validasi kuesioner littlears berbahasa indonesia pada...

68
VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ORANG TUA DENGAN ANAK USIA 7-12 BULAN DI KOTA SERANG Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : NIDA RANIAH NIM : 11141030000041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017

Upload: docong

Post on 16-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIAPADA ORANG TUA DENGAN ANAK USIA 7-12 BULAN DI

KOTA SERANG

Laporan penelitian diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

NIDA RANIAH

NIM : 11141030000041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017

Page 2: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ciputat, 16 Juni 2017

Nida Raniah

Page 3: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

iii

VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADAORANG TUA DENGAN ANAK USIA 7-12 BULAN DI KOTA SERANG

Laporan PenelitianDiajukan kepada Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar SarjanaKedokteran

Oleh :Nida Raniah

NIM : 11141030000041

Pembimbing 1Pembimbing 2

dr. Fikri Mirza Putranto, Sp.THT-KL dr. Cut Warnaini,MPH

NIP. 19821211 200912 2 001

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKART1438H/2017

Page 4: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan penelitian berjudul VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA

INDONESIA PADA ORANG TUA DENGAN ANAK USIA 7-12 BULAN DI

KOTA SERANG yang diajukan oleh Nida Raniah (NIM 11141030000041), telah

diujikan dalam sidang di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada 16 Juni 2017.

Laporan penelitian ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran (S.Ked) pada Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter.

Ciputat, 16 Juni 2017

DEWAN PENGUJI

Ketua Sidang

Dr. Fikri Mirza Putranto, Sp.THT-KL

Pembimbing 1

Pembimbing 2

dr. Fikri Mirza Putranto, Sp.THT-KL dr. Cut Warnaini,MPH

NIP. 19821211 200912 2 001Penguji 1

Penguji 2

dr. Yanti Susianti, Sp.A(K) Kaprodi PSKPD

Prof.Dr.H. Arief Sumantri,M.Kes dr. Nouval Shahab, Sp.U, Ph.D,FICS,FACSNIP. 19650808 198803 1 002 NIP. 19721103 200604 1 001

Page 5: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

segala rahmat dan ridha-Nya saya dapat menyelesaikan penelitian ini. Shalawat serta

salam semoga tetap tercurah limpahkan pada nabi besar Muhammad SAW, beserta

keluarganya, sahabtnya, serta umatnya.

Saya merasa tidak akan dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik tanpa

bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. DR.H. Arief Sumantri, S.KM,M.Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Nouval Shahab,Sp.U,Ph.D,FICS,FACS selaku Ketua Program Studi

Kedokteran dan Profesi Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta

segenap dosen di prodi ini yang selalu membimbing serta memberikan ilmu

kepada saya selama menjalani masa pendidikan di Program Studi Kedokteran dan

Profesi Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. dr. Fikri Mirza P, Sp.THT-KL selaku dosen pembimbing I penelitian saya, yang

tiada henti dan dengan sabar memberikan ilmu, arahan, waktu dan bimbingan

kepada saya guna menyelesaikan penelitian ini dengan sebaik-baiknya.

4. dr. Cut Warnaini, MPH selaku dosen pembimbing II penelitian saya, atas segala

bimbingan, saran, cerita dan canda tawanya yang diberikan guna

menyempurnakan penelitian saya.

5. dr. Mery Nitalia, Sp.PK selaku pembimbing akademik yang selalu meberikan

masukan, saran serta doa kepada anak-anak bimbingannya

6. Pak Chris Adianto, M.Biomed, PhD selaku kepala program riset, yang selalu

meberikan kami dorongan dan motivasi untuk segera menyelesaikan penelitian ini.

7. Kedua orang tua tercinta saya, H Royani,S.Pd,MM dan Hj. Sri Sawanih A.md yang

tiada henti memberikan kasih sayangnya, memberikan dukungan dan doa, nasihat,

serta semangat sepanjang hidup saya. Juga kepada kakak saya Padlil Ushama,

Page 6: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

vi

Marsel Destian, Ilham Maulana, dan Fajar Raswita serta keponakan tercinta saya

Inarah Zakira Aftani yang selalu memberikan semangat untuk saya. Dan untuk

seluruh keluarga besar saya yang selalu menjadi semangat saya untuk tidak akan

berhenti melangkah hingga saya mencapai cita-cita.

8. Ibu Elih Herlieti, ibunda dari rekan saya Sherli Trisna yang telah banyak

membantu saya selama proses pengambilan data di Serang, Ibu Yuyun, dan para

kader di Puskesmas Pancur yang juga telah membantu dan menemani saya dalam

pengambilan data. Serta segenap responden yang bersedia mengisi kuesioner

hingga tahap wawancara.

9. Untuk semua ibu responden yang telah bersedia membantu penelitian saya dengan

mengisi kuesioner dan bersedia meluangkan waktunya untuk di wawancara

mengenai respon pendengaran anaknya

10. Untuk teman seperjuangan penelitian saya, Sherli Trisna, Selvia Oktaviani, Witha

Novialy, dan Harningtyas Alifin J, yang telah bahu-membahu menyelesaikan

penelitian bersama dan tiada henti saling mengingatkan untuk kesuksesan

bersama.

11. Kepada seluruh mahasiswa PSKPD 2014 dan seluruh teman, sahabat, serta pihak

yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Saya menyadari dalam laporan penelitian ini masih banyak terdapat

kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat saya

harapkan demi menyempurnakan laporan ini lebih baik lagi. Demikian laporan

penelitian ini saya tulis, semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada

umumnya.Dan semoga dapat dihitung sebagai amal jariyah oleh Allah SWT.

Ciputat, 5 Juni 2017

Penulis

Page 7: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

vii

ABSTRAK

Nida Raniah. Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter, Validasi Kuesioner LittlEARSBerbahasa Indonesia pada Orang Tua dengan Anak Usia 7-12 Bulan di Kota Serang. 2017

Latar belakang : Menguji validitas dan reliabilitas kuesioner LittlEARS berbahasa Indonesiadengan tingkat pendidikan responden SMA ke bawah, dan menilai korelasi usia dan total skorkuesioner.Metode : Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pancur kota Serang dari bulan Agustus -November 2016, menggunakan desain potong lintang. Jumlah responden 40orangtua/pengasuh yang memiliki anak usia 7-12 bulan tanpa risiko gangguan pendengaran.Laki-laki 21 anak (52,5%) dan perempuan 19 anak (47,5%).Hasil : Kuesioner LittlEARS berbahasa Indonesia bersifat valid dan reliabel (cronbach’s alphamandiri = 0,894, cronbach’s alpha wawancara = 0,794), terdapat korelasi positif bermaknadengan kekuatan sedang antara usia dan total skor pada metode wawancara (r = 0,457, p =0,003). Tingkat pendidikan responden tidak mempengaruhi skor secara bermakna berdasarkanuji T tidak berpasangan (p mandiri = 0,593, p wawancara = 0,193).Kesimpulan : Kuesioner LittlEARS berbahasa Indonesia dapat digunakan untuk respondendengan tingkat pendidikan SMA ke bawah dengan metode wawancara.

Kata kunci : validitas, kuesioner littlEARS, pendengaran anak.

ABSTRACT

Nida Raniah. Medical Studies and Physician Profession Program. Validation of IndonesianLittlEARS Questionnaire to Parents with Children Age 7-12 Months in Serang City. 2017

Background : To examine the validity and reliability of the Indonesian LittlEARS questionnaireto respondents with educational are high school graduated or lower, and assess the correlationbetween age and total scores questionnaire.Methods : The study was conducted in Pancur primary health care centers, Serang city fromAugust - November 2016 used cross sectional design. Number of respondents 40 parents /caregivers who have children aged 7-12 months without the risk of hearing loss. Boys 21children (52.5%) and girls 19 children (47.5%).Result : Indonesian LittlEARS questionnaire is valid and reliable (cronbach's alpha self-administers = 0,894, cronbach's alpha interview = 0,794), there is a significant positivemoderate correlation between age and total score on interview method (r = 0.457, p = 0,003).The educational level of the respondents did not significantly affect the score based on unpairedT test (p self-administers = 0,593, p interview = 0,193).Conclusion : The Indonesian version of the LittlEARS questionnaire can be used forrespondents with educational are high school graduated or lower through an interview.

Keywords: validity, littlEARS questionnaire, child hearing

Page 8: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ......................................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... iv

KATA PENGANTAR.................................................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................................vii

DAFTAR ISI ..............................................................................................................viii

DAFTAR TABEL.........................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................xii

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 3

1.3 Hipotesis.............................................................................................................. 3

1.4 Tujuan Penelitian................................................................................................. 3

1.4.1 Tujuan Umum .............................................................................................. 3

1.4.2 Tujuan Khusus.............................................................................................. 4

1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 4

1.5.1 Bagi peneliti ................................................................................................. 4

1.5.2 Bagi Perguruan Tinggi ................................................................................. 4

1.5.3 Bagi Kalangan medis ................................................................................... 4

1.5.4 Bagi Masyarakat Umum .............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................... 6

2.1 Karakteristik Penduduk Indonesia ...................................................................... 6

2.2 Perkembangan Sistem Pendengaran ................................................................... 7

Page 9: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

ix

2.3 Perkembangan Merespon Suara.......................................................................... 8

2.4 Perkembangan Bicara.......................................................................................... 9

2.5 Faktor yang memengaruhi Tumbuh Kembang pendengaran ............................ 10

2.6 Gangguan Pendengaran pada Anak................................................................... 11

2.7 penapisan Gangguan Pendengaran Pada Anak ................................................. 12

2.8 Kuesioner LittlEARS ........................................................................................ 14

2.8 Kerangka Teori .................................................................................................. 16

2.9 Kerangka Konsep .............................................................................................. 17

BAB 3 METODE PENELITIAN................................................................................ 18

3.1 Desain Penelitian............................................................................................... 18

3.2 Waktu Penelitian ............................................................................................... 18

3.3 Tempat penelitian .............................................................................................. 18

3.4 Populasi ............................................................................................................. 18

3.4.1 Populasi Terjangkau ................................................................................... 18

3.4.2 Populasi Umum.......................................................................................... 18

3.5 Sampel Penelitian dan Pemilihan Sampel......................................................... 18

3.6 Besar Sampel..................................................................................................... 19

3.6.1 Rumus : ...................................................................................................... 19

3.6.2 Sampel yang diambil.................................................................................. 19

3.7 Variabel Penelitian ............................................................................................ 20

3.7.1 Variabel Terikat .......................................................................................... 20

3.7.2 Variabel Bebas............................................................................................ 20

3.8 Kriteria Inklusi dan Eksklusi............................................................................. 20

3.8.1 Faktor Inklusi ............................................................................................. 20

3.8.2 Faktor Eksklusi .......................................................................................... 20

3.9 Analisis Statistik................................................................................................ 20

3.10 Cara Kerja ....................................................................................................... 21

3.10.1 Alur Penelitian.......................................................................................... 21

3.10.2 Alat dan Bahan ......................................................................................... 21

3.11 Definisi Oprasional ......................................................................................... 22

Page 10: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

x

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................................. 23

4.1 Karakteristik Responden ................................................................................... 23

4.2 Korelasi Antara Usia Dengan Total Skor .......................................................... 24

4.3 Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ................................................................. 24

4.4 Interrater Reliability .......................................................................................... 27

4.5Uji Komparatif Z-Skor Berdasarkan Pendidikan............................................... 28

BAB V DISKUSI........................................................................................................ 29

5.1 Karakteristik Responden ................................................................................... 29

5.2 Korelasi antara Usia dan Total Skor.................................................................. 31

5.3 Validitas dan Reliabilitas................................................................................... 33

5.4 Interrater Reliability .......................................................................................... 34

5.5 Keterbatasan Penelitian..................................................................................... 36

5.5.1 Desain Penelitian........................................................................................ 37

5.5.2 Metode Pengambilan Data ......................................................................... 37

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 38

6.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 38

6.2 Saran.................................................................................................................. 38

Daftar Pustaka ............................................................................................................. 39

LAMPIRAN................................................................................................................ 42

Page 11: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahap Perkembangan Mendengar…………………………………………..7

Tabel 2.2 Tahap Perkembangan Bicara dan Bahasa…………………………………..9

Tabel4.1 Karakteristik Responden……...……………………………………………23

Tabel 4.2 Korelasi antara Usia dan Total Skor………..……………………………..24

Tabel 4.3 Cronbach’s alpha Pengisian Mandiri dan Wawancara…………………… 24

Tabel 4.4 Nilai Validitas Pearson pengisian Mandiri dan Wawancara…...………….25

Tabel 4.5 Nilai Koefisien Kappa……………………………………..……………...27

Tabel 4.6 Perbedaan Rerata Z Skor Berdasarkan Pendidikan…………………….....28

Tabel 5.1 Koefisien Kappa dari Tinggi ke Rendah………………………………….35

Page 12: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur penapisan Pendnegaran Bayi Baru Lahir di Indonesia……………14

Gambar 2.2 Kurva Normal Kuesioner LittlEARS………...………………………... 15

Page 13: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

xiii

DAFTAR SINGKATAN

ABR : Auditory brainstem response

ASSR : Auditory steady state response

BERA : Brainstem evoked response audiometry

ECMO : Extra corporeal membrana oxygenation

LEAQ : The LittlEARS auditory questionnaire

NICU : Neonatal intensive care unit

OAE : Otoaccoustic emission

RSCM : Rumah sakit Cipto Mangunkusumo

TNHS : Targeted newborn hearing screening

UNHS : Universal newborn hearing screening

WHO : World health organization

Page 14: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Inform Consent……………………………………………….42

Lampiran 2.Kuesioner Karakteristik Responden ……………………………….….44

Lampiran 3.Kuesioner LittlEARS …………………………………………....…….45

Lampiran 4.Kuesioner LittlEARS bahasa Inggris………………..………………...46

Lampiran 5. Rekomendasi perbaikan kuesioner………………………….…...…....49

Lampiran 6. Lembar Kaji Etik……………………………………..……………….52

Lampiran 7. Skor Ekspektasi Berdasarkan Usia…………………………………....53

Lampiran 8. Riwayat Penulis……………………………………………………….54

Page 15: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendengaran merupakan salah satu indera yang dimiliki oleh manusia dan

memiliki fungsi yang sangat penting untuk kelangsungan hidupnya. Dengan

pendengaran manusia bisa memiliki persepsi terhadap energi yang dibawa oleh

gelombang bunyi. Perkembangan pendengaran sejalan dengan perkembangan

bicara seorang anak, apabila seorang anak mengalami gangguan pendengaran

dapat menyebabkan gangguan bicara dan bahasa. Perkembangan pendengaran

juga berhubungan erat dengan perkembangan otak sehingga gangguan

pendengaran pada anak juga dapat menyebabkan gangguan kognitif yang

mengakibatkan lambatnya proses belajar dan kesulitan di sekolah yang

selanjutnya dapat menyebabkan ketidakmampuan bersosialisisasi dan gangguan

perilaku emosional.1-4

Berdasarkan studi yang dilakukan di berbagai negara sekitar 0,5-5 dari 1000

bayi baru lahir memiliki gangguan pendengaran bawaan sejak lahir, menurut

perkiraan WHO terdapat 278 juta orang menderita gangguan pendengaran, 75-140

juta diantaranya terdapat di Asia Tenggara. Di Amerika Serikat insidensi

gangguan pendengaran pada bayi baru lahir berkisar antara 1-3 dari 1000

kelahiran hidup. Di Indonesia, berdasarkan survei kesehatan indra pendengaran di

tujuh Provinsi tahun 1993–1996 prevalensi ketulian 0,4% dan gangguan

pendengaran 16,8%. Penyebabnya diantaranya yaitu infeksi telinga tengah (3,1%),

presbikusis (2,6%), tuli akibat obat ototoksik (0,3%), dan tuli kongenital (0,1%).

Hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa prevalensi gangguan pendengaran

pada anak kelompok usia 0–4 tahun sebesar 8,3%, 5–6 tahun sebesar 9,5%, dan

7–18 tahun sebesar 10,4%.2

Berdasarkan data kunjungan poliklinik Departemen THT FKUI/RSCM tahun

2005, didapatkan prevalensi gangguan pendengaran pada anak usia 6 bulan

hingga 6 tahun sebesar 36,92%. Dan survei yang dilakukan di 6 Rumah Sakit Ibu

dan Anak di Jakarta dan sekitarnya pada tahun 2007-2008 didapatkan angka 23

Page 16: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

2

per 1000 kejadian bayi baru lahir dengan gangguan pendengaran. Berdasarkan

angka kejadian tersebut maka perlu diberikan perhatian khusus terhadap gangguan

tumbuh kembang pendengaran pada anak.4-7

Gejala dari gangguan pendengaran pada anak sulit diketahui sejak awal

karena ketulian merupakan hal yang tidak terlihat. Keluhan yang disampaikan

orang tua biasanya adalah bayi tidak berespon terhadap bunyi dan keterlambatan

berbicara. Oleh karena itu gangguan pendengaran seringkali terlambat untuk

dideteksi.4

Beberapa komite Nasional diantaranya the National Institutes of Health, the

American Academy of Otolaryngology/Head and Neck Surgery, dan the American

Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa perlu adanya cara untuk

mengidentifikasi gangguan pendengaran bahkan bila perlu dilakukannya

pengobatan sebelum usia 6 bulan karena apabila gangguan pendengaran dapat

diidentifikasi sebelum usia 6 bulan akan memiliki kesempatan yang lebih baik

untuk perkembangan keterampilan yang setara dengan anak seusianya saat mulai

masuk ke sekolah.3,6

Penapisan fungsi pendengaran dapat dilakukan dengan 2 pilihan yaitu dengan

behavioral screening techniques, evoked OAE (EOAE), atau dengan auditory

brainstem respons (ABR), atau bahkan kombinasi keduanya. Kurangnya tingkat

pengetahuan ibu mengenai gangguan pendengaran pada anak dan kurangnya

ketersediaan alat di layanan kesehatan menyebabkan keterlambatan diagnosis

gangguan pendengaran pada anak.4,8

Metode lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi dini gangguan

pendengaran pada anak yang mudah adalah dengan menggunakan kuesioner

LittlEARS. Kuesioner LittlEARS atau yang disebut the littelEARS auditory

questionnaire (LEAQ) telah digunakan untuk menganalisis perkembangan

pendengaran pada anak. Kuisoner yang dikeluarkan oleh MedEI ini didisain untuk

mengevaluasi respon auditorik praverbal untuk anak di bawah usia 2 tahun.

Kuisioner LittlEARS pertama kali diadaptasi oleh Jerman dan memiliki nilai

validitas yang tinggi.9

Page 17: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

3

Kuesioner terdiri dari 35 pertanyaan yang berisi pertanyaan tertutup yang

cukup dijawab dengan jawaban “Ya/tidak” yang merepresentasikan beberapa nilai

dari fungsi pendengaran yaitu : reseptif, semantik, dan expressive behaviours.9

Kuesioner LittlEARS juga telah diterjemahkan ke dalam 16 bahasa. Untuk dapat

menggunakan kuesioner LittlEARS sebagai alat praskiring gangguan pendengaran

pada anak maka perlu dilakukannya suatu validitas terlebih dahulu terhadap

kuesioner tersebut. Banyak faktor yang akan memengaruhi pemahaman responden

terhadap pertanyaan yang diajukan di kuesioner LittlEARS yang diterjemahkan ke

dalam bahasa Indonesia, karena keberagaman budaya dan karakteristik

masyarakat Indonesia.9

Adaptasi kuesioner LittlEARS berbahasa Indonesia sebelumnya pernah

dilakukan pada tahun 2013 di daerah Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang untuk

kelompok ibu dengan latar belakang pendidikan SMA setara ke atas. Peneliti ingin

menilai bagaimana validitas kuesioner LittlEARS pada kelompok ibu yang

berpendidikan terakhir SMA ke bawah untuk mendeteksi gangguan tumbuh

kembang pendengaran anak yang berusia 7-12 bulan yang dilakukan di Kota

Serang. Belum ada penelitian serupa yang dilakukan di Kota Serang.

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini ingin mengetahui apakah kuesioner LittlEARS dapat digunakan

untuk penapisan gangguan pendengaran anak usia 7-12 bulan dengan latar

pendidikan ibu SMA setara ke bawah di Kota Serang.

1.3 Hipotesis

Kuesioner LittlEARS dapat digunakan sebagai alat pra penapisan gangguan

tumbuh kembang pendengaran pada anak usia 7-12 bulan untuk kelompok ibu

dengan latar belakang pendidikan SMA setara ke bawah di kota Serang.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan validasi dari

kuesioner LittlEARS yang telah diadaptasi di Indonesia.

Page 18: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

4

1.4.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner LittlEARS yang telah

diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia sebagai metode pra penapisan

gangguan tumbuh kembang pendengaran anak usia 7 – 12 bulan tanpa

faktor risiko gangguan pendengaran di kota Serang.

b. Mengetahui korelasi antara usia dan total skor kuesioner LittlEARS pada

anak usia 7 – 12 bulan tanpa faktor risiko gangguan pendengaran di kota

Serang.

c. Mengetahui hubungan karakteristik responden dengan validitas dan

reliabilitas kuesioner LittlEARS.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1.5.1 Bagi peneliti

a. Menambah ilmu dan wawasan mengenai gangguan tumbuh

kembang pendengaran pada anak.

b. Memberikan pengalaman dan pengetahuan tentang pembuatan

karya tulis ilmiah.

c. Menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama menempuh studi di

institusi pendidikan kedokteran.

d. Bermanfaat untuk menyelesaikan masa studi preklinik di

pendidikan dokter UIN Syarif hidayatullah Jakarta untuk dapat

melanjutkan ke tahap klinik.

1.5.2 Bagi Perguruan Tinggi

a. Sarana pagi perguruan tinggi dalam menjalankan fungsinya sebagai

wadah penelitian.

b. Sarana pengembangan ilmu pengetahuan bagi institusi.

1.5.3 Bagi Kalangan medis

a. Kuesioner LittlEARS dapat digunakan sebagai salah satu metode

pra penapisan untuk mendeteksi dini gangguan pendengaran pada

anak.

Page 19: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

5

b. Proyek pertama yang dikerjakan di Indonesia sehingga dapat

menambah sarana dalam deteksi dini gangguan pendengaran pada

anak.

1.5.4 Bagi Masyarakat Umum

a. Menyediakan sebuah metode pra penapisan gangguan pendengaran

untuk anak yang murah dan mudah.

b. Membantu meningkatkan tingkat pemahaman ibu yang

berpendidikan kurang mengenai tanda gangguan pendengaran pada

anak agar dapat lebih berhati-hati dan menyadari dengan segera.

Page 20: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik Penduduk Indonesia

Sebagai sebuah negara yang terdiri dari masyarakat majemuk, Indonesia

memiliki berbagai suku, ras, adat istiadat, golongan, serta strata sosial.10 Indonesia

termasuk negara yang padat penduduk, kepadatan penduduk menunjukkan rata-

rata jumlah penduduk per 1 kilometer persegi. Semakin besar angka kepadatan

penduduk menunjukkan bahwa semakin padat penduduk yang mendiami wilayah

tersebut.11

Komponen pengukuran tingkat pembangunan manusia suatu negara yang

cukup berpengaruh yaitu komponen pendidikan, Hal mendasar yang dibutuhkan

oleh penduduk untuk menuju kehidupan yang lebih sejahtera yaitu kemampuan

membaca dan menulis. Penduduk yang bisa membaca dan menulis secara umum

memiliki akses ke berbagai hal yang jauh lebih besar dibandingkan dengan

penduduk yang tidak memiliki kemampuan tersebut, sehingga peluang untuk

hidup lebih sejahtera dimiliki oleh penduduk yang bisa membaca dan menulis.

Kemampuan membaca dan menulis tercermin dari Angka Melek Huruf dan Angka

Buta Huruf. Tahun 2011-2015 Angka Buta Huruf cenderung menurun dari 7,56%

tahun 2011 menjadi 4,78% pada tahun 2015.11 Penduduk sebagai determinan

pembangunan perlu mendapat perhatian yang serius. Program pembangunan,

termasuk pembangunan di bidang kesehatan, harus didasarkan pada dinamika

kependudukan. Upaya pembangunan di bidang kesehatan tercermin dalam

program kesehatan melalui upaya promotif, preventif, kuratif, maupun

rehabilitatif. Berdasrkan keberagaman dari setiap penduduk di daerah yang ada di

Indonesia, untuk dapat menerapkan suatu kuesioner baru yang dapat digunakan

dalam deteksi dini gangguan pendengaran pada anak dibutuhkan sebuah adaptasi

agar dapat dimengerti setiap maksud dari kuesioner yang diterapkan oleh seluruh

lapisan masyarakat.11

Page 21: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

7

2.2 Perkembangan Sistem Pendengaran

Setelah bayi lahir epitel pada kavitas timpani akan menginvasi tulang

prosesus mastoideus yang sedang terbentuk, sehingga terjadilah proses

pneumatisasi yaitu terbentuknya kantong-kantong udara berlapis epitel, yang

selanjutnya sebagian besar dari kantong udara mastoid akan berhubungan

langsung dengan antrum dan kavitas timpani. Demikian juga dengan liang telinga

luar yang akan terus berkembang sampai usia 7 tahun.12

Perkembangan auditorik berhubungan erat dengan berkembangan otak karena

proses mendengar merupakan suatu mekanisme dari sistem saraf yang

bertanggung jawab terhadap beberapa fenomena seperti menentukan lokalisasi

suara, diskriminasi pendengaran, serta pengenalan terhadap pola suara tertentu.

Neuron di bagian korteks mengalami pematangan dalam waktu 3 tahun pertama

kehidupan dan pada 12 bulan pertama kehidupan terjadi perkembangan otak yang

sangat cepat.3,13

Tabel 2.1 Tahap perkembangan mendengar.

Usia Kemampuan Auditorik

0 - 4 bulan Bila diberikan stimulus bunyi, respon mendengar yang terjadi

masih bersifat refleks (behavioral responses) seperti : refleks

auropalpebral (mengejapkan mata), heart rate meningkat, eye

widening (melebarkan mata), cessation (berhenti menyusu),

grimacing (mengerutkan wajah)

4-7 bulan 4 bulan : memutar kepala pada arah horizontal, masih lemah

(belum konsisten)

7 bulan : memutar kepala pada arah horizontal dengan cepat,

namun pada arah bawah masih lemah

7-9 bulan Memutar kepala dengan cepat, mengidentifikasi sumber bunyi

dengan tepat

9-13 bulan 12 bulan : keingintahuan terhadap bunyi lebih besar, mencari

sumber bunyi yang berasal dari arah atas

Sumber : Buku panduan Tata Laksana Bayi Baru Lahir, 2010.3

Page 22: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

8

2.3 Perkembangan Merespon Suara

Usia< 4 bulan bayi akan mulai menunjukkan perhatiannya yang lebih pada

suara ibu dibandingkan dengan suara orang lain. Bayi akan terkejut jika ada suara

yang keras dan menyadari adanya suara yang lembut. Bayi akan mulai bermain

dengan mainan yang menghasilkan bunyi dan akan berhenti menangis untuk

mendengarkan suara. Bayi juga akan terbangun ketika mendengar suara keras dan

akan mengedipkan mata atau melebarkan matanya sebagai bentuk refleks terhadap

suara.15

Usia 5-7 bulan bayi akan memulai mencari sumber bunyi serta dapat

menggeser kepalanya ke arah lateral ketika mendengar bunyi. Bayi akan

memberikan tanggapan yang berbeda terhadap bunyi yang berbeda pula dan akan

menangis apabila mendengar bunyi yang tidak diinginkannya. Bayi juga akan

mulai menyukai nyanyian, siulan, serta suara dari alat musik.15

Usia 6-10 bulan respon bayi terhadap suara akan meningkat ditandai dengan

kepala yang berputar cepat, mulai merespon terhadap namanya, suara telpon dan

suara lainnya. Bayi juga sudah dapat mengeluarkan suara dengan nada tinggi dan

rendah.15

Usia 9-13 bulan perkembangan bayi meningkat ditandai dengan bayi sudah

dapat mengeluarkan beberapa suku kata. Bayi juga dapat mengeluarkan nada

nyanyian dan mengingat apa yang didengarnya, serta dapat menghubungkan

bunyi dengan kejadian tertentu.15

Usia 13-15 bulan bayi dapat mengikuti perintah sederhana. Dapat

mengeluarkan 3-5 kata serta dapat menirukan bunyi-bunyi tertentu.15

Usia 18-24 bulan bayi sudah dapat mengenal bagian dari tubuh dan dapat

mengeluarkan 20-50 kata serta bayi juga sudah dapat mendengar namanya yang di

panggil dari ruangan lain.15

Page 23: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

9

2.4 Perkembangan Bicara

Perkembangan bicara akan sejalan dengan perkembangan usia dan

perkembangan pendengaran. Perkembangan bicara dapat tercapai apabila input

sensorik auditorik dan ouput motorik dalam keadaan normal.3,8

Tabel 2.2 Tahap Perkembangan Bicara dan Bahasa.

Usia Kemampuan

Neonatus - Menangis, suara mendengkur (cooing), suara

berkumur (gurgles)

2-3 bulan - Tertawa dan mengoceh tanpa arti (babbling) : aaa,

ooo

4-6 bulan - Mengeluarkan suara kombinasi vokal dan konsonan.

- Ocehan bermakna (true babbling) atau lalling

(pa..pa..,da..da)

- memberi respon terhadap suara marah atau

bersahabat

- belajar menangis dengan suara yang bervariasi

sesuai kebutuhan

7-11 bulan - Menggunakan kata/suku kata yang tidak

mengandung arti, seperti bahasa asing (jargon), usia

10 bulan : mampu meniru suara (echolalia)

- mengerti kata perintah sederhana : kesini

- mengerti nama objek sederhana : sepatu, cangkir

12-18 bulan - menjawab pertanyaan sederhana

- mengerti instruksi sederhana, menunjukkan bagian

tubuh dan nama mainan

Sumber : Buku Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir, 2010.3

Page 24: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

10

2.5 Faktor yang memengaruhi tumbuh kembang pendengaran

Gangguan pendengaran pada anak dapat memberikan dampak yang besar

bagi perkembangannya, sehingga alangkah lebih baiknya jika gangguan tersebut

dapat diidentifikasi secara dini dengan mengenali berbagai faktor risiko yang

dapat menyebabkan gangguan pendengaran pada anak. Faktor risiko yang perlu

dipertimbangkan dan telah ditetapkan oleh American Joint Committee on Infant

Hearing pada tahun 2000.3

Usia 0-28 hari faktor yang memengaruhi yaitu menjalani perawatan di

neonatal intensive care unit (NICU) selama 48 jam, keadaan yang berhubungan

dengan sindrom tertentu yang mempunyai hubungan dengan tuli sensorineural

atau tuli konduktif, misalnya sindrom rubella, riwayat keluarga dengan gangguan

pendengaran sensorineural yang menetap sejak masa kanak-kanak, kelainan

kraniofasial termasuk kelainan morfologi pinna (daun telinga) atau liang telinga,

infeksi intrauterin, seperti TORCHS (toksoplama, rubella, sitomegalovirus,

harpes, dan sifilis). 3,14

Usia 29 hari - 2 tahun faktor risiko meliputi kecurigaan orang tua/pengasuh

terhadap gangguan pendengaran, keterlambatan bicara, afasia, atau keterlambatan

perkembangan lain, riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran yang

menetap pada masa anak-anak, infeksi postnatal yang menyebabkan gangguan

pendengaran sensorineural, termasuk meningitis bakterialis, infeksi intrauterin

seperti TORCHS, adanya faktor risiko tertentu pada masa neonatus, terutama

hiperbilirubinemia yang memerlukan tranfusi tukar, hipertensi pulmonal yang

membutuhkan ventilator serta kondisi lain yang membutuhkan extra corporeal

membrana oxygenation (ECMO), sindrom tertentu yang berhubungan dengan

gangguan pendengaran yang progresif seperti sindrom Usher, dan

neurofibromatosis, adanya kelainan neurodegeneratif seperti sindrom Hunter dan

kelainan neuropati sensomotorik (Friederich’s ataxia, sindrom Charcot - Marie

Tooth), trauma kapitis, otitis media yang berulang atau menetap disertai efusi

telinga tengah minimal 3 bulan.3

Gangguan pendengaran dapat dicurigai apabila anak pada usia 12 bulan

belum dapat mengoceh (babbling) atau menirukan suara, pada usia 18 bulan

Page 25: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

11

belum dapat mengucapkan satu kata yang berarti, pada usia 24 bulan

perbendaharaan kata masih kurang dari 10 kata, dan pada usia 30 bulan anak

belum dapat merangkai 2 kata.3

2.6 Gangguan Pendengaran pada Anak

Proses mendengar dan merespon suara membutuhkan suatu proses yang

kompleks, melibatkan organ pendengaran yang menerima dan menghantarkan

bunyi kepada sistem saraf yang selanjutnya akan diproses di tingkat yang lebih

tinggi yaitu korteks auditorik di lobus temporalis sehingga akan dihasilkan output

berupa respon terhadap bunyi yang didengar. Jika terdapat kelainan terhadap

input, proses maupun output, maka dapat terjadi gangguan pendengaran.16

Berdasarkan sifatnya, gangguan pendengaran diklasifikasikan menjadi tiga

yaitu tuli konduktif, tuli sensorineural, dan tuli campur. Pada tuli konduktif

terdapat gangguan hantaran suara yang disebabkan oleh kelainan yang terletak

pada telinga luar atau telinga tengah. Pada tuli sensorineural (perseptif) kelainan

terdapat pada koklea (telinga dalam), N VIII, atau di pusat pendengaran,

sedangkan tuli campur merupakan kombinasi dari keduanya.16

Pada bayi dan anak penyebab terjadinya gangguan pendengaran

diklasifikasikan berdasarkan saat terjadinya yaitu pada masa prenatal, perinatal,

dan postnatal.15 Periode yang paling penting pada saat kehamilan adalah di

trimester pertama, setiap kelainan yang terjadi pada masa tersebut seperti infeksi

baik bakteri maupun virus dapat menyebabkan gangguan pendengaran pada bayi.

Bebrapa obat ototoksik dan teratogenik juga dapat mengganggu proses

organogenesis dan merusak sel rambut koklea seperti salisilat, kina, neomisin,

dihidro streptomisin, gentamisin, barbiturat, thalidomide, dan lain-lain. Selain itu

malformasi struktur liang telinga juga dapat menyebabkan ketulian.16

Beberapa keadaan yang dialami bayi saat lahir juga merupakan faktor

risiko terjadinya gangguan pendengaran seperti prematuritas, berat badan lahir

rendah, hiperbilirubinemia, asfiksia, dan lain-lain. Umumnya ketulian yang terjadi

pada saat masa prenatal dan perinatal adalah tuli sensorineural.16

Adanya infeksi baik bakteri maupun virus (rubela, campak, atau parotitis),

infeksi otak (meningitis, ensefalitis), perdarahan telinga tengah, dan trauma pada

temporal yang terjadi setelah lahir juga dapat menyebabkan gangguan

Page 26: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

12

pendengaran berupa tuli saraf atau tuli konduktif.16

2.7 Penapisan Gangguan Pendengaran Pada Anak

Penapisan gangguan pendengaran bertujuan untuk membedakan bayi

menjadi dua kelompok populasi, yaitu kelompok bayi yang tidak memiliki

masalah gangguan pendengaran (pass/lulus) dan kelompok bayi yang

mungkin mengalami gangguan pendengaran (refer/tidak lulus). Hasil

penapisan pendengaran yang telah dilakukan oleh suatu fasilitas kesehatan

harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang memiliki sarana pemeriksaan

pendengaran yang lengkap dan mampu melaksanakan habilitasi pendengaran

dan bicara.3

Penapisan gangguan pendengaran di rumah sakit dikelompokan menjadi

dua yaitu universal newborn hearing screening (UNHS) dan targeted

newborn hearing screening (TNHS). UNHS dilakukan pada semua bayi baru

lahir dengan atau tanpa faktor risiko gangguan pendengaran. Penapisan awal

dilakukan dengan pemeriksaan otoacoustic emission (OAE) saat bayi berusia

2 hari sebelum keluar dari rumah sakit, paling lambat 1 bulan jika fasilitas

kesehatan tidak memiliki sarana untuk pemeriksaan OAE. Bayi dengan hasil

penapisan lulus maupun tidak lulus harus menjalani pemeriksaan brainstem

evoked response audiometry (BERA) pada usia 1-3 bulan. TNHS adalah

penapisan yang dilakukan hanya pada bayi yang memiliki faktor risiko

gangguan pendengaran.3

Pemeriksaan penapisan pendengaran terbagi menjadi dua, yaitu

pemeriksaan obyektif dan subyektif. Pemeriksaan obyektif terdiri atas

pemeriksaan OAE, BERA, pemeriksaan timpanometri, dan auditory steady

state response (ASSR). Pemeriksaan subyektif terdiri atas pemeriksaan

behavioral, dan tes daya dengar. Baku emas penapisan pendengaran pada

bayi adalah dengan menggunakan OAE dan ABR.3

OAE berfungsi menilai integritas telinga luar dan tengah serta sel rambut

luar koklea. Dasar biologik OAE yaitu gerakan sel rambut luar koklea yang

sangat kecil, memproduksi energi mekanik yang diubah menjadi energi

akustik sebagai respons terhadap getaran dari organ di telinga tengah.3,4

Page 27: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

13

Pemeriksaan OAE dilakukan dengan cara memasukan sumbat telinga (probe)

ke dalam liang telinga luar. Dalam probe tersebut terdapat mikrofon dan

pengeras suara yang berfungsi memberikan stimulus suara. Mikrofon

berfungsi menangkap suara yang dihasilkan koklea setelah pemberian

stimulus. Probe duhubungkan ke komputer untuk mencatat respons yang

ditimbulkan oleh koklea.16

BERA menilai perubahan potensial listrik di otak yang timbul setelah

pemberian stimulus suara, berfungsi untuk menilai fungsi pendengaran dan

fungsi N.VIII. Respon neural terhadap stimulus bunyi yang diterima akan

direkam komputer melalui elektroda permukaan yang ditempelkan di dahi

dan prosesus mastoid. Parameter yang dinilai berdasarkan morfologi

gelombang, amplitudo dan masa laten. Rangsang bunyi yang diberikan

melalui head phone akan menempuh perjalanan melalui saraf ke VIII di

koklea (gelombang I), nukleus koklearis (gelombang II), nukleus olivarius

superior (gelombang III), lemniskus lateralis (gelombang IV), kolikulus

inferior (gelombang V), kemudian menuju korteks auditorius di lobus

temporal otak. Perubahan potensial listrik di otak akan diterima oleh ketiga

elektroda di kulit kepala, dari gelombang yang timbul di setiap nukleus saraf

sepanjang jalur saraf pendengaran tersebut dapat dinilai bentuk gelombang

dan waktu yang diperlukan dari saat pemberian rangsang suara sampai

mencapai nukleus saraf.3,16

Page 28: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

14

Gambar 2.1 Alur penapisan pendengaran bayi baru lahir di Indonesia

Sumber : Buku panduan tata laksana bayi baru lahir di rumah sakit, 2010.3

2.8 Kuesioner LittlEARS

LittlEARS adalah suatu kuesioner yang berisi 35 pertanyaan yang

digunakan untuk menilai perkembangan pendengaran anak hingga usia 2 tahun.17

Pertanyaan berbentuk pertanyaan tertutup yang cukup dijawab dengan jawaban

“ya” atau “tidak”.9 Pertanyaan dilengkapi dengan berbagai contoh aplikasinya

sehingga akan lebih mudah dimengerti oleh responden. Sebagai contoh “Apakah

anak anda mengenali tanda-tanda akustik?” diberikan contoh seperti kotak musik

menjelang tidur, nina bobo, air mengalir dalam tabung. Jika pertanyaan sesuai

dengan perkembangan anak maka responden diinstruksikan untuk menjawab “ya”

tetapi apabila anak belum bisa melakukan hal yang ditanyakan maka responden

diinstruksikan untuk menjawab “tidak”.9

Kuesioner LittlEARS pertama kali divalidasi di Jerman dan hingga saat ini

kuesioner LittlEARS telah diadaptasi setidaknya ke 15 bahasa di dunia yaitu

Bulgarian, Cina, Belanda, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Polandia,

Romania, Russia, Serbia, Slovakia, Slovenia, United States English, dan United

States Spanish.17

Page 29: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

15

Kuesioner menggambarkan 3 respon pendengaran yaitu reseptif, semantik,

dan expressive behaviours .9 Format kuesioner adalah dalam bentuk observasi dari

orang tua yaitu kuesioner yang diisi oleh orang tua karena anak masih belum bisa

diajak bekerjasama di lingkungan yang belum ia kenal dan anak masih terlalu

muda untuk dilakukan tes standar pendengaran.9

Untuk mendapatkan total skor yang diharapkan pada anak usia 0– 24bulan,

Coninx dkkmelakukan analisis regresi dimana usia sebagai variabel bebas dan

total skor sebagai variabel terikat.9 Didapatkan persamaan regresi yang dapat

digunakan untuk semua sample (Overall sample) yaitu :

y= 3,470 + 2,163x – 0,038x2

Keterangan :

y = Ekspektasi Skor x = Usia anak

Gambar 2.2 Kurva Normal Kuesioner LittlEars.Sumber : Coninx F, dkk (2009)9

Page 30: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

16

2.8 Kerangka Teori

Risiko gangguanpendengaran :Sering pilekHiperbilirubinemiaBBLRPrematuritasPenggunaan obatototoksikInfeksi TORCHSKelainan congenitalAsfiksia

Menggangguperkambanganbahasa, bicara dankognitif

Ibu :PendidikanLama menemani anakBahasa dan budaya

Total Skor KuesionerLittlEARS

Gangguan pendengarananak usia 7-12 bulan

PengisiankuesionerLittlEARS

Faktor internalanak

Faktor Eksternal

Usia Anak Metode Pengisiankuesioner

Responpendengaran anak

Page 31: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

17

2.9 Kerangka Konsep

= Variabel Terikat

= variabel bebas

= variabel kontrol

Cara bertanya BudayaPendidikanLamamenemani

Ibu

Faktor risikogangguan fungsimendengar

Usia Anak

Responmendengar (total

skor)

Page 32: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

18

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan adalah penelitian analisis observatif

menggunakan metode potong lintang dengan dua kali pengambilan data.

Pengambilan data pertama, responden mengisi kuesioner secara mandiri dan 2

minggu – 3 bulan kemudian dilakukan wawancara kuesioner untuk konfirmasi.

3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus – November 2016.

3.3 Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pancur Kota Serang.

3.4 Populasi

3.4.1 Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau dari penelitian ini adalah orang tua dengan anak usia

7-12 bulan tanpa risiko gangguan pendengaran yang bertempat tinggal di

kota Serang.

3.4.2 Populasi Umum

Populasi target penelitian ini adalah orang tua dengan anak usia

12 bulan tanpa risiko gangguan pendengaran di Indonesia.

3.5 Sampel Penelitian dan Pemilihan Sampel

Sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah orang tua dengan anak

usia 7-12 bulan dengan metode pemilihan sampel yaitu consecutive sampling

berdasarkan orangtua yang membawa balita yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi.

Page 33: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

19

3.6 Besar Sampel

3.6.1 Rumus :N =

Keterangan :

Zα = Derivat baku alfa

Zβ = Derivat baku beta

r = Koefiesien Korelasi

Derivat baku alfa pada penilitian didapatkan dari kesalahan tipe I, pada

penelitian ini peneliti menggunakan α = 5% sehingga didapatkan derivat baku alfa

yaitu 1,96. Sedangkan derivat baku beta didapatkan dari kesalahan tipe II dengan

menggunakan β = 10% diperoleh derivat baku beta 0,842. Angka koefisien

korelasi (r) didapatkan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya sehingga

diperoleh r = 0,763. Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan N = 7,76 maka

dibutuhkan 8 sample untuk penelitian ini. Sampel tidak bisa digunakan karena

jumlahnya terlalu kecil sehingga digunakan rule of thumb.

Perhitungan sampel dengan metode Rule of Thumb menggunakan rumus 10 x

n variabel bebas. Variabel bebas pada penelitian ini terdiri atas usia, pendidikan,

lama menemani anak, dan cara bertanya. Oleh karena itu, didaptkan jumlah

sampel yang dibutuhkan adalah 40.

3.6.2 Sampel yang diambilBesar sampel minimal yang diambil adalah 40 orang.

Page 34: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

20

3.7 Variabel Penelitian

3.7.1 Variabel Terikat

Total Skor Kuesioner LittlEARS. Kuesioner ini terdiri dari 35

pertanyaan dan total skor didapatkan dengan cara menghitung jumlah

jawaban “Ya”.

3.7.2 Variabel Bebas

Usia anak 7-12 bulan, pendidikan ibu, lama menemani anak, cara

bertanya.

3.8 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.8.1 Faktor Inklusi

a. Anak usia 7-12 bulan tanpa risiko gangguan pendengaran (asfiksia,

berat lahir rendah, riwayat perawatan NICU, hiperbilirubinemia,

riwayat pilek berulang, dan penggunaan obat ototoksik).

b. Ibu yang memiliki waktu khusus ≥ 4 jam/hari untuk bermain dengan

anak.

c. Ibu dengan latar belakang pendidikan SMA sederajat ke bawah

3.8.2 Faktor Eksklusi

a. Ibu yang tidak bisa berbahasa Indonesia

b. Ibu yang tidak bisa membaca

3.9 Analisis Statistik

Pada penelitian kali ini analisis/ pengolahan data menggunakan :

a. Analisis univariat untuk mengetahui karakteristik responden.

b. Analisis bivariat untuk mengetahui korelasi anatara 2 variabel.

c. Analisis multivariat untuk melihat apabila terdapat lebih dari 1

variabel yang bermakna.

Page 35: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

21

3.10 Cara Kerja

3.10.1 Alur Penelitian

3.10.2 Alat dan Bahan

Menggunakan Kuesioner LittlEARS berbahasa Inggris yang telah

diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh penerjemah tersertifikasi dan

ditelaah oleh dokter spesialis THT.

Perizinan Penelitian

Pengumpulan data responden yang memenuhikriteria inklusi dan eksklusi

Pengisian Kuesioner secara mandiri oleh orangtua anak usia 7-12 bulan

Wawancara oleh peneliti kepada Orang tuamenggunakan kuesioner yang sama

Input Data

Analisis Statistik

Page 36: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

22

3.11 Definisi Oprasional

Variabel yang

diukur

Definisi Pengukur Alat Ukur Skala

Pengukuran

Usia Anak Rentang waktu antara

kelahiran anak sampai dengan

waktu pengisian kueioner

Peneliti Kuesioner

karakteristik

responden

Numerik

dengan

satuan bulan

Skor LittlEARS Skor didapatkan dengan cara

menghitung jumlah jawaban

“Ya”.

Peneliti Kuesioner

Perkembangan

Pendengaran

anak LittlEARS

Numerik

dengan

rentang 0-35

Pendidikan

Responden

Pendidikan terakhir yang

ditempuh oleh responden

Peneliti Kuesioner

karakteristik

responden

Ordinal :

SD,SMP,SM

A

Bahasa Bahasa yang kuasai oleh

responden

Peneliti Kesioner

LittleEARS

Nominal :

Bisa

Berbahasa

Indonesia/

Tidak bisa

Berbahasa

Indonesia

Lama Menemani Lama Responden berinteraksi

dengan anak

Kuesioner

karakteristik

responden

Numerik

dalam satuan

jam

Cara Bertanya Metode yang digunakan dalam

pengisian kuesioner

- Nominal :

Mandiri dan

Wawancara

Page 37: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

23

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Responden

Pada penelitian ini di dapatkan 40 responden yang memiliki anak usia 7-

12 bulan dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Data

penelitian ini diperoleh dari Puskesmas Pancur Kota Serang dengan karakteristik

sebagai berikut.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden

Karakteristik Jumlah(n =40)

Persentase(%)

Usia Anak7-9 bulan

>9-12 bulan

Jenis Kelamin AnakLaki-LakiPerempuan

Pendidikan Terakhir RespondenSMASMPSD

Pekerjaan ResponenPegawaiWiraswastaTidak Bekerja

Waktu Khusus Responden Bermaindengan Anak< 4 jam≥ 4 jam

1426

2119

191110

61420

832

3565

52,547,5

47,527,525

153550

2080

Dari 40 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini usia anak

terbanyak adalah > 9-12 bulan dengan persentase 65%, jenis kelamin terbanyak

laki-laki dengan persentase 52,5%, pendidikan orang tua terbanyak adalah di

Page 38: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

24

bawah SMA dengan persentase 52,5%, pekerjaan orang tua terbanyak adalah

tidak bekerja dengan persentase 50%, dan waktu rata-rata bermain dengan anak

adalah ≥ 4 jam dengan persentase 80%.

4.2 Korelasi Antara Usia Dengan Total Skor

Tabel 4.2 Korelasi Usia dan Total Skor pengisian Mandiri dan Wawancara

r (koefisien korelasi) Nilai p

Mandiri

Wawancara

0,278

0,458

0,083

0,003

Pada penelitian ini dilakukan dua kali uji Pearson untuk mengetahui

korelasi antara usia dengan total skor kuesioner yang diisi secara mandiri maupun

wawancara. Dari uji Pearson untuk metode wawancara menunjukkan terdapat

korelasi positif dengan kekuatan sedang yang bermakna ( r = 0,458 , p = 0,003).

4.3 Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas dari

kuesioner LittlEARS dalam mendeteksi gangguan tumbuh kembang pendengaran

pada anak. Untuk mengetahui reliabilitas/tingkat kepercayaan alat ukur yang

digunakan dapat dilakukan dengan mencari nilai cronbach’s alpha. Apabila nilai

cronbach’s alpha yang didapatkan >0,5 maka suatu instrumen dapat dikatakan

reliabel atau terpercaya.

Tabel 4.3 Cronbach’s alfa Pengisian Mandiri dan Wawancara

Cronbach’s alphaPengisian Mandiri 0,894

Pengisian Wawancara 0,794

Tabel di atas menunjukkan bahwa penelitian dengan metode pengisian

kuesioner secara mandiri maupun wawancara bersifat reliabel (cronbach’s alpha

mandiri = 0,894, Cronbach’s alpha wawancara = 0,794).

Page 39: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

25

Tabel 4.4 Nilai Validitas Pearson Pengisian Kuesioner Mandiri dan Wawancara.

Butir Pertanyaan r Mandiri r Wawancara

1 0,238 1,000

2 1,000 1,000

3 1,000 1,000

4 1,000 1,000

5 0,123 - 0,126

6 0,277 1,000

7 0,349* 0,255

8 0,502** 0,216

9 - 0,044 - 0,006

10 0,396* - 0,090

11 0,072 0,255

12 1,000 0,319*

13 0,204 0,171

14 0,149 - 0,013

15 0,301 0,101

16 0,471** 0,345*

17 0,527** 1,000

18 0,589** 0,556*

19 0,645** 0,680*

20 0,293 0,223

21 0,546** 0,421*

22 0,759** 0,407*

23 0,538** 0,295

24 0,673** 0,533**

25 0,513** 0,659**

26 0,665** 0,716**

27 0,624** 0,423**

28 0,691** 0,692**

29 0,729** 0,495**

30 0,760** 0,617**

31 0,694** 0,521**

32 0,606** 0,476**

33 0,529** 0,238

34 0,628** 0,470**

35 0,489** 0,414**

Page 40: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

26

Nilai validitas per butir pertanyaan kuesioner didapatkan dari nilai r hitung

yang lebih besar dari r tabel. Nilai r-tabel untuk n= 40 dengan derajat kebebasan

38 (n-2) pada signifikansi 5% adalah 0,3120. r-hitung yang digunakan pada

penelitian ini adalah nilai Pearson product moment. Makin mendekati angka

0,000 nilai r yang didapat, maka makin sedikit variasi jawaban responden dalam

pengisian kuesioner. Berdasarkan tabel di atas hasil dari pengisian kuesioner

secara mandiri didapatkan butir pertanyaan nomor 7,8,10,16,17,18,19,21-35 dan

pada wawancara butir pertanyaan nomor 12,16,1,18,19,21,22,24-32,34,35 adalah

terdapat variasi jawaban terhadap usia anak usia 7-12 bulan pada taraf signifikansi

5%, pertanyaan nomor 2,3,4, dan 12 pada metode mandiri dan butir pertanyaan

nomor 1, 2,3,4, 6, dan 17 pada metode wawancara tidak dapat diukur validitasnya

karena semua responden menjawab dengan jawaban yang konstan yaitu “Ya” atau

“Tidak”.

Page 41: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

27

4.4 Interrater ReliabilityTabel 4.5 Nilai koefisien kappa

Koefisien kappa digunakan untuk menilai konsistensi jawaban antara metode

mandiri dan wawancara (minimal kappa = 0,8). Berdasarkan tabel di atas

pertanyaan butir 1,2,3,4,6,12, dan 17 memiliki koefisien kappa 1,000 (>0,8) yang

berarti terdapat konsistensi jawaban yang baik antara metode mandiri dan

wawancara. Makin kecil nilai koefisien kappa yang didapatkan maka makin tidak

konsisten jawaban antara metode mandiri dan wawancara.

Butir Pertanyaan Koefisien Kappa

1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435

1,0001,0001,0001,000

- 0,0421,0000,0610,7250,1720,2110,2191,0000,4480,4440,318

- 0,0841,0000,1490,5210,1490,2020,4410,3040,4470,4420,4940,2050,5000,4710,2880,5250,2710,4150,122

- 0,154

Page 42: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

28

4.5Uji Komparatif Z-Skor Berdasarkan Pendidikan

Uji Komparatif digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

pendidikan terakhir responden terhadap z skor yang didapat dengan uji T

tidak berpasangan. Nilai z skor bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh

skor yang didapat dari skor ekspektasi.

Tabel 4.6 Perbedaan rerata z-skor berdasarkan pendidikan

Metode SD-SMP SMA Nilai p

Mandiri 0,76(1,58) 1,04(1,59) 0,593

Wawancara 0,55(1,03) 0,96(0,90) 0,193

Secara statistik dan klinis tidak terdapat perbedaan rerata z skor

antara kelompok ibu di bawah SMA dan kelompok SMA baik pada

pengisian metode mandiri (mean difference = -0,27, KI= -1,29 – 0,74)

maupun metode wawancara (mean difference = -0,40, KI= -0,40 – 0,30).

Page 43: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

29

BAB 5

PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

Subyek pada penelitian ini terdiri atas 40 orang, dengan karakteristik yang

akan dibahas adalah usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir responden, pekerjaan

orang tua, dan waktu khusus responden bermain dengan anak. Penelitian ini

mengambil variabel usia anak karena perkembangan dan pertumbuhan anak

berbanding lurus dengan bertambahnya usia. Perkembangan pendengaran dan

bahasa, saat makin bertambah usia berbeda respon pendengaran dan bahasa yang

tampak. Empat aspek fungsional yang memengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan anak adalah motorik kasar, motorik halus dan penglihatan, bahasa

dan pendengaran, sosial emosi, dan perilaku.2 Sehingga usia dapat memengaruhi

total skor kuesioner LittlEARS yang diperoleh.9

Usia anak yang diambil pada penelitian ini adalah usia 7-12 bulan, pada

usia 7 bulan perkembangan auditorik yang dapat terlihat yaitu memutar kepala

pada arah horizontal dengan cepat namun pada arah bawah masih lemah, pada

usia 7-9 bulan dapat memutar kepala dengan cepat dan mengidentifikasi sumber

bunyi dengan tepat, dan pada usia 9-13 bulan keingintahuan terhadap bunyi lebih

besar dan mencari sumber bunyi yang berasal dari arah atas. Sedangkan untuk

perkembangan bicara dan bahasa anak usia 7-11 bulan dapat menggabungkan

kata/suku kata yang tidak mengandung arti, seperti bahasa asing (jargon), di usia

10 bulan anak mampu meniru suara (echolalia), mengerti kata perintah sederhana

seperti kata ke sini, mengerti nama obyek sederhana seperti sepatu dan cangkir.3

Karakteristik selanjutnya yang akan dibahas adalah tingkat pendidikan

responden atau tingkat pendidikan terakhir ibu dari anak yang diteliti. Karena

salah satu faktor yang memengaruhi pengisian kuesioner adalah tingkat

intelektualitas yang salah satunya dapat dicerminkan melalui tingkat pendidikan.

Makin tinggi tingkat pendidikan responden maka akan lebih mudah bagi

responden untuk memahami maksud dari setiap pertanyaan yang tertera di

Page 44: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

30

kuesioner. Tingkat intelektualitas ibu juga dapat menunjukkan bagaimana

kesadaran ibu dalam memantau tumbuh kembang anaknya dan dalam mendeteksi

dini jika anaknya mengalami gangguan pendengaran. Pada penelitian ini peneliti

mengambil latar belakang pendidikan ibu SMA ke bawah karena pada penelitian

sebelumnya telah dilakukan penelitian untuk ibu dengan latar belakang

pendidikan di atas SMA. Dan didapatkan pendidikan ibu yang bervariasi mulai

dari SD hingga SMA dengan rincian sebagai berikut SD (11 responden), SMP (11

responden), dan SMA (19 responden). Penelitian sebelumnya oleh Manda tahun

2013 dilakukan pada orang tua dengan latar belakang pendidikan D3/S1 (16

responden), SMA (10 responden), dan SMP (4 responden), dengan latar belakang

pendidikan ibu yang terbanyak adalah D3/S1 dan tidak terdapat kesulitan

responden untuk menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner.13

Peran lingkungan sangat penting untuk mencukupi kebutuhan dasar

tumbuh kembang anak yaitu kebutuhan biopsikosial yang terdiri dari kebutuhan

biomedis/asuh yang meliputi nutrisi, imunisasi, higenitas, pengobatan, pakaian,

tempat tinggal, sanitasi lingkungan, dan sebagainya. Dan kebutuhan psikososial /

asih dan asah yang berupa penghargaan, kasih sayang, komunikasi, stimulasi

bicara, gerak , sosial, moral, intelegensi, dan sebagainya. Sejak anak masih dalam

masa konsepsi hingga remaja.19 Oleh karena itu, karakteristik selanjutnya yang

akan dibahas yaitu pekerjaan orangtua anak, pada penelitian ini pekerjaan

orangtua diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu pegawai (6 responden),

wiraswasta (14 responden), dan tidak bekerja (20 responden). Pekerjaan orangtua

penting untuk diperhatikan karena berhubungan dengan lamanya interaksi antara

ibu dan anaknya yang berkaitan terhadap waktu bermain khusus dengan anak.

Perkembangan bahasa dan kognitif sangat penting pada 6 bulan pertama hingga 3

tahun kehidupan, ketika anak tinggal di lingkungan yang sedikit memberikan

stimulasi kepadanya maka akan memengaruhi perkembangan otak sehingga

perkembangan kognitif dan sosialnya pun akan ikut terganggu.20 Makin lama

intensitas ibu bersama anak maka waktu mengamati perubahan perilaku anak

lebih banyak. Sehingga ibu akan lebih mengerti sudah sejauh mana perkembangan

anaknya dalam kehidupan sehari-hari yang akhirnya dapat memengaruhi

menjawab kuesioner.

Page 45: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

31

Perbedaan jenis kelamin juga berpengaruh terhadap kemampuan anak

dalam merespon suara. Anak perempuan memiliki hormon esterogen yang dapat

memengaruhi area otak tertentu sehingga anak perempuan memiliki kemampuan

untuk merespon suara lebih cepat dibanding anak lelaki.21 Oleh karena itu, jenis

kelamin menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi hasil menjawab

kuesioner berdasarkan respon pendengarannya.

5.2 Korelasi antara Usia dan Total Skor

Korelasi atau analisis hubungan adalah suatu bentuk analisis data dalam

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan

diantara dua variabel dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel yang

satu (variabel bebas) terhadap variabel lainnya (variabel terikat).22 Dalam

penelitian ini peneliti ingin melihat bagaimana hubungan antara usia (variabel

bebas) terhadap total skor kuesioner yang dihasilkan (variabel terikat) baik

melalui cara pengisian kuesioner secara mandiri maupun wawancara.

Metode pengisian kuesioner secara mandiri didapatkan hasil korelasi

positif yang tidak bermakna. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor

yang memengaruhi dalam menjawab kuesioner, karena pada metode pengisian

mandiri terdapat beberapa kelemahan diantaranya responden sering tidak teliti

dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang sering terlewat tidak terjawab,

walaupun dibuat anonim kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban

yang tidak jujur, unsur yang tidak disadari terkadang tidak dapat diungkap, besar

kemungkinan jawaban dipengaruhi oleh keinginan-keinginan pribadi, kesukaran

merumuskan keadaan diri sendiri ke dalam bahasa sehingga pemahaman terhadap

pertanyaan yang diajukan terkadang sering tidak sesuai dengan keadaan anak, dan

tentunya juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden.23,24 Berdasarkan

faktor-faktor tersebut dapat menimbulkan suatu kecendrungan jawaban yang

dapat terlihat pada hasil kuesioner sehingga ketika peneliti mencari nilai z skor

yang bertujuan untuk melihat lebih detail posisi suatu skor dalam suatu distribusi

didapatkan angka yang tinggi untuk kecendrungan menjawab “Ya” pada metode

mandiri yaitu 16 responden, sehingga telihat terdapat 2 responden yang memiliki

total skor 35, yang berarti semua pertanyaan dalam kuesioner dijawab dengan

jawaban “Ya” yang seharusnya untuk anak usia 7-12 bulan total skor yang

Page 46: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

32

diharapkan adalah 25, karena anak usia 7-12 bulan perkembangannya belum

meliputi seluruh pertanyaan yang terdapat pada kuesioner, sebagai contohnya

pertanyaan nomor 34 “Apakah anak anda mengikuti perintah yang rumit ? seperti

lepas sepatumu dan ke sinilah” dan pertanyaan nomor 35 “Apakah anak anda

mencoba menyanyikan lagu-lagu tertentu? Seperti lagu nina bobo” . Hal tersebut

seharusnya belum bisa dilakukan oleh anak usia 7-12 bulan.9

Pada metode mandiri, responden mengisi kuesioner secara bersamaan sesuai

prosedur yang disarankan dari puskesmas, sehingga dapat memengaruhi

kenyamanan dari responden dan tingkat kejujuran responden dalam mengisi serta

tidak dapat meminimalisir adanya interaksi antara satu responden dengan

responden lainnya yang dapat memengaruhi pengisian kuesioner.

Pengisian kuesioner secara wawancara, 28 responden dilakukan

wawancara secara tatap muka dan 12 responden melalui telepon. Didapatkan

korelasi positif yang bermakna antara usia dan total skor kuesioner. Karena

dengan metode wawancara tidak dibatasi oleh tingkatan umur dan tingkat

pendidikan subyek yang diteliti.

Rerata total skor yang didapatkan pada pengisian kuesioner secara mandiri

didapatkan angka 24,65 dengan skor terendah yang didapat 13 dan skor tertinggi

35. Sedangkan rerata total skor untuk pengisian kuesioner secara wawancara

adalah 25,575 dengan skor terendah yang didapat 18 dan skor tertinggi 34. Pada

penilitian yang dilakukan oleh Coninx dkk, nilai total skor ekspektasi untuk anak

usia 7-12 bulan adalah 18-25 dan nilai minimum yang diharapkan yaitu 10-17.

Skor yang didapat oleh subyek yang diteliti telah melebihi nilai minimum yang

diharapkan, yang menguatkan bahwa tidak ada anak yang mengalami

keterlambatan respons pendengaran sesuai dengan usianya sehingga responden

telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya baik kriteria inklusi

maupun eksklusi.9

Page 47: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

33

5.3 Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah

kuesioner LittlEARS dapat diaplikasikan di Indonesia. Validitas menunjukkan

ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan

suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan dan apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti

secara tepat.24 Dalam melakukan validasi suatu kuesioner dapat dilakukan dengan

dua cara yaitu dengan melakukan validitas keseluruhan kuesioner dengan cara

melihat nilai reliabilitas dan dengan cara melakukan validasi perbutir pertanyaan

menggunakan metode korelasi dengan Pearson product moment dan corrected

item total corellation. Pada penelitian ini dilakukan analisis perbutir pertanyaan

dengan menggunakan metode Pearson product moment.

Butir pertanyaan 2,3,4, dan 12 pada metode mandiri dan butir pertanyaan

nomor 1, 2,3,4, 6, dan 17 pada metode wawancara didapatkan hasil jawaban yang

konstan, artinya semua responden menjawab dengan jawaban “Ya” karena pada

anak usia 7-12 bulan sudah melewati tahap perkembangan yang ditanyakan pada

butir pertanyaan kuesioner tersebut. Sedangkan pada butir pertanyaan nomor

7,8,10,16,17,18,19,21-35 pada metode mandiri dan butir pertanyaan nomor

12,16,17,18,19,21,22,24-32,34,35 pada metode wawancara terdapat variasi

jawaban responden yang menandakan bahwa di dalam rentang usia anak 7-12

bulan pada penelitian ini terdapat variasi perkembangan respon pendengaran dan

bahasa, ada anak yang sudah melewati tahapan tersebut dan ada pula yang belum,

sesuai dengan perkembangan anak di usianya. Sebagai contoh pertanyaan nomor

22 “Apakah anak anda mengikuti perintah sederhana ? contohnya “Kesini”,

“Lepas sepatumu”. Fase tersebut sudah bisa dilakukan oleh anak usia 9-12 bulan

namun belum bisa dilakukan oleh anak usia 6-9 bulan sehingga menimbulkan

variasi jawaban pada nomor 22.

Butir pertanyaan yang nilainya dibawah r-tabel yaitu 1,5,6,11,13,14,15,20

pada metode mandiri dan butir pertanyaan 5,7,8,9,10,11,13-15,20,23,33 pada

metode wawancara menunjukkan variasi yang lebih sedikit karena nilainya

Page 48: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

34

cendrung mendekati 0,000, dimana angka 0,000 menunjukkan jawaban yang

konstan. Variasi yang sedikit ini dapat menandakan adanya sebuah kebingungan

dari beberapa responden dalam menjawab pertanyaan secara mandiri, sebagai

contohnya pada pertanyaan nomor 1 “Apakah anak anda merespon suara yang

sudah lazim?” hal ini seharusnya sudah dapat dilakukan oleh semua anak dalam

kelompok usia 7-12 bulan yang dibuktikan dengan jawaban yang konstan pada

metode wawancara.

Metode wawancara memiliki variasi yang lebih sedikit hanya 18

pertanyaan dibandingkan metode mandiri 22 pertanyaan, yang menandakan

bahwa pada metode wawancara lebih sedikit adanya kebingungan dari responden

dalam menjawab pertanyaan di dalam kuesioner, karena pengisiannya dipandu

oleh peneliti secara langsung.

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dipercaya akan menghasilkan data

yang dapat dipercaya pula.24 Uji Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana hasil pengukuran tetap konsisten.22 Salah satu meode dalam perhitungan

reliabilitas adalah dengan mencari nilai Cronbach’s alpha.

Nilai Cronbach’s alpha untuk pengisian kuesioner yang dilakukan secara

mandiri adalah 0,894 (>0,5), berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

instrumen bersifat reliabel dengan kata lain memiliki tingkat kepercayaan yang

tinggi. Untuk nilai Cronbach’s alpha untuk pengisian kuesioner secara wawancara

didapatkan nilai 0,794 (>0,5) yang menunjukkan bahwa pengisian yang dilakukan

secara wawanca juga memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.

5.4 Interrater Reliability

Interrater reliability dipakai untuk menilai konsistensi suatu subyek yang

diteliti dengan menggunakan dua metode yang berbeda. Pada penelitian ini

peneliti menggunakan interrater reliability dengan mencari koefisien kappa untuk

mengetahui konsistensi jawaban pengisian kuesioner secara mandiri maupun

wawancara. Makin banyak kemiripan hasil penilaian antara metode mandiri dan

wawancara maka koefisien kappa yang dihasilkan akan makin tinggi. Dari

keseluruhan hasil, koefisien kappa dianggap menunjukkan jawaban yang

Page 49: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

35

konsisten apabila didapatkan hasil minimal 0,8.

Tabel 5.1 Koefisien Kappa dari tinggi ke rendah

Butir Pertanyaan Koefisien Kappa1 1,0002 1,0003 1,0004 1,0006 1,00012 1,00017 1,0008 0,72531 0,52519 0,52128 0,50026 0,49429 0,47113 0,44824 0,44714 0,44425 0,44222 0,44133 0,41515 0,31823 0,30430 0,28832 0,27111 0,21910 0,21127 0,20521 0,2029 0,17218 0,14920 0,14934 0,1227 0,0615 -0,04216 -0,08435 -0,154

Tabel 5.1 memperlihatkan nilai koefiesien kappa yang telah diurutkan dari

nilai tertinggi hingga nilai terendah. Sebagian besar koefisien kappa yang

didapatkan belum mencapai 0,8 yang menunjukkan tidak terdapat kesesuaian

jawaban antara metode mandiri dan wawancara. Ketidaksesuaian ini dapat

disebabkan karena ketidak pahaman responden saat mengisi pertanyaan secara

mandiri. Oleh karena itu, ketika ditanya melalui metode wawancara dengan

beberapa penjelasan responden mengubah jawabannya. Sebagai contoh pada

pertanyaan nomor 35 “Apakah anak anda mencoba menyanyikan lagu-lagu

tertentu ?” di usia 7-12 bulan seharusnya anak belum bisa menyanyikan lagu

seperti lagu nina bobo, sehingga terdapat 8 responden yang pada saat mengisi

Page 50: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

36

mandiri menjawab “Ya” tetapi dengan wawancara mengubah jawabannya menjadi

“Tidak”.

Pertanyaan butir 1,2,3,4,6,12, dan 17 memiliki koefisien kappa 1,000 yang

berarti baik pada metode mandiri maupun wawancara pertanyaan tersebut dijawab

dengan jawaban yang konsisten yaitu hanya dengan jawaban “Ya” atau “Tidak”,

menandakan terdapat kesesuaian antara metode mandiri dan wawancara.

Nilai kappa yang didapatkan <0,8 menandakan bahwa jawaban kuesioner

secara mandiri dan wawancara memiliki konsistensi jawaban yang buruk. Artinya

terdapat satu metode yang lebih baik dari metode lainnya antara pengisian mandiri

dan wawancara. Pada penjelasan sebelumnya didapatkan rerata hasil total skor

dari metode wawancara lebih besar dari metode pengisian mandiri dan rentang

jawaban antara satu responden dengan responden lainnya pada metode pengisian

mandiri jauh lebih besar dibandingkan pengisian secara wawancara, pada

pengisian mandiri didapatkan rentang 13-35, sedangkan secara wawancara

didapatkan rentang 18-34. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat beberapa

perubahan hasil jawaban. Sehingga dapat terlihat bahwa pengisian secara

wawancara dapat meminimalisir adanya ketidaksesuaian antara jawaban

responden dengan kondisi anak yang sebenarnya.

Page 51: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

37

5.5 Keterbatasan Penelitian

5.5.1 Desain Penelitian

Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah karena penelitian

menggunakan desain potong lintang sehingga hasil yang didapatkan hanya

menunjukkan variabel dalam satu waktu saja dan tidak dapat menjelasakan

adanya hubungan sebab akibat yang pasti antara variabel terikat dan variabel

bebas.

5.5.2 Metode Pengambilan Data

1. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua

metode yaitu metode pengisian mandiri dan wawancara. Untuk metode

wawancara dilakukan dengan dua cara yaitu via telepon dan tatap muka.

Metode wawancara via telepon dapat menimbulkan bias karena mampu

mengurangi konsentrasi responden dalam menjawab pertanyaan. Salah

satunya dipengaruhi oleh buruknya sinyal di daerah sehingga percakapan

menjadi sering kali terputus.

2. Lembar kaji etik untuk pengambilan data terlambat dikeluarkan sehingga

diperoleh setelah data telah selesai diambil.

Page 52: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

38

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Kuesioner LittlEARS berbahasa Indonesia dapat digunakan sebagai alat

pra penapisan gangguan pendengaran pada anak usia 7-12 bulan dengan

latar belakang pendidikan ibu SMA ke bawah di kota Serang karena

memiliki validitas dan reliabilitas yang baik (Cronbach’s alpha mandiri =

0,894, Cronbach’s alpha wawancara = 0,794).

2. Metode wawancara lebih baik dibandingkan metode mandiri karena

terdapat korelasi positif yang bermakna antara usia dan total skor dengan

metode wawancara (r wawancara = 0,457, p = 0,003).

3. Tingkat pendidikan terakhir responden tidak memengaruhi total skor

kuesioner yang didapatkan berdasarkan uji T tidak berpasangan (p mandiri

= 0,593, p wawancara = 0,193).

6.2 Saran

1. Kuesioner LittlEARS berbahasa Indonesia dapat diterapkan dengan

metode wawancara oleh tenaga kesehatan yang telah terlatih untuk

kelompok ibu dengan latar pendidikan SMA ke bawah.

2. Dilakukan metode wawancara terpimpin, yaitu dengan menanyakan

contoh perkembangan yang dimaksud responden untuk mengetahui

pemahaman responden terhadapat butir pertanyaan yang ditanyakan.

3. Dilakukan evaluasi lebih lanjut terhadap butir-butir pertanyaan dan

contohnya yang sesuai dengan perkembangan anak usia 7-12 bulan tanpa

mengubah makna butir pertanyaan tersebut.

4. Sebelum kuesioner diadaptasi secara nasional, kuesioner harus terlebih

dahulu dicoba untuk diterapkan di berbagai daerah untuk mendapatkan

informasi mengenai kemampuan masyarakat di daerah tersebut dalam

memahami setiap pertanyaan yang ada pada kuesioner.

Page 53: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

39

Daftar Pustaka

1. Silverthorn DU. Fisiologi sensorik. In: Johnson BR, Ober WC, Garrison CW,

Silverthorn AC, penyunting. Fisiologi manusia sebuah pendekatan

terintegrasi. Edisi ke-6. Jakarta: EGC;2014. h. 339-90.

2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Telinga sehat pendengaran baik.

2010 [diakses tanggal 30 Januari 2016]. Tersedia di :

http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=840.

3. Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik Kementrian Kesehatan RI. Buku

panduan tatalaksana bayi baru lahir di rumah sakit. 2010.

4. Rundjan L, Amir I, Suwento R, Mangunatmadja I. Penapisan gangguan

pendengaran pada neonatus risiko tinggi. Sari pediatri. 2005;6:149-54.

5. World Health Organization. Newborn and infant hearing screening: Current

issues and guiding principles for action. 2009 [diakses tanggal 30 Januari

2016].Tersedia

di:http://www.who.int/blindness/publications/Newborn_and_Infant_Hearing

_Screening_Report.pdf.

6. Bashiruddin J. Newborn hearing screening in six hospitals in Jakarta and

surroundings. Majalah Kedokteran Indonesia.2009;59:51-4.

7. Suwento R. Srining pendengaran bayi baru lahir dalam kumpulan abstrak

KONAS perhimpunan dokter spesialis THT-KL Indonesia XIV.

Surabaya.2007.

8. Nalendra H. Validasi kuesioner LittleEARS berbahasa Indonesia pada

pertumbuhan dan perkembangan pendengaran anak usia 0-24 bulan dengan

faktor risiko gangguan pendengaran. [skripsi]. Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta;2013.

9. Coninx F, Weichbold V, Tsiakpini L, Bescond G, Autrique E, Tamas L.Validation of the LittlEARS auditory questionnaire in children with normalhearing. Int J Pediatr Otorhinolaryngol. 2009;73:1761–8.

10. Sudiadi D. Menuju kehidupan yang harmonis dalam masyarakat yang

majemuk. Jurnal Kriminologi Indonesia. 2009;5:33-42.

Page 54: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

40

11. Kementrian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia tahun 2015. 2016.

[diakses tanggal 23 April 2017] tersedia di :

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-

indonesia/profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf.

12. Sadler TW. Telinga. In: Novrianti A, penyunting. Langman embriologi

kedokteran. Edisi ke-10.Jakarta: EGC;2009. h. 375-81.

13. Pisilia M. Validasi kuesioner LttleEARS berbahasa Indonesia untuk menilai

tumbuh kembang pendengaran pada anak usia 7-12 bulan di Jakarta tahun

2013. [skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;2013.

14. Behrman RE, Kliegman RM, Karen KJ, Jenson HB. Pertumbuhan dan

perkembangan. In: Suryawan A, Chairulfatah A, Pulungan AB, Endaryanto

A, Pujdiadi A, Kurniawan A, dkk, penyunting.Nelson ilmu kesehatan anak

esensial. Edisi ke-6. Jakarta: EGC;2014. h. 11-31.

15. Herwanto RY. Gambaran gangguan pendengaran pada bayi dengan

hiperbilirubinemia di RSUP Adam malik Medan. [Skripsi]. Medan:

Universitas Sumatra Utara; 2012. [diakses tanggal 12 Juni 2016]tersedia

di :http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33587/4/Chapter%20II.p

df..

16. Iskandar N. Gangguan pendengaran dan kelainan telinga. In: Soepradi EA,

Badhiruddin J, Restuti RD, penyunting. Buku ajar ilmu kesehatan telinga

hidung tenggorok kepala dan leher. Edisi ke- 7. Jakarta: Badan Penerbit FK

UI; 2015. h. 10-70.

17. Bagatto MP, Brown CL, Moodie ST, Scollie SD. External validation of the

LittlEARS auditory questionnaire with english speaking families of

Canadian with normal hearing. Int J Pediatr Otorhinolaryngol;10:1-3.

18. Dahlan S. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba

Medika;2009.

19. Soedjatmiko. Deteksi dini gangguan tumbuh kembang balita. Sari Pediatri.

2001;3:175-88.

20. Pem D. Factors affecting early childhood growth and development: Golden

1000 days. Adv Pediatric Nurse. 2015:1;101.

21. Krizman J, Skoe E, Kraus N. Sex differences in auditory subcortical

Page 55: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

41

function. Clin Neuropsychol. 2012;123:590-97.

22. Siregar S. Pengukuran instrumen penelitian. In: Hutari F, penyunting.

Statistik parametrik untuk penelitian kuantitatif. Edisi ke-1. Jakarta: Bumi

Aksara;2015. h.75-89.

23. Hadi S. Metodologi Riset. Edisi ke-1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar;2015. h.

293-8.

24. Arikunto S. Menentukan dan menyusun instrumen. Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktik. Edisi ke-15. Jakarta: PT Rineka Cipta;2014. h.

194-254.

Page 56: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

42

LAMPIRAN

Lampiran 1

Lembar Informed Consent

Lembar Persetujuan (Informed Consent) Responden Validasi

Kuesioner LittlEARS Berbahasa Indonesia pada Orang Tua

dengan Anak Usia 7-12 Bulan di Kota Serang

Assalamualaikum wr.wb.

Saya, Nida Raniah, mahasiswi S1 Program Studi Pendidikan Dokter, FakultasKedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bermaksudmengadakan penelitian untuk validasi kuesioner LittlEARS berbahasa Indonesiadalam mendeteksi gangguan pendengaran pada orang tua dengan anak usia 7-12bulan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan studi saya di Program StudiPendidikan Kedokteran dan Profesi Dokter, FKIK UIN Syarif HidayatullahJakarta.

Kuesioner ini bertujuan untuk mengadaptasi kuesioner perkembanganpendengaran anak usia 7-12 bulan di Indonesia. Semua informasi dari hasilkuesioner ini kami jamin kerahasiaannya. Oleh karena itu, kami harapBapak/Ibu/Saudara/Saudari dapat mengisi kuesioner ini dengan lengkap danbersedia untuk mengisi kuesioner ini lagi melalui telepon dalam rentang waktu 2minggu sampai 1 bulan.

Jika Bapak/Ibu/Saudara/Saudari bersedia untuk mengisi kuesioner ini,silahkan mengisi identitas dan tanda tangan di bawah ini.Terima kasih atas waktuyang telah Bapak/Ibu/Saudara/Saudari berikan untuk mengisi kuesioner ini.Wassalamualaikum wr.wb.

Yang menyetujui,

Peneliti Responden

__________________ ___________________

Page 57: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

43

Lampiran 2

Kuesioner Karakteristik Responden

KETERANGAN RESPONDEN PENELITIAN

Tanggal:___________________

Nama anak : ________________________________________Tanggal lahir anak : ________________________________________Usia : ________________________________________Nama orang tua/wali : ________________________________________Nomor yang bisa dihubungi :

Rumah : ________________________________________HP : _______________________________________

Pekerjaan orang tua/wali : ________________________________________Pendidikan orang tua/wali : ________________________________________Lama menemani anak (dalam jam per hari) :___________________________________Anak ke : ________________________________________Bahasa yang digunakan sehari-hari:________________________________________Riwayat selama kehamilan :

Rutin cek ke dokter : (ya/tidak)Konsumsi obat/jamu : (ya/tidak)Sakit selama kehamilan : (ada/tidak ada)Riwayat infeksi selama kehamilan : (ada/tidak ada)

Riwayat kelahiran :Lahir cukup bulan, ≥ 37 minggu : (ya/tidak)Berat lahir > 2 kg : (ya/tidak)Normal/tidak : (ya/tidak)Perlu alat bantu nafas : (ya/tidak)Riwayat kuning : (ya/tidak)

Riwayat anakImunisasi rutin sesuai jadwal : (ya/tidak)Anak sering pilek : (ya/tidak)

Page 58: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

44

Lampiran 3

Kuesioner LittlEARS

KUESIONER PERKEMBANGAN PENDENGARAN ANAK LittlEARSNo Respon Auditori Jawaban Contoh1 Apakah anak Anda merespon suara

yang sudah lazim?( ) Ya( ) Tidak

Tersenyum; melihat ke arahsumber, berbicara dengan mimik

2 Apakah anak Anda mendengarorang lain yang sedang berbicara?

( ) Ya( ) Tidak

Mendengar; menunggu danmendengar; melihat ke arah orangyang berbicara untuk waktu lama

3 Ketika seseorang berbicara, apakahanak Anda menoleh ke arahpembicara?

( ) Ya( ) Tidak

4 Apakah anak Anda tertarik denganmainan yang mengeluarkan suaraatau bunyi?

( ) Ya( ) Tidak

Mainan yang diremas berbunyikeretak keretuk

5 Apakah anak Anda mencari orangyang berbicara yang tidak terlihatolehnya?

( ) Ya( ) Tidak

6 Apakah anak Anda mendengarkanketika radio atau pemutar CD ataupemutar kaset dimainkan?

( ) Ya( ) Tidak

Mendengar: menoleh ke arahsuara, memperhatikan, tertawaatau bernyanyi/berbicara“mengikuti suara”

7 Apakah anak Anda merespon suarayang jauh?

( ) Ya( ) Tidak

Ketika dipanggil di ruang lain

8 Apakan anak Anda berhentimenangis ketika Anda berbicaradengannya walaupun ia tak melihatAnda?

( ) Ya( ) Tidak

Anda mencoba membuat nyamansang anak dengan suara lembutatau lagu tanpa adanya kontakmata

9 Apakah anak Anda merespondengan ketakutan (kegelisahan)ketika mendengar suara marah?

( ) Ya( ) Tidak

Menjadi sedih dan mulaimenangis

10 Apakah anak Anda “mengenali”tanda-tanda akustik?

( ) Ya( ) Tidak

Kotak musik menjelang tidur;nina bobo; air mengalir dalamtabung

11 Apakah anak Anda mencari sumbersuara yang berada di kiri, kanan,atau belakangnya?

( ) Ya( ) Tidak

Anda memanggil ataumengucapkan sesuatu, anjingmenggonggong, dan lain-lain.Dan anak Anda mencari danmenemukan sumber suaratersebut.

12 Apakah anak Anda bereaksi ketikanama dipanggil?

( ) Ya( ) Tidak

13 Apakah anak Anda mencari sumbersuara yang berada di atas ataubawahnya?

( ) Ya( ) Tidak

Jam dinding atau sesuatu yangjatuh di lantai

Page 59: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

45

14 Ketika anak Anda sedih ataumurung, bisakah ia ditenangkanatau dipengaruhi dengan musik?

( ) Ya( ) Tidak

15 Apakah anak Anda mendengarkandi telepon dan apakah ia tampakmengetahui adanya orang yangsedang berbicara?

( ) Ya( ) Tidak

Ketika nenek atau ayahmenelpon, sang anakmengambil alat penerimadan “mendengarkan”

16 Apakah anak Anda merespon musikdengan gerakan ritmik?

( ) Ya( ) Tidak

Sang anak mendengarkanlengan atau kaki sesuaidengan alunan music

17 Apakah anak Anda mengetahuibahwa suara tertentu berhubungandengan objek atau kejadiantertentu?

( ) Ya( ) Tidak

Sang anak mendengar suarapesawat dan melihat kea rahlangit. Atau mendengarmobil dan melihat ke arahjalan

18 Apakah anak Anda merespondengan sesuai terhadap ucapanpendek atau sederhana?

( ) Ya( ) Tidak

“Berhenti!”“Yekh!”“! Jangan!”

19 Apakah anak Anda merespon kata“jangan” dengan menghentikankegiatannya saat itu?

( ) Ya( ) Tidak

Kata “Jangan, jangan” –yang diucapkan denganintonasi kuat meski si anaktidak melihat Anda (!) –sangatlah efektif

20 Apakah anak Anda mengetahuinama anggota keluarganya?

( ) Ya( ) Tidak

Mana-ayah, Ibu, Mark, …

21 Apakah anak Anda menirukan suaraketika ditanya?

( ) Ya( ) Tidak

“Aaa”, “Ooo”, “Iii”

22 Apakah anak Anda mengikutiperintah sederhana?

( ) Ya( ) Tidak

“Kesini”; “Lepas sepatumu”

23 Apakah anak Anda mengertiperintah sederhana?

( ) Ya( ) Tidak

“Mana perut ibumu?”;“Mana ayah?”

24 Apakah anak Anda membawakanbarang yang diminta?

( ) Ya( ) Tidak

“Ambilkan saya bola danlain-lain”

25 Apakah anak Anda meniru suaraatau kata-kata yang Anda ucapkan?

( ) Ya( ) Tidak

“Ucapkan: Guk, Guk”;katakan: m-o-b-i-l

26 Apakah anak Anda menghasilkansuara yang sama dengan mainan?

( ) Ya( ) Tidak

“Brum” untuk mobil, “Moo”untuk sapi

27 Apakah anak Anda mengetahuisuara tertentu yang muncul daribinatang tertentu?

( ) Ya( ) Tidak

Guk guk = anjing, meong =kucing, kukuruyuk = suaraayam jantan muda/ayamjantan

28 Apakah anak Anda mencoba menirusuara di sekelilingnya?

( ) Ya( ) Tidak

Suara binatang, suara alat-alat rumah tangga, suarasirine mobil polisi

29 Apakah anak Anda mengulangrangkaian suku kata pendek danpanjang dengan benar?

( ) Ya( ) Tidak

“La-la-laa”

Page 60: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

46

(Lanjutan)

30 Apakah anak Anda memilihbenda yang benar darisekumpulan benda ketikaditanya?

( ) Ya( ) Tidak

Anda memainkan mainanberbentuk hewan danmenanyakan “Kuda”; Andamemainkan bola warna-warnidan menanyakan “Bola warnamerah”

31 Apakah anak Anda mencobaikut menyanyikan lagu ketikamendengar sebuah lagu?

( ) Ya( ) Tidak

“Sajak anak-anak”

32 Apakah anak Anda mengulangkata tertentu ketika diminta?

( ) Ya( ) Tidak

“Katakan halo pada nenek”

33 Apakah anak Anda sukamendengarkan dongeng?

( ) Ya( ) Tidak

Dari buku atau dari bukugambar

34 Apakah anak Anda mengikutiperintah yang rumit?

( ) Ya( ) Tidak

“Lepas sepatumu dankesinilah”

35 Apakah anak Anda mencobamenyanyikan lagu-lagutertentu?

( ) Ya( ) Tidak

Nina bobo

Page 61: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

47

Lampiran 4Kuesioner versi Bahasa Inggris

Lampiran 4Kuesioner LittlEARS versi bahasa Inggris

Page 62: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

48

(Lanjutan)

Page 63: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

49

Lampiran 5Rekomendasi perbaikan kuesioner

No Respon Auditori Jawaban Contoh1 Apakah anak Anda merespon suara

yang sudah lazim?( ) Ya( ) Tidak

Tersenyum; melihat ke arahsumber, berbicara dengan mimik

2 Apakah anak Anda mendengarorang lain yang sedang berbicara?

( ) Ya( ) Tidak

Mendengar; menunggu danmendengar; melihat ke arah orangyang berbicara untuk waktu lama

3 Ketika seseorang berbicara, apakahanak Anda menoleh ke arahpembicara?

( ) Ya( ) Tidak

4 Apakah anak Anda tertarik denganmainan yang mengeluarkan suaraatau bunyi?

( ) Ya( ) Tidak

Mainan yang diremas berbunyikeretak keretuk

5 Apakah anak Anda mencari orangyang berbicara yang tidak terlihatolehnya?

( ) Ya( ) Tidak

Orang yang berbicara beradadi ruangan lain yang tidakterlihat oleh anak

6 Apakah anak Anda mendengarkanketika radio atau pemutar CD ataupemutar kaset dimainkan?

( ) Ya( ) Tidak

Mendengar: menoleh ke arahsuara, memperhatikan, tertawaatau bernyanyi/berbicara“mengikuti suara”

7 Apakah anak Anda merespon suarayang jauh?

( ) Ya( ) Tidak

Ketika dipanggil di ruang lain

8 Apakan anak Anda berhentimenangis ketika Anda berbicaradengannya walaupun ia tak melihatAnda?

( ) Ya( ) Tidak

Anda mencoba membuat nyamansang anak dengan suara lembutatau lagu tanpa adanya kontakmata

9 Apakah anak Anda merespondengan ketakutan (kegelisahan)ketika mendengar suara marah?

( ) Ya( ) Tidak

Menjadi sedih dan mulaimenangis

10 Apakah anak Anda “mengenali”tanda-tanda akustik?

( ) Ya( ) Tidak

Kotak musik menjelang tidur;nina bobo; air mengalir dalamtabung

11 Apakah anak Anda mencari sumbersuara yang berada di kiri, kanan,atau belakangnya?

( ) Ya( ) Tidak

Anda memanggil ataumengucapkan sesuatu, anjingmenggonggong, dan lain-lain.Dan anak Anda mencari danmenemukan sumber suaratersebut.

12 Apakah anak Anda bereaksi ketikanama dipanggil?

( ) Ya( ) Tidak

13 Apakah anak Anda mencari sumbersuara yang berada di atas ataubawahnya?

( ) Ya( ) Tidak

Jam dinding yangmenghasilkan bunyi atausesuatu yang jatuh di lantai

Page 64: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

50

14 Ketika anak Anda sedih ataumurung, bisakah ia ditenangkan ataudipengaruhi dengan musik?

( ) Ya( ) Tidak

Berhenti menangis ketikadinyanyikan lagu

15 Apakah anak Anda mendengarkan ditelepon dan apakah ia tampakmengetahui adanya orang yangsedang berbicara?

( ) Ya( ) Tidak

Ketika nenek atau ayahmenelpon, sang anak mengambilalat penerima dan“mendengarkan”

16 Apakah anak Anda meresponmusik dengan menari sesuaiirama ?

( ) Ya( ) Tidak

Sang anak menggerakanlengan atau kaki sesuaidengan alunan music

17 Apakah anak Anda mengetahuibahwa suara tertentu berasal dariobjek atau kejadian tertentu?

( ) Ya( ) Tidak

Sang anak mendengar suarapesawat dan melihat kea rahlangit. Atau mendengar mobildan melihat ke arah jalan

18 Apakah anak Anda merespon dengansesuai terhadap ucapan pendek atausederhana?

( ) Ya( ) Tidak

“Berhenti!”“Yekh!”“! Jangan!”

19 Apakah anak Anda merespon kata“jangan” dengan menghentikankegiatannya saat itu?

( ) Ya( ) Tidak

Kata “Jangan, jangan” – yangdiucapkan dengan intonasi kuatmeski si anak tidak melihatAnda (!) – sangatlah efektif

20 Apakah anak Anda mengetahuiyang mana anggota keluarganya?

( ) Ya( ) Tidak

Mana-ayah, Ibu, Mark, …

21 Apakah anak Anda menirukan suaraketika ditanya?

( ) Ya( ) Tidak

Ketika anak anda dimintakatakan “Aaa”, “Ooo”, “Iii”anak anda menirukannya

22 Apakah anak Anda mengikutiperintah sederhana?

( ) Ya( ) Tidak

“Kesini”; “Lepas sepatumu”

23 Apakah anak Anda mengerti perintahsederhana?

( ) Ya( ) Tidak

“Mana perut ibumu?”; “Manaayah?”

24 Apakah anak Anda membawakanbarang yang diminta?

( ) Ya( ) Tidak

“Ambilkan saya bola dan lain-lain”

25 Apakah anak Anda meniru suara ataukata-kata yang Anda ucapkan?

( ) Ya( ) Tidak

“Ucapkan: Guk, Guk”; katakan:m-o-b-i-l

26 Apakah anak Anda menirukansuara yang mirip dengan mainan?

( ) Ya( ) Tidak

“Brum” untuk mobil, “Moo”untuk sapi

27 Apakah anak Anda mengetahui suaratertentu yang muncul dari binatangtertentu?

( ) Ya( ) Tidak

Guk guk = anjing, meong =kucing, kukuruyuk = suara ayamjantan muda/ayam jantan

28 Apakah anak Anda mencoba menirusuara di sekelilingnya?

( ) Ya( ) Tidak

Suara binatang, suara alat-alatrumah tangga, suara sirine mobilpolisi

29 Apakah anak Anda mengulangrangkaian suku kata pendek danpanjang dengan benar?

( ) Ya( ) Tidak

“La-la-laa”

Page 65: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

51

30 Apakah anak Anda memilihbenda yang benar darisekumpulan benda ketikaditanya?

( ) Ya( ) Tidak

Anda memainkan mainanberbentuk hewan danmenanyakan “Kuda”;Anda memainkan bolawarna-warni danmenanyakan “Bola warnamerah”

31 Apakah anak Anda mencoba ikutmenyanyikan lagu ketikamendengar sebuah lagu?

( ) Ya( ) Tidak

“Sajak anak-anak”

32 Apakah anak Anda mengulangkata tertentu ketika diminta?

( ) Ya( ) Tidak

“Katakan halo padanenek” dan anak andamengikutinya

33 Apakah anak Anda sukamendengarkan dongeng?

( ) Ya( ) Tidak

Dari buku atau dari bukugambar

34 Apakah anak Anda mengikutiperintah yang rumit?

( ) Ya( ) Tidak

“Lepas sepatumu dankesinilah”

35 Apakah anak Anda mencobamenyanyikan lirik lagu-lagutertentu?

( ) Ya( ) Tidak

Seperti lirik lagu “Ninabobo”

Page 66: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

52

Lampiran 6

Lembar Kaji Etik

Page 67: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

53

Lampiran 7Skor Ekspektasi Berdasarkan Usia

Responden Usiamandiri

Total skormandiri

Skorekspektasi

mandiri

Usiawawancara

Total skorwawancara

Skorekspektasiwawancara

1 9,03 33 19,91 10,03 24 21,352 8,83 15 19,61 9,83 21 21,073 9,17 13 20,1 10,17 32 21,534 11,73 34 23,62 12,73 34 24,855 8,93 14 19,76 9,93 18 21,216 9,57 33 20,68 11,43 27 23,237 10,63 31 22,17 11,63 23 23,498 9,2 32 20,15 10,2 32 21,589 9,6 35 20,73 10,6 24 22,13

10 9,9 15 21,16 10,9 24 22,5311 8,83 22 19,61 10,77 27 22,3512 10,4 19 21,86 12,27 29 24,2813 8,4 22 18,96 10,33 20 21,7614 12,07 19 24,04 13,1 24 25,2815 9,37 26 20,4 10,37 24 21,8116 12,93 27 25,09 13,97 28 26,2717 7,9 28 18,19 8,93 28 19,7618 9,67 34 20,83 11,57 29 23,419 11,7 35 23,58 13,7 32 25,9720 12,67 27 24,77 13,13 29 25,3221 8,77 16 19,51 9,8 18 21,0222 8,57 31 19,21 9,6 21 20,7323 7,93 27 18,24 8,8 27 19,5624 8,57 17 19,21 10,5 32 21,9925 7,53 17 17,61 8,47 23 19,0626 11,73 23 23,62 12,77 23 24,8927 8,17 21 18,6 9,2 18 20,1528 10,83 30 22,44 12,7 31 24,8129 9,43 23 20,49 11,37 29 23,1530 12,07 27 24,04 13 26 25,1731 12 24 23,95 12,5 25 24,5732 11,97 20 23,91 12,43 21 24,4933 12,37 29 24,41 13,37 31 25,5934 9,6 34 20,73 10,6 27 22,1335 8,83 23 19,61 9,87 24 21,1136 10,4 28 21,86 11,3 31 23,0637 7,7 18 17,87 8,17 22 18,638 10,27 22 21,67 10,73 22 22,3139 8,73 18 19,46 9,2 19 20,1540 9,57 24 20,68 10,03 24 21,35

Page 68: VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37179/1/NIDA... · VALIDASI KUESIONER LittlEARS BERBAHASA INDONESIA PADA

54

Lampiran 8

Riwayat Penulis

Identitas

Nama : Nida Raniah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 31 Oktober 1996

Agama : Islam

Alamat : Jalan H Usman Hasbi 04, RT/RW 004/004 Depok

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

2001-2002 : TK Al-Ridho

2002-2008 : SDN Kalimulya 4

2008-2011 : Mts Qotrun Nada Depok

2011-2014 : MA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta

2014-sekarang : PSKPD UIN Syarifhidayatullah Jakarta.