perlu memperbanyakvariabel penelitian, seperti: kepemimpinan,prestasi kerja, motivasi, kompensasi,pengembangan karir dan faktor-faktor lain yangtidak dibahas dalam penelitian ini.

E. DAFTAR PUSTAKADessler, Gary. 2007. Manajeman Sumber Daya

Manusia. Edisi kesepuluh. Jilid 2. Jakarta:Indeks.

Luthans, Fred. 2005. Perilaku Organisasi. EdisiKesepuluh. Yogyakarta: ANDI.

Mathis, Robert L, & Jackson, John H. 2006. HumanResources Managemant. Edisi Kesepuluh.Jakarta: Salemba Empat.

………., 2011. Manajeman Sumber Daya Manusia.Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.

Mangkunegara, A. Anwar Prabu. 2006. ManajemanSumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:Salemba Empat.

Mondy, Wayne R. 2008. Manajeman Sumber DayaManusia. Edisi kesepuluh. Jilid 2, Jakarta:Erlangga.

Mondy, Wayne R. & Noe, Robert, M. 2005. HumanResources Managemant. NinthEditin. USA:Prentice Hall.

Panggabean, Mutiara S. 2004. Manajeman SumberDaya Manusia. Cetakan Kedua. Bogor: GhaliaIndonesia.

Pertamina. http://www.pertamina.com. DiaksesTahun 2015.

Sutrisno, H. Edy. 2012. Manajemen Sumber DayaManusia. Edisi Pertama. Cetakan Ketiga.Jakarta: Kencana.

Page 25: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 25

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIENTERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT

TIARA PEMATANGSIANTAR

Oleh:Nina WardaniS1 Manajemen

Darwin Lie, Marisi Butarbutar, Efendi

AbstraksiPenelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian lapangan dan kepustakaan. Adapun

sampel penelitian ini adalah pasien rawat inap di rumah sakit Tiara sebanyak 183 pasien. Pengumpulan datadilakukan dengan observasi, wawancara, dan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan ialah regresi linearberganda, koefisien korelasi dan determinasi, dan pengujian hipotesis dengan uji F dan uji t. Hasil dari penelitiandisimpulkan sebagai berikut: 1. Kualitas pelayanan yang diberikan baik, kepuasan pasien yang dirasakan sudahtinggi dan loyalitas pasien juga tinggi. 2. Hasil analisis regresi linear berganda adalah Ŷ=9,435 + 0,428X1 +0,267X2, artinya kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien. 3. Hasil analisis korelasidiperoleh nilai r= 0,705 artinya, terdapat hubungan yang kuat dan positif antara kualitas pelayanan, kepuasan danloyalitas pasien rawat inap di rumah sakit Tiara Pematangsiantar. 4. Hipotesis penelitian Ho ditolak artinya,kualitas pelayanan dan kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pasien rawat inap di RSTiara Pematangsiantar secara simultan maupun parsial.

Adapun saran dari penelitian ini adalah untuk kualitas pelayanan di RS Tiara masih terdapat indikatoryang rendah, untuk itu RS Tiara Pematangsiantar harus menambah peralatan medis yang lebih lengkap dantenaga medis lebih rutin mengikuti seminar/pelatihan. Selanjutnya kepuasan masih terdapat indikator yangrendah yaitu penetapan harga perlu diperhatikan dan dibandingkan dengan harga-harga di RS lainnya agar pasientetap loyal pada rumah sakit Tiara Pematangsiantar. Sedangkan loyalitas pasien rawat inap di rumah sakit TiaraPematangsiantar masih terdapat indikator yang belum optimal yaitu indikator menunjukkan kekebalan terhadappesaing agar lebih ditingkatkan keunggulan dari rumah sakit Tiara Pematangsiantar.

Kata kunci: Kualitas Pelayanan, Kepuasan dan Loyalitas

AbstractionThis research was conducted using the design of field research and literature. The sample of this research

is patient hospital Tiara as many 183 patients. Data collected by observation, interviews, questionnaires anddocumentation. The analysis technique is using multiple linier regression, coefficient of correlation anddetermination, and hypothesis testing with F test and t test. Results of the study can summarized as follows: 1.Quality of service provided is good, patient satisfaction is high and feel loyalty is also high. 2. Results of multiplelinier regression analysis was Ŷ=9,435 + 0,428X1 + 0,267X2, it means that service quality has positive influenceon patient loyalty. 3. The results of correlation values of r=0,705, means there is a strong and positiverelationship between service quality, satisfaction and loyalty inpatiens in hospitals Tiara Pematngsiantar. 4.Research hypothesis Ho meaning that the quality of service and satisfaction of positive and significant impact onloyalty inpatients in hospitals Tiara simultaneously and partially.

The suggestion of this research is to quality of care in hospitals Tiara indicators were lower still, to thehospital Tiara must add medical equipment more complete and more routine medical personnel to attendseminars/trainings. Furthermore, there are indicators of satisfaction low, pricing need to be considered andcompared to the prices in the price of other hospitals so that patients remain loyal to the hospitals TiaraPematangsiantar. While loyalty inpatients in hospitals Tiara Pematngsiantar, there are indicators that are notoptimal indicator shows immunity against competitors to be more improved excellence of hospitals TiaraPematangsiantar.

Keyword: Quality of Service, Satisfaction and Loyalty

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahRumah sakit Tiara Pematangsiantar

merupakan rumah sakit swasta yang termasuk rumahsakit tipe C, menurut Peraturan Menteri KesehatanRI Nomor: HK.02.03/I/0501/2015. Adapun jumlahdata pasien rawat inap di Rumah sakit TiaraPematangsiantar dari bulan Januari sampai denganbulan Desember tahun 2014 adalah sebesar 3.950pasien dengan rata-rata perbulan sebanyak 329

pasien. Dari jumlah tersebut pasien yang berulanguntuk melakukan perobatan adalah sebanyak 6pasien perbulannya atau sebesar 2% perbulannyayang dinilai masih terlalu rendah. Rumah sakit TiaraPematangsiantar juga memberikan produk jasakepada pasien untuk melakukan cek up. Loyalitaspasien tergantung terhadap kualitas pelayanan yangdiberikan pihak Rumah sakit terhadap pasien.

Dalam meningkatkan kualitas pelayananRumah sakit Tiara perlu didukung oleh sistem

Page 26: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 26

pengarsipan data (rekam medis) pasien yang handal(reability). Para karyawan medis atau non medisdapat memberikan rasa percaya (assurance).Keinginan dari para karyawan medis atau non medisuntuk merespon keluhan-keluhan para pasien dengantanggap (responsiveness). Bukti fisik (tangibles)meliputi peralatan/perlengkapan medis, saranakomunikasi, ruang tunggu bagi keluarga pasien.Rumah sakit Tiara memberikan kemudahanpelayanan dalam melakukan hubungan perhatianpribadi dan memahami kebutuhan pasien (emphaty).Tujuan pelayanan ini dilakukan untuk menciptakankepuasan bagi pasien.

Terjadinya kepuasan pasien karena adanyapasien yang mengevaluasi jasa yang diberikan pihakrumah sakit dan pelayanan yang diberikanberkualitas bagi pasien. Pelayanan yang berkualitasdiberikan harga yang cukup terjangkau, misalnyaharga pemeriksaan penunjang kesehatan, honor visitedokter, dan tarif kamar bangsal sampai kelas VIP(very impotant person).

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran kualitas pelayanan,

kepuasan pasien dan loyalitas pasien rawat inappada Rumah sakit Tiara Pematangsiantar?

b. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan dankepuasan pasien terhadap loyalitas pasien rawatinap di Rumah sakit Tiara Pematangsiantar secarasimultan maupun parsial?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran kualitas pelayanan,

kepuasan pasien dan loyalitas pasien rawat inapdi Rumah sakit Tiara Pematangsiantar.

b. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanandan kepuasan pasien terhadap loyalitas pasienrawat inap di Rumah sakit Tiara Pematangsiantarsecara simultan maupun parsial.

4. Metode PenelitianPenelitian ini mengambil lokasi di Rumah

sakit Tiara Pematangsiantar yang berlokasi di JalanMenambin No 4, Kelurahan Timbang GalungKecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar.Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalahpara pasien Rumah Sakit Tiara Pematangsiantar yangmemiliki 3.950 pasien dari bulan Januari 2014sampai dengan Desember 2014 dengan rata-rataperbulan 329 pasien yang diambil dari data pasienyang melakukan rawat inap di Rumah sakit TiaraPematangsiantar.

Adapun Desain penelitian yang digunakandalam penulisan penelitian ini adalah PenelitianKepustakaan (Library Research) dan PenelitianLapangan (Field Research). Teknik pengumpulandata yang dilakukan penulis dalam penelitian iniadalah berupa Observasi, Kuesioner, Wawancara danDokumentasi. Adapun jenis data yang digunakandalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif dandata kuantitatif. Hasil data yang diperoleh darilapangan akan dianalisis secara deskriptif baikbersifat kualitatif dan kuantitatif.

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen PemasaranMenurut Kotler dan Gary (2004:16),

manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan,implementasi, dan pengendalian terhadap programyang dirancang untuk menciptakan, membangun danmempertahankan pertukaran dan hubungan yangmenguntungkan dengan pasar sasaran denganmaksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.Sedangkan manajemen pemasaran menurut Tjiptono(2002:16), yaitu proses perencanaan dan pelaksanaankonsep penentuan harga, promosi, dan distribusibarang, jasa dan gagasan untuk menciptakanpertukaran dengan kelompok sasaran yangmemenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. Daridefinisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemenpemasaran adalah suatu kegiatan yang dirancanguntuk menawarkan produk atau jasa kepadakonsumen guna untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Jasa atau PelayananMenurut Tjiptono (2011:15), jasa merupakan

aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkanuntuk di jual. Menurut Kotler (2002:83), pelayananadalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapatditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yangpada dasarnya tidak berwujud dan tidakmengakibatkan kepemiliknya apapun. Dari beberapapengertian jasa diatas, maka dapat disimpulkanbahwa jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yangditawarkan dari suatu pihak-pihak lain yang padadasarnya jasa itu tidak berwujud tanpa adanyakepemilikan dan dapat ditawarkan kepada pihak lain,memberikan manfaat-manfaat bagi pihak terkait.

Menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berrydalam Tjiptono dan Gregorius (2011:198), terdapatlima dimensi kualitas pelayanan yaitu Tangibles,Reliability, Responsiveness, Assurance, danEmpathy.

3. Kepuasan PelangganMenurut Gerson (2002:112), kepuasan

pelanggan adalah persepsi bahwa harapannya telahterpenuhi atau terlampui, dan sebaliknya jikapelanggan tidak puas, dia akan menghentikanbisnisnya dengan perusahaan. Menurut Kotler(2007:13), kepuasan pelanggan bergantung padaperkiraan kinerja produk dalam memberikan nilairelatif kepada harapan pelanggan. Dari beberapapengertian kepuasan pelanggan, maka dapatdisimpulkan bahwa kepuasan pelanggan adanyaperbandingan antara harapan hasil kinerja yangdirasakan pelanggan, sehingga pelanggan merasapuas.

Menurut Irawan (2003:332), ada empatatribut utama kepuasan pelanggan yaitu: kualitasproduk, harga, kemudahan dan faktor emosional(emotional factor).

4. Loyalitas PelangganMenurut Lupioyandi dan Hamdani

(2006:193), loyalitas adalah komitmen yang

Page 27: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 27

dipegang kuat untuk membeli ulang atauberlangganan lagi produk atau jasa tertentu dimasadepan meskipun ada pengaruh situasi yangmenyebabkan peralihan perilaku. Menurut Griffin(2003:31), loyalitas merupakan perilaku membeli,pelanggan yang loyal adalah melakukan pembelianberulang secara teratur, membeli antar lini produkdan jasa, mereferensikan kepada orang lain,menunjukkan kekebalan terhadap tarikan daripesaing. Dari definisi diatas dapat disimpulkanbahwa loyalitas konsumen merupakan bukti bahwakonsumen tersebut setia kepada perusahaan dansuatu keinginan konsumen untuk melakukanpembelian yang berulang-ulang.

Empat jenis loyalitas yang berbeda yangmuncul bila keterikatan rendah dan tinggidiklasifikasikan silang dengan pola pembelianberulang menurut Griffin (2003:22), yaitu loyalitasyang lemah, loyalitas premium, tanpa loyalitas danloyalitas tersembunyi.

5. Pengaruh Kualitas Pelayanan danKepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas

Menurut Tjiptono (2008:121), kualitaspelayanan merupakan sebagai ukuran seberapabagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuaidengan ekspetasi. Menurut Kotler dan Kevin(2007:255), menyatakan bahwa kualitas pelayananberpengaruh dan kepuasan konsumen akanmenentukan minat membeli atau menggunakankembali suatu produk/jasa. Jadi dapat disimpulkankualitas pelayanan dan kepuasan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap loyalitas.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Deskriptif KualitatifAdapun penetapan kriteria nilai rata-rata

jawaban dari responden tersebut dimasukan kedalamkelas-kelas interval dimana penetuan intervalnyamemakai rumus sebagai berikut:

Dari rumus diatas dapat diperoleh intervalkelas 0,8 sehingga berlaku ketentuan kategoridengan hasil sebagai berikut:

Tabel 1Nilai Interval dan Kategori Jawaban Responden

Sumber: hasil pengolahan data

1) Kualitas Pelayanan di Rumah Sakit TiaraPematangsiantar

Dari tabel total jawaban dapat dilihat bahwapada dimensi kemampuan (reliability), indikatorketepatan perawat dalam melayani pasien memilikinilai rata-rata 3,50 memiliki kriteria baik karenaketepatan dalam melayani pasien merupakankebutuhan seorang pasien. Pada indikator tentang

kesiapan dalam menangani keluhan pasien diperolehnilai rata-rata 3,76 dan dikatagorikan baik sesuaidengan kriteria, karena perawat diharuskan memilikikesiapan dalam menangani segala keluhan pasien.Kemudian pada indikator tentang keterampilanpetugas dalam menggunakan peralatan medis, nilairata-rata 3,89 yang kriterianya baik, karena petugastelah diberikan pelatian dalam menggunakanperalatan medis untuk mendukung kesehatan pasiensecara baik.

Pada dimensi daya tanggap (responsiveness),indikator tentang kecepatan dokter dalam melakukanvisite terhadap pasien dengan nilai rata-rata 3,62yang kriterianya baik, karena setiap dokter sangatdiharapkan pasien dalam mengobati penyakit yangdiderita. Pada indikator tentang ketanggapan dokterdalam mengatasi keluhan pasien diperoleh nilai rata-rata 3,86 yang kriterianya baik, dikarenakan pasiensangat mengharapkan anjuran-anjuran dokter dalammemelihara kesehatan pasien. Pada indikator tentangpemberian informasi secara cepat dengan nilai rata-rata 3,87 yang kriterianya baik, karena informasiyang diberikan perawat dapat memberikanketenangan bagi pasien.

Pada dimensi jaminan (assurance), padaindikator tentang ketepatan dalam memberikan hasilpemeriksaan penunjang kesehatan dengan nilai rata-rata 3,89 yang kriterianya baik, karena hasilpemeriksaan sangat di perlukan dalam menegakkandiagnosa dokter. Pada indikator tentang reputasipetugas dalam memberikan pelayanan memiliki nilairata-rata 3,87 yang kriteria baik, karena petugasmengetahui keinginan dari pasien dalammemberikan pelayanan. Kemudian pada indikatortentang penyampaian komunikasi dengan nilai rata-rata diperoleh 3,76 yang kriteria baik karenapenyampaian komunikasi yang tepat dari seorangpetugas pasien dengan mudah untuk mengetahuimaksud dan tujuan komunikasi tersebut.

Pada dimensi empati (emphaty), indikatortentang kemampuan dokter dalam berkomunikasidengan pasien diperoleh nilai rata-rata 3,68 yangkriteria baik, karena informasi yang diberikan olehdokter dapat memberikan kenyamanan terhadappasien. Pada indikator tentang perhatian dokterterhadap keluhan pasien dengan nilai rata-rata 3,68yang kriterianya baik karena perhatian dokter dapatmemberikan kesenangan terhadap pasien yang ditanganinya. Pada indikator tentang tidak membeda-bedakan pasien diperoleh nilai rata-rata 3,88 yangkriteria baik, karena setiap pasien sama dimatadokter untuk mendapatkan pengobatan yang baikuntuk kesehatan pasiennya.

Pada dimensi bukti fisik (tangibles), indikatortentang penampilan petugas rumah sakit Tiaradiperoleh nilai rata-rata 3,50 yang kriteria baik,karena penampilan yang rapi, bersih dapatmemberikan nilai positif terhadap pasien yangdirawat. Pada indikator tentang sarana dan prasaranafisik di rumah sakit Tiara diperoleh nilai rata-rata3,77 yang kriteria baik, dikarenakan sarana danprasarana merupakan faktor pendukung dalammemberikan pelayanan kesehatan pasien. Kemudian

Page 28: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 28

pada indikator tentang kelengkapan peralatan medisdi rumah sakit tiara diperoleh nilai rata-rata 3,50dengan kriteria baik, karena perlengkapan peralatandapat menjadi faktor pendukung dalam memberikankualitas pelayanan terhadap pasien.

Dari semua pertanyaan tersebut dapatdisimpulkan bahwa dimensi-dimensi kualitaspelayanan di peroleh nilai rata-rata 3,73. Nilaitertinggi terdapat dimensi kemampuan (reliability)pada indikator tentang keterampilan petugasmenggunakan peralatan medis pada RS Tiaramemperoleh 3,89. Sedangkan nilai terendah terdapatdimensi daya tanggap (responsiveness) padaindikator tentang kecepatan dokter dalam melakukanvisite memperoleh 3,62, dimensi jaminan(assurance), indikator tentang penyampaiankomunikasi kepada pasien memperoleh 3,76,dimensi empati (emphaty) pada indikator tentangperhatian dokter terhadap keluhan pasienmemperoleh nilai 3,67 dan dimensi bukti fisik(tangibles) pada indikator tentang penampilanpetugas memperoleh nilai 3,50 terendah.

2) Kepuasan Pelanggan di Rumah Sakit TiaraPematangsiantar

Dari tabel jawaban responden dapat dilihatbahwa pada dimensi kualitas jasa indikator tentangkualitas peralatan medis yang digunakan petugaspada Rumah sakit Tiara memiliki nilai rata-rata 3,50dengan kriteria tinggi karena peralatan medis yangada di rumah sakit tiara memiliki bentuk,kecanggihan alat Ct- Scan, ventilator, monitorjantung, rongent, dan alat-alat laboratorium yangdiberikan sesuai dengan yang diharapkan. Padaindikator tentang penampilan peletakkan peralatanmedis diperoleh nilai rata-rata 3,61 yang kriteriatinggi, karena kualitas peletakkan peralatan medisyang strategis. Pada indikator tentang bentuk-bentukperalatan medis di rumah sakit tiara diperoleh nilairata-rata 3,70 dengan kriteria tinggi, karena bentuk-bentuk peralatan medis yang terbaru sehingga dapatdengan mudah untuk menegakkan diagnosa dokter.

Pada dimensi harga produk atau jasa padaindikator tentang pihak manajemen rumah sakitTiara dalam menentukan harga yang diperoleh nilairata-rata 3,52 dengan kriteria tinggi karena hargayang ditentukan pihak rumah sakit tiara sangatterjangkau bagi pasien, seperti memberikan paketoperasi. Pada indikator tentang kesesuaian hargadengan pelayanan diperoleh nilai rata-rata 3,54dengan kriteria tinggi karena harga yang diberikansesuai dengan pelayanan yang diberikan pihak rumahsakit, seperti harga untuk Ct-Scan yang sesuaidengan kecanggihan alat. Pada indikator tentangtingkat pemberian harga perobatan diperoleh nilairata-rata 3,68 dengan kriteria tinggi karena pihakrumah sakit memberikan keterjangkauan untukberobat.

Pada dimensi kemudahan indikator tentangtingkat kenyamanan pelayanan diperoleh nilai rata-rata 3,74 dengan kriteria tinggi, karena pelangganmerasa nyaman dalam mendapatkan pelayanankesehatan. Pada indikator tentang kemudahan dalam

pembayaran rekening perobatan diperoleh nilai rata-rata 3,75 dengan kriteria tinggi, karena pasien tidakmerasa rumit dalam pembayaran dan tidak bertele-tele dalam pembayaran. Kemudian pada indikatortentang kemudahan mendapatkan informasidiperoleh nilai rata- rata 3,87 dengan kriteria tinggikarena pasien lebih mudah mendapatkan informasipelayanan kesehatan.

Pada dimensi faktor emosional pada indikatortentang tingkat kebanggaan terhadap pelayanan yangdiberikan diperoleh nilai rata-rata 3,55 dengankriteria tinggi karena pelanggan merasa bangga ataspelayanan yang diberikan sesuai dengan harapanmereka. Pada indikator tentang rasa percaya diripasien terhadap pelayanan kesehatan yang diberikandapat diperoleh nilai rata-rata 3,64 dengan kriteriatinggi karena pasien merasa percaya dalammendapatkan pelayanan jasa. Kemudian padaindikator tentang hubungan pasien dengan petugasRS Tiara diperoleh nilai rata-rata 3,92 dengankriteria tinggi yaitu hubungan pasien dengan petugasrumah sakit yang terjalin dengan baik.

Dari semua pertanyaan tersebut dapatdisimpulkan bahwa dimensi-dimensi kepuasanpelanggan dinilai dengan rata-rata 3,67. Nilaitertinggi dapat dilihat pada dimensi faktor emosionalpada indikator hubungan pasien dan petugasdiperoleh nilai rata-rata 3,92. Sedangkan nilaiterendah dapat dilihat pada dimensi kualitas jasapada indikator kualitas peralatan medis yangdigunakan diperoleh nilai rata-rata 3,50. Padadimensi harga pada indikator pihak rumah sakitdalam menentukan harga diperoleh nilai rata-rata3,50. Sedangkan pada dimensi kemudahan padaindikator kenyamanan pasien dalam mendapatkanperawatan diperoleh nilai rata-rata 3,74 dinilaikriteria tinggi.

3) Loyalitas Pasien Rawat Inap di RS TiaraPematangsiantar

Dari jawaban responden dapat dilihat bahwapada dimensi melakukan pembelian ulang yangteratur pada indikator tentang pembelian pelayanankesehatan yang berulang (pasien berulang) yangdiberikan diperoleh nilai rata-rata 3,50 dandikatagorikan tinggi, karena keunggulan dan kualitasyang diberikan kepada pasien, membuat pasienmerasa puas dalam mendapatkan pelayanankesehatan di rumah sakit Tiara. Pada bulan Juni danJuli pasien berulang di rumah sakit Tiara sebanyak 8orang. Pada indikator tentang kesediaan pasienmenjaga hubungan terhadap pelayanan kesehatanyang ditawarkan rumah sakit Tiara memiliki nilairata-rata 3,75 dengan kriteria tinggi, karena sikapdan pelayanan yang diberikan tenaga medis kepadapasien memuaskan sehingga, pasien dan pihakrumah sakit terjalin hubungan yang baik. Padaindikator tentang kualitas pelayanan yang diberikanpetugas medis/non medis diperoleh nilai rata-rata3,81 dengan kriteria tinggi, karena pasien selalumengharapkan kualitas pelayanan yang diberikanpetugas medis/non medis sesuai dengan harapanpasien dalam merawat kesehatan pasien.

Page 29: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 29

Pada dimensi membeli antar lini produk danjasa pada indikator tentang pembelian pelayanankesehatan pasien terhadap pelayanan jasa yangberagam diperoleh nilai rata-rata 3,67 dengan kriteriatinggi, karena rumah sakit Tiara selalu memberikanpelayanan kesehatan yang diharapkan pasien. Padaindikator tentang respon pasien terhadap pelayanankesehatan rumah sakit Tiara diperoleh nilai rata-rata3,72 dengan kriteria tinggi, karena pihak rumah sakittiara selalu memberikan kenyamanan, kepuasan dankualitas pelyanan terhadap pasien sehinngga responyang diberikan pasien terhadap rumah sakit tiarasangat baik. Kemudian pada indikator tentangmembandingkan pelayanan kesehatan rumah sakitTiara dengan rumah sakit lainnya diperoleh nilairata-rata 3,70 dengan kriteria tinggi, karena pasiensangat teliti dalam memilih rumah sakit untukmemelihara kesehatan pasien sehingga rumah sakittiara menunjukkan keunggulan dalam melayanipasien.

Pada dimensi mereferensikan kepada oranglain pada indikator tentang pasien mereferensikanpelayanan kesehatan kepada orang lain diperolehnilai rata-rata 3,89 dengan kriteria tinggi karenapasien memperoleh kualitas pelayanan dan kepuasanpelayanan sehingga pasien dengan sukarelamerekomendasikan rumah sakit Tiara kepada rekan-rekannya. Pada indikator tentang memberikaninformasi kepada orang lain diproleh nilai rata-rata3,76 dikatagorikan tinggi, karena pasien telahmendapatkan kualitas pelayanan dan kenyamananyang sesuai dengan harapan mereka sehingga pasiendengan suka rela memberikan informasi yang baikkepada orang lain. Kemudian pada indikator tentangcara mempengaruhi orang untuk menggunakan jasakesehatan rumah sakit tiara diperoleh nilai rata-rata3,73 dengan kriteria tinggi, karena Rumah sakitTiara telah memberikan kepuasan pelayanan yangsesuai harapan pasien sehingga, pasien denganmudah untuk mempengaruhi orang untukmenggunakan jasa rumah sakit tiara.

Pada dimensi menunjukkan kekebalanterhadap pesaing pada indikator tentang keyakinanpasien terhadap rumah sakit tiara diperoleh nilai rata-rata 3,66 dengan kriteria tinggi, karena keyakinanpasien merupakan hal yang penting untuk rumahsakit tiara dalam menjaga kualitas pelayanan denganpesaing yang sejenis. Pada indikator tentangkonsistensi pelayanan jasa kesehatan ditengahtawaran dari rumah sakit lainnya diperoleh nilai rata-rata 3,75 dengan kriteria tinggi, karena rumah sakittiara konsisten dengan pelayanan yang diberikansehingga, rumah sakit tiara tidak merasa kalahdengan rumah sakit lainnya karena, rumah sakit tiaramemiliki keunggulan yang dibanggakan. Kemudianpada indikator tentang mempertahankan keunggulanrumah sakit tiara diperoleh nilai rata-rata 3,88dengan kriteria tinggi karena, kualitas pelayanan,kepuasan dan kenyamanan yang diberikanmerupakan cara untuk mempertahankan kualitasrumah sakit tiara dengan rumah sakit lainnya.

Dari semua pertanyaan diatas dapatdisimpulkan bahwa dimensi-dimensi loyalitas

pelanggan dinilai dengan nilai rata-rata 3,73. Nilaitertinggi pada dimensi mereferensikan kepada oranglain indikator tentang pasien dalam mereferensikanpelayanan pada rumah sakit tiara diperoleh 3,89.Sedangkan nilai terendah dimensi melakukanpembelian ulang pada indikator pembelian pelayanankesehatan diperoleh nilai rata-rata 3,50. Padadimensi membeli antar lini produk dan jasa padaindikator pembelian pelayanan yang dilakukanpasien dengan pelayanan beragam diperoleh nilairata-rata 3,67. Sedangkan pada dimensimenunjukkan kekebalan terhadap pesaing indikatortentang keyakinan pasien terhadap keunggulanpelayanan diperoleh nilai rata-rata 3,66.

b. Deskriptif Kuantitatif1) Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakanuntuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X) danvariabel terikat (Y), dimana X1 adalah kualitaspelayanan, X2 kepuasan pelanggan dan Y adalahloyalitas. Maka dilakukan perhitungan menggunakanprogram aplikasi SPSS untuk memperoleh nilai adan b dengan notasi sebagai berikut: Ŷ = a + b1 X1 +b2 X2

Tabel 2Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan (Y)Sumber: hasil perhitungan SPSS Statistics 17.00

Dari hasil perhitungan analisis regresi deganSPSS diperoleh konstan sebesar 9,435 dan koefisienregresi X1 sebesar 0,428 dan X2 sebesar 0,267sehingga dapat diketahui persamaan regresi yangdiperoleh adalah : Ŷ = 9,435 + 0,428X1 + 0,267X2.Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskaankualitas pelayanan (X1) dan kepuasan pelanggan(X2) berpengaruh positif terhadap loyalitaspelanggan (Y).

2) Analisis Korelasi dan Koefisien DeterminanUntuk mengetahui kekuatan hubungan

kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan terhadaployalitas dapat dihitung menggunakan SPSS sebagaiberikut:

Tabel 3Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan danKepuasan Pelangganb. Dependent Variable: Loyalitas PelangganSumber:hasil perhitungan dengan SPSS Statitistic 17

Dari tabel diatas didapat nilai r= 0,705 yangterdapat hubungan yang kuat dan positif antarakualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan terhadaployalitas pasien rawat inap di Rumah sakit Tiara

Page 30: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 30

Pematangsiantar. Hal ini dikarenakan pasien seringmemperhatikan kualitas pelayanan yang diberikanRumah sakit Tiara Pematangsiantar dan tingkatkepuasan pasien. Kemudian diperoleh koefisiendeterminassi (R square) 0,497 yang artinya tinggirendahnya loyalitas pasien dapat dijelaskan sebesar49,7% oleh kualitas pelayanan dan kepuasan pasiensisanya 50,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lainseperti harga maupun promosi yang tidak dibahasdalam penelitian ini.

3) Uji Simultan (Uji F)Pengujian ini dilakukan untuk

membandingkan antara Fhitung dan Ftabel pada tarafsignifikansi sebesar 5% atau α = 0,05 denganmenggunakan program aplikasi SPSS sebagaiberikut:

Tabel 4Perkiraan Nilai F hitung

ANOVAa

a. Dependent Variable: Loyalitas Pelangganb. Predictors: (Constant): Kualitas Pelayanan danKepuasan PelangganSumber: hasil perhitungan SPSS Statistics 17.0

Dari perhitungan diatas dapat dilihat nilaiFhitung 88,883 > Ftabel dengan tingkat signifikan 5%F(0,05;2 vs 180) adalah sebesar 3,05 atau dengansignifikan 0,000 ˂ 0,05 maka H0 ditolak artinya,kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan secarabersama-sama atau simultan memiliki pengaruhterhadap Loyalitas pasien rawat inap di Rumah sakitTiara Pematangsiantar.

4) Uji Parsial (Uji t)Dari hasil perhitungan koefisien korelasi

diketahui bahwa kualitas pelayanan, kepuasanpelanggan dan loyalitas pelanggan sangatberhubungan, untuk menguji kebenarannya makadilakukan pengujian hipotesis dengan mengunakanprogram aplikasi SPSS.

Tabel 5Perkiraan Nilai thitung

Coefficientsa

a. Dependent Variable: loyalitas pelanggan (y)Sumber: Hasil perhitungan SPSS Statistics 17.0

Dari tabel diatas dapat dilihat variabel X1

nilai thitung 9,790 > ttabel dan variabel X2 nilai thitung

3,998 > ttabel dengan derajat bebas df = n-k-1 (183-2-1) sebesar 1,97323, atau dengan taraf signifikan X1

0,000 ˂ 0,05 maka H0 ditolak, artinya kualitaspelayanan berpengaruh positif dan signifikanterhadap loyalitas. Signifikan X2 0,000 ˂ 0,05 makaH0 ditolak artinya, kepuasan pelanggan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap loyalitas pasien rawatinap di Rumah sakit Pematangsiantar secara parsial.

2. Evaluasia. Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Tiara

PematangsiantarBerdasarkan hasil analisis, dapat dilihat

bahwa kualitas pelayanan pada rumah sakit TiaraPematangsiantar sudah baik. Hal tersebut terlihatdari jawaban 183 responden yang dibagikan penulis,dimana diperoleh nilai rata-rata 3,73 yang dinilaibaik. Tetapi pada dimensi kemampuan (reliability),masih dibawah nilai rata-rata yaitu pada indikatortentang ketepatan perawat dalam melayani pasiendengan nilai rata-rata 3,50, indikator tentangkesiapan dalam menangani keluhan pasien dengannilai rata-rata 3,76. Sehingga cara memperbaiki yaitupimpinan mengadakan briffing sehingga, petugasmedis mendapatkan saran, masukkan yang lebih baikdan petugas medis mengikuti seminar yang diadakanDinas Kesehatan Kota maupun Dinas KesehatanProvinsi.

Pada dimensi daya tanggap (responsiveness),pada indikator tentang kecepatan dokter dalammelakukan visite dengan nilai rata-rata 3,62 di nilaimasih dibawa rata-rata. Sehingga caramemperbaikinya yaitu pimpinan harus mencaridokter yang memiliki SIP (surat izin praktek), tetapdi rumah sakit Tiara bukan hanya dengan nota tugas.Sehingga dokter-dokter tersebut standby di poliklinikdengan jadwal yang telah ditetapkan pihak rumahsakit Tiara.

Pada dimensi jaminan (assurance) padaindikator tentang penyampaian komunikasi kepadapasien memperoleh nilai rata-rata 3,76 yangkriterianya baik, namun masih dibawah rata-rata.Cara memperbaikinya yaitu petugas medis/nonmedis perlu diberikan saran dalam melayani setiapmenyampaikan komunikasi kepada pasien maupunkeluarga pasien. Petugas medis/non medis jugadiberikan pelatihan tentang cara-cara penyampaiankomunikasi yang baik dan sopan. Sehingga pasiendapat mengerti apa yang disampaikan oleh petugasmedis/non medis.

Pada dimensi empati (emphaty),padaindikator tentang kemampuan dokter dalamberkomunikasi dengan pasien memperoleh nilai rata-rata 3,68 yang kriterianya baik, namun masihdibawah rata-rata. Cara memperbaikinya yaitu, pihakmanajemen menegur dokter apa bila pasienmengeluh tentang penyampaian komunikasi yangdilakukan tidak baik. Pada indikator tentangperhatian dokter terhadap keluhan pasien diperolehnilai rata-rata 3,67 yang kriterianyan baik, namunmasih dibawa rata-rata. Cara memperbaikinya yaitu,pihak manajemen rumah sakit memberikan arahankepada dokter, karena memberikan perhatianterhadap keluhan pasien merupakan pelayanan yangdiharapkan pasien dalam menjalani pengobatan.

Pada dimensi bukti fisik (tangibles), padaindikator tentang penampilan petugas Rumah sakitTiara diperoleh nilai rata-rata 3,68 dengan kriteriatinggi, namun masih dibawah nilai rata-rata. Cara

Page 31: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 31

memperbaikinya yaitu petugas medis/non medismemiliki baju seragam setiap harinya, denganmembedakan keperawatan, kebidanan danadministrasi dengan memakai kap, rapi, dan harum.Pada indikator tentang sarana dan prasarana fisik diRumah sakit Tiara memperoleh nilai rata-rata 3,77dengan kriteria tinggi, namun masih biwah rata-rata.Pada indikator tentang kelengkapan peralatan medisdi Rumah sakit Tiara memperoleh nilai rata-rata 3,50dengan kriterianya tinggi, namun masih dibawahrata-rata. Cara memperbaikinya yaitu, Rumah sakitTiara menambah lagi peralatan medis untukmenunjang pelayanan kesehatan sesuai dengan tipepenetapan kelas. Seperti menambah alatHemodialisa, ECG, Indoscopy, coloncopy dan alatlaboratorium patalogi anatomi.

b. Kepuasan Pelanggan pada Rumah Sakit TiaraPematangsiantar

Berdasarkan hasil analisis, kepuasanpelanggan pada rumah sakit Tiara sudah tinggi. Halini dapat dilihat dari nilai rata-rata jawaban sebesar3,67. Namun ada beberapa indikator yang masihdibawah rata-rata yaitu pada dimensi kualitasproduk/jasa pada indikator tentang kualitas peralatanmedis yang digunakan diperoleh nilai rata-rata 3,50masih dibawah rata-rata cara memperbaikinya adalahpihak rumah sakit lebih sering untuk maintenanceperalatan. Pada indikator tentang penampilanpeletakkan peralatan memperoleh nilai rata-rata 3,61dengan kriteria tinggi, namun masih dibawah nilairata-rata. Cara memperbaikinya adalah pihak rumahsakit Tiara menambah ruangan untuk meletakansetiap peralatan medis yang strategis sehingga,pasien yang akan melakukan pemeriksaan medistidak merasakan kesulitan.

Pada dimensi harga pada indikator tentangpihak manajemen dalam menentukan hargapengobatan diperoleh nilai rata-rata 3,52 masihdibawah rata-rata cara memperbaikinya pimpinanharus membandingkan harga-harga pengobatan dirumah sakit lainnya dengan rumah sakit Tiara. Padaindikator tentang kesesuaian harga yang diberikandengan pelayanan diperoleh nilai rata-rata 3,54dengan kriteria tinggi, namun masih dibawah nilairata-rata. Cara memperbaikinya adalah pihak rumahsakit lebih mengkaji ulang pelayanan yang diberikan,sehingga dapat menetapkan harga pengobatan.

Kemudian pada dimensi faktor emosionalindikator tentang rasa bangga yang didapatkanpasien dalam melakukan pengobatan di Rumah sakitTiara diperoleh nila rata-rata 3,55 dan indikatortentang rasa percaya diri pasien mendapatkanpengobatan pada Rumah sakit Tiara diperoleh nilairata-rata 3,64 masih dibawah rata-rata. Caramemperbaikinya yaitu pihak rumah sakitmenerangkan grafik kesembuhan pasien setiapbulannya. Sehingga pasien merasa bangga danpercaya bahwa berobat dirumah sakit Tiara akanmendapatkan kesembuhan secara total dan akanmenjalin hubungan yang baik antara pasien denganpihak rumah sakit tiara.

c. Loyalitas Pelanggan pada Rumah Sakit TiaraPematangsiantar

Dalam pelaksanaannya, loyalitas pelangganpada rumah sakit Tiara sudah baik. Hal ini dapatdilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh adalah 3,73dikatagorikan tinggi. Namun ada beberapa dimensiyang masih dibawah rata-rata yaitu pada dimensimelakukan pembelian ulang (pasien berulang),indikator tentang pasien berulang pada rumah sakitTiara diperoleh nilai rata-rata 3,50 masih dibawahrata-rata cara memperbaikinya pimpinan pihakrumah sakit lebih meningkatkan kualitas pelayananseperti, kemampuan petugas medis/non medis lebihditingkatkan, daya tanggap petugas dalam melayanikeluhan pasien, penambahan peralatan medis yanglebih lengkap, sehingga pasien tidak merasa rugiberobat di rumah sakit Tiara.

Pada dimensi membeli antar lini produk/jasaindikator tentang pembelian pelayanan jasakesehatan yang dilakukan pasien terhadap pelayanankesehatan yang beragam diperoleh nilai rata-rata3,67. Cara memperbaikinya pada yaitu pihak rumahsakit lebih menambah lagi produk jasa sepertimembuat paket untuk cek up, menambah lagi jenispemeriksaan laboratorium jenis pemeriksaanpatologi dan anatomi. Sehingga jasa yang diberikanrumah sakit Tiara lebih beragam

Pada dimensi menunjukkan kekebalanterhadap pesaing pada indikator tentang keyakinanpasien terhadap keunggulan pelayanan kesehatanrumah sakit Tiara diperoleh nilai rata-rata 3,66dengan kriteria tinggi, namun masih dibwah rata-rata. Cara memperbaiki yaitu pihak rumah sakit lebihmeningkatkan presentasi kesembuhan pasien denganmemberikan keunggulan-keunggulan berobat dirumah sakit Tiara. Sehingga pasien yakin danmembandingkan dengan rumah sakit lainnya.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1.Kesimpulan

a. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentang kualitaspelayanan dari dimensi, kemampuan (reliability),daya tanggap (responsiveness), jaminan(assurance), empati (emphaty), dan bukti fisik(tangibles) diperoleh nilai rata-rata 3,73 dengankriteria baik. Nilai tertinggi terdapat dimensikemampuan (reliability), pada indikator tentangketerampilan petugas menggunkan peralatanmedis memperoleh nilai rata-rata 3,89.Sedangkan nilai terendah terdapat pada dimensidaya tanggap (responsiveness), pada indikatortentang kecepatan dokter dalam melakukan visitememperoleh 3,62. Dimensi jaminan (assurance),indikator tentang penyampaian komunikasikepada pasien 3,76. Dimensi empati (emphaty),pada indikator tentang perhatian dokter tehadapkeluhan pasien memperole nilai rata-rata 3,67 danpada dimensi bukti fisik (tangibles), padaindikator tentang penampilan petugasmemperoleh nilai rata-rata 3,50 terendah.

b. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentangkepuasan baik dari dimensi kualitas jasa/produk,harga, kemudahan, faktor emosional diperoleh

Page 32: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 32

nilai rata-rata 3,67 dengan kriteria tinggi. Nilaitertinggi terdapat pada dimensi faktor emosionalindikator tentang hubungan pasien denganpetugas dengan nilai rata-rata 3,92 dengankriteria tinggi. Sedangkan nilai terendah padadimensi harga indikator pertama dengan nilairata-rata 3,52 dengan kriteria tinggi.

c. Hasil analisis deskriptif kualitas tentang loyalitastinggi dari dimensi melakukan pembelian ulang,membeli antar lini produk/jasa, mereferensikankepada orang lain dan menunjukkan kekebalanterhadap pesaing diperoleh nilai rata-rata 3,73kriteria tinggi. Nilai tertinggi pada dimensimereferensikan kepada orang lain indikatorpertama dengan nilai rata-rata 3,89 kriteria tinggi.Sedangkan nilai terendahkan dimensi melakukanpembelian ulang indikator pertama dengan nilairata-rata 3,50 kriteria tinggi.

d. Hasil analisis regresi linier berganda diperolehpersamaan Ŷ = 9.435 + 0,428X1 + 0,267X2,

artinya kualitas pelayanan (X1), dan kepuasan(X2) berpengaruh positif terhadap loyalitas (Y)pada Rumah sakit Tiara Pematangsiantar.

e. Hasil analisis korelasi diperoleh nilai r = 0,705yang artinya terdapat hubungan yang kuat danpositif antara kualitas pelayanan dan kepuasanpelanggan terhadap loyalitas pasien pada rumahsakit Tiara Pematangsiantar. Koefisiendeterminasi (Rsquare/KD), sebesar 0,497 yangartinya tinggi rendahnya loyalitas pasien dapatdijelaskan 49,7% oleh kualitas pelayanan dankepuasan, sisanya 50,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain seperti promosi, harga dan lainsebagainya yang tidak dibahas dalam penelitianini.

f. Dari hasil uji simultan (uji F) didapat Fhitung

88,883 > Ftabel 3,05 dan tingkat signifikan 0,000 ˂0,05 artinya H0 ditolak, jika kualitas pelayanandan kepuasan pelanggan berpengaruh positif dansignifikan terhadap loyalitas pasien rawat inappada Rumah sakit Tiara Pematangsiantar.

g. Dari hasil uji parsial (uji t) didapat variabel X1

nilai thitung 9,790 > ttabel dan variabel X2 nilai thitung

3,998 > ttabel dengan derajat bebas df = n-k-1(183-2-1), sebesar 1,97323 atau dengan tarafsignifikan X1 0,000 ˂ 0,05 maka H0 ditolakartinya, kualitas pelayanan berpengaruh positifdan signifikan terhadap loyalitas. Signifikan X2

0,000 ˂ 0,05 maka H0 ditolak artinya, kepuasanpelanggan berpengaruh positif dan signifikanterhadap loyalitas pasien rawat inap di Rumahsakit Pematangsiantar secara parsial.

2. Sarana. Untuk meningkatkan, kualitas pelayanan pada

dimensi daya tanggap (responsiveness), indikatortentang kecepatan dokter dalam melakukan visitedapat diperbaiki dengan cara mencari dokter yangmemiliki SIP (surat izin praktek), tetap di Rumahsakit Tiara, bukan hanya dengan notas tugas.

b. Untuk meningkatkan, kepuasan pasien dimensikualitas jasa/produk indikator kualitas peralatanmedis yang digunakan dapat memperbaikidengan cara pihak Rumah sakit memperhatikanwaktu dalam maintenance peralatan medis.Sedangkan pada dimensi harga indikator pihakrumah sakit dalam menentukan harga perobatandapat diperbaiki dengan cara pimpinan harusmembandingkan harga-harga pengobatan diRumah sakit lainnya.

c. Untuk menciptakan, loyalitas dimensi melakukanpembelian ulang indikator tentang pembelianpelayanan kesehatan yang dilakukan pasienberulang dapat memperbaiki dengan carameningkatkan kualitas pelayanan seperti,kemampuan petugas medis/non medis lebihditingkatkan, daya tanggap petugas dalammelayani keluhan pasien, penambahan peralatanmedis yang lebih lengkap, sehingga pasien tidakmerasa rugi berobat di Rumah sakit Tiara.

d. Sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasanyang ada pada penulis, penelitian ini masihterdapat kelemahan-kelemahan dan masihterdapat sejumlah variabel yang jugamempengaruhi loyalitas yang tidak digunakandidalam penelitian ini, seperti variabel perilakukonsumen yang meliputi sikap dan kepercayaan.Sebagai bahan masukan untuk penelitianselanjutnya, masih perlu memperbanyak variabelpenelitian.

E. DAFTAR PUSTAKAGerson, Richard, F. 2002. Mengukur Kepuasan

Pelanggan. Penerjemah Hesti Widyanigrum.Cetakan Kedua. Jakarta: Penerbit PPM.

Griffin. Jill. 2003. Costumer Loyalty Terj DwiKartini Yahya. Jakarta: Erlangga.

Irawan, Hadi. 2003. Kepuasan Pelayanan Jasa.Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. EdisiMillennium. Jakarta: PT Prenhallindo.

……….2007. Manajemen Pemasaran. EdisiKeduabelas. Jakarta: PT Indeks.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008.Manajemen Pemasaran. Edisi Dua Belas.Jilid I. Jakarta: PT indeks.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jakarta:PT Indeks.

Lupiyoadi, Rambat. 2006. Manajemen PemasaranJasa Teori dan Praktik,Jakarta: SalembaEmpat.

Tjiptono. Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. EdisiDua. Yogyakarta: Penerbit Andi.

……….2008. Service Manajement, Edisi Lima.Yogyakarta: Andi

………2011. Service Management MewujudkanLayanan Prima. Edisi Dua. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2011.Service Quality & Satisfaction. Edisi Ketiga.Yogyakarta: Andi.

Page 33: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 33

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASANKERJA KARYAWAN PADA KANTOR PT. PLN (PERSERO)

AREA PEMATANGSIANTAR

Oleh:M. Rafi

S1 ManajemenDarwin Lie, Marisi Butarbutar, Efendi

AbstraksiHasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Motivasi yang diberikan sudah baik dan karyawan

setuju dengan kompensasi yang diberikan serta karyawan sudah puas terhadap kepuasan kerja. 2) Hasil analisisregresi adalah Ŷ = 43,983 + 0,424X1 + 0,253X2, artinya motivasi dan kompensasi berpengaruh positif terhadapkepuasan kerja karyawan. 3) Hasil analisis korelasi diperoleh nilai r = 0,524 artinya terdapat hubungan yangsedang dan positif antara motivasi, kompensasi terhadap kepuasan kerja. Nilai koefisien determinasi (R Square)sebesar 0,275 artinya tinggi rendahnya kepuasan kerja karyawan dapat dijelaskan oleh motivasi dan kompensasisebesar 27,5%. 4) Hipotesis penelitian H0 ditolak dan Ha diterima, artinya motivasi dan kompensasi berpengaruhpositif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada kantor PT. PLN (Persero) Area Pematangsiantar.

Adapun saran dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi perlu dilakukan pemberianpengetahuan dalam membuat alternatif untuk menjalankan pekerjaan, pimpinan memberikan apresiasi terhadappelayanan, mengikuti perkembangan teknologi, dan memberikan masukan agar karyawan percaya diri dalammenyelesaikan pekerjaan. Untuk meningkatkan kompensasi perusahaan harus memberikan gaji sesuai denganjabatan dan pekerjaan yang dilakukan, memberikan pengarahan dan bimbingan, memberikan bonus tepat padawaktunya, memberikan tunjangan secara adil dan layak. Memperbaharui fasilitas kantor yang sudah usang, danmemberikan asuransi sesuai dengan kebutuhan karyawan. Sedangkan untuk meningkatkan kepuasan kerjakaryawan harus memberikan kesempatan promosi atau kenaikan jabatan bagi karyawan yang berprestasi padaKantor PT PLN (Persero) Area Pematangsiantar.

Kata kunci: Motivasi, Kompensasi dan Kepuasan Kerja Karyawan

AbstractionResults of the study can be summarized as follows: 1) Motivation given are good and the employees

agree with the compensation given and employees are satisfied with the job satisfaction. 2) The results of theregression analysis is Y = 43.983 + 0,424X1 + 0,253X2, meaning motivation and compensation positive effect onemployee job satisfaction. 3) The results of the analysis obtained correlation value r = 0.524 means there is amoderate and positive correlation between motivation, compensation for job satisfaction. Later obtained thecoefficient of determination (R Square) of 0.275 means that the level of employee job satisfaction can beexplained by the motivation and compensation of 27.5%. 4) The research hypothesis H0 is rejected and Ha

accepted, meaning motivation and compensation positive and significant impact on job satisfaction of employeesat the office of PT. PLN (Persero) Area Pematangsiantar.

The suggestion of this research is to increase the motivation necessary to the provision of knowledge increating an alternative to running the job, leadership provides an appreciation of the service, keep up withtechnology, and provide input so that employees are confident in completing the work. To enhance the companymust provide salary compensation in accordance with the position and the job is done, provide direction andguidance, give bonuses just in time, provide a fair and decent benefits. Renewing obsolete office facilities, andprovide insurance in accordance with the needs of employees. Meanwhile, to improve employee job satisfactionshould provide the opportunity for promotion or promotion of employees who excel in the Office of PT PLN(Persero) Area Pematangsiantar.

Keywords: Motivation, Compensation and Employee Satisfaction

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahPT. PLN (Persero) merupakan salah satu

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yangmenyediakan sumber daya energi listrik. Dalam halini PT. PLN (Persero) adalah perusahaan yangbergerak dalam bidang jasa dan berkontribusi dibidang pelayanan publik untuk dapat memberikanenergi listrik di daerah sekitarnya (khususnya areaPematangsiantar).

Adapun fenomena kepuasan kerja karyawansementara yang berada di PT. PLN (Persero) AreaPematangsiantar.

Tabel 1Indikator Kepuasan Kerja Karyawan pada Kantor

PT. PLN (Persero) Pematangsiantar

Page 34: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 34

Sumber: hasil wawancara sementara dengansupervisor, 20 Maret 2015

PT. PLN (Persero) pada kantor AreaPematangsiantar untuk dapat menciptakan kepuasankerja karyawannya memberikan motivasi sepertikebutuhan akan prestasi yaitu dengan memberikankebebasan bagi karyawannya untuk mencaripengetahuan yang luas agar dapat meningkatkanprestasi kerja. Kebutuhan akan afiliasi adalah denganmemberikan penghargaan dan tunjangan atas prestasikerja yang tinggi. Kebutuhan akan kekuasan, dalamhal ini perusahaan memberikan kesempatan promosikenaikan jabatan bagi karyawan yang berprestasiagar dapat mendorong semangat dalam bekerja.Faktor lainnya untuk mencapai kepuasan kerjakaryawan tersebut yaitu pemberian kompensasi.

PT. PLN (Persero) Area Pematangsiantarmenyadari bahwa diperlukan sumberdaya manusiayang memiliki motivasi yang kuat untuk dapatmemenuhi tujuan perusahaan dan tuntutanpelanggannya. Karena karyawan merupakan salahsatu unsur terpenting, maka hal-hal yangberhubungan seperti kompensasi yang diberikanperusahaan kepada karyawan dapat memberikankepuasan tersendiri dan karyawan tersebut lebihbersemangat dalam bekerja. Kepuasan kerja dapatterjadi apabila motivasi dan kompensasi yangdiberikan, sesuai dengan pekerjaan yang dilakukandan kebutuhan karyawan.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran motivasi, kompensasi dan

kepuasan kerja karyawan pada Kantor PT. PLN(Persero) Area Pematangsiantar?

b. Bagaimana pengaruh motivasi dan kompensasiterhadap kepuasan kerja karyawan pada KantorPT. PLN (Persero) Area Pematangsiantar baiksecara simultan maupun parsial.

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran motivasi,

kompensasi dan kepuasan Kerja karyawan padakantor PT. PLN (Persero) Area Pematangsiantar.

b. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dankompensasi terhadap kepuasan kerja karyawanpada kantor PT. PLN (Persero) AreaPematangsiantar baik secara simultan maupunparsial.

4. Metode PenelitianDalam penelitian ini, penulis mengambil

objek penelitian pada PT. PLN (Persero) AreaPematangsiantar yang terletak di Jalan Kapten M.H.Sitorus No.1 Pematangsiantar. Sampel yangdigunakan penulis adalah seluruh karyawan yangberada dikantor PT. PLN (Persero) AreaPematangsiantar yaitu sebanyak 68 orang.

Adapun Desain penelitian yang digunakandalam penulisan penelitian ini adalah PenelitianKepustakaan (Library Research) dan PenelitianLapangan (Field Research). Teknik pengumpulandata yang dilakukan penulis dalam penelitian ini

adalah berupa Kuesioner, Wawancara danDokumentasi. Adapun jenis data yang digunakandalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif dandata kuantitatif. Hasil data yang diperoleh darilapangan akan dianalisis secara deskriptif baikbersifat kualitatif dan kuantitatif.

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen Sumber Daya ManusiaMenurut Mondy (2008:10), manajemen

sumber daya manusia adalah pemanfaatan sejumlahindividu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.Sedangkan menurut Dessler (2007:2), manajemensumber daya manusia adalah kebijakan dan cara-carayang dipraktekkan dan berhubungan denganpemberdayaan manusia atau aspek-aspek sumberdaya manusia dari sebuah posisi manajementermasuk perekrutan, seleksi, pelatihan,penghargaan, dan penilaian. Berdasarkan pendapatbeberapa para ahli di atas, penulis menyimpulkanbahwa manajemen sumber daya manusia adalahsuatu proses yang mengatur menjalankan kegiatandengan baik dan benar dengan pemberdayaanmanusia untuk dapat menunjang aktivitas organisasiatau perusahaan demi mencapai tujuan yang telahditetapkan.

2. MotivasiMenurut Luthans (2006:270), motivasi adalah

keadaan dalam diri individu yang memunculkan,mengarahkan, dan mempertahankan perilaku.Menurut Robbins (2003:156), menyatakan motivasisebagai proses yang menyebabkan intensitas(intensity), arah (direction), dan usaha terus menerus(persistence) individu menuju pencapaian tujuan.Dari beberapa pendapat ahli diatas, maka dapatdisimpulkan bahwa motivasi yaitu dorongan yangmempengaruhi dan mengarahkan karyawan untukmelakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuansecara berhasil.

3. KompensasiMenurut Mondy (2008:4), kompensasi adalah

total seluruh imbalan yang diterima para karyawansebagai pengganti jasa yang telah mereka berikan.Sedangkan menurut Griffin (2004:432), kompensasiadalah renumerasi finansial yang diberikan olehorang kepada karyawan sebagai imbalan ataspekerjaan mereka. Dari uraian di atas maka dapatdisimpulkan bahwa kompensasi adalah suatu hakyang harus diberikan perusahaan kepada karyawanatas balas jasa yang dilakukannya agar karyawantersebut dapat bekerja dengan baik dan harapan yangdiinginkan perusahaan tercapai.

4. Kepuasan KerjaLuthans (2005:243), mengemukakan bahwa

kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi pegawaimengenai seberapa baik pekerjaan merekamemberikan hal yang dinilai penting. MenurutSiagian (2003:295), kepuasan kerja merupakan suatucara pandang seseorang baik yang bersifat positifmaupun negatif tentang pekerjaannya. Sikap ini

Page 35: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 35

dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan danprestasi kerja. Berdasarkan uraian di atas, penulismenyimpulkan bahwa kepuasan kerja adalahperasaan yang dirasakan karyawan atas apa yangdiperolehnya berdasarkan pekerjaan, dan sikapkaryawan lain serta kondisi lingkungan yangmendukung pekerjaan yang akan dilakukannya.

5. Pengaruh Motivasi dan KompensasiTerhadap Kepuasan Kerja KaryawanMenurut Handoko (2003:193), menjadi

kewajiban setiap pimpinan perusahaan untukmenciptakan kepuasan kerja bagi para pegawainya,karena kepuasan kerja merupakan faktor yangdiyakini dapat mendorong dan mempengaruhisemangat kerja pegawainya yaitu dengan memotivasipegawai, agar pegawai dapat bekerja dengan baikdan secara langsung akan mempengaruhi prestasikerja pegawai. Menurut Mondy (2008:5),menyatakan kompensasi adalah pemberian balas jasabagi “employers” maupun “employees” baik yangberupa uang (finansial) maupun yang tidak langsung(non finansial). Dengan defenisi tersebut maka dapatdisadari bahwa pemberian kompensasi jelas akandapat meningkatkan prestasi kerja, motivasi dankepuasan kerja.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Deskriptif KualitatifAdapun penetapan kriteria nilai rata-rata

jawaban dari responden tersebut dimasukan kedalamkelas-kelas interval dimana penetuan intervalnyamemakai rumus sebagai berikut:

Dari rumus diatas dapat diperoleh intervalkelas 0,8 sehingga berlaku ketentuan kategoridengan hasil sebagai berikut:

Tabel 2Nilai Interval dan Kategori Jawaban Responden

Sumber: hasil pengolahan data

1) Gambaran Motivasi Pada Kantor PT. PLN(Persero) Area Pematangsiantar

Dari tabel jawaban responden untuk dimensikebutuhan akan prestasi pada indikator usaha dalammencari pengetahuan untuk mencapai prestasi kerjayang maksimal berada pada rata-rata 4,13 dengankriteria jawaban baik dikarenakan pendidikan danpelatihan karyawannya sangat rutin di laksanakan.Demikian juga pada indikator usaha dalam mencobaberbagai alternatif untuk meraih keberhasilanresponden memberikan kriteria jawaban baik akanpertanyaan tersebut dan berada pada nilai 3,94 hal initerjadi karena para karyawan hampir semua sudahmemiliki pengetahuan lebih dalam membuatalternatif untuk menjalankan pekerjaannya,

responden juga memberikan kriteria baik. Padaindikator kondisi kerja dengan sesama rekankerjanya dengan kriteria rata-rata jawaban 4,24 halini karena komunikasi atau kerjasama antar sesamakaryawan sudah sangat baik yang menyebabkanpekerjaan cepat terselesaikan dan lebih efisien.

Pada indikator antusiasme karyawan dalammencapai prestasi yang tinggi, responden meresponbaik dengan kriteria rata-rata jawaban 4,06 hal initerjadi di karenakan para karyawannya mempunyaisemangat untuk cepat mendapatkan prestasi yangtertinggi dalam perusahaaan. Untuk indikator usahayang karyawan lakukan untuk memperoleh prestasikerja agar memperoleh pendapatan yang besar,responden juga merespon baik dengan dengankriteria rata-rata jawaban 4,01 karena para karyawantermotivasi untuk memperoleh prestasi kerja yangtinggi agar mendapat pendapatan yang tinggi.

Selanjutnya untuk dimensi kebutuhan akanafiliasi, pada indikator perasaan karyawan jikamendapatkan apresiasi dari pimpinan berada di rata-rata 3,96 dengan kriteria jawaban baik, hal ini karenakaryawan sudah memperoleh bentuk apresiasi yangsesuai dengan pekerjaan atas pelayanan yangdiberikannya. Indikator tentang inisiatif karyawandalam suatu pekerjaan dihargai oleh pimpinan,responden memberi respon 4,24 dengan kriteriajawaban sangat baik, hal ini disebabkan setiapinisiatif yang dilakukan karyawan menjadi bahanpertimbangan pimpinan dalam memberikanpenghargaan dan menilai potensi diri karyawan.

Pada indikator tentang keefektifan kerja yangkaryawan lakukan dengan bekerja sama bersamarekan kerja dengan kriteria rata-rata jawaban 3,99yang artinya responden memberi respon dengankriteria jawaban sangat baik juga, hal tersebut terjadikarena kerjasama antar karyawan yang terjadi sudahsangat baik sehingga para karyawan bisa salingmemberi pendapat dalam menyelesaikan suatupekerjaan. Dan pada indikator rasa kebanggaankaryawan dalam mengerjakan semua tugas tanpaharus takut gagal, responden juga memberikanrespon pada nilai 3,94 dengan kriteria jawaban baik.

Selanjutnya untuk dimensi kebutuhan akankekuasaan dengan indikator tentang usaha karyawanuntuk memperoleh jabatan tertentu denganmeningkatkan semangat kerja respondenmemberikan respon baik dengan kriteria rata-ratajawaban 3,97. Kemudian indikator tentang usahadalam menghadapi tantangan pekerjaan untukmeraih jabatan tertentu dengan kriteria rata-ratajawaban 3,96 yang artinya responden memberikanrespon dengan kriteria jawaban baik, hal inidikarenakan semua tugas yang diberikan perusahaandapat diselesaikan dengan baik dan cepat sehinggapara karyawan bisa mendapat kesempatan meraihjabatan yang lebih tinggi.

Untuk indikator tentang usaha untuk dapatbekerja demi mengharapkan jabatan tertenturesponden memberi respon baik yang berada padanilai 3,94 hal ini dikarenakan karyawanmenginginkan jenjang karir yang lebih tinggisehingga mereka sungguh-sungguh berusaha

Page 36: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 36

mencapai jenjang tersebut dengan berbagai usahadan pengembangan diri. Demikian juga halnyaindikator tentang usaha dalam mengikutiperkembangan iptek dalam menghadapi persainganuntuk meraih jabatan tertentu responden memberirespon dengan kriteria jawaban baik dengan kriteriarata-rata jawaban 4,01 hal ini dikarenakan parakaryawan sudah di dukung dengan teknologi dalampersaingan antar karyawan untuk memperolehjabatan tertentu.

Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa rata-rata motivasi yang diberikan kepada para respondenberada pada nilai 4,03 dengan kriteria jawaban baik.Kemudian nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,24dengan kriteria nilai sangat baik pada dimensitentang kebutuhan akan prestasi dengan indikatorkerjasama sesama rekan kerja dan dimensikebutuhan akan afiliasi dengan indikator inisiatifanda dalam suatu pekerjaan dihargai oleh pimpinan.Sedangkan nilai rata-rata terendah sebesar 3,94dengan kriteria nilai baik pada dimensi kebutuhanakan prestasi dengan indikator usaha dalam mencobaberbagai alternatif untuk meraih keberhasilan,kebutuhan afiliasai dengan indikator rasakebanggaan dalam mengerjakan pekerjaan tanpaharus takut gagal dan dimensi kebutuhan akankekuasaan dengan indikator usaha anda dalammengikuti perkembangan iptek dalam menghadapipersaingan untuk meraih jabatan.

2) Gambaran Kompensasi Pada Kantor PT. PLN(Persero) Area Pematangsiantar

Untuk dimensi kompensasi finansial langsungdengan indikator memberikan gaji yang layak beradapada rata-rata 4,37 dengan kriteria jawaban sangatsetuju, untuk indikator memberikan gaji yang adilberada pada rata-rata 4,24 responden jugamemberikan kriteria rata-rata sangat setuju. Danpada indikator gaji sesuai yang diinginkan beradapada rata-rata 3,99 dengan kriteria setuju, kategorigaji sesuai dengan jabatan responden menyatakansetuju pada rata-rata 4,09. Hal ini dikarenakanpemberian gaji yang berlaku di perusahaanberdasarkan golongan para karyawan, semakin tinggijabatan yang ditanggung maka semakin besar pulagaji yang diterima karyawan tersebut.

Selanjutnya indikator gaji diberikan tepatwaktu responden memberikan rata-rata jawaban 4,13dengan jawaban setuju. Dan pada indikator bonusyang diberikan sesuai dengan harapan respondenmemberikan kriteria jawaban setuju dengan rata-rata4,01, pada indikator bonus diberikan sesuai denganprestasi mendapat nilai rata-rata 4,32 dengan kriteriajawaban sangat setuju. Bonus diberikan secara adilresponden memberikan rata-rata 4,32 dengan kriteriajawaban sangat setuju. Hal ini disebabkan karenakaryawan ingin mendapatkan bonus sesuai denganprestasi dan hasil kerja yang dilakukan secaramaksimal dan baik bagi perusahaan diberikan secaraadil kepada karyawan. Kemudian indikator bonusyang diberikan tepat waktu dengan kriteria jawabansetuju pada rata-rata 4,01.

Untuk dimensi kompensasi finansial langsungdengan indikator tunjangan mencukupi kebutuhanresponden menjawab dengan kriteria jawaban setujunilai rata-rata 3,99 walaupun sudah dalam kriteriajawaban setuju masih ada yang memberikan jawabansangat tidak setuju bahwa tunjangan yang diberikandiluar gaji belum mencukupi kebutuhannya.Indikator tunjangan diberikan dengan adil respondenmemberi nilai rata-rata 4,09 kriteria jawaban setuju.Tunjangan diberikan dengan layak respondenmemberi nilai rata-rata 4,13 kriteria jawaban setuju,indikator tunjangan yang diberikan sesuai lamabekerja diperoleh nilai rata-rata 4,13 dengan kriteriajawaban setuju. Perusahaan memberikan tunjangansesuai jabatan para responden memberi nilai rata-rata4,19 dengan kriteria jawaban setuju.

Pada dimensi kompensasi non finansialdengan indaktor fasilitas yang diberikan sudahmendukung dalam menyelesaikan pekerjaanresponden memberikan nilai rata-rata 4,07 dengankriteria jawaban setuju. Pada indikator ini walaupunsudah mencapai kriteria setuju tetapi masih ada yangmemberikan jawaban sangat tidak setuju, hal inidikarenakan karyawan tersebut merasa fasilitaskantor yang diberikan belum sepenuhnyamendukung dalam menyelesaikan pekerjaan.Indikator perusahan memberikan asuransi respondenmemberikan kriteria jawaban setuju dengan nilai rata3,99. Dan indikator memberikan kebebasan dalammenjalankan tugas yang dikerjakan respondenmemberikan nilai rata-rata 4,10 dengan kriteriajawaban setuju.

Dari total jawaban responden mengenaikompensasi terdapat hasil yang berada pada rata-rata4,13 dengan kriteria jawaban setuju. Kemudian nilairata-rata tertinggi sebesar 4,37 pada dimensikompensasi finansial langsung dengan indikatormemberikan gaji yang layak dan nilai terendahsebesar 3,99 pada dimensi kompensasi finansiallangsung dengan indikator gaji sesuai yang diinginkan, kompensasi finansial tidak langsungdengan indikator tunjangan mencukupi kebutuhandan kompensasi non finansial dengan indikatorasuransi. Walaupun sudah pada kriteria setuju, parapimpinan tetap harus memberikan kompensasi yangadil dan layak kepada karyawannya dan jugamemperhatikan pemberian kompensasi yang diluardari gaji seperti tunjangan, dan asuransi agarkepuasan karyawan dalam bekerja dapat terpenuhi.

3) Gambaran Kepuasan Kerja Pada Kantor PT.PLN (Persero) Area Pematangsiantar

Dari jawaban responden dapat dilihat bahwapada dimensi gaji dengan indikator gaji yangditerima berada pada rata-rata 3,97 dengan kriteriajawaban puas dikarenakan gaji yang diperolehkaryawan cukup untuk memenuhi kebutuhannya,selanjutnya indikator tentang tingkat kepuasankaryawan terhadap pemberian tunjangan yangditerapkan perusahaan berada pada rata-rata 4,24dengan kriteria jawaban sangat puas, hal ini terjadikarena tunjangan yang di berikan oleh perusahaanbagi setiap karyawan cukup besar. Indikator

Page 37: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 37

pemberian gaji sesuai pekerjaan respondenmemberikan nilai rata-rata 4,09 dengan kriteriajawaban puas.

Indikator gaji yang diberikan sesuai jabatanjawaban responden memberikan kriteria jawabanpuas dengan rata-rata 3,90 hal ini dikarenakansemakin tinggi jabatan yang ditanggung olehkaryawan tersebut maka gaji juga akan bertambahsesuai dengan jabatan yang diberikan. Untuk dimensirekan kerja dengan indikator hubungan karyawanterhadap rekan kerja berada pada rata-rata 4,15dengan kriteria jawaban puas dikarenakan antarsesama karyawan sudah mempunyai interaksi yangbaik, hal itu menyebabkan komunikasi serta kerjasama antar karyawan sudah baik.

Selanjutnya dengan indikator perhatian antarsesama rekan kerja berada pada nilai rata-rata 4,09dengan kriteria jawaban puas hal ini terjadi karenaantar karyawan sudah seperti keluarga sendiridimana jika ada karyawan yang kesulitan dibidangyang baru dia duduki maka karyawan lama yangmenduduki bidang tersebut mau membantunya.Indikator kepuasan atas dukungan yang diberikanrekan kerja menyelesaikan pekerjaan berada padanilai rata-rata 3,97 dengan kriteria jawaban puas halini karena kuatnya hubungan sesama rekan kerjasehingga dukungan yang diberikan sangat tinggiwalaupun ada yang merasa tidak puas atas dukunganyang diberikan.

Untuk dimensi pimpinan pada indikatorpengarahan yang diberikan atasan respondenmemberikan respon puas dengan kriteria rata-ratajawaban 3,90. Indikator tentang bimbingan yangdiberikan pimpinan dalam melaksanakan tugasresponden memberikan nilai rata-rata 3,90 dengankriteria jawaban puas. Pada indikator perhatian yangdiberikan atasan dalam melaksanakan tugas beradapada nilai 3,93 yang artinya responden memberikankriteria jawaban puas, hal ini terjadi karena perhatianyang diberikan pimpinan sudah tinggi kepadakaryawan dari masalah gaji, tunjangan dan segalafasilitas kantor lainnya.

Indikator pekerjaan yang diberikan atasandalam melaksanakan tugas responden memberikankriteria sangat puas dengan rata-rata 4,24 yangberarti pekerjaan yang diberikan atasan sudah baikdan sesuai bagi karyawan. Untuk dimensi pekerjaanitu sendiri pada indikator tentang sikap ataspekerjaan yang diberikan responden memberikannilai rata-rata 3,97, selanjutnya indikatorkenyamanan pekerjaan yang dikerjakan respondenmemberi nilai 3,97 dengan kategori puas hal inidikarenakan karyawan sudah merasa nyaman denganpekerjaan yang dilakukannya. Untuk indikatorpekerjaan yang dikerjakan responden memberirespon puas dengan kriteria rata-rata jawaban 3,94,hal ini dikarenakan karyawan sudah menempatiposisinya masing-masing sesuai dengankemampuannya.

Selanjutnya pada indikator tentang kepuasankaryawan jika diberikan kesempatanmengembangkan keterampilan dalam pekerjaanresponden memberi respon puas dengan kriteria rata-

rata jawaban 3,82, hal ini dikarenakan para karyawanakan dihadapkan dengan persaingan antar karyawanuntuk memperoleh jabatan tertentu. Untuk dimensipromosi pada indikator tentang kepuasan karyawanterhadap promosi berdasarkan kinerja respondenmemberikan respon puas dengan nilai 3,75.Kemudian indikator promosi berdasarkan lamabekerja responden memberikan jawaban puas dengankriteria rata-rata jawaban 3,90.

Indikator promosi yang diberikan berdasarkanprestasi kerja responden memberikan kriteriajawaban puas rata-rata 4,09. Pada dimensilingkungan kerja indikator tentang kepuasankaryawan terhadap lingkungan kerja yang diberikanresponden memberikan respon puas dengan kriteriarata-rata jawaban 3,97. Dan indikator tentangfasilitas yang diberikan responden memberikanjawaban puas dengan rata-rata 4,09. Walaupun sudahdalam kriteria puas, perusahaan harus tetapmemfasilitasi karyawannya dengan peralatan yangmodern sehingga pekerjaan cepat selesai dankaryawan yang merasa fasilitas yang diberikankurang tidak ada lagi. Selanjutnya indikatorkenyamanan kerja yang diberikan kriteria rata-ratajawaban 4,09 yang artinya responden memberikanjawaban puas.

Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa untuktotal jawaban responden mengenai kepuasan kerjakaryawan baik dari segi gaji, rekan kerja,pimpinan/atasan, pekerjaan itu sendiri, promosi sertalingkungan kerja mendapat nilai rata-rata sebesar4,00 dengan kriteria jawaban puas. Kemudian nilairata-rata tertinggi sebesar 4,24 dengan kriteriajawaban sangat puas pada dimensi gaji denganindikator pemberian tunjangan dan dimensipimpinan/atasan dengan indikator pekerjaan yangdiberikan atasan. Sedangkan nilai rata-rata terendahsebesar 3,75 dengan kriteria jawaban puas padadimensi promosi dengan indikator promosi yangdiberikan berdasarkan kinerja.

b. Deskriptif Kuantitatif1) Regresi Linear Berganda

Analisis dijalankan dengan melakukantabulasi jawaban responden pada kuesioner yangtelah dijalankan. Maka dilakukan perhitunganmengunakan program aplikasi SPSS untukmemperoleh nilai a dan b dengan notasi sebagai

berikut : = a + b1 X1 + b2 X2

............................................(Simbolon, 2009:239)Tabel 3

Regresi Linier BergandaCoefficientsa

a. Dependent Variable: Kepuasan KerjaSumber: data primer hasil pengolahan data SPSSVersi 17

Page 38: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 38

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel18 diatas diperoleh model persamaan Ŷ = 43,983+0,424X1 + 0,253X2, diartikan terdapat pengaruh yangpositif antara variabel motivasi (X1) dan kompensasi(X2) terhadap variabel kepuasan kerja karyawan (Y)pada Kantor PT. PLN (Persero) AreaPematangsiantar.

2) Analisis Korelasi dan Koefisien DeterminanHasil koefisien korelasi dan koefisien

determinasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:Tabel 4

Koefisien Korelasi dan Koefisien DeterminasiModel Summaryb

a. Predictors: (Constant), (Motivasi) (Kompensasi)b. Dependent Variable: (Kepuasan Kerja)Sumber: data primer hasil pengolahan kuesionermenggunakan SPSS Versi 17.

Dari hasil koefisien korelasi pada tabel 19 diatas diperoleh nilai r = 0,524, yang artinya terdapathubungan yang sedang dan positif antara motivasi,kompensasi dan kepuasan kerja karyawan padakantor PT. PLN (Persero) Area Pematangsiantar,sesuai dengan kriteria tingkat hubungan pada tabel 5.Kemudian diperoleh nilai koefisisen determinasi (RSquare) = 0,275, artinya tinggi rendahnya kepuasankerja karyawan (Y) pada kantor PT PLN (Persero)Pematangsiantar sebesar 27,5% dapat dijelaskan olehmotivasi (X1) dan kompensasi (X2), sedangkansisanya sebesar 72,5% dipengaruh oleh faktor lainseperti lingkungan kerja, kinerja, komunikasi,kepemimpinan dan sebagainya yang tidak dibahasdalam penelitian ini.

3) Uji Simultan (Uji F)Dari hasil perhitungan koefisien korelasi

diketahui bahwa Motivasi, Kompensasi danKepuasan kerja sangat berhubungan, untuk mengujikebenarannya maka dilakukan pengujian hipotesisdengan menggunakan program aplikasi SPSS Versi17.

Tabel 5Perkiraan Nilai F hitung

ANOVAb

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kompensasib. Dependent Variable: Kepuasan KerjaSumber: data primer hasil pengolahan kuesionermenggunakan SPSS Versi 17

Berdasarkan diatas diperoleh nilai fhitung

sebesar 12,326 sedangkan ftabel dengan (0,05 ; 2 vs65) sebesar 3,14, atau dengan taraf signifikan 0,000< α 0,05, maka H0 ditolak, artinya motivasi dankompensasi berpengaruh positif dan signifikanterhadap kepuasan kerja karyawan pada kantor PT.PLN (Persero) Area Pematangsiantar secarasimultan.

4) Uji Parsial (Uji t)Dari hasil perhitungan koefisien korelasi

diketahui bahwa Motivasi, Kompensasi danKepuasan Kerja karyawan sangat berhubungan,untuk menguji kebenarannya maka dilakukanpengujian hipotesis dengan menggunakan programaplikasi SPSS Versi 17.

Tabel 6Perkiraan Nilai thitung

Coefficientsa

a. Dependent Variable: kepuasan kerjaSumber: data primer hasil pengolahan kuesionermenggunakan SPSS Versi 17

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai thitung

pada variabel X1 (motivasi) sebesar 2,698 sedangkanttabel dengan df = n-k-1 (68-2-1 = 65) sebesar 1,9971,atau dengan taraf signifikan 0,009 < α 0,05, makaH0 ditolak dan Ha diterima, artinya motivasiberpengaruh positif dan signifikan terhadapkepuasan kerja karyawan pada kantor PT. PLN(Persero) Area Pematangsiantar secara parsial.Variabel X2 (kompensasi) thitung sebesar 2,127sedangkan ttabel dengan df = n-k-1, (68-2-1 = 65)sebesar 1,9971, atau dengan taraf signifikan 0,037 <α 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinyakompensasi berpengaruh positif dan signifikanterhadap kepuasan kerja karyawan pada kantor PT.PLN (Persero) Area Pematangsiantar secara parsial.

2. Evaluasia. Motivasi Pada Kantor PT. PLN (Persero)

Area PematangsiantarDilihat dari hasil kuisioner yang dibagikan

kepada responden mendapat nilai rata-ratakeseluruhan sebesar 4,03 dalam kreteria baik.Namun ada beberapa aspek walaupun dinilai baiktetapi masih ada yang dinilai dibawah rata-rata dariindikator-indikator lain, yang pertama dimensikebutuhan akan prestasi dengan indikator usahadalam mencoba berbagai alternatif untuk meraihkeberhasilan memperoleh nilai 3,94. Untukmengatasi hal ini sebaiknya para karyawan haruslebih meningkatkan pengetahuan yang lebih lagidalam membuat alternatif untuk menjalankanpekerjaannya.

Untuk dimensi kebutuhan akan afiliasidengan indikator hasil pelayanan mendapat apresiasidari pimpinan memperoleh nilai 3,96. Walaupunkaryawan sudah memperoleh bentuk apresiasi yangsesuai dengan pelaksanaan pekerjaannya namun nilaiyang diperoleh jauh dari nilai rata-rata keseluruhanindikator, dan cara mengatasinya yaitu pimpinanharus memberikan apresiasi yang lebih agar tingkatpelayanan yang diberikan karyawan lebih maksimallagi. Selanjutnya indikator keefektifan kerja yangdilakukan dengan bekerjasama memperoleh nilai3,99 dengan jawaban baik. Pada indikator rasakebanggaan dalam mengerjakan semua tugas tanpa

Page 39: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 39

harus takut gagal memperoleh nilai 3,94. Carameningkatkannya ialah pimpinan haruslahmemberikan masukan agar para karyawanmemperoleh kepercayaan diri yang tinggi dalammengerjakan pekerjaannya.

Selanjutnya dimensi kebutuhan akankekuasaan pada indikator usaha anda untukmemperoleh jabatan tertentu dengan meningkatkansemangat kerja memperoleh nilai 3,97. Indikatorusaha untuk dapat bekerja demi mengharapkanjabatan memperoleh nilai 3,94. Dan terakhir padaindikator usaha dalam mengikuti perkembanganiptek dalam menghadapi persaingan untuk meraihjabatan tertentu memperoleh nilai 4,01. Dari dimensikebutuhan akan kekuasaan di atas para respondenmenjawab dengan rata-rata kriteria baik. Walaupunsudah dikategorikan baik, dalam hal ini pimpinanjuga tetap harus memberikan keyakinan kepadakaryawan agar mencapai prestasi kerja yang tinggidan bersemangat mengikuti perkembangan teknologisehingga jabatan yang diinginkan dapat tercapai.

Dari evaluasi motivasi diatas dapat diambilkesimpulan jika semua hal-hal diatas sudahdinyatakan dengan baik, karyawan akan merasa puasterhadap motivasi yang diberikan pimpinan danmereka mampu meraih prestasi yang tinggi sertadapat memperoleh apresiasi atau penghargaan yangtinggi dari pimpinan menurut pekerjaannya masing-masing.

b. Kompensasi Pada Kantor PT. PLN (Persero)Area Pematangsiantar

Berdasarkan dimensi yang digunakan danhasil penelitian yang diperoleh dapat dijelaskanbahwa kompensasi yang ada pada kantor PT. PLN(Persero) Area Pematangsiantar sudah dalamkategori setuju, hal ini dapat dilihat dari kompensasifinansial langsung, tidak langsung, dan non finansial.Hal tersebut dapat dibuktikan dengan nilai rata-ratadari kompensasi tersebut sebesar 4,13 dengankriteria jawaban setuju. Namun masih ada beberapaaspek-aspek walaupun sudah dalam kriteria setujutetapi masih rendah dibawah nilai rata-rata.

Pertama pada dimensi kompensasi finansiallangsung indikator gaji sesuai dengan keinginanmemperoleh nilai 3,99 dengan kriteria jawabansetuju. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa banyakyang kurang setuju atas gaji yang diterima sesuaidengan keinginan karena dapat berdampak bagikinerja karyawan yang menurun, dan caramengatasinya perusahaan harus dapat memberikangaji sesuai dengan apa yang dikerjakan dan jabatanyang ditanggung karyawan tersebut. Selanjutnyapada indikator gaji sesuai dengan jabatanmemperoleh nilai 4,09 masih dibawah nilai rata-rataseluruhnya. Untuk meningkatkannya perusahaanharus memberikan gaji sesuai dengan jabatan yangditanggung oleh karyawan itu tersebut.

Berikutnya pada indikator bonus sesuaidengan yang diharapkan memperoleh nilai sebesar4,01. Untuk dapat meningkatkannya yaituperusahaan harus dapat memberikan pengarahan danbimbingan kepada karyawannya, karena bonus yang

tinggi harus sesuai dengan prestasi dan hasil kerjayang tinggi. Indikator bonus anda terima tepat waktumemperoleh nilai 4,01. Cara meningkatkannya yaitudengan memberikan bonus sesuai dengan waktupemberiannya sehingga tidak ada lagi karyawanyang merasa bonus yang diberikan tidak tepat padawaktunya.

Pada dimensi kompensasi finansial tidaklangsung indikator tunjangan mencukupi kebutuhanmemperoleh nilai rata-rata sebesar 3,99 untukmeningkatkannya perusahaan harus memberikantunjangan yang adil dan layak sehingga kebutuhankaryawan dapat terpenuhi. Indikator perusahaanmemberikan tunjangan yang adil memperoleh nilai4,01. Sama seperti indikator sebelumnya dalam halini perusahaan harus memperhatikan apakahtunjangan yang diberikan sudah adil dan layakditerima oleh karyawan tersebut.

Selanjutnya pada dimensi kompensasi nonfinansial indikator fasilitas kantor memperoleh nilaisebesar 4,07. Cara meningkatkannya yaitu denganmemperbaharui fasilitas kantor yang sudah usangagar karyawannya dapat bekerja dengan cepat.Indikator asuransi responden memberikan nilai rata-rata sebesar 3,99. Untuk meningkatkannya yaituperusahaan harus dapat memberikan asuransi yangsesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan olehkaryawannya.

Dalam hal ini dapat dilihat bahwa pemberiankompensasi pada kantor PT. PLN (Persero) Areapematangsiantar sudah dikategorikan setuju.Walaupun sudah dalam kategori setuju perusahaanharus memberikan kompensasi yang tepat dan sesuaidengan kebutuhan karyawan tersebut sehinggamemberikan kepuasan tersendiri kepada karyawantersebut dan juga keinginan mendapat kompensasiyang tinggi juga lebih besar.

c. Kepuasan Kerja Pada Kantor PT. PLN(Persero) Area Pematangsiantar

Dimensi gaji pada indikator gaji yangditerima memperoleh nilai 3,97. Hal ini disebabkankarena masih ada karyawan yang merasa kurangpuas terhadap gaji yang diterimanya caramengatasinya ialah dengan menaikkan gaji parakaryawan sesuai dengan prosedur dan peraturanperusaahaan tersebut.

Indikator gaji yang diberikan sesuai denganjabatan memperoleh nilai 3,90. Carameningkatkannya, perusahaan memberikan kenaikangaji yang sesuai dengan jabatan karyawan tersebutdan juga tidak menyalahi aturan yang ada padaperusahaan. Selanjutnya pada dimensi rekan kerjadengan indikator dukungan yang diberikan rekankerja dalam menyelesaikan pekerjaan memperolehnilai 3,93 dan cara meningkatkannya yaitu denganmemberikan pekerjaan yang dilakukan bersamasehingga dukungan untuk menyelesaikan pekerjaantersebut bisa lebih tinggi. Dan pada dimensipimpinan/atasan dengan indikator pengarahan yangdiberikan pimpinan memperoleh nilai rata-ratasebesar 3,90. Cara untuk meningkatkannya yaitupimpinan harus memberikan pengarahan yang sesuai

Page 40: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 40

dengan kebutuhan karyawan agar karyawan tersebutdapat bekerja dengan baik. Indikator bimbingan yangdiberikan atasan memperoleh nilai sebesar 3,90. Halini disebabkan karena kurangnya bimbingan yangdiberikan pimpinan kepada karyawannya dan carameningkatkannya pimpinan harus lebihmemperhatikan serta membimbing karyawannyaagar kinerja dari karyawan tersebut dapat meningkat.

Indikator perhatian yang diberikan pimpinanmemperoleh nilai rata-rata sebesar 3,93. Untukmeningkatkannya perusahaan dalam hal inipimpinan/atasan harus dapat memberikanpengarahan, bimbingan serta perhatian dengan baiksehingga karyawan tersebut tidak ada lagi yangmerasa kurang puas atas apa yang dilakukanpimpinan. Selanjutnya untuk dimensi pekerjaan itusendiri pada indikator sikap terhadap pekerjaan yangdiberikan memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,97.Cara meningkatkannya adalah perusahaanmemberikan motivasi dan kompensasi yang baiksesuai dengan kebutuhan karyawan tersebut sehinggasetiap pekerjaan yang diberikan perusahaan untukdikerjakan dapat dilakukan dengan sikap yang baikdan kepuasan dalam bekerja dapat meningkat.

Indikator kenyamanan dalam bekerjamemperoleh nilai rata-rata sebesar 3,97 carameningkatkannya yaitu perusahaan memberikansedikit kebebasan sehingga karyawan tidak merasatertekan dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.Selanjutnya indikator pekerjaan yang diberikanmemperoleh nilai rata-rata sebesar 3,94 dan carameningkatkannya yaitu perusahaan memberikanpelatihan setiap pertriwulannya sehingga pekerjaanyang diberikan dapat dikerjakan dengan cepat danbaik. Indikator kesempatan yang diberikan dalammengembangkan keterampilan memperoleh nilairata-rata sebesar 3,82. Cara meningkatkannya ialahdengan memberikan keleluasaan yang lebih lagi bagikaryawan dalam hal peningkatan keterampilan agarterciptanya para karyawan yang kreatif dan terampil.

Selanjutnya untuk dimensi promosi padaindikator promosi yang diberikan berdasarkankinerja memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,75. Carameningkatkannya yaitu lebih banyak memberikankesempatan promosi bagi karyawan yang berprestasidalam pekerjaannya. Untuk indikator promosi yangdiberikan berdasarkan lamanya bekerja memperolehnilai rata-rata sebesar 3,90. Cara meningkatkannyayaitu memberikan kesempatan promosi bagikaryawan yang berprestasi lebih banyak lagi danjuga mendukung karyawan yang sudah lama bekerjauntuk dapat meningkatkan prestasi kerja sehinggapemberian promosi dapat diberikan.

Selanjutnya untuk dimensi lingkungan kerjapada indikator limgkungan kerja yang diberikanmemperoleh nilai rata-rata sebesar 3,97. Cara untukmeningkatkannya yaitu menciptakan lingkungankerja yang kondusif dan lebih lebih aman lagi sertalebih memperhatikan tata letak ruang kantornya.Kepuasan kerja merupakan perasaan yang dirasakankaryawan atas apa yang diperolehnya berdasarkanpekerjaan, dan sikap karyawan lain serta kondisilingkungan yang mendukung pekerjaan yang akan

dilakukannya. Karena kepuasan kerja merupakanfaktor yang diyakini dapat mendorong dan jugamempengaruhi semangat kerja karyawan agarkaryawan dapat bekerja dengan baik dan secaralangsung dapat mempangaruhi prestasi kerja.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1.Kesimpulan

a. Dari hasil analisis deskriptif kualitatif tentangmotivasi berdasarkan dimensi kebutuhan akanprestasi, kebutuhan akan afiliasi, kebutuhan akankekuasaan memperoleh rata-rata jawabankeseluruhan 4,03 dengan kriteria baik. Kemudiannilai rata-rata tertinggi sebesar 4,24 dengankriteria nilai sangat baik pada dimensi kebutuhanakan prestasi dengan indikator kondisi kerjasamadengan sesama rekan kerja dan kebutuhan akanafiliasi dengan indikator inisiatif anda dalamsuatu pekerjaan dihargai oleh pimpinan.Sedangkan kelemahan dengan nilai rata-ratasebesar 3,94 dengan kriteria nilai baik padadimensi kebutuhan akan prestasi dengan indikatorusaha dalam mencoba berbagai alternatif untukmeraih keberhasilan, kebutuhan akan afiliasidengan indikator rasa kebanggaan dalammengerjakan semua tugas tanpa harus takut gagaldan kebutuhan akan kekuasaan dengan indikatorusaha untuk dapat bekerja demi mengharapkanjabatan tertentu.

b. Dari hasil analisis deskriptif kualitatif tentangkompensasi berdasarkan dimensi kompensasifinansial langsung, tidak langsung dan nonfinansial memperoleh rata-rata jawabankeseluruhan 4,13 dengan kriteria setuju.Kemudian nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,37dengan kriteria nilai sangat setuju pada dimensikompensasi finansial langsung dengan indikatorgaji yang layak. Sedangkan kelemahan dengannilai rata-rata sebesar 3,99 dengan kriteriajawaban setuju pada dimensi kompensasifinansial langsung dengan indikator gaji sesuaidengan keinginan. Kompensasi finansial tidaklangsung dengan indikator tunjangan mencukupikebutuhan dan dimensi kompensasi non finansialdengan indikator perusahaan memberikanasuransi.

c. Dari hasil analisis deskriptif kualitatif tentangkepuasan kerja karyawan berdasarkan dimensigaji, rekan kerja, pimpinan/atasan, pekerjaan itusendiri, promosi, lingkungan kerja memperolehrata-rata jawaban keseluruhan 4,00 dengankriteria puas. Kemudian nilai rata-rata tertinggisebesar 4,24 dengan kriteria nilai sangat puaspada dimensi gaji dengan indikator pemberiantunjangan yang diterapkan perusahaan. Dimensipimpinan/atasan dengan indikator pekerjaan yangdiberikan atasan. Sedangkan kelemahan dengannilai rata-rata sebesar 3,75 dengan kriteria nilaipuas pada dimensi promosi dengan indikatorpromosi yang diberikan berdasarkan kinerja.

d. Hasil analisis regresi linear berganda yangdihitung melalui program SPSS versi 17 sebagaiberikut Ŷ = 43,983 + 0,424X1 + 0,253X2

Page 41: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 41

diartikan terdapat pengaruh yang positif antaravariabel motivasi (X1) dan kompensasi (X2)terhadap variabel kepuasan kerja karyawan (Y)pada Kantor PT. PLN (Persero) AreaPematangsiantar.

e. Hasil analisis korelasi diperoleh nilai r sebesar0,524 yang artinya terdapat hubungan yangsedang dan positif antara motivasi (X1) dankompensasi (X2) terhadap kepuasan kerjakaryawan (Y) pada Kantor PT. PLN (Persero)Area Pematangsiantar. Kemudian diperoleh nilaikoefisisen determinasi(R Square) = 0,275, artinya tinggi rendahnyakepuasan kerja karyawan (Y) pada Kantor PT.PLN (Persero) Area Pematangsiantar sebesar27,5% dapat dijelaskan oleh motivasi (X1) dankompensasi (X2), sedangkan sisanya sebesar72,5% dipengaruh oleh faktor lain yang tidakdibahas dalam penelitian ini seperti lingkungankerja, kinerja, komunikasi, kepemimpinan danlain-lain.

f. Melalui pengujian hipotesis dengan uji F (ujisimultan), terdapat pengaruh yang positif dansignifikan antara variabel motivasi dankompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan,dimana nilai fhitung sebesar 12,326 sedangkan ftabel

dengan (0,05 ; 2 vs 65) sebesar 3,14, atau dengantaraf signifikan sebesar0,000 < α 0,05, maka ditolak, artinyamotivasi dan kompensasi berpengaruh positifdan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawanpada kantor PT. PLN (Persero) AreaPematangsiantar

g. Melalui pengujian hipotesis dengan uji t (ujiparsial), terdapat pengaruh yang positif dansignifikan antara variabel motivasi dankompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan,diperoleh nilai thitung pada variabel motivasi (X1)sebesar 2,698 sedangkan ttabel dengan df = n-k-1(68-2-1=65) sebesar 1,9971, atau dengan tarafsignifikan sebesar 0,009 < α 0,05, makaditolak, artinya motivasi berpengaruh positif dansignifikan terhadap kepuasan karyawan padakantor PT. PLN (Persero) Area Pematangsiantar.Sedangkan untuk variabel kompensasi (X2)diperoleh nilai thitung sebesar 2,127 sedangkanttabel dengan df = n-k-1 (68-2-1=65) sebesar1,9971, atau dengan taraf signifikan sebesar0,037 < α 0,05, maka ditolak, artinyakompensasi berpengaruh positif dan signifikanterhadap kepuasan kerja karyawan pada kantorPT. PLN (Persero) Area Pematangsiantar.

2. Sarana. Untuk meningkatkan motivasi pada Kantor PT.

PLN (Persero) Area Pematangsiantar perludilakukan pemberian pengetahuan dalammembuat alternatif untuk menjalankan pekerjaan,

pimpinan memberikan apresiasi terhadappelayanan, mengikuti perkembangan teknologi,dan memberikan masukan agar karyawan percayadiri dalam menyelesaikan pekerjaan.

b. Untuk meningkatkan kompensasi pada KantorPT. PLN (Persero) Area Pematangsiantarperusahaan harus memberikan gaji sesuai denganjabatan dan pekerjaan yang dilakukan,memberikan pengarahan dan bimbingan,memberikan bonus tepat pada waktunya,memberikan tunjangan secara adil dan layak.Memperbaharui fasilitas kantor yang sudahusang, dan memberikan asuransi sesuai dengankebutuhan karyawan.

c. Untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawanpada Kantor PT PLN (Persero) AreaPematangsiantar harus memberikan promosi ataukenaikan jabatan bagi karyawan yang berprestasidiatas dari standar perusahaan.

d. Sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasanyang ada pada penulis, penelitian ini masihterdapat kelemahan-kelemahan dan belum dapatmengungkap seluruh variabel yang dapatmempengaruhi kepuasan karyawan pada KantorPT. PLN (Persero) Area Pematangsiantar.Sebagai bahan masukan untuk penelitianselanjutnya, perlu memperbanyak variabelpenelitian, seperti seperti lingkungan kerja,kinerja, komunikasi, kepemimpinan dan lain-lain.

E. DAFTAR PUSTAKADessler, Gary. 2007. Manajemen Sumber Daya

Manusia, Edisi II. Jakarta:PT. Indeks.

Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen, Jilid I, Edisi 7.Jakarta: Erlangga.

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen, Edisi Kedua.Yogyakarta: BPFE Kotler, Philip dan GaryAmstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran.Edisi Kesembilan. Jakarta: PT Indeks.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi 10.Yogyakarta: ANDI.

………., 2005. Perilaku Organisasi, Edisi ke-sepuluh. Yogyakarta: ANDI.

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber DayaManusia, Edisi 10. Jilid I, Jakarta:Erlangga.

Robbins, Stephen P dan Timothy A Judge, 2008,Perilaku Organisasi, Jakarta:Salemba Empat.

Robbins, Stephen P, 2003, Manajemen Jilid I,Jakarta: PT. Indeks.

Siagian, Sondang P, 2003, Manajemen Sumber DayaManusia, Jakarta: Erlangga.

Simbolon, Hotman. 2009, Statistika, Jakarta:Salemba Empat.

Page 42: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 42

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKURKINERJA KEUANGAN PADA PT ENSEVAL PUTERA

MEGATRADING,TBK

Oleh:Khairul AzwarS1 Akuntansi

Parman Tarigan, Liper Siregar, Ady Inrawan

AbstraksiTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran rasio keuangan dan menganalisis faktor-

faktor yang meningkatkan kinerja keuangan pada PT Enseval Putera Megatrading, Tbk. Penelitian ini dilakukandengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, metode komparatif, dan metode induktif. Jenis datayang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Sumber data yang digunakandalam penelitian ini adalah data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa trend current ratio, quick ratio, debt ratio, LTDR(Long Term Debt To Equity Ratio), inventory turnover ratio dan total assets turnover ratio PT Enseval PuteraMegatrading,Tbk cenderung stabil. Namun trend TIER (Times Interest Earned Ratio), days sales outstanding,return on assets, return on equity, dan net profit margin cenderung meningkat. Sedangkan trend fixed assetsturnover mengalami penurunan. Untuk itu, sebaiknya PT Enseval Putera Megatrading, Tbk meningkatkan asetlancarnya agar manajemen perusahaan dalam menutupi hutang jangka pendek perusahaan dapat terlaksanadengan baik di tahun berikutnya dan dalam melaksanakan proses penagihan piutang harus dilaksanakan dengantepat waktu yang tujuannya untuk mengurangi risiko terjadinya piutang yang tidak tertagih.

Kata Kunci: Rasio Keuangan dan Kinerja Keuangan

AbstractionThe purpose of this research are to know about the description of the financial ratioes and analyze the

factors that improve financial performance at PT Enseval Putera Megatrading, Tbk. This research was done byusing descriptive analysis method of qualitative, comparative method, and inductive method. Data used in thisresearch is quantitative data and qualitative data. The data used in this research is secondary data. Datacollection was carried out with methods of documentation.

Based on the research results, it can be concluded that the trend of the current ratio, quick ratio, debtratio, LTDR (Long Term Debt To Equity Ratio), inventory turnover ratio, and total assets turnover ratio PTEnseval Putera Megatrading, Tbk tend to be stable. But the trend TIER (Times Interest Earned Ratio), days salesoutstanding, return on assets, return on equity, and net profit margin is likely to increase. While the trend of fixedasset turnover decreased. So that, PT Enseval Putera Megatrading, Tbk should increase its current assets to beoptimally so that the payment of short-term debt and long-term debt the company can be done well in the nextyear and in carrying out the receivable collection process carried out in a timely manner which aim to reduce therisk of uncollectible the receivable.

Keywords: Monetary Ratio and Monetary Performance

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahDunia bisnis selalu mengalami perkembangan

dari waktu ke waktu sebagai akibat dari eraglobalisasi. Perkembangan dunia bisnis tidak luputdari usaha yang dilakukan oleh dunia usaha ataubisnis untuk menghilangkan, memindahkan, ataumengurangi risiko yang mungkin timbul darikegiatan perusahaan yang dapat menghambattercapainya tujuan dari perusahaan tersebut. Salahsatu cara untuk mengetahui ketidakpastian dan risikodunia bisnis yang dapat mengakibatkan kerugianyaitu dengan menganalisis rasio keuangan yangbertujuan untuk mengetahui kinerja keuanganperusahaan. Menurut Hanif dan Darsono (2009:138),kinerja keuangan adalah hasil kegiatan operasionalperusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan rasio profitabilitas untuk mengukurkinerja keuangan.

Menurut Brigham dan Joel (2001:89), rasioprofitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaiankebijakan dan keputusan yang menunjukkangabungan pengaruh dari likuiditas, manajemen aset,dan hutang terhadap hasil perusahaan. Hal ini berartikinerja keuangan yang baik tercermin dari rasioprofitabilitas.

Terkait dengan analisis rasio keuangan,peneliti melakukan penelitian pada PT EnsevalPutera Megatrading, Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia. Perusahaan ini adalah salah satuperusahaan yang bergerak dibidang distributorproduk-produk farmasi, produk keperluan konsumen,alat-alat kedokteran, kosmetik dan industri makanan.Pada 1 Agustus 1994 perusahaan ini tercatat di BursaEfek Jakarta sebagai PT Enseval Putera

Page 43: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 43

Megatrading, Tbk. Peneliti mengambil perusahaanPT Enseval Putera Megatrading, Tbk sebagai objekpenelitian dikarenakan data laporan keuangan yangdisajikan sudah akurat.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana kinerja keuangan pada PT Enseval

Putera Megatrading, Tbk dari tahun 2010-2014bila diukur dengan rasio keuangan?

b. Faktor-faktor apa yang dominan menyebabkanmeningkatnya kinerja keuangan pada PT EnsevalPutera Megatrading, Tbk?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui kinerja keuangan pada PT

Enseval Putera Megatrading, Tbk dari tahun2010-2014 bila diukur dengan rasio keuangan.

b. Untuk menganalisis faktor-faktor yang dominanmenyebabkan meningkatnya kinerja keuanganpada PT Enseval Putera Megatrading, Tbk.

4. Metode PenelitianDalam penelitian ini, penulis mengambil

objek penelitian pada PT Enseval PuteraMegatrading, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia yang beralamat di Jl. Jend. Sudirman Kav52-53 Jakarta Selatan 12190, Indonesia.

Adapun Desain penelitian yang digunakandalam penulisan penelitian ini adalah PenelitianKepustakaan (Library Research). Teknikpengumpulan data yang dilakukan penulis dalampenelitian ini adalah dokumentasi. Adapun jenis datayang digunakan dalam penelitian ini adalah jenisdata kualitatif dan data kuantitatif. Teknik analisisdata yang digunakan dalam penelitian ini terdiri darianalisis deskriptif kualitatif, metode komparatif danmetode induktif

B. LANDASAN TEORI1. Laporan KeuanganMenurut Munawir (2004:5), laporan

keuangan adalah dua daftar yang disusun olehakuntan pada akhir periode suatu perusahaan. Keduadaftar itu adalah neraca atau daftar posisi keuangandan daftar pendapatan atau daftar rugi.

Menurut Rudianto (2012:17), laporankeuangan terdiri dari komponen-komponen berikutini:a. Laporan Laba Rugi Komprehensif (Statement of

Comprehensif Income) yaitu laporan yangmenunjukkan kemampuan perusahaan dalammenghasilkan laba selama suatu periodeakuntansi atau satu tahun.

b. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement ofChanges in Equity) adalah laporan yangmenunjukkan perubahan hak residu atas asetperusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

c. Laporan Posisi Keuangan (Statement of FinancialPosition) adalah daftar yang menunjukkan posisisumber daya yang dimiliki perusahaan, sertainformasi darimana sumber daya tersebutdiperoleh.

d. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)adalah laporan yang menunjukkan aliran uangyang diterima dana yang digunakan perusahaanselama satu periode akuntansi, beserta sumber-sumbernya.

e. Catatan Atas Laporan Keuangan adalah informasitambahan yang harus diberikan menyangkutberbagai hal yang terkait secara langsung denganlaporan keuangan yang disajikan entitas tertentu,seperti kebijakan akuntansi yang digunakanperusahaan, dan berbagai informasi yang relevandengan laporan keuangan tersebut.

2. Analisis Laporan KeuanganMenurut Horne dan John (2012:154), analisis

laporan keuangan adalah seni untuk mengubah datalaporan keuangan ke informasi yang bergunapengambilan keputusan. Hal ini dilakukan untukmempermudah para pengguna laporan keuangandalam mengambil keputusan yang berhubungandengan perusahaan penyaji laporan.

Dalam menganalisis laporan keuangan danmenilai posisi keuangan atau kemajuan-kemajuanyang dialami perusahaan, faktor utama yangmendapatkan perhatian oleh penganalisa adalah rasiokeuangan. Rasio keuangan merupakan suatuperhitungan rasio dengan menggunakan laporankeuangan sebagai alat ukur. Hubungan dalam rasiokeuangan dinyatakan dalam hubungan matematisantara dua kuantitas dalam bentuk perbandinganantara perkiraan-perkiraan laporan keuangan.

Menurut Brigham dan Joel (2012:134), rasiokeuangan dirancang untuk membantu dalammengevaluasi laporan keuangan. Jenis-jenis rasiokeuangan sebagai berikut :a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) adalah rasio

yang menunjukkan hubungan antara kas dan asetlancar perusahaan lainnya dengan kewajibanlancarnya. Rasio likuiditas terdiri dari rasiolancar (current ratio) dan rasio cepat (quick ratioatau acid test ratio).

Rasio Lancar =Aset Lancar

Kewajiban Lancarx 100%

Rasio Cepat =Aset Lancar - Persediaan

Kewajiban Lancarx 100%

b. Rasio Leverage adalah rasio yang mengukurberapa besar penggunaan utang dalampembelanjaan perusahaan. Besar kecilnya rasioleverage dapat diukur dengan cara debt ratio,times interest earned ratio,dan long term debt toequity ratio.

Debt Ratio =Total Debt

Total Assets

Times Interest Earned Ratio =EBIT

Interest

Long Term Debt To Equity Ratio =Utang Jangka Panjang

Modal Sendiri

c. Rasio Manajemen Aset yaitu rasio yangmengukur seberapa efektif perusahaan mengelola

Page 44: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 44

asetnya. Rasio manajemen aset terdiri dari: rasioperputaran persediaan (inventory turnover ratio),days sales outstanding (DSO), rasio perputaranaset tetap (fixed assets turnover ratio), danperputaran total aset (total assets turnover ratio).

Perputaran Persediaan =Penjualan

Persediaan

DSO =Piutang

Penjualan Tahunan/365

Perputaran Aset Tetap =Penjualan

Aset Tetap Bersih

Perputaran Total Aset =Penjualan

Total Asetd. Rasio Profitabilitas , digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan labadengan menggunakan sumber-sumber yangdimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal, ataupenjualan perusahaan. Terdapat beberapa carauntuk mengukur besar kecilnya profitabilitas,yaitu: return on assets (ROA), return on equity(ROE), profit margin ratio yang terdiri dari netprofit margin (NPM), operating profit margin,dan gross profit margin, basic earning power.

ROA =Earning After Taxes

Total Assetsx 100%

ROE =Earning After Taxes

Total Equityx 100%

Net Profit Margin =Earning After Taxes

Sales

Operating Profit Margin =Earning Before Interest and Taxes

Sales

Gros Profit Margin =Gros Profit

Sales

Basic Earning Power =Earning Before Interest Taxes

Total Assets

e. Rasio Nilai Pasar adalah sekumpulan rasio yangmenghubungkan harga saham perusahaan denganlaba dan nilai buku per saham. Rasio nilai pasarterdiri dari: rasio harga laba (price-earningratio/PER) dan rasio nilai pasar/nilai buku.

Rasio Harga Laba =Harga per Lembar Saham

Laba per Saham

Nilai Buku per Saham =Ekuitas Saham Biasa

Jumlah Saham Beredar

Rasio Nilai Pasar Per Buku =Harga Pasar Per Saham

Nilai Buku Per Saham

3. Kinerja KeuanganMenurut Hanif dan Darsono (2009:138),

kinerja keuangan adalah hasil kegiatan operasionalperusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Sedangkan menurut Munawir

(2002:50), kinerja keuangan adalah kemampuan darisuatu perusahaan dalam menggunakan modal yangdimiliki secara efektif dan efisien guna mendapatkanhasil yang maksimal. Dari definisi kinerja keuanganyang dipaparkan, dapat ditarik suatu kesimpulanbahwa kinerja keuangan adalah hasil kegiatanoperasional dalam menggunakan modal yangdimiliki secara efektif dan efisien untukmendapatkan hasil yang maksimal. Mengukurkinerja keuangan melalui rasio-rasio yang baiktercermin dari rasio profitabilitas.

4. Hubungan Rasio Keuangan denganKinerja Keuangan

Menurut Brigham dan Joel (2001:89), rasioprofitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaiankebijakan dan keputusan yang menunjukkangabungan pengaruh dari likuiditas, manajemen aset,dan hutang terhadap hasil perusahaan. Hal ini berartikinerja keuangan yang baik tercermin dari rasioprofitabilitas. Informasi mengenai kinerjaperusahaan dapat memberikan gambaran tentangkekuatan dan kelemahan perusahaan, informasi inisangat diperlukan dalam rangka merumuskan strategiperusahaan atau penyusunan rencana kerja untukperiode yang akan datang.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Analisis Rasio LikuiditasBerdasarkan hasil analisis, current ratio

perusahaan PT Enseval Putera Megatrading, Tbkpada tahun 2010 sebesar 192,68%. Pada tahun 2011sebesar 197,99%, tahun 2012 sebesar 181,37%,tahun 2013 sebesar 187,51%, dan tahun 2014 sebesar198,19%.

Berdasarkan analisis quick ratio pada tahun2010 Quick Ratio PT Enseval Putera Megatrading,Tbk sebesar 112,86% yang dapat diartikan bahwasetiap Rp100,00 hutang lancar dijamin denganRp112,86 aset lancar yang cepat diuangkan. Padatahun 2011 sebesar 124,99%, tahun 2012 sebesar111,88%, tahun 2013 sebesar 104,64%, dan tahun2014 sebesar 122,02%.

b. Analisis Rasio LeverageBerdasarkan hasil analisis debt ratio, pada

tahun 2010 debt ratio PT Enseval PuteraMegatrading, Tbk sebesar 44,73%. Ini berarti bahwapada tahun 2010 PT Enseval Putera Megatrading,Tbk menggunakan dana dari kreditur sebesar 44,73%untuk membiayai aktiva perusahaan. Pada tahun2011 debt ratio sebesar 44,28%, tahun 2012 sebesar47,90%, tahun 2013 sebesar 45,02%, dan tahun 2014sebesar 42,66%.

Berdasarkan hasil analisis pada tahun 2010times interest earned ratio PT Enseval PuteraMegatrading, Tbk sebesar 23,83 kali yang dapatdiartikan bahwa setiap rupiah bunga utang jangkapanjang dijamin oleh keuntungan sebesar Rp23,83.Pada tahun 2011 times interest earned ratio sebesar54,99 kali, tahun 2012 sebesar 57,87 kali, tahun 2013

Page 45: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 45

sebesar 46,90 kali, dan tahun 2014 sebesar 44,55kali.

Berdasarkan hasil analisis pada tahun 2010long term debt to equity ratio PT Enseval PuteraMegatrading, Tbk sebesar 2,04% yang dapatdiartikan bahwa Rp 100,00 modal sendiri digunakanuntuk menjamin Rp2,04 utang jangka panjang. Padatahun 2011 long term debt to equity ratio sebesar1,62%, tahun 2012 sebesar 1,88%, tahun 2013sebesar 1,84%, dan tahun 2014 sebesar 1,66%.

c. Analisis Rasio Manajemen AsetBerdasarkan hasil analisis, pada tahun 2010

perputaran persediaan PT Enseval PuteraMegatrading, Tbk sebesar 8,57 kali yang dapatdiartikan bahwa setiap barang dalam persediaan yangterjual dan diganti kembali sebanyak 8,57 kali pertahun. Pada tahun 2011 perputaran persediaansebesar 7,66 kali, tahun 2012 sebesar 8,28 kali, tahun2013 sebesar 7,75 kali, dan tahun 2014 sebesar 8,65kali.

Berdasarkan hasil analisis, pada tahun 2010DSO PT Enseval Putera Megatrading, Tbk sebesar43,49 hari yang dapat diartikan bahwa piutangdikumpulkan rata-rata setiap 43 hari sekali. Padatahun 2011 DSO sebesar 48,19 hari, tahun 2012sebesar 55,59 hari, tahun 2013 sebesar 51,07 hari,dan tahun 2014 sebesar 49,89 hari.

Berdasarkan hasil analisis, pada tahun 2010fixed asset turnover PT Enseval Putera Megatrading,Tbk sebesar 21,29 kali yang dapat diartikan bahwaperputaran aktiva tetap perusahaan sebanyak 21,29kali dalam setahun. Pada tahun 2011 fixed assetturnover sebesar 19,75 kali, tahun 2012 sebesar21,17 kali, tahun 2013 sebesar 19,03 kali, dan tahun2014 sebesar 17,83 kali.

Berdasarkan hasil analisis, pada tahun 2010total assets turnover PT Enseval PuteraMegatrading, Tbk sebesar 2,98 kali yang dapatdiartikan dana yang tertanam dalam keseluruhanaktiva rata-rata dalam satu tahun berputar 2,98 kali.Pada tahun 2011 total assets turnover sebesar 2,43kali, tahun 2012 sebesar 2,70 kali, tahun 2013sebesar 2,83 kali, dan tahun 2014 sebesar 2,75 kali.

d. Analisis Rasio ProfitabilitasBerdasarkan hasil analisis pada tahun 2010

return on assets pada PT Enseval PuteraMegatrading, Tbk adalah sebesar 7,91%, yangberarti setiap Rp100,00 aset mampu menghasilkanlaba bersih sebesar Rp7,91. Pada tahun 2011 returnon assets PT Enseval Putera Megatrading, Tbksebesar 8,03%, tahun 2012 sebesar 8,13%, tahun2013 sebesar 8,40%, dan tahun 2014 sebesar 8,25%.

Berdasarkan hasil analisis pada tahun 2010return on equity pada PT Enseval PuteraMegatrading, Tbk adalah sebesar 14,31%, yangberarti setiap Rp100,00 modal sendiri mampumenghasilkan laba bersih sebesar Rp14,31. Padatahun 2011 return on equity PT Enseval PuteraMegatrading, Tbk sebesar 14,41%, tahun 2012sebesar 15,61%, tahun 2013 sebesar 15,28%, dantahun 2014 sebesar 14,39%.

Berdasarkan hasil analisis pada tahun 2010net profit margin pada PT Enseval PuteraMegatrading, Tbk adalah sebesar 2,65%, yangberarti setiap Rp100,00 penjualan menghasilkan lababersih sebesar Rp2,65. Pada tahun 2011 net profitmargin PT Enseval Putera Megatrading, Tbk sebesar3,31%, tahun 2012 sebesar 3,01%, tahun 2013sebesar 2,97%, dan tahun 2014 sebesar 3,00%.

2. Evaluasia. Rasio Likuiditas

Current Ratio tahun 2010, tahun 2011, dantahun 2014 sebesar 192,68%, 197,99%, dan198,19%. Hal ini menunjukkan bahwa Current Ratiotahun 2010, tahun 2011, dan tahun 2014 di atas rata-rata. Ini berarti bahwa aset lancar perusahaan lebihbesar dari pada hutang lancarnya. Current Ratiotahun 2012 sampai tahun 2013 sebesar 181,37%, dan187,51%. Ini menunjukkan bahwa Current Ratiotahun 2012 dan tahun 2013 di bawah rata-rata. Halini dikarenakan hutang lancar yang lebih besardaripada aset lancar.

Rata-rata quick ratio yang dihasilkan sebesar115,28%. Quick ratio tahun 2010 sampai dengantahun 2014 mengalami fluktuasi. Hal ini dikarenakanmanajemen perusahaan kurang stabil dalammengelola aset lancarnya untuk menutupi hutangjangka pendek perusahaan. Untuk meningkatkantingkat likuiditasnya, perusahaan perlumeningkatkan penggunaan dananya sehingga aktivalancar akan semakin tinggi.

b. Rasio LeverageRata-rata debt ratio yang dihasilkan sebesar

44,92%. Debt ratio PT Enseval PuteraMegatrading,Tbk jika dilihat dari tahun 2010 sampaidengan tahun 2013 dapat dikatakan dalam keadaanstabil. Ini dikarenakan penggunaan utang untukmembiayai kegiatan operasional perusahaan sertadalam pelunasan kewajibannya dapat dilakukandengan baik.

Rata-rata TIER yang dihasilkan sebesar45,63%. TIER tahun 2010 sebesar 23,83%. Inimerupakan persentase terendah selama periode 5tahun. Pada tahun 2011, tahun 2012, dan tahun2013, persentase TIER sebesar 54,99%, 57,87%, dan46,90%. Ini menunjukkan nilai TIER di atas rata-rata. Hal ini disebabkan karena kenaikan persentaseEBIT lebih besar dibandingkan beban bunga. Namunpada tahun 2014, EBIT mengalami sedikitpenurunan. Semakin besar rasio ini berartikemampuan perusahaan untuk membayar bungasemakin baik, dan peluang untuk mendapatkantambahan pinjaman juga semakin tinggi.

Rata-rata LTDR yang dihasilkan sebesar1,81%. LTDR tahun 2010 sebesar 2,04%. Inimerupakan persentase tertinggi selama periode 5tahun dan ini menunjukkan LTDR di atas rata-rata.LTDR pada tahun 2011 dan tahun 2014 sebesar1,62%, dan 1,66%. Hal ini disebabkan karenakegiatan operasional perusahaan lebih banyakmenggunakan modal sendiri dibandingkan denganhutang yang diperoleh dari pihak lain. Semakin besar

Page 46: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 46

rasio mencerminkan risiko keuangan perusahaanyang semakin tinggi.

c. Rasio Manajemen AsetRata-rata inventory turnover ratio yang

dihasilkan sebesar 7,67%. Inventory turnover ratiotahun 2010 dan tahun 2012 di atas rata-rata. Hal iniberarti bahwa perusahaan sangat produktif dalammengelola persediaannya serta mampu mengurangiresiko persediaan dari kerusakan atau usang. Namuninventory turnover ratio pada tahun 2011, tahun2013, dan tahun 2014 dibawah rata-rata. Ini berartiperusahaan didalam mengelola persediannya tidakproduktif yang berarti persediaan yang tersimpan didalam gudang sangat banyak.

Rata-rata days sales outstanding yangdihasilkan sebesar 49,65%. Dilihat dari nilai rata-ratabahwa 2 tahun mulai tahun 2010 dan tahun 2011days sales outstanding dibawah nilai rata-rata. Inimenandakan tingkat perputaran piutang mengalamipenurunan. Penurunan perputaran piutangmenunjukkan semakin lama pula pengembalianmodal yang diinvestasikan dalam piutang yangberbentuk kas.

Rata-rata fixed assets turnover ratio yangdihasilkan sebesar 19,81%. Pada tahun 2010, fixedassets turnover ratio sebesar 21,29% sekaligusmerupakan nilai rata-rata tertinggi selama periode 5tahun tersebut. Hal ini menunjukkan bahwaperusahaan sangat produktif dalam menggunakanaktiva tetap untuk menghasilkan laba. Fixed assetsturnover ratio tahun 2014 mengalami penurunansekaligus merupakan nilai rata-rata terendah selamaperiode 5 tahun tersebut. Penurunan ini disebabkankarena perputaran dana yang diinvestasikan dalamaktiva tetap sangat rendah sehingga volumepenjualan mengalami penurunan yang akibatnya labajuga menurun.

Rata-rata total assets turnover ratio yangdihasilkan sebesar 2,74%. Nilai rata-rata total assetsturnover ratio pada tahun 2010, tahun 2013, dantahun 2014 sebesar 2,98%, 2,83%, dan 2,75%. Inimenggambarkan bahwa total assets turnover ratio diatas rata-rata. hal ini disebabkan penjualan padatahun tersebut lebih besar dari pada total aktiva.Total assets turnover ratio pada tahun 2011 dantahun 2012 dibawah rata-rata. Hal ini disebabkantotal perputaran aktiva sangat rendah, sehinggapenjualan kurang optimal.

d. Rasio ProfitabilitasRata-rata return on assets yang dihasilkan

sebesar 8,14%. Pada tahun 2010, return on assetsdibawah rata-rata. Hal ini disebabkan perusahaandalam mengelola asetnya untuk menghasilkan lababersih mengalami penurunan. Return on assetsmengalami kenaikan pada tahun 2013 dan tahun2014 sebesar 8,40% dan 8,25%. Ini berartipersentase tersebut di atas rata-rata. Kondisi inidisebabkan perusahaan dalam mengelola asetnyauntuk menghasilkan laba bersih mengalamipeningkatan.

Rata-rata return on equity yang dihasilkansebesar 14,80%. Penurunan return on equity terjadipada tahun 2010, tahun 2011, dan tahun 2014. Halini terlihat bahwa persentase tahun tersebut dibawahrata-rata. Kondisi ini menggambarkan bahwakemampuan perusahaan dalam menghasilkan lababersih jika dilihat dari modal sendiri yangdiinvestasikan mengalami penurunan. Namun padatahun 2012 dan tahun 2013, return on equitymengalami peningkatan yang berarti kemampuanperusahaan dalam menghasilkan laba bersih yangberasal dari modal mengalami kenaikan.

Rata-rata net profit margin yang dihasilkansebesar 2,99%. Net profit margin (NPM) mengalamipenurunan yang terjadi pada tahun 2010. Hal inidisebabkan laba bersih sebesar 29,18% lebih kecildari pada pejualan. Namun selama 3 tahun yaitupada tahun 2011, tahun 2012, dan tahun 2014 netprofit margin mengalami peningkatan. Hal initerlihat dari nilai rata-rata tahun tersebut di atas rata-rata. Peningkatan ini disebabkan kemampuanperusahaan dalam mendapatkan laba bersih daripenjualan sudah optimal.

e. Kinerja Keuangan Pada PT Enseval PuteraMegatrading, Tbk

Trend current ratio, dan quick ratio dalamkeadaan stabil. Ini berarti bahwa PT Enseval PuteraMegatrading, Tbk dalam membayar kewajibanjangka pendekya sudah baik. Dengan demikian dapatdinyatakan bahwa hipotesis dalam penelitian inidapat diterima.

Trend debt ratio dan LTDR (Long Term DebtTo Equity Ratio) PT Enseval PuteraMegatrading,Tbk cenderung stabil. Hal inimenunjukkan kinerja keuangan perusahaan untukmembiayai kegiatan operasional perusahaan sertadalam pelunasan kewajibannya dapat dilakukandengan baik. Namun TIER (Times Interest EarnedRatio) cenderung meningkat. Ini berarti bahwa PTEnseval Putera Megatrading, Tbk dalam mengelolaaset yang dimilikinya sudah optimal. Dengandemikian dapat dinyatakan bahwa hipotesis dalampenelitian ini dapat diterima.

Trend days sales outstanding cenderungmeningkat. Hal ini menunjukkan kinerja keuanganperusahaan dalam penagihan piutang sudah optimaldan mencerminkan bahwa perusahaan dalammelakukan penagihan piutang dengan tepat waktu.Trend Fixed assets turnover mengalami penurunan.Ini menunjukkan bahwa PT Enseval PuteraMegatrading, Tbk dalam menggunakan aktivatetapnya untuk menghasilkan laba tidak optimal.Namun trend inventory turnover ratio dan totalassets turnover ratio dalam keadaan stabil. Ini berartikinerja keuangan dalam mengelola persediaan danseluruh asetnya sudah optimal. Dengan demikiandapat dinyatakan bahwa hipotesis dalam penelitianini dapat diterima.

Trend return on assets, return on equity, dannet profit margin cenderung meningkat. Hal inimenunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalammenghasilkan laba bersih sudah baik. Dengan

Page 47: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 47

demikian dapat dinyatakan bahwa hipotesis dalampenelitian ini dapat diterima.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Kinerja keuangan PT Enseval PuteraMegatrading,Tbk berdasarkan rasio likuiditaspada tahun 2010 sampai tahun 2014 dalamkeadaan baik. Rata-rata current ratio yangdihasilkan sebesar 191,55%. Ini berarti bahwaaset lancar perusahaan lebih besar dari padahutang lancarnya. Namun quick ratio tahun 2010sampai dengan tahun 2014 mengalami fluktuasi.Hal ini dikarenakan manajemen perusahaankurang stabil dalam mengelola aset lancarnyauntuk menutupi hutang jangka pendekperusahaan.

b. Tingkat rasio leverage PT Enseval PuteraMegatrading,Tbk jika dilihat dari tahun 2010sampai dengan tahun 2014 dapat dikatakan dalamkeadaan stabil. Ini dikarenakan penggunaanutang untuk membiayai kegiatan operasional PTEnseval Putera Megatrading, Tbk serta dalampelunasan kewajibannya dapat dilakukan denganbaik.

c. Kinerja keuangan PT Enseval PuteraMegatrading,Tbk berdasarkan rasio manajemenaset pada tahun 2010 sampai tahun 2014 sudahoptimal. Ini terlihat dari inventory turnover ratiotahun 2010 dan tahun 2012 di atas rata-rata.

d. Tingkat rasio profitibilitas PT Enseval PuteraMegatrading,Tbk jika dilihat dari rasio return onassets pada tahun 2013 dan tahun 2014 sebesar8,40% dan 8,25%. Ini berarti persentase tersebutdi atas rata-rata. Kondisi ini disebabkanperusahaan dalam mengelola asetnya untukmenghasilkan laba bersih mengalamipeningkatan.

2. Sarana. PT Enseval Putera Megatrading, Tbk sebaiknya

meningkatkan aset lancarnya agar manajemenperusahaan dalam menutupi hutang jangka

pendek perusahaan dapat terlaksana dengan baikdi tahun berikutnya.

b. Manajemen PT Enseval Putera Megatrading, Tbksebaiknya mengurangi pinjaman dana dari pihaklain karena pinjaman yang terlalu tinggi dapatmenyebabkan beban bunga yang tinggi juga,sehingga dapat mengurangi laba bersihperusahaan dan juga sebaiknya meningkatkanpenjualan agar laba bersih yang dihasilkan darikegiatan penjualan serta penggunaaan asetnyaterus mengalami peningkatan.

c. PT Enseval Putera Megatrading, Tbk sebaiknyadalam melaksanakan proses penagihan piutangharus dilaksanakan dengan tepat waktu atausesuai dengan hari yang telah ditentukan. Hal inibertujuan untuk mengurangi risiko terjadinyapiutang yang tidak tertagih.

d. Sehubungan dengan keterbatasan- keterbatasanyang ada pada penulis, penelitian ini masihterdapat kelemahan- kelemahan dan belum dapatmengungkap semua rasio-rasio keuangan yangada pada PT Enseval Putera Megatrading, Tbk.Maka diharapkan pada peneliti lain untukmelanjutkan penelitian ini.

E. DAFTAR PUSTAKABrigham, Eugene F dan Houston, Joel F.2001.

Manajemen Keuangan. Edisi 8, Jakarta :Erlangga.

..........2012. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.Edisi 11, Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

Horne, James C. Van dan John M. Wachowicz, Jr.2012. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan.Edisi Ketigabelas, Jilid 1, Jakarta : SalembaEmpat.

Munawir, Slamet. 2002. Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta : Liberty.

.......... 2004. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi. AdaptasiIFRS. Jakarta : Erlangga.

Page 48: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 48

ANALISIS PENGGUNAAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) SEBAGAIALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. GUDANG GARAM, TBK

YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:Wati SilitongaS1 Akuntansi

Pinondang Nainggolan, Parman Tarigan, Ady Inrawan

AbstraksiTujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Kinerja Keuangan PT. Gudang Garam, Tbk bila diukur

dengan Economic Value Added (EVA). Penelitian dilakukan menggunakan data sekunder dari laporan keuanganperusahaan yang diperoleh dari website http://www.idx.co.id dan sumber-sumber lainnya. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Kualitatif dan Analisis komparatif.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: EVA tahun 2009-2014 menunjukkan bahwamanajemen perusahaan belum mampu menciptakan nilai EVA yang positif yang artinya perusahaan belum dapatmenciptakan nilai tambah kekayaan perusahaan. Hal ini disebabkan karena biaya modal lebih tinggi dari padaNOPAT sehingga nilai EVA negatif, maka dapat dikatakan kinerja perusahaan tersebut buruk. Dalammeningkatkan EVA, sebaiknya perusahaan mengurangi penggunaan biaya modal dengan mengurangi pinjaman(hutang). Dalam pengaplikasian EVA sebaiknya pihak managemen memonitori atau mengevaluasi ataskewajaran tingkat biaya modal yang digunakan dalam sebuah operasi usaha.

Kata kunci: Economic Value Added (EVA) dan Kinerja Keuangan

AbstractionThe purpose of this research is to know the Financial Performance of PT. Gudang Garam Tbk when

measured by Economic Value Added (EVA). The research was conducted using secondary data from companyfinancial reports which obtained from the website http://www.idx.co.id and other sources. The method used inthis research is qualitative descriptive analysis and comparative analysis.

The results of the study can be summarized as follows: EVA for 2009-2014 show that the managementcompany has not been able to create positive EVA which means that the company has not been able to createadded value for the company's assets. This is because the cost of capital is higher than the value of EVA NOPATso that negative, it can be said the company has poor performance. In improving EVA, the company shouldreduce the use of capital by reducing the cost of debt and In the application of EVA management should monitorand evaluate the fairness of the level of capital costs that are used in a business operation.

Keywords: Economic Value Added (EVA) and Financial Performance

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahSetiap lembaga atau perusahaan harus

memperhatikan kesehatan keuangannya, sehinggatidak merugikan pihak lain, baik pemerintah maupunlembaga atau perusahaan itu sendiri. Kinerja suatuperusahaan dapat digunakan untuk mengukurkeberhasilan suatu perusahaan. Fungsi pengukurankinerja adalah sebagai alat bantu bagi manajemenperusahaan dalam proses pengambilan keputusandan juga untuk memperlihatkan kepada investormaupun pelanggan atau masyarakat umum bahwaperusahaan mempunyai kredibilitas yang baik.Apabila perusahaan mempunyai kredibilitas yangbaik, hal itu akan mendorong investor untukmenanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

Untuk mengetahui kemampuan perusahaandalam mengelola modal yang disetor investor,diperlukan adanya pengukuran terhadap kinerjaperusahaan. Pada umumnya perusahaan yangmempunyai kinerja bagus akan mempunyai prospekkenaikan harga saham dengan cepat. Salah satu alatyang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan

adalah analisis rasio keuangan. Namun, analisis rasiomempunyai beberapa kelemahan. Kelemahanutamanya adalah bahwa analisis rasio belummemperhatikan adanya biaya modal, sehinggapenilaian kinerja tersebut belum sempurna.Mengingat keterbatasan analisis rasio sebagai alatpengukur kinerja keuangan, dilakukan pendekatankonsep baru yaitu disebut Economic Value Added(EVA).

Konsep EVA merupakan suatu konseppenilaian kinerja keuangan perusahaan yangdikembangkan oleh Stern Stewart & Co, Sebuahperusahaan konsultan manajemen keuangan diAmerika Serikat (Anthony dan Vijay, 2005:335).Konsep EVA membuat perusahaan lebihmemfokuskan perhatian ke upaya penciptaan nilaiperusahaan dan menilai kinerja keuangan perusahaansecara adil yang diukur dengan menggunakan ukurantertimbang (weighted) dari struktur modal yang ada.Perhitungan EVA diharapkan dapat memperolehhasil perhitungan pada upaya penciptaan kinerjaperusahaan yang lebih realistis. EVA memfokuskanpenilaian pada nilai tambah dengan

Page 49: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 49

memperhitungkan beban biaya modal sebagaikonsekuensi investasi.

2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:Bagaimana Kinerja Keuangan PT. Gudang Garam,Tbk bila diukur dengan Economic Value Added(EVA)?

3. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka

dapat dijelaskan bahwa tujuan penelitian ini adalah:Untuk mengetahui Kinerja Keuangan PT. GudangGaram, Tbk bila diukur dengan Economic ValueAdded (EVA).

4. Metode PenelitianDalam penelitian ini, penulis mengambil

objek penelitian pada PT. Gudang Garam, Tbk yangtercatat di Bursa Efek Indonesia, Jl. Semampir ll No.1 Kediri 64121 Jawa Timur, Indonesia. Namununtuk memperoleh data yang dibutuhkan penulismengakses data melalui websitehttp://www.idx.co.id.

Adapun Desain penelitian yang digunakandalam penulisan penelitian ini adalah PenelitianKepustakaan (Library Research). Teknikpengumpulan data yang dilakukan penulis dalampenelitian ini adalah dokumentasi. Adapun jenis datayang digunakan dalam penelitian ini adalah jenisdata kualitatif dan data kuantitatif. Teknik analisisdata yang digunakan dalam penelitian ini terdiri darianalisis deskriptif kualitatif dan analisis komparatif.

B. LANDASAN TEORI1. Laporan KeuanganMenurut Baridwan (2004:17), laporan

keuangan merupakan ringkasan dari suatu prosespencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yangterjadi selama tahun buku yang bersangkutan.Penyajian laporan keuangan menyatakan bahwalaporan keuangan lengkap terdiri dari beberapa jenisyaitu (Martani, dkk, 2012:10):a. Laporan posisi keuangan (Neraca) merupakan

daftar sistematis dari asset, utang dan modal padatanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhirtahun.

b. Laporan laba rugi komprehensif adalah ikhtisarmengenai pendapatan dan beban suatu entitasuntuk periode waktu tertentu, sehingga dapatdiketahui laba yang diperoleh dan rugi yangdialami.

c. Laporan arus kasDengan adanya laporan ini, pemakai laporankeuangan dapat mengevaluasi perubahan assetneto entitas, struktur keuangan (termasuklikuiditas dan solvabilitas) dan kemampuanentitas menghasilkan kas di masa mendatang.

d. Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yangmenunjukkan perubahan ekuitas pada periodetertentu, bisa satu bulan atau satu tahun.

e. Catatan atas laporan keuangan merupakanlaporan yang berisi informasi tambahan atas apayang disajikan dalam empat laporan di atas.

2. Economic Value Added (EVA)Economic Value Added (EVA) merupakan

pengukuran kinerja bisnis sejenis laba ekonomis,nilainya sama dengan laba setelah pajak dikuranginilai pembebanan modal (ditambah beberapapenyesuaian) (Horne dan John, 2013:106). Cara lainuntuk menjelaskan fakta bahwa untuk menciptakannilai, perusahaan harus mendapatkan imbal hasil atasmodal yang diinvestasikan lebih besar dari biayamodalnya, melalui konsep EVA.

Menurut Brigham dan Joel (2006:124) rumusEVA yaitu:

EVA = EBIT (1-T) – WACC (IC)Keterangan :

EBIT = Laba Sebelum bunga dan PajakT = Tarif PajakWACC = Biaya Modal Rata-rataTertimbangIC = Invested CapitalKomponen-komponen pendukung untuk

memperoleh perhitungan Economic Value Added(EVA) adalah sebagai berikut (Brigham dan Joel,2006:65):a. NOPAT (Net Operating Profit After Tax)

NOPAT (Net Operating Profit After Tax)merupakan laba yang dihasilkan suatuperusahaan jika perusahaan tersebut tidakmemiliki hutang dan hanya memiliki assetoperasi (Brigham dan Joel, 2012:108).

NOPAT dinyatakan sebagai berikut:NOPAT=EBIT(1-T)

Keterangan :NOPAT = Laba Setelah PajakT = Tarif PajakEBIT = Laba Sebelum Bunga danPajak

b. WACC (Weight Average Cost Of Capital)Menurut Brigham dan Joel (2011:7), WeightAverage Cost Of Capital(WACC) adalah hasilpenjumlahan dari hasil perkalian besarnyaproporsi masing-masing jenis modal denganbiaya modal yang bersangkutan.WACC dapat dihitung dengan rumus sebagaiberikut (Brigham dan Joel, 2011:7):

WACC = Wd.Kd (1-T) +Ws.ksKeterangan :

WACC = Biaya Modal Rata-rataTertimbangT = Tarif PajakWd = Proporsi Sasaran UtangKd = Biaya UtangWs = Proporsi Ekuitas BiasaKs = Biaya Ekuitas

c. Invested Capital/ Modal yang diinvestasikanModal yang di investasikan sama dengan jumlahekuitas pemegang saham dan kewajiban jangkapanjang. Menurut Young dan O’Byrne (2009:23),Invested Capital dapat dihitung sebagai berikut:

Page 50: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 50

Invested Capital = Total kewajiban + Ekuitaspemegang saham

3. Kinerja KeuanganMenurut Jumingan (2006:239), kinerja

keuangan adalah gambaran kondisi keuanganperusahaan pada suatu periode tertentu baikmenyangkut aspek penghimpunan dana maupunpenyaluran dana, yang biasanya diukur denganindikator kecukupan modal, likuiditas, danprofitabilitas. Sedangkan menurut Munawir(2002:50), kinerja keuangan adalah kemampuan darisuatu perusahaan dalam menggunakan modal yangdimiliki secara efektif dan efisien guna mendapatkanhasil yang maksimal.

Dari definisi yang dipaparkan di atas dapatditarik suatu kesimpulan bahwa kinerja keuanganadalah gambaran kondisi keuangan perusahaandalam menggunakan modal yang dimiliki secaraefektif dan efisien yang biasanya diukur denganindikator kecukupan modal, likuiditas, danprofitabilitas untuk mendapatkan hasil yangmaksimal.

4. Hubungan Economic Value Added(EVA) dengan Kinerja Keuangan

Nilai buku Ekonomis perusahaan samadengan jumlah total yang dikumpulkan perusahaandari para pemegang sahamnya atau dari jumlah yangditahan dan diinvestasikan kembali untukkepentingan mereka (Brealey, dkk, 2007:92). Jikaperusahaan berhasil menambah nilai, nilai pasarekuitas akan lebih tinggi dari pada nilai buku.

Ukuran kinerja perusahaan berdasarkan nilaipasar mempunyai dua kelemahan. Pertama, nilaipasar saham perusahaan mencerminkan ekspektasiinvestor. Investor menempatkan nilai tinggi padasaham sebagian karena mereka percaya bahwamanajemennya akan terus menemukan investasimenguntungkan di masa depan. Masalahnya adalahmereka tidak memperhitungkan tentang biaya-biayadalam mendapatkan keuntungan tersebut atau bisadikatakan keuntungan yang sementara. Kedua, nilaipasar tidak dapat digunakan untuk menilai kinerjaperusahaan yang dimiliki secara pribadi atau kinerjadivisi atau pabrik yang menjadi bagian perusahaanyang lebih besar. Oleh karena itu, manajer keuanganjuga menghitung ukuran kinerja perusahaan denganmenggunakan EVA.

EVA adalah ukuran kinerja perusahaan yanglebih baik dari pada laba akuntansi. Laba dihitungsetelah mengurangi semua biaya. Setelah kitamenghitung atau menganalisis kinerja keuanganperusahaan tersebut dengan menggunakan alat ukurEVA, maka kita akan mengetahui apakah kinerjaperusahaan tersebut baik. EVA menyadari bahwaperusahaan harus menutup biaya modal merekasebelum mereka menambah nilai. Jika sebuahperusahaan menghasilkan EVA> 0, maka pihakmanajemen terutama pada divisi yang membuatEVA akan mendapatkan bonus karena sudahmembuat EVA lebih dari nol dengan kata lainpositif. Jika sebuah perusahaan menghasilkan EVA <

0, artinya kinerja perusahaan tersebut kurang baikatau dapat dikatakan buruk. Kemudian jikaperusahaan menghasilkan EVA = 0, artinya adakeadaan impas dimana perusahaan tidak mengalamipeningkatan maupun penurunan. Karena itu, kinisemakin banyak perusahaan yang menghitung EVA(Brealey, dkk, 2007:92).

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. NOPAT (Net Operating Profit After Tax)PadaPT. Gudang Garam, Tbk yang tercatat diBursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

Berdasarkan hasil analisis perhitungan NOPAT,keadaan NOPAT Pada PT. Gudang Garam, Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014, menunjukkan bahwa NOPAT pada tahun 2009adalah sebesar Rp 3.476.313 dan pada tahun 2010NOPAT mengalami peningkatan menjadi Rp4.223.472, begitu pula di tahun 2011 NOPATmengalami peningkatan menjadi Rp 4.961.228.

Pada tahun 2012 NOPAT mengalamipenurunan menjadi Rp 4.147.985. PenurunanNOPAT ini disebabkan karena adanya penurunanEBIT. Kemudian pada tahun 2013 NOPATmengalami peningkatan menjadi RP 4.447.985,begitu pula pada tahun 2014 dimana NOPATmengalami peningkatan menjadi Rp 5.404.384

b. WACC (Weight Average Cost Of Capital) PadaPT. Gudang Garam, Tbk yang tercatat diBursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

Berdasarkan hasil analisis perhitungan WACCdiperoleh bahwa WACC pada tahun 2009 sebesar15% dan pada tahun 2010 WACC mengalamipeningkatan sehingga WACC tahun 2010menjadi 15%. Pada tahun 2011 WACC mengalamipenurunan menjadi 14%. Pada tahun 2012 WACCjuga mengalami penurunan menjadi 11%. Kemudianpada tahun 2013 WACC mengalami penurunanmenjadi 11%, dan pada tahun 2014 WACCmengalami peningkatan menjadi 12%.

Berdasarkan hasil tersebut di atas terlihatbahwa dari tahun 2009-2014 Pada PT. GudangGaram, Tbk belum juga berhasil menurunkan biayamodal rata-rata tertimbang (WACC). Hal ini akansangat menghalangi perusahaan untuk mendapatkannilai EVA yang positif sehingga tidak dapatmemberikan nilai tambah ekonomis bagi perusahaan.

c. Invested Capital/Modal yang diinvestasikanPada PT. Gudang Garam, Tbk yang tercatatdi Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

Berdasarkan hasil analisis perhitungan IC(Invested Capital) sebesar Rp 27.149.961 dan padatahun 2010 IC mengalami peningkatan menjadi Rp30.618.565. Pada tahun 2011 IC mengalamipeningkatan sehingga menjadi Rp 39.088.705. Padatahun 2012 IC mengalami peningkatan menjadi Rp41.509.325.Kemudian Pada tahun 2013 ICmengalami peningkatan menjadi Rp 50.770.251,begitu pula pada tahun 2014 IC mengalami

Page 51: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 51

peningkatan menjadi Rp 58.220.600. Berdasarkantabel 12 kita dapat melihat bahwa total modal yangdiinvestasikan dari tahun 2009-2014 terusmengalami peningkatan.

d. EVA (Economic Value Added) Pada PT.Gudang Garam, Tbk yang tercatat di BursaEfek Indonesia Periode 2009-2014

Berdasarkan hasil analisis perhitungandiperoleh bahwa pada tahun 2009 nilai EVA sebesarminus Rp 596.181. EVA tahun 2010 mengalamipenurunan menjadi minus Rp369.313 begitu jugatahun 2011 EVA mengalami penurunan menjadiminus Rp511.191. Namun pada tahun 2012 EVAmengalami peningkatan menjadi minus Rp418.041,pada tahun 2013 dan 2014 EVA mengalamipenurunan yang sangat drastis, dimana EVA padatahun 2013 menurun menjadi minus Rp1.136.743dan pada tahun 2014 EVA juga mengalamipenurunan menjadi minus Rp1.582.088.

Berdasarkan perhitungan nilai EVA dariTahun 2009-2014 menunjukkan bahwa manajemenperusahaan belum mampu menciptakan nilai EVAyang baik, dimana nilai EVA pada tahun 2013-2014terus menerus mengalami penurunan yang sangattajam.

2. Evaluasia. NOPAT (Net Operating Profit After Tax) Pada

PT. Gudang Garam, Tbk yang tercatat diBursa Efek Indonesia Periode 2009-2014.

Nilai NOPAT PT. Gudang Garam, Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014,menunjukkan bahwa NOPAT pada tahun 2009adalah sebesar Rp 3.476.313 dan pada tahun 2010NOPAT mengalami peningkatan sebesar Rp 747.159sehingga menjadi Rp 4.223.472. Begitu pula di tahun2011 NOPAT mengalami peningkatan sebesar Rp737.756 menjadi Rp 4.961.228. Peningkatan inidisebabkan karena terjadinya peningkatan EBIT(Earning Before Interest Tax).

Pada tahun 2012 NOPAT mengalamipenurunan sebesar Rp 813.243 sehingga menjadi Rp4.147.985. Penurunan NOPAT ini disebabkan karenaadanya penurunan EBIT. Kemudian pada tahun 2013NOPAT mengalami peningkatan sebesar Rp300.000menjadi Rp 4.447.985, begitu pula pada tahun 2014dimana NOPAT mengalami peningkatan sebesar Rp956.399 menjadi Rp 5.404.384.b. WACC (Weight Average Cost Of Capital) Pada

PT. Gudang Garam, Tbk yang tercatat diBursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

Berdasarkan perhitungan WACC diperolehhasil bahwa WACC pada tahun 2009 sebesar 15%WACC tahun 2010 tidak mengalami peningkatandimana tahun 2010 WACC sebesar 15%. WACCtahun 2011 mengalami penurunan sebesar -1%sehingga menjadi 14%. Pada tahun 2012 WACCjuga mengalami penurunan sebesar -3% sehinggamenjadi 11%, Penurunan ini diakibatkan adanyapenrunan biaya hutang. Pada tahun 2013 WACCsebesar 11% dengan kata laintidak mengalamipeningkatan maupun penurunan. Pada tahun 2014

WACC mengalami peningkatan sebesar 1%sehingga menjadi 12%, hal ini disebabkan karenaterjadinya peningkatan biaya ekuitas.

c. Invested Capital/ Modal yang diinvestasikanPada PT. Gudang Garam, Tbk yang tercatatdi Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014.

Berdasarkan perhitungan nilai IC (InvestedCapital) pada tahun 2009 sebesar Rp 27.149.961 danpada tahun 2010 IC mengalami peningkatan sebesarRp 3.468.604 sehingga menjadi Rp 30.618.565. Padatahun 2011 IC mengalami peningkatan sebesar Rp8.470.140 sehingga menjadi Rp 39.088.705. Padatahun 2012 IC mengalami peningkatan sebesar Rp2.420.620 sehingga menjadi Rp 41.509.325.Kemudian Pada tahun 2013 IC mengalamipeningkatan sebesar Rp 9.260.926 sehingga menjadiRp 50.770.251. Begitu pula pada tahun 2014 ICmengalami peningkatan sebesar Rp 7.450.349sehingga menjadi Rp 58.220.600.

Berdasarkan tabel 17, kita dapat melihatbahwa total modal yang diinvestasikan dari tahun2009-2014 terus mengalami peningkatan. Hal inidisebabkan karena meningkatnya jumlah pinjamanmaupun ekuitas pemegang saham. Kenaikan ekuitaspemegang saham disebabkan karena adanya labaditahan perusahaan yang diperoleh dari dividen yangtidak dibagikan.

d. EVA (Economic Value Added) Pada PT.Gudang Garam, Tbk yang tercatat di BursaEfek Indonesia Periode 2009-2014

Nilai EVA sebesar minus Rp 596.181. EVAtahun 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp226.868 menjadi minus Rp 369.313 kemudian tahun2011 EVA juga mengalami penurunan sebesar minusRp 141.878 sehingga menjadi minus Rp 511.191 halini disebabkan oleh tingginya biaya modalperusahaan dibandingkan nilai NOPAT. Kemudianpada tahun 2012-2014 EVA mengalami penurunan,dimana EVA tahun 2012 mengalami peningkatansebesar Rp 93.150 sehingga menjadi minus Rp418.041, peningkatan tersebut disebabkan olehtingginya nilai NOPAT dibandingkan biaya modal.

Pada tahun 2013 menurun sebesar minus Rp718.702 sehingga menjadi minus Rp 1.136.743 danpada tahun 2014 EVA juga mengalami penurunansebesar minus Rp 445.345 menjadi minusRp1.582.088. Hal ini disebabkan karena biaya modallebih tinggi dari pada NOPAT sehingga nilai EVAnegatif. Untuk mengurangi modal hutang, disarankanagar perusahaan mengeluarkan modal untukmenambah ekuitas.

Berdasarkan perhitungan nilai EVA dariTahun 2009-2014 menunjukkan bahwa manajemenperusahaan belum mampu menciptakan nilai EVAyang baik karena setelah kita lihat data tahun 2012-2014, perusahaan belum mampu menciptakan nilaiEVA yang stabil karena ditahun 2012-2014 EVAsecara terus-menerus mengalami penurunan.

Page 52: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 52

e. Komparatif NOPAT, WACC, Invested Capital/Modal yang diinvestasikan dan EVA Pada PT.Gudang Garam, Tbk yang tercatat di BursaEfek Indonesia Periode 2009-2014.

Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwaNOPAT (Net Operating After Tax) secara linear daritahun 2009-2014 meningkat tapi peningkatannyatidak terlalu tinggi hal ini disebabkan perolehan ebitjuga tidak terlalu tinggi. WACC (rata-rata biayamodal tertimbang) dari tahun 2009-2014 cenderungmenurun, WACC yang tertinggi pada tahun 2009sebesar 15% dan terendah pada tahun 2012 dantahun 2013 sebesar 11%, pada tahun 2014 WACCnaik menjadi 12%.

IC (Modal yang diinvestasikan) untukoperasional terdiri dari modal pinjaman dari tahun2009-2014 meningkat. Nilai IC yang terendah padatahun 2010 sebesar Rp 27.149.961 dan IC tertinggipada tahun 2014 sebesar Rp 58.220.600,Peningkatan IC mengakibatkan biaya modal yangditanggung perusahaan juga meningkat sehinggaEVA perusahaan menurun, meskipun NOPATmeningkat.

EVA (Nilai tambah Ekonomi) tahun 2009-2014 menurun tajam dimana pada tahun 2010 nilaiEVA sebesar minus Rp 369.313 dan nilai EVA tahun2014 sebesar minus Rp 1.582.088. Hal ini karenabiaya modal yang ditanggung perusahaan meningkatdari Rp 3.800.994 pada tahun 2009 meningkatmenjadi Rp 6.986.472 pada tahun 2014. Maka dapatdisimpulkan bahwa penurunan kinerja keuangan PT.Gudang Garam, Tbk disebabkan biaya modal yangditanggung perusahaan cukup tinggi dibandingkandengan perolehan NOPAT. Oleh karena itu,sebaiknya perusahaan mengurangi penggunaan biayamodal dengan mengurangi pinjaman (hutang).

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Nilai NOPAT mengalami fluktuasi yangdiakibatkan peningkatan dan penurunan nilaiEBIT (Earning Before Interest Tax).

b. Dari tahun 2009-2014 PT. Gudang Garam, Tbkbelum juga berhasil menurunkan biaya modalrata-rata tertimbang (WACC).Hal ini akan sangatmenghalangi perusahaan untuk mendapatkannilai EVA yang positif sehingga tidak dapatmemberikan nilai tambah ekonomis bagiperusahaan.

c. Berdasarkan perhitungan EVA tahun 2009-2014menunjukkan bahwa manajemen perusahaan

belum mampu menciptakan nilai EVA yangpositif yang artinya perusahaan belum dapatmenciptakan nilai tambah kekayaan perusahaan.Hal ini disebabkan karena biaya modal lebihtinggi dari pada NOPAT sehingga nilai EVAnegatif. Maka dapat dikatakan kinerja perusahaantersebut buruk.

2. Sarana. Dalam meningkatkan EVA, sebaiknya

perusahaan mengurangi penggunaan biaya modaldengan mengurangi pinjaman (hutang).

b. Dalam pengaplikasian EVA sebaiknya pihakmanagemen memonitori atau mengevaluasi ataskewajaran tingkat biaya modal yang digunakandalam sebuah operasi usaha.

c. Mengingat keterbatasan penulis, untuk itu bagipeneliti selanjutnya agar meneruskan danmelengkapi kekurangan-kekurangan dalampenelitian ini dengan variabel yang sama atauvariabel lainnya dalam meningkatkan kinerjakeuangan.

E. DAFTAR PUSTAKAAnthony, Robert N and Vijay Govindarajan. 2005.

Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta:Salemba Empat.

Baridwan. 2004.Metode dan Teknik MenyusunAnalisis Data. Cetakan Pertama,Bandung:Alfabeta.

Brealey, Richard A, Stewart C.Mayers, dan AlanJ.Marcus. 2007. Dasar-dasar ManajemenKeuangan Perusahaan. Jilid 2. Edisi Kelima.Jakarta: Erlangga.

Brigham, Eugene F and Joel F Houston. 2006.Dasar-dasar Manajemen Keuangan, alihbahasa Ali Akbar Yulianto. Buku 1, Edisisepuluh, Jakarta: Salemba Empat.

----------.2012. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.Buku 1, Edisi sebelas, Jakarta: SalembaEmpat.

HorneVan, James C, Jhon M.Wachowicz, jr. 2013.Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan.Jakarta: Salemba Empat.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. BukuKetiga, Jakarta : Salemba Empat.

Martani, Dwi, dkk. 2012. Akuntansi KeuanganMenengah Berbasis PSAK. Jakarta: SalembaEmpat.

Munawir, Slamet. 2004. Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Page 53: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 53

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN NON PERFORMING LOAN (NPL)TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT BANK RAKYAT

INDONESIA (PERSERO), TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEKINDONESIA

Oleh:Ananta Irdavani

S1 AkuntansiPinondang Nainggolan, Jubi, Elly Susanti

AbstraksiTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran struktur modal, Non Performing Loan

(NPL) dan nilai perusahaan serta pengaruh struktur modal dan Non Performing Loan (NPL) terhadap nilaiperusahaan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secarasimultan maupun parsial. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptifkualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Objek penelitian ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2014. Teknik analisis kuantitatif yang digunakan adalahregresi linear berganda, koefisien korelasi dan determinasi, uji F dan uji t. Analisis data dilakukan denganmenggunakan bantuan software statistic SPSS 19.

Hasil analisa dari regresi linier berganda yaitu: Y= 2,660 - 0,011X1 + 0,269X2 + ɛ. Hal ini menunjukkanbahwa struktur modal yang diproksikan dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki pengaruh negatif danNon Performing Loan (NPL) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan Market toBook Ratio (MBR). Hasil kolerasi yaitu r = 0,554 artinya hubungan antara CAR dan NPL dengan MBR cukupkuat. Dari koefisien determinasi MBR dapat dijelaskan oleh CAR dan NPL sebesar 30,7% dan sisanya sebesar69,3% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel dalam penelitian ini. Hipotesis penelitian H0 diterima dengantingkat signifikansi 0,093 lebih besar dari 5% atau 0,05, artinya Capital Adequacy Ratio (CAR) dan NonPerforming Loan (NPL) secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap Market to Book Ratio (MBR) PTBank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci : Struktur Modal, Non Performing Loan (NPL), dan Nilai Perusahaan

AbstractionThe purpose of this research are to identify the description of capital structure, Non Performing Loan

(NPL) and firm value and analyze the effect of capital structure, Non Performing Loan (NPL) to the firm value onPT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk listed on Indonesia Stock Exchange either simultanly or partially.Methods of analysis used in this study are descriptive analysis of qualitative methods and quantitative descriptiveanalysis. The object of this research is PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk listed on Indonesia StockExchange in 2007-2014. Analytical quantitative techniques used are multiple linear regression, correlation andcoefficient of determination, F-test and t-test. Data analysis was done using SPSS statistic software assistance 19.

Result of analysis multiple linear regression that is Y= 2,660 - 0,011X1 + 0,269X2 + ɛ. This shows thatcapital structure is proxied by Capital Adequacy Ratio (CAR) have a negative effect and Non Performing Loan(NPL) have a positive effect on the firm value is proxied by Market to Book Ratio (MBR). The test results ofcorrelation is r = 0,554 means that the relationship between the CAR and NPL with the MBR is strong enough.From coefficient determination MBR can be explained by the CAR and NPL mounted to 30,7% , and the rest69,3%, is explained by other factors that are not discussed in this study. The research hypothesis H0 is acceptedwith the significance level 0,093 bigger than 5% or 0,05, means that the Capital Adequacy Ratio (CAR) and NonPerforming Loan (NPL) simultanly have not significant effect to the Market to Book Ratio (MBR) on PT BankRakyat Indonesia (Persero), Tbk listed on Indonesia Stock Exchange.

Keywords: Capital Structure, Non Performing Loan (NPL) and Firm Value

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahPerbankan merupakan salah satu sektor yang

berperan penting dalam perekonomian di Indonesia.Bahkan dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari sebagian besar melibatkan jasa dari sektorperbankan. Persaingan bisnis yang semakin ketatmenuntut bank untuk meningkatkan kinerjanya agardapat menarik dana dari para investor. Dalam

menginvestasikan dananya, investor memerlukaninformasi mengenai kinerja perusahaan.

Untuk menilai perusahaan, maka sumber datayang utama dipergunakan oleh berbagai pihak yaitulaporan keuangan perusahaan. Menurut Horne danJohn (2012:3), ada beberapa faktor yangmempengaruhi nilai perusahaan yaitu keputusaninvestasi, keputusan pendanaan dan keputusanmanajemen aset. Untuk meningkatkan nilaiperusahaan, bank harus memperhatikan ketiga faktor

Page 54: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 54

tersebut. Nilai perusahaan dapat diukur denganMarket to Book Ratio (MBR). Market to Book Ratio(MBR) yang tinggi akan membuat pasar percaya ataskemakmuran perusahaan kedepannya.

Sebagai perusahaan yang kegiatannyamenghimpun dana, bank harus memperhatikanperencanaan yang matang dalam keputusanpendanaan. Menurut Ali (2006:427), strukturpermodalan suatu bank adalah cara yang ditempuhbank tersebut dalam membiayai aset dan kegiatanbisnisnya. Struktur permodalan bank bercirikanadanya tingkat leverage yang jauh lebih tinggi. Halitu tampak pada angka besaran Capital AdequacyRatio (CAR) yang diwajibkan tidak boleh lebihrendah lagi dari sedikitnya 8%. Karena tingginyafinancial leverage yang terdapat dalam strukturpermodalan bank, terselip risiko bila karena suatu halbank mengalami kegagalan.

Salah satu risiko yang menyebabkan bankmengalami kegagalan adalah tingginya jumlah kreditbermasalah. Kredit bermasalah atau biasa disebutNon Performing Loan (NPL) merupakan kredit yangmenunggak melebihi 90 hari yang terdiri atas kreditkurang lancar, kredit diragukan dan kredit macet.Non Performing Loan (NPL) adalah salah satuindikator untuk menilai kinerja fungsi bank. Jikapengelolaan kredit dilakukan secara baik danmenggunakan prinsip kehati-hatian maka akanmenghasilkan laba bagi perusahaan sehingga akanmeningkatkan nilai perusahaan.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran struktur modal, Non

Performing Loan (NPL) dan nilai perusahaanpada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia?

b. Bagaimana pengaruh struktur modal dan NonPerforming Loan (NPL) terhadap nilaiperusahaan pada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baiksecara parsial maupun simultan?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran struktur modal dan

Non Performing Loan (NPL) terhadap nilaiperusahaan pada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruhstruktur modal dan Non Performing Loan (NPL)terhadap nilai perusahaan pada PT Bank RakyatIndonesia, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia baik secara parsial maupun simultan.

4. Metode PenelitianDalam penelitian ini, penulis mengambil

objek penelitian pada PT Bank Rakyat Indonesia(Persero), Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia yang beralamat di Jl. Jend. Sudirman No.44-46 Tromol Jakarta 10210. Objek penelitiandiperoleh penulis dengan mengakses situswww.idx.co.id

Adapun desain penelitian yang digunakandalam penulisan penelitian ini adalah penelitian

kepustakaan (library research). Teknikpengumpulan data yang dilakukan penulis dalampenelitian ini adalah dokumentasi. Adapun jenis datayang digunakan dalam penelitian ini adalah jenisdata kualitatif dan data kuantitatif. Hasil data yangdiperoleh akan dianalisis secara deskriptif baikbersifat kualitatif dan kuantitatif.

B. LANDASAN TEORI1. Laporan Keuangan BankMenurut Ismail (2010:15), laporan keuangan

bank merupakan bentuk pertanggungjawabanmanajemen terhadap pihak-pihak yangberkepentingan dengan kinerja yang dicapai selamaperiode tertentu. Menurut Ismail (2010:15)komponen laporan keuangan bank yang lengkapterdiri dari:a. Neraca, merupakan laporan yang menunjukkan

posisi keuangan meliputi harta, kewajiban danekuitas bank pada tanggal tertentu, yaitu padatanggal pelaporan.

b. Laporan Komitmen dan Kontingensi, merupakanlaporan yang terpisah dari neraca dan laporanlaba/rugi yang mana pada saat yang akan datangakan dapat mempengaruhi neraca dan/ataulaporan laba/rugi bank.

c. Laporan Laba/Rugi, merupakan laporan yangmenggambarkan pendapatan dan beban bankpada periode pelaporan.

d. Laporan Perubahan Ekuitas, adalah laporan yangmenunjukkan perubahan ekuitas perusahaan yangmenggambarkan peningkatan atau penurunanaktiva bersih atau kekayaan bank selama periodepelaporan.

e. Laporan Arus Kas, merupakan informasi yangdigunakan untuk mengetahui perubahan-perubahan aktivitas keuangan yang terkaitdengan transaksi tunai.

f. Catatan Atas Laporan Keuangan, merupakaninformasi terkait dengan semua aktivitaskeuangan yang tidak dapat dipisahkan darilaporan keuangan, termasuk di dalamnya laporankomitmen dan kontingensi.

2. Analisis Laporan KeuanganMenurut Wild, et. al (2005:3), analisis

laporan keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknikanalisis untuk laporan keuangan bertujuan umum dandata-data yang berkaitan untuk menghasilkanestimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalamanalisis bisnis. Menurut Munawir (2010:36), teknikanalisis laporan keuangan terdiri dari :a. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

Metode dan teknik analisis dengan caramemperbandingkan laporan keuangan untuk duaperiode atau lebih.

b. Analisis Trend atau tendensi posisi dan kemajuankeuangan perusahaan yang dinyatakan dalampresentase (trend percentage analysis)

c. Analisis Laporan Persentase Per Komponen(Common Size Statement)

d. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Page 55: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 55

e. Analisis Sumber dan Penggunan Kas (Cash FlowStatement Analysis)

f. Analisis Rasio adalah suatu analisis untukmengetahui hubungan dari akun-akun tertentudalam neraca atau laporan laba rugi secaraindividu atau kombinasi dari kedua laporantersebut.

g. Analisis Perubahan Laba Kotor (Gross ProfitAnalysis)

h. Analisis Break Even Point adalah suatu analisisuntuk menentukan tingkat penjualan yang harusdicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaantersebut tidak mengalami kerugian, tetapi jugabelum memperoleh keuntungan.

3. Rasio Keuangan BankMenurut Kasmir (2010:93), rasio keuangan

merupakan kegiatan membandingkan angka-angkayang ada dalam laporan keuangan dengan caramembagi satu angka dengan angka lainnya.Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupaangka-angka dalam satu periode maupun beberapaperiode.

Menurut Dendawijaya (2005:114), jenis-jenisrasio keuangan bank yaitu:a. Rasio Likuiditas adalah analisis yang dilakukan

terhadap kemampuan bank dalam memenuhikewajiban-kewajiban jangka pendeknya ataukewajiban yang sudah jatuh tempo.

b. Rasio Rentabilitas adalah alat untuk menganalisisatau mengukur tingkat efisien usaha danprofitabilitas yang dicapai oleh bank yangbersangkutan. Selain itu, rasio-rasio ini dapatpula digunakan untuk mengukur tingkatkesehatan bank.

c. Rasio Solvabilitas adalah analisis yang digunakanuntuk mengukur kemampuan bank dalammemenuhi kewajiban jangka panjang ataukemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank.

4. Struktur ModalMenurut Ali (2006:427), struktur permodalan

suatu bank adalah cara yang ditempuh bank tersebutdalam membiayai aset dan kegiatan bisnisnya. Carapembiyaan itu biasanya merupakan kombinasi darisumber-sumber pembiayaan berupa: saham,penerbitan surat utang, obligasi, dan beragam jenispinjaman lainnya.

Menurut Ali (2006:428), risiko yangterbentuk sebagai akibat dari kegiatan operasionalbank harus sejalan pula dengan upaya bank untukmempertahankan besaran modal bank, sesuai dengantingkat yang disepakati oleh regulator. Oleh karenaitu, bank diwajibkan menjaga kecukupan modalnyadalam mengatasi risiko yang dihadapinya.Kecukupan modal itu dikenal dengan istilah “capitaladequacy”.

Menurut Dendawijaya (2005:121), CapitalAdequacy Ratio (CAR) adalah rasio yangmemperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bankyang mengandung risiko (kredit, pernyertaan, suratberharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari

dana modal sendiri bank, di samping memperolehdana-dana dari sumber di luar bank seperti danamasyarakat, pinjaman (utang) dan lain-lain.Selanjutnya menurut Darmawi (2011:97), CapitalAdequacy Ratio (CAR) merupakan perbandinganantara modal dengan aktiva tertimbang menurutrisiko.

CAR = Modal BankAktiva Tertimbang Menurut Risiko 100%5. Non Performing Loan (NPL)Menurut Hariyani (2010:52), rasio Non

Performing Loan (NPL) atau rasio kreditbermasalah, rasio ini menunjukkan kemampuanmanajemen bank dalam mengelola kredit bermasalahyang diberikan oleh bank. Menurut Taswan(2010:166), Rasio Non Performing Loan (NPL) yaituperbandingan antara kredit bermasalah terhadap totalkredit. Rasio ini mengindikasikan bahwa semakintinggi rasio Non Performing Loan (NPL)menunjukkan semakin buruk kualitas kreditnya.NPL = Kredit BermasalahTotal Kredit 100%

6. Nilai PerusahaanMenurut Keown, et. al. (2004:470), nilai

perusahaan merupakan nilai pasar atas suratberharga, hutang dan ekuitas pemegang saham yangberedar. Menurut Brigham dan Joel (2012:150), rasionilai pasar terdiri atas:a. Rasio Harga/Laba

Rasio harga/laba (price/earnings-P/E)menunjukkan jumlah yang rela dibayarkan olehinvestor untuk setiap laba yang dilaporkan.Rasio harga/laba = Harga per sahamLaba per saham

b. Rasio Harga/Arus KasRasio harga/arus kas (price/cash flow ratio) yaiturasio harga per saham dibagi dengan arus kas persaham, menunjukkan jumlah yang akandibayarkan investor untuk setiap arus kas.Rasio arus kas = Harga per sahamarus kas per saham

c. Rasio Nilai Pasar/Nilai BukuRasio nilai pasar/nilai buku (Market/book-M/B)yaitu perbandingan antara harga pasar perlembarsaham dengan nilai buku perlembar saham.Rasio nilai pasar = Harga pasar per sahamNilai buku per saham

7. Pengaruh Struktur Modal dan NonPerforming Loan (NPL) terhadap NilaiPerusahaan

Darmawi (2011:18), yang menyatakanapabila ketentuan rasio kecukupan modal tidakterpenuhi, akan mengurangi ekspansi kredit danmempengaruhi tingkat kesehatan bank yang akanmengurangi kepercayaan masyarakat. MenurutTaswan (2010:166), Rasio Non Performing Loan(NPL) yaitu perbandingan antara kredit bermasalahterhadap total kredit. Rasio ini mengindikasikan

Page 56: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 56

bahwa semakin tinggi rasio Non Performing Loan(NPL) menunjukkan semakin buruk kualitaskreditnya.

Selanjutnya menurut Taswan (2010:452),kualitas kredit yang semakin menurun (peningkatankredit bermasalah) membawa pengaruh negatifterhadap bank selaku kreditor. Cadangan penyisihankredit ini lawan rekening kerugian kredit. Kerugiankredit merupakan biaya yang berarti akanmenurunkan laba. Penurunan laba bahkan kerugianbank akan berakibat menurunkan modal bank.Penurunan jumlah modal bank akan menurunkanCapital Adequacy Ratio (CAR). Penurunan CapitalAdequacy Ratio (CAR) akan menurunkankepercayaan masyarakat dan ini berarti mengancamkeberlangsungan usaha perbankan.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Uji Asumsi KlasikUji normalitas dengan pengujian One Sample

Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai Asymp Sig. (2-tailed) sebesar 0,986 yang berarti nilai tersebut diatas nilai signifikan 0,986 > 0,05. Dengan demikiandapat dikatakan bahwa variabel residual berdistribusinormal. Untuk uji multikolineritas, menunjukkanbahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) danNon Performing Loan (NPL) semuanya tidak terjadimultikolineritas karena nilai tolerance berada di atas0,10 dan nilai VIF berada di bawah 10.

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa plotmenyebar secara acak di atas maupun di bawahangka nol pada sumbu Regression StudentizedResidual. Oleh karena itu, maka berdasarkan ujiheteroskedastisitas menggunakan metode analisisgrafik, pada model regresi yang terbentuk dinyatakantidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Nilai Durbin-Watson dalam penelitian ini adalah sebesar 1,777.Berdasarkan tabel Durbin-Watson diketahui bahwanilai dU untuk data sebanyak 16 dan variabelindependen (k) = 2 adalah 1,5386 sehingga 4-dU =2,4614. Maka nilai uji D-W sebesar 1,777 beradapada dU< dW< 4-dU atau dapat dijelaskan bahwa1,5386<1,777< 2,4614. Dengan demikian dapatdikatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi.

b. Deskriptif KualitatifAnalisis deskriptif dalam penelitian ini

bertujuan untuk mendapatkan gambaran ataudeskripsi mengenai Capital Adequacy Ratio (CAR),Non Performing Loan (NPL) dan Market to BookRatio (MBR) pada PT Bank Rakyat Indonesia(Persero), Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia periode 2007-2014

1) Capital Adequacy Ratio (CAR) pada PT BankRakyat Indonesia (Persero), Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode2007-2014

Dari hasil penelitian, diketahui nilai minimumCAR PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbkperiode 2007-2014 adalah sebesar 13,18% terdapat

di tahun 2008 pada semester II sedangkan nilaimaksimum CAR adalah sebesar 18,31% terdapat ditahun 2014 pada semester II. Nilai rata-rata CARpada penelitian ini adalah sebesar 15,62%.

Pada penelitian ini selama 8 semester,perusahaan memiliki nilai CAR di atas nilai rata-ratayang berarti nilai CAR yang semakin tinggi makaakan semakin besar jumlah modal untuk mengatasiresiko yang dihadapinya dan selama 8 semester juganilai CAR berada di bawah nilai rata-rata, artinyarasio kecukupan modal yang lebih kecildibandingkan dengan total resiko yang dihadapiperusahaan.

2) Non Performing Loan (NPL) pada PT BankRakyat Indonesia (Persero), Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode2007-2014

Dari hasil penelitian, diketahui nilai minimumNPL PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbkperiode 2007-2014 adalah sebesar 1,26% terdapat ditahun 2014 pada semester II sedangkan nilaimaksimum NPL adalah sebesar 5,45% terdapat ditahun 2007 pada semester I. Nilai rata-rata NPL padapenelitian ini adalah sebesar 2,63%.

Pada penelitian ini selama 8 semester,perusahaan memiliki nilai NPL di atas nilai rata-ratayang berarti nilai NPL yang semakin tinggi makaakan semakin besar jumlah kredit yang memilikiresiko sehingga kualitas kredit bermasalah semakinbesar kemungkinan akan menyebabkan bank dalamkondisi bermasalah semakin besar dan selama 8semester nilai NPL berada di bawah nilai rata-rata,artinya nilai NPL lebih kecil dibandingkan dengantotal kredit yang diberikan oleh perusahaan sehinggasemakin kecil pula tingkat resiko yang dihadapi olehperusahaan.

3) Market to Book Ratio (MBR) pada PT BankRakyat Indonesia (Persero), Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode2007-2014

Dari hasil penelitian, diketahui nilai minimumMBR PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbkperiode 2007-2014 adalah sebesar 2,25 kali terdapatdi tahun 2013 pada semester II sedangkan nilaimaksimum MBR adalah sebesar 4,69 kali terdapatdi tahun 2007 pada semester II. Nilai rata-rata MBRpada penelitian ini adalah sebesar 3,20 kali.

Pada penelitian ini selama 7 semester,perusahaan memiliki nilai MBR di atas nilai rata-ratayang berarti nilai MBR yang semakin tinggi makaakan semakin besar harga saham dibanding nilaibuku per sahamnya dan kepercayaan masyarakatjuga akan semakin tinggi sehingga nilai perusahaanjuga akan meningkat dan selama 9 semester nilaiMBR berada di bawah nilai rata-rata, artinya hargasaham lebih kecil dibandingkan dengan nilai bukuper sahamnya yang mengakibatkan nilai perusahaanjuga akan menurun.

c. Deskriptif Kuantitatif

Page 57: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 57

1) Analisis Regresi Linier BergandaBerdasarkan hasil analisa dengan program

SPSS, maka model regresi linear berganda yaitusebagai berikut : Y = 2,660 - 0,011X1 + 0,269X2 + .

Berdasarkan hasil persamaan regresi di atasmaka dapat disimpulkan bahwa struktur modal yangdiproksikan dengan Capital Adequacy Ratio (CAR)berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaansedangkan Non Performing Loan (NPL) berpengaruhpositif terhadap Nilai Perusahaan pada PT BankRakyat Indonesia, Tbk yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia.

2) Analisa Korelasi dan DeterminasiBerdasarkan hasil pengolahan data SPSS

diperoleh nilai koefisien korelasi adalah sebesar0,554. Dengan demikian dapat dikatakan bahwakorelasi atau hubungan antara CAR dan NPLterhadap MBR pada PT Bank Rakyat Indonesia(Persero), Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia adalah cukup kuat.

Untuk nilai koefisien determinasi adalahsebesar 0,307 yang berarti bahwa MBR dapatdijelaskan oleh CAR dan NPL sebesar 30,7 % padaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) periode 2007-2014 dan sisanya 69,3% dijelaskan oleh variabel ataufaktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini,seperti Return On Assets (ROA), Return On Equity(ROE) dan Long Term to Debt Ratio (LDR).

3) Uji Hipotesisa) Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkanapakah semua variabel independen yang dimasukkandalam model mempunyai pengaruh secara simultanterhadap semua variabel dependen. Tingkatsignifikansi yang digunakan adalah sebesar 5%,dengan level of confidence 95% (α = 0,05) dandegree of freedom (n-k) dan (k-1), dimana (n) adalahjumlah observasi dan (k) adalah jumlah variabel.

Uji ini dilakukan dengan membandingkansignifikansi Fhitung dengan Ftabel.(1) Jika Fhitung > Ftabel dan nilai probabilitas < 0,05

maka H0 ditolak, yang berarti bahwa CapitalAdequacy Ratio (CAR) dan Non PerformingLoan (NPL) secara silmultan berpengaruhsignifikan terhadap Market to Book Ratio(MBR).

(2) Jika Fhitung < Ftabel dan nilai probabilitas > 0,05maka H0 diterima, yang berarti bahwa CapitalAdequacy Ratio (CAR) dan Non PerformingLoan (NPL) secara silmultan berpengaruh tidaksignifikan terhadap Market to Book Ratio(MBR).

Dari hasil pengolahan data, dapat dilihatbahwa dengan tingkat kepercayaan 95% , n-k-1=16-2-1=13, diperoleh angka Ftabel sebesar 3,805 danbesar Fhitung adalah 2,873. Karena Fhitung < Ftabel atau2,873 < 3,805 maka H0 diterima dan untuk tingkatsignifikansi adalah 0,093 > 0,05, maka keputusanyang diambil adalah Capital Adequacy Ratio (CAR)dan Non Performing Loan (NPL) secara simultan

berpengaruh tidak signifikan terhadap Market toBook Ratio (MBR).

b) Uji Parsial (Uji t)Uji t digunakan untuk menguji pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsialatau individual. Adapun hipotesis yang diuji adalahsebagai berikut :(1) H0 ditolak jika thitung > ttabel, artinya Capital

Adequacy Ratio (CAR) dan Non PerformingLoan (NPL) berpengaruh signifikan terhadapMarket to Book Ratio (MBR).

(2) H0 diterima jika thitung < ttabel, artinya CapitalAdequacy Ratio (CAR) dan Non PerformingLoan (NPL) berpengaruh tidak signifikanterhadap Market to Book Ratio (MBR).

Hipotesis digunakan untuk mengujisignifikansi koefisien persamaan regresi dirumuskansebagai berikut :(1) Jika thitung > ttabel atau probabilitas signifikan < α

(5%), maka H0 ditolak.(2) Jika thitung < ttabel atau probabilitas signifikan > α

(5%), maka H0 diterima.

Dari hasil uji t diperoleh kesimpulan sebagaiberikut:(1) Untuk variabel Capital Adequacy Ratio (CAR)

dengan tingkat kepercayaan 95% , n-k-1=16-2-1=13 dan (5%/2=0,025), dari tabel tdiperoleh angka ttabel sebesar 2,119 dan besarthitung adalah -0,126. Karena thitung < ttabel atau-0,126 < 2,119 maka H0 diterima dan untuktingkat signifikansi adalah 0,901 > 0,05, makakeputusan yang diambil adalah CapitalAdequacy Ratio (CAR) secara parsialberpengaruh negatif tidak signifikan terhadapMarket to Book Ratio (MBR) pada PT BankRakyat Indonesia (Persero), Tbk yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia.

(2) Untuk variabel Non Performing Loan (NPL)dengan tingkat kepercayaan 95%, n-k-1=16-2-1=13 dan (5%/2=0,025), dari tabel tdiperoleh angka ttabel sebesar 2,119 dan besarthitung adalah 2,222. Karena thitung > ttabel atau2,222 > 2,119 maka H0 ditolak dan untuktingkat signifikansi adalah 0,045 < 0,05, makakeputusan yang diambil adalah Non PerformingLoan (NPL) secara parsial berpengaruhsignifikan terhadap Market to Book Ratio(MBR) pada PT Bank Rakyat Indonesia(Persero), Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia.

2. Evaluasia. Struktur Modal Pada PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk yang terdaftar diBursa Efek Indonesia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisistruktur modal yang diproksikan dengan CapitalAdequacy Ratio (CAR) pada PT Bank RakyatIndonesia (Persero), Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia tahun 2007-2014 berfluktuasi. Hal inidapat dilihat pada Capital Adequacy Ratio (CAR)

Page 58: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 58

pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk tahun2014 memiliki tingkat Capital Adequacy Ratio(CAR) yang tinggi yaitu 18,31%. Sedangkan tingkatCapital Adequacy Ratio (CAR) terendah pada PTBank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yaitu sebesar13,18% pada tahun 2008.

b. Non Performing Loan (NPL) pada PT BankRakyat Indonesia (Persero), Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisiNon Performing Loan (NPL) pada PT Bank RakyatIndonesia (Persero), Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia tahun 2007-2014 berfluktuasi.Tingkat Non Performing Loan (NPL) yang tertinggipada tahun 2007 yaitu sebesar 5,45%. Sedangkantingkat Non Performing Loan (NPL) terendah padaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yaitusebesar 1,26% pada tahun 2014.

c. Nilai Perusahaan pada PT Bank RakyatIndonesia (Persero), Tbk yang terdaftar diBursa Efek Indonesia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rataMarket to Book Ratio (MBR) pada PT Bank RakyatIndonesia (Persero), Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia adalah sebesar 3,20 kali. Hal inimenunjukkan bahwa PT Bank Rakyat Indonesia(Persero), Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia memberi sinyal positif dan pandanganyang baik bagi para investor. Dimana kondisi inimenunjukkan bahwa rata-rata harga pasar saham PTBank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk adalahsebesar 3,20 kali dibanding nilai bukunya.

d. Pengaruh Struktur Modal dan NonPerforming Loan (NPL) terhadap NilaiPerusahaan pada PT Bank Rakyat Indonesia(Persero), Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa CapitalAdequacy Ratio (CAR) memiliki pengaruh negatifterhadap Market to Book Ratio (MBR) dan NonPerforming Loan (NPL) memiliki pengaruh positifterhadap Market to Book Ratio (MBR). Hal ini dapatdilihat dari persamaan regresi yaitu Y = 2,660 –0,011X1 + 0,269X2 + .

Untuk variabel Capital Adequacy Ratio(CAR) adalah -0,011 yang berarti bahwa setiappeningkatan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar1 satuan maka akan menyebabkan penurunan nilaiMarket to Book Ratio (MBR) sebesar 0,011 satuan.Hasil penelitian ini sudah sejalan dengan teori yangdikemukakan oleh Darmawi (2011:18), yangmenyatakan apabila ketentuan rasio kecukupanmodal tidak terpenuhi, akan mengurangi ekspansikredit dan mempengaruhi tingkat kesehatan bankyang akan mengurangi kepercayaan masyarakat.

Sementara untuk variabel Non PerformingLoan (NPL) adalah 0,269 yang berarti bahwa setiappeningkatan Non Performing Loan (NPL) sebesar 1satuan maka akan menyebakan peningkatan nilaiMarket to Book Ratio (MBR) sebesar 0,269 satuan.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori yangdikemukakan Taswan (2010:166), semakin tingginilai Non Performing Loan (NPL) maka semakinburuk kualitas kreditnya yang mengakibatkan nilaiperusahaan akan menurun.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Rata-rata CAR yaitu sebesar 15,39%. Untuk NPLmemiliki nilai rata-rata yaitu sebesar 2,54%.Sedangkan rata-rata MBR pada PT Bank RakyatIndonesia (Persero), Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia adalah sebesar 3,20 kali.

b. Dari hasil pengujian regresi linear bergandadiketahui bahwa CAR memiliki pengaruh negatifterhadap MBR dan variabel NPL memilikipengaruh positif terhadap MBR. Hal ini dapatdilihat dari persamaan regresi yaitu Y = 2,660 –0,011X1 + 0,269X2 + .

c. Dari uji koefisien korelasi diperoleh hasil bahwakorelasi atau hubungan variabel CAR dan NPLdengan MBR adalah cukup kuat. Sementarauntuk uji koefisien determinasi diperoleh hasilbahwa MBR dapat dijelaskan oleh CAR dan NPLyaitu sebesar 30,7%, sisanya sebesar 69,3%dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ditelitidalam penelitian ini seperti Return On Assets(ROA), Return On Equity (ROE) dan Long Termto Debt Ratio (LDR).

d. Dari hasil uji statistik F diperoleh hasil Fhitung <Ftabel atau 2,873 < 3,805 maka H0 diterima danuntuk tingkat signifikansi adalah 0,093 > 0,05,maka keputusan yang diambil adalah CAR danNPL secara simultan berpengaruh tidaksignifikan terhadap MBR.

e. Dari hasil uji statistik t diperoleh hasil bahwasecara parsial untuk variabel CAR : thitung < ttabel

yaitu -0,126 < 2,119 dan tingkat signifikan 0,901> 0,05 yang berarti CAR secara parsialberpengaruh negatif tidak signifikan terhadapMBR. Sementara untuk variabel NPL diketahuibahwa thitung > ttabel yaitu 2,222 > 2,119 dantingkat signifikansi 0,045 < 0,05 yang berartibahwa NPL secara parsial berpengaruh positifsignifikan terhadap MBR.

2. Sarana. Bagi perusahaan, disarankan untuk tetap dapat

mempertahankan tingkat kecukupan modal sertakualitas kreditnya. Apabila perusahaanmenginginkan kepercayaan masyarakat yangtinggi dalam menginvestasikan dananya.Sehingga bank bisa dapat bertahan lebih lamalagi dan meningkatkan nilai peusahaan yanglebih baik lagi.

b. Bagi investor atau calon investor, disarankanuntuk mengawasi kualitas kredit maupun strukturmodal untuk mendorong nilai perusahaan.Karena besarnya harga saham yang diperolehperusahaan mencerminkan tingkat pengembalianyang diterima oleh investor.

c. Sehubungan dengan keterbatasan pengetahuanpenulis, diharapkan bagi peneliti selanjutnya

Page 59: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 59

sebaiknya perlu juga untuk memperluas bahasanmengenai rasio lainnya untuk mengukur nilaiperusahaan dan rasio keuangan lainnya sertamenggunakan objek penelitian yang lebih baiklagi.

E. DAFTAR PUSTAKAAli, Mahsyud. 2006. Manajemen Resiko. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2012.

Dasar-dasar Manajemen Keuangan. EdisiKesepuluh. Jilid Satu. Jakarta: SalembaEmpat.

Darmawi, Herman. 2011. Manajemen Perbankan.Jakarta: Bumi Aksara

Dendawijaya, Lukman. 2005. ManajemenPerbankan. Edisi 2. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hariyani, Iswi. 2010. Restrukturisasi danPenghapusan Kredit Macet. Jakarta: PT ElexMedia Komputindo.

Horne, Van C. dan John M. Wachowicz. 2012.Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi13. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Ismail. 2010. Manajemen Perbankan: Dari TeoriMenuju Aplikasi. Edisi Satu. Jakarta:Kencana.

----------. 2010. Akuntansi Bank. Jakarta: Kencana.Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan.

Edisi 1. Jakarta : KencanaKeown, Arthur J. et. al. 2004. Manajemen

Keuangan: Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Edisi9. Jilid 1. Jakarta: PT Intermasa.

Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta: Liberty.

Taswan. 2010. Manajemen Perbankan. Edisi 2.Yogyakarta: UPP STIM YKPN Yogyakarta.

Wild, John J. et. al. 2005. Financial StatementAnalysis. Edisi 8. Buku 1. Jakarta: SalembaEmpat.

Page 60: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 60

ANALISIS FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODEALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN PT. UNITEX, TBK YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:Mei Kartini Sihombing

S1 AkuntansiPinondang Nainggolan, Parman Tarigan, Supitriyani

AbstraksiTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Financial Distress PT UNITEX, Tbk yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2014 berdasarkan metode Altman Z-score serta mengetahuifaktor dominan yang menyebabkan Financial Distress PT. UNITEX, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesiapada tahun 2006-2014 dengan menggunakan Metode Altman Z-score. Metode yang digunakan dalam penelitianini adalah metode analisis deskriptif dan induktif. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan programMS Excel dengan rasio Altman Z Score.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Rata-rata Z Score selama tahun 2006 hingga tahun2014 berada pada angka minus 2,79 atau berada di bawah angka 1,88. Ini berarti PT. Unitex, Tbk benar-benardalam posisi sedang mengalami financial distress atau masalah keuangan yang serius. 2) Faktor-faktor RetainedEarnings to Total Assets Ratio, Net Working Capital to Total Asset Ratio, dan Earnings Before Interest andTaxes to Total Asset Ratio adalah secara berurutan merupakan faktor-faktor yang paling dominan menyebabkanterjadinya financial distress pada PT. Unitex, Tbk. Hasil ini menerima hipotesis penelitian ini yang menyatakanbahwa “Diduga Retained Earnings to Total Assets Ratio, Net Working Capital to Total Asset Ratio, dan EarningsBefore Interest and Taxes to Total Asset Ratio merupakan faktor yang dominan menyebabkan terjadinyaFinancial Distress PT UNITEX, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

Kata Kunci: Financial Distress dan Altman Z Score

AbstractionThe objectives of this research are to know description of Financial Distress at PT UNITEX, Tbk which

listing in Bursa Efek Indonesia for the year 2006 – 2014 based to The Method of Altman Z-Score and to knowdominant factor which cause Financial Distress at PT. UNITEX, Tbk which listing in Bursa Efek Indonesia in theyear 2006 – 2014 by using The Method of Altman Z-Score. The Method which is used in this research aredescriptive and inductive analysis method. The examination of the datas done by using program of MS Excel withAltman Z Score is the independent variable and financial distress is the dependen variable.

The result of research can be concluded as follows 1) The mean of Z Score during year 2006 until year2014 is minus 2,79 or under the score 1,88. This means that PT. Unitex, Tbk really in position of financialdistress or have a serious monetary problem 2) The factors of Retained Total Earnings to Total Assets Ratio,Total Net Working Capital to Total Asset Ratio, and Earnings Before Interest and Taxes to Total Asset Ratiorepresent most dominant factors cause the financial distress at PT. Unitex, Tbk. This Result accept this researchhypothesis which express that "Anticipated by Retained Earnings to Total Assets Ratio, Net Working Capital toTotal Asset Ratio, and Earnings Before Interest and Taxes to Total Asset Ratio represent dominant factor causethe Financial Distress at PT UNITEX, Tbk which listing in Bursa Efek Indonesia".

Keywords: Financial Distress and Altman Z-Score

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahTujuan perusahaan bukan hanya saja

meningkatkan laba, tetapi perusahaan juga berupayauntuk menyelesaikan masalah khususnya masalahkeuangan agar mampu survive serta mampumengantisipasi dan memprediksi kondisi keuangandi masa mendatang. Dengan demikian perusahaantidak sampai mengalami kesulitan keuangan(financial distress) yang dapat mengakibatkankebangkrutan atau pailit.

Pihak manejemen biasanya menggunakananalisis rasio keuangan untuk menilai kinerjaperusahaan serta dapat memprediksi posisi keuangandi masa mendatang termasuk memprediksi potensi

atau kemungkinan mengalami kesulitan keuangan dimasa yang akan datang. Dalam hal memprediksipotensi kesulitan keuangan suatu perusahaan,analisis rasio keuangan yang biasa digunakan adalahAnalisis Z-score.

Analisis Z-score ini pertama kalidiperkenalkan oleh Altman (1968) yangdikembangkan untuk menentukan dan melihatkecenderungan kebangkrutan perusahaan sekaligusjuga dapat digunakan sebagai ukuran darikeseluruhan kinerja keuangan. Menurut Altman,dalam Sartono (2010:115), rasio yang digunakanuntuk memprediksi kebangkrutan adalah multiplediscriminate analysis dengan menguji lima rasiokeuangan yaitu working capital to total asset,

Page 61: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 61

retained earning to total asset, earnings beforeinterest and taxes to total asset, market value ofequity to book value of total debts, dan sales to totalasset.

Ada banyak kemungkinan yang bisamenyebabkan suatu perusahaan mengalami kesulitankeuangan, salah satunya dikarenakan tidakmampunya perusahaan tersebut menghasilkan laba.Kemungkinan lain adalah tidak mampunyaperusahaan tersebut bersaing di pasar global, kondisiekonomi dan politik yang tidak stabil, serta banyakkemungkinan lainnya.

PT UNITEX, Tbk merupakan salah satuperusahaan yang tercatat di Sub Sektor Tekstil danGarmen di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan inibergerak dalam bidang tekstil terpadu danmerupakan kerjasama operasi antara Indonesia danJepang. Berdasarkan dari laporan keuanganperusahaan bahwa pada tahun 2006-2014 liabilitasatau hutang perusahaan lebih besar dibanding dengantotal asetnya. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwaPT. Unitex, Tbk setiap tahunnya selama tahun 2006hingga tahun 2014 mengalami kesulitan keuanganuntuk melunasi seluruh kewajibannya. Apabilaseluruh aset terjual, maka tidak akan sanggup untukmenutupi seluruh kewajiban-kewajibannya. Ini bisasaja menjadi indikasi bahwa perusahaan sedangmenghadapi kesulitan financial distress.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran financial distress PT.

UNITEX, Tbk yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia pada tahun 2006-2014 denganmenggunakan metode Altman Z-Score.

b. Faktor apakah yang dominan menyebabkanfinancial distress PT. UNITEX, Tbk yangTerdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun2006-2014 dengan menggunakan Metode AltmanZ-Score?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran Financial Distress

PT UNITEX, Tbk yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia pada tahun 2006-2014 berdasarkanmetode Altman Z-score.

b. Untuk mengetahui faktor dominan yangmenyebabkan Financial Distress PT. UNITEX,Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia padatahun 2006-2014 dengan menggunakan MetodeAltman Z-score.

4. Metode PenelitianDalam penelitian ini, penulis mengambil

objek penelitian pada PT. UNITEX, Tbk periode2006 – 2014 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,Jalan Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan,12190. Untuk memperoleh data dan informasi yangdibutuhkan peneliti, maka dilakukan dengan caramengakses www.idx.co.id yang merupakan websiteresmi Bursa Efek Indonesia.

Adapun Desain penelitian yang digunakandalam penulisan penelitian ini adalah PenelitianKepustakaan (Library Research). Teknik

pengumpulan data yang dilakukan penulis dalampenelitian ini adalah dokumentasi. Adapun jenis datayang digunakan dalam penelitian ini adalah jenisdata kualitatif dan data kuantitatif. Teknik analisisdata yang digunakan dalam penelitian ini terdiri darianalisis deskriptif, analisis induktif, dan analisiskomparatif.

B. LANDASAN TEORI1. Laporan KeuanganMenurut Baridwan (2004:17), laporan

keuangan merupakan ringkasan dari suatu prosespencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadiselama dua tahun buku yang bersangkutan. Laporankeuangan yang dihasilkan menurut PSAK 1 adalahsebagai berikut (Martani, 2012:10):a. Laporan Posisi Keuangan, adalah daftar yang

sistematis dari aset, hutang, dan modal padatanggal tertentu, yang dbiasanya disebut padaakhir tahun;

b. Laporan Laba Rugi Komprehensif, adalahikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatuentitas untuk periode tertentu sehingga dapatdiketahui laba yang diperoleh dan rugi yangdialami.

c. Laporan Arus Kas, dengan adanya laporan ini,pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasiperubahan aset neto entitas, struktur keuangan(termasuk likuiditas dan solvabilitas) dankemampuan entitas untuk mengahsilkan kas dimasa mendatang.

d. Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yangmenunjukkan perubahan ekuitas untuk periodetertentu, bisa satu bulan atau satu tahun.

e. Catatan Atas Laporan Keuangan merupakanlaporan yang berisi informasi tambahan atas apayang disajikan dalam empat laporan di atas.

2. Financial DistressMenurut Dermawan (2007:451), financial

distress merupakan suatu situasi dimana aliran kasoperasi sebuah perusahaan tidak cukup memuaskankewajiban-kewajiban yang sekarang (sepertiperdagangan kredit atau pengeluaran bunga) danperusahaan dipaksa untuk melakukan tindakankorektif. Menurut Darsono dan Ashari (2005:105),mengemukakan bahwa kemampuan dalammemprediksi kebangkrutan akan memberikankeuntungan banyak pihak, terutama pada krediturdan investor. Kemudian prediksi kebangkrutan jugaberfungsi untuk memberikan panduan bagi pihak-pihak tentang kinerja keuangan perusahaan apakahakan mengalami kesulitan keuangan atau tidak dimasa mendatang.

Salah satu indikator yang bisa dipakai untukmengetahui tingkat kebangkrutan adalah indikatorkeuangan. Dalam buku Darsono dan Ashari(2005:108), prediksi kesulitan keuangan salahsatunya dikemukakan oleh seorang profesor di NewYork University bernama Edward Altman yangdisebut dengan Altman Z-Score. Rumus Z-Score inimenggunakan komponen laporan keuangan sebagai

Page 62: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 62

alat prediksi terhadap kemungkinan bangkruttidaknya perusahaan.

Secara matematis persaman Z-Scoredituliskan sebagai berikut :Z-Score = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 +0,6 X4 + 1,0 X5

Keterangan :X1 : Net Working Capital to Total Asset

(WC/TA atau modal kerja dibagi totalaset)

X2 : Retained Earnings to Total Assets (RE/TAatau laba ditahan dibagi total aset)

X3 : Earning Before Interest and Tax to TotalAsset (EBIT/TA atau laba sebelum bungadan pajak dibagi total aset)

X4 : Market Value of Equity to Book Value ofDebt (MVE/BVD atau nilai pasar ekuitasdibagi nilai buku hutang)

X5 : Sales to Total Asset (S/TA atau totalpenjualan dibagi total aset)

Dari kelima rasio di atas dapat diuraikansebagai berikut :a. Net Working Capital to Total Asset

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaanuntuk menghasilkan modal kerja bersih darikeseluruhan total aktiva yang dimilikinya. Rasioini dihitung dengan membagi modal kerja bersihdengan total aktiva.

b. Retained Earnings to Total AssetsRasio ini menunjukkan kemampuan perusahaanuntuk menghasilkan laba ditahan dari total aktivaperusahaan.

c. Earning Before Interest and Tax to Total AssetRasio ini menunjukkan kemampuan perusahaanuntuk menghasilkan laba dari aktiva perusahaan,sebelum pembayaran bunga dan pajak.

d. Market Value of Equity to Book Value of DebtRasio ini menunjukkan kemampuan perusahaanuntuk memenuhi kewajiban – kewajiban darinilai pasar modal sendiri (saham biasa).

e. Sales to Total AssetRasio ini menunjukkan apakah perusahaanmenghasilkan volume bisnis yang cukupdibandingkan investasi dalam total aktivanya.

Interpretasi hasil perhitungan nilai Z-Scorebisa dijelaskan pada Tabel 1.

Tabel 1Interpretasi Z-Score

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Analisis DeskriptifDari data laporan posisi keuangan PT. Unitex,

Tbk selama tahun penelitian 2006 hingga tahun

2014, terlihat bahwa saldo ekuitas selalu berada padaposisi negatif (Lihat Tabel 2). Dengan demikian,posisi ekuitas yang negatif berarti perusahaanmemiliki hutang atau kewajiban yang lebih besardari aset yang dimiliki. Hal ini berarti juga bahwaaset yang dimiliki perusahaan tidak mampu untukmenutupi seluruh kewajiban-kewajibannya sekalipunseluruh aset tersebut dijual.

Tabel 2

Dari data Laporan Laba Rugi, kinerja PT.Unitex, Tbk sebenarnya sudah menunjukkan adanyatanda-tanda akan mengalami kesulitan keuangan.Kesulitan keuangan yang dimaksud adalahdikarenakan seringkali perusahaan memperoleh lababersih negatif atau mengalami kerugian. Selamatahun penelitian 2006 hingga tahun 2014, perusahaansudah empat kali memperoleh laba bersih negatifyaitu masing-masing di tahun 2006, 2008, 2010, dantahun 2011 selebihnya perusahaan memangmemperoleh keuntungan (lihat Tabel 3).

Tabel 3

Dengan melihat posisi net working capitalyang selalu negatif dan semakin lama semakinmenurun bahkan menurun hingga tahun 2014 (LihatTabel 4), hal ini berarti kemampuan keuangan PT.Unitex, Tbk sudah semakin menurun. Untukmenyiapkan dana dalam melunasi hutang-hutangjangka pendeknya pun perusahaan ini sudahkesulitan. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa PT.Unitex, Tbk sedang dalam kesulitan keuangan ataufinancial distress.

Page 63: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 63

Tabel 4

b. Analisis Rasio Keuangan Perusahaan PTUNITEX, Tbk yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia dengan Menggunakan MetodeAltman Z-Score

1) Analisis Net Working Capital to Total AssetsRatio

Rasio Net Working Capital to Total Assets(NWCTA) menunjukkan kemampuan perusahaanuntuk menghasilkan modal kerja bersih darikeseluruhan total aset yang dimilikinya. Dari hasilperhitungan berdasarkan data-data keuangan PT.Unitex, Tbk diperoleh hasil bahwa NWCTAperusahaan ini dari tahun 2006 hingga tahun 2014selalu berada pada posisi negatif. NWCTA terendahyaitu sebesar minus 1,5754 terjadi pada tahun 2012.Sementara itu NWCTA tertinggi diperoleh padatahun 2007 yaitu sebesar minus 1,0958. Rata-rataNWCTA selama tahun 2006 hingga tahun 2014berada pada minus 1,3852.

2) Analisis Retained Earnings to Total AssetsRatio

Rasio Retained Earnings to Total Assets(RETA) menunjukkan kemampuan perusahaan untukmenghasilkan laba ditahan dari total aset yangdimilikinya. Dari hasil perhitungan berdasarkan data-data keuangan PT. Unitex, Tbk diperoleh hasilbahwa RETA perusahaan ini dari tahun 2006 hinggatahun 2014 selalu berada pada posisi negatif. RETAterendah yaitu sebesar minus 2,3897 terjadi padatahun 2012. Sementara itu RETA tertinggi diperolehpada tahun 2009 yaitu sebesar minus 1,0823. Rata-rata RETA selama tahun 2006 hingga tahun 2014berada pada minus 1,4090 Rasio Retained Earningsto Total Assets (RETA) PT. Unitex, Tbk sejak tahun2006 ke tahun 2007 ada mengalami kenaikan, namuncenderung mendatar hingga tahun 2011. Tahun 2012,RETA kembali turun drastis hingga mencapai rasiominus 2,3897 dan kemudian naik kembali hinggatahun 2014.

3) Analisis Earnings Before Interests and Taxes toTotal Assets Ratio

Rasio Earnings Before Interests and Taxes toTotal Assets (EBITTA) menunjukkan kemampuanperusahaan untuk menghasilkan laba dari aset yangdimilikinya, sebelum pembayaran bunga dan pajak.Dari hasil perhitungan berdasarkan data-datakeuangan PT. Unitex, Tbk diperoleh hasil bahwa

EBITTA perusahaan ini dari tahun 2006 hinggatahun 2014 sering kali berada pada posisi negatif.EBITTA terendah yaitu sebesar minus 0,4401 terjadipada tahun 2008. Sementara itu EBITTA tertinggidiperoleh pada tahun 2009 yaitu sebesar posiitf0,2092. Rata-rata EBITTA selama tahun 2006hingga tahun 2014 berada pada minus 0,0628.

4) Analisis Market Value of Equities to TotalLiabilities Ratio

Rasio Market Value of Equities to TotalLiabilities (MVETL) menunjukkan kemampuanperusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dari nilai pasar modal sendiri. Darihasil perhitungan berdasarkan data-data keuanganPT. Unitex, Tbk diperoleh hasil bahwa MVETLperusahaan ini dari tahun 2006 hingga tahun 2014berfluktuasi dari angka 0,0628 hingga 0,1119.Selama tahun penelitian di atas, MVETL terendahyaitu sebesar 0,0628 terjadi pada tahun 2014.Sementara itu MVETL tertinggi diperoleh padatahun 2007 yaitu sebesar 0,1119. Rata-rata MVETLselama tahun 2006 hingga tahun 2014 berada padapositif 0,0877.

5) Analisis Sales to Total Assets RatioRasio Sales to Total Assets (STA)

menunjukkan kemampuan perusahaan untukmemenuhi kewajiban-kewajibannya dari nilai pasarmodal sendiri. Dari hasil perhitungan berdasarkandata-data keuangan PT. Unitex, Tbk diperoleh hasilbahwa STA perusahaan ini dari tahun 2006 hinggatahun 2014 berfluktuasi dari angka 0,8165 hingga1,2835. Selama tahun penelitian di atas, STAterendah yaitu sebesar 0,8165 terjadi pada tahun2006. Sementara itu STA tertinggi diperoleh padatahun 2011 yaitu sebesar 1,2835. Rata-rata STAselama tahun 2006 hingga tahun 2014 berada padaangka positif 1,0003.

c. Analisis Financial Distress denganMenggunakan Metode Altman Z-Score padaPerusahaan PT UNITEX, Tbk yang Terdaftardi Bursa Efek Indonesia

Kondisi financial distress dapat kita artikansebagai kondisi dimana hasil operasi perusahaantidak cukup untuk memenuhi kewajiban perusahaan.Untuk memenuhi kewajiban tersebut tentuperusahaan harus mampu menghasilkan laba. Daripenelitian-penelitian sebelumnya, modal kerja danlaba termasuk komponen dijadikan sebagai alat ukuruntuk mengukur kondisi financial distress. Dalamrumus Altman Z Score pun komponen modal kerjadan laba dimasukkan untuk menghitung hasil ZScore.

Penelitian ini menggunakan metode Altman ZScore untuk mengukur kondisi financial distresssuatu perusahaan. Rumus Altman Z Score:Z-Score = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 +0,6 X4 + 1,0 X5

Dimana:Z-Score = Skor yang telah ditentukan dari

perhitungan standar dikalikan dengan rasioAltman Z-Score

Page 64: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 64

X1 = Net Working Capital to Total Asset (ModalKerja Bersih dibagi Total Aset)

X2 = Retained Earnings to Total Assets (LabaDitahan dibagi Total Aset)

X3 = Earning Before Interest and Tax to TotalAsset (Laba Sebelum Bunga dan Pajakdibagi Total Aset)

X4 = Market Value of Equity to Book Value ofDebt (Nilai Pasar Ekuitas dibagi Nilai BukuHutang)

X5 = Sales to Total Asset (Total Penjualan dibagiTotal Aset)

Untuk mendapatkan hasil Z Score, nilai darimasing-masing X1, X2, X3, X4, dan X5 harus terlebihdahulu dihitung. Kemudian angka masing masing X1,

X2, X3, X4, dan X5 dimasukkan ke perhitungan ZScore.

Berdasarkan langkah-langkah di atas makahasil perhitungan Z Score PT. Unitex, Tbk untuktahun 2006 hingga tahun 2014 diperoleh hasil sepertidisajikan pada Tabel 5 di bawah. Dari hasilperhitungan diperoleh bahwa Z Score PT. Unitex,Tbk untuk tahun 2006 hingga tahun 2014 selaluberada pada posisi negatif. Z Score terendah yaitusebesar minus 4,51 terjadi pada tahun 2012.Sementara itu Z Score tertinggi diperoleh pada tahun2009 yaitu sebesar minus 1,38. Rata-rata Z Scoreselama tahun 2006 hingga tahun 2014 berada padaangka minus 2,79.

Tabel 5

2. Evaluasia. Evaluasi Financial Distress pada PT. Unitex,

Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia1) Evaluasi Net Working Capital to Total Assets

RatioDari hasil penelitian diperoleh bahwa Net

Working Capital to Total Assets Ratio PT. Unitex,Tbk sejak tahun 2006 hingga tahun 2014 selaluberada pada posisi negatif. Rata-rata NWCTAselama tahun 2006 hingga tahun 2014 berada padaminus 1,3852. Hal ini berarti PT. Unitex, Tbk tidakmampu menghasilkan modal kerja bersih denganmenggunakan keseluruhan asetnya. Atau denganperkataan lain bahwa PT. Unitex, Tbk tidak mampumenyiapkan dana untuk modal kerja bersih sebesar1,3852 kali dibandingkan total aset yang dimiliki.

2) Evaluasi Retained Earnings to Total AssetRatio

Dari hasil penelitian diperoleh bahwaRetained Earnings to Total Asset Ratio PT. Unitex,Tbk sejak tahun 2006 hingga tahun 2014 selaluberada pada posisi negatif. Rata-rata RetainedEarnings to Total Asset Ratio selama tahun 2006hingga tahun 2014 berada pada minus 1,4090. Halini berarti bahwa PT. Unitex, Tbk rata-ratamengalami akumulasi kerugian sebesar 1,4090 kalidibandingkan dengan total aset yang dimiliki.

Dalam hal ini berarti bahwa manajemen PT.Unitex, Tbk tidak bekerja secara efisien sehinggaperusahaan terus menerus mengalami kerugian.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sejak tahun2006 hingga tahun 2014, PT. Unitex, Tbk tidakmampu menghasilkan atau memberikan kontribusikepada pemiliknya dalam bentuk dividen.

3) Evaluasi Earnings Before Interest and Tax toTotal Asset Ratio

Dari hasil penelitian diperoleh bahwaEarnings Before Interest and Tax to Total AssetRatio PT. Unitex, Tbk sejak tahun 2006 hingga tahun2014 seringkali berada pada posisi negatif. Selamatahun penelitian di atas, hasil positif yang diperolehperusahaan ini hanya ada pada tahun 2009, 2013, dantahun 2014. Rata-rata Earnings Before Interest andTax to Total Asset Ratio selama tahun 2006 hinggatahun 2014 berada pada minus 0,0628. Hal ini berartiPT. Unitex, Tbk mengalami rugi sebelumpembayaran bunga dan pajak sebesar 6,28% daritotal aset yang dimiliknya.

Dari hasil penelitian terlihat bahwa hanyapada tahun 2009, 2013, dan tahun 2014 PT. Unitex,Tbk mampu menghasilkan laba sebelum pembayaranbunga dan pajak dari aktiva perusahaan denganmenggunakan keseluruhan asetnya, selebihnya padatahun 2006, 2007, 2008, 2010, 2011, dan tahun 2012PT. Unitex, Tbk tidak mampu menghasilkan labasebelum pembayaran bunga dan pajak denganmenggunakan keseluruhan asetnya.

4) Evaluasi Market Value of Equities to TotalLiabilities Ratio

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa MarketValue of Equities to Total Liabilities Ratio PT.Unitex, Tbk sejak tahun 2006 hingga tahun 2014diperoleh hasil bahwa Market Value of Equities toTotal Liabilities Ratio perusahaan ini dari tahun2006 hingga tahun 2014 berfluktuasi dari angka0,0628 hingga 0,1119. Selama tahun penelitian diatas, Market Value of Equities to Total LiabilitiesRatio terendah yaitu sebesar 0,0628 terjadi padatahun 2014. Sementara itu Market Value of Equitiesto Total Liabilities Ratio tertinggi diperoleh padatahun 2007 dan tahun 2009 yaitu sebesar positif0,1119.

Hal ini berarti kemampuan PT. Unitex, Tbkdalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dari nilaipasar modal sendiri sedikit bervariasi namun denganrentang yang tidak begitu jauh yaitu hanya di antara0,0628 hingga 0,1119. Rata-rata Market Value of

Page 65: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 65

Equities to Total Liabilities Ratio selama tahun 2006hingga tahun 2014 berada pada positif 0,0877.Angka 0,0877 berarti nilai pasar dari ekuitas hanyasebesar 8,77% dibandingkan dengan total kewajiban-kewajibannya.

5) Evaluasi Sales to Total Asset RatioDari hasil penelitian diperoleh bahwa Sales to

Total Asset Ratio PT. Unitex, Tbk sejak tahun 2006hingga tahun 2014 diperoleh hasil bahwa Sales toTotal Asset Ratio perusahaan ini dari tahun 2006hingga tahun 2014 berfluktuasi dari angka terendahyaitu sebesar 0,8165 terjadi pada tahun 2006 hinggaangka tertinggi diperoleh pada tahun 2011 yaitusebesar 1,2835. Rata-rata Sales to Total Asset Ratioselama tahun 2006 hingga tahun 2014 berada padaangka 1,0003 berarti PT. Unitex, Tbk dalam satutahun hanya mampu menghasilkan total penjualansebesar 100,03% dibandingkan dengan total asetyang dimilikinya.

b. Evaluasi Financial Distress denganMenggunakan Metode Altman Z-Score untukmencari faktor yang menyebabkan financialdistress pada Perusahaan PT UNITEX, Tbkyang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Interpretasi dari hasil perhitungan Z Scoresecara keseluruhan adalah bahwa PT. Unitex, Tbkdikatakan sedang mengalami masalah keuanganyang serius selama tahun 2006 hingga tahun 2014dimana Z Score-nya selalu berada pada angka kurangdari 1,88 bahkan selama tahun 2006 hingga tahun2014 Z Score PT. Unitex, Tbk selalu berada dalamposisi negatif dengan rata-rata Z Score sebesar minus2,79.

Untuk melihat faktor-faktor mana yang palingdominan yang menyebabkan terjadinya financialdistress, X1, X2, X3, X4, dan X5 terlebih dahulu harusdihitung. Untuk memperoleh hasil Z Score, makasetiap komponen X1, X2, X3, X4, dan X5 dihitungdengan memasukkan rumus Altman Z Score yaitu:Z-Score = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 +0,6 X4 + 1,0 X5

Dengan memasukkan faktor pengali masing-masing1,2 untuk X1, 1,4 untuk X2, 3,3 untuk X3, 0,6 untukX4, dan 1,0 untuk X5, maka diperoleh hasil sepertiyang disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6

Dengan melihat masing-masing tahunpenelitian, Z Score PT. Unitex, Tbk pada tahun 2006adalah sebesar minus 3,08. Angka ini berada dibawah 1,88. Dengan menginterpretasikan angka inimaka dapat dikatakan bahwa pada tahun 2006 PT.Unitex, Tbk sedang mengalami masalah keuanganyang serius. Berdasarkan Tabel 6 setelah dihitungdengan faktor pengali, maka secara berurutanpenyebab dominan daripada kondisi financialdistress ini adalah disebabkan oleh faktor NetWorking Capital to Total Asset, faktor LabaDitahan/Total Aset kemudian diikuti oleh faktorEarnings Before Interest and Tax to Total Asset,ketiga faktor ini yang selalu minus dan minusnyalebih besar dari X4 dan X5 dan mengakibatkan hasilZ menjadi negatif.

Dengan menginterpretasikan angka ini makadapat dikatakan bahwa pada tahun 2007 PT. Unitex,Tbk sedang mengalami masalah keuangan yangserius. Berdasarkan Tabel 6 setelah dihitung denganfaktor pengali, dapat dikatakan bahwa penyebabterjadinya financial distress di PT. Unitex, Tbk padatahun 2007 adalah faktor Net Working Capital/TotalAsset, faktor Laba Ditahan/Total Aset kemudiandiikuti oleh faktor earnings before interest and tax tototal asset, ketiga faktor ini yang selalu minus danminus nya lebih besar dari X4 dan X5 danmengakibatkan hasil Z menjadi negatif.

Pada tahun 2008 angka Z Score PT. Unitex,Tbk adalah sebesar minus 3,90. Angka ini berada dibawah 1,88. Dengan menginterpretasikan angka inimaka dapat dikatakan bahwa pada tahun 2008 PT.Unitex, Tbk sedang mengalami masalah keuanganyang serius. Berdasarkan Tabel 6 setelah dihitungdengan faktor pengali, maka dapat dikatakan bahwapenyebab terjadinya financial distress di PT. Unitex,Tbk pada tahun 2008 adalah disebabkan oleh faktorfaktor Net Working Capital/Total Asset, faktor LabaDitahan/Total Aset kemudian diikuti oleh faktorearnings before interest and tax to total asset, ketigafaktor ini yang selalu minus dan minus nya lebihbesar dari X4 dan X5 dan mengakibatkan hasil Zmenjadi negatif.

Pada tahun 2009 angka Z Score PT. Unitex,Tbk adalah sebesar minus 1,38. Angka ini berada dibawah 1,88. Dengan menginterpretasikan angka inimaka dapat dikatakan bahwa pada tahun 2009 PT.Unitex, Tbk sedang mengalami masalah keuanganyang serius. Berdasarkan Tabel 6 setelah dihitungdengan faktor pengali, maka dapat dikatakan bahwapenyebab terjadinya financial distress di PT. Unitex,Tbk pada tahun 2009 adalah disebabkan oleh faktorfaktor Net Working Capital/Total Asset, faktor LabaDitahan/Total Aset kedua faktor ini yang selaluminus dan minus nya lebih besar dari X3, X4, danX5 dan mengakibatkan hasil Z menjadi negatif.

Pada tahun 2010 angka Z Score PT. Unitex,Tbk adalah sebesar minus 2,78. Angka ini berada dibawah 1,88. Dengan menginterpretasikan angka inimaka dapat dikatakan bahwa pada tahun 2010 PT.Unitex, Tbk sedang mengalami masalah keuanganyang serius. Berdasarkan Tabel 6 setelah dihitungdengan faktor pengali, maka dapat dikatakan bahwa

Page 66: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 66

penyebab terjadinya financial distress di PT. Unitex,Tbk pada tahun 2010 adalah disebabkan oleh faktorNet Working Capital/Total Asset kemudian diikutioleh faktor Laba Ditahan/Total Aset kemudiandiikuti oleh faktor earnings before interest and tax tototal asset, ketiga faktor ini yang selalu minus danminus nya lebih besar dari X4 dan X5 danmengakibatkan hasil Z menjadi negatif.

Pada tahun 2011 angka Z Score PT. Unitex,Tbk adalah sebesar minus 2,02. Angka ini berada dibawah 1,88. Dengan menginterpretasikan angka inimaka dapat dikatakan bahwa pada tahun 2011 PT.Unitex, Tbk sedang mengalami masalah keuanganyang serius. Berdasarkan Tabel 6 setelah dihitungdengan faktor pengali, maka dapat dikatakan bahwapenyebab terjadinya financial distress di PT. Unitex,Tbk pada tahun 2011 adalah disebabkan oleh faktorNet Working Capital/Total Asset kemudian diikutioleh faktor Laba Ditahan/Total Aset kemudiandiikuti oleh faktor earnings before interest and tax tototal asset, ketiga faktor ini yang selalu minus danminus nya lebih besar dari X4 dan X5 danmengakibatkan hasil Z menjadi negatif.

Pada tahun 2012 angka Z Score PT. Unitex,Tbk adalah sebesar minus 4,51. Angka ini berada dibawah 1,88. Dengan menginterpretasikan angka inimaka dapat dikatakan bahwa pada tahun 2012 PT.Unitex, Tbk sedang mengalami masalah keuanganyang serius. Berdasarkan Tabel 6 setelah dihitungdengan faktor pengali, maka dapat dikatakan bahwapenyebab terjadinya financial distress di PT. Unitex,Tbk pada tahun 2012 adalah disebabkan faktor NetWorking Capital/Total Asset kemudian faktor LabaDitahan/Total Aset kemudian diikuti oleh faktorearnings before interest and tax to total asset, ketigafaktor ini yang selalu minus dan minus nya lebihbesar dari X4 dan X5 dan mengakibatkan hasil Zmenjadi negatif.

Pada tahun 2013 angka Z Score PT. Unitex,Tbk adalah sebesar minus 2,69. Angka ini berada dibawah 1,88. Dengan menginterpretasikan angka inimaka dapat dikatakan bahwa pada tahun 2013 PT.Unitex, Tbk sedang mengalami masalah keuanganyang serius. Berdasarkan Tabel 6 setelah dihitungdengan faktor pengali, maka dapat dikatakan bahwapenyebab terjadinya financial distress di PT. Unitex,Tbk pada tahun 2013 adalah disebabkan oleh faktoroleh faktor Net Working Capital/Total Assetkemudian diikuti Laba Ditahan/Total Aset keduafaktor ini yang selalu minus dan minus nya lebihbesar dari X3, X4, dan X5 dan mengakibatkan hasilZ menjadi negatif.

Pada tahun 2014 angka Z Score PT. Unitex,Tbk adalah sebesar minus 2,30. Angka ini berada dibawah 1,88. Dengan menginterpretasikan angka inimaka dapat dikatakan bahwa pada tahun 2013 PT.Unitex, Tbk sedang mengalami masalah keuanganyang serius. Berdasarkan Tabel 6 setelah dihitungdengan faktor pengali, maka dapat dikatakan bahwapenyebab terjadinya financial distress di PT. Unitex,Tbk pada tahun 2014 adalah disebabkan oleh faktorfaktor Net Working Capital/Total Asset kemudianfaktor Laba Ditahan/Total Aset kemudian diikuti

oleh faktor earnings before interest and tax to totalasset, ketiga faktor ini yang selalu minus dan minusnya lebih besar dari X4 dan X5 dan mengakibatkanhasil Z menjadi negatif.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. PT. Unitex, Tbk belum mampu menyiapkan NetWorking Capital untuk melunasi hutang-hutangjangka pendek yang telah jatuh tempo selamaperiode tahun 2006 hingga tahun 2014. Rata-ratakekurangan dana di atas bahkan mencapai 1,3852kali dibandingkan total aset yang dimiliki. Darihasil penelitian diperoleh bahwa rata-rataRetained Earnings to Total Asset Ratio selamatahun 2006 hingga tahun 2014 berada pada minus1,4090. Rata-rata Earnings Before Interest andTax to Total Asset Ratio selama tahun 2006hingga tahun 2014 berada pada minus 0,0628.Rata-rata Market Value of Equities to TotalLiabilities Ratio selama tahun 2006 hingga tahun2014 berada pada positif 0,0877. Rata-rata Salesto Total Asset Ratio selama tahun 2006 hinggatahun 2014 berada pada angka 1,0003.

b. Rata-rata Z Score selama tahun 2006 hinggatahun 2014 berada pada angka minus 2,79 atauberada di bawah angka 1,88. Ini berarti PT.Unitex, Tbk benar-benar dalam posisi sedangmengalami financial distress atau masalahkeuangan yang serius.

c. Faktor-faktor Retained Earnings to Total AssetsRatio, Net Working Capital to Total Asset Ratio,dan Earnings Before Interest and Taxes to TotalAsset Ratio adalah secara berurutan merupakanfaktor-faktor yang paling dominan menyebabkanterjadinya financial distress pada PT. Unitex.Dalam hasil ini hipotesis diterima yangmenyatakan bahwa “Diduga Modal Kerja bersihdibagi total asset merupakan faktor yangdominan menyebabkan terjadinya FinancialDistress PT UNITEX, Tbk yang Terdaftar diBursa Efek Indonesia”.

2. Sarana. Bagi perusahaan apabila memiliki masalah Net

Working Capital To Total Asset, sebaiknyaperusahaan mampu menghasilkan modal kerjabersih. Apabila perusahaan memiliki masalahRetained Earnings to Total Asset, sebaiknyaperusahaan mampu menghasilkan laba bersihsetiap tahunnya. Apabila perusahaan memilikimasalah Earnings Before Interest and Tax toTotal Asset Ratio sebaiknya perusahaan mampumenghasilkan laba operasional perusahaan.Apabila perusahaan memiliki masalah MarketValue of Equities to Total Liabilities Ratiosebaiknya perusahaan meningkatkan saham biasadari pemilik. Apabila perusahaan memilikimasalah Sales to Total Asset Ratio sebaiknyaperusahaan meningkatkan penjualan baik denganpeningkatan kuantitas, kualitas produk, maupunstrategi pemasaran.

Page 67: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 67

b. Apabila perusahaan yang mengalami financialdistress atau perusahaan yang memiliki hasil Z-Score di bawah 1,88, maka perusahaan dapatmenjadikan sebagai peringatan awal agarperusahaan dapat melakukan pencegahaandengan cara memperbaiki nilai dari Net WorkingCapital To Total Asset, Retained Earnings toTotal Asset, Earnings Before Interest and Tax toTotal Asset Ratio, Market Value of Equities toTotal Liabilities Ratio, Sales to Total Asset Ratioagar tidak mengalami kebangkrutan.

c. Untuk memperbaiki keadaan net working capitalto total asset, sebaiknya perusahaan menaikkannet working capital dari negatif menjadi positifdengan cara melakukan pinjaman jangka panjanguntuk menutupi hutang hutang jangka pendeksehingga modal kerja bersih menjadi positif, ataudengan cara lain adalah menerbitkan saham barudan melakukan restrukturisasi modal. Untukmenaikkan Retained Earnings to Total Assets,sebaiknya perusahaan apabila perusahaanmemperoleh laba ditahun yang akan datangdisarankan deviden yang akan bagikan kepadapemegang saham dikurangi. Untuk menaikkanEarnings Before Interest and Tax to Total Assetadalah perusahaan sebaiknya mengurangi biayaseperti, biaya iklan dan pemasaran, administrasi.

d. Sehubungan dengan masih terdapat kelemahandan keterbatasan dalam penelitian ini, makapeneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnyayang ingin meneliti pada PT. Unitex, Tbk untukmelakukan penelitian dengan periode yang lebihpanjang serta melihat apakah akhirnya setelahtahun penelitian ini perusahaan benar-benarmengalami kebangkrutan.

E. DAFTAR PUSTAKAAltman, Edward. 1968. Financial Ratio,

Discriminant Analysis and The Prediction ofCorporate Bankruptcy. Journal of Finance,Vol XXIII, No. 4. New York,USA : WileyOnline Library.

Baridwan, Zaki, 2004. Intermediate Accounting.Edisi Kedelapan. Yogyakarta : BPFE.

Darsono dan Ashari, 2005. Pedoman PraktisMemahami Laporan Keuangan. Penerbit andi.Yogyakarta.

Dermawan, Sjahrial. 2007. Manajemen KeuanganLanjutan. Mitra wacana Media. Jakarta.

Martani, Dwi, dkk. 2012. Akuntansi KeuanganMenengah I. Jakarta. Salemba Empat.

Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teoridan Aplikasi. Edisi 4. Bandung: CV.Alfabeta.

Page 68: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 68

PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS DANPROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT ASTRA

INTERNASIONAL, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEKINDONESIA

Oleh:Ruth Tridianty Sianipar

S1 AkuntansiParman Tarigan, Jubi, Ady Inrawan

AbstraksiTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas,

profitabilitas dan nilai perusahaan serta mengetahui pengaruh rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas danprofitabilitas terhadap nilai perusahaan baik secara simultan maupun parsial pada PT Astra Internasional, Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptifkualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Objek penelitian adalah PT Astra Internasional, Tbk yang terdaftar diBursa Efek Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan. Analisis data dilakukan denganmenggunakan bantuan software statistic SPSS 17.

Hasil analisis regresi linier berganda adalah Y = 12,081 - 6,139X1 – 5,917X2 + 1,470X3 + 33,177X4,artinya likuiditas dan solvabilitas berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan sedangkan aktivitas danprofitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil analisis koefisien korelasi adalah sebesar 0,791yang berarti bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Koefisiendeterminasi adalah sebesar 0,626, yang berarti bahwa 62,6% variasi dari nilai perusahaan dijelaskan olehlikuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas. Hipotesis penelitian H0 diterima, artinya likuiditas,solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan baik secarasimultan maupun parsial pada PT Astra Internasional, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk itu,penting bagi perusahaan untuk tetap menjaga kondisi kesehatan perusahaan agar investor tetap berminat untukmenanamkan modalnya di perusahaan.

Kata Kunci: Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas dan Nilai Perusahaan

AbstractionThe aims of this research are to determine the description of liquidity, solvency, activity, profitability, and

firm value and to determine the influence of liquidity, solvency, activity and profitability to firm value at PT AstraInternasional, Tbk listed at Indonesia Stock Exchange. This research was done using qualitative and quantitativedescriptive analysis method. The object of this research is PT Astra Internasional, Tbk listed at Indonesia StockExchange. The data collecting was done by literature study. The data analysis method used is SPSS 17.0.

The result of multiple regression analysis is Y = 12,081 - 6,139X1 – 5,917X2 + 1,470X3 + 33,177X4,indicate there is a negative relationship between liquidity and solvency with firm value, and a positiverelationship between activity and profitability with firm value. The coefficient of correlation is 0,791, indicatethere is a powerful relationship between independent variables with dependent variable. The coefficient ofdetermination is 0,626, indicate the influence of liquidity, solvency, activity, and profitability. The hypothesis testresult is H0 accepted, indicate that liquidity, solvency, activity and profitability have no significantly influence tofirm value at PT Astra Internasional, Tbk listed at Indonesia Stock Exchange. So, it is important to take thecompany in good condition persistently to keep the investor have an interest to invest in company.

Keyword: Liquidity, Solvency, Activity, Profitability and Firm Value

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahTujuan utama dari perusahaan adalah

memaksimalkan nilai perusahaan dan kemakmuranpemegang saham. Nilai perusahaan adalah nilaipasar atas saham yang beredar. Adapun dalampenelitian ini, nilai perusahaan dihitung denganmenggunakan price to book value (PBV). MenurutWibowo (2009:29), price to book value (PBV)mengukur seberapa besar pasar menghargai nilaibuku saham suatu perusahaan.

Menurut Brigham dan Joel (2010:150), jikarasio likuiditas, manajemen aset, manajemen utang,

dan profitabilitas semuanya terlihat baik dan jikakondisi ini berjalan terus menerus secara stabil makarasio nilai pasar juga akan tinggi, harga sahamkemungkinan tinggi sesuai dengan yangdiperkirakan, dan manajemen telah melakukanpekerjaannya dengan baik sehingga sebaiknyamendapat imbalan. Jika sebaliknya, mungkin adaperubahan yang harus dilakukan. Berdasarkanpendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwarasio likuiditas, manajemen aset yang biasa disebutaktivitas, manajemen utang yang biasa disebutsolvabilitas dan profitabilitas merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

Page 69: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 69

Sementara menurut Horne dan John (2012:4),kesejahteraan para pemegang saham diwakili olehharga pasar per lembar saham biasa perusahaan,yang merupakan cerminan dari keputusan investasi,pendanaan, dan manajemen aset perusahaan. Idenyaadalah keberhasilan keputusan bisnis harus dinilaidari pengaruhnya terhadap harga saham.Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dapatdisimpulkan bahwa keputusan bisnis mempengaruhinilai perusahaan yang tercermin dari harga saham.

PT Astra Internasional, Tbk yang tercatat diBursa Efek Indonesia merupakan perusahaan yangbergerak di sektor aneka industri. Perusahaan inidipilih untuk diteliti dengan mempertimbangkanbahwa perusahaan ini merupakan perusahaan yangrata-rata sahamnya direkomendasikan pada tahun2013 namun hingga pada awal tahun 2015 mendapatperhatian karena mengalami pelemahan(www.vibiznews.com).

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran rasio likuiditas,

solvabilitas, aktivitas, profitabilitas dan nilaiperusahaan pada PT Astra Internasional, Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

b. Bagaimana pengaruh rasio likuiditas,solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas terhadapnilai perusahaan baik secara simultan maupunparsial pada PT Astra Internasional, Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran rasio likuiditas,

solvabilitas, aktivitas, profitabilitas dan nilaiperusahaan pada PT Astra Internasional, Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas,solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas terhadapnilai perusahaan baik secara simultan maupunparsial pada PT Astra Internasional, Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Metode PenelitianDalam penelitian ini, penulis mengambil

objek penelitian pada PT Astra Internasional, Tbk,Jln. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta 14330dengan cara mengakses data melalui situswww.idx.co.id.

Adapun Desain penelitian yang digunakandalam penulisan penelitian ini adalah PenelitianKepustakaan (Library Research). Teknikpengumpulan data yang dilakukan penulis dalampenelitian ini adalah dokumentasi. Adapun jenis datayang digunakan dalam penelitian ini adalah jenisdata kualitatif dan data kuantitatif. Hasil data yangdiperoleh akan dianalisis secara deskriptif baikbersifat kualitatif dan kuantitatif.B. LANDASAN TEORI

1. Analisis Laporan KeuanganMenurut Horne dan John (2012:154), analisis

laporan keuangan merupakan seni untuk mengubahdata dari laporan keuangan ke informasi yangberguna bagi pengambilan keputusan. Menurut

Kasmir (2010:96), jenis-jenis teknik analisis laporankeuangan yang dapat dilakukan adalah sebagaiberikut:a. Analisis Perbandingan antara Laporan Keuangan,

merupakan analisis yang dilakukan denganmembandingkan laporan keuangan lebih dari satuperiode.

b. Analisis Trend, dilakukan dari periode ke periodesehingga akan terlihat apakah perusahaanmengalami perubahan yaitu naik, turun atautetap, serta perubahan besar perubahan tersebutyang dihitung dalam persentase.

c. Analisis Persentase Per Komponen, merupakananalisis yang dilakukan untuk membandingkanantara komponen yang ada dalam suatu laporankeuangan, baik yang ada di neraca maupunlaporan laba rugi.

d. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana,merupakan analisis yang dilakukan untukmengetahui sumber-sumber dana perusahaan danpenggunaan dana dalam suatu periode.

e. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas,merupakan analisis yang digunakan untukmengetahui sumber-sumber kas perusahaan danpenggunaan uang kas dalam suatu periode.

f. Analisis Rasio, merupakan analisis yangdigunakan untuk mengetahui hubungan pos-posyang ada dalam satu laporan keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laporanlaba rugi.

g. Analisis Laba Kotor, merupakan analisis yangdigunakan untuk mengetahui jumlah laba kotordari periode kesatu periode.

h. Analisis Titik Pulang Pokok disebut juga AnalisisTitik Impas atau Break Even Point, untukmengetahui pada konsisi berapa penjualan atauproduk dilakukan dan perusahaan tidakmengalami kerugian.

Menurut Sudana (2011:20), salah satu caramemperoleh informasi yang bermanfaat dari laporankeuangan perusahaan adalah dengan melakukananalisis rasio keuangan. Rasio keuangan didesainuntuk memperlihatkan hubungan antarakun padalaporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi).Menurut Sudana (2011:20), ada 5 jenis rasiokeuangan, yaitu sebagai berikut:a. Leverage Ratio

Rasio ini mengukur berapa besar penggunaanutang dalam pembelanjaan perusahaan.

b. Liquidity RatioRasio ini mengukur kemampuan perusahaanuntuk memenuhi kewajiban keuangan jangkapendek.

c. Activity RatioRasio ini mengukur efektivitas dan efisiensiperusahaan dalam mengelola aktiva yang dimilikiperusahaan.

d. Profitability RatioRasio ini mengukur kemampuan perusahaanuntuk menghasilkan laba dengan menggunakansumber-sumber yang dimiliki perusahaan, sepertiaktiva, modal, atau penjualan perusahaan.

e. Market Value Ratio

Page 70: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 70

Rasio ini terkait dengan penilaian kinerja sahamperusahaan yang telah diperdagangkan di pasarmodal (go public).

2. Rasio LikuiditasMenurut Brigham dan Joel (2010:134), rasio

likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubunganantara kas dan aset lancar perusahaan lainnya dengankewajiban lancarnya. Dua rasio likuiditas yangumum digunakan adalah rasio lancar (current ratio)dan rasio cepat (quick ratio). Rasio lancarmenunjukkan sampai sejauh apa kewajiban lancarditutupi oleh aset yang diharapkan akan dikonversimenjadi kas dalam waktu dekat.

Rasio Lancar =Aset Lancar

Liabilitas Jangka PendekSementara menurut Horne dan John

(2012:168), rasio cepat menunjukkan kemampuanperusahaan untuk memenuhi liabilitas jangkapendek dengan aset yang paling likuid.

Rasio Cepat=Aset Lancar- Persediaan

Liabilitas Jangka PendekDalam penelitian ini, rasio likuiditas diukur

dengan menggunakan rasio lancar (current ratio).

3. Rasio SolvabilitasMenurut Kasmir (2010:112), rasio

solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasioyang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktivaperusahaan dibiayai dengan utang. Ada dua carayang umum digunakan untuk mengukur rasiosolvabilitas yaitu: Rasio Utang terhadap Ekuitas(Debt to Equity Ratio) dan Rasio Utang terhadapTotal Aset (Debt to Asset Ratio).

Menurut Kasmir (2010:112), debt to equityratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilaiutang dengan ekuitas. Rasio ini berguna untukmengetahui jumlah dana yang disediakan peminjamdengan pemilik perusahaan.

Rasio Utang terhadap Ekuitas=Total Utang

Ekuitas Pemegang Saham

Selanjutnya, masih menurut Kasmir (2010:112), debtto asset ratio merupakan rasio utang yang digunakanuntuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaandibiayai oleh utang atau seberapa besar utangperusahaan berpengaruh terhadap pengelolaanaktiva.

Rasio Utang terhadap Total Aset =Total Utang

Total AsetDalam penelitian ini, rasio solvabilitas diukur

dengan menggunakan rasio utang terhadap ekuitasatau debt to equity ratio (DER).

4. Rasio AktivitasMenurut Astuti (2004:32), rasio aktivitas ini

menunjukkan seberapa cepat aktiva lancar dapatdikonversi ke dalam kas. Adapun cara yang umumdigunakan untuk mengukur rasio aktivitas adalahperputaran persediaan (inventory turnover),perputaran aktiva tetap (fixed asset turnover), danperputaran total aktiva (total asset turnover)

Dalam penelitian ini, rasio aktivitas diukurdengan menggunakan perputaran total aktiva/asetatau total asset turnover.

Rasio Perputaran Total Aktiva=Penjualan

Total Aktiva

5. Rasio ProfitabilitasMenurut Brigham dan Joel (2010:146), rasio

profitabilitas adalah sekelompok rasio yangmenunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas,manajemen aset, dan utang pada hasil operasi.Adapun cara yang umum digunakan untuk mengukurrasio profitabilitas adalah pengembalian atas totalaset (return on asset) dan pengembalian atas ekuitas(return on equity).

Dalam penelitian ini, rasio profitabilitasdiukur dengan menggunakan return on asset. Returnon asset merupakan rasio yang menunjukkan hasilatas sejumlah aktiva yang digunakan dalamperusahaan. Selanjutnya menurut Brigham dan Joel(2010:148), rasio laba bersih terhadap total asetmengukur pengembalian atas total aset setelah bungadan pajak.

Pengembalian atas Total Aset=Laba Bersih

Total Aset

6. Nilai PerusahaanMenurut Keown. et. al. (2004:470), yang

dimaksud dengan nilai perusahaan adalah nilai pasaratas surat berharga hutang dan ekuiti perusahaanyang beredar. Dalam penelitian ini nilai perusahaandiukur dengan menggunakan price to book value(PBV) atau disebut juga market to book value ratio.Menurut Wibowo (2009:29), price to book value(PBV) mengukur seberapa besar pasar menghargainilai buku saham suatu perusahaan.

Adapun cara untuk menghitung rasio nilaipasar/ nilai buku atau biasa disebut price to bookvalue (PBV) maupun market to book value ratio(M/B) adalah:

Rasio nilai pasar/nilai buku=Harga Pasar per Saham

Nilai Buku per Saham

Nilai Buku per Saham=Ekuitas Biasa

Jumlah Saham Beredar

7. Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas,Aktivitas dan Profitabilitas TerhadapNilai Perusahaan

Menurut Brigham dan Joel (2010:150), jikarasio likuiditas, manajemen aset, manajemen utang,dan profitabilitas semuanya terlihat baik dan jikakondisi ini berjalan terus menerus secara stabil makarasio nilai pasar juga akan tinggi, harga sahamkemungkinan tinggi sesuai dengan yangdiperkirakan, dan manajemen telah melakukanpekerjaannya dengan baik sehingga sebaiknyamendapat imbalan. Jika sebaliknya, mungkin adaperubahan yang harus dilakukan.

Adapun dalam penelitian ini rasio likuiditasdiukur dengan menggunakan rasio lancar ataucurrent ratio (CR). Menurut Brigham dan Joel(2010:135), jika suatu perusahaan mengalamikesulitan keuangan, perusahaan mulai lambat

Page 71: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 71

membayar tagihan (utang usaha), pinjaman bank,dan kewajiban lainnya yang akan meningkatkankewajiban lancar. Ketika rasio lancar menurun, halini menunjukkan adanya masalah pada perusahaan,sehingga dapat diartikan bahwa rasio likuiditasperusahaan dalam keadaan yang tidak baik dankemungkinan akan menurunkan nilai perusahaan.

Menurut Kasmir (2010:112), rasiosolvabilitas atau leverage ratio merupakan rasioyang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktivaperusahaan dibiayai dengan utang. Dalam penelitianini, solvabilitas diukur dengan menggunakan debt toequity ratio (DER). Menurut Sudana (2011:153),investor yang rasional akan memandang bahwapeningkatan nilai perusahaan berasal daripenggunaan utang yang tinggi. Dengan demikianinvestor mungkin akan menawarkan harga sahamyang lebih tinggi setelah perusahaan menerbitkanutang untuk membeli kembali saham yangberedar.

Menurut Kasmir (2010:113), rasio aktivitasdigunakan untuk menilai kemampuan perusahaandalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Dalampenelitian ini, aktivitas diukur dengan menggunakantotal asset turnover (TATO). Semakin tinggi rasioaktivitas dapat berarti bahwa semakin tinggi jumlahpenjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Halini berarti semakin tinggi rasio aktivitas, maka akanterlihat semakin baik dan kemungkinan akanmeningkatkan nilai perusahaan yang tercerminmelalui harga saham.

Menurut Kasmir (2010:115), rasioprofitabilitas merupakan rasio untuk menilaikemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.Dalam penelitian ini, profitabilitas diukur denganmenggunakan return on asset (ROA). Return onasset (ROA) dipilih karena menggambarkanpengembalian yang diterima atas keputusaninvestasi yang diambil perusahaan.

Menurut Astuti (2004:37), hasilpengembalian total aktiva atau total investasimenunjukkan kinerja manajemen dalammenggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkanlaba. Hasil pengembalian ini dapat dibandingkandengan penggunaan alternatif dari dana tersebut.Sebagai salah satu ukuran kefektifannya, makasemakin tinggi hasil pengembalian, semakinefektiflah perusahaan. Hal ini akan mengakibatkanmeningkatnya nilai perusahaan yang tercermin dariharga saham karena investor memandang haltersebut menunjukkan kemampuan perusahaan untukmemberikan pengembalian yang tinggi.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

d. Uji Asumsi KlasikUji normalitas dengan pengujian One Sample

Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai Asymp Sig. (2-tailed) sebesar 0,710 yang berarti nilai tersebut diatas nilai signifikan 0,710 > 0,05. Dengan demikiandapat dikatakan bahwa variabel residual berdistribusinormal. Uji multikolinieritas yang digunakan dalampenelitian ini adalah uji multikolinieritas dengan

TOL (Tolerance) dan Variance Inflation Factor(VIF), dengan hasil pengujian sebagai berikut: nilaiVIF (Variance Infloating Factor) variabel CRsebesar 4,058, variabel DER sebesar 5,458, variabelTATO sebesar 2,671 dan variabel ROA sebesar4,050. Dengan melihat VIF (Variance InfloatingFactor) variabel CR, DER, TATO dan ROAseluruhnya lebih kecil dari 10, maka pada modelregresi yang terbentuk tidak terjadi gejalamultikolinieritas.

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa plotmenyebar secara acak di atas maupun di bawahangka nol pada sumbu Regression StudentizedResidual. Oleh karena itu, maka berdasarkan ujiheteroskedastisitas menggunakan metode analisisgrafik, pada model regresi yang terbentuk dinyatakantidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Nilai Durbin-Watson dalam penelitian ini adalah sebesar 2,141.Berdasarkan tabel Durbin-Watson diketahui bahwadengan n = 9, k = 4, maka akan diperoleh nilaidL = 0,296 dan dU = 2,586. Maka nilai Durbin-Watson berada pada dL < DW < dU atau dapatdijelaskan bahwa 0,296 < 2,141 < 2,586. Dengandemikian dapat dikatakan bahwa hasil pengujianautokorelasi adalah tanpa kesimpulan.

e. Deskriptif KualitatifAnalisis deskriptif dalam penelitian ini

bertujuan untuk mendapatkan gambaran ataudeskripsi mengenai likuiditas, solvabilitas,aktivitas, profitabilitas dan nilai perusahaan padaPT Astra Internasional, Tbk yang terdaftar diBursa Efek Indonesia.

1) Gambaran Likuiditas Pada PT AstraInternasional, Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia

Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasilbahwa likuiditas perusahaan mengalami fluktuasisetiap tahunnya. Current ratio (CR) minimumperusahaan periode 2006-2014 adalah sebesar 0,78berada pada tahun 2006. Hal ini disebabkan padatahun 2006 aset lancar perusahaan memiliki jumlahyang jauh lebih rendah dari pada kewajiban lancar.Current ratio (CR) maksimum perusahaan periode2006-2014 adalah sebesar 1,40 pada tahun 2012.Pada saat perusahaan mencapai current ratio (CR)maksimum jumlah aset lancar perusahaan jauh lebihbesar dari pada kewajiban lancarnya.

2) Gambaran Solvabilitas Pada PT AstraInternasional, Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia

Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasilbahwa debt to equity ratio (DER) minimumperusahaan periode 2006-2014 adalah sebesar0,96 berada pada tahun 2104. Hal ini disebabkantotal kewajiban perusahaan memiliki jumlah yanglebih kecil dibanding total ekuitas perusahaan.Sedangkan debt to equity ratio (DER) maksimumperusahaan periode 2006-2014 adalah sebesar1,41 berada pada tahun 2006. Pada saat debt toequity ratio (DER) perusahaan mencapai tingkat

Page 72: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 72

maksimum, hal ini disebabkan total kewajibanperusahaan memiliki jumlah lebih besardibanding dengan total ekuitas perusahaan.

3) Gambaran Aktivitas Pada PT AstraInternasional, Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia

Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasilbahwa total asset turnover (TATO) minimumperusahaan adalah sebesar 0,85 berada pada tahun2014, sementara total asset turnover (TATO)maksimum perusahaan adalah sebesar 1,20 beradapada tahun 2008. Pada saat total asset turnover(TATO) perusahaan mencapai tingkat minimumdisebabkan perkembangan jumlah penjualan jauhlebih rendah daripada jumlah peningkatan total asetperusahaan. Sementara pada saat total asset turnover(TATO) perusahaan mencapai tingkat maksimumdisebabkan peningkatan jumlah penjualan lebihtinggi dari pada jumlah aset perusahaan.

4) Gambaran Profitabilitas Pada PT AstraInternasional, Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia

Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasilbahwa profitabilitas perusahaan mengalami fluktuasisetiap tahunnya. Adapun return on asset (ROA)minimum perusahaan yang ditunjukkan pada Tabel20 adalah sebesar 0,06 berada pada tahun 2006,sementara return on asset (ROA) maksimumperusahaan adalah sebesar 0,14 berada pada tahun2011. Sedangkan rata-rata return on asset (ROA)adalah sebesar 0,11.

5) Gambaran Nilai Perusahaan Pada PT AstraInternasional, Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia

Berdasarkan hasil analisis, terlihat bahwanilai perusahaan mengalami fluktuasi setiaptahunnya. Harga saham perusahaan di pasar dinilailebih (over value) dari nilai perusahaan itu sendiri.Namun nilai perusahaan mulai tahun 2011 sampai2014 terus mengalami penurunan. Hal ini disebabkanaktivitas dan profitabilitas perusahaan pada tahun2011 sampai tahun 2014 terus mengalamipenurunan, sehingga perusahaan tidak dipandangbaik oleh investor.

f. Deskriptif Kuantitatif1) Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil analisa dengan programSPSS, maka model regresi linear berganda yaitusebagai berikut : Y= 12,081 – 6,139 X1 – 5,917 X2

+1,470 X3 + 33,177 X4

Berdasarkan hasil persamaan regresi di atasmaka dapat disimpulkan bahwa likuiditas dansolvabilitas berpengaruh negatif terhadap nilaiperusahaan, sementara aktivitas dan profitabilitasberpengaruh positif terhadap nilai perusahaan padaPT Astra Internasional, Tbk periode 2006-2014.

2) Analisa Korelasi dan Determinasi

Berdasarkan hasil pengolahan data SPSSdiperoleh nilai koefisien korelasi adalah sebesar0,791 yang berarti bahwa terdapat korelasi atauhubungan yang kuat antara variabel PBV denganvariabel independennya (CR, DER, TATO danROA). Sementara koefisien determinasi (R Square)adalah 0,626, berarti 62,6% variasi dari PBVdijelaskan oleh variasi dari keempat variabelindependen (CR, DER, TATO dan ROA), sedangkansisanya dijelaskan oleh variasi atau faktor lainnyayang tidak dimasukkan dalam model regresi.

3) Uji Hipotesis (uji F dan uji t)Uji F menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam modelregresi mempunyai pengaruh secara bersama-samaterhadap variabel dependen. Uji ini dilakukandengan membandingkan signifikansi F denganketentuan sebagai berikut:a) Jika nilai Pr (Sig.) ≥ α (0,05) maka H0 diterimab) Jika nilai Pr (Sig.) < α (0,05) maka H0 ditolak

Adapun uji hipotesis adalah sebagai berikut:a) H0= 0, artinya likuiditas, solvabilitas, aktivitas

dan profitabilitas berpengaruh tidak signifikanterhadap nilai perusahaan pada PT AstraInternasional, Tbk.

b) Ha≠ 0, artinya likuiditas, solvabilitas, aktivitasdan profitabilitas berpengaruh signifikanterhadap nilai perusahaan pada PT AstraInternasional, Tbk.

Nilai F hitung yang diperoleh tersebutakan dibandingkan dengan nilai F tabel. Adapunnilai F tabel dengan derajat bebas: df: , (k-1),(n-k) atau 0,05, (5-1), (9-5) adalah sebesar6,388. Berdasarkan hasil pengolahan data diperolehF hitung sebesar 1,671 dan nilai ini lebih kecildari F tabel sebesar 6,388 atau dapat dikatakan1,671 < 6,388. Sementara nilai probabilitas (0,316)lebih besar daripada nilai α (0,05) atau dapatdikatakan 0,316 > 0,05 maka H0 diterima. Hal iniberarti secara simultan likuiditas, solvabilitas,aktivitas dan profitabilitas berpengaruh tidaksignifikan terhadap nilai perusahaan pada PT AstraInternasional, Tbk periode 2006-2014.

Uji t dilakukan untuk menguji signifikantidaknya pengaruh antara variabel independenterhadap variabel dependen dengan asumsi bahwavariabel lain dianggap konstan. Untuk mengujisignifikansi koefisien persamaan regresidirumuskan sebagai berikut:a) Jika nilai Pr (Sig.) ≥ α (0,05) maka H0 diterimab) Jika nilai Pr (Sig.) < α (0,05) maka H0 ditolak

Adapun uji hipotesis adalah sebagai berikut:a) H0= 0, artinya likuiditas, solvabilitas, aktivitas

dan profitabilitas berpengaruh tidak signifikanterhadap nilai perusahaan pada PT AstraInternasional, Tbk.

b) Ha≠ 0, artinya likuiditas, solvabilitas, aktivitasdan profitabilitas berpengaruh signifikanterhadap nilai perusahaan pada PT AstraInternasional, Tbk.

Dari hasil pengolahan data dengan uji tdapat diketahui pengaruh masing-masing variabel

Page 73: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 73

independen terhadap variabel dependen sebagaiberikut:a) Current Ratio (CR) mempunyai nilai t hitung

sebesar -2,216 lebih besar dari t tabel sebesar -2,776 atau dapat dikatakan -2,216 > -2,776.Sementara nilai probabilitas CR (0,091) lebihbesar daripada nilai α (0,05) atau dapat dikatakan0,091 > 0,05, maka H0 diterima atau dapatdikatakan secara parsial CR berpengaruh tidaksignifikan terhadap PBV pada PT AstraInternasional, Tbk periode 2006-2014.

b) Debt to equity ratio (DER) mempunyai nilai thitung sebesar -1,187 lebih besar dari t tabelsebesar -2,776 atau dapat dikatakan -1,187 > -2,776. Sementara nilai probabilitas DER (0,301)lebih besar daripada nilai α (0,05) atau dapatdikatakan 0,301 > 0,05, maka H0 diterima ataudapat dikatakan secara parsial DER berpengaruhtidak signifikan terhadap PBV pada PT AstraInternasional, Tbk periode 2006-2014.

c) Total asset turnover (TATO) mempunyai nilait hitung sebesar 0,343 lebih kecil dari t tabelsebesar 2,776 atau dapat dikatakan 0,343 <2,776. Sementara nilai probabilitas TATO(0,749) lebih besar daripada nilai α (0,05) ataudapat dikatakan 0,749 > 0,05, maka H0 diterimaatau dapat dikatakan secara parsial TATOberpengaruh tidak signifikan terhadap PBV padaPT Astra Internasional, Tbk periode 2006-2014.

d) Return on asset (ROA) mempunyai nilai thitung 1,273 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,776atau dapat dikatakan 1,273 < 2,776. Sementaranilai probabilitas ROA (0,272) lebih besardaripada nilai α (0,05) atau dapat dikatakan 0,272> 0,05, maka H0 diterima atau dapat dikatakansecara parsial ROA berpengaruh tidak signifikanterhadap PBV pada PT Astra Internasional, Tbkperiode 2006-2014.

Sehingga berdasarkan hasil analisis uji F danuji t dapat disimpulkan bahwa likuiditas, solvabiltas,aktivitas dan profitabilitas berpengaruh tidaksignifikan terhadap nilai perusahaan baik secarasimultan maupun parsial pada PT AstraInternasional, Tbk periode 2006-2014.

2. Evaluasia. Likuiditas pada PT Astra Internasional, Tbk

yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaDari hasil penelitian, menunjukkan kondisi

likuiditas PT Astra Internasional, Tbk periode 2006-2014 yang diukur dengan menggunakan currentratio (CR) mengalami fluktuasi. Kondisi ini terlihatdimana current ratio (CR) minimum perusahaanadalah sebesar 0,78 dan current ratio (CR)maksimum perusahaan adalah sebesar 1,40 denganrata-rata current ratio (CR) periode 2006-2014adalah sebesar 1,22. Pada saat current ratio (CR)berada pada tingkat minimum disebabkan olehjumlah aset lancar lebih kecil dibanding denganjumlah kewajiban lancarnya. Hal ini menunjukkanbahwa perusahaan sedang mengalami kesulitankeuangan. Sementara pada saat current ratio (CR)berada pada tingkat maksimum disebabkan oleh

jumlah aset lancar lebih besar dibanding jumlahkewajiban lancar. Namun hal ini tidak menjaminperusahaan mampu membayar utangnya ketika jatuhtempo, karena distribusi aset lancar berada padapiutang pembiayaan, piutang usaha dan persediaanyang kemungkinan sulit untuk ditagih ataudikonversi menjadi kas.

b. Solvabilitas pada PT Astra Internasional, Tbkyang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Dari hasil penelitian, menunjukkan kondisisolvabilitas PT Astra Internasional, Tbk periode2006-2014 yang diukur dengan menggunakan debt toequity ratio (DER) mengalami fluktuasi. Kondisi initerlihat dimana debt to equity ratio (DER) minimumperusahaan adalah sebesar 0,96 dan debt to equityratio (DER) maksimum perusahaan adalah sebesar1,41 dengan rata-rata debt to equity ratio (DER)periode 2006-2014 adalah sebesar 1,10.

Adapun pada saat debt to equity ratio (DER)perusahaan berada pada tingkat minimumdisebabkan jumlah kewajiban perusahaan lebih kecildibanding dengan jumlah ekuitas perusahaan. Hal iniberarti perusahaan pada saat itu lebih banyakmenggunakan dana pihak perusahaan. Pada saat debtto equity ratio (DER) perusahaan berada padatingkat maksimum disebabkan jumlah kewajibanperusahaan lebih besar dibanding dengan jumlahekuitas perusahaan.

c. Aktivitas pada PT Astra Internasional, Tbkyang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Dari hasil penelitian, menunjukkan kondisiaktivitas PT Astra Internasional, Tbk periode 2006-2014 yang diukur dengan menggunakan total assetturnover (TATO) mengalami fluktuasi. Kondisi initerlihat dimana total asset turnover (TATO)minimum perusahaan adalah sebesar 0,85 dan totalasset turnover (TATO) maksimum perusahaanadalah sebesar 1,20 dengan rata-rata debt total assetturnover (TATO) periode 2006-2014 adalah sebesar1,04.

Pada saat total asset turnover (TATO) beradapada tingkat minimum disebabkan jumlah penjualanperusahaan lebih kecil dibanding dengan total asetperusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaanbelum menggunakan aset perusahaan dengan efisien.Pada saat total asset turnover (TATO) berada padatingkat maksimum perusahaan mencapai tingkataktivitas 1,20 disebabkan jumlah penjualan lebihbesar dibanding aset yang dimiliki perusahaan. Halini menunjukkan bahwa dari tiap Rp 1 aset yangdimiliki perusahaan, perusahaan mampumemperoleh penjualan sebesar Rp 1,20.d. Profitabilitas pada PT Astra Internasional,

Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaDari hasil penelitian, menunjukkan kondisi

profitabilitas PT Astra Internasional, Tbk periode2006-2014 yang diukur dengan menggunakan returnon asset (ROA) mengalami fluktuasi. Kondisi initerlihat dimana return on asset (ROA) minimumperusahaan adalah sebesar 0,06 dan return on asset(ROA) maksimum perusahaan adalah sebesar 0,14

Page 74: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 74

dengan rata-rata return on asset (ROA) periode2006-2014 adalah sebesar 0,11.

Pada saat return on asset (ROA) berada padatingkat minimum sebesar 0,06, hal ini menunjukkanbahwa kemampuan perusahaan dalam memberikanpengembalian atas seluruh aset yang digunakanadalah sebesar 6%. Sementara pada tingkatmaksimum sebesar 0,14 menunjukkan bahwaperusahaan mampu memberikan 14% pengembalianatas seluruh aset yang digunakan.

e. Nilai Perusahaan pada PT AstraInternasional, Tbk yang Terdaftar di BursaEfek Indonesia

Dari hasil penelitian, menunjukkan kondisiprofitabilitas PT Astra Internasional, Tbk periode2006-2014 yang diukur dengan menggunakan priceto book value (PBV) mengalami fluktuasi. Kondisiini terlihat dimana price to book value (PBV)minimum perusahaan adalah sebesar 1,29 dan priceto book value (PBV) maksimum perusahaan adalahsebesar 4,48 dengan rata-rata price to book value(PBV) periode 2006-2014 adalah sebesar 3,19. Nilairendah price to book value (PBV) ini disebabkanoleh turunnya harga saham akibat pandanganinvestor terhadap perusahaan kurang baik, begitujuga sebaliknya. Namun nilai rata-rata price to bookvalue (PBV) perusahaan menunjukkan bahwaperusahaan selalu dinilai lebih tinggi dari dari nilaibukunya.

f. Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitasdan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaanpada PT Astra Internasional, Tbk yangTerdaftar di Bursa Efek Indonesia

Berdasarkan hasil analisis regresi linierberganda yang telah dilakukan, diketahui bahwalikuiditas memiliki pengaruh negatif terhadap nilaiperusahaan. Hal ini dapat dilihat dari persamaanregresi yaitu: Y= 12,081 – 6,139 X1 – 5,917 X2

+1,470 X3 + 33,177 X4. Hasil analisis regresi linierberganda tersebut tidak sesuai dengan pendapat ahlidi atas yang menyatakan bahwa bila likuiditasterlihat baik (meningkat), nilai perusahaan yangtercermin dari harga saham akan meningkat.

Berdasarkan hasil analisis regresi linierberganda yang telah dilakukan, diketahui bahwasolvabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap nilaiperusahaan. Hasil analisis regresi linier bergandatersebut sesuai dengan pendapat ahli yangmenyatakan bahwa ketika penggunaan utang mampumemberikan pengembalian yang tinggi maka akandipandang baik, sebaliknya jika penggunaan utangtidak mampu memberikan pengembalian yang tinggimaka akan dipandang tidak baik.

Berdasarkan hasil analisis regresi bergandayang telah dilakukan, diketahui bahwa aktivitasmemiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.Hal ini sesuai dengan pendapat ahli yangmenyatakan bahwa ketika aktivitas terlihat baik(meningkat), maka akan meningkatkan nilaiperusahaan yang tercermin dari harga saham.

Berdasarkan hasil analisis regresi bergandayang telah dilakukan, diketahui bahwa profitabilitasmemiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.Hasil analisis regresi linier berganda tersebut sesuaidengan pendapat ahli yang menyatakan bahwa ketikaprofitabilitas terlihat baik (meningkat), maka akanmeningkatkan nilai perusahaan yang tercermin dariharga saham.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Rata-rata likuiditas yang diukur denganmenggunakan current ratio (CR) adalah sebesar1,22. Rata-rata solvabilitas yang diukur denganmenggunakan debt to equity ratio (DER) adalahsebesar 1,10. Rata-rata aktivitas yang diukurdengan menggunakan total asset turnover(TATO) adalah 1,04. Rata-rata profitabilitas yangdiukur dengan menggunakan return on asset(ROA) adalah 0,11. Rata-rata nilai perusahaanyang diukur dengan menggunakan price to bookvalue (PBV) adalah 3,19.

b. Dari hasil analisis regresi linier berganda yangtelah dilakukan, diperoleh persamaan regresisebagai berikut: Y= 12,081 – 6,139 X1 – 5,917X2 +1,470 X3 + 33,177 X4. Persamaan regresitersebut menunjukkan bahwa likuiditas dansolvabilitas memiliki pengaruh negatif terhadapnilai perusahaan sedangkan aktivitas danprofitabilitas memiliki pengaruh positif terhadapnilai perusahaan.

c. Berdasarkan pengujian koefisien korelasi dandeterminasi diketahui bahwa nilai R adalah 0,791yang berarti bahwa terdapat korelasi atauhubungan yang kuat antara variabel nilaiperusahaan dengan variabel independennya(likuiditas, solvabilitas. aktivitas danprofitabilitas). Sementara koefisien determinasi(R Square) adalah 0,626, hal ini berarti 62,6%variasi dari nilai perusahaan dijelaskan olehvariasi dari keempat variabel independen(likuiditas, solvabilitas. aktivitas danprofitabilitas), sedangkan sisanya dijelaskan olehvariasi atau faktor lainnya yang tidak dimasukkandalam model regresi (faktor dari luar perusahaanyang meliputi informasi teknis yang terdiri dariperkembangan kurs, keadaaan pasar, volumefrekwensi transaksi, dan kekuatan pasar, sertainformasi yang berhubungan dengan kondisisosial, ekonomi dan politik).

d. Hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 1,671dan nilai ini lebih kecil dari F tabel sebesar6,388 atau dapat dikatakan 1,671 < 6,388.Sementara nilai probabilitas (0,316) lebih besardaripada nilai α (0,05) atau dapat dikatakan 0,316> 0,05 maka H0 diterima. Hal ini berarti secarasimultan likuiditas, solvabilitas, aktivitas danprofitabilitas berpengaruh tidak signifikanterhadap nilai perusahaan pada PT AstraInternasional, Tbk periode 2006-2014.

e. Berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung untuklikuiditas sebesar -2,216 lebih besar dari t tabelsebesar -2,776 atau dapat dikatakan -2,216 > -

Page 75: PENGARUH CITRA IMAGE (BRAND IMAGE) DAN KUALITAS … Desember 2015.pdfjurnal sultanist issn : 2338-4328 vol. 3, no. 2, desember 2015 1 pengaruh citra image (brand image) dan kualitas

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 3, No. 2, DESEMBER 2015 75

2,776 dengan nilai probabilitas (0,091) lebihbesar daripada nilai α (0,05) atau dapat dikatakan0,091 > 0,05, nilai t hitung untuk solvabilitassebesar -1,187 lebih besar dari t tabel sebesar -2,776 atau dapat dikatakan -1,187 > -2,776dengan nilai probabilitas (0,301) lebih besardaripada nilai α (0,05) atau dapat dikatakan 0,301> 0,05, nilai t hitung untuk aktivitas sebesar0,343 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,776 ataudapat dikatakan 0,343 < 2,776 dengan nilaiprobabilitas (0,749) lebih besar daripada nilai α(0,05) atau dapat dikatakan 0,749 > 0,05,sedangkan nilai t hitung untuk profitabilitassebesar 1,273 lebih kecil dari t tabel sebesar2,776 atau dapat dikatakan 1,273 < 2,776.Sementara nilai probabilitas (0,272) lebih besardaripada nilai α (0,05) atau dapat dikatakan 0,272> 0,05, maka H0 diterima atau dapat dikatakansecara parsial likuiditas, solvabilitas, aktivitasdan profitabilitas berpengaruh tidak signifikanterhadap nilai perusahaan pada PT AstraInternasional, Tbk periode 2006-2014.

2. Sarana. Berdasarkan hasil penelitian, menyatakan bahwa

likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitasperusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadapnilai perusahaan baik secara simultan maupunparsial, namun penting bagi perusahaan untuktetap menjaga kondisi kesehatan perusahaan agarinvestor tetap berminat untuk menanamkanmodalnya diperusahaan.

b. Bagi investor dan calon investor sebaiknyaterlebih dahulu menganalisis informasifundamental perusahaan, informasi yang bersifatteknis dan yang berhubungan dengan kondisisosial, ekonomi dan politik sehingga bisa lebih

mengontrol saham sendiri dengan logis danterukur.

c. Sehubungan dengan keterbatasan yang ada padapenulis, penelitian ini masih terdapat kelemahan-kelemahan dan belum dapat mengungkapkanseluruh variabel yang dapat mempengaruhi nilaipada perusahaan PT Astra Internasional, Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sebagaibahan masukan penelitian selanjutnya, perludilakukan penelitian analisis teknikal dan yangberhubungan dengan kondisi sosial, ekonomi danpolitik untuk mengetahui pengaruhnya terhadapnilai perusahaan.

E. DAFTAR PUSTAKAAstuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan

Perusahaan. Jakarta: Penerbit GhaliaIndonesia.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2010.Dasar-dasar Manajemen Keuangan: Essensialof Financial Management, Edisi 11, Buku 1.Jakarta: Salemba Empat.

Horne, James C. Van and John M. Wachowicz, Jr.2012. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan,Edisi Ketiga Belas, Buku 1. Jakarta: SalembaEmpat.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan,Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Jakarta:Kencana.

Keown, et.al. 2004. Manajemen Keuangan: Prinsip-prinsip dan Aplikasi, Edisi Kesembilan, Jilid1. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Sudana, I Made. 2011. Manajemen KeuanganPerusahaan Teori dan Praktik. Jakarta :Erlangga.

Wibowo, Sampoerno. 2009. Manajemen Keuangan,Bandung: Politeknik Telkom.