skripsie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/skripsi...bapak dr. ganang trikora waluyo, s.h...

125
i PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI MASALAH-MASALAH SOSIAL DILINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF BANGKOK KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : ARYFATULIA KHASANAH NIM. 11511016 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016

Upload: others

Post on 09-Sep-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI

MASALAH-MASALAH SOSIAL DILINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI

PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF BANGKOK

KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

ARYFATULIA KHASANAH

NIM. 11511016

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

Page 2: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

ii

Page 3: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

iii

Page 4: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

iv

Page 5: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai

cobaan, dan sesungguhnya di sisih Allah lah pahala yang besar”. (Al Anfaal,

28)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Ayahanda tercinta Kusrin dan Ibunda tercinta Siti Muzaimah kalian adalah

malaikatku di dunia, terimakasih atas perjuangannya dengan cucuran

keringat, kalimah do’a dan kasih sayangnya.

Kakak-kakak tercinta yang telah memberikan motivasi kepada penulis

dalam menimba ilmu selama dalam perkuliahan maupun dalam penyusunan

skripsi ini.

Adikku Tercinta Muhammad Arifin yang selalu menemani dan

memberikan motivasi tiada henti.

Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi

dan dorongan.

Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011, khususnya PGMI A, sebagai teman

berdialektika diperkuliahan dan teman canda tawa.

Page 6: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan judul : “Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Materi

Masalah-Masalah Sosial di lingkungan Setempat Melalui Pendekatan CTL pada

Siswa Kelas IV MI Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,

Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan

ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal

hidup kita di dunia dan akhirat.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi serta memenuhi syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (S.Pd.I)

IAIN Salatiga. Penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan

motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmad Hariyadi M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti M.SI. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah IAIN Salatiga.

Page 7: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

vii

4. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd Selaku dosen pembimbing yang telah tulus

ikhlas dan senantiasa berkenan memberikan sumbangsih pikiran serta

waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi

ini.

5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staff karyawan IAIN Salatiga.

6. Ayahanda dan Ibunda tercinta dan adikku tersayang.

7. Kepala MI Ma’arif Bangkok, guru, karyawan serta semua siswa siswi yang

telah berkenan membantu dan memberikan data kepada penulis untuk

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulisan skripsi ini.

Semoga amal baik dan jasa-jasanya diterima oleh Allah SWT dan

mendapatkan imbalan yang layak dari-Nya. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini

masih kurang sempurna, maka dari itu apabila pembaca menemukan kekurangan,

mohon dengan hormat demi kesempurnaannya sudilah memberikan kritik dan

saran yang bersifat membangun.

Dengan harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kami dan

pembaca yang budiman. Semoga kita bersama mendapatkan Rahmad dan

petunjuk dari Allah SWT.

Salatiga, 30 Juni 2016

Penulis

Page 8: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

viii

ABSTRAK

Khasanah, Aryfatulia. 2016. Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS

Materi Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat Melalui

Pendekatan CTL pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Bangkok Kecamatan

Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi.

Fakultas Tarbiyah. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Jaka Siswanta,

M.Pd

Kata Kunci : Prestasi, lPS dan CTL

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar IPS materi

masalah-masalah sosial di lingkungan setempat pada siswa Kelas IV MI Ma’arif

Bangkok Karanggede dan untuk mengetahui peningkatan KKM kelas IPS materi

masalah-masalah sosial di lingkungan setempat pada siswa kelas IV MI Ma’arif

Bangkok Karanggede. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV yang berjumlah

14 siswa yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus yang masing-

masing terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan

refleksi. Data diambil dari hasil pos test, observasi dan dokumentasi. Teknik

analisis data menggunakan rumus presentase = frekuensi : jumlah siswa x 100.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui penggunaan

pendekatan CTL materi masalah-masalah sosial dilingkungan setempat

mengalami peningkatan. Pada tahap pra siklus memperoleh nilai rata-rata 53.

Pada siklus I nilai rata-rata meningkat 63. Pada siklus II nilai rata-rata meningkat

75. Penerapan pendekatan CTL juga dapat Peningkatan ketuntasan pencapaian

nilai yaitu Pada siklus I jumlah siswa yang yang tuntas meningkat 57% atau 8

siswa, yang semula hanya 36% atau 6 siswa. Pada siklus II meningkat 100% atau

14 siswa.

Page 9: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

ix

DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................. 5

E. Kegunaan Penelitian............................................................................. 6

F. Definisi Operasional............................................................................. 7

G. Metode Penelitian................................................................................. 9

1. Rancangan Penelitian ..................................................................... 9

2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian ............................................ 10

3. Langkah-langkah Penelitian ........................................................... 10

4. Instrumen Penelitian....................................................................... 13

5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 13

6. Analisis Data .................................................................................. 14

H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Peningkatan Prestasi Belajar ............................................................... 17

Page 10: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

x

1. Pengertian Peningkatan Prestasi Belajar ........................................ 17

2. Jenis Prestasi Belajar ...................................................................... 19

3. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................................ 24

B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)............................................................. 29

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan (IPS) .............................................. 29

2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPS) ......................................... 31

3. Ruang Lingkup IPS ....................................................................... 31

4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD/MI ........... 33

5. IPS Materi Masalah-masalah sosial dilingkungan setempat ......... 35

C. Pendekatan CTL .................................................................................. 43

1. Pengertian Pendekatan CTL .......................................................... 43

2. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan CTL ................................ 49

3. Langkah-langkah pendekatan CTL ............................................... 50

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subyek Penelitian ................................................................................. 55

1. Gambaran Umum MI Ma’arif Bangkok Karanggede ................... 55

2. Visi, Misi dan Tujuan MI Ma’arif Bangkok Karanggede .............. 56

3. Waktu Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 57

4. Keadaan Guru dan Siswa ............................................................... 58

5. Sarana-dan Prasarana .................................................................... 59

6. Struktur Organisasi ....................................................................... 61

B. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) ................................................... 62

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................ 64

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ........................................................... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ................................................... 73

1. Deskripsi Hasil Kondisi Awal (Pra Siklus) .................................... 73

2. Deskripsi Hasil Siklus I .................................................................. 74

3. Deskripsi Hasil Siklus II ................................................................ 77

B. Pembahasan ......................................................................................... 79

Page 11: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

xi

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN .................................................................................... 82

B. SARAN ................................................................................................ 83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ................................................ 10

Gambar 1.2 Foto Kegiatan Pembelajaran pada lampiran ................................ 113

Page 13: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

xiii

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas IV

SD/MI Semester 2 .................................................................. 34

TABEL 3.1 Nama Kepala Sekolah yang Pernah Menjabat ...................... 57

TABEL 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian .............................................. 58

TABEL 3.3 Daftar Guru dan Karyawan MI Ma’arif Bangkok .................. 59

TABEL 3.4 Daftar Keadaan Peserta Didik ................................................ 60

TABEL 3.5 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus ...................... 63

TABEL 3.6 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa Pada Pra Siklus ................ 64

TABEL 4.1 Nilai Siswa Pra Siklus ............................................................ 74

TABEL 4.2 Nilai Siswa Siklus I ................................................................ 76

TABEL 4.3 Nilai Siswa Siklus II ............................................................... 79

TABEL 4.4 Perbandingan Prestasi Belajar Siswa ..................................... 81

TABEL 4.5 Perbandingan Peningkatan Ketuntasan .................................. 82

Page 14: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) .............................. 86

Lampiran 2 Soal-soal .................................................................................. 110

Lampiran 3 Dokumentasi ............................................................................ 113

Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa ...................................................... 117

Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru ....................................................... 119

Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 123

Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 123

Lampiran 8 Nilai SKK ................................................................................. 124

Lampiran 10 Surat Pembimbing .................................................................... 127

Lampiran 11 Lembar Konsultasi.................................................................... 128

Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup............................................................... 130

Page 15: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

15

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu yang membahas masalah ilmu

sosial dan kehidupan masyarakat dengan lingkungannya. ilmu pengetahuan sosial adalah

bentuk penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial yang lain yang dipadukan untuk diajarkan

pada sekolah mulai dari jenjang dasar sampai perguruan tinggi.

Ilmu Pengetahuan Sosial juga menjadi penyeimbang dari disiplin ilmu– ilmu

sosial yang lain yang menjadikan ilmu sosial mudah dipahami dan dipelajari oleh semua

kalangan masyarakat. Materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan

penggunaan konsep-konsep dari ilmu sosial yang terintegrasi dalam tema-tema tertentu

yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik yang rata-rata masih berusia antara 6-

12 tahun. Menurut Piaget (1963) anak dalam usia sekolah dasar berada dalam

perkembangan kemampuan intelektual kognitif pada tingkatan kognitif operasional.

Sehingga dalam pembelajaran IPS ditingkat dasar harus menggunakan pola pendekatan

lingkungan yang dimulai dari pengenalan diri, keluarga, masyarakat kemudian kehal yang

lebih jauh atau global.

Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai pelajaran yang merupakan fungsi atau paduan

sejumlah mata pelajaran sosial, dinyatakan bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan

bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat

yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi dan

psikologi sosial. Menurut (S. Nasution 1988:75) Ilmu Pengetahuan Sosial

di sekolah dasar pada hakekatnya harus memperhatikan kebutuhan peserta didik karena

Page 16: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

16

usia pada anak di sekolah dasar rata – rata masih 6 – 12 tahun. Dalam usia ini anak masih

berada pada tahap perkembangan kemampuan intelektual kognitif.

Pembelajaran kontekstual merupakan model pembelajaran bermakna bagi pserta

didik. Belajar adalah kegiatan aktif, belajar bukanlah suatu proses menggumpulkan

sesuatu, dan peserta didik mempunyai cara untuk mengerti sendiri. Sedangkan bagi guru

mengajar bukanlah proses memindahkan pengetahuan dari guru ke peserta didik,

mengajar berarti berpartisipasi dengan peserta didik dalam membentuk pengetahuan

membuat makna, mempertanyakan kejelasan, bersikap kritis, mengadakan justifikasi.

Guru berperan sebagai mediator dan fasilitator (Modul PLPG Kelompok Guru Kelas

Madrasah Ibtidaiyah, 2014:226)

Berdasarkan survey yang dilakukan melalui wawacara dengan guru kelas IV MI

Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali ditemukan beberapa

masalah dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, diantaranya kurangnya

pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan oleh guru sehingga perwujudan nilai-

nilai yang dikembangkan di sekolah belum mampu memberikan solusi terhadap persoalan

dalam kehidupan sehari-hari, keterampilan sosial pada Ilmu Pengetahuan Sosial bagi

pendidikan dasar masih sangat memprihatikan ditambah dengan partisipasi dalam

berbagai kegiatan kemasyarakatan semakin menyusut. Hal tersebut dibuktikan dengan

data yang kurang memuaskan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menunjukkan

dari 14 siswa kelas IV MI Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

yang mencapai ketuntasan terdapat 6 siswa atau 42%. Sedangkan yang tidak tuntas

sebanyak 8 siswa atau 58%.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas IV MI

Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede kabupaten Boyolali ditemukan beberapa faktor

Page 17: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

17

yang mempengaruhi siswa mendapat nilai di bawah standar KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal), seperti siswa kurang memperhatikan saat pembelajaran berlangsung, sibuk

bermain sendiri, mengobrol dengan teman, dan menggambar sehingga menyebabkan

siswa kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru. Kurangnya kreatifitas guru

dalam mengajar menyebabkan proses pembelajaran kurang menarik minat siswa sehingga

siswa cenderung pasif dan kurang tertarik dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Seorang guru harus memiliki kreatifitas dalam mengajar agar mampu menciptakan proses

pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan

dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih pendekatan yang tepat dalam

menyampaikan materi kepada peserta didik agar diperoleh peningkatan prestasi belajar

siswa khususnya IPS. Misalnya dengan membimbing siswa untuk bersama-sama terlibat

aktif dalam pembelajaran akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap konsep-

konsep yang diajarkan. Pemahaman ini memerlukan minat belajar yang tinggi karena

tanpa adanya minat belajar peserta didik tidak akan mau untuk belajar.

Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis mencoba menerapkan salah satu

pendekatan yaitu CTL (Contextual Teaching Learning) Pendekatan yang digunakan

untuk dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam menerima materi yang di

sampaikan oleh guru.

Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang

penting, yaitu mengaitkan (relating), mengalami (experiencing), menerapkan (applying),

bekerjasama (cooperating) dan mentransfer (transferring).

Dengan menggunakan pembelajaran kontekstual, materi yang disajikan guru akan

lebih bermakna. Siswa akan menjadi peserta aktif dan membentuk hubungan antara

Page 18: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

18

pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dan siswa juga lebih

leluasa dan bebas mengekspresikan ide-idenya, sehingga peserta didik lebih dapat

menyatu dengan mata pelajaran yang mereka hadapi.

Dari latar belakang tersebut di atas maka penulis dalam penelitian ini mengambil

judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS

MATERI MASALAH-MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SETEMPAT

MELALUI PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS IV MADRASAH

IBTIDAIYAH MA’ARIF BANGKOK KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016”

J. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka dapat dirumusan masalah

sebagai berikut : Apakah pendekatan CTL dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial materi masalah-msalah sosial dilingkungan setempat pada siswa kelas

IV MI Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran

2015/2016?

K. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial Materi Masalah-masalah sosial dilingkungan setempat melalui

pendekatan CTL pada siswa kelas IV MI Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede

Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.

L. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Page 19: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

19

Hipotesis Tindakan adalah jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi,

sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang

telah dipilih untuk diteliti melalui PTK (Mulyasa, 2011: 63).

Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis mengambil hipotesis tindakan yaitu:

“penggunaan pendekatan CTL dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan

Sosial materi masalah-masalah sosial di lingkungan setempat pada siswa kelas IV MI

Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran

2015/2016.”

Penerapan pendekatan CTL ini dikatakan efektif apabila indikator yang

diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis sebagai berikut:

1. Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan dari siklus pertama dan kedua.

2. Nilai siswa kelas IV memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 60 serta

tercapainya ketuntasan klasikal yang besarnya 85 % dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial.

M. Kegunaan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan akan membawa beberapa manfaat

antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kajian ilmu pendidikan

b. Dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan yang diperoleh melalui penelitian

lapangan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Page 20: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

20

Didapatkannya sebuah pengetahuan baru tentang pembelajaran IPS

melalui pendekatan CTL pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Bangkok

b. Bagi Guru

Memberikan kontribusi perbaikan pembelajaran yang digunakan oleh guru

agar sesuai dengan materi yang disampaikan sehingga hasil belajar dapat tercapai.

c. Bagi Sekolah/Madrasah

Didapatkannya inovasi pembelajaran baru untuk perbaikan proses

pembelajaran menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan kualitas Madrasah

N. Definisi Operasional

Lebih jelasnya akan penulis kutipakan menurut para ahli mengenai istilah-istilah

yang digunakan dalam pembahasan judul dari penelitian tersebut. Adapun istilah yang

terdapat dalam judul penelitian tersebut adalah:

1. Peningkatan

Peningkatan adalah usaha untuk mencapai suatu maksud (Suharso:2005:620)

bahwa upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pembelajaran yang

menekankan pada proses dan hasil belajar siswa dengan menggunakan stategi yang

tepat dan waktu yang efektif. (Sumadayo, 2013 : 98).

2. Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik

secara individu maupun kelompok ( Djamarah, 1994: 19). Belajar adalah suatu proses

yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia

yang melakukan dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya, baik berupa

pengetahuan, keterampilan atau sikap (Suharsimi Arikunto, 1993: 19). Menurut Crow

and Crow dalam Educational Psikology (1984) belajar adalah perbuatan untuk

Page 21: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

21

memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan dan berbagai sikap, termasuk penemuan

baru dalam mengerjakan sesuatu, usaha memecahkan rintangan dan menyesuaikan

dengan situasi baru (lilik Sriyati. ddk, 2008: 17). Perwujudan dari belajar adalah

prestasi belajar. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan baik secara individu maupun kelompok ( Djamarah, 1994: 19).

Prestasi belajar adalah hasil suatu proses pembelajaran baik berbentuk nilai

sikap dan prilaku peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

3. Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning)

Pembelajarn kontekstual (Contextual Teaching and learning) adalah konsep

belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan

situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-

hari. dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni:

konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiri),

belajar kelompok (Learning Community), pemodelan (Modeling), dan penilaian

sebenarnya (Authentic Assessment).

Pendekatan CTL adalah pembelajaran dengan cara melakukan suatu secara

langsung dengan cara-cara dan etika yang benar dan kemudian bisa diterapkan pada

kehidupan sehari-hari.

O. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan yang ditetapkan adalah penelitian tindakan kelas, pada tahap ini

peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu diperhatikan khusus untuk diamati.

Adapun siklus atau tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut (

Suyadi, 2011: 50) :

Gambar 1.1 Siklus penelitian

Page 22: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

22

2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bangkok

Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2015. Madrasah ini dipilih

menjadi tempat penelitian karena memerlukan pengembangan model

pembelajaran yang akan meningkatkan prestasi siswa. Dengan demikian tujuan

pembelajaran akan tercapai optimal.

b. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dari bulan Oktober sampai dengan

Desember 2015 pada semester ganjil tahun 2015 di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif

Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2015.

c. Subjek penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru Ilmu

Pengetahuan Sosial dan siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bangkok

Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2015 dengan jumlah siswa 14

yaitu 6 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini dikhususkan pada

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS II Refleksi

Pengamatan

?

Page 23: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

23

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi Masalah-masalah Sosial di

lingkungan setempat melalui pendektan CTL.

3. Langkah-langkah Penelitian

a. Perencanaan

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan CTL.

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pendekatan CTL.

3) Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui kondisi guru dalam

proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL.

4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan Pendekatan CTL.

5) Melakukan Evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan Pendekatan CTL

6) Membuat konsep pembelajaran yang inovatif dan kreatif dengan

menggunakan pembelajaran menggunakan pedekatan CTL.

b. Pelaksanaan

Guru mengadakan proses pembelajaran menggunakan pendekatan CTL.

Hal-hal yang perlu di lakukan oleh guru adalah sebagai berikut:

1) Guru mengulas pelajaran yang kemarin dengan melontarkan beberapa

pertanyaan kepada siswa.

2) Guru menunjukkan beberapa contoh gambar kegiatan sosial budaya yang ada

di daerahnya.

3) Guru menjelaskan perbedaan kegiatan sosial untuk anak – anak dan orang tua

yang ada di lingkungan sekitar.

4) Guru menceritakan bentuk kegiatan sosial budaya yang ada di lingkungan

sekitar.

5) Guru memancing siswa untuk menjawab pertanyaan yang di lontarkan guru

kepada siswa dengan menunjukkan gambar.

6) Guru menyuruh siswa maju dan menceritakan kegiatan sosial yang ada di

sekitarnya dan temannya mengamati.

Page 24: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

24

7) Guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan sosial secara langsung yang

ada di lingkungan sekolah.

8) Guru menjelaskan makna dengan adanya kegiatan sosial dan perannya di

masyarakat.

9) Guru memberikan apresiasi untuk siswa yang aktif.

10) Guru memberikan latihan soal.

11) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kerja kelompok dan soal

yang telah diberikan.

12) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab dan

meluruskan pemahaman.

c. Observasi atau Pengamatan

Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas merupakan pengamatan yang

dilakukan oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini

dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan

dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan.

d. Analisis atau Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan analisis, interpretasi dan eksplanasi terhadap

semua informasi yang diperoleh dari observasi atas pelaksanaan tindakan.

Pada tahap refleksi meliputi: (1) mencatat hasil observasi dan pelaksanaan

pembelajaran, (2) evaluasi hasil observasi, (3) analisis hasil pembelajaran.

Memperbaiki kelemahan pada siklus I, silus II.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Soal tes mata pelajaran IPS Materi masalah-masalah sosial dilingkungan setempat

melalui pendekatan CTL.

b. Lembar observasi untuk mengamati guru terhadap penerapan pendekatan CTL.

Page 25: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

25

c. Pedoman Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dapat membantu

peneliti dalam mengumpulkan data penelitian, Instrumen yang akan peneliti

kumpulkan dalam teknik dokumentasi adalah silabus, Rencana pelaksanaan

Pembelajaran, dan nilai sebelum dilakukan pembelajaran menggunakan

pendekatan CTL.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik yang akan digunakan dalam

pengumpulan data adalah:

a. Tes

Peneliti membuat lembar tes tertulis untuk mengetahui tingkat pemahaman

siswa terhadap materi yang telah diberikan oleh guru kepada siswa. Tes ini terdiri

dari tes objektif dan tes subjektif.

b. Observasi

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

melakukan pengamatan secara teliti serta mencatat secara sistematis tentang

sesuatu yang terjadi dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Observasi ini harus selalu diusahakan dalam situasi alami agar dapat memperoleh

data sebenarnya.

c. Dokumentasi

Intrumen yang dapat peneliti kumpulkan dalam teknik dokumentasi adalah

silabus, Rencana pelaksanaan Pembelajaran, dan nilai sebelum dilakukan

pembelajaran menggunakan pendekatan CTL.

Silabus adalah rancangan kegiatan pembelajaran yang digunakan peneliti

sebagai landasan dalam penyusunan RPP, sedangkan RPP digunakan peneliti

sebagai pedoman pembelajaran guru. Nilai siswa sebelum menggunakan

pendekatan CTL pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi masalah-masalah

Page 26: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

26

sosial dilingkungan setempat untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami

materi yang diajarkan oleh guru.

6. Analisis Data

a. Ketuntasan Belajar Individu

Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara individu dengan

patokan pada nilai ketuntasan minimal (KKM) yaitu 60. Untuk menetukan

ketuntasan belalajar individu (siswa) dapat dihitung menggunakan persamaan

(Trianto, 2009: 241) :

KB =

X 100

Keterangan :

KB = ketuntasan Belajar

T = Jumlah Nilai yang diperoleh siswa

Tl = Jumlah Nilai maksimal

Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika nilai

perolehan siswa:

0 < KB < 60 = Siswa belum tuntas dalam belajar

60 ≤ KB ≤ 100 = Siswa sudah tuntas dalam belajar.

b. Prosentase Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKK)

Prosentase ketuntasan klasikal dapat dihitung menggunakan rumus

(Trianto, 2009: 241) :

P =

X 100 %

Keterangan :

P = Nilai dalam persen

F = Frekuensi (siswa yang tuntas Belajar)

N = Jumlah keseluruhan siswa

Page 27: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

27

Ketuntasan belajar secara klasikal berlaku jika dalam kelas tersebut

terdapat 85% yang telah mencapai kriteria ketuntasan Minimal (60).

P. Sistematika Penulisan

Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo judul persetujuan

pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan,

kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

Bab I pendahuluan berisi yang mencakup latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, definisi operasional,

dan sistematika penulisan. Metode penelitian mencakup rancangan penelitian, subjek

penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan

analisis data.

Bab II kajian pustaka mencakup: Peningkatan prestasi belajar, Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS), Pendekatan (Contextual Teaching and Learning) CTL.

Bab III metodologi penelitian berisi tentang deskripsi pelaksanaan pra siklus

meliputi rencana, pelaksanaan, pengamatan/ pengumpulan data dan refleksi. Deskripsi

pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II.

Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan meliputi deskripsi per siklus yang

membahas mengenai data dari hasil pengamatan atau wawancara, refleksi keberhasilan

dan kegagalan dan berisi pembahasan.

Bab V penutup berisi kesimpulan dan saran.

Page 28: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

28

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Peningkatan Prestasi Belajar

1. Pengertian Peningkatan Prestasi Belajar

Peningkatan adalah pencapaian dalam proses, ukuran, sifat serta hubungan.

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne

(1985:40). menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu :

kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan.

Menurut Bloom (1990:110) bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi tiga aspek

yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik

Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat

atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini

adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.

Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan

suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu,

yakni mengalami (Oemar Hamalik, 2005:27).

Menurut Poerwanto dalam file:///G:/Pengertian%20Prestasi%20 Belajar.htm

mendefinisikan prestasi belajar sebagai berikut: “hasil yang dicapai oleh seseorang

dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.” Selanjutnya Winkel

mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau

kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan

bobot yang dicapainya”. Sedangkan menurut S. Nasution, prestasi belajar adalah:

“Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi

Page 29: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

29

belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan

psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum

mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.” Berdasarkan pengertian di atas,

maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat

keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk

nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi

belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat

memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur

keberhasilan adalah daya serap. Menurut Trianto (2008: 70) berdasarkan ketentuan

KTSP penentuan keberhasilan belajar di tentukan oleh masing-masing sekolah yang

dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal (KKM), dengan berpedoman pada

tiga pertimbangan yaitu: kemampuan setiap peserta didik berbeda-beda, fasilitas

(sarana) setiap sekolah berbeda, dan daya dukung setiap sekolah juga berbeda. Maka

dalam penelitian ini sesuai dengan dengan KKM sekolah tempat penelitian di MI

Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali pada mata pelajaran

IPS adalah 60 dan ketuntasan secara klasikal 85%. Jadi setiap siswa dikatakan

berhasil dalam pembelajaran apabila (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban

benar siswa ≥ 60 % dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal)

jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang tuntas belajarnya.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan prestasi belajar

adalah pencapaian hasil dari suatu proses yang terjadi karena adanya usaha yang

dilakukan dengan maksud untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang

diajarkan guna mencapai tujuan pembelajaran baik secara individu maupun

kelompok.

2. Jenis Prestasi Belajar

Page 30: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

30

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi

segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses

belajar siswa. Yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah mengambil cuplikan

perubahan tingkah laku yang dianggap penting yang dapat mencerminkan perubahan

yang terjadi sebagai prestasi belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa

maupun karsa. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data prestasi belajar siswa

adalah mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi belajar)

dikaitkan dengan jenis-jenis prestasi yang hendak diukur (Muhibbin Syah, 2002:150).

Maka untuk lebih spesifiknya, penulis akan akan menguraikan ketiga ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai yang terdapat dalam teori Bloom

(http://id.wikipedia.org/wiki) berikut:

a. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang

menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan

keterampilan berpikir.

Bloom membagi domain kognisi ke dalam 6 tingkatan. Domain ini terdiri

dari dua bagian: Bagian pertama adalah berupa Pengetahuan (kategori 1) dan

bagian kedua berupa Kemampuan dan Keterampilan Intelektual (kategori 2-6).

1) Pengetahuan (Knowledge)

Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan,

definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar dan

sebagainya.

Pengetahuan juga diartikan sebagai kemampuan mengingat akan hal-

hal yang pernah dipelajaridan disimpan dalam ingatan. (WS Winkel,

1996:247)

2) Pemahaman (Comprehension)

Page 31: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

31

Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan untuk menangkap

makna dan arti yang dari bahan yang dipelajari.45 Pemahaman juga dikenali

dari kemampuan untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel,

diagram, arahan, peraturan, dan sebagainya.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi atau penerapan diartikan sebagai kemampuan untuk

menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus atau problem

yang konkret dan baru. Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk

menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dan sebagainya di

dalam kondisi kerja (WS Winkel, 1996:247)

4) Analisis (Analysis)

Analisis didefinisikan sebagai kemampuan untuk merinci suatu

kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau

organisasinya dapat dipahami dengan baik (WS Winkel, 1996:247) Di

tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk

dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang

lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali

serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang

rumit.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis diartikan sebagai kemampuan untuk membentuk suatu

kesatuan atau pola baru (WS Winkel, 1996:247) Sintesis satu tingkat di atas

analisa. Seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau

pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu

Page 32: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

32

mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi

yang dibutuhkan.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi diartikan sebagai kemampuan untik membentuk suatu

pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan

pertanggungjawaban pendapat itu, yang berdasarkan kriteria tertentu (WS

Winkel, 1996:247) Evaluasi dikenali dari kemampuan untuk memberikan

penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dengan menggunakan

kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas

atau manfaatnya.

b. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan

aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian

diri.

Tujuan pendidikan ranah afektif adalah hail belajar atau kemampuan

yang berhubungan dengan sikap atau afektif. Taksonomi tujuan pendidikan

ranah afektif terdiri dari aspek:

1) Penerimaan (Receiving/Attending)

Penerimaan mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan

kesediaan untuk memperhatikan rangsangsangan itu, seperti buku pelajaran

atau penjelasan yang diberikan oleg guru. (WS Winkel, 1996:248)

2) Tanggapan (Responding)

Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya.

Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan

tanggapan.

3) Penghargaan (Valuing)

Page 33: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

33

Penghargaan atau penilaian mencakup kemampuan untuk

memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan

penilaian itu dibentuk suatu sikap menerima, menolak atau mengabaikan,

sikap itu dinyatakan dalam tingkah laku yang sesuai dengan konsisten

dengan sikap batin. (WS Winkel, 1996:248)

4) Pengorganisasian (Organization)

Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di

antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten.

Pengorganisasian juga mencakup kemampuan untuk membentuk suatu

sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan. Nilai-nilai

yang diakui dan diterima ditempatkan pada suatu skala nilai mana yang

pokok dan selalu harus diperjuangkan, mana yang tidak begitu penting. (WS

Winkel, 1996:248)

5) Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value

Complex)

Karakterisasi berdasarkan nilai-nilai memiliki sistem nilai yang

mengendalikan tingkahlakunya sehingga menjadi karakteristik gaya

hidupnya. Karakterisasinya mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-

nilai kehidupan sedemikin rupa, sehingga menjadi milik pribadi

(internalisasi) dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur

kehidupannya sendiri. (WS Winkel, 1996:248)

c. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang

menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik,

berenang, dan mengoperasikan mesin.

Page 34: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

34

Alisuf Sabri (1996:99-100) dalam buku Psikologi Pendidikan

menjelaskan, bahwa : Keterampilan ini disebut motorik karena keterampilan ini

melibatkan secara langsung otot, urat dan persendian, sehingga keterampilan

benar-benar berakar pada kejasmanian. Orang yang memiliki keterampilan

motorik mampu melakukan serangkaian gerakan tubuh dalam urutan tertentu

dengan mengadakan koordinasi gerakan-gerakan anggota tubuh secara terpadu.

Ciri khas dari keterampilan motorik ini ialah adanya kemampuan automatisme,

yaitu gerakan-gerik yang terjadi berlangsung secara teratur dan berjalan dengan

enak, lancar dan luwes tanpa harus disertai pikiran tentang apa yang harus

dilakukan dan mengapa hal itu dilakukan.

3. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang berupa indeks prestasi adalah nilai kredit rata-rata yang

merupakan satuan nilai yang menggambarkan mutu prestasi belajar siswa selama satu

semester, dalam rangka menyelesaikan program belajar yang dibebankan kepadanya,

selanjutnya prestasi belajar juga menunjukkan sejauh mana daya serap yang dicapai

siswa dalam belajar.

Daya serap yang tinggi akan digambarkan pada prestasi belajar yang tinggi.

Daya serap yang rendah akan digambarkan dengan prestasi belajar yang rendah pula.

Maka dalam hal tersebut dimana daya kemampuan seorang siswa yang berbeda-beda

dapat disebabkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Tingkat intelegensi siswa memang salah satu faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar, namun hal itu bukanlah faktor utama, ada faktor-faktor lain yang

mendukung prestasi belajar yang diperoleh siswa. Seperti dinyatakan oleh Slameto

(1995:130) bahwa “Prestasi belajar siswa tidak semata-mata ditentukan oleh tingkat

Page 35: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

35

kemampuan intelektualnya, tetapi ada faktor-faktor lain, seperti : motivasi, sikap,

kesehatan fisik dan mental, kepribadian, ketekunan dan lain-lain.”

Begitu pula Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991:130) berpendapat

bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dilihat dari faktor dalam diri

(faktor internal) dan faktor dari luar diri (faktor eksternal) individu, yang penulis

ringkas penjelasannya sebagai berikut :

a. Faktor internal terdiri dari :

1) Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan ataupun yang

diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran,

struktur tubuh dan sebagainya.

2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang

terdiri atas :

a) Faktor intelektif yang meliputi :

(1) Faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat.

(2) Faktor kecakapan yang nyata yaitu prestasi yang dimiliki.

b) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap,

minat, kebiasaan, motivasi, emosi, kebutuhan dan penyesuaian diri.

3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

b. Faktor eksternal terdiri dari :

1) Faktor sosial yang terdiri dari :

a) Lingkungan keluarga

Lingkungan keluarga yang merupakan salah satu lembaga yang

amat menentukan terhadap pembentukan pribadi anak, karena dalam

keluarga inilah anak menerima pendidikan dan bimbingan pertama kali

dari orangtua dan anggota keluarga lainnya. Di dalam keluarga inilah

Page 36: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

36

seorang yang masih dalam usia muda diberikan dasar-dasar kepribadian,

karena pada usia ini anak lebih peka terhadap pengaruh yang datang dari

luar dirinya. Faktor ekonomi keluargapun sangat menentukan, belajar di

sekolah baik di desa apalagi di kota tak akan luput dari unsur biaya.

Keluarga yang memiliki perekonomian yang memadai akan turut

menjamin keberhasilan anak dalam kegiatan belajarnya.

b) Lingkungan sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang amat penting bagi

kelangsungan pendidikan anak. Sebab tidak semahal yang dapat diajarkan

di lingkungan keluarga karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan

yang dimiliki oleh orang tua. Sekolah bertugas sebagai pembantu dalam

memberikan pandidikan dan pengajaran kepada anak-anak mengenai apa

yang tidak didapat atau tidak ada kesempatan orang tua untuk

memberikan penddidikan dan pengajaran di dalam keluarga.

c) Lingkungan masyarakat.

Lingkungan masyarakat merupakan salah satu faktor yang tidak

sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalm proses pelaksanaan

pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya

terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari

anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu

berada.

Dengan demikian dapat dikatakan lingkungan membentuk

kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan

selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya.

Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu

Page 37: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

37

lingkungan temannya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal

tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut

belajar sebagaimana temannya.

2) Faktor budaya, seperti : adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan

kesenian.

3) Faktor lingkungan fisik, seperti : fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklan.

4) Faktor lingkungan spiritual dan keamanan.

Sedangkan Alisuf Sabri (1996:59) menggolongkan faktor internal dan

eksternal yang penulis rangkum sebagai berikut :

a. Faktor internal siswa

1) Faktor sosiologis siswa terdiri dari kondisi kesehatan dan kebugaran fisik dan

kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengaran.

2) Faktor psikologis yang akan mempengaruhi keberhasilan siswa adalah minat,

intelegensia, motivasi dan kemampuan kognitif seperti : kemampuan persepsi,

ingatan, berfikir dan kemampuan dasar pengetahuan (bahan appersepsi) yang

dimiliki siswa.

b. Faktor eksternal siswa

1) Faktor-faktor lingkungan

Faktor lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu

faktor lingkungan alam atau non-sosial dan faktor lingkungan sosial. Yang

termasuk lingkungan non sosial adalah keadaan suhu, kelembagaan udara,

waktu (pagi, siang, malam), tempat, letak gedung sekolah dan sebagainya.

2) Faktor-faktor instrumental

Faktor ini terdiri dari gedung atau sarana fisik kelas, sarana atau alat

pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum atau materi pelajaran serta

Page 38: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

38

strategi belajar mengajar yang digunakan akan mempengaruhi proses dan

prestasi belajar siswa.

B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah penyederhanaan atau disiplin ilmu ilmu sosial

humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara

ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan (Sapriya:2008:9).

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kombinasi atau hasil pemfusian atau

perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi,

politik (Saidiharjo:1996:4) .

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu bidang kajian ilmu pengetahuan

yang dilakukan secara terpadu, dan merupakan hasil dari penyederhaan, adaptasi,

seleksi, dan modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dari

konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah, geografi, sosiologi,

antropologi, dan ekonomi serta disiplin ilmu humaniora, pendidikan dan agama

(Rasimin, 2012: 56).

Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar memberikan pengetahuan dasar dan

keterampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga Negara sedini

mungkin. Karena pendidikan IPS tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan semata,

tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan berfikir kritis, sikap, dan

kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kenyataan kehidupan sosial

kemasyarakatan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial siswa

dimasyarakat.

Hakikat IPS adalah untuk mengembangkan konsep pemikiran ynag

berdasarkan realita kondisi sosial yang ada dilingkungan siswa, sehingga dengan

Page 39: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

39

memberikan pendidikan diharapkan dapat melahirkan warga Negara yang baik dan

bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya. Karena pendidikan IPS

dikembangkan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang

nilai dan sikap, pengetahuan, serta kecakapan dasar siswa yang berpijak pada

kehidupan nyata.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian Ilmu

Pengetahuan Sosial adalah suatu bidang kajian ilmu pengetahuan yang

diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan

yang diberikan dari sekolah dasar hingga menengah.

2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPS

Pembelajaran IPS di sekolah dasar berfungsi mengembangkan pengetahuan

dalam kehidupan sehari-hari yang terus berkembang sejalan dengan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih guna menciptakan generasi yang

mandiri dan sejahtera. Sedang pengajaran sejarah berfungsi untuk menumbuhkan rasa

cinta dan bangga terhadap perkembangan masyarakat Indonesia. Dalam struktur

KTSP di sekolah dasar, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bertujuan :

a. Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan

kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan psikologis.

b. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan

masalah dan keterampilan sosial.

c. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai nilai sosial dan kemanusiaan.

d. Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat

yang majemuk, baik secara lokal, regional, nasional maupun global.

3. Ruang lingkup IPS

Ruang lingkup pembelajaran IPS di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah

yang tercantum dalam kurikulum, menurut Depdiknas (2006) sebagai berikut :

Page 40: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

40

a. Manusia, tempat dan lingkungan

b. Waktu berkelanjutan dan perubahan

c. Sistem sosial dan budaya

d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Jika ditelaah lebih lanjud, ruang lingkup materi IPS di sekolah dasar dan

madrasah ibtidaiyah memiliki karakteristik:

a. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah,

ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang

humaniora, pendidikan dan agama.

b. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari struktur keilmuan

geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi, yang dikemas sedimikian rupa sehingga

menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.

c. Standar kompetensi dan kompetensi IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial

yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.

d. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat menyangkut peristiwa dan

perubahan kehidupan masyarakat dan dan prinsip sebab akibat, kewilayahan,

adaptasi dan pengolahan lingkungan, struktur, proses, masalah sosial serta upaya-

upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan,

keadilan, dan jaminan keamanan.

e. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam

mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara

keseluruhan.

4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPS kelas IV SD/MI

Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran IPS kelas IV SD/ MI

dalam struktur Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (Permendikbud:2006:22):

Page 41: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

41

Tabel 2.1 Standar kompetensi dan kompetensi

Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

I Memahami sejarah,

kenampakan alam, dan

keberagaman suku

bangsa di lingkungan

kabupaten dan provinsi

1. Membaca peta lingkungan setempat

(kabupaten/ Kota dan Provinsi)

dengan menggunakan skala

sederhana.

2. Mendiskripsikan kenampakan alam di

lingkungan kabupaten/ kota dan

provinsi serta hubungannya dengan

keberagaman sosial dan budaya.

3. Menunjukkan jenis dan keberagaman

sumber daya alam serta

pemanfaatannya untuk kegiatan

ekonomi di lingkungan setempat.

4. Menghargai keragaman suku bangsa

dan budaya setempat (kabupaten/ kota

dan provinsi).

5. Menghargai berbagai peninggalan

sejarah di lingkungan setempat

(kabupaten/ kota dan provinsi).

6. Meneladani kepahlawanan dan

patriotisme tokoh-tokoh

dilingkungannya.

II Mengenal sumber daya

alam, kegiatan

1. Mengenal aktivitas ekonomi yang

berkaitan dengan sumber daya alam

Page 42: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

42

Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

ekonomi dan kemajuan

teknologi di

lingkungan kabupaten/

kota dan provinsi.

dan potensi lain di daerahnya.

2. Mengenal pentingnya koperasi dalam

menigkatkan kesejahteraan

masyarakat.

3. Mengenal perkembangan teknologi

produksi, komunikasi dan transportasi

serta pengalaman mengggunakannya.

4. Mengenal permasalahan sosial di

daerahnya.

5. IPS Materi Masalah-Masalah Sosial Dilingkungan Setempat

a. Keadaan Penduduk

Indonesia memiliki jumlah penduduk terbanyak nomor 4 di dunia.

Sebelumnya adalah Cina, India, dan Amerika Serikat. Penduduk yang besar

merupakan modal pembangunan bangsa. Peningkatan kualitas penduduk harus

terus dilakukan. Hal tersebut merupakan kewajiban negara. Upaya tersebut di

antaranya melalui peningkatan pendidikan dan kesehatan. Penduduk di Indonesia

dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu

• Kelompok usia belum produktif, berada di rentang usia 0–14 tahun. Pada

kelompok ini penduduk belum dapat bekerja aktif.

• Kelompok usia belum produktif, berada di rentang usia 14–49 tahun. Pada

kelompok ini penduduk dapat bekerja aktif.

• Kelompok usia belum produktif, berada di rentang usia 50 tahun ke atas. Pada

kelompok ini penduduk tidak dapat bekerja aktif.

Page 43: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

43

1) Persebaran Penduduk

Penduduk di Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa. Hal ini disebabkan oleh

beberapa hal, antara lain

a. Kesuburan Tanah

Wilayah yang subur akan dipadati oleh penduduk. Pulau Jawa subur

karena terdapat banyak gunung berapi. Hasil letusan gunung berapi sangat

membantu kesuburan tanah.

b. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sekolah dan perguruan tinggi yang berkualitas berada di Pulau Jawa. Hal

ini mendorong penduduk di luar Jawa untuk pindah ke Pulau Jawa.

c. Pembangunan Industri

Industri banyak didirikan di Pulau Jawa. Akibatnya, penduduk luar Jawa

datang mencari pekerjaan. Tidak meratanya penduduk menyebabkan

pembangunan yang tidak merata. Hal ini membuat pulau-pulau di luar

Jawa terhambat pembangunannya. Akibatnya, pembangunan di Indonesia

juga tidak berjalan lancar.

2) Pengangguran

Banyaknya pengangguran merupakan masalah sosial. Semua orang

membutuhkan makan, minum, pakaian serta tempat tinggal. Kebutuhan

tersebut merupakan kebutuhan pokok. Jika tidak mempunyai pekerjaan yang

dapat mencukupi kebutuhan menjadi masalah dalam masyarakat.

Pengangguran menimbulkan masalah baru, yaitu kejahatan. Masyarakat

membutuhkan kehidupan yang aman, tenteram dan tertib. Untuk itulah kalian

harus belajar dengan rajin agar menjadi anak yang cerdas, terampil, dan

berbudi pekerti yang baik. Jika kita memiliki keahlian dan keterampilan tentu

Page 44: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

44

dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Dengan demikian, dapat mencukupi

kebutuhan hidup serta menolong orang lain.

Pemerintah wajib menyediakan lapangan kerja. Lapangan kerja yang

tersedia disesuaikan dengan kebutuhan. Uluran tangan wiraswasta untuk

menciptakan lapangan kerja sangat diperlukan.

3) Yatim Piatu atau Jompo

Masalah sosial lainnya adalah anak-anak yatim piatu dan orang tua

renta. Mereka tidak memiliki saudara dan tempat tinggal. Panti asuhan dan

panti jompo berguna untuk meringankan beban mereka. Uluran tangan orang-

orang mampu sangat membantu. Adakah kegiatan sosial di sekolahmu? Apa

bentuknya dan bagaimana caranya?

Orang yang sudah tua usianya, ingatannya sudah menurun. Kebutuhan

dan kesehatannya juga menurun. Orang yang jompo tidak dapat mencari makan

sendiri. Hal itu merupakan masalah sosial yang perlu sangat diperhatikan dan

mendapat pemecahan. Semuanya menyangkut hidup manusia sehingga

penanganannya bersifat kemanusiaan.

4) Sampah

Sampah adalah sisa hasil pemakaian produksi, baik rumah tangga

maupun industri. Masalah sampah dapat menjadi masalah sosial. Coba

bayangkan jika sampah rumah tangga dibiarkan saja tanpa dibersihkan.

Tentunya akan merusak pemandangan kota. Selain itu dapat menimbulkan bau

tidak sedap. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah

pada tempatnya mendorong kondisi tersebut. Jika kalian perhatikan banyak

masyarakat yang membuang sampah sembarangan tanpa rasa bersalah.

Mungkin tanpa sadar kalian pun pernah melakukannya.

Page 45: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

45

b. Migrasi Penduduk

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke

tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang

merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara

lain. Adapun migrasi internal merupakan perpindahan penduduk yang di sekitar

wilayah satu negara saja. Migrasi dapat menimbulkan beragam masalah sosial.

Akan tetapi, jika migrasi dikelola terpadu akan berdampak positif. Faktor

pendorong migrasi bermacam-macam. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai

berikut.

1) Faktor-faktor pendorong (push factor) adalah sebagai berikut.

a) Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya

kesuburan tanah.

b) Menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya

makin susah diperoleh. Di antaranya hasil tambang, kayu, atau bahan dari

pertanian.

c) Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah untuk

pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit).

d) Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga

mengganggu penduduk di daerah asal.

e) Alasan pendidikan, atau pekerjaan.

f) Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim

kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.

2) Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah

Page 46: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

46

a) Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaiki taraf

hidup.

b) Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.

c) Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya

iklim, perumahan, sekolah, dan fasilitas-fasilitas publik ainnya.

d) Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat

kebudayaan menjadi daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk

bermukim di kota besar. (Dikutip dari www.datastatistik-indonesia.com).

Migrasi dikelompokan mejadi 2 diantranya adalah :

1) Migrasi Internal

Migrasi internal dapat dikelompokkan ke dalam empat macam. Di

antaranya urbanisasi, reurbanisasi, transmigrasi, dan evakuasi.

a. Urbanisasi

Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota.

Urbanisasi kurang menguntungkan. Bagi desa yang ditinggalkan akan

mengalami kekurangan penduduk.

Tenaga kerja berkurang. Akibatnya, lahan pertanian di desa tidak

tergarap. Sementara di perkotaan yang didatangi penduduknya akan

semakin padat. Kaum urban biasanya tidak dibekali pendidikan yang

memadai. Di kota seringkali mereka menjadi beban pemerintah. Oleh

karena akan menambah jumlah pengangguran di kota. Untuk mengatasi laju

urbanisasi perlu bantuan semua pihak. Di antaranya pemerintah dan

pengusaha.

Page 47: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

47

Pemerintah harus memerhatikan sarana prasarana di desa. Dengan

demikian, penduduk desa tidak lagi tergiur datang ke kota. Oleh karena

fasilitas di desa telah memadai.

Para pengusaha juga dapat berperan serta. Di desa dapat saja

dibangun industri. Dengan demikian, tenaga kerja di desa dapat

dipekerjakan. Selanjutnya, taraf hidup di desa akan meningkat.

b. Reurbanisasi

Reurbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari kota ke desa.

Hal ini dapat saja terjadi. Umumnya penduduk yang ingin menikmati hari

tua adalah pelaku reurbanisasi.

c. Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah yang padat

penduduknya ke wilayah yang penduduknya masih sedikit.

Jenis-jenis/macam-macam Transmigrasi adalah sebagai berikut.

g) Transmigrasi Umum

Transmigrasi umum adalah program transmigrasi yang dibiayai oleh

pemerintah melalui depnakertans (departemen tenaga kerja dan

transmigrasi).

h) Transmigrasi Spontan/Swakarsa

Transmigrasi spontan adalah transmigrasi yang dilakukan atas

keinginan diri sendiri. Namun, masih mendapatkan bimbingan sertqa

fasilitas penunjang dari pemerintah.

i) Transmigrasi Bedol Desa

Page 48: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

48

Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi yang dilakukan secara

masal dan kolektif terhadap satu atau beberapa desa beserta aparatur

desanya. Biasanya transmigrasi bedol desa terjadi karena bencana alam

yang merusak desa tempat asalnya.

d. Evakuasi

Evakuasi dilakukan pada saat terjadi peristiwa berbahaya. Misalnya, saat

terjadi gempa, longsor, banjir atau bencana lainnya. Evakuasi merupakan

perpindahan penduduk ke daerah yang lebih aman.

2) Migrasi Eksternal

Migrasi eksternal dapat dikelompokkan ke dalam empat macam. Di

antaranya imigrasi, emigrasi, repatriasi, dan remigrasi.

a. Imigrasi

Perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara yang lain disebut

imigrasi. Misalnya penduduk Australia datang ke Indonesia untuk bekerja.

b. Emigrasi

Perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri disebut dengan

emigrasi.

c. Repatriasi

Repatriasi merupakan pemulangan penduduk dari suatu negara ke negara

asal. Hal ini dapat saja terjadi. Biasanya terjadi karena suatu negara

mengalami konflik politik berkepanjangan atau karena bencana alam.

d. Remigrasi

Remigrasi merupakan perpindahan penduduk kembali ke negara asalnya.

C. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

1. Pengertian Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

Page 49: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

49

Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) menurut Nurhadi dalam

Sugiyanto (2010:14) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan

antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa, dan juga mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam

kehidupan mereka sendiri-sendiri.

Menurut Johnson dalam Sugiyanto (2010:16) ada tiga pilar dalam sistem CTL

yaitu :

a. CTL mencerminkan prinsip kesaling-bergantungan. Kesaling-tergantungan

mewujudkan diri, misalnya ketika para siswa bergabung untuk memecahkan

masalah dan ketika guru mengadakan pertemuan dengan rekannya. Hal ini tampak

jelas ketika subyek yang berbeda dihubungkan, dan ketika kemitraan

menggabungkan sekolah dengan dunia bisnis dan komunitas.

b. CTL mencerminkan prinsip diferensiasi. Diferensiasi menjadi nyata ketika CTL

menantan para siswa untuk saling menghormati keunikan masing-masing untuk

menghormati perbedaan-perbedaan, untuk menjadi kreatif, untuk bekerja sama,

untuk menghasilkan gagasan dan hasil baru yang berbeda, dan untuk menyadari

bahwa keragaman adalah tanda kemantapan dan kekuatan.

c. CTL mencerminkan prinsip pengeorganisasian diri. Pengorganisasian diri terlihat

ketika para siswa mencari dan menemukan kemampuan dan minat mereka sendiri

yang berbeda, mendapat manfaat dari umpan balik, mengulas usaha-usaha mereka

dalam tuntunan tujuan yang jelas dan standar yang tinggi.

Menurut (Trianto 2007:170) tujuh komponen utama pembelajaran CTL

(Contextual Teaching and Learning) yaitu:

a. Konstruktivisme (Constructivism)

Pendekatan ini pada dasarnya menekankan pentingnya siswa membangun

sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar.

Page 50: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

50

Proses belajar mengajar lebih diwarnai student centered dari pada teacher

centered. Sebagian besar waktu proses belajar mengajar berlangsung dengan

berbasis pada aktivitas siswa. Inquiry-Based Learning dan Problem-Based

Learning yang disebut sebagai strategi CTL menurut University of Washington

(dalam Trianto, 2008:26) diwarnai student centered dan aktivitas siswa.

Menurut Slavin dalam (Trianto 2008:170) ide-ide konstruktivis modern

banyak berlandaskan pada teori Vygotsky yang telah digunakan untuk menunjang

metode pengajaran yang menekankan pada pembelajaran kooperatif, pembelajaran

berbasis kegiatan, dan penemuan. Salah satu prinsip yang kunci yang diturunkan

dalam teorinya adalah penekanan pada hakikat social dari pembelajaran. Ia

mengemukakan bahwa siswa belajar melalui interaksi dengan orang dewasa atau

teman sebaya yang lebih mampu. Landasan berfikir konstruktivisme agak berbeda

dengan pandangan kaum objektivis, yang lebih menekankan pada hasil

pembelajaran.

Dalam pandangan konstruktivis, strategi memperoleh lebih diutamakan

dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan.

Pengetahuan tumbuh berkembang melalui pengalaman. Pemahaman berkembang

semakin dalam dan semakin kuat apabila selalu diuji dengan pengalaman baru.

Menurut peaget, manusia memiliki struktur pengetahuan dalam otaknya, seperti

kotak-kotak yang masing-masing berisi informasi bermakna yang berbeda-

beda.pengalaman yang sama bagi beberapa orang akan dimaknai berbeda-beda

oleh masing-masing individu dan disimpan dalam kotak yang berbeda

b. Inkuiri (Inquiry)

Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis CTL.

Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil

Page 51: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

51

mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Siklus

inkuiri terdiri dari :

1) Observasi (Observation)

2) Bertanya (Questioning)

3) Mengajukan dugaan ( Hyphotesis)

4) Pengumpulan data ( Data gathering)

5) Penyimpulan (Conclussion)

Langkah-langkah kegiatan inkuiri adalah sebagai berikut :

1) Merumuskan masalah

2) Mengamati atau melakukan observasi

3) Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan,

tabel, dan karya lainnya

4) Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman

sekelas, guru, atau audien yang lain.

c. Bertanya (Questioning)

Questioning merupakan strategi utama yang berbasis CTL. Bertanya

dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong,

membimbing, dan menilai kemampuan berfikir siswa. Dalam sebuah

pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk :

1) Menggali informasi, baik administrasi maupun akademis

2) Mengecek pemahaman siswa

3) Membangkitkan respon kepada siswa

4) Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa

5) Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru

6) Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siwa

Page 52: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

52

7) Menyegarkan kembali pengetahuan siswa

d. Masyarakat Belajar (Learning Community)

Konsep learning Community menyarankan agar hasil pembelajaran

diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Prestasi belajar yang diperoleh dari

sharing antar teman, antar kelompok, dan antar yang tahu ke yang belum tahu. Di

ruang ini, di kelas ini, di sekitar sini, juga orang-orang yang ada di luar sana,

semua adalah anggota masyarakat-belajar. Masyarakat belajar bisa terjadi apabila

ada proses komunikasi dua arah. Seorang guru yang mengajari siswanya bukan

contoh masyarakat belajar karena komunikasi hanya terjadi satu arah, yaitu

informasi hanya datang dari guru kearah siswa, tidak ada arus informasi yang

perlu dipelajari guru yang datang dari arah siswa. Dalam contoh ini yang belajar

hanya siswa, bukan guru. Dalam masyarakat belajar, dua kelompok (atau lebih)

yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar satu sama lain.

Seseorang yang terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar memberi informasi

yang diperlukan oleh teman bicaranya dan sekaligus juga meminta informasi yang

diperlukan dari teman belajarnya.

e. Pemodelan (Modelling)

Dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu, ada

model yang bisa ditiru oleh siswanya. Dalam pembelajaran CTL (Contekstual

Teaching And Learning) guru bukan satu-satunya model. Pemodelan dapat

dirancang dengan melibatkan siswa. Seorang bisa ditunjuk untuk memodelkan

sesuatu berdasarkan pengalaman yang diketahuinya. Model dapat juga

didatangkan dari luar yang ahli dibidangnya.

Page 53: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

53

f. Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau berfikir

ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan di masa yang lalu. Siswa

mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang

baru, yang merupakan pemgayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya.

g. Penilaian Autentik (Authentic Assessment)

Assesmen adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa

memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan

siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami

proses pembelajaran dengan benar. Karena assesmen menekankan proses

pembelajaran, maka data maka data yang dikumpulkan harus diperoleh dari

kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran.

Penilaian autentik menilai pengetahuan dan keterampilan (performance) yang

diperoleh siswa. Penilai tidak hanya guru, tetapi bisa juga teman atau orang lain.

Karakteristik penilaian autentik :

1) Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung

2) Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif

3) Yang diukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta

4) Berkesinambungan

5) Terintegrasi

6) Dapat digunakan sebagai feed back

2. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

a. Kelebihan

1) Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk

dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan

Page 54: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

54

kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan

materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi

itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya

akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah

dilupakan.

2) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep

kepada siswa karena pendekatan pembelajaran CTL menganut aliran

konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan

pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa

diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”

b. Kekurangan

1. Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam pendekatan CTL. Guru

tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola

kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan

pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai

individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan

dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang

dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau ”

penguasa ” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing

siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.

2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau

menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan

dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk belajar.

Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan

yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang

diterapkan semula.

Page 55: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

55

3. Langkah-langkah Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).

Dalam penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:

Kegiatan Pembelajaran Siklus I

a. Kegiatan Awal (Apersepsi)

1) Guru mengucap salam

2) Guru meminpin hafalan surat – surat pendek

3) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk

disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran

4) Guru memberikan motivasi

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

a) Guru menjelaskan tentang masalah sosial,kegiatan sosial dan kegiatan

kebudayaan yang ada di masyarakat secara runtut dan jelas

b) Guru menjelaskan manfaat kegiatan sosial di masyarakat secara runtut dan

jelas

c) Guru menjelaskan bentuk – bentuk kegiatan sosial dalam masyarakat

secara runtut dan jelas

d) Guru menunjukkan gambar kegiatan sosial dan masalah sosial di

masyarakat

e) Guru menjelaskan bentuk –bentuk bencana alam dan pengaruhnya kepada

masyarakat

2) Elaborasi

a) Guru membagi kelas menjadi 2 kelompok untuk mendiskusikan :

Menyebutkan contoh bentuk masalah – masalah sosial yang ada di

lingkungan sekitar, Menyebutkan contoh kegiatan sosial yang ada di

lingkungan sekitar, Menyebutkan contoh bencana alam yang di ketahui

Page 56: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

56

b) Guru meminta siswa untuk maju menuliskan hasil kerja kelompok

c) Guru menyuruh siswa untuk membaca hasilnya

d) Guru memberikan soal tentang materi yang baru saja di pelajari

3) Konfirmasi

f) Guru memberikan apresiasi kepada ke 2 kelompok

g) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kerja kelompok dan soal

yang telah diberikan

h) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab dan

meluruskan pemahaman

c. Kegiatan Akhir

i) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan

j) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat pembelajaran.

k) Guru menilai hasil pekerjaan siswa

l) Guru menutup dengan doa

m) Salam penutup

Kegiatan Pembelajaran Siklus II

a. Apersepsi

1) Guru mengucap salam

2) Guru meminpin hafalan surat – surat pendek

3) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk

disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran

4) Guru memberikan motivasi

b. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Page 57: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

57

1) Guru mengulas pelajaran yang kemarin dengan melontarkan beberapa

pertanyaan kepada siswa

2) Guru menunjukkan beberapa contoh gambar kegiatan sosial budaya yang ada

di daerahnya

3) Guru menjelaskan perbedaan kegiatan sosial untuk anak – anak dan orang tua

yang ada di lingkungan sekitar

4) Guru menceritakan bentuk kegiatan sosial budaya yang ada di lingkungan

sekitar

a. Elaborasi

1) Guru memancing siswa untuk menjawab pertanyaan yang di lontarkan guru

kepada siswa dengan menunjukkan gambar

2) Guru menyuruh siswa maju dan menceritakan kegiatan sosial yang ada di

sekitarnya dan temannya mengamati

3) Guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan sosial secara langsung yang

ada di lingkungan sekolah

4) Guru menjelaskan makna dengan adanya kegiatan sosial dan perannya di

masyarakat

b. Konfirmasi

1) Guru memberikan apresiasi untuk siswa yang aktif

2) Guru memberikan latihan soal

3) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kerja kelompok dan soal

yang telah diberikan

4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab dan

meluruskan pemahaman

Page 58: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

58

c. Penutup

1) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan

2) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat pembelajaran.

3) Guru menilai hasil pekerjaan siswa

4) Guru menutup dengan doa

5) Salam penutup

Page 59: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

59

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

1. Gambaran Umum MI Ma’arif Bangkok Karanggede

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif

Bangkok Kecamatan Karanggede. Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bangkok,

Karanggede, Boyolali adalah atas inisiatif para tokoh Nahdlatul Ulama di

Kecamatan Karanggede khususnya di Desa Bangkok yang mayoritasnya mengikuti

organisasi Nahdlatul Ulama dan belum adanya lembaga pendidikan tingkat dasar,

maka timbullah ide untuk mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif yang bernaung di

bawah Yayasan LP Ma’arif NU.

Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bangkok tersebut didirikan di Dusun Bangkok

Desa Bangkok Kecamatan Karanggede tepatnya pada tanggal 5 Oktober 1951. Pada

saat pertama berdiri Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bangkok tersebut belum memiliki

gedung sendiri, untuk melaksanakan proses belajar mengajar menempati rumah salah

seorang penduduk.

Kemudian setelah mendapat tanah wakaf seluas 1.248 m2 dari salah seorang

tokoh masyarakat setempat, akhirnya para pengurus NU bekarjasama dengan warga

NU di Desa Bangkok, Perangkat Desa Bangkok, membangun sebuah gedung sebagai

tempat berlangsungnya proses belajar mengajar sampai sekarang.

Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bangkok dalam perjalanannya sebagai lembaga

pendidikan di bawah naungan LP Ma’arif NU telah mengalami pergantian

kepemimpinan sebanyak 6 kali. Adapun keenam kepala Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif

Bangkok adalah sebagai berikut :

Page 60: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

60

Tabel 3.1

NAMA KEPALA SEKOLAH YANG PERNAH MENJABAT

DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF BANGKOK (Monografi, Kantor MI

Ma’arif Bangkok 2015)

No. Nama Jabatan Periode Tahun Alamat

1. Sumyani Kepala Madrasah 1951-1966 Klari

2. Mujiono Kepala Madrasah 1966-1973 Bangkok

3. Harun Kepala Madrasah 1973-1984 Dologan

4. Sumyani Kepala Madrasah 1984-1990 Klari

5. Muljono Kepala Madrasah 1990-2008 Bangkok

6. Purwanto Kepala Madrasah 2008-Sekarang Dologan

2. Visi, Misi dan Tujuan MI Ma’rif Bangkok (Monografi, Kantor MI Ma’arif

Bangkok 2015)

Visi “Teguh iman dan unggul dalam mutu”

Misi adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan kompetensi pembelajaran

b. Peningkatan kualitas pendidikan

c. Pembinaan keagamaan dan ekstra kulikuler secara intensif

d. Transparansi menejemen Madrasah

Tujuan MI Ma’arif Bangkok

a. Terbentuknya pribadi siswa yang islami

b. Mencapai nilai ujian rata-rata 7.00 (tujuh koma nol-nol)

c. Tercapainya tri sukses pendidikan yang meliputi penampilan, disiplin, out put dan

out came.

Page 61: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

61

d. Menjaga eksistensi madrasah

e. Memberikan pelayanan multiple intelligences siswa

f. Terpenuhinya kebutuhan secara prasarana pembelajaran dan tertib administrasi

3. Waktu Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Ma’arif Bangkok

Karanggede. Waktu pelaksanaan dimulai tanggal 22 Oktober 2015 sampai dengan

tanggal 22 Desember 2015. Penelitian dilaksanakan sesuai dengan jadwal IPS kelas

IV MI Ma’arif Bangkok Karanggede. Sehingga tidak mengganggu jadwal mata

pelajaran yang lainnya. Adapun jadwal pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Waktu Kegiatan

1 27 Oktober 2015 Pelaksanaan Pra Siklus

2 3 Nopember 2015 Pelaksanaan Siklus I

3 10 Nopember 2015 Pelaksanaan Siklus II

4. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

Guru adalah ujung tombak sebuah lembaga pendidikan, karena ditangan

guru keberhasilan proses belajar mengajar baik yang berkaitan dengan kualitas

guru maupun kuantitas guru. Kualitas meliputi kemampuan guru, kompetensi

guru, sehingga dengan demikian guru merupakan unsur yang sangat penting

dalam dunia pendidikan .

Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bangkok Karanggede memiliki tenaga

edukatif 8 orang, termasuk Kepala Madrasah. Sedangkan untuk membantu

kelancaran urusan administrasi, baik yang berhubungan guru maupun dengan

Page 62: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

62

siswa, Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bangkok Karanggede tidak mempunyai

tenaga administrasi khusus, namun untuk urusan administrasi tersebut dirangkap

oleh Kepala Madrasah dibantu beberapa guru. Untuk lengkapnya tenaga edukatif

dan tenaga administrasi Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bangkok Karanggede dapat

dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 3.3

DAFTAR GURU M I MA’ARIF

BANGKOK KARANGGEDE BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

NO NAMA BIDANG STUDI

1. Purwanto, S.Pd.I Kepala Madrasah

2. Muhjadi, S.Pd.I Wakil Kepala Madrasah

dan Guru Kelas III

3. Masruroh, S.Pd.I Guru Kelas I

4. Kapsim, S.Pd.I Guru Kelas IV

5. Budi Roemaniyati, S.Pd Guru Bidang Studi

6. Sri Wanti, S.Pd.I Guru Kelas II

7. Syamsul Ma’arif Guru Kelas VI

8. Bahriyati, S.Pd.I Guru Kelas V

(Monografi, Kantor MI Ma’arif Bangkok 2015)

b. Keadaan Siswa

Siswa merupakan subjek dalam pendidikan yang selalu membutuhkan

arahan, bimbingan dan didikan dari guru. Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bangkok,

Karanggede, Boyolali, mempunyai siswa sebanyak 103 siswa. Kondisi siswa

Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bangkok, Karanggede, Boyolali adalah sebagai

berikut :

Page 63: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

63

Tabel 3.4

DAFTAR KEADAAN PESERTA DIDIK MI MA’ARIF

BANGKOK KARANGGEDE BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

No. Kelas Jumlah Siswa

1. I 20

2. II 18

3. III 15

4. IV 14

5. V 16

6. VI 20

Jumlah 103

(Monografi, Kantor MI Ma’arif Bangkok 2015)

5. Sarana dan Prasarana

Dalam upaya untuk menunjang tujuan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah

Ma’arif Bangkok, Karanggede, Boyolali, diperlukan sarana dan prasarana yang

memadai serta pemanfaatannya secara optimal. Adapun sarana dan prasarana yang

dimiliki Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bangkok, Karanggede, Boyolali antara lain :

(Profil MI Ma’arif Bangkok Tahun 2015)

a. Ruang Kepala Madrasah : 1 ruang

b. Ruang Tata Usaha : 1 ruang

c. Ruang Belajar : 6 ruang

d. Ruang Guru : 1 ruang

e. Ruang Perpustakaan : 1 ruang

f. Ruang Gudang : 1 ruang

g. Kamar Mandi/WC : 1 ruang

Page 64: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

64

h. Musholla : 1 buah.

Sarana yang dimiliki Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bangkok, Karanggede,

Boyolali selain ruangan sebagaimana tersebut diatas, ditambah peralatan olah raga,

sarana ibadah, dan alat administrasi seperti ketik manual, komputer, mebelair, almari,

almari arsip dan lain sebagainya, yang kesemuanya demi kelancaran proses belajar

mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bangkok, Kecamatan Karanggede,

Kabupaten Boyolali.

6. Struktur Organisasi

Struktur organisasi MI Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten

Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016 dapat dilihat dalam gambar berikut :

Struktur Organisasi MI Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten

Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016

Keterangan :

: Garis Komando

----------------------------- : Garis Staf (Monografi, Kantor MI Ma’arif

Bangkok 2015)

Komite Madrasah

LP Ma’arif NU

Kepala Madrasah

Tata Usaha

Guru Kelas Guru Bidang

Studi

Wakil Kepala Madrasah

Siswa-siswa

Page 65: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

65

B. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)

Kondisi awal merupakan tindakan awal pembelajaran sebelum dilakukan tindakan

penelitian. prestasi belajar atau tes pra siklus dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

keadaan awal prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS di MI Ma’arif

Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil

pra siklus diperoleh melalui tes tertulis berupa prestasi belajar atau nilai sebelum

diadakan penelitian pada mata pelajaran IPS.

Berdasarkan hasil tes awal didapat bahwa rata-rata Prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran IPS masih berada dibawah kriteria ketuntasan minimal yang telah

ditetapkan yaitu 60. Sedangkan nilai yang diperoleh 25% dari seluruh total siswa. Hal

tersebut dikarenakan dalam penggunaan metode belum variatif sehingga prestasi

belajarnya masih kurang memuaskan. prestasi belajar pra siklus dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel: 3.5 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus

No Nama Nilai KKM

Tidak tuntas Tuntas

1 Andika Saputra 65 - √

2 Ahmad Hafiz Anwar 40 √ -

3 Bilal Alif Alamsyah 45 √ -

4 Hikmah Juwita F. 75 - √

5 Lia Nur Fadhila 60 - √

6 M. Nurul Faizin 60 - √

7 M. Misbahul Munir 55 √ -

8 Madina Rizki A. 55 √ -

9 Naisa Yuni Lefiana 35 √ -

Page 66: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

66

No Nama Nilai KKM

Tidak tuntas Tuntas

10 Nadil Aisyatul H 65 - √

11 Najatul Maiyah 45 √ -

12 Umi Chofidhoh Y. 60 - √

13 Umi Nurfaizatud D. 50 √ -

14 Wahyu Adi Pratama 35 √ -

Jumlah 745 8 6

Rata-rata 53 58% 42%

Dari data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel guna

mengklasifikasikan nilai prestasi belajar siswa. Adapun klasifikasi nilai dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel: 3.6 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa Pada Pra Siklus (Suharsimi

Arikunto:2007:10)

No Skor Kriteria

(Indikator)

Jumlah

Siswa Prosentase

1 90-100 Baik sekali (Sangat Baik) 0 0%

2 70-89 Baik (Tinggi) 2 14%

3 50-69 Cukup Baik (Cukup) 5 36%

4 ≤30-49 Kurang Baik (Rendah) 7 50%

Jumlah 14 100%

Dilihat dari tabel 5 di atas, masih banyak siswa yang belum tuntas, pada

proses pembelajaran pra siklus siswa tidak bersemangat dan bermalas-malasan karena

Page 67: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

67

siswa merasa bosan dalam membaca materi. Selain itu siswa belum aktif dalam

bertanya dan merasa tekut saat diminta unjuk maju kedepan. Untuk itu untuk

menumbuhkan semangat siswa dalam memahami materi masalah-masalah sosial

dilingkungan sekitar maka perlu dilakukan perbaikan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan CTL. perbaikan tersebut dilakukan melalui penelitian

tindakan kelas dengan dua tahap, yaitu pembelajaran siklus I, siklus II.

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan

Tahap perencanaan siklus I meliputi:

a. Menentukan waktu pelaksanan siklus I

b. Menyusun Indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran

c. Membuat instrument penelitian, yaitu :

1) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang aktifitas siswa dalam

pembelajaran dan kegiatan guru selama kegiatan pembelajaran (lembar

observasi terlampir).

2) Tes Formatif sebagai alat pengukur tingkat penguasaan siswa pada materi

yang telah disampaikan melalui pendekatan CTL (soal terlampir).

3) Menyiapkan bahan pendekatan CTL sebagai alat untuk menyampaikan materi.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

a. Kegiatan Awal (10 menit)

1) Salam, do’a, mengabsen siswa

2) Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan hal-hal yang terkait dengan

materi masalah-masalah sosial dilingkungan setempat. Contoh siapa yang

pernah mengikuti kerja bakti di dusun?

Page 68: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

68

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan di

capai.

4) Guru menjelaskan cakupan materi tentang masalah-masalah sosial

dilingkungan setempat melalui metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan

pendekatan CTL.

b. Kegiatan Inti (50 menit)

Eksplorasi

1) Guru menjelasakan tentang masalah sosial, kegiatan sosial dan kegiatan

kebudayaan yang ada di masyarakat secara runtut dan jelas

2) Guru menjelaskan manfaat kegiatan sosial di masyarakat secara runtut dan

jelas

3) Guru menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan sosial dalam masyarakat secara

runtut dan jelas

4) Guru menunjukkan gambar kegiatan sosial dan masalah sosial dimasyarakat

5) Guru menjelaskan bentuk-bentuk bencana alam dan pengaruhnya kepada

masyarakat.

Elaborasi

1) Guru membagi kelas menjadi 2 kelompok untuk mendiskusikan :

menyebutkan contoh bentuk masalah-masalah sosial, dan kegiatan sosial serta

contoh bencana alam yang ada dilingkungan sekitar.

2) Guru meminta siswa untuk maju menuliskan hasil kerja kelompok.

3) Guru menyuruh siswa untuk membaca hasilnya.

4) Guru memberikan soal tentang materi yang bari saja di pelajari.

Konfirmasi

1) Guru memberikan apersepsi kepada kelompok secara bergantian

Page 69: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

69

2) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kerja kelompok dan soal

yang telah diberikan.

3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab dan

meluruskan pemahaman

c. Penutup ( 10 menit)

1) Guru menyimpulkan materi yang asudah disampaikan

2) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat pembelajaran

3) Guru menilai hasil pekerjaan siswa

4) Guru menutup dengan doa

5) Salam penutup

3. Observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan

pembelajaran berlangsung, antara lain:

a. Mengamati tingkah laku peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.

b. Digunakan lembar observasi oleh peneliti untuk mengamati aktivitas guru dalam

mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Hal-hal yang mendukung serta hal-hal yang menghambat suatu pelaksanaan

pembelajaran Siklus I akan dijadikan sebagai bahan refleksi untuk perbaikan pada

siklus berikutnya.

a. Hal-hal yang mendukung:

1) Siswa duduk rapi pada tempat yang telah ditentukan

2) Semua siswa membawa buku IPS

3) Siswa nihil

Page 70: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

70

b. Hal-hal yang menghambat :

1) Ada 2 siswa yang tidak fokus dalam pelaksanaan tahap survey sehingga siswa

kesulitan menerima penjelasan tentang sub yang akan dipelajari

2) Terdapat 2 siswa yang merasa malas untuk membuat pertanyaan sehingga

akan mengalami kesulitan pada tahap berikutnya

3) Ada 2 siswa yang tidak konsentrasi karena terganggu temannya

4) 1 siswa merasa tidak percaya diri saat mengungkapkan materi yang telah

dipahami

5) 1 siswa merasa bingung saat mereview materi yang telah dipelajari.

c. Ide Perbaikan

1) Mengalokasikan waktu sesuai yang ditentukan.

2) Memberi arahan lebih detail lagi dalam penggunaan pendekatan CTL.

3) Memberi perhatian dan bimbingan terhadap siswa yang masih kurang pada

fokus setiap kegiatan pertahap

4) Memotivasi siswa yang kurang aktif.

D. Deskripsi Pelaksaan Siklus II

1. Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi :

a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus II

b. Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran

c. Membuat instrumen penelitian, yaitu :

1) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang aktifitas siswa dalam

pembelajaran dan kegiatan guru selama kegiatan pembelajaran.

Page 71: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

71

2) Tes formatif sebagai alat pengukur tingkat penguasaan siswa pada materi yang

telah disampaikan melalui pendekatan CTL.

3) Menyiapkan pedoman pelaksanaan pebelajaran berupa RPP siklus II.

4) Revisi siklus I yaitu :

a) Mengalokasikan waktu sesuai yang ditentukan.

b) Memberi arahan lebih detail lagi dalam penggunaan pendekatan CTL.

c) Memberi perhatian dan bimbingan terhadap siswa yang masih kurang pada

setiap kegiatan pertahap

d) Memotivasi siswa yang kurang aktif.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

a. Kegiatan Awal (10 menit)

1) Salam, do’a, mengabsen siswa

2) Memberikan apersepsi dengan menanyakan hal-hal yang terkait dengan materi

masalah-masalah sosial yang ada dilingkungan setempat. Contoh siapa yang

pernah melihat banjir?

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan di

capai.

4) Guru menjelaskan cakupan materi tentang masalah-masalah sosial

dilingkungan setempat melalui metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, mind

map, dan pendekatan CTL.

5) Mengidentifikasi dan perumusan masalah refleksi pada siklus I

6) Mempersiapkan penerapan pendekatan CTL dengan baik dari siklus

sebelumnya.

7) Merancang soal-soal untuk dikerjakan di siklus II.

Page 72: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

72

8) Merancang lembar observasi siswa untuk mengetahui perubahan dan

perkembangan siswa pada siklus II

9) Merancang lembar observasi guru guna mengetahui perubahan dan

perkembangannya dalam proses pembelajaran pada siklus II

b. Kegiatan Inti (50 menit)

Eksplorasi

1) Guru mengulas pelajaran yang lalu dengan memberikan beberapa pertanyaan

kepada siswa

2) Guru menunjukkan beberapa contoh gambar kegiatan sosial budaya yang ada

di daerahnya

3) Guru menjelaskan perbedaan kegiatan sosial untuk anak-anak dan orang tua

yang ada dilingkungan sekitar

4) Guru menceritakan bentuk kegiatan sosial budaya yang ada dilingkungan

sekitar.

Elaborasi

1) Guru memancing siswa untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru

kepada siswa dengan menunjukkan gambar.

2) Guru menyuruh siswa maju dan menceritakan kegiatan sosial yang ada

disekitarnya dan temannya mengamati.

3) Guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan sosial yang ada dilingkungan

sekolah.

4) Guru menjelaskan makna dengan adanya kegiatan sosial dimasyarakat.

Konfirmasi

Page 73: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

73

1) Guru memberikan apresiasi untuk siswa yang aktif.

2) Guru memberikan latihan soal.

3) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kerja kelompok dan soal

yang telah diberikan.

4) Guru memberikan kesempatan kapada siswa untuk bertanya jawab dan

meluruskan pemahaman.

c. Penutup ( 10 menit)

1) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan

2) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat pembelajaran

3) Guru menilai hasil pekerjaan siswa

4) Guru menutup dengan doa

5) Salam penutup.

d. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan

pembelajaran berlangsung, antara lain :

1) Mengamati tingkah laku peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.

2) Digunakan lembar observasi oleh peneliti untuk mengamati aktivitas guru

dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Page 74: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

74

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus

Dari hasil Penelitian ini menghasilkan beberapa deskripsi, yaitu:

1. Deskripsi Hasil Kondisi Awal (Pra Siklus)

Dalam pelaksanaan pra siklus guru menyampaikan materi kepada siswa

dengan menggunakan metode ceramah Tanya jawab dan diskusi. Dari dokumentasi

sebelum penerapan pendekatan CTL didapatkan nilai sebagai pembanding setelah dan

sebelum penerapan pendekatan CTL sebagai pemecah masalah. Nilai dalam penelitian

ini sebagai indikator tingkat pencapaian penggunaan pendekatan CTL untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa. Sebagai patokan adalah nilai Ketuntasan Kriteria

Minimum (KKM) kelas IV MI Ma’rif Bangkok pada mata pelajaran IPS yaitu tidak

tuntas dan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum yaitu 60.

Tabel 4.1 Nilai Siswa Pra Siklus

No Nama Nilai KKM Ket

Tuntas Tidak Tuntas

1 Andika Saputra 65 √ -

2 Ahmad Hafiz Anwar 40 - √

3 Bilal Alif Alamsyah 45 - √

4 Hikmah Juwita F. 75 √

-

5 Lia Nur Fadhila 60 √

-

6 M. Nurul Faizin 60 √

-

7 M. Misbahul Munir 55 -

8 Madina Rizki A. 55 -

9 Naisa Yuni Lefiana 35 -

Page 75: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

75

No Nama Nilai KKM Ket

Tuntas Tidak Tuntas

10 Nadil Aisyatul H 65 √

-

11 Najatul Maiyah 45 -

12 Umi Chofidhoh Y. 60 √

-

13 Umi Nurfaizatud D. 50 - √

14 Wahyu Adi Pratama 35 - √

Jumlah 745 6 8

Rata-rata 53 42 % 58 %

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang

belum tuntas belajarnya yaitu 6 siswa sebayak 42% dan yang belum tutas sebanyak 8

siswa atau 58 %. dari siswa yang ada di kelas IV MI Ma’arif Bangkok. Nilai rata-rata

kelasnya adalah 53.

2. Deskripsi Hasil Siklus I

Pada siklus I ini dicari data menggunakan tes formatif dan lembar observasi.

Data instrumen tersebut diperoleh data tentang nilai siswa dalam pembelajaran.

a. Perencanaan Penelitian Siklus I

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari pembelajaran I, soal tes formatif dan alat pembelajaran yang

mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi/pengamatan. Pada

siklus I ini peneliti menerapkan pendekatan CTL saat pembelajaran dan siswa

terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga guru hanya berperan sebagai

fasilitator.

b. Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 3

November 2015 di Kelas IV dengan jumlah 14 siswa, dalam hal ini peneliti

Page 76: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

76

bertindak sebagai kolabolator dan guru yang mengajar. Adapun proses

pembelajaran mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah

dipersiapkan. Dalam siklus I pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang

direncanakan difokuskan pada penerapan pendekatan CTL sebagai upaya

meningkatkan prestasi belajar.

Penelitian pada siklus I telah menunjukkan bahwa penerapan pendekatan

CTL dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi Masalah-masalah sosial di

ingkungan sekitar pada kelas IV, adapun hasil penelitian siklus I sebagai berikut:

Tabel 4.2 Nilai Siswa Siklus I

No Nama Nilai KKM

Ket Tuntas Tidak Tuntas

1 Andika Saputra 80 √ -

2 Ahmad Hafiz Anwar 50 - √

3 Bilal Alif Alamsyah 50 - √

4 Hikmah Juwita F. 90 √ -

5 Lia Nur Fadhila 70 √ -

6 M. Nurul Faizin 80 √ -

7 M. Misbahul Munir 50 - √

8 Madina Rizki A. 60 √ -

9 Naisa Yuni Lefiana 45 - √

10 Nadil Aisyatul H 70 √ -

11 Najatul Maiyah 50 - √

12 Umi Chofidhoh Y. 80 √ -

13 Umi Nurfaizatud D. 50 - √

14 Wahyu Adi Pratama 60 √ -

Jumlah 885 8 6

Rata-rata 63 57% 43%

Page 77: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

77

Berdasarkan data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang tuntas

dalam sebanyak 8 siswa atau 57%. Dan yang tidak tuntas sebanyak 6 siswa atau 43%

dari jumlah siswa yang ada di kelas IV MI Ma’arif Bangkok. Nilai rata-rata kelasnya

adalah 63. Hal tersebut selain disebabkan karena kegiatan pembelajaran yang

menggunakan metode pembelajaran baru, juga disebabkan karena siswa tidak fokus

terhadap instruksi guru mengenai penerapan pendekatan CTL.

Hasil ini masih di bawah indikator keberhasilan yang diharapkan disebabkan

oleh berbagai faktor baik dari siswa maupun faktor dari guru. Faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan pada siklus I antara lain dari diri siswa yaitu penerapan

pendekatan CTL pada tahap survey dan Question yang belum maksimal. Hal ini

terlihat dari siswa yang masih banyak merasa bingung dalam memahami gambar dan

membuat pertanyaan, dan jawaban sehingga mengalami hambatan pada tahap

selanjutnya.

c. Refleksi

Penerapan pendekatan CTL pada siklus I masih belum dimengerti oleh

para siswa. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa tahap yang harus mereka lalui.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus I

ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut:

1) Pelaksanaan post test belum sesuai dengan yang diharapkan karena

Ada 2 siswa yang tidak fokus dalam pelaksanaan tahap survey sehingga siswa

kesulitan menerima penjelasan tentang sub yang akan dipelajari.

Siswa belum bisa mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan baik dan

masih banyak yang bingung.

Page 78: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

78

2) Kemampuan siswa dalam memahami materi belum maksimal sehingga guru

harus mengulang-ulang tahap-tahap yang harus dilaksanakan saat mengamati

gambar.

3. Deskripsi Hasil Siklus II

a. Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 10 November 2015, siklus II

dilaksanakan satu kali pertemuan dengan 2 x 35 menit (2 jam pelajaran) dengan

materi masalah-masalah sosial di sekitar. Pada siklus II guru membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan menggunakannya sebagai langkah-langkah

pembelajaran. Berdasarkan pengalaman dari siklus I, indikator prestasi belajar

pada siklus II adalah siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan masalah-masalah

sosial dilingkungan setempat.

Sedangkan proses pembelajaran menerapkan pendekatan CTL. Dalam

pembelajaran ini guru bertindak sebagai fasilitator. Kegiatan guru pada

pembelajaran ini lebih baik dari pada siklus I. hasil siklus II dapat dilihat di bawah

ini:

Tabel 4.3 Nilai Siswa Siklus II

No Nama Nilai

KKM Ket

Tidak

Tuntas Tuntas

1 Andika Saputra 90 - √

2 Ahmad Hafiz Anwar 75 - √

3 Bilal Alif Alamsyah 75 - √

4 Hikmah Juwita F. 80 - √

5 Lia Nur Fadhila 75 - √

Page 79: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

79

No Nama Nilai

KKM Ket

Tidak

Tuntas Tuntas

6 M. Nurul Faizin 75 - √

7 M. Misbahul Munir 75 - √

8 Madina Rizki A. 80 - √

9 Naisa Yuni Lefiana 75 - √

10 Nadil Aisyatul H 80 - √

11 Najatul Maiyah 75 - √

12 Umi Chofidhoh Y. 70 - √

13 Umi Nurfaizatud D. 60 √ -

14 Wahyu Adi Pratama 70 - √

Jumlah 1055 1 13

Rata-rata 75 7% 93%

Berdasarkan data di atas diketahui 1 siswa atau 7% yang tidak mampu

mencapai ketuntasan dan 13 siswa atau 93% mampu mencapai ketuntasan. Pada tes

pra siklus yang dilakukan sebelumnya didapati siswa yang memperoleh nilai tuntas

masih sedikit. Rata-rata yang diperoleh dari siklus II ini sebanyak 75. Perolehan rata-

rata pada pra siklus sebanyak 65. Sehingga rata-rata yang diperoleh pada siklus II

meningkat sebanyak 10. Pada siklus II ini, peneliti telah berhasil dalam meningkatkan

prestasi belajar IPS melalui pendekatan CTL pada siswa kelas IV MI Ma’arif

Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali.

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data-data yang terkumpul,

maka diketahui bahwa penggunaan pendekatan CTL pada pembelajaran IPS dapat

Page 80: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

80

meningkatkan prestasi belajar siswa. Siswa dapat menerima materi dengan baik. hal

ini dibuktikan dengan peningkatan prestasi belajar siswa selama pembelajaran

berlangsung.

Peneliti bersama guru mendiskusikan hasil pengamatan pada setiap siklus dan

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.4 Perbandingan Prestasi Belajar siswa

Pelaksanaan

Ketuntasan

Pra Siklus Siklus 1 Siklus II

Tuntas 5 siswa

(35%)

8 siswa

(57%)

13 siswa

(93%)

Tidak Tuntas 9 siswa

(65%)

6 siswa

(43%)

1 siswa

(7%)

Rata-rata Kelas 53 63 75

Berdasarkan perbandingan pra siklus, siklus I dan siklus II maka dapat

dinyatakan prestasi belajar IPS mengalami peningkatan dan ketuntasan belajar siswa

juga meningkat yaitu sebagai berikut:

Table 4.5 Perbandingan Peningkatan Ketuntasan

No Tahapan

Nilai rata-

rata

Prestasi

Belajar

Peningkatan

Prestasi

Belajar

Ketuntasan

(%)

Peningkatan

Ketuntasan

(%)

1 Pra Siklus 53 35%

2 Siklus I 63 8 57% 22%

3 Siklus II 75 5 93% 36%

Jumlah

Peningkatan 36% 78%

Berdasarkan tabel di atas presentase peningkatan prestasi belajar IPS materi

masalah-masalah sosial di lingkungan setempat pada siswa kelas IV MI Ma’arif

Page 81: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

81

Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyoali pada pra siklus sebesar 35%,

siklus I sebesar 57%, siklus II sebesar 93%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan

prestasi belajar IPS materi masalah-masalah sosial di lingkungan setempat sebesar

78%.

Page 82: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tentang “Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Masalah-

masalah sosial di lingkungan sekitar dengan menggunakan Metode CTL Pada Siswa

Kelas IV MI Ma’arif Bangkok Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali maka penulis

memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan Metode CTL dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi Masalah-

masalah sosial dilingkungan sekitar pada MI Ma’arif Bangkok Kecamatan

Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. Prestasi belajar IPS

Pada tahap pra siklus memperoleh nilai rata-rata 53. Pada siklus I nilai rata-ratanya

meningkat menjadi 63, dan Nilai siklus II meningkat dari siklus pertama yaitu

meningkat menjadi 75.

2. Penerapan pendekatan CTL dapat meningkatkan prestasi mata Pelajaran IPS materi

Masalah-masalah sosial di lingkungan setempat terbukti bahwa pada pra siklus

sebesar 35%, siklus I sebesar 57%, siklus II sebesar 93%. Hal ini menunjukkan

adanya peningkatan prestasi belajar IPS materi masalah-masalah sosial di lingkungan

setempat sebesar 78%.

Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil karena hasil siklus II

mencapai 93%, artinya 93% > 85% sudah mencapai nilai minimal untuk ketuntasan

kelas.

B. Saran

Page 83: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

83

1. Para guru agar selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran yang sesuai dengan

karakter siswa supaya kebutuhan pendidikan siswa yang juga selalu berkembang

dapat terpenuhi.

2. Sebagai guru hendaknya selalu melibatkan siswa aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran di kelas bukan sebaliknya guru yang aktif, tetapi guru sebagai fasilitator

agar siswa merasa lebih dihargai dan diperhatikan sehingga akan meningkatkan

perilaku yang baik.

3. Sebelum melaksanakan pembelajaran, sebaiknya guru menyiapkan segala kebutuhan

yang diperlukan.

4. Guru pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah khususnya terhadap siswa kelas IV dapat

menggunakan metode CTL dalam menyampaikan materi masalah-masalah sosial

dilingkungan setempat agar siswa mampu mengatasi kesulitan dalam pembelajaran

dan mengoptimalkan prestasi belajar.

Page 84: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

84

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri. 2010. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Arikunto. 2008. Peneliitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Djamarah. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia.

Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Muh Lisin. 2013. Strategi Belajar, (http://www.kajianpustaka.com/2013/04/ strategi-belajar-

sq3r.html?m=1, diakses 06 Mei 2015).

Nurrochim. 2013. Perencanaan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Rajawali.

Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS. Salatiga : STAIN Salatiga Press.

Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : PT

Kharisma Putra Utama.

Susilaningsih, Endang. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta :

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Trianto. 2008. Mendesain Pembelajaran Kontektual (Contextual Teaching and Learning) di

Kelas, Cerdas Pustaka Publisher, Jakarta.

Wahab, Abdul Aziz. 2009. Metode dan Model-model Mengajar IPS. Bandung : Alfabeta

Wardhani, Igak. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.

Widyasmartaya. 1992. Seni Membaca Untuk Studi. Yogyakarta : Kanisius.

Page 85: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

85

Page 86: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

86

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bangkok

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : IV/2

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

Mengenal sumber daya alam,kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di

lingkugan kabupaten/kota dan provinsi.

B. Kompetensi Dasar

Mengenal permasalahan di daerahnya

Karakter siswa yang diharapkan

Kreatif.kerja keras,gemar membaca

C. Indikator

Mengelompokkan kegiatan sosial dan kegiatan budaya di daerahnya

Menjelaskan akibat terjadinya bencana alam dan pengaruhnya terhadap

kegiatan masyarakat

Menjelaskan manfaat kegiatan sosial di daerahnya

Menyebutkan bentuk – bentuk sosial budaya dalam masyarakat

D. Tujuan Pembalajaran

Siswa dapat Mengelompokkan kegiatan sosial dan kegiatan budaya di

daerahnya

Siswa dapat Menjelaskan akibat terjadinya bencana alam dan pengaruhnya

terhadap kegiatan masyarakat

Siswa dapat Menjelaskan manfaat kegiatan sosial di daerahnya

Siswa dapat Menyebutkan bentuk – bentuk kegiatan sosial budaya dalam

masyarakat

E. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Waktu

1. Apersepsi 15 menit

Page 87: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

87

5) Guru mengucap salam

6) Guru meminpin hafalan surat – surat pendek

7) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian,

posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran

8) Guru memberikan motivasi

2. Kegiatan Inti

d. Eksplorasi

n) Guru menjelaskan tentang masalah

sosial,kegiatan sosial dan kegiatan kebudayaan

yang ada di masyarakat secara runtut dan jelas

o) Guru menjelaskan manfaat kegiatan sosial di

masyarakat secara runtut dan jelas

p) Guru menjelaskan bentuk – bentuk kegiatan

sosial dalam masyarakat secara runtut dan jelas

q) Guru menunjukkan gambar kegiatan sosial dan

masalah sosial di masyarakat

r) Guru menjelaskan bentuk –bentuk bencana alam

dan pengaruhnya kepada masyarakat

e. Elaborasi

e) Guru membagi kelas menjadi 2 kelompok untuk

mendiskusikan :

Menyebutkan contoh bentuk masalah –

masalah sosial yang ada di lingkungan

sekitar

Menyebutkan contoh kegiatan sosial yang

ada di lingkungan sekitar

Menyebutkan contoh bencana alam yang di

ketahui

f) Guru meminta siswa untuk maju menuliskan hasil

kerja kelompok

g) Guru menyuruh siswa untuk membaca hasilnya

h) Guru memberikan soal tentang materi yang baru

50 menit

Page 88: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

88

saja di pelajari

f. Konfirmasi

s) Guru memberikan apresiasi kepada ke 2 kelompok

t) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil

kerja kelompok dan soal yang telah diberikan

u) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya jawab dan meluruskan pemahaman

3. Penutup

Guru menyimpulkan materi yang sudah

disampaikan

Guru memberikan komentar terhadap aktivitas

siswa saat pembelajaran.

Guru menilai hasil pekerjaan siswa

Guru menutup dengan doa

Salam penutup

5 menit

F. Materi Pembelajaran

Indonesia memiliki jumlah penduduk terbanyak nomor 4 di dunia.

Sebelumnya adalah Cina, India, dan Amerika Serikat. Penduduk yang besar

merupakan modal pembangunan bangsa. Peningkatan kualitas penduduk harus

terus dilakukan. Hal tersebut merupakan kewajiban negara. Upaya tersebut di

antaranya melalui peningkatan pendidikan dan kesehatan. Penduduk di Indonesia

dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu

• Kelompok usia belum produktif, berada di rentang usia 0–14 tahun. Pada

kelompok ini penduduk belum dapat bekerja aktif.

Page 89: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

89

• Kelompok usia belum produktif, berada di rentang usia 14–49 tahun. Pada

kelompok ini penduduk dapat bekerja aktif.

• Kelompok usia belum produktif, berada di rentang usia 50 tahun ke atas. Pada

kelompok ini penduduk tidak dapat bekerja aktif.

5) Persebaran Penduduk

Penduduk di Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa. Hal ini disebabkan oleh

beberapa hal, antara lain

a. Kesuburan Tanah

Wilayah yang subur akan dipadati oleh penduduk. Pulau Jawa subur

karena terdapat banyak gunung berapi. Hasil letusan gunung berapi sangat

membantu kesuburan tanah.

b. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sekolah dan perguruan tinggi yang berkualitas berada di Pulau Jawa. Hal

ini mendorong penduduk di luar Jawa untuk pindah ke Pulau Jawa.

c. Pembangunan Industri

Industri banyak didirikan di Pulau Jawa. Akibatnya, penduduk luar Jawa

datang mencari pekerjaan. Tidak meratanya penduduk menyebabkan

pembangunan yang tidak merata. Hal ini membuat pulau-pulau di luar

Jawa terhambat pembangunannya. Akibatnya, pembangunan di Indonesia

juga tidak berjalan lancar.

6) Pengangguran

Banyaknya pengangguran merupakan masalah sosial. Semua orang

membutuhkan makan, minum, pakaian serta tempat tinggal. Kebutuhan

Page 90: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

90

tersebut merupakan kebutuhan pokok. Jika tidak mempunyai pekerjaan yang

dapat mencukupi kebutuhan menjadi masalah dalam masyarakat.

Pengangguran menimbulkan masalah baru, yaitu kejahatan. Masyarakat

membutuhkan kehidupan yang aman, tenteram dan tertib. Untuk itulah kalian

harus belajar dengan rajin agar menjadi anak yang cerdas, terampil, dan

berbudi pekerti yang baik. Jika kita memiliki keahlian dan keterampilan tentu

dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Dengan demikian, dapat mencukupi

kebutuhan hidup serta menolong orang lain.

Pemerintah wajib menyediakan lapangan kerja. Lapangan kerja yang

tersedia disesuaikan dengan kebutuhan. Uluran tangan wiraswasta untuk

menciptakan lapangan kerja sangat diperlukan.

7) Yatim Piatu atau Jompo

Masalah sosial lainnya adalah anak-anak yatim piatu dan orang tua

renta. Mereka tidak memiliki saudara dan tempat tinggal. Panti asuhan dan

panti jompo berguna untuk meringankan beban mereka. Uluran tangan orang-

orang mampu sangat membantu. Adakah kegiatan sosial di sekolahmu? Apa

bentuknya dan bagaimana caranya?

Orang yang sudah tua usianya, ingatannya sudah menurun. Kebutuhan

dan kesehatannya juga menurun. Orang yang jompo tidak dapat mencari makan

sendiri. Hal itu merupakan masalah sosial yang perlu sangat diperhatikan dan

mendapat pemecahan. Semuanya menyangkut hidup manusia sehingga

penanganannya bersifat kemanusiaan.

8) Sampah

Sampah adalah sisa hasil pemakaian produksi, baik rumah tangga

maupun industri. Masalah sampah dapat menjadi masalah sosial. Coba

bayangkan jika sampah rumah tangga dibiarkan saja tanpa dibersihkan.

Page 91: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

91

Tentunya akan merusak pemandangan kota. Selain itu dapat menimbulkan bau

tidak sedap. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah

pada tempatnya mendorong kondisi tersebut. Jika kalian perhatikan banyak

masyarakat yang membuang sampah sembarangan tanpa rasa bersalah.

Mungkin tanpa sadar kalian pun pernah melakukannya.

c. Migrasi Penduduk

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke

tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang

merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara

lain. Adapun migrasi internal merupakan perpindahan penduduk yang di sekitar

wilayah satu negara saja. Migrasi dapat menimbulkan beragam masalah sosial.

Akan tetapi, jika migrasi dikelola terpadu akan berdampak positif. Faktor

pendorong migrasi bermacam-macam. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai

berikut.

3) Faktor-faktor pendorong (push factor) adalah sebagai berikut.

a) Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya

kesuburan tanah.

b) Menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya

makin susah diperoleh. Di antaranya hasil tambang, kayu, atau bahan dari

pertanian.

c) Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah untuk

pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit).

d) Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga

mengganggu penduduk di daerah asal.

Page 92: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

92

e) Alasan pendidikan, atau pekerjaan.

f) Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim

kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.

4) Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah

e) Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaiki taraf

hidup.

f) Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.

g) Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya

iklim, perumahan, sekolah, dan fasilitas-fasilitas publik ainnya.

h) Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat

kebudayaan menjadi daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk

bermukim di kota besar. (Dikutip dari www.datastatistik-indonesia.com).

Migrasi dikelompokan mejadi 2 diantranya adalah :

3) Migrasi Internal

Migrasi internal dapat dikelompokkan ke dalam empat macam. Di

antaranya urbanisasi, reurbanisasi, transmigrasi, dan evakuasi.

a. Urbanisasi

Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota.

Urbanisasi kurang menguntungkan. Bagi desa yang ditinggalkan akan

mengalami kekurangan penduduk.

Tenaga kerja berkurang. Akibatnya, lahan pertanian di desa tidak

tergarap. Sementara di perkotaan yang didatangi penduduknya akan

semakin padat. Kaum urban biasanya tidak dibekali pendidikan yang

memadai. Di kota seringkali mereka menjadi beban pemerintah. Oleh

Page 93: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

93

karena akan menambah jumlah pengangguran di kota. Untuk mengatasi laju

urbanisasi perlu bantuan semua pihak. Di antaranya pemerintah dan

pengusaha.

Pemerintah harus memerhatikan sarana prasarana di desa. Dengan

demikian, penduduk desa tidak lagi tergiur datang ke kota. Oleh karena

fasilitas di desa telah memadai.

Para pengusaha juga dapat berperan serta. Di desa dapat saja

dibangun industri. Dengan demikian, tenaga kerja di desa dapat

dipekerjakan. Selanjutnya, taraf hidup di desa akan meningkat.

b. Reurbanisasi

Reurbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari kota ke desa.

Hal ini dapat saja terjadi. Umumnya penduduk yang ingin menikmati hari

tua adalah pelaku reurbanisasi.

c. Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah yang padat

penduduknya ke wilayah yang penduduknya masih sedikit.

Jenis-jenis/macam-macam Transmigrasi adalah sebagai berikut.

g) Transmigrasi Umum

Transmigrasi umum adalah program transmigrasi yang dibiayai oleh

pemerintah melalui depnakertans (departemen tenaga kerja dan

transmigrasi).

h) Transmigrasi Spontan/Swakarsa

Page 94: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

94

Transmigrasi spontan adalah transmigrasi yang dilakukan atas

keinginan diri sendiri. Namun, masih mendapatkan bimbingan sertqa

fasilitas penunjang dari pemerintah.

i) Transmigrasi Bedol Desa

Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi yang dilakukan secara

masal dan kolektif terhadap satu atau beberapa desa beserta aparatur

desanya. Biasanya transmigrasi bedol desa terjadi karena bencana alam

yang merusak desa tempat asalnya.

d. Evakuasi

Evakuasi dilakukan pada saat terjadi peristiwa berbahaya. Misalnya, saat

terjadi gempa, longsor, banjir atau bencana lainnya. Evakuasi merupakan

perpindahan penduduk ke daerah yang lebih aman.

4) Migrasi Eksternal

Migrasi eksternal dapat dikelompokkan ke dalam empat macam. Di

antaranya imigrasi, emigrasi, repatriasi, dan remigrasi.

a. Imigrasi

Perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara yang lain disebut

imigrasi. Misalnya penduduk Australia datang ke Indonesia untuk bekerja.

b. Emigrasi

Perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri disebut dengan

emigrasi.

c. Repatriasi

Repatriasi merupakan pemulangan penduduk dari suatu negara ke negara

asal. Hal ini dapat saja terjadi. Biasanya terjadi karena suatu negara

mengalami konflik politik berkepanjangan atau karena bencana alam.

Page 95: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

95

d. Remigrasi

Remigrasi merupakan perpindahan penduduk kembali ke negara asalnya.

G. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Kerja Kelompok

Page 96: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

96

Soal Siklus I

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Apa yang dimaksud dengan masalah sosial?

2. Sebutkan contoh masalah sosial yang ada di lingkungan sekitarmu 3 saja!

3. Apa yang dimaksud dengan kegiatan sosial?

4. Sebutkan contoh kegiatan sosial yang ada di lingkungan sekitarmu 2 saja!

5. Apa yang dimaksud bencana alam?

6. Apa yang menyebabkan selokan menjadi macet?

7. Sebutkan bencana alam yang kamu ketahui 3 saja?

8. Sebutkan manfaat kegiatan sosial di masyarakat!

9. Siapa yang memimpin kegiatan sosial di masyarakat?

10. Apa yang menyebabkan hutan menjadi terbakar dan gundul?

Page 97: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

97

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Siklus II

Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Bangkok

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : IV/2

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

H. Standar Kompetensi

Mengenal sumber daya alam,kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di

lingkugan kabupaten/kota dan provinsi.

I. Kompetensi Dasar

Mengenal permasalahan di daerahnya

Karakter siswa yang diharapkan

Kreatif.kerja keras,gemar membaca

J. Indikator

Menunjukkan tempat kegitan sosial dan budaya di daerahnya

Membedakan kegiatan sosial dan budaya untuk anak – anak dan orang tua

Menceritakan kegiatan sosial dan budaya yang pernah dilihatnya di depan

kelas atau kelompoknya

K. Tujuan Pembalajaran

Siswa dapat Menunjukkan tempat kegitan sosial dan budaya di daerahnya

Siswa dapat Membedakan kegiatan sosial dan budaya untuk anak – anak dan

orang tua

Siswa dapat Menceritakan kegiatan sosial dan budaya yang pernah dilihatnya

di depan kelas atau kelompoknya

Page 98: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

98

L. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Waktu

4. Apersepsi

9) Guru mengucap salam

10) Guru meminpin hafalan surat – surat pendek

11) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian,

posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran

12) Guru memberikan motivasi

15 menit

5. Kegiatan Inti

g. Eksplorasi

v) Guru mengulas pelajaran yang kemarin dengan

melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa

w) Guru menunjukkan beberapa contoh gambar

kegiatan sosial budaya yang ada di daerahnya

x) Guru menjelaskan perbedaan kegiatan sosial

untuk anak – anak dan orang tua yang ada di

lingkungan sekitar

y) Guru menceritakan bentuk kegiatan sosial

budaya yang ada di lingkungan sekitar

h. Elaborasi

Guru memancing siswa untuk menjawab

pertanyaan yang di lontarkan guru kepada siswa

dengan menunjukkan gambar

Guru menyuruh siswa maju dan menceritakan

kegiatan sosial yang ada di sekitarnya dan

temannya mengamati

Guru mengajak siswa untuk melakukan

kegiatan sosial secara langsung yang ada di

lingkungan sekolah

Guru menjelaskan makna dengan adanya

kegiatan sosial dan perannya di masyarakat

51 menit

Page 99: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

99

i. Konfirmasi

z) Guru memberikan apresiasi untuk siswa yang

aktif

aa) Guru memberikan latihan soal

bb) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil

kerja kelompok dan soal yang telah diberikan

cc) Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya jawab dan meluruskan

pemahaman

6. Penutup

Guru menyimpulkan materi yang sudah

disampaikan

Guru memberikan komentar terhadap aktivitas

siswa saat pembelajaran.

Guru menilai hasil pekerjaan siswa

Guru menutup dengan doa

Salam penutup

5 menit

M. Materi Pembelajaran

Indonesia memiliki jumlah penduduk terbanyak nomor 4 di dunia.

Sebelumnya adalah Cina, India, dan Amerika Serikat. Penduduk yang besar

merupakan modal pembangunan bangsa. Peningkatan kualitas penduduk harus

terus dilakukan. Hal tersebut merupakan kewajiban negara. Upaya tersebut di

antaranya melalui peningkatan pendidikan dan kesehatan. Penduduk di Indonesia

dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu

• Kelompok usia belum produktif, berada di rentang usia 0–14 tahun. Pada

kelompok ini penduduk belum dapat bekerja aktif.

• Kelompok usia belum produktif, berada di rentang usia 14–49 tahun. Pada

kelompok ini penduduk dapat bekerja aktif.

Page 100: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

100

• Kelompok usia belum produktif, berada di rentang usia 50 tahun ke atas. Pada

kelompok ini penduduk tidak dapat bekerja aktif.

9) Persebaran Penduduk

Penduduk di Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa. Hal ini disebabkan oleh

beberapa hal, antara lain

a. Kesuburan Tanah

Wilayah yang subur akan dipadati oleh penduduk. Pulau Jawa subur

karena terdapat banyak gunung berapi. Hasil letusan gunung berapi sangat

membantu kesuburan tanah.

b. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sekolah dan perguruan tinggi yang berkualitas berada di Pulau Jawa. Hal

ini mendorong penduduk di luar Jawa untuk pindah ke Pulau Jawa.

c. Pembangunan Industri

Industri banyak didirikan di Pulau Jawa. Akibatnya, penduduk luar Jawa

datang mencari pekerjaan. Tidak meratanya penduduk menyebabkan

pembangunan yang tidak merata. Hal ini membuat pulau-pulau di luar

Jawa terhambat pembangunannya. Akibatnya, pembangunan di Indonesia

juga tidak berjalan lancar.

10) Pengangguran

Banyaknya pengangguran merupakan masalah sosial. Semua orang

membutuhkan makan, minum, pakaian serta tempat tinggal. Kebutuhan tersebut

merupakan kebutuhan pokok. Jika tidak mempunyai pekerjaan yang dapat

mencukupi kebutuhan menjadi masalah dalam masyarakat.

Page 101: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

101

Pengangguran menimbulkan masalah baru, yaitu kejahatan. Masyarakat

membutuhkan kehidupan yang aman, tenteram dan tertib. Untuk itulah kalian

harus belajar dengan rajin agar menjadi anak yang cerdas, terampil, dan berbudi

pekerti yang baik. Jika kita memiliki keahlian dan keterampilan tentu dapat

menciptakan lapangan kerja sendiri. Dengan demikian, dapat mencukupi

kebutuhan hidup serta menolong orang lain.

Pemerintah wajib menyediakan lapangan kerja. Lapangan kerja yang

tersedia disesuaikan dengan kebutuhan. Uluran tangan wiraswasta untuk

menciptakan lapangan kerja sangat diperlukan.

11) Yatim Piatu atau Jompo

Masalah sosial lainnya adalah anak-anak yatim piatu dan orang tua

renta. Mereka tidak memiliki saudara dan tempat tinggal. Panti asuhan dan

panti jompo berguna untuk meringankan beban mereka. Uluran tangan orang-

orang mampu sangat membantu. Adakah kegiatan sosial di sekolahmu? Apa

bentuknya dan bagaimana caranya?

Orang yang sudah tua usianya, ingatannya sudah menurun. Kebutuhan

dan kesehatannya juga menurun. Orang yang jompo tidak dapat mencari makan

sendiri. Hal itu merupakan masalah sosial yang perlu sangat diperhatikan dan

mendapat pemecahan. Semuanya menyangkut hidup manusia sehingga

penanganannya bersifat kemanusiaan.

12) Sampah

Sampah adalah sisa hasil pemakaian produksi, baik rumah tangga

maupun industri. Masalah sampah dapat menjadi masalah sosial. Coba

Page 102: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

102

bayangkan jika sampah rumah tangga dibiarkan saja tanpa dibersihkan.

Tentunya akan merusak pemandangan kota. Selain itu dapat menimbulkan bau

tidak sedap. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah

pada tempatnya mendorong kondisi tersebut. Jika kalian perhatikan banyak

masyarakat yang membuang sampah sembarangan tanpa rasa bersalah.

Mungkin tanpa sadar kalian pun pernah melakukannya.

d. Migrasi Penduduk

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke

tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang

merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara

lain. Adapun migrasi internal merupakan perpindahan penduduk yang di sekitar

wilayah satu negara saja. Migrasi dapat menimbulkan beragam masalah sosial.

Akan tetapi, jika migrasi dikelola terpadu akan berdampak positif. Faktor

pendorong migrasi bermacam-macam. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai

berikut.

5) Faktor-faktor pendorong (push factor) adalah sebagai berikut.

a) Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya

kesuburan tanah.

b) Menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya

makin susah diperoleh. Di antaranya hasil tambang, kayu, atau bahan dari

pertanian.

Page 103: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

103

c) Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah untuk

pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit).

d) Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga

mengganggu penduduk di daerah asal.

e) Alasan pendidikan, atau pekerjaan.

f) Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim

kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.

6) Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah

i) Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaiki taraf

hidup.

j) Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.

k) Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya

iklim, perumahan, sekolah, dan fasilitas-fasilitas publik ainnya.

l) Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat

kebudayaan menjadi daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk

bermukim di kota besar. (Dikutip dari www.datastatistik-indonesia.com).

Migrasi dikelompokan mejadi 2 diantranya adalah :

5) Migrasi Internal

Migrasi internal dapat dikelompokkan ke dalam empat macam. Di

antaranya urbanisasi, reurbanisasi, transmigrasi, dan evakuasi.

a. Urbanisasi

Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota.

Urbanisasi kurang menguntungkan. Bagi desa yang ditinggalkan akan

mengalami kekurangan penduduk.

Page 104: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

104

Tenaga kerja berkurang. Akibatnya, lahan pertanian di desa tidak

tergarap. Sementara di perkotaan yang didatangi penduduknya akan

semakin padat. Kaum urban biasanya tidak dibekali pendidikan yang

memadai. Di kota seringkali mereka menjadi beban pemerintah. Oleh

karena akan menambah jumlah pengangguran di kota. Untuk mengatasi laju

urbanisasi perlu bantuan semua pihak. Di antaranya pemerintah dan

pengusaha.

Pemerintah harus memerhatikan sarana prasarana di desa. Dengan

demikian, penduduk desa tidak lagi tergiur datang ke kota. Oleh karena

fasilitas di desa telah memadai.

Para pengusaha juga dapat berperan serta. Di desa dapat saja

dibangun industri. Dengan demikian, tenaga kerja di desa dapat

dipekerjakan. Selanjutnya, taraf hidup di desa akan meningkat.

b. Reurbanisasi

Reurbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari kota ke desa.

Hal ini dapat saja terjadi. Umumnya penduduk yang ingin menikmati hari

tua adalah pelaku reurbanisasi.

c. Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah yang padat

penduduknya ke wilayah yang penduduknya masih sedikit.

Jenis-jenis/macam-macam Transmigrasi adalah sebagai berikut.

g) Transmigrasi Umum

Transmigrasi umum adalah program transmigrasi yang dibiayai oleh

pemerintah melalui depnakertans (departemen tenaga kerja dan

transmigrasi).

Page 105: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

105

h) Transmigrasi Spontan/Swakarsa

Transmigrasi spontan adalah transmigrasi yang dilakukan atas

keinginan diri sendiri. Namun, masih mendapatkan bimbingan sertqa

fasilitas penunjang dari pemerintah.

i) Transmigrasi Bedol Desa

Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi yang dilakukan secara

masal dan kolektif terhadap satu atau beberapa desa beserta aparatur

desanya. Biasanya transmigrasi bedol desa terjadi karena bencana alam

yang merusak desa tempat asalnya.

d. Evakuasi

Evakuasi dilakukan pada saat terjadi peristiwa berbahaya. Misalnya, saat

terjadi gempa, longsor, banjir atau bencana lainnya. Evakuasi merupakan

perpindahan penduduk ke daerah yang lebih aman.

6) Migrasi Eksternal

Migrasi eksternal dapat dikelompokkan ke dalam empat macam. Di

antaranya imigrasi, emigrasi, repatriasi, dan remigrasi.

a. Imigrasi

Perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara yang lain disebut

imigrasi. Misalnya penduduk Australia datang ke Indonesia untuk bekerja.

b. Emigrasi

Perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri disebut dengan

emigrasi.

Page 106: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

106

c. Repatriasi

Repatriasi merupakan pemulangan penduduk dari suatu negara ke negara

asal. Hal ini dapat saja terjadi. Biasanya terjadi karena suatu negara

mengalami konflik politik berkepanjangan atau karena bencana alam.

d. Remigrasi

Remigrasi merupakan perpindahan penduduk kembali ke negara asalnya.

N. Metode Pembelajaran

4. Ceramah

5. Tanya jawab

6. CTL

O. Media dan Alat Pelajaran

1. Media dan alat

Papan nama

Smile

Mind map

Gambar

2. Sumber Belajar

Buku paket Ilmu Pengetuan social kelas IV Erlangga

Buku paket IPS kelas IV BSE

P. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian

Tes tertulis

Page 107: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

107

Page 108: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

108

SOAL SIKLUS II

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat !

1. Manusia adalah mahluk sosial

artinya....

a. Manusia adalah seorang pribadi

b. Manusia mampu hidup tanpa

orang lain

c. Manusia harus hidup bersama

orang lain

d. Manusia tidak bisa hidup sendiri

membutuhkan orang lain

2. Masalah pribadi berbeda dengan

masalah sosial.berikut ini yang

merupakan masalah pribadi adalah....

a. Perampokan

b. Kemacetan lalu lintas

c. Tidak naik kelas

d. Kebakaran

3. Lembaga yang mengelola sampah

adalah .....

a. Dinas kehutanan

b. Dinas kebersihan

c. Dinas perhubungan

d. Dinas kesehatan

4. Ada bermacam – macam masalah

sosial.berikut yang termasuk masalah

sosial adalah...

a. Pencurian

b. Tidak naik kelas

c. Tidak masuk sekolah

d. Malas sekolah

5. Kemiskinan dan pengangguran dapat

menyebabkan terjadinya masalah

sosial berikut...

a. Pencurian dan perampokan

b. Rendahnya mutu penduduk

c. Rendahnya tingkat pendidikan

d. Majunya suatu bangsa

6. Perpindahan penduduk dari suatu

negara ke negara lain disebut...

a. Transmigrasi

b. Urbanisasi

c. Imigrasi

d. Emigrasi

7. Ada macam – macam fasilitas

umum,contohnya adalah...

a. Pusat kesehatan masyarakat

(Puskesmas)

b. Mobil pribadi

c. Kolam renang pribadi

d. Rumah penduduk

8. Contoh prilaku yang tidak tertib dan

tidak disiplin adalah...

a. Menyalakan lampu pada malam

hari

b. Menyebrang menggunakan

zebracross

c. Melawan arus lalu lintas

d. Menghormati pengguna jalan

lainnya

9. Salah satu tindakan yang harus

dilakukan ketika ada kebakaran

adalah...

a. Dibiarkan saja

b. Membantu memadamkan api

c. Melihat petugas pemadam

kebakaran

d. Menggunakan kesempatan

mencuri

10. Angka kelahiran yang tinggi dan

angka kematian yang rendah akan

menyebabkan terjadinya...

a. Pertumbuhan penduduk yang

tinggi

b. Pertumbuhan yang rendah

c. Pengangguran kerja

d. Peningkatan kerja

Page 109: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

109

II. Isilah titik – titik dibawah ini dengan benar !

1. Perpindahan penduduk dari desa ke kota disebut...

2. Limbah pabrik dapat menyebabkan...

3. Aksi pencurian,penjambretan,dan teror termasuk masalah...

4. Mengambil barang milik orang lain tanpa sepengetahuan pemilaiknaya

disebut...

5. Tingkat pendidikan suatu masyarakat sehingga menyebabkan...

6. Asap knalpot kendaraan bermotor menyebabkan ....

7. Tidak naik kelas,malas ke sekolah dan suka terlambat mengumpulkan

tugas adalah contoh masalah ...

8. Sambungan arus pendek atau konsleting dapat menyebabkan ...

9. Sampah yang menumpauk dipemukiman warga menyebabkan ...

10. Hutan yang gundul dapat menyebabkan...

III. Jawablah soal – soal berikut !

1. Sebutkan 5 contoh masalah diskitarmu !

2. Apa saja penyebab terjadinya pencemaran sungai !

3. Apa yang kamu lakukan jika didesamu tidak aman !

4. Sebutkan 5 contoh masalah pribadi !

5. Sebutkan usaha yang dilakukan pemerintah menghadapi masalah

kependudukan !

Page 110: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

110

Kunci jawaban

I. Pilihan ganda

1) D

2) C

3) B

4) A

5) A

6) D

7) A

8) C

9) B

10) A

II. Essay

1. Urbanisasi

2. Pencemaran lingkungan

3. Sosial

4. Mencuri

5. Pengangguran

6. Polusi udara

7. Masalah sosial disekolah

8. Kebakaran

9. Pencemaran lingkungan dan banjir

10. Banjir dan tanah longsor

III. Uraian

1. Masalah sosial

a) Pencurian

b) Kebakaran

c) Perampokan

d) Tawuran

e) Kebanjiran

2. Terjadinya pencemaran sungai

a) Pembuangan limbah industri

b) Mengobati ikan dengan dengan pestisida berbahaya

c) Pembuangan sampah ke sungai

3. Mengadakan ronda malam

4. Masalah Pribadi

a) Tidak mengerjakan PR

b) Terlambat sekolah

c) Malas sekolah

d) Tidak naik kelas

e) Bangun kesiangan

5. Usaha pemerintah adalah

a) Mencanangkan program KB

b) Merekrut warga untuk bertransmigrasi

c) Mencanangkan program wajib belajar 9 tahun

Page 111: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

111

FOTO KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Page 112: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

112

Page 113: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

113

Page 114: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

114

Page 115: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

115

Page 116: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

116

LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN CTL

Siklus I

Nama Madrasah : MI Ma’arif Bangkok

Mata Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : IV/2

Materi : Masalah-masalah sosial di lingkungan setempat

Hari / Tanggal : Rabu, 3 November 2015

Jam Pelajaran Ke : 4-5

Berikut ini daftar pengelolaan pembelajaran dengan pendekatan CTL yang

dilakukan oleh guru dalam kelas. Berikan penilaian anda dengan memberikan

tanda chek () pada kolom yang sesuai.

No Aspek Yang Dinilai Skala Penilaian

K C B

1 A. Pendahuluan

1. Memotivasi Siswa

2. Memberikan apersepsi dengan memberikan

pertanyaan untuk mengetahui konsep-konsep

prasyarat yang sudah dikuasai oleh siswa.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dilaksanakan

2 B. Pembelajaran

1. Mengorganisasi kelompok dan fasilitas

2. Memberikan permasalahan terkait materi yang

akan dipelajari.

3. Memberi penjelasan singkat tentang prosedur

kerja dalam pembelajaran dengan CTL

Page 117: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

117

No Aspek Yang Dinilai Skala Penilaian

K C B

4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk

bertanya

5. Guru mengamati, membimbing dan mengarah

kan siswa pada saat kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan CTL

6. Guru memeberikan kesempatan kepada siswa

untuk bekerjasama dalam mempelajari materi

dengan pendekaktan CTL

7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mempresentasikan hasil.

8. Guru meminta kelompok lain untuk

menanggapi hasil presentasi.

9. Guru menyatukan berbagai pendapat dari siswa

3 C. Penutup

1. Membimbing siswa menyimpulkan seluruh

materi pembelajaran yang baru saja dipelajari

2. Memberikan tugas/posttest

Keterangan:

K = Kurang

Q = Cukup

B = Baik

Page 118: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

118

LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN CTL

Siklus II

Nama Madrasah : MI Ma’arif Bangkok

Mata Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : IV/2

Materi : Masalah-masalah sosial di lingkungan setempat

Hari / Tanggal : Rabu, 10 November 2015

Jam Pelajaran Ke : 4-5

Berikut ini daftar pengelolaan pembelajaran dengan pendekatan CTL yang

dilakukan oleh guru dalam kelas. Berikan penilaian anda dengan memberikan

tanda chek () pada kolom yang sesuai.

No Aspek Yang Dinilai Skala Penilaian

K C B

1 A. Pendahuluan

1. Memotivasi Siswa

2. Memberikan apersepsi dengan memberikan

pertanyaan untuk mengetahui konsep-konsep

prasyarat yang sudah dikuasai oleh siswa.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dilaksanakan

2 B. Pembelajaran

1. Mengorganisasi kelompok dan fasilitas

2. Memberikan permasalahan terkait materi yang

akan dipelajari.

3. Memberi penjelasan singkat tentang prosedur

kerja dalam pembelajaran dengan CTL

Page 119: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

119

No Aspek Yang Dinilai Skala Penilaian

K C B

4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk

bertanya

5. Guru mengamati, membimbing dan mengarah

kan siswa pada saat kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan CTL

6. Guru memeberikan kesempatan kepada siswa

untuk bekerjasama dalam mempelajari materi

dengan pendekaktan CTL

7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mempresentasikan hasil.

8. Guru meminta kelompok lain untuk

menanggapi hasil presentasi.

9. Guru menyatukan berbagai pendapat dari siswa

3 C. Penutup

1. Membimbing siswa menyimpulkan seluruh

materi pembelajaran yang baru saja dipelajari

2. Memberikan tugas/posttest

Keterangan:

K = Kurang

Q = Cukup

B = Baik

Page 120: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

120

Page 121: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

121

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Aryfatulia Khasanah Fakultas : Tarbiyah/PGMI

NIM : 11511016 Dosen Pembimbing : Jaka Siswanta, M.Pd

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Skor

1 Piagam Penghargaan OPAK STAIN

Salatiga 2011

20 - 22 Agustus

2011

Peserta 3

2

Sertifikat Achievement Motivation

Training (AMT)” Membangun

Mahasiswa Cerdas Emosi,Spiritual

dan Intelektual (AMT)

23 Agustus 2011 Peserta

2

3 Piagam Penghargaan Orientasi Dasar

Keislaman (ODK) STAIN Salatiga

24 Agustus 2011 Peserta 2

4 Sertifikat Seminar Entrepreneurship

dan Koperasi

25 Agustus 2011 Peserta 2

5

Sertifikat Pendidikan dan Latihan

Calon Pramuka Pandega ke – 21

(PLCPP XXI)

30 September – 03

Oktober 2011

Peserta

2

6

Piagam Penghargaan Satuan Tugas

Resimen Mahasiswa Sat.953

“KALIMOSODO”

26 Oktober 2011 Peserta

2

7

Sertifikat Seminar Nasional AL

KHIDMAH KAMPUS KOTA

SALATIGA “Wacana Islam

Nusantara Dalam Menjaga

Kebhinekaan dan Keutuhan NKRI”

31 Oktober

Peserta

8

9

Sertifikat Workshop Nasional 2 hari

Bisa Ngomong Inggris Bisa Kuasai

500 kosakata Bisa Kuasai Grammar

11 Desember 2011 Peserta

8

Page 122: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

122

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Skor

10

Piagam Penghargaan Seminar

Nasional Ekonomi Syariah

“Ekonomi Syariah : bukan Ekonomi

Biasa

2 Juni 2012 Peserta

8

11

Sertifikat Pelatihan Mengatasi

Kecemasan Tampil di Depan Umum

STAIN Salatiga

9 Juni 2012 Peserta

2

12 Sertifikat UPT Perpustakaaan

STAIN Salatiga

13 September 2012 Peserta 2

13

Sertifikat Seminar Nasional “Peran

Lembaga Perbankan syariah dengan

adanya otoritas jasa keuangan (UU

No.21 Tahun 2011 tentang OJK)

HMJ Syariah STAIN Salatiga

29 November 2012 Peserta

8

14 Sertifikat Anggota Karang Taruna

Pokja IV Karanggede

15 Februari 2013 Anggota 3

15

Piagam Penghargaan Seminar

Nasional Pelantikan Pengurus

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang

Salatiga Periode 2013 – 2014 HMI

Cabang Salatiga

23 Februari 2013 Peserta

8

16

Piagam Penghargaan seminar

Bahaya NAPZA,HIV/AIDS & PIK

SAHAJASA STAIN Salatiga

29 April 2013 Peserta

2

17

Sertifikat Seminar Pendidikan HMJ

Tarbiyah STAIN Salatiga

2 Mei 2013 Peserta

2

18 Sertifikat seminar “EPST,It’s Your

Chance to Express and Show Up

11 Mei 2013 Peserta 2

Page 123: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

123

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Skor

Your Skill”CEC STAIN Salatiga

19

Sertifikat Sosialisasi & Silaturahim

Nasional HMJ Tarbiyah & Syariah

STAIN Salatiga

30 September 2013 Peserta

8

20

Sertifikat Seminar Nasional HMJ

Tarbiyah STAIN Salatiga “Guru

Kreatif dalam Implementasi

Kurikulum 2013”

18 November 2013 Panitia

8

21

Sertifikat Seminar Parenting

Education Karang Taruna Pokja IV

Karanggede

25 Maret 2014 Panitia

3

22

Sertifikat seminar Nasional Talk

Show Spirit of Global

Entrepreneurship KOPMA

“FATAWA” STAIN Salatiga

7 April 2014 Peserta

8

23

Sertifikat Seminar Nasional

“Perbaikan Mutu Pendidikan Melalui

Profesionalitas Pendidikan HMJ

Tarbiyah STAIN Salatiga

13 November 2014 Peserta

8

24

Sertifikat Seminar Nasional

Entrepreneurship Racana Kusuma

Dilaga – Woro Srikandhi STAIN

Salatiga

16 November 2014 Peserta

8

25

Piagam Penghargaan Program Kerja

Bidang Kesehatan Bakti Sosial

Daerah “Donor Darah” Karang

Taruna Poja IV Karanggede

10 Desember 2015 Panitia

3

26 Sertifikat Pelatihan Penguatan

Semangat Bela Negara di Padepokan

13 Desember 2015 Peserta 2

Page 124: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

124

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Skor

Musa Asy’arie Yogyakarta Moeda

Institute

27

Sertifikat Kegiatan Maulid Nabi Di

Masjid Al Hidayah Karanggede.

Karang Taruna Pokja IV Karanggede

19 Desember 2015 Panitia

2

28

Ijazah Kursus Pembina Pramuka

Mahir tingkat Dasar (KMD) Kwartir

Cabang 1109 Boyolali.

25 Desember 2015 Peserta

8

Page 125: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1422/1/SKRIPSI...Bapak Dr. Ganang Trikora Waluyo, S.H yang selalu memberikan motivasi dan dorongan. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011,

125