vii.hidrolik

9
Pneumatik dan Hidrolik I Hidrolik VII. Hidrolik Hidrolik adalah suatu media kerja untuk memindahkan dan mengontrol tenaga yang menggunakan fluida bertekanan dalam suatu rangkaian sirkuit yang tertutup. Karakteristik hidrolik antara lain : a. Tidak rusak karena adanya beban lebih b. Bias digunakan untuk gaya yang besar ( diatas 30 kN) c. Konstruksinya sederhana d. Fluida kerja tidak kompresibel, sehingga gerakan aktuatornya konstan e. Memerlukan system pembangkit tekanan f. Bila ada kebocoran, lingkungan menjadi kurang bersih g. Kecepatan gerak aktuatornya rendah VII.1 Prinsip Dasar Perhitungan Hidrolik Perhitungan gaya dan prinsip kerja pada sistem hidrolik dapat dihitung berdasarkan perbandingan luasan pada silinder input dan silinder output seperti gambar berikut : 29

Upload: danunurarifin123

Post on 28-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: VII.hidrolik

Pneumatik dan Hidrolik I Hidrolik

VII. Hidrolik

Hidrolik adalah suatu media kerja untuk memindahkan dan mengontrol tenaga

yang menggunakan fluida bertekanan dalam suatu rangkaian sirkuit yang tertutup.

Karakteristik hidrolik antara lain :

a. Tidak rusak karena adanya beban lebih

b. Bias digunakan untuk gaya yang besar ( diatas 30 kN)

c. Konstruksinya sederhana

d. Fluida kerja tidak kompresibel, sehingga gerakan aktuatornya konstan

e. Memerlukan system pembangkit tekanan

f. Bila ada kebocoran, lingkungan menjadi kurang bersih

g. Kecepatan gerak aktuatornya rendah

VII.1 Prinsip Dasar Perhitungan Hidrolik

Perhitungan gaya dan prinsip kerja pada sistem hidrolik dapat dihitung berdasarkan

perbandingan luasan pada silinder input dan silinder output seperti gambar berikut :

Gambar 7.1 Prinsip kerja hidrolik

7.2. Power Unit

29

Page 2: VII.hidrolik

Pneumatik dan Hidrolik I Hidrolik

Berfungsi untuk mensuplai tekanan yang akan digunakan pada instalasi hidrolik, dimana

pada sebuah power unit terdapat beberapa komponen, antara lain : motor listrik, pompa

hidrolik, manometer, katup relief bertekanan, dan tangki.

Gambar 7.2 Power unit beserta simbolnya

7.3. Akumulator

Berfungsi untuk menyimpan energi hidrolik, yang dapat digunakan untuk :

1. Mengatasi kebutuhan puncak

2. Sebagai cadangan / sumber energi bila power unit gagal berfungsi

Gambar 7.3 Akumulator beserta simbolnya

7.4. Katup

Fungsi utama dari katup adalah untuk merubah, membangkitkan atau membatalkan

sinyal untuk tujuan penyensoran, pemrosesan, dan pengontrolan.

Ada beberapa macam katup yang digunakan dalam rangkaian hidrolik, antara lain

seperti beberapa katup dibawah ini.

7.4.1. Katup Kontrol Arah

30

Page 3: VII.hidrolik

Pneumatik dan Hidrolik I Hidrolik

Katup kontrol arah berfungsi untuk meneruskan tekanan fluida kerja ke aktuator sesuai

dengan arah gerak yang diinginkan, ada beberapa macam katup kontrol arah antara lain

katup 3/2, 5/2, 4/2, 4/3, dan sebagainya.

Gambar 7.4 Katup 3/2 beserta simbolnya

7.4.2. Katup Satu Arah (Check valve)

Katup satu arah (Check valve) berfungsi untuk menyetop aliran secara menyeluruh

pada satu arah, katup ini sering digunakan untuk pengontrolan satu arah seperti pada

katup pengaturan satu arah aliran, juga diperlukan pada saat pemakaian katup relief

bertekanan.

Gambar 7.5 Check valve beserta simbolnya

7.4.3. Katup buka tutup (Shutoff valve)

Katup buka tutup (Shutoff valve) berfungsi untuk menyetop maupun membuka aliran

fluida kerja

Gambar 7.6 Katup buka tutup beserta simbolnya

7.4.4. Katup pengatur satu arah aliran (one-way flow control valve)

31

Page 4: VII.hidrolik

Pneumatik dan Hidrolik I Hidrolik

Berfungsi untuk mengatur kecepatan gerak aktuator, khususnya untuk memperlambat

gerakan

Gambar 7.7 Katup pengatur satu arah aliran dengan simbolnya

7.4.5. Katup relif bertekanan (Pressure Relief Valve)

Berfungsi untuk mengatur tekanan kerja, dapat juga digunakan untuk menunda gerakan

aktuator

Gambar 7.8 Pressure relief valve beserta simbolnya

7.5. Aktuator

Aktuator adalah bagian keluaran untuk mengubah tekanan fluida kerja menjadi energi

kerja yang dimanfaatkan, ada dua macam aktuator yaitu aktuator gerak linier dan

aktuator gerak rotasi

Silinder Hidrolik berfungsi untuk merubah tekanan fluida kerja menjadi gerak linier

Gambar 7.9 Silinder hidrolik beserta simbolnya

Motor Hidolik berfungsi untuk merubah tekanan fluida kerja menjadi gerak rotasi

32

Page 5: VII.hidrolik

Pneumatik dan Hidrolik I Hidrolik

Gambar 7.10 Motor hidrolik beserta simbolnya

7.6. Rangkaian Dasar Hidrolik

Untuk membuat rangkaian dasar atau rangkaian sederhana diperlukan beberapa

komponen hidrolik, antara lain power unit sebagai pensuplai tekanan, katup sebagai

sensor atau prosesor, dan aktuator. Dibawah ini ditampilkan contoh rangkaian dasar

Gambar 7.11 Rangkaian dasar

7.7. Gerak Squensial

Gerak squensial adalah gerakan yang berurutan, dimana gerakan berikutnya sangat

dipengaruhi atau dikontrol oleh gerakan sebelumnya. Untuk membuat gerak squensial

kita dapat menggunakan pressure relief valve untuk menunda gerakan selanjutnya,

seperti contoh rangkaian berikut ini.

P T

Ts

A B

P T

33

Page 6: VII.hidrolik

Pneumatik dan Hidrolik I Hidrolik

P T

Ts

A B

P T

A

B

A

B

B

A

P

T

B

A

P

T

A

B

Gambar 7.12 Rangkaian gerak squensial

7.8. Elektro Hidrolik

Rangkaian elektro hidrolik merupakan gabungan antara rangkaian hidrolik dan

rangkaian elektrik, sehingga katup yang digunakan penggeraknya juga menggunakan

elektrik (solenoid) ada beberapa jenis katup yang dioperasikan dengan solenoid,

diantaranya adalah katup 4/3 double solenoid seperti gambar dibawah.

Gambar 7.13 Katup 4/3 double solenoid beserta simbolnya

34

Page 7: VII.hidrolik

Pneumatik dan Hidrolik I Hidrolik

Contoh Soal

Buatlah rangkaian elektro hidrolik untuk silinder kerja ganda yang dioperasikan dengan

dua buah tombol (S1 dan S2), silinder akan bergerak maju bila tombol S1 ditekan dan

akan bergerak mundur bila tombol S2 ditekan. Bila kedua tombol tidak ditekan, maka

silinder akan berhenti disembarang posisi tergantung pada input terakir yang bekerja

Jawaban :

P T

Ts

A B

P T

Y1 Y2

+24V

0V

Y1 Y2

S1

3

4

S2

1

2

S1

1

2

S2

3

4

1 2

35