getaran mekanik 1 dof
DESCRIPTION
LAPORAN PRAKTIKUMTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengaplikasian ilmu tentang getaran dilapangan mempunyai peranan
yang sangat penting dalam menentukan besarnya getaran yang terjadi pada
suatu batang yang akan digunakan pada suatu alat atau kontruksi. Dan
pratikum ini sangat berperan dalam menunjang ilmu-ilmu yang telah didapat
dalam mata kuliah getaran teknikyang telah didapatkan sebelunya.
1.2 Tujuan
1. Memahami fenomena getaran bebas
2. Menghitung koefisien damping system getaran bebas
3. Mengamati dan menghitung perilaku getaran paksa dan derajat kebebasan
1.3 Mafaat
Agar mahasiswa mengetahui aplikasi dari getaran dan mendapatkan
dasar ilmu engineering sebagai pedoman di lapangan nantinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Dasar
Ada dua kelompok getaran yang umum dikenal, yaitu getaran bebas
dan getaran faksa, kelompok ini didasarkan atas gaya yang menyebabkan
suatu benda bergetar serta daya yang mempertahankannya
2.1.1 Getaran Bebas
Getaran bebas terjadi bila sistim berisolasi karna bekerjanya gaya yang
ada dalam sistim itu sendiri tampa adanya gaya luar. Pada objek ini dilakukan
terhadap getaran bebas yang teredam viskos. Posisi atau simpangan benda
terhadap waktu dapat dilihat pada gambar berikut :
Dari data percobaan dengan mengetahui perbandingan amplitude, X1,
X2…..Xn dapat ditentukan pengukuran logaritmik dengan menggunakan pers.
(1.1)
δ = ln …………………………………(1.1)
atau bentuk persamaan yang lebih umum, dengan n buah amplitudo yang bisa
di ukur dengan dengan pengurangan logaritmik, yaitu :
δ = ln ………………………………(1.2)
selanjutnya dapat ditentukan factor redaman dari pers berikut :
δ = ………………………………(1.3)
dari persamaan gerak sistim yang diuji, dicari harga redaman kritis cc dan
prekwensi fribadi ωn.
akhirnya didapatkan koefisien redaman c dengan pers (1.4)
c = cc ζ ……………………… ( 1.4)
hubungan antara frekwensi redaman dengan frekwensi pribadi adalah
memenuhi persamaan (1.5) di bawah ini :
ω = ωn …………………………(1.5)
2.1.2 Getaran Paksa
Dilihat dari derajat kebebasan, getaran dapat dibagi menjadi getaran
satu derajat, dua derajat dan banmyak derajat kebebasan. Derajat kebebasan
adalah banyak kordinat yang diperlukan untuk menyatakan gerak sistim
getaran.
Dilihat dari gangguan yang bekerja, getaran dapat berupa getaran
bebas dan getaran paksa. Getaran bebas adalah gerak sistim getaran tampa
adanya gangguan dari luar, gerakan ini terjadi karma kondisi awal saja, dan
getaran faksa adalahg getaran yng terjadi karma adanya gangguan dari luar,
gangguan ini dapat berupa gaya yang bekerja pada massa. Gaya yang timbul
akibat massa unbalance maupun simpangan yang bekerja pada tumpuan.
Pada objek ini pembahasan difokuskan terhadap getaran paksa dua
derajat kebebasan, dimana gaya paksa diberikan oleh suatu massa unbalance
rotasi. Alat bertujuan untuk mengamati perilaku getaran faksa dua derajat
kebebasan, diantaranya hubungan gaya gangguan yang diberikan terhadap
respon struktur, bentuk simpangan dan modus getar yang terjadi serta
hubungna fungsi simpangan terhadap putaran motor pemberi gaya
unbalance.
Pemodelan alat getaran paksa dua derajat kebebasan diperlihatkan
pada gambar berikut :
Dari pemodelan diatas didapat persamaan amplitudo X1 dan X2
X1 =
X1 =
Gaya yang bekerja akibat massa unbalance (m) dihitung
berdasarkan gambar di bawah ini
x
F0 = meω
m
ωt
m
SISTEM MASSA PEGAS
Hokum Newton II
Σ F = m a
kx = m (-x) tanda minus (-) pada percepatan x karna arah kecepoatan
berlawanan dengan arah gaya (kx). Mx + kx = 0
PRINSIP D’ALEMBERT
Suatu sistim dinamik dapat diseimbangkan secara static dengan
menambahkan gaya khayal yang dikenal dengan gaya inersia dimana
besarnya sama dengan massa dikali percepatan dengan arah percepatan.
Σ F = 0 Sistim Statik
Mx, gaya inersia
BAB III
METODOLOGI
Perangkat Percobaan
Perangkat Percobaan getaran bebas
sebuah batang baja diklem salah satu ujungnya pada frame dengan
sambungan engsel. Ujung yang lain digantung bebas pada sebuah
pegas.beberapa pelat massa dapat dipasangkan pada suatu kedudukan
sepanjang batang dan dapat berfungsi sebagai beban.
Batang digetarkan dan getarannya dapat diamati dengan merekam
perpindahan ujung bebas pada kertas pencatat. Pada batang dipasang sebuah
damper yang berfungsi untuk meredam getaran
Perangkat Percobaan getaran Paksa
Untuk mengetahui prilaku sistim getaran dua derajat kebebasan
dengan cara eksperimental adalah dengan melakukan pengujian pada alat
getaran paksadua derajat kebebasan, alat-alat yang dipakai :
1. Tachometer
2. DC Power supply
3. Kertas pencatat
Tabel data pengujian
M1 = 2,25 kg
M2 = 1 kg
M = 0,1 kg
Keq1 = Keq2 = 10781
K2 = 625 N/m
3.2 Prosedur Percobaan
Prosedur Percobaan Getaran Bebas
1. Susun perangkat percobaan seperti yang ditunjukan pada gambar (1.4)
2. Pena pencatat dikontakkan pada kertas pencatat
3. Jalankan drum pembawa kertas
4. Setelah diperoleh panjang secukupnya, hentikan drum pembawa kertas
5. Ganti pegas dengan kekakuan yang lain
6. Ulangi langkah 1 s/d 4 di atas
7. Setelah diperoleh panjang secukupnya, hentikan drum pembawa kertas.
Prosedur Percobaan Getaran paksa
1. Susun perangkat percobaan seperti yang ditunjukan pada gambar (1.4)
2. Pasangkan massa tak imbang
3. ФSetiap kenaikan putaran motor , rekam bentuk simpangan X1 dan X2
dengan menjalankan drum pembawa kertas/pencatat.
4. Ulangi langkah 4 hingga diperoleh modus 1 dan modus 2
Asumsi
1. k = 990 N/m
2. m = 5.5 kg
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
IV.1 Data percobaan
IV.1.1 Getaran bebas tanpa redaman
no a (m) n t(s)
1 0,65 4 2,55
2 0,60 4 2,26
3 0,55 5 2,92
IV.1.2 Getaran bebas dengan redaman
no a(m) b(m) X1(m) X2(m) n t(s)
1 0,40 0,25 0,0175 0,009 5 2,29
2 0,35 0,30 0,028 0,019 6 2,12
3 0,30 0,35 0,024 0,015 3 2,00
IV.2 Contoh Perhitungan
IV.2.1 Getaran bebas tanpa redaman
Percobaan 1
a = 0,65 m
n = 18
t = 2,25 s
L = 0,75 m
k = 498,9 N/m
T = = = 0,6375 s
Wn eksp = = = 9.85 rad/s
Wn teori =
Wn teori =
Wn teori =
Wn teori = 18,2 rad/s
Percobaan 2
a = 0,60 m
n = 4
t = 2,26 s
L = 0,75 m
k = 498,9 N/m
T = = = 0,565 s
Wn eksp = = = 11,115 rad/s
Wn teori =
Wn teori =
Wn teori =
Wn teori = 16,86 rad/s
Percobaan 3
a = 0,55 m
n = 5
t = 2,92 s
L = 0,75 m
k = 498,9 N/m
T = = = 0,584 s
I=1/3 m.l2
= 1/3 4,49 (0,75) 2
=0,8418 kgm2
Wn eksp = = = 10,75 rad/s
Wn teori =
Wn teori =
Wn teori =
Wn teori = 15,46 rad/s
IV.2.2 Getaran bebas dengan redaman
Percobaan 1
a = 0,40 m
b = 0,25 m
X1 = 0,0175 m
X2 = 0,009 m
δ = ln
δ = ln
δ = 0,66
ζ =
ζ =
ζ =
ζ =
ζ = 0,1045
Wn =
Wn =
Wn =
Wn = 18,27 rad/s
cc = 2 m . Wn
cc = 2 (4,49) . (18,27)
cc = 164,06
c = cc ζ
c = 164,06 . 0,1045
c = 17,14427
Percobaan 2
a = 0,35 m
b = 0,30 m
X1 = 0,028 m
X2 = 0,019 m
δ = ln
δ = ln
δ = 0,385
ζ =
ζ =
ζ =
ζ =
ζ = 0,061
Wn = 18,27
cc = 2 m . Wn
cc = 164,06
c = cc ζ
c =164,06 (0,061)
c = 10,00766
Percobaan 3
a = 0,30m
b = 0,35 m
X1 = 0,024 m
X2 = 0,015m
δ = ln
δ = ln
δ = 0,47
ζ =
ζ =
ζ =
ζ = 0,0746
Wn = 18,27
cc = 164,06
c = cc ζ
c =164,06 . 0,0746
c = 12,245
IV.3 Tabel hasil percobaan dan Teori
Tabel getaran tanpa peredamNo a (m) L(m) M (kg) K(N/m) I1 0.65 0.75 4.49 498.9 0.84182 0.60 0.75 4.49 498.9 0.84183 0.55 0.75 4.49 498.9 0.8418
t (s) n T Wn expr Wn teori 2.55 4 0.6375 9.85 18.272.26 4 0.565 11.115 16.862.92 5 0.584 10.75 15.46
Tabel getaran dengan peredam
No a (m) b (m) M (kg) L(m) K(N/m) I X11 0.40 0.25 4.49 0.75 498.9 0.8418 0.01752 0.35 0.30 4.49 0.75 498.9 0.8418 0.0283 0.30 0.35 4.49 0.75 498.9 0.8418 0.024
X2 n δ ζ Wn Cc C0.009 5 0.66 0.1045 18.27 164.06 17.144270.0019 6 0.385 0.061 18.27 164.06 10.00760.015 3 0.47 0.0746 18.27 164.06 12.245
IV.4 Grafik Perhitungan
IV.5 Analisa dan pembahasan
Dari pratikum yang telah dilaksanakan sehingga dapat diasumsikan
harga-harga n, L, m, dan k maka dapat dilakukan perhitungan dan garafik
antara lain :
Wn Vs A
b Vs c
n Vs X1
Untuk getaran bebas tampa redaman dapat grafik Wn Vs a dilihat
bahwa nilai yang diperoleh menunjukkan grafik yang membentuk garis linier
dan dari garafik tersebut dapat dikatakan bahwa semakin besar a maka
semakin kecil prekwensi pribadinya tetapi hasil pengujian dengan teori jauh
atau berbeda bila dibandingkan dengan hasil pengujian dimana antara
pengujian dan teori menunjukkan hubungan yang timbale balik. Hal ini tidak
bisa dipastikan langsung karna jumlah pengambilan data untuk setiap titiknya
sangat sedikit.
Pada pengujian untuk getaran dengan memakai redaman, akan
diperoleh grafik b Vs c dimana pada grafik terlihat bahwa bila b (m) semakin
besar maka nilai c akan semakin kecil, disini terlihat bahwa hubungan antara b
(m) dan c adalah hubungan berbanding terbalik.
Pada pengujian,untuk getaran dengan redaman,akan diperoleh grafik b
vs c dimana pada grafik terlihat bahwa b (m) semakin besar maka nilai c akan
semakin kecil,disini terlihat bahwa hubungan antara b (m) dan c adalah
hubungan berbanding terbalik.
Selanjutnya pada pengujian getaran bebas dengan peredam ini
didapatkan grafik hubungan antara n vs x1 exp menunjukian bahwa simpangan
yang tinggi akan menghasilkan jumlah getaran yang banyak,begitupun
sebaliknya.
Sedangkan pada tabel hasil percobaan dan teori dapat kita ketahui juga
bahwa nilai frekuensi pribadi getaran dengan peredam adalah konstan pada
percobaan 1 sampai 3 yaitu sebesar 18,27 rad/s meskipun jarak redaman dan
pegas pada batang divariasikan.Hal ini tentu saja karena total atau jumlah
jarak dari peredam dan pegas yaitu sama (0,65m) , konstanta pegas yang
sama,massa batang serta panjang batang yang sama pula sehingga frekuensi
pribadi yang dihasilkan ,begitu pula dengan redaman kritis.Namun berbeda
halnya dengan nilai redaman dari sistem ini yaitu dimana nilai redaman sangat
dipengaruhi oleh nilai fasa redaman (ξ) yang didapatkan dari simpangan.
Dimana mempunyai hubungan yang berbanding terbalik antara
redaman dan nilai simpangan awal,yaitu semakin besar simpangan awal,maka
semakin kecil nilai redaman yang dihasilkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan, pengolahan data dan grafik dapat ditarik
suatu kesimpulan diantaranya :
Untuk getaran bebas tampa redaman, nilai prekwensi pribadi
eksperimen lebih besar dibandingkan dengan teoritis
Untuk getaran bebas dengan redaman yang dapat diperhatikan adalah
kondisi kritis dengan jarak pegas terhadap tumpuan
V.2 Saran
Untuk kelancaran pratikum perlu adanya kesiapan dari seluruh
pihak, baik pratikan, asisten ataupun dari alat yang digunakan agar data
dapat diperoleh dari p[raktikum dengan cepat daan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Team asistensi LKM. 2008. Fenomena Dasar Mesin. Bidang Konttruksi
Mesin dan Perancangan. Jurusan Teknik Mesin. Fakultas Teknik.
Universitas Andalas. Padang
Bur, Mulyadi. Diktat Getaran teknik. Laboratorium Dinamika srtuktur.
Jurusan teknik mesin. Fakultas teknik. Universitas andalas, Padang.