evaluasi kelayakan pemberian kredit …directory.umm.ac.id/data elmu/doc/skripsi_frengky_lady... ·...

197
EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT OLEH PT BPR ARTHA PANGGUNG PERKASA TRENGGALEK SKRIPSI Oleh Frengky Lady 03610443

Upload: lycong

Post on 23-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT OLEHPT BPR ARTHA PANGGUNG PERKASA

TRENGGALEK

SKRIPSI

Oleh

Frengky Lady03610443

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGFAKULTAS EKONOMI

JANUARI 2008

Page 2: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT OLEHPT BPR ARTHA PANGGUNG PERKASA

TRENGGALEK

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan MencapaiDerajat Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Frengky Lady03610443

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGFAKULTAS EKONOMI

JANUARI 2008

Page 3: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

SKRIPSI

EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT OLEHPT BPR ARTHA PANGGUNG PERKASA

TRENGGALEK

Oleh

Frengky Lady03610443

Diterima dan disahkanPada tanggal …………………….

Pembimbing:

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Warsono, M.M. Drs. M. Jihadi, M.Si.

Mengetahui:

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan Manajemen

DR. H Bambang Widagdo, M.M. Rahmad Wijaya, S.E., M.M.

Page 4: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya

ilmiah ini sebagai tugas akhir di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Malang dengan judul “EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT OLEH

PT BPR ARTHA PANGGUNG PERKASA TRENGGALEK” Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Hal ini

dikarenakan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang ada pada diri penulis.

Namun demikian, dalam menyususn skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal

mungkin untuk menyelasaikannya.

Disamping itu, bantuan dari berbagai pihak sangat berperan dalam proses

penyusunan skripsi. Oleh karena itu, dengan rasa penuh hormat, tulus dan ikhlas

penulis haturkan terima kasih kepada:

1. DR. H Bambang Widagdo, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Rachmad Wijaya, SE. MM selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan izin untuk menyusun

skripsi.

Page 5: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

3. Drs. Warsono, M.M. selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak dan tidak

bosan-bosannya memberikan masukan dan bimbingan mengenai penulisan

skripsi.

4. Drs. M. Jihadi, M.Si. selaku pembimbing II yang telah membimbing dengan sabar

dan memberikan masukan dalam penyelesaian penulisan skripsi.

5. Drs. Ahcmad Mohyi, MM selaku Dosen Wali Manajemen kelas H angkatan 2003

selama penulis dibangku kuliah.

6. Bapak Cholil Senoadji selaku Direktur Utama yang telah berkenan memberikan

izin untuk melakukan penelitian di PT BPR Artha Panggung Perkasa tersebut.

7. Ayahanda, ibunda, kakak dan sayangku tercinta yang telah memberikan banyak

do’a, dorongan dan materiel baik dalam penyelesaian penulisan skripsi maupun

selama proses perkuliahan.

8. Teman-teman kost Al-Kautsar 51 terutama pada Reki yang telah memberikan

dorongan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Semua pihak-pihak yang membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini,

semoga Allah memberi ramatnya pada kalian semua.

Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan

pemahaman tentang evaluasi kelayakan kredit dan juga bermanfaat bagi pihak

pengelola PT BPR Artha Panggung Perkasa sebagai pertimbangan untuk menilai

layak atau tidak kredit tersebut diberikan kepada debitur.

Malang, Januari 2008

Peneliti,

Page 6: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

DAFTAR ISI SKRIPSI

Halaman

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................v

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi

ABSTRAKSI.........................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1

B. Perumusan Masalah...............................................................................8

C. Batasan Masalah....................................................................................8

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...........................................................9

1. Tujuan Penelitian.............................................................................9

2. Kegunaan Penelitian........................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Peneliti Terdahulu.................................................................10

B. Tinjauan Teori......................................................................................11

1. Keputusan Penyaluran Kredit.........................................................11

2. Faktor-faktor Penentu Dalam Pemberian Kredit............................16

3. Analisis Kelayakan Kredit.............................................................18

B. Kerangka Pikir.....................................................................................22

Page 7: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

C. Hipotesis..............................................................................................23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian..................................................................................24

B. Jenis Penelitian ....................................................................................24

C. Definisi Operasional Variabel..............................................................24

D. Data dan Sumber Data.........................................................................25

E. Teknik Pengambilan Data....................................................................26

F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................26

G. Teknik Analisis Data ...........................................................................27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Umum PT BPR Artha Panggung Perkasa.…………………29

B. Analisa Data …………………………………………………………46

C. Pembahasan Hasil Analisa Data ……………………………………..92

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan …………………………………………………………111

B. Implikasi ……………………………………………………………111

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 8: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan

Lampiran 2. Lokasi usaha debitur

Page 9: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Evaluasi Kelayakan Pemberian Kredit

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi PT BPR Artha Panggung Perkasa

Page 10: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

ABSTRAKSI

Evaluasi Kredit merupakan elemen penting dalam pemberian kredit kepada

debitur. Kegiatan pemberian kredit diperlukan suatu analisis yang baik dan seksama

terhadap semua aspek perkreditan yang dapat menunjang proses pemberian kredit,

guna mencegah timbulnya suatu resiko kredit.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan pemberian

kredit yang dilakukan oleh pihak PT BPR Artha Panggung Perkasa Trenggalek. Dari

hasil analisa data yang menggunakan alat analisis 6C yaitu character, capacity,

capital, collateral, condition dan compliance menyatakan bahwa sebagian besar

debitur layak menerima kredit dari PT BPR Artha Panggung Perkasa.

Berdasarkan alat analisis 6C diperoleh bahwa ternyata yang layak menerima

kredit sebesar 80% (sebanyak 12 orang), sedangkan yang tidak layak menerima kredit

sebesar 20% (sebanyak 3 orang).

Page 11: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia

yang memiliki peranan penting bagi kelangsungan perekonomian Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi harus diarahkan untuk meningkatkan pendapatan

masyarakat serta mengatasi ketimpangan ekonomi dengan kesenjangan sosial.

Pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan pendapatan masyarakat, perlu

diberikan perhatian bagi usaha-uaha untuk membina dan melindungi usaha kecil

dan tradisional serta golongan ekonomi lemah.

Bank Indonesia menilai koordinasi erat antara BI dan pemerintah sangat

dibutuhkan untuk mencapai stabilitas makro-ekonomi dan pertumbuhan 6

persen pada tahun 2007. BI memiliki enam dari delapan syarat atau langkah

yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik. Hasil rapat

Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI), selasa (22/11) di Jakarta juga

mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi 2007 berpotensi meningkat lebih

tinggi mencapai 6,3 persen jika langkah yang dibutuhkan direalisasikan lebih

cepat. Jika langkah-langkah yang dibutuhkan gagal diimplementasikan secara

Page 12: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

tuntas, pertumbuhan ekonomi 2007 diperkirakan hanya 5,7 persen

(www.kompas.co.id).

Pasar keuangan mikro Indonesia didominasi oleh dua jenis lembaga

resmi yaitu: 4.000 lebih kantor Unit, yang merupakan kantor-kantor cabang

pembantu Bank Rakyat Indonesia (BRI, yang sedang menjalani privatisasi), dan

hampir 2.200 Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yang mewakili bank-bank yang

lain. BRI disebut menguasai sekitar 45% portofolio Keuangan Mikro,

sedangkan BPR sekitar 30%. Koperasi berperan besar dalam penyaluran kredit

(sekitar 20% dari pangsa pasar), namun kurang berperan dalam penggalangan

tabungan: BRI Unit menghimpun sekitar 75%, sedangkan BPR menghimpun

20% dana.

Keuangan mikro di Indonesia telah ada sejak akhir abad ke-19 dengan

berdirinya Bank Kredit Rakyat dan Lumbung Desa. Kedua lembaga ini

dibentuk untuk membantu petani, pegawai, dan buruh melepaskan diri dari

lintah darat. Pada 1905 Bank Kredit Rakyat ditingkatkan menjadi Bank Desa

yang cakupan pelayanannya diperluas meliputi kegiatan usaha di luar bidang

pertanian.

Keadaan ini berubah setelah keluarnya Undang-undang (UU) No. 7

Tahun 1992 tentang Perbankan yang menetapkan bahwa hanya ada dua jenis

bank di Indonesia, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Lembaga keuangan yang tidak memenuhi syarat sebagai BPR kemudian dikenal

sebagai lembaga keuangan nonformal atau bank gelap.

Page 13: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Lembaga keuangan nonformal tercatat ada 2.272 LDKP (Lembaga Dana

dan Kredit Pedesaan) dan 5.345 BKD (Badan Kredit Desa) yang tidak

memenuhi syarat sebagai BPR. Pergerakan jumlah BPR sangat ditentukan oleh

perubahan jumlah BPR non BKD. Struktur BPR di Indonesia masih didominasi

oleh BPR yang masuk kategori BKD. Sampai tahun 2002 hampir 60% BPR di

Indonesia merupakan BKD. Kegiatan utama BPR adalah menerima simpanan

dan memberikan kredit skala kecil dalam jangka pendek kepada pedagang-

pedagang di pasar dan penduduk desa. Wilayah kerjanya umumnya bersifat

lokal tingkat desa. (www.smeru.or.id).

Selama ini BPR seolah-olah berada dalam kegelapan pada saat

melaksanakan proses untuk memberikan fasilitas kredit (penyediaan dana)

kepada calon debitur yang belum dikenal dengan baik, karena sangat sulit untuk

mendapatkan informasi tentang calon debitur tersebut terutama debitur yang

sebelumnya telah memperoleh penyediaan dana dari bank lain. Debitur yang

bermasalah berpindah dari bank lain ke BPR sangat mungkin terjadi.

Hal tersebut dikarenakan belum diikutsertakannya BPR dalam Sistem

Informasi Debitur (SID) yang dikelola oleh BI. BPR mulai tahun 2006

diikutsertakan dalam SID, berdasarkan Peraturan Bank Indonesia

No.7/8/PBI/3005 tanggal 24 Januari 2005 tentang Sistem Informasi Debitur.

SID menjadikan BPR bertindak sebagai pelapor dan wajib bagi BPR dengan

total asset Rp10,00 miliar ke atas, sedangkan BPR dengan total asset dibawah

Page 14: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Rp10,00 miliar tidak wajib, namun diperkenankan untuk menjadi pelapor

sepanjang memiliki infrastruktur yang memadai (www.bi.go.id).

Peranan BPR dalam perekonomian Indonesia dapat dilihat dari skala

usahanya. Bila melihat skala usaha, harus dikatakan bahwa BPR kurang efisien

dibanding bank-bank umum. Penyebabnya adalah kecilnya skala usaha dan

kualitas SDM. Tetapi BPR memiliki kekuatan dalam hal likuiditas dibanding

bank umum. Keunggulan BPR yang lainnya yaitu BPR tetap menjalankan

fungsi intermediasinya secara seimbang, sekalipun perekonomia Indonesia

dalam kondisi krisis. BPR dilihat dari segi permodalan juga lebih baik dari pada

bank umum (Manurung dan Rahardja, 2004: 216-217).

Perkreditan bukanlah masalah yang asing, baik dalam kehidupan kota

maupun dalam pedesaan. Kredit merupakan salah satu pembiayaan sebagian

besar dari kegiatan ekonomi. Perkreditan merupakan kegiatan yang penting bagi

perbankan, karena kredit juga merupakan salah satu sumber dana yang penting

untuk setiap jenis usaha. Sebelumnya dimulainya kegiatan pemberian kredit

diperlukan suatu analisis yang baik dan seksama terhadap semua aspek

perkreditan yang dapat menunjang proses pemberian kredit, guna mencegah

timbulnya suatu risiko kredit.

Beberapa perbankan nasional guna meningkatkan kinerja yang baik

dengan melakukan perencanan yang baik dalam menentukan strategi penyaluran

kredit. Strategi yang dilakukan mereka yaitu dengan menerapkan tata kelola

Page 15: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

perusahaan yang baik, selain itu dengan melakukan analisis kredit yang

komprehensif dan pengawasan kredit yang melekat serta sikap kehati-hatian.

PT BPR Artha Panggung Perkasa dalam pemberian kredit tetap

berdasarkan pada prinsip kehati-hatian (prudential banking) untuk menghindari

risiko kredit bermasalah dan kredit macet. Bank juga langsung melakukan

penanganan atas permohonan kredit yang di terima dengan melakukan survei ke

tempat usaha dan survei jaminan setelah dilakukan wawancara pendahuluan.

Pelayanan yang cepat namun tepat sasaran akan memberikan rasa

nyaman bagi para calon nasabah kredit. Untuk produk kredit yang diberikan

oleh PT BPR Artha Panggung Perkasa mempunyai jangka waktu yang

bervariasi, yaitu kredit angsuran maksimal sampai dengan 2 tahun sedangkan

kredit tetap maksimal sampai 6 bulan. Kredit yang diberikan tergantung pada

permohonan dari debitur.

Penyaluran kredit merupakan faktor yang sangat menjadi perhatian bagi

PT BPR Artha Panggung Perkasa maka perlu ditumbuh kembangkan dengan

memberikan kredit kepada sektor-sektor usaha yang produktif untuk skala

Usaha Kecil Menengah (UKM) serta selalu menjaga hubungan yang harmonis

antara nasabah dengan Bank dalam rangka menghindari terjadinya kredit macet.

Bank lebih cenderung memberikan pinjaman jangka pendek kepada

debiturnya, karena pinjaman tersebut mempunyai batas pelunasan yang relatif

cepat dan dana yang diberikan juga minim. Bila terjadi sesuatu yang tidak

diinginkan misalnya debitur ingkar janji terhadap kewajibannya maka risiko

Page 16: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

yang ditanggung oleh pihak bank relatif kecil. Keuntungan yang lainnya yaitu

dapat memberikan kesempatan kepada debitur yang lain untuk penyaluran

kredit.

PT BPR Artha Panggung Perkasa Trenggalek memiliki nasabah hingga

akhir Juli 2007 sebanyak 591 orang, karena nasabahnya merupakan nasabah

konsumen (untuk kepentingan pribadi atau usaha). Nasabah konsumen tidak

hanya menggunakan dana yang diberikan oleh bank untuk kepentingan pribadi

saja tetapi ada yang menggunakannya untuk kepentingan tambahan modal

usahanya. PT BPR Artha Panggung Perkasa Trenggalek memiliki debitur

hingga akhir Juli 2007 sebanyak 159 orang, dari jumlah debitur yang ada yang

dikatakan layak untuk diberikan kredit oleh pihak kreditur sebanyak 90%.

PT BPR Artha Panggung Perkasa Trenggalek menawarkan pinjaman

berupa pinjaman konsumen/personal dan pinjaman usaha kecil menengah.

Debitur yang meminjam kredit kebanyakan merupakan nasabah lama dari bank,

sehingga dalam pemberian kredit akan lebih memudahkan pihak bank dalam

mengevaluasi kinerja debitur tersebut. Debitur yang diangkat disini memiliki

jenis usaha yang berbeda-beda, diantaranya adalah pedagang, petani, PNS

(Pegawai Negeri Sipil), kontraktor. Debitur disini mempunyai kebutuhan yang

berbeda-beda dalam peminjaman kredit, diantaranya yaitu untuk tambahan

modal dan untuk konsumtif sendiri.

Lembaga perkreditan baik formal maupun non formal keberadaanya saat

ini sangat membantu para industri kecil dalam memenuhi kekurangan modal

Page 17: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

untuk usahanya. Pada umumnya suatu usaha memanfaatkan dana yang tidak

kecil jumlahnya dan manfaat dari dari usaha tersebut baru akan diterima pada

masa yang akan datang. Waktu yang akan datang penuh dengan ketidakpastian,

sehingga diperlukan suatu penilaian dalam suatu usaha, dimana seorang nasabah

apakah mampu dalam mengembalikan suatu pinjaman yang telah dipinjam

untuk menjalankan usahanya. .

Pihak bank dalam mengambil keputusan untuk memberikan kredit,

terlebih dahulu harus diperoleh data bahwa, kredit yang diberikan mampu

dikembalikan oleh debitur sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

Upaya yang dilakukan oleh bank untuk memperoleh data tersebut antara lain

dengan cara melakukan analisis terhadap debitur. Analisis ini sangat perlu

dilakukan karena hal ini merupakan sebagai suatu bahan pertimbangan untuk

mengambil keputusan pemberian kredit.

Pemberian kredit yang tidak memperhatikan kebijaksanaan dan prosedur

yang ada akan mengundang timbulnya penyimpangan-penyimpangan yang lain,

semakin jauh pemberian kredit dari pedoman yang telah disusun maka akan

semakin besar persentase kredit macet. Salah satu hal yang paling penting

dalam pemberian kredit yaitu dengan melakukan deteksi dini (evaluasi kembali)

atas kredit yang diduga akan bermasalah, sehingga kredit tersebut dapat

diselamatkan dan terhindar dari kemacetan.

Dengan adanya latar belakang yang telah terpaparkan diatas, maka

menarik penulis untuk mengevaluasi kelayakan pemberian kredit yang

Page 18: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

disalurkan oleh bank untuk para nasabah yang membutuhkan tambahan modal

dalam rangka memajukan usahanya. Hal ini didasarkan pada perencanaan kredit

yang baik akan menghasilkan kinerja perusahaan yang baik pula. Faktor ini

sangatlah penting bagi pihak bank karena hal ini akan menunjukkan bahwa

kelayakan pemberian kredit oleh pihak bank yang diberikan kepada debiturnya

dalam rangka untuk memajukan usahanya.

Berdasarkan uraian di atas maka mendorong penulis untuk mempelajari

kelayakan pemberian kredit yang disalurkan oleh bank. Penulis dalam hal ini

lebih memperhatikan pada aspek ” Evaluasi Kelayakan Pemberian Kredit oleh

PT BPR Artha Panggung Perkasa Trenggalek”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada di atas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah pemberian kredit yang

dilakukan oleh pihak PT BPR Artha Panggung Perkasa Trenggalek kepada

beberapa debiturnya layak?”.

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari keluasan masalah, maka peneliti membatasai

permasalahan evaluasi kelayakan pemberian kredit yang dilakukan oleh pihak

PT BPR Artha Panggung Perkasa Trenggalek untuk menilai layak atau tidak

Page 19: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

kredit tersebut diberikan kepada debitur, khususnya pada personal atau usaha

kecil.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kelayakan pemberian kredit yang dilakukan oleh pihak

PT BPR Artha Panggung Perkasa Trenggalek kepada debitur untuk menilai

benar-benar layak atau tidak kredit tersebut diberikan.

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Manajemen PT BPR Artha Panggung Perkasa Trenggalek

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana sumbangan pikiran

dalam menentukan kebijaksanaan kredit yang diberikan kepada nasabah.

b. Bagi Pemegang Saham

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

meningkatkan kwalitas produk yang ditawarkan untuk masa yang akan

datang.

c. Bagi Debitur dan Calon Debitur

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan wawasan dalam

mengambil pinjaman kredit.

d. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutnya.

Page 20: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

BAB II

TUNJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Peneliti Terdahulu

Peneliti terdahulu dilakukan oleh Sulistyo pada tahun 2006 yang berjudul

analisis keuangan debitur untuk mengukur tingkat kelayakan dalam pemberian

kredit pada Bank Jatim Cabang Blitar. Tujuan penelitian ini adalah untuk

menginterprestasikan analisis keuangan yang digunakan Bank Jatim Cabang

Blitar dalam mengukur tingkat kelayakan kredit terhadap laporan keuangan

debitur. Alat analisis yang dipakai yaitu berupa analisis rasio keuangan, analisis

sumber dan penggunaan dana serta analisis kebutuhan modal kerja. Dari hasil

analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa UD ABC layak untuk mendapatkan

kredit dari Bank Jatim Cabang Blitar maksimal Rp30.000.000,00.

Persamaan peneliti yang dilakukan Sulistyo dengan peneliti sekarang

adalah sama-sama meneliti tentang kelayakan pemberian kredit kepada debitur.

Perbedaan peneliti sekarang dengan terdahulu adalah peneliti terdahulu

menggunakan analisis rasio keuangan, analisis sumber dan penggunaan dana serta

analisis kebutuhan modal kerja sedangkan peneliti sekarang menggunakan

metode analisis berbasis 6C.

Page 21: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

B. Tinjauan Teori

1. Keputusan Penyaluran Kredit

Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat

dan mengeluarkannya kembali dalam berbagai alternative investasi.

Sehubungan dengan fungsi pengumpulan dana ini, bank sering pula disebut

lenbaga kepercayaan, transaksi usaha bank senantiasa berkaitan dengan uang.

Definisi bank yang dapat diberlakukan di Negara kita adalah sesuai

dengan aturan yang ada yaitu tercantum dalam undang-undang Republik

Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan dan merupakan

perubahan atas undang-undang Nomor 7 Tahun 1992. Pengertian bank

memberi tekanan bahwa bank dalam mengajukan usahanya terutama

menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana

bank, kegiatan bank juga harus pula diarahkan pada peningkatan taraf hidup

rakyat banyak.

Sektor perbankan memiliki posisi strategis sebagai lembaga

intermediasi dan penunjang system pembayaran. Peran perbankan perlu

ditingkatkan sesuai dengan fungsinya dalam menghimpun dan menyalurkan

dana dari masyarakat dengan lebih memperhatikan pembiayaan kegiatan

sektor perekonomian nasional dengan prioritas pada koperasi, pengusaha kecil

dan menengah, serta akan memperkuat struktur perekonomian nasional.

Page 22: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Bank atau perbankan adalah salah satu lembaga keuangan di

Indonesia. Lembaga keuangan lainnya adalah lembaga keuangan bukan bank

(LKBB). Definisi lembaga keuangan berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Keuangan Republik Indonesia nomor 792 tahun 1990, yaitu semua badan

yang memiliki kegiatan di bidang keuangan berupa penghimpunan dan

penyaluran dana kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi

perusahaan.

Berdasarkan undang-undang RI No.7 tahun 1992 tentang perbankan

sebagaimana telah diubah dengan undang-undang RI No.10 tahun 1998

tentang perbankan, maka bank dapat dibedakan menjadi:

a. Bank Umum

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Kredit artinya kepercayaan, maksudnya yaitu kepercayaan dari

kreditur bahwa debiturnya akan mengembalikan pinjaman beserta bunganya

sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak. Pengertian kredit menurut

undang-undang perbankan No. 10 tahun 1998 pada dasarnya merupakan

Page 23: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

pemberian pinjaman oleh bank kepada nasabahnya untuk pembiayaan

kegiatan usahanya dalam jumlah tertentu dalam jangka waktu yang disepakati

bersama antara bank sebagai kreditor dan nasabah sebagai debitur, dengan

ketentuan-ketentuan yang disepakati bersama yang dituangkan dalam suatu

perjanjian kredit yang berisi antara lain kesediaan debitur untuk membayar

kembali kreditnya, termasuk beban bunganya.

Tujuan utama pemberian suatu kredit bagi bank antara lain (Siamat,

1995 : 97):

a. Kredit komersil merupakan kredit yang diberikan untuk memperlancar

kegiatan usaha nasabah dibidang perdagangan.

b. Kredit konsumtif merupakan kredit yang diberikan oleh bank untuk

memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif.

c. Kredit produktif merupakan kredit yang diberikan oleh bank dalam rangka

membiayai kebutuhan modal kerja debitur sehingga dapa memperlancar

produksi.

Fungsi dari suatu kredit bagi masyarakat yaitu (Kasmir, 2002: 106-

108):

a. Menjadi motivator peningkatan kegiatan perdagangan dan perekonomian.

b. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.

c. Memperlancar arus barang dan arus uang.

d. Meningkatkan produktivitas yang ada.

e. Meningkatkan kegairahan berusaha mesyarakat.

Page 24: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

f. Memperbesar modal kerja perusahaan.

Adapun unsur-unsur kredit yang terkandung dalam pemberian suatu

fasilitas kredit adalah sebagai berikut (Kasmir, 2004: 103-105):

a. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan suatu keyakinan pemberian kredit bahwa kredit

yang diberikan akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa

yang akan datang.

b. Kesepakatan

Kesepakatan merupakan suatu kesepakatan yang dituangkan dalam suatu

perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan

kewajiban masing-masing.

c. Jangka waktu

Jangka waktu merupakan masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

d. Risiko

Risiko merupakan suatu kemungkinan tidak tertagihnya pinjaman atau

macetnya pengembalian kredit.

e. Balas jasa

Balas jasa merupakan suatu keuntungan atas pemberian suatu kredit atau

jasa, yang kita kenal dengan nama bunga.

Secara teoritis terdapat bermacam-macam kredit, tetapi dalam

pembahasan ini kita batasi pada kredit yang umumnya disalurkan kepada

usaha kecil menengah (UKM):

Page 25: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

a. Jenis kredit berdasarkan tujuan penggunaannya

1) Kredit investasi

Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang biasanya

digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun usaha

baru.

2) Kredit modal kerja

Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan

meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

3) Kredit konsumtif

Kredit konsumtif merupakan kredit yang dipergunakan untuk

kebutuhan sendiri bersama keluarga.

b. Jenis kredit berdasarkan jangka waktu

1) Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu selama-

lamanya 1 tahun (kurang dari 1 tahun).

2) Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang berjangka waktu antara 1

sampai 3 tahun.

3) Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari 3

tahun.

c. Jenis kredit berdasarkan cara pemakaiannya

Page 26: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

1) Kredit rekening koran bebas, yaitu nasabah diperbolehkan untuk

melakukan penarikan uang sekaligus asal tidak melebihi jumlah

maksimum yang disetujui.

2) Kredit rekening terbatas, yaitu nasabah tidak diperbolehkan untuk

melakukan penarikan uang sekaligus, tetapi secara teratur disesuaikan

dengan kebutuhan.

3) Installment credit, yaitu penarikan tidak diijinkan sekaligus, akan

tetapi untuk penarikannya diatur sesuai dengan schedule tertentu.

2. Faktor-Faktor Penentu Dalam Pemberian Kredit

Pinjaman usaha kecil lebih kompleks karena bank seringkali diminta

mengambil resiko kredit. Dalam pemberian kredit membutuhkan suatu

analisis terhadap usaha yang dilakukan debitur untuk menentukan suatu

keputusan dalam pemberian kredit. Salah satu cara menilai kegiatan usaha

debitur adalah dengan menggunakan prinsip-prinsip kredit pada aspek-aspek

usaha debitur. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan adalah berupa analisis

6C dan 7P. Adapun 6C menurut Gup and Kolari (2005; 263) tersebut adalah:

a. Character, sifat dan watak dari nasabah (kejujuran, tanggungjawab,

integritas dan konsisten). Sifat atau watak dari orang-orang yang akan

diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, tercermi dari latar belakang

debitur baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat

pribadi.

Page 27: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

b. Capacity, kemampuan seseorang untuk menjalankan bisnis. Debitur perlu

dianalisis apakah dia mampu memimpin dengan baik dan benar usahanya.

Jika dia mampu memimpin usahanya, maka dia juga akan mampu untuk

mengembalikan pinjamam sesuai dengan perjanjian dan perusahaannya

tetap berjalan.

c. Capital, kondisi keuangan dari nasabah (pendapatan bersihnya). Modal

yang besar maka menunjukkan besarnya kemampuan debitur untuk

melunasi kewajiban-kewajibannya.

d. Colleteral, kekayaan yang dijanjikan untuk keamanan dalam transaksi

kredit/anggunan. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang

diberikan. Jika terjadi kredit macet, maka agunan inilah yang digunakan

untuk membayar kredit tersebut.

e. Condition, faktor luar (kondisi ekonomi) yang mengontrol perusahaan.

Menilai kredit hendakya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan

dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta prospek

usaha dari sektor yang ia (peminjam) jalankan.

f. Compliance, kepatuhan terhadap hukum dan undang-undang yang berlaku

itu sangatlah penting. Hal ini menyangkut atas kepatuhan kreditur dan

debitur dengan perjanjian yang telah disepakati bersama.

Penilaian dengan menggunakan analisis 7P adalah sebagai berikut

menurut Kasmir (2004; 106) :

Page 28: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

a. Personality, menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah

lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Sifat, kepribadian calon debitur

dipergunakan sebagai dasar pertimbangan pemberian kredit.

b. Party, mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau

golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakter.

c. Purpose, untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,

termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.

d. Prospect, untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang

menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau

sebaliknya.

e. Payment, merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan

kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk

pengembalian kredit.

f. Profitability, untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam

mencari laba.

g. Protection, tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan

mendapatkan perlindunngan. Perlindungan dapat berupa barang atau

orang atau jaminan asuransi.

3. Analisis Kelayakan Kredit

Page 29: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Disamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna

menilai layak atau tidak untuk diberikan kredit dapat dilakukan juga dengan

menggunakan beberapa aspek, yaitu (Siamat, 2004 :107-110):

a. Aspek yuridis/hukum

Aspek ini menyangkut masalah legalitas badan usaha serta ijin-ijin yang

dimiliki perusahaan yang mengajukan kredit.

b. Aspek pemasaran

Aspek ini menyangkut kemampuan daya beli masyarakat, keadaan

kompetisi, kualitas produksi.

c. Aspek keuangan

Aspek ini menyangkut sumber-sumber dana yang dimiliki untuk

membiayai usahanya dan bagaimana penggunaan dana tersebut.

d. Aspek teknis/operasi

Aspek ini menyangkut kelancaran produksi, kapasitas produksi, mesin-

mesin dan peralatan, ketersediaan dan kontinuitas bahan baku, lokasi, lay

out ruangan.

e. Aspek manajemen

Aspek ini menyangkut struktur organisasi, sumber daya manusia yang

dimiliki serta latar belakang pengalaman sumber daya manusianya.

f. Aspek sosial ekonomi

Page 30: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Aspek ini menganalisis dampaknya terhadap perekonomian dan

masyarakat.

Kredit yang diberikan oleh bank merupakan penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dirpersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu

dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan, menurut

Taswan (1997; 173).

Pemberian kredit harus berdasarkan atas kebijaksanaan kredit yang

berlaku. Kebijaksanaan perkreditan meliputi penetapan standar kredit dan

analisis kredit. Kebijaksanaan perkreditan bank harus diprogram dengan baik

dan benar. Program perkreditan harus didasarkan pada asas yuridis, ekonomis

dan kehati-hatian.

Nilai kredit merupakan dasar kinerja keuangan yang lalu pada

perusahaan peminjam yang sama untuk sebuah nilai. Kewajiban pembayaran

yang lalu, beban hutang yang relatif dengan pendapatan, dan jabatan

merupakan contoh faktor yang berhubungan dengan kredit konsumen dan

pinjaman hipotik perusahaan. Ada beberapa faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam menilai suatu kelayakan kredit, yaitu menurut Gup

and Kolari (2005; 218) :

a. Kredit konsumen, menggunakan model variabel dimana pembayaran

historis (bobotnya 35%); berapa banyak hutang (bobotnya 30%); panjang

Page 31: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

kredit historis (bobotnya 15%); kredit baru (bobotnya 10%); tipe kredit

yang dipakai (bobotnya 10%). Nilai kredit yang tinggi merupakan tanda

resiko kredit yang rendah.

b. Bisnis kecil, menggunakan model nilai kredit untuk pinjaman hingga

$250,000, walaupun banyak bank yang masih menggunakan pinjaman

hingga $100,000. Pinjaman dengan resiko tinggi berarti biaya bunga yang

ditanggung juga tinggi. Model ini sangat efisien, karena dengan model ini

akan taat pada peraturan dibanding kebijakan ketika membuat pinjaman.

Kunci sukses dari bisnis kredit adalah analisis kredit yang sistematis.

Bila analisis kurang cermat maka membuat kredit tersebut menjadi kredit

yang berbahaya, bisa menimbulkan resiko kredit. Analisis kredit selalu

mengutamakan jaminan, dimana jaminan dan karakter dari debitur dianggap

sebagai determinan utama resiko kredit.

Tujuan dari adanya analisis kredit adalah untuk menentukan

kesanggupan dan kesungguhan seorang peminjam untuk membayar kembali

pinjaman sesuai dengan persyaratan yang terdapat dalam perjanjian pinjaman.

Analisis dan evaluasi kredit sekurang-kurangnya meliputi informasi sebagai

berikut (Kuncoro, 2002 : 251-252):

a. Identitas pemohon

Identitas tersebut mencakup nama pemohon, dimisili, bentuk usaha, jenis

usaha, susunan pengurus, legalitas usaha.

b. Tujuan permohonan kredit

Page 32: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Tujuan tersebut mencakup jumlah kredit, obyek yang dibiayai, jangka

waktu kredit, kebutuhan kredit.

c. Riwayat hubungan bisnis dengan bank

Hal tersebut mencakup saat mulai, bidang hubungan bisnis, nilai transaksi

bisnis, kualitas hubungan bisnis, jumlah total nilai hubungan bisnis.

d. Analisis 6C kredit

Analisis ini mencakup analisis watak, analisis kemampuan, analisis modal,

analisis kondisi/prospek usaha, analisis agunan kredit.

C. Kerangka Pikir

Evaluasi kelayakan pemberian kredit merupakan suatu penilaian dimana

suatu debitur apakah pantas atau tidak untuk menerima pinjaman dari bank.

Proses keputusan layak atau tidak debitur diberi kredit, dapat dijelaskan dengan

gambar 2.1:Permohonan kredit

Penelitian berkas oleh bank

Analisis berkas

Berkas dikembalikan

Analisis berbasis 6C

Pengambilan keputusan

Evaluasi kredit Berkas dikembalikan

Diterima

Ditolak

Diterima Ditolak

Page 33: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Gambar 2.1: Kerangka Pikir Evaluasi Kelayakan Pemberian Kredit

Debitur dalam mengajukan permohonan kredit harus memenuhi

persyaratan/berkas sebagai permohonan kredit, yang kemudian akan diperiksa

keabsahannya oleh pihak bank/kreditur, kemudian akan ditentukan mana yang

diterima dan yang ditolak. Jika diterima, maka akan dilakukan proses analisis

dengan menggunakan analisis berbasis 6C dan unsur-unsur usaha. Dari hasil

analisis tersebut, bagi yang diterima akan dievaluasi kembali kelayakannya

apakah benar-benar layak atau tidak diberi kredit oleh bank. Kemudian barulah

pihak bank mengambil keputusan untuk memberikan kredit atau tidak.

D. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka hipotesis pada penelitian ini

adalah : “Sebagian besar debitur layak diberi kredit oleh PT BPR Artha

Panggung Perkasa Trenggalek.”

Evaluasi kelayakan

Page 34: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT BPR Artha Panggung Perkasa, yang

terletak di Jl. Soekarno Hatta No.20 Ruko Hayam Wuruk Lt. 1 No.10 Trenggalek.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif karena sifatnya hanya

menggambarkan tentang kelayakan pemberian kredit yang diberikan oleh PT BPR

Artha Panggung Perkasa Trenggalek kepada debitur.

C. Definisi Operasional

Definisi variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian. Definisi operasional dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 35: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

a. Character, karakter yang berkaitan dengan intergritas/kemampuan dalam

membayar kewajiban dari calon debitur. Ukuran yang dipakai untuk diteliti

yaitu kelahiran/usia, keadaan keluarga (anak,istri), sifat-sifat pribadi,

pergaulan dalam masyarakat, hubungan dengan relasi, hubungan dengan bank

dan kondisi tempat tinggal.

b. Capacity, kemampuan debitur dalam melunasi pokok pinjaman beserta

bunganya. Penilaian ini dilihat dari kegiatan usaha dan manajemen yang akan

dibiayai oleh kreditur. Ukuran yang dipakai untuk diteliti yaitu pendidikan,

pengalaman, usaha/pekerjaan.

c. Capital, jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh debitur. Ukuran

yang dipakai untuk diteliti yaitu modal.

d. Collateral, jaminan yang diberikan oleh debitur baik yang bersifat fisik

maupun non fisik. Ukuran yang dipakai untuk diteliti yaitu status kepemilikan

harta (rumah, kendaraan).

e. Condition, kondisi perekonomian mempengaruhi kemampuan debitur untuk

membayar kembali kewajiban. Ukuran yang dipakai untuk diteliti yaitu

kondisi ekonomi, pesaing.

f. Compliance, kepatuhan terhadap hukum dan undang-undang yang berlaku.

Ukuran yang dipakai untuk diteliti yaitu patuh dengan perjanjian yang telah

disetujui antara bank dan debitur.

D. Data dan Sumber Data

Page 36: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Data yang dikumpulkan atau diperoleh adalah berupa data primer dan data

sekunder dari tahun 2006-2007. Data primer diperoleh dari tanya jawab secara

langsung dengan pemohon kredit/debitur. Data sekunder diperoleh dari

laporan/informasi dari bank.

E. Teknik Pengambilan Data

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh debitur dari PT

BPR Artha Panggung Perkasa Trenggalek. Pengambilan sampel dimaksudan

untuk memperoleh keterangan mengenai obyek-obyek penelitian dangan cara

mengamati sebagaian dari populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini

adalah 10% dari populasi yang ada yaitu sebanyak 15 debitur.

F. Teknik Pengumpulan Data

a. Metode Survey

Metode survey merupakan metode yang mengerjakan evaluasi serta

perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan dalam

menangani situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat digunakan

dalam pembuatn rencana dan pengambilan keputusan dimasa mendatang.

Metode survei ada dua macam, yaitu:

1) Wawancara adalah penelitian yang dilakukan secara langsung dengan

proses tanya jawab yang berkaitan dengan topik yang dibahas oleh penulis

kepada pihak debitur dan masyarakat sekitarnya.

Page 37: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

2) Kuesioner adalah penelitian yang dilakukan secara langsung dengan

proses memberikan pertanyaan serta jawaban secara tertulis kepada

debitur yang berkaitan dengan topik yang dibahas oleh penulis.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara untuk memperoleh data dengan jalan

mencetak secara langsung dari buku pedoman yang dimiliki oleh PT BPR

Artha Panggung Perkasa Trenggalek serta mengumpulkan data dengan cara

mempelajari dan mencari referensi atau literatur dari buku.

G. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan untuk menganalisis kelayakan pemberian kredit

kepada debitur, yaitu dengan menggunakan alat analisis berbasis 6C. Tolok ukur

yang dipakai dalam kelayakan pemberian kredit terhadap debitur yaitu:

1) Character:

a) Usia berkisar antara 30-55 tahun.

b) Tanggungan dalam keluarga maksimal 5 orang.

c) Sifat pribadinya baik yaitu jujur, bertanggung jawab, bisa dipercaya.

d) Tempat tinggal merupakan milik sendiri.

e) Mempunyai pekerjan yang jelas/tetap.

f) Hubungan dengan relasi bisnis harus baik.

Page 38: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

2) Capacity:

a) Pendidikan yang ditempuh minimal SMU sederajat.

b) Kemampuan menjalankan usahanya lancar..

c) Konsumen yang datang rata-rata tiap bulannya 100-299 orang.

d) Jumlah tenaga kerja antara 4-9 orang.

3) Capital:

a) Modal yang dimiliki merupakan modal sendiri dan modal pinjaman.

b) Usahanya menghasilkan laba.

4) Colleteral:

a) Status kepemilikan harta yaitu atas nama sendiri.

b) Jaminan harus melebihi pinjaman.

c) Kondisi jaminan harus baik.

5) Condition:

a) Tidak memiliki banyak pesaing di sekitar lingkungan usahanya.

b) Lokasi usahanya berada di tempat yang strategis.

6) Compliance:

a) Tidak pernah melakukan pelanggaran baik hukum maupun undang-

undang.

b) Harus patuh terhadap hukum yang berlaku.

Page 39: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Umum PT BPR Artha Panggung Perkasa

1. Sejarah Singkat PT BPR Artha Panggung Perkasa

PT BPR Artha Panggung Perkasa Trenggalek adalah merupakan salah

satu bank yang usahanya menghimpun dana dari masyarakat dalam betuk

simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

PT BPR Artha Panggung Perkasa Trenggalek diakuisisi (pengambil

alihan kepemilikan suatu bank) dari PT BPR Dana Pogalan, yang mulai

berdiri cukup lama yakni pada tahun 1991, dan pada tahun 2006 PT BPR

Dana Pogalan diakuisisi menjadi PT BPR Artha Panggung Perkasa, dengan

surat keputusan tahun 2006 yaitu SK No: C-15541 HT.01.04 tahun 2006 akte

pendirian dari notaris No.57 tanggal 16 Mei 2006. Setelah proses akuisisi PT

BPR Artha Panggung Perkasa mulai menjalankan kegiatan operasinya bulan

Page 40: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Juli 2006, resmi menjadi PT BPR Artha Panggung Perkasa pada tanggal 25

Juli 2006.

PT BPR Artha Panggung Perkasa terletak di daerah kota Trenggalek,

tepatnya di Ruko Hayam Wuruk di jalan Soekarno Hatta No.20 Trenggalek.

PT BPR Artha Panggung Perkasa menempati dua ruko yang berada di lantai

satu dengan ruangan yang sejuk dan halaman parkir yang luas.

Visi dari PT BPR Artha Panggung Perkasa Trenggalek yaitu

menjadikan PT BPR Artha Panggung Perkasa menjadi BPR yang terdepan.

Sedangkan misi dari PT BPR Artha Panggung Perkasa Trenggalek yaitu

meningkatkan kinerja PT BPR Artha Panggung Perkasa yang sehat,

professional, dan mampu bersaing serta berkesinambungan.

2. Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan

PT BPR Artha Panggung Perkasa sangat memhami bahwa

keberhasilan dan daya tahan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh sistem

dan struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi berfungsi untuk

mempermudah proses pencapaian tujuan dari bank. PT BPR Artha Panggung

Perkasa terdapat beberapa unit bagian kerja yang masing-masing mempunyai

tugas yang berbeda-beda. Pada dasarnya struktur organisasi diperlukan agar

ada pemisahan batas-batas atau wewenang dan tanggung jawab dari masing-

masing bagian. Struktur organisasi PT BPR Artha Panggung Perkasa dapat

dilihat pada Gambar 4.1.

Page 41: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi PT BPR Artha Panggung Perkasa

Tugas dan wewenang dari masing-masing bagian tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Direktur Utama

1) Menerjemahkan dan melaksanakan ketentuan-ketentuan dan peraturan

pemerintah dan bank Indonesia.

2) Merahasiakan hal-hal yang sifatnya dan atau sesuai denan peraturan

atau instruksi komisaris wajib dirahasiakan, mentaati peraturan-

peraturan dan perubahan-perubahan yang dilakukan oleh direksi.

3) Memelihara hubungan baik dengan nasabah, pejabat-pejabat

pemerintah dan atau daerah, instansi-instansi pemerintah.

Rapat Umum Pemegang Saham

Komisaris

Umum

SPU

Pembukuan Teller Adm. Dana Adm. Kredit

Kabag Kredit

Pemasaran

Direktur

Direktur Utama

Page 42: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

4) Menandatangani bukti-bukti pembukuan.

5) Memimpin dan mengkoordinasi seluruh kegiatan bagian-bagian di

kantor bank.

6) Memimpin rapat dengan staf-staf.

7) Memimpin laporan-laporan untuk bank Indonesia, direksi serta surat-

surat untuk pihak ke III dengan ketentuan tanda tangan dilakukan

bersama-sama dengan pejabat lain yang ditentukan oleh komisaris.

b. Direktur

1) Membantu direktur utama dalam melaksanakan tugasnya memimpin

kantor dan mewakilinya jika direktur utama berhalangan.

2) Menyusun RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) serta

berusaha mewujudkan target penerimaan dan pengendalian biaya.

3) Mengatur tugas seluruh karyawan dan staf agar masing-masing bagian

dapat melaksanakan tugasnya.

4) Mengawasi dan mengkoordinasi bagian operasional, akuntansi, umum

dan personalia.

5) Bertanggung jawab terhadap:

a) Pelayanan terhadap nasabah atau tamu dengan baik, cepat dan bila

perlu ikut membantu mempercepat pelayanan pada masyarakat.

b) Pembukuan atau penutupan kas tepat pada waktunya.

c) Pemerikasaan saldo kas setiap hari.

Page 43: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

6) Menandatangani cek atau giro bilyet atas bank-bank lain, surat-surat

resmi kepada nasabah dan pihak ke III, laporan-laporan kepada bank

Indonesia bersama-sama dengan direktur utama dan pejabat lain yang

ditentukan oleh direksi.

7) Melakukan pengawasan intern dan berusaha mencegah kemungkinan

terjadinya kekurangan-kekurangan di bank.

8) Membina kerjasama yang baik antar bagian.

c. Kabag kredit

1) Memimpin, mengawasi dan mengkoordinasi petugas analisa kredit,

administrasi kredit dan pelayanan nasabah dalam menjalankan tugas

sehari-hari.

2) Melaksanakan rencana kerja dan anggaran perusahaan yang telah

ditetapkan, baik mengenai penempatan dana maupun pengumpulan

dana.

3) Menyiapkan daftar seluruh permohonan yang terjadi sasaran dari

rencana kerjanya, jika mungkin dengan seluruh data yang relefan.

4) Melihat ulang terhadap pinjaman-pinjaman yang telah diberikan,

mengawasi kelancaran terhadap pinjaman-pinjaman yang telah

diberikan, termasuk pembayaran bunga dan penyelesaian pinjaman

saat jatuh tempo.

5) Mengadakan rapat diantara petugas-petugas pada bagian marketing.

Page 44: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

6) Memperhatikan dan mengawasi kelengkapan surat-surat pengikat

pinjaman, pengikat jaminan akta nota riil dan meneliti surat-surat

jaminan tentang keabsahan (keaslian).

7) Merencanakan dengan jadwal yang telah ditentukan bersama analis

kredit untuk mengunjungi calon nasabah.

d. Pemasaran

1) Menyusun rencana kerja dan anggaran kegiatan pemasaran serta

memantau realisasi program.

2) Melakukan identifikasi kebutuhan nasabah atas produk atau jasa

perbankan serta memasarkan produk dan jasa sesuai dengan kebutuhan

nasabah.

3) Mengelola, menerima permohoan kredit serta melakukan kunjungan

kepada debitur atau calon debitur.

4) Membuat laporan atas kunjungan, mengumpulkan dan melakukan

verifikasi data.

5) Melakukan analisa kredit, membuat pengusulan kredit dan surat

keputusan kredit.

6) Memantau kegiatan usaha debitur, keberadaan barang jaminan,

aktivitas rekening debitur dan prestasi pembayaran pokok atau bunga.

7) Memantau, menganalisa perkembangan realitas kredit dan melakukan

penagihan kredit bermasalah ke nasabah.

e. Administrasi kredit

Page 45: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

1) Menyelenggarakan berkas atau file dokumentasi kredit dan barang

jaminan.

2) Memantau dan memrelihara file dokumentasi kredit barang jaminan.

3) Memantau realisasi pembayaran hutang pokok dan bunga.

4) Menginformasikan kondisi data kredit kepada nasabah analis kredit

atau kepala bagian pemasaran atau direksi.

5) Dengan persetujuan direksi membuat memo pemberitahuan

kebagaimana pembukuan mengenai status rekening kredit untuk

perubahan sandi kolektibilitas.

6) Membuat laporan perkreditan yang diperlukan atau diharuskan

perusahaan dan bank Indonesia

7) Memberikan informasi mengenai produk atau jasa perbankan.

f. Administrasi dana

1) Petugas tabungan

a) Memproses pengajuan aplikasi pembukuan tabungan dan meminta

nasabah untuk menyetor uangnya ke kasir berdasarkan slip setoran

tabungan yang telah dibuatkan.

b) Berdasarkan slip tabungan yang telah ada ditandatangani kasir,

membuat buku tabungan dan kartu tabungan, memberi nomor

rekening tabungan, mencatat jurnal setoran ke dalam kartu

tabungan dan buku tabungan.

Page 46: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

c) Menyerahkan buku tabungan kepada nasabah dan menerima paraf

kartu tabungan kepada direktur atau pejabat yang ditunjuk.

d) Menghitung bunga tabungan dan memindah bukukan ke tiap-tiap

rekening penabung.

2) Petugas deposito

a) Memproses aplikasi pembukuan deposito berdasarkan aplikasi

deposito yang dibuatnya.

b) Menerima formulir aplikasi pembukuan deposito dari kepala kasir

dan membuat bilyet-bilyet deposito atas nama nasabah tersebut

serta membuat bilyet deposito asli setelah ditanda tangani oleh

direksi.

c) Mengatur kartu-kartu atau foto copy deposito, menghitung bunga

deposito dan membuatkan nota-nota perhitungan bunga tiap-tiap

bulannya.

d) Menyiapkan nota-nota bunga deposito untuk diserahkan kepada

deposan pada saat pembayaran bunga.

e) Membuat slip kas keluar untuk pembayaran bunga deposito secara

tunai dan membuat slip jurnal pemindah bukuan terhadap bunga

deposito yang dipindahkan ke rekening tabungannya.

g. Sekretaris Personalia Umum (SPU)

1) Melaksanakan proses penerimaan pelamar-pelamar.

Page 47: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

2) Mengawasi, melaksanakan penataan usahaan, menyiapkan dan

menyimpan arsip kepegawaian.

3) Mengawasi/melaksanakan pembayaran gaji serta tunjangan serta

mengolah pinjaman pegawai.

4) Mengelola data personil, tiap karyawan secara lengkap dan

menampung keluhan-keluhan karyawan untuk diteruskan kepada

direksi baik lisan maupun tertulis.

5) Mengawasi permohonan pembelian, penggunaan, pemeliharaan serta

penata usahaan dari perlengkapan.

6) Melaksanakan rencana kerja sesuai dengan kebijaksanaan strategi

yang digariskan direksi, memelihara hubungan komunikasi dan

membina kerja sama yang baik ke atas ke bawah dan antar bagian.

7) Menghitung dan menyelesaikan pembayaran pajak karyawan (PPh)

tepat waktu serta membuat laporan evaluasi jam kerja lembur pegawai

dari masing-masing bagian setiap bulan.

h. Teller

1) Melayani semua transaksi tunai dan pemindahan.

2) Memasukkan data transaksi baik kas maupun non kas.

3) Melakukan vertifikasi tanda tangan nasabah dan posisi saldo rekening

nasabah.

4) Membuat laporan mutasi kas harian.

5) Menandatangani tanda terima setoran tunai/pemindahan.

Page 48: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

6) Meminta persetujuan pejabat yang berwenang atas pengambilan di

atas jumlah batas kewenangannya.

7) Mempersiapkan kebutuhan kas harian.

8) Membuat laporan arus kas.

i. Pembukuan

1) Menyiapkan data keuangan baik berupa saldo buku besar, neraca,

laporan laba serta laporan lainnya.

2) Mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi pembagian kerja dalam

seksi pembukuan dan menjaga agar sistem pembukuan ditetapkan

sebagaimana mestinya.

3) Menandatangani bukti-bukti pembukuan bersama direksi dan

mencocokkan kartu-kartu nasabah dengan buku besar yang

bersangkutan.

4) Mengawasi, menyimpan bukti-bukti otentik yang diperlukan sebagai

pendukung dalam pembukuan.

5) Memerikasa kebenaran kode rekening, bukti-bukti pendukungnya,

jumlah uang dan keabsahannya, kemudian membukukan ke dalam

kartu buku besar/tambahan yang bersangkutan.

6) Membuat rekonsiliasi rekening bank berdasarkan data keuangan

berupa buku besar.

Page 49: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

7) Mengawasi, menyusun neraca harian dari buku besar, neraca bulanan

untuk bank Indonesia, laporan likuiditas harian dan mingguan untuk

keperluan intern atau bank Indonesia.

8) Menangani dan melaporkan data informasi mengenai kondisi dan

posisi keuangan maupun rekening nasabah.

9) Menganalisa neraca, posisi laba rugi dan memantau realisasi kerja dan

anggaran perusahaan.

10) Menyiapkan data laporan finansiil, neraca harian, bulanan dan posisi

laba rugi.

11) Membantu menyusun/membuat laporan bank, tingkat kesehatan bank

menurut peraturan bank Indonesia.

12) Mengurus dan mengelola kas kecil guna keperluan/penyediaan dana

untuk keperluan kantor/pegawai.

j. Umum

1) Mengurus dan menyediakan/membeli barang-barang untuk keperluan

kantor/pegawai dan membuat catatan tentang jumlah dan macam

barang-barang inventaris kantor.

2) Melaksanakan peraturan dan tata cara perihal pengadaan,

penyimpanan dan pengeluaran alat tulis menulis, barang-barang

cetakan dan persediaan kantor lainnya.

3) Mencatat semua penerimaan dan pengeluaran persediaan kantor ke

dalam kartu persediaan serta membuat laporannya pada akhir bulan.

Page 50: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

4) Menghubungi dan mengawasi pelaksanaan peralatan.

5) Mengurus dan mengatur pelaksanaan pembayaran pajak, jasa raharja

dan perpanjangan STNK.

6) Membuka, menutup dan mengadakan pengecekan ulang atas pintu-

pintu kantor dan tempat-tempat lainnya.

7) Membersihkan lantai dan peralatan kerja serta menjaga kebersihan

ruangan.

3. Gambaran Umum Debitur PT BPR Artha Panggung Perkasa

Debitur dari PT BPR Artha Panggung Perkasa sendiri kebanyakan dari

wilayah Trenggalek. Ada juga debitur yang berasal dari luar kota Trenggalek,

yaitu dari kota Tulungagung sebanyak 10 orang. Debitur dalam pengajuan

kreditnya kebanyakan untuk tambahan modal, sedangkan untuk konsumsi

sendiri lebih sedikit. Debitur yang mengajukan kredit pada PT BPR Artha

Panggung Perkasa menggeluti usaha yang berbeda-beda, misalnya pedagang,

petani, Pegawai Negeri Sipil (PNS), kontraktor.

4. Produk dan Jasa Pelayanan

PT BPR Artha Panggung Perkasa mempunyai beberapa produk dan

jasa pelayanan yang disediakan bagi para nasabahnya, yaitu sebagai berikut:

a. Kredit

Guna membiayai bisnis yang produktif atau peningkatan

kesejahteraan keluarga melalui usaha kecil, PT BPR Artha Panggung

Perkasa menawarkan beberapa jenis kredit, antara lain:

Page 51: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

1) Kredit installment/kredit angsuran

Kredit yang diberikan kepada debitur yang sudah memiliki

usaha yang pasti dan berpenghasilan tiap bulannya. Biasanya diberikan

kepada pegawai negeri, pedagang, karyawan swasta. Bunga yang

dibebankan tiap bulannya yaitu sebesar 2%. Perhitungan pokok dan

perhitungan bunganya sebagai berikut:

Perhitungan pokok:

Perhitungan bunga: plafond x rate (suku bunga)

2) Kredit tetap

Kredit yang diberikan kepada debitur yang berpenghasilan

tidak setiap bulan. Biasanya diberikan kepada petani. Bunga

dibebankan tiap bulannya sebesar 3%. Kredit ini hanya membayar

bunganya saja tiap bulan. Jika pinjaman telah jatuh tempo maka

debitur harus segera membayar bunganya beserta pokoknya.

b. Deposito berjangka

Menawarkan beberapa pilihan sesuai dengan jangka waktu dengan

suku bunga yang bersaing. Pinjaman untuk 1 bulan dan 3 bulan bunga

sebesar 10% per tahun, sedangkan untuk 6 bulan dan 1 tahun sebesar 11%

per tahun.

c. Tabungan

1) Pundi Perkasa

Page 52: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Tabungan kotak yang biasanya petugas bank langsung datang sendiri

kepada nasabahnya untuk mengambil tabungannya.

2) Arthamas

Tabungan eksklusif dengan bunga yang menarik yaitu sebesar 8% per

tahun.

5. Prosedur Pemberian Kredit

PT BPR Artha Panggung Perkasa memiliki prosedur dalam pemberian

kredit yang harus dipenuhi oleh para debitur. Proses tersebut meliputi:

1. Permohonan kredit

Debitur datang ke bagian kredit untuk mengajukan permohonan

kredit dengan menyertakan data-data sebagai berikut:

a. Formulir permohonan kredit yang sudah diisi

b. Proposal pengajuan kredit

c. Foto copy jaminan:

Jika jaminan BPKB

1) Foto copy KTP suami dan istri (3 lembar)

2) Foto copy kartu susunan keluarga (3 lembar)

3) Foto copy STNK (3 lembar)

4) Foto copy BPKB (3 lembar)

5) Foto copy buku KIR (untuk roda 4 jenis angkutan)

Page 53: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

6) Kendaraan jaminan dan data asli harus dibawa

Jika jaminan sertifikat tanah

1) Foto copy KTP suami dan istri (3 lembar)

2) Foto copy kartu susunan keluarga (3 lembar)

3) Foto copy sertifikat tanah (2 lembar)

4) Bukti pembayaran pajak tanah dan bangunan (SPPT)

5) Sertifikat aslinya harus dibawa

2. Analisis kredit

Setelah debitur memenuhi syarat-syarat kredit yang lengkap, maka

petugas kredit akan melakukan wawancara yang meliputi:

a. Jenis kredit yang diajukan

b. Tujuan penggunaan kredit

c. Sejarah atau latar belakang usaha

d. Jaminan yang diberikan

e. Rencana pengembalian yang akan datang

f. Hubungan dengan bank

Pihak bank harus mengadakan kunjungan atau survey ke debitur

untuk mendapatkan data atau informasi yang lebih detail dan terinci serta

mencari tambahan informasi yang berkaitan dengan permohonan kredit.

Data-data tersebut meliputi 6C yaitu character, capacity, capital,

collateral, condition dan compliance dari debitur. Kemudian data tersebut

dianalisa untuk mengetahui serta menentukan kesanggupan dan

Page 54: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

kesungguhan debitur dalam membayar kembali pinjaman sesuai dengan

persyaratan yang terdapat dalam perjanjian kredit.

Petugas kredit akan menganalisa permohonan kredit tersebut

berdasarkan analisis berbasis 6C, serta aspek-aspek lainnya dalam

penilaian kredit. Hal tersebut didasarkan pada tujuan analisis kredit yaitu

menyelidiki dengan baik secara kuantitatif dan kualitatif calon nasabah

dan menentukan besar dan jenis kredit, kemauan dan kemampuan nasabah

untuk mengembalikan pinjaman tepat waktu.

3. Keputusan kredit

Setelah proses analisis tersebut sudah dilaksanakan, maka petugas

kredit dapat memutuskan, apakah kredit tersebut disetujui, ditolak,

dikurangi, ditambah atapun diperpanjang.

4. Administrasi kredit

Permohonan kredit dapat dicairkan jika, didalam permohonan atau

perpanjangan kredit secara tertulis telah memenuhi keabsahan dan

persyaratan hukum yang dapat melindungi kepentingan bank, baik yang

memuat besarnya kredit, jangka waktu kredit, suku bunga kredit, dan tata

cara dan syarat pencairan, tata cara pembayaran kembali.

Kredit dapat dicairkan jika permohonan atau perpanjangan kredit

telah ditanda tangani, pengikatan jaminan telah dilakukan, debitur telah

melunasi biaya-biaya dan seluruh aspek yuridis telah memberikan

perlindungan yang memadai, bagi bank.

Page 55: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

5. Pemantauan kredit

Setelah permohonan kredit disetujui, maka untuk meminimalisir

terjadinya kredit bermasalah, maka pihak bank sebaiknya melakukan

pemantauan kredit. Pemantauan bukan hanya berusaha untuk mengukur

dan mengawasi saja, akan tetapi seharusnya juga mengarah kepada analisa

dan langkah tindak lanjut yang tepat untuk mencegah terjadinya kredit

bermasalah.

6. Penanganan kredit bermasalah

Kredit bermasalah dapat disebabkan oleh keadaaan internal BPR

(salah analisa, kurang pengawasan), debitur (produk yang dijual tidak

laku, harga bahan baku meningkat terlalu tinggi, terjadi bencana/musibah),

dan keadaan eksternal. Tindak lanjut yang harus dilakukan yaitu

mengunjungi kembali tempat usaha yang dijalankan oleh debitur,

memberikan surat peringatan kepada debitur, penyitaan barang jaminan,

penjualan barang-barang jaminan untuk melunasi hutangnya, atau

penjadwalan ulang dengan mengadakan perubahan syarat kredit yaitu

menyangkut jadwal pembayaran beserta perubahan besarnya angsuran

kredit.

Kredit bermasalah tidaklah selalu dapat diselamatkan baik secara

damai atau secara hukum. Dalam penyelamatan kredit bermasalah, maka

bank memilih kredit-kredit usaha yang lebih mudah diselamatkan terlebih

Page 56: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

dahulu. Bagi yang masih dapat diselamatkan dan diselesaikan, maka

segera dilakukan langkah perbaikannya.

B. Analisis Data

Kredit adalah percaya, dimana kreditur percaya kepada debitur maka

sebelum kredit diberikan terlebih dahulu dilakukan analisis kredit. Analisis kredit

mencakup latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan

yang diberikan serta faktor-faktor yang lainnya. Tujuan dilakukan analisis ini

yaitu agar kreditur yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman.

Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih dahulu akan sangat

membahayakan debitur, karena akan memunculkan timbulnya kredit macet.

Penilaian kelayakan kredit dengan menggunakan alat analisis berbasis 6C

digunakan dalam mengetahui Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition

dan Compliance seorang debitur. Alat analisis ini dilakukan guna menentukan

layak atau tidak kredit diberikan kepada debitur.

Pengajuan permohonan kredit kepada PT BPR Artha Panggung Perkasa

Trenggalek, debitur harus memberikan keterangan yang sebenarnya yang

menyangkut 6C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition dan

Compliance) dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang kemampuan

debitur dalam mengembalikan pinjaman/kewajibannya. Hasil dari analisis

Page 57: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

berbasis 6C tersebut dapat dijadikan sebagai dasar pihak bank dalam memberikan

keputusan kredit. Agar pihak bank dalam keputusan memberikan kredit pada

debitur mempunyai keyakinan atas kemampuan debitur, maka pihak bank

mengadakan survey langsung ke lapangan untuk mengetahui benar atau tidaknya

informasi yang telah diberikan oleh debitur.

Kredit perorangan berupa kredit dengan pembayaran mencicil.

Penghasilan tetap debitur merupakan sumber utama dana pembayaran cicilan.

Dalam mengevaluasi kemampuan membayar kembali kredit, para analis kredit

harus meneliti apakah jumlah penghasilan tetap cukup besar untuk menutup

pengeluaran tetap bulanan mereka serta pelunasan pinjaman. Kredit perorangan

bermasalah atau macet dapat terjadi karena berbagai hal, salah satunya yaitu tidak

mematuhi standar persyaratan kredit yang ditetapkan oleh bank.

Penelitian ini menggunakan sampel sebesar 10% dari populasi yang ada

yaitu dengan 15 responden/debitur. Lokasi usaha debitur dapat dilihat pada

lampiran 2. Data berikut akan menjelaskan tentang kelayakan kredit yang

diberikan kepada debitur oleh PT BPR Artha Panggung Perkasa.

1. Foto Copy “DEFI”

Adapun hasil survey yang didapat yaitu:

a. Character

Debitur adalah nasabah lama, ini merupakan pinjaman yang kedua.

Dimana pembayaran pengembalian pinjaman yang pertama dilakukan

sangat lancar. Didalam lingkungannya debitur tidak pernah terlibat dalam

Page 58: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

perkara hukum serta mempunyai sikap, karakter dan reputasi yang baik di

dalam lingkungannya. Debitur memiliki dua orang anak dan seorang istri.

Debitur sampai sekarang masih berumur 56 tahun. Anak pertama berumur

16 tahun dan yang kedua berumur 11 tahun. Rumah yang dimiliki

sekarang merupakan rumah harta waris dari orang tua Bapak Agus.

Hubungan dengan relasi bisnis kurang baik, dimana debitur pernah tidak

memenuhi kewajibannya.

b. Capacity

Debitur menyelesaikan pendidikan terakhirnya di tingkat SMU,

tepatnya SMU 1 Trenggalek. Foto copy “DEFI” berdiri cukup lama yaitu

pada tahun 2002 dengan usaha awalnya yaitu percetakan, setelah ±1 tahun

berjalan usaha percetakan ini mengalami kemunduran (bangkrut). Pada

awal tahun 2004, Pak Agus mendirikan usaha lagi yaitu Play Station (PS).

Setelah ±1 tahun berjalan usaha PS ini juga mengalami kebangkrutan.

Foto copy “DEFI” mulai menjalankan usahanya pada September 2005

sampai sekarang dengan menjalankan usaha foto copy. Usaha ini hanya

dikerjakan oleh anggota keluarga sendiri. Konsumen yang datang tidak

banyak, rata-rata tiap bulan hanya 60 orang saja. Total angsuran kredit

yang harus dibayar setiap bulannya adalah sebesar Rp. 308.333,00.

Pendapatan foto copy rata-rata Rp. 550.000,00

Pendapatan toko rata-rata Rp. 450.000,00 (+)

Total omzet penjualan Rp. 1.000.000,00

Page 59: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Biaya transportasi Rp. 50.000,00

Biaya listrik Rp. 100.000,00

Biaya telepon Rp. 60.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 500.000,00

Biaya lain-lain Rp. 25.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 735.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 265.000,00

c. Capital

Usaha foto copy ini menghasilkan laba yang sedikit. Modal yang

dimiliki debitur merupakan modal sendiri dan modal pinjaman, dimana

modal sendiri yang dipakai sebesar Rp.4.500.000,00 sedangkan modal

pinjaman yang digunakan sebesar Rp.5.000.000,00.

d. Collateral

Agunan yang dijadikan sebagai jaminan kredit berupa sepeda

motor Suzuki Shogun-125 atas nama Bapak Agus Purnomo. Kondisi dari

jaminan tersebt sangatlah baik sekali, dimana onderdilnya masih lengkap.

Jaminan yang diajukan oleh Pak Agus merupakan sepeda motor milik

sendiri, yang dibeli pada tahun 2005. Jaminan ini memiliki nilai jual pada

sekarang masih relatif standart dengan nilai Rp.7.500.000,00.

e. Condition

Persaingan antar sesama pengusaha masih dalam batas kewajaran.

Prospek usaha kurang bagus, hal ini disebabkan karena lokasi usaha

Page 60: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

debitur kurang strategis. Pesaing yang mengancam foto copy “DEFI”

yang berlokasi di sekitar usaha debitur masih sedikit.

f. Compliance

Debitur tidak pernah memiliki catatan kriminal dalam kepolisian.

Debitur juga mematuhi peraturan yang ada di bank, yaitu memenuhi

persyaratan permohonan kredit dengan lengkap.

Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh debitur

yaitu:

a) Identitas

Nama : Bapak Agus Purnomo

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. P Diponegoro No. 98 Trenggalek

b) Dari data-data tersebut diatas maka diusulkan:

Usul plafond : Rp. 5.000.000,00

Tujuan kredit : tambahan modal usaha

Bentuk kredit : kredit installment

Jangka waktu : 2 tahun

Bunga kredit : 2% per bulan

Pokok pinjaman : Rp. 208.333,00

Bunga pinjaman : Rp. 100.000,00 (+)

Total angsuran Rp. 308.333,00

c) Putusan kredit

Page 61: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Berdasarkan data-data yang telah ada diatas, maka dapat

diputuskan bahwa permohonan kredit tidak disetujui atau ditolak.

2. Perusahan Genteng “Melati Putih”

Adapun hasil survey yang didapat yaitu:

a. Character

Debitur adalah nasabah lama. Didalam lingkungannya debitur tidak

pernah terlibat dalam perkara hukum serta mempunyai sikap dan reputasi

yang baik di dalam lingkungannya. Debitur sampai sekarang masih

berusia 45 tahun. Debitur memiliki seorang istri dan 3 orang anak. Anak

pertama berusia 17 tahun, anak kedua berumur 14 tahun dan anak ketiga

berumur 10 tahun. Rumah yang ditinggali sekarang merupakan rumah

milik sendiri. Hubungan dengan relasi bisnis sangat baik sekali. Debitur

dibank ini tidak hanya meminjam kredit saja melainkan juga sebagai

nasabah bank tersebut.

b. Capacity

Debitur menyelesaikan pendidikan terakhir di SMU, tepatnya SMU 1

Durenan. Usaha ini sudah berdiri sejak 4 tahun yang lalu. Usaha ini

memiliki manajemen yang sangat baik, hal ini terbukti dengan adanya

banyaknya pesanan barang dari konsumen. Meskipun sekarang banyak

saingannya, akan tetapi perusahaan ini tetap mengutamakan prinsip

Page 62: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

usahanya yaitu pelayanan yang baik dan kualitas genteng yang bagus. Hal

ini disebabkan karena daerah Gandusari merupakan pusatnya pembuatan

genteng, sehingga rata-rata mata pencaharian penduduk Gandusari selain

bertani dan bercocok tanam, penduduk di daerah sini juga membuat

genteng. Bapak Cipto memiliki tenaga kerja sebanyak 4 orang, dan

mereka semua masih keluarga sendiri. Konsumen yang datang tiap

bulannya sebanyak 50 orang.

Pendapatan tiap bulan Rp. 3.950.000,00

Biaya listrik Rp. 50.000,00

Biaya telepon Rp. 60.000,00

Biaya transportasi Rp. 100.000,00

Gaji karyawan Rp. 2.000.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 600.000,00

Biaya lain-lain Rp. 100.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 2.910.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 1.040.000,00

c. Capital

Usaha ini dapat menghasilkan usaha yang cukup besar. Modal yang

dimiliki debitur merupakan milik sendiri dan pinjaman dari bank. Modal

sendiri yang digunakan sebesar Rp.2.500.000,00 sedangkan modal

pinjaman yang digunkan sebesar Rp.4.000.000,00

d. Collateral

Page 63: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Agunan yang dijadikan jaminan kredit berupa sepeda motor Supra Fit atas

nama Bapak Cipto sendiri. Jaminan yang diajukan oleh Bapak Cipto

merupakan sepeda motor milik sendiri yang dibeli pada tahun 2005.

Sepeda motor saat dijadikan jaminan dalam kondisi sangat baik sekali.

Jaminan ini memiliki nilai jual pada sekarang ini masih relative standart

dengan nilai Rp.8.000.000,00.

e. Condition

Persaingan antar sesama pengusaha masih dalam batas kewajaran. Prospek

usaha kedepan sangat bagus, hal ini disebabkan karena manajemen diatur

dan dijalankan dengan sangat baik serta pemilihan lokasi yang baik yaitu

dekat dengan jalan raya. Pesaing yang dapat mengancam perusahaan

genteng ini yang berlokasi disekitar usaha debitur sangat banyak.

f. Compliance

Debitur tidak pernah memiliki catatan kriminal dalam kepolisian.

Debitur dilingkungan manapun selalu berkelakuan sangat baik. Debitur

juga mematuhi peraturan yang ada di bank, yaitu memenuhi persyaratan

permohonan kredit dengan lengkap.

Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh debitur yaitu:

a. Identitas

Nama : Perusahan Genteng “Melati Putih” a.n Bapak Cipto

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Yos Sudarso No. 48 Gandusari Trenggalek

Page 64: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

b. Dari data-data tersebut diatas maka diusulkan:

Usul plafond : Rp. 4.000.000,00

Tujuan kredit : Tambahan modal usaha

Bentuk kredit : Kredit Installment

Jangka waktu : 1 tahun

Bunga kredit : 2% per bulan

Pokok pinjaman : Rp. 333.333,33

Bunga pinjaman : Rp. 80.000,00

Total angsuran Rp. 413.333,33

c. Putusan kredit

Berdasarkan data-data yang telah ada diatas, maka dapat

diputuskan bahwa permohonan kredit disetujui atau diterima.

3. Perusahaan Genteng “Karya Muda”

Adapun hasil survey yang didapat yaitu:

a. Character

Debitur adalah nasabah lama. Didalam lingkungannya debitur tidak

pernah terlibat dalam perkara hukum serta mempunyai sikap dan reputasi

yang baik di dalam lingkungannya. Debitur memiliki seorang istri dan dua

orang anak. Debitur sampai sekarang masih berusia 44 tahun. Anaknya

berusia 17 tahun dan 13 tahun, dirumahnya juga ada kedua orang tua dari

Bapak Samsi. Rumah yang ditinggali sekarang merupakan rumah milik

Page 65: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

sendiri. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari relasi bisnisnya,

debitur memiliki karakter sangat baik dalam sistem perdagangan. Hal ini

berdasarkan pada debitur selalu tepat waktu dalam memenuhi kewajiban

pembayaran terhadap pihak lain. Debitur selain meminjam uang juga

merupakan sebagai nasabah dari bank tersebut.

b. Capacity

Debitur menempuh pendidikan terakhir di tingkat SMU, yaitu SMK

Karya Darma Trenggalek. Usaha ini sudah berdiri sejak 5 tahun yang lalu.

Usaha hanya menggunakan tenaga kerja sebanyak 4 orang saja. Rata-rata

konsumen yang datang tiap bulannya hanya sebanyak 40 orang.

Pendapatan tiap bulan Rp. 3.900.000,00

Biaya listrik Rp. 60.000,00

Biaya telepon Rp. 60.000,00

Biaya transportasi Rp. 100.000,00

Gaji karyawan Rp. 1.650.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 900.000,00

Biaya lain-lain Rp. 110.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 2.880.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 1.020.000,00

c. Capital

Usaha ini dapat menghasilkan usaha yang cukup besar. Modal yang

dimiliki debitur merupakan modal milik sendiri dan modal pinjaman dari

Page 66: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

bank. Modal sendiri yang digunakan dalam usaha ini yaitu sebesar

Rp.3.000.000,00 sedangkan modal pinjaman dari bank sebesar

Rp.3.000.000,00.

d. Collateral

Agunan yang dijadikan jaminan kredit berupa sepeda motor Jupiter MX

atas nama Bapak Samsi. Jaminan yang diajukan oleh Bapak Samsi

merupakan sepeda motor milik sendiri yang dibeli pada tahun 2006.

Jaminan ini memiliki nilai jual pada sekarang ini masih relatif standart

dengan nilai Rp.8.000.000,00. Keadaan motor juga masih sangat bagus

karena masih terhitung baru.

e. Condition

Lokasi usahanya berada di tempat yang strategis yaitu berada di tepi jalan

raya. Di sekitar usaha debitur banyak sekali memiliki pesaing yang

memiliki usaha yang sama. Persaingan antar sesama pengusaha masih

dalam batas kewajaran. Prospek usaha kedepan sangat bagus, hal ini

disebabkan karena manajemen diatur dan dijalankan dengan sangat baik.

f. Compliance

Debitur tidak pernah memiliki catatan kriminal dalam kepolisian.

Debitur juga mematuhi peraturan yang ada di bank, yaitu memenuhi

persyaratan permohonan kredit dengan lengkap.

Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh debitur yaitu:

a. Identitas

Page 67: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Nama : Perusahaan Genteng “Karya Muda” a.n Bapak Samsi

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Desa Sukorejo Gandusari

b. Dari data-data tersebut diatas maka diusulkan:

Usul plafond : Rp. 3.000.000,00

Tujuan kredit : tambahan modal usaha

Bentuk kredit : kredit installment

Jangka waktu : 1 tahun

Bunga kredit : 2% per bulan

Pokok pinjaman : Rp. 250.000,00

Bunga pinjaman : Rp. 60.000,00

Total angsuran Rp. 310.000,00

c. Putusan kredit

Berdasarkan data-data yang telah ada diatas, maka dapat diputuskan

bahwa permohonan kredit disetujui.

4. UD. Surya Perkasa

Adapun hasil survey yang didapat yaitu:

a. Character

Debitur adalah nasabah lama. Didalam lingkungannya debitur tidak

pernah terlibat dalam perkara hukum serta mempunyai sikap dan reputasi

yang baik di dalam lingkungannya. Debitur memiliki seorang istri dan

Page 68: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

seorang anak. Debitur sampai sekarang masih berusia 44 tahun. Anaknya

berusia 15 tahun. Rumah yang ditinggali sekarang merupakan rumah

warisan dari orang tua Bapak Mansur. Hubungan dengan relasi bisnis

sangatlah baik, hal ini ditunjukkan dengan karakter debitur yang selalu

tertib dalam pembayaran kewajibannya. Debitur selain menjadi peminjam

kredit juga sebagai nasabah bank tersebut.

b. Capacity

Debitur menempuh pendidikan terakhir di tingkat SMU, tepatnya SMU 2

Trenggalek. Usaha ini sudah berdiri sejak 7 tahun yang lalu. Bapak

Mansur mempunyai tenaga kerja untuk membantu usahanya sebanyak 6

orang, dimana tenaga tersebut memiliki tanggung jawab dalam

pekerjaannya sesuai dengan keahliannya. Konsumen yang datang rata-rata

tiap bulannya sebanyak 202 orang.

Pendapatan tiap bulan Rp. 7.500.000,00

Biaya listrik Rp. 100.000,00

Biaya telepon Rp. 70.000,00

Biaya transportasi Rp. 500.000,00

Gaji karyawan Rp. 1.500.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 500.000,00

Biaya lain-lain Rp. 120.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 2.790.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 4.710.000,00

Page 69: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

c. Capital

Usaha ini dapat menghasilkan laba yang sangat besar. Modal yang

digunakan untuk melakukan usaha ini merupakan modal milikm sendiri

dan juga pinjaman dari bank. Modal sendiri yang digunakan sebanyak

Rp.6.000.000,00 sedangkan modal pinjaman yang digunakan sebanyak

Rp.8.000.000,00.

d. Collateral

Agunan yang dijadikan jaminan kredit berupa sertifikat tanah atas nama

orang tua Bapak Mansur. Kondisi agunan yang dijadikan sebagai jaminan

sangat baik, agunan sudah berupa bangunan gedung. Jaminan memiliki

nilai sebesar Rp.60.000.000,00.

e. Condition

Lokasi usahanya yaitu dekat dengan jalan raya. Pesaing yang ada disekitar

usahanya sangat banyak sekali. Persaingan antar sesama pengusaha masih

dalam batas kewajaran.

f. Compliance

Debitur tidak pernah memiliki catatan criminal dalam kepolisian. Debitur

sangat baik perilakukanya di lungkungan manapun. Debitur dalam

mentaati perjanjian dengan bank juga cukup patuh, hal ini dikarenakan

debitur pernah telat dalam pembayaran cicilan pinjaman pada bank.

Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh debitur yaitu:

a. Identitas

Page 70: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Nama : UD. Surya Perkasa a.n Bapak Mansur

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Desa Jatiprahu

b. Dari data-data tersebut diatas maka diusulkan:

Usul plafond : Rp.8.000.000,00

Tujuan kredit : Tambahan modal

Bentuk kredit : Kredit installment

Jangka waktu : 6 bulan

Bunga kredit : 2% per bulan

Pokok pinjaman : Rp.1.333.333,33

Bunga pinjaman : Rp. 160.000,00

Total angsuran Rp.1.493.333,33

c. Putusan kredit

Berdasarkan data-data yang telah ada diatas, maka dapat diputuskan

bahwa permohonan kredit disetujui atau diterima.

5. Plapon Gypsum Milik Bapak Suryadi

Adapun hasil survey yang didapat yaitu:

a. Character

Debitur adalah nasabah lama. Didalam lingkungannya debitur tidak

pernah terlibat dalam perkara hukum serta mempunyai sikap, karakter dan

reputasi yang baik di dalam lingkungannya. Debitur memiliki seorang istri

Page 71: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

dan seorang anak. Debitur sampai sekarang masih berumur 48 tahun.

Rumah yang ditinggali sekarang merupakan rumah milik sendiri.

Hubungan debitur dengan relasi bisnis sangat baik. Debitur selain

meminjam kredit terhadap bank tersebut, debitur juga merupakan nasabah

dari bank itu.

b. Capacity

Debitur menempuh pendidikan terakhir di tingkat SMU, tepatnya yaitu

SMEA Karya Darma Trenggalek. Usaha ini sudah berdiri sejak 5 tahun

yang lalu. Tenaga kerja yang dimiliki sebanyak 4 orang, dimana tenaga

kerja tersebut masih merupakan keluarga sendiri. Para tenaga kerja

memiliki tanggung jawab sendiri-sendiri atas pekerjaan yang mereka

lakukan yaitu sesuai dengan kemampuannya. Konsumen rata-rata yang

datang tiap bulannya sebanyak 50 orang.

Pendapatan rata-rata/bulan Rp. 5.500.000,00

Biaya listrik Rp. 100.000,00

Biaya gaji pegawai Rp. 2.100.000,00

Biaya telepon Rp. 60.000,00

Biaya transportasi Rp. 500.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 500.000,00

Biaya lain-lain Rp. 100.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 3.460.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 2.040.000,00

Page 72: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

c. Capital

Usaha ini dapat menghasilkan laba yang besar, akan tetapi tergantung juga

terhadap manajemen uasaha yang dijalankan. Modal yang digunakan

dalam usaha ini adalah modal sendiri dan modal pinjaman dari bank.

Modal sendiri sebesar Rp.5.000.000,00 sedangkan modal pinjaman

sebesar Rp.4.500.000,00.

d. Collateral

Agunan yang dijadikan jaminan kredit berupa sepeda motor Vario atas

nama Bapak Suryadi. Jaminan ini merupakan milik sendiri yang dibeli

pada tahun 2007 awal. Kondisi speda motor sangat baik sekali karena

masih terhitung masih baru dibeli. Jaminan ini memiliki nilai jual pada

sekarang masih relatif standart dengan nilai Rp.8.000.000,00.

e. Condition

Lokasi usahanya ini berada dekat jaln raya. Pesaing yang ada disekitar

lokasi usaha sangat sedikit sekali sehingga memungkinkan usaha ini

mendapatkan laba yang angta besar sekali. Prospek usaha yang dijalankan

sangat bagus, karena usaha ini banyak dibutuhkan oleh konsumen untuk

merenovasi rumah.

f. Compliance

Debitur tidak pernah melanggar peraturan yang ada, hal ini terbukti

dengan adanya tiadanya catatan criminal. Selain itu debitur juga selalu

Page 73: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

mematuhi perjanjian yang dilakukan dengan bank yaitu selalu tepat waktu

dalam membayar cicilan pinjaman.

Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh debitur yaitu:

a. Identitas

Nama : Bapak Suryadi

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Panglima Sudirman No.11

b. Dari data-data tersebut diatas maka diusulkan:

Usul plafond : Rp. 4.500.000,00

Tujuan kredit : Tambahan modal usaha

Bentuk kredit : Kredit installment

Jangka waktu : 1 tahun

Bunga kredit : 2% per bulan

Pokok pinjaman : Rp.375.000 ,00

Bunga pinjaman : Rp. 90.000,00 (+)

Total angsuran Rp. 465.000,00

c. Putusan kredit

Berdasarkan data-data yang telah ada diatas, maka dapat diputuskan

bahwa permohonan kredit disetujui.

6. Internet “FAJAR.Net”

Adapun hasil survey yang didapat yaitu:

Page 74: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

a. Character

Debitur adalah nasabah lama. Didalam lingkungannya debitur tidak

pernah terlibat dalam perkara hukum serta mempunyai sikap, karakter dan

reputasi yang baik di dalam lingkungannya. Debitur sampai sekarang

masih berumur 43 tahun. Debitur memiliki seorang istri dan 3 orang anak

serta ayah dari Bapak Hari sendiri. Rumah yang ditinggali sekarang

merupakan rumah milik sendiri. Hubungan debitur dengan bank yaitu

selain sebagai peminjam juga sebagai nasabah dari bank tersebut.

Hubungan dengan relasi bisnis yaitu sangat baik.

b. Capacity

Debitur menyelesaikan pendidikan terakhirnya di tingkat S1, tepatnya di

Universitas Negeri Surabaya. Usaha ini dijalankan sejak 3 tahun yang lalu.

Warnet ini memiliki tenaga kerja sebanyak 4 orang, dimana tenaga kerja

tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri sesuai dengan

keahliannya. Rata-rata konsumen yang daang tiap bulannya sebanyak 320

orang.

Pendapatan rata-rata/bulan Rp. 5.900.000,00

Biaya listrik Rp. 900.000,00

Biaya gaji pegawai Rp. 2.200.000,00

Biaya telepon Rp. 200.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 900.000,00

Biaya lain-lain Rp. 300.000,00 (+)

Page 75: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Total pengeluaran Rp. 3.500.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 2.400.000,00

c. Capital

Usaha ini menjanjikan laba yang lumayan besar. Modal yang dimiliki

debitur merupakan modal sendiri dan pinjaman dari bank. Modal sendiri

yang digunakan dalam usaha ini yaitu sebesar Rp.20.000.000,00

sedangkan modal yang dipinjam sebesar Rp.10.000.000,00.

d. Collateral

Agunan yang dijadikan jaminan kredit berupa sertifikat rumah atas nama

Bapak Hari. Jaminan ini memiliki nilai jual saat ini dengan nilai

Rp.95.500.000,00. Kondisi jaminan sngat bagus, hal tersebut dapat dilihat

dari kondisi rumah yang sudah ditembok.

e. Condition

Lokasi usaha ini sangat strategis yaittu dekat dengan jalan raya.

Persaingan antar sesama pengusaha masih dalam batas kewajaran. Pesaing

disekitarnya yang memiliki usaha yang sama cukup banyak, karena saat

ini usaha warnet sedang ngetren dan juga menjanjikan meraih keuntungan

yang besar. Prospek usaha yang dijalankan sangat bagus, karena usaha ini

banyak diminati oleh konsumen untuk memperoleh informasi secara luas

dan cepat.

Page 76: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

f. Compliance

Debitur tidak pernah melanggar peraturan yang ada, hal ini terbukti

dengan adanya telah ijin mendirikan usaha. Selain itu debitur juga selalu

mematuhi perjanjian yang dilakukan dengan bank yaitu selalu tepat waktu

dalam membayar cicilan pinjaman.

Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh debitur yaitu:

a. Identitas

Nama : Bapak Hari

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Agus Salim No.45 Trenggalek

b. Dari data-data tersebut diatas maka diusulkan:

Usul plafond : Rp. 10.000.000,00

Tujuan kredit : Tambahan modal usaha

Bentuk kredit : Kredit installment

Jangka waktu : 1 tahun

Bunga kredit : 2% per bulan

Pokok pinjaman : Rp. 833.333,33

Bunga pinjaman : Rp. 200.000,00 (+)

Total angsuran Rp. 1.033.333,33

c. Putusan kredit

Berdasarkan data-data yang telah ada diatas, maka dapat diputuskan

bahwa permohonan kredit disetujui atau diterima.

7. Bengkel Milik Bapak Waras Sugito

Adapun hasil survey yang didapat yaitu:

Page 77: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

a. Character

Debitur adalah nasabah lama. Didalam lingkungannya debitur tidak

pernah terlibat dalam perkara hukum serta mempunyai sikap, karakter dan

reputasi yang baik di dalam lingkungannya. Debitur sampai sekarang

masih berumur 48 tahun. Debitur memiliki satu istri dan 3 orang anak dan

kedua oarng tua dari istri Bapak Waras. Rumah yang ditinggali sekarang

merupakan rumah milik sendiri. Hubungan dengan relasi bisnis sangat

baik sekali. Bapak Waras tidak hanya meminjam saja pada bank ini, akan

tetapi juga sebagai nasabah bank tersebut..

b. Capacity

Debitur menyelesaikan pendidikan terakhirnya di tingkat S1, tepatnya di

Universitas Brawijaya Malang. Usaha masih 2 tahun berdiri. Bapak Waras

Sugito sebelumnya tidak pernah mendirikan usaha lain, usaha ini

merupakan usaha yang beliau dirikan untuk yang pertama kalinya. Bapak

Waras Sugito sebelum mendirikan usaha ini, beliau pernah bekerja

sebagai karyawan di bengkel UD. Kartini yang beralamat di Jl. RA.Kartini

No. 61 Trenggalek. Tenaga kerja pada bengkel ini sebanyak 4 orang.

Konsumen yang datang rata-rata tiap bulannya sebanyak 105 orang.

Pendapatan bengkel rata-rata/bulan Rp. 3.900.000,00

Biaya listrik Rp. 75.000,00

Biaya telepon Rp. 50.000,00

Gaji pegawai Rp. 1.200.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 1.150.000,00

Page 78: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Biaya lain-lain Rp. 100.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 2.575.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 1.325.000,00

c. Capital

Usaha ini menghasilkan laba yang lumayan besar. Modal yang dimiliki

debitur merupakan modal sendiri dan pinjaman. Modal sendiri sebesar

Rp.8.000.000,00 dan modal pinjaman dari bank sebesar Rp.7.000.000,00.

d. Collateral

Agunan yang dijadikan jaminan kredit berupa sertifikat tanah atas nama

Bapak Waras Sugito. Jaminan yang diajukan oleh Pak Waras Sugito

merupakan milik sendiri. Jaminan ini memiliki nilai jual pada sekarang

masih relatif standart dengan nilai Rp.60.000.000,00.

e. Condition

Persaingan antar sesama pengusaha masih dalam batas kewajaran. Prospek

usaha yang dijalannkan sangat bagus, hal ini disebabkan karena lokasi

usaha debitur yang strategis yaitu didekat jalan raya dan banyaknya

pengguna sepeda motor. Pesaing yang ada disekitarnya sangat banyak

sekali sehingga bengkel ini haruslah memberikan pelayanan yang baik dan

service yang memuaskan.

f. Compliance

Page 79: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Debitur tidak pernah melanggar peraturan yang ada, baik dari segi hokum

maupun akad perjanjian dengan bank. Selain itu debitur juga selalu tepat

waktu dalam membayar cicilan pinjaman.

Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh debitur yaitu:

a. Identitas

Nama : Bapak Waras Sugito

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Yos Sudarso No. 48 Ngantru Trenggalek

b. Dari data-data tersebut diatas maka diusulkan:

Usul plafond : Rp. 7.000.000,00

Tujuan kredit : tambahan modal usaha

Bentuk kredit : kredit installment

Jangka waktu : 1 tahun

Bunga kredit : 2% per bulan

Pokok pinjaman : Rp.583.333,33

Bunga pinjaman : Rp. 140.00,00 (+)

Total angsuran Rp. 723.333,33

c. Putusan kredit

Berdasarkan data-data yang telah ada diatas, maka dapat diputuskan

bahwa permohonan kredit disetujui atau diterima.

Page 80: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

8. Toko Milik Bapak Tomo

Adapun hasil survey yang didapat yaitu:

a. Character

Debitur adalah nasabah lama. Didalam lingkungannya debitur tidak

pernah terlibat dalam perkara hukum serta mempunyai sikap, karakter dan

reputasi yang baik di dalam lingkungannya. Debitur memiliki seorang istri

dan 2 anak. Debitur sampai sekarang masih berumur 56 tahun. Rumah

yang ditinggali sekarang merupakan rumah milik sendiri. Hubungan

dengan relasi bisnis kurang baik, karena debitur pernah tidak memenuhi

kewajibannya terhadap pihak lain. Debitur di bank tersebut hanya sebagai

peminjam kredit saja.

b. Capacity

Debitur menyelesaikan pendidikan terakhirnya di tingkat SMU, tepatnya

SMU 1 Trenggalek. Toko ini sudah berdiri sejak 3 tahun yang lalu. Usaha

ini hanya dikerjakan oleh anggota keluarga saja. Konsumen yang datang

rata-rata tiap bulannya sebanyak 50 orang.

Pendapatan rata-rata/bulan Rp. 1.700.000,00

Biaya listrik Rp. 100.000,00

Biaya transportasi Rp. 100.000,00

Biaya telepon Rp. 100.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 500.000,00

Biaya lain-lain Rp. 150.000,00 (+)

Page 81: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Total pengeluaran Rp. 950.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 750.000,00

c. Capital

Modal yang dimiliki debitur merupakan modal sendiri dan modal

pinjaman dari bank. Modal sendiri yang digunakan sebesar

Rp.5.500.000,00 sedangkan modal pinjaman yang digunakan sebesar

Rp.2.500.000,00.

d. Collateral

Agunan yang dijadikan jaminan kredit berupa sepeda motor Supra Fit atas

nama Bapak Tomo. Jaminan yang diajukan oleh Bapak Tomo merupakan

sepeda motor milik sendiri. Jaminan ini memiliki nilai jual pada sekarang

masih relatif standart dengan nilai Rp.8.000.000,00. kondisi dari jaminan

tersebut sangat baik sekali.

e. Condition

Persaingan antar sesama pengusaha masih dalam batas kewajaran. Lokasi

usaha debitur berada dekat dengan jalan raya. Pesaing yang memiliki

usaha yang sama dengan debitur, yang ada disekitar toko ini sangat

banyak.

f. Compliance

Debitur tidak pernah melanggar peraturan yang ada, baik dari segi hukum

maupun akad perjanjian dengan bank. Debitur juga lengakap dalam

memenuhi persyaratan dalam mengajukan kredit.

Page 82: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh debitur yaitu:

a. Identitas

Nama : Bapak Tomo

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Hos Cokroaminoto No.47 Trenggalek

b. Dari data-data tersebut diatas maka diusulkan:

Usul plafond : Rp. 2.500.000,00

Tujuan kredit : tambahan modal usaha

Bentuk kredit : kredit installment

Jangka waktu : 6 bulan

Bunga kredit : 2% per bulan

Pokok pinjaman : Rp. 416.666,67

Bunga pinjaman : Rp. 50.000,00

Total angsuran Rp. 466.666,67

c. Putusan kredit

Berdasarkan data-data yang telah ada diatas, maka dapat diputuskan

bahwa permohonan kredit ditolak atau tidak disetui.

9. UD. Beton Cetak “Lancar Jaya”

Adapun hasil survey yang didapat yaitu:

a. Character

Page 83: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Debitur adalah nasabah lama. Didalam lingkungannya debitur tidak

pernah terlibat dalam perkara hukum serta mempunyai sikap, karakter dan

reputasi yang baik di dalam lingkungannya. Debitur memiliki seorang istri

dan dua orang anak. Debitur sampai sekarang masih berumur 47 tahun.

Rumah yang ditinggali sekarang merupakan rumah milik sendiri.

Hubungan debitur dengan relasi bisnis sangat baik. Debitur selain

meminjam kredit terhadap bank tersebut, debitur juga merupakan nasabah

dari bank itu.

b. Capacity

Debitur menempuh pendidikan terakhir di tingkat Diploma, tepatnya yaitu

di Poltek Universitas Brawijaya. Usaha ini sudah berdiri sejak 6 tahun

yang lalu. Tenaga kerja yang dimiliki sebanyak 6 orang. Konsumen rata-

rata yang datang tiap bulannya sebanyak 107 orang.

Pendapatan rata-rata/bulan Rp. 7.800.000,00

Biaya listrik Rp. 100.000,00

Biaya gaji pegawai Rp. 2.500.000,00

Biaya telepon Rp. 75.000,00

Biaya transportasi Rp. 600.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 500.000,00

Biaya lain-lain Rp. 100.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 3.875.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 3.925.000,00

Page 84: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

c. Capital

Usaha ini dapat menghasilkan laba yang besar, akan tetapi tergantung juga

terhadap manajemen usaha yang dijalankan. Modal yang digunakan dalam

usaha ini adalah modal sendiri dan modal pinjaman dari bank. Modal

sendiri sebesar Rp.8.000.000,00 sedangkan modal pinjaman sebesar

Rp.9.000.000,00.

d. Collateral

Agunan yang dijadikan jaminan kredit berupa sertifikat tanah atas nama

Bapak Sabar. Jaminan ini merupakan milik sendiri. Kondisi jaminan

cukup baik karena kondisi bangunan masih setengah jadi. Jaminan ini

memiliki nilai yang masih relatif standart sebesar Rp.55.000.000,00.

e. Condition

Lokasi usahanya mudah dujangkau oleh konsumen. Pesaing yang ada

disekitar lokasi usaha sangat banyak sekali. Prospek usaha yang

dijalankan sangat bagus, karena usaha ini menerapkan manajemen yang

bagus.

f. Compliance

Debitur tidak pernah melanggar peraturan yang ada, hal ini terbukti

dengan adanya tiadanya catatan kriminal. Selain itu debitur juga selalu

mematuhi perjanjian yang dilakukan dengan bank yaitu selalu tepat waktu

dalam membayar cicilan pinjaman.

Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh debitur yaitu:

Page 85: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

a. Identitas

Nama : UD. Beton Cetak “Lancar Jaya” a.n Bapak Sabar

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Rejowinangun

b. Dari data-data tersebut diatas maka diusulkan:

Usul plafond : Rp.9.000.000,00

Tujuan kredit : Tambahan modal

Bentuk kredit : kredit installment

Jangka waktu : 1 tahun

Bunga kredit : 2% per bulan

Pokok pinjaman : Rp.750.000,00

Bunga pinjaman : Rp.180.000,00

Total angsuran Rp.930.000,00

c. Putusan kredit

Berdasarkan data-data yang telah ada diatas, maka dapat diputuskan

bahwa permohonan kredit disetujui.

10. Toko Milik Ibu Jamilah

Adapun hasil survey yang didapat yaitu:

a. Character

Page 86: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Debitur adalah nasabah lama. Didalam lingkungannya debitur tidak

pernah terlibat dalam perkara hukum serta mempunyai sikap, karakter dan

reputasi yang baik di dalam lingkungannya. Debitur memiliki seorang

suami, dua orang anak serta masih ada orang tua debitur yang ikut tinggal

dirumahnya. Debitur sampai sekarang masih berumur 29 tahun. Rumah

yang ditinggali sekarang merupakan rumah milik sendiri. Hubungan

debitur dengan relasi bisnis sangat baik. Debitur selain meminjam kredit

terhadap bank tersebut, debitur juga merupakan nasabah dari bank

tersebut.

b. Capacity

Debitur menempuh pendidikan terakhir di tingkat SMU, tepatnya yaitu

SMA Karya Darma Trenggalek. Usaha ini sudah berdiri sejak 3 tahun

yang lalu. Usaha ini hanya dijalankan oleh anggota keluarga saja.

Konsumen rata-rata yang datang tiap bulannya sebanyak 55 orang.

Pendapatan rata-rata/bulan Rp. 1.800.000,00

Biaya listrik Rp. 75.000,00

Biaya telepon Rp. 50.000,00

Biaya transportasi Rp. 50.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 900.000,00

Biaya lain-lain Rp. 100.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 1.175.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 625.000,00

Page 87: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

c. Capital

Modal yang digunakan dalam usaha ini adalah modal sendiri dan modal

pinjaman dari bank. Modal sendiri sebesar Rp.2.900.000,00 sedangkan

modal pinjaman sebesar Rp.4.000.000,00.

d. Collateral

Agunan yang dijadikan jaminan kredit berupa sepeda motor Smash atas

nama Ibu Jamilah. Jaminan ini merupakan milik sendiri yang dibeli pada

tahun 2006. Kondisi sepeda motor sangat baik sekali karena masih

terhitung masih baru dibeli. Jaminan ini memiliki nilai jual pada sekarang

masih relatif standart dengan nilai Rp.8.000.000,00.

e. Condition

Lokasi usahanya ini berada dekat rumah. Pesaing yang ada disekitar lokasi

usaha sangat banyak sehingga usaha ini sulit untuk berkembang dengan

baik dan menghasilkan laba yang besar.

f. Compliance

Debitur tidak pernah melanggar peraturan yang ada. Selain itu debitur juga

selalu mematuhi perjanjian yang dilakukan dengan bank yaitu melengkapi

semua persyaratan permohonan kredit yang diajukan oleh bank.

Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh debitur yaitu:

a. Identitas

Page 88: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Nama : Ibu Jamilah

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Ahmad Yani No.13

b. Dari data-data tersebut diatas maka diusulkan:

Usul plafond : Rp. 4.000.000,00

Tujuan kredit : Tambahan modal usaha

Bentuk kredit : kredit installment

Jangka waktu : 1 tahun

Bunga kredit : 2% per bulan

Pokok pinjaman : Rp.333.333,33

Bunga pinjaman : Rp. 80.000,00

Total angsuran Rp.413.333,33

c. Putusan kredit

Berdasarkan data-data yang telah ada diatas, maka dapat

diputuskan bahwa permohonan kredit tidak disetujui atau ditolak.

11. CV. Selo Aji

Adapun hasil survey yang didapat yaitu:

a. Character

Didalam lingkungannya debitur tidak pernah terlibat dalam perkara

hukum serta mempunyai sikap dan reputasi yang baik di dalam

lingkungannya. Debitur memiliki dua orang anak dan seorang istri.

Debitur sampai sekarang masih berumur 53 tahun. Rumah yang ditempati

sekarang merupakan rumah milik sendiri. Hubungan debitur dengan relasi

Page 89: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

bisnis sangat baik. Hubungan debitur dengan bank yaitu hanya meminjam

kredit.

b. Capacity

Debitur menyelesaikan pendidikan terakhirnya di tingkat SMU, tepatnya

di SMU 1 Trenggalek. Usaha ini sudah berdiri sejak 7 tahun yang lalu.

Proyek yang dijalankan merupakan proyek pembangunan jalan poros

menggunakan lapisan atas yang berlokasi di desa Botoputih Kec.

Bendungan Trenggalek.

Dana Rp.250.000.000,00

Bahan Baku Rp.66.393.600,00

Biaya transportasi Rp. 2.000.000,00

Gaji karyawan Rp. 4.711.500,00

Makan Rp. 5.700.000,00

Sewa rumah Rp. 2.850.000,00

Peralatan Rp.74.885.100,00

Biaya lain-lain Rp.11.998.500,00 (+)

Total anggaran Rp.168.538.700,00(-)

Penghasilan Rp. 81.461.300,00

c. Capital

Modal yang digunakan merupakan modal milik sendiri dan modal

pinjaman. Modal milik serndiri sebesar Rp.25.000.000,00 sedangkan

modal pinjaman sebesar Rp.50.000.000,00.

d. Collateral

Page 90: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Agunan yang dijadikan jaminan kredit sertifikat rumah atas nama Bapak

Rizal. Jaminan yang diajukan oleh Bapak Rizal merupakan setifikat rumah

atas nama sendiri. Jaminan ini memiliki nilai jual pada sekarang masih

relatif standart dengan nilai Rp.100.000.000,00. Kondisi jaminan juga

sangat baik.

e. Condition

Persaingan antar sesama pengusaha masih dalam batas kewajaran. Lokasi

usaha debitur yaitu dekat dengan jalan raya. Pesaing yang mengancam

usaha ini yang cukup banyak.

f. Compliance

Debitur tidak pernah melanggar peraturan yang ada, hal ini terbukti

dengan adanya tiadanya catatan kriminal. Selain itu debitur juga selalu

mematuhi perjanjian yang dilakukan dengan bank yaitu selalu tepat waktu

dalam membayar cicilan pinjaman.

Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh debitur yaitu:

a. Identitas

Nama : Bapak Rizal

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Klampisan Trenggalek

b. Dari data-data tersebut diatas maka diusulkan:

Usul plafond : Rp. 50.000.000,00

Page 91: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Tujuan kredit : Tambahan modal

Bentuk kredit : kredit tetap

Jangka waktu : 6 bulan

Bunga kredit : 3% per bulan

Bunga pinjaman per bulan : Rp.1.500.000,00

Untuk kredit tetap angsuran yang harus dibayar tiap bulannya hanya

bunga pinjaman saja, setelah melewati batas perjanjian kredit maka

debitur harus membayar bunga beserta pokok pinjamannya.

c. Putusan kredit

Berdasarkan data-data yang telah ada diatas, maka dapat diputuskan

bahwa permohonan kredit disetujui atau diterima.

12. CV. Matahari Jaya

Adapun hasil survey yang didapat yaitu:

a. Character

Didalam lingkungannya debitur tidak pernah terlibat dalam perkara

hukum serta mempunyai sikap dan reputasi yang baik di dalam

lingkungannya. Debitur memiliki dua orang anak dan seorang istri.

Debitur sampai sekarang masih berumur 50 tahun. Rumah yang ditempati

sekarang merupakan rumah milik sendiri. Hubungan debitur dengan relasi

bisnis sangat baik. Hubungan debitur dengan bank yaitu selain meminjam

kredit juga merupakan nasabah bank tersebut.

Page 92: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

b. Capacity

Debitur menyelesaikan pendidikan terakhirnya di tingkat S1, tepatnya

Institut Teknik Nasional Malang. Usaha ini sudah berdiri sejak 5 tahun

yang lalu. Proyek yang dijalankan merupakan proyek perbaikan tebing

sungai yang berlokasi di kali Tawing Trenggalek.

Dana Rp.500.000.000,00

Bahan Baku dan pelaksanaan Rp. 313.612.500,00

Biaya transportasi Rp 5.000.000,00

Gaji karyawan Rp. 10.700.000,00

Makan Rp. 5.100.000,00

Sewa rumah Rp. 2.550.000,00

Biaya lain-lain Rp. 31.361.200,00 (+)

Total anggaran Rp.368.323.700,00(-)

Penghasilan Rp.113.676.300,00

c. Capital

Modal yang digunakan merupakan modal milik sendiri dan modal

pinjaman. Modal milik serndiri sebesar Rp.80.000.000,00 sedangkan

modal pinjaman sebesar Rp.70.000.000,00.

d. Collateral

Agunan yang dijadikan jaminan kredit sertifikat rumah atas nama Bapak

Sulton. Jaminan yang diajukan oleh Bapak Sulton merupakan setifikat

rumah atas nama sendiri. Jaminan ini memiliki nilai jual pada sekarang

masih relatif standart dengan nilai Rp.125.000.000,00. Kondisi jaminan

juga sangat baik.

Page 93: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

e. Condition

Persaingan antar sesama pengusaha masih dalam batas kewajaran. Prospek

usaha sangat bagus, hal ini disebabkan karena lokasi usaha debitur sangat

strategis yaitu dekat dengan jalan raya. Pesaing yang mengancam usaha

ini yang cukup banyak.

f. Compliance

Debitur tidak pernah melanggar peraturan yang ada, hal ini terbukti

dengan adanya tiadanya catatan kriminal. Selain itu debitur juga selalu

mematuhi perjanjian yang dilakukan dengan bank yaitu selalu tepat waktu

dalam membayar cicilan pinjaman.

Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh debitur yaitu:

a. Identitas

Nama : Bapak Sulton

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jatiprahu Karangan

b. Dari data-data tersebut diatas maka diusulkan:

Usul plafond : Rp. 70.000.000,00

Tujuan kredit : Tambahan modal

Bentuk kredit : kredit tetap

Jangka waktu : 6 bulan

Bunga kredit : 3% per bulan

Bunga pinjaman per bulan : Rp.2.100.000,00

Page 94: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Untuk kredit tetap angsuran yang harus dibayar tiap bulannya hanya

bunga pinjaman saja, setelah melewati batas perjanjian kredit maka

debitur harus membayar bunga beserta pokok pinjamannya.

c. Putusan kredit

Berdasarkan data-data yang telah ada diatas, maka dapat diputuskan

bahwa permohonan kredit disetujui atau diterima.

13. CV. Makmur Jaya

Adapun hasil survey yang didapat yaitu:

a. Character

Debitur adalah nasabah lama. Didalam lingkungannya debitur tidak

pernah terlibat dalam perkara hukum serta mempunyai sikap dan reputasi

yang baik di dalam lingkungannya. Debitur memiliki seorang istri dan dua

orang anak. Debitur sampai sekarang masih berusia 50 tahun. Rumah yang

ditinggali sekarang merupakan rumah milik sendiri. Hubungan dengan

relasi bisnis sangatlah baik, hal ini ditunjukkan dengan karakter debitur

yang selalu tertib dalam pembayaran kewajibannya. Debitur selain

menjadi peminjam kredit juga sebagai nasabah bank tersebut.

b. Capacity

Page 95: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Debitur menyelesaikan pendidikan terakhirnya di tingkat S1, tepatnya

Universitas Negeri Surabaya. Usaha ini sudah berdiri sejak 5 tahun yang

lalu. Usaha ini hanya memiliki tenaga kerja sebanyak 5 orang. Konsumen

yang datang rata-rata tiap bulannya sebanyak 402 orang.

Pendapatan tiap bulan Rp. 12.000.000,00

Biaya listrik Rp. 200.000,00

Biaya transportasi Rp 800.000,00

Gaji Karyawan Rp. 2.500.000,00

Biaya telepon Rp. 110.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 850.000,00

Biaya lain-lain Rp. 200.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 4.660.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 7.340.000,00

c. Capital

Modal yang digunakan merupakan modal milik sendiri dan modal

pinjaman. Modal milik serndiri sebesar Rp.11.000.000,00 sedangkan

modal pinjaman sebesar Rp.10.000.000,00.

d. Collateral

Agunan yang dijadikan jaminan kredit berupa sepeda motor Tiger atas

nama Bapak Supri. Jaminan yang diajukan oleh Bapak Supri merupakan

Page 96: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

milik sendiri. Jaminan ini memiliki nilai jual pada sekarang masih relatif

standart dengan nilai Rp.12.000.000,00. Kondisi jaminan juga sangat baik.

e. Condition

Persaingan antar sesama pengusaha masih dalam batas kewajaran. Prospek

usaha ini sangat bagus, hal ini disebabkan karena lokasi usaha debitur

sangat strategis yaitu dekat dengan jalan raya. Pesaing yang mengancam

usaha ini yang berlokasi di sekitar usaha debitur sudah banyak sehingga

memungkinkan untuk bersaing dengan ketat agar memperoleh laba yang

besar, serta lebih mengatur manajemen yang sudah dijalankan agar lebih

jalan lebih baik lagi.

f. Compliance

Debitur tidak pernah melanggar peraturan yang ada, hal ini terbukti

dengan adanya tiadanya catatan kriminal. Selain itu debitur juga selalu

mematuhi perjanjian yang dilakukan dengan bank yaitu selalu tepat waktu

dalam membayar cicilan pinjaman.

Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh debitur yaitu:

a. Identitas

Nama : Bapak Supri

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Imam Bonjol No. 21

b. Dari data-data tersebut diatas maka diusulkan:

Usul plafond : Rp. 10.000.000,00

Tujuan kredit : Tambahan modal

Bentuk kredit : kredit installment

Page 97: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Jangka waktu : 6 bulan

Bunga kredit : 2% per bulan

Pokok pinjaman : Rp. 1.666.666,67

Bunga pinjaman : Rp. 200.000,00(+)

Total angsuran Rp. 1.866.666,67

c. Putusan kredit

Berdasarkan data-data yang telah ada diatas, maka dapat diputuskan

bahwa permohonan kredit disetujui atau diterima.

14. CV. Watu Kandang

Adapun hasil survey yang didapat yaitu:

a. Character

Didalam lingkungannya debitur tidak pernah terlibat dalam perkara

hukum serta mempunyai sikap dan reputasi yang baik di dalam

lingkungannya. Debitur memiliki dua orang anak dan seorang istri.

Debitur sampai sekarang masih berumur 55 tahun. Rumah yang ditempati

sekarang merupakan rumah milik sendiri. Hubungan debitur dengan relasi

bisnis sangat baik. Hubungan debitur dengan bank yaitu hanya sebatas

meminjam kredit.

b. Capacity

Page 98: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Debitur menyelesaikan pendidikan terakhirnya di tingkat SMU, tepatnya

SMU 1 Trenggalek. Usaha ini sudah berdiri sejak 5 tahun yang lalu.

Proyek yang dijalankan merupakan proyek penggadaan alat pembelajaran

yang berlokasi di SMK Negeri 2 Trenggalek.

Dana Rp. 130.000.000,00

Bahan Baku Rp. 63.217.500,00

Biaya transportasi Rp 1.000.000,00

Biaya telepon Rp. 500.000,00

Gaji karyawan Rp. 1.700.000,00

Biaya lain-lain Rp. 7.500.000,00 (+)

Total anggaran Rp. 73.917.500,00 (-)

Penghasilan Rp. 56.082.500,00

c. Capital

Modal yang digunakan merupakan modal milik sendiri dan modal

pinjaman. Modal milik serndiri sebesar Rp.15.000.000,00 sedangkan

modal pinjaman sebesar Rp.25.000.000,00.

d. Collateral

Agunan yang dijadikan jaminan kredit berupa sertifikat rumah atas nama

Bapak Andi. Jaminan yang diajukan oleh Bapak Andi merupakan setifikat

rumah atas nama sendiri. Jaminan ini memiliki nilai jual pada sekarang

Page 99: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

masih relatif standart dengan nilai Rp.70.000.000,00. Kondisi jaminan

juga sangat baik.

e. Condition

Persaingan antar sesama pengusaha masih dalam batas kewajaran. Prospek

usaha sangat bagus, hal ini disebabkan karena lokasi usaha debitur sangat

strategis yaitu dekat dengan jalan raya. Pesaing yang mengancam usaha

ini yang cukup banyak.

f. Compliance

Debitur tidak pernah melanggar peraturan yang ada, hal ini terbukti

dengan adanya tiadanya catatan kriminal. Selain itu debitur juga selalu

mematuhi perjanjian yang dilakukan dengan bank yaitu selalu tepat waktu

dalam membayar cicilan pinjaman.

Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh debitur yaitu:

a. Identitas

Nama : Bapak Andi

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Supriyadi No.8 Trenggalek

b. Dari data-data tersebut diatas maka diusulkan:

Usul plafond : Rp. 25.000.000,00

Tujuan kredit : Tambahan modal

Bentuk kredit : kredit tetap

Jangka waktu : 6 bulan

Bunga kredit : 3% per bulan

Bunga pinjaman per bulan : Rp.750.000,00

Page 100: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Untuk kredit tetap angsuran yang harus dibayar tiap bulannya hanya

bunga pinjaman saja, setelah melewati batas perjanjian kredit maka

debitur harus membayar bunga beserta pokok pinjamannya.

c. Putusan kredit

Berdasarkan data-data yang telah ada diatas, maka dapat diputuskan

bahwa permohonan kredit disetujui atau diterima.

15. Toko Milik Bapak Sarwono

Adapun hasil survey yang didapat yaitu:

a. Character

Debitur adalah nasabah lama. Didalam lingkungannya debitur tidak

pernah terlibat dalam perkara hukum serta mempunyai sikap dan reputasi

yang baik di dalam lingkungannya. Debitur memiliki tiga orang anak dan

satu istri. Debitur sampai sekarang masih berumur 45 tahun. Rumah yang

ditempati sekarang merupakan rumah milik sendiri. Hubungan debitur

dengan relasi bisnis sangat baik. Debitur selain meminjam kredit terhadap

bank tersebut, debitur juga merupakan nasabah dari bank tersebut.

b. Capacity

Debitur menyelesaikan pendidikan terakhirnya di tingkat S1, tepatnya

Universitas PGRI Trenggalek. Usaha ini sudah berdiri sejak 5 tahun yang

lalu. Usaha ini hanya dijalankan oleh anggota keluarga saja. Konsumen

yang datang rata-rata tiap bulannya sebanyak 80 orang.

Pendapatan tiap bulan Rp. 3.900.000,00

Page 101: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Biaya listrik Rp. 100.000,00

Biaya transportasi Rp 150.000,00

Biaya telepon Rp. 60.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 750.000,00

Biaya lain-lain Rp. 100.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 1.160.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 2.740.000,00

c. Capital

Modal yang digunakan merupakan modal milik sendiri dan modal

pinjaman. Modal milik serndiri sebesar Rp.5.000.000,00 sedangkan modal

pinjaman sebesar Rp.6.000.000,00.

d. Collateral

Agunan yang dijadikan jaminan kredit berupa sepeda motor Thunder atas

nama Bapak Sarwono. Jaminan yang diajukan oleh Bapak Sarwono

merupakan sepeda motor milik sendiri, yang dibeli pada tahun 2004.

Jaminan ini memiliki nilai jual pada sekarang masih relatif standart

dengan nilai Rp.12.000.000,00. kondisi jaminan juga sangat baik karena

oleh debitur selalu dirawat.

e. Condition

Persaingan antar sesama pengusaha masih dalam batas kewajaran. Prospek

usaha sangat bagus, hal ini disebabkan karena lokasi usaha debitur sangat

strategis yaitu dekat dengan jalan raya. Pesaing yang mengancam usaha

Page 102: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

ini yang berlokasi di sekitar usaha debitur masih sedikit sehingga

memungkinkan untuk mendapatkan laba yang sangat besar.

f. Compliance

Debitur tidak pernah melanggar peraturan yang ada, hal ini terbukti

dengan adanya tiadanya catatan kriminal. Selain itu debitur juga selalu

mematuhi perjanjian yang dilakukan dengan bank yaitu selalu tepat waktu

dalam membayar cicilan pinjaman.

Adapun data yang didapat dari usulan kredit yang diajukan oleh debitur yaitu:

a. Identitas

Nama : Bapak Sarwono

Pekerjaan : PNS (Pegawai Negeri Sipil)

Alamat : Jl. MT Haryono No. 57 Trenggalek

b. Dari data-data tersebut diatas maka diusulkan:

Usul plafond : Rp. 6.000.000,00

Tujuan kredit : Tambahan modal

Bentuk kredit : kredit installment

Jangka waktu : 1 tahun

Bunga kredit : 2% per bulan

Pokok pinjaman : Rp. 500.000,00

Bunga pinjaman : Rp. 120.000,00 (+)

Total angsuran Rp. 620.000,00

c. Putusan kredit

Page 103: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Berdasarkan data-data yang telah ada diatas, maka dapat diputuskan

bahwa permohonan kredit disetujui atau diterima.

C. Pembahasan Hasil Analisis Data

Analisis kelayakan dilakukan pada debitur yang ingin mengajukan kredit

pada PT BPR Artha Panggung Perkasa, dilakukan sesuai dengan prosedur yang

dimiliki oleh pihak bank selaku pihak kreditur. Hasil dari analisis tersebut dapat

dijadikan referensi bagi kreditur guna mengambil keputusan layak atau tidak

kredit diberikan. Keputusan kredit yang diambil membutuhkan suatu

pertimbangan dan alasan-alasan yang tepat dalam menentukan layak atau tidak

kredit diberikan kepada debitur. Alasan-alasan dalam menentukan layak atau

tidak kredit diberikan kepada debitur dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Foto Copy “DEFI”

Keputusan pemberian kredit pada kasus Bapak Agus Purnomo oleh

bank yaitu memutuskan bahwa permohonan kreditnya ditolak. Hal tersebut

berdasarkan:

a. Penghasilan bersih yang diterima tiap bulan tidak dapat mengcover

angsuran kredit tiap bulannya.

b. Kurang melakukan kegiatan pemasaran. Hal ini terlihat dari sedikitnya

konsumen yang datang.

c. Barang yang dijadikan sebagai jaminan, kurang memberikan nilai harga

pasar yang mendukung tingkat pengembalian kredit. Hal ini berdasarkan

Page 104: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

pada plafond kredit yang diajukan sebesar Rp. 5.000.000,00 sedangkan

nilai pasar sepeda motor tahun 2005 sekarang kurang lebih Rp.

7.500.000,00.

Agar tidak terjadi kesenjangan antara pihak bank dan debitur maka pihak bank

melakukan pemberitahuan penolakan permohonan kredit melalui surat, hal ini

bertujuan supaya hubungan yang terjalin antara nasabah dengan debitur tetap

terjalin dengan baik.

2. Perusahan Genteng “Melati Putih”

Keputusan pemberian kredit pada kasus Bapak Cipto oleh bank yaitu

memutuskan bahwa permohonan kreditnya diterima. Hal ini berdasarkan atas:

a. Penghasilan bersih yang diterima tiap

bulan sudah dapat mengcover angsuran kredit tiap bulannya, meskipun

nilai agunan yang dijadikan jaminan kurang memenuhi syarat dari bank.

b. Manajemen yang dilakukan sangat bagus sekali, sehingga banyak

konsumen yang datang dan merasa puas atas hasil barang yang dijual oleh

debitur, karena barang yang dijual memiliki kualitas barang yang sangat

bagus.

c. Dinilai dari unsur jaminan, maka barang yang dijadikan sebagai jaminan,

kurang memberikan nilai harga pasar yang mendukung tingkat

pengembalian kredit. Hal ini berdasarkan pada plafond kredit yang

diajukan sebesar Rp. 4.000.000,00 sedangkan nilai pasar sepeda motor

tahun 2005 sekarang kurang lebih Rp. 8.000.000,00.

Page 105: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

d. Evaluasi kembali setelah mendapatkan kredit

Kondisi usaha genteng yang dijalankan oleh Bapak Cipto setelah

mendapatkan kredit dari PT BPR Artha Panggung perkasa dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Pendapatan tiap bulan Rp. 5.200.000,00

Biaya listrik Rp. 75.000,00

Biaya telepon Rp. 60.000,00

Biaya transportasi Rp. 150.000,00

Gaji karyawan Rp. 2.800.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 650.000,00

Biaya lain-lain Rp. 150.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 3.885.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 1.315.000,00

Konsumen yang datang juga lebih banyak yaitu rata-rata tiap bulannya

sekitar 85 orang. Konsumen yang datang sebagian besar merupakan

konsumen lama/langganannya. Menurut langganannya, sebagian besar

mengatakan puas atas layanan dan barang/genteng yang dijual oleh Bapak

Cipto hal ini disebabkan karena kualitas barang yang dijual sangat bagus

meskipun banyak pesaing yang mengancam, karena prinsip Bapak Cipto

Page 106: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

hanya menjual barang yang berkualitas tinggi meskipun harga yang

ditawarkan juga cukup tinggi.

3. Perusahaan Genteng “Karya Muda”

Keputusan pemberian kredit pada kasus Bapak Samsi oleh bank yaitu

memutuskan bahwa permohonan kreditnya diterima. Hal ini berdasarkan atas:

a. Dinilai dari karakter yang dimiliki debitur sangat baik, karena debitur

selalu tepat waktu dalam memenuhi kewajiban membayar kepada pihak

lain.

b. Dinilai dari unsur jaminan, maka barang yang dijadikan sebagai jaminan,

dapat memberikan nilai harga pasar yang mendukung tingkat

pengembalian kredit. Hal ini berdasarkan pada plafond kredit yang

diajukan sebesar Rp. 3.000.000,00 sedangkan nilai pasar sepeda motor

tahun 2006 sekarang kurang lebih Rp. 8.000.000,00.

c. Evaluasi kembali setelah mendapatkan kredit

Kondisi usaha genteng yang dijalankan oleh Bapak Samsi setelah

mendapatkan kredit dari PT BPR Artha Panggung perkasa dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Pendapatan tiap bulan Rp. 4.200.000,00

Biaya listrik Rp. 70.000,00

Biaya telepon Rp. 60.000,00

Biaya transportasi Rp. 150.000,00

Gaji karyawan Rp. 1.700.000,00

Page 107: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Biaya rumah tangga Rp. 900.000,00

Biaya lain-lain Rp. 120.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 3.000.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 1.200.000,00

Konsumen yang datang juga lebih banyak yaitu rata-rata tiap bulannya

sekitar 50 orang. Konsumen yang datang sebagian besar merupakan

konsumen lama/langganannya. Menurut langganannya, sebagian besar

mengatakan puas atas layanan karena kualitas barang yang dijual sangat

bagus meskipun banyak pesaing yang mengancam. Selain itu usaha ini

dijalankan dengan manajemen yang bagus, jadi untuk masa depan usaha

ini sangat memiliki prospek yang bagus.

4. UD. Surya Perkasa

Keputusan pemberian kredit pada kasus Bapak Mansur oleh bank yaitu

memutuskan bahwa permohonan kreditnya diterima. Hal ini berdasarkan atas:

a. Karakter yang dimiliki debitur sangat baik sekali, hal tersebut berdasarkan

atas selalu tepat waktu dalam pembayaran kewajiban terhadap pihak lain.

b. Pendapatan bersih tiap bulan sudah dapat mengcover ciculan pinjaman

yang harus dilunasi tiap bulannya. Meskipun debitur tidak dapat melunasi

pinjamannya, agunan yang dijadikan jaminan sudah lebih dapat menutupi

pinjamannya pada bank. Jaminan merupakan factor kedua setelah karakter

dalam suatu pemberian kredit.

Page 108: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

c. Evaluasi kembali setelah mendapatkan kredit

Kondisi UD yang dijalankan oleh Bapak Mansur setelah

mendapatkan kredit dari bank dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pendapatan tiap bulan Rp. 8.700.000,00

Biaya listrik Rp. 150.000,00

Biaya telepon Rp. 100.000,00

Biaya transportasi Rp. 550.000,00

Gaji karyawan Rp. 1.700.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 500.000,00

Biaya lain-lain Rp. 150.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 3.150.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 5.550.000,00

Konsumen yang datang juga lebih banyak yaitu rata-rata tiap bulannya

sekitar 210 orang. Konsumen yang datang sebagian besar merupakan

konsumen lama/langganannya. Menurut langganannya, sebagian besar

mengatakan puas atas layanan karena kualitas barangnya sangat bagus.

5. Plapon Gypsum Milik Bapak Suryadi

Keputusan pemberian kredit pada kasus Bapak Suryadi oleh bank

yaitu memutuskan bahwa permohonan kreditnya diterima. Hal ini berdasarkan

atas:

Page 109: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

a. Dinilai dari karakter yang dimiliki debitur sangat baik, karena debitur

selalu tepat waktu dalam memenuhi kewajiban membayar kepada pihak

lain.

b. Dinilai dari unsur jaminan, maka barang yang dijadikan sebagai jaminan,

dapat memberikan nilai harga pasar yang mendukung tingkat

pengembalian kredit. Hal ini berdasarkan pada plafond kredit yang

diajukan sebesar Rp. 4.500.000,00 sedangkan nilai pasar sepeda motor

tahun 2007 sekarang kurang lebih Rp. 8.000.000,00.

c. Evaluasi kembali setelah mendapatkan kredit

Kondisi usaha genteng yang dijalankan oleh Bapak Suryadi setelah

mendapatkan kredit dari PT BPR Artha Panggung perkasa dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Pendapatan rata-rata/bulan Rp. 6.500.000,00

Biaya listrik Rp. 100.000,00

Biaya gaji pegawai Rp. 2.200.000,00

Biaya telepon Rp. 65.000,00

Biaya transportasi Rp. 500.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 500.000,00

Biaya lain-lain Rp. 150.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 3.515.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 2.985.000,00

Konsumen yang datang juga lebih banyak yaitu rata-rata tiap bulannya

sekitar 60 orang. Konsumen yang datang sebagian besar merupakan

konsumen lama/langganannya. Menurut langganannya, sebagian besar

Page 110: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

mengatakan puas atas layanan karena kualitas barang yang dijual sangat

bagus. Selain itu usaha ini dijalankan dengan manajemen yang bagus, jadi

untuk masa depan usaha ini sangat memiliki prospek yang bagus.

6. Internet “FAJAR.Net”

Keputusan pemberian kredit pada kasus Bapak Hari oleh bank yaitu

memutuskan bahwa permohonan kreditnya diterima. Hal ini berdasarkan atas:

a. Dinilai dari penghasilan bersih yang diterima tiap bulan dapat mengcover

angsuran kredit tiap bulannya.

b. Dinilai dari barang yang dijadikan sebagai jaminan, cukup memberikan

nilai harga pasar yang mendukung tingkat pengembalian kredit. Hal ini

berdasarkan pada plafond kredit yang diajukan sebesar Rp. 10.000.000,00

sedangkan nilai tanah sebesar Rp. 95.500.000,00. Jika debitur tidak dapat

memenuhi kewajibannya maka jaminan merupakan factor terpenting

dalam melunasi pinjaman.

c. Evaluasi kembali setelah mendapatkan kredit

Kondisi usaha warnet yang dijalankan oleh Bapak Hari setelah

mendapatkan kredit dari PT BPR Artha Panggung perkasa dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Pendapatan rata-rata/bulan Rp. 6.700.000,00

Biaya listrik Rp. 900.000,00

Biaya gaji pegawai Rp. 2.500.000,00

Biaya telepon Rp. 200.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 900.000,00

Page 111: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Biaya lain-lain Rp. 300.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 3.700.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 3.000.000,00

Konsumen yang datang juga lebih banyak yaitu rata-rata tiap bulannya sekitar

340 orang. Konsumen yang datang sebagian besar merupakan konsumen

lama/langganannya. Menurut konsumen, merasa puas atas pelayanan yang

ditawarkan. Selain itu usaha ini dijalankan dengan manajemen yang bagus,

jadi untuk masa depan usaha ini sangat memiliki prospek yang bagus.

7. Bengkel Milik Bapak Waras Sugito

Keputusan pemberian kredit pada kasus Bapak Waras Sugito oleh

bank yaitu memutuskan bahwa permohonan kreditnya diterima. Hal ini

berdasarkan atas:

a. Dinilai dalam menjalankan usaha bengkelnya, debitur sangat telaten, teliti

dan sevicenya juga sangat bagus serta didukung dengan kualitas lokasi

yang sangat strategis sehingga membuat bengkel mudah dijangkau oleh

konsumen.

b. Dinilai dari penghasilan bersih yang diterima tiap bulan sangat dapat

mengcover angsuran kredit tiap bulannya.

c. Dinilai dari barang yang dijadikan sebagai jaminan, cukup memberikan

nilai harga pasar yang mendukung tingkat pengembalian kredit. Hal ini

Page 112: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

berdasarkan pada plafond kredit yang diajukan sebesar Rp. 7.000.000,00

sedangkan nilai pasar jaminannya sebesar Rp. 60.000.000,00.

d. Evaluasi kembali setelah mendapatkan kredit

Kondisi usaha bengkel yang dijalankan oleh Bapak Waras Sugito

setelah mendapatkan kredit dari PT BPR Artha Panggung perkasa dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Pendapatan bengkel rata-rata/bulan Rp. 4.500.000,00

Biaya listrik Rp. 75.000,00

Biaya telepon Rp. 60.000,00

Gaji pegawai Rp. 1.500.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 1.150.000,00

Biaya lain-lain Rp. 100.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 2.885.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 1.615.000,00

Konsumen yang datang juga lebih banyak yaitu rata-rata tiap bulannya

sekitar 115 orang. Konsumen yang datang sebagian besar merupakan

konsumen lama/langganannya. Menurut langganannya, sebagian besar

mengatakan puas atas layanan dari Bapak Waras Sugito hal ini disebabkan

karena service yang dilakukan sangat baik sehingga membuat sepeda

motor pelanggan nyaman dipakai dan jarang rusak.

8. Toko Milik Bapak Tomo

Page 113: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Keputusan pemberian kredit pada kasus Bapak Waras Sugito oleh

bank yaitu memutuskan bahwa permohonan kreditnya ditolak. Hal ini

berdasarkan atas:

a. Dinilai dari penghasilan bersih yang diterima tiap bulan kurang dapat

mengcover angsuran kredit tiap bulannya.

b. Dinilai dari barang yang dijadikan sebagai jaminan, cukup memberikan

nilai harga pasar yang mendukung tingkat pengembalian kredit. Hal ini

berdasarkan pada plafond kredit yang diajukan sebesar Rp.2.000.000,00

sedangkan nilai pasar sepeda motor tahun 2004 sekarang kurang lebih

Rp.7.500.000,00. Akan tetapi kreditur lebih mengutamakan karakter dari

pada jaminan.

Agar tidak terjadi kesenjangan antara pihak bank dan debitur maka pihak bank

melakukan pemberitahuan penolakan permohonan kredit melalui surat, hal ini

bertujuan supaya hubungan yang terjalin antara nasabah dengan debitur tetap

terjalin dengan baik.

9. UD. Beton Cetak “Lancar Jaya”

Keputusan pemberian kredit pada kasus Bapak Sabar oleh bank yaitu

memutuskan bahwa permohonan kreditnya diterima. Hal ini berdasarkan atas:

a. Dinilai dari karakter yang dimiliki debitur sangat baik, karena debitur

selalu tepat waktu dalam memenuhi kewajiban membayar kepada pihak

bank.

Page 114: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

b. Dinilai dari unsur jaminan, maka barang yang dijadikan sebagai jaminan,

dapat memberikan nilai harga pasar yang mendukung tingkat

pengembalian kredit. Hal ini berdasarkan pada plafond kredit yang

diajukan sebesar Rp. 9.000.000,00 sedangkan nilai pasar jaminan sebesar

Rp. 55.000.000,00.

c. Penghasilan bersih tiap bulan dapat memenuhi kewajiban mencicil

pinjaman tiap bulannya kepada pihak bank.

d. Evaluasi kembali setelah mendapatkan kredit

Kondisi UD. Beton Cetak “Lancar Jaya” yang dijalankan oleh

Bapak Sabar setelah mendapatkan kredit dari PT BPR Artha Panggung

perkasa dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pendapatan rata-rata/bulan Rp. 8.200.000,00

Biaya listrik Rp. 100.000,00

Biaya gaji pegawai Rp. 2.500.000,00

Biaya telepon Rp. 75.000,00

Biaya transportasi Rp. 650.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 500.000,00

Biaya lain-lain Rp. 100.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 3.925.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 4.275.000,00

Konsumen yang datang juga lebih banyak yaitu rata-rata tiap bulannya

sekitar 110 orang. Konsumen yang datang sebagian besar merupakan

konsumen lama/langganannya. Menurut langganannya, sebagian besar

mengatakan puas atas layanan karena kualitas barang yang dijual sangat

Page 115: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

bagus. Selain itu usaha ini dijalankan dengan manajemen yang bagus, jadi

untuk masa depan usaha ini sangat memiliki prospek yang bagus.

10. Toko Milik Ibu Jamilah

Keputusan pemberian kredit pada kasus Ibu Jamilah oleh bank yaitu

memutuskan bahwa permohonan kreditnya ditolak. Hal ini berdasarkan atas :

a. Penghasilan bersih yang diterima tiap bulan kurang dapat mengcover

angsuran kredit tiap bulannya, hal ini disebabkan karena laba yang didapat

terlalu sedikit.

b. Kurang melakukan kegiatan pemasaran. Hal ini terlihat dari sedikitnya

konsumen yang datang.

c. Barang yang dijadikan sebagai jaminan, kurang memberikan nilai harga

pasar yang mendukung tingkat pengembalian kredit. Hal ini berdasarkan

pada plafond kredit yang diajukan sebesar Rp. 4.000.000,00 sedangkan

nilai pasar sepeda motor tahun 2006 sekarang kurang lebih Rp.

8.000.000,00.

Agar tidak terjadi kesenjangan antara pihak bank dan debitur maka pihak bank

melakukan pemberitahuan penolakan permohonan kredit melalui surat, hal ini

bertujuan supaya hubungan yang terjalin antara nasabah dengan debitur tetap

terjalin dengan baik.

11. CV. Selo Aji

Page 116: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Keputusan pemberian kredit pada kasus Bapak Rizal oleh bank yaitu

memutuskan bahwa permohonan kreditnya diterima. Hal ini berdasarkan atas:

dinilai dari anggaran dana yang ada proyek ini akan berhasil dengan baik,

selain itu debitur dapat mengcover angsuran kredit tiap bulannya. Selain itu

nilai jaminan juga dapat mengcover jumlah pinjaman. Hal ini berdasarkan

pada plafond kredit yang diajukan sebesar Rp.50.000.000,00 sedangkan nilai

jaminan yaitu sebesar Rp.100.000.000,00.

12. CV. Matahari Jaya

Keputusan pemberian kredit pada kasus Bapak Sulton oleh bank yaitu

memutuskan bahwa permohonan kreditnya diterima. Hal ini berdasarkan atas:

dinilai dari anggaran dana yang ada proyek ini akan berhasil dengan baik,

selain itu debitur dapat mengcover angsuran kredit tiap bulannya. Selain itu

nilai jaminan juga dapat mengcover jumlah pinjaman. Hal ini berdasarkan

pada plafond kredit yang diajukan sebesar Rp.70.000.000,00 sedangkan nilai

jaminan yaitu sebesar Rp.125.000.000,00.

13. CV. Makmur Jaya

Keputusan pemberian kredit pada kasus Bapak Supri oleh bank yaitu

memutuskan bahwa permohonan kreditnya diterima. Hal ini berdasarkan atas:

dinilai dari penghasilan tiap bulannya dapat mengcover angsuran kredit tiap

bulannya. Meskipun nilai jaminan kurang dapat menjamin jumlah pinjaman.

Page 117: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Hal ini berdasarkan pada plafond kredit yang diajukan sebesar Rp.

10.000.000,00 sedangkan nilai jaminan yaitu sebesar Rp.12.000.000,00.

Evaluasi kembali setelah mendapat kredit:

Kondisi CV. Makmur Jaya yang dijalankan oleh Bapak Supri

setelah mendapatkan kredit dari PT BPR Artha Panggung perkasa dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Pendapatan tiap bulan Rp. 15.000.000,00

Biaya listrik Rp. 200.000,00

Biaya transportasi Rp 920.000,00

Gaji Karyawan Rp. 3.000.000,00

Biaya telepon Rp. 110.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 850.000,00

Biaya lain-lain Rp. 250.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 5.330.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 9.670.000,00

Konsumen yang datang juga lebih banyak yaitu rata-rata tiap bulannya

sekitar 410 orang. Konsumen yang datang sebagian besar merupakan

langganannya. Menurut langganannya, sebagian besar mengatakan puas

karena kualitas barang yang dijual bagus. Selain itu usaha ini dijalankan

dengan manajemen yang bagus, jadi untuk masa depan usaha ini sangat

memiliki prospek yang bagus.

14. CV. Watu Kandang

Page 118: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Keputusan pemberian kredit pada kasus Bapak Supri oleh bank yaitu

memutuskan bahwa permohonan kreditnya diterima. Hal ini berdasarkan atas:

dinilai dari anggaran dana yang ada proyek ini akan berhasil dengan baik

sehingga debitur dapat mengcover angsuran kredit tiap bulannya. Selain itu

nilai jaminan juga dapat mengcover jumlah pinjaman. Hal ini berdasarkan

pada plafond kredit yang diajukan sebesar Rp. 25.000.000,00 sedangkan nilai

jaminan yaitu sebesar Rp.70.000.000,00.

15. Toko Milik Bapak Sarwono

Keputusan pemberian kredit pada kasus Bapak Supri oleh bank yaitu

memutuskan bahwa permohonan kreditnya diterima. Hal ini berdasarkan atas:

dinilai dari penghasilan tiap bulannya dapat mengcover angsuran kredit tiap

bulannya. Selain itu nilai jaminan juga dapat mengcover jumlah pinjaman.

Hal ini berdasarkan pada plafond kredit yang diajukan sebesar Rp.

6.000.000,00 sedangkan nilai jaminan yaitu sebesar Rp.12.000.000,00.

Evaluasi kembali setelah mendapat kredit

Kondisi toko yang dijalankan oleh Bapak Sarwono setelah

mendapatkan kredit dari PT BPR Artha Panggung perkasa dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Pendapatan tiap bulan Rp. 4.500.000,00

Biaya listrik Rp. 100.000,00

Biaya telepon Rp. 75.000,00

Biaya transportasi Rp. 130.000,00

Biaya rumah tangga Rp. 750.000,00

Page 119: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Biaya lain-lain Rp. 150.000,00 (+)

Total pengeluaran Rp. 1.205.000,00 (-)

Penghasilan bersih Rp. 3.295.000,00

Konsumen yang datang juga lebih banyak yaitu rata-rata tiap bulannya

sekitar 100 orang. Konsumen yang datang sebagian besar merupakan

langganannya. Menurut langganannya, sebagian besar mengatakan puas

karena kualitas barang yang dijual bagus. Selain itu usaha ini dijalankan

dengan manajemen yang bagus, jadi untuk masa depan usaha ini sangat

memiliki prospek yang bagus.

Berdasarkan pembahasan diatas bahwa dapat disimpulkan dari 15 debitr

yang ada yang dikatakan layak untuk mendapatkan kredit sebanyak 12 orang

(80%) dan yang dikatakan tidak layak sebanyak 3 orang (20%), sehingga hal ini

sudah dapat menjawab hipotesis yang ada yaitu sebagian besar debitur dinyatakan

layak mendapatkan kredit dari PT BPR Artha Panggung Paerkkasa Trenggalek.

Hal tersebut membuat hipotesis yang ada dapat diterima karena sebagian besar

debitur layak diberikan kredit.

Konsistensi antara peneliti terdahulu dan peneliti sekarang yaitu hasil

peneliti terdahulu menyatakan bahwa UD yang dijadikan obyek penelitian yaitu

UD ABC layak diberikan kredit oleh Bank Jatim Cabang Blitar maksimal sebesar

Rp.30.000.000,00. Sedangkan hasil dari peneliti sekarang menyatakan bahwa

debitur yang layak menerima kredit sebanyak 12 orang dan yang tidak layak

Page 120: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

mendapatkan kredit sebanyak 3 orang, sehingga dapat dinyatakan bahwa sebagian

besar debitur dari PT BPR Artha Panggung Perkasa layak menerima kredit.

Debitur yang dinyatakan layak menerima kredit mendapatkan kredit berdasarkan

besarnya usul plafon yang diajukan oleh debitur atas pertimbangan dari pihak

kreditur.

Page 121: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Hasil dari analisa data dan pembahasan hasil analisa data pada penelitian

ini menyatakan bahwa debitur yang mendapatkan kredit dari bank lebih banyak

dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan kredit, yang mendapat kredit

sebesar 80% (sebanyak 12 orang) sedangkan yang tidak mendapat kredit

sebanyak 20% (sebanyak 3 orang). Evaluasi kelayakan kredit dilakukan dengan

cara melihat perkembangan usaha yang dilakukan debitur, sekaligus juga telah

mendapatkan kredit mengalami peningkatan atau tidak. Jika usaha tersebut

mengalami peningkatan berarti debitur tersebut benar-benar layak untuk

mendapatkan kredit, selain itu pihak bank juga tidak salah dalam memberikan

kredit. Jika terjadi sebaliknya maka akan menimbulkan suatu kredit bermasalah,

yang dapat merugikan pihak bank, untuk meminimalisir hal tersebut maka pihak

bank harus teliti dan lebih hati-hati dalam memberikan kredit.

B. Implikasi

Page 122: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat memberikan saran-

saran sebagai berikut:

1. Bagi manajemen PT BPR Artha Panggung Perkasa agar Perusahaan Genteng

“Melati Putih”, Perusahaan Genteng “Karya Muda”, UD Surya Perkasa,

Plapon Gypsum milik Bapak Suryadi, Fajar.Net, Bengkel milik Bapak Waras

Sugito, Toko milik Bapak Sarwono dan UD Beton Cetak “Lancar Jaya” tetap

diberikan kredit karena usaha yang dijalankan memiliki prospek yang sangat

bagus sekali, sedangkan CV Selo Aji, CV Matahari Jaya, CV Makmur Jaya,

dan CV Watu Kandang perlu dipertimbangkan lagi karena kredit yang

diberikan memiliki resiko tinggi, hal tersebut berdasarkan atas usaha yang

dijalankan juga memiliki resiko tinggi pula, jika proyek gagal maka rugi total.

2. Bagi debitur agar dalam pengajuan kredit terhadap kreditur disesuaikan

dengan kemampuan membayar kembali pinjamannya.

3. Bagi peneliti selanjutnya dengan judul yang sama supaya dalam menganalisis

pemberian kredit lebih teliti dan menggunakan alat analisis yang lain yang

lebih tepat.

PT BPR Artha Panggung Perkasa diharapkan dapat meminimalisir

terjadinya kredit bermasalah, sehingga PT BPR Artha Panggung Perkasa dapat

mewujudkan visinya, yaitu menjadikan PT BPR Artha Panggung Perkasa menjadi

BPR yang terdepan.

Page 123: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Daftar Pustaka

Ali, A. Hasyim, Drs. 1995. Manajemen Bank. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Arthesa, Ade, Ir, MM dan Handiman, Edia, Ir. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. PT Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.

Cornett, MM and Saunders, A. 1999. Fundamentals of Financial Institutions Management. Mc Graw Hill. Singapore.

Gup, Benton E and Kolari, James W. 2005. Commercial Banking. John Wiley and Sons. USA.

Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Kasmir. 2002. Dasar-dasar Perbankan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad dan Suhaedjono. 2002. Manajemen Perbankan. BPFE. Yogyakarta.

Manurung, Mandala dan Rahardja, Prathama. 2004. Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Muljono, Teguh Pudjo. 1993. Manajemen Perkreditan. BPFE. Yogyakarta.

Nazir, Moh, Ph.D. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor.

Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sinungan, Muchdarsyah, Drs. 1993. Manajemen Dana Bank. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Sutojo, Siswanto. 1995. Analisa Kredit bank Umum. PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.

Page 124: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak

Reksoprayitno, Soediyono. 1992. Prinsip-prinsip Dasar Manajemen Bank Umum. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Taswan, SE. 1997. Akuntansi Perbankan. Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Semarang.

www.bi.go.id

www.kompas.co.id

www.smeru.or.id

Page 125: EVALUASI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/SKRIPSI_FRENGKY_LADY... · Web viewDisamping menggunakan 6C, dalam penilaian suatu kredit guna menilai layak