malaria dari data dinas kesehatan provinsi bengkulu

4
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, malaria klinis merupakan penyakit terbanyak yang diderita masyarakat Bengkulu. Pada kurun waktu dari Januari 2011 sampai dengan Maret 2011 ditemukan kasus malaria klinis sebanyak 4123 kasus (Mahfudin, 2011). Sedangkan menurut data Data Dinas Kesehatan Kota Bengkulu penderita malaria di Kota Bengkulu, Bengkulu sejak Januari hingga April 2011 mencapai 4.295 orang Untuk mencegah agar tidak terserang penyakit malaria maka warga yang tinggal di daerah endemik penyakit tersebut sebaiknya tidur dengan menggunakan kelambu, memberantas sarang nyamuk anopheles dengan menyemprotkan racun serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Untuk memberantas penyakit malaria, pemerintah harus membuat program yakni Program pembebasan malaria yang dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri nomor 293 tahun 2009 yang dilakukan di seluruh Indonesia secara bertahap dari 2010,2015 dan 2020 sehingga untuk keseluruhan Indonesia ditargetkan bebas malaria pada 2030. Provinsi Bengkulu menargetkan pada 2020 bebas dari penyakit malaria yang dapat mengakibatkan kematian di seluruh dunia. Pemberantasan malaria dilakukan secara bertahap dengan lima kebijakan pemerintah yang baru untuk menyempurnakan kebijakan pemberantasan malaria sebelumnya. Kebijakan itu adalah diagnosa malaria yang harus dilakukan sampai ukuran mikroskopis dengan Rapid Diagnostic Test (RDT), pengobatan dengan metode Artemisinin Combination Therapy (ACT), pencegahan penularan dengan pembagian kelambu yang mengandung insektisida bagian dalamnya yang bisa bertahan tiga sampai lima tahun, kerjasama lintas sektor dengan adanya Gerakan Berantas Kembali (Gebrak) Malaria serta memperkuat desa siaga dengan pembuatan Pos Malaria Desa (Posmaldes). RDT merupakan semacam tes darah yang hanya dengan waktu 15 menit bisa diketahui hasil positif atau negatif malaria. Untuk ACT biaya pengobatan ditanggung APBN dan diberikan gratis bagi penderita malaria. Diharapakan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Melakukan penyuluhan secara intensif guna memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara mencegah dan menanggulangi malaria yaitu dengan memasang kasa nyamuk pada ventilasi rumah, menggunakan kelambu dan menggunakan obat anti nyamuk waktu tidur. Melakukan kegiatan surveilens malaria secara

Upload: lida-arlini

Post on 28-Dec-2015

82 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

help

TRANSCRIPT

Page 1: Malaria Dari Data Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu

Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, malaria klinis merupakan penyakit terbanyak yang diderita masyarakat Bengkulu. Pada kurun waktu dari Januari 2011 sampai dengan Maret 2011 ditemukan kasus malaria klinis sebanyak 4123 kasus (Mahfudin, 2011). Sedangkan menurut data Data Dinas Kesehatan Kota Bengkulu penderita malaria di Kota Bengkulu, Bengkulu sejak Januari hingga April 2011 mencapai 4.295 orang

Untuk mencegah agar tidak terserang penyakit malaria maka warga yang tinggal di daerah endemik penyakit tersebut sebaiknya tidur dengan menggunakan kelambu, memberantas sarang nyamuk anopheles dengan menyemprotkan racun serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).  Untuk memberantas penyakit malaria, pemerintah harus membuat program yakni Program pembebasan malaria yang dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri nomor 293 tahun 2009 yang dilakukan di seluruh Indonesia secara bertahap dari 2010,2015 dan 2020 sehingga untuk keseluruhan Indonesia ditargetkan bebas malaria pada 2030. Provinsi Bengkulu menargetkan pada 2020 bebas dari penyakit malaria yang dapat mengakibatkan kematian di seluruh dunia. Pemberantasan malaria dilakukan secara bertahap dengan lima kebijakan pemerintah yang baru untuk menyempurnakan kebijakan pemberantasan malaria sebelumnya. 

Kebijakan itu adalah diagnosa malaria yang harus dilakukan sampai ukuran mikroskopis dengan Rapid Diagnostic Test (RDT), pengobatan dengan metode Artemisinin Combination Therapy (ACT), pencegahan penularan dengan pembagian kelambu yang mengandung insektisida bagian dalamnya yang bisa bertahan tiga sampai lima tahun, kerjasama lintas sektor dengan adanya Gerakan Berantas Kembali (Gebrak) Malaria serta memperkuat desa siaga dengan pembuatan Pos Malaria Desa (Posmaldes). RDT merupakan semacam tes darah yang hanya dengan waktu 15 menit bisa diketahui hasil positif atau negatif malaria. Untuk ACT biaya pengobatan ditanggung APBN dan diberikan gratis bagi penderita malaria.

Diharapakan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Melakukan penyuluhan secara

intensif guna memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara mencegah dan

menanggulangi malaria yaitu dengan memasang kasa nyamuk pada ventilasi rumah,

menggunakan kelambu dan menggunakan obat anti nyamuk waktu tidur. Melakukan kegiatan

surveilens malaria secara menyeluruh, baik pemantauan parasit dan spesies vektor serta

kepadatan vektor malaria.

Bagi masyarakat agar memperbaiki lingkungan dalam rumah seperti pemasangan kasa

nyamuk pada ventilasi rumah.Agar sukses, strategi 'menghilangkan sumber penularan' harus

dilaksanakan dengan disiplin dan teliti. Artinya, dalam suatu wilayah, semua penderita

malaria harus dicari secara aktif dan tidak boleh ada yang lolos meskipun satu orang. Setelah

ditemukan harus diobati sampai benar-benar sembuh dari gigitan nyamuk malaria dengan

cara pemakaian kelambu dan menggunakan obat.

Page 2: Malaria Dari Data Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu
Page 3: Malaria Dari Data Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu
Page 4: Malaria Dari Data Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu

TUGAS WABAH MALARIA

DISUSUN OLEH:

Septa Tio emeralda

Lida Arlini

KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

JAKARTA

2014