urogenital lbm 1(ahlaqi y.s).doc

19
UROGENITAL LBM 1 “PANAS MENDADAK, NYERI PINGGANG” STEP 1 1. Pyuria Konsentrasi sel darah putih yg lbh dr normal yg ditemukan dlm urine Biasanya ada pus di dalam urine Dikatakan pyuria jk scr mikroskopik, didapatkan >10 leukosit/mm kubik atau >5 leukosit per lapang pandang besar 2. Proteinuria Adanya protein di dalam urine >150mg (dewasa), >140mg(anak-anak) 3. Eritrosit dismorfik Adanya kelainan bntuk eritrosit, tanda ada kelainan di glomerulus Bentuknya heterogen, hipokromik, tersebar tdk beraturan 4. Hematuria Ditemukannya darah (sel eritrosit)dalam urine krn kerusakan glomerulus, trauma, batu sal kemih, nefrotoksin, dll 5. Nyeri ketok kostovertebra Tanda ada kelainan pada ginjal, obstr pd pertemuan uretropeutrik Nyeri pada sudut yang terbentuk oleh kosta terakhir dan vertebra 6. Nyeri suprapubik Nyeri di daerah suprapubis (dibawah pusar) STEP 2 1. Anatomi, fisiologi, histologi system urogenital 2. Apakah gejala panas, menggigil, dan nyeri pinggang muncul bersamaan? 3. Mengapa didapatkan suhu badan meningkat pd pasien? 4. Mengapa menggigil dan nyeri pinggang? 5. Mengapa kencing terasa sakit, sedikit2, sering, dan tdk bs ditahan? 6. Mengapa didapatkan nyeri ketok kostovertebra? 7. Bagaimana melakukan px ketok kostovertebra? 8. Mengapa ada pyuria, proteinuria, hematuria, eritrosit dismorfik? 9. DD STEP 3

Upload: ngrho

Post on 16-Aug-2015

247 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

UROGENITAL LBM 1 PANAS MENDADAK, NYERI PINGGANGSTEP 11. PyuriaKonsentrasi sel darah putih yg lbh dr normal yg ditemukan dlm urineBiasanya ada pus di dalam urineDikatakan pyuria jk scr mikroskopik, didapatkan >10 leukosit/mm kubik atau > leukosit per lapang pandang besar!. Proteinuria"danya protein di dalam urine >10mg #de$asa%, >1&0mg#anak'anak%(. )ritrosit dismor*k"danya kelainan bntuk eritrosit, tanda ada kelainan di glomerulusBentuknya heterogen, hipokromik, tersebar tdk beraturan&. +ematuriaDitemukannya darah #sel eritrosit%dalam urine krn kerusakan glomerulus, trauma, batu sal kemih, ne,rotoksin, dll. -yeri ketok kosto.ertebra/anda ada kelainan pada ginjal, obstr pd pertemuan uretropeutrik-yeri pada sudut yang terbentuk oleh kosta terakhir dan .ertebra0. -yeri suprapubik-yeri di daerah suprapubis #diba$ah pusar%STEP 21. "natomi, *siologi, histologi system urogenital!. "pakah gejala panas, menggigil, dan nyeri pinggang muncul bersamaan1(. 2engapa didapatkan suhu badan meningkat pd pasien1&. 2engapa menggigil dan nyeri pinggang1. 2engapa kencing terasa sakit, sedikit!, sering, dan tdk bs ditahan10. 2engapa didapatkan nyeri ketok kosto.ertebra13. Bagaimana melakukan p4 ketok kosto.ertebra15. 2engapa ada pyuria, proteinuria, hematuria, eritrosit dismor*k16. DDSTEP 31. "natomi, *siologi, histologi system urogenital"natomi! pasang ren, ! pasang ureter, .esica urinaria, uretra7en 8 mnghasilkan urine, mengalirkan urine dgn gerakan peristaltic menuju ureter, mngatur elektrolit dan tekanan darah9reter : menyalurkan urine.esica urinaria 8 menampung urine uretra 8 pengeluaran urinehistologyrenne,ron ada korteks, medulla, lengkung henlekomp tubular dan .ascularada /;P #sel besar, cuboid, lumen sempit, ada brush cell%, /;D #sel kecil, lumen lebar, melanjut sbg tubulus collecti.us, ada macula densa yg b,ungsi mnyerap bnyk -a dan membuang kalium saat konsumsi diuretik%proses pembentukan urine :'*ltrasi'absorbsi'reabsorbsi"$alnya darah menuju ginjal ecara ascending8Di usus ada Aora normal #).coli% hidup scr komensal di .agina, in, tjd saat imun tubuh turun"da in, pd kemih tubuh ada perla$anan #dgn mbuang urine% urine selain utk dibuang, urine memiliki p+ asam jadi jg bs membunuh bakteri yg ada di uretra #uretritis%, bakteri! mengin,eksi sal kemih : menuju uretra .as de,erens testis ?9 #cystitis% ureter ginjal #pyelone,ritis%Penyebaran :7ein,ection >0mggu, mikroorganisme berlainan7elapsing in,ection mikroorganisme samaKerusakan ginjal proteinuria urine keruh tdpat Kristal, menghambat tjd penumpukan urine bs menimbulkan in,eksiBs scr hematogen,lim,ogen, eksogenPaling sering terkena pd $anitad. Pato*siologiProteinuria disebabkan oleh :' Perubahan permeabilitas glomerulus #normalnya protein tdk merembes%' Kegagalan tubulus mereabsorsi protein' >ekresi yg meningkat dr akibat respon inAamasi+ematuria' Kerusakan scr makroskopis : kel sal kemih ba$ah' Kerusakan scr mikroskopis : kel sal kemih atase. 2ani,estasi klinisKeluhan panas, nyeri pinggang, kencing sakit, sedikit, sering, tdk bs ditahan, proteinuria, pyuria, hematuria=>K atas : menggigil, demam, nyeri pinggang=>K b$h : panas di uretra, kencing sedikit,. Baktor resiko+omoseksual, pengantin baru #honeymoon cystitis%, $anita hamil, tdk higienis, penggunaan kateter, D2g. Klasi*kasi=>K komplit #kerusakan secara anatomis%, ankomplit=>K atas, ba$ah=>K dgn penyulit #batu ginjal%, tanpa penyulit #bakteri, jamur%h. Penegakan diagnosisi. prognosisBatu ginjal #krn ada proteinuria, hematuria%ebagai respon terhadap rangsangan pirogenik, maka monosit, makro,ag,dan sel'sel KupGer mengeluarkan suatu @at kimia yang dikenal sebagai pirogenendogen =E'1#interleukin 1%, /-BH #/umor -ecrosis Bactor H%, =E'0 #interleukin0%, dan =-B #inter,eron% yang bekerja pada pusat termoregulasi hipotalamus untukmeningkatkan patokan termostat. +ipotalamus mempertahankan suhu di titikpatokan yang baru dan bukan di suhu normal. >ebagai contoh, pirogen endogenmeningkatkan titik patokan menjadi (5,6I ;, hipotalamus merasa bah$a suhunormal prademam sebesar (3I ; terlalu dingin, dan organ ini memicu mekanisme'mekanisme respon dingin untuk meningkatkan suhu tubuh #her$ood, !001%.. 2engapa kencing terasa sakit, sedikit!, sering, dan tdk bs ditahan10. 2engapa didapatkan nyeri ketok kosto.ertebra1Batu dengan diameter > 1 cm umumnya dapat menyebabkan obstruksi padaureteropel.ic junction, dan menimbulkan nyeri yang hebat pada sudut kosto.ertebra, dan juga diba$ah iga 1!. Batu staghorm parsial atau komplet tak selalu menyebabkan obstruksi. Dan pada batu yang bukan obstrukti, ini sering gejala lebih sedikit seperti nyeri pinggul dan belakang #>toller 2E Bolton D2 9rinary >tone Disease =n : /anagho )", 2c "ninch JK >mithLs ekresi yg meningkat dr akibat respon inAamasi+ematuria' Kerusakan scr makroskopis : kel sal kemih ba$ah' Kerusakan scr mikroskopis : kel sal kemih atasn. 2ani,estasi kliniso. Tanda dan gejala ISK pada bagian bawah adalah :a. Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemihb. Spasme pada area kandung kemih dan suprapubisc. Hematuriad. Nyeri punggung dapat terjadip. Tanda dan gejala ISK bagian atas adalah :a. Demamb. Menggigilc. Nyeri panggul dan pinggangd. Nyeri ketika berkemihe. Malaisef. Pusingg. Mual dan muntahTessy A, Ardaya, Suwanto. Infeksi Saluran Kemih. In: Suyono HS. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 3rdedition. Jakarta, FKUI. 2001.N. Baktor resikor. Klasi*kasi=>K komplit #kerusakan secara anatomis%, ankomplit=>K atas, ba$ah Kla!i@,a!iIn6',!i !al*$an ,'"ih da(a) di,la!i@,a!i,an +'$da!a$,an ana)%"i, .ai)*-a7 In6',!i !al*$an ,'"ih a)a!17 Pi'l%n'6$i)i! a,*) 3PNA4, adalah ($%!'! inAa"a!i (a$'n,i" &in0al .an& di!'+a+,an %l'h in6',!i +a,)'$i727 Pi'l%n'6$i)i! ,$%ni! 3PNK4, "*n&,in )'$0adi a,i+a) lan0*) da$i in6',!i +a,)'$i +'$,'(an0an&an a)a* in6',!i !'0a, "a!a ,'#il7 O+!)$*,!i !al*$an ,'"ih !'$)a $'A*,! '!i,%*$')'$ d'n&an a)a* )an(a +a,)'$i*$ia ,$%ni, !'$in& dii,*)i ('"+'n)*,an 0a$in&an i,a) (a$'n,i" &in0al .an& di)andai (i'l%n'6$i)i! ,$%ni, .an& !('!i@,7+7 In6',!i !al*$an ,'"ih +aBah17 Si!)i)i!, adalah ($'!'n)a!i ,lini! in6',!i !al*$an ,'"ih di!'$)ai +a,)'$i*$ia +'$"a,na727 Sind$%"a *$')$a a,*) 3SUA4, adalah ($'!'n)a!i ,lini! !i!)i)i! )an(a di)'"*,an "i,$%%$&ani!"' 3!)'$il47Tessy A, Ardaya, Suwanto. Infeksi Saluran Kemih. In: Suyono HS. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 3rdedition. Jakarta, FKUI. 2001.s. Penegakan diagnosis2.6. Pemeriksaan Penunjang2.6.1. LaboratoriumPemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan untuk menunjang menegakkan diagnosis infeksi saluran kemih, antara lain :2.6.1.1. UrinalisisUntuk pengumpulan spesimen, dapat dipilih pengumpulan urin melalui urin porsi tengah, pungsi suprapubik, dan kateter uretra. Secara umum, untuk anak laki-lakidan perempuan yang sudah bisa berkemih sendiri, maka cara pengumpulan spesimen yang dapat dipilih adalah dengan cara urin porsi tengah.Urin yang dipergunakan adalah urin porsi tengah (midstream). Untuk bayi dan anak kecil, spesimen didapat dengan memasang kantong steril pada genitalia eksterna. Cara terbaik dalam pengumpulan spesimen adalah dengan cara pungsi suprapubik, walaupun tingkat kesulitannya paling tinggi dibanding cara yang lain karena harus dibantu dengan alat USG untuk memvisualisasikan adanya urine dalam vesica urinaria.Pada urinalisis, yang dinilai adalah sebagai berikut:a. EritrositDitemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) dapat merupakan penanda bagi berbagai penyakit glomeruler maupun non-gromeruler, seperti batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih.b. PiuriaPiuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefnisikan oleh Stamm, bila ditemukan paling sedikit 8000 leukosit per ml urin yang tidak disentrifus atau setara dengan 2-5 leukosit per lapangan pandang besar pada urin yang di sentrifus. Infeksi saluran kemih dapat dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak > 10 per mikroliter urin atau > 10.000 per ml urin .Piuria yang steril dapat ditemukan pada keadaan :1. infeksi tuberkulosis;2. urin terkontaminasi dengan antiseptik;3. urin terkontaminasi dengan leukosit vagina;4. nefritis intersisial kronik (nefropati analgetik);5. nefrolitiasis;6. tumor uroepitelialc. SilinderSilinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal, antara lain:1. silinder eritrosit, sangat diagnostik untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal;2. silinder leukosit bersama dengan hanya piuria, diagnostik untuk pielonefritis;3. silinder epitel, dapat ditemukan pada nekrosis tubuler akut atau pada gromerulonefritis akut;4. silinder lemak, merupakan penanda untuk sindroma nefrotik bila ditemukan bersamaan dengan proteinuria nefrotik.d. KristalKristal dalam urin tidak diagnostik untuk penyakit ginjal.e. BakteriBakteri dalam urin yang ditemukan dalam urinalisis tidak identik dengan infeksi saluran kemih, lebih sering hanya disebabkan oleh kontaminasi.2.6.1.2. Bakteriologisa. Mikroskopis, pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau pewarnaan gram. Bakteri dinyatakan positif bila dijumpai satu bakteri lapangan pandang minyak emersi.b. Biakan bakteri, pembiakan bakteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna, yaitu:Tabel 3. Kriteria untuk diagnosis bakteriuria bermaknaPengambilan spesimen Jumlah koloni bakteri per ml urinAspirasi supra pubik >100 cfu/ml dari 1 atau lebih organisme patogenKateter > 20.000 cfu/ml dari 1 organisme patogenUrine bag atau urin porsi tengah > 100.000 cfu/mlDalam penelitian Zorc et al. menyatakan bahwaISKpada anak-anak sudah dapat ditegakkan bila ditemukan bakteri lebih besar dari 10.000 cfu per ml urin yang diambil melalui kateter. Namun, Hoberman et al.menyatakan bahwa ditemukannya jumlah koloni bakteri antara 10.000 hingga 49.000 cfu per ml urin masih diragukan, karena kemungkinan terjadi kontaminasi dari luar, sehingga masih diperlukan biakan ulang, terutama bila anak belum diobati atau tidak menunjukkan adanya gejala ISK.2.6.1.3. Tes KimiawiBeberapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria, diantaranya yang paling sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate. Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali enterococci mereduksi nitrat4.2.6.1.4. Tes Plat Celup (Dip-Slide)Beberapa pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempengan plastik bertangkai dimana pada kedua sisi permukaannya dilapisi pembenihan padat khusus. Lempengan tersebut dicelupkan ke dalam urin pasien atau dengan digenangi urin. Setelah itu lempengan dimasukkan kembali kedalam tabung plastik tempat penyimpanan semula, lalu diletakkan pada suhu 37oC selama satu malam. Penentuan jumlah kuman/mL dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan kuman yang terjadi dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan pola kepadatan koloni antara 1000 hingga 10.000.000 cfu per mL urin yang diperiksa. Cara ini mudah dilakukan, murah dan cukup adekuat. Kekurangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui .2.6.2. Radiologis dan pemeriksaan penunjang lainnyaPemeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK. Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos abdomen, pielograf intravena, demikian pula dengan pemeriksaan lainnya, misalnya ultrasonograf dan CT Scan.t. prognosisBatu ginjal #krn ada proteinuria, hematuria%u$anto. =n,eksi >aluran Kemih. =n: >uyono +>. Buku "jar =lmu Penyakit Dalam (rdedition. Jakarta, BK9=. !001.!. Purnomo BB: Dasar'Dasar 9rologi !nd )dition . Jakarta, >agung >eto. !00((. +ooton /2, >choles D, +ughes JP, Kinter ;, 7obert PE, stapleton "), >tergachis ", >tamm K). " Prospecti.e >tudy o, 7isk Bactor ,or >ymtomatic 9rinary /ract