**KEBIJAKAN PROGRAM MALARIADINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI

KEBIJAKAN NASIONAL PROGRAM PENGENDALIAN MALARIA Diagnosis Malaria : Semua kasus malaria dikonfirmasi dengan mikroskop atau Rapid Diagnostic Test (RDT)

STOP! MALARIA KLINISPengobatan : Artemisinin-based Combination Therapy (ACT)STOP! MONOTHERAPY

Perubahan Kebijakan OAM

III. Pencegahan : Pendistribusian LLIN (Long-Lasting Insecticidal Net), Indoor Residual Spraying/IRS, dllKEBIJAKAN NASIONAL PROGRAM PENGENDALIAN MALARIA

STRATEGI

Meningkatkan kualitas & cakupan penemuan, pengobatan serta intervensi pengendalian malariaKetersediaan & Kecukupan sarana/prasana & bahan Pelayanan Malaria (obat, bahan lab, kelambu, insektisida, dll)Quality Assurance Mikroskopist dan obatMonitoring dan EvaluasiKerjasama LP/LS, stakeholders, masyarakatMembuat Kerangka kerja, perencanaan berdasarkan bukti, dan mobilisasi sumberdaya

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATALAKSANA PENEMUAN & PENGOBATAN PENDERITA MALARIAPasienMalaria KlinisDiambil SDTidak diambil SD Positif Malaria Negatif MalariaDIOBATI OAM ACTTidak diobati OAMTidak diobati OAMPenderita demam dengan gejala klinis malariaMalaria klinis adalah penderita dengan gejala demam secara berkala, menggigil, berkeringat dan sakit kepala dan juga sering disertai dengan gejala khas daerah.

Verifikasi Data Malaria DINAS KESEHATAN PROV.JAMBI

ON SITE DATA VERIFICATION(OSDV) OLEH LFA SAMPEL : NTT, BERIKUTNYA?? PEMERIKSAAN SD DENGAN MIKROSKOP A PEMERIKSAAN SPESIMEN DARAH DENGAN RDT A PENGOBATAN KASUS MALARIA POSITIF DGN RDT A

NILAI : - A: BATAS KESALAHAN < 10% - B1: BATAS KESALAHAN 10 20% - B2 : BATAS KESALAHAN > 20% - C: TIDAK ADA PENILAIAN

Dinkes Provinsi

PusatRumah Sakit

Dinkes Kabupaten

Rumah Sakit

Puskesmas

Pustu

Bidan di Desa

ALUR PELAPORAN

CARA VERIFIKASI KUALITAS DATA MALARIA

VERIFIKASI ADALAH PEMERIKSAAN TENTANG KEBENARAN DAN KESAHIHAN (VALIDITAS) DATA MALARIA

BEBERAPA PERMASALAHAN DALAM DATA MALARIA ANTARA LAIN:

PERSEPSI YANG BERBEDA DALAM MENGISI KOLOM FORMULIR LAPORAN KETELITIAN YANG MASIH BELUM BAIK DALAM PENGISIAN HASIL KEGIATAN KE DALAM LAPORAN PENYAMPAIAN LAPORAN YANG BELUM TEPAT WAKTU ANALISIS DATA YANG MASIH LEMAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG DIDUKUNG ANALISIS DATA YANG LEMAH

CONTOH PERMASALAHAN DALAM PENDATAAN:

JUMLAH SEDIAAN DARAH DIPERIKSA DENGAN MIKROSKOP DARI HASIL KEGIATAN PCD DISATUKAN DENGAN JUMLAH SEDIAAN DARAH DARI KEGIATAN SKRINING IBU HAMIL ADA PUSKESMAS YANG HANYA MENGAMBIL JUMLAH SEDIAAN DARAH YANG NEGATIF SAJA KEMUDIAN SD YANG POSITIF DIISI PADA KOLOM POSITIF. YANG BENAR ADALAH BAIK YANG NEGATIF MAUPUN POSITIF HARUS DISATUKAN DALAM KOLOM PEMERIKSAAN SD DENGAN MIKROSKOP ADA PUSKESMAS YANG HANYA MENGISI JUMLAH SPESIMEN DARAH POSITIF DARI HASIL PEMERIKSAAN DARAH DENGAN RDT, SEDANGKAN RDT YANG NEGATIF TIDAK DIMASUKKAN DALAM LAPORAN PERHITUNGAN API, SPR YANG BELUM BENAR

FORM LAPORAN SKRINING DAN KELAMBU BIDAN DESADesa: Puskesmas: Bulan :

NoNama BumilUmurKKAlamatTgl screeningTanggal pemberian kelambuHasil Pemeriksaan malalariaPengobatanPfNon PfACTNon ACT1234567891011Total - 0000000

.., .Bidan/Petugas Yang memberikan Kelambu

NIP.

FORM LAPORAN SKRINING DAN KELAMBU PUSKESMASPuskesmas: Kabupaten: Bulan :

NoNama BidanNama DesaTarget Bumil per tahunJumlah di screeningJumlah Kelambu di bagiHasil Pemeriksaan malalariaPengobatanPfNon PfACTNon ACT123456891011Total - 000000

.., .Korrdinator Bidan Puskesmas

NIP.

LAPORAN INTEGRASI ANC-SKRINING MALARIA DAN DISTRIBUSI KELAMBU

Provinsi: JambiKabupaten/Kota: Bulan/ Tahun:

NoPuskesmasJumlah Desa/KelTarget Bumil per tahunIbu HamilHasil SkriningPengobatanJumlah disikriningKelambuACTNon ACTPfNon PfBln inikumulatif*)Bln inikumulatif*)Pf123456789101112Total - 0000*) =Jumlah ibu hamil diskrining kumulatif sejak Januari 2011

Kabupaten.., .

( )

LAPORAN INTEGRASI ANC-SKRINING MALARIA DAN DISTRIBUSI KELAMBU

Provinsi: JambiBulan :

NoKabupaten/KotaJumlah PuskesmasTarget Bumil per tahunIbu HamilHasil SkriningPengobatanJumlah disikriningKelambuACTNon ACTPfNon PfBln inikumulatif*)Bln inikumulatif*)Pf123456789101112Total - 0000*) =Jumlah ibu hamil diskrining kumulatif sejak Maret 2011

PROVINSI.., .Korrdinator KIA SR

( )

TUJUAN VERIFIKASI DATA:

VERIFIKASI DATA BERTUJUAN UNTUK MENGETAHUI / MEMBUKTIKAN KEBENARAN KUALITAS DATA YANG DILAPORKAN DARI TINGKAT PUSKESMAS, KABUPATEN, PROVINSI DAN PUSAT.

PENENTUAN SAMPLING :

DALAM PEMILIHAN SAMPLING KABUPATEN/KOTA YANG AKAN DILAKUKAN VERIFIKASI DATA DENGAN PERTIMBANGAN SBB: KABUPATEN/KOTA DENGAN CAKUPAN PENCAPAIAN LEBIH TINGGI DIBANDINGKAN DENGAN KABUPATEN/KOTA LAINNYA KABUPATEN/KOTA DENGAN CAKUPAN PENCAPAIAN LEBIH RENDAH DIBANDINGKAN DENGAN KABUPATEN/KOTA LAINNYA KABUPATEN/KOTA DIPILIH KARENA ADA PERTIMBANGAN KHUSUS LAINNYA

JENIS DATA Yg DIVERIFIKASI:

PENEMUAN DAN PENGOBATAN PENDERITA - KLINIS MALARIA - DIAGNOSA KLINIS MALARIA DENGAN MIKROSKOP (PUSKESMAS, RUMAH SAKIT) - DIAGNOSA KLINIS MALARIA DENGAN RDT (PUSKESMAS PEMBANTU, PUSKESMAS YG BELUM ADA MIKROSKOP) - SKRINING IBU HAMIL UNTUK DIAGNOSA MALARIA - KASUS MALARIA POSITIF MENURUT GOLONGAN UMUR - KASUS MALARIA POSITIF MENURUT SPESIES PARASIT - KASUS MALARIA POSITIF DIOBATI DENGAN ACT - KASUS MALARIA DIOBATI DENGAN NON ACT

PEMBERANTASAN VEKTOR - PENDISTRIBUSIAN KELAMBU - PENYEMPROTAN RUMAH DENGAN INSEKTISIDA - KEGIATAN LAIN (SURVEY)

JENIS DATA:

3. PELATIHAN - DASAR-DASAR PENGENDALIAN MALARIA - MALARIA CASE MANAGEMENT - DIAGNOSA MALARIA DENGAN LABORATORIUM (MIKROSKOPIST) - PEMBERANTASAN VEKTOR

VERIFIKASI:VERIFIKASI DILAKUKAN DENGAN PENGAMATAN SUMBER DATA DAN HASILNYA DAN DIBUKTIKAN KEBENARAN DATANYA MELALUI PEMERIKSAAN DATA DAN WAWANCARA DENGAN PETUGAS YANG BERTANGGUNG JAWAB MENGENAI DATA MALARIA

VERIFIKASI DILAKUKAN DENGAN KUNJUNGAN LAPANGAN

BILA VERIFIKASI DATA DILAKUKAN DENGAN KUNJUNGAN LAPANGAN DAN TERBATAS JUMLAH HARINYA, MAKA DIPILIH INDIKATOR INDIKATOR YANG AKAN DIVERIFIKASI DAN DIPRIORITASKAN PADA TOP INDIKATOR YAKNI :

KASUS POSITIF DIOBATI ACT KASUS MALARIA KLINIS DIDIAGNOSA DENGAN LABORATORIUMPENDISTRIBUSIAN KELAMBUKESESUAIAN PEMAKAIAN ACT & LAPORAN LOGISTIK

BILA MASIH ADA WAKTU DAPAT DILANJUTKAN KE INDIKATOR LAIN

SETIAP PETUGAS MEMBAWA DATA YANG AKAN DIVERIFIKASI/DIBANDINGKAN KEBENARANNYA. MISALNYA PETUGAS PUSAT MEMBAWA DATA YANG SEBELUMNYA SUDAH DIKIRIMKAN PROVINSI DAN KABUPATEN. PETUGAS PROVINSI MEMBAWA DATA YANG DIKIRIMKAN KABUPATEN UNTUK DIVERIFIKASI DENGAN LAPORAN YANG DIKIRIMKAN PUSKESMAS

VERIFIKASI TINGKAT KABUPATEN :

HAL-HAL YANG DITANYAKAN DI KABUPATEN/KOTA SAMA SEPERTI YANG DITANYAKAN DI PROVINSI BAGAIMANA KABUPATEN/KOTA MENGISI HASIL KEGIATAN KE FORM PELAPORAN DAN AMATI PENGISIAN SETIAP KOLOM CERMATI LAPORAN YANG DIKIRIMKAN KABUPATEN KE PROVINSI/PUSAT DENGAN LAPORAN YANG DIKIRIMKAN PUSKESMAS KE KABUPATEN. BILA ADA PERBEDAAN, CERMATI PERBEDAANNYA TANYAKAN BAGAIMANA KABUPATEN MELAKUKAN BILA ADA LAPORAN REVISI DARI KABUPATEN PERIKSA KETELIATIAN DALAM MENGISI FORM LAPORAN BANDINGKAN PENGGUNAAN ACT DENGAN PENGELUARAN DALAM LAPORAN LOGISTIKNYA.

VERIFIKASI TINGKAT PUSKESMAS:

APAKAH ADA STAF KHUSUS MENANGANI MONITORING DAN EVALUASI DAN PETUGAS ENTRY DATA PERIKSA FORM-FORM PELAPORAN DAN CARA MENGISI SETIAP KOLOM PELAPORAN. APAKAH MEMPUNYAI PERSEPSI YANG SAMA DALAM PENGISIAN LAPORAN? PERIKSA MEKANISME PENGUMPULAN DATA MELALUI PROSES AWAL DARI PASIEN TERSANGKA MALARIA DATANG KE PUSKESMAS, TERUS PEMERIKSAAN DARAH DENGAN MIKROSKOP SAMPAI KE PEMBERIAN OBAT ACT BILA MENUNJUKKAN HASIL POSITIF PERIKSA BUKU PEMERIKSAAN LABORATORIUM APAKAH SAMA JUMLAHNYA DALAM BUKU PEMERIKSAAN LABORATORIUM DENGAN JUMLAH YANG DILAPORKAN. PERIKSA HASIL PELAPORAN DARI PUSTU KE PUSKESMAS DENGAN YANG DILAPORKAN PUSKESMAS KE KABUPATEN PERIKSA JUMLAH IBU HAMIL YANG DISIKRINING DAN BANDINGKAN DENGAN JUMLAH IBU HAMIL YANG DILAPORKAN KE KABUPATEN CEK DI RUMAH APAKAH PENDERITA POSITIF MALARIA YANG SUDAH DIBERIKAN OBAT ACT DALAM PENCATATAN BETUL ADA OBATNYA DAN DOSIS PENGGUNAANNYA?

PENDISTRIBUSIAN KELAMBU:

VERIFIKASI JUMLAH KELAMBU DIDISTRIBUSIKAN YANG DILAPORKAN KE KABUPATEN DENGAN SUMBER LAPORAN AWALNYA (LAPORAN BIDAN DESA, DLL) PERIKSA APAKAH ADA DAFTAR PENDISTRIBUSIAN KELAMBU CEK KE RUMAH RUMAH APAKAH ADA KELAMBUNYA SESUAI DENGAN YANG DILAPORKAN

ON SITE DATA VERIFICATION RESULT KOMPILASI DATA YANG TIDAK AKURAT (PENJUMLAHAN YANG SALAH) DATA PENUNJANG YANG HILANG DI PUSKESMAS LAPORAN YANG DITERIMA KABUPATEN TERLAMBAT ADANYA PERBEDAAN DATA YANG DI PUSAT DENGAN YANG DI PROVINSI DAN KABUPATEN ADANYA INKONSISTENSI ANTARA DOKUMEN LAPORAN DENGAN DOKUMEN PENDUKUNGNYA. CONTOH : LAPORAN PENGGUNAAN RDT DAN ACT YANG BERBEDA DENGAN LAPORAN LOGISTIK SHEET FORM YANG TERLALU BANYAK VARIABELNYA DAN KETIKA DIKIRIMKAN MELALUI FAKS SERING TIDAK TERBACA

TERIMA KASIH.INDONESIA ELIMINASI MALARIA 20302030

TERIMA KASIH

*Untuk mencapai Target yang sudah dibahas diatas maka diperlukan Kebijakannya yaitu Semua Klinis atau suspek Malaria harus terkonfirmasi secara laboratorium atau dengan rapid diagnostic test (RDT)Seluruh Kasus Malaria Positif tidak lagi diobati secara MONO THERAPY tetapi KOMBINASI THERAPY yaitu DG ARTEMISININ BASED COMBINATION THERAPY atau ACT -- APAPUN JENIS PARASITNYA obatnya ACTKita memerlukan meningkatkan Perlindungan dan Pencegahan dari Penularan Malaria melalui Intervensi yang rasional, tepat, efektif, dapat diterima, membawa dampak dan berkesinambungan dengan berbagai cara seperti Kelambunisasi baik massal maupun dg sistem rutin, Penyemprotan rumah pada desa/dusun dengan kasus malaria tinggi atau terjadi KLB, Larviciding, dan lainnya

Pengendalian malaria tidak dapat dilakukan oleh sektor Kesehatan saja, namun memerlukan Kerjasama/kemitraan dengan stakeholders terkait, baik Lintas Program dan Lintas Sektor

*****************