rks perampalan zero pohon ok.docx
TRANSCRIPT
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM
1. KETENTUAN PELAKSANAAN LELANG
Pelaksanaan pelelangan pekerjaan ini dilakukan menurut ketentuan sebagaimana termuat dalam:
1.1 Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
1.2 Undang-undang No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan.
1.3 Edaran No: 003/PST/1988 tanggal 22 Januari 1988 Tentang: Pemeliharaan Instalasi
Pembangkitan, Transmisi dan Distribusi.
1.4 Edaran Direksi No. 006.E/012/DIR/2003 tentang Sistem Layanan Kelistrikan (SLK) dan
hubungannya dengan Tingkat Mutu Pelayanan (TMP).
1.5 Keputusan Direksi No : 074.K/DIR/2007 tanggal 29 Februari 2008 tentang Pedoman
pengelolaan aset sistem distribusi.
1.6 620.K/DIR/2013 tanggal 03 Oktober 2013 tentang pedoman umum pengadaan barang dan
jasa.
1.7 Surat Keputusan Direksi No. 732.K/DIR/2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang
Pedoman Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
1.8 Surat Keputusan KDIV Umum No. 0213/405/DIVMUM/2013 tanggal 27 Juni 2013
tentang Klausul Safety pada Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa.
1.9 Peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.
1.10 Pelelangan ini dititik beratkan pada total harga dengan dilampiri harga satuan dan
kesiapan pemborong.
2. PENGERTIAN ISTILAH
2.1 PLN adalah PT PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar Area Bulukumba.
2.2 Manajer Area adalah Manajer PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar Area Bulukumba
berlaku sebagai pemberi kerja dan penanda tangan kontrak induk.
2.3 Manajer Rayon adalah Manajer PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar Area Bulukumba
berlaku sebagai pemberi perintah kerja dan penandatangan kontrak rinci.
2.4 Vendor (Pelaksana Pekerjaan) adalah perusahaan yang mempunyai badan hukum
berbentuk Perseroan Terbatas yang mempunyai kompetensi dibidang operasi dan
pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik yang ditunjuk oleh manajer area untuk
melakukan pekerjaan Perampalan Pohon (Pemangkasan dan Penebangan) dalam bentuk
surat perjanjian setelah melalui proses pelelangan.
2.5 Direksi Pekerjaan adalah pejabat yang ditunjuk oleh Manajer Area sebagai penanggung
jawab pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini adalah Asman Jaringan.
2.6 Kontrak adalah kontrak yang ditandatangani bersama antara pihak pemberi kerja dengan
pihak vendor yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak, sanksi, SLA,
Kontrak ditandatangani oleh : Manajer Area
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 1
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
2.7 Pengawas Pekerjaan adalah petugas yang berkompeten, yang ditunjuk oleh Manajer
Area untuk membantu Direksi Pekerjaan, dalam hal ini adalah :
a. Pengawas Area adalah Supervisor Pemeliharaan untuk pemeliharaan atau pegawai
yang ditunjuk.
b. Pengawas Rayon adalah Manajer Rayon dan Supervisor Teknik atau pegawai yang
ditunjuk.
2.8 Penyulang adalah jaringan distribusi 20 kV yang disuply dari Gardu Induk/ Pembangkit
listrik.
2.9 Kilo Meter Sirkit (KMs) adalah satuan panjang suatu penyulang yang diukur dari
pangkal sampai ujung jaringan (untuk jumlah sirkit ganda atau lebih tetap dihitung satu
kilo meter sirkit).
2.10 Gawang adalah jarak antara tiang ke tiang pada jaringan distribusi 20 KV. Diasumsikan
jarak 1(satu) gawang = 50 m dan 1(satu) kms jaringan diasumsikan = 20 (dua puluh)
gawang.
2.11 ROW (Right of Way) adalah Jarak bebas jaringan distribusi 20 kV terhadap sentuhan
pohon.
2.12 Pemangkasan Pohon adalah pekerjaan pemotongan dari dahan/ ranting-ranting pohon
yang mempunyai diameter < 30 cm dengan jarak aman minimal 2,5 Mtr dari Jaringan 20
KV.
2.13 Penebangan Pohon adalah pekerjaan pemotongan batang/dahan pohon yang mempunyai
diameter > 30 cm (pemangkasan 1 rumpun bambu terhitung sebagai penebangan pohon)
dan dipotong dengan jarak aman minimal 2,5 meter dari jaringan 20 kV.
2.14 Jaringan Tegangan Menengah (JTM) adalah jaringan yang dialiri listrik Tegangan
Menengah 20 kV yang berasal dari Gardu Induk untuk mensupply Gardu Distribusi dan
atau Pelanggan TM.
2.15 Inspeksi Jaringan adalah suatu pemeriksaan ROW jaringan dan peralatannya, jika
ditemui kelainan atau tidak sesuai standar, maka selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan
pelaksanaan pemeliharaan. Untuk pemeliharaan skala kecil dapat dilakukan bersamaan
saat inspeksi.
2.16 Aset adalah Jaringan Tegangan Menengah 20 kV, Gardu Distribusi, Jaringan Tegangan
Rendah, Sambungan Rumah sampai dengan alat pengukur dan pembatas (APP) milik PT
PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar.
2.17 Variabel cost adalah biaya yang dibayar oleh pemberi kerja kepada vendor berdasarkan
jumlah volume pekerjaan yang sudah direalisasikan oleh pihak vendor dan disetujui oleh
pemberi kerja.
2.18 Pemborongan Pekerjaan adalah penyerahan pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan
lain melalui perjanjian tertulis antara pihak pemberi kerja dengan pihak vendor.
2.19 Service Level Agreement (SLA) adalah tingkat pelayanan yang disepakati oleh pihak
pemberi kerja dan pihak vendor yang dituangkan dalam Surat Perjanjian.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 2
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
2.20 Keselamatan Ketenagalistrikan (K-2) adalah segala upaya pengamanan untuk
mewujudkan keselamatan umum, keselamatan kerja, keselamatan instalasi dan
keselamatan lingkungan.
2.21 Keselamatan & Kesehatan Kerja (K-3) adalah segala upaya untuk mewujudkan
keselamatan dan kesehatan kerja bagi petugas.
2.22 Pakta Integritas adalah Surat Pernyataan yang ditandatangani oleh Pejabat Pengadaan
dan Penyedia barang/jasa yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan
persekongkolan, baik vertikal, horizontal maupun penyelewengan hukum lainnya dalam
pelaksanaan pengadaan barang/ jasa.
3. TUJUAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
3.1. Tujuan adalah agar pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa yang dibiayai dari APLN dapat
meningkatkan efisiensi, mendukung penciptaan nilai tambah di BUMN, menyederhanakan
dan mempercepat proses pengambilan keputusan, meningkatkan kemandirian,
tanggungjawab dan profesionalisme, meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri,
serta meningkatkan sinergi antar BUMN/Anak Perusahaan BUMN, dan/atau Perusahaan
Terafiliasi BUMN.
3.2. Tujuan pelaksanaan pekerjaan Perampalan Pohon (Pemangkasan dan Penebangan) adalah
untuk meminimalkan terjadinya gangguan pada jaringan distribusi 20 kV akibat sentuhan
pohon.
3.3. Pemberi Tugas adalah Manajer Area Bulukumba PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat, beralamat di Jalan Lanto Dg. Pasewang
No. 19, Bulukumba.
3.4. Direksi Pekerjaan adalah Asman Jaringan PT. PLN (Persero) Area Bulukumba,
bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan jaringan distribusi sampai dengan
APP, melaksanakan evaluasi dan supervisi agar pelaksanaan pekerjaan berjalan sesuai
mekanisme kerja dan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku, beralamat di
Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 19, Bulukumba.
3.4.1. Direksi Pekerjaan adalah Asisten Manajer Jaringan Area Bulukumba Wilayah
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat dan Direksi Pekerjaan
dapat menunjuk Pengawas Pekerjaan untuk mengatur, memberikan pengarahan
dan bimbingan terhadap tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari
dan melakukan penilaian terhadap setiap pekerjaan tenaga kerja.
3.4.2. Jika Pemborong keberatan atas petunjuk dan perintah Direksi Pekerjaan,
Pemborong dapat menyatakan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan untuk
meminta suatu keputusan.
3.4.3. Pemborong diharuskan bersikap kooperatif dalam pelaksanaan pemeriksaan
pekerjaan.
3.5. Pengawas Pekerjaan adalah Supervisor Pemeliharaan, Supervisor Operasi Jaringan Area
Bulukumba, dan Manajer Rayon/Supervisor Teknik Rayon.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 3
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
3.6. Sumber Dana untuk pekerjaan ini mengggunakan APLN (Anggaran Operasi) tahun
2016
4. METODE/ SISTEM PENGADAAN BARANG/ JASA
4.1. Pengadaan Barang/Jasa dilaksanakan melalui metode Pelelangan Terbuka dan
penyampaian dokumen penawaran dengan Sistem Dua Tahap.
5. PERSYARATAN KUALIFIKASI PENYEDIA BARANG/JASA
5.1. Yang dapat mengikuti pelelangan ini adalah Calon Penyedia Barang/Jasa dengan
ketentuan sebagai berikut :
5.1.1. Perusahaan yang telah lulus Prakualifikasi dan telah mengambil Dokumen
Pelelangan (RKS) di PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, dan Sulawesi Barat Area Bulukumba.
5.1.2. Berbadan hukum yang berbentuk Perseroan Terbatas.
5.1.3. Memiliki tanda daftar perusahaan.
5.1.4. Memiliki ijin usaha.
5.1.5. Manajer dan Pengurus Perusahaan bukan sebagai PNS, Pegawai BUMN, TNI,
atau POLRI.
5.1.6. Memiliki Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan
tenaga kerjanya.
5.1.7. Wajib memberikan jaminan sosial ketenagakerjaan dan kesehatan (BPJS) serta
diwajibkan membayar uang pengakhiran dan atau uang penghargaan masa kerja
dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima kepada tenaga kerja sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
5.1.8. Perlindungan Kerja dan syarat-syarat kerja sekurang-kurangnya harus sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku :
5.1.8.1. Mempunyai/bersedia membuat Perjanjian Tertulis dengan pekerja
yang menegaskan adanya hubungan kerja antara Pekerja dengan
Perusahaan Pemborong, dan ditegaskan dalam Perjanjian.
5.1.8.2. Perlindungan Upah dan Kesejahteraan, syarat-syarat kerja serta
perselisihan yang timbul menjadi tanggung jawab Perusahaan
Pemborong.
5.1.9. Bersedia Menyerahkan Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan (Performance Bond)
Dari Bank umum (tidak termasuk dari Bank Perkreditan, bank asing ataupun
asuransi).
5.1.10. Logo, Identitas, Pakaian Kerja Perusahaan tidak boleh punya kemiripan atau
dapat diasosiasikan dengan identitas-identitas PLN.
5.1.11. Tempat kedudukan Perusahaan harus beralamat jelas, tidak boleh sama dengan
alamat tempat kedudukan PLN.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 4
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
5.1.11.1. Dibuktikan dengan Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) atau Surat
Keterangan Domisili yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang
berwenang.
5.1.11.2. Untuk memudahkan komunikasi, maka sebelum penandatanganan
kontrak bagi pemenang lelang harus sudah mempunyai kantor atau
perwakilan yang satu kota dengan kantor PT. PLN (Persero) Area
Bulukumba.
5.1.12. Perusahaan-perusahaan yang telah lulus prakualifikasi dan kualifikasi PLN.
5.1.13. Memiliki SIUP LPTKS (Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta) yang
masih berlaku yang diterbitkan oleh Dinas Ketenagakerjaan Propinsi.
5.1.14. Mematuhi ketentuan-ketentuan/syarat yang tercantum dalam Rencana Kerja dan
syarat-syarat (RKS) Pelelangan ini beserta lampiran-lampirannya.
5.1.15. Mempunyai Izin Operasional Penyedia tenaga kerja dari Dinas Tenaga Kerja
yang masih berlaku secara nasional/sesuai wilayah kerjanya.
5.1.16. Mempunyai Pengesahaan Akte Pendirian Perseroan Terbatas.
5.1.17. Memiliki kualifikasi, kompetensi dan pengalaman di bidangnya yang
dipersyaratkan
5.1.18. Memiliki Pekerja/Tenaga Ahli yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang
dipersyaratkan sesuai lingkup pekerjaan.
5.1.19. Mengikuti penjelasan pelelangan yang diadakan oleh Supervisor Pelaksana
Pengadaan Barang dan Jasa PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat Area Bulukumba, pada waktu dan
tempat yang telah ditentukan dan peserta yang mewakili harus menunjukkan
surat kuasa dari Direksi perusahaan yang diwakilinya.
5.1.20. Memiliki bukti wajib lapor ketenagakerjaan setempat.
5.1.21. Memiliki rekomendasi keberhasilan pelaksanaan pekerjaan pelayanan teknik
distribusi (kegiatan lingkup PLN) dalam 1 tahun terakhir (memiliki pengalaman
pekerjaan di bidang pelayanan teknik dan rekam jejak yang baik).
5.1.22. Bagi penyedia jasa dan tenaga kerja yang baru harus memiliki perjanjian
konsorsium dari perusahaan yang berpengalaman di bidang pelayanan teknik
yang memiliki rekomendasi keberhasilan pelaksanaan pekerjaan pelayanan
teknik distribusi (kegiatan lingkup PLN) dalam 1 tahun terakhir (memiliki
pengalaman pekerjaan di bidang pelayanan teknik dan rekam jejak yang baik).
5.1.23. Mempresentasikan tata kelola pelayanan teknik mulai dari manajemen SDM,
pengoperasian dan pemeliharaan dengan hasil kinerja mencapai sasaran target
sebagai peserta lelang, tim penilai dapat ditunjuk dari petugas yang kompeten
dan berpengalaman (pegawai area/kantor wilayah) dan memiliki nilai tambah
evaluasi pelelangan.
5.2. Dalam penawaran harga peserta harus melampirkan :
5.2.1. Persyaratan Administrasi (Sampul 1)
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 5
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
5.2.1.1. Surat Penawaran. (Lampiran 1)
5.2.1.2. Pakta Integritas. (Lampiran 5)
5.2.1.3. Surat Pernyataan Penerapan Ketenagalistrikan. (Lampiran 8)
5.2.1.4. Surat Pernyataan Minat untuk Mengikuti Kualifikasi. (Lampiran 9)
5.2.1.5. Akte Pendirian Perusahaan beserta Perubahannya.
5.2.1.6. Surat Pernyataan Batas Waktu Berlakunya Surat Penawaran.
5.2.1.7. Daftar Susunan Pemilik Modal.
5.2.1.8. Data Keuangan (Susunan Pemilik Saham).
5.2.1.9. Data Pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
5.2.1.10. Data Pengalaman Perusahaan.
5.2.1.11. Data Personalia.
5.2.1.12. Surat Keterangan Domisili Perusahaan.
5.2.1.13. Laporan Pelunasan Kewajiban Pajak.
5.2.1.14. Copy Surat Pajak Tahunan (SPT) tahun 2014 dan Laporan Bulanan
PPh dan PPN sekurang-kurangnya 3 bulan terakhir.
5.2.1.15. Copy Surat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
5.2.1.16. Copy Surat Keputusan Pengukuhan Pengusaha menjadi Pengusaha
Kena Pajak (PKP).
5.2.1.17. Susunan Struktur Organisasi Pelaksanaan.
5.2.1.18. Susunan Pengurus Perusahaan (Direksi-Penanggung Jawab).
5.2.1.19. Data Pengalaman Pekerjaan Sejenis.
5.2.1.20. Surat Penanggung Jawab Teknik (SPJT).
5.2.1.21. Copy SIUP LPTKS (Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta)
dan masih berlaku.
5.2.1.22. Copy Izin Operasional Pemborong tenaga kerja dari Dinas Tenaga
Kerja.
5.2.1.23. Surat jaminan penawaran dari Bank Umum (Bukan Bank Perkreditan
Rakyat) yang mempunyai asuransi kerugian (Surety Bond), sebesar 3
% dari harga perhitungan setempat (HPS) dan berlaku untuk jangka
waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak dibukanya
surat penawaran dan dapat diperpanjang bila diperlukan.
5.2.1.24. Asli Perjanjian Konsorsium yang disahkan oleh Notaris.
5.2.1.25. Daftar tenaga pelaksana untuk pekerjaan ini, yaitu tenaga yang
berpengalaman (mempunyai Curiculum Vitae), kompentensi dalam
Pelayanan Pelanggan Distribusi minimal koordinator di Rayon.
5.2.1.26. Sertifikat kompetensi Bidang Distribusi kelompok Pengoperasian dan
Pemeliharaan jaringan distribusi, bagi koordinator di Rayon.
5.2.1.27. Daftar keterangan mengenai peralatan/tools dan alat pelindung diri
yang diperlukan atau dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan di
masing-masing Rayon dan Kantor Pelayanan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 6
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
5.2.1.28. Asli Surat kuasa bermaterai cukup dari penanggung jawab
perusahaan kepada yang dikuasakan dalam hal surat penawaran
ditandatangani oleh penerima kuasa (bilamana dikuasakan).
5.2.1.29. Copy Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) yang masih berlaku.
5.2.1.30. Copy Surat Ijin Tempat Usaha (SITU)/Ijin Gangguan (HO).
5.2.1.31. Copy Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
5.2.1.32. Copy Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK).
5.2.1.33. Copy Surat Badan Usaha Jasa Konstruksi (SBUJK).
5.2.1.34. Copy Surat Penetapan Penanggung Jawab Teknik (SP-PJT).
5.2.1.35. Copy Bukti Pendaftaran Peserta lelang
5.2.1.36. Neraca Perusahaan yang telah di audit Acountan Public per 31
Desember 2014, atau Neraca Perusahaan yang telah di audit
Acountan Public per 31 Desember 2013 dan disertai Surat
Keterangan jika masih sedang dalam proses audit untuk neraca
perusahaan per 31 Desember 2014.
5.2.1.37. Surat Pernyataan Tidak Keberatan Pelelangan Batal.
5.2.1.38. Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen. (Lampiran 4)
5.2.1.39. Surat Pernyataan Bukan PNS, Pegawai BUMN, TNI, dan POLRI.
5.2.1.40. Surat Pernyataan tidak masuk Daftar Hitam.
5.2.1.41. Surat Pernyataan tidak dalam Pengawasan Pengadilan.
5.2.1.42. Copy-copy surat tersebut diatas bila diperlukan, PT. PLN (Persero)
berhak memeriksa aslinya.
5.2.1.43. Bukti penyetoran penggantian biaya dokumen.
5.2.1.44. Referensi bank tahun 2015.
5.2.1.45. Surat Rekomendasi keberhasilan pelaksanaan pekerjaan pelayanan
teknik distribusi (kegiatan lingkup PLN) dalam 1 tahun terakhir.
5.2.1.46. Surat Pernyataan Kesanggupan untuk mengangkat pekerjanya
menjadi pegawai tetap perusahaan penyedia jasa pemborongan
Pelayanan Teknik (bentuk hubungan hukum antara perusahaan lain
dengan pekerjanya adalah perjanjian kerja waktu tidak
tertentu/PKWTT) dan memastikan PLN telah menerima foto copy
PKWTT dimaksud selambat-lambatnya 4 bulan sejak
penandatanganan perjanjian pemborongan.
5.2.1.47. Surat Pernyataan kesanggupan membayarkan angsuran Uang
Pengakhiran Pekerja sesuai peraturan perundangan yang berlaku ke
Rekening Pekerja pada Bank (yang dijamin LPS) atau Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK).
5.2.2. Persyaratan Teknis. (Sampul 1)
5.2.2.1. Surat Pernyataan Tidak akan Menuntut Ganti Rugi.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 7
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
5.2.2.2. Surat Pernyataan Tunduk Pada Peraturan dan Syarat-Syarat
Pelelangan.
5.2.2.3. Surat Pernyataan Kesanggupan Pelaksanaan Kontrak.
5.2.2.4. Daftar Peralatan kerja dan Alat Pelindung diri (APD) untuk
mendukung pekerjaan. (Lampiran 6)
5.2.2.5. Surat Pernyataan Kesediaan Pengecekan Kepemilikan Alat kerja dan
APD. (Lampiran 7)
5.2.2.6. Surat Pernyataan Penanggung Jawab Teknik.
5.2.2.7. Surat Pernyataan Tenaga Inti / Ahli Perusahaan.
5.2.2.8. Daftar Riwayat Hidup Penanggung Jawab Teknik.
5.2.2.9. Daftar Riwayat Hidup Tenaga Ahli / Inti.
5.2.2.10. Surat Pernyataan Ketersediaan Tenaga Ahli.
5.2.2.11. Surat Pernyataan Pengenalan Lokasi sesuai hasil Survey Lapangan
dalam RKS ini.
5.2.3. Persyaratan Keuangan (Sampul 2)
5.2.3.1. Surat Penawaran Harga. (Lampiran 2)
5.2.3.2. RAB beserta Analisanya. (Lampiran 3)
5.2.3.3. RAB Cetakan e-proc jika proses lelang melalui e-proc.
5.3. Syarat-syarat Penawaran :
5.3.1. Harga penawaran adalah harga tetap (fixed price), tidak berubah, ditawarkan
dalam rupiah, terdiri atas harga borongan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
dicantumkan dengan jelas dalam angka dan huruf.
5.3.2. Jenis kontrak adalah kontrak Harga Satuan (Fixed unit price contract), jumlah
yang tertera dalam angka harus sama dengan jumlah yang tertera dalam huruf,
sudah termasuk semua biaya-biaya yang berkaitan dengan pekerjaan ini dan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% (sepuluh persen).
5.3.3. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 3 (Tiga) bulan tanpa terputus
terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Surat Perjanjian ini.
5.4. Syarat Pembayaran :
5.4.1. PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi
Barat Area Bulukumba tidak memberikan uang muka.
5.4.2. Pembayaran dilakukan setelah Pemborong mengajukan Surat Permohonan
Permintaan Pembayaran kepada PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat Area Bulukumba paling lambat 14 hari
kerja setelah diterimanya permohonan pembayaran dibuktikan dengan tanda
terima.
5.4.3. Pembayaran sebagaimana dimaksud pada BAB I butir 5.4.2 tersebut diatas akan
dilakukan setelah Pemborong melengkapi dokumen-dokumen sebagai berikut :
5.4.3.1. Kuitansi dan faktur dalam rangkap 5 (lima).
5.4.3.2. Faktur pajak.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 8
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
5.4.3.3. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan lengkap dengan perincian fisik
pekerjaan yang telah diselesaikan dan ditanda tangani oleh Direksi
Pekerjaan.
5.4.3.4. Berita Acara Pencapaian service level Agreement (SLA) yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak.
5.4.3.5. Copy Surat Perjanjian/Kontrak.
5.4.3.6. Copy Surat Keputusan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak menjadi
Pengusaha Kena Pajak.
5.4.3.7. Copy bukti penyetoran Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS)
Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
5.4.3.8. Copy sertifikat pelatihan/ laporan kegiatan pelatihan.
5.4.3.9. Daftar perlengkapan alat kerja dan Alat Pelindung Diri (APD) di
tandatangani oleh pengawas pekerjaan.
5.5. Pajak dan Pungutan
5.5.1. Apabila dalam pelaksanaan ini oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah dipungut
pajak dan atau pungutan lainnya, maka semua pajak dan atau pungutan dimaksud
menjadi beban dan tanggung jawab Pemborong.
5.6. Yang tidak diperkenankan sebagai Peserta/Penjamin dalam pelelangan ialah :
5.6.1. Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Badan Usaha Milik Negara/Daerah, TNI, POLRI,
dan Pegawai Bank milik Pemerintah/Daerah.
5.6.2. Mereka yang dinyatakan pailit.
5.6.3. Mereka yang keikutsertaannya akan bertentangan dengan tugasnya (conflict of
interest).
6. JADWAL PELAKSANAAN PELELANGAN
6.1. Pengumuman Pelelangan dipasang pada papan pengumuman PT. PLN (Persero)
Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat Area Bulukumba,
Alamat Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 19, Bulukumba, dan E-Proc atau Media Cetak
pada tanggal dd-mm-yyyy s/d dd-mm-yyyy.
6.2. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pengadaan
Tanggal : dd-mm-yyyy s/d dd-mm-yyyy
Jam : hh:mm s/d hh:mm WITA
Tempat : PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba
Alamat : Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 19, Bulukumba
Cq. Supervisor Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa
PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba
Harga : Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah)
6.3. Penjelasan (Aanwijzing) Dokumen Pengadaan
Tanggal : dd-mm-yyyy s/d dd-mm-yyyy
Jam : hh:mm s/d hh:mm WITA
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 9
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
DOKUMEN PENAWARAN TAHAP SATUNomor RKS :…..RKS/PRPBJ/2016
Kepada YthSupervisor Pelaksana Pengadaan Barang /JasaPT.PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra dan SulbarArea BulukumbaAlamat Jalan Lanto Dg. Pasewang 19 Bulukumba
Tempat : PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba.
Alamat : Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 19, Bulukumba
6.4. Survey Lapangan/Lokasi
Tanggal : dd-mm-yyyy s/d dd-mm-yyyy
Jam : hh:mm s/d hh:mm WITA
Tempat : PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba.
Alamat : Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 19, Bulukumba
6.5. Pemasukan Dokumen Penawaran
Tanggal : dd-mm-yyyy s/d dd-mm-yyyy
Jam : hh:mm s/d hh:mm WITA
Tempat : PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba.
Alamat : Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 19, Bulukumba
6.6. Pembukaan Dokumen Penawaran
Tanggal : dd-mm-yyyy s/d dd-mm-yyyy
Jam : hh:mm s/d hh:mm WITA
Tempat : PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba.
Alamat : Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 19, Bulukumba
7. METODE PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN
7.1. Dalam Proses pelelangan ini penyampaian penawaran menggunakan Metode Dua
Tahap, cara penyampaian dengan metode dua tahap adalah sebagai berikut :
7.1.1. Penyampaian penawaran administrasi dan teknis dimasukkan dalam sampul
tertutup Tahap Satu, sedangkan penawaran harga dimasukkan dalam sampul
tertutup Tahap Dua.
7.1.2. Penyampaian penawaran dilakukan dalam 2 (dua) tahap secara terpisah dan
dalam waktu yang berbeda.
7.1.3. Penyampaian penawaran Tahap Dua dilakukan setelah penawaran Tahap Satu
dinyatakan lulus.
7.1.4. Penawaran Tahap Satu berisi kelengkapan data administrasi dan teknis serta
Jaminan Penawaran asli yang disyaratkan, dan pada sampulnya dicantumkan
alamat Supervisor Pelaksana Pengadaan dan ditulis “Dokumen Penawaran Tahap
Satu”.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 10Sampul Bagian Depan Sampul Bagian Belakang
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
7.1.5. Penawaran Tahap Dua berisi penawaran harga dan dilampiri rincian analisis
biaya, dan syarat lainnya. Harga penawaran dicantumkan dengan jelas dalam
angka dan huruf dan pada sampulnya dicantumkan alamat Supervisor Pelaksana
Pengadaan danditulis “Dokumen Penawaran Tahap Dua” seperti contoh pada
BAB I butir 7.1.4 di atas.
7.1.6. Dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa yang telah lulus Tahap Satu tidak
memasukkan Dokumen Penawaran Tahap Duaa tau terlambat memasukkan
Dokumen Penawaran Tahap Dua pada waktu yang telah ditentukan, maka
Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
7.1.7. Dalam hal Dokumen Penawaran diterima melalui pos atau jasa pengiriman,
Supervisor Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa memberi catatan tanggal dan jam
penerimaan pada sampul luarnya.
7.1.8. Dokumen Penawaran yang diterima setelah batas akhir pemasukan, tidak
diikutsertakan dan diberitahukan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa untuk
diambil kembali.
7.1.9. Pada lembar asli harus bermaterai Rp. 6000,- (Enam Ribu Rupiah), bertanggal,
ditandatangani Pemimpin Perusahaan dan distempel Perusahaan.
7.1.10. Dokumen penawaran harus dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang terdiri dari 1
(satu) asli dan 1 (satu) copy, masing-masing lengkap dengan lampiran-
lampirannya.
7.1.11. Sampul penutup disampaikan secara tertutup, tidak tembus baca, serta dilem
dengan baik tanpa mencantumkan identitas pengirim. Apabila pada sampul
penutup, sampul pertama dan sampul kedua tercantum identitas pengirim
dan/atau dalam keadaan robek/terbuka maka dianggap tidak memenuhi/gugur.
8. SURAT PENAWARAN TIDAK SAH
8.1. Surat Penawaran tidak sah apabila :
8.1.1. Tidak memenuhi ketentuan-ketentuan pada BAB I Butir 8.
8.1.2. Surat Penawaran diberikan kepada Pegawai/Supervisor PLN atau Staff
Supervisor Perencanaan/Staff Supervisor Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa.
8.1.3. Disampaikan di luar batas waktu yang telah ditentukan.
9. JAMINAN PENAWARAN
9.1. Sebagai Jaminan Penawaran dalam pekerjaan ini minimal 1 % dari nilai kontrak atau
sebesar Rp 123456789 (Terbilang).
9.2. Jaminan Penawaran yang sah adalah yang dikeluarkan oleh Bank Pemerintah (bukan
Bank Perkreditan Rakyat) dan/atau Asuransi yang ditetapkan oleh menteri keuangan
yang memiliki program penjamin (Surety bond) sebagai pemberi jaminan (sesuai
keputusan Menteri Keuangan RI No.761/KMK.013/1992) Tanggal 13 Juli 1992, yang
telah dinyatakan lulus oleh Direksi PT. PLN (Persero).
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 11
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
9.3. Masa berlaku surat jaminan penawaran selama 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak
dibukanya surat penawaran dengan batas waktu tuntutan pencairan sekurang-kurangnya
30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa berlaku penawaran.
9.4. Nama Perusahaan dalam Surat Jaminan Penawaran harus sama dengan Nama
Perusahaan yang terdapat dalam Surat Penawaran.
9.5. Besar jaminan penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf.
9.6. Nama pengguna barang/jasa yang menerima jaminan penawaran sama dengan nama
pengguna barang/jasa yang mengadakan pelelangan yaitu PT. PLN (Persero) Wilayah
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat Area Bulukumba Jalan Lanto
Dg. Pasewang No. 19, Bulukumba.
9.7. Nama Paket pekerjaan yang dijamin harus sama dengan nama paket pekerjaan yang
dilelang.
9.8. PLN akan melakukan konfirmasi keaslian jaminan dan memastikan nilai jaminan
dimaksud benar-benar tersedia di bank yang dimaksud.
9.9. Jaminan penawaran akan dikembalikan kepada calon Penyedia Barang/Jasa setelah
dikeluarkan Surat Penunjukan Pemenang, kecuali :
9.9.1. Untuk Pemenang Pengadaan, ditukar dengan Surat Jaminan Pelaksanaan pada
saat akan menandatangani kontrak.
9.9.2. Untuk Calon Pemenang Urutan kedua, ketiga dan seterusnya, akan dikembalikan
setelah kontrak ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk.
9.10. Dalam hal masa berlaku jaminan penawaran diperkirakan berakhir sebelum
pengumuman pemenang, maka paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum berakhirnya
masa berlaku jaminan penawaran tersebut, Supervisor Pelaksana Pengadaan dapat
meminta calon Penyedia Barang/Jasa untuk memperpanjang jaminan penawaran. Dalam
hal Calon Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang Jaminan Penawaran
setelah diminta Supervisor Pelaksana Pengadaan, maka Calon Penyedia Barang/Jasa
dianggap mengundurkan diri dan jaminan penawaran akan dikembalikan.
9.11. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa telah diumumkan sebagai Calon Pemenang tidak
bersedia memperpanjang jaminan penawaran sampai dengan penandatangan
perjanjian/kontrak, maka Penyedia Barang/Jasa tersebut dianggap mengundurkan diri
dan jaminan penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
9.12. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa penawarannya
masih berlaku atau sampai dengan perjanjian/kontrak ditandatangani, maka Jaminan
Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
9.13. Jaminan Pelaksanaan harus diserahkan ke Supervisor Pelaksanan Pengadaan sebelum
penandatanganan Perjanjian/Kontrak, dan dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa tidak
bersedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan
perjanjian/kontrak maka calon Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri serta
Jaminan penawaran di cairkan dan menjadi milik PLN.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 12
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
10. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN
10.1. Supervisor Pelaksana Pengadaan membuka sampul penawaran yang berisi penawaran
administrasi, teknis dan harga.
10.2. Pembukaan penawaran dilakukan di hadapan Calon Penyedia Barang/Jasa yang hadir
serta disaksikan minimal 2 (dua) orang saksi dari wakil Calon Penyedia Barang/Jasa,
untuk selanjutnya dibacakan serta dicatat dan dijadikan lampiran Berita Acara
Pembukaan Penawaran.
10.3. Dalam hal saksi dari wakil calon penyedia Barang/Jasa tidak ada, supervisor pelaksana
pengadaan dapat menunjuk saksi diluar dari supervisor pelaksana pengadaan.
10.4. Pembukaan dokumen penawaran dihadiri oleh pimpinan/Direktur Utama perusahaan
atau wakil yang membawa Surat Kuasa dari Pimpinan/Direktur Perusahaan masing-
masing yang menyatakan bahwa pemegang Surat Kuasa memiliki wewenang untuk
menghadiri, mengikuti dan menandatangani berita acara pembukaan dokumen
penawaran
10.5. Perubahan penawaran dapat dilakukan sebelum batas akhir waktu pemasukan
penawaran.
10.6. Penarikan penawaran tidak dapat dilakukan setelah batas akhir waktu pemasukan
penawaran, apabila dilakukan maka Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik
PLN.
10.7. Membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran (BAPP), yang berisikan hal-hal dan data-
data pokok yang penting termasuk informasi yang diperoleh pada saat pembukaan
penawaran.
10.8. Menandatangani BAPP bersama 2 (dua) orang saksi dari Calon Penyedia Barang/Jasa
yang hadir.
10.9. Supervisor Pelaksana Pengadaan meneliti isi kotak/tempat pemasukan dokumen
penawaran dan menghitung jumlah dokumen penawaran yang masuk, kecuali Surat
Pengunduran Diri.
11. PENGUNDURAN DIRI PESERTA LELANG
11.1. Pengunduran diri sebagai peserta pelelangan hanya dapat dilakukan sebelum pemasukan
dokumen penawaran
11.2. Calon Penyedia Barang/Jasa yang di tunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa wajib
menerima keputusan tersebut. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri maka
jaminan penawaran Calon Penyedia barang/Jasa yang bersangkutan dicairkan dan
disetorkan kepada kas PLN dan dimasukkan dalam Daftar Hitam (Blacklist) PLN
sehingga tidak diperkenankan ikut serta dalam Pengadaan Barang/Jasa diseluruh PLN
untuk 2 (dua) tahun berikutnya atau dikenakan sanksi sesuai ketentuan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku, kecuali alasan pengunduran diri tersebutdapat
diterima secara objektif oleh Pengguna Barang/Jasa.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 13
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
11.3. Apabila Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk menolak/ mengundurkan diri atau gagal
untuk menandatangani kontrak sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan yang dapat
mempengaruhi jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka pengguna Barang/Jasa
membatalkan SPPBJ. Jaminan penawaran calon Penyedia Barang/Jasa yang
bersangkutan dicairkan dan disetorkan kepada kas PLN dan dimasukkan dalam Daftar
Hitam (Blacklist) PLN sehingga tidak diperkenankan ikut serta dalam Pengadaan
Barang/Jasa diseluruh PLN untuk 2 (dua) tahun berikutnya atau dikenakan sanksi sesuai
ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, kecuali alasan pengunduran diri
tersebutdapat diterima secara objektif oleh Pengguna Barang/Jasa.
11.4. Apabila calon pemenang lelang urutan pertama yang ditunjuk sebagai Penyedia
Barang/Jasa mengundurkan diri, maka penunjukanPenyedia Barang/Jasa dapat
dilakukan kepada calon pemenang lelang urutan kedua (jika ada) sesuai dengan harga
penawarannya, dengan ketentuan :
11.4.1. Harga penawaran calon pemenang lelang urutan kedua tidak melebihi HPS
11.4.2. Penetapan pemenang lelang urutan kedua tersebut harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan/ penetapan Supervisor yang berwenang menetapkan
pemenang lelang
11.4.3. Masa penawaran calon pemenang lelang urutan kedua masih berlaku atau sudah
diperpanjang masa berlakunya
11.4.4. Bila calon pemenang lelang urutan pertama mengundurkan diri, dengan alasan
yang tidak dapat diterima, dikenakan sanksi sebagaimana tersebut pada BAB I
butir 12.2 di atas.
11.5. Apabila calon pemenang pengadaan urutan kedua juga mengundurkan diri, maka
penetapan Penyedia Barang/Jasa dapat dilakukan kepada calon pemenang urutan ketiga
(jika ada) sesuai dengan harga penawarannya dengan ketentuan :
11.5.1. Penetapan pemenang pengadaan tersebut harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa;
11.5.2. Masa berlakunya penawaran calon pemenang pengadaan urutan ketiga masih
berlaku atau sudah diperpanjang;
11.5.3. Bila calon pemenang kedua mengundurkan diri, maka berlaku sanksi
sebagaimana dimaksud pada BAB I butir 12.3 diatas.
11.6. Apabila calon pemenang ketiga mengundurkan diri, maka berlaku sanksi sebagaimana
dimaksud pada BAB I butir 11.3 di atas dan Pengadaan dinyatakan batal oleh Pengguna
Barang/Jasa. ( kriteria dimasukkan dalam pengadaan batal).
12. EVALUASI PENAWARAN
12.1. Evaluasi penawaran dilakukan oleh Supervisor pelaksana pengadaan terhadap
penawaran yang dinyatakan memenuhi syarat/lulus pada saat pembukaan penawaran.
12.1.1. Evaluasi tersebut meliputi :
12.1.1.1. Evaluasi Administrasi
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 14
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
12.1.1.2. Evaluasi Manajemen Kerja
12.1.1.3. Evaluasi Teknis
12.1.1.4. Evaluasi Harga
Berdasarkan kriteria, metode dan tata cara evaluasi yang telah ditetapkan dalam
dokumen lelang.
12.2. Bila terdapat hal-hal yang kurang jelas dalam suatu penawaran, Supervisor pelaksana
pengadaan dapat melakukan klarifikasi dengan calon Penyedia Barang/Jasa yang
bersangkutan. Dalam klarifikasi, penawar diminta untuk menjelaskan hal-hal yang
menurut Supervisor pelaksana pengadaan kurang jelas, namun tidak diperkenankan
mengubah substansi penawaran. Demikian juga, calon penyedia barang tidak
diperbolehkan menambah atau mengurangi atau mengubah penawarannya setelah
penawaran dibuka (post bidding).
12.3. Dalam penelitian/evaluasi atas penawaran harga, perlu diperhatikan HPS merupakan
batas atas (ceiling price) namun bukan satu-satunya syarat untuk menggugurkan
penawaran.
13. METODE EVALUASI
13.1. Metode evaluasi yang digunakan adalah Lowest responsive, compliant, acceptable offer.
13.1.1. Penentuan pemenang dilakukan berdasarkan penawaran dari Calon Penyedia
Barang/Jasa yang telah dievaluasi dengan hasil:
13.1.1.1. Penawaran memenuhi persyaratan administrasi dan teknis
(responsive/compliant/acceptableoffer); dan
13.1.1.2. Menawarkan biaya terendah (lowestcost).
13.1.2. Responsive, compliant, acceptable merupakan pemenuhan keseluruhan
Spesifikasi, TOR, dan Scope of Works (SOW) atau mencapai batas minimum
nilai yang disyaratkan dalam Spesifikasi, TOR, dan Scope of Works (SOW).
13.1.3. Tingkat responsiveness, compliance, acceptability dapat dilakukan memakai
sistem gugur atau pembobotan nilai.
13.1.4. Penilaian harga dalam responsiveness, compliance, acceptability tetap
memperhitungkan harga dan biaya selama umur ekonomis (Life
CycleCosting/TotalCostofOwnership).
13.1.5. Harga adalah jumlah uang yang dibayarkan untuk membeli suatu barang dan
jasa.Biaya adalah jumlah uang yang dibayarkan untuk mengoperasikan suatu
barang atau jasa, selama umu ekonomi atau selama durasi Perjanjian/Kontrak.
13.1.6. Selain biaya, juga diperhitungkan biaya transportasi, dan asuransi, serta semua
pajak dan pungutan Pemerintah yang berlaku.
13.2. Urutan tahapan proses penilaian dengan sistem ini adalah sebagai berikut :
13.2.1. Evaluasi Administrasi
13.2.1.1. Evaluasi administrasi dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi
syarat pada pembukaan penawaran
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 15
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
13.2.1.2. Evaluasi administrasi dilakukan terhadap dokumen penawaran yang
masuk dan dievaluasi kelengkapan dan keabsahan syarat administrasi.
Unsur-unsur yang dievaluasi pada tahap ini harus berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen pengadaan
(tidak dikurangi atau ditambah)
13.2.1.3. Evaluasi administrasi menghasilkan dua kesimpulan, yaitu memenuhi
syarat administrasi (LULUS) atau tidak memenuhi syarat administrasi
(GUGUR).
13.2.2. Evaluasi Teknis
13.2.2.1. Evaluasi teknis dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan
memenuhi persyaratan/ lulus administrasi.
13.2.2.2. Evaluasi Teknis menghasilkan dua kesimpulan, yaitu memenuhi
syarat teknis (LULUS) atau tidak memenuhi syarat teknis (GUGUR).
13.2.3. Evaluasi Harga
13.2.3.1. Evaluasi Harga hanya dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan
lulus administrasi dan teknis. Hal-hal yang dievaluasi dalam tahap
evaluasi harga ini adalah:
13.2.3.1.1. Dalam hal terdapat penawaran yang tidak wajar yaitu
dengan nilai penawaran 80% di bawah HPS, maka
Supervisor Pelaksana Pengadaan harus meminta
penjelasan/klarifikasi secara tertulis kepada Calon
Penyedia Barang/jasa.
13.2.3.1.2. Hasil penjelasan/klarifikasi tertulis tersebut disampaikan
oleh Supervisor Pelaksana Pengadaan untuk dikaji oleh
Value for Money Committee untuk menentukan menerima
atau menolak penawaran yang disampaikan oleh Calon
Penyedia Barang/Jasa.
13.2.3.1.3. Dalam hal semua penawaran di atas HPS, proses
pengadaan barang/jasa dapat dilanjutkan dengan
melakukan negosiasi kepada penawar terendah untuk
mendapatkan harga Perjanjian/Kontrak di bawah HPS,
dengan tetap memperhatikan aspek Good Corporate
Governance (GCG). Apabila proses negosiasi kepada
penawar terendah tidak mencapai kesepakatan, maka
dilanjutkan dengan melakukan negosiasi kepada penawar
terendah berikutnya.
13.2.3.1.4. Harga penawaran harus sama antara angka dengan huruf.
Jika terjadi perbedaan antara angka dan huruf maka yang
digunakan adalah yang tercantum dengan huruf. Jika
terjadi kekurangan alphabet/huruf atau kesalahan
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 16
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
redaksional dalam kalimat terbilang, maka dinyatakan
gugur.
13.2.3.1.5. Dalam hal terjadi perbedaan antara harga penawaran yang
tercantum dalam surat penawaran dengan rincian
penawaran, maka yang berlaku adalah harga penawaran
yang tercantum pada surat penawaran bermaterai cukup.
13.2.3.2. Koreksi Aritmatik dilakukan sebagai berikut:
13.2.3.2.1. Volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen
penawaran harus sama dengan yang tercantum dalam
RKS.
13.2.3.2.2. Apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume
dengan harga satuan, maka dilakukan pembetulan dengan
ketentuan harga satuan yang ditawarkan tidak boleh
diubah.
13.2.3.2.3. Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai atau urutan
penawaran menjadi lebih tinggi atau lebih rendah terhadap
urutan penawaran semula
14. PENETAPAN CALON PEMENANG LELANG
14.1. Pemenang pengadaan ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa berdasarkan laporan
evaluasi dari Supervisor Pelaksana Pengadaan.
14.2. Dalam hal pengadaan barang/jasa yang masuk kriteria rekomendasi Value for Money
Committee, maka penetapan pemenang dilakukan setelah melalui review dan
rekomendasi Value for Money Committee.
14.3. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang pengadaan adalah :
14.3.1. Dokumen Pelelangan/RKS beserta addendum (bila ada).
14.3.2. Berita Acara Pembukaan Penawaran (BAPP).
14.3.3. Berita Acara laporan hasil evaluasi.
14.3.4. Dokumen penawaran dari calon pemenang pengadaan dan cadangan calon
pemenang.
14.3.5. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang pengadaan dan
mengakibatkan penawaran/jaminan penawaran habis masa berlakunya, maka
diminta kepada seluruh Calon Penyedia Barang/Jasa pengadaan untuk
memperpanjang surat penawaran dan jaminan penawaran.
14.4. Supervisor Pelaksana Pengadaan membuat dan menyampaikan laporan kepada
Pengguna Barang/Jasa yang berwenang mengambil keputusan untuk menetapkan
pemenang lelang. Laporan tersebut disertai usulan pemenang dan penjelasan atau
keterangan lain yang dianggap perlu sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil
keputusan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 17
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
14.5. Usulan penetapan pemenang lelang disusun sesuai urutannya berdasarkan hasil evaluasi
dan memuat :
14.5.1. Nama dan alamat Penyedia Barang/Jasa
14.5.2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
14.5.3. Harga penawaran hasil negosiasi
14.5.4. Jangka waktu pelaksanaan
15. PENGUMUMAN PEMENANG LELANG
15.1. Pemenang lelang diumumkan dan diberitahukan oleh Supervisor Pelaksana Pengadaan
kepada para calon penyedia barang/jasa setelah diterima Surat Penetapan Penyedia
Barang/Jasa (SPPB) dari Pengguna Barang/Jasa atau Supervisor yang berwenang.
16. SANGGAHAN PESERTA LELANG
16.1. Untuk menjamin adanya transparansi dan perlakuan yang sama (equal treatment) dalam
setiap Pengadaan Barang/Jasa, maka Calon Penyedia Barang/Jasa yang berkeberatan
atas pengumuman pemenang pengadaan berhak untuk mengajukan sanggahan secara
tertulis disertai bukti-bukti kepada Supervisor Pelaksana Pengadaan disertai Pakta
Integritas dari penyanggah.
16.2. Sanggahan sebagaimana dimaksud pada BAB I butir 16.1 hanya yang berkaitan dengan
kesesuaian pelaksanaan pengadaan dengan prosedur atau tata cara pengadaan dalam
Dokumen Pelelangan/RKS.
16.3. Sanggahan dapat diterima apabila diajukan dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari kerja sejak diumumkannya Pemenang Pengadaan.
16.4. Supervisor Pelaksana Pengadaan wajib menyampaikan jawaban atas sanggahan tersebut
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan sanggahan.
16.5. Dalam hal sanggahan ditolak oleh Supervisor Pelaksana Pengadaan, maka calon
Penyedia dapat mengajukan sanggah banding kepada Pengguna Barang/Jasa disertai
bukti-bukti terjadinya penyimpangan terhadap ketentuan-ketentuan pengadaan.
16.6. Sanggah Banding diajukan kepada Pengguna Barang/Jasa dalam waktu selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak diterimanya jawaban sanggah.
16.7. Pengguna Barang/Jasa wajib menyampaikan jawaban atas sanggah banding tersebut
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan sanggah
banding.
16.8. Jawaban sanggah banding dari Pengguna Barang/Jasa bersifat final dan mengikat.
16.9. Sanggahan dapat diterima dengan ketentuan sebagai berikut :
16.9.1. Apabila pelaksanaan pengadaan tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
dalam Dokumen Pelelangan/RKS, maka dilakukan pemasukan ulang penawaran
dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang sama.
16.9.2. Apabila terjadi rekayasa antara pihak internal PLN dengan Calon Penyedia
Barang/Jasa yang merugikan Calon Penyedia Barang/Jasa lainnya, maka diambil
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 18
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
tindakan sesuai dengan Peraturan Disiplin Pegawai serta menggugurkan
penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa yang terlibat dalam rekayasa tersebut
dan memasukkan Calon Penyedia Barang/Jasa tersebut ke dalam Daftar Hitam
(Black List) PLN.
16.10. Sanggahan yang disampaikan pihak lain diluar Calon Penyedia Barang/Jasa tidak akan
dijawab.
16.11. Calon Penyedia Barang/Jasa yang menggunakan pihak lain untuk menyampaikan
sanggahan dan/atau mempengaruhi pihak PLN, akan menjadi catatan itikad tidak baik
atas Calon Penyedia Barang/Jasa tersebut di DPT.
16.12. Sanggah dan Sanggah Banding tidak menghentikan Proses Pengadaan Barang/Jasa.
16.13. Sanggah banding yang dinyatakan tidak benar akan menjadi catatan tidak beritikad baik
atas kinerja penyanggah di DPT.
16.14. Jawaban sanggah banding dari Pengguna Barang/Jasa bersifat final dan mengikat.
17. PENUNJUKAN PEMENANG
17.1. Pengguna Barang/Jasa mengeluarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ),
dengan ketentuan:
17.1.1. Tidak ada sanggahan atau sanggah banding dari Calon Penyedia Barang/Jasa;
17.1.2. Sanggahan yang diterima Supervisor Pelaksana Pengadaan dalam masa sanggah
ternyata tidak benar;
17.1.3. Sanggah banding yang diterima Pengguna Barang/Jasa dalam masa sanggah
banding ternyata tidak benar;
17.1.4. Sanggahan yang diterima melewati waktu masa sanggah; atau
17.1.5. Sanggah banding diterima melewati waktu masa sanggah banding.
17.2. Calon Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa wajib
menerima keputusan tersebut. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri maka
jaminan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan dicairkan dan
menjadi milik PLN serta dimasukkan dalam Daftar Hitam (Black List) PLN, dan dapat
dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
17.3. Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan pertama yang ditunjuk sebagai Penyedia
Barang/Jasa mengundurkan diri atau tidak dapat memenuhi persyaratan sesuai Dokumen
Pelelangan/RKS (ITB, RFP atau RFQ), maka penunjukan Penyedia Barang/Jasa dapat
dilakukan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa urutan kedua (apabila ada) sesuai dengan
harga penawarannya, dengan ketentuan sebagai berikut :
17.3.1. Penetapan pemenang pengadaan urutan kedua tersebut harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa.
17.3.2. Masa berlaku penawaran dan Jaminan Penawaran Calon Pemenang Pengadaan
urutan kedua masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya atau
apabila sudah tidak berlaku terlebih dahulu memperpanjang masa berlaku
penawaran dan menyerahkan Jaminan Penawaran yang baru.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 19
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
17.4. Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan kedua mengundurkan diri atau tidak dapat
memenuhi persyaratan sesuai Dokumen Pelelangan/RKS (ITB, RFP atau RFQ), maka
penunjukan Penyedia Barang/Jasa dapat dilakukan kepada Calon Pemenang urutan
ketiga (apabila ada) sesuai dengan harga penawarannya, dengan ketentuan :
17.4.1. Penetapan Pemenang Pengadaan urutan ketiga tersebut harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa.
17.4.2. Masa berlaku penawaran dan Jaminan Penawaran Calon Pemenang Pengadaan
urutan ketiga masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya atau
apabila sudah tidak berlaku terlebih dahulu memperpanjang masa berlaku
penawaran dan menyerahkan Jaminan Penawaran yang baru.
17.4.3. Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan ketiga mengundurkan diri, maka
Pengadaan dinyatakan gagal.
17.5. SPPBJ dibuat setelah masa sanggah dilewati dan segera disampaikan kepada Penyedia
Barang/Jasa yang ditunjuk.
18. PELELANGAN GAGAL DAN PELELANGAN ULANG
18.1. Supervisor Pelaksana Pengadaan dan Wakil Pengguna Barang/Jasa melakukan upaya
agar pengadaan tidak gagal, dengan melakukan langkah sesuai professional judgement,
antara lain negosiasi langsung dengan Calon Penyedia Barang/Jasa peserta pengadaan
atau Penunjukan Langsung ke BUMN, Anak Perusahaan PLN, Anak Perusahaan
BUMN, Perusahaan Terafiliasi PLN,dan Perusahaan Terafiliasi BUMN.
18.2. Dalam hal langkah tersebut tidak dapat dilakukan, makaSupervisor Pelaksana
Pengadaan dan Wakil Pengguna Barang/Jasa dapat mengajukan justifikasi kepada Value
for Money Committee untuk menyatakan Pengadaan Gagal.
18.3. Pengadaan Gagal
18.3.1. Pengguna Barang/Jasa menyatakan Pengadaan Gagal,dalam hal:
18.3.1.1. Negosiasi yang dilakukan tidak berhasil mencapai kesepakatan.
18.3.1.2. Tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan
teknis
18.3.1.3. Terjadi perubahan rencana kerja dan mengakibatkan perubahan
kebutuhanbarang/jasa.
18.3.1.4. Negosiasi yang dilakukan tidak berhasil menurunkan harga
penawaran maksimal sama dengan HPS.
18.3.1.5. Adanya indikasi kuat terjadi persaingan usaha yang tidak sehat.
18.3.1.6. Adanya indikasi terjadinya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
18.3.1.7. Sanggahan dari Calon Penyedia Barang/Jasa ternyata benar.
18.3.1.8. Berdasarkan rekomendasi dari Value for Money Committee atas
usulan Supervisor Pelaksana Pengadaan, Pengguna Barang/Jasa,
Supervisor Pengawasan, atau Supervisor lain yang terkait.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 20
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
18.3.1.9. Akibat adanya penetapan pengadilan.
18.3.2. Supervisor Pelaksana Pengadaan wajib menyampaikan pemberitahuan
Pengadaan Gagal kepada Calon Penyedia Barang/Jasa.
18.3.3. Setelah ditetapkan Pengadaan Gagal, maka Pengguna Barang/Jasa menugaskan
Supervisor Pelaksana Pengadaan untuk melakukan pengadaan ulang dengan
atau tanpa revisi Dokumen Pelelangan/RKS untuk disesuaikan dengan penyebab
Pengadaan Gagal.
18.3.4. Dalam hal terjadi revisi Dokumen Pelelangan/RKS, maka revisi Dokumen
Pelelangan/RKS dilakukan oleh Pejabat Perencana Pengadaan.
18.3.5. Pengguna Barang/Jasa tidak memberikan ganti rugi kepada Calon Penyedia
Barang/Jasa apabila penawarannya ditolak atau pengadaan dinyatakan gagal.
18.4. PengadaanUlang
18.4.1. Apabila Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan gagal Supervisor Pelaksana
Pengadaan setelah mendapatkan persetujuan dari Pengguna Barang/Jasa dapat
melakukan :
18.4.1.1. Penunjukan Langsung ke BUMN/Anak Perusahaan PLN/Anak
Perusahaan BUMN/Perusahaan Terafiliasi PLN/Perusahaan
Terafiliasi BUMN; atau
18.4.1.2. Melakukan Pengadaan Barang/Jasa ulang sesuai tahapan Pengadaan
Barang/Jasa dengan atau tanpa mengubah Dokumen Pelelangan/RKS.
18.4.1.3. Dalam hal setelah dilakukan pengadaan ulang masih tetap tidak ada
penawaran yang memenuhi persyaratan, maka Pengguna Barang/Jasa
memutuskan proses PengadaanBarang/Jasa dihentikan.
19. CONTRACT DISCUSSION AGREEMENT (CDA)
19.1. Contract Discussion Agreement (CDA) atau Kesepakatan Diskusi Perjanjian/Kontrak
dapat dilakukan untuk pekerjaan konstruksi, pembangkit, transmisi, gardu induk, dan
distribusi serta pekerjaan lainnya dalam rangka membuat konsep Perjanjian/kontrak
yang mutakhir.
19.2. Contract Discussion Agreement (CDA) dapat dilaksanakan sepanjang tidak berpengaruh
terhadap hasil evaluasi yang dilakukan oleh Supervisor Pelaksana Pengadaan.
19.3. Contract Discussion Agreement (CDA) dilaksanakan setelah diterbitkannya Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dan sebelum ditandatanganinya
Perjanjian/Kontrak antara PenggunaBarang/Jasa dan PenyediaBarang/Jasa.
19.4. Contract Discussion Agreement (CDA) dalam Penunjukan Langsung disebut juga
negosiasi Perjanjian/Kontrak, dapat dilakukan setelah rekomendasi dari Value for
Money Committee untuk menunjuk pemenang dan sebelum dilakukan penandatanganan
Perjanjian/Kontrak.
19.5. Contract Discussion Agreement (CDA) bersifat final dan akan dituangkan didalam
Perjanjian/Kontrak.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 21
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
19.6. Supervisor Pelaksana Pengadaan harus memastikan tidak ada konflik kepentingan.
19.7. Beberapa hal berikut dapat didiskusikan dan dinegosiasikan sebelum
penandatanganan Perjanjian/kontrak antaralain:
19.7.1. Aspek Teknis: garansi, after sale service, life cycle support maintenance
agreements, dan quality output issues.
19.7.2. Syarat khusus: jenis jaminan, asuransi, dan jadwal pembayaran.
19.7.3. Manajemen informasi : frekuensi dan isi dari laporan, kriteria penerimaan suatu
kemajuan (milestones).
19.7.4. Jadwal /Time frames : durasi Perjanjian/Kontrak, key milestones, delivery dates,
dan responsetimes.
19.7.5. Insentif kinerja: cost incentives, delivery incentives, dan quality incentives.
19.7.6. Personalia : keyteam members, vocal points, dan subcontracting arrangements.
BAB II
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI
1. KETENTUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN/KONTRAK
1.1. Perjanjian/Kontrak dipersiapkan dengan memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan tata kelola perusahaan yang baik, serta
prinsip kehati-hatian dalam pengambilan keputusan bisnis (professional judgement).
1.2. Perjanjian/kontak dibuat berdasarkan kesepakatan para pihak.
1.3. Pembuatan Perjanjian/Kontrak menjadi tugas dan tanggung jawab Supervisor
Pelaksana Pengadaan dan dapat dibantu oleh pihak lain sesuai keahlian baik internal
maupun eksternal PLN.
1.4. Apabila ada Contract Discussion Agreement (CDA), maka pembuatan
Perjanjian/Kontrak harus memperhatikan hasil yang telah disepakati dalam Contract
Discussion Agreement (CDA).
2. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
2.1. Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan Perampalan Pohon dilaksanakan dalam waktu
3 (Tiga) Bulan terhitung sejak tanggal, dd-mm-yyyy s/d dd-mm-yyyy yang akan
dituangkan dalam Surat Perjanjian yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak
setelah ada surat penunjukan pemenang pelelangan
3. PERPANJANGAN WAKTU PELAKSANAAN
3.1. Perpanjangan Jangka Waktu Pelaksanaan Perjanjian dapat dilakukan dengan
Addendum Perpanjangan Waktu.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 22
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
4. JENIS PERJANJIAN/KONTRAK
4.1. Jenis Perjanjian/Kontrak adalah Perjanjian/Kontrak Harga Satuan (Unit Price).
4.2. Perjanjian/Kontrak Harga Satuan (Unit Price) Adalah Perjanjian/Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu,
berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan
dengan spesifikasi teknis tertentu dimana volume total pekerjaan masih bersifat
perkiraan sementara.
4.3. Pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang
benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa.
5. KETENTUAN SURAT-MENYURAT
5.1. Surat-menyurat yang berhubungan dengan pelaksanaan kontrak agar ditujukan
kepada: PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan
Sulawesi Barat Area Bulukumba, Alamat Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 19,
Bulukumba.
6. HARGA BORONGAN PEKERJAAN
6.1. Komponen harga borongan pekerjaan ini antara lain :
6.1.1. Pembersihan Jaringan, Penebangan/perampalan pohon.
6.1.2. PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
6.2. Jumlah harga borongan pekerjaan ini sudah termasuk keuntungan, pajak – pajak dan
kewajiban lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6.3. Harga borongan tersebut adalah ” Fixed Lump Sum Price ” dan tidak ada kenaikan
harga / eskalasi, kecuali ada keputusan Pemerintah yang mengatur adanya eskalasi
maka akan dituangkan dalam addendum.
7. PERATURAN PEMBAYARAN PEKERJAAN
7.1. Pekerjaan ini akan dibiayai dengan dana APLN (Anggaran Operasi) tahun 2016
7.2. Untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksud tidak diberikan uang muka. Pembayaran
dilakukan setiap bulan.
7.3. Pembayaran kepada Perusahaan Pelaksana Pekerjaan dilakukan paling lambat 14
(empat belas) hari kerja setelah diterima surat tagihan secara lengkap dengan cara
transfer ke rekening perusahaan Pelaksana Pekerjaan dimana biaya transfer menjadi
beban dan tanggung jawab Perusahaan Pelaksana Pekerjaan dan akan diperhitungkan
dengan jumlah pembayaran.
7.4. Syarat Pembayaran dilakukan atas dasar pengajuan surat permintaan pembayaran
disertai dengan lampiran – lampiran sebagai syarat pembayaran/Cara pengajuan
pembayaran :
7.4.1. Surat Permintaan pembayaran
7.4.2. Kwitansi penagihan rangkap 5 (lima)
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 23
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
7.4.3. Asli SSP (Surat Setoran Pajak) dan PPN (Faktur Pajak Pertambahan Nilai)
7.4.4. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan lengkap dengan perincian phisik
pekerjaan yang telah diselesaikan dan ditanda tangani oleh Direksi Pekerjaan.
7.4.5. Berita Acara Pencapaian service level Agreement (SLA) yang ditandatangani
oleh kedua belah pihak
7.4.6. Copy Surat Keputusan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak menjadi
Pengusaha Kena Pajak
7.4.7. Berita Acara pembayaran rangkap 6 (enam), 1 (satu) asli dan 5 (lima) copy.
7.4.8. Berita Acara realisasi penyelesaian pekerjaan rangkap 6 (enam), 1 (satu) asli
dan 5 (lima) copy yang ditandatangani oleh kedua belah pihak
7.4.9. Faktur pajak rangkap 6 (enam)
7.4.10. Rekaman NPWP
7.4.11. Foto copy surat perjanjian / kontrak dengan menunjukan aslinya
7.4.12. Foto copy Setoran Jaminan sosial Ketenagakerjaan (BPJS)
7.4.13. Copy bukti pembayaran gaji tenaga kerja (karyawan/karyawati) pada periode
bulan berjalan
7.5. Pembayaran upah terhadap tenaga kerja tidak tergantung pada realisasi pembayaran
dari pihak PT. PLN (Persero)
8. BESARNYA JAMINAN PELAKSANAAN
8.1. Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk sebagai pemenang sebelum menandatangani
kontrak diwajibkan memberi jaminan pelaksanaan yang diterbitkan oleh Bank
Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat) atau Bank Asing yang beroperasi
di Indonesia/ mempunyai perwakilan di Indonesia dan bukan yang diterbitkan oleh
perusahaan Asuransi, yang nilainya sebesar 5% (lima per seratus) dari nilai
perjanjian/kontrak pertahun oleh Penyedia Barang/Jasa (leader) dan/atau masing-
masing anggota konsorsium sesuai dengan besarnya nilai porsi masing-masing
kontrak termasuk PPN 10% dan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah
diterbitkannya Surat keputusan Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa. Setelah surat
jaminan pelaksanaan diterima Pengguna Barang/Jasa, maka jaminan penawaran
yang bersangkutan akan dikembalikan. Masa berlakunya jaminan pelaksanaan
sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan perjanjian/kontrak sampai
dengan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa pelaksanaan
perjanjian/kontrak berakhir (serah terima pekerjaan).
8.2. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada Penyedia Barang/Jasa (leader) dan
masing-masing anggota konsorsium setelah pelaksanaan pekerjaan selesai sesuai
dengan kontrak. Penyedia Barang/Jasa harus memperpanjang jaminan pelaksanaan
apabila Pengguna Barang/Jasa menyetujui adanya perpanjangan waktu.
8.3. Jaminan Pelaksanaan menjadi milik PT PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra dan
Sulbar dalam hal:
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 24
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
8.3.1. Penyedia Barang/Jasa (leader) dan masing-masing anggota konsorsium
dalam waktu yang ditetapkan tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai
perjanjian/kontrak.
8.3.2. Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri setelah menandatangani kontrak
8.4. PLN akan melakukan konfirmasi keaslian jaminan dan memastikan nilai jaminan
dimaksud benar-benar telah diblokir di bank yang dimaksud.
9. BEA MATERAI DAN PAJAK
9.1. Bea materai berupa meterai tempel senilai Rp 6000,- (enam ribu) Rupiah ditanggung
oleh Penyedia Barang/Jasa.
9.2. Semua pajak-pajak dan pungutan oleh pemerintah daerah yang timbul akibat
pelaksanaan surat perjanjian / kontrak ini, maka semua pajak atau pungutan terebut
menjadi tanggung jawab pihak penyedia barang/jasa.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 25
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
BAB III
SYARAT–SYARAT KHUSUS
1. KEADAAN KAHAR / FORCE MAJEURE
1.1. Yang dimaksud dengan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak
para pihak sehingga pekerjaan/ jasa yang telah ditentukan dalam kontrak menjadi
tidak dapat dipenuhi.
1.2. Pihak yang menanggung kerugian akibat terjadinya keadaan kahar, diserahkan
pada kesepakatan para pihak.
1.3. Yang digolongkan keadaan kahar adalah :
1.3.1. Peperangan
1.3.2. Kerusuhan
1.3.3. Revolusi
1.3.4. Bencana alam : banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor,
wabah, penyakit dan angin topan
1.3.5. Pemogokan
1.3.6. Kebakaran
1.4. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh
perbuatan atau kelalaian para pihak
1.5. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya
keadaan kahar tidak dapat dikenai sanksi
1.6. Hal-hal peristiwa lain yang tidak sebut di atas, tidak dapat dikategorikan sebagai
kahar kecuali apabila ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Daerah setempat
1.7. Apabila terjadi kahar, maka Penyedia Barang/Jasa memberitahukan dalam waktu 14
(empat belas) hari kelender dari hari terjadinya kahar dengan menyertakan
pernyataan kahar dari Instansi yang berwenang
1.8. Jika karena sesuatu sebab, Penyedia Barang/Jasa tidak melaporkan seperti ketentuan
di atas, maka peristiwa kahar ini selanjutnya dianggap tidak pernah terjadi
1.9. Bilamana dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah diterimanya pemberitahuan
tersebut, Pengguna Barang/Jasa atau pejabat berwenang yang ditunjuk PT PLN
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 26
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
(Persero) Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar tidak memberi jawaban, maka peristiwa
kahar yang diusulkan penyedian barang/ jasa tersebut dianggap diterima.
2. KERUGIAN KARENA GANGGUAN LAIN
2.1. Semua kerugian yang disebabkan oleh sifat dari pekerjaan atau dari gangguan –
gangguan alam, banjir, air tanah atau gangguan – gangguan luar biasa lainnya yang
diketahui sebelumnya dalam pelaksanaan pekerjaan adalah tanggung jawab
Pemborong.
3. KLAIM
3.1. Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menuntut tambahan biaya apapun juga (klaim),
walaupun ada kenaikan harga material/ jasa yang ada hubungannya dengan
pelaksanaan pekerjaan ini, kecuali bila pemerintah menentukan adanya ijin klaim
untuk kenaikan harga tersebut
4. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK
4.1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai
4.2. Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-hal di luar kekuasaan (keadaan
Kahar/Force Majeur) kedua belah pihak sehingga para pihak tidak dapat
melaksanakan kewajiban yang ditentukan di dalam kontrak, Dalam hal kontrak
dihentikan, maka Pengguna Barang/Jasa wajib membayar kepada Penyedia
Barang/Jasa sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan proyek yang telah
dicapai
4.3. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana Penyedia Barang/Jasa cedera janji (wan
prestasi), tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di
dalam kontrak. Kepada Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi sesuai ketentuan
dalam dokumen kontrak
4.4. Penyedia Barang/Jasa dapat dikenakan sanksi yaitu :
4.4.1. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak terbukti melakukan
kolusi, kecurangan atau tindak korupsi baik dalam proses pengadaan maupun
pelaksanaan pekerjaan dalam hal ini :
4.4.1.1. Jaminan pelaksanaan dicairkan dan disetorkan ke Kas PT PLN
(Persero) Wilayah Sulselarabar.
4.4.1.2. Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2 (dua) tahun
4.4.2. Pengguna Barang/Jasa dikenakan sanksi berdasarkan Peraturan PLN dan
Perundangan yang berlaku
5. PERSELISIHAN / PERSENGKETAAN
5.1. Bila terjadi perselisihan antara pemberi tugas / Direksi Pekerjaan dengan Pemborong
akan diselesaikan secara musyawarah.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 27
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
5.2. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan oleh kedua belah pihak, maka kedua
belah pihak akan menyerahkan persoalan-persoalan yang tidak dapat diatasi kepada
Pengadilan Negeri di Wilayah Kota Bulukumba keputusan pengadilan harus
diterima oleh kedua belah pihak.
5.3. Pemberi tugas dan Pemborong sepakat untuk tidak memberlakukan ketentuan kitab
undang – undang hukum perdata pasal 1266 dan 1267.
5.4. Selama masa penyelesaian perselisihan dengan dalih apapun Pemborong tetap
menjalankan tugas pekerjaan secara normal.
6. GANTI RUGI
6.1. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi kecelakaan, kerusakan, kebakaran atau
kehilangan dan lain–lain akibat kesalahan atau kelalaian pihak Penyedia Barang/Jasa
yang menimbulkan kerugian pada pihak PLN, maka pihak Penyedia Barang/Jasa
berkewajiban membayar ganti rugi yang jumlahnya sesuai dengan kerugian yang
ditimbulkan.
6.2. Pihak Penyedia Barang/Jasa harus mengganti kerugian untuk semua pengeluaran
yang timbul akibat adanya pengaduan atau tuntutan didepan Pengadilan kepada
pihak PLN yang didasarkan atas adanya pembuatan peralatan atau desain proses oleh
pihak Penyedia Barang/Jasa yang melanggar Hak Patent yang terbit pada waktu atau
sebelum tanggal mulai berlakunya Surat Perjanjian/Kontrak ini.
7. KERAHASIAAN DATA
7.1. Segala data rahasia yang diserahkan oleh pihak PLN kepada pihak Penyedia
Barang/Jasa atau sebaliknya, dalam rangka melaksanakan pekerjaan ini dijamin
kerahasiaannya dan masing–masing pihak tidak akan mengungkapkan atau
mengalihkan kepada pihak lain.
7.2. Tanpa mengurangi ketentuan diatas, para pihak baik pihak PLN maupun pihak
Penyedia Barang/Jasa, untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan ini dapat memberikan
data rahasia kepada konsorsium, penjual peralatan/barang/material atau pihak lain
yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, tetapi diusahakan seminimal
mungkin sesuai tugas masing–masing dalam rangka pelaksanaan pekerjaan.
7.3. Dalam hal tersebut diatas masing–masing pihak wajib melakukan tindakan
sedemikian rupa sehingga kerahasiaan data terjamin.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 28
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
BAB IV
SYARAT–SYARAT TEKNIK
1. SYARAT-SYARAT UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.1. Syarat-syarat umum yang berlaku dan mengikat untuk melaksanakan lingkup
pekerjaan ini adalah :
1.1.1. Uraian dalam dokumen lelang dan ketentuan – ketentuan yang ada
didalamnya
1.1.2. Penjelasan – penjelasan yang diberikan pada waktu rapat penjelasan
pelelangan, baik dikantor maupun di lokasi pekerjaan.
1.1.3. Peraturan – peraturan setempat dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan
1.1.4. Petunjuk serta perintah Direksi Pekerjaan baik lisan maupun tertulis yang
diberikan pada waktu pelaksanaan pekerjaan
1.2. Alat-alat yang disediakan dan digunakan Pemborong dalam pelaksanaan pekerjaan
ini harus dalam keadaan baik dan selalu dapat bekerja sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan dan fungsinya.
1.3. Semua sarana persiapan untuk pelaksanaan Lingkup Pekerjaan merupakan
kewajiban dan tanggung jawab Pemborong dan harus dilaksanakan tepat waktu
sehingga lingkup pekerjaan atau bagian – bagian pekerjaan dapat dilaksanakan
sesuai jadwal pelaksanaan.
1.4. Pemborong tidak diperbolehkan menguasakan kepada pihak lain atau
mensubkontrakkan pekerjaan atau bagian dari pekerjaan.
1.5. Apabila ditemukan bukti bahwa Pemborong mensubkontrakkan pekerjaan baik
sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain, maka PT. PLN (Persero) Wilayah
Sulsel, Sultra dan Sulbar Area Bulukumba berhak memutus kontrak secara sepihak.
2. RUANG LINGKUP DAN SYARAT PEKERJAAN
2.1 Lingkup pekerjaan adalah pemeliharaan ROW yang berupa pelaksanaan pekerjaan
Perampalan Pohon (Pemangkasan dan Penebangan) per penyulang secara tuntas yang
dilaksanakan selama 3 (Tiga) bulan pada jaringan udara tegangan menengah (JUTM)
untuk menjamin jaringan bersih terhadap sentuhan pohon disekitarnya dengan
ketentuan sebagai berikut :
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 29
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
2.1.1 Melakukan Perampalan Pohon (Pemangkasan dan Penebangan) di Rayon
Panritalopi, Rayon Kalumpang, Rayon Tanete, Rayon Sinjai, Rayon Bantaeng,
Rayon jeneponto dan rayon Selayar (seluruh penyulang) sepanjang 2.116 Kms
2.1.2 Melakukan pemeliharaan ROW jaringan distribusi berbasis per
penyulang/section dengan jarak aman minimum 2,5 meter terhadap tanam
tumbuh (pohon).
Gambar 1. Jarak aman jaringan distribusi 20 Kv
2.1.3 Membersihkan sampah hasil pekerjaan Perampalan Pohon (Pemangkasan dan
Penebangan) untuk dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang telah
ditetapkan oleh pemerintah daerah.
2.1.4 Memberikan jaminan ROW harus sesuai standar, apabila tidak sesuai standar
harus diselesaikan oleh Vendor dan biaya yang timbul menjadi tanggung jawab
Vendor dengan bebas biaya (Free Of Charge).
3. URAIAN TUGAS
3.1. Koordinator, merupakan pelaksana yang bertugas :
3.1.1. Mengkoordinasikan pekerjaan inspeksi dan perampalan pohon dengan
pengawas pekerjaan
3.1.2. Mencetak Perintah Kerja Inspeksi dan Perampalan pohon dan disetujui
pengawas pekerjaan
3.1.3. Membuat laporan hasil inspeksi
3.1.4. Membuat laporan realisasi pelaksanaan pekerjaan
3.2. Inspeksi, merupakan pelaksana yang bertugas :
3.2.1. Melaksanakan survey pemeriksaan standart ROW jaringan berdasarkan Perintah
Kerja (PK) dari pengawasa pekerjaaan.
3.2.2. Mengambil foto sebelum dan setelah pelaksanaan pekerjaaan
3.3. Perampalan, merupakan pelaksana yang bertugas :
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 30
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
3.3.1. Melaksanakan pekerjaan perampalan pohon (Pangkas dan penebangan) sesuai
standart ROW dan membersihkan/mengangkut sampah sisa pekerjaan dan
dibuang ke TPA.
3.3.2. Melaksanakan pekerjaan perampalan berdasarkan Perintah Kerja (PK) dari
pengawas pekerjaan.
4. METODA PELAKSANAAN
4.1. Pelaksanaan pekerjaan Perampalan Pohon (Pemangkasan dan Penebangan) seara
menyeluruh terhadap seluruh jaringan tegangan menengah sesuai dengan jarak aman
yang telah dietetapkan
4.2. Pihak pemberi dan penyedia jasa akan melakukan survey bersama, terhadap jaringan
yang telah bebas dari pohon.
5. SARANA DAN PERALATAN KERJA
5.1 Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan diperlukan sarana dan peralatan kerja yang
harus disediakan oleh pihak vendor.
5.2 Sarana dan Peralatan Kerja disediakan Vendor :
5.2.1 Kendaraan Mobil Pick Up yang digunakan dalam kegiatan operasional
pekerjaan.
5.2.2 Kendaraan Roda Dua yang digunakan untuk inspeksi.
5.2.3 Peralatan kerja dan perlengkapan K2 / K3.
Tabel 1. Daftar Peralatan yang harus tersedia di Mobil Pick Up
NOJENIS PERALATAN U/ PER
SET KENDARAANSATUAN JUMLAH
UMUR
EKONOMIS
PERALATAN
(bulan)
Peralatan Kerja
1 Tangga Fiber Sliding 11 meter Buah 1 36
2 Gergaji Kayu Buah 1 12
3 Parang Buah 4 12
4 Kampak Buah 2 12
5 Chainaw Buah 1 24
6 Tali Nilon 12 mm Meter 30 12
7 Sapu dan Alat Kebersihan Set 1 6
8 Kamera Digital ber GPS Buah 1 36
Peralatan K2/K3
1 Seragam Kerja Set 6 12
2 Helm Pengaman Buah 6 12
3 Sabuk Pengaman Buah 3 36
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 31
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
4 Sarung Tangan Kerja Buah 4 12
5Papan Peringatan Ada Kegiatan Buah 2 24
6 Kotak P3K Set 1 12
6. SERVICE LEVEL AGREEMENT (SLA) & SANKSI PEKERJAAN
6.1 SLA yang disepakati dalam perjanjian pekerjaan Perampalan Pohon (Pemangkasan
dan Penebangan) meliputi :
6.1.1 Integritas
JENIS PELANGGARANSANKSI ATAS PELANGGARAN
I II III
Pelanggan Integritas ( mis :
meminta/menerima imbalan dari
pelanggan yang dilayani,
melakukan perbuatan yang
merugikan PLN, dll)
Peringatan
Tertulis I
+ Pelaku
diberhenti
kan
Peringatan Tertulis
II dan Terakhir +
Pelaku
diberhentikan
Pemutusan
Kontrak
6.1.2 Kecelakaan kerja
NoU R A I A N
JULH PER
BULAN
DENDA DARI
TAGIHAN
BULANAN
BOBOT
PEKERJAA
N
2 Kecelakaan Kerja a. > 1 kali a. 10% X bobot
pekerjaan
10 % x harga
kontrak
perbulan
6.1.3 Target Volume Perampalan Pohon (Pemangkasan dan Penebangan) minimal
setiap bulan
No. U R A I A N
REALISASI
VOLUME
PER
BULAN
DENDA DARI
TAGIHAN
BULANAN
BOBOT
PEKERJAAN
1 Perampalan Pohon
(Pemangkasan dan
Penebangan)
Minimal 1/3
dari panjang
total
penyulang
10 % x bobot
pekerjaan
10 % x harga
kontrak
perbulan
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 32
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
6.1.4 Bila volume realisasi telah terpenuhi sebelum jangka waktu kontrak selesai
maka vendor wajib melakukan masa pemeliharaan sampai masa berakhir
kontrak.
6.1.5 Penalti Maksimum yang diperhitungkan untuk SLA yang tidak tercapai pada
ayat (1) diatas adalah sebesar 10 % (sepuluh persen) dari nilai kontrak sebulan.
6.1.6 Upah tetap pekerja Perusahaan Lain tidak boleh dipotong dalam hal Perusahaan
Lain mendapatkan penalti.
6.1.7 Apabila terjadi Mogok Kerja maka akan diberi peringatan dan dikenakan
sanksi/denda sebesar nilai kontrak total bulanan (K) dibagi jumlah hari bulan
berjalan (n hari) di kali jumlah hari mogok kerja massal (H)atau {(K/n)x H}.
6.1.8 Apabila terjadi Mogok kerja Massal melebihi 2x24 jam maka pihak Penyedia
Jasa berkewajiban menyediakan tenaga kerja pengganti dengan kompetensi
setara untuk melaksanakan operasional pekerjaan pengguna jasa sesuai
perjanjian.
6.1.9 Apabila terjadi hal-hal yang merugikan PLN yang diakibatkan kegiatan para
pekerja pihak Penyedia Jasa maka segala kerugian PLN menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa kecuali kegiatan tersebut atas perintah Direksi
Pekerjaan/Pengawas PLN, tanpa mengurangi konsekuensi hukum yang menjadi
tanggung jawab yang bersangkutan.
6.1.10 Apabila dalam pelaksanaan perkerjaan Perampalan Pohon (Pemangkasan dan
Penebangan) terkendala oleh Regulasi yang dapat menyebabkan tidak
tercapainya SLA, maka vendor wajib melaporkan secara tertulis kepada Direksi
Pekerjaan untuk dilakukan survey bersama dan dibuatkan Berita Acara ............,
dan bila mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan maka tidak dikenakan
denda.
6.1.11 Apabila dalam pelaksanaan perkerjaan Perampalan Pohon (Pemangkasan dan
Penebangan) terdapat kondisi dimana sudah memenuhi jarak ROW namun
masih memiliki potensi penyebab gangguan maka atas perintah direksi
pekerjaan vendor wajib melaksanakan perampalan lanjutan.
6.1.12 Apabila dalam pelaksanaan perkerjaan Perampalan Pohon (Pemangkasan dan
Penebangan) terdapat kondisi dimana sudah memenuhi jarak ROW namun
masih memiliki potensi penyebab gangguan maka atas perintah direksi
pekerjaan vendor wajib melaksanakan perampalan lanjutan.
.
7. PELAKSANAAN PEKERJAAN
7.1. Dalam hal pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud pada BAB IV butir 2 tersebut
diatas maka tenaga-tenaga pelaksanaan Pemborong melaksanakan pekerjaan
berdasarkan Rencana kerja Harian/Mingguan/Bulanan dan perintah pelaksanaan
pekerjaan setiap hari dari pengawas pekerjaan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 33
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
8. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
8.1. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan Perampalan pohon dilaksanakan setiap hari
dan masing-masing regu dilengkapi peralatan kerja dan alat pengaman / keselamatan
kerja.
8.2. Sebelum dan sesudah atau selama dalam melaksanakan pekerjaan, Pemborong
senantiasa berkoordinasi dengan pengawas PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel,
Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba, terlebih menyangkut Pemadaman.
9. SERVICE LEVEL AGREEMENT (SLA)
9.1. Dalam Pelaksanaan pekerjaan sesuai BAB IV butir 2, maka kepada Pemborong
diberikan sasaran kerja sebagai tolak ukur jaminan bahwa Pemborong telah
melaksanakan tugasnya sesuai harapan yang diinginkan oleh PT. PLN (Persero)
Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar Area Bulukumba.
9.1.1. Pemangkasan Pohon
9.1.1.1. Pemangkasan pohon dari Pemborong SUTM sebanyak 1 kali per
Triwulan.
9.1.1.2. Jarak bebas 2,5 mtr dengan Konduktor SUTM sebanyak 1 kali per
Triwulanuntuk semua SUTM di Area Bulukumba.
9.1.1.3. Jarak bebas 1,5 mtr dengan Konduktor SUTR sebanyak 1 kali per
tiga Bulan untuk semua SUTR di Area Bulukumba.
10. PENUNDAAN PELAKSANAAN / MERUBAH VOLUME PEKERJAAN
10.1. Direksi pekerjaan mempunyai hak untuk memerintahkan pihak Pemborong menunda
dan memulai lagi seluruh pekerjaan atau bagian-bagian dari pekerjaan atau merubah
volume pekerjaan tanpa membatalkan persyaratan-persyaratan dalam surat
perjanjian/kontrak, Perintah untuk menunda atau memulai pekerjaan akan
dikeluarkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan kepada pihak Pemborong, waktu
penyelesaian pekerjaan akan diperpanjang sesuai dengan waktu yang hilang karena
penundaan tersebut diatas.
11. PEKERJAAN TAMBAH / KURANG
11.1. Pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang akibat perubahan volume pekerjaan atau
perubahan lokasi pekerjaan dapat dikenakan kepada Pemborong yang dinyatakan
dalam Addendum atas surat perjanjian / kontrak.
11.2. Pemborong harus menerima pekerjaan tambah atau kurang yang diperintahkan oleh
pemberi tugas dengan ketentuan sebagai berikut :
11.2.1. Penambahan/pengurangan pekerjaan yang harga satuannya tercantum dalam
kontrak akan diperhitungkan dengan mempergunakan harga satuan yang
tercantum dalam kontrak tersebut.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 34
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
11.2.2. Penambahan/pengurangan pekerjaan yang harga satuannya tidak tercantum
didalam kontrak akan diperhitungkan dengan harga satuan baru.
12. LAPORAN PEKERJAAN
12.1. Hasil pelaksanaan pekerjaan pengoperasian, pemeliharaan dan administrasi distribusi
untuk PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar Area Bulukumba secara
bulanan, yaitu laporan secara lengkap dan terinci melalui direksi pekerjaan dan harus
sudah diserahkan setiap awal bulan berikutnya.
12.2. Pemborong harus membuat laporan bulanan berdasarkan sasaran kinerja yang
ditandatangani Pemborong dan direksi pekerjaan/pengawas lapangan.
12.3. Laporan bulanan dibuat dalam rangkap 3 (tiga) yang merupakan lembaran lepas
dengan pembagian : 2 (dua) berkas untuk direksi pekerjaan dan 1 (satu) berkas untuk
arsip Pemborong.
12.4. Semua jenis laporan harus disampaikan dalam bentuk hardcopy dan softcopy
(disampaikan melalui CD).
12.5. Laporan realisasi pekerjaan Sebelum dan sesudah pelaksanaan pekerjaan agar difoto
yang mencantumkan tanggal pelaksanaannya.
13. PENYELESAIAN PEKERJAAN
13.1. Setiap hari pelaksana pekerjaan diwajibkan membuat laporan harian pekerjaan yang
telah dikerjakan meliputi jumlah perampalan pohon yang telah dilaksanakan dan
dituangkan dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan sesuai dengan Service Level
Agreement (SLA).
13.2. Bila waktu pelaksanaan pekerjaan terjadi kerusakan-kerusakan pada pekerjaan atau
bangunan lain, fasilitas-fasilitas yang ada karena peralatan atau Material Pemborong
maka Pemborong harus membetulkan/mengganti semua kerusakan tersebut dengan
biaya ditanggung sendiri oleh Pemborong.
14. TENAGA PELAKSANA
14.1. Didalam pelaksanaan pemborongan pekerjaan ini Pemborong harus menyertakan /
mempergunakan tenaga-tenaga teknis yang ahli dalam bidang pekerjaannya. Selain
Tenaga Teknis tersebut di atas Pemborong akan menyediakan tenaga pelaksana (man
power) secukupnya dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
14.2. Jaminan Pekerjaan & Masa Pemeliharaan.
14.2.1. Pemborong menjamin bahwa hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam
BAB IV butir 6.1.2 tidak akan menimbulkan akibat-akibat sampingan yang
merugikan unit, Pelanggan atau peralatan lainnya yang sudah ada.
14.2.2. Semua kerugian yang timbul sebagai akibat kejadian sesuai dengan BAB IV
butir 14.2.1 tersebut diatas, menjadi beban dan tanggung jawab Pemborong.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 35
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
15. PERSYARATAN TENAGA PELAKSANA
15.1. Ma pu melaksanakan pekerjaan perampalan dengan terampil dan aman.
15.2. Bertanggung jawab dan bersikap sopan santun antar sesama di lingkungan kerja.
15.3. Menggunakan kartu identitas lain yang jelas untuk menjaga Citra pelayanan.
15.4. Tidak ceroboh dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik
15.5. Tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan pekerjaan.
15.6. Dalam melaksanakan pekerjaan harus mengacu kepada SOP yang ada
16. WILAYAH KERJA
16.1. Untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan, maka Pemborong diwajibkan membuka
Kantor Perwakilan yang letaknya di kota Bulukumba agar memudahkan
berkoordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan, serta menyediakan tenaga Koordinator.
16.2. Wilayah Kerja :
16.2.1. PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba.
16.2.2. Rayon Bantaeng.
16.2.3. Rayon Bontobahari.
16.2.4. Rayon Jeneponto.
16.2.5. Rayon Panrita Lopi.
16.2.6. Rayon Selayar.
16.2.7. Rayon Sinjai.
16.2.8. Rayon Tanete.
16.3. Untuk tenaga Koordinator mutlak harus ada di tiap kantor Area dan Rayon yang
berfungsi untuk berkoordinasi dengan Pengawas pekerjaan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
16.4. Perusahaan pelaksana harus sudah menetapkan nama, alamat, nomor telepon kantor
perwakilan (Dalam bentuk surat ketetapan/penunjukan) dan diserahkan sebelum
kontrak ditandatangani.
17. KEAMANAN
17.1. Pemborong bertanggung jawab untuk keamanan barang dan peralatan yang
dipergunakan, Pengamanan harus dijalankan oleh Pemborong untuk menjaga
terhadap bahaya pencurian, pengrusakan, kebakaran dan kerugian lainnya.
17.2. Pemborong bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan para tenaga pekerja.
Apabila ada tenaga pekerja mengalami kecelakaan dalam melaksanakan pekerjaan,
hal ini merupakan tanggung jawab Pemborong. Pemborong diwajibkan mengikuti
peraturan tentang keselamatan kerja.
17.3. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ini terjadi kerusakan barang, kebakaran atau
kehilangan akibat kesalahan atau kelalaian tenaga pekerja yang menimbulkan
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 36
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
kerugian pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area
Bulukumba, maka Pemborong harus bersedia membayar ganti rugi kepada PT. PLN
(Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba yang jumlahnya atau
besarnya ganti rugi sesuai dengan besarnya kerugian yang diderita oleh PT PLN
(Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba.
18. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN(K2)/ KEAMANAN / KEBERSIHAN
DAN JAMINAN SOSIAL
18.1. Keselamatan Kerja / Keamanan
18.1.1. Dalam melaksanakan pekerjaannya di lingkungan kerja Penyedia Jasa wajib
mematuhi prinsip-prinsip Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) sesuai
peraturan perundangan yang berlaku seperti yang didalamnya meliputi 4 pilar
yaitu :
18.1.1.1. Pilar Keselamatan Kerja : mewujudkan kondisi aman bagi pekerja
dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan
kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan Penyedia Jasa,
dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian
terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul
karena hubungan kerja yang menimpa pekerja.
18.1.1.2. Pilar Keselamatan Umum : mewujudkan kondisi aman bagi
masyarakat umum dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan
Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan
Penyedia Jasa, dengan memberikan perlindungan, pencegahan
dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan masyarakat
umum yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.
18.1.1.3. Pilar Keselamatan Lingkungan : mewujudkan kondisi akrab
lingkungan dari Instalasi, dengan memberikan perlindungan
terhadap terjadinya pencemaran dan / atau pencegahan terhadap
terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan
Instalasi.
18.1.1.4. Pilar Keselamatan Instalasi : mewujudkan kondisi andal dan aman
bagi Instalasi, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan
pengamanan terhadap terjadinya gangguan dan kerusakan yang
mengakibatkan Instalasi tidak dapat berfungsi secara normal dan
atau tidak dapat beroperasi.
18.1.2. Penyedia Jasa wajib menyediakan peralatan kerja yang standar, APD (Alat
Pelindung Diri) dan peralatan proteksi untuk keselamatan Kerja para pekerja
dalam pelaksanaan pekerjaan dengan jumlah yang lengkap, aman dan layak
pakai sesuai standar keselamatan yang berlaku.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 37
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
18.1.3. Penyedia Jasa wajib memerintahkan kepada seluruh pekerja untuk
menggunakan peralatan kerja yang standar dan menggunakan APD sesuai
kebutuhan selama pekerjaan dilaksanakan
18.1.4. Pengguna Jasa atau Supervisor yang mewakili Pengguna Jasa berhak
menegur para pekerja dan kepada Penyedia Jasa jika dalam pelaksanaan
pekerjaan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri, bahkan menghentikan
sementara pekerjaan dimaksud apabila sangat membahayakan bagi pekerja
sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku.
18.1.5. Penyedia Jasa wajib menyediakan kotak obat / kotak P3K dan peralatan
kecelakaan dengan jumlah yang cukup untuk sejumlah pekerja yang
melaksanakan pekerjaan.
18.1.6. Penyedia Jasa bertanggung jawab dan wajib menyediakan sarana atas
keamanan untuk tempat kerja, hasil dan pelaksanaan pekerjaan, keselamatan
tenaga kerja, kebersihan lingkungan, tempat kerja, gudang, alat-alat dan
bahan bahan atau material untuk pelaksanaan pekerjaan ini, sampai saat
dilakukannya penyerahan pekerjaan dari Penyedia Jasa kepada Pengguna
Jasa.
18.1.7. Lokasi pekerjaan harus mendapat pengamanan yang cukup baik dari
pencurian, kebakaran dan lain – lain yang dianggap berbahaya.
18.1.8. Pemborong harus menempatkan penjaga keamanan ditempat pelaksanaan
dari permulaan pekerjaan sampai selesai.
18.1.9. Seluruh pekerjaan jasa wajib memiliki dan menerapkan Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK) pekerjaan.
18.1.10.Seluruh SOP/IK dan tempat/lokasi bekerja harus melalui proses identifikasi
bahaya dan pengendalian resiko atau disingkat HIRAC (Hazard
Identification Risk Assesment Control) dijadikan sebagai lampiran kontrak.
18.1.11.Sesuai hasil HIRAC, apabila pekerjaan atau tempat kerja didapat
berpontensi bahaya tinggi, sangat tinggi, fatal dan seterusnya, wajib mengisi
Job Safety Analyst (JSA) dan Working Permit (Ijin Kerja).
18.1.12.Untuk pekerjaan dan area kerja beresiko tinggi wajib menggunakan
menerapkan buddy system (tidak boleh bekerja atau masuk area kerja
seorang diri).
18.1.13.Wajib menggunakan sistem lock out dan tag out pada pekerjaan beresiko
tinggi.
18.1.14.Petugas Tenaga Teknik wajib memiliki sertifikat pelatihan/kompetensi.
18.1.15.Apabila terjadi kecelakaan kerja dan atau penyakit akibat hubungan
kerja(gagal sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja) yang
disebabkan karena ketidaksesuaian dalam menjalankan prinsip-prinsip
keselamatan kerja yang tertuang dalam peraturan perundangan K2, maka
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 38
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR
AREA BULUKUMBA
mitra kerja bertanggung jawab secara penuh dan segala kerugian ditanggung
Penyedia Jasa.
18.1.16.Apabila dalam implementasinya point 18.1.1. s/d 18.1.16 diatas tidak
dipenuhi /dilaksankan maka pihak PT PLN (Persero) akan mengevaluasi
dan memutus secara sepihak atas perjanjian pengadaan barang dan jasa yang
sedang berlangsung.
18.2. Kebersihan / Kesehatan
18.2.1. Tempat kerja harus selalu dijaga dari kotoran – kotoran yang dapat
menimbulkan penyakit.
18.2.2. Pemborong diharuskan menjaga kebersihan, keamanan dan bersedia
memperbaiki kerusakan lingkungan / sarana – sarana diluar lokasi proyek
yang rusak karena adanya pelaksanaan pekerjaan tersebut.
18.3. Perburuhan / Jaminan Sosial :
18.3.1. Pemborong berkewajiban :
18.3.1.1. Bertanggung jawab atas segala kejadian dalam hubungan kerja,
baik antara Pemborong dengan karyawan / pekerjanya maupun
direksi pekerjaan sesuai dengan undang – undang / peraturan –
peraturan yang berlaku, termasuk ijin penggunaan tenaga kerja
asing.
18.3.1.2. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dalam
hubungan kerja antara Pemborong dan karyawan / pekerjanya
dalam urusan perburuhan sesuai dengan undang – undang /
peraturan – peraturan yang telah ditetapkan dalam undang –
undang perburuhan.
18.3.1.3. Mendaftarkan tenaga kerjanya yang berkaitan dalam
melaksanakan jasa borongan pekerjaan ini kepada JAMSOSTEK
(BPJS Ketenaga kerjaan dan BPJS Kesehatan).
18.3.1.4. Melaporkan secara tertulis atas kejadian kecelakaan yang
menimpa petugas / pekerja atau karyawan kepada direksi
pekerjaan / PT. PLN ( Persero ) Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar
Area Bulukumba.
19. IJIN-IJIN
19.1. Pemborong bertanggung jawab penuh dalam mendapatkan ijin – ijin dan dispensasi
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 39