variable length subnet mask (vlsm)

Upload: hasan-choiri-mahfud

Post on 30-Oct-2015

92 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Variable Length Subnet Mask (VLSM)

Anggota :Hasan Choiri Mahfud13110015Mukhamad Syaiful13110016Asd13110017Bibit Eko Santoso13110018Yoga Pratama 13110019Maryono13110020

13.5B.07BSI2013Kelompok IIIScallable IP AddresingVariable Length Subnet Mask (VLSM)PendahuluanPembahasanPenerapanDemo Menggunakan Cisco Paket TracerTanya Jawab

AgendaPendahaluanIP address (Internet Protocol ) adalah alamat logika yang diberikan kepada perangkat jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP dimana protocol TCP/IP digunakan untuk meneruskan packet informasi (routing) dalam jaringan LAN, WAN dan Internet. IP address dibuat untuk mempermudah dalam pengaturan atau pemberian alamat pada perangkat jaringan agar perangkat tersebut dapat saling berkomunikasi. Seluruh perangkat jaringan memiliki MAC address (Media Access Control) yang berbeda-beda terdiri dari 12 digit bilangan hexadecimal (contoh: 00:3f:1a:55:b4) yang dikeluarkan oleh masing-masing vendor. PendahuluanHal ini adalah sebagai interface atau media komunikasi antara NIC dengan PC dalam suatu jaringan yang bekerja pada layer 2 (datalink). Namun MAC address tidak fleksibel jika digunakan sebagai alamat Internet Protocol, MAC address akan selalu berubah secara otomatis mengikuti perubahan atau pergantian NIC yang rusak, ini akan menimbulkan permasalahan dalam alamat logic, dengan diterapkannya IP address maka hal tersebut dapat diatasi, meskipun MAC address yang dimiliki NIC berubah dengan IP address yang sama tetap dapat digunakan pada seluruh NIC apapun jenis dan vendor-nya.

Pendahuluan Jadi penggunaan IP address memberikan kemudahan dalam network management system. Dan sebelum kita membahas tentang Variable Length Subnet Masking (VLSM), kita terlebih dahulu harus mengerti tentang Subnetting IP Address. Dikarenakan VLSM ini sangat erat berhubungan dengan subnetting. Jadi kami sarankan jika anda ingin mengerti tentang bab ini, terlebih dahulu harus mengerti tentang Subnetting.PendahuluanPembahasanVLSM adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam VLSM dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam subneting classic, subnet zeroes, dan subnet- ones tidak bisa digunakan. selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien.Jika proses subnetting yang menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host yang sama telah dilakukan, maka ada kemungkinan di dalam segmen-segmen jaringan tersebut memiliki alamat-alamat yang tidak digunakan atau membutuhkan lebih banyak alamat.PembahasanKarena itulah, dalam kasus ini proses subnetting harus dilakukan berdasarkan segmen jaringan yang dibutuhkan oleh jumlah host terbanyak. Untuk memaksimalkan penggunaan ruangan alamat yang tetap, subnetting pun diaplikasikan secara rekursif (rekursif maksudnya membagi menjadi beberapa sub jaringan yang diambil dari jaringan itu sendiri) untuk membentuk beberapa subjaringan dengan ukuran bervariasi, yang diturunkan dari network identifier yang sama. Teknik subnetting seperti ini disebut juga variable-length subnetting.

PembahasanSubjaringan-subjaringan yang dibuat dengan teknik ini menggunakan subnet mask yang disebut sebagai Variable-length Subnet Mask (VLSM). Karena semua subnet diturunkan dari network identifier yang sama, jika subnet-subnet tersebut berurutan (kontigu subnet yang berada dalam network identifier yang sama yang dapat saling berhubungan satu sama lainnya), rute yang ditujukan ke subnet-subnet tersebut dapat diringkas dengan menyingkat network identifier yang asli. Teknik variable-length subnetting harus dilakukan secara hati-hati sehingga subnet yang dibentuk pun unik, dan dengan menggunakan subnet mask tersebut dapat dibedakan dengan subnet lainnya, meski berada dalam network identifer asli yang sama. PembahasanKehati-hatian tersebut melibatkan analisis yang lebih terhadap segmen-segmen jaringan yang akan menentukan berapa banyak segmen yang akan dibuat dan berapa banyak jumlah host dalam setiap segmennya. Dengan menggunakan variable-length subnetting, teknik subnetting dapat dilakukan secara rekursif: network identifier yang sebelumnya telah di-subnet-kan, di-subnet-kan kembali. Ketika melakukannya, bit-bit network identifier tersebut harus bersifat tetap dan subnetting pun dilakukan dengan mengambil sisa dari bit-bit host.PembahasanTentu saja, teknik ini pun membutuhkan protokol routing baru. Protokol-protokol routing yang mendukung variable-length subnetting adalah Routing Information Protocol (RIP) versi 2 (RIPv2), Open Shortest Path First (OSPF), dan Border Gateway Protocol (BGP versi 4 (BGPv4). Protokol RIP versi 1 yang lama, tidak mendukungya, sehingga jika ada sebuah router yang hanya mendukung protokol tersebut, maka router tersebut tidak dapat melakukan routing terhadap subnet yang dibagi dengan menggunakan teknik variable-length subnet mask.PembahasanPerhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask. Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-nya dapat memenuhi persyaratan :Routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol : RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2),Semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus packet informasi.

PembahasanPenerapanMisalnya ada alamatnetwork172.16.0.0/16untuk mengkomunikasikan4buah gedung. GedungAterdapat 100 PC, gedungBterdapat 1000 PC, gedungCterdapat 500 PC, dan gedung D terdapat 2 PC. Bagaimanakah kita membuatsubnetdengan menggunakan VLSM?Penyelesaian :Urutkan gedung dari pemakaian PC terbanyak ke yang terkecilUrutannya menjadi :Gedung B = 1000 PCGedung C = 500 PCGedung A = 100 PCGedung D = 2 PC

PenerapanPahami tabel berikut:

Gedung BDisini dibutuhkan 1000 host maka carilah jumlah host yg mendekati 1000 dari tabel diatas. Sehingga yang sesuai dengan kebutuhan host tsb ialah 2^10 = 1024dgn subnet mask 255.255.252.0. Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini :255.255.255.255255.255.252. 0 _ 0. 0. 3.255Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah denganipnetwork172. 16. 0. 0 0. 0. 3.255 +172. 16. 3.255Sehingga didapatkan hasil berikutNetwork : 172.16.0.0/22IP Pertama : 172.16.0.1IP Terakhir : 172.16.3.254IP Broadcast : 172.16.3.255Subnet Mask : 255.255.252.0Gedung CDisini dibutuhkan 500 host maka carilah jumlah host yg mendekati 500 dari tabel diatas. Sehingga yang sesuai dengan kebutuhan host tsb ialah 2^9 = 512dgn subnet mask 255.255.254.0. Untuk mencari nilai ip range seperti dibawah ini :255.255.255.255255.255.254. 0 _ 0. 0. 1.255Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah denganipnetwork172. 16. 4. 0 0. 0. 1.255 +172. 16. 5.255Sehingga didapatkan hasil berikutNetwork : 172. 16. 4. 0/23IP Pertama: 172.16. 4.1IP Terakhir: 172.16. 5.254IP Broadcast : 172.16.5. 255Subnet Mask : 255.255.254.0Gedung ADisini dibutuhkan 100 host maka carilah jumlah host yg mendekati 100 dari tabel diatas. Sehingga yang sesuai dengan kebutuhan host tsb ialah 2^7 = 128dgn subnet mask 255.255.255.127. Untuk mencari nilai ip range seperti di bawah ini :255.255.255.255255.255.254.128 _ 0. 0. 1.127Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah denganipnetwork172. 16. 6.128 0. 0. . 127 +172. 16. 6. 127Sehingga didapatkan hasil berikutNetwork : 172.16. 6 . 0/25IP Pertama : 172.16. 6 . 1 IP Terakhir : 172.16. 6 . 126 IP Broadcast: 172.16 .6 .127 Subnet Mask: 255.255.255.128Gedung DDisini dibutuhkan 2 host maka carilah jumlah host yg mendekati 2 dari tabel diatas. Sehingga yang sesuai dengan kebutuhan host tsb ialah 2^1 = 2dgn subnet mask 255.255.255.254 . Untuk mencari nilai ip range seperti di bawah ini :255.255.255.255255.255.255.254 _ 0. 0. 0. 1Dan untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah denganipnetwork172. 16. 6. 1290. 0. 0. 1 +172. 16. 6. 130Sehingga didapatkan hasil berikutNetwork : 172.16. 6 . 128/31IP Pertama : 172.16. 6 . 129IP Terakhir : 172.16. 6 . 130 IP Broadcast: 172.16 .6 . 131 Subnet Mask: 255.255.255.254Tanya JawabSekianTerima KasihSheet1Host ke2^nJumlah HostSubnet MaskPre. Mask/32-n2^01255,255,255,255/322^1225,525,555,254/312^24255,255,255,252/302^38255,255,255,248/292^416255,255,255,240/282^532255,255,255,224/272^664255,255,255,192/262^7128255,255,255,128/252^8256255.255.255.0/242^9512255.255.254.0/232^101024255.255.252.0/222^112048255.255.248.0/212^124096255.255.240.0/202^138192255.255.224.0/192^1416386255.255.192.0/182^1532768255.255.128.0/172^1665536255.255..0/162^17131072255.254.0.0/152^18262144255.2520.0/142^19524288255.248.0.0/132^201048576255.240.0.0/122^212097152255.224.0.0/112^224194304255.192.0.0/102^238388608255.128.0.0/92^2416777216255.0.0.0/8