rks perampalan zero pohon ok.docx

59
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR BAB I SYARAT-SYARAT UMUM 1. KETENTUAN PELAKSANAAN LELANG Pelaksanaan pelelangan pekerjaan ini dilakukan menurut ketentuan sebagaimana termuat dalam: 1.1 Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. 1.2 Undang-undang No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan. 1.3 Edaran No: 003/PST/1988 tanggal 22 Januari 1988 Tentang: Pemeliharaan Instalasi Pembangkitan, Transmisi dan Distribusi. 1.4 Edaran Direksi No. 006.E/012/DIR/2003 tentang Sistem Layanan Kelistrikan (SLK) dan hubungannya dengan Tingkat Mutu Pelayanan (TMP). 1.5 Keputusan Direksi No : 074.K/DIR/2007 tanggal 29 Februari 2008 tentang Pedoman pengelolaan aset sistem distribusi. 1.6 620.K/DIR/2013 tanggal 03 Oktober 2013 tentang pedoman umum pengadaan barang dan jasa. 1.7 Surat Keputusan Direksi No. 732.K/DIR/2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Pedoman Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). 1.8 Surat Keputusan KDIV Umum No. 0213/405/DIVMUM/2013 tanggal 27 Juni 2013 tentang Klausul Safety pada Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa. 1.9 Peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. 1.10 Pelelangan ini dititik beratkan pada total harga dengan dilampiri harga satuan dan kesiapan pemborong. 2. PENGERTIAN ISTILAH RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 1

Upload: ryanmarestahadi

Post on 15-Jul-2016

84 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

BAB I

SYARAT-SYARAT UMUM

1. KETENTUAN PELAKSANAAN LELANG

Pelaksanaan pelelangan pekerjaan ini dilakukan menurut ketentuan sebagaimana termuat dalam:

1.1 Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

1.2 Undang-undang No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan.

1.3 Edaran No: 003/PST/1988 tanggal 22 Januari 1988 Tentang: Pemeliharaan Instalasi

Pembangkitan, Transmisi dan Distribusi.

1.4 Edaran Direksi No. 006.E/012/DIR/2003 tentang Sistem Layanan Kelistrikan (SLK) dan

hubungannya dengan Tingkat Mutu Pelayanan (TMP).

1.5 Keputusan Direksi No : 074.K/DIR/2007 tanggal 29 Februari 2008 tentang Pedoman

pengelolaan aset sistem distribusi.

1.6 620.K/DIR/2013 tanggal 03 Oktober 2013 tentang pedoman umum pengadaan barang dan

jasa.

1.7 Surat Keputusan Direksi No. 732.K/DIR/2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang

Pedoman Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

1.8 Surat Keputusan KDIV Umum No. 0213/405/DIVMUM/2013 tanggal 27 Juni 2013

tentang Klausul Safety pada Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa.

1.9 Peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.

1.10 Pelelangan ini dititik beratkan pada total harga dengan dilampiri harga satuan dan

kesiapan pemborong.

2. PENGERTIAN ISTILAH

2.1 PLN adalah PT PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar Area Bulukumba.

2.2 Manajer Area adalah Manajer PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar Area Bulukumba

berlaku sebagai pemberi kerja dan penanda tangan kontrak induk.

2.3 Manajer Rayon adalah Manajer PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar Area Bulukumba

berlaku sebagai pemberi perintah kerja dan penandatangan kontrak rinci.

2.4 Vendor (Pelaksana Pekerjaan) adalah perusahaan yang mempunyai badan hukum

berbentuk Perseroan Terbatas yang mempunyai kompetensi dibidang operasi dan

pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik yang ditunjuk oleh manajer area untuk

melakukan pekerjaan Perampalan Pohon (Pemangkasan dan Penebangan) dalam bentuk

surat perjanjian setelah melalui proses pelelangan.

2.5 Direksi Pekerjaan adalah pejabat yang ditunjuk oleh Manajer Area sebagai penanggung

jawab pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini adalah Asman Jaringan.

2.6 Kontrak adalah kontrak yang ditandatangani bersama antara pihak pemberi kerja dengan

pihak vendor yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak, sanksi, SLA,

Kontrak ditandatangani oleh : Manajer Area

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 1

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

2.7 Pengawas Pekerjaan adalah petugas yang berkompeten, yang ditunjuk oleh Manajer

Area untuk membantu Direksi Pekerjaan, dalam hal ini adalah :

a. Pengawas Area adalah Supervisor Pemeliharaan untuk pemeliharaan atau pegawai

yang ditunjuk.

b. Pengawas Rayon adalah Manajer Rayon dan Supervisor Teknik atau pegawai yang

ditunjuk.

2.8 Penyulang adalah jaringan distribusi 20 kV yang disuply dari Gardu Induk/ Pembangkit

listrik.

2.9 Kilo Meter Sirkit (KMs) adalah satuan panjang suatu penyulang yang diukur dari

pangkal sampai ujung jaringan (untuk jumlah sirkit ganda atau lebih tetap dihitung satu

kilo meter sirkit).

2.10 Gawang adalah jarak antara tiang ke tiang pada jaringan distribusi 20 KV. Diasumsikan

jarak 1(satu) gawang = 50 m dan 1(satu) kms jaringan diasumsikan = 20 (dua puluh)

gawang.

2.11 ROW (Right of Way) adalah Jarak bebas jaringan distribusi 20 kV terhadap sentuhan

pohon.

2.12 Pemangkasan Pohon adalah pekerjaan pemotongan dari dahan/ ranting-ranting pohon

yang mempunyai diameter < 30 cm dengan jarak aman minimal 2,5 Mtr dari Jaringan 20

KV.

2.13 Penebangan Pohon adalah pekerjaan pemotongan batang/dahan pohon yang mempunyai

diameter > 30 cm (pemangkasan 1 rumpun bambu terhitung sebagai penebangan pohon)

dan dipotong dengan jarak aman minimal 2,5 meter dari jaringan 20 kV.

2.14 Jaringan Tegangan Menengah (JTM) adalah jaringan yang dialiri listrik Tegangan

Menengah 20 kV yang berasal dari Gardu Induk untuk mensupply Gardu Distribusi dan

atau Pelanggan TM.

2.15 Inspeksi Jaringan adalah suatu pemeriksaan ROW jaringan dan peralatannya, jika

ditemui kelainan atau tidak sesuai standar, maka selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan

pelaksanaan pemeliharaan. Untuk pemeliharaan skala kecil dapat dilakukan bersamaan

saat inspeksi.

2.16 Aset adalah Jaringan Tegangan Menengah 20 kV, Gardu Distribusi, Jaringan Tegangan

Rendah, Sambungan Rumah sampai dengan alat pengukur dan pembatas (APP) milik PT

PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar.

2.17 Variabel cost adalah biaya yang dibayar oleh pemberi kerja kepada vendor berdasarkan

jumlah volume pekerjaan yang sudah direalisasikan oleh pihak vendor dan disetujui oleh

pemberi kerja.

2.18 Pemborongan Pekerjaan adalah penyerahan pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan

lain melalui perjanjian tertulis antara pihak pemberi kerja dengan pihak vendor.

2.19 Service Level Agreement (SLA) adalah tingkat pelayanan yang disepakati oleh pihak

pemberi kerja dan pihak vendor yang dituangkan dalam Surat Perjanjian.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 2

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

2.20 Keselamatan Ketenagalistrikan (K-2) adalah segala upaya pengamanan untuk

mewujudkan keselamatan umum, keselamatan kerja, keselamatan instalasi dan

keselamatan lingkungan.

2.21 Keselamatan & Kesehatan Kerja (K-3) adalah segala upaya untuk mewujudkan

keselamatan dan kesehatan kerja bagi petugas.

2.22 Pakta Integritas adalah Surat Pernyataan yang ditandatangani oleh Pejabat Pengadaan

dan Penyedia barang/jasa yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan

persekongkolan, baik vertikal, horizontal maupun penyelewengan hukum lainnya dalam

pelaksanaan pengadaan barang/ jasa.

3. TUJUAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

3.1. Tujuan adalah agar pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa yang dibiayai dari APLN dapat

meningkatkan efisiensi, mendukung penciptaan nilai tambah di BUMN, menyederhanakan

dan mempercepat proses pengambilan keputusan, meningkatkan kemandirian,

tanggungjawab dan profesionalisme, meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri,

serta meningkatkan sinergi antar BUMN/Anak Perusahaan BUMN, dan/atau Perusahaan

Terafiliasi BUMN.

3.2. Tujuan pelaksanaan pekerjaan Perampalan Pohon (Pemangkasan dan Penebangan) adalah

untuk meminimalkan terjadinya gangguan pada jaringan distribusi 20 kV akibat sentuhan

pohon.

3.3. Pemberi Tugas adalah Manajer Area Bulukumba PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi

Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat, beralamat di Jalan Lanto Dg. Pasewang

No. 19, Bulukumba.

3.4. Direksi Pekerjaan adalah Asman Jaringan PT. PLN (Persero) Area Bulukumba,

bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan jaringan distribusi sampai dengan

APP, melaksanakan evaluasi dan supervisi agar pelaksanaan pekerjaan berjalan sesuai

mekanisme kerja dan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku, beralamat di

Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 19, Bulukumba.

3.4.1. Direksi Pekerjaan adalah Asisten Manajer Jaringan Area Bulukumba Wilayah

Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat dan Direksi Pekerjaan

dapat menunjuk Pengawas Pekerjaan untuk mengatur, memberikan pengarahan

dan bimbingan terhadap tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari

dan melakukan penilaian terhadap setiap pekerjaan tenaga kerja.

3.4.2. Jika Pemborong keberatan atas petunjuk dan perintah Direksi Pekerjaan,

Pemborong dapat menyatakan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan untuk

meminta suatu keputusan.

3.4.3. Pemborong diharuskan bersikap kooperatif dalam pelaksanaan pemeriksaan

pekerjaan.

3.5. Pengawas Pekerjaan adalah Supervisor Pemeliharaan, Supervisor Operasi Jaringan Area

Bulukumba, dan Manajer Rayon/Supervisor Teknik Rayon.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 3

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

3.6. Sumber Dana untuk pekerjaan ini mengggunakan APLN (Anggaran Operasi) tahun

2016

4. METODE/ SISTEM PENGADAAN BARANG/ JASA

4.1. Pengadaan Barang/Jasa dilaksanakan melalui metode Pelelangan Terbuka dan

penyampaian dokumen penawaran dengan Sistem Dua Tahap.

5. PERSYARATAN KUALIFIKASI PENYEDIA BARANG/JASA

5.1. Yang dapat mengikuti pelelangan ini adalah Calon Penyedia Barang/Jasa dengan

ketentuan sebagai berikut :

5.1.1. Perusahaan yang telah lulus Prakualifikasi dan telah mengambil Dokumen

Pelelangan (RKS) di PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tenggara, dan Sulawesi Barat Area Bulukumba.

5.1.2. Berbadan hukum yang berbentuk Perseroan Terbatas.

5.1.3. Memiliki tanda daftar perusahaan.

5.1.4. Memiliki ijin usaha.

5.1.5. Manajer dan Pengurus Perusahaan bukan sebagai PNS, Pegawai BUMN, TNI,

atau POLRI.

5.1.6. Memiliki Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan

tenaga kerjanya.

5.1.7. Wajib memberikan jaminan sosial ketenagakerjaan dan kesehatan (BPJS) serta

diwajibkan membayar uang pengakhiran dan atau uang penghargaan masa kerja

dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima kepada tenaga kerja sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

5.1.8. Perlindungan Kerja dan syarat-syarat kerja sekurang-kurangnya harus sesuai

dengan perundang-undangan yang berlaku :

5.1.8.1. Mempunyai/bersedia membuat Perjanjian Tertulis dengan pekerja

yang menegaskan adanya hubungan kerja antara Pekerja dengan

Perusahaan Pemborong, dan ditegaskan dalam Perjanjian.

5.1.8.2. Perlindungan Upah dan Kesejahteraan, syarat-syarat kerja serta

perselisihan yang timbul menjadi tanggung jawab Perusahaan

Pemborong.

5.1.9. Bersedia Menyerahkan Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan (Performance Bond)

Dari Bank umum (tidak termasuk dari Bank Perkreditan, bank asing ataupun

asuransi).

5.1.10. Logo, Identitas, Pakaian Kerja Perusahaan tidak boleh punya kemiripan atau

dapat diasosiasikan dengan identitas-identitas PLN.

5.1.11. Tempat kedudukan Perusahaan harus beralamat jelas, tidak boleh sama dengan

alamat tempat kedudukan PLN.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 4

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

5.1.11.1. Dibuktikan dengan Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) atau Surat

Keterangan Domisili yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang

berwenang.

5.1.11.2. Untuk memudahkan komunikasi, maka sebelum penandatanganan

kontrak bagi pemenang lelang harus sudah mempunyai kantor atau

perwakilan yang satu kota dengan kantor PT. PLN (Persero) Area

Bulukumba.

5.1.12. Perusahaan-perusahaan yang telah lulus prakualifikasi dan kualifikasi PLN.

5.1.13. Memiliki SIUP LPTKS (Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta) yang

masih berlaku yang diterbitkan oleh Dinas Ketenagakerjaan Propinsi.

5.1.14. Mematuhi ketentuan-ketentuan/syarat yang tercantum dalam Rencana Kerja dan

syarat-syarat (RKS) Pelelangan ini beserta lampiran-lampirannya.

5.1.15. Mempunyai Izin Operasional Penyedia tenaga kerja dari Dinas Tenaga Kerja

yang masih berlaku secara nasional/sesuai wilayah kerjanya.

5.1.16. Mempunyai Pengesahaan Akte Pendirian Perseroan Terbatas.

5.1.17. Memiliki kualifikasi, kompetensi dan pengalaman di bidangnya yang

dipersyaratkan

5.1.18. Memiliki Pekerja/Tenaga Ahli yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang

dipersyaratkan sesuai lingkup pekerjaan.

5.1.19. Mengikuti penjelasan pelelangan yang diadakan oleh Supervisor Pelaksana

Pengadaan Barang dan Jasa PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan,

Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat Area Bulukumba, pada waktu dan

tempat yang telah ditentukan dan peserta yang mewakili harus menunjukkan

surat kuasa dari Direksi perusahaan yang diwakilinya.

5.1.20. Memiliki bukti wajib lapor ketenagakerjaan setempat.

5.1.21. Memiliki rekomendasi keberhasilan pelaksanaan pekerjaan pelayanan teknik

distribusi (kegiatan lingkup PLN) dalam 1 tahun terakhir (memiliki pengalaman

pekerjaan di bidang pelayanan teknik dan rekam jejak yang baik).

5.1.22. Bagi penyedia jasa dan tenaga kerja yang baru harus memiliki perjanjian

konsorsium dari perusahaan yang berpengalaman di bidang pelayanan teknik

yang memiliki rekomendasi keberhasilan pelaksanaan pekerjaan pelayanan

teknik distribusi (kegiatan lingkup PLN) dalam 1 tahun terakhir (memiliki

pengalaman pekerjaan di bidang pelayanan teknik dan rekam jejak yang baik).

5.1.23. Mempresentasikan tata kelola pelayanan teknik mulai dari manajemen SDM,

pengoperasian dan pemeliharaan dengan hasil kinerja mencapai sasaran target

sebagai peserta lelang, tim penilai dapat ditunjuk dari petugas yang kompeten

dan berpengalaman (pegawai area/kantor wilayah) dan memiliki nilai tambah

evaluasi pelelangan.

5.2. Dalam penawaran harga peserta harus melampirkan :

5.2.1. Persyaratan Administrasi (Sampul 1)

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 5

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

5.2.1.1. Surat Penawaran. (Lampiran 1)

5.2.1.2. Pakta Integritas. (Lampiran 5)

5.2.1.3. Surat Pernyataan Penerapan Ketenagalistrikan. (Lampiran 8)

5.2.1.4. Surat Pernyataan Minat untuk Mengikuti Kualifikasi. (Lampiran 9)

5.2.1.5. Akte Pendirian Perusahaan beserta Perubahannya.

5.2.1.6. Surat Pernyataan Batas Waktu Berlakunya Surat Penawaran.

5.2.1.7. Daftar Susunan Pemilik Modal.

5.2.1.8. Data Keuangan (Susunan Pemilik Saham).

5.2.1.9. Data Pekerjaan yang sedang dilaksanakan.

5.2.1.10. Data Pengalaman Perusahaan.

5.2.1.11. Data Personalia.

5.2.1.12. Surat Keterangan Domisili Perusahaan.

5.2.1.13. Laporan Pelunasan Kewajiban Pajak.

5.2.1.14. Copy Surat Pajak Tahunan (SPT) tahun 2014 dan Laporan Bulanan

PPh dan PPN sekurang-kurangnya 3 bulan terakhir.

5.2.1.15. Copy Surat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

5.2.1.16. Copy Surat Keputusan Pengukuhan Pengusaha menjadi Pengusaha

Kena Pajak (PKP).

5.2.1.17. Susunan Struktur Organisasi Pelaksanaan.

5.2.1.18. Susunan Pengurus Perusahaan (Direksi-Penanggung Jawab).

5.2.1.19. Data Pengalaman Pekerjaan Sejenis.

5.2.1.20. Surat Penanggung Jawab Teknik (SPJT).

5.2.1.21. Copy SIUP LPTKS (Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta)

dan masih berlaku.

5.2.1.22. Copy Izin Operasional Pemborong tenaga kerja dari Dinas Tenaga

Kerja.

5.2.1.23. Surat jaminan penawaran dari Bank Umum (Bukan Bank Perkreditan

Rakyat) yang mempunyai asuransi kerugian (Surety Bond), sebesar 3

% dari harga perhitungan setempat (HPS) dan berlaku untuk jangka

waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak dibukanya

surat penawaran dan dapat diperpanjang bila diperlukan.

5.2.1.24. Asli Perjanjian Konsorsium yang disahkan oleh Notaris.

5.2.1.25. Daftar tenaga pelaksana untuk pekerjaan ini, yaitu tenaga yang

berpengalaman (mempunyai Curiculum Vitae), kompentensi dalam

Pelayanan Pelanggan Distribusi minimal koordinator di Rayon.

5.2.1.26. Sertifikat kompetensi Bidang Distribusi kelompok Pengoperasian dan

Pemeliharaan jaringan distribusi, bagi koordinator di Rayon.

5.2.1.27. Daftar keterangan mengenai peralatan/tools dan alat pelindung diri

yang diperlukan atau dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan di

masing-masing Rayon dan Kantor Pelayanan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 6

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

5.2.1.28. Asli Surat kuasa bermaterai cukup dari penanggung jawab

perusahaan kepada yang dikuasakan dalam hal surat penawaran

ditandatangani oleh penerima kuasa (bilamana dikuasakan).

5.2.1.29. Copy Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) yang masih berlaku.

5.2.1.30. Copy Surat Ijin Tempat Usaha (SITU)/Ijin Gangguan (HO).

5.2.1.31. Copy Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

5.2.1.32. Copy Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK).

5.2.1.33. Copy Surat Badan Usaha Jasa Konstruksi (SBUJK).

5.2.1.34. Copy Surat Penetapan Penanggung Jawab Teknik (SP-PJT).

5.2.1.35. Copy Bukti Pendaftaran Peserta lelang

5.2.1.36. Neraca Perusahaan yang telah di audit Acountan Public per 31

Desember 2014, atau Neraca Perusahaan yang telah di audit

Acountan Public per 31 Desember 2013 dan disertai Surat

Keterangan jika masih sedang dalam proses audit untuk neraca

perusahaan per 31 Desember 2014.

5.2.1.37. Surat Pernyataan Tidak Keberatan Pelelangan Batal.

5.2.1.38. Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen. (Lampiran 4)

5.2.1.39. Surat Pernyataan Bukan PNS, Pegawai BUMN, TNI, dan POLRI.

5.2.1.40. Surat Pernyataan tidak masuk Daftar Hitam.

5.2.1.41. Surat Pernyataan tidak dalam Pengawasan Pengadilan.

5.2.1.42. Copy-copy surat tersebut diatas bila diperlukan, PT. PLN (Persero)

berhak memeriksa aslinya.

5.2.1.43. Bukti penyetoran penggantian biaya dokumen.

5.2.1.44. Referensi bank tahun 2015.

5.2.1.45. Surat Rekomendasi keberhasilan pelaksanaan pekerjaan pelayanan

teknik distribusi (kegiatan lingkup PLN) dalam 1 tahun terakhir.

5.2.1.46. Surat Pernyataan Kesanggupan untuk mengangkat pekerjanya

menjadi pegawai tetap perusahaan penyedia jasa pemborongan

Pelayanan Teknik (bentuk hubungan hukum antara perusahaan lain

dengan pekerjanya adalah perjanjian kerja waktu tidak

tertentu/PKWTT) dan memastikan PLN telah menerima foto copy

PKWTT dimaksud selambat-lambatnya 4 bulan sejak

penandatanganan perjanjian pemborongan.

5.2.1.47. Surat Pernyataan kesanggupan membayarkan angsuran Uang

Pengakhiran Pekerja sesuai peraturan perundangan yang berlaku ke

Rekening Pekerja pada Bank (yang dijamin LPS) atau Dana Pensiun

Lembaga Keuangan (DPLK).

5.2.2. Persyaratan Teknis. (Sampul 1)

5.2.2.1. Surat Pernyataan Tidak akan Menuntut Ganti Rugi.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 7

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

5.2.2.2. Surat Pernyataan Tunduk Pada Peraturan dan Syarat-Syarat

Pelelangan.

5.2.2.3. Surat Pernyataan Kesanggupan Pelaksanaan Kontrak.

5.2.2.4. Daftar Peralatan kerja dan Alat Pelindung diri (APD) untuk

mendukung pekerjaan. (Lampiran 6)

5.2.2.5. Surat Pernyataan Kesediaan Pengecekan Kepemilikan Alat kerja dan

APD. (Lampiran 7)

5.2.2.6. Surat Pernyataan Penanggung Jawab Teknik.

5.2.2.7. Surat Pernyataan Tenaga Inti / Ahli Perusahaan.

5.2.2.8. Daftar Riwayat Hidup Penanggung Jawab Teknik.

5.2.2.9. Daftar Riwayat Hidup Tenaga Ahli / Inti.

5.2.2.10. Surat Pernyataan Ketersediaan Tenaga Ahli.

5.2.2.11. Surat Pernyataan Pengenalan Lokasi sesuai hasil Survey Lapangan

dalam RKS ini.

5.2.3. Persyaratan Keuangan (Sampul 2)

5.2.3.1. Surat Penawaran Harga. (Lampiran 2)

5.2.3.2. RAB beserta Analisanya. (Lampiran 3)

5.2.3.3. RAB Cetakan e-proc jika proses lelang melalui e-proc.

5.3. Syarat-syarat Penawaran :

5.3.1. Harga penawaran adalah harga tetap (fixed price), tidak berubah, ditawarkan

dalam rupiah, terdiri atas harga borongan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

dicantumkan dengan jelas dalam angka dan huruf.

5.3.2. Jenis kontrak adalah kontrak Harga Satuan (Fixed unit price contract), jumlah

yang tertera dalam angka harus sama dengan jumlah yang tertera dalam huruf,

sudah termasuk semua biaya-biaya yang berkaitan dengan pekerjaan ini dan

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% (sepuluh persen).

5.3.3. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 3 (Tiga) bulan tanpa terputus

terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Surat Perjanjian ini.

5.4. Syarat Pembayaran :

5.4.1. PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi

Barat Area Bulukumba tidak memberikan uang muka.

5.4.2. Pembayaran dilakukan setelah Pemborong mengajukan Surat Permohonan

Permintaan Pembayaran kepada PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan,

Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat Area Bulukumba paling lambat 14 hari

kerja setelah diterimanya permohonan pembayaran dibuktikan dengan tanda

terima.

5.4.3. Pembayaran sebagaimana dimaksud pada BAB I butir 5.4.2 tersebut diatas akan

dilakukan setelah Pemborong melengkapi dokumen-dokumen sebagai berikut :

5.4.3.1. Kuitansi dan faktur dalam rangkap 5 (lima).

5.4.3.2. Faktur pajak.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 8

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

5.4.3.3. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan lengkap dengan perincian fisik

pekerjaan yang telah diselesaikan dan ditanda tangani oleh Direksi

Pekerjaan.

5.4.3.4. Berita Acara Pencapaian service level Agreement (SLA) yang

ditandatangani oleh kedua belah pihak.

5.4.3.5. Copy Surat Perjanjian/Kontrak.

5.4.3.6. Copy Surat Keputusan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak menjadi

Pengusaha Kena Pajak.

5.4.3.7. Copy bukti penyetoran Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS)

Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

5.4.3.8. Copy sertifikat pelatihan/ laporan kegiatan pelatihan.

5.4.3.9. Daftar perlengkapan alat kerja dan Alat Pelindung Diri (APD) di

tandatangani oleh pengawas pekerjaan.

5.5. Pajak dan Pungutan

5.5.1. Apabila dalam pelaksanaan ini oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah dipungut

pajak dan atau pungutan lainnya, maka semua pajak dan atau pungutan dimaksud

menjadi beban dan tanggung jawab Pemborong.

5.6. Yang tidak diperkenankan sebagai Peserta/Penjamin dalam pelelangan ialah :

5.6.1. Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Badan Usaha Milik Negara/Daerah, TNI, POLRI,

dan Pegawai Bank milik Pemerintah/Daerah.

5.6.2. Mereka yang dinyatakan pailit.

5.6.3. Mereka yang keikutsertaannya akan bertentangan dengan tugasnya (conflict of

interest).

6. JADWAL PELAKSANAAN PELELANGAN

6.1. Pengumuman Pelelangan dipasang pada papan pengumuman PT. PLN (Persero)

Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat Area Bulukumba,

Alamat Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 19, Bulukumba, dan E-Proc atau Media Cetak

pada tanggal dd-mm-yyyy s/d dd-mm-yyyy.

6.2. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pengadaan

Tanggal : dd-mm-yyyy s/d dd-mm-yyyy

Jam : hh:mm s/d hh:mm WITA

Tempat : PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba

Alamat : Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 19, Bulukumba

Cq. Supervisor Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa

PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba

Harga : Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah)

6.3. Penjelasan (Aanwijzing) Dokumen Pengadaan

Tanggal : dd-mm-yyyy s/d dd-mm-yyyy

Jam : hh:mm s/d hh:mm WITA

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 9

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

DOKUMEN PENAWARAN TAHAP SATUNomor RKS :…..RKS/PRPBJ/2016

Kepada YthSupervisor Pelaksana Pengadaan Barang /JasaPT.PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra dan SulbarArea BulukumbaAlamat Jalan Lanto Dg. Pasewang 19 Bulukumba

Tempat : PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba.

Alamat : Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 19, Bulukumba

6.4. Survey Lapangan/Lokasi

Tanggal : dd-mm-yyyy s/d dd-mm-yyyy

Jam : hh:mm s/d hh:mm WITA

Tempat : PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba.

Alamat : Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 19, Bulukumba

6.5. Pemasukan Dokumen Penawaran

Tanggal : dd-mm-yyyy s/d dd-mm-yyyy

Jam : hh:mm s/d hh:mm WITA

Tempat : PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba.

Alamat : Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 19, Bulukumba

6.6. Pembukaan Dokumen Penawaran

Tanggal : dd-mm-yyyy s/d dd-mm-yyyy

Jam : hh:mm s/d hh:mm WITA

Tempat : PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba.

Alamat : Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 19, Bulukumba

7. METODE PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN

7.1. Dalam Proses pelelangan ini penyampaian penawaran menggunakan Metode Dua

Tahap, cara penyampaian dengan metode dua tahap adalah sebagai berikut :

7.1.1. Penyampaian penawaran administrasi dan teknis dimasukkan dalam sampul

tertutup Tahap Satu, sedangkan penawaran harga dimasukkan dalam sampul

tertutup Tahap Dua.

7.1.2. Penyampaian penawaran dilakukan dalam 2 (dua) tahap secara terpisah dan

dalam waktu yang berbeda.

7.1.3. Penyampaian penawaran Tahap Dua dilakukan setelah penawaran Tahap Satu

dinyatakan lulus.

7.1.4. Penawaran Tahap Satu berisi kelengkapan data administrasi dan teknis serta

Jaminan Penawaran asli yang disyaratkan, dan pada sampulnya dicantumkan

alamat Supervisor Pelaksana Pengadaan dan ditulis “Dokumen Penawaran Tahap

Satu”.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 10Sampul Bagian Depan Sampul Bagian Belakang

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

7.1.5. Penawaran Tahap Dua berisi penawaran harga dan dilampiri rincian analisis

biaya, dan syarat lainnya. Harga penawaran dicantumkan dengan jelas dalam

angka dan huruf dan pada sampulnya dicantumkan alamat Supervisor Pelaksana

Pengadaan danditulis “Dokumen Penawaran Tahap Dua” seperti contoh pada

BAB I butir 7.1.4 di atas.

7.1.6. Dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa yang telah lulus Tahap Satu tidak

memasukkan Dokumen Penawaran Tahap Duaa tau terlambat memasukkan

Dokumen Penawaran Tahap Dua pada waktu yang telah ditentukan, maka

Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.

7.1.7. Dalam hal Dokumen Penawaran diterima melalui pos atau jasa pengiriman,

Supervisor Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa memberi catatan tanggal dan jam

penerimaan pada sampul luarnya.

7.1.8. Dokumen Penawaran yang diterima setelah batas akhir pemasukan, tidak

diikutsertakan dan diberitahukan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa untuk

diambil kembali.

7.1.9. Pada lembar asli harus bermaterai Rp. 6000,- (Enam Ribu Rupiah), bertanggal,

ditandatangani Pemimpin Perusahaan dan distempel Perusahaan.

7.1.10. Dokumen penawaran harus dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang terdiri dari 1

(satu) asli dan 1 (satu) copy, masing-masing lengkap dengan lampiran-

lampirannya.

7.1.11. Sampul penutup disampaikan secara tertutup, tidak tembus baca, serta dilem

dengan baik tanpa mencantumkan identitas pengirim. Apabila pada sampul

penutup, sampul pertama dan sampul kedua tercantum identitas pengirim

dan/atau dalam keadaan robek/terbuka maka dianggap tidak memenuhi/gugur.

8. SURAT PENAWARAN TIDAK SAH

8.1. Surat Penawaran tidak sah apabila :

8.1.1. Tidak memenuhi ketentuan-ketentuan pada BAB I Butir 8.

8.1.2. Surat Penawaran diberikan kepada Pegawai/Supervisor PLN atau Staff

Supervisor Perencanaan/Staff Supervisor Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa.

8.1.3. Disampaikan di luar batas waktu yang telah ditentukan.

9. JAMINAN PENAWARAN

9.1. Sebagai Jaminan Penawaran dalam pekerjaan ini minimal 1 % dari nilai kontrak atau

sebesar Rp 123456789 (Terbilang).

9.2. Jaminan Penawaran yang sah adalah yang dikeluarkan oleh Bank Pemerintah (bukan

Bank Perkreditan Rakyat) dan/atau Asuransi yang ditetapkan oleh menteri keuangan

yang memiliki program penjamin (Surety bond) sebagai pemberi jaminan (sesuai

keputusan Menteri Keuangan RI No.761/KMK.013/1992) Tanggal 13 Juli 1992, yang

telah dinyatakan lulus oleh Direksi PT. PLN (Persero).

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 11

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

9.3. Masa berlaku surat jaminan penawaran selama 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak

dibukanya surat penawaran dengan batas waktu tuntutan pencairan sekurang-kurangnya

30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa berlaku penawaran.

9.4. Nama Perusahaan dalam Surat Jaminan Penawaran harus sama dengan Nama

Perusahaan yang terdapat dalam Surat Penawaran.

9.5. Besar jaminan penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf.

9.6. Nama pengguna barang/jasa yang menerima jaminan penawaran sama dengan nama

pengguna barang/jasa yang mengadakan pelelangan yaitu PT. PLN (Persero) Wilayah

Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat Area Bulukumba Jalan Lanto

Dg. Pasewang No. 19, Bulukumba.

9.7. Nama Paket pekerjaan yang dijamin harus sama dengan nama paket pekerjaan yang

dilelang.

9.8. PLN akan melakukan konfirmasi keaslian jaminan dan memastikan nilai jaminan

dimaksud benar-benar tersedia di bank yang dimaksud.

9.9. Jaminan penawaran akan dikembalikan kepada calon Penyedia Barang/Jasa setelah

dikeluarkan Surat Penunjukan Pemenang, kecuali :

9.9.1. Untuk Pemenang Pengadaan, ditukar dengan Surat Jaminan Pelaksanaan pada

saat akan menandatangani kontrak.

9.9.2. Untuk Calon Pemenang Urutan kedua, ketiga dan seterusnya, akan dikembalikan

setelah kontrak ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk.

9.10. Dalam hal masa berlaku jaminan penawaran diperkirakan berakhir sebelum

pengumuman pemenang, maka paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum berakhirnya

masa berlaku jaminan penawaran tersebut, Supervisor Pelaksana Pengadaan dapat

meminta calon Penyedia Barang/Jasa untuk memperpanjang jaminan penawaran. Dalam

hal Calon Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang Jaminan Penawaran

setelah diminta Supervisor Pelaksana Pengadaan, maka Calon Penyedia Barang/Jasa

dianggap mengundurkan diri dan jaminan penawaran akan dikembalikan.

9.11. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa telah diumumkan sebagai Calon Pemenang tidak

bersedia memperpanjang jaminan penawaran sampai dengan penandatangan

perjanjian/kontrak, maka Penyedia Barang/Jasa tersebut dianggap mengundurkan diri

dan jaminan penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.

9.12. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa penawarannya

masih berlaku atau sampai dengan perjanjian/kontrak ditandatangani, maka Jaminan

Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.

9.13. Jaminan Pelaksanaan harus diserahkan ke Supervisor Pelaksanan Pengadaan sebelum

penandatanganan Perjanjian/Kontrak, dan dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa tidak

bersedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan

perjanjian/kontrak maka calon Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri serta

Jaminan penawaran di cairkan dan menjadi milik PLN.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 12

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

10. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN

10.1. Supervisor Pelaksana Pengadaan membuka sampul penawaran yang berisi penawaran

administrasi, teknis dan harga.

10.2. Pembukaan penawaran dilakukan di hadapan Calon Penyedia Barang/Jasa yang hadir

serta disaksikan minimal 2 (dua) orang saksi dari wakil Calon Penyedia Barang/Jasa,

untuk selanjutnya dibacakan serta dicatat dan dijadikan lampiran Berita Acara

Pembukaan Penawaran.

10.3. Dalam hal saksi dari wakil calon penyedia Barang/Jasa tidak ada, supervisor pelaksana

pengadaan dapat menunjuk saksi diluar dari supervisor pelaksana pengadaan.

10.4. Pembukaan dokumen penawaran dihadiri oleh pimpinan/Direktur Utama perusahaan

atau wakil yang membawa Surat Kuasa dari Pimpinan/Direktur Perusahaan masing-

masing yang menyatakan bahwa pemegang Surat Kuasa memiliki wewenang untuk

menghadiri, mengikuti dan menandatangani berita acara pembukaan dokumen

penawaran

10.5. Perubahan penawaran dapat dilakukan sebelum batas akhir waktu pemasukan

penawaran.

10.6. Penarikan penawaran tidak dapat dilakukan setelah batas akhir waktu pemasukan

penawaran, apabila dilakukan maka Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik

PLN.

10.7. Membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran (BAPP), yang berisikan hal-hal dan data-

data pokok yang penting termasuk informasi yang diperoleh pada saat pembukaan

penawaran.

10.8. Menandatangani BAPP bersama 2 (dua) orang saksi dari Calon Penyedia Barang/Jasa

yang hadir.

10.9. Supervisor Pelaksana Pengadaan meneliti isi kotak/tempat pemasukan dokumen

penawaran dan menghitung jumlah dokumen penawaran yang masuk, kecuali Surat

Pengunduran Diri.

11. PENGUNDURAN DIRI PESERTA LELANG

11.1. Pengunduran diri sebagai peserta pelelangan hanya dapat dilakukan sebelum pemasukan

dokumen penawaran

11.2. Calon Penyedia Barang/Jasa yang di tunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa wajib

menerima keputusan tersebut. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri maka

jaminan penawaran Calon Penyedia barang/Jasa yang bersangkutan dicairkan dan

disetorkan kepada kas PLN dan dimasukkan dalam Daftar Hitam (Blacklist) PLN

sehingga tidak diperkenankan ikut serta dalam Pengadaan Barang/Jasa diseluruh PLN

untuk 2 (dua) tahun berikutnya atau dikenakan sanksi sesuai ketentuan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku, kecuali alasan pengunduran diri tersebutdapat

diterima secara objektif oleh Pengguna Barang/Jasa.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 13

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

11.3. Apabila Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk menolak/ mengundurkan diri atau gagal

untuk menandatangani kontrak sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan yang dapat

mempengaruhi jadwal pelaksanaan pekerjaan, maka pengguna Barang/Jasa

membatalkan SPPBJ. Jaminan penawaran calon Penyedia Barang/Jasa yang

bersangkutan dicairkan dan disetorkan kepada kas PLN dan dimasukkan dalam Daftar

Hitam (Blacklist) PLN sehingga tidak diperkenankan ikut serta dalam Pengadaan

Barang/Jasa diseluruh PLN untuk 2 (dua) tahun berikutnya atau dikenakan sanksi sesuai

ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, kecuali alasan pengunduran diri

tersebutdapat diterima secara objektif oleh Pengguna Barang/Jasa.

11.4. Apabila calon pemenang lelang urutan pertama yang ditunjuk sebagai Penyedia

Barang/Jasa mengundurkan diri, maka penunjukanPenyedia Barang/Jasa dapat

dilakukan kepada calon pemenang lelang urutan kedua (jika ada) sesuai dengan harga

penawarannya, dengan ketentuan :

11.4.1. Harga penawaran calon pemenang lelang urutan kedua tidak melebihi HPS

11.4.2. Penetapan pemenang lelang urutan kedua tersebut harus terlebih dahulu

mendapat persetujuan/ penetapan Supervisor yang berwenang menetapkan

pemenang lelang

11.4.3. Masa penawaran calon pemenang lelang urutan kedua masih berlaku atau sudah

diperpanjang masa berlakunya

11.4.4. Bila calon pemenang lelang urutan pertama mengundurkan diri, dengan alasan

yang tidak dapat diterima, dikenakan sanksi sebagaimana tersebut pada BAB I

butir 12.2 di atas.

11.5. Apabila calon pemenang pengadaan urutan kedua juga mengundurkan diri, maka

penetapan Penyedia Barang/Jasa dapat dilakukan kepada calon pemenang urutan ketiga

(jika ada) sesuai dengan harga penawarannya dengan ketentuan :

11.5.1. Penetapan pemenang pengadaan tersebut harus terlebih dahulu mendapat

persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa;

11.5.2. Masa berlakunya penawaran calon pemenang pengadaan urutan ketiga masih

berlaku atau sudah diperpanjang;

11.5.3. Bila calon pemenang kedua mengundurkan diri, maka berlaku sanksi

sebagaimana dimaksud pada BAB I butir 12.3 diatas.

11.6. Apabila calon pemenang ketiga mengundurkan diri, maka berlaku sanksi sebagaimana

dimaksud pada BAB I butir 11.3 di atas dan Pengadaan dinyatakan batal oleh Pengguna

Barang/Jasa. ( kriteria dimasukkan dalam pengadaan batal).

12. EVALUASI PENAWARAN

12.1. Evaluasi penawaran dilakukan oleh Supervisor pelaksana pengadaan terhadap

penawaran yang dinyatakan memenuhi syarat/lulus pada saat pembukaan penawaran.

12.1.1. Evaluasi tersebut meliputi :

12.1.1.1. Evaluasi Administrasi

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 14

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

12.1.1.2. Evaluasi Manajemen Kerja

12.1.1.3. Evaluasi Teknis

12.1.1.4. Evaluasi Harga

Berdasarkan kriteria, metode dan tata cara evaluasi yang telah ditetapkan dalam

dokumen lelang.

12.2. Bila terdapat hal-hal yang kurang jelas dalam suatu penawaran, Supervisor pelaksana

pengadaan dapat melakukan klarifikasi dengan calon Penyedia Barang/Jasa yang

bersangkutan. Dalam klarifikasi, penawar diminta untuk menjelaskan hal-hal yang

menurut Supervisor pelaksana pengadaan kurang jelas, namun tidak diperkenankan

mengubah substansi penawaran. Demikian juga, calon penyedia barang tidak

diperbolehkan menambah atau mengurangi atau mengubah penawarannya setelah

penawaran dibuka (post bidding).

12.3. Dalam penelitian/evaluasi atas penawaran harga, perlu diperhatikan HPS merupakan

batas atas (ceiling price) namun bukan satu-satunya syarat untuk menggugurkan

penawaran.

13. METODE EVALUASI

13.1. Metode evaluasi yang digunakan adalah Lowest responsive, compliant, acceptable offer.

13.1.1. Penentuan pemenang dilakukan berdasarkan penawaran dari Calon Penyedia

Barang/Jasa yang telah dievaluasi dengan hasil:

13.1.1.1. Penawaran memenuhi persyaratan administrasi dan teknis

(responsive/compliant/acceptableoffer); dan

13.1.1.2. Menawarkan biaya terendah (lowestcost).

13.1.2. Responsive, compliant, acceptable merupakan pemenuhan keseluruhan

Spesifikasi, TOR, dan Scope of Works (SOW) atau mencapai batas minimum

nilai yang disyaratkan dalam Spesifikasi, TOR, dan Scope of Works (SOW).

13.1.3. Tingkat responsiveness, compliance, acceptability dapat dilakukan memakai

sistem gugur atau pembobotan nilai.

13.1.4. Penilaian harga dalam responsiveness, compliance, acceptability tetap

memperhitungkan harga dan biaya selama umur ekonomis (Life

CycleCosting/TotalCostofOwnership).

13.1.5. Harga adalah jumlah uang yang dibayarkan untuk membeli suatu barang dan

jasa.Biaya adalah jumlah uang yang dibayarkan untuk mengoperasikan suatu

barang atau jasa, selama umu ekonomi atau selama durasi Perjanjian/Kontrak.

13.1.6. Selain biaya, juga diperhitungkan biaya transportasi, dan asuransi, serta semua

pajak dan pungutan Pemerintah yang berlaku.

13.2. Urutan tahapan proses penilaian dengan sistem ini adalah sebagai berikut :

13.2.1. Evaluasi Administrasi

13.2.1.1. Evaluasi administrasi dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi

syarat pada pembukaan penawaran

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 15

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

13.2.1.2. Evaluasi administrasi dilakukan terhadap dokumen penawaran yang

masuk dan dievaluasi kelengkapan dan keabsahan syarat administrasi.

Unsur-unsur yang dievaluasi pada tahap ini harus berdasarkan

ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen pengadaan

(tidak dikurangi atau ditambah)

13.2.1.3. Evaluasi administrasi menghasilkan dua kesimpulan, yaitu memenuhi

syarat administrasi (LULUS) atau tidak memenuhi syarat administrasi

(GUGUR).

13.2.2. Evaluasi Teknis

13.2.2.1. Evaluasi teknis dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan

memenuhi persyaratan/ lulus administrasi.

13.2.2.2. Evaluasi Teknis menghasilkan dua kesimpulan, yaitu memenuhi

syarat teknis (LULUS) atau tidak memenuhi syarat teknis (GUGUR).

13.2.3. Evaluasi Harga

13.2.3.1. Evaluasi Harga hanya dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan

lulus administrasi dan teknis. Hal-hal yang dievaluasi dalam tahap

evaluasi harga ini adalah:

13.2.3.1.1. Dalam hal terdapat penawaran yang tidak wajar yaitu

dengan nilai penawaran 80% di bawah HPS, maka

Supervisor Pelaksana Pengadaan harus meminta

penjelasan/klarifikasi secara tertulis kepada Calon

Penyedia Barang/jasa.

13.2.3.1.2. Hasil penjelasan/klarifikasi tertulis tersebut disampaikan

oleh Supervisor Pelaksana Pengadaan untuk dikaji oleh

Value for Money Committee untuk menentukan menerima

atau menolak penawaran yang disampaikan oleh Calon

Penyedia Barang/Jasa.

13.2.3.1.3. Dalam hal semua penawaran di atas HPS, proses

pengadaan barang/jasa dapat dilanjutkan dengan

melakukan negosiasi kepada penawar terendah untuk

mendapatkan harga Perjanjian/Kontrak di bawah HPS,

dengan tetap memperhatikan aspek Good Corporate

Governance (GCG). Apabila proses negosiasi kepada

penawar terendah tidak mencapai kesepakatan, maka

dilanjutkan dengan melakukan negosiasi kepada penawar

terendah berikutnya.

13.2.3.1.4. Harga penawaran harus sama antara angka dengan huruf.

Jika terjadi perbedaan antara angka dan huruf maka yang

digunakan adalah yang tercantum dengan huruf. Jika

terjadi kekurangan alphabet/huruf atau kesalahan

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 16

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

redaksional dalam kalimat terbilang, maka dinyatakan

gugur.

13.2.3.1.5. Dalam hal terjadi perbedaan antara harga penawaran yang

tercantum dalam surat penawaran dengan rincian

penawaran, maka yang berlaku adalah harga penawaran

yang tercantum pada surat penawaran bermaterai cukup.

13.2.3.2. Koreksi Aritmatik dilakukan sebagai berikut:

13.2.3.2.1. Volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen

penawaran harus sama dengan yang tercantum dalam

RKS.

13.2.3.2.2. Apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume

dengan harga satuan, maka dilakukan pembetulan dengan

ketentuan harga satuan yang ditawarkan tidak boleh

diubah.

13.2.3.2.3. Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai atau urutan

penawaran menjadi lebih tinggi atau lebih rendah terhadap

urutan penawaran semula

14. PENETAPAN CALON PEMENANG LELANG

14.1. Pemenang pengadaan ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa berdasarkan laporan

evaluasi dari Supervisor Pelaksana Pengadaan.

14.2. Dalam hal pengadaan barang/jasa yang masuk kriteria rekomendasi Value for Money

Committee, maka penetapan pemenang dilakukan setelah melalui review dan

rekomendasi Value for Money Committee.

14.3. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang pengadaan adalah :

14.3.1. Dokumen Pelelangan/RKS beserta addendum (bila ada).

14.3.2. Berita Acara Pembukaan Penawaran (BAPP).

14.3.3. Berita Acara laporan hasil evaluasi.

14.3.4. Dokumen penawaran dari calon pemenang pengadaan dan cadangan calon

pemenang.

14.3.5. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang pengadaan dan

mengakibatkan penawaran/jaminan penawaran habis masa berlakunya, maka

diminta kepada seluruh Calon Penyedia Barang/Jasa pengadaan untuk

memperpanjang surat penawaran dan jaminan penawaran.

14.4. Supervisor Pelaksana Pengadaan membuat dan menyampaikan laporan kepada

Pengguna Barang/Jasa yang berwenang mengambil keputusan untuk menetapkan

pemenang lelang. Laporan tersebut disertai usulan pemenang dan penjelasan atau

keterangan lain yang dianggap perlu sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil

keputusan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 17

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

14.5. Usulan penetapan pemenang lelang disusun sesuai urutannya berdasarkan hasil evaluasi

dan memuat :

14.5.1. Nama dan alamat Penyedia Barang/Jasa

14.5.2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

14.5.3. Harga penawaran hasil negosiasi

14.5.4. Jangka waktu pelaksanaan

15. PENGUMUMAN PEMENANG LELANG

15.1. Pemenang lelang diumumkan dan diberitahukan oleh Supervisor Pelaksana Pengadaan

kepada para calon penyedia barang/jasa setelah diterima Surat Penetapan Penyedia

Barang/Jasa (SPPB) dari Pengguna Barang/Jasa atau Supervisor yang berwenang.

16. SANGGAHAN PESERTA LELANG

16.1. Untuk menjamin adanya transparansi dan perlakuan yang sama (equal treatment) dalam

setiap Pengadaan Barang/Jasa, maka Calon Penyedia Barang/Jasa yang berkeberatan

atas pengumuman pemenang pengadaan berhak untuk mengajukan sanggahan secara

tertulis disertai bukti-bukti kepada Supervisor Pelaksana Pengadaan disertai Pakta

Integritas dari penyanggah.

16.2. Sanggahan sebagaimana dimaksud pada BAB I butir 16.1 hanya yang berkaitan dengan

kesesuaian pelaksanaan pengadaan dengan prosedur atau tata cara pengadaan dalam

Dokumen Pelelangan/RKS.

16.3. Sanggahan dapat diterima apabila diajukan dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga)

hari kerja sejak diumumkannya Pemenang Pengadaan.

16.4. Supervisor Pelaksana Pengadaan wajib menyampaikan jawaban atas sanggahan tersebut

selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan sanggahan.

16.5. Dalam hal sanggahan ditolak oleh Supervisor Pelaksana Pengadaan, maka calon

Penyedia dapat mengajukan sanggah banding kepada Pengguna Barang/Jasa disertai

bukti-bukti terjadinya penyimpangan terhadap ketentuan-ketentuan pengadaan.

16.6. Sanggah Banding diajukan kepada Pengguna Barang/Jasa dalam waktu selambat-

lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak diterimanya jawaban sanggah.

16.7. Pengguna Barang/Jasa wajib menyampaikan jawaban atas sanggah banding tersebut

selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan sanggah

banding.

16.8. Jawaban sanggah banding dari Pengguna Barang/Jasa bersifat final dan mengikat.

16.9. Sanggahan dapat diterima dengan ketentuan sebagai berikut :

16.9.1. Apabila pelaksanaan pengadaan tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

dalam Dokumen Pelelangan/RKS, maka dilakukan pemasukan ulang penawaran

dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang sama.

16.9.2. Apabila terjadi rekayasa antara pihak internal PLN dengan Calon Penyedia

Barang/Jasa yang merugikan Calon Penyedia Barang/Jasa lainnya, maka diambil

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 18

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

tindakan sesuai dengan Peraturan Disiplin Pegawai serta menggugurkan

penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa yang terlibat dalam rekayasa tersebut

dan memasukkan Calon Penyedia Barang/Jasa tersebut ke dalam Daftar Hitam

(Black List) PLN.

16.10. Sanggahan yang disampaikan pihak lain diluar Calon Penyedia Barang/Jasa tidak akan

dijawab.

16.11. Calon Penyedia Barang/Jasa yang menggunakan pihak lain untuk menyampaikan

sanggahan dan/atau mempengaruhi pihak PLN, akan menjadi catatan itikad tidak baik

atas Calon Penyedia Barang/Jasa tersebut di DPT.

16.12. Sanggah dan Sanggah Banding tidak menghentikan Proses Pengadaan Barang/Jasa.

16.13. Sanggah banding yang dinyatakan tidak benar akan menjadi catatan tidak beritikad baik

atas kinerja penyanggah di DPT.

16.14. Jawaban sanggah banding dari Pengguna Barang/Jasa bersifat final dan mengikat.

17. PENUNJUKAN PEMENANG

17.1. Pengguna Barang/Jasa mengeluarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ),

dengan ketentuan:

17.1.1. Tidak ada sanggahan atau sanggah banding dari Calon Penyedia Barang/Jasa;

17.1.2. Sanggahan yang diterima Supervisor Pelaksana Pengadaan dalam masa sanggah

ternyata tidak benar;

17.1.3. Sanggah banding yang diterima Pengguna Barang/Jasa dalam masa sanggah

banding ternyata tidak benar;

17.1.4. Sanggahan yang diterima melewati waktu masa sanggah; atau

17.1.5. Sanggah banding diterima melewati waktu masa sanggah banding.

17.2. Calon Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa wajib

menerima keputusan tersebut. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri maka

jaminan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan dicairkan dan

menjadi milik PLN serta dimasukkan dalam Daftar Hitam (Black List) PLN, dan dapat

dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

17.3. Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan pertama yang ditunjuk sebagai Penyedia

Barang/Jasa mengundurkan diri atau tidak dapat memenuhi persyaratan sesuai Dokumen

Pelelangan/RKS (ITB, RFP atau RFQ), maka penunjukan Penyedia Barang/Jasa dapat

dilakukan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa urutan kedua (apabila ada) sesuai dengan

harga penawarannya, dengan ketentuan sebagai berikut :

17.3.1. Penetapan pemenang pengadaan urutan kedua tersebut harus terlebih dahulu

mendapat persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa.

17.3.2. Masa berlaku penawaran dan Jaminan Penawaran Calon Pemenang Pengadaan

urutan kedua masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya atau

apabila sudah tidak berlaku terlebih dahulu memperpanjang masa berlaku

penawaran dan menyerahkan Jaminan Penawaran yang baru.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 19

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

17.4. Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan kedua mengundurkan diri atau tidak dapat

memenuhi persyaratan sesuai Dokumen Pelelangan/RKS (ITB, RFP atau RFQ), maka

penunjukan Penyedia Barang/Jasa dapat dilakukan kepada Calon Pemenang urutan

ketiga (apabila ada) sesuai dengan harga penawarannya, dengan ketentuan :

17.4.1. Penetapan Pemenang Pengadaan urutan ketiga tersebut harus terlebih dahulu

mendapat persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa.

17.4.2. Masa berlaku penawaran dan Jaminan Penawaran Calon Pemenang Pengadaan

urutan ketiga masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya atau

apabila sudah tidak berlaku terlebih dahulu memperpanjang masa berlaku

penawaran dan menyerahkan Jaminan Penawaran yang baru.

17.4.3. Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan ketiga mengundurkan diri, maka

Pengadaan dinyatakan gagal.

17.5. SPPBJ dibuat setelah masa sanggah dilewati dan segera disampaikan kepada Penyedia

Barang/Jasa yang ditunjuk.

18. PELELANGAN GAGAL DAN PELELANGAN ULANG

18.1. Supervisor Pelaksana Pengadaan dan Wakil Pengguna Barang/Jasa melakukan upaya

agar pengadaan tidak gagal, dengan melakukan langkah sesuai professional judgement,

antara lain negosiasi langsung dengan Calon Penyedia Barang/Jasa peserta pengadaan

atau Penunjukan Langsung ke BUMN, Anak Perusahaan PLN, Anak Perusahaan

BUMN, Perusahaan Terafiliasi PLN,dan Perusahaan Terafiliasi BUMN.

18.2. Dalam hal langkah tersebut tidak dapat dilakukan, makaSupervisor Pelaksana

Pengadaan dan Wakil Pengguna Barang/Jasa dapat mengajukan justifikasi kepada Value

for Money Committee untuk menyatakan Pengadaan Gagal.

18.3. Pengadaan Gagal

18.3.1. Pengguna Barang/Jasa menyatakan Pengadaan Gagal,dalam hal:

18.3.1.1. Negosiasi yang dilakukan tidak berhasil mencapai kesepakatan.

18.3.1.2. Tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan

teknis

18.3.1.3. Terjadi perubahan rencana kerja dan mengakibatkan perubahan

kebutuhanbarang/jasa.

18.3.1.4. Negosiasi yang dilakukan tidak berhasil menurunkan harga

penawaran maksimal sama dengan HPS.

18.3.1.5. Adanya indikasi kuat terjadi persaingan usaha yang tidak sehat.

18.3.1.6. Adanya indikasi terjadinya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

18.3.1.7. Sanggahan dari Calon Penyedia Barang/Jasa ternyata benar.

18.3.1.8. Berdasarkan rekomendasi dari Value for Money Committee atas

usulan Supervisor Pelaksana Pengadaan, Pengguna Barang/Jasa,

Supervisor Pengawasan, atau Supervisor lain yang terkait.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 20

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

18.3.1.9. Akibat adanya penetapan pengadilan.

18.3.2. Supervisor Pelaksana Pengadaan wajib menyampaikan pemberitahuan

Pengadaan Gagal kepada Calon Penyedia Barang/Jasa.

18.3.3. Setelah ditetapkan Pengadaan Gagal, maka Pengguna Barang/Jasa menugaskan

Supervisor Pelaksana Pengadaan untuk melakukan pengadaan ulang dengan

atau tanpa revisi Dokumen Pelelangan/RKS untuk disesuaikan dengan penyebab

Pengadaan Gagal.

18.3.4. Dalam hal terjadi revisi Dokumen Pelelangan/RKS, maka revisi Dokumen

Pelelangan/RKS dilakukan oleh Pejabat Perencana Pengadaan.

18.3.5. Pengguna Barang/Jasa tidak memberikan ganti rugi kepada Calon Penyedia

Barang/Jasa apabila penawarannya ditolak atau pengadaan dinyatakan gagal.

18.4. PengadaanUlang

18.4.1. Apabila Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan gagal Supervisor Pelaksana

Pengadaan setelah mendapatkan persetujuan dari Pengguna Barang/Jasa dapat

melakukan :

18.4.1.1. Penunjukan Langsung ke BUMN/Anak Perusahaan PLN/Anak

Perusahaan BUMN/Perusahaan Terafiliasi PLN/Perusahaan

Terafiliasi BUMN; atau

18.4.1.2. Melakukan Pengadaan Barang/Jasa ulang sesuai tahapan Pengadaan

Barang/Jasa dengan atau tanpa mengubah Dokumen Pelelangan/RKS.

18.4.1.3. Dalam hal setelah dilakukan pengadaan ulang masih tetap tidak ada

penawaran yang memenuhi persyaratan, maka Pengguna Barang/Jasa

memutuskan proses PengadaanBarang/Jasa dihentikan.

19. CONTRACT DISCUSSION AGREEMENT (CDA)

19.1. Contract Discussion Agreement (CDA) atau Kesepakatan Diskusi Perjanjian/Kontrak

dapat dilakukan untuk pekerjaan konstruksi, pembangkit, transmisi, gardu induk, dan

distribusi serta pekerjaan lainnya dalam rangka membuat konsep Perjanjian/kontrak

yang mutakhir.

19.2. Contract Discussion Agreement (CDA) dapat dilaksanakan sepanjang tidak berpengaruh

terhadap hasil evaluasi yang dilakukan oleh Supervisor Pelaksana Pengadaan.

19.3. Contract Discussion Agreement (CDA) dilaksanakan setelah diterbitkannya Surat

Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dan sebelum ditandatanganinya

Perjanjian/Kontrak antara PenggunaBarang/Jasa dan PenyediaBarang/Jasa.

19.4. Contract Discussion Agreement (CDA) dalam Penunjukan Langsung disebut juga

negosiasi Perjanjian/Kontrak, dapat dilakukan setelah rekomendasi dari Value for

Money Committee untuk menunjuk pemenang dan sebelum dilakukan penandatanganan

Perjanjian/Kontrak.

19.5. Contract Discussion Agreement (CDA) bersifat final dan akan dituangkan didalam

Perjanjian/Kontrak.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 21

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

19.6. Supervisor Pelaksana Pengadaan harus memastikan tidak ada konflik kepentingan.

19.7. Beberapa hal berikut dapat didiskusikan dan dinegosiasikan sebelum

penandatanganan Perjanjian/kontrak antaralain:

19.7.1. Aspek Teknis: garansi, after sale service, life cycle support maintenance

agreements, dan quality output issues.

19.7.2. Syarat khusus: jenis jaminan, asuransi, dan jadwal pembayaran.

19.7.3. Manajemen informasi : frekuensi dan isi dari laporan, kriteria penerimaan suatu

kemajuan (milestones).

19.7.4. Jadwal /Time frames : durasi Perjanjian/Kontrak, key milestones, delivery dates,

dan responsetimes.

19.7.5. Insentif kinerja: cost incentives, delivery incentives, dan quality incentives.

19.7.6. Personalia : keyteam members, vocal points, dan subcontracting arrangements.

BAB II

SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI

1. KETENTUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN/KONTRAK

1.1. Perjanjian/Kontrak dipersiapkan dengan memperhatikan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan tata kelola perusahaan yang baik, serta

prinsip kehati-hatian dalam pengambilan keputusan bisnis (professional judgement).

1.2. Perjanjian/kontak dibuat berdasarkan kesepakatan para pihak.

1.3. Pembuatan Perjanjian/Kontrak menjadi tugas dan tanggung jawab Supervisor

Pelaksana Pengadaan dan dapat dibantu oleh pihak lain sesuai keahlian baik internal

maupun eksternal PLN.

1.4. Apabila ada Contract Discussion Agreement (CDA), maka pembuatan

Perjanjian/Kontrak harus memperhatikan hasil yang telah disepakati dalam Contract

Discussion Agreement (CDA).

2. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

2.1. Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan Perampalan Pohon dilaksanakan dalam waktu

3 (Tiga) Bulan terhitung sejak tanggal, dd-mm-yyyy s/d dd-mm-yyyy yang akan

dituangkan dalam Surat Perjanjian yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak

setelah ada surat penunjukan pemenang pelelangan

3. PERPANJANGAN WAKTU PELAKSANAAN

3.1. Perpanjangan Jangka Waktu Pelaksanaan Perjanjian dapat dilakukan dengan

Addendum Perpanjangan Waktu.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 22

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

4. JENIS PERJANJIAN/KONTRAK

4.1. Jenis Perjanjian/Kontrak adalah Perjanjian/Kontrak Harga Satuan (Unit Price).

4.2. Perjanjian/Kontrak Harga Satuan (Unit Price) Adalah Perjanjian/Kontrak Pengadaan

Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu,

berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan

dengan spesifikasi teknis tertentu dimana volume total pekerjaan masih bersifat

perkiraan sementara.

4.3. Pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang

benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa.

5. KETENTUAN SURAT-MENYURAT

5.1. Surat-menyurat yang berhubungan dengan pelaksanaan kontrak agar ditujukan

kepada: PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan

Sulawesi Barat Area Bulukumba, Alamat Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 19,

Bulukumba.

6. HARGA BORONGAN PEKERJAAN

6.1. Komponen harga borongan pekerjaan ini antara lain :

6.1.1. Pembersihan Jaringan, Penebangan/perampalan pohon.

6.1.2. PPN (Pajak Pertambahan Nilai).

6.2. Jumlah harga borongan pekerjaan ini sudah termasuk keuntungan, pajak – pajak dan

kewajiban lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.

6.3. Harga borongan tersebut adalah ” Fixed Lump Sum Price ” dan tidak ada kenaikan

harga / eskalasi, kecuali ada keputusan Pemerintah yang mengatur adanya eskalasi

maka akan dituangkan dalam addendum.

7. PERATURAN PEMBAYARAN PEKERJAAN

7.1. Pekerjaan ini akan dibiayai dengan dana APLN (Anggaran Operasi) tahun 2016

7.2. Untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksud tidak diberikan uang muka. Pembayaran

dilakukan setiap bulan.

7.3. Pembayaran kepada Perusahaan Pelaksana Pekerjaan dilakukan paling lambat 14

(empat belas) hari kerja setelah diterima surat tagihan secara lengkap dengan cara

transfer ke rekening perusahaan Pelaksana Pekerjaan dimana biaya transfer menjadi

beban dan tanggung jawab Perusahaan Pelaksana Pekerjaan dan akan diperhitungkan

dengan jumlah pembayaran.

7.4. Syarat Pembayaran dilakukan atas dasar pengajuan surat permintaan pembayaran

disertai dengan lampiran – lampiran sebagai syarat pembayaran/Cara pengajuan

pembayaran :

7.4.1. Surat Permintaan pembayaran

7.4.2. Kwitansi penagihan rangkap 5 (lima)

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 23

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

7.4.3. Asli SSP (Surat Setoran Pajak) dan PPN (Faktur Pajak Pertambahan Nilai)

7.4.4. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan lengkap dengan perincian phisik

pekerjaan yang telah diselesaikan dan ditanda tangani oleh Direksi Pekerjaan.

7.4.5. Berita Acara Pencapaian service level Agreement (SLA) yang ditandatangani

oleh kedua belah pihak

7.4.6. Copy Surat Keputusan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak menjadi

Pengusaha Kena Pajak

7.4.7. Berita Acara pembayaran rangkap 6 (enam), 1 (satu) asli dan 5 (lima) copy.

7.4.8. Berita Acara realisasi penyelesaian pekerjaan rangkap 6 (enam), 1 (satu) asli

dan 5 (lima) copy yang ditandatangani oleh kedua belah pihak

7.4.9. Faktur pajak rangkap 6 (enam)

7.4.10. Rekaman NPWP

7.4.11. Foto copy surat perjanjian / kontrak dengan menunjukan aslinya

7.4.12. Foto copy Setoran Jaminan sosial Ketenagakerjaan (BPJS)

7.4.13. Copy bukti pembayaran gaji tenaga kerja (karyawan/karyawati) pada periode

bulan berjalan

7.5. Pembayaran upah terhadap tenaga kerja tidak tergantung pada realisasi pembayaran

dari pihak PT. PLN (Persero)

8. BESARNYA JAMINAN PELAKSANAAN

8.1. Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk sebagai pemenang sebelum menandatangani

kontrak diwajibkan memberi jaminan pelaksanaan yang diterbitkan oleh Bank

Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat) atau Bank Asing yang beroperasi

di Indonesia/ mempunyai perwakilan di Indonesia dan bukan yang diterbitkan oleh

perusahaan Asuransi, yang nilainya sebesar 5% (lima per seratus) dari nilai

perjanjian/kontrak pertahun oleh Penyedia Barang/Jasa (leader) dan/atau masing-

masing anggota konsorsium sesuai dengan besarnya nilai porsi masing-masing

kontrak termasuk PPN 10% dan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah

diterbitkannya Surat keputusan Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa. Setelah surat

jaminan pelaksanaan diterima Pengguna Barang/Jasa, maka jaminan penawaran

yang bersangkutan akan dikembalikan. Masa berlakunya jaminan pelaksanaan

sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan perjanjian/kontrak sampai

dengan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa pelaksanaan

perjanjian/kontrak berakhir (serah terima pekerjaan).

8.2. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada Penyedia Barang/Jasa (leader) dan

masing-masing anggota konsorsium setelah pelaksanaan pekerjaan selesai sesuai

dengan kontrak. Penyedia Barang/Jasa harus memperpanjang jaminan pelaksanaan

apabila Pengguna Barang/Jasa menyetujui adanya perpanjangan waktu.

8.3. Jaminan Pelaksanaan menjadi milik PT PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra dan

Sulbar dalam hal:

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 24

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

8.3.1. Penyedia Barang/Jasa (leader) dan masing-masing anggota konsorsium

dalam waktu yang ditetapkan tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai

perjanjian/kontrak.

8.3.2. Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri setelah menandatangani kontrak

8.4. PLN akan melakukan konfirmasi keaslian jaminan dan memastikan nilai jaminan

dimaksud benar-benar telah diblokir di bank yang dimaksud.

9. BEA MATERAI DAN PAJAK

9.1. Bea materai berupa meterai tempel senilai Rp 6000,- (enam ribu) Rupiah ditanggung

oleh Penyedia Barang/Jasa.

9.2. Semua pajak-pajak dan pungutan oleh pemerintah daerah yang timbul akibat

pelaksanaan surat perjanjian / kontrak ini, maka semua pajak atau pungutan terebut

menjadi tanggung jawab pihak penyedia barang/jasa.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 25

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

BAB III

SYARAT–SYARAT KHUSUS

1. KEADAAN KAHAR / FORCE MAJEURE

1.1. Yang dimaksud dengan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak

para pihak sehingga pekerjaan/ jasa yang telah ditentukan dalam kontrak menjadi

tidak dapat dipenuhi.

1.2. Pihak yang menanggung kerugian akibat terjadinya keadaan kahar, diserahkan

pada kesepakatan para pihak.

1.3. Yang digolongkan keadaan kahar adalah :

1.3.1. Peperangan

1.3.2. Kerusuhan

1.3.3. Revolusi

1.3.4. Bencana alam : banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor,

wabah, penyakit dan angin topan

1.3.5. Pemogokan

1.3.6. Kebakaran

1.4. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh

perbuatan atau kelalaian para pihak

1.5. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya

keadaan kahar tidak dapat dikenai sanksi

1.6. Hal-hal peristiwa lain yang tidak sebut di atas, tidak dapat dikategorikan sebagai

kahar kecuali apabila ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Daerah setempat

1.7. Apabila terjadi kahar, maka Penyedia Barang/Jasa memberitahukan dalam waktu 14

(empat belas) hari kelender dari hari terjadinya kahar dengan menyertakan

pernyataan kahar dari Instansi yang berwenang

1.8. Jika karena sesuatu sebab, Penyedia Barang/Jasa tidak melaporkan seperti ketentuan

di atas, maka peristiwa kahar ini selanjutnya dianggap tidak pernah terjadi

1.9. Bilamana dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah diterimanya pemberitahuan

tersebut, Pengguna Barang/Jasa atau pejabat berwenang yang ditunjuk PT PLN

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 26

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

(Persero) Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar tidak memberi jawaban, maka peristiwa

kahar yang diusulkan penyedian barang/ jasa tersebut dianggap diterima.

2. KERUGIAN KARENA GANGGUAN LAIN

2.1. Semua kerugian yang disebabkan oleh sifat dari pekerjaan atau dari gangguan –

gangguan alam, banjir, air tanah atau gangguan – gangguan luar biasa lainnya yang

diketahui sebelumnya dalam pelaksanaan pekerjaan adalah tanggung jawab

Pemborong.

3. KLAIM

3.1. Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menuntut tambahan biaya apapun juga (klaim),

walaupun ada kenaikan harga material/ jasa yang ada hubungannya dengan

pelaksanaan pekerjaan ini, kecuali bila pemerintah menentukan adanya ijin klaim

untuk kenaikan harga tersebut

4. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK

4.1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai

4.2. Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-hal di luar kekuasaan (keadaan

Kahar/Force Majeur) kedua belah pihak sehingga para pihak tidak dapat

melaksanakan kewajiban yang ditentukan di dalam kontrak, Dalam hal kontrak

dihentikan, maka Pengguna Barang/Jasa wajib membayar kepada Penyedia

Barang/Jasa sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan proyek yang telah

dicapai

4.3. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana Penyedia Barang/Jasa cedera janji (wan

prestasi), tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di

dalam kontrak. Kepada Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi sesuai ketentuan

dalam dokumen kontrak

4.4. Penyedia Barang/Jasa dapat dikenakan sanksi yaitu :

4.4.1. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak terbukti melakukan

kolusi, kecurangan atau tindak korupsi baik dalam proses pengadaan maupun

pelaksanaan pekerjaan dalam hal ini :

4.4.1.1. Jaminan pelaksanaan dicairkan dan disetorkan ke Kas PT PLN

(Persero) Wilayah Sulselarabar.

4.4.1.2. Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2 (dua) tahun

4.4.2. Pengguna Barang/Jasa dikenakan sanksi berdasarkan Peraturan PLN dan

Perundangan yang berlaku

5. PERSELISIHAN / PERSENGKETAAN

5.1. Bila terjadi perselisihan antara pemberi tugas / Direksi Pekerjaan dengan Pemborong

akan diselesaikan secara musyawarah.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 27

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

5.2. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan oleh kedua belah pihak, maka kedua

belah pihak akan menyerahkan persoalan-persoalan yang tidak dapat diatasi kepada

Pengadilan Negeri di Wilayah Kota Bulukumba keputusan pengadilan harus

diterima oleh kedua belah pihak.

5.3. Pemberi tugas dan Pemborong sepakat untuk tidak memberlakukan ketentuan kitab

undang – undang hukum perdata pasal 1266 dan 1267.

5.4. Selama masa penyelesaian perselisihan dengan dalih apapun Pemborong tetap

menjalankan tugas pekerjaan secara normal.

6. GANTI RUGI

6.1. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi kecelakaan, kerusakan, kebakaran atau

kehilangan dan lain–lain akibat kesalahan atau kelalaian pihak Penyedia Barang/Jasa

yang menimbulkan kerugian pada pihak PLN, maka pihak Penyedia Barang/Jasa

berkewajiban membayar ganti rugi yang jumlahnya sesuai dengan kerugian yang

ditimbulkan.

6.2. Pihak Penyedia Barang/Jasa harus mengganti kerugian untuk semua pengeluaran

yang timbul akibat adanya pengaduan atau tuntutan didepan Pengadilan kepada

pihak PLN yang didasarkan atas adanya pembuatan peralatan atau desain proses oleh

pihak Penyedia Barang/Jasa yang melanggar Hak Patent yang terbit pada waktu atau

sebelum tanggal mulai berlakunya Surat Perjanjian/Kontrak ini.

7. KERAHASIAAN DATA

7.1. Segala data rahasia yang diserahkan oleh pihak PLN kepada pihak Penyedia

Barang/Jasa atau sebaliknya, dalam rangka melaksanakan pekerjaan ini dijamin

kerahasiaannya dan masing–masing pihak tidak akan mengungkapkan atau

mengalihkan kepada pihak lain.

7.2. Tanpa mengurangi ketentuan diatas, para pihak baik pihak PLN maupun pihak

Penyedia Barang/Jasa, untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan ini dapat memberikan

data rahasia kepada konsorsium, penjual peralatan/barang/material atau pihak lain

yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, tetapi diusahakan seminimal

mungkin sesuai tugas masing–masing dalam rangka pelaksanaan pekerjaan.

7.3. Dalam hal tersebut diatas masing–masing pihak wajib melakukan tindakan

sedemikian rupa sehingga kerahasiaan data terjamin.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 28

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

BAB IV

SYARAT–SYARAT TEKNIK

1. SYARAT-SYARAT UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN

1.1. Syarat-syarat umum yang berlaku dan mengikat untuk melaksanakan lingkup

pekerjaan ini adalah :

1.1.1. Uraian dalam dokumen lelang dan ketentuan – ketentuan yang ada

didalamnya

1.1.2. Penjelasan – penjelasan yang diberikan pada waktu rapat penjelasan

pelelangan, baik dikantor maupun di lokasi pekerjaan.

1.1.3. Peraturan – peraturan setempat dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan

pelaksanaan pekerjaan

1.1.4. Petunjuk serta perintah Direksi Pekerjaan baik lisan maupun tertulis yang

diberikan pada waktu pelaksanaan pekerjaan

1.2. Alat-alat yang disediakan dan digunakan Pemborong dalam pelaksanaan pekerjaan

ini harus dalam keadaan baik dan selalu dapat bekerja sesuai dengan kemampuan,

kebutuhan dan fungsinya.

1.3. Semua sarana persiapan untuk pelaksanaan Lingkup Pekerjaan merupakan

kewajiban dan tanggung jawab Pemborong dan harus dilaksanakan tepat waktu

sehingga lingkup pekerjaan atau bagian – bagian pekerjaan dapat dilaksanakan

sesuai jadwal pelaksanaan.

1.4. Pemborong tidak diperbolehkan menguasakan kepada pihak lain atau

mensubkontrakkan pekerjaan atau bagian dari pekerjaan.

1.5. Apabila ditemukan bukti bahwa Pemborong mensubkontrakkan pekerjaan baik

sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain, maka PT. PLN (Persero) Wilayah

Sulsel, Sultra dan Sulbar Area Bulukumba berhak memutus kontrak secara sepihak.

2. RUANG LINGKUP DAN SYARAT PEKERJAAN

2.1 Lingkup pekerjaan adalah pemeliharaan ROW yang berupa pelaksanaan pekerjaan

Perampalan Pohon (Pemangkasan dan Penebangan) per penyulang secara tuntas yang

dilaksanakan selama 3 (Tiga) bulan pada jaringan udara tegangan menengah (JUTM)

untuk menjamin jaringan bersih terhadap sentuhan pohon disekitarnya dengan

ketentuan sebagai berikut :

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 29

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

2.1.1 Melakukan Perampalan Pohon (Pemangkasan dan Penebangan) di Rayon

Panritalopi, Rayon Kalumpang, Rayon Tanete, Rayon Sinjai, Rayon Bantaeng,

Rayon jeneponto dan rayon Selayar (seluruh penyulang) sepanjang 2.116 Kms

2.1.2 Melakukan pemeliharaan ROW jaringan distribusi berbasis per

penyulang/section dengan jarak aman minimum 2,5 meter terhadap tanam

tumbuh (pohon).

Gambar 1. Jarak aman jaringan distribusi 20 Kv

2.1.3 Membersihkan sampah hasil pekerjaan Perampalan Pohon (Pemangkasan dan

Penebangan) untuk dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang telah

ditetapkan oleh pemerintah daerah.

2.1.4 Memberikan jaminan ROW harus sesuai standar, apabila tidak sesuai standar

harus diselesaikan oleh Vendor dan biaya yang timbul menjadi tanggung jawab

Vendor dengan bebas biaya (Free Of Charge).

3. URAIAN TUGAS

3.1. Koordinator, merupakan pelaksana yang bertugas :

3.1.1. Mengkoordinasikan pekerjaan inspeksi dan perampalan pohon dengan

pengawas pekerjaan

3.1.2. Mencetak Perintah Kerja Inspeksi dan Perampalan pohon dan disetujui

pengawas pekerjaan

3.1.3. Membuat laporan hasil inspeksi

3.1.4. Membuat laporan realisasi pelaksanaan pekerjaan

3.2. Inspeksi, merupakan pelaksana yang bertugas :

3.2.1. Melaksanakan survey pemeriksaan standart ROW jaringan berdasarkan Perintah

Kerja (PK) dari pengawasa pekerjaaan.

3.2.2. Mengambil foto sebelum dan setelah pelaksanaan pekerjaaan

3.3. Perampalan, merupakan pelaksana yang bertugas :

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 30

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

3.3.1. Melaksanakan pekerjaan perampalan pohon (Pangkas dan penebangan) sesuai

standart ROW dan membersihkan/mengangkut sampah sisa pekerjaan dan

dibuang ke TPA.

3.3.2. Melaksanakan pekerjaan perampalan berdasarkan Perintah Kerja (PK) dari

pengawas pekerjaan.

4. METODA PELAKSANAAN

4.1. Pelaksanaan pekerjaan Perampalan Pohon (Pemangkasan dan Penebangan) seara

menyeluruh terhadap seluruh jaringan tegangan menengah sesuai dengan jarak aman

yang telah dietetapkan

4.2. Pihak pemberi dan penyedia jasa akan melakukan survey bersama, terhadap jaringan

yang telah bebas dari pohon.

5. SARANA DAN PERALATAN KERJA

5.1 Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan diperlukan sarana dan peralatan kerja yang

harus disediakan oleh pihak vendor.

5.2 Sarana dan Peralatan Kerja disediakan Vendor :

5.2.1 Kendaraan Mobil Pick Up yang digunakan dalam kegiatan operasional

pekerjaan.

5.2.2 Kendaraan Roda Dua yang digunakan untuk inspeksi.

5.2.3 Peralatan kerja dan perlengkapan K2 / K3.

Tabel 1. Daftar Peralatan yang harus tersedia di Mobil Pick Up

NOJENIS PERALATAN U/ PER

SET KENDARAANSATUAN JUMLAH

UMUR

EKONOMIS

PERALATAN

(bulan)

Peralatan Kerja

1 Tangga Fiber Sliding 11 meter Buah 1 36

2 Gergaji Kayu Buah 1 12

3 Parang Buah 4 12

4 Kampak Buah 2 12

5 Chainaw Buah 1 24

6 Tali Nilon 12 mm Meter 30 12

7 Sapu dan Alat Kebersihan Set 1 6

8 Kamera Digital ber GPS Buah 1 36

Peralatan K2/K3

1 Seragam Kerja Set 6 12

2 Helm Pengaman Buah 6 12

3 Sabuk Pengaman Buah 3 36

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 31

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

4 Sarung Tangan Kerja Buah 4 12

5Papan Peringatan Ada Kegiatan Buah 2 24

6 Kotak P3K Set 1 12

6. SERVICE LEVEL AGREEMENT (SLA) & SANKSI PEKERJAAN

6.1 SLA yang disepakati dalam perjanjian pekerjaan Perampalan Pohon (Pemangkasan

dan Penebangan) meliputi :

6.1.1 Integritas

JENIS PELANGGARANSANKSI ATAS PELANGGARAN

I II III

Pelanggan Integritas ( mis :

meminta/menerima imbalan dari

pelanggan yang dilayani,

melakukan perbuatan yang

merugikan PLN, dll)

Peringatan

Tertulis I

+ Pelaku

diberhenti

kan

Peringatan Tertulis

II dan Terakhir +

Pelaku

diberhentikan

Pemutusan

Kontrak

6.1.2 Kecelakaan kerja

NoU R A I A N

JULH PER

BULAN

DENDA DARI

TAGIHAN

BULANAN

BOBOT

PEKERJAA

N

2 Kecelakaan Kerja a. > 1 kali a. 10% X bobot

pekerjaan

10 % x harga

kontrak

perbulan

6.1.3 Target Volume Perampalan Pohon (Pemangkasan dan Penebangan) minimal

setiap bulan

No. U R A I A N

REALISASI

VOLUME

PER

BULAN

DENDA DARI

TAGIHAN

BULANAN

BOBOT

PEKERJAAN

       

1 Perampalan Pohon

(Pemangkasan dan

Penebangan)

Minimal 1/3

dari panjang

total

penyulang

10 % x bobot

pekerjaan

10 % x harga

kontrak

perbulan

       

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 32

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

6.1.4 Bila volume realisasi telah terpenuhi sebelum jangka waktu kontrak selesai

maka vendor wajib melakukan masa pemeliharaan sampai masa berakhir

kontrak.

6.1.5 Penalti Maksimum yang diperhitungkan untuk SLA yang tidak tercapai pada

ayat (1) diatas adalah sebesar 10 % (sepuluh persen) dari nilai kontrak sebulan.

6.1.6 Upah tetap pekerja Perusahaan Lain tidak boleh dipotong dalam hal Perusahaan

Lain mendapatkan penalti.

6.1.7 Apabila terjadi Mogok Kerja maka akan diberi peringatan dan dikenakan

sanksi/denda sebesar nilai kontrak total bulanan (K) dibagi jumlah hari bulan

berjalan (n hari) di kali jumlah hari mogok kerja massal (H)atau {(K/n)x H}.

6.1.8 Apabila terjadi Mogok kerja Massal melebihi 2x24 jam maka pihak Penyedia

Jasa berkewajiban menyediakan tenaga kerja pengganti dengan kompetensi

setara untuk melaksanakan operasional pekerjaan pengguna jasa sesuai

perjanjian.

6.1.9 Apabila terjadi hal-hal yang merugikan PLN yang diakibatkan kegiatan para

pekerja pihak Penyedia Jasa maka segala kerugian PLN menjadi tanggung

jawab Penyedia Jasa kecuali kegiatan tersebut atas perintah Direksi

Pekerjaan/Pengawas PLN, tanpa mengurangi konsekuensi hukum yang menjadi

tanggung jawab yang bersangkutan.

6.1.10 Apabila dalam pelaksanaan perkerjaan Perampalan Pohon (Pemangkasan dan

Penebangan) terkendala oleh Regulasi yang dapat menyebabkan tidak

tercapainya SLA, maka vendor wajib melaporkan secara tertulis kepada Direksi

Pekerjaan untuk dilakukan survey bersama dan dibuatkan Berita Acara ............,

dan bila mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan maka tidak dikenakan

denda.

6.1.11 Apabila dalam pelaksanaan perkerjaan Perampalan Pohon (Pemangkasan dan

Penebangan) terdapat kondisi dimana sudah memenuhi jarak ROW namun

masih memiliki potensi penyebab gangguan maka atas perintah direksi

pekerjaan vendor wajib melaksanakan perampalan lanjutan.

6.1.12 Apabila dalam pelaksanaan perkerjaan Perampalan Pohon (Pemangkasan dan

Penebangan) terdapat kondisi dimana sudah memenuhi jarak ROW namun

masih memiliki potensi penyebab gangguan maka atas perintah direksi

pekerjaan vendor wajib melaksanakan perampalan lanjutan.

.

7. PELAKSANAAN PEKERJAAN

7.1. Dalam hal pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud pada BAB IV butir 2 tersebut

diatas maka tenaga-tenaga pelaksanaan Pemborong melaksanakan pekerjaan

berdasarkan Rencana kerja Harian/Mingguan/Bulanan dan perintah pelaksanaan

pekerjaan setiap hari dari pengawas pekerjaan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 33

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

8. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

8.1. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan Perampalan pohon dilaksanakan setiap hari

dan masing-masing regu dilengkapi peralatan kerja dan alat pengaman / keselamatan

kerja.

8.2. Sebelum dan sesudah atau selama dalam melaksanakan pekerjaan, Pemborong

senantiasa berkoordinasi dengan pengawas PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel,

Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba, terlebih menyangkut Pemadaman.

9. SERVICE LEVEL AGREEMENT (SLA)

9.1. Dalam Pelaksanaan pekerjaan sesuai BAB IV butir 2, maka kepada Pemborong

diberikan sasaran kerja sebagai tolak ukur jaminan bahwa Pemborong telah

melaksanakan tugasnya sesuai harapan yang diinginkan oleh PT. PLN (Persero)

Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar Area Bulukumba.

9.1.1. Pemangkasan Pohon

9.1.1.1. Pemangkasan pohon dari Pemborong SUTM sebanyak 1 kali per

Triwulan.

9.1.1.2. Jarak bebas 2,5 mtr dengan Konduktor SUTM sebanyak 1 kali per

Triwulanuntuk semua SUTM di Area Bulukumba.

9.1.1.3. Jarak bebas 1,5 mtr dengan Konduktor SUTR sebanyak 1 kali per

tiga Bulan untuk semua SUTR di Area Bulukumba.

10. PENUNDAAN PELAKSANAAN / MERUBAH VOLUME PEKERJAAN

10.1. Direksi pekerjaan mempunyai hak untuk memerintahkan pihak Pemborong menunda

dan memulai lagi seluruh pekerjaan atau bagian-bagian dari pekerjaan atau merubah

volume pekerjaan tanpa membatalkan persyaratan-persyaratan dalam surat

perjanjian/kontrak, Perintah untuk menunda atau memulai pekerjaan akan

dikeluarkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan kepada pihak Pemborong, waktu

penyelesaian pekerjaan akan diperpanjang sesuai dengan waktu yang hilang karena

penundaan tersebut diatas.

11. PEKERJAAN TAMBAH / KURANG

11.1. Pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang akibat perubahan volume pekerjaan atau

perubahan lokasi pekerjaan dapat dikenakan kepada Pemborong yang dinyatakan

dalam Addendum atas surat perjanjian / kontrak.

11.2. Pemborong harus menerima pekerjaan tambah atau kurang yang diperintahkan oleh

pemberi tugas dengan ketentuan sebagai berikut :

11.2.1. Penambahan/pengurangan pekerjaan yang harga satuannya tercantum dalam

kontrak akan diperhitungkan dengan mempergunakan harga satuan yang

tercantum dalam kontrak tersebut.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 34

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

11.2.2. Penambahan/pengurangan pekerjaan yang harga satuannya tidak tercantum

didalam kontrak akan diperhitungkan dengan harga satuan baru.

12. LAPORAN PEKERJAAN

12.1. Hasil pelaksanaan pekerjaan pengoperasian, pemeliharaan dan administrasi distribusi

untuk PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar Area Bulukumba secara

bulanan, yaitu laporan secara lengkap dan terinci melalui direksi pekerjaan dan harus

sudah diserahkan setiap awal bulan berikutnya.

12.2. Pemborong harus membuat laporan bulanan berdasarkan sasaran kinerja yang

ditandatangani Pemborong dan direksi pekerjaan/pengawas lapangan.

12.3. Laporan bulanan dibuat dalam rangkap 3 (tiga) yang merupakan lembaran lepas

dengan pembagian : 2 (dua) berkas untuk direksi pekerjaan dan 1 (satu) berkas untuk

arsip Pemborong.

12.4. Semua jenis laporan harus disampaikan dalam bentuk hardcopy dan softcopy

(disampaikan melalui CD).

12.5. Laporan realisasi pekerjaan Sebelum dan sesudah pelaksanaan pekerjaan agar difoto

yang mencantumkan tanggal pelaksanaannya.

13. PENYELESAIAN PEKERJAAN

13.1. Setiap hari pelaksana pekerjaan diwajibkan membuat laporan harian pekerjaan yang

telah dikerjakan meliputi jumlah perampalan pohon yang telah dilaksanakan dan

dituangkan dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan sesuai dengan Service Level

Agreement (SLA).

13.2. Bila waktu pelaksanaan pekerjaan terjadi kerusakan-kerusakan pada pekerjaan atau

bangunan lain, fasilitas-fasilitas yang ada karena peralatan atau Material Pemborong

maka Pemborong harus membetulkan/mengganti semua kerusakan tersebut dengan

biaya ditanggung sendiri oleh Pemborong.

14. TENAGA PELAKSANA

14.1. Didalam pelaksanaan pemborongan pekerjaan ini Pemborong harus menyertakan /

mempergunakan tenaga-tenaga teknis yang ahli dalam bidang pekerjaannya. Selain

Tenaga Teknis tersebut di atas Pemborong akan menyediakan tenaga pelaksana (man

power) secukupnya dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.

14.2. Jaminan Pekerjaan & Masa Pemeliharaan.

14.2.1. Pemborong menjamin bahwa hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam

BAB IV butir 6.1.2 tidak akan menimbulkan akibat-akibat sampingan yang

merugikan unit, Pelanggan atau peralatan lainnya yang sudah ada.

14.2.2. Semua kerugian yang timbul sebagai akibat kejadian sesuai dengan BAB IV

butir 14.2.1 tersebut diatas, menjadi beban dan tanggung jawab Pemborong.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 35

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

15. PERSYARATAN TENAGA PELAKSANA

15.1. Ma pu melaksanakan pekerjaan perampalan dengan terampil dan aman.

15.2. Bertanggung jawab dan bersikap sopan santun antar sesama di lingkungan kerja.

15.3. Menggunakan kartu identitas lain yang jelas untuk menjaga Citra pelayanan.

15.4. Tidak ceroboh dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik

15.5. Tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan pekerjaan.

15.6. Dalam melaksanakan pekerjaan harus mengacu kepada SOP yang ada

16. WILAYAH KERJA

16.1. Untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan, maka Pemborong diwajibkan membuka

Kantor Perwakilan yang letaknya di kota Bulukumba agar memudahkan

berkoordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan, serta menyediakan tenaga Koordinator.

16.2. Wilayah Kerja :

16.2.1. PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba.

16.2.2. Rayon Bantaeng.

16.2.3. Rayon Bontobahari.

16.2.4. Rayon Jeneponto.

16.2.5. Rayon Panrita Lopi.

16.2.6. Rayon Selayar.

16.2.7. Rayon Sinjai.

16.2.8. Rayon Tanete.

16.3. Untuk tenaga Koordinator mutlak harus ada di tiap kantor Area dan Rayon yang

berfungsi untuk berkoordinasi dengan Pengawas pekerjaan dalam pelaksanaan

pekerjaan.

16.4. Perusahaan pelaksana harus sudah menetapkan nama, alamat, nomor telepon kantor

perwakilan (Dalam bentuk surat ketetapan/penunjukan) dan diserahkan sebelum

kontrak ditandatangani.

17. KEAMANAN

17.1. Pemborong bertanggung jawab untuk keamanan barang dan peralatan yang

dipergunakan, Pengamanan harus dijalankan oleh Pemborong untuk menjaga

terhadap bahaya pencurian, pengrusakan, kebakaran dan kerugian lainnya.

17.2. Pemborong bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan para tenaga pekerja.

Apabila ada tenaga pekerja mengalami kecelakaan dalam melaksanakan pekerjaan,

hal ini merupakan tanggung jawab Pemborong. Pemborong diwajibkan mengikuti

peraturan tentang keselamatan kerja.

17.3. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ini terjadi kerusakan barang, kebakaran atau

kehilangan akibat kesalahan atau kelalaian tenaga pekerja yang menimbulkan

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 36

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

kerugian pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area

Bulukumba, maka Pemborong harus bersedia membayar ganti rugi kepada PT. PLN

(Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba yang jumlahnya atau

besarnya ganti rugi sesuai dengan besarnya kerugian yang diderita oleh PT PLN

(Persero) Wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar Area Bulukumba.

18. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN(K2)/ KEAMANAN / KEBERSIHAN

DAN JAMINAN SOSIAL

18.1. Keselamatan Kerja / Keamanan

18.1.1. Dalam melaksanakan pekerjaannya di lingkungan kerja Penyedia Jasa wajib

mematuhi prinsip-prinsip Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) sesuai

peraturan perundangan yang berlaku seperti yang didalamnya meliputi 4 pilar

yaitu :

18.1.1.1. Pilar Keselamatan Kerja : mewujudkan kondisi aman bagi pekerja

dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan

kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan Penyedia Jasa,

dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian

terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul

karena hubungan kerja yang menimpa pekerja.

18.1.1.2. Pilar Keselamatan Umum : mewujudkan kondisi aman bagi

masyarakat umum dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan

Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan

Penyedia Jasa, dengan memberikan perlindungan, pencegahan

dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan masyarakat

umum yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.

18.1.1.3. Pilar Keselamatan Lingkungan : mewujudkan kondisi akrab

lingkungan dari Instalasi, dengan memberikan perlindungan

terhadap terjadinya pencemaran dan / atau pencegahan terhadap

terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan

Instalasi.

18.1.1.4. Pilar Keselamatan Instalasi : mewujudkan kondisi andal dan aman

bagi Instalasi, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan

pengamanan terhadap terjadinya gangguan dan kerusakan yang

mengakibatkan Instalasi tidak dapat berfungsi secara normal dan

atau tidak dapat beroperasi.

18.1.2. Penyedia Jasa wajib menyediakan peralatan kerja yang standar, APD (Alat

Pelindung Diri) dan peralatan proteksi untuk keselamatan Kerja para pekerja

dalam pelaksanaan pekerjaan dengan jumlah yang lengkap, aman dan layak

pakai sesuai standar keselamatan yang berlaku.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 37

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

18.1.3. Penyedia Jasa wajib memerintahkan kepada seluruh pekerja untuk

menggunakan peralatan kerja yang standar dan menggunakan APD sesuai

kebutuhan selama pekerjaan dilaksanakan

18.1.4. Pengguna Jasa atau Supervisor yang mewakili Pengguna Jasa berhak

menegur para pekerja dan kepada Penyedia Jasa jika dalam pelaksanaan

pekerjaan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri, bahkan menghentikan

sementara pekerjaan dimaksud apabila sangat membahayakan bagi pekerja

sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku.

18.1.5. Penyedia Jasa wajib menyediakan kotak obat / kotak P3K dan peralatan

kecelakaan dengan jumlah yang cukup untuk sejumlah pekerja yang

melaksanakan pekerjaan.

18.1.6. Penyedia Jasa bertanggung jawab dan wajib menyediakan sarana atas

keamanan untuk tempat kerja, hasil dan pelaksanaan pekerjaan, keselamatan

tenaga kerja, kebersihan lingkungan, tempat kerja, gudang, alat-alat dan

bahan bahan atau material untuk pelaksanaan pekerjaan ini, sampai saat

dilakukannya penyerahan pekerjaan dari Penyedia Jasa kepada Pengguna

Jasa.

18.1.7. Lokasi pekerjaan harus mendapat pengamanan yang cukup baik dari

pencurian, kebakaran dan lain – lain yang dianggap berbahaya.

18.1.8. Pemborong harus menempatkan penjaga keamanan ditempat pelaksanaan

dari permulaan pekerjaan sampai selesai.

18.1.9. Seluruh pekerjaan jasa wajib memiliki dan menerapkan Standar Operasional

Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK) pekerjaan.

18.1.10.Seluruh SOP/IK dan tempat/lokasi bekerja harus melalui proses identifikasi

bahaya dan pengendalian resiko atau disingkat HIRAC (Hazard

Identification Risk Assesment Control) dijadikan sebagai lampiran kontrak.

18.1.11.Sesuai hasil HIRAC, apabila pekerjaan atau tempat kerja didapat

berpontensi bahaya tinggi, sangat tinggi, fatal dan seterusnya, wajib mengisi

Job Safety Analyst (JSA) dan Working Permit (Ijin Kerja).

18.1.12.Untuk pekerjaan dan area kerja beresiko tinggi wajib menggunakan

menerapkan buddy system (tidak boleh bekerja atau masuk area kerja

seorang diri).

18.1.13.Wajib menggunakan sistem lock out dan tag out pada pekerjaan beresiko

tinggi.

18.1.14.Petugas Tenaga Teknik wajib memiliki sertifikat pelatihan/kompetensi.

18.1.15.Apabila terjadi kecelakaan kerja dan atau penyakit akibat hubungan

kerja(gagal sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja) yang

disebabkan karena ketidaksesuaian dalam menjalankan prinsip-prinsip

keselamatan kerja yang tertuang dalam peraturan perundangan K2, maka

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 38

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

mitra kerja bertanggung jawab secara penuh dan segala kerugian ditanggung

Penyedia Jasa.

18.1.16.Apabila dalam implementasinya point 18.1.1. s/d 18.1.16 diatas tidak

dipenuhi /dilaksankan maka pihak PT PLN (Persero) akan mengevaluasi

dan memutus secara sepihak atas perjanjian pengadaan barang dan jasa yang

sedang berlangsung.

18.2. Kebersihan / Kesehatan

18.2.1. Tempat kerja harus selalu dijaga dari kotoran – kotoran yang dapat

menimbulkan penyakit.

18.2.2. Pemborong diharuskan menjaga kebersihan, keamanan dan bersedia

memperbaiki kerusakan lingkungan / sarana – sarana diluar lokasi proyek

yang rusak karena adanya pelaksanaan pekerjaan tersebut.

18.3. Perburuhan / Jaminan Sosial :

18.3.1. Pemborong berkewajiban :

18.3.1.1. Bertanggung jawab atas segala kejadian dalam hubungan kerja,

baik antara Pemborong dengan karyawan / pekerjanya maupun

direksi pekerjaan sesuai dengan undang – undang / peraturan –

peraturan yang berlaku, termasuk ijin penggunaan tenaga kerja

asing.

18.3.1.2. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dalam

hubungan kerja antara Pemborong dan karyawan / pekerjanya

dalam urusan perburuhan sesuai dengan undang – undang /

peraturan – peraturan yang telah ditetapkan dalam undang –

undang perburuhan.

18.3.1.3. Mendaftarkan tenaga kerjanya yang berkaitan dalam

melaksanakan jasa borongan pekerjaan ini kepada JAMSOSTEK

(BPJS Ketenaga kerjaan dan BPJS Kesehatan).

18.3.1.4. Melaporkan secara tertulis atas kejadian kecelakaan yang

menimpa petugas / pekerja atau karyawan kepada direksi

pekerjaan / PT. PLN ( Persero ) Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar

Area Bulukumba.

19. IJIN-IJIN

19.1. Pemborong bertanggung jawab penuh dalam mendapatkan ijin – ijin dan dispensasi

yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 39

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSEL, SULTRA, DAN SULBAR

AREA BULUKUMBA

BAB V

PENUTUP

Perubahan atau penambahan atas hal-hal yang belum tercakup dalam RKS ini akan dicantumkan

dalam berita acara penjelasan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RKS ini.

RENCANA KERJA DAN SYARAT 2016 40