analisis pengaruh brand image dan persepsi harga …repository.stieykpn.ac.id/160/1/ringkasan...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE DAN PERSEPSI HARGA
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(STUDI PADA KONSUMEN STARBUCKS COFFEE DI KOTA
YOGYAKARTA)
RINGKASAN SKRIPSI
Diajukan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta untuk
Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
LOISA EUNIKE SINURAYA
21 14 27406
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA
YOGYAKARTA
2018
1
ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE DAN PERSEPSI HARGA
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(STUDI PADA KONSUMEN STARBUCKS COFFEE DI YOGYAKARTA)
Oleh: Loisa Eunike Sinuraya
NIM: 211427406
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand image dan persepsi
harga baik secara parsial maupun simultan terhadap keputusan pembelian konsumen
Starbucks Coffee di kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan
menggunakan kuesioner sebagai instrumennya. Sampel yang digunakan adalah
konsumen Starbucks Coffee di kota Yogyakarta yang pernah melakukan pembelian di
gerai Starbucks Coffee di kota Yogyakarta dengan menggunakan metode Purposive
Sampling, yaitu sebuah teknik pemilahan sampel dimana seorang individu memilih
sampel berdasarkan penilaian pribadi mengenai beberapa karakteristik yang sesuai dari
anggota sampel.
Hasil Penelitian menemukan bahwa: (1) Brand image tidak berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian konsumen dengan tingkat signifikansi sebesar 0,787 dan
nilai koefisien sebesar -0,029. (2) Persepsi harga berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian konsumen dengan tingkat signifikansi sebesar 0,011 dan t-hitung
sebesar 2,590 > t-tabel yaitu 1,980. (3) Brand Image dan Persepsi Harga secara
bersama-sama berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen dengan
nilai F hitung sebesar 3,725 > F tabel yaitu sebesar 3,07 dan tingkat signifikansi sebesar
0,027. (4) Besarnya pengaruh Brand Image dan Persepsi Harga terhadap keputusan
pembelian adjusted adalah sebesar 6,4%.
Kata Kunci: brand image, persepsi harga, keputusan pembelian.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
2
Pendahuluan
Persaingan dunia bisnis pada era globalisasi seperti saat ini bersaing sangat ketat yang
berakibat dimana setiap pengusaha berusaha untuk menciptakan produk lebih unggul
dibanding para pesaingnya. Di tengah ketatnya persaingan bisnis tersebut, berbagai
pihak berlomba-lomba untuk menciptakan produk serta menerapkan berbagai kebijakan
untuk meraih pangsa pasar yang diinginkan.
Salah satu jenis usaha atau bisnis yang cukup diminati pada saat ini adalah dengan
mendirikan Cafe. Hal ini ditunjang dengan bertambah banyaknya masyarakat kaum
muda ataupun kaum dewasa muda, serta peningkatan pendapatan yang menempatkan
bahwa Cafe bukan hanya diciptakan untuk masyarakat dengan strata ekonomi
menengah keatas. Padatnya aktifitas masyarakat baik siswa, mahasiswa, ataupun
pekerja kantoran ingin mencari tempat yang dapat melepaskan penat dengan beristirahat
ataupun santai ditempat yang nyaman, seperti Cafe.
Di Kota Yogyakarta, Cafe dapat dengan mudah kita temui. Hal ini berarti bisnis Cafe
merupakan bisnis yang cukup diminati dan persaingannya cukup ketat. Hal ini diperkuat
dengan berbagai usaha dari pemilik Cafe untuk menghasilkan produk berkualitas
dengan menciptakan citra merek yang baik dengan harga yang bersaing untuk
mempengaruhi keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh konsumen.
Starbucks Coffee sebagai salah satu gerai Cafe yang mereknya telah dikenal oleh
masyarakat luas selalu berusaha mengembangkan produk-produk yang sesuai dengan
harapan serta keinginan konsumen. Kepopuleran produk Starbucks Coffee ini sangat
diakui diberbagai kota dari berbagai kalangan usia khususnya di Kota Yogyakarta yang
sebagian besar penduduknya adalah kalangan usia muda.
Ada beberapa gerai Cafe yang menyediakan produk sejenis yang telah berdiri di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Begitu banyaknya alternatif pilihan Cafe dan Gerai Kopi di
Yogyakarta membuat pelanggan dengan bebas memilih Cafe mana yang sesuai dengan
pilihannya. Hal ini merupakan ancaman bagi Starbucks Coffee itu sendiri. Ancaman
tersebut dapat menimbulkan semakin ketatnya persaingan antar Cafe sejenis.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
3
Uraian-uraian di atas dipertegas oleh penelitian yang dilakukan oleh Muharam dan
Euis (2017) yang menunjukkan bahwa brand image, kualitas produk dan persepsi harga
memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian Honda Mobilio. Hal ini
juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati dan Euis (2017) yang
menunjukkan bahwa variabel brand image, dan persepsi harga berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor Matic Honda.
Fenomena persaingan yang ketat dan kompetitif inilah yang membuat peneliti ingin
mengetahui apakah faktor brand image (citra merek) dan persepsi terhadap suatu harga
menjadi faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan pada
kegiatan pembelian produk dari Starbucks Coffee. Berdasarkan uraian diatas, penulis
tertarik melakukan penelitian yang berjudul: “ Analisis Pengaruh Brand Image dan
Persepsi Harga Produk Terhadap Keputusan Pembelian” (Studi Kasus pada Konsumen
Starbucks Coffee di Yogyakarta).
Brand Image atau Citra Merek
Merek adalah sebuah nama, masa, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi dari hal-
hal tersebut untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari suatu penjual atau
sekelompok penjual untuk membedakan mereka dari pesaingnya. Suatu merek pada
dasarnya adalah janji penjual untuk secara konsisten memberikan serangkaian fitur,
manfaat, dan layanan khusus kepada pembeli. Merek yang baik adalah merek yang
meberi jaminan kualitas (Kotler, 1994).
Citra merek atau brand image adalah persepsi tentang merek sebagaimana yang
dicerminkan oleh merek itu sendiri kedalam memori ketika seorang konsumen melihat
merek tersebut dan menyatakan citra merek sebagai seperangkat keyakinan, ide, dan
kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek. Sikap dan tindakan pelanggan
terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut. Citra merek
merupakan suatu syarat dari merek yang kuat sehingga citra merek yang dibentuk harus
jelas dan memiliki keunggulan dibandingkan dengan pesaing- pesaingnya (Tambunan,
2012).
Sutisna (2001) mendefinisikan citra merek sebagai jumlah dari gambaran- gambaran,
kesan- kesan, dan keyakinan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu obyek. Citra
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi
terhadap suatu merek. Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek, lebih
memungkinkan untuk melakukan pembelian.
Hidayati (2013) menyatakan suatu merek yang dikenal oleh pembeli akan menimbulkan
minatnya untuk mengambil keputusan pembeli. Sehingga dampak dari simbol suatu
produk memberikan arti didalam pengambilan keputusan konsumen sebab simbol dan
image merupakan hal penting dalam periklanan dan mempunyai pengaruh dalam
keputusan pembelian konsumen.
Terkait dengan variabel brand image pada keputusan pembelian, hal ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Mamahit et.al (2015) yang menunjukkan Brand Image
secara parsial berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian Toyota All New Yaris
di PT. Hasjrat Abadi Manado. Hal ini juga dipertegas dengan penelitian yang dilakukan
oleh Supriyadi et.al (2016) yang menyatakan bahwa variabel brand image berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian, hal ini disebabkan karena produk sepatu merek
Converse memiliki brand image yang baik. Temuan tersebut tidak jauh berbeda dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Riyono dan Gigih (2016) yang menunjukkan hasil
penelitian bahwa variabel kualitas produk, harga, promosi, dan brand image bepengaruh
positif terhadap keputusan pembelian produk air minum Aqua.
Persepsi Harga
Harga menurut Kotler dan Amstrong (2006) merupakan sejumlah uang yang
dibebankan atas suatu barang atau jasa atau jumlah dari nilai uang yang ditukar
konsumen atas manfaat- manfaat kerena memiliki atau menggunakan produk atau jasa
tersebut. Harga adalah suatu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan,
harga merupakan elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan.
Persepsi adalah bagaimana kita melihat dunia sekitar kita atau secara formal,
merupakan suatu proses dengan mana seseorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan
menginterpretasi stimuli ke dalam suatu gambaran dunia yang berarti dan juga
menyeluruh (Harjati, 2015).
Menurut Tjiptono (2008), harga memainkan peranan penting bagi perekonomian secara
makro, konsumen, dan perusahaan, yaitu:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
1. Bagi perekonomian. Harga produk mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga, dan
laba. Harga merupakan regulator dasar dalam sistem perekonomian, karena harga
berpengaruh terhadap alokasi faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah, modal,
dan kewirausahaan.
2. Bagi konsumen. Mayoritas konsumen agak sensitif terhadap harga, namun juga
mempertimbangkan faktor lain (seperti citra merek, lokasi toko, layanan, nilai (value),
dan kualitas). Selain itu, persepsi konsumen terhadap kualitas produk seringkali
dipengaruhi oleh harga. Dalam beberapa kasus, harga yang mahal dianggap
mencerminkan kualitas tinggi, terutama dalam kategori speciality products.
3. Bagi perusahaan. Harga produk adalah determinan utama bagi permintaan pasar atas
produk bersangkutan. Harga mempengaruhi posisi bersaing dan pangsa pasar
perusahaan. Dampaknya, harga berpengaruh pada pendapatan dan laba bersih
perusahaan. Singkat kata, perusahaan mendapatkan uang melalui harga yang
dibebankan atas produk atau jasa yang dijualnya.
Menurut Tjiptono (2008), ada tiga indikator yang mencirikan persepsi harga, yaitu:
a) Kesesuaian Harga dengan Kualitas Produk
Konsumen cenderung meangasosiasikan harga dengan tingkat kualitas produk
b) Daya Saing Harga
Harga bersifat fleksibel, artinya harga dapat disesuaikan dengan cepat. Harga adalah
elemen yang paling mudah diubah dan diadaptasikan dengan dinamika pasar.
c) Kesesuaian Harga dengan Manfaat
Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk. Nilai adalah rasio atau
perbandingan antara persepsi terhadap manfaat dengan biaya- biaya yang
dikeluarkan untuk mendapatkan produk.
Hal ini dipertegas oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati dan Euis (2017)
yang menunjukkan hasil penelitian bahwa persepsi harga berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor Matic Honda. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ferdinan dan Rini (2013) juga menunjukkan hasil penelitian bahwa
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
variabel persepsi harga bepengaruh positif terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor
Suzuki.
Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk
diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Selanjutnya
jika sudah disadari adanya kebutuhan dan keinginan , maka konsumen akan mencari
informasi mengenai keberadaan produk yang diiginkannya. Proses pencarian informasi
ini akan dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi yang berhubungan dengan
produk yang diinginkan. Dari berbagai informasi yang diperoleh, konsumen melakukan
seleksi atas alternatif-alternatif yang tersedia (Sutisna, 2001).
Menurut Kotler (1994) mengemukakan lima tahapan perilaku konsumen dalam
pengembalian keputusan pembelian, yaitu :
1. Identifikasi Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.
Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak.
3. Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan
memilihnya sesuai dengan keinginan konsumen. Pada proses evaluasi alternatif
konsumen membandingkan berbagai merek pilihan yang dapat memberikan
manfaat kepadanya serta memecahkan masalah yang dihadapinya.
4. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan tahap proses keputusan dimana konsumen
secara aktual melakukan pembelian. Pada tahap ini konsumen harus mengambil
keputusan kapan membeli dan dimana membeli.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat
kepuasan atau ketidakpuasan. Tahap ini dapat memberikan informasi yang
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
penting bagi perusahaan apakah produk dan pelayanan yang telah dijual dapat
memuaskan konsumen atau tidak.
Metode Penelitian
Populasi dan Sampel
Sugiyono (2010) memberikan pengertian bahwa populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sedangkan menurut Indriantoro dan Bambang (2016) populasi yaitu sekelompok orang,
kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi dalam
penelitian ini adalah konsumen Starbucks Coffee yang ada di Yogyakarta.
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, karena
sampel yang diteliti mempunyai karakteristik tertentu yaitu konsumen yang pernah
berkunjung dan melakukan transaksi pembelian di gerai Starbucks Coffee di
Yogyakarta . Pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling didasarkan atas
ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri
populasi yang sudah diketahui sebelumnya, dengan kata lain unit sampel yang
dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan
tujuan penelitian (Prabowo, 2016). Sampel dari penelitian ini adalah Konsumen
Starbucks Coffee di Yogyakarta.
Instrumen Penelitian
Nama Variabel
Definisi Variabel
Indikator
Skala
Citra Merek ( Brand
Image )
Citra merek (Brand Image)
adalah persepsi tentang merek
sebagaimanayang dicerminkan
oleh merek itu sendiri ke
dalam memori ketika seorang
konsumen melihat merek
Lambang atau logo
merek mudah di
ingat, merek
mudah dikenali,
merek yang
terpercaya,
Likert 1-5
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8
tersebut ( Tambunan, 2016). kenyamanan, dan
inovatif.
( Q 1- 8 )
Persepsi Harga
Produk
Persepsi Harga menurut
Tjiptono (2008) persepsi harga
adalah berkaitan dengan
bagaimana informasi harga
dipahami seluruhnya oleh
konsumen dan memberikan
makna yang dalam bagi
mereka.
Kesesuaian harga
produk dengan
kualitas produk,
Daya saing harga,
keberagaman harga
dan kesesuaian
harga dengan
manfaat.
( Q 9 – 16 )
Likert 1-5
Keputusan
Pembelian
Keputusan pembelian adalah
proses pengintegrasian yang
mengombinasikan
pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih
perilaku alternatif dan memilih
salah satu diantaranya
(Tambunan, 2012).
Menetapkan
pilihan terhadap
produk,
kemantapan
membeli,
pembelian ulang,
dan keyakinan
membeli.
( Q 17 – 24)
Likert 1 - 5
Analisis Data
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang
digunakan dalam mengukur apa yang diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2009). Dalam penentuan layak atau
tidaknya suatu item yang digunakan. Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen
tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur.
Tabel 1. Hasil Uji Validitas
No Item Nilai t- hitung Nilai r-tabel (5%) Kesimpulan
1 0,310 0,176 VALID
2 0,308 0,176 VALID
3 0,501 0,176 VALID
4 0,265 0,176 VALID
5 0,557 0,176 VALID
6 0,504 0,176 VALID
7 0,497 0,176 VALID
8 0,406 0,176 VALID
9 0,436 0,176 VALID
10 0,480 0,176 VALID
11 0,516 0,176 VALID
12 0,538 0,176 VALID
13 0,389 0,176 VALID
14 0,426 0,176 VALID
15 0,557 0,176 VALID
16 0,478 0,176 VALID
17 0,493 0,176 VALID
18 0,420 0,176 VALID
19 0,383 0,176 VALID
20 0,493 0,176 VALID
21 0,444 0,176 VALID
22 0,557 0,176 VALID
23 0,427 0,176 VALID
24 0,513 0,176 VALID
Sumber: Olah Data Primer 2018
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
10
Uji reliabilitas ialah pengujian untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator
dari variabel. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
terhadap pertanyaan menghasilkan jawaban yang konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach
Alpha. Suatu kuesioner dinyatakan reliable jika koefisien reliabilitas minimal 0,6
(Sugiyono, 2010).
Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas
Sumber: Olah Data Primer 2018
Analisis Deskriptif
Hasil uji karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin konsumen Starbuck Coffee
di Yogyakarta ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase (%)
< 17 – 21 tahun 40 33,3
22 – 26 tahun 79 65,8
27 – 31 tahun 1 0,9
Jumlah 120 100,00
Sumber: Data Primer 2018
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang berusia kurang dari 17 tahun – usia
21 tahun yakni sebanyak 40 orang (33,33 %), responden yang berusia antara 22 – 26
tahun yakni sebanyak 79 orang (65,83 %), responden yang berusia 27 – 31 tahun yakni
sebanyak 1 orang (0,84 %), dan responden yang berusia 32-36 tahun dan usia > 37
tahun tidak ada.
Variabel Cronbach’s Alpha Kategori
Brand Image 0,745 Reliabilitas diterima
Persepsi Harga 0, 788 Reliabilitas diterima
Keputusan Pembelian 0, 830 Reliabilitas diterima
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
11
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data Primer 2018
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin laki- laki sebanyak
15 orang (12,5%) dan responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 105 orang
(87,5%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas yang menjadi responden berjenis
kelamin perempuan (87,5%).
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan disajikan pada tabel di bawah
ini:
Tabel 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase ( %)
Pelajar/ Mahasiswa 98 81,7
Wiraswasta 9 7,5
Pegawai Swasta 13 10,8
Jumlah 120 100
Sumber: Data Primer 2018
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang bekerja/ berstatus sebagai
Pelajar/Mahasiswa sebanyak 98 orang (81,7%), responden yang bekerja sebagai
Wiraswasta sebanyak 9 orang (7,5%), dan responden yang bekerja sebagai Pegawai
Swasta sebanyak 13 orang (10,8%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas yang
menjadi responden berstatus sebagai Pelajar/Mahasiswa.
Tabel 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian
Pembelian Frekuensi Persentase (%)
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki – laki 15 12,5
Perempuan 105 87,5
Jumlah 120 100,00
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
12
1-2 kali 32 26,7
3-5 kali 34 28,3
6-8 kali 14 11,7
9-11 kali 2 1,7
>12 kali 38 31,7
Jumlah 120 100
Sumber: Data Primer 2018
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang pernah melakukan pembelian produk
dari Starbucks Coffee sebanyak 1 - 2 kali terdapat 32 orang (26,7%), yang melakukan
pembelian sebanyak 3 - 5 kali terdapat 34 orang (28,3%), yang melakukan pembelian
sebanyak 6 - 8 kali terdapat 14 orang (11,7%), yang melakukan pembelian sebanyak 9 -
11 kali terdapat 2 orang (1,7%), dan yang melakukan pembelian sebanyak > 12 kali
terdapat 38 orang (31,7%).
Uji Prasyarat Analis
Uji Normalitas
Tabel 7 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Brand_Image Persepsi_Harg
a Keputusan_Pe
mbelian
N 112 112 112
Normal Parameters(a,b)
Mean 31,9018 29,7589 28,5714
Std. Deviation 2,53963 2,92318 2,72365
Most Extreme Differences
Absolute ,123 ,085 ,120
Positive ,110 ,083 ,077
Negative -,123 -,085 -,120
Kolmogorov-Smirnov Z 1,297 ,900 1,267
Asymp. Sig. (2-tailed) ,069 ,392 ,081
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Sumber : Olah SPSS 22,00
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas dapat disimpulkan bahwa data penelitian
masing-masing variabel berdistribusi normal karena memiliki nilai signifikansi yang
lebih besar dari 0,05.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
13
Uji Linearitas
Tabel 8 Hasil Uji Linearitas
Sumber: Olah Data, 2018
Berdasarkan hasil uji linieritas di atas, diketahui bahwa masing-masing variabel
independen memiliki hubungan yang linier (sig. > 0,05) dengan variabel dependen.
Maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel adalah linier.
Uji Multikolinieritas
Tabel 9 Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Brand Image 0,833 1,200 Non
Multikolinieritas
Persepsi Harga 0,833 1,200 Non
Multikolinieritas
Sumber: Data Primer 2018
Dari tabel diatas terlihat bahwa semua variabel independen terhadap variabel dependen
mempunyai nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, sehingga dapat di
simpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.
Uji Heterokedastisitas
Tabel 10. Hasil Uji Heterokedastisitas
Dimensi Signifikansi Kesimpulan
Brand Image 0, 511 Non heterokedastisitas
Persepsi Harga 0,058 Non heterokedastisitas
Sumber: Data Primer 2018
Variabel Signifikansi Keterangan
Brand Image terhadap
Keputusan Pembelian
0,346 Linier
Persepsi Harga terhadap
Keputusan Pembelian
0,963 Linier
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
14
Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-
masing variabel memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga tidak terjadi
heterokedastisitas.
Pengujian Hipotesis
Analisis Regresi Berganda
Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Berganda
Variabel
Independen
Koefisien
Regresi
t-hitung t-tabel Sig.
Brand Image
(X1)
-0,029 -0,271 1,980 0,787
Persepsi Harga
(X2)
0,245 2,590 1,980 0,011
Konstanta =
22,22
Adjusted =
0,064
F-hitung =
3,725
Sig 0,027
Sumber: Data Primer 2018
Persamaan regresi berganda berdasarkan hasil analisis regresi berganda dapat diketahui
sebagai berikut:
Y= 22,22 - 0,029X1 + 0,245X2 + e
Berdasarkan hasil analisis regresi di atas, maka dapat diketahui variabel yang paling
dominan dalam mempengaruhi proses keputusan pembelian adalah persepsi harga
dengan koefisien regresi sebesar 0,245 dan brand image tidak mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen dalam penelitian ini.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
15
Uji t (Uji Parsial)
Uji t merupakan pengujian untuk menunjukkan signifikansi pengaruh variabel bebas
secara individu yang ada didalam model terhadap variabel terikat. Hal ini di maksudkan
untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas menjelaskan variasi
variabel terikat. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Brand Image memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,787. Dari hasil uji t pada variabel
brand image menyatakan bahwa signifikansi uji t lebih besar dari 0,05 dan koefisien
regresi memiliki nilai negatif sebesar -0,029. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis
yang menyatakan “brand image berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
produk Starbucks Coffee di Yogyakarta” dinyatakan ditolak.
Persepsi harga memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,011. Dari hasil uji t pada variabel
persepsi harga menyatakan bahwa signifikansi uji t lebih kecil dari 0,05 dan koefisien
regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,245. Sedangkan nilai t-hitung yang diperoleh
yaitu 2,590 lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 1,980. Berdasarkan hasil tersebut maka
hipotesis yang menyatakan “ persepsi harga berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian produk Starbucks Coffee di Yogyakarta” dinyatakan diterima.
Uji F (Uji Simultan)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.
Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan nilai F hitung dengan
melihat tingkat signifikansinya, kemudian membandingkan dengan taraf signifikansi
yang telah ditetapkan yaitu (5% atau 0,05). Jika signifikansi F hitung lebih kecil dari
0,05 maka model regresi signifikan secara statistik yang artinya variabel independen
secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2012).
Dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar 3,725 dengan signifikansi F
sebesar 0,027. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,027 < 0,05), dan
nilai F hitung > F tabel (3,725 > 3,07), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
menyatakan “ brand image dan persepsi harga secara bersama-sama berpengaruh
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
16
positif terhadap keputusan pembelian produk Starbucks Coffee di Yogyakarta”
diterima.
Koefisien Determinasi (Adjusted )
Hasil uji adjusted pada penelitian ini diperoleh nilai adjusted sebesar 0,064 yang
berarti bahwa besarnya pengaruh variabel brand image dan persepsi harga terhadap
keputusan pembelian konsumen adalah sebesar 6,4%, sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Pembahasan dan Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, hipotesis yang menyatakan “brand image berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian produk Starbucks Coffee di Yogyakarta”
dinyatakan ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa brand image belum menjadi faktor
utama dalam melakukan keputusan pembelian di gerai Starbucks Coffee Yogyakarta
tetapi konsumen lebih tertarik karena kesesuaian harga dengan kualitas serta fasilitas
yang disediakan. Sebagaimana hasil isian kuesioner yang disebarkan kepada target
konsumen Starbucks Coffee di Yogyakarta menunjukkan bahwa indikator-indikator
yang digunakan untuk menggambarkan citra merek yang dimiliki Starbucks Coffee di
Yogyakarta, yaitu: lambang atau logo mudah diingat, merek mudah dikenali, terpercaya,
kenyamanan dan inovatif, belum menunjukkan adanya jaminan bahwa citra merek yang
dimiliki oleh Starbucks Coffee dapat mendorong niat konsumen untuk membeli produk-
produk dari Starbucks Coffee yang ada di Yogyakarta.
Tidak adanya hubungan positif antara brand image dengan keputusan pembelian
konsumen untuk membeli produk-produk yang ada di Starbucks Coffee Yogyakarta
kemungkinan terjadi karena image yang dimiliki kebanyakan kedai atau gerai kopi
adalah sama di mata konsumen.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian dari
Riyono dan Gigih (2016) yang menunjukkan hasil penelitian bahwa variabel kualitas
produk, harga, promosi, dan brand image bepengaruh positive terhadap keputusan
pembelian produk air minum Aqua.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
17
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, hipotesis yang menyatakan “persepsi
harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen produk Starbucks
Coffee di Yogyakarta” dinyatakan diterima.
Hasil ini menunjukkan bahwa semakin baik harga yang ditawarkan dan sesuai dengan
harapan maka akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dalam hal ini, harga
yang ditawarkan oleh Starbucks Coffee sesuai dengan harapan atau manfaat yang
diperoleh oleh konsumen itu sendiri. Persepsi harga menjadi hal yang dipertimbangkan
oleh konsumen dikarenakan harga produk dari Starbucks Coffee sesuai dengan hal-hal
yang didapat oleh konsumen itu sendiri seperti cita rasa produknya, harganya yang
cukup bersaing, terdapat harga-harga promosi berupa potongan harga ataupun bonus,
pelayanan yang diberikan, serta fasilitas yang disediakan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang pernah dilakukan oleh Fatmawati dan
Euis (2017) yang menunjukkan hasil penelitian bahwa persepsi harga berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor Matic Honda. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Ferdinan dan Rini (2013) juga menunjukkan hasil penelitian bahwa
variabel persepsi harga bepengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Sepeda
Motor Suzuki.
Berdasarkan hasil penelitian, hipotesis yang menyatakan “brand image dan persepsi
harga secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk
Starbucks Coffee di Yogyakarta” dinyatakan diterima.
Hasil ini menunjukkan bahwa variabel brand image dan persepsi harga saling terkait
satu sama lain dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Konsumen percaya terhadap
suatu perusahaan atau merek karena perusahaan atau merek tersebut memiliki
popularitas yang tinggi dan banyak dikenal oleh masyarakat luas. Perusahaan dikenal
luas oleh masyarakat dan memiliki popularitas yang tinggi tidak terlepas dari kepuasan
konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, seperti harga produk atau jasa
yang diberikan lebih unggul dari pesaing serta sering mengadakan promosi yang
menarik, harga yang sesuai dengan produknya, sehingga membuat konsumen menjadi
lebih tertarik untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
18
Dalam hal ini, Starbucks Coffee adalah gerai kopi yang terkenal di kota Yogyakarta.
Starbucks Coffee memberikan harga yang sesuai dengan kualitas produk serta sering
mengadakan promosi-promosi seperti potongan harga, pembelian produk dengan bonus-
bonus tertentu yang membuat konsumen tertarik untuk membeli di gerai Starbucks
Coffee dibanding dengan pesaingnya.
Hasil uji adjusted pada penelitian ini diperoleh nilai adjusted sebesar 0,064 yang
berarti bahwa besarnya pengaruh variabel brand image dan persepsi harga terhadap
keputusan pembelian konsumen adalah sebesar 6,4%, sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Kesimpulan
1. Brand Image secara parsial tidak berpengaruh positif dan tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
2. Persepsi harga secara parsial berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
3. Brand image dan persepsi harga secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian konsumen.
4. Besarnya adjusted pada penelitian ini diperoleh nilai adjusted sebesar 0,064
yang berarti bahwa besarnya pengaruh variabel brand image dan persepsi harga
terhadap keputusan pembelian konsumen adalah sebesar 6,4%, sedangkan sisanya
sebesar 93,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Keterbatasan Penelitian
1. Sampel dalam penelitian ini hanya terbatas pada konsumen yang pernah mengunjungi
dan melakukan transaksi pembelian produk dari Starbucks Coffee yang ada di
Yogyakarta.
2. Penelitian ini hanya meneliti brand image dan persepsi harga terhadap keputusan
pembelian. Masih ada faktor lain yang dapat memengaruhi keputusan pembelian
misalnya faktor kualitas, promosi dan atribut produk.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
19
3. Penelitian ini masih belum bisa mengungkapkan secara keseluruhan faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan pembelian produk Starbucks Coffee secara keseluruhan.
Karena baru menemukan 6,4% dari faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian tersebut, sehingga masih terdapat 93,6 % dari faktor-faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran
yang dapat diberikan sebagai berikut.
1. Bagi Perusahaan
Berdasarkan penelitian responden dalam penelitian ini, upaya yang sebaiknya dilakukan
oleh Starbucks Indonesia adalah sebagai berikut.
a) Image yang dimiliki oleh Starbucks Coffee di Yogyakarta belum dapat
menjamin adanya keputusan pembelian pada konsumen. Disisi lain, tidak adanya
pengaruh positif antara brand image dengan keputusan pembelian konsumen untuk
membeli produk-produk dari Starbucks Coffee kemungkinan terjadi karena pada
dasarnya image yang dimiliki kebanyakan gerai kopi adalah sama di mata para
konsumen. Oleh karena itu Starbucks Coffee perlu membuat strategi baru untuk
memperbaiki persepsi pelanggan terhadap brand image yang dimiliki perusahaan,
misalnya dengan membuat suatu iklan yang menunjukkan bahwa Starbucks Coffee
menjadi pilihan yang paling tepat bagi masyarakat.
b) Dalam mempertimbangkan indikator kesesuaian harga dengan kualitas produk
dan manfaat, diharapkan agar perusahaan dapat memberikan harga yang sesuai
dengan kriteria indikator tersebut. Karena persepsi harga memberikan pengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen Starbucks Coffee di Yogyakarta.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan
melakukan penelitian pada faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi keputusan
pembelian konsumen. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat mengembangkan
penelitian ini dengan metode lain dalam meneliti brand image dan persepsi harga
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
20
terhadap keputusan pembelian, misalnya melalui wawancara mendalam terhadap
responden, sehingga informasi yang diperoleh dapat lebih bervariasi dari pada angket
yang jawabannya telah tersedia.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
21
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2000. Analisis Regresi Teori, Kasus, Solusi. Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE
Cahyadi, Imam F. 2014. Pengaruh Persepsi Harga, Atribut Produk, dan Persepsi Resiko
Terhadap Keputusan Pembelian Susu Formula (Studi pada Konsumen Susu
FormulaSGM di Yogyakarta). Skripsi. Program S1 Universitas Negeri Yogyakarta.
Damiati., Luh. M., Made. S., et al. 2017. Perilaku Konsumen. Depok: PT Raja Grafindo
Durianto, Darmadi et al. 2004. Strategi Menaklukan Pasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Fatmawati, N., dan Euis S. 2017. “Kualitas Produk, Citra Merek, dan Persepsi Harga Terhadap
Proses Keputusan Pembelian Konsumen Sepeda Motor Matic Honda. Jurnal
Manajemen dan Teori Terapan. Vol. 10. No. 1, April 2017”. Diambil dari:
file:///C:/Users/Windows10/ Downloads/ 5134-14948-1-PB%20(3).pdf ( 1 Mei 2018)
Ferdinan, C. E., dan Rini N. 2013. “Analisis Pengaruh Persepsi Harga, Persepsi Kualitas
Produk, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Suzuki di Kota
Solo”. Diponegoro Journal of Management. Vol. 2. No. 2, Tahun 2013. Diambil dari:
https:// ejournal3. Undip .ac.id/index.php/djom/article/view/9018 (1 Mei 2018)
Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Cetakan Keempat, Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gujarati, D. 2003. Ekonometrika Dasar: Edisi Keenam: Jakarta: Erlangga.
Harjati, L., dan Yurike V. 2015. “Pengaruh Kualitas Layanan dan Persepsi Harga Terhadap
Kepuasan Pelanggan pada Maskapai Penerbangan Tiger Air Mandala”. E- Journal
Widya Ekonomika. Vol. 1. No. 1, Oktober 2015.https:// ejournal.jurwidyakop3. com/
index.php / ekonomika/ article/ view/ 231 (1 Mei 2018)
Hidayati, T.A et al 2013. “Pengaruh Citra Merek Terhadap Minat Beli dan Keputusan
Pembelian Konsumen”. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 2. No.1, Mei 2013. Diambil
dari:http:// administrasibisnis. studentjournal.ub.ac.id/ index.php/ jab/article/
download/85/1651
Indriantoro, N., dan Bambang S. 2016. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntasi dan
Manajemen. Yogyakarta: BPFE .
Kotler, P. 1994. Marketing Management Analysis, Planning, Implementation, and Control. 8th
Edition. New Jersey: Prentice-Hall.
Kotler, P. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT.Indeks
Kotler, P dan Gary A. 2006. Prinsip - Prinsip Pemasaran. Edisi 12 Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kotler, P dan Gary A. 2008. Prinsip - Prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Erlangga
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
22
Mamahit,P., Agus S.S., & Willem A.T. 2015. “Pengaruh Brand Image, Brand Trust, dan
Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota All Yaris pada PT
Hasjrat Abadi Manado”. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol 15. No. 05. Diambil
dari: https:// ejournal.unsrat. ac.id /index.php/ jbie/article/ viewFile/ 10473/10059. (9
April 2018)
Manik, Cornelia.D. 2017. “Pengaruh Penetapan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Panel Listrik Pada PT. Cakra Raya Teknologi di Tangerang Kota”. Jurnal
Pemasaran Kompetitif. Vol. 1. No. 1, Oktober 2017: http://
openjournal.unpam.ac.id/ index.php/ JPK/article/ download/ 678/553 (20 April
2018)
Mawara, Z.R. 2013. “Periklanan dan Citra Merek Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Kendaraan Bermotor Yamaha”. Jurnal EMBA. Vol. 1. No. 3, Juni 2013. Diambil
dari:https://media.neliti.com/media/publications/1602-ID-periklanan-dan-citra-merek-
pengaruhnya-terhadap-keputusan-pembelian-kendaraan-be.pdf (22 April 2018)
Muharam, W., dan Euis S. 2017. “Kualitas Produk, Citra Merek, dan Keputusan Pembelian
Konsumen Honda Mobilio”. Prosiding Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu & Call
Papers UNISBANK ke-3 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank,
Semarang, 2017. Halaman 755-762.
Peter, J. Paul & Jerry C.Olson. 2008. Consumer Behaviour: Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran, Cetakan Pertama Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga
Prabowo, Bayu Dwi. 2016. “Pengaruh Servicescape Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Fashion Dengan Mempertimbangkan Motivasi Hedonis Sebagai Moderasi Di JCM
(Jogja City Mall) Tahun 2016”. Skripsi. Program S-1 STIE YKPN Yogyakarta
Rehman, H.I.U.R ., & Zahid I. 2017. “The Impact of Brand Image on Purchase Intention:
Moderating Role of Store Image in Pakistan’s Retail Sector”. The IUP Journal of
Brand Management. Vol. XIV. No. 3, 2017. Diambil dari: EBSCO. (20 April 2018)
Riyono,. dan Gigih E.B. 2016. “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Brand Image
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Aqua di Kota Pati”. Jurnal STIE Semarang.
Vol. 8. No. 2, Juni 2016. Diambil dari : https:// media.neliti.com/ media/ publications/
133954-ID-pengaruh-kualitas-produk-harga-promosi-d.pdf (3 April 2018)
Sangadji, E.M., dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen. Pendekatan Praktis. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan kesembilan.
Bandung: Alfabeta.
Supriyadi, Y.,dan Ginanjar I. 2016. Pengaruh Kualitas Produk dan Brand Image Terhadap
Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Mahasiswa Pengguna Produk Sepatu Merek
Converse di Fisip Universitas Merdeka Malang). Jurnal Bisnis dan Manajemen.
Vol.3.No.1, Januari 2016. Diambil dari: https://media.neliti.com /media/publications/
75449-ID-pengaruh-kualitas-produk-dan-brand-image.pdf (9 April 2018)
Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
23
Tambunan, K. 2012. Analisis Pengaruh Citra Merek, Persepsi Kualitas, dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Bandeng Presto. Skripsi. Program Sarjana S1
Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id/35986/1/ TAMBUNAN. pdf
(30 Maret 2018)
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Bisnis Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi
Wicaksono, Mohammad P. dan Ni K.S. 2016. Pengaruh Iklan dan Word Of Mouth Terhadap
Brand Awarness Traveloka. E-Jurnal Manajemen Unud. Vol.5. No.8, 2016. Dikutip
dari: file:///C:/Users/Windows10/Downloads/22531-1-44810-1-10-20160803.pdf (20
Juli 2018)
www.dosenpendidikan.com , diakses 30 Mei 2018
www.letohotel.blogspot.co.id, di akses 10 April 2018
www.starbucks.co.id , diakses 20 Juni 2018
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id