ventililasi ok.docx

Upload: sahudi-oreo

Post on 09-Mar-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROSEDUR PEMERIKSAAN SIDIK VENTILASI DAN PERFUSI PARU

NO. DOKUMEN

301/B04.11/04/184NO. REVISI

02HALAMAN

2 / 3

SPO

TANGGAL TERBIT

11 Oktober 2013

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR

dr. Dodo Anondo, MPHPembina Utama MudaNIP. 19550613 198303 1 013

PENGERTIANSistem pernafasan terdiri dari 2 sistem percabangan yaitu percabangan tracheobronikal (Ventilasi) dan percabangan arteri p[ulmonalis (Perfusi) dengan pembagian segmentasi yang sama

TUJUAN Untuk melihat kelainan pada Emboli Paru , Penyakit Paru/ Abstruksi menahun, Bronchitis Khronis, Emphi Sema dan Penentuan fungsi regional Paru .

KEBIJAKAN 1. Ketetapan Direktur Nomor 188.4/ 10649/301/2012 tentang Pelayanan RSUD di Dr soetomo tentang pelayanan 2. Ketetapan Direktur Nomor 188.4/8674/301/2013 tentang kebijakan pelayanan Diagnostik di RSUD Dr Soetomo 3. Ketetapan Direktur Nomor 188.4/8715/301/2013 tentang kebijakan Pelayanan Radiologi dan Diagnostik Imaging Terintegrasi.4. Kebijakan Direktur Nomor 188.4/3245/301/2013 tentang kebijakan mutu rumah sakit umum daerah Dr Soetomo.

PROSEDUR Kontra Indikasi : Tidak Ada

BATASAN / WEWENANG: Penyimpana radiofarmaka : Analis Medis , Ahli Kimia Operator alat : Radiografer

Penanggung Jawab :Dokter Ahli Radiologi dan Dokter ahli kedokteran Nuklir.

Persiapan Pasien : Tidak diperlukan persiapan khusus

Persiapan Bahan : Film Radiofarmaka : Tc- 99m DTPA , 15 20 mCi Tc- 99m Phytate Tc- 99 MAA, 2-5 mCi

Persiapan Alat : Kamera Gamma (Sophy Camera ) Unit Aerosol ( Ventics, BARC) Tabung Oksigen .

CARA AKUISISI Kolimator : LEHR Matrix : 256 x 256 Count Setting : 200 Kcount untuk ventilasi 400 Kcount untuk perfusi Energy Window : 20 % Energy Peak : 140 Kev Posisi : Anterior , LAO,LPO,RPO,RAO

TATA LAKSANA :Pelaksanaan : apabila sidik perfusi dan ventilasi dilakukan pada hari yang sama, maka sidik ventilasi dikerjakan lebih dahulu.1. Pemberian radiofarmaka aerosol untuk sidik ventilasi a. Siapkan radioaerososl unit yang dihubungkan dengan compressor udara atau tabung oksigen. Tekanan compressor sedapat mungkin mencapai 20 psib. Pasang marker atau mouthpiece sedemikin rupa sehingga pasien tidak bernafas melalui hidung (gunakan klip hidung)c. Berikan kesempatan latihan pada pasien untuk bernafas dengan masker atau mouthpieced. Setelah pasien dapat bernafas dengan baik, masukkan radiofarmaka ke dalam tabung nebulizere. Pasien menghirup radiaerosol sampai aktivitas radioaeosol pada kedua paru kurang lebih 1 kcount/ detikf. Setelah radioaktifitas cukup, Lepaskan masker den bersihkan mulut pasien dengan tissue dan berkumurg. Pasien tidur di tempat pemeriksaan sedemikian rupa sehingga kedua paru berada dalam lapang pandang cetector2. Sidik Perfusi Paru a. Dilakukan segera setelah pemeriksaan sidik Ventilasi selesai dengan pemberian radiofarmaka Tc-99m MAA yang disuntikkan secara intravena b. Posisi pencitraan harus sesuai dengan posisi pencitraan sidik ventilasiC. Perhatikan sebelum penyuntikan radiofarmaka Tc-99m MAA harus diperhatikan dengan seksama homogenitas partikel MAA dalam vial atau spuit

Waktu : Secukupnya

UNIT TERKAIT SMF RADIOLOGI Unit Pengirim Pasien