urgensi gagasan kerjasama indonesia...

118
URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA DENGAN UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME (UNDP) DALAM MENGINISIASI PROGRAM ARCHIPELAGIC AND ISLAND STATES FORUM (AIS FORUM) TAHUN 2017-2018 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Ahmad Bayhaqi 11141130000003 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 10-Jul-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA DENGAN

UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME (UNDP)

DALAM MENGINISIASI PROGRAM ARCHIPELAGIC AND

ISLAND STATES FORUM (AIS FORUM)

TAHUN 2017-2018

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Ahmad Bayhaqi

11141130000003

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul:

URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA DENGAN UNITED

NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME (UNDP) DALAM MENGINISIASI

PROGRAM ARCHIPELAGIC AND ISLAND STATES FORUM (AIS FORUM)

TAHUN 2017-2018

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya

asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 28 Oktober 2019

Ahmad Bayhaqi

Page 3: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Ahmad Bayhaqi

NIM : 11141130000003

Program Studi : Hubungan Internasional

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA DENGAN UNITED

NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME (UNDP) DALAM MENGINISIASI

PROGRAM ARCHIPELAGIC AND ISLAND STATES FORUM (AIS FORUM)

TAHUN 2017-2018

dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 28 Oktober 2019

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi Pembimbing

Ahmad Alfajri, MA. Teguh Santosa, MA.

NIP. NIP.

Page 4: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA DENGAN UNITED

NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME (UNDP) DALAM MENGINISIASI

PROGRAM ARCHIPELAGIC AND ISLAND STATES FORUM (AIS FORUM)

TAHUN 2017-2018

Oleh

Ahmad Bayhaqi

11141130000003

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 18

November 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Hubungan Internasional.

Ketua, Sekretaris,

Ahmad Alfajri, MA. Khoirun Nisa, MA.Pol.

NIP. NIP.

Penguji I, Penguji II,

Ahmad Alfajri, MA. Febri Dirgantara Hasibuan, MM.

NIP. NIP.

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 18 November

2019

Ketua Program Studi Hubungan Internasional

FISIP UIN Jakarta

Ahmad Alfajri, MA.

NIP.

Page 5: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

v

ABSTRAK

Skripsi ini menganalisa mengenai urgensi dari Pemerintah Indonesia

melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman bersama United Nations

Development Programme (UNDP) dengan menginisiasi sebuah pembentukan

program kerjasama Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) pada

tahun 2017-2018. Diketahui bahwa program AIS Forum bukanlah satu-satunya

forum atau kerjasama internasional yang mengangkat isu kelautan dengan

Indonesia turut memiliki peran aktif di dalamnya, karena banyak inisiatif forum

atau kerjasama internasional yang serupa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui apa urgensi dan kepentingan nasional Indonesia dalam menginisiasi

pembentukan AIS Forum.

Metode kualitatif dan deskriptif eksplanatif menjadi metode penelitian

yang digunakan dalam skripsi ini dengan melakukan teknik pengumpulan data

melalui studi pustaka dalam hal ini melalui sumber buku, jurnal ilmiah, artikel,

surat kabar, data elektronik (internet), arsip, laporan resmi, dan dokumen.

Diplomasi Maritim, Kepentingan Nasional, dan blue economy merupakan

kerangka pemikiran yang digunakan untuk mengetahui dan menggambarkan apa

urgensi diinisiasinya AIS Forum oleh Indonesia. Setidaknya melalui kerangka

pemikiran dalam penelitian ini ditemukan beberapa kepentingan nasional

Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita

besar atau visi Indonesia sebagai negara Poros Maritim Dunia, dan juga

pembentukan AIS Forum sebagai salah satu bentuk upaya untuk menjaga

kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta sebagai salah satu upaya

untuk menciptakan perekonomian kelautan Indonesia yang berkelanjutan melalui

konsep blue economy.

Kata Kunci: Indonesia, Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum),

Diplomasi Maritim, Kepentingan Nasional, blue economy.

Page 6: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Segala puji dan syukur bagi Allah Subhanahu wa ta‟ala yang Maha

Pengasih dan Maha Penyayang, berkat rahmat dan hidayah-Nya lah penulis bisa

berada pada titik ini dengan segala pengharapan ridho dan keberkahan hidup

hanya digantungkan kepada-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan

dan penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan

sahabatnya.

Skripsi berjudul “Urgensi Gagasan Kerjasama Indonesia dengan UNDP

dalam Menginisiasi Program AIS Forum Tahun 2017-2018” tidak bisa

diselesaikan penulis dengan baik tanpa adanya dukungan serta bantuan baik

berupa materi maupun imateriel dari orang lain. Dengan segenap rasa hormat dan

kerendahan hati, penulis sangat ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Teguh Santosa, MA selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa

menyempatkan waktu, gagasan, dan tenaganya untuk terus memberikan

arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orangtua penulis, Bapak H. Khuzain dan Ibu Hj. Muniroh yang tidak

pernah putus memberikan dukungan dan doanya kepada penulis serta menjadi

salah satu alasan utama bagi penulis untuk bisa segera menyelesaikan skripsi

ini. Saudara kandung dan ipar terlebih Bahrul Amiq H. serta seluruh

keponakan penulis, juga seluruh keluarga besar penulis yang selalu

mendukung penulis dalam hal apapun.

Page 7: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

vii

3. Bapak Ahmad Alfajri, MA selaku ketua program studi Hubungan

Internasional serta seluruh jajaran staf dan dosen Hubungan Internasional

FISIP UIN Jakarta yang tidak henti-hentinya memberikan ilmunya sejak

pertama kali penulis menimba ilmu sebagai mahasiswa hingga saat ini.

4. Bapak Febri Dirgantara Hasibuan, MM. dan Bapak Ahmad Alfajri, MA.

selaku Dosen Penguji Skripsi ini.

5. Teman-teman penulis Abdillah Alfathin Yusha, Husen Haikal Al Hadar, M.

Fikri Kodri, Fitri Khairani Aldira Situmeang, Dewi Maharani, Veriska

Widya, Allyn Phita Oktaviani, Mutmainnah, dan teman-teman kelas HI-A

UIN Jakarta 2014 serta seluruh teman-teman angkatan 2014 Hubungan

Internasional FISIP UIN Jakarta.

6. Kawan bernyanyi dan tertawa bersama yang turut memberikan banyak

dukungan, motivasi serta pembelajaran Afriana Awdady, Dewi Rahmawati

Permana, Roy Zulfikar, Abdul Muiz, Faishol Muttaqin, Ahmad Rivaldi

Sudrazat, Alfi Ahli F, serta CILPACASTRA, DPH PSM UIN Jakarta

2018/2019, Pengurus PSM UIN Jakarta periode 2017/2018 dan 2018/2019,

dan seluruh adik-adik, teman-teman serta keluarga besar PSM UIN Jakarta.

7. Bapak Ibu Dewan Guru dan teman-teman semasa sekolah dulu dari tingkat

taman kanak-kanak (TK) hingga Madrasah Aliyah.

8. Seluruh Tim dan teman-teman Kelompok KKN 169 UIN Jakarta 2017

Kampung Sinarwangi serta Direktorat Timur Tengah, Direktorat Jenderal

Asia Pasifik dan Afrika-Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia atas

kesempatannya untuk mendapatkan banyak ilmu dan pengalamannya.

Page 8: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

viii

9. Semua pihak yang turut memberikan kontribusi serta semua orang yang

dikenal dan kenal penulis hingga detik ini, terimakasih banyak.

Hanya Allah Subhanahu wa ta‟ala yang pantas membalas semua kebaikan,

dukungan, dan doa semua pihak, semoga senantiasa mendapat lindungan dari-

Nya. Aamiin. Terakhir, penulis sangat menyadari akan penulisan skripsi ini yang

masih memiliki kekurangan dan belum menyentuh kesempurnaan, sehingga kritik

dan saran dari berbagai pihak sangat membantu penulis untuk menjadikan penulis

lebih baik dari sebelumnya. Dengan segala kekurangan yang ada, semoga skripsi

ini kedepannya dapat memberikan manfaat bagi pembaca serta sumbangsih

terhadap perkembangan kajian Ilmu Hubungan Internasional.

Jakarta, 28 Oktober 2019

Ahmad Bayhaqi

Page 9: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .............................................................................................i

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .....................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ..................................iv

ABSTRAK .........................................................................................................v

KATA PENGANTAR .......................................................................................vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................ix

DAFTAR TABEL ..............................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xii

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Pernyataan Masalah .........................................................................1

1.2 Pertanyaan Penelitian .......................................................................6

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................6

1.4 Tinjauan Pustaka ..............................................................................7

1.5 Kerangka Teoretis ............................................................................12

1.5.1 Diplomasi Maritim .................................................................12

1.5.2 Kepentingan Nasional ............................................................14

1.5.3 Konsep Blue Economy ...........................................................16

1.6 Metode Penelitian ............................................................................18

1.7 Sistematika Penulisan ......................................................................20

BAB II ARCHIPELAGIC AND ISLAND STATES FORUM (AIS FORUM)

2.1 Latar Belakang Terbentuknya Archipelagic and Island States Forum

(AIS Forum) ....................................................................................22

2.2 Fokus Utama Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) .27

2.2.1 Perubahan Iklim dan Manajemen Bencana ............................28

2.2.2 Tantangan dan Peluang Ekonomi ...........................................30

2.2.3 Penanganan Sampah Plastik di Laut ......................................32

2.2.4 Tata Kelola Maritim ................................................................35

BAB III KERJASAMA INDONESIA DALAM FORUM INTERNASIONAL

TENTANG ISU KELAUTAN DAN NEGARA KEPULAUAN

3.1 ASEAN Maritime Forum (AMF) .......................................................38

3.2 Indian Ocean Rim Association (IORA) ...........................................42

3.3 Pacific Island Forum (PIF) ...............................................................46

Page 10: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

x

3.4 Our Ocean Conference ......................................................................49

3.5 Coral Triangle Initiative (CTI) .........................................................52

3.6 Kerjasama Bilateral ..........................................................................55

BAB IV URGENSI KERJASAMA INDONESIA DENGAN UNITED NATIONS

DEVELOPMENT PROGRAMME (UNDP) DALAM MENGINISIASI

TERBENTUKNYA AIS FORUM

4.1 Langkah Konkret AIS Forum dan Respon Negara Partisipan terhadap

Pembentukan AIS Forum ................................................................60

4.2 Kepentingan Nasional Indonesia .......................................................67

4.2.1 Visi Poros Maritim Dunia ......................................................68

4.2.2 Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI) ....................................................................................77

4.2.3 Ekonomi Lingkungan Kelautan Indonesia ..............................83

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .......................................................................................90

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................xv

Page 11: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Roadmap Menuju Poros Maritim ......................................................... 72

Page 12: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Peta Kawasan CTI-CFF ................................................................... 53

Gambar 4.1 Kebijakan Kelautan Indonesia ......................................................... 74

Gambar 4.2 Perbatasan RI dengan 10 Negara Tetangga ...................................... 78

Page 13: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

xiii

DAFTAR SINGKATAN

AIS Archipelagic and Island States

AIS FORUM Archipelagic and Island States Forum

AIS SBS Archipelagic and Island States-Startup and Business

Summit

AMF ASEAN Maritime Forum

AMSs ASEAN Member States

ASCCO ASEAN Security Community Plan of Action Coordinating

Conference

ASEAN Association of Southeast Asian Nation

BPPP Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan

BPS Badan Pusat Statistik

CBM Confidence Building Measures

CTI Coral Triangle Initiative

CTI-CFF Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and

Food Security

DK PPB Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa

EAMF Expanded ASEAN Maritime Forum

FAO Food and Agriculture Organization

G20 Group of Twenty

HAM Hak Asasi Manusia

IJMF Indonesia-Japan Maritime Forum

IORA Indian Ocean Rim Association

IOR-ARC Indian Ocean Rim Association for Regional Co-operation

IUU Illegal, Unreported, and Unregulated

KTT Konferensi Tingkat Tinggi

MSG Melanesian Spearhead Group

MSRP Maritime Silk Road Point

MTCRC Marine Technology Cooperation Research Center

NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia

NPWP National Parliament of West Papua

NRFPB Federal Republic of West Papua

OOC Our Ocean Conference

OPM Organisasi Papua Merdeka

PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa

PD Preventive Diplomacy

PDB Produk Domestik Bruto

PERPRES Peraturan Presiden

PIF Pacific Islands Forum

Page 14: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

xiv

PIDF Pacific Islands Development Forum

PFD Post Forum Dialog

PMD Poros Maritim Dunia

PTM Pertemuan Tingkat Menteri

RI Republik Indonesia

RPJPN Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

RRT Republik Rakyat Tiongkok

SBY Susilo Bambang Yudhoyono

SDGs Sustainable Development Goals

SDM Sumber Daya Manusia

SIDS Small Island Development States

SPF South Pacific Forum

SREB Silk Road Economic Belt

TNI Tentara Nasional Indonesia

TOC Transnational Organized Crime

ULMWP United Liberation Movement for West Papua

UNCLOS United Nation Convention on the Law of the Sea

UNDP United Nations Development Programme

UNFCCC COP Climate Change Conference-United Nations Framework

Convention on Climate Change

UNWTO World Tourism Organization A United Nations Specialized

Agency

UUD Undang-Undang Dasar

VAP Viantiane Action Program

WPNCL West Papua National Coalition for Liberation

WWF World Wildlife Fund

ZEE Zona Ekonomi Eksklusif

Page 15: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pernyataan Masalah

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang telah diakui oleh dunia

internasional melalui konvensi hukum laut Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-III,

UNCLOS 1982 (United Nation Convention on the Law of the Sea 1982) yang

kemudian disahkan atau diratifikasi oleh Indonesia dengan Undang-Undang (UU)

Nomor 17 Tahun 1985.1 Terdiri dari gugusan-gugusan pulau yang jumlahnya

kurang lebih 17.504 baik pulau-pulau besar maupun kecil, dengan luas wilayah

laut sekitar 5,9 juta km2 (belum termasuk landas kontinen atau continental sheft)

yang terbagi atas 3,2 juta km2 perairan teritorial dan 2,7 km

2 perairan Zona

Ekonomi Eksklusif serta panjang garis pantai 95,161 km, hal tersebut menjadikan

Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan terbesar di dunia.2

Sebagai negara kepulauan terbesar sudah sepatutnya Indonesia mempunyai

tujuan kedepannya untuk menjadi negara dengan memiliki kekuatan maritim yang

lebih dari negara-negara lain. Mengenai tujuannya tersebut, Indonesia berupaya

untuk melakukan beberapa kebijakan terutama sejak tahun 2014 dengan

mendorong visi nasional yaitu menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim

1Ridwan Lasabuda. Tinjauan Teoritis: Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan dalam

Perspektif Negara Kepulauan Republik Indonesia. [Jurnal Ilmiah Platax ISSN: 2302-3589 Vol. 1-

2, Januari 2013 http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax], (Manado: Laboratorium Pengelolaan

Wilayah Pesisir Terpadu Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi,

Januari 2013), 93. 2Ridwan Lasabuda. Tinjauan Teoritis: Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan dalam

Perspektif Negara Kepulauan Republik Indonesia, 93.

Page 16: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

2

Dunia (PMD).3 Sebagai langkah konkret Indonesia menuju poros maritim dunia,

pada 20 Februari 2017, Presiden Joko Widodo mengesahkan Peraturan Presiden

(Perpres) Nomor 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia.4 Untuk

meneguhkan identitas nasional Indonesia sebagai negara kepulauan (archipelago)

dengan meningkatkan dan memiliki kekuatan di bidang kemaritiman, kebijakan

tersebut secara garis besar merupakan upaya untuk mengamankan atau

melindungi perekonomian serta kepentingan keamanan Indonesia dalam sektor

kemaritiman.5

Kebijakan Kelautan Indonesia tidak mungkin dijalankan tanpa adanya

beberapa kendala, dimana dengan luas wilayah lautan Indonesia yang begitu luas

barang tentu permasalahan-permasalahan yang dialami Indonesia sebagai negara

kepulauan pun semakin kompleks dengan tantangan semakin besar juga, terutama

dalam beberapa isu politik global yang menjadi perhatian bagi negara-negara

kepulauan seperti perubahan iklim, pencemaran laut, penanganan sampah plastik

laut, illegal fishing ditambah dengan adanya ancaman-ancaman terhadap

keamanan maritim seperti aktivitas kejahatan perompakan dan serangan kejahatan

bersenjata di laut yang mengancam stabilitas negara. Hal tersebut tentu menambah

beban Indonesia untuk memposisikan diri sebagai poros maritim dunia.

3Ludiro Madu. Urgensi Indian Ocean Rim Association (IORA) dalam Diplomasi Maritim

Indonesia. [Intermestic: Journal of International Studies e-ISSN.2503-443X Volume 2, No. 2, Mei

2018(171-187) doi:10.24198/intermestic.v2n2.5], (Bandung: Departemen Hubungan Internasional

FISIP UNPAD, Mei 2018), 173. 4Humas Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Presiden Jokowi Teken Perpres Kebijakan

Kelautan Indonesia. (01 Maret 2017). Diakses dari https://setkab.go.id/presiden-jokowi-teken-

perpres-kebijakan-kelautan-indonesia/ pada 05 September 2019 pukul 16.43 WIB. 5I Gusti Bagus Dharma Agastia, A. A. Banyu Perwita. Jokowi‟s Maritime Axis: Change

and Continuity of Indonesia‟s Role in Indo-Pacific. [Journal of ASEAN Studies, Vol. 3, No. 1

ISSN 2338-1361 print/ISSN 2338-1353 electronic], (CBDS Bina Nusantara University and

Indonesian Association for International Relations, 2015), 32.

Page 17: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

3

Indonesia dalam rangka untuk mewujudkan dan mejalankan kebijakan

tersebut, perlu adanya komunikasi dengan melakukan beberapa kerjasama baik

dalam lingkup regional maupun antarkawasan. Dengan mengikuti beberapa forum

atau kerjasama internasional yang bergerak dibidang kelautan merupakan salah

satu langkah tepat dan penting bagi Indonesia untuk memperkuat visi Indonesia

menjadi poros maritim dunia.6 Sebagai aktor regional dan global, Indonesia

dengan poros maritim pun harus mengambil bagian untuk menjaga keamanan

maritim berdasarkan kebijakan luar negeri yang bebas dan aktif selain juga dalam

mendukung kemakmuran dan stabilitas regional.7 Hal tersebut membuktikan

bahwa Indonesia tidak bisa berdiri sendiri untuk mewujudkan kebijakan tersebut,

perlu adanya aktor lain baik aktor regional maupun internasional untuk

menjalankan kebijakan tersebut.

Beberapa kerjasama serta forum baik regional maupun internasional yang

Indonesia turut aktif dalam kerjasama atau forum tersebut antara lain yakni Indian

Ocean Rim Association (IORA) dimana Indonesia menjadi ketua pada periode

2015-2017, Coral Triangle Initiative (CTI) yang merupakan sebuah hasil dari

tindak lanjut gagasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2006,

Pacific Islands Forum (PIF) dengan posisi Indonesia sebagai salah satu mitra

dialog, Our Ocean Conference, ASEAN Maritime Forum (AMF) serta beberapa

kerjasama lain baik kerjasama bilateral-antar negara, multilateral maupun

6Dedi Dinarto. Indonesia‟s „Global Maritime Fulcrum‟: The Case of Abu Sayyaf. (03 Mei

2016). Diakses dari https://thediplomat.com/2016/05/indonesias-global-maritime-fulcrum-the-

case-of-abu-sayyaf/ pada 07 September 2019 pukul 15.48 WIB. 7Wahyu Wardhana. Poros Maritim: Dalam Kerangka Sejarah Maritim dan Ekonomi

Pertahanan. Jurnal Masyarakat dan Budaya, Volume 18 No. 3 Tahun 2016. (Pusat Studi Sumber

Daya Ekonomi Pertahanan-Universitas Pertahanan Indonesia, 2016), 383.

Page 18: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

4

beberapa organisasi internasional yang memiliki fokus terhadap kelautan dan

negara kepulauan.8

Pada tahun 2017, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator

Bidang Kemaritiman dengan menggandeng United Nations Development

Programme (UNDP) menginisiasi untuk membentuk sebuah Forum Archipelagic

and Island States/AIS Forum dengan tujuan untuk mengangkat isu kelautan dalam

mitigasi dampak perubahan iklim ke level global, pembentukan forum ini pun

sudah disepakati oleh 20 delegasi negara-negara kepulauan dan pulau terutama

negara di Kawasan Asia Pasifik dalam konferensi Archipelagic and Island

States/AIS yang digelar di Jakarta.9 Selanjutnya pada Oktober 2018, dalam

pertemuan tingkat pejabat tinggi (Senior Official Meeting/SOM) ke-3

Archipelagic and Island States Forum di Manado dimana dalam pertemuan ini

telah disepakati sebuah draf Deklarasi Manado yang berisi tentang detail

pembentukan AIS Forum.10

Bersama dengan 21 negara partisipan antara lain Cabo Verde, Kuba, Siprus,

Fiji, Guinea Bissau, Indonesia, Jamaika, Jepang, Malta, Madagaskar, Papua New

Guinea, Filipina, Saint Kitts and Navis, Sao Tome and Principe, Seychelles,

Singapura, Sri Lanka, Suriname, Timor Leste, Tonga, dan Britania Raya bersama-

8Kemeterian Luar Negeri Republik Indonesia. Diakses dari https://kemlu.go.id/portal/id

pada 07 September 2019 pukul 16.30 WIB 9Biro Perencanaan dan Informasi Kemenko Bidang Kemaritiman. Konferensi AIS Sepakati

Pembentukan Forum Negara Kepulauan Atasi Dampak Perubahan Iklim. (23 November 2017).

Diakses dari https://maritim.go.id/konferensi-ais-sepakati-pembentukan-forum-negara-kepulauan/

pada 07 September 2019 pukul 16.48 WIB 10

Humas Kemenko Kemaritiman. Delegasi SOM Sepakati Deklarasi Pembentukan Forum

Negara Kepulauan dan Negara Pulau. (31 Oktober 2018). Diakses dari

https://maritim.go.id/delegasi-som-sepakati-deklarasi-pembentukan-forum-negara-kepulauan-dan-

negara-pulau/ pada 09 September 2019 pukul 17.26 WIB

Page 19: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

5

sama dengan AIS Forum dalam Deklarasi Manado memperkuat kerjasama dalam

4 fokus utama yaitu mitasi perubahan iklim dan manajemen bencana, tantangan

dan peluang ekonomi, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim

yang baik.11

Diharapkan juga dengan dibentuknya AIS Forum ini, negara-negara

anggota saling memberikan sinergi dan inisiatif sebagai bentuk kolaborasi untuk

mendapatkan solusi yang cerdas dan inovatif untuk berbagai permasalahan yang

ada baik antara negara anggota maupun dengan mitra kerjasama.12

AIS Forum bukanlah satu-satunya inisiatif internasional yang mengangkat

isu kelautan, sudah ada beberapa forum dan kerjasama baik regional maupun

internasional yang mempunyai perhatian terhadap isu kelautan sebelumnya.

Inggris dan Singapura sebagai bagian dari anggota AIS Forum pun sudah

menyuarakan dan berharap bahwa forum yang digagas oleh Pemerintah Indonesia

bersama UNDP tersebut dapat memberikan hasil yang pasti dan membawa

perubahan dengan fokus membahas isu-isu yang lebih nyata dan dapat

dipraktikkan terutama oleh negara-negara anggota AIS Forum.13

Oleh karena itu,

menarik untuk mengetahui urgensi dan kepentingan dari Indonesia yang bersama-

sama UNDP dengan menggagas sebuah forum internasional tentang kelautan.

Dengan latar belakang penelitian ini, maka penelitian yang akan dilakukan dengan

mengambil tema mengenai urgensi dibentuknya Archipelagic and Island State

11

Archipelagic and Island States Forum. Manado Joint Declaration on the Establishment of

the Archipelagic and Island States Forum. (01 November 2018). 12

Archipelagic and Island States Forum. Manado Joint Declaration on the Establishment of

the Archipelagic and Island States Forum. 13

CNN Indonesia. Banyak Forum Laut, Inggris Harap Gagasan RI Lebih Konkret. (Kamis,

01 November 2018 23.02 WIB). Diakses dari

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20181101211629-106-343368/banyak-forum-laut-

inggris-harap-gagasan-ri-lebih-konkret pada 09 September 2019 pukul 15.58 WIB

Page 20: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

6

Forum (AIS Forum) yang merupakan gagasan dari Pemerintah Indonesia dengan

United Nations Development Programme (UNDP) di tengah keberadaan inisiatif

kelautan internasional lainnya.

1.2 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pernyataan masalah tersebut, maka pertanyaan penelitian yang

akan diajukan pada penelitian ini adalah: Apa urgensi dibentuknya Archipelagic

and Island States Forum/AIS Forum melalui gagasan kerjasama antara

Pemerintah Indonesia dengan United Nations Development Programme

(UNDP) pada tahun 2017-2018?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa serta mengetahui apa urgensi dan

kepentingan Indonesia dengan berkerjasama dengan United Nations Development

Programme (UNDP) dalam menginisiasi pembentukan program Archipelagic and

Island States Forum (AIS Forum) pada tahun 2017-2018 di tengah banyaknya

forum atau kerjasama serupa, terutama beberapa forum atau kerjasama serupa

yang Indonesia juga turut aktif di dalamnya seperti Indian Ocean Rim Association

(IORA), Coral Triangle Initiative (CTI), Pacific Islands Forum (PIF), Our Ocean

Conference, ASEAN Maritime Forum (AMF) serta beberapa forum, kerjasama,

dan organisasi internasional lain baik kerjasama bilateral maupun multilateral

yang memiliki fokus terhadap isu kelautan dan negara kepulauan.

Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui lebih jauh mengenai

kerjasama Indonesia dan United Nations Development Programme (UNDP)

Page 21: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

7

dalam terbentuknya program Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum)

pada tahun 2017-2018. Lebih memahami teori dan konsep yang telah dipelajari

dalam kajian hubungan internasional terlebih mengenai Diplomasi Maritim,

Kepentingan Nasional dan juga konsep blue economy dengan menggunakan teori

dan konsep tersebut untuk menganalisa peristiwa yang terjadi dalam ruang

lingkup hubungan internasional dalam hal ini mengenai forum internasional

tentang isu kelautan dan negara kepulauan.

Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan

tambahan informasi dan pemikiran sebagai referensi bagi pembaca terlebih bagi

mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional dalam melihat beberapa fenomena

dalam ruang lingkup hubungan internasional.

1.4 Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai kerjasama Indonesia dalam beberapa forum atau

kegiatan internasional lain yang mengangkat isu kelautan telah banyak dilakukan

sebelumnya dalam beberapa Tinjauan Pustaka yang telah ada. Tinjauan pustaka

tersebut diharapkan dapat menjadi sebuah pembeda sekaligus sebagai rujukan dan

referensi tambahan bagi penelitian ini. Dimana penelitian ini mencoba untuk

merujuk kepada beberapa penelitian terkait yang sudah ada yang secara tidak

langsung memiliki relevansi dengan penelitian yang akan di lakukan.

Tinjauan Pustaka yang pertama adalah jurnal yang berjudul “Kerjasama

(Segitiga Maritim Dunia) Indonesia-Tiongkok-Rusia: Membangun Keamanan

Maritim Asia Tenggara” oleh Adi Rio Arianto yang merupakan Dosen Hubungan

Page 22: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

8

Internasional Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. Dalam jurnal

ini dijelaskan mengenai bagaimana Indonesia melakukan kerjasama dengan

Tiongkok dan Rusia dalam hal keamanan maritim kawasan Asia Tenggara melalui

skema Kerjasama Poros Maritim Dunia, Silk Road Economic Belt (SREB) dan

Maritime Silk Road Point (MSRP), serta Program of Development of Siberia and

Far East.14

Meskipun dalam tujuan untuk membangun keamanan maritim Asia

Tenggara, namun Indonesia disini melakukan kerjasama dengan aktor luar

kawasan yaitu Tiongkok (Asia Timur) dan Rusia (Eurasia) serta melibatkan

Amerika Serikat (Asia Pasifik) dimana kerjasama tersebut turut memberikan

dampak terhadap keamanan maritim dunia secara tidak langsung.15

Posisi

Indonesia dalam kerjasama ini bisa mendapatkan keuntungan dengan dapat

memperkuat nilai strategis Indonesia sebagai poros maritim dunia meskipun

setiap negara dalam hal ini Tiongkok dan Rusia pun memiliki tujuan untuk

mewujudkan kepentingan masing-masing dalam skema masing-masing (Tiongkok

dan Rusia).

Jurnal ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang sedang diteliti yakni

bagaimana Indonesia memperluas jangkauan dengan melakukan beberapa

kerjasama dengan negara lain dalam hal sektor kelautan atau maritim. Namun,

penelitian dalam jurnal tersebut menekankan pada kerjasama Indonesia dengan

14

Adi Rio Arianto. Kerjasama “Segitiga Maritim Dunia” Indonesia-Tiongkok-Rusia:

Membangun Keamanan Maritim Asia Tenggara. Jurnal Power of International Relation Vol. 1 No.

2 Februari 2017 ISSN:2528-7192. (Medan: LPPM Universitas Potensi Utama, 2017), 188-204. 15

Adi Rio Arianto. Kerjasama “Segitiga Maritim Dunia” Indonesia-Tiongkok-Rusia:

Membangun Keamanan Maritim Asia Tenggara. 199.

Page 23: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

9

Tiongkok dan Rusia dalam upaya peningkatan keamanan maritim Asia Tenggara.

Sedangkan dalam penelitian ini lebih mengarah pada kerjasama Indonesia

bersama UNDP dengan membentuk Forum Negara Kepulauan dan Negara Pulau

(AIS Forum) dengan mengangkat isu kelautan beserta permasalahan di dalamnya.

Kedua, sebuah skripsi yang berjudul “Kepemimpinan Indonesia di Indian

Ocean Rim Association (IORA) dalam Mendukung Kebijakan Indonesia sebagai

Poros Maritim Dunia” oleh Astari Dewi Widyawati Departemen Ilmu Hubungan

Internasional FISIP Universitas Hasanuddin 2017. Dalam skripsi ini dijelaskan

bagaimana latar belakang Indonesia dapat mejabat sebagai ketua IORA pada

periode 2015-2017 serta peran Indonesia selama menjabat sebagai ketua IORA

dan juga dampak dari implementasi kebijakan Indonesia selama menjabat sebagai

ketua IORA terhadap upaya merealisasikan kebijakan Indonesia sebagai poros

maritim dunia.16

Dengan menggunakan beberapa konsep yakni Regionalisme,

Geopolitik, dan Organisasi Internasional, Astari Dewi Widyawati melihat bahwa

Indonesia memiliki kesempatan luas selama menjabat sebagai ketua IORA untuk

memberikan pengaruh dalam visi Indonesia sebagai poros maritim dunia dengan

mendapatkan peran lebih untuk memberikan pengaruhnya di kawasan Samudra

Hindia.17

Seperti halnya sebelumnya, bahwa adanya kesamaan dimana membahas

mengenai peran aktif Indonesia dalam kerjasama internasional yang menitik

16

Astari Dewi Widyawati. Tugas Akhir: Kepemimpinan Indonesia di Indian Ocean Rim

Association (IORA) dalam Mendukung Kebijakan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

(Makassar: Skripsi Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin, 2017) 17

Astari Dewi Widyawati. Tugas Akhir: Kepemimpinan Indonesia di Indian Ocean Rim

Association (IORA) dalam Mendukung Kebijakan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Page 24: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

10

beratkan pada isu kelautan. Dengan perbedaan yang terletak pada fokus penelitian

dimana Astari Dewi Widyawati secara garis besar membahas mengenai peran

Indonesia sebagai ketua IORA dalam upaya untuk merealisasikan visinya sebagai

poros maritim dunia dalam hal ini lebih fokus pada kerjasama Indonesia di Indian

Ocean Rim Association (IORA). Sedangkan dalam penelitian ini lebih

memfokuskan pada kerjasama dalam Archipelagic and Island States (AIS) Forum

dan urgensi pembentukannya oleh Indonesia dan UNDP.

Ketiga yakni jurnal yang berjudul “Diplomasi Maritim dalam Keberhasilan

Patroli Terkoordinasi Indonesia-Malaysia-Singapura di Selat Malaka” oleh

Lintang Suproboningrum dan Yandry Kurniawan Departemen Ilmu Hubungan

Internasional Universitas Indonesia. Dalam jurnal ini menjelaskan bagaimana

kerjasama keamanan Indonesia-Malaysia-Singapura sebagai negara pantai dalam

upaya mengamankan Selat Malaka dari ancaman keamanan non-tradisional.18

Dimana peran penting dari sebuah wilayah maritim dalam perdagangan dunia,

tidak terkecuali wilayah Selat Malaka yang menjadi tempat strategis dan jalur

pelayaran internasional karenanya negara pesisir membangun mekanisme

kerjasama keamanan multilateral untuk menangani masalah kejahatan non-

tradisional dengan menyepakati terbentuknya Patroli Terkoordinasi Malaysia,

Singapura dan Indonesia pada tahun 2004.19

18

Lintang Suproboningrum dan Yandry Kurniawan. Diplomasi Maritim dalam

Keberhasilan Patroli Terkoordinasi Indonesia-Malaysia-Singapura di Selat Malaka. Jurnal

Politica Vol. 8 No. 2 November 2017 ISSN: 2087-7900. (Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR

RI-Sekretariat Jenderal DPR RI, 2017). 19

Lintang Suproboningrum dan Yandry Kurniawan. Diplomasi Maritim dalam

Keberhasilan Patroli Terkoordinasi Indonesia-Malaysia-Singapura di Selat Malaka.

Page 25: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

11

Jurnal oleh Lintang Suproboningrum dan Yandry Kurniawan memiliki

kesamaan dengan penelitian ini yakni sama-sama menggunakan aspek diplomasi

maritim yang dilakukan oleh Indonesia dalam melakukan kerjasama internasional.

Namun, dalam hal ini jurnal diatas lebih menekankan pada kerjasama antara

Indonesia dengan Malaysia dan Singapura dengan fokus pada keamanan non-

tradisional di kawasan Selat Malaka. Sedangkan dalam penelitian ini lebih

memfokuskan pada kerjasama Indonesia dalam Archipelagic and Island States

(AIS) Forum yang merupakan hasil inisiasi dari Pemerintah Indonesia dengan

UNDP.

Berdasarkan beberapa tinjauan pustaka, dapat dilihat bahwa penelitian ini

berbeda dengan Tinjauan Pustaka yang telah ada, meskipun secara umum

Tinjauan Pustaka tersebut membahas hal yang sama yakni mengenai kerjasama

internasional yang dilakukan oleh Indonesia dengan melaksanakan diplomasi

maritim dan mengangkat isu maritim dalam pendekatannya. Namun, penelitian ini

lebih mengarah pada bagaimana urgensi atau kepentingan dari Indonesia yang

bekerjasama dengan UNDP dalam pembentukan program Archipelagic and Island

States (AIS) Forum. Oleh karena itu, dengan beberapa kesamaan terutama masih

dalam satu topik yakni kerjasama internasional Indonesia mengenai isu kelautan

maka penelitian ini menggunakan beberapa studi kepustakaan di atas sebagai

Tinjauan Pustaka dalam penelitian ini.

Page 26: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

12

1.5 Kerangka Teoretis

Sebagai kerangka berpikir, penelitian ini akan mencoba menggambarkan

apa kepentingan Indonesia dalam melakukan kerjasama dengan United Nations

Development Programme (UNDP) dalam menginisiasi pembentukan program

Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) dengan menggunakan

pendekatan Diplomasi Maritim, Kepentingan Nasional serta konsep Blue

Economy. Oleh karenanya, diharapkan dengan menggunakan beberapa

pendekatan tersebut dapat menjelaskan apa urgensi dibentuknya Archipelagic and

Island States Forum (AIS Forum) melalui program yang diinisiasi oleh Indonesia

dengan United Nations Development Programme (UNDP).

1.5.1 Diplomasi Maritim

Diplomasi secara umum memiliki artian sebagai alat manajemen yang

dilakukan oleh suatu negara dalam melakukan hubungan antar negara

sebagai upaya untuk mencapai kepentingan nasional dari pelaksanaan

politik luar negeri suatu negara tersebut.20

Selanjutnya konsep diplomasi

tersebut berkembang seiring dengan isu dan aktor yang ada yang mana

melahirkan berbagai bentuk dan jenis diplomasi, salah satunya adalah

diplomasi maritim (maritime diplomacy). Diplomasi Maritim merupakan

sebuah upaya perundingan atau negosiasi yang dilakukan oleh dua pihak

atau lebih mengenai kerjasama kemaritiman.21

Selain itu juga dapat

20

Najamuddin Khairur Rijal. Smart Maritime Diplomacy: Diplomasi Maritim Indonesia

Menuju Poros Maritim Dunia. Jurnal Global & Strategis, Th. 13, No. 1 2019 ISSN 2442-9600.

(Cakra Studi Global Strategis HI Universitas Airlangga, 2019) 21

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Rencana Strategis (Renstra) Kementerian

Luar Negeri Republik Indonesia Tahun 2015-2019. (April 2015)

Page 27: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

13

diartikan sebagai upaya pelaksanaan politik luar negeri yang bertujuan

untuk memaksimalkan potensi wilayah lautan atau dalam bidang

kemaritiman guna memenuhi kepentingan nasional sesuai dengan ketentuan

nasional dan hukum yang berlaku.22

Sementara itu, menurut Miere dalam tulisannya yang berjudul

Maritime Diplomacy in the 21th Century: Drivers and Challenges,

mengungkapkan bahwa diplomasi maritim tidak hanya berarti menggunakan

diplomasi untuk mengelola konflik dan ketegangan antar negara terkait

permasalahn maritim melalui penyusunan instrumen hukum internasional,

melainkan adanya juga penggunaan aset atau sumber daya dalam ruang

lingkup maritim dengan tidak hanya melibatkan aktor negara (policy maker)

namun juga melibatkan seluruh aspek terutama analis dan akademisi untuk

turut memberikan kajian mengenai perkembangan yang terjadi dalam

hubungan internasional dan keamanan global.23

Dalam hal ini, pelaksanaan

diplomasi maritim dapat dilakukan dengan berbagai langkah baik

melibatkan penggunaan senjata atau kekuatan militer dalam menghadapi

ancaman keamanan maritim maupun menggunakan instrument non-

militeristik dengan mengedepankan hubungan kerjasama.24

22

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia. Kebijakan Kelautan

Indonesia. 2017. 23

Christian Le Miere. Maritime Diplomacy in the 21th Century: Drivers and Challenges.

2014. Dalam Najamuddin Khairur Rijal. Smart Maritime Diplomacy: Diplomasi Maritim

Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia. Jurnal Global & Strategis, Th. 13, No. 1 2019 ISSN

2442-9600. (Cakra Studi Global Strategis HI Universitas Airlangga, 2019) 24

Christian Le Miere. Maritime Diplomacy in the 21th Century: Drivers and Challenges.

2014. Dalam Najamuddin Khairur Rijal. Smart Maritime Diplomacy: Diplomasi Maritim

Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia

Page 28: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

14

Diplomasi maritim dalam hal ini dilakukan Indonesia dengan

melakukan gagasan atau pembentukan Forum Negara Kepulauan dan

Negara Pulau atau Archipelagic and Island States (AIS Forum) dimana

sebagai negara kepulauan Indonesia memiliki tujuan dengan menyatukan

negara-negara kepulauan dan pulau di dunia untuk membentuk sebuah

forum dalam penanganan isu kelautan dan permasalahannya.

1.5.2 Kepentingan Nasional

Kepentingan Nasional merupakan salah satu konsep penting sebagai

dasar bagaimana suatu negara melakukan hubungan internasionalnya

dengan tujuan dan ambisi negara baik dalam hal sisi ekonomi, militer,

maupun budaya, dimana kepentingan nasional sangat erat memiliki kaitan

dengan power negara sebagai tujuan maupun instrumen untuk mencapai

cita-cita negara tersebut.25

Menurut Hans J. Morgenthau, konsep kepentingan nasional berdasar

pada tradisi politik dan konteks kultural dalam politik luar negeri dimana

keputusan di pegang penuh oleh negara bersangkutan.26

Dimana

terbentuknya kepentingan nasional tersebut tidak lepas dari kondisi dan

sejarah negara tersebut serta tradisi dan kebiasaan negara yang dapat

menjadi acuan terhadap langkah atau kebijakan yang akan di gunakan oleh

negara tersebut. Selain itu juga dalam bukunya yang berjudul Politics

25

Arry Bainus dan Junita budi Rachman. Editorial: Kepentingan Nasional dalam Hubungan

Internasional. Intermestic: Journal of International Studies e-ISSN.2503-443X Volume 2, No. 2,

Mei 2018 (109-115) doi: 10.24198/intermestic.v2n2.1. (Departemen HI Universitas Padjadjaran,

2018), 109-115. 26

P.Anthonius Sitepu. Studi Hubungan Internasional. (Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011), 165.

Page 29: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

15

Among Nations, Hans J. Morgenthau juga mengartikan kepentingan nasional

sebagai upaya negara untuk melindungi identitas nasional yakni wilayah

atau teritorial, identitas politik, serta identitas kultural seperti tradisi, norma,

dan sejarah dari upaya gangguan negara atau bangsa lain.27

Selain itu dengan terciptanya sebuah kebutuhan yang ada dalam suatu

negara tersebut juga akan memunculkan sebuah kepentingan nasional baik

berdasarkan kondisi internal, seperti halnya kondisi politik-ekonomi, militer,

dan sosial-budaya maupun kondisi eksternal dari negara tersebut. Dengan

demikian, kepentingan nasional secara konseptual dipergunakan untuk

menjelaskan perilaku politik luar negeri dalam mencapai sebuah tujuan dari

suatu negara tersebut.28

Seperti halnya Jack C. Plano dan Roy Olton

menyebutkan bahwa kepentingan nasional terdiri dari beberapa elemen yaitu

pertahanan diri (self-preservation), kemerdekaan (independence),

perekonomian yang sejahtera (economic well-being), integritas wilayah

(territorial integrity), dan keamanan militer (military security).29

Namun, upaya pencapaian kepentingan nasional suatu negara tersebut

tidak hanya ditempuh melalui jalur militer bisa juga dilakukan dengan

menempuh jalur non-militeristik dengan lebih mengedepankan terjalinnya

sebuah kerjasama baik ruang lingkup regional maupun internasional. Karena

sejatinya kepentingan-kepentingan nasional dari setiap negara turut

memberikan cerminan serta gambaran bagaimana negara tersebut dalam

27

Hans J. Morgenthau. Politik Antar Bangsa (Politics Among Nations). Jakarta: Yayasan

Pustaka Obor Indonesia, 2010. 28

P.Anthonius Sitepu. Studi Hubungan Internasional. 163. 29

Jack C. Plano dan Roy Olton. Kamus Hubungan Internasional. Terj. Wawan Juanda.

Bandung: Putra A. Bardin, 1999. 7

Page 30: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

16

artian kepentingan nasional suatu negara dapat memperlihatkan identitas

nasional dari negara tersebut.

Indonesia dalam hal ini tentu memiliki kepentingan nasional dalam

melakukan kegiatan-kegiatan politik luar negerinya. Salah satunya dengan

menginisiasi terbentuknya Archipelagic and Island States (AIS Forum).

Serta berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, konsep kepentingan nasional

dianggap mampu menjelaskan pertanyaan dalam penelitian ini sebagaimana

dengan apa yang diartikan oleh Hans J. Morgenthau serta Jack C. Plano dan

Roy Olton yaitu untuk melindungi identitas nasional dan integritas wilayah,

serta menciptakan kesejahteraan perekonomian nasional.

1.5.3 Konsep Blue Economy

Istilah atau konsep blue economy (ekonomi biru) pertama kali di

perkenalkan oleh Gunter Pauli pada tahun 2010 melalui karyanya yang

berjudul The Blue Economy: 10 years-100 innovations-100 million jobs.30

Menurut Gunter Pauli blue economy memiliki makna “blue ocean-blue sky”

dimana dapat dipahami bahwa pendekatan blue economy dapat mampu

menghasilkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat dengan

kondisi laut dan langit yang tetap biru.31

Dimana konsep blue economy

berupaya menyeimbangkan pemanfaatan potensi ekonomi laut secara

30

Dhita Anggraini Ayuningtyas. Kepentingan Indonesia dalam Indian Ocean Rim

Association (IORA) tahun 2015. eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2018, 6 (1) 001-014 e-

ISSN 2477-2623, ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id. (2018) 31

Wulandari Cahyasari. Model Blue Economy di Kawasan Asia Pasifik (Studi Kasus:

Penerapan Model Blue Economy Pada Industri Perikanan Indonesia. Jum Fisip Vol. 2 No. 1

Februari 2015. (Pekanbaru: Hubungan Internasional Universitas Riau, 2015)

Page 31: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

17

optimal dengan memperhatikan kesinambungan pelestariannya melalui

elemen keamanan laut, diplomasi kelautan, konektifitas laut, budaya

kelautan dan sumberdaya kelautan.32

Selain itu, konsep blue economy difokuskan pada kondisi negara-

negara berkembang dengan wilayah perairan atau Small Island Development

States (SIDS) dengan ditujukan untuk mengatasi beberapa permasalahan

seperti mengatasi kelaparan, meningkatkan perekonomian rakyat dengan

mendorong terciptanya lapangan pekerjaan serta berbagai peluang usaha,

menciptakan kehidupan laut dan wilayah lautan yang berkelanjutan,

meminimalisir risiko bencana terutama di daerah pesisir serta mitigasi dan

adaptasi perubahan iklim.33

Dengan itu pendekatan konsep blue economy

tersebut berupaya untuk medorong aktivitas dengan meminimalisir

terciptanya limbah (minimize waste), memperluas inklusi sosial, penerapan

dan penggunaan teknologi yang inovatif dan adaptif, serta mendorong

tercapainya multiplier effect hasil penelitian dan pengembangan.34

Dengan kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan, menjadikan isu

global seperti perubahan iklim, keamanan maritim, keberlangsungan

32

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Wapres Jusuf Kalla Ajak Masyarakat

Dunia Kembangkan Ekonomi Biru dan Perangi Kejahatan Laut. (23 September 2016). Diakses

dari https://ex.kemlu.go.id/id/berita/siaran-pers/Pages/Wapres-Jusuf-Kalla-Ajak-Masyarakat-

Dunia-Kembangkan-Ekonomi-Biru-dan-Perangi-Kejahatan-Laut-.aspx pada 11 September 2019

pukul 03.05 WIB 33

Dhita Anggraini Ayuningtyas. Kepentingan Indonesia dalam Indian Ocean Rim

Association (IORA) tahun 2015. 34

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan

Perikanan. Inovasi Kelautan dan Perikanan Memperkuat Konsep Ekonomi Biru. (Jakarta: Badan

Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan,

2013)

Page 32: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

18

ketersediaan sumberdaya dan ekosistem laut dan pesisir menjadi beberapa

tantangan bagi Indonesia dan dunia secara umum. Dimana konsep blue

economy memberikan alternatif terutama bagi negara-negara yang

notabenenya merupakan negara kepulauan dan negara pulau. Archilepagic

and Island States Forum (AIS Forum) sendiri merupakan forum yang

memiliki fokus mengenai mitasi perubahan iklim dan manajemen bencana,

tantangan dan peluang ekonomi kawasan laut, penanganan sampah plastik di

laut, dan tata kelola maritim yang baik dimana hal tersebut erat kaitannya

dengan blue economy. Oleh karena itu, konsep blue economy dianggap

dapat memberikan gambaran apa urgensi atau kepentingan Indonesia dalam

menginisiasi pembentukan program AIS Forum.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif dimana merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang didapat

dengan cara mengumpulkan beberapa sumber yang telah ada sebelumnya.35

Penelitian kualitatif ini dapat dianalisis dalam berbagai format, diantaranya kajian

peluang yang ditawarkan dengan melalui format riset observasi, wawancara, riset

sumber dokumen dan riset media.36

Berdasarkan pada pertanyaan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini

maka tipe penelitian ini bersifat deskriptif eksplanatif yakni kegiatan penelitian

dalam hubungan internasional yang berupaya melihat permasalahan yang ada

35

William Lawrence Neuman, Basics of Social Research: Qualitatives and Quantitarive

Approach. (UK: Pearson International, 2007), 110. 36

Lisa Harrison, Metodologi Penelitian Politik. (Jakarta: Kencana, 2007), 89.

Page 33: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

19

melalui pengumpulan data dan kemudian dikaitkan dengan teori dalam hubungan

internasional.37 Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk

memberikan gambaran apa urgensi Pemerintah Indonesia dengan menggandeng

United Nations Development Programme (UNDP) dalam menginisiasi

pembentukan program Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) pada

tahun 2017-2018.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka

(library research) yakni dengan cara menghimpun data sekunder dalam hal ini

adalah sumber-sumber data dan informasi dari literatur-literatur yang relevan

seperti buku, jurnal ilmiah, artikel, surat kabar, data elektronik (internet), arsip

dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas.

Selanjutnya setelah semua data terkumpul, analisis data dilakukan sesuai

dengan prosedur dan teknis pengolahan data yakni antara lain

dilakukan pemilahan atau klasifikasi data, dilakukan penyunting data dan juga

pemberian kode data untuk membangun kinerja analisis data, selanjutnya

dilakukan konfirmasi data yang memerlukan verifikasi data serta pendalaman

data, dan terakhir dilakukan analisa data sesuai dengan pembahasan hasil

penelitian untuk kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Analisis data ini dilakukan

sebagai langkah memudahkan data untuk dipahami.

Teknik deduktif digunakan sebagai metode penulisan, dimana dengan

terlebih dahulu melakukan pemaparan masalah atau menggambarkan

permasalahan secara umum yang kemudian dilanjutkan dengan menarik sebuah

37

Mohtar Mas’oed. Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi. (Jakarta:

LP3ES, 1990), 223.

Page 34: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

20

kesimpulan yang lebih bersifat khusus di akhir penelitian. Data yang telah

diperoleh baik melalui data primer maupun sekunder dilakukan analisis data

secara kualitatif yang hasilnya disajikan secara deskriptif eksplanatif dengan

menguraikan, menggambarkan dan menjelaskan sesuai dengan permasalahan

yang ada untuk di tarik sebuah kesimpulan.

1.7 Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan terbagi ke dalam lima bab dengan sistematika penulisan

sebagai berikut:

BAB 1, Pendahuluan dalam bab ini berisikan pernyataan masalah yang

secara umum membahas mengenai topik yang akan diteliti, kemudian pertanyaan

penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka untuk mengetahui

perbedaan penelitian sejenis yang terkait dengan topik penelitian yang telah

diteliti sebelumnya, kerangka teoretis yang berguna sebagai alat analisa,

selanjutnya metode penelitian, dan yang terakhir sistematika penulisan.

BAB II, Archipelagic and Island State Forum (AIS Forum). Dimulai dengan

sejarah latar belakang terbentuknya Archipelagic and Island State Forum (AIS

Forum) pada tahun 2017-2018. Selanjutnya dalam bab ini juga lebih diperdalam

dengan penjelasan apa itu AIS Forum serta fokus utama dari AIS Forum, yaitu

mitigasi perubahan iklim dan manajemen bencana, tantangan dan peluang

ekonomi, penanganan sampah plastik di laut, serta tata kelola maritim.

BAB III, Kerjasama Indonesia dalam Forum Internasional tentang Isu

Kelautan dan Negara Kepulauan, bab ini akan menguraikan mengenai hubungan

Page 35: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

21

Indonesia dengan negara lain dalam bentuk kerjasama atau forum internasional

yang membahas mengenai isu kelautan dan negara kepulauan. Dalam hal ini

antara lain ASEAN Maritime Forum (AMF), Indian Ocean Rim Association

(IORA), Coral Triangle Initiative (CTI), Pacific Island Forum (PIF) Our Ocean

Conference, serta beberapa kerjasama regional maupun internasional lainnya yang

Indonesia turut aktif di dalamnya.

BAB IV, Urgensi Kerjasama Indonesia dengan United Nations Development

Programme (UNDP) dalam Menginisiasi Terbentuknya AIS Forum. Dalam bab

ini akan adanya analisa dan menggambarkan bagaimana serta apa urgensi

Indonesia menginisiasi terbentuknya AIS Forum. Selanjutnya pada bab ini juga

akan memuat mengenai teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai alat analisa untuk menjawab pertanyaan penelitian.

BAB V, Penutup dimana bab ini merupakan hasil akhir dari penelitian yang

terdiri dari penutup, kesimpulan yang berisi jawaban dari pokok permasalahan

yang di angkat dalam penelitian ini setelah dilakukan analisis dengan

menggunakan kerangka berpikir atau konsep serta metode penelitian dengan

menyimpulkan semua masalah yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya.

Page 36: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

22

BAB II

ARCHIPELAGIC AND ISLAND STATES FORUM (AIS FORUM)

Pada bab sebelumnya, telah dipaparkan mengenai pernyataan masalah

dengan kerangka teoritis yang digunakan sebagai alat analisa untuk mengetahui

urgensi Indonesia bersama dengan United Nations Development Programme

(UNDP) dalam menginisiasi pembentukan program Archipelagic and Island

States Forum (AIS Forum) pada tahun 2017-2018. Pada bab ini akan di perdalam

mengenai apa itu AIS Forum beserta latar belakang terbentuknya dan fokus utama

dari terbentuknya forum ini.

2.1 Latar Belakang Terbentuknya Archipelagic and Island State Forum (AIS

Forum)

Berawal dari dampak terjadinya perubahan iklim, Indonesia sebagai

negara kepulauan tentu terdampak dengan adanya kondisi tersebut antara lain

dengan tenggelamnya pesisir pantai karena naiknya permukaan air laut serta

terjadinya banjir rob dan abrasi yang terjadi di beberapa wilayah pesisir di

Indonesia.38

Dampak ini pun secara garis besar juga dirasakan oleh beberapa

negara-negara kepulauan dan negara pulau lainnya yang notabenenya

memiliki permasalahan yang sama akibat terjadinya perubahan iklim.39

38

Biro Perencanaan dan Informasi Kemenko Bidang Kemaritiman. Indonesia Inisiasi Kerja

Sama Antar Negara Kepulauan dan Negara Pulau. Siaran Pers, 22 November 2017. Diakses dari

https://maritim.go.id/indonesia-inisiasi-kerja-sama-antar-negara-kepulauan-dan-negara-pulau/

pada 21 September 2019 pukul 21.31 WIB 39

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Indonesia Inisiasi Kerja Sama Antar

Negara Kepulauan dan Negara Pulau. Siaran Pers, 22 November 2017. Diakses dari

http://www.bpkp.go.id/berita/read/18975/0/Indonesia-Inisiasi-Kerja-Sama-Antar-Negara-

Kepulauan-dan-Negara-Pulau.bpkp pada 21 September 2019 pukul 21.43 WIB

Page 37: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

23

Dalam hal ini, isu dampak perubahan iklim merupakan tantangan nyata

bagi semua negara tidak terkecuali negara kepulauan dan negara pulau.

Terlebih dampak perubahan iklim tersebut memunculkan permasalahan isu

kelautan yang secara garis besar dialami oleh negara kepulauan dan negara

pulau dimana perlu mendapatkan perhatian lebih oleh dunia internasional

karena laut merupakan salah satu sumber kehidupan serta aspek yang penting

dalam kehidupan masyarakat dunia yang tidak bisa dilepaskan. Oleh karena

itu diperlukan adanya upaya-upaya bersama untuk menangani permasalahan

yang ada tersebut dengan meningkatkan fokus perhatian terhadap isu kelautan

terutama dalam mitigasi dampak perubahan iklim ke tingkat global.

Sejalan dengan permasalahan sama yang dialami oleh beberapa negara

kepulauan dan negara pulau, pada November 2017, tepatnya pada saat

Konferensi Forum Archipelagic and Island States/AIS Forum yang digelar di

Jakarta atau pertemuan tingkat pejabat tinggi (Senior Official Meeting/SOM)

ke-1 Archipelagic and Island States Forum yang dihadiri oleh 20 delegasi

negara kepulauan dan negara pulau terutama di negara-negara Kawasan Asia

Pasifik dengan melalui diskusi bersama untuk menghasilkan sebuah solusi

dan inovasi mengenai permasalahan yang sedang dihadapi, Pemerintah

Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dengan

menggandeng United Nations Development Programme (UNDP)

menginisiasi untuk membentuk sebuah AIS Forum.40

40

Biro Perencanaan dan Informasi Kemenko Bidang Kemaritiman. Konferensi AIS Sepakati

Pembentukan Forum Negara Kepulauan Atasi Dampak Perubahan Iklim.

Page 38: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

24

Selanjutnya pada tanggal 6-8 September 2018, sebagai tuan rumah

Indonesia kembali menyelenggarakan pertemuan tingkat pejabat tinggi/SOM

(Senior Official Meeting) Archipelagic and Island States Forum ke-2 di

Jakarta yang merupakan sebuah kelanjutan dari SOM AIS Forum ke-1 pada

November 2017.41

Sejumlah 46 negara kepulauan dan negara pulau diundang,

dengan pembahasan mengenai pentingnya sebuah adaptasi dan tindakan

mengurangi dampak bencana terutama bencana yang diakibatkan oleh

terjadinya perubahan iklim, pengelolaan sampah plastik laut, menyadarkan

akan pentingnya blue economy untuk meningkatkan peluang perekonomian

tanpa merusak lingkungan, menciptakan tata kelola kemaritiman yang baik,

dimana pertemuan ini dirancang dengan saling berbagai pengetahuan dan

kerjasama teknis antar negara peserta.42

Melalui diskusi panjang sebelumnya, tepat pada tanggal 31 Oktober

2018, dalam pertemuan tingkat pejabat tinggi (Senior Official Meeting/SOM)

Archipelagic and Island States Forum ke-3 di Manado, Sulawesi Utara

sebanyak 17 delegasi yang menghadiri pertemuan antara lain Filipina, Jepang,

Cabo Verde, Kuba, Fiji, Guinea Bissau, Siprus, Indonesia, Jamaika, Papua

New Guinea, Saint Kitts and Navis, Seychelles, Singapura, Malta, Timur

Leste, Srilanka dan Inggris telah menyepakati draf Deklarasi Manado yang

41

Kementerian Komunikasi dan Informasi RI. Indonesia Tawarkan Solusi Cerdas dan

Inovatif dalam Pertemuan Negara Kepulauan dan Negara Pulau ke-2. Artikel GPR, 13 September

2018. Diakses dari https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/14369/indonesia-tawarkan-

solusi-cerdas-dan-inovatif-dalam-pertemuan-negara-kepulauan-dan-negara-pulau-ke-

2/0/artikel_gpr pada 21 September 2019 pukul 22.42 WIB 42

Kementerian Komunikasi dan Informasi RI. Indonesia Tawarkan Solusi Cerdas dan

Inovatif dalam Pertemuan Negara Kepulauan dan Negara Pulau ke-2.

Page 39: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

25

berisi tentang detail pembentukan AIS Forum.43

Dengan rencana draf tersebut

akan didiskusikan secara lanjut serta di umumkan pada saat pertemuan

tingkat Menteri Forum AIS keesokan harinya pada tanggal 01 November

2018.44

Pada 01 November 2018, para menteri dan pejabat senior dalam

pertemuan tingkat pejabat tinggi (Senior Official Meeting/SOM) Archipelagic

and Island States Forum sepakat mendeklarasikan Forum Negara Pulau dan

Kepulauan atau Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) dengan

deklarasi mengenai mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan mekanisme

pembiayaan inovatif pada tindakan iklim, ekonomi biru, serta pemanfaatan

laut yang berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya laut secara

efektif.45

Forum ini diharap akan memberikan manfaat bagi 21 negara

anggota antara lain Cabo Verde, Kuba, Siprus, Fiji, Guinea Bissau, Indonesia,

Jamaika, Jepang, Malta, Madagaskar, Papua New Guinea, Filipina, Saint

Kitts and Navis, Sao Tome and Principe, Seychelles, Singapura, Sri Lanka,

Suriname, Timor Leste, Tonga, dan Britania Raya dengan saling berbagi

pengetahuan dan memberikan sinergi serta inisiatif sebagai bentuk kolaborasi

untuk mendapatkan solusi yang cerdas dan kreatif untuk berbagai

permasalahan yang ada baik antara negara anggota maupun dengan mitra

43

Humas Kemenko Kemaritiman. Delegasi SOM Sepakati Deklarasi Pembentukan Forum

Negara Kepulauan dan Negara Pulau. Diakses pada 21 September 2019 pukul 23.59 WIB 44

Humas Kemenko Kemaritiman. Delegasi SOM Sepakati Deklarasi Pembentukan Forum

Negara Kepulauan dan Negara Pulau. 45

UNDP Indonesia. Archipelagic and Island States Ministers Reach a Milestone with

Declaration on Sustainable Ocean Climate Actions. 2018. Diakses dari

https://www.id.undp.org/content/indonesia/en/home/presscenter/pressreleases/2018/9/archipelagic-

and-island-states-ministers-reach-a-milestone-with-.html pada 22 September 2019 pukul 00.26

WIB

Page 40: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

26

kerjasama.46

Selain itu juga AIS Forum sebagai wadah bagi pemerintah untuk

terlibat dan berkolaborasi dengan berbagai sektor pemangku kepentingan,

baik dengan sektor swasta, masyarakat madani, akademisi maupun pihak lain

tentang berbagai inisiatif mengenai dampak perubahan iklim serta

perlindungan laut.47

Pembentukan AIS Forum oleh Pemerintah Indonesia yang bekerjasama

dan mendapatkan dukungan penuh dari UNDP dalam hal ini sebagai langkah

dari UNDP sendiri untuk mewujudkan 17 Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) terutama tujuan

nomor 13 mengenai penanganan perubahan iklim dan tujuan nomor 14

tentang menjaga ekosistem laut. Sejalan dengan fokus dari AIS Forum, SDGs

nomor 13 membahas mengenai komitmen serta aksi dari memerangi

terjadinya perubahan iklim serta dampaknya seperti halnya mitigasi dan

adaptasi terhadap bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim di

semua negara.48

Terutama bagi negara-negara kepulauan dan pulau yang

mana kejadian tersebut sangat rentan terjadi.

Selain itu juga, tujuan nomor 14 mengenai konservasi dan pemanfaatan

sumber daya lautan, maritim, dan samudra untuk pembangunan secara

berkelanjutan. Sebagaimana targetnya antara lain pada tahun 2020 dengan

46

Archipelagic and Island States Forum. Manado Joint Declaration on the Establishment of

the Archipelagic and Island States Forum. (01 November 2018). 47

UNDP Indonesia. Archipelagic and Island States Ministers Reach a Milestone with

Declaration on Sustainable Ocean Climate Actions. 48

SDGs Indonesia. 13 Penanganan Perubahan Iklim. Diakses dari

https://www.sdg2030indonesia.org/page/21-tujuan-tigabelas pada 11 Desember 2019 pukul 11.48

WIB.

Page 41: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

27

meningkatkan sistem pengelolaan dan perlindungan terhadap ekosistem laut

dan pesisir dengan secara efektif terus menekan pengambilan ikan secara

berlebihan, illegal fishing, dan praktik-praktik pemancingan atau

penangkapan ikan yang destruktif.49

Selanjutnya pada tahun 2025 berupaya

untuk mencegah serta secara signifikan mengurangi segala jenis polusi

kelautan dalam hal ini termasuk sampah plastik laut yang semakin hari

semakin banyak jumlahnya dilautan, dan pada tahun 2030 melalui

menajemen perikanan dan budidaya pariwisata perairan yang berkelanjutan

diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat terutama

masyarakat pesisir di seluruh negara terlebih bagi negara berkembang

kepulauan kecil serta pasar bagi nelayan kecil.50

2.2 Fokus Utama Archipelagic and Island State Forum (AIS Forum)

Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) dalam Deklarasi

Manado memperkuat kerjasama dengan memiliki 4 fokus utama yaitu

mitigasi perubahan iklim dan manajemen bencana, tantangan dan peluang

ekonomi, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang

baik.51

49

SDGs Indonesia. 14 Menjaga Ekosistem Laut. Diakses dari

https://www.sdg2030indonesia.org/page/22-tujuan-empatbelas pada 11 Desember 2019 pukul

12.03 WIB. 50

SDGs Indonesia. 14 Menjaga Ekosistem Laut. 51

Archipelagic and Island States Forum. Manado Joint Declaration on the Establishment of

the Archipelagic and Island States Forum.

Page 42: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

28

2.2.1 Perubahan Iklim dan Manajemen Bencana

Perubahan iklim telah menjadi isu global yang harus mendapatkan

perhatian lebih dan perlu ada tindakan-tindakan nyata untuk mengatasinya

karena perubahan iklim itu sendiri dapat mengakibatkan permasalahan salah

satunya terjadinya bencana alam. Sebagaimana menurut laporan penilaian

kelima dari Panel antar Pemerintah untuk Perubahan Iklim PBB (5th

Assessment Report of Intergovermental Panel on Climate Change) Dimana

perubahan iklim tersebut dapat menimbulkan dampak yang sangat merugikan

bagi sebagian besar negara-negara di belahan dunia terlebih masyarakat di

dalamnya, dimana terjadinya dampak ekstrem dalam perubahan iklim tersebut

antara lain menciptakan berubahnya ekosistem, terganggunya produksi

pangan serta ketersediaan air bersih, menyebabkan terjadinya kerusakan

infrastruktur dan pemukiman masyarakat, serta meningkatkan konsekuensi

bagi kesehatan yang mana hal tersebut mengancam kesejahteraan manusia.52

Khususnya negara-negara yang berada pada wilayah kering, kepulauan kecil,

dan wilayah tropis akan lebih tinggi resiko dari adanya perubahan iklim

karena selain faktor dari geografis, topografis, dan demografis, umumnya

negara-negara pada wilayah tersebut memiliki keterbatasan dalam hal

pendanaan, kapasitas serta keahlian sumber daya manusia dan teknologi.53

52

IPCC, 2014. Climate Change 2014: Impacts, Adaptation, and Vulnerability. Dalam

Konvergensi Adaptasi Perubahan Iklim dan Pengurangan Risiko Bencana (API-PRB) oleh

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (Jakarta, Desember 2017) 53

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Konvergensi Adaptasi Perubahan Iklim

dan Pengurangan Risiko Bencana (API-PRB). (Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan, 2017)

Page 43: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

29

Dampak perubahan iklim akan sangat mempengaruhi kehidupan bumi

di masa mendatang. Seperti halnya pemanasan global yang berdampak pada

mencairnya es di kutub dan suhu di pegunungan salju akan menghangat

dengan itu negara-negara di dunia terlebih negara kepulauan dan negara pulau

akan mendapatkan dampak yang lebih dari terjadinya perubahan iklim

tersebut. Bahkan perubahan iklim global akan sangat mempengaruhi

perubahan pola aliran dalam hal ini seperti jumlah curah hujan tahunan

dimana secara global curah hujan tahunan terus meningkat misalnya di daerah

lintang tengah dan tinggi di belahan bumi utara, yakni 0,5-1% per dekade,

dan daerah tropis meningkat 0,2-0,3% per dekade selama abad ke-20.54

Hal

tersebut tentu akan memberikan dampak terhadap negara kepulauan dan

negara pulau, misalnya dengan meningkatnya permukaan air laut yang

mengakibatkan tenggelamnya beberapa pulau dan bahkan negara kepulauan

dan negara pulau akan terancam tenggelam.

Perlu adanya adaptasi dengan melakukan upaya mengurangi kerentanan

masyarakat dan ekositem terhadap terjadinya perubahan iklim dan guna untuk

mengurangi dampak dari bencana yang diakibatkan oleh perubahan iklim

dengan melakukan mitigasi. Dalam hal ini negara-negara kepulauan dan

negara pulau yang lebih rentan dan terancam akan dampak bencana yang

diakibatkan oleh terjadinya perubahan iklim turut menyuarakan akan

pentingnya isu mengenai perubahan iklim, salah satunya dalam Archipelagic

54

Sri Nurhayati Qodriyatun. Bencana Hidrometeorologi dan Upaya Adaptasi Perubahan

Iklim. Info Singkat Kesejahteraan Sosial. Vol.V,No. 10/II/P3DI/Mei/2013. Pusat Pengkajian,

Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI, 2013.

Page 44: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

30

and Island States Forum (AIS Forum) yang salah satu fokus utamanya yaitu

mengenai bagaimana mengatasi dengan melakukan adaptasi dan mitigasi

terhadap permasalahan perubahan iklim yang menjadi ancaman nyata bagi

seluruh negara terlebih negara kepulauan dan negara pulau.

2.2.2 Tantangan dan Peluang Ekonomi

Secara umum masyarakat di negara kepulauan dan negara pulau akan

bergantung pada perekonomian dalam sektor kelautan. Sektor kelautan

menjadi aspek penting dengan turut berkontribusi terhadap perekonomian

global, dengan memanfaatkan laut menjadi salah satu bagian dari sumber

pendapatan perekonomian negara seperti budidaya perikanan, sektor

pariwisata bahari, industri dan jasa maritim, energi terbaharukan dari laut

serta sebagai media aktivitas ekonomi pelayaran dan perdagangan

internasional.

Pada tahun 2015, menurut data dari WWF (World Wild Fund for

Nature) bersama-sama dengan The Global Change Institute and The Boston

Consulting Group total nilai aset kelautan dunia menembus nilai 24 triliun

dolar AS yang terdiri dari potensi yang diambil langsung dari sektor

perikanan, tumbuhan mangrove, terumbu karang dan padang lamun sekitar

6,9 triliun dolar AS, sektor transportasi laut sekitar 5,2 triliun dolar AS,

penyerapan karbon 4,3 triliun dolar AS dan beberapa jasa atau sektor lainnya

Page 45: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

31

sekitar 7,8 triliun dolar AS dengan sekitar hampir 2/3 produk dari kelautan

tersebut sangat tergantung pada kondisi laut yang sehat.55

Namun, menurut FAO (Food and Agriculture Organization), 90 persen

dari stok perikanan dunia pada saat ini dalam kondisi yang cukup

menguatirkan dimana 61 persen diantaranya sudah mengalami tangkap penuh

(fully exploited) dan 29 persen sisanya tangkap lebih (over exploited).56

Seiring dengan meningkatnya permintaan global terhadap perikanan tersebut

juga turut meningkatkan jumlah pelanggaran seperti dengan secara terus

menerus terjadinya eksploitasi terhadap sumber daya kelautan serta terjadinya

illegal fishing. Seperti contohnya Indonesia perihal terjadinya illegal fishing

telah mengalami kerugian setidaknya sekitar Rp. 300 triliun setiap

tahunnya.57

Selain perikanan, sumber laut lainnya yang menjadi komoditas utama

adalah minyak, gas alam, dan mineral bawah laut yang tentu memiliki nilai

ekonomi tinggi selaras dengan permintaan yang tinggi, karena seiring dengan

pertumbuhan ekonomi global kebutuhan mengenai bahan bakar serta mineral

bawah laut juga akan turut meningkat karena bahan tersebut merupakan salah

satu elemen untuk menggerakkan industri.58

Perlu diketahui juga bahwa

55

Arif Satria. Politik Kelautan dan Perikanan, Catatan Perjalanan Kebijakan Era SBY

hingga Jokowi. Cet. 1 ed. 1. (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Desember 2015), 7. 56

Arif Satria. Politik Kelautan dan Perikanan, Catatan Perjalanan Kebijakan Era SBY

hingga Jokowi. 57

Hasyim Widhiarto. Jokowi Declares War on Illegal Fishing. (Jakarta, 18 November

2014). Diakses dari https://www.thejakartapost.com/news/2014/11/18/jokowi-declares-war-illegal-

fishing.html pada 24 September 2019 pukul 01.07 WIB 58

Amelia Rahmawaty. Peluang dan Tantangan Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia di

Era Globalisasi (Bagian 1). Forum Kajian Pertahanan Maritim, Kajian 2015. Diakses dari

Page 46: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

32

sepertiga dari minyak dunia terletak di wilayah lepas pantai dan laut dalam.59

Kondisi ini pun telah menjadi tantangan tersendiri bagi sektor perekonomian

kelautan dimana akan berdampak pada masa yang akan datang apabila sektor

ini terus di eksploitasi tanpa adanya pengelolaan laut yang berkelanjutan.

Seiring pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat juga

bertambahnya kesepakatan perdagangan internasional dan tingkat konsumsi

dunia yang turut meningkat, peranan laut dalam hal ini transportasi maritim

akan ikut meningkat demi memenuhi permintaan ekonomi global.60

Pelaksanaan kegiatan tersebut pun turut meningkatkan permasalahan dengan

maraknya aktivitas perompakan, pembajakan, bahkan terorisme. Dalam hal

ini Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) berupaya menjadi

wadah bagi negara partisipan sebagai sarana untuk memperluas kerjasama

dalam permasalahan ekonomi, baik dalam meningkatkan peluang ekonomi

kelautan maupun kerjasama ekonomi antar negara partisipan AIS Forum.

2.2.3 Penanganan Sampah Plastik di Laut

Kondisi perairan laut global saat ini banyak mengundang keprihatinan

berbagai pihak, salah satunya yaitu dengan adanya pencemaran laut yang

bersumber dari sampah plastik, yang secara umum sampah plastik tersebut

http://www.fkpmar.org/peluang-dan-tantangan-indonesia-menuju-poros-maritim-dunia-di-era-

globalisasi-bagian-i/ pada 24 September 2019 pukul 01.35 WIB 59

World Ocean Review. Marine Resources-Opportunities and Risks. 2014.Tersedia di

http://worldoceanreview.com/wp-content/downloads/wor3/WOR3_english.pdf dalam Amelia

Rahmawaty. Peluang dan Tantangan Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia di Era Globalisasi

(Bagian 1).

60

Amelia Rahmawaty. Peluang dan Tantangan Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia

di Era Globalisasi (Bagian 1).

Page 47: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

33

berasal dari aktivitas daratan dan pada akhirnya terbawa ke laut meskipun

tidak sedikit pula sampah plastik itu juga berasal dari aktivitas yang ada di

lautan.61

Jumlah presentasi sampah laut secara global dari keseluruhan

sampah yang mencemari lautan sekitar 60-80% terdiri dari sampah plastik

yang tersebar dan terkumpul di beberapa titik di samudra yang dikenal

dengan pusaran samudra (ocean gyres) atau zona konvergensi (convergence

zones) dimana tempat kumpulan sampah terperangkap karena bertemunya

arus dingin dan arus panas samudra.62

Dimana kumpulan sampah lautan terbesar berada di kawasan Samudra

Pasifik (The Great Pacific Garbage Patch) yang dihimpit secara langsung

oleh Jepang dan Amerika Serikat, yang bahkan presentasi sampah plastik

mencapai 90-95% dari total keseluruhan sampah laut yang ada.63

Jumlah

tersebut dapat dilihat bahwa perlu adanya tindakan serius mengenai

penanggulangan sampah plastik yang ada di laut, karena selain mencemari

lingkungan sampah plastik laut dapat turut merusak ekosistem laut yang ada.

Dengan jumlah sebanyak 150 ton plastik tersebar di lautan dunia

bahkan jumlah tersebut akan bertambah sebesar 250 juta ton jika aktifitas

61

Kementerian Luar Negeri RI. Penanganan Sampah Plastik Laut (Marine Plastic

Debris). Isu Khusus, 10 April 2019. Diakses dari

https://kemlu.go.id/portal/id/read/172/halaman_list_lainnya/penanganan-sampah-plastik-laut-

marine-plastic-debris pada 26 September 2019 pukul 16.03 WIB 62

Davilla Prawidya Azaria. Perlindungan Lingkungan Laut samudra Pasifik dari

Gugusan Sampah Plastik Berdasarkan Hukum Lingkungan Internasional. Jurnal Mahasiswa

Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, 2014. Diakses dari https://e-

resources.perpusnas.go.id:2075/publications/35099/perlindungan-lingkungan-laut-samudra-

pasifik-dari-gugusan-sampah-plastik-berdasa pada 24 September 2019 pukul 15.36 WIB atau bisa

diakses melalui http://hukum.studentjournal.ub.ac.id/ 63

Davilla Prawidya Azaria. Perlindungan Lingkungan Laut samudra Pasifik dari

Gugusan Sampah Plastik Berdasarkan Hukum Lingkungan Internasional.

Page 48: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

34

urbanisasi, produksi, dan konsumsi terus berlanjut.64

Hal tersebut akan

berdampak pada kondisi lingkungan laut yang tidak sehat dimana menurut

laporan dari World Economic Forum dan Ellen MacArthur Foundation, pada

tahun 2050 memperkirakan akan lebih banyak jumlah plastik daripada jumlah

ikan apabila tidak adanya upaya untuk menggunakan plastik secara efektif

dan efesien dengan memanfaatkan plastik paska-guna serta menghentikan

penggunaan plastik berbasis fosil dan mengurangi jumlah penggunaan

plastik.65

Keberadaan sampah plastik di laut tidak hanya akan mengancam

ekosistem dan biota laut, melainkan juga akan berpotensi menyebabkan

tercemarnya rantai makanan oleh mikro-plastik tersebut yang dalam keadaan

tertentu akan mengikat bahan berbahaya.66

Karena selain menimbulkan

bencana ekologis yang dampaknya mulai dirasakan, menumpuknya sampah

palstik di laut akan menimbulkan kerugian ekonomi secara global terutama

dalam bidang perikanan, perkapalan, pariwisata, dan bisnis asuransi dengan

total mencapai kerugian sebesar 1,2 miliar dolar Amerika.67

Hal tersebut turut

sangat berpengaruh kepada negara kepulauan dan negara pulau yang keadaan

64

World Bank. Laporan Sintesis: Hotspot Sampah Laut Indonesia. Kajian Cepat, April

2018. 65

World Economic Forum, Ellen MacArthur Foundation, dan McKinsey & Company. The

New Plastics Economy; Rethinking the Future of Plastics. 19 Januari 2016. Dalam World Bank.

Laporan Sintesis: Hotspot Sampah Laut Indonesia. 66

Lily Aprilya Pregiwati. KKP Komitmen Tangani Dampak Sampah Plastik di Wilayah

Pesisir dan Laut. Siaran Pers, Nomor: SP23/SJ.07/II/2017. 67

Teddy Prasetiawan. Upaya Mengatasi Sampah Plastik di Laut. Info Singkat Bidang

Kesejahteraan Sosial, Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual dan Strategis Vol. X, No.

10/II/Puslit/Mei/2018. (Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 2018)

Page 49: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

35

negara sangat bergantung pada kondisi laut serta hasil sumber daya dari laut

tersebut.

Permasalahan sampah plastik saat ini bukan hanya menjadi persoalan

domestik namun sudah dapat dikatakan sebagai permasalahan yang sudah

melampaui batas negara (transboundary).68

Dengan itu, berbagai forum

internasional pun banyak yang memiliki fokus terhadap permasalahan

sampah plastik di laut yang mana telah menjadi sebuah isu lingkungan global

yang membutuhkan banyak dukungan dari masyarakat global. Tidak

terkecuali dalam Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) yang

salah satu fokus utama dalam forum ini adalah mengenai penanganan

terhadap sampah plastik di laut.

2.2.4 Tata Kelola Maritim

Tata kelola kemaritiman dan kelautan dapat diartikan sebagai sebuah

proses interaksi atau hubungan yang terjadi antara sektor publik dengan privat

yang dilakukan untuk menemukan solusi dan memecahkan persoalan di

bidang kelautan dengan upaya untuk meningkatkan kesempatan sosial-

ekonomi di bidang kelautan dan kemaritiman atau sebagai upaya untuk

mengatur kegiatan publik pada wilayah laut serta pemanfaatan sumber daya

alam lautan.69

Dimana tata kelola maritim lebih mengarahkan pada pola atau

68

Sekretariat Kabinet RI. Aksi untuk Mengatasi Sampah Laut, Persoalan Serius Nan

mengkhawatirkan. 06 Oktober 2017. Diakses dari https://setkab.go.id/aksi-untuk-mengatasi-

sampah-laut-persoalan-serius-nan-mengkhawatirkan/ pada 26 September 2019 pukul 16.21 WIB 69

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Laporan Prakarsa strategis Kemaritiman

dan SDA. Jakarta, Desember 2016. 6. Diakses dari

Page 50: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

36

struktur dan hubungan yang mengatur, mengontrol, dan mempengaruhi sektor

pelayaran dan pelabuhan.70

Terlebih dengan semakin pesatnya arus

perdagangan di laut, tata kelola maritim sangat diperlukan sebagai upaya

untuk meningkatkan efektifitas dalam kegiatan di wilayah laut.

Salah satu aktivitas di wilayah laut yaitu adanya perdagangan

internasional yang dimana kurang lebih 90% mempergunakan wilayah laut

sebagai jalur logistiknya, selain itu juga sekitar 2/3 minyak dunia berasal dari

lepas pantai dengan setengah jumlah tersbut dikirimkan menuju kilang

minyak dengan menggunakan kapal tanker melalui lautan.71

Dimana aktivitas

pelayaran dan perdangangan dunia semakin hari semakin pesat.

Semakin maraknya kegiatan pelayaran dan perdagangan dunia juga

akan turut memunculkan beberapa aktivitas lain, salah satunya dengan

maraknya aktivitas kejahatan yang ada di laut. Berbagai kejahatan tersebut

antara lain pembajakan (sea piracy), terorisme dan perompakan bersenjata

(maritime terrorism and armed robbery), serta kejahatan lintas batas negara

atau Transnational Organized Crime (TOC) dan lain sebagainya. Dengan

hampir kejahatan lintas batas negara (TOC) dilakukan di laut atau

menggunakan media laut seperti terjadinya pencurian ikan (illegal fishing),

pencurian kayu (illegal logging), peredaran obat terlarang (illicit drug

trafficking), perdagangan manusia (human trafficking), serta penyelundupan

https://www.bappenas.go.id/files/5115/0460/0330/Laporan_Prakarsa_Strategis_Bidang_Kemariti

man_dan_SDA.pdf pada 28 September 2019 pukul 13.34 WIB 70

Michael Roe. Maritime Governance and Policy –Making: The Need for Process Rather

than Form. The Asian Journal of Shipping and Logistics Vol. 29 No. 2 August 2013 pp. 167-186. 71

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Laporan Prakarsa strategis Kemaritiman

dan SDA. Jakarta, Desember 2016. 14

Page 51: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

37

senjata (arm smuggling).72

Hal tersebut menjadikan keamanan maritim pun

semakin terancam serta perlu adanya tata kelola maritim yang baik guna

untuk meminimalisir terjadinya kejahatan maritim dan meningkatkan

keamanan maritim global.

Selain itu, jika terjadi tata kelola maritim yang buruk hal itu akan

menimbulkan kerugian dimana misalnya pembiayaan global dari tata kelola

yang buruk seperti saja dalam hal penangkapan ikan laut diperkirakan akan

menghabiskan kurang lebih sekitar $50 miliar setahun.73

Hal tersebut belum

diakumulasikan dengan sektor lain serta ditambah kerugian dari terjadinya

kejahatan maritim.

Oleh karena itu, Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum)

dalam hal ini memiliki fokus terhadap tata kelola maritim yang baik dengan

memberikan wadah dan sebagai tempat mengkaji serta membentuk formula

tata kelola maritim yang baik dengan harapan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak terutama negara anggota.74

Dengan posisi sebagai negara

kepulauan dan negara pulau itu pun, negara-negara dalam Forum AIS tersebut

tentu sangat bergantung pada tata kelola maritim yang baik sebagai upaya

untuk mempertahankan dan mencapai kepentingan masing-masing baik

dalam segi ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.

72

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Laporan Prakarsa strategis Kemaritiman

dan SDA. Jakarta, Desember 2016. 8 73

The International Bank for Reconstruction and Development/The World Bank. Laporan

Pembangunan Dunia 2010: Pembangunan dan Perubahan Iklim. Terj. Chriswan Sungkono.

Jakarta: Salemba Empat, 2010. 216 74

CNN Indonesia. Banyak Forum Laut, Inggris Harap Gagasan RI Lebih Konkret.

Kamis, 01 November 2018 23.02 WIB

Page 52: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

38

BAB III

KERJASAMA INDONESIA DALAM FORUM INTERNASIONAL

TENTANG ISU KELAUTAN DAN NEGARA KEPULAUAN

Dalam bab sebelumnya telah dibahas mengenai latar belakang dan

penjelasan apa itu Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) serta fokus

utama dari AIS Forum, yaitu mitigasi perubahan iklim dan manajemen bencana,

tantangan dan peluang ekonomi, penanganan sampah plastik di laut, serta tata

kelola maritim. Selanjutnya pada bab ini akan dijelaskan mengenai beberapa

forum atau kerjasama serupa Archipelagic and Island States Forum yang sama-

sama membahas mengenai isu kelautan dan negara kepulauan, dimana Indonesia

turut aktif di dalamnya.

3.1 ASEAN Maritime Forum (AMF)

Sebagai kawasan dengan luas wilayah lautan yang didominasi oleh lautan,

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) yang merupakan organisasi

kawasan melihat perlu adanya kerjasama dibidang keamanan maritim karena

kawasan Asia Tenggara merupakan jalur laut internasional dan rute perdagangan

yang vital, hal ini pun yang mendasari pembentukan ASEAN Maritime Forum

(AMF).75

Diawali pada KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) ASEAN Ke-9 di Bali

tahun 2003 dan disepakatinya Deklarasi ASEAN Concord II (Bali Concord II)

yang merupakan kesepakatan atau rencana pembentukan ASEAN Community

75

Tabloid Diplomasi. ASEAN Maritime Forum (AMF). Agustus 2010. Diakses dari

http://www.tabloiddiplomasi.org/asean-maritime-forum-amf/ pada 30 September 2019 pukul 16.10

WIB

Page 53: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

39

dengan salah satu pilarnya yaitu mengenai forum keamanan bersama atau politik-

keamanan.76

Selanjutnya pada KKT ASEAN Ke-10 tahun 2004 di Vientiane,

menindaklanjuti Bali Concord II, forum tersebut mengadopsi Rencana Aksi

Komunitas ASEAN (Plan of Action/PoA) dan juga Viantiane Action Program

(VAP) yang merupakan kegiatan jangka menengah periode 2004-2010 untuk

merealisasikan pembentukan Masyarakat Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN

Political-Security Community/APSC) yang salah satu poin didalamnya adalah

mengenai promosi kerjasama keamanan maritim ASEAN melalui pembentukan

ASEAN Maritime Forum (AMF).77

Selanjutnya pada tahun 2006 di Sekretariat ASEAN pada kegiatan

Konferensi Koordinasi Rencana Aksi Komunitas Keamanan ASEAN (ASEAN

Security Community Plan of Action Coordinating Conference/ ASCCO),

Indonesia mengusulkan untuk menyelenggarakan Workshop tentang pembentukan

AMF.78

Tidak hanya itu, Indonesia pada tahun selanjutnya (2007) juga melakukan

Lokakarya Pembentukan AMF di Batam dimana hasil dari lokakarya tersebut

berupa konsep pendirian AMF dan diajukan Indonesia pada ASEAN Senior

76

Tabloid Diplomasi. Konsep Pembentukan ASEAN Maritime Forum. Agustus 2010.

Diakses dari http://www.tabloiddiplomasi.org/konsep-pembentukan-asean-maritime-forum/ pada

30 September 2019 pukul 15.56 WIB 77

Tabloid Diplomasi. Konsep Pembentukan ASEAN Maritime Forum. Agustus 2010 78

Kartinawati. Peran ASEAN Maritime Forum (AMF) dalam Keamanan Perairan di Asia

Tenggara. eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 1 (3): 715-730 ISSN 0000-0000.

ejournal.hi.fisip-unmul.org, 2013.

Page 54: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

40

Officer Meeting (SOM) di Singapura pada Mei 2008.79

Selanjutnya pada tahun

2009, tepatnya pada KTT ASEAN Ke-14 di Cha-am Hua Hin, Vietnam, Indonesia

kembali mengajukan konsep mengenai pembentukan AMF. Hingga pada 28-29

Juli 2010 di Surabaya, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan AMF pertama

dimana AMF merupakan upaya Indonesia untuk mengembangkan pembahasan isu

maritim secara komprehensif di ASEAN.80

Pembentukan ASEAN Maritime Forum (AMF) tertuang dalam blueprint

APSC (2009-2015) dalam butir A.2.5 Mempromosikan Kerja Sama Maritim

ASEAN.81

Adapun tujuan spesifik dibentuknya AMF antara lain adalah:82

1. Mengembangkan kerjasama maritim melalui adanya dialog dan konsultasi

konstruktif mengenai isu-isu kemaritiman yang menjadi kepentingan dan

perhatian bersama serta sejalan dengan ketentuan Hukum Laut Konvensi PBB

tahun 1982 atau United Nations Convention on the Law of the Sea

(UNCLOS) serta perjanjian dan konvensi internasional yang relevan;

2. Mempromosikan dan mengembangkan pemahaman serta pandangan umum

antara negara-negara anggota ASEAN (ASEAN Member States/AMSs)

mengenai isu-isu maritim regional dan global;

3. Sebagai upaya untuk berkontribusi dalam menciptakan atau upaya menuju

Confidence Building Measures (CBM) dan Preventive Diplomacy (PD);

79

Najamuddin Khairur Rijal. Kepentingan Nasional Indonesia dalam Menginisiasi

ASEAN Maritime Forum (AMF). Indonesia Perspective, Vol. 3, No. 2 (Juli-Desember 2018): 159-

179 80

Kementerian Luar Negeri RI. Diplomasi Indoenesia 2010. Januari, 2011. 85 81

Trialen Lumban Gaol. Peran ASEAN Maritime Forum (AMF) dalam Menjaga

Keamanan Maritim (Studi Kasus Perompakan di Perairan Selat Malaka). Jom FISIP Volume4

No. 1 Februari 2017. Hubungan Internasional Universitas Riau, 2017. 82

Tabloid Diplomasi. Konsep Pembentukan ASEAN Maritime Forum. Agustus 2010

Page 55: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

41

4. Mendorong serta meningkatkan kemampuan negara-negara anggota ASEAN

untuk mengelola persoalan mengenai kemaritiman melalui adanya konsultasi

tanpa mengganggu hak-hak, kedaulatan, dan integritas teritorial;

5. Melakukan penelitian kebijakan yang berorientasi pada masalah-masalah

maritim regional yang spesifik serta mempromosikan pembangunan

kapasitas, meningkatkan pelatihan dan kerjasama teknis keselamatan,

keamanan, dan perlindungan lingkungan maritim;

6. Berkontribusi pada pembentukan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN

sebagaimana dimaksud dalam Bali Concord II.

Selanjutnya dengan adanya perluasan peserta dialog, terbentuklah

Expanded ASEAN Maritime Forum (EAMF) dimana merupakan forum dialog

mengenai maritim dengan perluasan peserta dialog yaitu 8 negara Mitra Wicara

ASEAN seperti Amerika Serikat, Australia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT),

Jepang, India, Korea, Rusia, dan Selandia.83

Expanded ASEAN Maritime Forum

(EAMF) dibentuk selang 2 tahun setelah AMF. Dengan adanya perluasan peserta

dialog, EAMF diputuskan menjadi forum dialog untuk Track 1.5 yaitu perpaduan

antara unsur pemerintah dan non-pemerintah seperti akademisi dan sebagainya

yang mana sebelumnya AMF hanya forum dialog antar pemangku kepentingan

atau Track 1.84

83

Dara Yusilawati. Masyarakat ASEAN: Membangun Kiprah Maritim Indonesia di

Kawasan. Masyarakat ASEAN Edisi 14 Desember 2016, ISSN 24601683. Kementerian Luar

Negeri RI, Desember 2016. 84

Dara Yusilawati. Masyarakat ASEAN: Membangun Kiprah Maritim Indonesia di

Kawasan.

Page 56: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

42

Indonesia dalam hal ini memiliki peranan penting terhadap pembentukan

ASEAN Maritime Forum (AMF) yang mana sebagai upaya untuk memajukan

kerjasama dibidang kemaritiman terutama di kawasan ASEAN seperti

peningkatan konektifitas maritim serta sebagai upaya penanggulangan berbagai

ancaman dan kejahatan maritim seperti perompakan, terorisme, penyelundupan

dan perdagangan orang, obat-obatan terlarang dan sumberdaya alam, pencurian

ikan, dan sebagainya.

3.2 Indian Ocean Rim Association (IORA)

Indian Ocean Rim Association (IORA)-for Regional Co-operation (IOR-

ARC) berdiri pada tahun 1997 sebagai asosiasi atau wadah yang menjembatani

terjalinnya sebuah kerjasama antar negara-negara di kawasan lingkar Samudra

Hindia atas inisiasi negara di kawasan tersebut termasuk Indonesia.85

Dibentuknya

IORA dianggap perlu karena melihat bagaimana adanya kebutuhan untuk

menciptakan sebuah institusi regional yang pada tahun 1990an semakin gencar

terjadi serta karena juga posisi strategis dari kawasan Samudra Hindia yang

menjadi pusat arus perdagangan internasional dari Asia ke Eropa maupun

sebaliknya serta menghubungkan tiga benua yaitu Australia, Asia, dan Afrika

termasuk Timur Tengah di dalamnya.86

Selain itu Samudra Hindia memiliki potensi ekonomi dimana merupakan

kawasan yang memberikan pasar besar dengan jumlah penduduk sekitar 2,5 miliar

85

Dion Maulana Prasetya dan Heavy nala Estriani. Diplomasi Maritim Indonesia dalam

Indian Ocean Rim Association (IORA): Peluang dan Tantangan. Insignia Journal of International

Relation Vol. 5, No. 2, November 2018, 96-108 86

Dion Maulana Prasetya dan Heavy nala Estriani. Diplomasi Maritim Indonesia dalam

Indian Ocean Rim Association (IORA): Peluang dan Tantangan.

Page 57: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

43

dengan sekitar 70% perdagangan dunia melewati kawasan ini, memproduksi

sekitar 1/3 produksi tuna dunia, menyimpan sekitar 55% cadangan minyak dunia

dan 40% cadangan gas dunia serta berbagai cadangan mineral yang tentu memiliki

nilai ekonomis tinggi.87

Selanjutnya pada Pertemuan Tingkat Menteri ke-13 di Perth, nama Indian

Ocean Rim Association (IORA)-for Regional Co-operation (IOR-ARC) diubah

guna meningkatkan kesadaran publik bahwa forum ini merupakan wadah

pemersatu negara-negara Samudra Hindia sebagai satu kawasan dan diubah

menjadi Indian Ocean Rim Association (IORA).88

Dengan memanfaatkan laut

sebagai sumber ekonomi bagi negara-negara anggotanya, IORA turut memberikan

wadah sebagai tempat mengembangkan kerjasama di bidang ekonomi dan

perdagangan.

Tujuan utama berdirinya IORA adalah untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi yang berkelanjutan dan seimbang bagi seluruh negara anggota dan

menciptakan landasan yang kuat bagi kerjasama ekonomi regional melalui upaya-

upaya fasilitasi perdagangan dan menghilangkan hambatan-hambatan

perdagangan, selain dalam hal fasilitasi perdagangan kerjasama ini juga memiliki

prioritas dalam hal keselamatan dan keamanan maritim, manajemen perikanan,

87

Tabloid Diplomasi. Indian Ocean Rim Association (IORA) Peran Indonesia

Memperkuat Kerjasama di Kawasan Samudera India. Februari 2015. Diakses dari

http://www.tabloiddiplomasi.org/indian-ocean-rim-association-iora-peran-indonesia-memperkuat-

kerjasama-di-kawasan-samudera-india/ pada 01 Oktober 2019 pukul 00.36 WIB 88

Kementerian Luar Negeri RI. Kerjasama Regional: Indian Ocean Rim Association.

September 2019. Diakses dari https://kemlu.go.id/portal/id/read/167/halaman_list_lainnya/idndian-

ocean-rim-association pada 30 September 2019 pukul 16.53 WIB

Page 58: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

44

manajemen resiko bencana alam, kerjasama akademis dan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta pertukaran kebudayaan dan pariwisata.89

Sebagai forum kerjasama antar negara terbesar di kawasan Samudra

Hindia, IORA terdiri dari 21 negara anggota yaitu Afrika Selatan, Australia,

Bangladesh, Komoros, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia,

Mauritius, Mozambik, Oman, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka,

Tanzania, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Yaman; serta 7 negara mitra dialog

yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, Perancis, dan Republik

Rakyat Tiongkok (RRT).90

Hal ini memperlihatkan kekuatan IORA dimana

separuh dari negara anggota G20 (Group of Twenty) terlibat (Afrika Selatan,

Australia, India, Indonesia, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, RRT, dan

Perancis) dan 4 dari 5 anggota tetap DK PPB (Dewan Keamanan Perserikatan

Bangsa-Bangsa).

Indonesia dalam hal ini turut aktif dalam forum kerjasama IORA, dimana

kawasan Samudra Hindia menjadikan Indonesia secara geografis dan geo-strategis

menjadi sangat penting baik dalam konteks kepentingan ekonomi maupun perihal

pertahanan keamanan global.91

Hingga pada periode 2015-2017, pada Pertemuan

Tingkat Menteri (PTM) IORA Ke-15 di Padang, Indonesia secara resmi

memegang jabatan sebagai Ketua IORA dengan Wakil Ketua dipegang oleh

89

Kementerian Luar Negeri RI. Kerjasama Regional: Indian Ocean Rim Association.

September 2019. 90

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. IORA Masa Depan Ekonomi Dunia.

Diakses dari https://kominfo.go.id/content/detail/9424/iora-masa-depan-ekonomi-

dunia/0/artikel_gpr pada 30 September 2019 pukul 17.25 WIB 91

Tabloid Diplomasi. Indian Ocean Rim Association (IORA) Peran Indonesia

Memperkuat Kerjasama di Kawasan Samudera India. Februari 2015.

Page 59: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

45

Afrika Selatan. Selama masa jabatannya Indonesia menetapkan tema yaitu

“Strengthening Maritime Cooperation in a Peaceful and Stable Indian Ocean”

dan merupakan satu-satunya ketua IORA yang menetapkan tema selama masa

keketuaan.92

Dengan harapan sebagai upaya memperkuat regionalisme dan

kerjasama di kawasan Samudra Hindia.

Kesempatan ini juga dilihat Indonesia sebagai peluang, dimana kawasan

Samudra Hindia menjadi sumber investasi potensial dengan 41% dari seluruh nilai

realisasi investasi atau total nilai mencapai USD 3,05 miliar, Indonesia sebagai

salah satu pusat pariwisata dunia dengan nilai total 146,8 miliar atau sekitar 121,8

juta wisatawan dari negara-negara kawasan Samudra Hindia, serta meningkatkan

pendapatan (surplus) perdagangan Indonesia dengan 14 negara IORA pada tahun

2016.93

Oleh karena itu, IORA menjadi salah satu fokus Indonesia dalam

meningkatkan kerjasama kawasan baik dalam segi ekonomi, politik, maupun

sosial budaya.

Selain itu, peranan Indonesia dalam IORA selama masa ketetuaannya

(2015-2017) yaitu dengan disetujuinya gagasan dan prakarsa strategis Indonesia

antara lain pembentukan IORA Concord sebagai outcome strategis 20 tahun IORA

dan upaya memperkuat regionalisme di kawasan Samudra Hindia serta

penyelenggaraan KTT IORA (one-off) pada Maret 2017, dimana Indonesia

92

Kementerian Luar Negeri RI, Kerjasama Regional: Indian Ocean Rim Association,

September 2019, diakses pada 01 Oktober 2019 pukul 01.11 WIB. 93

Tabloid Diplomasi, Preivous Issue: Inisiatif dan Perkembangan Kerja Sama Ekonomi

dalam Kerangka IORA, Maret 2017, diakses dari http://www.tabloiddiplomasi.org/insiatif-dan-

perkembangan-kerja-sama-ekonomi-dalam-kerangka-iora/ pada 01 Oktober 2019 pukul 01.42

WIB.

Page 60: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

46

menetapkan prioritas dalam hal ini bertujuan untuk memajukan kerjasama dan

penguatan institusi IORA itu sendiri.94

3.3 Pacific Islands Forum (PIF)

Forum Kepulauan Pasifik atau Pacific Islands Forum (PIF) merupakan

sebuah organisasi kawasan negara-negara Pasifik yang di dirikan pada tahun 1971

dengan nama South Pacific Forum (SPF), terdiri dari 18 negara anggota yaitu

Australia, Cook Islands, Federasi Mikronesia, Fiji, Kaledonia Baru, Kiribati,

Nauru, Niue, New Zealand, Palau, Papua New Guinea, Polinesia Prancis,

Republic Marshall Islands, Samoa, Solomon Islands, Tonga, Tuvalu, dan

Vanuatu.95

Forum ini dibentuk sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama di

negara-negara kawasan Pasifik dengan tujuan ekonomi dan politik.

Pada tahun 1989, PIF mulai mengadakan pertemuan rutin yaitu Post

Forum Dialogue (PFD) dimana bertemunya negara anggota PIF dengan negara-

negara mitra dialog di tingkat Menteri, dimana hingga saat ini terdapat 18 mitra

dialog dari PIF yaitu Amerika Serikat, Filipina, India, Indonesia, Italia, Jepang,

Jerman, Kanada, Kuba, Malaysia, Prancis, Republik Korea, Republik Rakyat

China, Spanyol, Thailand, Turki, Uni Eropa, dan United Kingdom.96

Hadirnya

mitra dialog sebagai upaya meningkatkan kerjasama terutama diluar kawasan.

94

Kementerian Luar Negeri RI, Kerjasama Regional: Indian Ocean Rim Association,

September 2019, diakses pada 04 Oktober 2019 pukul 14.02 WIB. 95

Pacific Islands Forum Secretariat, The Pacific Islands Forum, diakses dari

https://www.forumsec.org/who-we-arepacific-islands-forum/ pada 04 Oktober 2019 pukul 23.30

WIB. 96

Pacific Islands Forum Secretariat, The Pacific Islands Forum, pada 04 Oktober 2019

pukul 23.59 WIB.

Page 61: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

47

Selain itu, tujuan kedepan atau visi dari PIF antara lain sebagai upaya

untuk menciptakan perdamaian, harmoni, keamanan, inklusi sosial guna

meningkatkan kesejahteraan, serta kemakmuran di kawasan Pasifik.97

Dimana

pertemuan terbaru PIF, Konferensi Tingkat Tinggi Pacific Islands Forum (KTT

PIF) ke-50 yang diselenggarakan di Funafuti, Tuvalu pada 13-16 Agustus 2019.98

Forum Kepulauan Pasifik (PIF) ke-50 yang diselenggarakan di Tuvalu ini

merupakan sebuah tonggak penting dalam sejarah Kepulauan Pasifik yang mana

akan berdampak pada masa depan geopolitik kompleks Pasifik Selatan terlebih

juga berdampak pada kawasan Indo-Pasifik secara lebih luas.99

Indonesia sendiri telah menjadi mitra dialog PIF sejak tahun 2001, dimana

tidak pernah tidak hadir dalam pertemuan PFD-PIF.100

Keikutsertaan Indonesia

dalam Forum Kepulauan Pasifik atau PIF merupakan sebagai salah satu upaya

Pemerintah Indonesia untuk menempatkan kembali kebijakan luar negeri RI

dengan melakukan pendekatan terhadap negara-negara Pasifik yang mana selama

ini selalu memberi penekanan pada negara-negara ASEAN, negara barat, dan

look east policy, serta untuk meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional

dan menggalang dukungan terhadap Indonesia dalam forum internasional, serta

97

Pacific Islands Forum Secretariat, The Pacific Islands Forum, pada 05 Oktober 2019

pukul 00.16 WIB. 98

Kementerian Luar Negeri RI, Indonesia Perkuat Kerja Sama Perubahan Iklim dengan

Pasifik pada KTT PIF ke-59 di Tuvalu, diakses dari

https://kemlu.go.id/portal/id/read/533/berita/indonesia-perkuat-kerja-sama-perubahan-iklim-

dengan-pasifik-pada-ktt-pif-ke-50-di-tuvalu pada 05 Oktober 2019 pukul 01.20 WIB. 99

Balaji Chandramohan, The Pacific Islands Forum at 50: The evolving geopolitics in the

South Pacific were on full display at the 50th

PIF, 19 Agustus 2019, diakses dari

https://thediplomat.com/2019/08/the-pacific-islands-forum-at-50/ pada 05 Oktober 2019 pukul

01.31 WIB. 100

Kementerian Luar Negeri RI, Kerjasama Regional: Pacific Island Forum (PIF),

diakses dari https://kemlu.go.id/portal/id/read/132/halaman_list_lainnya/pacific-island-forum-pif

pada 05 Oktober 2019 pukul 00.49 WIB.

Page 62: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

48

sebagai upaya untuk mendekatkan diri dengan negara-negara di Kawasan Pasifik

terlebih dalam rangka upaya untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI).101

Indonesia semakin berperan penting bagi Pasifik, namun hal ini terhampat

dimana tantangan yang paling terlihat yaitu adanya kekhawatiran negara-negara

Pasifik terhadap situasi di Papua Barat, yang mana isu Papua Barat menjadi salah

satu isu yang mendapat banyak perhatian dari Forum Kepulauan Pasifik atau

Pacific Islands Forum (PIF).102

Vanuatu, salah satu negara Pasifik yang sangat

vokal terhadap isu Papua Barat bahkan rencananya pertemuan PIF 2020 akan

diadakan di Vanuatu yang mana isu Papua Barat kemungkinan besar akan menjadi

bagian penting dari agenda, meskipun itu negara Pasifik lainnya tidak begitu

vokal dan hanya dengan secara konsisten menyatakan keprihatinan tentang

permasalahan Papua Barat melalui PIF.103

Namun sementara itu, pada KTT PIF ke-50 beberapa isu yang menjadi

perhatian bersama yaitu mengenai keamanan regional, perubahan iklim, dan

keamanan maritim yang mana isu perubahan iklim, isu kelautan, dan bencana

alam tersebut banyak menjadi permasalahan dari negara kepulauan, dimana

negara-negara Pasifik yang notabenenya negara kepulauan dan pulau sangat

rentan terhadap ancaman dan dampak dari terjadinya perubahan iklim yang hal

101

Kementerian Luar Negeri RI, Kerjasama Regional: Pacific Island Forum (PIF),

diakses pada 05 Oktober 2019 pukul 00.59 WIB. 102

Balaji Chandramohan, The Pacific Islands Forum at 50: The evolving geopolitics in the

South Pacific were on full display at the 50th

PIF, 19 Agustus 2019, diakses pada 05 Oktober 2019

pukul 01.53 WIB. 103

Balaji Chandramohan, The Pacific Islands Forum at 50: The evolving geopolitics in the

South Pacific were on full display at the 50th

PIF, 19 Agustus 2019, diakses pada 05 Oktober 2019

pukul 02.03 WIB.

Page 63: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

49

tersebut tentu akan menimbulkan banyak kerugian negara. Oleh karena itu

Indonesia menyatakan sikap dengan bersedia untuk memperjuangkan kepentingan

negara kepulauan pada Konferensi Perubahan Iklim ke-25 (Climate Change

Conference-United Nations Framework Convention on Climate

Change/UNFCCC COP 25) di Santiago, Chile pada Desember 2019 mendatang,

dan juga pada kesempatan yang sama dalam KTT PIF, Pacific Islands Forum

mengesahkan Kainaki II Declaration for Urgent Climate Change Action dan

sepakat untuk menyusun 2050 Strategy for the Blue Pacific Continent.104

Hal

tersebut berguna dan sebagai salah satu upaya untuk menghadapi perubahan iklim

yang saat ini menjadi salah satu ancaman khususnya bagi negara-negara

kepulauan dan seluruh negara secara umum.

3.4 Our Ocean Conference

Our Ocean Conference (OOC) merupakan sebuah konferensi atau

pertemuan yang melibatkan para pimpinan baik dari kalangan pemerintah,

pengusaha, masyarakat sipil, dan lembaga penelitian serta akademisi untuk saling

berbagi pengalaman, mengidentifikasi solusi dan berkomitmen untuk bergerak

bersama-sama demi menciptakan kondisi lautan yang bersih, sehat dan

produktif.105

Dimana semakin hari semakin terasa dampak terjadinya pencemaran

lautan, peningkatan suhu lautan akibat perubahan iklim, pemanfaatan sumber daya

laut yang tidak berkelanjutan menjadikan masa depan lautan sebagai salah satu

104

Kementerian Luar Negeri RI, Indonesia Perkuat Kerja Sama Perubahan Iklim dengan

Pasifik pada KTT PIF ke-59 di Tuvalu, diakses pada 05 Oktober 2019 pukul 02.33 WIB. 105

Our Ocean 2019, diakses dari https://ourocean2019.no/ pada 07 Oktober 2019 pukul

00.40 WIB.

Page 64: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

50

aspek pertumbuhan ekonomi pun semakin mengkhawatirkan, oleh karena itu perlu

adanya tindakan yang kongkrit dari seluruh aspek yang terlibat.

OOC dalam hal ini hadir sebagai salah satu langkah konkret untuk

mengatasi berbagai permasalahan yang ada di laut dengan menghasilkan beberapa

komitmen dan mengambil tindakan sebagai upaya menjaga keberlanjutan laut.

Pada tahun 2014, OOC pertama kali diselenggarakan dan bertempat di

Washington, Amerika Serikat.106

Dimana sejak tahun 2014, OOC telah berhasil

menghasilkan komitmen dan langkah konkret dengan total senilai 18 USD miliar

dolar serta 12,4 juta kilometer persegi kawasan perlindungan laut.107

Oleh karena

itu, tujuan utama dari pelaksanaan OOC adalah sebagai upaya untuk

meningkatkan kolaborasi dan kemitraan antara berbagai pemangku kebijakan dan

kepentingan laut yang di realisasikan dalam bentuk komitmen konkret.108

Konferensi ini mendorong para pemangku kebijakan dan setiap negara

untuk saling terlibat dengan memberikan komitmen konkret serta secara langsung

berkontribusi terhadap upaya global untuk menjaga dan melestarikan kawasan

laut, serta fokus pada kawasan perlindungan laut, perikanan dan pemanfaatan

sumber daya laut yang berkelanjutan, polusi laut, dan dampak perubahan iklim

terhadap lautan.109

Pertemuan OOC rutin diselenggarakan setiap tahunnya sejak

106

CNN Indonesia, Indonesia Tambah Komitmen Baru Soal Lautan, diakses dari

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181031024603-20-342781/indonesia-tambah-

komitmen-baru-soal-kelautan pada 07 Oktober 2019 pukul 00.42 WIB. 107

Indonesia fo Global Justice, OCC 2018, diakses dari http://igj.or.id/wp-

content/uploads/2018/11/OCC-2018.pdf pada 05 Oktober 2019 pukul 02.57 WIB. 108

Indonesia fo Global Justice, OCC 2018. 109

Indonesia fo Global Justice, OCC 2018,

Page 65: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

51

tahun 2014 dan pada tahun 2018 Indonesia dipercaya menjadi negara

penyelenggara yang merupakan pertemuan Our Ocean Conference kelima.

Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar dengan salah satu

fokus untuk memperjuangkan identitas nasional serta kedaulatan dan hak laut baik

melalui kebijakan dalam negeri maupun adanya diplomasi maritim mendapatkan

kesempatan dan dipercaya untuk menjadi negara penyelenggara perhelatan Our

Ocean Conference (OOC) atau OOC kelima pada 29-30 Oktober 2018 di Bali, hal

ini menjadikan Indonesia mendapatkan banyak manfaat sebagai negara tuan

rumah penyelenggara.110

Selain itu juga kesempatan ini sebagai upaya Indonesia

untuk memperlihatkan kepemimpinannya dibidang kelautan dan perikanan

sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Dengan mengusung tema “Our Ocean, Our Legacy”, pada

penyelenggaraan OOC 2018 terdapat enam isu utama kelautan yang dibahas, yaitu

mengenai perlindungan kawasan laut (marine protected areas), perubahan iklim

(climate change), keamanan maritim (maritime security), polusi atau pencemaran

lautan (marine pollution), sistem pancing atau perikanan yang berkelanjutan

(sustainable fisheries), dan meningkatkan sistem ekonomi lautan yang

berkelanjutan (sustainable blue economy).111

OOC 2018 telah menghasilkan 287

110

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Our Ocean Conference 2018, Wujudkan

Kepemimpinan Indonesia di Sektor Kelautan dan Perikanan, 31 Oktober 2018, diakses dari

https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/15223/our-ocean-conference-2018-wujudkan-

kepemimpinan-indonesia-di-sektor-kelautan-dan-perikanan/0/artikel_gpr pada 07 Oktober 2019

pukul 08.41 WIB. 111

Our Ocean 2018, diakses dari https://ourocean2018.org/?l=home pada 07 Oktober 2019

pukul 09.12 WIB.

Page 66: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

52

komitmen konkret baru yang disampaikan oleh sejumlah pemangku kebijakan

baik dari negara, akademisi, sektor swasta maupun pihak lain yang terlibat.112

3.5 Coral Triangle Initiative (CTI)

Coral Triangle Initiative (CTI) merupakan sebuah langkah dan tindak

lanjut dari sebuah gagasan Pemerintah Indonesia yang pada saat itu merupakan

kepemimpinan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), SBY

menyampaikan gagasan tersebut pada tahun 2006 di tengah kegiatan 8th

Convention on Biological Diversity (CBD) yang diselenggarakan di Curitiba,

Brazil.113

Hal tersebut didasari pada keadaan perairan Indonesia serta beberapa

kawasan sekitar (wilayah Indo-Pasifik) yang ditemukan setidaknya terdapat lebih

dari 500 jenis karang, dimana kawasan ini berbentuk segitiga dan mencakup

seluruh atau sebagian wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) enam negara.114

Kawasan ini terdiri dari enam negara yaitu Filipina, Indonesia, Malaysia,

Papua New Guinea, Solomon Islands, dan Timor Leste, dimana kawasan ini

terdapat setidaknya diketahui lebih dari 75% jenis karang, 53% terumbu karang

dunia terdapat di kawasan ini, dengan tersebar lebih dari 3000 jenis ikan,

tersedianya tempat pemijahan dan perkembang biakan ikan tuna yang menopang

industri perikanan jenis ikan tuna terbesar di dunia, dan sebaran hutan bakau

112

CNN Indonesia, Indonesia Tambah Komitmen Baru Soal Lautan. 113

Kementerian Luar Negeri RI, Kerjasama Regional: Coral Triangle Initiave (CTI),

diakses dari https://kemlu.go.id/portal/id/read/136/halaman_list_lainnya/coral-triangle-initiative-

cti pada 07 Oktober 2019 pukul 19.17 WIB. 114

Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security Indonesia, Profil:

Latar Belakang CTI-CFF, diakses dari http://nccctiindonesia.kkp.go.id/?page_id=134 pada 07

Oktober 2019 pukul 19.23 WIB.

Page 67: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

53

terbesar di dunia.115

Hal ini memperlihatkan perlu adanya upaya konservasi di

kawasan segitiga terumbu karang dengan melibatkan keenam negara tersebut

secara langsung.

Gambar 3.1: Peta Kawasan CTI-CFF

Sumber: Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security

Indonesia, Profil: Latar Belakang CTI-CFF.116

Dalam sebuah publikasi berjudul ”Economics of Fisheries and

aquaculture in the Coral Triangle” menyebutkan bahwa kawasan ini memiliki

kontribusi sekitar 10% terhadap pasokan hasil sumber daya laut global yang

merupakan sumber penghidupan bagi sekitar 4,6 juta orang, serta memiliki nilai

115

Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security Indonesia, Profil:

Latar Belakang CTI-CFF. 116

Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security Indonesia, Profil:

Latar Belakang CTI-CFF.

Page 68: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

54

produksi tahunan sebesar USD 10 miliar.117

Oleh karena itu perlu adanya tata

kelola maritim yang baik untuk meningkatkan kualitas lautan dengan mendorong

terciptanya sumber daya alam yang berkelanjutan.

Aktivitas manusia menjadi salah satu penyebab terancamnya ekosistem

laut, dimana sekitar 85% hingga 90% terumbu karang di kawasan segitiga

terumbu karang (Coral Triangle) secara langsung terancam yang mana melebihi

rata-rata global sekitar 60% dengan adanya aktivitas manusia tersebut seperti

terjadinya eksploitasi terhadap penangkapan ikan secara berlebihan dan dengan

cara yang salah, terjadinya polusi baik dari aktivitas di daratan maupun di lautan

secara langsung, serta terjadinya coral bleacing (pemutihan terumbu karang) yang

berbarengan dengan terjadinya kenaikan suhu lautan.118

Kondisi tersebut ditambah

serta meningkatnya kerusakan hutan mangrove yang sekitar 3 hingga 5 kali dari

laju deforestasi, sekitar 29 persen rusaknya padang lamun, ditambah 50 persen

terumbu karang dunia juga rusak, dan kenaikan suhu seperti saat ini diperkirakan

pada tahun 2050 terumbu karang akan musnah.119

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ragam serta kekayaan sumber

daya laut yang melimpah tentu memiliki peranan penting dalam agenda Coral

Triangle Initiative (CTI) yang merupakan inisiasi dari pemerintah Indonesia itu

117

Asian Development Bank, Choral Triangle Initiative Ratified: Nations Come Together

to Establish Regional Secretariat, 30 Mei 2014, diakses dari https://www.adb.org/news/coral-

triangle-initiative-ratified-nations-come-together-establish-regional-secretariat pada 07 Oktober

2019 pukul 20.06 WIB. 118

World Resources Institute, 85% Terumbu Karang di Coral Triangle Tergolong

“Terancam”, 23 April 2013, diakses dari https://www.wri.org/news/2013/04/85-terumbu-karang-

di-coral-triangle-tergolong-“terancam” pada 07 Oktober 2019 pukul 22.46 WIB. 119

Arif Satria, Politik Kelautan dan Perikanan, Catatan Perjalanan Kebijakan Era SBY

hingga Jokowi. 7.

Page 69: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

55

sendiri dengan tujuan untuk meningkatkan kerjasama di kawasan serta sebagai

upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di lautan. Selain itu,

inisiatif dari Indonesia untuk menggagas CTI tidak bisa lepas dari kepentingan

Indonesia sebagai negara kepulauan baik segi kepentingan politik seperti halnya

keamanan maritim, maupun kepentingan ekonomi.

3.6 Kerjasama Bilateral

Kerjasama Indonesia dalam bidang kemaritiman sangat diperlukan

Indonesia yang notabenenya merupakan sebuah negara kepulauan dengan sektor

perikanan dan kelautan dimana merupakan salah satu sektor yang menjadi

prioritas bagi pemerintah Indonesia. Selain beberapa forum dan kerjasama di

bidang kemaritiman dengan berbagai isu kelautan seperti Asean Maritime Forum

(AMF), Indian Ocean Rim Association (IORA), Pacific Islands Forum (PIF) ,

Our Ocean Conference, serta Coral Triangle Initiative (CTI), Indonesia juga

melakukan dan merancang berbagai forum dan kerjasama bilateral untuk

meningkatkan kerjasama di bidang kemaritiman.

Hubungan atau kerjasama Indonesia dengan negara-negara lain dalam

berbagai bidang tidak terkecuali bidang kemaritiman tentu sudah dimulai sejak

Indonesia merdeka, dimana hingga saat ini Indonesia telah menjalin kerjasama

bilateral dengan 162 negara dan satu wilayah khusus yang berupa non-self

governing territory dengan berbagai isu, salah satunya isu kelautan.120

Dengan

120

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Kerjasama Bilateral, diakses dari

https://kemlu.go.id/portal/id/page/22/kerja_sama_bilateral pada 08 Oktober 2019 pukul 14.46

WIB.

Page 70: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

56

dilakukannya kerjasama antarnegara serta diplomasi dibidang kelautan yang

dilakukan antarnegara tentu sebagai salah satu upaya Indonesia untuk menangani

berbagai isu tentang kelautan seperti kejahatan di laut baik perompakan, illegal

fishing, perdagangan illegal, maupun berbagai permasalahan yang terjadi di lautan

lainnya.

Beberapa kerjasama bilateral di bidang kemaritiman yang dilakukan

Indonesia antara lain yaitu Indonesia-Japan Maritime Forum (IJMF) yang

merupakan sebuah forum kerjasama bidang maritim antara Indonesia dengan

Jepang yang bersifat strategis antara kedua negara dengan pembahasan mengenai

kerjasama dalam hal keamanan dan keselamatan maritim, tujuan pembangunan

infrastruktur maritim dan meningkatkan perekonomian, serta industri perikanan

dan perkapalan antar kedua negara.121

Pertemuan antara kedua negara sudah

dilakukan sejak lama namun pembentukan IJMF itu sendiri dibentuk melalui

penandatanganan Memorandum Kerjasama Pembentukan IJMF (Memorandum of

Cooperation to Establish Indonesia-Japan Maritime Forum) yang ditandatangani

oleh Luhut Panjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Fumio

Kishida, Menteri Urusan Luar Negeri Jepang pada 21 Desember 2016.122

Selain itu sebelumnya, pada 24 Oktober 2015, Indonesia dan Amerika

Serikat saling menyepakati dan menandatangani Nota Kesepahaman Kerjasama di

Bidang Maritim (Memorandum of Understanding on Maritime Cooperation) yang

121

Prashanth Parameswaran, Japan and Indonesia: A New Maritime Forum?, 24 Maret

2015 diakses dari https://thediplomat.com/2015/03/japan-and-indonesia-a-new-maritime-forum/

pada 08 Oktober 2019 pukul 15.31 WIB. 122

Humas Kemenko Kemaritiman, Indonesia-Jepang Bentuk Indonesia-Japan Maritime

Forum, 21 Desember 2016, diakses dari https://maritim.go.id/indonesia-jepang-bentuk-indonesia-

japan-maritime-forum/ pada 08 Oktober 2019 pukul 15.36 WIB.

Page 71: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

57

merupakan salah satu bagian dari Kemitraan Strategis Amerika Serikat-Indonesia

sebagai upaya untuk mendukung kepentingan masing-masing, perlindungan

terhadap kawasan laut, dan promosi pembangunan berkelanjutan di sektor

kelautan dengan beberapa inisiasi utama yaitu melindungi masyarakat pesisir dan

perikanan, memberantas tindakan pencurian ikan atau Illegal, Unreported, and

Unregulated (IUU) Fishing, memperluas kerjasama ilmu pengetahuan dan

teknologi bidang kelautan, meningkatkan keamanan laut dan pelabuhan,

mempromosikan upaya terciptanya kegiatan ramah lingkungan dan pertumbuhan

ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan keadilan dan membantu korban kerja

paksa dalam industri makanan laut, serta upaya membantu dan melindungi

pergerakan migrasi yang tidak wajar.123

Sejalan dengan Jepang dan Amerika Serikat, pada 29 Maret 2017 dalam

kunjungan kenegaraan Presiden Perancis Francois Hollande ke Indonesia,

Indonesia dan Perancis masing-masing bertekad untuk saling meningkatkan dan

memperkuat kemitraan strategis kedua negara dengan melalui pengembangan

kerjasama dalam bidang kemaritiman.124

Kerjasama bilateral ini selain fokus

terhadap perikanan, transportasi dan logistik, pembuatan kapal, pelayanan

kelautan dan pelabuhan, sumber daya dan energi kelautan dan lepas pantai,

perubahan iklim, serta pariwisata, kerjasama ini juga sebagai upaya untuk

123

U.S. Embassy & Consulates in Indonesia, Fact Sheet: U.S.-Indonesia Maritime

Cooperation, 25 Oktober 2015, diakses dari https://id.usembassy.gov/our-relationship/policy-

history/embassy-fact-sheets/fact-sheet-u-s-indonesia-maritime-cooperation/ pada 09 Oktober 2019

pukul 00.13 WIB. 124

Kementerian Luar Negeri RI, Pernyataan Bersama Oleh Republik Indonesia dan

Republik Perancis Mengenai Kerjasama Maritim, 29 Maret 2017, diakses dari

https://kemlu.go.id/portal/id/read/277/view/pernyataan-bersama-oleh-republik-indonesia-dan-

republik-perancis-mengenai-kerjasama-maritim pada 09 Oktober 2019 pukul 12.59 WIB.

Page 72: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

58

meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan serta pembangunan blue

economy yang merupakan keinginan dan prioritas dari kedua negara.125

Dimana

kedua negara juga sepakat untuk melakukan pertemuan rutin untuk

menindaklanjuti kerjasama ini.

Sebagai gambaran lain, Indonesia juga melakukan kerjasama bilateral

lainnya dalam bidang kemaritiman dengan Korea Selatan yang fokus terhadap

pengembangan riset dan teknologi kelautan dengan didirikannya Pusat Penelitian

dan Kerjasama Teknologi Kelautan (Marine Technology Cooperation Research

Center disingkat MTCRC) pada tahun 2018.126

Sementara itu dengan India yang

merupakan sama-sama negara maritim, kedua negara sepakat untuk

menyelenggarakan Pertemuan Joint Task Force antara RI dan India sebagai upaya

meningkatkan kerjasama maritim antar kedua negara dan berusaha untuk

mempercepat penyelesaian batas maritim di Zona Ekonomi Eksklusif kedua

negara.127

Bahkan pada tahun 2017, Direktorat Kerja Sama Teknik Kementerian Luar

Negeri dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Ambon

menyelenggarakan International Training on Fisheries for African and Middle

East Countries, dengan menggandeng 12 negara sahabat dari Afrika dan Timur

125

Kementerian Luar Negeri RI, Pernyataan Bersama Oleh Republik Indonesia dan

Republik Perancis Mengenai Kerjasama Maritim. 126

Biro Perencanaan dan Informasi Menko Kemaritiman, Pengembangan Riset dan

Teknologi Kelautan melalui Kerja Sama Bilateral RI-Republik Korea, 23 Agustus 2019, diakses

dari https://maritim.go.id/pengembangan-riset-teknologi-kelautan-melalui-kerja-sama-bilateral/

pada 09 Oktober 2019 pukul 14.40 WIB. 127

Kementerian Luar Negeri RI, Indonesia-India Dorong Kerja Sama Ekonomi dan

Maritim, 06 September 2019, diakses dari https://kemlu.go.id/portal/id/read/579/view/indonesia-

india-dorong-kerja-sama-ekonomi-dan-maritim pada 09 Oktober 2019 pukul 14.46 WIB.

Page 73: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

59

Tengah.128

Oleh karena itu, kerjasama bilateral Indonesia dalam bidang

kemaritiman tidak hanya dengan satu-dua negara karena mengingat Indonesia

merupakan negara kepulauan dengan sektor perikanan dan kelautan yang menjadi

salah satu prioritas Pemerintah Indonesia.

128

Pemerintah Republik Indonesia & Japan International Cooperation Agency (JICA),

Laporan Tahunan: Kerja Sama Selatan-Selatan Indonesia 2017, ISBN 978-602-73578-4-6,

(Indonesia, 2018), 16-17.

Page 74: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

60

BAB IV

URGENSI KERJASAMA INDONESIA DENGAN UNITED NATIONS

DEVELOPMENT PROGRAMME (UNDP) DALAM MENGINISIASI

TERBENTUKNYA AIS FORUM

Untuk menganalisa urgensi kerjasama Indonesia dengan United Nations

Development Programme (UNDP) dalam menginisiasi terbentuknya Archipelagic

and Island States (AIS) Forum tahun 2017-2018, penelitian ini menggunakan

pendekatan Diplomasi Maritim, Kepentingan Nasional serta konsep Blue

Economy. Dalam bab ini penulis berharap dapat menjelaskan apa urgensi dan

kepentingan Indonesia dengan dibentuknya Archipelagic and Island States Forum

(AIS Forum) melalui program yang diinisiasi oleh Indonesia dengan United

Nations Development Programme (UNDP).

4.1 Langkah Konkret AIS Forum dan Respon Negara Partisipan terhadap

Pembentukan AIS Forum

Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) dideklarasikan

pembentukannya pada tanggal 01 November 2018 saat Pertemuan Tingkat Pejabat

Tinggi di Manado, sebagai komitmen bersama negara-negara kepulauan dan

negara pulau dalam melakukan kerjasama untuk mengatasi berbagai tantangan

yang sering dialami oleh negara kepulauan dan pulau seperti adaptasi dan mitigasi

terjadinya perubahan iklim dan bencana, sampah plastik laut, tata kelola maritim

yang baik, dan upaya menggalakkan pengembangan ekonomi biru yang

Page 75: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

61

berkelanjutan.129

Beberapa tantangan tersebut akan mengancam terutama bagi

negara-negara kepulauan dan negara pulau yang sangat rentan terhadap dampak

perubahan iklim seperti meningkatnya volume air laut, rusaknya ekosistem lautan

disebabkan oleh sampah plastik di laut, serta menurunnya jumlah ikan dan

beberapa sektor ekonomi kelautan lainnya apabila tidak ada upaya melakukan

ekonomi biru yang berkelanjutan dan tata kelola maritim yang baik.

Dalam pembentukan AIS Forum, Pemerintah Indonesia tidak lepas dari

kerjasama dengan UNDP dimana seperti yang dikatakan oleh Christophe Bahuet

selaku Direktur UNDP Indonesia bahwasanya AIS Forum diharapkan akan

memberikan inisiatif dan inovasi melalui para negara anggota dan untuk negara

anggota dengan berfokus terhadap solusi-solusi pembangunan yang praktikal serta

akan turut memberikan kontribusi terhadap SDGs atau Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan.130

Terutama dalam tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 13

mengenai perubahan iklim dan mitigasi bencana serta nomor 14 mengenai

konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut, samudra, dan maritim secara

berkelanjutan.

Namun, AIS Forum bukan merupakan satu-satunya forum yang membawa

topik mengenai isu kelautan. Banyak forum atau kerjasama internasional serupa

129

Luhut Pandjaitan dan Christophe Bahuet, Archipelagic and Island States Forum:

Indonesia‟s pivotal role, Academia; opinion, diakses dari

https://www.thejakartapost.com/academia/2018/11/02/archipelagic-and-island-states-forum-

indonesias-pivotal-role.html#_=_ pada 18 Oktober 2019 pukul 12.46 WIB. 130

UNDP Indonesia. Archipelagic and Island States Ministers Reach a Milestone with

Declaration on Sustainable Ocean Climate Actions. 2018. Diakses dari

https://www.id.undp.org/content/indonesia/en/home/presscenter/pressreleases/2018/9/archipelagic-

and-island-states-ministers-reach-a-milestone-with-.html pada 11 Desember 2019 pukul 00.07

WIB

Page 76: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

62

yang mengangkat isu kelautan, seperti ASEAN Martitim Forum (AMF) sebagai

salah satu komitmen dari negara-negara di kawasan ASEAN terhadap isu kelautan

dan berbagai permasalahan di dalamnya, Indian Ocean Rim Association (IORA)

yang merupakan wadah terjalinnya kerjasama antara negara-negara di kawasan

Samudra Hindia, Our Ocean Conference dan Coral Triangle Initiative (CTI),

serta Pacific Islands Forum (PIF) dengan mayoritas kawasan terdiri dari negara

kepulauan dan tentu isu kelautan tidak bisa terlepas dari salah satu fokus dari PIF.

Dimana Indonesia pun ikut turut dan terlibat dalam beberapa forum kelautan

tersebut.

Dengan pembentukan AIS Forum di tengah keberadaan inisiatif forum

atau kerjasama internasional lainnya tentu menghadirkan pertanyaan mengenai

urgensi serta bagaimana AIS Forum bisa bertahan dan memberikan banyak

manfaat terhadap negara anggota atau negara partisipan. Karena sebagai salah satu

contohnya tidak jauh dari berdirinya sekretariat AIS Forum berdiri juga gedung

sekretariat Coral Triangle Initiative (CTI) dengan kondisi yang terbelengkalai,

CTI sendiri merupakan bentuk inisiatif dari Filipina, Indonesia, Malaysia, Papua

New Guinea, Solomon Islands, dan Timor Leste sebagai upaya untuk melakukan

kerjasama dalam hal isu kelautan khususnya dalam konservasi terumbu karang.131

Hal tersebut memperlihatkan forum yang digagas oleh enam negara di kawasan

coral triangle ini belum mendapatkan perhatian lebih dari negara anggota.

131

CNN Indonesia. Banyak Forum Laut, Inggris Harap Gagasan RI Lebih Konkret. (Kamis,

01 November 2018 23.02 WIB). Diakses dari

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20181101211629-106-343368/banyak-forum-laut-

inggris-harap-gagasan-ri-lebih-konkret pada 20 Oktober 2019 pukul 22.59 WIB.

Page 77: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

63

Inggris dan Singapura turut memberikan pernyataan terhadap berdirinya

AIS Forum, dimana keduanya merupakan juga anggota dari AIS Forum.

Sebagaimana yang di laporkan oleh CNN Indonesia, Manajer Kebijakan Maritim

Internasional Kementerian Luar Negeri Inggris, Adrian Jones pada Pertemuan

Tingkat Menteri AIS Forum 01 November 2018 di Manado mengatakan bahwa:132

“Sudah banyak inisiatif internasional kelautan, cara agar forum ini

membawa perubahan adalah dengan fokus pada hal konkret, praktis,

sehingga dapat menambah nilai dari forum yang sudah ada, Inggris juga

anggota commonwealth. Secara internasional, kami harus

mempertimbangkan praktik mana yang lebih baik, tapi bukan berarti kami

tidak mau berbagi. Semuanya juga sangat penting bagi Inggris yang

memiliki teritori pulau yang tersebar hingga ke Karibia. Kedepannya, kita

harus bisa mengidentifikasi area spesifik yang bisa ditambahkan nilainya

oleh AIS Forum,” (https://www.cnnindonesia.com)

Sebagaimana yang dikatakan oleh Adrian Jones, sebagai anggota

commonwealth juga Inggris tentu memiliki pertimbangan lebih terhadap

kebijakan-kebijakan yang ada di commonwealth. Selain itu, seperti halnya Inggris,

Singapura juga mengatakan dengan banyaknya inisiatif forum atau kerjasama

internasional mengenai isu kelautan, berharap AIS Forum memberikan aksi nyata

bagi negara anggota.133

Semua negara anggota tentu menaruh harapan baru

terhadap berdirinya AIS Forum dengan bersama-sama menjalin kerjasama untuk

menghadapi beberapa tantangan global dan fokus terhadap komitmen bersama

dalam hal isu kelautan.

Hingga saat ini, AIS Forum sudah berjalan hampir 1 tahun sejak di

deklarasikan. Dimana beberapa agenda yang dilakukan oleh AIS Forum antara

132

CNN Indonesia. Banyak Forum Laut, Inggris Harap Gagasan RI Lebih Konkret. 133

CNN Indonesia. Banyak Forum Laut, Inggris Harap Gagasan RI Lebih Konkret.

Page 78: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

64

lain, Innovation and Business Expo yang mana sebagai langkah kerjasama antar

komunitas bisnis ekowisata dengan memberikan fasilitas untuk investasi menuju

bisnis ekowisata kelautan dengan berbagai kegiatan salah satunya yaitu pameran

dan peluncuran produk, selain itu agenda lain dari AIS Forum yaitu Marine

Ecotourism Conference sebagai platform negara-negara peserta AIS Forum untuk

bertukar wawasan tentang penerapan ekonomi biru dan fokus AIS Forum

lainnya.134

Pertemuan Tingkat Menteri dan Pejabat Senior (Ministerial & Senior

Official Meeting) juga merupakan salah satu agenda tahunan AIS Forum, dimana

pada tahun 2019 akan dilaksanakan bersamaan dengan AIS SBS (Startup and

Business Summit) 2019 pada 30 Oktober hingga 01 November 2019 di Manado,

Sulawesi Utara, Indonesia.135

AIS SBS 2019 mengangkat tema “Natural Beauty

and Prosperity: Marine Ecotourism opportunity” yang sekaligus merupakan

sebagai ajang pertemuan tingkat menteri AIS Forum yang ke-2 dan Pertemuan

Tingkat Pejabat Senior (Senior Official Meeting) AIS Forum ke-4.136

AIS SBS (Startup and Business Summit) 2019 merupakan salah satu

bentuk upaya untuk mewujudkan tujuan AIS Forum sebagai wadah negara-negara

kepulauan dan negara pulau untuk menghadapi berbagai tantangan. Pelaksanaan

AIS SBS 2019 memberikan manfaat dengan memperkuat kerjasama antara

pemangku kepentingan negara-negara peserta AIS Forum terutama dalam bisnis

134

AIS Forum, Event Agenda, diakses dari https://www.aisforum.org/ais-sbs-agenda pada

18 Oktober 2019 pukul 01.59 WIB. 135

AIS Forum, AIS Startup and Business Summit 2019, diakses dari

https://www.aisforum.org/aboutsbs pada 18 Oktober 2019 pukul 02.20 WIB. 136

AIS SBS 2019 Documents, AIS SBS 2019 Concept Note, diakses dari

https://www.aisforum.org/aissbs-docs pada pada 18 Oktober 2019 pukul 03.05 WIB.

Page 79: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

65

ekowisata kelautan, menciptakan peluang business transactions antara peserta

AIS SBS 2019 yang terdiri dari bisnis multi-nasional, lembaga keuangan, dan

investor di negara-negara peserta AIS Forum, dan sebagai wadah pertukaran

informasi dan pengetahuan serta upaya meningkatkan kualitas sumber daya

manusia dimana hal tersebut akan turut mendorong terciptanya industri ekowisata

kelautan berbasis lingkungan di negara-negara peserta AIS Forum.137

Pada pertemuan tingkat menteri AIS Forum yang ke-2 ini, terdapat 25

negara partisipan serta beberapa organisasi multilateral seperti Melanesian

Spearhead Group, Pacific Islands Development Forum (PIDF), dan World

Tourism Organization (UNWTO).138

Dalam pertemuan tersebut setiap perwakilan

memaparkan pandangan terhadap tema yang diangkat dalam pertemuan serta

saling memberikan inisiatif dan inovasi terhadap fokus yang sedang menjadi

perhatian dari AIS Forum terlebih mengenai komitmen setiap negara untuk

memerangi perubahan iklim dan menciptakan kelestarian lautan.139

Sektor

kelautan dan maritim bagi negara-negara kepulauan dan negara pulau tentu

menjadi prioritas, dimana dalam hal ini lautan menjadi salah satu aset penting bagi

negara-negara tersebut seperti halnya perikanan dan ekowisata kelautan. Oleh

karena itu penting bagi negara-negara tersebut untuk menjaga ekosistem lautan

agar tidak rusak.

137

AIS Forum, AIS Startup and Business Summit 2019. 138

AIS Forum. Island States Pledge Sustainable Solutions. Di terbitkan di The Jakarta Post

pada Rabu, 02 November 2019. Diakses dari https://www.aisforum.org/aisnews/ri-island-states-

pledge-sustainable-solutions pada 11 Desember 2019 pukul 02.50 WIB. 139

Apriza Pinandita. RI, Island States Pledge Sustainable Solutions. The Jakarta Post: 02

November 2019. Diakses dari https://www.thejakartapost.com/news/2019/11/02/ri-island-states-

pledge-sustainable-solutions.html#_=_ pada 11 Desember 2019 pukul 02.28 WIB.

Page 80: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

66

Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan, memang sepatutnya turut aktif

dalam berbagai forum atau kerjasama internasional yang membahas dan

mengangkat isu mengenai kelautan. Oleh karena itu Indonesia menginisiasi

terbentuknya AIS Forum bersama United Nations Development Programme

(UNDP). Karena melihat pentingnya pengelolaan sumber daya laut yang

berkelanjutan untuk membangun negara yang tangguh, pembentukan AIS Forum

oleh Indonesia bersama UNDP juga sebagai upaya untuk mencapai Tujuan

Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), nomor

13 tentang perubahan iklim dan mitigasi bencana serta nomor 14 tentang menjaga

ekosistem laut atau melindungi kehidupan di bawah air dengan melestarikan

sumber daya samudra, laut, dan bahari.140

Dimana kedua SDGs tersebut juga

masuk kedalam fokus utama dari AIS Forum.

Terciptanya inovasi dan inisiatif sangat dibutuhkan dalam pengelolaan

sumber daya alam lingkungan dalam hal ini lautan yang mana menjadi salah satu

sektor penting terhadap keberlangsungan beberapa negara seperti negara

kepulauan dan negara pulau. oleh karena itu juga, sejalan dengan fokus utama dari

AIS Forum UNDP berkomitmen untuk berjalan bersama-sama dengan Pemerintah

Indonesia untuk mewujudkan tujuan baik dari UNDP dengan SDGs-nya maupun

dari Pemerintah Indonesia sendiri.

140

Luhut Pandjaitan dan Christophe Bahuet, Archipelagic and Island States Forum:

Indonesia‟s pivotal role, Academia; opinion, diakses dari

https://www.thejakartapost.com/academia/2018/11/02/archipelagic-and-island-states-forum-

indonesias-pivotal-role.html#_=_ pada 21 Oktober 2019 pukul 01.25 WIB.

Page 81: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

67

4.2 Kepentingan Nasional Indonesia

Indonesia mengisiniasi program Archipelagic and Island States Forum

(AIS Forum) melalui kerjasama dan dukungan penuh dari United Nations

Development Programme (UNDP) tentu dengan beberapa pertimbangan

sebelumnya. Salah satunya seberapa penting program ini diselenggarakan dan

manfaat serta hasil yang didapat oleh negara partisipan dan khususnya bagi

Indonesia sebagai negara yang menginisiasi dan menyelenggarakan program ini.

Terbentuknya AIS Forum tentu akan membutuhkan banyak modal baik dana

secara langsung maupun usaha melalui komitmen bersama negara partisipan

untuk menjalankan program-program yang direncanakan.

Sebagai negara yang menginisiasi AIS Forum, Pemerintah Indonesia

memberikan suntikan dana kepada AIS Forum sebesar USD 1 juta atau setara

dengan Rp14 miliar dengan harapan menarik lebih banyak investasi asing ke

Indonesia serta membuka akses pasar baru bagi produk Indonesia.141

Oleh karena

itu, tentu ada kepentingan yang melatarbelakangi keputusan Indonesia dalam

menginisiasi program AIS Forum yang merupakan salah satu bagian dari

kebijakan luar negeri Indonesia. Merujuk pada Hans J. Morgenthau dalam

bukunya yang berjudul Politics Among Nations, kepentingan nasional merupakan

sebuah upaya negara untuk melindungi identitas nasional baik dari sisi wilayah

141

CNN Indonesia, Pemerintah Donasi Rp14 M ke AIS, Akses Pasar Makin Terbuka, 22 Juli

2019 pukul 11.51 WIB, diakses dari https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190722091438-

92-414252/pemerintah-donasi-rp14-m-ke-ais-akses-pasar-makin-terbuka pada 12 Oktober 2019

pukul 02.10 WIB.

Page 82: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

68

atau teritorial, identitas politik, maupun identitas kultural seperti tradisi, norma,

dan sejarah dari upaya gangguan dari bangsa atau negara lain.142

Dengan menggunakan pendekatan Diplomasi Maritim, Kepentingan

Nasional serta konsep Blue Economy, analisis mengenai urgensi dan kepentingan

kerjasama Indonesia dan United Nations Development Programme (UNDP)

dalam mengisiniasi program Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum)

dalam bab ini akan dianalisa mengenai visi Indonesia dalam Poros Maritim Dunia

yang merupakan implementasi dari diplomasi maritim, kepentingan nasional

Indonesia yang salah satunya yaitu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI), dan ekonomi lingkungan kelautan Indonesia sebagai

implementasi dari konsep blue economy.

4.2.1 Visi Poros Maritim Dunia

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan terbesar di dunia

dengan wilayah lautan yang jauh lebih luas daripada wilayah daratan yang

mana memiliki posisi strategis di kawasan. Posisi strategis Indonesia

tergambar pada letak geografisnya dimana berada di antara dua benua (Asia

dan Australia) serta dua samudra (Hindia dan Pasifik) yang mana

memungkinkan menjadi persimpangan lalu lintas dunia dan poros

persilangan jalur perekonomian dunia, yaitu jalur antara perdagangan

negara-negara industri dan negara-negara yang sedang berkembang.143

142

Hans J. Morgenthau. Politik Antar Bangsa (Politics Among Nations). Jakarta: Yayasan

Pustaka Obor Indonesia, 2010. 143

KBRI Kazakhstan Merangkap Republik Tajikistan, Kementerian Luar Negeri RI,

Geografi Indonesia, diakses dari https://kemlu.go.id/astana/id/pages/geografi/41/etc-menu pada 18

Oktober 2019 pukul 08.17 WIB.

Page 83: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

69

Terlebih Samudra Hindia merupakan pusat persaingan antara negara-negara

nuklir yaitu India, Amerika Serikat, dan China.144

Berdasarkan posisi strategis tersebut wajar apabila Indonesia

mempunyai kepentingan fundamental dalam hal penguasaan dan

pemanfaatan wilayah lautan, mempertahankan serta membentuk identitas

dan budaya maritim yang kuat, dan juga memanfaatkan posisi strategis

sebagai upaya untuk menciptakan kemaslahatan dan keamanan di

kawasan.145

Posisi strategis Indonesia tersebut akan memberikan pengaruh

terhadap stabilitas ekonomi, politik, sosial-budaya, dan keamanan baik

dalam ruang lingkup regional maupun internasional.

Sebagai negara kepulauan, wilayah perairan, selat, dan lautan di

antara pulau-pulau Indonesia adalah sebuah satu kesatuan yang menjadi

pemersatu bukan sebuah batas atau pemisah dari belasan ribu pulau-pulau

yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu, sebagai bangsa

maritim, Indonesia sadar akan tuntutan dan kebutuhan dalam meningkatkan

visi kelautan, dimana visi kelautan tersebut tertuang dalam visi Indonesia

sebagai negara Poros Maritim Dunia (PMD) yaitu berupaya memposisikan

Indonesia sebagai negara maritim yang berdaulat, maju, mandiri, kuat, serta

144

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Laporan Kinerja (LAKIP) 2018,

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, 2018. 145

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun

2017: Kebijakan Kelautan Indonesia, (Jakarta: Kemenko Kemaritiman, 2017), diakses dari

https://maritim.go.id/konten/unggahan/2017/07/Kebijakan_Kelautan_Indonesia_-_Indo_vers.pdf

pada 11 Oktober 2019 pukul 23.50 WIB.

Page 84: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

70

memberikan kontribusi aktif dan positif bagi keamanan dan perdamaian

kawasan serta dunia internasional sesuai dengan kepentingan nasional.146

Poros Maritim Dunia merupakan sebuah gagasan strategis untuk

menjamin adanya perkembangan dalam hal industri perikanan dan

perkapalan, konektifitas antar pulau dengan meningkatkan infrastruktur dan

transportasi laut, serta keamanan maritim.147

Dimana kebijakan Poros

Maritim Dunia tersebut merupakan bagian dari Nawacita atau 9 prioritas

pembangunan Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Joko widodo,

sebagaimana pidato Presiden Joko Widodo saat pertama kali dilantik

sebagai Presiden Republik Indonesia tahun 2014:148

“Kita harus bekerja dengan sekeras-kerasnya untuk mengembalikan

Indonesia sebagai negara maritim. Samudra, laut, selat, dan teluk

adalah masa depan peradaban kita. Kita telah terlalu lama

memunggungi laut, memunggungi samudra, memunggungi selat dan

teluk,” (https://kkp.go.id)

Posisi geografis strategis Indonesia yang di antara dua benua dan dua

samudra serta menjadi alur pelayaran laut dunia yang penting menjadikan

Indonesia mendapatkan keuntungan serta dapat memanfaatkan posisi

tersebut guna untuk mewujudkan visi Poros Maritim Dunia. Sebagaimana

dalam UU No 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, untuk mewujudkan misi Indonesia

146

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun

2017: Kebijakan Kelautan Indonesia. 147

Kementerian Sekretariat Negara RI, Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia, 13

November 2015, diakses dari http://presidenri.go.id/berita-aktual/indonesia-sebagai-poros-

maritim-dunia.html pada 21 Oktober 2019 pukul 01.54 WIB. 148

Andre Notohamijoyo, Reaktualisasi Poros Maritim, Kementerian Kelautan dan

Perikanan RI, 30 Mei 2019, diakses dari https://kkp.go.id/artikel/11073-reaktualisasi-poros-

maritim pada 21 Oktober 2019 pukul 02.16 WIB.

Page 85: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

71

sebagai negara maritim yang berdaulat, maju, mandiri, kuat, serta

menciptakan keamanan dan perdamaian kawasan dengan berbasis

kepentingan nasional, perlu adanya arah kebijakan pembangunan, yaitu:149

1. Membangkitkan wawasan dan budaya bahari;

2. Meningkatkan dan menguatkan peran SDM (Sumber Daya Manusia)

di bidang kelautan;

3. Menetapkan wilayah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),

aset dan hal-hal terkait di dalamnya termasuk kewajiban yang telah

digariskan oleh hukum laut UNCLOS 1982;

4. Melakukan pengamanan wilayah kedaulatan yurisdiksi dan aset

NKRI;

5. Mengembangkan industri kelautan secara sinergi, optimal dan

berkelanjutan;

6. Mengurangi dampak bencana pesisir dan pencemaran lautan; dan

7. Meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin di kawasan pesisir.

Dengan adanya rancangan dan visi jangka panjang serta indikator

yang jelas dan terukur, untuk membangun Poros Maritim Dunia, disusunnya

roadmap (peta jalan) seperti yang digambarkan oleh Mantan Deputi Meneg

PPN/Kepala BAPPENAS Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Hidup, Endah Murniningtyas dalam Ringkasan Laporan: Prakarsa Strategis

149

Endah Murniningtyas, Ringkasan Laporan: Prakarsa Strategis Optimalisasi

Pemanfaatan Potensi Kelautan Menuju Terwujudnya Indonesia Sebagai Poros Maritim, (Jakarta:

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumberdaya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan

Nasional/BAPPENAS, Januari 2016).

Page 86: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

72

Optimalisasi Pemanfaatan Potensi Kelautan Menuju Terwujudnya Indonesia

Sebagai Poros Maritim, sebagaimana tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1: Roadmap Menuju Poros Maritim

Tahun Capaian

2020

1. PDB (Produk Domestik Bruto) ekonomi kelautan dan kemaritiman

20% dari PDB (11,8 pada tahun 2012).

2. Tol laut dan industri maritim, dengan 24 pelabuhan, 5 hub, 19 feeder

berfungsi penuh serta daya tampung pelabuhan nasional sekitar 30

juta TEUS (2012: 12 juta TEUS).

2030

1. PDB ekonomi kelautan dan kemaritiman 25-30% dari PDB.

2. Biaya logistik di wilayah Indonesia rata-rata 1,25x Jakarta-

Singapura (saat ini 7,5x).

3. Indonesia memiliki 1-2 Kota Bandar Dunia.

4. Riset Laut: kerjasama riset internasional 1x per tahun.

5. Kesatuan sistem pertahanan nasional dan pemisahan pengawalan

sipil dan pengawasan militer.

2045

1. PDB ekonomi kelautan dan kemaritiman 35-40% dari PDB.

2. Biaya logistik di wilayah Indonesia sama dengan Jakarta-

Singapura.

3. Perusahaan pelayaran nasional sudah menguasai 100% pelayaran

dalam negeri.

Page 87: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

73

4. Ekspedisi laut lepas (high seas) dan Antariksa untuk eksplorasi hak

kepentingan.

Sumber: Endah Murniningtyas, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumberdaya Alam

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, Januari 2016.150

Sebagai upaya untuk menuju negara Poros Maritim Dunia, secara

garis besar Indonesia dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo

mendorong pilar utama dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai

negara poros maritim dunia, pilar pembangunan poros maritim tersebut

yaitu mencakup pembangunan kembali budaya maritim Indonesia dengan

meningkatkan kesadaran dan semangat masyarakat, berkomitmen untuk

menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun

kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan

menempatkan nelayan sebagai pilar utama melalui pengembangan sumber

daya manusia, komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan

konektivitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik,

industri perkapalan, dan juga pariwisata maritim, memperkuat diplomasi

maritim dengan menggandeng mitra Indonesia untuk bekerjasama dalam

bidang kelautan dan membangun kekuatan pertahanan maritim.151

150

Endah Murniningtyas, Ringkasan Laporan: Prakarsa Strategis Optimalisasi

Pemanfaatan Potensi Kelautan Menuju Terwujudnya Indonesia Sebagai Poros Maritim. 151

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Menuju Poros Maritim Dunia, 18 Oktober

2016, diakses dari https://www.kominfo.go.id/content/detail/8231/menuju-poros-maritim-

dunia/0/kerja_nyata pada 13 Oktober 2019 pukul 13.46 WIB.

Page 88: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

74

Gambar 4.1: Kebijakan Kelautan Indonesia

Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Indonesia Poros

Maritim Dunia, Jakarta, 18 Oktober 2017.152

Salah satu pilar dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara Poros

Maritim Dunia adalah dengan memperkuat diplomasi maritim dengan

menggandeng mitra Indonesia untuk bersama-sama melakukan kerjasama

dalam bidang kelautan. Dimana Diplomasi Maritim Indonesia dalam hal ini

merupakan pelaksanaan politik luar negeri yang terkait dengan berbagai

aspek kelautan yang ada baik pada ruang lingkup hubungan bilateral,

regional, maupun global untuk mewujudkan kepentingan nasional Indonesia

serta sesuai dengan ketentuan hukum baik nasional maupun internasional.

152

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Indonesia Poros Maritim Dunia,

Jakarta, 18 Oktober 2017.

Page 89: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

75

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2017 mengenai

Kebijakan Kelautan Indonesia, program-program utama dalam

melaksanakan strategi kebijakan diplomasi maritim, yaitu:153

(a) meningkatkan kepemimpinan di dalam berbagai kerjasama di

bidang kelautan baik pada tingkat atau ruang lingkup bilateral,

regional, maupun multilateral; (b) meningkatkan peran aktif dalam

upaya menciptakan dan menjaga perdamaian serta keamanan dunia

dalam bidang kelautan; (c) meningkatkan peran aktif atau

kepemimpinan dalam hal penyusunan berbagai norma internasional

dalam bidang kelautan; (d) mempercepat terjadinya perundingan

penetapan batas maritim wilayah Indonesia dengan beberapa negara

tetangga; (e) percepatan submisi penetapan ekstensi landas kontinen

sesuai dengan hukum internasional; (f) peningkatan peran aktif serta

penempatan warga negara Indonesia di dalam berbagai organisasi

internasional bidang kelautan, dan (g) pembakuan nama pulau.

(Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2017: Kebijakan Kelautan

Indonesia)

Dimana program-program dalam meningkatkan diplomasi maritim tersebut

juga sebagai salah satu upaya negara guna untuk mendukung visi Indonesia

sebagai negara Poros Maritim Dunia.

Dalam mencapai tujuan Indonesia sebagai negara Poros Maritim

Dunia, dibutuhkan adanya arah, orientasi, strategi, dan antisipasi

pembangunan yang efektif, konsisten, dan berkelanjutan, serta berbagai

upaya baik dari segi keunggulan sumber daya, posisi strategis dan

geopolitik, maupun kemampuan militer Indonesia untuk menjawab

tantangan yang ada.154

Salah satu langkah agar dapat mencapai tujuan

menjadi negara Poros Maritim Dunia adalah dengan melakukan kerjasama

internasional yang menjadi salah satu fokus dalam mencapai tujuan tersebut.

153

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun

2017: Kebijakan Kelautan Indonesia 154

Hendra Manurung, Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia, Buku 2 Seminar Nasional

Pakar ke 1 Tahun 2018 ISSN (E): 2615-3343, (2018), 147.

Page 90: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

76

Namun segala keputusan yang diambil oleh Indonesia harus dilakukan

dengan tepat terutama dalam menjalankan kerjasama dengan negara lain

dimana Indonesia harus tetap fokus pada tujuan dan berdasar pada

kepentingan nasional.155

Berdirinya Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) yang

merupakan inisiasi dari Pemerintah Indonesia melalui kerjasama dengan

United Nations Development Programme (UNDP) yang merupakan sebuah

forum negara kepulauan dan negara pulau yang fokus terhadap isu kelautan

dengan berbagai permasalahan isu kelautan. Dengan berdirinya AIS Forum,

Indonesia berharap AIS Forum menjadi media bagi Indonesia dalam upaya

mewujudkan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia dan

memperlihatkan kepemimpinan Indonesia dalam hal kelautan di kawasan.156

Serta sebagai pintu masuk Indonesia menjadi negara poros maritim dunia,

terlebih dengan telah didirikannya sekretariat AIS Forum di Jakarta.157

Dimana dengan berdirinya AIS Forum bisa dikatakan sebagai tanda

sekaligus salah satu komitmen pemerintah Indonesia untuk mewujudkan visi

Indonesia menjadi negara Poros Maritim Dunia melalui diplomasi maritim

dengan memberikan kontribusi dan peran aktif terhadap kepemimpinan

internasional dalam hal ini kerjasama di bidang kelautan.

155

Poltak Partogi Nainggolan, Rizki Roza, dan Simela Victor Muhamad, Agenda Poros

Maritim Dunia dan Perubahan Lingkungan Strategi, (Jakarta: P3DI Setjen DPR RI dan Azza

Grafika, 2015). 156

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Laporan Kinerja (LAKIP) 2018,

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, 2018. 157

CNN Indonesia, Pemerintah Donasi Rp14 M ke AIS, Akses Pasar Makin Terbuka, 22 Juli

2019 pukul 11.51 WIB, diakses pada 12 Oktober 2019 pukul 02.10 WIB.

Page 91: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

77

4.2.2 Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dimana

menurut Konstitusi Negara Indonesia menganut bentuk negara kesatuan

sebagaimana juga sesuai dengan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang

Dasar/UUD 1945 Bab I tentang Bentuk dan Kedaulatan yang berbunyi

bahwa “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk

Republik”.158

NKRI meliputi wilayah negara baik wilayah daratan, wilayah

lautan atau perairan, serta ruang udara yang berada di atasnya. Oleh

karenanya, wilayah perairan Indonesia bukanlah pemisah antar pulau

melainkan penghubung serta satu kesatuan utuh baik dari Pulau Rondo

hingga Merauke, dari Pulau Miangas hingga Pulau Deli, maupun dari Pulau

Sekatung hingga Pulau Dana.159

Sesuai dengan tujuan dari Negara Indonesia yang diatur dalam

Pembukaan UUD 1945 alinea ke IV yang berbunyi melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial.160

Dimana menjaga keutuhan NKRI merupakan

sebuah kewajiban dan keharusan bangsa Indonesia, yang mana menjaga

keutuhan NKRI tentu mengalami beberapa tantangan baik terjadi akibat

faktor dari luar maupun dari dalam Indonesia itu sendiri.

158

Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 1 ayat 1. 159

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun

2017: Kebijakan Kelautan Indonesia. 160

Undang-Undang Dasar 1945, Pembukaan alinea ke-4.

Page 92: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

78

Salah satu yang menjadi ancaman terhadap kesatuan dan

kedaulatan wilayah NKRI yaitu belum disepakatinya beberapa batas

wilayah dengan beberapa negara tetangga. Wilayah daratan Indonesia

berbatasan langsung dengan negara Malaysia, Papua New Guinea, dan

Timor Leste, sedangkan wilayah perairan Indonesia berbatasan dengan 10

negara yaitu Australia, Filipina, India, Malaysia, Papua New Guinea,

Republik Palau, Singapura, Thailand, Timor Leste dan Vietnam.161

Terutama beberapa pulau-pulau terluar Indonesia yang mana rentan

menimbulkan permasalahan dengan beberapa negara tetangga.

Gambar 4.2: Perbatasan RI dengan 10 Negara Tetangga (Darat dan Laut)

Sumber: World Bank Document, Draft Rencana Induk: Pengelolaan Batas

Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan 2011-2014, Maret 2011.162

161

World Bank Document, Draft Rencana Induk: Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan

Kawasan Perbatasan 2011-2014, Maret 2011, diakses dari http://documents.worldbank.org/ pada

14 Oktober 2019 pukul 04.24 WIB. 162

World Bank Document, Draft Rencana Induk: Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan

Kawasan Perbatasan 2011-2014.

Page 93: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

79

Diketahui juga bahwa wilayah perbatasan merupakan wilayah yang

rawan terhadap terjadinya kejahatan serta pelanggaran lintas batas negara

seperti perdagangan orang dan penyelundupan manusia, penyelundupan

barang, illegal migration, pencurian ikan, perdagangan illegal, perompakan,

kejahatan narkoba dan obat-obatan terlarang, dan lain sebagainya.

Terjadinya pelanggaran tersebut tentu sangat merugikan negara dan juga

melanggar hak asasi manusia, serta terjadinya kerusakan pada lingkungan,

yang mana menyebabakan kerugian ekonomi negara.

Selain batas wilayah, isu separatisme juga menjadi salah satu

ancaman terhadap kesatuan dan kedaulatan wilayah NKRI. Terjadinya

aktivitas gerakan yang menuntut dan memperjuangkan kemerdekaan Papua

dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang terjadi sejak

jatuhnya Pemerintahan Orde Baru hingga saat ini. Tuntutan kemerdekaan

dan gerakan separatisme Papua yang di perjuangkan oleh Organisasi Papua

Merdeka (OPM) telah menjadi kampanye dan perhatian dalam dunia

internasional.163

Dimana upaya melakukan kapanye internasional dan jalur

diplomasi yang dilakukan oleh gerakan separatisme Papua hingga saat ini

masih terus dilakukan.

Benny Wenda yang merupakan seorang pemimpin dari United

Liberation Movement for West Papua (ULMWP) terus melakukan upaya

dalam mewujudkan kemerdekaan Papua dan lepas dari NKRI, salah satu

upayanya dengan terus melakukan kampanye baik di kawasan Pasifik

163

Poltak Partogi Nainggolan, Aktivitas Internasional Gerakan Separatisme Papua, Kajian

Vol. 19 No. 3 September 2014, hal. 181-199.

Page 94: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

80

Selatan, hingga kawasan Eropa dan Amerika, serta organisasi multilateral

seperti Uni Eropa hingga global seperti PBB.164

Bahkan telah mendirikan

kantor perwakilan Free Papua Movement (Organisasi Papua

Merdeka/OPM) di Oxford, Inggris.165

United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) sendiri

dibentuk di Vanuatu pada 07 Desember 2014 dengan Benny Wenda sebagai

ketua, dimana gerakan ini merupakan wadah dari tiga gerakan pro

kemerdekaan Papua lainnya yaitu Republik Federal Papua Barat (Federal

Republic of West Papua, NRFPB), Koalisi Pembebasan Nasional Papua

Barat (West Papua National Coalition for Liberation, WPNCL), dan

Parlemen Nasional Papua Barat (National Parliament of West Papua,

NPWP).166

Bahkan saat ini, Indonesia masih menjadi sorotan dunia

internasional pasca terjadinya gelombang demonstrasi yang terjadi di Papua

dan Papua Barat dan berlangsung rusuh dengan berujung pada perusakan

beberapa fasilitas publik hingga kantor bupati setempat, akibat kerusuhan

tersebut dilaporkan sebanyak 33 orang tewas dan sebanyak 5.500 orang

mengungsi akibat situasi yang tidak kondusif.167

Hal ini menjadikan

164

Poltak Partogi Nainggolan, Aktivitas Internasional Gerakan Separatisme Papua. 165

Yanto Soegiarto, Isolate Benny Wenda and stop the attention-seeking, Jakarta Globe: 11

Mei 2013, diakses pada 14 Oktober 2019 pukul 05.40 WIB. 166

CNN Indonesia, Benny Wenda, Aktivis Papua Merdeka di Seberang Benua, diakses dari

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190904073441-20-427331/benny-wenda-aktivis-

papua-merdeka-di-seberang-benua pada 14 Oktober 2019 pukul 05.50 WIB. 167

CNN Indonesia, RI Anggap Vanuatu Sponsor Gerakan Separatis Papua, diakses dari

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20190929122625-134-435087/ri-anggap-vanuatu-

sponsor-gerakan-separatis-papua pada 14 Oktober 2019 pukul 06.08 WIB.

Page 95: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

81

Indonesia terus mendapatkan desakan dari dunia internasional terutama dari

badan HAM PBB untuk segera menyelesaikan permasalahan isu Papua.

Vanuatu yang merupakan salah satu negara di Pasifik sangat vokal

terhadap isu Papua, dimana Vanuatu menganggap adanya pelanggaran

HAM di Papua yang bahkan sangat mendukung terwujudnya kemerdekaan

Papua dengan memberikan bantuan terhadap kelompok pro kemerdekaan

Papua yaitu sempat menyusupkan tokoh separatis Papua, Benny Wenda

sebagai delegasinya saat agenda pertemuan Vanuatu dengan Komisaris

Tinggi HAM PBB Michaelle Bachelet di Jenewa, Swiss pada bulan Januari

2019 serta sebelumnya beberapa kali mengangkat isu Papua dalam sidang

PBB.168

Selain itu, dukungan Vanuatu terhadap kemerdekaan Papua juga

dituangkan dalam Rancangan Undang-Undang Wantok Blong Yumi atau

UU yang menegaskan posisi dan pengakuan Vanuatu terhadap kemerdekaan

Papua Barat dari Indonesia; serta memberikan status obsever bagi Papua

Barat dalam forum Melanesian Spearhead Group (MSG) dan Pacific

Islands Forum (PIF).169

Indonesia melalui TNI bersama para pemangku kepentingan dalam

hal ini seperti Kementerian Luar Negeri dan Badan Intelijen Negara terus

berusaha untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Papua dan

Papua Barat dengan melakukan beberapa pendekatan terhadap negara-

168

CNN Indonesia, RI Anggap Vanuatu Sponsor Gerakan Separatis Papua. 169

CNN Indonesia, Vanuatu, „Si Kecil‟ di Pasifik Pendukung Kemerdekaan Papua, 02

Oktober 2019 16.56 WIB, diakses dari

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20191002160752-113-436136/vanuatu-si-kecil-di-

pasifik-pendukung-kemerdekaan-papua pada 14 Oktober 2019 pukul 07.09 WIB.

Page 96: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

82

negara tetangga dan kawasan.170

Selain itu, Indonesia melakukan banyak

pendekatan melalui berbagai forum regional maupun internasional, seperti

halnya dalam Pacific Islands Forum (PIF) yang mana Indonesia sebagai

negara mitra dialog tidak pernah absen dalam Pertemuan Post Forum

Dialog/PFD-PIF setiap tahunnya karena hal ini merupakan salah satu bagian

dari upaya untuk mendekatkan diri dengan negara-negara di Kawasan

Pasifik serta secara khusus sebagai upaya untuk menjaga keutuhan NKRI.

Selain Pacific Islands Forum (PIF), melalui kerangka kerjasama

baru dalam Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) yang

terbentuk dari inisiasi antara Pemerintah Indonesia dan United Nations

Development Programme (UNDP) pada tahun 2018, dimana diluar fokus

AIS Forum, Indonesia sebagai negara yang menginiasi tentu memiliki

kepentingan nasional di dalamnya.

Salah satu kepentingan nasional dalam hal ini yaitu sebagai upaya

untuk mempertahankan keutuhan NKRI dengan terus melakukan

pendekatan dengan negara lain, terlebih dalam AIS Forum juga terdapat

beberapa negara Pasifik seperti Fiji, Papua New Guinea, dan Tonga serta

dalam pertemuan AIS Forum pada 30 Oktober-01 November 2019 yang

dilaksanakan di Manado, beberapa organisasi multilateral seperti

Melanesian Spearhead Group (MSG) dan Pacific Islands Development

Forum (PIDF) turut hadir dalam pertemuan tersebut. Dengan terus

melakukan upaya pendekatan tersebut, tentu Indonesia berharap dapat

170

CNN Indonesia, TNI Lobi Negara Tetangga Agar Tidak Dukung Papua Merdeka,

diakses dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191007165637-20-437512/tni-lobi-negara-

tetangga-agar-tidak-dukung-papua-merdeka pada 14 Oktober 2019 pukul 07.09 WIB.

Page 97: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

83

meredam isu Papua dan bisa mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI).

4.2.3 Ekonomi Lingkungan Kelautan Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki

hutan hujan tropis terbesar di dunia, dan memilliki 20% terumbu karang

dunia, 20% hutan bakau dunia, 3 juta hektar padang lamun, serta dilewati

arus yang berasal dari Samudra Pasifik menuju Samudra Hindia sehingga

menjadikan kawasan lautan Indonesia menjadi kaya akan sumber daya dan

makanan. Adanya hutan tropis, hutan bakau, dan padang lamun dengan

kemampuan menyerap emisi tersebut tentu dapat mengurangi emisi gas

rumah kaca dan menjadikan Indonesia sebagai bagian dari solusi masalah

peningkatan suhu bumi atau pemanasan bumi dan perubahan iklim dunia

yang menjadi salah satu permasalahan yang harus mendapatkan perhatian

lebih dunia internasional.171

Sebagai negara maritim, wilayah laut Indonesia merupakan salah

satu potensi strategis dengan memiliki sumber daya yang berlimpah, serta

berbagai bidang kelautan yang memiliki nilai ekonomis serta dapat

memberikan kontribusi terhadap PDB nasional seperti subsektor perikanan,

pariwisata bahari, energi dan sumber daya mineral, perdagangan jalur laut,

perhubungan atau transportasi laut, industri maritim seperti pengilangan

minyak bumi, dan juga jasa kelautan.

171

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun

2017: Kebijakan Kelautan Indonesia.

Page 98: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

84

Dalam bidang perikanan yang menjadi salah satu prioritas penting

dalam perekonomian Indonesia, Indonesia memiliki 11 bagian wilayah yang

menjadi Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

(WPPNRI) dengan total luas wilayah sekitar 5,8 juta km2

serta sekitar

15,32% wilayah administrasi setingkat desa atau kelurahan tepat berada

pada tepi laut dengan sekitar 21,82% penduduk wilayah tersebut memiliki

sumber penghasilan utama dalam bidang subsektor perikanan.172

Perekonomian Indonesia tentu tidak bisa lepas dari industri kelautan dimana

sebagai negara kepulauan, sebagian banyak penduduk Indonesia bermata

penghasilan serta bergantung pada sektor kelautan.

Dalam industri kelautan, perikanan merupakan salah satu bagian

dari sumber daya alam yang menjadi kontributor utama dalam industri

kelautan. Dimana dalam hanya subsektor perikanan, dapat memberikan

kontribusi sebesar 19% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2016

serta berdasarkan neraca perdagangan internasional, komoditas perikanan

mengalami surprus dengan total kenaikan sebesar 1,49% selama periode

2012-2015.173

Tentu hasil ini belum dengan komoditas dan subsektor yang

lain dalam industri dan sektor kelautan, oleh karenanya Indonesia bisa

dikatakan sangat bergantung pada kondisi wilayah lautan sebagai penghasil

sumber daya laut serta sebagai salah satu sumber perekonomian Indonesia.

172

Badan Pusat Statistik Indonesia, Statistik Sumber Daya Laut dan Pesisir 2018: Cantrang

dan Kelestarian Sumber Daya Laut, ISSN: 2086-2806, Badan Pusat Statistik/BPS-Statistics

Indonesia, 2018. 173

Badan Pusat Statistik Indonesia, Statistik Sumber Daya Laut dan Pesisir 2018: Cantrang

dan Kelestarian Sumber Daya Laut.

Page 99: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

85

Namun, berbagai ancaman dalam upaya peningkatan perekonomian

serta stabilitas negara menjadi menurun karena terjadinya perubahan iklim,

pencemaran laut, dan penanganan sampah plastik laut yang telah menjadi

isu politik global serta perhatian bagi seluruh negara dunia khususnya bagi

negara-negara kepulauan dan pulau. Ditambah dengan adanya ancaman-

ancaman terhadap keamanan maritim seperti aktivitas kejahatan

perompakan, (Illegal, Unreported, Unregulated)/IUU Fishing, dan serangan

kejahatan bersenjata di laut yang juga turut mengancam efektifitas dalam

perekonomian dan stabilitas negara.

Seperti halnya kegiatan Illegal, Unreported, Unregulated/IUU

Fishing saja menurut WWF (World Wide Fund for Nature) akan merugikan

perikanan global sebesar 45 miliar USD setiap tahunnya.174

Jumlah kerugian

tersebut tentu belum ditambah dengan kejahatan dan ancaman lainnya. Di

Indonesia sendiri WWF juga menyebutkan bahwa IUU Fishing dan

overfishing telah berpengaruh terhadap penurunan jumlah produksi

perikanan, sedangkan subsektor perikanan merupakan salah satu subsektor

yang dijadikan prioritas perekonomian dengan sumber daya yang dapat

diperbaharui serta bernilai ekonomis tinggi.175

Selain itu juga kegiatan-

kegiatan yang mengancam tersebut akan merusak tatanan ekosistem lautan.

Melihat akan pentingnya menjaga ekosistem laut beserta fungsi

lautan sebagai salah satu penyokong perekonomian global dan Indonesia

174

WWF Indonesia, Memberantas Pelaku Kejahatan Perikanan, 23 Maret 2015, diakses

dari https://www.wwf.or.id/?38242/Memberantas-Pelaku-Kejahatan-Perikanan pada 13 Oktober

2019 pukul 21.44 WIB. 175

Badan Pusat Statistik Indonesia, Laporan Perekonomian Indonesia 2018, ISSN: 1858-

0963, Badan Pusat Statistik RI/BPS-Statistics Indonesia, 2018.

Page 100: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

86

secara khusus, perlu adanya kesadaran akan hal melindungi sumber daya

yang ada dalam wilayah laut tersebut terutama dengan terjadinya perubahan

iklim yang turut memberikan efek negatif terutama terhadap negara

kepulauan dan negara pulau seperti Indonesia, karena dengan terjadinya

perubahan iklim dan rusaknya ekosistem lautan akan memunculkan

berbagai permasalahan seperti menurunnya kuantitas dan kualitas sumber

daya lautan.

Oleh karena itu, pada tahun 2010, muncul istilah atau konsep Blue

Economy yang diperkenalkan oleh Gunter Pauli melalui bukunya yang

berjudul The Blue Economy: 10 years, 100 innovations, and 100 million

jobs dengan menekankan pada upaya untuk mengembangkan investasi serta

bisnis yang lebih menguntungkan secara ekonomi tanpa mengesampingkan

lingkungan, pemanfaatan sumberdaya alam yang lebih efisien tanpa

melakukan pengerusakan lingkungan dengan menciptakan sistem produksi

yang tentu juga lebih efisien, menghasilkan produk dan nilai ekonomi leih

besar, serta meningkatkan terciptanya lapangan pekerjaan lebih banyak.176

Hal ini tentu karena sistem ekonomi yang lebih cenderung ke arah

eksploitatif dengan melakukan eksploitasi sumberdaya alam yang melibihi

kapasitas serta merusak lingkungan.

Dengan berbagai sumber perekonomian bidang kelautan dalam hal

ini subsektor perikanan, pariwisata bahari, energi dan sumber daya mineral,

perdagangan jalur laut, perhubungan atau transportasi laut, industri maritim

176

Dewan Kelautan Indonesia, Kebijakan Ekonomi Kelautan Dengan Model Ekonomi Biru,

Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, 2012.

Page 101: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

87

seperti pengilangan minyak bumi, dan juga jasa kelautan, perlu adanya

inovasi serta pengembangan ekonomi dalam semua subsektor tersebut

sebagai upaya untuk memanfaatkan atau menggunakan sumber daya dengan

seefektif mungkin guna untuk meminimalisir adanya eksploitasi terhadap

sumberdaya, misalnya dengan memanfaatkan sumberdaya energi

terbaharukan seperti sinar matahari dan angin serta meminimalisir

terciptanya limbah produksi yang hanya menjadi sampah dan sumber

pencemaran lingkungan dengan menuju zero waste.

Dengan terciptanya inovasi-inovasi baru bidang kelautan tentu

akan mempercepat dan meningkatkan ekonomi kelautan tanpa

mengesampingkan lingkungan sebagai salah satu manfaat dan sumber daya.

Dalam hal inovasi pada bidang kelautan, Indonesia telah menciptakan

beberapa inovasi dan teknologi melalui karya anak bangsa seperti alat

pancing gurita bergelombang infrasonik, kantung polybag untuk rumput

laut, mesin ADL (Aerator Dua Lapis) sebagai upaya untuk meningkatkan

kadar oksigen serta cocok untuk digunakan di keramba jaring apung,

teknologi pemberian pakan buatan Indonesia (eFishery) dimana untuk

mengatur dan mengontrol pemberian pakan karena apabila pemberian pakan

berlebihan akan menimbulkan pencemaran pada air, polutan, dan

menyebabkan kematian pada ikan.177

Pada tahun 2018, Archipelagic and Island States Forum (AIS

Forum) terbentuk yang merupakan inisiasi dari Pemerintah Indonesia dan

177

Ristekdikti, Kebangkitan Inovasi Indonesia: Pembangunan Maritim Berbasis

Pengetahuan, Vol 7/II/2017, Jakarta, 2017.

Page 102: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

88

United Nations Development Programme (UNDP). Bahkan Indonesia, pada

akhir September 2019 memberikan pendanaan untuk AIS Forum sebagai

pendanaan kegiatan awal serta pembentukan sekretariat AIS forum sebesar

Rp2,8 miliar.178

Hal tersebut merupakan salah satu bentuk upaya serius

Indonesia dalam mendukung langkah-langkah AIS Forum dalam

menjalankan tujuan dan fokus kerjasamanya.

Dengan memiliki fokus terhadap mitasi perubahan iklim dan

manajemen bencana, tantangan dan peluang ekonomi, penanganan sampah

plastik di laut, dan tata kelola maritim yang baik, Indonesia berharap AIS

Forum dapat memberikan langkah konkret dalam memberikan pengaruh

terhadap kondisi laut dan sumberdaya di dalamnya serta sebagai upaya

menciptakan lautan yang sehat. Dimana jika kondisi ekosistem lautan tidak

sehat akan dapat mengganggu keberlanjutan sumberdaya laut, hal tersebut

akan berimbas dan mempengaruhi taraf hidup masyarakat yang mana

apabila hal tersebut berlanjut secara terus menerus akan menimbulkan

permasalahan yang lebih luas bahkan skalanya bukan hanya dalam ruang

lingkup masyarakat pesisir melainkan akan merambah ketingkat

permasalahan negara.

Penting adanya sebuah pembaharuan terhadap sumberdaya lautan

(blue economy) tentu berpengaruh terhadap perekonomian nasional

Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan sektor kelautan yang

178

CNN Indonesia, Luhut Kecewa Tol Laut Tak Ampuh Tekan Selisih Harga, 23 September

2019 pukul 15.34 WIB, diakses dari https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190923123423-

92-432963/luhut-kecewa-tol-laut-tak-ampuh-tekan-selisih-harga pada 14 Oktober 2019 pukul

01.46 WIB.

Page 103: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

89

menjadi salah satu prioritas dalam upaya meningkatkan perekonomian

nasional. Oleh karena itu, dengan terbentuknya serta langkah untuk

menginiasi AIS Forum, Pemerintah Indonesia tentu berharap mendapatkan

manfaat lebih seperti halnya dalam penanggulangan permasalahan yang

sering terjadi di negara kepulauan dan negara pulau seperti bencana yang

disebabkan oleh perubahan iklim dengan menciptakan solusi cerdas dan

inovatif; serta dalam hal perekonomian nasional seperti meningkatkan dan

menarik lebih banyak investasi asing yang ke Indonesia dan juga membuka

akses pasar baru bagi produk Indonesia terutama dikalangan negara-negara

AIS Forum.

Page 104: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

90

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Skripsi ini membahas mengenai urgensi pembentukan Archipelagic and

Island State Forum (AIS Forum) yang merupakan gagasan dari Pemerintah

Indonesia dengan United Nations Development Programme (UNDP). AIS Forum

diinisiasi pertama oleh Pemerintah Indonesia pada November 2017 saat

Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi (Senior Official Meeting/SOM) di Jakarta

sebagai salah satu bentuk upaya negara-negara kepulauan dan negara pulau

mengatasi ancaman serta dampak dari terjadinya perubahan iklim yang tentu

sangat mempengaruhi stabilitas negara terutama dalam segi ekonomi karena

lautan merupakan salah satu aspek penting sumber kehidupan masyarakat dunia

yang tidak bisa dilepaskan.

Bersama dengan 20 negara anggota lainnya, Indonesia melalui para

menteri dan pejabat senior melakukan pertemuan pada 01 November 2019 dalam

SOM AIS Forum bersama-sama mendeklarasikan Forum Negara Kepulauan dan

Negara Pulau atau Archipelagic and Island State Forum (AIS Forum) dengan

fokus terhadap upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, manajemen

bencana, pengelolaan sampah plastik di laut, terwujudkan ekonomi biru yang

berkelanjutan dengan pemanfaatan sumber daya laut secara efektif, tantangan dan

peluang untuk pertumbuhan ekonomi, dan tata kelola maritim yang baik. AIS

Forum secara garis besar memiliki fokus terhadap isu kelautan dengan berbagai

permasalahan isu kelautan yang ada.

Page 105: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

91

Ditengah banyaknya inisiatif forum atau kerjasama internasional bidang

kelautan, AIS Forum bukan satu-satunya forum atau kerjasama internasional

kelautan serupa yang mengangkat isu kelautan dengan Indonesia yang turut aktif

di dalamnya. Terdapat beberapa forum atau kerjasama internasional lainnya,

seperti ASEAN Martitim Forum (AMF) dimana Indonesia salah satu pendiri

ASEAN dan memiliki peran penting dalam kebijakan-kebijakan yang di ambil

oleh ASEAN, Indian Ocean Rim Association (IORA) yang pada periode 2015-

2017 Indonesia mendapatkan kesempatan menjadi ketua IORA, Our Ocean

Conference (OOC) yang pada pelaksanaan OCC kelima Indonesia menjadi tuan

rumah pada Oktober 2018 di Bali, Coral Triangle Initiative (CTI) yang

merupakan inisiatif dari Presiden Indonesia ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono

pada tahun 2006, serta Pacific Islands Forum (PIF) dengan posisi Indonesia

sebagai mitra dialog.

Tentu pembentukan AIS Forum oleh Indonesia bukan tanpa alasan,

dimana penulis melalui pendekatan diplomasi maritim, kepentingan nasional, dan

konsep blue economy melihat adanya kepentingan Indonesia dan apa urgensi dari

dibentuknya AIS Forum tersebut. Dimana keputusan Indonesia dengan menginiasi

AIS Forum dipengaruhi juga oleh kepentingan nasional Indonesia yang mana

sebagai salah satu upaya untuk melindungi identitas nasional dan

memperjuangkan kepentingan nasional. Dibentuknya AIS Forum merupakan

salah satu bentuk diplomasi maritim dari pemerintah Indonesia dan juga sebagai

salah satu jalan untuk memperkuat kekuatan maritim Indonesia serta mewujudkan

cita-cita Indonesia sebagai negara Poros Maritim Dunia.

Page 106: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

92

Selain itu juga, terdapat kepentingan Indonesia dalam hal untuk

mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan

melakukan pendekatan terhadap beberapa negara, dalam hal ini salah satu

permasalahannya yaitu mengenai isu Papua Barat yang mana dunia internasional

semakin menekan Indonesia untuk menjunjung keadilan HAM di Papua Barat

dengan mendukung upaya kemerdekaan Papua Barat dari NKRI. Oleh karena itu,

Pemerintah Indonesia melalui beberapa pemangku kepentingan terus berupaya

untuk melakukan beberapa pendekatan terhadap negara-negara tetangga dan

kawasan salah satunya dengan melalui berbagai forum regional maupun

internasional. Melalui AIS Forum ini juga menjadi media untuk menggalang

dukungan terhadap Indonesia terlebih terdapat beberapa negara kawasan Pasifik

seperti Fiji, Papua New Guinea, dan Tonga. Dimana dalam kawasan Pasifik

terdapat beberapa negara yang vokal terhadap isu Papua Barat tersebut.

Kepentingan nasional dalam hal ekonomi turut memberikan peranan

penting terhadap pembentukan AIS Forum oleh Indonesia yang mana salah satu

fokus utamanya yaitu tantangan dan peluang ekonomi. Indonesia sebagai negara

kepulauan terbesar di dunia dengan kekayaan alam bahari yang melimpah tentu

melihat lautan sebagai sumber ekonomi yang besar. Melalui AIS Forum, tentu

Indonesia berharap mendapatkan banyak manfaat terutama dalam hal ekonomi

seperti meningkatkan investasi asing yang masuk ke Indonesia serta membuka

akses pasar baru bagi produk Indonesia terutama dikalangan negara-negara AIS

Forum dan juga menciptakan solusi cerdas dalam hal ekonomi kelautan yang

berkelanjutan melalui konsep blue economy.

Page 107: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

xv

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Kementerian

Kelautan dan Perikanan. Inovasi Kelautan dan Perikanan Memperkuat

Konsep Ekonomi Biru. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan

Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2013.

Harrison, Lisa. Metodologi Penelitian Politik. Jakarta: Kencana, 2007.

IPCC, 2014, Climate Change 2014: Impacts, Adaptation, and Vulnerability,

dalam Konvergensi Adaptasi Perubahan Iklim dan Pengurangan Risiko

Bencana (API-PRB) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan, Jakarta, Desember 2017.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Konvergensi Adaptasi

Perubahan Iklim dan Pengurangan Risiko Bencana (API-PRB), Jakarta:

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2017.

Manurung, Hendra. Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia, Buku 2 Seminar

Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018 ISSN (E): 2615-3343, 2018.

Mas’oed, Mohtar. Ilmu Hubungan Internasional, Disiplin dan Metodologi.

Jakarta: LP3ES, 1990.

Morgenthau, Hans J. Politik Antar Bangsa (Politics Among Nations). Jakarta:

Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010.

Nainggolan, Poltak Partogi, Rizki Roza, dan Simela Victor Muhamad, Agenda

Poros Maritim Dunia dan Perubahan Lingkungan Strategi, Jakarta: P3DI

Setjen DPR RI dan Azza Grafika, 2015.

Neuman, William Lawrence. Basics of Social Research: Qualitatives and

Quantitarive Approach. UK: Pearson International, 2007.

Plano, Jack C & Olton, Roy. Kamus Hubungan Internasional. Terj. Wawan

Juanda. Bandung: Putra A. Bardin, 1999.

Satria, Arif. Politik Kelautan dan Perikanan, Catatan Perjalanan Kebijakan Era

SBY hingga Jokowi. Cet. 1 ed. 1. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia, Desember 2015.

Sitepu, P. Anthonius. Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu,

2011.

Page 108: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

xvi

The International Bank for Reconstruction and Development/The World Bank.

Laporan Pembangunan Dunia 2010: Pembangunan dan Perubahan

Iklim. Terj. Chriswan Sungkono. Jakarta: Salemba Empat, 2010.

Yusilawati, Dara. Masyarakat ASEAN: Membangun Kiprah Maritim Indonesia di

Kawasan. Masyarakat ASEAN Edisi 14 Desember 2016, ISSN

24601683. Kementerian Luar Negeri RI, Desember 2016.

Dokumen:

AIS SBS 2019 Documents, AIS SBS 2019 Concept Note, diakses dari

https://www.aisforum.org/aissbs-docs pada pada 18 Oktober 2019 pukul

03.05 WIB.

Archipelagic and Island States Forum. Manado Joint Declaration on the

Establishment of the Archipelagic and Island States Forum. 01

November 2018.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Laporan Prakarsa strategis

Kemaritiman dan SDA. Jakarta, Desember 2016. 6. Diakses dari

https://www.bappenas.go.id/files/5115/0460/0330/Laporan_Prakarsa_Str

ategis_Bidang_Kemaritiman_dan_SDA.pdf pada 28 September 2019

pukul 13.34 WIB.

Badan Pusat Statistik Indonesia, Laporan Perekonomian Indonesia 2018, ISSN:

1858-0963, Badan Pusat Statistik RI/BPS-Statistics Indonesia, 2018.

Badan Pusat Statistik Indonesia, Statistik Sumber Daya Laut dan Pesisir 2018:

Cantrang dan Kelestarian Sumber Daya Laut, ISSN: 2086-2806, Badan

Pusat Statistik/BPS-Statistics Indonesia, 2018.

Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security Indonesia,

Profil: Latar Belakang CTI-CFF, diakses dari

http://nccctiindonesia.kkp.go.id/?page_id=134 pada 07 Oktober 2019

pukul 19.23 WIB.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Laporan Kinerja (LAKIP) 2018,

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, 2018.

Dewan Kelautan Indonesia, Kebijakan Ekonomi Kelautan Dengan Model

Ekonomi Biru, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, 2012.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia. Kebijakan

Kelautan Indonesia. 2017.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Peraturan Presiden Nomor 16

Tahun 2017: Kebijakan Kelautan Indonesia, (Jakarta: Kemenko

Kemaritiman, 2017), diakses dari

Page 109: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

xvii

https://maritim.go.id/konten/unggahan/2017/07/Kebijakan_Kelautan_Ind

onesia_-_Indo_vers.pdf pada 11 Oktober 2019 pukul 23.50 WIB.

Kementerian Luar Negeri RI. Diplomasi Indoenesia 2010. Januari, 2011.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Rencana Strategis (Renstra)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Tahun 2015-2019. April

2015.

Murniningtyas, Endah. Ringkasan Laporan: Prakarsa Strategis Optimalisasi

Pemanfaatan Potensi Kelautan Menuju Terwujudnya Indonesia Sebagai

Poros Maritim, Jakarta: Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumberdaya

Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS,

Januari 2016.

Pacific Islands Forum Secretariat, The Pacific Islands Forum, diakses dari

https://www.forumsec.org/who-we-arepacific-islands-forum/ pada 04

Oktober 2019 pukul 23.30 WIB.

Pemerintah Republik Indonesia & Japan International Cooperation Agency

(JICA), Laporan Tahunan: Kerja Sama Selatan-Selatan Indonesia 2017,

ISBN 978-602-73578-4-6, Indonesia, 2018.

Pregiwati, Lily Aprilya. KKP Komitmen Tangani Dampak Sampah Plastik di

Wilayah Pesisir dan Laut. Siaran Pers, Nomor: SP23/SJ.07/II/2017.

Ristekdikti, Kebangkitan Inovasi Indonesia: Pembangunan Maritim Berbasis

Pengetahuan, Vol 7/II/2017, Jakarta, 2017.

Tabloid Diplomasi. ASEAN Maritime Forum (AMF). Agustus 2010. Diakses dari

http://www.tabloiddiplomasi.org/asean-maritime-forum-amf/ pada 30

September 2019 pukul 16.10 WIB.

Tabloid Diplomasi. Indian Ocean Rim Association (IORA) Peran Indonesia

Memperkuat Kerjasama di Kawasan Samudera India. Februari 2015.

Diakses dari http://www.tabloiddiplomasi.org/indian-ocean-rim-

association-iora-peran-indonesia-memperkuat-kerjasama-di-kawasan-

samudera-india/ pada 01 Oktober 2019 pukul 00.36 WIB.

Tabloid Diplomasi. Konsep Pembentukan ASEAN Maritime Forum. Agustus

2010. Diakses dari http://www.tabloiddiplomasi.org/konsep-

pembentukan-asean-maritime-forum/ pada 30 September 2019 pukul

15.56 WIB.

Tabloid Diplomasi, Preivous Issue: Inisiatif dan Perkembangan Kerja Sama

Ekonomi dalam Kerangka IORA, Maret 2017, diakses dari

http://www.tabloiddiplomasi.org/insiatif-dan-perkembangan-kerja-sama-

ekonomi-dalam-kerangka-iora/ pada 01 Oktober 2019 pukul 01.42 WIB.

Page 110: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

xviii

Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 1 ayat 1.

Undang-Undang Dasar 1945, Pembukaan alinea ke-4.

World Bank. Laporan Sintesis: Hotspot Sampah Laut Indonesia. Kajian Cepat,

April 2018.

World Bank Document, Draft Rencana Induk: Pengelolaan Batas Wilayah

Negara dan Kawasan Perbatasan 2011-2014, Maret 2011, diakses dari

http://documents.worldbank.org/ pada 14 Oktober 2019 pukul 04.24

WIB.

World Economic Forum, Ellen MacArthur Foundation, dan McKinsey &

Company. The New Plastics Economy; Rethinking the Future of Plastics.

19 Januari 2016. Dalam World Bank. Laporan Sintesis: Hotspot Sampah

Laut Indonesia.

Jurnal/Skripsi:

Agastia, I Gusti Bagus Dharma dan A. A. Banyu Perwita. Jokowi‟s Maritime

Axis: Change and Continuity of Indonesia‟s Role in Indo-Pacific. Journal

of ASEAN Studies, Vol. 3, No. 1 ISSN 2338-1361 print/ISSN 2338-1353

electronic. CBDS Bina Nusantara University and Indonesian Association

for International Relations, 2015.

Arianto, Adi Rio. Kerjasama “Segitiga Maritim Dunia” Indonesia-Tiongkok-

Rusia: Membangun Keamanan Maritim Asia Tenggara. Jurnal Power of

International Relation Vol. 1 No. 2 Februari 2017 ISSN:2528-7192.

Medan: LPPM Universitas Potensi Utama, 2017.

Ayuningtyas, Dhita Anggraini. Kepentingan Indonesia dalam Indian Ocean Rim

Association (IORA) tahun 2015. eJournal Ilmu Hubungan Internasional,

2018, 6 (1) 001-014 e-ISSN 2477-2623, ejournal hi.fisip-unmul.ac.id.

2018.

Azaria, Davilla Prawidya. Perlindungan Lingkungan Laut samudra Pasifik dari

Gugusan Sampah Plastik Berdasarkan Hukum Lingkungan

Internasional. Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya,

2014. Diakses dari https://e-

resources.perpusnas.go.id:2075/publications/35099/perlindungan-

lingkungan-laut-samudra-pasifik-dari-gugusan-sampah-plastik-berdasa

pada 24 September 2019 pukul 15.36 WIB atau bisa diakses melalui

http://hukum.studentjournal.ub.ac.id/

Bainus, Arry dan Junita budi Rachman. Editorial: Kepentingan Nasional dalam

Hubungan Internasional. Intermestic: Journal of International Studies e-

ISSN.2503-443X Volume 2, No. 2, Mei 2018 (109-115) doi:

10.24198/intermestic.v2n2.1. Departemen HI Universitas Padjadjaran,

2018.

Page 111: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

xix

Cahyasari, Wulandari. Model Blue Economy di Kawasan Asia Pasifik (Studi

Kasus: Penerapan Model Blue Economy Pada Industri Perikanan

Indonesia. Jum Fisip Vol. 2 No. 1 Februari 2015. Pekanbaru: Hubungan

Internasional Universitas Riau, 2015.

Gaol, Trialen Lumban. Peran ASEAN Maritime Forum (AMF) dalam Menjaga

Keamanan Maritim (Studi Kasus Perompakan di Perairan Selat

Malaka). Jom FISIP Volume4 No. 1 Februari 2017. Hubungan

Internasional Universitas Riau, 2017.

Kartinawati. Peran ASEAN Maritime Forum (AMF) dalam Keamanan Perairan di

Asia Tenggara. eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 1 (3): 715-730

ISSN 0000-0000. ejournal.hi.fisip-unmul.org, 2013.

Madu, Ludiro. Urgensi Indian Ocean Rim Association (IORA) dalam Diplomasi

Maritim Indonesia. Intermestic: Journal of International Studies e-

ISSN.2503-443X Volume 2, No. 2, Mei 2018(171-187)

doi:10.24198/intermestic.v2n2.5. Bandung: Departemen Hubungan

Internasional FISIP UNPAD, Mei 2018.

Miere, Christian Le. Maritime Diplomacy in the 21th Century: Drivers and

Challenges. 2014. Dalam Najamuddin Khairur Rijal. Smart Maritime

Diplomacy: Diplomasi Maritim Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia.

Jurnal Global & Strategis, Th. 13, No. 1 2019 ISSN 2442-9600. Cakra

Studi Global Strategis HI Universitas Airlangga, 2019.

Nainggolan, Poltak Partogi, Aktivitas Internasional Gerakan Separatisme Papua,

Kajian Vol. 19 No. 3 September 2014.

Prasetiawan, Teddy. Upaya Mengatasi Sampah Plastik di Laut. Info Singkat

Bidang Kesejahteraan Sosial, Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual dan

Strategis Vol. X, No. 10/II/Puslit/Mei/2018. Jakarta: Pusat Penelitian

Badan Keahlian DPR RI, 2018.

Prasetya, Dion Maulana dan Heavy Nala Estriani. Diplomasi Maritim Indonesia

dalam Indian Ocean Rim Association (IORA): Peluang dan Tantangan.

Insignia Journal of International Relation Vol. 5, No. 2, November 2018.

Qodriyatun, Sri Nurhayati. Bencana Hidrometeorologi dan Upaya Adaptasi

Perubahan Iklim, Info Singkat Kesejahteraan Sosial, Vol.V,No.

10/II/P3DI/Mei/2013, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi

(P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI, 2013.

Ridwan Lasabuda, Ridwan. Tinjauan Teoritis: Pembangunan Wilayah Pesisir dan

Lautan dalam Perspektif Negara Kepulauan Republik Indonesia. Jurnal

Ilmiah Platax ISSN: 2302-3589 Vol. 1-2, Januari 2013

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax, Manado: Laboratorium

Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Sam Ratulangi, Januari 2013.

Page 112: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

xx

Rijal, Najamuddin Khairur. Kepentingan Nasional Indonesia dalam Menginisiasi

ASEAN Maritime Forum (AMF). Indonesia Perspective, Vol. 3, No. 2,

Juli-Desember 2018.

Rijal, Najamuddin Khairur. Smart Maritime Diplomacy: Diplomasi Maritim

Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia. Jurnal Global & Strategis, Th.

13, No. 1 2019 ISSN 2442-9600. Cakra Studi Global Strategis HI

Universitas Airlangga, 2019.

Roe, Michael. Maritime Governance and Policy –Making: The Need for Process

Rather than Form. The Asian Journal of Shipping and Logistics Vol. 29

No. 2 August 2013.

Suproboningrum, Lintang dan Yandry Kurniawan. Diplomasi Maritim dalam

Keberhasilan Patroli Terkoordinasi Indonesia-Malaysia-Singapura di

Selat Malaka. Jurnal Politica Vol. 8 No. 2 November 2017 ISSN: 2087-

7900. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI-Sekretariat Jenderal DPR

RI, 2017.

Wardhana, Wahyu. Poros Maritim: Dalam Kerangka Sejarah Maritim dan

Ekonomi Pertahanan. Jurnal Masyarakat dan Budaya, Volume 18 No. 3

Tahun 2016. Pusat Studi Sumber Daya Ekonomi Pertahanan-Universitas

Pertahanan Indonesia, 2016.

Widyawati, Astari Dewi. Tugas Akhir: Kepemimpinan Indonesia di Indian Ocean

Rim Association (IORA) dalam Mendukung Kebijakan Indonesia sebagai

Poros Maritim Dunia. Makassar: Skripsi Hubungan Internasional

Universitas Hasanuddin, 2017.

Berita Online:

AIS Forum, AIS Startup and Business Summit 2019, diakses dari

https://www.aisforum.org/aboutsbs pada 18 Oktober 2019 pukul 02.20

WIB.

AIS Forum, Event Agenda, diakses dari https://www.aisforum.org/ais-sbs-agenda

pada 18 Oktober 2019 pukul 01.59 WIB.

AIS Forum. Island States Pledge Sustainable Solutions. Di terbitkan di The

Jakarta Post pada Rabu, 02 November 2019. Diakses dari

https://www.aisforum.org/aisnews/ri-island-states-pledge-sustainable-

solutions pada 11 Desember 2019 pukul 02.50 WIB.

Asian Development Bank, Choral Triangle Initiative Ratified: Nations Come

Together to Establish Regional Secretariat, 30 Mei 2014, diakses dari

https://www.adb.org/news/coral-triangle-initiative-ratified-nations-come-

together-establish-regional-secretariat pada 07 Oktober 2019 pukul 20.06

WIB.

Page 113: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

xxi

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Indonesia Inisiasi Kerja Sama

Antar Negara Kepulauan dan Negara Pulau, Siaran Pers, 22 November

2017, Diakses dari http://www.bpkp.go.id/berita/read/18975/0/Indonesia-

Inisiasi-Kerja-Sama-Antar-Negara-Kepulauan-dan-Negara-Pulau.bpkp

pada 21 September 2019 pukul 21.43 WIB.

Biro Perencanaan dan Informasi Kemenko Bidang Kemaritiman. Indonesia

Inisiasi Kerja Sama Antar Negara Kepulauan dan Negara Pulau. Siaran

Pers, 22 November 2017. Diakses dari https://maritim.go.id/indonesia-

inisiasi-kerja-sama-antar-negara-kepulauan-dan-negara-pulau/ pada 21

September 2019 pukul 21.31 WIB.

Biro Perencanaan dan Informasi Kemenko Bidang Kemaritiman. Konferensi AIS

Sepakati Pembentukan Forum Negara Kepulauan Atasi Dampak

Perubahan Iklim. (23 November 2017). Diakses dari

https://maritim.go.id/konferensi-ais-sepakati-pembentukan-forum-

negara-kepulauan/ pada 07 September 2019 pukul 16.48 WIB.

Biro Perencanaan dan Informasi Menko Kemaritiman, Pengembangan Riset dan

Teknologi Kelautan melalui Kerja Sama Bilateral RI-Republik Korea, 23

Agustus 2019, diakses dari https://maritim.go.id/pengembangan-riset-

teknologi-kelautan-melalui-kerja-sama-bilateral/ pada 09 Oktober 2019

pukul 14.40 WIB.

Chandramohan, Balaji. The Pacific Islands Forum at 50: The evolving geopolitics

in the South Pacific were on full display at the 50th

PIF, 19 Agustus

2019, diakses dari https://thediplomat.com/2019/08/the-pacific-islands-

forum-at-50/ pada 05 Oktober 2019 pukul 01.31 WIB.

CNN Indonesia. Banyak Forum Laut, Inggris Harap Gagasan RI Lebih Konkret.

(Kamis, 01 November 2018 23.02 WIB). Diakses dari

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20181101211629-106-

343368/banyak-forum-laut-inggris-harap-gagasan-ri-lebih-konkret pada

09 September 2019 pukul 15.58 WIB.

CNN Indonesia, Benny Wenda, Aktivis Papua Merdeka di Seberang Benua,

diakses dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190904073441-

20-427331/benny-wenda-aktivis-papua-merdeka-di-seberang-benua pada

14 Oktober 2019 pukul 05.50 WIB.

CNN Indonesia, Indonesia Tambah Komitmen Baru Soal Lautan, diakses dari

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181031024603-20-

342781/indonesia-tambah-komitmen-baru-soal-kelautan pada 07 Oktober

2019 pukul 00.42 WIB.

CNN Indonesia, Luhut Kecewa Tol Laut Tak Ampuh Tekan Selisih Harga, 23

September 2019 pukul 15.34 WIB, diakses dari

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190923123423-92-

Page 114: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

xxii

432963/luhut-kecewa-tol-laut-tak-ampuh-tekan-selisih-harga pada 14

Oktober 2019 pukul 01.46 WIB.

CNN Indonesia, Pemerintah Donasi Rp14 M ke AIS, Akses Pasar Makin Terbuka,

22 Juli 2019 pukul 11.51 WIB, diakses dari

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190722091438-92-

414252/pemerintah-donasi-rp14-m-ke-ais-akses-pasar-makin-terbuka

pada 12 Oktober 2019 pukul 02.10 WIB.

CNN Indonesia, RI Anggap Vanuatu Sponsor Gerakan Separatis Papua, diakses

dari https://www.cnnindonesia.com/internasional/20190929122625-134-

435087/ri-anggap-vanuatu-sponsor-gerakan-separatis-papua pada 14

Oktober 2019 pukul 06.08 WIB.

CNN Indonesia, TNI Lobi Negara Tetangga Agar Tidak Dukung Papua Merdeka,

diakses dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191007165637-

20-437512/tni-lobi-negara-tetangga-agar-tidak-dukung-papua-merdeka

pada 14 Oktober 2019 pukul 07.09 WIB.

CNN Indonesia, Vanuatu, „Si Kecil‟ di Pasifik Pendukung Kemerdekaan Papua,

02 Oktober 2019 16.56 WIB, diakses dari

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20191002160752-113-

436136/vanuatu-si-kecil-di-pasifik-pendukung-kemerdekaan-papua pada

14 Oktober 2019 pukul 07.09 WIB.

Dinarto, Dedi. Indonesia‟s „Global Maritime Fulcrum‟: The Case of Abu Sayyaf.

(03 Mei 2016). Diakses dari https://thediplomat.com/2016/05/indonesias-

global-maritime-fulcrum-the-case-of-abu-sayyaf/ pada 07 September

2019 pukul 15.48 WIB.

Humas Kemenko Kemaritiman. Delegasi SOM Sepakati Deklarasi Pembentukan

Forum Negara Kepulauan dan Negara Pulau. (31 Oktober 2018).

Diakses dari https://maritim.go.id/delegasi-som-sepakati-deklarasi-

pembentukan-forum-negara-kepulauan-dan-negara-pulau/ pada 09

September 2019 pukul 17.26 WIB.

Humas Kemenko Kemaritiman, Indonesia-Jepang Bentuk Indonesia-Japan

Maritime Forum, 21 Desember 2016, diakses dari

https://maritim.go.id/indonesia-jepang-bentuk-indonesia-japan-maritime-

forum/ pada 08 Oktober 2019 pukul 15.36 WIB.

Humas Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Presiden Jokowi Teken Perpres

Kebijakan Kelautan Indonesia. (01 Maret 2017). Diakses dari

https://setkab.go.id/presiden-jokowi-teken-perpres-kebijakan-kelautan-

indonesia/ pada 05 September 2019 pukul 16.43 WIB.

Indonesia fo Global Justice, OCC 2018, diakses dari http://igj.or.id/wp-

content/uploads/2018/11/OCC-2018.pdf pada 05 Oktober 2019 pukul

02.57 WIB.

Page 115: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

xxiii

KBRI Kazakhstan Merangkap Republik Tajikistan, Kementerian Luar Negeri RI,

Geografi Indonesia, diakses dari

https://kemlu.go.id/astana/id/pages/geografi/41/etc-menu pada 18

Oktober 2019 pukul 08.17 WIB.

Kementerian Komunikasi dan Informasi RI, Indonesia Tawarkan Solusi Cerdas

dan Inovatif dalam Pertemuan Negara Kepulauan dan Negara Pulau ke-

2, Artikel GPR, 13 September 2018, diakses dari

https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/14369/indonesia-

tawarkan-solusi-cerdas-dan-inovatif-dalam-pertemuan-negara-

kepulauan-dan-negara-pulau-ke-2/0/artikel_gpr pada 21 September 2019

pukul 22.42 WIB.

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. IORA Masa Depan Ekonomi

Dunia. Diakses dari https://kominfo.go.id/content/detail/9424/iora-masa-

depan-ekonomi-dunia/0/artikel_gpr pada 30 September 2019 pukul 17.25

WIB.

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Menuju Poros Maritim Dunia, 18

Oktober 2016, diakses dari

https://www.kominfo.go.id/content/detail/8231/menuju-poros-maritim-

dunia/0/kerja_nyata pada 13 Oktober 2019 pukul 13.46 WIB.

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Our Ocean Conference 2018,

Wujudkan Kepemimpinan Indonesia di Sektor Kelautan dan Perikanan,

31 Oktober 2018, diakses dari

https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/15223/our-ocean-

conference-2018-wujudkan-kepemimpinan-indonesia-di-sektor-kelautan-

dan-perikanan/0/artikel_gpr pada 07 Oktober 2019 pukul 08.41 WIB.

Kemeterian Luar Negeri Republik Indonesia. Diakses dari

https://kemlu.go.id/portal/id pada 07 September 2019 pukul 16.30 WIB.

Kementerian Luar Negeri RI, Indonesia Perkuat Kerja Sama Perubahan Iklim

dengan Pasifik pada KTT PIF ke-59 di Tuvalu, diakses dari

https://kemlu.go.id/portal/id/read/533/berita/indonesia-perkuat-kerja-

sama-perubahan-iklim-dengan-pasifik-pada-ktt-pif-ke-50-di-tuvalu pada

05 Oktober 2019 pukul 01.20 WIB.

Kementerian Luar Negeri RI, Indonesia-India Dorong Kerja Sama Ekonomi dan

Maritim, 06 September 2019, diakses dari

https://kemlu.go.id/portal/id/read/579/view/indonesia-india-dorong-kerja-

sama-ekonomi-dan-maritim pada 09 Oktober 2019 pukul 14.46 WIB.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Kerjasama Bilateral, diakses dari

https://kemlu.go.id/portal/id/page/22/kerja_sama_bilateral pada 08

Oktober 2019 pukul 14.46 WIB.

Page 116: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

xxiv

Kementerian Luar Negeri RI, Kerjasama Regional: Coral Triangle Initiave (CTI),

diakses dari

https://kemlu.go.id/portal/id/read/136/halaman_list_lainnya/coral-

triangle-initiative-cti pada 07 Oktober 2019 pukul 19.17 WIB.

Kementerian Luar Negeri RI. Kerjasama Regional: Indian Ocean Rim

Association. September 2019. Diakses dari

https://kemlu.go.id/portal/id/read/167/halaman_list_lainnya/idndian-

ocean-rim-association pada 30 September 2019 pukul 16.53 WIB.

Kementerian Luar Negeri RI, Kerjasama Regional: Pacific Island Forum (PIF),

diakses dari

https://kemlu.go.id/portal/id/read/132/halaman_list_lainnya/pacific-

island-forum-pif pada 05 Oktober 2019 pukul 00.49 WIB.

Kementerian Luar Negeri RI. Penanganan Sampah Plastik Laut (Marine Plastic

Debris). Isu Khusus, 10 April 2019. Diakses dari

https://kemlu.go.id/portal/id/read/172/halaman_list_lainnya/penanganan-

sampah-plastik-laut-marine-plastic-debris pada 26 September 2019 pukul

16.03 WIB.

Kementerian Luar Negeri RI, Pernyataan Bersama Oleh Republik Indonesia dan

Republik Perancis Mengenai Kerjasama Maritim, 29 Maret 2017,

diakses dari https://kemlu.go.id/portal/id/read/277/view/pernyataan-

bersama-oleh-republik-indonesia-dan-republik-perancis-mengenai-

kerjasama-maritim pada 09 Oktober 2019 pukul 12.59 WIB.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Wapres Jusuf Kalla Ajak

Masyarakat Dunia Kembangkan Ekonomi Biru dan Perangi Kejahatan

Laut. (23 September 2016). Diakses dari

https://ex.kemlu.go.id/id/berita/siaran-pers/Pages/Wapres-Jusuf-Kalla-

Ajak-Masyarakat-Dunia-Kembangkan-Ekonomi-Biru-dan-Perangi-

Kejahatan-Laut-.aspx pada 11 September 2019 pukul 03.05 WIB.

Our Ocean 2018, diakses dari https://ourocean2018.org/?l=home pada 07 Oktober

2019 pukul 09.12 WIB.

Our Ocean 2019, diakses dari https://ourocean2019.no/ pada 07 Oktober 2019

pukul 00.40 WIB.

Pandjaitan, Luhut dan Christophe Bahuet, Archipelagic and Island States Forum:

Indonesia‟s pivotal role, Academia; opinion, diakses dari

https://www.thejakartapost.com/academia/2018/11/02/archipelagic-and-

island-states-forum-indonesias-pivotal-role.html#_=_ pada 18 Oktober

2019 pukul 12.46 WIB.

Parameswaran, Prashanth. Japan and Indonesia: A New Maritime Forum?, 24

Maret 2015 diakses dari https://thediplomat.com/2015/03/japan-and-

Page 117: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

xxv

indonesia-a-new-maritime-forum/ pada 08 Oktober 2019 pukul 15.31

WIB.

Pinandita, Apriza. RI, Island States Pledge Sustainable Solutions. The Jakarta

Post: 02 November 2019. Diakses dari

https://www.thejakartapost.com/news/2019/11/02/ri-island-states-pledge-

sustainable-solutions.html#_=_ pada 11 Desember 2019 pukul 02.28

WIB.

Rahmawaty, Amelia. Peluang dan Tantangan Indonesia Menuju Poros Maritim

Dunia di Era Globalisasi (Bagian 1). Forum Kajian Pertahanan Maritim,

Kajian 2015. Diakses dari http://www.fkpmar.org/peluang-dan-

tantangan-indonesia-menuju-poros-maritim-dunia-di-era-globalisasi-

bagian-i/ pada 24 September 2019 pukul 01.35 WIB.

SDGs Indonesia. 13 Penanganan Perubahan Iklim. Diakses dari

https://www.sdg2030indonesia.org/page/21-tujuan-tigabelas pada 11

Desember 2019 pukul 11.48 WIB.

SDGs Indonesia. 14 Menjaga Ekosistem Laut. Diakses dari

https://www.sdg2030indonesia.org/page/22-tujuan-empatbelas pada 11

Desember 2019 pukul 12.03 WIB.

Sekretariat Kabinet RI. Aksi untuk Mengatasi Sampah Laut, Persoalan Serius Nan

mengkhawatirkan. 06 Oktober 2017. Diakses dari

https://setkab.go.id/aksi-untuk-mengatasi-sampah-laut-persoalan-serius-

nan-mengkhawatirkan/ pada 26 September 2019 pukul 16.21 WIB.

Soegiarto, Yanto. Isolate Benny Wenda and stop the attention-seeking, Jakarta

Globe: 11 Mei 2013, diakses pada 14 Oktober 2019 pukul 05.40 WIB.

UNDP Indonesia, Archipelagic and Island States Ministers Reach a Milestone

with Declaration on Sustainable Ocean Climate Actions. 2018, diakses

dari

https://www.id.undp.org/content/indonesia/en/home/presscenter/pressrele

ases/2018/9/archipelagic-and-island-states-ministers-reach-a-milestone-

with-.html pada 22 September 2019 pukul 00.26 WIB.

U.S. Embassy & Consulates in Indonesia, Fact Sheet: U.S.-Indonesia Maritime

Cooperation, 25 Oktober 2015, diakses dari

https://id.usembassy.gov/our-relationship/policy-history/embassy-fact-

sheets/fact-sheet-u-s-indonesia-maritime-cooperation/ pada 09 Oktober

2019 pukul 00.13 WIB.

Widhiarto, Hasyim. Jokowi Declares War on Illegal Fishing. (Jakarta, 18

November 2014). Diakses dari

https://www.thejakartapost.com/news/2014/11/18/jokowi-declares-war-

illegal-fishing.html pada 24 September 2019 pukul 01.07 WIB.

Page 118: URGENSI GAGASAN KERJASAMA INDONESIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49393...Indonesia yaitu AIS Forum sebagai salah satu media untuk mewujudkan cita-cita besar

xxvi

World Ocean Review. Marine Resources-Opportunities and Risks. 2014. Diakses

dari http://worldoceanreview.com/wp-

content/downloads/wor3/WOR3_english.pdf dalam Amelia Rahmawaty.

Peluang dan Tantangan Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia di Era

Globalisasi (Bagian 1).

World Resources Institute, 85% Terumbu Karang di Coral Triangle Tergolong

“Terancam”, 23 April 2013, diakses dari

https://www.wri.org/news/2013/04/85-terumbu-karang-di-coral-triangle-

tergolong-“terancam” pada 07 Oktober 2019 pukul 22.46 WIB.

WWF Indonesia, Memberantas Pelaku Kejahatan Perikanan, 23 Maret 2015,

diakses dari https://www.wwf.or.id/?38242/Memberantas-Pelaku-

Kejahatan-Perikanan pada 13 Oktober 2019 pukul 21.44 WIB.