jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · web viewoleh karena itu,...
TRANSCRIPT
INFLUENCE REVENUES AND OPERATING COSTS AGAINST NET INCOME AT PT. POS INDONESIA BRANCH
TANJUNGPINANG THE PERIOD 2010-2012.
Rio asnotoMahasiswa Akuntansi, FEKON UMRAH,
Myrna Sofia, S.E.,M.Si.Dosen Akuntansi FEKON UMRAH,
Hj. Iranita, S.E.,M.Si.Dosen Akuntansi FEKON UMRAH,
Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of revenue and
operating expenses to net income at PT. Pos Indonesia Tanjungpinang branch
2010-2012 period either partially or simultaneously. Based on the analysis results
show the value of Fcount = 58.106 while the price of the F table at a significance
level of 0.05 (db1= 2 and db2 = 36-2-1 = 33) was 3.28. So Fcount > Ftable. This
means that a significant difference between revenue and operating costs jointly
against net income. It also can be seen from the significant value (sig) which
showed 0.000 < 0.05 means that a very high level of significance. With the
closeness of the correlation between income levels and operating costs with a net
profit of PT. Pos Indonesia Tanjungpinang branch is 84.9%, while the remaining
15.1% influenced or explained by other variables not included in this research
model.
Key words: Revenue, Operating Expenses, Net Income.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)
Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos
Indonesia merupakan perseroan terbatas dan sering disebut dengan PT. Pos
Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1995. Peraturan Pemerintah tersebut berisi
tentang pengalihan bentuk awal Pos Indonesia yang berupa perusahaan umum
(perum) menjadi sebuah perusahaan (persero). Kantor Pos adalah fasilitas fisik
yang bergerak untuk melayani penerimaan, pengumpulan, penyortiran, transmisi,
dan pengantaran surat dan paket pos. Kantor Pos menjual benda-benda pos dan
filateli, seperti prangko, kartu pos, amplop, dan perlengkapan untuk membungkus
paket. Di beberapa negara, kantor Pos berfungsi sebagai tempat penerimaan
aplikasi paspor, pengiriman wesel pos atau money order, penjualan asuransi,
pemesanan barang, serta layanan giro pos dan perbankan.
Pada umumnya setiap perusahaan dikelola oleh seorang manajer, setiap
manajer yang mengelola suatu perusahaan, baik itu perusahaan milik negara atau
daerah maupun perusahaan swasta berkeinginan agar pengelolaan perusahaan
berlangsung dengan tingkat efisiensi, efektifitas dan produktifitas yang setinggi
mungkin. Salah satunya adalah kantor Pos, hal tersebut dipicu oleh adanya
tuntutan dari pihak-pihak yang berkepentingan agar perusahaan dikelola
sedemikian rupa sehingga terhindar dari pemborosan dan bisa mencapai tujuan
yang diharapkan. Setiap perusahaan yang bersifat profit oriented bertujuan untuk
memperoleh laba yang maksimal dalam menjalankan usahanya. Hal ini bertujuan
untuk kelangsungan usahanya. Besar kecilnya laba yang dicapai dapat dijadikan
ukuran dalam menilai kesuksesan manajemen dalam mengelola perusahaannya.
Oleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai
laba yang besar agar dapat dikatakan sebagai manajemen yang sukses.
Perusahaan harus berusaha untuk menjalankan aktivitasnya secara normal
agar memperoleh laba yang optimal. Laba yang diperoleh nantinya diharapkan
dapat menutupi biaya-biaya operasional perusahaan. Laba biasanya dihitung
secara berkala, yaitu setahun sekali. Untuk itu, pembuatan laporan rugi laba
sangat penting dilakukan untuk mengetahui nilai kerugian dan keuntungan (laba)
yang dicapai oleh perusahaan selama periode tertentu. Penetapan laba secara
periodik memerlukan perhatian yang serius sebab laba atau rugi harus benar-
benar mencerminkan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita. Penetapan laba
secara berkala mengandung konsekuensi bahwa di dalamnya terdapat unsur-unsur
taksiran bukan merupakan angka yang pasti. Oleh karena laba merupakan hasil
pengurangan biaya terhadap pendapatan maka menentukan besar kecilnya
pendapatan yang diperoleh dan jumlah biaya yang terjadi selama periode tersebut,
merupakan kunci dalam menetapkan jumlah laba. Pendapatan atau disebut juga
revenue merupakan salah satu unsur yang paling utama dari pembentukan laporan
laba atau rugi dalam suatu perusahaan. Pengertian pendapatan dikemukakan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 23 (2007:23.06) bahwa: “Pendapatan
adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal
perusahaan selama satu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari konstribusi kenaikan modal”. Sedangkan biaya
operasional menurut Farah Margaretha (2007:24) adalah: “Biaya usaha pokok
perusahaan selain harga pokok penjualan atau semua biaya yang berhubungan
langsung dengan kegiatan usaha”. Biaya usaha terdiri dari biaya penjualan, biaya
administrasi dan umum. Berdasarkan pengklasifikasian tersebut dapat ditarik
suatu kesimpulan bahwa biaya operasional merupakan pengeluaran yang masa
manfaatnya tidak lebih dari satu tahun atau pengeluaran yang dikaitkan secara
langsung dengan pendapatan dalam suatu periode tertentu atau dengan kata lain
merupakan biaya yang dikeluarkan yang ada pada hakikatnya dianggap terpakai
dalam masa satu tahun. Dalam biaya operasional tersebut sudah termasuk segala
pemeliharaan suatu aktivitas dan peralatan milik perusahaan serta biaya
penggantian bagian-bagian peralatan untuk mempertahankan norma-norma teknis
yang ada. Demikian halnya dengan biaya perolehan aktiva yang nilainya dianggap
kurang berarti atau dianggap mempunyai masa manfaat kurang dari satu tahun.
Kedua hal di atas berpengaruh terhadap laba yang diperoleh oleh
perusahaan. Laba menurut Sofyan S.Harahap (2009:115) bahwa: “Gains (laba)
adalah naiknya nilai equity dari transaksi yang bersifat insidentil dan bukan
kegiatan utama entity dan dari tansaksi atau kegiatan lainnya yang mempengaruhi
entity selama satu periode tertentu, kecuali yang berasal dari hasil atau investasi
dari pemilik”. Sedangkan menurut Sigit Winarno (2007:359) bahwa: “Laba
(profit) adalah selisih harga penjualan dan harga pembelian. Biaya produksi;
keuntungan dari penjualan produk yang diperoleh dengan cara menjual barang
lebih tinggi dari pada pembeliannya”. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa laba adalah selisih pendapatan dengan beban apabila pendapatan melebihi
jumlah beban yang dikeluarkan. Untuk itu, perlu dilakukan suatu tindakan untuk
mencapai laba yang diharapkan, yaitu dengan memperhatikan peningkatan
pendapatan dan melakukan penekanan terhadap biaya-biaya. Dalam penelitian ini
menitikberatkan pada jumlah pendapatan dan biaya operasional yang didapatkan
maupun yang dikeluarkan oleh perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh
terhadap laba bersih perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka untuk
mengetahui besarnya pengaruh pendapatan dan biaya operasional terhadap laba
bersih perusahaan maka dilakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh
Pendapatan dan Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih Pada PT. Pos Indonesia
Cabang Tanjungpinang Periode 2010-2012”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas untuk membatasi
permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis mengidentifikasikan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pendapatan berpengaruh terhadap laba bersih PT. Pos Indonesia
cabang Tanjungpinang.
2. Bagaimana biaya operasional berpengaruh terhadap laba bersih pada PT. Pos
Indonesia cabang Tanjungpinang.
3. Bagaiman pendapatan dan biaya operasional berpengaruh secara simultan
terhadap laba bersih pada PT. Pos Indonesia cabang Tanjungpinang
1.3 Perumusan Masalah
Menurut Sugiyono (2010:55) rumusan masalah adalah: ”Suatu pertanyaan
yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”. Berdasarkan latar
belakang masalah, maka permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apakah pendapatan berpengaruh terhadap laba bersih pada PT. Pos Indonesia
cabang Tanjungpinang?
2. Apakah biaya operasional berpengaruh terhadap laba bersih pada PT. Pos
Indonesia cabang Tanjungpinang?
3. Apakah pendapatan dan biaya operasional berpengaruh secara simultan
terhadap laba bersih pada PT. Pos Indonesia cabang Tanjungpinang?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pengertian Pendapatan
Pendapatan merupakan salah satu unsur yang paling utama dalam
pembuatan laporan laba rugi dalam suatu perusahaan. Kata pendapatan memiliki
beberapa istilah sehingga tidak jarang orang yang masih bingung dengan
penggunaan istilah tersebut. Misalnya saja penggunaan istilah pendapatan yang
dapat diartikan sebagai revenue dan income. Menurut Standar Akuntasi Keuangan
(2007:23.1) bahwa: “Kata income diartikan sebagai penghasilan dan kata revenue
diartikan sebagai pendapatan, penghasilan (income) meliputi baik pendapatan
(revenue) maupun keuntungan (gain)”. Pendapatan adalah penghasilan yang
timbul dari aktivitas perusahaan yang dikenal dengan sebutan yang berbeda
seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti, dan sewa.
Definisi tersebut memberikan pengertian yang berbeda dimana income
memberikan pengertian pendapatan yang lebih luas, income meliputi pendapatan
yang berasal dari kegiatan operasi normal perusahaan maupun yang berasal dari
luar operasi normal. Sedangkan revenue merupakan penghasil dari penjualan
produk, barang dengan jasa dan perolehan dari setiap transaksi yang terjadi. Selain
hal di atas, pengertian pendapatan dapat berbeda-beda tergantung dari sudut mana
pendapatan ini dipandang. Pada dasarnya ada dua pendekatan terhadap konsep
pendapatan yang dapat ditemukan dalam literatur akuntansi yaitu:
1. Pendekatan pendapatan yang memusatkan perhatian pada arus masuk aktiva
yang ditimbulkan oleh kegiatan operasional perusahaan.
2. Pendekatan pendapatan yang memusatkan perhatian pada penciptaan barang
dan jasa.
Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK (2010:23.06) menyatakan bahwa:
“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari konstribusi kenaikan
modal”.
2.1.2 Konsep Pendapatan Menurut Ilmu Akuntansi
Perspektif yang berbeda-beda dari para pakar ekonomi dan akuntan
menyebabkan pandangan tentang pendapatan juga beranekaragam. Namun secara
garis besar definisi pendapatan menekankan pada masalah yang berkenaan dengan
pendapatan yang dinyatakan dalam satuan uang. Ilmu akuntansi melihat
pendapatan sebagai sesuatu yang spesifik dalam pengertian yang lebih mendalam
dan lebih terarah. Konsep ini sebagian besar mengikuti prinsip-prinsip
pendapatan, prinsip biaya, prinsip penandingan dan pernyataan periode akuntansi.
Pada dasarnya konsep pendapatan menurut ilmu akuntansi dapat ditelusuri dari
dua sudut pandang yaitu:
1. Pandangan yang menekankan pada pertumbuhan atau peningkatan jumlah
aktiva yang timbul sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan
pendekatan yang memusatkan perhatian kepada arus masuk atau inflow.
Menurut SFAC (Statement of Financial Accounting Concepts) No.6 dalam
Skousen, Albrecht, dan Stice (2008:159) mendefinisikan pendapatan yaitu:
“Revenue are inflows or other enchancements of assets of an entity or
settlements of its liabilities (a combination of both) from delivering of
producing goods, rendering service, or carrying out other activities that
constitute the entity’s on going major on central operations”.
2. Pandangan yang menekankan kepada penciptaan barang dan jasa oleh
perusahaan serta penyerahan barang dan jasa atau outflow. Dalam PSAK
Nomor 23 paragraf 06 Ikatan Akuntan Indonesia (2010:23.2) pendapatan
didefinisikan sebagai berikut: “Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari konstribusi
penanaman modal.”
2.1.3 Jenis dan Sumber Pendapatan
Menurut Ikhsan Arfan (2009:48) “Pendapatan dalam perusahaan dapat
diklasifikasikan sebagai pendapatan operasi dan non operasi”.
Variabel Independen Variabel DependenH1
H2
H3
Gambar 2.1: Model Penelitian Berdasarkan Kerangka PemikiranSumber: Olahan data peneliti
Pendapatan X1
Biaya Operasional X2Laba Bersih Y
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Arikunto (2010:173) “Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian”. Sedangkan Sugiyono (2008:115) mendefinisikan populasi
mempunyai arti sebagai “Wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi bukan sekedar
jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Objek penelitian
merupakan suatu hal yang dijadikan sasaran penelitian dengan tujuan untuk
mengetahui kebenaran dan fakta tentang suatu hal tersebut. Menurut Husei Umar
(2010:18) dalam mengemukakan bahwa: “Objek penelitian menjelaskan tentang
apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan
penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.
Sedangkan objek penelitian menurut Sugiyono (2009:7) pengertian objek
penelitian adalah sebagai berikut: “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa objek penelitian adalah sasaran tentang apa
atau siapa yang menjadi objek peneliti untuk mendapatkan suatu data.
Berdasarkan penjelasan diatas dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian
adalah laporan laba rugi PT. Pos Indonesia cabang Tanjungpinang. Penelitian ini
dilakukan pada bulan November 2012 sampai selesai.
3.2 Metode Penelitian
Metode Penelitian adalah suatu teknis atau cara mencari, memperoleh,
mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data
sekunder yang digunakan untuk keperkuan menyusun atau karya ilmiah dan
kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok
permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan
diperoleh. Menurut Sugiyono (2009:7) menyatakan bahwa: “Metode penetian
pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu”. Menurut Sugiyono (2009:8) menyatakan bahwa: “Metode
deskriptif metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran
terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul
sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisi dan membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif
merupakan metode yang bertujuan menggambarkan secara sistematis tentang
fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang diselidiki dengan mengumpulkan
data atau sampel sebagaimana adanya. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kuantitatif yaitu studi kasus pada PT. Pos Indonesia cabang
Tanjungpinang, yaitu penelitian yang dilakukan berdasarkan realitas atau
kenyataan di lapangan dan hasilnya hanya berlalu pada perusahaan yang diteliti.
Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik, untuk membantu
menganalisis data kegiatan penghitungan statistik memakai program SPSS V.20
for windows (Statistical Package of Social Science) sehingga dapat diperoleh
perhitungan statistik deskriptif.
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Umi Narimawati (2010:19) mengatakan bahwa: “Metode
pengumpulan data adalah penelitian lapangan (Field Research), dilakukan dengan
cara mengadakan penijauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk
mendapatkan data primer dan data sekunder”. dalam penelitian ini, penulis
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Studi Kepustakaan
b. Studi Lapangan
Observasi
Menurut Jonathan Sarwono (2010:20) menyatakan bahwa: ”Observasi pada
dasarnya merupakan kegiatan sehari-hari yang sering dilakukan, metode
observasi dapat dilakukan dengan didasarkan pada struktur, kerahasiaan, latar,
administrasi”.
Wawancara
Menurut Sugiyono (2009:40) wawancara merupakan: “Wawancara digunakan
bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta
jumlah responden sedikit”.
c. Dokumentasi
Menurut Umi Narimawati (2010:28) dokumentasi adalah: “Pengumpulan data
yang dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang terdapat pada
penulisan”.
3.2.2 Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua bagian yaitu: sumber data primer dan
sumber data sekunder. Menurut Sugiyono (2010:42) sumber data primer adalah:
“Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”.
Sedangkan menurut Jonathan Sarwono (2010:45) sumber data sekunder adalah:
“Data yang sudah ada, data tersebut sudah dikumpulkan sebelum untuk tujuan-
tujuan yang tidak mendesak”.
3.3 Definisi Istilah
3.3.1 Variabel Penelitian
Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono
(2012:61). Pada penelitian ini telah ditentukan 2 variabel, yaitu variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas (independen)
menurut Sugiyono (2011:61) variabel bebas adalah: ”Merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat (dependen)”. Variabel bebas X, pada penelitian ini yaitu pendapatan dan
biaya operasional. Variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2011:61). Variabel terikat Y, pada penelitian ini yaitu laba bersih.
3.3.2 Definisi Variabel
Definisi istilah merupakan penjabaran operasional variabel atau
menghubungkan variabel-variabel sehingga variabel dapat diamati, diukur, dan
dikerjakan. Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada
suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan
ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel
tersebut. Pendefinisian bertujuan untuk memberikan gambaran yang tegas tentang
makna yang terkandung di dalamnya.
3.4 Teknik Analisis Data
Data-data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis sehingga dapat
menampilkan kebenaran yang dipakai untuk menjawab rumusan masalah yang
telah diajukan dalam penelitian. Untuk menentukan adanya pengaruh dan
seberapa besar pengaruh pendapatan dan biaya operasional terhadap laba bersih
perusahaan, dapat dilakukan dengan teknik analisis Regresi Berganda (Multiple
Regression Model).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Statistik Deskriptif.
Uji ini memuat deskriptif statistik mengenai pendapatan, HPP, pajak dan
biaya operasional dan laba bersih PT. Pos Indonesia Cabang Tanjungpinang
Periode 2010-2012.
4.2 Analisis Data
Data variabel penelitian akan dianalisis dengan menggunakan analisis
regresi linier berganda yang berguna untuk melakukan pengujian hubungan antara
sebuah variabel dependent (variabel terikat atau Y) dalam hal ini adalah laba
bersih dengan dua variabel independent (variabel bebas atau X) dalam hal ini
adalah biaya operasional dan perputaran persediaan.
4.2.1 Uji Asumsi Klasik
4.2.1.1 Uji Normalitas
Tabel 4.1Tes Normalitas X1 dan X2 terhadap Y
Tests of NormalityKolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.X1 ,125 36 ,172 ,944 36 ,067X2 ,122 36 ,192 ,967 36 ,350
a. Lilliefors Significance CorrectionSumber: Output SPSS V.20 (2015)
Berdasarkan hasil analisis uji normalitas tersebut didapatkan nilai
signifikansi pada Kolmogorov-Smirnov > dari nilai tabel α = 0,05. Dimana
signifikansi pada hasil uji normalitas X1 sebesar 0,172 > 0,05 dan X2 sebesar
0,192 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa galat taksiran Y atas X
berdistribusi normal.
4.2.1.2 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi yang digunakan adalah Durbin Watson dengan
membandingkan nilai d hasil pengolahan SPSS V.20 dengan du pada Tabel
Durbin-Watson (DW) dengan α = 5%. Hasil pengolahan SPSS V.20 dapat
ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 4.2Tes Durbin-Watson (Autokorelasi)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,921a ,849 ,834 ,32151 1,973
a. Predictors: (Constant), X2, X1b. Dependent Variable: YSumber: Output SPSS V.20 (2015)
Pembuktian autokorelasi:
Dengan memperhatikan nilai Durbin-Watson dibandingkan dengan harga
tabel DW dengan α = 5%, n = 36 dan k = 2. Jika nilai d (hasil analisis SPSS V.20
pada kolom Durbin-Watson) > Harga tabel DW maka tidak ada Autokorelasi.
Tabel tersebut menunjukkan nilai d = 1,973 dan nilai di = 1,3537 dan du = 1,5872.
Hal ini membuktikan bahwa nilai d > du sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada
autokorelasi pada persamaan regresi tersebut sehingga data-data tersebut dapat
dilanjutkan dengan menggunakan statistik uji-t.
4.2.1.3 Uji Multikolinearitas (Colinearity)
Uji ini dapat dilihat melalui VIF (Variance Inflation Factor) pada hasil
analisis SPSS V.20. Jika nilai VIF lebih kecil dari 5 maka tidak ada gejala
multikolinearitas.
Tabel 4.3Uji Colinearity
Coefficientsa
ModelUnstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) ,673 ,431
X1 ,001 ,077 ,001 ,623 6,606
X2Y
,976,094
,097,061
,883,113
,626,902
6,5976,938
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Output SPSS V.20 (2015)
Berdasarkan tabel di atas didapatkan nilai VIF untuk semua variabel
independen > 5. Dimana nilai VIF untuk X1 (pendapatan) = 6,606 dan X2 (biaya
operasional) = 6,597. Hal ini sesuai dengan syarat tidak terjadinya
multikolinearitas, sehingga semua variabel independen tersebut layak digunakan
untuk variabel predictor. Dengan kata lain bahwa di antara variabel independen
tersebut tidak ada korelasi atau tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi
linier.
4.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas.
Hasil perhitungan SPSS V.20 menunjukkan:
Gambar. 4.2: Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot)Sumber: Output SPSS V.20 (2015)
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar baik
di atas maupun di bawah, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi dan model regresi layak dipakai untuk
memprediksi variabel dependen berdasarkan masukan variabel independen.
Dari data uji asumsi klasik di atas menunjukkan adanya sebaran data yang
berdistribusi normal secara signifikans terhadap variabel Y, antar variabel
independen tidak ada autokorelasi dan multikolinearitas dan sebaran data
menyebar sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas, dan juga antar variabel X dan
Y memiliki hubungan yang linier. Untuk itu, analisis dilanjutkan dengan
menggunakan analisis parametrik dengan teknik korelasi, regresi, uji-t, dan uji-F
Tabel 4.4Hasil Uji Hipotesis Pertama
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,673 ,431 1,563 ,128
X1 ,001 ,077 ,001 1,836 ,000
X2Y
,976,094
,097,061
,883,113
10,0131,536
,000,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS V.20 (2015)
4.3.2 Uji Hipotesis Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih.
Hipotesis kedua (H2) menyatakan bahwa adanya pengaruh biaya
operasional terhadap laba bersih pada PT. Pos Indonesia cabang Tanjungpinang.
Pengujian hipotesis pertama dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
linier berganda. Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 4.5,
tabel tersebut menunjukkan nilai thitung untuk variabel biaya operasional adalah
sebesar 10,013, sedangkan nilai ttabel nya adalah sebesar 1,69092. Selain itu, nilai
signifikasinya adalah 0.000 lebih kecil dari taraf signifikansi (α) 0,05. Karena thitung
> ttabel (10,013 > 1,69092) dan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi (α) 0,05
(0.000 < 0,05), maka hipotesis kedua diterima, artinya adanya pengaruh biaya operasional
terhadap laba bersih pada PT. Pos Indonesia cabang Tanjungpinang.
Tabel 4.5Hasil Uji Hipotesis Kedua
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
Coefficientsa
1
(Constant) ,673 ,431 1,563 ,128
X1 ,001 ,077 ,001 1,836 ,000
X2Y
,976,094
,097,061
,883,113
10,0131,536
,000,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS V.20 (2015)
4.3.3 Pengaruh Secara Simultan (Uji F)
Untuk menbuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel-
variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan digunakan uji F.
Ketentuan Ftabel (Sunyoto, 2011:17),
db1 = 2 db2 = 36-2-1 = 33 adalah 3,28
maka Ftabel = 3,28. Ketentuan penerimaan hipotesis yaitu :
Ha ditolak bila sig. > 0,05 atau Fhitung < Ftabel
Ha diterima bila sig. ≤ 0,05 atau Fhitung > Ftabel
Tabel 4.6Uji-F (Anova)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 4389323950819670,500 2 2194661975409
835,200 58,106. ,000.b
Residual 3,411 33 ,103Total 4389323950819674,000 35
a. Dependent Variable: Yb. Predictors: (Constant), X2, X1Sumber: Output SPSS V.20 (2015)
Uji-F ini digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh pendapatan dan
biaya operasional terhadap laba bersih pada PT. Pos Indonesia cabang
Tanjungpinang. Dari data di atas menunjukkan nilai Fhitung = 58,106 sedangkan
harga Ftabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah 3,28, jadi Fhitung > Ftabel (58,106 >
3,28). Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara pendapatan dan biaya operasional secara
bersama-sama terhadap laba bersih. Selain itu juga dapat dilihat dari nilai
signifikansi (sig) yang menunjukkan 0,000 < 0,05 berarti tingkat signifikannya
sangat tinggi.
4.3.4 Pengaruh Secara Parsial (Uji-t)
Untuk membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel-
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial digunakan uji-t.
Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Ketentuan ttabel (Sunyoto,
2011:192), ketentuan penerimaan hipotesis yaitu:
Ha ditolak bila sig. > 0,05 atau thitung < ttabel
Ha diterima bila sig. ≤ 0,05 atau thitung > ttabel
Tabel 4.7Uji-t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,673 ,431 1,563 ,128
X1 ,001 ,077 ,001 1,836 ,000
X2Y
,976,094
,097,061
,883,113
10,0131,536
,000,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Output SPSS V.20 (2015)
Dari data di atas menunjukkan nilai thitung X1 = 1,836 thitung X2 = -10,013 dan
sedangkan harga ttabel dengan dk (36-2 = 34) pada taraf signifikansi 0,05 adalah
1,69092, jadi berdasarkan hasil analisis SPSS V.20 di atas menunjukkan thitung >
ttabel. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara biaya operasional dan laba bersih. Selain itu juga
dapat dilihat dari nilai Signifikansi (sig) yang menunjukkan signifikansi X1 adalah
0,000 dan X2 adalah 0,000 berarti tingkat signifikannya sangat tinggi. Dapat
disimpulkan bahwa secara bersama-sama X1 dan X2 memang ada pengaruh
terhadap Y.
4.3.5 Koofisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen. Besarnya koefesien
determinasi dapat dilihat pada adjsuted R square dan dinyatakan dalam
presentase. Hasil koefisien determinasi antara pendapatan, biaya operasional,
terhadap laba bersih pada PT. Pos Indonesia cabang Tanjungpinang dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.8Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,921a ,849 ,834 ,32151 1,973
a. Predictors: (Constant), X2, X1b. Dependent Variable: Y
Sumber: Output SPSS V.20 (2015)
Dari tabel di atas nilai adjsuted R square sebesar 0,834 mempunyai makna
bahwa semua variabel independen yang terdapat dalam penelitian ini pendapatan
dan biaya operasional mempunyai kontribusi sebesar 83,4% terhadap terhadap
laba bersih pada PT. Pos cabang Tanjungpinang. sedangkan sisanya sebesar
16,6% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam model penelitian ini.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara pendapatan dan biaya operasional secara
bersama-sama terhadap laba bersih. Dimana Fhitung 58,106 > Ftabel 3,28. Dengan
tingkat keeratan korelasi yang positif antara pendapatan dan biaya operasional
dengan laba bersih PT. Pos Indonesia cabang Tanjungpinang. Hal ini berarti
semakin besar pendapatan maka akan semakin besar laba yang diperoleh, dan
sebaliknya. Demikian halnya dengan biaya operasional, semakin besar biaya
operasional maka semakin sedikit laba yang akan diterima, dan sebaliknya.
Besarnya pengaruh pendapatan dan biaya operasional terhadap laba bersih pada
PT. Pos Indonesia cabang Tanjungpinang adalah 84,9%, sedangkan sisanya
sebesar 15,1% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan kepada:
1. Manajemen PT. Pos Indonesia cabang Tanjungpinang agar lebih
memperhatikan biaya operasional yang dikeluarkan dan pendapatan yang
diperoleh, karena hal ini dapat mempengaruhi tingkat laba bersih yang akan
diterima.
2. Peneliti yang lainnya
a. Hasil penelitian ini perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut untuk
mengetahui adanya pengaruh faktor lain selain pendapatan dan biaya
operasional misalnya pengaruh perputaran persediaan.
b. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pendapatan,
biaya operasional, dan perputaran persediaan, baik terhadap laba bersih, laba
kotor, maupun laba operasional.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman A. Karim. 2006. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Abdullah, Firdaus Ahmad Dunia dan Wasilah. 2012. Akuntansi Biaya Edisi Tiga. Salemba Empat, Jakarta.
Akhiruddin. 2007. Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Pada CV. Intech Manufaktur Bandung. Medan: Universitas Sumatera Utara .
Ali Muhidin, Sambas dan Maman Abdurahman. 2007. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia.
Arfan, Ikhsan. 2009. Akuntansi Manajemen Perusahaan Jasa. Graha ilmu. Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian-Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Chumsoni, Ahmad. 2006. Faktor-faktor yang mempengaruhi Margin Pembiayaan Murabahah. Tesis tidak Diterbitkan. Jakarta. Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia.
Dadang, Sunyoto. 2011. Metodologi Penelitian Ekonomi. Cetakan Pertama. CAPS. Yogyakarta.
Earl K. Stice, James D. Stice dan K. Fred Kousen. 2004. Akuntansi Intermediate: Edisi kelima Belas , Buku 1, Alih Bahasa oleh Salemba Empat, Jakarta.
Ghozali, Imam. 2006. ”Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Undip
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Ultivariate Dengan Program IBM SPSS V.19 (edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro.
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Safri. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 Tahun 2010.
, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 Tahun 2007.
Jamianti, Yeni. 2005. Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Laba Kotor Pada PT. Perkebunan Nusantara VIII Jawa Barat. Medan: Universitas Sumatera Utara .
Jusuf, Jopie. 2008. Analisis Kredit Untuk Account Officer. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kamaruddin, Ahmad. 2007, Akuntansi Manajemen “Dasar-Dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan”. Edisi Revisi, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Kousen, K.F, W.S. Albercht, J.D. Stice, E.K. Stice, M.R Swain. 2008. Akuntansi Keuangan: Konsep dan Aplikasi, Salemba Emban Patria, Jakarta.
Margaretha, Farah. 2007. Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa. Jakarta: Grasindo.
Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya, edisi ke-6. Yogyakarta: STIE YKPN.
Prawironegoro, Darsono dan Ari Purwanti. 2009. Akuntansi Manajemen Edisi Ketiga. Penerbit: Mitra Wacana Media. Jakarta.
Riduwan. 2009. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Riduwan dan Sunarto. 2010. Pengantar Statistika “Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi, dan Bisnis”. Bandung: Alfabeta.
Sadeli, Lili M. dan Bedjo Siswanto. 2004, Akuntansi Manajemen “Sistem, Proses, dan Pemecahan Soal”. Jakarta: Bumi Aksasara.
Sarwono, Jonathan. 2010. Pintar Menulis Karangan Ilmiah: Kunci Sukses dalam Menulis Ilmiah.Yogyakarta: ANDI
Sarwono, 2012. Path Analysis dengan SPSS. Penerbit: PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Soemarso S.R. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Lima (Revisi). Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.
Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung Alfabeta
Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta, Bandung .
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D”. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D”. Bandung: Alfabeta.
Umar, Husein. 2010. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Umi, Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Penerbit Ganesis.
Wild, Jhon. J, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2005. Analisis laporan Keuangan, Edisi Delapan, Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.
Winarno, Sigit. 2007. Kamus Besar Ekonomi. Bandung: Pustaka Grafika.
Wulandani, Surya. 2006. Pengaruh Biaya Produksi dan Penjualan Air Bersih Terhadap Laba Kotor Pada PDAM Tirtanadi. Medan: Universitas Sumatera Utara .
Yadiati, Winwin. 2007. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana.