jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · web viewoleh karena itu,...

40
INFLUENCE REVENUES AND OPERATING COSTS AGAINST NET INCOME AT PT. POS INDONESIA BRANCH TANJUNGPINANG THE PERIOD 2010-2012. Rio asnoto Mahasiswa Akuntansi, FEKON UMRAH, Myrna Sofia, S.E.,M.Si. Dosen Akuntansi FEKON UMRAH, Hj. Iranita, S.E.,M.Si. Dosen Akuntansi FEKON UMRAH, Abstract The purpose of this study was to determine the effect of revenue and operating expenses to net income at PT. Pos Indonesia Tanjungpinang branch 2010-2012 period either partially or simultaneously. Based on the analysis results show the value of Fcount = 58.106 while the price of the F table at a significance level of 0.05 (db1= 2 and db2 = 36-2-1 = 33) was 3.28. So Fcount > Ftable. This means that a significant difference between revenue and operating costs jointly against net income. It also can be seen from the

Upload: phamnga

Post on 01-May-2018

220 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

INFLUENCE REVENUES AND OPERATING COSTS AGAINST NET INCOME AT PT. POS INDONESIA BRANCH

TANJUNGPINANG THE PERIOD 2010-2012.

Rio asnotoMahasiswa Akuntansi, FEKON UMRAH,

Myrna Sofia, S.E.,M.Si.Dosen Akuntansi FEKON UMRAH,

Hj. Iranita, S.E.,M.Si.Dosen Akuntansi FEKON UMRAH,

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of revenue and

operating expenses to net income at PT. Pos Indonesia Tanjungpinang branch

2010-2012 period either partially or simultaneously. Based on the analysis results

show the value of Fcount = 58.106 while the price of the F table at a significance

level of 0.05 (db1= 2 and db2 = 36-2-1 = 33) was 3.28. So Fcount > Ftable. This

means that a significant difference between revenue and operating costs jointly

against net income. It also can be seen from the significant value (sig) which

showed 0.000 < 0.05 means that a very high level of significance. With the

closeness of the correlation between income levels and operating costs with a net

profit of PT. Pos Indonesia Tanjungpinang branch is 84.9%, while the remaining

15.1% influenced or explained by other variables not included in this research

model.

Key words: Revenue, Operating Expenses, Net Income.

Page 2: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos

Indonesia merupakan perseroan terbatas dan sering disebut dengan PT. Pos

Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1995. Peraturan Pemerintah tersebut berisi

tentang pengalihan bentuk awal Pos Indonesia yang berupa perusahaan umum

(perum) menjadi sebuah perusahaan (persero). Kantor Pos adalah fasilitas fisik

yang bergerak untuk melayani penerimaan, pengumpulan, penyortiran, transmisi,

dan pengantaran surat dan paket pos. Kantor Pos menjual benda-benda pos dan

filateli, seperti prangko, kartu pos, amplop, dan perlengkapan untuk membungkus

paket. Di beberapa negara, kantor Pos berfungsi sebagai tempat penerimaan

aplikasi paspor, pengiriman wesel pos atau money order, penjualan asuransi,

pemesanan barang, serta layanan giro pos dan perbankan.

Pada umumnya setiap perusahaan dikelola oleh seorang manajer, setiap

manajer yang mengelola suatu perusahaan, baik itu perusahaan milik negara atau

daerah maupun perusahaan swasta berkeinginan agar pengelolaan perusahaan

berlangsung dengan tingkat efisiensi, efektifitas dan produktifitas yang setinggi

mungkin. Salah satunya adalah kantor Pos, hal tersebut dipicu oleh adanya

tuntutan dari pihak-pihak yang berkepentingan agar perusahaan dikelola

Page 3: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

sedemikian rupa sehingga terhindar dari pemborosan dan bisa mencapai tujuan

yang diharapkan. Setiap perusahaan yang bersifat profit oriented bertujuan untuk

memperoleh laba yang maksimal dalam menjalankan usahanya. Hal ini bertujuan

untuk kelangsungan usahanya. Besar kecilnya laba yang dicapai dapat dijadikan

ukuran dalam menilai kesuksesan manajemen dalam mengelola perusahaannya.

Oleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai

laba yang besar agar dapat dikatakan sebagai manajemen yang sukses.

Perusahaan harus berusaha untuk menjalankan aktivitasnya secara normal

agar memperoleh laba yang optimal. Laba yang diperoleh nantinya diharapkan

dapat menutupi biaya-biaya operasional perusahaan. Laba biasanya dihitung

secara berkala, yaitu setahun sekali. Untuk itu, pembuatan laporan rugi laba

sangat penting dilakukan untuk mengetahui nilai kerugian dan keuntungan (laba)

yang dicapai oleh perusahaan selama periode tertentu. Penetapan laba secara

periodik memerlukan perhatian yang serius sebab laba atau rugi harus benar-

benar mencerminkan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita. Penetapan laba

secara berkala mengandung konsekuensi bahwa di dalamnya terdapat unsur-unsur

taksiran bukan merupakan angka yang pasti. Oleh karena laba merupakan hasil

pengurangan biaya terhadap pendapatan maka menentukan besar kecilnya

pendapatan yang diperoleh dan jumlah biaya yang terjadi selama periode tersebut,

merupakan kunci dalam menetapkan jumlah laba. Pendapatan atau disebut juga

revenue merupakan salah satu unsur yang paling utama dari pembentukan laporan

laba atau rugi dalam suatu perusahaan. Pengertian pendapatan dikemukakan oleh

Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 23 (2007:23.06) bahwa: “Pendapatan

Page 4: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal

perusahaan selama satu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan

ekuitas yang tidak berasal dari konstribusi kenaikan modal”. Sedangkan biaya

operasional menurut Farah Margaretha (2007:24) adalah: “Biaya usaha pokok

perusahaan selain harga pokok penjualan atau semua biaya yang berhubungan

langsung dengan kegiatan usaha”. Biaya usaha terdiri dari biaya penjualan, biaya

administrasi dan umum. Berdasarkan pengklasifikasian tersebut dapat ditarik

suatu kesimpulan bahwa biaya operasional merupakan pengeluaran yang masa

manfaatnya tidak lebih dari satu tahun atau pengeluaran yang dikaitkan secara

langsung dengan pendapatan dalam suatu periode tertentu atau dengan kata lain

merupakan biaya yang dikeluarkan yang ada pada hakikatnya dianggap terpakai

dalam masa satu tahun. Dalam biaya operasional tersebut sudah termasuk segala

pemeliharaan suatu aktivitas dan peralatan milik perusahaan serta biaya

penggantian bagian-bagian peralatan untuk mempertahankan norma-norma teknis

yang ada. Demikian halnya dengan biaya perolehan aktiva yang nilainya dianggap

kurang berarti atau dianggap mempunyai masa manfaat kurang dari satu tahun.

Kedua hal di atas berpengaruh terhadap laba yang diperoleh oleh

perusahaan. Laba menurut Sofyan S.Harahap (2009:115) bahwa: “Gains (laba)

adalah naiknya nilai equity dari transaksi yang bersifat insidentil dan bukan

kegiatan utama entity dan dari tansaksi atau kegiatan lainnya yang mempengaruhi

entity selama satu periode tertentu, kecuali yang berasal dari hasil atau investasi

dari pemilik”. Sedangkan menurut Sigit Winarno (2007:359) bahwa: “Laba

(profit) adalah selisih harga penjualan dan harga pembelian. Biaya produksi;

Page 5: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

keuntungan dari penjualan produk yang diperoleh dengan cara menjual barang

lebih tinggi dari pada pembeliannya”. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan

bahwa laba adalah selisih pendapatan dengan beban apabila pendapatan melebihi

jumlah beban yang dikeluarkan. Untuk itu, perlu dilakukan suatu tindakan untuk

mencapai laba yang diharapkan, yaitu dengan memperhatikan peningkatan

pendapatan dan melakukan penekanan terhadap biaya-biaya. Dalam penelitian ini

menitikberatkan pada jumlah pendapatan dan biaya operasional yang didapatkan

maupun yang dikeluarkan oleh perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh

terhadap laba bersih perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka untuk

mengetahui besarnya pengaruh pendapatan dan biaya operasional terhadap laba

bersih perusahaan maka dilakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh

Pendapatan dan Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih Pada PT. Pos Indonesia

Cabang Tanjungpinang Periode 2010-2012”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas untuk membatasi

permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis mengidentifikasikan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana pendapatan berpengaruh terhadap laba bersih PT. Pos Indonesia

cabang Tanjungpinang.

2. Bagaimana biaya operasional berpengaruh terhadap laba bersih pada PT. Pos

Indonesia cabang Tanjungpinang.

3. Bagaiman pendapatan dan biaya operasional berpengaruh secara simultan

terhadap laba bersih pada PT. Pos Indonesia cabang Tanjungpinang

Page 6: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

1.3 Perumusan Masalah

Menurut Sugiyono (2010:55) rumusan masalah adalah: ”Suatu pertanyaan

yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”. Berdasarkan latar

belakang masalah, maka permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Apakah pendapatan berpengaruh terhadap laba bersih pada PT. Pos Indonesia

cabang Tanjungpinang?

2. Apakah biaya operasional berpengaruh terhadap laba bersih pada PT. Pos

Indonesia cabang Tanjungpinang?

3. Apakah pendapatan dan biaya operasional berpengaruh secara simultan

terhadap laba bersih pada PT. Pos Indonesia cabang Tanjungpinang?

Page 7: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pengertian Pendapatan

Pendapatan merupakan salah satu unsur yang paling utama dalam

pembuatan laporan laba rugi dalam suatu perusahaan. Kata pendapatan memiliki

beberapa istilah sehingga tidak jarang orang yang masih bingung dengan

penggunaan istilah tersebut. Misalnya saja penggunaan istilah pendapatan yang

dapat diartikan sebagai revenue dan income. Menurut Standar Akuntasi Keuangan

(2007:23.1) bahwa: “Kata income diartikan sebagai penghasilan dan kata revenue

diartikan sebagai pendapatan, penghasilan (income) meliputi baik pendapatan

(revenue) maupun keuntungan (gain)”. Pendapatan adalah penghasilan yang

timbul dari aktivitas perusahaan yang dikenal dengan sebutan yang berbeda

seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti, dan sewa.

Definisi tersebut memberikan pengertian yang berbeda dimana income

memberikan pengertian pendapatan yang lebih luas, income meliputi pendapatan

yang berasal dari kegiatan operasi normal perusahaan maupun yang berasal dari

luar operasi normal. Sedangkan revenue merupakan penghasil dari penjualan

produk, barang dengan jasa dan perolehan dari setiap transaksi yang terjadi. Selain

hal di atas, pengertian pendapatan dapat berbeda-beda tergantung dari sudut mana

pendapatan ini dipandang. Pada dasarnya ada dua pendekatan terhadap konsep

pendapatan yang dapat ditemukan dalam literatur akuntansi yaitu:

Page 8: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

1. Pendekatan pendapatan yang memusatkan perhatian pada arus masuk aktiva

yang ditimbulkan oleh kegiatan operasional perusahaan.

2. Pendekatan pendapatan yang memusatkan perhatian pada penciptaan barang

dan jasa.

Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK (2010:23.06) menyatakan bahwa:

“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari

aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk tersebut

mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari konstribusi kenaikan

modal”.

2.1.2 Konsep Pendapatan Menurut Ilmu Akuntansi

Perspektif yang berbeda-beda dari para pakar ekonomi dan akuntan

menyebabkan pandangan tentang pendapatan juga beranekaragam. Namun secara

garis besar definisi pendapatan menekankan pada masalah yang berkenaan dengan

pendapatan yang dinyatakan dalam satuan uang. Ilmu akuntansi melihat

pendapatan sebagai sesuatu yang spesifik dalam pengertian yang lebih mendalam

dan lebih terarah. Konsep ini sebagian besar mengikuti prinsip-prinsip

pendapatan, prinsip biaya, prinsip penandingan dan pernyataan periode akuntansi.

Pada dasarnya konsep pendapatan menurut ilmu akuntansi dapat ditelusuri dari

dua sudut pandang yaitu:

1. Pandangan yang menekankan pada pertumbuhan atau peningkatan jumlah

aktiva yang timbul sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan

pendekatan yang memusatkan perhatian kepada arus masuk atau inflow.

Menurut SFAC (Statement of Financial Accounting Concepts) No.6 dalam

Page 9: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

Skousen, Albrecht, dan Stice (2008:159) mendefinisikan pendapatan yaitu:

“Revenue are inflows or other enchancements of assets of an entity or

settlements of its liabilities (a combination of both) from delivering of

producing goods, rendering service, or carrying out other activities that

constitute the entity’s on going major on central operations”.

2. Pandangan yang menekankan kepada penciptaan barang dan jasa oleh

perusahaan serta penyerahan barang dan jasa atau outflow. Dalam PSAK

Nomor 23 paragraf 06 Ikatan Akuntan Indonesia (2010:23.2) pendapatan

didefinisikan sebagai berikut: “Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang

timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu

mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari konstribusi

penanaman modal.”

2.1.3 Jenis dan Sumber Pendapatan

Menurut Ikhsan Arfan (2009:48) “Pendapatan dalam perusahaan dapat

diklasifikasikan sebagai pendapatan operasi dan non operasi”.

Variabel Independen Variabel DependenH1

H2

H3

Gambar 2.1: Model Penelitian Berdasarkan Kerangka PemikiranSumber: Olahan data peneliti

Pendapatan X1

Biaya Operasional X2Laba Bersih Y

Page 10: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Arikunto (2010:173) “Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian”. Sedangkan Sugiyono (2008:115) mendefinisikan populasi

mempunyai arti sebagai “Wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi bukan sekedar

jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Objek penelitian

merupakan suatu hal yang dijadikan sasaran penelitian dengan tujuan untuk

mengetahui kebenaran dan fakta tentang suatu hal tersebut. Menurut Husei Umar

(2010:18) dalam mengemukakan bahwa: “Objek penelitian menjelaskan tentang

apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan

penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Sedangkan objek penelitian menurut Sugiyono (2009:7) pengertian objek

penelitian adalah sebagai berikut: “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa objek penelitian adalah sasaran tentang apa

atau siapa yang menjadi objek peneliti untuk mendapatkan suatu data.

Berdasarkan penjelasan diatas dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian

Page 11: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

adalah laporan laba rugi PT. Pos Indonesia cabang Tanjungpinang. Penelitian ini

dilakukan pada bulan November 2012 sampai selesai.

3.2 Metode Penelitian

Metode Penelitian adalah suatu teknis atau cara mencari, memperoleh,

mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data

sekunder yang digunakan untuk keperkuan menyusun atau karya ilmiah dan

kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok

permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan

diperoleh. Menurut Sugiyono (2009:7) menyatakan bahwa: “Metode penetian

pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu”. Menurut Sugiyono (2009:8) menyatakan bahwa: “Metode

deskriptif metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran

terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul

sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisi dan membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif

merupakan metode yang bertujuan menggambarkan secara sistematis tentang

fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang diselidiki dengan mengumpulkan

data atau sampel sebagaimana adanya. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif kuantitatif yaitu studi kasus pada PT. Pos Indonesia cabang

Tanjungpinang, yaitu penelitian yang dilakukan berdasarkan realitas atau

kenyataan di lapangan dan hasilnya hanya berlalu pada perusahaan yang diteliti.

Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik, untuk membantu

Page 12: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

menganalisis data kegiatan penghitungan statistik memakai program SPSS V.20

for windows (Statistical Package of Social Science) sehingga dapat diperoleh

perhitungan statistik deskriptif.

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Umi Narimawati (2010:19) mengatakan bahwa: “Metode

pengumpulan data adalah penelitian lapangan (Field Research), dilakukan dengan

cara mengadakan penijauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk

mendapatkan data primer dan data sekunder”. dalam penelitian ini, penulis

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Studi Kepustakaan

b. Studi Lapangan

Observasi

Menurut Jonathan Sarwono (2010:20) menyatakan bahwa: ”Observasi pada

dasarnya merupakan kegiatan sehari-hari yang sering dilakukan, metode

observasi dapat dilakukan dengan didasarkan pada struktur, kerahasiaan, latar,

administrasi”.

Wawancara

Menurut Sugiyono (2009:40) wawancara merupakan: “Wawancara digunakan

bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta

jumlah responden sedikit”.

Page 13: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

c. Dokumentasi

Menurut Umi Narimawati (2010:28) dokumentasi adalah: “Pengumpulan data

yang dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang terdapat pada

penulisan”.

3.2.2 Sumber Data

Sumber data terbagi menjadi dua bagian yaitu: sumber data primer dan

sumber data sekunder. Menurut Sugiyono (2010:42) sumber data primer adalah:

“Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Sedangkan menurut Jonathan Sarwono (2010:45) sumber data sekunder adalah:

“Data yang sudah ada, data tersebut sudah dikumpulkan sebelum untuk tujuan-

tujuan yang tidak mendesak”.

3.3 Definisi Istilah

3.3.1 Variabel Penelitian

Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono

(2012:61). Pada penelitian ini telah ditentukan 2 variabel, yaitu variabel bebas

(independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas (independen)

menurut Sugiyono (2011:61) variabel bebas adalah: ”Merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

terikat (dependen)”. Variabel bebas X, pada penelitian ini yaitu pendapatan dan

biaya operasional. Variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2011:61). Variabel terikat Y, pada penelitian ini yaitu laba bersih.

Page 14: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

3.3.2 Definisi Variabel

Definisi istilah merupakan penjabaran operasional variabel atau

menghubungkan variabel-variabel sehingga variabel dapat diamati, diukur, dan

dikerjakan. Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada

suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan

ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel

tersebut. Pendefinisian bertujuan untuk memberikan gambaran yang tegas tentang

makna yang terkandung di dalamnya.

3.4 Teknik Analisis Data

Data-data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis sehingga dapat

menampilkan kebenaran yang dipakai untuk menjawab rumusan masalah yang

telah diajukan dalam penelitian. Untuk menentukan adanya pengaruh dan

seberapa besar pengaruh pendapatan dan biaya operasional terhadap laba bersih

perusahaan, dapat dilakukan dengan teknik analisis Regresi Berganda (Multiple

Regression Model).

Page 15: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Statistik Deskriptif.

Uji ini memuat deskriptif statistik mengenai pendapatan, HPP, pajak dan

biaya operasional dan laba bersih PT. Pos Indonesia Cabang Tanjungpinang

Periode 2010-2012.

4.2 Analisis Data

Data variabel penelitian akan dianalisis dengan menggunakan analisis

regresi linier berganda yang berguna untuk melakukan pengujian hubungan antara

sebuah variabel dependent (variabel terikat atau Y) dalam hal ini adalah laba

bersih dengan dua variabel independent (variabel bebas atau X) dalam hal ini

adalah biaya operasional dan perputaran persediaan.

4.2.1 Uji Asumsi Klasik

4.2.1.1 Uji Normalitas

Tabel 4.1Tes Normalitas X1 dan X2 terhadap Y

Tests of NormalityKolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.X1 ,125 36 ,172 ,944 36 ,067X2 ,122 36 ,192 ,967 36 ,350

a. Lilliefors Significance CorrectionSumber: Output SPSS V.20 (2015)

Berdasarkan hasil analisis uji normalitas tersebut didapatkan nilai

signifikansi pada Kolmogorov-Smirnov > dari nilai tabel α = 0,05. Dimana

signifikansi pada hasil uji normalitas X1 sebesar 0,172 > 0,05 dan X2 sebesar

Page 16: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

0,192 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa galat taksiran Y atas X

berdistribusi normal.

4.2.1.2 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi yang digunakan adalah Durbin Watson dengan

membandingkan nilai d hasil pengolahan SPSS V.20 dengan du pada Tabel

Durbin-Watson (DW) dengan α = 5%. Hasil pengolahan SPSS V.20 dapat

ditunjukkan sebagai berikut:

Tabel 4.2Tes Durbin-Watson (Autokorelasi)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,921a ,849 ,834 ,32151 1,973

a. Predictors: (Constant), X2, X1b. Dependent Variable: YSumber: Output SPSS V.20 (2015)

Pembuktian autokorelasi:

Dengan memperhatikan nilai Durbin-Watson dibandingkan dengan harga

tabel DW dengan α = 5%, n = 36 dan k = 2. Jika nilai d (hasil analisis SPSS V.20

pada kolom Durbin-Watson) > Harga tabel DW maka tidak ada Autokorelasi.

Tabel tersebut menunjukkan nilai d = 1,973 dan nilai di = 1,3537 dan du = 1,5872.

Hal ini membuktikan bahwa nilai d > du sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada

autokorelasi pada persamaan regresi tersebut sehingga data-data tersebut dapat

dilanjutkan dengan menggunakan statistik uji-t.

Page 17: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

4.2.1.3 Uji Multikolinearitas (Colinearity)

Uji ini dapat dilihat melalui VIF (Variance Inflation Factor) pada hasil

analisis SPSS V.20. Jika nilai VIF lebih kecil dari 5 maka tidak ada gejala

multikolinearitas.

Tabel 4.3Uji Colinearity

Coefficientsa

ModelUnstandardized Coefficients Standardized

Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) ,673 ,431

X1 ,001 ,077 ,001 ,623 6,606

X2Y

,976,094

,097,061

,883,113

,626,902

6,5976,938

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Output SPSS V.20 (2015)

Berdasarkan tabel di atas didapatkan nilai VIF untuk semua variabel

independen > 5. Dimana nilai VIF untuk X1 (pendapatan) = 6,606 dan X2 (biaya

operasional) = 6,597. Hal ini sesuai dengan syarat tidak terjadinya

multikolinearitas, sehingga semua variabel independen tersebut layak digunakan

untuk variabel predictor. Dengan kata lain bahwa di antara variabel independen

tersebut tidak ada korelasi atau tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi

linier.

Page 18: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

4.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas.

Hasil perhitungan SPSS V.20 menunjukkan:

Gambar. 4.2: Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot)Sumber: Output SPSS V.20 (2015)

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar baik

di atas maupun di bawah, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi dan model regresi layak dipakai untuk

memprediksi variabel dependen berdasarkan masukan variabel independen.

Dari data uji asumsi klasik di atas menunjukkan adanya sebaran data yang

berdistribusi normal secara signifikans terhadap variabel Y, antar variabel

independen tidak ada autokorelasi dan multikolinearitas dan sebaran data

menyebar sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas, dan juga antar variabel X dan

Y memiliki hubungan yang linier. Untuk itu, analisis dilanjutkan dengan

menggunakan analisis parametrik dengan teknik korelasi, regresi, uji-t, dan uji-F

Page 19: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

Tabel 4.4Hasil Uji Hipotesis Pertama

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,673 ,431 1,563 ,128

X1 ,001 ,077 ,001 1,836 ,000

X2Y

,976,094

,097,061

,883,113

10,0131,536

,000,000

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Output SPSS V.20 (2015)

4.3.2 Uji Hipotesis Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih.

Hipotesis kedua (H2) menyatakan bahwa adanya pengaruh biaya

operasional terhadap laba bersih pada PT. Pos Indonesia cabang Tanjungpinang.

Pengujian hipotesis pertama dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

linier berganda. Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 4.5,

tabel tersebut menunjukkan nilai thitung untuk variabel biaya operasional adalah

sebesar 10,013, sedangkan nilai ttabel nya adalah sebesar 1,69092. Selain itu, nilai

signifikasinya adalah 0.000 lebih kecil dari taraf signifikansi (α) 0,05. Karena thitung

> ttabel (10,013 > 1,69092) dan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi (α) 0,05

(0.000 < 0,05), maka hipotesis kedua diterima, artinya adanya pengaruh biaya operasional

terhadap laba bersih pada PT. Pos Indonesia cabang Tanjungpinang.

Tabel 4.5Hasil Uji Hipotesis Kedua

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

Page 20: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

Coefficientsa

1

(Constant) ,673 ,431 1,563 ,128

X1 ,001 ,077 ,001 1,836 ,000

X2Y

,976,094

,097,061

,883,113

10,0131,536

,000,000

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Output SPSS V.20 (2015)

4.3.3 Pengaruh Secara Simultan (Uji F)

Untuk menbuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel-

variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan digunakan uji F.

Ketentuan Ftabel (Sunyoto, 2011:17),

db1 = 2 db2 = 36-2-1 = 33 adalah 3,28

maka Ftabel = 3,28. Ketentuan penerimaan hipotesis yaitu :

Ha ditolak bila sig. > 0,05 atau Fhitung < Ftabel

Ha diterima bila sig. ≤ 0,05 atau Fhitung > Ftabel

Tabel 4.6Uji-F (Anova)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 4389323950819670,500 2 2194661975409

835,200 58,106. ,000.b

Residual 3,411 33 ,103Total 4389323950819674,000 35

a. Dependent Variable: Yb. Predictors: (Constant), X2, X1Sumber: Output SPSS V.20 (2015)

Uji-F ini digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh pendapatan dan

biaya operasional terhadap laba bersih pada PT. Pos Indonesia cabang

Tanjungpinang. Dari data di atas menunjukkan nilai Fhitung = 58,106 sedangkan

harga Ftabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah 3,28, jadi Fhitung > Ftabel (58,106 >

3,28). Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa terdapat

Page 21: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

pengaruh yang signifikan antara pendapatan dan biaya operasional secara

bersama-sama terhadap laba bersih. Selain itu juga dapat dilihat dari nilai

signifikansi (sig) yang menunjukkan 0,000 < 0,05 berarti tingkat signifikannya

sangat tinggi.

4.3.4 Pengaruh Secara Parsial (Uji-t)

Untuk membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel-

variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial digunakan uji-t.

Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Ketentuan ttabel (Sunyoto,

2011:192), ketentuan penerimaan hipotesis yaitu:

Ha ditolak bila sig. > 0,05 atau thitung < ttabel

Ha diterima bila sig. ≤ 0,05 atau thitung > ttabel

Tabel 4.7Uji-t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,673 ,431 1,563 ,128

X1 ,001 ,077 ,001 1,836 ,000

X2Y

,976,094

,097,061

,883,113

10,0131,536

,000,000

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Output SPSS V.20 (2015)

Dari data di atas menunjukkan nilai thitung X1 = 1,836 thitung X2 = -10,013 dan

sedangkan harga ttabel dengan dk (36-2 = 34) pada taraf signifikansi 0,05 adalah

1,69092, jadi berdasarkan hasil analisis SPSS V.20 di atas menunjukkan thitung >

ttabel. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa terdapat

Page 22: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

hubungan yang signifikan antara biaya operasional dan laba bersih. Selain itu juga

dapat dilihat dari nilai Signifikansi (sig) yang menunjukkan signifikansi X1 adalah

0,000 dan X2 adalah 0,000 berarti tingkat signifikannya sangat tinggi. Dapat

disimpulkan bahwa secara bersama-sama X1 dan X2 memang ada pengaruh

terhadap Y.

4.3.5 Koofisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen. Besarnya koefesien

determinasi dapat dilihat pada adjsuted R square dan dinyatakan dalam

presentase. Hasil koefisien determinasi antara pendapatan, biaya operasional,

terhadap laba bersih pada PT. Pos Indonesia cabang Tanjungpinang dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.8Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,921a ,849 ,834 ,32151 1,973

a. Predictors: (Constant), X2, X1b. Dependent Variable: Y

Sumber: Output SPSS V.20 (2015)

Dari tabel di atas nilai adjsuted R square sebesar 0,834 mempunyai makna

bahwa semua variabel independen yang terdapat dalam penelitian ini pendapatan

dan biaya operasional mempunyai kontribusi sebesar 83,4% terhadap terhadap

laba bersih pada PT. Pos cabang Tanjungpinang. sedangkan sisanya sebesar

Page 23: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

16,6% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan

dalam model penelitian ini.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara pendapatan dan biaya operasional secara

bersama-sama terhadap laba bersih. Dimana Fhitung 58,106 > Ftabel 3,28. Dengan

tingkat keeratan korelasi yang positif antara pendapatan dan biaya operasional

dengan laba bersih PT. Pos Indonesia cabang Tanjungpinang. Hal ini berarti

semakin besar pendapatan maka akan semakin besar laba yang diperoleh, dan

sebaliknya. Demikian halnya dengan biaya operasional, semakin besar biaya

operasional maka semakin sedikit laba yang akan diterima, dan sebaliknya.

Besarnya pengaruh pendapatan dan biaya operasional terhadap laba bersih pada

PT. Pos Indonesia cabang Tanjungpinang adalah 84,9%, sedangkan sisanya

sebesar 15,1% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam model penelitian ini.

5.2 Saran

Page 24: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan kepada:

1. Manajemen PT. Pos Indonesia cabang Tanjungpinang agar lebih

memperhatikan biaya operasional yang dikeluarkan dan pendapatan yang

diperoleh, karena hal ini dapat mempengaruhi tingkat laba bersih yang akan

diterima.

2. Peneliti yang lainnya

a. Hasil penelitian ini perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut untuk

mengetahui adanya pengaruh faktor lain selain pendapatan dan biaya

operasional misalnya pengaruh perputaran persediaan.

b. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pendapatan,

biaya operasional, dan perputaran persediaan, baik terhadap laba bersih, laba

kotor, maupun laba operasional.

Page 25: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman A. Karim. 2006. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Abdullah, Firdaus Ahmad Dunia dan Wasilah. 2012. Akuntansi Biaya Edisi Tiga. Salemba Empat, Jakarta.

Akhiruddin. 2007. Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Pada CV. Intech Manufaktur Bandung. Medan: Universitas Sumatera Utara .

Ali Muhidin, Sambas dan Maman Abdurahman. 2007. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia.

Arfan, Ikhsan. 2009. Akuntansi Manajemen Perusahaan Jasa. Graha ilmu. Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian-Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Chumsoni, Ahmad. 2006. Faktor-faktor yang mempengaruhi Margin Pembiayaan Murabahah. Tesis tidak Diterbitkan. Jakarta. Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Dadang, Sunyoto. 2011. Metodologi Penelitian Ekonomi. Cetakan Pertama. CAPS. Yogyakarta.

Earl K. Stice, James D. Stice dan K. Fred Kousen. 2004. Akuntansi Intermediate: Edisi kelima Belas , Buku 1, Alih Bahasa oleh Salemba Empat, Jakarta.

Page 26: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

Ghozali, Imam. 2006. ”Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Undip

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Ultivariate Dengan Program IBM SPSS V.19 (edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro.

Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Safri. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 Tahun 2010.

, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 Tahun 2007.

Jamianti, Yeni. 2005. Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Laba Kotor Pada PT. Perkebunan Nusantara VIII Jawa Barat. Medan: Universitas Sumatera Utara .

Jusuf, Jopie. 2008. Analisis Kredit Untuk Account Officer. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kamaruddin, Ahmad. 2007, Akuntansi Manajemen “Dasar-Dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan”. Edisi Revisi, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Kousen, K.F, W.S. Albercht, J.D. Stice, E.K. Stice, M.R Swain. 2008. Akuntansi Keuangan: Konsep dan Aplikasi, Salemba Emban Patria, Jakarta.

Margaretha, Farah. 2007. Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa. Jakarta: Grasindo.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya, edisi ke-6. Yogyakarta: STIE YKPN.

Prawironegoro, Darsono dan Ari Purwanti. 2009. Akuntansi Manajemen Edisi Ketiga. Penerbit: Mitra Wacana Media. Jakarta.

Riduwan. 2009. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Riduwan dan Sunarto. 2010. Pengantar Statistika “Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi, dan Bisnis”. Bandung: Alfabeta.

Page 27: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar

Sadeli, Lili M. dan Bedjo Siswanto. 2004, Akuntansi Manajemen “Sistem, Proses, dan Pemecahan Soal”. Jakarta: Bumi Aksasara.

Sarwono, Jonathan. 2010. Pintar Menulis Karangan Ilmiah: Kunci Sukses dalam Menulis Ilmiah.Yogyakarta: ANDI

Sarwono, 2012. Path Analysis dengan SPSS. Penerbit: PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Soemarso S.R. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Lima (Revisi). Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung Alfabeta

Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta, Bandung .

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D”. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D”. Bandung: Alfabeta.

Umar, Husein. 2010. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Umi, Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Penerbit Ganesis.

Wild, Jhon. J, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2005. Analisis laporan Keuangan, Edisi Delapan, Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.

Winarno, Sigit. 2007. Kamus Besar Ekonomi. Bandung: Pustaka Grafika.

Wulandani, Surya. 2006. Pengaruh Biaya Produksi dan Penjualan Air Bersih Terhadap Laba Kotor Pada PDAM Tirtanadi. Medan: Universitas Sumatera Utara .

Yadiati, Winwin. 2007. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana.

Page 28: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/10/rio-asnoto-jurnal.docx · Web viewOleh karena itu, manajemen harus mampu merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar