unjuk kerja kincir angin savonius dua sudu dua...
TRANSCRIPT
UNJUK KERJA KINCIR ANGIN SAVONIUS DUA SUDU DUA TINGKAT
DENGAN SUDUT KEMIRINGAN PELAT PENGARAH ANGIN
0º, 15º, DAN 30º
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Mesin
Disusun oleh :
JULIANTO THOMAS GERALDO
NIM : 155214049
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
TWO-BLADE TWO-LEVEL SAVONIUS WINDMILL PERFORMANCE
WITH STEERING PLATES AND ANGELS 0º, 15º, 30º
FINAL PROJECT
Presented as Partitial Fulfilment of The Requirement to Obtain The Sarjana
Teknik Degree in Mechanical Engineering
Presented by :
JULIANTO THOMAS GERALDO
NIM : 155214049
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Dengan ini saya menyatakan dengan sesunguhnya bahwa Tugas Akhir
dengan judul :
UNJUK KERJA KINCIR ANGIN SAVONIUS DUA SUDU DUA TINGKAT
DENGAN SUDUT KEMIRINGAN PELAT PENGARAH ANGIN
0º, 15º, DAN 30º
yang dibuat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Strata1,
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata
Dharma. Sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan dari tugas akhir atau
penelitian yang sudah dipublikasikan di Universitas Sanata Dharma maupun di
Perguruan Tinggi manapun. Kecuali bagian informasi yang dicantumkan dalam
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 20 November 2019
Penulis
Julianto Thomas Geraldo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Julianto Thomas Geraldo
Nomor Mahasiswa : 155214049
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah dengan judul :
UNJUK KERJA KINCIR ANGIN SAVONIUS DUA SUDU DUA TINGKAT
DENGAN SUDUT KEMIRINGAN PELAT PENGARAH ANGIN
0º, 15º, DAN 30º
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola
dalam bentuk pangkalan data, mempublikasikan di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin kepada saya selama masih
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian penyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 20 November 2019
Yang menyatakan
Julianto Thomas Geraldo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Ketersediaan energi yang tidak dapat di perbaharui khususnya energi fosil
yang saat ini mengalami penurunan, maka diperlukan solusi sumber energi
alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan. Ada beberapa energi terbarukan
yang dapat di kembangkan salah satunya adalah energi angin dengan ketersedian
yang melimpah dan ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui koefisien daya puncak dari model kincir angin Savonius dua sudu dua
tingkat dengan variasi pelat pengarah angin dan tanpa pelat pengarah angin
kemudian menentukan model kincir angin Savonius yang memiliki koefisien daya
puncak tertinggi.
Model kincir angin yang diteliti adalah Savonius dua sudu dua tingkat,
berdiameter 64 cm dan tinggi 86 cm dengan pelat pengarah yang di pasang pada
lingkar terluar kincir berjumlah 9 dan 12 dengan lebar 13 cm dan tinggi 90 cm
bersudut 0°,15°,30°.
Berdasarkan data yang diperoleh, kincir angin dengan pelat pengarah
berjumlah 9 dengan sudut 30˚ menghasilkan koefisien daya puncak tertinggi
sebesar 1,11% pada tip speed ratio 0,38 dengan daya output sebesar 0,79 watt
dan koefisien daya puncak pada kincir tanpa pelat pengarah sebesar 0,96% pada
tip speed ratio 0,36 dengan daya output sebesar 0,68 watt.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Fossils are non-renewable energy, and as we know, the source are now in
decline. Therefore, environmentally-friendly and renewable energy is very urgent
to be founded. There are several renewables that can be developed. One of them is
wind energy, which is abundant and environmentally friendly.
The aim of this study is to find out the peak power coefficient of Savonius
Windmill models by two blades and two-level with wind directors plate and
without wind directors plate. The windmill model that studied was Savonius two
blades and two levels, by diameter of 64 cm and 86 cm height, 9 and 12 wind
directors plates with 13 cm width and 90 cm hight, and angular of 0o,
15o,
30o
mounted on the outer ring of the windmill.
The data and data anlysis process was obtained the highest coefficient
power (Cp) with tip speed ratio (tsr), from several windmills found that the
highest power coefficient (Cp) of Savonius windmill is 1,11% with 0.38 TSR and
0.79 watts output power. This result was obtained from Savonius windmill
research with two blades and two levels, in addition 9 director plates by 30o angle.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karunia-Nya, sehingga tugas akhir ini dapat terlaksana dengan
lancar serta penulis dapat menyelesaikan naskah tugas akhir yang berjudul
“UNJUK KERJA KINCIR ANGIN SAVONIUS DUA SUDU DUA
TINGKAT DENGAN SUDUT KEMIRINGAN PELAT PENGARAH
ANGIN 0º, 15º, DAN 30º”. Tugas akhir ini disusun sebagai syarat kelulusan
pada program Studi Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Sanata Dharma.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Sudi Mungkasi, S.Si, M.Math.Sc., Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma.
2. Budi Setyahandana, ST., MT., selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.
3. Ir. Rines, M.T selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan
memberikan bimbingan dalam proses pengerjaan tugas akhir ini.
4. Doddy Purwadianto, S.T,. M.T., Selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan dukungan selama proses pengerjaan tugas akhir ini.
5. Seluruh dosen dan laboran Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan pengetahuan selama
kuliah.
6. Orang tua tercinta Stepanus dan Neti serta adik tercinta Alda dan Aldi yang
telah memberikan doa dan dukungan yang diberikan baik secara moral maupun
material yang tak ternilai harganya.
7. Teman dan sahabat : Antonius Hernanto Djatrich, Albertus Sigit A, Robertus
Landung Prasetyo Jati, Arya Praditya, Michael Aji, Bayu Mohamad Rizal,
Billy Tyasto Anugrah Dewanto, Natan Andang P, dan Teman-teman angkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
2015 Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma atas bantuan dan kebersamaan
kita selama ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu secara langsung maupun
tidak langsung yang telah memberikan dukungan. Tugas akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik sangat diharapkan guna
penyempurnaan. Semoga naskah tugas akhir ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya untuk semua pihak.
Yogyakarta, 20 November 2019
Penulis
Julianto Thomas Geraldo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR SIMBOL
Simbul Keterangan
A Luas penampang (m2)
Cp Koefisien daya (%)
d Diameter kincir (m)
Ek Energi kinetik (joule)
F Gaya pengimbang (N)
m Massa (kg)
ṁ Massa udara yang mengalir per satuan waktu (kg/s)
n Kecepatan putar kincir (rpm)
Pin Daya angin (watt)
Pout Daya kincir (watt)
l Panjang lengan torsi (m)
r Jari-jari
T Torsi (N.m)
tsr Tip speed ratio
V Kecepatan angin(m/s)
ρ Massa jenis udara (kg/m3)
ω Kecepatan sudu (rda/s)
h Tinggi kincir (m)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
TITTLE PAGE ...................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR.................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR SIMBOL .............................................................................................. xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xvii
BAB I ...................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 2
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.4 Batasan Masalah ............................................................................................... 2
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 3
1.6 Manfaat Penelitian ………………………………...…………………….3
BAB II .................................................................................................................... 4
DASAR TEORI ..................................................................................................... 4
2.1 Energi Angin ..................................................................................................... 4
2.2 Kincir Angin ..................................................................................................... 4
2.2.1 Kincir Angin Horisontal .................................................................... 5
2.2.2 Kincir Angin Poros Vertikal ............................................................. 5
2.3 Kincir Angin Savonius. ................................................................................... 6
2.3.1 Prinsip Kerja Kincir Angin ............................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.4 Perhitungan Pada Kincir .................................................................................. 7
2.4.1 Daya Angin ....................................................................................... 7
2.4.2 Torsi Kincir Angin ............................................................................ 8
2.4.3 Daya Kincir Angin ............................................................................ 8
2.4.4 Tip speed ratio (tsr) ......................................................................... 10
2.4.5 Koefisien Daya (Cp) ........................................................................ 10
2.5 Tinjauan Pustaka………………………………………………………. 10
BAB III ................................................................................................................. 12
3.1 Objek Penelitian ............................................................................................. 12
3.2 Metode Penelitian........................................................................................... 12
3.2.1 Pengumpulan Data ......................................................................... 12
3.2.2 Analisa Data ................................................................................... 13
3.3 Proses Pembuatan Kincir, Pengambilan Data, dan Penelitian .................. 14
3.4 Variabel Penelitian dan Pengambilan Data ................................................. 19
3.5 Langkah Pengolahan Data ............................................................................. 20
BAB IV ................................................................................................................. 21
4.1 Data Penelitian .......................................................................................... 21
4.2 Hasil Penelitian dan Perhitungan ................................................................... 29
4.2.1 Perhitungan Daya Angin (Pin) ............................................................. 29
4.2.2 Perhitungan Daya Kincir Angin (Pout) .................................................. 29
4.2.3 Perhitungan tip speed ratio (tsr) ........................................................... 30
4.2.4 Perhitungan Koefisien Daya (Cp) ......................................................... 30
4.3 Grafik Hasil Perhitungan ................................................................................ 30
4.3.1 Grafik hubungan antara torsi dengan kecepatan putar kincir......... 31
4.3.2 Grafik hubungan antara koefisien daya dengan tip speed ratio. ..... 34
4.4 Grafik Perbandingan ...................................................................................... 38
4.5 Pembahasan……………………………………………………………..38
BAB V ................................................................................................................... 41
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 41
5.2 Saran ................................................................................................................ 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 43
LAMPIRAN..........................................................................................................44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kincir Angin Poros Horisontal ............................................................ 5
Gambar 2.2 Kincir Angin Poros Vertikal ............................................................... 6
Gambar 2.3 Kerja Kincir angin ............................................................................... 7
Gambar 2.4 Diagram Cp vs tsr ................................................................................ 9
Gambar 3.1 Diagram Alir Langkah Kerja Penelitian............................................ 13
Gambar 3.2 Konstruksi kincir angin dua sudu dua tingkat dengan variasi pelat
pengarah angin berjumlah 12 dan 9 bersudut 0°, 15°, dan 30°. ............................ 14
Gambar 3.3 Sudu Kincir Angin ............................................................................ 14
Gambar 3.4 Pelat Pengarah Angin ........................................................................ 15
Gambar 3.5 Batang Penyangga Kincir Atau Poros ............................................... 15
Gambar 3.6 Sistem Pembebanan........................................................................... 16
Gambar 3.7 Papan Penyanggah Pelat Pengarah .................................................... 16
Gambar 3.8 Blower ............................................................................................... 17
Gambar 3.9 Takometer.......................................................................................... 17
Gambar 3.10 Anemometer .................................................................................... 18
Gambar 3.11 Neraca Pegas ................................................................................... 18
Gambar 4.1 Grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi pada jumlah 12
pelat pengarah bersudut 30°…………………………………………………….. 31
Gambar 4.2 Grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi pada jumlah 12
pelat pengarah bersudut 15˚ .................................................................................. 31
Gambar 4.3 Grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi pada jumlah 12
pelat pengarah bersudut 0°. ................................................................................... 32
Gambar 4.4 Grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi pada jumlah 9
pelat pengarah bersudut 30°. ................................................................................. 32
Gambar 4.5 Grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi pada jumlah 9
pelat pengarah bersudut 15°. ................................................................................. 33
Gambar 4.6 Grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi pada jumlah 9
pelat pengarah bersudut 0°. ................................................................................... 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Gambar 4.7 Grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi tanpa variasi
pengarah angin. ..................................................................................................... 34
Gambar 4.8 Grafik hubungan antara koefisien daya dengan tip speed ratio pada
jumlah 12 pelat pengarah bersudut 30°. ................................................................ 34
Gambar 4.9 Grafik hubungan antara koefisien daya dengan tip speed ratio pada
jumlah 12 pelat pengarah bersudut 15°. ................................................................ 35
Gambar 4.10 Grafik hubungan antara koefisien daya dengan tip speed ratio pada
jumlah 12 pelat pengarah bersudut 0°. .................................................................. 35
Gambar 4.11 Grafik hubungan antara koefisien daya dengan tip speed ratio pada
jumlah 9 pelat pengarah bersudut 30°. .................................................................. 36
Gambar 4.12 Grafik hubungan antara koefisien daya dengan tip speed ratio pada
jumlah 9 pelat pengarah bersudut 15°. .................................................................. 36
Gambar 4.13 Grafik hubungan antara koefisien daya dengan tip speed ratio pada
jumlah 9 pelat pengarah bersudut 0°. .................................................................... 37
Gambar 4.14 Grafik hubungan antara koefisien daya dengan tip speed ratio tanpa
variasi pengarah angin........................................................................................... 37
Gambar 4.15 Grafik hubungan kecepatan poros (n) dengan torsi (T) untuk variasi
yang digunakan…………………………………………………………….…….38
Gambar 4.16 Grafik hubungan antara koefisien daya ) dengan tip speed rasio
(TSR) untuk variasi yang digunakan……………………………………………..39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data percobaan dan data perhitungn kincir angin tanpa variasi dengan
kecepatan angin rata-rata 6 m/s. ............................................................................ 21
Tabel 4.2 Data percobaan dan data perhitungan kincir angin dengan 12 pelat
pengarah bersudut 30˚ pada kecepatan angin rata-rata 6 m/s. .............................. 22
Tabel 4.3 Data percobaan dan data perhitungan kincir angin dengan 12 pelat
pengarah bersudut 15˚ pada kecepatan angin rata-rata 6 m/s. .............................. 24
Tabel 4.4 Data percobaan dan data perhitungan kincir angin dengan 12 pelat
pengarah bersudut 0˚ pada kecepatan angin rata-rata 6 m/s. ................................ 25
Tabel 4.5 Data percobaan dan data perhitungan kincir angin dengan 9 pelat
pengarah bersudut 30˚ pada kecepatan angin rata-rata 6 m/s. .............................. 26
Tabel 4.6 Data percobaan dan data perhitungan kincir angin dengan 9 pelat
pengarah bersudut 15˚ pada kecepatan angin rata-rata 6 m/s. .............................. 26
Tabel 4.7 Data percobaan dan data perhitungan kincir angin dengan 9 pelat
pengarah bersudut 0˚ pada kecepatan angin rata-rata 6 m/s. ................................ 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Merupakan suatu kenyataan bahwa kebutuhan akan energi, khususnya
energi listrik di Indonesia, semakin berkembang dan menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari kebutuhan masyarakat. Namun ketersedian listrik dari PT. PLN
selaku lembaga resmi yang mengelola masalah listrik di Indonesia, masih belum
bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia terutama didaerah
pedalaman yang aksesnya jauh dari perkotaan.
Selain hal tersebut di atas, semakin berkurangnya ketersedian sumber
energi fosil, khususnya minyak bumi dan batubara yang sampai saat ini
merupakan penyangga energi listrik di Indonesia. Serta semakin meningkatnya
kesadaran untuk melestarikan lingkungan, menjadi pemicu untuk mencari energi
alternatif yang mampu menopang besarnya kebutuhan listrik di Indonesia.
Alternatif energi yang dibutuhkan adalah energi listrik yang berkarakter:
a. Ramah lingkungan, dalam artian proses produksi dan pembuangan limbahnya
tidak merusak lingkungan hidup.
b. Dapat mengurangi penggunaan energi fosil, khususnya minyak bumi dan
batubara.
c. Dapat menyediakan energi listrik dalam skala lokal dan regional.
Sistem penyediaan energi listrik yang dapat memenuhi kriteria di atas
adalah sistem konversi energi yang memanfaatkan sumber daya energi terbarukan,
seperti: angin, air, matahari dan sebagainya. Pengembangan dan pemanfaatan
sumber daya energi terbarukan saat ini telah meningkat, khususnya di negara-
negara berkembang yang memiliki teknologi maju serta dukungan finansial yang
kuat.
Energi angin sebagai energi terbarukan bisa menjadi salah satu energi
untuk menggantikan penggunaan energi fosil. Meski secara umum potensi angin
di Indonesia relatif rendah akan tetapi dibeberapa wilayah terdapat lokasi
potensial yang dapat di manfaatkan dengan menggunakan sistem konvesi energi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
angin. Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku dan pantai selatan
Jawa, dimana kecepatan angin rata-rata tahunan lebih dari 4,5 meter per detik.
Untuk pemanfaatan energi angin maka di butuhkan sebuah kincir angin
yang dapat mengubah energi kinetik menjadi energi mekanik yang kemudian
dapat dikonversikan menjadi energi listrik. Dalam penelitian ini, kincir angin yang
digunakan adalah kincir angin Savonius. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan
untuk tujuan mendapatkan karakteristik sebuah model kincir angin Savonius yang
dilengkapi dengan pelat-pelat pengarah angin.
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam latar belakang telah dijelaskan bahwa kincir angin Savonius
dilengkapi dengan pelat-pelat pengarah angin yang digunakan untuk mengarahkan
lebih banyak angin ke arah sudu kincir angin Savonius. Maka dari itu penelitian
ini bertujuan untuk mencari jumlah pelat dan sudut pelat pengarah angin sehingga
didapatkan jumlah pelat dan sudut pelat pengarah angin terbaik.
1.3 Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat dirumuskan pada pembuatan alat ini adalah
sebagai berikut:
1. Unjuk kerja terbaik kincir angin Savonius dengan tambahan pelat pengarah
angin berjumlah 12 dan 9 yang bersudut 0º, 15º, dan 30º.
2. Mengetahui unjuk kerja terbaik dari kincir angin Savonius dengan pelat
pengarah angin dan tanpa pelat pengarah angin.
1.4 Batasan Masalah
Agar topik tidak meluas penulis membatasi penelitian. Batasan-batasan
masalah yang diterapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Turbin angin yang digunakan jenis Savonius
2. Jumlah sudu yang digunakan adalah 2 sudu dan 2 tingkat
3. Diameter kincir 64 cm dan tinggi 86 cm.
4. Bahan yang digunakan tripleks dengan tebal 0,8 cm dan seng galvalum tebal
0,4 mm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
5. Variasi yang digunakan adalah penelitian jumlah sudu 12 dan 9 dengan
sudut pelat 0º, 15º, dan 30º
6. Beban menggunakan sistem pengereman.
7. Penelitian dilakukan dengan mengoprasikan blower di Laboratorium Teknik
Mesin Universitas Sanata Dharma.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui koefisien daya puncak pada model kincir angin Savonius dua
sudu dua tingkat dengan tambahan 12 pelat pengarah angin bersudut 0º, 15º,
dan 30º.
2. Mengetahui koefisien daya puncak pada model kincir angin Savonius dua
sudu dua tingkat dengan tambahan 9 pelat pengarah angin bersudut 0º, 15º,
dan 30º.
3. Mengetahui koefisien daya puncak pada model kincir angin Savonius dua
sudu dua tingkat tanpa variasi pelat pengarah.
4. Menentukan model kincir angin Savonius yang memiliki koefisien daya
puncak tertinggi.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian adalah :
1. Menjadi sumber informasi mengenai unjuk kerja kincir angin Savonius
2. Memberi solusi dalam pemanfaatan energi terbarukan khususnya energi
angin.
3. Mengurangi pemakaian sumber energi seperti minyak bumi dan fosil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Energi Angin
Energi angin didapatkan dari alam dan sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Energi kinetik yang terdapat pada angin dapat diubah menjadi energi
mekanik untuk memutar peralatan seperti pompa piston, penggilingan, dan lain-
lain. Itu berarti banyak kegiatan manusia yang sangat bergantung pada kekuatan
energi angin.
Energi mekanik selanjutnya berguna untuk memutar generator yang dapat
menghasilkan listrik. Kedua proses pengubahan ini disebut konversi energi angin
sedangkan sistem atau alat yang melakukannya disebut SKEA (Sistem Konversi
Energi Angin). Selanjutnya, untuk menghasilkan listrik disebut SKEA listrik atau
lebih dikenal sebagai turbin angin dan untuk mekanik disebut SKEA mekanik
atau kincir angin.
Sekarang ini, energi angin lebih umum dimanfaatkan dalam bentuk energi
listrik. Pemanfaatan energi angin secara langsung di bidang pertanian, peternakan,
dan untuk memutar peralatan seperti alat penggilingan sudah mulai jarang
dilakukan.
2.2 Kincir Angin
Kincir angin adalah sebuah alat yang didesain sehingga mampu
memanfaatkan energi angin kemudian mengubah kekuatan angin tersebut menjadi
energi mekanik. Kincir angin banyak ditemukan di Belanda dan Denmark yang
pada waktu itu banyak digunakan untuk irigasi, menyimpan hasil panen, dan
penggilingan gandum.
Berdasarkan posisi poros, kincir angin dapat dibedakan menjadi dua
kelompok utama, yaitu kincir angin poros horisontal dan poros vertikal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2.2.1 Kincir Angin Horisontal
Kincir angin poros horisontal atau Horizontal Axis Wind Turbin (HAWT)
adalah kincir angin yang banyak digunakan saat ini. Kincir angin poros horizontal
adalah kincir angin yang memiliki poros rotasi yang horisontal, atau dengan kata
lain sejajar dengan arah tiupan angin. Jenis poros harisontal/datar ini bisa berupa
turbin angin maupun kincir angin dengan sudu yang terbuat dengan profil pelat
lengkung, layar, atau pun propeller. Kincir ini terdiri dari sebuah menara dan
kincir yang berada pada puncak menara tersebut. Poros kincir dapat berputar 360°
terhadap sumbu vertikal untuk menyesuaikan arah angin. Kincir angin sumbu
horizontal ini ditunjukan dalam Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Kincir Angin Poros Horisontal
(Sumber: http://www.satuenergi.com/2015/10/jenis-jenis-turbin-angin-
serta.html,2019)
2.2.2 Kincir Angin Poros Vertikal
Kincir angin jenis kedua yaitu kincir angin poros vertikal atau Vertical
Axis Wind Turbin (VAWT) pada dasarnya cara kerja komponen-komponen turbin
angin bersumbu vertikal dan horisontal adalah sama, letak perbedaan utamanya
adalah pada turbin angin bersumbu vertikal, rotor berputar pada sumbu vertikal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Gambar 2.2 Kincir Angin Poros Vertikal
(Sumber: http://www.satuenergi.com/2015/10/jenis-jenis-turbin-angin-serta.html,
2019)
2.3 Kincir Angin Savonius
Kincir angin jenis ini merupakan jenis kincir angin poros vertikal yang
pada umumnya mempunyai 2 sudu, 3 sudu, 4 sudu, ataupun banyak sudu. Kincir
jenis ini memiliki torsi yang besar pada putaran rendah. Kincir angin ini
mempunyai beberapa kelebihan. Kelebihan kincir angin Savonius adalah:
1. Tidak membutuhkan struktur menara yang besar.
2. Tidak berubah posisinya jika arah angin berubah.
3. Memiliki torsi yang besar pada putaran rendah.
2.3.1 Prinsip Kerja Kincir Angin
Prinsip kerja Kincir Angin adalah mengkonversikan energi angin menjadi
energi mekanis dalam bentuk gaya dorong (drag force) dan gaya angkat (lift
force). Kerja kincir angin ditunjukan pada Gambar 2.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Gambar 2.3 Kerja Kincir angin
(Sumber: http://azharrizki.blogspot.com/2016/09/pengaruh-jumlah-sudu-
terhadap-unjuk.html, 2019)
Gaya dorong adalah gaya yang sejajar dengan arah gerakan arah angin
untuk kincir angin Savonius. Gaya angkat adalah gaya yang tegak lurus terhadap
gerakan arah angin untuk kincir angin horisontal.
2.4 Perhitungan Pada Kincir
Dalam analisa unjuk kerja kincir angin diperlukan beberapa rumus
perhitungan, antara lain sebagai berikut.
2.4.1 Daya Angin
Energi yang terdapat pada angin adalah energi kinetik, sehingga secara
umum disampaikan pada Persamaan (1):
Ek =
mv
2 (1)
dengan Ek adalah energi kinetik (J), m adalah massa udara (kg), dan v adalah
kecepatan angin (m/s).
Daya merupakan energi per satuan waktu, maka dari persamaan di atas
dapat dituliskan pada Persamaan (2):
Pin =
ṁv
2 (2)
dengan Pin adalah daya yang dihasilkan angin J/s atau watt, adalah massa
udara yang mengalir per satuan waktu, (kg/detik), v adalah kecepatan angin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
(m/detik).
Massa udara yang mengalir persatuan waktu adalah
(3)
dengan ρ adalah massa jenis udara (1,18 kg/ m3 ) pada suhu sekitar 28°C, A adalah
luas penampang yang membentuk sebuah lingkaran (m2).
dengan menggunakan persamaan (3), maka daya angin (Pin) dapat dirumuskan
menjadi:
)
disederhanakan menjadi:
(4)
2.4.2 Torsi Kincir Angin
Torsi adalah gaya yang bekerja pada poros yang dihasilkan oleh gaya
dorong pada sumbu kincir, dimana gaya dorong ini memiliki jarak terhadap
sumbu poros yang berputar . Persamaannya:
T = F.I (5)
dengan T adalah torsi dinamis yang dihasilkan dari putaran poros (Nm), F adalah
gaya pada poros akibat puntiran (N), dan I adalah jarak lengan torsi ke poros (m).
2.4.3 Daya Kincir Angin
Daya kincir angin adalah daya yang dihasilkan oleh poros kincir akibat
daya angin yang melintasi sudu-sudu kincir. Pada tahun 1919 seorang fisikawan
Jerman, Albert Betz, menyimpulkan bahwa tidak akan pernah ada turbin angin
yang dapat mengkonversi energi kinetik angin ke dalam bentuk energi yang
menggerakkan rotor (kinetik) lebih dari 16/27 (59,3%). Dan hingga hari ini
dikenal dengan Betz Limit atau Hukum Betz. Batasan ini tidak ada hubungannya
dengan efisiensi pada generator, tapi lebih kepada bentuk turbin angin itu sendiri.
Diagram Cp vs tsr pada Gambar 2.4 menunjukan karakteristik dari beberapa tipe
kincir angin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Gambar 2.4 Diagram Cp vs tsr
(Sumber: Johnson, 2006, hal.18)
umumnya perhitungan daya gerak melingkar dapat dituliskan dengan persamaan:
P = T.ω (6)
dengan T adalah torsi dinamis (Nm), ω adalah kecepatan sudut (rad/s)
kecepatan sudut (ω) didapat dari :
ω =
ω =
dengan demikian daya yang dihasilkan oleh kincir dinyatakan dengan persamaan:
Pout = T ω
Pout =T
(7)
dengan Pout adalah daya yang dihasilkan kincir angin (watt), n adalah putaran
poros (rpm).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2.4.4 Tip speed ratio (tsr)
Tip speed ratio (tsr) adalah perbandingan antara kecepatan ujung sudu
kincir angin yang berputar dengan kecepatan angin.
Kecepatan diujung sudu (Vt) dapat diperoleh dari :
dengan Vt adalah kecepatan ujung sudu, ω adalah kecepatan sudut (rad/detik),
dan r adalah jari-jari kincir (m).
Sehingga tsr nya dapat dirumuskan dengan:
tsr =
(8)
dengan r adalah jari-jari kincir angin (m), n adalah kecepatan putaran kincir
dengan satuan (rpm), v adalah kecepatan angin (m/s).
2.4.5 Koefisien Daya (Cp)
Koefisien daya (Cp) adalah perbandingan antara daya yang dihasilkan oleh
kincir (Pout) dengan daya yang disediakan oleh angin (Pin), sehingga dapat
dirumuskan:
Cp =
(9)
dengan Cp adalah koefisien daya (%). Pout adalah daya yang dihasilkan oleh
kincir (watt), Pin adalah daya yang dihasilkan oleh angin (watt).
2.5 Tinjauan Pustaka
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, faktor-faktor yang
mempengaruhi unjuk kerja dari kincir angin Savonius dengan tambahan pelat
pengarah angin diantaranya pengaruh jumlah pelat pengarah angin dan sudut pelat
pengarah angin. Penelitian–penenlitan yang telah dilakukan oleh peneliti lain
dengan menerapkan pelat pengarah angin ke kincir angin Savonius diantaranya :
Pada tahun 2011 telah dilakukan penelitian oleh Endro Pramulat Sito dengan
judul “Unjuk kerja model kincir angin Savonius dua sudu dua tingkat dengan
sirip-sirip pengarah pada lingkar terluar kincir”, melakukan penelitian terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
karakteristik kincir angin Savonius dengan variasi penambahan 8 pelat pengarah
bersudut 30º, dan 45º. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien daya
maksimal diperoleh dengan model kincir angin Savonius berpengarah 30o, yaitu
46 % pada tip speed ratio (tsr) 1,2 menghasilkan daya 27,9 watt pada kecepatan
angin 5,84 m/s dengan torsi 1,2 Nm. Model kincir angin perpengarah 45o
menghasilkan koefisien daya maksimal 40 % pada tip speed ratio 1,46
menghasilkan daya 26,5 watt pada kecepatan angin 6.06 m/s dengan torsi 0,9 Nm.
Model kincir tanpa pengarah menghasilkan koefisien daya maksimal 32,4 % pada
tip speed ratio 1,38 menghasilkan daya 27,4 watt pada kecepatan angin 6,57 m/s
dengan torsi 0,9 Nm.
Pada tahun 2012 telah dilakukan penelitian oleh Suryo Prasetyo dengan judul
“Unjuk kerja kincir angin Savonius empat sudu satu tingkat dengan sirip-sirip
pengarah pada lingkar terluar kincir”, melakukan penelitian terhadap kincir angin
Savonius empat sudu dengan menerapkan variasi 8 pelat pengarah angin bersudut
30º, dan 45 º. Daya kincir angin maksimal sebesar 18,84 watt didapatkan pada
kincir angin dengan mengunakan sirip-sirip pengarah pada sudut 30˚ saat
kecepatan angin 5,76 m/s dan menghasilkan torsi sebesar 1,79 Nm. Pada kincir
angin yang sama dihasilkan pula koefisien daya maksimal sebesar 33% dengan tsr
0,55.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini membahas mengenai unjuk kerja kincir angin Savonius dua
sudu dua tingkat dengan variasi pelat pengarah angin berjumlah 12 dan 9 yang
bersudut 0°, 15°, 30° dan tanpa pelat pengarah. Data penelitian ini diambil dari
hasil proses pembuatan kincir dan pengujian kincir angin di Laboratorium
Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3.2 Metode Penelitian
Dalam metode penelitian data ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu
pengumpulan data dan analisa data. Pengumpulan data mendiskusikan mengenai
metode yang digunakan dalam penelitian ini digunakan adalah metode sampli.
3.2.1 Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode sampling. Sampelnya didapatkan dari
hasil penelitian kincir angin Savonius dua sudu dua tingkat dengan variasi pelat
pengarah angin berjumlah 12 dan 9 bersudut 0°, 15°, 30° dan tanpa pelat pengarah
angin. Penelitian ini tidak menggunakan metode populasi karena tidak meneliti
semua tipe kincir vertikal yang ada. Penelitian ini mencari unjuk kerja terbaik
kincir angin Savonius dengan variasi pelat pengarah angin dan tanpa pelat
pengarah angin untuk mengetahui koefisien daya tertinggi. Hasil penelitian
didapatkan dari hasil proses pembuatan kincir dan pengujian di laboratorium
Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3.2.2 Analisa Data
Langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan dalam
diagram alir penelitian seperti yang ditunjukan dalam Gambar 3.1
Gambar 3.1 Diagram Alir Langkah Kerja Penelitian
Perancangan Kincir Angin
Savonius
Pembuatan Kincir Angin Savonius Dengan Variasi Pelat
Pengarah Angin berjumlah 12 Dan 9 Bersudut 0°,15°,dan 30°
Persiapan uji coba dengan penyetelan kecepatan
angin rata-rata 6 m/s dan pengukuran suhu ruangan
Pengambilan data n dan F pada kincir angin
Savonius tanpa pelat pengarah
Pengolahan data Pin, Pout, Cp, dan tsr
Pembahasan dan pembuatan laporan
Selesai
Uji Coba
Pengambilan data n dan F pada kincir angin Savonius
12 pelat pengarah bersudut 0°,15°, dan 30°
Pengambilan data n dan F pada kincir angin
Savonius 9 pelat pengarah bersudut 0°,15°, dan 30°
Salah
Benar
Mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3.3 Pross Pembuatan Kincir, Pengambilan Data, dan Penelitian
Proses pembuatan kincir, pengambilan data, dan penelitian dimulai pada
semester genap Tahun Ajaran 2019/2020 di Laboratorium Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin Sanata Dharma Yogyakarta. Model kincir angin dua sudu
dua tingkat dengan variasi pelat pengarah angin berjumlah 12 dan 9 bersudut 0°,
15°, dan 30° dapat dilihat pada Gambar 3.2
Gambar 3.2 Konstruksi kincir angin dua sudu dua tingkat dengan variasi pelat
pengarah angin berjumlah 12 dan 9 bersudut 0°, 15°, dan 30°.
Kincir angin Savonius pada konstruksi diatas terdiri dari beberapa bagian yaitu:
1. Sudu
Sudu kincir angin terbuat dari seng dengan tebal 0,4 mm yang digunakan
untuk menangkap angin yang melintasi kincir. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 3.3
Gambar 3.3 Sudu Kincir Angin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Pelat Pengarah Angin
Pelat pengarah berfungsi sebagai penangkap dan mengarahkan angin
menuju sudu utama. Pelat ini terbuat dari triplek dengan panjang 90 cm, lebar 13
cm dan tebal 0,9 cm. Pada sisi bagian atas dan bawah dipasangkan penyanggah
pelat pengarah angin berbentuk lingkaran berdiameter 90 cm yang terbuat dari
triplek dengan cara di baut bagian atas dan bawah pada pelat pengarah angin agar
pelat pengarah angin dapat berdiri untuk mengarahkan angin ke sudu. Untuk lebih
jelasnya terdapat pada Gambar 3.4
Gambar 3.4 Pelat Pengarah Angin
3. Batang Penyanggah Kincir Angin Atau Poros
Penyangga kincir atau poros terbuat dari pipa besi berdiameter 2,45 cm
dengan panjang 120 cm dan tiap ujungnya di satukan dengan pipa alumunium
berdiamer 3cm dengan panjang 3 cm untuk dudukan pada bantalan. Poros ini
berfungsi untuk mentransmisikan putaran kincir menuju alat pembebanan. Poros
dapat dilihat pada Gambar 3.5
Gambar 3.5 Batang Penyangga Kincir Atau Poros
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4. Sistem Pembebanan atau Rem
Sistem pembebanan yang dipakai adalah sistem pengereman mekanis.
Cara kerja sistem ini yaitu dengan menjepit pelat yang berputar yang terhubung
dengan poros kincir angin kemudian dihimpit 2 buah batang kayu yang dilapisi
karet kemudian untuk kekuatan menjepitnya menggunakan karet gelang sebagai
pengereman, jadi semakin banyak karet gelang yang digunakan maka pengereman
semakin besar. Kemudian dari pengereman tersebut menghasilkan gaya yang
menyebabkan alat pengereman berputar sehingga putaran tersebut dihubungkan
dengan neraca pegas menggunakan tali sehingga beban dapat di baca pada neraca
pegas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.6
Gambar 3.6 Sistem Pembebanan
5. Papan Penyanggah Pelat Pengarah
Papan penyanggah pelat pengarah terbuat dari papan triplek dengan tebal
0.8 mm berdiameter luar 90 cm dan diameter dalam 68 cm seperti ditunjukan pada
Gambar 3.7
Gambar 3.7 Papan Penyanggah Pelat Pengarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
6. Blower
Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau
memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan
tertentu. Blower digerakan oleh motor listrik berdaya 5,5 KW, untuk transmisi
blower sendiri menggunakan sabuk dan puli, seperti ditunjukan pada Gambar 3.8
Gambar 3.8 Blower
7. Takometer
Jenis takometer yang digunakan adalah digital light tachometer, prinsip
kerjanya berdasarkan pantulan yang diterima sensor dari reflektor, reflektor ini
berupa alumunium foil dipasang pada poros kincir angin. Tachometer ditunjukkan
pada Gambar 3.9
Gambar 3.9 Takometer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
8. Anemometer
Anemometer diletakkan didepan terowongan angin. Alat ini terdiri dari
dua komponen utama, yaitu sensor elektrik yang diletakkan di depan terowongan
angin dan modul digital yang menerjemahkan data dari sensor yang kemudian
ditampilkan pada layar digital, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.10
Gambar 3.10 Anemometer
9. Neraca Pegas
Neraca pegas digunakan untuk mengukur gaya pengimbang torsi kincir
angin saat kincir berputar, alat ditunjukan pada Gambar 3.11
Gambar 3.11 Neraca Pegas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3.4 Variabel Penelitian dan Pengambilan Data
Variabel penelitian yang digunakan adalah:
1. Variasi pembebanan yaitu dari posisi kincir berputar maksimal atau tanpa
pembebanan sampai kincir berputar minimum akibat pengereman.
2. Variasi kemiringan pelat pengarah yaitu 0o, 15
o, dan 30
o.
3. Variasi jumlah pelat pengarah angin adalah 12, 9, dan tanpa pelat pengarah.
Variabel yang diambil adalah:
1. Kecepatan Angin, (v)
2. Gaya Pengimbang, (F)
3. Putaran Kincir, (n)
Pengambilan data kecepatan angin, beban, suhu dan kecepatan putar kincir
dilakukan secara bersama-sama. Hal pertama yang dilakukan adalah memasang
kincir angin pada terowongan angin lalu mengencangkan pelat pengarah dan
papan penyanggah pelat agar tidak bergerak karena hanya sudu dalam saja yang
bergerak. Selanjutnya untuk pengambilan data memerlukan proses sebagai
berikut:
1. Memasang neraca pegas serta pengaitnya pada tempat yang sudah
ditentukan.
2. Memasang tali pengait pada neraca pegas yang dihubungkan dengan sistem
pembebanan.
3. Memasang anemometer di depan blower.
4. Menyiapkan tachometer.
5. Menghidupkan blower kemudian atur kecepatan angin 6 m/s pada blower
dan diamkan beberapa saat untuk mendapat kecepatan yang konstan
sehingga pengambilan data dapat dimulai.
6. Mengatur sistem pembebanan dengan cara menghubungkan sistem
pengereman dengan neraca pegas menggunakan tali dan mengatur neraca
pegas pada posisi nol.
7. Pengambilan data pertama kali menggunakan kincir angin tanpa variasi
dengan mengambil data tanpa beban meliputi rpm, kecepatan angin, dan
suhu ruangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
8. Pengambilan data selanjutnya dengan menambahkan 1 gelang karet pada
tuas pengereman dan ambil data rpm dan beban. Kemudian tambahkan
gelang karet satu per satu sambil mengambil data disetiap penambahan
gelang karet hingga kincir angin tidak dapat berputar karna pembebanan
yang semakin besar.
9. Mengulangi langkah 4 sampai 8 untuk variasi jumlah pelat pengarah 12 dan
9 dengan sudut 0°, 15°, dan 30° disetiap jumlah pelat pengarah angin.
10. Satu variasi diambil 3 kali percobaan dalam pengambilan data sehingga
jumlah pengambilan data sebanyak 13 kali.
3.5 Langkah Pengolahan Data
Dari data yang telah didapat, maka data tersebut dapat diolah dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Dari data kecepatan angin (v) dan dengan mengetahui luasan frontal kincir
(A), maka daya angin (Pin) dapat dicari dengan Persamaan 4.
2. Data beban pegas (F) dapat digunakan untuk mencari torsi (T) dengan
Persamaan 5.
3. Data putaran poros (n) dan torsi (T) dapat digunakan untuk mencari daya
yang dihasilkan kincir (Pout) dengan Persamaan 7.
4. Dengan membandingkan kecepatan keliling diujung sudu dan kecepatan
angin, maka tip speed ratio dapat dicari dengan Persamaan 8.
5. Dari data daya kincir (Pout) dan daya angin (Pin) maka koefisien daya dapat
diketahui dengan Persamaan 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Data hasil percobaan ditampilkan pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, Tabel 4.3,
Tabel 4.4, Tabel 4.5, Tabel 4.6, dan Tabel 4.7.
Tabel 4.1 Data percobaan dan data perhitungn kincir angin tanpa variasi dengan
kecepatan angin rata-rata 6 m/s.
No n F Torsi A ω Pin Pout
TSR Cp
(rpm) (N) (Nm) (m²) (rad/sec) (watt) (watt) (%)
1
1 115,23 0 0 0,55 12,06 71,33 0 0,64 0
2 64,51 0,5 0,1 0,55 6,75 71,33 0,68 0,36 0,95
3 58,11 0,55 0,11 0,55 6,08 71,33 0,67 0,32 0,94
4 50,34 0,6 0,12 0,55 5,27 71,33 0,63 0,28 0,89
5 45,65 0,65 0,13 0,55 4,78 71,33 0,62 0,25 0,87
6 39,78 0,7 0,14 0,55 4,16 71,33 0,58 0,22 0,82
7 33,56 0,75 0,15 0,55 3,51 71,33 0,53 0,19 0,74
8 28,89 0,8 0,16 0,55 3,02 71,33 0,48 0,16 0,68
9 23,96 0,85 0,17 0,55 2,51 71,33 0,43 0,13 0,6
10 20,45 0,9 0,18 0,55 2,14 71,33 0,39 0,11 0,54
11 17,66 0,95 0,19 0,55 1,85 71,33 0,35 0,1 0,49
12 13,22 1 0,2 0,55 1,38 71,33 0,28 0,07 0,39
13 10,53 1,05 0,21 0,55 1,1 71,33 0,23 0,06 0,32
14 8,71 1,1 0,22 0,55 0,91 71,33 0,2 0,05 0,28
15 5,03 1,15 0,23 0,55 0,53 71,33 0,12 0,03 0,17
2
1 114,89 0 0 0,55 12,03 71,33 0 0,64 0
2 65,34 0,5 0,1 0,55 6,84 71,33 0,68 0,36 0,96
3 58,02 0,55 0,11 0,55 6,07 71,33 0,67 0,32 0,94
4 50,21 0,6 0,12 0,55 5,26 71,33 0,63 0,28 0,88
5 46 0,65 0,13 0,55 4,81 71,33 0,63 0,26 0,88
6 39,5 0,7 0,14 0,55 4,13 71,33 0,58 0,22 0,81
7 34,07 0,75 0,15 0,55 3,57 71,33 0,53 0,19 0,75
8 28,74 0,8 0,16 0,55 3,01 71,33 0,48 0,16 0,67
9 23,55 0,85 0,17 0,55 2,46 71,33 0,42 0,13 0,59
10 20,93 0,9 0,18 0,55 2,19 71,33 0,39 0,12 0,55
11 16,82 0,95 0,19 0,55 1,76 71,33 0,33 0,09 0,47
12 14 1 0,2 0,55 1,47 71,33 0,29 0,08 0,41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
No n F Torsi A ω Pin Pout
TSR Cp
(rpm) (N) (Nm) (m²) (rad/sec) (watt) (watt) (%)
13 11,65 1,05 0,21 0,55 1,22 71,33 0,26 0,07 0,36
14 8,88 1,1 0,22 0,55 0,93 71,33 0,2 0,05 0,29
15 5,79 1,15 0,23 0,55 0,61 71,33 0,14 0,03 0,2
3
1 115,23 0 0 0,55 12,06 71,33 0 0,64 0
2 64,79 0,5 0,1 0,55 6,78 71,33 0,68 0,36 0,95
3 58,11 0,55 0,11 0,55 6,08 71,33 0,67 0,32 0,94
4 50,27 0,6 0,12 0,55 5,26 71,33 0,63 0,28 0,89
5 45,55 0,65 0,13 0,55 4,77 71,33 0,62 0,25 0,87
6 39,78 0,7 0,14 0,55 4,16 71,33 0,58 0,22 0,82
7 32,56 0,75 0,15 0,55 3,41 71,33 0,51 0,18 0,72
8 29,02 0,8 0,16 0,55 3,04 71,33 0,49 0,16 0,68
9 23,92 0,85 0,17 0,55 2,5 71,33 0,43 0,13 0,6
10 20,45 0,9 0,18 0,55 2,14 71,33 0,39 0,11 0,54
11 17,66 0,95 0,19 0,55 1,85 71,33 0,35 0,1 0,49
12 13,62 1 0,2 0,55 1,43 71,33 0,29 0,08 0,4
13 10,79 1,05 0,21 0,55 1,13 71,33 0,24 0,06 0,33
14 8,68 1,1 0,22 0,55 0,91 71,33 0,2 0,05 0,28
15 5,11 1,15 0,23 0,55 0,53 71,33 0,12 0,03 0,17
Tabel 4.2 Data percobaan dan data perhitungan kincir angin dengan 12 pelat
pengarah bersudut 30˚ pada kecepatan angin rata-rata 6 m/s.
No
n F Torsi A ω Pin Pout TSR
Cp
(rpm) (N) (Nm) (m²) (rad/sec) (watt) (watt) (%)
1
1 104,22 0,00 0,00 0,55 10,91 71,33 0,00 3,49 0,00
2 57,34 0,50 0,10 0,55 6,00 71,33 0,60 0,96 0,84
3 53,08 0,60 0,12 0,55 5,56 71,33 0,67 0,59 0,93
4 42,97 0,65 0,13 0,55 4,50 71,33 0,58 0,36 0,82
5 38,88 0,70 0,14 0,55 4,07 71,33 0,57 0,26 0,80
6 28,44 0,75 0,15 0,55 2,98 71,33 0,45 0,16 0,63
7 24,14 0,80 0,16 0,55 2,53 71,33 0,40 0,12 0,57
8 20,01 0,85 0,17 0,55 2,09 71,33 0,36 0,08 0,50
9 17,14 0,90 0,18 0,55 1,79 71,33 0,32 0,06 0,45
10 15,82 1,00 0,20 0,55 1,66 71,33 0,33 0,05 0,46
11 14,52 1,05 0,21 0,55 1,52 71,33 0,32 0,04 0,45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Tabel 4.3 Data percobaan dan data perhitungan kincir angin dengan 12 pelat
pengarah bersudut 15˚ pada kecepatan angin rata-rata 6 m/s.
No
n F Torsi A ω Pin Pout TSR
Cp
(rpm) (N) (Nm) (m²) (rad/sec) (watt) (watt) (%)
1 88,53 0,00 0,00 0,55 9,27 71,33 0,00 2,97 0,00
2 52,80 0,50 0,10 0,55 5,53 71,33 0,55 0,88 0,77
No n F Torsi A ω Pin Pout
TSR Cp
(rpm) (N) (Nm) (m²) (rad/sec) (watt) (watt) (%)
12 13,00 1,10 0,22 0,55 1,36 71,33 0,30 0,04 0,42
13 12,39 1,15 0,23 0,55 1,30 71,33 0,30 0,03 0,42
2
1 101,80 0,00 0,00 0,55 10,66 71,33 0,00 3,41 0,00
2 66,05 0,50 0,10 0,55 6,91 71,33 0,69 1,11 0,97
3 62,23 0,55 0,11 0,55 6,51 71,33 0,72 0,69 1,00
4 45,07 0,60 0,12 0,55 4,72 71,33 0,57 0,38 0,79
5 39,75 0,65 0,13 0,55 4,16 71,33 0,54 0,27 0,76
6 34,52 0,70 0,14 0,55 3,61 71,33 0,51 0,19 0,71
7 25,41 0,75 0,15 0,55 2,66 71,33 0,40 0,12 0,56
8 20,46 0,80 0,16 0,55 2,14 71,33 0,34 0,09 0,48
9 18,03 0,85 0,17 0,55 1,89 71,33 0,32 0,07 0,45
10 15,76 0,90 0,18 0,55 1,65 71,33 0,30 0,05 0,42
11 13,28 1,00 0,20 0,55 1,39 71,33 0,28 0,04 0,39
12 10,59 1,05 0,21 0,55 1,11 71,33 0,23 0,03 0,33
13 8,81 1,10 0,22 0,55 0,92 71,33 0,20 0,02 0,28
3
1 103,40 0,00 0,00 0,55 10,82 71,33 0,00 3,46 0,00
2 60,34 0,50 0,10 0,55 6,32 71,33 0,63 1,01 0,89
3 53,00 0,55 0,11 0,55 5,55 71,33 0,61 0,59 0,86
4 43,21 0,60 0,12 0,55 4,52 71,33 0,54 0,36 0,76
5 38,13 0,65 0,13 0,55 3,99 71,33 0,52 0,26 0,73
6 28,44 0,70 0,14 0,55 2,98 71,33 0,42 0,16 0,58
7 23,89 0,75 0,15 0,55 2,50 71,33 0,38 0,11 0,53
8 20,45 0,80 0,16 0,55 2,14 71,33 0,34 0,09 0,48
9 16,97 0,85 0,17 0,55 1,78 71,33 0,30 0,06 0,42
10 15,14 0,90 0,18 0,55 1,58 71,33 0,29 0,05 0,40
11 14,04 1,00 0,20 0,55 1,47 71,33 0,29 0,04 0,41
12 13,00 1,05 0,21 0,55 1,36 71,33 0,29 0,04 0,40
13 12,11 1,10 0,22 0,55 1,27 71,33 0,28 0,03 0,39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
1
No n F Torsi A ω Pin Pout
TSR Cp
(rpm) (N) (Nm) (m²) (rad/sec) (watt) (watt) (%)
3 50,51 0,55 0,11 0,55 5,29 71,33 0,58 0,56 0,82
4 44,29 0,60 0,12 0,55 4,64 71,33 0,56 0,37 0,78
5 34,06 0,65 0,13 0,55 3,56 71,33 0,46 0,23 0,65
6 24,55 0,70 0,14 0,55 2,57 71,33 0,36 0,14 0,50
7 21,39 0,75 0,15 0,55 2,24 71,33 0,34 0,10 0,47
8 18,17 0,80 0,16 0,55 1,90 71,33 0,30 0,08 0,43
9 15,33 0,85 0,17 0,55 1,60 71,33 0,27 0,06 0,38
10 12,69 0,95 0,19 0,55 1,33 71,33 0,25 0,04 0,35
11 10,13 1,00 0,20 0,55 1,06 71,33 0,21 0,03 0,30
12 9,70 1,05 0,21 0,55 1,02 71,33 0,21 0,03 0,30
13 6,87 1,10 0,22 0,55 0,72 71,33 0,16 0,02 0,22
2
1 92,07 0,00 0,00 0,55 9,64 71,33 0,00 3,08 0,00
2 54,34 0,50 0,10 0,55 5,69 71,33 0,57 0,91 0,80
3 49,41 0,55 0,11 0,55 5,17 71,33 0,57 0,55 0,80
4 40,15 0,60 0,12 0,55 4,20 71,33 0,50 0,34 0,71
5 33,67 0,65 0,13 0,55 3,52 71,33 0,46 0,23 0,64
6 25,10 0,70 0,14 0,55 2,63 71,33 0,37 0,14 0,52
7 20,65 0,75 0,15 0,55 2,16 71,33 0,32 0,10 0,45
8 17,62 0,80 0,16 0,55 1,84 71,33 0,30 0,07 0,41
9 13,95 0,85 0,17 0,55 1,46 71,33 0,25 0,05 0,35
10 12,79 0,90 0,18 0,55 1,34 71,33 0,24 0,04 0,34
11 11,09 0,95 0,19 0,55 1,16 71,33 0,22 0,03 0,31
12 9,01 1,00 0,20 0,55 0,94 71,33 0,19 0,03 0,26
13 7,03 1,05 0,21 0,55 0,74 71,33 0,15 0,02 0,22
3
1 90,34 0,00 0,00 0,55 9,46 71,33 0,00 3,03 0,00
2 53,56 0,50 0,10 0,55 5,61 71,33 0,56 0,90 0,79
3 50,23 0,55 0,11 0,55 5,26 71,33 0,58 0,56 0,81
4 43,63 0,60 0,12 0,55 4,57 71,33 0,55 0,37 0,77
5 34,00 0,65 0,13 0,55 3,56 71,33 0,46 0,23 0,65
6 25,54 0,70 0,14 0,55 2,67 71,33 0,37 0,14 0,52
7 21,11 0,75 0,15 0,55 2,21 71,33 0,33 0,10 0,46
8 17,89 0,80 0,16 0,55 1,87 71,33 0,30 0,07 0,42
9 14,77 0,85 0,17 0,55 1,55 71,33 0,26 0,05 0,37
10 12,69 0,90 0,18 0,55 1,33 71,33 0,24 0,04 0,34
11 11,25 0,95 0,19 0,55 1,18 71,33 0,22 0,03 0,31
12 9,20 1,00 0,20 0,55 0,96 71,33 0,19 0,03 0,27
13 6,82 1,05 0,21 0,55 0,71 71,33 0,15 0,02 0,21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Tabel 4.4 Data percobaan dan data perhitungan kincir angin dengan 12 pelat
pengarah bersudut 0˚ pada kecepatan angin rata-rata 6 m/s.
No
n F Torsi A ω Pin Pout TSR
Cp
(rpm) (N) (Nm) (m²) (rad/sec) (watt) (watt) (%)
1
1 64,78 0,00 0,00 0,55 6,78 71,33 0,00 2,17 0,00
2 35,48 0,50 0,10 0,55 3,71 71,33 0,37 0,59 0,52
3 33,71 0,55 0,11 0,55 3,53 71,33 0,39 0,38 0,54
4 30,50 0,60 0,12 0,55 3,19 71,33 0,38 0,26 0,54
5 27,75 0,65 0,13 0,55 2,90 71,33 0,38 0,19 0,53
6 19,16 0,70 0,14 0,55 2,01 71,33 0,28 0,11 0,39
7 16,06 0,75 0,15 0,55 1,68 71,33 0,25 0,08 0,35
8 12,07 0,80 0,16 0,55 1,26 71,33 0,20 0,05 0,28
9 9,02 0,85 0,17 0,55 0,94 71,33 0,16 0,03 0,22
10 5,28 0,90 0,18 0,55 0,55 71,33 0,10 0,02 0,14
2
1 64,50 0,00 0,00 0,55 6,75 71,33 0,00 2,16 0,00
2 39,15 0,50 0,10 0,55 4,10 71,33 0,41 0,66 0,57
3 32,29 0,55 0,11 0,55 3,38 71,33 0,37 0,36 0,52
4 29,40 0,60 0,12 0,55 3,08 71,33 0,37 0,25 0,52
5 24,27 0,65 0,13 0,55 2,54 71,33 0,33 0,16 0,46
6 18,87 0,70 0,14 0,55 1,98 71,33 0,28 0,11 0,39
7 15,69 0,75 0,15 0,55 1,64 71,33 0,25 0,08 0,35
8 12,09 0,80 0,16 0,55 1,27 71,33 0,20 0,05 0,28
9 8,20 0,85 0,17 0,55 0,86 71,33 0,15 0,03 0,20
10 4,16 0,90 0,18 0,55 0,44 71,33 0,08 0,01 0,11
3
1 64,70 0,00 0,00 0,55 6,77 71,33 0,00 2,17 0,00
2 36,11 0,50 0,10 0,55 3,78 71,33 0,38 0,60 0,53
3 32,74 0,55 0,11 0,55 3,43 71,33 0,38 0,37 0,53
4 29,89 0,60 0,12 0,55 3,13 71,33 0,38 0,25 0,53
5 27,31 0,65 0,13 0,55 2,86 71,33 0,37 0,18 0,52
6 19,20 0,70 0,14 0,55 2,01 71,33 0,28 0,11 0,39
7 15,55 0,75 0,15 0,55 1,63 71,33 0,24 0,07 0,34
8 18,86 0,80 0,16 0,55 1,97 71,33 0,32 0,08 0,44
9 8,67 0,85 0,17 0,55 0,91 71,33 0,15 0,03 0,22
10 5,13 0,90 0,18 0,55 0,54 71,33 0,10 0,02 0,14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Tabel 4.5 Data percobaan dan data perhitungan kincir angin dengan 9 pelat
pengarah bersudut 30˚ pada kecepatan angin rata-rata 6 m/s.
No
n F Torsi A ω Pin Pout TSR
Cp
(rpm) (N) (Nm) (m²) (rad/sec) (watt) (watt) (%)
1
1 109,06 0,00 0,00 0,55 11,41 71,33 0,00 3,65 0,00
2 71,81 0,50 0,10 0,55 7,52 71,33 0,75 1,20 1,05
3 57,57 0,55 0,11 0,55 6,03 71,33 0,66 0,64 0,93
4 52,81 0,60 0,12 0,55 5,53 71,33 0,66 0,44 0,93
5 40,41 0,65 0,13 0,55 4,23 71,33 0,55 0,27 0,77
6 29,95 0,70 0,14 0,55 3,13 71,33 0,44 0,17 0,62
7 25,35 0,75 0,15 0,55 2,65 71,33 0,40 0,12 0,56
8 22,82 0,80 0,16 0,55 2,39 71,33 0,38 0,10 0,54
9 19,23 0,85 0,17 0,55 2,01 71,33 0,34 0,07 0,48
10 16,28 0,90 0,18 0,55 1,70 71,33 0,31 0,05 0,43
2
1 109,02 0,00 0,00 0,55 11,41 71,33 0,00 3,65 0,00
2 70,01 0,50 0,10 0,55 7,33 71,33 0,73 1,17 1,03
3 68,59 0,55 0,11 0,55 7,18 71,33 0,79 0,77 1,11
4 52,56 0,60 0,12 0,55 5,50 71,33 0,66 0,44 0,93
5 39,89 0,65 0,13 0,55 4,18 71,33 0,54 0,27 0,76
6 29,90 0,70 0,14 0,55 3,13 71,33 0,44 0,17 0,61
7 25,40 0,75 0,15 0,55 2,66 71,33 0,40 0,12 0,56
8 21,81 0,80 0,16 0,55 2,28 71,33 0,37 0,09 0,51
9 18,81 0,85 0,17 0,55 1,97 71,33 0,33 0,07 0,47
10 15,80 0,90 0,18 0,55 1,65 71,33 0,30 0,05 0,42
3
1 109,00 0,00 0,00 0,55 11,41 71,33 0,00 3,65 0,00
2 71,22 0,50 0,10 0,55 7,45 71,33 0,75 1,19 1,05
3 57,91 0,55 0,11 0,55 6,06 71,33 0,67 0,65 0,93
4 52,64 0,60 0,12 0,55 5,51 71,33 0,66 0,44 0,93
5 40,11 0,65 0,13 0,55 4,20 71,33 0,55 0,27 0,77
6 30,05 0,75 0,15 0,55 3,15 71,33 0,47 0,17 0,66
7 26,20 0,80 0,16 0,55 2,74 71,33 0,44 0,13 0,62
8 22,53 0,85 0,17 0,55 2,36 71,33 0,40 0,09 0,56
9 19,13 0,90 0,18 0,55 2,00 71,33 0,36 0,07 0,51
10 15,98 0,95 0,19 0,55 1,67 71,33 0,32 0,05 0,45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tabel 4.6 Data percobaan dan data perhitungan kincir angin dengan 9 pelat
pengarah bersudut 15˚ pada kecepatan angin rata-rata 6 m/s.
No
n F Torsi A ω Pin Pout TSR
Cp
(rpm) (N) (Nm) (m²) (rad/sec) (watt) (watt) (%)
1
1 91,33 0,00 0,00 0,55 9,56 71,33 0,00 3,06 0,00
2 57,87 0,50 0,10 0,55 6,06 71,33 0,61 0,97 0,85
3 50,93 0,55 0,11 0,55 5,33 71,33 0,59 0,57 0,82
4 42,81 0,60 0,12 0,55 4,48 71,33 0,54 0,36 0,75
5 38,10 0,65 0,13 0,55 3,99 71,33 0,52 0,26 0,73
6 31,15 0,70 0,14 0,55 3,26 71,33 0,46 0,17 0,64
7 25,87 0,75 0,15 0,55 2,71 71,33 0,41 0,12 0,57
8 19,50 0,80 0,16 0,55 2,04 71,33 0,33 0,08 0,46
9 16,99 0,85 0,17 0,55 1,78 71,33 0,30 0,06 0,42
10 13,39 0,90 0,18 0,55 1,40 71,33 0,25 0,04 0,35
2
1 90,37 0,00 0,00 0,55 9,46 71,33 0,00 3,03 0,00
2 57,24 0,50 0,10 0,55 5,99 71,33 0,60 0,96 0,84
3 49,39 0,55 0,11 0,55 5,17 71,33 0,57 0,55 0,80
4 40,98 0,60 0,12 0,55 4,29 71,33 0,51 0,34 0,72
5 38,01 0,65 0,13 0,55 3,98 71,33 0,52 0,25 0,73
6 30,81 0,70 0,14 0,55 3,22 71,33 0,45 0,17 0,63
7 24,10 0,75 0,15 0,55 2,52 71,33 0,38 0,12 0,53
8 20,08 0,80 0,16 0,55 2,10 71,33 0,34 0,08 0,47
9 17,55 0,85 0,17 0,55 1,84 71,33 0,31 0,07 0,44
10 12,21 0,90 0,18 0,55 1,28 71,33 0,23 0,04 0,32
3
1 91,13 0,00 0,00 0,55 9,54 71,33 0,00 3,05 0,00
2 57,56 0,50 0,10 0,55 6,02 71,33 0,60 0,96 0,84
3 50,45 0,55 0,11 0,55 5,28 71,33 0,58 0,56 0,81
4 42,22 0,60 0,12 0,55 4,42 71,33 0,53 0,35 0,74
5 38,06 0,65 0,13 0,55 3,98 71,33 0,52 0,25 0,73
6 30,97 0,75 0,15 0,55 3,24 71,33 0,49 0,17 0,68
7 24,77 0,80 0,16 0,55 2,59 71,33 0,41 0,12 0,58
8 20,29 0,85 0,17 0,55 2,12 71,33 0,36 0,08 0,51
9 17,24 0,90 0,18 0,55 1,80 71,33 0,32 0,06 0,46
10 12,88 0,95 0,19 0,55 1,35 71,33 0,26 0,04 0,36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tabel 4.7 Data percobaan dan data perhitungan kincir angin dengan 9 pelat
pengarah bersudut 0˚ pada kecepatan angin rata-rata 6 m/s.
No
n F Torsi A ω Pin Pout TSR
Cp
(rpm) (N) (Nm) (m²) (rad/sec) (watt) (watt) (%)
1
1 70,96 0,00 0,00 0,55 7,43 71,33 0,00 2,38 0,00
2 39,85 0,50 0,10 0,55 4,17 71,33 0,42 0,67 0,58
3 33,28 0,55 0,11 0,55 3,48 71,33 0,38 0,37 0,54
4 29,22 0,60 0,12 0,55 3,06 71,33 0,37 0,24 0,51
5 24,92 0,65 0,13 0,55 2,61 71,33 0,34 0,17 0,48
6 15,94 0,70 0,14 0,55 1,67 71,33 0,23 0,09 0,33
7 13,54 0,75 0,15 0,55 1,42 71,33 0,21 0,06 0,30
8 11,74 0,80 0,16 0,55 1,23 71,33 0,20 0,05 0,28
9 8,14 0,85 0,17 0,55 0,85 71,33 0,14 0,03 0,20
10 6,11 0,90 0,18 0,55 0,64 71,33 0,12 0,02 0,16
2
1 74,67 0,00 0,00 0,55 7,82 71,33 0,00 2,50 0,00
2 40,81 0,50 0,10 0,55 4,27 71,33 0,43 0,68 0,60
3 34,74 0,55 0,11 0,55 3,64 71,33 0,40 0,39 0,56
4 28,51 0,60 0,12 0,55 2,98 71,33 0,36 0,24 0,50
5 24,11 0,65 0,13 0,55 2,52 71,33 0,33 0,16 0,46
6 15,97 0,70 0,14 0,55 1,67 71,33 0,23 0,09 0,33
7 12,97 0,75 0,15 0,55 1,36 71,33 0,20 0,06 0,29
8 10,83 0,80 0,16 0,55 1,13 71,33 0,18 0,05 0,25
9 8,58 0,85 0,17 0,55 0,90 71,33 0,15 0,03 0,21
10 5,91 0,90 0,18 0,55 0,62 71,33 0,11 0,02 0,16
3
1 74,12 0,00 0,00 0,55 7,76 71,33 0,00 2,48 0,00
2 40,21 0,50 0,10 0,55 4,21 71,33 0,42 0,67 0,59
3 33,76 0,55 0,11 0,55 3,53 71,33 0,39 0,38 0,54
4 29,00 0,60 0,12 0,55 3,04 71,33 0,36 0,24 0,51
5 24,18 0,65 0,13 0,55 2,53 71,33 0,33 0,16 0,46
6 15,99 0,75 0,15 0,55 1,67 71,33 0,25 0,09 0,35
7 13,36 0,80 0,16 0,55 1,40 71,33 0,22 0,06 0,31
8 11,02 0,85 0,17 0,55 1,15 71,33 0,20 0,05 0,27
9 8,24 0,90 0,18 0,55 0,86 71,33 0,16 0,03 0,22
10 5,98 0,95 0,19 0,55 0,63 71,33 0,12 0,02 0,17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
4.2 Hasil Penelitian dan Perhitungan
Contoh perhitungan untuk kincir angin Savonius dua sudu dua tingkat
dengan variasi penambahan pelat pengarah angin berjumlah 12 dan 9 bersudut 0°,
15°, 30°, dan tanpa pelat pengarah angin. Contoh perhitungan pada jumlah 9 pelat
pengarah bersudut 30° percobaan ke-2 pada Cp tertinggi yang dilakukan:
4.2.1 Perhitungan Daya Angin (Pin)
Besar daya yang tersedia pada angin pada kincir angin dengan luasan frontal
A=d.h, kecepatan angin 6 m/s, dengan massa jenis udara 1,18 kg/m3 dengan suhu
ruangan 28°C maka daya angin dapat dicari dengan menggunakan Persamaan 4
yaitu:
Pin
1,18 kg/m
3 . 0,5504m² . (6m/s)
3
=71,3 watt
jadi daya yang tersedia pada angin adalah 70,14 watt.
4.2.2 Perhitungan Daya Kincir Angin (Pout)
Untuk mendapatkan daya yang dihasilkan kincir, dapat menggunakan
Persamaan 6, namun untuk mendapatkan daya kincir sebelumnya harus
mengetahui kecepatan sudut dan torsi kincir, maka untuk itu perlu dicari terlebih
dahulu dengan menggunakan Persamaan 5 dan 6 yaitu:
ω =
= 68,59 rpm
= 7,18 rad/sec
maka kecepatan sudut yang didapatkan adalah 7.18 rad/sec
Untuk mencari besar torsi yang terjadi pada kincir, maka dapat
menggunakan Persamaan 5. Sehingga torsi yang didapat adalah:
T = F.I
= 0.55N . 0,2 m
= 0,11 Nm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
jadi torsi yang didapat adalah 0,11 Nm
Dengan kecepatan sudut 7,18 rad/sec dan torsi 0,11 Nm, maka daya yang
dihasilkan oleh kincir adalah:
Pout = T ω
= 0,11 Nm . 7,18 rad/sec
= 0,79 watt
sehingga daya yang dihasilkan kincir adalah 0,79 watt
4.2.3 Perhitungan Tip Speed Ratio (TSR)
Dengan mengetahui kecepatan putar kincir 68,59 rpm dan kecepatan angin 6
m/s dan jari-jari kincir angin 0,32m, maka tsr dapat dicari dengan menggunakan
Persamaan 8 yaitu:
tsr =
=
= 0,38
jadi TSR yang didapat adalah 0,38
4.2.4 Perhitungan Koefisien Daya (Cp)
Cp =
=
= 1,11
maka Cp yang dihasilkan adalah 1,11 %
4.3 Grafik Hasil Perhitungan
Dari data yang diperoleh, kemudian diolah kedalam bentuk grafik untuk
mengetahui hubungan antara torsi (N.m) dengan kecepatan putar kincir (rpm) dan
koefisien daya kincir (%) dengan Tip Speed Ratio (TSR). Grafik yang disajikan
untuk setiap percobaan variasi dengan percobaan terbaik dapat dilihat pada grafik
berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
4.3.1 Grafik hubungan antara torsi dengan kecepatan putar kincir.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan pada Tabel 4.1, 4.2, 4.3,
4.4, 4.5, 4.6, dan 4.7 maka dapat dibuat grafik hubungan antara torsi dengan
kecepatan putar kincir yang disajikan pada Gambar 4.1, 4.2, 4.3, 4.4, 4.5, 4.6, dan
4.7.
Gambar 4.1 Grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi pada jumlah 12
pelat pengarah bersudut 30°.
Gambar 4.2 Grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi pada jumlah 12
pelat pengarah bersudut 15˚
0
20
40
60
80
100
120
0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25
Puta
ran p
oro
s, n
(rp
m)
Torsi, T (Nm)
0
20
40
60
80
100
120
0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25
Puta
ran p
oro
s, n
(rp
m)
Torsi, T (Nm)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Gambar 4.3 Grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi pada jumlah 12
pelat pengarah bersudut 0°.
Gambar 4.4 Grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi pada jumlah 9
pelat pengarah bersudut 30°.
0
20
40
60
80
100
120
0,00 0,05 0,10 0,15 0,20
Puta
ran p
oro
s, n
(rp
m)
Torsi, T (Nm)
0
20
40
60
80
100
120
140
0,00 0,05 0,10 0,15 0,20
Puta
ran p
oro
s, n
(rp
m)
Torsi, T (Nm)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 4.5 Grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi pada jumlah 9
pelat pengarah bersudut 15°.
Gambar 4.6 Grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi pada jumlah 9
pelat pengarah bersudut 0°.
0
20
40
60
80
100
120
0,00 0,05 0,10 0,15 0,20
Puta
ran p
oro
s, n
(rp
m)
Torsi, T (Nm)
0
20
40
60
80
100
0,00 0,05 0,10 0,15 0,20
Puta
ran p
oro
s, n
(rp
m)
Torsi, T (Nm)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Gambar 4.7 Grafik hubungan antara putaran poros dengan torsi tanpa variasi
pengarah angin.
4.3.2 Grafik hubungan antara koefisien daya dengan Tip Speed Ratio.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan pada Tabel 4.1, 4.2, 4.3,
4.4, 4.5, 4.6, dan 4.7 maka dapat dibuat grafik hubungan antara koefisien daya
dengan Tip Speed Ratio yang disajikan pada Gambar 4.8, 4.9, 4.10, 4.11, 4.12,
4.13, dan 4.14.
Gambar 4.8 Grafik hubungan antara koefisien daya dengan Tip Speed Ratio pada
jumlah 12 pelat pengarah bersudut 30°.
0
20
40
60
80
100
120
140
0 , 0 0 0 , 0 5 0 , 1 0 0 , 1 5 0 , 2 0 0 , 2 5
Puta
ran p
oro
s, n
(rp
m)
Torsi, T (Nm)
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
Koef
isie
n d
aya,
cp
Tip speed ratio, tsr
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 4.9 Grafik hubungan antara koefisien daya dengan Tip Speed Ratio pada
jumlah 12 pelat pengarah bersudut 15°.
Gambar 4.10 Grafik hubungan antara koefisien daya dengan Tip Speed Ratio
pada jumlah 12 pelat pengarah bersudut 0°.
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
Koef
isie
n d
aya,
cp
Tip speed ratio, tsr
0
0,2
0,4
0,6
0,8
0 0,1 0,2 0,3 0,4
Koef
isie
n d
aya,
cp
Tip speed ratio, tsr
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Gambar 4.11 Grafik hubungan antara koefisien daya dengan Tip Speed Ratio
pada jumlah 9 pelat pengarah bersudut 30°.
Gambar 4.12 Grafik hubungan antara koefisien daya dengan Tip Speed Ratio
pada jumlah 9 pelat pengarah bersudut 15°.
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7
Koef
isie
n d
aya,
cp
Tip speed ratio, tsr
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
Koef
isie
n d
aya,
cp
Tip speed ratio, tsr
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Gambar 4.13 Grafik hubungan antara koefisien daya dengan Tip Speed Ratio
pada jumlah 9 pelat pengarah bersudut 0°.
Gambar 4.14 Grafik hubungan antara koefisien daya dengan Tip Speed Ratio
tanpa variasi pengarah angin.
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
Koef
isie
n d
aya,
cp
Tip speed ratio, tsr
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
0 0 , 1 0 , 2 0 , 3 0 , 4 0 , 5 0 , 6 0 , 7
Koef
isie
n d
aya,
cp
Tip speed ratio, tsr
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
4.4 Grafik Perbandingan
Setelah mendapatkan grafik dari setiap variasi selanjutnya akan dilakukan
perbandingan dari setiap variasi kincir angin Savonius dengan variasi 12 dan 9
pelat pengarah angin bersdut 0˚, 15˚, 30˚, dan tanpa pelat pengarah.
1. Grafik hubungan antara kecepatan poros (n) dengan torsi (T)
Gambar 4.15 Grafik hubungan kecepatan poros (n) dengan torsi (T) untuk variasi
yang digunakan.
0
20
40
60
80
100
120
0 0 , 0 5 0 , 1 0 , 1 5 0 , 2 0 , 2 5
Puta
ran p
oro
s, n
(rp
m)
Torsi, T (Nm)
Tanpa PelatPengarah
12 Pelat PengarahBersudut 30
12 Pelat PengarahBersudut 15
12 Pelat PengarahBersudut 0
9 Pelat PengarahBersudut 30
9 Pelat PengarahBersudut 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Grafik hubungan antara koefisien daya (Cp) dengan tip speed rasio (tsr)
Gambar 4.16 Grafik hubungan antara koefisien daya ) dengan tip speed rasio
(tsr) untuk variasi yang digunakan.
4.5 Pembahasan
Dalam penelitian ini telah berhasil dibuat model kincir angin Savonius dua
sudu dua tingkat dengan memvariasikan sirip-sirip pengarah angin. Penggunaan
sirip-sirip pengarah ini diharapkan mampu meningkatkan unjuk kerja kincir.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, kincir angin berfungsi untuk
mengkonversikan energi kinetik dari angin. Sudu-sudu kincir mengubah energi
tersebut menjadi energi mekanik yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan,
dapat dihubungkan dengan pompa air pada sumur, dihubungkan dengan generator
sehingga dapat menghasilkan energi listrik dan kebutuhan lainnya.
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
0 0 , 1 0 , 2 0 , 3 0 , 4 0 , 5 0 , 6 0 , 7
Koef
isie
n D
aya,
(𝐶𝑝
)
Tip speed ratio, tsr
Tanpa PelatPengarah
12 Pelat PengarahBersudut 30
12 Pelat PengarahBersudut 15
12 Pelat PengarahBersudut 0
9 Pelat PengarahBersudut 30
9 Pelat PengarahBersudut 15
9 Pelat PengarahBersudut 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Untuk memperoleh data torsi kincir angin diberikan variasi pembebanan.
Pembebanan ini bertujuan untuk memberiakan efek pengereman pada poros
kincir, beban yang diberiakan mempunyai arah yang berlawanan dengan arah
putaran poros sehingga gaya yang berlawanan arah inilah yang menjadi data torsi
pada kincir angin.
Dari hasil penelitian pada kincir angin Savonius dua sudu dua tingkat
dengan pelat pengarah angin berjumlah 12 dan 9 bersudut 0˚, 15˚, 30˚ dan tanpa
pelat pengarah, dapat dicari unjuk kerja kincir angin yang terbaik. Dari data hasil
perhitungan dapat diketahui bahwa pada kincir angin tanpa pengarah angin
menghasilkan daya sebesar 0,68 watt pada kecepatan angin 6 m/s dengan
koefisien daya sebear 0,96%, sedangkan hasil data terbaik pada variasi kincir
angin dengan pelat pengarah berjumlah 12 didapat pada sudut 30˚, menghasilkan
daya sebesar 0,72 watt dengan koefisien daya sebesar 1,0%. Pada pelat pengarah
berjumlah 9 hasil data terbaik didapat pada sudut 30˚ dengan menghasilkan daya
sebesar 0,79 watt dan koefisien daya sebesar 1,11%.
Berdasarkan data yang diperoleh menunjukan bahwa kincir angin Savonius
dua sudu dua tingkat dengan tambahan pelat pengarah angin berjumlah 9 bersudut
30˚ dapat menghasilkan koefisien daya sebesar 1,11%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap variasi pelat
pengarah angin dan tanpa pelat pengarah, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Koefisien daya puncak pada variasi pelat pengarah angin berjumlah 12
bersudut 0° menghasilkan koefisien daya puncak sebesar 0,57% pada TSR
0,22 dengan daya output sebesar 0,41 watt, besudut 15° menghasilkan
koefisien daya puncak sebesar 0,82% pada TSR 0,28 dengan daya output
sebesar 0,58 watt dan besudut 30° menghasilkan koefisien daya puncak
sebesar 1,00% pada TSR 0,35 dengan daya output sebesar 0,72 watt.
2. Koefisien daya puncak pada variasi pelat pengarah angin berjumlah 9
bersudut 0° menghasilkan koefisien daya puncak sebesar 0,60% pada TSR
0,23 dengan daya output sebesar 0,43 watt, bersudut 15° menghasilkan
koefisien daya puncak sebesar 0,85% pada TSR 0,32 dengan daya output
sebesar 0,61 watt dan bersudut 30° menghasilkan koefisien daya puncak
sebesar 1,11% pada TSR 0,38 dengan daya output sebesar 0,79 watt.
3. Koefisien daya puncak pada kincir tanpa pelat pengarah menghasilkan
koefisien daya puncak sebesar 0,96% pada TSR 0,36 dengan daya output
sebesar 0,68 watt.
4. Dari model-model kincir angin yang diuji, variasi 9 pelat pengarah bersudut
30° menghasilkan koefisien daya puncak yang tertinggi sebesar 1,11% pada
TSR 0,38 dengan daya output sebesar 0,79 watt.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan beberapa
hambatan. Untuk penelitian selanjutnya penulis menganjurkan beberapa perbaikan
diantaranya :
1. Perlu menggunakan blower yang dapat menghasilkan kecepatan angin yang
konstan agar kecepatan angin tidak berubah-ubah.
2. Pengambilan data rpm harap dilakukan pada waktu yang tepat yaitu saat
kincir berputar konstan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, Y., 2007. Kajian Potensi Angin Untuk Pembangkit Listrik Tenaga
Bayu. Balai PPTAGG- UPT-LAGG
Pramulat Sito, Endro., 2011. Unjuk kerja model kincir angin Savonius dua tingkat
dengan sirip-sirip pengarah pada lingkar terluar kincir. Tugas akhir,
Teknik Mesin, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Prasetyo, Suryo.,2012. Unjuk kerja kincir angin Savonius empat sudu satu tingkat
dengan sirip-sirip pengarah pada lingkar terluar kincir. Tugas akhir,
Teknik Mesin, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Rines, 2016, Unjuk Kerja Model-Model Kincir Angin Savonius Dua Tingkat
Dengan Kelengkungan Sudu Termodifikasi,Media Teknika Jurnal
Teknologi, Vol.11, No.1.
Riya, Natalis., 2012. Unjuk kerja model kincir angin Savonius tiga sudu dengan
sirip-sirip pengarah pada lingkar terluar kincir. Tugas akhir, Teknik
Mesin, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Suhendra, Andri., 2015. Kincir angin Savonius dua sudu dua tingkat dengan 12
pelat pengarah bersudut 15˚, 30˚, dan 45˚. Tugas akhir, Teknik Mesin,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI