divpenhmtmulm.files.wordpress.com · web viewmakalah perencanaan tata letak pabrik (hmkb 763) studi...
TRANSCRIPT
MAKALAH
PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK
(HMKB 763)
STUDI KASUS RSUD IDAMAN BANJARBARU JL. TRIKORA
DisusunOleh :
ISMAIL MANSYURSYAH (H1F114026)
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2016
STRUKTUR ORGANISASI
REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc
WAKIL REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si
DEKAN FAKULTAS TEKNIK
Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST., MT
WAKIL DEKAN III FAKULTAS TEKNIK
Nurhakim, ST., MT
WAKIL DEKAN II FAKULTAS TEKNIK
Maya Amalia, ST., M.Eng
WAKIL DEKAN I FAKULTAS TEKNIK
Dr. Chairul Irawan, ST., MT
DOSEN PENGAMPUH
Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes.
KEPALA PRODI TEKNIK MESIN
Achmad Kusairi S, ST,. MT., MM.
MAHASISWA
Ismail Mansyursyah H1F114026
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ Tata Letak
RSUD Idaman Banjarbaru Jl. Trikora “.
Makalah ini berisikan tentang pindah nya RSUD Idaman Banjarbaru, atau
yang lebih khususnya membahas tenang Tata Letak Pabrik. Diharapkan makalah
ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang apa itu Tata Letak
Pabrik. Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar belakang masalah.........................................................1
1.2 Tujuan penulisan....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................3
2.1 Pengertian tata letak pabrik...................................................3
2.2 Metode Shared Storage............................................................4
2.2 Penyebab RSUD Idaman dipindah........................................5
BAB III PENUTUP....................................................................................10
3.1 kesimpulan.............................................................................10
3.2 saran......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas/ sarana vital bagi
masyarakat. Peran organisasi (rumah sakit) sebagai media/fasilitas sosial yang
mencakup pelayanan kesehatan, penelitian, pendidikan dan sebagiannya
mencakupi skala profit selayaknya padat akan sumber daya yang mampu
mendukung aktivitasnya. Modal yang diharapkan terus bertumbuh, teknologi
yang terus berkembang, serta sumber daya manusia sebagai motor
penggeraknya memerlukan aturan/ proses manajemen yang efektif untuk
memenuhi tuntutan pelayanan yang optimal. Rumah sakit umum daerah (RSUD)
yang baru dibanding yang dulu berbeda, menurut saya dari fasilitas, tempat, dan
lain lain.
Sumber daya manusia yang dimiliki rumah sakit yang terdiri dari, tenaga
medis, keperawatan, kefarmasian, kesehatan masyarakat, gizi, keterapian fisik
dan tenaga keteknisan ( PP 32 Tenaga Kesehatan, 1996) merupakan sumber
daya utama yang tanpanya, aktivitas utama rumah sakit (pelayanan kesehatan)
tidak dapat berjalan. Tenaga keperawatan merupakan sumber daya manusia
yang memiliki kuantitas paling banyak di setiap rumah sakit dan berperan besar
dalam proses pelayanan kesehatan yang bersentuhan langsung dengan pasien
secara kontinu dan sistematik.
Posisi tenaga keperawatan juga menjadi penting sebagai tangan kanan
Dokter yang menentukan keberhasilan kerja (saran/rujukan/arahan) sang Dokter.
Oleh karena itu perawat dituntut untuk memberi pelayanan dengan mutu yang
baik. Untuk itu dibutuhkan kecekatan dan keterampilan serta kesiagaan setiap
saat dari seorang perawat dalam menangani pasien, kondisi ini akan membuat
seorang perawat akan lebih mudah mengalami stres (Hamid, 2001).
Tata letak fasilitas (layout) merupakan susunan letak fasilitas operasional
perusahaan baik yang ada di dalam bangunan maupun yang ada diluar
bangunan. Layout yang tepat menunjukkan ciri-ciri adanya penyesuaian tata
letak fasilitas operasional terhadap jenis produk dan proses konversi
(Tampubolon, 2004). CRAFT sebagai salah satu program komputer dalam
metode perbaikan tata letak fasilitas memiliki beberapa kelebihan, antara lain
memungkinkan penetapan lokasi khusus, bentuk masukan atau input data
beragam, waktu komputasi pendek, dapat digunakan untuk tata letak kantor,
dapat memeriksa pekerjaan sebelumnya, dan biaya dan penghematan tercetak
( Effendy, 2012).
1.2 Tujuan Penulisan
1. Memahami apa itu tata letak pabrik
2. Untuk mengetahui perbedaan RSUD dulu dan sekarang
3. Untuk mengetahui apa penyebab RSUD. Idaman dipindah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik
Tata letak pabrik adalah suatu rancangan fasilitas, menganalisis,
membentuk konsep, dan mewujudkan sistem pembuatan barang atau
jasa. Rancangan ini pada umumnya digambarkan sebagai rancangan
lantai, yaitu satu susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan,
dan sarana lain) untuk mengoptimalkan hubungan antara petugas
pelaksana, aliran barang, aliran informasi, dan tata cara yang diperlukan
untuk mencapai tujuan usaha secara ekonomis dan aman (Apple, tahun
1990: 2). Tata letak pabrik juga merupakan salah satu bagian terbesar
dari suatu studi perancangan fasilitas (Facilities design). Facilities design
sendiri terdiri dari pelokasian pabrik (plant location) dan perancangan
gedung (building design) dimana sebagaimana diketahui bahwa antara
tata letak pabrik (plant layout) dengan penanganan material (material
handling) saling berkaitan erat (Fred E. Meyers ,tahun1993 : 1).
Penyusunan tata letak yang baik dapat memperlihatkan suatu
penyusunan daerah kerja yang paling ekonomis untuk dijalankan,
disamping itu akan menjamin keamanan dan kepuasan kerja dari
pegawai. Prestasi kerja dapat meningkat bila penyusun tata letak pabrik
dilakukan dengan baik dan aktif.
Menurut Apple (1990) tata letak pabrik merupakan suatu susunan
fasilitas fisik yang terdiri atas perlengkapan, tenaga, bangunan, dan
sarana lain yang harus mempunyai tujuan mengoptimalkan hubungan
antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi dan tata cara
yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara efektif, efisien, ekonomis
dan aman. Menurut Meyers (1993), tata letak pabrik merupakan
pengaturan atau pengorganisasian fasilitas-fasilitas fisik perusahaan
untuk menghasilkan efisiensi penggunaan peralatan, material, manusia
dan energi. Menurut Heragu (1997), fasilitas dapat didefinisikan sebagai
bangunan dimana orang, material, dan mesin yang memiliki datang
secara bersama-sama untuk maksud membuat produk yang dapat
dihitung atau menyediakan layanan jasa. Perencanaan fasilitas meliputi
penentuan lokasi sistem manufaktur dan perencanaan fasilitas yang
mencakup perancangan terhadap sistem fasilitas, perancangan tata letak
dan perancangan sistem penanganan bahan yang diperlukan untuk
aktivitas produksi.
2.2 Metode Shared Storage
Kebutuhan ruang ruang simpan untuk shared storage mencakup
dari yang diperlukan untuk randomized storage dan yang diperlukan untuk
dedicated storage, tergantung pada banyaknya informasi yang tersedia
mengenai tingkat persediaan dari waktu ke waktu untuk masing-masing
produk. Sebagaimcatatan di atas, pembedaan antara shared storage dan
randomized storage adalah perencana melibatkan spesifikasi total
mengenai lokasi-lokasi ruang simpan untuk produk, sedangka n dengan
yang belakangan, lokasi-lokasi tergantung semata-mata pada tumbuh dari
slot-slot yang kosong di dalam gudang. Shared storage dan dedicated
storage berbeda karena pembedaan yang dibuat oleh perancang
mengenai waktu dari masing-masing jumlah suatu produk memenuhi
tempat di dalam ruang simpan; dedicated storage digunakan untuk
pengisian kembali total kelompok suatu produk terhadap sejumlah ruang
simpan yang didasarkan pada rata-rata waktu lamanya di dalam ruang
simpan untuk melakukan pengisian kembali. Suatu situasi yang mendasar
tentu saja menyarankan pemakaian shared storage adalah untuk lini
produksi yang digunakan untuk menghasilkan beberapa jenis produk.
Karena produk yang dihasilkan secara berurutan dibanding secara
serentak, pengisian kembali inventori dibagi-bagikan dari waktu ke waktu
Proses penempatan produk pada metode shared storage adalah dengan
menyusun area-area penyimpanan berdasarkan kondisi luas lantai
gudang, kemudian diurutkan area yang paling dekat sampai area yang
terjauh dari pintu keluar masuk I/O sehingga penempatan barang yang
akan segera dikirim diletakkan pada area yang paling dekat dan begitu
seterusnya
2.3 Penyebab RSUD Idaman Dipindah
a) Tempat
Dari segi tempat bisa kita liat bahwa lokasi rumah sakit yang baru
lebih luas dibandikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Idaman
Banjarbaru terdahulu. Misalnya lahan Parkir yang tidak cukup luas
sehingga lahan parkir rumah sakit terdahulu sering makan area jalan
raya yang meyebabkan kemacetan, apa lagi saat ambulan datang
membawa pasien yang sakit serhingga terjadi keterlambatan pasien
masuk ruang Unit Gawat Darurat (UGD) yang mengakibatkan pasien
tambah parah. Juga untuk rumah sakit yang baru letaknya lebih nyaman
karena tidak terlalu mepet dengan rumah sakkt terdahulu sehingga tidak
mengganggu masyarakat sekitar.
Gambar 2.1 RSUD Idaman Banjarbaru Terdahulu
Gambar 2.2 RSUD Idaman Banjarbaru Terabaru
b) Fasilitas
Pada fasilitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Idaman
dulu bisa kita bandingkan dengan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Idaman yang sekarang lebih bagus fasilitasnya dibanding
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Idaman yang terdahulu. Dari
segi peralatannya, kemudian peningkatan kualitas pelayanan rumah
sakit, dan juga penambahan kelengkapan obat-obatan dibanding
rumah sakit yang terdahulu. Salah satu kelebihan Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Idaman Banaj arbaru ruang operasi khusus
anti bom dan peluru. "Di Indonesia hanya kita yang memiliki ruang
operasi ini, meski di luar ada perang dan bom meledak. Kegiatan
operasi masih bisa berjalan," ujarnya. Selain itu, di bangunan baru
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Idaman Banjarbaru bakal
dilengkapi dengan poli kecantikan. Di mana poli tersebut melayani
pasien yang memiliki masalah dengan wajahnya. "Alat lasernya
sudah ada, nanti kalau sudah pindah baru bisa digunakan," kata pria
yang akrab disapa Firman ini. Lebih lanjut ia menyatakan, ruangan
lain yang akan tersedia di gedung baru ialah ruang cuci darah.
"Ruang cuci darah di RSUD Banjarbaru belum ada, di gedung baru
ruangan tersebut akan tersedia," pungkasnya. (ris/ij/ran)
N
oNama
RSUD Idaman
dulu
RSUD Idaman
baru
1 Ruang Inap 10 325
2 Ruang ICU umum 1 10
3 Ruang ICU anak 0 1
4 Ruang bermain anak 0 1
5 Ruang operasi anti bom 0 1
6 Ruang operasi umum 0 3
7 Ruang cuci darah 0 1
8 Poli kecantikan 0 1
c) Limbah
Limbah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Idaman, terbagi :
1. Cair
Limbah cair adalah segala jenis limbah yang berwujud
cairan, berupa air dan bahan-bahan buangan lain yang
tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air. Limbah
cair atau air buangan merupakan sisa air dibuang yang
berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat
umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-
bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi
kesehatan manusia serta mangganggu lingkungan hidup.
Karakteristik limbah cair bervariasi dipengaruhi oleh lokasi,
jumlah penduduk, industri, tataguna lahan, muka air tanah dan
tingkat pemisahan antara storm water dan sanitary water.
2. Padat
Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang
dihasilkan karena pembuangansampah atau zat kimia dari
pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu
bahanyang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak
mengetahui bahwa limbah juga bisamenjadi sesuatu yang
berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar.
Limbah atausampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak
berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang,mereka
menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika
dibiarkan terlalu lamamaka akan menyebabkan penyakit
padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka
bisamenjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.
3. Gas
Limbah gas atau pencemaran udara itu sendiri
ialah peristiwa pemasukan dan penambahan senyawa, bahan,
atau energi ke dalam lingkunga udara akibat kegiatan alam
dan manusia sehingga temperatur dan karakteristik udara
tidak sesuai lagi untuk tujuan pemanfaatan yang paling baik.
Atau dengan singkat dapat dikatakan bahwa nilai lingkungan
udara tersebut telah menurun.
Dari limbah Cair, Padat, dan Gas yang
dikhawatirkan adalah limbah cair karena sangat berbahaya
terhadap lingkungan sekitar rumah sakit. Bahayanya hasil
pembuangan limbah cair rumah sakit di selokan maupun di
tempat-tempat pembuangan dapat mencemari lingkungan
sekitar seperti sumur yang biasa di pakai warga sekitar
rumah sakit sehingga menyebabkan penyakit bagi masyarakat
sekitarnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rumah Sakit Idaman di pindahkan di karenakan tempat yang lebih luas
ketersediannya lahan parkir yang tidak mengganggu pasilitas umum atau lalu
lintas di sekitar, tata letak ruang para pasien juga lebih tertata sehingga keluarga
pasien yang ingin menjenguk lebih mudah dimana tempat pasien berada, dan
fasilitas yang lebih memadai sehingga para pegawai bisa lebih nyaman melayani
para konsumen.
3.2 Saran
Dalam pelaksanaan Studi Kasus Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Idaman Banjarbaru Jl. Trikora, manfaatkan tempat yang ada sedemikian rupa
agar sesuai fungsinya, menambah fasilitas yang kurang dan yang tidak layak
pakai, pembuang limbah harus diperhatikan terutama pada limbah cair agar tidak
mencemari linkungan disekitar rumah sakit.
Daftar Pustaka
Adriantantri and Emmalia, Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi
Guna Meminimumkan Jarak dan Biaya Material Handling, Prosiding
Seminar Nasional Teknoin, 2008
Apple, James M., Plant Layout and Material Handling, Third Edition, New York:
John Willey and Sons, Inc., 1977.
Aryantha, I. Made Anthara, Usulan Perbaikan Tata Letak Lantai Produksi dengan
Metode CRAFT Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling (Studi
kasus di CV. Karya Mekar Bandung), Majalah Ilmiah UNIKOM Vol. 8 No.
1.
Effendi Sofian.2012.Metode Penelitian Survei.Jakarta:LP3ES
Francis, Richard L, Leon F. McGinnis, Jr John A, 1992. Facility Layout and
Location An Analytical, Prentice Hall Incoporration New Jersey,
Giri, Darmawan and Harits. A and Nu’man and Indriasari, Relative Allocation of
Facilities Techniue (Studi Kasus pada lantai produksi PT. Omedata
Electronics), Jurnal TMI Vol. 5 No. 1, 1 September 2004.
Hidayat Basuki, Sylviana Rika, dkk, 2016. studi karakteristik lahan parkir di
rumah sakit mitra keluarga Cibubur. Jurnal Bentang Vol. 4 No. 2.
Universitas Islam: Bekasi
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 4 No. 3, 2006.
Moore, J.M, Plant Layout and Design, New York: Macmillan Company, 1962.
Muther, Richard, Practical Plant Layout, First Edition. Mc Graw-Hill Book
Company, Inc., New York, 1995.
Purnomo Hari, 2004. Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Yogyakarta:
Graha Ilmu,
Ristono, Agus, Perancangan Tata Letak Fleksibel dengan Teori Graph, Jurnal
Teknik Industri Vol. 8 No. 1, 2006.
Sahroni, Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi dengan Metode Algoritma
CRAFT, Optium: Vol. 4, 2003.
Setiawan Anthonius Budhi. 2016. Perancangan ulang tata letak pt. sinar sakti
kimia. Unisbank Semarang. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Yogyakarta
Sinulingga, Sukaria, Pengantar Teknik Industri, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.
Susetyo, Joko and Adelina, Risma Simanjutak and Ramos, Joa Magno,
Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi dengan Pendekatan
Group Technology dan Algoritma Blockplan untuk Meminimasi Ongkos
Material Handling, Jurnal Teknologi Vol. 3 No. 1, Juni 2010.
Tompikins, J. A. 1996. Facilies planinng, Second Edition, John Willey and Sons,
Inc New York
Wignjosoebroto, Sritomo, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Edisi
Ketiga, Surabaya: Penerbit Guna Widya, 2000.