jobsheet networking management

20
LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING “ROUTING DINAMIS” Disusun oleh: Oktavia Indriani IK – 3B 3.34.13.1.13 PROGAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Upload: oktavia-indriani

Post on 07-Jul-2016

295 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Jobsheet Report Networking Management

TRANSCRIPT

Page 1: Jobsheet Networking Management

LAPORAN PRAKTIKUM IV

MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER

ROUTING

“ROUTING DINAMIS”

Disusun oleh:

Oktavia Indriani

IK – 3B

3.34.13.1.13

PROGAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: Jobsheet Networking Management

I. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah menyelesaikan praktikum ini, diharapkan mahasiswa mampu :

1. Memahami cara kerja router dinamis

2. Menghubungkan dua router atau lebih dalam satu jaringan

3. Membangun suatu jaringan sederhana menggunakan router dinamis

II. Dasar Teori

A. Router Dinamis

Router dinamis adalah router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh

router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi

antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.

Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan network

serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah

dari pada menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada perbedaan dalam

proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.

B. Keuntungan dan Kerugian Router Dinamis

1) Keuntungan routing dinamis diantaranya :

a. Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (kaki-

kakinya).

b. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.

c. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router

mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan.

2) Kerugian routing dinamis diantaranya:

a. Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada setiap

waktu tertentu.

b. Kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router

membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok sehingga setelah

konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua

Page 3: Jobsheet Networking Management

alamat IP yang ada.

C. Macam – macam Protokol pada Routing Dinamis

Macam-macam protokol routing dinamis adalah :

1. RIP (Routing Information Protocol) (menggunakan algoritma distance vector)

2. Routing protokol distance vector

3. Metric berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik

4. Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang

5. Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik

6. RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table

berdasarkan router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan

memberikan informasi router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu. Adapun

informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network, subnet, rute default.

RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. RIPv1

b. RIP versi 1

a) Hanya mendukung routing classfull

b) Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam perbaikan routing

c) Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)

d) Perbaikan routing broadcast

Routing Information Protocol versi 1 mempunyai karakteristik:

1. Distance Vector Routing Protocol

2. Menggunakan metric yaitu hop count

3. Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable

4. Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec

5. Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255

6. Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya adalah 6

Page 4: Jobsheet Networking Management

7. Menjalankan auto summary secara default

8. Paket update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan nomor port 520

9. Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima paket update RIP v.1 dan

v.2

10. Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject mask dalam

paket update.Akibatnya RIP v.1 tidak mendukung VLSM dan CIDR.

11. Mempunyai AD 120

RIP versi 2 memiliki :

1. Mendukung routing classfull dan routing classless

2. Info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing

3. Mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)

4. Perbaikan routing multicast

Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat

pada informasi yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang

dipertukarkan yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2 ini.

Persamaan RIP v2 dengan RIP v1 :

a) Distance Vector Routing Protocol

b) Metric berupa hop count

c) Max hop count adalah 15

d) Menggunakan port 520

e) Menjalankan auto summary secara default

Perbedaan RIP v2 dengan RIP v1 :

a) Bersifat classless routing protocol, artinya menyertakan field SM dalam paket update

yang dikirimkan sehingga RIP v.2 mendukung VLSM & CIDR

b) Mengirimkan paket update & menerima paket update versi 2

c) Mengirimkan update ke alamat multicast yaitu 224.0.0.9

Page 5: Jobsheet Networking Management

d) Auto Summary dapat dimatikan

e) Mendukung fungsi keamanan berupa authenticationyang dapat mencegah routing

update dikirim atauditerima dari sumber yang tidak dipercaya

D. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma distance

vector

Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol berpemilik

yang dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems, Inc Cisco

tujuan utama dalam menciptakan IGRP adalah untuk menyediakan protokol yang kuat

untuk routing dalam sistem otonomi (AS). IGRP memiliki hop maksimum 255, tetapi

defaultnya adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan garis menunda secara default

untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah internetwork (Composite Metrik).

Pada IGRP ini routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu pada

IGRP ini sudah mempertimbangkan hal berikut sebelum mengambil keputusan jalur

mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan: load, delay, bandwitdh,

realibility.

a. Protokol routing distance vector

b. Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan

reliability

c. Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik

E. OSPF (Open Short Path First) – menggunakan algoritma link-state

OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yang telah dimplementasikan oleh

sejumlah vendor jaringan. Jika Anda memiliki banyak router, dan tidak semuanya

adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP

v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya

hanya OSPF atau sesuatu yang disebut route redistribution – sebuah layanan penerjemah

antar – routing protocol.

OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah

pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table

akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari pohon tersebut. OSPF hanya

Page 6: Jobsheet Networking Management

mendukung routing IP saja.

a. Protokol routing link-state

b. Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328

c. Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah

d. Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan

F. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma

advanced distance vector

Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke

jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-

broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update

hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.

Pada EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan

dengan Link state. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah

bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.

a. Menggunakan protokol routing enhanced distance vector

b. Menggunakan cost load balancing yang tidak sama

c. Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state

d. Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur

terpendek

G. BGP (Border Gateway Protocol) – menggunakan algoritma distance vector

BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data.

Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan

rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam

jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam

mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain

seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol

jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector exterior

gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan

Page 7: Jobsheet Networking Management

lainnya. Update – update dikirim melalui koneksi TCP.

a. Menggunakan routing protokol distance vector

b. Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client

c. Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system

III. Alat dan Bahan

2. PC Intel Pentium IV 1,6Ghz

3. Cisco Packet Tracer

4. RAM 512Mb

5. HD 80Gb

6. SO Windows XP atau lebih

IV. Langkah Kerja

A. Praktikum I

Praktikum pertama merupakan setting routing dinamis menggunakan enam router.

Langkah-langkahnya adalah menambahkan semua device kedalam workspace :

1. Sebuah laptop atau PC.

2. Router cisco 2811 dengan modul 2FE2W.

3. Kemudian buat topologi jaringan seperti di bawah ini

Page 8: Jobsheet Networking Management

4. Lakukan konfigurasi IP address untuk semua PC

Double klik pada PC yang dipilih dan pilih tab Desktop IP Configuration

Berikut IP Address, Subnet Mask dan Gateway dari masing-masing PC :

PC IP Address Subnet Mask GatewayPC1 192.168.1.2 255.255.255.128 192.168.1.1PC2 172.16.10.2 255.255.255.192 172.16.10.1

5. Kemudian atur IP pada masing-masing PC dan router seperti di bawah ini :

a. PC 1

b. PC 2

6. Setelah itu, lakukan juga konfigurasi pada kedua router dengan cara Klik pada Router

Page 9: Jobsheet Networking Management

masuk pada CLI. Ketikkan kode berikut ini untuk melakukan konfigurasi IP pada

masing-masing port router.

Router FastEthernet IP NetmaskR1 Fa0/0 192.168.1.1 255.255.255.128

Fa0/1 10.10.10.1 255.255.255.252R2 Fa0/1 10.10.10.5 255.255.255.252

Fa1/0 10.10.10.2 255.255.255.252Fa1/1 10.10.10.9 255.255.255.252

R3 Fa1/0 10.10.10.6 255.255.255.252Fa0/1 10.10.10.13 255.255.255.252

R4 Fa1/0 10.10.10.10 255.255.255.252Fa0/1 10.10.10.17 255.255.255.252

R5 Fa1/0 10.10.10.14 255.255.255.252Fa1/1 10.10.10.18 255.255.255.252Fa0/0 172.16.10.1 255.255.255.192

a) R1

b) R2

c) R3

Page 10: Jobsheet Networking Management

d) R4

e) R5

7. Kemudian setting routing dinamisnya menggunakan perintah router rip > version 2 > network [xx.xx.xx.xx]

a. R1

Page 11: Jobsheet Networking Management

b. R2

c. R3

d. R4

e. R5

8. Kemudian untuk melihat hasil setting routing statis tersebut menggunakan perintah

show ip route, yaitu seperti di bawah ini:

a. R1

Page 12: Jobsheet Networking Management

b. R2

c. R3

d. R4

Page 13: Jobsheet Networking Management

e. R5

9. Kemudian tes koneksi jaringan dengan ping ke masing-masing PC

a) PC1 (192.168.1.2 ke PC 2 dengan 172.16.10.2)

b) PC1 (172.16.10.2 ke PC 1 dengan IP 192.168.1.2)

Page 14: Jobsheet Networking Management

B. Praktikum 2

Untuk praktikum kedua, yaitu memutus jaringan routing dinamis yang sebelumnya sudah

tersetting dan melihat jalur yang dilewati setelah diputus dan diberikan routing statis pada

salah satu routernya. Langkah-langkah praktikumnya adalah sebagai berikut :

1. Berikut merupakan table routing R3 sebelum diputus (Connected ada dua port)

2. Kemudian setelah diputus (kabel cross ditiadakan) maka port yang Connected hanya

satu

Page 15: Jobsheet Networking Management

3. Setelah itu konfigurasikan setting routing statis pada dua router yang nantinya dijadikan

jalur kirim dan jalur penerima packet data.

a. Table routing statis R2

Hasilnya adalah seperti di bawah ini :

b. Table routing statis R5

Hasilnya adalah seperti di bawah ini :

4. Kemudian tes koneksi jaringan dengan mengecek jalur routing yang dilewati dari PC 1

ke PC 2 (192.168.1.2 ke 172.16.10.2)

Page 16: Jobsheet Networking Management

5. Kemudian tes juga koneksi jaringan dengan mengecek jalur routing yang dilewati dari

PC 2 ke PC 1 (172.16.10.2 ke 192.168.1.2)

V. Kesimpulan

1. Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan

atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai

penghalaan. Proses penghalaan terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti

Internet Protocol) dari protokol tumpukan (stack protocol) tujuh-lapis OSI.

2. Router dinamis adalah router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara

otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada

perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang

baru.

3. Pada praktikum kali ini, mahasiswa mempelajari setting routing jaringan dengan

cara routing dinamis.

4. Mahasiswa juga belajar mengatur jalur arah sending dan receiving packet data

melalui kombinasi routing dinamis dan statis pada router tertentu.

Page 17: Jobsheet Networking Management