uu no. 32 tahun 2009, rpplh, klhs, amdal & izin lingkungan

40
Disampaikan oleh: Disampaikan oleh: Ir. Hermien Roosita, MM DEPUTI MENLH BIDANGTATA LINGKUNGAN DEPUTI MENLH BIDANGTATA LINGKUNGAN 2010

Upload: ngodieu

Post on 12-Jan-2017

238 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

Disampaikan oleh:Disampaikan oleh:Ir. Hermien Roosita, MM

DEPUTI MENLH BIDANG TATA LINGKUNGANDEPUTI MENLH BIDANG TATA LINGKUNGAN

2010

Page 2: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

Undang‐Undang No 32 Tahun 2009 tentangPerlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup (LNRI No 140  TLN RI  g g g g p (LNRI No 140, TLN RI  

No 5059, Tgl 3 Oktober2009) 

IsiIsi 17 Bab 127 

Pasal7 Pasal

Page 3: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

SistematikaSistematika

Ketentuan UmumAsas  Tujuan & Ruang Lingkup

Hak, Kewajiban, & LaranganPeran MasyarakatAsas, Tujuan & Ruang Lingkup

PerencanaanPemanfaatanPengendalian

yPengawasan & Sanksi AdministratifPenyelesaian Sengketa Pengendalian

PemeliharaanPengelolaan B3 serta Limbah B3

f

Penyelesaian Sengketa LingkunganPenyidikan & PembuktianKetentuan PidanaSistem Informasi

Tugas & Wewenang Pemerintah  & Pemerintah Daerah

Ketentuan PidanaKetentuan PeralihanKetentuan Penutup

Page 4: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

Ruang LingkupPerencanaan

Ruang Lingkup

PemanfaatanPenegakan 

HukumHukum

PengendalianPengawasan

Pemeliharaan

Page 5: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

Perubahan mendasar UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang PPLH dibandingkan dengan UU sebelumnya (UU Nomor 23 Tahun g g y ( 3

1997), antara lain:

1Diintegrasikannya aspek perlindungan lingkungan hidup, sehingga judul berubah menjadi “tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup”

2Lebih rincinya tugas dan tanggungjawab semua stakeholder dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan LH

3Muncul kewajiban‐kewajiban baru seperti izin lingkungan, ERA (ARLH), Audit LH  3 LH, 

Desentralisasi perizinan pengelolaan B3 dan limbah B34 Desentralisasi perizinan pengelolaan B3 dan limbah B3

Aspek pengawasan dan pemberian sanksi (administratif dan pidana) dibuat 5

Aspek pengawasan dan pemberian sanksi (administratif dan pidana) dibuat lebih rinci dan mengikat

Page 6: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

KONSEP UU 32/2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan LHUU 32/2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH

Perencanaan Pemanfaatan Pengendalian Pemeliharaan Pengawasan

-InventarisasiSDA

- KeberlanjutanProses

-Pencegahan-Penanggulangan

-Konservasi SDA-Pencadangan SDA

-Pembinaan -Sanksi Administrasi

-Penetapan Ekoregion

- KeberlanjutanProduktifitas

- Keselamatan danKesejahteraan

gg g-Pemulihan

g-Pelestarian fungsi Atmosfer (mitigasi, adaptasi, lapisan ozon dan hujan asam

m-Sanksi Perdata-Sanksi Pidana

jMasyarakat

j

-Baku Mutu LH-KLHS Rencana PPLH -Perubahan iklim -PUU berbasis LH-Baku Mutu LH-Kriteria Kerusakan LH-Perizinan-Anggaran berbasis LH-Analisa Risiko LHA di LH

KLHS-Tata Ruang-AMDAL-UKL-UPL-Instrumen Ekonomi

-Rencana PPLH-Daya Dukung-Daya Tampung

Perubahan iklim-Rekayasa genetika-Sumber daya genetik

PUU berbasis LH-Ijin lingkungan

-Audit LH

Peningkatan Kapasitas                    Tersedianya Sarana dan Prasarana             KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP MENINGKAT

Data dan Informasi

Peningkatan Kapasitas                    Tersedianya Sarana dan Prasarana             

Page 7: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

TOOL PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN LINGKUNGAN YANG TERKAIT KEGIATAN PERTAMBANGAN

SANKSI PIDANASANKSI PERDATASANKSI 

ADMINISTRASI

INVENTARISASI LH

INVENTARISASI WILAYAH 

EKOREGIONRPPLH PENGAWASAN

ADMINISTRASI

PEMBINAAN

AMDAL /UKL

KONSERVASI /PENCADANGAN

Audit Lingkungan

PPLH /PPNS

KLHS

Baku Mutu Lingkungan

F i

Kajian Risiko Lingkungan

PENCADANGAN izin usaha 

Dana Penjaminan 

KLHSKLHS Fungsi

Lingkungan

Page 8: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

• Tingkat Nasinal• Tingkat Pulau• Tingkat Wilayah Ekosistem

Potensi dan ketersediaanJenis yang dimanfaatkanBentuk penguasaanBagaimana pengelolaannyaBentuk kerusakanBentuk kerusakanKonflik dan penyebab konflik

Page 9: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

Hasil inventarisasiKarakteristik bentang alamDaerah Aliran Sungai

Untukmenentukan:Daerah Aliran SungaiIklimFlora dan Fauna

Daya Dukung danDayaTampung

Sosial BudayaEkonomiKelembagaan masyarakat

Page 10: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan
Page 11: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

Inventarisasi LH (SLHD Peta/Inventarisasi LH (SLHDEkoregion ditetapkan olehMenteri Gambaran

RPPLH

PP RPPLH Menteri Nasional

Gubernur

B i/W lik

Perda Prov Provinsi

bBupati/WalikotaPerda Kab/Kota Kab/Kota

Inventarisasi EkoregionInventarisasi EkoregionInventarisasi Tingkat Pulau

Page 12: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

k f kK k kt • Pemanfaatan/ 

Faktor‐faktor: Isi:Keragaman karakterdan fungsi ekologisSebaran penduduk

• Pemanfaatan/ pencadangan SDA

• Pemeliharaan fungsi LHSebaran pendudukSebaran potensi SDAKearifan lokal

Pemeliharaan fungsi LH• Pengendalian, 

Pemanfaatan,  danAspirasi masyarakatPerubahan iklim

Pemanfaatan,  danPendayagunaanKelestarian SDA

• Adaptasi dan Mitigasi

Page 13: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan
Page 14: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

Rencana 45% Kawasan Lindung Provinsi Jawa Barat 2025

GREEN PROVINCEGREEN PROVINCE

Page 15: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

ANALISA DAERAH SENSITIFANALISA DAERAH SENSITIFANALISA DAERAH SENSITIFANALISA DAERAH SENSITIFPROPINSI JAWA BARATPROPINSI JAWA BARAT

INTENSITAS HUJAN PERMEABILITAS

KEMIRINGAN LERENG

PEKA EROSI

Page 16: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

38,4 % 38,4 %

L A U T J A W A

Propinsi Jawa Barat

N

Penyebaran Tingkat Bahaya Erosi108º00'00"E107º00'00"E

9360

000m

N

'00"

S

Penyebaran tingkat bahaya erosi

Kab. Subang

Kab. Karawang

Kab. Bekasi

Kota Bekasi

Kota Depok

DKI JakartaPropinsi Banten

L A U T J A W A14,000 0 14,000 28,000 m

Scale:

Legend :

0000

mN

06º0

0

1:1,400,000

JalanArteri PrimerJalan Kereta ApiJalan Kereta Api GandaKab. Subang

Kab. IndramayuKota Depok

Kab. Bogor

Kota Bogor Kab. Purwakarta

Kab. Cirebon

9300

Batas Propinsi

Batas KabupatenSungai

pJalan TolKolektor PrimerRencana Jalan Tol

Penyebaran tingkat bahaya erosiKab. Purwakarta‐Bandung utara‐Sumedang

Kab. SukabumiKota Sukabumi

Kab. Cianjur

Kota Bandung

Kab. Bandung Kab. SumedangKab. MajalengkaKota Cirebon

Kab. Kuningan

9240

000m

N

7º00

'00"

S

TINGGISEDANGRENDAH

Kab. Majalengka

Kab. Sukabumi

Kab. Bandung

Kab. Ciamis

Kota Tasikmalaya Kota BanjarKab. Garut

Propinsi Jawa Tengah

000m

N

07

Kab. Bandung(selatan)

Kab. Cianjur

y

Kab. Tasikmalaya Kab. CiamisS A M U D E R A I N D O N E S I A

Univers al Transverse Mercator ProjectionSpheroid: WGS 84; Description: Custom Transvers e MercatorZone: 48; Central Meridian: 105Prime Meridian: 0False Easting: 500000; Fals e Northing: 10000000

Map Projection Details:

9180

0

Kab. Garut

Kab. Tasikmalaya

Kab. Ciamis

WEST JAVA PROVINCEENVIRONMENTAL STRATEGY (WJPES)

Compiled : WJPES Consultant Date : 15:Feb:2005

Sumber : Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Barat

900000mE840000mE780000mE720000mE660000mE

9120

000m

N

Analisa WJPES (berbagai sumber)

Page 17: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

28.2 %28.2 %

L A U T J A W A

Propinsi Jawa Barat

N

Daerah Rawan Gerakan Tanah (longsor)

108º00'00"E107º00'00"E

9360

000m

N

'00"

S

Daerah Rawan gerakan tanah (longsor)

Kab. Subang

Kab. Karawang

Kab. Bekasi

Kota Bekasi

Kota Depok

DKI JakartaPropinsi Banten

L A U T J A W A14,000 0 14,000 28,000 m

Scale:

Legend :

0000

mN

06º0

0

1:1,400,000

JalanArteri PrimerJalan Kereta ApiJalan Kereta Api GandaKab. Subang

Kab. IndramayuKota Depok

Kab. Bogor

Kota Bogor Kab. Purwakarta

Kab. Cirebon

9300

Batas Propinsi

Batas KabupatenSungai

pJalan TolKolektor PrimerRencana Jalan Tol

Ti iTingkat Longsor

Kab. SukabumiKota Sukabumi

Kab. Cianjur

Kota Bandung

Kab. Bandung Kab. SumedangKab. MajalengkaKota Cirebon

Kab. Kuningan

9240

000m

N

7º00

'00"

S

TinggiMenengahRendahSangat Rendah

Kab. Bandung

Kab. Ciamis

Kota Tasikmalaya Kota BanjarKab. Garut

Propinsi Jawa Tengah

000m

N

07

Kab. Cianjur

Kab. Sukabumi

y

Kab. Tasikmalaya Kab. CiamisS A M U D E R A I N D O N E S I A

Univers al Transverse Mercator ProjectionSpheroid: WGS 84; Description: Custom Transvers e MercatorZone: 48; Central Meridian: 105Prime Meridian: 0False Easting: 500000; Fals e Northing: 10000000

Map Projection Details:

9180

0

Kab. TasikmalayaKab. Garut

Kab. Ciamis

WEST JAVA PROVINCEENVIRONMENTAL STRATEGY (WJPES)

Compiled : WJPES Consultant Date : 15:Feb:2005

Sumber : Analisa WJPES (berbagai sumber)

900000mE840000mE780000mE720000mE660000mE

9120

000m

N

Page 18: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

• • •- degradasi hutan

Sensi-tifitas

Kerawanan / Permasalahan Lingkungan

• • •• •• •• •• • •

degradasi hutan- tanah kritis- banjir- kekeringan- longsor- deplesi airtanah

i • • ••• • •• •

- pencemaran air- pencemaran udara- persampahan- kesemrawutan kota:

transport, pemukiman kumuh, PKL, RTH.,

Page 19: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

TUNTUTAN DAN TANTANGAN DATA UNTUK PERENCANAAN PEMBANGUNAN

••Pemahaman terhadap pentingnya IDS(D)Pemahaman terhadap pentingnya IDS(D) -- masalah sosialisasimasalah sosialisasi

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

••Kerjasama institusi Kerjasama institusi -- masalah koordinasimasalah koordinasi(penetapan struktur dan bentuk organisasi, pembagian peran, hak & tanggung jawab)(penetapan struktur dan bentuk organisasi, pembagian peran, hak & tanggung jawab)

(penetapan metode, tahapan dan pelaksanaan sosialisasi yang paling tepat)(penetapan metode, tahapan dan pelaksanaan sosialisasi yang paling tepat)

(p p g , p g p , gg g j )(p p g , p g p , gg g j )

••Dataset fundamentalDataset fundamental – siapa membangun data apa ?siapa membangun data apa ?(penetapan item tematik, kastodian data dan tahapan implementasi)(penetapan item tematik, kastodian data dan tahapan implementasi)

••PendanaanPendanaan –– masalah sumber dan masalah sumber dan sharingsharing(estimasi biaya, tahapan, identifikasi sumber(estimasi biaya, tahapan, identifikasi sumber--2 pendanaan, 2 pendanaan, sharingsharingdan skema/dan skema/cost recoverycost recovery))dan skema/dan skema/cost recoverycost recovery))

••LegalitasLegalitas –– masalah pijakan operasionalmasalah pijakan operasional(apa saja yang perlu diatur bagaimana tingkat peraturan)(apa saja yang perlu diatur bagaimana tingkat peraturan)(apa saja yang perlu diatur, bagaimana tingkat peraturan)(apa saja yang perlu diatur, bagaimana tingkat peraturan)

•• SDM SDM –– membina dan mempertahankanmembina dan mempertahankan(pembinaan, kedudukan dan tunjangan)(pembinaan, kedudukan dan tunjangan)(p j g )(p j g )

Page 20: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

AMDAL dan UKL/UPL merupakan salah satu instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. 

Pasal 14Pasal 14

Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidupterdiri atas :terdiri atas :a. KLHS;b. tata ruang;c. baku mutu lingkungan hidup;g g p;d. kriteria baku kerusakan lingkungan hidup;e. amdal;f. UKL‐UPL;g. perizinan;h. instrumen ekonomi lingkungan hidup;i. peraturan perundang‐undangan berbasis lingkungan hidup;j. anggaran berbasis lingkungan hidup;k. analisis risiko lingkungan hidupl. audit lingkungan hidup; dan

i l i i d k b h d / k b ilm. instrumen lain sesuai dengan kebutuhan dan/atau perkembangan ilmupengetahuan

Page 21: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

• PENGKAJIAN PENGARUH KRP (KebijakanRencana&Program) terhadap kondisi LH 

  il h (  RTRW RPJP/RPJM)1

suatu wilayah (tata ruang, RTRW,RPJP/RPJM)

• PERUMUSAN ALTERNATIF PENYEMPURNAAN KRP2

• REKOMENDASI PERBAIKAN KRP yang • REKOMENDASI PERBAIKAN KRP yang mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan

3

21

Page 22: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LH• KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LH

• PERKIRAAN MENGENAI DAMPAK DAN RISIKO LHPERKIRAAN MENGENAI DAMPAK DAN RISIKO LH

• KINERJA LAYANAN JASA EKOSISTEM• Hulu hilir• Hulu – hilir• Insentive dan disinsentive• PES – Payment Environment Service

• EFISIENSI PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM

• TINGKAT KERENTANAN DAN KAPASITAS ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN IKLIM

• TINGKAT KETAHANAN DAN POTENSI KEANEKARAGAMAN HAYATI.

22

(PASAL 16)

Page 23: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

a. Rencana tata ruang wilayah beserta rencana rincinya, RPJP, RPJM Nasional,Provinsi, Kabupaten/Kota.

b. Kebijakan, rencana, dan atau program yang berpotensi menimbulkan dampakdan / atau risiko lingkungan.

KRP BARUKRP BARUMENYUSUNMENYUSUN

KLHSKLHS

KRP EKSISTINGKRP EKSISTING

KLHSKLHS

MENGEVALUASMENGEVALUASII KRP EKSISTINGKRP EKSISTINGMENGEVALUASMENGEVALUASII

Page 24: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

DAYA DUKUNG DAN DAYA DUKUNG DAN DAYA DAYA TAMPUNG TAMPUNG LINGKUNGANLINGKUNGANLINGKUNGANLINGKUNGAN

PENDUDUKPENDUDUK

DDL DTL

SDA/LHSDA/LH

Page 25: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

Ekoregion Daya Dukungdan DayaTampungdan DayaTampung

Kewilayahan Sektory

‐ RTRW ‐ Kehutanan‐ RTRW‐ RPJM/RPJP

Kehutanan‐ ESDM‐ Pertanian‐ Kelautan

KLHS RPPLH

Page 26: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

Peraturan Pemerintah no.   15/2010  Tentang  Penyelenggaraan Penataan Ruang.

(pasal 25, 27, 33, 35) .......prosedur  penetapan RTRW  nasional, propinsi, kabupaten, p p p , p p , p ,kota, dilakukan melalui KLHS

Peraturan Pemerintah no.  10/2010   Tentang tata cara Peraturan Pemerintah no.  10/2010   Tentang tata cara perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan.

l   d   6 ( t  ) pasal 31 dan 46 (ayat 4) ......apabila usulan perubahan peruntukan berpotensi menimbulkan risiko lingkungan, wajib melaksanakan KLHS.

Page 27: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

HAL‐HAL PENTING TERKAIT AMDAL

AMDAL dan UKL/UPL merupakan salah satu instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup (Pasal 14);pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup (Pasal 14);

Penyusun dokumen AMDAL wajib memiliki sertifikat  kompetensi penyusun dokumen AMDAL (Pasal 28);penyusun dokumen AMDAL (Pasal 28);

Komisi penilai AMDAL Pusat, Propinsi, maupun Kab/Kota wajib memiliki lisensi AMDAL (Pasal 29, Ayat (2));

AMDAL dan UKL/UPL merupakan persyaratan untuk penerbitan izin lingkungan (Pasal 36);

Izin Lingkungan diterbitkan oleh Menteri, gubernur, bupati/walikota sesuai kewenangannya (Pasal 36, Ayat  (4));

Page 28: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

Penyusun Dokumen AMDAL wajib memiliki sertifikat kompetensi penyusun dokumen AMDAL

Saat ini berlaku Permen LH No. 11 Tahun 2008 di mana komisi penilai AMDAL wajib menolak pengajuan dokumen AMDAL yang p j p g j y gpenyusunnya belum memiliki sertifikat kompetensi penyusun dokumen AMDAL 

Implikasinya  akan dilakukan telaah kembali masa berlaku Permen LH No. 11 Tahun 2008 (dalam telaahan staf)

Page 29: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

Pasal 35(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai UKL‐UPL dan suratpernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauanpernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauanlingkungan hidup diatur dengan peraturan Menteri

Saat ini yang berlaku  adalah Permen LH No. 13Tahun 2010  tentang UpayaPengelolaan Lingkungan Hidup danUpaya Pemantauab Lingkungan Hidup danSurat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Page 30: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

Pasal 121(1) Pada saat berlakunya Undang‐undang ini, dalam waktupaling lama 2 (dua) tahun setiap usaha dan/atau kegiatanpaling lama 2 (dua) tahun setiap usaha dan/atau kegiatanyang telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapibelummemiliki dokumen amdal wajib menyelesaikan auditlingkungan hiduplingkungan hidup.

Saat ini yang berlaku  adalah Permen LH No. 14 Tahun 2010  tentang  DokumenLingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/Atau kegiatanYang Telah Memiliki IzinUsaha Dan/AtauKegiatan Tetapi BelumMemiliki Dokumen Lingkungan Hidup

Implikasinya  Wajib Disusun paling lama tanggal 3 Oktober 2011

Page 31: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

Saat ini yang berlaku  adalah Permen LH No. 06 Tahun 2008 tentang Tata Laksana Lisensi Komisi Penilai AMDAL Kab/Kota

• Ketentuan dalam Permen No. 06 Tahun 2008 tetap berlaku sebelum ada Permen yang 

Implikasinya :

p y gmengatur peralihan

• Perubahan dan penyesuaian terhadap Permen. No. 06 Tahun 2008 sedang dilakukan telaah staf

Page 32: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

(3) Persyaratan dan tatacara lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam peraturan Manteri

Saat ini yang berlaku  adalah Permen LH No. 15Tahun 2010  tentang Persyaratandan tata cara Lisensi Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

Page 33: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

Perizinan3Termaktub

dalam Pasal 36 s/d PasalPerizinan

Keputusan Kelayakan Lingkungan 

36 s/d Pasal 41

Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau Rekomendasi UKL‐UPL

Izin Lingkungan

Izin Usaha dan/atau Kegiatan

Izin lingkungan  Izin usaha dan/atau Izin lingkungan dicabut

Izin usaha dan/atau kegiatan dibatalkan

Page 34: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

AMDAL dan UKL/UPL merupakan persyaratan untuk penerbitan izin lingkungan

The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.

The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.

IZIN

The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.

STUDI

The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.

TATA RUANGIMBIMB

The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.

LINGKUNGANKELAYAKAN

RTRWN

The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.

IZIN USAHA

The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.

RTRWN

RTRWP The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.

The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.

RTRWKRTRWK

RDTRRDTR

AMDALAMDAL RKL/RPLRKL/RPL

Page 35: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

PerizinanSebelumUU 32/2009

ProsesAMDAL SK Kelayakan IzinOperasional Perubahan

‐Izin pembuangan air limbah‐Izin pengelolaan limbah B3

SesudahUU 32/2009

ProsesAMDAL SK Kelayakan IzinOperasional Perubahan

NSPK?‐SK Kelayakan

Izin LingkunganSK Kelayakan‐Izin pembuangan air limbah‐Izin pengelolaan limbah B3

Page 36: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

Audit Lingkungan Hidup3Termaktub

dalam Pasal 48 s/d Pasal

g g p48 s/d Pasal

52

AUDIT LINGKUNGAN HIDUP  Belum ada 

AUDIT LINGKUNGAN 

SUKARELA(Pasal 48)

Belum ada kriteria u/ 

menentukan risiko besar

LINGKUNGAN HIDUP

AUDIT LINGKUNGAN HIDUP WAJIB (Pasal 49)

Page 37: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

ERA (Analisis Risiko Lingkungan Hidup/ARLH)3

Termaktub dalam Pasal 47, ARLH meliputi tahap sebagaiARLH meliputi tahap sebagai

berikut:

Pengkajian Risiko

Komunikasi Risiko

Pengelolaan Risiko

Page 38: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

Konsep Integrasi AMDAL & Studi Kelayakan

Kerangka Acuan ANDAL• Pelingkupan

ANDAL

• Telaah detil dampak penting untuk  dalam kerangka perlindungan dan

RKL RPL• Detail rencana perlindungan

IZIN LINGKUNGAN• Didasarkan atasPelingkupan

• Penentuan Sifat Penting dengan  7 kriteria dampak pentiing (jumlah

kerangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan

• Informasi besaran dampak untuk bahan proses 

perlindungan & pengelolaan lingkungan (bahan proses 

• Didasarkan atas telaah ANDAL & RKL RPL

• Bersifat  ipentiing (jumlah 

penduduk, luas dampak, intensitas & d i

perizinan• Alternatif pengelolaan dampak untuk proses perizinan

( pizin)

• Detail rencana pemantauan (

memayungi• Ada mekanisme untuk melakukan revisi 

durasi, komponen lingkungan, kumulatif, 

/

perizinan• Studi Kelayakan teknis  menjadi bagian penting kajian detil.S b i b i f i

(bahan proses perizinan)

atau addendum untuk mengatasi keterbatasan infomasi pada 

reversible / ireversibel, kriteria teknologi

• Sebagian besar informasi diharapkan sudah pada level Detil Design Engineering

psaat AMDAL 

Page 39: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan

Pasal 16 ayat (4), PP 27/1999 tentang AMDAL

(4)  Instansi yang bertanggung jawab wajib menolak kerangka acuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) apabila rencana lokasi dilaksanakannya usaha dan/atau kegiatan terletak dalam kawasan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan/atau rencana tata ruang kawasan

Penyusun dokumen AMDAL wajib memiliki sertifikat

kawasan.

y jkompetensi penyusun dokumen AMDAL (Pasal 28)

Komisi penilai AMDAL Pusat Propinsi maupun Kab/KotaKomisi penilai AMDAL Pusat, Propinsi, maupun Kab/Kota wajib memiliki lisensi AMDAL ( Pasal 29 Ayat (2) ).

AMDAL dan UKL-UPL merupakan persyaratan untuk penerbitan izin lingkungan (Pasal 36)

Izin Lingkungan diterbitkan oleh Menteri, gubernur, bupati/walikota sesuai kewenangannya ( Pasal 36 ayat (4) )

Page 40: UU No. 32 Tahun 2009, RPPLH, KLHS, AMDAL & Izin Lingkungan