v7009 pengujian unjuk kerja turbin crossflow skala laboratorium dengan jumlah sudu 28

Upload: andhar

Post on 28-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 v7009 Pengujian Unjuk Kerja Turbin Crossflow Skala Laboratorium Dengan Jumlah Sudu 28

    1/14

    PENGUJIAN UNJUK KERJA TURBIN CROSSFLOW

    SKALA LABORATORIUM DENGAN

    JUMLAH SUDU 28

    Juprianto sinaga *) , Ir. Husin Ibrahim Lubis, MT

    Jurusan Teknik MesinSekolah Tinggi Teknik Harapan

    2015*) E-mail :[email protected]

    ABSTRAK

    Turbin Crossflow terdiri dari nosel yang mempunyai penampang berbentuk persegi panjang dengan lengkungan

    pada bagian penutup atasnya yang berfungsi mengarahkan aliran ke sudu pada runner, sehingga terjadi konversi

    energi kinetik menjadi energi mekanis. Pengujian ini bertujuan untuk menganalisa unjuk kerja turbin Crossflow

    skala laboratorium dengan jumlah sudu 28 pada runner. Langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

    melakukan pengujian untuk mengetahui karakteristik turbin. Turbin yang diuji mempunyai debit air dan tekanan

    yang konstan (1100 liter/menit dan 0,25 bar). Dari hasil perhitungan diperoleh torsi (T) maksimum 8,2 Nm, daya

    turbin (PT) maksimum 132,1 Watt dan efisiensi turbin (T) maksimum 31 % pada pembebanan yang sama 10 kg

    (F = 98,1 N).

    Kata kunci : Turbin Crossflow, sudu, Efisiensi Turbin.

    ABSTRACT

    Crossflow turbine consists of a nozzle that has a rectangular cross section with an arch on the cover of it that

    serves to direct the flow to the runner blades, resulting in the conversion of kinetic energy into mechanicalenergy. This test aims to analyze the performance of the turbines Crossflow laboratory scale with the number 28

    on the runner blade. The first step in this research is doing a testing to determine the characteristics of the

    turbine. Turbines that have tested the water flow and pressure constant (1100 liters / minute and 0.25 bar).From the calculation of torque (T) maximum 8.2 Nm, the power turbine (PT) maximum of 132.1 Watts and

    turbine efficiency (T) a maximum of 31% at the same loading of 10 kg (F = 98.1 N)

    Keywords : Crossflow turbine, blade, turbine efficiency.

    1. PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Saat ini turbin crossflow banyakmendapat perhatian karena dapat

    diaplikasikan pada rentang aliran dan head

    yang lebih luas. Karakteristik tersebut

    membuat turbin crossflowbanyak digunakanpada pembangkit listrik tenaga air skala

    kecil. Selain itu turbin crossflow juga

    mempunyai konstruksi yang sederhana dan

    ekonomis. Penggunaan turbin ini untuk daya

    yang sama dapat menghemat biaya

    pembuatan penggerak mula sampai 50 %dari penggunaan kincir air dengan bahan

    yang sama. Penghematan ini dapat dicapai

    karena ukuran turbin crossflow lebih kecildan lebih kompak dibanding kincir air.

    Diameter kincir air yakni roda jalan atau

    runnernya biasanya 2 meter ke atas, tetapi

    diameter turbincrossflowdapat dibuat hanya20 cm saja sehingga bahan-bahan yang

    dibutuhkan jauh lebih sedikit, itulahsebabnya bisa lebih murah. Demikian juga

    daya guna atau efisiensi rata-rata turbin ini

    lebih tinggi dari pada daya guna kincir air.

    Haimerl, L.A [1] dari hasil pengujianlaboratorium yang dilakukan oleh pabrik

    turbin Ossberger Jerman Barat yang

    menyimpulkan bahwa daya guna kincir air

    dari jenis yang paling unggul sekalipun

    hanya mencapai 70 % sedangkan effisiensi

    turbin Crossflow mencapai 82 %. Hal inijelas bahwa turbin crossflow mempunyai

    tempat yang berbeda untuk turbin ukuran

    kecil.Sejak munculnya turbin crossflow,

    banyak kemajuan telah dibuat melalui

    penelitian melalui metode percobaan

  • 7/25/2019 v7009 Pengujian Unjuk Kerja Turbin Crossflow Skala Laboratorium Dengan Jumlah Sudu 28

    2/14

    laboratorium terutama pada parameter

    desain turbin seperti sudut datang, jumlah

    sudu, rasio diameter runner, lebar Runner,

    dan lebar nosel.Mackmore dan Merryfield [2]

    melakukan studi laboratorium yang

    bertujuan untuk menunjukkan serangkaian

    hasil pengujian turbin crossflowyang dibuat

    berdasarkan spesifikasi seperti yang

    diusulkan oleh Prof. Banki yaitu dengan

    sudut datang (1) 160. Secara teoritis

    diperoleh jumlah sudu 18, tetapi dalam

    desain pembuatan model mereka

    menggunakan 20 sudu untuk pengujian

    kinerja turbin. Mackmore dan Merryfield

    memperoleh efisiensi 68%. Mereka padakesimpulannya juga mengatakan, sedikitperubahan pada parameter desain dapat

    meningkatkan efisiensi yaitu dengan

    melakukan eksperimen pada jumlah sudu

    yang berbeda.

    Studi eksperimental pada jumlah

    sudu pertama kali dilakukan oleh

    Khosrowpanah et al. [3] dengan jumlah sudu10, 15, dan 20 sudu. Mereka menyimpulkan,

    runnerdengan jumlah sudu 15 lebih efisien

    dibandingkan dengan runnerdengan jumlah

    sudu 10 dan 20. Efisiensi maksimum yang

    diperoleh 80%.Desai dan Aziz [4] dalam

    percobaan mereka, melakukan penyelidikan

    pada jumlah sudu 15, 20, 25, dan 30.Efisiensi tertinggi yaitu 88%, diperoleh

    pada runner dengan 30 sudu. Sulit untuk

    menyimpulkan bahwa ini adalah jumlah

    maksimum sudu untuk efisiensi maksimum,

    karena runner dengan 30 sudu adalah

    percobaan terakhir.

    Secara khusus, Totapally dan Aziz

    [5] melakukan perbaikan dengan jumlah

    sudu 25, 30, 35, dan 40. Dari hasil

    penyelidikan ditemukan efisiensi meningkatdengan meningkatnya jumlah sudu,

    sekaligus menunjukkan jumlah optimal

    sudu. Efisiensi maksimum yaitu 92%,

    diperoleh pada pada runner dengan 35 sudu.

    Olgun [6] dengan sudut datang 160

    dan jumlah sudu 28 memperoleh efisiensi

    72%. Kaunda et al. [7] dengan sudut datang

    yang sama dan jumlah sudu 24 pada turbin

    corssflow sederhana memperoleh efisiensi

    79%. Sammartano et al. [8] dengan sudut

    datang 220dan jumlah sudu 35 memperoleh

    efisiensi 86%.

    Berdasarkan penelitian yang telah

    dilakukan sebelumnya di atas, maka perlu

    dilakukan pengujian terhadap turbin

    Crossflow dengan jumlah sudu 28 gunamemperoleh unjuk kerja turbin tersebut.

    Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas

    maka perumusan masalah dalam penelitian

    ini adalah bagaimana unjuk kerja turbinCrossflow dengan jumlah sudu 28 jika

    diberikan variasi beban pengereman?

    Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini, secara

    eksperimental guna untuk memperoleh :

    1.

    Daya turbin maksimum.2. Efisiensi turbin maksimum.

    3. Karakteristik turbin Crossflow.

    Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat dari penelitian ini

    adalah :

    1. Menghasilkan informasi ilmiah

    dalam pengujian unjuk kerja turbin

    Crossflow dengan variasi

    pembebanan terhadap putaran, torsi,daya turbin, dan efisiensi turbin.

    2. Sebagai pengembangan ilmu

    pengetahuan dan teknologikhususnya bidang konversi energi

    dan energi berkelanjutan.

    3. Mahasiswa lainnya yang ingin

    mengembangkan hasil penelitian ini

    serta dapat dijadikan sebagai

    pembanding dalam pembahasan

    pada topik yang sama.

    2. TINJAUAN PUSTAKA

    Pengertian Dasar Tentang Turbin Air

    Kata "turbine" ditemukan oleh

    seorang insinyur Perancis yang bernama

    Claude Bourdin pada awal abad 19, yangdiambil dari terjemahan bahasa Latin darikata "whirling" (putaran) atau "vortex"

    (pusaran air). Turbin air ini biasanya

    digunakan untuk tenaga industri untuk

    jaringan listrik. Sekarang lebih umum

    dipakai untuk generator listrik. Turbin kini

    dimanfaatkan secara luas dan merupakan

    sumber energi yang dapat diperbaharukan.

    Dalam pembangkit listrik tenaga air (PLTA)

    turbin air merupakan peralatan utama selain

    generator.

    Turbin adalah sebuah mesin

    berputar yang mengambil energi dari aliran

  • 7/25/2019 v7009 Pengujian Unjuk Kerja Turbin Crossflow Skala Laboratorium Dengan Jumlah Sudu 28

    3/14

    fluida. Turbin sederhana memiliki satu

    bagian yang bergerak, "asembli rotor-

    blade". Fluida yang bergerak menjadikanbaling-baling berputar dan menghasilkan

    energi untuk menggerakkan rotor. Contoh

    turbin awal adalah kincir angin dan roda air.

    Perkembangan kincir air menjadi turbin

    modern membutuhkan jangka waktu yang

    cukup lama. Perkembangan yang dilakukandalam waktu revolusi industri menggunakan

    metode dan prinsip ilmiah. Mereka juga

    mengembangkan teknologi material dan

    metode produksi baru pada saat itu.

    Perbedaan dasar antara turbin air

    awal dengan kincir air adalah komponen

    putaran air yang memberikan energi padaporos yang berputar.Komponen tambahan

    ini memungkinkan turbin dapat memberikan

    daya yang lebih besar dengan

    komponenyang lebih kecil.Turbin dapat

    memanfaatkan air dengan putaran

    lebih cepat dan dapat memanfaatkan head

    yang lebih tinggi.

    Bagian-bagian Umum Turbin Air

    Gambar berikut memperlihatkan

    bagian-bagian umum dari turbin. Untuk

    semua jenis turbin mempunyai bagian yang

    tidak jauh berbeda dari turbin lainnya.

    Gambar Bagian-bagian Turbin

    Bagian-bagian turbin tersebut antara lain :

    a. R

    otor yaitu bagian yang berputar pada

    sistem yang terdiri dari :

    - S

    udu-sudu berfungsi untukmenerima beban pancaran yang

    disemprotkanoleh nozzle.

    - P

    oros berfungsi untuk meneruskan

    aliran tenaga yang berupa gerak

    putar yang dihasilkan oleh sudu.

    -antalan berfungsi sebagai perapat-

    perapat komponen-komponen

    dengan tujuan agar tidak

    mengalami kebocoran pada

    sistem.

    b.tator yaitu bagian yang diam pada

    sistem yang terdiri dari :

    -

    ipa pengarah/nozzle berfungsi

    untuk meneruskan alira fluida

    sehinggatekanan dan kecepatanalir fluida yang digunakan di

    dalam sistem besar.

    -

    umah turbin berfungsi sebagai

    rumah kedudukan komponen

    komponen dari turbin.

    -

    Klasifikasi Turbin Air

    Dengan kemajuan ilmu Mekanika

    fluida dan Hidrolika serta memperhatikan

    sumber energi air yang cukup banyaktersedia di pedesaan akhirnya timbullah

    perencanaan-perencanaan turbin yang

    divariasikan terhadap tinggi jatuh ( head )dan debit air yang tersedia. Dari itu maka

    masalah turbin air menjadi masalah yang

    menarik dan menjadi objek penelitian untukmencari sistim, bentuk dan ukuran yang

    tepat dalam usaha mendapatkan effisiensi

    turbin yang maksimum.

    Pada uraian berikut akan dijelaskan

    pengklasifikasian turbin air berdasarkan

    beberapa kriteria.1. Berdasarkan Model Aliran Air Masuk

    Runner.

    Berdasaran model aliran air masuk

    runner,maka turbin air dapat dibagi menjaditiga tipe yaitu :

    A. Turbin Aliran Tangensial

    Pada kelompok turbin ini posisi air

    masuk runner dengan arah tangensial atau

    tegak lurus dengan poros runner

    mengakibatkan runner berputar (gambar

    berikut), contohnya Turbin Pelton danTurbin Crossflow

  • 7/25/2019 v7009 Pengujian Unjuk Kerja Turbin Crossflow Skala Laboratorium Dengan Jumlah Sudu 28

    4/14

    Gambar Turbin Aliran Tangensial

    (Sumber : Haimerl, L.A., 1960)

    B. Turbin Aliran Aksial

    Pada turbin ini air masuk runnerdan keluar runner sejajar dengan poros

    runner(gambar berikut), Turbin Kaplanatau

    Propeller adalah salah satu contoh dari tipeturbin ini.

    Gambar Model Turbin Aliran Aksial

    (Sumber : Haimerl, L.A., 1960)

    C. Turbin Aliran Aksial-Radial

    Pada turbin ini air masuk ke

    dalam runner secara radial dan keluar

    runner secara aksial sejajar dengan poros

    (gambar berikut), Turbin Francis adalah

    termasuk dari jenis turbin ini.

    Gambar Model Turbin Aliran Aksial- Radial

    (Sumber : Haimerl, L.A., 196`0)

    2. Berdasarkan Perubahan Momentum

    Fluida Kerjanya.

    Dalam hal ini turbin air dapatdibagi atas dua tipe yaitu :

    A.

    Turbin Reaksi.

    B. Turbin Impuls.

    A. Turbin Reaksi

    Turbin reaksi adalah turbin yangmemanfaatkan energi potensial untuk

    menghasilkan energi gerak. Sudu pada

    turbin reaksi mempunyai profil khusus yang

    mebabkan terjadinya penurunan tekanan air

    selama memalui sudu. Perbadaan tekanan ini

    memberikan gaya pada sudu sehinngarunner (bagian turbin yang berputar) dapat

    berputar. Turbin yang bekerja pada

    berdasarkan prinsip ini dikelompokkan

    sebagai turbin reaksi. Runner turbin reaksi

    sepenuhnya tercelup dalam air dan berada

    dalam rumah turbin.Adapun jenis-jenis dari turbin reaksi antara

    lain:

    c. Turbin Francis

    Turbin francis merupakan salah

    satu turbin reaksi. Turbin dipasang

    diantara sumber air tekanan tinggi di

    bagian masuk dan air bertekanan rendah

    di bagian keluar. Turbin Francis

    menggunakan sudu pengarah. Sudu

    pengarah mengarahkan air masuk secara

    tangensial. Sudu pengarah pada turbinFrancis merupakan suatu sudu pengarah

    yang tetap ataupun sudu pengarah yang

    dapat diatur sudutnya. Untukpenggunaan pada berbagai kondisi aliran

    air penggunaan sudu pengarah yang

    dapat diatur merupakan pilihan yangtepat.

    Gambar berikut memperlihatkan

    sketsa dari turbin Francis yang

    mempunyai bagian-bagian utama antara

    lain sudu pengarah, casing spiral, Guide

    vanes, sudu runner, draft-tube.

    Gambar Sketsa turbin Francis

    b. Turbin Kaplan.Tidak berbeda dengan turbin

    francis, turbin kaplan cara kerjanya

    menggunakan prinsip reaksi. Turbin ini

    mempunyai roda jalan yang miripdengan baling-baling pesawat terbang.

  • 7/25/2019 v7009 Pengujian Unjuk Kerja Turbin Crossflow Skala Laboratorium Dengan Jumlah Sudu 28

    5/14

    Bila baling-baling pesawat terbang

    berfungsi untuk menghasilkan gaya

    dorong, roda jalan pada kaplan berfungsiuntuk mendapatkan gaya F yaitu gaya

    putar yang dapat menghasilkan torsi pada

    poros turbin. Berbeda dengan roda jalan

    pada francis, sudu-sudu pada roda jalan

    kaplan dapat diputar posisinya untuk

    menyesuaikan kondisi beban turbin.Turbin kaplan banyak dipakai

    pada instalasi pembangkit listrik tenaga

    air sungai, karena turbin ini mempunyai

    kelebihan dapat menyesuaikan head

    yang berubah-ubah sepanjang tahun.

    Turbin Kaplan dapat beroperasi padakecepatan tinggi sehingga ukuran roda

    turbin lebih kecil dan dapat dikopel

    langsung dengan generator.

    Pada kondisi pada beban tidak

    penuh turbin kaplan mempunyai efisiensi

    paling tinggi, hal ini dikarenakan sudu-

    sudu turbin kaplan dapat diatur

    menyesuaikan dengan beban yang ada.

    Komponen Utama Turbin

    Kaplan diperlihatkan pada gambar 2.6,

    komponen tersebut antara lain rumahspiral, pipa pelepas air, turbin: katup

    pemandu,

    runner,poros menghubungkan turbin dengangenerator , bantalan poros, kedudukan poros

    Gambar Turbin Kaplan

    B. Turbin ImpulsTurbin Impuls adalah turbin yang

    memanfaatkan energi potensial air diubah

    menjadi energi kinetik dengan nozel. Air

    keluar nozel yang mempunyai kecepatan

    tinggi membentur sudu turbin. Setelah

    membentur sudu arah kecepatan aliranberubah sehingga terjadi perubahan

    momentum (impuls). Akibatnya roda turbin

    akan berputar. Turbin impuls memiliki

    tekanan yang sama karena aliran air yang

    keluar dari nosel tekanannya sama dengantekanan atmosfir sekitarnya. Energi

    potensial yang masuk ke nosel akan dirubah

    menjadi energi kecepatan (kinetik).

    Adapun jenis-jenis dari turbin impuls antaralain:

    1. Turbin Pelton

    Turbin Pelton adalah salah satu

    dari jenis turbin air yang paling efisien.

    Hal ini ditemukan oleh Lester Pelto

    Allan pada 1870-an. Turbin Peltonadalah turbin yang lebih disukai untuk

    hidro-listrik, ketika sumber air yang

    tersedia mempunyai head yang relatif

    tinggi pada tingkat aliran rendah. Roda

    Pelton dapat dibuat dalam semua ukuran.

    Unit terbesar bisa sampai 200 MW. RodaPelton yang kecil, dapat digunakan untuk

    menyadap kekuatan dari sungai gunung

    yang mengalir seperti saluran irigasi.

    Unit-unit kecil ini dianjurkan digunakan

    untuk head 30 m atau lebih, untuk

    menghasilkan tingkat daya yang

    signifikan. Tergantung pada aliran air

    dan desain, roda Pelton terbaik

    beroperasi dengan head dari 15 meter

    sampai 1.800 meter, meskipun tidak ada

    batas teoretis.Turbin Pelton terdiri dari satu

    set sudu jalan yang diputar oleh pancaran

    airyang disemprotkan dari satu atau lebihalat yangdisebut nosel. Bentuk sudu

    turbin terdiri dari dua bagian yang

    simetris. Sudu dibentuk sedemikiansehingga pancaran air akan mengenai

    tengah-tengah sudu dan pancaran air

    tersebut akan berbelok ke kedua arah

    sehinga bisa membalikkan pancaran air

    dengan baik dan membebaskan sudu dari

    gaya-gaya samping sehingga terjadikonversi energi kinetik menjadi energi

    mekanis.

    Gambar berikut memperlihatkan

    skema aliran masuk pada turbin Pelton,dimana air bertekanan tinggi keluar

    melalui nosel yang mempunyai diameter

    d dan melintasi sudu-sudu pada runner

    yang berdiameterD.

  • 7/25/2019 v7009 Pengujian Unjuk Kerja Turbin Crossflow Skala Laboratorium Dengan Jumlah Sudu 28

    6/14

    Gambar Aliran masuk pada turbin Pelton

    2. Turbin TurgoTurbin Turgo adalah sebuah

    turbin air jenis impuls yang dirancang

    untuk headsedang diantara turbin Pelton

    dan Francis, yang beroperasi pada head

    30 m s/d 300 m. Jenis turbin ini

    dikembangkan pertama kali pada tahun1919 oleh Gilkes sebagai modifikasi

    jenis Pelton. Turbin Turgo mempunyai

    beberapa keunggulan dibandingkan

    dengan jenis Francis dan Pelton untuk

    aplikasi tertentu, diantaranya adalah :

    -pembuatan runner lebih mudahdibangdingkan dengan jenis

    pelton

    - tidak memerlukan rumah turbin

    yang kedap suara seperti turbin

    francis

    - memiliki kecepatan spesifik yang

    lebih tinggi dan dapat menangani

    aliaran air yang lebih besar

    dibandingkan dengan turbin

    pelton pada diameter yang sama.

    Turbin Turgo dalampengoperasiannya dapat mencapai

    efisiensi sekitar 87%. Dalam tes pabrik

    dan laboratorium Turbin Turgo tampildengan efisiensi hingga 90%. Bentuk

    runner Turgo terlihat seperti runner

    Pelton yang terbelah dua. Untukkekuatan yang sama, runner Turgo

    adalah setengah diameter runner Pelton,

    dan dua kali kecepatan tertentu. Turgo

    dapat menangani aliran air yang lebih

    besar dari Pelton karena keluaran air

    tidak mengganggu sudu yang berdekatan.Komponen dari turbin Turgo

    diperlihatkan pada gambar berikut yang

    mempunyai komponen utama antara lain

    generator, nozzle inlet, dan runner.

    Gambar Komponen turbin Turgo

    Pemilihan Jenis Turbin

    Seleksi awal dari pemilihan jenisturbin yang sesuai dengan

    pengaplikasiannya untuk masing-masing

    karakteristik turbin air dapat dilakukan

    dengan dua cara, yaitu berdasarkan net head

    (m) VS flow (m/s), dan berdasarkan

    Kecepatan Spesifik (Ns) .1. Berdasarkan net headdanflow

    Untuk seleksi awal pemilihan jenis

    turbin berdasarkan ketersediaan debit air dan

    tinggi air jatuh diperlihatkan pada gambar

    berikut.

    Gambar Pemilihan jenis turbin net head vs

    flow.

    Dapat dilihat pada gambar di atas

    turbin kaplan adalah turbin yang beroperasi

    pada head yang rendah dengan kapasitas

    aliran yang tinggi atau bahkan beroperasi

    pada kapasitas yang sangat rendah. Hal ini

    karena sudu-sudu turbin kaplan dapat diatur

    secara manual atau otomatis untuk merespon

    perubahan kapasitas.

    Berkebalikan dengan turbin kaplan,

    turbin pelton adalah turbin yang beroperasi

    pada head yang tinggi dengan kapasitas yang

    rendah. Untuk turbin francis mempunyai

    karakteristik yang berbeda dengan yang

    lainnya yaitu turbin francis dapat beroperasi

    pada headyang rendah atau beroperasi pada

    headyang tinggi.

    Pemilihan turbin kebanyakandidasarkan pada head air yang didapatkan

    dan kurang lebih pada rata-rata alirannya.

    Umumnya, turbin impuls untuk tempat

    dengan head tinggi, danturbin reaksi

    digunakan untuk tempat dengan head

    rendah. Turbin Kaplan baik digunakan untuk

    http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/5e/Turgo_turbine.png
  • 7/25/2019 v7009 Pengujian Unjuk Kerja Turbin Crossflow Skala Laboratorium Dengan Jumlah Sudu 28

    7/14

    semua jenis debit dan head, efisiensinya

    baik dalam segala aliran.

    Aplikasi penggunaan turbinberdasarkan tinggi head yang didapatkan

    adalah sebagai berikut ini:

    1. Turbin Kaplan

    : 2 < H < 100

    meter

    2. Turbin Francis : 5 < H < 500

    meter

    3. Turbin Pelton

    : H < 30 meter

    4. Turbin Banki

    : 2 < H < 200meter

    2.

    Berdasarkan Kecepatan Spesifik (NS)

    Seleksi awal dari jenis turbin yang

    cocok untuk suatu kecepatan paling tepat

    dilakukan degan menggunakan kecepatan

    spesifik (Ns). Kecepatan spesifik dipakai

    sebagai tanda batasan untuk membedakan

    tipe roda turbin dan dipaki sebagai suatu

    besaran yang penting dalam merencanakan

    (desain) turbin air. Persamaan untuk

    kecepatan spesifik yang didapat dariperimbangan, perbandingan dan penyesuaian

    perhitungan yang ada secara panjang lebar

    yang seharusnya ada penurunannya, digantidengan penggunaannya di dalam contoh

    perhitungan perhitungan dengan persamaan :

    dimana :Ns = kecepatan spesifik turbin

    (rpm)n = kecepatan putar turbin yang

    ditentukan (rpm)

    Q = kapasitas air (m3/s)

    H = tinggi air jatuh (m)Bila disebutkan, berarti kecepatan

    spesifik adalah jumlah putaran roda turbin

    yang bekerja pada tinggi air jatuh H = 1m

    dan kapasitas air Q= 1 m3/s (dengan jumlah

    putaran yang tertentu rpm).

    Dalam pemilihan kecepatan putaran

    turbin sedapatnya ditentukan setinggi

    mungkin, karena dengan kecepatan putar

    yang tinggi akan didapat momen puntir

    (kopel) yang kecil, poros yang kecil, dan

    diameter turbin yang kecil serta ukuran-

    ukuran bagian-bagian mesin lainnya kecil.

    Kecepatan spesifik sangat penting

    untuk konstruktor, seperti untuk yang

    mengerjakan perencanaan dan insinyur-

    insinyur yang mengerjakannya, sebab

    dengan diketahuinya harga kecepatanspesifik, maka secara garis besar dapat

    diketahui pula konstruksi turbin

    keseluruhannya dan kondisi kerjanya.

    Pabrik-pabrik turbin air memakai

    standar pelaksanaannya menurut kecepatan

    spesifik dan daya yang dihasilkan turbin.Daerah penggunaan jenis-jenis konstruksi

    turbin diperlihatkan oleh gambar di bawah.

    Pokok utama pada gambar adalah adanya

    daerah penggunaan tipe turbin. Tetapi

    supaya diketahui bahwa pada gambar

    tersebut di dalam daerah yang dibatasidengan garis terdapat banyak jenis turbin

    yang dibuat, jadi sebetulnya garis tersebut

    sudah bukan merupakan garis batas lagi.

    Gambar Daerah penggunaan dari beberapa

    jenis konstruksi turbin yang berbeda,

    VOITH, Fritz Dietzel

    Turbin Air Aliran Silang (Crossflow)

    TurbinCrossflow adalah salah satu

    turbin air dari jeis turbin aksi (impulse

    turbine). Prinsip kerja turbin ini mula-mula

    ditemukan oleh seorang insinyur Australiayang bernama A.G.M. Michell pada tahun

    1903. Kemudian turbin ini dikembangkan

    dan dipatenkan di Jerman Barat oleh Prof.

    Donat Bankisehingga turbin ini diberi nama

    Turbin Banki kadang disebut juga Turbin

    Michell-Ossberger.

    Pemakaian jenis Turbin Crossflow

    lebih menguntungkan dibanding dengan

    pengunaan kincir air maupun jenis turbin

    mikro hidro lainnya. Penggunaan turbin ini

    untuk daya yang sama dapat menghemat

    biaya pembuatan penggerak mula sampai 50

    % dari penggunaan kincir air dengan bahan

    yang sama. Penghematan ini dapat dicapaikarena ukuran Turbin Crosfslow lebih kecil

  • 7/25/2019 v7009 Pengujian Unjuk Kerja Turbin Crossflow Skala Laboratorium Dengan Jumlah Sudu 28

    8/14

    dan lebih kompak dibanding kincir air.

    Diameter kincir air yakni roda jalan atau

    runnernya biasanya 2 meter ke atas, tetapidiameter Turbin Crossflow dapat dibuat

    hanya 20 cm saja sehingga bahan-bahan

    yang dibutuhkan jauh lebih sedikit, itulah

    sebabnya bisa lebih murah. Demikian juga

    daya guna atau effisiensi rata-rata turbin ini

    lebih tinggi dari pada daya guna kincir air.Hasil pengujian laboratorium yang

    dilakukan oleh pabrik turbin Ossberger

    Jerman Barat yang menyimpulkan bahwa

    daya guna kincir air dari jenis yang paling

    unggul sekalipun hanya mencapai 70 %

    sedang effisiensi turbin Crossflow mencapai

    82 % ( Haimerl, L.A., 1960 ).

    Gambar di bawah menjelaskantentang perbandingan effisiensi dari

    beberapa turbin konvensional.

    Gambar Effisiensi Beberapa Turbin dengan

    Pengurangan Debit Sebagai Variabel

    (Sumber : Haimerl, L.A., 1960)

    Dari kurva tersebut ditunjukanhubungan antara effisiensi dengan

    pengurangan debit akibat pengaturan

    pembukaan katup yang dinyatakan dalam

    perbandingan debit terhadap debit

    maksimumnya.Untuk Turbin Crossflow

    dengan Q/Qmak = 1 menunjukan effisiensiyang cukup tinggi sekitar 80%, disamping

    itu untuk perubahan debit sampai dengan

    Q/Qmak = 0,2 menunjukan harga effisiensi

    yang relatif tetap ( Meier, Ueli,1981).

    Turbin Crossflow secara umumdapat dibagi dalam dua tipe ( Meier, Ueli,

    1981 ) yaitu :

    1.Tipe T1, yaitu Turbin Crossflow

    kecepatan rendah

    2.Tipe T3, yaitu Turbin Crossflow

    kecepatan tinggi.

    Kedua tipe turbin tersebut lebih

    diperlihatkan pada gambar berikut.

    Gambar Dua Tipe TurbinCrossflow(Sumber : Haimerl, L.A., 1960)

    Komponen-komponen utama dari

    turbin crossflow antara lain terdiri dari rotor,

    rumah turbin, guide vane, pulley, adapter

    dan base frame, seperti yang diperlihatkan

    pada gambar berikut.

    Gambar Komponen dari turbin Crossflow

    Keterangan :1. Adapter

    2. Porosguide vane

    3. Guide vane

    4. Nozel

    5.Runner

    6. Rangka pondasi

    7. Rumah turbin

    8. Tutup turbin

    9. Poros runner

  • 7/25/2019 v7009 Pengujian Unjuk Kerja Turbin Crossflow Skala Laboratorium Dengan Jumlah Sudu 28

    9/14

    Aliran Melalui Turbin Crossflow

    Sebuah turbin crossflow dalam

    bentuk yang paling sederhana terdiri dariroda jalan (runner) dan nosel. Runner

    tersusun atas dua buah piringan sejajar yang

    dihubungkan oleh serangkaian sudu

    melengkung. Nosel turbin crossflow

    mempunyai penampang berbentuk persegi

    panjang dengan lengkungan pada bagianpenutup atasnya, yang berfungsi

    mengarahkan aliran ke sudu pada runner.

    Gambar di bawah menunjukkan

    skema aliran pada turbin crossflow. Titik A

    didefinisikan sebagai outlet nosel, B adalah

    titik di mana penutup atas berakhir dan Fmerupakan pusat poros. Air mengalir

    melalui nosel dan memasuki runner. Aliran

    air melintasi blade pada runner terjadi dua

    kali, pertama yaitu ketika air masuk melalui

    lengkungan nosel antara titik A dan titik B.

    Kedua dihasilakan saat air mengalir

    melintasi ruang tengah yang terbuka (bagian

    dalam runner) dan diteruskan melaului

    blade antara titik C, D dan E. Oleh karena

    itu turbin ini disebut dengan turbin dua

    tingkat kecepatan. Bagian air yang melintasirunner sebanyak dua kali dikenal sebagai

    cross-flow, dan nama turbin berasal dari

    fenomena ini. Ada beberapa bagian dari airyang terikut dalam blade dan terlempar

    keluar dari runner, ini disebut dengan

    entrained flow.

    Gambar Skema aliran turbin Crossflow

    Teori Pengujian Turbin

    1. Daya Hidrolis

    Daya hidrolis adalah daya yangdihasilkan oleh air yang mengalir dari suatu

    ketinggian. Dalam hal ini daya hidrolis

    diperoleh dari daya air yang dihasilkan oleh

    pompa. Daya hidrolis dilambangkan dengan

    PH. Daya hidrolis dirumuskan sebagai

    berikut:

    PH = g Q H (2.18)Dengan :

    = massa jenis air (kg/m3)

    g = gaya gravitasi (m/s2)

    Q = debit air (m3/s)

    H = head (m)

    Besarnya debit air dan head

    masing-masing diperoleh dengan

    menggunakan alat ukur yang terpasang pada

    pipa.

    Headadalah energi yang dikandungoleh fluida persatuan berat fulida tersebut.

    Head diukur dengan menggunakan alat ukur

    tekanan (pressure gauge), dengan demikian

    dapat diperoleh besarnya head yaitu :

    (2.19)

    Dengan pgauge adalah pembacaantekanan pada alat ukur (bar)

    2. Daya Turbin

    Daya turbin adalah daya yang

    dibangkitkan oleh turbin air dengan mengu-

    bah energi kinetik air menjadi energi

    mekanik berupa putaran poros turbin. Daya

    turbin dilambangkan sebagai PT. Besarnya

    daya turbin dapat dihitung menggunakan

    persamaan sebagai berikut:

    (2.20)

    Dengan :

    n = putaran turbin (rpm)

    T = torsi pada poros (Nm)

    Torsi diukur dengan menggunakanmekanisme rope brakeseperti pada Gambar

    berikut.

    GambarRope brake

    T = F r

    Dengan :

    F = beban yang diberikan

    pada poros (N)

    = F1F2

  • 7/25/2019 v7009 Pengujian Unjuk Kerja Turbin Crossflow Skala Laboratorium Dengan Jumlah Sudu 28

    10/14

    r = jari-jari pulli (m)

    3. Efesiensi TurbinEfisiensi turbin merupakan

    perbandingan antara output dan input atau

    antara daya turbin dengan daya hidrolis.

    Besarnya efisiensi turbin dapat dirumuskan

    sebagai berikut :

    (2.22)

    3. METODE PENELITIAN

    Tempat dan WaktuPenelitian dilaksanakan di Laborato

    rium Pengujian Mesin Fakultas Teknik

    Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan.Waktu penelitian dilaksanakan

    setelah memperoleh persetujuan, yaitu sejaktanggal pengesahan usulan oleh pengelola

    Program Studi sampai dengan dinyatakan

    selesai.

    Peralatan

    Pada pengujian ini digunakan

    beberapa peralatan antara lain :

    1. Alat pengujian turbin Crossflow

    Alat ini terdiri dari beberapa

    bagian, antara lain :

    a.

    Reservoar, berfungsi sebagai tempatsumber air dan tempat menampung

    kembali air yang keluar dari saluran

    pembuangan.

    b. Pipa PVC tipe AW 2,5, berfungsi

    untuk tempat mengalirkan air sampai

    ke turbin.c. Pompa Irigasi, dengan kapasitas 1100

    liter/menit berfungsi untuk

    memindahkan air melalui pipa

    sebagai sumber tenaga air.

    Gambar Pompa irigasi

    d. Flowmeter, digunakan untuk

    mengukur debit air.

    e. Pressure gauge, mengukur tekana air

    dalam pipa.

    f. Spring balance, untuk mengetahuibeban pengereman yang diberikan.

    g. Rope Brake, berfungsi sebagai alat

    untuk mengukur beban pengereman

    dengan diameterpulley120 mm.

    Gambar Rope Brake

    h. Tali manila, berfungsi sebagai media

    break.

    i. Cassing/Rumah turbin, berfungsisebagai tempat pemasangan turbin

    dan nosel. Selain itu rumah turbin

    berfungsi untuk menghindari sisa

    pancaran air mengarah ke berbagai

    arah.

    Gambar Alat pengujian turbin Crossflow2. Tachometer, digunakan untuk mengukur

    putaran pada poros turbin.

    Gambar 3.4. Tachometer

  • 7/25/2019 v7009 Pengujian Unjuk Kerja Turbin Crossflow Skala Laboratorium Dengan Jumlah Sudu 28

    11/14

    Turbin

    G

    V I

    F1 F2

    RopeBrake

    Pressure

    Gauge Flow Meter

    Kotak Panel

    Pompa

    Bak Penampungan

    Katub

    Katub

    Pipa

    Gambar Skema Instalasi Pengujian

    Pelaksanaan Pengujian

    1. Variabel PengamatanDalam pengujian ini variabel yang

    akan diamati adalah :

    a. Tekanan air di dalam pipa (Pgauge).

    b.

    Beban pengereman (F).c. Putaran turbin (N)

    2. Persiapan PengujianSebelum pengujian dilaksanakan,

    terlebih dahulu persiapkan hal-hal berikut :

    a. Memastikan Tachometer berfungsi

    dengan baik.

    b. Melakukan kalibrasi alat ukur beban

    dengan memberikan beban yang telah

    ditetapkan massanya.

    c. Membersihakan reservoar dari

    kotoran, dan mengisinya dengan air

    bersih minimal dari volume

    reservoar.d. Mengisi dan mengecek bahan bakar

    pada pompa air sebelum

    dioperasikan.

    e. Memasang runner pada turbin

    dengan jumlah sudu 28.

    f. Memastikan nosel telah terbukapenuh atau 100%.

    g. Memeriksa kembali instalasi alat

    pengujian sehingga siap untuk

    dipergunakan.

    3. Pengambilan Data

    Tahap pengambilan data dapat

    dilaksanakan setelah seluruh tahap persiapanselesai. Pengambilan data dapat dimulai

    dengan :

    a. Sebelum pompa dihidupkan, terlebih

    dahulu mengatur katub nosel pada

    posisi terbuka penuh.

    b. Menghidupkan pompa dengan

    mengengkol tuas pada mesin pompa.

    c. Setelah pompa dihidupkan, kemudian

    tambah power pada pompa secara

    perlahan sampai pada posisimaksimum.

    d. Membaca tekanan air dalam pipa

    pada pressure gauge dan

    mencatatnya pada datasheet..e.

    Mengatur beban pengereman F1 dan

    F2 serta mengukur putaran turbin

    dengan menggunakan tachometer,

    kemudian mencatat data-data tersebut

    pada datasheet.

    f. Mengulangi langkah 5 untuk variasibeban pengereman.

    Data Hasil Pengujian

    Dari hasil pengujian dengan jumlah

    sudu 28 pada runner dan variasi bebanpengereman diperoleh data hasil pengujian

    seperti diperlihatkan pada table 3.1.

    Tabel 3.1. Data hasil pengujian

    No NbQ

    (m/s)

    Pgauge

    (bar)

    m

    (kg)

    N

    (rpm)

    1

    28 0,018 0,25

    0 460

    2 2 408

    3 4 356

    4 6 291

    5 8 257

    6 10 214

    7 12 1708 14 135

    Diagram Alir Penelitian

  • 7/25/2019 v7009 Pengujian Unjuk Kerja Turbin Crossflow Skala Laboratorium Dengan Jumlah Sudu 28

    12/14

    MULAI

    Permasalahan

    Studi literatur

    turbin crossflow

    khusus jumlah

    sudu

    Persiapan alat dan

    bahan

    Data

    hasil

    pengujian

    Analisa data

    SELSAI

    Pengujian turbin

    crossflow

    4. HASIL DAN ANALISA DATA

    Hasil

    Perhitungan data dari hasil

    pengujian unjuk kerja turbin Crossflow

    dengan jumlah sudu 28, yang terdiri dari

    perhitungan Head (H), Daya hidrolis (PH),Torsi (T), Daya turbin (PT), dan Efisiensi

    (), diperlihatkan pada tabel 4.1.

    Tabel 4.1. Data hasil perhitungan

    NoF

    (N)

    T

    (Nm)

    PT

    (W)

    (%)

    1 0 0 0 0

    2 19,62 1,2 51,2 11

    3 39,24 2,35 87,6 19

    4 58,86 3,5 106,6 24

    5 78,48 4,7 126,4 29

    6 98,1 5,9 132,1 31

    7 117,72 7,06 125,6 28

    8 137,34 8,2 115,8 26

    Analisa Data

    1. Pengaruh Pembebanan terhadapTorsi.

    2. Pengaruh Pembebanan terhadap Daya

    Turbin.

    3. Pengaruh Pembebanan terhadap

    Efisiensi Turbin.

    Dari tabel data perhitungan dan

    grafik karakteristik di atas, diperoleh hasil

    analisa sebagai berikut :

    1. Daya Turbin maksimum diperoleh

    pada pengujian dengan beban 10 kg

  • 7/25/2019 v7009 Pengujian Unjuk Kerja Turbin Crossflow Skala Laboratorium Dengan Jumlah Sudu 28

    13/14

    (F= 98,1 N) dengan kapasitas air dan

    tekanan yang sama, yaitu 132,1 Watt

    2. Efisiensi turbin maksimum diperolehpada pengujian dengan beban 10 kg

    (F = 98,1 N) dengan kapasitas air dan

    tekanan yang sama, yaitu 31 %.

    3. Gambar 1 memperlihatkan bahwa

    torsi yang terjadi pada turbin semakin

    besar seiring dengan penambahanmassa (pembebanan).

    4. Gambar 2 memperlihatkan pada daya

    turbin (PT) terjadi penurunan

    setetelah diberikan pembebanan

    sebesar 12 kg (F = 117,72 N) dan 14

    kg (F= 137,34 N).5. Gambar 3 memperlihatkan pada

    efisiensi turbin () terjadi penurunan

    setelah diberikan penambahan massa

    sebesar 12 kg (F = 117,72 N) dan 14

    kg (F = 137,34 N), atau penurunan

    efisiensi terjadi seiring dengan

    penurunan daya turbin.

    5. KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Dari hasil dan analisa datapengujian turbin Crossflow skala

    laboratorium menggunakan runner dengan

    jumlah sudu 28, maka diperoleh kesimpulansebagai berikut :

    1. Daya turbin maksimum diperoleh

    pada pengujian dengan pembebanan10 kg (F= 98,1 N)yaitu 132,1 Watt.

    2. Efisiensi turbin maksimum diperoleh

    pada pengujian dengan pembebanan

    10 kg (F= 98,1 N)yaitu 31%.

    Hal ini berbanding lurus dengan daya

    turbin (PT) yang dihasilkan, apabiladaya turbin meningkat maka efisiensi

    turbin akan meningkat pula.

    3. Karakteristik turbin Crossflow :

    Torsi yang dihasilkan olehturbin meningkat seiringdengan penambahan beban

    sampai pada beban maksimum

    14 kg (F = 137,34 N).

    Daya yang dihasilkan oleh

    turbin meningkat sampai pada

    pembebanan 12 kg (F =117,72 N), dan terjadi

    penurunan daya sampai pada

    pembebanan 14 kg (F =

    137,34 N).

    Efisiensi yang dihasilkan oleh

    turbin meningkat sampai pada

    pembebanan 12 kg (F =

    117,72 N), dan terjadi

    penurunan efisiensi sampaipada pembebanan 14 kg (F =

    137,34 N).

    5.2. Saran

    Untuk lebih menyempurnakan

    pembahasan mengenai pengujian ini, makasebaiknya :

    1. Dilakukan penelitian terhadap

    mekanisme Rope Brake dengan

    merubah tali pengereman dengan

    bahan yang berbeda untuk

    mengetahui perbedaan torsi padaporos turbin.

    2.

    Dilakukan proses pendinginan pada

    mesin pompa disetiap penggantian

    beban untuk menjaga tenaga (power)

    yang dihasilkan oleh pompa. Karena

    kondisi mesin pompa dalam keadaan

    panas yang diberi beban secara

    continue akan mengurangi tenaga

    dari pompa.

    3. Dilakukan perawatan terhadap

    komponen komponen instalasipengujian turbin Crossflow,

    khususnya pada pompa untuk

    menjaga kerusakan pada impellerpompa.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Haimerl, L. A. The Cross-Flowturbine. Water PowerEngineering

    Magazine, Volume 12, No.1, (1960):

    5-13.

    [2] Mockmore, C.A.; Merryfield, F. TheBanki Water Turbine. Bulletin

    Series No.25, Engineering

    Experimental Station, Oregon State

    System of Higher Education, Oregon

    State College, Corvalis, USA, (1949):

    4-27.

    [3] Khosrowpanah, S., Fiuzat, A. A.,

    Albertson, M.L. Experimental Study

    of Cross-Flow Turbine. Journal

    Hydraulic Engineering, Vol.114,

    No.3 (1988): 299-314.

  • 7/25/2019 v7009 Pengujian Unjuk Kerja Turbin Crossflow Skala Laboratorium Dengan Jumlah Sudu 28

    14/14

    [4] Desai, V. R., and Aziz, N. M.,

    Parametric Evaluation of Cross-

    Flow Turbine Performance. Journalof Energy Engineering, Vol.120,

    No.1 (1994): 17-34. American

    Society of Civil Engineers (ASCE).

    [5] Totapally H., Aziz M. Refinement

    of Crossflow Turbine DesignParameters. Journal of Energy

    Engineering, Vol.120, No.3 (1994):

    133-147, American Society of Civil

    Engineers (ASCE).

    [6] Olgun, H. Investigation of thePerformance of a Cross-Flow

    Turbine. International Journal of

    Energy Resources, Vol.22 (1998):

    953-964.

    [7] Kaunda, C.S., Kimambo, C.Z.,

    Nielsen, T.K. Experimental Study

    on a Simplified Crossflow Turbine.

    International Journal of Energy and

    Environment, Volume 5, N0.2

    (2014): 155-182.

    [8] Sammartano, V., Arico, C.,

    Carravetta, A., Fecarotta, O.,Tucciarelli, T. Bank-Michell

    Optimal Design by Computational

    Fluid Dynamic Testing andHydrodynamic Analysis. Energies,

    Volume 6 (2013): 2362-2385.

    https://aseppadang.wordpress.com/20

    09/06/21/karakteristik-turbin-

    crossflow/

    http://tulisanakhwat.blogspot.co.id/20

    14/02/makalah-turbin-air.html

    http://mesin.ub.ac.id/jurnal/jurnal/do

    wnload.php?id=29

    http://mesin.ub.ac.id/jurnal/jurnal/download.php?id=29http://mesin.ub.ac.id/jurnal/jurnal/download.php?id=29http://mesin.ub.ac.id/jurnal/jurnal/download.php?id=29http://mesin.ub.ac.id/jurnal/jurnal/download.php?id=29http://mesin.ub.ac.id/jurnal/jurnal/download.php?id=29