jobsheet praktikum turbin crossflow

15
JOB SHEET PRAKTIKUM PENGUJIAN TURBIN CROSSFLOW PADA VARIASI BUKAAN KATUP & PEMBEBANAN Mata Kuliah: Praktikum Prestasi Mesin (1 SKS) Dosen Pengampu: Muhammad Subri, ST, MT. PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG TAHUN 2014

Upload: faiz-de-porras

Post on 13-Nov-2015

92 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Ini adalah panduan pelaksanaan praktikum mesin konversi energi di Universitas Muhammadiyah Semarang untuk mengetahui prinsip kerja turbin air crossflow

TRANSCRIPT

  • 0

    JOB SHEET

    PRAKTIKUM PENGUJIAN TURBIN CROSSFLOW

    PADA VARIASI BUKAAN KATUP & PEMBEBANAN

    Mata Kuliah: Praktikum Prestasi Mesin (1 SKS)

    Dosen Pengampu: Muhammad Subri, ST, MT.

    PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

    TAHUN 2014

  • 1

    I. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah:

    1. Menguji karakteristik turbin crossflow pada berbagai variasi bukaan

    katup dan pembebanan

    2. Mengetahui hubungan daya turbin dan efisiensi turbin terhadap variasi

    bukaan katup dan pembebanan

    3. Membuat kurva hubungan bukaan katup terhadap torsi

    4. Membuat kurva hubungan bukaan katup terhadap daya turbin

    5. Membuat kurva hubungan bukaan katup terhadap efisiensi turbin

    6. Membuat kurva hubungan bukaan katup terhadap efisiensi generator

    7. Membuat kurva hubungan bukaan katup terhadap efisiensi sistem

    II. Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

    Pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) adalah suatu

    pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan air sebagai tenaga

    penggeraknya seperti: saluran irigasi, aliran sungai atau air terjun alam

    dengan cara memanfaatkan tinggi jatuhan air (head) dan jumlah debit air

    (Jatmiko, dkk 2012). Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mikrohidro

    merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan

    hidro yang berarti air. Dengan demikian pembangkit listrik tenaga

    mikrohidro berarti pembangkit listrik yang menggunakan air dalam skala

    yang kecil.

    PLTMH termasuk sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan

    karena hampir tidak ada dampak negatif yang dihasilkan dari pengoperasian

    PLTMH. Dari segi teknologi, PLTMH dipilih karena konstruksinya

    sederhana, mudah dioperasikan, serta mudah dalam perawatan. Secara

    ekonomi, biaya operasi dan perawatannya relatif murah. PLTMH

    mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian

    tertentu. Pada dasarnya, PLTMH memanfaatkan energi potensial jatuhan air

    (head). Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air

    yang dapat diubah menjadi energi listrik.

  • 2

    Beberapa keuntungan yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga

    listrik mikrohidro adalah sebagai berikut:

    1. Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTMH ini

    cukup murah karena menggunakan energi alam.

    2. Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah

    terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan

    sedikit latihan.

    3. Tidak menimbulkan pencemaran.

    4. Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.

    5. Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan

    sehingga ketersediaan air terjamin.

    6. PLTMH bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu besar.

    Turbin Crossflow

    Turbin crossflow adalah salah satu turbin air dari jenis turbin aksi

    (impulse turbine). Prinsip kerja turbin ini mula-mula ditemukan oleh

    seorang insinyur Australia yang bernama A.G.M. Michell pada tahun 1903.

    Kemudian turbin ini dikembangkan dan dipatenkan di Jerman Barat oleh

    Prof. Donat Banki sehingga turbin ini diberi nama Turbin Banki kadang

    disebut juga Turbin Michell-Ossberger (Haimerl, L.A., 1960).

    Turbin arus silang (crossflow) dapat dioperasikan pada head antara 1

    s/d 200 m (Dietzel, 1991). Turbin arus silang memiliki pemasukan air ke

    sudu secara radial. Air dialirkan melewati sudu-sudu jalan yang berbentuk

    silinder, pertama-tama air dari luar masuk ke dalam silinder sudu-sudu

    kemudian dari dalam keluar. Pada Gambar 1, menunjukkan penampang

    turbin arus silang. Turbin jenis ini mempunyai 2 tingkat kecepatan. Aliran

    yang melewati tingkat kedua menghasilkan daya kurang lebih 20% dari

    daya yang dihasilkan pada tingkat pertama. Turbin crossflow terdiri atas dua

    bagian utama, yaitu: nosel dan runner. Dua piringan sejajar disatukan pada

    lingkaran luarnya oleh sejumlah sudu membentuk konstruksi yang disebut

    runner. Turbin crossflow menggunakan nosel persegi panjang yang lebarnya

    sesuai dengan lebar runner. Nosel memancarkan fluida bertekanan

  • 3

    memasuki runner di titik A dengan sudut terhadap tangen dari keliling roda runner. Bentuk dari pancaran adalah segi empat, melebar dan tidak

    terlalu dalam memasuki rim.

    Gambar 1. Penampang turbin arus silang (Dietzel, 1991)

    Pemakaian jenis turbin crossflow lebih menguntungkan dibanding

    dengan pengunaan kincir air maupun jenis turbin mikro hidro lainnya.

    Penggunaan turbin ini untuk daya yang sama dapat menghemat biaya

    pembuatan penggerak mula sampai 50% dari penggunaan kincir air dengan

    bahan yang sama. Penghematan ini dapat dicapai karena ukuran turbin

    crossflow lebih kecil dan lebih kompak dibanding kincir air.

    Demikian juga daya guna atau effisiensi rata-rata turbin ini lebih

    tinggi dari pada daya guna kincir air. Menurut beberapa literatur, efisiensi

    dari turbin crossflow berada pada range 65% - 80%. Hasil pengujian

    laboratorium yang dilakukan oleh pabrik turbin Ossberger Jerman Barat

    yang menyimpulkan bahwa daya guna kincir air dari jenis yang paling

    unggul sekalipun hanya mencapai 70% sedang effisiensi turbin crossflow

    mencapai 82 % (Haimerl, L.A., 1960).

    Tingginya effisiensi turbin crossflow ini akibat pemanfaatan energi air

    pada turbin ini dilakukan dua kali, yang pertama energi tumbukan air pada

    sudu-sudu pada saat air mulai masuk, dan yang kedua adalah daya dorong

    air pada sudu-sudu saat air akan meninggalkan runner. Adanya kerja air

    yang bertingkat ini ternyata memberikan keuntungan dalam hal

    effektifitasnya yang tinggi dan kesederhanaan pada sistem pengeluaran air

    dari runner. Gambar 2 akan lebih menjelaskan tentang perbandingan

    effisiensi dari beberapa turbin konvensional.

  • 4

    Gambar 2. Effisiensi beberapa turbin dengan pengurangan debit

    sebagai variabel (Haimerl, L.A., 1960)

    Karakteristik Turbin Crossflow

    Debit () adalah banyaknya air yang mengalir dalam satu sekon satuannya meter kubik per sekon (m3/s). Dari ilmu mekanika fluida debit air

    yang mengalir dari suatu tempat penampungan ditentukan oleh kecepatan

    aliran dan luas penampang aliran.

    Persamaan lain untuk menentukan debit air yaitu:

    Laju aliran massa ,

    Daya hidrolis ( ),

    Daya turbin ( ),

    2 60

    Daya generator ( ),

  • 5

    Efisiensi turbin () menunjukkan rasio kinerja turbin terhadap energi penggeraknya. Semakin besar efisiensi turbin maka semakin baik, karena

    berarti semakin kecil energi yang terbuang.

    100%

    Efisiensi generator (),

    100%

    Efisiensi sistem () adalah kemampuan peralatan pembangkit untuk mengubah energi kinetik dari air yang mengalir menjadi energi listrik.

    100%

    Konsep Alat Uji

    Gambaran dari instalasi pembangkit listrik tenaga mikrohidro

    ditunjukkan pada Gambar 3.

    Gambar 3. Desain instalasi alat uji PLTMH

  • 6

    Keterangan Gambar 3.

    1. Reservoir bawah 10. Saklar eksitasi 2. Feed pump 11. Pipa pesat 3. Katup utama 12. Kopling 4. Pressure gauge 13. Rumah turbin 5. Saklar utama 14. Alternator 6. Sistem eksitasi 15. Lengan torsi 7. Mulitimeter 16. Neraca massa 8. Beban lampu 17. Reservoir atas 9. Saklar lampu 18. Kolom air

    Pada instalasi alat uji simulasi PLTMH ini, air ditampung dalam

    sebuah bak penampungan air (reservoir) kemudian dialirkan menggunakan

    sebuah pompa pengumpan (feed pump) melalui pipa-pipa pesat menuju

    rumah turbin. Untuk mengatur jumlah air (debit) yang mengalir pada pipa

    pesat menggunakan sebuah katup utama yang dipasang pada sisi keluaran

    feed pump. Jenis katup yang digunakan adalah jenis bola (bulb valve)

    dengan ukuran 1 inchi dan terbuat dari bahan PVC. Bukaan dari katup

    utama dapat divariasi dengan cara memutar tuas katup searah jarum jam,

    sehingga dapat menghasilkan debit air dan tekanan air yang sesuai dengan

    kebutuhan. Untuk menunjukkan besar sudut bukaan katup, pada tuas katup

    dipasang busur derajat dan jarum penunjuk, seperti yang ditunjukkan pada

    Gambar 4. Katup akan terbuka penuh (full open) pada penunjukan sudut 90o

    atau posisi tuas katup vertikal, sedangkan posisi tertutup penuh (full close)

    pada penunjukan 0o atau posisi tuas katup horisontal.

    Gambar 4. (a) Katup utama posisi full close dengan sudut 0o,

    (b) Katup utama posisi full open dengan sudut 90o

  • 7

    Pada ujung pipa pesat dipasang sebuah nosel berpenampang persegi

    untuk menyebarkan air berkecepatan tinggi ke sepanjang sudu turbin air.

    Pancaran air yang menumbuk sudu mengakibatkan turbin air berputar.

    Putaran turbin air diteruskan oleh sebuah poros turbin. Untuk menghasilkan

    energi listrik, poros turbin dihubungkan pada rotor generator sinkron

    (alternator) menggunakan kopling tak tetap. Putaran pada turbin air akan

    mengakibatkan rotor alternator berputar. Sistem eksitasi dipasang untuk

    menyuplai arus searah ke stator alternator sehingga timbul medan magnet

    pada field coil. Medan magnet pada field coil akan menimbulkan garis-garis

    gaya gerak listrik (ggl induksi) sehingga timbul listrik.

    Energi listrik yang dibangkitkan alternator dimanfaatkan secara

    langsung oleh beban yang terdiri dari 4 (empat) buah lampu DC 12 Volt 10

    watt. Pembebanan dapat dilakukan bertahap dengan menyalakan lampu satu

    per satu. Untuk dapat mengukur besaran torsi, maka pada alternator

    dipasang sebuah lengan torsi yang akan menekan neraca massa sehingga

    dapat terbaca nilai torsinya.

    Air yang telah menumbuk turbin air kemudian di buang melalui

    saluran pembuangan (tail race). Pada sisi tail race dipasang kolom air.

    Kolom air digunakan untuk mengukur volume air pada sisi buangan turbin.

    Jika diukur dalam selang waktu tertentu, maka kita dapat mengetahui debit

    air yang mengalir menuju turbin air. Prinsipnya adalah volume dibagi

    dengan durasi waktu pengukuran. Kolom air ditunjukkan oleh Gambar 5.

    Gambar 5. Pengukuran debit air menggunakan kolom air

    5L

    10L

    15L

    20L

  • 8

    III. Peralatan Yang Digunakan Sebelum melakukan pengujian, terlebih dahulu kita siapkan peralatan

    yang dibutuhkan. Alat-alat yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian alat

    uji pembangkit listrik tenaga mikrohidro ini antara lain:

    1. Stand Alat Uji Simulasi PLTMH

    2. Tachometer

    3. Neraca Massa

    4. Stopwatch

    IV. Prosedur Pengujian Agar pengujian dapat berjalan dengan lancar, maka dibuatlah suatu

    prosedur pengujian.

    1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk pengujian

    2. Mengisi reservoir bawah dengan air bersih hingga terisi 2/3 bagian

    3. Hubungkan stop kontak alat uji dengan sumber tegangan 220 V

    4. Tekan saklar S0 ke posisi ON

    5. Putar tuas katup V0 ke posisi 30o

    6. Geser tuas saklar beban SB ke posisi ON, sehingga arus eksitasi

    mengalir ke kumparan rotor dan membentuk medan magnet. Lakukan

    pengambilan data pada beban 0 watt sebagai berikut:

    a) Head () yaitu dengan cara mengukur tekanan sesuai posisi penunjukan jarum pada pressure gauge (P1).

    b) Mengukur debit aliran (). Caranya tutup katup V1 dan V2. Biarkan air buangan turbin mengisi reservoir atas. Ukur waktu yang

    dibutuhkan air untuk mencapai volume 10 liter pada reservoir atas

    dengan menggunakan timer (stopwatch). Setelah selesai, buka

    kembali katup V1 dan V2 agar air dapat bersirkulasi lagi didalam

    sistem.

    c) Putaran runner () yaitu dengan cara mengarahkan sensor tachometer pada poros turbin-generator yang telah ditempelkan

    indikator.

    d) Gaya tangensial () yaitu nilai yang terbaca pada neraca massa.

  • 9

    e) Tegangan generator ( ) yaitu pembacaan pada multimeter (M1). f) Arus generator ( ) yaitu pembacaan pada multimeter (M2). g) Ulangi sebanyak 5 kali agar mendapatkan data yang akurat.

    7. Tekan saklar S1 sehingga lampu X1 menyala. Lalu lakukan

    pengambilan data a) hingga g) pada prosedur 6.

    8. Naikkan beban dengan menekan saklar S2 sehingga lampu X2 juga

    menyala. Lalu lakukan pengambilan data a) hingga g) pada prosedur 6.

    9. Naikkan beban dengan menekan saklar S3 sehingga lampu X3 juga

    menyala. Lalu lakukan pengambilan data a) hingga g) pada prosedur 6.

    10. Naikkan beban dengan menekan saklar S4 sehingga lampu X4 juga

    menyala. Lalu lakukan pengambilan data a) hingga g) pada prosedur 6.

    11. Tekan saklar S1, S2, S3, S4 dan SB ke posisi OFF

    12. Geser saklar beban ke posisi OFF

    13. Ulangi prosedur 7 hingga 12 untuk variasi bukaan katup utama (V0)

    pada 40o, 50o, 60o, 70o, 80o, 90o)

    14. Tekan saklar S0 ke posisi OFF dan lepas stop kontak dari sumber

    tegangan. Ini sekaligus mengakhiri prosedur pengujian.

    V. Data Hasil Pengujian Pengambilan data dilakukan pada saat pengujian. Kemudian data

    tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk tabel. Format dari tabel

    pengujian turbin crossflow dapat dilihat pada Tabel 1.

    VI. Analisa Data Analisa data dilakukan dengan menelaah dan mengolah data dari hasil

    penelitian kemudian disusun kedalam tabel. Adapun data yang disusun pada

    tabel antara lain: debit (), laju aliran massa ( ), kecepatan air masuk (), torsi (), daya hidrolis ( ), daya turbin ( ), daya generator ( ), efisiensi turbin (), efisiensi generator (), efisiensi sistem (). Format dari tabel analisa data seperti ditunjukkan pada Tabel 2.

    Data hasil perhitungan karakteristik turbin crossflow yang telah

    diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk kurva-kurva untuk mengetahui

  • 10

    hubungan antara variasi bukaan katup dan pembebanan yang diberikan

    terhadap karakteristik turbin crossflow. Berikut adalah beberapa kurva yang

    dihasilkan dari pengujian karakteristik turbin crossflow.

    1. Kurva Hubungan Bukaan Katup Terhadap Torsi

    2. Kurva Hubungan Bukaan Katup Terhadap Daya Turbin Crossflow

    3. Kurva Hubungan Bukaan Katup Terhadap Efisiensi Turbin Crossflow

  • 11

    4. Kurva Hubungan Bukaan Katup Terhadap Daya Generator

    5. Kurva Hubungan Bukaan Katup Terhadap Efisiensi Generator

    6. Kurva Hubungan Bukaan Katup Terhadap Efisiensi Sistem PLTMH

  • 12

    VII. Kesimpulan Kesimpulan yang diambil diperoleh dari hasil perhitungan

    karakteristik turbin crossflow dan analisa yang telah diuraikan

    VIII. Daftar Pustaka Budi, Faiz Setyo, 2014, Karakteristik Turbin Crossflow dengan Diameter

    150 mm dan Jumlah Sudu 14 Buah pada Variasi Bukaan Katup dan

    Pembebanan, Skripsi Sarjana, Fakultas Teknik, Universitas

    Muhammadiyah Semarang.

  • 13

    Tabel 1. Data Hasil Pengujian

    BukaanKatup

    (derajat)Beban(watt)

    (V)

    (A)

    (rpm)

    (grf)

    (kgf/cm2)

    (liter)

    (sekon)

    30

    0 10 20 30 40

    40

    0 10 20 30 40

    50

    0 10 20 30 40

    60

    0 10 20 30 40

    70

    0 10 20 30 40

    80

    0 10 20 30 40

    90

    0 10 20 30 40

  • Tabel 2. Hasil Perhitungan Karakteristik Turbin Crossflow

    BukaanKatup(derajat)

    Beban(watt)

    (rpm)

    (m3/s)

    (kg/s)

    (m/s)

    (Nm)

    (watt)

    (watt)

    (watt)

    (%)

    (%)

    (%)

    30

    0 10 20 30 40

    40

    0 10 20 30 40

    90

    0 10 20 30 40

    JobsheetTabelTabel 4 2 Hasil Perhitungan - Copy