upit getaran mekanik

27
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah yang timbul akibat menggunakan mesin- mesin mekanis adalah munculnya getaran yang dihasilkan dari mesin tersebut. Contohnya pada mesin diesel pada mobil-mobil besar, mesin pada kereta api, mesin gerinda, dan lain sebagainya. Getaran ini menimbulkan efek yang tidak dikehendaki seperti, ketifaknyamanan saat menggunakan mesin tersebut, rusaknya mesin atau peralatan, dan dapat menyebabkan penyakit akibat kerja jika terpapar dalam waktu yang lama dan frekuensi yang ditimbulkan mesin. Getaran tersebut berasal dari dalam atau luar sistem. Getaran mekanis ini juga dapat berimbas pada kinerja dan efektifitas daripada mesin mekanis itu sendiri. Untuk mengatasi hal ini, dapat dilakukan dengan cara memasang sistem peredam pada peralatan yang menghasilkan getaran. Jika seseorang melakukan pekerjaan yang berkenaan dengan mesin, dimana mesin tersebut menghasilkan getaran. Pada laporan ini akan menjelaskan bagaimana cara mengukur suatu getaran mekanis pada suatu mesin serta mengidentifikasi kondisi mesin tersebut. 1.2 Rumusan Masalah

Upload: aditya-warman-notonegoro

Post on 25-Jul-2015

1.125 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: upit getaran mekanik

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah yang timbul akibat menggunakan mesin-mesin mekanis adalah

munculnya getaran yang dihasilkan dari mesin tersebut. Contohnya pada

mesin diesel pada mobil-mobil besar, mesin pada kereta api, mesin gerinda,

dan lain sebagainya. Getaran ini menimbulkan efek yang tidak dikehendaki

seperti, ketifaknyamanan saat menggunakan mesin tersebut, rusaknya mesin

atau peralatan, dan dapat menyebabkan penyakit akibat kerja jika terpapar

dalam waktu yang lama dan frekuensi yang ditimbulkan mesin. Getaran

tersebut berasal dari dalam atau luar sistem.

Getaran mekanis ini juga dapat berimbas pada kinerja dan efektifitas

daripada mesin mekanis itu sendiri. Untuk mengatasi hal ini, dapat dilakukan

dengan cara memasang sistem peredam pada peralatan yang menghasilkan

getaran. Jika seseorang melakukan pekerjaan yang berkenaan dengan mesin,

dimana mesin tersebut menghasilkan getaran.

Pada laporan ini akan menjelaskan bagaimana cara mengukur suatu

getaran mekanis pada suatu mesin serta mengidentifikasi kondisi mesin

tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam praktikum Pengukuran Lingkungan Kerja

mengenai getaran mekanis ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara memahami kecepatan getaran (Velocity), percepatan

(Acceleration), dan perubahan vektor (Displacement)?

2. Bagaimana cara melakukan pengukuran getaran mekanis dengan

menggunakan Vibration Meter?

3. Bagaimana cara mengetahui faktor kerusakan mesin melalui assessment

diagram for vibration?

4. Bagaimana cara mengetahui perbandingan perawatan mesin di bengkel

dan hasil pengukuran getaran mekanis pada mesin di bengkel PPNS?

Page 2: upit getaran mekanik

1.3 Tujuan

Tujuan dari praktikum Pengukuran Lingkungan Kerja mengenai

getaran mekanis ini adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa dapat memahami kecepatan getaran (Velocity), percepatan

(Acceleration), dan perubahan vektor (Displacement).

2. Mahasiswa mampu memahami cara melakukan pengukuran getaran

mekanis dengan menggunakan Vibration Meter

3. Mahasiswa mampu mengetahui faktor kerusakan mesin melalui

assessment diagram for vibration

4. Mahasiswa mampu mengetahui perbandingan perawatan mesin di bengkel

dan hasil pengukuran getaran mekanis pada mesin di bengkel PPNS

1.4 Manfaat

Mahasiswa dapat mengaplikasikan pengukuran getaran dengan

vibration meter serta mengidentifikasi kondisi mesin yang mengalami getaran

mekanis pada kondisi nyata di lapangan.

1.5 Ruang Lingkup

Praktikum ini dimaksudkan sebagai pedoman minimal bagi

mahasiswa yang terlibat dalam perencanaan dan evaluasi pada getaran

mekanis mesin. Adapun referensi yang dipakai dalam praktikum ini, yaitu:

a. GL Technology Ship Vibration

b. Referensi lain sebagai pertimbangan

Praktikum ini dilakukan di bengkel ............. dan dimulai pukul ------

WIB. Adapun peralatan yang digunakan dalam pengukuran getaran mekanis,

guna tercapainya tujuan dari praktikum ini. Peralatan yang digunakan dalam

praktikum ini adalah vibration meter.

Setelah dilakukan pengukuran mesin sesuai tempat yang disebutkan,

maka akan didapatkan beberapa variabel, yaitu:

a. Velocity

b. Acceleration

c. Displacement

Page 3: upit getaran mekanik

BAB 2

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Getaran

Yang dimaksud dengan getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak–balik dari kedudukan keseimbangan. Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan motor, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis (Sugeng Budiono, 2003:35). Getaran ialah gerakan ossilasi disekitar sebuah titik (J.M. Harrington,1996:187). Vibrasi adalah getaran, dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis, misalnya mesin atau alat-alat mekanis lainnya (J.F. Gabriel, 1996:96). Getaran merupakan efek suatu sumber yang memakai satuan ukuran hertz (Depkes, 2003:21). Getaran (vibrasi) adalah suatu faktor fisik yang menjalar ke tubuh manusia, mulai dari tangan sampai keseluruh tubuh turut bergetar (oscilation) akibat getaran peralatan mekanis yang di pergunakan dalam tempat kerja (Emil Salim, 2002:253).Getaran adalah gerakan bolak balik dari suatu massa melalui keadaan seimbang terhadap suatu titik acuan (Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.49/1996 tentang Baku Tingkat Getaran).Getaran adalah gerakan teratur atau tidak teratur suatu benda dengan arah bolak-balik dari kedudukan keseimbangannya (SNI 16-7054-2004). Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah yang bolak-balik dari kedudukan keseimbangannya (Kepmenaker No.51/MEN/1999 tentang NAB faktor fisika).

Gambar 2.1 Siklus Getaran(Sumber: Asmussen, 2001)

Getaran dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Getaran Mekanik, yaitu getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan kegiatan manusia.

2. Getaran seismik, yaitu getaran tanah yang disebabkan peristiwa alam dan kegiatan manusia

Page 4: upit getaran mekanik

3. Getaran Kejut, yaitu getaran yang berlangsung secara tiba-tiba dan sesaat.

2.2 Pemaparan Getaran

Kontak dengan getaran mesin memudahkan energi getar kepada tubuh

manusia. Tergantung pada bagaimana pemaparan terjadi, getaran dapat

mempengaruhi bagian utama dari tubuh pekerja atau hanya dengan organ

tertentu. Dampak dari pemaparan getaran juga tergantung pada frekuensi

getaran. Setiap organ pada tubu manusia memiliki retensi frekuensi sendiri.

Jika pemaparan terjadi atau dekat dengan retensi frekuensi dampak yang

dihasilkan akan bertambah besar.

2.3 Getaran Mekanis

Getaran mekanis adalah gerakan yang teratur dari benda atau media

dengan arah yang bolak-balik dari kedudukan keseimbangannya

(Kepmenaker No.51/MEN/1999 tentang NAB factor fisika)

Getaran mekanis dibedakan menjadi :

1. Getaran seluruh tubuh (Whole Body Vibration) adalah suatu getaran yang

terjadi karena adanya kontak antara tubuh ( seluruh tubuh ) dengan

permukaan yang bergetar.

Contoh : Pengemudi traktor ( kontak tubuh dengan tempat duduk traktor )

2. Getaran pada bagian tubuh tertentu (Partial Body Vibration) adalah

getaran yang terjadi pada bagian-bagian yang terjadi pada bagian-bagian

tubuh tertentu seperti tangan/ kaki yang kotak dengan permukaan yang

sedang bergetar

Contoh : Pekerja memakai gergaji listrik

Getaran dapat di evaluasi melalui 3 aspek, yaitu:

a. Velocity adalah kecepatan, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah nilai

kecepatan getaran (frekuensi getaran) pada suatu mesin /alat tiap satuan

jarak (meter) per detiknya (m/s).

b. Acceleration adalah percepatan. Yang dimaksud adalah percepatan

benda,mesin atau suatu alat melakukan suatu gerakan (getaran mekanis)

tiap satuan jarak (meter) per detik kuadrat (m/s2).

Page 5: upit getaran mekanik

c. Displacement adalah pergeseran atau perpindahan letak yang dialami

oleh mesin atau alat yang diakibatkan oleh adanya getaran pada alat

tersebut tiap millimeter (mm).

2.4 Sumber Getaran

Perkakas yang bergetar secara luas dipergunakan dalam dunia industri

logam, perakitan kapal, dan otomotif, juga dipertambangan, kehutanan, dan

pekerjaan kontruksi. Perkakas yang paling banyak digunakan adalah: bor

pneumatik, alat ini menghasilkan getaran mekanik dengan ciri fisik dan

efeknya merugikan. Pada perum perhutani sumber getaran yang ada pada

peralatan seperti band resaw, cross cut, log band saw, planer, band saw,

double cross cut, dan spindel moulder.

2.5 Alat Pengukur Getaran

Dalam pengambilan data suatu getaran agar informasi mengenai data

getaran tersebut mempunyai arti, maka kita harus mengenal dengan baik alat

yang akan kita gunakan. Ada beberapa alat standard yang biasanya

digunakan dalam suatu pengukuran getaran antara lain

a. Vibration meter

b. Vibration analyzer

c. Shock Pulse Meter

d. Osiloskop

Pemilihan dari tipe instrumen-instrumen tersebut bergantung pada

kemampuan dari instrumen itu terhadap tujuan kita melakukan pengukuran

dan persyaratan personal yang menggunakannya.

2.5.1 Vibration Meter

Vibration meter biasanya bentuknya kecil dan ringan sehingga

mudah dibawa dan dioperasikan dengan battery serta dapat mengambil

data getaran pada suatu mesin dengan cepat. Pada umumnya terdiri dari

sebuah probe, kabel dan meter untuk menampilkan harga getaran. Alat

Page 6: upit getaran mekanik

ini juga dilengkapi dengan switch selector untuk memilih parameter

getaran yang akan diukur.

Gambar 2.2 Vibration meter(Sumber: Asmussen 2001)

Vibration meter ini hanya membaca harga overall (besarnya

level getaran) tanpa memberikan informasi mengenai frekuensi dari

getaran tersebut. Pemakaian alat ini cukup mudah sehingga tidak

diperlukan seorang operator yang harus ahli dalam bidang getaran. Pada

umumnya alat ini digunakan untuk memonitor “trend getaran” dari

suatu mesin. Jika trend getaran suatu mesin menunjukkan kenaikan

melebihi level getaran yang diperbolehkan, maka akan dilakukan

analisa lebih lanjut dengan menggunakan alat yang lebih lengkap.

2.5.2 Vibration Analyzer

Alat ini mempunyai kemampuan untuk mengukur amplitude dan

frekuensi getaran yang akan dianalisa. Karena biasanya sebuah mesin

mempunyai lebih dari satu frekuensi getaran yang ditimbulkan,

frekuensi getaran yang timbul tersebut akan sesuai dengan kerusakan

yang tedadi pada mesin tersebut. Alat ini biasanya dilengkapi dengan

meter untuk membaca amplitudo getaran yang biasanya juga

menyediakan beberapa pilihan skala. Alat ini juga memberikan

informasi mengenai data spektrum dari getaran yang terjadi, yaitu data

amplitudo terhadap frekuensinya, data ini sangat berguna untuk analisa

kerusakan suatu mesin. Dalam pengoperasiannya vibration analyzer ini

Page 7: upit getaran mekanik

membutuhkan seorang operator yang sedikit mengerti mengenai analisa

vibrasi.

2.5.3 Shock Pulse Meter

Shock pulse meter adalah, alat yang khusus untuk memonitoring

kondisi antifriction bearing yang biasanya sulit dideteksi dengan

metode analisa getaran yang konvensional. Prinsip kerja dari shock

pulse meter ini adalah mengukur gelombang kejut akibat terjadi gaya

impact pada suatu benda, intensitas gelombang kejut itulah yang

mengindikasikan besarnya kerusakan dari bearing tersebut. Pads sistem

SPM ini biasanya memakai tranduser piezo-electric yang telah dibuat

sedemikian rupa sehingga mempunyai frekwensi resonansi sekitar 32

KHz. Dengan menggunakan probe tersebut maka SPM ini dapat

mengurangi pengaruh getaran terhadap pengukuran besarnya impact

yang terjadi

Pemilihan titik ukur pada rumah bearing adalah sangat penting

karena gelombang kejut ditransmisikan dari bearing ke tranduser

melalui dinding dari rumah bearing, sehingga sinyal tersebut bisa

berkurang karena terjadi pelemahan pada saat perjalanan sinyal

tersebut. Beberapa prinsip yang secara umum bisa dipakai sebagi acuan

dalam menentukan titik ukur adalah

1. Jejak sinyal antara bearing dengan probe harus sedekat mungkin.

2. Probe harus ditempatkan sedekat mungkin terhadap daerah beban

dari bearing.

3. Lintasan sinyal harus terdiri dari satu sistem mekanis antara bearing

dengan rumah bearing. Sebagai contoh, apabila pada rumah bearing

digunakan cover sebagai sistem mekanis kedua, maka titik ukur

tidak boleh diambil pada posisi ini.

2.5.4 Osiloskop

Osciloskop adalah salah satu peralatan yang berguna untuk

melengkapi data getaran yang akan dianalisa. Sebuah osciloskop dapat

Page 8: upit getaran mekanik

memberikan sebuah informasi mengenai bentuk gelombang dari getaran

suatu mesin. Beberapa kerusakan mesin dapat diiden-tifikasi dengan

melihat bentuk gelombang getaran yang dihasilkan, sebagai contoh,

kerusakan akibat unbalance atau misalignment akan menghasilkan

bentuk gelombang yang spesifik, begitu juga apabila terjadi

kelonggaran mekanis (mechanical looseness), oil whirl atau kerusakan

pada anti friction bearing dapat menghasilkan gelombang dengan

bentuk-bentuk tertentu.

Osiloskop juga dapat memberikan informasi tambahan yaitu :

untuk mengevaluasi data yang diperoleh dari tranduser non- contact

(proximitor). Data ini dapat memberikan informasi pada kita mengenai

posisi dan getaran shaft relatif terhadap rumah bearing, ini biasanya

digunakan pada mesin- mesin yang besar dan menggunakan sleeve

bearing (bantalan luncur)

Disamping itu dengan menggunakan dual osciloscop (yang

memberikan fasilitas pembacaan vertikal maupun horizontal), dan

minimal dua tranduser non-contact pada posisi vertikal dan horizontal

maka kita dapat menganalisa kerusakan suatu mesin ditinjau dari

bentuk “orbit”nya.

2.6 Teknik Pengukuran Getaran Mesin

Terdapat beberapa faktor yang menentukan teknik pengukuran getaran

mekanik mesin. Faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

2.6.1 Posisi dan Arah Pengukuran

Pengukuran getaran pada suatu mesin secara normal diambil

pada bearing dari mesin tersebut. Tranduser sebaiknya harus

ditempatkan sedekat mungkin dengan bearing mesin karena melalui

bearing tersebut gaya getaran dari mesin ditransmisikan. Gerakan

bearing adalah merupakan hasil reaksi gaya dari mesin tersebut.

Disamping karakteristik getaran seperti amplitudo, frekuensi dan phase,

ada karakteistik lain dari getaran yang juga mempunyai arti yang sangat

Page 9: upit getaran mekanik

penting yaitu arah dari gerakan getaran, hingga perlu bagi kita untuk

mengukur getaran dari berbagai arah.

Pengalaman menunjukkan bahwa ada tiga arah pengukuran yang

sangat penting yaitu horizontal, vertikal, dan axial. Arah horizontal dan

vertikal bearing disebut dengan arah radial. Arah pengukuran ini

biasanya didasarkan pada posisi sumbu tranduser terhadap sumbu

putaran dari shaft mesin. Arah ini juga sangat penting artinya dalam

analisa suatu getaran.

2.6.2 Standar

Dalam membicarakan getaran kita harus mengetahui batasan –

batasan level getaran yang menunjukkan kondisi suatu mesin, apakah

mesin tersebut masih baik (layak beroperasi) ataukah mesin tersebut

sudah mengalami suatu masalah sehingga memerlukan perbaikan.

Gambar 2.3 Batasan-batasan level getaran(Sumber: Asmussen, 2001)

2.7 Assesment Diagram for Vibration

Setelah melakukan pengambilan data oleh vibration meter selanjutnya

dilakukan tahap pengidentifikasian kemungkinan kerusakan pada peralatan

kerja yang terpapar getaran mekanis. Pengidentifikasian dilakukan dengan

membaca “Assesment Diagram for Vibration”. Pembacaan dilakukan dengan

Page 10: upit getaran mekanik

menghubungkan tiap tiap variabel yang didapat pada pengukuran

(acceleration, displacement, velocity, frecuency) dalam sebuah garis lurus

yang saling berhubungan.

Gambar 2.4 Assesment diagram for vibration

(Sumber: Asmussen, 2001)

Page 11: upit getaran mekanik

2.8 Pelumasan Mesin Perkakas

Pada Permukaan yang selalu bergesekan, cepat atau lambat akan

timbul panas. Apabila panas tersebut tidak dikurangi selama dalam

pemakaian, akan mengakibatkan memuaian. Peuaian ini akan mengakibatkan

kesulitan dari pergerakan meluncur dan semakin memperbesar gesekan yang

ada. Karena tenaga yang besar dari mesin, pemuaian dan gesekan itu akan

dipaksa untuk terus meluncur satu sama lain menyebabkan aus.

Untuk mengurangi keausan akibat gaya gesek tersebut diperlukan

suatu pelumas supaya kedua permukaan tidak kontak secara langsung. Fungsi

utama dari pelumasan adalah:

1. Mengurangi keausan pada bidang yang saling bergesekan

2. Mengurangi kontak langsung antara kedua permukaan

3. Membuang panas yang timbul akibat gesekan

4. Melindungi dari korosi dan karat

5. Melindungi bantalan dari kotoran dan udara lembab

6. Membuang kotoran dan pencemaran lain pada transmisi roda gigi.

Bahan pelumas dapat berasal dari mineral, tumbuh-tumbuhan, atau

dari lemak hewan. Bahan-bahan ini memiliki kelebihan dan kekurangan

masing-masing.

2.9 Penyebab Getaran Berlebih

Pemantauan getaran secara berkala marupakan salah satu metode yang

efektif untuk mengatasi kondisi suatu penentuan masin berdasarkan

karakteristik rekaman getarannya, terutama pada saat awal pemasangannya.

Perubahan tingkat getaran selalu berhubungan dengan perubahan kondisi

mesin. Getaran yang berlebih pada dasarnya disebabkan oleh 4 (empat) hal

yaitu:

1. Ikatan bagian-bagian mesin yang mengendor.

2. Bagian-bagian mesin yang tidak sesuai.

3. Bagian-bagian mesin yang berputar tidak bebas.

4. Hambatan pada dudukan sumbu putar bantalan.

Page 12: upit getaran mekanik

Getaran yang ada pada motor mesin atau motor listrik, pompa maupun

blower sebaiknya dilakukan sekecil mungkin, karena getaran mesin yang

besar akan mengurangi efisiensi bahkan dapat merusak mesin (Ahroji, 2007).

2.10 Penyakit Akibat Kerja (PAK) Getaran Mekanik

Page 13: upit getaran mekanik

BAB 3

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Sistematika Praktikum

Latar Belakang

1. Salah satu masalah yang timbul akibat menggunakan mesin-mesin mekanis

adalah munculnya getaran yang dihasilkan dari mesin tersebut.

2. Getaran merupakan respon dari sebuah sistem mekanik baik yang disebabkan

oleh gaya eksitasi yang diberikan maupun perubahan kondisi operasi sebagai

fungsi waktu.

3. Getaran ini biasanya menimbulkan efek tidak dikehendaki. Seperti,

ketidaknyamanan, rusaknya suatu mesin/peralatan, dan dapat menyebabkan

penyakit akibat kerja jika terpapar dalam waktu yang lama dan tergantung dari

frekuensi pada mesin.

4. Untuk menentukan jenis kerusakan dalam, luar atau kerusakan bola, harus

disinkronkan antara frekuensi getaran dan perhitungan yang berdasarkan data

dari parameter bantalannya, yaitu diameter lintasan dalam atau luar, jumlah bola

dan putaran poros.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara memahami kecepatan getaran (Velocity), percepatan

(Acceleration), dan perubahan vektor (Displacement)?

2. Bagaimana cara melakukan pengukuran getaran mekanis dengan

menggunakan Vibration Meter?

3. Bagaimana cara mengetahui faktor kerusakan mesin melalui assessment

diagram for vibration?

4. Bagaimana cara mengetahui perbandingan perawatan mesin di bengkel dan

hasil pengukuran getaran mekanis pada mesin di bengkel PPNS?

S

Page 14: upit getaran mekanik

3.2 Peralatan

Pengukuran getaran mekanis menggunakan alat yang disebut dengan

vibration meter. Vibration meter didesain untuk melakukan pengukuran

getaran mekanis secara konvesional khususnya untuk pengujian pada mesin

berotasi dan beresiprocating. Ini tidak hanya digunakan untuk pengujian

percepatan (acceleration), kecepatan (velocity) dan perubahan vector atau

letak (displacement), tetapi juga dapat menunjukkan diagnosis kegagalan

secara sederhana.

Range pengukuran :

Percepatan (Acceleration) : 0,1 m/s² - 392 m/s²

Kecepatan (Velocity) : 0,01 cm/s - 80 cm/s

Perpindahan vector/ letak : 0,001 mm - 10mm

S

Metodologi Praktikum

Kesimpulan dan Saran

Analisis dan Pembahasan

1. Analisa acceleration, displacement, dan velocity setiap mesin

2. Analisa assessment diagram for vibration setiap mesin

3. Analisa perbaandingan antara buku manual perawatan dan hasil

pengukuran

Data Sekunder1. Frekuensi

2. Rpm

3. Rekomendasi kelayakan

mesin

Data Primer1. Acceleration

2. Velocity

3. Displacement

Page 15: upit getaran mekanik

Range Frekuensi

Percepatan (Acceleration) : 10Hz - 200Hz, 10Hz - 500Hz,

10Hz – 1 KHz, 10Hz – 10 KHz

Kecepatan (Velocity) : 10Hz - 1KHz

Perpindahan vector atau letak : 10Hz - 500Hz

Akurasi Alat = ≤ ± 5%

Range Temperatur = 0°C 40°C

Range Kelembapan = ≤ 80%

Vibration meter dapat menampilkan hasil pengukuran pada status bar

berdasarkan alarm limit dan waring limit. Jika terjadi kegagalan diagnosis

sederhana secara otomatis akan menyembunyikan alarm yaitu warming limit

jika nilai pengukuran sampai pada batas aman (safe state) dan alarm limit jika

nilai pengukuran sampai pada batas kerusakan (destruct state). Kemudian

akan masuk ke spectrum testing mode ketika nilai pengukuran sampai pada

batas (limit).

3.3 Bagian Peralatan

Terdapat dua bagian penting dalam vibration meter, yaitu:

1. Main Body

Pada main body ini terdapat tampilan hasil pengukuran ( display)

Keyboard yang terdiri dari tekan tombol untuk

menghidupkan dan mematikan, kemudian tombol

untuk memulai pengukuran dan untuk mengakhiri

pengukuran. Tombol C untuk cancel dan OK untuk enter.

Lampu

Menunujukkan indikasi charging.

Tranducer Socket

adalah tempat menghubungkan tranducer dengan main body.

Changing Socket

Meggunakan magnetic base. Untuk mendapatkan hasil yang

stabil, maka pengukuran harus pada tempat datar dan rata.

MEAS

Page 16: upit getaran mekanik

2. Sensor transducer

Menggunakan magnetic base. Untuk mendapatkan hasil yang stabil, maka

pengukuran harus pada tempat yang datar dan rata.

3.4 Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum getaran mekanis adalah:

1. Memasang tranducer pada tempat yang telah ditentukan.

2. Menyalakan vibration meter dengan menekan tombol φ

3. Melihat battery status. Jika menunjukkan 100% berarti kondisi baterai

masih penuh.

4. Mengatur jam dan tanggal pada System untuk menyesuaikan dengan

waktu. Ketika pengukuran selesai hasilnya dapat dilihat dengan tampilan

waktu pengukuran.

5. Mengukur display mode dengan memilih tipe display yang diiginkan

dengan cara display OK atau masuk ke dalam System. Untuk praktikum ini

menggunakan Special Display.

6. Menekan tombol untuk memulai pengukuran dan untuk

mengakhiri pengukuran.

7. Melepas dari main body dan simpan tranducer pada tempat penyimpanan

jika pengukuran telah selesai.

Cara mengoperasikan menu

a. Untuk memindahkan cursor menggunakan 2,8 untuk naik dan turun, 4,6

untuk ke kanan dan kiri (untuk memindahkan menu).

b. Untuk memindahkan point number tekan tombol 2 untuk naik dan 8 untuk

turun.

c. Tombol OK berfungsi sebagai enter dan C untuk cancel.

3.5 Safety Consideration

Penguran paparan dapat dilakukan dengan menggunakan sarung

tangan yang telah dilengkapi dengan peredam getar (busa) selain itu

menggunakan safety helmet diperlukan untuk mengurangi resiko terkena

benda-benda yang jatuh dari ketinggian. Efek-efek berbahaya dari paparan

kerja terhadap getaran paling baik dicegah dengan memperbaiki alat tersebut.

MEAS

Page 17: upit getaran mekanik

BAB 4

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengukuran

1. Nama Ruang :

2. Tanggal Pengukuran :

3. Team Pengukur : 1. Puspita Dwi K

2. Rahandi

3. Fajar

4. Peralatan/mesin yang diukur : mesin CNC

Tabel 4.1 Data Hasil Pengukuran

Alat Frekuensi

(Hz)

Mesin

(RPM)

Pengukuran

V (cm/s) D (mm) A (m/s2)

CNC 50 1726 0,101 0,012 0,68

0,290 0,031 2,66

0,048 0,015 2,34

Rata-rata 0,146 0,019 1,89

(Sumber: Hasil Pengukuran Getaran Mekanis, 2012)

4.2 Assessment Diagram for Vibration

Dari hasil pengukuran maka dapat dibuat assessment diagram for

vibration sehingga dapat diketahui mesin tersebut masuk kedalam klasifikasi

recommended, transisi atau damage probable. Berikut ini hasil hasil

assessment diagram for vibration.

4.3 Analisis dan Pembahasan

Page 18: upit getaran mekanik

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

BAB 6

TUGAS PENDAHULUAN

1. Apa yang dimaksud dengan Velocity, Acceleration, dan Displacement?

Jelaskan!

2. Mengapa perlu melakukan pengukuran getaran mekanis?

3. Apa yang menyebabkan timbulnya getaran mekanis berlebihan pada mesin/

alat?

4. Berapa NAB getaran mekanis pada manusia?

Jawab:

1. Definisi:

Velocity (kecepatan) adalah merupakan besaran yang menyatakan

lintasan (arah perpindahan) tiap satuan waktu.

Acceleration (percepatan) adalah perubahan kecepatan dibagi satuan

waktu.

Displacement (perpindahan) adalah jarak terpendek dari titik posisi

awal ke posisi akhir yang merupakan vektor posisi yang menyatakan

panjang/arah yang berupa garis imajiner yang lurus.

2. Perlu melakukan pengukuran getaran mekanis pada mesin karena dengan

melakukan pengukuran getaran mekanis pada mesin, kita dapat memperoleh

data yang dapat digunakan untuk mendiagnosa kondisi suatu mesin sehingga

dengan informasi hasil analisa data tersebut kita dapat mengetahui apakah

mesin membutuhkan perbaikan atau tidak.

3. Penyebab timbulnya getaran mekanis yang berlebihan pada mesin/alat:

Page 19: upit getaran mekanik

Kurangnya atau tidak adanya perawatan/pemeliharaan terhadap mesin/alat.

Mesin/alat tidak ditempatkan dengan teratur.

Adanya komponen yang tidak seimbang dalam pergerakan pada mesin.

Tidak adanya alat yang digunakan untuk meredam getaran.

Mesin mengalami kerusakan.

4. NAB getaran mekanis pada manusia, menurut KEP.51/MEN/1999 yaitu

4 m/s² untuk tangan dan lengan