usulan program kreativitas mahasiswa judul...
TRANSCRIPT
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
MANFAAT KANDUNGAN ABU QI DALAM PROSES PEMBUATAN
CINCAU, SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KESEHATAN
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
DIUSULKAN OLEH
MALIKUSSAID 1306411770 2013
ARSY IMANDA 1206216286 2012
RENDY PRAMUDA PUTRA 1306411764 2013
RIMANIA DWI HARYANI 1306411796 2013
RISKA TAMALA 1306366092 2013
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2013
LEMBAR PENGESAHAN PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN
Judul Kegiatan : Manfaat Kandungan Abu Qi dalam Proses Pembuatan Cincau, . serta Dampaknya Terhadap Kesehatan
1. Bidang Kegiatan : PKM-P 2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Malikussaid b. NPM : 1306411770 c. Jurusan : Kimia d. Universitas : Universitas Indonesia e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Citra Indah Bukit Permai O-2/3
. RT. 01 RW. 10 Kel. Sukamaju, . Kec. Jonggol, Kab. Bogor 16830 . 021-89940087 / 0858-13890153
f. Alamat Surel : [email protected] 3. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang 4. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Tresye Utari, M.Si. b. NIDN. : 0019085202 c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jl. Puspa Blok S no. 15
. Kel. Senayan . Kec. Kebayoran Baru . Kota Jakarta Selatan 12190 . 021-521304
1. Biaya Kegiatan Total a. Dikti : Rp. 12.049.000,-
2. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Depok, 15 Oktober 2013 Menyetujui, Manajer Kemahasiswaan dan Alumni FMIPA Universitas Indonesia Drs. Erzi Rizal Azwar NIP. 195202241977031001
Ketua Pelaksana Kegiatan Malikussaid NPM. 1306411770
Pjs. Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia Arman Nefi, S.H., M.M. NIP. 0508050277
Dosen Pendamping Dra. Tresye Utari, M.Si. NIP. 195208191982032001
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ............................................................................................ ii
Daftar Isi ........................................................................................................... iii
Abstrak ............................................................................................................... 1
Bab I: Pendahuluan ............................................................................................ 2
Bab II: Tinjauan Pustaka .................................................................................... 4
Gel Cincau ...................................................................................................... 5
Pektin .............................................................................................................. 6
Mineral Kalsium ............................................................................................. 7
Sineresis ........................................................................................................... 8
Bab III: Metode Penelitian ................................................................................. 9
Bab IV: Biaya dan Jadwal Kegiatan ................................................................. 10
Daftar Pustaka ................................................................................................. 11
Lampiran .......................................................................................................... 13
Biodata Ketua dan Anggota .......................................................................... 13
Justifikasi Anggaran Kegiatan ...................................................................... 19
Organisasi Tim dan Pembagian Tugas .......................................................... 20
Surat Pernyataan Ketua Peneliti / Pelaksana .................................................... 21
1
ABSTRAK
Tanaman cincau (Cyclea babrata) merupakan tanaman yang tergolong kedalam divisi Spermatophyta, Klas Dicotyledonae dan famili Menispermaceae. Tanaman ini merupakan tanaman perdu dengan ketinggian 30-60 cm dan tumbuh pada ketinggian 150-1800 m diatas permukaan laut (Heyne, 1987). Batangnya beruas, berbulu halus dengan bentuk menyerupai segiempat, kebanyakan bercabang pada bagian dasarnya dan berwarna agak kemerahan. Daun cincau berwarna hijau, lonjong, tipis lemas, ujungnya runcing, pangkal tepi daun bergerigi dan memiliki bulu halus. Letak daun saling berhadapan dan berselang seling dengan daun berikutnya (Pitojo & Zumiati, 2005).
Tanaman cincau ini merupakan tanaman yang memiliki komponen pembentuk gel, sehingga dapat tergolong kedalam tanaman penghasil hidrokoloid. Untuk memperoleh komponen pembentuk gel dari tanaman cincau dilakukan melalui ekstraksi dalam waktu tertentu. Ekstraksi dilakukan menggunakan bahan baku tanaman cincau yang telah dikeringkan. Komponen pembentuk gel dari tanaman cincau ini jika berdiri sendiri tidak mampu membentuk gel yang kokoh. Akan tetapi apabila komponen pembentuk gel cincau dicampurkan dengan pati dan abu Qi maka akan dihasilkan gel yang kokoh. Perbandingan antara komponen pembentuk gel, pati dan abu Qi menentukan kekokohan dari gel cincau.
Pemakaian abu Qi di masyarakat selama ini hanya berdasarkan budaya turun-temurun saja, adapun manfaatnya dan potensi bahayanya tidak dikaji secara jelas. Dalam upaya penelusuran penulis pun tidak ditemukan adanya kajian akan hal ini pada jurnal ilmiah yang penulis akses. Karenanya, dalam usulan Program Kreativitas Mahasiswa-Penelitian ini, Ketua Pelaksana beserta tim bersepakat melakukan analisis terhadap kandungan abu Qi, manfaatnya dalam proses pembuatan cincau, serta dampaknya pada kesehatan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji fisik dan uji kimiawi, dimana larutan abu Qi sendiri diuji dengan pH meter, kemudian dilakukan uji kandungan logam dengan Atomic Absorption Spectrometer, lalu dilakukan uji pestisida dengan Kromatografi Gas. Setelah dicampurkan kedalam cincau dan dibiarkan menjalani proses gelasi, kemudian dilakukan kembali uji pestisida terhadap air yang terlepas dari gas, lalu dilakukan uji kekenyalan dengan Texture Analyzer, baik itu Roemer maupun LLOYD (salah satunya), dan dilakukan pengamatan komparatif sineresis dari hari ke hari.
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah ditemukannya suatu bahan alami yang bebas dampak negatif sebagai zat aditif yang memperpanjang umur cincau dan meningkatkan kekenyalannya.
2
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam salah satu referensi (Wahab, 1983) cincau sejak dahulu sering
dijadikan sebagai obat diare. Cincau juga memiliki kemampuan untuk
melindungi kerusakan DNA pada limfosit manusia yang terkena hidrogen
peroksida dan iradiasi UV, hal ini dikarenakan kandungan senyawa aktif
polifenol (Lai, Chou, & Chao, 2001).
Abu Qi dibuat dari abu tangkai padi yang sudah direndam sebelumnya
dengan air yang berfungsi sebagai sumber mineral. Pada pembuatan cincau
sederhana, gel terbentuk hanya dengan cara meremas-remas daunnya dengan air
dingin. Gel yang terbentuk bersifat irreversibel. Akibatnya gel mengalami
sineresis yang cukup tinggi dan terjadi segera setelah gelasi, serta teksturnya yang
tidak sekeras agar-agar (Astuti, 1985) (Sunanto, 1995).
Keberadaan abu Qi sebagai aditif dalam proses pembuatan cincau
dipercaya dapat meningkatkan kekenyalan dan mengurangi lepasnya air dari
struktur gel cincau. Abu Qi berperan dalam membentuk gel sebab abu tersebut
mengandung berbagai jenis mineral yang dibutuhkan untuk memperkokoh
struktur gel cincau. Abu Qi yang sering dijual di toko kimia berupa kristal
berwarna coklat muda sampai coklat tua, dengan sifat yang mudah menyerap air.
Secara tradisional abu Qi dapat diperoleh dari bahan dasar merang (tangkai
padi), atau diperoleh dari ekstrak abu tangkai padi yang sudah direndam
sebelumnya dengan air atau air hujan (Wahab, 1983).
Pemakaian abu Qi di masyarakat selama ini hanya berdasarkan budaya
turun-temurun, adapun manfaat dan potensi bahayanya tidak dikaji secara jelas.
Dalam penelusuran penulis tidak menemukan adanya kajian akan hal ini pada
jurnal ilmiah yang penulis akses.
Cincau merupakan suatu makanan bermanfaat. Masyarakat Indonesia
mengenal dua jenis cincau hijau yaitu spesies Cyclea barbata dan spesies Premna
oblongifolia Merr. (Sunanto, 1995). Cincau hijau mempakan makanan rendah
kalori yang mengandung banyak komponen bioaktif. Secara tradisional tanaman
ini telah banyak digunakan sebagai obat penurun panas, obat radang lambung,
rasa mual, dan penurun tekanan darah tinggi (Sunanto, 1995). Melihat beberapa
3
keunggulan dari cincau hijau tersebut maka cincau hijau berpotensi
dikembangkan sebagai makanan sehat.
Warna gelnya yang hijau menunjukkan bahwa hasil ekstraksi dari daun
tanaman cincau hijau ini mengandung klorofil (zat warna hijau daun). Selain itu
daun cincau hijau telah diketahui mengandung senyawa fenolik yang bersifat
sebagai antioksidan dan antikanker (Zakaria, Prangdimurti, Ananta, & Pandoyo,
2001) dan kemungkinan mengandung karotenoid (Handayani, 2000). Beberapa
komponen fenolik, klorofil, karotenoid terbukti memiliki aktifitas antioksidan
seperi diutarakan (Winarno, 1997), hal ini didukung oleh beberapa penelitian
komponen fenolik pada jahe yang memiliki aktifitas antioksidan (Tejasari &
Zakaria, 2000). Dengan adanya fungsi biologis gel cincau hijau dapat
memberikan efek farmakologis (Koessitoresmi, 2002).
Dengan kepastian akan kadar bahaya abu Qi, diharapkan masyarakat
dapat tenang mengonsumsi cincau yang mengandung zat aditif tersebut.
Menurut (Supriharso, 1991), abu Qi yang digunakan dalam proses
pembuatan cincau mengandung mineral yang meliputi K, Na, Ca, Mg, Mn, Zn,
Fe dan Cu. Secara umum mineral yang paling banyak adalah natrium, kalium
dan kalsium. Tingginya kandungan ketiga mineral tersebut menyebabkan larutan
abu Qi bersifat basa dengan pH 8-9. Kami menduga hal ini menyebabkan larutan
abu Qi mampu menyempurnakan proses ekstraksi komponen pembentuk gel dari
tanaman cincau hitam dan mengkatalis pelepasan gugus tertentu untuk
membentuk residu gum aktif yang berperan dalam pembentukan gel cincau
hitam.
Menurut (Asyhar, 1988), peningkatan larutan abu Qi sebagai larutan
pengekstrak akan meningkatkan kekuatan gel cincau yang dihasilkan, namun
pemakaian berlebihan akan mengurangi efek tersebut. Apabila tidak digunakan
larutan abu Qi dalam mengekstrak tanaman cincau maka ekstraksi komponen
pembentuk gel cincau tidak dapat berlangsung dengan baik dan gel tidak akan
terbentuk secara kokoh. Kami pun bermaksud menguji hipotesis ini.
Pada akhirnya, kandungan mineral dalam abu Qi, meskipun menjadi
komponen utama, tidak menutup kemungkinan adanya zat-zat berkadar rendah
yang memiliki potensi bahaya, karenanya, kami bermaksud pula untuk menguji
4
kandungan abu Qi untuk mengetahui dampak negatifnya bagi manusia, apabila
memang ada.
Menurut (Sendiko, 1987), peranan abu Qi dalam pembentukan gel sebagai
pengkelat logam, oleh karena itu dilakukan penambahan mineral Li, Na, K
dalam bentuk garam klorida dalam campuran komponen pembentuk gel (KPG)
pati-tapioka. Hasilnya sedikit membantu pembentukan gel cincau hitam.
Menurut (Supriharso, 1991), kandungan mineral terbanyak dari abu Qi meliputi
K+ sebesar 15,94-109,71 (x 103 ppm), diikuti dengan Na+ sebesar 0,92-296,14 (x
103 ppm) dan Ca2+ sebesar 112,92—118,80 ppm dalam 100 g sampel. Penggunaan
Fe, Mn dan Cu dalam ekstraksi cincau tidak dapat membantu proses
pembentukan gel cincau hitam, akan tetapi penggunaan Na dan K dalam bentuk
karbonat dapat membantu proses pembentukan gel cincau hitam.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pemakaian abu Qi diketahui
persis manfaatnya, serta tidak membahayakan bagi kesehatan manusia, sehingga
dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menambah kekenyalan cincau dan
memperlambat sineresis.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman cincau ini merupakan tanaman yang memiliki komponen
pembentuk gel, sehingga dapat tergolong kedalam tanaman penghasil
hidrokoloid. Untuk memperoleh komponen pembentuk gel dari tanaman cincau
dilakukan melalui ekstraksi dalam waktu tertentu. Ekstraksi dilakukan
menggunakan bahan baku tanaman cincau hitam yang telah dikeringkan.
Komponen pembentuk gel dari tanaman cincau hitam ini jika berdiri sendiri tidak
mampu membentuk gel yang kokoh. Akan tetapi apabila komponen pembentuk
gel cincau dicampurkan dengan pati dan abu Qi maka akan dihasilkan gel yang
kokoh.
Perbandingan antara komponen pembentuk gel, pati dan abu Qi
menentukan kekokohan dari gel cincau hitam. Selain kemampuannya dalam
menghasilkan gel bersama pati dan abu Qi tanaman cincau hitam juga tergolong
kedalam tanaman yang memiliki sifat sebagai antioksidan. Menurut (Lai, Chou,
& Chao, 2001), adanya senyawa aktif polifenol mampu melindungi kerusakan
5
DNA pada limfosit manusia yang terkena hidrogen peroksida dan iradiasi sinar
UV. Gel cincau hitam adalah massa gel yang berwarna hitam kecoklatan yang
diperoleh dari pengolahan panas tiga komponen yaitu komponen pembentuk gel
tanaman cincau, pati dan abu Qi. Massa ini mempunyai konsistensi mirip dengan
massa gel yang diperoleh dari agar-agar. Gel cincau akan terbentuk semakin kaku
dengan waktu yang semakin singkat apabila semakin tinggi kadar tepung pati
dan daun janggelan yang digunakan (Balai Penelitian Kimia, 1975), sedangkan
kekuatan gel cincau tergantung pada perbandingan komponen pembentuk gel,
pati dan abu Qi.
Gel cincau terjadi akibat adanya interaksi yang sinergis antara komponen
pati, mineral dan komponen pembentuk gel cincau. Interaksi-interaksi yang
mungkin terjadi meliputi interaksi elektrostatik, ikatan hidrogen, ikatan kovalen.
Apabila jenis ikatan tersebut semakin kuat maka air yang terperangkap
didalamnya akan terikat kuat sehingga gel akan semakin kokoh. Bentuk interaksi
dari gel cincau hitam kemungkinan mirip dengan interaksi gel antara Xantan
Gum dan Locus Bean Gum atau antara Xantan Gum dan Karagenan.
Gel Cincau
Gel cincau hijau merupakan hasil peremasan daun cincau hijau yang
dicampur dengan sejumlah air sebagai pelarutnya dan cairan yang didapatkan
akan mengental dengan sendirinya. Air yang digunakan sebagai pelarut dapat
mempengaruhi gel yang dihasilkan. Jika menggunakan air yang sadah, maka
akan didapatkan gel yang mempunyai tekstur yang agak kasar dan tidak kompak
karena terbentuknya gel sangat cepat. Jika menggunakan air yang kesadahannya
sangat tinggi akan menyebabkan larutan ekstrak menjadi sangat kental untuk
disaring dan balikan dapat membentuk gel saat itu (Untoro, 1985). Gel cincau
hijau dapat terbentuk pada suhu kamar yaitu antara 25 - 30 °C dan berwarna
hijau karena mengandung klorofil dan bersifat tidak tembus cahaya atau opaque
(Sunanto, 1995).
Menurut (Sunanto, 1995) gel adalah jaringan tiga dimensi yang agak padat
dan mengering yang medium dispersinya terdapat di dalamnya. Peristiwa
pembentukan gel disebut dengan gelasi. Gelasi merupakan fenomena yang
menarik dan kompleks. Menurut (Fardiaz, 1989), sifat pembentukan gel
6
bervariasi dari satu jenis hidrokoloid ke hidrokoloid lainnya tergantung dari
jenisnya.
Menurut (Glicksman, 1984) peristiwa pembentukan gel dapat dijelaskan
secara sederhana sebagai hubungan atau ikatan silang dari rantai-rantai panjang
polimer membentuk jaringan tiga dimensi yang bersambungan dan mengurung
cairan di dalamnya sehingga membentuk struktur yang padat dan kaku yang
tahan terhadap aliran di bawah tekanan. Jika terjadi ikatan silang pada polimer-
polimer yang terdiri dari rantai panjang dalam jumlah yang cukup, maka akan
terbentuk bangunan tiga dimensi yang kontinyu sehingga molekul pelarut akan
terbentuk di antaranya, terjadi immobilisasi molekul pelarut dan terbentuk
struktur kaku dan tegar yang tahan terhadap gaya maupun tekanan tertentu.
Gel cincau hijau yang terbentuk bersifat irreversible atau tidak dapat
dibuat gel kembali setelah dihancurkan walaupun melalui proses pemanasan. Gel
ini mudah mengalami sineresis terutama jika disimpan pada suhu kamar.
Pektin
Pektin merupakan polisakarida yang ditemukan pada buah-buahan dan
sayur-sayuran khususnya pada bagian antar sel atau pada bagian lamela tengah.
Oleh karena itu pektin sangat berpengaruh pada tekstur buah-buahan dan sayur-
sayuran (Fardiaz, 1989).
Pektin merupakan polimer dari asam galakturonat berbentuk rantai 1-4-
alfa-D-galakturonan dengan ester metil yang secara parsial terdapat di dalamnya.
Pada cabangnya terdapat pula L-arabinan dan 1-4-beta-D-galaktan. Umumnya
pektin mengandung 9 sampai 12 % ester metoksil. Pada pektin arbei kisaran ini
dapat turun sampai 0.2%. Pada sebagian pektin juga terdapat gugus asetil,
misalnya pada buah ceri 0.18%, jeruk 0.24%, arbei 1.43% dan gula bit 2.5%
(Fardiaz, 1989).
Menurut (Whistler & BeMiller, 1973), pektin merupakan komponen
polisakarida yang terdapat pada dinding sel tanaman yang bersama-sama dengan
serat berfungsi sebagai bahan perekat interseluler. Komponen yang banyak pada
pektin adalah asam D-Galakturonat, D-Galaktosa, L-arabinosa dan L-
rhamnosa dan terdapat dalam jumlah yang bervariasi.
7
Menurut (Fardiaz, 1989), gugus karboksil juga berpengaruh pada sifat-
sifat gel dari pektin. Pada pH di atas 3.5 maka pektin sulit membentuk gel dengan
gula karena sekitar 40% gugusan karboksil terionisasi. Hal ini disebabkan adanya
gaya tolak menolak antara gugusan-gugusan yang bermuatan negatif. Gula atau
komponen hidrofilik lainnya dibutuhkan untuk mengurangi solvatasi molekul
pektin. Jika kedua kondisi bergabung yaitu pH yang rendah dan kadar gula yang
tinggi, maka molekul-molekul pektin akan bergabung melalui ikatan hidrogen di
antara karboksil yang tidak terionisasi dan gugusan alkohol.
Proses pembuatan gel dari pektin dapat diklarifikasikan menjadi tiga
golongan yaitu cepat (rapid set), lambat (slow set) dan pektin bermetoksi rendah.
Sifat-sifatnya tergantung pada derajat polimerisasi, kandungan asam
anhidrouronat, dan derajat esterifikasi polimer (Fardiaz, 1989).
Menurut (Wirakartakusumah, Abdullah, & Syarif, 1992) kelarutan pektin
dipengaruhi kandungan metoksilnya. Pektin larut dalam air terutama air panas
dan bentuk larutan koloidalnya adalah pasta. Jika larutan tersebut ditambah gula
dan asam maka akan terbentuk gel. Menurut (Kirk & Othmer, 1952), Pektin yang
mengandung gugus metoksil tinggi larut dalam air dingin, sedangkan pektin yang
kandungan metoksilnya rendah memerlukan alkali atau asam oksalat.
Mineral Kalsium
Mineral kalsium adalah elemen yang esensial dalam mekanisme
pembentukan gel pektin bermetoksi rendah (Walter, 1991). Semakin rendah
derajat esterifikasi pektin maka kebutuhan kalsium semakin sedikit untuk
mencapai tekstur yang diinginkan. Mineral kalsium yang ditambahkan pada
bahan pangan adalah dalam bentuk garam, kalsium klorida, kalsium karbonat
dan kalsium sitrat pada tahun 1983 dinyatakan aman / GRAS (Generally
Recognized as Safe) oleh FDA.
Kemampuan kalsium untuk membentuk kompleks yang tidak larut
berhubungan dengan gugus karboksil bebas pada rantai pektin. Ada peningkatan
kecenderungan untuk pembentukan gel seperti penurunan derajat esterifikasi
pada pektin. Ikatan kalsium melibatkan gugus fungsi yang lain pada
penambahan gugus karboksil. Menurut (Rees, Morris, Tom, & Madden, 1982),
terjadi interaksi yang kuat antara kalsium dan atom oksigen lain pada pektin.
8
Ion kalsium sangat efektif pada pembentukan kompleks dengan
karbohidrat. Hal ini sebagian besar karena radius ioniknya yaitu 0.1 nm, cukup
besar sehingga dapat berkoordinasi dengan ruang atom oksigen seperti dalam
banyak gula, dan karena sifatnya yang fleksibel dengan arah ikatan
koordinaasinya (Walter, 1991).
Pada jaringan tanaman, 90% kaisium ada pada kondisi terikat atau tidak
larut (Walter, 1991). Sebanyak 50-70% terikat dalam bentuk yang mudah
digantikan oleh NaCl. Agen pengkelat dapat digunakan untuk melepas kalsium
jaringan. Agen pengkelat yang biasa digunakan yaitu EDTA atau natrium
heksametaphospat (Rahayu, 2000).
Sineresis
Sineresis adalah peristiwa pembebasan atau pelepasan medium terdispersi
secara spontan sekalipum pada kelembaban udara yang tinggi dan suhu yang
rendah. Menurut (Untoro, 1985), sineresis disebabkan adanya kontraksi akibat
terbentuknya ikatan-ikatan baru antara polimer dari struktur gel. (Glicksman,
1984) menggunakan istilah mengkerut (shrinkage) yang cenderung memeras air
termobilisasi di dalam gel.
(Untoro, 1985) menyatakan bahwa gel telah terbentuk dari sol, maka
ikatan hidrogen antara molekul polisakarida lambat laun akan menjadi luas,
sehingga meningkatkan micellcir region atau cristalloid region. Akibatnya gel
menjadi lebih kencang (firmer) dan menyebabkan pengkerutan.
Menurut (Aurand & Woods, 1973), sineresis dipengaruhi oleh nilai pH,
temperatur, tekanan mekanik dan konsentrasi fase terdispersi. Selain itu sineresis
juga dipengaruhi oleh perlakuan fisik, tekanan mekanik serta reaksi kimia.
Sineresis yang disebabkan oleh perubahan kimia seperti pada natrium alginat
menjadi kalsium alginat atau asam alginat yang tidak larut dalam air.
Menurut (Hermanson & Luciano, 1982), struktur dari gel merupakan
pendukung utama dari tekstur dan bertindak sebagai matriks (cetakan), mengikat
air dan bahan terlarut lain. Tetapi harus dijelaskan bahwa tekstur dan daya ikat
air merupakan sifat gel yang berbeda. Perubahan struktur dari gel mungkin
berpengaruh terhadap pengikatan air dan tekstur dengan sangat berbeda.
9
BAB III: METODE PENELITIAN
Penelitian dimulai dengan pembuatan abu Qi. Pembuatan abu Qi diawali
dengan membakarnya sampai menjadi arang lalu disiram dengan air.
Penambahan air tersebut menggunakan botol aqua yang diberi lubang diatasnya
sehingga air yang dikeluarkan sedikit demi sedikit sampai arang dapat
dipadamkan. Saat pemberian air untuk memadamkan arang tersebut, sembari
dilakukan pengadukan. Proses selanjutnya adalah pembakaran kembali sampai
arang berubah menjadi abu, lalu abu tersebut dilarutkan kedalam air
demineralisasi, kemudian diendapkan semalam. Dari hasil air Abu Qi yang
diperoleh, dilakukan tiga metode pengujian yaitu pengujian kandungan logam,
pengujian pH dan pengujian kandungan pestisida.
Dalam pembuatan cincau dengan penambahan air Abu Qi, pertama-tama
daun cincau diremas-remas dengan menggunakan air dengan berbagai
konsentrasi air abu Qi, lalu hasilnya disaring menggunakan saringan kain.
Kemudian hasil saringan di diamkan selama 1 malam sampai cincau mulai
terbentuk. Kemudian dibandingkan hasil cincau keduanya dengan beberapa
metode pengujian yaitu efek sineresis, kekenyalan, pestisida dan kandungan
mineralnya.
Indikator capaian adalah, tidak ditemukannya pestisida dalam larutan
abu Qi, tidak ditemukannya pestisida dalam cincau, meningkatnya kekenyalan
cincau yang mengandung abu Qi, jika dibandingkan dengan cincau yang tidak
mengandung abu Qi, dan lebih lambatnya laju sineresis cincau yang mengandung
abu Qi, jika dibandingkan dengan cincau yang tidak mengandung abu Qi.
Teknik pengumpulan data adalah teknik pencatatan manual dari
instrumen, lalu dianalisis dengan menggunakan program spreadsheet. Penafsiran
teruji atau tidaknya hipotesis dilihat dari indikator capaian, apakah sesuai
dengan grafik yang dihasilkan program spreadsheet.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi abu Qi terhadap
larutan cincau, sementara variabel terikatnya adalah kekenyalan cincau, laju
sineresis, dan kandungan pestisida, jika ada.
10
BAB IV: BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Biaya Keseretariatan dan Publikasi (11%) Rp. 1.255.000,-Biaya Transportasi (21%) Rp. 2.500.000,-Biaya Habis Pakai (10%) Rp. 1.250.000,-Biaya Laboratorium dan Peralatan Penunjang (58%) Rp. 7.044.000,-
Total Rp. 12.049.000,-
Kegiatan penelitian Bulan
1 Bulan
2 Bulan
3 Bulan
4 Bulan
5
Tahap 1 : Persiapan
1.1 Mendesain rancangan penelitian
1.2 Mengetahui pembuatan cincau dan kegunaan dari abu qi
1.3 Menganalisis datasheet komponen
1.4 Laporan tahap 1
Tahap 2 : Proses pembuatan cincau
1.1 Persiapan bahan yang akan digunakan
1.2 Pembuatan abu qi
1.3 Pembuatan cincau dengan abu qi
1.4 Laporan tahap 2
Tahap 3 : Pengujian terhadap kandungan pada bahan
3.1 pengujian terhadap kandungan logam , ph dan kandungan pestisida pada abu qi
3.2 pengujian terhadap efek sineresis, kekenyalan, pestisida dan kandungan mineral pada kedua hasil cincau
3.3 laporan tahap 3
Tahap 4 : Analisis data
4.1 membuat kesimpulan dari data kedua percobaaan
4.2 membuat laporan
11
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Y. (1985). Pengaruh Cara Pengeringan Daun Cincau (Premna oblongifolia Mold) dan Penambahan Bahan Pengikat Terhadap Sifat Gel yang Dihasilkan. Bogor: Fakultas Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor.
Asyhar, C. (1988). Isolasi dan Karakterisasi Komponen Pembentuk Gel dari Tanaman Cincau Hitam (Mesona palustris BL.). Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Aurand, L. W., & Woods, A. E. (1973). Food Chemistry. Caloocan: The AVI Publishing Company.
Balai Penelitian Kimia. (1975). Daun Janggelan (Mesona palustris). Bandung: Balai Penelitian Kimia.
Fardiaz, D. (1989). Hidrokoloid. Bogor: Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan PAU Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.
Glicksman, M. (1984). Hydrocolloids Vol. I. Florida: CRC Press.
Graham. (1976). Food Colloids. Connecticut: AVI Publishing Company.
Handayani, D. M. (2000). Mempelajari Pengaruh Ekstrak Cincau Hijau Cyclea barbata Terhadap Produksi Radikal Bebas Makrofag Peritoneal Mencit Secara In Vitro. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Hermanson, A. M., & Luciano, M. (1982). Gel characteristics water binding of the blood plasma gels and methodological aspects in the water binding of the gel system. Journal of Food Science, 1955-1962.
Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Jakarta: Yayasan Sarana Wana.
Kirk, R. E., & Othmer. (1952). Encyclopedia of Chemical Technology. New York: Interscience Publishers Company.
Koessitoresmi, A. (2002). Kapasitas Anti Oksidan Ekstrak Batang dan Daun Cincau Hijau Cyclea barbata pada Sel Limfosit Manusia Secara In Vitro. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Lai, L. S., & Chao, S. J. (2000). Effect of Salt on the Thermal Reversibility of Starch and Hsian-tsao (Mesona procumbens Hemsl) Leaf Gum Mixed System. Journal Food Chemistry and Toxicology, 954-959.
Lai, L. S., Chou, S. T., & Chao, W. W. (2001). Studies on the Antioxidative Activities of Hsian-tsao (Mesona procumbens Hemsl) Leaf Gum. Journal of Agriculture Food Chemistry, 963-968.
Pitojo, S., & Zumiati. (2005). Cincau: Cara Pembuatan dan Variasi Olahannya. Jakart: Agromedia Pustaka.
Rahayu, S. (2000). Mempelajari Pengaruh pH, Penambahan CaCl2 dan Alginat Terhadap Karakteristik Gel Cincau Hijau. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
12
Rees, D. A., Morris, E. R., Tom, D., & Madden, J. K. (1982). Shapes and interactions of Carbohydrates chains. Dalam D. A. Rees, E. R. Morris, D. Tom, & J. K. Madden, The Polysaccharides. New York: Academic Press.
Sendiko, H. (1987). Mempelajari Beberapa Aspek Fisiko Kimia Pada Pembentukan Gel Cincau Hitam dari Ekstrak Tanaman Janggelan (Mesona palustris BL). Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Sunanto, H. (1995). Budidaya Cincau. Yogyakarta: Kanisius.
Supriharso, H. (1991). Identifikasi Mineral Abu Qi yang berperan dalam Pembentukan Gel Cincau Hitam dari Tanaman Cincau Hitam (Mesona palustris BL). Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Tejasari, F. R., & Zakaria. (2000). Sifat Fungsional Jahe: Fraksi 1 dan 2 Senyawa Bioaktif Oleoresin Rimpang Jahe Menurunkan Peroksidasi Lipid Membran Sel Limfosit Secara In vitro. Prosiding Seminar Nasional, (hal. Vol II). Jakarta.
Untoro, A. (1985). Mempelajari Beberapa Sifat Dasar Dalam Pembentukan Gel Dari Cincau Hijau Premna oblongifolia Merr. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Wahab, E. (1983). Pengaruh Jenis Serta Rasio Tepung dan Ekstrak Kering Tanaman Janggelan (Mesona Palustris BL) terhadap kekuatan gel yang dibentuknya. Bogor: Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Walter. (1991). The Chemistry and Technology of Pectins. California: Academic Press.
Whistler, R. I., & BeMiller, J. N. (1973). Industrial Gums: Polysaccharides and Their Derivates. 3rd ed. California: Academic Press.
Winarno, F. G. (1997). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia.
Wirakartakusumah, M. A., Abdullah, K., & Syarif, A. M. (1992). Sifat Fisik Pangan. Bogor: PAU Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.
Zakaria, F. R., Prangdimurti, E., Ananta, E., & Pandoyo, A. S. (2001). Aktifitas Anti Kanker Gel Cincau Hijau (Cyclea barbata). Bogor: Pusat Kajian Makanan Tradisional IPB.
13
LAMPIRAN
Biodata Ketua dan Anggota
A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap (dengan gelar) Malikussaid 2. Jenis Kelamin Laki-Laki 3. Program Studi Kimia 4. NIM 1306411770 5. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 1 Februari 1996 6. Email [email protected] 7. Nomor Telepon/HP 02189940087/085813890153
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA Nama Institusi SD Inpres
Katangka SMP Al-Jannah Islamic Fullday School
SMA Negeri 58 Jakarta
Jurusan IPA Tahun Masuk-Lulus
2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1. 2.
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya) No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1 Participant in Japan East Asia Network of Exchange for Students and Youths
Japan International Cooperation Center
2011
2 Peserta Olimpiade Sains Nasional Bidang Kimia Tingkat Provinsi II DKI Jakarta
SMA Negeri 58 Jakarta
2012
3 Peserta Jambore Kewirausahaan Pelajar Nasional 2013
Kementerian Pemuda dan Olahraga
2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah Program Kreativitas Mahasiswa – Penelitian
14
Depok, 28 Oktober 2013 Ketua, Malikussaid
A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap (dengan gelar) Arsy Imanda N. Raswati 2. Jenis Kelamin Perempuan 3. Program Studi Kimia 4. NIM 1206216286 5. Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 14 November 1994 6. Email [email protected] 7. Nomor Telepon/HP 02178883281/085779313834
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA Nama Institusi
SD Negeri Srengseng Sawah 04 Pagi
SMP Negeri 131 Jakarta
SMA Negeri 109 Jakarta
Jurusan IPA Tahun Masuk-Lulus
2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1. 2.
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya) No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1 Juara III Lomba Karya Ilmiah Remaja Tingkat Jakarta Selatan dengan Judul “Pemanfaatan Ekstrak Moringa Oleifera Lamk sebagai Alternatif Pangan yang Mengandung Asam Amino Essensial dalam Bentuk Sirup”
Kelompok Ilmiah Remaja Jakarta Selatan
2010
2 Juara 9 Karya Tulis Ilmiah Terbaik se-Nasional dengan Judul “Pemanfaatan Ekstrak Moringa Oleifera Lamk sebagai Alternatif Pangan yang Mengandung Asam Amino Essensial dalam Bentuk Sirup”
Institut Pertanian Bogor
2010
15
3 Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah se-Jabodetabek dengan Judul “Pemanfaatan Ekstrak Mimba sebagai Pestisida Alami untuk Mengurangi Wabah Hama Ulat Bulu di Probolinggo
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah Program Kreativitas Mahasiswa – Penelitian
Depok, 28 Oktober 2013 Anggota, Arsy Imanda N. Raswati
A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap (dengan gelar) Rendy Pramuda Putra 2. Jenis Kelamin Laki-Laki 3. Program Studi Kimia 4. NIM 1306411764 5. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 14 Juni 1995 6. Email [email protected] 7. Nomor HP 081290001406
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA Nama Institusi SD Swasta Kartika
VIII-I SMP Negeri 103 Jakarta
SMA Negeri 42 Jakarta
Jurusan IPA Tahun Masuk-Lulus
2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1. 2.
16
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1 2 3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah Program Kreativitas Mahasiswa – Penelitian
Depok, 28 Oktober 2013 Anggota, Rendy Pramuda Putra
A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap (dengan gelar) Rimania Dwi Haryani 2. Jenis Kelamin Perempuan 3. Program Studi Kimia 4. NIM 1306411796 5. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 25 Januari 1996 6. Email [email protected] 7. Nomor HP 081315880002
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA Nama Institusi SD Islam Terpadu
Nurul Hikmah SMP Negeri 216 Jakarta
SMA Negeri 54 Jakarta
Jurusan IPA Tahun Masuk-Lulus
2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1. 2.
17
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1 2 3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah Program Kreativitas Mahasiswa – Penelitian
Depok, 28 Oktober 2013 Anggota, Rimania Dwi Haryani
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Riska Tamala 2. Jenis Kelamin Perempuan 3. Program Studi Kimia 4. NIM 1306366092 5. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 25 Agustus 1995 6. Email [email protected] 7. Nomor Telepon/HP 02178894080/089637704514
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA Nama Institusi SD Negeri Cipedak
05 Pagi SMP Negeri 131 Jakarta
SMA Negeri 97 Jakarta
Jurusan IPA Tahun Masuk-Lulus
2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1. 2.
18
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1 2 3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah Program Kreativitas Mahasiswa – Penelitian
Depok, 28 Oktober 2013 Anggota, Riska Tamala
19
Justifikasi Anggaran Kegiatan
No. Butir Pengeluaran Harga Satuan @Justifikasi Pemakaian
Biaya Keseretariatan dan Publikasi (11%) 1. Kesekretariatan Rp. 50.000,-2. Perizinan Rp. 250.000,-
3. Observasi Masyarakat dan Pengumpulan Data Rp. 700.000,-
4. Pelaporan dan Penggandaan Rp. 75.000,-5. Publikasi Hasil Rp. 180.000,-
Subtotal Rp. 1.255.000,-Biaya Transportasi (21%)
1. Transportasi ke Jonggol (Observasi ke Masyarakat) Rp. 200.000,- 3 Rp. 600.000,-
2. Transportasi ke Bogor (Uji Pangan) Rp. 300.000,- 2 Rp. 600.000,-
3. Transportasi ke Depok (Uji Kromatografi)
Rp. 50.000,- 2 Rp. 100.000,-
4. Transportasi ke Citra Indah (Team Building)
Rp. 200.000,- 5 Rp. 1.000.000,-
5. Transportasi Pembelian Bahan
Rp. 200.000,- 1 Rp. 200.000,-
Subtotal Rp. 2.500.000,-Biaya Habis Pakai (10%) 1. Pembelian Bahan Abu Qi Rp. 200.000,-2. Pembelian Bahan Cincau Rp. 350.000,-3. Pembelian Aquademin Rp. 700.000,-
Subtotal Rp. 1.250.000,-Biaya Laboratorium dan Peralatan Penunjang (58%) 1. Biaya Uji Kandungan Logam Rp. 754.000,- 3 Rp. 2.262.000,-2. Biaya Uji Pestisida Rp. 1.014.000,- 3 Rp. 3.042.000,-3. Biaya Uji Kekenyalan Rp. 200.000,- 5 Rp. 1.000.000,-4. Biaya Uji Sineresis Rp. 20.000,- 5 Rp. 100.000,-5. Wadah Bahan Rp. 80.000,- 8 Rp. 640.000,-
Subtotal Rp. 7.044.000,-Total Rp. 12.049.000,-
20
Organisasi Tim dan Pembagian Tugas
No. Nama/NIM Program Studi
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu
Uraian Tugas
1. Malikussaid 1306411770
Kimia - 8 jam/minggu
Koordinator, Kesekretariatan, Pengolahan Bahan
2 Arsy Imanda 1206216286
Kimia - 5 jam/minggu
Pengujian Bahan, Pengumpulan dan Analisis Data
3 Rendy Pramuda Putra 1306411764
Kimia - 2 jam/minggu
Publikasi dan Dokumentasi
4 Rimania Dwi Haryani 1306411796
Kimia - 7 jam/minggu
Transportasi dan Perlengkapan
5 Riska Tamala 1306366092
Kimia - 10 jam/minggu
Pengumpulan Bahan, Pengolahan Bahan
21
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI / PELAKSANA
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Malikussaid NPM : 1306411770 Program Studi : Kimia Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Dengan ini menyatakan bahwa PKM Penelitian saya dengan Judul:
Judul Kegia Manfaat Kandungan Abu Qi dalam Proses Pembuatan Cincau, serta Dampaknya Terhadap Kesehatan
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat orisinal dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan
ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan
sebenar-benarnya.
Depok, 15 Oktober 2013 Mengetahui, Pjs. Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia Arman Nefi, S.H., M.M. NIP. 0508050277
Ketua Pelaksana Kegiatan Malikussaid NPM. 1306411770