matematikacantik.files.wordpress.com · web viewmengetahui tentang diskriminan dari persamaan...
TRANSCRIPT
PERSAMAAN KUADRAT DAN
PERTIDAKSAMAAN
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliahMatematika Sekolah
Dosen Pembina :
Dr. Tatag Y. E. Siswono, M.Pd.
Oleh :
SURI KUSUMA RATNA DEWI147785033KELAS : D
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2014
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................2
I. PERSAMAAN KUADRAT.......................................................................3
1.1 Persamaan Kuadrat.............................................................................3
1.2 Bentuk Kuadrat Sempurna..................................................................4
1.3 Melengkapkan Kuadrat Sempurna.....................................................6
1.4 Menyelesaikan Persamaan Kuadrat....................................................7
1.5 Diskriminan........................................................................................10
1.6 Sistem Persamaan...............................................................................11
1.7 Persamaan yang dapat direduksi menjadi Persamaan Kuadrat..........13
II. PERTIDAKSAMAAN...............................................................................14
2.1 Notasi Pertidaksamaan.......................................................................14
2.2 Menyelesaikan Pertidaksamaan Linear..............................................15
2.3 Pertidaksamaan Kuadrat.....................................................................18
2
BAB I
PERSAMAAN KUADRAT
Pada bab ini kita akan membahas tentang persamaan kuadrat dalam bentuk
ax2+bx+c dan grafik-grafiknya. Tujuan dari pembelajaran ini, diharapkan kita
dapat :
Mengetahui bagaimana cara untuk melengkapkan kuadrat sempurna
dalam persamaan kuadrat
Mengetahui bagaimana cara menemukan titik puncak dan sumbu
simetri dari grafik persamaan kuadrat y=ax2+bx+c
Mampu menyelesaikan persamaan kuadrat
Mengetahui tentang diskriminan dari persamaan kuadrat ax2+bx+c
adalah nilai dari b2−4 ac, dan bagaimana cara menggunakannya.
Mampu menyelesaikan sistem persamaan yang melibatkan persamaan
kuadrat dan persamaan linear
Mampu mengenali dan memecahkan persamaan yang dapat direduksi
menjadi persamaan kuadrat dengan substitusi
1.1 Persamaan Kuadrat
Persamaan adalah suatu pernyataan matematika dalam bentuk simbol
yang menyatakan bahwa dua hal adalah sama. Persamaan ditulis dengan
tanda sama dengan (=).
Persamaan kuadrat merupakan suatu persamaan dimana pangkat
tertinggi variabelnya adalah 2 atau dalam bentuk matematis dapat
ditulis yaitu ax2+bx+c=0 ; a ,b ,c∈R ,a ≠ 0. Persamaan kuadrat sering
juga disebut sebagai persamaan pangkat dua.
Berkaitan dengan nilai-nilai dari a , b , c dikenal beberapa persamaan
kaudrat diantaranya adalah :
1. Jika a=1, maka persamaan menjadi x2+bx+c=0 dan persamaan
seperti ini disebut Persamaan Kuadrat Biasa.
3
Sumbu simetri
3
8
x
y
2. Jika b=0, maka persamaan menjadi x2+c=0 dan persamaan
seperti ini disebut Persamaan Kuadrat Sempurna.
3. Jika c=0, maka persamaan menjadi x2+bx=0 dan persamaan
seperti ini disebut Persamaan Kuadrat Tak Lengkap.
4. Jika a , b , c bilangan-bilangan real, maka ax2+bx+c=0 disebut
Persamaan Kuadrat Real.
5. Jika a , b , c bilangan-bilangan rasional, maka ax2+bx+c=0
disebut Persamaan Kuadrat Rasional.
Nilai dari a , b , dan c adalah koefisien. Dalam matematika, koefisien
adalah faktor pengali dalam sebuah ekspresi. a adalah koefisien dari x2,
b adalah koefisien dari x dan c sering disebut dengan koefisien
konstan atau suku bebas.
1.2 Bentuk Kuadrat Sempurna
Kita dapat menulis suatu persamaan kuadrat, misalnya x2−6 x+8.
Faktor dari persamaan kuadrat tersebut adalah ( x−4 )(x−2), grafik
parabola dari persamaan kuadrat y=x2−6 x+8 dapat dilihat pada
Gambar 1. Bentuk persamaan (x−3)2−1 dapat digunakan untuk
mencari titik puncak pada parabola dan juga untuk menemukan daerah
hasil dari suatu fungsi f ( x )=x2−6x+8.
Gambar. 1
4
Perhatikan bahwa kita tidak selalu dapat menulis persamaan kuadrat
dalam bentuk faktor. Misalnya, x2+1 atau x2+2 x+3.
Jika kita menulis persamaan dari grafik y=x2−6 x+8 dalam bentuk
y=(x−3)2−1 , kita dapat menemukan sumbu simetri dan titik
maximum/minimum dengan cukup mudah. Karena (x−3)2 adalah
sebuah bentuk kuadrat sempurna yang nilainya selalu lebih besar atau
sama dengan 0, dan 0 hanya ketika x=3. Artinya, (x−3)2≥ 0, dan
karena y=(x−3)2−1, maka y ≥−1. Karena (x−3)2=0 ketika x=3,
titik puncak berada pada koordinat (3,-1). Sumbu simetri berada pada
x=3.
(x−3)2−1 adalah Bentuk Kuadrat Sempurna. Berikut adalah
beberapa contoh penggunaannya.
Contoh 1:
Carilah titik puncak dan sumbu simetri dari grafik persamaan kuadrat
y=3−2(x+2)2!
Karena 2(x+2)2≥ 0 , dan 2(x+2)2=3− y , hal ini menunjukkan
bahwa 3− y≥ 0 , maka y ≤3
Karena (x+2)2=0 ketika x=−2, titik puncak pada grafik adalah
terletak pada koordinat (-2,3), nilai terbesar dari y adalah 3 dan
sumbu simetri adalah x=−2
Contoh 2:
Selesaikanlah persamaan 3(x−2)2−2=0!
Karena 3(x−2)2−2=0, 3(x−2)2=2 dan (x−2)2=23
Maka ( x−2 )=±√ 23
, jadi x=2 ±√ 23
5
1.3 Melengkapkan Bentuk Kuadrat Sempurna
Ketika kita menulis persamaan kuadrat x2+bx+c dalam melengkapi
bentuk kuadrat, kuncinya adalah mencatat bahwa ketika bentuk kuadrat
x+12
b , kita mendapatkan :
(x+12
b)2
=x2+bx+ 14
b2 , jadi x2+bx=(x+ 12
b)2
−14
b2
Sekarang tambahkan c untuk kedua ruas :
x2+bx+c=(x2+bx )+c = {(x+ 12
b)2
−14
b2}+c
Sekarang tambahkan a untuk kedua ruas :
ax2+bx+c = a (x¿¿2+ ba
x)+c ¿
= a [(a+12
ba )
2
−14 ( b
a )2]+c
❑
¿a (x+ 12
ba )
2
− b2
4a+c
❑
¿a (x+ b2 a )
2
−b2−4 ac4 a
❑
¿a (x+ b2 a )
2
− D4 a
Sehingga y=a x2+bx+c
y=a(x+ b2a )
2
− D4 a
Contoh 3:
Tulislah persamaan x2+10 x+32 dengan melengkapkan bentuk
kuadrat!
x2+10 x+32=( x2+10 x )+32= {(x+5)2−25}+32=(x+5)2+7
Jangan mencoba untuk menghafal bentuk x2+bx+c =
(x+ 12
b)2
−14
b2+c. Pelajari bahwa kita membagi dua dari koefisien x,
6
dan menulis x2+bx = (x+ 12
b)2
−14
b2. Kemudian tambahkan c untuk
kedua ruas.
Jika kita perlu menulis ax2+bx+c dalam bentuk kuadrat, tetapi
koefisien a dari x2 adalah bukan 1, kita dapat menulis ulang
ax2+bx+c dengan mengeluarkan faktor dari dua suku pertama :
ax2+bx+c=a(x2+ ba
x)+c
1.4 Menyelesaikan Persamaan Kuadrat
Kita terbiasa menyelesaikan persamaan kuadrat dalam bentuk
x2+6 x+8=0 dengan memfaktorkan dalam bentuk ( x−2 )(x−4),
kemudian mengambil kesimpulan:
Jika ( x−2 ) ( x−4 )=0
Maka x−2=0 atau x−4=0
Jadi x=2 atau x=4
Penyelesaian dari persamaan kuadrat x2+6 x+8=0 adalah x=2 atau
x=4. 2 dan 4 adalah akar-akar dari persamaan kuadrat.
Jika persamaan kuadrat memiliki faktor-faktor yang dapat kita temukan
dengan mudah, maka hal ini adalah cara tercepat untuk memecahkan
suatu persamaan kuadrat. Namun seringkali kita kesulitan menemukan
faktor-faktor dari persamaan kuadrat, contohnya pada persamaan
berikut: 30 x2+11 x+30
7
Jika kita tidak dapat memfaktorkan persamaan kuadrat dengan mudah,
gunakan rumus berikut :
Penyelesaian dari persamaan kuadrat ax2+bx+c , dimana a≠ 0,
adalah :
x=−b ±√b2−4 ac2a
Bukti :
Hal ini digunakan untuk mengetahui bagaimana rumus ini diperoleh
dengan persamaan ax2+bx+c dalam menyelesaikan bentuk kuadrat.
Mulailah dengan membagi kedua sisi persamaan dengan a :
x2+ ba
x+ ca=0
Melengkapi bentuk kuadrat dari persamaan yang berada di sisi kiri :
x2+ ba
x+ ca=(x+ b
2 a )2
− b4 a2 +
ca=(x+ b
2a )2
−b2−4ac4 a2
Dilanjutkan dengan persamaan,
(x+ b2a )
2
−b2−4ac4 a2 =0, maka (x+ b
2a )2
=b2−4ac4 a2
Terdapat 2 kemungkinan,
x+ b2 a
=+√ b2−4 ac4 a2 atau−√ b2−4 ac
4 a2
Maka
x=−b2 a
±√ b2−4 ac2 a
=−b ±√b2−4 ac2a
Hal ini menunjukkan bahwa ax2+bx+c dan a ≠ 0, maka
x=−b ±√b2−4 ac2a
8
Contoh 4:
Gunakan rumus kuadrat dalam menyelesaikan persamaan :
a. 2 x2−3x−4=0
b. 2 x2−3 x+4=0
c. 30 x2−11 x−30=0
a. a=2 , b=−3 , dan c=−4, maka
x=−(−3)±√(−3)2−4(2)(−4)2 x2
=3±√9+324
=3±√414
3+√414
≈ 2.35
Dan 3−√414
≈−0.85.
b. a=2, b=−3, dan c=4
x=−(−3)±√(−3)2−4 (2 ) (−4 )2 x2
=3 ±√9−324
=3 ±√−234
Tetapi −23 tidak memiliki akar kuadrat. Hal ini
menunjukkan bahwa persamaan 2 x2−3 x+4=0 tidak
memiliki akar.
c. a=30, b=−11, dan c=−30
x=−(−11)±√(−11)2−4 (30 ) (−30 )2 x 30
=11±√121+360060
=11±√372160
=11± 6160
Jadi x=7260
=65 atau x=
−5060
=−56
1.5 Diskriminan b2−4 ac
Diskriminan adalah suatu nilai pada persamaan kuadrat yang digunakan
untuk membedakan berbagai jenis akar persamaan kuadrat.
Rumus penyelesaian persamaan kuadrat ax2+bx+c=0 , a ≠ 0 adalah
9
x=−b ±√b2−4 ac2a
=−b ±√D2a
Dengan D=b2−4 ac
D disebut Diskriminan Persamaan Kuadrat
Jika kita melihat kembali Contoh 4, kita akan melihat bahwa pada
bagian (a) akar dari persamaan adalah bilangan irasional, pada bagian
(b) tidak memiliki akar, dan pada bagian (c) akar yang pecahan.
Persamaan kuadrat dengan koefisien-koefisien riil dapat memiliki
sebuah atau dua buah akar yang berbeda dimana akar-akarnya dapat
berupa bilangan riil atau bilangan kompleks. Terdapat 3 kemungkinan:
Diskriminan bersifat positif, maka akan terdapat dua akar
berbeda dan keduanya riil. Untuk persamaan kuadrat yang
koefisiennya berupa bilangan bulat dan diskriminanya adalah
kuadrat sempurna maka akar-akarnya adalah bilangan rasional,
atau sebaliknya dapat pula merupakan bilangan irasional
kuadrat.
Diskriminan bernilai 0 maka akan terdapat eksak satu akar dan
riil. Hal ini terkadang disebut sebagi akar ganda, dimana
nilainya adalah x=−b2 a
Diskriminan bernilai negatif maka tidak terdapat akar riil
Contoh 5:
Apa yang dapat kita simpulkan dari nilai-nilai diskriminan dari
persamaan kuadrat berikut?
a. 2 x2−3x−4=0
b. 2 x2−3x−5=0
c. 2 x2−4 x+5=0
d. 2 x2−4 x+2=0
10
a. a=2, b=−3, dan c=−4,
b2−4 ac=(−3)2−4 × 2× (−4 )=9+32=41
Diskriminan bernilai positif, maka persamaan
2 x2+3 x−4=0 memiliki 2 akar. Karena 41 bukan kuadrat
sempurna maka akarnya adalah bilangan irasional.
b. a=2, b=−3, dan c=−5,
b2−4 ac=(−3)2−4 × 2× (−5 )=9+40=49
Diskriminan bernilai positif, maka persamaan
2 x2+3 x−5=0 memiliki 2 akar. Karena 49 adalah
merupakan kuadrat sempurna, maka akarnya adalah bilangan
rasional.
c. b2−4 ac=(−4)2−4×2×5=16−40=−24. Diskriminan
bernilai negatif, persamaan 2 x2−4 x+5=0 tidak memiliki
akar.
d. b2−4 ac=(−4)2−4×2×2=16−16=0. Diskriminan
bernilai 0, persamaan 2 x2−4 x+2=0 memiliki satu akar
dan riil dan dapat disebut dengan akar ganda.
1.6. Sistem Persamaan
Contoh 6:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut dan
gambarkan perpotongan kedua grafik pada satu bidang Cartesius!
y=x2−2 x
y=6x−x2
Penyelesaian :
Substitusikan persamaan y=x2−2 xke persamaan y=6 x−x2
x2−2 x=6 x−x2
11
x
y
o
4,8
y=x2−2 x
y=6 x−x2
6
2 x2−8 x=0
2 x( x−4)=0
2 x=0 atau x−4=0
x=0 atau x=4
x=0 , maka y=o ; x=4, maka y=8
Jadi himpunan penyelesaian sistem persamaan tersebut adalah
{(0,0); (4,8)}. Grafiknya dalam bidang Cartesius tersaji di bawah ini:
Gambar 2
Contoh 7:
Berapa banyak titik yang terletak pada x+2 y=3 dan memenuhi kurva
2 x2+ y2=4?
12
Penyelesaian :
Dari persamaan x+2 y=3, x=3−2 y. Substitusikan nilai x ke
persamaan 2 x2+ y2=4, 2(3−2 y)2+ y2=4, jadi
2(9−12 y+4 y¿¿2)+ y2=4¿, maka 9 y2−24 y+14=0
Diskriminan dari persamaan ini adalah
242−4 ×9 ×14=576−504=72. Diskriminan ini bernilai
positif, maka persamaan ini memiliki 2 akar, sehingga garis
memenuhi kurva di dua titik
1.7 Persamaan yang dapat direduksi menjadi persamaan kuadrat
Kadang-kadang kita menemukan persamaan yang bukan persamaan
kuadrat, namun yang dapat diubah menjadi persamaan kuadrat,
biasanya dengan menggunakan cara substitusi.
Contoh 8:
Selesaikan persamaan berikut : t 4−13 t 2+36=0 !
Penyelesaian :
Persamaan ini disebut dengan persamaan quartic karena
memiliki bentuk t 4, tetapi jika kita mengasumsikan x berada
pada t 2, persamaanya menjadi x2−13 x+36=0, yang merupakan
persamaan kuadrat dalam x.
Maka (x−4)(x−9)=0, jadi x=4 atau x=9
Sekarang ingat bahwa x=t 2, jadi t 2=4 atau t 2=9, maka
t=± 2❑ atau t=± 3❑
BAB II
PERTIDAKSAMAAN
13
0 b a
Pada bab ini akan dibahas tentang hubungan dan bagaimana menyelesaikan
pertidaksamaan. Tujuan dari pembelajaran ini adalah:
Mengetahui aturan tentang simbol pertidaksamaan
Mampu memecahkan pertidaksamaan linear
Mampu memecahkan pertidaksamaan kuadrat
2.1 Notasi Pertidaksamaan
Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menggunakan salah satu
simbol >, >, ≤, dan ≥.
Kita sering membandingkan suatu bilangan dengan bilangan yang lain
dan menyatakan yang lebih besar. Perbandingan ini dapat dinyatakan
dalam simbol-simbol pertidaksamaan : >, >, ≤, dan ≥.
Simbol a>b menyatakan bahwa a lebih besar dari b . Kita dapat
menggambarkannya dalam geometri seperti pada Gambar 3
Gambar 3
a>b , alebih besar dari b
b<a , b kurang dari a
Simbol a ≥ b menyatakan’ a>b atau a=b ; ' artinya, a lebih besar atau
sama dengan b. Begitu juga dengan simbol a ≤ b menyatakan’ a<b atau
a=b’. Artinya, a kurang dari atau sama dengan b.
2.2 Menyelesaikan Pertidaksamaan Linear
Menambah atau mengurangi bilangan yang sama pada kedua ruas
14
b b + c a a + c
c adalah positif
b + c b a + c a
c c
c adalah negatif
c c
Kita dapat menambah atau mengurangi bilangan yang sama pada kedua
ruas dari sebuah pertidaksamaan. Sebagai contoh kita dapat
menambahkan 11 pada kedua ruas.
(3 x+10)+11>(10 x−11)+11
3 x+21>10 x
Langkah tersebut menunjukkan bahwa‘ jika a>b maka a+c>b+c’
Hal ini menyatakan bahwa a berada di sebelah kanan garis bdalam garis
bilangan, maka a+c berada di sebelah kanan dari b+c. Gambar 4
menunjukkan c pada saat bernilai positif dan negatif.
Gambar 4
Karena mengurangi c sama dengan menambahkan – c, kita juga dapat
mengurangi jumlah bilangan yang sama dari kedua ruas.
Dalam contoh, jika kita mengurangi 3 x dari kedua ruas, maka kita
dapatkan:
15
b cb a ca0
0cb b caa
cacb b 0a
(3 x+21)−3x>10 x−3 x ,
21>7 x
Mengalikan 2 ruas dengan bilangan positif
Kita dapat mengalikan (atau membagi) dua ruas dari pertidaksamaan
dengan bilangan positif. Suatu contoh, kita dapat membagi dua ruas
dengan bilangan positif 7 (atau mengalikan dengan 17 ) didapat:
21 × 17>7 x × 1
7 ,
3>x
Berikut langkahnya,
Jika c>0 dan a>b, maka ca>cb
Jika a>b, a berada di sebelah kanan b dalam garis bilangan.
Jika c>0, ca dan cb adalah perbesaran dari posisi adan b yang relatif
terhadap bilangan 0.
Gambar 5 menunjukkan bahwa a dan b adalah positif dan negatif, ca
berada di sebelah kanan dari cb
Gambar 5
Mengalikan 2 ruas dengan bilangan negatif
Jika a>b, dan kita mengurangi a+b dari kedua ruas, maka kita
mendapatkan – b>−a, atau– a←b. Hal ini menunjukkan bahwa jika
kita mengalikan kedua ruas dari pertidaksamaan dengan −1, maka kita
16
cb bca 0 a
mengubah arah pertidaksamaan. Misalnya kita akan mengalikan
pertidaksamaan a>b dengan -2. Hal ini sama dengan mengalikan
– a←b dengan 2, jadi −2a←2b.
Kita dapat menyimpulkannya bahwa jika kita kalikan (atau membagi)
kedua ruas dari sebuah pertidaksamaan dengan bilangan negatif, Kita
harus mengubah arah pertidaksamaan. Maka jika c<0 dan a>b, maka
ca<cb (Lihat Gambar 6)
Gambar 6
Aturan operasi bilangan pada pertidaksamaan
Kita dapat menambah atau mengurangi bilangan yang sama
pada kedua sisi dari pertidaksamaan
Kita dapat mengalikan atau membagi pertidaksamaan dengan
bilangan positif
Kita dapat mengalikan atau membagi pertidaksamaan dengan
bilangan negatif, tetapi kita harus mengubah arah
pertidaksamaan tersebut
Contoh 9:
Selesaikan pertidaksamaan berikut : 13
(4 x+3 )−3(2 x−4)≥ 20
Penyelesaian :
13
(4 x+3 )−3(2 x−4)≥ 20
17
(4 x+3 )−9 (2 x−4)≥60
4 x−3−18 x+36 ≥ 60
−14 x+39 ≥60
−14 x ≥21
x≤−32
2.3 Pertidaksamaan Kuadrat
Dalam Bab 4, Kita melihat bahwa fungsi:
f (x)=ax2+bx+c bentuk biasa
f (x)=a(x−p)(x−q) bentuk faktor
f ( x )=a ( x−r )2+s bentuk melengkapkan kuadrat
Jika kita menyelesaikan suatu pertidaksamaan kuadrat dari bentuk
f ( x )<0 , f ( x )>0 , f ( x ) ≤0 , atau f (x )≥ 0 , sejauh ini bentuk paling mudah
untuk digunakan adalah bentuk faktor..
Berikut adalah contoh yang menunjukkan cara-cara pemecahan
pertidaksamaan kuadrat.
Contoh 10:
Selesaikan pertidaksamaan ( x−2 )−( x−4 )<0!
18
y
x
y=(x−2)(x−4)
2 40
Penyelesaian :
Gambar grafik dari y= (x−2 )−( x−4 ).
Grafik memotong di sumbu x pada x=2 dan x=4. Karena
koefisien dari x2 adalah positif, maka parabola terbuka ke atas,
terlihat pada Gambar 7
Gambar 7
Kita perlu menemukan nilai-nilai x sehingga y<0. Dari grafik
kita dapat melihat bahwa hal ini terjadi ketika x diantara 2 dan
4, artinya x>2 dan x<4.
Ingat bahwa x>2 adalah sama dengan 2<x, kita dapat
menulisnya 2<x<4, artinya bahwa x adalah lebih besar dari 2
dan kurang dari 4.
Sebuah pertidaksamaan dengan tipe r<x<s (atau r<x ≤ s atau r ≤ x<s
atau r ≤ x ≤ s) disebut dengan interval
19