usulan penelitian - universitas muhammadiyah malangdirectory.umm.ac.id/data...

41
USULAN PENELITIAN ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENGEMBALIAN DAN RISIKO INVESTASI ANTARA PASAR MODAL DAN PASAR VALAS (Study Pada Pasar Keuangan Indonesia Periode 2005-2007) Oleh: TUTIK EFITYA 03610238 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Upload: others

Post on 29-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

USULAN PENELITIAN

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENGEMBALIAN DAN RISIKO

INVESTASI ANTARA PASAR MODAL DAN PASAR VALAS

(Study Pada Pasar Keuangan Indonesia Periode 2005-2007)

Oleh:

TUTIK EFITYA

03610238

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2007

Page 2: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENGEMBALIAN DAN RISIKO

INVESTASI ANTARA PASAR MODAL DAN PASAR VALAS

(Study Pada Pasar Keuangan Indonesia Periode 2005-2007)

A. Latar Belakang Masalah

Kondisi perekonomian di Indonesia sempat terpuruk ketika badai

moneter menghantam beberapa tahun silam. Tingkat kerusakan akibat krisis

moneter, bukan terjadi di sektor riil saja namun juga melanda bagian-bagian

yang paling sensitif dari seluruh bagan industri ekonomi seperti pasar modal

dan pasar valas.

Pasar keuangan Indonesia awal tahun 2007 diawali dengan antusiasme

yang tinggi, terutama didorong oleh ekonomi makro yang stabil, Indek Harga

Saham Gabungan (IHSG) di bursa efek Jakarta dan Kurs rupiah yang relatif

stabil, sementara suku bunga Sertifikat Bank Indonesia terus menurun. Indek

Harga Saham Gabungan terus meningkat hingga mencapai rekor tertinggi

sepanjang sejarah bursa di level 2.016,33 di bulan april tahun 2007. (jawa pos,

25 april 2007).

Aliran dana investor asing terlihat cukup kuat mendorong Indek Harga

Saham Gabungan di tahun ini. Seiring dengan tekanan inflasi yang terus

melemah hingga hanya mencapai 6,6 persen pada akhir 2006 juga

memungkinkan tingkat bunga patokan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk

terus turun hingga mencapai 9 persen. Dengan mempertahankan di posisi 9

persen kemungkinan Bank Indonesia ingin menjaga ekspektasi inflasi dan

stabilitas nilai tukar rupiah. (www.google.com)

Data dan fakta di atas, bukan berarti risiko bagi ekonomi Indonesia

menjadi nihil. Arah sentimen ataupun kepercayaan pasar tetap menjadi faktor

penting bagi ekonomi Indonesia. Selain instabilitas politik dan keamanan,

infrastruktur finansial yang masih belum memadai menyebabkan ekonomi

Indonesia masih sangat rentan terhadap pembalikan arah sentimen pasar.

Page 3: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

Gejolak eksternal memiliki peranan yang besar dalam memacu krisis di

Indonesia. (jawa pos, 25 april 2007)

Nilai tukar rupiah yang terus meningkat RP 9.100/USD dan Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus naik sampai berada di level 2.016.

mencerminkan keadaan modal di dalam negeri sedang stabil. Dalam

pembangunan ekonomi, modal mempunyai peran penting dalam proses

pertumbuhan yaitu diperlukan untuk mempertinggi daya serap perekonomian.

Semakin tinggi modal yang tersedia, maka semakin tinggi pula kemampuan

perekonomian tersebut untuk menyerap tenaga kerja. Untuk menghimpun

dana atau modal di suatu negara tidak lepas dari peran penting para investor.

Investor merupakan pihak yang memiliki modal untuk diinvestasikan

baik berupa penanaman modal pada asset riil maupun pada asset sekuritas,

dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.

Investasi yang dilakukan oleh seorang investor dapat berupa financial asset

maupun real asset. Investasi pada financial asset dapat dilakukan di pasar

modal dan pasar uang, sedangkan investasi pada real asset dapat berupa

mesin, modal kerja, gedung dan sebagainya.

Salah satu sarana berinvestasi di pasar uang adalah pasar modal

merupakan lembaga sumber pendanaan di luar sektor perbankan. Sekuritas

yang di perdagangkan di pasar modal adalah saham. Saham adalah bukti

kepemilikan atau tanda penyertaan seseorang/badan atas suatu perusahaan

tertentu. (Putra, 2003: 19). Banyaknya investor yang bersedia menanamkan

modalnya pada sekuritas dan perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas

setelah go publik merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang

keberhasilan berjalannya transaksi jual beli saham di pasar modal. Tujuan para

investor menanamkan dananya pada sekuritas (saham) adalah untuk

mendapatkan pengembalian (return). Hasil tersebut tentunya di harapkan lebih

besar dari pada tingkat bunga yang di berikan oleh perbankan.

Investasi lainnya dapat berupa valuta asing (valas). Valuta asing

(foreign exchange) yaitu suatu pasar keuangan yang memperdagangkan atau

mentransaksikan berbagai valuta asing. (Hidayat, 2005: 2). Disebut valuta

Page 4: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

asing (valas)/mata uang asing karena mata uang tersebut bukan merupakan

mata uang negara yang bersangkutan (domestik). Perdagangan valas tidak

harus dilakukan melalui bursa sebagaimana perdagangan saham dan future,

namun bisa dilakukan setiap saat melalui telpon atau jaringan elektronik lain.

Dengan 24 jam sehari (5 hari seminggu), perdagangan valas dilakukan setiap

harinya dari Sidney, lalu kemudian bergerak keseluruh pusat keuangan dunia

di Tokyo, London, dan New York.

Valuta asing (foreign exchange) juga menjadi alternatif yang populer

karena pengembalian nilai investasi yang telah di tanam, serta profit yang

akan di peroleh bisa melebihi rata-rata perdagangan pada umumnya.

(www.wikipedia.valutaasing.co.id). Akibat pergerakan yang cepat, maka

valuta asing juga berisiko tinggi apabila investor tidak mempunyai

pengetahuan dan informasi yang cukup tentang pasar valas. Mata uang yang

diperdagangkan dalam transaksi valas adalah semua mata uang dunia dan

mata uang tersebut memiliki daya jual tinggi diantaranya dollar Amerika

(USD), Euro (EUR), yen Jepang (JPY), poundsterling Inggris (GBP), dollar

Austaralia (AUD), franc Swiss (CHF), dan dollar Canada (CAD).

Mata uang yang yang dipergunakan dalam transaksi juga mengenal

mata uang yang relatif kuat atau stabil dan mata uang yang relatif lemah dan

tidak stabil. Hard currency, adalah sebutan untuk mata uang yang nilainya

relatif stabil, pada umumnya merupakan mata uang dari negara-negara industri

maju seperti dollar Amerika (USD), Euro (EUR), yen Jepang (JPY),

poundsterling Inggris (GBP), dollar Australia (AUD), dan frac Swiss (CHF).

Soft currency, adalah sebutan untuk mata uang yang nilainya relatif tidak

stabil, pada umumnya merupakan mata uang dari negara-negara berkembang

seperti rupiah (IDR), baht Thailand (THB), peso Argentina (ARS), dan

sebagainya. (Hidayat, 2005: 1-2)

Dalam berinvestasi dua hal yang dijadikan pertimbangan oleh investor

adalah tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk). Tingkat pengembalian

merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvestasi serta

merupakan imbalan atas investasi yang telah dilakukan (Tandellilin, 2001:

Page 5: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

47). Dalam berinvestasi investor mengharapkan modal kembali serta

memberikan keuntungan yang optimal, baik berinvestasi di pasar modal

maupun di pasar valas. Seorang investor akan berharap apabila keadaan

membaik dan IHSG meningkat, maka harga sahamnya juga meningkat.

Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, dimana semakin

besar risiko yang di tanggung, maka semakin besar pula tingkat pengembalian

(return) yang diperoleh. (Jogiyanto, 2003: 130) Kenyataannya banyak investor

yang menginginkan tingkat pengembalian tinggi dan risiko yang rendah.

Dikarenakan rupiah yang belum begitu stabil, maka banyak investor yang

memilih berinvestasi pada mata uang dollar Amerika. Investasi tidak terlepas

dari risiko, baik itu di pasar modal ataupun pasar valas. Dengan

memperhatikan hal tersebut maka investor harus mampu memilih sarana

investasi mana yang sebaiknya digunakan agar dengan risiko tertentu dapat

memperoleh tingkat pengembalian yang sebesar-besarnya atau dengan risiko

yang rendah dapat memperoleh tingkat pengembalian tertentu sesuai dengan

yang diharapkan.

Penggunaan pasar modal dan pasar valas sebagai pembanding, karena

keduanya mempunyai hubungan erat dan merupakan sarana dalam

berinvestasi oleh para investor. Alasan pasar modal menggunakan saham

merupakan pilihan investasi terbaik dibanding dengan instrumen lain yang

diperdagangkan, dan dalam pasar valas sering menggunakan dollar Amerika

sebagai patokan dalam melaksanakan transaksi, karena dollar merupakan mata

uang yang mudah diperdagangkan dan nilainya relatif stabil. (Hidayat,

2005:1).

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

membahas mengenai “ Analisis Perbandingan Tingkat Pengembalian dan

Risiko Investasi Antara Pasar Modal dan Pasar Valas (Study Pada Pasar

Keuangan Indonesia Periode 2005-2007)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan tersebut, dapat

diambil suatu rumusan masalah yaitu sebagai berikut: “Apakah terdapat

Page 6: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

perbedaan antara tingkat pengembalian dan risiko investasi di pasar modal dan

pasar valas.”

C. Batasaan Masalah

Dalam penelitian ini agar pembahasan permasalahan dapat

terfokusakan maka dibatasi sebagai berikut:

a. Indikator pasar modal Indonesia adalah pengembalian yang diharapkan

dan risiko Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

b. Indikator pasar valas Indonesia adalah pengembalian yang diharapkan dan

risiko kurs RP/USD.

c. Data yang digunakan adalah data mingguan dengan periode tahun yang

digunakan adalah antara tahun 2005-2007.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui perbedaan antara tingkat pengembalian dan risiko

investasi antara pasar modal dan pasar valas

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi investor

dalam berinvesatasi di pasar modal maupun di pasar valas

b. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

diperlukan oleh pemegang saham untuk berinvestasi di pasar modal

maupun di pasar valas

c. Bagi Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu

acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya tentang pasar modal

dan pasar valas

E. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berkaitan dengan topik kajian yang dilakukan oleh penulis dalam

penelitian ini, maka penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai

Page 7: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

pembanding. Penelitian yang dilakukan oleh Latifa Kusumawati (2005)

dengan judul “Analisis Perbandingan Tingkat Pengembalian dan Risiko

Investasi antara Pasar Modal dan Pasar Valuta Asing periode 2001-2005”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan antara tingkat pengembalian dan risiko investasi antara Pasar

Modal dan Pasar Valas, dan untuk mengetahui diantara Pasar Modal dan

Pasar Valas, pasar manakah yang rata-rata tingkat pengembaliannya lebih

besar, serta untuk mengetahui diantara Pasar Modal dan Pasar Valas, pasar

manakah yang rata-rata risiko lebih besar. Variabel yang digunakan adalah

Rm, E(Rm), Rm, dan Rv dimana variabel-variabel tersebut digunakan

untuk mengetahui tingkat pengembalian dan tingkat risiko.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengembalian

investasi pasar modal E(Rm) adalah 0,4262%. Sedangkan pengembalian di

pasar valas adalah E(Rv) 0,1357%. Untuk tingkat risiko investasi di pasar

modal adalah Rm 3.2256%. Sedangkan tingkat risiko investasi di pasar

valas adalah Rv 2.1652%.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Latifa Kusumawati,

berinvestasi di pasar modal ternyata lebih menguntungkan dibandingkan

berinvestasi di pasar valas, tetapi juga menanggung konsekuensi risiko

yang tinggi pula sedangkan investor yang menginvestasikan dananya di

pasar valas akan cenderung memperoleh return dan risiko yang lebih

rendah.

2. Tinjauan Teori

a. Investasi

Investasi pada dasarnya adalah uang yang dipakai untuk

menghasilkan uang. Untuk maksud itu uang ditanam dalam obyek

yang memberikan hasil. Jumlah pokok tetap ada, disamping itu yang

didapat sebagai hasilpun ada, disebut bunga atau dividen. Tandellilin

(2001:3) berpendapat bahwa investasi adalah komitmen atas sejumlah

dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan

tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang.

Page 8: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan

memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah

dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan

risiko yang terkait dengan investasi tersebut. Pilihan investasi tidak

dapat hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan yang diharapkan.

Apabila pemodal mengharapkan memperoleh tingkat keuntungan yang

tinggi, maka ia harus bersedia menanggung risiko yang tinggi pula.

Karena itulah perlu dipahami proses investasi yaitu dimulai dari

perumusan kebijakan investasinya sampai dengan evaluasi kinerja

investasi tersebut.

Ada beberapa alasan mengapa seorang melakukan investasi

antara lain adalah: (Tandellilin, 2001:4-5)

a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang

akan datang.

Seorang yang bijaksana akan berfikir bagaimana meningkatkan

taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha

bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada

sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.

b. Mengurangi tekanan inflasi.

Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau

obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko

penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya

pengaruh inflasi.

c. Dorongan untuk menghemat pajak

Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang

bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui

pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang

melakukan investasi pada bidang usaha-usaha tertentu.

Investasi pada umumnya dikategorikan dalam dua jenis yaitu

financial asset dan real asset. Investasi pada financial asset berupa

Page 9: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

deposito, saham ataupun obligasi, sedangkan investasi pada real asset

berupa tanah, mesin, emas, bangunan dan sebagainya.

Investasi dapat diklasifikasikan menurut berbagai macam cara:

(Warsono, 2001:02)

a. Berdasarkan jangka waktu perputaran dananya, investasi dapat

dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:

1. Investasi jangka pendek, yaitu investasi yang perputaran

dananya kurang dari atau sama dengan satu tahun. Bentuk

investasi jangka pendek ini, misalnya investasi pada modal

kerja ataupun investasi pada sekuritas jangka pendek, seperti

deposito.

2. Investasi jangka panjang, yaitu investasi yang perputaran

dananya lebih dari satu tahun. Bentuk investasi jangka panjang

ini, misalnya investasi pada aktiva tetap dan surat berharga

jangka panjang seperti saham dan obligasi.

b. Berdasarkan pihak yang mengadakan investasi di kelompokkan

menjadi dua macam, yaitu:

1. Investasi Swasta, yaitu investasi yang dilakukan individu

maupun institusional swasta. Tujuan invesatsi ini, biasanya

lebih bersifat profit oriented.

2. Investasi Pemerintah, yaitu investasi yang dilakukan

pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah tujuan

investasi pemerintah ini, biasanya bersifat sosial oriented.

c. Berdasarkan bentuk asetnya investasi dapat diklasifikasikan

menjadi dua macam, yaitu:

1. Investasi pada aset riil, yaitu investasi yang dilakukan pada

aset-aset nyata, seperti investasi pada gedung, mesin, modal

kerja dan sebagainya.

2. Investasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

pada surat berharga, seperti investasi pada saham, obligasi,

sertifikat deposito dan sebagainya.

Page 10: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

Proses investasi menunjukkan bagaimana pemodal seharusnya

melakukan investasi dalam sekuritas : yaitu sekuritas apa yang akan

dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi

tersebut akan dilakukan. Untuk mengambil keputusan tersebut

diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: (Husnan, 2001:47)

a. Menentukan kebijakan investasi

Disini pemodal perlu menentukan apa tujuan investasinya, dan

berapa banyak investasi tersebut akan dilakukan, karena ada

hubungan yang positif antara risiko dan keuntungan investasi,

maka pemodal tidak bisa mengatakan bahwa tujuan investasinya

adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Ia

harus menyadari bahwa ada kemungkinan untuk menderita rugi,

jadi tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam keuntungan

maupun risiko.

Pemodal yang bersedia menanggung risiko lebih besar (dan

karena mengharapkan memperoleh keuntungan yang lebih besar),

akan mengalokasikan dananya pada sebagian besar sekuritas yang

lebih berisiko. Dengan demikian portofolio investasinya mungkin

akan terdiri dari saham dan bukan obligasi. Sahampun akan dipilih

saham dari perusahaan yang mempunyai risiko tinggi. Sebaliknya

untuk pemodal yang tidak bersedia menanggung risiko yang tinggi

mungkin akan memilih sebagian besar investasinya pada obligasi

dari perusahaan-perusahaan yang nilai aman. Dengan demikian

preferensi risiko perlu dipertimbangkan dalam proses investasi.

Jumlah dan yang akan diinvestasikanpun mempengaruhi

keuntungan yang diharapkan dan risiko yang ditanggung. Pemodal

yang meminjam dana dan menginvestasikannya pada berbagai

saham, akan menanggung risiko yang lebih tinggi dari pada

pemodal yang menggunakan seratus persen modal sendiri.

b. Analisis Sekuritas

Page 11: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

Tahap ini berarti melakukan analisis terhadap individual

(atau sekelompok) sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan

analisis sekuritas. Pertama, adalah mereka yang berpendapat

bahwa ada sekuritas yang mispriced (harganya salah, mungkin

terlalu tinggi, mungkin terlalu rendah), dan analisis dapat

mendeteksi sekurutas-sekuritas tersebut. Ada berbagai cara untuk

melakukan analisis ini, tetapi pada garis besarnya nampak cara-

cara tersebut bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu analisis

teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan

data (perubahan) harga di masa yang akan datang. Analisis

fundamental berupaya mengidentifikasi prospek perusahaan (lewat

analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi) untuk bisa

memperkirakan harga saham di masa yang akan datang.

Kedua, adalah mereka yang berpendapat bahwa harga

sekuritas adalah wajar, kalaupun ada sekuritas yang mispriced,

analisis tidak mampu untuk mendeteksinya. Pada dasarnya mereka

yang menganut pendapat ini berpendapat bahwa pasar modal

efisien. Dengan demikian pemilihan sekuritas bukan didasarkan

atas faktor mispriced, tetapi didasarkan pada preferensi risiko para

pemodal (pemodal yang bersedia menanggung risiko tinggi akan

memilih saham yang lebih berisiko), pola kebutuhan kas (pemodal

yang menginginkan penghasilan yang ajeg akan memilih saham

yang membagikan dividen dengan stabil), dan sebagainya.

Keuntungan yang diperoleh oleh pemodal, sesuai dengan pendapat

ini, adalah sesuai dengan risiko yang mereka tanggung.

c. Pembentukan portofolio

Portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut

identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih dan berapa

proporsi dana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang

akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut.

Pemilihan banyak sekuritas (dengan kata lain pemodal melakukan

Page 12: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

diversifikasi) dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang

ditanggung. Sebagaimana telah disebutkan di atas, pemilihan

sekuritas dipengaruhi antara lain oleh preferensi risko, pola

kebutuhan kas, status pajak dan sebagainya.

d. Melakukan revisi portofolio

Tahap ini merupakan pengulangan terhadap tiga tahap

sebelumnya, dengan maksud kalau perlu melakukan perubahan

terhadap portofolio yang sekarang dimiliki tidak lagi optimal, atau

tidak sesuai dengan preferensi risiko pemodal, maka pemodal

dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang

membentuk pertofolio tersebut.

e. Evaluasi kinerja portofolio

Dalam tahap ini pemodal melakukan penilaian terhadap

kinerja (performance) portofolio, baik dalam aspek tingkat

keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung, tidak

benar kalau suatu portofolioyang memberikan keuntungan yang

lebih tinggi pasti lebih baik dari portofolio lainnya. Factor risiko

perlu dimasukkan, karena itu diperlukan standar pengukurannya,

dengan demikian langkah pertama yang perlu dilakukan adalah

memahami bagaimana mengukur tingkat keuntungan yang

diharapkan, dan risiko investasi(sekelompok investasi) tersebut.

b. Tingkat Pengembalian dan Risiko Investasi di Pasar Modal

Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai

instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa

diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri.

(Husnan, 2001:3). Tandellilin (2001:13) menyatakan bahwa pasar

modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana

dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

memperjualbelikan sekuritas. Pasar modal juga bisa diartikan sebagai

pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki

umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi.

Page 13: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

Pasar modal dapat juga berfungsi sebagai lembaga perantara

(intermediaries), fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal

dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat

menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang

mempunyai kelebihan dana. Pasar modal dapat mendorong terciptanya

alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka

pihak yang kelebihan dana (investor) dapat memlih alternatif investasi

yang memberikan pengembalian (return) yang paling optimal.

Asumsinya, investasi yang memberikan pengembalian (return) relative

besar adalah sektor-sektor yang paling produktif yang ada di pasar,

dengan demikian dana yang berasal dari investor dapat digunakan

secara produktif oleh perusahaan-perusahaan tersebut.

Tingkat pengembalian merupakan salah satu faktor yang

memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas

investasi yang dilakukannya (Tandelilin, 2001:47). Tingkat

pengembalian yang minus berarti investasi tersebut mengalami

kerugian, sedangkan tingkat pengembalian positif berarti mengalami

keuntungan. Suatu pengamatan, dilakukan jika harga dari suatu

sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Secara

khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami

kenaikan harga jika indeks harga saham naik. Harga saham turun,

kebanyakan saham mengalami penurunan harga. Hal ini menunjukkan

tingkat keuntungan suatu saham tampaknya berkolerasi dengan

perubahan pasar. Perubahan pasar dapat dinyatakan sebagai tingkat

indeks pasar atau indeks harga saham gabungan.

Pemilihan dari indeks pasar tidak tergantung dari suatu teori

tetapi tergantung dari hasil empirisnya. Indeks pasar yang dapat dipilih

untuk pasar BEJ misalnya adalah IHSG (Indeks Harga Saham

Gabungan). Jika digunakan IHSG, maka return pasar untuk waktu ke-t

dapat dihitung sebesar: (Jogiyanto, 2003:232)

Page 14: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

Rm =

Keterangan:

Rm = Tingkat pengembalian pasar modal

IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada periode yang

Bersangkutan

IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan pada periode

sebelumnya

Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin

besar risiko (risk) yang ditanggung, semakin besar pengembalian

(return) yang harus dikompensasikan. Sebaliknya, semakin kecil return

yang diharapkan, semakin kecil risiko yang ditanggung. Dalam risiko

realisasi, metode yang banyak digunakan untuk mengukur risiko ini

adalah deviasi standar yang mengukur standar absolut penyimpangan

nilai yang sudah terjadi dengan nilai rata-ratanya.

Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi

dari outcome yang diterima dengan yang diekspektasi. Untuk

menghitung risiko, metode yang banyak digunakan adalah deviasi

standar (standard deviation) yang mengukur absolute penyimpangan

nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai ekspektasinya. Standar

deviasi dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: (Jogiyanto,

2001:131)

Rm =

Keterangan:

Rm = Deviasi standar pasar modal

Rmt = Tingkat pengembalian pasar modal

E(Rm) = Tingkat pengembalian rata-rata pasar modal

n = Banyaknya periode pengamatan.

Page 15: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi

besarnya risiko suatu investasi. Sumber-sumber tersebut antara lain:

(Tandellilin, 2001:48).

a. Risiko Suku Bunga

Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return

suatu investasi. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi akan

mempengaruhi harga saham secara terbalik, cateris paribus.

Artinya jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun.

Demikian juga sebaliknya, jika suku bunga turun, harga saham

naik.

b. Risiko Pasar

Fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi

variabilitas return suatu investasi disebut sebagai risiko pasar.

Fluktuasi pasar biasanya ditunjukkan oleh perubahan indeks pasar

saham secara keseluruhan. Perubahan pasar dipengaruhi oleh

banyak faktor seperti adanya kerusuhan, ataupun perubahan

politik.

c. Risiko Inflasi

Inflasi yang meningkat akan mengurangi daya beli rupiah yang

telah diinvestasikan. Oleh karenanya, risiko investasi juga bisa

disebut risiko daya beli. Jika inflasi mengalami peningkatan,

investor biasanya menuntut tambahan premium inflasi untuk

mengkompensasi penurunan daya beli yang dialaminya.

d. Risiko Bisnis

Risiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu jenis industri

disebut sebagai risiko bisnis. Misalnya perusahaan pakaian jadi

yang bergerak pada indusri tekstil, akan dipengaruhi oleh

karakteristik industri tekstil itu sendiri.

e. Risiko Finansial

Page 16: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk

menggunakan utang dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar

proporsi utang yang digunakan perusahaan, semakin besar risiko

finansial yang dihadapi perusahaan.

f. Risiko Likuiditas

Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang

diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder.

Semakin cepat suatu sekuritas diperdagangkan, semakin likuid

sekuritas tersebut, demikain sebaliknya. Semakin tidak likuid

suatu sekuritas semakin besar pula risiko likuiditas yang dihadapi

perusahaan.

g. Risiko Nilai Tukar Mata Uang

Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata unag

domestik (negara perusahaan tersebut) dengan nilai mata uang

negara lainnya. Risiko ini juga dikenal dengan risiko mata uang

(currency risk) atau risiko nilai tukar (exchange rate risk).

h. Risiko Negara (Country Risk)

Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat

berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi

perusahaan yang beroperasidi luar negeri, stabilitas politik dan

ekonomi negara bersangkutan sangat penting diperhatikan untuk

menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.

c. Tingkat Pengembalian dan Risiko Investasi di Pasar Valas

Valuta asing (valas) Foreign exchange (Forex) atau Foreign

currency diartikan sebagai mata uang asing dan alat pembayaran

lainnya yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi

ekonomi keuangan internasional dan yang mempunyai catatan kurs

resmi pada Bank Sentral. (Hady, 2001:15). Hidayat (2005:2)

menyatakan bahwa pasar valas (foreign exchange market) adalah suatu

Page 17: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

pasar keuangan yang memperdagangkan atau mentransaksikan

berbagai valuta asing.

Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan

kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional

di sebut hard currency, yaitu mata uang yang nilainya relatif stabil dan

kadang-kadang mengalami apresiasi atau kenaikan nilai dibandingkan

dengan mata uang lainnya diantaranya adalah dollar Amerika (USD),

Euro (EUR), yen Jepang (JPY), poundsterling Inggris (GBP), dollar

Australia (AUD), dan franc Swiss (CHF). Berbeda dengan hard

currency, soft currency pada umumnya merupakan mata uang dari

negara-negara berkembang seperi rupiah (IDR), bath Thailand (THB),

peso Argentina (ARS), dan sebagainya.

Prinsip-prinsip pokok dalam bursa valas adalah: (Hady,

2001:16)

a. Pengertian kurs jual dan beli selalu dilihat dari sisi atau pihak

Bank atau Money Changer atau Pedagang valas.

b. Kurs jual selalu lebih tinggi dari pada kurs beli atau sebaliknya

kurs beli lebih rendah kurs jual.

c. Kurs jual atau beli suatu mata uang (valas) adalah sama dengan

kurs beli atau jual mata uang (valas) lawannya.

Pelaku-pelaku utama ekonomi dalam pasar valuta asaing

(valas) adalah: (Hidayat, 2005:4)

a. Bank Sentral

Bank sentral suatu negara berkepentingan terhadap pasar valas

dengan tujuan untuk menstabilkan posisi nilai tukar.

b. Perusahaan dan Individu

Individu memiliki kepentingan terhadap kurs valas umumnya pada

saat bepergian ke luar negeri atau mentrabsfer uang. Kurs yang

dipakai untuk kepentingan seperti ini adalah kurs spot yang ada

pada bank atau money changer tempat ia melakukan valas,

sedangkan untuk perusahaan, kebutuhan terhadap valas biasanya

Page 18: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

ada pada perusahaan ekspor-impor yang melakukan jual-beli

dengan valas.

c. Investor dan Spekulator

Investor yang memerlukan valas adalah mereka yang pada

umumnya berinvestasi pada efek atau surat berharga dalam mata

uang asing, sedangkan aktivitas yang dilakukan spekulator di

pasar uang adalah semata-mata untuk mendapatkan keuntungan

dari naik turunya mata uang.

d. Dealer

Dealer bank dan non bank dapat beroprasi naik di pasar antar bank

(interbank market) atau pasar klien (client market) dengan tujuan

mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli

valas.

e. Commercial Bank

Bank komersial memerlukan valas mana kala mereka

menyediakan produk atau jasa yang berkaitan dengan valas,

seperti tabungan valas, deposito valas dan transfer valas.

Tingkat pengembalian pasar valas dapat diperoleh dari kurs

penjualan, dikurangi kurs pembelian dibagi dengan kurs pembelian,

yang dapat dihitung dengan rumus sebagia berikut: (Jogiyanto, 2003:

232)

Rv = x 100

Keterangan:

Rv = Tingkat pengembalian pasar valuta asing

Kurst = Nilai kurs pada periode yang bersangkutan

Kurst-1 = Nilai kurs pada periode sebelumnya

Kurs dalam pasar valas dikutip menurut kurs beli (bid rates)

dan kurs jual (offer rate). Nilai kurs beli (bid rates) adalah kurs dimana

bank bersedia membeli suatu mata uang. Kurs jual (offer rate) adalah

kurs dimana bank bersedia menjual suaru mata uang. Bank dalam

Page 19: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

prakteknya yang terjun di pasar valas diharuskan mencantumkan kurs

beli dan kurs jual sekaligus untuk mata uang yang diperdagangkan,

ketika mencantumkan kurs jual dan kurs beli mata uang tertentu,

biasanya kurs beli lebih rendah dari kurs jualnya.

Page 20: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

3. Kerangka Pikir

Gambar : 1

Analisis Perbandingan Tingkat Pengembalian dan Risiko Investasi Antara

Pasar Modal dan Pasar V alas

4. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian dan tinjauan

pustaka dapat diambil suatu hipotesis sebagai berikut: “Terdapat

perbedaan antara tingkat pengembalian dan risiko investasi antara pasar

modal dan pasar valas.”

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian ini merupakan study kasus, dalam arti

kesimpulan dan implikasinya hanya dapat diterapkan di Indonesia dan

obyek penelitian periode Mei 2005 sampai Mei 2007.

2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penellitian ini adalah

dokumenter dengan sumber data sekunder yaitu data yang dikumpulkan,

diolah dan disajikan oleh pihak lain. Data sekunder meliputi:

Pasar modal Investasi Pasar valas

Tingkat pengembalianIHSG Kurs

Risiko Investasi

Perbedaan Tingkat Pengembalian dan Risiko Investasi Antara Pasar Modal dan Pasar Valas.

Investor

Page 21: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

1. Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama tahun 2005 –

2007, yang diperoleh dari Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM)

Malang.

2. Data nilai kurs USD yang merupakan nilai tengah antara kurs beli dan

kurs jual selama tahun 2005 – 2007, yang diperoleh dari Bank

Indonesia (BI) cabang Malang.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi, yaitu

pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat catatan-catatan atau

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian, dalam hal ini

mencatat data yang di terbitkan oleh BEJ dan BI cabang Malang.

4. Definisi Operasional Variabel

1. Pengembalian pasar adalah total keuntungan/kerugianyang dialami

pemilik modal/investor dalam satu periode tertentu yang dinyatakan

sebagai suatu tarif persentase.

a. Tingkat pengembalian investasi saham di pasar modal dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut: (Jogiyanto, 2003:232)

Rm =

Keterangan:

Rm = Tingkat pengembalian pasar modal

IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada periode yang

Bersangkutan

IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan pada periode

sebelumnya

b. Tingkat pengembalian investasi valas dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut: (Jogiyanto, 2003:128)

Rv = x 100

Page 22: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

Keterangan:

Rv = Tingkat pengembalian pasar valuta asing

Kurst = Nilai kurs pada periode yang bersangkutan

Kurst-1 = Nilai kurs pada periode sebelumnya

2. Risiko pasar adalah kemungkinan adanya kerugian/variabilitas

pendapatan dihubungkan dengan aktiva tertentu.

a. Risiko investasi di pasar modal dengan mnggunakan deviasi

standar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: (Jogiyanto,

2003:131)

Rm =

Keterangan:

Rm = Deviasi standar pasar modal

Rm = Tingkat pengembalian pasar modal

E(Rm) = Tingkat pengembalian rata-rata pasar modal

n = Banyaknya periode pengamatan.

b. Risiko investasi di pasar valas dengan menggunakan deviasi

standar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: (Jogiyanto,

2003:131)

Rm =

Keterangan:

R = Deviasi standar pasar valas

Rv = Tingkat pengembalian pasar valas

E(Rm) = Tingkat pengembalian rata-rata pasar valas

n = Banyaknya periode pengamatan

4. Teknik Analisis Data

Analisis diskriptif kuantitatif membandingkan investasi di pasar.

modal dan pasar valas dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

Page 23: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

1. Untuk mengetahui tingkat pengembalian investasi saham di pasar

modal dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: (Jogiyanto,

2003:232)

Rm =

Keterangan:

Rm = Tingkat pengembalian pasar modal

IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada periode yang

Bersangkutan

IHSGt- = Indeks harga saham gabungan pada periode

sebelum

2. Untuk mengetahui tingkat pengembalian diharapkan di pasar modal

dapat dihitung dengan rumus: (Jogiyanto, 2003:128)

E(Rm) =

Keterangan:

E(Rm) = Tingkat pengembalian rata-rata pada pasar modal

Rm = Tingkat pengembalian pasar modal

n = Banyaknya periode pengamatan

3. Untuk menghitug risiko investasi di pasar modal dengan mnggunakan

deviasi standar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

(Jogiyanto, 2003:131)

Rm =

Keterangan:

Rm = Deviasi standar pasar modal

Rm = Tingkat pengembalian pasar modal

E(Rm) = Tingkat pengembalian rata-rata pasar modal

n = Banyaknya periode pengamatan.

Page 24: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

4. Untuk mengetahui nilai kurs tengah

=

Keterangan:

X = Nilai kurs tengah

Xjual = Kurs jual

Xbeli = Kurs beli

5. Untuk mengetahui tingkat pengambalian investasi valas dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut: (Jogiyanto, 2003:232)

Rv = x 100

Keterangan:

Rv = Tingkat pengembalian pasar valuta asing

Kurst = Nilai kurs pada periode yang bersangkutan

Kurst-1 = Nilai kurs pada periode sebelumnya

6. Untuk mengetahui tingkat pengembalian diharapkan dipasar valas

dapat dihitung dengan rumus: (Jogiyanto, 2003:128)

E(Rv) =

Keterangan:

E(Rv) = Tingkat pengembalian rata-rata pada pasar valas

Rv = Tingkat pengembalian pasar valas

n = Banyaknya periode pengamatan

7. Untuk mengetahui risiko investasi di pasar valas dengan menggunakan

deviasi standar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

(Jogiyanto, 2003:131)

Rv=

Page 25: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

Keterangan:

Rv = Deviasi standar atau tingkat risiko pasar valas

Rv = Tingkat pengembalian pasar valas

E(Rv) = Tingkat pengembalian rata-rata pasar valas

n = Banyaknya periode pengamatan.

8. Uji hipotesis

1. Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) yaitu:

Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat

pengembalian dan risiko investasi antara pasar modal dan

pasar valas.

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat

pengembalian dsn risiko investasi antara pasar modal dan

pasar valas.

2 Dalam pengambilan keputusan untuk hasil uji hipotesis harus

didasarkan pada kriteria sebagai berikut:

a. Ho ditolak, Ha diterima apabila F hitung > F tabel

Artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat

pengembalian dan risiko antara pasar modal dan pasar valas.

b. Ho diterima, Ha ditolak apabila F hitung < F tabel

Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat

pengembalian dan risiko investasi antara pasar modal dan

pasar valas.

Page 26: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

Eka Putra, Dianata. 2003. Berburu Uang di Pasar Valas. Effhar. Semarang.

Hady, Hamdy. 2001. Valas untuk manajer. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Hidayat, Taufik. 2005. Learn to Earn Trading Valas Via Internet. Andi. Yogyakarta.

Husnan, Suad. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi 3. UPP – AMP YKPN. Yogyakarta.

Indriantoro, Nur, dan Bambang, Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ketiga. BPFE. Yogyakarta.

Kuncoro, Mudrajad. 2001. Manajemen Keuangan Internasional. Edisi kedua. BPFE. Yogyakarta.

Latifa Kusumawati, 2005. Perbandingan Tingkat Pengembaliandan Risiko Investasi Antara Pasar Modal dan Pasar Valas Periode 2001-2005. Skripsi pada FE UMM. Tidak dipublikasikan.

Tandellilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portifolio. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Warsono. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi pertama. UMM Press. Malang.

www.google.com (diakses 19 April 2007, jam 13.00 BBWI)

Page 27: USULAN PENELITIAN - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/usulan_penelitian.doc · Web viewInvestasi pada aset sekuritas, yaitu investasi yang dilakukan