usulan perbaikan sistem kerja pada stasiun produksi

40
USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI PERUSAHAAN WOODEN CRAFT SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri Disusun oleh: Nama : Hans Lemuel NPM : 2013610153 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG 2017

Upload: others

Post on 04-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA

STASIUN PRODUKSI PERUSAHAAN WOODEN

CRAFT

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar

Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri

Disusun oleh:

Nama : Hans Lemuel

NPM : 2013610153

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

BANDUNG

2017

Page 2: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI
Page 3: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI
Page 4: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

i

ABSTRAK

Perusahaan Wooden Craft merupakan perusahaan yang bergerak pada industri kayu produk handmade dengan proses produksi manual. Industri ini sedang berkembang pesat di Indonesia. Kualitas produk yang dihasilkan sangat bergantung dari keahlian tangan pekerja pada stasiun produksi. Sistem kerja pada stasiun produksi saat ini masih buruk yang meliputi kondisi lingkungan kerja, metode kerja, postur pekerja, dan stasiun kerja. Keluhan sakit pada beberapa bagian tubuh sering dirasakan oleh pekerja selama melakukan aktivitas pekerjaannya, selain itu pekerja juga sering mengeluhkan kondisi stasiun kerja yang tidak layak. Pengukuran postur kerja menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment dilakukan untuk melihat bagaimana kondisi postur pekerja dalam melakukan pekerjaannya dan apa dampaknya bagi bagian tubuh pekerja serta apa aksi yang harus dilakukan untuk memperbaikinya. Pembuatan peta aliran proses serta diagram aliran juga dilakukan guna mempermudah perbaikan yang akan dilakukan. Pengukuran faktor-faktor lingkungan kerja seperti pencahayaan, kelembaban, kebisingan, serta suhu juga turut dilakukan. Pengukuran-pengukuran tersebut menjadi acuan dan bahan evaluasi untuk merancang usulan perbaikan terhadap sistem kerja pada stasiun produksi. Usulan perbaikan yang dihasilkan adalah rancangan kursi dengan mempertimbangkan data antropometri pekerja, meja kerja serta dudukan mesin mempertimbangkan postur kerja yang baik dan ideal, wadah sisa potongan kayu, serta penggantian lampu untuk stasiun kerja, perubahan diagram aliran serta peta aliran proses untuk sistem produksi yang menghasilkan pengurangan waktu dan jarak perpindahan dalam sistem produksi, pemakaian alat bantu berupa earplug untuk pekerja cutting. Usulan-usulan ini diterapkan secara langsung pada stasiun produksi perusahaan Wooden Craft.

Page 5: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

ii

ABSTRACT

Wooden Craft is a company which running on handmade wood industry.

This company still have manually production process. Wood industry in Indonesia

was growing significantly. Quality of the product depends on movement of hand’s

workers in production station. Work system nowadays still having a bad situation,

this system include working environment, work method, worker’s posture, and

also the condition of working stastion. The workers often feel unwell with their

bodies. The workers also often say about the bad condition of the working

station.

Measurement of worker’s posture using Rapid Entire Body Assessment

was done. The reason of doing the measurement is looking for condition of the

posture and also the effect of that posture. Flow process chart also was made for

making step of system’s improvement more easy to do. Measurement of lighting,

humidity, sound, and temperature also was been doing. The puprose of that

measurement is for evaluating and make system’s improvement.

The improvement is new chair, working table which using

anthropometry, base for cutting machine, container for wood waste, replacing the

old lamp with the new and better one, change of flow diagram, and also change

for flow process chart which reducing time and distance of production system.

Spesific for cutting’s worker, the worker will use earplug. All the improvement was

been being implemented directly in production station of Wooden Craft.

Page 6: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi

dengan judul “Usulan Perbaikan Sistem Kerja Pada Stasiun Produksi

Perusahaan Wooden Craft”.

Dalam penyusunan laporan skripsi ini, penulis menyadari bahwa hasil

penelitian yang disajikan di dalam laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan

keterbatasan, oleh karena itu penulis akan sangat berterima kasih jika ada saran

dan kritik dari pembaca.

Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-

pihak yang telah membantu serta mendukung proses penyelesaian dan

penyusunan laporan kerja praktek ini, antara lain :

1. Bapak Romy Loice, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing penulis dengan penuh semangat, kesabaran dan ketelitian

serta telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran di tengah-tengah

kesibukannya sebagai dosen dan mengarahkan penulis dari fase awal

pemilihan topik, proposal skripsi, seminar hingga fase akhir selesainya

laporan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Carles Sitompul, S.T., M.T., M.I.M selaku koordinator skripsi

yang telah memberikan briefing skripsi, yang telah menyampaikan

gambaran tentang pengerjaan skripsi dengan baik.

3. Bapak Dr. Thedy Yogasara, ST, M.EngSc selaku dosen penguji

proposal skripsi yang telah sabar menguji dan memberi masukan yang

sangat berguna bagi penelitian skripsi ini.

4. Ibu Paulina Kus Ariningsih, S.T., M.Sc selaku dosen penguji proposal

skripsi yang telah sabar menguji dan memberi masukan yang sangat

berguna bagi penelitian skripsi ini. Serta selaku Kepala Laboratorium

Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi yang telah memberi izin

penulis meminjam alat ukur yang berhubungan dengan penelitian, serta

memberi izin penulis untuk menggunakan ruangan laboratorium analisis

perancangan kerja dan ergonomi untuk seminar skripsi.

Page 7: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

iv

5. Teman-teman penulis yang tidak dapat disebutkan namanya satu per

satu, yang telah memberi masukan serta diskusi yang positif selama

pengerjaan skripsi ini.

6. Orang tua penulis, selaku pemberi dukungan moril dan materiil bagi

penulis.

7. Segenap staf Tata Usaha Teknik Industri Universitas Katolik

Parahyangan Bandung.

Akhir kata, penulis memohon maaf atas kekurangan dan kekeliruan

yang terdapat dalam penulisan laporan ini. Penulis mengharapkan laporan skripsi

ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandung, 28 Mei 2017

Hans Lemuel

(2013610153)

Page 8: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. I-1

I.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... I-1

I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ................................................... I-2

I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian .................................. I-17

I.4 Tujuan Penelitian .............................................................................. I-18

I.5 Manfaat Penelitian ............................................................................ I-18

I.6 Metodologi Penelitian ....................................................................... I-18

I.7 Sistematika Penulisan ...................................................................... I-21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... II-1

II.1 Sistem Kerja ..................................................................................... II-1

II.2 Peta Kerja ......................................................................................... II-1

II.2.1 Peta Aliran Proses ....................................................................... II-2

II.2.2 Diagram Aliran ............................................................................. II-3

II.3 Rapid Entire Body Assessment (REBA) ........................................... II-4

II.4 Antropometri ..................................................................................... II-11

II.5 Nordic Body Map .............................................................................. II-12

II.6 Ergonomi .......................................................................................... II-13

II.7 Lingkungan Kerja ............................................................................. II-14

II.8 Perancangan Stasiun Kerja .............................................................. II-17

II.9 Penilaian Beban Kerja Fisik.............................................................. II-17

II.10 Diagram Tulang Ikan (Fishbone Diagram) ..................................... II-19

BAB III SISTEM KERJA SAAT INI ................................................................ III-1

III.1 Data Lingkungan Kerja Stasiun Produksi Saat Ini ............................ III-1

Page 9: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

vi

III.2 Kondisi Awal Stasiun Kerja Bagian Produksi .................................... III-7

III.3 Peta Aliran Proses (Flow Process Chart) ......................................... III-11

III.4 Diagram Aliran .................................................................................. III-12

III.5 Pengambilan dan Pengolahan Data Postur Kerja Pekerja Stasiun

Produksi ............................................................................................ III-14

III.6 Pengukuran Beban Kerja Fisik ......................................................... III-27

BAB IV EVALUASI DAN SISTEM KERJA USULAN .................................... IV-1

IV.1 Usulan Lingkungan Kerja Stasiun Produksi ..................................... IV-1

IV.1.1 Rancangan Usulan Lingkungan Kerja Stasiun Produksi ........... IV-1

IV.1.2 Data Lingkungan Kerja Stasiun Produksi Sistem Usulan .......... IV-3

IV.2 Usulan Kondisi Stasiun Kerja Bagian Produksi ................................ IV-6

IV.2.1 Usulan Kondisi Stasiun Cutting ................................................. IV-6

IV.2.2 Usulan Kondisi Stasiun Finishing .............................................. IV-10

IV.2.3 Usulan Kondisi Stasiun Spraying dan Stasiun

Pengeringan Produk .................................................................. IV-12

IV.3 Usulan Perbaikan Diagram Aliran .................................................... IV-13

IV.4 Usulan Perbaikan Peta Aliran Proses .............................................. IV-14

IV.5 Usulan Perbaikan Postur Kerja ....................................................... IV-15

BAB V ANALISIS ........................................................................................... V-1

V.1 Analisis Pengambilan Data Lingkungan Kerja ................................. V-1

V.2 Analisis Pembuatan Peta Aliran Proses ........................................... V-2

V.3 Analisis Diagram Aliran .................................................................... V-2

V.3.1 Analisis Pembuatan Diagram Aliran ........................................... V-2

V.3.2 Analisis Diagram Aliran Kondisi Awal dan Kondisi Usulan ......... V-3

V.4 Analisis Pemilihan Metode REBA (Rapid Entire Body Assessment) V-3

V.5 Analisis Pengukuran Beban Kerja Fisik ........................................... V-4

V.6 Analisis Kondisi Lingkungan Kerja Sistem Usulan ........................... V-5

V.7 Analisis Postur Kerja Awal dan Usulan ............................................ V-6

V.7.1 Analisis Postur Kerja Awal dan Usulan Pekerja Cutting ............. V-6

V.7.2 Analisis Postur Kerja Awal dan Usulan Pekerja Finishing .......... V-7

V.7.3 Analisis Postur Kerja Awal dan Usulan Pekerja Spraying .......... V-9

V.8 Analisis Perbandingan Sistem Kerja Awal dan Usulan ..................... V-10

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ V-1

VI.1 Kesimpulan ...................................................................................... VI-1

Page 10: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

vii

VI.2 Saran .............................................................................................. VI-2

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

viii

Page 12: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

ix

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Data Jumlah Pesanan Tahun 2016 ............................................. I-3

Tabel I.2 Kuesioner Nordic Body Map Pekerja Stasiun Cutting ................. I-7

Tabel I.3 Hasil Wawancara Pekerja Stasiun Cutting .................................. I-9

Tabel I.4 Kuesioner Nordic Body Map Pekerja Stasiun Finishing .............. I-10

Tabel I.5 Hasil Wawancara Pekerja Stasiun Finishing ............................... I-12

Tabel I.6 Kuesioner Nordic Body Map Pekerja Stasiun Spraying .............. I-13

Tabel I.7 Hasil Wawancara Pekerja Stasiun Spraying ............................... I-15

Tabel II.1 Penilaian Postur Batang Tubuh ..................................................... II-5

Tabel II.2 Penilaian Postur Leher .................................................................. II-6

Tabel II.3 Penilaian Postur Kaki .................................................................... II-7

Tabel II.4 Penilaian Postur Lengan Bagian Atas ........................................... II-7

Tabel II.5 Penilaian Postur Lengan Bagian Bawah ....................................... II-8

Tabel II.6 Penilaian Postur Pergelangan Tangan .......................................... II-9

Tabel II.7 Tabel A (REBA) ............................................................................. II-9

Tabel II.8 Tabel B (REBA) ............................................................................. II-10

Tabel II.9 Tabel C (REBA) ............................................................................. II-11

Tabel II.10 Tingkat Resiko REBA .................................................................... II-11

Tabel II.11 Temperatur Ideal ........................................................................... II-14

Tabel II.12 Intensitas Kebisingan .................................................................... II-15

Tabel II.13 Durasi Pemaparan Harian untuk Kebisingan ................................ II-15

Tabel II.14 Tingkat Pencahayaan Lingkungan Kerja ....................................... II-16

Tabel II.15 Tingkat Kelembaban Lingkungan Kerja......................................... II-17

Tabel II.16 Klasifikasi % CVL .......................................................................... II-18

Tabel III.1 Data Lingkungan Kerja Hari Selasa .............................................. III-3

Tabel III.2 Hasil Data Lingkungan Kerja Stasiun Produksi ............................. III-6

Tabel III.3 Kesimpulan Kondisi Lingkungan Kerja Stasiun Produksi ............. III-7

Tabel III.4 Ringkasan Peta Aliran Proses Kondisi Sekarang .......................... III-12

Tabel III.5 Skor Postur Pekerja Cutting .......................................................... III-15

Tabel III.6 Tabel A Pekerja Cutting................................................................. III-15

Tabel III.7 Tabel B Pekerja Cutting................................................................. III-16

Page 13: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

x

Tabel III.8 Tabel C Pekerja Cutting ................................................................. III-16

Tabel III.9 Skor Postur Pekerja Finishing ....................................................... III-15

Tabel III.10 Tabel A Pekerja Finishing ............................................................ III-18

Tabel III.11 Tabel B Pekerja Finishing ............................................................ III-19

Tabel III.12 Tabel C Pekerja Finishing ............................................................ III-20

Tabel III.13 Skor Postur Pertama Pekerja Spraying ....................................... III-21

Tabel III.14 Tabel A Pekerja Spraying Postur Pertama .................................. III-22

Tabel III.15 Tabel B Pekerja Spraying Postur Pertama .................................. III-22

Tabel III.16 Tabel C Pekerja Spraying Postur Pertama .................................. III-23

Tabel III.17 Skor Postur Kedua Pekerja Spraying .......................................... III-25

Tabel III.18 Tabel A Pekerja Spraying Postur Kedua ..................................... III-25

Tabel III.19 Tabel B Pekerja Spraying Postur Kedua ..................................... III-26

Tabel III.20 Tabel C Pekerja Spraying Postur Kedua ..................................... III-26

Tabel III.21 Rekapitulasi Skor REBA .............................................................. III-27

Tabel III.22 Data Denyut Nadi Pekerja Cutting ............................................... III-28

Tabel III.23 Data Denyut Nadi Pekerja Finishing ............................................ III-28

Tabel III.24 Data Denyut Nadi Pekerja Spraying ............................................ III-29

Tabel III.25 Data Denyut Nadi Maksimal Pekerja ........................................... III-30

Tabel III.26 Kesimpulan Hasil Pengukuran Beban Kerja Fisik ...................... III-31

Tabel IV.1 Hasil Pengukuran Lingkungan Kerja Sistem Usulan .................. IV-4

Tabel IV.2 Rekapan Hasil Pengukuran Lingkungan Kerja Sistem Usulan .. IV-5

Tabel IV.3 Ringkasan Peta Aliran Proses Kondisi Usulan ........................... IV-14

Tabel IV.4 Skor Postur Pekerja Cutting Sistem Usulan ............................... IV-16

Tabel IV.5 Tabel A Pekerja Cutting Sistem Usulan ...................................... IV-16

Tabel IV.6 Tabel B Pekerja Cutting Sistem Usulan ...................................... IV-17

Tabel IV.7 Tabel C Pekerja Cutting Sistem Usulan ...................................... IV-17

Tabel IV.8 Skor Postur Pekerja Finishing Sistem Usulan ............................ IV-19

Tabel IV.9 Tabel A Pekerja Finishing Sistem Usulan ................................... IV-20

Tabel IV.10 Tabel B Pekerja Finishing Sistem Usulan ................................... IV-20

Tabel IV.11 Tabel C Pekerja Finishing Sistem Usulan ................................... IV-21

Tabel IV.12 Skor Postur Pekerja Spraying Sistem Usulan ............................ IV-23

Tabel IV.13 Tabel A Pekerja Spraying Sistem Usulan ................................... IV-23

Tabel IV.14 Tabel B Pekerja Cutting Sistem Usulan ...................................... IV-24

Tabel IV.15 Tabel C Pekerja Cutting Sistem Usulan ...................................... IV-24

Page 14: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

xi

Tabel V.1 Perbandingan Lingkungan Kerja Sistem Kerja Awal & Usulan ... V-5

Tabel V.2 Perbandingan Postur Kerja Sistem Kerja Awal & Usulan ........... V-6

Tabel V.3 Perbandingan Sistem Kerja Awal & Usulan ................................ V-10

Page 15: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Produk Woodenname ............................................................... I-4

Page 16: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

xiii

Gambar I.2 Produk Siluet Kayu ................................................................... I-4

Gambar I.3 Logo Kayu ................................................................................ I-5

Gambar I.4 Layout Bagian Produksi Perusahaan ....................................... I-5

Gambar I.5 Stasiun Cutting ......................................................................... I-6

Gambar I.6 Visualisasi Tingkat Sakit Pekerja Cutting ................................. I-8

Gambar I.7 Stasiun Finishing ...................................................................... I-9

Gambar I.8 Visualisasi Tingkat Sakit Pekerja Finishing .............................. I-11

Gambar I.9 Stasiun Spraying ...................................................................... I-12

Gambar I.10 Visualisasi Tingkat Sakit Pekerja Spraying .............................. I-14

Gambar I.11 Stasiun Pengeringan Produk .................................................... I-15

Gambar I.12 Fishbone Diagram Sistem Kerja Bagian Produksi Buruk ......... I-16

Gambar I.13 Metodologi Penelitian ............................................................... I-19

Gambar II.1 Lambang dalam Peta Kerja ...................................................... II-2

Gambar II.2 REBA worksheet ....................................................................... II-4

Gambar II.3 Sudut Postur Batang Tubuh ...................................................... II-5

Gambar II.4 Sudut Postur Leher ................................................................... II-6

Gambar II.5 Sudut Postur Kaki ...................................................................... II-6

Gambar II.6 Sudut Postur Lengan Bagian Atas ............................................ II-7

Gambar II.7 Sudut Postur Lengan Bagian Bawah......................................... II-8

Gambar II.8 Pergelangan Tangan ................................................................. II-9

Gambar II.9 Pengukuran Antropometri.......................................................... II-12

Gambar II.10 Contoh Kuesioner Nordic Body Map ......................................... II-13

Gambar II.11 Diagram Tulang Ikan ................................................................. II-19

Gambar III.1 Titik Pengambilan Data Lingkungan Kerja untuk Pekerja

Cutting ....................................................................................... III-2

Gambar III.2 Titik Pengambilan Data Lingkungan Kerja untuk Pekerja

Finishing .................................................................................... III-2

Gambar III.3 Titik Pengambilan Data Lingkungan Kerja untuk Pekerja

Spraying .................................................................................... III-3

Gambar III.4 Kondisi Stasiun Cutting ............................................................. III-8

Gambar III.5 Kondisi Stasiun Finishing .......................................................... III-9

Gambar III.6 Tempat Penyimpanan Kaleng Cat............................................. III-9

Gambar III.7 Kondisi Stasiun Pengeringan Produk ........................................ III-10

Gambar III.8 Lokasi Stasiun Spraying ............................................................ III-11

Page 17: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

xiv

Gambar III.9 Diagram Aliran ........................................................................... III-13

Gambar III.10 Postur Kerja Pekerja Cutting ..................................................... III-14

Gambar III.11 Postur Kerja Pekerja Finishing .................................................. III-17

Gambar III.12 Postur Pertama Pekerja Spraying ............................................. III-21

Gambar III.13 Postur Kedua Pekerja Spraying ................................................. III-24

Gambar IV.1 Ear Plug ..................................................................................... IV-2

Gambar IV.2 Lampu LED 9 Watt dan Penggunaannya .................................. IV2

Gambar IV.3 Lampu LED 14 Watt dan Penggunaannya ................................ IV3

Gambar IV.4 Usulan Bentuk Dudukan Mesin Cutting ..................................... IV6

Gambar IV.5 Ukuran Dudukan Mesin Cutting ................................................ IV7

Gambar IV.6 Usulan Bentuk Kursi .................................................................. IV8

Gambar IV.7 Ukuran Kursi Pekerja Cutting .................................................... IV8

Gambar IV.8 Wadah Penampungan Sisa Potongan Kayu ............................. IV9

Gambar IV.9 Ukuran Wadah Penampungan Sisa Potongan Kayu ................ IV9

Gambar IV.10 Meja Untuk Pekerja Stasiun Finishing ....................................... IV10

Gambar IV.11 Ukuran Meja Untuk Pekerja Stasiun Finishing .......................... IV11

Gambar IV.12 Alas Duduk Untuk Pekerja Stasiun Finishing ............................ IV11

Gambar IV.13 Tali Usulan ................................................................................ IV12

Gambar IV.14 Diagram Aliran Usulan .............................................................. IV13

Gambar IV.15 Postur Kerja Pekerja Cutting Sistem Usulan ............................. IV15

Gambar IV.16 Postur Kerja Pekerja Finishing Sistem Usulan .......................... IV19

Gambar IV.17 Postur Kerja Pekerja Spraying Sistem Usulan .......................... IV22

Gambar V.1 Perbandingan Postur Pekerja Cutting Sistem Awal & Usulan ... V7

Gambar V.2 Perbandingan Postur Pekerja Finishing Sistem Awal & Usulan V8

Gambar V.3 Perbandingan Postur Pekerja Spraying Sistem Awal & Usulan V9

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Data Lingkungan Kerja Sistem Awal

Page 18: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

xv

Lampiran B Peta Aliran Proses Sistem Awal

Lampiran C Data Lingkungan Kerja Sistem Usulan

Lampiran D Peta Aliran Proses Sistem Usulan

Page 19: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah,

identifikasi dan rumusan masalah, pembatasan masalah dan asumsi penelitian,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan.

I.1 Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan jaman dan teknologi, persaingan di dunia industri

kreatif semakin kompetitif khususnya di Indonesia. Masyarakat Ekonomi Asean

(MEA) juga memberikan dampak semakin tingginya kompetisi di industri kreatif.

Tetapi Indonesia dinilai belum siap untuk menghadapi MEA, karena menurut

survei yang dilakukan Ikatan Pengusaha Indonesia bahwa kesiapan Indonesia

berada pada angka 20%. Salah satu industri kreatif yang cukup berkembang

dengan pesat adalah kerajinan tangan berbahan dasar kayu. Kerajinan kayu

tersebut beragam bentuknya mulai dari furniture, hiasan rumah, pelengkap

restoran atau cafe, plakat, serta nama dan logo berbahan kayu. Perusahaan

yang bergerak dalam industri ini di Indonesia berjumlah cukup banyak mulai dari

skala kecil sampai besar. Sebagian besar dari perusahan kerajinan kayu ini

menjual produknya dengan memanfaatkan media sosial berbasis internet.

Berdasarkan survei yang dilakukan sepanjang tahun 2016 oleh Asosiasi

Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) didapatkan data bahwa 132,7

juta orang Indonesia telah terhubung dengan internet. Jumlah orang Indonesia

yang terhubung dengan internet dengan kata lain lebih dari setengah penduduk

Indonesia. Kehadiran koneksi internet yang semakin membaik dan merata di

berbagai penjuru Indonesia memiliki dampak yang positif terhadap usaha yang

menggunakan internet sebagai sarana pemasaran.

Dampak positif kehadiran koneksi internet yang membaik tersebut

berpengaruh terhadap kemudahan menjangkau pasar yang luas dan beragam.

Tetapi di lain sisi, perkembangan kemudahan akses internet juga mempermudah

perusahaan baru untuk memasarkan produk secara online. Kemudahan tersebut

Page 20: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-2

membuat perusahaan harus memiliki competitive advantage sehingga dapat

bertahan menghadapi persaingan serta dapat unggul dibanding kompetitor.

Tidak sedikit perusahaan yang bergerak dalam industri kerajinan kayu yang

gulung tikar karena kualitas produk yang kalah dibanding kompetitor maupun

jumlah penjualan yang kurang mendukung.

Proses produksi serta kondisi tempat produksi yang dimiliki perusahaan

sangat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan karena sebagian besar

kerajinan kayu dilakukan secara handmade. Tidak terkecuali untuk perusahaan

yang menggunakan teknologi canggih seperti mesin CNC, karena setelah proses

pemotongan menggunakan mesin CNC, tetap harus dilakukan proses-proses

selanjutnya yang dilakukan secara manual menggunakan tangan pekerja.

Pekerja menjadi sosok penting pada industri kerajinan kayu, karena banyak

aktivitas yang dilakukan manual menggunakan kemampuan dan tenaga pekerja.

Beberapa hal yang berpengaruh terhadap performansi pekerja adalah kondisi

postur pekerja saat melakukan pekerjaannya, lingkungan kerja, metode kerja,

serta beban kerja yang menjadi tanggungan pekerja.

Salah satu perusahaan yang memproduksi kerajinan kayu adalah

Wooden Craft, perusahaan ini membuat produk secara manual menggunakan

kemampuan tangan pekerja. Performansi pekerja dipengaruhi oleh sistem kerja

itu sendiri, seperti postur kerja, lingkungan kerja, metode kerja, dan juga beban

kerja yang dialami pekerja. Buruknya alur metode kerja produksi maupun kondisi

tempat produksi dapat menyebabkan leadtime yang dihasilkan dalam

memproduksi produk menjadi lebih panjang serta dapat mengurangi kualitas

produk.

Faktor kenyamanan pekerja dalam stasiun kerja saat melakukan

aktivitasnya juga sangat berpengaruh terhadap kualitas produk disebabkan

produk berjenis handmade dan custom yang dikerjakan secara manual oleh

pekerja. Faktor-faktor tersebut menyebabkan leadtime yang panjang serta

kualitas produk yang berkurang atau tidak stabil.

I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Perusahaan Wooden Craft terletak di Jalan Terusan Holis nomor 18,

Bandung. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi

nama kayu, siluet kayu, logo maupun berbagai pernak-pernik kayu untuk

Page 21: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-3

beragam keperluan. Perusahaan ini sudah menjalankan usahanya dalam kurun

waktu dua tahun lebih, dimana channel atau sarana penjualan yang digunakan

dalam memasarkan produk-produknya dilakukan secara online baik ke dalam

dan luar negeri.

Perusahaan Wooden Craft ini termasuk ke dalam industri kecil dimana

hanya terdiri dari tiga orang pekerja pada bagian produksi, serta dua orang

pekerja pada bagian design. Pesanan (order) yang datang cukup banyak baik

dari seluruh kawasan dalam negeri maupun luar negeri. Semua pesanan

tersebut bersifat custom sesuai keinginan customer.

Tabel I.1 menggambarkan data jumlah pesanan yang masuk ke

perusahaan Wooden Craft selama tahun 2016.

Tabel I.1 Data Jumlah Pesanan Tahun 2016

Data Jumlah Produk yang dipesan Tahun 2016

Bulan Dalam Negeri (buah) Luar negeri (buah) Total

Januari 94 18 112

Februari 102 20 122

Maret 98 23 121

April 79 27 106

Mei 110 20 130

Juni 98 21 119

Juli 105 24 129

Agustus 88 26 114

September 87 29 116

Oktober 95 20 115

Nopember 130 23 153

Desember 109 30 139

Jumlah pesanan yang cukup banyak tersebut diselesaikan oleh tiga

orang bagian produksi. Pekerja harus bekerja dengan beban kerja yang cukup

besar agar menghasilkan kualitas produk yang baik dan terselesaikan sesuai

dengan deadline. Sistem kerja yang baik akan sangat mendukung penyelesaian

pengerjaan produk dengan waktu kerja yang lebih cepat dan kualitas hasil

produk yang lebih berkualitas.

Berikut adalah tiga contoh gambar produk jadi pesanan customer.

Gambar I.1 merupakan produk berupa nama kayu (woodenname).

Page 22: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-4

Gambar I.1 Produk Woodenname

Gambar 2 menunjukkan produk berupa siluet kayu.

Gambar I.2 Produk Siluet Kayu

Page 23: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-5

Gambar I.3 menunjukkan produk logo berbahan dasar kayu.

Gambar I.3 Logo Kayu

Perusahaan ini memiliki empat buah stasiun kerja, yaitu stasiun cutting,

stasiun finishing, stasiun spraying, dan stasiun pengeringan produk. Selain

empat stasiun kerja tersebut, terdapat juga bagian kantor dimana proses design

menggunakan komputer berlangsung, serta sebuah gudang untuk menyimpan

bahan baku dan bahan pembantu. Gambar I.4 merupakan layout bagian

produksi Perusahaan Wooden Craft.

Gambar I.4 Layout Bagian Produksi Perusahaan

Page 24: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-6

Berdasarkan Gambar I.4, terdapat stasiun cutting dimana terdapat

pekerja yang bertugas memotong kayu sesuai design dengan menggunakan

mesin cutting. Stasiun yang bersebelahan dengan stasiun cutting adalah stasiun

finishing. Tidak terdapat pemisah ataupun batas antara stasiun cutting dan

stasiun finishing.

Stasiun cutting memiliki satu orang pekerja, dalam stasiun ini terdapat

satu buah mesin potong kayu yang digunakan untuk memotong kayu sesuai

design. Stasiun finishing memiliki satu orang pekerja, dan stasiun spraying juga

memiliki satu orang pekerja yang dilengkapi dengan satu buah spray gun, dalam

stasiun ini juga terdapat satu buah kompresor.

Aktivitas yang berlangsung pada setiap stasiun dilakukan pada kondisi

stasiun yang boleh dikatakan seadanya, baik dari segi lingkungan, kebersihan,

pencahayaan, tingkat kebisingan, dan berbagai aspek lainnya yang kurang

diperhatikan. Gambar I.5 menggambarkan stasiun kerja bagian cutting dalam

departemen produksi perusahaan Wooden Craft.

Gambar I.5 Stasiun Cutting

Pada Gambar 5 terlihat bahwa terdapat beberapa masalah pada bagian

cutting. Masalah tersebut adalah letak mesin cutting yang terlalu bawah sehingga

menyebabkan operator mesin cutting harus menunduk dengan durasi yang lama

dalam melakukan pemotongan kayu. Kursi yang digunakan oleh operator juga

memiliki busa yang sangat tipis, yang menyebabkan bagian bawah pinggul

operator sering merasa tidak nyaman.

Page 25: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-7

Operator setiap harinya bertugas memotong kayu dengan postur kerja

tersebut selama 4-5 jam. Permasalahan lainnya adalah pada saat melakukan

pemotongan, sering operator harus meniupkan udara untuk menghilangkan debu

kayu yang menyebabkan operator sering merasa lelah jika jumlah potongan

banyak. Bagian punggung dan pantat operator juga sering dikeluhkan sakit

ketika melakukan pemotongan maupun kondisi setelahnya.

Masalah selanjutnya adalah bagian sisa kayu hasil potongan yang

berserakan di sebelah kanan operator yang dapat mengganggu suasana atau

mood pekerja. Gangguan terhadap suasana kerja tersebut juga sudah di

konfirmasi dengan pekerja bahwa kaki pekerja sering terkena sisa kayu dan juga

debu yang banyak terhirup oleh pekerja. Selain itu, pekerja juga mengeluhkan

beban kerja yang terkadang terlalu berat pada saat pesanan sangat banyak dan

dikejar target penyelesaian yang cepat.

Keluhan sakit pekerja pada stasiun cutting digambarkan melalui Nordic

Body Map. Tabel I.2 menunjukkan Hasil dari Kuesioner Nordic Body Map untuk

pekerja pada stasiun cutting. Terdapat empat jenis jawaban dari responden yaitu

TS untuk “Tidak Sakit”, AS untuk “Agak Sakit”, S untuk “Sakit”, dan SS untuk

“Sangat Sakit”.

Tabel I.2 Kuesioner Nordic Body Map Pekerja Stasiun Cutting

Lembar Pengamatan Operator Cutting

Nama : Yoga Lama Bekerja : 1,5 Tahun

Umur : 21 Tahun Waktu Bekerja : 08.00-17.00

Berat Badan : 60 kg

No Jenis Keluhan

Responden

TS AS S SS

0 Sakit kaku pada leher bagian atas x

1 Sakit kaku pada leher bagian bawah x

2 Sakit pada bahu kiri x

3 Sakit pada bahu kanan x

4 Sakit pada lengan atas kiri x

5 Sakit pada punggung x

6 Sakit pada lengan atas kanan x

7 Sakit pada pinggang x

8 Sakit pada bawah pinggang x

9 Sakit pada pantat x (lanjut)

Page 26: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-8

Tabel I.2 Kuesioner Nordic Body Map Pekerja Stasiun Cutting (lanjutan)

Lembar Pengamatan Operator Cutting

Nama : Yoga Lama Bekerja : 1,5 Tahun

Umur : 21 Tahun Waktu Bekerja : 08.00-17.00

Berat Badan : 60 kg

No Jenis Keluhan

Responden

TS AS S SS

10 Sakit pada siku kiri x

11 Sakit pada siku kanan x

12 Sakit pada lengan bawah kiri x

13 Sakit pada lengan bawah kanan x

14 Sakit pada pergelangan tangan kiri x

15 Sakit pada pergelangan tangan kanan x

16 Sakit pada tangan kiri x

17 Sakit pada tangan kanan x

18 Sakit pada paha kiri x

19 Sakit pada paha kanan x

20 Sakit pada lutut kiri x

21 Sakit pada lutut kanan x

22 Sakit pada betis kiri x

23 Sakit pada betis kanan x

24 Sakit pada pergelangan kaki kiri x

25 Sakit pada pergelangan kaki kanan x

26 Sakit pada kaki kiri x

27 Sakit pada kaki kanan x

Beragam keluhan sakit yang dirasakan oleh pekerja pada stasiun cutting

bernama Yoga tersebut juga dapat dilihat secara jelas secara visual pada

Gambar I.6.

Gambar I.6 Visualisasi Tingkat Sakit Pekerja Cutting

Page 27: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-9

Selain penggunaan kuesioner Nordic Body Map, dilakukan juga

wawancara terhadap pekerja cutting. Tabel I.3 menunjukkan hasil wawancara.

Tabel I.3 Hasil Wawancara Pekerja Stasiun Cutting

Data Wawancara Pekerja Stasiun Cutting

No. Pertanyaan Respon Pekerja

1 Apakah ada bagian tubuh yang sakit saat bekerja maupun setelahnya ?

Ya, ada pada bagian pinggang, punggung, dan pantat

2 Bagaimana pendapat anda mengenai lingkungan kerja stasiun cutting?

Banyak barang berserakan dan tidak tertata

3 Apakah pekerjaan yang dilakukan terlalu berat?

Masih wajar, hanya beberapa hari tertentu saat pesanan menumpuk sangat menguras tenaga dan pikiran

4

Apakah anda ingin ada perubahan pada metode kerja yang selama ini berjalan?

Ga perlu sih, sudah baik

5 Apakah anda ingin ada perbaikan tempat kerja?

Ya, agar lebih nyaman bekerja nya dan tidak sakit sakit

Proses selanjutnya setelah kayu di-cutting adalah kayu masuk ke bagian

finishing, dimana dalam stasiun finishing ini dilakukan proses dempul, amplas,

serta pemberian cat pada bagian tertentu yang sulit dijangkau pada saat

spraying. Stasiun ini berisikan satu orang pekerja. Gambar I.7 menunjukkan

stasiun finishing.

Gambar I.7 Stasiun Finishing

Page 28: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-10

Dari Gambar I.7 dapat ditemukan beberapa masalah. Masalah pertama

adalah posisi tempat duduk yang kurang ergonomis, dimana operator sering

membungkuk pada saat melakukan aktivitasnya. Bahkan sering kali operator

malas menggunakan kursi tersebut, sehingga bekerja dengan posisi jongkok.

Operator melakukan aktivitas dengan postur tersebut selama 7-8 jam setiap

harinya. Ketika kayu yang telah dipotong memiliki ukuran yang besar, operator

mengerjakannya di lantai tanpa duduk di tempat duduk.

Penempatan peralatan yang berhubungan dengan aktivitas operator

seperti amplas, sekrap, dempul, maupun cat juga jauh dari jangkauan operator.

Kebersihan dalam stasiun ini juga buruk karena debu yang cukup tebal terdapat

pada lantai yang menyebabkan pernafasan terganggu karena debu sering

terhirup.

Keluhan sakit pekerja pada stasiun finishing digambarkan melalui Nordic

Body Map. Tabel I.4 menunjukkan Hasil dari Kuesioner Nordic Body Map untuk

pekerja pada stasiun finishing. Terdapat empat jenis jawaban dari responden

yaitu TS untuk “Tidak Sakit”, AS untuk “Agak Sakit”, S untuk “Sakit”, dan SS

untuk “Sangat Sakit”.

Tabel I.4 Kuesioner Nordic Body Map Pekerja Stasiun Finishing

Lembar Pengamatan Operator Finishing

Nama : Deni Lama Bekerja : 0,5 Tahun

Umur : 16 Tahun Waktu Bekerja : 08.00-17.00

Berat Badan : 50 kg

No Jenis Keluhan

Responden

TS AS S SS

0 Sakit kaku pada leher bagian atas x

1 Sakit kaku pada leher bagian bawah x

2 Sakit pada bahu kiri x

3 Sakit pada bahu kanan x

4 Sakit pada lengan atas kiri x

5 Sakit pada punggung x

6 Sakit pada lengan atas kanan x

7 Sakit pada pinggang x

8 Sakit pada bawah pinggang x

9 Sakit pada pantat x

10 Sakit pada siku kiri x

11 Sakit pada siku kanan x (lanjut)

Page 29: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-11

Tabel I.4 Kuesioner Nordic Body Map Pekerja Stasiun Finishing (lanjutan)

Lembar Pengamatan Operator Finishing

Nama : Deni Lama Bekerja : 0,5 Tahun

Umur : 16 Tahun Waktu Bekerja : 08.00-17.00

Berat Badan : 50 kg

No Jenis Keluhan

Responden

TS AS S SS

12 Sakit pada lengan bawah kiri x

13 Sakit pada lengan bawah kanan x

14 Sakit pada pergelangan tangan kiri x

15 Sakit pada pergelangan tangan kanan x

16 Sakit pada tangan kiri x

17 Sakit pada tangan kanan x

18 Sakit pada paha kiri x

19 Sakit pada paha kanan x

20 Sakit pada lutut kiri x

21 Sakit pada lutut kanan x

22 Sakit pada betis kiri x

23 Sakit pada betis kanan x

24 Sakit pada pergelangan kaki kiri x

25 Sakit pada pergelangan kaki kanan x

26 Sakit pada kaki kiri x

27 Sakit pada kaki kanan x

Beragam keluhan sakit yang dirasakan oleh pekerja pada stasiun

finishing bernama Deni tersebut juga dapat dilihat secara jelas secara visual

pada Gambar I.8.

Gambar I.8 Visualisasi Tingkat Sakit Pekerja Finishing

Page 30: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-12

Selain penggunaan kuesioner Nordic Body Map, dilakukan juga

wawancara terhadap pekerja finishing. Tabel I.5 menunjukkan hasil wawancara.

Tabel I.5 Hasil Wawancara Pekerja Stasiun Finishing

Data Wawancara Pekerja Stasiun Finishing

No. Pertanyaan Respon Pekerja

1 Apakah ada bagian tubuh yang sakit saat bekerja maupun setelahnya ?

Ya, ada pada bagian pinggang dan lengan

2 Bagaimana pendapat anda mengenai lingkungan kerja stasiun cutting?

Banyak barang berserakan dan tidak tertata

3 Apakah pekerjaan yang dilakukan terlalu berat? Tidak

4 Apakah anda ingin ada perubahan pada metode kerja yang selama ini berjalan?

Ya, ingin ada perubahan agar lebih sistematis

5 Apakah anda ingin ada perbaikan tempat kerja?Ya, agar lebih nyaman duduk nya

Proses selanjutnya adalah spraying. Proses ini berisikan aktivitas

pengecatan kayu yang sudah melalui bagian finishing. Pengecatan dilakukan

menggunakan sebuah spraygun yang tersambung dengan sebuah kompresor,

dimana proses pengecatan ini dilakukan oleh seorang operator. Operator pada

bagian ini juga bertanggung-jawab terhadap proses produksi secara keseluruhan

(mandor). Gambar I.9 menggambarkan stasiun spraying.

Gambar I.9 Stasiun Spraying

Page 31: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-13

Proses pengecatan yang dilakukan terdiri dari tiga tahapan yaitu

pengecatan dasar (dikenal dengan istilah “meni”), lalu pengecatan sesuai warna

yang dinginkan (lapisan pertama), lalu dilakukan pengecatan lapisan kedua saat

lapisan pertama sudah kering. Setelah pengecatan lapisan kedua dilakukan,

produk digantung pada tali dengan kaitan berupa kawat, proses pengeringan cat

ini tergantung pada kondisi cuaca baik suhu maupun kelembapan yang setiap

harinya dapat berubah.

Pekerja pada stasiun spraying sering mengeluhkan bahwa pekerjaan

terkadang harus diselesaikan secara cepat karena dikejar deadline, sehingga

pekerja harus bekerja dengan beban kerja yang berlebih baik secara fisik

maupun pikiran demi pekerjaan selesai tepat waktu. Keluhan sakit pekerja pada

stasiun spraying digambarkan melalui Nordic Body Map.

Tabel I.6 menunjukkan Hasil dari Kuesioner Nordic Body Map untuk

pekerja pada stasiun spraying. Terdapat empat jenis jawaban dari responden

yaitu TS untuk “Tidak Sakit”, AS untuk “Agak Sakit”, S untuk “Sakit”, dan SS

untuk “Sangat Sakit”.

Tabel I.6 Kuesioner Nordic Body Map Pekerja Stasiun Spraying

Lembar Pengamatan Operator Spraying

Nama : Roni Lama Bekerja : 2 Tahun

Umur : 48 Tahun Waktu Bekerja : 08.00-17.00

Berat Badan : 47 kg

No Jenis Keluhan

Responden

TS AS S SS

0 Sakit kaku pada leher bagian atas x

1 Sakit kaku pada leher bagian bawah x

2 Sakit pada bahu kiri x

3 Sakit pada bahu kanan x

4 Sakit pada lengan atas kiri x

5 Sakit pada punggung x

6 Sakit pada lengan atas kanan x

7 Sakit pada pinggang x

8 Sakit pada bawah pinggang x

9 Sakit pada pantat x

10 Sakit pada siku kiri x

11 Sakit pada siku kanan x

12 Sakit pada lengan bawah kiri x (lanjut)

Page 32: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-14

Tabel I.6 Kuesioner Nordic Body Map Pekerja Stasiun Spraying (lanjutan)

Lembar Pengamatan Operator Spraying

Nama : Roni Lama Bekerja : 2 Tahun

Umur : 48 Tahun Waktu Bekerja : 08.00-17.00

Berat Badan : 47 kg

No Jenis Keluhan

Responden

TS AS S SS

13 Sakit pada lengan bawah kanan x

14 Sakit pada pergelangan tangan kiri x

15 Sakit pada pergelangan tangan kanan x

16 Sakit pada tangan kiri x

17 Sakit pada tangan kanan x

18 Sakit pada paha kiri x

19 Sakit pada paha kanan x

20 Sakit pada lutut kiri x

21 Sakit pada lutut kanan x

22 Sakit pada betis kiri x

23 Sakit pada betis kanan x

24 Sakit pada pergelangan kaki kiri x

25 Sakit pada pergelangan kaki kanan x

26 Sakit pada kaki kiri x

27 Sakit pada kaki kanan x

Beragam keluhan sakit yang dirasakan oleh pekerja pada stasiun

spraying bernama Roni tersebut juga dapat dilihat secara jelas secara visual

pada Gambar I.10.

Gambar I.10 Visualisasi Tingkat Sakit Pekerja Spraying

Page 33: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-15

Selain penggunaan kuesioner Nordic Body Map, dilakukan juga

wawancara terhadap pekerja finishing. Tabel I.7 menunjukkan hasil wawancara

pada pekerja di stasiun finishing.

Tabel I.7 Hasil Wawancara Pekerja Stasiun Spraying

Data Wawancara Pekerja Stasiun Spraying

No. Pertanyaan Respon Pekerja

1 Apakah ada bagian tubuh yang sakit saat bekerja maupun setelahnya ?

Ya, ada pada bagian pinggang, bahu, dan kaki

2 Bagaimana pendapat anda mengenai lingkungan kerja stasiun cutting?

Tidak sesuai dengan standar pengecatan, karena banyak debu dimana mana

3 Apakah pekerjaan yang dilakukan terlalu berat?

Masih wajar, hanya beberapa hari tertentu saat pesanan menumpuk sangat menguras tenaga dan pikiran

4

Apakah anda ingin ada perubahan pada metode kerja yang selama ini berjalan?

Ya, ingin ada agar lebih teratur dan produk yang dihasilkan lebih bagus kualitasnya

5 Apakah anda ingin ada perbaikan tempat kerja?

Ya, agar lebih nyaman bekerja nya dan tidak sakit serta aman bagi kesehatan

Setelah produk dilakukan pengecatan secara menyeluruh yaitu melewati

tiga tahapan pengecatan, produk akan dikeringkan pada stasiun pengeringan

produk. Gambar I.11 menunjukkan tempat pengeringan produk yang sudah

dilakukan pengecatan.

Gambar I.11 Stasiun Pengeringan Produk

Page 34: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-16

Pada Gambar I.11 dapat terlihat bahwa proses pengeringan yang

dilakukan tidak memiliki suatu sistem pengeringan yang baik, dimana debu

sangat mungkin menyebabkan cat terkontaminasi oleh debu. Temperatur yang

seharusnya optimal untuk proses pengeringan yang baik pun tidak diperhatikan.

Masalah-masalah yang ada pada setiap stasiun kerja tersebut sebenarnya

merujuk pada sistem kerja yang tidak teratur dan tertata dengan baik. Sistem

kerja disini mencakup kondisi fisik tempat kerja, posisi tubuh pekerja saat

melakukan aktivitasnya, serta faktor kesehatan dan kebersihan lingkungan kerja.

Selain masalah-masalah tersebut, terdapat juga masalah dalam sistem

penugasan pesanan pada bagian produksi yang masih belum jelas sistemnya.

Penugasan yang dilakukan manual ditulis tangan dalam sebuah buku, tanpa ada

deadline pengerjaan yang jelas dimana hal ini sering membuat pekerja lupa

dengan waktu yang pekerja miliki untuk menyelesaikan pesanan. Terkadang,

penugasan juga dilakukan menggunakan sms atau chat melalui media sosial dari

pemilik ke pekerja bagian produksi. Hal ini sering membuat pekerja bingung akan

pekerjaan yang harus dilakukan, dan juga pekerja sering tidak melihat

handphone saat bekerja sehingga pesanan yang dikirimkan menggunakan sms

atau chat tersebut beberapa kali tidak sampai kepada pekerja. Untuk mengetahui

cause and effect dari permasalahan sistem kerja bagian produksi buruk dibuatlah

fishbone diagram seperti dapat dilihat pada Gambar I.12.

Gambar I.12 Fishbone Diagram Sistem Kerja Bagian Produksi Buruk

Page 35: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-17

Berdasarkan fishbone diagram dapat dilihat terdapat tiga faktor yang

menyebabkan sistem kerja bagian produksi buruk. Faktor tersebut adalah kondisi

tempat kerja buruk, keluhan sakit oleh pekerja, serta sistem penugasan yang

harus dikerjakan belum baik.

Sistem penugasan yang belum baik tidak berdampak besar bagi

performansi perusahaan dan juga sulit untuk dilakukan perubahan, dikarenakan

ketidakmampuan pekerja dalam menggunakan teknologi yang berkembang,

pekerja hanya dapat menggunakan telepon genggam untuk telepon dan

mengirim pesan singkat saja. Pekerja yang belum mengenal teknologi ini juga

akan menyebabkan usulan yang diberikan akan sulit dicerna dan diterapkan oleh

pekerja karena keterbatasan kemampuan pekerja dalam hal pemikiran dan

pengenalan teknologi baru.

Faktor yang sangat berpengaruh terhadap terciptanya sistem kerja

yang buruk pada stasiun produksi adalah kondisi tempat kerja yang buruk dan

postur kerja yang tidak baik saat pekerja melakukan pekerjaannya. Postur kerja

yang tidak baik menjadi penyebab keluhan sakit yang dirasakan pekerja pada

beberapa bagian tubuh yang menyebabkan harus beristirahat sejenak saat

melakukan kegiatan produksi. Selain itu, metode kerja yang belum optimal dan

juga lingkungan kerja yang buruk turut menghambat terciptanya sistem kerja

yang baik.

Berikut ini terdapat tiga rumusan masalah yang dibuat dari proses

identifikasi masalah yang telah dilakukan.

1. Bagaimana kondisi awal sistem kerja (meliputi postur pekerja, metode

kerja, stasiun kerja dan lingkungan kerja) pada bagian produksi?

2. Bagaimana sistem kerja usulan untuk bagian produksi?

3. Bagaimana evaluasi sistem kerja usulan?

I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian

Penelitian pada perusahaan Wooden Craft ini memiliki batasan masalah

serta asumsi yang digunakan selama pembuatan skripsi. Berikut adalah tiga poin

pembatasan masalah.

1. Pengamatan hanya dilakukan pada stasiun produksi (stasiun cutting,

stasiun finishing, stasiun spraying, dan stasiun pengeringan produk).

Page 36: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-18

2. Sistem kerja yang diamati terdiri dari postur pekerja, metode kerja,

stasiun kerja dan lingkungan kerja.

3. Usulan akan diterapkan secara langsung pada stasiun produksi Wooden

Craft.

Selain itu, terdapat juga asumsi yang digunakan dalam penelitian pada

perusahaan Wooden Craft yaitu tidak ada perubahan tenaga kerja pada bagian

produksi.

I.4 Tujuan Penelitian

Setelah melakukan identifikasi dan merumuskan masalah serta

menetapkan pembatasan masalah dan asumsi, langkah selanjutnya adalah

menetapkan tujuan dari penelitian skripsi ini. Berikut ini merupakan tujuan dari

penelitian pada stasiun produksi perusahaan Wooden Craft.

1. Mengetahui kondisi awal sistem kerja (meliputi postur pekerja, metode

kerja, stasiun kerja dan lingkungan kerja) pada bagian produksi Wooden

Craft.

2. Merancang sistem kerja usulan untuk bagian produksi Wooden Craft.

3. Melakukan evaluasi sistem kerja usulan.

I.5 Manfaat Penelitian

Penelitian skripsi mengenai sistem kerja yang dilakukan pada stasiun

produksi perusahaan Wooden Craft memberikan beberapa manfaat untuk

berbagai keperluan sebagai berikut.

1. Untuk keperluan pengembangan keilmuan, penelitian ini bermanfaat

dalam penerapan atau aplikasi teori ilmu perancangan sistem kerja pada

sistem kerja nyata.

2. Untuk pemilik masalah, penelitian ini sangat bermanfaat dalam

menyelesaikan masalah yang ada dengan solusi yang dapat diterapkan.

I.6 Metodologi Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada perusahaan Wooden Craft dalam rangka

penyusunan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian.

Metodologi penelitian dilakukan dengan 10 buah tahapan yang dapat dilihat pada

Gambar I.13.

Page 37: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-19

Gambar I.13 Metodologi Penelitian

Berikut adalah penjelasan dari setiap tahapan-tahapan yang digunakan

dalam metodologi penelitian skripsi perubahan sistem kerja bagian produksi pada

perusahaan Wooden Craft.

Page 38: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-20

1. Observasi Awal Perusahaan

Tahapan ini adalah tahap paling awal dari penelitian yang dilakukan.

Observasi atau pengamatan dilakukan secara langsung pada perusahaan

Wooden Craft. Pengamatan dilakukan terfokus pada stasiun produksi.

2. Penentuan Topik Penelitian

Setelah melakukan pengamatan pada stasiun produksi, topik yang

dipilih dan akan dijadikan topik penelitian skripsi ini adalah perbaikan sistem kerja

pada stasiun produksi perusahaan Wooden Craft.

3. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Tahapan ini berisi pencarian atau identifikasi masalah-masalah yang

terjadi pada stasiun produksi berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan juga

berdasarkan wawancara dengan pekerja pada bagian produksi. Setelah masalah

teridentifikasi dibuatlah rumusan masalah dalam penelitian skripsi ini.

4. Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian

Masalah dalam penelitian skripsi perlu dibatasi agar penelitian dapat

dilakukan secara terfokus pada batasan masalah. Sementara asumsi penelitian

juga perlu untuk dibuat untuk menyamakan kondisi pada stasiun kerja

sebenarnya dengan kondisi yang dipakai pada penelitian.

5. Penentuan Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian sangat perlu ditentukan terlebih dahulu untuk

membuat pengerjaan penelitian skripsi sesuai dengan tujuan pada awalnya dan

terfokus dengan tujuan penelitian yang sudah ditetapkan di awal.

6. Studi Literatur

Penelitian skripsi pada stasiun produksi perusahaan Wooden Craft ini

harus didukung dengan beragam teori yang berkaitan secara langsung dan tidak

langsung dengan sistem kerja dan juga penelitian skripsi ini. Teori yang dipakai

merupakan teori yang dapat dipercaya dan juga berasal dari referensi yang jelas

dan terpercaya.

Page 39: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-21

7. Pemodelan Sistem Kerja Awal

Tahapan ini berisikan pembuatan peta kerja awal, pengambilan data

objektif dan data subjektif. Data objektif terdiri dari data antropometri, data denyut

jantung, data postur tubuh pekerja pada saat melakukan pekerjaannya, dan juga

data lingkungan kerja. Data subjektif terdiri dari data tingkat sakit yang dirasakan

oleh tubuh pada saat bekerja menggunakan metode Nordic Body Map.

Setelah dilakukan pengambilan data, dilakukan pengolahan data

menggunakan metode Rapid Entire Body Assesment (REBA) serta

menggunakan metode %CVL (cardiovascular load).

8. Perancangan Sistem Kerja Usulan

Berdasarkan data yang telah diambil dan diolah, dilakukanlah

perancangan sistem kerja usulan dengan menggunakan metode-metode terkait.

Perancangan sistem kerja usulan ini harus dapat mengakomodasi semua

kemungkinan solusi terbaik dalam menjawab masalah yang ada pada stasiun

kerja kondisi awal.

9. Penerapan dan Evaluasi Sistem Kerja Usulan

Usulan perbaikan sistem kerja yang telah dirancang harus diterapkan

agar dapat terlihat perbedaan yang dihasilkan antara sistem kerja kondisi awal

dan kondisi setelah diterapkannya usulan. Penerapan dilakukan selama jangka

waktu 2 minggu. Hal ini juga penting guna dapat dilakukannya evaluasi terhadap

penelitian yang dilakukan agar dapat lebih baik kedepannya.

10. Kesimpulan dan Saran

Tahapan terakhir dalam metodologi penelitian skripsi ini adalah

kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan penelitian

yang telah ditetapkan. Saran ditujukan untuk berbagai pihak yang relevan dan

juga untuk berbagai kepentingan yang terkait.

I.7 Sistematika Penulisan

Laporan penelitian skripsi dengan judul Usulan Perbaikan Sistem Kerja

pada Stasiun Produksi Perusahaan Wooden Craft terdiri dari enam buah bab,

yaitu sebagai berikut.

Page 40: USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA STASIUN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

I-22

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang permasalahan, identifikasi dan rumusan

masalah, pembatasan masalah dan asumsi penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terdiri dari penjelasan secara umum tentang teori-teori yang

berhubungan dengan pemecahan masalah dan dibutuhkan dalam pengolahan

data maupun analisis. Teori yang terkait dengan penelitian skripsi ini adalah teori

mengenai sistem kerja, antropometri, REBA, Nordic Body Map, lingkungan kerja,

peta kerja, diagram aliran.

BAB III SISTEM KERJA SAAT INI

Bab ini terdiri dari pengumpulan dan pengolahan data seperti

pengamatan kondisi awal stasiun kerja, pengumpulan data lingkungan kerja,

pengambilan data postur kerja, pengolahan postur kerja menggunakan metode

REBA, pembuatan peta aliran proses serta diagram aliran, serta pengukuran

beban kerja fisik.

BAB IV EVALUASI DAN SISTEM KERJA USULAN

Bab ini berisikan evaluasi sistem awal serta berisi rangkaian usulan

untuk sistem kerja yang baru. Dalam bab ini juga terdapat hasil implementasi

usulan pada lingkungan kerja, postur kerja, metode kerja, serta stasiun kerja.

BAB V ANALISIS

Bab ini terdiri dari beragam analisis yang diperlukan dalam pembuatan

skripsi. Pertimbangan pemilihan metode, serta alasan dari setiap proses

pengambilan dan pengolahan data yang berkaitan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini terdiri dari penarikan kesimpulan dan saran yang dapat diberikan

kepada perusahaan maupun untuk penelitian selanjutnya dari hasil penelitian

skripsi pada stasiun produksi Perusahaan Wooden Craft.