via dolorosa 2.doc

21
STASI I : YESUS DIHUKUM MATI P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu Umat : Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia Komentator : Raja da pemimpin Yesus dihadapkan kepada Pilatus untuk diadili. Pilatus takut kehilanagan simpati rakyat, makaYesus didera. Akhirnya demi kepentingan pribadi, Pilatus menjatuhkan hukuman yang tidak adil. Namun Yesus dengan tenang, sabar dan rela menerimanya. Apakah kita lebih baik dari Pilatus bila kita mengadili denga syakwasangka? Apakah kita sering mementingkan diri dari keadilan dan kebenaran? Apakah kita masih mencintai bila dibenci? Marilah kita menyaksikan adegan pertama……(layar dibuka, suasana pengadilan: terdapat Pilatus, Yesus, rakyat dan lain-lain) Pilatus : Siapakah nama orang ini, yang kalian hadapkan ke sini? (Yesus diseret masuk menghadap Pilatus) Rakyat : (Serentak) Yesus dari Nazaret!!! Pilatus : Apakah tuduhanmu terhadap orang ini? Imam kepala dan Ahli Taurat: Orang ini kami hadapkan kepada tuan karena Dia menyebut diriNya Raja!!! Pilatus : Menyebut diriNya Raja??? Apakah betul tuduhanmu terhadap orang ini? (suara keras) Imam kepala, Ahli Taurat dan Tua-tua Yahudi: Sungguh betul! Lagi pula Dia pernah menghasut rakyat melawan Kaisar! Pilatus : Benarkah Engkau Raja? Yesus : (perlahan-lahan) Engkau sendirilah yang mengatakannya…. Pilatus : (Nada keras) Jadi, sungguh betul Engkau Raja!! (diam sejenak). Tidakkah Engkau menjawab kata-kataku? (diam sejenak lalu menghadap rakyat). Dengarlah kalian semua: Inilah Rajamu!!! Rakyat : Enyahkanlah Dia! Enyahkanlah Dia! Kami tidak mempunyai raja selain kaisar!!! Pilatus : Jadi, setujuhkah kalian kalau orang ini menjadi Rajamu? Rakyat : Buanglah Dia! Buanglah Dia jauh-jauh!!! Pilatus : Apakah tidak ada tuduhan lain lagi terhadap diri orang ini?

Upload: roy-sastro

Post on 16-Nov-2015

243 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

STASI I : YESUS DIHUKUM MATI

P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepadaMu

Umat : Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia

Komentator : Raja da pemimpin Yesus dihadapkan kepada Pilatus untuk diadili. Pilatus takut kehilanagan simpati rakyat, makaYesus didera. Akhirnya demi kepentingan pribadi, Pilatus menjatuhkan hukuman yang tidak adil. Namun Yesus dengan tenang, sabar dan rela menerimanya. Apakah kita lebih baik dari Pilatus bila kita mengadili denga syakwasangka? Apakah kita sering mementingkan diri dari keadilan dan kebenaran? Apakah kita masih mencintai bila dibenci?

Marilah kita menyaksikan adegan pertama(layar dibuka, suasana pengadilan: terdapat Pilatus, Yesus, rakyat dan lain-lain) Pilatus : Siapakah nama orang ini, yang kalian hadapkan ke sini? (Yesus diseret masuk menghadap Pilatus)

Rakyat : (Serentak) Yesus dari Nazaret!!!

Pilatus : Apakah tuduhanmu terhadap orang ini?

Imam kepala dan Ahli Taurat: Orang ini kami hadapkan kepada tuan karena Dia menyebut diriNya Raja!!!

Pilatus : Menyebut diriNya Raja??? Apakah betul tuduhanmu terhadap orang ini? (suara keras)

Imam kepala, Ahli Taurat dan Tua-tua Yahudi: Sungguh betul! Lagi pula Dia pernah menghasut rakyat melawan Kaisar!

Pilatus : Benarkah Engkau Raja?

Yesus : (perlahan-lahan) Engkau sendirilah yang mengatakannya.

Pilatus : (Nada keras) Jadi, sungguh betul Engkau Raja!! (diam sejenak). Tidakkah Engkau menjawab kata-kataku? (diam sejenak lalu menghadap rakyat). Dengarlah kalian semua: Inilah Rajamu!!!

Rakyat : Enyahkanlah Dia! Enyahkanlah Dia! Kami tidak mempunyai raja selain kaisar!!!

Pilatus : Jadi, setujuhkah kalian kalau orang ini menjadi Rajamu?

Rakyat : Buanglah Dia! Buanglah Dia jauh-jauh!!!

Pilatus : Apakah tidak ada tuduhan lain lagi terhadap diri orang ini?

Imam kepala dan Ahli Taurat: Orang ini pernah punya rencana untuk merubuhka Bait Allah, Dia merusak adat-istiadat nenek moyang kami, Dia pun selalu menyebut diriNya Mesias dan masih banyak lagi.

Pilatus : Tidakkah Engkau dengar begitu banyak tuduhan dari orang-orang ini terhadapMu? (Diam sejenak). Hei!!! Mengapa Kau diam saja!! Tidak bisakah Engkau memebela diri? Apakah Engkau tidak pikir bahwa aku juga punya kuasa untuk menghukum dan juga bisa melepaskan Engkau? (Diam sejenak, sambil menghadap rakyat) Setelah kuperiksa, rupanya tidak ada kesalahan yang ada padaNya; jadi, yang mana kalian mau kulepaskan Yesus atau Barabas.

Rakyat : Lepaskan Barabas!

Pilatus : Kalau begitu apa yang harus kulakukan dengan Yesus Rajamu ini.

Rakyat : Dia harus disalibkansalibkan Dia..salibkanlah Dia.

Pelayan : (masuk membawa pesan dari Claudia-isteri Pilatus dan memberikan pesan itu kepada gubernur Pilatus) (bunyi pesan itu dibaca lewat pengeras suara: jangan sekali-kali engkau mencampuri perkara orang benar itu; sebab karena Dia, aku sangat menderita tadi malam) (lalu pelayan keluar)

Pilatus : Tapi, kesalahan berat manakah yang dibuatNya, sehingga kalian menyuruh aku untuk menyalibkan Dia.

Rakyat : Dia menyebut diriNya Raja!

Pilatus : Tapi, tuduhan kalian itu, rupanya tidak setimpal dengan hukuman mati.

Rakyat : Salibkan Dia!salibkan Dia!Salibkanlah Dia!

Pilatus : Hei kalian semua! Siapakah yang harus aku lepaskan Yesus atau Barabas!

Rakyat : Barabas!Barabas!Barabas!..

Imam-imam/ Tua-tua: Kalau tuan tidak salibkan Yesus, tuan bukan sahabat kaisar!

Rakyat : Salibkan DiaSalibkanlah Dia(suasana menjadi ricuh)

Pelayan : (masuk, membaba air untuk mencuci tangan Pilatus)

Pilatus : (sambil mencuci tangan) Sungguh, aku tidak mau campuri urusan darah orang benar ini. Itu urusanmu!!!

Rakyat : Biarlah darahNya turun atas kami dan atas anak-anak kami!!!

Pilatus : Kalau begitu, silakan!! Bawalah Dia pergi dan adili sendiri menurut hukummu! (masih di tempat)

..HENING SEJENAK

DOA JALAN SALIB

P : Ya Tuhan, untuk menyelamatkan kami, Engkau menerima hukuman mati dengan tenang. Ajarilah kami untuk menjadi sabar bila kami mengalami ketidakadilan. Karena cinta kepadaMu kami pun ingin bersikap sopan, bila disapa dengan kasar. Kasihanilah kami ya Tuhan kasihanilah kami.

Umat : Ya Allah, ampunilah kami orang berdosa ini.

.lagu jalan salib no. 2 pada MB hlm. 383.

.(layar ditutup)

STASI II : YESUS MEMANGGUL SALIBNYA

(Adegan siksaan dan olokan; Yesus dalam tangan imam kepala, tua-tua, rakyat dan para serdadu)

P : Kami menyembah Engkau ya Tuhan.

Umat : Sebab dengan salib suciMu

Komentator : para serdadu menganyam sebuah mahkota duri dan meletakkannya pada kepala Yesus. Setelah diolok-olok, Yesus dibawa keluar; sebuah salib besar diletakkan di atas bahuNya. Yesus menerima bebaan itu dengan rela dan penuh cinta. Betapa pahit piala yang harus diminumNya. Apakah kita masih sanggup memanggul salib, bila datang kesulitan dan diejek orang/ apakaah kita tahan menderita bila kena sakit, atau kita mengeluh saja?

.mari kita saksikan adegan kedua(layar dibuka).

Longginus : Ayo! pakaikan mantel ungu padaNya! (serdadu mengenakan jubah ungu pada Yesus) (kalau ada mantel ungu, kalau tidak ada lanjutkan bagian bawah)Serdadu I : Wah! Rupanya Engkau cocok jadi Raja. Tetapi mengapa Engkau tidak melawan sama kami? Rasakan ini (sebuah tamparaan pada wajah Yesus)

Tua-tua : Salam bagiMu (berlutut). Hei Raja!! Apakah Engkau tidak mendengar salam kami? (ludahi)

Serdadu II : Hei! Apakah benar Kau Raja? (tampar dan ludahi)

Serdadu III : (Masuk sambil membawa mahkota duri) Wah! Sungguh bagus mahkota kerajaanMu ini; biar kupakaikan di kepalaMu (kenakan mahkota pada kepala Yesus dengan kasar)

Wakil rakyat : Salam hai Engkau Raja orang Yahudi! (ludahi)

Serdadu IV : (Cambuki dari belakang) Hei!! Kalau benar Kau Mesias, coba terka siapa yang mencambuki belakangMu.

Tua-tua : (tampar dan ludahi) Katanya Engkau Anak Allah, coba terka siapakah yang menampar Engkau?

Serdadu IV : Raja kok diam saja? Biar kuhajar Dia dengan cambuk ini supaya tahu rasa! (cambuki)

Serdadu VI : Salam hai Raja (berlutut bangun hajar)

Sedadu I : Salam bagiMu (tampar)

Longginus : Salam! Apakah Engkau Raja? (tampar, tendang), rasakan itu. Ayo serdadu! Bukalah mantel ungu itu! (matel ungu dibuka).(kalau ada mantel ungu). Mana salibNya?

Serdadu : Ini salibNya. (beberapa serdadu keluar mengambil salib dan membawa masuk)

Longginus : Paksakan Dia pikul sampai di puncak Golgota, biar Dia tahu rasa. (salib diberikan pada Yesus, Yesus menerima salib itu, menciumnya dan memikulnya; sementara tubuhNya dihantam dengan tombak dan pentung)

..HENING SEJENAK.

DOA JALAN SALIB

P : Ya Tuhan, dengan rela Kaupanggul salibMu yang berat karena kelemahan kami. Berilah kami kekuatan untuk memanggul salib kami yang kecil bila dibandingkan dengan salibMu yang berat. Kasihanilah kami .

Umat : Ya Allah, ampunilah..

(layar ditutup) .lagu jalan salib no. 3 pada MB hlm. 383

STASI III : YESUS JATUH PERTAMA KALI DI BAWAH SALIB

(Karena ditarik dan didorong, Yesus kehilangan keseimbanganNYa, apa lagi sedang memanggul salib yang amat berat, membuat Dia jatuh terkapar utuk pertama kalinya)

P : Kami menyembah Engkau..

Umat : Sebab dengan salib suciMu

Komentator : Yesus sudah capai. RagaNya yang perkasa sudah menjadi lemah. Beban kelewat berat. Jalannya mendaki. Yesus jatuh di bawah salib yang berat ini. Tetapi Yesus tidak berhenti di situ. Karena ditopang oleh semangat yang luar biasa, Ia berusaha bangun kembalidan melanjutkan perjalananNya. Jatuh memang merupakan pengalaman yang tidak enak, lebih-lebih bila disaksikan dan diketahui oleh banyak orang. Apakah kita rela mengakui kesalahan kita waktu jatuh? Ataukah kita menutup kesalaha kita dengan sombong? Apakah kita berani bangun kembali dengan rendah hati, atau kita kita tinggal di lantai saja karena malu?

..mari kita saksikan adegan ketiga.(layar dibuka)

Serdadu I : Ayo, jala cepat!!! (sambil Yesus ditarik)

Serdadu II : Cepatlah! Biar lekas sampai kita (samil dorong dan pukul)

Serdadu III : Hei! Manusia cacing, ayo! Cepatlah(sambil hajar)

Serdadu IV : Sudah diperintah berkali-kali semakin pelan saja jalanNya. Rasakan ini (dihajar) (sementara ditarik dan didorong dengan kuat sehingga Yesus jatuh ditindih salib)

Serdadu V : Hahahahaaaaaahaaa..haahahahaaa (tertawa sinis) Raja kok bisa jatuh?

Serdadu I : Katanya Kau Raja. Raja kok bisa begini? (hajar). Memang lucu. Ayo, bangun sendiri!!

Serdadu III : Katanya Kau Anak Allah, kok bisa jatuh? Rasakan ini!!! (hajar)

...HENING SEJENAK..

DOA JALAN SALIB

P : Ya Tuhan, Engkau bersabda: Hanya memikul salib dan mengikuti Aku dapat menjadi muridKu. Dengan rela Kaupanggul salib yang berat karena kelemahan kami. Kasihanilah kami

Umat : Ya Allah, ampunilah ..

.lagu jalam salib no. 4 pada MB hlm. 384

Serdadu I : Ayo, bangun (tarik) atau kuhajar lagi!

Longginus : Ayo cepat bangun! Maunya ditolong-tolong segala (tarik bangun sambil dihajar dalam perjalanan)

Serdadu II : Cepatlahayo! Cepat!

(layar ditutup)

STASI IV : YESUS BERJUMPA DENGAN BUNDANYA

(Bunda Maria dengan wajah penuh kesedihan terpaksa berani memperlihatkan diri pada Anaknya. Ketika tatapan matanya menyatu dengan Puteranya, Bunda berusaha menerobos khalayak dan datang menemui Yesus yang sedang letih penuh haru memikul salibNya yang berat itu)

P : Kami menyembah Engkau..

Umat : Sebab dengan Salib.

Komentator : Maria berdiri di pinggir jalan salib, yangdilewati oleh PuteraNya. Mereka saling beradu pandang. Maria melihat kesedihan PuteraNya dan turut menanggung segala penghinaan dan kesakitan bersama Dia. Setia kepada orang yang lebih kuat dan berkuasa, itu lebih mudah daripada setia kepada teman yang namanya jelek dan dimusuhi banyak orang. Namun kesetiaan ini yang dibutuhkan seseorang untuk tetap bertahan pada cita-citanya.

Mari kita saksikan adegan berikut ini..(layar dibuka, para pelakon masuk)

Serdadu III : Ayo! Cepat! (sementara Yesus dicambuk)

Serdadu II : Hei! Mau belok ke mana lagi manusia cacing! Tidak tahukah kamu bahwa sekarang hari mulai sore! Ini! Rasakan! (cambuk, hajar)

Serdadu IV : Ayo jalan yang lurus!

Serdadu I : (Bunda Maria sedang mendekati Yesus) Mau apa kau perempuan? Wah! Mau bertemu dengan Yesus? Itu tidak ada lagi kesempatan. Ayo, minggir kau!

Serdadu V : Hei, perempuan! Berani sekali kau dekati penjahat ini!

Longginus : Jangan-jangan itu ibunya. Biarkan Dia berjumpa dengan ibuNya sebentar saja. (Yesus semakin mendekati Bunda Maria yang tidak menahan lagi tetesan air matanya. Dalam waktu begitu singkat, Bunda terpaksa meluapkan perasaan keibuannya pada anaknya yang sedang sengsara) (lagu Ovos / lagu Maria Mater Dolorosa dari teks terlampir oleh pelakon sebagai Bunda Maria) HENING SEJENAK

DOA JALAN SALIB

P : Ya, Tuhan berilah kami semangat seprti Bunda Maria. Berilah kami hati terbuka untuk mengerti dan menerima keadaan orang lain seperti apa adanya dan jadikan kami peka untuk menghargai perhatian dan cinta sesama kepada kami sendiri. Yesus yang lembut hati. Kasihanilah kami

Umat : Ya Allah kasihanilah ..

.Lagu jalan salib no. 5 pada MB.

Serdadu II : Berhenti sudah hai perempuan! Ayo! Lekas minggir kau! Jalan ke Golgota masih jauh (Yesus sedang ditarik dan didorong jalan)

STASI V : YESUS DITOLONG SIMON DARI KIRENE

(Simon dari Kirene baru saja pulang dari ladang bersama kedua anaknya: Rufus dan Alexander. Ketika hampir berpapasan dengan Yesus yang sungguh letih memanggul salib, dia pun merasa takut dan sedikit minggir ke samping jalan. Karena dicegat oleh para serdadu agar membantu Yesus, dia pun dengan rela hati maju untuk membantu Yesus memanggul salib yang berat itu).

P : kami menyembah Dikau.

Umat : Sebab dengan salib suciMu

Komentator : Tuhan sendiri tidak sanggup lagi memanggul salibNya lebih jauh. Algojo-algojo memaksa seorang petani yang baru pulang sari ladangnya untuk membantu Yesus memanggul salibNya. Tuhan bersabda, setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia haru menyangkal dirinya. Saling membantu dan menolong adalah kat-kata yang mudah diucapkan, namun tak mudah untuk dilaksanakan. Kata santo Paulu, bertolong-tolonglah menanggung bebanmu, demikian kamu menuruti hukum Kristus. Apakah kita masih mempunyai hati untuk pengemis yang lapar, orang yang berduka, teman yang terlalu banyak beban atau kah hati sudah mejadi benteng yang tertutup? Bantuan meski kecil, sangat berart bagi yang membutuhkannya.

(adegan berikut: layar dibuka, para pelakon masuk)

Seradu I : Ayo! Cepat! Waaaah, apa Kau sudah capai!

Serdadu II : kalau Kau sudah capai, ayo! Cepatlah! Biar lekas sampai di Golgota.

Serdadu IV : kenapa jalanMu semakin loyo? BagiMu tak ada kesempatan untuk istirahat! Tahu? Rasakan ini! (cambuk).

Simon dari Kirene: (panggil Rufus dan Alexander yang berjalan di belakangnya) Rufus, Alex, ayo cepat, hari sudah sore

Longginus : Rupanya Dia tak berdaya lagi; jangan-jangan Ia mati di tengah jalan. Biarlah kita suruh orang itu untuk tolong Dia. Hei, pak tua! Siapa kamu.

Simon dari Kirene: sasaya Simon dari Kirene.

Longginus : Simon dari Kirene? Ayo segera ke sini! (Simon maju bersama kedua anaknya Rufus dan Alexander) Ayo serdadu! Ambilkan salib itu dan paksakan orang ini pikul!

Serdadu VI : tidak usahlah ditolong, biar Dia mampus! (sementara salib diangkat diletakkan pada bahu Simon dari Kirene)

Serdadu II : Ayo, cepat! Sudah ditolong, malah tambah bandel!

..HENING SEJENAK..

DOA JALAN SALIB

P : Ya, Tuhan, kami takut terhadap salib; lembutkanlah hati kami yang keras. Tumbuhkanlah sikap saling menolong dan membantu, agar masyarakat kami semakin damai dan sejahtera menurut kehendakMu. Tuhan, Engkau menerima Simon dari Kirene sebagai pembantu untuk memanggul salib bersama Dikau. Kasihanilah kami

Umat : Ya Allah, ampunilah. .

..lagu jalan salib no. 6 pada MB(layar ditutup)..

STASI VI : VERONIKA MENGUSAPI WAJAH YESUS

(Dari semua perempuan, mungkin Veronikalah perempuan yang paling berani. Walau diancam oleh para serdadu, dia rela menangung akibatnya. Akhirnya dia berhasil sampai di depan Yesus dan mengusapi wajahNya yang sedang berlumuran darah dan keringat. Sebagai ungkapan terima kasihNya, Yesus mengabadikan gambar wajahNya pada kain peluh Veronika)

P : Kami menyembah Dikau .

Umat : Sebab dengan salib ..

Komentator : Veronika melihat penderitaan Yesus da kekerasan serdadu-serdadu. Tanpa takut dan malu ia mendekati dan mengusapi wajah Yesus yang berlumuran darah itu. Sebagai tanda terima kasihNya, Veronika mendapat gambar wajah Yesus. Di sekitar kita, ada orang yang butuh bantuan. Karena lapar, karena sakit, karena jadi korban persaingan. Apakah kita berani menjadi pembantu atau kah kita takut diejek, dicemooh dan diasingkan? Apakah kita malu bekerja rajin karena takut dianggap menjilat.

mari kita saksikan adegan berikut.(layar dibuka, para pelakon masuk)

Serdadu II : Siapa perempuan ini. Berani sekali dia mendekat.

Serdadu III : Hei, perempuan! Mau apa kau dengan orang ini.

Serdadu I : Perempuan goblok! Ada-ada saja kau ini!

Longginus : Biarlah..Kita lihat saja! Kira-kira mau apa dia dengan orang ini. (Veronika maju lalu mengusapi wajah Yesus, dan kain usap tadi terporet gambar wajah Yesus) (lagu O Vos )

..HENING SEJENAK.

DOA JALAN SALIB

P : Ya,Tuhan semoga teladan Veronika membuat niat kami utuk berani membantu, dan tidak malu melawan kelaliman dan kemiskinan. Engkau bersabda, apa yang kau perbuat bagi saudaraku yang paling hina ini, itu kau lakukan untuk Aku. Kasihanilah kami ..

Umat : Ya Allah ampunilah.

..Lagu jalan salib nomor 7 pada MB(Layar ditutup)

STASI VII : YESUS JATUH KEDUA KALI

(Karena ditarik demikian keras, Yesus hilang keseimbangan, Ia didorong dari belakang maka Dia pun jatuh lagi)

P : Kami menyembah Engkau

Umat : Sebab dengan Salib ..

Komentator : Walaupun dibantu oleh Simon dari Kirene, karena beratnya beban dan sakitnya badan, Yesus jatuh untuk kedua kalinya di bawah salib. Lebih menyedihkan dari yang pertama. Namun dengan tenaga yang masih tersisah, Yesus berusaha berdiri kembali untuk menyelesaikan kurbannya. Dengan enak kita jatuh kembali dalam kesalahan dan dosa yang sama. Kita berteku bertahan dalam niat baik. Namun Tuhan tidak suka dengan orang puas dengan dirinya sendiri. Masih banyak yang harus kita bereskan dalam diri kita, dalam keluarga, masyarakat dan negara kita. Masih ada banyak soal untuk mewujudkan kesejahteraan antar kita.

.(layar dibuka, para pelakon masuk).

Serdadu I : Ayo, cepatlah! (Yesus sedang dicambuk).

Serdadu III : Ayo, cepat! Hari mulai sore,Golgota masih jauh (ditarik lagi da didorong hingga Yesus jatuh).

Serdadu II : Ha ha haaaaaaa( tertawa sinis) katanya Kau raj.

Serdadu V : Raja kok bisa jatuh? Rasakan pukulanku ini (dicambuk).

Serdadu III : katanya Kau Anak Allah; ayo! Bangun sendiri (Yesus ditindih salib dan sedang diinjak)

..HENING SEJENAK..

DOA JALAN SALIB

P : Ya Tuhan, karena kami membuat kesalahan dan dosa yang sama, maka Engkau jatuh lagi. Berilah kami semangat untuk mulai merubah diri dan mengambil langkah yang perlu untuk menghindari terjadinya kesalahan yang merugikan Dikau dan sesama. Kasihanilah kami ..

Umat : Ya Allah ampunilah. ..

..lagu jalan salib no. 8 pada MB. (layar ditutup)

STASI VIII : YESUS MENGHIBUR PEREMPUAN-PEREMPUAN YANG SEDANG MENANGIS

(Perasaan seorang perempuan tentu berlainan sekali bila melihat orang sengsara; para puteri Sion tidak lagi menahan rasa haru. Mereka berani mendekati Yesus walau dihalang-halangi oleh para serdadu, dan meratapiNya dengan sedih. Dalam suasana penderitaan itu, Yesus pun berusaha tetap tenang dan menghibur mereka).

P : Kami menyembah Engkau

Umat : Sebab dengan salib

Komentator : Sejumlah perempuan meratapi Yesus yang sedang sengsara. Dari pada menangis, sebaiknya mereka mengikuti Yesus dalam jalan salib. Namun itu tidak mereka lakukan. Maka mereka ditegor oleh Yesus, janganlah menangisi Aku, tetapi tangisilah dirimu dan anak-anakmu. Tuhan menunjukkan betapa Ia lebih menghargai karya dan amal dari pada kata-kata dan air mata yang mengharukan. Lebih baik kita mengubah diri dari pada menangisi dosa-dosa kita. Tidak cukup menangis bersama orang lain; kita harus juga membuka jalan bagaimana ia dapat keluar dari kesusahannya.

.mari kita saksikan adegan berikut ini.(layar dibuka, pelakon masuk)

Serdadu I : (Tarik dengan kuat penuh kekejaman) Ayo, jalan yang cepat!!!

Serdadu III : Perempuan siapa saja yang sedang menuju menuju ke sini?. (para puteri Sion masuk sambil meratapi Yesus dengan lagu lagu Ratapan Puteri Sion: lihat lagu Ratapan Puteri Sion pada lampiran di belakang drama ini)

Serdadu II : Hei!!! Coba dengar! Rupanya mereka sedang menangis.

Serdadu V : Mau apa saja mereka itu. Mau kasihan dengan orang ini!.

Serdadu IV : Hei, perempuan!!! Segera minggir; guna apa kasihani-kasihan segala. Biarlah dia tersiksa seperti ini, baru tahu rasa. (Yesus dicambuk).

Longginus : Biarkan Dia bertemu dengan mereka sebentar!. (Para puteri Sion semakin mendekati Yesus dan terus meratapiNya: lanjutan lagu Ratapan Puteri Sion sampai selesai).

Yesus : Oh, puteri-puteri kota Sion, mengapa kalian tangisi Aku. Tidak tahukah kamu bahwa tinggak sedikit waktu lagi, kotamu yang megah tersusun rapi serta kalian semua akan dihancurkan dan diporak-porandakan? Segala derita yang kini Kutanggung bukanlah salahKu tapi karena salahmu sendiri. Karena itu, janganlah kalian tangisi Aku tapi tangisilah dirimu dan anak-anakmu. Aku yang diibaratkan sebagai kayu hidup bisa begini, apa lagi kalian sebagai kayu kering, pasti lebih pedih dan menderita lagi.

HENING SEJENAK.

DOA JALAN SALIB

P : Ya Tuhan Yesus, bebaskanlah kami dari rasa takut terhadap korban. Janganlah kami menjadi kecil hati bila melihat orang lain menderita. Bantulah kami agar dalam keadaan apa pun, kami mampu melupakan diri kami sendiri dan membantu orang lain yang sedang berkesusahan. Kasihanilah kami...

Umat : Ya Allah ampunilah.

lagu jalan salib no. 9 pada MB..(layar ditutup)..

STASI IX : YESUS JATUH KETIGA KALINYA

(Golgota semakin dekat, namun Yesus tidak berdaya lagi. Karena paksaan dan dorongan para serdadu untuk mempercepat langkah ditambah lagi dengan tarikan yang kuat tanpa belas kasihan, akhirnya Yesus jatuh terkapar di tanah dan sungguh mengerikan)

P : Kami menyembah Engkau .

Umat : Sebab dengan salib

Komentator : Puncak gunung Golgota sudah mulai tampak. Yesus sudah kehabisan tenaga sama sekali. Karena berat penderitaannya, Yesus jatuh tersungkur untuk ketiga kalinya. Namun Ia tidak mau menyerah. Demi cintaNya kepada Bapa dan manusia, Ia ingin menyelesaikan tugasNya, untuk pendosa yang tidak mau bertobat, Ia menderita untuk membuka jalannya kembali kepada Bapa. Maka Ia berusaha bangun lagi dan berjalan terus. Kita pun belum sampai pada tujuan. Bagi kita pun dapat tiba saatnya di mana kurban tampak sia-sia, di mana semangat kita padam. Namun tidak ada derita tanpa arti bagi orang yang percaya kepada Kristus.

.mari kita saksikan adegan berikut ....(layar dibuka, pelakon masuk)

Serdadu I : Ha ha ha aaaaaaa (tertawa sinis) JatuhMu kali ini memang cukup menggembirakan.

Serdadu II : Katanya, Kau raja! Raja kok bisa jatuh? Ini rasakan. (cambuki Yesus).

Para tua-tua : Mampus Kau, biar Kau mati di sini!

Serdadu III : Katanya Kau Anak Allah!, kok bisa jatuh, rasakan ini lagi! (cambuki Yesus)

HENING SEJENAK..

DOA JALAN SALIB

P : Ya Tuhan, Engkau jatuh lagi di bawah salib yang berat. Namun Engkau tak menyerah melainkan bangun kembali. Kami kagum karena hasratMu untuk menyelesaikan jalan yang sia-sia ini. Maka kuatkan semangat kami bila kami putus asa dan ingin meyerah. Ampunilah kami bila patah semangat. Kasihanilah kami .

Umat : Ya Allah ampunilah...

.lagu jalan salib no. 10 pada MB(layar ditutup).

STASI X : PAKAIAN YESUS DITANGGALKAN

(Setelah tiba di puncak Golgota Yesus dipermalukan di depan umum dengan ditanggalkan pakaianNya)

P : Kami menyembah Engkau

Umat : Sebab dengan salib

Komentator : Sesampai di puncak Golgota, Yesus disiapkan untuk disalibkan. Serdadu-serdadu secara kasar sekali melancarkan penghinaan yang paling keji, menaggalkan pakaian Yesus di muka umum. Dan luka-luka bekas penderaan mulai berdarah lagi. Apakah kita tidak menghina Tuhan, bila kita kurbankan kemurnian badan kita? Tuhan menderita karena kita tidak punya perasaan malu.

Mari kita saksikan adegan berikut.(layar dibuka)..

Serdadu I : (Sebelumnya salib diangkat oleh beberapa orang serdadu dari pundak Yesus dengan begitu kasar, lalu diletakkan di tanah, tali panjang pun di buka semuanya. Setelah itu pakaian Yesus segera dibuka dengan begitu kasar). Ayo, angkat tangan! (Yesus angkat tangan, lalu para serdadu membuka pakaian Yesus dan langsung menjadi rebutan antar serdadu kurang lebih sepuluh detik).

Srdadu II : Dari pada kita rebut, adilnya kita potong menjadi empat bagian untuk kita masing-masing.

Longginus : Jangan! Sebaiknya kita buang undi saja, biar satu orang yang mendapatnya. Ayo, segera undi!. Satu-dua tiga .suuuuuutennnnn!

Serdadu III : Saya menang (Sambil ambil jubah Yesus). Wah, masih bagus, hari ini ada rezeki masuk.

.HENING SEJENAK..

DOA JALAN SALIB

P : Ya Tuhan, dalam hidupMu Engkau telah menunjukkan kepada kami betap tinggi bagiMu nilai badan manusia. Ajarilah kami untik lebih senang berkorban dan mati raga dari pada hidup enak-enak dan menyalahgunakan badan kami dengan mencari hiburan. Kasihanilah kami.

Umat : Ya Allah ampunilah .

lagu jalan salib no. 11 pada MB(layar ditutup).

STASI XI : YESUS DISALIBKAN

(Setelah dilucuti pakaianNya, Yesus dipaksaa berbaring terlentang di atas salib lalu dipaku tangan dan kakiNya)

P : Kami menyembah Dikau

Umat : Sebab dengan salib .. ..

Komentator : Tibalah saatnya yang paling ngeri: para algojo mencampakkan Yesus ke tanah, menembusi tangan dan kakiNya kemudian memakuNya pada palang penghinaan. Setelah itu mereka menegakkan salib itu. Tanpa mengeluh Yesus mendoakan mereka: Ya Bapa , ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan. Kita pun sering terikat pada manusia, pada suatu tugas yang tidak enak, maka kita lari dari padanya. Namun menjadi pengikut berarti ikut dipaku pada salib. Sanggupkah kita menyelesaikan tugas kita?

mari kita saksikan adegan berikut ini..(layar dibuka)

Serdadu I : Ayo, tidur di atas salib! (Yesus digotong oleh beberapa serdadu dan dicampakan di atas salib yang terletak di tanah, para serdadu pun sibuk membagi-bagi paku, memegang dan meluruskan tangan dan kaki Yesus).

Serdadu II : Ayo, rentangkan tangan! Sekarang baru Kau rasakan sakitnya paku yang tembusi tanganMu.

Serdadu III : Katanya, Kau raja, coba bergerak lagi!.

Longginus : Pakukan juga kakiNya, biar Dia tahu rasa!!! (olokan dan cemoohan boleh ditambahkan)

HENING SEJENAK.

DOA JALAN SALIB

P : Tuhan, menjadi pengikutMu tidak mungkin hanya setengah-setengah. Engkau ingin memberi kekuatan kepada kami untuik menanggung segala yang tidak enak, untuk mengikuti Engka secara konsekuen. Tuhan kami lemah. Kasihanilah kami

Umat : Ya Allah ampunilah..

..Lagu jalan salib no. 12 pada MB

(layar ditutup atau boleh langsung masuk adegan berikut)

STASI XII : YESUS MATI DI SALIB

(Setelah dipaku, salib itu ditegakkan sehingga Yesus tampak bergantung di atas salib dan diolok-olok oleh semua yang hadir di bawah salib)

P : Kami menyembah Dikau ..

Umat : Sebab dengan salib...

Yesus : (Pause beberapa saat, lalu berkata dengan perlahan-lahan) Ya, Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.

Imam kepala : Hei! Katanya mau merobohkan Bait Allah dan mendirikannya kembali dalam waktu tiga hari; ayo! Selamatkan diriMu (olokan).

Para Tua-tua : Kalau Kau Anak Allah, ayo! Turunlah dari salib, biar kami percaya!

Serdadu I : Hei, Yesus! Beginikah nasibMu sebagai raja? (ejekan)

Imam : orang lain Ia selamatkan tapi diriNya tidak bisa diselamatkan!

Longginus : Hei, Yesus! Kalau betul Kau Anak Allah, ayo! Turunlah dari salib!!!

Serdadu III : Wah, betul! Rupanya Dia mau turun (Yesus bergerak).

Yesus : (Pandang ke bawah salib) Ibu, inilah anakmu (kepada Yohanes)

Inilah ibumu(Bunda Maria dan Rasul Yohanes berada tepat di bawah salib)

Kosmas (penyamun sebelah kiri Yesus): Hei Yesus! Kalau betul Kau Anak Allah, selamatkan diriMu dan kami (perlahan-lahan)

Dismas (penyamun sebelah kanan Yesus): Sobat, jangan berkata demikian; tidak takutkah engkau kalau Tuhan mendengarnya? Kita sepatutnya dihukum setimpal kesalahan kita; tetapi orang ini dihukum dengan tidak bersalah. Yesus.ingatlah aku bila engkau datang lagi. (perlahan-lahan).

Yesus : (Memandang ke kanan dan berkata perlahan) Sesungguhnya hari ini juga, engkau akan tinggal bersama Aku di dalam Firdaus

(Pause sejenak lalu berkata perlahan-lahan: ) Eli Eli lama sabakh tani (teriak keras)

Serdadu IV : Hei, coba dengar! Mungkin Ia panggil Elia.

Serdadu II : Tidak! Mungkin Dia haus. Biar Dia rasa anggur asam pada bunga karang ini. Ini! Minumlah! (beri bunga karang yang ditancap pada hisop/tombak pada Yesus)

Longginus : Kita lihat saja, siap tahu Elia datang menolong Dia.

Yesus : (teriak keras) Eli Eli.lama sabakh tani..

Longginus : Sssssst.! Dengar! Dia panggil Elia lagi!

Serdadu V : Mungkin Elia belum dengar. Coba kita tenang. (semua diam memandang Yesus)

Serdadu VI : Hei! Biar kuberi minum Dia, siap tahu Dia masih haus. .Ini! minumlah!! (beri bunga karang pada sebatang hisop).

Yesus : Suuudaahhh seeeleeesaaai.(perlahan-lahan) (hisop dari mulut Yesus diturunkan seraya semua yang hadir memandang Yesus) (setelah jedah beberapa saat Yesus menengadah ke atas dan dengan suara perlahan tapi keras berkata: ) Ya, Bapa, ke dalam tanganMu kuserahkan hidupKu. (setelah berkata demikian Yesus tundukkan kepala lalu wafat disusul gempa bumi yang dahsyat, membuat semua yang ada di Golgota lari pontang-panting dan jatuh) (buat gempa bumi rekaan terserah cara bagaimana)

Longginus (Kepala pasukan): (terjatuh dekat salib Yesus, lalu paksa bangun dan berlutu dan berkata perlahan: ) Sungguh benar, Diaaa iniii Aaanak Allah.

.HENING SEJENAK(Sebuah instrumentalia sedih boleh diputar pada saat ini, sebaiknya instrumentalia rohani bertemakan penyaliban Yesus, misalnya dari Album Tielman sisters atau sejenisnya)..

STASI XIII : YESUS DITURUNKAN DARI SALIB

P : Kami menyembah Dikau.

Umat : Sebab dengan salib .

Komentator : (terserah pada situasi atau langsung masuk adega berikut ini).

Yusuf dari Arimatea: (menghadap Longginus) Tuan, saya dan Nikodemus telah menghadap tuan walinegeri untuk mendapat izin yaitu menurunkan semua mayat dan menguburkannya karena persiapan sabat sudah dekat.

Longginus : (menggangguk-angguk) Ya! Silakan turunkan dan kuburkan mereka sebagaiman layaknya seorang manusia. (Yusuf dari Arimatea dan beberap orang yang ada di situ menurunkan mayat Yesus lalu diserahkan ke pangkuan ibunda Maria..setelah beberapa saat mayat Yesus diusung keluar atau dengan cara lain mempersiapkan satu kubur rekaan yang tidak jauh dari situ tapi masih di panggung dan terlihat oleh audiens)

.HENING SEJENAK.

DOA JALAN SALIB

P : Ya Bunda Maria, kami kagum melihat sikapmu; sikap cinta tanpa pamrih, setia karena percaya kepada Allah. Doakanlah kami agar kami mampu meneladan cintamu. Bukan hanya dalam kata-kata hampa, tetapi nyata dalm kehidupan dan perbuatan kami. Bunda yang berduka cita, melalui Yesus puteramu kami berseru. Kasihanilah kami

Umat : Ya Allah ampunilah kami ..

.lagu jalan salib no. 14/15 pada MB. (layar ditutup)

STASI XIV : YESUS DIKUBURKAN

(Setelah dipangku Bunda, Yesus masukkan ke dalam peti jenazah rekaan atau terserah cara lain misalnya situasi kubur Yesus..)

P : kami menyembah Dikau

Umat : Sebab dengan salib

Komentator : Bait Allah dirobohkan dan Dia akan mendirikan dalam tempo tiga hari. Inilah janji Kristus. Maka untuk memberi kekuatan kepada kita umatNya akan kegelapan maut yang akan kita alami, Yesus rela untuk tinggal tiga hari di dalamnya. Tapi maut tidak kuat menahan Tuhan lagi dan tiga hari kemudian Bait Allah didirikan kembali. Yang dimaksudkan adalah tubuhNya sendiri bangkit dari maut.

.HENING SEJENAK.

DOA JALAN SALIB

P : Tuhan, Engkau sendiri juga ingin merasakan kegelapan makam seperti nasib kami. Kuatkanlah kami yang mengalami kebangkitan, agar berharap meskipun masih gelap, percaya kepada Dikau yang sudah bangkit meskipun kami masih di jalan salib. Dikaulah raja dan penebus kami. Kasihanilah kami.

Umat : Ya Allah ampunilah ..

DOA PENUTUP (kalau ada)

LAGU PENUTUP (kalau ada)

.LAYAR DITUTUP..THE END.Post Scriptum (PS / NB.):

- Drama ini disusun dari berbagai sumber antara lain saduran jalan salib dalam bahasa Kedang, buku Kisah Termasyur dari Fulton Oursler, Injil sinoptik, dan lain-lain.

- Drama ini dimainkan di dalam ruangan, kalau dimainkan di luar ruangan agar diadaptasikan dengan situasi.

- Drama ini disusun pada tahun 1997 dan dimainkan pertama kali di stasi Sta. Theotokos Krayan IIIA paroki Tanah Grogot Keuskupan Agung Samarinda dan mendapat sambutan hangat dari semua umat wilayah paroki, pastor pastor paroki. Pada Jumad Agung 2001 diadakan pementasan secara besar-besaran di Stasi St. Mater Ecclesiae Krayan IIB dalam perayaan paskah bersama wilayah Krayan paroki Alleluia Tanah Grogot dan mendapat pujian dari Vikjend Keuskupan Samarinda P. Dr. Yohanes Ola Keda, Pr yang hadir dalam perayaan pekan suci tersebut.

- Komentar dan doa jalan salib sebagian dikutip dari buku Madah Bakti dan Buku Jalan Salib karya P. Ceslaus SVD.

- Akhirnya selamat berpentas, semoga semakin menambah iman kita akan Kristus Sang Juruselamat.

Teriring Selamat Pesta Paskah

Penyusun

(Fr. Anastasius Maria Thomas Tamal, OFMConv)