subnetting (1) -...

24
KEMAL ADE SEKARWATI SUBNETTING (1)

Upload: dohuong

Post on 03-May-2019

262 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

KEMAL ADE SEKARWATI

SUBNETTING (1)

Pengertian Subnetting

• Subnetting : upaya / proses untuk memecah sebuah network dengan jumlah host yang cukup banyak, menjadi beberapa network dengan jumlah host yang lebih sedikit.

• Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C yang sudah diatur.

• Subnetting, bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan.

• Hanya 3 kemungkinan network ID yang tersed ia berdasarka ke las IP address standard : 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C.

Pengertian Subnet Mask

• Subnet mask : mengacu kepada angka biner 32 bit , d igunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.

• RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut sebagai address mask sebagai sebuah nilai 32-bit, digunakan untuk membedakan network ID dari host ID di dalam sebuah alamat IP

• Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut :

a. Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.

b. Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.

• Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja.

Aturan Membuat Subnet Mask

1. Angka minimal untuk network ID = 8 bit. → octet pertama dari subnet pasti 255.

2. Angka max network ID = 30 bit. Sisakan sedikitnya 2 bit untuk host ID. Sebuah host ID yang semuanya berisi angka 1 digunakan untuk broadcast address dan semua 0 digunakan untuk mengacu kepada network itu sendiri.

3. Network ID disusun oleh deretan angka 1, hanya 9 nilai saja yang mungkin digunakan di tiap octet subnet mask (termasuk 0).

Representasi Subnet Mask

1. Desimal Bertitik

Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted decimal notation), seperti halnya alamat IP.

Setelah semua bit diset sebagai bagian network identifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal bertitik.

Subnet mask bukanlah sebuah alamat IP.

Tabel berikut menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik.

Formatnya adalah :

Tabel 1. Format Pada Notasi Desimal Bertitik

2. Panjang Prefiks (Prefix Length)

s e b u a h c a ra ya n g d i g u n a k a n u n t u k merepresentasikan sebuah subnet mask d e n g a n m e n g g u n a k a n b i t y a n g mendefinisikan network ID sebagai sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network prefix seperti tercantum di dalam tabel.

Notasi network prefix juga dikenal dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR) yang didefinisikan di dalam RFC 1519.

Formatnya adalah sebagai berikut :

Tabel 2 Format Notasi Prefix Length

Menentukan alamat Network ID

• Menentukan network ID dari alamat IP dengan menggunakan sebuah subnet mask tertentu, menggunakan operasi logika perbandingan AND.

• Operasi logika AND comparison dengan menggunakan 32-bit alamat IP dan dengan 32-bit subnet mask.

• Hasil dari operasi bitwise alamat IP dengan subnet mask itulah yang disebut dengan network identifier

Tabel Pembuatan Subnet

1. Menentukan jumlah subnet

x = banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask untuk kelas C.

Kelas B binari 1 pada 2 oktet terakhir,

Kelas A binari 1 pada 3 oktet terakhir

2. Menentukan jumlah host per subnet

y adalah kebalikan dari x = banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet mask kelas C. Untuk kelas B pada 2 oktet terakhir. Kelas A pada 3 oktet terakhir.

3. Menentukan blok subnet

Nilai oktet terakhir subnet mask = angka yang ada dibelakang subnet mask, misalnya 255.255.255.192, maka 256 – 192 (nilai terakhir oktet subnet mask) = 64 subnet.

Hasil dari pengurangan ditambahkan dengan bilangan itu sendiri sampai berjumlah sama dengan angka belakang subnet mask 64 + 64 = 128, dan 128 + 64 = 192. Jadi total subnetnya adalah 0,64,128,192.

4. Menentukan Subnet, Host dan Broadcast yang Valid

a. membuat sebuah table (subnet map). ambil subnet yang valid berdasarkan perhitungan subnetting (gunakan rumus menentukan jumlah subnet)

b. Range hos t → menggunakan rumus menentukan jumlah host per subnet.

c. Alamat broadcast merupakan alamat ip address te rakh i r. Ke ten tuan a l amat broadcast tidak boleh sama dengan alamat subnet blok berikutnya atau alamat host terakhir pada blok subnet yang sedang dikerjakan.

Contoh

perhitungan subnetting menggunakan metode desimal bertitik.

Diketahui sebuah network address 88.2.65.192 dengan subnet mask 255.192.0.0

1. Menentukan jumlah subnet

Nilai tiga oktet terakhir dari subnet mask adalah 192.0.0

konversi ke biner →

11000000.00000000.00000000

x = 2 (banyaknya binari 1 pada tiga oktet terakhir subnet mask) →

2. Menentukan jumlah host per subnet

y = 22 (banyaknya binari 0 pada dua oktet terakhir subnet mask)

3. Menentukan Blok Subnet

256 – Nilai Oktet Terakhir Subnet Mask

256 – 192 = 64,

subnet berikutnya 64 + 64 = 128

128 + 64 = 192.

total subnet = 0, 64, 128, 192.

3. Menentukan Subnet, Host dan Broadcast yang valid

Blok subnet 2 dan 3 → subnet yang valid

Jumlah subnet = 2

subnet ke 2 dan 3 → l i ha t b lok subnet , berdasarkan perhitungan itu mulai diambil dari hasil yang dikurangi dari 256 adalah 64 dan sampai dengan batas nilai octet terakhir dari subnet mask (192)

jadi host dan broadcast yang valid berada pada blok subnet 2 dan 3.

Terima kasih