web viewsuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang...

40
ISOMETRI Suatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak atau juga dinamakan suatu isometri. Selain mengawetkan jarak antara dua titik, suatu isometri memiliki sifat-sifat berikut : Teorema 4.1 : sebuah isometri bersifat : a. memetakan garis menjadi garis b. mengawetkan besarnya sudut antara dua garis c. mengawetkan kesejajaran dua garis Bukti : a. Andaikan g sebuah garis dan T suatu isometri. Kita akan membuktikan bahwa T(g)=h adalah suatu garis juga. B B’ A’ g h Gambar 4.1 Ambil A g dan B g. Maka A = T(A) h, B =T(B) h ; melalui A dan B ada suatu garis, misalnya h . Akan kita

Upload: hakiet

Post on 05-Mar-2018

371 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

ISOMETRI

Suatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah

suatu transformasi yang mengawetkan jarak atau juga dinamakan

suatu isometri.

Selain mengawetkan jarak antara dua titik, suatu isometri

memiliki sifat-sifat berikut :

Teorema 4.1 : sebuah isometri bersifat :

a. memetakan garis menjadi garis

b. mengawetkan besarnya sudut antara dua garis

c. mengawetkan kesejajaran dua garis

Bukti :

a. Andaikan g sebuah garis dan T suatu isometri.

Kita akan membuktikan bahwa T(g)=h adalah suatu garis juga.

B B’

A’

gh

Gambar 4.1

Ambil A g dan B g. Maka A’ = T(A) h, B’=T(B) h ; melalui A’ dan B’ ada

suatu garis, misalnya h’. Akan kita buktikan h=h’.

(i) Bukti h’ h

Ambil X’ h’ . oleh karena bidang kita adalah bidang Euclides, kita andaikan

(A’X’B’), artinya A’X’ + X’B’ = A’B’. Oleh karena T suatu isometri, jadi suatu

transformasi maka ada X sehingga T(X) = X’ dan oleh karena T suatu isometri maka AX=

A’X’. Jadi pula AX + XB = AB. Ini berarti bahwa A, X, B segaris pada g.

Ini berarti lagi bahwa X’ = T(X) h.

Sehingga h’ h sebab bukti serupa berlaku untuk posisi X’ dengan (A’X’B’) atau (A’B’X’).

Page 2: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

(ii) Bukti h h’

Ambil lagi Y’ h.

Maka ada Y g sehingga T(Y) = Y’’ dengan Y misalnya (A Y B), artinya Y g

dan AY + YB = AB. Oleh karena T sebuah isometri maka AY= A’Y’, YB=Y’B’ , AB= A’B’

Sehingga A’Y’ + Y’B’ = A’B’. Ini berarti bahwa A’, Y’, B’ segaris, yaitu garis

yang melalui A’ dan B’.

Oleh karena h’ satu-satunya garis yang melalui A’ d an B’ maka Y’ h’ . Jadi,

haruslah h h’.

Bukti serupa berlaku untuk keadaan (Y A B) atau (A B Y). Sehingga h= h’ . Jadi kalau g sebuah garis maka h = T(g) adalah sebuah garis.

b. Ambil sebuah ABC.

Akan ditunjukkan m( ABC)=m( A’B’C’)

A

B Gambar 4.2C

(a) (b)

Andaikan A’ = T(A), B’ = T(B), C’ = T(C).

Menurut (a), maka A’B’ merupakan peta dari AB dan B’C’ merupakan peta

dari BC adalah garis lurus. Karena AB dan BC merupakan garis lurus maka

A’B’ dan B’C’ merupakan garis lurus.

Karena ABC = BA BC maka A’B’C’ = B’A’B’C’ .

Perhatikan ABC dan A’B’C’ !

A’B’ = AB, B’C’ = BC, C’A’ = CA. Menurut teorema ke kongruenan jika dua

buah segitiga yang memiliki sifat S S S sama maka kedua segitiga tersebut

kongruen.

Sehingga ABC A’B’C’. Jadi, A’B’C’ = ABC.

Sehingga suatu isometri mengawetkan besarnya sudut.

Page 3: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

c.

a b a’b’

Gambar 4.3Kita harus memperlihatkan a’ // b’

Andaikan a’ memotong b’ di sebuah titik P ’ jadi P’ a’ dan P b’. Ini berarti

bahwa a memotong b di P, jadi bertentangan dengan yang diketahui bahwa a//b.

Maka pengandaian a’ memotong b’ salah.

Jadi haruslah a’ // b’.

Akibat : salah satu akibat dari sifat (b) Teorema 1.3 ialah bahwa apabila a b

maka T(a) T(b) dengan T sebuah isometri.

Bukti:

Dipunyai a b akan ditunjukkan T(a) T(b)

Andaikan T(a) T(b) maka terapat sudut antara T(a) dengan T(b) yang tidak sama

dengan 90o. Karena isometri mengawetkan besarnya sudut antara dua garis maka

sudut yang dibentuk oleh a dan b tidak sama dengan 90o. Hal ini kontradiksi dengan a b. Jadi pengandaian harus dibatalkan.

Artinya T(a) T(b).

Jadi apabila a b maka T(a) T(b) dengan T sebuah isometri.

Contoh: Diketahui garis g { (x,y) | y = -x } dan garis h { (x,y) | y = 2x –

3}. Apabila Mg adalah refleksi pada garis g tentukanlah persamaan garis h’=

Mg(h). Jawab :

Oleh karena Mg sebuah refleksi pada g jadi suatu isometri, maka menurut teorema

4.1, h’ adalah sebuah garis.

Page 4: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

Y

hg

h’O Q X

XP’’Q X

R

P

Garis h’ akan melalui titik potong antara h dan g misalnya R, sebab Mg(R) = R.

g : y = -x, h : y = 2x – 3, misalkan R(x,y). Dengan mensubsitusikan g ke dalam h

diperoleh:

y 2x - 3Û - x 2x 3Û 3x 3Û x 1

Karena y = -x, jadi y = -x. Jelas bahwa R = (1,-1); h’ akan pula melalui Q ’ = (0,-3/2). Persamaan garis h’ adalah

y y1

y2 y1

x

x

1

x2 x1

Û y (1) x 1

3 (1)

0 1

2Û y 1 x 1

1 1 2

Û y 1 1

x 12

Û y 1

x 3

02 2

Û 2 y x 3 0Û x 2 y 3 0

Dengan demikian persamaan h’ adalah : h’ = { (x,y) | x-2y-3 = 0 }

Page 5: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

4.1 Isometri langsung dan isometri lawanPerhatikan gambar 4.9 a ini. Anda melihat suatu transformasi T yang memetakan

segitiga ABC pada segitiga A1 B1 C1 misalnya sebuah pencerminan pada garis g.

C

C B

BA A

gGambar 4.9a

Gambar 4.9b

Tampak bahwa apabila pada segitiga ABC, urutan keliling adalah A B C

adalah berlawanan dengan putaran jarum jam maka pada petanya, yaitu segitiga

A1 B1 C1, urutan kelilingnya A1 B1 C1 adalah sesuai denagn putaran jarum

jam. Pada gambar 4.9b Anda lihat juga suatu isometri, yaitu suatu rotasi

(putaran)mengelilingi sebuah titik O.

Kelak akan dibicarakan lebih mendalam tentang rotasi ini.

Di sini dikemukakan sekedar sebagai contoh. Kalau pada segitiga ABC urutan

keliling A B C adalah berlawanan arah maka pada petanya yaitu pada

segitiga A2 B2 C2 urutan keliling A2 B2 C2 tetap berlawanan dengan putaran

jarum jam.

Untuk membahas lebih lanjut fenomena isometri di atas, kita perkenalkan konsep

orientasi tiga titik yang tak segaris. Andaikan (P1, P2, P3) ganda tiga titik yang

tak segaris. Maka melalui P1, P2, dan P3 ada tepat satu lingkaran l. kita dapat

mengelilingi l berawal misalnya dari P1 kemudian sampai P2, P3 dan akhirnya

kembali ke P1.

Apabila arah keliling ini sesuai dengan putaran jarum jam, maka dikatakan

bahwa ganda tiga titik (P1, P2, P3) memiliki orientasi yang sesuai dengan putaran jarum jam (atau orientasi yang negatif). Apabila arah keliling itu berlawanan

dengan arah putaran jarum jam, maka dikatakan bahwa ganda tiga titik (P1, P2,

P3) memiliki orientasi yang berlawanan dengan putaran jarum jam (atau orientasi

yang positif). Jadi pada gambar 4.9a, (A,B,C) memiliki orientasi positif

Page 6: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

sedangkan (A 1 B1 C1) memiliki orientasi yang negatif. Pada gambar 4.9b,

orientasi (ABC) adalah positif dan orientasi (A2 B2 C2) tetap positif.

Jadi pencerminan pada gambar 4.9a mengubah orientasi sedangkan putaran pada

gambar 4.9b mengawetkan orientasi.

Definisi:

1. Suatu transformasi T mengawetkan suatu orientasi apabila untuk setiap tiga

titik tak segaris (P1, P2, P3) orientasinya sama dengan ganda (P1’, P 2’ , P3’)

dengan P1’ = T(P 1), P2’ = T(P 1), P3’ = T(P 3).

2. Suatu transformasi T membalik suatu orientasi apabila untuk setiap tiga titik

tak segaris (P1, P2, P3) orientasinya tidak sama dengan orientasi peta-petanya

(P1’, P 2’, P3’) dengan P 1’ = T(P 1), P2’ = T(P 1), P3’ = T(P 3).

Definisi:

Suatu transformasi dinamakan langsung apabila transformasi itu mengawetkan

orientasi; suatu transformasi dinamakan transformasi lawan apabila transfomasi

itu mengubah orientasi. Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

adalah:

Teorema 4.2 : Setiap refleksi pada garis adalah isometri lawan.

Teorema ini tanpa bukti.

Tidak setiap isometri adalah isometri lawan. Anda dapat melihat pada gambar

4.9b. di situ isometri kita (yaitu rotasi pada titik O) adalah sebuah isometri

langsung. Oleh karena itu dapat kita kemukakan teorema berikut, tanpa bukti

yaitu :

Teorema 4.3 : Setiap isometri adalah sebuah isometri langsung atau sebuah

isometri lawan.

Page 7: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

Soal Latihan:

1. Diketahui garis g dan h seperti dapat dilihat pada ganbar. Dengan menggunakan jangka

dan penggaris lukislah garis g’=M h(g) dengan Mh sebuah pencerminan pada garis h. Jawab:

2. Diketahui garis-garis s, t, u dan titik A,B seperti dapat dilihat pada gambar dibawah ini. T

adalah sebuah isometric dengan B=T(A) dan u=T(s). kalau t s, lukislah t’=T(t).

Jawab:

T(t)=t’ , A t.

t Karena B=T(A) maka B t’. Karena t s dan T isometri, maka T(t) T(s) t’ u.

Jadi, untuk melukis t’ buat garis t’melalui B yang tegak lurus u.

sA

B

u

3. Diketahui garis t, lingkaran l dengan pusat D dan segitiga ABC seperti pada

gambar. a)Lukislah Mt(

b) hubungan apakah antara dan Mt( ?

c) lukislah Mt(l)

Jawab:

a) B

Ct

A

Page 8: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

b) Perhatikan ABC dan A’B’C’

Karena A’=M t(A) OA’=OA

B’=M t(B) OB’=OB

C’=M t(C) OC’=OC

Diperoleh m( ABC)= m( A’B’C’)

AB=OA+OB=OA’+OB’=A’B’

m( BAC)= m( B’ A’C’).

Berdasarkan teorema, (Sd S Sd) maka ABC A’B’C’

c)

D

4. Diketahui garis t.

a) Lukislah sebuah ABCsehingga Mt( ABC)= ABC (artinya: oleh Mt, ABC dan hasil refleksi pada t berimpit)

b) Lukislah sebuah lingkaran yang berimpit dengan petanya oleh Mt.

c) Lukislah sebuah segi empat yang berimpit dengan petanya oleh Mt.

Jawab:

a) b) c)

t tt

Page 9: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

5. Diketahui garis g = {(x,y) |x + 2y = 1} dan h = {(x,y) |x = -1}.

Tulislah sebuah persamaan garis g’ = M h(g).

Jawab:Y

g’

C

B(0, 1

)2

A’(-3,0) D X

A(1,0)

g

h:x = -1

Karena Mh sebuah refleksi pada h, maka merupakan isometri.

Jadi, menurut teorema ”sebuah isometri memetakan ga ris menjadi garis”, dan M h(g)

= g’, maka g’ adalah sebuah garis.

Titik A(1,0) merupakan titik potong antara garis g dan sumbu X.

Titik C merupakan titik potong antara garis g dan h.

Jadi Cg dan Ch.

Karena Ch maka Mh(C) = C

Jadi g’ akan melalui titik C, dan g’ akan melalui A ’ = M h(A)

Koordinat titik C

g ≡ x + 2y = 1 x + 2y – 1 = 0, h

≡ x = -1

substitusikan x = -1 ke persamaan garis g ≡ x + 2y = 1,

diperoleh: -1 + 2y – 1 = 0 2y =2 y = 1

Jadi C(-1,1)

Kordinat A’ = M h(A)

Titik D(-1,0) adalah titik potong h dengan sumbu

X. AD = xA – xD = 1- (-1) = 2

Karena isometri maka D A’ = AD = 2

Jadi, AA’ = AD + DA’ = 2 + 2 =

4 Misal titik A’(x ’, y’)

Page 10: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

Absis titik A’ adalah 1 - 4 = -3

Diperoleh x’ = -3 dan y’ = y = 0

Jadi, A’(-3,0)

Jadi, g’ melalui titik C(-1,1) dan A’(-3,0)

Persamaan garis g’: y y1 x x1 Û y 1 x (1)y y x x 3 (1)

2 20 1

1 1

Û y 1 = x 1 21

Û y 1 =x 12

Û y = 1 x 1 12 2

Û y = 1 x 32 2

Û x 2 y 3 0

Jadi, g’ = {(x,y) | x - 2y + 3 = 0}

6. Diketahui garis g = {(x,y) |3x - y + 4= 0} dan h = {(x,y) |y = 2}.

Tulislah persamaan garis g’ = M h(g).Y

gJawab:

A(0,4)

D hC

B( 4A’(0,0)

X,0)3

Karena Mh sebuah refleksi pada h, maka merupakan isometri.

Jadi, menurut teorema ”sebuah isometri memetakan ga ris menjadi garis”, dan M h(g)

= g’, maka g’ adalah sebuah garis.

Titik A(4,0) merupakan titik potong antara garis g dan sumbu Y.

Titik C merupakan titik potong antara garis g dan h.

Jadi Cg dan Ch.

Karena Ch maka Mh(C) = C

Jadi g’ akan melalui titik C, dan g’ akan melalui A ’ = M h(A)

Page 11: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

Koordinat titik C

g ≡ 3x - y + 4= 0, h ≡ y = 2

substitusikan y = 2 ke persamaan garis g ≡ 3x - y + 4= 0, diperoleh:

3x – 2 + 4= 0 3x = -2 x = 2

3

Jadi C( 2

,2)3

Koordinat A’ = M h(A)

Titik D(0,2) adalah titik potong h dengan sumbu

Y. AD = yA – yD = 4-2 = 2

Karena isometri maka D A’ = AD = 2

Jadi, AA’ = AD + DA’ = 2 + 2 =

4 Misal titik A’(x ’, y’)

Ordinat titik A’ adalah 4 - 4 =

0 Diperoleh y’ = 0 dan x’ = x =

0 Jadi, A’(0,0)

Jadi, g’ melalui titik C( 2

,2) dan A’(0,0)3

Persamaan garis g’: y y1 y2 y1

Jadi, g’ = {(x,y) | 3x y 0 }

x x1 y 2x ( 2 )

Û 3x2 x1 0 2 ( 20 )

3

y 2x 2

Û =3

2 23

Û y 2 = -2 ( 3

x 1) 2

Û y = -3x -2 +2

Û y = -3x

Û 3x y 0

Page 12: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

7. Diketahui garis-garis g = {(x,y) | y = 0}, h = {(x,y) |y = x}, dan k = {(x,y) |x = 2}.

Tulislah persaman garis-garis berikut;

a). Mg(h) b). Mh(g)

c). Mg(k) d). Mh(k)

jawab: a).

Yh: y=x

A

X

A’

h’: y=-x

Karena Mg sebuah refleksi pada g maka merupakan isometri.

Menurut teorema, “ Sebuah isometri memetakan garis menjadi garis ”, dan M g(h) =

h’, maka h’ adalah sebuah garis.

Titik O(0,0) merupakan titik potong antara garis g dan h. Jadi, Og dan Oh.

Karena Og maka Mg(O) = O

Jadi h’ akan melalui titik O(0,0)

Ambil sebarang titik di h, misal A(1,1), maka h’ juga akan melalui A’ = M g(A).M g

A(x,y) A’(x,-y) , g = {(x,y) | y = 0}M

g

Jadi, A(1,1) A’(1,-1)

Jadi, garis h’ melalui titik O(0,0) dan A’(1,-1)

Persamaan garis h’:

y y1 x x1 Û y 0 x 0 Û y xy y x x

2 21 0 1 0

1 1

Jadi, h’ = {(x,y) | y = -x}.

Page 13: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

b).Y

h: y=x

C’(0,1)

X g:y=0C(1,0)

Karena Mh sebuah refleksi pada h maka merupakan isometri.

Menurut teorema, “ Sebuah isometri memetakan garis menjadi garis ”, dan M h(g) =

g’, maka g’ adalah sebuah garis.

Titik O(0,0) merupakan titik potong antara garis g dan h. Jadi, Og dan Oh.

Karena Oh maka Mh(O) = O

Jadi g’ akan melalui titik O(0,0)

Ambil sebarang titik di g, misal C(1,0), maka g’ juga akan melalui C’ = M h(g).M g

C(x,y) C’(y,x)M g

Jadi, C(1,0) C’(0,1)

Jadi, garis g’ melalui titik O(0,0) dan C’(0,1)

Persamaan garis g’:

y y1

x x1Û

y 0

x 0 Û x 0

y y x x2 2

1 00 01 1

Jadi, g’ = {(x,y) | x = 0}.

c). Y k: y=2

1 B(2, )

2

X : gP(2,0)

Page 14: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

Karena Mg sebuah refleksi pada g maka merupakan isometri.

Menurut teorema, “ Sebuah isometri memetakan garis menjadi garis ”, dan M g(k) =

k’, maka k’ adalah sebuah garis.

Titik P(2,0) merupakan titik potong antara garis g dan k. Jadi, Pg dan Pk.

Karena Pg maka Mg(P) = P, maka k’ akan melalui titik P(2,0)

Ambil sebarang titik di k, misal B(2, 1

), maka k’ juga akan melalui B’ = M g(B). 2M

g

B(x,y) B’(x’,y’) = B’(x,-y)

1M

g

1Jadi, B(2, ) B’(2,- )22

Jadi, garis k’ melalui titik P(2,0) dan B’(2,- 1 )2

Jadi, k’ = k = {(x,y) | x = 2}.

d). Y k h

B’(0,2)

B(2,0) X g

Karena Mh sebuah refleksi pada h maka merupakan isometri.

Menurut teorema, “ Sebuah isometri memetakan garis menjadi garis ”, dan M h(k) =

k’ , maka k’ adalah sebuah garis.

Titik A(2,2) merupakan titik potong antara garis h dan k. Jadi, Ah dan Ak.

Karena Ah maka Mh(A) = A

Jadi k’ akan melalui titik A(2,2)

Ambil sebarang titik di k, misal B(2,0), karena h: y = x maka Mh(B) = (0,2) =

B’. Jadi k’ melalui A dan B’

Page 15: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

Persamaan garis k’:

y y1

x x1Û

y 2

x 0 Û y 2

y y x x2 2

2 2 2 01 1

Jadi, g’ = {(x,y) | y=2}.

8. Jika g = {(x,y) | y = x} dan h = {(x,y) |y = 3 – 2x }, tentukan persamaan garis Mg(h). Jawab:

Y

B(0,3) g: y=x

C’(0, A2 B’(3,0) X3

C( ,0)2

Karena Mg sebuah refleksi pada h maka merupakan isometri.

Menurut teorema, “ Sebuah isometri memetakan garis menjadi garis ”, dan M g(h)=h’,

maka h’ adalah sebuah garis.

Titik A merupakan titik potong antara garis g dan h. Jadi, Ag dan Ah.

Karena Ag maka Mg(A) = A

Jadi h’ akan melalui titik A

Ambil titik B(0,3) dan C( 3

,0) karena g: y = x maka Mg(B) = B’ dan M g(C)=C’. 2

Jadi h’ melalui B’ dan C’

Persamaan garis h’:

y y1 x x1 Û

y 0

x 3y2 y1 x2 x1 3 0 0 3

2

Û3y 3

x 9

2 2

Û 6 y 3x 9

Page 16: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

Û 3x 6 y 9 0

Jadi, h’ = {(x,y) | 3x 6 y 9 0 }.

9. Jika g = {(x,y) | y = -x} dan h = {(x,y) |3y = x + 3}, selidikilah apakah A(-2,-4) terletakpada garis h’ = M g(h).

YJawab:

B’(0,3)h: 3y=x+3

DC(0,1)

B(-3,0)X

C’

g: y=-x

Karena Mg sebuah refleksi pada h maka merupakan isometri.Menurut teorema, “ Sebuah isometri memetakan garis menjadi garis ”, dan M

g(h)=h’ , maka h’ adalah sebuah garis.

Titik D merupakan titik potong antara garis g dan h. Jadi, Dg dan Dh.

Karena Dg maka Mg(D) = D Jadi h’ akan melalui titik D

Ambil titik B(-3,0) dan C(0,1) karena g: y = - x maka Mg(B) = B’ dan M

g(C)=C’. Jadi h’ melalui B’ dan C’

Persamaan garis h’:

y y1

x x1Û

y 0

x (1) Û y ( x 1)3 Û y 3x 3

y y x x2 2

3 0 0 (1)1 1

Jadi, h’ = {(x,y) | y 3x 3 }

Akan diselidiki apakah A(-2,-4) terletak pada garis h’ = M g(h)

Substitusikan A(-2,-4) pada h’: y = 3x + 3

Maka h’ : -4 = 3(-2) + 3

-4 = -3 ( pernyataan yang salah)

Page 17: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

Diperoleh A(-2,-4) tidak memenuhi persamaan h’: y = 3x + 3, artinya A(-2,-4) tidak

terletak pada garis h’ = M g(h)10. Diketahui lingkaran l= x, y: x 22 y 32 4

T sebuah isometri yang memetakan titik A(2,3) pada A’(1,-7). Tentukan persamaan

himpunan T(l). Apakah peta l juga lingkaran?

Jawab:l = x, y: x 22 y 32 4A’=T(A) dengan A(2,3) dan A’(1,-7).

L adalah lingkaran dengan pusat (2,3) dan jari-jari=2.

Karena A adalah pusat lingkaran l, maka A’=(1,-7) adalah pusat lingkaran l’=T(l). Sehingga T(l)=l’= x, y: x 12 y 72 4Peta l yaitu l’ adalah lingkaran karena isometri T mengawetkan besarnya sudut yaitu

360o.

11. Diketahui lima garis g, g’, h, h’, dan k sehingga g ’=M k(g), dan h’=M k(h). Apabila

g’//h’ buktikan bahwa g//h.

Jawab:

Dipunyai

g’//h’. Adt g//h

Andaikan g tidak sejajar h, maka menurut teorema, bahwa isometri Mk mengawetkan

kesejajaran 2 garis, diperoleh g’ tidak sejajar dengan h.

Padahal dipunyai g’//h’, maka pengandaian harus dib atalkan. artinya, g//h.

12. Diketahui garis-garis g, h, dan h’ sehingga h’=M g(h). Apakah ungkapan-ungkapan di

bawah ini benar?a. Jika h’//h, maka h//g.

b. Jika h’=h maka h=g.

c. Jika h’ h={A}, maka A g.

Jawab:h’ g ha. Benar

b. Benar h’gh

Page 18: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

c. Benar

hh'

g

13. Buktikan sifat berikut: Apabila g h maka Mh(g)=g. Apakah ini berarti bahwa apabila P

g maka Mh(P)=P?

Jawab:

Dipunyai g h.

Adt Mh(g)=g.

Karena Mh mengawetkan besarnya dua sudut yaitu sudut antara g dan h sebesar 90o,

maka sudut antara g’ dan h juga 90 o. Sehingga g’ merupakan pelurus g. Jadi, g’ berimpit dengan g sehingga Mh(g)=g.

Kasus I. P g, P h maka Mh(P)=P. P P’ g

h

Kasus II. P g, Ph. Karena Mh isometri maka OP=OP’. Diperoleh P=P’.Jadi,Mh(P) P. P P’ g

h

15. Jika g = {(x,y) | y = 2x + 3} dan h = {(x,y) |y = 2x + 1}, tentukan persamaan garis h’ =

Mg(h).

Jawab:Y h’

gE

h

D(0,3)

B(0,1)F C

1 ,0)X

A( 2

Karena Mg sebuah refleksi pada h maka merupakan isometri.

Page 19: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

Menurut teorema, “ Sebuah isometri memetakan garis menjadi garis ”, dan M g(h) =

h’ , maka h’ adalah sebuah garis.

Titik A(- 1

,0 ) merupakan titik potong antara garis h dengan sumbu X. 2

Titik B(0,1) merupakan titik potong antara garis h dengan sumbu Y.

Titik C(- 3

,0 ) merupakan titik potong antara garis g dengan sumbu X. 2

Titik D(0,3) merupakan titik potong antara garis h dengan sumbu Y.

Sehingga AC =1, BD =1

Diperoleh h’ memotong sumbu X di titik F(- 5

,0) 2

h’ memotong sumbu Y di titik E(0,5)

Persamaan garis h’ melalui F dan E sehingga persamaan g’:

y y1 x x1 y 0

x ( 5 )

Û 2 Û 5y 5(x 5

) Û 5 y 10x 25

y2 y1 x2 x1 5 0 0 ( 5 ) 2 22

Û y 2x 5 0

Jadi, h’ = {(x,y) | y 2x 5 0 }

16. Suatu transformasi T ditentukan oleh T(P)=(x+1,2y) untuk semua P(x,y).

a. Jika A(0,3) dan B(1,-1) tentukan A’=T(A) dan B’= T(B). Tentukan pula persamaan

AB dan A'B' .

b. Apabila C(c,d) AB selidiki apakah C’=T(C) AB

c. Apabila D’(e,f) AB selidiki apakah D AB dengan D’=T(D).

d. Menurut teorema, disebutkan bahwa jika transformasi T suatu isometric maka peta

sebuah garis adalah suatu garis. Apakah kebalikannya benar?

Jawab:

T(P)=(x+1,2y) P(x,y)

a. A(0,3), B(1,-1)

A’=T(A)=(0+1,2x3)=(1,6)

B’=T(B)=(1+1,2x(-1))=(2,-2)

Page 20: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

AB y y1

x x1

y2 y1 x2 x1

Û y (1) x 13 (1) 0 1

Û y 1 x 14 1

Û y 1 4x 4Û y 4x 3 0

A'B' y y1

x x1

y2 y1 x2 x1

Û y (2) x 26 (2) 1 2

Û y 2x 2

8 1Û y 2 8x 16Û y 8x 14 0

b.C(c,d) AB

A'B'Akan diselidiki C’=T(C)

A'B' merupakan peta dari AB .Karena A’=T(A), B’=T(B), maka

Sehingga jika C AB maka C’=T(C) A'B'

c. D’(e,f) AB diselidiki apakah D AB dengan D’=T(D).

Karena A'B' merupakan peta AB maka jika D’ AB pasti D AB .

d.Dipunyai h’ adalah garis.

Akan ditunjukkan h adalah garis dengan h’=T(h).

Andaikan h bukan garis maka h’=T(h) bukan

garis. Padahal dipunyai h’ garis.

Maka pengandaian harus dibatalkan. Artinya, h suatu garis .

Jadi, jika h’ garis maka h juga garis dengan h’=T(H ).

18. Ada berapa refleksi garis dengan sifat berikut:

a. Sebuah segitiga sama kaki direfleksi pada dirinya sendiri?

b. Sebuah persegi panjang direfleksi pada dirinya sendiri?

c. Sebuah segiempat beraturan direfleksi pada dirinya sendiri?

Page 21: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

Jawab:

a. 1 refleksi

b. 2 refleksi

c. 4 refleksi

Page 22: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

Soal Latihan:1. Pada gambar 4.10, ada tiga titik tidak segaris, yaitu P, Q, R; T dan S adalah isometri-

isometri dengan P’

= T(P), R’= T(R) sedangkan P

’’ ’’ P’’ ’’= S(R).= S(P), Q = S(Q), R

Termasuk golongan manakah T dan S itu? P’’

Q R’

P’ P’’

Q’

R’

P Q’

Jawab :

R’ P’’

Q

P’ P’’

Q’

R’

PQ’

Jadi :

T merupakan isometri lawan dan S merupakan isometri langsung.

2.Isometri T memetakan A pada X; B pada Y dan C pada Z. apabila T sebuah isometrilawan tentukan titik Z.

A

CB

X

Z Y3. Sebuah isometri S memetakan D pada W, E pada Z dan F pada U. Apabila S sebuah

isometri langsung, tentukan U.

Jawab:

D Z

F

E W

Page 23: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

4. Diketahui sebuah titik A dan dua transformasi T dan S yang didefinisikan sebagai

berikut: T(A)=A, S(A)=A. Jika P A, T(P)=P’ dan S(P)=P’’. P’ adalah titik tengah

ruas garis AP sedangkan A titik tengah PP'' . Termasuk golongan manakah masing-

masing trnsformasi S dan T itu?

Jawab:

T(A)=A, S(A), jika P A T(P)=P’,S(P)=P”

Ilustrasi:

P” A P’ P

Dari gambar diperoleh S isometri berlawanan karena PA P" A

Dan T isometri langsung karena PA P' A

5. Tentukan koordinat-koordinat titik P pada sumbu X sehingga APO

BPX . Diketahui bahwa A=(0,3) dan B=(6,5).

Jawab:

A=(0,3) dan B=(6,5).Agar APO BPX maka,

tan tan

Û 3 5B x x6

A Û 18 3x 5x

Û x 18

α β8

9x A 6-x4

Jadi, agar APO BPX maka P(9/4,0)

6. Sebuah sinar mamancar dari titik A(6,4) dan diarahkan ke titik P(2,2) pada sebuah

cermin yang digambar sebagai garis g = {(x,y) |y = x}. Ada sebuah garis h = {(x,y) |x

= -1}. Sinar yang dipantulkan memotong garis h pada sebuah titik Z. Tentukan

koordinat- koordinat titik Z.

Page 24: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

Jawab:

Yg; y=x

A’

A(6,4)

X

Z

Koordinat A’(4,6)

Persamaan sinar A’Py

y

1 x

x

1 y2 y1 x2 x1

Û y 6 x 4 2 6 2 4

Û 2( y 6) 4(x 4)Û 2 y 12 4x

16Û 2 y 4x 4 0

Jika x = -1 maka 2y + 4 +4 =0

Jadi, y = -4

Jadi, koordinat Z(-1,-4)

h: x=-1

7. Diketahui garis-garis g dan h dan titik-titik P dan R.

Diketahui bila bahwa P’=M g(P), P”=M h(P’), R’=M g(R), dan R”=M h(R).

a. Lukislah P’ dan R”

b. Bandingkan jarak PR dan P”R”

Jawab:

g

R

P h

Karena PR = P’R’ (isometri mengawetkan jarak)

Maka jarak P’ dengan h = jarak P’’ dengan h

Jarak R’ dengan h = jarak R’’ dengan h

Jadi jarak P’R’ = jarak P’’ R’’

Karena jarak PR = jarak P’R’ dan jarak P’R’ = jarak P’’ R’’ , maka jarak PR = jarak

P’’ R’’ .

Page 25: Web viewSuatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis g adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak ... Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi kita

8. Diketahui bahwa T dan S adalah padanan- padanan sehingga untuk semua titik P

berlaku T(P) = P’ dan S(P’) = P’’.

W adalah sebuah fungsi yang didefinisikan untuk semua P sebagai W(P) =

P’’. Apakah W suatu transformasi?.

Jawab:

W suatu fungsi sehingga titik P P” S W(P) = P”.

Ditunjukkan W surjektif

Pikirkan sebarang titik A(x,y)T S

Jelas A(x,y) A’(x’,y’) A”(x”,y”), atauW

A(x,y) A”(x”,y”)

Jadi, titik A A” S W(P) = P”.

Jadi, W surjektif.

Ditunjukkan W injektif

Pikirkan sebarang titik B(x,y) dan C dengan B≠C.W

Jelas B B” = W(B)W

C C” = W(C) , dengan W(B) ≠ W(C)

Jadi, titik B dan C dengan B ≠ C berlaku W(B) ≠ W(C).

Jadi, W injektif.

Jadi, karena W surjektif dan injektif maka W merupakan transformasi.

10. Diketahui sebuah garis g dan titik A, A’ dan B sehingga Mg(A) = A’ dan garis AB // g. Dengan menggunakan suatu penggaris saja tentukan titik B’ = M g(B)

Jawab:

A B

g

A’ B’