cita-cita saudara akan berhasil

119
1 | By: Ali D. Nobilem

Upload: ali-nobilem

Post on 30-Jun-2015

250 views

Category:

Self Improvement


15 download

DESCRIPTION

Buku lama pas gw kecil *sd, bukunya bagus & sering gw baca lagi dan lagi :D

TRANSCRIPT

Page 1: Cita-cita saudara akan berhasil

1 | By: A l i D . N o b i l e m

Page 2: Cita-cita saudara akan berhasil

2 | By: A l i D . N o b i l e m

Buku ini sudah dipesan oleh jawatan pendidikan

masyarakat, DEPARTEMEN P. D. & K untuk disebar ke

perpustakaan Rakyat seluruh Indonesia.

Diakui sebagai buku praktis penggugah semangat

kerja bagi mereka yang ingin mencapai sukses.

Page 3: Cita-cita saudara akan berhasil

3 | By: A l i D . N o b i l e m

Sumatri Mertodipuro

CITA – CITA

SAUDARA AKAN

BERHASIL

Cetakan ke IV

Jakarta 1964

P.T. Daya Karya

Page 4: Cita-cita saudara akan berhasil

4 | By: A l i D . N o b i l e m

Gambar kulit:

BAHARUDIN

Penerbitan:

DAYA KARYA

Jakarta

Percetakan:

N.V. PERCETAKAN RAHMAN TAMIN

Cetakan ke I 1957

Cetakan ke II 1959

Cetakan ke III 1960

Cetakan ke IV 1964

Hak pengarang dilindungi undang-undang

Page 5: Cita-cita saudara akan berhasil

5 | By: A l i D . N o b i l e m

ISI:

Bab I KATA PENDAHULUAN.............................

9

Bab II DASAR-DASAR SUKSES...........................

Sukses/ Pikiran membangun/ Cara memiliki

pikiran yang membangun/ Lama nian

berpangku tangan/ Ikhtisar.

13

Bab III MENJAGA KESEHATAN...........................

Pikiran sehat dan badan sehat/ Cara casson

menceritakan/ Cara hidup yang sehat/

Ikhtisar.

20

Bab IV MENETAPKAN TUJUAN HIDUP..............

Menetapkan tujuan hidup/ Memeriksa dan

mempelajari/ Tujuan harus jelas/ Rencana

harus teliti/ Disegala lapangan harus ada

rencana/ Ambisi dan cita-cita/ Ikhtisar.

28

Bab V MELATIH KEMAUAN................................

Kemauan adalah daya pendorong/ Tanpa

kemauan/ Kemauan menimbulkan pikiran-

pikiran unggul/ Melatih kemauan/ Orang

yang kuat kemauannya, adalah orang-orang

yang gembira/ Kita memperkembangkan

ketabahan dengan kemauan kita/ Ikhtisar.

36

Bab VI BERPIKIR TERATUR..................................

Pikiran yang kacau/ Pikiran yang teratur/

Melatih mengendalikan pikiran/ Ikhtisar.

45

Page 6: Cita-cita saudara akan berhasil

6 | By: A l i D . N o b i l e m

Bab VII KONSENTRASI..........................................

Konsentrasi: Sifat orang yang unggul/

Kesukaran dalam konsentrasi/ Cara

memperkembangkan kemampuan ber-

konsentrasi/ Menimbulkan perhatian/

Konsentrasi untuk menanam sifat yang baik/

Ikhtisar.

52

Bab VIII EFISIENSI....................................................

Susunlah tenaga dan alat-alat saudara/

Menyusun pikiran/ Menyusun pekerjaan/ Juga

ibu rumah tangga perlu menyusun

pekerjaannya/ Ikhtisar.

60

Bab IX INISIATIF.....................................................

Inisiatif/ Dunia penuh kesempatan/

Bagaimana, supaya melihat kesempatan/

Jangan ragu-ragu/ Melatih diri bertindak

cepat/ Melihat kedepan/ Jangan menunggu

tapi seranglah/ Memang ada resikonya/

Ikhtisar.

67

Bab X MEMIMPIN..................................................

Dulu dan sekarang/ Bukan Perintah, tapi

pengertian/ Bisa dipelajari/ Sifat seorang

pemimpin/ Soal kepribadian/ Mahapenting/

Ikhtisar.

78

Bab XI SIKAP KITA TERHADAP ORANG

LAIN.............................................................

Sukses W.J. Brown/ Nasihat Gandhi/

Menyesuaikan diri/ Ikhtisar.

86

Page 7: Cita-cita saudara akan berhasil

7 | By: A l i D . N o b i l e m

Bab XII PERCAYA KEPADA DIRI SENDIRI.........

Cara mendapatkan rasa percaya kepada diri

sendiri/ Percaya kepada diri sendiri bisa

melenyapkan kebodohan/ Ikhtisar.

97

Bab XIII TENANG SUMBER KEMENANGAN.......

Ketenangan Jendral Alexander/ Musuh

ketenangan: cemas, malu, benci dan

pesimisme/ Ikhtisar.

104

Bab XIV MENGATUR KEUANGAN........................

Uang bukan ukuran mutlak/ Tiga syarat yang

penting/ Peringatan/ Ikhtisar.

110

Bab XV KATA PENUTUP........................................

116

BEBERAPA KATA-KATA ASING............

120

LITERATUR................................................

122

Page 8: Cita-cita saudara akan berhasil

8 | By: A l i D . N o b i l e m

Page 9: Cita-cita saudara akan berhasil

9 | By: A l i D . N o b i l e m

Bab I

KATA PENDAHULUAN

Pada cetakan I

Setelah indonesia merdeka, setelah kegembiraan dan

kegirangan pertama diganti oleh kesungguhan dalam

menghadapi kenyataan kehidupan, ada kalanya timbul suatu

perasaan bimbang dan tidak puas dikalangan yang luas.

Rasa tidak puas, rasa masa bodoh, dan perasaan

negatif lainnya itu disebabkan, karena kebahagiaan yang

semula dikira akan datang dengan sendirinya bersama

dengan datangnya kemerdekaan itu, tibanya tak secepat

seperti yang dikira dan diinginkan.

Dalam pada itu, sekarang ini masa dimana kesempatan

seolah-olah tiba dengan mudahnya diatas pangkuan, telah

lewat.

Hanya mereka yang setelah mendapat kesempatan,

bekerja keras, memperlipat gandakan kemampuannya,

mempertebal rasa tanggung jawab, dan menambah

kecakapannya, bisa memperoleh kemajuan. Sebaliknya

mereka yang ketika mendapat kesempatan untuk berjasa,

telah melecehkan kewajibannya, dan berkebiasaan untuk

terus menerus mencari enaknya dari hak yang terkandung

dalam kedudukannya dan kurang memperhatikan kewajiban

yang tersimpul didalamnya, kini sukar bisa menyesuaikan

diri dengan keadaan yang berangsur-angsur berubah.

Memanglah sekarang ini timbul rasa tidak puas

dimana-mana, yang disebabkan oleh karena rata-rata orang

indonesia tidak puas dengan nasibnya. Sesungguhnya, gejala

tidak puas ini, yang didasarkan oleh keinginan untuk

merubah nasibnya yang kurang baik menjadi yang lebih baik,

patut disambut dengan gembira. Apalagi, jika rasa tidak puas

itu ditujukan pada diri sendiri, dan menimbulkan hasrat

untuk memperbaiki sifat dan hasil-hasil pekerjaannya, maka

Page 10: Cita-cita saudara akan berhasil

10 | By: A l i D . N o b i l e m

rasa tak puas demikian itu lebih-lebih lagi patut dihargai se-

tinggi-tingginya.

Sayang sekali, bahwa disamping rasa tidak puas yang

mulia seperti yang tersebut diatas, ada pula perasaan tak puas

karena iri terhadap mereka yang nasibnya lebih baik dari

padanya, meskipun nasib baiknya itu adalah akibat dari pada

jerih payah dan cara bekerja yang lebih baik dari pada cara

kerja teman-temannya. Rasa tidak puas semacam ini sangat

disayangkan, karena sesungguhnya mereka yang tak puas itu

sendiri, juga mempunyai kemampuan untuk merubah

keadaannya, asal saja ia tahu cara mempergunakan

kemampuannya.

Justru, supaya saudara mengenal dasar-dasar pertama

untuk mempergunakan kemampuan itulah, buku ini ditulis.

Sudah tentu, bahwa dengan selesai membaca buku ini,

saudara tak mendadak seperti kena’ mukjizat segera menjadi

orang yang luar biasa atau bahwa tiba-tiba cita-cita saudara

menjadi kenyataan!

Namun, dengan membaca buku ini, saudara jadi

mengenal dasar-dasar bagaimana orang bisa memperlipat-

gandakan hasil kerjanya, dengan menggunakan kemampuan

yang ada pada dirinya. Maka setelah mengetahui dan yakin

tentang hal ini, dengan sendirinya pada saudara timbul hasrat

dan keinginan yang sehat untuk merubah keadaan saudara

yang kurang memuaskan menjadi lebih memuaskan.

Karena buku ini bukanlah buku cerita, maka sebaiknya

membacanya jangan tergesa”, meskipun ada kecendrungan

pada saudara untuk menyelesaikan se-cepat”-nya.

Sebaiknyalah, supaya saudara bisa mengambil faedah

sebanyak-banyaknya, mengikuti pedoman dibawah ini:

1. Bacalah satu bab dahulu, supaya mendapat tinjauan umum

dari isi bab itu. Kemudian bacalah sekali lagi dengan

memperhatikan isi buku sebaik-baiknya.

Page 11: Cita-cita saudara akan berhasil

11 | By: A l i D . N o b i l e m

2. Perbandingkanlah isi dan maksud bab itu dengan keadaan

sehari-hari yang saudara alami.

3. Berilah tanda dengan potlot bagian yang saudara anggap

penting.

4. Setelah selesai membaca, ulangilah sewaktu-waktu timbul

keinginan saudara untuk membacanya lagi. Mungkin

saudara akan menemui bagian yang dahulu belum begitu

terang, tapi sekarang menjadi jelas.

Sebagai penutup pendahuluan ini, kami ucapkan

banyak terima kasih kepada teman-teman yang memberikan

nasehat-nasehat yang berfaedah misalnya saudara Darsyaf

Rahman, redaktur majalah “Mimbar Indonesia”, saudara

Anwarsyam, pelukis, dan khususnya saudara Amir Salim,

direktur usaha penerbitan “Ensiklopedia” yang

memungkinkan terbitnya buku ini.

Pada cetakan ke II

Dengan senang hati kami melihat, bahwa tiga tahun

setelah penerbitan pertama, diperlukan penerbitan kedua.

Bagi yang telah membaca cetakan pertama, akan

dijelaskan bahwa dalam cetakan kedua ini, tak banyak

perubahan, kecuali bahasanya yang diperbaiki disana-sini.

Dalam pada itu kami bubuhkan motto pada tiap bab, dan

kami cetak miringkan berbagai kalimat yang dahulu dicetak

biasa.

Atas sambutan yang dikirimkan kepada kami dari

berbagai pihak, yang berisi pula kritik, kami mengucapkan

diperbanyak terima kasih.

Jakarta, Juli 1959

Penulis

Page 12: Cita-cita saudara akan berhasil

12 | By: A l i D . N o b i l e m

Pada cetakan ke III

Kira-kira 4 bulan setelah cetakan ke II ternyata buku

ini memerlukan cetak ulang lagi.

Hal mana membuktikan adanya perhatian dari

masyarakat ramai.

Juga cetakan ini tak banyak mengalami perubahan,

kecuali sedikit perubahan dalam tipografi.

Demikian pula beberapa saran dari beberapa peminat,

telah dilaksanakan.

Mudah-mudahan buku ini bisa mencapai tujuan

sebagaimana yang dimaksudkan.

Jakarta, April 1960

Penulis

Pada cetakan ke IV

Cetakan ke IV ini tidak banyak mengalami perubahan

kecuali ada tambahan-tambahan halaman.

Jakarta, April 1964

Penulis

Page 13: Cita-cita saudara akan berhasil

13 | By: A l i D . N o b i l e m

Bab II

DASAR-DASAR SUKSES

Tanpa kebangunan batin, keba-

ngunan lahir dapat dipastikan akan

segera luntur bila ujian datang.

PRAMUDYA ANATA TUR

Perkataan “sukses” sudah terkenal sekali dikalangan

kita sekarang. Jikalau dahulu orang mengucapkan “selamat

jalan” atau “sampai bertemu lagi”, bila berpisah dengan

seorang temannya, maka sekarang sering orang

mengucapkan: “Sukses Bung!”

Memang sekarang keadaan sudah berlainan dari

dahulu. Zaman sekarang orang berhasrat besar untuk maju,

untuk berhasil dalam hidupnya, untuk mencapai sukses.

Memang “sukses” berarti berhasil.

Juga para pembaca berhasrat untuk mencapai sukses,

untuk mendapat hasil. Hasil dalam pekerjaan, hasil dalam

pelajaran, hasil dalam perdagangan.

Akan tetapi, selainnya berhasil, sukses itupun mem-

punyai arti khusus. Dan sukses dalam arti khusus inilah yang

kami bicarakan dalam buku ini. Jikalau nanti para pembaca

menemui berkali-kali perkataan “sukses” ini, maka yang

kami maksudkan ialah “sukses” dalam arti yang khusus ini.

Kita kenal seorang pelukis, seorang seniman. Dengan

lukisannya itu ia tak dapat cukup penghasilan. Dan untuk

membiayai rumah tangganya, ia menerima pekerjaan sebagai

komis. Gaji komis ditambah dengan tunjangannya

jumlahnya tiga kali hasil lukisannya. “sukses”, kata orang.

Sekarang ia dapat mengongkosi rumah tangganya, istrinya

dapat beli baju dan perhiasan, dan ia sendiri cukup pakaian,

bahkan dapat membeli sepeda kumbang. Akan tetapi

sesungguhnya pelukis kita ini merasa tak senang dengan

pekerjaannya menghadapi meja tulis, mendengarkan mesin

Page 14: Cita-cita saudara akan berhasil

14 | By: A l i D . N o b i l e m

tulis berketik-ketik, dan harus duduk dikursi dari jam 7 pagi

sampai jam 2 sore. Karena itu: Ia tak mendapat sukses dalam

arti yang sebenarnya.

Kita kenal seorang tamatan A.M.S.-A, yakin sekolah

menengah bagian kesusasteraan dizaman Belanda. Pada

zaman revolusi, ia bekerja pada suatu majalah. Karena ia

keluaran sekolah kesusasteraan, ia diserahi memimpin

bagian kebudayaan, harus menimbang karangan-karangan

kesusasteraan, sajak-sajak, lukisan-lukisan, dll, yang ada

hubungannya dengan seni. Karena terpaksa, ia mempelajari

lebih mendalam soal mengenai kesenian, apalagi ia seorang

yang suka membaca. Karena hal itu, ia pandai berbicara

tentang segala macam masalah kesenian dan filsafat. Maka

ia terkenal diantara kawan-kawannya sebagai seniman atau

filsuf. Dalam hati kecilnya ia tidak suka kepada seni dan

filsafat. Ia sesungguhnya tertarik kepada politik dan

olahraga. Akan tetapi ia malu mengakuinya karena ia senang

juga dengan sebutan “seniman” atau “ filsuf” itu. Juga dia

meskipun menjadi orang yang terkenal, tak boleh dikatakan

mendapat sukses. Seandainya dahulu ia memasuki

gelanggang politik atau menjadi wartawan politik, mungkin

ia betul-betul mendapatkan sukses, yakni hasil yang

membahagiakannya.

Jadi sukses dalam arti yang kita maksudkan, tak

tergantung pada kemasyuran, besarnya gaji atau kekayaan.

Bahkan orang boleh masyur, kaya dan berkuasa sekaligus,

akan tetapi belum ada jaminan bahwa ia mendapat sukses

dalam arti yang sebenarnya.

Memang uang dan kekuasaan dapat menjadi alat

utama untuk mencapai sukses sejati. Akan tetapi kekuasaan

dan uang itu sendiri tak berarti sukses.

Sukses (dengan “S” besar) selainnya bermanfaat

untuk diri sendiri, harus pula bermanfaat untuk orang lain.

Page 15: Cita-cita saudara akan berhasil

15 | By: A l i D . N o b i l e m

Kalau dalam perniagaan suatu kontrak jual beli, hanya

menguntungkan si penjual dan merugikan si pembeli, atau

sebaliknya, maka kotrak jual beli itu tak merupakan sukses.

Sukses selainnya menghasilkan untung kebendaan,

harus pula menghasilkan untung yang bersifat kesusilaan.

Sukses sejati berarti memperkembangkan pribadi sebaik-

baiknya, berkemauan keras, kepercayaan yang teguh, rasa

simpati dan kasih kepada sesamanya!

Pikiran membangun, dasar sukses

Manusia adalah makhluk yang berpikir. Tanpa pikiran

ia sama saja dengan binatang. Justru karena pikirannya itu,

ia telah mengalami kemajuan yang tak terdapat pada

makhluk lainnya. Pikiran inilah yang membangun

peradaban, membangunkan kebudayaan.

Malahan kita boleh katakan, pikiran itulah inti hidup

manusia.

Karena itu, sifat hidup seseorang tergantung kepada

jenis dan macam pikirannya.

Rubahlah pikiran saudara, maka akan berubah pula

sifat kehidupan saudara. Liputilah diri saudara dengan

pikiran hendak membunuh, niscaya pada suatu waktu

saudara akan membunuh. Liputilah diri saudara dengan

pikiran menolong orang, maka lambat laun akan terbuka

jalan dan awas mata saudara untuk melihat orang-orang yang

harus ditolong, serentak dengan kemampuan saudara untuk

menolong.

Dan oleh karena sukses itu sifatnya mesti membangun.

Sukses sejati yang kita maksudkan, maka siapa yang

berhasrat untuk mendapatkan sukses, harus berusaha untuk

memiliki pikiran-pikiran yang membangun.

Disalah satu tempat sebelah selatan Jakarta, ada

seorang tukang warung, Pak E namanya. Kalau saudara tak

Page 16: Cita-cita saudara akan berhasil

16 | By: A l i D . N o b i l e m

menanyakan, saudara sangka umurnya baru kira-kira 45

tahun. Segar tampang wajahnya, berseri-seri dan lembut.

umur sesungguhnya sudah 65 tahun. Namun, dahulu ia tak

demikian, ia dahulu ganas, kejam, bengis, suka berkelahi,

memang tukang pukul, penjudi yang ulung, menghabiskan

harta benda orang tuanya. Akan tetapi kemudian terjadi

perubahan pada dirinya, yakni sepeninggal ayahnya. Ia

berkenalan dengan seorang kyai dari jauh, yang menetap

ditempatnya. Kyai ini berhasil merubah pikirannya, merubah

pikirannya yang bersifat merusak menjadi pikiran yang

membangun dan takut kepada tuhan. Lambat laun sifat

penghidupannya pun berubah. Bahkan roman mukanya

menjadi berubah. Yang dahulu kasar-bengis, akhirnya

menjadi jernih, lemah-lembut. Yang dahulu ditakuti dan

dibenci, sekarang disayangi.

Cara supaya memiliki pikiran yang membangun

Untuk dapat memiliki pikiran membangun, lebih

dahulu haruslah ditanamkan keyakinan dan kepercayaan

yang teguh bahwa pikiran adalah inti dari penghidupan.

Bahwa dengan merubah jenis pikiran kita, akan berubah

pula macam dan sifat penghidupan kita.

Mungkin pada saat ini keyakinan saudara belum tebal

tentang kebenaran ini. Jangan putus asa, bacalah terus buku

ini, niscaya saudara akan memiliki kepercayaan itu.

Salah satu cara yang baik dan mustajab untuk

mendapatkan pikiran-pikiran yang membangun ialah

membaca buku-buku yang sifatnya membangun, yang

optimis, gembira.

Bacalah buku-buku itu dengan cermat, lambat laun

pikiran saudara akan terpengaruh, jauhilah buku yang

merusak, yang mematikan semangat.

Setiap hati, pada waktu yang tetap, misalnya sebelum

saudara berangkat bekerja, dan sebelum saudara tidur,

Page 17: Cita-cita saudara akan berhasil

17 | By: A l i D . N o b i l e m

ucapkanlah dengan perlahan-lahan kalimat-kalimat dibawah

ini:

1. Setiap hari kepercayaanku kepada diriku sendiri

bertambah.

2. Aku bisa melaksanakan setiap pekerjaan yang

kuhadapi.

3. Aku bisa menguasai diriku sendiri.

4. Aku percaya akan hari kemudianku.

5. Insya allah, tekadku membangun diriku, akan

berhasil.

Atau saudara dapat memilih dan membuat kalimat-

kalimat sendiri yang sesuai dengan cita-cita yang hendak

saudara capai. Yang perlu sekali ialah bahwa kalimat-

kalimat ini harus diucapkan dengan penuh kesadaran, terang,

dan perlahan-lahan. Dan dilakukan setiap hari pada waktu-

waktu tertentu.

Hafalkan sajak dibawah ini:

Bekerja

Lama nian berpangku tangan,

Asyik terlena didaduh ombak,

Mari kita sama serempak,

Atur barisan kejar tujuan.

Jangan berhenti bertanya bulan,

Beberapa purnama engkau merantau,

Maju gembira terus berjalan,

Cari cahaya indah kemilau.

Atur barisan kejar tujuan,

Cari cahaya indah kemilau,

Page 18: Cita-cita saudara akan berhasil

18 | By: A l i D . N o b i l e m

Bagai lidi satu ikatan,

Bersatu teguh, rapuh bercerai,

Begai semut menarik beban,

Tiada berhenti sebelum sampai.

Ah teman cerdik cendika,

Kita hidup diabad perjuangan,

Siapa sigap majulah dia,

Tiada hasil berpangku tangan.

(Mozasa dalam “Pujangga Baru”)

Carilah pula kalimat-kalimat yang memberi semangat,

atau carilah sajak-sajak yang isinya membangun.

Page 19: Cita-cita saudara akan berhasil

19 | By: A l i D . N o b i l e m

IKHTISAR BAB II

1. Sukses selainnya menghasilkan untung kebendaan,

harus pula menghasilkan untung yang bersifat

kesusilaan. Sukses sejati berarti memperkembangkan

pribadi sebaik-baiknya, berkemauan keras, ke-

percayaan yang teguh, rasa simpati dan kasih kepada

sesamanya.

2. Dasar sukses ialah pikiran yang membangun.

3. Pikiran adalah inti kehidupan. Merubah corak

pikiran, berarti merubah kehidupan.

4. Salah satu cara yang baik untuk mendapatkan pikiran

yang membangun, ialah membaca buku-buku yang

sifatnya membangun, yang optimis dan gembira.

5. Sebelum tidur, ucapkanlah kalimat-kalimat yang

membangun, bersemangat dan gembira, misalnya:

1. Setiap hari kepercayaanku kepada diriku sendiri

bertambah.

2. Aku bisa melaksanakan setiap pekerjaan yang

kuhadapi.

3. Aku bisa menguasai diriku sendiri.

4. Aku percaya akan hari kemudianku.

5. Insya allah, tekadku membangun diriku, akan

berhasil.

Page 20: Cita-cita saudara akan berhasil

20 | By: A l i D . N o b i l e m

Bab III

MENJAGA KESEHATAN

Mens sana in corpore sano

(Jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat)

Jikalau kita harus menjawab dengan singkat dan tepat:

“Apakah yang terpenting untuk mencapai kemajuan dan

kebahagiaan?” jawabannya itu ialah:

“Pikiran sehat, badan sehat!”

Pada umumnya orang Indonesia kurang memper-

hatikan kesehatan badannya. Hal ini disebabkan, karena

pandangan hidupnya terlalu mementingkan kepada

kebatinan. Seorang pujangga Indonesia zaman dahulu lebih

mengetahui tentang susunan hawa nafsunya, lebih menge-

tahui jenis-jenis ruh, lebih tahu tentang nama segala macam

setan dan hantu, daripada mengetahui jumlah tulang

rusuknya.

Sampai sekarangpun pengetahuannya tentang

badannya sendiri kurang sekali. Juga diantara saudara

pembaca buku ini, niscaya sedikit sekali yang ada per-

hatiannya kepada badan dan kesehatannya.

Tak jarang kita mendengar orang mengatakan tentang

“badan yang hina”, kata Herbert Spencer, seorang filsuf

Inggris kenamaan. Dan banyak orang oleh karenanya

mengabaikan kesehatannya. Tapi alam membinasakan

mereka yang menyia-nyiakan karyanya yang sempurna

(badan manusia). Ya, kata Orison Swett Marde, alam

menunjukkan isi gudangnya, dan mengizinkan mengambil

apa yang dibutuhkan, akan tetapi alam tak membolehkan

menyimpan apa yang tak digunakan. Mottonya ialah

“gunakan atau buang”. Setiap atom yang tak digunakan,

dicabut. Alam adalah ahli ekonomi yang cermat. Tapi kalau

saudara menggunakannya lagi, semua itu dikembalikan

kepada saudara. Jika otak saudara kurang saudara gunakan

Page 21: Cita-cita saudara akan berhasil

21 | By: A l i D . N o b i l e m

maka otak itu akan susut dan saudara menjadi bodoh. Oleh

karena itu jangan mengira saudara bisa memelihara

kesehatan tanpa usaha apa-apa. Setiap yang saudara peroleh

didunia ini adalah hasil dari usaha. Kesehatan adalah hasil

perjuangan terus menerus. Alam menetapkan undang-

undang lengkap dengan hukumannya bagi yang melanggar

undang-undang itu. Setiap kali saudara melanggarnya,

saudara akan dihukum, kadang hukuman mati.

Seorang ahli bedah masyhur berdiri didepan

mahasiswanya untuk melaksanakan suatu pembedahan yang

sangat sukar. Dengan hati dan tangan yang tiada ragu,

pembedahan itu berhasil. Dan berpalinglah ahli bedah itu

kepada para mahasiswanya, seraya berkata; dua tahun yang

lalu, operasi sederhana bisa menyembuhkan penyakitnya.

Enam tahun yang lalu cara hidup yang bijaksana bisa

mencegah penyakit itu. Sekarang kita sudah berusaha sebaik-

baiknya. Operasi berhasil. Tapi alam tak tinggal diam. Ia tak

selalu mau menangguhkan hukuman mati. Esoknya pasien

itu meninggal dunia.

Disamping karena kecelakaan dan bencana, se-

sungguhnya kita sendiri banyak menentukan mati hidup.

Beribu-ribu dokter sekarang ini tak perlu ada. Seneca

berkata: “dewa-dewa meberikan umur panjang kepada kita,

tapi kitalah yang memendekkannya.” Terlalu sedikit orang

yang tahu rahasia umur panjang. Hanya beberapa orang saja

mati dalam usia sangat tua. Padahal maksud alam, kita ini

harus hidup lebih dari seratus tahun. Orang Inggris bernama

Thomas Parr (1483-1635) meninggal dunia pada umur 152

tahun. Ia kawin lagi pada umur 122 tahun. Lebih tua dari dia

adalah Henry Jenkins, seorang laki-laki berasal Yorkshire,

yang mencapai umur 169 tahun, dan mungkin akan hidup

lebih lama lagi, sekiranya raja tak memanggilnya ke London,

karena baginda menganggap orang tua itu sebagai suatu

keajaiban dan mengelilinginya dengan kemewahan. Karena

makan terlalu enak, ia meninggal dunia. Tatkala berumur

Page 22: Cita-cita saudara akan berhasil

22 | By: A l i D . N o b i l e m

100 tahun ia masih bisa berenang menyeberangi sungai yang

airnya mengalir dengan derasnya.

Kita terlalu sedikit mengetahui seluk-beluk badan

kita. Hanya satu diantara seribu orang yang tahu dimana

letak ginjalnya. Apalagi mengetahui cara kerja organ-organ

itu. Nanti akan ada waktunya, dimana orang menertawakan

orang yang tau nama-nama sungai di Tibet, tapi tak tahu

tentang hukum-hukum badani ajaib dan luar biasa yang

menjadi dasar kebahagiaan jasmani dan rohani, dan tak tahu

pula seni kehidupan yang memungkinkan dia hidup rukun

dan damai dengan orang-orang di sekitarnya.

Cara casson menceritakan..........

Herbert N. Casson yang menulis banyak sekali buku

tentang kemajuan dalam perusahaan, seorang ahli effisiensi

yang ulung dan masyhur, secara lucu tapi jelas menerangkan

cara kerja badan manusia.

“Badan saudara”, kata Casson, adalah semacam

mesin. Saudara harus membersihkannya, baik bagian

dalamnya maupun bagian luarnya. Pekerjaan mesin tersebut

bermacam-macam. Berbeda dengan mesin biasa, kalau salah

satu onderdilnya rusak, saudara tak bisa membelinya yang

baru, badan saudara cacat.

Saudara mempunyai 200 tulang dan 400 spier (otot).

Badan manusia dibangunkan disekeliling tulang punggung

yang terdiri dari 20 tulang yang dilingkari dan diperpisahkan

dengan semacam bantal karet dan semacam kawat telepon.

20 spier diperlukan untuk menegakkan dan meng-

gerakkan kepala, dan 124 spier untuk menegakkan dan

menggerakkan tulang punggung. Tulang-tulang itu sampai

pada umur 20 tahun tidak keras. Masa sekuat-kuatnya dari

badan manusia ialah antara umur 25 tahun dan 40 tahun.

Tulang bukannya benda mati, ia hidup. Tulang tersusun dari

berjuta-juta sel-sel hidup.

Page 23: Cita-cita saudara akan berhasil

23 | By: A l i D . N o b i l e m

Spier dibuat dari beribu-ribu pipa kecil. Setiap pipa

terdiri dari lingkaran abu-abu putih kecil. Pipa-pipa ini

berkembang dan berkerut. Mereka digerakkan oleh suatu

berita dari urat saraf yang tercantum pada lingkaran yang

paling ujung.

Spier kita tak bisa karatan. Mereka semakin banyak

dikerjakan, semakin kuat. Jikalau berjalan satu langkah,

digunakanlah 54 spier dalam ½ sekon. Sayang, kaki kita

sangat tak boleh dipercaya. Kecelakaan paling banyak

disebabkan kaki kita terpeleset atau tergelincir.

Mengenai urat saraf, mereka merupakan jaringan

kawat telepon. Ada kira-kira 300.000 yang disambung dari

tulang punggung ke semua bagian badan, jumlah semuanya

ada 180.000 urat saraf. Untuk mengirimkan dari otak kita ke

ujung jari, melalui urat saraf, hanya diperlukan 1/1000 sekon.

Maka itu, kita segera terkejut, bila tangan menyentuh api.

Kulit kita merupakan pengatur panas badan. ¾ panas

badan keluar melalui kulit. Keringat mendinginkan badan.

Ada kira-kira 1.250 saluran keringat setiap cm persegi.

Jikalau orang bekerja keras, ia menghasilkan 8x jumlah biasa

keringat. Orang yang tidak berkeringat tak sehat badannya.

Jantung adalah pompa yang paling ajaib dan

menakjubkan. Setiap hari ia mengeluarkan tenaga yang sama

besarnya dari tenaga yang diperlukan untuk memindahkan

200.000 kg pada jarak 3 cm. Ia berdenyut lebih dari 4.300

kali sejam, terus-menerus siang malam, selama kita masih

hidup. Jika kita duduk, ia memompa 3 liter darah tiap menit,

jikalau berjalan 15 liter, berlari naik tangga 19 liter.

Darah merupakan bensin badan kita. Cuma saja ia

tidak meletus, meskipun selalu panas. Semakin keras spier-

spier bekerja, semakin cepat darah mengalir. Ini men-

unjukkan nilai pekerjaan spier-spier itu mengalirkan darah.

Page 24: Cita-cita saudara akan berhasil

24 | By: A l i D . N o b i l e m

Darahpun membuang racun-racun dan sampah-sampah yang

ada didalam tubuh.

Paru-paru kita semacam dapur api , mereka membakar

sampah-sampah yang ada didalam darah. Didalamnya

terdapat 6.000.000 sel udara. Orang yang duduk hanya

menggunakan 1/10 dari paru-parunya. Jikalau paru-paru tak

dipakai, mereka karatan dan rusak .

Badan mengandung kamar-kamar kerja dan

laboratorium-laboratorium. Laboratorium yang terpenting

adalah hati, ia mengolah bagian penting dari darah dan

membuatnya menjadi daging dan darah baru, tulang, zat otak

dan serat-serat spier.

Badan saudara bergerak terus dan berubah terus, tiada

henti-hentinya, ia sama seperti nyala api. Jikalau diberi

makanan yang jelek dan udara busuk, nyala itu tak jernih dan

tak terang. Atau kata orang saudara sakit.

Banyak dari kita tak cermat memelihara badannya.

Kita masukkan batu bara (makanan) yang jelek dan tak

memperhatikan aliran-aliran udaranya. Sudah barang tentu,

nyalanya tak dapat sempurna, terang dan jernih.

Pada umumnya badan kita memerlukan lima macam

barang:

1. Makanan

2. Cahaya

3. Kerja

4. Udara segar

5. Tidur

Mengenai makanan, yang perlu ialah caranya makan,

harus perlahan-lahan dan beristirahat setelah makan banyak.

Disamping daging sedikit, harus banyak makan buah-buahan

dan sayuran yang segar. Kerja adalah obat yang mujarab bagi

penyakit urat saraf dan bingung.

Page 25: Cita-cita saudara akan berhasil

25 | By: A l i D . N o b i l e m

Setiap bagian badan kita mempunyai pekerjaan

sendiri-sendiri. Jikalau dipakai, menjadi bertambah kuat.

Yang tak digunakan, menjadi susut. Sudah tentu, bahwa

orang tak boleh bekerja terus-menerus tanpa istirahat. Setiap

hari seharusnya orang beristirahat betul-betul 2 jam lamanya.

Semakin banyak kerja, semakin banyak memerlukan

istirahat. Rasa cemas, marah, was-was, harus dihindarkan.

Pikiran yang tak sehat akibat badan yang tak sehat pula. Jiwa

dan tubuh terjalin erat sekali. Bahkan pikiran kita

mempengaruhi pencernaan kita. Siapa yang hidupnya tenang

dan tentram, tak memerlukan dokter.

Setiap hari harus ada saat-saat yang riang, harus ada

tawa dan gelaknya. Semangat hidup, kegairahan, menambah

butir-butir darah merah, humor, sifat melucu lebih berguna

daripada dokter untuk kesehatan kita. Siapa yang girang

karena ia hidup, akan hidup sepuluh tahun lebih lama, justru

karena kegirangan dan keriangannya itu.

Alam memberi hidup kepada mereka yang mau

menerimanya, tidak kepada mereka yang bermaksud

membuangnya.

10 pedoman hidup sehat

Untuk mendapatkan kesehatan yang baik, kita harus

menuntut kehidupan yang sehat, menuruti undang-undang

kesehatan. Singkatnya undang-undang kesehatan itu ialah:

1. Tidur harus cukup. Pada umumnya dianjurkan untuk

tidur 8 jam lamanya dalam sehari semalam. Akan

tetapi sebaiknya hal ini ditetapkan sendiri menurut

pengalaman. Yang harus dijaga ialah, bahwa setelah

tidur itu, badan menjadi segar.

2. Harus ada istirahat. Badan tak boleh disuruh bekerja

terus menerus. Harus diberi kesempatan untuk

beristirahat dan mengumpulkan tenaga yang baru dan

segar.

Page 26: Cita-cita saudara akan berhasil

26 | By: A l i D . N o b i l e m

3. Makan makanan yang berfaedah. Bukan enak, sudah

tentu makanan berfaedah itu bisa dimasak enak.

4. Jika bernafas harus dalam-dalam. Biasakanlah

duduk, berdiri dan berjalan dengan tegak, supaya dada

bisa berkembang dengan bebas.

5. Hiruplah hawa yang segar, dan biasakanlah mandi

dengan cahaya matahari yang melimpah di Indonesia

ini. Hawa yang segar dan cahaya matahari adalah

pembunuh kuman yang paling mujarab.

6. Berolahraga. Tak usah yang berat, misalnya

badminton, atau.......... jalan-jalan.

7. Kurangi merokok, dan jangan minum-minuman keras.

Istimewa minuman keras adalah pantangan besar bagi

mereka yang mau hidup sehat, dan hidup berhasil.

Selain merusak kesehatan, juga..... mahal.

8. Kendalikan perasaan. Perasaan adalah alat jiwa yang

sangat penting, karena itu peliharalah baik-baik.

Aturlah sebaik-baiknya, jangan diobral sembarangan.

9. Jangan melakukan perbuatan seksual yang kelewatan,

dan jangan melanggar kesusilaan. Dengan berbuat

ini, kemauan bisa menjadi lemah.

10. Berpakaian yang pantas dan sederhana. Pakaian

harus bersih.

Page 27: Cita-cita saudara akan berhasil

27 | By: A l i D . N o b i l e m

IKHTISAR BAB III

1. Dasar kebahagiaan ialah pikiran sehat dan badan

sehat.

2. Badan adalah semacam mesin yang harus dirawat

sebaik-baiknya.

3. Untuk mendapatkan kesehatan badan sebaik-baiknya

kita harus menuntut kehidupan yang sehat, yang

singkatnya ialah:

1. Tidur cukup.

2. Harus ada istirahat.

3. Makanan harus dipilih yang sehat dan berfaedah.

4. Bernafas harus dalam-dalam.

5. Mandi air, mandi hawa dan mandi cahaya

matahari.

6. Berolahraga.

7. Kurangi merokok.

8. Kendalikan perasaan dan nafsu.

9. Jangan obralkan nafsu kelamin, jangan melanggar

kesusilaan.

10. Berpakain pantas dan sederhana.

Page 28: Cita-cita saudara akan berhasil

28 | By: A l i D . N o b i l e m

Bab IV

MENETAPKAN TUJUAN

Apabila tujuan sudah ditetapkan

kerahkan segala tenaga

DE FREYCINET

Setelah saudara membaca bab-bab yang terdahulu,

jelaslah sekarang, bahwa hidup didunia ini patut dijalani se-

baik-baiknya.

Dan bahwa saudarapun berhak untuk maju dan naik

dengan pesat, sesuai dengan bakat dan kehendak saudara.

Adapun salah satu syarat yang penting untuk men-

dapatkan kemajuan, ialah kemampuan untuk melihat

kedepan, melihat ke masa yang akan datang.

Kebanyakan orang lebih suka melihat ke belakang

daripada melihat kedepan. Kebanyakan orang suka sekali

merenungkan kehidupan yang telah dijalaninya. Istimewa

merenungkan kekecewaan dan kegagalan yang pernah

dialaminya.

Kebiasaan untuk selalu menoleh kebelakang ini

sangatlah merugikan, bahkan merupakan racun bagi

kehidupan seseorang.

Oleh karena itu, mulai sekarang, anggaplah yang telah

lampau itu betul-betul sebagai hal yang telah lampau, sebagai

sesuatu yang sudah tidak ada lagi. Siapa yang hidup dengan

terlalu diberati oleh ingatan kepada masa lampau, akan

kehilangan kegairahan hidupnya untuk masa sekarang, dan

gelap pemandangannya mengenai masa depan.

Menetapkan tujuan

Sudahkah saudara memiliki tujuan dalam hidup ini?

Sudahkah saudara pikirkan dan tetapkan, kedudukan

apa dan bagaimana yang saudara hendak capai dalam hidup

ini?

Page 29: Cita-cita saudara akan berhasil

29 | By: A l i D . N o b i l e m

Untuk mengetahui apakah saudara sudah mempunyai

tujuan hidup yang tegas atau belum, ambillah kertas dan

pensil. tulislah dengan kalimat-kalimat yang jelas tujuan

hidup saudara. Setelah itu, tulislah cara bagaimana saudara

hendak mencapai tujuan itu.

Syukurlah, jika saudara bisa menuliskannya dengan

lancar. Tapi mungkin sekali, saudara sama sekali tak bisa

menuliskan apa-apa dikertas tersebut. Atau, saudara ragu.

Sesungguhnyalah, gerak-gerik pensil saudara itu men-

cerminkan gerak-gerik pikiran saudara. Jika tujuan hidup

saudara sudah jelas, dan jelas pula cara yang saudara

pergunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Maka lancarlah

cara menulis saudara. Jika saudara sama sekali belum

memikirkan tujuan hidup saudara, kertas saudara akan tetap

blangko alias kosong. Dan begitu pula, jika tujuan saudara

masih remeng, cara menulis saudara juga akan ragu-ragu.

Seorang yang sudah mempunyai tujuan hidup yang

jelas, dan tahu pula cara mencapainya, misalnya akan bisa

menulis dengan lancar sbb:

“Tujuan saya Insinyur. Setelah selesai sekolah SMA-

B, saya masuk ke sekolah tekhnik tinggi di Bandung. Saya

mengetahui, setelah tammat SMA, ayah saya tak kuat

mengongkosi sekolah saya. Oleh karena itu, setamat SMA,

saya akan bekerja di Bandung. Dalam tempo 5 tahun kerja

keras, saya sudah mengumpulkan cukup uang untuk me-

neruskan sekolah saya di STT. Selama saya belum mencapai

tujuan saya, yakin bergelar Ir., saya tak kawin.”

Atau “tujuan saya Pengusaha. Sekarang saya menjadi

pemegang buku diperusahaan percetakan. Kecakapan

memegang buku memang ada gunanya untuk menunaikan

tugasku sebagai pengusaha nanti. Tapi, disamping itu, saya

mesti memiliki kecakapan berorganisasi, kecakapan menjual

dan mempunyai pengetahuan yang cukup tentang ilmu

Page 30: Cita-cita saudara akan berhasil

30 | By: A l i D . N o b i l e m

bahan-bahan (warenkennis). Oleh karena itu, saya mengikuti

kursus organisasi perusahaan, sambil memperdalam pe-

ngetahuan lainnya di perusahaan tempat kerja saya sekarang.

Dalam pada itu mulai sekarang saya harus memikirkan dan

merencanakan bagaimana bisa mendapat uang untuk modal

guna mendirikan perusahaan.”

Kalau saudara belum mempunyai tujuan hidup,

usahakan supaya selekas mungkin saudara mempunyainya.

Sudah tentu, sebaiknya tujuan hidup itu sesuai dengan bakat

dan kecakapan saudara. Jikalau saudara pandai bertukang,

jadilah tukang kayu, dan tetapkan tujuan saudara: Pengusaha

Perindustrian Mebel. Kalau saudara mempunyai bakat

mengajar, tetapkan tujuan saudara: Direktur SMA.

Baiklah kita peringatkan disini: janganlah terlalu

rendah menetapkan tujuan saudara.

Tujuan hidup sangatlah perlu

Orang tanpa tujuan hidup adalah laksana kapal tanpa

pedoman dan tanpa kemudi.

Kapal tanpa kemudi dan pedoman mudah diombang-

ambingkan kesana-kemari, dan sesungguhnya ia tak patut

disebut kapal.

Demikian pula manusia, tanpa tujuan mudah pula

diombang-ambingkan kesana-kemari, dan sesungguhnya ia

belum bisa disebut manusia benar-benar.

Tujuanlah yang memberi arti dan isi kepada

kehidupan manusia.

Memeriksa dan mempelajari

Dari suatu lembah seorang pendaki gunung melihat

keatas kearah puncak gunung. Ia bermaksud untuk mendaki

dan mencapai puncaknya. Dalam angan-angannya ia sudah

melihat suatu tinjauan alam yang indah dahsyat, yang akan

nampak, jika dilihat dari puncak itu. Ia demikian ter-

Page 31: Cita-cita saudara akan berhasil

31 | By: A l i D . N o b i l e m

pesonanya, sehingga segera pada saat itupun ia mau mulai

mendaki. Akan tetapi akalnya lekas berkata; “jangan dulu

bung!” ia harus membuat dahulu rencana perjalanan dari

lembah ke puncak.

Maka itulah ia mempelajari peta daerah dan peta

gunung. Dibacanya laporan pendaki-pendaki gunung yang

telah mendahuluinya, yang tak berhasil mencapai puncak itu.

Diperiksanya sebab-sebab mereka tak berhasil itu. Dengan

teropong diperiksa lereng-lerengnya. Untuk menetapkan

jalan mana yang hendak ditempuhnya. Kemudian dibuatnya

daftar alat-alat yang diperlukannya. Dihitungnya waktu yang

diperlukan untuk mencapai puncak. Akhirnya, selesailah ia

dengan rencananya. Fasal demi fasal, dilakasanakan

rencananya. Persediaan makanan dan alat-alat dibelinya.

Pada waktu yang telah ditentukannya, ia berangkat menuju

ke tujuannya; Puncak!

Teknik rencana seperti tersebut diatas, kata Insinyur

F. Pachtner dalam bukunya “Richting Denken” bisa dipakai

disetiap lapangan, jika ada maksud mencapai suatu tujuan.

Tujuan harus jelas

Jika kita memeriksa cara kerja pendaki gunung

tersebut, salah satu pokoknya ialah, bahwa tujuan jelas dan

tegas. Kedua, bahwa ia besar minatnya pada pekerjaan yang

sedang dihadapinya. Dan ketiga bahwa ia sangat teliti dalam

membuat rencananya, untuk mencapai tujuannya.

Kejelasan tujuan memanglah sangat diperlukan,

bahkan menjadi syarat mutlak. Dalam menetapkan tujuan

hidup, belumlah cukup, seandainya saudara mengatakan;

“saya ingin menjadi orang yang kaya, maju dan bahagia”.

Namun inipun sudah lebih baik dari pada tidak punya sama

sekali.

Hanya jika tujuan itu jelas, bisalah dibuat rencanya.

Page 32: Cita-cita saudara akan berhasil

32 | By: A l i D . N o b i l e m

Dari suatu yang remeng-remeng tak bisa dibuat

rencananya, apalagi dari suatu yang sama sekali tidak ada,

mustahil bisa dibuat rencananya. Maka itu, tetapkanlah

tujuan hidup saudara, atau setidak-tidaknya bersedialah

menetapkannya.

Memang kebanyakan orang, mungkin 90% tidak

mempunyai tujuan hidup yang tegas, dan paling sedikit 50%

tidak mempunyai sama sekali. Sudah pasti saudara termasuk

10% yang mempunyai tujuan hidup yang tegas dan jelas.

Rencana yang teliti

Seorang pelayan toko berhasrat untuk kelak menjadi

majikan. Maka ia bisa membuat rencana seperti ini:

1. Pelayan, sifat-sifat dan pengetahuan yang harus saya

miliki ialah: sopan-santun, sehat, menguasai semua

pelajaran S.R.

2. Kepala pelayan. Idem: sopan-santun, sehat, pandai

bergaul dengan pelayan sambil mengawasinya,

sekolah SMP-malam.

3. Pembantu pemegang buku. Idem: seperti 2, selesai

SMP, kursus memegang buku, menambah penge-

tahuan tentang bahan-bahan, berlangganan majalah

yang memperluas pengetahuan umum.

4. Pemegang buku. Pandai bergaul dan memimpin

pegawai-pegawai dibagiannya. Membaca buku

tentang organisasi, memperdalam ilmu bahan,

menguasai bahasa Inggris.

5. Pemimpin perusahaan. Memperdalam ilmu organisasi

dan mempraktekkannya, memelihara dan memperluas

perhubungan (relasi). Mengumpulkan modal.

6. Majikan. lebih memperdalam ilmu organisasi dan

memperbaiki kemahiran praktek organisasi. Mem-

perluas pengetahuan umum.

Page 33: Cita-cita saudara akan berhasil

33 | By: A l i D . N o b i l e m

Orang yang mempunyai tujuan yang jelas dan telah

pula membuat rencana yang jelas seperti diatas, boleh

dijamin akan mencapai apa yang dimaksudkan.

Disegala lapangan diperlukan rencana

Jangan dikira, bahwa hanya dilapangan teknik dan

perdangangan saja, diperlukan rencana. Juga jika saudara

hendak mencapai tujuan saudara sebagai Dokter, Pengacara,

Sarjana, Pemimpin Politik, Pemimpin Buruh, Sastrawan,

Kampium dalam olahraga, Petani yang maju sekali,

diperlukan rencana dalam mencapainya.

Juga dilapangan seni dan sasterapun diperlukan

rencana. Penulis kenal beberapa seniman yang ada di Jakarta.

Mereka yang betul-betul maju, selalu mempunyai rencana.

Chairil Anwar misalnya mendaftar buku-buku yang hendak

dibacanya, dan dengan segala cara ia berusaha mendapatkan

buku-buku yang hendak dibacanya itu. Sudah tentu tentang

kejelasan tujuannya, tak ada orang yang meragukan; Chairil

Anwar mau menjadi Kepala dan Pelopor Angkatan 45.

Juga Nietzche, pujangga Jerman yang masyhur itu,

tidak dengan begitu saja mendapatkan hasil ciptaannya

selesai diatas meja tulisnya. Dia menyatakan tentang

ciptaannya “Alsa sprach Zarathustra”.

Dasar Alsa sprach Zarathustra saya letakkan pada

bulan Agustus 1881, dan saya tuliskan rencananya diatas

sehelai kertas.

Goethe, pujangga Jerman lainnya yang sangat

terkenal pula, mengatakan: “Tidak ada suatu ilham, yang

istimewa datang mendadak. Hanya dengan kerja yang

bertujuan sajalah aku bisa mendapat hasil-hasil ciptaan yang

memuaskan.

Page 34: Cita-cita saudara akan berhasil

34 | By: A l i D . N o b i l e m

Jelaslah bahwa penting sekali orang mempunyai

tujuan hidup yang tegas, disertai rencana untuk men-

capainya.

Ambisi dan cita-cita

Dalam mengejar tujuan, kita didorong oleh ambisi

atau gairah hasrat.

Pada umumnya, perkataan ambisi dipakaikan pada

hasrat yang terlalu nekad untuk mencapai sesuatu, dan ke-

banyakan orang yang terlalu berambisi tidak mempedulikan

cara dan jalan yang ditempuh, asal tujuannya tercapai.

Sudah tentu, saudara harus mempunyai ambisi,

supaya bisa maju. Akan tetapi disamping ambisi saudara

harus mempunyai cita-cita.

Tanpa cita-cita, ambisi semata bisa mendorong kita

berbuat kejahatan, atau melakukan perbuatan yang kurang

baik. Sebaliknya, jikalau diatas ambisi itu digantungkan cita-

cita, maka meskipun cita-cita itu tak bisa dicapai, tapi ia bisa

menahan orang dari perbuatan yang kurang baik.

Itulah sebabnya, ada ucapan; “Gantungkanlah cita-

citamu dibintang-bintang, jikalau ia tak disitu, tempatnya

terlalu rendah.”

Cita-cita memanglah tak bisa dikuasai dengan

sempurna, akan tetapi mendekati cita-cita adalah lebih

memuaskan dari pada semata-mata mencapai sesuatu tujuan

yang didalamnya tak disimpulkan cita-cita yang tinggi. Maka

itu, bagaimanapun tujuan hidup saudara, sinarilah dia dengan

bintang cita-cita yang cemerlang.

Page 35: Cita-cita saudara akan berhasil

35 | By: A l i D . N o b i l e m

IKHTISAR BAB IV

1. Perkuatlah kemampuan untuk melihat kedepan, yaitu

syarat untuk mencapai kemajuan.

2. Tetapkanlah tujuan hidup saudara.

3. Tetapkanlah rencana untuk mencapai tujuan hidup

saudara.

4. Tujuan hidup dan recana sifatnya harus tegas dan

jelas.

5. Rencana diperlukan disegala lapangan, tidak hanya

dilapangan tehnik dan perdagangan, tapi juga

dilapangan seni dan kesusasteraan.

Page 36: Cita-cita saudara akan berhasil

36 | By: A l i D . N o b i l e m

Bab V

MELATIH KEMAUAN

Kemauan yang keras, adalah

Dasar dari segala kemajuan

Jika saudara telah membaca bab IV, saudara tentu

ingat, misal seorang pendaki gunung yang hendak mencapai

puncaknya, dan misal seorang pelayan toko yang berhasrat

menjadi majikan.

Mereka kedua-duanya telah menetapkan tujuannya

dengan jelas, dan baik pendaki gunung maupun pelayan toko

telah membuat pula rencananya.

Kita menaruh simpati kepada kedua orang yang

tujuannya tinggi itu, karena mereka menaikkan pula derajat

masyarakat. Dalam hati kita terbit doa, semoga mereka

berhasil mencapai tujuannya.

Dan ada kemungkinan besar, mereka sampai pada apa

yang dimaksud, atau setidak-tidaknya mendekati tujuannya,

asal mereka cukup kuat kemaunnya untuk melaksanakan

rencananya, untuk setapak demi setapak menyelesaikan

tugas-tugas yang dicantumkan dalam rencananya.

Memang menetapkan tujuan bukanlah hal mudah.

Membuat rencananya lebih sukar lagi. Akan tetapi yang

paling sukar ialah melaksanakannya.

Untuk melaksanakan sampai berhasil, diperlukan

kemauan. Kemauan yang kuat.

Kemauan adalah daya pendorong

Siapa tahu, ditengah jalan si pendaki gunung diserang

oleh angin taufan, atau udara sangat dingin. Kalau tak kuat

kemauannya, ia mungkin cemas, berkecil hati, dan.........,

ayo, turun saja, ah!

Page 37: Cita-cita saudara akan berhasil

37 | By: A l i D . N o b i l e m

Si pelayan setelah menjadi kepala pelayan, masuk ke

SMP malam. Setelah dicobanya tiga bulan, ternyata sukar

sekali mengikuti pelajarannya, karena memang berat

bersekolah sambil bekerja. Ia hentikan sekolahnya.

Kemauannya kurang kuat, ia undur. Mula-mula ia tinggal

tenang saja, tapi lama-lama terbit keraguan kepada dirinya

sendiri. Bisakah kelak ia sampai kepada tujuannya? Se-

konyong-konyong tujuannya yang dahulu jelas, menjadi

remeng-remeng dan akhirnya gelap. Ia putus asa, dan

bersikap masa bodoh.

Tapi mungkin sekali si pendaki gunung yang semula

memang ada niat untuk ngacir kembali saja, berhasil meng-

umpulkan kemauannya dan meneruskan perjalanannya.

Dan bukannya mustahil, bahwa si pelayan ketika

dirasanya pelajaran di SMP terlalu sukar ia berkata kepada

dirinya sendiri: “Tiga bulan ini saya merasa memang berat.

Akan tetapi mundur? Tidak, aku akan tetap tinggal disekolah

ini. Aku mau tahu kuat mana; pelajaran SMP atau otakku!”

memang akhirnya ia tak bisa tiap tahun naik kelas, dan baru

setelah 5 tahun ia mendapatkan ijazah SMP. Akan tetapi ia

teruskan menjalankan rencananya.

Nyata sekali, bahwa kemauan adalah daya pendorong

yang menggerakkan manusia maju kearah tujuannya,

bertahan ditempatnya jika akan terdesak, yang meng-

gerakkan badan seorang pemanjat kelapa sampai dipucuk

pohon, yang mendorong maju suatu tentara meskipun di-

hujani pelor, yang melaksanakan sumpah bangsa Indonesia:

“sekali merdeka tetap merdeka”.

Kita semua tahu obat terkenal yang namanya

Salversan. Itu obat yang mujarab untuk memberantas

penyakit frambusia atau disebut juga syphilis. Obat itu

terkenal juga dengan nama 606.

Page 38: Cita-cita saudara akan berhasil

38 | By: A l i D . N o b i l e m

Mengapa 606? Salversan dinamakan juga 606, karena

Paul Ehrlich, penemunya, telah mengadakan percobaan

dengan belerang 606x, sebelumnya berhasil dan menjadi

obat Salversan yang masyhur. 606 kali mencoba, 606 kali

mengamat-amati, 606 kali duduk bertekun.

Gerangan apa yang menggerakkan Paul Ehrlich untuk

mengadakan percobaan sampai ke 606, dan tak dihentikan

saja setelah mencapai angka 500 atau 605? Yang

menggerakkan itu tak lain dan tak bukan ialah; kemauan Paul

Ehrlich yang kerasnya laksana baja.

Dan oleh karena kemauan yang keras itulah, beribu-

ribu, ya berjuta-juta orang tertolong dari kematian.

Tanpa kemauan, kosong!

Otak kita boleh membuat rencana seindah-indahnya,

secermat-cermatnya, hati kita boleh gandrung terhadap suatu

cita-cita, kita boleh menaruh kasih mesra terhadap yang

bagus dan utama, akan tetapi jika didalam diri kita tiada

tenaga yang membatu merubah segala pikiran itu menjadi

perbuatan, yang menjadi pendorong untuk mengerjakannya,

melaksanakannya, dan yang seolah-olah memaksa kita untuk

menyelesaikan pekerjaan kita, maka semuanya hanya tinggal

angan-angan saja. Semua yang kita pikirkan, yang kita

inginkan supaya terlaksana, hanya bisa terwujud melalui

kerja, baik kerja tangan maupun kerja otak. Semua teori kita,

cita-cita kita, niat kita, baru menjadi kenyataan dan bisa

digunakan, jika mendapat pertolongan dari kemauan, sebab

kemauan itulah yang membantu merubah pikiran kita

menjadi perbuatan.

Maka itu mengembangkan kemauan sama pentingnya

dengan mengembangkan kemampuan lainnya, karena sukses

kita dalam hidup ini untuk sebagian besar tergantung

kepada tenaga kemauan, yang kita punyai. Demikian kata

seorang ahli pendidik orang dewasa yang kenamaan.

Page 39: Cita-cita saudara akan berhasil

39 | By: A l i D . N o b i l e m

Pak Kamid: kemauannya laksana baja

Dengan kemauan yang keras, seolah-olah nasib bisa

dirubah dengan segera dan mendadak.

Setiap orang di Jakarta kenal kisahnya Pak Kamid,

berasal Sindanglaut (Cirebon, dari keluarga tani).

Dizaman Jepang ia bekerja sebagai pekerja biasa

(kuli), kemudian naik pangkat menjadi mandor. Sebagai

mandor ia ternyata mempunyai kecakapan untuk memimpin

dan bergaul dengan pekerja-pekerja bawahannya. Dan ia

perkembangkan bakatnya itu sebaik-baiknya.

Ketika pecah revolusi, Pak Kamid menyediakan

tenaganya untuk Republik, dan menjelang penyerahan

kedaulatan ia masih asyik melakukan tugas revolusinya

sebagai kepala perbekalan untuk pemuda kita yang sedang

bergerilya didaerah Cirebon Timur.

Baru setelah Republik berkuasa diseluruh Indonesia,

pada tahun 1950, Pak Kamid menetap di Jakarta, dengan

hanya membawa bekal 1 sepeda rongsokan, diploma S.R.,

pengalaman dan kemauan yang keras, yang berhasil meng-

atasi segala kesukaran besar kecil.

Pada waktu itulah ia ada kesempatan untuk me-

laksanakan cita-citanya, yakni menjadi seorang pemborong.

Pemborong yang tak kepalang tanggung. Maka bagi orang

luar yang tak mengenal sifat perjuangannya yang tak

mengenal letih, ia sekarang mengalami perubahan men-

dadak, N.V. Kamid & Co., yang usaha pemborongannya

meliputi puluhan juta rupiah. Salah satu diantaranya ialah

pemasangan pipa saluran air bersih di Jakarta dan pula

terbesar diseluruh Asia Tenggara.

Sesungguhnya apa yang terjadi pada Pak Kamid,

bukanlah mukjizat, akan tetapi disebabkan 5 faktor:

1. Kesatuan tujuan.

Page 40: Cita-cita saudara akan berhasil

40 | By: A l i D . N o b i l e m

2. Rencana yang jelas.

3. Kerja keras bukan main (dari jam 6 pagi – 10 malam).

4. Kemauan keras laksana baja.

5. Pandai bergaul dan jujur.

Kemauan menimbulkan pikiran unggul

Kalau saudara mengataka perkataan “Kemauan”,

maka timbullah pikiran-pikiran seperti misalnya:

Teguh hati

Ulet

Kerja keras

Tenaga

Daya usaha

“Saya mau”, adalah suatu kalimat yang pendek, tapi

mengandung gaya yang hidup. Maka itu, pakailah kalimat ini

sering-sering. Jika saudara hendak mengerjakan sesuatu,

ucapkanlah perlahan dengan penuh keyakinan: “Saya mau

mengerjakan ini”, “Saya mau mengerjakan itu”.

Dengan menggunakan kemauan secara sadar de-

mikian itu, lambat laun kemauan saudara akan betul-betul

berkembang. Kesadaran itu menjiwai dan menghidupkan

kemauan saudara.

Melatih kemauan

Salah satu jalan untuk melatih kemauan ialah

menyuruh kemauan itu melenyapkan kebiasaan yang tidak

baik. Kalau kita selidiki kebiasaan kita, maka banyak sekali

yang kurang baik. Misalnya kita mempunyai kebiasaan

bangun terlalu siang, kita mempunyai kebiasaan menggerak-

gerikkan kaki kita, jika duduk, berkedip-kedip dengan mata

kita, kebiasaan merokok terlalu banyak. Bahkan kebiasaan

untuk maki-maki, kalau keinginan kita mendapat perlawan,

dan lain sebagainya.

Page 41: Cita-cita saudara akan berhasil

41 | By: A l i D . N o b i l e m

Maka ada baiknya juga, jika kita catat kebiasaan kita

yang tidak baik itu.

Benjamin Franklin, sarjana dan diploma Amerika

yang terkenal diabad 18, yang otobiografinya menjadi

bacaan bagi setiap orang Amerika, dan masih dianggap

sebagai buku yang sangat berfaedah sampai sekarang,

terkenal dengan daftar yang dibuatnya, yakni daftar dari

kebiasaan-kebiasaan tidak baik yang hendak dilenyapkan-

nya, dan kebiasaan-kebiasaan baik yang hendak dimilikinya.

Setiap hari ia mewajibkan dirinya memberantas satu

kebiasaan yang buruk dan mengembangkan satu kebiasaan

baik untuk menggantikannya.

Dengan begitu, Benjamin Franklin tidak saja mem-

perkuat kemauannya dengan latihan setiap hari, tetapi se-

kaligus ia bisa memiliki kebiasaan-kebiasaan baik menghiasi

dirinya.

Ada seorang ahli ilmu jiwa terkenal yang meng-

anjurkan latihan sbb: Orang yang hendak melatih kemauan-

nya, disuruhnya berbuat sesuatu yang sama sekali tidak ada

gunanya. Misalnya ia disuruh mengeluarkan batang-batang

korek api dari dalam kotaknya. Kemudian disuruhnya me-

ngembalikan batang-batang korek api itu satu persatu.

Memang nampaknya perbuatan demikian itu seperti

perbuatan orang bodoh saja, akan tetapi nyatanya terbukti,

bahwa latihan semacam ini bisa memperkuat kemauan.

Soalnya yang pokok dalam melatih kemauan itu ialah

untuk tunduk kepada suatu perintah (perintah orang lain atau

diri sendiri) untuk mengerjakannya tanpa membantah.

Pendeknya untuk menanam disiplin!

Dalam agama islam ada suatu peraturan yang

termasuk rukunnya yang bertujuan juga untuk memperkuat

kemauan, yakni puasa. Dengan berpuasa orang memaksakan

dirinya untuk berbuat sesuatu yang tidak kita sukai, yakni

Page 42: Cita-cita saudara akan berhasil

42 | By: A l i D . N o b i l e m

misalnya bangun jam 3 malam untuk sahur, padahal saat itu

kita sedang enak-enaknya tidur. Selain itu, kita disuruh me-

ninggalkan sesuatu yang kita sudah biasakan dan sukai,

yakni makan siang.

Akan tetapi untuk melatih kemauan kita sehari-hari,

tidaklah kita harus menanti datangnya bulan puasa. Kita bisa

misalnya bisa agak berpuasa, sedikit mengenai jumlah rokok

yang kita isap tiap hari. Misalkan kita tinggalkan kebiasaan

merokok sesudah makan.

Supaya kita tidak putus asa dalam melatih kemauan,

maka sebaiknya kita mulai dengan latihan-latihan yang

ringan dahulu, untuk kemudian diperberat.

Orang yang kuat kemauannya,

Adalah orang-orang yang gembira

Dalam angan-angan kita biasanya kita melukiskan

orang yang kuat kemauannya sebagai orang yang bersikap

geram dan garang, kasar, dan suka membentak-bentak.

Lukisan ini kurang tepat adanya.

Malahan sebaliknya, orang yang keras kemauannya,

oleh karena ia bisa mengendalikan dirinya dan me-

nundukkan nafsunya, kemalasannya, dllnya, maka ia

kebanyakan adalah gembira dan periang.

Karena kekuatan kemauannya, ia menganggap hidup

ini bukannya sebagai beban, melainkan anugerah. Oleh

karena itu, ia tak lekas musam mukanya, bahkan sering

tersenyum.

Cuman saja, gembira dan semangatnya tidak terlukis

dalam kata-katanya yang hebat dan muluk-muluk, melainkan

dilukiskan dalam kerjanya, yang hasilnya lebih dari kerja

orang lain. Namun kerja kerasnya itu tak begitu nampak,

karena pandainya menguasai diri, dan karena itu ia tetap

tenang dan jernih mukanya. Hasilnyalah yang ternyata

melebihi mereka yang kemauannya lemah.

Page 43: Cita-cita saudara akan berhasil

43 | By: A l i D . N o b i l e m

Oleh karena sukses kita tergantung pada ketabahan

kita, maka kita boleh minta tolong pada kemauan kita untuk

memperkembangkan ketabahan itu didalam diri kita.

Kita harus mempunyai kemauan untuk terus bertahan

meskipun banyak kesukaran meliputi diri kita, meskipun ada

kalanya datang rasa putus asa.

Hasil yang sebanyak-banyaknya hanya dapat dipacai

dengan meneruskan usaha kita. Bersikaplah tabah juga

dalam menghadapi pekerjaan kita sehari-hari yang

nampaknya remeh. Hanya dengan kerja keras yang didorong

oleh kemauan keras, bisa didapat hasil didunia ini.

Jangan mau dihalang-halangi. Perkembangkan ke-

mauan saudara sedemikian rupa sehingga ia merupakan alat

yang berfaedah dan berharga. Perbaikilah pekerjaan saudara

terus-menerus. “Hari ini harus lebih baik daripada

kemarin!” harus menjadi semboyan kerja saudara.

Mintalah bantuan dari kemauan saudara untuk selalu

mengejar tujuan yang tinggi dan mulia, dan putuskanlah

untuk bersikap tabah dalam pikiran kita sehari-hari, per-

buatan kita sehari-hari dan tingkah laku kita sehari-hari.

Page 44: Cita-cita saudara akan berhasil

44 | By: A l i D . N o b i l e m

IKHTISAR BAB V

1. Tujuan dan rencana untuk mencapai tujuan belum

bisa terlaksanakan, jika tidak dorong oleh kemauan

yang keras.

2. Kemauan adalah daya pendorong.

3. Sukses kita dalam hidup ini sebagian besar ditentukan

oleh tenaga kemauan yang kita punyai.

4. Kemauan menimbulkan pikiran-pikiran yang unggul.

5. Kemauan bisa melenyapkan kebiasaan yang tidak

baik, dan menimbulkan kebiasaan yang baik.

6. Orang yang kuat kemauannya, gembira hidupnya.

7. Ketabahan bisa dibangun oleh kemauan.

Page 45: Cita-cita saudara akan berhasil

45 | By: A l i D . N o b i l e m

Bab VI

BERPIKIR TERATUR

Memang pikiran sukar dikendali-

kan, tapi dengan latihan, hai

Arjuna, ia dapat dikendalikan

BHAGAWAD GITA VI, 35

Siapa hendak berhasil harus pandai mengatur

hidupnya. Dan karena berpikirlah asas hidup itu, maka ia

harus pandai mengatur pikirannya. Hidup, kata Descarter,

adalah berpikir. Adapun kunci untuk berpikir secara teratur,

ialah kecakapan mengendalikan pikiran.

Pikiran yang kacau

Siapa yang tak belajar mengendalikan dan menguasai

pikirannya, akan mendapat banyak kesukaran dalam

hidupnya, dan hal itu merupakan halangan besar untuk

mencapai tujuannya dan mendapat kemajuan.

Hal ini disebabkan, karena dunia pikirannya sebagian

besar diisi oleh pikiran yang datang menyerbu kedalamnya,

dan tidak oleh pikiran yang dipilihnya sendiri secara sadar.

Apalagi kalau pikiran yang menyerbu itu pikiran yang

sesungguhnya tidak berfaedah bahkan merugikan, maka

dunia pikirannya tak akan merupakan sesuatu yang

mendorongnya maju atau mengangkatnya keatas, tapi justru

menariknya kebawah atau mendesaknya kebelakang.

Orang yang pikirannya dikuasai dan tidak teratur,

mudah dipengaruhi oleh pikiran orang lain, oleh perasaan

yang datangnya dari luar dan yang belum tentu berguna.

Bahkan adalah suatu kenyataan, bahwa pikiran itu

paling mudah termakan oleh perasaan-perasaan yang

merugikan, seperti misalnya cemas, amarah dan kecil hati.

Sehingga orang yang pikirannya tak teratur, selalu ragu.

Ragu-ragu kepada hidup, kepada dirinya sendiri dan pada

masa yang akan datang.

Page 46: Cita-cita saudara akan berhasil

46 | By: A l i D . N o b i l e m

Dan karena mereka itu termakan oleh perasaan-

perasaan yang merugikan, maka hidupnyapun menjadi

suram, kemauan dan tenaga perbuatannyapun menjadi

kurang, lemah bahkan bisa lenyap sama sekali.

Selain dari pada itu, orang yang pikirannya tak teratur

dan tak dikendalikan, sering mengeluh bahwa ia tidak ada

waktu, dan cara kerjanya nampaknya sibuk dan tergesa-gesa,

padahal sedikit sekali yang dihasilkannya. Anehnya, bahwa

justru orang yang banyak urusannya, banyak yang dikerja-

kan, tidak pernah mengeluh kekurangan waktu, bahkan

nampaknya selalu kelebihan waktu. Apakah sebabnya itu?

Sebabnya ialah bahwa orang yang menguasai pikirannya,

dan pandai mengaturnya, tidak membuang-buang waktunya

untuk bermimpi-mimpi dan mengelamun. Tak memikirkan

hal-hal yang bukan-bukan, dan karena itu nampaknya ia

selalu bisa meluangkan waktu untuk pekerjaan tambahan,

yang demikian itu tidak bisa dikerjakan oleh orang lain yang

justru tak banyak pekerjaannya, mengelamun dan merasa

was-was, selalu merasa........ tak ada waktu.

W.J. Brown, seorang anggota parlemen Inggris yang

populer, membandingkan pikiran yang teratur dikuasai

sebagai lampu sorot listrik yang dengan langsung dan tegas

menyoroti barang disekitarnya, sedangkan pikiran yang tak

dikendalikan adalah laksana lilin yang samar-samar dan

kerdip-kerdip menerangi barang disekitarnya.

Pikiran yang teratur

Sebaliknya orang yang pikirannya teratur dan

dikendalikan, tidak mau dengan semena-mena diganggu oleh

perasaan dan pikiran yang merugikan. Ia pilih sendiri pikiran

dan perasaan apa yang boleh masuk kedalam dunia

pikirannya. Oleh karena itulah, ia bisa berpikir secara cepat

dan tenaga pikirannyapun menjadi kuat sekali.

Jikalau saudara memandang seseorang yang bisa

mengendalikan dan menguasai pikirannya, maka saudara

Page 47: Cita-cita saudara akan berhasil

47 | By: A l i D . N o b i l e m

akan menyaksikan 5 sifat, yang menonjol pada dirinya. Lima

sifat itu ialah:

Pertama, ia tidak mau memusingkan soal yang kecil-

kecil, yang bisa dikerjakan dengan cepat dan tak usah pikir

panjang. Misalnya ia tidak mengadakan debat dengan dirinya

sendiri tentang masalah; minum kopi dulu atau mandi dulu.

Dengan begitu pikirannya lama bisa segar, karena tak

terganggu oleh soal yang remeh.

Kedua, ia menghidarkan segala gerak-gerik yang tak

perlu. Ia tak suka ber-putar”, akan tetapi terus langsung

mengarah ke tujuannya. Gerak-geriknya cepat dan tak ragu”.

Dan iapun misalnya tak menghabiskan tenaganya dengan

menggerak-gerikkan kakinya, jika duduk, dllnya.

Ketiga, ia selalu berpikir dan merancang dahulu, jika

menghadapi pekerjaan yang penting. Ia misalnya mencatat

urutan pekerjaan” yang harus dilakukan pada setiap harinya,

dan tertib menjalankan menyelesaikan pekerjaan” yang telah

ditetapkan itu satu persatu. Dengan begitu, tiadalah waktu di-

buang untuk memikirkan gerangan pekerjaan apa yang harus

dikerjakan, jika pekerjaan yang satu sudah selesai. Sebab,

biasanya jika satu pekerjaan sudah selesai, dan mau pindah

ke pekerjaan yang lain yang harus dilakukan pula, ada timbul

cenderung mau ber-siul”, merokok, ngobrol dan akhirnya

pekerjaan.......... terbengkalai.

Keempat, ia tidak menangguhkan pekerjaan sampai

nanti atau besok, atau kelak kemudian hari, jikalau pekerjaan

itu harus dikerjakan sekarang. Kalau saudara menengok laci

meja tulis orang yang pikirannya teratur, tak ada surat yang

ber-hari”, ber-minggu”, atau ber-bulan” tertinggal disitu.

Semua surat dijawab dengan segera, atau diberi ciri “tak

perlu dijawab”. Atau dimasukkan ke kantong sampah yang

tak perlu disimpan. Semboyannya “Segera kerjakan”.

Kelima, ia suka mencatat. Jika misalnya ada

pekerjaan yang harus dikerjakan, padahal ia belum sempat,

Page 48: Cita-cita saudara akan berhasil

48 | By: A l i D . N o b i l e m

maka dicatatnya itu, dengan begitu, ingatannya tak diberati

oleh hal” yang belum perlu dipikir sekarang. Semua yang

perlu diingat diserahkan kepada buku catatannya.

Keenam, ia tak suka berbicara tentang dirinya

sendiri. Biasanya orang yang pikirannya teratur, dia bahagia,

dan karena itu tak ada waktu melamun tentang..... dirinya

sendiri. Dan karena itu, tidak pernah ia berkeluh kesah.

Melatih mengendalikan pikiran

Seperti dikatakan diatas, sebagian besar orang

hidupnya tak banyak menggunakan pikirannya secara sadar,

melainkan dipikirkan orang lain atau dunia pikirannya

diserbu oleh pearasaan” yang bersifat menyenangkan dan

menyedihkan, dan kebanyakan kali.... menyedihkan.

Yang demikian itu tidak berarti, bahwa pikirannya tak

bergerak, bahkan bergerak-gerik dengan hebatnya. Cuma

bukannya ia bergerak atas kemauan sendiri, akan tetapi di-

gerak-gerikkan oleh perasaan”, pikiran”, yang nyelonong

masuk ke dunia pikirannya.

Coba periksa diri saudara sendiri. Silahkan periksa

apa” yang terpikir oleh saudara dalam waktu 2 menit saja.

Maka heranlah saudara, betanya banyak hal” yang

datang masuk kedalam pikiran saudara. Maka ternyata

bahwa untuk sebagian besar pikiran saudara digerak-gerik-

kan oleh perasaan” mengenai pengalaman” saudara. Misal-

nya terpikir oleh saudara perlakuan kurang baik dari kawan

saudara, sehingga menimbulkan perasaan mendongkol.

Kemudian disusul rasa tidak enak, karena sewa rumah belum

saudara bayar, rasa iri kepada teman saudara baru beli sepeda

atau baru dinaikkan gajinya, sedangkan saudara masih tetap

begitu” saja. Dan kadang” saudara juga menjadi tersenyum

karena terpikir pada kenalan lama yang telah saudara jumpai

dijalan, yang saudara anggap baik sekali , karena suka

mendengarkan keluh-kesah saudara. Bahkan berjanji akan

menolong saudara semampunya, dllnya.

Page 49: Cita-cita saudara akan berhasil

49 | By: A l i D . N o b i l e m

Terang bahwa pikiran” itu semuanya muncul dengan

tak saudara undang, sebab siapa yang mau mengundang hal”

yang....... tidak enak?

Pikiran yang melulu begini saja macamnya dan

kerjanya, terang tak banyak faedahnya, dan tidak bisa

digunakan secara tepat untuk melakukan pekerjaan yang kita

hadapi. Selama kita belum pandai mengendalikan pikiran

kita, maka semua yang kita coba dan usahakan akan meng-

andung sifat kaku dan tak sempurna. Sebab pikiran kira

mudah sekali diganggu oleh hal” dan perasaan” yang sama

sekali tidak ada hubungannya dengan soal yang kita hadapi,

sehingga soal itu tak akan bisa dipecahkan sama sekali, atau

hanya dipecahkan separuh saja.

Oleh karena itu, adalah berfaedah sekali, jikalau

saudara mau mengadakan latihan mengendalikan pikiran,

seperti yang tertera dibawah ini.

Mula-mula saudara harus memperistirahatkan seluruh

badan selepas-lepasnya. Juga pikiran saudara harus saudara

istirahatkan, sebab baru jika ia dalam istirahat bisalah ia

diawasi dan dikendalikan.

Duduklah diatas kursi se-enak”-nya, se-lepas”-nya.

Tenagkan dan istirahatkan seluruh badan saudara.

Usahakanlah supaya tak ada sedikitpun ketegangan pada diri

saudara. Maka saudara akan mengalami sesuatu yang

mungkin belum pernah saudara alami sebelumnya: Pikiran

saudara menjadi tenang, ini taraf pertama.

Jika saudara sudah mahir duduk dengan tenang dan

melepaskan segala ketegangan, dan pikiran saudarapun

menjadi tanang selama 5 menit saja, maka sambil duduk

itupun saudara bisa mengawasi pikiran” yang datang pada

saudara. Janganlah dielakkan, jangan pula diusir, tapi biarlah

lalu dengan sendirinya. Biarlah mereka itu susul menyusul.

Asal dijaga sudara tetap tenang dan merasa lepas. Ini taraf

kedua.

Page 50: Cita-cita saudara akan berhasil

50 | By: A l i D . N o b i l e m

Taraf ketiga, ialah konsentrasi, atau memusatkan

pikiran. Pilihlah suatu hal yang saudara mau pikirkan.

Misalnya ibu saudara, boleh suatu pemandangan alam, boleh

misalnya barang sederhana seperti buku, potlot. Yang

penting disini ialah memilih satu hal yang saudara pikirkan

dan mengesampingkan semua hal lainnya, yakni dengan

menyuruh dan membiarkan berlalu semua pikiran yang

timbul, kecuali hal yang sedang saudara pikirkan. Inilah yang

dinamakan konsentrasi atau pemusatan pikiran.

Jika saudara misalnya memilih “rokok” sebagai hal

yang saudara pikirkan, maka mulailah dahulu dengan pikiran

saudara melihat rokok itu. Kemudian, pikirkanlah semua hal

yang ada hubungannya dengan rokok. Apa bahannya?

Tembakau. Lihatlah dengan pikiran saudara tanaman

tembakau – kebun tembakau. Saudara melihat kebun

tembakau, orang” memetik daunnya, daunnya dimasak, di-

keringkan, diangkut ke pabrikm disini digulung dengan

kertas, dibungkus, dikirim ke agen” rokok, diteruskan ke

penjual”, dan akhirnya saudara beli, saudara isap. Pikirkan,

tentang macamnya rokok: sigaret, kretek, cerutu, pipa.

Saudara akan heran, bahwa dalam beberapa menit saudara

telah berhasil begitu banyak pengetahuan tentang rokok, dan

akan sadar bahwa barang yang remeh seperti rokok menjadi

menarik hati jika dipikirkan secara sungguh”. Sekarang

teraturlah pikiran saudara mengenai rokok.

Dan pilihlah setiap hari satu hal baru untuk dipikirkan.

Jika saudara mengerjakan hal ini setiap hari 5 menit saja,

akhirnya saudara akan mahir untuk memusatkan pikiran

saudara.

Page 51: Cita-cita saudara akan berhasil

51 | By: A l i D . N o b i l e m

IKHTISAR BAB VI

1. Siapa yang hendak hidup berhasil harus pandai

mengatur pikirannya.

2. Pikiran tak teratur adalah laksana lilin yang ketiup

angin.

3. Pikiran teratur adalah laksana lampu sorot listrik.

4. Orang yang pikirannya teratur, dengan langsung dan

lurus menuju kepada apa yang dikehendakinya.

5. Kita harus melatih mengendalikan pikiran kita.

Page 52: Cita-cita saudara akan berhasil

52 | By: A l i D . N o b i l e m

Bab VII

KONSENTRASI

Pusatkan pada satu titik ......

NAPOLEON

Si M. Dalam tempo 10 menit mampu memecahkan

soal-soal yang sulit-sulit.

Seorang wartawan membuat catatan kilat dalam

mobilnya yang sedang menuju ke seorang pembesar yang

hendak diinterpiunya. Sesampainya ditempat, siaplah

pertanyaan”-nya, dan sorenya korannya memuat soal jawab

yang mengasyikkan, yang menarik masyarakat ramai.

Seorang dokter ahli bedah beberapa jam sebelum

mengadakan pembedahan, meng-amat”-i pasiennya sepuluh

menit lamanya. Pembedahan kemudian dilakukan dengan

kemahiran yang luar biasa, dan berhasil baik.

Seorang mahasiswa dalam mempelajari sesuatu buku

selalu selesai dalam tempo yang sangat singkat, se-banyak”-

nya separoh dari waktu yang dipergunakan teman”-nya.

Apakah rahasia yang menyebabkan berhasilnya orang

tsb. Dalam menyelesaikan pekerjaannya. Rahasianya ialah:

Konsentrasi.

Letakkan sebuah kaca pembesar dijalan perlewatan

sinar matahari. Jatuhkan titik bakarnya diatas sehelai kertas,

kertas itu akan terbakar dan me-nyala”.

Apakah yang menyebabkan menyalanya kertas itu?

Jawabannya ialah: Konsentrasi.

Konsentrasi berarti pemusatan.

Dalam halnya si M., wartawan, ahli bedah, dan

mahasiswa tsb. diatas, yang dipusatkan ialah pikirannya.

Dalam halnya kaca pembesar yang dipusatkan ialah

sinar matahari.

Page 53: Cita-cita saudara akan berhasil

53 | By: A l i D . N o b i l e m

Dalam bab ini kita akan menguraikan tentang

konsentrsi dalam arti pemusatan perhatian dan pikiran.

Konsentrasi sifat orang yang unggul

Konsentrasi adalah kemampuan untuk memusatkan

segenap pikiran dan perhatian pada satu titik, pada satu

tujuan, pada satu soal.

Kadang” kita heran melihat orang yang mengambil

tindakan cepat dan tepat mengenai tujuannya, padahal

nampaknya ia tenang saja, tak ada tanda ter-gesa”. Atau ia

mengambil keputusan” yang cepat dan berhasil pula. Hal ini

disebabkan, karena dahulu ia telah memusatkan perhatian-

nya terhadap soal” yang sekarang baru diambil tindakan”

penyelesaiannya dan diputuskan cara penyelesaiannya.

Pun saudara, yang hendak berhasil dan menang dalam

perjuangan hidup, wajid berusaha dan belajar mem-

perkembangkan kemampuan berkonsentrasi.

Semua presiden dan perdana menteri, semua jendral”

dan pujangga yang besar, semua industrialis dan bankir yang

termasyhur didunia, mereka itu mempunyai sifat yang sama:

mereka memiliki kemampuan berkonsentrasi.

Makna konsentrasi dengan tepat disimpulkan oleh Dr.

Victor Pauchet dalam bukunya Le Chemin de Bonheur:

Kesatuan tujuan memungkinkan kesatuan pimpinan, dan

kesatuan pimpinan menuju ke kemenangan.

Kesukaran dalam berkonsentrasi

Apakah sebabnya tak semua orang memiliki

kemampuan untuk berkonsentrasi?

Hal ini disebabkan, karena memang berkonsentrasi itu

pekerjaan yang tidak mudah.

Misalnya saudara sedang membaca buku ini. Kalau

cara membaca saudara tanpa konsentrasi, maka meskipun

saudara duduk bertekun membaca buku ini, namun belum

Page 54: Cita-cita saudara akan berhasil

54 | By: A l i D . N o b i l e m

tentu perhatian saudara sepenuhnya tertuju kepada isi buku

ini. Mungkin se-konyong” pikiran saudara melayang ke

lapangan bola yang saat itu sedang dijadikan gelanggang

permainan antara kesebelasan kota saudara melawan ke-

sebelasan dari kota lain. Atau se-konyong” saudara teringat

kecelakaan yang saudara lihat tadi, ketika saudara sedang

naik sepeda dari kantor menuju ke rumah. Atau saudara

mendengarkan sayup” suara sam saimun yang sedang

melagukan keroncong muritsku melalui radion tetangga

saudara.

Ada empat macam rintangan yang mengganggi

konsentrasi, yakni: kurang pengetahuan tentang soal yang

dihadapi, gangguan dari luar, daya penarik dari soal lain,

rasa lelah.

Kurang pengetahuan. Misalnya kita tak begitu banyak

minat pada kesusasteraan, tapi namun hadir juga dalam suatu

ceramah yang diadakan oleh Pramudya Ananta Tur, karena

kebetulan dia teman kita yang baik. Sepuluh menit kita

mendengarkan ceramah mengenai misalnya Perkembangan

kesusasteraan Indonesia selama 5 tahun terakhir ini,

kemudian tanpa kita ketahui lenyaplah maksud dan isi

ceramah tersebut dari perhatian kita. Pikiran kita berkeliaran

kemana-mana. Dari kemeja yang dipakai oleh Pramudya

sampai ke pipa yang diisap oleh salah seorang seniman yang

hadir disitu. Tapi, sekonyong-konyong kita mendengar

Pramudya sedang membicarakan pajak yang terlalu rajin

memburu para pengarang dengan pungutan pajaknya, dan

seketika itu perhatian kita terpusat lagi kepada ceramah,

karena kita agak banyak mengetahui tentang seluk beluk

pajak, bahkan belum lama berselang telah kena anslag pajak

yang agak mengagetkan.

Soalnya, kurang pengetahuan tentang kesusasteraan-

lah yang membuat kita sukar memusatkan perhatian kita

kepada bagian terpenting dari ceramah Pramudya tsb.

Page 55: Cita-cita saudara akan berhasil

55 | By: A l i D . N o b i l e m

Gangguan dari luar. Kita sedang meneliti pendapatan

dan pengeluaran perusahaan kita, akan tetapi sering-sering

mata kita menengok kearah penangnggalan yang memuat

gambar seorang wanita cantik, atau mengarah ke jendela

melihat mobil-mobil yang lewat.

Itulah sebabnya, makan dalam biara-biara, dimana

para biksu melatih konsentrasi atau mengadakan penyeli-

dikan yang cermat dalam kitab-kitab suci, dinding-dinding-

nya tiada perhisan-perhiasannya.

Daya penarik dari soal lain. Kalau perhatian kita

terhadap soal yang kita hadapi menjadi kurang, maka pikiran

kitapun sering menuju ke soal-soal lain, misalnya perut kita

yang sudah mulai lapar.

Lelah. Jika kita terlalu lama memusatkan perhatian

kita kepada suatu soal, kita menjadi lelah, dan dengan

sendirinya konsentrasi menjadi kendor, atau jika badan kita

memang letih sebelumnya berkonsentrasi, maka soal yang

kita mesti hadapi menjadi kurang menarik.

Cara memperkembangkan

kemampuan berkonsentrasi

Kemampuan berkonsentrasi bisa diperkembangkan

dengan latihan-latihan.

Ambillah potlot

Letakkan diatas meja

Pandanglah potlot itu. Amat-amati bentuknya, warna-

nya. Apakah bahan yang dibuatnya? Apakah guna potlot ini?

Potlot untuk menggambarkan? Atau untuk menuliskah?

Angkatlah dari atas meja, dan amat-amatilah merknya. Ada

tulisannya apa? Dllnya. Saudara bisa membuat potlot ini

menjadi pusat perhatian saudara. Usirlah pikiran-pikiran

yang hendak menyelinap dalam lingkaran perhatian saudara

sekarang yakni: potlot didepan saudara itu.

Page 56: Cita-cita saudara akan berhasil

56 | By: A l i D . N o b i l e m

Berkebiasaanlah memusatkan perhatian saudara

kepada apa yang sedang saudara hadapi. Jika sekarang

saudara membaca buku ini, pusatkanlah perhatian saudara

kesitu saja. Nanti setelah membaca buku ini, saudara

membersihkan meja tulis saudara. Pusatkanlah perhatian

saudara semata-mata kepada hal membersihkan meja tulis

saudara itu. Dan jika kemudian saudara mengisi kamar

mandi, isilah bak itu dengan penuh kesadaran.

Bermainlah bridge, dam, catur, tebaklah teka-teki

silang, sebab semua itu membutuhkan konsentrasi.

Bacalah satu bab dari buku ini. Bacalah betul-betul,

resapkan isinya, bacalah perlahan-lahan. Gambarkanlah isi

dan maksudnya dalam angan-angan. Kemudian cobalah

menerangkan isi dan maksudnya secara ringkas kepada

orang lain. Besoknya, bacalah sekali lagi bab itu, sekarang

dengan semata-mata memperhatikan gayanya. Ulangilah 10x

kalau perlu, sehingga saudara akhirnya bisa membuat

karangan semacam itu dengan bentuk dan isi yang sempurna.

Salah satu syarat konsentrasi ialah, bahwa kita harus

terus-menerus dalam waktu yang tertentu memusatkan

pikiran kita kepada suatu tujuan.

Menimbulkan perhatian.

Diatas telah dimisalkan, kita yang tidak ada perhatian

terhadap kesusasteraan, dan karena itu kita tidak bisa

memusatkan perhatian kepada ceramah Pramudya Ananta.

Sesampainya dirumah, kita sadar, bahwa untuk

memperluas pengetahuan umum yang sangat perlu untuk

kemajuan kita, kita harus mengetahui sedikit banyak tentang

kesusasteraan.

Oleh karena itu kita membeli buku tentang kesu-

sastraan, dan mulai membacanya. Akan tetapi tidak pula kita

bisa memusatkan perhatian kita, karena semuanya terasa

asing bagi kita.

Page 57: Cita-cita saudara akan berhasil

57 | By: A l i D . N o b i l e m

Bagaimana caranya supaya perhatian terhadap buku

kesusastraan itu? Salah satu cara ialah dengan

menghubungkan apa yang kita tidak tahu dengan apa yang

telah kita ketahui. Misalnya disitu disebuk Shakespeare

dengan karangannya Midsummernights Dream. Kebetulan

kita sudah pernah menonton film Midsummernights Dream,

maka bertambahlah perhatian kita terhadap buku tsb.

Dengan jalan begitu, lama-lama saudara menjadi

asyik membacanya, dan setiap buku kesusastraan menjadi

perhatian saudara, dan tahu-tahu disamping pekerjaan

saudara sebagai perwira misalnya, saudara menjadi peminat

kesusastraan! Ingatlah, bahwa semua serjana yang masyhur-

masyhur, mulai dengan tidak tahu dahulu, baru kemudian

setelah belajar menjadi tahu dan akhirnya ahli.

Dalam bukunya Teach yourself personal efficiency, F.

Addington Symonds menceritakan bagaimana seorang siswi

yang tak suka stenografi akhirnya menjadi penggemarnya.

Seorang siswi sangat membenci palajaran stenografi

(menulis cepat). Hal ini diketahui gurunya.guru ini

mengetahui muridnya suka sekali kepada cerita detektif.

Maka itu diberikannya saran, bahwa seharusnya ia meng-

anggap stenografi sebagai suatu teka-teki yang menawan hati

dan hanya bisa dipecahkan, jikalau mengetahui kunci pem-

buka rahasianya, yakni tanda stenografi yang harus di-

hubungkan satu sama lain. Dimintanya supaya menganggap

buku pelajaran steno itu sebagai buku cerita detektid, yang

mengemukakan suatu masalah dibab ke I, dan kedapatan

penyelesaiannya dibab yang terakhir. Siswa itu tak saja

timbul perhatiaannya, karena keterangan gurunya itu, bahkan

akhirnya menjadi stenograf yang ulung, dan mendapat

hadiah-hadiah pertama dilapangan menulis cepat.

Maka berbuatlah seperti siswi tersebut. Hubungkanlah

hal yang tak menarik (steno), dengan suatu yang menarik

Page 58: Cita-cita saudara akan berhasil

58 | By: A l i D . N o b i l e m

(cerita detektif), supaya perhatian bisa timbul, sehingga

pikiran kitapun bisa berpusat padanya.

Konsentrasi untuk menanamkan

sifat-sifat yang baik

Jikalau kita sudah pandai berkonsentrasi atau

memusatkan pikiran kita, maka kita harus pandai memilih

apa-apa yang akan menjadi pusat perhatian kita.

Pusatkanlah pikiran dan perhatian kita kepada hal-

hal yang baik-baik, bagus-bagus didunia ini. Pusatkanlah

pikiran kita kepada kebahagiaan, kabagusan, kebaikan, dan

keadilan.

Kita harus bisa melukiskan diri kita dalam angan-

angan kita sebagai orang yang bahagia, ramah tamah,

simpatik, berkemauan keras, berkuasa.

Jikalau pikiran-pikiran kita berisi dengan hal-hal yang

baik dan bagus, dengan sendirinya hati kita menjadi baik

pula. Dan kalau kita bisa melenyapkan sama sekali pikiran

jahat dan prasangka, maka kita akan menjadi orang yang

bahagia.

Page 59: Cita-cita saudara akan berhasil

59 | By: A l i D . N o b i l e m

IKHTISAR BAB VII

1. Orang-orang yang unggul dan ulung mempunya

kemampuan berkonsentrasi.

2. Konsentrasi adalah kemampuan untuk memusatkan

pikiran dan perhatian kepada satu titik, satu tujuan,

atau satu soal.

3. Kesukaran dalam berkonsentrasi berupa: a.

Kurangnya pengetahuan, b. Gangguan dari luar, c.

Daya penarik soal lain, d. lelah.

4. Kemampuan berkonsentrasi bisa diperkembangkan

dengan latihan.

5. Salah satu cara untuk mempermudah konsentrasi

ialah menimbulkan perhatian kepada tujuan

konsentrasi.

6. Konsentrsi bisa digunakan untuk menanam sifat-sifat

yang baik.

Page 60: Cita-cita saudara akan berhasil

60 | By: A l i D . N o b i l e m

Bab VIII

EFISIENSI

Pengertian bahwa dimana-mana harus ada

ketertiban adalah asas pendidikan

JOSEPH JOUBERT

Setiap pekerjaan yang berhasil adalah akibat dari cara

pekerjaan yang baik pula.

Dalam bab II telah diuraikan secukupnya tentang

maha pentingnya pikiran manusia. Pikiran adalah pusat dari

kemajuan, pusat dari kebudayaan dan peradaban.

Salah satu sifat dari pikiran, ialah kemampuannya

untuk mengatur dan menyusun. Bagaimanapun rendah

peradaban suatu masyarakat atau orang, susunan dan aturan

selalu ada. Akan tetapi pada bangsa yang rendah peradaban-

nya, susunan dan peraturan masyarakatnya itu lama-lama

menjadi mati, tak boleh dirubah dan akhirnya menghalangi

kemajuannya.

Sebaliknya, orang atau masyarakat yang tinggi

peradabannya. Disitu, aturan dan susunan dipergunakan

untuk mencapai mutu pekerjaan yang lebih tinggi, dan untuk

mencapai kemajuan yang lebih pesat.

Dizaman modern sekarang ini, dimana kitapun mesti

menjadi orang yang modern, mengatur dan menyusun adalah

penting sekali. Bahkan siapa yang tak mengatur/menyusun

pikirannya, pekerjaannya, dan waktunya, ia akan tinggal

terbelakang.

Pasti saudara tak mau tinggal terbelakang, saudara

beli buku ini, justru karena hasrat keras untuk maju.

Pertama yang harus kita atur dan susun ialah pikiran

kita. Saudara barangkali telah melihat kamar suatu kantor

yang disusun dengan rapinya. Orang yang duduk dibelakang

meja tulisnya, dengan mudah dapat menyelesaikan pekerjaan

Page 61: Cita-cita saudara akan berhasil

61 | By: A l i D . N o b i l e m

yang dihadapinya. Dengan satu pandangan mata saja, ia

dapat mengetahui dimana tempat suratnya yang harus

dikerjakan. Karna surat-surat itu disusun rapi. Ketertiban

yang ada disitu adalah penjelmaan dari ketertiban yang ada

pada pikirannya. Waktu pulang, ia masih keliatan segar dan

semangat.

Pikiran yang tersusun dan tertata tertib sama sifatnya

dengan kamar kerja yang tersusun rapi.

Maka itu, susunlah pikiran saudara serapi-rapinya,

dan pekerjaan saudarapun akan menjadi rapi.

Menyusun pikiran

Apakah yang menyebabkan orang dapat menyelesai-

kan pekerjaan yang banyak sekali? Apakah rahasianya

bahwa ada orang yang bisa mengendalikan 3 kementrian

sekaligus. Apakah rahasia selalu segarnya dn gairahnya

Presiden Soekarno, padahal ia harus mengepalai suatu

negara yang hampir sebesar eropa, yang setiap hari meng-

hadapi kesukaran yang pelik karena rakyatnya masih banyak

yang beradat kolonial? Bagaimana bung Karno dapat tetap

tersenyum, padahal beliau sendiri menghadapi kesukaran

dalam rumah tangga, dan mendapat kecaman yang pedas dari

berbagai pihak?

Apakah hal ini disebabkan oleh karena uang cukup?

Tidak! Banyak orang yang uangnya terlalu banyak, akan

tetapi langganan penyakit darah tinggi! Apakah barangkali

disebabkan oleh karena otaknya istimewa? Juga tidak.

Wiston Churchill selalu jatuh ketika menghadapi ujian, dan

jikalau dititik beratkan diplomanya, niscaya ia tak akan bisa

menjadi menteri, apalagi perdana menteri. Terang, bahwa

otak Churchill tak jauh bedanya dengan otak kita ini.

Rahasia kemampuan yang luar biasa dari orang-orang

besar itu, disebabkan cara mereka menyusun berbagai

pikirannya dan bekerja secara efisien. Pikiran yang tersusun

rapi, menambah kejernihan pendangan budinya, dan

Page 62: Cita-cita saudara akan berhasil

62 | By: A l i D . N o b i l e m

menambah kecakapannya untuk mendapatkan hasil yang

banyak sekali dengan tenaga sekecil-kecilnya.

Coba perhatikan apa yang saudara dapat kerjakan

untuk menyusun rapi pikiran saudara:

1. Periksalah dan telitilah cara berpikir saudara.

2. Jika menghadapi suatu masalah yang sulit, pecah-

pecahlah mesalah itu, dan selesaikanlah satu persatu.

3. Setiap hari, ambillah waktu untuk memikirkan sesuatu

secara tertib.

4. Periksalah pikiran saudara setiap saudara mau tidur,

apakah barangkali ada yang harus dirubah/diperbaiki?

Menyusun pekerjaan

Seperti telah diuraikan diatas, adalah penting sekali

untuk menyusun dan mengatur alat-alat dan barang-barang

kita yang bersangkut paut dengan pekerjaan kita. Meja tulis

yang tersusun rapi, memberi bantuan yang banyak sekali

kepada orang yang bekerja disitu.

Pun, jikalau saudara mengatur dan menyusun rapi

pekerjaan saudara, saudara akan bisa menghasilkan lebih

banyak pekerjaan, mendapat lebih banyak untung,

menurunkan biaya pengeluaran, menghindarkan banyak

kesalahan, dan mengisi waktu saudara sebaik-baiknya.

Jikalau saudara seorang pedagang, maka dengan organisasi

yang baik, saudara dapat membeli secara lebih meng-

untungkan dan menjualnyapun secara lebih menguntungkan

lagi, serta dapat dengan lebih cermat mengawasi pegawai-

pegawai saudara.

1. Susunlah surat-surat saudara

Sangatlah penting bahwa setiap surat segeran dan

dengan cepat diletakkan pada tempatnya masing-masing.

Janganlah menumpuk surat-surat itu diatas meja saudara.

“tempat yang pasti bagi setiap barang, dan setiap barang

ditempatnya masing-masing”, harus menjadi semboyan

Page 63: Cita-cita saudara akan berhasil

63 | By: A l i D . N o b i l e m

saudara. Camkanlah semboyan ini dihati pegawai-pegawai

saudara, pasanglah semboyan ini didinding kantor saudara,

supaya saudara dan setiap orang yang ada diruangan itu

mengetahuinya.

2. Pelajarilah cara yang paling baru dan baik untuk

menyusun pekerjaan dan surat saudara.

Pergilah ke toko yang menjual alat tulis, tanyakanlah

cara yang paling modern dan mudah untuk menyimpan surat-

surat.

Keyakinan bahwa pekerjaan saudara dan surat saudara

teratur dengan rapi, akan menambah kepercayaan saudara

kepada diri sendiri. Dengan rapinya pekerjaan saudara,

saudara dapat bernafas lega, dapat lebih bersemangat, dan

kesehatan saudara akan menjadi lebih terjaga. Pekerjaan

saudarapun menjadi nampak lebih mudah.

Juga ibu rumah tangga

harus menyusun pekerjaannya

Memang, kalau manjadi pedagang, menjadi Presiden,

Menteri, Pemimpin suat perusahaan, orang harus mengatur

dan menyusun rapi pekerjaannya. Demikian pikir saudara

barangkali. Akan tetapi saya adalah sopir, saya adalah

pelukis, saya adalah ......... (isi sendiri). Dan oleh karena itu,

saudara....... tidak perlu mengatur, tak perlu rapi-rapi-an?

Pikiran demikian salah!

Jika saudara mau maju, jika mau mempertinggi mutu

pekerjaan saudara, menyusun dan mengatur pekerjaan

adalah syarat mutlak.

Dibawah ini aka diuraikan betapa pentingnya efisiensi

bagi seorang ibu rumah tangga, jadi bagi istri saudara, atau

jikalau saudara seorang ibu, bagi saudara sendiri. Dalam

bukunya Bercakap-cakap dengan ibu rumah tangga, Nj. A. J.

Otti Arnolli menulis:

Page 64: Cita-cita saudara akan berhasil

64 | By: A l i D . N o b i l e m

Sistem Taylor dalam rumah tangga. Kita tidak boleh

melakukan pekerjaan rumah tangga kita secara

serampangan, tanpa pikir dan tanpa aturan. Kita harus

menyusun pekerjaan kita. Dengan mengaturnya secara teliti,

kita mencoba menghemat tenaga dan waktu. Penghematan

ini tak memerlukan ongkos apa-apa.

Tempat terutama dari ibu rumah tangga ialah

dapurnya. Karena itu dapur ii harus diatur begitu rupa,

sehingga menjadi tempat yang enak untuk bekerja. Harus

dipikirkan sebaik-baiknya, dimana harus ditempatkan dapur

apinya, almari tempat piring, tempat perabotan dapur, dll.

Kemudian, periksalahbaik-baik, apa yang nyonya

paling perlukan dalam dapur itu, dan tempatkanlah itu dekat-

dekat pada tempat duduk nyonya, supaya nyonya tak perlu

sebentar-sebentar berdiri. Jadi janganlah misalnya nyonya

harus berjalan jauh-jauh untuk mengambil garpu. Nyonya

kan tau, bahwa garpu itu nyonya perlukan setiap kali untuk

menyucuk kentang misalnya? Dimana nyonya tempatkan

botol garam? Haruskah nyonya mencarinya dahulu? Tidak

tahukan nyonya, bahwa garam itu pasti nyonya butuhkan?

Adakah nyonya gantungkan gunting didapur nyonya? Inipun

perlu: menggunting peterseli, kucai, patil ikan. Tapi jangan

digantungkan barang-barang yang tak pernah nyonya pakai

atau jarang sekali memakainya.

Bagaimana nyonya menyimpan barang-barang

nyonya? Nyonya campur adukkan? Atau nyonya susun rapi,

garpu dengan garpu, sendok dengan sendok, piring dengan

piring, gelas dengan gelas. “Tempat yang pas bagi setiap

barang, dan setiap barang ditempatnya masing-masing”,

adalah semboyan yang baik sekali dalam setiap dapur. Ada-

lah penting untuk melakukan pekerjaan yang sejenis ber-

turut-turut. Pekerjaan yang kotor, lakukanlah berturut-turut,

supaya pekerjaan nyonya tak diganggu oleh karena tiap kali

harus membersihkan tangan nyonya.

Page 65: Cita-cita saudara akan berhasil

65 | By: A l i D . N o b i l e m

Jadi yang pokok ialah, dengan menggunakan pikiran

mengatur pekerjaan nyonya sebaik-baiknya. Sebab

meskipun tampaknya tenaga kerja itu tak ada batasnya, dan

waktu nyonya banyak dan bisa diulur-ulur, akan tetapi

kenyataan sesungguhnya ialah bahwa ibu rumah tangga

kebanyakan bekerja terlalu lama, duduknya tidak enak, lekas

letih, dan karena itu menjadi lekas tua. Terlalu banyak

pekerjaan yang dilakukan dengan berdiri, padahal bisa

dilakukan dengan duduk. Dan cara duduknya harus diatur

demikian rupa, sehingga ada tempat sandaran bagi kaki,

supaya spier dari betis tidak letih.

Banyak tenaga kerja yang bisa dihematkan dengan

menyingkirkan pekerjaan yang tidak perlu.

Jika misalnya nyonya hendak mencuci sayuran,

sebelumnya nyonya harus memikirkan apa-apa yang diperlu-

kan dan segera semuanya itu harus disediakan, juga

dipikirkan bagaimana nyonya harus membuang sampahnya.

Nyonya misalnya bisa membeber koran sebelumnya mulai

bekerja, untuk tempat membuang sampahnya.

Bukankah semuanya itu mudah saja mengerjakannya?

Asal nyonya memeriksa cara bekerja nyonya, akan terlihat-

lah, bahwa barangkali bisa dilakukan dengan lebih baik,

sehingga nyonya menghemat waktu dan tenaga.

Tulisan nyonya Otti Arnoli itu membuktikan, bahwa

dimanapun menyusun dan mengatur pekerjaan itu bisa

dijalankan, didapur bisa, apa lagi ditempat kerja saudara;

dikantor, dibengkel!

Page 66: Cita-cita saudara akan berhasil

66 | By: A l i D . N o b i l e m

IKHTISAR BAB VIII

1. Setiap pekerjaan yang berhasil adalah akibat dari

cara pekerjaan yang baik.

2. Salah satu syarat dalam cara pekerjaan yang baik,

ialah menyusun tenaga-tenaga dan alat-alan kita.

3. Menyusun dan mengatur pikiran kita adalah syarat

mutlak untuk menyelenggarakan perkerjaan-

pekerjaan yang besar.

4. Juga ibu rumah tangga harus menyusun pe-

kerjaannya, apalagi mereka yang hendak berhasil

dalam pekerjaannya dikantor, dipabrik, atau

dibengkel.

Page 67: Cita-cita saudara akan berhasil

67 | By: A l i D . N o b i l e m

Bab IX

INISIATIF

Merdeka, sekarang!

BUNG KARNO

Pada tahun 1945, tanggal 15 Agustus 1945, Jepang

yang tentaranya a.l. menduduki Indonesia, menyerah kepada

serikat, Bangsa Indonesia memang sudah menunggu

peristiwa ini, karena sudah mendengar pula berita bahwa

pada waktu yang terakhir, Jepang dimana-mana terdesak

mundur, dan Jerman kawan Jepang telah lebih dahulu

menyerah. Para pemimpin dan wakil-wakil pemuda ber-

unding, dan hasilnya; 2 hari kemudian, 17 Agustus, Bung

Karno dan Bung Hatta memproklamasikan Negara Republik

Indonesia yang Merdeka.

H., seorang pemuda berasal dari Cianjur, besar

minatnya kepada jurnalistik. Pendeknya, pada suatu ketika ia

bertekad untuk masuk lapangan jurnalistik. Ia pergi ke

Jakarta, kerumah saudaranya, untuk mencari pekerjaan. Pada

suatu hari ia menuju salah satu kantor surat kabar, setelah

mendengar bahwa pimpinan redaksinya adalah orang yang

suka menolong. Tapi sayangnya disitu tak ada pekerjaan,

sebab didepan kantor tersebut ditulis “Tiada lowongan!”

Memang betul, H. melihat tulisan itu. Akan tetapi H

tak hiraukan semuanya itu, ia masuk ke bagian administrasi

dan menyatakan hendak mencatatkan dirinya sebagai

langganan. Dalam pada itu, ia minta diperkenalkan pada

kepala administrasi. Dengan kepala administrasi ini ia

menyatakan kesediaannya untuk membantu dengan tak usah

dibayar, sekedar untuk mendapat pengalaman. Karena

kebetulan administrasi sedang repot, ia dibolehkan

membantu. H dengan tak segan lagi menanyakan “mana

pekerjaanya, pak?”

Dan seketika itu juga ia mendapat pekerjaan

mengetik, menuliskan alamat-alamat baru. Ia lakukan

Page 68: Cita-cita saudara akan berhasil

68 | By: A l i D . N o b i l e m

pekerjaannya sangat baik dan rapi. Setelah lima hari

membantu disana ia mengetahui siapa pemimpin redaksi

surat kabar tsb. Ia minta diperkenalkan kepadanya, dan pada

suatu saat yang baik ia mengatakan terus terang apa yang

sesungguhnya dimaksudkan; ia ingin menjadi wartawan.

Dan iapun menerangkan bahwa ia tak minta upah apapun. Ia

akan menganggap pekerjaannya sebagai pelajaran disekolah,

dan H menganggap pimpinan redaksi dan anggota redaksi

lainnya sebagai gurunya. Pemimpin redaksi menyetujuinya.

Dalam perang dunia pertama, dikisahkan pertempuran

antar kapal dagang Prancis dan kapal selam Jerman, dimana

kapal selam Jerman kalah. Yang aneh ialah, bahwa dalam

pertempuran itu tak ada satu tembakanpun yang dilepaskan.

Pada suatu saat, kapten kapal Prancis melihat ada

sebuah kapal selam tak jauh dari kapalnya, bahaya mau!

Mesti bertindak cepat. Tapi, bagaimana? Pikirnya “Ha!”

terucap dari mulutnya matanya bersinar, ia teleponkan

kepada kamar mesin “Maju, cepat!” dan segerapun ia suruh

belokkan arah kapalnya menuju kearah kepal selam. Kapal

selam terkejut melihat tingkah laku kapal Prancis tersebut. Ia

ternyata belum menyiapkan torpedonya. “menyelam dan

lari!” pikir kapten kapal selam. Tapi terlambat, kapal Prancis

telah melanggar priskopnya, yang patah punah, sehingga air

masuk kedalam ruang. Kapal selam Jerman tenggelam ke

dasar laut.

Inisiatif

“Siapa yang cepat dia dapat!” kata orang, atau siapa

cepat, dapat! Meskipun sudah terang kebenaran ucapan ini,

dan setiap orang ingin dapat hasil sebanyak-banyaknya,

namun sedikit sekali yang mempraktekkannya.

Yang sering terjadi malahan sebaliknya. Mereka

menunggu, menunggu, ah, barangkali ada untung baik yang

datang menyasar kepada mereka.

Page 69: Cita-cita saudara akan berhasil

69 | By: A l i D . N o b i l e m

Yang mereka perbuat itu adalah seperti perbuatan

orang mancing. Mereka menunggu, ah, barangkali ada ikan

yang mau menggigit.

Jikalau kita periksa dan bahas perbuatan yang berlaku

pada 3 peristiwa diatas, 3 peristiwa yang menyimpulkan hasil

dari inisiatif, maka dalam garis besarnya samalah sifat

perbuatan Bangsa Indonesia, H., dan kapten kapal Prancis

tsb.

Ketiga-tiganya tidak ragu-ragu, tidak menunggu

sampai ada angin baik. Bangsa Indonesia tidak menunggu

sampai Jepang memberikan kemerdekaan padanya. H. tidak

menunggu sampai ia dipanggil oleh pemimpin redaksi, dan

kapten kapal Prancis tidak menunggu atau mengharapkan, ah

siapa tahu, kapal selam akan menaruh belas kasihan

kepadanya.........

Kalau mereka berbuat begitu, sudah tentu Bangsa

Indonesia sampai hari ini belum merdeka. H. akan kembali

pulang ke Cianjur dengan hati masgul dan kecewa, bahkan

putus asa sama sekali, dan kapal Prancis tsb. Sudah hancur

lebur dihantam torpedo jerman yang tak kenal ampun.

Akan tetapi mereka berbuat sebaliknya; mereka lekas

bertindak, dan dengan langsung menuju sasarannya. Mereka:

I. Melihat kesempatan.

II. Membikin rencana singkat.

III. Laksanakan rencananya dengan segera.

Sesungguhnyalah, inisiatif ialah kemampuan

untuk; melihat kesempatan, membikin rencana singkat, dan

laksanakan rencana itu.

Juga saudara yang berhasrat untuk maju, harus

memiliki inisiatif, memiliki kemampuan untuk melihat

kesempatan, membikin rencana singkat dan segera

melaksanakan rencana itu.

Page 70: Cita-cita saudara akan berhasil

70 | By: A l i D . N o b i l e m

Tanpa inisiatif, tak ada kemajuan, tak ada hasil yang

memadai.

Dunia penuh kesempatan

Ahmad sudah lama tinggal disalah suatu rumah di

Kebayoran. Ia senang tinggal disana, akan tetapi agak

kecewa, karena ia ada keinginan untuk membuka toko di

Senen, tempat yang ramai. Akan tetapi karena Senen sudah

penuh, maka apa boleh buat, ia lepaskan cita-citanya untuk

menjadi pemilik toko, dan ia memburuh, sambil kadang-

kadang menggerutu; “enak benar orang yang tinggal di

Senen.

Pada suatu hari seorang tetangganya pindah, dan

rumahnya ditempati oleh penghuni baru. Penghuni baru ini

dengan segera membuka toko disitu, dan toko tersebut sangat

cepat majunya, karena pembelinya banyak, yakni para

pegawai dan buruh yang tinggal di Kebayoran.

Jadi ternyata salahlah terkaan si Ahmad, bahwa hanya

di Senen saja ada kesempatan, dan di Kebayoran tidak.

Memang, kesempatan itu ada dimana-mana.

Bedanya, penghuni baru itu melihat kesempatan itu,

sedangkan si Ahmad tidak.

Bagaimana supaya melihat kesempatan

Soalnya sekarang; bagaimana caranya, supaya bisa

melihat kesempatan, yang seringkali ada didepan hidung kita

itu?

Syarat pertama dan utama untuk bisa melihat

kesempatan, ialah mempunyai tujuan hidup yang terang dan

tegas (konkrit).

Dalam bab IV telah diterangkan betapa pentingnya

untuk menyusun rencana dan tujuan hidup yang terang dan

tegas.

Page 71: Cita-cita saudara akan berhasil

71 | By: A l i D . N o b i l e m

Marilah kita lukiskan beda seorang yang mempunyai

tujuan dan tidak dengan suatu misal; Abidin dan Yusuf

bersama-sama pergi ke pasar.

Kita lihat Abidin dalam waktu 10 menit selesai

dengan belanjaannya. Ia langsung pergi ke tempat penjualan

barang-barang pertukangan, dan membeli gergaji, tang, dan

ember.

Yusuf? Ia menengok ke kiri, ke kanan. Pegang baju

yang dijual oleh tukang loak, mau menawar gak jadi, karena

matanya tertuju kepada sate kambing yang mau ia beli juga.

Demikianlah ia setengah jam lamanya tak beli apa-apa.

Akhirnya ia membeli minyak rambut, padahal dirumah

minyak rambutnya masih ada. “dari pada tidak beli apa-apa”,

pikirnya, padahal pikirannya melayang juga ke baju yang

sudah dipegangnya tadi dan juga kearah sate kambing. Akan

tetapi, karena sudah terlalu lama dipasar, dan Abidin

mengajak pulang, maka Yusufpun ikut pulang juga.

Nampak jelas beda sikap Abidin dan Yusuf. Abidin

dari rumah sudah mempunyai tujuan yang tertentu, yakni

membeli gergaji, tang, dan ember, sedangkan Yusuf belum

mempunyai tujuan yang tegas, ketika hendak pergi ke pasar

itu, akhirnya Yusuf membeli barang, yang sesungguhnya

tidak perlu, dan rasa kecewa meliputi dirinya.

Jadi untuk memudahkan melihat kesempatan,

diperlukan tujuan yang tegas. Dan supaya dalam hidup kita

ini kitapun melihat kesempatan-kesempatan yang ber-

manfaat untuk kita, kita harus memiliki tujuan hidup yang

tegas pula.

Bagi seorang pedagang sabun yang yakin akan tujuan

hidupnya sebagai pedagang sabun yang baik, ia melihat

setiap orang adalah calon pembeli sabunnya. Bagi seorang

seniman yang 100% menenggelamkan dirinya dalam

darmanya, yakni seni, ia melihat keindahan dimana-mana,

bahkan ditempat yang kotor dan mesum sekalipun.

Page 72: Cita-cita saudara akan berhasil

72 | By: A l i D . N o b i l e m

Jangan ragu-ragu

Cita-cita dan angan-angan tiada harganya, jikalau

tidak diwujudkan dalam perbuatan yang berfaedah. Suatu

angan yang datang menghampiri saudara, akan cepat pula

lenyap kembali, jikalau tidak saudara olah dan saudara uji

kemanfaatannya.

Kita sadar semuanya, bahwa penemuan seperti lampu

listrik, kapal udara, mesin uap, dll, mula-mula berupa cita-

cita dan angan-angan belaka. Akan tetapi Edison, Wright

bersaudara, James Watt, berhasil mewujudkannya menjadi

kenyataan. Mereka itu adalah orang yang mempunyai

inisiatif dan sangat berguna bagi dunia.

Kita tidak semuanya menjadi penemu, menjadi

pujangga, akan tetapi dengan inisiatif kita bisa berbuat lebih

banyak.

Asal saudara berusaha supaya saudara bersiap, terlatih

dan lebih cepat dari pada orang lain, tentu saudara akan bisa

berinisiatif, yakni dengan cepat mengambil kesempatan.

Salah satu musuh besar inisiatif ialah sikap ragu-ragu.

Apakah saudara menderita penyakit ini? Lekaslah berusaha

menyembuhkannya. Sebab keraguan betul-betul merupakan

penyakit, akan tetapi syukur, bisa disembuhkan.

Syarat pertama untuk menyembuhkan ialah meng-

insyafi, bahwa saudara memanglah ragu.

Syarat kedua, ialah bahwa saudara ingin betul-betul

melenyapkan keraguan itu.

Syarat ketiga, ialah berhasrat melenyapkan keraguan

itu.

Syarat keempat, memaksa diri untuk melenyapkan

keraguan.

Page 73: Cita-cita saudara akan berhasil

73 | By: A l i D . N o b i l e m

Kegagalan merupakan pelajaran

Kegagalan bisa menguntungkan atau merugikan,

tergantung kepada sikap saudara menghadapinya. Jika

saudara mau dikecewakan dan digentarkan, saudara tidak

akan maju. Tapi, kalau setiap kesalahan atau kegagalan

merupakan pelajaran bagi saudara.......... jika kegagalan

justru membangkitkan semangat saudara, maka saudara

sudah siap siaga untuk menang dalam menghadapi soal-soal

yang besar, demikian kata J. Vervaek dalam Zelforganisatie,

yang selanjutnya berkata; juara tennis Prancis Rene Lacosta

kira-kira 20 tahun yang lalu bersama dengan Borotta dan

Cochet telah memasyhurkan Prancis dilapangan olahraga.

Pemain-pemain cemerlang ini diberi gelar, “tiga orang

pahlawan perang”. Mereka berkali-kali menggondol Davis

Cup (hadiah tertinggi dilapangan tennis).

Rene Lacosta menceritakan dalam biografinya, bahwa

kemenangan gemilangnya adalah berkat kekalahan pedih

disaat yang menentukan. Tatkala mutu permainannya sudah

baik, maka ia sering menang dalam pertandingan

didaerahnya sendiri. Maka timbullah kecongkakannya,

mengira bahwa ia sudah hebat sekali dan menjadi lupa darat-

an, menyangka tak ada orang yang bisa menandinginya.

Tapi pada suatu hari ketika kecongkakannya sedang

memuncak, terjadilah suatu hal yang tak bisa dielakkan;

Lacosta menderita kekalahan yang sedemikian jelas dan

meyakinkan, sehingga kecongkakan dan kebanggaan itu

diganti dengan rasa kalah dan kecewa yang tiada

bandingnya.

Namun, Lacosta membuktikan dia itu orang yang

berwatak. Kekalahannya itu menyadarkannya, bahwa

permainannya belum sempurna, masih ada segi-segi yang

lemah. Ia tak lagi berlagak hebat dalam pertandingan

melawan pemain yang lemah, melainkan hendak menjadi

juara dunia. Akhirnya ia berhasil setelah berusaha dan

berdaya upaya bertahun-tahun, melepaskan sukses-sukses

Page 74: Cita-cita saudara akan berhasil

74 | By: A l i D . N o b i l e m

yang murah dan kesenangan-kesenangan kecil yang tak

begitu pengting.

Demikianlah bagi orang yang berkarakter kejatuhan

bukan manjadi kemalangan, akan tetapi justru memberi

pelajaran dan titik tolak kearah kemajuan, kenaikan, dan

kemenangan. Kegagalannya justru membangkitkan

semangat berjuang dan menimbulkan hasrat kuat untuk

mencapai hasil yang sempurna.

Melatih diri bertindak cepat

Kalau ada masalah yang saudara hadapi, lekaslah di-

pertimbangkan. Tulislah soalnya, dan pikirkan kemungkinan

yang harus dibuat, kemudian ambillah keputusan. Sudah

tentu saudara harus memikirkan baik dan buruknya, akan

tetapi jikalau pemikiran itu bisa selesai dalam tempo 5 menit,

jangan diulur sampai satu jam.

Juga dalam menghadapi masalah-masalah kecil,

saudara harus mengambil tindakan cepat. Misalnya saudara

hendak memakai baju, jangan merenung 10 menit untuk

memilih yang putih atau yang hiajau. Putuskanlah dalam 10

detik. Kalau saudara sudah membiasakan atau melatih

bersikap tegas dan cepat dalam mengambil keputusan yang

kecil-kecil, lakukanlah juga pada hal-hal yang lebih sukar.

Jadi biasakanlah bertindak cepat dalam perbuatan

saudara sehari-hari. Bangun, mandi, memilih baju,

merapikan meja tulis, dll. Sikap saudarapun harus tangkas

dan siap sedia.

Lihatlah kedepan

Boleh jadi sampai sekarnag, saudara masih belum

merasakan apa yang dinamakan hidup berhasil. Mungkin

saudara merasa hidup saudara yang lampau gagal. Perasaan

gagal ini membuat saudara orang yang berputus asa, dan

menjadi orang yang tak mau bertindak. Saudara menjadi

perenung, ragu, pemberontak, dan pengeluh kesah.

Page 75: Cita-cita saudara akan berhasil

75 | By: A l i D . N o b i l e m

Dalam keadaan yang demikian, hasrat untuk

berinisiatif sudah tentu tak ada. Maka itu, jangan renungkan

apa yang telah lalu. Pusatkan perhatian saudara kepada apa

yang saudara hasratkan.

Kita di Indonesia hidup dalam zaman yang serba ke-

mungkinan. Semua tugas-tugas, sampai tugas Presiden

terbuka untuk kita semua.

Mereka yang sekarang menempati kedudukan yang

penting, kebanyakan asalnya dari kalangan yang jauh dari

mentereng, bahkan pendidikannya banyak yang tak cukup.

Akan tetapi mereka tahu apa yang mereka kehendaki.

Sejak mudanya atau sejak kecilnya, mereka

mempunyai tujuan hidup yang tegas, mereka bekerja keras

untuk mencapai tujuannya, mereka bekerja lebih keras dari

pada teman-temannya, mereka tangkap setiap kesempatan

yang mendatanginya, mereka bangun lagi setelah jatuh.

Jangan menunggu tapi seranglah

“Kalah ritek angger selamet” kata orang Jawa Timur

dahulu. Artinya biar kalah asal selamat!

Sikap hidup yang begitu, tak bisa dipertahankan lagi

dizaman seperti sekarang ini.

Sikap hidup “kalah ritek angger selamet” membuat

banyak orang suka menunggu, terlalu suka menunggu.

Seperti dikatakan diatas, mereka seperti orang mancing.

Menungu, menunggu, menungguuu, sampai ada umpan

yang........ kesasar.

Sebaliknya, kita harus bersikap sebagai pemburu.

Seorang pemburu tidak menunggu, melainkan ia menuju

ketempat sasarannya, ia mendekati mangsanya. Hasil-

nyapun berlipat ganda dibandingkan dengan sistem mancing.

Jikalau saudara seorang pedagang, jangan terus

menerus menunggu dikantor saudara, menunggu datangnya

Page 76: Cita-cita saudara akan berhasil

76 | By: A l i D . N o b i l e m

langganan. Ketemuilah langganan-langganan saudara, dan

carilah pelanggan baru. Selalu bergerak, selalulah aktif.

Memang ada resikonya

Orang yang mempunyai inisiatif, biasanya

mempelopori suatu usaha. Kedudukan sebagai pelopor

berarti berdiri dimuka, dan........ kelihatan. Karena itu, sering

ia mendapat kritikan, dan cemoohan. Dan kalau usahanya

gagal, biasanya ia ditinggalkan oleh pembantunya. Inilah

resiko yang mesti dihadapi setiap pelopor.

Akan tetapi saudara tak takut akan resiko itu. Saudara

sambut tantangan itu dengan gembira dan bersemangat.

Terjunlah dalam gelombang kehidupan yang kadang

memang ramai laksana taufan.

Akan tetapi justru dalam gelombang dahsyat yang

dinamakan perjuangan hidup itulah terdapat kesempatan

yang paling bagus.

Memang resiko gagal ada, akan tetapi, satu kali, dua

kali gagal, belum berarti gagal sama sekali. Jatuh bangun

jatuh bangun, itulah irama kehidupa yang lazim. Barulah

kalau kita sudah pandai belajar dari kejatuhan kita, kita

memiliki kecakapan atau kesenian hidup.

Page 77: Cita-cita saudara akan berhasil

77 | By: A l i D . N o b i l e m

IKHTISAR BAB IX

1. Tanpa inisiatig, tiada kemajuan.

2. Siapa yang tak cepat tak dapat.

3. Inisiatif berarti: a. Melihat kesempatan, b. Membuat

rencana singkat-cepat, dan c. Laksanakan rencana

itu.

4. Dunia penuh dengan kesempatan.

5. Mempunyai tujuan hidup yang tegas dan jelas,

memperbanyak kesempatan yang kita lihat.

6. Sikap ragu harus dibuang oleh mereka yang

berinisiatif.

7. Kita harus melatih diri untuk bertindak cepat dimana

saja.

8. Jangan selalu lama menunggu, sekali-kali seranglah.

Jangan bertindak seperti tukang pancing, tapi ber-

tindaklah seperti pemburu.

9. Orang yang berinisiatif selalu menghadapi resiko,

akan tetapi hidup ini memanglah ada resikonya. Dan

siapa yang berani menanggung resiko, merekalah

ayng akan maju dengan pesat.

Page 78: Cita-cita saudara akan berhasil

78 | By: A l i D . N o b i l e m

Bab X

MEMIMPIN

Kawanan domba yang dipimpin seekor

singa, lebih kuat dari pada kawanan

singa yang dipimpinseekor domba

Setelah saudara membaca bab seperti dasar-dasar

sukses, menetapkan tujuan hidup, melatih kemauan, berpikir

teratur, konsentrasi, inisiatif, maka jika cara membaca

saudara sungguh-sungguh, dengan sendirinya timbul hasrat

pada saudara untuk maju kemuka, dan mengambil lebih

banyak tanggung jawab, atau dengan kata lain, saudara

berhasrat menjadi pemimpin.

Hasrat saudara itu adalah hasrat yang sehat, yang perlu

diperhatikan dan dipelihara. Dan lagi memanglah salah satu

tujuan buku ini ialah untuk membangkitkan hasrat untuk

memikul lebih banyak tanggung jawab. Dan ..... siapa yang

berani memikul lebih banyak tanggung jawab, mereka itulah

yang akan menjadi pemimpin.

Bagaimanapun kedudukan saudara sekarang, selalu

ada kesempatan untuk maju, dan tak mustahil bahwa

akhirnya saudara mendapat kedudukan yang bertanggung

jawab. Tidak sedikit jumlahnya jendral yang mulai

penghidupan militernya sebagai serdadu biasa. Tidak sedikit

pula jumlah orang terkemuka dilapangan politik,

perdagangan, perindustrian, mulai kariernya dari tangga

yang paling bawah. Sudah barang tentu, bahwa tidak semua

diantara kita akan menjadi Presiden, Perdana Menteri,

Jendral atau Industrialis besar. Bahkan baik sekali bahwa

yang demikian itu tak terjadi. Akan tetapi kita semua tiada

kecualinya berhasrat untuk maju.

Salah satu syarat untuk maju ialah kecakapan untuk

memimpin orang lain atau setidak-tidaknya mengetahui cara

memimpin orang. Dan lagi betapapun rendah kedudukan kita

sekarang, namun masih ada beberapa orang yang lebih

Page 79: Cita-cita saudara akan berhasil

79 | By: A l i D . N o b i l e m

rendah lagi kedudukannya, dan harus kita beri pimpinan.

Seandainya kita seorang pesuruh disuatu kantor, namun

masih ada orang yang memerlukan pimpinan kita, misalnya

pembantu kira dirumah, atau orang-orang dikampung kita,

misalnya jika kita duduk sebagai pengurus rukun tetangga.

Dulu dan sekarang

Zaman dahulu memimpin terutama sekali berarti

memberi perintah, menggunakan kekuasaan, mengancam,

menghardik. Kita mengalami macam pimpinan demikian itu

dizaman Jepang, karena sistem pimpinan Jepang dikala itu

memanglah berdasarkan kekerasan.

Akan tetapi sekarang orang telah membuang cara

pimpinan semacam itu. Kita hidup dizaman demokrasi

modern, dan oleh kare itu harus memakai cara memimpin

yang demokratis pula.

Jika dahulu cara memimpin didasarkan pada perintah

dan paksaan, sekarang cara memimpin didasarkan pada

pengertian dan anjuran.

Dalam bukunya yang terkenal, how to win friends and

influence people, Dr. Dale Carnegie, menceritakan:

Belum lama berselang, saya makan pagi bersama

dengan nona Ida Terbell, seorang ahli biografi di Amerika.

Ketika saya menceritakan kepadanya, bahwa saya sedang

menulis buku ini, sampailah kami kepada suatu pokok

pembicaraan yang paling penting, yakni tentang pergaulan

hidup. Dan ia bercerita kepada saya, bahwa ketika ia sedang

menulis biografi Owen Young, ia bekerja dengan orang yang

pernah bekerja dikantornya selama 3 tahun. Orang itu

menerangkan bahwa Owen Young selama itu tak pernah

memberi perintah langsung kepada seseorang. Selalu ia

memberi petunjuk dan bukan perintah. Umpamanya Young

tak pernah berkata: “kerjakan ini atau kerjakan itu”

melainkan “apakah tuan kiranya mau membuat ini? Atau

Page 80: Cita-cita saudara akan berhasil

80 | By: A l i D . N o b i l e m

“mungkinkah begitu menurut pikiran tuan? Jika ia habis

mendiktekan surat, sering ia bertanya; “Bagaimana menurut

pendapat tuan? Dalam membaca surat yang dibuat oleh

seorang pembantunya, kerap ia berkata demikian, misalnya

“Apakah tidak lebih baik, jika bunyinya kita ubah manjadi

begini? Selalu ia memberi kesempatan kepada orang lain,

supaya mengerjakan sesuatu menurut kepandaiannya sendiri,

tidak pernah ia memerintah pembantunya mengerjakan

sesuatu, dibiarkannya ia bertekun sendiri, supaya ia kenali

kesalahannya sendiri.

Dengan jalan begitu, mudahlah orang memperbaiki

kekeliruannya sendiri. Siasat semacam itu melindungi rasa

kehormatan orang dan memberi dia perasaan bahwa ia

dihargai. Siasat semacam itu memupuk lebih banyak benih

keinginan kerjasama daripada keinginan melawan.

Kalau tuan hendak mempengaruhi orang lain, dengan

tidak menimbulkan kemarahan hati, praktekkanlah nasehat

ini:

“Lebih baik bertanya daripada langsung meme-

rintah”.

Bukan perintah tapi pengertian

Apa yang diceritakan oleh Dr. Dale Carneige diatas,

sesungguhnyalah kunci dari asas-asas pimpinan, yang

dengan pendek bisa dirumuskan dengan “Bukan perintah

tapi pengertian.

Untuk mendapat pengertian. Tidak saja diperlukan

suatu penerangan secara akal yang sehat, suatu pengertian

berdasarkan pikiran. Tapi bahkan yang diperlukan adalah

pengertian berdasarkan perasaan.

Jadi, jikalau saudara hendak memerintahkan suatu

kepada orang tak boleh saudara hanya yakin bahwa perintah

itu benar, akan tetapi bahwa cara menyampaikan perintah

itu harus tepat pula. Sebab, memanglah oran itu tak hanya

Page 81: Cita-cita saudara akan berhasil

81 | By: A l i D . N o b i l e m

terdiri dari otak dan pikiran saja, akan terutama sekali ia

makhluk yang berperasaan. Oleh karena itu, bagaimanapun

luar biasa kepandaian saudara, rencana saudara sudah boleh

dikatakan sempurna, dan kekuasaan saudara besar, kemauan

saudara kuat laksana baja, akan tetapi jika saudara tak

mendapat simpati dari pegawai-pegawai saudara, maka

segala keinginan saudara betapapun baiknya tak akan

terlaksana.

Itulah antara lain sebabnya mengapa banyak sekali

orang pandai, bahkan orang keluaran Universitas yang

dengan kepandaian dan kecakapannya, sedangkan orang

yang jika ditilik dari pendidikannya tak begitu hebat, namun

ia yang justru menduduki tempat pimpinan.

Orang yang tak begitu hebat pendidikannya itu

biasanya adalah selain berkemauan keras, ia mempunya pula

kecakapan untuk bergaul dan memimpin.

Oleh karena itu jangan cepat menjatuhkan tuduhan,

tidak adil, jika saudara mendapatkan seorang yang biasa saja

menjadi misalnya menteri, atau pemimpin lainnya.

Memang ada orang yang memang mempunyai bakat

memimpin, yang dengan sekilas pandangan saja, sudah

mengesankan bahwa ia bisa memimpin. Akan tetpai, banyak

pula pemimpin yang meskipun tak berbakat mememimpin

sama sekali, dengan kemauan yang keras untuk belajar dari

pengalaman, akhirnya ia bisa juga melakukan tugas

pimpinan.

Biasanya orang demikian itu adalah orang yang

bekerja keras melebihi yang lainnya, sabar, dan jujur.

Dan memanglah, kejujuran adalah salah satu sifat

yang utama dari pemimpin utama.

Page 82: Cita-cita saudara akan berhasil

82 | By: A l i D . N o b i l e m

Sifat-sifat seorang pemimpin

Diatas sudah dikatakan, bahwa kejujuran adalah sifat

yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Bukankah

seorang pemimpin itu harus mendapat kepercayaan dari

orang yang dipimpinnya, supaya mereka ini setia

kepadanya? Oleh karena itu, seorang pemimpin harus

memikirkan dan menimbang dengan matang, sebelum ia

menjanjika apa-apa. Dalam suatu perusahaan atau

masyarakat dimana aorak tak saling menepati janjinya, cepat

timbul perasaan tak senang. Karena itu disamping kejujuran,

seorang pemimpin harus menjauhkan sikap yang sembrono.

Akan tetapi, sifat berpikir dan menimbang matang-

matang itu jangan sampai membuat seorang pemimpin

menjadi orang yang selalu ragu. Justru salah satu sifat yang

perlu pula dimiliki oleh seorang pemimpin ialah cepat

mengambil keputusan dan cepat bertindak, dan itu tidak

sama dengan berbuat serampangan atau sembrono.

Seorang pemimpin harus percaya kepada diri sendiri.

Sebab betapapun jujurnya seorang pemimpin, betapa

cintanya orang-orang terhadapnya, akan tetapi ia tak akan

cukup mempunyai kewibawaan, jika ia tak teguh hatinya

dalam menjalankan kewajibannya, berdasarkan rasa percaya

diri sendiri. Jika ia tak percaya, bahwa ia pasti akan berhasil

dalam usahanya, ia akan undur jika mendapat rintangan

sedikit saja. Ia akan lekas berputus asa, dan akan kehilangan

kepercayaan dari orang-orang yang dipimpinnya.

Soal kepribadian

Jika kita bulatkan semuanya, maka kepemimpinan

adalah soal kepribadian. Jadi tak cukup hanya dengan

kemauan keras dan kejujuran saja, akan tetapi juga

kecakapan dalam mengambil hati orang lain supaya ia bisa

digerakkan kearah yang dimaksudkan.

Seorang ahli perusahaan dan ahli psikologi, K. C.

Ingram memberi 12 dalil, dimana yang 9 bisa kita camkan

Page 83: Cita-cita saudara akan berhasil

83 | By: A l i D . N o b i l e m

sebaik-baiknya, sebagai pedoman untuk memimpin secara

demokratis:

1. Memberi contoh baik.

2. Memperlakukan setiap orang sebagai manusia.

3. Lebih baik memberi usul daripada perintah.

4. Mengajukan pertanyan dulu, sebelum menunjukkan

kesalahannya. Jangan mengecam didepan orang ketiga.

5. Memuji siapa yang patut dipuji.

6. Menyambut dengan gembira setiap usul perbaikan.

7. Memberi penjelasan dan memberitahukan lebih dulu,

apabila akan ada perubahan.

8. Memuji prestasi-prestasi yang baik.

Cara terbaik untuk mengajak orang supaya memperbaiki

pekerjaannya ialah dengan memuji prestasi-prestasinya.

Memuji jauh lebih menguntungkan daripada mengecam.

9. Memegang teguh janji yang telah diberikan.

Pemimpin adalah penting sekali dalam setiap usaha.

Seorang pemimpin perusahaan yang cakap bisa merubah

perusahaan yang bangkrut menjadi perusahaan yang subur

dan segar serta mempunyai kemungkinan untuk bertumbuh

dan berkembang. Menurut catatan seorang ahli, dalam satu

abad yang terakhir ini, berbagai perusahaan besar telah

kehilangan separuh dari modalnya karena pimpinan yang

jelek.

Orang pernah menyindir, bahwa Indonesia terlalu

banyak pemimpin dan terlalu sedikit orang yang bekerja.

Menurut pendapat kami, justru Indonesia kekurangan

pemimpin-pemimpin sejati yang bisa membuat orang yang

malas bekerja dan tak cakap bekerja menjadi orang yang giat

dan cakap bekerja.

Page 84: Cita-cita saudara akan berhasil

84 | By: A l i D . N o b i l e m

Oleh karena itu, kami anjurkan supaya saudara

berusaha menjadi pemimpin sejadi disetiap lapangan.

Artinya bahwa saudara memimpin orang yang bekerja

dibawah saudara sebaik-baiknya, untuk kepentingan mereka,

untuk kepentingan saudara dan untuk kepentingan

perusahaan atau jabatan, tempat saudara bekerja.

Page 85: Cita-cita saudara akan berhasil

85 | By: A l i D . N o b i l e m

IKHTISAR BAB X

1. Dimanapun ada kesempatan untuk memimpin.

2. Memimpin bukannya mengancam dan memerintah,

akan tetapi menimbulkan pengertian kepada yang

dipimpin.

3. Memang ada, apa yang dinamakan bakat memimpin,

akan tetapi memimpinpun bisa dipelajari dan sifat

memimpin bisa diperkembangkan.

4. Sifat orang memimpin yang baik ialah: a. Kejujuran,

b. Kerajinan, c. Bisa bertindak cepat, tapi tak

sembrono, d. Percaya kepada diri sendiri.

5. Indonesia kekurangan pemimpin-pemimpin sejati

yang bisa membuat orang yang malas dan tak cakap

bekerja, menjadi orang yang rajin dan cakap bekerja.

Page 86: Cita-cita saudara akan berhasil

86 | By: A l i D . N o b i l e m

Bab XI

SIKAP KITA TERHADAP ORANG LAIN

Tak ada orang yang dapat menyakiti

hati anda, kecuali anda sendiri.

MAHATMA GANDHI

DI bab II telah diterangkan, bahwa sukses sejati

selainnya menguntungkan diri sendiri, harus juga

menguntungkan bagi orang lain.

Kenyataan ini menyebabkan bahwa orang yang

hendak mencapai sukses dan bahagia dalam hidupnya, harus

menaruh simpati kepada orang lain. Sebab bagaimana bisa ia

memberi untung kepada orang lain jikalau ia bersifat

membenci kepada sesamanya, kepad masyarakat.

Maka itu, slah suatu dasar dari bangunan sukses ialah

sikapa kasih dan ramah tamah kepada sesamanya.

Sering kita bertemu dengan orang-orang yang

nampaknya tak banyak kecakapannya, dan pendidikannya

pun hanya sedang saja. Namun mereka menduduki tempat

yang lumayan di masyarakat. Yang jika dipandang sepintas

lalu tak sesuai dengan kecakapan dan pendidikannya itu.

Apakah sebabnya? Maka sering sekali ternyata, suksesnya

itu disebabkan karena mereka pandai bergaul.

Biasanya orang yang pandai bergaul mendapat sukses

dalam masyarakat, karena dengan kepandaiannya itu mereka

bisa berhubungan dengan orang-orang tinggi. Sebab,

bagaimanapun tinggi kedudukan seseorang, bagaimanapun

tinggi cita-cita hidupnya, pada dasarnya ia tetap manusia

biasa. Sifat kemanusiaannya sering bersembunyi dibelakang

pangkatnya, misalnya direktur, menteri, bankier. Jikalau kita

dapat menyentuh rasa kemanusiaannya, menuju ke hatinya,

maka kitapun bisa menuju ke kedirekturannya, kementerian-

nya, kebankierannya.

Page 87: Cita-cita saudara akan berhasil

87 | By: A l i D . N o b i l e m

W.J brown, seorang wakil organisasi buruh di Inggris

dalam perang dunia II diutus ke Amerika Serikat, untuk

membangunkan pendapat umum di Amerika, supaya lebih

memperhatikan nasib Inggris, yang sedang berperang

melawan Jerman.

Sukses dalam usahanya untuk mendapatkan simpati

dari Amerika kepada Inggris disebabkan juga oleh pandainya

bergaul. Pada suatu hati, ia menghadiri suatu jamuan makan

yang diadakan oleh kamu bankier yang ternama di Amerika.

Sesungguhnya W. J. Brown tak banyak pengalaman

bergaul dengan kaum bankier, malahan ia merasa bahwa

pendapatnya dan pendapat para bankier itu mengenai

kedudukan Inggris sangatlah berbeda. Syukurlah pada suatu

ketika, seorang pemimpin dari suatu organisasi keuangan

yang ternama, menanyakan padanya:

“Tuan berasal dari bagian Inggris yang mana?”

“dari Kent”, jawabnya.

Wajah raja uang itu berubah menjadi jernih

cemerlang. “Kent!” katanya. “Saya suka sekali pada Kent.”

“Apakah tuan mengenalnya?” Tanya Brown,

“Saya ada rumah disana. San sebelum perang saya

datang setiap musim panas.”

“O, ya? Dimana letak rumah tuan?”

“Tahukah tuan jalan yang membelok ke kiri, jikalau

tuan datang kedesa itu dari jurusan selatan?”

“Ya” jawabnya

“Nah, jalan yang melalui gapura disitu itulah menuju

ke rumah saya,” kata raja uang dengan suara terharu.

Ia mengambil kertas dan potlot untuk menggambar

letak rumahnya.

Page 88: Cita-cita saudara akan berhasil

88 | By: A l i D . N o b i l e m

Ketika ia selesai menggambar, bertanyalah Brown:

“bolehkah saya pakai potlot tuan?”

Ia memberikan potlot dan kertasnya kepada Brown,

dan menambahkan apa-apa dipeta itu, sambil membubuhkan

tanda salib. “Tuan lihatkah salib ini?” ia bertanya.

“Ya”

“Nah”, kata Brown, “Salib itu adalah villa saya, yang

letaknya kira-kira 6 km dari rumah tuan”.

Maka seketika itu ia lupa bahwa ia adalah kepala dari

suatu organisasi keuangan yang ternama diseluruh Amerika.

Raja uang itu tak lagi sang bankier dan Brown tak lagi wakil

organisasi buruh. Raja uang itu menjadi manusia biasa, yang

ingat kepada Inggris yang mempunyai pemandangan alam

yang bagus dan serba damai. Brown dan raja uang mendpat

persesuaian paham tentang Kent, dan keindahan Inggris.

Jamuan makan menjadi suatu jamuan makan yan

gberhasil sekali.

Raja uang itu kemudian menjadi sahabat karib Brown,

dan menjadi salah seorang penganjur yang bersemangat dari

kerjasama yang erat antara Amerika dan Inggris.

Nasihat Gandhi

Kita semua kenal nyonya Vijaya Lakshmi Pandit,

diploma wanita yang kenamaan dari India, pernah menjadi

wakil tetap India di perserikatan bangsa-banga.

Apakah rahasia suksesnya dalam diplomasi? Apakah

ia sangat pandai? Sangat licik?

Tentang kepandaiannya, memang ia pandai. akan

tetapi masih banyak lagi orang India yang mahir dan cakap

dilapangan politik, melebihinya. Dan kelicikan bukanlah

sifat beliau.

Page 89: Cita-cita saudara akan berhasil

89 | By: A l i D . N o b i l e m

Sukses nyonya Pandit dalam diplomasi dan yang

membuatnya sangat populer ialah pandainya ia menjaga

perasaan orang lain. Ia mengetahui bahwa perasaan orang

lain jangan diganggu, jangan disinggung. Sepandai-

pandainya orang, setinggi-tinggi kecerdasannya, sifatnya

tetap manusia biasa, acapkali perasaannya menguasai

pikirannya. Nyonya Pandit bisa memelihara perasaan orang

lain karena ia bisa memelihara perasaannya sendiri. Beliau

telah berhasil melenyapkan rasa dendam dari hatinya.

Karena itu ia mudah melihat sifat baik dari orang lain.

Akan tetapi, lenyapnya rasa dendam dari hatinya itu

tidak diwarisinya sejak lahir. Baru setelah Mahatma Gandhi

menasehatinya dan menginsyafkannya, maka nyonya Pandit

tahu faedahnya membersihkan diri dari rasa dendam.

Bagi saudara yang menghasratkan sukses dalam

penghidupan saudara, rasanya baik memperhatikan kisah

nyonya Pandit yang mendapat nasehat Mahatma Gandhi itu.

Kira-kira 10 tahun yang lalu pada suatu petang sunyi

aku menerima nasehat itu. Nasehat yang paling berharga

selama hidupku. Nasehat itu diberikan oleh salah seorang

tokoh besar yang pernah hidup didunia; Mahatma Gandhi.

Kebanyakan manusia merasa kesal dan mendongkol,

manakala keyakinannya akan nilai-nilai kemanusiaan ter-

goncang. Ketika itu aku diliputi rasa kesal demikian itu.

Kesan dan sedih, suamiku baru saja meninggal dunia. Rasa

sedihku atas kematiannya berlipat ganda ketika aku sadar,

bahwa menurut adat India, sebagai janda aku tak lagi

dihitung manusia yang sempurna.

Bersama dengan wanita India yang lain, aku betahun-

tahun lamanya telah ikut serta dalam perjuangan nasional

untuk mencapai kemerdekaan, berjuang dan berkorban

bersama-sama dengan kaum lelaki untuk merebut tujuan

yang murni itu. Kini kemerdekaan tanah air kami telah

Page 90: Cita-cita saudara akan berhasil

90 | By: A l i D . N o b i l e m

menjadi kenyataan. Tapi meskipun kami kaum wanita ikut

berjuang, setelah India merdeka dan berdaulat, kami menurut

hukum hanya diakui kedudukan kami dalam kekeluargaan

dengan kaum lelaki. Tanpa hubungan keluarga dengan kaum

lelaki, tiada artinya sama sekali.

Maka itulah aku sebagai janda yang tak mempunyai

anak lelaki, menurut adat istiadat India tak berhak sedikitpun

atas harta peninggalan suamiku, dengan rasa kesal harus ku

terimalah ketentuan adat yang tak adil itu. Aku benci pada

kaum kerabatku, karena merekapun turut mempertahankan

adat kuno itu.

Ketika itulah, aku kebetulan berkunjung kepada

Mahatma Gandhi. Maksud kunjunganku itu ialah untuk

berpamitan padanya, karena beberapa hari lagi, aku akan

berangkat ke Amerika untuk menghadiri Pacific Relations

Conference, konfrensi perdamaian pasifik. Setelah kami

bercakap-cakap sebentar, Gandhi bertanya;

“Sudahkah saudara berdamai dengan kaum kerabat

saudara?”

Aku heran dan kecewa mendengar pertanyaannya itu.

Karena ternyata bahwa ia membenarkan pendirian kaum

kerabatku itu.

“Saya tidak bertengkar dengan siapapun”, jawabku.

“Tapi saya sekali-kali tak ingin berjumpa dengan mereka,

karena mereka turut mempertahankan adat yang tak adil itu.

Gandhi menatap sejenak keluar jendela. Kemudian ia

memandang wajahku, dan seraya tersenyum berkata;

“maksud saudara datang kesini ialah untuk mengucapkan

selamat tinggal, sebab saudara hendak pergi keluar negri.

Memang, menurut adat kebiasaan, setiap orang yang hendak

merantau, harus mengunjungu handai tauladan dan

kenalannya, untuk mengucapkan selamat tinggal. Kini

Page 91: Cita-cita saudara akan berhasil

91 | By: A l i D . N o b i l e m

saudara ternyata memenuhi adat kebiasaan itu. Kita di India

memang masih menghargai tinggi adat kebiasaan lama itu.

“Tidak”, ujarku. “Meskipun tuan yang menyuru, saya

tak akan pergi mengunjungi mereka yang telah menyakiti

hati saya itu”.

Maka sambil tersenyum berkatalah Gandhi: “Tak ada

orang yang bisa menyakiti hati anda, kecuali anda sendiri”.

Selama masih ada rasa benci dan dendam dalam hati saudara,

selama itu saudara akan tetap bersedih hati. Lenyapkanlah

rasa benci itu, agar saudara kembali memperoleh bahagia.

Demi mendengar perkataan Gandhi itu, aku tinggal

diam. Maka kata Gandhi selanjutnya; “Saudara hendak

merantau ke negeri asing, karena saudara merasa sedih.

Pendeknya saudara hendak melepaskan diri dari rasa duka

nestapa saudara. Tapi mungkinkah saudara membebaskan

diri dari tekanan sedih, yang bersarang pada kalbu saudara

sendiri? Mungkinkah saudara memperoleh kebahagiaan

diluar, jikalau dalam kalbu saudara masih bersarang rasa

benci dan kesal? Pikirkanlah itu baik-baik. Kita harus pandai

merendah diri. Saudara telah kehilangan suami yang amat

saudara cintai. Cukuplah kiranya itu saja yang membuat

saudara sedih. Perlukah beban sedih itu diperbesar lagi,

semata-mata karena saudara tidak mempunyai keberanian

untuk membersihkan kalbu saudara?”

Ucapannya inilah yang tak dapat lagi kulupakan.

Maka datanglah perjuangan batin hebat sekali. Tapi akhirnya

kuambil keputusan akan mengalah. Maka bertelponlah aku

dengan abang iparku; “Aku ingin bertemu dengan abang, dan

semua kaum keluarga sebelum aku berangkat ke Amerika.

Belum sampai 5 menit lamanya aku berada di tengah-

tengah mereka, maka terasa benar, bahwa perkunjunganku

itu amat menggembirakan hati mereka. Kuceritakan kepada

mereka semua rancanganku. Dan aku minta doa restu dari

Page 92: Cita-cita saudara akan berhasil

92 | By: A l i D . N o b i l e m

mereka, semoga babak bari yang bakal ku tempuh dalam

hidupku, berhasil sukses. Aku merasa seolah-olah ada beban

berat yang selama ini menekan hidupku, hilang lenyap

dengan sendirinya. Dan aku riang gembira, bahagia kembali.

Tindakan mengalah kepada keluargaku itu merupakan

permulaan suatu perubahan penting dalam hidupku. Satu

setengah tahun kemudian aku berada di Ney York sebagai

pemimpin delegasi India ke PBB. Ketika itu India

memajukan protes atas perlakuan Afrika Selatan terhadap

orang India. Terjadilah perdebatan sengit antara delegasi

mereka dengan delegasi kami. Kedua belah pihak meng-

eluarkan kata-kata kasar. Aku gusar dengan cara kasar yang

mereka lakukan dalam melancarkan serangan yang tak kenal

ampun kepada delegasi kami, dan juga terhadap diriku

sendiri. Serangan itu kubalas dengan serangan yang sama

hebatnya dan dengan memakai cara yang serupa.

Kemudian, setelah perang lidah itu mencapai puncak-

nya, tiba-tiba aku teringat akan nasehat Gandhi. Dapatkah

nasehat itu dipakai sekarang? Bagi Gandhi, alat sama

pentingnya dengan tujuan, bahkan dalam berbagai hal, alat

lebih penting dari tujuan. Apa faedahnya bagi kita mem-

peroleh kemenangan dalam perdebatan jika untuk mencapai

kemenangan itu kita menggunakan taktik kerja yang keji,

yang menurunkan derajat kita sendiri?

Malam harinya sebelum tidur, kuambil putusan,

bahwa walau bagaimanapun akibatnya kelak, aku tak akan

mengeluarkan kata sembrono lagi dalam sidang PBB. Sejak

saat itu, pidato yang kuucapkan hanyalah mengenai hal yang

perlu diucapkan saja. Serangan pihak lawan yang bersifat

pribadi atau diluar soal pembicaraan, tak perbah ku hiraukan.

Keesokan harinya, sehabis rapat, aku pergi menjumpai

ketua delegasi Afrika Selatan dan berkata; “Maafkanlah

saya, jika selama perdebatan tadi, saya telah menyakiti hati

Page 93: Cita-cita saudara akan berhasil

93 | By: A l i D . N o b i l e m

tuan, baik karena kata-kata yang saya ucapkan, maupun

karena tingkah laku saya yang kurang pantas”.

Wajahnya gembira berseri-seri tatkala mendengar

ucapanku itu. Sambil tertawa kami bersalaman dan dia

berkata; “Tak pernah ada perkatan dan perbuatan nyonya

yang menyakiti hati saya”.

Memang bahagia rasanya sesudah berdamai dengan-

nya, tapi lebih bahagia lagi perasaanku setelah timbul rasa

damai dalam hatiku sendiri. Perbuatanku yang merendah diri

terhadap delegasi Afrika Selatan itu tidaklah merugikan,

melainkan amat menguntungkan bagi India. Sebab sebagian

besar negara didunia mendukung tindakan kamu dalam

masalah penindasan bangsa berwarna di Afrika Selatan.

Jika kita sanggup menekan kemarahan hati, maka kita

tidaklah mudah menjadi kesal dan bersedih hati karena per-

buatan orang. Bagi kita semua, apapun pekerjaan kita sehari-

hari, nasehat Gandhi itu sangat dalam artinya; “Tak ada

orang yang bisa menyakiti hatimu, kecuali engkau sendiri”.

Dan justru karena nasihat yang amat berharga itulah

aku memperoleh kemajuan dalam hidup. Nasehat itu sering

menjadi pegangan hidupku tatkala aku menjadi ketua umu

PBB dan pun juga kini setelah aku menjadi duta besar India

di London”. Demikian kata nyonya Lakshmi Pandit.

Menyesuaikan diri

Makhluk yang tak dapat menyesuaikan diri dengan

keadaan sekitarnya, akan lekas habis riwayatnya. Jika seekor

kelinci meloncat-loncat ditengah lapangan hijau, niscaya ia

akan mati ditembak oleh pemburu pada hari itu juga.

Demikian pula orang yang tak dapat menyesuaikan

diri dengan keadaan sekitarnya, ia akan mendapat banyak

kesukaran. Dari istri para pegawai keduataan Peking, penulis

mendapat kabar, bahwa mereka kalau tak perlu sekali, tak

mau memakai kebaya jika berbelanja ditoko atau dipasar.

Page 94: Cita-cita saudara akan berhasil

94 | By: A l i D . N o b i l e m

“Taukah saudara. Orang disini semua keluar dari

rumahnya, melihat kita yang memakai kebaya. Orang dipasar

mengerumuni kita, mereka menanyakan; dari mana asal kita?

Ada pula yang memegang-megang kebaya kita, sehingga

kita tak bebas lagi untuk berbelanja!” katanya.

Sudah tentu, orang Tionghoa di Peking tidak ada niat

jahat terhadap istri pegawai kedutaan kita, bahkan mereka

sangat ramah tamah, semua ingin berkenalan, akant etapi

akibatnya; kebaya menghalangi si pemakai untuk berbalanja

dan bergerak dengan bebas.

Setelah mendapat pengalaman yang ramah tamah

namun menghalang-halangi itu, mereka jika berbelanja

memakai tok, yang lazim juga dipakai di tiongkok. Dan

mereka dapat dengan bebas bergerak kemana-mana.

Maka itu, bagi mereka yang hendak memperoleh

kemajuan, adalah penting sekali untuk bisa menyesuaikan

diri dengankeadaan sekitarnya, menyesuaikan diri dengan

adat istiadat yang berlaku.

Ada berpuluh-puluh cara untuk dapat menyelaraskan

diri dengan lingkungan kita. Misalnya, jangan mencari

kesalahan orang lain, carilah hal baiknya. Cobalah

mengadakan perbaikan tanpa menghiraukan kesalahan yang

diperbuatnya. Jangan melihat kebelakang, dan jangan

mengutuki apa yang telah terjadi. Menjadilah prang yang

menarik, karena wajah saudara jernih tersenyum.

Berpakaianlah secara patut dan bersih. Jikalau pakaian

saudara kumal, saudara akan menimbulkan belas kasihan,

bukannya simpati. Jikalau pakaian saudara terlalu mewah

cemerlang, maka saudara akan mengagetkan orang lain,

karena seolah-olah saudara baru saja ikut serta dalam

perlombaan mode.

Page 95: Cita-cita saudara akan berhasil

95 | By: A l i D . N o b i l e m

Salah satu obat mujarab supaya saudara dapat

menyelaraskan diri ialah dengan memeriksa kesalahan

saudara sendiri dan menghilangkan kesalahan itu.

Memang, ada kalanya saudara berhasrat untuk

memperbaiki keadaan disekitar saudara. Sesungguhnya,

suatu hasrat yang bagus dan patut dipuji. Akan tetapi, jalan

yang paling tepat ialah memperbaiki diri sendiri, kemudian

menyesuaikan diri dengan lingkungan saudara itu. Lambat

laun saudara akan menarik lingkungan saudara itu ke tarag

yang sama dengan taraf saudara. Memberi teladan adalah

lebih cepat kerjanya, dari pada memberi peringatan dan

idato-pidato yang bagaimanapun bagusnya.

Page 96: Cita-cita saudara akan berhasil

96 | By: A l i D . N o b i l e m

IKHTISAR BAB XI

1. Salah satu dasar bagi bangunan sukses, ialah kasih

dan ramah tamah.

2. Sering orang tak begitu hebat pendidikannya, akan

tetapi bisa maju melampaui orang yang lebih tinggi

pendidikannya, justru karena ia cakap bergaul

dengan orang lain.

3. Pandai menyesuaikan diri, adalah sayarat dalam

pergaulan yang subur.

4. Nasehat Gandhi kepada Lakshmi Pandit, diplomat

wanita India yang sangat ulung kira-kira; balaslah

kata yang menyakitkan hati dengan kata-kata yang

membangun, dan murnikanlah hatimu dari perasaan

mendendam dengan merendah diri.

5. Tidak ada orang yang bisa menyakiti hati kita, kecuali

kita sendiri.

Page 97: Cita-cita saudara akan berhasil

97 | By: A l i D . N o b i l e m

Bab XII

PERCAYA KEPADA DIRI-SENDIRI

Boleh anda sangsi kepada siapapun

juga, tapi jangan sekali-kali sangsi

kepada diri anda sendiri.

BOVEE

Presiden Soekarno selalu menganjurkan, percayalah

kepada dirimu sendiri. Dan beliau telah memimpin bangsa-

nya, berjuang untuk bangsanya atas dasar percaya kepada

diri sendiriti itu. Dan hasilnya? Kita mengecap semuanya

sekarang. Revolusi tahun 1945 telah berhasil membebaskan

Indonesia dari penjajahan asing, karena bangsa Indonesia

percaya kepada diri-sendiri.

Dan bangsa Indonesia harus tetap percaya kepada diri-

sendiri, jikalau ia hendak menduduki tempat yang terkemuka

di dunia ini.

Memang, juga saudara harus percaya kepada diri

saudara sendiri, jikalau saudara menghasratkan kedudukan

yang terkemuka.

Mungkin saudara agak takut untuk dengan gegabah

mengatakah “Percaya kepada diri-sendiri”. Bukankah lebih

bagus “percaya kepada tuhan?” ya, memang percaya kepada

tuhan adalah syarat mutlak. Akan tetapi kepercayaan saudara

kepada tuhan itu baru betul-betul, jikalau lebih dahulu

saudara percaya kepada diri saudara sendiri. Sebab jikalau

saudara masih ragu pada diri saudara sendiri, bagaimana

saudara bisa meyakini kepercayaan saudara kepada tuhan?

Tiap pekerjaan yang saudara lakukan tak akan berhasil

dengan gilang gemilang, jikalau saudara tidak percaya

kepada diri saudara sendiri.

Edison mengatakan setelah mengadakan berbagai

penyelidikan dan percobaan, bahwa adalah mungkin untuk

membuat lampu listrik yang murah harganya. Para profesor

Page 98: Cita-cita saudara akan berhasil

98 | By: A l i D . N o b i l e m

dan orang-orang pandai pada waktu itu mengatakan dengan

serentak “tidak bisa!” apakah yang akan terjadi, jikalau

Edison mempercayai keterangan para profesor dan sarjana

itu, dan menjadi kecil hati? Sudah tentu, ia tak akan

menemukan lampu pijar listrik.

Memang, masyarakat pada umumnya selalu curiga

dan tidak percaya, jikalau ada sesuatu yang baru, yang tak

sesuai dengan adat kepercayaannya. Akan tetapi, jikalau

saudara mau maju, maka saudara tidak boleh sekali-kali

mendegarkan suara masyarakat, yang mengecilkan hati

saudara bagaimanapun kerasnya suara itu.

Oleh karena itu, jikalau saudara hendak memulai

dengan suatu usaha, lebih baik jangan tergesa-gesa meng-

umumkan maksud saudara itu kepada setiap orang. Sebaik-

nya saudara rahasiakan dulu, atau membicarakannya dengan

teman saudara karib, dan dengan orang-orang yang besar

hatinya. Orang-orang ini akan menimbangnya dengan

matang, dan akan senang dengan hasrat saudara itu. Saudara

tidak akan diejek. Dengan begitu, kepercayaan saudara pada

diri saudara akan bertambah, dan banyak kemungkinan,

usaha saudara itu akan berhasil.

Memang, ada baiknya saudara mempunyai teman

yang bisa membesarkan hati saudara, atau mempunyai

seorang istri yang dengan semangat membantu saudara

dalam setiap usaha yang saudara hendak kerjakan. Akan

tetapi, jikalau kawan saudara meninggalkan saudara, dan istri

saudara tidak membantu saudara, maka saudara sendiri harus

tetap percaya.

Dan biasanya, siapa yang percaya kepada dirinya

sendiri, akhirnya akan menimbulkan kepercayaan kepada

orang lain.

Page 99: Cita-cita saudara akan berhasil

99 | By: A l i D . N o b i l e m

Cara mendapatkan rasa percaya diri

Percaya kepada diri-sendiri membangkitkan kekuatan.

Dengan bangkitnya kekuatan itu, kepercayaan kepada diri-

sendiri menjadi bertambah. Jadi ada pengaruh timbal balik.

Apakah percaya pada diri sendiri itu bisa ditimbulkan

pada orang yang tak mempunyai bakat akan sifat itu? Apakah

orang yang dilahirkan mempunya sifat tak percaya pada diri-

sendiri, selamanya akan tak dapat mempunyai sifat itu?

Percaya kepada diri-sendiri bisa ditimbulkan pada

orang yang sudah putus asa, percaya kepada diri-sendiri bisa

dibesarkan, bisa diperhebat pada orang yang kepercayaannya

ada, tapi kurang.

Seorang penulis terkenal, Grenville Kleiser, men-

dapatkan cara bagaimana kita bisa menanam dan men-

umbuhkan kepercayaan kepada diri kita, yakni sbb;

Percayalah kepada tenaga-tenaga yang tersimpan

dalam diri saudara. Percayalah, bahwa dalam diri saudara

tersimpan sifat dan tenaga yang perlu untuk menyelesaikan

pekerjaan-pekerjaan besar. Pikirlah, bahwa banyak orang

yang maju dengan pesatnya, meskipun mereka tak

mempunyai kemampuan yang lebih dari pada saudara.

Cara yang praktis supaya bisa memperbesar keper-

cayaan saudara pada diri sendiri, ialah menuliskan diatas

kertas, kemampuan dan sifat saudara, kemudian menelitinya

secara cermat, bagaimana cara mempergunakan kemampuan

tersebut sebaik-baiknya.

Berpikirlah tentang sifat yang bagu yang ingin saudara

miliki. Misalnya; keberanian, kerajinan, kegembiraan,

kepercayaan, berdiri-sendiri, keteguhan hati, semangat, dll.

Pikiran itu jikalau diulang-ulangi akhirnya akan menjadi

perbuatan. Pikiran menjadi perbuatan, perbuatan menjadi

kebiasaan, kebiasaan menjadi watak, watak menjadi takdir!

Page 100: Cita-cita saudara akan berhasil

100 | By: A l i D . N o b i l e m

Percayalah kepada tenaga-tenaga persediaan

saudara. Ingatlah, bahwa jika suatu alat tak cukup untuk

dipakai mencapai suatu tujuan, saudara masih ada persediaan

alat-alat, yang bisa saudara datangkan. Seorang panglima

tentara, yang mengetahui bahwa dalam keadaan darurat ia

segera dapat mendatangkan bala bantuan, akan menjadi lebih

berani karena keinsyafan adanya bala bantuan itu. Demikian

pula saudara masih mempunyai banyak persediaan tenaga

yang belum saudara gali. Percayalah akan hal ini.

Percayalah kepada pekerjaan saudara. Jikalau

saudara percaya kepada pekerjaan saudara, maka saudara

akan dapat mengerjakan pekerjaan saudara dengan lebih

teratur dan lebih gembira. Pusatkanlah pikiran saudara pada

pekerjaan yang sedang saudara hadapi. Lenyapkanlah semua

pikiran yang tak ada hubungannya dengan pekerjaan

saudara.

Percayalah kepada hari depan saudara. Pikiran

saudara, akal budi saudara mempunyai kemampuan menarik

barang-barang dan hal-hal, kearah soal yang sedang asyik

saudara perhatikan. Maka itu, gambarkanlah dalam pikiran

saudara terus menerus diri saudara sebagai yang saudara

angan-angankan dihari kemudian. Jikalau saudara berhasrat

menjadi politikus yang ulung, lukiskanlah dalam pikiran

saudara seolah-olah saudara betul-betul sudah menjadi

politikus. Jikalau saudara berhasrat menjadi pengusaha yang

maju, gambarkanlah dalam pikiran saudara seolah-olah

saudara sedang memeriksa pabrik saudara.

Bergaullah dengan orang-orang yang mempunyai

kepercayaan kepada diri-sendiri. Rasa kepercayaan kepada

diri sendiri itu menular. Oleh karena itu, jikalau saudara

bergaul dengan orang-orang yang gembira, yang tabah, yang

penuh dengan gairah usaha, maka sifat-sifat itupun akan

menular kepada saudara, asal saudara ................... mau

menerimanya.

Page 101: Cita-cita saudara akan berhasil

101 | By: A l i D . N o b i l e m

Demikian petunjuk Grenville Kleiser tentang cara

menanam dan menumbuhkan rasa percaya pada diri-sendiri.

Kepercayaan kepada diri-sendiri bisa melenyapkan

kebodohan.

Dalam cerita wayang disebut seorang kesatria nama-

nya Bima. Bima adalah seorang yang keras kemauannya, dan

besar kepercayaannya kepada diri-sendiri. Otaknya tak

begitu cerdas. Bahkan ia yang paling bodoh diantara

keluarganya. Pada suatu hari ia disuruh oleh gurunya Sang

Dorna, untuk mencari air hidup, air suci perwita sari. Tempat

air itu adalah ditengah samudra besar. Sesungguhnya, Dorna

hendak menyesatkan Bima. Dorna mengira, bahwa Bima

akan mati ditengah jalan, sebab jalan yang menuju kedasar

laut itu sangatlah berbahaya. Akan tetapi Dorna salah terka,

ia tak memperhatikan senjata yang dibawa oleh Bima.

Adapun senjata Bima tak lain ialah “kepercayaan kepada

diri-sendiri yang menyala-nyala”. Dengan senjata yang sakti

itu, ia berhasillah menghancurkan setiap halangan yang

menghadang ditengah jalan. Ia akhirnya bisa memiliki air

suci perwita sari, dan dengan mendadak menjadi manusia

yang arif dan bijaksana.

Dalam cerita ini digambarkan, bahwa kepercayaan

kepada diri-sendiri bahkan bisa melenyapkan kebodohan.

Selain dari pada itu, percaya kepada diri-sendiri

menimbulkan kesan baik kepada orang lain. orang lain

menjadi percaya kepada orang yang percaya kepada diri-

sendiri. Rasa percaya pada diri sendiri membuat orang

berani memandang sesamanya dengan pandangan yang

jernih dan jujur.

Dengan percaya kepada diri-sendiri, lenyaplah

perasaan ragu dan sangsi dari dalam diri, dan sukarlah

saudara didesak dari tempat yang telah saudara injak. Karena

itu, penting sekali untuk membuang rasa dan tindak-tanduk

Page 102: Cita-cita saudara akan berhasil

102 | By: A l i D . N o b i l e m

yang sifatnya ragu-ragu. Janganlah menangguhkan sampai

nanti apa yang bisa saudara kerjakan sekarang. Dan jika

mengerjakan sesuatu, lakukanlah dengan penuh kesadaran

dan dengan sikap yang pasti.

Indonesia sedang membangun, sedang menghadapi

perubahan dahsyat disegala lapangan. Sekarang ini

Indonesia membutuhkan orang yang tabah, teguh hati, rajin,

dan berani memeras keringat. Dasar untuk mendapatkan

sifat-sifat yang dibutuhkan itu, tak lain dari pada percaya

kepada diri-sendiri.

Page 103: Cita-cita saudara akan berhasil

103 | By: A l i D . N o b i l e m

IKHTISAR BAB XII

1. Jika bangsa Indonesia hendak menduduki tempat yang

terkemuka didunia, ia harus mempunyai kepercayaan

yang teguh kepada diri sendiri.

2. Tak ada pekerjaan yang bisa berhasil dengan gilang-

gemilang, kalau si penyelenggara tidak percaya

kepada dirinya sendiri.

3. Percaya kepada diri-sendiri membangkitkan tenaga

dan kemauan dalam diri kita.

4. Percaya kepada diri-sendiri bisa ditimbulkan pada

orang yang sudah berputus asa.

5. Bima dengan senjata percaya kepada diri-sendiri,

dari ksatria yang bodoh berhasil memperoleh ilmu

yang tertinggi.

6. Indonesia yang sedang membangun, yang sedang

menghadapi perubahan yang dahsyat, membutuhkan

orang yang tabah dan percaya kepada dirinya sendiri.

Page 104: Cita-cita saudara akan berhasil

104 | By: A l i D . N o b i l e m

Bab XIII

TENANG SUMBER KEMENANGAN

Bersikaplah sebagai batu karang

yang tak putus-putusnya dipukuli

ombak. Tak saja ia tetap berdiri

tegak, bahkan ia menentramkan

amarah ombak dan gelombang itu.

MARCUS AURELIUS

Kita semua sudah mengalami berkenalan dengan

orang-orang yang tenang, dan dengan orang yang gelisah.

Orang-orang yang tenang memberi kesan dan

pengaruh baik kepada kita. Mereka yang tenang dan sabar

lekas mendapat kepercayaan kita. Kepadanya kita suka

memberikan kepercayaan untuk menyelesaikan pekerjaan

yang besar. Sebaliknya orang yang gelisah mencerminkan

jiwa yang kecil, yang mudah dikecoh oleh keadaan. Dan kita

sukar mempercayakan sesuatu padanya.

Menurut penyelidikan yang telah dilakukan di

Amerika Serikat, diantara seratus orang yang memilih suatu

pekerjaan, hanya tiga orang yang berhasil memuaskan. Yang

tida gagal karena memang kurang beruntung, yang sembilan

puluh lainnya gagal karena mereka tak mempunyai sifat

utama yang diperlukan untuk mencapai hasil yang

cemerlang, yaitu; sifat tenang dan sabar.

Ketenangan jendral Alexander

R. J. Botkin, seorang ahli jiwa yang terkenal di

Amerika Serikat, melukiskan sifat tenang dan sabar Jendral

Alexander sbb;

Setelah tentara Inggris di Prancis dalam perang dunia

II dipukul oleh tentara Jerman. Maka Jendrl Sir Harold

Alexander harus mengungsikannya ke Inggris, dengan

melalui Duinkerken. Setiap penggemar sejarah sudah barang

tentu masih ingat tentang pengungsian besar-besaran yang

dilakukan oleh tentara Inggris tsb.

Page 105: Cita-cita saudara akan berhasil

105 | By: A l i D . N o b i l e m

Serdadu Inggris berdiri terkatung-katung disepanjang

pantai, menunggu kedatangan kapal dan perahu yang akan

menjemputnya. Pesawat penyelundup Stuka dari Jerman

tiada henti-hentinya menghantami mereka dengan hujan bom

yang tiada putus-putusnya. Namun serdadu dan opsir Inggris

tidak ada yang gelisah dan bingung. Apa sebabnya?

Sebabnya ialah sikap Jendral Alexander yang berdiri

ditengah-tengah tentaranya. Seorang opsir melaporkan

kepadanya; “Keadaan kita sangat jelek, tak ada harapan!”

Alexander menjawabnya dengan tenang; “Keadaan

kita baik!”

Ia dengan tenang berjalan dipantai, berbicara dengan

opsir dan serdadu, seolah tak ada yang terjadi. Uniformnya

rapi, mukanya berseri-seri bersih, seperti kebiasaannya.

Ketika rombongan pesawar Stuka hebat-hebatnya

menyerang, ia duduk dipantai dan dengan tenang membuat

rumah-rumahan dari pasir. Tentara yang berada dibawahnya

terpengaruh oleh sikap yang sangat tenang itu. Karena

ketenangannya Jendral inilah, maka tak terbit keributan apa-

apa, sehingga pengungsian berjalan dengan rapi dan teratur,

dan sebagian besar tentara Inggris tertolong.

Dimana Jendral Alexander meninggalkan pantai

paling akhir.

Bagaimana dengan saudara?

Periksalah keadaan saudara sendiri, apakah saudara

sudah mempunyai sifat tenang itu?

Kalau belum, tanamlah dan tumbuhkanlah sifat tenang

dan sabar itu pada diri saudara, kedua sifat utama ini bisa

saudara miliki. Tetapkanlah mulai sekarang, bahwa saudara

akan menanamkan sifat itu pada diri saudara. Jika saudara

sudah menyiapkan diri untuk memilikinya, sudah barang

tentu akan datang kesempatan untuk melaksanakannya.

Page 106: Cita-cita saudara akan berhasil

106 | By: A l i D . N o b i l e m

Musuh ketenangan

Cemas adalah merupakan hama perusak yang

menghancurkan kekuatan orang, menghancurkan kemauan

dan pikiran sehat.

Seorang pedagang mendapat untung, untuk bisa

mendapat hasil yang gemilang seterusnya, seharusnya ia

mengorbankan keuntungan ini untuk memperbesar tokonya,

menambah pegawainya, memperhebat kampanye reklame

dan membeli persediaan baru. Akan tetapi ia takut untuk

mengorbankan keuntungannya itu. Apa yang terjadi?

Seorang kongkurennya membangun toko modern, dan

menarik pelanggan pedagang penakut tadi kesitu.

Rasa malu juga merupakan penghalang bagi kemajuan

seseorang. Ada yang menganjurkan rasa malu itu baik,

sebalinya dari rasa congkak. Mereka mencampur baurkan

rasa malu dan sifat merendahkan diri. Sifat merendahkan diri

bisa sejalan dengan rasa percaya kepada diri-sendiri. Eistein

tak akan menjadi sarjana terbesar didunia seandai ia pemalu.

Namun ia tak congkak, dan memiliki sifat rendah diri.

Benci, iri, marah, dllnya merupakan racun dalam

penghidupan seseorang, dan melenyapkan sebagian besar

dari tenaga dan daya hidup kita, yang demikian pentingnya

bagi perbuatan dan pikiran kita.

Iri sama sekalai tak bisa memperbaiki keadaan jelek

kita, dan juga tak memperjelek keadaan orang yang kita

irikan. Bahkan iri hati menghancurkan tenaga yang ada pada

kita, yang kita perlukan untuk menandingi orang yang kita

irikan! Rasa iri hati merusak watak kita, membuat kita sedih,

dan menjadikan kita orang yang dibenci orang lain. jikalau

kita merasa ada hantu iri berkeliaran didalam diri kita, usirlah

lekas-lekas.

Pesimisme ialah perasaan dan sifat seseorang yang

melihat segala kejadian dan keadaan dari sudut yang suram.

Page 107: Cita-cita saudara akan berhasil

107 | By: A l i D . N o b i l e m

Baginaya semua orang politikus itu kejam, semua pedagang

itu curang, semua pegawai korup. Seorang pesimis tak

senang jalan melalui pasar; kotor dan terlalu ramai, katanya.

Untuk orang pesimis, pemimpinnya dikantor kurang adil,

semua bawahannya tak ada yang boleh dipercaya.

Pendeknya, baginya dunia ini gelap, suram, dan jahat.

Rasa pesimis itu disebabkan karena perasaan yang

terlalu tinggi tentang dirinya sendiri dan lemah kemauannya.

Memberantas perasaan yang merusak

Bagi orang seperti saudara yang berhasrat maju,

adalah kewajiban yang utama untuk memberantas perasaan

yang mengganggu ketenangan saudara.

Kon Fu-tse, pujangga Tionghoa yang kenamaan,

mengatakan; manusia yang tinggi budinya selalu tenang dan

seimbang. Manusia yang berjiwa kecil selalu gelisah.

Kita semua pernah mendengar tentang petang urat

syaraf. Tujuan perang urat syaraf ialah untuk mengganggu

ketenangan lawannya. Perang urat syaraf berarti adu

ketenangan. Siapa yang lebih tenang, dia yang menang!

Juga dalam perjuangan hidup untuk mencapai

kemajuan, mereka yang paling tenang, akan menggondol

kemenangan.

Cara yang paling manjur untuk memberantas perasaan

gelisah, ialah autosugesti. Dalam bahasa Indonesia sugesti

diterjemahkan dengan perkataan “saran”. Lebih baik

sesungguhnya untuk diterjemahkan “anjuran”. Autosugesti

ialah; anjuran kepada diri sendiri.

Dr. Victor Pauchet, pengaran gbuku “Le Chemin du

Bonheur” (Jalan menuju Bahagia), yang mendapat hadiah

akademi Prancis, menyarankan cara untuk memberantas

perasaan yang menimbulkan kegelisahan dan merusak

ketenangan, sbb;

Page 108: Cita-cita saudara akan berhasil

108 | By: A l i D . N o b i l e m

Dengan tenang saudara tulis beberapa kalimat diatas

kertas, yang berisi sifat-sifat yang hendak saudara miliki.

Misalnya saudara ingin supaya sembuh dari penyakit malu,

yang menghalang-halangi untuk berbicara didepan umum.

Tulislah kalimat; saya percaya pada diri saya sendiri. Setiap

hari kecakapanku berbicara bertambah. Kemudian setiap

pagi dan sore saudara masuk dalam kamar, berbaring dengan

tenang. Pejamkan mata saudara. Perlahan tapi terang saudara

mengucapkan kalimat tersebut, 10x 20x, bahkan jika saudara

tak mempercayainya, jiwa saudara akan terluputi oleh

perasaan itu, tanpa saudara sadari.

Ulangilah ini terys menerus, seminggu, dua minggu.

Saudara akan heran mengenai hasilnya. Karena adanya hasil

itu, saudara akan lebih percaya akan cara ini, dan hasilnya-

pun akan bertambah-tambah.

Cara ini demikian sederhananya, dan mudah sekali

dilaksanakan, sehingga sesungguhnya setiap orang bisa

melakukannya, banyak memang yang telah mencobanya,

akan tetapi mereka berhenti ditengah jalan.

Apakah saudara, meskipun saudara sudah dewasa,

telah pernah belajar suatu cabang olehraga atau kesenian?

Saudara berhasil, karena saudara berlatih sambil didorong

oleh minat, kebiasaan dan kepercayaan akan hasilnya. Siapa

hendak menguasai suatu cabang olahraga atau kesenian,

harus percaya, bahwa ia akan berhasil. Ia harus percaya akan

hasilnya, dan menunggu dengan penuh kepercayaan pula.

Juga saudara bisa belajar memiliki sifat tenang, belajar

bersikap sabar dengan sungguh-sungguh. Seperti halnya

saudara belajar main biola, bahasa asing, dllnya. Demikian

pula, jikalau saudara mau memiliki sifat tenang, pakskanlah

diri saudara menunggu hasilnya. Pergilah 2x sehari ketempat

yang sunyi, jangan bergerak sedikitpun dan katakanlah 50x,

perlahan tapi terang; “Saya tenang”.

Page 109: Cita-cita saudara akan berhasil

109 | By: A l i D . N o b i l e m

IKHTISAR BAB XIII

1. Ketenangan adalah sumber kemenangan.

2. Jendral Alexandet telah menolong tentara Inggris di

Duinkerken dari kehancuran karena sikapnya yang

tenang.

3. Musuh ketenangan ialah; cemas, malu, benci, dan

pesimisme.

4. Autosugesti, yakni memberi anjuran pada diri sendiri,

adalah salah satu jalan untuk menanamkan rasa

tenang pada diri sendiri.

5. Siapa yang tenang ia akan menggondol kemenangan.

Page 110: Cita-cita saudara akan berhasil

110 | By: A l i D . N o b i l e m

Bab XIV

MENGATUR KEUANGAN

Jangan dikuasai oleh benda.

A. HARRIS NASUTION

Jumlah uang yang dimiliki oleh seseorang belum

boleh dijadikan ukuran berhasil tidaknya hidup seseorang

itu. Bahkan ada kalanya, uang bisa membawa malapetaka

bagi dirinya sendiri dan oran glain. Tak sedikit orang yang

karena banyak uangnya merasa dirinya sangat berkuasa, dan

rasa berkuasa itu naik ke kepalanya. Bukankah kuta pernah

berkenalan dengan seseorang yang ketika belum kaya

merupakan orang yang simpatik dan halus budi pekertinya,

akan tetapi kemudia setelah berhasil jadi orang kaya, lalu

berubah sikapnya, menjadi congkak, kasar dan berubah

roman mukanya?

Demikian pula, ornag yang mudah mendapat rezeki

uang, belum tentu mesti lebih unggul daripada mereka yang

sukar mendapatkannya. Seorang penulis roman-cabul

misalnya pada suatu waktu yang tertentu bisalekas

mengumpulkan uang, sedangkan penyair yang ulung tak

mendapat apa-apa berbulan-bulan lamanya. Ini bukan

berarti, si penyair kalah derajatnya dalam kesusasteraan dari

pada si penulis roman. Ada pula seorang jago gulat dalam

tempo satu malam bisa mengantongi uang 10x gaji seorang

professor dalam satu bulan. Namun, belum tentu bahwa

professor itu mesti lebih rendah derajatnya dari pada si

kampiun gulat.

Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa uang tidak kita

perlukan dalam hidup kita. Bahkan sebaliknya, uang adalah

alat yang perlu sekali dizaman modern sekarang ini. Kalau

kebetulan ada uang, memang tak begitu terasa pengaruhnya.

Akan tetapi diwaktu kita tiada uang, barulah terasa akan

pentingnya. Saudara barangkali pernah mengalami istri atau

anaknya sakit, dan mesti dibawa ke dokter, padahal

Page 111: Cita-cita saudara akan berhasil

111 | By: A l i D . N o b i l e m

kebetulan kantong sedang kosong, rasa bingung meliputi diri

saudara, dan diwaktu demikian itu, seolah-olah uang adalah

faktor yang terpenting dalam hidup saudara.

Apalagi, kalau kita mengingat betapa berfaedahnya

uang dalam keadaan, dimana kita bisa menolong orang lain,

membeli barang-barang yang berfaedah untuk kesehatan

rohani dan jasmani. Maka mempunyai cukup uang adalah

suatu hal yang baik sekali bukan?

Memang, kalau kita bisa menganggap uang itu sebagai

alat untuk mencapai tujuan, dan bukannya tujuan dalam

hidup ini, maka uang adalah alat yang berfaedah sekali.

Uang berarti kemerdekaan, kata W. J. Brown.

Memang uang bisa berarti kemerdekaan. Kemerdeka-

an dari kesukaran sehari-hati memikirkan bagaimana bisa

mencukupkan uang belanja kita. Kemerdekaan dari tindasan

mereka yang ekonominya lebih kuat. Kemerdekaan dari rasa

takut menghadapi orang yang menghutangi kita. Uang dalam

jumlah yang cukup berarti bahwa kita bisa mengatur hidup

kita lebih luas. Uang dalam tangan yang bijaksana bisa

meringankan penderitaan orang lain. dan mempunyai uang

bisa membuat orang lebih kuat menahan diri dari perbuatan

yang kurang baik, seperti mencuri, mengemis, dllnya.

Aristoteles, filsuf yang bijaksana arif dan praktis itu,

telah mengatakan; “Usahakan dahulu supaya tuan merdeka

dalam perkara keuangan, baru kemudian berbuatlah ke-

bijaksanaan”.

Sesungguhnyalah, dizaman sekarang ini khususnya,

orang tak bisa meremehkan soal keuangan.

Tiga syarat yang penting

Hidup teratur, berarti pula bahwa kita pandai mengatur

keuangan kita. Memang sudah sepantasnyalah, bahwa uang

yang kita perdapat dengan tidak mudah itu, harus kita

Page 112: Cita-cita saudara akan berhasil

112 | By: A l i D . N o b i l e m

pergunakan sebaik-baiknya pula. Supaya dengan uang itu

derajat kita sebagai manusia menjadi lebih tinggi.

Dan kunci untuk bisa memperunakannya sebaik-

baiknya ialah; mengatus keuangan. Mengatur keuangan yang

ada ditangan kita, mengatur pengeluaran kita, supaya tidak

melebihi pendapatan.

Adapun syarat yang diperlukan dalam hal ini, pada

pokoknya adalah tiga, yakni; 1. Membuat anggaran belanja,

2. Menabung, dan 3. Jangan berhutang, jika tidak sangat

perlu.

Membuat anggaran belanja. Jika saudara sudah mulai

membuat aggaran belanja. Saudara mulai dengan langkah

pertama dalam tata tertib dilapangan keuangan saudara.

Betapapun kecul pendapatan saudara, buatlah anggaran

belanjanya. Dengan adanya anggaran belanja ini, saudara

bisa mengatur kebutuhan yang diperlukan. Dikawatirkan

saudara akan membeli barang yang tak perlu, sebelum

membeli beras (barang yang perlu). Memang, mulanya agak

kaku untuk membuat anggaran belanja, karena nyata sekali,

bahwa uang yang bisa dibuat mewah-mewahan tidak banyak.

Akan ternyata misalnya 70% dari pendapatan saudara akan

habis dipergunakan untuk keperluan belakang. Masuk dapur

rumah, listrik, uang sekolah, abonemen koran, dllnya. Akan

tetapi justru melihata kenyataan ini membuat saudara

menjadi orang yang realistis.

Adalah suatu kebiasaan yang baik untuk mecatat

semua pengeluaran kita. Baiklah kita membangkitkan

ketabahan dari keinsyafan, bahwa kekayaan yang ada itu

diciptakan oleh orang yang mempunyai kecakapan mengatur

keuangannya. “kedudukan suatu negeri dalam

perekonomian dunia ditentukan oleh dua pasal. Pertama;

oleh letak tempatnya dalam perhubungan dengan negeri lain

(kedudukan geografis). Kedua; oleh kecakapannya

Page 113: Cita-cita saudara akan berhasil

113 | By: A l i D . N o b i l e m

mempergunakan hartanya yang diberi tuhan”. Kata Dr.

Moh. Hatta.

Syarat kedua ialah; menabung. Tak peduli besar

kecilnya pendapatan saudara sekarang, tabunglah sebagian

daripadanya. Bersedialah sekarang memberi pengorbanan

sedikit untuk keuntungan besar, yang kelak akan saudara

dapatkan. Menabung membiasakan saudara kepada disiplin

9mengendalikan diri). Dan disiplin adalah suatu sifat yang

baik sekali. Tanpa disiplin, tak ada kemajuan. Kesadaran

bahwa saudara mempunyai persediaan uang pada saat yang

genting, membuat saudara tenang dan tabah, serta tak mudah

digelincirkan oleh tekanan uang dari manapun datangnya.

Grenville Kleiser, seorang ahli dalam soal ke-

pribadian, menganjurkan;

a. Menabunglah.

b. Catatlah dengan cermat pendapatan dan pengeluaran

saudara.

c. Simpanlah uang dalam bank.

d. Masukkanlah setiap bulan jumlah tertentu dalam bank.

e. Jika datang rezeki diluar penghasilan tetap saudara,

masukkanlah semuanya dalam bank.

Sesungguhnyalah, menabung berarti kemenangan

terhadap nafsu memboros kita. Dan setiap kemenangan

terhadap nafsu kita, mempertinggi derajat kita.

Adapun syarat ketiga, yaitu; jangan berhutang (jika

tidak sangat perlu). Berhutang telah menimbulkan bencana

dibanyak keluarga. Hampir semua kekurangan yang terjadi,

disebabkan oleh hutang. Kebanyakan kali kisahnya begini;

karena hendak mengadakan pengeluaran tambahan yang

istimewa (misalnya ada hajat sunatan atau perkawinan),

dipinjamlah uang. Jika waktu membayar tiba, kebanyakan ia

tak bisa membayar. Maka itu, ia pinjam kepada orang lain

untuk membayar hutangnya itu. Akhirnya ia terlibat hutang

Page 114: Cita-cita saudara akan berhasil

114 | By: A l i D . N o b i l e m

dimana-mana. Akibatnya, hidup adalah semacam perjuangan

untuk mengelakkan bahaya yang terakhir “disita”. Atau ia

nekad untuk mencari uang tambahan dengan jalan yang

kurang halal. Dan kesemuanya itu tak sesuai dengan sebab

yang kecil saja; seandainya ia tak berhutang untuk suatu

keperluan istimewa, ia tak akan tergelincir dalam lembah

kenistaan.

Peringatan

Bagaimanapun pentingnya uang dalam kehidupan

masyarakat modern, dan juga dalam kehidupan saudara, tak

perlulah saudara bingung memikirkan soal keuangan

saudara. Jikalau dengan memikirkan soal keuangan, atau

memikirkan bagaimana bisa menambah penghasilan,

saudara tak bisa tidur dan kesehatan saudara menjadi

terganggu, maka nasib saudara lebih jelek dari seorang

miskin yang bisa tidur dengan nyenyaknya.

Hemat adalah suatu sifat yang terpuji. Akan tetapi

kikir adalah sifat yang tak terpuji. Orang yang hemat,

mengeluarkan uang untuk kesenangannya, dan untuk

mencukupi kebutuhan hidupnya. Sedangkan yang disimpan

adalah yang betul-betul tersisa, untuk menjaga hari

kemudian. Bagi orang yang kikir, uang adalah menjadi

tujuannya dan pujaannya.

Tapi bagi orang yang pribadinya berkembang dengan

baiknya, yang luas pemandangannya, yang bijaksana, uang

adalah suatu anugerah, bagi dirinya sendiri dan orang lain.

Page 115: Cita-cita saudara akan berhasil

115 | By: A l i D . N o b i l e m

IKHTISAR BAB XIV

1. Jumlah uang yang dimiliki seseorang belum boleh

dijadikan ukuran, berhasil tidaknya hidup seseorang

itu.

2. Namun, uang adalah alat penting dalam kehidupan

modern.

3. Siapa yang hidupnya hendak berhasil, ia harus pandai

mengatur keuangannya.

4. Uang bagi orang yang bijaksana adalah anugerah

yang bisa memperkaya hidup dirinya maupun orang

lain lahir dan bathin.

5. Menabung adalah kebiasaan yang terpuji.

6. Orang yang berhasil dalam hidupnya, pandai mem-

buat anggaran belanja yang cocok.

Page 116: Cita-cita saudara akan berhasil

116 | By: A l i D . N o b i l e m

Bab XV

KATA PENUTUP

Setiap orang adalah arsitek

masa depannya sendiri.

PERIBAHASA INGGRIS

Setelah selesai membaca bab-bab yang terdahulu,

mudah-mudahan timbullah perubahan dalam pandangan

saudara sekarang, dan karena itupun timbul pula harapan

baru bagi masa depan.

Dalam buku ini, secara singkat dipaparkan beberapa

soal yang dihadapi mereka yang berhasrat untuk merubah

cara hidupnya. Dari hidup yang tiada bertujuan, atau

tujuannya samar, menjadi hidup yang mengandung tujuan

yang jelas.

Asas uraian buku ini ialah kenyataan bahwa pada taraf

yang terakhir hanya kita sendirilah yang bisa menolong diri

kita.

Sesungguhnya, dalam masyarakat kita yang sedang

tumbuh menjadi masyarakat modern, tidak bisa lagi kita

memakai cara lama dalam penghidupan kita. Siapa tak bisa

mengikuti berputatnya zaman, akan memperoleh kesan

seolah banyak hal aneh, yang tak berfaedah dan tak berguna.

Ia mungkin akan berpikir dan mencari jalan keluar dari

kesukarannya, akan tetapi tidak menemukannya. Maka itu, ia

cenderung lekas mencari sokongan dan bantuan dari orang

lain, atau menghibur dirinya dengan janji muluk yang

diberikan orang lain. akan tetapi bantuan itupun tetap tinggal

janji saja. Sebab adalah suatu kenyataan bahwa pada

umumnya orang lebih dahulu memikirkan kepentingan

sendiri dibanding orang lain.

Kenyataan demikian itu harus lekas menjadi pelajaran

bagi kita semua, bahwa tidak boleh kita menangguhkan

usaha kita, sampai ada pertolongan orang lain, atau tidak

Page 117: Cita-cita saudara akan berhasil

117 | By: A l i D . N o b i l e m

berusaha sama sekali, karena percaya akhirnya toh segala

janji itu akan terlaksana.

Kenyataan yang tidak enak ini hendaknya memberi

dorongan, yah, memaksa kita untuk menyingsingkan lengan

baju kita, dan berusaha sendiri. Supaya kita mendapat

kedudukan yang semestinya, sesuai dengan keinginan kita.

Tak ada gunanya kita mengeluh, tak ada gunanya kita

menggugat janji yang telah diberikan dan ternyata tidak

dilaksanakan. Ini hanya membuang waktu saja. Lebih utama

ialah menentukan suatu putusan yang berbunyi;

Aku harus belajar berdiri-sendiri,

Sebagai orang yang merdeka.

Mungkin dalam hati saudara timbul pertanyaan,

apakah ini tidak berarti menonjolkan kepentingan diri

sendiri, tidak sesuai dengan semangat gotong royong?

Menurut hemat kami, tidak. Menurut pendapat kami,

suatu keputusan untuk belajar sendiri, bahkan adalah suatu

keputusan yang berfaedah bagi kita semua. Artinya;

berfaedah untuk masyarakat. Dengan bangunnya saudara

dari kedudukan ditolong berpindah ke kedudukan menolong

diri sendiri, maka lowonglah satu tempat bagi orang lain,

yang masih memerlukan ditolong. Demikian pula, jikalau

saudara melangkah maju, maka itu berarti bahwa saudara

memberi kesempatan kepada orang lain untuk menduduki

tempat yang saudara tinggalkan.

Dalam pada itu, jikalau saudara sudah menikmati

perasaan berdiri sendiri, maka saudara tak akan bingung dan

iri, jikalau melihat banyak orang yang mencapai kemajuan.

Sebab saudara bisa berkata kepada diri sendiri; “Akupun

bisa!” bahkan saudara senang bahwa banyak orang yang

mencapai kemajuan, karena justru orang yang maju itulah

yang mengangkat masyarakat kita ke taraf yang lebih tinggi.

Page 118: Cita-cita saudara akan berhasil

118 | By: A l i D . N o b i l e m

Hal ini menurut hemat kami perlu diuraikan

seperlunya, karena diberapa kalangan dalam masyarakat

Indonesia masih banyak orang yang segan untuk melangkah-

kan kakinya diatas jalan kemajuannya, karena dahulu

mendapat pendidikan kesopanan yang salah, yakni

bahwasanya “orang yang terlalu mau maju itu adalah orang

yang serakah”, “mau menonjolkan diri”. Pendidikan yang

maksudnya baik itu, kebanyakan kali telah merupakan suatu

rem, suatu penghalang bagi kemajuannya.

Maka alangkah baiknya, untuk meninjau kembali

ajaran itu, atau mengembalikan ke maksud yang semurni-

murninya, yakni dengan menjelaskan sejelas-jelasnya.

Bahwa kehendak untuk maju itu adalah kehendak yang baik

sekali, akan tetapi bahwa kemajuan itu tak boleh dibeli

dengan mengorbankan kepentingan orang lain.

Dan dengan ini, sampaila kita pada akhir buku ini.

Mudah-mudahan ada faedahnya, hendaknya.

Page 119: Cita-cita saudara akan berhasil

119 | By: A l i D . N o b i l e m

IKHTISAR BAB XV

1. Pada taraf yang terakhir hanya kita sendirilah yang

bisa menolong kita.

2. Cara lama yang merugikan harus diganti dalam

menuntut kehidupan dizaman yang modern.

3. Kita tidak udah menagih janji yang tidak ditepati.

4. Kita menentukan putusan; “Aku harus belajar berdiri

sendiri sebagai orang yang merdeka.

5. Pendidikan kuno yang baik, jika ditafsirkan secara

salah, merupakan penghalang atau rem bagi ke-

majuan.

6. Namun kemajuan tak boleh dibeli dengan meng-

orbankan kepentingan orang lain.