web viewdari data hasil penelitian tim terpadu di teluk buyat, ... kandungan arsen dan merkuri pada...
TRANSCRIPT
Biodata
I. DATA PRIBADI
1. Nama Lengkap / Nama Panggilan
Dimas J.M Kalangie/Dimas2. Tempat / Tanggal Lahir Jakarta/07 Oktober 19943. Jenis Kelamin Laki-laki4. Tinggi / Berat 169 cm / 66 kg5. Alamat Rumah Jl. Inerbang III No.66, Kamp. Tengah,
Kr. Jati, Jakarta Timur, DKI Jakarta
6. E-mail [email protected]. Nomer Hp / Telp. 089988132948. Hobi Bermusik9. Golongan Darah O
Berita Tentang Pencemaran Laut Logam Berat
Ulasan Mengenai Berita Pencemaran Laut Logam Berat diatas.
1. Sumber Pencemar Pada Perairan Teluk Buyat
Dari data hasil penelitian Tim Terpadu di Teluk Buyat, telah cukup bukti
bahwa PT Newmont Minahasa Raya (MNR) melakukan pelanggaran perizinan
pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup. Pemerintah dan NMR merupakan
pelaku utama atas kejahatan pencemaran dan kesehatan masyarakat. Dari kajian
hukum yang dilakukan diperoleh cukup bukti bahwa PT NMR melakukan
beberapa pelanggaran perizinan, sehingga terjadi pencemaran di Teluk Buyat.
aspek kimia yang diteliti di teluk tersebut menunjukkan, kandungan arsen dan
merkuri pada air laut di Teluk Buyat masih di bawah baku mutu. Namun,
kandungan arsen pada sedimen di sekitar penumpukan tailing (limbah batuan
tambang berbentuk lumpur dari berbagai logam berbahaya) Newmont di Teluk
Buyat sangat tinggi. Bahkan lebih tinggi dari kisaran tertinggi untuk sedimen
tercemar menurut Asean Marine Water Quality Guideline (2004).
Kandungan merkuri pada sedimen di Teluk Buyat juga termasuk dalam
sedimen yang tercemar. Pada kedalaman 110 meter atau lebih dalam dari ujung
pipa tailing, masih terdapat dissolve oxygen yang mengindikasikan pada
kedalaman tersebut masih terdapat kehidupan organisme laut. Tidak ada
thermoklin hasil penelitian dari aspek fisika menunjukkan data pola arus
pergerakan air laut yang dinamis yang bisa menyebarkanluaskan air laut yang
mengadung logam berat. Raja dkk juga tidak menemukan thermoklin di
kedalaman kurang dari 82 meter di lokasi tailing. Padahal Newmont dalam
AMDAL (1994) menyatakan telah menanam thermoklin itu dan lapisan ini akan
berfungsi sebagai pelindung tailing agar tidak menyebar ke permukaan.
2. Efek Pencemaran Logam Berat PT. Newmont Minahasa Raya Terhadap
Ekosistem Perairan Teluk Buyat
Efek pencemaran logm berat pada teluk Buyat berpengaruh terhadap
keanekaragaman organisme laut yang cenderung menjadi rendah karena hanya
beberapa organisme saja yang dapat bertahan pada daerah tercemar logam berat.
Menurut peneliti Walhi Raja Siregar dan Koordinator Jatam Siti Maimunah,
kesehatan suatu perairan dapat dilihat melalui indeks diversitas (keragaman)
organisme laut, seperti plankton, benthos (hewan dasar laut) dan ikan.
Keanekaragaman untuk plankton di Teluk Buyat rendah karena adanya
gangguan. Sedangkan untuk keragaman benthos juga menunjukan kondisi yang
sangat rendah dan dikategorikan mengalami pencemaran berat. Kandungan
logam merkuri pada benthos lebih tinggi dibandingkan kandungan merkuri pada
sedimennya. Ini menandakan terjadinya proses bioakumulasi (penumpukan)
logam berat oleh organisme laut.
3. Efek Pencemaran Logam Berat di Perairan Teluk Buyat Terhadap Sosial
Ekonomi Warga
Efek pencemaran logam berat tentu sangat berdampak bagi masyarakat pesisir
Teluk Buyat yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Ikan-ikan yang biasa mereka
tangkap untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kini tidak lagi aman untuk
dikonsumsi melihat dari fisik ikan tangkapan yang benjol-benjol diduga merupakan
dampak dari tercemarnya wilayah teluk Buyat yang tercemar oleh logam berat seperti
mercury dan arsen. Masyarakat perkampungan Teluk Buyat sempat menyajikan ikan
benjol-benjol kepada Meneg Lingkungan Hidup (LH) Nabiel Makarim yang sedang
bertandang ke perkampungan Teluk Buyat, Kab.Minahasa, Sulut. Didampingi
Gubernur Sulut,A.J Sondakh, dan jajaran pejabat pemda setempat. Tentu saja Meneg
LH tidak mau mengkonsumsi ikan tersebut karena dianggap berbahay jika
dikonsumsi.
4. Efek Pencemaran Logam Berat Terhadap Kesehatan Warga Teluk Buyat
Kajian perhitungan risiko pada manusia yang mengkonsumi ikan di Teluk Buyat,
menurut tim peneliti Walhi menyimpulkan bahwa mengkonsumsi ikan yang
mengandung merkuri sangat berisiko bagi anak-anak dan orang dewasa. Asupan
merkuri yang bersumber dari konsumsi ikan sudah mendekati bahkan melampaui
batas Tolerably Daily Intake (TDI) untuk merkuri dan Acceptable Daily Intake (ADI)
untuk Arsen, 82,82 % untuk dewasa dan 80,98 % untuk anak-anak. Bagi yang
menkonsumsi ikan mengadung arsen menurut perhitungan TDI, setelah periode lima
tahun akan terlihat gejalanya dan dinilai dari tingkat kesehatan termasuk berisiko
tinggi. Adanya gejala penyakit symptom yang mirip dengan kontaminasi arsen dan
temuan pencemran merkuri menyebabkan warga direkomendasikan oleh peneliti
Walhi untuk melakukan kajian lanjutan kuku dan urine untuk melihat paparan logam
arsen terhadap warga.
Menurut LBH Kesehatan penyakit yang dialami warga Buyat lebih parah
dibanding minamata. Minamata hanya 1 logam berat yaitu merkuri. Sedangkan Buyat
Desease terdapat empat logam berat yaitu merkuri, mangan, sianida dan arsen.
DAFTAR PUSTAKA
http://news.detik.com/read/2004/11/10/153608/239360/10/cukup-bukti-pemerintah--
newmont-telah-cemari-buyat
http://news.detik.com/read/2004/08/12/172832/190511/10/hasil-peneliti-jepang-jadi-
barang-bukti-kasus-buyat
http://news.detik.com/read/2007/04/24/060609/771528/10/pt-newmont-hadapi-vonis
http://news.detik.com/read/2004/11/10/151056/239330/10/bahayakan-manusia-
newmont-didesak-pantau-buyat-30-th
http://news.detik.com/read/2004/08/16/111609/191992/10/warga-buyat-beri-kado-
mabes-polri
http://news.detik.com/read/2004/07/30/063053/183671/10/meneg-lh-pun-ogah-
makan-ikan-benjol-benjol
http://news.detik.com/read/2004/07/29/102205/183285/10/nabiel-ke-buyat-warga-
sajikan-ikan-benjol-benjol