varicella.docx

4
Infeksi herpes simplex dan zoster adalah suatu keadaan yang sering terjadi dan mengakibatkan angka morbiditas yang berarti. Our drug review membahas mengenai pilihan obat-obat yang dapat digunakan sebagai terapi dan profilaksis, disertai dengan sumber informasi lebih lanjut dan sebuah analisis dari data resep. Herpes simplex virus (HSV) and varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus yang saling berhubungan dimana keduanya menyebabkan ruam yang melepuh dan ditandai oleh kemampuannya untuk membentuk infeksi laten. Infeksi primer biasanya melibatkan kulit dan membran mukus, menyebabkan timbulnya ruam vesikular yang khas. Setelah proses resolusi dari infeksi virus yang aktif, virus memperlihatkan clinically silent infection terutama pada neuron didalam trigeminal dan ganglia dorsalis. Infeksi laten ini terjadi sepanjang hidup dan mungkin mengalami reaktivasi dimana virus infeksius yang baru dikeluarkan dari dalam ganglion dan melintas melewati akson ke tempat infeksi sebenernya atau ke tempat yang lainnya di dalam dermatom yang sama. Pada saat ini mungkin timbul lesi, meskipun reaktivasi HSV bersifat asimptomatik, terutama sering ditemukan pada daerah mukosa. Reaktivasi dari replikasi virus mungkin dipicu oleh kejadian stess fisik maupun psikologik seperti sinar matahari, menderita suatu penyakit atau kecemasan. Sistem imun mengontrol dan mengeliminasi replikasi virus pada saat infeksi primer maupun reaktivasi, pada individu dengan sistem imun yang buruk berkemungkinan mengenai daerah yang lebih luas, semakin sering dan semakin berat gejalanya Artikel ini meninjau kembali mengenai tampilan klinis dari infeksi HSV dan VZV dimana hal ini kemungkinan besar

Upload: ahmad-shukri

Post on 16-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Infeksi herpes simplex dan zoster adalah suatu keadaan yang sering terjadi dan mengakibatkan angka morbiditas yang berarti. Our drug review membahas mengenai pilihan obat-obat yang dapat digunakan sebagai terapi dan profilaksis, disertai dengan sumber informasi lebih lanjut dan sebuah analisis dari data resep.Herpes simplex virus (HSV) and varicella-zoster virus (VZV) merupakanvirus yang saling berhubungan dimana keduanya menyebabkan ruam yang melepuh dan ditandai oleh kemampuannya untuk membentuk infeksi laten.Infeksi primer biasanya melibatkan kulit dan membran mukus, menyebabkan timbulnya ruam vesikular yang khas. Setelah proses resolusi dari infeksi virus yang aktif, virus memperlihatkan clinically silent infection terutama pada neuron didalam trigeminal dan ganglia dorsalis.Infeksi laten ini terjadi sepanjang hidup dan mungkinmengalami reaktivasi dimana virus infeksius yang baru dikeluarkan dari dalam ganglion dan melintas melewati akson ke tempat infeksi sebenernya atau ke tempat yang lainnya di dalam dermatom yang sama. Pada saat ini mungkin timbul lesi, meskipun reaktivasi HSV bersifat asimptomatik, terutama sering ditemukan pada daerah mukosa. Reaktivasi dari replikasi virus mungkin dipicu oleh kejadian stess fisik maupun psikologik seperti sinar matahari, menderita suatu penyakit atau kecemasan.Sistem imun mengontrol dan mengeliminasi replikasi virus pada saat infeksi primer maupun reaktivasi, pada individu dengan sistem imun yang buruk berkemungkinan mengenai daerah yang lebih luas, semakin sering dan semakin berat gejalanyaArtikel ini meninjau kembali mengenai tampilan klinis dari infeksi HSV dan VZV dimana hal ini kemungkinan besar ditemui di pelayanan primer, kecuali herpes genital. Tampilanklinis yang terjadi dan komplikasi dibahas bersama dengan rekomendasi kapan digunakan test diagnostik, kapan diterapi, dan kapan dirujuk ke rumah sakit atau dokter spesialis. Saran untuk melakukan kontak terapi yang sesuai juga diberikan.Virus Herpes SimpleksInfeksi primer HSV didapatkan melalui kontak dengan sekret infeksius pasien, dan lesi terjadi pada daerah yang terinfeksi pertama kali setelah masa inkubasi selama 2 sampai 12 hati. Di UK, HSV tipe 1 sering menginfeksi mukosa mulut, sedangkan HSV tipe 2 biasanya menginfeksi genitalia, meskipun demikan terdapatnya perbedaan anatomi ini semakin ditelusuri.Manifestasi klinis pada tempat lain yang jarang ditemui antara lain, meningitis, Bell's palsy, hepatitis dan pneumonia serta esofagitis pada pasien dengan gangguan sistem imun.GingivostomatitisInfeksi primer HSV pada anak selalu melibatkan mukosa mulut, disertai vesikel yang nyeri dan ulkus pada gusi, bibir, lidah, mukosa bukal, dan pakatum. Demam dan limfadenopati mungkin ditemukan.Diagnosis banding antara lain, heroangina, aphthous ulcers, erythema multiforme major danStevens-Johnson SyndromeFaringitisPada orang yang lebih tua, infeksi primer HSV biasanya menyebabkan gejala pada saluran nafas bagian atas. pada pemeriksaan biasanya ditemukan faring yang eritem atau terdapatnya eksudat.Faringitis karena infeksi HSV sulit dibedakan dengan faringitis yang disebabkan karena infeksi lain, termasuk karena infeksi mononukleosis, Streptococcus group A,Mycoplasma pneumoniae, influenzadan virus saluran pernafasan lainnya.Herpes labialisInfeksi HSV berulang sering muncul sebagai luka dingin. Fase prodromal digambarkan dengan adanya sensasi kesemutan yang mendahului munculnya vesikel yang terjadi beberapa jam hingga beberapa hari.Vesikel timbul pada bibir, garis tepi bibir atau area kulit lainnya. Vesikel tersebut sangat gatal dan nyeri, dan setelah satu hari menjadi saru dan membentuk weeping ulcer, yang selanjutnya menjadi krusta dan sembuh.Kejadian berulang mungkin terjadi sekali-kali atau dengan interval teratur, secara khas dua sampai tiga kali setahun, meskipun pada beberapa pasien menderita kejadian berulang dengan frekuensiInfeksi pada MataHSV adalah salah satu agen infeksius yang menyebabkan keratitis. Infeksi pada mata mungkin terjadi pada infeksi primer HSV, mungkin karena proses autoinoculasi dan biasanya melibatkan kelopak mata dan konjungtivq (blefarokonjungtivitis). Infeksi berulang mungkin menimbulkan ulkus dentritik superfisial (epitelial konjungtivitis). Gejala yang timbul seperti sensasi benda asing, fotofobia, pandangan kabur dan mata merah.Stroma kerartitis melibatkan lapisan lebih dalam kornea dan menimbulkan jaringan parut pada kornea yang mengakibatkan gangguan penglihatan. nekrosis akut pada retina mungkin terjadi pada orang yang lebih tua atau pada pasien dengan gangguan imun.Infeksi pada Tangan dan JariInfeksi HSV pada jari mungkin dihasilkan dari proses autoinoculasi, contohnya jari telunjuk yang dihisap pada anak kecil, meskipun dokter gigi dan tenaga medis lainnya mungkin terinfeksi dengan kontak langsung dengan pasien. Jari yang terinfeksi membengkak, merah dan lunak dengan vesikel kecil pada fase awal.Eczema herpeticumPada individu dengan eksim atopi infeksi HSV mungkin menyebar ke area kulit yang luas, sebagian mengenai wajah dan leher. Demam dan limfadenooati mungkin dapat terjadi. Area kulit yang terkena menimbulkan nyeri, dan mengandung lepuhan berisi air yang selanjutnya akan pecah dan menjadi krustaKondisi yang sama mungkin terlihat lebih jaranh pada pasien eksim dengan ruam vesikel lainnya termasuk varisela, zoster atau infeksi enterovirus. ruam mungkin sulit dibedakan dengan impetigo.Infeksi HSV pada NeonatusBayi yang lahir dari seorang wanita yang sedang terinfeksi HSV pada saat melahirkan mungkin terinfeksi dan hal ini mungkin mengancam kehidupan bayi tersebut, terutama ketika ibu terinfeksi HSV tipe 2 dan tidak memiliki antibodi pada saat melahirkan