proposal - universitas muhammadiyah malangdirectory.umm.ac.id/data...

64
PROPOSAL PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DALAM INDEL L-Q 45 (periode Agustus 2007 sampai Juli 2008) Oleh : Yanto Syafi’ie (04610281)

Upload: others

Post on 08-Mar-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

PROPOSAL

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DALAM INDEL L-Q 45

(periode Agustus 2007 sampai Juli 2008)

Oleh :Yanto Syafi’ie (04610281)

JURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2008

Page 2: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM YANG

TERCATAT DALAM INDEKS LQ – 45

1. Latar Belakang

Investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi sekarang untuk

konsumsi mendatang. Secara umum investasi dikenal sebagai kegiatan untuk

menanamkan harta ataupun modal baik pada aktiva riil maupun aktiva

finansial pada suatu unit usaha atau pendanaan dengan maksud memperoleh

keuntungan pada masa yang akan datang.

Salah satu bentuk investasi yang mulai diminati individu sebagai

pemodal adalah investasi saham melalui bursa. Biasanya investor lebih suka

membeli saham perusahaan yang go publik, sebab saham perusahaan go

publik sebagai komoditi investasi tergolong menjanjikan return yang tinggi

tapi juga memiliki risiko tinggi karena sifat komoditinya yang sangat peka

terhadap perubahan di bidang politik, ekonomi, moneter, kebijakan

pemerintah, baik perubahan itu di luar negeri maupun di dalam negeri.

Semakin banyaknya perusahaan yang menjadi emiten di pasar modal

akan menimbulkan berbagai kombinasi saham yang bisa di pilih oleh investor

dalam berinvestasi di pasar modal portofolio. Berdasarkan kenyataan bahwa

pada umumnya investor tidak menginvestasikan seluruh dananya pada satu

jenis saham tapi mereka melakukan diversifikasi saham yang bertujuan untuk

mengurangi risiko yang ditanggung akibat dana yang diinvestasikan.

Untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin maka

analisis portofolio merupakan salah satu alat yang tepat untuk memperkecil

resiko yang diterima dengan tujuan memaksimalkan profit dengan tingkat

risiko yang sama diantara saham yang ada. Hasil dari analisis ini akan

menentukan ketepatan dalam pengambilan keputusan investasi yang akan

diambil oleh investor.

Return merupakan tujuan para investor dalam berinvestasi. Untuk

memaksimalkan return yang diharapkan dengan tingkat risiko tertentu,

biasanya para investor menyiasati dengan portofolio saham dan salah satu cara

Page 3: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

untuk mengurangi risiko investasi saham bisa dilakukan dengan melakukan

diversifikasi kepemilikan saham, yaitu dengan mengkombinasikan berbagai

saham dalam investasinya atau dengan membentuk portofolio. Karena pada

dasarnya investor sangat menyukai investasi yang menghasilkan pengembalian

yang tinggi, akan tetapi tidak begitu menyukai adanya risiko.

Adanya ketidak pastian di masa yang akan datang akan mennyebabkan

risiko dalam berinvestasi khususnya pada asset finansial yang selalu

dipasarkan di bursa, hal tersebut diakibatkan aset finansial sangat peka

terhadap perubahan baik perubahan dari dalam perusahaan yang mengeluarkan

aset tersebut ataupun perubahan yang diakibatkan oleh keadaan pasar.

Sehingga akan menimbulkan dua jenis risiko yaitu risiko sistemati dan risiko

ansistematis, risiko sistematis biasanya dipengaruhi oleh keadaan pasar atau

risiko ini akan dihadapi oleh semua asset yang listing di bursa sedangkan

risiko ansistematis biasanya diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan perusahaan

dan hanya menimpa pada perusahaan yang besanggkutan.

Dalam berinvestasi ada dua faktor yang paling dipertimbangkan oleh

investor, yaitu tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk). Dua faktor ini

merupakan hal yang berlawanan, dalam arti invertor menyukai return yang

tinggi dan tidak begitu menyukai risiko yang tinggi. Pada kenyataan terdapat

hubungan yang alami antara besarnya pengembalian dan besarnya risiko,

karena semakin besar pengembalian yang diharapkan maka akan semakin

besar pula risiko yang akan dihadapi atau Tingkat pengembalian yang tinggi

akan selalu diikuti dengan tingkat risiko yang tinggi pula.

Saham-saham yang masuk dalam kategori indeks LQ-45 merupakan

kumpulan saham pilihan yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu, yang

termasuk ke dalam kriteria saham Indeks LQ-45 yaitu saham yang memenuhi

kriteria ranking tinggi pada total transaksi, nilai transaksi, dan frekuensi

transaksi. Kelompok saham yang termasuk dalam indek LQ-45 tidak bersifat

tetap, setiap enam bulan sekali ada penetapan kembali saham yang memenuhi

kriteria serta mengeliminasi saham yang tidak lagi memenuhi kriteria yang

Page 4: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

sudah ditetapkan. Posisi saham yang tereliminasi akan diisi oleh saham pada

ranking berikutnya, dan setiap tiga bulan sekali ada evaluasi.

Saham-saham yang masuk pada kategori indek LQ-45, tergolong

saham pilihan yang baik. Namun pada kenyataannya keputusan berinvestasi

tidak hanya memenuhi kriteria baik, tetapi juga benar dan mengetahui faktor

yang dapat mempengaruhi komoditi investasi, diantaranya faktor fundamental,

faktor politik, faktor ekonomi, faktor pemerintah, faktor sosial budaya.

Merupakan faktor kunci suksek dalam berinvestasi.

Agar investor mendapatkan pengembalian yang sesuai dengan

harapan dengan risiko yang minimal. Investor harus dapat menentukan jenis

saham yang mempunyai karakteristik searah dengan perubahan IHSG

misalnya indeks saham LQ-45. Karakteristik saham yang termasuk dalam

kategori indek LQ-45, adalah saham-saham yang cenderung stabil karena

saham-saham tersebut termasuk saham-saham yang mudah diperjual-belikan

baik dalam kondisi pasar lemah maupun kuat, dengan mudahnya saham-

saham LQ-45 diperjual-belikan maka akan dapat menunjukkan suatu

portofolio yang optimal.

Teori portofolio mempelajari dan menentukan kombinasi saham yang

paling efisien terhadap sekumpulan saham untuk mengoptimalkan keuntungan

yang diharapkan berkaitan dengan pencapaian tujuan investasi. Portofolio

saham selain untuk menghindari risiko juga untuk memaksimalkan return.

Hakikat dari pembentukan portofolio yang efisien dan optimal adalah untuk

mengurangi risiko dengan cara diversifikasi saham, yaitu menempatkan

sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif agar

dana dapat menghasilkan pengembalian yamg optimal.

Untuk membentuk portofolio optimal dapat menggunakan Model

Indeks Tunggal (Single Index Model). Model indeks tunggal didasarkan pada

pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan

indeks pasar. Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham

cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik, dan juga

sebaliknya, yaitu jika indeks harga saham turun, kebanyakan saham

Page 5: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

mengalami penurunan harga. Hal ini menyarankan bahwa return-return dari

sekuritas mungkin berkolerasi karena adanya reaksi umum (common response)

terhadap perubahan-perubahan nilai pasar.

Asumsi model indeks tunggal mempunyai implikasi bahwa sekuritas-

sekuritas bergerak bersama-sama bukan karena efek di luar pasar, melainkan

karena mempunyai hubungan yang umum terhadap indeks pasar yang searah

dengan perubahan IHSG. Model indeks tunggal ini dapat diterima dan

mewakili kenyataan sesungguhnya bergantung dari seberapa besar asumsi-

asumsi ini realistis.

Hasil dari analisis portofolio optimal akan menentukan ketepatan

dalam pengambilan keputusan investasi yang dilakukan. Motivasi inilah yang

mendorong untuk dilakukan sebuah penelitian, untuk mempermudah dan

memperjelas ruang lingkup pembahasan maka penelitian tersebut akan

dikhususkan pada saham-saham yang termasuk dalam indeks LQ – 45 yaitu

saham yang cenderung stabil dan aktif serta likuid, sehingga lebih mudah

diperjual belikan baik dalam kondisi pasar lemah maupun kuat

Masalah investasi merupakan suatu hal yang tidak pasti dan

mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Terdapat banyak faktor yang

perlu diperhatikan dan dipertimbangkan, terutama dalam pengambilan sebuah

keputusan untuk investasi. Keakuratan analisis terhadap penilaian resiko

investasi sangat dipertaruhkan. Atas dasar permasalahan tersebut maka dalam

penelitian ini diberikan judul : “Pembentukan Portofolio Optimal Pada saham

Yang Tercatat Dalam Indeks LQ – 45”.

II. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan pokok

permasalahan penelitian sebagai berikut :

1. Saham-saham apa saja yang terbentuk pada portofolio optimal dan

berapa proporsi dana masing-masing saham tersebut.

2. Berapakah return dan risiko dari saham-saham yang terbentuk pada

portofolio optimal.

Page 6: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

III. Batasan Penelitian

1. Metode yang digunakan dalam membentuk portofolio optimal adalah

metode indek tunggal.

2. Harga saham harian diambil dari harga penutupan saham dan indek harga

saham gabungan (IHSG) harian.

3. Pengukuran tingkat bunga bebas risiko dalam perhitungan tingkat

pengembalian (return) menggunakan tingkat suku bunga SBI pada periode

penelian.

IV. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

4.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis saham-saham yang terbentuk

pada portofolio optimal dan proporsi dana masing-masing saham.

2. Untuk mengetahui hubungan return dan risiko saham-saham yang

terbentuk pada portofolio optimal.

4.2 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Peneliti

Mengetahui kombinasi saham-saham yang termasuk dalam portofolio

optimal diantara kombinasi saham-saham yang ada dalam indeks

LQ45.

2. Bagi investor:

Dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan

investasi yang berkaitan dengan portofolio saham.

3. Bagi peneliti selanjutnya:

Penelitian ini dapat dijadikan koreksi dan pertimbangan untuk

menghasilkan penelitian yang lebih sempurna.

V. Tinjauan Pustaka

5.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Mustain (2007) dengan judul analisis pembentukan portofolio

saham optimal (studi pada saham yang tercatat di indeks LQ-

Page 7: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

45) penelitian tersebut bertujuan untuk Untuk mengetahui saham apa saja

yang dapat dibentuk menjadi portofolio optimal pada saham yang tercatat

di Indeks LQ-45. Metode yang digunakan adalah Metode Indeks Tunggal.

teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel,

yakni dari situs Bank Indonesia www.bi.go.id untuk memperoleh data SBI

harian dan www.yahoo.finance.com untuk mendapatkan data harga saham

harian. hasil perhitungan pada teknik analisa data, saham-saham yang

termasuk Indeks LQ-45 pada periode Februari 2006-Juli 2006 dan periode

Agustus 2006- Januari 2007 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Portofolio optimal dari saham-saham Indeks LQ-45 pada periode

Februari 2006-Juli 2006 terdiri dari 7 yaitu: UNSP, AALI, BLTA,

LSIP, INCO, PTBA, UNTR dengan kombinasi tingkat pengembalian

portofolio E(Rp) sebesar 0,579296 dan risiko portofolio sebesar

0,111349.

2. Portofolio optimal dari saham-saham Indeks LQ-45 pada periode

Agustus 2006-Januari 2007 terdiri 26 yaitu: GGRM. SMRA, CMNP,

INDF, BRPT, UNVR, INCO, CTRS, BTEL, ADHI, AALI, BNII,

ANTM, BNGA, KLBF, ASII, BUMI, SMCB, BMRI, KIJA, PNLF,

LPKR, PNBN, LSIP, ISAT, INTP dengan kombinasi tingkat

pengembalian portofolio E(Rp) sebesar 0,432042 dan risiko portofolio

sebesar 0,181282.

5.2. Tinjauan Pustaka

5.2.1 Investasi

Investasi adalah menempatkan dana dengan harapan memperoleh

tambahan uang atau keuntungan atas uang tersebut. (Ahmad, 1996:3)

Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana

pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa

mendatang. (Halim, 2003: 2)

Page 8: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa investasi saham

adalah penyaluran sumber dana yang ada sekarang dengan mengharapkan

keuntungan dimasa mendatang dengan cara menempatkan uang atau dana

dalam pembelian efek berupa saham dengan harapan mendapatkan

tambahan atau keuntungan tertentu atas dana yang diinvestasikan dalam

perdagangan saham tersebut di bursa efek.

1. Bentuk investasi

Secara garis besar ada dua jenis asset yang dapat digunakan

sebagai sarana investasi yaitu:

1. Real asset yaitu  investasi yang dilakukan dalam asset-asset

yang berwujud nyata seperti: emas, real estate dan karya seni.

2. Financial asset yaitu investasi yang dilakukan pada sektor-

sektor financial, seperti: deposito, saham, obligasi, reksadana.

Berinvestasi di financial asset bisa dilakukan dengan dua cara

yaitu langsung dan tidak langsung.  Langsung artinya investor

membeli asset-asset keuangan perusahaan, tidak langsung membeli

saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio asset-

asset keuangan dari perusahaan lain.

Dalam pengelolaan portofolio ada dua pendekatan yantu

strategi pasif dan strategi aktif. (Tandelilin, 2001: 176)

a. Bentuk investasi aktif (active investment style),

didasarkan pada asumsi bahwa pasar modal melakukan kesalahan

dalam penentuan harga (mispriced).

b. Bentuk investasi pasif (passive investment style), didasarkan

pada asumsi bahwa harga-harga sekuritas di pasar sudah ditentukan

secara tepat sesuai dengan nilai intrinsiknya atau pasar modal tidak

melakukan kesalahan dalam penentuan harga.

Berdasarkan pernyataan sebelumnya, para investor yang

tergolong dalam melakukan bentuk investasi aktif mungkin

menggunakan analisis teknikal, analisis fundamental. Sedangkan pada

Page 9: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

bentuk investasi pasif terlalu takut untuk menerima risiko maka

langkah preferensi risikonya dengan menyusun portofolio.

Hal yang paling mendasar yang harus diketahui oleh seorang

investor adalah adanya risiko yang selalu mengikuti return (trade off

return and risk).  Adapun pengertian masing-masing adalah

(WealthIndonesia.com)

1. Return atau disebut juga imbal hasil yaitu hasil yang diperoleh dari

suatu investasi. Return ini dapat berupa return realisasi/ imbal hasil

yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang terjadi di masa

mendatang. Return ini biasanya berupa bunga, capital gain dan

dividen.

2. Risk adalah peluang dari tidak tercapainya salah satu tujuan

investasi karena adanya ketidakpastian dari waktu ke waktu. 

Risiko ini ada 2 yaitu risiko sistematis (risiko pasar) dan risiko

tidak sistematis (risiko yang timbul dari kebijakan perusahaan)

3. Antara Return dan Risk terdapat hubungan yang searah atau linier,

artinya semakin besar risiko yang ditanggung semakin besar pula

tingkat return yang diharapkan.

2. Proses keputusan investasi

Proses Keputusan Investasi merupakan keputusan yang

berkesinambungan (on going process) sampai tercapai keputusan

investasi yang terbaik. Tahapan-tahapan tersebut meliputi tahapan

sebagai berikut: (Tandelilin, 2001:8 )

1. Penentuan Tujuan Berinvestasi

Dalam penentuan tujuan berinvestasi ada beberapa hal yang

harus diperhatikan yaitu jangka waktu investasi (pendek/panjang),

berapa target return yang mau dicapai.

2. Penentuan Kebijakan Investasi 

Investor harus mengerti karakter risiko (risk profile) masing-

masing apakah seorang yang mau mengambil risiko atau

Page 10: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

menghindari risiko, berapa banyak dana yang akan

diinvestasikan,  fleksibilitas investor dalam waktu untuk memantau

investasi, pengetahuan akan pasar modal.

3. Pemilihan strategi portofolio dan asset 

Setelah mengetahui hal-hal pada point 1 dan 2 di atas maka

kita dapat membentuk suatu portofolio yang diharapkan efisien dan

optimal.

4. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio

Mengukur kinerja portofolio yang telah dibentuk, apakah sudah

sesuai dengan tujuan. 

3. Motif Investasi

Secara umum motif investasi didasari untuk memperoleh

keuntungan dari dana yang diinvestasikan karena adanya peluang

untuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan, tingkat keuntungan

dalam investasi biasanya dipengaruhi oleh sikap investor dalam

mengambil atau menanggapi risiko.

Berdasarkan sikapnya dalam menghadapi risiko, investor

dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok. (Warsono, 2001: 76)

a. Pengambil risiko (Risk seeker)

Investor yang apabila dihadapkan pada dua alternatf

investasi dengan pengembalian yang diharapkan sama, investor

ini cenderung investasi yang berisiko.

b. Penghindar risiko (Risk Averter)

Investor yang apabila dihadapkan pada dua alternatf

investasi dengan pengembalian yang diharapkan sama, investor

ini cenderung investasi yang kurang berisiko

c. Acuh terhadap risiko (Risk Indiference)

Investor yang tidak perduli akan jenis investasi mana

yang akan diambil.

Page 11: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

Investor yang termasuk pada kelompok risk seeker

merupakan investor yang berani menanggung risiko, optimis dalam

melihat masa depan. Portofolio saham pemodal ini sebagian ada

yang memberikan hasil yang tinggi dengan risiko yang tinggi dan

risiko kecil dengan hasil yang tidak begitu tinggi. Para pemodal ini

biasanya dari golongan kalangan muda yang penuh perhitungan.

Investor yang termasuk pada kelompok Risk Averter Adalah

investor ini cenderung untuk menghindari risiko dan berinvestasi

pada assets yang memberikan pendapatan tetap seperti deposito,

obligasi atau saham yang tergolong blue chips. Investor ini

menyadari tidak mengharapkan keuntungan investasi yang optimal.

Biasanya kalangan investor mayoritas kalangan pensiunan dengan

keinginan mendapatkan keuntungan walaupun sedikit namun pasti.

Investor yang trgolong pada risk indiference ini merupakan

tipe investor yang hanya cenderung ikut-ikutan dalam melakukan

pembelian atau penjualan efek sesuai dengan gejolak pasar.

4. Keuntungan dan Kerugian Investasi

Dalam aktivitas investasi pada suatu perusahaan di pasar

modal, investor akan dihadapkan pada dua kondisi yaitu keuntungan

dan kerugian. keuntungan dan kerugian investasi tersebut adalah:

1. Keuntungan berinvestasi di pasar modal, yaitu :

a. Capital gain, yaitu keuntungan dari hasil jual beli saham,

berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi dari pada

nilai belinya.

b. Dividen, bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan

kepada pemegang saham.

c. Saham perusahaan, seperti tanah atau aktiva sejenis,

nilainya meningkat sejalan dengan waktu dan sejalan dengan

perkembangan kinerja perusahaan. Investor jangka panjang

Page 12: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

mengandalkan kenaikan nilai saham ini untuk meraih

keuntungan dari investasi saham.

d. Saham juga dapat dijaminkan ke bank untuk memperoleh

kredit, sebagai agunan tambahan dari agunan pokok.

2. Kerugian berinvestasi di pasar modal, yaitu:

a. Capital loss, yaitu kerugian dari hasil jual beli saham,

berupa selisih antara nilai jual yang lebih rendah daripada

nilai beli saham.

b. Opportunity loss, yaitu kerugian berupa selisih suku

bunga deposito dikurangi total yang diperoleh dari total

investasi.

c. Kerugian karena perusahaan di likuidasi, namun nilai

likuidasinya lebih rendah dari harga beli saham.

Dari keterangan diatas menunjukkan bahwa dalam pasar

modal tersebut selalu mengandung kelebihan dan kekurangan.

Investasi yang dilakukan selalu mengandung dua sisi yaitu

keuntungan dan kerugian dalam melakukan penanaman modal.

Tergantung apakah investasi yang mereka lakukan sudah sesuai

dengan tujuan invetasi atau tidak.

5.2.2 Tingkat Keuntungan (Return) Investasi

1. Keuntungan (Return) Investasi

Keuntungan merupakan hasil yang diperoleh dari investasi

sesuai dengan tujuan investasi yang dilakukan investor tidak lain

bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan (return). (Tandelilin,

2001:6) mengatakan “Return adalah tingkat keuntungan investasi”

Tingkat pengembalian (return) biasanya di bedakan menjadi

dua yaitu; Return realisasi (realized return) dan return ekspektasi

(expected return). Return ekspektasi adalah return yang diharapkan

akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang. Return

Page 13: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

realisasi merupakan return yang telah terjadi, dihitung berdasarkan

data historis.

Hasil pengembalian adalah pendapatan yang diterima dari

investasi ditambah perubahan harga pasar biasanya dinyatakan sebagai

prosentase dan harga pasar investasi mula-mula.

2. Analisa Tingkat Keuntungan (Return) Saham Individual

a) Tingkat keuntungan (return) realisasi

Persamaan yang digunakan untuk menghitung tingkat

pengembalian saham individual adalah sebagai berikut:

Ri =

Keterangan :

Ri = Keuntungan (return) realisasi

Pt = Harga investasi sekarang

Pt-1 = Harga investasi tahun lalu

Dt = Deviden periode sekarang

Sumber : (Jogiyanto, 1998:109)

b) Expected return

Tingkat keuntungan yang diahrapkan biasanya secara umum dapat

dihitung dengan rumus:

E(Ri) =

Apabila probabilitasnya tidak diketahui, maka bisa dihitung dengan

rumus sebagai berikut:

E (Ri) =

Keterangan:

E(Ri) = Expected return pada periode i

Rij = Keuntungan (return) investasi i

Page 14: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

M = Banyaknya peristiwa yang mungkin terjadi

Sumber: (Husnan, 1996:50)

5.2.3 Analisis Tingkat Risiko (Risk) saham Individual

Untuk menghitung besarnya total risiko (risk) yang dikaitkan

dengan Expected Return dari suatu investasi dapat dihitung dengan

menghitung varians dan deviasi standar return investasi yang

bersangkutan. Dengan demikian risiko dirumuskan sebagai berikut:

1) Variance (2)

Apabila probabilitas setiap peristiwa sama, maka perhitungannya dapat

bisa dirumuskan sebagai berikut

i 2 =

Keterangan:

i 2 = Variance return investasi

Rij = Keuntungan saham i yang diterima pada periode ke-3

E(Ri) = Tingkat keuntungan yang diahrapkan dari saham i

N = Periode.

Sumber : Husnan (1998:53)

2) Deviasi Standar

Pengukuran standar deviasi dinyatakan sebagai berikut :

i =

Keterangan:

i = Standar deviasi saham i

Var(Ri) = Variance tingkat pengembalian saham i

Sumber : (Jogiyanto,2000:131)

Page 15: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

5.2.4 Portofolio

1. Pengertian Portofolio

Arti harfiah portofolio adalah Sekumpulan surat-surat berharga.

Portofolio mempelajari bagaimana investasi pada surat-surat berharga.

Umumnya investor memilih untuk memiliki berbagai jenis surat berharga

sehingga mereka dikatakan membentuk portofolio. Dengan kata lain, kalau

investor memiliki 10 jenis saham, maka mereka dikatakan memiliki

portofolio investasi yang terdiri dari 10 jenis saham. (Husnan, 1996:19)

Portofolio adalah Kombinasi dari berbagai saham untuk

mendapatkan keuntungan yang maksimum. (Jogiyanto, 2001:54)

Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan portofolio

merupakan beberapa alternatif kesempatan investasi dengan melakukan

kombinasi yang dapat memberikan pilihan tingkat keuntungan yang lebih

tinggi dengan tingkat risiko tertentu. Pada kenyataannya para investor

sering melakukan diversifikasi dalam investasi mereka, yaitu

mengkombinasikan berbagai sekuritas. atau mereka membentuk

portofolio. Perlu diingat bahwa tujuan utama portofolio adalah mencari

kombinasi optimum dari berbagai sekuritas untuk memperoleh tingkat

keuntungan yang maksimum.

Adapun hakekat dari pembentukan portofolio adalah

mengalokasikan dana pada berbagai alternatif investasi sehingga risiko

investasi (secara keseluruhan) akan dapat dikurangi (diminimumkan).

2. Proses Investasi Portofolio

Proses investasi menunjukkan bagaimana investor seharusnya

melakukan investasi dalam sekuritas, yaitu sekuritas apa yang akan dipilih.

Seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tersebut akan

dilakukan.

Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengambil keputusan

tersebut menurut (Husnan, 1998:47) sebagai berikut:

Page 16: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

a. Menentukan kebijakan investasi

Pemodal menentukan tujuan investasi dilakukan dan berapa banyak

investasi tersebut akan dilakukan.

b. Analisis sekuritas

Melakukan analisis terhadap individual ataupun kelompk sekuritas,

baik secara teknikal atau dengan analisis fundamental. Dalam

melakukan analisis teknikal menggunakan data (perubahan) harga

masa lalu sedangkan untuk analisis fundamental berupaya

mengidentifikasi prospek perusahaan.

c. Pembentukan Portofolio

Mengidentifikasi sekuritas mana yang dipilih dan menentukan

proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas.

d. Melakukan revisi Portofolio

Merupakan pengulangan ketiga pada tahap sebelumnya. Artinya jika

portofolio yang dimilikinya dirasa kurang optimal, atau tidak sesuai

dengan preferensi risiko , maka pemodal dapat melakukan perubahan

terhadap sekuritas yang dimilikinya.

e. Evaluasi Kinerja Portofolio

Pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio, baik

tingkat keuntungan maupun tingkat risiko yang ditanggungnya.

3. Penilaian Portofolio

Keputusan investasi bagi seorang investor menyangkut masa akan

datang yang mengandung ketidakpastian, yang berarti mengandung unsur

risiko bagi investor. Seorang investor yang rasional sebelum mengambil

keputusan investasi harus bisa menilai saham mana yang efisien.

Portofolio yang efisien adalah portofolio yang mampu memberikan tingkat

keuntungan yang maksimum dengan risiko yang sama atau memberikan

tingkat keuntungan yang sama dengan risiko yang minimum.

Page 17: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

5.2.5 Return dan Risk Portofolio

Dalam penilaian portofolio ada dua hal yang harus

dipertimbangkan sebelum investor mengambil keputusan investasi yaitu:

Expected Return (tingkat keuntungan yang diharapkan) dan risk (risiko).

(jogiyanto, 2000: 141)

1. Expected Return (tingkat keuntungan yang diharapkan)

Tingkat keuntungan portofolio dipengaruhi kemungkinan adanya

perubahan harga sekuritas yang membentuk portofolio tersebut dan

pembayaran dividen. Hasil yang diharapkan dari investasi saham

adalah rata-rata tertimbang dari probabilitas hasil yang diharapkan.

Tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi tersebut adalah

dividend dan capital gain.

Dalam menghitung tingkat keuntungan saham, sebelumnya harus

diketahui beta (). Beta adalah pengukur risiko sistematik dari suatu

sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko pasar. Untuk

menghitung beta portofolio, maka beta masing-masing sekuritas perlu

dihitung terlebih dahulu. Beta portofolio merupakan rata-rata

tertimbang dari beta masing-masing sekuritas.

Beta merupakan pengukur yang tepat terhadap pergerakan pasar,

karena tingkat keuntungan saham individu berhubungan dengan

adanya perubahan harga di pasar modal.

2. Risk (Risiko)

Risiko adalah kemungkinan terjadinya perbedaan antara return

aktual dengan return yang diharapkan. (Tandelilin, 2001:47)

Ketidakpastian dari return yang akan diperoleh itulah yang

dinamakan dengan risiko dimana tingkat keuntungan dan risiko

adalah dua hal yang tidak terpisah. Dengan kata lain, risiko investasi

dapat diartikan sebagai kemungkinan tingkat keuntungan yang

diperoleh dari tingkat keuntungan yang diharapkan. (Husnan, 1998:52)

Page 18: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

Risiko didefinisikan sebagai deviasi standar dari tingkat

keuntungan. Deviasi standar merupakan akar dari variance. Variance

tingkat keuntungan terdiri dari dua bagian yaitu unique risk dan risiko

yang berhubungan dengan pasar. Risiko portofolio tergantung pada:

a. Risiko masing-masing saham yang membentuk portofolio

b. Proporsi dana masing-masing saham dalam portofolio

c. Covariance antar tingkat keuntungan saham dalam portofolio

d. Jumlah saham dalam portofolio

Dalam konteks portofolio pasar terdapat 2 risiko investasi,

yaitu: (Sumariyah, 1997:114)

1) Risiko tidak sistematik, yaitu risiko yang terkait

dengan suatu saham tertentu yang pada umumnya dapat

diketahui (avoidable) atau diperkecil melalui diversifikasi.

2) Risiko sistematik, yaitu kebalikan dari risiko

tidak sistematik, risiko ini bersifat umum berlaku bagi semua

saham diapsar modal dan tidak dapat dihindari.

Selain itu juga harus diperhatikan adanya investasi yang bebas

risiko, yaitu investasi yang memberikan tingkat keuntungan tertentu

tetapi tidak mempunyai unsur risiko. Dengan kata lain bahwa deviasi

standar dari tingkat keuntungan tersebut adalah sama dengan nol.

3. Return dan Risk Portofolio

Dalam menghitung tingkat keuntungan (return) yang diharapkan

dan risiko (risk) suatu portofolio berarti menghitung return dan risiko

suatu kumpulan asset individual yang dikombinasikan dalam suatu

portofolio (membentuk portofolio). Seperti yang diketahui bahwa

return investor terdiri dari dua yaitu return realisasi dan return

ekspektasi (return yang diharapkan). Return suatu portofolio juga

terdiri dari 2 yaitu return realisasi portofolio (portofolio realized

return) dan return ekspektasi portofolio (portofolio expected return).

a) Return Realisasi

Page 19: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

Return realisasi merupakan rata-rata tertimbang dari return-return

realisasi tiap-tiap sekuritas tunggal, di dalam portofolio return

realisasi portofolio dapat dinyatakan secara matematis sebagai

berikut :

Rp =

Keterangan:

Rp = Keuntungan (return) realisasi portofolio

Wi = Porsi sekuritas i terhadap seluruh sekuritas diportofolio

Ri = Keuntungan (return) realisasi dari sekuritas ke-i

n = Jumlah dari sekuritas tunggal

Sumber : (Jogiyanto, 2000:142)

b) Keuntungan (return) ekspektasi

Keuntungan (return) ekspektasi portofolio merupakan rata-

rata tertimbang dari return ekspektasi masing-masing sekuritas

tunggal di dalam portofolio. Return ekspektasi portofolio dapat

dinyatakan secara matematik sebagai berikut:

E(Rp) =

Keterangan:

E(Ri) = Keuntungan (return) ekspektasi dari portofolio

E(Ri) = Keuntungan (return) ekspektasi dari sekuritas ke-i

Sumber : (Jogiyanto, 2000:142)

c) Risiko portofolio

Untuk menghitung risiko haruslah dihitung risiko masing-

masing sekuritas maupun beberapa sekuritas yang membentuk

portofolio tersebut. Untuk mengukur risiko portofolio yang terdiri

dari 2 sekuritas, dapat dihitung dari deviasi standar return kedua

sekuritas tersebut, secara matematis dapat dinyatakan sebagai

berikut:

P = [WA2 . A

2 + WB2 . B

2 + 2 (WA)(WB) (AB) A B ]1/2

Page 20: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

P2 = (Wi )2 (i)2 + (Wj)2 (j)2 + 2 (Wi)(Wj) ( i,j) (i ) (j )

Keterangan:

P = Standar deviasi portofolio

WA = Bobot portofolio pada aset A

AB = Koefisien korelasi aset A dan B

Sumber: (Tandelilin, 2001:65)

Sedangkan untuk portofolio yang terdiri dari n sekuritas

dalam portofolio dapat dinyatakan sebagai berikut:

P2 =

Keterangan:

P = Varian keuntungan (return) portofolio

i2 = Varian keuntungan (return) sekuritas i

ij = Kovarian antara keuntungan (return) sekuritas i dan j

= Tanda penjumlahan ganda, berarti angka n2 akan

ditambahkan secara bersamaan (semua nilai pasangan i

dan j yang mungkin dipasangkan)

Sumber: (Tandelilin, 2001:66)

5.2.6 Pemilihan Portofolio Optimal

Portofolio optimal merupakan pilihan dari berbagai sekuritas dari

portofolio efisien. Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan

memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan

risikonya, atau menentukan tingkat risiko yang tertentu dan kemudian

memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan

memilih portofolio optimal ini karena merupakan portofolio yang dibentuk

dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi

atau risiko portofolio.

Dalam memilih portofolio yang optimal ada beberapa pendekatan yaitu:

Page 21: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

1. Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor

Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor

mengasumsikan hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko

dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa investor

mempunyai fungsi utility yang sama atau berada pada titik

persinggungan utiliti investor dengan effiicient set. (Jogiyanto, 2000:

193)

2. Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz

Dalam pendekatan ini pemilihan portofolio investor didasarkan

pada preferensi mereka terhadap return yang diharapkan dan risiko

masing-masing pilihan portofolio, kontribusi yang sangat pentinga

bagi investor adalah bagaimana seharusnya melakukan deversifikasi

secara optimal.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari model markowitz

menurut yaitu; (Tandelilin,2001: 79)

a. Semua titik portofolio yang ada dalam permukaan

efisien mempunyai kedudukan yang sama antara satu dengan

lainnya.

b. Model Markowitz tidak memasukkan isu bahwa

investor boleh meminjam dana untuk membiayai portofolio pada

aset yang berisiko dan Model Markowitz juga belum

memperhitungkan kemungkinan investor untuk melakukan

investasi pada aset bebas risiko.

c. Dalam kenyataanya, investor yang berbeda-beda akan

mengestimasi imput yang berbeda pula ke dalam model

Markowitz, sehingga garis pemukaan efisien yang dihasilkan juga

berbeda-beda bagi masing-masing investor.

Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz di dasarkan pada

tiga sumsi, yaitu: (tandelilin, 2001: 78)

Page 22: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

1. waktu yang digunakan hanya satu periode

2. Tidak ada biaya transaksi

3. Preferensi investor hanya didasarkan pada

return ekspektasi dan risiko

Asumsi bahwa preferensi investor mengasumsikan hanya

didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio secara

implisist yang menganggap bahwa investor mempunyai fungsi utility

yang sama. Pada kenyatannya tiap-tiap investor memiliki fungsi

utilitas yang berbeda, sehingga portofolio optimal akan dapat berbeda.

3. Portofolio optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas

risiko.

Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang mempunyai return

ekspektasi tertentu dengan varian return (risiko) yang sama dengan

nol, karena variannya sama dengan nol, maka kovarian antara bebas

resiko juga sama dengan nol. Aktiva bebas risiko misalnya Sertifikat

Bank Indonesia (SBI), karena variannya (deviasi standar ) = 0 kovarian

antara bebas aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko yang lainnya

akan menjadi sama dengan nol sebagai berikut; (jogiyanto, 2000: 195)

BRi = BRi . BR . i

Dari pernyataan di atas, maka pemeliti menyimpulkan

bahwasanya aset bebas risiko merupaka aset yang tingkat returnnya di

masa depan sudah dapat dipastikan pada saat ini karena ditunjukkan

oleh varians yang sama dengan nol.

4. Portofolio optimal berdasarkan model Indeks Tunggal

Model indeks tunggal dapat digunakan sebagai alternatif dari

model Markowitz untuk menentukan efficient set dengan perhitungan

yang lebih sederhana. Model ini merupakan penyederhanaan dari

model Markowitz. Model ini dikembangkan oleh William Sharpe

(1963) yang disebut dengan (single-index model), yang dapat

Page 23: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

digunakan untuk menghitung return ekspektasi dan risiko portofolio.

(Jogiyanto, 2000: 203)

Model indeks tunggal didasarka pada pengamatan bahwa harga

dari suatu skuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar dan

memepunyai reaksi yang sama terhadap suatu faktor atau indeks harga

saham gabungan (IHSG), karena return dari suatu sekuritas dan return

dari indeks pasar yang umum dapat ditulis sebagai berikut; (Halim,

2003: 78)

Ri = i +i . RM + ei

Ri = return sekuritas ke-i

i = nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen terhadap

return pasar

i = Beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Ri

akibat dari perubahan RM

RM = tingkat return dari indeks pasar, juga merupakan suatu variabel

Acak

ei = kesalahan residual yang merupakan variabel acak dengan nilai

ekspektasinya sama dengan nol atau E(ei) = 0

Model indeks tunggal membagi return dari suatu sekuritas ke dalam

dua komponen yaitu;

1) Komponen return yang unik diwakili oleh alpha (i) yang

independen terhadap return pasar.

2) oleh Komponen return yang berhubungan dengan return pasar

yang diwakili beta (i) dan RM

Sehingga bentuk ekspektasi return dapat ditulis dengan

persamaan;

E (Ri) = E ( i + i . RM + ei) atau

= E ( I) + E(i ) . E(RM) + E( eI)

atau bisa diformulasikan sebagai berikut;

E (Ri) = i + i . E(RM )

sumber: (Jogiyanto, 2000: 204-206)

Page 24: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

a. Asumsi Utama dari model indeks tunggal adalah;

Asumsi utama model indek tunggal adalah kesalahan residu

dari sekuritas ke-i tidak berkovari dengan kesalahan residu sekuritas

ke-j atau ei tidak berkovari (berkorelasi) dengan ej untuk semua nilai

dari i dan j. Dan ei tidak berkovari dengan return indeks pasar Rm.

Cov (ei,ej) = 0

Cov (ei,ej) = E ( [ ei- E(ei)] . [ej – E(ej)])

Karena E(ei) dan E(ej) sama dengan nol,

maka Cov (ei,ej) = E(ei –ej)

Sehingga asumsi bahwa kesalahan residu untuk sekuritas ke-i

tidak mempunyai korelasi dengan kesalahan residu untum sekuritas

ke-j dapat juga ditukis

E(ei,ej) = 0 , dan Cov (ei,Rm) = 0

Maka E(ei . [Rm – E(Rm)] ) = 0

sumber: (Jogiyanto, 2000: 207-208)

b. Varian (risiko) return sekuritas

Secara umum varian dari sekuritas dapat dinyatakan sebagai

berikut:

i2 = E[Ri – E(Ri)]2

i2 = E [( I + i . RM + ei) – ( I + i . E(RM))] 2

sehingga persamaan varian return sekuritas berdasarkan

model indek tunggal dapat di tulis:

i2 = (i )2 . M

2 + ei2

risiko (varian return) sekuritas yang dihitung berdasarkan

model ini terdiri dari dua bagian yaitu; risiko yang berhubungan

dengan pasar (market related risk) yaitu i 2 . M2 dan risiko unik

masing-masing perusahaan (unique risk) yaitu ei2. (Jogiyanto,

2000: 209-210)

c. Return Ekspektasi Portofolio

Return ekspektasi dari suatu portofolio selalu merupakan rata-rata

tertimbang dari return ekspektasi individual sekuritas;

Page 25: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

n

E(Rp) = Wi . E(Ri)

j=1

n

E(Rp) = Wi . [ i + i . E(Rm)]

j=1

Pemilihan dari indeks pasar tidak tergantung dari suatu teori

tetapi lebih tergantung dari hasil empirisnya. Indeks pasar yang dapat

dipilih untuk pasar modal Indonesia misalnya adalah IHSG (Indeks

Harga Saham Gabungan) atau indeks lainnya, misalnya LQ-45. Jika

digunakan LQ-45, maka return pasar untuk waktu ke-t dapat dihitung

sebesar (Jogiyanto, 2000: 204):

IHSG 1tIHSG 1tIHSGt

R tm,

Model indeks tunggal akan mampu mengurangi jumlah

variabel yang perlu ditaksir dibandingkan dengan model Markowitz,

karena untuk portofolio model ini mempunyai karakteristik sebagai

berikut (Jogiyanto, 2000;219):

a) Beta

Beta merupakan suatu pengukur volatilitas (volatility) return

suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar.

Beta sekuritas ke-i mengukur volatilitas return sekuritas ke-i

dengan return pasar. Beta portofolio mengukur volatilitas

return portofolio dengan return pasar. Beta merupakan

pengukur risiko sistematis dari suatu sekuritas atau portofolio

relatif terhadap risiko pasar (Jogiyanto, 2000;237).

Model indeks tunggal menggunakan Beta untuk

menghitung return ekspektasi, varian, dan kovarian return

sekuritas tunggal, serta menghitung return dan varian

portofolio. Beta suatu sekuritas dapat dihitung dengan teknik

estimasi yang menggunakan data historis. Beta yang dihitung

Page 26: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

berdasarkan data historis ini selanjutnya dapat digunakan untuk

mengestimasi Beta masa datang.

Beta dari portofolio ( p) merupakan rata-rata tertimbang

dari beta masing-masing sekuritas i

b) Alpha dari portofolio (p) juga merupakan rata-rata tertimbang

dari alpha tiap-tiap sekuritas (i)

maka return ekspektasi portofolio

E(Rp) = p + p . E(Rm)

sumber: (Jogiyanto, 2000: 218-219)

c) Risiko Portofolio

Varian dari suatu sekuritas dapat dilihat pada persamaan

sebagai berikut:

i2 = i2 .m2 + ei2

maka varian dari portofolio sebesar;

dengan memasukkan karakteristik beta maka varian dari

portofolio dapat ditulis;

sumber: (Jogiyanto, 2000: 220)

d. Model Pasar

Model Pasar (market model) merupakan bentuk dari model

indeks tunggal dengan batasan yang lebih sedikit. Model pasar

bentuknya sama dengan model indeks tunggal. Perbedaannya

n n

p2 = ( Xi .i2 ) .m2 + ( Xi . ei)2

i=1 i=1

n

p2 = p2 .m2 + ( Xi .ei)2

i=1

Page 27: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

terletak pada asumsinya pada model indeks tunggal berasumsi

bahwa kesalahan residu masing-masing sekuritas tidak berkovari

satu dengan yang lainnya atau Cov(ei,ej) = 0.

Sedangkan model pasar berasumsi kesalahan residu

masing-masing sekuritas berkovari atau berkorelasi satu dengan

yang lainnya membuat pasar lebih realistis. Bentuk model pasar

banyak digunakan untuk menghitung abnormal return. (Jogiyanto,

2000: 224)

Bentuk model pasar yang sama dengan bentuk model indeks

tunggal mempunyai return dan return yang diharapkan sebagai

berikut:

Ri = i + i . RM + ei

Dan

E (Ri) = i + i . E(RM )

sumber: (Jogiyanto, 2000: 224)

5. Portofolio optimal berdasarkan model Indeks Ganda

Model indeks ganda menganggap ada faktor lain selain IHSG

yang dapat mempengaruhi terjadinya korelasi antar efek. dalam upaya

mengestimasi ekspekted return, standar deviasi dan kovarian efek

secara akurat model indeks ganda lebih berpotensi sebab actual return

efek tidak hanya sensitif terhadap perubahan IHSG atau ada faktor lain

yang mungkin mempengaruhi return efek, seperti tingkat bunga bebas

risiko. (Halim, 2003: 82)

Dalam bentuk persamaan, model indek berganda untuk saham

individual secara umum dapat ditulis sebagai berikut:

Penjelasan:

ER(i) = ekspektasi return efek i

Page 28: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

= ekspektasi return efek i jika tiap faktor bernilai 0

(konstanta)

= sensitive efek i terhadap faktor (koefisien regrasi)

F1....Fn = faktor yang mempengaruhi efek i

Ei = faktor lain yang tidak dimasukkan kedalam model

Model ini merupakan model regresi liner berganda. Dimana

rate of return efek i akan dipengaruhi oleh banyak fariabel bebas, yaitu

F1 sanpai Fn. Tingkat keuntungan efek i yang tidak dapat dijelaskan

oleh variabel-variabel bebas tersebut dinyatakan dengan dan ei.

Dalam konteks ini merupakan rerata dari rete of return yang tidak

dipengaruhi oleh cariabel bebas dalam model. Sedangkan ei

merupakan risidual return dari uniqui return yang bersifat acak dan

diasumsikan reratanya bernilai nol.

5.2.7 Portofolio Optimal

Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang

investor dari sekian banyak pilihan yang ada dalam kumpulan portofolio

efisien. Portofoio yang dipilih tentunya sesuai dengan preferensi investor

bersangkutan terhadap retun ataupun risiko yang bersedia ditanggungnya.

Tandelilin (2001: 75)

Suatu portofolio dapat ditentukan dengan memilih tingkat

keuntungan yang diharapkan dan kemudian meminimumkan risikonya

atau memaksimumkan tingkat keuntungan. Jadi suatu portofolio dikatakan

efisien apabila:

c) Dengan risiko yang sama

mampu memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi.

d) Mampu menghasilkan tingkat

keuntungan yang sama tetapi dengan risiko yang lebih rendah.

Portofolio yang efisien adalah portofolio yang menawarkan tingkat

keuntungan yang lebih besar dengan risiko yang sama atau portofolio

Page 29: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

yang menawarkan risiko yang kecil dengan tingkat keuntungan yang

sama. (Husnan, 2001:80)

Di sisi lain portofolio yang efisien yang ada akan terbentuk lebih

dari satu portofolio efisien, sehingga memberikan pilihan bagi investor

dalam memilih portofolio yang terbaik dan sesuai dengan yang

diharapkan. Untuk masalah tersebut, investor akan melakukan analisis

guna mencari dan menentukan portofolio yang paling efisien dari berbagai

portofolio yang ada dan membentuk portofolio yang optimal.

Dari berbagai pernyataan di atas, maka Portofolio yang optimal

adalah Portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan

yang ada pada kumpulan portofolio yang efisien sesuai denga preverensi

investor yang berkaitan denga return dan risiko dari portofolio tersebut dan

memberikan tingkat pengembalian tertinggi diantara portofolio yang ada

dengan tingkat risiko yang sama.

Untuk membentuk portofolio yang efisien, terdapat beberapa

asumsi yang harus diperhatikan. Asumsi tersebut antara lain:

(1) Perilaku Investor

Bahwa semua investor tidak menyukai risiko (risk averse).

Investor yang dihadapkan pada dua pilihan yaitu investasi yang

menawarkan keuntungan (return) yang sama dengan risiko

yang berbeda, akan memilih investasi yang memiliki risiko

yang lebih rendah.

(2) Konsep fungsi utilitas dalam kurva indiferen

Fungsi utilitas diartikan sebagai suatu fungsi matematis yang

menunjukkan nilai dari semua alternatif pilihan yang ada.

Semakin tinggi nilai dari suatu alternatif, semakin tinggi utilitas

alternatif tersebut. Sedangkan dalam portofolio, fungsi utilitas

ditunjukkan oleh preferen seorang investor terhadap berbagai

macam pilihan investasi dari masing-masing keuntungan

(return) dan risiko.

Page 30: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

Dalam pendekatan Markowitz, untuk menentukan efisien

atau efficient frontier dapat diketahui dari oppurtunity set atau

attainable set. Investor dapat memilih kombinasi dari aktiva-aktiva

yang dimilikinya untuk membentuk portofolio. Semua set yang

memberikan kemungkinan portofolio baik yang efisien maupun

yang tidak efisien yang dapat dipilih oleh investor. Oleh karena

tidak semua portofolio yang tersedia di oppurtunity set merupakan

portofolio yang efisien. Hanya kumpulan (set) dari seluruh

portofolio yang efisien yang disebut efisien set atau efficient

frontier.

Efficient frontier merupakan kombinasi aset-aset yang

membentuk portofolio yang efisien. Pada saat investor menentukan

portofolio-portofolio yang efisien yang sesuai dengan preferensi

investor, maka portofolio-portofolio yang lain di luar portofolio

yang efisien akan diabaikan oleh investor. Dari gambar berikut ini,

yang termasuk dalam portofolio yang efisien adalah garis pada titik

BCDE, sedangkan garis diluar titik tersebut, seperti AGH bukan

merupakan portofolio yang efisien.

Titik-titik kombinasi portofolio yang efisien (titik BCDE)

investor dapat memilih salah satu titik untuk menentukan

portofolio yang optimal. Namun dalam menentukan pilihan

portofolio yang optimal tersebut, investor akan melakukan

pertimbangan terhadap preferensinya yaitu terhadap keuntungan

(return) yang diharapkan dan risiko yang ditanggung oleh

investor. Dari gambar di bawah ini preferensi investor ditunjukkan

oleh kurva indiferen (U1 dan U2). Portofolio investor adalah

portofolio ada titik D, karena menawarkan keuntungan (return)

yang diharapkan dan risiko yang sesuai dengan preferensi

investor.

Page 31: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

Gambar 2.3

Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal

Sumber : Tandelilin (2001 : 78)

5.2.8 Pembentukan Portofolio Optimal berdasarkan Model Indeks

Tunggal

Untuk menentukan portofolio optimal akan sangat dimudahkan

jika hanya menentukan apakah suatu sekuritas dapat dimasukkan ke dalam

portofolio optimal tersebut. Angka tersebut adalah rasio antara ekses

return dengan beta ( excess return to beta ratio) secara matematis rasio

antara ekses return to beta ratio dapat dihitung dengan rumus:

ERBi = 0

Keterangan;

ERBi = excess return to beta sekuritas ke-i

E(Ri) = return ekpektasi berdasarkan model indeks tunggal untuk

sekuritas ke-i

AB

C

D

E

G

H

2U

1U Garis PermukaanEfisien B – C – D - E

Titik-titik PortofolioOptimal B – C – D - E

Risiko

Ret

urn

yang

Dih

arap

kan

Page 32: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

RBR = return aktiva bebas risiko

i = Beta sekuritas ke-i

sumber: (Jogiyanto, 2000: 225)

Excess return merupakan selisih return ekspektasi dengan return

aktiva bebas resiko. Excesss return to beta bearati mengukur kelebihan

return relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat dideversifikasikan

yang diukur dengan beta .Rasio ERB juga menunjukkan hubungan antara

dua faktor penentu investasi, yaitu return dan risiko.

Portofolio yang optimal akan berisi dengan aktiva-aktiva yang

mempunyai nilai rasio ERB yang tinggi. Aktiva-aktiva dengan rasio ERB

yang rendah tidak akan dimasukkan ke dalam portofolio optimal. Dengan

demikian diperlukan batas pembatas (Cut-off point) yang menentukan

batas nilai ERB berapa yang dikatakan tinggi. Besarnya titik pembatas

(cut-off point) dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut;

1. Urutkan sekuritas-sekuritas berdasarkan nilai ERB terbesar ke nilai

ERB terkecil. Sekuritas-sekuritas dengan nilai ERB terbesar

merupakan kandidat untuk dimasukkan ke portofolio optimal.

2. Hitung nilai Ai dan Bi untuk masing-masing sekuritas ke-i

dan

ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

risiko unik atau risiko tidak sistematis.

sumber: (Jogiyanto, 2000: 226)

3. Hitung nilai Ci yaitu nilai C untuk sekuritas ke-i yang dihitung dari

kumulasi nilai-nilai A1 sampai dengan Ai dan nilai-nilai B1 sampai

dengan Bi. Secara sistematis dapat ditulis dengan rumus:

Page 33: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

Dengan mensubsitusikan niali Ai dan Bi maka rumus Ci menjadi:

sumber: (Jogiyanto, 2000: 227)

4. Besarnya cut-off point(C*) adalah nilai Ci dimana nilai ERB terakhir

kali masih lebih besar dari nilai Ci

5. Sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah

sekuritas-sekuritas yang mempunyai nilai ERB lebih besar atau sama

dengan nilai ERB di titik C* . Sekuritas-sekuritas yang mempunyai

ERB lebih kecil dengan ERB titik C* tidak diikut-sertakan dalam

pembentukan portofolio optimal.

6. Menentukan proporsi masing-masing sekuritas di dalam portofolio;

Setelah sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal telah

dapat ditentukan, maka dilakukan perhitungan mengenai berapa

porporsi masing-masing sekuritas tersebut di dalam portofolio optimal

dengan rumus:

dengan nilai Xi adalah sebesar

keterangan:

Wi = Proporsi sekuritas ke i

k = Jumlah sekuritas di portofolio optimal

i = Beta sekuritas ke-i

Page 34: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

ei2 = Varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i

ERBi = Excess return to beta sekuritas ke-i

C* = Nilai cut-off point yang merupakan nilai Ci terbesar

sumber: (Jogiyanto, 2000: 230)

VI. Kerangka pikir

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada landasan teori maka

dapat disusun krangka pikir yang menggambarkan tentang pembentukan

portofolio optimal sebagai berikut:

Gambar diatas menjelaskan alur berfikir dalam berinvestasi di pasar

modal yang dimulai dari seorang investor menanamkan investasi ataupun

membeli saham yang cenderung stabil dan aktif serta likuid, sehingga lebih

mudah diperjual belikan baik dalam kondisi pasar lemah maupun kuat. Untuk

memperbandingkan Tingkat pengembalian dan risiko yang dapat

didiversifikasi diantara kelompok saham, maka akan di analisis menggunakan

model indeks tunggal guna mengetahui saham-saham apa saja yang dapat

Return Portofolio

Investasi Di Pasar Modal

L-Q 45

Saham

Model Indeks Tunggal

Portofolio Optimal

Risiko Portofolio

Page 35: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

membentuk portofolio optimal, sehingga di dapat indeks saham LQ-45 yang

paling efisien dan optimal.

VII. Hipotesis

Hipotesis merupakan proposisi yang dirumuskan dengan maksud

untuk diuji secara empiris dan biasanya dikembangkan dari telaah teoritis

sebagai jawaban sementara dari masalah atau pertanyaan penelitian yang

memerlukan pengujian secara empiris. (Indriantoro dan Supomo, 1999: 73)

Dari definisi ini peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa Portofolio

Optimal merupakan portofolio yang memberikan tingkat pengembalian

tertinggi diantara portofolio yang ada dengan tingkat risiko yang sama.

VIII. Metode Penelitian

8.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskiptif yaitu penelitian

yang bertujuan untuk mnyusun gambaran atau fenomena suatu

permaslahan secara detail dan sistemais pada saham yang termasuk dalam

kategori indeks L-Q 45. Tujuan dari studi ini adalah untuk, menjelaskan

aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati. Studi ini

membantu peneliti untuk menjelaskan karakteristik subyek yang diteliti,

mengkaji berbagai aspek dalam fenomena tertentu dan menawarkan ide

masalah untuk penelitian selanjutnya (Indriantoro dan Supomo, 1999: 88)

8.2. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang temasuk dalam

ketegori Indek LQ 45 pada periode Agustus 2007 sampai April 2008. pada

penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 22 perusahaan.

Page 36: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

8.3. Jenis dan sumber data

Jenis Data

penelitian yang dalam pengumpulan data dan penafsiran hasilnya

menggunakan angka, maka penelitian tersebut dinamakan penelitian

kuantitatif. (Arikunto, 2002:10). Oleh karena itu, jenis data yang

digunakan adalah data kuantitatif, karena data yang diperoleh adalah

berupa angka.

Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah sumber

data sekunder yang diperoleh dari Pojok BEJ Universitas

Muhammadiyah Malang. Adapun data-data yang diperoleh guna

penelitian ini antara lain :

a. Indeks LQ 45

Indeks ini terdiri dari 45 saham yang memiliki likuiditas yang

cukup tinggi karena sebelum tercatat saham-saham tersebut telah

melalui beberapa kriteria pemilihan total aktiva yang dimiliki oleh

perusahaan dalam sampel penelitian.

b. Harga saham

Harga saham dari masing-masing perusahaan yang diteliti

merupakan saham-saham yang termasuk dalam indeks LQ-45

c. Dividen

Untuk dividen yang dibagikan kepada pemegang saham yang

diberikan dalam emiten.

8.4. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan salah satu bagian dalam penelitian,

yaitu suatu kegiatan pengadaan data untuk keperluan penelitian. Menurut

Moh. Nazir, pengumpulan data adalah suatu prosedur yang sistematik dan

standar untuk memperoleh data yang diperlukan. (Nazir, 1988:211).

Page 37: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

Berkenaan dengan hal itu, peneliti menggunakan metode dalam

mengumpulkan data, yaitu Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode yang mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.

(Arikunto, 2002:206).

Dalam menggunakan metode ini, penulis memperoleh data tentang

laporan perusahaan yang termasuk dalam indek L-Q 45, laporan harga

saham perusahaan, dan laporan pembagian deviden selama masa peride

Agustus 2007 sampai Juli 2008.

8.5. Definisi oprasional variabel

Definisi oprasional variabel adalah kalimat penjelas tentang

bagaimana oprasi atau kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh

data yang dimaksut. Variabel sebagai segala sesuatu yang akan dijadikan

objek penelitian dan faktor yang berperan dalam peristiwa yang kan diteliti

dengan pemberian simbol dan ukuran.

1. tingkat pengembalian saham

adalah selisih antara harga penutupan dengan harga pembukaan,

dengan harga penutupah yang dihitung secara harian dengan

menggunakan satuan rupiah dan diberi simbol Ri dengan rumus :

Ri =

2. menhitung risiko masing-

masing saham yang terdiri dari risiko sistematis ( ) dan

risiko tidak sistematis ( ) dengan menggunakan satuan (%) dan

diberi simbol ( )

3. return ekspektasi portofolio

adalah rata-rata tertimbang dari return ekspektasi indifidual masing-

masing sekuritas dengan menggunakan satuan rupian dan diberi

symbol E(Rp) dengan rumus :

Page 38: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

E(Rp) =

4. risiko portofolio optimal

merupakan farian dari portofolio terdiri dari dana dua bagian yaitu ;

risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Dengan menggunakan

satuan rupiah dan di beri simbol p2 dengan rumus :

p2 =

8.6. Teknik analisis data

Teknik analisis data ini mengunakan metode indeks tunggal.

Langkah-langkah yang digunakan dalam analisis data ini adalah sebagai

berikut:

1. Menentukan nilai ERBi (excess return to beta)

keterangan:

ERBi = excess return to beta sekuritas ke-i

E(Ri) = return ekpektasi berdasarkan model indeks tunggal untuk

sekuritas ke-i

RBR = return aktiva bebas risiko (SBI)

i = Beta sekuritas ke-i

2. Urutkan sekuritas-sekuritas berdasarkan nilai ERB terbesar ke nilai

ERB terkecil. Sekuritas-sekuritas dengan nilai ERB terbesar

merupakan kandidat untuk dimasukkan ke portofolio optimal.

3. Hitung nilai Ai dan Bi untuk masing-masing sekuritas ke-i

Page 39: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga

merupakan risiko unik atau risiko tidak sistematis.

4. Hitung nilai Ci yaitu nilai C untuk sekuritas ke-i yang dihitung dari

kumulasi nilai-nilai A1 sampai dengan Ai dan nilai-nilai B1 sampai

dengan Bi.

Dengan mensubsitusikan niali Ai dan Bi maka rumus Ci menjadi:

Sumber: (Jogiyanto, 2000: 227)

5. Menetukan besarnya cut of point (C*)

Besarnya cut-off point (C*) adalah nilai Ci nilai ERB terahir kali

masih lebih besar dari nilai Ci

6. Menentukan sekuritas-sekuritas yang membentuk fortofolio optimal

niali ERB = ERB di titik C*

7. Menetukan proporsi ke masing-masing sekuritas dalam portofolio

besarnya proporsi untuk sekuritas ke-i adalah sebagai berikut:

dengan nilai X adalah sebesar

Keterangan;

Wi = proporsi sekuritas ke-i

K = juimlah sekuritas di portofolio optimall

C* = nilai cut of point yangn merupakan nilai Ci terbesar.

Page 40: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

i = beta sekuritas ke-i

ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i

ERBi = excess return to beta sekuritas ke-i

Sumber: (Jogiyanto, 2000: 230)

DAFTAR PUSTAKA

Page 41: PROPOSAL - Universitas Muhammadiyah Malangdirectory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/PROPOSAL_24-04-08.doc · Web view(ei2 = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-I yang juga merupakan

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. PT. Rineka Cipta,

Dalimuthe, Zuliani dan Budi Wibowo. 2006. Investasi. Jakarta. Salemba Empat.

Fakhrudin, M dan M Sopian Hadianto. 2001, Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal; Buku 1. Jakarta. Gramedia

Halim, Abdul. 2002. Analisis Investasi, salemba Empat. Jakarta.

Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Jogjakarta. UPP AMP YKPN.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis; edisi kedua. Yogyakarta. BPFE Yogjakarta.

Jogianto. 2000. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, edisi kedua BPFE. Jogjakarta.

Rodoni, Ahmad dan Othman Yong. 2002. Analisis Investasi Dan Teori Portofolio. Jakarta. PT. Interpratama Offset

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. CV. Alfabeta

Sumariyah, 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Jogjakarta. UPP AMP YKPN

Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta. BPFE Yogjakarta

Warsono. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Malang. UMM PRESS

Yuliati, Sri Handaru, dkk. 1996. Manajemen Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta. ANDI OFFSET