bab 4 hasil dan pembahasan - · pdf filemelakukan konfigurasi pada router mikrotik, ......
TRANSCRIPT
61
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Spesifikasi Sistem
4.1.1 Spesifikasi Hardware
Berikut ini spesifikasi hardware yang akan digunakan dalam implementasi
sistem jaringan internet dan wireless hotspot lab komputer pada SMAN 2
Cibinong.
1. Spesifikasi router mikrotik
Router mikrotik yang digunakan pada jaringan lab komputer SMAN 2
Cibinong adalah mikrotik dengan tipe RB750. Dengan spesifikasi sebagai
berikut :
Tabel 4.1 Spesifikasi router mikrotik RB750
Kode produk RB750
Frekuensi normal CPU 400 MHz
CPU core count 1
RAM 32 MB
Arsitektur MIPS-BE
10/100 Ethernet ports 5
Dimensi 113x89x28mm.
Sistem operasi RouterOS
CPU AR7241-AH1A
Konsumsi daya maksimal 2.5W
62
2. Spesifikasi switch
Switch yang digunakan pada jaringan internet lab komputer SMAN 2
Cibinong merupakan produk dari D-Link dengan tipe DES-1008A dan DES-
1024A. Dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 4.2 Spesifikasi Switch D-Link DES-1008A
Kode produk DES-1008A
Fitur Full/half-duplex untuk
Ethernet/Fast,Ethernet speeds, IEEE
802.3x Flow Control
10/100 Ethernet ports 8
Switching fabric 1.6 Gbps
Protokol CSMA/CD
Transfer data rates Ethernet :
● 10 Mbps (half duplex)
● 20 Mbps (full duplex)
Fast Ethernet :
● 100 Mbps (half duplex)
● 200 Mbps (full duplex)
Topologi Star
63
Tabel 4.2 Spesifikasi Switch D-Link DES-1008A
Network Cables 10BASE-T :
● UTP CAT 3/4/5/5e (100 m
max)
● EIA/TIA-586 100-ohm STP
(100 m max)
100BASE-TX :
● UTP CAT 5/5e (100 m max)
● EIA/TIA-568 100-ohm STP
(100 m max)
Metode transmisi Store-and-forward
Packet Filtering/Forwarding
Rates Ethernet: 14,880 pps per port, Fast
Ethernet: 148,800 pps per port
RAM Buffer 57 kBytes tiap perangkat
Dimensi (WxDxH) 128 x 68.5 x 25.4 mm
Sertifikasi FCC Class B, CE Class B, CB
Tabel 4.3 Spesifikasi Switch D-Link DES-1024A
Interface perangkat 24 10/100 Base-TX ports
LAN IEEE 802.3 10BASE-T, IEEE
802.3u 100BASE-TX compliance,
IEEE 802.3x Flow Control support
Transfer data rates Fast Ethernet
• 100 Mbps Half-Duplex
• 200 Mbps Full-Duplex
Ethernet
• 10 Mbps Half-Duplex
• 20 Mbps Full-Duplex
Port Packet Filtering 148,800 pps for 100 M, 14,880 pps
untuk 10 M
64
3. Spesifikasi access point
Access point yang digunakan pada jaringan wireiesss hotspot merupakan
produk dari TP-Link dengan tipe WR740ND. Dengan spesifikasi sebagai
berikut :
Tabel 4.4 Spesifikasi access point TP-Link WR740ND
Interface 4 10/100Mbps LAN Port
1 10/100Mbps WAN Port
Wireless
Standards
IEEE 802.11n*, IEEE 802.11g, IEEE
802.11b
Antena 5dBi Fixed Omni Directional
Dimensi 6.9 x 4.6 x 1.3 in. (174 x 118 x 33 mm)
Frekuensi 2.4 -2.4835 GHz
Rentang sinyal
11n: Up to 150Mbps(dynamic)
11g: Up to 54Mbps(dynamic)
11b: Up to 11Mbps(dynamic)
Reception
Sensitivity
130M: -68dBm@10% PER
108M: -68dBm@10% PER
54M: -68dBm@10% PER
11M: -85dBm@8% PER
6M: -88dBm@10% PER
1M: -90dBm@8% PER
Daya CE: <20dBm(2.4GHz)
FCC: <30dBm
Fungsi wireless Enable/Disable Wireless Radio, WDS
Bridge, WMM, Wireless Statistics
Keamanan
wireless
64/128/152-bit WEP / WPA /
WPA2,WPA-PSK / WPA2-PSK
65
Tabel 4.4 Spesifikasi access point TP-Link WR740ND
Tipe WAN
Dynamic IP/Static IP/PPPoE/
PPTP(Dual Access)/L2TP(Dual
Access)/BigPond
DHCP Server, Client, DHCP Client List,
Address Reservation
Quality of
Service WMM, Bandwidth Control
Port
Forwarding
Virtual Server,Port Triggering, UPnP,
DMZ
Dynamic DNS DynDns, Comexe, NO-IP
VPN Pass-
Through PPTP, L2TP, IPSec (ESP Head)
Kontrol akses
Parental Control, Local Management
Control, Host List, Access Schedule,
Rule Management
Keamanan
firewall
DoS, SPI Firewall
IP Address Filter/MAC Address
Filter/Domain Filter, IP and MAC
Address Binding
Manajemen Access Control, Local Management,
Remote Management
4. Kabel
Kabel yang digunakan untuk implementasi sistem jaringan internet serta
wireless hotspot adalah kabel UTP (Unshielded Twisted Pair). Kabel tersebut
digunakan untuk menghubungkan internet dari switch ruang IT ke mikrotik
ruang lab komputer, dari mikrotik ruang lab komputer ke switch ruang lab
komputer, dan dari switch ruang lab komputer ke 37 (tiga puluh tujuh) PC.
Kabel UTP yang digunakan berjenis CAT5E dengan frekuensi 100 MHz.
CAT5E dipilih dengan pertimbangan jenis kabel tersebut merupakan kabel
66
yang optimum, karena mampu menampung bandwidth hingga 1000 Mbps (1
Gbps) dan harganya lebih murah jika dibandingkan dengan CAT6. CAT6
dapat menampung bandwidth yang sama dengan CAT5E, namun harganya
lebih mahal.
4.1.2 Spesifikasi Software
Dalam melakukan implementasi sistem jaringan internet dan wireless hotspot
lab komputer pada SMAN 2 Cibinong akan digunakan beberapa software,
diantaranya sebagai berikut :
1. Aplikasi winbox
Aplikasi Winbox digunakan untuk melakukan konfigurasi pada router
mikrotik. Winbox lebih mudah digunakan utuk melakukan konfigurasi
terhadap sistem jaringan internet dibandingkan dengan menggunakan CLI
(Command Line Interface).
Gambar 4.1 Aplikasi winbox
2. Aplikasi Internet Download Manager (IDM)
Internet Download Manager merupakan software download manager yang
digunakan untuk menguji pengaturan bandwidth jaringan lab komputer
setelah dilakukan implementasi.
67
Gambar 4.2 Aplikasi Internet Download Manager
3. Aplikasi speedtest
Aplikasi speedtest merupakan aplikasi berbasis android yang digunakan
untuk menguji kecepatan bandwidth wireless hotspot setelah dilakukan
implementasi untuk melihat apakah bandwidth yang didapat telah sesuai
dengan yang telah dirancang.
Gambar 4.3 Aplikasi speedtest
4. Aplikasi NetWorx
Aplikasi NetWorx merupakan aplikasi berbasis windows yang digunakan
untuk mengukur kecepatan bandwidth jaringan lab komputer dalam bentuk
grafik secara real time.
68
Gambar 4.4 Aplikasi NetWorx
5. Aplikasi Wifi Analyzer
Aplikasi wifi analyzer merupakan aplikasi berbasis android yang
digunakan untuk mengukur kekuatan sinyal yang dipancarkan access point
serta mengetahui informasi jaringan wireless hotspot seperti SSID, MAC
address, channel number, dan tipe security.
Gambar 4.5 Aplikasi wifi analyzer
69
4.2 Implementasi
Pada implementasi dilakukan penerapan secara langsung terhadap hasil
perancangan sistem jaringan yang telah dibuat sebelumnya.
Gambar 4.6 Konfigurasi Port pada router mikrotik
Gambar 4.6 merupakan gambar konfigurasi port pada router mikrotik yang
digunakan. Port 1 digunakan untuk menghubungkan internet melalui switch nomor 1
yang berada pada ruang IT. Port 2 digunakan untuk menghubungkan 37 PC melalui
switch nomor 3 dan switch nomor 4. Sedangkan port 3 digunakan untuk
menghubungkan access point yang digunakan sebagai wireless hotspot.
70
4.2.1 Penempatan Access Point
Gambar 4.7 Lokasi penempatan access point
Pada gambar 4.7, digunakan 1 (satu) access point yang ditempatkan pada
ruang lab komputer dengan pertimbangan lokasi ruang lab komputer dan ruang
belajar yang berdekatan serta sesuai dengan peraturan sekolah yang hanya
mengizinkan penggunaan device tambahan pada ruang lab komputer dan ruang
belajar.
Tahap selanjutnya yaitu dilakukan beberapa tahap implementasi yang terdiri
dari konfigurasi router mikrotik, pengalokasian IP, pengaturan bandwidth LAN,
konfigurasi hotspot, pengaturan bandwidth wireless hotspot, dan pemblokiran
website.
4.2.2 Konfigurasi Router Mikrotik
Software yang digunakan untuk melakukan konfigurasi pada router mikrotik
RB750 yaitu mikrotik router OS yang telah terpasang di dalamnya. Sebelum
melakukan konfigurasi pada router mikrotik, maka perlu dilakukan update software
mikrotik dan download winbox. Update sofware mikrotik dan download winbox
dapat melalui link http://mikrotik.co.id/download.php lalu download router mipsbe-
6.22.npk atau download file software terbaru. Apabila semua file yang dibutuhkan
telah di download, maka software winbox dijalankan lalu isi login winbox dengan
71
memilih MAC address router yang akan dikonfigurasi, lalu isi login dengan admin
dan password dikosongkan karena merupakan konfigurasi default dari winbox, lalu
pilih connect.
Gambar 4.8 Halaman awal winbox
Apabila tampilan user interface winbox telah terbuka, hapus konfigurasi awal
router mikrotik dengan menekan tombol “Remove Configuration” lalu update
software mikrotik dengan versi baru dengan pilih menu file lalu drag and drop file
mipsbe-6.22.npk ke halaman file list.
4.2.3 Pengalokasian IP
Pada pengalokasian IP terdapat beberapa tahapan yaitu konfigurasi interface,
konfigurasi address, konfigurasi NAT, dan konfigurasi static IP address LAN.
4.2.3.1 Konfigurasi Interface
Konfigurasi interface yaitu memberikan nama pada tiap interface yang
akan digunakan dengan cara klik menu interface, maka akan muncul halaman
interface list yang menampilkan semua interface yang tersedia. Untuk
mengganti nama interface, klik dua kali pada interface yang akan diganti
namanya untuk kemudian diberikan nama pada setiap interface dengan
ketentuan sebagai berikut :
72
Tabel 4.5 Nama masing-masing interface
No Nama Interface
sebelum diubah
Nama interface
setelah diubah
1 ether1 JETCOMS
2 ether2 Lab
3 ether3 Hotspot
4 ether4 -
5 ether5 -
Apabila semua interface telah diberi nama, maka tampilan interface
menjadi seperti gambar berikut ini :
Gambar 4.9 Tampilan interface setelah konfigurasi
4.2.3.2 Konfigurasi Address
Konfigurasi address dilakukan pada setiap interface yang telah dibuat
sebelumnya. Untuk melakukan konfigurasi address, buka menu address list
dengan memilih menu IP, kemudian pilih menu address.
Pada halaman address list, untuk menambah IP address pilih tombol add
[+], kemudian pilih interface yang akan diberikan IP address, dengan
ketentuan sebagai berikut :
73
Tabel 4.6 Address setiap ether
No Jaringan Interface Address
1 JETCOMS / WAN JETCOMS 114.199.89.190/30
2 Lab Komputer LAB 192.168.10.1/24
3 Hotspot HOTSPOT 172.17.50.1/24
Apabila semua interface telah diberi address, maka tampilan address list
menjadi sepeti gambar berikut ini :
Gambar 4.10 Tampilan address list setelah konfigurasi
4.2.3.3 Konfigurasi NAT
Tahap selanjutnya dilakukan pengaturan NAT (Network Address
Translation) yang berfungsi untuk meneruskan paket dari suatu IP ke IP
tujuan maupun sebaliknya, sehingga jaringan private dapat terhubung ke
internet. Konfigurasinya dengan cara pilih menu IP, kemudian pilih firewall
lalu pilih tab NAT dan pilih tombol Add [+] untuk menampilkan halaman
seperti pada gambar berikut ini :
74
Gambar 4.11 Konfigurasi NAT
Apabila telah muncul halaman seperti pada gambar 4.10, pilih tab
general, lalu masukkan IP address lab, pilih out interface JETCOMS,
kemudian pada tab action, pilih masquerade dan pilih apply dilanjutkan
dengan memilih ok. Pengaturan NAT untuk hotspot dilakukan dengan cara
yang sama.
4.2.3.4 Konfigurasi static IP address LAN
Konfigurasi static IP address LAN pada setiap PC di lab komputer
berfungsi agar setiap PC dapat terhubung ke jaringan internet, serta untuk
mempermudah manajemen bandwidth LAN. Konfigurasinya yaitu dilakukan
dengan cara run ncpa.cpl, lalu pilih Local Area Connection, lalu pilih
properties, maka akan tampil menu baru, kemudian pilih Internet Protocol
Version 4 (TCP/IPv4), lalu pilih Use the following IP address. Masukkan IP
75
address, subnet mask, dan default gateway serta DNS pada bagian Use the
following DNS server address seperti pada gambar berikut ini :
Gambar 4.12 Konfigurasi static IP address
Konfigurasi static IP address setiap PC dilakukan dengan cara yang
sama, dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 4.7 Pengaturan static IP address
Jumlah
PC
Subnet Mask Default
Gateway
DNS Range IP
Address
37 255.255.255.0 192.168.10.1 8.8.8.8 /
8.8.4.4
192.168.10.100
-
192.168.10.136
76
4.2.4 Pengaturan Bandwidth LAN
Kecepatan internet pada jaringan LAN lab komputer pada SMAN 2 Cibinong
ditetapkan memiliki bandwidth 3 Mbps untuk dialokasikan ke 37 PC sesuai dengan
rancangan yang telah dibuat. Pengaturan bandwidth dilakukan dengan
menggunakan queue pada winbox untuk memberikan limit pada jaringan LAN.
Konfigurasinya dilakukan dengan tahapan melakukan konfigurasi parent queue dan
konfigurasi child queue pada menu simple queue.
4.2.4.1 Konfigurasi Parent Queue
Konfigurasi parent queue berfungsi untuk mendefinisikan total
bandwidth pada router mikrotik. Untuk melakukan konfigurasi parent
queue, pilih menu simple queue dan pilih tombol add [+] untuk
menambahkan queue. Pada halaman new simple queue pilih tab general,
lalu isi bagian name dengan nama parent queue, bagian target address isi
dengan interface yang akan dibatasi, bagian max limit diberi batas upload
dan download yang diberikan untuk child queue. Pengaturan parent queue
dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 4.8 Pengaturan parent queue
4.2.4.2 Konfigurasi Child Queue
Tahap selanjutnya setelah konfigurasi parent queue yaitu dilakukan
pengaturan limit untuk chi
ld yang merupakan 37 PC yang terdapat pada lab komputer. Untuk
mengatur limit child queue pilih menu simple queue dan pilih tombol add
[+] untuk menambahkan queue. Pada halaman new simple queue pilih tab
general, lalu isi bagian name dengan nama child queue, bagian target
address isi dengan IP address yang akan di limit, bagian max limit yaitu
batas maksimal kecepatan upload dan download yang didapat, kemudian
No. Nama Parent
Queue
Target
Interface
Upload
Max Limit
Download
Max Limit
1. Lab Komputer LAB 3 Mbps 3 Mbps
77
pilih tab advance. Pada bagian limit at yaitu batas kecepatan upload dan
download terburuk ketika jaringan penuh, kemudian pilih Lab Komputer
pada bagian parent lalu pilih ok. Pengaturan child queue dengan ketentuan
sebagai berikut :
Tabel 4.9 Pengaturan child queue
Tabel 4.10 Limit child queue
Apabila pengaturan bandwidth LAN telah selesai, maka akan menjadi
seperti gambar berikut :
Jumlah PC Nama Child
Queue
Range Target
Address
Nama Parent
Queue
37 PC kom1 – kom37
192.168.10.100
–
192.168.10.136
Lab Komputer
Upload
Max Limit
Download
Max Limit
Upload
Limit At
Download
Limit At
3 Mbps 3 Mbps 64 kbps 64 kbps
78
Gambar 4.13 Hasil pengaturan bandwidth LAN
Pada gambar 4.13 merupakan tampilan queue list setelah dilakukan
pengaturan bandwidth LAN berdasarkan metode simple queue. Dari gambar
tersebut terlihat Lab Komputer merupakan parent queue sebagai total
bandwidth yang dipakai untuk child sebesar 3 Mbps. Kom1 sampai kom37
merupakan child queue dari lab komputer yang diberi limit at upload dan
download 64 kbps.
Pada saat hanya ada 1 user aktif, router akan memenuhi limit pada child
queue yaitu 64 kbps. Bandwitdh yang tersedia masih tersisa 3 Mbps/3000
kbps – 64 kbps = 2936 kbps. Sisa bandwidth sebesar 2936 kbps akan
diberikan ke user tersebut, sehingga user tersebut mendapat 64 kbps + 2936
kbps = 3000 kbps (3 Mbps) atau sama dengan max limit.
79
Apabila ada 2 user aktif, router akan memenuhi limit pada setiap user
terlebih dahulu. Akumulasi dari limit at 2 user adalah 128 kbps x 2 = 256
kbps, maka bandwidth masih tersisa 2744 kbps. Sisa bandwidth tersebut
akan dibagi ke 2 user aktif. Sehingga setiap user mendapat bandwidth
maksimal limit at + (sisa bandwidth / 2) atau 128 kbps + (2744 kbps / 2) =
1500 kbps.
Sehingga dapat dirumuskan menjadi :
Jumlah bandwidth = Limit at + (sisa bandwidth / jumlah user aktif).
4.2.5 Konfigurasi Hotspot
Konfigurasi hotspot dilakukan dengan menentukan IP address hotspot, gateway,
range IP address pada jaringan hotspot, dan DNS name dengan memilih IP, lalu
pilih menu hotspot dan pilih hotspot setup untuk dilakukan beberapa tahap
konfigurasi.
Bagian interface berfungsi untuk menentukan interface yang akan digunakan
sebagai hotspot, yaitu interface HOTSPOT yang telah di konfigurasi sebelumnya
dan pilih next.
Bagian Local Address of Network merupakan gateway untuk jaringan hotspot
yang digunakan oleh user. Masukkan IP address yang akan dijadikan gateway, lalu
pilih next.
Bagian Address Pool of Network merupakan konfigurasi untuk range IP address
DHCP server yang digunakan pada jaringan hotspot. Masukkan address pool, lalu
pilih next.
Bagian hotspot SSL certificate merupakan konfigurasi untuk menentukan SSL
certificate yang digunakan. Pilih none karena sekolah tidak menggunakan SSL
certificate, lalu pilih next.
Bagian SMTP server merupakan konfigurasi untuk menentukan IP dari SMTP
(Simple Mail Transfer Protocol), yaitu protokol yang digunakan untuk
mengirimkan pesan e-mail antar server. Karena sekolah tidak menggunakan SMTP
server maka lewati saja, lalu pilih next.
Bagian DNS configuration merupakan konfigurasi untuk menentukan DNS pada
jaringan hotspot. Untuk konfigurasinya dapat memasukkan DNS yang sama dengan
DNS pada konfigurasi IP static, lalu pilih next.
80
Bagian DNS name merupakan konfigurasi untuk memasukkan nama DNS yaitu
yang digunakan sebagai alamat hotspot login. Apabila user mengakses website
sebelum melakukan login, maka akan diarahkan ke halaman DNS name untuk
melakukan login, lalu pilih next dan memasukkan nama dan password untuk
jaringan hotspot. Konfigurasinya yaitu dengan memilih tab users, lalu klik dua kali
pada admin. Name diubah menjadi adminLab dan password menjadi 2Cibinong,
lalu pilih apply dan ok.
Apabila konfigurasi pada hotspot telah selesai, maka akan menjadi seperti
gambar dibawah ini :
Gambar 4.14 Hasil konfigurasi hotspot
Terakhir, untuk dapat melakukan konfigurasi pada usermanager, masukkan
username dan password pada tab server serta centang use Radius pada tab RADIUS
(Remote Authentication Dial In User Service). Username dan password akan
digunakan untuk konfigurasi pada usermanager, sedangkan Radius merupakan
protokol jaringan yang menjalankan service management
Authentication, Authorization, dan Accounting (AAA) secara terpusat untuk user
yang terkoneksi dan hendak menggunakan resource dalam jaringan.
4.2.6 Pengaturan Wireless Hotspot
Pengaturan wireless hotspot dilakukan dengan konfigurasi radius dan
konfigurasi usermanager.
4.2.6.1 Konfigurasi Radius
81
Radius berfungsi sebagai penghubung antara radius server dengan
usermanager. Untuk melakukan konfigurasi pilih menu Radius, lalu pilih
add [+]. Pengaturannya dilakukan dengan memasukkan IP dari interface
JETCOMS untuk menghubungkan ke pengaturan usermanager, lalu
masukkan secret yaitu labkom kemudian pilih apply lalu ok. Berikut ini
tampilan radius yang telah diatur :
Gambar 4.15 Konfigurasi Radius
4.2.6.2 Konfigurasi usermanager
Usermanager memiliki fungsi untuk mengatur hak akses dan bandwidth
user yang terhubung dengan jaringan hotspot. Untuk melakukan pengaturan
usermanager, masukkan alamat http://ip_router/userman
(http://192.168.10.1/usermanager) pada web browser. Lalu akan muncul
tampilan seperti gambar berikut ini :
82
Gambar 4.16 Tampilan awal usermanager
Gambar 4.16 merupakan tampilan halaman login usermanager pada web
browser. Tahap selanjutnya isi kolom login dengan admin, sedangkan
kolom password dikosongkan.
Tahap selanjutnya setelah melakukan login yaitu akan muncul tampilan
untuk konfigurasi setiap user yang terhubung kedalam jaringan hotspot.
Konfigurasi dapat dilakukan dengan memilih menu Routers, kemudian pilih
menu add lalu new. Konfigurasi pada menu Routers merupakan konfigurasi
yang digunakan untuk memasukkan IP address dan shared secret yang
sama seperti pada pengaturan radius. Konfigurasi dapat dilakukan dengan
memasukkan name, IP address, shared secret seperti tabel berikut ini :
Tabel 4.11 Konfigurasi Router
Name IP Address Shared Secret
Router 114.199.89.190 labkom
83
4.2.6.2.1 Konfigurasi Hak Akses User dan Bandwidth Wireless Hotspot
Tahap selanjutnya setelah pengaturan pada menu Routers yaitu
dilakukan konfigurasi pada menu Profiles untuk membatasi hak
akses user dan pengaturan bandwidth. Konfigurasi dibagi menjadi 3
profile, yaitu untuk guru, siswa, dan user random. Pengaturan
dilakukan dengan memilih menu Profiles, lalu pilih create new
profile [+] untuk membuat profile baru. Untuk pengaturan bandwidth
dilakukan dengan memilih add new limitation lalu pilih profile yang
akan diatur, kemudian pilih add. Dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 4.12 Konfigurasi hak akses user dan bandwidth wireless hotspot
No Profiles
Name Period Time
Rate Limit
Receive
Rate Limit
Transit
1. Guru Everyday 00:00 –
23:59
0.5 Mbps 0.5 Mbps 2. Siswa Monday –
Saturday
07:00 –
17:00
3. User
Random
Monday –
Saturday
07.00 –
17:00
Pada tabel 4.12 merupakan tampilan konfigurasi hak akses user dan
bandwidth wireless hotspot. Untuk guru periode aksesnya setiap hari
dengan waktu 24 jam dari pukul 00:00 hingga pukul 23:59, untuk siswa
dan user random periode aksesnya dari hari senin hingga sabtu karena
pada hari minggu tidak ada jadwal pembelajaran, dan waktu aksesnya
dibatasi dari pukul 07:00 hingga pukul 17:00 WIB sesuai dengan batas
penggunaan ruang belajar.
Apabila konfigurasi hak akses user dan bandwidth telah selesai,
maka akan muncul tampilan seperti gambar berikut ini :
84
Gambar 4.17 Hasil konfigurasi hak akses user dan bandwidth
4.2.6.2.2 Konfigurasi User Login
Tahap selanjutnya setelah melakukan konfigurasi hak akses user
dan bandwidth yaitu dilakukan konfigurasi pada user untuk login
wireless hotspot. Konfigurasi dilakukan dengan membuat user pada
3 profiles yang telah dibuat sebelumnya. Konfigurasinya dengan
memilih menu users kemudian pilih add [+] untuk membuat user
yang dapat mengakses jaringan hotspot, lalu masukkan konfigurasi
sesuai pada tabel berikut ini :
Tabel 4.13 Konfigurasi user login
Tabel 4.13 merupakan konfigurasi user login. Profile guru
menggunakan username dengan jumlah 3 orang. Untuk profile siswa
menggunakan Nomor Induk Siswa kelas XII dengan jumlah 252
orang murid, dan profile user random menggunakan username
random untuk user ruang belajar. Murid kelas XII mendapatkan
username karena hanya murid kelas XII yang mendapatkan pelajaran
No Username Profile Jumlah
1. Username Guru 3 orang
2. Nomor Induk Siswa Siswa 252 orang
3. Username Random User Random 40 orang
85
TIK dan menggunakan ruang lab komputer. Tiga orang guru yang
mendapatkan user login terdiri dari 1 orang guru TIK, 1 orang
pengawas ruang belajar, dan 1 orang admin IT sekolah, sedangkan
user random merupakan username yang diberikan maksimal kepada
40 orang murid setiap hari dalam ruang belajar. User random
diberikan oleh pengawas ruang belajar.
4.2.7 Konfigurasi pemblokiran website
Pemblokiran website yang tidak berhubungan dengan pembelajaran dilakukan
dengan menggunakan fitur web proxy pada mikrotik, yaitu fitur untuk memblokir
website atau kata kunci yang ditentukan kemudian mengalihkannya menuju website
SMAN 2 Cibinong apabila website tersebut diakses oleh user. Konfigurasi
dilakukan pada menu new web proxy rule yang dapat dibuka dengan memilih menu
ip, lalu web proxy, lalu menu access, dan pilih add [+]. Pada Dst host masukkan
alamat website atau kata kunci yang akan diblokir, lalu action deny untuk menolak
aksesnya, dan redirect to untuk meneruskannya ke website yang ditentukan.
Daftar website dan konten yang diblokir selengkapnya pada tabel berikut ini :
Tabel 4.14 Website dan konten yang diblokir
No Website Redirect To
1 www.4shared.com
www.sman2cibinong.sch.id/
2 www.youtube.com
3 www.facebook.com
4 www.ganool.com
5 www.indowebster.com
6 www.kaskus.co.id
7 www.skidrowgames.net
8 www.twitter.com
9 *tube*
10 *porn*
Apabila pemblokiran website telah selesai, maka tampilan web proxy seperti
pada gambar berikut ini :
86
Gambar 4.18 Tampilan web proxy setelah konfigurasi
4.3 Evaluasi
Tahap selanjutnya setelah implementasi selesai yaitu dilakukan evaluasi terhadap
sistem jaringan internet lab komputer serta wireless hotspot di SMAN 2 Cibinong
dengan cara melakukan pengujian terhadap akses internet pada PC di lab komputer,
pengujian pengaturan bandwidth LAN, pengujian jangkauan sinyal wireless hotspot,
pengujian pengaturan bandwidth wireless hotspot, pengujian hotspot login, dan
pengujian pemblokiran website.
4.3.1 Pengujian Akses Internet pada PC di Lab Komputer
Pengujian akses internet pada PC di lab komputer dilakukan untuk memastikan
PC sudah terhubung dengan internet. Pengujian dilakukan dengan membuka
website https://www.google.com/ pada web browser.
87
Gambar 4.19 Pengujian akses internet pada PC di lab komputer
Pada gambar 4.19 terlihat website google dapat terbuka yang menandakan
bahwa PC di lab komputer telah terhubung dengan internet.
4.3.2 Pengujian Pengaturan Bandwidth LAN
Pengujian bandwidth pada LAN dilakukan untuk membuktikan apakah
bandwidth yang sudah ditetapkan sesuai dengan konfigurasi yang telah dilakukan.
Pengujian bandwidth dilakukan dengan tahapan yaitu dengan melihat tampilan
queue list pada mikrotik untuk memastikan pembagian bandwidth telah sesuai
dengan implementasi, menggunakan aplikasi NetWorx untuk mengetahui grafik
bandwidth, serta menggunakan aplikasi Internet Download Manager (IDM) untuk
uji coba saat download. Pengujian ini dilakukan dengan PC pada jaringan LAN lab
komputer.
Tahap pertama yaitu dengan melihat tampilan queue list pada mikotik.
88
Gambar 4.20 Pengujian dengan melihat queue list
Pengujian dilakukan kepada 37 PC yang terhubung dengan internet. Pada saat
37 user aktif secara bersamaan dalam jaringan internet, maka perhitungan bandwidth
adalah akumulasi dari limit at 37 user yaitu 64 kbps x 37 user aktif = 2368 kbps, maka
bandwidth yang tersisa tersisa 3000 kbps – 2368 kbps yaitu 632 kbps. Sisa bandwidth
tersebut akan dibagi ke 37 user aktif sehingga setiap user aktif mendapat bandwidth
maksimal limit at + (sisa bandwidth / user aktif) atau 64 kbps + (632 kbps / 37 user) =
81.081 kbps.
Pada gambar 4.18 tanda merah disamping nama komputer merupakan penanda
bahwa bandwidth yang dipakai komputer tersebut mendekati limitnya, warna kuning
merupakan penanda bahwa bandwidth yang dipakai komputer tersebut mencapai rata –
rata limit, dan warna hijau merupakan penanda bahwa bandwidth yang dipakai jauh
dari limitnya. Bandwidth 37 user yang aktif tidak ada yang melebihi 81.081 kbps.
Untuk memastikan bahwa pengaturan bandwidth telah berhasil, maka
dilakukan pengujian kedua dengan menggunakan kom1. Pengujian menggunakan
aplikasi NetWorx yang dapat menampilkan grafik penggunaan bandwidth.
89
Gambar 4.21 Pengujian dengan aplikasi NetWorx
Gambar 4.21 merupakan grafik penggunaan bandwidth. Grafik warna
hijau menunjukkan traffic download, sedangkan grafik warna merah
menunjukkan traffic upload. Penggunaan bandwidth tidak melebihi 81.081 kbps
dan sesuai dengan queue list.
Pengujian terakhir yaitu dengan menggunakan aplikasi Internet
Download Manager (IDM).
Gambar 4.22 Pengujian dengan aplikasi IDM
Gambar 4.22 merupakan tampilan IDM ketika melakukan download
sebuah file. Terlihat transfer rate berkisar 10.122 KB/sec, atau sama dengan
80.976 kbps. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan bandwidth tidak
melebihi 81.081 kbps dan sesuai dengan queue list.
90
4.3.3 Pengujian Jangkauan Sinyal Wireless Hotspot
Pengujian jangkauan sinyal hotspot dilakukan untuk memastikan sinyal hotspot
memiliki jangkauan area ruang lab komputer dan ruang belajar. Pengujian dengan
aplikasi wifi analyzer menggunakan smartphone yang sudah terhubung kedalam
jaringan wireless hotspot. Dalam melakukan pengujian jangkauan sinyal pada
aplikasi wifi analyzer, terlihat dari jarum yang menunjukkan kekuatan sinyal.
Ketika jarum berada pada zona hijau sinyal semakin kuat, ketika jarum berada pada
zona kuning sinyal berada pada jangkauan menengah, dan ketika jarum berada pada
zona putih sinyal semakin melemah. Kekuatan sinyal juga dapat dilihat pada satuan
dBm, ketika dBm semakin kecil maka sinyal semakin kuat. Sebaliknya ketika dBm
semakin besar maka sinyal semakin melemah.
Gambar 4.23 Lokasi pengujian jangkauan sinyal wireless hotspot
Gambar 4.23 merupakan lokasi pengujian jangkauan sinyal wireless hotspot
dengan menggunakan aplikasi wifi analyzer.
91
Tabel 4.15 Pengujian sinyal wireless hotspot
Tabel 4.15 menunjukkan hasil pengujian jangkauan sinyal wireless hotspot.
Titik pengujian nomor 1 yang merupakan ruang lab komputer memiliki kekuatan
sinyal -49 dBm dan masuk zona hijau. Titik pengujian nomor 2 yang merupakan
ruang belajar memiliki kekuatan sinyal -60 dBm dan masuk zona hijau. Titik
pengujian nomor 3 yang merupakan selasar antara ruang lab fisika dan lab biologi
memiliki kekuatan sinyal -75 dBm. Titik pengujian nomor 4 yang merupakan
selasar ruang lab kimia memiliki kekuatan sinyal -83 dBm dan masuk zona kuning.
Terakhir, titik pengujian nomor 5 yang merupakan selasar bawah memiliki
kekuatan sinyal -94 dBm dan masuk zona putih. Dapat disimpulkan bahwa
jangkauan sinyal wireless hotspot telah sesuai dengan yang dirancang dan
diimplementasi.
4.3.4 Pengujian Hotspot Login
Pengujian hotspot login dilakukan dengan menghubungkan device ke jaringan
wireless hotspot. Apabila telah terhubung dengan jaringan, kemudian buka web
browser dan akan langsung muncul halaman hotspot login seperti berikut ini
Titik Pengujian Kekuatan Sinyal
Zona dBm
1 Hijau -49 dBm
2 Hijau -60 dBm
3 Kuning -75 dBm
4 Kuning -83 dBm
5 Putih -94 dBm
92
Gambar 4.24 Tampilan Halaman Hotspot Login
Untuk dapat mengakses internet, masukkan username dan password yang telah
didaftarkan. Berikut tampilan halaman ketika berhasil melakukan login.
Gambar 4.25 Tampilan setelah login
4.3.5 Pengujian Pengaturan Bandwidth Wireless Hotspot
Pengujian pengaturan bandwidth dilakukan untuk membuktikan apakah
bandwidth yang sudah ditetapkan sesuai dengan yang telah diimplementasi.
Pengujian menggunakan tools speedtest pada device yang telah terhubung dengan
jaringan wireless hotspot sesuai dengan profile yang telah dibuat.
93
Tabel 4.16 Pengujian Bandwidth untuk Guru
Ping Download Speed Upload Speed
20 ms 0.5 Mbps 0.3 Mbps
Dari tabel 4.16 didapatkan hasil pengujian bandwidth wireless hotspot dengan
menggunakan tools speedtest untuk profile guru. Dari pengujian bandwidth
didapatkan hasil kecepatan rata – rata download sebesar 0.5 Mbps dan untuk upload
sebesar 0.3 Mbps. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaturan
bandwidth untuk profile guru telah sesuai dengan yang ditetapkan.
Tabel 4.17 Pengujian Bandwidth untuk Siswa
Ping Download Speed Upload Speed
12 ms 0.48 Mbps 0.35 Mbps
Dari tabel 4.17 didapatkan hasil pengujian bandwidth wireless hotspot dengan
menggunakan tools speedtest untuk profile siswa. Dari pengujian bandwidth
didapatkan hasil kecepatan rata – rata download sebesar 0.48 Mbps dan untuk
upload sebesar 0.35 Mbps. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengaturan bandwidth untuk profile siswa telah sesuai dengan yang ditetapkan.
Tabel 4.18 Pengujian Bandwidth untuk User Random
Ping Download Speed Upload Speed
14 ms 0.49 Mbps 0.31 Mbps
Dari tabel 4.18 didapatkan hasil pengujian bandwidth wireless hotspot dengan
menggunakan tools speedtest untuk profile user random. Dari pengujian bandwidth
didapatkan hasil kecepatan rata – rata download sebesar 0.49 Mbps dan untuk
upload sebesar 0.31 Mbps. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengaturan bandwidth untuk profile user random telah sesuai dengan yang
ditetapkan.
94
4.3.6 Pengujian pemblokiran website
Pengujian pemblokiran website terhadap jaringan LAN maupun wireless hotspot
dilakukan dengan mencoba membuka website yang telah diblokir dengan web
proxy. Untuk itu dicoba dengan mengakses website www.4shared.com melalui web
browser.
Gambar 4.26 Website yang telah terblokir
Pada gambar 4.24 halaman www.4shared.com tidak dapat diakses dan langsung
dialihkan atau redirect menuju website www.sman2cibinong.sch.id/ sesuai dengan
konfigurasi pada web proxy.
4.3.7 Evaluasi Kuesioner
Tahap selanjutnya setelah melakukan implementasi dan pengujian pada sistem
jaringan internet lab komputer yaitu dilakukan kuesioner sebagai evaluasi kepuasan
pengguna jaringan internet yang telah diimplementasi. Evaluasi dilakukan dengan
menyebarkan 2 kuesioner untuk fasilitas internet pada lab komputer dan fasilitas
wireless hotspot.
4.3.7.1 Hasil kuesioner pengguna fasilitas internet lab komputer
Kuesioner pertama disebarkan kepada 252 orang murid kelas XII dan 3
orang guru SMAN 2 Cibinong.
Berikut ini adalah evaluasi hasil kuesioner fasilitas internet pada lab
komputer :
95
Tabel 4.19 Grafik pengguna fasilitas internet pada lab komputer
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa dari 252 orang murid
kelas XII dan 3 orang guru, sebanyak 185 orang murid dan 2 orang guru
telah menggunakan fasilitas internet pada lab komputer.
Tabel 4.20 Grafik kepuasan pengguna fasilitas internet pada lab
komputer
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa dari 185 orang murid
kelas XII dan 2 orang guru yang sudah menggunakan fasilitas internet pada
96
lab komputer, sebanyak 111 orang murid serta 2 orang guru merasa puas, 61
orang murid merasa cukup puas, dan 13 orang murid merasa kurang puas
dengan fasilitas internet pada lab komputer.
Tabel 4.21 Grafik kepuasan mengenai kecepatan internet pada lab
komputer
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa sebanyak 64 orang
murid kelas XII serta 2 orang guru merasa puas, 105 orang murid merasa
cukup puas, dan 16 orang murid merasa kurang puas dengan kecepatan
internet yang ada
4.3.7.2 Hasil kuesioner pengguna wireless hotspot
Kuesioner kedua disebarkan kepada 540 orang yang terdiri dari 144
orang murid kelas X, 144 orang murid kelas XI, dan 252 orang murid kelas
XII.
Berikut ini adalah evaluasi hasil kuesioner fasilitas internet pada lab
komputer :
97
Tabel 4.22 Grafik pengguna fasilitas wireless hotspot
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa dari 540 orang yang
terdiri dari 144 orang murid kelas X, 144 orang murid kelas XI, dan 252
orang murid kelas XII, sebanyak 275 murid telah menggunakan fasilitas
wireless hotspot dan 265 murid lainnya belum menggunakan.
Tabel 4.23 Grafik kepuasan pengguna fasilitas wireless hotspot
179
83
13
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
Puas Cukup Puas Kurang Puas
Kepuasan pengguna fasilitas wireless hotspot
Murid
98
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa dari 275 orang murid
yang telah menggunakan fasilitas wireless hotspot, sebanyak 179 orang
murid merasa puas, 83 orang murid merasa cukup puas, dan 13 orang murid
merasa kurang puas dengan fasilitas wireless hotspot.