sn, selenium, arsen

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan diberbagai bidang terutama bidang industri timbul berbagai masalah baru, hal ini terkait dengan pencemaran lingkungan oleh limbah buangan dari industri – industri yang semakin bertambah dari waktu ke waktu. Hal ini akan sangat berpengaruh pada kesehatan lingkungan. Pencemaran ini terjadi pada perairan, udara dan tanah sebagai akibat dari adanya berbagai aktivitas di atas. Pencemaran yang diakibatkan oleh logam – logam berat akan memberikan pengaruh yang negative terhadap kesehatan. Beberapa macam logam berat sangat beracun terhadap tanaman, hewan, dan manusia. Logam – logam tersebut bersifat tahan lama dalam waktu yang lama pula, bahkan ada juga logam beracun yang tidak dapat dikenali baik dari warna maupun baunya. seperti arsenik dan berbagai senyawanya. Hal ini tentunya sangat membahayakan karena sebagian logam tersebut telah dipergunakan secara luas sebagai pestisida dan disebarkan ke tata lingkungan sebagai pembuangan industry yang tidak diketahui. Jika hal ini dibiarkan tentunya akan sangat merugikan masyarakat karena bisa menyebabkan terjadinya keracunan kematian. Selain terdapat secara alami di alam, Arsen atau Arsenic juga ditemukan dalam bentuk limbah buangan dari industri – industri yang mencemari sungai – sungai yang mengalir sepanjang daerah pemukiman penduduk. Arsenic melebihi ini nilai dikenal ambang sebagai batas bahan yang pencemar karena dan kandungannya yang terdapat dalam sungai atau badan air telah ditentukan membahayakan untuk dikonsumsi makhluk hidup. Selain itu, yang dapat menyebabkan kesakitan. Persenyawaan arsenik pun dikenal sangat beracun dan apabila Stannum (Sn), Selenium (Se), dan Arsen (As) 1

Upload: irfanty-widiastuti

Post on 16-Sep-2015

306 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

unsur sn, se, dan as

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakangPembangunan diberbagai bidang terutama bidang industri timbul berbagai masalah baru, hal ini terkait dengan pencemaran lingkungan oleh limbah buangan dari industri industri yang semakin bertambah dari waktu ke waktu. Hal ini akan sangat berpengaruh pada kesehatan lingkungan. Pencemaran ini terjadi pada perairan, udara dan tanah sebagai akibat dari adanya berbagai aktivitas di atas. Pencemaran yang diakibatkan oleh logam logam berat akan memberikan pengaruh yang negative terhadap kesehatan. Beberapa macam logam berat sangat beracun terhadap tanaman, hewan, dan manusia. Logam logam tersebut bersifat tahan lama dalam waktu yang lama pula, bahkan ada juga logam beracun yang tidak dapat dikenali baik dari warna maupun baunya. seperti arsenik dan berbagai senyawanya. Hal ini tentunya sangat membahayakan karena sebagian logam tersebut telah dipergunakan secara luas sebagai pestisida dan disebarkan ke tata lingkungan sebagai pembuangan industry yang tidak diketahui. Jika hal ini dibiarkan tentunya akan sangat merugikan masyarakat karena bisa menyebabkan terjadinya keracunan kematian.Selain terdapat secara alami di alam, Arsen atau Arsenic juga ditemukan dalam bentuk limbah buangan dari industri industri yang mencemari sungai sungai yang mengalir sepanjang daerah pemukiman penduduk. Arsenic melebihi ini nilai dikenal ambang sebagai batas bahan yang pencemar karena dan kandungannya yang terdapat dalam sungai atau badan air telah ditentukan membahayakan untuk dikonsumsi makhluk hidup. Selain itu, yang dapat menyebabkan kesakitan. Persenyawaan arsenik pun dikenal sangat beracun dan apabila dikonsumsi, arsenik ini dapat terakumulasi. Karena sifatnya yang beracun, arsenic ini dapat membahayakan makhluk hidup terutama manusia sebab dapat menimbulkan berbagai penyakit dalam tubuh bahkan kematian.Selenium adalah zat padat alami yang banyak tetapi tidak merata dalam kerak bumi. Hal ini juga umumnya ditemukan di bebatuan dan tanah. Selenium, dalam bentuk murni abu-abu metalik kristal hitam, sering disebut sebagai unsur selenium atau debu. Elemental selenium diproduksi secara komersial, terutama sebagai produk sampingan dari tembaga pemurnian. Selenium tidak sering ditemukan di lingkungan dalam bentuk mendasar, tetapi biasanya dikombinasikan dengan zat lain.Selenium terjadi secara alami di lingkungan. Sebagai salah satu elemen, selenium tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, meskipun selenium dapat berubah bentuk dalam lingkungan. Pelapukan batuan dan tanah dapat mengakibatkan rendahnya tingkat selenium dalam air, yang dapat diambil oleh tanaman. Cuaca juga mengeluarkan selenium ke udara pada debu halus seperti partikel. Letusan gunung berapi dapat melepaskan selenium di udara. Selenium biasanya memasuki udara dari pembakaran batubara atau minyak. Selenium juga merupakan elemen esensial bagi manusia dan hewan. Namun, selenium dapat berbahaya bila diambil secara teratur dalam jumlah yang lebih tinggi daripada yang dibutuhkan untuk kesehatan yang baik. Sebagian besar orang-orang mendapatkan asupan selenium dari makanan, dan untuk tingkat yang lebih rendah, dari air intake. Selenium yang berkadar rendah juga dapat ditemukan dalam air minum. Orang-orang juga mungkin akan terkena selenium dari sumber-sumber industri. Manusia biasanya tidak terkena selenium dalam jumlah besar di udara. Pekerjaan di mana manusia dapat terpapar selenium di udara adalah industri logam, selenium-proses pemulihan, cat manufaktur, dan perdagangan khusus.Timah putih merupakan salah satu logam yang dikenal dan digunakan paling awal. Timah telah digunakan sejak 3.500 tahun sebelum masehi untuk logam paduan dan sebagai logam murni digunakan sejak 600 tahun sebelum masehi. Sekitar 35 negara menghasilkan timah putih untuk memenuhi kebutuhan dunia.Timah tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi, akan tetapi diperoleh dari senyawaannya. Timah pada saat ini diperoleh dari mineral cassiterite atau tinstone. Cassiterite merupakan mineral oksida dari timah SnO2, dengan kandungan timah berkisar 78%. Contoh lain sumber biji timah yang lain dan kurang mendapat perhatian daripada cassiterite adalah kompleks mineral sulfide yaitu stanite (Cu2FeSnS4) merupakan mineral kompleks antara tembaga-besi-timah-belerang dan cylindrite (PbSn4FeSb2S14) merupakan mineral kompleks dari timbale-timah-besi-antimon-belerang dua contoh mineral ini biasanya ditemukan bergandengan dengan mineral logam yang lain seperti perak.Indonesia sebagai produsen timah putih terbesar dunia, mengalami pasang surut dalam pengusahaan pertambangan timah putih. PT. Timah yang merupakan produsen timah terbesar pada awal tahun 1990-an melakukan restrukturisasi dengan melakukan penciutan jumlah karyawan serta melepas sebagian wilayah izin usaha pertambangannya. Akan tetapi dengan meningkatnya harga timah di pasaran dunia pada beberapa tahun terakhir, serta masih banyaknya sumberdaya timah yang masih tersisa di alam, maka bekas wilayah usaha pertambangan timah yang telah ditutup sebagian kembali diusahakan oleh pelaku usaha pertambangan timah putih maupun masyarakat.Timah merupakan logam ramah lingkungan, penggunaan untuk kaleng makanan tidak berbahaya terhadap kesehatan manusia. Kebanyakan penggunaan timah putih untuk pelapis/pelindung, dan paduan logam dengan logam lainnya seperti timah hitam dan seng. Konsumsi dunia timah putih untuk pelat menyerap sekitar 34% untuk solder 31%.1.2 Rumusan Masalah Apa pengertian Stannum, Selenium, dan Arsen ? Apa saja sifat fisis, kimia dan mekanik dari Stannum, Selenium, dan Arsen ? Bagaimana proses pembuatan Stannum, Selenium, dan Arsen ? Apa saja contoh logam paduan dari logam Stannum, Selenium, dan Arsen ? Apa kegunaan dan bahaya Stannum, Selenium, dan Arsen terhadap lingkungan ?

1.3 Tujuan Penulisan Mengetahui pengertian Stannum, Selenium, dan Arsen Mengetahui sifat fisis, kimia dan mekanik dari Stannum, Selenium, dan Arsen Mengetahui proses pembuatan Stannum, Selenium, dan Arsen Mengetahui contoh logam paduan dari logam Stannum, Selenium, dan Arsen Mengetahui kegunaan dan bahaya logam Stannum, Selenium, dan Arsen terhadap lingkungan

1.4 Metode Pencarian Data Dalam pembuatan makalah ini, pencarian data informasi adalah dengan membaca literatur. Literatur tersebut berasal dari media internet dan buku referensi. Beberapa artikel diunggah dan diolah kembali sehingga menjadi sebuah makalah.

BAB IISTANNUM (Sn)

2.1 Pengenalan StannumTimah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Kata Tin diambil dari nama Dewa bangsa Etruscan Tinia. Nama latin dari timah adalah Stannum dimana kata ini berhubungan dengan kata stagnum yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata dripping yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat fleksibel, memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan. Timah dibawah suhu 13,20C dan tidak memiliki sifat logam sama sekali. Timah biasa disebut sebagai timah putih disebabkan warnanya putih mengkilap, dan memiliki struktur kristal tetragonal. Tingkat resistansi transformasi dari timah putih ke timah hitam dapat ditingkatkan dengan pencampuran logam lain pada timah seperti seng, bismuth, atau gallium.Timah adalah unsur dengan jumlah isotop stabil yang terbanyak dimana jangkauan isotop ini mulai dari 112 hingga 126. Dari isotop-isotop tersebut yang paling banyak jumlahnya adalah isotop120Sn dimana komposisinya mencapai 1/3 dari jumlah isotop Sn yang ada,116Sn, dan118Sn. Isotop yang paling sedikit jumlahnya adalah115Sn. Unsur timah yang memiliki jumlah isotop yang banyak ini sering dikaitkan dengan nomor atom Sn yaitu 50 yang merupakan magic number dalam pita kestabilan fisika nuklir. Beberapa isotop bersifat radioaktif dan beberapa yang lain bersifat metastabil (dengan lambang m).Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa timah memiliki nomor atom 50 dan nomor massa rata-rata adalah 118,71. Dengan nomor atom tersebut maka timah memiliki konfigurasi electron [Kr] 5s2 4d10 5p2. Dalam sistem tabel periodic timah berada pada golongan utama IVA (atau golongan 14 untuk sistem periodic modern) dan periode 5 bersama dengan C, Si, Ge, dan Pb. Timah menunjukkan kesamaan sifat kimia dengan Ge dan Pb seperti pembentukan keadaan oksidasi +2 dan +4.2.2 Sifat Fisika, Kimia, dan Mekanik

2.2.1 Sifat Fisika Fasa: padatan Densitas: 7,365 g/cm3 (Sn putih) 5,769 g/cm3 (Sn abu-abu) Titik lebur: 505.08 K (449.47 F) Titik didih: 231,93OC Volume molar: 16.29 10-6 m3/mol Panas fusi: 7,03 kJ/mol Kalor penguapan: 295.8 kJ/mol Kalor peleburan : 7.029 kJ/mol Kalor jenis: 27,112 J/molK Tekanan uap : 5.78 E-21 Pa at 505 K Kecepatan suara : 2500 m/s pada 293.15 K

2.2.2 Sifat Kimia Bilangan oksidasi : 4,2, -4 Nomor atom : 50 Nomor massa : 118,71 Elektronegatifitas : 1,96 (skala pauli) Energi ionisasi 1 : 708,6 kJ/mol Energi ionisasi 2 : 1411,8 kJ/mol Energi ionisasi 3: 2943,0 kJ/mol Jari-jari atom : 140 pm Jari-jari ikatan kovalen: 139 pm Jari-jari van der waals : 217 pm Struktur kristal : tetragonal (Sn putih) kubik diamond (Sn abu-abu) Konduktifitas termal : 66,8 W/mK Timah merupakan logam lunah, fleksibel, dan warnanya abu-abu metalik Timah tidak mudah dioksidasi dan tahan terhadap korosi disebabkan terbentuknya lapisan oksida timah yang menghambat proses oksidasi lebih jauh. Timah tahan terhadap korosi air distilasi dan air laut, akan tetapi dapat diserang oleh asam kuat, basa, dan garam asam. Proses oksidasi dipercepat dengan meningkatnya kandungan oksigen dalam larutan Jika timah dipanaskan dengan adanya udara maka akan terbentuk SnO2 Timah ada dalam dua alotrop yaitu timah alfa dan beta. Timah alfa biasa disebut timah abu-abu dan stabil dibawah suhu 13,2oC dengan struktur ikatan kovalen seperti diamond. Sedangkan timah beta berwarna putih dan bersifat logam, stabil pada suhu tinggi, dan bersifat sebagai konduktor Timah larut dalam HCl, HNO3, H2SO4, dan beberapa pelarut organic seperti asam asetat asam oksalat dan asam sitrat. Timah juga larut dalam basa kuat seperti NaOH dan KOH Timah umumnya memiliki bilangan oksidasi +2 dan +4. Timah(II) cenderung memiliki sifat logam dan mudah diperoleh dari pelarutan Sn dalam HCl pekat panas Timah bereaksi dengan klorin secara langsung membentuk Sn(IV) klorida Hidrida timah yang stabil hanya SnH4.

2.2.3 Sifat Mekanik Kekuatan tariknya rendah sekitar 2000 psi Modulus Youngnya adalah 5,9-7,8 x 106 psi Kekuatan Mohs 1,8 atau Brinell 5,0 (1000 kg, 10 mm)

2.3 Cara Pembuatan Logam Stannum2.3.1 Floating dan ElektrolisisBerbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan dilewatkan dalam floating tank dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah. Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral Cassiterite.Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal atau minyak bumi. Ada kalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.

2.3.2 EkstraksiSecara garis besar, pengolahan bijih timah menjadi logam timah terdiri dari operasi konsentrasi/mineral dressing, dan ekstraksi yaitu peleburan atau smelting dan pemurnian atau refining. Tahap konsentrasiTahap konsentrasi bijih timah merupakan operasi peningkatan kadar timah dengan menggunakan peralatan seperti Jig Concentrator, palong dan meja goyang. Bijih timah yang diolah memiliki kadar awal sekitar 30 sampai 65 persen Sn. Setelah melalui operasi pemisahan, kadar timah minimum yang harus tercapai supaya dapat dipergunakan sebagai umpan peleburan tahap pertama adalah sebesar 70 persen Sn.

Tahap SmeltingProses smelting merupakan proses reduksi dari konsentrat bijih timah pada temparatur tinggi menjadi logam timah. Prinsip reduksi adalah melepas ikatan oksigen yang terdapat mineral kasiterit. Reduktor yang digunakan sebagai pereduksi adalah gas CO. Reaksi yang terjadi selama proses smelting adalah:SnO2 + CO SnO + CO2SnO + CO Sn + CO2Pada proses smelting akan terbentuk lelehan terak dan timah yang tidak saling larut. Slag akan mengikat pengotor-pengotor yang terdapat di dalam konsentrat. Pengotor yang paling banyak terdapat di dalam konsentrat timah adalah unsur Fe. Proses smelting ini terdiri dari dua tahapan. Peleburan tahap pertama adalah peleburan konsentrat timah yang menghasilkan timah kasar atau crude tin dan terak I (slag). Kadar timah dalam terak I ini adalah sekitar 20 persen. Tahap ini juga dikenal dengan sebutan peleburan konsentrat timah karena umpan yang dilebur adalah konsentrat bijih timah. Terak I kemudian dilebur kembali di peleburan tahap kedua. Peleburan pada tahap dua ini menghasilkan senyawa Fe-Sn yang disebut hardhead dan terak II dengan kadar Sn kurang daripada satu persen. Hardhead menjadi bahan baku untuk peleburan tahap satu.

Tahap RefiningCrude tin dari proses peleburan tahap satu kemudian dibawa ke proses selanjutnya yaitu proses pemurnian. Kandungan timah dalam crude tin adalah Sn >90 persen dan sisanya adalah pengotor seperti As, Pb, Ag, Fe, Cu, dan Sb. Pemurnian timah dari pengotornya dapat dilakukan dengan kettle refining, eutectic refining, serta electrolytic refining. Pemilihan teknologi untuk proses pemurnian adalah berdasarkan tingkat kemurnian logam timah yang diinginkan. Setelah melewati tahap refining ini, kemurnian logam timah dapat mencapai 99,93 persen.

2.4 Logam Paduan (Alloy) dari StannumLogam timah banyak manfaatnya baik digunakan secara tunggal maupun sebagai paduan logam (alloy) dengan logam yang lain terutama dengan logam tembaga. Logam timah juga sering dipakai sebagai container dalam berbagai macam industri. Contoh-contoh paduan antara tembaga dan timah adalah: Pewter, merupakan paduan antara 85-99% timah dan sisanya tembaga, antimony, bismuth, dan timbale. Banyak dipakai untuk vas, peralatan ornament rumah, atau peralatan rumah tangga. Bronze adalah paduan logam timah dengan tembaga dengan kandungan timah sekitar 12%. Fosfor Bronze adalah paduan bronze yang ditambahkan unsur fosfor. Perunggu adalah paduan tembaga dan timah.

2.5 Kegunaan Logam Stannumuntuk solder(52%), industri plating (16%), untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai macam aplikasi lain (11%).PlatingLogam timah banyak dipergunakan untuk melapisi logam lain seperti seng, timbale dan baja dengan tujuan agar tahan terhadap korosi. Aplikasi ini banyak dipergunakan untuk melapisi kaleng kemasan makanan dan pelapisan pipa yang terbuat darilogam.SuperkonduktorTimah memiliki sifat konduktor dibawah suhu 3,72 K. Superkonduktor dari timah merupakan superkonduktor pertama yang banyak diteliti oleh para ilmuwan contoh superkonduktor timah yang banyak dipakai adalah Nb3Sn.SolderSolder sudah banyak dipakai sejak dahulu kala. Timah dipakai dalam bentuk solder merupakan campuran antara 5-70% timah dengan timbale akan tetapi campuran 63% timah dan 37% timbale merupakan komposisi yang umum untuk solder. Solder banyak digunakan untuk menyambung pipa atau alat elektronikPembuatan Senyawa OrganotinSenyawa organoti merupakan senyawa kimia yang terdiri dari timah (Sn) dengan hidrokarbon membentuk ikatan C-Sn. Senyawa ini merupakan bagian dari golongan senyawa organometalik. Senyawa ini banyak dipakai untuk sintesis senyawa organic, sebagai biosida, sebagai pengawet kayu, sebagai stabilisator panas, dan lain sebagainya.Pembuatan Senyawaan KimiaUntuk Berbagai Keperluan Logam timah juga dipakai untuk membuat berbagai maca senyawaan kimia.Salah satu senyawa kimia yang sangat penting adalah SnO2 dimana dipakai untuk resistor dan dielektrik, dan digunakan untuk membuat berbagai macam garam timah. Senyawa SnF2 merupakan aditif yang banyak ditambahkan pada pasta gigi. Senyaan timah, tembaga, barium, kalsium dipakai untuk pembuatan kapasitor. Dan tentu saja senyawaan kimia juga sering dipakai untuk pembuatan katalis.

2.5.1 Kegunaan Stannum di Industri Timah klorida (SnCl2 ) : digunakan dalam pembuatan zat warna, polimer, dan tekstil; di silvering satu mirror; sebagai pengawet makanan; sebagai aditif dalam parfum digunakan dalam sabun, dan sebagai agen anti- Cumming dalam minyak pelumas Timah oksida (SnO2): digunakan dalam pembuatan kaca jenis khusus, glasir keramik dan warna, parfum dan kosmetik, dan tekstil, dan sebagai bahan polishing untuk baja, kaca, dan bahan lainnya Timah kromat (SnCrO4 atau Sn (CrO4)2 ): kekuning- kuningan-coklat senyawa cokelat digunakan sebagai zat pewarna untuk porselen

2.6 Tingkat Bahaya Bagi Kehidupan dan Pencemaran Lingkungan2.6.1 Bahaya Pada Kesehatan Timah juga terdapat dalam beberapa makanan. Jumlah timah yang sedikit dalam makanan tidak berbahaya. Limit dalam makanan di Amerika Serikat adalah 300 mg/kg. Senyawa timah triakil dan triaril digunakan sebagai racun biologi (biocides) dan perlu ditangani secara hati-hati. Efek akut adalah : Mata dan kulit iritasi Headaches Sakit perut Penyakit dan pusing Berat berkeringat Sesak napas Masalah buang air kecil

Efek jangka panjang adalah : Depresi Kerusakan hati Gangguan fungsi sistem kekebalan Kerusakan kromosom Kekurangan sel darah merah Kerusakan otak (menyebabkan kemarahan, gangguan tidur, pelupa dan sakit kepala)

2.6.2 Bahaya Pada Lingkungan Kaleng sebagai atom tunggal atau molekul tidak sangat beracun terhadap beberapa jenis organisme, bentuk racun adalah bentuk organic Ada berbagai jenis timah organik yang dapat sangat bervariasi di toksisitas. Tributyltins merupakan komponen timah paling beracun untuk ikan dan jamur, sedangkan trifenyltin jauh lebih beracun bagi fitoplankton.

BAB IIISELENIUM (Se)

3.1 Pengenalan SeleniumSelenium adalah suatu unsur kimia yang memiliki lambing Se dan nomor atom 34. Dalam tabel periodik terletak pada golongan VI A dan bersifat nonlogam. Kata selenium berasal dari nama Dewi Bulan, Selene.Selenium ditemukan pada 1817 oleh Jns Jakob Berzelius, yang menemukan unsur yang terkait dengan telurium (dinamai Bumi). Hal ini ditemukan sebagai produk sampingan dari produksi asam sulfat. Ini datang untuk melihat medis kemudian karena toksisitas pada manusia yang bekerja di industri. Hal ini juga diakui sebagai racun hewan penting.Pada waktu saat ini, penggunaan terbesar selenium di seluruh dunia dalam pembuatan kaca, diikuti oleh bahan kimia dan menggunakan dalam pigmen. Menggunakan elektronik, meskipun sejumlah aplikasi terus, terus menurun. Pada akhir 1990-an, penggunaan selenium (biasanya dengan bismut) sebagai aditif untuk pipa kuningan untuk memenuhi tidak ada standar lingkungan memimpin menjadi penting. Saat ini, total produksi dunia selenium terus meningkat sederhana.

Keterangan umum unsur

Deret kimiaNonmetals

Golongan, periode, blok16, 4, p

penampilanGray, metallic luster

Massa atom78.96(3) g/mol

Konfigurasi elektron[Ar] 3d104s24p4

Jumlah elektron tiap kulit2, 8, 18, 6

3.2 Sifat Fisika, Kimia, dan Mekanik3.2.1 Sifat Fisika Fase: Solid Massa jenis (sekitar suhu kamar): (gray) 4.81 g/cm3 (alpha) 4.39 g/cm3 (vitreous) 4.28 g/cm3 Massa jenis cair pada titik lebur: 3.99 g/cm3 Titik lebur: 494 K (221 C, 430 F) Titik didih: 958 K (685 C, 1265 F) Titik kritis: 1766 K 27.2 MPa Kalor peleburan: (gray) 6.69 kJ/mol Kalor penguapan: 95.48 kJ/mol Kapasitas kalor: 95.48 kJ/mol

3.2.2 Sifat Kimia Strukturkristal: Hexagonal Bilanganoksidasi: 2, 4, 6 (strongly acidic oxide) Elektronegativitas: 2.55 (skala Pauling) ke-1: 941.0 kJ/mol Energi ionisasi (detil): ke-2: 2045 kJ/mol ke-3: 2973.7 kJ/mol Jari-jari atom: 115pm Jari-jari atom (terhitung): 103pm Jari-jarikovalen: 116pm Jari-jari Van der Waals: 190pm Reaktif Mudah bereaksi dengan H2, F2, Cl2, dan Br2 Bereaksi dengan asam nitrat dan asam sulfat Bereaksi dengan logam lainnya membentuk senyawa selenida, contoh: MgSe Bereaksi dengan O2membentuk api berwarna biru atau disebut SeO2(selenium dioksida) yang berbau busuk.

3.2.3 Sifat Mekanik Konduktivitas termal: (300 K) (amorphous) 0.519 W/(mK) Ekspansi termal: (25 C) (amorphous) 37 m/(mK) Kecepatan suara (kawat tipis): (20 C) 3350 m/s Modulus Young: 10 Gpa Modulus geser: 3.7 Gpa Modulus ruah: 8.3 Gpa Nisbah Poisson: 0.33 Skala kekerasan Mohs: 2.0 Kekerasan Brinell: 736 Mpa

3.3 Cara Pembuatan Selenium Selenium jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan klausthalit. Beberapa tahun yang lalu, selenium didapatkan dari debu cerobong asap yang tersisa dari proses bijih tembaga sulfida. Sekarang selenium di seluruh dunia dihasilkan dari pemurnian kembali logam anoda dari proses elektrolisis tembaga. Selenium diperoleh dari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam sulfat, atau dengan meleburkan endapan tersebut dengan soda dan niter (mineral yang mengandung kalium nitrat).

3.4 Logam Paduan (Alloy) dari SeleniumBeberapa mineral selenium adalah: Berzelianite (Copper Selenide) Clausthalite (Lead Selenide) Eucairite (Silver Copper Selenide) Hakite (Copper Mercury Silver Antimony Selenium Sulfide) Palladseite (Palladium Selenide) Penroseite (Nickel Selenide) Selen-tellurium (Selenium Tellurium) Tiemannite (Mercury Selenide) Umangite (Copper Selenide)

3.5 Kegunaan Selenium3.5.1 Kegunaan Selenium di Industri Digunakan sebagai tinta fotografi untuk memperbanyak salinan dokumen, surat dan lain-lain Di bawah titik cairnya, selenium adalah semi konduktor tipe p dan memiliki banyak kegunaan dalam penerapan elektronik Digunakan dalam industri kaca untuk mewarnai kaca dan lapisan email gigi yang berwarna rubi digunakan sebagai bahan tambahan pembutan baja tahan karat. Karena sifat-sifatnya fotovoltaik dan fotokonduktif, selenium digunakan dalam fotokopi, photocells, meter cahaya dan sel surya. Lembar selenium amorf mengkonversi gambar x-ray, dalam xeroadiography dan solid-state, x-ray kamera panel datar

3.5.2 Kegunaan Selenium bagi ManusiaSelenium adalah mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai antioksidan untuk meredam aktivitas radikal bebas. Selenium bekerja sebagai kofaktor untuk enzim yang terlibat dalam oksidasi asam lemak dan penghancuran asam amino. Manfaat Selenium bagi tubuh: Menangkal radikal bebasDi dalam tubuh setiap orang terdapat kemampuan untuk melawan radikal bebas yang bias menghancurkan sel dan menimbulkan berbagai penyakit berbahaya seperti kanker, penyakit jantung, dan penuaan dini. Di dalam tubuh, selenium bekerjasama dengan vitamin E sebagai zat antioksidan. Meningkatkan kekebalan tubuhSelenium dapat memperbaiki system imunitas (kekebalan tubuh) dan berperan dalam fungsi kelenjar tiroid dan dalam setiap sel yang menggunakan hormone tiroid, dengan berpartisipasi sebagai kofaktor untuk tiga deiodinases diketahui hormon tiroid, yang mengaktifkan dan kemudian menonaktifkan berbagai hormon tiroid metabolitnya. Ini mungkin menghambat penyakit Hashimotos, di mana sel-sel tubuh sendiri tiroid diserang sebagai asing. Mencegah HIVSelenium banyak terdapat pada ikan, telur, daging, sereal, kacang. diketahui dapat menghambat replikasi HIV. Selenium bergabung dengan protein dalam bentuk asam amino, yang disebut selenoprotein, Zat ini mengurangi tekanan tyang disebabkan oleh infeksi, dan memperlambat penyebaran infeksi.Pada tahap pertama infeksi, HIV memproduksi berbagai protein yang memicu pengeluaran gen lain yang dibutuhkan virus untuk menopang dirinya. Salah satunya tat, yang juga membantu replikasi virus. Diyakini, tat mengincar dan menurunkan selenoprotein saat virus mulai menginfeksi. Untuk itu dilakukan penelitian yang meningkatkan selenoprotein di tubuh. Peneliti mengisolasi sel darah dari individu tanpa HIV, lalu menginfeksinya dengan HIV. Kemudian ditambahkan sejumlah kecil selenium ke kultur (biakan) sel. Hasilnya menunjukkan, penambahan selenium menghambat replikasi HIV sampai setidaknya 10x lipat, dibandingkan kultur sel yang tidak ditambahkan selenium. Ketika mereka mengurangi produksi selenoproein, ditemukan terjadi peningkatan replikasi virus 3,5x lipat. Kemungkinan, selenoprotein bekerja dengan merusak struktur kimia tat, yang pada akhirnya mengurangi kemampuan virus bereplikasi. Jika fungsi selenium telah dimengerti sepenuhnya, obat yang lebih efektif untuk HIV bisa diciptakan. Mempertahankan elastisitas tubuhBersama vitamin E, selenium berfungsi mempertahankan elastisitas jaringan dan bila kadar selenium berkurang maka tubuh akan mengalami penuaan dini, yaitu kondisi sel yang rusak sebelum waktunya. Mineral selenium merupakan zat yang mempunyai efek sebagai anti kanker dengan mengatasi kerusakan gen dan sistem kekebalan tubuh Mengeluarkan logam berat dari dalam tubuh Mineral selenium merupakan zat yang dapat melindungi kerusakan jantung dan pembuluh darah melalui kerja enzim glutathione peroxidase yang mencegah oksidasi lemak dan mengurangi perlengketan zat-zat pembeku darah (trombosit). Dapat membantu menghambat oksidasi kolesterol sebagai pemicu terjadinya kekakuan dinding pembuluh darah dan penyumbatan aliran darah. Orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi, 55 mikrogram (mcg) selenium setiap hari. Namun perempuan dewasa yang sedang hamil dianjurkan meningkatkan asupan selenium menjadi 60 mcg per hari. Kebutuhan tersebut akan meningkat saat seorang ibu harus menyusui, menjadi sebesar 70 mcg per hari. Selenium berasal dari kacang-kacangan, sereal, daging, ikan, dan telur. Dalam urutan konsentrasi, tingkat tinggi juga ditemukan di ginjal, tuna, kepiting, dan lobster.

3.6 Tingkat Bahaya Bagi Kehidupan dan Pencemaran Lingkungan3.6.1 Kekurangan SeleniumGejala-gejala yang timbul akibat kekurangan selenium bisa dijelaskan dengan berkurangnya antioksidan dalam jantung, hati dan otot, yang mengakibatkan kematian jaringan dan kegagalan organ. Kekurangan selen dapat menurunkan daya kerja vitamin E hingga 50%. Penurunan daya kerja vitamin E dapat memicu penyakit yang lainnya seperti, myoglobinuria, atau kencing berwarna merah darah akibat mioglobin dalam otot melebur dalam darah. Ada beberapa jenis penyakit yang terkait dengan kekurangan selen yaitu:1. Penyakit Keshan.Penyakit Keshan adalah sejenis penyakit kardiomiopati yang terutama memengaruhi anak usia 2-10 tahun. Kardiomiopati adalah penyakit melemahnya fungsi otot jantung yang dapat beresiko menimbulkan gangguan irama detak jantung (bias terlalu cepat, terlalu lambat, kadang teratur, kadang tidak teratur) dan juga beresiko menimbulkan kematian akibat serangan jantung mendadak.2. Penyakit Kashin BeckPenyakit Kashin-Beck merupakan penyakit osteoarthritis yang biasanya terjadi terutama pada remaja. Osteoarthritis yaitu penyakit yang timbul akibat terjadinya kemunduran fungsi sendi3. Myxedematous Endemic Cretinism, yang menyebabkan retardasi mental

3.6.3 Kelebihan SeleniumKelebihan selenium dapat menimbulkan efek yang sangat berbahaya, yaitu karena mengonsumsi selenium melebihi dosis. Gejalanya terdiri dari :1. mual dan muntah2. rambut dan kuku rontok3. kerusakan saraf4. menyebabkan gejala gastrointestinal, perubahan dermatologi, gangguan neuromuskuler-psikiatri, disfungsihati dan ginjal, trombositopenia, dll.5. Gangguan fungsi endokrin, termasuk sintesis hormon tiroid.6. Dapat menurunkan motilitas sperma.7. Menyebabkan masalah perilaku seperti lekas marah atau kelelahan pada anak.

3.6.3 Bahaya Selenium terhadap Lingkungan Selenium dalam keadaan padat, dalam jumlah yang cukup dalam tanah, dapat memberikan dampak fatal pada tanaman pakan hewan. Terpapar dengan senyawa selenium di udara tidak boleh melebihi kadar 0.2 mg/m3 (selama 8 jam kerja perhari - 40 jam seminggu)

BAB IVARSEN

4.1 Pengenalan ArsenArsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida dan dalam berbagai alloy. Arsen merupakan unsur yang melimpah secara alami di alam. Arsen jarang ditemukan dalam bentuk unsur karena arsen biasanya membentuk berbagai macam senyawa kompleks, bisa berupa trivalen (As+3) atau pentavalen (As+5). Pada umumnya, As+3 berupa As-anorganik, seperti senyawa As-pentoksida, asam arsenat, Pb-arsenat, dan Ca-arsenat. As organik bisa berupa As+3, maupun As+5 diantaranya asam arsanilat atau bentuk metilasi. Arsen juga terdapat di dalam tubuh mahluk hidup, baik hewan maupun tanaman dan bergabung dengan hidrogen atau karbon membentuk As-organik.Senyawa arsen didalam alam berada dalam 3 bentuk: Arsen trichlorida (AsCl3) berupa cairan berminyak, Arsen trioksida (As2O3, arsen putih) berupa kristal putih dan berupa gas arsine (AsH3). Lewisite, yang sering disebut sebagai gas perang merupakan salah satu turunan gas arsine. Pada umumnya arsen tidak berbau, tetapi beberapa senyawanya dapat mengeluarkan bau bawang putih. Racun arsen pada umumnya mudah larut dalam air, khususnya dalam air panas .

4.2 Sifat Fisika, Kimia dan Mekanik4.2.1 Sifat Fisika Fasa: Solid Massa jenis (mendekati suhu kamar): 5.727 gcm3 Massa jenis cairan pada t.l.: 5.22 gcm3 Titik sublimasi: 887K,615C,1137F Titik tripel: 1090K(817C),3628kPa Titik kritis: 1673 K Kalor peleburan: (grey) 24.44 kJmol1 Kalor penguapan: 34.76 kJmol1 Kapasitas kalor: 24.64 Jmol1K1

4.2.2 Sifat Kimia Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73. Bilangan oksidasi: 5, 3, 2, 1, -3 (sedikit oksida asam) Elektronegativitas: 2.18 (skala Pauling) Energi ionisasi (lebih lanjut): pertama: 947.0 kJmol1 ke-2: 1798 kJmol1 ke-3: 2735 kJmol1 Jari-jari atom: 119 pm Jari-jari kovalen: 1194 pm Jari-jari van der Waals : 185 pm

4.2.3 Sifat Mekanik Resistivitas listrik (20OC): 333 n.m Konduktivitas termal (300 K): 50,2 W/(m.K) Modulus Young : 8 Gpa Modulus Ruah : 22 Gpa Skala KekerasanMohs: 3,5 Kekerasan Brinell : 1440 MPa

4.3 Cara Pembuatan ArsenArsenik padatan dibuat dengan cara isolasi reduksi orpiment (As2S3) memakai panas, kalsium karbonat (CaCO3), dan arang. Mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut:As2S3 (s) + 3CaCO3 (s) + 6O2 (g) As2O3 (s) + 3CaSO4 (s) + 3CO2 (g)2As2O3 (s) + 3C (s) 4As (s) + 3CO2 (g)Seperti yang telah disebutkan Arsen dapat dibuat melalui isolasi namun, proses isolasi yang dilakukan di dalam laboratorium tidak terlalu diperlukan karena pada realitanya arsen terdapat di alam dalam jumlah melimpah. Dalam proses isolasi, arsen dibuat pada skala industri dengan pemanasan mineral yang tepat dan sesuai, tanpa adanya udara dalam proses tersebut. Hasilnya, arsen akan dikeluarkan dalam kondisi kental terpisah dari senyawaan asalnya sebagai zat padat. Berikut ini persamaan reaksi yang terjadi pada proses isolasi arsen yang dibuat dari senyawa FeAsS dan dipanaskan pada suhu 700C:FeAsS (s) FeS (s) + As (g) As (s)

4.4 Logam Perpaduan (Alloy) Arsen Galium arsenida: material semikonduktor penting dalam sirkuit terpadu Perunggu: Awalnya perunggu dicampur dengan arsenic untuk membentuk perunggu arsenik (akhir abad 3 SM) Alumunium (Brass): mengandung timah, dan berbagai paduan tembaga, termasuk arsen,fosfor, aluminium, mangan, dan silicon Nikel dan Paduan Kobalt: Kobal selalu terdapat bergabung dengan Nikel dan biasa juga dengan arsen.

4.5 Kegunaan ArsenArsen digunakan untuk melapisi logam dan senjata yang terbuat dari perunggu. Hal ini menyebabkan senjata tersebut mempunyai daya bunuh tinggi. Di Indonesia, arsen digunakan untuk mencuci keris oleh orang-orang zaman dulu. Selain itu, arsen juga digunakan dalam beberapa bidang diantaranya : Bidang KedokteranArsen berperan dalam pembuatan berbagai obat, seperti: arsphenamine sebagai obat penyakit sifilis; arsenat trioksida untuk terapi kanker; fowlers solution untuk pengobatan penyakit psoriasis. Arsen juga digunakan sebagai komponen pengobatan penyakit yang disebabkan oleh parasit dan pembuatan obat doping (doping agent). Bidang pertanianArsen sebagai bahan pembuatan pestisida untuk meracuni tikus telah dilarang dikarenakan munculnya gangguan kesehatan manusia akibat terpapar arsen dalam proses produksi Bidang IndustriDalam bidang industri arsen berguna sebagai pewarna, pengawet kayu, bahan pembuatan bronzing dan senjata. Arsen juga digunakan sebagai bahan campuran pewarna cat rambut, mainan anak, pembungkus makanan, pewarna baju, serta berbagai jenis campuran logam. Bidang Racun dan KeracunanRacun sering dimanfaatkan untuk menghukum mati para narapidana yang telah dijatuhi hukuman mati. Sebagai racun, paling tidak ia memiliki tiga bentuk senyawa yang terpopuler. Pertama, arsenik trioksida (As2O3). Bentuk kedua, arsenic triklorida (AsCl3). Bentuknya menyerupai minyak berwarna kuning. Senyawa ini jarang dipakai karena daya peracunannya relative rendah. Di samping itu, penggunaannya pun susah karena harus dicampurkan ke dalam sesuatu yang berminyak. Bentuk ketiga, arsin (AsH3). Ini merupakan bentuk arsenik yang paling beracun. Wujudnya gas dan sering dipakai sebagai senjata kimia di dalam perang.4.6 Tingkat Bahaya Bagi Kehidupan dan Pencemaran LingkunganArsen bersifat toksik. Efek yang ditimbulkan bervariasi dari pusing hingga kematian tergantung kadar arsen yang masuk dalam tubuh. Keberadaan arsen dalam jumlah banyak dalam tubuh dapat menimbulkan keracunan. Bentuknya yang berupa bubuk, tidak berasa dan tidak berbau membuat arsen tidak mudah dikenali saat dicampurkan ke dalam makanan. Orang yang keracunan arsen akan menderita mual dan muntah hebat, rasa nyeri pada organ dalam secara tiba-tiba, dehidrasi akut dan lemas. Arsenic Pentoxide ( As205 ) yang terkandung dalam Udang bila bereaksi dengan Vitamin C dalam perut dapat berubah menjadi Arsenic Trioxide ( As203 ) yang sangat beracun. Mengakibatkan hati, Jantung, ginjal, pembuluh darah rusak, usus keluar darah, pembuluh darah melebar hingga menyebabkan kematian yang mengerikan dengan kelima panca indra keluar darah.Ketika suatu zat berbahaya/ beracun telah mencemari permukaan air, tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. WHO menetapkan ambang aman tertinggi arsen dalam air tanah sebesar 50 ppb. Air tanah biasa digunakan sebagai sumber air minum bagi kelangsungan hidup manusia. Salah satu akibat yang merugikan dari arsen adalah apabila dalam air minum mengandung unsur arsen melebihi nilai ambang batas, yaitu bila kadarnya melebihi 100 ppb dalam air minum. Gejala keracunan kronis yang ditimbulkannya pada tubuh manusia berupa iritasi usus, kerusakan syaraf dan sel, kelainan kulit atau melanoma serta kanker usus.Arsen inorganik telah dikenal sebagai racun manusia sejak lama, yang dapat mengakibatkan kematian. Dosis rendah akan mengakibatkan kerusakan jaringan. Bila melalui mulut, pada umumnya efek yang timbul adalah iritasi saluran makanan, nyeri, mual, muntah dan diare. Selain itu mengakibatkan penurunan pembentukan sel darah merah dan putih, gangguan fungsi jantung, kerusakan pembuluh darah, luka di hati dan ginjal. Berikut ini adalah implikasi klinik akibat tercemar oleh arsen:1. MataEfek Arsenic terhadap mata adalah gangguan penglihatan dan kontraksi mata pada bagian perifer sehingga mengganggu daya pandang (visual fields) mata.

2. KulitAdanya kulit yang berwarna gelap (hiperpigmentasi), penebalan kulit (hiperkeratosis), timbul seperti bubul (clavus), infeksi kulit (dermatitis) dan mempunyai efek pencetus kanker (carcinogenic).

3. Darah Efeknya menyebabkan kegagalan fungsi sungsum tulang dan terjadinya pancytopenia (yaitu menurunnya jumlah sel darah perifer).

4. LiverPaparan arsen yang cukup lama (paparan kronis) pada liver akan menyebabkan efek yang signifikan, berupa meningkatnya aktifitas enzim pada liver (enzim SGOT, SGPT, gamma GT), ichterus (penyakit kuning), liver cirrhosis (jaringan hati berubah menjadi jaringan ikat dan ascites (tertimbunnya cairan dalam ruang perut).

5. GinjalArsen akan menyebabkan kerusakan ginjal berupa renal damage (terjadi ichemia dan kerusakan jaringan).

6. Saluran pernapasan Paparan arsen pada saluran pernafasan akan menyebabkan timbulnya laryngitis (infeksi laryng), bronchitis (infeksi bronchus) dan dapat pula menyebabkan kanker paru.

7. Pembuluh darahLogam berat Arsen dapat menganggu fungsi pembuluh darah, sehingga dapat mengakibatkan penyakit arteriosclerosis (rusaknya pembuluh darah), portal hypertention (hipertensi oleh karena factor pembuluh darah potal), oedema paru dan penyakit pembuluh darah perifer (varises, penyakit bu rger).

8. Sistem ReproduksiEfek arsen terhadap fungsi reproduksi biasanya fatal dan dapat pula berupa cacat bayi waktu dilahirkan, lazim disebut effek malformasi.

9. Sistem ImmunologiEfek pada sistem immunologi, terjadi penurunan daya tahan tubuh/ penurunan kekebalan, akibatnya peka terhadap bahan karsinogen (pencetus kanker) dan infeksi virus.

10. Sistem SelEfek terhadap sel mengakibatkan rusaknya mitokondria dalam inti sel sehingga menyebabkan turunnya energi sel dan sel dapat mati.

11. Gastrointestinal (Saluran Pencernaan)Arsen akan menyebabkan perasaan mual dan muntah, serta nyeri perut, mual (nausea) dan muntah (vomiting).

BAB VKESIMPULAN

5.1 StannumTimah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat fleksibel, memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan. Timah tidak mudah dioksidasi dan tahan terhadap korosi disebabkan terbentuknya lapisan oksida timah yang menghambat proses oksidasi lebih jauh. Timah tahan terhadap korosi air distilasi dan air laut, akan tetapi dapat diserang oleh asam kuat, basa, dan garam asam. Proses oksidasi dipercepat dengan meningkatnya kandungan oksigen dalam larutan. Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating (16%), untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai macam aplikasi lain (11%). Timah juga digunakan untuk melapisi logam lain seperti seng, timbale dan baja dengan tujuan agar tahan terhadap korosi. Aplikasi ini banyak dipergunakan untuk melapisi kaleng kemasan makanan dan pelapisan pipa yang terbuat dari logam.Timah juga terdapat dalam beberapa makanan. Jumlah timah yang sedikit dalam makanan tidak berbahaya. Senyawa timah triakil dan triaril digunakan sebagai racun biologi (biocides) dan perlu ditangani secara hati-hati.

5.2 SeleniumSelenium adalah suatu unsur kimia yang memiliki lambing Se dan nomor atom 34. Dalam tabel periodik terletak pada golongan VI A dan bersifat nonlogam. Selenium banyak digunakan dalam bidang industry dan merupakan mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai antioksidan untuk meredam aktivitas radikal bebas. juga Selenium bekerja sebagai kofaktor untuk enzim yang terlibat dalam oksidasi asam lemak dan penghancuran asam amino.Selenium dalam keadaan padat, dalam jumlah yang cukup dalam tanah, dapat memberikan dampak fatal pada tanaman pakan hewan. Terpapar dengan senyawa selenium di udara tidak boleh melebihi kadar 0.2 mg/m3 (selama 8 jam kerja perhari - 40 jam seminggu)

5.3 ArsenArsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida dan dalam berbagai alloy. Arsen digunakan untuk melapisi logam dan senjata yang terbuat dari perunggu. Hal ini menyebabkan senjata tersebut mempunyai daya bunuh tinggi. Di Indonesia, arsen digunakan untuk mencuci keris oleh orang-orang zaman dulu. Arsen bersifat toksik. Efek yang ditimbulkan bervariasi dari pusing hingga kematian tergantung kadar arsen yang masuk dalam tubuh. Keberadaan arsen dalam jumlah banyak dalam tubuh dapat menimbulkan keracunan. Arsen di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. WHO menetapkan ambang aman tertinggi arsen dalam air tanah sebesar 50 ppb.

DAFTAR PUSTAKA

.., 2008., 2007.Neraca Sumber Daya Mineral Tahun 2007. Pusat Sumber Daya Geologi,BandungAdnan, H., 2006.Strong Demand to Keep Tin Prices High, http://biz.thestar.com.myBishop, D., dan Kettle, P., 2006.Global Tin Consumption Tops 1,000 Tonnes Per Day. ITRICarlin, F., 2008.Mineral Information, USGS, http://minerals.usgs.gov/minerals/http://bilangapax.blogspot.com/2011/02/selenium.htmlhttp://putrarajawali76.blogspot.com/2013/04/makalah-timah-dan-selenium.htmlhttp://resti-susilawati.blogspot.com/2011/10/germanium-arse-dan-selenium.htmlTaylor, R.G., 1979.Geology of Tin Deposits. Elsevier Scientific Publishing Company, Canada

Stannum (Sn), Selenium (Se), dan Arsen (As)23