bab i - file · web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan...

30
MAKALAH OPTIMASI PABRIK (HMKB 766) OPTIMASI PROSES PENGOLAHAN CRUDE PALM OIL (CPO) Disusun Oleh : ZUHAL ISTIADI (H1F113227) PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Upload: phungkhanh

Post on 03-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

MAKALAH OPTIMASI PABRIK

(HMKB 766)

OPTIMASI PROSES PENGOLAHAN CRUDE PALM OIL

(CPO)

Disusun Oleh :

ZUHAL ISTIADI (H1F113227)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2016

Page 2: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin
Page 3: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah tropis yang

memiliki keanekaragaman dan keunggulan cita rasa yang cukup baik bila

dibandingkan dengan buah-buahan dari negara-negara penghasil buah tropis

lainnya.  Produksi buah tropika nusantara terus mengalami peningkatan dari

tahun ke tahun, pada tahun 2007 produksi buah Indonesia sebesar 17.116.622

ton atau naik sekitar 4,18 % bila dibandingkan dengan produksi tahun 2008

sebesar 17.831.252 ton.

           Salah satu buah tropis yang paling laku di pasaran dunia saat ini adalah

buah kelapa sawit, dimana buah kelapa sawit ini dapat diolah menjadi minyak

goreng, biodiesel, bahan pembuatan sabun dan lain-lainnya. Pada saat ini,

kelapa sawit lebih banyak diolah menjadi bahan bakar biodiesel, mengingat

dimasa mendatang minyak bumi akan habis sehingga diperlukan bahan

alternative lain untuk menggantikan bahan bakar tersebut, sementara di dalam

negeri sendiri, kelapa sawit lebih banyak diolah menjadi minyak goring, bahan

baku sabun, deterjen dan oleo chemical.

            Pada saat ini, Indonesia merupakan produsen ke dua minyak kelapa

sawit terbesar di dunia setelah Malaysia, dengan junlah produksi CPO Indonesia

sebesar 41 % dari total produksi CPO seluruh dunia, sedangkan Malaysia

sendiri, produksi CPO nya sendiri sebesar 45 % dari total produksi CPO dunia

dan sisanya oleh Negara lain termasuk Thailand dan lain-lainnya.

Pengolahan Kelapa sawit merupakan suatu proses pengolahan yang

menghasilkan minyak kelapa sawit. Hasil utama yang dapat diperoleh ialah

minyak sawit, inti sawit, sabut, cangkang dan tandan kosong. Pabrik kelapa sawit

(PKS) dalam konteks industri kelapa sawit di Indonesia dipahami sebagai unit

ekstraksi crude palm oil (CPO) dan inti sawit dari tandan buah segar (TBS)

kelapa sawit. PKS tersusun atas unit-unit proses yang memanfaatkan kombinasi

perlakuan mekanis, fisik, dan kimia.

Parameter penting produksi seperti efisiensi ekstraksi, rendemen, kualitas

produk sangat penting perananya dalam menjamin daya saing industri

Page 4: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

perkebunan kelapa sawit di banding minyak nabati lainnya. Perlu diketahui

bahwa kualitas hasil minyak CPO yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh kondisi

buah (TBS) yang diolah dalam pabrik. Sedangkan proses pengolahan dalam

pabrik hanya berfungsi menekan kehilangan dalam pengolahannya, sehingga

kualitas CPO yang dihasilkan tidak semata-mata tergantung dari TBS yang

masuk ke dalam pabrik.

Pada prinsipnya proses pengolahan kelapa sawit adalah proses ekstraksi

CPO secara mekanis dari tandan buah segar kelapa sawit (TBS) yang diikuti

dengan proses pemurnian. Secara keseluruhan proses tersebut terdiri dari

beberapa tahap proses yang berjalan secara sinambung dan terkait satu sama

lain kegagalan pada satu tahap proses akan berpengaruh langsung pada proses

berikutnya. Oleh karena itu setiap tahap proses harus dapat berjalan dengan

lancar sesuai dengan norma-norma yang ada.

1.2 Tujuan Penulisan1. Untuk mengetahui kegunaan optimasi dalam menjalankan produksi

pada perusahaan/pabrik

2. Untuk mengetahui standar mutu dari minyak kelapa sawit

3.  Untuk mengetahui proses pengolahan minyak kelapa sawit (crude

palm oil)

.          Untuk mengetahui manfaat dari minyak kelapa sawit

Page 5: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Optimalisasi proses produksi

Pertumbuhan berbagai sektor industri dapat menimbulkan persaingan

yang semakin kuat antara industri yang satu dengan industri lainnya, terutama

industri yang memiliki bidang sejenis. Kewajiban suatu perusahaan adalah

meningkatkan kualitas kinerjanya dalam segala bidang untuk memenuhi standar

yang telah ditetapkan oleh lingkungan serta sektor industri. Persaingan dalam

dunia industri menjadi semakin ketat dengan adanya teknologi-teknologi

manufaktur baru yang inovatif sehingga hal ini membuat perusahaan dapat terus

mempertahankan serta meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi. Sehingga

diperlukan berbagai strategi dalam menjalankan perusahaan agar mampu

bertahan dan bersaing dalam menghasilkan suatu produk yang memberikan

kepuasan bagi para penggunanya. Adapun beberapa hal yang harus

diperhatikan ketika menyusun rancana produksi di dalam perusahaan agar

mampu mengoptimalkan setiap unsur didalam lini produksi, misalnya quality

control, sumber daya manusia, tata letak perusahaan, produktivitas karyawan

dan sistem penjadwalan karyawan.

2.2 Quality control

Pengendalian kualitas mutu dalam proses produksi sangat penting untuk

diperhatikan dalam menjamin kualitas produk yang dihasilkan bekualitas

sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen atau pemakai dari

produk tersebut. Mengontrol proses manufaktur yang sebenarnya memenuhi

persyaratan yang ditetapkan oleh designer dapat dipahami juga sebagai

pengendali kualitas. Meskipun banyak perusahaan mempromosikan kualitas

sebagai faktor penentu keberhasilan, tidak ada kesepakatan umum tentang

definisi apa dan bagaimana menghitung biaya kualitas (Schiffauerova dan

Thomson, 2006). Proses standar kontrol kualitas didefinisikan dan ditentukan

oleh Quality control serta idealnya didukung dan divalidasi melalui proses audit

yang dirancang untuk menjamin kepatuhan yang tepat untuk standar tersebut.

Standar laporan yang ditetapkan adalah tonggak penunjuk dimana penilaian

Page 6: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

harus diselesaikan. Standar ini harus ditulis dan dipahami dengan jelas oleh staf

produksi.

Quality control memberikan ruang lingkup dan minimalnya diulas dengan

mengidentifikasi masalah umum dan bagian-bagian penting yang harus dikaji

secara rinci untuk memastikan bahwa produk cacat dapat dikoreksi. Proses

Quality control yang efektif melibatkan audit. Meskipun standar dipahami dengan

baik, namun tidak akan berguna jika parameter yang telah ditentukan tidak

diikuti. Tujuan dari proses Quality control adalah untuk membantu pengiriman

jaminan penilaian yang secara konsisten memenuhi atau melebihi harapan

pelanggan sementara mengikuti standar industri dan peraturan yang berlaku.

Proses ini harus didokumentasikan dan jelas referensi dan memasukkan laporan

perusahaan dan standar Quality control. Tinjauan Quality control adalah tentu

"baris pertahanan terakhir" untuk menangkap dan memperbaiki produk cacat

yang mungkin telah masuk selama proses produksi.

2.3 Efisiensi produksi

Pengertian efisiensi adalah komponen produktivitas dan mengacu pada

perbandingan aktual dan jumlah optimal dari input dan output (Lovell, 1993), di

mana produktivitas merupakan hubungan antara output dan input dalam bentuk

rasio. Susantun (2000) menyatakan bahwa pengertian efisiensi dalam produksi

adalah perbandingan output dan input berhubungan dengan tercapainya output

maksimum dengan sejumlah input, artinya apabila rasio output/input besar maka

efisiensi dikatakan tinggi. Soekartawi (1990) mengartikan efisiensi sebagai upaya

penggunaan input yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan produksi yang

sebesar-besarnya, di mana situasi tersebut dapat terjadi apabila proses produksi

membuat suatu upaya kalau nilai produk marginal untuk suatu input sama

dengan harga input tersebut. Pada umumnya bertambahnya efisiensi disebabkan

karena (Komaruddin, 1986):

a. Penggunaan manajemen modern

b. Penggunaan sumber-sumber yang bukan manusia

c. Mekanisme yang dengan sendirinya dapat menyesuaikan diri

d. Pemakaian bagian-bagian alat-alat yang distandarisasikan dan dapat

ditukarkan satu sama lain

Page 7: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

e. Meninggalkan proses produksi yang kompleks dan menggantinya dengan

pekerjaan dan produksi yang repetitif.

f. Pengkhususan tugas-tugas dan pembagian kerja dan wewenang.

Fungsi produksi frontier menggambarkan produksi maksimum yang dapat

dihasilkan untuk sejumlah masukan (input) produksi yang dikorbankan. Fungsi

produksi Frontier pertama kali dikembangkan oleh Aigner et al.(1977) dan

Meeusen dan Van den Broek (1977) melalui pendekatan Stochastic Production

Frontier (SPF). Spesifikasi asli mencakup fungsi produksi dispesifikasi untuk data

silang (cross-sectional data) yang mempunyai error term yang mempunyai dua

komponen, satu disebabkan oleh random effects dan yang lain disebabkan oleh

inefisiensi teknis. Soekartawi (2003) menjelaskan bahwa aplikasi fungsi produksi

ini digunakan untuk mengukur bagaimana fungsi produksi sebenarnya terhadap

posisi frontier. Pada awalnya fungsi atau model ini diaplikasikan untuk

menganalisis ekonomi produksi pertanian yang kemudian aplikasinya

berkembang pada bidang-bidang lain seperti keuangan, perikanan, manufaktur,

dan lainnya. Battese dan Coelli (1992) mengajukan fungsi produksi frontier

stokhastik untuk panel data (yang tidak seimbang) yang mempunyai pengaruh

terhadap perusahaan yang diasumsikan didistribusikan sebagai truncated normal

random variables, yang juga dibolehkan bervariasi dengan waktu. Dalam banyak

kenyataan, penggunaan fungsi produksi frontier dipakai untuk mengukur

tingkatan efisiensi teknik dari suatu usaha.

2.4 Peningkatan produktivitas

Lean manufacturing dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan sistemik

dan sistematik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan (waste)

atau aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah (non-value-adding activities)

melalui peningkatan terus menerus secara radikal (radical continuous

improvement) dengan cara mengalirkan produk (material, work in process,

output) dan informasi menggunakan sistem tarik (pull system) dari pelanggan

internal dan eksternal untuk mengejar keunggulan dan kesempurnaan dalam

industri manufaktur. Tujuan dari penerapan Lean Manufacturing adalah untuk

meningkatkan kinerja manufaktur lainnya. Sebagai gambaran, industri yang

menerapkan Lean Manufacturing secara keseluruhan (Plant Wide) mencapai

kemajuan berikut ini:

Page 8: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

a. Meningkatkan ketersediaan tenaga kerja langsung,

b. Meningkatkan keterpakaian tenaga kerja langsung,

c. Pengurangan persediaan (inventory).

Value stream mapping adalah sebuah metode visual untuk memetakan jalur

produksi dari sebuah produk yang di dalamnya termasuk material dan informasi

dari masing-masing stasiun kerja.Value stream mapping ini dapat dijadikan titik

awal bagi perusahaan untuk mengenali pemborosan dan mengidentifikasi

penyebabnya. Menggunakan value stream mapping berarti memulai dengan

gambaran besar dalam menyelesaikan permasalahan bukan hanya pada proses-

proses tunggal dan melakukan peningkatan secara menyeluruh dan bukan

hanya pada proses-proses tertentu saja. Peta atngan kiri dan kangan kanan

merupakan suatu alat dari studi gerakan untuk menentukan gerakan yang efisien

yaitu gerakan-gerakan yang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

Peta ini sangat praktis untuk memperbaiki suatu pekerjaan manual dimana tiap

siklus dari pekerja terjadi dengan cepat dan terus berulang. Kegunaan peta

tangan kanan dan tangan kiri :

a. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.

b. Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan

tidak produktif, sehingga bisa mempersingkat waktu kerja.

c. Sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja.

d. Sebagai alat untuk melatih pekerjaan baru dengan cara yang ideal.

Karyawan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dapat

menyeimbangkan produksi yang lebih efektif untuk menghilangkan hambatan

atau interupsi dari proses produksi (Appelbaum et al. (2000)). Meningkatkan

keterlibatan karyawan dan insentif keuangan tampaknya meningkatkan

produktivitas perusahaan dalam estimasi cross-sectional. Oleh karena itu, untuk

membuat proses produksi mereka lebih efisien, perusahaan yang menghadapi

masalah produktivitas struktural cenderung menggunakan keterlibatan karyawan

yang lebih tinggi sehingga keterlibatan karyawan tampaknya mendorong

produktivitas. Hasil ini juga ditemukan oleh Huselid (1995), Ichniowski et al.

(1997), Godard (1999), Hitam dan Lynch (2001), dan Zwick (2004). Meskipun

keterlibatan karyawan tampaknya setidaknya meningkatkan produktivitas

pembentukan, kita tidak memperhitungkan pengaruh tindakan sumber daya

manusia yang inovatif pada karyawan, seperti intensifikasi kerja, tanggung jawab

yang lebih tinggi, dan ketidakamanan (Ramsay et al. (2000)). Kami juga tidak

Page 9: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

melihat biaya yang lebih tinggi, misalnya, karena insentif yang dibayarkan di

samping gaji biasa, atau program pelatihan mahal menemani pengenalan

teamwork (Godard (2004)).

2.5 Standar Mutu Mnyak Kelapa SawitMutu minyak kelapa sawit dapat dibedakan menjadi dua arti, pertama,

benar‐benar murni dan tidak bercampur dengan minyak nabati lain. Mutu minyak

kelapa sawit tersebut dapat ditentukan dengan menilai sifat‐sifat fisiknya, yaitu

dengan mengukur titik lebur angka penyabunan dan bilangan yodium. Kedua,

pengertian mutu sawit berdasarkan ukuran. Dalam hal ini syarat mutu diukur

berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional yang meliputi kadar ALB, air,

kotoran, logam besi, logam tembaga, peroksida, dan ukuran pemucatan.

Kebutuhan mutu minyak kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan baku

industri pangan dan non pangan masing‐masing berbeda. Oleh karena itu

keaslian, kemurnian, kesegaran, maupun aspek higienisnya harus lebih

Diperhatikan. Rendahnya mutu minyak kelapa sawit sangat ditentukan oleh

banyak faktor. Faktor‐faktor tersebut dapat langsung dari sifat induk pohonnya,

penanganan pascapanen, atau kesalahan selama pemrosesan dan

pengangkutan.

Dari beberapa faktor yang berkaitan dengan standar mutu minyak sawit tersebut,

didapat hasil dari pengolahan kelapa sawit, seperti di bawah ini :

a) Crude Palm Oil

b) Crude Palm Stearin

c) RBD Palm Oil

d) RBD Olein

e) RBD Stearin

f) Palm Kernel Oil

g) Palm Kernel Fatty Acid

h) Palm Kernel

i) Palm Kernel Expeller (PKE)

j) Palm Cooking Oil

k) Refined Palm Oil (RPO)

l) Refined Bleached Deodorised Olein (ROL)

m) Refined Bleached Deodorised Stearin (RPS)

Page 10: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

n) Palm Kernel Pellet

o) Palm Kernel Shell Charcoal

Syarat mutu inti kelapa sawit adalah sebagai berikut:

a) Kadar minyak minimum (%): 48; cara pengujian SP‐SMP‐13‐1975

b) Kadar air maksimum (%):8,5 ; cara pengujian SP‐SMP‐7‐1975

c) Kontaminasi maksimum (%):4,0; cara pengujian SP‐SMP‐31‐19975

d) Kadar inti pecah maksimum (%):15; cara pengujian SP‐SMP‐31‐1975

2.6 komposisi kimia minyak kelapa sawitMinyak kelapa sawit dan inti minyak kelapa sawit merupakan susunan dari

fatty acids, esterified, serta glycerol yang masih banyak lemaknya. Didalam

keduanya tinggi serta penuh akan fatty acids, antara 50% dan 80% dari masing‐masingnya. Minyak kelapa sawit mempunyai 16 nama carbon yang penuh asam

lemak palmitic acid berdasarkan dalam minyak kelapa minyak kelapa sawit

sebagian besar berisikan lauric acid. Minyak kelapa sawit sebagian besarnya

tumbuh berasal alamiah untuk tocotrienol, bagian dari vitamin E. Minyak kelapa

sawit didalamnya banyak mengandung vitamin K dan magnesium. Napalm

namanya berasal dari naphthenic acid, palmitic acid dan pyrotechnics atau hanya

dari cara pemakaian nafta dan minyak kelapa sawit. Ukuran dari asam lemak

(Fas) dalam minyak kelapa sawit sebagai acuan:

Tabel II.1 Kadar Asam Lemak Dalam Minyak Sawit

Page 11: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

Tabel II.2 Kadar Asam Lemak Dalam Minyak Inti Sawit

2.7  proses pengolahan minyak kelapa sawit (crude palm oil)             Pengolahan Kelapa sawit merupakan suatu proses pengolahan yang

menghasilkan minyak kelapa sawit. Hasil utama yang dapat diperoleh

ialah minyak sawit, inti sawit, sabut, cangkang dan tandan kosong. Pabrik kelapa

sawit (PKS) dalam konteks industri kelapa sawit di Indonesia dipahami sebagai

unit ekstraksi crude palm oil (CPO) dan inti sawit dari tandan buah segar (TBS)

kelapa sawit. PKS tersusun atas unit-unit proses yang memanfaatkan kombinasi

perlakuan mekanis, fisik, dan kimia. Parameter penting produksi seperti efisiensi

ekstraksi, rendemen, kualitas produk sangat penting perananya dalam menjamin

daya saing industri perkebunan kelapa sawit di banding minyak nabati lainnya.

1. loading rampSetelah buah disortir pihak sortasi, buah dimasukkan kedalam ramp

cage yang berada diatas rel lori. Ramp cage mempunyai 30 pintu yang dibuka

tutup dengan sistem hidrolik, terdiri dari 2 line sebelah kiri dan kanan. Pada saat

pintu dibuka lori yang berada dibawah cage akan terisi dengan TBS. Setelah

terisi, lori ditarik dengan capstand ke transfer carriage, dimana transfer

carriage dapat memuat 3 lori yang masing – masing mempunyai berat rata-rata

3,3 – 3,5 ton. Dengan transfer carriage lori diarahkan ke rel sterilizer yang

diinginkan. Kemudian diserikan sebanyak 12 lori untuk dimasukan

kedalam sterilizer. Pemasukan lori ke dalam sterilizer menggunakan loader.

Page 12: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

2. sterilizerSterilisasi adalah proses perebusan dalam suatu bejana yang disebut

dengansterilizer. Adapun fungsi dari perebusan adalah sebagai berikut:

1.    Mematikan enzyme.

2.    Memudahkan lepasnya brondolan dari tandan.

3.    Mengurangi kadar air dalam buah.

4.    Melunakkan mesocarp sehingga memudahkan proses pelumatan dan

pengepressan.

5.    Memudahkan lepasnya kernel dari cangkangnya.

Proses perebusan dilakukan selama 85 -95 menit. Untuk media pemanas

dipakai steam dari BVP (Back Pressure Vessel) yang bertekanan 2,8-3 bar.

Perebusan dilakukan dengan sistem 3 peak ( tiga puncak tekanan). Puncak

pertama tekanan sampai 1,5 Kg/cm2, puncak kedua tekanan sampai 2,0

Kg/cm2 dan   puncak ketiga tekanan sampai 2,8 – 3,0 Kg/cm2.

Berikut proses perebusan sistem tiga peak :

1.    Deaeration dilakukan 2 menit, dimana posisi condensate terbuka.

2.    Memasukkan uap untuk peak pertama yang dicapai dalam waktu 10 menit.

Biasanya tekanan mencapai 1,2 bar.

3.    Uap dan kondensat dibuang sampai tekanan menjadi 0 bar dalam waktu 5

menit.

4.    Uap dimasukkan selama 15 menit untuk mencapai tekanan 2 bar.

5.    Uap kondensat dibuang lagi selama 3 menit.

6.    Kemudian steam dimasukkan lagi untuk mencapai peak ke-3 dalam waktu

15 – 20 menit.

7.    Setalah peak ketiga tercapai maka dilakukan penahanan selama 40 – 50

menit.

8.    Uap kondensat dibuang selama 5 – 7 menit sampai tekanan 0

3. thresserSetelah perebusan TBS yang telah masak diangkut ke thresser dengan

mengggunakan hoisting crane yang mempunyai daya angkat 5 ton. Lori diangkat

dan dibalikkan diatas hopper thresser (auto feeder).

Pada stasiun ini tandan buah segar yang telah direbus siap untuk

dipisahkan antara berondolan dan tandannya. Sebelum masuk

Page 13: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

kedalam thresser TBS yang telah direbus diatur pemasukannya dengan

menggunakan auto feeder. Dengan  menggunakan putaran TBS dibanting

sehingga berondolan lepas dari tandannya dan jatuh

ke conveyordan elevator untuk didistribusikan ke rethresser untuk pembantingan

kedua kalinya.Thresser mempunyai kecepatan putaran 22 – 25 rpm. Pada

bagian dalam thresser, dipasang batang-batang besi perantara sehingga

membentuk kisi-kisi yang memungkinkan berondolan keluar dari thresser. Untuk

tandan kosong sendiri didistribusikan dengan empty bunch conveyor untuk

didistribusikan ke penampunganempty bunch.

4. stasiun pressBerondolan yang keluar dari thresser jatuh ke conveyor, kemudian

diangkut dengan fruit elevator ke top cross conveyor yang mendistribusikan

berondolan kedistributing conveyor untuk dimasukkan dalam tiap-

tiap digester. Digester adalah tangki silinder tegak yang dilengkapi pisau-pisau

pengaduk dengan kecepatan putaran 25-26 rpm, sehingga brondolan dapat

dicacah di dalam tangki ini. Bila tiap-tiap digester telah terisi penuh maka

brondolan menuju ke conveyor recycling, diteruskan ke elevator untuk

dikembalikan ke digester. Tujuan pelumatan adalah agar daging buah terlepas

dari bijisehingga mudah di-press. Untuk memudahkan pelumatan buah,

pada digester di-injectsteam bersuhu sekitar  90 – 95 °C.

Berondolan yang telah lumat masuk ke dalam screw press untuk diperas

sehingga dihasilkan minyak (crude oil). Pada proses ini dilakukan penyemprotan

air panas agar minyak yang keluar tidak terlalu kental (penurunan viscositas)

supaya pori-pori silinder tidak tersumbat, sehingga kerja screw press tidak terlalu

berat. Penyemprotan air dilakukan melalui nozzle-nozzle pada pipa berlubang

yang dipasang pada screw press. Kapasitas mesin press adalah 15 ton per jam.

Tekanan mesin press harus diatur, karena bila tekanan terlalu tinggi dapat

menyebabkan inti pecah dan screw press mudah aus. Sebaliknya, jika tekanan

mesin press terlalu rendah maka oil losses di ampas tinggi.

Minyak hasil mesin press kemudian menuju ke sand trap tank untuk

pengendapan. Hasil lain adalah ampas (terdiri dari biji dan fiber), yang akan

dipisahkan dengan menggunakan cake breaker conveyor (CBC).

5. Stasiun Pemurnian

Page 14: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

Minyak yang berasal dari stasiun press masih banyak mengandung

kotoran-kotoran yang berasal dari daging buah seperti lumpur, air dan lain-lain.

Untuk mendapatkan minyak yang memenuhi standar, maka perlu dilakukan

pemurnian terhadap minyak tersebut. Pada stasiun ini terdiri dari beberapa unit

alat pengolah untuk memurnikan minyak produksi, yang meliputi : Sand Trap

Tank, Vibrating Screen, Crude Oil Tank, Continous Settling Tank (CST), Oil

Tank, Purifier, Vacum Dryer, Sludge Oil Tank, Sludge Vibrating Screen, Sludge

Centrifuge, Fat Pit, dan  Storage Tank.

a. Sand Trap TankMinyak hasil mesin press merupakan minyak mentah yang masih banyak

mengandung kotoran-kotoran. Minyak tersebut masuk ke sand trap tank untuk

mengendapkan partikel-partikel yang mempunyai densitas tinggi. Sand trap

tankadalah sebuah bejana yang berbentuk silinder tegak.

b. Vibrating ScreenMinyak bagian atas dari sand trap tank yang masih mengandung serat dan

sedikit kotoran dialirkan ke ayakan getar (vibrating screen). Proses penyaringan

memakaivibrating screen bertujuan untuk memisahkan padatan, seperti :

serabut, pasir, tanah dan kotoran-kotoran lain yang masih terbawa dari sand trap

tank. Vibrating yang digunakan adalah double deck vibrating screen,

dimana screen pertama berukuran 30mesh dan screen kedua 40 mesh. Padatan

yang tertahan pada ayakan akan dikembalikan ke digester melalui conveyor,

sedangkan minyak dipompakan ke crude oil tank.

c. Crude Oil Tank (COT)Minyak yang keluar dari vibrating screen dialirkan ke crude oil tank untuk

ditampung sementara. Pada crude oil tank ini minyak dipanaskan

dengan steammelalui sistem pipa pemanas, dan suhu dipertahankan 90-95°C.

Dari sini minyak dipompakan ke CST (Continuous Settling Tank).

d. Continous Settling Tank (CST)Minyak dari COT dipompakan ke CST dimana sebelumnya dilewatkan ke buffer

tankagar aliran minyak masuk ke CST tidak terlalu kencang. CST bertujuan untuk

mengendapkan lumpur (sudge) berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Di CST

Page 15: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

suhu dipertahankan 86-90 oC. Minyak pada bagian atas CST dikutip dengan

bantuanskimmer menuju oil tank, sedangkan sludge (yang masih mengandung

minyak) pada bagian bawah dialirkan secara underflow ke sludge vibrating

screen sebelum kesludge oil tank. Sludge dan pasir yang mengendap didasar

CST di-blowdown untuk dibawa ke sludge drain tank .

e. Oil TankMinyak dari CST menuju ke oil tank untuk ditampung sementara waktu, sebelum

dialirkan ke oil purifier. Dalam oil tank juga terjadi pemanasan (75-80°C) dengan

tujuan untuk mengurangi kadar air.

f. PurifierDi dalam purifier dilakukan pemurnian untuk mengurangi kadar kotoran dan

kadar air yang terdapat pada minyak berdasarkan atas perbedaan densitas

dengan menggunakan gaya sentrifugal, dengan kecepatan perputarannya 7500

rpm. Kotoran dan air yang memiliki densitas yang besar akan berada pada

bagian yang luar (dinding bowl), sedangkan minyak yang mempunyai densitas

lebih kecil bergerak ke arah poros dan keluar melalui sudu-sudu untuk dialirkan

ke vacuum drier. Kotoran dan air yang melekat pada dinding di-blowdown ke

saluran pembuangan untuk dibawa ke Fat Pit.

g. Vacuum DrierMinyak yang keluar dari purifier masih mengandung air, maka untuk mengurangi

kadar air tersebut, minyak dipompakan ke vacuum drier. Di sini minyak disemprot

dengan menggunakan nozzle sehingga campuran minyak dan air tersebut akan

pecah. Hal ini akan mempermudah pemisahan air dalam minyak, dimana minyak

yang memiliki tekanan uap lebih rendah dari air akan turun ke bawah dan

kemudian dipompakan ke storage tank.

h. Sludge TankUntuk overflow dari tangki ini di alirkan ke drain tank sedangkan under flownya

dialirkan ke vibrating screen dan brush strainer atau langsung ke bak transit

untuk dipompakan ke sand cyclone. Untuk mempercepat pengendapan lumpur,

sludge dipanaskan (80-90oC) dengan menggunakan uap yang dialirkan melalui

Page 16: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

coil  pemanas. Sehingga densitas minyak menjadi lebih rendah dan lumpur halus

yang melekat pada minyak akan terlepas dan mengendap pada dasar tangki.

Dari sand cyclone atau brush strainer sludge dialirkan ke balance tank sebagai

umpan untuk decanter atau sludge centrifuge.

i. Sludge centrifugeSludge centrifuge untuk mengolah sludge. Sludge Centrifuge adalah alat yang

digunakan untuk memisahkan  minyak yang masih terkandung di dalam sludge,

dengan cara pemisahan berdasarkan gaya sentrifugal. Didalam sludge centrifuge

ini terdapat bowl yang berputar 1450 rpm, bowl ini berbentuk bintang yang

diujungnya terdapat nozzle dengan diameter lubang tertentu dan nozzle ini dapat

diganti sesuai keinginan.

Prinsip kerjanya adalah nozzle separator berputar dengan gaya centifugal

dimana pemisahannya, fraksi berat ( lumpur, kotoran )  terlempar ke dinding bowl

dan fraksi ringan (air dan minyak) akan ketengah. Minyak yang mempunyai

densitas lebih kecil akan menuju poros dan terdorong keluar melalui sudu-sudu

(paring disk), dan ditampung di reclaimed tank sebelum dipompakan oleh

reclaimed oil pump untuk alirkan kembali ke CST. Sedangkan sludge

(mengandung air) yang mempuyai densitas lebih besar akan terdorong ke bagian

dinding bowl dan keluar melalui nozzle, kemudian sludge keluar melalui saluran

pembuangan menuju fat pit.

j. Sludge drain tankLapisan bawah dari CST, dan sludge tank pada selang waktu tertentu didrain

menuju sludge drain tank. Di sludge drain tank minyak mengalir tenang dan

dibiarkan overflow untuk mengalir dan ditampung pada reclaimed tank, dan

kemudian dipompakan kembali ke CST untuk kemudian dimurnikan lagi.

Sedangkan kotoran dan air dialirkan menuju fat pit.

k. Fat PitSebelum sludge di buang ke kolam pengolahan limbah, terlebih dahulu

ditampung di fat pit dengan maksud agar minyak yang masih terbawa dapat

terpisah kembali. Di Fat Pit diinjeksikan uap sebagai pemanas untuk

mempermudah proses pemisahan minyak dengan kotoran. Minyak yang ada

pada permukaan dibiarkan melimpah (overflow). Selanjutnya minyak ditampung

Page 17: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

pada sebuah bak pada pinggiran kolam fat pit, dan kemudian dipompakan

kembali ke sludge drain tank.

l. Storage TankMinyak dari vacuum dryer, kemudian dipompakan ke storage tank (tangki

timbun), pada suhu simpan 45-55°C. Setiap hari dilakukan pengujian mutu.

Minyak yang dihasilkan dari daging buah  berupa minyak yang disebut Crude

Palm Oil (CPO).

6.  STASIUN KERNELPada stasiun ini dilakukan aktifitas pemisahan serabut dari nut,

pemisahan inti dari cangkangnya dan juga pengeringan inti. Peralatan yang

digunakan di stasiun ini, diantaranya : Cake Breaker Conveyor (CBC),

Depericarper, Nut Silo, Ripple Mill, Claybath, dan Kernel Silo.

a.   Cake Breaker Conveyor (CBC)Ampas dari screw press yang terdiri dari fiber dan nut yang masih menggumpal

masuk ke CBC. CBC merupakan suatu screw conveyor namun screwnya

dipasang palt persegi sebagai pelempar fiber dan nut. CBC berfungsi untuk

mengurai gumpalan fiber dengan nut dan membawanya ke depericarper.

b.   DepericarperDepericarper adalah alat untuk memisahkan fiber dengan nut. Fiber dan nut dari

CBC masuk ke separating column. Disini fraksi ringan yang berupa fiber dihisap

dengan  fibre cyclone dan di tampung dalam hopper sebagai bahan bakar pada

boiler. Sedangkan fraksi berat berupa nut turun ke bawah masuk ke polishing

drum.

c.    Nut Polishing DrumNut polishing drum berupa drum berlubang-lubang yang berrputar. Akibat dari

perputaran ini terjadi gesekan yang mengakibatkan serabut yang masih

menempel pada nut terkikis dan terpisah dari nut. Nut jatuh, selanjutnya nut

diangkut oleh nut conveyor dan destoner (second depericarper) untuk

memisahkan batu dan benda – benda yang lebih berat dari nut seperti besi. Nut

yang terbawa ke atas jatuh kembali di dalam air lock dan di tampung oleh nut

elevator untuk dibawa ke dalam nut silo.

Page 18: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

d.   Nut SiloFungsi dari alat ini sebagai tempat penampungan nut, hal ini dilakukan untuk

mengurangi kadar air sehingga lebih mudah dipecah dan inti lekang dari

cangkangnya.

e.   Ripple MillBiji dari nut silo masuk ke ripple mill untuk dipecah sehingga inti terpisah dari

cangkang. Biji yang masuk melalui rotor akan mengalami gaya sentrifugal

sehingga biji keluar dari rotor dan terbanting dengan kuat yang menyebabkan

cangkang pecah. Setelah dipecahkan inti yang masih bercampur dengan

kotoran-kotoran di bawa ke kernel grading drum.

f.   Kernel Grading DrumPada kernel grading drum ini di saring antara nut,shell dan kotoran dengan nut

yang belum terpecahkan. Untuk nut shell dan kotoran lolos dari saringan dibawa

ke LTDS. Sementara untuk nut atau yang tertahan dikembalikan ke nut conveyor.

g.   Light Tenera Dry Separator (LTDS)Pada bagian ini akan terjadi pemisahan dimana fraksi-fraksi yang lebih ringan

akan dihisap oleh LTDS cyclone. Fraksi-fraksi yang ringan di hisap yang terdiri

dari cangkang dan serabut akan di bawa ke shell hopper melalui fibre and shell

conveyor. Inti dan sebagian cangkang yang belum terpisahkan, dipisahkan lagi

pada clay bath.

h.   Clay BathClay bath adalah alat pemisahan Inti dengan cangkang. Proses pemisahan ini

secara basah yang menggunakan larutan CaCO3 dan air dengan ukuran partikel

CaCO3 lolos mesh 400. Clay bath berfungsi sebagai larutan pemisah antara

kernel dan cangkang berdasarkan berat jenis. Berat jenis Kernel basah = 1,07

dan berat jenis cangkang = 1,15 – 1,20, maka untuk memisah kernel dan

cangkang tersebut dibuat larutan dengan berat jenis = 1,12. Bagian yang ringan

akan mengapung dan bagian yang berat akan tenggelam. Inti yang merupakan

fraksi ringan akan dibawa ke kernel silo untuk disimpan dengan suhu tertentu.

Page 19: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

i.   Kernel SiloInti yang masih mengandung air, perlu dikeringkan sampai kadar air 7%. Inti

yang berasal dari pemisahan di clay bath melalui top wet kernel conveyor

didistribusikan ke dalam unit kernel silo untuk dilakukan proses pengeringan.

Pada kernel silo ini inti akan dikeringkan dengan menggunakan udara panas dari

steam heater yang dihembuskan oleh Fan kernel silo ke dalam kernel silo.

Pengeringan dilakukan pada temperatur 60-80°C selama 4-8 jam. Kernel yang

telah dikeringkan ini dibawa ke kernel bulk silo melalui dry kernel transport fan.

Page 20: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan Dalam proses produksi untuk mencapai optimalisasi produksi dibutuhkan

banyak hal yang harus diperhatikan terutama dalam menyusun rencana

produksi, karena rencana produksi ini akan menjadi landasan dalam melakukan

proses produksi. Optimasi proses produksi merupakan cara untuk

memaksimalkan hasil produksi (output) dengan meminimalkan bahan produksi

(input) dan tanpa mengenyampingkan kualitas produksi serta standar produk

yang telah ditetapkan. Optimalisai produksi dapat dicapai dengan meningkatkan

produktivitas, sehingga tingkat efisiensi akan menjadi tinggi dan berdampak pada

produk yang dihasilkan akan menjadi tinggi sehingga rencana produksi atau

target produksi dapat dicapai dengan tepat. Namun, dalam mencapai tingkat

efisiensi yang tinggi diperlukan beberapa hal yang akan mampu mendorong hal

itu tercapai, diantaranya: perlunya perhatian dan pelatihan kepada sumber daya

manusia sebagai unsur dari proses produksi, perencanaan penyediaan bahan

baku, perancangan tata letak pabrik, standar kualitas dan pengontrolan kualitas

yang dilakukan secara berkesinambungan dan sistem penjadwalan kerja bagi

karyawan. Hal-hal tersebut sangat perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana

produksi agar mampu mencapai keoptimalan secara maksimal.

Aspek-aspek yang telah tergabung didalam unsur proses produksi

merupakan aspek yang harus mendapat perhatian secara maksimal, karena

aspek tersebut akan menentukan tingkat produktivitas yang akan dihasilkan oleh

sebuah perusahaan tergolong pada produktivitas yang tinggi atau rendah dan itu

dapat dilihat dari unsur-unsur yang ada didalam perusahaan tersebut, karena

unsur tersebut akan saling bersinergi antara satu dengan yang lainnya

            Dari makalah diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa salah satu

komoditas andalan eksport Indonesia adalah minyak kelapa sawit, dimana

kelapa sawit memberikan sumbangan kepada Negara yang paling besar. Dan

saat ini pula, Indonesia menempati posisi ke dua Negara penghasil minyak

kelapa sawit setelah Malaysia.

           

Page 21: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

3.2 Saran          Perlunya meningkatkan produksi minyak kelapa sawit, mengingat di masa

yang akan datang, kelapa sawit akan digunakan sebagai bahan bakar alternative

untuk menggantikan bahan bakar fosil, dan perlunya pemerintah

mempertahankan harga minyak kelapa sawit, baik di pasar domestic maupun di

pasar international guna meningkatkan pendapatan petani kelapa sawit dimana

akan berpengaruh langsung terhadap tingkat pendapatan Negara.

Agar mendapatkan hasil yang maksimal maka kedisiplinan tenaga kerja

harus diperhatikan serta pengoprasian alat agar sesuai dengan standar

oprasional pabrik yang telah ditentukan.

Agar memperhatikan perawatan yang sesuai dengan buku panduan

perawatan mesin berkala agar mendapat hasil yang maksimal

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk siapa saja dan dapat

mengambil pelajaran yang ada didalam makalah ini

Page 22: BAB I -    file · Web viewmakalah optimasi pabrik (hmkb 766) optimasi proses pengolahan crude palm oil (cpo) disusun oleh : zuhal istiadi (h1f113227) program studi teknik mesin

DAFTAR PUSTAKA

Apple, J. M. (1990). Tataletak pabrik dan pemindahan bahan. Bandung: Penerbit

ITB.

Asri, M., & Budi, A. D. (1986). pengelolaan KARYAWAN. Yogyakarta: BPFE.

Batubara, S., & Kudsiah, F. (2008). PENERAPAN KONSEP LEAN

MANUFACTURING UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI.

Jurnal Teknik Industri , 147-159.

Fahed-Sreih, J. (2012). THE EFFECT OF INVESTING IN HIRING, HUMAN

RESOURCE PLANNING, AND EMPLOYEE DEVELOPMENT ON LABOR

PRODUCTIVITY: CASE OF LEBANON. Journal of International Business

Research 11. 1 , 29-51.

Haynes, B. P. (2008). THE IMPACT OF OFFICE LAYOUT ON PRODUCTIVITY.

Journal of Facilities Management6. 3 , 189-201.