urin

3
Kopi, teh, dan alkohol merupakan zat diuretik yang akan menghambat penyerapan ion Na. Sehingga mengakibatkan konsentrasi ADH berkurang sehingga reabsorpsi air terhambat dan volume urine meningkat. Itulah sebabnya jika sering mengonsumsi teh, atau kopi kita akan sering buang air kecil. jumlah air yang diminum Semakin banyak air yang diminum, sekresi ADH akan terhambat. Hal ini menyebabkan permeabilitas tubulus kontortus menurun dan reabsorpsi terhambat sehingga jumlah urin meningkat. Hormon antidiuretik (ADH) Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. Jika darah sedikit mengandung air, maka ADH akan banyak disekresikan ke dalam ginjal, akibatnya penyerapan air meningkat sehingga urin yang terjadi pekat dan jumlahnya sedikit. Sebaliknya, apabila darah banyak mengandung air, maka ADH yang disekresikan ke dalam ginjal berkurang, akibatnya penyerapan air berkurang pula, sehingga urin yang terjadi akan encer dan jumlahnya banyak. 1. Filtrasi Filtrasi terjadi di glomerulus dan kapsula Bowman. Filtrasi adalah proses penyaringan darah yang mengandung zat-zat sisa metabolisme yang dapat menjadi racun bagi tubuh. Proses filtrasi ini menghasilkan filtrat gromerulus atau urin primer. caranya adalah mula-mula darah masuk ke glomerulus melalui arteriol afferent dan terjadi filtrasi sehingga menghasilkan urin primer, Selama terjadi filtrasi sel-sel darah dan molekul protein tidak dapat disaring, sedangkan molekul- molekul yang berukuran lebih kecil seperti: garam, asam amino dan gula dapat disaring sehingga menjadi bagian dari filtrat glomerulus atau urin primer. Filtrat glomerulus atau urine primer komposisinya adalah glukosa, urea, asam amino, ion anorganik dan air .

Upload: kuran-atika

Post on 09-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

medical

TRANSCRIPT

Kopi, teh, dan alkohol merupakan zat diuretik yang akan menghambat penyerapan ion Na

Kopi, teh, dan alkohol merupakan zat diuretik yang akan menghambat penyerapan ion Na. Sehingga mengakibatkan konsentrasi ADH berkurang sehingga reabsorpsi air terhambat dan volume urine meningkat. Itulah sebabnya jika sering mengonsumsi teh, atau kopi kita akan sering buang air kecil.

jumlah air yang diminumSemakin banyak air yang diminum, sekresi ADH akan terhambat. Hal ini menyebabkan permeabilitas tubulus kontortus menurun dan reabsorpsi terhambat sehingga jumlah urin meningkat.Hormon antidiuretik (ADH)Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. Jika darah sedikit mengandung air, maka ADH akan banyak disekresikan ke dalam ginjal, akibatnya penyerapan air meningkat sehingga urin yang terjadi pekat dan jumlahnya sedikit. Sebaliknya, apabila darah banyak mengandung air, maka ADH yang disekresikan ke dalam ginjal berkurang, akibatnya penyerapan air berkurang pula, sehingga urin yang terjadi akan encer dan jumlahnya banyak.1. Filtrasi Filtrasi terjadi di glomerulus dan kapsula Bowman. Filtrasi adalah proses penyaringan darah yang mengandung zat-zat sisa metabolisme yang dapat menjadi racun bagi tubuh.

Proses filtrasi ini menghasilkan filtrat gromerulus atau urin primer.

caranya adalah mula-mula darah masuk ke glomerulus melalui arteriol afferent dan terjadi filtrasi sehingga menghasilkan urin primer,

Selama terjadi filtrasi sel-sel darah dan molekul protein tidak dapat disaring, sedangkan molekul-molekul yang berukuran lebih kecil seperti: garam, asam amino dan gula dapat disaring sehingga menjadi bagian dari filtrat glomerulus atau urin primer.

Filtrat glomerulus atau urine primer komposisinya adalahglukosa, urea, asam amino, ion anorganik dan air . Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh.

kemudian urin primer akan memasukikapsula Bowman.

Secara normal, setiap hari kapsul Bowman dapat menghasilkan 180 L filtrat glomerulus.

2. Reabsorpsi Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal yang nantinya akan menghasilkan urin sekunder.

Caranya adalah Urin primer yang berkumpul dalam kapsula Bowman masuk ke dalam tubulus kontortus proksimal dan terjadi proses reabsorpsi.

Pada proses ini terjadi penyerapan kembali zat yang berguna oleh dinding tubulus, lalu masuk ke pembuluh darah yang mengelilingi tubulus.

Zat-zat yang diserap kembali oleh darah antara lain: glukosa, asam amino dan ion-ion anorganik (Na+,K+, Ca++, Cl-, HCO3-, HPO4-3, SO4-3).

Proses ini terjadi karena transpor aktif.

Hasil dari reabsorpsi urin primer adalah urin sekunder yang mengandung sisa limbah nitrogen dan urea.

Jadi komposisi urin sekunder adalahair, garam, urea dan pigmen empedu Urine sekunder akan masuk ke lengkung Henle menuju tubulus kontortus distal.

Pada saat melewati lengkung Henle desenden, air berosmosis keluar sehingga volume urin sekunder menurun dan menjadi pekat.

Saat melewati lengkung Henle asenden, garam (Na+) dipompa keluar, sehingga kepekatan urin berkurang tetapi volume urin tetap, dan konsentrasi garam di luar tubulus meningkat.

3. Augmentasi Dari lengkung Henle asenden, urin sekunder akan masuk ke tubulus distal.

Di dalam tubulus distal urin sekunder mengalami augmentasi yaitu proses penambahan zat zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal Zat sisa yang dikeluarkan dari pembuluh darah kapiler adalah ion hidrogen (H+), ion kalium (K+), NH3dan kreatinin. Pengeluaran (H+) ini membantu menjaga pH yang tetap dalam darah. Jika Ph dalam darah mulai turun, maka sekresi ion hidrogen akan meningkat sampai berada pada keadaan pH normal (7,3-7,4).

Selama melewati tubulus distal dan tubulus kolektifus, urin kehilangan banyak air (H2O) sehingga konsentrasi urin semakin pekat dan akan dihasilkan urin sesungguhnya, dengan kisaran pH 4,5-8,5 Urin sesungguhnya atau urin normal mengandung air, urea,amonia, garam mineral, zat warna empedu, hormon,vitamin, dan obat-obatan, dan tidak mengandung glukosa dan protein lagi Setelah itu urin memasuki pelvis renalis dan menuju ureter, kemudian dialirkan ke vesica urinaria untuk ditampung sementara waktu.

Urine ditampung di dalam kantong kemih (vesica urinaria) hingga mencapai kurang lebih 300 cc.

Kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh.

Pengeluaran urine ini diatur oleh otot sfinkter.

Perhatikan gambar di bawah ini , jalannya Urin adalah urin sesungguhnya memasuki pelvis renalis, melalui uretermenuju vesika urinaria, dan melalui uretra urin akan dikeluarkan dari tubuh