· web view2012. 2012. laporan pelatihan dasar piagam kemanusiaan dan standar-standar minimum...

43
Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011 Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012 Disiapkan oleh : H. Iskandar Leman Catur Sudiro Dewi Andaruni Jakarta, Maret 2012 Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia Jl. Cempaka Putih Tengah No. 13 Jakarta Pusat 13150

Upload: trinhthuy

Post on 14-Apr-2018

224 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum

Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

Disiapkan oleh :H. Iskandar Leman

Catur SudiroDewi Andaruni

Jakarta, Maret 2012

Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia Jl. Cempaka Putih Tengah No. 13 Jakarta Pusat 13150Telp/Fax 021-44588079; 0811-870-1980Email: [email protected]. Website : http://www.mpbi.org

Page 2:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

Indonesian Society for Disaster Management (MPBI) organized a Basic Training on The Sphere Project Humanitarian Charter and Minimum Standards in Humanitarian Response 2011 Edition, in Wisma UNJ - Jakarta, from 29th February 2012 to 3rd March 2012, attended by five trainees from Jakarta (Muslim Aid), Yogyakarta (Muhammadiyah Disaster Management Centre), Lamongan (RS Muhammadiyah- Lamongan) and Dili (Trocaire - Timor Leste), two of them are women. The training was facilitated by H. Iskandar Leman and Catur Sudiro.

The participants scope of works are in poverty reduction, education, and provision of facilities (Muslim Aid); Disaster Emergency Response, Disaster Mitigation and Preparedness and Post-Disaster Rehabilitation (MDMC); Health services and emergency health response (RS Muhammadiyah Lamongan); as well as reducing poverty and hunger, fight for justice, support for women, emergency response, tackling HIV and Climate Change (Trocaire - East Timor).

During the training, the trainees trained to recognize the background of the Sphere project, the International Red Cross and Red Crescent Movement and Non-Governmental Humanitarian Organization Code of Conduct (1994), the Humanitarian Charter, the Protection Principles, the Core Standards, Minimum Standards of water supply, sanitation, hygiene promotion, food security, nutrition, shelter, settlement, health. They were also trained to use Sphere in mitigation, preparedness, response and recovery. They trained by using the interactive presentations, exercises, exhibitions, films on Code of Conduct and Sphere, discussions, mini-simulations, real disaster event case studies, and program document analysis.

The trainees’ feedback mentioned that the training objectives and their expectations are fully achieved, even goes beyond their expectations. They commented that the training materials and methods are appropriate and relevant to their job and plan. The venue, meals, time allocation of the training are considered suitable and appropriate. They considered that the facilitators and organizers supportive to the process of their training.

The facilitators recommended the trainees to implement their action plan. Also they recommended the organizing committee to organize similar training to broaden the coverage of people that understand and able to use Sphere in humanitarian works.

E x e c u t i v e S u m m a r y

Page 3:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) telah berhasil menyelenggarakan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011 di Wisma UNJ Jakarta dari tanggal 29 Februari sampai dengan tanggal 3 Maret 2012 yang diikuti oleh 5 orang yang berasal dari Jakarta (Muslim Aid), Yogyakarta (Muhammadiyah Disaster Management Centre), Lamongan (RS Muhammadiyah Lamongan) dan Dili (Trocaire Timor Leste), 2 di antara mitra latih 5 orang adalah perempuan. Pelatihan difasilitasi oleh H. Iskandar Leman dan Catur Sudiro, keduanya fasilitator Sphere.

Mitra Latih bekerja di bidang pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan penyediaan fasilitas (Muslim Aid - Jakarta); Tanggap Darurat Bencana, Mitigasi dan Kesiapsiagaan Bencana dan Rehabilitasi Pasca Bencana (LPB/MDMC-Yogyakarta); Pelayanan kesehatan (RS Muhammadiyah Lamongan); serta Pengentasan kemiskinan dan kelaparan, memperjuangkan keadilan, dukungan untuk perempuan, tanggap darurat, menanggulangi HIV dan Perubahan Iklim (Trocaire Timor Leste).

Selama pelatihan dasar mitra latih mengenali latar belakang proyek Sphere, kode etik, piagam kemanusiaan, prinsip perlindungan, standar inti, standar-standar minimum pasokan air, sanitasi, promosi kebersihan, ketahanan pangan, gizi, hunian, permukiman, kesehatan. Setelah mengetahui standar-standar, aksi kunci, indicator kunci dan catatan-catatan panduan Sphere, mereka jgua berlatih menggunakannya dalam mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan. Mitra latih berlatih dengan menggunakan metoda-metoda presentasi interaktif, latihan, pameran, penayangan film kode etik dan Sphere, diskusi, simulasi, studi kasus kejadian bencana yang nyata terjadi di Indonesia dan menganalisis dokumen rencana program.

Mitra latih menilai selama pelatihan ini sasaran pelatihan dan harapan mereka sebelum pelatihan tercapai sepenuhnya, bahkan melampaui harapan mitra latih. Mitra latih menilai bahan dan metoda pelatihannya cocok dan relevan. Tempat dan waktu pelatihan dinilai cocok. Fasilitator dan panitia penyelenggara dinilai mendukung proses latihan mereka.

Fasilitator merekomendasikan agar mitra latih melaksanakan rencana tindak lanjut yang sudah disiapkan dan panitia penyelenggara untuk menyelenggarakan pelatihan serupa lebih sering untuk meluaskan cakupan orang-orang yang mengenal dan menggunakan Sphere dalam aksi-aksi kemanusiaan.

R i n g k a s a n E k s e k u t i f

Page 4:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

Daftar Isi Halaman

Executive Summary 2

Ringkasan Eksekutif 3

Kata Pengantar 5

Laporan Pelatihan

Latar Belakang 6

Sasaran Hasil Pelatihan 7

Waktu danTempat pelaksanaan 8

Garis besar isi pelatihan 9

Mitra latih 14

Panitia penyelenggara 15

Monitoring, Evaluasi dan Pembelajaran 15

Rekomendasi 15

Keuangan 16

Lampiran 1: Evaluasi Harian 17

Lampiran 2 : Kompilasi Evaluasi Akhir 19

Lampiran 3: Daftar Kontak Mitra Latih, Fasilitator dan Panitia 23

Lampiran 4: Daftar Hadir 25

D a f t a r I s i

Page 5:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

MPBI mengadakan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011 sebagai bagian perwujudan misinya meningkatkan profesionalisasi penanggulangan bencana di Indonesia. Pelatihan ini merupakan pelatihan kedua untuk Sphere edisi 2011, kegiatan pertamanya adalah pelatihan pelatih yang diadakan tahun lalu.

Laporan ini memberikan gambaran pelaksanaan pelatihan dan penilaian mitra latih pelatihan ini. Sebagai laporan yang mencatatkan secara ringkas, maka sepenuhnya diyakini dibawa oleh para mitra latih yang sepenuhnya mengalami prosesnya. Laporan ini disampaikan kepada mitra latih, fasilitator dan The Sphere Project Geneva sebagai laporan.

Pelatihan ini adalah langkah awal untuk memastikan hak-hak penduduk terkena bencana atau konflik terpenuhi, agar hidup bermartabat, mendapatkan bantuan kemanusiaan, perlindungan dan keamanan. Langkah selanjutnya merupakan langkah para mitra latih mewujudkan pembelajarannya di lapangan. MPBI menantikan masukan, laporan perkembangan pelaksanaannya di tempat masing-masing.

Terima kasih kepada tim fasilitator dan panitia penyelenggara yang telah meluangkan waktu untuk menyelesaikan laporan ini sebagai bahan pembelajaran kita bersama.

Jakarta, 8 Maret 2012

H. Iskandar LemanSekretaris Jenderal MPBI

K a t a P e n g a n t a r

Page 6:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere

Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

1. Latarbelakang

The Sphere Project adalah inisiatif sukarela yang melibatkan beragam lembaga kemanusiaan bersama-sama untuk suatu tujuan bersama – yaitu memperbaiki mutu bantuan kemanusiaan dan akuntabilitas pelaku kemanusiaan terhadap konstituennya, yaitu para donor dan masyarakat yang terkena bencana.The Sphere Handbook Humanitarian Charter and Minimum Standards in Humanitarian Response adalah rangkaian prinsip-prinsip umum dan standar-standar minimum universal dalam penyelamatan kehidupan dalam tanggap kemanusiaan. Dibentuk pada tahun 1997, the Sphere Project bukanlah organisasi keanggotaan. Dikelola oleh suatu Dewan Pengarah yang terdiri dari perwakilan jejaring lembaga-lembaga kemanusiaan global. Sekarangini The Sphere Project adalah suatu komunitas praktisi tanggap kemanusiaan yang bersemangat."Sphere bekerja untuk suatu dunia di mana hak semua orang yang terkena bencana dibangun kembali kehidupannya dengan cara yang menghargai suara dan mempromosikan martabat, matapencaharian dan keamanannya." [Strategi The Sphere Project 2015]

The Sphere Handbook: Humanitarian Charter and Minimum Standards in Humanitarian Response (Buku Sphere: Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum dalam Respons Kemanusiaan) tersedia dalam bahasa Inggris dan banyak bahasa lainnya, termasuk bahasa Indonesia. Buku Sphere adalah salah satu rangkaian prinsip-prinsip umum dan standar minimum universal untuk menyampaikan aksi kemanusiaan bermutu yang paling diketahui dan dikenali secara internasional. Karena tidak dimiliki oleh suatu organisasi, maka Sphere diterima secara luas di bidang kemanusiaan. Buku pegangan ini menempatkan hak-hak masyarakat yang terkena bencana menyangkut hak hidup bermartabat, perlindungan dan bantuan pada pusat aksi kemanusiaan. Dia mempromosikan partisipasi aktif masyarakat yang terkena juga pihak berwewenang setempat dan nasional, dan digunakan untuk merundingkan ruang dan sumber-sumber kemanusiaan dalam pekerjaan-pekerjaan kesiap-siagaan bencana. Standar minimum mencakup empat bidang penyelamatan kehidupan bantuan kemanusiaan, yaitu pasokan air, sanitasi dan promosi kebersihan; ketahanan pangan dan gizi; hunian, pemukiman dan bantuan non-pangan; dan layanan kesehatan.

Dewan Pengarah The Sphere Project telah mengakui standar-standar yang dihasilkan oleh organisasi-organisasi dan jejaring yang aktif dalam pendidikan, pemulihan ekonomi, ternak sebagai standar sandingan dan pelengkap the Sphere Handbook Humanitarian Charter and Minimum Standards in Humanitarian Response. Mereka adalah buku INEE – Standar-standar Minimum Pendidikan: Kesiapsiagaan, Tanggap Darurat dan Pemulihan, buku LEGS – Standar dan Panduan Ternak dalamTanggap Darurat, dan buku SEEP – Standar Minimum Pemulihan Ekonomi Pasca Krisis.

Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia sejak awal tahun 2000-an terus mengawal, menyebarluaskan, dan menyediakan diri sebagai salah satu platform untuk membahas dan menerapkan Buku Pegangan Sphere. MPBI menyebarluaskan Buku Pegangan Sphere Edisi 2004

L a p o r a n P e l a t i h a n

Page 7:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

sebagai sumbangsih terhadap tahap tanggap darurat kejadian bencana gempa dan tsunami Aceh-Nias pada akhir tahun 2004. Ini dilanjuti dengan penerbitan berikutnya yang memperluas jangkauan Buku Pegangan Sphere bersamaan dengan berbagai kegiatan lokakarya, pelatihan dan bahkan advokasi kebijakan. MPBI melaksanakan hal ini berasal dari kesadaran bahwa kita semua, para pekerja kemanusiaan, pemerintah, teknokrat, aktivis gerakan, dan juga para penyintas bencana, memerlukan suatu kesamaan pemahaman tentang standar minimum bantuan kemanusiaan. Hal ini penting dalam memandu pelaksanaan pengkajian, analisis, perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan tanggap darurat dan pemulihan dampak bencana yang melibatkan aspek kemanusiaan. Oleh karenanya MPBI juga menyebarluaskan buku Piagam Kemanusiaan dan Standar Minimum dalam Respons Kemanusiaan Edisi 2011 ini. Sejak tahun 2003 para praktisi penanggulangan bencana di MPBI sudah menyelenggarakan kegiatan penguatan kemampuan profesional penanggulangan bencana mulai dari Orientasi Dasar, Lokakarya, Pelatihan Dasar dan Pelatihan

Pelatih Piagam Kemanusiaan dan Standar Minimum dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere yang terus berlangsung sejak tahun 2005 sampai dengan saat ini. Kegiatan ini semakin menemukan relevansi setelah disahkannya Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana terutama pasal 6 huruf c, pasal 8 huruf a dan pasal 26 ayat (2) tentang standar pelayanan minimum.

2. Sasaran Hasil Pelatihan

Pada akhir pelatihan dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere, peserta sudah

1. Mengenali latarbelakang munculnya buku pegangan Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere:

2. Mengenali piagam kemanusiaan, kode etik Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia dan ORNOP Kemanusiaan, dan prinsip-prinsip perlindungan;

3. Berlatih menggunakan standar-standar minimum, aksi-aksi kunci, indicator kunci, dan catatan panduan Sphere dalam kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan;

4. Tertarik untuk mengadvokasikan penggunaan Sphere dalam penanggulangan bencana; dan5. Tergerak untuk menggunakan Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum dalam

Respons Kemanusiaan Proyek Sphere dalam aksi-aksi kemanusiaan, misalnya dalam penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana, Rencana Kesiapsiagaan, Rencana Kontinjensi, Rencana Pemulihan Pasca Bencana.

Mitra latih menilai seluruh sasaran pelatihan berhasil dicapai sepenuhnya. Harapan-harapan mitra latih juga tercapai, bahkan melampaui apa yang diharap oleh para mitra latih. Mitra latih mengatakan bahwa pelatihan ini tidak hanya sekadar memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai Sphere, standar-standar minimum, aksi-aksi kunci, indikator-indikator kunci dan catatan panduan, namun juga bagaimana menggunakan pemahaman baru ini dalam penanggulangan bencana, termasuk dalam perencanaan kontinjensi, dalam pengkajian tanggap darurat. Kompilasi evaluasi akhir pelatihan terlampir (Lampiran 1 – Kompilasi Evaluasi Akhir Pelatihan)

3. Waktu dan tempat pelaksanaan

Page 8:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

MPBI melaksanakan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere di Kampus Universitas Jakarta, Jl. Pemuda, Jakarta, dari tanggal jam 13:30 WIB hari Rabu, 29 Februari 2012 sampai dengan jam 16:30 WIB hari Sabtu, tanggal 3 Maret 2012.

Mitra latih menilai tempat pelaksanaannya memadai dan mendukung pelatihan. Ada satu mitra latih menguusulkan agar seluruh mitra latih dan fasilitator tinggal di tempat yang sama, sehingga ada interaksi setelah jam pelatihan. Ada yang mengusulkan agar tempat pelatihan adalah di tempat kejadian bencana, sehingga pembelajaran dapat langsung digunakan.

Mitra latih menilai waktu pelatihan cocok, pas, namun terasa bahwa masih diperlukan waktu lebih lama, bahkan ada yang mengusulkan waktunya diperpanjang sampai sebulan, karena mereka menikmati proses belajarnya yang intensif dan memberikan pengertian-pengertian baru.

Jadwal acara mengalami perubahan dari penawaran pelatihan, dengan menimbang adanya mitra latih yang sudah datang sehari sebelumnya. Panitia penyelenggara mengadakan perubahan jadwal menjadi mulai lebih awal, namun ternyata ada 3 orang mitra latih yang tidak dapat mengikuti jadwal perubahan itu, sehingga kegiatan pelatihan dimulai dengan mengikuti peluncuran Sphere Edisi 2011 di Ruang Papua Menara Thamrin yang diadakan oleh MPBI didukung UNOCHA, lalu dilanjutkan dengan acara perkenalan formal, pengantar pelatihan dan pengenalan ulang Sphere di kampus Universitas Negeri Jakarta.

Pada awal pelatihan ini, mitra latih dibagikan buku pegangan “Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Respons Kemanusiaan Sphere” Edisi 2011, buku saku UU 24 Tahun 2007 – tentang Penanggulangan Bencana, buku “Kerangka Aksi Hyogo 2005-2015, dan buku Mitra Latih Pelatihan Dasar Sphere 2011. Mitra latih juga menerima buku, bolpen, dan tas untuk menyimpan dokumen-dokumen yang dibagikan. Selain itu, fasilitator masih menambahkan bahan dengan kasus-kasus, dokumen program, draft program, rencana kontinjensi, dan PERKA BNPB No. 7 Tahun 2008 tentang Pedoman Tatacara Pemenuhan Kebutuhan Dasar. Pada akhir pelatihan mitra latih menerima rekaman elektronik bahan-bahan paparan, studi kasus, dan foto-foto yang dibuat selama pelatihan dalam bentuk compact disc.

Mitra latih menilai bahan-bahan yang dibagikan selama pelatihan ini mendukung proses latihan mereka dan bahkan ada yang ingin mencontoh bagaimana bahan-bahan pelatihan disampaikan dalam bentuk buku yang rapi.

Page 9:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

Tabel 1: Jadwal Acara Aktual Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum dalam Respons Kemanusiaan, Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

Jam Hari1, Rabu, 29 Februari 2012

Hari 2, Kamis, 1 Maret 2012

Hari 3, Jumat, 2 Maret 2012

Hari 4, Sabtu, 3 Maret 2012

08:00-08:30 Pendaftaran ulang

Perkenalan Peserta

Ulasan Hari 1Ice breaker 1

Ulasan hari 2Ice breaker

Ulasan Hari 3Ice breaker

08:30-10:00 Sesi 3: Kode Etik Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia dan ORNOP Kemanusiaan

Sesi 7: Standar-standar Minimum Ketahanan Pangan & Gizi

Sesi 11 Standar-standar Minimum Bantuan Non-Pangan

10:00-10:30 Rehat Rehat Rehat Rehat10:30-12:00 Peluncuran Sphere Sesi 4: Prinsip-prinsip

PerlindunganSesi 8: (lanjutan) Sesi 12:

Standar-standar Minimum Kesehatan

12:00-13:30 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA13:30-15:00 Sesi 1:

PerkenalanPengantar PelatihanProyek Sphere

Sesi 5: Standar-standar Inti Proyek Sphere

Sesi 9: (lanjutan) Sesi 13: (lanjutan)

15:00-15:30 Rehat Rehat Rehat Rehat15:30-17:45 Sesi 2: Piagam

Kemanusiaan Proyek Sphere

Sesi 6: Standar-standar Minimum Pasokan Air, Sanitasi dan Promosi Kebersihan

Sesi 10: Standar-standar minimum Hunian dan Permukiman

Sesi 14: Dialog UmumRencana Tindak LanjutEvaluasi AkhirPenutupan

17:45-18:00 Evaluasi Harian Evaluasi Harian Evaluasi Harian

4. Garis besar isi pelatihan

Selama pelatihan dasar ini, mitra latih menjawab pertanyaan, “Bagaimana memanusiakan sesama dalam situasi kebencanaan?”, Ini merupakan hal utama yang disampaikan fasilitator melalui pelatihan dasar Sphere, melalui prinsip-prinsip kemanusiaannya, yaitu:

Hak atas hidup bermartabat; Hak atas bantuan; dan Hak atas perlindungan dan keamanan.

Ketiga prinsip yang disebut Piagam Kemanusiaan diterjemahkan dalam 4 prinsip perlindungan dan standar-standar minimum dalam 4 bidang kehidupan utama. Mendahului bidang-bidang teknis, ada 6 standar inti yang berlaku pada semua sektor, yaitu berpusat pada masyarakat; koordinasi dan kerjasama; pengkajian/penilaian; perancangan dan tanggapan; kinerja, transparansi dan pembelajaran; dan kinerja pekerja kemanusiaan. Dalam buku pegangan Sphere ada 4 sektor teknis yang berkaitan dengan penyelamatan hidup, yaitu: Pasokan Air, Sanitasi dan Promosi Kebersihan; Ketahanan Pangan dan Gizi; Hunian, Pemukiman dan Bantuan Non-Pangan; dan Layanan Kesehatan. Dalam setiap sektor teknis ada penjelasan mengenai bagaimana menggunakannya, kaitannya dengan Piagam Kemanusiaan dan Hukum Kemanusiaan, pentingnya sektor itu dalam bencana, kaitannya dengan bab lainnya, kaitannya dengan prinsip-prinsip perlindungan dan standar-

Page 10:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

standar inti, dan penjelasan kerentanan dan kapasitas penduduk terkena bencana berkaitan dengan sektor itu. Dalam pelatihan ini mitra latih membahas dan berlatih bagaimana standar-standar minimum, aksi kunci, indikator kunci dan catatan panduan digunakan pada fase pra-saat-pasca bencana. Mitra latih menggunakan rencana kontinjensi penanganan banjir kabupaten Sleman periode tahun 2009, laporan lapangan, kasus-kasus kejadian bencana di Pasaman, PERKA BNPB No. 7 Tahun 2008 mengenai pedoman tatacara pemenuhan kebutuhan dasar.

Mitra latih menilai bahan-bahan yang dilatihkan relevan, bermutu dan cocok dengan pekerjaan serta harapan mitra latih.

Para mitra latih belajar dan berlatih melalui beragam cara pelatihan orang dewasa, misalnya presentasi interaktif, latihan, studi kasus, simulasi, penayangan film dan diskusi kelompok. Metoda yang digunakan cocok dan membuat mitra latih lebih mudah memahami isi, isu, dan permasalahan yang ada, serta bagaimana penggunaan bahan pembelajaran yang diperoleh.

Tim pendamping Sphere adalah para fasilitator yang pernah mengikuti Pelatihan Pelatih Sphere dan berpengalaman memfasilitasi pelatihan-

pelatihan kebencanaan, yaitu: Catur Sudiro MBA Dr. H. Iskandar Leman MDM

Catur memfasilitasi sesi prinsip perlindungan, standar inti dan standar-standar minimum pasokan air, sanitasi dan promosi kebersihan. Iskandar memfasilitasi sesi pembukaan, perkenalan, pengantar pelatihan, proyek Sphere, piagam kemanusiaan, kode etik, standar-standar minimum ketahanan pangan dan gizi, hunian dan permukiman, dan kesehatan. Lebih lanjut Iskandar mengenalkan mitra latih bagaimana menggunakan Sphere dalam kasus kongkrit kejadian bencana yang pernah terjadi di Indonesia, misalnya banjir di Pasaman, juga menilai laporan pengkajian cepat, rencana kontinjensi, dan rencana program.

Mitra latih menilai fasilitator/pendamping pelatihan ini memudahkan proses pembelajaran, karena pemahaman bahan dan kepiawaian menggunakan metoda belajar orang dewasa.

Page 11:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

Ringkasan catatan Sesi pelatihan

Hari 1, Rabu 29 Februari 2012

Mr. Ignacio da Leon - UNOCHA

Mitralatih yang sudah hadir di lokasi berangkat ke Menara Thamrin untuk mengikuti peluncuran buku pegangan Sphere 2011 yang diselenggarakan oleh MPBI dengan dukungan UNOCHA di Ruang Papua. Dalam acara yang dibuka oleh Mr. Ignacio da Leon – Country Representative UNOCHA untuk Indonesia menyampaikan latar belakang Proyek Sphere dan menyambut baik inisiatif kegiatan ini. H. Iskandar Leman – Sphere Focal Point di Indonesia menyampaikan paparan singkat mengenai Proyek Sphere dan hal-hal baru dalam edisi Sphere 2011 setelah didahului oleh pengantar singkat Presidium MPBI, Ir. Tanty S. Thamrin SH M.Sc.

Dari kegiatan peluncuran itu mitra latih kembali ke kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk makan siang dan melanjutkannya dengan perkenalan, pengantar pelatihan, berbagi tugas, menyepakati aturan belajar, dan mendalami latarbelakang proyek Sphere. Sesi dilanjutkan dengan mengetahui piagam kemanusiaan.

Piagam KemanusiaanBanyaknya perubahan dalam dekade terakhir, sejumlah kesepakatan mengenai hak-hak dalam aksi kemanusiaan, hukum dan standar internasional yang baru (misalnya mengenai orang berkebutuhan khusus, IDPs), dan masih rendahnya kesadaran dan penggunaan Piagam Kemanusiaan digunakan sebagai dasar dan latarbelakang sesi PiagamKemanusiaan. Film berdurasi pendek (9 menit) yang menceritakan tentang sejarah kelahiran Palang Merah mengawali sesi Piagam Kemanusiaan, digunakan sebagai penyegar suasana sekaligus pemicu diskusi. Selain ringkasan beberapa perubahan penting dalam buku Sphere edisi 2011 ini, seperti kaitan dengan keprihatinan lingkungan dan pembangunan, disampaikan juga perubahan urutan dan perubahan fokus antara buku edisi 2000/2004 dengan edisi 2011. Penekanan pada perlindungan warga sipil dalam konflik bersenjata, dan prinsip tidak memulangkan paksa (terhadap pengungsi, atau IDP ke tempat asal untuk penghakiman; dan tidak memulangkan siapapun yang akan mengalami penyiksaan) menjadi penutup sesi.

Hari pertama ini diakhiri dengan evaluasi harian (terlampir).

Hari 2, Kamis 1 Maret 2012Mitra belajar yang bertugas sebagai pengulas memaparkan secara singkat pembelajaran hari pertama, dilanjutkan dengan kegiatan ice breaker.

Mitra latih diminta untuk menuliskan 10 prinsip utama dalam berelasi dengan orang lain oleh fasilitator, lalu membagikannya. Secara bersama-sama mitra latih diminta menggaris bawahi prinsip-prinsip berelasi itu yang dipraktikkan dalam membantu korban bencana atau konflik. Lalu fasilitator memaparkan latarbelakang pembentukan Kode Etik Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia dan ORNOP Kemanusiaan (1994).

Page 12:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

Mitra latih diajak meninjau buku pegangan yang mencantumkan 10 prinsip dalam kode etik ini. Juga fasilitator mengajak mitra latih melihat rekomendasi kode etik ini terhadap negara, donor dan PBB.

Prinsip perlindungan Pada awal sesi, fasilitator menjelaskan latarbelakang dari prinsip-prinsip perlindungan, yakni Piagam Kemanusiaan. Fasilitator menyegarkan ingatan mitra latih dengan melemparkan pertanyaan apakah piagam kemanusiaan itu, serta tiga pilar utamanya.

Selanjutnya, 4 prinsip perlindungan dijelaskan satu per satu. Bahwa intinya prinsip-prinsip perlindungan ini adalah terjemahan atau penjabaran dari Piagam Kemanusiaan. Sesi ini lebih banyak diskusi, sementara paparan dilayar lebih menyorot atau menampilkan foto-foto terkait dengan prinsip perlindungan dalam Buku Sphere edisi 2011.

Standar intiFasilitator memberikan penjelasan 6 (enam) Standar Inti melalui cerita. Bagaimana respons kemanusiaan yang berpusat pada masyarakat terkait erat dengan program-program yang akan disusun oleh para pelaku kemanusiaan. Penjelasan tentang Koordinasi dan Kolaborasi menekankan bahwa Indonesia sudah mempunyai BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Badan Nasional ini mempunyai mandate khusus penanggulangan bencana di Indonesia. Maka aksi-aksi kemanusiaan di Indonesia harus selalu berkoordinasi dengan BNPB. Standar inti Pengkajian dijelaskan terkait erat dengan standar inti yang pertama, respons kemanusiaan yang berpusat pada masyarakat.Tentu saja, hal ini akan berdampak pada Rancangan dan Respons, standar inti nomor empat. Bahwa untuk menjaga kesinambungan dan kinerja lembaga kemanusiaan diperlukan standar inti nomor lima, Kinerja, Transparansi, dan Pembelajaran. Bagaimana mekanisme pengawasan yang partisipatoris serta mekanisme evaluasi yang sistematis harus dirancang adalah beberapacara untuk menjaga kinerja lembaga kemanusiaan. Lembaga kemanusiaan harus menyediakan dukungan manajemen, pengawasan, serta dukungan psikososial demi menjaga kinerja para pekerja kemanusiaan adalah penjelasan tentang standar inti nomor enam, Kinerja Pekerja Kemanusiaan. Para pekerja kemanusiaan ini juga perlu didukung dengan fasilitas yang dapat meningkatkan kinerja mereka. Dari pertanyaan yang dilontarkan oleh fasilitator ke mitra latih, fasilitas apa saja yang disediakan oleh lembaga masing-masing mitra latih kaitannya dengan standar inti nomor enam ini, kebanyakan menjawab tentang batasan waktu deployment dalam situasi darurat. Ada yang menyebutkan satu minggu, ada yang menyebutkan dua minggu. Fasilitator member contoh, PBB dalam kasus darurat tsunami Aceh memberikan batas waktu maksimum 2 minggu untuk para pekerjanya diterjunkan dalam situasi darurat. Setelah itu mereka harus diberikan kompensasi istirahat untuk memulihkan staminanya.

Standar-standar minimum pasokan air, sanitasi dan promosi kebersihanFasilitator menegaskan tujuan sesi ini, bahwa agar mitra latih mengetahui standar-standar minimum, aksi-aksi kunci, indikator-indikator kunci, dan catatan panduan tentang pasokan air, sanitasi dan promosi kebersihan. Kaitan antara WASH dengan Piagam Kemanusiaan dan Hukum Internasional dijelaskan oleh fasilitator melalui kenyataan bahwa setiap orang mempunyai hak atas air dan sanitasi. Mitra latih diajak untuk menggali keterkaitan sektor WASH dengan sektor lainnya. Dari interaksi antara fasilitator dan mitra latih dalam bentuk studi kasus dan diskusi antar mitra latih, muncul kaitan antara WASH dengan sector kesehatan, perumahan, dan makanan.Termasuk juga kaitannya dengan

Page 13:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

isu analisis kerentanan dan kapasitas yang mencakup dukungan sosial, hukum, pendanaan, psikososial, ekonomi, sosial, budaya.

Hari 3, Jumat 2 Maret 2012Mitra latih memaparkan secara ringkas pembelajaran pada hari kedua. Lalu mitra latih yang bertugas untuk melakukan ice breaker mengajak mitra latih untuk melemaskan dan meregangkan ototnya sejenak.

Fasilitator mengajak mitra latih untuk mengungkapkan pencapaian yang berhasil dicapai dalam 2 hari terakhir dan meminta mitra latih untuk menyatakan apa yang masih belum tercapai. Selanjutnya mitra latih diajak untuk mengidentifikasi masalah menyangkut ketahanan pangan, lalu mendengarkan paparan ringkas mengenai standar-standar minimum ketahanan pangan dan gizi. Fasilitator menunjukkan hal-hal yang perlu diingat dan diperhatikan. Lalu mengajak mitra latih untuk menggunakan kasus sebagai ajang praktik penggunaaan standar minimum, aksi kunci, dan indikator kunci yang sudah dipelajari secara cepat. Mitra latih menggunakan kasus nyata di Indonesia. fasilitator juga mengajak mitra latih melihat daftar-daftar periksa yang ada di setiap sektor teknis yang mempertanyakan waktu penggunaan daftar periksa tersebut. Dalam diskusi fasilitator menunjukkan bagaimana penggunaan standar-standar minimum sebelum bencana terjadi, pada saat tanggap darurat dan pemulihan. Juga fasilitator memperlihatkan penggunaan standar minimum, aksi kunci, indikator kunci dan catatan panduan dalam siklus proyek.

Setelah itu mitra latih diajak mempelajari standar-standar minimum hunian dan permukiman. Setelah mendapatkan paparan ringkas, mitra latih diajak menggunakan pembelajarannya dalam menangani kasus nyata berikutnya. Dalam diskusi pleno, mitra latih mengungkapkan pemahaman, permasalahan dan juga masukan baru yang diperolehnya. Fasilitator menegaskan hal-hal yang perlu diingat ketika menggunakan standar minimum sektor ini.

Pada akhir hari, mitra latih mengevaluasi pembelajaran, apa yang sudah bagus dan apa yang bisa lebih bagus untuk hari esok secara verbal. Fasilitator mengajak mitra latih untuk hening sejenak sebelum berpisah untuk mengucapkan syukur untuk pembelajaran hari ini, juga mengumumkan pembagian tugas esok hari.

Hari 4, Sabtu 3 Maret 2012Mitra latih mengawali hari ke 4 dengan hening sejenak untuk mengucapkan syukur untuk hari baru dan kesempatan belajar, serta harapan pencapaiannya hari terakhir pelatihan ini. Mitra latih memaparkan secara ringkas pembelajaran hari ke 3, lalu rekannya mengajak untuk ice breaker.

Fasilitator mengajak mitra latih mengenali standar-standar minimum, aksi kunci, indikator kunci dan catatan panduan bantuan non-pangan. Lalu mengajak mitra latih melihat rencana kontinjensi kabupaten Sleman untuk penanganan banjir periode 2009. Mitra latih meneliti dokumen dengan menggunakan standar-standar minimum, aksi kunci dan indikator kunci khususnya untuk bantuan non-pangan, dan memberikan komentar-komentarnya.

Page 14:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

Setelah itu, fasilitator memaparkan secara ringkas dan cepat standar-standar minimum, aksi kunci, indikator kunci dan catatan-catatan panduan kesehatan. Kembali mitra latih berlatih kasus, dengan pembagian 3 bagian penting, yaitu sistem, kesehatan dasar, dan penyakit menular. Dari kasus mitra latih diajak melihat hasil kajian lapangan yang disiapkan oleh salah satu mitra latih. Mitra latih memberikan komentarnya sesuai pembelajaran barunya, apa yang sudah ada, apa yang perlu diadakan dalam dokumen itu. Mitra latih meninjau ulang penggunaan daftar periksa.

Setelah makan siang, mitra latih melihat dokumen PERKA BNPB No 7 Tahun 2008 tentang Pedoman Tata Cara Pemenuhan Kebutuhan Dasar. Mitra latih diajak mengkritisi dokumen menggunakan pemahaman barunya mengenai Sphere. Lalu mitra latih diajak berlatih menilai dan memberikan rekomendasi perbaikan dokumen rencana kontinjensi banjir periode 2009 kabupaten Sleman. Fasilitator lebih lanjut mengajak mitra latih memberikan masukan dalam rancangan program yang diajukan oleh salah satu mitra latih, mengenai sasaran, aksi dan indikatornya.

Pada akhir pelatihan, mitra latih mengevaluasi akhir pelatihan secara verbal, menyampaikan kesan dan pesannya. Ketua Presidium MPBI 2012-2015, ibu Hening Purwati Parlan S.Sos menutup pelatihan secara resmi setelah menyerahkan sertifikat kepada mitra latih.

5. Mitra latihYang diharapkan terlibat dalam kegiatan pelatihan dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere ini adalah Pihak yang berwewenang di bidang kebencanaan, misalnya untuk kebijakan, perencanaan

kontinjensi, sektoral atau tanggap darurat langsung; Lembaga donor bilateral dan multilateral; Badan-badan PBB, NGOs dan organisasi berbasis komunitas; Guru, peneliti, akademisi, konsultan yang bekerja dalam bidang pengurangan risiko bencana,

situasi darurat; dan Pemerhati bidang dan kebencanaan.

Mitra latih yang mengikuti pelatihan ini ada 5 orang, 2 di antaranya perempuan. Mitra latih bekerja di lembaga kemanusiaan di Indonesia dan Timor Leste, sebagai project officer, pengurus lembaga, dan program designer. Data kontak terlampir (lampiran 3)

6. Panitia penyelenggara dan kontak untuk pendaftaranPanitia penyelenggaranya adalah Tim Sekretariat Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia. Mitra latih menghubungi Dewi Andarunidi Sekretariat Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI), Jl. Cempaka Putih Tengah No. 13, Jakarta 10510, tel/fax. 021-445 880 79, HP 0815-1892450. E-mail: [email protected], situs: www.mpbi.orgPanitia memberi batas waktu pendaftaran adalah tanggal 22 Februari 2012, jam 15:00 WIB.

Mitra latih menilai informasi sebelum dan pada saat pelatihan memadai. Mitra latih merasa terdukung oleh layanan panitia penyelenggara, terutama penjemputan dan pengantaran ke Bandar Udara Cengkareng, pemberian bahan pelatihan, dan bahan pendukung yang tepat waktu.

Page 15:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

7. Monitoring, Evaluasi dan PembelajaranPada saat persiapan panitia memantau perkembangan minat mitra latih dan menyampaikannya pada fasilitator. Pada setiap akhir hari, fasilitator mengajak mitra latih untuk mengevaluasi kegiatan untuk memantau perkembangan dan pada saat akhir untuk menilai pencapaian.

Evaluasi-evaluasi harian terlampir (lampiran 1)

Pembelajaran yang diperoleh oleh mitra latih dapat dibaca dalam lampiran 2. Untuk fasilitator, pembelajaran yang diperoleh adalah kelompok yang kecil memungkinkan pelatihan intensif, apalagi bila mitra latih membawa profil wilayah kerja dan kasus nyata yang dihadapinya. Kemudahan bahan yang diperoleh membuat simulasi dan studi kasus mengantar mitra latih lebih mampu membayangkan dan memperdalam pemahamannya dalam penggunaan standar-standar minimum proyek Sphere.

8. RekomendasiMitra latih merekomendasikan agar : MPBI buat pelatihan yang melibatkan BPBD – mengenai perencanaan kontinjensi, bukan Sphere

an sich, melainkan pelatihan aplikatif. Diskusi dan bahan bacaannya bisa terjadi selama di luar jam pelatihan. Buku Sphere bisa dikirim sebelum hadir pelatihan. Pelaksanaan pelatihan itu satu paket dengan penginapan, sehingga jalinan antara fasilitator dan

peserta lebih akrab. Case studies yang real yang terjadi di lapangan lebih banyak untuk memperdalam pemahaman. Waktunya dibuat lebih panjang. Ada ToT, bisa banyak waktunya, dibawa ke tempat praktik bencana, sehingga bisa lihat dan bisa

membawa koran untuk ditempatkan ke tempat evakuasi, bisa lihat standar mana yang sudah diterapkan. Kalau bisa nanti ada kesempatan training di Timor Leste.

Visualisasi materi Dibuat pendekatan kinestetik, ada gelaran model tempat evakuasi

Fasilitator merekomendasikan agar Mitra latih melaksanakan rencana tindak lanjut yang sudah dibuat sebelum pelatihan Penyelenggara lebih sering mengadakan pelatihan Sphere untuk praktisi dan masyarakat umum

Page 16:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

9. Keuangan

Laporan Keuangan Pelatihan Sphere Dasar Wisma UNJ, Jakarta, 29 Februari - 3 Maret 2012

I Penerimaan Transfer : 1. Angelina de Areujo (Trocaire Timor Leste) Rp 2,000,000 2. Barori Budi Aji (MDMC) Rp 2,000,000 Rp 4,000,000 Tunai 3. Era CaturPrasetya (RS MuhammadiyahLamongan) Rp 2,000,000 4. HaidiMarlina MDS (Muslim Aid) Rp 2,000,000 5. Ruchin (RS MuhammadiyahLamongan) Rp 2,000,000 Rp 6,000,000 Total Dana Diterima Rp 10,000,000 II Pengeluaran 1. Honorarium Rp - 2. Paket Training Rp 3,550,000 3. Peralatan dan bahan Rp 1,420,400 4. Transport Rp 100,000

Total Pengeluaran Rp 5,070,400 III Saldo Rp 4,929,600

MPBI (40%) Rp 1,971,840 Honorarium (60%) Rp 2,957,760

Honorarium Per Sesi (15 sesi) Rp 197,184

Page 17:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

Evaluasi hari pertama, Rabu, 29 Februari 2012 Pembelajaran:

1. Dasar-dasar2. Beberapa perbedaan Sphere yang 2004 dan 20113. Pengantar Sphere 4. Piagam Kemanusiaan5. Prinsip-prinsip perlindungan6. Prinsip-prinsip umum7. Mempelajari mengenai dignity, akuntabilitas, dan hak-hak asasi manusia.8. Hak hidup bermartabet9. Partisipatif dalam penolongan10. Dalam bencana masyarakat tidak menjadi obyek, melainkan menjadi subyek11. Memastikan penerima dan pemberi bantuan bertanggungjawab12. Perbedaan antara IDP dan refugees13. Ada Sphere14. Perlunya assessment dalam pertolongan supaya tidak salah sasaran15. Film – mempelajari beberapa instruksi dalam film, mengenai Shelter, bantuan terhadap

perempuan, anak, kesehatan, dan pembagian air secara minimum dan maksimum.16. Spirit Sphere dalam penanganan bencana, bukannya minimum, melainkan semaksimum.

Yang sudah bagus1. Dinamika2. Metoda3. Kita4. Petunjuk mengenai buku ini

Yang bisa lebih bagus:1. Latihan langsung2. Partisipasi anggota pelatihan3. Contoh kasus belum

Evaluasi hari kedua, Kamis, 1 Maret 2012Pembelajaran hari ini:

1. Kode etik2. Prinsip perlindungan3. Standar inti4. Standar WASH5. Turbidity6. Case study7. Air8. Ice breaker ram tam tam9. Pemotretan10. Nilai-nilai relasi/hubungan, berkaitan dengan keputusan dalam buku Sphere, mulai dari

penggalian, dengan contoh-contoh, dikaitkan dengan apa yang ada di buku.11. Piagam kemanusiaan yang mendasari prinsip-prinsip perlindungan yang melahirkan standar-

standar Sphere

Lampiran 1 : Evaluas i Har ian

Page 18:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

12. Analisa dan kolaborasi tim untuk memecahkan masalah.

Yang sudah bagus hari ini:1. Kita – diskusi, partisipasi, sudah mulai ada, semangat, spirit2. On time

Yang bisa lebih bagus esok:1. Training langsung – 2. Lebih banyak case study3. Tidak molor

Evaluasi harian hari ketiga, Jumat, 2 Maret 2012Pembelajaran yang saya peroleh hari ini:

1. Standar minimum ketahanan pangan2. Standar minimum Hunian dan permukiman3. Belajar mengaplikasikan Sphere dalam kasus-kasus banjir4. Penguatan mengenai piagam kemanusiaan5. Hubungan antara piagam kemanusiaan dan standar inti, kenapa itu diperlukan6. Cara-cara mengidentifikasi kasus dan menghubungkan dengan standar Sphere yang ada7. Menggunakan Sphere dengan studi kasus8. Sphere ini flexibel, bisa digunakan di tempat dan waktu yang berbeda9. Alat pengukuran mengenai korban sebelumnya dan sesudah yang memenuhi hak dan

bagaimana masih awal dan kemudian pada saat terjadi bencana. Pengukuran mengenai makanan dan nutrisi para korban.

10. Kaitan antara prinsip perlindungan dengan ketahanan pangan dan hunian.

Yang sudah bagus hari ini:1. Penguasaan terhadap piagam kemanusiaan dan prinsip perlindungan dan kode etik2. Dari kemarin, bagaimana menghubungkan satu dengan yang lain, misalnya stnadar-standar

dan bagaimana langsung praktik, walaupun salah masuk, bisa masuk di mana,3. Eksplorasi impelmentasi Sphere dalam pelaksanaan penanganan bencana4. Pemahaman tentang standar inti dan piagam kemanusiaan karena dihubungkan dengan

kasus.5. Ice breaking bagus6. Kasusnya bagus.

Yang bisa lebih bagus esok:1. Praktik studi kasus2. penguatan terhadap piagam kemanusiaan, standar inti, kode etik.3. Kemarin duren, hari ini apa?

Page 19:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

Petunjuk: Silakan memilih dengan memberi tanda (v): Angka 1 = tidak, buruk, masih jauh dari baik; Angka 2 = kurang, perlu usaha keras untuk memperbaiki; Angka 3 = cukup, perlu ditingkatkan sedikit; Angka 4 = bagus, baik, tercapai.

No. Pencapaian 1 2 3 4 Hasil1 Sasaran 1 mitra latih mengenali latarbelakang munculnya buku

pegangan Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere;

5 3

2 Sasaran 2 mitra latih mengenali piagam kemanusiaan, kode etik Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia dan ORNOP Kemanusiaan, dan prinsip-prinsip perlindungan

5 4

3 Sasaran 3 mitra latih berlatih menggunakan standar-standar minimum, aksi-aksi kunci, indicator kunci, dan catatan panduan Sphere dalam kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan.

5 3

4 Sasaran 4 mitra latih tertarik untuk mengadvokasikan penggunaan Sphere dalam penanggulangan bencana.

2 3 3,6

5 Sasaran 5 mitra latih tergerak untuk menggunakan Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere dalam aksi-aksi kemanusiaan, misalnya dalam penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana, Rencana Kesiapsiagaan, Rencana Kontinjensi, Rencana Pemulihan Pasca Bencana.

5 4

6 Pelatihan sesuai dengan harapan saya 5 47 Mutu bahan-bahan pelatihan yang dibagikan 5 48 Makanan dan minuman selama pelatihan 2 3 3,69 Ketepatan waktu sesi 4 1 3,210 Pemeliharaan Kebersihan Lokasi 5 311 Pelayanan panitia penyelenggara 2 3 3,612 Keterlibatan aktif peserta 3 2 3,413 Kelancaran 5 414 Pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh selama

pelatihan2 3 3,6

15 Dukungan fasilitator selama pelatihan 5 416 Informasi sebelum pelatihan 3 2 3,417 Informasi selama pelatihan 5 4

KOMENTAR :

Lampiran 2 : Kompi las i Evaluas i Akhir

Page 20:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

MPBI buat pelatihan yang melibatkan BPBD – mengenai perencanaan kontinjensi, bukan Sphere an, melainkan pelatihan aplikatif. Diskusi dan bahan bacaannya bisa terjadi selama di luar jam pelatihan. Buku Sphere bisa dikirim sebelum hadir pelatihan (Catur)

Kalau bisa pelaksanaan pelatihan itu satu paket dengan penginapan, sehingga jalinan antara fasilitator dan peserta lebih akrab. (Ruchin)

Case studies yang real yang terjadi di lapangan lebih banyak untuk memperdalam pemahaman. (Rori)

Waktunya terlalu singkat sehingga agak keteter mengikutinya.(Haidi) Kalau ada ToT, bisa banyak waktunya, dibawa ke tempat praktik bencana, sehingga bisa lihat dan

bisa membawa koran untuk ditempatkan ke tempat evakuasi, bisa lihat standar mana yang sudah diterapkan. Kalau bisa nanti ada kesempatan training di Timor Leste. Tidak tahu pasti, kalau di Timor Leste masalah konflik. Kalau ada pemilihan presiden, bisa ada yang mampu menerapkan standar Sphere. (Angelina)

Relevansi sesi dengan pekerjaanku, Manfaat Sesi: Alokasi Waktu (1 = kurang; 2 = pas; 3 = berlebihan)No. Sesi Alokasi waktu

1 2 3 Hasil1. Perkenalan 5 2 (pas)2. “Peluncuran Buku Pegangan Proyek

Sphere”5 2 (pas)

3. Pengantar pelatihan 5 2 (pas)4. Proyek Sphere 5 2 (pas)5. Piagam Kemanusiaan Proyek Sphere 5 2 (pas)6. Kode Etik Gerakan Palang Merah dan

Bulan Sabit Merah Sedunia dan ORNOP Kemanusiaan

5 2 (pas)

7. Prinsip-prinsip Perlindungan 1 4 1,8 (pas)8. Standar-standar Inti Proyek Sphere 5 2 (pas)9. Standar-standar Minimum Pasokan Air,

Sanitasi dan Promosi Kebersihan4 1 1,2 (kurang)

10. Standar-standar Minimum Ketahanan Pangan dan Gizi

1 4 1,8 (pas)

11. Standar-standar minimum Hunian dan Permukiman

1 4 1,8(pas)

12. Standar-standar Minimum Kesehatan 1 4 1,8 (pas)13. Dialog Umum, Rencana Tindak Lanjut

Evaluasi Akhir5 2 (pas)

Page 21:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

Angka 1 = tidak, buruk, masih jauh dari baik; Angka 2 = kurang, perlu usaha keras untuk memperbaiki; Angka 3 = cukup, perlu ditingkatkan sedikit; Angka 4 = bagus, baik, tercapai.

No. Sesi Relevansi

1 2 3 4 Hasil1. Perkenalan 3 2 3,4 (cukup)

2. “Peluncuran Buku Pegangan Proyek Sphere”

5 4 (bagus)

3. Pengantar pelatihan 5 4 (bagus)4. Proyek Sphere 2 3 3,6 (bagus)5. Piagam Kemanusiaan Proyek Sphere 1 4 3,8 (bagus)6. Kode Etik Gerakan Palang Merah dan

Bulan Sabit Merah Sedunia dan ORNOP Kemanusiaan

5 4 (bagus)

7. Prinsip-prinsip Perlindungan 5 4 (bagus)8. Standar-standar Inti Proyek Sphere 5 4(bagus)9. Standar-standar Minimum Pasokan Air,

Sanitasi dan Promosi Kebersihan5 4 (bagus)

10. Standar-standar Minimum Ketahanan Pangan dan Gizi

5 4(bagus)

11. Standar-standar minimum Hunian dan Permukiman

5 4(bagus)

12. Standar-standar Minimum Kesehatan 5 4(bagus)13. Dialog Umum, Rencana Tindak Lanjut

Evaluasi Akhir5 4(bagus)

No. Sesi Manfaat

1 2 3 4 Hasil1. Perkenalan 5 4 (bagus)

2. “Peluncuran Buku Pegangan Proyek Sphere”

5 4 (bagus)

3. Pengantar pelatihan 5 4(bagus)4. Proyek Sphere 5 4 (bagus)5. Piagam Kemanusiaan Proyek Sphere 5 4 (bagus)6. Kode Etik Gerakan Palang Merah dan

Bulan Sabit Merah Sedunia dan ORNOP Kemanusiaan

5 4(bagus)

7. Prinsip-prinsip Perlindungan 5 4 (bagus)8. Standar-standar Inti Proyek Sphere 5 4 (bagus)9. Standar-standar Minimum Pasokan Air,

Sanitasi dan Promosi Kebersihan5 4 (bagus)

10. Standar-standar Minimum Ketahanan Pangan dan Gizi

5 4 (bagus)

11. Standar-standar minimum Hunian dan Permukiman

5 4 (bagus)

Page 22:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

12. Standar-standar Minimum Kesehatan 5 4 (bagus)13. Dialog Umum, Rencana Tindak Lanjut

Evaluasi Akhir5 4 (bagus)

KOMENTAR UMUM:1. Ada perputaran posisi, menghadap, bisa membuat kita tidak terlalu menguap. 2. Saya tidak tahu menghitung 4 dari 5, sebenarnya lebih baik kalau 5 hari.

SARAN-SARAN UNTUK PENYELENGGARAAN PELATIHAN MENDATANG:1. Tambah waktu2. Visualisasi materi3. Dibuat pendekatan kinestetik, ada gelaran model tempat evakuasi

Kesan- pesan:1. Well-trained2. Untuk MPBI, terima kasih karena sebenarnya saya mendapat training dari jadwal pelatihan yang

saya dapat adalah training Sphere – training dasar. Tapi di sini bukan hanya standar dasar, tapi juga dapat teknik belajar buku, bagaimana cara penyampaian untuk menghadapi seseorang, sebenarnya cara cepat menanggapi buku. Jadi itu terima kash MPBI (Angelina)

3. Merasa sangat banyak materi yang dan ilmu yang saya dapat. Ini sesuai yang saya butuhkan untuk memehami bagaimana program dengan menggunakan Sphere, spirit dari sphere, saya berharap apa yang sudah saya dapatkan, bisa saya implementasikan. (Haidi)

4. Ini juga sebagai hadiah untuk kita-kita yang training, karena dalam rangka ultah MPBI yang bisa memberi bonus pada ktia, kita dapatkan harga murah dengan memberi untuk kita. (Angelina)

5. Yang jelas, ini menginspirasi, akhirnya timbul semacam ketakutan, jangan-jangan saya tidak mampu mengerjakan seperti ini. Namun saya percaya bisa melaksanakannya. (Catur)

6. Mohon doa supaya bisa menerapkan Sphere di lembaga saya. (Ruchin)

Page 23:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

NoNama Jabatan, Lembaga, &

AlamatTelp Kantor, Handphone, Email

Fasilitator

12 Catur Sudiro(Catur)Laki-laki

Anggota MPBIJl. Cempaka Putih No. 13, Jakarta Pusat 13150

021-445880790821-13786786;[email protected]

2 H. Iskandar Leman(Iskandar)Laki-laki

Sekjen MPBIJl. Cempaka Putih No. 13, Jakarta Pusat 10510

021-445880790816-922 [email protected]

Mitra latih1 Angelina de Araujo

(Angelina)Perempuan

CRS Compound Mandarin, Dili, Timor Leste

+670 3322375+670 [email protected]

L a m p i r a n 3 : D a f t a r K o n t a k

Page 24:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

2 Barori Budi Aji(Barori)Laki-laki

Divisi Mitigasi dan Kesiapsiagaan LPB PP Muh / MDMC, YogyakartaJl. Cikditiro 23. Yogyakarta

[email protected]

3 Era Catur Prasetya(Catur), Laki-lakiKabag K3 RS Muhammadiyah Lamongan, Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana PW Muhammadiyah Jawa Timur. Kertomenanggal lV/1 Surabaya Jln,JA suprapto 76 Lamongan

[email protected]

4 Haidi MM Dinsyah(Haidi)Perempuan

Muslim Aid

[email protected]

5 Ruchin(Ruchin)Laki-laki

Perawat RS Muhammadiyah LamonganJl. Jaksa Agung Suprapto No 76Lamongan, Jawa Timur

[email protected]

Panitia1 Dewi Andaruni

(Dewi)Perempuan

Capacity Building Coordinator MPBIJl. Cempaka Putih No. 13, Jakarta Pusat 13150

[email protected]

Page 25:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12

Lampiran 4 : Daftar Hadir

Page 26:  · Web view2012. 2012. Laporan Pelatihan Dasar Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum Dalam Respons Kemanusiaan Proyek Sphere Edisi 2011Jakarta, 29 Februari – 3 Maret 2012

12