ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · web viewmisalnya,...

131
PETA KONSEP BAB1 RINGKASAN BAB 1 (Tgl 23 okt 2011) HAKIKAT MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA A. SIFAT HAKIKAT MANUSIA Sifat hakikat manusia menjadi bidang kajian filsafat,khususnya antropologi.Landasan dan tujuan pendikan itu sendiri sifatnya filosofis normatif. Bersifat filosofis karena untuk mendapatkan landasan yang kukuh diperlukan adanya kajian yang bersifat mendasar,sistematis,dan universal tentang cirri hakiki manusia. Bersifat nirmatif krn pendidikan mempunyai tugas utk menumbuhkankembangkan sifat hakikat manusia trsbt sbg sesuatu yang bernilai luhur. 1. Pengertian Sifat Hakikat Manusia HAKEKAT MANUSIA& PENGEMBANGANNYA SIFAT HAKEKAT MANUSIA PENGER TIAN WUJUD *KEMAMPUAN MENYADARI DIRI *KEMAMPUAN BEREKSISTENSI *KATA HATI *TANGGUNG JAWAB *RASA KEBEBEBASAN *KEWAJIBAN & HAK DIMENSI2-DIMENSI HAKEKAT MANUSIA *DIMENSI KEINDIVIDUAL *DIMENSI KESOSIALAN *DIMENSI KESUSILAAN *DIMENSI KEBERAGAMAN *DIMENSI KESEJAHTERAAN PENGEMBANGAN DIMENSI HAKEKAT MANUSIA *PENGEMBANGAN YG UTUH *PENGEMBANGAN YG TDK UTUH PANDANGAN *PAKAR BIOLOGIS *PAKAR PSIKOLOGIS *PAKAR SOSIAL BUDAYA

Upload: doanduong

Post on 15-Mar-2018

251 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

PETA KONSEP BAB1

RINGKASAN BAB 1 (Tgl 23 okt 2011)

HAKIKAT MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

A. SIFAT HAKIKAT MANUSIASifat hakikat manusia menjadi bidang kajian filsafat,khususnya antropologi.Landasan dan tujuan pendikan itu sendiri sifatnya filosofis normatif. Bersifat filosofis karena untuk mendapatkan landasan yang kukuh diperlukan adanya kajian yang bersifat mendasar,sistematis,dan universal tentang cirri hakiki manusia. Bersifat nirmatif krn pendidikan mempunyai tugas utk menumbuhkankembangkan sifat hakikat manusia trsbt sbg sesuatu yang bernilai luhur.

1. Pengertian Sifat Hakikat ManusiaSifat hakikat manusia diartikan sbg ciri-ciri karakteristik,yg scr prinsipil(jd bukan hanya gradual) membedakan manusia dr hewan.Meskipun anatara manusia dg hewan banyak kemiripan terutama jika dilihat dari segi biologisnya.

2. Wujud Sifat Hakikat ManusiaWujud sifat hakikat manusia yang dikemukakan paham eksistensialisme:a. Kemampuan Menyadari Dirib. Kemampuan bereksistensic. Pemilikan kata hati

HAKEKAT MANUSIA& PENGEMBANGANNYA

SIFAT HAKEKAT MANUSIA

PENGERTIAN

WUJUD

*KEMAMPUAN MENYADARI DIRI

*KEMAMPUAN BEREKSISTENSI

*KATA HATI

*TANGGUNG JAWAB

*RASA KEBEBEBASAN

*KEWAJIBAN & HAK

*KEMAMPUAN MENGHAYATI KEBAHAGIAAN

DIMENSI2-DIMENSI HAKEKAT MANUSIA

*DIMENSI KEINDIVIDUAL

*DIMENSI KESOSIALAN

*DIMENSI KESUSILAAN

*DIMENSI KEBERAGAMAN

*DIMENSI KESEJAHTERAAN

*DIMENSI FILOSOFIS

*DIMENSI BIOLOGIS

PENGEMBANGAN DIMENSI HAKEKAT MANUSIA

*PENGEMBANGAN YG UTUH

*PENGEMBANGAN YG TDK UTUH

PANDANGAN

*PAKAR BIOLOGIS

*PAKAR PSIKOLOGIS

*PAKAR SOSIAL BUDAYA

*PAKAR RELIGIUS

Page 2: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

d. Morale. Kemampuan bertanggung jawabf. Rasa kebebasan (kemerdekaan)g. Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hakh. Kemampuan menghayati kebahagiaan.

B. Dimensi-dimensi Hakikat Manusia serta Potensi,Keunikan dan Dinamikanya.1. Dimensi Keindividualan

Lysen mengartikan individu sbg “orang seorang” sesuatu yg merupakan suatu keutuhan yg tdk dpt dibagi-bagi(in devide).selanjutnya individu diartiakn sbg pribadi(Lysen,individu dan masyarakat).setiap anak manusia yg dilahirkan tlh dikaruniaipetensi utk mjd berbeda dry g lain atau mjd(seperti) dirinya sendiri.

2. Dimensi KesosialanAdanya dimensi kesosialan pd diri manusia tampak lbh jelas pd dorongan utk bergaul,dg andanya dorongan utk bergaul setiap orang ingin bertemu dg sesama dan manusia tdk dpt hidup tanpa bantuan orang lain.Seseorang dpt mengembangkan individualitasnya didlm pergaulan socsal,mengembangkan kegemarannya,sikapnya, dlm interaksi dg sesamanya.seseorang berkesempatan utk belajar dr orang lain,mengidentifikasi sifat-sifat dr orang lain yg dimilikinya,serta menolak sifat-sifat yg tdk dicocokinya.

3. Dimensi KesusilaanSusila berasal dr kata su dan sil yg artinya yg lbh tinggi,didalam kehidupan bermasyarakat orang tdk cukup hanya berbuat yg pantas jika di dalam yg pantas atau sopan itu terkandung kejahatan terselubung.krn itu pengertian susila berkembang shg memiliki perluasan arti mjd kebaikan yg lebih,sopan dan beretika.Dua pendapat tentang hal kesusilaan:a. Golongan yg menganggap bhw kesusilaan mencakup kedua-duanya.etiket dan etika

sama-sama dibutuhkan dlm kehidupan.b. Golongan yg memandang bwh etiket perlu dibedakan dr etika.krn msg-msg

mengandung kondisi yg tdk selamanya selalu nsejalan. Orang sopan blm tentu baik,Orang baik blm tentu halus dlm hal kesopanan.Kesopanan mjd minyak pelincir dlm pergaulan,sedangkan etika merupakan isinya.kesopanan dan kebaikan masing-masing diperlukan demi keberhasilan hidup dlm masyarakat.

4. Dimensi KeberagamaanPada hakikatnya manusia adl makhluk eligius,kemudian setelah ada agama maka manusia mulai menganutnya.Beragama merupakn kebutuhan manusia krn manusia adl makhluk yg lemah shg memerlukan tempat bertopang. Manusia memerlukan agama demi keselamtan hidupnya,agama mjd sandaran vertikal manusia.

C. Pengembangan Dimensi Hakikat ManusiaManusia lahir tlh dikaruniai dimensi hakikat manusia tetapi msh dlm wujud potensi,blm teraktualisasi mjd wujud kenyataan atau aktualisasi dari kondisi “potensi” mjd wujud aktualisasi terdpt rentangan proses yg mengundang pendidikan utk berperan dlm memberikan jasanya.Setiap manusia lahir dikaruniai “naluri” yaitu dorongan-dorongan yg alami,jika seandainya manusia dpt hidup hanya dg naluri maka tdk bedanya ia dg hewan,hanya melaui pendidikan status hewani itu dpt diubah kearah status manusiawi.1. Pengembangan yang utuh

Tingkatan keutuhan perkembangan dimensi hakikat manusia ditentukan oleh 2 faktor,yaitu kualitas dimensi hakikat manusia itu sendiri scr potensial dan kualitas pendidikan yg disediakan utk memberikan pelayan atas perkembangannay.Pendidikan yg berhasil adl pendidikan yg anggup menghantar subjek didik mjd seperti dirinya sendiri selaku anggota masyarakat.a. Dari Wujud Dimensi

Keutuhan tjd antara jasmani dan rohani antara dimensi keindividualan,kesosialan,kesusilaan dan keberagamaan, antara aspek kognitif,afektif,dan psikomotor.Perkembangan aspek jasmaniah dan rohaniah dikatakan utuh jika keduanya mendapat pelayanan scra seimbang.Pengembangan dimensi keindividualan,kesosialan,kesusilaan dan keberagamaan dikatakan utuh jika semua dimensi trsbt mendpt layanan dg baik.Pengembangan domain kognitif,afektif dan

Page 3: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

psikomotor dikatakn utuh jika ketiga-tiganya mendapat pelayan yg berimbangPengutamaan domain kognitif dg mengabaikan pengembangan domain afektif,misalnya spti yg tjd pd kebanyakan system persekolahan dewasa ini hanya akan menciptakan orang-orang pintar yg tdk berwatak.

b. Dari Arah pengembanganKeutuhan pengembangan dimensi hakikat manusia dpt diarahkan kpd penembangan dimensi keindividualan,kesosialan,kesusilaan,dan keberagaman scr terpadu. Dapat disimpulkan bawa pengembangan dimensi hakikat manusia utuh diartikan sbg pembinaan terpadu terhadap dimensi hakikat manusia shg dpt tumbuh dan berkembang scr selaras dan seimbang dimaksud mencakup yg bersifat horizontal(yg menciptakan keseimbangan) dan yg vertical(yg menciptakan martabat manusia) dg demikian scr totalitas membentuk manusia yg utuh.

2. Pengembangan Yang Tidak UtuhPengembangan yg tdk utuh terhadap dimensi hakikat manusia akan tjd did lm proses pengembangan ada unsure dimensi hakikat manusia yg terabaikan utk ditangani,misalnya dimensi kesosialan di dominasi olh pengembangan dimensi keindividualan ataupun domain afektif didominasi olh pengembangan domain kognitif. Pengembangan yg tdk utuh berakibat terbentuk kepribadian yg pincang dan tdk mantap,pengembangan ini dsbt pengembangan yg patalogis.

D. Sosok Manusia Indonesia SeutuhnyaSosok manusia Indonesia seutuhnya tlh dirumuskan dlm GBHN mengenal arah pembangunan jangka panjang.Dinyatakan bhw pembangunan nasional dilaksanakan didlm rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.Hal ini berate bhw pembangunan itu tdk hanya mengejar kemajuan lahiriah(sandang,pangan,perumahan,kesehatan)maupun batiniah (pendidikan, rasa aman, keadilan)melainkan keselarasan,keserasian dan keseimbangan antara keduanya, yg dpt diartikan keselarasan hubungan anbtara manusia dg Tuhanya,antara sesame manusia,antar manusia dg lingkungan alam sekitarnya,keserasian hubungan antara bangsa-bangsa dan jg keselarasan antar cita-cita hidup di dunia dg kebahagiaan di akhirat.

KAMUS

Dimensi : 1. ukuran (panjang, lebar, tinggi, luas, dsb); matra: garis mempunyai satu --; film tiga --; -- empat ruang (alam) di luar tiga dimensi; alam metafisis; -- hukum segi hukum yg menjadi pusat tinjauan ilmiah

Dimensi keberagamaan : Pada hakikatnya manusia makhluk religius. Sejak dahulu kala, sebelum mengenal agama mereka telah percaya bahwa di luar alam yang dapat dijangkau dengan perantaraan alat indra nya, diyakini akan adanya kekuatan supranatural yang menguasai hidup alam semesta ini. Untuk dapat berkomunikasi dan mendekatkan diri kepada kekuatan tersebut diciptakan lah mitos-mitos. Misalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam upacara, menyediakan persembahan-persembahan dan memberikan korban-

Page 4: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

korban. Sikap dan kebiasaan yang membudaya pada nenek moyang kita seperti itu dipandang sebagai embrio dari kehidupan manusia dalam beragama.

Dimensi keindividuan : Lysen mengartikan individu sebagai “orang-seorang”, sesuatu yang merupakan suatu keutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi (in devide).Selanjutnya individu diartikan sebagai pribadi. (Lysen, Individu dan Masyarakat: 4.) Setiap anak manusia yang dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk menjadi berbeda dari yang lain, atau menjadi (seperti) dirinya sendiri.

Dimensi kesosialan : Setiap bayi yang lahir dikaruniai potensi sosialistis. Demikian kata M.J Langeveld (M.J.Langeveld,1955:54). Pernyataan tersebut diartikan bahwa setiap anak dikaruniai benih kemungkinan untuk bergaul. Artinya setiap orang dapat saling komunikasi yang pada hakikatnya di dalamnya terkandung unsur saling memberi dan menerima.

Dimensi kesusilaan : Susila berasal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan yang lebih tinggi . Akan tetapi, di dalam kehidupan bermasyarakat orang tidak cukup hanya berbuat yang pantas jika di dalam yang pantas atau sopan itu misalnya terkandung kejahatan terselubung. Karena itu maka pengertian susila berkembang sehingga memiliki perluasan arti menjadi kebaikan yang lebih.

Dinamika : 1 Fis bagian ilmu fisika yang berhubungan dengan benda yg bergerak dan tenaga yg menggerakkan; 2 gerak (dari dalam); tenaga yg menggerakkan; semangat;-- kelompok gerak atau kekuatan yang dimiliki sekumpulan orang dalam masyarakat yang dapat menimbulkan perubahan dalam tata hidup masyarakat yg bersangkutan; -- pembangunan gerak yg penuh gairah dan penuh semangat dalam melaksanakan pembangunan; -- sosial gerak masyarakat secara terus-menerus yg menimbulkan perubahan dalam tata hidup masyarakat yg bersangkutan

Eksistensi : 1. hal berada; keberadaan: partai-partai yg -- nya memang tidak dapat dipertahankan lagi, dipersilakan mundur dr percaturan politik

Emosi : 1 luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat; 2 keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (spt kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan); keberanian yang bersifat subjektif); 3 cak marah; -- keagamaan getaran jiwa yg menyebabkan manusia berlaku religius; ke·e·mo·si·an perihal emosi: kalau pendekatan ini yg dipakai, kita akan dapat menggambarkan derajat ~ seseorang

Filosof Socrates : menyatakan bahwa hakekat manusia terletak pada budinya yang memungkinkan untuk menentukan kebenaran dan kebaikan. Plato dan Aristoteles menyatakan hakikat manusia terletak pada pikirnya.

Filsafat : 1. pengetahuan dan penyelidikan dng akal budi mengenai hakikat segala yg ada, sebab, asal, dan hukumnya;2. teori yg mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan;3. ilmu yg berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi;4. Falsafah

Gradual : bertahap

Hakekat : . intisari atau dasar: dia yg menanamkan -- ajaran Islam di hatiku;2. kenyataan yg sebenarnya (sesungguhnya): pada -- nya mereka orang baik-baik; syariat palu-memalu, pada -- nya adalah balas-membalas, pb kebaikan harus dibalas dengan kebaikan

Page 5: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Hakekat Manusia : Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakter, yang secara prinsip (jadi bukan hanya gradual) membedakan manusia dari hewan. Meski pun antara manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama jika dilihat dari segi biologis nya. Bentuknya (misalnya orang hutan), bertulang belakang seperti manusia, berjalan tegak dengan menggunakan kedua kakinya, melahirkan dan menyusui anaknya, pemakan segala, dan adanya persamaan metabolisma dengan manusia.

Integral :1. mengenai keseluruhannya; meliputi seluruh bagian yang perlu untuk menjadikan lengkap; utuh; bulat; sempurna: masalah itu akan diselesaikan secara -- , tidak secara sebagian-sebagian;2. tidak terpisahkan; terpadu: Bimbingan Penyuluhan merupakan bagian -- dari pendidikan

Integralistik : 1. bersifat integral; merupakan satu kese-luruhan: majalah ini berniat menampilkan pembahasan dng pendekatan yg --

Interaksi : 1. hal saling melakukan aksi, berhubungan, mem-pengaruhi; antar hubungan; -- sosial hubungan sosial yang dinamis antara orang perse-orangan dan orang perseorangan, antara perseorangan dan kelompok, dan antara kelompok dan kelompok; -- verbal hubungan antara orang yg satu dan yg lain dng mengguna-kan bahasa;ber·in·ter·ak·si v mengadakan interaksi

Interelasi : 1. hubungan satu sama lain

Khalifah : 1. wakil (pengganti) Nabi Muhammad saw. setelah Nabi wafat (dalam urusan negara dan agama) yang melaksanakan syariat (hukum) Islam dl kehidupan negara;2. (gelar) kepala agama dan raja di negara Islam;3. penguasa; pengelola: manusia diciptakan Allah dimuka bumi.

Kognisi : 1 kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan (termasuk kesadaran, perasaan, dsb) atau usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman sendiri; 2 Sos proses, pengenalan, dan penafsiran lingkungan oleh seseorang; 3 hasil pemerolehan pengetahuan

Konasi : karsa

Kuno : 1 lama (dr zaman dahulu); dahulu kala: barang-barang --; 2 kolot; tidak modern: pendapat -- harus ditinggalkan; ke·ku·no·an

Manifestasi : 1 perwujudan sebagai suatu pernyataan perasaan atau pendapat: tindakannya itu sebagai suatu -- kemarahan hatinya; 2 perwujudan atau bentuk dari sesuatu yang tidak kelihatan: negara kesatuan Republik Indonesia merupakan -- cita-cita bangsa; me·ma·ni·fes·ta·si·kan menjadikan dl wujud yang dapat dilihat; mewujudkan: dia tergolong pelukis abad ini yang - kemurnian seni lukis; ter·ma·ni·fes·ta·si terwujud (dapat dilihat dng mata)

Metabolisme : 1. pertukaran zat pada organisme yang meliputi proses fisika dan kimia, pembentukan dan penguraian zat di dalam badan yg memungkinkan berlangsungnya hidup;2. proses perputaran; gerak berputar: terjadinya -- mikrobiologis di dalam tanah menghasilkan zat lemas

Mistik : 1.subsistem yang ada dalam hampir semua agama dan sistem religi untuk memenuhi hasrat manusia mengalami dan merasakan emosi bersatu dng Tuhan; tasawuf; suluk;2. hal gaib yang tidak terjangkau dengan akal manusia yg biasa

Page 6: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Modern : 1.terbaru; mutakhir: pasukan diperlengkapi dng senjata-senjata --; 2 sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dng tuntutan zaman; me·mo·dern·kan menjadikan (menyebabkan, membuat menjadi) modern: gubernur itu berjasa dalam - kota-kota yang masih belum maju;

ter·mo·dern paling modern: rumah sakit ini diperlengkapi dengan peralatan -; pe·mo·dern·an proses (tindakan) memodernkan: - masyarakat banyak dipengaruhi oleh fakfor bimbingan dan penyuluhan;ke·mo·dern·an hal (keadaan) modern

Monodualistik : Merupakan suatu paham yang menganggap bahwa :1. Hakekat sesuatu, merupakan dua unsur yang terikat menjadi satu kebulatan.a) Manusia yang terdiri dari pria dan wanita, kehilangan salah satu unsur, eksistensi manusia berarti akan punah.

b) Pria dan Wanita dua unsur yang terikat menjadi satu kesatuan.

2. Mengakui hal ihwal yang bersifat kebendaan tetapi juga mengakui yang bersifat non kebendaan (spirit).

3. Keduanya diakui keberadaannya dan merupakan unsur yang tidak terpisahkan dalam integritas. Contoh : Manusia terdiri dari 2 unsur (jasmani dan rohani) keduanya diakui adanya, tidak berdiri sendiri, adalah satu kesatuan. Menurut paham ini manusia yang utuh adalah manusia persatuan antara jasmani dan rohani yang tak terpisahkan yang penting bukan unsurnya tetapi keseluruhan atau totalitas manusia ini yang utama.

4. Memandang alam semesta antara Micokosmos dan Makrokosmos merupakan suatu monodualistik, termasuk memandang segala alam.Pandangan monodualistik sebagai penjabran paham integralistik yang disesuaikan dengan struktur social masyarakat Indonesia. Penjabaran paham Monodualistik memandang manusia :

• Makhluk ciptaan Tuhan yang mengadakan hubungan serasi antara pencipta dan ciptaannya.

• Manusia terdiri dari 2 unsur jasmani dan rohani yang merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dimana masing-masing unsur memiliki dharma bakti nya sendiri-sendiri.

• Manusia mengalami hidup duniawi dan akhirat, tak terpisahkan merupakan suatu rangkaian kebulatan yang bersendi pada hokum-hukum sendiri.• Manusia merupakan bagian masyarakat bangsanya. Hubungan manusia sebagai pribadi dengan masyarakatnya terjalin dalam keselarasan, keserasian dan keseimbangan (kodrat manusia).

• Masing-masing individu diakui secara penuh harkat dan martabatnya dalam mencapai kebahagiaan. Masing-masing individu merupakan bagian yang terpisahkan dari masyarakatnya.

Monopluralistik : Suatu paham yang berkembang di Masyarakat Indonesai yang mengakui bahwa :

• Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai unsur yang beraneka ragam, adanya suku bangsa yang beraneka ragam (adat dan kebudayaan, agama). Cerminan paham ini adalah Bhineka Tunggal Ika yang berkembang

Page 7: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

menjadi wawasan dengan cara pandang yang disebut dengan Wawasan Nusantara.

• Pancasila memandang/mengharapkan segala hal ikhwal terjadi dalam situasi selaras, serasi, dan seimbang (3 S).

• Pandangan itu didasarkan atas kenyataan bahwa ciptaan Tuhan YME berlangsung dalam situasi 3 S ini. Berikut ini adalah pengertian 3 S itu sendiri (Keselarasan, Keserasian, Keseimbangan).

KeselarasanSuatu keadaan yang menggambarkan suasana yang tertib, teratur, aman, damai yang menimbulkan ketentraman lahir dan batin. Keselarasan akan terwujud bila masing-masing unsur tahu akan fungsinya, tugas, hak dan kewajibannya dan melaksanakan fungsi sesuai dengan dharmanya. Benturan tak perlu terjadi, segalanya berlangsung secara wajar dalam perkembangan alam dan masyaraknya.KeserasianSuatu keadaan yang menggambarkan terpadunya unsur-unsur yang terlibat dalam kehidupan bersama. Alam semseta terdiri dari segala macam makhluk (benda alam, tmbuhan, hewan, manusia) yang terikat menjadi satu kesatuan unsur yang tergantung pada unsur lain. Hilangnya salah satu unsur akan menimbulkan kehilangan, kejanggalan dan akan menggangu eksistensi keseluruhan makhluk lain. Antara individu dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang tersusun serasi.

KeseimbanganSuatu keadaan yang mengambarkan bahwa masing-masing unsur yang terlibat dalam hidup bersama dalam hubungan bersama, diperlakukan dengan sepatutnya, masing-masing mendapat perlakuan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat, tugas, hak dan kewajiban dengan keseimbangan menimbulkan suasana keadilan.

Moral : 1 (ajaran tentag) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dsb; akhlak; budi pekerti; susila: -- mereka sudah bejat, mereka hanya minum-minum dan mabuk-mabuk, bermain judi, dan bermain perempuan; 2 kondisi mental yg membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, dsb; isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap dalam perbuatan: tentara kita memiliki -- dan daya tempur yang tinggi; 3 ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu cerita; ber·mo·ral 1 mempunyai pertimbangan baik buruk; berakhlak baik: mana ada penjahat yang -; 2 sesuai dengan moral (adat sopan santun dsb): ia melakukan perbuatan yang tidak

Page 8: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

PETA KONSEP BAB 2

RINGKASAN BAB 2 (Tgl 30 okt 2011)

KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN 1. Batasan Tentang Pendidikan

Beberapa batsan pendidikan berdasarkan fungsinyaa. Pendidikan sbg Proses Transmorfasi Budaya

Sebagai proses transformasi budaya ,pendidikan diartikan sbg kegiatan pewarisan budaya dari atu generasi ke generasi yg lain.Beberapa penyataan GBHN yg memberikan upaya pelestarian dan pengembangan Kebudayaan,yaitu:1. Kebudayaan nasional yg berlandaskan Pancsila adl perwujudan cipta ,rasa,karsa bangsa

indonesia.2. Kebudayaan nasional yg mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa harus terus

dipelihara,dibina, dan dikembangkan shg mampu mjd penggerak bagi perwujudan cita-cita bangsa.

3. Perlu ditumbuhkan kemampuan masyarakat utk mengangkat nilai-nilai sisial budaya daerah yg luhur serta menyerap nilai-nilai dr luar yg positif dan yg diperlukan bagi pembaruan dlm proses pembangunan.

4. Perl uterus diciptakan suasana yg mendorong tumbuh dan berkembangnya tantangan pembangunan dg dikembangkan pranata social yg dpt mendukung proses pemantapan budaya bangsa.

KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN

PENGERTIAN

A.BATASAN TENTANG PENDIDIKAN

*TRANSFORMASI BUDAYA

*PEMBENTUKAN PRIBADI

*PENYIAPAN WARGA NEGARA

*PENYIAPAN TENAGA KERJA

B.TUJUAN&PROSES PENDIDIKAN

C.KONSEP PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

D.KEMANDIRIAN DLM BELAJAR

*ARTI&PRINSIP YG MELANDASI

*ALASAN YG MENOPANG

UNSUR PENDIDIKAN

A.PESERTA DIDIK

B.PENDIDIK

C.INTERAKSI EDUKATIF ANTARA PESERTA DIDIK DG PENDIDIK

D.MATERI/ISI PENDIDIKAN

E.KONTEKS YG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN

F.ALAT&METODE TEMPAT PERISTIWA

PENDIDIKAN SBG SISTEM

A.PENGERTIAN SISTEM

B.KOMPONEN&SLG BERHUB ANTRA KOMPONEN DLM SISTEM PENDIDIKAN

C.HUB SISTEM PENDIDIKAN DG SISTEM LAIN&PERUBHN SEDUDUKAN DR SISTEM

D.PEMECAHANMASALAHPENDIDIKANSCR SISTEMATIK

E.KETERKAITAN ANTRA PENGAJARAN&PENDIDIKAN

F.PENDIDIKAN PRAJABATAN&PEND SBG SEBUAH SISTEM

G.PENDIDIKAN FORMAL,NONFORMAL,INFORMALSBG SEBUAH SISTEM

Page 9: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

5. Usaha pembaruan bangsa perlu dilanjutkan di sgla bidang kehidupan,bidang ekonomi, dan social budaya.

b. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan PribadiSebagai proses pembentukan pribadi,pendidikan diartikan sbg suatu kegiatan yg sistematis dan sitemik terarah kpd terbentuknya kepribadian peserta didik.Proses pembentukan pribadi meliputi dua sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yg blm dewasa olh mereka yg sdh dewasa,dan bagi mereka yg sdh dewasa atas usaha sendiri,yg terakhir ini disebut pendidikan diri sendiri(zelf vorming).Kedua-duanya bersifat alamiah dan mjd keharusan.

c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warga NegaraPendidikan sbg penyiapan warga negar a diartikan sbg suatu kegiatan yg terencana utk membekali peserta didik agar mjd warga Negara yg baik.istilah baik disini bersifat relative,tergantung kpd tujuan nasional dr masing-masing bangsa, oleh krn msg-msg bangsa mpy falsafah hidup yg berbeda-beda.Hal ini ditetapkan dlm UUD 1945 Pasal 27 yg menyatakan bhw sgl warga Negara bersamaan kedudukannya did lm hokum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hokum dan pemerintahan itu dg tak ada kecualinya.

d. Pendidikan sebagai penyiapan Tenaga KerjaPendidikan sbg penyiapan tenaga kerja diartikan sbg kegiatan membimbing peserta didik shg memiliki bakal dasar utk bekerjaUUD 1945 Pasal 27 Ayat 2 menyatakan bhw tiap-tiap warga Negara berhak ats pekerjaan dan penghidupan yg layak bagi kemanusiaan.GBHN (BP 7 Pusat, 1990:70-96) sbg arah dan kebijaksanaan pembangunan umum butir 22 dinyatakan mengembangkan SDM dan menciptakan angkatan kerja Indonesia yg tangguh,mampu dan siap bekerja shg dpt mengisi semua jenis,tingkat lapangan kerja dlm pembangunan nasional.

e. Definisi Pendidikan Menurut GBHNGBHN 1988(BP 7 Pusat,1990:105)memberikan batasan tentang pendidikan sbb: Pendidikan nasional yg berakar pd kebudayaan bangsa Indonesia dan berdsarkan Pancasilaserta UUD 1945 diarahkan utk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa,mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yg beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Mha Esa,berkualitas dan mandiri shg mampu membangun dirinya dan masyarakat sekililingnya serta dpt memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

2. Tujuan dan Proses Pendidikan a. Tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kpd segenap kegiatan

pendidikan dan merupakan sesuatu yg ingin dicapi oleh segenap kegioatan pendidikan.Tiga macam Tujuan:1. Membimbing peserta didik agar mjd manusia berjiwa Pancasila(sangat

abstrak,umum,luas an sulit direalisasikan)2. Menumbuhkan jiwa demokratis pd diri peserta didik(masih bersifat umum,blm mudah

direalisasikan)3. Memberikan kesempatan kpd peserta didik utk mengajukan pendapat (lingkupnya

terbats dan mudah dilaksanakan).

Empat jenjang tujuan :

1. Tujuan umum pendidikan nasional ialah pancasila.2. Tujuan institusional yaitu yg mjd tugas dr lembaga pendidikan tertentu utk

mencapainya.3. Tujuan kurikuler yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran4. Tujuan instruksional yaitu materi kurikulum yg berupa bidang studi bidang studi terdiri

dr pokok-pokok bahasan dan sub pokok bahasan.b. Proses Pendidikan.

Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilisasi segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kpd pencapaian tujuan pendidikan,bagaimana prosesi tu dilaksanakan sangat menetukan kualitas hasil pencapain tujuan pendidikan.

3. Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat(PSH)

Page 10: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

PSH bertumpu pd keyakinan bhw pendidikan itu tdk identik dg persekolahan,PSH mrpkn sesuatu prose bersinambungan yg berlangsung sepanjang hidup.Tokoh pendidikan Johan Amos Comenius(1592-1671) mencetuskan konsep pendidikan bhw tujuan pendidikan adl utk membuat persiapan yg berguna di akhirat nanti.PSH di definisikan sbg tujuan atau ide formal utk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan dan diperluas mengikuti rentangan usia,dari usia plg muda sampai plg tua(Cropley;67).

Beberapa alasan PSH diperlukan menuru Cropley :a. Alasan Keadilanb. Alasan Ekonomic. Alsan faktor social yg berhubungan dg perubahan peranan keluarga,remaja,dan emansipasi

wanita dalam kaitanya dg perkembangan iptekd. Alasan perkembangan Ipteke. Alasan Sifat Pekerjaan

Implikasi Pendidikan Sepanjang HayatDengan diterima konsep PSH sbg konsep dasar pendidikan maka berarti sifat kodrati pendidikan yaitu upaya memperoleh bekal utk mengatasi masalah hidup sepanjang hidup lbh menembus dan menjiwai penyelenggaraan semua system pendidikan yg ada,yg sdh melembaga maupun blm.

Ciri-ciri PSH yg diharapkan menjiwai pendidikan masa kini:a. PSH menghilangkan tembok pemisah antara sekolah dg lingkungan kehidupan nyata diluar

sekolah.b. PSH mrpkn kegiatan belajar sbg integral dr proses hidup yg berkesinambungan.c. PSH lbh mengutamakan pembekalan sikap dn metode dr pada isi pendidikan.d. PSH menempatkan peserta didik sbg individu yg mjd pelaku utama did lm proses

pendidikan. Alasan PSH perlu digalakan:

a. Pada hakikatnya belajar berlangsung sepanjang hidupb. Sekolah tradisional tdk dpt memberikan bekla kerja yg coraknya semakin tdk menetu dan

cpt berubahc. Pendidikan masa balita punya peranan penting sbg fondasi pembentukan kepribadian dan

bagi aktualisasi diri.d. Sekolah tradisional mengganggu pemerataan keadilan utk memperoleh kesempatan

berpendidikane. Biaya penyelenggaraan sekolah tradisional sgt mahal.

4. Kemandirian dalam Belajara. Arti dan Prinsip yg Melandasi

Kemandirian dlm belajar adalah aktivitas belajar yg berlangsungnya lbh didorong olh kemauan sendiri,pilihan sendiri,dan tanggung jwb sendiri dr pembelajaran.

Kemandirian dlm belajar berprinsip bhw individu yg belajar hanya akan sampai kpd perolehan hasil belajar,mulai ketrampilan,pengembangan penalaran,pembentukan sikap sampai kpd penemuan diri sendiri apabila ia mengalami sendiri dlm proses perolehan hsl belajar trsbt.

b. Alasan yg Menopang Perkembangan iptek berlangsung smkin pesat shg tdk mgkin lg para

pendidik(khususnya guru) mengajarkan semua konsep dan fakta kpd peserta didik. Penemuan iptek tdk mutlak benar,sifatnya relative.semua teori mgkin tertolak dan gugur

stlh ditemukan data baru yg sanggup membuktikan kekeliruan teori trsbt. Para ahli psikologi umnumnya sependapat bhw peserta didik mudah memahami konsep-

konsep yg rumit dan abstrak jika disertai dg contoh-contoh kongkret Dalam proses pendidikan dan pembelajaran pengembangan konsep seyogianya tdk

dilepaskan dr pengembangan sikap dan penanaman nilai-nilai kedalam diri peserta didik.

Belajar diartikan sbg aktivitas pengembangan diri melalui pengalaman,bertumpu pd kemampuan diri belajar di bawah bimbingan pengajar.

Page 11: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Mengajar diartikan sbg aktivitas mengarahkan memberikan kemudahan bagaimana cara menemukan sesuatu(bukan memberi sesuatu) berdasarkan kemampuan yg dimiliki oleh pelajar.

B. UNSUR-UNSUR PENDIDIKANProses pendidikan melibatkan byk hal,yaitu:1. Subjek yg dibimbing(peserta didik)2. Orang yg dibimbing(pendidik)3. Interaksi antara peserta didik dg pendidik(interaksi edukatif)4. Kearah mana bimbingan ditujukan(tujuan pendidikan)5. Pengaruh yg diberikan dlm bimbingan(materi pendidikan).6. Cara yg digunakan dlm bimbingan (alat dan metode)7. Tempat dimana peristiwa bimbingan beerlangsung(lingkungan pendidikan)

1.Peserta Didik

Adalah subjek atau pribadi yg otonom ,yg ingin diakui keberadaanya ia mengembangkan diri (mendidik diri) scr trs menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yg dijumpai sepanjang hidup.

Ciri khas peserta didika. Individu yg memiliki potensi fisik dan psikis yg khas shg mrpkn insane yg unikb. Individu yg sdg berkembangc. Individu yg membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawid. Individu yg memiliki kemampuan utk msndiri

2. Pendidik

Adalah orang yg bertanggung jwab terhadap pelaksanaan pendidikan dg sasaran peserta didik ,pesertadidik mengalami pendidikanya dlm tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga,lingkungan sekolah,lingkungan masyarakat

3.Interaksi Edukatif antara Peserta didik dg pendidik

Adalah komunikasi timbale balik antara peserta didik dg pendidik yg terarah kpd tujuan pendidikan

4.Materi/Isi pendidikanMateri ini meliputi materi inti maupun muatan local,materi inti bersifa nasional yg mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa,muatan lokal misinya adl mengembangkan kebhinekaan kekeyaan budaya sesuai dg kondisi lingkungan.dg demikian jiwa dan semangat Bhineka Tunggal Ika dpt ditumbuhkembangkan.

5.Konteks yg mempengaruhi Pendidikan a. Alat dan metode b. Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung(lingkungan pendidikan)

C. PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

1. Pengertian Sistem

Sistem dalah suatu kebulatan keseluruhan yg kompleks atau teroganisir suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yg membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yg kompleks atau utuh(Tatang M. Amirin,1992;10)

Sistem mrpkn himpunan komponen yg saling berkaitan yg bersama-sama berfungsi utk mcpi suatu tujuan(Tatang,M.Amirin,1992;10)

Sistem mrpkn sehimpunan komponen atau subsistem yg terorganisasikan dan berkaitan sesuia dg rencana utk mcp suatu tujuan terytentu(Tatang,M. Amirin,1992;11)

2. Komponen dan saling hubungan antara komponen dalam system

Page 12: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Segenap lingkungan yg berpengaruh terhadap pemrosesan masukan mentahdsbt masukan lingkungan(environmental input),dari uraian tsbt terlihat bhw komponen-komponen yg menunjang system pabrik meliputi:

Masukan mentah(raw input) Masukan instrumental(instrumental input) Masukan linkungan(environmental input)

Dalam hal pendidikan:

Sistem baru mrpkn masukan mentah(raw input) yg akan diproses mjd tamatan (out put) Guru dan tenaga non guru,administrasi sekolah,kurikulum,prasaranadan sarana mrpkn

masukan instrumental yg memungkinkan dilaksanakannya pemrosesan masukan mentah mjd tamatan.

Corak budaya dan kondisi ekonomi masyarakat sekitar,kependudukan,politik dan keamanan mrpkn faktor lingkungan atau masukan lingkungan yg scr langsung dan tdk langsung berpengaruh terhadap berperannya masukan instrumental dlm pemrosesan masukan mentah.

3. Hubungan Sistem Pendidikan dg Sistem lain dan Perubahan Kedudukan dr Sistem

Pada bagian ini komponen-komponen tsbt dilihat sbg system yg berdiri sendiri,sederajat dg system pendidikan,suatu komponen dpt berupah status mjd system,apabila komponen tsbt dilihat scr tersendiri dan ternyata terdiri dr sejumlahsub-subsistem,jd pendidikan dpt dilihat dlm ruang lingkup mikro ruang lingkup makro.

4. Pemecahan Masalah Pendidikan Secara Sistematik

a. cara memandang system b. Masalah berjenjang c. Analisis sistem dlm pendidikan d. Saling hubungan antar komponen e. Hubungan sistem dg suprasistem f. Proses dan tujuan sistem pendidikan

5. Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan

Perbedaan antara pengajaran dan pendidikan: Pengajaran (instruction)

Lebih menekankan pd penguasaan wawasan dan pengetahuan tentang bidang program tertentu spt pertanian,kesehatan

Makan waktu relative pendek Metode lbh bersifat rasional,teknis praktis

Pendidikan(Education) Lebih menekankan pd pembentukan manusianya(penanaman sikap dan nilai-

nilai) Makan waktu relative panjang Metode lbh bersifat psikologis dan pendekatan manusiawi

6.Pendidikan Prajabatan dan Pendidikan dalam jabatan sbg Sebuah system

Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal scr formal kpd calon pekerja dlm bidang tertentu dlm periode wktu tertentu spti STM tiga tahun,DiplomaIII matematika tiga tahun<strataI matematika empat tahun utkdibekali mjd ,pekerjadi bidang teknik guru matematika di SMP ataupun SLTA.

Pendidikan dlm jabatan bermaksud memberikan bekal tambahan kpd orang-orang yg tlh bekerja berupa penataran,kursus-kursus.Tenggang waktunya sgt bervariasi sesuai dg kebutuhan,serempak dg kemajuan zaman dan perkembangan masyarakat

7.Pendidikan formal, Non-formal dan Informal sbg sebuah Sistem

Page 13: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Pendidikan formal yg sering sbt pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang yg telah baku,mulai jenjang SD smpai Perguruan Tinggi.Pendidikan. Bagi warga Negara yg tdk sempat mengikuti ataupun menyelesaikan pendidikan pd jenjang tertentu dlm pendidikan formal disediakan pendidikan non formal.Hal-Hal yg mjd faktor perkembangan pendidikan non formal:

Semakin byk jml angkatan muda yg tdk dpt melanjutkan sekolah sdgkan mereka terdorong utk memasuki lapangan kerja dg hrs memiliki ketrampilan tertentu yg dipersyaratkan olh lapangan kerja.

Lapangan kerja khususnya sektor swasta ,mengalami perkembangan cukup pesat dan lbh pesat ketimbang sektor pemerintah.masing-masing kerja tsbt menuntut persyaratan-persyaratan khusus yg lazimnya blm dipersiapkan olh pendidikan formal.

KAMUS

Moral : 1 (ajaran tentag) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dsb; akhlak; budi pekerti; susila: -- mereka sudah bejat, mereka hanya minum-minum dan mabuk-mabuk, bermain judi, dan bermain perempuan; 2 kondisi mental yg membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, dsb; isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap dalam perbuatan: tentara kita memiliki -- dan daya tempur yang tinggi; 3 ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu cerita; ber·mo·ral 1 mempunyai pertimbangan baik buruk; berakhlak baik: mana ada penjahat yang -; 2 sesuai dengan moral (adat sopan santun dsb): ia melakukan perbuatan yang tidak –

Pedagogi : 1. ilmu pendidikan; ilmu pengajaran: menguasai -- merupakan salah satu syarat yg penting bagi seorang guru

Pakar : 1. (orang) ahli; spesialis;-- balsem cak pakar yang gemar mengomentari apa saja yg disukainya secara enteng dan seenaknya; -- bidang ilmu orang yg mempunyai keahlian dl bidang ilmu tertentu, seperti biologi, kimia, fisika; -- rujuk ilmuwan yang membantu redaksi suatu majalah mengevaluasi karangan yang akan dimuat dalam majalah; ke·pa·kar·an keahlian: ~ nya dalam bidang ekonomi telah diakui banyak kalangan

:

Page 14: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Profesional : 1.bersangkutan dengan profesi;2. memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya: ia seorang juru masak

Psikologi : 1. ilmu yg berkaitan dng proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pd perilaku; ilmu pengetahuan tetang gejala dan kegiatan jiwa; -- kriminal ilmu pengetahuan tentang jiwa orang atau kelompok (yg secara langsung atau tidak) yangg berkaitan dng perbuatan jahat dan akibatnya; -- sosial studi yg memadukan sosiologi dan psikologi tentang aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat.

Religius : 1. bersifat religi; bersifat keagamaan; yang bersangkut-paut dengan religi: ia sangat terkesan akan kehidupan -- di Indonesia

Samsara : sam·sa·ra --> sengsara

Spinoza : berpandangan pantheistik menyatakan hakekat manusia sama dengan Tuhan dan sama pula dengan hakekat alam semesta.

Susila : 1. baik budi bahasanya; beradab; sopan: semua orang akan senang melihat remaja yang -- terhadap orang tua; 2 adat istiadat yg baik; sopan santun; kesopanan; keadaban; kesusilaan: orang yang merasa terpelajar sudah seharusnyalah mengenal --; 3 pengetahuan tentang adab: di sekolah dasar anak-anak mulai diajar --;ber·su·si·la v mempunyai sifat susila; ke·su·si·la·an 1 perihal susila; yang berkaitan dengan adab dan sopan santun; 2 norma yang baik; kelakuan yg baik; tata krama yg luhur; :

Tanggung jawab : 1 keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb): pemogokan itu menjadi -- pemimpin serikat buruh; 2 Huk fungsi menerima pembebanan, sbg akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain

Teori konvergensi : antara lain William Stern berpendapat bahwa hakekat manusia merupakan paduan antara jasmani dan rokhani.

Universal : 1.umum (berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh dunia); bersifat (melingkupi) seluruh dunia; ruang lingkup tanggung jawab mahasiswa adalah personal, nasional, dan --; kebudayaan itu bersifat --; 2 Ling kategori keilmubahasaan yang berlaku untuk semua bahasa; ke·u·ni·ver·sal·an sifat (hal, keadaan) universal; sifat umum (yg berlaku untuk semua orang atau seluruh dunia): kesusastraan cukup banyak mengandung ~

Wadag : jasad, jasmani

Voltaire : mengatakan hakekat manusia sangat sulit untuk diketahui dan butuh waktu yang sangat panjang untuk mengungkapkannya.

Azas aktivitas :

Azas motivasi :

Azas kebebasan anak :

Otoriter : berkuasa sendiri; sewenang-wenang: tindakan yg --

Liberal : 1 bersifat bebas; 2 berpandangan bebas (luas dan terbuka); pe·li·be·ral·an n proses, cara, perbuatan menjadikan liberal

Page 15: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Demokratis : bersifat demokrasi; berciri demokrasi: sebagian warga desa tidak puas dng tata cara pemilihan kepala desa yg tidak --

Vakum : 1 hampa udara: supaya benda yg akan ditaruh di ruang bola kaca itu tidak cepat rusak, ruang itu harus --; 2 kosong (tidak ada petugasnya, pejabatnya, dsb): supaya tidak -- , pengurus lama tetap menjalankan tugasnya sehari-hari sampai terbentuk pengurus baru; ke·va·kum·an n 1 hal (keadaan) hampa udara; 2 kekosongan (tt penguasa, pejabat, dsb yg tidak ada di tempat atau tidak berfungsi): sesudah kabinet sekarang jatuh, seolah-olah terjadi ~ pemerintah

sosial-kultural ;

sosio limiah-teknologis :

sosio-ekonomi :

sosio-relegius :

metode : 1 cara teratur yg digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dng yg dikehendaki; cara kerja yg bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan; 2 Ling sikap sekelompok sarjana thd bahasa atau linguistik, msl metode preskriptif, dan komparatif; 3 prinsip dan praktik pengajaran bahasa, msl metode langsung dan metode terjemahan; -- abjad metode belajar membaca yg dimulai dng mengenal huruf demi huruf, lalu merangkaikannya menjadi suku kata; -- analitis metode untuk mengajarkan membaca dan menulis permulaan dng menyajikan satuan-satuan bahasa, kemudian menyuruh siswa mengenal unsurnya; -- analitis-sintetis metode untuk mengajar membaca dan menulis permulaan dng menyajikan unsur dr satuan bahasa dan diikuti dng satuan-satuan itu secara utuh, kemudian unsur itu lagi, siswa disuruh mengenal dan menyalinnya secara bertahap mulai dr unsurnya, lalu satuan itu secara utuh, dan kemudian unsur lagi; -- asosiasi penyajian pesan yg dihubungkan dng suatu peristiwa atau objek yg populer dan menarik perhatian khalayak; -- berpikir alat, teknik, atau cara berpikir; -- ceramah cara belajar atau mengajar yg menekankan pemberitahuan satu arah dr pengajar kpd pelajar (pengajar aktif, pelajar pasif); -- deduktif metode belajar dan mengajar yg dimulai dr hal-hal yg bersifat umum, kemudian ditarik kesimpulan pd yg khusus; -- dialektika cara memperoleh pengertian tt suatu hal melalui prosedur ilmiah thd suatu gejala yg dilakukan dng cara tanya jawab; -- dilatometer metode yg dilakukan berdasarkan perubahan kecil volume cairan yg ditimbulkan oleh proses fisika atau kimia; -- diskusi cara belajar atau mengajar yg melakukan tukar pikiran antara murid dng guru, murid dng murid sbg peserta diskusi; -- eja metode belajar membaca yg dimulai dng melafalkan huruf konsonan menurut bunyi konsonan itu; -- global metode dl pengajaran bahasa untuk mengajarkan membaca dan menulis permulaan dng menyajikan satuan bahasa secara utuh dan menyuruh siswa mengenal dan menyalinnya secara keseluruhan, biasanya siswa lalu menghafalkan sehingga tidak dapat membaca dan menulis unsur yg baru; -- gramatika terjemahan Ling metode pengajaran bahasa asing yg mengutamakan pengajaran kaidah tata bahasa dng sejumlah kata kemudian diikuti dng latihan penerjemahan, baik dr bahasa asing itu ke dl bahasa murid maupun sebaliknya; -- ilmiah pendekatan atau cara yg dipakai dl penelitian suatu ilmu; -- induktif metode yg digunakan untuk menarik kesimpulan dr hal-hal yg khusus untuk menuju kesimpulan yg bersifat umum; -- jalur metode penggalian benda purbakala dng cara menggali sepanjang situs (menyerupai parit) yg dilakukan berturut-turut sampai seluruh situs selesai; -- kalimat metode dl mengajarkan membaca yg dimulai dng melatih anak didik mengenal kata-kata atau peribahasa dl kalimat; -- kata lembaga metode dl mengajarkan membaca yg dimulai dng cara mengupas kata menjadi suku kata dan suku kata dikupas lagi menjadi huruf; -- kelompok metode untuk mengubah pandangan dan sikap seseorang dng jalan memasukkan orang itu ke dl kelompok; -- komparatif Ling metode untuk menentukan kekerabatan bahasa dng membandingkan bentuk kata seasal yg bertujuan

Page 16: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

merekonstruksi bahasa purba; -- kontrasepsi cara untuk mencegah kehamilan dng disengaja; -- kontrasepsi dl rahim metode yg menggunakan alat dng cara memasukkannya ke dl rahim dan yg akan mencegah kehamilan selama alat itu tidak keluar; -- kuadran metode penggalian berbentuk seperempat lingkaran; -- langsung metode dl pengajaran bahasa dng jalan memberikan pelajaran langsung dl bahasa yg dipelajari tanpa menggunakan bahasa itu; -- mengetik cara menggunakan mesin tik dng semua jari dr kedua tangan untuk menjamin kecepatan bekerja; -- pemberian tu-gas cara belajar atau mengajar yg menekankan pd pemberian tugas oleh pengajar kpd murid yg harus melakukan tugas yg diberikan kepadanya; -- penelitian cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala alam, masyarakat, atau kemanusiaan berdasarkan disiplin ilmu yg bersangkutan; -- radio karbon metode yg dipakai untuk menentukan usia fosil; -- sintetis Ling metode pengajaran membaca dan menulis permulaan dng menyajikan unsur satuan bahasa, kemudian menyuruh siswa menggabung-gabungkannya menjadi satuan bahasa yg bersangkutan; -- tanya jawab cara belajar atau mengajar yg menekankan pd pemberian pertanyaan oleh pengajar, sedangkan murid harus menjawab pertanyaan tsb; -- transaksi metode pembukuan yg lebih banyak memperlihatkan pendapatan selama masa jual beli terjadi

kurikulum : 1. perangkat mata pelajaran yg diajarkan pd lembaga pendidikan;

2. perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus; -- cakupan kurikulum yg berisikan uraian bidang studi yg terdiri atas beberapa macam mata pelajaran yg disajikan secara kait-berkait; -- inti kurikulum yg program belajarnya disusun dl bentuk masalah inti tertentu; -- kegiatan kurikulum yg program belajarnya disusun melalui kegiatan tertentu yg dilakukan anak; -- kegiatan luar sekolah pemisahan atau sebagian ruang lingkup pelajaran yg diberikan di perguruan tinggi atau pendidikan menengah dan tidak merupakan bagian integral dr mata pelajaran yg sudah ditetapkan dl kurikulum; -- muatan lokal kurikulum yg berisi mata pelajaran yg disesuaikan dng kepentingan daerah; -- pelengkap kurikulum yg bertalian dng kegiatan yg mengaitkan siswa dng situasi luar sekolah, tetapi dapat berupa kegiatan pokok di dl kelas dan/atau sesuai dng minat siswa; -- terpadu kurikulum yg memadukan semua mata pelajaran ke dl bentuk permasalahan; -- terpisah kurikulum yg menitikberatkan kpd sejumlah mata pelajaran yg terpisah-pisah

Komprehensif : bersifat mampu menangkap (menerima) dng baik;

Fungsi spekulatif :

Fungsi normatif :

Fungsi kritik :

Integrasi : 1. pembauran hingga menjadi kesatuan yg utuh atau bulat; -- bangsa Pol penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dl kesatuan wilayah dan pembentukan suatu identitas nasional; -- horizontal pembauran dng pihak atau badan yg sederajat; -- kebudayaan Antr penyesuaian antara unsur kebudayaan yg saling berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dl kehidupan masyarakat; -- kelompok Antr penyesuaian perbedaan tingkah laku warga suatu kelompok bersangkutan; -- vertikal pembaruan dng pihak atau badan yg berada di atas (lebih tinggi); -- wilayah Pol pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat atas unit-unit atau wilayah politik yg lebih kecil yg mungkin beranggotakan kelompok budaya atau sosial tertentu; ber·in·teg·ra·si v berpadu (bergabung supaya menjadi kesatuan yg utuh); meng·in·teg·ra·si·kan v menggabungkan; menyatukan

Page 17: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Etis : 1. berhubungan (sesuai) dng etika;

2. sesuai dng asas perilaku yg disepakati secara umumRasional : 1 menurut pikiran dan pertimbangan yg logis; menurut pikiran yg sehat;

cocok dng akal; me·ra·si·o·nal·kan v membuat menjadi rasional; ke·ra·si·o·nal·an n pendapat yg berdasarkan pemikiran yg bersistem dan logis; hal dan keadaan rasional

Landasan filsafat ;

Landasan sosial budaya :

Landasan Psikologis :

Landasan ekonomi :

Fleksibilitas : 1. kelenturan: senam semacam ini sangat diperlukan untuk -- pinggang serta menguatkan otot pinggul;

2. penyesuaian diri secara mudah dan cepat; keluwesan; ketidakcanggungan

Mobilitas : 1 kesiapsiagaan untuk bergerak; 2 gerakan berpindah-pindah: ahli sosiologi itu sedang meneliti -- penduduk pulau itu; 3 Antr gerak perubahan yg terjadi di antara warga masyarakat, baik secara fisik maupun secara sosial; -- ekologi Antr gerak perubahan atau perpindahan penduduk dr tempat yg satu ke tempat yg lain; -- geografis gerak penduduk dr daerah yg satu ke daerah yg lain; mobilitas horizontal; -- horizontal mobilitas geografis; -- sosial Pol perubahan kedudukan warga masyarakat kelas sosial yg satu ke kelas sosial yg lain; -- vertikal mobilitas manusia dl naik turun golongan sosialnya

Landasan IPTEK :

Hakekat pedidikan :

Heriditas : penurunan sifat genetik dari orang tua ke anak

Idealisme : 1 aliran ilmu filsafat yg menganggap pikiran atau cita-cita sbg satu-satunya hal yg benar yg dapat dicamkan dan dipahami; 2 hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita, menurut patokan yg dianggap sempurna; 3 Sas aliran yg mementingkan khayal atau fantasi untuk menunjukkan keindahan dan kesempurnaan meskipun tidak sesuai dng kenyataan

Empirisme : 1. aliran ilmu pengetahuan dan filsafat berdasarkan metode empiris;

2. teori yg mengatakan bahwa semua pengetahuan didapat dng pengalaman

Konsep pendidikan :

Konvergensi : 1 keadaan menuju satu titik pertemuan; memusat; 2 keadaan garis di samudra yg terlihat nyata memisahkan pertemuan beberapa massa air yg berbeda suhu dan kadar garam atau salinitasnya; 3 aliran udara di suatu daerah pd ketinggian tertentu dng aliran udara masuk yg lebih besar dp aliran keluar sehingga terjadi semacam penimbunan udara; -- fonemis Ling perubahan bunyi yg mengakibatkan dinetralisasikannya dua fonem; -- kebudayaan Antr proses perkembangan unsur kebudayaan yg sama pd dua kebudayaan atau lebih, terjadi krn difusi antara satu dan yg lain juga krn perkembangan sendiri-sendiri terlepas satu dr yg lain; me·ngon·ver·gen·si·kan v mengarahkan kpd satu titik pertemuan

Nativisme : 1. sikap atau paham suatu negara atau masyarakat thd kebudayaan sendiri berupa gerakan yg menolak pengaruh, gagasan, atau kaum pendatang

Page 18: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Naturalisme : 1. usaha untuk menerapkan pandangan ilmiah tt dunia alamiah pd filsafat dan seni;

2. aliran dl seni yg menggambarkan sesuatu sebagaimana adanya;3. karya seni rupa yg memiliki sifat kebenaran fisik dr alam;4. ajaran yg tidak mengakui adanya kekuatan lain selain alam;5. teknik atau cara menampilkan pandangan objektif tt manusia secara teliti dan jujur (baik atau buruk)

PETA KONSEP BAB 3

FILSAFAT PENDIDIKAN

PENGERTIAN

KEBTUHAAN TEORI PENDIDIKAN

*TEORI KENYATAAN

*TEORI PENGETAHUAN

*TEORI NILAI/NORMA

*TEORI FILSAFAT

PENERAPAN FILSAFAT KEDLM PENDIDIKAN

TUJUAN FILSAFAT

METODE FILSAFAT

TAHAPAN FILSAFAT

PANDANGAN ALIRAN2 FILSAFAT PENDIDIKAN

PANDANGAN DG PENDEKATAN ALIRAN FILSAFAT

ALIRAN&MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN

PANDANGAN FILSAFAT PENDIDIKAN SUBSTANSI SOSIO-BUDAYA

ALIRAN/MAZHAB PERENNIALISME

MAZHAB ESSENTIALISME

MAZHAB PROGRESSIVISME

ALIRAN REKONSTRUKSIONISME

Page 19: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

RINGKASAN BAB 3(Tgl 7 okt 2011)

FILSAFAT PENDIDIKAN

Filsafat Pendidikan adalah kaidah filosofis dlm bidang pendidikan yg menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan falsafah umum dan menitik beratkan pd pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan yg mjd dasar dr filsafat umum dlm upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan scr praktis.

1. Kebutuhan Teori Pendidikan atas Dasar Penerapan FilsafatAda dua segi normatif pendidikan yg saling melengkapi:a. Segi pengembangan individual manusia bagi terwujudnya kontribusi individu menuju perubahan

social.b. Segi perlimpahan dan transmisi harta/nilai sosio-budaya bagi terwujudnya stabilitas dan tertib social

Filsafat yg dirintis dan dikembangkan pari ahli scr lengkap di eropa sejak zaman Yunani klasik melaui ahli fikir isslam pd dasarnya berisi empat pokok berpikir(dasar-dasar permasalahan):

1. Teori kenyataan(metafisika/ontologi)Teori kenyataan atau realitas ialah argumentasi tentang dunia nyata,filsafat menolak pandangan naïf seakan-akan segal sesuatu objek dihadapi adl kenyataan objektif.

2. Teori pengetahuan(epistemology)termasuk logikaAdalah argumen tentang sumber,batas dan objek pengetahuan menurut aliran idealis.Pengetahuan adl teori atau ide yg cocok dipraktekan shg ada hasilnya yg kongkrit.

3. Teori nilai/ Filsafat PendidikanAdalah argumentasi tentang dunia makna yg diciptakan manusia scr manusiawi,nilai moral dan etika ada utk menegakan standar kebajikan,kebaikan,tertinggi haruslah ada sbg standar memiliki tindak-tanduk orang lain maupun diri sendiri.

4. Teori Filsafat Tentang hakikat manusia amat penting sbg cabang masalah keempat dlm pandangan imanuel kant.Di luar filsafat agama,manusia dpt dilihat sbg makhluk yg tak berbeda sama sekali berbeda hakekatnya dr hewan. Manusia dipandang sbg makhluk yg hakikatnya berbeda dr hewan krn:

Kemampuan berpikir Kesatuam tubuh-jiwa Ruhani Makhluk social Kesatuan bio-sosial Makhluk berdosa

2. Antar Teori Mendidik dan Penerapan Filsafat Kedalam Pendidikana. Tujuan Filsafat adl kekhususan atau spesialisasi filsafat terletak pada tujuan dan proses kerjanya

dlm menafsirkan dan member makna pd pengetahuaan dan pengalamn yg tlh dimiliki seseorang.b. Metode Filsafat adl Metode yg digunakan bagi terwujudnya transformasi pengetahuan ialah

dialetika(dialog atau percakapan)utamanya percakapn batin(inner dialogue) yg memerlukan persyaratan pengalaman interaksi social agar dlm kesendirian dan keheningan ahli piker melakukan refleksi social scr mandiri.

c. Tujuan filsafat adl berfungsi utk mengurus kelompok ide-ide plg mendasar atau dg akar dr sgl masalah,ide-ide trsbt trdpt pd akar-akar dr semua bhasa biasa,bahasa teknis dan khususFilsafat tdk memandang masalah scr objektif saja dg sikap netral justru bersikap positif trhadap dunia yg direnungi. Hubungan timbal balik antara faktor-faktor pendidik dr segi filsafat pendidikan:

Antar filsafat pendidikan dan ilmu pendidikan teoretik Antara ilmu pendidikan praktis (yg lbh berkembang) dan ilmu pendidikan teoterik Antara pengumpulan data empiric dan ilmu pendidikan teoterik Terdapat landasan kefilsafatan dan filsafat pendidikan sbg potensi motor penggerak yg

diperlukan ilmu pendidikan teoterik utk mengimbangi peranan ilmu pendidikan praktis dlm melandasi/mengarahkan perbuatan pendidikan.

3. Pandangan Aliran-aliran Filsafat tentang Masalah Pendidikana. Pandangan dg pendekatan aliran filsafat

1. ontology

Page 20: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Cabang permasalahan ontology mempertanyakan dan menyelidiki hakekat dr dunia nyata yg actual sbg objek pengetahuan.

2. EpistemologiCabang permasalahan epistemology mempertanyakan dan menyelidiki masalah pengetahuan dan bagaimana caranya pengetahuan diperoleh manusia sbg bagian dr kebenaran .

3. AksiologiCabang permasalahan aksiologi mempertanyakan dan menyelidiki norma dan nilai atas dasar kehidupan yg mengutamakan norma dan nilai serta bagaimana nilai-nilai hrs ditentukan.

4. Antropologi kefilsafatanCabang permasalahan filsafat antropologi mempertanyakan hakekat manusia dan seberapa jauh manusia sbg makhluk hidup berbeda dr benda-benda mati dan berbeda dr makhluk hidup lainya khususnya hewan.

b. Berbagai aliran filsafat dan mazhab filsafat pendidikan1. Pandangan filsafat Naturalisme tentang pendidikan2. Pandangan aliran filsafat idealisme tentang pendidikan3. Pandangan aliran Filsafat realisme tentang pendidikan4. Pandangan aliran filsafat pragmatisme tentang pendidikan5. Faham eklektisisme tentang pendidikan 6. Teori filsafat eksistensialisme tentang pendidikan

4.Pandangan Filsafat Pendidikan dg Pendekatan substansi sosio-budaya

a. Aliran atau mazhab Perennialisme artinya bersifat lestari

b. Mazhab Essentialisme artinya esensi atu inti

c. Mazhab Progresivisme artinya kemajuan

d. Aliran rekonstrusionisme artinya membangun ulang/kembal

KAMUSFilsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan

mazhab adalah metode (manhaj) yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian, kemudian orang yang menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang jelas batasan-batasannya, bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya

Filsafat Pendidikan Idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan materi, bukan fisik. Pengetahuan yang diperoleh melaui panca indera adalah tidak pasti dan tidak lengkap. Aliran ini memandang nilai adalah tetap dan tidak berubah, seperti apa yang dikatakan baik, benar, cantik, buruk secara fundamental tidak berubah darigenerasi ke generasi.

Filsafat Pendidikan Realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitis. Realisme berpendapat bahwa hakekat realitas ialah terdiri atas dunia fisik dan dunia ruhani. Realisme membagi realitas menjadi dua bagian, yaitu subjek yang menyadari dan mengetahui di satu pihak dan di pihak lainnya adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek pengetahuan manusia. berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan rohani, spiritual atau supernatural.

Filsafat Pendidikan Pragmatisme dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun sebenarnya berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami.

Page 21: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Filsafat Pendidikan Eksistensialisme memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Secara umum, eksistensialisme menekankn pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman manusia dan tindakan kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas.

Filsafat Pendidikan Progresivisme bukan merupakan bangunan filsafat atau aliran filsafat yang berdiri sendiri, melainkan merupakan suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan.

Filsafat Pendidikan esensialisme Esensialisme adalah suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada mulanya dirumuskan sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di sekolah-sekolah. Mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak standar-standar intelektual dan moral di antara kaum muda

Filsafat Pendidikan Perenialisme Merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual. Oleh karena itu perlu ada usaha untuk mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji.

Filsafat Pendidikan rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme. Gerakan ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang.

Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang buday a masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.

Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.

Progresivisme adalah suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Beberapa tokoh dalam aliran ini

Naturalisme: 1. usaha untuk menerapkan pandangan ilmiah tt dunia alamiah pd filsafat dan seni;

2. aliran dl seni yg menggambarkan sesuatu sebagaimana adanya;3. karya seni rupa yg memiliki sifat kebenaran fisik dr alam;4. ajaran yg tidak mengakui adanya kekuatan lain selain alam;5. teknik atau cara menampilkan pandangan objektif tt manusia secara teliti dan jujur (baik atau buruk)

Page 22: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

- KESALAHAN TEHNIS- KESALAHAN YG BERSUMBER

STRUKTUR KEPRIBADIAN- KESALAHAN YG SIFATNYA

KONSEPTUAL

- MEMILIKI OBJEK MATERIAL & FORMASI

- MEMILIKI SISTEMATIKA

- MEMILIKI METODE- PENDIDIKAN

INDIVIDUAL- PENDIDIKAN

KELOMPOK

- TANGGUNG JWB KELUARGA

- TANGGUNG JWB BERSAMA

ILMU PENDIDIKAN SEBAGAI TEORI

ILMU PENDIDIKAN TEORETIS

PENGERTIAN PENTINGNYA TEORI PENDIDIKAN

PENDIDIKAN DLM RUANG LINGKUP MIKRO & MAKRO

ILMU PENDIDIKAN SBG TEORITIS & PRAKTIS

MANFAAT TEORI PENDIDIKAN

CONTOH KESALAHAN MENDIDIK

MANUSIA SBG INDIVIDUANGGOTA MASYARAKAT

TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN

Page 23: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

RINGKASAN BAB 4 (Tgl 14 okt 2011)

ILMU PENDIDIKAN TEORITIS

Ilmu pendidikan sebagai teori adalah ilmu khusus yang mempelajari pendidikan anak hingga mencapai kedewasaan(adulthood). Sebagai tujuan umum dan akhir atau cita cita (maksud murni) pendidikan. Pendidikan teoretis adalah cabang teoritik sebagai ilmu dasar dari pedagogik.Kualitas pendidikan lebih terjamin dalam situasi mendidik pada relasi mikro inteinsani tatap muka,seperti dalam keluarga persahabatan antara manusia yang lebih berkedewasaan dan yang kurang berkedewasaan(bukan antara dua anak).

A.Pentingnya Teori Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang hanya dapat dilakukan oleh manusia,memiliki lapangan yang luas,ruang lingkup lapangan pendidikan mencakup semua pengalaman dan pemikiran manusia tentang pendidikan.Antara teori dan prakter pendidikan merupakan dua hal yang tidak dpat dipisahkan,memiliki hubungan komplementer(saling melengkapi).Dalam hal ini J.H Gunning (Belanda) pernah mengemukakan bahwa teori tanpa praktek merupakan perbuatan yang istimewa(genius),sebaliknya praktek tanpa teori bagi orang gila dan penjahat.

Beberapa manfaat ilmu pendidikan sebagai teori

a. Dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui arah serta tujuan mana yang akan dicapai

b. memahami teori pendidikan,seseorang akan mengetahui mana yang boleh dan yang tidak dilakukan,walaupun teori tersebut bukan Untuk menghindari atau mengurangi kesalahan-kesalahan dalam praktek ,karena dengan sutau resep yang jitu.

c. Dapat dijadikan sebagai tolok ukur,sampai dimana seseorang telah berhasil melaksanakan telah melaksanakan tugas dalam pendidikan.

Prof.sikun Pribadi 1984 mengemukakan tiga golongan kesalahan dalam melaksanakan pendidikan yaitu:

a. Kesalahan-kesalahan tehnis,artinya kesalahan yang disebabkan oleh kekurangan ketrampilan atau kesalahan dalam cara menerapkan pengertian atau prinsip-prinsip tertentu.

b. Kesalahan-kesalahan yang bersumber pada struktur kepribadian peilaku pendidik sendiri.

Kesalahan-kesalahan yang sifatnya konseptual ,artinya pendidikan kurang mendalami masalah-masalah yang sifatnya teoritis maka perbuatan mendidiknya mempunyai akibat-akibat yang tak dapat dibenarkan.

B.Pendidikan dalam ruang lingkup Mikro dan Makro

Pendidikan dalam ruang lingkup mikro artinya mengkaji pendidikan yang dilaksanakan dalam skala kecil dan pendidikan dalm ruang lingkup makro,kita mengkaji pendidikan yang dilaksanakan dalam skala besar.

Page 24: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Pengelompokan kajian pendidikan secara mikro dan makro tersebut dapat dilihat dari dua segi,yaitu:

1. Manusia sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat.

Manusia sebagai individu ia hidup bersama-sama di masyarakat,hidup bersama dengan orang banyak di luar dirinya.Individu tak mungkin berkembang dengan sebaik-baiknya,bahkan individu tak mungkin hidup tanpa bantuan dan hidup bersama dengan orang lai. Havigursi mengatakan bahwa manusia tidak akan menjadi manusia kalau ia tidak hidup bersama dengan dan dalam masyarakat.

a. Pendidikan individu

Pendidikan dalam ruang lingkup mikro,hal ini terytama terjai dalam lingkungan keluarga,sejak anak berada dalam kandungan sampai dengan ia belajar di sekolah.

b. Pendidikan kelompok

Alasan penyelenggaraan pendidikan sekoalh yang disebut pendidikan formal baik oleh pemerintah maupun swasta sebagai berikut:

Orang tua kurang mampu memberikan pendidikan ,karena pendididkan formal disekolah membutuhkan banyak tenaga ahli yang khusus dididik untuk hal itu. Lebih-lebih bila telah diperinci mengenai jenis pelajaran ketrampilan.

Pendidikan sekolah relative lebih mahal dibandingkan dengan pendidikan keluarga karena mempergunakan tenaga ahli beserta alat-alat pendidikan yang diperlukan.

Dengan menghimpun anak-anak dalam satu kelas(dengan system kenaikan kelas dalam kesatuan organisasi) kesukaran tersebut dapat diatasi.

2. Pendidikan Mikro dan makro dilihat dari Tanggung Jawab Pendidikan.

a. Tanggung Jawab Keluarga

Pendidikan dalam arti khusus hanya dibatasi sebagai usaha orang dewasa dalam membimbing anak yang belum dewasa mencapai untuk mencapai kedewasaanya.

b. Tanggung jawab bersama Pendidikan dalam arti luas berlangsung sepanjang hayat, berusaha untuk meningkatkataraf hidup manusia. Pendidikan dalam arti luas merupakan tanggung jawab bersama dari semua pihak,yaitu keluarga masyarakat dan pemerintah sesuai undang-undang no 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional (pasal 7-11).

2. Ilmu pendidikan sebagai ilmu teoretis dan praktis

a. Memiliki objek material dan objek formal Objek material ilmu pendidikan berupa perilaku manusia sebagai makhluk yang hidup di dalam masyarakat tidak hanya dipelajari oleh ilmu pendidikan,tetapi juga oleh psikologi,sosiologi dan antropologi

b.Memiliki sistematika Secara teoretis sistematika ilmu pendidikan dibagi 3 tinjauan:

Pendidikan sebagai fenomena manusiawi

Pendidikan sebagai upaya sadar

Pendiidkan sebagai gejala manusiawi dan upaya sadar untuk mengantisipasi perkembangan social-budaya masa depan.

c.Memiliki metodeMenurut Soedomo(1990:46_47),motede yang dipakai dalam ilmu pendidikan meliputi:

Metode Normatif yaitu metode penentuan konsep manusia yang diidealkan oleh pendidikan,menyangkut nilai baik dan buruk.

Page 25: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Metode Eksplanatori yaitu metode untuk mengetahui kondisi dan kekuatan yang memengaruhi keberhasilan proses pendidikan.

Metode Teknologis yaitu metode yang berfungsi mengungkapkan cara agar berhasil mencapai tujuan.

Metode Deskriptif- Fenomenologis yaitu metode untuk mengurai dan menklarifikasi kenyataan-kenyataan pendidikan secara konkret dan historis agar makna dan struktur kegiatan pendidikan menjadi jelas.

Metode Analisis Kritis yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis secara kritis istilah-istilah,peryataan-pernyataan,konsep,dan teori pendidikan.

3. Pedagogik Teoretis

Pedagogik teoretis adalah ilmu mendidik sebagai cabang ilmu yang melaksanakan misi terpadu antara pendekatan fisafat pendidikan dan ilmu pendidikan empirik.Pedagogik teoretis tumbuh sebagai bentuk ilmu pendidikan paling baru dan menyempurnakan teori-teori dalam pendidikan bagi perbaikan kualitas penghayatan pendidikan atas dasar eratnya keterkaitan dari esensi kehidupan manusia dalam hakekat pendidikan.

a. Esensi Pendidikan

Pendidikan sebagia fenomen mendidik dan terdidik secara empirik, cara pendekatan empirik ini berbeda dari cara penghampiran kefilsafatan yang bersifat reflektif-spekulatif dan menerapkan asumsi atau perangkat aksioma tertentu secara metafisik,epistemologik dan aksiologik. Adapun gejala dan upaya pendididkan timbil sebagai gejala perilaku dan upaya manusia diatas perilaku individual-sosial memenuhi kebutuhan dasar-primer bertahn hidup,sebagai bagian kegiatan untuk meningkatkan kehidupan agar lebih bermakna/bernilai.Pendidikan dimulai di keluarga atas anak yang belum mandiri dan diperluas di lingkungan tetangga/komunitas sekitar.Pendidikan dalam arti mendidik dimulai dalam relasi pergaulan manusia,termasuk kualitas belajar dan mendidik diri sendiri sebagai humanisasi dalam interaksi internal menjadi dasar dari relasi pendidikan dan interaksi dalam arti luas(hominisasi dan humanisasi) seperti di lembaga sekolah dan pendidikan non-formal dalam masyarakat,agar terpelihara mutunya dan tidak kehilangan kualitas relasi antara manusia sebagai sesame subjek pendidikan.

Ciri-ciri anak sampai remaja di usia krisis-puber,menurut dedologi(dulu) dan antropologi anak( kinathropologie,kinderanthropologie,anthropologie des kindes) mempunyai karakteristik sbb:

1. Setiap anak lahir dalam keadaan tidak berdaya.

2. Anak tidak ada yang langsung dewasa bahkan anak manusia ,alki-laki dan perempuan mengalami masa muda dan perkembangan paling lama dibandingkan jenis makhluk lainya sebelum terwujud manusia multidimensi.

3. Anak sampai usia rata-rata 3,5 tahun mulai memahami bahasa

4. Anak usia 4 tahun belum menemukan perbedaan dirinya dari orang lain sehingga belum ada saling pengertian dan penghargaan.

Menurut Langeveld Lingkungan social-budaya sebagai konteks pendidikan anak manusia:

1. Semua bangsa mempunyai system nilai budaya sendiri sekalipun terdapat jenis perbedaan(bangsa,etnik,Negara)

Page 26: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

2. Keragaman kebudayaan dan kultur social menimbulkan ragam bentuk kedewasaan sebagai esensi tujuan pendidikan sehingga tak mungkin terdapat perkembangan anak lengkap menjadi manusia normative dengan sendirinya.

3. Perubahan social budaya kontemporer sejak era globalisasi/teknologi informasi dan otonomi daerah.

Dua ciri perbuatan mendidik yang relative mudah diamati(Langeveld:1944)

1. Dalam pergaulan demikian manusia berupaya mempengaruhi orang lain

2. Bahwa pengaruh itu datangnya dari orang dewasa yang telah melewati masa muda

b. Unsur-unsur situasi mendidik atas dasar fenomen pergaulan interinsani

Tugas pedagogik teoretis atau ilmu mendidik sistematis ialah menganalisis dan menyusun persoalan sekitar “upaya mendidik” secara sistematis untuk menguraikan pokok ilmunya secara teratur sebagai kebulatan holistik.Unsur-unsur yang mendukung munculnya perbuatan mendidik untuk menciptakan suasana belajar/situasi pendidikan (dalam bentuk mikro):1. Kehadiran anak sebagai faktor manusia yang ingin dewasa

2. Keberadaan orang dewasa sebagai manusia yang harus mendidik

3. Relasi kemanusiaan tertentu antara orang dewasa dengan anak dan pihak lain.

4. Sebagai tempat penerapan hubungan kewibawaan pendidikan.

5. Tindakan pendidikan dan proses mendidik.

6. Tujuan pendidikan atas dasar regenerasi kemanusiaan dan system nilai.

Lima perangkat kombinasi unsure-unsur dalam bentuk pendidikan makro(dalam arti luas):

1. Keharusan,kemungkinan dan batas pendidikan atas dasar hakekat manusia.

2. Lingkungan dan organ lembaga pendidikan termasuk keluarga(bersifat informal dan berlingkup mikro dengan kurikulum tersembunyi) dan Negara (bersifat legal-formal,berlingkup makro yang berwenang menyelenggarakan persekolahan dan lembaga pendidikan lainya secara makro dengan kurikulum formal dan non-formal).

3. Agenda kegiatan dari kelembagaan nitu,termasuk tetapi di lingkungan persekolahaan tidfak sebatas kurikulum dan pengajaran.

4. Organisasi,administrasi dan supervise pendidikan.

5. Struktur sosio-budaya dalam bentuk makro dan mikro

c. Pendidikan dan terdidik dalam situasi pendidikan.

Unsur pendidikan menyatu dalam situasi pendidikan yang intinya terpadu dalam situasi pendiidkan bentuk mikro.tanpa pendidik maka kedewasaan sebagi tujuan pada hakekatnya berada diluar pendidikan itu sendiri.Orang dewasa adalah bagian dari situasi mendidik maka ia dapat menganalisa situasi itu dengan berintrospeksi refleksi asalkan tanpa pertimbangan ,akan diketahui dan dihayatinya,bahwa dalam keseluruhan situasi pergaulan itu:

Pergaulan adalah tempat orang dewasa dan anak yang belum dewasa berlaku sebagai sahabat/teman karena si orang dewasa memperlakukanya demikian.

Situasi pergaulan meliputi tiga bagian yaitu dunia bersama,dunia orang dewasa,dunia anak.

Page 27: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Bagian dunia orang dewasa yang bermakna /berarti bagi anak ialah kesediaan orang dewasa menjadi teman,sebaliknya dunia anak yang berarti bagi orang dewasa ialah keinginan anak tumbuh kearah kemandirian.

d. Kedewasaan sebagai tujuan umum pendidikan

Proses mendidik atau situasi pendidikan mempunyai tujuan khusus yang terbatas yaitu tujuan insidential atau aksidential yamg merupakan bagian dari proses atau situasi yang khusus.Ciri-ciri kedewasaan sebagai kualitas normatif:

1. Kedewasaan itu bersifat statis,tertutup berhubung telah mencapai suatu status terpadu dalam perkembangan secara individual,social dan moral.

2. Bertanggung jawab tentang diri sendiri sehingga mampu menyelaraskan kepentingan individual dengan tanggung jawab social

3. Individu sebagai pribadi menyadari stabilitas atau kestabilannya sehingga mampu mengapresiasi perbedaan pendapat dengan orang lain dan cenderung konsisten mendahulukan penyelesaian pertentangan social dengan cara-cara damai dan sedapat mungkit tanpa kekerasan termasuk pertentangan atau konflik yang melibatkan kepentingan pribadinya.

4. Bersedia diuji(diadili) dalam pergaulan hidup atas dasar kemampuannya mendalami dan m,enghayati”pilihan tindakan moral” sesuai dengan harkat kemanusiaan.

5. Turut secara konstruktif dalam pergaulan hidup karena kepedulian dan apresiasi juga atas kesejahteraan orang lain tanpa merugikan kesejahteraan dan kepentingan sendiri.

6. Mencapai norma-norma secara pribadi atas dasar berkembangnya kemampuan memahami dan mengolah norma-norma dari luar dan dari masyarakat sebelum dijadikan norma yang bermakna otonom secara pribadi.

Merujuk kepada Henderson(1949) kebajikan adalah jenis tindakan yang didasari perkembangan watak morakl,adapun tiga tahapan perkembangan watak moral sebelum tumbuhnya kesadaran dan keinsyafannya atas standar perilaku yang relevan dengan peningkatan kesejahteraan umum,ialah:

Pengetahuan intelektual tentang apa yang baik dan apa yang tidak baik.

Sikap kecintaan emosional pada apa yang baik dan kebencian kepada apa yang tiodak baik.

Kebiasaan dan ketrampilan berbuat baik.

Dalam bentuk mikro(Langeveld:1994.1974) mengelompokan perbuatan mendidik yang bermakna,dalam 5 kategori konseptual hierarkis yaitu:

1. Perlindungan agar anak/kelompok terdidik tidak rugi atau merugikan diri

2. Sendiri dan menjadikan pendidikan sebagai kelahiran insane yaitu kelanjutan kelahiran biologis.

3. Kesepahaman dalam sikap antara pendidik yang menjadi contoh dan peserta didik yang memerlukan /mengerti teladan/tuntunan.

4. Kesamaan arah/harmoni dalam pikiran dan perbuatan yaitu assimilasi oleh pendidik dan konfirmasi oleh peserta didik sebagai imbalanya.

Page 28: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

5. Perasaan bersatu/kerukunan yaitu peserta didik difasilitasi dalam humanisasi agar merasakan/menghayati motivasi pendidik dan kepuasan afektif bahkan kerelaan tokoh-tokoh dalam bertindak.

6. Mendidik pribadi sendiri dalam proses sendiri dalam proses akhir hominisasi dengan mengikutsertakan /keteurutsertaan sendiri berhumanisasi dalam alam makna/nilai masyarakat orang dewasa.

e. Implikasi Teoretik dan praktis

Kekurangan minat untuk mengembangkan ilmu mendidik(pedagogik teoretis) atau condong kepada pedagogic praktis namun analisis antropologi anak lebih memenuhi kebutuhan pendidikan dari pada penerapan ilmu-ilmu social ataupun psikologi/biologi/fisiologi.sebabnya ialah karena ilmu-ilmu social menganalisis perilaku dalam hubungan kemasyarakatan,atau psikologi yang mengutamakan penelitian perilaku individu sebagai makhluk organis dan biologis. Filsafat pendidikan tidak mempengaruhi hak pedagogik untuk menjadi ilmu yang otonom. Sedangkan perluasan pedagogic praktis lebih memperjelas kebutuhan prakterk pendidikan atas ilmu yang mempelajari”persoalan mendasar tentang kualitas mendidik dan relevansinya dengan belajar aktif”. Kekurangan peminat ,penelitian mempengaruhi kekuatan pedagogic bukan sifat keilmuanya,bukan mematiakan(Langeveld,1974).Mendidik sebagai esensi pendidikan ialah upaya bantuan edukatif dalam suasana/relasi pergaulan manusia dewasa dengan anak sebagai sesame subjek,tempat diman satu pihak membantu pihak kedua dalam aktivitas belajarnya agar mampu mencapai kemungkinan-kemungkinan pada konteks sosio-budaya sekitarnya,mak esensi pendidikan tidak hanya bersifat transmisi nilai-nilai budaya melainkan diimbangi dengan tuntunan perkembangan individu yang sekaligus bersifat individual dan moral.

KAMUS

Idealisme adalah Adanya suatu teori bahwa alam semesta beserta isinya adalah suatu penjelmaan pikiran.

Untuk menyatakan eksistensi realitas, tergantung pada suatu pikiran dan aktivitas-aktivitas pikiran.

Realitas dijelaskan berkenaan dengan gejala-gejala psikis seperti pikiran-pikiran, diri, roh, ide-ide, pikiran mutlak, dan lain sebagainya dan bukan berkenaan dengan materi.

Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme

Page 29: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar

Epistemologi atau Teori Pengetahuan berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranya; metode induktif, metode deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan metode dialektis

Ontologi adalah ilmu tentang definisi, jenis, dan struktur dari obyek, properti-properti, kejadian-kejadian, proses-proses dan relasi-relasi yang ada dalam setiap area kenyataan.

Pedagogik Bimbingan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak atau orang lain yang belum dewasa, disebut pendidikan (pedagogik). Setelah itu pedagogik berarti suatu usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompopk orang lain menjadi dewasa atau tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi.

Teoritis merupakan pikiran atau pola pikir yang mendasarkan semuanya dari teori-teori yang ada sebagai landasan tindakannya. Menjadikan sebuah atau beberapa teori sekaligus yang punya keterkaitan sebagai landasan berfikir dan bersikap dalam menyingkapi atau menghadapi masala pikiran sendiri

Fenomena adalah rangkaian peristiwa serta bentuk keadaan yang dapat diamati dan dinilai lewat kaca mata ilmiah atau lewat disiplin ilmu tertentu. Fenomena terjadi di semua tempat yang bisa diamati oleh manusia.

Ekonomi mikro adalah ekonomi dalam skala kecil misal dalam suatu perusahaan.

Ekonomi makro adalah ekonomi dlm skala yang luas misal dalam satu negara.

Implikasi itu artinya akibat. Klo dikaitkan dengan konteks bahasa hukum, misalnya implikasi hukumnya, berarti akibat hukum yang akan terjadi berdasarkan suatu peristiwa hukum yang terjadi.

Berpikir Empirik adalah cara berpikir yang didukung menggunakan data data dalam berargumentasi tidak hanya berpikir secara teoritis saja...contohnya:berpikir empirik dapat menghasilkan kesimpulan2 yg langsung bermanfaat bagi masyarakat dalam kebijakan2 masa sekarang...misal satu keadilan dalam mengatasi kebanyakan rakyat miskin yg harus segera diperhatikan keadaannya

Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. .

Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya,

Aksiologi berasal dari kata Yunani: axion (nilai) dan logos (teori), yang berarti teori tentang nilai.

NeoRealisme Sebagai Bentuk Baru dari RealismeNeo realisme merupakan sebuah bentuk atau bisa dikatakan sebagai gaya baru dari teori realisme. Realisme sendiri merupakan bentuk kritik dari paham idealisme yang dianggap oleh kaum realis terlalu meremehkan “power” dan terlalu menjadikan perang sebagai momok.

Page 30: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar. Sebenarnya bukannya tidak mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak benar, tetapi seorang eksistensialis sadar bahwa kebenaran bersifat relatif, dan karenanya masing-masing individu bebas menentukan sesuatu yang menurutnya benar.

Perenialisme merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme berasal dari kata perennial yang berarti abadi, kekal atau selalu. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Perenialisme menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru

Esensialisme merupakan salah satu bentuk aliran yang muncul dalam filsafat pendidikan modern, dengan corak berfikirnya yang fleksibilitas, terbuka dalam perubahan, toleran dan tidak ada keterikatan dengan doktrin tertentu.

Progressivisme mempunyai konsep yang didasari oleh pengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi masalah yang menekan atau mengecam adanya manusia itu sendiri.

Rekontruksionisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Yaitu melakukan perombakan dan menyusun kembali pola-pola lama menjadi pola-pola baru yang lebih meodern.

PETA KONSEP BAB 5

LANDASAN PENDIDIKAN

LANDASAN FILOSOFIS

PENGERTIAN LANDASAN FILOSOFIS

PANCASILA SBG LANDASAN FILOSOFIS SISTEM

PENDIDIKAN NASIONAL

ALIRAN FILSAFAT

BUTIR NILAI-NILAI PANCASILA

*IDEALISME *ESENSIALISME

*REALISME *PROGRESIVISME

*PERENEIALISME *EKSISTENSIALISME

*KETUHANAN YANG MAHA ESA

*KEMANUSIAAN YG ADIL&BERADAB

*PERSATUAN INDONESIA

*KERAKYATAN YG DIPIMPIN OLH HIKMAT KEBIJAKSANAANDLM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN

*KEADILAN SOSIAL BG SELURUH RAKYAT INDONESIA

LANDASAN SOSIOLOGIS

PENGERTIAN LANDASAN SOSIOLOGIS

RUANG LINGKUP SOSIOLOGIS PENDIDIKAN

*HUB SISTEM PENDIDIKAN DG ASPEK MASYRKT LAIN

*HUB KEMANUSIAAN DISEKOLAH

*PENGARUH SKLH PD PERILAKU ANGGOTANYA

*SEKOLAH DLM KOMUNITAS YG MEMPELAJARI POLA INTERAKSI ANTARA SKLH DG KELOMPOK SOSIAL LAIN

MASYRKT INDONESIA SBG LANDASAN SOSIOLOGIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

LANDASAN KULTURAL

PENGERTIAN LANDASAN KULTURAL

KEBUDAYAAN NASIONAL SBG LANDASAN SISTEM PEND NAS

LANDASAN PSIKOLOGI

LANDASAN ILMIAH&TEKNOLOGI

PENGERTIAN LANDASAN PSIKOLOGI

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SBG LANDASAN PSIKOLOGI

PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN&TEKNOLOGI(IPTEK)

PERKEMBANGANIPTEKSBG LANDASAN ILMIAH

A

Page 31: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

RINGKASAN BAB 5(Tgl 21 okt 2011)

LANDASAN & ASAS-ASAS PENDIDIKAN

A.    LANDASAN PENDIDIKAN

1.     Landasan Filososfisa.   Pengertian Landasan Filosofis

Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandanagan dalam filsafat pendidikan, meyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah Idealisme, Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme dan Progresivisme dan Ekstensialisme

1.     EsensialismeEsensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts) atau bahan ajar esensial.

2.     PerenialismePerensialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan (perenial) yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal.

3.     Pragmatisme dan ProgresifmePrakmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaan praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan tradisional.

4.     RekonstruksionismeRekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.

B

ASAS-ASAS PENDIDIKAN

ASAS TUT WURI HANDAYANI

SEMBOYAN

ASAS 1922

*ING NGARSA SING TULADA

*ING MADYA MANGUN KARSA

*TUT WURI HANDAYANI

ASAS BELAJAR SEPANJANG HAYAT

PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

DIMENSI KURIKULUM BELAJAR SEPANJANG HAYAT

*DIMENSI VERTICAL

*DIMENSI HORIZONTAL

ASAS KEMANDIRIAN DLM BELAJAR

Page 32: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

b.   Pancasila sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidkan NasionalPasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945. sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Indonesia.

 2.     Landasan Sosiolagis

a.   Pengertian Landasan SosiologisDasar sosiolagis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiolagi  pendidikan meliputi empat bidang:1.     Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.2.     Hubungan kemanusiaan.3.     Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.4.     Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan

kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.

b.   Masyarakat indonesia sebagai Landasan Sosiologis Sistem Pendidikan Nasional Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem pendidikan nasional. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat dan komplek.

Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan KeBhineka tunggal Ika-an, baik melalui kegiatan jalur sekolah (umpamanya dengan pelajaran PPKn, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan muatan lokal), maupun jalur pendidikan luar sekolah (penataran P4, pemasyarakatan P4 nonpenataran)

3.     Landasan Kultural

a.   Pengertian Landasan KulturalKebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baiksecara formal maupun informal.

Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai denga perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nlai-nilai, dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.

b.   Kebudayaan sebagai Landasan Sistem Pendidkan NasionalPelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal ini harsulah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.

4.     Landasan Psikologis

a.   Pengertian Landasan FilosofisDasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak. Pemahaman etrhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan.

Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam menentukan jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-

Page 33: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

garis besar pengajaran serta tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan.

b.   Perkembangan Peserta Didik sebagai Landasan PsikologisPemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai bekal dasar untuk memahami peserta didik dan menemukan keputusan dan atau tindakan yang tepat dalam membantu proses tumbuh kembang itu secara efektif dan efisien.

5.     Landasan Ilmiah dan Teknologis

a.   Pengertian Landasan IPTEKKebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke  dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.

b.   Perkembangan IPTEK sebagai Landasan IlmiahIptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia. Lembaga pendidikan, utamanya pendidikan jalur sekolah harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan iptek. Bahan ajar sejogjanya hasil perkembangan iptek mutahir, baik yang berkaitan dengan hasil perolehan informasi maupun cara memproleh informasi itu dan manfaatnya bagi masyarakat

B.    ASAS-ASAS POKOK PENDIDIKANAsas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusu s di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Diantara  asas tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan asas Kemandirian dalam belajar.

1.     Asas Tut Wuri HandayaniSebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan. Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudian dikembangkan oleh Drs. R.M.P. Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun Karso.

Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu:Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan semangat)Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)

2.     Asas Belajar Sepanjang HayatAsas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat meracang dan diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan horisontal.

Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan.

Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.

3.     Asas Kemandirian dalam BelajarDalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu suiap untuk ulur tangan bila diperlukan.

Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalamperan utama

Page 34: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

sebagai fasilitator dan motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang dalam melatih kemandirian belajar peserta didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar Siwa Aktif).

KAMUS

Semboyan "Tut wuri handayani", atau aslinya: ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Arti dari semboyan ini adalah: tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).

Patriotisme adalah sikap Untuk selalu mencintai atau membela tanah air, seorang pejuang sejati, pejuang bangsa yang mempunyai semangat, sikap dan perilaku cinta tanah air, dimana ia sudi mengorbankan segala-galanya bahkan jiwa sekalipun demi kemajuan, kejayaan dan kemakmuran tanah air.

Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa.

dimensi berarti parameter atau pengukuran yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sifat-sifat suatu objek—yaitu panjang, lebar, dan tinggi atau ukuran dan bentuk

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu

Page 35: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

PETA KONSEP BAB 6

BAB I

HAKEKAT MANUSIA

Manusia sangat berbeda dengan hewan.Manusia memerlukan pendidikan dalam

kehidupanya, pendidikan berfungsi untuk memanusiakan manusia.Berbeda dengan hewan yang

tidak memerlukan pendidikan.

1. Wawasan Tentang Manusia

FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN

(PENDIDIK&PESERTA DIDIK)

TUJUAN PENDIDIKAN

HIRARKI TUJUAN PENDIDIKAN MENURUT SOEMITRO

TUJUAN UMUM

TUJUAN KHIUSUS

HIRARKI TUJUAN PENDIDIKAN INDONESIA

TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN

TUJUAN INSTITUSIONAL

TUJUAN INSTRUKSIONAL

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

KOGNITIF

AFEKTIF

PSIKOMOTOR

PENDIDIK

PENDIDIK KODRAT

PENDIDIK JABATAN

HAKIKAT PENDIDIK

PERANAN PENDIDIK

PERANAN PENDIDIK MENURUT KI HADJAR DEWANTARA

PESERTA DIDIK

HAKIKAT PESERTA DIDIK

PERBEDAAN INDIVIDUAL

Page 36: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Ada banyak pengertian mengenai kahekat manusia diantaranya adalah pandangan berbagai

agama, filsafat kuno maupun modern, dan yang paling utama menurut pandangan filsafat

Pancasila. Berikut ini merupakan beberapa pengertian hakekat manusia:

• Kepustakaan hindu (Ciwa) menyatakan bahwa atman manusia datang langsung dari

Tuhan (Bathara Ciwa) dan sekaligus menjadi penjelmaannya.

• Kepustaan agama Budha menggambarkan bahwa manusia adalah mahluk samsara,

merupakan wadah dari the absolute yang hidupnya penuh dengan kegelapan.

• Pendapat kaum pemikir kuno yang bercampur dengan mistik menyatakan bahwa manusia

adalah manifestasi yang paling komplit dan paling sempurna dari Tuhan Yang Maha Esa,

intisari dari semua mahluk yang memiliki kecerdasan.

• Filosof Socrates menyatakan bahwa hakekat manusia terletak pada budinya yang

memungkinkan untuk menentukan kebenaran dan kebaikan. Plato dan Aristoteles

menyatakan hakikat manusia terletak pada pikirnya.

• Tokoh Dunia Barat melanjutkan pendapat Plato & Aristoteles tentang hakekat kebaikan

manusia yg selanjutnya bergeser ke pandangan humanistik yg menyatakan manusia

merupakan kemenyuluruhan dari segala dimensinya.

(1), Spinoza berpandangan pantheistik menyatakan hakekat manusia sama dengan Tuhan

dan sama pula dengan hakekat alam semesta.

(2), Voltaire mengatakan hakekat manusia sangat sulit untuk diketahui dan butuh waktu

yang sangat panjang untuk mengungkapkannya.

• Notonagoro mengatakan manusia pada hakekatnya adalah mahluk mono-dualis yang

merupakan kesatuan dari jiwa dan raga yg tak terpisahkan.

• Para ahli biolgi memandang hakekat manusia titik beratnya pada segi jasad, jasmani,

atau wadag dengan segala perkembangannya. Pandangan ini dipelopori oleh Darwin

dengan teori evolusinya.

• Para ahli psikologi sebaliknya menyatakan bahwa hakekat manusia adalah rokhani, jiwa

atau psikhe.

• Ahli teori konvergensi antara lain William Stern berpendapat bahwa hakekat manusia

merupakan paduan antara jasmani dan rokhani.

• Pandangan dari segi agama, Islam, Kristen, dan Katolik menolak pandangan hakekat

manusia adalah jasmani dengan teori evolusi. Hakekat manusia adalah paduan

menyeluruh antara akal, emosi dan perbuatan. Dengan hati dan akalnya manusia terus

menerus mencari kebenaran dan dianugerahi status sebagai khalifah Allah.

• Pancasila memandang hakekat manusia memiliki sudut pandang yg monodualistik &

monopluralistik, keselarasan, keserasian, dan keseimbangan, integralistik, kebersamaan

dan kekeluargaan.

• Konsep manusia Indonesia seutuhnya dikembangkan atas pandangan hidup bangsa

Indonesia yakni Pancasila, yang menganut paham integralistik disesuaikan dengan

struktur sosial masyarakat Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika.

Page 37: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

• Dengan pandangan hidup Pancasila, pengembangan manusia Indonesia seutuhnya

diusahakan agar hidup selaras, serasi dan seimbang dalam konteks hubungan manusia

dengan ruang lingkupnya.

2. Sifat hakekat manusia

Sifat hakekat manusia di artikan sebagai suatu karakteristik manusia yang membedakan

manusia dengan hewan.Wujud dar sifat hakekat manusia diantaranya adalah kemampuan

menyadari diri, kmampuan bereksistensi,pemilikan kata hati, moral, kemampuan

bertanggung jawab,rasa kebebasan, kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak

dan kemampuan menghayati kebahagiaan

3. Dimensi-dimensi hakekat manusiaDalam hal ini ada 4 dimensi manusia yang akan dibahas, yaitu:

a) Dimensi kendividuan

Dimensi keindividuan diartikan oleh Lynse yaitu individu sebagai ”orang-

seorang” yaitu sesuatu yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat terbagi

lagi.Selanjutnya individu diartikan sebagai pribadi.Setiap anak manusia dilahirkan

dan memiliki potensi yang berbeda antara satu dengan yang lain atau menjadi

dirinya sendiri dan tidak ada yang idenntik di duna ini.

b) Dimensi Kesosialan

Dimensi kesosialan diartikan oleh M.J Lengaveld bahwa setiap anak

dikaruniai benih kemungkinan untuk bergaul, kesediaan untuk saling member dan

menerima.Adanya dimensi kesosialan pada diri manusia akan tampak lebih jelas

pada dorongan untuk bergaul.

c) Dimensi Kesusilan

Kesusilaan dapat di artikan mencakup etika dan etiket.Persoalan

kesusilaan selalu erat hubunganya dengan niai-nilai.Pada hakekatnya manusia

mmiliki kemampuan untuk mengambil keputusan susila, dan melaksanakanya

sehingga manusia di katakana sebagai makhluk susila.Drijakara menngartikan

manusia susila sebagai manusia yang memiliki nilai-niai, menghayati , dan

mlaksanakan nilai-nilai tersebut dalam perbuatan.

d) Dimensi Keberagamaan

Pada hakekatnya manusia adalah makhluk religius.Beragama merupakan

kebutuhan manusia karena mansuia merupakan makhluk yang emah sehingga

memerlukan tempat untuk bertopang, manusia memerlukan agama demi keselamatan

hidupnya.

Page 38: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

4. Pengembangan Dimensi Hakekat Manusia

Manusia lahir talah dikaruniai dimensi hakekat manusia tetapi masih dalam wujud potensi

tetapi masih belum teraktualisasi.Dri daam proses “potensi” menjadi ”aktualisasi” terdapat

rentangan proses yang mengundang pendidikan untuk berperan dalm memberikan

jasanya.Hanya melalui pendidikan status hewani itu dapat diubah kea rah status

manusiawi.Meskipun pendidikan itu pada darasnya baik tetapi dalam pelaksanaanya mungkin

saja bis terjadi kesalahan-kesalahan yang lazimnya di sebut salah didik.Hal demikian itu bisa

terjadi karena pendik itu juga manusia biasa.Sehubungan hal itu ada dua kemungkinan yang bisa

terjadi, yaitu pengembangan yang utuh dan pengembangan yang tidak utuh.

5. Sosok Manusia Indonesia SeutuhnyaSosok manusia Indonesia seutuhnya telah di rumuskan dalam GBHN mengeni arah

pembangunan jangka panjang.Dinyatakan bahwa pembangunan nasional dilaksanakan d

dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh

masyarakat Indonesia.Hal ini berari bahwa pembanunan itu tidak hanya untuk mengejar

kemajuan lahiriah, tetapi

KAMUS

A. Hakekat Manusia

Absolute : tidak terbatas,mutlak,sepenuhnya,tanpa syarat, tidak diragukan lagi

Akomodasi : sesuatu yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan

Bathara Ciwa : Tuhan dalam agama Hindu.

Biologi : ilmu tentangt keadaan dan sifat makhluk.

Dimensi : ukuran (panjang, lebar, tinggi, luas).

Dinamika : Kelompok gerak.

Eksistensi : adanya kehidupan.

Emosi : perasaan batin

Filsafat : cinta yang mendalam terhadap keharusan.

Gradual : bertahap

Hakekat : intisari atau dasar

Hakekat Manusia : Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakter

Integral : mengenai keseluruhannya

Integralistik : bersifat integral

Page 39: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Interaksi : hal saling melakukan aksi

Khalifah : wakil (pengganti)

Kognisi : kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan

Konasi : karsa

Kuno : zaman dahulu

Manifestasi : perwujudan sebagai suatu pernyataan perasaan

Metabolisme : pertukaran zat pada organisme yang meliputi proses fisika dan kimia

Mistik : subsistem yang ada dalam hampir semua agama

Modern : terbaru; mutakhir:

Moral : (ajaran tentag) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan,

sikap, kewajiban,

Pedagogi : Ilmu pendidikan yang mengutamakan praktek

Pakar : spesialis

Psikologi : ilmu yg berkaitan dng proses mental,

Pelatihan : sama dengan pengajaran khususnya untuk mengembangkan

keterampilan tertentu.

Pengajaran :bentuk kegiatan dimana terjalin hubungan interaksi dalam proses

belajar dan mengajar antara tenaga kependidikan dengan peserta

didik

Religius : bersifat religi

Samsara : sam·sa·ra --> sengsara

Spinoza : berpandangan pantheistik menyatakan hakekat manusia sama

dengan Tuhan dan sama pula dengan hakekat alam semesta.

Susila : 1. baik budi bahasanya; beradab; sopan: semua orang akan senang

melihat remaja yang -- terhadap orang tua; 2 adat istiadat yg baik;

sopan santun; kesopanan; keadaban; kesusilaan: orang yang merasa

terpelajar sudah seharusnyalah mengenal --; 3 pengetahuan tentang

adab: di sekolah dasar anak-anak mulai diajar --;ber·su·si·la v

mempunyai sifat susila; ke·su·si·la·an 1 perihal susila; yang

berkaitan dengan adab dan sopan santun; 2 norma yang baik;

kelakuan yg baik; tata krama yg luhur;

Page 40: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Tanggung jawab : keadaan wajib menanggung segala sesuatunya Teori konvergensi

: antara lain William Stern berpendapat bahwa hakekat manusia

merupakan paduan antara jasmani dan rokhani.

Universal : 1.umum (berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh dunia);

bersifat (melingkupi) seluruh dunia; ruang lingkup tanggung jawab

mahasiswa adalah personal, nasional, dan --; kebudayaan itu bersifat

--; 2 Ling kategori keilmubahasaan yang berlaku untuk semua bahasa;

ke·u·ni·ver·sal·an sifat (hal, keadaan) universal; sifat umum (yg

berlaku untuk semua orang atau seluruh dunia): kesusastraan cukup

banyak mengandung ~

Voltaire : mengatakan hakekat manusia sangat sulit untuk diketahui dan butuh

waktu Voltaire : mengatakan hakekat manusia sangat sulit untuk

diketahui dan butuh waktu yang sangat panjang untuk

mengungkapkannya.

yang sangat panjang untuk mengungkapkannya.

Wadag : jasad, jasmani

KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN

Ilmu pendidikan adalah ilmu yang membahas tentang pendidikan, khususnya pendidikan

anak. Anak tidak hanya membutuhkan teori saja melainkan juga praktek. Guru harus bias

menyampaikan, mentransfer, dan mendidik anak. Sehingga anak mampunyai suatu keterampilan

untuk hidup dan menghadapi permasalahan dalam kehidupannya.

A. Pengertian Pendidikana. Pendapat para ahli

Page 41: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

- Mudeya Harjo

Pendidikan adalah segala penanaman belajar yang berlangsung dari segala

lingkungan dan sepanjang hidup,serta pendidikan dapat diartikan sebagai

penjajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan terpadu.

- John Dewey

Pendidikan merupakan proses pembentukan dasar yang fundamental, baik

menyangkut daya pikir/ daya intelektual maupun daya emosional dan tabiat

sesamannya.

b. Arti khusus

- Pedagogik adalah ilmu pengetahuan yang menitik beratkan pada pemikiran dan

perenungan.

- Pedagogi adalah ilmu pengetahuan yang menitik beratkan pada praktek.

c. Arti luas

Pendidikan adalah suatu tindakan dan kemampuan manusia untuk meningkatkan

kualitas kehidupannya yang meliputi kebahagiaan, keselarasan, dan kesejahteraan

hidup.

B. Fungsi Pendidikana. Manusia memerlukan bantuan

Sejak kecil manusia membutuhkan orang lain dalam belajar. Sehinnga anak

mengetahui insting. Insting adalah kemampuan mengamati dan merasakan

sekitarnya secara psiko fisis tentang obyek-obyek tanpa bantuan orang lain. Jadi

pendidikan berfungsi untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia.

b. Pendidikan dalam praktek

Pendidik adalah orang dewasa yang mampu mendidik atau mengajarkan ilmu baik

perorangan maupun kelompok.

Peserta didik adalah anak yang belum mencapai kedewasaan.

Pendidikan sangat penting untuk membimbing peserta didik menuju kedewasaan.

Sumber segala kegiatan pendidikan adalah kasih sayang, kesabaran, dan

kebijaksanaan.

C. Tujuan- UU No. 2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

manusia yang se utuh nya yaitu yang beriman dan dan bertakwa kepada tuhan yang

maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,

kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa

tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa.

Page 42: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

- Tujuan Pendidikan nasional menurut Ketetapan MPR NO II/MPR/1993 yaitu 

Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri,

maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, memiliki kinerja profesional

serta sehat jasmani dan rohani.

- TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di bidang

pendidikan didasarkan atas falsafah negara pancasila dan diarahkan untuk

membentuk manusia-manusia pembangun yang berpancasila dan untuk membentuk

manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan

yang dapat mengembangkan kreatif dan tanggung jawab dapat menyuburkan sikap

demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi

dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama

manusia sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam UUD 1945, Bab II (Pasal 2,

3, dan 4).

D. Unsur Pendidikana. Subjek yang dibimbing (peserta didik)

b. Orang yang membimbing (pendidik)

c. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)

d. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)

e. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)

f. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)

g. Tempat di mana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan).

E. Sistem Pendidikana. Pengertian sistem

Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau reorganisasi;

suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk

suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin,

1992:10.)

b. Hubungan antara komponen dan system pendidikan

Sistem baru merupakan masukan mentah (raw input) yang akan diproses

menjadi tamatan (out put).

Guru dan tenaga nonguru, administrasi sekolah,kurikulum,anggaran

pendidikan,prasarana dan sarana merupakan masukan instrumental

(instrumental input) yang memungkinkan dilaksanakanya pemrosesan

masukan mentah menjadi tamatan.

Corak budaya dan kondisi ekonomi masyarakat

sekitar,kependudukan,politik dan keamanan Negara merupakan fator

lingkungan atau masukan lingkungan (environmental input) yang secara

Page 43: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap berperanya masukan

instrumental dalam pemrosesan masukan mentah.

Konsep Dasar Pendidikan

Bimbingan : pemberian bantuan,arahan,motivasi,nasihat dan penyuluhan agar

siswa mampu mengatasi,memecahkan dan menanggulangi

masalahnya sendiri.

Afektif : kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-

reaksi yang berbeda dengan penalaran yang terdiri dari kategori

penerimaan, partisipasi, penilaian sikap, organisasi dan

pembentukan pola hidup.

Demokratis : bersifat demokrasi; berciri demokrasi

Empirisme : 1. aliran ilmu pengetahuan dan filsafat berdasarkan metode

empiris;2. teori yg mengatakan bahwa semua pengetahuan didapat

dng pengalaman

Etis : 1. berhubungan (sesuai) dng etika; 2. sesuai dng asas perilaku yg

disepakati secara umum

Otoriter : berkuasa sendiri; sewenang-wenang

Kognitif : kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau

pikiran terdiri dari kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan,

analisis, sintesis dan evaluasi.

Komprehensif : bersifat mampu menangkap

Page 44: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Kurikulum : perangkat mata pelajaran yg diajarkan pd lembaga pendidikan;

Liberal : bersifat bebas

Metode :cara teratur yg digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan

Kurikulum : perangkat mata pelajaran yg diajarkan pd lembaga pendidikan;

Komprehensif : bersifat mampu menangkap

Fleksibilitas : 1. kelenturan: 2. penyesuaian diri secara mudah dan cepat;

keluwesan; ketidakcanggungan

Idealisme : 1 aliran ilmu filsafat yg menganggap pikiran atau cita-cita sbg

satu-satunya hal yg benar yg dapat dicamkan dan dipahami; 2 hidup

atau berusaha hidup menurut cita-cita, menurut patokan yg

dianggap sempurna; 3 Sas aliran yg mementingkan khayal atau

fantasi untuk menunjukkan keindahan dan kesempurnaan meskipun

tidak sesuai dng kenyataan

Integrasi : pembauran hingga menjadi kesatuan yg utuh atau bulat;

Rasional : 1 menurut pikiran dan pertimbangan yg logis; menurut pikiran yg

sehat; cocok dng akal; me·ra·si·o·nal·kan v membuat menjadi

rasional; ke·ra·si·o·nal·an n pendapat yg berdasarkan pemikiran yg

bersistem dan logis; hal dan keadaan rasional

Fleksibilitas : 1. kelenturan: 2. penyesuaian diri secara mudah dan cepat;

keluwesan; ketidakcanggungan

Mobilitas : 1 kesiapsiagaan untuk bergerak; 2 gerakan berpindah-

pindah.

Heriditas : penurunan sifat genetik dari orang tua ke anak

Konvergensi : 1 keadaan menuju satu titik pertemuan; memusat; 2 keadaan garis

di samudra yg terlihat nyata memisahkan pertemuan beberapa

massa air yg berbeda suhu dan kadar garam atau salinitasnya; 3

aliran udara di suatu daerah pd ketinggian tertentu dng aliran udara

masuk yg lebih besar dp aliran keluar sehingga terjadi semacam

penimbunan udara;

Nativisme : 1. sikap atau paham suatu negara atau masyarakat thd kebudayaan

sendiri berupa gerakan yg menolak pengaruh, gagasan, atau kaum

pendatang

Page 45: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Naturalisme : 1. usaha untuk menerapkan pandangan ilmiah tt dunia alamiah pd

filsafat dan seni;2. aliran dl seni yg menggambarkan sesuatu

sebagaimana adanya;3. karya seni rupa yg memiliki sifat kebenaran

fisik dr alam;4. ajaran yg tidak mengakui adanya kekuatan lain

selain alam;5. teknik atau cara menampilkan pandangan objektif tt

manusia secara teliti dan jujur (baik atau buruk)

Pedagogik : ilmu pengetahuan yang menitik beratkan pada pemikiran dan

perenungan.

Pedagogi : ilmu pengetahuan yang menitik beratkan pada praktek.

Peserta didik : orang yang mencari, belajar ilmu pengetahuan.

Pendidik : orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan

dengan sasaran peserta didik.

Pendidikan : usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Kognitif : kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau

pikiran terdiri dari kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan,

analisis, sintesis dan evaluasi.

Afektif : kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-

reaksi yang berbeda dengan penalaran yang terdiri dari kategori

penerimaan, partisipasi, penilaian sikap, organisasi dan

pembentukan pola hidup.

Sikomotorik : kemepuan yang mengutamakan keterampilan jasmani terdiri dari

persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan

kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas.

Bimbingan : pemberian bantuan,arahan,motivasi,nasihat dan penyuluhan agar

siswa mampu mengatasi,memecahkan dan menanggulangi

masalahnya sendiri.

Pelatihan : sama dengan pengajaran khususnya untuk mengembangkan

keterampilan tertentu.

Pengajaran :bentuk kegiatan dimana terjalin hubungan interaksi dalam proses

belajar dan mengajar antara tenaga kependidikan dengan peserta

didik

Sistem : perangkat unsur yg secara teratur saling berkaitan sehingga

membentuk suatu totalitas.

Page 46: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

FILSAFAT PENDIDIKAN

Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani kuno, philos artinya cinta dan sophia artinya kearifan atau kebijakan. Filsafat berarti cinta yang mendalam terhadap kearifan atau kebijakan.

Fisafat memiliki karakteristik spekulatif, radikal, sistematis, komprehensip, dan universal.

Butler mengemukakan beberapa persoalan yang dibahas dalam filsafat, yaitu metafistika, epistimologi, aksiologi.

Filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan dan nilai.

Aliran-aliran filsafat pendidikan

1. Naturalisme, pertumbuhan manusia alami ditengah masyarakat yang hidup serasi dengan limgkungn masyarakat.

2. Idealisme, manusia mampu mengetahui kenyataan karena setiap individu adalah bagian dari alam semesta rohaniah bukan materi dan fisik.

3. Realisme, membina kemampuan manusia melakukan interelasi yang konstruktif dalam hubungan manusia sebagai masyarakat dan melkukan penyesuaian diri.

4. Eklektivisme, berusa mengambil berbagai unsur inti sari dari berbagai aliran.5. Eksestensialisme, menghormati hak hidup manusia sebagai individu daripada kebaikan

dan nilai dirusak dan dijajah orang lain dalam pergaulan hidup.6. Pancasila, menciptakan manusia indonesia yang berdasarkan sila-sila dalam pancasila.7. Perenialisme, menjalankan kembali nilai dan prinsip umum yang telah menjadi

pandangan hidup. Pengetahuan sebagai dasar poko dalam pendidikan.8. Esessialisme, fisafat pendidikan konservatif, sekolah berfungsi sebagai lembaga penerus

warisan budaya dan sejarah pada generasi penerus.9. Progresivisme, pendidikan terpusat pada anak, bukan guru. Pendidikan harus mampu

memberi bekal di masa depan.10. Rekonstruktivisme, pendidikan harus mampu melakukan rekonstruksi masyarakat yang

pantas, adil dan membangun tatanan dunia baru selaras dengan perubahan teknologi, pendidikan harus selalu memandang ke masa depan.

Filsafat Pendidikan

Dikhotomi : pembagian atas dua kelompok yg saling bertentangan.

Page 47: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Birokrasi : 1 sistem pemerintahan yg dijalankan oleh pegawai pemerintah

krn telah berpegang pd hierarki dan jenjang jabatan; 2 cara bekerja

atau susunan pekerjaan yg serba lamban, serta menurut tata aturan

(adat dsb) yg banyak liku-likunya dsb;pem·bi·ro·kra·si·an n

birokratisasi

Makro : besar; tebal: 2. berkaitan dng jumlah yg banyak atau ukuran yg

besarbentuk terikat3. besar;4. panjang

Mikro : 1. Kecil, tipis, sempit, 2. berkaitan dng jumlah yg sedikit atau

ukuran yg kecil

Filsuf : 1.ahli filsafat; ahli pikir;2. orang yg berfilsafat

Filsafat : 1. pengetahuan dan penyelidikan dng akal budi mengenai hakikat

segala yg ada, sebab, asal, dan hukumnya;2. teori yg mendasari

alam pikiran atau suatu kegiatan;3. ilmu yg berintikan logika,

estetika, metafisika, dan epistemologi;4. falsafah

Konsensus : 1. kesepakatan kata atau permufakatan bersama (mengenai

pendapat, pendirian, dsb) yg dicapai melalui kebulatan suara

Kuantitatif : 1. berdasarkan jumlah atau banyaknya 2. berdasarkan bagian dari

energi yg tidak dapat dibagi lagi

Proporsional : sesuai dng proporsi; sebanding; seimbang; berimbang:

Komplementer : bersifat saling mengisi; bersifat melengkapi

Teori Kenyataan : argumentasi tentang dunia nyata.

Teori Pengetahuan : argumentasi tentang sumber, batas dan objek pengetahuan

menurut aliran idealisme.

Teori Nilai/Norma : argumentasi tentang dunia makna yang diciptakan manusia secara

manusia.

Teori Filsafat tentang hakekat manusia : pada hakekatnya manusia berbeda dengan

makhluk lainnya.

Normatif : 1. berpegang teguh pd norma; menurut norma atau kaidah yg

berlaku:

Kausa : 1. sebab yg menimbulkan suatu kejadian

Determinisme : 1. paham yg menganggap setiap kejadian atau tindakan, baik yg

menyangkut jasmani maupun rohani, merupakan konsekuensi

kejadian sebelumnya dan ada di luar kemauan

Page 48: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Materialisme : 1. pandangan hidup yg men-cari dasar segala sesuatu yg termasuk

kehidupan manusia di dl alam kebendaan semata-mata dng

mengesampingkan segala sesuatu yg mengatasi alam indra

Realisme : 1. paham atau ajaran yg selalu bertolak dr kenyataan;2. aliran

kesenian yg berusaha melukiskan (menceritakan sesuatu

sebagaimana kenyataannya);

Naturalisme : . usaha untuk menerapkan pandangan ilmiah tt dunia alamiah pd

filsafat dan seni;2. aliran dl seni yg menggambarkan sesuatu

sebagaimana adanya;3. karya seni rupa yg memiliki sifat

kebenaran fisik dr alam;4. ajaran yg tidak mengakui adanya

kekuatan lain selain alam;5. teknik atau cara menampilkan

pandangan objektif tt manusia secara teliti dan jujur (baik atau

buruk)

Monolitik : 1. mempunyai sifat atau menyerupai monolit

Pluralistik : 1. banyak macam; bersifat majemuk:

Ontologi : 1. cabang ilmu filsafat yg berhubungan dng hakikat hidup

Epistemologi : 1. cabang ilmu filsafat tt dasar-dasar dan batas-batas pengetahuan

Aksiologi : 1. kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia;2. kajian

tt nilai, khususnya etika

Antropologi kefilsafatan : mempertanyakan hakekat dan seberapa jauh manusia sebagai

makhluk hidup berbeda dari benda-benda mati dan berbeda dengan

makhluk hidup lainnya khususnya hewan.

Eklektisisme : pengambilan berabagai unsur inti sari ide-ide dari berbagai aliran.

Eksistensialisme : filsafat hidup yang lebih menghormati hak hidup manusia sebagai

individu dari pada kebaikan dan nilainya rusak dan dijajah orang

lain dalam pergaulan hidup.

Mazhab : 1. 1 Isl haluan atau aliran mengenai hukum fikih yg menjadi

ikutan umat Islam (dikenal empat mazhab, yaitu mazhab Hanafi,

Hambali, Maliki, dan Syafii): umat Islam di Indonesia banyak yg

menganut -- Syafii; 2 golongan pemikir yg sepaham dl teori,

ajaran, atau aliran tertentu di bidang ilmu, cabang kesenian, dsb

dan yg berusaha untuk memajukan hal itu: -- ekonomi; -- seni

lukis;

ber·maz·hab v mempunyai mazhab; mengikuti mazhab

Page 49: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Mazhab perennialisme : pendidikan yang memperjuangkan pendidikan klasik (tanpa

kejuruan/spesialisasi) untuk perkembangan intelektual individu

yang optimum.

Mazhab essentialisme : esensi atau inti

Mazhab progressive : pedidikan sebagai bekal di masa depan.

Aliran rekontruksionisme : membangun ulang kembali pemikiran peserta didik agar

berpandangan kemasa depan.

Komprehensif : 1. bersifat mampu menangkap (menerima) dng baik;2. luas dan

lengkap (tt ruang lingkup atau isi);3. mempunyai dan

memperlihatkan wawasan yg luas.

ILMU PENDIDIKAN TEORITIS

Ilmu pendidikan sebagai teori adalah ilmu khusus yang mempelajari pendidikan anak hingga mencapai kedewasaan(adulthood). Sebagai tujuan umum dan akhir atau cita cita (maksud murni) pendidikan. Pendidikan teoretis adalah cabang teoritik sebagai ilmu dasar dari pedagogik.Kualitas pendidikan lebih terjamin dalam situasi mendidik pada relasi mikro

Page 50: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

inteinsani tatap muka,seperti dalam keluarga persahabatan antara manusia yang lebih berkedewasaan dan yang kurang berkedewasaan(bukan antara dua anak).

A.Pentingnya Teori Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang hanya dapat dilakukan oleh manusia,memiliki lapangan yang luas,ruang lingkup lapangan pendidikan mencakup semua pengalaman dan pemikiran manusia tentang pendidikan.Antara teori dan prakter pendidikan merupakan dua hal yang tidak dpat dipisahkan,memiliki hubungan komplementer(saling melengkapi).Dalam hal ini J.H Gunning (Belanda) pernah mengemukakan bahwa teori tanpa praktek merupakan perbuatan yang istimewa(genius),sebaliknya praktek tanpa teori bagi orang gila dan penjahat.

Beberapa manfaat ilmu pendidikan sebagai teori

d. Dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui arah serta tujuan mana yang akan dicapai

e. memahami teori pendidikan,seseorang akan mengetahui mana yang boleh dan yang tidak dilakukan,walaupun teori tersebut bukan Untuk menghindari atau mengurangi kesalahan-kesalahan dalam praktek ,karena dengan sutau resep yang jitu.

f. Dapat dijadikan sebagai tolok ukur,sampai dimana seseorang telah berhasil melaksanakan telah melaksanakan tugas dalam pendidikan.

Prof.sikun Pribadi 1984 mengemukakan tiga golongan kesalahan dalam melaksanakan pendidikan yaitu:

c. Kesalahan-kesalahan tehnis,artinya kesalahan yang disebabkan oleh kekurangan ketrampilan atau kesalahan dalam cara menerapkan pengertian atau prinsip-prinsip tertentu.

d. Kesalahan-kesalahan yang bersumber pada struktur kepribadian peilaku pendidik sendiri.

Kesalahan-kesalahan yang sifatnya konseptual ,artinya pendidikan kurang mendalami masalah-masalah yang sifatnya teoritis maka perbuatan mendidiknya mempunyai akibat-akibat yang tak dapat dibenarkan.

B.Pendidikan dalam ruang lingkup Mikro dan Makro

Pendidikan dalam ruang lingkup mikro artinya mengkaji pendidikan yang dilaksanakan dalam skala kecil dan pendidikan dalm ruang lingkup makro,kita mengkaji pendidikan yang dilaksanakan dalam skala besar.

Pengelompokan kajian pendidikan secara mikro dan makro tersebut dapat dilihat dari dua segi,yaitu:

3. Manusia sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat.

Manusia sebagai individu ia hidup bersama-sama di masyarakat,hidup bersama dengan orang banyak di luar dirinya.Individu tak mungkin berkembang dengan sebaik-baiknya,bahkan individu tak mungkin hidup tanpa bantuan dan hidup bersama dengan orang lai. Havigursi mengatakan bahwa manusia tidak akan menjadi manusia kalau ia tidak hidup bersama dengan dan dalam masyarakat.

c. Pendidikan individu

Pendidikan dalam ruang lingkup mikro,hal ini terytama terjai dalam lingkungan keluarga,sejak anak berada dalam kandungan sampai dengan ia belajar di sekolah.

d. Pendidikan kelompok

Page 51: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Alasan penyelenggaraan pendidikan sekoalh yang disebut pendidikan formal baik oleh pemerintah maupun swasta sebagai berikut:

Orang tua kurang mampu memberikan pendidikan ,karena pendididkan formal disekolah membutuhkan banyak tenaga ahli yang khusus dididik untuk hal itu. Lebih-lebih bila telah diperinci mengenai jenis pelajaran ketrampilan.

Pendidikan sekolah relative lebih mahal dibandingkan dengan pendidikan keluarga karena mempergunakan tenaga ahli beserta alat-alat pendidikan yang diperlukan.

Dengan menghimpun anak-anak dalam satu kelas(dengan system kenaikan kelas dalam kesatuan organisasi) kesukaran tersebut dapat diatasi.

4. Pendidikan Mikro dan makro dilihat dari Tanggung Jawab Pendidikan.

c. Tanggung Jawab Keluarga

Pendidikan dalam arti khusus hanya dibatasi sebagai usaha orang dewasa dalam membimbing anak yang belum dewasa mencapai untuk mencapai kedewasaanya.

d. Tanggung jawab bersama Pendidikan dalam arti luas berlangsung sepanjang hayat, berusaha untuk meningkatkataraf hidup manusia. Pendidikan dalam arti luas merupakan tanggung jawab bersama dari semua pihak,yaitu keluarga masyarakat dan pemerintah sesuai undang-undang no 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional (pasal 7-11).

2. Ilmu pendidikan sebagai ilmu teoretis dan praktis

a. Memiliki objek material dan objek formal Objek material ilmu pendidikan berupa perilaku manusia sebagai makhluk yang hidup di dalam masyarakat tidak hanya dipelajari oleh ilmu pendidikan,tetapi juga oleh psikologi,sosiologi dan antropologi

b.Memiliki sistematika Secara teoretis sistematika ilmu pendidikan dibagi 3 tinjauan:

Pendidikan sebagai fenomena manusiawi

Pendidikan sebagai upaya sadar

Pendiidkan sebagai gejala manusiawi dan upaya sadar untuk mengantisipasi perkembangan social-budaya masa depan.

c.Memiliki metodeMenurut Soedomo(1990:46_47),motede yang dipakai dalam ilmu pendidikan meliputi:

Metode Normatif yaitu metode penentuan konsep manusia yang diidealkan oleh pendidikan,menyangkut nilai baik dan buruk.

Metode Eksplanatori yaitu metode untuk mengetahui kondisi dan kekuatan yang memengaruhi keberhasilan proses pendidikan.

Metode Teknologis yaitu metode yang berfungsi mengungkapkan cara agar berhasil mencapai tujuan.

Metode Deskriptif- Fenomenologis yaitu metode untuk mengurai dan menklarifikasi kenyataan-kenyataan pendidikan secara konkret dan historis agar makna dan struktur kegiatan pendidikan menjadi jelas.

Metode Analisis Kritis yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis secara kritis istilah-istilah,peryataan-pernyataan,konsep,dan teori pendidikan.

3. Pedagogik Teoretis

Page 52: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Pedagogik teoretis adalah ilmu mendidik sebagai cabang ilmu yang melaksanakan misi terpadu antara pendekatan fisafat pendidikan dan ilmu pendidikan empirik.Pedagogik teoretis tumbuh sebagai bentuk ilmu pendidikan paling baru dan menyempurnakan teori-teori dalam pendidikan bagi perbaikan kualitas penghayatan pendidikan atas dasar eratnya keterkaitan dari esensi kehidupan manusia dalam hakekat pendidikan.

f. Esensi Pendidikan

Pendidikan sebagia fenomen mendidik dan terdidik secara empirik, cara pendekatan empirik ini berbeda dari cara penghampiran kefilsafatan yang bersifat reflektif-spekulatif dan menerapkan asumsi atau perangkat aksioma tertentu secara metafisik,epistemologik dan aksiologik. Adapun gejala dan upaya pendididkan timbil sebagai gejala perilaku dan upaya manusia diatas perilaku individual-sosial memenuhi kebutuhan dasar-primer bertahn hidup,sebagai bagian kegiatan untuk meningkatkan kehidupan agar lebih bermakna/bernilai.Pendidikan dimulai di keluarga atas anak yang belum mandiri dan diperluas di lingkungan tetangga/komunitas sekitar.Pendidikan dalam arti mendidik dimulai dalam relasi pergaulan manusia,termasuk kualitas belajar dan mendidik diri sendiri sebagai humanisasi dalam interaksi internal menjadi dasar dari relasi pendidikan dan interaksi dalam arti luas(hominisasi dan humanisasi) seperti di lembaga sekolah dan pendidikan non-formal dalam masyarakat,agar terpelihara mutunya dan tidak kehilangan kualitas relasi antara manusia sebagai sesame subjek pendidikan.

Ciri-ciri anak sampai remaja di usia krisis-puber,menurut dedologi(dulu) dan antropologi anak( kinathropologie,kinderanthropologie,anthropologie des kindes) mempunyai karakteristik sbb:

1. Setiap anak lahir dalam keadaan tidak berdaya.

2. Anak tidak ada yang langsung dewasa bahkan anak manusia ,alki-laki dan perempuan mengalami masa muda dan perkembangan paling lama dibandingkan jenis makhluk lainya sebelum terwujud manusia multidimensi.

3. Anak sampai usia rata-rata 3,5 tahun mulai memahami bahasa

4. Anak usia 4 tahun belum menemukan perbedaan dirinya dari orang lain sehingga belum ada saling pengertian dan penghargaan.

Menurut Langeveld Lingkungan social-budaya sebagai konteks pendidikan anak manusia:

4. Semua bangsa mempunyai system nilai budaya sendiri sekalipun terdapat jenis perbedaan(bangsa,etnik,Negara)

5. Keragaman kebudayaan dan kultur social menimbulkan ragam bentuk kedewasaan sebagai esensi tujuan pendidikan sehingga tak mungkin terdapat perkembangan anak lengkap menjadi manusia normative dengan sendirinya.

6. Perubahan social budaya kontemporer sejak era globalisasi/teknologi informasi dan otonomi daerah.

Dua ciri perbuatan mendidik yang relative mudah diamati(Langeveld:1944)

3. Dalam pergaulan demikian manusia berupaya mempengaruhi orang lain

4. Bahwa pengaruh itu datangnya dari orang dewasa yang telah melewati masa muda

g. Unsur-unsur situasi mendidik atas dasar fenomen pergaulan interinsani

Tugas pedagogik teoretis atau ilmu mendidik sistematis ialah menganalisis dan menyusun persoalan sekitar “upaya mendidik” secara sistematis untuk menguraikan pokok ilmunya secara teratur sebagai kebulatan holistik.

Page 53: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Unsur-unsur yang mendukung munculnya perbuatan mendidik untuk menciptakan suasana belajar/situasi pendidikan (dalam bentuk mikro):7. Kehadiran anak sebagai faktor manusia yang ingin dewasa

8. Keberadaan orang dewasa sebagai manusia yang harus mendidik

9. Relasi kemanusiaan tertentu antara orang dewasa dengan anak dan pihak lain.

10. Sebagai tempat penerapan hubungan kewibawaan pendidikan.

11. Tindakan pendidikan dan proses mendidik.

12. Tujuan pendidikan atas dasar regenerasi kemanusiaan dan system nilai.

Lima perangkat kombinasi unsure-unsur dalam bentuk pendidikan makro(dalam arti luas):

6. Keharusan,kemungkinan dan batas pendidikan atas dasar hakekat manusia.

7. Lingkungan dan organ lembaga pendidikan termasuk keluarga(bersifat informal dan berlingkup mikro dengan kurikulum tersembunyi) dan Negara (bersifat legal-formal,berlingkup makro yang berwenang menyelenggarakan persekolahan dan lembaga pendidikan lainya secara makro dengan kurikulum formal dan non-formal).

8. Agenda kegiatan dari kelembagaan nitu,termasuk tetapi di lingkungan persekolahaan tidfak sebatas kurikulum dan pengajaran.

9. Organisasi,administrasi dan supervise pendidikan.

10. Struktur sosio-budaya dalam bentuk makro dan mikro

h. Pendidikan dan terdidik dalam situasi pendidikan.

Unsur pendidikan menyatu dalam situasi pendidikan yang intinya terpadu dalam situasi pendiidkan bentuk mikro.tanpa pendidik maka kedewasaan sebagi tujuan pada hakekatnya berada diluar pendidikan itu sendiri.Orang dewasa adalah bagian dari situasi mendidik maka ia dapat menganalisa situasi itu dengan berintrospeksi refleksi asalkan tanpa pertimbangan ,akan diketahui dan dihayatinya,bahwa dalam keseluruhan situasi pergaulan itu:

Pergaulan adalah tempat orang dewasa dan anak yang belum dewasa berlaku sebagai sahabat/teman karena si orang dewasa memperlakukanya demikian.

Situasi pergaulan meliputi tiga bagian yaitu dunia bersama,dunia orang dewasa,dunia anak.

Bagian dunia orang dewasa yang bermakna /berarti bagi anak ialah kesediaan orang dewasa menjadi teman,sebaliknya dunia anak yang berarti bagi orang dewasa ialah keinginan anak tumbuh kearah kemandirian.

i. Kedewasaan sebagai tujuan umum pendidikan

Proses mendidik atau situasi pendidikan mempunyai tujuan khusus yang terbatas yaitu tujuan insidential atau aksidential yamg merupakan bagian dari proses atau situasi yang khusus.Ciri-ciri kedewasaan sebagai kualitas normatif:

7. Kedewasaan itu bersifat statis,tertutup berhubung telah mencapai suatu status terpadu dalam perkembangan secara individual,social dan moral.

Page 54: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

8. Bertanggung jawab tentang diri sendiri sehingga mampu menyelaraskan kepentingan individual dengan tanggung jawab social

9. Individu sebagai pribadi menyadari stabilitas atau kestabilannya sehingga mampu mengapresiasi perbedaan pendapat dengan orang lain dan cenderung konsisten mendahulukan penyelesaian pertentangan social dengan cara-cara damai dan sedapat mungkit tanpa kekerasan termasuk pertentangan atau konflik yang melibatkan kepentingan pribadinya.

10. Bersedia diuji(diadili) dalam pergaulan hidup atas dasar kemampuannya mendalami dan m,enghayati”pilihan tindakan moral” sesuai dengan harkat kemanusiaan.

11. Turut secara konstruktif dalam pergaulan hidup karena kepedulian dan apresiasi juga atas kesejahteraan orang lain tanpa merugikan kesejahteraan dan kepentingan sendiri.

12. Mencapai norma-norma secara pribadi atas dasar berkembangnya kemampuan memahami dan mengolah norma-norma dari luar dan dari masyarakat sebelum dijadikan norma yang bermakna otonom secara pribadi.

Merujuk kepada Henderson(1949) kebajikan adalah jenis tindakan yang didasari perkembangan watak morakl,adapun tiga tahapan perkembangan watak moral sebelum tumbuhnya kesadaran dan keinsyafannya atas standar perilaku yang relevan dengan peningkatan kesejahteraan umum,ialah:

Pengetahuan intelektual tentang apa yang baik dan apa yang tidak baik.

Sikap kecintaan emosional pada apa yang baik dan kebencian kepada apa yang tiodak baik.

Kebiasaan dan ketrampilan berbuat baik.

Dalam bentuk mikro(Langeveld:1994.1974) mengelompokan perbuatan mendidik yang bermakna,dalam 5 kategori konseptual hierarkis yaitu:

7. Perlindungan agar anak/kelompok terdidik tidak rugi atau merugikan diri

8. Sendiri dan menjadikan pendidikan sebagai kelahiran insane yaitu kelanjutan kelahiran biologis.

9. Kesepahaman dalam sikap antara pendidik yang menjadi contoh dan peserta didik yang memerlukan /mengerti teladan/tuntunan.

10. Kesamaan arah/harmoni dalam pikiran dan perbuatan yaitu assimilasi oleh pendidik dan konfirmasi oleh peserta didik sebagai imbalanya.

11. Perasaan bersatu/kerukunan yaitu peserta didik difasilitasi dalam humanisasi agar merasakan/menghayati motivasi pendidik dan kepuasan afektif bahkan kerelaan tokoh-tokoh dalam bertindak.

12. Mendidik pribadi sendiri dalam proses sendiri dalam proses akhir hominisasi dengan mengikutsertakan /keteurutsertaan sendiri berhumanisasi dalam alam makna/nilai masyarakat orang dewasa.

j. Implikasi Teoretik dan praktis

Kekurangan minat untuk mengembangkan ilmu mendidik(pedagogik teoretis) atau condong kepada pedagogic praktis namun analisis antropologi anak lebih memenuhi kebutuhan pendidikan dari pada penerapan ilmu-ilmu social ataupun psikologi/biologi/fisiologi.sebabnya ialah karena ilmu-ilmu social menganalisis perilaku dalam hubungan kemasyarakatan,atau psikologi yang mengutamakan penelitian perilaku

Page 55: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

individu sebagai makhluk organis dan biologis. Filsafat pendidikan tidak mempengaruhi hak pedagogik untuk menjadi ilmu yang otonom. Sedangkan perluasan pedagogic praktis lebih memperjelas kebutuhan prakterk pendidikan atas ilmu yang mempelajari”persoalan mendasar tentang kualitas mendidik dan relevansinya dengan belajar aktif”. Kekurangan peminat ,penelitian mempengaruhi kekuatan pedagogic bukan sifat keilmuanya,bukan mematiakan(Langeveld,1974).Mendidik sebagai esensi pendidikan ialah upaya bantuan edukatif dalam suasana/relasi pergaulan manusia dewasa dengan anak sebagai sesame subjek,tempat diman satu pihak membantu pihak kedua dalam aktivitas belajarnya agar mampu mencapai kemungkinan-kemungkinan pada konteks sosio-budaya sekitarnya,mak esensi pendidikan tidak hanya bersifat transmisi nilai-nilai budaya melainkan diimbangi dengan tuntunan perkembangan individu yang sekaligus bersifat individual dan moral.

Pedagogik Teoritis

Dasar fenomen :Dasar interinsani

Subversi : 1. gerakan dl usaha atau rencana menjatuhkan kekuasaan yg sah

dng menggunakan cara di luar undang-undang;

Mengajar : 1. memberi pelajaran2. melatih3. memarahi (memukuli, menghukum, dsb) supaya jera;

Mendidik : 1. memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan)

mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran

Disposisi : 1. 1 Adm pendapat seorang pejabat mengenai urusan yg termuat dl suatu surat dinas, yg langsung dituliskan pd surat yg bersangkutan atau pd lembar khusus; 2 Dok kecenderungan untuk mendapatkan suatu penyakit, kelainan temperamen atau kelainan watak

Implikasi : 1. 1 keterlibatan atau keadaan terlibat: -- manusia sbg objek percobaan atau penelitian semakin terasa manfaat dan kepentingannya; 2 yg termasuk atau tersimpul; yg disugestikan, tetapi tidak dinyatakan: apakah ada -- dl pertanyaan itu?; ber·im·pli·ka·si v mempunyai implikasi; mempunyai hu-bungan keterlibatan: kepentingan umum ~ pd kepentingan pribadi sbg anggota masyarakat; meng·im·pli·ka·si·kan v melibatkan; ter·im·pli·ka·si v termasuk atau tersimpul; terlibat

Teoritik :Praktis

Page 56: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Postulat : pandangan mendasar yang kebenarannya diterima tanpa

pembuktian secara empiris.

Asumsi : pendapat/pandangan yang didasarkan pada kerangka berpikir

tertentu.

Konsep : serangkaian pengertian atau pendapat yang konsisten yang

dihasilkan dan pemikiran atau pengalaman.

Teori : kumpulan konsep-konsep yang tersusun secara sistematis dalam

bentuk struktur teoritis yang umumnya memberi penjelasan mengapa suatu gejala atau

peristiwaitu terjadi.

Generalisasi : kesimpulan umum yang ditarik berdasarkan pengalaman-

pengalaman khusus, biasanya sebagai kesimpulan yang diperoleh dari penilitian ilmiah.

Hukum : pernyataan atau pendapat yang biasanya dinyatakan dalam bentuk

pernyataan yang berlaku umum bagi sekelompok gejala tertentu sebagai hasil suatu

generalisasi dari riset ilmiah.

Prinsip : hukum dalam bentuk pendapat yang berlaku umum bagi

sekelompok gejala tertentu.

Model : suatu bentuk teori atau serangkaian teori, hukum prinsip yang

menggambarkan atau memberi penjelasan tentang suatu system kegiatan sampai pada

panduan pengguanaanya yang terdapat dalam suatu cabang ilmu.

Ilmu pendidikan : ilmu pengetahuan tentang pendidikan yang disusun secara

sistematis,logis, berdasarkan prinsip-prinsip yang diperoleh dan diverifikasi melalui

pengamatan, eksperimen, dan hasil pemikiran yang tepat.

Page 57: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

LANDASAN & ASAS-ASAS PENDIDIKAN

A.    LANDASAN PENDIDIKAN

1.     Landasan Filososfisa.   Pengertian Landasan Filosofis

Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandanagan dalam filsafat pendidikan, meyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah Idealisme, Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme dan Progresivisme dan Ekstensialisme

1.     EsensialismeEsensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts) atau bahan ajar esensial.

2.     PerenialismePerensialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan (perenial) yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal.

3.     Pragmatisme dan ProgresifmePrakmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaan praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan tradisional.

4.     RekonstruksionismeRekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan

Page 58: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.

b.   Pancasila sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidkan NasionalPasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945. sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Indonesia.

 

2.     Landasan Sosiolagis

a.   Pengertian Landasan SosiologisDasar sosiolagis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiolagi  pendidikan meliputi empat bidang:1.     Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.2.     Hubungan kemanusiaan.3.     Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.4.     Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah

dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.

b.   Masyarakat indonesia sebagai Landasan Sosiologis Sistem Pendidikan Nasional Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem pendidikan nasional. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat dan komplek.

Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan KeBhineka tunggal Ika-an, baik melalui kegiatan jalur sekolah (umpamanya dengan pelajaran PPKn, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan muatan lokal), maupun jalur pendidikan luar sekolah (penataran P4, pemasyarakatan P4 nonpenataran)

3.     Landasan Kultural

a.   Pengertian Landasan KulturalKebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baiksecara formal maupun informal.

Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai denga perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nlai-nilai, dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.

b.   Kebudayaan sebagai Landasan Sistem Pendidkan NasionalPelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal ini harsulah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.

Page 59: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

4.     Landasan Psikologis

a.   Pengertian Landasan FilosofisDasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak. Pemahaman etrhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan.

Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam menentukan jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar pengajaran serta tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan.

b.   Perkembangan Peserta Didik sebagai Landasan PsikologisPemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai bekal dasar untuk memahami peserta didik dan menemukan keputusan dan atau tindakan yang tepat dalam membantu proses tumbuh kembang itu secara efektif dan efisien.

5.     Landasan Ilmiah dan Teknologis

a.   Pengertian Landasan IPTEKKebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke  dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.

b.   Perkembangan IPTEK sebagai Landasan IlmiahIptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia. Lembaga pendidikan, utamanya pendidikan jalur sekolah harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan iptek. Bahan ajar sejogjanya hasil perkembangan iptek mutahir, baik yang berkaitan dengan hasil perolehan informasi maupun cara memproleh informasi itu dan manfaatnya bagi masyarakat

B.    ASAS-ASAS POKOK PENDIDIKANAsas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusu s di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Diantara  asas tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan asas Kemandirian dalam belajar.

1.     Asas Tut Wuri HandayaniSebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan. Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudian dikembangkan oleh Drs. R.M.P. Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun Karso.

Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu:Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan

Page 60: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

semangat)Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)

2.     Asas Belajar Sepanjang HayatAsas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat meracang dan diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan horisontal.

Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan.

Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.

3.     Asas Kemandirian dalam BelajarDalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu suiap untuk ulur tangan bila diperlukan.

Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalamperan utama sebagai fasilitator dan motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang dalam melatih kemandirian belajar peserta didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar Siwa Aktif).

LANDASAN DAN AZAS-AZAS PENDIDIKAN

Semboyan Tut wuri handayani: Dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan

Page 61: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

dan arahan, di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide, di depan seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik.

Patriotisme: Sikap untuk selalu mencintai atau membela tanah air

Nasionalisme: Suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa.

Dimensi: Parameter atau pengukuran yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sifat-sifat suatu objek.

Kurikulum: Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu .

RINGKASAN BAB 6(Tgl 28 okt 2011)

FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN (PENDIDIK & PESERTA DIDIK)

A. Tujuan Pendidikan Adalah membantu perkembangan anak untuk mencapai tingkat kedewasaan scr biologis dan pedagogis.

Menurut Zahara Idris(1987) adalah memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya.supaya dapat mengembangkan potensi

Page 62: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

fisik,emosi,sikap,moral,pengetahuan dan ketrampilan agar menjadi manusia dewasa

Menurut M, Noer Syam (1984) adalah agar seseorang mempunyai kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

Menurut Ki Hadjar Dewantara adalah agar anak sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

1. Hirarki Tujuan Pendidikan Menurut Soemitroa. Tujuan umum pendidikan/tujuan akhir disebut juga tujuan yang disempurnakan

baik jasmani maupun rohani.Pribadi dewasa memiliki karakteristik sbb: Memahami,mengerti dan mencintyai dirinya(individualitas) Memahami,mencintai dan mengerti orang lain(sosialitas) Menyadari,memiliki norma kesusilaan dan nilai-nilai kemanusiaan. Bertindak dan berbuat sesuai dengan kesusilaan,nilai-nilai hidup atas

tanggung jawab sendiri demi kebahagiaan dirinya dan kebahagiaan masyarakat(moralitas)

b. Pengkhususan tujuan umum yaitu tujuan setiap lembaga pendidikan misalnya tujuan pendidikan TK,SD,SMP,SMA.Adapun macam-macam tujuan khusus pendidikan terdiri dari:

Tujuan sementara yaitu tujuan yang dicapoi anak pada masa fase-fase tertentu.

Tujuan tidak lengkap yaitu tujuan yang berkaitan dengan aspek kepribadian tertentu

Tujuan Intermedier yaitu tujuan sebagai alat untuk mencapai tujuan lain demi kelancaran pendidikan selanjutnya.

Tujuan Insidental yaitu tujuan pendidikan yang bersifat sesaat/seketika2. HIrarki Tujuan Pendidikan Di Indonesia

a. Tujuan Pendidikan Nasional Tujuan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan budi pekerti luhur,memiliki pengetahuan dan ketrampilan,kesehatan jasmani dan rohani,kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan.Ada 6 aspek yang terkandung dlm tujuan pendidikan nasional:1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME2. Berbudi pekerti luhur3. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan4. Sehat jasmani dan rohani5. Memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri6. Memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

b. Tujuan InstitusionalAdalah perumusan secar umuym pola perilaku dan pola kemampuannya yang harus dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi dan tugas yang dipikiul oleh lembaga dalam rangka menghasilkan lulusan dengamn kemampuan dan ketrampilan tertentu.Tujuan nasional dipengaruhi oleh:

tujuan pendidikan nasional kekhususan setiap lembaga tingkat usia peserta didik

c. Tujuan Instruksional

Page 63: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Adalah rumusan secara terinci apa saja yang harus dikuasai oleh peserta didik sesudah dia mengikuti kegiatan pengajaran sesuai dengan pokok bahasan yang bersangkutan.

3. Taksonomi Tujuan PendidikanAdalah klasifikasi atau golongan segi-segi kepribadian yang dapat dimili oleh peserta didik setelah dia mengikuti proses belajar-mengajar.Taksonomi tujuan pendidikan,yang disusun oleh:a. Bloom tentang aspek penalatran (aspek kognitif)b. Krothwol tentang aspek sikap dan nilai (aspek afektif)c. C. Simspson tentang aspek ketrampilan psikomotor. Kognitif

Kawasan kognitif meliputi: Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Penilaian

AfektifKawasan afektif meliputi:

Kesadaran Partisipasi Penghayatan Pengorganisasian Karakterisasi

PsikomotorKawasan yang dikembangakan oleh Harrow yaitu:

Gerakan Refleks Gerakan dasar Kemampuan perseptual Kemampuan jasmani Gerakan-gerakan terlatih Komunokasi nondeskursit

B. PendidikPendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan bim,bingan kepada peserta didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, gagar mencapai tingkat jedewasaan(mampu berdiri sendiri) memenuhi tugasnya sbg makhluk Tuhan,makhluk individu yang mandiri dan makhluk social.1. Pendidik Kodrat

Adalah orang dewasa yang mempunyai tanggung jawab terhadap anak terutama adalah orang tuanya,karena mereka yang mempunyai hubungan darah dengan anak.

2. Pendidik JabatanAdalah Pendidik disekolah,seperti guru,konselor dan administrator

3. Hakikat PendidikHakikat pendidik menurut T.Raka Joni(1978) sbb:A. Pendidik sebagai agen pembaharuanB. Pendidik adalah pemimpin dan pendukung nilai-nilai masyarakatC. Pendidik sebagai fasilitator D. Pendidik bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar peserta didikE. Pendidik dituntut untuk menjadi contoh dalam pengelolaan proses belajar-

mengajar

Page 64: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

F. Pendidik bertanggung jawab secara professional untuk terus-menerus meningkatkan kemampuannya

G. Pendidik menjunjung tinggi kode etik professional4. Peranan Pendidk

Pendidik adalah satu faktor yang penting dalam pendidikan,terutama karena dia bertugas mengalihkan pengetahuan dan ketrampuilan kepada peserta didik agar mereka mampu menyerap,menilai,mengembangkan scr mandiri ilmu yang dipelajarinya.Pendidik mempunyai peranan sbb:

Sebagai komunikator Sebagai fasilitator Sebagai motivator Sebagai administrator Sebagai konselor

5. Peranan Pendidik Menurut KI Hadjar Dewantara6. Menurut Ki Hadjar Dewantara pendidik mempunyai poerana seprti berikut ini :

Ing ngarsa sung tulada(jika didepan menjadi contoh) Ing madya mangun karsa( jika ditengah membangkitkan hasrat untuk belajar) Tut Wuri Handayani( jika ada dibelakang member dorongan)

Pendidik dituntut untuk:

Menguasai bahan yang akan diajarkan Memeiliki kemampuan untuk mengajar dapat merencanakan melaksanakan dan

mengevaluiasikan suatu program atau unit pelajaran Mempunyai minat untuk mengajarkan ilmunya

C. Peserta Didika. Hakikat Peserta Didik

Peserta didik adalah pribadi yang sedang berkembang Peserta didik bertanggung jawab atas pendidikannya sendiri sesuai dengan

wawasan pendidikan seumur hidup Peserta didik adalah pribadi yang memiliki potensi baik fisik maupun

psikologis yang berbeda-beda sehingga masing-masing merupakan insan yang unik

Peserta didik memerlikan pembinaan individual dan perlakuan yang manusiawi

Peserta didik pada dasarnya merupakan insane yang aktif menghadapi lingkungannya

b. Perbedaan IndividualPerbedaan individual disebakan oleh beberapa faktor yaitu:

Faktor kemampuan dasar terdiri atas faktor kemampuan dasar umum yang disebut inteligensi dan kemampuan dasar khusus yang disebut aptitude atau bakat.

Faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan individu sangat bervariasi yakni lingkungan alam sekitar(lingkungan keluarga,sekolah,masyarakat)

Faktor kepribadian yang berpengaruh dalam perkembangan meliputi sikap,minat,motivasi,sosialitas dan pandangan hidup.

Page 65: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

KAMUS

Hirarki adalah alat yang paling mudah untuk memahami masalah yang kompleks dimana masalah tersebut diuraikan ke dalam elemen-elemen yang bersangkutan, menyusun elemen-elemen tersebut secara hirarkis dan akhirnya melakukan penilaian atas elemen-elemen tersebut sekaligus menentukan keputusan mana yang akan diambil; Tingkatan dalam mencapai tujuan pendidikan

Taksonomi yaitu ilmu tentang kelompok organisme berdasarkan perbedaan kategori menurut karakter fisiknya; Pengelompokan serta penggolongan kepribadian.

Hakekat adalah apa yang membuat sesuatu terwujud; sesuatu yang mendasari guru & siswa

Institusional adalah Pengembangan dari penggolongan yang sifatnya umum.

Pedoman adalah Sesuatu yang menjadi Patokan dasar melakukan tujuan.

Metode adalah Cara yang diterapkan dalam pembelajaran pendidikan

Strategi adalah Cara yang sifatnya terstruktur dan mempunyai arah kedepan

Kognitif adalah Unsur pengetahuan yang dapat digali dari dalam diri maupun luar diri

Afektif adalah Perasaan yang mendorong pendidik maupun peserta didik

Psikomotor adalah Penerapan aspek dalam kegiatan/aktivitas fisik,ketrampilan

Page 66: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Analisis adalah Penelitian tentang objek yang sedang dikaji

Sintesis adalah Percobaan berupa stimulus dan respon

Kodrat adalah Sesuatu yang telah ditetapkan dr asal mulanya

Normatif adalah Sikap dari guru dan siswa yang harus berdasarkan norma

Sarana adalah Fasilitas yang mempengaruhi keterkaitan dr unsure-unsur pendidikan

Media adalah Sesuatu yang akaan menjadi lokasi/tempat dlm penerapan sarana-sarana

Interaksi adalah Hubungan timbale balik(stimulus respon) dr guru maupun siswa

Autonomy adalah Memberikan pengetahuan sehingga siswa mampu berkembang secara maksimal

Equiry adalah Keadilan dlm arti pemberian kesempatan bagi siswa

Survival adalah Usaha pembelajaran sehingga kebudayaan tidak runtuh dr generasi ke generasi

Universal adalah Sesuatu yang bersifat umum & menyeluruh

Insiden adalah Kejadian yang sering terjadi terkait faktor-faktor/unsure-unsur pendidikan

Intermedier adalah Tujuan yang melayani tujuan pendidikan

RINGKASAN BAB 7

FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN

( ALAT PENDIDIKAN & LINGKUNGAN PENDIDIKAN)

A. Alat Pendidikan

Pengertian alat pendidikan adalah suatu perbuatan atau situasi yang dengan sengaja

diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.

Alat Pendidikan dapat dibedakan sbb:

a. Alat pendidikan yang bersifat rohaniah(normatif)

Berfungsi preventif(pencegahan)dan represif (reaksi setelah ada perbuatan)keduanya

dapat bersifat positif dan negative

Alat pendidikan normatif yang preventif dan positif yakni

keteladanan,anjuran,suruhan,pengarahan dan pembiasaan.

Alat pendidikan normatif yang preventif dan negative yakni contoh untuk

dijauhi,peraturan yang memberi larangan dan pengawasan.

Page 67: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Alat pendidikan yang normatoif yang represif dan positifyakni isyarat tanda

setuju(anggukan),kata-kata setuju,kata-kata puas,pujian,hadiah

Alat pendidikan normative yang represif dan negative yakni isyarat tanda tidak

setuju,kata-kata tidak setuju,teguran,kecaman,ancaman,hukuman

b. Alat pendidikan yang bersifat kebendaan

1. Arti dan Peranan Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan pendidik dalam pelaksanaan

pendidikan,sarana pendidikan meliputi ruangan belajar,peralatan dan media pendidikan.

2. Media Pendidikan dari Peranannya

Media pendidikan adalah perangkat lunak dan atau perangkat keras yang berfungsi

sebagai alat belajar dan alat bantu belajar.

Media pendidikan mempunyai peranan penting dalam proses belajar-mengajar:

a. Dapat mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik

b. Dapat mengatasi verbalisme

c. Membangkitkan minat peserta didik

d. Mendorong rasa ingin tahu peserta didik sehingga merangsang kegiatan belajar

e. Dapat mengatasi keterbatasan waktu dan tempat

3. Alat Pengajaran (alat Pendidikan yang Bersifat Kebendaan)

Alat pendidikan sebagai alat pengajaran diklasifikasikan sbb:

a. Berdasarkan pemakiannya dibedakan atas alat pengajaran individual,contohnya:buku

pelajaran dan pengajaran klasikal seperti papan tulis dan peta.

b. Berdasarkan sifat keperagaan/pengalaman dibedakan atas alat pengajaran/peraga

langsung(bendanya sendiri atau keadaan/peristiwa yang nyata),contohnya; model dan

gambar

c. Berdasarkan cara penyampaian pesan/pengajaran dibedakan atas alat/media

cetak,misalnya buku pelajaran dan media elektronik,seperti kaset,film,dan alat media

lainnya

d. Berdasarkan fungsinya dalam proses belajar yg terdiri dari:

Alat utk peragaan seperti gambar dan flipchart

Alat utk memberi pengertian seperti alat utk percobaan fisika(mikroskop,tabung

kaca)

Alat utk latihan spti buku kerja dan alat olah raga

Alat utk ekspresi spti alat music dan gambar utk membuat karangan

Alat utk belajar sendidri sptio modul dan computer

B. Lingkungan Pendidikan

Lingkungan meliputi Lingkungan fisik dan lingkungan social.Manusia dpt dikuasai dan

membiarkan diri dikuasai oleh lingkungan fisik,kecuali itu dia dapat pula menyesuaikan

diri atau menguasai lingkungan fisiknya,contoh:

Jika seseorang sulit belajar dikamar yang panas dan byk nyamuk hingga dia pergi

tidur maka hal ini berarti dia dikuasai oleh lingkungan.

Page 68: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Jika dia menyemprot kamar tersebut dengan obat nyamuk dan dipasangnya kipas

angin shg hawa kamar terasa sejuk yg mengakibatkan dia dpt belajar dg tekun,hal

iniberarti dia dpt menguasai lingkungan.

Lingkungan dpt berupa hal-hal yg nyata dan dapat diamati spti tumbuh-

tumbuhan,binatang,manusia.

Lingkungan yang bersifat abstrak spti situasi politik,ekonomi,agama,adat-istiadat dan

kebudayaan.

Ada tiga macam lingkungan dilihat dr tempat berlangsungnya kegiatan pendidikan

yakni lingkungan keluarga,lingkungan sekolah,lingkungan masyarakat

KAMUS

Hirarki adalah alat yang paling mudah untuk memahami masalah yang kompleks dimana masalah tersebut diuraikan ke dalam elemen-elemen yang bersangkutan, menyusun elemen-elemen tersebut secara hirarkis dan akhirnya melakukan penilaian atas elemen-elemen tersebut sekaligus menentukan keputusan mana yang akan diambil; Tingkatan dalam mencapai tujuan pendidikan

Page 69: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Taksonomi yaitu ilmu tentang kelompok organisme berdasarkan perbedaan kategori menurut karakter fisiknya; Pengelompokan serta penggolongan kepribadian.

Hakekat adalah apa yang membuat sesuatu terwujud; sesuatu yang mendasari guru & siswa

Institusional adalah Pengembangan dari penggolongan yang sifatnya umum.

Pedoman adalah Sesuatu yang menjadi Patokan dasar melakukan tujuan.

Metode adalah Cara yang diterapkan dalam pembelajaran pendidikan

Strategi adalah Cara yang sifatnya terstruktur dan mempunyai arah kedepan

Kognitif adalah Unsur pengetahuan yang dapat digali dari dalam diri maupun luar diri

Afektif adalah Perasaan yang mendorong pendidik maupun peserta didik

Psikomotor adalah Penerapan aspek dalam kegiatan/aktivitas fisik,ketrampilan

Analisis adalah Penelitian tentang objek yang sedang dikaji

Sintesis adalah Percobaan berupa stimulus dan respon

Kodrat adalah Sesuatu yang telah ditetapkan dr asal mulanya

Normatif adalah Sikap dari guru dan siswa yang harus berdasarkan norma

Sarana adalah Fasilitas yang mempengaruhi keterkaitan dr unsure-unsur pendidikan

Media adalah Sesuatu yang akaan menjadi lokasi/tempat dlm penerapan sarana-sarana

Interaksi adalah Hubungan timbale balik(stimulus respon) dr guru maupun siswa

Autonomy adalah Memberikan pengetahuan sehingga siswa mampu berkembang secara maksimal

Equiry adalah Keadilan dlm arti pemberian kesempatan bagi siswa

Survival adalah Usaha pembelajaran sehingga kebudayaan tidak runtuh dr generasi ke generasi

Universal adalah Sesuatu yang bersifat umum & menyeluruh

Insiden adalah Kejadian yang sering terjadi terkait faktor-faktor/unsure-unsur pendidikan

Intermedier adalah Tujuan yang melayani tujuan pendidikan

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;

SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA

A. MASA KLASIK

Masuknya kebudayaan hindu di beberapa daerah di Pulau Jawa menjadi titik awal zaman sejarah tulis menulis di Indonesia. Tulisan dengan huruf Pallawa yang berisi sastera,agama,sejarah,etika menjadi

Page 70: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

sumber pendidikan golongan raja-raja dan bangsawan.Zaman pemerintah Erlangga(990-1049) banyak buku-buku bahasa,sastra,hukum,filsafat diterjemahkan ke bahasa Jawa Kuno(Kawi) sehingga lahirlah guru-guru professional pada zamannya.Seorang guru profesional harus lahir dari kasta Brahmana sedang muridnya bias terdiri dari kasta Brahmana sendiri dan dari 2 kasta dibawahnya,sbab kasta sudra tidak diperkenankan menjadi murid(sais,1989 ;159).

Puncak pendidikan Budha dicapai pada zaman Sriwijaya.Guru terkenal pada zaman sriwijaya ialah Darmapala dari Nalanda.Pada abad ke 13 Islam masuk ke Indonesia,Kerajaan islam pertama di Jawa adalah Demak,di aceh Samudra Pasai,di Sulawesi Kerajaan Goa ,di Maliku Kasultanan Ternate.Dari kerajaan-kerajaan itulah menjadi pusat penyebaran agama islam sehingga islam tersebar keseluruh nusantara.

Tujuan pendidikan islam pada saat itu dalah mengabdi sepenuhnya kepada Allah sesuai dengan tuntunan rosul Muhammad SAW(Al-Qur’an dan As Sunah)Materi pendidikan yang diberikan para kiai adalah keimanan ,ketaqwaan, dan akhlaq.Untuk mempedalam ilmu tauhid diberikan juga Arkanul Iman.

Untuk mencapai tujuan tersebut diberikan program belajar yang meliputi:

a. Membaca Al-Qur’anb. Ibadat (berwudlu,shalat)c. Keimanand. Akhlak

B. MASA KOLONIAL

1. Masa Kolonial Belanda

Tahun 1596 Belanda datang pertama kali ke Indonesia di Banten dengan pimpiunan Cornelius de Houtman.Tahun 1602 Belanda mendirikan VOC (Persatuan Dagang Hindia Timur) ,untuk memperkuat kedudukan ,Belanda mendirikan sekolahsekolah untuk anak-anak Indonesia,sekolah ini bertujuan menghasilkan pegawai-pegawai rendahan baik sebagai pegawai negeri maupun pegawai swasta.Secara umum kecenderungan penyelenggaran pendidikan colonial adalah:

Membina terselenggaranya pendidikan islam tradisionil serta membantu mendirikan beberapaa madrasah islamiyah di Nusantara misalnya:

Melanjutkan system lama dalam bentuk pengajian Al-Qur’an dan kitab kuning Mendirikan pondok pesantren modern misalnya di Jombang:Tebu Ireng,di Ponorogo:Gontor. Mendirikan sekolah agama atau madrasah misalnya Madrasah adabiah di Padang, Madrasah

sa’adah abadiah di Aceh,Madrasah maktab islamiah di Tapanuli Medan. Mendirikan sekolah Zending(mizionaris) yang bertujuan menyebarkan agama Kristen untuk

orang-orang belanda dan bumi putra.Beberapa sekolah yang didirikan Belanda misalnya:

1607 mendirikan sekolah di ambon dengan bahasa melayu dan belanda 1622 mendirikan sekolah di kepulauan banda lengkap dengan asrama 1630 mendirikan sekolah warga masyarakat di Jakarta untuk tingkat sekolah dasar yang

mendidik budi pekerti 1642 mendirikan sekolah latin(tingkat SMP) di Jakarta 1745 mendirikan seminar theolohia untuk mendidik calon pendeta 1860 mendirikan gymnasium (sekolah lanjutan) Willem III merupakn sekolah lanjutan pertama

untuk orang eropa di Batavia. 1848 atas keputusan raja mendirikan 20 sekolah dasar bumi putra di setiap karesidenan jawa 1892 sekolah dasar dibagi menjadi 2 kategori yaitu:sekolah dasar kelas pertama(de schoolen der

eerste klasse) untuk golongan terkemuka bumiputra (bangsawan & penduduk yang kaya) dan sekolah dasar kelas dua (de schoolen der tweede klasse) untuk bumiputra umum.

1856 mendirikan sekolah guru (kweeksschool) di Surakarta,1874 di ambon,1875 di probolinggo,1875 di Banjarmasin. 1876 di makasar,1879 di padang sidempuan.

Page 71: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

1851 mendirikan sekolah dokter jawa dengan lama pendidikan 2 tahun setelah sekolah rakyat 5 tahun.

Sekolah-sekolah yang didirikan belanda tersebut mempunyai ciri khas sbb:

Dualistik deskriminatif yaitu membedakan pendidikan untuk orang eropa dan bumi putera Sentralistik yaitu pemerintah kolonial belanda memiliki hak mengatur pendidikan di daerah

kolonioalnya Tujuannya untuk dapat menghasilkan tamatan yang menjadi warga Negara belanda kelas dua.

2. Masa Kolonial Jepang

Indonesia sebagai daerah koloni Jepang tahun 1942-1945,penyelenggaran pendidikan zaman jepang ditujukan untuk menghasilkan tentara yang siap memenangkan perang bagi jepang,Oleh karena itu pemiuda dilatih baris-berbaris,bela diri, menggunakan senjata sehingga lahir Keibodan(polisi pembantu),Heiho (tentara pembantu),Fujinkai(sukarelawan wanita),yang semuannya bergabung dalam Peta(Pembela Tanah Air).

Sekolah yang didirikan Belanda dirombak oleh Jepang misalnya:

Sekolah rendah(Lagere Onderwiis) diganti Sekolah Rakyat(Kokumin Gakho) terbuka untuk semua penduduk dengan lama pendidikan enam tahun.

Perhatian jepang terhadap pendidikan sangat besar dibuktikan dengan didirikan:

Sekolah Guru dua tahun(Sato Sikan Gakho),Sekolah Guru empat tahun(Guto Sikan Gakho) dan Sekolah Guru enam tahun (Koto Sikan Gakho).

C. PENDIDIKAN PADA MASA KEMERDEKAAN

Pelaksanaan pendidikan bersumber pada UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 mengatakan “tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran”,ayat 2 “pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang”.

1. Penyelenggaran Pendidikan pada Awal Kemerdekaan(1945-1950)a. Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat(BN-KNIP) mengusulkan perlunya pembaruan di

bidang pendidikan ,antara lain: Pengajaran harus membimbing murid untuk menjadikan warga Negara yang bertanggung jawab Sesuai dengan sila keadilan sosial maka pengajaran harus terbuka untuk setiap penduduk

penduduk baik laki-laki maupun perempuan Untuk orang dewasa perlu diselenggarakan pemberantasan buta huruf Pendidikan agama hendaknya mendapat tempat yang teratur seksama.Ponpes dan madrasah

yang telah lama berdiri hendaknya mendapat bantuan dan perhatian yang nyata dari pemerintah.

Pengajaran teknik dan perekonomian harus mendapat perhatian istimewa.b. Atas usulan s. Mangunsarkoro akhirnya dibentuk pendidikanmasyarakat yang bertujuan

membangun masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasilac. Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan membentuk panitia Penyelidik Pendidikan

yang dipimpin Ki Hadjar Dewantara dengan tugas: Merencanakan struktur pengajaran model baru Menetapkan bahan penggajaran dengan menimbang keperluan praktis Menyiapkan rencana pelajaran untuk setiap sekolah dan setiap kelas

d. Pemerintah harus menambah gedung sekolah karena gedung tersebut ada yang hancur akibat perang

e. Menetapkan Kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan pengajaran nasional,Kurikulum hendaknya berisi:

Meningkatkan kesadaran bernegara dan bermasyarakat Meningkatkan pendidikan jasmani Meningkatkan pendidikan watak

Page 72: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

f. Hasil pembaruan Kurikulum lahir Kurikulum SR 1947 yang membedakan tiga macam struktur program,yaitu:1. SR (Sekolah Rakyat) dengan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada kelas rendah 2. SR dengan bahsa Indonesia sebagai pengantar sejak kelas satu3. SR yang diselenggarakan sore hari terbatas sampai dengan kelas IV,kelas V & kelas VI harus

masuk pagi.g. Kurikulum SR 1947 terdiri atas 15 mata pelajaran,yaitu:

1. Bahasa Indonesia2. Bahasa arab3. Berhitung4. Ilmu alam5. Ilmu hayat6. Ilmu Bumi7. Sejarah8. Menggambar9. Menulis10. Seni Suara11. Pekerjaan Tangan12. Gerak badan13. Kebersihan & kesehatan14. Budi pekerti15. Pendidikan agama

2. Penyelenggaran Pendidikan Tahun 1950-1959 (Demokrasi Liberal)Pelaksanaan pendidikan diatur dengan UU no 4 Th 1950 dan mulai 18 maret 1954 diperbarui menjadi UU no.12 Th 1954.Tujuan pendidikan dan pengajaran menurut UU ini adalah membentuk manusia susila yang cakap dan warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air.

a. Penyelenggaran Pendidikan Dikeluarkan PP no 65 Th 1951 tentang penyerahan sebagian urusan pemerintah pusat kepropinsi termasuk urusan pendidikan pengajaran dan kebudayaan,dengan PP tersebut propinsi memiliki kewajinban :

1. Mendirikan sekolah rendah kecuali sekolah rakyat latihan2. Memberikan subsidi kepada partkulir3. Mata pelajaran agam dinberikan menurut agamanya dimulai kelas IV4. Guru agama diangkat oleh menteri agama atas usulan instansi agam yang berkepentingan

b. Partisipasi Pendidikan swastaSejak 1951 sekolah-sekolah swasta yang bercirikan keagamaan banyak bermunculan.MMPK(Majelis Pusat Pendidikan Kristen),Lembaga Pendidikan Katolik ,Muhamadyah mendirikan sekolah-sekolah umum(SR,SMP,SMEP,SMA,SGB).

3. Penyelenggaran Pendidikan Tahun 1959_1965 (demokrasi Terpimpin)Melalui dekrit presiden 5 juli 1959,UUD 1945 diberlakukan lagi ,pelaksanaan pendidikan menggunakan UU no 12 Th 1954 dimana tujuan pendidikan adalah “membentuk manusia susila yang cakap dan warga Negara yang demokratis serta bertangguang jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air”

4. Penyelenggaran Pendidikan Masa Orde Barua. Tahun 1966-1969

Isi pendidikan: Mempertinggi mental,moral,budi pekerti serta memperbaiki keyakinan agama Mempertinggi kecerdasan dan ketrampilan

Page 73: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Membina perkembangan fisik yang kuat dan sehat1. Penyelenggaran Pendidikan

Keputusan Presidium Kabinet no 75/U/II/1966 menetapkan:a. Menteri pendidikan dan kebudayaan sebagai pemimpin Dep P&Kb. Dalam melaksanakan tugasnya Men P & K dibantu oleh Sek Jend Dep P & K dan Biro

Pembinaan dan Pelayanan2. Pelaksanan Utama Dep P & K terdiri atas:

a. Direktorat Jenderal Pendidikan dasarb. Direktorat Jenderal Perguruan Tinggic. Direktorat Jenderal Olahragad. Direktorat Jenderal Kebudayaane. Direktorat Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka

3. Penyempurnan Kurikuluma. Kurikulum SD

Kurikulum SD 1964 diubah menjadi kurikulum SD tahun 1968 berlaku sejak 1968 .Dasar tujuan dan azas pendidikan adalah apancasilaa yang mencakup lima prinsip:1. Prinsip umum pendidikan nasional pancasila ialah integritas,kontinuitas dan

sinkronisasi2. Landasan idiil meliputi:dasar pendidikan nasional pancasila, tujuan pendidikan

membentuk manusia pancasila, isi pendidikan nasional mempertinggi mental budi pekerti,memperkuat keyakinan aganma,mempertinggi kecerdasan dan ketrampulan.

3. Prinsip umum kurikulum adalah criteria pemilihan isi kurikulum,prinsip didaktik methodic,system evaluasi yang kontinyu dan objektif

4. Prinsip pendidikan sekolah dasar adalah tujuan pendidikan sekolah dasar dan garis besar kurikulum SD

5. Azas-azas didaktik methodic sekolah dasar mirip dengan yang terancam dalam kurikulum SD 1964

b. Kurikulum SMPLembaga pendidikan SMP menggunakan kurikulum SMP 1967 yang berlaku sejak 1968,struktur kurikulumnya sbb:1. Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila meliputi :pendidikan agama,kewargaan

Negara, Bhasa Indonesia dan Olaharaga2. Kelompok Pembinaan Pengetahuan Dasar, Bahasa Indonesia,Bahasa

daerah,Baghasa Inggris,Ilmu Aljabar,Ilmu ukur,Ilmu Hayat,Ilmu Bumi,Sejarah<Menggambar

3. Kelompok Pemnbinaan Kecakapan Khusus meliputi administrasi,kesenian,Prakarya,pendidikan kesejahteraan keluarga

c. Kurikulum SMAKurikulum SMA 1964 disempurnakan menjadi kurikulum SMA 1968 diberlakuakan mulai 1969, tUjuannya adalah:1. Membentuk manusia pancasila sejati2. Mempersiapkan siswa untuk masuk k PT3. Memberikan dasar keahlian umum sesuai dengan bakat minat

Susuna Kurikulum SMA 1968

a. Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila meliputi Pendidikan agama,pendidikan kewargaan Negara, Bahasa Indonesia, dan Olahraga

b. Kelompok Pembinaan Pengetahuan Dasarc. Kelompok pembinaan kecakapan khusus meliputi PKK, Prakarya

4. Perkembangan Lembaga Pendidikan

b.Perkembangan Pendidikan 1970-1994

Page 74: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

1. Dasar tujuan

a. Tap MPR-RI No.IV/MPR/1973, membentuk manusia pembangun,berpancasila,sehat jasmani rohani,berpengetahuan,trampil, tanggung jawab,sikap demokrasi,kecerdasaan tinggi,budi pekerti luhur,mencibtai bangsanya dan semua manusia seperti termaktub dalam UUD 1945

b. Tap MPR-RI No II/MPR/1978 meningkatkan ketaqwaan terhadap Than YMRE,kecerdasan, ketrampilan,mempertinggi budi pekerti,memperkuat kepribadian,mempertebal semangat kebangsaa,tanggung jawab terhadap pembangunan bangsa

c. Tap MPR-RI No IV/MPR/1988 meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan YME ,kecerdasan & ketrampilan,mempertinggi budi pekerti,memperkuat kepribadian,mempertebal semangat kebangsaan,cinta tanah air,yang mampu membangun dirinya sendiri dan tanggung jawab terhadap pembangunan bangsa

d. Tap MPR-RI No II/MPR/1988 meningkatkan kualitas manusia Indonesia,iman,taqwa,budi pekerti luhur,berkepribadian,disiplin,bekerja keras,trampil,sehat jasmani rohani,cinta tanah air,mempertebal semangat kebangsaan,kesetiakawanan sosial

e. UU No.2/1989 tentang SISDIKNAS berlaku sejak 27 maret 1989 pendidikan bertujuan mencerdaskan meengembangkan manusia seutuhnya,I,man,taqwa,budi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan,sehat jasmani rohani,kepribadian mantab,mandiri,tanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan

2. Sistem Pendidikan dan sistem Persekolahan

System pendidikan nasional berdasarkan UU No.2/1989

Sistem PersekolahanMenurut UU No.2/1989 sistem persekolahan terdiri dari 3 jenjang:a. Jenjang pendidikan dasar,sekolah dasar dan SLTPb. Jenjang pendidikan menengah,SMU dan SMKc. Jenjang Pendidikan tinggi

3.Peningkatan Mutu Sekolah

a. Pengadaan alat pendidikan berupa alat peraga, alat praktik,alat laboratorium

b. Pengadaan buku pelajaran dari tingkat sD sampai PT dengan dilengkapi buku pedoamn bagi guru

c. Pengadaan dan peningkatan mutu tenaga pengajar

d. pengangkatan dan penataran guru disekolah keguruan berdirinnya PPG

e. Pengangkatan Tenaga Dosen

4. Perubahan Kurikulum

a. Kurikulum SD 1968 diubah ke kurikulum SD 1975,diubah ke kurikulum SD 1984 dan akhirnya ke kurikulum SD 1994

b. Kurikulum SMP 1975 juga mengalami perubahan berturut-turut menjadi kurikulum SMP 1984 kurikulum SLTP 1994

c. Kurikulum sma 1972 juga mengalami perubahan berturut-turut menjadi kurikulum SMA 1984,kurikulum 1994

d. Kurikulum sekolah kejuruan dari kurikulum 1968 menjadi kurikulum 1976 kurikulum SMK 1997.

Page 75: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

DINAMIKA PERUBAHAN KERIKULUM SD

a. Tujuan

1968 1975 1984 1994

Membentuk manusia yang pancasila sejati

Memiliki sifat dasar sebagai warga Negara yang baik.Memiliki pengetahuan,ketrampilan sikap untuk mengembangkan diri sesuai azas pendidikan seumur hidup

Membentuk manusia Indonesia seutuhnya.Meiliki belkal untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.Memberi kemampuan dasar untiuk hidup dimasyarakat & mengembangkan diri sesuai bakat minat lingkungan.

Memberi bekal dasar,baca,tulis,hitung,ketrampilan dasar,bermanfaat bagi perkembangan diri.Mepersiapkan anak untuk mengikuti pendidikan di SLTP

a. Mata Pelajaran

1. Klp. Pembinaan Jiwa Pacasila

2. Klp. Pembianaan Penget. Dasar

3. Klp, Pembinaan kecakapan Khusus

1. Agama2. PMP3. Bhs Indonesia4. IPS 5. Matematika6. IPA7. Orkes8. Kesenian9. Ketrampilan

khusus

1. Agama2. PMP3. PSPB4. Bhs Indonesia5. IPS 6. Matematika7. IPA8. Orkes9. Pendidikan

Kesenikan10. Ketrampilan

khusuS11. Bhs. Daerah

1. PPKN2. Pend .agama3. Bhs. Indonesia4. Matematika5. Ipa6. Ips7. Kerajinan &

kesenian8. Pend. Jasmani

& kesehatan9. Muatan lokal

DINAMIKA PERUBAHAN KURUKULUM SMP

a. Tujuan

Kurukulum 1968 Kurikulum 1975 kurikulum 1984 Kurikulum 19941. Warga baik &

manusia utuh,sehat,kuat lahir batin

2. Memiliki bekal utk melanjutkan

1. WN Pembangun taat pancasila&UUD 1945

2. Memiliki bekal

1. Mempersiapkan anak utk mengikuti pendidikan menengah

2. Mengembangkan kemampuan dasar

Page 76: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

ke sekolah di atasnya/terjun ke masyarakat

utk studi selanjutnya

3. Memiliki bekal ketrampilan dasar utk terjun di masyarakata

ketrampilan hidup sbg anggota masyarakat &warga negara

b. Mata Pelajaran

Page 77: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

1. Klp. Pembinaan jiwa,meliputi:a. Pend agamb. Kewargaan

ngrac. Bhs

Indonesiad. Olah raga

2. Klp. Pembinaan pengetahuandasr, meliputi:a. Bhs

Indonesiab. Bhs daerahc. Bhs inggrisd. Ilmu aljabare. Ilmu ukurf. Ilmu hayatg. Ilmu bumih. Sejarahi. Menggambar

3. Klp. Pembinaan kecakap. Khusus,meliputi:a. Administrasib. Kesenianc. Prakaryad. PKK

1. Program pend. Umuma. Pend. Agamab. PMPc. ORKESd. Pendkesenian

2. Program pend akademika. Bhs Indonesiab. Bhs daerahc. Bhs inggrisd. IPse. MATEMATIKAf. Ipa

3. Ketrampilan wajiba. Ketrp. Teknikb. Ketrp. Jasac. Kerajinand. Maritime

4. Ketrampilan pilihana. Prakt. IPSb. Prakt. IPAc. OR Prestasid. Keseniane. UKS

1. Program pend umuma. Pend agamab. PMPc. PSPBd. Pend jasmanie. Pend

keseniaan2. Program peng.

Akademisa. Bhs Indonesiab. Bhs daerahc. Bhs inggrisd. IPSe. Matematilkaf. IPA

3. Pend. Ketramp paket wajib pilih setiap semester satu paketa. Ketramp jasab. PKKc. Teknikd. Pertaniane. Kerajinanf. maritim

1. PMPKN2. Pend Agama3. Bhs

Indonesia4. Matematika5. IPS 6. Kerajinan

tangan7. Kesenian8. Penjaskes9. Bhs inggris10. Muatan lokal

DINAMIKA PERUBAHAN KURIKULUM SMA

a. Tujuan

1968 1975 1984 19941. Membentuk

manusia pacasila sejati sesuai dg pembukaan UUD 1945

2. Mempersiapkan anak memasuki PT

3. Mengembangkan dasar keahlian sesuai bakat minat

1. WN baik, utuh sehat,kuat lahir batin

2. Menguasai hasil pendidikan umum sebagai kelanjutan SLTP

3. Memiliki bekal utk studi lanjut

1. Membentuk wrga ngra Indonesia yg ber pancasila & sesuai UUD 1945

2. Membveri bekal utk studi lanjut

3. Memberi bekal utk terjun ke dunia kerja

1. Meningkatkan pengetahuan utk bekal studi di PT sejalan perkembangan iptek

2. Meningkatkan kemampuan siswa sbg anggota masyarakat

b. Struktur Program Kurikulum

Kurikulum1968 Kurikulum1975 Kurikulum1984 Kurikulum19941. Klp. Pemb jiwa

pancasilaa. Pend

agamab. PKNc. Bhs

Indonesiad. OR

2. Pemb pengt

1. Program pend umuma. Pend agamab. Pmpc. ORKESd. Pend

keseniaan2. Program pend

akademik

1. program inti(60%)a. pend agamab. pend

pancasilac. PSPBd. Bhs&sastra

indonesiae. Geografi

1. Program umum (wajib KI.1/2)a. PMPKNb. Pend

agamac. Bhs

&sastra ind

Page 78: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Dasar kelas 1a. Sejarahb. Geografic. Ilmu pastid. Fisikae. Kimiaf. Biologig. Ekonomi&k

operasih. Bhs inggrisi. Menggamb

arKls 2/3 (sosial budaya)a. Bhs &

kesustraan ind

b. Mengarangc. Sejarahd. Geohgrafie. Antropologi

budf. Ekonomi&k

operasig. Menggamb

arh. Bhs inggrisKls 2/3 (IPA)a. Aljabar

analitb. Ilmu ukur

sudutc. Ilmu ukur

ruangd. Fisikae. Kimiaf. Biologig. Geografih. Menggamb

ari. Bhs inggris

semester 1a. Matematikab. Bhs

Indonesiac. Bhs inggrisd. IPA/IPSSemester 2a. Matematikab. Bhs

indonesiac. Bhs inggrisMata pelajaran jurusan IPA fisika,kimia,biologia. Tata bukub. Hit. Dagangc. Eko/kopd. Sejarahe. GeografiJurusan bahasaa. Bhs asingb. Sejarahc. Geografid. Antropologie. Bhs daerahMata pelajaran minor pilih setiap jurusan satu

3. Pendidikan ketrampilan wajib,pilih satua. Agrarianb. Teknikc. Maritimd. Jasae. kerajinan

f. Penjaskesg. Kesenianh. Ketrampilani. Matematikaj. Kimiak. Fisikal. Biologim. Sejarah

2. Program khusus (40%)a. Program

ilmu-ilmu fisiska

b. Program ilmu biologi

c. Program ilmu sosial

d. Pengetahuan budaya

Program B a. Teknik

industryb. Komputerc. Pert. Kehutd. Jasae. Maritimef. Budayag. Agama

d. Bhs inggrise. Penjaskesf. Matemati

kag. IPA(fisika.

kimia,biologi)

h. IPS (ekonomi,sosiologi,geografi)

i. Pend seni2. Program

khusus

c.Perkembangan Pendidikan 1995-1999

1. Tujuan dan dasar pendidikan

a. Dlm UU NO. 2/1989,bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945

b. Tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman & bertaqwa,berbudi pekerti luhur,memiliki pengetahuan dan ketrampilan,sehat jasmani rohani, kepribadian mantab,mandiri dan tanggung jawab.

2. Penyelenggaran Pendidikan

Pembangunan pendidikan menekankan pada pengembangan SDM yang mampu menjawab tantangan masa depan dg prioritas:

a. Penuntasan pelaksanaan wajib belajar 9 tahunb. Peningkatan mutu semua jenis,jenjang dan jalur pendidikanc. Pelaksanaan link and match antara pendidikan dan industryd. Peningkatan kemampuan pengusaan iptek

Page 79: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

KAMUS

1. Klasik adalah mempunyai nilai atau mutu yg diakui dan menjadi tolok ukur kesempurnaan yg abadi; tertinggi; 2 n karya sastra yg bernilai tinggi serta langgeng dan sering dijadikan tolok ukur atau karya susastra zaman kuno yg bernilai kekal; 3 a bersifat spt seni klasik, yaitu sederhana, serasi, dan tidak berlebihan; 4 a termasyhur krn bersejarah: bangunan -- peninggalan zaman Sriwijaya itu akan dipugar; 5 a tradisional dan indah (tt potongan pakaian, kesenian, dsb): pertunjukan tari-tarian Jawa –

2. Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah tersebut. Istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari pengkoloni lebih hebat ketimbang yang dikolonikan

3. Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

4. Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru hadir dengan semangat "koreksi total" atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde Lama.Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.

5. Liberalisme ialah falsafah yang meletakkan kebebasan individu sebagai nilai politik tertinggi; Seseorang yang menerima fahaman liberalisme dipanggil seorang liberal. Walau bagaimanapun, maksud perkataan liberal mungkin berubah mengikut konteks sesebuah negara;kebebasan berfikir dan kebebasan bersuara, batasan kepada kuasa kerajaan, kedaulatan undang-undang, hak individu ke atas harta persendirian, pasaran bebas [

6. Demokrasi terpimpin adalah sebuah demokrasi yang sempat ada di Indonesia, yang seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpinnya saja.

7. Demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusional) adalah sistem politik yang melindungi secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah.[1] Dalam demokrasi liberal, keputusan-keputusan mayoritas (dari proses perwakilan atau langsung) diberlakukan pada sebagian besar bidang-bidang kebijakan pemerintah yang tunduk pada pembatasan-pembatasan agar keputusan pemerintah tidak melanggar kemerdekaan dan hak-hak individu seperti tercantum dalam konstitusi.[2]

8. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut

9. Dinamika Sistem (Bahasa Inggris: System dynamics) adalah suatu metode pemodelan yang diperkenalkan oleh Jay Forrester pada tahun 1950-an dan dikembangkan di Massachusetts Institute of Technology Amerika. Sesuai dengan namanya, penggunaan metode ini erat berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang tendensi-tendensi dinamik sistem-sistem yang kompleks, yaitu pola-pola tingkah laku yang dibangkitkan oleh sistem itu dengan bertambahnya waktu. Asumsi utama dalam paradigma dinamika sistem adalah bahwa tendensi-tendensi dinamik yang persistent (terjadi terus menerus) pada setiap sistem yang kompleks

Page 80: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

bersumber dari struktur kausal yang membentuk sistem itu. Oleh karena itulah model-model dinamika sistem diklasifikasikan ke dalam model matematik kausal (theory-like).

PETA KONSEP BAB 7

RINGKASAN BAB 7

FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN

( ALAT PENDIDIKAN & LINGKUNGAN PENDIDIKAN)

C. Alat Pendidikan

Pengertian alat pendidikan adalah suatu perbuatan atau situasi yang dengan sengaja

diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.

Alat Pendidikan dapat dibedakan sbb:

c. Alat pendidikan yang bersifat rohaniah(normatif)

Berfungsi preventif(pencegahan)dan represif (reaksi setelah ada perbuatan)keduanya

dapat bersifat positif dan negative

Alat pendidikan normatif yang preventif dan positif yakni

keteladanan,anjuran,suruhan,pengarahan dan pembiasaan.

FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN

(ALAT & LINGKUNGAN PENDIDIKAN)

ALAT PENDIDIKAN PENGERTIANALAT PENDIDKAN YG BERSIFAT ROHANIAH(NORMATIF)

ALAT PENDIDIKAN YG BERSIFAT KEBENDAAN

ARTI & PERANAN SARANA PENDIDIKAN

MEDIA PENDIDIKAN & PERANANNYA

ALAT PENGAJARAN(ALAT PENDIDIKAN YG BERSIFAT KEBENDAAN)

LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Page 81: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Alat pendidikan normatif yang preventif dan negative yakni contoh untuk

dijauhi,peraturan yang memberi larangan dan pengawasan.

Alat pendidikan yang normatoif yang represif dan positifyakni isyarat tanda

setuju(anggukan),kata-kata setuju,kata-kata puas,pujian,hadiah

Alat pendidikan normative yang represif dan negative yakni isyarat tanda tidak

setuju,kata-kata tidak setuju,teguran,kecaman,ancaman,hukuman

d. Alat pendidikan yang bersifat kebendaan

4. Arti dan Peranan Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan pendidik dalam pelaksanaan

pendidikan,sarana pendidikan meliputi ruangan belajar,peralatan dan media pendidikan.

5. Media Pendidikan dari Peranannya

Media pendidikan adalah perangkat lunak dan atau perangkat keras yang berfungsi

sebagai alat belajar dan alat bantu belajar.

Media pendidikan mempunyai peranan penting dalam proses belajar-mengajar:

f. Dapat mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik

g. Dapat mengatasi verbalisme

h. Membangkitkan minat peserta didik

i. Mendorong rasa ingin tahu peserta didik sehingga merangsang kegiatan belajar

j. Dapat mengatasi keterbatasan waktu dan tempat

6. Alat Pengajaran (alat Pendidikan yang Bersifat Kebendaan)

Alat pendidikan sebagai alat pengajaran diklasifikasikan sbb:

e. Berdasarkan pemakiannya dibedakan atas alat pengajaran individual,contohnya:buku

pelajaran dan pengajaran klasikal seperti papan tulis dan peta.

f. Berdasarkan sifat keperagaan/pengalaman dibedakan atas alat pengajaran/peraga

langsung(bendanya sendiri atau keadaan/peristiwa yang nyata),contohnya; model dan

gambar

g. Berdasarkan cara penyampaian pesan/pengajaran dibedakan atas alat/media

cetak,misalnya buku pelajaran dan media elektronik,seperti kaset,film,dan alat media

lainnya

h. Berdasarkan fungsinya dalam proses belajar yg terdiri dari:

Alat utk peragaan seperti gambar dan flipchart

Alat utk memberi pengertian seperti alat utk percobaan fisika(mikroskop,tabung

kaca)

Alat utk latihan spti buku kerja dan alat olah raga

Alat utk ekspresi spti alat music dan gambar utk membuat karangan

Alat utk belajar sendidri sptio modul dan computer

D. Lingkungan Pendidikan

Lingkungan meliputi Lingkungan fisik dan lingkungan social.Manusia dpt dikuasai dan

membiarkan diri dikuasai oleh lingkungan fisik,kecuali itu dia dapat pula menyesuaikan

diri atau menguasai lingkungan fisiknya,contoh:

Jika seseorang sulit belajar dikamar yang panas dan byk nyamuk hingga dia pergi

tidur maka hal ini berarti dia dikuasai oleh lingkungan.

Page 82: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Jika dia menyemprot kamar tersebut dengan obat nyamuk dan dipasangnya kipas

angin shg hawa kamar terasa sejuk yg mengakibatkan dia dpt belajar dg tekun,hal

iniberarti dia dpt menguasai lingkungan.

Lingkungan dpt berupa hal-hal yg nyata dan dapat diamati spti tumbuh-

tumbuhan,binatang,manusia.

Lingkungan yang bersifat abstrak spti situasi politik,ekonomi,agama,adat-istiadat dan

kebudayaan.

Ada tiga macam lingkungan dilihat dr tempat berlangsungnya kegiatan pendidikan

yakni lingkungan keluarga,lingkungan sekolah,lingkungan masyarakat

KAMUS

Hirarki adalah alat yang paling mudah untuk memahami masalah yang kompleks dimana masalah tersebut diuraikan ke dalam elemen-elemen yang bersangkutan, menyusun elemen-elemen tersebut secara hirarkis dan akhirnya melakukan penilaian atas elemen-elemen tersebut sekaligus menentukan keputusan mana yang akan diambil; Tingkatan dalam mencapai tujuan pendidikan

Page 83: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Taksonomi yaitu ilmu tentang kelompok organisme berdasarkan perbedaan kategori menurut karakter fisiknya; Pengelompokan serta penggolongan kepribadian.

Hakekat adalah apa yang membuat sesuatu terwujud; sesuatu yang mendasari guru & siswa

Institusional adalah Pengembangan dari penggolongan yang sifatnya umum.

Pedoman adalah Sesuatu yang menjadi Patokan dasar melakukan tujuan.

Metode adalah Cara yang diterapkan dalam pembelajaran pendidikan

Strategi adalah Cara yang sifatnya terstruktur dan mempunyai arah kedepan

Kognitif adalah Unsur pengetahuan yang dapat digali dari dalam diri maupun luar diri

Afektif adalah Perasaan yang mendorong pendidik maupun peserta didik

Psikomotor adalah Penerapan aspek dalam kegiatan/aktivitas fisik,ketrampilan

Analisis adalah Penelitian tentang objek yang sedang dikaji

Sintesis adalah Percobaan berupa stimulus dan respon

Kodrat adalah Sesuatu yang telah ditetapkan dr asal mulanya

Normatif adalah Sikap dari guru dan siswa yang harus berdasarkan norma

Sarana adalah Fasilitas yang mempengaruhi keterkaitan dr unsure-unsur pendidikan

Media adalah Sesuatu yang akaan menjadi lokasi/tempat dlm penerapan sarana-sarana

Interaksi adalah Hubungan timbale balik(stimulus respon) dr guru maupun siswa

Autonomy adalah Memberikan pengetahuan sehingga siswa mampu berkembang secara maksimal

Equiry adalah Keadilan dlm arti pemberian kesempatan bagi siswa

Survival adalah Usaha pembelajaran sehingga kebudayaan tidak runtuh dr generasi ke generasi

Universal adalah Sesuatu yang bersifat umum & menyeluruh

Insiden adalah Kejadian yang sering terjadi terkait faktor-faktor/unsure-unsur pendidikan

Intermedier adalah Tujuan yang melayani tujuan pendidikan

PETA KONSEP BAB 8

Page 84: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA

D. MASA KLASIK

Masuknya kebudayaan hindu di beberapa daerah di Pulau Jawa menjadi titik awal zaman sejarah tulis menulis di Indonesia. Tulisan dengan huruf Pallawa yang berisi sastera,agama,sejarah,etika menjadi sumber pendidikan golongan raja-raja dan bangsawan.Zaman pemerintah Erlangga(990-1049) banyak buku-buku bahasa,sastra,hukum,filsafat diterjemahkan ke bahasa Jawa Kuno(Kawi) sehingga lahirlah guru-guru professional pada zamannya.Seorang guru profesional harus lahir dari kasta Brahmana sedang muridnya bias terdiri dari kasta Brahmana sendiri dan dari 2 kasta dibawahnya,sbab kasta sudra tidak diperkenankan menjadi murid(sais,1989 ;159).

Puncak pendidikan Budha dicapai pada zaman Sriwijaya.Guru terkenal pada zaman sriwijaya ialah Darmapala dari Nalanda.Pada abad ke 13 Islam masuk ke Indonesia,Kerajaan islam pertama di Jawa adalah Demak,di aceh Samudra Pasai,di Sulawesi Kerajaan Goa ,di Maliku Kasultanan Ternate.Dari kerajaan-kerajaan itulah menjadi pusat penyebaran agama islam sehingga islam tersebar keseluruh nusantara.

Tujuan pendidikan islam pada saat itu dalah mengabdi sepenuhnya kepada Allah sesuai dengan tuntunan rosul Muhammad SAW(Al-Qur’an dan As Sunah)Materi pendidikan yang diberikan para kiai adalah keimanan ,ketaqwaan, dan akhlaq.Untuk mempedalam ilmu tauhid diberikan juga Arkanul Iman.

Untuk mencapai tujuan tersebut diberikan program belajar yang meliputi:

e. Membaca Al-Qur’an

SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA

MASA KLASIK

MASA KOLONIAL

MASA KOLONIAL BELANDA

MASA KOLONIAL JEPANG

PENDIDIKAN PD ZAMAN KEMERDEKAAN

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PD AWAL KEMERDEKAAN (1945-1950)

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TH 1950-1959(DEMOKRASI LIBERAL)

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PARTISIPASI PENDIDIKAN SWASTA

PENYELENGGARAN PENDIDIKAN TH 1959-1965 (DEMOKRASI TERPIMPIN)

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN MASA ORDE BARU

TH 1966-1969

*PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

*PELAKSANA UTAMA DEP PEND&KEBUDYN

*PENYEMPURNA AN KURIKULIUM

PERKEMBANGAN LEMBAGA PENDIDKANTH 1970-1994

*DASAR TUJUAN

*SISTEM PENDIDIKAN& SISTEM PERSEKOLAHAN

*PENINGKATAN MUTU SEKOLAH

*PERUBAHAN KURIKULUM

TH 1995-1999

*TUJUAN DASAR PENDIDIKAN

*PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Page 85: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

f. Ibadat (berwudlu,shalat)g. Keimananh. Akhlak

E. MASA KOLONIAL

3. Masa Kolonial Belanda

Tahun 1596 Belanda datang pertama kali ke Indonesia di Banten dengan pimpiunan Cornelius de Houtman.Tahun 1602 Belanda mendirikan VOC (Persatuan Dagang Hindia Timur) ,untuk memperkuat kedudukan ,Belanda mendirikan sekolahsekolah untuk anak-anak Indonesia,sekolah ini bertujuan menghasilkan pegawai-pegawai rendahan baik sebagai pegawai negeri maupun pegawai swasta.Secara umum kecenderungan penyelenggaran pendidikan colonial adalah:

Membina terselenggaranya pendidikan islam tradisionil serta membantu mendirikan beberapaa madrasah islamiyah di Nusantara misalnya:

Melanjutkan system lama dalam bentuk pengajian Al-Qur’an dan kitab kuning Mendirikan pondok pesantren modern misalnya di Jombang:Tebu Ireng,di Ponorogo:Gontor. Mendirikan sekolah agama atau madrasah misalnya Madrasah adabiah di Padang, Madrasah

sa’adah abadiah di Aceh,Madrasah maktab islamiah di Tapanuli Medan. Mendirikan sekolah Zending(mizionaris) yang bertujuan menyebarkan agama Kristen untuk

orang-orang belanda dan bumi putra.Beberapa sekolah yang didirikan Belanda misalnya:

1607 mendirikan sekolah di ambon dengan bahasa melayu dan belanda 1622 mendirikan sekolah di kepulauan banda lengkap dengan asrama 1630 mendirikan sekolah warga masyarakat di Jakarta untuk tingkat sekolah dasar yang

mendidik budi pekerti 1642 mendirikan sekolah latin(tingkat SMP) di Jakarta 1745 mendirikan seminar theolohia untuk mendidik calon pendeta 1860 mendirikan gymnasium (sekolah lanjutan) Willem III merupakn sekolah lanjutan pertama

untuk orang eropa di Batavia. 1848 atas keputusan raja mendirikan 20 sekolah dasar bumi putra di setiap karesidenan jawa 1892 sekolah dasar dibagi menjadi 2 kategori yaitu:sekolah dasar kelas pertama(de schoolen der

eerste klasse) untuk golongan terkemuka bumiputra (bangsawan & penduduk yang kaya) dan sekolah dasar kelas dua (de schoolen der tweede klasse) untuk bumiputra umum.

1856 mendirikan sekolah guru (kweeksschool) di Surakarta,1874 di ambon,1875 di probolinggo,1875 di Banjarmasin. 1876 di makasar,1879 di padang sidempuan.

1851 mendirikan sekolah dokter jawa dengan lama pendidikan 2 tahun setelah sekolah rakyat 5 tahun.

Sekolah-sekolah yang didirikan belanda tersebut mempunyai ciri khas sbb:

Dualistik deskriminatif yaitu membedakan pendidikan untuk orang eropa dan bumi putera Sentralistik yaitu pemerintah kolonial belanda memiliki hak mengatur pendidikan di daerah

kolonioalnya Tujuannya untuk dapat menghasilkan tamatan yang menjadi warga Negara belanda kelas dua.

4. Masa Kolonial Jepang

Indonesia sebagai daerah koloni Jepang tahun 1942-1945,penyelenggaran pendidikan zaman jepang ditujukan untuk menghasilkan tentara yang siap memenangkan perang bagi jepang,Oleh karena itu pemiuda dilatih baris-berbaris,bela diri, menggunakan senjata sehingga lahir Keibodan(polisi pembantu),Heiho (tentara pembantu),Fujinkai(sukarelawan wanita),yang semuannya bergabung dalam Peta(Pembela Tanah Air).

Sekolah yang didirikan Belanda dirombak oleh Jepang misalnya:

Page 86: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

Sekolah rendah(Lagere Onderwiis) diganti Sekolah Rakyat(Kokumin Gakho) terbuka untuk semua penduduk dengan lama pendidikan enam tahun.

Perhatian jepang terhadap pendidikan sangat besar dibuktikan dengan didirikan:

Sekolah Guru dua tahun(Sato Sikan Gakho),Sekolah Guru empat tahun(Guto Sikan Gakho) dan Sekolah Guru enam tahun (Koto Sikan Gakho).

F. PENDIDIKAN PADA MASA KEMERDEKAAN

Pelaksanaan pendidikan bersumber pada UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 mengatakan “tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran”,ayat 2 “pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang”.

5. Penyelenggaran Pendidikan pada Awal Kemerdekaan(1945-1950)h. Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat(BN-KNIP) mengusulkan perlunya pembaruan di

bidang pendidikan ,antara lain: Pengajaran harus membimbing murid untuk menjadikan warga Negara yang bertanggung jawab Sesuai dengan sila keadilan sosial maka pengajaran harus terbuka untuk setiap penduduk

penduduk baik laki-laki maupun perempuan Untuk orang dewasa perlu diselenggarakan pemberantasan buta huruf Pendidikan agama hendaknya mendapat tempat yang teratur seksama.Ponpes dan madrasah

yang telah lama berdiri hendaknya mendapat bantuan dan perhatian yang nyata dari pemerintah.

Pengajaran teknik dan perekonomian harus mendapat perhatian istimewa.i. Atas usulan s. Mangunsarkoro akhirnya dibentuk pendidikanmasyarakat yang bertujuan

membangun masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasilaj. Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan membentuk panitia Penyelidik Pendidikan

yang dipimpin Ki Hadjar Dewantara dengan tugas: Merencanakan struktur pengajaran model baru Menetapkan bahan penggajaran dengan menimbang keperluan praktis Menyiapkan rencana pelajaran untuk setiap sekolah dan setiap kelas

k. Pemerintah harus menambah gedung sekolah karena gedung tersebut ada yang hancur akibat perang

l. Menetapkan Kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan pengajaran nasional,Kurikulum hendaknya berisi:

Meningkatkan kesadaran bernegara dan bermasyarakat Meningkatkan pendidikan jasmani Meningkatkan pendidikan watak

m. Hasil pembaruan Kurikulum lahir Kurikulum SR 1947 yang membedakan tiga macam struktur program,yaitu:4. SR (Sekolah Rakyat) dengan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada kelas rendah 5. SR dengan bahsa Indonesia sebagai pengantar sejak kelas satu6. SR yang diselenggarakan sore hari terbatas sampai dengan kelas IV,kelas V & kelas VI harus

masuk pagi.n. Kurikulum SR 1947 terdiri atas 15 mata pelajaran,yaitu:

16. Bahasa Indonesia17. Bahasa arab18. Berhitung19. Ilmu alam20. Ilmu hayat21. Ilmu Bumi22. Sejarah23. Menggambar24. Menulis25. Seni Suara26. Pekerjaan Tangan

Page 87: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

27. Gerak badan28. Kebersihan & kesehatan29. Budi pekerti30. Pendidikan agama

6. Penyelenggaran Pendidikan Tahun 1950-1959 (Demokrasi Liberal)Pelaksanaan pendidikan diatur dengan UU no 4 Th 1950 dan mulai 18 maret 1954 diperbarui menjadi UU no.12 Th 1954.Tujuan pendidikan dan pengajaran menurut UU ini adalah membentuk manusia susila yang cakap dan warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air.

c. Penyelenggaran Pendidikan Dikeluarkan PP no 65 Th 1951 tentang penyerahan sebagian urusan pemerintah pusat kepropinsi termasuk urusan pendidikan pengajaran dan kebudayaan,dengan PP tersebut propinsi memiliki kewajinban :

5. Mendirikan sekolah rendah kecuali sekolah rakyat latihan6. Memberikan subsidi kepada partkulir7. Mata pelajaran agam dinberikan menurut agamanya dimulai kelas IV8. Guru agama diangkat oleh menteri agama atas usulan instansi agam yang berkepentingan

d. Partisipasi Pendidikan swastaSejak 1951 sekolah-sekolah swasta yang bercirikan keagamaan banyak bermunculan.MMPK(Majelis Pusat Pendidikan Kristen),Lembaga Pendidikan Katolik ,Muhamadyah mendirikan sekolah-sekolah umum(SR,SMP,SMEP,SMA,SGB).

7. Penyelenggaran Pendidikan Tahun 1959_1965 (demokrasi Terpimpin)Melalui dekrit presiden 5 juli 1959,UUD 1945 diberlakukan lagi ,pelaksanaan pendidikan menggunakan UU no 12 Th 1954 dimana tujuan pendidikan adalah “membentuk manusia susila yang cakap dan warga Negara yang demokratis serta bertangguang jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air”

8. Penyelenggaran Pendidikan Masa Orde Barub. Tahun 1966-1969

Isi pendidikan: Mempertinggi mental,moral,budi pekerti serta memperbaiki keyakinan agama Mempertinggi kecerdasan dan ketrampilan Membina perkembangan fisik yang kuat dan sehat

4. Penyelenggaran PendidikanKeputusan Presidium Kabinet no 75/U/II/1966 menetapkan:c. Menteri pendidikan dan kebudayaan sebagai pemimpin Dep P&Kd. Dalam melaksanakan tugasnya Men P & K dibantu oleh Sek Jend Dep P & K dan Biro

Pembinaan dan Pelayanan5. Pelaksanan Utama Dep P & K terdiri atas:

f. Direktorat Jenderal Pendidikan dasarg. Direktorat Jenderal Perguruan Tinggih. Direktorat Jenderal Olahragai. Direktorat Jenderal Kebudayaanj. Direktorat Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka

6. Penyempurnan Kurikulumd. Kurikulum SD

Kurikulum SD 1964 diubah menjadi kurikulum SD tahun 1968 berlaku sejak 1968 .Dasar tujuan dan azas pendidikan adalah apancasilaa yang mencakup lima prinsip:6. Prinsip umum pendidikan nasional pancasila ialah integritas,kontinuitas dan

sinkronisasi

Page 88: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

7. Landasan idiil meliputi:dasar pendidikan nasional pancasila, tujuan pendidikan membentuk manusia pancasila, isi pendidikan nasional mempertinggi mental budi pekerti,memperkuat keyakinan aganma,mempertinggi kecerdasan dan ketrampulan.

8. Prinsip umum kurikulum adalah criteria pemilihan isi kurikulum,prinsip didaktik methodic,system evaluasi yang kontinyu dan objektif

9. Prinsip pendidikan sekolah dasar adalah tujuan pendidikan sekolah dasar dan garis besar kurikulum SD

10. Azas-azas didaktik methodic sekolah dasar mirip dengan yang terancam dalam kurikulum SD 1964

e. Kurikulum SMPLembaga pendidikan SMP menggunakan kurikulum SMP 1967 yang berlaku sejak 1968,struktur kurikulumnya sbb:4. Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila meliputi :pendidikan agama,kewargaan

Negara, Bhasa Indonesia dan Olaharaga5. Kelompok Pembinaan Pengetahuan Dasar, Bahasa Indonesia,Bahasa

daerah,Baghasa Inggris,Ilmu Aljabar,Ilmu ukur,Ilmu Hayat,Ilmu Bumi,Sejarah<Menggambar

6. Kelompok Pemnbinaan Kecakapan Khusus meliputi administrasi,kesenian,Prakarya,pendidikan kesejahteraan keluarga

f. Kurikulum SMAKurikulum SMA 1964 disempurnakan menjadi kurikulum SMA 1968 diberlakuakan mulai 1969, tUjuannya adalah:5. Membentuk manusia pancasila sejati6. Mempersiapkan siswa untuk masuk k PT7. Memberikan dasar keahlian umum sesuai dengan bakat minat

Susuna Kurikulum SMA 1968

d. Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila meliputi Pendidikan agama,pendidikan kewargaan Negara, Bahasa Indonesia, dan Olahraga

e. Kelompok Pembinaan Pengetahuan Dasarf. Kelompok pembinaan kecakapan khusus meliputi PKK, Prakarya

8. Perkembangan Lembaga Pendidikan

b.Perkembangan Pendidikan 1970-1994

1. Dasar tujuan

a. Tap MPR-RI No.IV/MPR/1973, membentuk manusia pembangun,berpancasila,sehat jasmani rohani,berpengetahuan,trampil, tanggung jawab,sikap demokrasi,kecerdasaan tinggi,budi pekerti luhur,mencibtai bangsanya dan semua manusia seperti termaktub dalam UUD 1945

b. Tap MPR-RI No II/MPR/1978 meningkatkan ketaqwaan terhadap Than YMRE,kecerdasan, ketrampilan,mempertinggi budi pekerti,memperkuat kepribadian,mempertebal semangat kebangsaa,tanggung jawab terhadap pembangunan bangsa

c. Tap MPR-RI No IV/MPR/1988 meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan YME ,kecerdasan & ketrampilan,mempertinggi budi pekerti,memperkuat kepribadian,mempertebal semangat kebangsaan,cinta tanah air,yang mampu membangun dirinya sendiri dan tanggung jawab terhadap pembangunan bangsa

d. Tap MPR-RI No II/MPR/1988 meningkatkan kualitas manusia Indonesia,iman,taqwa,budi pekerti luhur,berkepribadian,disiplin,bekerja keras,trampil,sehat jasmani rohani,cinta tanah air,mempertebal semangat kebangsaan,kesetiakawanan sosial

Page 89: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

e. UU No.2/1989 tentang SISDIKNAS berlaku sejak 27 maret 1989 pendidikan bertujuan mencerdaskan meengembangkan manusia seutuhnya,I,man,taqwa,budi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan,sehat jasmani rohani,kepribadian mantab,mandiri,tanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan

2. Sistem Pendidikan dan sistem Persekolahan

System pendidikan nasional berdasarkan UU No.2/1989

Sistem PersekolahanMenurut UU No.2/1989 sistem persekolahan terdiri dari 3 jenjang:d. Jenjang pendidikan dasar,sekolah dasar dan SLTPe. Jenjang pendidikan menengah,SMU dan SMKf. Jenjang Pendidikan tinggi

3.Peningkatan Mutu Sekolah

a. Pengadaan alat pendidikan berupa alat peraga, alat praktik,alat laboratorium

b. Pengadaan buku pelajaran dari tingkat sD sampai PT dengan dilengkapi buku pedoamn bagi guru

c. Pengadaan dan peningkatan mutu tenaga pengajar

d. pengangkatan dan penataran guru disekolah keguruan berdirinnya PPG

e. Pengangkatan Tenaga Dosen

4. Perubahan Kurikulum

a. Kurikulum SD 1968 diubah ke kurikulum SD 1975,diubah ke kurikulum SD 1984 dan akhirnya ke kurikulum SD 1994

b. Kurikulum SMP 1975 juga mengalami perubahan berturut-turut menjadi kurikulum SMP 1984 kurikulum SLTP 1994

c. Kurikulum sma 1972 juga mengalami perubahan berturut-turut menjadi kurikulum SMA 1984,kurikulum 1994

d. Kurikulum sekolah kejuruan dari kurikulum 1968 menjadi kurikulum 1976 kurikulum SMK 1997.

DINAMIKA PERUBAHAN KERIKULUM SD

b. Tujuan

1968 1975 1984 1994

Membentuk manusia yang pancasila sejati

Memiliki sifat dasar sebagai warga Negara yang baik.Memiliki pengetahuan,ketrampilan sikap untuk

Membentuk manusia Indonesia seutuhnya.Meiliki belkal untuk melanjutkan pendidikan ke

Memberi bekal dasar,baca,tulis,hitung,ketrampilan dasar,bermanfaat bagi perkembangan diri.Mepersiapkan anak untuk mengikuti pendidikan di SLTP

Page 90: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

mengembangkan diri sesuai azas pendidikan seumur hidup

tingkat yang lebih tinggi.Memberi kemampuan dasar untiuk hidup dimasyarakat & mengembangkan diri sesuai bakat minat lingkungan.

b. Mata Pelajaran

4. Klp. Pembinaan Jiwa Pacasila

5. Klp. Pembianaan Penget. Dasar

6. Klp, Pembinaan kecakapan Khusus

10. Agama11. PMP12. Bhs Indonesia13. IPS 14. Matematika15. IPA16. Orkes17. Kesenian18. Ketrampilan

khusus

12. Agama13. PMP14. PSPB15. Bhs Indonesia16. IPS 17. Matematika18. IPA19. Orkes20. Pendidikan

Kesenikan21. Ketrampilan

khusuS22. Bhs. Daerah

10. PPKN11. Pend .agama12. Bhs. Indonesia13. Matematika14. Ipa15. Ips16. Kerajinan &

kesenian17. Pend. Jasmani

& kesehatan18. Muatan lokal

DINAMIKA PERUBAHAN KURUKULUM SMP

c. Tujuan

Kurukulum 1968 Kurikulum 1975 kurikulum 1984 Kurikulum 19943. Warga baik &

manusia utuh,sehat,kuat lahir batin

4. Memiliki bekal utk melanjutkan ke sekolah di atasnya/terjun ke masyarakat

4. WN Pembangun taat pancasila&UUD 1945

5. Memiliki bekal utk studi selanjutnya

6. Memiliki bekal ketrampilan dasar utk terjun di masyarakata

3. Mempersiapkan anak utk mengikuti pendidikan menengah

4. Mengembangkan kemampuan dasar ketrampilan hidup sbg anggota masyarakat &warga negara

Page 91: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

d. Mata Pelajaran

4. Klp. Pembinaan jiwa,meliputi:e. Pend agamf. Kewargaan

ngrag. Bhs

Indonesiah. Olah raga

5. Klp. Pembinaan pengetahuandasr, meliputi:j. Bhs

Indonesiak. Bhs daerahl. Bhs inggrism. Ilmu aljabarn. Ilmu ukuro. Ilmu hayatp. Ilmu bumiq. Sejarahr. Menggambar

6. Klp. Pembinaan kecakap. Khusus,meliputi:e. Administrasif. Keseniang. Prakaryah. PKK

5. Program pend. Umume. Pend. Agamaf. PMPg. ORKESh. Pendkesenian

6. Program pend akademikg. Bhs Indonesiah. Bhs daerahi. Bhs inggrisj. IPsk. MATEMATIKAl. Ipa

7. Ketrampilan wajibe. Ketrp. Teknikf. Ketrp. Jasag. Kerajinanh. Maritime

8. Ketrampilan pilihanf. Prakt. IPSg. Prakt. IPAh. OR Prestasii. Kesenianj. UKS

4. Program pend umumf. Pend agamag. PMPh. PSPBi. Pend jasmanij. Pend

keseniaan5. Program peng.

Akademisg. Bhs Indonesiah. Bhs daerahi. Bhs inggrisj. IPSk. Matematilkal. IPA

6. Pend. Ketramp paket wajib pilih setiap semester satu paketg. Ketramp jasah. PKKi. Teknikj. Pertaniank. Kerajinanl. maritim

11. PMPKN12. Pend Agama13. Bhs

Indonesia14. Matematika15. IPS 16. Kerajinan

tangan17. Kesenian18. Penjaskes19. Bhs inggris20. Muatan lokal

DINAMIKA PERUBAHAN KURIKULUM SMA

c. Tujuan

1968 1975 1984 19944. Membentuk

manusia pacasila sejati sesuai dg pembukaan UUD 1945

5. Mempersiapkan anak memasuki PT

6. Mengembangkan dasar keahlian

4. WN baik, utuh sehat,kuat lahir batin

5. Menguasai hasil pendidikan umum sebagai

4. Membentuk wrga ngra Indonesia yg ber pancasila & sesuai UUD 1945

5. Membveri bekal utk studi lanjut

3. Meningkatkan pengetahuan utk bekal studi di PT sejalan perkembangan iptek

4. Meningkatkan kemampuan siswa sbg

Page 92: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

sesuai bakat minat kelanjutan SLTP

6. Memiliki bekal utk studi lanjut

6. Memberi bekal utk terjun ke dunia kerja

anggota masyarakat

d. Struktur Program Kurikulum

Kurikulum1968 Kurikulum1975 Kurikulum1984 Kurikulum19943. Klp. Pemb jiwa

pancasilae. Pend

agamaf. PKNg. Bhs

Indonesiah. OR

4. Pemb pengt Dasar kelas 1j. Sejarahk. Geografil. Ilmu pastim. Fisikan. Kimiao. Biologip. Ekonomi&k

operasiq. Bhs inggrisr. Menggamb

arKls 2/3 (sosial budaya)i. Bhs &

kesustraan ind

j. Mengarangk. Sejarahl. Geohgrafim. Antropologi

budn. Ekonomi&k

operasio. Menggamb

arp. Bhs inggrisKls 2/3 (IPA)j. Aljabar

analitk. Ilmu ukur

sudutl. Ilmu ukur

ruangm. Fisikan. Kimiao. Biologip. Geografiq. Menggamb

arr. Bhs inggris

4. Program pend umume. Pend agamaf. Pmpg. ORKESh. Pend

keseniaan5. Program pend

akademik semester 1e. Matematikaf. Bhs

Indonesiag. Bhs inggrish. IPA/IPSSemester 2d. Matematikae. Bhs

indonesiaf. Bhs inggrisMata pelajaran jurusan IPA fisika,kimia,biologif. Tata bukug. Hit. Dagangh. Eko/kopi. Sejarahj. GeografiJurusan bahasaf. Bhs asingg. Sejarahh. Geografii. Antropologij. Bhs daerahMata pelajaran minor pilih setiap jurusan satu

6. Pendidikan ketrampilan wajib,pilih satuf. Agrariang. Teknikh. Maritimi. Jasaj. kerajinan

3. program inti(60%)n. pend agamao. pend

pancasilap. PSPBq. Bhs&sastra

indonesiar. Geografis. Penjaskest. Kesenianu. Ketrampilanv. Matematikaw. Kimiax. Fisikay. Biologiz. Sejarah

4. Program khusus (40%)e. Program

ilmu-ilmu fisiska

f. Program ilmu biologi

g. Program ilmu sosial

h. Pengetahuan budaya

Program B h. Teknik

industryi. Komputerj. Pert. Kehutk. Jasal. Maritimem. Budayan. Agama

3. Program umum (wajib KI.1/2)j. PMPKNk. Pend

agamal. Bhs

&sastra ind

m. Bhs inggrisn. Penjaskeso. Matemati

kap. IPA(fisika.

kimia,biologi)

q. IPS (ekonomi,sosiologi,geografi)

r. Pend seni4. Program

khusus

Page 93: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

c.Perkembangan Pendidikan 1995-1999

1. Tujuan dan dasar pendidikan

a. Dlm UU NO. 2/1989,bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945

b. Tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman & bertaqwa,berbudi pekerti luhur,memiliki pengetahuan dan ketrampilan,sehat jasmani rohani, kepribadian mantab,mandiri dan tanggung jawab.

2. Penyelenggaran Pendidikan

Pembangunan pendidikan menekankan pada pengembangan SDM yang mampu menjawab tantangan masa depan dg prioritas:

e. Penuntasan pelaksanaan wajib belajar 9 tahunf. Peningkatan mutu semua jenis,jenjang dan jalur pendidikang. Pelaksanaan link and match antara pendidikan dan industryh. Peningkatan kemampuan pengusaan iptek

KAMUS

10. Klasik adalah mempunyai nilai atau mutu yg diakui dan menjadi tolok ukur kesempurnaan yg abadi; tertinggi; 2 n karya sastra yg bernilai tinggi serta langgeng dan sering dijadikan tolok ukur atau karya susastra zaman kuno yg bernilai kekal; 3 a bersifat spt seni klasik, yaitu sederhana, serasi, dan tidak berlebihan; 4 a termasyhur krn bersejarah: bangunan -- peninggalan zaman Sriwijaya itu akan dipugar; 5 a tradisional dan indah (tt potongan pakaian, kesenian, dsb): pertunjukan tari-tarian Jawa –

11. Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah tersebut. Istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari pengkoloni lebih hebat ketimbang yang dikolonikan

12. Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

13. Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru hadir dengan semangat "koreksi total" atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde Lama.Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.

14. Liberalisme ialah falsafah yang meletakkan kebebasan individu sebagai nilai politik tertinggi; Seseorang yang menerima fahaman liberalisme dipanggil seorang liberal. Walau bagaimanapun, maksud perkataan liberal mungkin berubah mengikut konteks sesebuah negara;kebebasan berfikir dan kebebasan bersuara, batasan kepada kuasa kerajaan, kedaulatan undang-undang, hak individu ke atas harta persendirian, pasaran bebas [

Page 94: ikanoorma.weebly.comikanoorma.weebly.com/uploads/1/4/5/3/14531210/lengkap.docx · Web viewMisalnya, untuk meminta sesuatu dari kekuatan-kekuatan tersebut dilakukan bermacam-macam

15. Demokrasi terpimpin adalah sebuah demokrasi yang sempat ada di Indonesia, yang seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpinnya saja.

16. Demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusional) adalah sistem politik yang melindungi secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah.[1] Dalam demokrasi liberal, keputusan-keputusan mayoritas (dari proses perwakilan atau langsung) diberlakukan pada sebagian besar bidang-bidang kebijakan pemerintah yang tunduk pada pembatasan-pembatasan agar keputusan pemerintah tidak melanggar kemerdekaan dan hak-hak individu seperti tercantum dalam konstitusi.[2]

17. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut

18. Dinamika Sistem (Bahasa Inggris: System dynamics) adalah suatu metode pemodelan yang diperkenalkan oleh Jay Forrester pada tahun 1950-an dan dikembangkan di Massachusetts Institute of Technology Amerika. Sesuai dengan namanya, penggunaan metode ini erat berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang tendensi-tendensi dinamik sistem-sistem yang kompleks, yaitu pola-pola tingkah laku yang dibangkitkan oleh sistem itu dengan bertambahnya waktu. Asumsi utama dalam paradigma dinamika sistem adalah bahwa tendensi-tendensi dinamik yang persistent (terjadi terus menerus) pada setiap sistem yang kompleks bersumber dari struktur kausal yang membentuk sistem itu. Oleh karena itulah model-model dinamika sistem diklasifikasikan ke dalam model matematik kausal (theory-like).